Pentingnya Kecerdasan Spasial Dalam Pembelajaran Geometri
description
Transcript of Pentingnya Kecerdasan Spasial Dalam Pembelajaran Geometri
-
5/26/2018 Pentingnya Kecerdasan Spasial Dalam Pembelajaran Geometri
1/10
Pentingnya Kecerdasan Spasial dalam Pembelajaran Geometri1
Oleh:
M. Rendik Widiyanto dan Badiatur Rofiah
(Jurusan Pendidikan Matematika IAIN Sunan Ampel Surabaya)
I. PENDAHULUAN
Kecerdasan adalah anugrah istimewa yang dimiliki oleh manusia. Makhluk lainmemiliki kecerdasan yang terbatas sedangkan manusia tidak. Dengan kecerdasan manusia
menjadi lebih mudah dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari khususnya yang terkait
dengan matematika.
Namun, selama ini ukuran kecerdasan selalu dilihat dari intelegensi (IQ). Kecerdasan
seseorang bisa dilihat dari hasil tes (nilai). Hal ini ditentang Hodward Gadner, ia menegaskan
bahwa skala kecerdasan yang selama ini dipakai ternyata memilki banyak keterbatasan
sehingga kurang dapat meramalkan kinerja sukses untuk masa depan seseorang, menurut
Hodward IQ saja tidak cukup.
Sehingga Hodward mengemukakan Intelegensi menjadi 8 jenis ( Multiple Intelegensi)
salah satunya adalah kecerdasan spasial. Konsep tentang berpikir spasial cukup menarik
untuk dibahas mengingat banyak penelitian sebelumya bahwa anak menemukan banyak
kesulitan untuk memahami objek atau gambar bagun geometri. Berpikir spasial merupakan
kumpulan dari ketrampilan
ketrampilan kognitif, yaitu terdiri dari gabungan tiga unsur yaitukonsep keruangan, alat repsentasi, dan proses penalaran (National Academy of Science,
2006).
Dipandang dari konteks matematika khususnya geometri ternyata kemampuan spasial sangat
penting untuk ditingkatkan, hal ini mengacu dari hasil penelitian berikut ini. National of
Scince (2006) mengemukakan bahwa setiap siswa harus berusaha mengembangkan
kemampuan dan penginderaan spasiailnya yang sangat berguna dalam memahami relasi dan
1 Artikel dibuat dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah Seminar Pendidikan Matematika dengan dosen
pengampu Prof. Dr. Kusaeri M.Pd di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 2012.
-
5/26/2018 Pentingnya Kecerdasan Spasial Dalam Pembelajaran Geometri
2/10
sifat-sifat dalam geometri untuk memecahkan masalah matematika dan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
Hal ini diperkuat dengan persepsi dari suatu objek atau gambar dapat dipengaruhi
secara ekstrim oleh orientasi objek tersebut. Sehingga dapat mengenali suatu objek/gambar
dengan tepat diperlukan kemampuan spasial (Giaquinto,2007). Berdasarkan pemaparan di
atas, dalam artikel ini akan dibahas mengenai pentingnya kecerdasan spasial atau Spatial
Intelegent dalam pembelajaran geometri.
II. PEMBAHASAN
Kecerdasan atau Intelegensi memiliki pengertian sangat luas. Dalam kamus besar
Bahasa Indonesia (1999), mengartikan kecerdasan sebagai perihal cerdas (sebagai kata
benda), atau kesempurnaan perkembangan akal budi (seperti kepandaian dan ketajaman
pikiran). Para ahli psikologi mengartikan kecerdasan sebagai keseluruhan kemampuan
individu untuk memperoleh pengetahuan, menguasainya dan mempraktekannya dalam
pemecahan suatu masalah.
Kecerdasan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk melihat suatu
masalah lalau menyelesaikannya atau membuat sesuatu yang dapat berguna bagi orang lain
(Hadi Susanto, 2005:2). Kecerdasan adalah kemampuan untuk menangkap situasi baru serta
kemampuan untuk belajar dari pengalaman masa lalu seseorang (Thomas Armstrong,
2001:9). Gadner seorang psikolog Amerika mengatakan bahwa kecerdasan adalah
kemampuan menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dan situasi
yang nyata (Paul Suparno, 2008 :17). Menurut Binet seorang psikolog Prancis, mengatakan
bahwa kecerdasan adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan
untuk mengadakan penyesuain dalam rangka mencapai tujuan untuk bersikap kritis terhadap
diri sendiri (Theresia, 2001:9).
C. P. Chaplin (1975) mengungkapakan kecerdasan itu sebagai kemampuan
menhhadapi dan meyesuaikan diri terhadap situasi baru secara tepat dan efektif. Anita E.
(1995) menurut teorinya ada 3 pengetian yaitu kemampuan untuk belajar, keseluruhan
pengetahuan untuk diperoleh, dan kemampuan untuk beradaptasi secara berhasil dengan
situasi baru atau lingkungan pada umumnya (Yusuf, 2005:106).
-
5/26/2018 Pentingnya Kecerdasan Spasial Dalam Pembelajaran Geometri
3/10
Dari Beberapa definisi diatas kami menyimpulakan bahwa kecerdasan merupakan
kesempurnaan akal budi seseorang yang diwujudkan dalam suatu kemampuan yang terdiri
dari beberapa komponen untuk memecahkan suatu persoalan atau masalah dalam kehidupan
nyata secara tepat.
Kecerdasan spasial adalah kecerdasan yang mencakup kemampuan berpikir dalam
gambar, serta kemampuan untuk menyerap, mengubah dan menciptakan kembali berbagai
macam aspek dunia visual-spasial. Kecerdasan visual-spasial berkaitan dengan kemampuan
menagkap warna , arah ,ruang secara akurat. Sebagaiamana dikemukakan Armstrong bahwa
Anak yang cerdas dalam visual spasial memiliki kepekaan terhadap warna, garis-garis,
bentuk-bentuk, ruang dan bangunan (Musfiroh, 2004: 67).
Sedangkan menurut Indra anak yang memiliki kemampuan spasial dapat mengenali
identitas objek ketika objek tersebut ada dari sudut pandang yang berbeda, dan mampu
memperkirakan jarak dan keberadaan dirinya dengan sebuah obyek (Musfiroh, 2004 : 67).
Kecerdasan visual spasial meliputi kemampuan-kemampuan untuk mempresentasikan dunia
melalui gambaran-gambaran mental dan ungkapan artistik (Shearer, 2004). Kecerdasan
spasial sebagai sekumpulan kemampuan-kemampuan yang berhubungan dengan pemilihan,
pemahaman dimana proyeksi visual , imajinasi mental pemahaman ruang, manipulasiimajinasi, serta pengandaan imajinasi nayat maupun imanjinasi dalam diri/abstrak (Agustin,
2006 : 35).
Menurut Howard Gadner menguraikan deskripsi tentang kecerdasan spasial adalah
kemampuan memahami, memproses, dan berpikir dalam bentuk visual. Anak dengan
kecakapan ini mampu menerjemahkan bentuk gambaran dalam pikirannya ke dalam bentuk
dua atau tiga dimensi (Agustin, 2006).
Menurut Abdurrahman (dalam Apriani, 2007:56 )ada lima jenis kemampuan visual
spasial yaitu :
1. Hubungan keruangan (spasial relation)
Menunjukan persepsi tentang posisi berbagai objek dalam ruang. Dimensi fungsi visual ini
mengimplikasikan persepsi tentang tempat suatu objek atau symbol (gmabar, huruf, dan
angka) hubungan ruangan yang menyatu dengan sekitarnya.
-
5/26/2018 Pentingnya Kecerdasan Spasial Dalam Pembelajaran Geometri
4/10
2. Diskriminasi visual (visual discrimination)
Menunjukan pada kemampuan membedakan suatu objek dari objek yang lain. Misalkan
membedakan antara gambar balok dan kubus.
3. Diskriminasi bentuk latar belakang (Figure-ground discrimination)
Menunjukan pada kemampuan membedakan suatu objek dari latar belakang yang
mengelilinginya. Anak memiliki kekurangan dalam bidang ini tidak dapat memusatkan
perhatian pada suatu objek karena sekeliling objek tresebut ikut mempengaruhi perhatiannya.
4. Visual Clouser
Menunjukan pada kemampuan mengingat dan mengidentifikasi suatu objek, meskipun objek
tersebut tidak diperhatikan secara keseluruhan.
5. Mengenal Objek (Object recognition)
Menujukan pada kemampuan mengenal sifat berbagai objek pada saat mereka memandang .
Pengenalan tersebut mencakup berbagai bentuk geometri, huruf, angka dsb.
Ciri khusus dari kecerdasan spasial adalah pemahaman tentang arah, serta berpikir dan
merencanakan sesuatu dalam tiga dimensi. Sedangkan ciri umum dari kecerdasan spasial
adalah:
1. Sangat senang bermain dengan bentuk dan ruang , seperti Puzzle dan balok
2. Tidak mengalami kesulitan membaca peta
3. Lebih tertarik pada gambar dari pada tulisan
4. Peka terhadap warna
5. Suka fotografi atau videografi
6. Mampu membayangkan sebuah benda dilihat dari berbagai sudut
-
5/26/2018 Pentingnya Kecerdasan Spasial Dalam Pembelajaran Geometri
5/10
7. Imajinatif (Suka membayangkan)
8. Pandai menggambar
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan visual spasial sangat
penting. Dimana kemampuan tersebut dapat membantu anak dalam proses belajar mengajar
serta mengenali lingkungan sekitarnya. Misalnya kemampuan hubungan keruangan yang
merupakan bagian sangat penting dalam belajar matematika khususnya geometri.
Geometri menempati posisi khusus dalam kurikulum matematika, karena banyaknya
konsep-konsep yang termuat di dalamnya. Dari sudut pandang psikologi, geometri
merupakan penyajian abstraksi dari pengalaman visual dan spasial, misalnya bidang, pola,
pengukuran dan pemetaan. Sedangkan dari sudut pandang matematik, geometri menyediakan
pendekatan-pendekatan untuk pemecahan masalah, misalnya gambar-gambar, diagram,
sistem koordinat, vektor, dan transformasi. Geometri juga merupakan lingkungan untuk
mempelajari struktur matematika (Burger & Shaughnessy, 1993:140). Geometri merupakan
salah satu cabang matematika. Dengan mempelajari geometri dapat menumbuhkan
kemampuan berfikir logis, mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan
pemberian alasan serta dapat mendukung banyak topik lain dalam matematika (Kennedy,
1994: 385).
Usiskin (1987:26-27) mengemukakan bahwa geometri adalah (1) cabang matematika
yang mempelajari pola-pola visual, (2) cabang matematika yang menghubungkan matematika
dengan dunia fisik atau dunia nyata, (3) suatu cara penyajian fenomena yang tidak tampak
atau tidak bersifat fisik, dan (4) suatu contoh sistem matematika. Tujuan pembelajaran
geometri adalah agar siswa memperoleh rasa percaya diri mengenai kemampuan
matematikanya, menjadi pemecah masalah yang baik, dapat berkomunikasi secara
matematik, dan dapat bernalar secara matematik (Bobango, 1992:148). Sedangkan Budiarto
(2000:439) menyatakan bahwa tujuan pembelajaran geometri adalah untuk mengembangkan
kemampuan berpikir logis, mengembangkan intuisi keruangan, menanamkan pengetahuan
untuk menunjang materi yang lain, dan dapat membaca serta menginterpretasikan argumen-
argumen matematik.
Van de Walle (1994:35) mengungkap lima alasan mengapa geometri sangat penting
untuk dipelajari. Pertama, geometri membantu manusia memiliki apresiasi yang utuh tentang
-
5/26/2018 Pentingnya Kecerdasan Spasial Dalam Pembelajaran Geometri
6/10
dunianya, geometri dapat dijumpai dalam sistem tata surya, formasi geologi, kristal,
tumbuhan dan tanaman, binatang sampai pada karya seni arsitektur dan hasil kerja mesin.
Kedua, eksplorasi geometrik dapat membantu mengembangkan keterampilan pemecahan
masalah. Ketiga, geometri memainkan peranan utama dalam bidang matematika lainnya.
Keempat, geometri digunakan oleh banyak orang dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Kelima, geometri penuh dengan tantangan dan menarik.
Tiga alasan mengapa geometri perlu diajarkan, menurut Usiskin (dalam Kahfi,
1999:8). Pertama, geometri merupakan satu-satunya ilmu yang dapat mengaitkan matematika
dengan bentuk fisik dunia nyata. Kedua, geometri satu-satunya yang mengaitkan ide-ide dari
bidang matematika yang lain untuk digambar. Ketiga, geometri dapat memberikan contoh
yang tidak tunggal tentang sistem matematika.
Pada dasarnya geometri mempunyai peluang yang lebih besar untuk dipahami siswa
dibandingkan dengan cabang matematika yang lain. Hal ini karena ide-ide geometri sudah
dikenal oleh siswa sejak sebelum mereka masuk sekolah, misalnya garis, bidang dan ruang.
Meskipun geometri diajarkan, namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa materi
geometri kurang dikuasai oleh sebagian besar siswa. Masih banyak siswa yang mengalami
kesulitan dalam belajar geometri. Pada kenyataannya, bukti-bukti di lapangan menunjukkanbahwa hasil belajar geometri masih rendah (Purnomo, 1999:6) dan perlu ditingkatkan
(Bobango, 1993:147). Bahkan, diantara berbagai cabang matematika, geometri menempati
posisi yang paling memprihatinkan (Sudarman, 2000:3).
Selain itu, prestasi semua siswa dalam masalah yang berkaitan dengan geometri dan
pengukuran masih rendah (Bobango, 1993:147). Selanjutnya, Hoffer menyatakan bahwa
siswa-siswa di Amerika dan Uni Soviet sama-sama mengalami kesulitan dalam belajar
geometri (Kho, 1996:4).
Kesulitan siswa dalam memahami konsep-konsep geometri terutama pada konsep
bangun ruang (Purnomo, 1999:5). Kenyataan dilapangan menunjukan bahwa materi geometri
kurang dikuasai oleh sebagian besar siswa. (Herawati, 1994:110) melaporkan hasil
penelitiannya, bahwa masih banyak siswa sekolah dasar yang belum memahami konsep-
konsep dasar geometri datar. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila ada siswa yang
menyatakan bahwa sisi kubus pada gambar yang dilihatnya berbentuk jajar genjang ataubelah ketupat.
-
5/26/2018 Pentingnya Kecerdasan Spasial Dalam Pembelajaran Geometri
7/10
Madja (1992:3) menyatakan bahwa siswa SMU masih mengalami kesulitan dalam
melihat gambar bangun ruang. Fakta berikutnya adalah hasil penelitian Ryu, Yeong, dan
Song (2007) yang menemukan dalam penelitiannya, dari 7 siswa berbakat matematika yang
ditelitinya, 5 diantaranya mengalami kesulitan membayangkan obyek 3 dimensi dalam ruang
yang digambarkan pada bidang datar. Kesalahan-kesalahan siswa yang ditemukannya antara
lain adalah ketergantungan siswa pada fakta visual.
Sedangkan di perguruan tinggi, berdasarkan pengalaman, pengamatan dan penelitian
ditemukan bahwa kemampuan mahasiswa dalam melihat ruang dimensi tiga masih rendah
(Madja, 1992:6). Bahkan dari berbagai penelitian, masih ditemukan mahasiswa yang
menganggap gambar bangun ruang sebagai bangun datar, mahasiswa masih sulit menentukan
garis bersilangan dengan berpotongan, dan belum mampu menggunakan perolehan geometri
SMU untuk menyelesaikan permasalahan geometri ruang (Budiarto, 2000:440).
Purnomo (1999) menyatakan bahwa penguasaan konsep geometri di sekolah menengah akan
membuat lebih mudah bagi siswa untuk mengikuti pelajaran di sekolah tingkat tinggi.
Hershkowitz (1989) menyatakan bahwa visualisasi adalah sebuah alat yang diperlukan dalam
pembentukan konsep geometri.
Kecerdasan visual-spasial bisa mempengaruhi proses belajar anak di sekolah. Anakdengan kecerdasan ini mampu menerjemahkan bentuk gambaran dalam pikirannya ke dalam
bentuk dua atau tiga dimensi. Studi dari Guay & McDaniel (1977) dan Bishop (1980)
menemukan bahwa kecerdasan visual-spasial mempunyai hubungan positif dengan
matematika pada anak usia sekolah. Studi dari Shermann (1980) juga menemukan bahwa
matematika dan berpikir spasial mempunyai korelasi yang positif pada anak usia sekolah,
baik pada kecerdasan visual-spasial taraf rendah maupun taraf tinggi.
Dalam kecerdasan spasial diperlukan adanya pemahaman kiri-kanan, pemahaman
perspektif, bentuk-bentuk geometris, menghubungkan konsep spasial dengan
angka,kemampuan dalam mentransformasi mental dari bayangan visual. Faktor-faktor
tersebut juga diperlukan dalam belajar matematika. Peranan kecerdasan spasial terhadap
matematika disokong beberapa studi validitas. Hills (dalam Mc Gee, 1979) meneliti
hubungan antara berbagai tes kecerdasan visual-spasial yang melibatkan visualisasi dan
orientasi dari Guiford dan Zimmerman dengan nilai matematika ditemukan ada korelasi yang
tinggi antara kecerdasan visual-spasial dengan nilai matematika, bila dibandingkan dengan
tes verbal dan penalaran.
-
5/26/2018 Pentingnya Kecerdasan Spasial Dalam Pembelajaran Geometri
8/10
Demikian pula studi yang dilakukan oleh Bishop (1980), Benbow dan Mc Guinness
(dalam Geary, 1996) menemukan adanya hubungan antara pemecahan masalah matematika
dengan kemampuan visuo spasial. Dalam mempelajari peran kecerdasan spasial terhadap
prestasi belajar matematika, Smith (1980) menyimpulkan bahwa antara kecerdasan spasial
dengan konsep matematika taraf tinggi terdapat hubungan yang positif, tetapi kurang
mempunyai hubungan dengan perolehan konsep-konsep matematika taraf rendah seperti
hitungan. Penggunaan contoh spasial seperti membuat bagan, dapat membantu anak
menguasai konsep matematika.
Dipandang dari konteks matematika khususnya geometri ternyata kemampuan spasial
sangat penting untuk ditingkatkan, hal ini mengacu dari hasil penelitian berikut ini. National
Academy of Science (2006) mengemukakan bahwa setiap siswa harus berusaha
mengembangkan kemampuan dan penginderaan spasialnya yang sangat berguna dalam
memahami relasi dan sifat-sifat dalam geometri untuk memecahkan masalah matematika dan
masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Giaquinto (2007), persepsi dari suatu objek atau gambar dapat dipengaruhi secara
ekstrim oleh orientasi objek tersebut. Untuk dapat mengenali suatu objek/gambar dengan
tepat diperlukan kemampuan spasial. Hannafin, Truxaw, Jennifer, dan Yingjie (2008), dalampenelitiannya menemukan bahwa siswa dengan kemampuan spasial yang tinggi secara
signifikan lebih mampu dalam matematikanya. Penelitian lainnya telah menunjukkan bahwa
kemampuan kognitif seperti kemampuan spasial diprediksi berhasil dalam lingkungan belajar
tertentu, khususnya dalam geometri. Kemampuan spasial yang baik akan menjadikan siswa
mampu mendeteksi hubungan dan perubahan bentuk bangun geometri.
Dalam konteks kurikulum, NCTM (2000) telah menentukan 5 standar isi dalam
standar matematika, yaitu bilangan dan operasinya, pemecahan masalah, geometri,
pengukuran, dan peluang dan analisis data. Dalam geometri terdapat unsur penggunaan
visualisasi, penalaran spasial dan pemodelan. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan
spasial merupakan tuntutan kurikulum yang harus diakomodasi dalam pembelajaran di kelas.
Dalam kurikulum nasional di Indonesia, dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi
siswa/mahasiswa dituntut untuk dapat menguasai materi geometri bidang dan geometri ruang
yang notabene juga membutuhkan kemampuan spasial.
III. Kesimpulan
-
5/26/2018 Pentingnya Kecerdasan Spasial Dalam Pembelajaran Geometri
9/10
Para guru semestinya dapat menterjemahkan bahwa kemampuan ini sangat
dibutuhkan siswa dan perlu diajarkan secara sungguh-sungguh ketika mengajar geometri.
Kenyataan menunjukkan bahwa kemampuan spasial ini kurang mendapat perhatian sungguh-
sungguh oleh kebanyakan guru. Ketika mengajar geometri khususnya tentang bangun datar
dan bangun ruang. Demikian pentingnya kemampuan spasial ini sehingga kita semua
terutama para guru dituntut untuk memberikan perhatian yang lebih dari cukup agar
kemampuan spasial diajarkan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan amanat kurikulum.
REFERENSI
Burger, W.F. & Shaughnessy, J.M.. 1986. Characterizing the van Hiele Levels of
Development in Geometry. Journal for Research in Mathematics Education. 17(I):31-48
Bobango, J.C.. 1993. Geometry for All Student: Phase-Based Instruction. Dalam Cuevas
(Eds). Reaching All Students With Mathematics. Virginia: The National Council of Teachers
of Mathematics,Inc.
Budiarto, M.T.. 2000. Pembelajaran Geometri dan Berpikir Geometri. Dalam prosiding
Seminar Nasional Matematika Peran Matematika Memasuki Milenium III. Jurusan
Matematika FMIPA ITS Surabaya. Surabaya, 2 Nopember.
Kho, R.. 1996. Tahap Berpikir dalam Belajar Geometri Siswa-siswa Kelas II SMP Negeri I
Abepura di Jayapura Berpandu pada Model van Hiele.Tesis tidak diterbitkan. Malang: PPS
IKIP Malang.
Purnomo, A.. 1999. Penguasaan Konsep Geometri dalam Hubungannya dengan Teori
Perkembangan Berpikir van Hiele pada Siswa Kelas II SLTP Negeri 6 Kodya Malang. Tesis
tidak diterbitkan. Malang: PPS IKIP Malang.
Van de Walle, John A. 1994.Elementary School Mathematics. New York: Longman.
Clements, D.H. & Battista, M.T. (1992), Geometry and spatial reasoning. In D. A. Grouws
(Ed.) Handbook of research on mathematics teaching and learning. NY: Macmillan.
Kennedy, L.M. Tipps Steve. (1994). Guiding Childrens Learning of Mathematics.:
Wadswarsh Publishing Company.
-
5/26/2018 Pentingnya Kecerdasan Spasial Dalam Pembelajaran Geometri
10/10
Herawati, Susi. (1994). Penelusuran Kemampuan Siswa Sekolah Dasar Dalam Memahami
Bangun-Bangun Geometri. Studi Kasus di Kelas V SD no. 4 Purus Selatan. Tesis Tidak
Diterbitkan. Malang Program Pasca Sarjana IKIP Malang.
The Relation between Math Achievement and Spatial Abilities among Elementary School
Children. Journal of Research in Mathematics Education, 7, (pp. 211-215)
Hardy, Malcolm dan Heyes, Steve. 1988. The van Hiele model of Geometric Thinking Among
Adolescents. Journal of Research in Mathematics Education Monograph 3.
Geary, D.C. 1996. Mathematics, Spatial Visualization, and Related Factors: Changesin Girl
and Boys grade8-11. Journal of Educational Psychology, 72, (pp. 476-482)
Smith, P.K. 1980. Spatial Ability. London: University of London Press.Tambunan, S.M.
2006.