Penyusunan WebGIS Bencana Yang Interaktif

13
PENYUSUNAN WEB GIS INTERAKTIF UNTUK MENDUKUNG PROGRAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA DI INDONESIA Karya Andamas

Transcript of Penyusunan WebGIS Bencana Yang Interaktif

Page 1: Penyusunan WebGIS Bencana Yang Interaktif

PENYUSUNAN WEB GIS INTERAKTIF UNTUK MENDUKUNG PROGRAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA DI INDONESIA

 

 Karya  Andamas    

Page 2: Penyusunan WebGIS Bencana Yang Interaktif

Penyusunan WebGIS Interaktif untuk mendukung Page 2

Program Pengurangan Risiko Bencana

PENYUSUNAN WEB GIS INTERAKTIF UNTUK MENDUKUNG PROGRAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA DI INDONESIA

Latar Belakang

Indonesia adalah negara dengan potensi alam yang besar berdasarkan kondisi

geografis dan geologisnya. Secara geografis, Indonesia merupakan negara kepulauan

yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia,

Benua Australia, Samudera Hindia dan Samudera pasifik. Pada bagian selatan dan

timur Indonesia terdapat sabuk vulkanik (volcanic arc) yang memanjang dari Pulau

Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan Sulawesi, berupa pegunungan vulkanik tua dan

dataran rendah yang didominasi oleh rawa-rawa.

Kondisi tersebut merupakan potensi sekaligus kendala berupa rawan bencana seperti

gempa bumi, letusan gunung berapi, tsunami dan angin taufan. Gempa bumi yang

disebabkan oleh interaksi lempeng tektonik dapat menimbulkan gelombang pasang

jika terjadi di samudera. Dengan wilayah yang sangat dipengaruhi oleh pergerakan

lempeng tektonik, maka Indonesia rawan mengalami tsunami. Oleh karena itu,

kegiatan pengurangan bencana sangat diperlukan. Penanganan bencana melibatkan

kegiatan sebelum terjadi bencana, saat bencana dan setelah bencana. Kegiatan

tersebut akan efektif jika tersedia sumber informasi yang akurat dan mutakhir.

Sumber data dan informasi serta pengelolaannya menjadi penting sehingga penanganan

bencana dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

Lebih lanjut, penyelenggaraan pengurangan risiko bencana merupakan salah satu

wujud perlindungan kepada masyarakat sehingga kegiatannya tidak dapat dibebankan

hanya pada satu pihak saja. Sebagai contoh adalah DIBI (data dan informasi bencana

Indonesia) yang dibangun atas kerjasama UNDP dengan BNPB. Namun, informasi

tersebut belum cukup, karena informasi bencana bukan milik para pengambil

keputusan semata tetapi justru masyarakat umum yang lebih membutuhkannya. Oleh

karena itu, penyusunan sistem informasi bencana interaktif, up to date dan dapat

diakses secara mudah oleh masyarakat sangat penting untuk segera di susun sebagai

salah satu strategi pengurangan risiko bencana.

Page 3: Penyusunan WebGIS Bencana Yang Interaktif

Penyusunan WebGIS Interaktif untuk mendukung Page 3

Program Pengurangan Risiko Bencana

Menjawab tentangan tersebut, perlu adanya inovasi secara terus menerus berupa

penyediaan informasi berbasis peta yang saat ini telah dikenal sebagai WEBGIS.

Prinsip dasarnya adalah penyajian peta yang dapat diakses secara luas oleh masyarakat

melalui jaringan internet. Inovasi ini menjadi terobosan yang penting dan perlu segera

diterapkan di Indonesia, mengingat perkembangan teknologi informasi pendukung

seperti internet dan telephone seluler telah maju. Ditambah lagi, kondisi geomorfolgi

Indonesia berupa kepulauan dan rawan terhadap bencana.

Permasalahan

Secara umum permasalahan pemetaan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Perbedaan koordinat dari berbagai sumber peta sehingga perlu penyesuaian

Perbedaan bentuk peta yang didapatkan dari banyak sumber. Banyak base line peta

yang tidak sama.

Perbedaan informasi peta dari berbagai sumber peta

Perbedaan cara pengolahan sehingga cara penyajian informasi dalam peta juga

berlainan.

Pembuatan peta yang tidak interaktif, tidak user friendly, dan tidak bisa diakses

secara umum baik melalui intranet maupun internet.

WebGIS yang selama ini sudah tersusun lebih dominan menampilkan peta dan

minim aplikasi spatial analyze. Padahal hakekat GIS bukan saja untuk

menampilkan peta tetapi lebih pada analisis.

TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan

Tujuan utama penyusunan WebGIS adalah penyediaan interface informasi

spatial berbasis peta yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat sebagai salah

satu strategi pengurangan risiko bencana di Indonesia.

Sasaran

Adapun sasaran yang akan dicapai untuk mencapai tujuan tersebut sebagai

berikut:

1. Inventarisasi/Identifikasi daerah rawan bencana;

2. Penyajian interface WebGIS yang mudah diakses dan dipahami oleh

masyarakat umum (user friendly)

3. Penyajian informasi peta yang mudah diupdate, dilengkapi dengan

interface updating informasi yang memudahkan pengelola.

Page 4: Penyusunan WebGIS Bencana Yang Interaktif

Penyusunan WebGIS Interaktif untuk mendukung Page 4

Program Pengurangan Risiko Bencana

4. Penyusunan WebGIS yang dinamis dan interaktif sehingga masyarakat

bisa melihat setiap perubahan informasi secara cepat dan dapat

melakukan penelusuran informasi lebih dinamis dan interaktif;

5. Penyajian prosedur/ mekanisme penggunaan webgis (demo interaktif)

sehingga pengguna awam bisa mempelajarinya secara lengkap dan

mudah.

PRINSIP PENYUSUNAN WEBGIS

Prinsip dasar penyusunan WEBGIS daerah rawan bencana Indonesia ini adalah:

Dynamic : Data dan informasi (spatial data) bersifat dinamis, dapat di

update kapan saja oleh pengelola. Memungkinkan untuk

disusun/disajikan informasi berupa time series sehingga

bagi para analis dan pengambil keputusan bisa melihat

trend yang terjadi.

Interactive : User/Client yang menggunakan WebGIS ini bisa

melakukan proses spatial analyze secara interaktif

sehingga data yang ada dapat dioleh sedemikian rupa

(online) untuk mendapatkan informasi baru. Salah satu

contoh spatial analyze yang diterapkan adalah super

impose (overlay), query dan perhitungan-perhitungan

statistik berbasis spatial lainnya.

User Friendly : Masyarakat bisa mengoperasikannya dengan mudah. Akan

dikategorikan secara spesifik beberapa tools navigasi dan

analisis sehingga masyarakat akan lebih mudah

mengoperasikannya. Disamping itu disajikan demo

interaktif dan guideline penggunaan.

Up to date : Informasi bencana harus di-up date secara berkelanjutan

dari berbagai sumber yang valid, signifikan dan mutakhir

(terbaru). Proses updating ini berhubungan erat dengan

interface updating. Untuk memudahkannya, webgis yang

disusun akan dilengkapi interface khusus untuk melakukan

proses update sehingga pengelola dapat menggunakannya

secara mudah, cepat, dan lebih akurat.

Valid : Validitas informasi tergantung pada sumber peta. Oleh

karena itu proses verifikasi sangat penting untuk

dilakukan. Untuk mencapainya, akan dilengkapi tools

Page 5: Penyusunan WebGIS Bencana Yang Interaktif

Penyusunan WebGIS Interaktif untuk mendukung Page 5

Program Pengurangan Risiko Bencana

overlay raster (image) untuk membandingkan data yang

diolah dengan sumber data lain. Sebagai contoh dapat

dioverlay dengan google earth atau sumber peta yang lain.

MANFAAT/ KEUNTUNGAN YANG DIDAPATKAN

Inovasi ini menjadi penting untuk segera diterapkan agar perwujudan pengurangan

risiko bencana bagi masyarakat dapat segera di lakukan. Inovasi WebGIS ini bukan

semata-mata digunakan oleh analis, akademisi, pemerintah/ pengambil keputusan

tetapi lebih mengakar pada penggunaan langsung oleh masyarakat. Sehingga seluruh

elemen stakeholder akan tersentuh.

Penyebaran informasi pengurangan risiko bencana akan diterima langsung oleh

seluruh stakeholder baik analis, akademisi, pemerintah hingga masyarakat.

Masyarakat dapat melakukan feedback termasuk memberikan informasi langsung;

Para pengambil keputusan akan lebih mudah membuat kebijakan terutama

kebijakan yang inter regional mengingat bencana tidak mengenal batas

administrasi;

Menjadi sumber data dan informasi yang valid dan up to date bagi para akademisi,

peneliti, pengamat dan analis.

Mendapatkan inovasi terbaru mengenai teknologi pemetaan yang valid, mutahir

dan dapat dipertanggungjawabkan.

Inovasi pemetaan dapat diterapkan pada berbagai media pemetaan seperti peta

pembuatan jalan, rambu jalan, infrastruktur, ketinggian (topografi),

kebencanaan dan lain-lain.

Mendapatkan sistem informasi pemetaan yang up to date, user friendly dan tidak

meninggalkan fungsi utama GIS yang online.

SEKILAS MENGENAI PENGGUNAAN WEBGIS

Webgis merupakan terobosan terkini mengenai sistem informasi berbasis peta yang

dapat diakses melalui layanan Web baik internet maupun intranet. Inovasi ini telah

banyak diterapkan di dunia termasuk Indonesia. Namun kendala umum dalam online

WebGIS ini pada kapasitas yang terlalu besar sehingga akses internet menjadi lambat.

Beberapa inovasi ini telah banyak diterapkan oleh beberapa Negara sebagai contoh:

WebGIS di Jepang

Page 6: Penyusunan WebGIS Bencana Yang Interaktif

Penyusunan WebGIS Interaktif untuk mendukung Page 6

Program Pengurangan Risiko Bencana

WebGIS di Malaysia

WebGIS di Barkeley

Page 7: Penyusunan WebGIS Bencana Yang Interaktif

Penyusunan WebGIS Interaktif untuk mendukung Page 7

Program Pengurangan Risiko Bencana

WebGIS di Jerman

Page 8: Penyusunan WebGIS Bencana Yang Interaktif

Penyusunan WebGIS Interaktif untuk mendukung Page 8

Program Pengurangan Risiko Bencana

LINGKUP KEGIATAN DAN ANGGARAN

Kegiatan yang akan dilakukan untuk menyusun WebGIS interaktif untuk pengurangan

risiko bencana adalah:

1. Inventarisasi/ Identifikasi daerah rawan bencana;

Basis data utama dalam penyusunan WebGIS ini adalah rawan bencana. Perlu

adanya inventarisasi daerah-daerah rawan bencana, dikompilasi, dipetakan dan

kemudian diolah kedalam bentuk digital. Kategorisasi daerah rawan bencana

dapat merujuk pada UU No. 24 Tahun 2007. Pengolahan peta akan

memanfaatkan beberapa software yang cukup popular seperti ArcVIEW,

ArcGIS, ArcINFO, AutoCAD Map, dan lain-lain.

Page 9: Penyusunan WebGIS Bencana Yang Interaktif

Penyusunan WebGIS Interaktif untuk mendukung Page 9

Program Pengurangan Risiko Bencana

2. Penyajian interface WebGIS yang mudah diakses dan dipahami oleh masyarakat

umum (user friendly)

Interface WebGIS yang mudah dipahami sangat penting karena pengguna

WebGIS ini bukan para akademisi, pengambil keputusan dan peneliti semata

namun lebih fokus pada masyarakat. Sehingga penyajian informasi yang lebih

memudahkan masyarakat sangat penting. Untuk mengakomodasinya akan

disajikan dalam beberapa kategori menurut penggunaannya. Sebagai contoh,

navigasi peta dalam WebGIS akan dijadikan satu dan disajikan dalam bentuk

icon-icon umum yang sering di temui dalam beberapa website. Kemudian

untuk tingkat lebih lanjut seperti analisis dan lain-lain disajikan dalam menu

khusus seperti menu Tools, Spatial Analyze dan input data.

Pengolahan    peta  

Pengolahan  database  

Web    Developer  

ArcVIEW,  ArcGIS  

MS.  Access  &  MySQL  

PHP  

WebGIS  

Page 10: Penyusunan WebGIS Bencana Yang Interaktif

Penyusunan WebGIS Interaktif untuk mendukung Page 10

Program Pengurangan Risiko Bencana

3. Penyajian informasi peta yang mudah diupdate, dilengkapi dengan interface updating

informasi yang memudahkan pengelola.

Pengelola WebGIS akan memanfaatkan interface yang telah di custom sehingga

lebih memudahkan administrator. Bahasa akan disesuaikan ke Bahasa

Indonesia, menu-menu akan lebih disederhanakan sesuai dengan kategorisasi

penggunaan saja. Sedangkan menu/ tools yang tidak digunakan akan dihilangkan.

Interface ini akan memanfaatkan Microsoft Access yang dapat di langsung

diintegrasikan dengan ArcVIEW.

4. Penyusunan WebGIS yang dinamis dan interaktif sehingga masyarakat bisa melihat

setiap perubahan informasi secara cepat dan dapat melakukan penelusuran

informasi lebih dinamis dan interaktif;

Proses pembuatan WebGIS akan memanfaatkan php sebagai bahasa browser

internetnya. PHP lebih kompatibel dan memiliki bahasa script yang serupa

dengan ArcVIEW sehingga kerusakan bahasa program bisa diminimalisir.

Page 11: Penyusunan WebGIS Bencana Yang Interaktif

Penyusunan WebGIS Interaktif untuk mendukung Page 11

Program Pengurangan Risiko Bencana

5. Penyajian prosedur/ mekanisme penggunaan WebGIS (demo interaktif) sehingga

pengguna awam bisa mempelajarinya secara lengkap dan mudah.

Page 12: Penyusunan WebGIS Bencana Yang Interaktif

Penyusunan WebGIS Interaktif untuk mendukung Page 12

Program Pengurangan Risiko Bencana

Untuk memudahkan pengguna (terutama pengguna baru) akan disajikan pula

manual berupa panduan teknis penggunaan WebGIS disamping itu juga akan

disajikan demo interaktif berupa video sebagai panduan utama para

penggunanya.

Adapun anggaran yang diperlukan untuk setiap tahapan kegiatan sebagai berikut:

No Keluaran Kegiatan Total

Anggaran (Rp)

1. Inventarisasi/ Identifikasi daerah rawan bencana;

Survei lapangan Survey instansional Kompilasi data Pengolahan peta

sementara Digitasi peta Pengolahan lanjut di

ArcVIEW/ ArcGIS.

2. Penyajian interface WebGIS yang mudah diakses dan dipahami oleh masyarakat umum (user friendly)

WebDesign menggunakan PHP

Proses pengintegrasian dengan MySQL untuk data base

Pengintegrasian dengan ArcVIEW, ArcGIS, untuk proses pengolahan peta dan spatial analyze

3. Penyajian informasi peta yang mudah diupdate, dilengkapi dengan interface updating informasi yang memudahkan pengelola.

Penyusunan Interface database di Microsoft Access

Pengintegrasian dengan MySQL

Pengintegrasian dengan ArcVIEW/ ArcGIS sebagai basis pengolahan peta

4. Penyusunan WebGIS yang dinamis dan interaktif sehingga masyarakat bisa melihat setiap perubahan informasi secara cepat dan dapat melakukan penelusuran informasi lebih dinamis dan interaktif;

Proses pengintegrasian ke MapSERVER

Pembangunan Navigasi peta di Website

Pembangunan pengolahan spatial di Website

5 Penyajian prosedur/ mekanisme penggunaan WebGIS (demo interaktif) sehingga pengguna awam bisa mempelajarinya secara lengkap dan mudah.

Pembuatan buku elektronik (ebook) sebagai panduan penggunaan WebGIS

Pembuatan link HELP sebagai bentuk panduan online secara langsung pada saat pengolahan

Page 13: Penyusunan WebGIS Bencana Yang Interaktif

Penyusunan WebGIS Interaktif untuk mendukung Page 13

Program Pengurangan Risiko Bencana

No Keluaran Kegiatan Total

Anggaran (Rp)

Pembuatan Demo Interactive berupa video.

6 Web Hosting Registrasi domain ke ISP Upload seluruh file ke

domain yang sudah dibuat

KELUARAN/ PRODUK

No Keluaran Jangka Waktu 1. Inventarisasi/ Identifikasi daerah rawan bencana; 1 bulan 2. Penyajian interface WebGIS yang mudah diakses

dan dipahami oleh masyarakat umum (user friendly) 1 bulan

3. Penyajian informasi peta yang mudah diupdate, dilengkapi dengan interface updating informasi yang memudahkan pengelola.

1 bulan

4. Penyusunan WebGIS yang dinamis dan interaktif sehingga masyarakat bisa melihat setiap perubahan informasi secara cepat dan dapat melakukan penelusuran informasi lebih dinamis dan interaktif;

1 bulan

5. Penyajian prosedur/ mekanisme penggunaan WebGIS (demo interaktif) sehingga pengguna awam bisa mempelajarinya secara lengkap dan mudah.

1 bulan

6 Web Hosting 1 minggu

KONTAK

CV. KARYA ANDAMAS

Jl. Timoho Raya No. 228, Tembalang, Semarang

Telp/Fax.: (024) 747 96 25; 0888 107 60 97

CP: Sariffuddin, ST, MT, IAP 0811 27 50515 ([email protected])

Andogo Rizano, ST 0811 27 24946 ([email protected])

Rachmadiansyah P.U, ST 0812 28 88392 ([email protected])