Penyetoran Pelaporan Tambahan (1)

11
Pajak Penghasilan Orang Pribadi, Penyetoran serta Pelaporan Fadiana Nur R 125200 Johan Mustiko W 125200 Muhammad Shon Haji 12520073

description

penentuan pelaporan tambahan

Transcript of Penyetoran Pelaporan Tambahan (1)

Page 1: Penyetoran Pelaporan Tambahan (1)

Pajak Penghasilan Orang Pribadi, Penyetoran serta

PelaporanFadiana Nur R 125200Johan Mustiko W 125200Muhammad Shon Haji 12520073

Page 2: Penyetoran Pelaporan Tambahan (1)

Pelaporan pajak dapat disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Pajak (KP2KP) di mana WP terdaftar.

Jenis SPT ada dua◦ SPT masa ( bulanan)◦ SPT Tahunan

Dilakukan pada tanggal 10 bulan berikutnya atau maksimal tanggal 20 bulan berikutnya

Macam SPT◦ SPT 1770◦ SPT 1770 S◦ SPT 1770 SS

Pelaporan pph orang pribadi

Page 3: Penyetoran Pelaporan Tambahan (1)

Pajak Penghasilan dikenakan terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam Tahun Pajak;

penghasilan yang dikenai Pajak Penghasilan adalah penghasilan dari seluruh anggota keluarga Wajib Pajak yang digabungkan sebagai satu kesatuan dan pemenuhan kewajiban pajaknya dilakukan oleh Wajib Pajak sebagai kepala keluarga. Penghasilan suami-isteri akan dikenai pajak secara terpisah apabila :

kriteria

Page 4: Penyetoran Pelaporan Tambahan (1)

◦ suami-isteri telah hidup berpisah berdasarkan putusan hakim (HB);

◦ dikehendaki secara tertulis oleh suami-isteri berdasarkan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan (PH); atau

◦ dikehendaki oleh isteri yang memilih untuk menjalankan hak dan kewajiban perpajakannya sendiri (MT).

Lanjutan

Page 5: Penyetoran Pelaporan Tambahan (1)

Merekap omset Memasuk kan data ke surat setor pajak Menyetorkan ke bank yang ditunjuk oleh

dirjen pajak untuk melakukan transaksi Atau dapat juga melakukan pembayaran

melalui kantor pos terdekat Setelah disetorkan,  kewajiban selanjutnya

adalah melaporkan SPT Masa PPh Pasal 21 dengan dilampiri SSP lembar ke-3 asli

Tata cara penyetoran SPT tahunan

Page 6: Penyetoran Pelaporan Tambahan (1)

Sehubungan dengan pelayanan penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan (SPT Tahunan PPh), Direktorat Jenderal Pajak dengan ini menyampaikan hal-hal sebagai berikut:◦ Batas waktu penyampaian SPT Tahunan PPh Wajib Pajak

Orang Pribadi adalah paling lama 3 (tiga) bulan setelah batas akhir Tahun Pajak dan untuk SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan adalah paling lama 4 (empat) bulan setelah akhir Tahun Pajak.

◦ Batas waktu penyampaian SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi tahun 2013 adalah 31 Maret 2014 dan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan adalah 30 April 2014.

Pelaporan pph orang pribadi

Page 7: Penyetoran Pelaporan Tambahan (1)

◦ Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dan Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) di seluruh Indonesia tetap buka dengan memperpanjang jam kerja.

◦ Jenis pelayanan yang diberikan kepada Wajib Pajak selama penambahan jam kerja adalah pelayanan konsultasi dan penyampaian SPT Tahunan PPh.

Lanjutan

Page 8: Penyetoran Pelaporan Tambahan (1)

Wajib Pajak dapat menyampaikan SPT Tahunan dengan cara lain sebagai berikut:◦ Dikirim melalui pos dengan bukti pengiriman

surat ke KPP tempat Wajib Pajak terdaftar;◦ Dikirim melalui perusahaan jasa ekspedisi atau

jasa kurir dengan bukti pengiriman surat ke KPP tempat Wajib Pajak terdaftar;

◦ e-Filing melalui website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id) atau Penyedia Jasa Aplikasi/ Application Service Provider (ASP).

Lanjutan

Page 9: Penyetoran Pelaporan Tambahan (1)

Menyiapkan bukti potong pajak membuat SSP PPh Pasal 21 atas

Pemotongan yang TIDAK FINAL dan FINAL.Untuk PPh Pasal 21 TIDAK FINAL menggunakan kode 411121 – 100Untuk PPh Pasal 21 FINAL menggunakan kode 411121 – 402TIDAK FINAL

Tata cara Penyetoran

Page 10: Penyetoran Pelaporan Tambahan (1)

Pemotongan PPh Pasal 21 harus disetorkan ke Bank Persepsi/Kantor Pos paling lama tanggal 10 bulan berikutnya, sehingga untuk SSP bulan JULI paling lama di setorkan tanggal 10 bulan AGUSTUS

SPT Masa PPh Pasal 21 harus dilaporkan ke KPP/KP2KP paling lama tanggal 20 bulan berikutnya, sehingga untuk masa JULI paling lama dilaporkan tanggal 20 AGUSTUS

Lanjutan

Page 11: Penyetoran Pelaporan Tambahan (1)

KeterlambatanPelaporan untuk SPT Masa PPN dikenakan denda sebesar Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah), dan untuk SPT Masa lainnya dikenakan denda sebesar Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah).

Sedangkan untuk keterlambatan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi khususnya mulai Tahun Pajak 2008 dikenakan denda sebesar Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah), dan SPT Tahunan PPh Badan dikenakan denda sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah).

Sanksi - sanksi