Penyakit Kelenjar Adrenal

2
Dokumen Artikel Penelitian ini milik penulis/peneliti yang diserahkan sebagian (judul dan Abstrak) hak ciptanya kepada Universitas Airlangga untuk digunakan referensi dalam penulisan artikel ilmiah. Tim Peneliti : Prof. Dr. H. Askandar Tjokroprawiro, dr.,Sp.PD, K-EMD Dr. Ari Sutjahjo, dr.,Sp.PD-KEMD Prof. Dr. Agung Pranoto, dr.,MSc.Sp.PD-KEMD Sri Murtiwi, dr.,Sp.PD, K-EMD Slamet Soetanto,drg.,Sp.KG. Sony Wibisono, dr. Sp.PD.K-EMD FINAIM PENYAKIT KELENJAR ADRENAL Abstrak : PENYAKIT KELENJAR ADRENAL Askandar Tjokroprawiro, Hendromartono, Ari Sutjahjo, Agung Pranoto, Sri Murtiwi, Soebagijo Adi S., Sony Wibosono Anatomi Kelenjar Adreal Kelenjar adrenal terdiri atas sepasang, terletak pad kutub superior masing – masing ginjal. Kelenjar ini berbentuk piramid dan masing‑masing terdiri atas lua bagian, yaitu korteks dan medula. Bagian luar atau korteks merupakan bagian yang padat dan pakan kira‑kira 80% berat adrenal normal serta menghasilkan steroid. Bagian dalam atau medula merupakan bagian yang lembut dan menghasilkan katekolamin Hormon yang disintesis di bagian korteks but hornion korteks adrenal (KA), sedangkan yang dihasilkan di bagian medula disebut hormon medula adrenal (MA). Histologis korteks adrenal terdiri atas tiga lapisan, yaitu zona glomerulosa (lapisan luar), zona fasciculata (lapisan tengah), dan zona ularis (lapisan dalam). Fisiologi Di dalam kelenjar adrenal asetat atau kolesterol ,an bantuan enzim diubah menjadi steroid, dan id ini nantinya akan diubah menjadi androgen estrogen. Distribusi kolesterol ke organ tubuh membutuhkan dilaksanakan oleh Lipoprotein u disingkat Lp(a). Selain kelenjar adrenal, organ h yang dapat membentuk steroid adalah gonad 31asenta. Namun hanya korteks adrenal (KA) saja yang dapat membentuk kortisol dari steroid ini. Asetat atau kolesterol diubah menjadi progesteron, untuk selanjutnya dengan bantuan enzim 17 hidroksilase diubah menjadi 17 hidroksiprogesteron. dengan enzim 21 hidroksilase, 17 hidroksiprogesteron akan diubah menjadi 11 Deoksikortisol. Selanjutnya dengan enzim 11 hidroksilase akan dihasilkan kortisol (11 hidroksi kortikosteroid). Zona glomerulosa dirangsang oleh angiotensin II Sistem Renin Angiotensin (RAS = Renin Angiotensin System), menghasilkan mineralokortikoid terutama aldosteron (juga sedikit deoksi kortikosteron). Jadi, aldosteron adalah ni‑ineralokortikoid utama yang dihasilkan oleh zona glomerulosa,. Aldosteron rnerangsang tubulus renalis untuk reabsorpsi natrium dan ekskresi kalium, oleh karena itu merupakan proteksi atas kemungkinan terjadinya hipovolemia dan hiperkalemia. Sekresi aldosteron dirangsang oleh hipovolemia melalui cara tidak langsung. Keadaan hipovolemia akan menyebabkan sel Juxtaglomerulo Renalis mengeluarkan renin. Selanjutnya renin akan mengubah angiotensin I (A‑1) menjadi anglotensin 11 (A‑11). A‑11 merangsang sekresi aldosteron. Hiperkalemia secara langsung merangsang sekresi a1dosteron; sekresi ini dihambat oleh atrial natriuretic factor (ANF = ANP) dan oleh Dopamin. Zona fasciculata dirangsang oleh Adrenocorticotropic hormone (ACTH), menghasilkan terutama kortisol (juga sedikit kortikosteroid). Kortisol adalah glukokortikoid utama yang dihasilkan oleh zona fasciculata (ZF) dan zona retikulans (ZR) bagian dalam (inner ZR). Kortisol ini berlawanan fungsinya dengan insulin, yaitu menyebabkan hiperglikemia melalui mekanisme penghambat sckresi insulin dan Mcningkatkan proses glukoneogenesis di Hepar. Sekresi kortisol mempunyal pola diurnal, yaitu tertinggi waktu bangun tidur (pagi) dan terendah pada waktu tidur (malam1bed time). Hal ini dikarenakan produksi ACTH mulal naik jam 02.00 dan mulai menurun jam 08.00 pagi. Karena produksi ACTH kemudian menurun, maka produksi kortisol akan Page 1

description

blok urologi

Transcript of Penyakit Kelenjar Adrenal

Page 1: Penyakit Kelenjar Adrenal

Dokumen Artikel Penelitian ini milik penulis/peneliti yang diserahkan sebagian (judul dan Abstrak) hak ciptanya kepada Universitas Airlangga untukdigunakan referensi dalam penulisan artikel ilmiah.

Tim Peneliti : Prof. Dr. H. Askandar Tjokroprawiro, dr.,Sp.PD, K-EMD Dr. Ari Sutjahjo, dr.,Sp.PD-KEMD Prof. Dr. Agung Pranoto,dr.,MSc.Sp.PD-KEMD Sri Murtiwi, dr.,Sp.PD, K-EMD Slamet Soetanto,drg.,Sp.KG. Sony Wibisono, dr. Sp.PD.K-EMD FINAIM

PENYAKIT KELENJAR ADRENAL

Abstrak :

PENYAKIT KELENJAR ADRENALAskandar Tjokroprawiro, Hendromartono, Ari Sutjahjo, Agung Pranoto,Sri Murtiwi, Soebagijo Adi S., Sony Wibosono

Anatomi Kelenjar Adreal

Kelenjar adrenal terdiri atas sepasang, terletak pad kutub superior masing – masing ginjal.Kelenjar ini berbentuk piramid dan masing‑masing terdiri atas lua bagian, yaitu korteks dan medula. Bagian luaratau korteks merupakan bagian yang padat dan pakan kira‑kira 80% berat adrenal normal sertamenghasilkan steroid. Bagian dalam atau medula merupakan bagian yang lembut dan menghasilkankatekolaminHormon yang disintesis di bagian korteks but hornion korteks adrenal (KA), sedangkan yang dihasilkan dibagian medula disebut hormon medula adrenal (MA). Histologis korteks adrenal terdiri atas tiga lapisan,yaitu zona glomerulosa (lapisan luar), zona fasciculata (lapisan tengah), dan zona ularis (lapisan dalam).FisiologiDi dalam kelenjar adrenal asetat atau kolesterol ,an bantuan enzim diubah menjadi steroid, dan id ininantinya akan diubah menjadi androgen estrogen. Distribusi kolesterol ke organ tubuh membutuhkandilaksanakan oleh Lipoprotein u disingkat Lp(a). Selain kelenjar adrenal, organ h yang dapat membentuksteroid adalah gonad 31asenta. Namun hanya korteks adrenal (KA) saja yang dapat membentuk kortisoldari steroid ini. Asetat atau kolesterol diubah menjadi progesteron, untuk selanjutnya dengan bantuanenzim 17 hidroksilase diubah menjadi 17 hidroksiprogesteron. dengan enzim 21 hidroksilase, 17hidroksiprogesteron akan diubah menjadi 11 Deoksikortisol. Selanjutnya dengan enzim 11 hidroksilaseakan dihasilkan kortisol (11 hidroksi kortikosteroid).Zona glomerulosa dirangsang oleh angiotensin II Sistem Renin Angiotensin (RAS = Renin AngiotensinSystem), menghasilkan mineralokortikoid terutama aldosteron (juga sedikit deoksi kortikosteron). Jadi,aldosteron adalah ni‑ineralokortikoid utama yang dihasilkan oleh zona glomerulosa,. Aldosteronrnerangsang tubulus renalis untuk reabsorpsi natrium dan ekskresi kalium, oleh karena itu merupakanproteksi atas kemungkinan terjadinya hipovolemia dan hiperkalemia. Sekresi aldosteron dirangsang olehhipovolemia melalui cara tidak langsung. Keadaan hipovolemia akan menyebabkan sel JuxtaglomeruloRenalis mengeluarkan renin. Selanjutnya renin akan mengubah angiotensin I (A‑1) menjadi anglotensin11 (A‑11). A‑11 merangsang sekresi aldosteron. Hiperkalemia secara langsung merangsang sekresia1dosteron; sekresi ini dihambat oleh atrial natriuretic factor (ANF = ANP) dan oleh Dopamin.Zona fasciculata dirangsang oleh Adrenocorticotropic hormone (ACTH), menghasilkan terutama kortisol(juga sedikit kortikosteroid). Kortisol adalah glukokortikoid utama yang dihasilkan oleh zona fasciculata(ZF) dan zona retikulans (ZR) bagian dalam (inner ZR). Kortisol ini berlawanan fungsinya dengan insulin,yaitu menyebabkan hiperglikemia melalui mekanisme penghambat sckresi insulin dan Mcningkatkanproses glukoneogenesis di Hepar.Sekresi kortisol mempunyal pola diurnal, yaitu tertinggi waktu bangun tidur (pagi) dan terendah padawaktu tidur (malam1bed time). Hal ini dikarenakan produksi ACTH mulal naik jam 02.00 dan mulaimenurun jam 08.00 pagi. Karena produksi ACTH kemudian menurun, maka produksi kortisol akan

Page 1

Page 2: Penyakit Kelenjar Adrenal

Dokumen Artikel Penelitian ini milik penulis/peneliti yang diserahkan sebagian (judul dan Abstrak) hak ciptanya kepada Universitas Airlangga untukdigunakan referensi dalam penulisan artikel ilmiah.

Tim Peneliti : Prof. Dr. H. Askandar Tjokroprawiro, dr.,Sp.PD, K-EMD Dr. Ari Sutjahjo, dr.,Sp.PD-KEMD Prof. Dr. Agung Pranoto,dr.,MSc.Sp.PD-KEMD Sri Murtiwi, dr.,Sp.PD, K-EMD Slamet Soetanto,drg.,Sp.KG. Sony Wibisono, dr. Sp.PD.K-EMD FINAIM

menurun pula pada sore dan petang hari (kadar terendah, biasanya dua pertiganya kadar pagi hari) dansekresi kortisol mencapal puncaknya antara jam 06.00‑08.00 pagi. Oleh karena itu, terapi dengankortikosteroid penghentiannya harus mulai dari dosis yang sore, kemudian siang hari, dan yang terakhiradalah dosis pagi hari.

Keyword :

Kelenjar Adrenal

Page 2