Penyimpangan Sila

1
TUGAS PANCASILA Penyimpangan Penerapan Salah Satu Sila dari Pancasila pada Realitas Kehidupan Bermasyarakat Silvana Rusdiana Halim 12.11.0017 Pada Sila Kedua yang berbunyi Kemanusiaan yang Adil dan Beradabterkandung nilai-nilai yang memperhatikan peri kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari seperti pengakuan terhadap adanya harkat dan martabat manusia, perlakuan yang adil terhadap sesama manusia dan ciptaan-Nya, serta manusia beradab yang memiliki daya cipta, rasa, karsa, dan keyakinan. Hal ini merupakan sebuah cita-cita bangsa yang diharapkan dapat terwujud di dalam kehidupan bermasyarakat sehingga menciptakan keadaan masyarakat yang adil dan sejahtera. Namun cita-cita ini tidak semudah itu dapat terwujud dalam kehidupan sehari-hari, banyak di televisi, sosial media, dan media masa yang memuat akan peristiwa pembunuhan, penganiayaan yang terjadi dimana-mana. Pembunuhan menjadi hal yang biasa didengar di televisi, banyak orang yang mulai kehilangan akal sehatnya dan hati nuraninya yang mulai diam. Banyak orang yang dengan mudah menyakiti dan membunuh sesamanya hanya karena dendam dan amarah sesaat. Korban yang seharusnya memiliki hak untuk hidup tiba-tiba dicabut haknya secara paksa dengan pembunuhan dan penganiayaan. Keadilan inilah yang lama-lama memudar di pikiran beberapa masyarakat. Padahal hak manusia yang terpenuhi menjadi salah satu faktor penting bagi terwujudnya keadilan bagi manusia. Dengan keadaan Bangsa Indonesia yang seperti ini, cita-cita Bangsa Indonesia khususnya yang tertera pada sila kedua yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradabmenjadi susah untuk dicapai dan diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat. Terutama jika kurangnya kesadaran dan rasa keadilan pada diri masyarakat Indonesia.

Transcript of Penyimpangan Sila

Page 1: Penyimpangan Sila

TUGAS PANCASILA

Penyimpangan Penerapan Salah Satu Sila dari Pancasila pada Realitas

Kehidupan Bermasyarakat

Silvana Rusdiana Halim

12.11.0017

Pada Sila Kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” terkandung

nilai-nilai yang memperhatikan peri kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari seperti

pengakuan terhadap adanya harkat dan martabat manusia, perlakuan yang adil terhadap

sesama manusia dan ciptaan-Nya, serta manusia beradab yang memiliki daya cipta, rasa,

karsa, dan keyakinan. Hal ini merupakan sebuah cita-cita bangsa yang diharapkan dapat

terwujud di dalam kehidupan bermasyarakat sehingga menciptakan keadaan masyarakat

yang adil dan sejahtera. Namun cita-cita ini tidak semudah itu dapat terwujud dalam

kehidupan sehari-hari, banyak di televisi, sosial media, dan media masa yang memuat akan

peristiwa pembunuhan, penganiayaan yang terjadi dimana-mana. Pembunuhan menjadi hal

yang biasa didengar di televisi, banyak orang yang mulai kehilangan akal sehatnya dan hati

nuraninya yang mulai diam. Banyak orang yang dengan mudah menyakiti dan membunuh

sesamanya hanya karena dendam dan amarah sesaat. Korban yang seharusnya memiliki hak

untuk hidup tiba-tiba dicabut haknya secara paksa dengan pembunuhan dan penganiayaan.

Keadilan inilah yang lama-lama memudar di pikiran beberapa masyarakat. Padahal hak

manusia yang terpenuhi menjadi salah satu faktor penting bagi terwujudnya keadilan bagi

manusia. Dengan keadaan Bangsa Indonesia yang seperti ini, cita-cita Bangsa Indonesia

khususnya yang tertera pada sila kedua yaitu “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” menjadi

susah untuk dicapai dan diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat. Terutama jika

kurangnya kesadaran dan rasa keadilan pada diri masyarakat Indonesia.