peralatan pemboran

9
NAMA : Rudi Irawan NIM : 1201109 KELAS : TP B 2012 TUGAS MANDIRI 2 MATA KULIAH PERALATAN PEMBORAN DAN PRODUKSI 15 MEI 2015 Soal : 1. Apa yang kamu ketahui mengenai circulating system dan fungsinya dalam operasi pemboran? Jawab: Sirkulasi system adalah Salah satu bagian utama dalam teknik pemboran. Sistem Sirkulasi ini didukung oleh peralatan – peralatan yang disebut Circulating Equipment. Lumpur pemboran disalurkan dari Tangki Lumpur ke dalam lubang bor dengan menggunakan Pompa Lumpur melalui rangkaian pemboran hingga sampai ke pahat, naik kembali ke permukaan melalui annulus antara pipa pemboran dan dinding lubang, dan kembali ke Tangki Lumpur untuk dikondisikan lagi agar lumpur siap untuk dipompakan ke lubang bor kembali. Fungsi dari Sirkulasi system dalam operasi pemboran: Tujuan utama dari sistem sirkulasi pada suatu operasi pemboran adalah untuk mensirkulasikan fluida pemboran (lumpur bor) ke seluruh sistem pemboran, sehingga lumpur bor mampu mengoptimalkan fungsinya. a) Mengangkat cutting ke permukaan b) Mengontrol tekanan formasi c) Mendinginkan dan melumasi bit dan drill string d) Memberi dinding pada lubang bor dengan mud cake

description

tugas mandiri

Transcript of peralatan pemboran

Page 1: peralatan pemboran

NAMA : Rudi IrawanNIM : 1201109KELAS : TP B 2012

TUGAS MANDIRI 2MATA KULIAH PERALATAN PEMBORAN DAN PRODUKSI

15 MEI 2015

Soal :

1. Apa yang kamu ketahui mengenai circulating system dan fungsinya dalam operasi

pemboran?

Jawab:

Sirkulasi system adalah Salah satu bagian utama dalam teknik pemboran. Sistem Sirkulasi ini

didukung oleh peralatan – peralatan yang disebut Circulating Equipment.

Lumpur pemboran disalurkan dari Tangki Lumpur ke dalam lubang bor dengan menggunakan

Pompa Lumpur melalui rangkaian pemboran hingga sampai ke pahat, naik kembali ke permukaan

melalui annulus antara pipa pemboran dan dinding lubang, dan kembali ke Tangki Lumpur untuk

dikondisikan lagi agar lumpur siap untuk dipompakan ke lubang bor kembali.

Fungsi dari Sirkulasi system dalam operasi pemboran:Tujuan utama dari sistem sirkulasi pada suatu operasi pemboran adalah untuk mensirkulasikan fluida pemboran (lumpur bor) ke seluruh sistem pemboran, sehingga lumpur bor mampu mengoptimalkan fungsinya.

a) Mengangkat cutting ke permukaanb) Mengontrol tekanan formasi

c) Mendinginkan dan melumasi bit dan drill string

d) Memberi dinding pada lubang bor dengan mud cake

e) Menahan cutting saat sirkulasi dihentikan

f) Mengurangi sebagian berat rangkaian pipa bor

g) Mendapatkan informasi (mud logging, sample log)

2. Jelaskan peralatan dalam circulating system dan gambarkan skematic diagramnya?

Jawab:

peralatan utama circulating system yaitu

a. Mud pumps

Page 2: peralatan pemboran

Berfungsi untuk memompa fluida pemboran dengan tekanan tinggi. Ada dua macam

mud pump yaitu duplex dan triplex, perbedaan utamanya yaitu dalam jumlah torak dan

cara kerjanya.

b. Mud pit

Suatau kolam tempat lumpur sebelum disirkulasikan. Juga sebagai tempat daripada

lumpur atau air baik sebelum ataupun sesudah disirkulasikan. 

c. Mud mixing

Suatu peralatan yang berfungsi untuk mencampurkan bahan-bahan atau material pada lumpur

dengan menggunakan mixing hopper. Mixing hopper adalah peralatan berbentuk corong yang

dipakai untuk menambahkan bahan – bahan padat ke dalam fluida pemboran pada saat

treatment di dalam mud pit.

d. Contaminant removal

Suatu peralatan yang berfungsi untuk membersihkan fluida pemboran yang keluar dari lubang

sumur setelah disirkulasikan , terdiri dari:

Mud gas separator, berfungsi utuk memisahkan gas-gas dari fluida pemboran.

Shale shaker, untuk memisahkan cutting berukuran besar dari fluida pemboran.

Degasser, untuk memisahkan gas-gas dari fluida pemboran secara terus menerus.

Desender, berfungsi untuk memisahkan pasir dari fluida pemboran

Desilter, untuk memisahkan partikel-partikel yang ukurannya lebih kecil dari pasir.

skematic diagramnya circulating system :

3. Bagaimana cara perawatan agar tidak terjadi kerusakan pada saat digunakan?

Page 3: peralatan pemboran

Jawab:

Dengan cara melakukan pengujian alat sebelum digunakan, dan juga di lakukan

pengecekan dan perawatan secara berkala,. Dengan begitu bisa menghindari terjadix

kerusakan pada saat alat digunakan.

4. Apa yang kamu ketahui mengenai cementing system dan fungsinya dalam operasi

pemboran?

Jawab:

Penyemenan atau cementing: adalah suatu proses pendorongan bubur semen ke dalam lubang sumur melalui casing menuju annulus casing-formasi dan dibiarkan untuk beberapa saat hingga mengering dan mengeras sehingga dapat melekatkan casing dengan formasi.

Tujuan penyemenan:a. Melindungi casing dari problem mekanis.

b. Melindungi casing dari fluida formasi korosif.

c. Memisahkan zona di belakang casing.

d. Dengan setting tertentu membantu mencegah blow out.

e. Semen dapat berguna untuk menyumbat sumur yang tidak berproduksi.

5. Bagaimana proses scratcher bisa menghilangkan mud cake dari dinding casing?

Jawab:

Jadi scratcher berfungsi untuk melepaskan mud cake dari formasi agar semen dapat

melekat langsung ke formasi. Pemasangan scratcher pada casing pada umumnya dilas,

tetapi sekarang ini dipasang dengan step collar atau clamps. Reciprecasing scratcher

pada umumnya dipasang pada interval 15-20 ft sepanjang daerah yang disusun, sedang

rotating scratcher pada zona produktif (porous). Terdapat dua jenis proses scratcher,

yaitu:

1. Rotation type wall scratcher

2. Reciprecasing type scratcher

6. Apabila dalam proses penyemenan tidak bagus/tidak memenuhi standard, bagaimana

menyelesaikan permasalahan ini ?

Jawab:

Cara mengatasinya yaitu dengan melakukan secondary cementing,

Page 4: peralatan pemboran

Secondary Cementing adalah penyemenan ulang untuk menyempurnakan primary

cementing atau untuk memperbaiki penyemenan yang rusak atau menutup zona yang

tidak produktif. Penyemenen ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

a. Squezee Cementing: Penyemenan operasi Squezee Cementing dilakukan selama operasi pemboran berlangsung, komplesi maupun pada saat workover. Penyemenan Squezee Cementing bertujuan : Menutup lubang perforasi yang sudah tidak produktif. Menutup zona lost circulation. Memperbaiki kebocoran yang terjadi di casing. Mengurangi water-oil ratio, water gas ratio atau gas-oil ratio.

b. Re-Cementing: Penyemenan ini bertujuan untuk mengulang atau menyempurnakan dari Primary Cementing yang gagal.

c. Plug Back Cementing: Penyemenan ini berfungsi untuk menutup zona air formasi atau untuk sumur yang akan ditinggalkan (Abondoment Well). Penyemenan suatu sumur merupakan salah satu faktor yang tidak kalah pentingnya dalam suatu operasi pemboran. Berhasilnya atau tidaknya suatu pemboran, diantaranya tergantung dari berhasil tidaknya penyemenan sumur tersebut. Peralatan penyemenan pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu : Peralatan di atas permukaan (surface equipment) Peralatan di bawah permukaan (subsurface equipment) Peralatan penyemenan bertingkat

7. Apa yang kamu ketahui mengenai power system dan fungsinya dalam operasi pemboran?

Jawab:

Power sistem adalah sebuah sistem yang memberikan dan mentransmisikan tenaga

kepada seluruh komponen peralatan Rig pengeboran. Power sistem pada operasi

pengeboran biasanya terdiri dari dua komponen utama yaitu: Power supply equipment

dan disribution equipment.

Fungsi utama dari power sistem adalah memberikan tenaga untuk sistem sirkulasi, sistem

putar dan sistem angkat. Dan juga memberikan tenaga untuk penunjang proses

pengeboran seperti penerangan dan untuk menghidupkan peralatan elektronik.

8. Jelaskan bagian-bagian power system?

Jawab:

Bagian- bagian power system:

a) Power supply equipment, dimana berfungsi menyediakan tenaga yang diperlukan

untuk mengebor sumur yang didasarkan pada casing program dan keadaan sumur

yang kita bor. Biasanya tenaga berasal dari mesin-mesin besar yang dikenal sebagai

Prime Over.

Page 5: peralatan pemboran

b) Distribution equpment, dimana berfungsi untuk mentransmisikan tenaga dari power

supply ke peralatan yang membutuhkan tenaga. Sebagian besar tenaga biasanya

ditransmisikan ke mud pump, rotary table atau top drive, dan drawwork. Distribution

equipment tebagi menjadi dua yaitu

c) mechanical power transmission dan electrical power transmission.

9. Jelaskan perbedaan antara mechanical power transmission dan electrical power

transmission dan manakah yang lebih umum digunakan saat ini, mengapa?

Jawab:

Pada mechanical power transmission , tenaga disalurkan melalui Hydraulic Coupling

(Torque Converters), yang dihubungkan bersama-sama (compounded). Tenaga ini

kemudian diteruskan melalui elaborate sprocket dan chain linking system (sistem rantai),

yang secara fisik mendistribusikan tenaga ke unit-unit yang memerlukan tenaga.

Sedangkan, pada electrical power transmission tenaga mekanik prime over diubah

menjadi listrik oleh generator listrik, yang dipasang didepan block. Generator

menghasilkan arus listrik, yang dialirkan melalui kabel ke suatu “Control Unit” (kontrol

kabinet). Dari control kabinet, tenaga listrik diteruskan melalui kabel tambahan ke motor

listrik yang langsung dihubungkan ke sistem peralatan yang lain, seperti sistem angkat,

rotary, sirkulasi, penerangan, dan lain-lain.

Yang lebih umum digunakan saat ini adalah electrical power system. Alasannya karena

sistem ini lebih fleksibel untuk perlatan yang letaknya berjauhan dan juga lebih mudah

dikontrol karena terhubung dalam satu control unit.

10. Dari kelima rig system yang sudah kita bahas (hoisting, rotary, circulating, cementing dan

power system). Manakah salah satu dari system tersebut yang paling dimengerti dan yang

paling tidak dimengerti, mengapa?

Jawab:

Menurut saya system yang mudah di pahami adalah sistem putar, karena pada system ini

memiliki prinsip kerja yang sederhana yaitu memberikan gaya putar pada bit melalui drill

string.

Dan yang tidak dimengerti adalah sistem sirkulasi, karena sistem ini sangat kompleks

tidak hanya mensirkulasikan lumpur ke dalam lubang bor untuk mensirkulasikan cutting.

Tetapi juga harus menjaga tekanan hidrostatik dari lumpur dan jenis lumpur yang

Page 6: peralatan pemboran

disirkulasikan harus sesuai dengan formasi yang ditembus, agar tidak terjadi masalah

pada proses pemboran.

Page 7: peralatan pemboran