Penyimpanan Notes!

12
PENYIMPANAN DAN PENGGUDANGAN Senin, 19 Februari 2007 Penyimpanan dan penggudangan biasa dikaitkan dengan adanya gudang atau warehouse. Dalam mata ajaran ini akan ditinjau dari berbagai aspek antara lain, apa yang akan disimpan, mengapa bahan-bahan tersebut disimpan, bagaimana cara menyimpannya dan dimana menyimpannya. Yang disimpan dalam hal ini adalah semua bahan dan hasil pertanian. Bahan-bahan ini adalah bahan biologis yang walaupun sudah lepas dari tanaman induknya tetap hidup dan berespirasi. Baik yang masih belum diolah, setengah jadi dan produk pertanian olahan. Tanaman ketika masih berada di pohon, semua proses yang terdapat di dalamnya seperti fotosintesis dan respirasi tetap berjalan. Ketika lepas dari pohonnya maka bahan tersebut akan tetap berespirasi merombak karbohidrat menjadi gula sederhana , ethanol dan CO 2 . Tanaman pertanian dibedakan menjadi 2, yaitu : tanaman tahunan dan tanaman musiman. Bahan-bahan pertanian dilakukan penyimpanan dan penggudangan karena beberapa sifat bahan pertanian yang mengharuskan dilakukan penyimpanan dan penggudangan, antara lain : Mudah rusak (perishable) beberapa komoditi terkonsentarsi dan yang lain tersebar Seasonal (musiman) Bulky (kamba) Bahan pertanian bersifat perishable karena di dalamnya terkandung berbagai bahan penunjang kehidupan baik bagi tanaman itu sendiri maupun makhluk hidup yang lain (manusia, mikroorganisme dll) Bahan dan hasil pertanian juga tidak tersebar secara merata, bahan dan hasil pertanian tertentu terdapat pada daerah tertentu pula, misalnya salak pondoh hanya banyak terdapat di daerah jawa tengah dan yogyakarta. Sebagian besar hasil pertanian hanya bisa dipanen pada waktu tertentu dan pada musim tertentu. Kebutuhan hasil pertanian sebagai bahan makanan yang terus-menerus kontradiksi dengan sifat bahan pertanian yang seasonal maka dari itu dibutuhkan penyimpanan. Dengan penyimpanan produksi berlanjut sepanjang musim Perlu adanya cadangan yang harus diperlakukan dengan baik salah satunya dengan pengolahan. Kerusakan pada bahan pertanian dibedakan menjadi empat kategori yaitu sebagai berikut : 1. kerusakan akibat enzim, misalnya ketika terdapat memar pada hasil pertanian, maka akibat mengaktifkan enzim untuk mengadakan perombakan komponen yang terdapat dalam bahan sehingga hasil pertanian tersebut menjadi lembek, hancur dan kehitaman (akibat adanya fenolis) 2. kerusakan karena reaksi kimia, hal ini sangat terkait dengan adanya reaktivasi dari enzim atau dari keadaan yang memicu terjadinya reaksi kimia (perombakan komponen bahan) sehingga merusak hasil pertanian tersebut.

Transcript of Penyimpanan Notes!

Page 1: Penyimpanan Notes!

PENYIMPANAN DAN PENGGUDANGANSenin, 19 Februari 2007

Penyimpanan dan penggudangan biasa dikaitkan dengan adanya gudang atau warehouse. Dalam mata ajaran ini akan ditinjau dari berbagai aspek antara lain, apa yang akan disimpan, mengapa bahan-bahan tersebut disimpan, bagaimana cara menyimpannya dan dimana menyimpannya.

Yang disimpan dalam hal ini adalah semua bahan dan hasil pertanian. Bahan-bahan ini adalah bahan biologis yang walaupun sudah lepas dari tanaman induknya tetap hidup dan berespirasi. Baik yang masih belum diolah, setengah jadi dan produk pertanian olahan. Tanaman ketika masih berada di pohon, semua proses yang terdapat di dalamnya seperti fotosintesis dan respirasi tetap berjalan. Ketika lepas dari pohonnya maka bahan tersebut akan tetap berespirasi merombak karbohidrat menjadi gula sederhana , ethanol dan CO2.Tanaman pertanian dibedakan menjadi 2, yaitu : tanaman tahunan dan tanaman musiman.

Bahan-bahan pertanian dilakukan penyimpanan dan penggudangan karena beberapa sifat bahan pertanian yang mengharuskan dilakukan penyimpanan dan penggudangan, antara lain :

Mudah rusak (perishable) beberapa komoditi terkonsentarsi dan yang lain tersebar Seasonal (musiman) Bulky (kamba)

Bahan pertanian bersifat perishable karena di dalamnya terkandung berbagai bahan penunjang kehidupan baik bagi tanaman itu sendiri maupun makhluk hidup yang lain (manusia, mikroorganisme dll)

Bahan dan hasil pertanian juga tidak tersebar secara merata, bahan dan hasil pertanian tertentu terdapat pada daerah tertentu pula, misalnya salak pondoh hanya banyak terdapat di daerah jawa tengah dan yogyakarta.

Sebagian besar hasil pertanian hanya bisa dipanen pada waktu tertentu dan pada musim tertentu. Kebutuhan hasil pertanian sebagai bahan makanan yang terus-menerus kontradiksi dengan sifat bahan pertanian yang seasonal maka dari itu dibutuhkan penyimpanan.

Dengan penyimpanan produksi berlanjut sepanjang musim Perlu adanya cadangan yang harus diperlakukan dengan baik salah satunya

dengan pengolahan.Kerusakan pada bahan pertanian dibedakan menjadi empat kategori yaitu sebagai berikut :

1. kerusakan akibat enzim, misalnya ketika terdapat memar pada hasil pertanian, maka akibat mengaktifkan enzim untuk mengadakan perombakan komponen yang terdapat dalam bahan sehingga hasil pertanian tersebut menjadi lembek, hancur dan kehitaman (akibat adanya fenolis)

2. kerusakan karena reaksi kimia, hal ini sangat terkait dengan adanya reaktivasi dari enzim atau dari keadaan yang memicu terjadinya reaksi kimia (perombakan komponen bahan) sehingga merusak hasil pertanian tersebut.

3. Mechanical damage, lebih kepada kerusakan secara fisik misalnya jatuh, terkelupas dan sebagainya. Selain menghasilkan penampakan yang tidak baik juga memicu kerusakan oleh enzim dan reaksi kimia.

4. Microbial damage, adalah kerusakan yang disebabkan oleh mikroorganisme. Kerusakan ini terjadi karena mikroba memerlukan O, N, C dan H yang semuanya terdapat pada hasil pertanian.

Semua jenis kerusakan di atas jika tidak dikendalikan maka akan menghasilkan kerugian, sebaliknya jika dikendalikan akan menjadi keuntungan (Agro industry).Segi positif dari penyimpanan dan penggudangan :

1. dengan penyimpanan paceklik dapat diatasi2. dengan distribusi yang baik daerah lain yang tidak menghasilkan bahan

pertanian tertentu dapat mendapatkan bahan pertanian tersebut.

Page 2: Penyimpanan Notes!

kulit

dedak

KH

3. tetap tersedia bahan pertanian/makanan di luar musimnya4. dapat memenuhi kebutuhan secara terus-menerus

segi negative dari penyimpanan dan penggudangan :1. diperlukan biaya yang sangat besar, misalnya untuk membangun warehouse2. maraknya praktek spekulan terutama pada saat panen raya3. diperlukan persyaratan tertentu dalam penyimpanan (RH, suhu dan cahaya)

yang semua itu memerlukan biaya yang sangat besar.Komponen yang terdapat dalam bahan pertanian antara lain lemak, protein, vitamin, karbohidrat, trace dan air.Kadar airAir sangat berperan dalam industri. Kadar air (kandungan air di suatu bahan) adalah perbandingan berat air dengan berat komponen lain selain air.

Kadar air wet basis :

Kadar air dry basis :

Misalnya dalam gabah terdapat 25% air dan sisanya adalah dry material, makaWB : 25/100 x 100% dan DB : 25/75 x 100%Kadar ini merupakan keadaan ketika akan berkecambah, akan terus berubah sehingga dicapai kadar air keseimbangan (Equilibrium Moisture Content) yaitu jumlah air yang keluar sama dengan jumlah air yang masuk berdasarkan RH lingkungan.Kategori kematangan padi adalah sebagai berikut :

masak hijau dengan kadar air WB 60-80% masak kering dengan kadar air WB 40-50% matang panen dengan kadar air WB sekitar 25%

jika air yang masuk > air yang keluar maka bahan akan menggembungjika air yang masuk < air yang keluar maka bahan akan mengkerutdengan pengolahan, penyimpanan dan penggudangan yang tepat ,maka umur ketahanan bahan pertanian dapat bertahan selama :bahan segar (buah dan sayur) : 2-6 minggubahan semi olahan : bulananbahan olahan penuh : tahunan

senin, 26 februari 2007Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan dibedakan menjadi 2 kategori yaitu berdasarkan bahan yang disimpan dan factor klimat (kondisi ruang penyimpanan)

Pada kategori bahan yang disimpan terdapat (a) water content/kadar air (b) sifat bahan (respirasi) (c) Heat conductivity (daya hantar panas bahan). Pada kategori faktor klimat terdapat (a) Absolute humidity (b) Relative humidity (c) suhu

Pada penyimpanan dapat digunakan berbagai cara dan metode., misalnya pada daging segar yang disimpan pada kondisi ekstrim suhu sangat rendah (deep freezing) maka daging tersebut akan tahan hingga jangka waktu tahunan. Namun berbeda dengan sayuran dan buahan segar yang penyimpanannya harus sangat memperhatikan kondisi ruangan (RH tinggi dan suhu rendah). Untuk mencapai hal ini diperlukan biaya yang sangat tinggi. Mengingat sayuran dan buahan yang sebagian besar bukan tanaman musiman, maka penyimpanannya tidak terlalu diperlukan karena biaya penyimpanan tidak tertutupi dengan harga sayuran dan buahan yang relative sama sepanjang tahun, penyimpanan dianggap tidak efisien. Sehingga penyimpanan akan difokuskan pada hasil pertanian yang berupa biji2an dan padi2an serta hasil2nya baik yang segar, semi olahan dan olahan penuh.

Kadar air

Page 3: Penyimpanan Notes!

Varietas padi di Indonesia saat ini sebagian besar mudah rontok sehingga peluang loss lebih besar.Saat padi masih terdapat di batang, respirasi tetap terjadi meskipun dengan laju rendah. Pada saat padi telah matang kering, kadar air di dalamnya sekitar 20-25%, lalu dirontokkan dan menjadi gabah.Respirasi tersebut merombak karbohidrat dan kadar air yang ada dalam bulir padi menghasilkan CO2, Heat dan Air.

Untuk ukuran suatu penyimpanan padi kadar air sekitar 20-25% dapat dikatakan cukup tinggi, sehingga dikhawatirkan terserang mikroba dan cendawan, maka dari itu, setelah dipanen padi yang matang kering tidak langsung disimpan melainkan perlu dikeringkan lagi sehingga mencapai EMC dengan kadar air 14% (uap air yang masuk = uap air yang keluar). Selain itu padi dengan kadar air 20-25% jika langsung disimpan maka banyak beras yang akan hancur seperti tepung dan pecah kulit. Sedangkan padi dengan kadar air 13-14% dapat diolah menjadi : gabah, dedak, sekam, beras dan beras pecah kulit.

Relative HumidityAdalah kadar air di udara yang perubahannya dipengaruhi oleh Absolute Humidity (Ah).Ah adalah kemampuan udara menyerap air hingga jenuh pada suhu tertentu (satuan : mg/m3)Relative Humidity bersifat relative karena dipengaruhi oleh kadar air, suhu dan jumlah air yang tersedia. Jika uap air > RH, dan pada suhu yang rendah maka akan terjadi kondensasi co. hujan.

RH :

Misalnya : Kemampuan udara menyerap air adalah 50 mg/m3 dan Uap air yang tersedia di udara adalah 40 mg, maka:RH : 40/50 x 100% = 80% (Note…harus pada suhu yang sama)Uap air dikatakan sudah lewat jenuh ketika telah berubah menjadi tetesan air.Relative Humidity yang bernilai 100% dikatakan tepat jenuh namun belum menjadi tetesan air.Varietas padi yang berbeda memiliki EMC yang berbeda pula, tapi jika EMC itu tercapai maka akan terdapat fenomena yang sama. RH naik maka uap air juga naik dan sebaliknya.

Hubungan RH dan SuhuMisalnya terdapat bagan sebagai berikut :

Absolut Humidity

T (celcius)

uap air yang tersedia RH

50 30 40 80%45 (turun) 25 40 88.89%

35 (turun) 20 40114.28% (sudah lewat jenuh =

hujan)Ah (Absolute Humidity) adalah kemampuan udara untuk menyerap air yang tersedia disekitarnya. Dipengaruhi oleh suhu dan uap air yang tersedia.

Ketika suhu turun, maka volume udara akan menyusut sehingga kemampuan udara untuk menyerap air yang tersedia juga akan menurun begitu juga sebaliknya.

Ketika RH di udara naik, maka uap air yang masuk ke dalam bahan akan lebih besar dari uap air yang keluar sehingga kadar air di dalam bahan juga akan meningkat, sebagai akibat dari meningkatnya kadar air ini maka bahan akan menggembung dan berpeluang besar untuk tumbuhnya cendawan dan bakteri.

Page 4: Penyimpanan Notes!

Sebaliknya, RH di udara turun, maka uap air yang masuk ke dalam bahan akan lebih kecil dari uap air yang keluar, sehingga kadar air di dalam bahan akan menurun, sebagai akibatnya bahan akan mengkerut, bahan akan menjadi lebih tahan.

Heat conductivity (daya hantar panas)

Bahan-bahan pertanian yang memiliki sekam (kulit pelindung tipis pada bijinya) seperti jagung dan padi (biji2an) memiliki heat conductivity yang rendah. Pada gambar, bagian permukaan atas, samping kanan dan kiri suhunya akan meningkat (hot spot), sedangkan pada bagian bawah suhu tetap.

Senin, 5 Maret 2007Pada biji2an hasil pertanian

lembagakulit ari (sekam)

oleon (karbohidrat) Lembaga pada biji2an digunakan untuk pertumbuhan (titik tumbuh kecambah). Kulit ari atau sekam merupakan pelindung biji2an dan memiliki daya hantar panas yang rendah.Oleon sebagian besar terdiri dari karbohidrat yang dengan respirasi akan menghasilkan heat, air dan CO2. Semakin tinggi RH maka air yang masuk > air yang keluar sehingga akan mengakibatkan moisturing dan swealing.Ketika kemampuan menyerap air = jumlah air yang tersedia di udara maka keadaan tersebut dikatakan keadaan jenuh (100% RH). Jika keadaan telah melewati jenuh maka akan terjadi kondensasi dan menghasilkan tetesan air.Hubungan Heat conductivity, Kadar air, RH, respirasi dan temperatur

Titik kondensasi (suhu rendah)

Heat transfer (berlawanan arah)

Hot spot (suhu tinggi)

Keadaan pada siang hariKarena heat transfer bergerak dengan arah yang berlawanan ke dua arah, uap air akan terkumpul di sudut, kadar air di tempat tersebut akan naik dan mengakibatkan tumbuhnya mold dan kemungkinan terjadinya perkecambahan. Akibat adanya mold dan tumbuhnya kecambah, maka akan terdapat kerusakan:

fisik: yaitu berkurangnya bobot, karena telah terkonversi menjadi kecambah. Nonfisik: karena terdapat hancuran biji, timbulnya serangga dan mold.

Hot spot

Heat transfer

Condensation spot

Page 5: Penyimpanan Notes!

Condensation spot

Pada malam hariArah aliran panas berbalik dari arah pada siang hari karena pada malam hari bagian luar penyimpanan lebih cepat dingin dan hot spot terletak di bagian dalam, dan uap air akan terkumpul di bagian bawah dan pertemuan dua aliran panas.Hot spot adalah titik2 pada tempat penyimpanan yang suhunya lebih tinggi dari lingkungannya akibat dari heat transfer yang rendah.Hot spot merupakan titik awal terjadinya kerusakan, penyebarannya adalah sebagai berikut:

Dengan adanya respirasi dari bahan yang disimpan maka kadar air akan meningkat, selain itu dengan terkena sinar matahari akan menjadi tempat pengumpulan panas.

Jika bahan yang disimpan tidak bersih maka hot spot akan menjadi tempat pertama yang dihinggapi serangga. Setelah bahan hancur akibat serangga maka panas lebih cepat masuk.

Ketika panas di hot spot terlalu tinggi maka serangga akan pindah ke tempat yang lebih dingin dan melakukan kerusakan kembali.

Tempat tempat yang didatangi serangga tadi akan menjadi hot spot baru Akibat hal ini, kerusakan akan terjadi terus menerus. loss dalam penyimpanan akan semakin besar.

Singkatnya: heat conductivity yang rendah akan mengakibatkan pemanasan yang tidak merata, hot spot akan muncul di titik tertentu dan mengakibatkan kerusakan bahan yang disimpan.Notes!

Kerusakan dari bahan yang disimpan dapat disebabkan oleh: (a) oksidasi udara dari luar co. KH menjadi etanol (b) reaksi enzimatis (c) respirasi dari bahan tersebut.

Pada buah daerah tropis, jangan disimpan dalam suhu minus karena akan terjadi keretakan karena volume yang membesar

Daging yang disimpan dengan deep freezing setelah di-thawing beratnya akan berkurang karena air dalam sel akan mencair dan ikut keluar bersama air yang lain.

Komoditi dorman adalah komoditi yang sama sekali belum diolah Tekanan udara hanya berpengaruh significant pada komoditi yang telah diolah

dan dikemas. Padi yang telah menjadi beras tidak lagi melakukan respirasi karena lembaga

sudah tidak ada.

Senin, 12 Maret 2007

kondensasimatahari Aliran uap Air ke atas

Hot spot

Serangga yang pada awalnya di hot spot akan berpindah ke tempat yang lebih dingin, mengakibatkan kerusakan bahan dan loss di penyimpanan.Parameter dalam penyimpanan:

1. sifat bahan (KA, respirasi, HC)2. Klimat (suhu dan RH)

Yang harus diperhitungkan disini adalah infeksi serangga dan pertumbuhan jamur akibat naiknya kadar air dan RH yang tinggi.

Page 6: Penyimpanan Notes!

A. Kurva hubungan antara pertumbuhan mikroorganisme dengan temperatur Pertumbuhanan m.o mencapai optimal pada suhu 30-400C sehingga suhu penyimpanan harus diatur agar tidak mendukung m.o mencapai keadaan optimal untuk tumbuh di bahan yang disimpan.B. Kurva hubungan antara jumlah mikroorganisme dengan RH

pertumbuhan m.o akan menunjukkan peningkatan dimulai dari tingkat RH 60%.

Dalam keadaan temperatur yang tinggi dan RH yang juga tinggi KA akan meningkat, dan germinasi pada biji2an juga akan meningkat, maka dari itu keadaan penyimpanan harus dikondisikan dengan:

Suhu penyimpanan yang serendah mungkin dengan masih dibatas syarat penyimpanan bahan.

RH yang rendah dan sesuai dengan bahan yang disimpan. Kadar air yang harus sesuai dengan Equilibrium Moisture Content (EMC)

Sehingga tidak terjadi rose atau growth yang dapat menyebabkan loss di penyimpanan.Pembersihan pada saat panen perlu dilakukan sebelum penyimpanan agar tidak terjadi kontaminasi.Pada gudang penyimpanan, jika bahan yang disimpan tidak bersih dari kontaminasi (khususnya serangga) maka akan mempercepat kerusakan bahan.Jika aktivitas serangga dibiarkan maka secara tidak langsung RH akan meningkat karena adanya respirasi. Meningkatnya temperatur akan meningkatkan aktivitas serangga (hubungan timbal balik).Aktivitas serangga naik, RH naik dan KA juga naik, dengan adanya investasi m.o dari luar karena kontaminasi, maka m.o juga akan berkembang dan merusak bahan yang disimpan.Dengan adanya m.o, KA bahan meningkat, uap air meningkat dan jika terjadi pendinginan akan terjadi kondensasi.Pada musin hujan, air tanah akan meningkat dan akan menyebabkan lembap pada bagian bawah gudang.Jika dibiarkan maka kerusakan bahan akan sangat tinggi sekali. Hal2 yang harus dilakukan adalah:

Pengeringan (drying) bahan sebelum disimpan, terutama bahan yang basah Memasukkan bahan yang bersih ke dalam tempat penyimpanan (gudang) dari

kontaminasi serangga dan investasi m.o dari luar Mengkondisikan gudang dengan suhu dan RH yang rendah untuk mencegah

pertumbuhan bahan, dan perkembangan mikroorganisme dan jamur. Mempertahankan kondisi EMC akan kadar air bahan di gudang tetap terjaga.

Loss bisa terjadi sejak pasca panen.Pengolahan lingkupnya sangat luas, sehingga pasca panen merupakan bagian dari pengolahan.Loss dalam prakteknya dibagi menjadi (a) loss pasca panen (b) loss Pengolahan (c) loss transportasi (d) loss penyimpanan

Page 7: Penyimpanan Notes!

Loss juga dapat dibedakan menjadi :(a) Loss quantity : loss weight(b) Loss quality

Penanganan pasca panen padi :Panen

Loss Weight Thresing (Menghasilkan padi dan malainya)

Drying (Menghasilkan uap air)

Gabah kering (dapat disimpan dalam waktu yang lama dan diolah lebih lanjut)

Penggilingan

Beras

Loss weight :

Loss adalah hilangnya jumlah bahan dari yang diharapkan, loss berbeda dengan konversi.Loss, misal: diperkirakan akan didapat 3 ton gabah setelah proses, namun dalam kenyataannya hanya 2,8 ton.Konversi, misal: dari 10 ton hasil panen, setelah diproses terdapat 3 ton gabah, 4 ton jerami dan merang serta 3 ton air.Jadi konversi tidak sama dengan loss.Loss penyimpanan:

Quality : adanya germinasi (perkecambahan) akibat adanya kondensasi, kontaminasi m.o, adanya toksin akibat pertumbuhan jamur. Pada loss jenis ini, beratnya bahan tetap sama hanya saja sudah tidak bisa dimakan dan diolah lagi.

Quantity: berat bahan berkurang misal, karena adanya hancuran atau berkurangnya bahan yang disimpan akibat dimakan serangga atau hama.

Loss penyimpanan juga dibedakan : Physical loss: meliputi weight loss dan quantity loss Chemical loss : perubahan rasa, warna, nutrisi dan bau. Dapat dikategorikan

loss quality.

Penghitungan Loss dapat dilakukan dengan Metode Thousand Grain SampleDengan menggunakan 1000 butir sampel biji2an.

% loss :

Keterangan: Wd : berat damage Wu : berat undamaged Nd : jumlah damage Nu : jumlah Undamaged.

Penyebab loss secara umum :1. Tikus

Merupakan hama yang paling sering menjadi momok bagi petani, dapat menghasilkan loss yang sangat besar karena kemampuan merusaknya yang sangat tinggi. Cara menghindarinya adalah sebagai berikut :

Tempat gudang harus bersih, tidak dekat dengan tempat sampah, selain itu bahan yang disimpan juga harus bersih.

Berat damage x Nu

Page 8: Penyimpanan Notes!

Tempat penyimpanan harus dijaga kebersihannya, dengan sistem pembersihan yang sering dan berkala.

Antar palet tempat penyimpanan harus terdapat space sebagai ruang udara.

Menutup lubang-lubang yang ada di tempat penyimpanan. Di buat barrier di tempat yang mungkin dapat dimasuki tikus. Disediakan perangkap tikus.

2. burungdapat menyerang bahan yang disimpan karena tidak terdapat atap sebagai pelindung dan terdapat lubang-lubang yang memungkinkan masuknya burung.

3. seranggadapat merusak karena terbawa pada saat panen (tidak ada pembersihan bahan sebelum disimpan. Lalu karena karung-karung sebagai tempat penyimpanan telah terkontaminasi dan tidak bersih. Selain itu, juga struktur ruangan yang memungkinkan serangga masuk.Pencegahan yang dapat dilakukan :

bahan yang akan disimpan harus dibersihkan terlebih dahulu karung tempat penyimpanan harus dibebashamakan. Ruangan penyimpanan harus dibersihkan sebelum digunakan untuk

menyimpan. Bila diperlukan, dilakukan fumigasi (penyemprotan belerang)

4. adanya investasi Mikroorganisme (jamur dan bakteri)5. kondisi ruangan yang berubah (klimate). Sehingga berpengaruh pada sifat bahan,

seperti kadar air dan sebagainya.

Senin, 26 Maret 2007Biji2an seperti kopi, coklat dan padi mempunyai bahan pelindung di bagian luarnya. Pelindung ini apat berupa wax, selulosa yang melindungi bagian dalamnya, yatu daging buah. Dalam penyimpanan sebaiknya bagian pelindung ini tidak dibuang dan kadar airnya diturunkan. Sebelum disimpan, bahan harus dikeringkan. Yang harus diperhatikan adalah penjemuran tidk boleh overdried agar daya kecambah masih ada (status dorman).Kebersihan bahan dalam penyimpanan dan pencegahan kontaminasi dengan pengeringan untuk bahan biji2an bersifat mutlak.

Terdapat 3 cara yang dikenal oleh petani dalam menyimpan :1. open storage

penyimpanan dengan tempat seperti lumbung atau seperti rumah. Padi digantung dalam keadaan masih dengan tangkai dan kulitnya yang sudah dikeringkan. Tempat penyimpanan ini dapat dibuat diluar rumah dengan atap (agar bahan tidak kehujanan) tana dinding (sirkulasi udara bebas). Selain itu, juga bisa diletakkan di dapur. Dengan cara ini, pertumbuhan mikroorganisme dapat dihambat. Asap dapur merupakan bahan pengawet. Sistem ini rentan terhadap burung, serangga dan tikus.

2. Closed storageSistem tertutup ini bersifat air tight (oksigen dihambat untuk masuk) misalnya pada guci yang ditutup rapat atau kemasan dengan seal. Dengan sistem ini, serangga dan tikkus dapat dicegah, tapi resikonya dapat terjadi fermentasi, kondensasi sehingga pertumbuhan mikroorganisme meningkat.

3. semi opened storagecontoh dari sistem ini adalah penyimpanan dengan keranjang dengan lubang kecil atau dengan karung. Sirkulasi udara normal walaupun tidak bebas. Biasanya dilakukan semi pengolahan dengan drying, dapat disimpan di dapur. Yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari bahan yang disimpan.

Petani juga melakukan pest control dengan tiga metode :

Page 9: Penyimpanan Notes!

1. hygienic harvestingpada metode ini, dilakukan pemanenan secara bersih, diletakkan di tanah untuk penjemuran sehingga dicapai tingkat kering yang cukup. Dalam penyimpanan dalam karung juga harus dipastikan karung tidak terkontaminasi dan tidak berjamur. Selain itu, juga dipastikan ruangan penyimpanan juga bersih.

2. pencampuran dengan mineral

a. pasir halusb. dust clayc. ashd. kapur tohor

dengan menggunakan bahan-bahan ini, mineral akan masuk ke dalam pori2 bahan, tapi taste dari bahan akan berubah. Biasanya takaran yang digunakan adalah 1:5

mencampur dengan bahan tanamanbiasanya menggunakan tanaman yang mengandung minyak atsiri seperti sereh dan sirih yang dikeringkan atau dengan kulit tanaman tertentu.

Dengan menggunakan pestisidaBiasanya yang digunakan adalah pestisida bubuk atau juga dengan gas (biasanya dengan fumigasi) yang tujuannya adalah membasmi larva yang tertinggal di bahan yang akan disimpan.

3. secara fisikdilakukan dnegan cara tradisional, contohnya pembersihan bahan dengan pengayakan, pengadukan dll.

4. heatdengan menggunakan panas contohnya dengan penjemuran.

Dalam penggunaan pestisida, hal-hal yang harus diperhatikan adalah : aspek ekonominya (harga) tingkat racunnya (toxicity) kesesuaian pemakaian dengan petunjuk yang ada pada labelnya. Cara penanganan sumber daya manusia (petani) dalam penggunaan pestisida.

Sebelum digunakan , harus dipastikan terlebih dahulu jenis hama yang menyerang bahan yang disimpan.