PENYAKIT IKAN-STRES

10

Click here to load reader

Transcript of PENYAKIT IKAN-STRES

Page 1: PENYAKIT IKAN-STRES

STRES – PERANANNYA DALAM PENYAKIT IKAN

T E R J E M A H A N

Disadur dari makalah :

Stress – Its Role In Fish Disease

Oleh :Ruth Francis-Floyd2

Diterjemahkan Oleh :

ROMI NOVRIADI

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANDIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

BALAI BUDIDAYA LAUT BATAM2010

Page 2: PENYAKIT IKAN-STRES

STRES – PERANANNYA DALAM PENYAKIT IKAN

Oleh :

Ruth Francis-Floyd2

2) Ahli veteriner lanjutan, Departemen ilmu klinis hewan besar, pelayanan kerjasama lanjutan, Institur Agrikultur dan Makanan, Universitas Florida, Gainesville, 32611

Apa Yang Menyebabkan Stress ?

Stres merupakan sebuah keadaan dimana seekor hewan tidak mampu untuk mempertahankan keseimbangan fisiologi dikarenakan oleh beberapa faktor yang memiliki dampak merugikan bagi kelangsungan hidupnya.

Stres disebabkan oleh penempatan ikan pada keadaan yang jauh melebihi batas toleransi normal. Beberapa contoh spesifik yang dapat menyebabkan stres disebutkan dibawah ini.

Penyebab stress secara Kimiawi

1. Buruknya kualitas air – rendahnya oksigen terlarut, konsentrasi pH yang tidak tepat.

2. Polusi – akibat pencemaran yang disengaja : Pengobatan secara kimiawi – Polusi dadakan : semprotan serangga, tumpahan bahan kimia.

3. Komposisi pakan – jenis protein, asam amino4. Bahan Nitrogen dan limbah hasil metabolisme lainnya – akumulasi

Ammonia dan Nitrit.

Penyebab Stress Secara Biologi

1. Kepadatan populasi – terlalu sesak/padat2. Adanya jenis ikan lain – Agresi, perebutan wilayah, kebutuhan

terhadap ruang gerak renang3. Adanya Mikroorganisme – Patogen dan Non-patogen4. Makroorganisme – Parasit internal dan eksternal.

Penyebab Stress Secara Fisika

1. Suhu : ini merupakan pengaruh yang sangat penting pada sistem immunitas ikan.

2. Cahaya3. Suara4. Gas-gas terlarut.

Penyebab Stress Secara Prosedur perlakuan

Page 3: PENYAKIT IKAN-STRES

1. Penanganan ikan2. Pengangkutan ikan3. Pengobatan penyakit

Reaksi Tanda Bahaya ( Respon "melawan atau melayang") Lihat Gambar 1.

1. Peningkatan gula darah disebabkan oleh adanya sekresi hormon dari kelenjar ginjal. Gula yang disimpan, seperti glikogen dalam hati yang dimetabolisasikan. Kondisi ini menghasilkan sebuah energi cadangan yang dipersiapkan ikan/hewan untuk tindakan darurat

2. Proses osmoregulasi terjadi karena adanya perubahan metabolisme mineral. Dengan keadaan ini, seekor ikan air tawar cenderung untuk menyerap air secara berlebih dari lingkungan (kelebihan hidrasi). Dan seekor ikan laut cenderung untuk kehilangan banyak air ke lingkungan (dehidrasi). Kondisi gangguan seperti ini mengakibatkan ikan membutuhkan energi ekstra yang digunakan untuk mempertahankan osmoregulasi.

3. Peningkatan respirasi, peningkatan tekanan darah, dan cadangan sel darah merah dikeluarkan kedalam proses sirkulasi.

4. Respon terhadap adanya peradangan dihalangi oleh adanya hormon yang dikeluarkan dari kelenjar ginjal.

Daya Tahan Tubuh

Lihat Gambar 1Seekor hewan mampu untuk beradaptasi terhadap kondisi stress untuk periode waktu yang terbatas. Selama masa ini hewan/ikan mungkin terlihat normal, tetapi menghabiskan energi cadangan karena kebutuhan ekstra untuk keadaan tersebut.

Kelelahan

Page 4: PENYAKIT IKAN-STRES

Lihat Gambar 1.Cadangan energi telah dihabiskan dan adaptasi gagal karenastres terlalu ganas dan bertahan untuk waktu yang cukup lama.Apa Itu Penyakit ?

Penyakit adalah sebuah keadaan tidak normal yang dicirikan dengan penurunan secara bertahap kemampuan ikan untuk mempertahankan fungsi fisiologi normal. Ikan tidak “ dalam keadaan seimbang” baik dengan dirinya ataupun dengan lingkungannya.

Resistensi Penyakit

Seluruh ikan tidak selalu mengalami sakit dan mati setiap kali wabah penyakit terjadi. Ada beberapa faktor yang berdampak kepada bagaimana respon individu terhadap potensial patogen. Patogen ini (bakteri, parasit atau virus) harus memiliki kemampuan untuk menyebabkan penyakit. Inang (ikan) harus berada dalam keadaan yang rentan, dan kondisi lingkungan tertentu harus berada dalam kondisi yang mendukung wabah penyakit muncul (gambar 2)

Zat Pelindung dalam Melawan Infeksi

1. Lendir (lapisan kotoran) merupakan salah satu penghalang secara fisik dimana dapat menghambat masuknya organisme penyakit dari lingkungan ke dalam ikan. Lendir juga dapat berfungsi sebagai penghambat kimiawi karena mengandung enzim (Lysozim) dan antibody (Immunoglobulin) yang dapat membunuh organisme yang menyerang. Lendir juga berfungsi melumasi ikan sehingga dapat menambah pergerakan ikan di dalam air, dan juga penting untuk proses osmoregulasi.

2. Sisik dan kulit sebagai penghambat secara fisika berfungsi untuk melindungi ikan dari luka. Ketika sisik dan kulit rusak, berarti sebuah jendela terbuka untuk bakteri dan organisme lain memulai sebuah infeksi / penularan penyakit.

3. Inflammasi (respon sel non-spesifik) merupakan respon sel terhadap sebuah serangan protein. Sebuah serangan protein dapat berupa bakteri, virus, parasit, jamur atau zat beracun. Inflammasi dicirikan dengan rasa sakit, gembung, kemerahan, panas dan kehilangan fungsi tubuh. Inflammasi merupakan sebuah respon perlindungan dan merupakan

Page 5: PENYAKIT IKAN-STRES

sebuah upaya dari tubuh untuk melindungi dan menghancurkan serangan mikroorganisme patogen.

4. Antibodi (respon sel spesifik) merupakan molekul yang secara khusus dibentuk untuk melawan protein (bakteri, virus, jamur, parasit) atau organisme lainnya. Pada waktu pertama sekali ikan terkena serangan mikroorganisme patogen, antibodi terbentuk untuk melindungi ikan dari infeksi dimasa yang akan datang oleh mikroorganisme yang sama. Infeksi hingga kepada konsentrasi Sub-lethal dari patogen sangat penting bagi ikan untuk mengembangkan sistem kekebalan tubuh yang baik. Seekor hewan yang hidup di lingkungan steril/bersih akan memiliki perlindungan yang kecil dari penyakit. Hewan yang masih muda tidak memiliki respon kekebalan yang bekerja secara efisien sebagaimana respon pada hewan yang lebih tua dan oleh karena itu, hewan yang masih muda lebih rentan terhadap penyakit.

Dampak Stress Terhadap Zat Pelindung

Lendir

1. Stres dalam bentuk apapun menyebabkan perubahan kimia pada lendir yang dapat menurunkan efektivitas lendir sebagai pelindung kimiawi melawan organisme penyerang. Stres mengganggu keseimbangan elektrolit ( Natrium, Kalium dan Klorida) yang mengakibatkan pengeluaran air secara cepat dan berlebihan pada ikan air tawar dan dehidrasi pada ikan air asin. Kebutuhan terhadap proses pengontrolan keseimbangan air dan ion antara tubuh ikan dan lingkungannya yang didukung oleh keberadaan lendir terus meningkat.

2. Stress yang berasal dari penanganan ikan secara fisik menghilangkan lendir dari tubuh ikan. Akibatnya adalah penurunan proteksi kimiawi, penurunan proses osmoregulasi (Pada suatu waktu ketika sangat dibutuhkan), penurunan bahan pelumas menyebabkan ikan menggunakan lebih banyak energi untuk berenang (pada suatu waktu ketika energi cadangan telah digunakan untuk proses metabolisme), dan gangguan terhadap pelindung fisika melawan organisme penyerang.

3. Stress Kimiawi (Contoh : Proses pengobatan penyakit) sering menyebabkan lendir kehilangan pelindung kimiawi, kehilangan fungsi osmoregulasi, kahilangan bahan pelumas, dan merusak pelindung fisika yang dibentuk oleh lendir.

Sisik dan Kulit

1. Sisik dan kulit umumnya rusak akibat stres penanganan ikan. Adanya luka pada kulit, lepasnya sisik, menciptakan ruang terbuka untuk serangan organisme patogen.

2. Trauma akibat perkelahian (Stres terhadap sistem reproduksi dan sikap) dapat mengakibatkan luka atau kehilangan sisik.

Page 6: PENYAKIT IKAN-STRES

3. Infestasi parasit dapat menyebabkan kerusakan pada insang, kulit, sirip, dan kehilangan sisik yang menciptakan luka pada kulit dan merupakan ruang untuk masuknya bakteri. Seringkali, ikan yang terinfeksi parasit akut sesungguhnya mati dikarenakan infeksi bakteri; tetapi permasalahan tentang parasit, dikaitkan dengan kerusakan fisik, dan reaksi akibat stres menciptakan keadaan yang membiarkan bakteri didalam air untuk menyerang ikan, menyebabkan sebuah penyakit yang mematikan.

Peradangan

1. Stres apapun dapat menyebabkan perubahan hormon dimana dapat menurunkan efektivitas dari reaksi atas terjadinya peradangan.

2. Stres suhu, khususnya akibat suhu yang dingin, dapat menghentikan secara keseluruhan aktivitas ”sel pembunuh” dari sistem kekebalan tubuh. Dengan demikian, ikan kehilangan sebuah sistem pertahanan pertama yang sangat penting melawan serangan organisme. Suhu panas yang berlebihan juga sangat mengganggu bagi ikan. Meskipun dampak terukur dari peningkatan suhu terhadap sistem kekebalan tubuh belum diketahui.

Produksi Antibodi

1. Stres karena suhu, khususnya pada penurunan suhu yang sangat tajam, sangat mengganggu kemampuan ikan untuk dengan cepat melepaskan antibodi untuk melawan organisme penyerang. Hilangnya waktu yang dibutuhkan untuk membentuk antibodi memberikan kesempatan waktu bagi organisme penyerang untuk bereproduksi dan meningkatkan jumlahnya. Dan hal tersebut memberikan sebuah keuntungan dimana organisme penyerang dapat membanjiri ikan.

2. Stres yang berkepanjangan membatasi efektivitas sistem kekebalan tubuh, dan meningkatkan kemungkinan bagi organisme penyerang untuk menyebabkan penyakit.

Pencegahan Terhadap Stres

Kunci bagi pencegahan stres adalah PENGELOLAAN YANG BAIK. Hal ini berarti mempertahankan kualitas air yang baik, nutrisi yang baik dan kebersihan.

Kualitas air yang baik meliputi pencegahan terjadinya akumulasi pemasukan bahan organik dan limbah nitrogen. Mempertahankan pH yang sesuai dan suhu bagi ikan, dan mempertahankan konsentrasi oksigen terlarut sedikitnya 5 mg/l. Kualitas air yang buruk merupakan PENYEBAB STRES yang umum dan penting bagi ikan budidaya dan menyebabkan banyak terjadinya wabah penyakit.

Pakan dengan kandungan nutrisi yang baik adalah pakan yang memenuhi kebutuhan nutrisi ikan. Masing-masing jenis ikan berbeda dan kebutuhan nutrisi pada ikan yang berbeda akan beragam. Penambahan gizi

Page 7: PENYAKIT IKAN-STRES

pakan dengan sayuran dan pakan hidup/segar merupakan cara terbaik untuk menyediakan gizi seimbang untuk ikan yang mendapatkan pemahaman kebutuhan gizi yang buruk. Ikan didalam kolam memiliki kebutuhan dibandingkan ikan yang dipelihara secara tertutup, dikarenakan tersedianya beraneka ragam makanan alami.

Tingkat kebersihan yang baik secara tidak langsung berarti secara rutin membersihkan kotoran dari bak-bak ikan dan melakukan desinfeksi pada peralatan, jaring, dan peralatan lain yang digunakan pada kelompok ikan. Kotoran bahan organik yang terakumulasi di dasar bak atau kolam merupakan media yang sangat baik untuk tumbuh dan berkembangnya jamur, bakteri, dan protozoa lainnya. Penghilangan yang cepat dari bahan-bahan ini dari lingkungan akan membantu mengurangi jumlah mikroorganisme patogen yang membahayakan ikan. Desinfeksi seluruh bak dan peralatan diantara sekelompok ikan membantu meminimalisir penularan penyakit dari satu kelompok ke kelompok ikan yang lainnya.

Pencegahan Penyakit

Pengelolaan tambak ikan sebaiknya dirancang untuk mengurangi stres pada ikan dengan mengurangi kemungkinan terjadinya wabah penyakit. Ketika wabah penyakit terjadi, penyebab pokok dari kematian sebaiknya diidentifikasi, sebagaimana faktor stres pokok yang dapat dikompromikan dengan mekanisme bertahan alami pada ikan. Pengecekan terhadap faktor penyebab stres (seperti : kualitas air yang buruk, padat tebar yang berlebihan, dll) sebaiknya didahului atau disertai dengan pengobatan penyakit.

Stres dapat membahayakan pertahanan alami ikan sehingga tidak lagi efektif melindungi dirinya dari serangan patogen. Pengobatan penyakit merupakan salah satu cara buatan untuk memperlambat serangan organisme patogen sehingga ikan dapat melindungi dirinya dengan respon immunitas / kekebalan tubuh. Stres apapun yang memberikan dampak merugikan terhadap kemampuan ikan untuk melindungi dirinya akan menghasilkan sebuah permasalahan penyakit yang terus menerus. Seketika ketika pengobatan selesai dilakukan, mikroorganisme patogen kembali meningkatkan jumlahnya dan menyerang kembali. Jarang sebuah pengobatan dapat membinasakan seluruh organisme patogen. Pengendalian penyakit tergantung kepada kemampuan ikan untuk mengatasi infeksi sebaik pada ketepatan konsentrasi bahan kimia atau antibiotik yang digunakan.

Kesimpulan

Kunci untuk meminimalisasi terjadinya wabah penyakit di kolam/tambak anda adalah mempertahankan kualitas air yang baik, nutrisi yang baik dan kebersihan. Pencegahan timbulnya wabah penyakit lebih menguntungkan dan ekonomis bila dibandingkan mengobati ikan sakit. Pengobatan penyakit jangan pernah dilakukan dengan cara yang sembarangan. Ketika dibutuhkan, pengobatan dengan bahan kimia atau antibiotik dilakukan untuk masalah tertentu. Kekurangan pengelolaan baik pada pengelolaan kualitas air, pengelolaan gizi pakan, atau kebersihan selalu diperiksa. Ikan yang tidak memberikan reaksi terhadap pengobatan yang telah dilakukan dengan benar harus dievaluasi kembali oleh tenaga ahli kesehatan ikan.