Pentingnya Pengkajian Nyeri

download Pentingnya Pengkajian Nyeri

of 2

description

nyeri

Transcript of Pentingnya Pengkajian Nyeri

Pentingnya pengkajian nyeriDalam pemberian asuhan keperawatan, ada standar yang harus diikuti oleh setiap rumah sakit yang telah ditetapkan oleh DPP PPNI tahun 2009, yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah klien, apakah klien sehat atau sakit, yaitu untuk asuhan keperawatan paripurna memerlukan data yang lengkap dan dikumpulkan secara terus menerus, tentang keadaannya untuk menentukan kebutuhan asuhan keperawatan. Pengkajian nyeri adalah salah satu komponennya. Pengkajian nyeri adalah salah satu standar yang harus diikuti atau dilakukan oleh setiap rumah sakitNyeri merupakan sensasi yang rumit, unik, universal dan bersifat individual. Dikatakan bersifat individual karena respon individu terhadap sensasi nyeri beragam dan tidak bisa disamakan satu dengan yang lainnya. secara sederhana nyeri dapat diartikan sebagai suatu sensasi yang tidak menyenangkan baik secara sensori maupun emosional yang berhubungan dengan adanya suatu kerusakan jaringan atau faktor lain, sehingga individu merasa tersiksa, menderita yang akhirnya akan menganggu aktivitas sehari-hari.Nyeri disepakati oleh American Pain Society sebagai tanda vital kelima atauthe fifth vital sign. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran penanganan nyeri di antara petugas kesehatan profesional (Smeltzer & Bare, 2008; Berman, et al., 2008). Dengan penanganan sesuai kebutuhan terhadap nyeri yang ditunjukkan oleh klien, klien akan merasa nyaman dan dapat mempercepat penyembuhan (Rosdahl & Kowalsky, 2008). Pengkajian nyeri adalah tahap awal dalam mengumpulkan data dari pesien untuk dapat menentukan rencana keperawatan yang akan dilakukan kepada klien. Namun dewasa ini, banyak rumah sakit yang telah melakukan upaya intensif untuk mengelola rasa nyeri tersebut, sehingga rasa nyeri yang menyertai tindakan medis, tindakan keperawatan, ataupun prosedur diagnostik pada pasien dapat diminimalkan atau dilakukan tindak lanjut yang teratur, sesuai dengan kriteria yang dikembangkan oleh rumah sakit dan kebutuhan pasien. Nyeri yang dirasakan pasien dikelola dengan melakukan pemantauan secara kontinyu dan terencana. Pengkajian nyeri telah menjadi standar yang harus dilakukan seperti yang telah di akreditasi oleh Joint Commission International (JCI) bahwa pengkajian nyeri adalah salah satu persyaratan yang harus dilakukan oleh setiap rumah sakit. Dalam melakukan pelayanan kesehatan, pengkajian nyeri adalah salah satu hal yang sangat penting. Berbagai bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien harus mengacu pada pedoman pengelolaan rasa nyeri.Pengkajian nyeri memang wajib dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang berdampak buruk terhadap klien kita di rumah sakit dan Keberhasilan RS dalam melakukan pengkajian nyeri sudah termasuk keberhasilan perawat dalam mengkaji nyeri dan pemberian asuhan keperawatan. Tentuntya keberhasilan ini dapat dinilai dari kepuasan klien yang sedang atau pernah dirawat yang merupakan ungkapan rasa lega atau senang karena harapan tentang sesuatu kebutuhan pasien terpenuhi (Syaii, 2008). Nyeri juga dapat mengganggu hubungan personal dan mempengaruhi makna kehidupan (Mahon, 1994). Nyeri tidak dapat diukur secara objektif, seperti menggunakan sinar-X atau pemeriksaan darah, walaupun tipe nyeri tertentu ada yang menimbulkan tanda dan gejala yang dapat diprediksi, seringkali perawat hanya mengkaji nyeri dengan mengacu pada kata- kata dan perilaku pasien. Nyeri mengarah pada ketidakmampuan, Seiring dengan peningkatan usia harapan hidup, lebih banyak orang mengidap penyakit kronik, dengan nyeri merupakan suatu gejala umum. Perawat setiap hari memberi asuhan keperawatan kepada klien yang merasa nyeri, nyeri dipandang sebagai suatu respons fisik terhadap gangguan organik. menentukan apakah waktu berlangsung nyeri tersebut berkala (intermiten), persisten, atau terbatas. Setelah melakukan pengkajian hasil penemuan dapat perawat gunakan untuk mengarahkan pada pengkajian lebih lanjut untuk melakukan seleksi akhir intervensi khusus bagi klien. Untuk mengkaji lokasi nyeri, perawat perlu meminta klien untuk menunjukan semua daerah yang dirasa tidak nyaman. Karakteristik yang paling subjektif pada nyeri adalah tingkat keparahan atau intensitas nyeri tersebut. Skala deskriptif merupakan alat pengukur tingkat keparahan nyeri yang lebih objektif, karakteristik subjektif nyeri yang lain adalah nyeri itu sendiri. Informasi yang diperoleh perawat melalui pengkajian dapat digunakan untuk mengidentifikasi tujuan tujuan menangani nyeri. Menggunakan skala tertulis untuk mengkaji nyeri tidak dapat dilakukan jika klien sakit serius atau dalam nyeri yang hebat atau pada pasien yang baru menjalani pembedahan.De