PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas...

31
PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi BAB I PENDAHULUAN I - 1 LAPORAN AKHIR 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya serta diselenggarakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan (UU No. 36 Tahun 2009). Dalam kerangka mencapai tujuan tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan secara terarah, berkesinambungan dan realistis sesuai pentahapannya. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah menetapkan bidang kesehatan merupakan salah satu urusan wajib yang harus dilaksanakan oleh kabupaten/kota. Penyelenggaraan urusan wajib oleh daerah adalah menggunakan perwujudan otonomi yang bertanggung jawab, yang pada intinya merupakan pengakuan / pemberian hak dan kewenangan daerah dalam wujud tugas dan kewajiban yang harus dipikul oleh daerah. Tanpa mengurangi arti serta pentingnya praksarsa daerah dalam penyelenggaraan otonominya dan untuk menghindari terjadinya kekosongan penyelenggaraan pelayanan dasar kepada masyarakat, Daerah Kabupaten dan Daerah Kota Wajib melaksanakan kewenangan dalam bidang tertentu, termasuk didalamnya kewenangan bidang kesehatan. Kesehatan individu atau masyarakat merupakan kebutuhan dasar yang paling penting. Kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat serta didukung dengan sehatnya lingkungan akan menciptakan suasana yang nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi

Transcript of PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas...

Page 1: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 1

LAPORAN AKHIR

1.1. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan

oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang

agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

serta diselenggarakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif,

dan berkelanjutan (UU No. 36 Tahun 2009). Dalam kerangka mencapai

tujuan tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan secara

terarah, berkesinambungan dan realistis sesuai pentahapannya.

Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah telah menetapkan bidang kesehatan merupakan salah satu

urusan wajib yang harus dilaksanakan oleh kabupaten/kota.

Penyelenggaraan urusan wajib oleh daerah adalah menggunakan

perwujudan otonomi yang bertanggung jawab, yang pada intinya

merupakan pengakuan / pemberian hak dan kewenangan daerah dalam

wujud tugas dan kewajiban yang harus dipikul oleh daerah. Tanpa

mengurangi arti serta pentingnya praksarsa daerah dalam

penyelenggaraan otonominya dan untuk menghindari terjadinya

kekosongan penyelenggaraan pelayanan dasar kepada masyarakat,

Daerah Kabupaten dan Daerah Kota Wajib melaksanakan kewenangan

dalam bidang tertentu, termasuk didalamnya kewenangan bidang

kesehatan.

Kesehatan individu atau masyarakat merupakan kebutuhan dasar

yang paling penting. Kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat serta

didukung dengan sehatnya lingkungan akan menciptakan suasana yang

nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi

Page 2: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 2

LAPORAN AKHIR

dan budaya. Masyarakat yang sehat akan membentuk cara pandang yang

jernih terhadap setiap permasalahan yang terjadi sekaligus akan

memberikan bahkan menemukan solusi terhadap setiap permasalahan

secara rasional.

Tantangan pembangunan bidang kesehatan yang dihadapi saat

ini antara lain adalah mengurangi kesenjangan status kesehatan

masyarakat dan akses terhadap pelayanan kesehatan antar wilayah,

tingkat sosial ekonomi dan gender; meningkatkan jumlah dan penyebaran

tenaga kesehatan yang kurang memadai; meningkatkan akses terhadap

fasilitas kesehatan; dan mengurangi beban ganda penyakit yaitu pola

penyakit yang diderita oleh sebagian besar masyarakat adalah penyakit

infeksi menular, namun pada waktu yang bersamaan terjadi peningkatan

penyakit tidak menular serta meningkatnya penyalahgunaan narkotika dan

obat-obat terlarang.

Berbagai program kesehatan yang telah dilaksanakan oleh

pemerintah sampai saat ini dirasa belum terintegrasi dengan baik antar

sektor baik itu pemerintah, swasta dan masyarakat. Dukungan swasta dan

masyarakat sangat diperlukan dalam mewujudkan kebijakan dan program-

program pemerintah.

Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

diarahkan sebagai arah kebijakan dan program terkait rencana

implementasi pembangunan bidang kesehatan, yaitu tercapainya hak atas

hidup sehat bagi seluruh lapisan masyarakat melalui sistem kesehatan

yang dapat menjamin terlindunginya masyarakat dari berbagai risiko yang

dapat mempengaruhi kesehatan dan tersedianya pelayanan kesehatan

yang bermutu, terjangkau dan merata. Kesehatan sebagai investasi akan

menghasilkan penduduk yang sehat dan produktif sebagai SDM

pembangunan yang berkelanjutan serta memiliki daya saing global.

Page 3: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 3

LAPORAN AKHIR

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam kegiatan “PENYUSUNAN

PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA Kegiatan Penyusunan

Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi” ini adalah:

a. Bagaimana potensi dan permasalahan penyelenggaraan

pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Banyuwangi

tahun 2011 – 2025.

b. Bagaimana arahan strategi dan kebijakan pengembangan

infrastruktur (fisik) pelayanan kesehatan masyarakat di

Kabupaten Banyuwangi tahun 2011 – 2025.

c. Bagaimana arahan strategi dan kebijakan pengembangan

prasarana (non fisik) pelayanan kesehatan masyarakat di

Kabupaten Banyuwangi tahun 2011 – 2025.

d. Bagaimana arahan strategi dan kebijakan pengelolaan

sumberdaya manusia bidang kesehatan masyarakat di

Kabupaten Banyuwangi tahun 2011 – 2025.

e. Apa goal (outcome akhir) pembangunan bidang kesehatan

masyarakat di Kabupaten Banyuwangi tahun 2011 – 2025.

f. Bagaimana bentuk komprehensif Rencana Induk (Masterplan)

Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011 – 2025.

1.3. Maksud dan Tujuan Kegiatan

Maksud

Kegiatan ini dimaksudkan sebagai arah kebijakan dan

rencana implementasi bidang kesehatan di Kabupaten Banyuwangi

berdasarkan strategi dan rekomendasi yang diperoleh dari hasil

analisis berupa isu prioritas, indikasi program, kegiatan dan

sasaran dan indikator keberhasilan yang diharapkan dalam

pembangunan bidang kesehatan.

Page 4: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 4

LAPORAN AKHIR

Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah dan latar belakang yang

dipaparkan dimuka, maka kegiatan ini memiliki tujuan sebagai

berikut:

a. Mengidentifikasi potensi dan permasalahan penyelenggaraan

pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Banyuwangi

tahun 2011 – 2025.

b. Menyusun arahan strategi dan kebijakan pengembangan

infrastruktur (fisik) pelayanan kesehatan masyarakat di

Kabupaten Banyuwangi tahun 2011 – 2025.

c. Menyusun arahan strategi dan kebijakan pengembangan

prasarana (non fisik) pelayanan kesehatan masyarakat di

Kabupaten Banyuwangi tahun 2011 – 2025.

d. Menyusun arahan strategi dan kebijakan pengelolaan

sumberdaya manusia bidang kesehatan masyarakat di

Kabupaten Banyuwangi tahun 2011 – 2025.

e. Menyusun goal (tujuan akhir) pembangunan bidang kesehatan

masyarakat di Kabupaten Banyuwangi tahun 2011 – 2025.

f. Menyusun dokumen Rencana Induk (Masterplan) Kesehatan

Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011-2025. Dokumen ini

sebagai acuan/pedoman bagi para pemangku kepentingan di

bidang kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan di

Kabupaten Banyuwangi menuju Indonesia Sehat 2025. Kondisi

penduduknya yang hidup dalam lingkungan dan dengan

perilaku hidup sehat, baik jasmani, rohani maupun sosial, dan

memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan

yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya.

Page 5: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 5

LAPORAN AKHIR

1.4. Sasaran

Sasaran kegiatan “PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN

BUDAYA Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten

Banyuwangi” ini adalah:

1. Terselenggaranya proses sintesa antara teori dan fakta di

lapangan, sebagai masukan untuk merumuskan status kinerja

program-program pembangunan di bidang kesehatan di Kabupaten

Banyuwangi.

2. Terselesaikannya Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten

Banyuwangi sebagai tindak lanjut penetapan strategi perencanaan

pembangunan kesehatan di Kabupaten Banyuwangi.

3. Adanya dokumen rencana induk kesehatan yang dapat digunakan

sebagai dasar pengambilan kebijakan dan perencanaan khusus

dibidang kesehatan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Secara rinci sasaran ini, yaitu:

a) Adanya arahan strategi dan kebijakan pengembangan

infrastruktur (fisik) pelayanan kesehatan masyarakat di

Kabupaten Banyuwangi tahun 2011 – 2025.

b) Adanya arahan strategi dan kebijakan pengembangan

prasarana (non fisik) pelayanan kesehatan masyarakat di

Kabupaten Banyuwangi tahun 2011 – 2025.

c) Adanya arahan strategi dan kebijakan pengelolaan sumberdaya

manusia bidang kesehatan masyarakat di Kabupaten

Banyuwangi tahun 2011 – 2025.

d) Adanya goal (tujuan akhir) pembangunan bidang kesehatan

masyarakat di Kabupaten Banyuwangi tahun 2011 – 2025.

Page 6: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 6

LAPORAN AKHIR

1.5. Referensi Hukum

Dasar hukum “PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN

BUDAYA Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten

Banyuwangi” adalah:

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik

Kedokteran;

3. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Nomor 8 tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang

Perubahan atas Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang;

4. Undang-Undang No 17 tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

5. Undang–Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

6. Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan

Publik;

7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

8. Undang–Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Tahun 2010-2014;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah

Page 7: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 7

LAPORAN AKHIR

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang

Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan

Minimal;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang

Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan

Minimal;

15. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 100.05-76 Tahun 2007

tentang Pembentukan Tim Konsultasi Penyusunan Standar

Pelayanan Minimal.

16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008

tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di

Kabupaten/Kota;

17. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828/Menkes/SK/IX/2008

Tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang

Kesehatan Di Kabupaten/Kota;

1.6. Lingkup Pelaksanaan Pekerjaan

Ruang lingkup kegiatan “PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL

DAN BUDAYA Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten

Banyuwangi” dibedakan menjadi cakupan lokasi dan materi kegiatan.

1.6.1. Lingkup Lokasi

Kegiatan Penyusunan Penyusunan Masterplan Kesehatan

Kabupaten ini meliputi lokasi seluruh wilayah Kabupaten Banyuwangi

sebanyak 24 kecamatan seperti pada tabel berikut.

Page 8: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 8

LAPORAN AKHIR

Tabel 1.1. Lokasi Studi Menurut Kecamatan

No Kecamatan Desa/Kelurahan

1 Pesanggaran 5

2 Siliragung 5

3 Bangorejo 7

4 Purwoharjo 8

5 Tegaldlimo 9

6 Muncar 10

7 Cluring 9

8 Gambiran 6

9 Tegalsari 6

10 Glenmore 7

11 Kalibaru 6

12 Genteng 5

13 Srono 10

14 Rogojampi 18

15 Kabat 16

16 Singojuruh 11

17 Sempu 7

18 Songgon 9

19 Glagah 8/2

20 Licin 8

21 Banyuwangi 18

22 Giri 2/4

23 Kalipuro 5/4

24 Wongsorejo 12

Sumber: Rencana studi didasarkan data Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka 2010,

BPS Kabupaten Banyuwangi.

Page 9: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 9

LAPORAN AKHIR

1.6.2. Lingkup Materi Kegiatan

Lingkup kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan

Kabupaten Banyuwangi mencakup:

1. Analisis kondisi eksisting (existing condition) tentang pembangunan

Kesehatan di Kabupaten sampai Tahun 2010, yang mencakup

penyelenggaraan pada jalur, jenjang dan jenis pelayanan

Kesehatan;

Batasan penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam analisis ini

didasarkan pada Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan.

Dalam analisis ini, jalur pelayanan kesehatan dilihat dari

penyelenggaranya, terdiri:

1) Jalur Pemerintah, dan

2) Jalur Swasta.

Jenis pelayanan kesehatan terdiri atas:

1) Pelayanan kesehatan perseorangan; dan

2) Pelayanan kesehatan masyarakat.

Berdasarkan tingkat pelayanan kesehatan maka jenjang pelayanan

kesehatan dibedakan atas lima, yaitu:

1) Tingkat rumah tangga

Pelayanan kesehatan oleh individu atau oleh keluarga sendiri.

2) Tingkat masyarakat

Kegiatan swadaya masyarakat dalam menolong mereka sendiri,

misalnya: posyandu, polindes, POD, saka bakti husada, dan

lain-lain.

Page 10: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 10

LAPORAN AKHIR

3) Fasilitas pelayanan tingkat pertama

Upaya kesehatan tingkat pertama yang dilakukan puskesmas

dan unit fungsional dibawahnya, praktek dokter swasta, bidan

swasta, dokter keluarga dan lain-lain.

4) Fasilitas pelayanan tingkat kedua

Upaya kesehatan tingkat kedua (rujukan spesial) oleh balai:

balai pengobatan penyakit paru (BP4), balai kesehatan mata

masyarakat (BKMM), balai kesehatan kerja masyarakat (BKKM),

balai kesehatan olah raga masyarakat (BKOM), sentra

pengembangan dan penerapan pengobatan tradisional (SP3T),

rumah sakit kabupaten atau kota, rumah sakit swasta, klinik

swasta, dinas kesehatan kabupaten atau kota, dan lain-lain.

5) Fasilitas pelayanan tingkat ketiga

Upaya kesehatan tingkat ketiga (rujukan spesialis lanjutan atau

konsultan) oleh rumah sakit provinsi atau pusat atau pendidikan,

dinas kesehatan provinsi dan departemen kesehatan.

2. Analisis tentang tujuan dan sasaran pembangunan Kesehatan di

Kabupaten sampai Tahun 2025;

3. Analisis tentang strategi manajemen untuk setiap substansi, proses,

dan konteks pembangunan Kesehatan di Kabupaten sampai Tahun

2025.

4. Program prioritas yang perlu dikembangkan pada setiap periode

pembangunan di Kabupaten sampai Tahun 2025, yang mencakup

peningkatan pemerataan Kesehatan pada setiap jenis, jenjang dan

jalur Kesehatan yang perlu ditanggulangi sampai Tahun 2025;

peningkatan mutu, relevansi dan daya saing Kesehatan sampai

tahun 2025; dan peningkatan kualitas tata kelola, akuntabilitas dan

pencitraan publik dalam penyelenggaraan pembangunan Kesehatan

sampai tahun 2015.

5. Sosialisasi pembahasan mengenai hasil pekerjaan dengan para

pemangku kepentingan.

Page 11: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 11

LAPORAN AKHIR

1.7. Manfaat Hasil Kegiatan

Diharapkan hasil dari kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan

Kabupaten Banyuwangi dapat memberikan manfaat, antara lain:

a. Menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah Kabupaten

Banyuwangi dalam mengambil kebijakan Kesehatan untuk

meningkatkan kualitas SDM.

b. Menjadi salah salah satu rekomendasi bagi pemerintah Kabupaten

Banyuwangi dalam menentukan skala prioritas pembangunan

manusia (SDM) melalui peningkatan kesehatan masyarakat di

Kabupaten Banyuwangi.

1.8. Keluaran (Output) Kegiatan

Rangkaian seluruh kegiatan penyusunan “PERENCANAAN

SOSIAL DAN BUDAYA Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan

Kabupaten Banyuwangi” akan menghasilkan keluaran (output) berupa

dokumen Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011 –

2025. Dokumen tersebut subtansinya berisi sebagai berikut:

a. Peta potensi dan permasalahan penyelenggaraan pelayanan

kesehatan masyarakat di Kabupaten Banyuwangi tahun 2011 – 2025.

b. Dokumen Rencana Induk (Masterplan) Kesehatan Tahun 2011 – 2025

dalam kerangka menuju Indonesia Sehat 2025 dengan substansi:

1) Strategi dan kebijakan peningkatan pelayanan kesehatan

masyarakat di Kabupaten Banyuwangi Tahun 2011 – 2025.

2) Manajemen pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten

Banyuwangi sampai Tahun 2011 – 2025.

3) Arahan strategi dan kebijakan pengembangan infrastruktur (fisik)

pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Banyuwangi tahun

2011 – 2025.

4) Arahan strategi dan kebijakan pengembangan prasarana (non fisik)

pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Banyuwangi tahun

2011 – 2025.

Page 12: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 12

LAPORAN AKHIR

5) Arahan strategi dan kebijakan pengelolaan sumberdaya manusia

bidang kesehatan masyarakat di Kabupaten Banyuwangi tahun

2011 – 2025.

6) Goal (tujuan akhir) pembangunan bidang kesehatan masyarakat di

Kabupaten Banyuwangi tahun 2011 – 2025.

7) Program prioritas pembangunan pelayanan kesehatan masyarakat

secara periodik di Kabupaten Banyuwangi tahun 2011 – 2025.

1.9. Kerangka Teori

1.9.1. Pelayanan Kesehatan

Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan selanjutnya

disebut SPM Kesehatan adalah tolok ukur kinerja pelayanan kesehatan

yang diselenggarakan Daerah Kabupaten/Kota. Pelayanan dasar

kepada masyarakat adalah fungsi Pemerintah dalam memberikan dan

mengurus keperluan kebutuhan dasar masyarakat untuk meningkatkan

taraf kesejahteraan rakyat.

Pengembangan kapasitas adalah upaya meningkatkan

kemampuan sistem atau sarana dan prasarana, kelembagaan,

personil, dan keuangan untuk melaksanakan fungsi-fungsi

pemerintahan dalam rangka mencapai tujuan pelayanan dasar

dan/atau SPM.

SPM Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang meliputi jenis pelayanan

beserta indikator kinerja dan target Tahun 2010 – Tahun 2015:

a. Pelayanan Kesehatan Dasar :

1. Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 95 % pada Tahun 2015;

2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80 % pada Tahun

2015;

3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang

memiliki kompetensi kebidanan 90% pada Tahun 2015;

Page 13: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 13

LAPORAN AKHIR

4. Cakupan pelayanan nifas 90% pada Tahun 2015;

5. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80% pada

Tahun 2010;

6. Cakupan kunjungan bayi 90%, pada Tahun 2010;

7. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

100% pada Tahun 2010;

8. Cakupan pelayanan anak balita 90% pada Tahun 2010;

9. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6

- 24 bulan keluarga miskin 100 % pada Tahun 2010;

10. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100% pada

Tahun 2010;

11. Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100 %

pada Tahun 2010;

12. Cakupan peserta KB aktif 70% pada Tahun 2010;

13. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit 100%

pada Tahun 2010;

14. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 100%

pada Tahun 2015.

b. Pelayanan Kesehatan Rujukan

1. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

100% pada Tahun 2015;

2. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan

sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota 100% Tahun 2015.

c. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa

/KLB Cakupan Desa/ Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan

penyelidikan epidemiologi < 24 jam 100% pada Tahun 2015.

d. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Cakupan Desa

Siaga Aktif 80% pada Tahun 2015.

Page 14: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 14

LAPORAN AKHIR

1.9.2. Dampak Pembangunan Terhadap Kesehatan

Winslow mengartikan Kesehatan Masyarakat sebagai ilmu dan

seni mencegah penyakit, memperpanjang umur dan meningkatkan

kesehatan dan efisiensi melalui upaya pengorganisasian dan

pendayagunaan masyarakat. Kesehatan masyarakat merupakan salah

satu indikator kualitas hidup manusia yang sangat dipengaruhi kondisi

lingkungan yang ada disuatu wilayah. Kemajuan suatu bangsa tidak

hanya diukur dari sudut kekuatan milter, pertumbuhan ekonomi yang

baik, atau perkotaan dengan bangunan yang mewah tetapi akan diukur

dari kesejahteraan masyarakat dalam wujud kualitas manusia. Menurut

UNICEF (1993) ukuran kesejahteraan suatu masyarakat dalam wujud

kualitas manusia, antara lain meliputi:

1. Tingkat Kesehatan, Gizi Dan Pendidikan;

2. Tingkat Memperoleh Pendapatan Secara Adil;

3. Tingkat Kemampuan Untuk Berperan Secara Aktif Dalam

Pembuatan Keputusan Yang Berdampak Pada Kehidupannya;

4. Tingkat Pengakuan Atas Hak Sipil Dan Kebebasan Berpolitik;

5. Tingkat Kepedulian Kepada Golongan Yang Lemah.

6. Tingkat Perlindungan Bagi Pertumbuhan Anak-Anak.

Keenam faktor tersebut pada hakikatnya perannya sangat

ditentukan oleh kualitas lingkungan hidup. Dengan demikian, masalah

kualitas lingkungan hidup tidak dapat dipisahkan dalam proses

pembangunan suatu bangsa.

Saat ini kebanyakan di negara berkembang telah terjadi

perubahan besar pada kualitas lingkungan hidup. Masalah ini dapat

diatasi dengan meningkatkan kemampuan ekonomi, disertai dengan

meningkatkan kapasitas sumber daya manusia atau dengan kata lain

masalah lingkungan di negara sedang berkembang hanya dapat

diatasi dengan pembangunan. Yang menjadi masalah adalah bentuk

pembangunan yang bagaimana yang tidak mengakibatkan rusaknya

lingkungan?. Untuk mengatasi masalah ini maka pembangunan yang

Page 15: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 15

LAPORAN AKHIR

dicanangkan haruslah pembangunan dengan konsep bijaksana yang

dengan tujuan meningkatkan kualitas lingkungan. Konsep

pembangunan yang bijaksana tersebut harus berkelanjutan yang di

Indonesia dikenal dengan konsep Pembangunan Berwawasan

Lingkungan (PBL).

Kegiatan pembangunan pada dasarnya bertujuan

meningkatkan taraf kesejahtaraan masyarakat (sehat, cerdas, aktif).

Kegiatan pembangunan selain berdampak positif bagi masyakat juga

berdampak negatif. Dampak tersebut ada yang bersifat langsung

maupun tidak langsung. Sebagai contoh dampak tidak langsung

adalah peningkatan penyakit akibat perubahan pola konsumsi pangan

masyarakat sebagai konsekuensi peningkatan taraf ekonomi yang

tidak disertai dengan pengetahuan tentang gizi dan kebutuhan gizi;

perubahan kualitas udara dapat menjadi pemicu meningkatnya kasus

infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

1.9.3. Faktor Yang Menentukan Status Kesehatan Masyarakat

Sebagai salah satu negara berkembang dengan jumlah penduduk

lebih dari 200 juta jiwa, masalah kesehatan lingkungan di Indonesia

menjadi sangat kompleks terutama di kota-kota besar. Hal ini disebabkan,

antara lain:

1. Urbanisasi Penduduk

Terjadinya urbanisasi desebabkan oleh di Indonesia disebabkan oleh

lahan pertanian yang semakin berkurang dan terbatasnya lapangan

pekerjaan di pedesaan. Penduduk berbondong-bondong ke kota

mencari pekerjaan sebagai pekerja seperti pembantu rumah tangga,

kuli bangunan dan pelabuhan, pemulung, pengemis dan pengamen

jalanan yang membawa dampak sosial dan kesehatan lingkungan

seperti munculnya pemukiman kumuh dimana-mana.

2. Tempat Pembuangan Sampah

Hampir disemua tempat di Indonesia sistem pembuangan sampah

dilakukan secara dumping tanpa pengolahan lebih lanjut. Sistem

Page 16: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 16

LAPORAN AKHIR

pembuangan ini selain memerlukan lahan yang luas juga

menyebabkan pencemaran udara, tanah dan air, selain itu lokasi

pembuangan akan menjadi tempat yang baik untuk perkembangan

agent dan vektor penyakit.

3. Penyediaan Sarana Air Bersih.

Berdasarkan survei yang dilakukan hanya 60% penduduk di Indonesia

yang memperoleh air bersih dari PDAM, terutama untuk penduduk

perkotaan selebihnya mempergunakan air sumur dan sumber lainnya.

4. Pencemaran Udara

Tingkat pencemaran udara di Indonesia sudah melebihi nilai ambang

batas normal terutama di kota-kota besar akibat gas buangan

kendaraan bermotor. Selain itu hampir setiap asap tebal meliputi

wilayah nusantara bahkan sampai ke negara tetangga akibat

pembakaran hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan. Enam dari

15 kota yang paling terpolusi di dunia terdapat di Asia. Posisi yang

paling tinggi adalah 1.Katmandu, Nepal, 2. New Dehli, India, 3.

Jakarta, Indonesia bersama dengan Chongqing, China, 4. Calcutta,

India. Sepertiga dari pencamaran karbondioksida di dunia dikeluarkan

di daerah ini.

5. Pembuangan Limbah Industri Dan Rumah Tangga

Hampir semua limbah cair yang berasal industri dan rumah tangga

dibuang langsung dan bercampur menjadi satu ke badan sungai atau

laut, ditambah lagi dengan kebiasaan penduduk melakukan kegiatan

MCK di bantaran sungai. Akibatnya kualitas air sungai menurun dan

apabila digunakan untuk air baku memerlukan biaya yang tinggi.

6. Bencana Alam/Pengungsian

Gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, atau banjir yang sering

terjadi di Indonesia mengakibatkan penduduk mengungsi yang

tentunya menambah banyak permasalahan kesehatan lingkungan.

7. Perencanaan Tata Kota Dan Kebijakan Pemerintah

Perencanaan tata kota dan kebijakan pemerintah seringkali

menimbulkan masalah baru bagi kesehatan lingkungan. Contoh

Page 17: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 17

LAPORAN AKHIR

pemberian izin tempat pemukiman, gedung atau tempat industri baru

tanpa didahului dengan studi kelayakan lingkungan yang menyebab

terjadinya banjir, pencemaran udara, air dan tanah serta masalah

sosial lainnya.

Status kesehatan msayarakat sangat dipengaruhi oleh

berbagai faktor. Hendrik L. Blum menjelaskan bahwa status kesehatan

masyarakat sangat bergantung pada 4 komponen besar yakni

lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik (keturunan).

Dalam konteks ekosistem manusia sebagai salah satu komponen

lingkungan memiliki hubungan timbal balik dan saling ketergantungan

dengan lingkungan. Pada satu sisi lingkungan merupakan penyedia

hampir seluruh kebutuhan manusia dan sebaliknya dan lingkungan

sangat dipengaruhi keadaannya oleh aktifitas manusia dalam

mempertahankan kelangsungan kehidupannya. Pengelolaan

lingkungan yang kurang bijaksana akan lebih mengarah kepada

eksploitasi sumber daya alam dan pengrusakan lingkungan.

Penurunan kualitas lingkungan yang terjadi pada akhirnya mempunyai

konsekwensi negatif pada penurunan derajat kesehatan masyarakat.

Derajat kesehatan masyarakat tidak hanya ditentukan oleh

angka kesakitan karena infeksi tetapi juga akibat kontaminasi zat-zat

tertentu yang dapat mengganggu kesehatan, baik yang bersifat toksik

maupun tidak. Keberhasilan pembangunan dalam meningkatkan

pendapatan memiliki hubungan searah dengan meningkatnya kasus-

kasus penyakit seperti penyakit jantung, obesitas, diabetes,

penyempitan pembuluh darah. Kondisi ini pada akhirnya dapat

menekan angka harapan hidup.

Lingkungan mempengaruhi hidup manusia diantaranya melalui

berbagai faktor ekologi yang merupakan penopang kehidupan manusia

di bumi. Rusaknya proses ekologi akan membahayakan kehidupan di

bumi kita. Faktor-faktor ekologi tersebut diantaranya adalah sebagai

berikut:

Page 18: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 18

LAPORAN AKHIR

Efek rumah kaca.

Kenaikan suhu bumi yang disebabkan terserapnya gelombang

infra-merah oleh gas-gas rumah kaca. Efek rumah kaca berperan

dalam mejaga suhu lingkungan yang seimbang bagi makhluk hidup.

Gas rumah kaca terpenting adalah CO2 yang berasal dari

pernafasan, pembakaran dan pembusukan bahan organik.

Fotosintesis

Fotosintesis merupakan proses esensial untuk menjaga

kelangsungan kehidupan dibumi. Dari proses fotosintesis inilah

energi matahari dirubah menjadi energi kimia yang terkandung di

dalam bahan organik tumbuhan. Energi inilah yang dipakai oleh

makhluk hidup lainnya yang tidak dapat berfotosintesis, antara lain :

manusia, hewan dan jasad renik. Selain sebagai penghasil energi

fotosintesis berperan dalam terbentuknya rosot karbon dan

menghasilkan gas oksigen (O2). Mengingat pentingnya fotosintesis

maka kita harus menjaga agar dalam proses pembangunan tetap

cukup terdapat tumbuhan hijau (hutan, semak belukar dan padang

rumput).

Penambatan nitrogen

Nitrogen merupakan unsur yang esensial untuk kehidupan makhluk

hidup. Udara kira-kira mengandung 80% nitrogen. Penambat

nitrogen berupa bakteri (Asobacter, rhizobium) dan ganggang hijau

(Anabaena, Azolla). Penambatan nitrogen berperan dalam menjaga

kesuburan tanah dan perairan. Tanpa makhluk hidup penambat

nitrogen udara, maka hutan dan padang rumput akan merana

bahkan mati. Oleh karena itu kemampuan lingkungan untuk

menambat nitrogen harus kita jaga dan pelihara.

Pengendalian populasi

Pengendalian populasi berperan dalam menjaga kesimbangan

antara pemangsa dan mangsa. Pengendalian hama terpadu

banyak dilakukan dibidang pertanian dan telah membawa

keuntungan. Di Indoneisa pengendalian hama terpadu telah

Page 19: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 19

LAPORAN AKHIR

menurunkan penggunaan pestisida sebanyak 63% dan biaya

produksi sebesar 52%. Selain keuntungan petani diperbesar

keuntungan lainnya adalah menurunya pencemaran oleh pestisida.

Penyerbukan

Penyerbukan berperan dalam proses pembuahan pada tanaman.

Agar bunga menjadi buah diperlukan penyerbukan. Bahan

makanan manusia banyak sekali merupakan hasil penyerbukan,

antara lain, jagung, padi, kelapa, tomat dan mangga. Karena itu

penyerbukan sangat penting. Penyerbukan ada yang oleh angin,

adapula oleh bantuan serangga, burung dan hewan lainnya.

Kekurangan populasi hewan tersebut akan mempengaruhi produksi

banyak tumbuhan. Oleh karena itu penggunaan pestisida yang

tidak bijaksana dan pencemaran udara akan mempunyai efek

demikian.

Kemampuan memperbaharui diri

Sumber daya ada yang dapat diperbaharui dan ada yang tidak

dapat diperbaharui. Kemampuan memperbaharui ini pula tidak

mutlak/ ada batasnya, apabila kemampuan itu dilampaui maka

sumber daya terbaharui menjadi tidak terbaharui. Sebagai contoh

air. Apabila beban pencemaran melampaui kemampuan perairan

memperbaharui diri maka kualitas air akan menurun dan tidak

dapat digunakan lagi untuk digunankan sebagai air minum.

Pencemaran yang tidak dapat diuraikan lagi oleh jasad renik

menyebabkan air tidak dapat dimurnikan lagi secara alamiah.

Contoh lain adalah ekploitasi sumber daya ikan yang tidak

bijaksana seperti penangkapan yang serempangan, penangkapan

dengan bahan peledak, dan racun hama. Tindakan tersebut selain

kuantitas dan kualitas produksi menurun juga akan menjadikan

sumber daya ikan tidak terbaharui. Semua ini perlu kita hindari agar

sumberdaya yang terbaharui tetap dapat terjaga mempunyai sifat

terbaharui.

Page 20: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 20

LAPORAN AKHIR

Fungsi hidro-orologi

Hutan dan bentuk vegetasi lainnya mempunyai peranan

yang sangat penting hidro-orologi. Hutan sangat berperan

penyerapan dan penguapan air. Selain menyebabkan penguapan

keberadaan hutan menyebabkan peresapan air juga tinggi

sehingga ketersedian air setelah musim hujan juga tinggi serta

distribusi air sepanjang tahun menjadi lebih baik. Sehingga banjir,

kekurangan air dalam musim kemarau dikurangi, dan erosi

berkurang. Fungsi hidro-urologi hutan dan vegetasi lainnya harus

kita perhatikan . kerusakan fungsi ini akan banyak merusak hasil

pembangunan yang telah dicapai dan membahayakan

pembangunan berkelanjutan.

Variasi perubahan pada faktor-faktor ekologi tersebut pada

akhirnya akan mempengaruhi kesehatan manusia. Hal lain yang

berpengaruh adalah hubungan timbal balik antara organisme

(parasitisme, muatualisme dan komensalis. Selain itu, faktor prilaku

manusia dan lingkungan saling mempengaruhi sehingga

mengakibatkan perubahan tatanan suatu ekosistem akibat ulah

manusia maupun sebaliknya perubahan pada manusia akibat

kondisi lingkungan.

1.9.3. Upaya-upaya Kesehatan Masyarakat

Usaha Kesehatan pokok (Basic health services) yang diajukan

Organisasi Kesehatan Sedunia ( WHO: World Health Organization )

sebagai dasar pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah

sebagai berikut:

1) Pencegahan dan Pemberantasan penyakit Menular.

2) Kesejahteraan Ibu dan Anak.

3) Hygiene dan Sanitasi Lingkungan.

4) Pendidikan Kesehatan Kepada Masyarakat.

5) Statistik Kesehatan.

6) Perawatan Kesehatan Masyarakat.

7) Pemeriksaan, Pengobatan dan Perawatan.

Page 21: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 21

LAPORAN AKHIR

1. Pencegahan dan Pemberantasan penyakit Menular

Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat

dipindahkan dari orang atau hewan sakit, dari resevior ataupun

dari benda – benda yang mengandung bibitr penyakit lainnya ke

manusia – manusia yang sehat. Penyakit infeksi dapat berupa

virus, bakteri,dan lain-lain.

Contoh usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit

menular, yakni pemberantasan penyakit Kolera antara lain dengan

cara:

Penemuan penderita dan pelaporan penyakit secepatnya

kepada para petugas kesehatan.

Isolasi penderita dari benda yang berbahaya untuk

penularannya.

Penyediaan air bersih.

Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.

Pengobatan penderita dan memusnahkan sumber penularan

penyakit.

2. Kesejahteraan Ibu dan Anak

Usaha Kesejahteraan Ibu dan Anak yang bergerak dalam

pendidikan kesehatan, pencegahan penyakit dan peningkatan

penyakit, penting sekali untuk meningkatkan kesehatan umum dari

masyarakat.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan Ibu:

Perawatan antre – partum ( waktu hamil ).

Perawatan intra – partum ( saat melahirkan ).

Perawatan post – partum ( setelah melahirkan ).

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan pada Bayi

yakni meliputi pengawasan pertumbuhan dan perkembangannya

bayi, makanan yang sehat dan tepat, pemberian vaksin dasar yaitu

BCG dan Polio.

Page 22: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 22

LAPORAN AKHIR

3. Hygiene dan Sanitasi Lingkungan

Hygiene dan Sanitasi Lingkungan adalah pengawasan

lingkungan fisik, biologi, kimia, social, dan ekonomi yang

mempengaruhi kesehatan manusia, dimana lingkungan yang

berguna ditingkatkan atau diperbanyak, sedangkan yang

merugikan diperbaiki atau dimusnahkan.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan pada

lingkungan, yaitu:

Penyediaan air bersih.

Perawatan atau penanaman pohon di sekitar pekarangan

rumah agar dapat menghasilkan oksigen atau udara yang

bersih.

Melakukan pembersihan di lingkungan sekitar, baik itu selokan,

tempat sampah, jamban, dan lain-lain.

4. Pendidikan Kesehatan Kepada Masyarakat

Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep

pendidikan dalam bidang kesehatan. Konsep pendidikan

kesehatan adalah suatu proses belajar yang berarti di dalam

pendidikan terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau

perubahan kea rah yang lebih dewasa.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan dalam

pendidikan kesehatan kepada masyarakat, yaitu:

Penyuluhan tentang pentingnya kesehatan kepada masyarakat.

Mengajarkan perilaku hidup yang sehat kepada masyarakat.

5. Statistik Kesehatan

Statistik Kesehatan adalah suatu pernyataan jumlah atau

keterangan yang sebaik – baiknya dinyatakan dengan angka dari

keadaan yang timbul dalam masyarakat.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan pada

statistic kesehatan, yaitu:

Keterangan penyakit malaria dalam suatu wilayah epidemic.

Page 23: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 23

LAPORAN AKHIR

6. Perawatan Kesehatan Masyarakat

Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah usaha perawatan

yang dijalankan dalam masyarakat yang dilakukan dalam waktu

sakit maupun sehat, guna meningkatkan derajat kesehatan,

memperbaiki hygiene lingkungan, pencegahan penyakit dan

rehabilitasi.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan dalam

pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan, yaitu:

Memberikan perawatan dan pengobatan pada anggota keluarga

yang sakit.

Melakukan kunjungan rumah guna mengetahui benar – benar

masalah kesehatan apa yang dihadapi keluarga dalam

masyarakat.

7. Pemeriksaan, Pengobatan dan Perawatan

Pemeriksaan, Pengobatan dan Perawatan merupakan

suatu tindakan dalam segala kegiatan yang kerkaitan dengan

kesehatan masyarakat

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan dalam

pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan, yaitu:

Memberikan perawatan dan pengobatan pada anggota keluarga

yang sakit.

Melakukan kunjungan rumah guna mengetahui benar – benar

masalah kesehatan apa yang dihadapi keluarga dalam

masyarakat.

Dalam program kesehatan nasional tercantum 17 macam

usaha / kegiatan kesehatan masyarakat, yaitu:

1. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat

dipindahkan dari orang atau hewan sakit, dari resevior ataupun dari

Page 24: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 24

LAPORAN AKHIR

benda – benda yang mengandung bibitr penyakit lainnya ke

manusia – manusia yang sehat. Penyakit infeksi dapat berupa

virus, bakteri dan lain-lain.

Contoh usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit

menular, yakni pemberantasan penyakit Kolera antara lain dengan

cara:

Penemuan penderita dan pelaporan penyakit secepatnya

kepada para petugas kesehatan.

Isolasi penderita dari benda yang berbahaya untuk

penularannya.

Penyediaan air bersih.

Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.

Pengobatan penderita dan memusnahkan sumber penularan

penyakit.

2. Kesejahteraan Ibu dan Anak

Usaha Kesejahteraan Ibu dan Anak yang bergerak dalam

pendidikan kesehatan, pencegahan penyakit dan peningkatan

penyakit, penting sekali untuk meningkatkan kesehatan umum dari

masyarakat.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan Ibu:

Perawatan antre – partum (waktu hamil).

Perawatan intra – partum (saat melahirkan).

Perawatan post – partum (setelah melahirkan).

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan pada Bayi

yakni meliputi pengawasan pertumbuhan dan perkembangannya

bayi, makanan yang sehat dan tepat, pemberian vaksin dasar yaitu

BCG dan Polio.

Page 25: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 25

LAPORAN AKHIR

3. Hygiene dan Sanitasi Lingkungan

Hygiene dan Sanitasi Lingkungan adalah pengawasan

lingkungan fisik, biologi, kimia, social, dan ekonomi yang

mempengaruhi kesehatan manusia, dimana lingkungan yang

berguna ditingkatkan atau diperbanyak, sedangkan yang

merugikan diperbaiki atau dimusnahkan.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan pada

lingkungan:

Penyediaan air bersih.

Perawatan atau penanaman pohon di sekitar pwkarangan

rumah agar dapat menghasilkan oksigen atau udara yang

bersih.

Melakukan pembersihan di lingkungan sekitar, baik itu selokan,

tempat sampah, jamban, dan lain-lain.

4. Usaha Kesehatan Sekolah

Usaha Kesehatan Sekolah adalah usaha kesehatan yang

ditujukan kepada masyarakat sekolah, baik itu siswa – siswi atau

anak didik, guru, kepala sekolah, dll. Usaha Kesehatan Sekolah

mencakup Taman Kanak – Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah

Menengah Pertama, hingga Sekolah Menengah atas.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan dalam

sekolah yakni:

Program Makanan Tambahan untuk Anak Sekolah ( PMTAS ).

Pemberian imunisasi kepada anak sekolah.

Memberikan pendidikan kesehatan bagi siswa – siswi tentang

cara hidup sehat dan merawat lingkungan agar tetap bersih dan

sehat.

Page 26: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 26

LAPORAN AKHIR

5. Usaha Kesehatan Gigi

Penyakit Gigi dan mulut, khususnya penyakit caries Dentis

merupakan suatu penyakit yang tersebar luas pada sebagian besar

penduduk di seluruh dunia sehingga betul – betul menjadi masalah

Kesehatan Masyarakat. Untuk itu perlu adanya usaha peningkatan

kesehatan di bidang kesehatan bagian Gigi.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan dalam

usaha kesehatan Gigi, yaitu:

Melakukan pembersihan gigi ( sikat gigi ) setelah habis makan

dan sebelum tidur malam.

Pendidikan kesehatan terutama gigi.

Pencabutan gigi yang tidak berfungsi seperti semula.

Penambalan gigi yang berlubang.

6. Usaha Kesehatan Mata

Penyakit mata masih banyak terdapat dikalangan

masyarakat Indonesia. Penyakit mata ada yang menular dan ada

yang tidak, jika tidak diberikan pengobatan maka akan

mengakibatkan kebutaan.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan dalam

usaha kesehatan mata, yaitu:

Pengobatan dan perawatan penderita penyakit mata untuk

penyembuhan dan meniadakan sumber penularan bila

penyakitnya menular.

Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang

pentingnya mengkonsumsi Vitamin A.

7. Usaha Kesehatan Jiwa

Keadaan kesehatan jiwa adalah keadaan yang

menggambarkan kesatuan hubungan yang erat antara pikiran,

perasaan, atau ucapan dan tingkah laku. Karena itu sangatlah sulit

Page 27: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 27

LAPORAN AKHIR

untuk memberikan batasan kesehatan jiwa dengan kata – kata

yang sederhana.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan dalam

usaha kesehatan jiwa, yakni:

Melakukan rehabilitasi kepada penderita penyakit jiwa yakni

dengan memasukan pesien kedalam Rumah Sakit Jiwa.

8. Pendidikan Kesehatan Kepada Masyarakat

Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep

pendidikan dalam bidang kesehatan. Konsep pendidikan kesehatan

adalah suatu proses belajar yang berarti di dalam pendidikan

terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan kea

rah yang lebih dewasa.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan dalam

pendidikan kesehatan kepada masyarakat, yaitu:

Penyuluhan tentang pentingnya kesehatan kepada masyarakat.

Mengajarkan perilaku hidup yang sehat kepada masyarakat.

9. Usaha Gizi

Dalam kehidupan manusia sehari hari, orang tidak terlepas

dari makanan, karena makanan adalah salah satu persyaratan

pokok untuk manusia, disamping udara. Dalam makanan harus

mengandung berbagai unsure gizi, seperti protein, lemak, vitamin,

dan lain-lain.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan dalam

usaha kesehatan gizi. yakni:

Memberikan kepada masyarakat makanan yang mengandung

nilai gizi.

Memberikan anak – anak makanan yang bergizi agar tidak

terkena penyakit busung lapar dan gizi buruk.

Page 28: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 28

LAPORAN AKHIR

10. Pemeriksaan, Pengobatan dan Perawatan

Pemeriksaan, Pengobatan dan Perawatan merupakan

suatu tindakan dalam segala kegiatan yang kerkaitan dengan

kesehatan masyarakat.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan dalam

pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan, yaitu:

Memberikan perawatan dan pengobatan pada anggota keluarga

yang sakit.

Melakukan kunjungan rumah guna mengetahui benar – benar

masalah kesehatan apa yang dihadapi keluarga dalam

masyarakat.

11. Perawatan Kesehatan Masyarakat

Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah usaha perawatan

yang dijalankan dalam masyarakat yang dilakukan dalam waktu

sakit maupun sehat, guna meningkatkan derajat kesehatan,

memperbaiki hygiene lingkungan, pencegahan penyakit dan

rehabilitasi.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan dalam

pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan, yaitu:

Memberikan perawatan dan pengobatan pada anggota keluarga

yang sakit.

Melakukan kunjungan rumah guna mengetahui benar – benar

masalah kesehatan apa yang dihadapi keluarga dalam

masyarakat.

12. Keluarga Berencana

Keluarga Berencana adalah daya upaya manusia untuk

mengatur secara sengaja kehamilan dalam keluarga secara tidak

melawan hukum dan moral pancasila demi untuk kesejahteraan

keluarga.

Page 29: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 29

LAPORAN AKHIR

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan dalam

usaha keluarga berencana, yaitu:

Penggunaan alat kontrasepsi seperti kondom, spiral, pil KB jika

masyarakat ingin berhubungan seksual.

13. Rehabilitasi

Rehabilitasi adalah usaha – usaha untuk mengembalikan

bekas penderita kedalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi

sebagai anggota masyarakat yang berguna sesuai dengan

kemampuannya.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan pada

rehabilitasi, yaitu:

Rehabilitasi fisik, mental, sosial, dan lain-lain.

14. Usaha – Usaha Farmasi

Usaha – usaha peningkatan kesehatan peda bidang

farmasi yakni pengawasan obat – obatan, baik itu obat – obatan

palsu yang beredar dalam masyarakat juga obat yang telah jatuh

tempo.

15. Laboratorium

Usaha di bidang laboratorium erat sekali hubungannya

dengan pengawasan terhadap penyakit – penyakit akut epidemis

dan kronis endemis juga dengan usaha pemeriksaan pengobatan

dan perawatan orang sakit.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan pada

laboratorium, yaitu:

Pemeriksaan kimia klinis, faeces, darah, urine.

Pemeriksaanserologis, bakteriologis, virologist.

Page 30: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 30

LAPORAN AKHIR

16. Statistik Kesehatan

Statistik Kesehatan adalah suatu pernyataan jumlah atau

keterangan yang sebaik – baiknya dinyatakan dengan angka dari

keadaan yang timbul dalam masyarakat.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan pada

statistic kesehatan, yaitu:

Keterangan penyakit malaria dalam suatu wilayah epidemic.

17. Administrasi Usaha Kesehatan Masyarakat

Menejemen kesehatan masyarakat adalah penerapan

manajemen umum dalam system pelayanan kesehatan masyarakat

sehingga yang menjadi obyek atau sasaran manajemen adalah

system pelayanan kesehatan masyarakat.

Contoh usaha – usaha peningkatan kesehatan pada

administrasi kesehatan adalah:

Penyusunan rencana kerja.

Penyusunan rencana pelaksanaan.

Koordinasi.

Pengawasan, dan lain-lain.

1.9.4. Permasalahan Kesehatan Di Indonesia

Infeksi penyakit dan kecukupan konsumsi pangan dan gizi

serta interaksi diantara keduanya merupakan dua komponen yang

pada dasarnya mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Dalam

aktivitas hidupnya manusia selalu berusaha memenuhi 2 hal yakni

Need (kebutuhan) dan Demand (keinginan). Menurut Abraham Maslow

menyatakan kebutuhan manusia terdiri dari:

1. Kebutuhan Fisiologis.

2. Kebutuhan Akan Keselamatan.

3. Kebutuhan Akan Rasa Memiliki Dan Rasa Cinta.

4. Kebutuhan Akan Harga Diri.

5. Kebutuhan Akan Perwujudan Diri.

Page 31: PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA … Bab I... · nyaman dalam menunjang setiap aktivitas baik aktivitas sosial, ekonomi . ... dan budaya. Masyarakat yang sehat ... masyarakat

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA

Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN I - 31

LAPORAN AKHIR

Keinginan manusia yang bersifat tidak terbatas seringkali

memunculkan berbagai macam perilaku manusia yang sesungguhnya

kurang bakhan tidak menguntungkan. Beberapa diantaranya adalah

kesenangan terhadap menu mewah dan kesenangan menguras

kekayaan alam untuk menumpuk kekayaan.

Ketidak seimbangan antara kebutuhan dan keinginan yang

lebih mengarah kepada kesenangan selain mempengaruhi derajat

kesehatan manusia itu sendiri, juga mempengaruhi tatanan ekosistem

yang ada. Hubungan saling mempengaruhi yang kuat antara manusia

dan lingkungan dimana manusia sebagai pengelola lingkungan yang

memiliki akal dan pengetahuan ternyata banyak mendominasi

sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan tatanan

eksosistem disana-sini. Sebaliknya disadari atau tidak ternyata

lingkungan juga telah mengadakan sejumlah reaksi yang

mempengaruhi kesehatan manusia itu sendiri.

Terdapat perbedaan antara masalah kesehatan yang dialami

oleh kelompok masyarakat didaerah yang belum berkembang yang

diricirikan oleh kurangnya aktifitas pembangunan dan memiliki tingkat

kesejahteraan yang rendah dengan kelompok masyarakat yang tinggal

di daerah maju dengan tarah kesejahteraan yang tinggi. Pada

masyarakat pertama umumnya kasus infeksi banyak terjadi karena

masalah lingkungan fisik dan biologi yang tidak tertata dengan baik,

serta masalah kurangnya gizi yang menjadi pemicu munculnya

penyakit infeksi penyakit akibat rendahnya daya tahan tubuh terhadap

serangan penyakit serta akses untuk memperoleh pelayanan

kesehatah rendah.