Penyelesaian Sengketa Di Organisasi Internasional Regional

11
Penyelesaian Sengketa di Organisasi Internasional Regional

description

wegw4g

Transcript of Penyelesaian Sengketa Di Organisasi Internasional Regional

Penyelesaian Sengketa di Organisasi Internasional Regional

Penyelesaian Sengketa di Organisasi Internasional Regional

Dasar HukumPasal 21 Konvenan Liga Bangsa-bangsa (sebelum PBB muncul)Pasal 33 Piagam PBB

Penyelesaian Sengketa berdasarkan Pasal 52 PiagamDiatur dalam BAB VIII Piagam (Pasal 52-54)Regional arrangements? Regional agencies?Cara-cara Penyelesaian SengketaNegosiasiJasa-jasa BaikMediasiPencarian Fakta dan KonsiliasiOperasi Pemeliharaan PerdamaianKelemahan Organisasi Internasional RegionalSulit menyelesaikan sengketa yang bersifat inter-regionSulit menyelesaikan sengketa yang timbul di dalam wilayah suatu negara anggotaMasalah KeuanganPengaturan penyelesaian sengketa yang tidak tegasOrganisasi Negara-negara AmerikaPiagam OAS (30 April 1948)Pakta Bogota

Organisasi Persatuan AfrikaPiagam Adis Abbaba (23 Mei 1963)Pasal 1-3 ( Tujuan Pembentukan)Pasal 19 (Pengaturan Penyelesaian Sengketa)Penyelesaian Sengketa di Uni EropaPerjanjian Roma 1957Badan yang Menangani Sengketa :The European CommissionThe Court of Justice

Penyelesaian Sengketa di ASEANThe Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia (TAC) di Bali 1976BAB IV TAC, 3 mekanisme :Penghindaran timbulnya sengketa dan penyelesaian melalui negosiasi langsungPenyelesaian sengketa melalui the High CouncilCara-cara penyelesaian sengketa berdasarkan Pasal 33 ayat (1) Piagam PBBKesimpulanDari instrumen-instrumen hukum yang mendasari berdirinya organisasi internasional regional, tersirat adanya kehendak dari negara-negara pendirinya untuk menghindari cara-cara kekerasan dalam penyelesaian sengketa.Mensyaratkan kata sepakat untuk menentukan cara atau mekanisme yang akan digunakan untuk menyelesaikan sengketa.Memberikan fungsi non-yudisial kepada lembaga baik yang sudah ada atau yang secara khusus dibentuk

KesimpulanLatar belakang dan tujuan pembentukan suatu organisasi yang sedikit banyak akan memberi warna terhadap penyelesaian sengketa. Yang dikaji di atas umumnya adalah organisasi regional politis. Karena itu tampaknya wajar pula apabila persoalan atau sengketa yang timbul antara mereka penyelesaianya secara politis.Pemanfaatan Pasal 33 ayat (1) Piagam PBB melalui jalur hukum dalam hal ini oleh ICJ hanya ditempuh apabila cara-cara penyelesaian sengketa secara langsung ( atau melalui pihak ketiga) telah ditempuh atau gagal.