Penyakit Parkinson
-
Upload
mazdaif-yuke -
Category
Documents
-
view
88 -
download
0
Transcript of Penyakit Parkinson
5/17/2018 Penyakit Parkinson - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-parkinson-55ab593a0d0aa 1/11
Penyakit Parkinson, juga dikenal sebagai penyakit Parkinson, PD, agitans kelumpuhan, dan
gemetar palsy adalah gangguan, secara bertahap progresif degeneratif neurologis yang biasanyamerusak motor pasien keterampilan, pidato, menulis, serta beberapa fungsi lainnya. Penderita
sering memiliki wajah, tetap ekspresif, tremor saat istirahat, memperlambat gerakan sukarela
(bradykinesia), postur yang tidak biasa, dan kelemahan otot. Dalam kasus ekstrim ada hilangnya
gerakan fisik (akinesia).
Penyakit Parkinson adalah baik kronis dan progresif. Kronis berarti jangka panjang, sementara
progresif berarti secara bertahap semakin memburuk.
Parkinsonism adalah sindrom neurologis yang ditandai dengan tremor, kekakuan, instabilitas
postural, dan hypokinesia (penurunan gerakan tubuh). Sindrom A adalah asosiasi fitur klinisbeberapa dikenali, tanda-tanda, gejala, fenomena atau karakteristik yang sering terjadi bersama-
sama. Penyakit Parkinson adalah penyebab paling umum dari Parkinsonisme. Sederhananya -
Parkinsonisme termasuk tanda-tanda dan gejala yang menyerupai penyakit Parkinson.
Sementara sekitar 5% dari individu dengan penyakit Parkinson berada di bawah usia 40 tahun,mayoritas adalah lebih dari 50. Ketika tanda-tanda dan gejala berkembang dalam individu
berusia antara 21 dan 40 tahun, dikenal sebagai penyakit onset muda Parkinson. Sekitar 1 darisetiap 20 pasien yang didiagnosis dengan PD adalah di bawah 40 tahun. Ketika tanda-tanda dan
gejala muncul pada orang di bawah usia 18 tahun, dikenal sebagai penyakit Juvenile Parkinson.
Ini mempengaruhi kedua jenis kelamin; laki-laki sedikit lebih banyak daripada perempuan.
Menurut National Institutes of Health (NIH), Amerika Serikat, sekitar 500.000 orang Amerika
yang terkena penyakit Parkinson, sekitar 50.000 diagnosa baru yang dibuat setiap tahun.
Pelayanan Kesehatan Nasional (NHS), Inggris, memperkirakan bahwa sekitar 120.000 orang diInggris terkena.
Sebagai sejumlah besar pasien tua dengan gejala penyakit Parkinson awal berasumsi bahwa
gejala mereka dapat membentuk bagian dari penuaan normal dan tidak mencari bantuan medis,mendapatkan statistik yang akurat mungkin mustahil. Ada juga beberapa kondisi yang berbeda
yang kadang-kadang memiliki tanda dan gejala sebanding dengan PD.
PD bernama setelah James Parkinson (1755-1824), seorang ahli bedah Inggris apoteker, ahli
paleontologi, geologi dan aktivis politik. Dalam karyanya yang paling terkenal Sebuah Esai
tentang Cerebral Gemetar (1817), ia adalah orang pertama yang menggambarkan agitanskelumpuhan, yang akhirnya bernama setelah dia.
Penyakit Parkinson milik sekelompok kondisi yang disebut gangguan gerak. Gangguan gerak menggambarkan berbagai gerakan tubuh abnormal yang memiliki dasar neurologis, dantermasuk kondisi seperti cerebral palsy, ataksia, dan sindrom Tourette. Penyakit Parkinson hasil
dari stimulasi penurunan korteks bermotor oleh ganglia basal, biasanya disebabkan oleh
pembentukan cukup dan aksi dopamin.
Tidak ada obat saat ini untuk penyakit Parkinson (April, 2010). Perawatan berfokus pada
mengurangi gejala. Kadang-kadang pengobatan mungkin termasuk pembedahan.
5/17/2018 Penyakit Parkinson - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-parkinson-55ab593a0d0aa 2/11
Menurut kamus medis Medilexicon ini:Parkinsonism adalah:
1. Sebuah sindrom neurologis biasanya dihasilkan dari kekurangan dopamin neurotransmitter
sebagai konsekuensi dari perubahan degeneratif, pembuluh darah, atau peradangan di gangliabasal, ditandai dengan tremor otot ritmik, kekakuan gerakan, festination, postur murung, dan
fasies masklike.
2. Sebuah sindrom serupa dengan parkinson. Beberapa fitur terlihat dengan penyakit Parkinsonyang terjadi dengan gangguan lainnya (palsy supranuclear progresif) atau sebagai efek samping
obat tertentu (obat antipsikotik).
PARKINSON
DEGENERATIF PARKINSON
I. KONSEP DASARA.DEFINISI
Parkinson adalah gangguan neurologik progresif yang mengenai pusat otat yang bertanggung
jawab mengontrol dan mengatur gerakan.(Brunner & Suddarth,KMB vol 3.2001)
Parkinsonisme adalah kelainan system ekstrapiramidal yang paling sering ditemukan dan
mempunyai beberapa sebab.
(Sylvia A Price,Lorraine M.Wilson.Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-proses Penyakit Edisi6,2005)
5/17/2018 Penyakit Parkinson - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-parkinson-55ab593a0d0aa 3/11
Parkinson adalah kelompok kelainan neurology yang ditandai oleh hipokinesia,tremor,dan
rigiditas muscular.(Kamus Kedokteran Dorland Edisi 25,1998)
Kesimpulan
Parkinson merupakan suatu penyakit gangguan neurologik yang mengenai pusat otak dengankelainan system ekstremitas dengan manifestasi klinis yang bervariasi.
B. PATOFISIOLOGIS
1. Etiologi
Pada kebanyakan pasien penyebab penyakit ini tidak diketahui.Penyakit Parkinson ini lebih
sering terjadi pada kelompok usia lanjut ,terutama pada usia 60 tahun.Penyebab utama penyakit Parkinson ini adalah hilangnya neuron pigmen di dalam substasia
nigra pada otak ( substansia nigra merupakan kumpulan nucleus otak tengah yangmemproyeksikan serabut-serabut korpus striatum ).
Pada bagian otak tengah ini sistem saraf pusatnya adalah dopamine. Dopamine ini mempunyai
fungsi sangat penting dalam menghambat gerakan pada pusat control gerakan.
2. Manifestasi Klinis
Manifestasi utama penyakit Parkinson adalah gangguan gerakan,kaku otot,tremor,kelemahan
otot dan hilangnya reflek postural. Tanda awal meliputi kaku ekstermitas dan menjadi kaku padasemua bentuk gerakan.
Bersamaan dengan berlanjutnya penyakit ini,mulai timbulnya tremor kepala dan tangan. Kepalamembungkuk ke depan,berdiri kaku,kehilangan berat badan.mengeluarkan air liur,kemudian ke
bagian tubuh lainnya.Adapun manifestasi lainnya mental muncul dalam bentuk penurunan kognitif,persepsi dan
penurunan daya ingat.Sedangkan psikologisnya perubahan kepribadian,dimensia dan kompusia
akut.
3. Komplikasi
Adapun komplikasi dari penyakit Parkinson ini dilihat dari imobiilisasi sepertipneumonia,infeksi saluran perkemihan dan jika penderita terjatuh dapat menyebabkan kematian.
Selain itu penyakit Parkinson dapat menyebabkan komplikasi gangguan fungsi
pernapasan,gangguan okulomotorius ( pandangan yang kabur ). Kelelahan dan nyeri otot jugadialami oleh penderita Parkinson.
C. PENATALAKSANAAN
1. Pemeriksaan medis2. Farmakoterapi
Terapi obat-obatan untuk penderita penyakit Parkinson mencakup : antihistamin, antikolinnergik,
amantidin hidroklorida,levodopa,uinhibitor monoamine
5/17/2018 Penyakit Parkinson - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-parkinson-55ab593a0d0aa 4/11
oksidasi ( MAO )dan antidepresi.
Antihistamin menpunyai efek sedative dan antikolinergik pusat ringan,dapat membantu dalammenghilangkan tremor.
Terapi antikolinergik efektif untuk mengontrol tremor asetilkolin pada system saraf pusat. Efek
sampingnya seperti : penglihatan kabur,wajah kemerahan,ruam pada wajah.konstipasi,retensi
urin dan kondusi akut.Amantadin hidroklorida sebagai agen antivirus yang digunakan pada awal pengobatan penyakit
Parkinson untuk menurunkan kekakuan,tremor dan bradikinesia. Efek samping terdiri dari
konfusi,halusinasi,muntah,adanya tekanan pada epigastrium ,pusing,dan gangguan penglihatan.Terapi Levodopa,yang diubah dari (MD4)L (MD40-Dopa menjadi dopamine pada basal ganglia.
Dopamine dengan konsentrasi normal yang terdapat di dalam sel-sel substansia nigra menjadi
hilang yaitu pada pasien dengan penyakit Parkinson. Bisa saja gejala yang hilang diperolehakibat kadar dopamine yang lebih tinggi yang ada bersamaan dengan levodopa. Levodopa selalu
diberikan dalam kombinasi dengan inhibitor boksilase,karbidopa ( simenet ), yang
memungkinkan konsentrasi levodopa lebih besar untuk mencapai otak dan menurunkan efek
samping perifer.
Diskinesia ( gerakan involunter abnormal ) adalah efek samping yang hampir umum,danmeliputi wajah meringis,gerakan tangan menjejak berirama,gerakan kepala singkat,gerakan
mengunyah dan memukul dan gerakan involunter batang tubuh dan ekstremitas.Devirat Ergoet-Agonis Dopamin. Agens-agens ini dianggap menjadi agonis reseptor
dopamine,agens ini bermanfaat bila ditambahkan pada levodopa dan pada pasien yang
mengalami reaksi on-off terhadap fluktuasi klinis ringan.Pergolid ( permax) adalah egens paling baru dari klasifikasi ini. Agens ini sepuluh kali lebih
poten daripada bromokriptin,walaupun demikian terapi ini umumnya tidak dipilih.
Inhibitor MAO, Eldepril adalah salah satu perkembangan farmakoterapi dalam penyakit
Parkinson. Obat ini menghambat pemecahan dopamine,sehingga peningkatan jumlah dopaminetercapai.
Antidepresan trisiklik dapat diberikan untuk mengurangi depresi yang biasanya juga terjadi padapenyakit Parkinson.
3. Intervensi Pembedahan
Meskipun banyak pendekatan yang berbeda telah menjadi subjek riset saat,penatakaksanaan
pada penyakit Parkinson masih menjadi penyelidikan dan controversial. Pada beberapa pasienyang cacat tremor atau diskinesia akibat levodopa berat,pembedahan dapat dilakukan. Walaupun
pembedahan dapat mengurangi gejala pada pasien tertentu,namun hal ini tidak menunjukkan
perubahan perjalanan penyakit atau perkembangan kearah permanent. Prosedur pembedahanstereotaktik dapat dilakukan berupa subtalamotomi dan palidotomi.
Transplantasi saraf pada medulla adrenal pasien ke dalam basal ganglia efektif dapat mengurangi
gejala pada sebagian kecil pasien. Transplantasi sel-sel saraf menggunakan jaringan fetus telahdicoba,tapi prosedur ini masih menjadi perdebatan. Penelitian tentang pembedahan lain sertapendekatan yang tidak melalui pembedahan masih terus dilakukan.
II. PROSES KEPERAWATAN1. Pengkajian
Riwayat kesehatan dan pengkajian berfokus pada bagaimana penyakit mempengaruhi aktivitas
pasien dan kemampuan berfungsi. Pasien diobservasi mengenai apakah mereka dapat melakukan
5/17/2018 Penyakit Parkinson - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-parkinson-55ab593a0d0aa 5/11
dan apakah terjadi perubahan dalam fungsi. Respon-respon setelah pemberian medikasi juga
diperhatikan. Pasien ditanyakan apakah meraka mengalami perubahan atau tidak. Pertanyaanberikut dapat membantu :
Apakah anda mengalami kekakuan tangan dan kaki ?
Apakah anda mengalami sentakan tidak teratur pada ttangan atau kaki ?Apakah anda mengalami ‘beku’ atau terpaku dan tidak mampu bergerak ?
Apakah air yang dikeluarkan dari mulut anda berlebihan ?
Pernahkah anda ( orang lain ) melihat diri anda meringis atau membuat gerakan wajah ataumengunyah ?
Aktifitas fisik apa yang sukar anda lakukan ?
Selama pengkajian ini,pasien diobservasi pada saat bergerak,berjalan,atau minum.
2. Diagnosa keperawatan
Hampir setiap pasien dengan gangguan gerakan mengalami beberapa perubahan fungsi dan dapat
mengalami disfungsi perilaku. Berdasarkan data pengkajian,diagnosa keperawatan pasien utama
meliputi :Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kekakuan dan kelemahan otot
kurangnya perawatandiri ( makan,minum,berpakaianhygiene ) yang berhubungan dengan tremor dan gangguan motorik
konstipasi yang berhubungan dengan medikasi dan penurunan aktifitas
perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tremor,pelambatan dalamproses makan, kesukaran mengunyah dan menelan
kerusakan komunikasi verbal yang berhubungan dengan penurunan volume bicara, pelambatan
bicara, ketidakmampuan menggerakkan otot-otot wajah
disfungsi karena perkembangan penyakitDiagnosa keperawatan lain mencakup gangguan pola tidur,kurang pengetahuan,perubahan proses
berfikir, dan koping keluarga yang tidak efektif.
3. Perencanaan
1. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kekakuan dan kelemahan otot
Tujuan :meningkatnya kekuatan dan mengurangi kelemahan ototKriteria hasil :Kekuatan otot meningkat
Kelemahan otot teratasi
Intervensi mandiri :Latihan jalan
Latihan meregang
Latihan postural 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pelambatan proses
makan,kesukaran mengunyah dan menelan
Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhiKriteria hasil : berat badan normal
5/17/2018 Penyakit Parkinson - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-parkinson-55ab593a0d0aa 6/11
masalah nutrisi teratasi
Intervensi mandiri :
Anjurkan klien untuk makan porsi kecil tapi sering
Anjurkan klien untuk banyak minum untuk mencegah mulut yang kering
Intervensi kolaboratif :Kolaborasi dengan dokter untuk pemasangan NGT 3. Konstipasi yang berhubungan dengan medikasi dan penurunan aktivitas
Tujuan : masalah konstipasi teratasi
Kriteria hasil : pola eliminasi klien baik Intervensi mandiri :
Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas ringan seperti berjalan
Intervensi kolaboratif :
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian supositoria
4. Implementasi
Pelaksanaan bertujuan untuk mengatasi diagnosa dan masalah keperawatan kolaborasi danmembantu pencapaian tujuan yang ditetapkan memfasilitaskan koping.Tahapan tindakan ada 3 diantaranya:
Persiapan :
Perawat menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam tindakan keperawatan yaitu review
tindakan keperawatan yang diidentifikasi pada tahap intervensi. Menganalisa, pengetahuankemampuan dan yang diperlukan untuk mengetahui komplikasi dari tindakan yang mungkin
timbul.
Menentukan kelengkapan serta menyiapkan lingkungan yang kondusif, mengidentifikasi aspek hukum, dan kode etik terhadap etika terhadap resiko dari kesalahan tindakan.
Intervensi :
Pelaksanaan keperawatan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional dan adapunsifat tindakan keperawatan yaitu; independent,interdependen, dan dependen.Dokumentasi :
Mendokumentasi suatu proses keperawatan secara
lengkap dan akurat.
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan yang bertujuan untuk melihat sejauhmana diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan dan mengevaluasi kesalahan yang terjadi
selama pengkajian,analisa, intervensi dan implementasi keperawatan adapun tahap- tahap
evaluasi antara lain:
Mengukur pencapai tujuan dilihat dari kongnitif,afektif, dan psikomotor.
Membandingkan data yang sudah ada dengan
pencapaian tujuan komponen untuk mengevaluasi
kualitas implementasi keperawatan antara lain.
Formatif :
5/17/2018 Penyakit Parkinson - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-parkinson-55ab593a0d0aa 7/11
Evaluasi setelah rencana keperawatan dilakukan
untuk membantu keefektifan tindakan secaraberkelanjutan hingga tujuan tercapai.
Somatif :
Evaluasi yang diperlukan rencana keperawatan
dilakukan pada akhir tindakan keperawatansecara objektif, fleksibel, dan efisien.
MIASTENIA GRAVIS
I . KONSEP DASAR1. DEFINISI
Miastenia gravis adalah gangguan transmisi neuromuscular pada otot tubuh yang kerjanya di
bawah kesadaran seseorang ( volunteer )2. PATOFISIOLOGI1. Etiologi
Dasar ketidaknormalan pada Miastenia gravis adalah adanya kerusakan pada transmisi inpuls
syaraf menuju sel-sel otot karna kehilangan kemampuan atau hilangnya reseptor normalmembran postsinaps pada sambungan neuromuscular. Penelitian memperlihatkan adanya
penurunan 70% sampai 90% reseptor aseltilkolin pada sambungan neuromuscular setiap
individu. Miastenia gravis dipertimbangkan sebagai penyakit autoimun yang bersikap langsung
5/17/2018 Penyakit Parkinson - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-parkinson-55ab593a0d0aa 8/11
melawan reseptor aseltilkolin (AChR) yang merusak trasmisi neuromuskular.
2. Manifestasi klinis.
Karakteristik penyakit berupa kelemahan otot ekstrem dan mudah mengalami kelelahan,yang
umumnya memburuk setelah aktivitas dan berkurang setelah istirahat. Pasien dengan penyakit ini
mengalami kelelahan hanya karena penggunaan tenaga yang sedikit seperti menyisir rambut,mengunyah dan berbicara, dan harus menghentikan segalanya untuk istirahat. Berbagai gejala
yang muncul sesuai dengan otot yang terpengaruh. Otot-otot simestris terkena, umumnya itu
dihubungkan dengan syaraf kranil. Karena otot-otot okular terkena, maka gejala awal yangmuncul adalah Diplopia (penglihatan ganda) dan Ptosis (jatuhnya kelopak mata). Ekspresi wajah
pasien yang sedang tidur terlihat seperti patung, hal ini disebabkan karna otot-otot wajah terkena.
Pengaruhnya terhadap laring menyebabkan Disfonia (gangguan suara) dalam membentuk bunyisuara hidung atau kesukaran dalam pengucapan kata-kata. Kelemahan pada otot-otot bulbar
menyebabkan masalah mengunyah dan menelan dan adanya bahaya tersedak dan aspirasi.
Beberapa pasien sekitar 15% sampai 20% mengeluh lemah pada tangan dan otot-otot lengan, dan
biasanya berkurang, pada otot kaki mengalami kelemahan, yang membuat pasien jatuh.
Kelemahan diafragma dan otot-otot intrakostal progresif menyebabkan gawat napas, yangmerupakan keadaan darurat akut.
3.PENATALAKSANAAN
a. Farmakologi
Penatalaksanaan Miastenia gravis ditentukan dengan meningkatkan fungsi pengobatan pada obatantikolinesterase dan menurunkan serta mengelurkan sirkulasi antibodi. Teraapi mencakup
agens-agens antikolinesterase dan terapi imunosupresif, yang terdiri dari plasmaferesisdan
timektomi.
Agens-agens antikolinesterase. Obat ini beraksi dengan meningkatkan konsentrasi asetilkolinyang relative tersedia pada persimpangan neuromuscular. Mereka di berikan untuk
meningkatkan respons otot-otot terhadap impuls syaraf dan meningkatkan kekuatan otot.Kadang-kadang mereka diberikan hanya mengurangi simtomatik.
Obat-obatan dalam pengobatan digunakan piridostigmin bromide (Mestinon), ambenoniumkhlorida (Mytelase), dan neostigmin bromide (Prostigmine).
Banyak pasien lebih suka pada piridostigmin karena obat ini menghasilkan efek samping yang
sedikit. Dosis ditingkatkan berangsur-angsur sampai tercapai hasil maksimal yang diinginkan(bertambahnya kekuatan, berkurangnya kelelahan), walaupun kekuatan otot normal tidak dapat
tercapai dan pasien akan mempunyai kekuatan beradaptasi terhadap beberapa ketidakmampuan.
Obat-obat antikkolinesterase diberikan dengan susu, krekers, atau substansi penyangga makananlainnya. Efek samping mencakup kram abdominal, mual, muntah, dan diare. Dosis kecil atrofin,
diberikan satu atau dua kali sehari, dapat menurunkan atau mencegah efek samping. Efek
sammping lain dari terapi antikolinesterase mencakup efek samping pada otot-otot skelet, sepertiadanya fasikulasi (kedutan halus), spasme otot dan kelemahan. Pengaruh terhadap system saraf terdiri dari pasien cepat marah, cemas, insomnia (tidak dapat tidur), sakit kepala, disatria
(gangguan pengucapan), sinkope, atau pusing, kejang dan koma. Peningkatan ekskresi saliva dan
keringat, meningkatnya sekresi bronchial dan kulit lembab, dan gejala-gejala ini sebaiknya jugadicatat.
Terapi imunosupresif ditentukan untuk tujuan menurunkan produksi antibody antireseptor atau
mengeluarkan langsung melalui perubahan plasma. Terapi imunosupresi mencakup
5/17/2018 Penyakit Parkinson - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-parkinson-55ab593a0d0aa 9/11
kortikosteroid, plasmaferesis dan timektomi. Terapi kostikosteroid dapat menguntungkan pasien
dengan miastenia yang umumnya berat. Kostikosteroid digunakan mereka dengan efek terjadinya penekanan respon imun pasien , sehingga menurunkan jumlah penghabatan antibody.
Pertukaran plasma (plasmaferesis) adalah teknik yang memungkinkan pembuangan selektif
plasma dan komponen plasma pasien. Sel-sel yang sisa kembali dimasukan. Penukaran plasma
menghasilkan reduksi sementara dalam titer sirkulasi antibody.b. Pembedahan
Pasien dengan miastenia gravis dapat dilakukan timektomi
( pengangkatan timus ), yaitu mabuka stermun kerena selua limus harus dibuang. Tindakan inimecegah pembentukan pembentukan reseptor antibody.
Klisis miastenik adalah awitan tiba-tiba kelemahan otot pada pasienmistenia dan biasanyaakibat dari kekurangan medikasi atau tanpa medikasi kolinergik sama sekali.
Klinis kolinergik disebabkan oleh kelebihan obat-obatan kolinergik atau agensantikholinesterase,selain itu pasien juga mengalami gangguan gastrointestinal seperti
mual.muntah,diare,berkeringat,peningkatan produksi saliva dan bradikardi.
IV. PROSES KEPERAWATAN
1. PengkajianPasien miastenia gravis selalu dikelola di luar rumah sakit yang membutuhkan tes diagnostic
atau untuk penatalaksaan gejala atau komplikasi. Riwayat kesehatan dan pengkajian berfokus
pada klien dan pengetahuan keluarga tentang penyakit dan program pengobatan perlu dikaji.
2. Diagnosa KeperawatanBerdasarkan data pengkajian,diagnosa keperawatan potensial pasien meliputi hal berikut :
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kelemahan otot pernapasan
Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan otot-otot volunteer
Resiko terhadap aspirasi berhubungan dengan kelemahan otot bulbar Diagnosa lain mencakup resiko terjadinya cedera nerhubungan dengan kelemahan otot
volunteer,tidak toleran terhadap aktivitas;bersihan jalan nafas tidak efektif;cemas,perubahan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan gangguan cairan tubuh.
3. Intervensi Dan Implementasi
Mandiri :
1.Memperbaiki fungsi pernapasan2.Meningkatkan mobilitas fisik
3.Meningkatkan komunikasi
4.Memberikan perawatan mata
5.Mencegah aspirasi
4. Evaluasi
Hasil yang diharapkan :
5/17/2018 Penyakit Parkinson - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-parkinson-55ab593a0d0aa 10/11
1. Mencapai fungsi pernapasan yang adekuat
a. Menunjukakan frekuensi dan kedalaman pernapasan normal dan kekuatan otot normalb. Mentaati jadwal medikasi yang ditetapkan
c. Menyatakan bahwa tas resusitasi dan pengisapan portable digunakan di rumah
d. Menghindari situasi yang dapat mencetuskan flu dan infeksi yang dapat memperberat gejala
2. Beradaptasi pada kerusakan mobilitasa. Menetapkan program istirahat dan latihan yang seimbang
b. Mengidentifikasi tindakan untuk menghemat energi : melakukan sendiri
c. Menggunakan alat-alat bantud. Menetapkan dan mentaati jadwal medikasi yang memaksimalkan kekuatan otot
3. Tidak mengalami aspirasi
a. Menunjukkan bunyi nafas normalb. Makan dengan lambat dan memilih diet ( lunak ) yang sesuai
c. Menetapkan jadwal medikasi yang sesuai dengan waktu makan
4. Mengalami pemulihan krisis miastenik dan kolinergik
a. Menyebutkan tanda dan gejela krisis
b. Menaati program medikasic. Menggunakan gelang waspada medikasi
Parkinson's disease is often accompanied by these additional problems:
Depression. Depression is common in people with Parkinson's disease. Receiving
treatment for depression can make it easier to handle the other challenges of Parkinson'sdisease.
Sleep problems. People with Parkinson's disease often have trouble falling asleep andmay wake up frequently throughout the night. They may also experience sudden sleep
onset, called sleep attacks, during the day.
Difficulty chewing and swallowing. The muscles you use to swallow may be affected inthe later stages of the disease, making eating more difficult.
Urinary problems. Parkinson's disease may cause either urinary incontinence or urine
retention. Certain medications used to treat Parkinson's also can make it difficult tourinate.
Constipation. Many people with Parkinson's disease develop constipation because the
digestive tract works more slowly. Constipation may also be a side effect of medicationsused to treat the disease.
Sexual dysfunction. Some people with Parkinson's disease may notice a decrease insexual desire. This may stem from a combination of psychological and physical factors,
or it may be the result of physical factors alone.
5/17/2018 Penyakit Parkinson - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-parkinson-55ab593a0d0aa 11/11
Medications for Parkinson's disease also may cause a number of complications, including
involuntary twitching or jerking movements of the arms or legs, hallucinations, sleepiness, and adrop in blood pressure when standing up.
Complications:
Parkinson's disease (PD) is not fatal, but it can reduce longevity. The disease progresses morequickly in older patients, and may lead to severe incapacity within 10 - 20 years. Older patients
also tend to have freezing and greater declines in mental function and daily functioning than
younger people. If PD starts without signs of tremor, it is likely to be more severe than if tremor
had been present.
Parkinson's disease can seriously impair the quality of life in any age group. The physical and
emotional impact on the family should not be underestimated as the patient becomes increasingly
dependent on their support.
Treatment advances are increasingly effective in alleviating symptoms and even slowingprogression of the disease. Taking many of the medications over time, however, can produce
significant side effects. Newer drugs may help reduce these occurrences.