Penyebab elongasi gigi 17.docx

8
1. Penyebab elongasi gigi 17, 26, 27 dan gigi 45 tilting ke mesial 5 0 Penyebab gigi 17,26,27 elongasi: akibat gigi antagonisnya yaitu gigi 47,36,37 sudah di ekstraksi maka terjadi kehilangan kontak. Gigi tersebut berusaha mencari kontak oklusinya sehingga terjadi elongasi. Ketika gigi antagonis tidak beroklusi karena diastema akan terjadi ekstrusi, sampai berkontak dengan salah satu gigi yang berlawanan, atau pada kasus yang parah dapat berkontak samapai mukoperiosteum. Ekstruksi gigi biasanya terjadi karena hilangnya dukungan tulang pada gigi tersebut. Walaupun terkadang alveolus akan mengikuti gigi yang beerupsi. Ekstruksi gigi kadang juga menyebabkan trauma oklusi sampai terkuncinya oklusi yang membatasi fungsi masikasi. Menurut penelitian Shank Land di amerika, dampak kehilangan gigi M1 bawah terhadap gigi antagonis erjadi ekstrusi sebesar 1,43 mm dalam 16 bln sampai dengan 1 mm setiap 2 bln. Sedangkan berdasarkan penelitian H.L.Craddock dan C.C.Youngson (2000) di inggris dibuktikan bahwa 83% dari 155 lokasi gigi yang tidak mempunyai antagonis mengalami ekstrusi dengan nilai eksrusi 0,5-5,4 mm. Hal-hal yang mempengaruhi pergeseran gigi adalah interkuspal dengan gigi antagonis,umur dan kondisi periodonsium. Besarnya pergeseran ini terutama bergantung pada interkuspal dengan gigi antagonis. Oleh karena itu jika gigi tersebut terkunci dengan baik,

description

penyebab elongasi

Transcript of Penyebab elongasi gigi 17.docx

Page 1: Penyebab elongasi gigi 17.docx

1. Penyebab elongasi gigi 17, 26, 27 dan gigi 45 tilting ke mesial 50

Penyebab gigi 17,26,27 elongasi: akibat gigi antagonisnya yaitu gigi 47,36,37 sudah

di ekstraksi maka terjadi kehilangan kontak. Gigi tersebut berusaha mencari kontak

oklusinya sehingga terjadi elongasi.

Ketika gigi antagonis tidak beroklusi karena diastema akan terjadi ekstrusi, sampai

berkontak dengan salah satu gigi yang berlawanan, atau pada kasus yang parah dapat

berkontak samapai mukoperiosteum. Ekstruksi gigi biasanya terjadi karena hilangnya

dukungan tulang pada gigi tersebut. Walaupun terkadang alveolus akan mengikuti

gigi yang beerupsi. Ekstruksi gigi kadang juga menyebabkan trauma oklusi sampai

terkuncinya oklusi yang membatasi fungsi masikasi. Menurut penelitian Shank Land

di amerika, dampak kehilangan gigi M1 bawah terhadap gigi antagonis erjadi ekstrusi

sebesar 1,43 mm dalam 16 bln sampai dengan 1 mm setiap 2 bln. Sedangkan

berdasarkan penelitian H.L.Craddock dan C.C.Youngson (2000) di inggris dibuktikan

bahwa 83% dari 155 lokasi gigi yang tidak mempunyai antagonis mengalami ekstrusi

dengan nilai eksrusi 0,5-5,4 mm.

Hal-hal yang mempengaruhi pergeseran gigi adalah interkuspal dengan gigi

antagonis,umur dan kondisi periodonsium. Besarnya pergeseran ini terutama

bergantung pada interkuspal dengan gigi antagonis. Oleh karena itu jika gigi tersebut

terkunci dengan baik, pergerakan gigi yang terjadi akan minimal. Faktor lain yang

dapat mempengaruhi pergeseran gigi adalah kondisi periodonsium sebab semakin

buruk kondisi oeriodonsium maka semakin besar kemampuan gigi untuk bergeser.

Selain itu, umur juga berpengaruh terhadap pergerakan sebab pada individu usia muda

pergerakan terjadi lebih cepat dan kemungkinan lebih permanen daripada usia

dewasa. Hal ini disebabkan gigi lebih bergerak pada perriode pertumbuhan, dimana

jaringan lebih responsif dan hasilnya lebih stabil. Dan diasumsikan bahwa

berkurangnya vialitas jaringan pada usia dewasa menghasilkan pergerakan gigi yang

lebih terbatas. Arah pergerakan gigi bervariasi tergantung pada posisinya dalam

rahang. Pada regio postrior, gigi molar bawah umumnya miring kearah mesial. Gigi

premolar, biasanya tetap tegak lurus dan bergerak secara bodily kerah diastema. Dan

Menurut penelitian Cretsi, J.Hedderich, S.Freitag, M.Kern yang dilakukan dijerman,

dampak kehilangan gigi miolar pertama bawah terhadap gigi tetangga, terjadi

kemiringan premolar kedua bawah sebesar 4,6 plus minus 4,4 0, terjadi kemiringan

Page 2: Penyebab elongasi gigi 17.docx

molar kedua bawah sebesar 12,6 plus minus 7,1 0 dan rotasi gigi tetangga diemukan

sebesar 42,6% pada rahang bawah.

Jadi pergerakan gigi molar dan premolar dipengaruhi oleh faktor:

Lama kehilangan gigi

Hubungan interkuspal

Umur

Kondisi periodonsium

Leak pusat resistensi

Hal hal diatas juga tergabtung terhadap beban yang jatuh pada gigi yang

mengikuti hukum keseimbangan statik dan gaya-gaya fisiologis.

(sumber dari jurnal FKGUI)

2. Plak dan kalkulus hanya ditemukan pada 1/3 mahkota gigi 45, 43,42

Hal ini mungkin disebabkan karena mengunyah sebelah sisi. Karena hanya dengan

menggunakan satu sisi mulut bisa membuat penumpukan plak dan kalkulus disisi yang tidak

terpakai menjadi lebih besar. Hal ini dikarenakan saat mengunyah makanan, sebenarnya sisi

yang sedang digunakan sekaligus juga melakukan proses self cleansing. Saliva yang

dikeluarkan saat mengunyah bertugas melawan bakteri penyebab plak dan kalkulus.

Sedangkan pada sisi mulut yang tidak aktif mengunyah proses self cleansing tidak terjadi

sehingga terjadi penumpukan plak dan kalkulus.

3. Hubungan kehilangan gigi dengan poket periodontal yang terjadi pada gigi 45 dan 43

Akibat kehilangan gigi, hal ini memungkinkan terjadinya pengunyahan

sebelah sisi. Maka karena hanya dengan menggunakan satu sisi mulut bisa

membuat penumpukan plak dan kalkulus disisi yang tidak terpakai menjadi

lebih besar. Hal ini dikarenakan saat mengunyah makanan, sebenarnya sisi

yang sedang digunakan sekaligus juga melakukan proses self cleansing. Saliva

yang dikeluarkan saat mengunyah bertugas melawan bakteri penyebab plak

dan kalkulus. Sedangkan pada sisi mulut yang tidak aktif mengunyah proses

self cleansing tidak terjadi sehingga terjadi penumpukan plak dan kalkulus.

Akibat terbentuknya celah antara gigi yang bergeser akan memungkinkan

makanan dapat terimbun kedalam celah tersebut sehingga akan menimbulkan

hal yang tidak menguntungkan pada gusi disekitarnya. Plak dan kalkulus

menyebabkan perubahan inflamatori pada dinding jaringan ikat sulkus

gingiva. Cairan dan sel sel eksudat inflamasi menyeabkan degenerasinya

Page 3: Penyebab elongasi gigi 17.docx

jaringan ikat disekittarnya, termasuk serabut gingiva. tepat dibawah epitel

penyatu terjadi perusakan terhadap serabut kolagen, dan daerah tersebut akan

diinfiltrasi oleh sel sel dan eksudat inflamasi. Dibawah daerah tersebut

dijumpai daerah dengan perusakan sebagian dan lebih kebawah lagi daerah

dengan perlekatan jaringan ikat yang normal.

Bertambahnya kedalaman sulkus gingiva yang normal disebabkan oleh:

1. Bergeraknya ttepi gingiva kearah koronal akibat adanya pertambahan

besar gingiva

2. Bergeraknya perlekatan epitel penyatu kearah apikal

3. Kombinasi antra keduanya

4.Akibat kehilangan satu atau beberapa gigi terhadap gigi geligi asli yang masih ada ,

jaringan pendukung gigi dan hubungan rahang.

1. Migrasi dan rotasi gigi .

Hilangnya keharmonisasian pada gigi dapat menyebabkan pergeseran /miring/

berputarnya gigi. Karena gigi ini tidak lagi menempati posisi normalnya untuk

menerima beban saat pengunyahan, maka akan mengakibatkan kerusakaan struktur

periodontal ( jaringan pendukung gigi ). Gigi miring juga lebih sulit dibersihkan

sehingga aktivitas karies meningkat.

2. Erupsi berlebihan.

Bila gigi sudah tidak memilki antagonis lagi, maka akan terjadi erupsi (tumbuhnya

gigi kearah luar ) berlebih. Erupsi berlebih dapat terjadi tanpa atau disertai

pertumbuhan tulang alveolar (tulang di sekitar gigi ). Bila terjadi tanpa pertumbuhan

alveolar, maka struktur periodontal akan mengalami kemunduran sehingga gigi mulai

turun ( ekstrusi ). Bila disertai pertumbuhan tulang alveolar berlebih, maka akan

menimbulkan kesulitan jika pada suatu hari anda akan dibuatkan gigi tiruan penuh.

3. Penurunan efisiensi kunyah. Mereka yang sudah kehilangan cukup banyak gigi,

apalagi yang belakang akan merasakan betapa efisiensi kunyah nya menurun.

4. Gangguan pada TMJ. Kebiasaan mengumyah yang buruk, penutupan berlebih

(over clossure), hubungan rahang yangeksentrik akibat kehilangan gigi, dapat

menyebabkan gangguan pada struktur rahang.

Page 4: Penyebab elongasi gigi 17.docx

5. Beban berlebih pada jaringan pendukung. Bila anda sudah kehilangan sebagian

gigi tetap anda, maka gigi yang masih ada akan menerima tekanan kunyah lebih besar

sehingga terjadi beban lebih pada gigi-gigi tersebut. Hal ini mengakibatkanterjadinya

kerusakan membran periodontal ( jaringan pendukung gigi ) dan lama kelamaan

menyebabkan gigi semakin goyang

6. Kelainan bicara. Kehilangan gigi depan atas dan bawah seringkali menyebabkan

kelainan bicara ,suara anda bisa jadi tidak jelas dan terdengar sengau, karena gigi

khususnya bagian anterior termasuk bagian fungsi fonetik.

7. Mengurangi estetis wajah. Tentu saja, senyum dengan gigi depan yang hilang

tidak seindah senyum dengan gigi lengkap dan sehat bukan?

8. Terganggunya Kebersihan mulut. Migrasi dan rotasi gigi menyebabkan gigi

kehilangan kontak dengan tetangganya demikian pula gigi yang kehilangan lawan

gigitnya. Adanya ruang interproksimal tidak wajar ini, mengakibatkan celah antar gigi

mudah terselip makanan. Kebersihan mulut akan terganggu sehingga mudah

terjadinya akumulasi plak serta karies.

9. Atrisi ( Terkikisnya email gigi ). Pada kasus tertentu membran periodontal masih

dapat menerima beban kunyah, namun hal ini dikompensasi dengan ini terkikisnya

email gigi-gigi yang masih tersisa, disebut Atrisi gigi.

10. Efek terhadap jaringan lunak mulut. Bila ada gigi yang hilang, dan dalam

waktu yang lama tidak diganti, ruang yang akan ditinggalkannya akan ditempati

jaringan lunak pipi dan lidah. Hal ini akan menyebabkan kesukaran adaptasi terhadap

gigi tiruan.Karena terdesaknya kembali jaringan lunak tadi dari tempat yang ditempati

protesa

Ref : Buku ajar Gigi tiruan sebagian lepasan, jilid 1 hal 31 – 33

Tambahn Hal 131 buku periodonsia

5. Jenis gigittiruan yang tepat untuk mengatasi kasus ini adalah GTSL akrilik atau kerangka

logam. GTSL adalah gigiiruan yang menggantikan satu atau lebih gigi, tetapi tidak seluruh

gigi asli dan atau struktur pendukungnya, didukung oleh gigi dan atau mukosa yang dapat

dilepas dari mulut dan dipasangkan kembali oleh pasien ( glossary of proshtodontics terms,

1987)

Page 5: Penyebab elongasi gigi 17.docx

6. Kemungkinan penyebab bunyi menggelutuk pada rahang sebelah kiri.

Karena adanya deep pain inpu( aktivias parafunsional) semua aktifitas diluar fungsi normal

seperi mengunyah sebelah sisi. Sendi temporomandibular yang diberi bebam berlebihan akan

menyebabkan kerusakan pada strukturnya atau mengganggu hubungan fungsional yang

normal antara kondilus, diskus, dan eminensia yang akan menimbulkan bunyi clicking.

Pergeseran prosesus kondilaris yang melewati pita posterior meniskus yang tebal, engan

memendeknya pergeseran anterior dari meniskus sehingga terjadi clicking.

Pidato pengukuhan guru besar FKG UGM 2008, hal 17-18

7.Tergolong tipe watak apa pasien pada kasus. Pasien pada kasus ini memiliki watak critical,

yaitu pasien bersikap kritis, mengajukan banyak pertanyaan, cenderung tidak puas dengan

usaha drg karena sangat mengkawatirkan keadaan giginya. Untuk mengatasi Pasien dengan

watak sepertti ini, kita dapat mencipakan kondisi yang harmonis, tanyakan pendapat pasien

tentang tindakan yang dilakukan.