Peradilan Tata Usaha Negara DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

103
PERADILAN TATA USAHA NEGARA DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA 154 08 039 – Eneng Siti Saidah 154 08 059 – Adila Isfandiari

description

154 08 0 3 9 – Eneng Siti Saidah 154 08 059 – Adila Isfandiari. Peradilan Tata Usaha Negara DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA. Sistematika Pembahasan. DEFINISI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA. Pengertian Tata Usaha Negara UU No 51 Tahun 2009. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Peradilan Tata Usaha Negara DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Page 1: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

PERADILAN TATA USAHA NEGARA DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA154 08 039 – Eneng Siti Saidah154 08 059 – Adila Isfandiari

Page 2: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Sistematika PembahasanDEFINISI PENGADILAN TUN

KEWENANGAN

SENGKETA PRODUK PERENCANAAN

BADAN ATAU PEJABAT TUN YANG DIGUGAT DI PTUN

PEMBAGIAN PTUN

GUGATAN

PROSEDUR MENGGUGATA

CONTOH KASUS PTUN

SENGKETA ATAU KONFLIK TUN

Page 3: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

DEFINISI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

Page 4: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Pengertian Tata Usaha NegaraUU No 51 Tahun 2009

Pasal 1 ayat 7 : Tata Usaha Negara adalah administrasi negara yang melaksanakan fungsi untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan baik di pusat maupun daerah.

Page 5: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Keputusan Tata Usaha Negara UU No 5 Tahun 1986 Pasal 1 Ayat 3

Penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat TUN yang berisi tindakan hukum TUN yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.

Page 6: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Pengertian Peradilan TataUsaha Negara

- Pengadilan yang bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa tata usaha negara.

Page 7: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

CIRI-CIRI PTUN

Ciri Umum Ciri Khusus

1. Tidak adanya gugat balik2. Tidak adanya juru sita3. Dikenal adanya sidang

tertutup4. Dikenal adanya

pemeriksaan perkara acara biasa

5. Dikenal adanya pemeriksaan perkara acara cepat

1. Pihak penggugat= orang perorangan atau badan hukum perdata

2. Pihak tergugat= pejabat atau badan tata usaha negara

3. Objek gugatan= SK TUN (Keputusan atau penetapan)

4. Tenggat waktu menggugat= 90 hari

5. Dismissal Process, pemeriksaan administratif terhadap suatu gugatan

Page 8: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

POSISI PTUN

Mahkamah Agung

Peradilan Umum

Peradilan Agama

Peradilan militer

Peradilan Tata Usaha Negara

Pengadilan negeriPTUN

Pengadilan tinggiPTTUN

Page 9: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Perbedaan PTUN dengan Pengadilan Perdata:

Hakim tata usaha dapat menguji seluruh keputusan atas keabsahan suatu keputusan

Adanya Reformatio in Peius (Mengubah vonis yang merugikan penggugat/pembanding)

Hakim tata usaha negara hanya dapat membatalkan suatu keputusan

Page 10: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Karakteristik dan Prinsip PTUN

NO PEMBEDA HAPTUN ACARA PERDATA

1 Subyek/pihak Badan/Pejabat TUN

Antar warga masylawan Masy

2 Pangkal sengketa

Ketetapan tertulis pejabat

Kepentingan perdata warga

3 Tindakan Perbuatan melawan hukum penguasa

Wanprestasi,Perbuatan melawan hukum masyarakat

4 Peran hakim Hakim aktif Hakim aktif

5 Rekonvensi Tidak dikenal Diatur

Page 11: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Bagan Kedudukan PTUN dalam Perencanaan

Perencanaan

Proses

Pengumpulan Data

Penentuan Stakeholder

Produk

RTRW/N/P/KK

RDTR

RPJMN/P/KK

Peraturan Zonasi

Implementasi Perencanaan

Konkret, Individual, Final

Dibahas oleh PTUN

Page 12: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Konkret dan Individual Membatasi kewenangan PTUN pada keputusan-

keputusan yang tidak bersifat umum. Pemerintah memberikan wewenang pada warga negara. Contoh wewenang yang diberikan oleh pemerintah :

Izin yang diberikan kepada individu atau suatu badan tertentu, misalnya izin tambang.

Sanksi Eminent Domain SK Pelaksanaan Rencana, misalnya SK dilarang

melalui suatu jalan selama jangka waktu tertentu. Terhadap keempat hal di atas, warga negara yang

merasa keberatan dapat mengajukan gugatan kepada pemerintah melalui PTUN.

Page 13: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

KEWENANGAN PTUN

Page 14: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Wewenang PTUN

YUDIKATIFMenyelesaikan sengketa yang timbul

dalam bidang Tata Usaha NegaraAntara orang atau badan hukum

perdata vs Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara

Page 15: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Hal yang merugikan masyarakat : Detournement de pouvior

Aparat pemerintah yang membuat keputusan melampaui batas wewenangnya

Abus de droit Kekeliruan dalam menerapkan

peraturan hukum saat menyelesaikan suatu masalah tertentu yang konkret

Page 16: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Undang-Undang yang Mengatur PTUN UU No 5 Tahun 1986 UU No 9 Tahun 2004 (Revisi 1) UU No 51 Tahun 2009 (Revisi 2) Pasal 10 UU Nomor 14 Tahun 1970 Pasal 10 Ayat (2) UU Nomor 4

Tahun 2004 (Revisi)

Page 17: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Wewenang PTUNUU No 5 Tahun 1986

Pasal 49 : Pengadilan tidak berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara tertentu dalam hal keputusan yang disengketakan itu dikeluarkan :

a. dalam waktu perang, keadaan bahaya, keadaan bencana alam, atau keadaan luar biasa yang membahayakan, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. dalam keadaan mendesak untuk kepentingan umum berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 18: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

SENGKETA PRODUK PERENCANAAN

Page 19: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

PROTES TERHADAP PERDA

Perda dapat dicabut oleh Presiden melalui Mendagri tanpa melalui proses pengadilan.

Mendagri akan melakukan pemeriksaan terhadap Perda, lalu meminta Presiden untuk mencabut atau meneruskan Perda tersebut.

Makamah Agung

PTUN

Presiden

Pemda

Mendagri

Page 20: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

TINDAKAN PEMBELAAN DPRD

Apabila DPRD tidak menyetujui adanya pencabutan Perda yang dilakukan oleh Mendagri melalui Kepres, maka DPRD dapat mengajukan gugatan kepada Makamah Agung.

Makamah Agung akan melakukan uji materil dibawah UU yang ada.

Keputusan yang dikeluarkan MA merupakan keputusan final.

Page 21: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

BADAN ATAU PEJABAT TUN YANG DIGUGAT DI PTUN

Page 22: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara

UU No 5 Tahun 1986 Pasal 1 ayat 2 :Badan atau pejabat TUN adalah badan atau pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 23: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Badan Usaha Milik Negara

BUMN digugat berdasarkan jenis keputusan, bukan pada jenis perusahaan.

Contoh jenis perusahaan negeri : PDAM, PLN, Perumka, Pertamina.

Page 24: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Universitas Swasta

Dapat digugat di PTUN meskipun tidak didirikan berdasarkan hukum perdata.

Page 25: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Notaris

Notaris dianggap menyelenggarakan urusan kepemerintahan mengesahkan surat kepemilikan tanah dalam kapasitas mereka sebagai pejabat yang berweang. ( PP No 10 Tahun 1961 )

Page 26: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Musyawarah Pimpinan Kabupaten (Muspika)

Merupakan koordinasi pemerintah lokal : bupati, kepala resor polisi dan komandan distrik militer setempat.

Fungsi : Badan konsultatif Beberapa Muspika bertindak sebagai

badan yang memiliki kekuasaan eksekutif dan menerbitkan keputusan TUN.

Page 27: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Badan Koordinasi dan Penasihat(Bakorstanas) Fungsi : badan konsultatif Namun, seringkali menerbitkan

perintah dan melampaui mandatnya.

Page 28: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Partai Politik

Selama masa Orde Baru, PTUN telah menerima gugatan kepada parpol.

Akibat dari hakim tersebut tidak memahami hubungan sebenarnya antara negara dan parpol di masa Orde Baru.

Page 29: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Kesimpulan ...

Terdapat 2 konflik dalam PTUN : Kesalahan dalam pembatasan

wewenangContoh : Muspika, Bakorstanas, dll.

Kekeliruan terhadap substansi yang ditetapkanContoh : Kesalahan Badan TUN dalam memberikan izin.

Page 30: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Keputusan TUN Tertafsir

Pasal 3 Ayat 1 Pengadilan akan menafsirkan adanya keputusan bila badan atau pejabat TUN tidak mengeluarkan keputusan, sedangkan hal itu menjadi kewajibannya.

Page 31: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

PEMBAGIAN PTUN

Page 32: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Kekuasaan KehakimanUU No 5 Tahun 1986 Pasal 5 Ayat 1 :

Kekuasaan Kehakiman di PTUN ada 2, yaitu : Pengadilan Tata Usaha Negara Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara

Pasal 5 Ayat 2 : Kekuasaan Kehakiman di lingkungan Tata Usaha Negara berpuncak pada Makamah Agung sebagai Pengadilan Negara tertinggi.

Page 33: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Pembentukan

PTUN : dibentuk dengan Kepres

UU No.5 Tahun 1986 Pasal 9

PTTUN : dibentuk dengan UU

Susunan pengadilan TUN:

1. Pimpinan (Ketua PTUN dan Wakil Ketua PTUN)

2. Hakim Anggota

3. Panitera

4. Sekretaris

Page 34: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Tempat KedudukanUU No 9 Tahun 2004

Pasal 6 : Pengadilan Tata Usaha Negara

berkedudukan di ibukota Kabupaten/Kota

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara berkedudukan di ibukota Provinsi

Page 35: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Pembagian PTUNUU No 5 Tahun 1986

Pasal 8 :Pengadilan terdiri atas :a. Pengadilan Tata Usaha Negara, yang

merupakan pengadilan tingkat pertama;

b. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara, yang merupakan pengadilan tingkat banding.

Page 36: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Kekuasaan PengadilanUU No 5 Tahun 1986

Pasal 48 :Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara diberi wewenang oleh UU untuk menyelesaikan sengketa tata Usaha Negara secara administratif.Pengadilan baru akan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa tersebut apabila seluruh upaya administratif telah digunakan.

Page 37: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Pemeriksaan Tingkat BandingUU No 5 Tahun 1986

Pasal 122 :Terhadap putusan Pengadilan Tata Usaha Negara dapat dimintakan pemeriksaan banding oleh penggugat atau tergugat kepada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara.

Page 38: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Pemeriksaan Tingkat BandingUU no 5 Tahun 1986

Pasal 51 ayat 1,2,3,4 : Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara

bertugas dan berwenang memeriksa dan memutus sengketa Tata Usaha Negara di tingkat banding, tingkat pertama sengketa (pasal 48), dan tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan antara Pengadilan Tata Usaha negara di dalam daerah hukumnya.

Dapat diajukan kasasi terhadap putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara.

Page 39: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Pemeriksaan Tingkat KasasiUU No 5 Tahun 1986

Pasal 131 : Terhadap putusan tingkat terakhir Pengadilan dapat dimohonkan pemeriksaan kasasi kepada Mahkamah Agung.

Page 40: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Pemeriksaan Peninjauan KembaliUU No 5 Tahun 1986

Pasal 132 ayat 1 :Terhadap putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dapat diajukan permohonan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung.

Page 41: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

PembinaanUU No 9 Tahun 2004

Pasal 7 ayat 1 : Pembinaan teknis peradilan, organisasi, administrasi, dan finansial Mahkamah Agung.

Page 42: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

PengawasanUU No. 51 Tahun 2009

Pasal 13 A dan 13 C Pengawasan internal pada PTUN

dilakukan oleh Makamah Agung Pengawasan eksternal oleh Komisi

Yudisial

Page 43: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

GUGATAN

Page 44: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

GugatanUU No 9 Tahun 2004

Pasal 53 :Seseorang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis (berisi tuntutan) kepada PTUN

Page 45: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Hak Kedudukan Gugat

Belum dapat ditentukan organisasi mana saja yang dapat menggugat.

Kepentingan apa saja yang dapat digugat, dan cara pengganti kerugian.

Page 46: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Menurut Indroharto 1993

Kepentingan : sesuatu yang memiliki nilai material dan non meterial yang merupakan milik individu atau organisasi dan harus dilindungi hukum

Page 47: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Batasan Daluwarsa PerkaraUU No 5 Tahun 1986

Pasal 55 :Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara.

Page 48: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

PROSEDUR MENGGUGAT

Page 49: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Tata Cara MenggugatUU No 5 Tahun 1986

Pasal 59 :

(1) Untuk mengajukan gugatan, penggugat membayar uang muka biaya perkara, yang besarnya ditaksir oleh Panitera Pengadilan.

(2) Setelah penggugat membayar uang muka biaya perkara, gugatan dicatat dalam daftar perkara oleh Panitera Pengadilan.

(3) Selambat-lambatnya dalam jangka waktu tiga puluh hari sesudah gugatan dicatat, Hakim menentukan hari, jam, dan tempat persidangan, dan menyuruh memanggil kedua belah pihak untuk hadir pada waktu dan tempat yang ditentukan.

(4) Surat panggilan kepada tergugat disertai sehelai salinan gugatan dengan pemberitahuan bahwa gugatan itu dapat dijawab dengan tertulis.

Page 50: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Hak gugat: pasal 53 UU no 9 tahun 2004

(1) Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah,

dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau direhabilitasi.

Page 51: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Hukum Acara

Hukum acara materiil Kompetensi absolut dan relatif Hak gugat Tenggang waktu menggugat Alasan menggugat Alat bukti

• Hukum acara formal (hukum acara dalam arti sempit) berupa langkah-langkah atau tahapan- Acara biasa - Acara singkat- Acara cepat

Page 52: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Pelaksanaan Putusan Pengadilan Hanya putusan pengadilan yang telah

memperoleh kekuatan hukum tetap yang dapat dilaksanaan. Sebelum putusan itu dilaksanakan, terlebih dahulu salinan putusan tadi dikirimkan dengan surat tercatat oleh panitera pengadilan setempat atas perintah ketua PTUN yang mengadilinya dalam jangka waktu selambat-lambatnya 14 hari, terhitung sejak putusan tersebut memperoleh kekuatan hukum tetap.

Page 53: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Peranan Pejabat/Badan TUN dalam sengketa TUN

Dalam sengketa TUN badan/pejabat TUN dapat saja mempunyai peran sebagai: tergugat, intervenient, saksi, kuasa hukum, pemegang/penyimpan dokumen (KTUN)

Page 54: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

PROSEDUR PERADILAN TATA USAHA NEGARA

Page 55: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

PROSEDUR PENYELESAIAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Konflik Administrasi

Negara

Gugatan

PTUN(Pengadilan Tata Usaha

Negara)

Banding Administratif

Keberatan

Penyelesaian

Penyelesaian

PeradilanNon-Peradilan

Upaya Administrasi

Page 56: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Upaya Administrasi

Banding Administratif:

penyelesaian dilakukan oleh instansi atasan atau instansi lain dari yang mengeluarkan Keputusan yang bersangkutan.

Keberatan:

penyelesaian dilakukan sendiri oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang mengeluarkan Keputusan itu.

Page 57: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Proses Pengadilan TUN

KTUNSengketa

tata usaha negara

Pengajuan gugatan

Pembayaran biaya perkara

Pencatatan perkara

dalam daftar

Pemeriksaan pendahuluan

Penetapan hari sidang

Panggilan pihak yg

berperkara

Intervensi

Pemeriksaan berkas

Putusan Pengadilan

Page 58: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Bagian-bagian prosedur Peradilan Tata Usaha Negara

1. Kuasa hukum2. Biaya3. Gugatan4. Kewenangan relatif5. Pendaftaran gugatan6. Penolakan gugatan7. Pemeriksaan persiapan8. Perdamaian 9. Intervensi10. Penundaan11. Pemeriksaan dengan acara

cepat12. Jumlah hakim, tata tertib

sidang dan memprotes hakim

13. Ketidakhadiran14. Gugatan dan jawaban15. Eksepsi16. Informasi17. Aspek-aspek pemeriksaan18. Bukti-bukti19. Kesimpulan pemeriksaan

dan putusan 20. Ganti rugi21. Rehabilitasi22. Persyaratan formal putusan23. Pelaksanaan putusan24. Langkah-langkah hukum

lanjutan

Page 59: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

1. Kuasa hukum

Pasal 57 dan 58 UU PTUN memuat aturan-aturan utama tentang kuasa hukum

Menurut pasal 57 ayat 1, semua pihak bisa memilih apakah mereka akan didampingi kuasa hukum atau tidak.

Namun, dalam sebagian gugatan, penggugat memakai kuasa hukum.

Page 60: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

2. Biaya

Biaya resmi perkara mencakup biaya kepaniteraan, meterai, biaya saksi dan penerjemah, biaya pemeriksaan (yang dilakukan di luar tempat sidang), dan biaya lain untuk memutuskan sengketa atas perintah hakim.

Ketika mengajukan gugatan, penggugat harus membayar biaya di muka minimal sebesar Rp.50.000

Pada kenyataannya biaya resmi perkara berkisar Rp.50.000 hingga Rp.359.750

Pada akhirnya pihak yang dikalahkan harus membayar biaya perkara

Page 61: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

3. Gugatan

Pasal 53 (1): “Seseorang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu KTUN dapat mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang berisi tuntutan agar KTUN yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tututan ganti rugi dan/atau rehabilitasi”

Pengadilan hanya bisa memerintahkan kepada tergugat untuk membatalkan keputusannya, selain itu bisa memerintahkan tergugat untuk menerbitkan keputusan yang baru.

Page 62: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

4. Kewenangan relatif

Bila terdapat beberapa tergugat yang berkedudukan di daerah berbeda-beda, penggugat bisa memilih pengadilan mana yang ingin didatangi.

Contoh: penggugat di Sulawesi Selatan yang menggugat kepala BPN di PTUN jakarta karena pembatalan sertifikat tanah

Page 63: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

5. Pendaftaran gugatan

Gugatan didaftarkan di panitera pengadilan

Gugatan diperiksa kepala bagian perkara

Pengggugat membayar biaya Penyerahan gugatan kepada ketua

pengadilan

Page 64: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

6. Penolakan gugatan

Karena gugatan tidak termasuk dalam wewenang pengadilan

Karena penggugat tidak memperbaiki gugatannya

Gugatan tidak berdasarkan alasan yang layak

Tuntutan gugatan sudah terpenuhi oleh KTUN

Gugatan diajukan sebelum waktunya atau telah lewat waktunya

Page 65: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

7. Pemeriksaan persiapan

Dalam tahap ini hakim bisa meminta keterangan dari tergugat, sementara mereka harus memberikan saran kepada penggugat untuk memperbaiki dan melengkapi gugatannya

Page 66: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

8. Perdamaian

PTUN tidak diizinkan untuk melakukan mediasi antara pihak-pihak yang bersengketa.

Bila kedua pihak mencapai kesepakatan di luar sidang, namun pengadilan masih berjalan, maka penggugat harus menarik gugatannya secara resmi dalam sidang terbuka.

Page 67: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

9. Intervensi

Meskipun tergugat diasumsikan membela kepentingan umum di depan PTUN, pasal 38(1) memberikan kesempatan untuk intervensi pihak ketiga untuk melindungi kepentingan pribadi mereka.

Page 68: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

10. Penundaan

KTUN tetap berlaku pada saat proses hukum di PTUN.

Namun, untuk mencegah kerugian yang bersifat permanen, penyusun UU menciptakan langkah hukum yang bisa diminta penggugat.

Contoh: kasus penggusuran

Page 69: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

11. Pemeriksaan dengan acara cepat

Menurut pasal 98, pemeriksaan dengan acara cepat hanya diizinkan apabila terdapat kepentingan penggugat yang cukup mendesak yang harus dapat disimpulkan dari alasan-alasan permohonannya. Hakim juga harus memberikan keputusan dengan cepat.

Contoh: penggusuran dengan alasan yang jelas

Page 70: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

12. Jumlah hakim, tata tertib sidang dan memprotes hakim

Menurut pasal 68, sebuah majlis hakim terdiri dari 3 hakim yang bertugas memeriksa dan memutus sengketa.

Ketua sidang bertanggung jawab untuk menjaga tata tertib dalam sidang.

Pasal 78, seorang hakim harus mengundurkan diri jika terhubung dengan cara apapun denga cara apapun pada pihak yang bersengketa.

Page 71: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

13. Ketidakhadiran

Pasal 71 menyatakan bahwa penggugat diizinkan tidak hadir satu kali pada awal proses hukum. Bila ia tidak hadir dua kali maka gugatannya dianggap gagal.

Tergugat boleh tidak hadir dua kali.

Page 72: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

14. Gugatan dan jawaban

Proses hukum dimulai dengan membacakan isi gugatan dan jawabannya oleh hakim ketua sidang.

Page 73: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

15. Eksepsi

Yaitu Surat jawaban yang yang mengemukakan tangkisan di luar pokok perkara.

Tergugat boleh mengajukan eksepsi

Page 74: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

16. Informasi

Pasal 81 dan 82, mengizinkan kedua belah pihak untuk mempelajari dan megutip bberkas perkara sebelum dan sesudah proses hukum

Page 75: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

17. Aspek-aspek pemeriksaan

Hakim harus menemukan “kebenaran subtantif” dan aturan-aturan pembuktian lebih longgar.

Hakim ketua sidang memandu kedua pihak di dalam sidang tentang langkah hukum yang tersedia dan bukti yang dapat digunakan dalam sengketa.

Page 76: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

18. Bukti-bukti

Bukti yang diizinkan adalah: Surat atau tulisan Keterangan ahli Keterangan saksi Pengakuan para pihak Pengetahuan hakim

Page 77: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

19. Kesimpulan pemeriksaan dan putusan

Hakim ketua sidang akan menunda sidang untuk bermusyawarah setelah kedua belah pihak mengajukan kesimpulan mereka.

Ada 4 macam hasil perkara: ditolak, dikabulkan, tidak diterima, dan gugur.

Dikabulkannya gugatan tidak secara otomatis menghapuskan konsekuensi hukum dari keputusan yang digugat.

Page 78: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

20. Ganti rugi

Perintah untuk membatalkan keputusan yang digugat bisa disertakan dengan pembebanan ganti rugi.

Batasannya adalah Rp.5.000.000

Page 79: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

21. Rehabilitasi

Bila penggugat tidak bisa dikembalikan ke jabatannya yang semula, maka ia harus ditunjuk ke jabatan yang setara.

Page 80: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

22. Persyaratan formal putusan

Jika persyaratan-persyaratan tertentu tidak dipenuhi, putusan bisa dibatalkan.

Putusan diumumkan dalam sidang terbuka, bila tidak maka dianggap tidak sah.

Page 81: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

23. Pelaksanaan putusan

Keputusan yang digugat tetap berlaku pada masa pemeriksaan di pengadilan.

Hanya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap yang dapat dilaksanakan.

Page 82: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

24. Langkah-langkah hukum lanjutan

Banding Kasasi Peninjauan kembali

Page 83: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Banding :

Banding sering juga disebut dengan istilah “ulangan pemeriksaan” yang berasal dari bahasa latin apellare

Arti banding yaitu merupakan pemeriksaan dalam instansi kedua oleh sebuah pengadilan atasan yang mengulangi seluruh pemeriksaan, baik yang mengenai fakta-faktanya, maupun penerapan hukum atau undang-undang.

Page 84: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Kasasi:

Kasasi adalah pembatalan putusan atas penetapan pengadilan-pengadilan dari semua lingkungan peradilan dalam tingkat peradilan terakhir.

Pemeriksaan kasasi untuk perkara yang diputus oleh pengadilan di Lingkungan Pengadilan Agama atau yang diputus oleh pengadilan di Lingkungan PTUN dilakukan menurut ketentuan Undang-undang.

Page 85: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Kesimpulan Prosedur PTUN

Hukum acara tata usaha negara berbeda dari hukum acara perdata dalam empat tahap: penolakan, pemeriksaan persiapan, penundaan, dan pemeriksaan dengan acara cepat.

Keempat ini dirancang untuk mempercepat proses beracara dan menjamin penyelesaian sengketa tata usaha negara dengan cepat.

Page 86: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

CONTOH KASUS PTUN

Page 87: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Contoh kasus1:

Penggugat asal : YTergugat asal : 1. Lurah P

: 2. WalikotamadyaObjek sengketa: Surat walikotamadya

tentang pengurusan surat-surat untuk pensertifikatan tanah harus melalui PT.P

Page 88: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Contoh kasus2:

Penggugat asal : XTergugat asal : 1. Gubernur DKI

2. Walikota Jakarta Selatan

Objek gugatan : Instruksi gubernur DKI no 35 tahun 1991 tanggal 22 Januari 1991 yang ditunjukkan kepada Walikota Jakarta Selatan dan Kepala Biro Ketertiban agar membongkar pagar nyonya Z

Page 89: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Contoh kasus3:

Penggugat asal : SWTergugat asal : Kepala Dinas

Perumahan Kodya Dati II Bandung Objek sengketa : Kepala Dinas

perumahan tidak mengeluarkan perintah pengosongan atas penempatan rumah secara tidak sah

Page 90: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

SENGKETA ATAU KONFLIK TUN

Page 91: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Definisi Sengketa atau Konflik TUN sengketa yang timbul dalam bidang

TUN antara orang atau badan hukum perdata dengan Badan atau Pejabat TUN, baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan TUN, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Page 92: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Definisi Sengketa atau Konflik TUN Timbulnya suatu kerugian sebagai

akibat dari perbuatan badan atau Pejabat Tata Usaha Negara (TUN) / adminstrative handeling.

Pelanggaran pejabat TUN terhadap hak-hak rakyat.

Pejabat TUN tidak menjalankan peraturan yang ditetapkannya sendiri.

Page 93: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Jenis Konflik Administrasi Negara

Sengketa Intern

Sengketa Ekstern

Page 94: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Pengertian sengketa internal (horizontal)

Sengketa administrasi negara yang terjadi di dalam lingkungan administrasi Negara (TUN) itu sendiri, baik yang terjadi dalam satu departemen (instansi) maupun sengketa yang terjadi antar departemen (instansi)

Page 95: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Pengertian sengketa internal (horizontal)

Dengan demikian sengketa intern adalah menyangkut persoalan kewenangan pejabat TUN yang disengketakan dalam satu departemen (instansi) atau kewenangan suatu departemen (instansi) terhadap departemen yang lainnya yang disebabkan tumpang tindihnya kewenangan sehingga menimbulkan kekaburan kewenangan. Sengketa ini dapat juga disebut sebagai hukum antar wewenang

Page 96: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Pengertian Sengketa Ekstern (Vertikal)

Sengketa antara administrasi Negara dengan

rakyat adalah perkara administrasi yang

menimbulkan sengketa antara administrasi

Negara dengan rakyat sebagai subjek yang

berperkara ditimbulkan oleh unsur peradilan

administrasi murni yang mensyaratkan adanya

minimal dua pihak dan sekurang-kurangnya salah

satu pihak harus administrasi Negara, yang

mencakup administrasi Negara di tingkat daerah

maupun administrasi Negara pusat yag ada di

daerah.

Page 97: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

Instrumen Administrasi Negara

Instrumen Yuridis~ Peraturan Perundang-undangan~ Kebijakan~ Rencana~ Keputusan~ Perbuatan perdata

Instrumen Non-yuridisInstrumen yang tidak tertulis namun selalu dijalankan

Page 98: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Contoh Konflik Peraturan Perundang-undangan :

Konflik terjadi karena adanya benturan kepentingan antara UU Pers dan UU Rahasia Negara.

Page 99: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

KEBIJAKAN

Contoh Konflik Kebijakan :

UU BHP merupakan salah satu langkah privatisasi Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, keberadaan UU ini membuat suatu kontroversi diantara masyarakat dan pemerintah.

Page 100: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

RENCANA

Contoh Konflik Rencana :Pembangunan kawasan

BAKSIL dan PUNCLUT sesuai RTRW dan RUTRK Bandung merupakan kawasan lindung, namun tiba-tiba ada usulan untuk merevisi Perda RTRW agar pembangunan di kawasan BAKSIL dan PUNCLUT dapat dilegalkan.

Page 101: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

KEPUTUSAN

Contoh Konflik Keputusan : Gunung Tangkuban Parahu

merupakan kawasan lindung dan tidak boleh dibangun, namun terbit KepMen yang menyetujui adanya pembangunan di kawasan gunung tersebut.

Page 102: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

PERTANYAAN Yunie (154 08 072)

Kenapa univ swasta termasuk TUN yg bisa digugat? Jenis keputusan seperti apa yang bisa digugat dari

univ swasta? Apakah univ negeri bisa digugat?

Jawab : Universitas Swasta dapat digugat di PTUN meskipun mereka tidak didirikan berdasarkan hukum perdata karena penyediaan pendidikan tinggi kepada masyarakat adalah tugas yang lazimnya dijalankan oleh pemerintah. Keputusan yang dapat digugat umumnya merupakan keputusan yang berkaitan dengan masalah kepegawaian/perburuhan. Namun,masih belum terdapat kepastian hukum apakah Universitas swasta merupkan wewenang dari PTUN atau pengadilan perdata.

Universitas Negeri dapat digugat di PTUN karena status kepegawaiannya menupakan pegawai negeri.

Page 103: Peradilan Tata Usaha  Negara  DAN KONFLIK ADMINISTRASI NEGARA

PERTANYAAN Yunie (15408039)

Pertanyaan:

1. Pihak yg tergugat diberi kewenangan melindungi diri seperti apa?

2. Eksepsi seperti apa?

Jawab:

1. Pihak yang tergugat dapat diberi kewenangan melindungi diri seperti meminta pengawasan polisi pada pihak tergugat tersebut. Walaupun pihak tergugat dalam gugatannya ke PTUN biasanya menyangkut kepentingan publik, namun bisa jadi keselamatan atau keamanan dirinya terancam. Hal ini dapat mungkin terjadi karena ada pihak-pihak tertentu baik dari TUN atau pihak lain yang tidak suka dengan tergugat atau ada intrik politik tertentu.

2. Jadi, eksepsi itu adalah sebuah pengajuan yang dilakukan oleh pihak tergugat jika ternyata kasus yang digugat itu bukan merupakan kewenangan dari PTUN. Jika memang eksepsi itu sah atau diterima, maka gugatan dibatalkan oleh PTUN.