Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

16
PI-2. Penglihatan Infeksi Praktikum Mikrobiologi Sasaran pembelajaran terminal : Apa bil a diber i dat a sek und er pen der ita tersan gka inf eks i, mahas iswa mampu menjelaskan etiologi, patogenesis, rencana pemeriksaan laboratorium mikrobiologi konvensional, molekular dan serol ogi, termasuk pemilihan, pengambilan, pengumpulan, dan pengiriman spesimen sesuai prosedur baku; dan interpretasi hasil untuk membantu menegakka n diagnosis, pencegahan dan penatalaksanaan penyakit infeksi pada organ penglihatan Sasaran pembelajaran penunjang : Bil a men gha dap i dat a tenta ng mik ro ba, mampu membeda ka n mik ro ba yang merupakan ora normal, opor tunis dan mi kr oba patogen pada manusia berdasarkan sifat-sifatnya; dapat melakukan pemeriksaan mikrobiologik sederhana dan memahami pemeriksaan mikrobiologik molekuler terhadap penyakit infeksi pada organ penglihatan T ujuan : 1 !ema hami be rbag ai peny ebab inf eksi pad a organ pe ngli hata n " !emahami cara pengambilan spesimen mata # !emahami prosedur pemeriksaa n mikr obiologi untuk identi$kas i mikr oorganisme penyebab infeksi pada organ penglihatan Pengantar : Mikroorganisme pada organ penglihatan A. Infeksi bakterial 1 Staphylococcus aureus Berbentuk kokus positif %ram, bergerombol dengan diameter ± 1 µm Beberapa strain mempunyai kapsul &on fastidious ' ada perbenihan agar darah berwarna k uning keemasan (atalasa pos itif; ko agu lasa pos iti f,; bebera pa str ain memfermentasikan manitol secara anaerob )ap at menyeb abk an ko nju ngt ivi tis , pan opth almiti s, ak ut dac ryo cys tit is yan g merupakan infeksi sekunder pada kantung lakrimalis " Haemophilus infuenzae Haemophilus sp. ditemukan sampai *+ sebagai ora normal pada membran mukosa salu ran napas bagian atas ora ng dewa sa sehat H.infuenzae pada keadaan tertentu dapat menyebabkan meningitis, konjungtivitis, sinusitis, selulitis, otitis media, epiglotitis, pneumonia, bronchitis dan arthritis Bakteri tersebut bersifat negatif %ram, berbentuk batang pendek kokoid, tetapi bila telah lama disimpan dapat berubah menjadi bentuk pleomor$k Bakteri ini bersifat astidious .ntuk pertumbuhannya bakteri ini memerlukan faktor / dan faktor 0 sebagai faktor pertumbuhan  'erbenihan yang biasa dipergunakan adalah agar coklat ya it u aga r darah yang dip anask an 'ada per ben iha n ini Haemophilus  tumb uh dengan membentuk kol oni- kol oni kecil , bulat, konveks dan mengki lat Bi la tumbuh deka t Staphylococcus aureus, bakteri ini  akan tumbuh lebih besar fenomena satelit2 Bakteri ini mempunyai kapsul, yang dapat dilihat dengan reaksi serologi Capsule swelling test) 3pesimen untuk pemeriksaan laboratorium dapat berupa usap tenggorok, pus, darah dan cairan otak 3pes imen untuk biakan tid ak boleh disimpan atau dik irim pada suhu dingin 3pesimen harus dikirim sesegera mungkin pada suhu ruang

Transcript of Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

Page 1: Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

7/26/2019 Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-praktikum-mikro-di-modul-indera 1/16

PI-2. Penglihatan Infeksi

Praktikum Mikrobiologi

Sasaran pembelajaran terminal :

Apabila diberi data sekunder penderita tersangka infeksi, mahasiswa mampumenjelaskan etiologi, patogenesis, rencana pemeriksaan laboratorium mikrobiologikonvensional, molekular dan serologi, termasuk pemilihan, pengambilan,pengumpulan, dan pengiriman spesimen sesuai prosedur baku; dan interpretasi hasiluntuk membantu menegakkan diagnosis, pencegahan dan penatalaksanaan penyakitinfeksi pada organ penglihatan

Sasaran pembelajaran penunjang :Bila menghadapi data tentang mikroba, mampu membedakan mikroba yangmerupakan ora normal, oportunis dan mikroba patogen pada manusiaberdasarkan sifat-sifatnya; dapat melakukan pemeriksaan mikrobiologik sederhanadan memahami pemeriksaan mikrobiologik molekuler terhadap penyakit infeksi padaorgan penglihatan

Tujuan :1 !emahami berbagai penyebab infeksi pada organ penglihatan" !emahami cara pengambilan spesimen mata# !emahami prosedur pemeriksaan mikrobiologi untuk identi$kasi mikroorganisme

penyebab infeksi pada organ penglihatan

Pengantar :Mikroorganisme pada organ penglihatan

A. Infeksi bakterial

1 Staphylococcus aureus

Berbentuk kokus positif %ram, bergerombol dengan diameter ±  1 µm Beberapa strain

mempunyai kapsul &on fastidious 'ada perbenihan agar darah berwarna kuning keemasan(atalasa positif; koagulasa positif,; beberapa strain memfermentasikan manitol secaraanaerob

)apat menyebabkan konjungtivitis, panopthalmitis, akut dacryocystitis yangmerupakan infeksi sekunder pada kantung lakrimalis

" Haemophilus infuenzaeHaemophilus sp. ditemukan sampai *+ sebagai ora normal pada membran mukosa

saluran napas bagian atas orang dewasa sehat H.infuenzae pada keadaan tertentu dapatmenyebabkan meningitis, konjungtivitis, sinusitis, selulitis, otitis media, epiglotitis, pneumonia,bronchitis dan arthritis

Bakteri tersebut bersifat negatif %ram, berbentuk batang pendek kokoid, tetapi bilatelah lama disimpan dapat berubah menjadi bentuk pleomor$k

Bakteri ini bersifat astidious .ntuk pertumbuhannya bakteri ini memerlukan faktor / danfaktor 0 sebagai faktor pertumbuhan 'erbenihan yang biasa dipergunakan adalah agar coklatyaitu agar darah yang dipanaskan 'ada perbenihan ini Haemophilus  tumbuh denganmembentuk koloni-koloni kecil, bulat, konveks dan mengkilat Bila tumbuh dekatStaphylococcus aureus, bakteri ini akan tumbuh lebih besar fenomena satelit2 Bakteri inimempunyai kapsul, yang dapat dilihat dengan reaksi serologi Capsule swelling test)

3pesimen untuk pemeriksaan laboratorium dapat berupa usap tenggorok, pus, darahdan cairan otak 3pesimen untuk biakan tidak boleh disimpan atau dikirim pada suhu dingin3pesimen harus dikirim sesegera mungkin pada suhu ruang

Page 2: Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

7/26/2019 Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-praktikum-mikro-di-modul-indera 2/16

# Pseudomonas aeruginosaP. aeruginosa  adalah bakteri oportunis patogen, obligat aerob, berbentuk batang

negatif %ram, bersifat motil dengan agel polar, tumbuh pada media selektif mengandungempedu, memiliki pigmen piosianin berwarna hijau 4ksidasa positif, sitrat positif

)apat menginfeksi seluruh bagian tubuh dan menimbulkan berbagai predisposisi 5

infeksi kulit dan luka bakar, sistitis $brosis, pneumonia pada pasien intubasi, infeksi salurankemih, septikemia, osteomielitis, endokarditis, otitis eksterna dan media, konjungtivitis,keratitis, katarak, dan infeksi pada mata bagian orbital dan dalam

4. Neisseria gonorrhoeae&eisseriae merupakan bakteri negatif %ram, diplokokus menyerupai sepasang ginjal

yang dapat ditemukan intraselular atau ekstraseluler Bersifat kapno$lik, uji oksidase positif,reaksi biokimia pada 67A Cysteine Trypticase Agar 2 memperlihatkan bahwa N. gonorrhoeaehanya meragi glukosa

N. gonorrhoeae yang resisten penisilin memberikan hasil tes beta-laktamase2 positif dengan tes yodometri jika terjadi perubahan warna biakan menjadi biru kehitaman atau ujice$nase jika terjadi perubahan warna menjadi merah muda dalam + -18 menit

  N. gonorrhoeae %onokokus2 dapat menginfeksi traktus urogenitalis laki-laki danperempuan dan dapat menyebabkan konjungtivitis akut pada bayi yang baru lahir dari ibupenderita gonorrhoeae urogenital, 4phtalmia neonatorum dapat merusak penglihatan ataubuta bila tidak diobati

. Chlamydia trachomatis6hlamydia merupakan parasit intrasel obligat berbentuk sferis dengan garis tengah

8," - 8,9 µm, dengan satu inti dan sejumlah ribosom yang diliputi oleh dinding sel yang

terdiri dari beberapa lapis, tidak bergerak 'enyebab trakhoma yang melibatkankonjungtiva dan kornea

:nfeksi 6hlamydia okuler dapat didiagnosis dengan 51 !ikroskopik

'emeriksaan mikroskopik langsung, yaitu deteksi badan inklusi denganpewarnaan %iemsa atau deteksi antigen menggunakan mikroskopimmunouoresence

" BiakanBiakan hanya dapat dilakukan pada biakan sel, misalnya sel !c6oy atau e<a

# 3erologi untuk mendeteksi antigen dari spesimen mata9 )eteksi asam nukleat

.! . Infeksi "amur

Candida albicansCandida albicans termasuk khamir , dapat bertahan hidup dalam keadaan kering

(hamir ini berkembang biak dengan tunasCandida albicans  dapat menyebabkan inamasi akut dengan plak dan eksudat

berwarna putih di mulut dan tenggorok )apat menyebabkan stomatitis, keratitis,korioretinitis dan otitis eksterna

'ada pewarnaan %ram specimen klinis terlihat sel ragi bersifat positif %ram Biakandari bahan klinis menggunakan agar 3abouraud dekstrosa, bila perlu ditambahkan antibiotikuntuk mencegah pertumbuhan bakteri (oloni jamur ini bewarna kekuningan, konsistensilunak

#. Infeksi $irus

%. $irus herpes simple&

Page 3: Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

7/26/2019 Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-praktikum-mikro-di-modul-indera 3/16

0irus herpes simple=, anggota family erpesviridae, merupakan virus )&Aberbentuk sferis, ikosahedral 0irus herpes simple= dapat dibedakan menjadi 5

• 'erpes simple& (irus t)pe % *'S$-%+  dapat menyebabkan herpetic eye, infeksi

pada bibir, mulut dan muka terutama sering ditemukan di masyarakat pada anak-anak 30-1 sering menyebabkan lesi di dalam mulut, seperti cold sores e!er "listers) 7ransmisinya melalui kontak langsung atau dengan percikan saliva dari

penderita atau karier 0irus ini dapat menyebabkan infeksi pada mata di bagiankornea dan disebut keratitis herpes simple= :nfeksi ini dapat muncul bila penderitamengalami penurunan sistem kekebalan tubuh karena berbagai masalah kesehatan<ebih dari >8 orang dewasa sudah memiliki antibodi terhadap 30-1

• $irus herpes simple& 2 *'S$-2+  yang menyerang daerah genitalia ?ang disebutbelakangan ini, herpes genitalis  pada masa kini sangat sering dijumpai 'enyakitterutama timbul sesudah ada emosi atau kelelahan yang sangat dan dapatmenginfeksi janin atau bayi saat kelahiran 0irus tersebut dapat menginfeksi otakmeningoencephalitis2 atau mata

'emeriksaan yang dapat dilakukan 5

• !ikroskopik untuk melihat badan inklusi pada lesi

• Biakan menggunakan biakan sel

• )irect uorescent antibody )@A2 test

• 3erologi untuk mengukur :g! dan :g%

• )eteksi asam nukleat

2. Adeno(irus

Adenovirus merupakan virus )&A yang dapat menyebabkan konjungtivitis 3ubtipeadeno!iral con#ungti!itis lain yang penting adalah epidemic $eratocon#ungti!itis pink eye2dan pharyngo %con#uncti!al e!er.

:nfeksi adenovirus bisa bersifat akut atau kronis +- pasien dengan keratoconjunctivitis

epidemi mengalami gejala infeksi pernafasan 3atu atau kedua mata mungkin akanterpengaruh 3ebagai gejala mereda konjungtivitis, sakit mata dan penyiraman danpenglihatan kabur berkembang %ejala-gejala dari keratitis dapat berlangsung selamabeberapa bulan, dan sekitar 18 dari infeksi ini menyebar ke sedikitnya satu anggotakeluarga lainnya pasien

 7ransmisi adenovirus dapat melalui 5

• &nhaling air"orne !iruses

• berenang dalam air yang terkontaminasi oleh virus adeno, menggunakan cairantetes mata atau intrumen terkontaminasi, menyeka mata dengan handuk yangterkontaminasi, atau menggosok mata dengan jari-jari yang terkontaminasi

•  7idak mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi, kemudian

menyentuh mulut atau mata

:nfeksi Adenovirus sulit dibedakan dengan infeksi dari virus lainnya )iagnosis de$nitifdidasarkan pada kultur atau deteksi virus pada sekresi mata, dahak, urin, atau tinja

Tugas1 3etiap mahasiswa mengamati dan mempelajari struktur makroskopik dan

mikroskopik bakteri dan jamur yang terlihat

Page 4: Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

7/26/2019 Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-praktikum-mikro-di-modul-indera 4/16

" 3etiap mahasiswa mencatat slaid-slaid virus yang ditemukan pada infeksipenglihatan

# !encatat penjelasannya dan melaporkan serta mendiskusikannya kepadapembimbing

Pertunjukan1 3ediaan dan %ram Staphylococcus aureus" 3ediaan dan %ram Pseudomonas aeruginosa# 3ediaan dan %ram N. gonorrhoeae9 3ediaan Haemophilus infuenzae faktor /, 0, dan /02+ 3ediaan dan %ram Candida al"icans 3laid-slaid virus

Page 5: Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

7/26/2019 Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-praktikum-mikro-di-modul-indera 5/16

'asil pengamatan

%ram 5 Staphylococus aureus 3ediaan 5 Staphylococus aureus

%ram 5 Pseudomonas aeruginosa 3ediaan 5 Pseudomonas aeruginosa

%ram 5 Neisseria gonorhoeae 3ediaan 5 Neisseria gonorhoeae

Page 6: Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

7/26/2019 Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-praktikum-mikro-di-modul-indera 6/16

%ram 5 Haemophylus sp. 3ediaan 5 Haemophylus infuenzae dengan

faktor /, 0 dan /0

<'6B 5 Candida al"icans 3ediaan 5 Candida al"icans

3laid 5 0irus erpes simpleks 3laid 5 0irus Adeno

Page 7: Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

7/26/2019 Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-praktikum-mikro-di-modul-indera 7/16

Pertan)aan1 Apa yang telihat secara mikroskopik dan makroskopik pada pemeriksaan

mikroorganisme penyebab infeksi pada organ penglihatanC" Delaskan perbedaan biakan antara ragi dan jamurE# 3ebutkan pemeriksaan laboratorium mikrobiologi untuk menunjang diagnosis

penyebab infeksi pada organ penglihatanE

,aftar pustaka

1 Brown, AF 5 BensonGs !icrobiological Applications <aboratory manual in %eneral!icrobiology >th ed !c%raw-ill 6ompanies, :nc, 1""1 Avenue of the Americas,&ew ?ork "88+ 1-1+>

" 6appuccino, D% and 3herman & 5 !icrobiology a <aboratory !anual th  ed 3tate.niversity of &ew ?ork 3an @ransisco 'earson Benjamin 6ummings "88 "> H"8*

# 6heesbrough, ! 5 !edical <aboratory !anual for 7ropical 6ountries, 0ol :: 5

!icrobiology Butterworth-einemann <td .niversity 'ress, 6ambridge 1>998 H 9+

9 @orbes BA, 3ahm )@, Ieissfeld A3 Bailey J 3cottGs )iagnostic !icrobiology, 1"thed !osby Flsevier, "88*

+ !ahon, 6K and !anuslis % 5 )iagnostic !icrobiolgy IB 3aunders 6omp<ondon "88*

3taf 'engajar )epartemen !ikrobiologi @(.: 5 Buku 'enuntun 'raktikum)epartemen !ikrobiologi '7 !edical !ultimedia :ndonesia, (ramat Kaya #1

 Dakarta "88

Page 8: Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

7/26/2019 Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-praktikum-mikro-di-modul-indera 8/16

PII Penghidu dan Pengeap 

Praktikum Mikrobiologi

Sasaran pembelajaran terminal :

Apabila diberi data sekunder penderita tersangka infeksi, mahasiswa mampumenjelaskan etiologi, patogenesis, rencana pemeriksaan laboratorium mikrobiologikonvensional, molekular dan serologi, termasuk pemilihan, pengambilan,pengumpulan, dan pengiriman spesimen sesuai prosedur baku; dan interpretasi hasiluntuk membantu menegakkan diagnosis, pencegahan dan penatalaksanaan penyakitinfeksi pada organ 'enghidu dan 'engecap

Sasaran pembelajaran penunjang :Bila menghadapi data tentang mikroba, mampu membedakan mikroba yangmerupakan ora normal, oportunis dan mikroba patogen pada manusiaberdasarkan sifat-sifatnya; dapat melakukan pemeriksaan mikrobiologik sederhanadan memahami pemeriksaan mikrobiologik molekuler terhadap penyakit infeksi padaorgan 'enghidu dan pengecap

Tujuan :1 !emahami berbagai penyebab infeksi pada organ penghidu dan pengecap" !emahami dan mampu melakukan cara pengambilan spesimen usap hidung# !emahami prosedur pemeriksaan mikrobiologi untuk identi$kasi mikroorganisme

penyebab infeksi pada organ penghidu dan pengecap

Pengantar :

 Pengambilan usap hidungidung merupakan bagian dari pintu masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh

!ikroorganisme yang umumnya ada di hidung adalah Staphylococcus aureus ' dteroid'Streptococcus "eta%haemolyticus dan Candida al"icans

Biakan dari usap hidung tidak digunakan untuk menemukan mikroorganisme

penyebab infeksi sinus, telinga tengah, atau saluran nafas bagian bawah, dan jugfa tidakuntuk biakan anaerob

!ahan1 %aram faal &a6l2" .sap lidi kapas steril# Alat dan bahan pewarnaan %ram

#ara kerja1 6uci tangan dengan sabun yang tersedia" 'engambilan usap hidung 5

a Basahi lidi kapas steril dengan &a6l dan tiriskan pada dinding kaca tabungb .sapkan lidi kapas steril pada lubang hidung salah satu teman anda, putar

perlahan satu arahc )iamkan lebih kurang 18- 1+ detikd %oreskan pada kaca objeke )an buat pewarnaan %ram

Pe/arnaan 0ram1eagen

1 .ngu kristal karbolungu " " Alkohol >+

Page 9: Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

7/26/2019 Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-praktikum-mikro-di-modul-indera 9/16

# %ramGs iodine lugol9 3afranin 8,"+

#ara kerja1 Bersihkan gelas alas dan beri tanda di bawah gelas alas menggunakan pensil gelas" Buatlah sediaan pada gelas alas, biarkan kering di udara lalu dilewatkan diatas api

untuk merekatkan sediaan# 7uangkan ungu kristal karbolgentian ungu, biarkan selama 1 menit9 6uci dengan air+ 7uangkan %ramGs iodine lugol, biarkan selama 9+ H 8 detik, kemudian cuci dengan

air 6elupkan ke dalam bejana yang mengandung alkohol >+ dan goyang-goyangkan

selama #8 detik, atau hingga tak ada Lat warna ungu lagi yang mengalir dari sediaan* 6uci dengan air Iarnai dengan 3afranin selama 9+ detik, cuci dengan air> 'eriksa di bawah mikroskop dengan pembesaran 188 = 18, menggunakan minyak

emersi

'asil pe/arnaanBakteri positif %ram berwarna unguBakteri negatif %ram berwarna merah

Tugas1 7iap mahasiswa melakukan pengambilan usap hidung dan warnai dengan pewarnaan

%ram kemudian gambar pada lembar kerja" !elakukan pewarnaan %ram dari Candida sp.# !encatat penjelasannya dan melaporkan serta mendiskusikannya kepada

pembimbing

Pertunjukan(. !edium transpor dan usap steril. 3ediaan !3A dan %ram Staphylococcus aureus# 3ediaan dan %ram Candida al"icans9 Biakan mikroorganisme rongga hidung pada lempeng agar darah+ 'ewarnaan %ram dari mikroorganisme yang ditemukan pada rongga hidung

'asil pengamatan

!edium transpor dan usap kapas

Page 10: Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

7/26/2019 Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-praktikum-mikro-di-modul-indera 10/16

%ram 5 Staphylococus aureus 3ediaan 5 Staphylococus aureus pada agar!3A

%ram 5 Candida al"icans 3ediaan 5 Candida al"icans

asil 'engamatan usap tenggorok pasien

<empeng agar darah 'ewarnaan %ram

Pertan)aan1 Delaskan cara pengambilan usap hidung secara tepatE" 3ebutkan indikasi pemeriksaan usap hidung

,aftar pustaka

1 Brown, AF 5 BensonGs !icrobiological Applications <aboratory manual in %eneral!icrobiology >th ed !c%raw-ill 6ompanies, :nc, 1""1 Avenue of the Americas,&ew ?ork "88+ 1-1+>

" 6appuccino, D% and 3herman & 5 !icrobiology a <aboratory !anual th  ed 3tate.niversity of &ew ?ork 3an @ransisco 'earson Benjamin 6ummings "88 "> H"8*

# 6heesbrough, ! 5 !edical <aboratory !anual for 7ropical 6ountries, 0ol :: 5!icrobiology Butterworth-einemann <td .niversity 'ress, 6ambridge 1>9

98 H 9+

9 @orbes BA, 3ahm )@, Ieissfeld A3 Bailey J 3cottGs )iagnostic !icrobiology, 1"thed !osby Flsevier, "88*

+ !ahon, 6K and !anuslis % 5 )iagnostic !icrobiolgy IB 3aunders 6omp<ondon "88*

3taf 'engajar )epartemen !ikrobiologi @(.: 5 Buku 'enuntun 'raktikum)epartemen !ikrobiologi '7 !edical !ultimedia :ndonesia, (ramat Kaya #1

Page 11: Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

7/26/2019 Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-praktikum-mikro-di-modul-indera 11/16

 Dakarta "88

PIII-% Pendengaran

Praktikum Mikrobiologi

Sasaran pembelajaran terminalApabila diberi data sekunder penderita tersangka infeksi, mahasiswa mampumenjelaskan etiologi, patogenesis, rencana pemeriksaan laboratorium mikrobiologikonvensional, molekular dan serologi, termasuk pemilihan, pengambilan, pengumpulan,dan pengiriman spesimen sesuai prosedur baku; dan interpretasi hasil untuk membantumenegakkan diagnosis, pencegahan dan penatalaksanaan penyakit infeksi pada organ'endengaran

Sasaran-sasaran pembelajaran penunjang

Bila menghadapi data tentang mikroba, mampu membedakan mikroba yangmerupakan ora normal, oportunis dan mikroba patogen pada manusiaberdasarkan sifat-sifatnya; dapat melakukan pemeriksaan mikrobiologik sederhanadan memahami pemeriksaan mikrobiologik molekuler terhadap penyakit infeksi padaorgan 'enghidu dan pengecap

Tujuan :1 !emahami berbagai penyebab infeksi organ pendengaran" !emahami cara pengambilan spesimen telinga untuk pemeriksaan mikrobiologi# !emahami prosedur pemeriksaan mikrobiologi untuk identi$kasi mikroorganisme

penyebab infeksi organ pendengaran

Pengantar :

titis Media Akut *MA+

4titis media adalah infeksi atau inamasi  peradangan di telinga tengah 'enyebab otitis

media akut 4!A2 dapat merupakan virus maupun bakteri 'ada "+ pasien, tidak

ditemukan mikroorganisme penyebabnya 0irus ditemukan pada "+ kasus dan kadang

menginfeksi telinga tengah bersama bakteri Bakteri penyebab otitis media tersering adalah

Streptococcus pneumoniae, diikuti oleh Haemophilus infuenza, *ora+ella cattarhalis,

Proteus mira"ilis, Streptococcus pyogenes dan ,acteroides ragilis anaerob2 Damur

penyerta tersering adalah Aspergillus sp.

A. Infeksi baterial%. Streptococcus pneumoniae

Berbentuk lanset, diplokokus positif %ram,  bersimpai, tumbuh subur dalamperbenihan yang mengandung darah dan menghasilkan hemolisis alfa, hancur dalam cairanempedu, reaksi inulin positif, reaksi optokhin positif, reaksi katalasa negative

  )apat menyebabkan pneumoniae, septikemia,meningitis, infeksi telinga tengahotitis2, sinusitis dan konjungtivitis :denti$kasi berdasarkan morfologi sel, koloni, sertaimunologi reaksi Muellung2 untuk penentuan serotipe

2. Streptococcus pyogenes

Page 12: Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

7/26/2019 Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-praktikum-mikro-di-modul-indera 12/16

Berbentuk kokus seperti rantai, positif %ram, non motil, tidak berspora, tumbuh suburdalam perbenihan yang mengandung darah dan menghasilkan hemolisis beta, reaksibasitracin 8,89 unit2 positif, reaksi katalasa negatif

)apat menyebabkan infeksi saluran nafas atas dan infeksi kulit serta jaringanpenunjang misal 5 selulitis, erysipelas, limfadenitis2 infeksi telinga otitis media danmastoiditis2, infeksi tenggorok akut tonsillitis dan faringitis2, septikemia dan endokarditis

-. Proteus sp.3pesies penting dalam kedokteran adalah Proteus mira"ilis  dan Proteus !ulgaris

!erupakan batang negatif %ram, bersifat anaerob fakultatif, bersifat toleran terhadapempedu, p alkalis, menimbulkan bau yang khas, sangat motil, menjalar pada mediaperbenihan, meragi laktosa, menghasilkan ureasa, reaksi indol negatif untuk Proteusmira"ilis dan positif untuk Proteus !ulgaris.

Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada saluran kemih, infeksi luka operasi,septikemia, pneumoniae pada penderita dengan penurunan sistem kekebalan tubuh, otitiseksterna dan otitis media

4. Moraxella catarrhalis (Branhamella catarrhalisBakteri ini bersifat kokus negatif %ram, fastidious, dan merupakan bakteri oportunis

di saluran nafas Bakteri ini dapat menyebabkan berbagai infeksi seperti bronkhitis, bronko-pneumonia, sinusitis dan otitis media

. Bacteroides !ragilisBacteroides bersifat anaerob, negatif %ram pleomor$k, tidak berspora, tidak

bergerak,acteroides ragilis adalah ora normal di membran mukosa Bila terjadi lesi di membranmukosa, bakteri ini dapat menyebabkan berbagai infeksi, misalnya otitis media, sepsis,infeksi intra abdomen pasca-operasi, dan abses di berbagai organ .mumnya terjadi infeksicampuran antara bakteri aerob dan anaerob

!. Infeksi "amur "spergillus sp.

 Aspergillus sp. merupakan jamur oportunis, yang dapat menginfeksi berbagai organterutama pada pasien dengan pemberian antibiotik jangka lama, pasien rawat inap yanglama, atau pasien dengan kekebalan tubuh menurun Damur ini juga dapat mengakibatkankeratitis, endophtalmitis, dan otitis media

 A. niger  adalah salah satu penyebab otomikosis, dapat menyebabkan rasa sakit,hilangnya pendengaran ringan sampai parah, dan rusaknya membran timphani

!orfologi koloni pada agar 3abouraud dekstrosa berwarna putih, kuning, hijau, coklatdan hitam tergantung dari speciesnya 7ekstur berbulu atau seperti kapas 3ecaramikroskopik hifa bersepta, konidia tumbuh dari sel akar, tidak bercabang danmenggelembung di bagian atas berbentuk vesikel 0esikel akan terisi merata dengan phialiddan spora

Tugas1 3etiap mahasiswa mengamati dan mempelajari struktur makroskopik danmikroskopik bakteri dan jamur yang terlihat

" !encatat penjelasannya dan melaporkan serta mendiskusikannya kepadapembimbing

Pertunjukan(. 3ediaan dan %ram Streptococcus pneumoniae.

Page 13: Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

7/26/2019 Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-praktikum-mikro-di-modul-indera 13/16

. 3ediaan dan %ram Streptococcus pyogenes# 3ediaan dan %ram *ora+ella catarrhalis9 3ediaan dan %ram ,acteroides ragillis+ 3ediaan dan %ram Proteus mira"ilis 3ediaan dan <'6B Aspergillus niger 

Page 14: Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

7/26/2019 Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-praktikum-mikro-di-modul-indera 14/16

'asil pengamatan

%ram 5 Streptococcus pneumoniae 3ediaan 5 Streptococcus pneumoniae

%ram 5 Streptococcus pyogenes 3ediaan 5 Streptococcus pyogenes

%ram 5 *ora+ella catarrhalis 3ediaan 5 *ora+ella catarrhalis

Page 15: Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

7/26/2019 Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-praktikum-mikro-di-modul-indera 15/16

%ram 5 Proteus mira"ilis  3ediaan 5 Proteus mira"ilis

%ram 5 ,acteroides ragillis 3ediaan 5 ,acteroides ragillis

%ram 5 Aspergillus sp. 3ediaan 5 Aspergillus sp.

Page 16: Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

7/26/2019 Penuntun Praktikum Mikro Di Modul Indera

http://slidepdf.com/reader/full/penuntun-praktikum-mikro-di-modul-indera 16/16

Pertan)aan

1 Apa yang telihat secara mikroskopik dan makroskopik pada pemeriksaanmikroorganisme penyebab infeksi pada organ pendengaranC

" 3ebutkan mikroorganisme tersering penyebab infeksi pada organ pendengaranE

a

b

c

d

,aftar pustaka

1 Brown, AF 5 BensonGs !icrobiological Applications <aboratory manual in %eneral!icrobiology >th ed !c%raw-ill 6ompanies, :nc, 1""1 Avenue of the Americas,&ew ?ork "88+ 1-1+>

" 6appuccino, D% and 3herman & 5 !icrobiology a <aboratory !anual th  ed 3tate.niversity of &ew ?ork 3an @ransisco 'earson Benjamin 6ummings "88 "> H"8*

# 6heesbrough, ! 5 !edical <aboratory !anual for 7ropical 6ountries, 0ol :: 5!icrobiology Butterworth-einemann <td .niversity 'ress, 6ambridge 1>998 H 9+

9 @orbes BA, 3ahm )@, Ieissfeld A3 Bailey J 3cottGs )iagnostic !icrobiology, 1"thed !osby Flsevier, "88*

+ !ahon, 6K and !anuslis % 5 )iagnostic !icrobiolgy IB 3aunders 6omp<ondon "88*

3taf 'engajar )epartemen !ikrobiologi @(.: 5 Buku 'enuntun 'raktikum)epartemen !ikrobiologi '7 !edical !ultimedia :ndonesia, (ramat Kaya #1

 Dakarta "88