PENTINGNYA MOTIVASI SEBAGAI PENINGKATAN
Transcript of PENTINGNYA MOTIVASI SEBAGAI PENINGKATAN
PENTINGNYA MOTIVASI SEBAGAI PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN DI PT. PLN (PERSERO) SUMENEP
Herlina,1
Nur Qoudri Wijaya2
Program Studi Managemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wiraraja
E-mail : [email protected]
E-mail : [email protected]
ABSTRAK
Pokok masalah dalam penelitian ini yaitu mengenai pentingnya motivasi sebagai peningkatan kinerja karyawan di PT PLN (Persero) Sumenep. Peran seorang pemimpin dalam suatu perusahaan khususnya di PT. PLN (Persero) Sumenep dapat memberikan motivasi kepada karyawannya yang berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawannya serta berdampak pada kemajuan perusahaan. Adapun tujuan dalam penelitian yaitu untuk mengetahui seberapa pentingnya motivasi sebagai peningkatan kinerja karyawan di PT. PLN (Persero) Sumenep.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif. Dalam hal ini, yang menjadi fokus penelitian 1) Pentingnya motivasi sebagai peningkatan kinerja karyawan 2) Motivasi yang diterapkan pada pegawai. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tehnik porposive sampling, yang terdiri dari informan kunci, informan utama dan informan pendukung. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi penting diberikan oleh seorang pemimpin kepada karyawan sebagai peningkatan kinerja, peran pemimpin tidak hanya sebagai seseorang yang berkuasa tetapi juga sebagai motivator. Jika motivasi tinggi maka kinerjannya juga akan meningkat sebaliknya jika motivasi yang rendah maka kinerjanya juga akan rendah. Motivasi yang diberikan tidak hanya dalam bentuk bonus berupa uang tetapi juga motivasi dalam bentuk penghargaan atas kinerja yang dilakukan. Motivasi yang diterapkan di PT. PLN (Persero) Sumenep yaitu dalam bentuk COC yang merupakan ajang pertemuan antara atasan dan bawahan untuk membahas masalah yang terjadi, bentuk motivasi lain yaitu sistem poin mengenai penilaian kinerja karyawan. Kata Kunci : Kinerja, Motivasi, PT. PLN (Persero)
THE IMPORTANCE OF MOTIVATION AS IMPROVED
EMPLOYEE PERFORMANCE IN PT. PLN (PERSERO)
SUMENEP
ABSTRACT The main problem in this study is the importance of motivation as an
increase in employee performance at PT PLN (Persero) Sumenep. The role of a leader in a company, especially in PT. PLN (Persero) Sumenep can provide motivation to its employees which has a direct effect on the performance of its employees and has an impact on the company's progress. The purpose of the research is to find out how important motivation is to improve employee performance at PT. PLN (Persero) Sumenep.
The type of research used in this study is qualitative. In this case, the focus of research is 1) The importance of motivation as an increase in employee performance 2) Motivation applied to employees. In this study the researcher used a purposive sampling technique, which consisted of key informants, main informants and supporting informants. From the results of the study showed that important motivation is given by a leader to employees as an increase in performance, the role of the leader not only as someone in power but also as a motivator. If motivation is high then its performance will also increase otherwise if motivation is low then its performance will also be low. The motivation given is not only in the form of bonuses in the form of money but also motivation in the form of appreciation for the performance performed. Motivation applied at PT. PLN (Persero) Sumenep which is in the form of COC which is a meeting place between superiors and subordinates to discuss the problems that occur, another form of motivation is the point system regarding employee performance evaluation. Keywords: Motivation, Performance, PT. PLN (Persero)
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang semakin maju dari masa ke masa membuat
persaingan dalam dunia pekerjaan meningkat yang disebabkan adanya globalisasi
dan modernisasi. Dalam suatu organisasi tentunya memiliki keinginan yang kuat
untuk maju dan berkembang lebih baik lagi, untuk itu dalam mempersiapkan
menuju organisasi yang lebih maju, maka dibutuhkan strategi untuk melakukan
perubahan. Suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya untuk
mendapatkan tujuannya mempunyai beberapa faktor yang saling terikat dan
sangat berpengaruh. Faktor tersebut sangat penting yang digunakan untuk
mendorong faktor lainnya yaitu sumber daya manusia. Seringkali sebuah
perusahaan mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan karena tidak mampu
beradaptasi dengan lingkungan yang senantiasa berubah serta ketidakmampuan
bersaing dengan organisasi-organisasi lain. Oleh karena itu organisasi dituntut
untuk mengelola dan mengoptimalkan sumber daya manusia. Peran sumber daya
manusia dalam organisasi mengarah pada bagaimana mampu mengembangkan
potensi sumber daya manusia agar lebih kreatif dan inovatif
Sumber Daya Manusia mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan
organisasi. Adanya sumber daya manusia yang berkompeten sangatlah terbatas,
organisasi diharapkan dapat mengoptimalkannya sehingga tercapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan atau yang ingin dicapai. Apabila karyawan tidak
berkompeten atau tidak memilki kualitas yang baik maka mempengaruhi kinerja
yang dihasilkan dan akan berdampak pada organisasi tersebut. Keberhasilan
organisasi ditentukan oleh orang-orang didalamnya dalam arti sumber daya
manusianya. Berbagai perusahaan, organisasi, dan lembaga tentunya ingin
mendapatkan kinerja karyawan yang baik dalam setiap bidang masing-masing.
Dalam pemeliharaan dan pengelolaan sumber daya manusia sendiri tentu harus
mendapat perhatian yang lebih.
Kinerja karyawan mempengaruhi seberapa banyak karyawan memberikan
kontribusi kepada organisasi dan diharapkan menghasilkan mutu pekerjaan yang
baik serta jumlah pekerjaan sesuai dengan standar. Untuk dapat memilki kinerja
yang tinggi dan baik, seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya harus
memiliki keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan pekerjaan. Oleh sebab itu
diperlukan upaya-upaya tambahan untuk menyebarluaskannya.
Salah satu aspek meningkatkan produktivitas kerja ialah dengan
pemberian motivasi kepada pegawai agar bekerja dengan lebih giat. Motivasi akan
dipengaruhi oleh adanya kebutuhan-kebutuhan pribadi dan tujuan dari orang atau
kelompok orang yang ingin dipenuhi. Tujuan perseorangan dalam setiap
organisasi berpengaruh dalam menentukan tercapainya tujuan yang diinginkan
organisasi. Sekalipun motivasi merupakan hal yang bersifat penting, tapi motivasi
cukup sulit untuk dilakukan. Motivasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja
karyawan dan menjadi salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan oleh
perusahaan, terutama mengenai apa saja yang bisa memotivasi karyawan dan
bagaimana agar dapat memotivasi para karyawan. Motivasi merupakan
serangkaian dorongan yang dirumuskan secara sengaja oleh pimpinan perusahaan
yang ditujukan kepada karyawan agar mereka bersedia secara ikhlas melakukan
perilaku tertentu yang berdampak kepada peningkatan kinerja dalam rangkaian
pencapaian tujuan perusahaan.
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) merupakan salah satu perusahaan
BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang membidangi sektor usaha kelistrikan di
negara Indonesia. PT. PLN (Persero) sebagai satu-satunya perusahaan penyediaan
tenaga listrik yang dibentuk oleh pemerintah dan diberi hak serta tanggung jawab
untuk mengelola dan mendistribusikan tenaga listrik melalui suatu kuasa usaha.
Penelitian mengenai kinerja karyawan perusahaan BUMN di Indonesia,
menemukan bahwa motivasi mempengaruhi atau yang menentukan kinerja
karyawan.
PT. PLN (Persero) Sumenep merupakan perusahaan yang memberikan
pelayanan publik, dimana perusahaan ini diharapkan mampu memberikan
pelayanan secara maksimal kepada masyarakat. Dalam rangka meningkatkan
kualitas kinerja karyawan dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat PT.
PLN (Persero) Sumenep pada tahun 2011 mulai memberlakukan untuk bagian
pelayannanya kepada pihak ketiga. Keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan
hanya akan didapat bila karyawan yang ada bekerja dengan kinerja yang
maksimal. Pada pengamatan peneliti di PT. PLN (Persero) Sumenep dengan
jumlah karyawan tetap sebanyak 13 orang dan jumlah karyawan outsourcing 134
orang yang terbagi menjadi beberapa bagian, dimana bagian tersebut terdiri dari
71 orang bagian pelayanan teknik, 13 orang bagian pelayanan penyambungan,40
orang bagian baca meter, 2 orang bagian PDPJ, 3 orang bagian CS, dan 5 orang
security. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti permasalahan
yang kerap terjadi di PT. PLN (Persero) Sumenep yaitu penurunan kinerja
dikarenakan faktor beban kerja yang tinggi sehingga karyawan tidak mampu
mengerjakan pekerjaannya secara optimal. Semua pekerjaan laporan - laporan,
menyusun anggaran dan hasil pencatatan stand meter konsumen dilakukan
langsung oleh pegawai PLN, selain itu pegawai PLN juga mengontrol penuh
karyawan outsourcing yang bekerja dilapangan seperti untuk pemeliharaan
jaringan, bagian pasang baru serta jika terjadi pelanggaran –pelanggaran pegawai
PLN terjun langsung ke lapangan untuk memastikan serta mengontrol penuh
pekerjaan yang dilakukan karyawan. Dengan banyaknya pekerjaan tersebut
dengan jumlah karyawan yang kurang atau sedikit menimbulkan beban kerja yang
tinggi sehingga menyebabkan banyak pekerjaan yang belum selesai tepat waktu.
Berdasarkan masalah yang sudah diuraikan diatas peneliti tertarik dengan
penelitian yang mengangkat tentang sumber daya manusia yang berada di PT.
PLN (Persero) Sumenep. Karena banyaknya karyawan yang bekerja pada PT.
PLN (Persero) Sumenep persepsi dari masing-masing karyawan berbeda-beda dan
tingkah-laku karyawan berbeda-beda. Berdasarkan latar belakang tersebut,
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pentingnya Motivasi
Pegawai Sebagai Peningkatan Kinerja di PT. PLN (Persero) Sumenep”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:1) Seberapa pentingnya motivasi pegawai
sebagai peningkatan kinerja di PT. PLN (Persero) Sumenep ?)Bagaimanakah
motivasi yang diterapkan pada pegawai di PT. PLN (Persero) Sumenep?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :1) Untuk mengetahui seberapa
pentingnya motivasi pegawai sebagai peningkatan kinerja di PT. PLN (Persero)
Sumenep. 2) Untuk mengetahui motivasi yang diterapkan pada pegawai di
PT.PLN( Persero) Sumenep.
TINJAUAN PUSTAKA
1) Definisi dan Peran MSDM
Beberapa pendapat para ahli manajemen mengenai pengertian MSDM
antara lain :
Nawawi (2011:42) memberikan pengertian “Manajemen sumber daya
manusia merupakan proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara
manusiawi agar potensi fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi
pencapaian tujuan organisasi.
Afandi (2018:3) memberikan pengertian “Manajemen sumber daya
manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar
efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan
masyarakat”.
Fungsi MSDM
Menurut (Hasibuan, 2009)Fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan,
pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan,
pemberhentian.
1. Perencanaan (human resources planning)
Perencanaan adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif dan efisien
agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya
tujuan.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan
dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang,
integrasi dan koordinasi dalam bagan organisasi (organization chart).
3. Pengarahan
Pengarahan (directing) adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan,
agar mau bekerja sama dan bekerja secara efektif dan efisien dalam
membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
4. Pengendalian
Pengendalian (controlling) adalah kegiatan mengendalikan semua
karyawan agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekeja sesuai
rencana.
5. Pengadaan
Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi, penempatan,
orientasi, dan induksi untuk mendapatakan karyawan yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
6. Pengembangan
Pengembangan (development) adalah proses peningkatan keterampilan
teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan
pelatihan.
7. Kompensasi
Kompensasi (compensation) adalah pemberian balas jasa langsung (direct)
dan tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada karyawan sebagai
imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.
8. Pengintegrasian
Pengintegrasian (integration) adalah kegiatan untuk mempersatukan
kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerjasama
yang serasi dan saling menguntungkan.
9. Pemeliharaan
Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara atau
meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan, agar mereka
tetap mau bekerja sama sampai pensiun.
10. Kedisiplinan
Kedisplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci
terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan
yang maksimal.
11. Pemberhentian
Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan kerja sesorang dari
suatu perusahaan.
Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mendorong dan membantu orang lain untuk
bekerja dengan antusias dalam mencapai tujuan. Hal ini tergantung pada faktor
manusia itu sendiri bagaimana dia mempertautkan kelompok dan memotivasinya
untuk mencapai tujuan tersebut. Drs. Malayu S.P. Hasibuan (2009:170),
menyatakan kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi
perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk
mencapai tujuan organisasi.
George R. Terry dalam Thoha (2010:05), merumuskan bahwa kepemimpinan
adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai
tujuan organisasi.
Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan pemimpin di dalam
mempengaruhi para pengikutnya. Menurut Thoha (2010:49), gaya kepemimpin
merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang
tersebut mencoba memengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Menurut
Thoha (2010:42) Teori Path-Goal, memasukkan empat tipe atau gaya utama
kepemimpinan yang dijelaskan sebagai berikut:Kepemimpinan direktif,
Kepemimpinan yang mendukung (Supportive leadership, Kepemimpinan
partisipatif, Kepemimpinan yang berorientasi pada prestasi.
Motivasi Kerja
Seorang manajer harus memiliki teknik-teknik untuk dapat memelihara
prestasi dan kepuasan kerja , antara lain dengan memberikan motivasi kepada
bawahan agar dapat melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Motivasi adalah proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap
seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang
diterapkan. Motivasi atau dorongan (driving force) dimaksudkan sebagai desakan
yang alami untuk memuaskan dan mempertahankan kehidupan. Kata motivasi
(motivation) kata dasarnya adalah motif (motive) yang berarti dorongan, sebab
atau alasan seseorang melakukan sesuatu. Dengan demikian motivasi merupakan
suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu
perbuatan atau kegiatan, yang berlangsung secara sadar (Nawawi, 2011:351).
Motivasi merupakan kekuatan atau motor pendorong kegiatan seseorang kearah
tujuan tertentu dan melibatkan segala kemampuan yang dimiliki untuk
mencapainya.
Jenis Jenis Motivasi
Terdapat beberapa jenis motivasi, yaitu:
1. Motivasi Positif (Insentif Positive)
Manajer memotivasi dengan memberikan hadiah kepada mereka yang
berprestasi baik.
2. Motivasi Negatif (Insentif Negative)
Manajer memotivasi bawahan dengan memberika hukuman mereka yang
pekerjaannya kurang baik (prestasi rendah).
Teori Teori Motivasi
Aspek yang sangat penting dalam kepemimpinan kerja ialah sejauhmana
seorang manajer mampu mempengaruhi motivasi kerja sumber daya manusianya
agar mereka mampu bekerja produktif dengan penuh tanggung jawab.
1. Teori Kebutuhan dari Maslow
Setiap manusia memliki kebutuhan dalam hidupnya yang terdiri dari ;
kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan
harga diri, dan kebutuhan mengaktualisasikan diri.
2. Teori Dua Faktor dari Herzberg
Teori ini mengemukakan bahwa ada dua faktor yang dapat memberikan
kepuasan dalam bekerja yaitu, Faktor sesuatu yang dapat memotivasi (motivator)
dan Kebutuhan Kesehatan Lingkungan Kerja (Hyginie Factors).
3. Teori Prestasi (Achivement Theory) dari Mc.Clelland
Teori ini mengemukakan motivasi berdasarkan akibat suatu kegiatan berupa
prsetasi yang dicapai, termasuk juga dalam bekerja.
4. Teori Harapan (Expectancy Theory)
Teori ini mengatakan bahwa seorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan
tingkat upaya yang tinggi bila ia meyakini upaya akan menghantar ke suatu
penilaian kinerja yang baik.
Kinerja
Kinerja merupakan seseorang yang melakukan pekerjaan dalam suatu
organisasi dalam pencapaian tujuan. Rue dan Byar (1981) dalam Ismail Nawawi
(2013:212) mengatakan bahwa “kinerja adalah sebagai tingkat pencapaian hasil”.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
1. Kemampuan, kepribadian dan minat kerja.
2. Kejelasan dan penerimaan atau kejelasan peran seseorang pekerja yang
merupakan taraf pengertian dan penerimaan seseorang atas tugas yang
diberikan kepadanya.
3. Tingkat motivasi pekerja yaitu daya energi yang mendorong,
mengarahkan, dan mempertahankan perilaku.
4. Kopetensi yaitu keterampilan yang dimiliki seorang pegawai.
5. Fasilitas kerja yaitu seperangkat alat pendukung kelancaran operasional
perusahaan.
6. Budaya kerja yaitu perilaku kerja pegawai yang kreatif dan inovatif.
7. Kepemimpinan yaitu perilaku pemimpin dalam mengarahkan pegawai
dalam bekerja.
8. Disiplin kerja yaitu aturan yang dibuat oleh perusahaan agar semua
pegawai ikut mematuhinya agar tujuan tercapai.
Manfaat Pengukuran Kinerja
Menurut Nawawi (2013:235) Dalam organisasi masalah pengukuran
kinerja merupakan hal yang penting dalam manajemen program secara
keseluruhan, karena kinerja yang dapat diukur akan mendorong pencapaian
kinerja tersebut. Pengukuran kinerja yang dilakukan secara berkelanjutan
memberikan umpan balik (Feedback), yang merupakan hal yang penting dalam
upaya perbaikan secara terus menerus dan mencapai keberhasilan di masa
mendatang.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Yaitu penelitian yang
berlandaskan pada filsafat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif untuk
mengetahui pentingnya motivasi sebagai peningkatan kinerja karyawan di PT.
PLN (Persero) Sumenep.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. PLN (Persero) Sumenep yang beralamat di JL.
Urip Sumoharjo, Pabian, Sumenep, Jawa Timur 69417.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang akan di gunakan peneliti dalam melakukan suatu penelitian ini
yaitu Data Subjek (self-report data) yang merupakan jenis data penelitian berupa
opini, sikap, pengalaman, atau karakteristik seseorang atau sekelompok orang
yang menjadi subjek penelitian (responden). Data Dokumenter (documentary
data) yang merupakan jenis data penelitian berupa arsip yang memuat apa dan
kapan suatu kejadian atau transaksi serta siapa yang terlibat dalam suatu kejadian.
Sumber Data yang digunakan peneliti yaitu Data Primer dan Data Sekunder
1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian
dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung
pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung
diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan oleh penulis maka digunakan metode
sebagai berikut:
a. Wawancara
Wawancara ini dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan
kepala bagian sumber daya manusia dengan tujuan untuk memperoleh informasi
yang dibutuhkan.
b. Dokumentasi
Dokumentasi berupa pengumpulan data, serta memahami dokumen-
dokumen yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.
E. Teknik Analisis Data
a. Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data digunakan untuk merangkum suatu data wawancara atau
dokumentasi dari yang komplek menjadi sederhana untuk penelitian yang
digunakan.
b. Data Display (Penyajian Data)
Penyajian data digunakan setelah reduksi data dilakukan dalam bentuk
tabel.
c. Verification (Penarikan kesimpulan)
Verifikasi merupakan pengecekan ulang setelah melakukan deduksi dan
penyajian suatu data yang kemudian disimpulkan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a. Pentingnya Motivasi
Motivasi sangat penting dilakukan oleh seorang pemimpin ke karyawannya
sebagai dorongan atau semangat kerja, karena bagi seorang karyawan jika
motivasi yang diberikan baik maka kinerja yang dihasilkan juga akan baik.
Sebaliknya jika motivasi yang diberikan sedikit atau kurang maka kinerjanya juga
akan berkurang. Pemimpin sangat berperan langsung terhadap pemberian
motivasi karena pemimpin merupakan panutan dalam bekerja dan pemimpin
bukan hanya sebagai seseorang yang mempunyai kedudukan tertinggi di sebuah
perusahaan melainkan juga sebagai motivator. Motivasi adalah dorongan dalam
diri seseorang untuk bekerja lebih baik lagi ataupun dorongan dari seorang
pemimpin ke karyawannya untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan
sehingga mencapai target yang diinginkan perusahaan. Dengan demikian motivasi
merupakan suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang
melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, yang berlangsung secara sadar.
b. Motivasi yang diterapkan
Motivasi yang diterapkan di PT. PLN (Persero) Sumenep yang berikan oleh
seorang pemimpin yang mempunyai kekuasaan atau tanggung jawab atas semua
kinerja karyawannya tidak hanya berupa pemberian motivasi dalam bentuk upah
tetapi juga dalam bentuk penghargaan kepada karyawannya. Motivasi yang
dilakukan di PT. PLN (Persero) Sumenep terdapat dua jenis yaitu motivasi positif
(Insentif positive) dan motivasi negatif (Insentif Negative). Adanya motivasi
tersebut dampaknya kepada karyawan dapat dilihat dengan kinerja yang
dihasilkan, kinerja yang dihasilkan dapat diukur dengan pencapaian kinerja.
Pengukuran kinerja yang dilakukan secara berkelanjutan memberikan umpan
balik, yang merupakan hal penting dalam upaya perbaikan secara terus menerus
dalam keberhasilan dimasa yang akan datang.
Motivasi positif ada dua yaitu yaitu dalam bentuk COC (Code Of Conduct).
COC merupakan pertemuan antara staff dengan pimpinan untuk membahas
permasalah yang terjadi untuk segera diselesaikan atau bentuk sharing dimana
karyawan bisa berbicara atau berpendapat langsung tentang bagaimana
pekerjaannya dan apabila ada kendala bisa diselesaikan secara bersama - sama.
COC yang ada di PT. PLN (Persero) Sumenep dilaksanakan setiap dua minggu
sekali yaitu hari senin dan kamis. Selain itu, motivasi yang diberikan pemimpin
kepada karyawan tidak hanya pada saat jam kerja tetapi juga diluar jam kerja atau
pada saat istirahat makan siang dan pertemuan santai pada malam hari. Dengan
demikian karyawan merasa bahwa pemimpin tidak hanya sebagai seorang
pemimpin yang memberikan arahan atas pekerjaan yang harus dilakukan tetapi
juga sebagai motivator untuk saling memberikan pendapat dan bertukar
pikiran.Bentuk motivasi lain yang dilakukan di PT. PLN (Persero) Sumenep yaitu
sistem poin tentang penilaian kinerja karyawan selama bekerja di perusahaan yang
langsung dinilai oleh manajer. Sistem poin disini merupakan bentuk penilaian
setiap 6 bulan sekali atas hasil kerjanya, semakin baik kinerja seorang karyawan
maka akan berdampak dengan poin yang didapat yang secara langsung
berpengaruh terhadap pemberian bonus. Setiap karyawan tidak akan mendapatkan
bonus atau imbalan yang sama karena laporan kerja yang dihasilkan juga tidak
akan sama. Oleh karena itu karyawan harus bekerja lebih baik lagi untuk
mendapatkan hasil kerja yang baik pula. Kinerja karyawan yang baik akan
berpengaruh langsung terhadap dirinya juga terhadap perusahaan. Manfaat
langsung yang didapat oleh karyawan selain mendapatkan bonus juga
mendapatkan pengakuan atas prestasi yang dihasilkan dalam bekerja, untuk
melakukan pekerjaan lebih baik lagi dari pada sebelumnya. Selain itu juga perlu
adanya promosi jabatan untuk mendorong semangat dalam bekerja karena adanya
jaminan promosi jabatan, karyawan merasa bahwa pekerjaan yang dilakukannya
merasa dihargai dan diakui kemapuan kerjanya. Promosi jabatan harus didasarkan
pada kinerja yang dihasilkan sebagai dasar bagi promosi jabatan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan,
maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi sangat
penting diberikan kepada karyawan di PT. PLN (Persero) Sumenep sebagai
dorongan atau semangat kerja karyawan, sebab semakin tinggi pekerjaan yang
diberikan kepada karyawan maka semakin banyak pula motivasi yang harus
diberikan oleh pemimpin, jika pekerjaan yang dihasilkan baik dan dapat
menunjang tercapainya tujuan dan sasaran yang ingin dicapai perusahaan.
Motivasi yang diberikan pada karyawan tidak hanya dalam bentuk bonus
berupa uang tetapi juga motivasi dalam bentuk penghargaan atas kinerja yang
dilakukan. Motivasi yang diterima oleh karyawan mempengaruhi kinerja yang
dihasilkan, kinerja karyawan mempengaruhi seberapa banyak karyawan
memberikan kontribusi kepada perusahaan dan diharapkan menghasilkan mutu
pekerjaan yang baik serta jumlah pekerjaan sesuai dengan standar.
2. Motivasi yang diterapkan di PT. PLN (Persero) Sumenep yaitu dalam bentuk
COC (Code Of Conduct) , dan sistem poin. COC merupakan pertemuan antara
staff dengan pimpinan untuk membahas permasalah yang terjadi untuk segera
diselesaikan. Bentuk motivasi lain yang dilakukan yaitu sistem poin yaitu
mengenai penilaian kinerja karyawan, semakin baik kinerja seorang karyawan
maka akan berdampak dengan poin yang didapat yang secara langsung
berpengaruh terhadap pemberian bonus.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi,Pandi.2018.Manajemen Sumber Daya Manusia;Teori,Konsep dan
Indikator.Yogyakarta:Zafana Publishing
Hasibuan, Malayu. 2019. Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: PT Bumi
Aksara
Kartono, Kartini. 2010. Pemimpin Dan Kepemimpinan.Jakarta.: PT. Rajagrafindo
Persada.
Nawawi U. Ismail. 2013 .Budaya Organisasi Kempemimpinan dan Kinerja
(Proses Terbentuk, Tumbuh Kembang, Dinamika, dan Kinerja
Organisasi)Jakarta:Prenadamedia Group.
Nawawi, Hadari. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang
Kompetitif. Yogyakarta :Gadjah Mada University Press.
Sugiyono, 2015.Metode Penelitian Manajemen.Bandung:Alfabeta