PENYELIDIKAN DAN EVALUASI POTENSI RARE EARTH …psdg.geologi.esdm.go.id/kolokium/2015_2/min/18....

9
PENYELIDIKAN DAN EVALUASI POTENSI RARE EARTH ELEMENT (REE) DAN MINERAL IKUTAN PADA WILAYAH BEKAS TAMBANG/TAILING DI KECAMATAN KENDAWANGAN, KABUPATEN KETAPANG, PROVINSI KALIMANTAN BARAT Trisa Muliyana, Edya Putra Kelompok Penyelidikan Mineral, Pusat Sumber Daya Geologi SARI Penyelidikan dan Evaluasi Potensi Rare Earth Element (REE) dan mineral ikutannya pada wilayah bekas tambang/tailing di Kecamatan Kendawangan Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat didasarkan kepada kegiatan sebelumnya dimana diketahui terdapat sebaran Zircon dan REE yang cukup signifikan untuk ditindaklanjuti. Metodologi yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah penyontohan dengan metoda saluran (channel sampling) dan bor dengan alat bor type dormer, selanjutnya conto mentah tersebut dilakukan pendulangan untuk memperoleh mineral beratnya. Indikasi masih adanya mineral berharga seperti emas, zircón, monasit, ilmenit dan oksida besi yang diperoleh dari pengambilan conto dan pendulangan menunjukan bahwa di lahan bekas tambang dari kegiatan tambang rakyat menunjukan bahwa masih terdapat mineral berharga yang layak untuk diusahakan. Luas wilayah penyelidikan adalah 402,67 Ha, dan diperkirakan masih terdapat wilayah di sekitarnya sekitar 1.200 Ha yang berpotensi mengandung REE dan mineral berharga lainnya Sumber daya mineral zirkon dalam tailing tersebut sebesar 4.545,16 ton dan mineral monasit sebesar 520,07 ton, dengan kadar zirkon rata-rata sebesar 736,01 gr/m 3 dan kadar monasit sebesar 77,24 gr/m 3 . Hasil analisis ICP pasir zirkon hasil pendulangan conto menunjukan jumlah kadar UTJ (REE + Y) sebesar 1,863 mgr/m 3 . Di samping mineral zirkon dan monasit di dalam endapan tailing terdapat juga emas yang tidak tertambang. Sumber daya emas yang tidak tertambang sebesar 24,36 kg, dengan kadar rata-rata emas sebesar 3,76 mgr/m 3 . PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam beberapa tahun terakhir ini di wilayah Kabupaten Ketapang ditemukan potensi emas dan zirkon aluvial yang cukup besar di beberapa kecamatan di Kabupaten Ketapang, dan salah satunya yaitu di daerah Kecamatan Kendawangan. Disamping pertambangan berizin, pada saat ini banyak penambangan emas dan pasir zirkon tanpa izin (PETI) yang dilakukan oleh masyarakat, menurut informasi kegiatan penambangan sudah cukup lama dilakukan dan masih berlangsung hingga sekarang. Lokasi bekas tambang/tailing tersebut tersebar cukup luas di daerah Kecamatan Kendawangan. Di lokasi bekas penambangan emas aluvial, penduduk menambang pasir zirkon yang merupakan mineral ikutan dalam endapan emas tersebut. Keterdapatan potensi zirkon di daerah penyelidikan berkaitan erat dengan jalur granit yang memanjang dari Semenanjung Malaysia, Bangka, Belitung dan berakhir di Kalimantan bagian barat. Mineral terkandung di dalam pasir zirkon tersebut yaitu zirkon, monasit, ilmenit dan xenotim

Transcript of PENYELIDIKAN DAN EVALUASI POTENSI RARE EARTH …psdg.geologi.esdm.go.id/kolokium/2015_2/min/18....

Page 1: PENYELIDIKAN DAN EVALUASI POTENSI RARE EARTH …psdg.geologi.esdm.go.id/kolokium/2015_2/min/18. Penyelidikan dan... · penambangan emas yang lalu. Hal ini diakibatkan oleh disain

PENYELIDIKAN DAN EVALUASI POTENSI RARE EARTH ELEMENT (REE)

DAN MINERAL IKUTAN PADA WILAYAH BEKAS TAMBANG/TAILING

DI KECAMATAN KENDAWANGAN, KABUPATEN KETAPANG,

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Trisa Muliyana, Edya Putra

Kelompok Penyelidikan Mineral, Pusat Sumber Daya Geologi

SARI

Penyelidikan dan Evaluasi Potensi Rare Earth Element (REE) dan mineral ikutannya

pada wilayah bekas tambang/tailing di Kecamatan Kendawangan Kabupaten Ketapang

Provinsi Kalimantan Barat didasarkan kepada kegiatan sebelumnya dimana diketahui terdapat

sebaran Zircon dan REE yang cukup signifikan untuk ditindaklanjuti.

Metodologi yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah penyontohan dengan metoda

saluran (channel sampling) dan bor dengan alat bor type dormer, selanjutnya conto mentah

tersebut dilakukan pendulangan untuk memperoleh mineral beratnya.

Indikasi masih adanya mineral berharga seperti emas, zircón, monasit, ilmenit dan

oksida besi yang diperoleh dari pengambilan conto dan pendulangan menunjukan bahwa di

lahan bekas tambang dari kegiatan tambang rakyat menunjukan bahwa masih terdapat

mineral berharga yang layak untuk diusahakan.

Luas wilayah penyelidikan adalah 402,67 Ha, dan diperkirakan masih terdapat wilayah

di sekitarnya sekitar 1.200 Ha yang berpotensi mengandung REE dan mineral berharga

lainnya

Sumber daya mineral zirkon dalam tailing tersebut sebesar 4.545,16 ton dan mineral

monasit sebesar 520,07 ton, dengan kadar zirkon rata-rata sebesar 736,01 gr/m3 dan kadar

monasit sebesar 77,24 gr/m3.

Hasil analisis ICP pasir zirkon hasil pendulangan conto menunjukan jumlah kadar UTJ

(∑ REE + Y) sebesar 1,863 mgr/m3.

Di samping mineral zirkon dan monasit di dalam endapan tailing terdapat juga emas

yang tidak tertambang. Sumber daya emas yang tidak tertambang sebesar 24,36 kg, dengan

kadar rata-rata emas sebesar 3,76 mgr/m3.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam beberapa tahun terakhir ini di

wilayah Kabupaten Ketapang ditemukan

potensi emas dan zirkon aluvial yang cukup

besar di beberapa kecamatan di

Kabupaten Ketapang, dan salah satunya

yaitu di daerah Kecamatan Kendawangan.

Disamping pertambangan berizin,

pada saat ini banyak penambangan emas

dan pasir zirkon tanpa izin (PETI) yang

dilakukan oleh masyarakat, menurut

informasi kegiatan penambangan sudah

cukup lama dilakukan dan masih

berlangsung hingga sekarang. Lokasi

bekas tambang/tailing tersebut tersebar

cukup luas di daerah Kecamatan

Kendawangan.

Di lokasi bekas penambangan emas

aluvial, penduduk menambang pasir zirkon

yang merupakan mineral ikutan dalam

endapan emas tersebut. Keterdapatan

potensi zirkon di daerah penyelidikan

berkaitan erat dengan jalur granit yang

memanjang dari Semenanjung Malaysia,

Bangka, Belitung dan berakhir di

Kalimantan bagian barat. Mineral

terkandung di dalam pasir zirkon tersebut

yaitu zirkon, monasit, ilmenit dan xenotim

Page 2: PENYELIDIKAN DAN EVALUASI POTENSI RARE EARTH …psdg.geologi.esdm.go.id/kolokium/2015_2/min/18. Penyelidikan dan... · penambangan emas yang lalu. Hal ini diakibatkan oleh disain

Maksud dan Tujuan

Maksud dari kegiatan penyelidikan

ini yaitu mengumpulkan data potensi REE

di Wilayah bekas tambang/tailing daerah

penelitian di Kecamatan Kendawangan.

Tujuan penyelidikan ini untuk

melakukan evaluasi potensi REE di daerah

penyelidikan agar dapat dikelola dan

dimanfaatkan secara lebih optimal. Hasil

kegiatan ini diharapkan membantu

pemerintah daerah setempat dalam

penentuan kebijakan pengelolaan

sumberdaya mineral. Salain itu juga

sebagai data terbaru dan akurat bagi Bank

Data Sumberdaya Mineral Nasional

Lokasi Kegiatan dan Kesampaian

Daerah

Daerah penyelidikan secara

administratif termasuk ke dalam

Kecamatan Kendawangan, Kabupaten

Ketapang, Provinsi Kalimatan Barat,

terletak di bagian Selatan dari Provinsi

Kalimantan Barat (Gambar 1).

Untuk mencapai daerah

penyelidikan dapat menggunakan jalur

penerbangan Jakarta - Pontianak -

Ketapang atau Jakarta - Ketapang dan

dilanjutkan menuju daerah penyelidikan

dengan menggunakan sarana

perhubungan seperti kendaraan bermotor

roda empat dengan waktu ± 9 jam.

METODOLOGI

Metoda penyelidikan yang

dilakukan dalam kegiatan penyelidikan ini

dimulai dengan pengumpulan studi

kepustakaan, terutama yang berkaitan

dengan mineral ikutan pada endapan emas

aluvial dan keterdapatan REE dalam

endapan aluvial tersebut.

Kegiatan pengumpulan data di

lapangan diutamakan pada sebaran aluvial

dan penyelidikan mineral lain yang

mengandung unsur tanah jarang yang

terdapat secara bersama di dalam aluvial

dan tailing (sisa buangan) dengan cara

pendulangan.

Analisis conto hasil kegiatan

penyelidikan di lapangan, dianalisis

terutama untuk mengetahui mineral lain

dan mineral unsur tanah jarang dengan

metoda mineralogi butir dan ICP.

Disamping analisis tersebut, juga dilakukan

analisis mineral ikutan yang terdapat

bersama-sama dengan endapan aluvial

tersebut untuk mengetahui kualitas dan

kegunaannya.

Pada tahap akhir dilakukan analisis

dan sintesa data yang selanjutnya disusun

dalam suatu bentuk laporan kegiatan

penyelidikan.

GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN

Daerah penyelidikan terpetakan

dalam Peta Geologi Lembar Ketapang,

Kalimantan dengan Sekala 1 : 250.000

(Gambar 2), yang dipublikasikan oleh

Pusat Penelitian dan Pengembangan

Geologi (Rustandi, dkk., 1993).

Batuan yang menjadi alas daerah

penelitian adalah batuan granit serta

batuan gunungapi yang tersebar dan

terpisah-pisah oleh batuan sedimen pra-

tersier dan sedikit batuan malihan. Secara

umum litologi daerah penelitian dapat

dikelompokkan menjadi beberapa formasi

dari yang berumur tua ke muda yaitu :

Batuan Malihan Pinoh (PzTRp),

terdiri dari kuarsit abu-abu tua terhablur

ulang, mengandung anortit, kaya akan

turmalin, gneiss klinopiroksin – hornblende,

skis mika dan kuarsit muskovit dan

turmalin.

Komplek Ketapang (Jkke), terdiri

dari batuan psamit berlapis secara pelitik,

sedang sampai tipis, terubah secara aneka

ragam oleh malihan termal, batulempung,

batupasir halus-kasar, arenit selaan, serpih

dan batusabak.

Granit Laur (Kll), terdiri dari

monzogranit biotit–hornblende, sedikit

sienogranit biotit, granodiorit hornblende

biotit.

Batuan Gunungapi Kerabai (Kuk),

terdiri dari lava andesit, lava dasit dan riolit

Page 3: PENYELIDIKAN DAN EVALUASI POTENSI RARE EARTH …psdg.geologi.esdm.go.id/kolokium/2015_2/min/18. Penyelidikan dan... · penambangan emas yang lalu. Hal ini diakibatkan oleh disain

dan sebagian tak terpisahkan dari bahan

piroklastik.

Granit Sukadana (Kus), terdiri dari

batuan monzonit kuarsa, monzogranit,

sionogranit dan granit alkali felspar, sedikit

seinit kuarsa, monzodiorit kuarsa dan diorit

kuarsa.

Granit Sangiyang, terdiri dari granit

felspar perititik, granofirik, leukokratik,

berbutir halus dengan tekstur alitrimorfik di

Bukit Sangiyang.

Basal Bunga (Kubu), terdiri dari

basal hitam sampai kelabu tua yang pejal

dengan anggota dasit dan andesit

berwarna abu-abu kehijauan, lava, tufa

selaan hablur dan breksi gunungapi.

Batuan Terobosan Sintang (Toms),

terdiri dari diorit, granodiorit, andesit, forfir

berupa retas stock.

Aluvial (Qa), terdiri dari litologi lumpur,

pasir, kerikil dan bahan tumbuhan

(organik), satuan batuan ini menutupi

seluruh daerah penelitian.

Hasil Penyelidikan di Kabupaten

Ketapang

Daerah penyelidikan terletak di

Kecamatan Kendawangan, Desa Air

Tarap. Area pertambangan daerah ini

merupakan daerah bekas oleh

penambangan emas rakyat tanpa izin

(PETI) terletak di daerah aliran S. Air

Hitam.

Potensi emas pada endapan aluvial

di daerah penyelidikan sebagian telah

ditambang, sebagian lagi masih berupa

endapan aluvial yang masih utuh (insitu),

terutama terletak di daerah pinggiran

cekungan endapan aluvial.

Di wilayah bekas penambangan

emas aluvial tersebut saat ini masih

dilakukan penambangan zirkon oleh

rakyat, walaupun dalam skala kecil dan

perorangan. Terdapat tujuh blok yang

diselidiki pada area bekas tambang ini

yaitu: blok Pengunyitan (135,00 Ha),

Petanaman (72,14 Ha), Pembiawakan

(75,20 Ha), Danau-purun (5 Ha), Musuk

(35,19 Ha), Air Putih (45,00 Ha) dan blok

Kinjil (35,11 Ha). Total luas blok daerah

penyelidikan adalah 402,67 Ha.

Blok Pengunyitan merupakan

wilayah bekas tambang yang paling luas

yaitu 135 Ha, dan blok yang paling kecil

yaitu blok Danaupurun dengan luas 5 Ha.

Pertambangan rakyat di daerah Air

Tarap merupakan pertambangan emas

tanpa izin yang sudah dimulai pada tahun

1990-an.

Hingga saat ini penambangan

masih berlangsung dan dibeberapa tempat

sudah banyak yang ditinggalkan.

Namun sebagian kecil daerah

bekas tambang emas tersebut kembali

dilakukan penambangan pasir zirkon

dengan skala kecil yang umumnya

dilakukan perorangan dan berkelompok

yang dominan oleh kaum ibu-ibu.

Sebagian besar para penambang

merupakan pendatang dari daerah lain,

yang umumnya mempunyai pengalaman

dan keterampilan dalam melakukan

penambangan dan pengolahan pasir

zirkon.

Sedangkan penduduk setempat

mengambil keuntungan dan

memanfaatkan situasi ini dengan cara

menyerap keterampilan cara menambang

dan mengolah atau bermitra kerja dengan

mereka. Beberapa jenis bentuk kerjasama

dapat diamati diantaranya sebagai pekerja

tambang, penyedia peralatan pengolahan,

pelayanan pengangkutan hingga pensuplai

logistik.

Penyontoan

Seperti yang telah disebutkan pada

bab sebelumnya, selama kegiatan

penelitian telah dilakukan penyontohan

pada endapan tailing untuk mengetahui

jumlah emas aluvial yang tidak tertambang

dan mengetahui potensi REE dan mineral

ikutan yang terdapat pada endapan tailing

tersebut. Hasil pemetaaan sebaran tailing

di lapangan dapat dilihat pada Gambar 3.

Page 4: PENYELIDIKAN DAN EVALUASI POTENSI RARE EARTH …psdg.geologi.esdm.go.id/kolokium/2015_2/min/18. Penyelidikan dan... · penambangan emas yang lalu. Hal ini diakibatkan oleh disain

Penyontohan dilakukan dengan

mengunakan metode pengeboran berupa

Bor Dormer dan juga dengan cara chanell

sampling mengikuti tebal lapisan tailing,

dan selanjutnya dilakukan pendulangan.

Selama penyelidikan telah diconto

sebanyak sebanyak 52 conto, yang terdiri

dari 27 conto dengan mengunakan bor

dormer dan 25 conto lainnya dengan cara

channel sampling. Sample berupa

kosentrat dulang dari endapan tailing dan 3

conto konsetrat dulang dari endapan

alluvial. Seluruh titik lokasi penyontohan

koordinatnya diikat dengan GPS dan

selanjutnya dibuat peta lokasi

penyontohan. Peta lokasi conto konsentrat

dulang dapat dlihat pada Gambar 4.

Hasil pengamatan megaskopis,

konsentrat dulang endapan tailing

teridentifikasi masih banyak butiran emas

yang terbuang pada saat proses

penambangan emas yang lalu.

Hal ini diakibatkan oleh disain sluice

box yang tidak sempurna serta kualitas air

pencucian yang tidak bersih serta tercemar

oleh ceceran solar dari mesin penggerak

alat penyedot pasir. Selain butir emas sisa

pada konsentrat dulang teridentifikasi

mineral sinabar, zirkon, pasir kuarsa,

magnetit, ilmenit, dan monasit.

Perolehan conto dari kegiatan

pengambilan data primer berupa conto

konsentrat dulang. Conto-conto tersebut

dipilah untuk keperluan pengujian di

laboratorium disesuaikan dengan jenis

conto kepentingan analisisnya.

PEMBAHASAN

Berdasarkan data dari pengamatan

hasil dulang secara megaskopis diketahui

bahwa lokasi bekas tambang/tailing di

sekitar lokasi masih mengandung mineral

mineral seperti emas, zircon, magnetit dan

ilmenit, hanya jumlahnya untuk setiap

lokasi bervariasi.

Daerah penyelidikan sekitar Desa

Air Tarap dan sekitarnya memiliki

sumberdaya yang cukup memadai,

prospek pemanfaatannya dengan dilaku-

kan penambangan dengan peralatan yang

lebih baik dalam recoverynya. Hal ini

dilakukan mengingat kondisi endapan

mineral berharga yang telah berkurang,

sehingga harus dapat ditentukan dulu

kelayakannya.

Dari sisi sarana infrastruktur untuk

akses ke lokasi yang ada saat ini masih

menggunakan transportasi sungai dan

perlu perbaikan dan dikembangkan lebih

lanjut menuju Desa Air Tarap. Untuk

menuju ke lokasi sulit dilakukan melalui

jalan darat yang belum tersedia, sehingga

hanya dapat dicapai dengan jalan kaki atau

dengan menggunakan perahu motor 3 PK.

Penggunaan perahu motor masih

menghadapi kendala pada saat air sungai

surut karena kandas.

Dalam hal ketenagakerjaan,

penduduk setempat memiliki potensi yang

cukup bilamana dikelola dengan baik,

terbukti sangat proaktif dalam membantu

kegiatan penyelidikan.

Luas Daerah Bekas Tambang

Luas wilayah penyelidikan adalah

402,67 Ha, dan diperkirakan masih

terdapat wilayah di sekitarnya sekitar 1.200

Ha yang berpotensi mengandung REE dan

mineral berharga lainnya

Zircon, Monasit dan Unsur Tanah

Jarang (UTJ)

Zirkon merupakan mineral asesoris

pada batuan granit yang setelah

mengalami pelapukan dan transportasi lalu

terakumulasi membentuk hamparan

bersama-sama dengan pasir kuarsa.

Endapan zirkon umumnya berupa endapan

sedimenter, terutama di lingkungan

pengendapan aluvium dan rawa-rawa yang

terlihat dari asosiasinya dengan material

organik atau karbon. Ciri dan sifat fisik

zirkon antara lain berwarna coklat, kuning,

pink, atau tidak berwarna, memiliki ukuran

partikel yang halus hingga sedang, serta

memiliki berat jenis dan indeks refraksi

Page 5: PENYELIDIKAN DAN EVALUASI POTENSI RARE EARTH …psdg.geologi.esdm.go.id/kolokium/2015_2/min/18. Penyelidikan dan... · penambangan emas yang lalu. Hal ini diakibatkan oleh disain

yang tinggi. Berat jenis yang tinggi

memungkinkan zirkon dapat dipisahkan

dari mineral lain menggunakan prinsip

gravitasi.

Secara genesa mineral zirkon di

daerah penyelidikan merupakan hasil

pengendapan kembali hasil pelapukan

batuan yang berkomposisi asam dan

terendapkan bersamaan dengan butir

emas dalam endapan aluvial. Pada saat

dilakukan penambangan emas aluvial

mineral zirkon yang tidak tertambang

selama proses penambangan dan

terbuang bersama tailing.

Hasil analisis mineralogi butir dari

konsentrat dulang,terlihat penyebaran dan

konsentrasi zirkon dan monasit di tiap

daerah bekas penambangan tidak merata.

Zirkon dan monasit teridentifikasi di seluruh

blok penyelidikan dengan kadar tertinggi

diperoleh di blok Pengunyitan dengan nilai

rata rata 1.488,86 gram /m3 dan 192,58

gram/m3.

Untuk kandungan REE (unsur

tanah jarang diperoleh bahwa di wilayah

bekas tambang/tailing daerah penyelidikan

mengandung unsur Ce umumnya tinggi

dan nilai tertinggi berada di blok

Pengunyitan dan Danaupurun mencapai

kadar 883 ppm dan 937 ppm.

Unsur tanah jarang lainnya yang

tinggi adalah Lantanum, berkisar 100 - 400

ppm. Neodimium 200 - 300 ppm,

Praseodimium 100 - 300 ppm, dan Itrium

100 - 400 ppm.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Di Kecamatan Kendawangan

Kabupaten Ketapang saat ini terdapat

daerah penambangan emas dan zircon

baik yang masih aktif maupun bekas

tambang yaitu di Blok Pengunyitan,

Blok Petanaman, Blok Pembiawakan,

Blok Danaupurun, Blok Musuk, Blok Air

Putih dan Blok Kinjil.

2. Dari hasil penyelidikan diperoleh

kandungan yang tinggi untuk zircon,

Monasit dan Emas. Zircon dan Monasit

merupakan mineral pembawa REE.

Kadar zirkon, Monasit, REE dan Emas

dalam tailing tidak merata, dari ketujuh

daerah bekas tambang,

3. Hasil analisis unsur tanah jarang pada

konsentrat dulang memperlihatkan

kadar yang sangat tinggi untuk unsur

Ce, La, Nd, Pr, Sm dan Y di lokasi .

4. Sumber daya hipotetik di lahan

penyelidikan seluas 402,67 Ha adalah

Zircon 4.545,16 Ton, Emas 24.358,81

Gram, dan Monasit 520,07 Ton. REE

total yang terkandng didalam Zircon

dan Monasit adalah 11.891,54 Kg.

(Gambar 5).

5. Sumber daya emas yang tidak

tertambang sebesar 24,36 kg, dengan

kadar rata-rata emas sebesar 3,76

mgr/m3. (Gambar 5).

Saran

Perlu adanya penelitian lebih lanjut

di berupa pengeboran secara sistematis

untuk mengetahui secara rinci potensi REE

di daerah penyelidikan.

DAFTAR PUSTAKA

E Rustandi dkk, 1993, Peta Geologi Regional Lembar Ketapang, Kalimantan, Sekala 1 :

250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

Gunradi, R, 2012. Penelitian Potensi Mineral Ikutan dan Unsur Tanah Jarang di Daerah Matan

Hilir, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, Pusat Sumber Daya Geologi,

Bandung

Kantor Wilayah Departemen Pertambangan Dan Energi Provinsi Kalimantan Barat, 1996,

Bahan Galian di Kalimantan Barat.

Rohmana dan Gunradi, R., 2006. Inventarisasi Bahan Galian Pada Wilayah PETI, Daerah

Kotarawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung

Page 6: PENYELIDIKAN DAN EVALUASI POTENSI RARE EARTH …psdg.geologi.esdm.go.id/kolokium/2015_2/min/18. Penyelidikan dan... · penambangan emas yang lalu. Hal ini diakibatkan oleh disain

Soeprapto, T Bambang, S, 2002, Tinjauan Sumberdaya Monasit Indonesia Sebagai

Pendukung Litbang/Industri Semikonduktor, Pusat Pengembangan Bahan Galian Dan

Geologi Nuklir Batan.

Soeprapto JS, 2009, Tinjauan Tentang Unsur Tanah Jarang, Buletin Sumber Daya Geologi,

Vol. 4 No. 1 April 2009.

W, Syaiful Asri, Sutisna Tisna, Egan H. Sinambela, 2002, Inventarisasi dan Evaluasi Mineral

non Logam di Kabupaten Pontianak dan Ketapang Provinsi Kalimantan Barat, Sub dit.

Mineral non logam, Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral.

Zulfikar, Herry, RE, Wastoni,CP & Djadja, T, 2008, Endapan Zircon di Daerah Pangkalan Batu

Kecamatan Kendawangan Kabupate Ketapang Provinsi Kalimantan Barat, Pusat

Sumber Daya Geologi, Bandung

Gambar 1. Peta Lokasi Penyelidikan Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat

Page 7: PENYELIDIKAN DAN EVALUASI POTENSI RARE EARTH …psdg.geologi.esdm.go.id/kolokium/2015_2/min/18. Penyelidikan dan... · penambangan emas yang lalu. Hal ini diakibatkan oleh disain

Gambar 2. Peta Geologi Regional Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat

Gambar 3. Peta Lokasi Bekas Tambang

Page 8: PENYELIDIKAN DAN EVALUASI POTENSI RARE EARTH …psdg.geologi.esdm.go.id/kolokium/2015_2/min/18. Penyelidikan dan... · penambangan emas yang lalu. Hal ini diakibatkan oleh disain

Gambar 4 . Peta lokasi conto

Page 9: PENYELIDIKAN DAN EVALUASI POTENSI RARE EARTH …psdg.geologi.esdm.go.id/kolokium/2015_2/min/18. Penyelidikan dan... · penambangan emas yang lalu. Hal ini diakibatkan oleh disain

Gambar 5 . Peta Sumber Daya tiap Blok Penyelidikan