Pentingnya Kecerdasan Spasial Dalam Pembelajaran Geometri

download Pentingnya Kecerdasan Spasial Dalam Pembelajaran Geometri

of 10

description

Pentingnya Kecerdasan Spasial dalam Pembelajaran Geometri

Transcript of Pentingnya Kecerdasan Spasial Dalam Pembelajaran Geometri

  • 5/26/2018 Pentingnya Kecerdasan Spasial Dalam Pembelajaran Geometri

    1/10

    Pentingnya Kecerdasan Spasial dalam Pembelajaran Geometri1

    Oleh:

    M. Rendik Widiyanto dan Badiatur Rofiah

    (Jurusan Pendidikan Matematika IAIN Sunan Ampel Surabaya)

    I. PENDAHULUAN

    Kecerdasan adalah anugrah istimewa yang dimiliki oleh manusia. Makhluk lainmemiliki kecerdasan yang terbatas sedangkan manusia tidak. Dengan kecerdasan manusia

    menjadi lebih mudah dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari khususnya yang terkait

    dengan matematika.

    Namun, selama ini ukuran kecerdasan selalu dilihat dari intelegensi (IQ). Kecerdasan

    seseorang bisa dilihat dari hasil tes (nilai). Hal ini ditentang Hodward Gadner, ia menegaskan

    bahwa skala kecerdasan yang selama ini dipakai ternyata memilki banyak keterbatasan

    sehingga kurang dapat meramalkan kinerja sukses untuk masa depan seseorang, menurut

    Hodward IQ saja tidak cukup.

    Sehingga Hodward mengemukakan Intelegensi menjadi 8 jenis ( Multiple Intelegensi)

    salah satunya adalah kecerdasan spasial. Konsep tentang berpikir spasial cukup menarik

    untuk dibahas mengingat banyak penelitian sebelumya bahwa anak menemukan banyak

    kesulitan untuk memahami objek atau gambar bagun geometri. Berpikir spasial merupakan

    kumpulan dari ketrampilan

    ketrampilan kognitif, yaitu terdiri dari gabungan tiga unsur yaitukonsep keruangan, alat repsentasi, dan proses penalaran (National Academy of Science,

    2006).

    Dipandang dari konteks matematika khususnya geometri ternyata kemampuan spasial sangat

    penting untuk ditingkatkan, hal ini mengacu dari hasil penelitian berikut ini. National of

    Scince (2006) mengemukakan bahwa setiap siswa harus berusaha mengembangkan

    kemampuan dan penginderaan spasiailnya yang sangat berguna dalam memahami relasi dan

    1 Artikel dibuat dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah Seminar Pendidikan Matematika dengan dosen

    pengampu Prof. Dr. Kusaeri M.Pd di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 2012.

  • 5/26/2018 Pentingnya Kecerdasan Spasial Dalam Pembelajaran Geometri

    2/10

    sifat-sifat dalam geometri untuk memecahkan masalah matematika dan masalah dalam

    kehidupan sehari-hari.

    Hal ini diperkuat dengan persepsi dari suatu objek atau gambar dapat dipengaruhi

    secara ekstrim oleh orientasi objek tersebut. Sehingga dapat mengenali suatu objek/gambar

    dengan tepat diperlukan kemampuan spasial (Giaquinto,2007). Berdasarkan pemaparan di

    atas, dalam artikel ini akan dibahas mengenai pentingnya kecerdasan spasial atau Spatial

    Intelegent dalam pembelajaran geometri.

    II. PEMBAHASAN

    Kecerdasan atau Intelegensi memiliki pengertian sangat luas. Dalam kamus besar

    Bahasa Indonesia (1999), mengartikan kecerdasan sebagai perihal cerdas (sebagai kata

    benda), atau kesempurnaan perkembangan akal budi (seperti kepandaian dan ketajaman

    pikiran). Para ahli psikologi mengartikan kecerdasan sebagai keseluruhan kemampuan

    individu untuk memperoleh pengetahuan, menguasainya dan mempraktekannya dalam

    pemecahan suatu masalah.

    Kecerdasan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk melihat suatu

    masalah lalau menyelesaikannya atau membuat sesuatu yang dapat berguna bagi orang lain

    (Hadi Susanto, 2005:2). Kecerdasan adalah kemampuan untuk menangkap situasi baru serta

    kemampuan untuk belajar dari pengalaman masa lalu seseorang (Thomas Armstrong,

    2001:9). Gadner seorang psikolog Amerika mengatakan bahwa kecerdasan adalah

    kemampuan menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dan situasi

    yang nyata (Paul Suparno, 2008 :17). Menurut Binet seorang psikolog Prancis, mengatakan

    bahwa kecerdasan adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan

    untuk mengadakan penyesuain dalam rangka mencapai tujuan untuk bersikap kritis terhadap

    diri sendiri (Theresia, 2001:9).

    C. P. Chaplin (1975) mengungkapakan kecerdasan itu sebagai kemampuan

    menhhadapi dan meyesuaikan diri terhadap situasi baru secara tepat dan efektif. Anita E.

    (1995) menurut teorinya ada 3 pengetian yaitu kemampuan untuk belajar, keseluruhan

    pengetahuan untuk diperoleh, dan kemampuan untuk beradaptasi secara berhasil dengan

    situasi baru atau lingkungan pada umumnya (Yusuf, 2005:106).

  • 5/26/2018 Pentingnya Kecerdasan Spasial Dalam Pembelajaran Geometri

    3/10

    Dari Beberapa definisi diatas kami menyimpulakan bahwa kecerdasan merupakan

    kesempurnaan akal budi seseorang yang diwujudkan dalam suatu kemampuan yang terdiri

    dari beberapa komponen untuk memecahkan suatu persoalan atau masalah dalam kehidupan

    nyata secara tepat.

    Kecerdasan spasial adalah kecerdasan yang mencakup kemampuan berpikir dalam

    gambar, serta kemampuan untuk menyerap, mengubah dan menciptakan kembali berbagai

    macam aspek dunia visual-spasial. Kecerdasan visual-spasial berkaitan dengan kemampuan

    menagkap warna , arah ,ruang secara akurat. Sebagaiamana dikemukakan Armstrong bahwa

    Anak yang cerdas dalam visual spasial memiliki kepekaan terhadap warna, garis-garis,

    bentuk-bentuk, ruang dan bangunan (Musfiroh, 2004: 67).

    Sedangkan menurut Indra anak yang memiliki kemampuan spasial dapat mengenali

    identitas objek ketika objek tersebut ada dari sudut pandang yang berbeda, dan mampu

    memperkirakan jarak dan keberadaan dirinya dengan sebuah obyek (Musfiroh, 2004 : 67).

    Kecerdasan visual spasial meliputi kemampuan-kemampuan untuk mempresentasikan dunia

    melalui gambaran-gambaran mental dan ungkapan artistik (Shearer, 2004). Kecerdasan

    spasial sebagai sekumpulan kemampuan-kemampuan yang berhubungan dengan pemilihan,

    pemahaman dimana proyeksi visual , imajinasi mental pemahaman ruang, manipulasiimajinasi, serta pengandaan imajinasi nayat maupun imanjinasi dalam diri/abstrak (Agustin,

    2006 : 35).

    Menurut Howard Gadner menguraikan deskripsi tentang kecerdasan spasial adalah

    kemampuan memahami, memproses, dan berpikir dalam bentuk visual. Anak dengan

    kecakapan ini mampu menerjemahkan bentuk gambaran dalam pikirannya ke dalam bentuk

    dua atau tiga dimensi (Agustin, 2006).

    Menurut Abdurrahman (dalam Apriani, 2007:56 )ada lima jenis kemampuan visual

    spasial yaitu :

    1. Hubungan keruangan (spasial relation)

    Menunjukan persepsi tentang posisi berbagai objek dalam ruang. Dimensi fungsi visual ini

    mengimplikasikan persepsi tentang tempat suatu objek atau symbol (gmabar, huruf, dan

    angka) hubungan ruangan yang menyatu dengan sekitarnya.

  • 5/26/2018 Pentingnya Kecerdasan Spasial Dalam Pembelajaran Geometri

    4/10

    2. Diskriminasi visual (visual discrimination)

    Menunjukan pada kemampuan membedakan suatu objek dari objek yang lain. Misalkan

    membedakan antara gambar balok dan kubus.

    3. Diskriminasi bentuk latar belakang (Figure-ground discrimination)

    Menunjukan pada kemampuan membedakan suatu objek dari latar belakang yang

    mengelilinginya. Anak memiliki kekurangan dalam bidang ini tidak dapat memusatkan

    perhatian pada suatu objek karena sekeliling objek tresebut ikut mempengaruhi perhatiannya.

    4. Visual Clouser

    Menunjukan pada kemampuan mengingat dan mengidentifikasi suatu objek, meskipun objek

    tersebut tidak diperhatikan secara keseluruhan.

    5. Mengenal Objek (Object recognition)

    Menujukan pada kemampuan mengenal sifat berbagai objek pada saat mereka memandang .

    Pengenalan tersebut mencakup berbagai bentuk geometri, huruf, angka dsb.

    Ciri khusus dari kecerdasan spasial adalah pemahaman tentang arah, serta berpikir dan

    merencanakan sesuatu dalam tiga dimensi. Sedangkan ciri umum dari kecerdasan spasial

    adalah:

    1. Sangat senang bermain dengan bentuk dan ruang , seperti Puzzle dan balok

    2. Tidak mengalami kesulitan membaca peta

    3. Lebih tertarik pada gambar dari pada tulisan

    4. Peka terhadap warna

    5. Suka fotografi atau videografi

    6. Mampu membayangkan sebuah benda dilihat dari berbagai sudut

  • 5/26/2018 Pentingnya Kecerdasan Spasial Dalam Pembelajaran Geometri

    5/10

    7. Imajinatif (Suka membayangkan)

    8. Pandai menggambar

    Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan visual spasial sangat

    penting. Dimana kemampuan tersebut dapat membantu anak dalam proses belajar mengajar

    serta mengenali lingkungan sekitarnya. Misalnya kemampuan hubungan keruangan yang

    merupakan bagian sangat penting dalam belajar matematika khususnya geometri.

    Geometri menempati posisi khusus dalam kurikulum matematika, karena banyaknya

    konsep-konsep yang termuat di dalamnya. Dari sudut pandang psikologi, geometri

    merupakan penyajian abstraksi dari pengalaman visual dan spasial, misalnya bidang, pola,

    pengukuran dan pemetaan. Sedangkan dari sudut pandang matematik, geometri menyediakan

    pendekatan-pendekatan untuk pemecahan masalah, misalnya gambar-gambar, diagram,

    sistem koordinat, vektor, dan transformasi. Geometri juga merupakan lingkungan untuk

    mempelajari struktur matematika (Burger & Shaughnessy, 1993:140). Geometri merupakan

    salah satu cabang matematika. Dengan mempelajari geometri dapat menumbuhkan

    kemampuan berfikir logis, mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan

    pemberian alasan serta dapat mendukung banyak topik lain dalam matematika (Kennedy,

    1994: 385).

    Usiskin (1987:26-27) mengemukakan bahwa geometri adalah (1) cabang matematika

    yang mempelajari pola-pola visual, (2) cabang matematika yang menghubungkan matematika

    dengan dunia fisik atau dunia nyata, (3) suatu cara penyajian fenomena yang tidak tampak

    atau tidak bersifat fisik, dan (4) suatu contoh sistem matematika. Tujuan pembelajaran

    geometri adalah agar siswa memperoleh rasa percaya diri mengenai kemampuan

    matematikanya, menjadi pemecah masalah yang baik, dapat berkomunikasi secara

    matematik, dan dapat bernalar secara matematik (Bobango, 1992:148). Sedangkan Budiarto

    (2000:439) menyatakan bahwa tujuan pembelajaran geometri adalah untuk mengembangkan

    kemampuan berpikir logis, mengembangkan intuisi keruangan, menanamkan pengetahuan

    untuk menunjang materi yang lain, dan dapat membaca serta menginterpretasikan argumen-

    argumen matematik.

    Van de Walle (1994:35) mengungkap lima alasan mengapa geometri sangat penting

    untuk dipelajari. Pertama, geometri membantu manusia memiliki apresiasi yang utuh tentang

  • 5/26/2018 Pentingnya Kecerdasan Spasial Dalam Pembelajaran Geometri

    6/10

    dunianya, geometri dapat dijumpai dalam sistem tata surya, formasi geologi, kristal,

    tumbuhan dan tanaman, binatang sampai pada karya seni arsitektur dan hasil kerja mesin.

    Kedua, eksplorasi geometrik dapat membantu mengembangkan keterampilan pemecahan

    masalah. Ketiga, geometri memainkan peranan utama dalam bidang matematika lainnya.

    Keempat, geometri digunakan oleh banyak orang dalam kehidupan mereka sehari-hari.

    Kelima, geometri penuh dengan tantangan dan menarik.

    Tiga alasan mengapa geometri perlu diajarkan, menurut Usiskin (dalam Kahfi,

    1999:8). Pertama, geometri merupakan satu-satunya ilmu yang dapat mengaitkan matematika

    dengan bentuk fisik dunia nyata. Kedua, geometri satu-satunya yang mengaitkan ide-ide dari

    bidang matematika yang lain untuk digambar. Ketiga, geometri dapat memberikan contoh

    yang tidak tunggal tentang sistem matematika.

    Pada dasarnya geometri mempunyai peluang yang lebih besar untuk dipahami siswa

    dibandingkan dengan cabang matematika yang lain. Hal ini karena ide-ide geometri sudah

    dikenal oleh siswa sejak sebelum mereka masuk sekolah, misalnya garis, bidang dan ruang.

    Meskipun geometri diajarkan, namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa materi

    geometri kurang dikuasai oleh sebagian besar siswa. Masih banyak siswa yang mengalami

    kesulitan dalam belajar geometri. Pada kenyataannya, bukti-bukti di lapangan menunjukkanbahwa hasil belajar geometri masih rendah (Purnomo, 1999:6) dan perlu ditingkatkan

    (Bobango, 1993:147). Bahkan, diantara berbagai cabang matematika, geometri menempati

    posisi yang paling memprihatinkan (Sudarman, 2000:3).

    Selain itu, prestasi semua siswa dalam masalah yang berkaitan dengan geometri dan

    pengukuran masih rendah (Bobango, 1993:147). Selanjutnya, Hoffer menyatakan bahwa

    siswa-siswa di Amerika dan Uni Soviet sama-sama mengalami kesulitan dalam belajar

    geometri (Kho, 1996:4).

    Kesulitan siswa dalam memahami konsep-konsep geometri terutama pada konsep

    bangun ruang (Purnomo, 1999:5). Kenyataan dilapangan menunjukan bahwa materi geometri

    kurang dikuasai oleh sebagian besar siswa. (Herawati, 1994:110) melaporkan hasil

    penelitiannya, bahwa masih banyak siswa sekolah dasar yang belum memahami konsep-

    konsep dasar geometri datar. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila ada siswa yang

    menyatakan bahwa sisi kubus pada gambar yang dilihatnya berbentuk jajar genjang ataubelah ketupat.

  • 5/26/2018 Pentingnya Kecerdasan Spasial Dalam Pembelajaran Geometri

    7/10

    Madja (1992:3) menyatakan bahwa siswa SMU masih mengalami kesulitan dalam

    melihat gambar bangun ruang. Fakta berikutnya adalah hasil penelitian Ryu, Yeong, dan

    Song (2007) yang menemukan dalam penelitiannya, dari 7 siswa berbakat matematika yang

    ditelitinya, 5 diantaranya mengalami kesulitan membayangkan obyek 3 dimensi dalam ruang

    yang digambarkan pada bidang datar. Kesalahan-kesalahan siswa yang ditemukannya antara

    lain adalah ketergantungan siswa pada fakta visual.

    Sedangkan di perguruan tinggi, berdasarkan pengalaman, pengamatan dan penelitian

    ditemukan bahwa kemampuan mahasiswa dalam melihat ruang dimensi tiga masih rendah

    (Madja, 1992:6). Bahkan dari berbagai penelitian, masih ditemukan mahasiswa yang

    menganggap gambar bangun ruang sebagai bangun datar, mahasiswa masih sulit menentukan

    garis bersilangan dengan berpotongan, dan belum mampu menggunakan perolehan geometri

    SMU untuk menyelesaikan permasalahan geometri ruang (Budiarto, 2000:440).

    Purnomo (1999) menyatakan bahwa penguasaan konsep geometri di sekolah menengah akan

    membuat lebih mudah bagi siswa untuk mengikuti pelajaran di sekolah tingkat tinggi.

    Hershkowitz (1989) menyatakan bahwa visualisasi adalah sebuah alat yang diperlukan dalam

    pembentukan konsep geometri.

    Kecerdasan visual-spasial bisa mempengaruhi proses belajar anak di sekolah. Anakdengan kecerdasan ini mampu menerjemahkan bentuk gambaran dalam pikirannya ke dalam

    bentuk dua atau tiga dimensi. Studi dari Guay & McDaniel (1977) dan Bishop (1980)

    menemukan bahwa kecerdasan visual-spasial mempunyai hubungan positif dengan

    matematika pada anak usia sekolah. Studi dari Shermann (1980) juga menemukan bahwa

    matematika dan berpikir spasial mempunyai korelasi yang positif pada anak usia sekolah,

    baik pada kecerdasan visual-spasial taraf rendah maupun taraf tinggi.

    Dalam kecerdasan spasial diperlukan adanya pemahaman kiri-kanan, pemahaman

    perspektif, bentuk-bentuk geometris, menghubungkan konsep spasial dengan

    angka,kemampuan dalam mentransformasi mental dari bayangan visual. Faktor-faktor

    tersebut juga diperlukan dalam belajar matematika. Peranan kecerdasan spasial terhadap

    matematika disokong beberapa studi validitas. Hills (dalam Mc Gee, 1979) meneliti

    hubungan antara berbagai tes kecerdasan visual-spasial yang melibatkan visualisasi dan

    orientasi dari Guiford dan Zimmerman dengan nilai matematika ditemukan ada korelasi yang

    tinggi antara kecerdasan visual-spasial dengan nilai matematika, bila dibandingkan dengan

    tes verbal dan penalaran.

  • 5/26/2018 Pentingnya Kecerdasan Spasial Dalam Pembelajaran Geometri

    8/10

    Demikian pula studi yang dilakukan oleh Bishop (1980), Benbow dan Mc Guinness

    (dalam Geary, 1996) menemukan adanya hubungan antara pemecahan masalah matematika

    dengan kemampuan visuo spasial. Dalam mempelajari peran kecerdasan spasial terhadap

    prestasi belajar matematika, Smith (1980) menyimpulkan bahwa antara kecerdasan spasial

    dengan konsep matematika taraf tinggi terdapat hubungan yang positif, tetapi kurang

    mempunyai hubungan dengan perolehan konsep-konsep matematika taraf rendah seperti

    hitungan. Penggunaan contoh spasial seperti membuat bagan, dapat membantu anak

    menguasai konsep matematika.

    Dipandang dari konteks matematika khususnya geometri ternyata kemampuan spasial

    sangat penting untuk ditingkatkan, hal ini mengacu dari hasil penelitian berikut ini. National

    Academy of Science (2006) mengemukakan bahwa setiap siswa harus berusaha

    mengembangkan kemampuan dan penginderaan spasialnya yang sangat berguna dalam

    memahami relasi dan sifat-sifat dalam geometri untuk memecahkan masalah matematika dan

    masalah dalam kehidupan sehari-hari.

    Giaquinto (2007), persepsi dari suatu objek atau gambar dapat dipengaruhi secara

    ekstrim oleh orientasi objek tersebut. Untuk dapat mengenali suatu objek/gambar dengan

    tepat diperlukan kemampuan spasial. Hannafin, Truxaw, Jennifer, dan Yingjie (2008), dalampenelitiannya menemukan bahwa siswa dengan kemampuan spasial yang tinggi secara

    signifikan lebih mampu dalam matematikanya. Penelitian lainnya telah menunjukkan bahwa

    kemampuan kognitif seperti kemampuan spasial diprediksi berhasil dalam lingkungan belajar

    tertentu, khususnya dalam geometri. Kemampuan spasial yang baik akan menjadikan siswa

    mampu mendeteksi hubungan dan perubahan bentuk bangun geometri.

    Dalam konteks kurikulum, NCTM (2000) telah menentukan 5 standar isi dalam

    standar matematika, yaitu bilangan dan operasinya, pemecahan masalah, geometri,

    pengukuran, dan peluang dan analisis data. Dalam geometri terdapat unsur penggunaan

    visualisasi, penalaran spasial dan pemodelan. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan

    spasial merupakan tuntutan kurikulum yang harus diakomodasi dalam pembelajaran di kelas.

    Dalam kurikulum nasional di Indonesia, dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi

    siswa/mahasiswa dituntut untuk dapat menguasai materi geometri bidang dan geometri ruang

    yang notabene juga membutuhkan kemampuan spasial.

    III. Kesimpulan

  • 5/26/2018 Pentingnya Kecerdasan Spasial Dalam Pembelajaran Geometri

    9/10

    Para guru semestinya dapat menterjemahkan bahwa kemampuan ini sangat

    dibutuhkan siswa dan perlu diajarkan secara sungguh-sungguh ketika mengajar geometri.

    Kenyataan menunjukkan bahwa kemampuan spasial ini kurang mendapat perhatian sungguh-

    sungguh oleh kebanyakan guru. Ketika mengajar geometri khususnya tentang bangun datar

    dan bangun ruang. Demikian pentingnya kemampuan spasial ini sehingga kita semua

    terutama para guru dituntut untuk memberikan perhatian yang lebih dari cukup agar

    kemampuan spasial diajarkan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan amanat kurikulum.

    REFERENSI

    Burger, W.F. & Shaughnessy, J.M.. 1986. Characterizing the van Hiele Levels of

    Development in Geometry. Journal for Research in Mathematics Education. 17(I):31-48

    Bobango, J.C.. 1993. Geometry for All Student: Phase-Based Instruction. Dalam Cuevas

    (Eds). Reaching All Students With Mathematics. Virginia: The National Council of Teachers

    of Mathematics,Inc.

    Budiarto, M.T.. 2000. Pembelajaran Geometri dan Berpikir Geometri. Dalam prosiding

    Seminar Nasional Matematika Peran Matematika Memasuki Milenium III. Jurusan

    Matematika FMIPA ITS Surabaya. Surabaya, 2 Nopember.

    Kho, R.. 1996. Tahap Berpikir dalam Belajar Geometri Siswa-siswa Kelas II SMP Negeri I

    Abepura di Jayapura Berpandu pada Model van Hiele.Tesis tidak diterbitkan. Malang: PPS

    IKIP Malang.

    Purnomo, A.. 1999. Penguasaan Konsep Geometri dalam Hubungannya dengan Teori

    Perkembangan Berpikir van Hiele pada Siswa Kelas II SLTP Negeri 6 Kodya Malang. Tesis

    tidak diterbitkan. Malang: PPS IKIP Malang.

    Van de Walle, John A. 1994.Elementary School Mathematics. New York: Longman.

    Clements, D.H. & Battista, M.T. (1992), Geometry and spatial reasoning. In D. A. Grouws

    (Ed.) Handbook of research on mathematics teaching and learning. NY: Macmillan.

    Kennedy, L.M. Tipps Steve. (1994). Guiding Childrens Learning of Mathematics.:

    Wadswarsh Publishing Company.

  • 5/26/2018 Pentingnya Kecerdasan Spasial Dalam Pembelajaran Geometri

    10/10

    Herawati, Susi. (1994). Penelusuran Kemampuan Siswa Sekolah Dasar Dalam Memahami

    Bangun-Bangun Geometri. Studi Kasus di Kelas V SD no. 4 Purus Selatan. Tesis Tidak

    Diterbitkan. Malang Program Pasca Sarjana IKIP Malang.

    The Relation between Math Achievement and Spatial Abilities among Elementary School

    Children. Journal of Research in Mathematics Education, 7, (pp. 211-215)

    Hardy, Malcolm dan Heyes, Steve. 1988. The van Hiele model of Geometric Thinking Among

    Adolescents. Journal of Research in Mathematics Education Monograph 3.

    Geary, D.C. 1996. Mathematics, Spatial Visualization, and Related Factors: Changesin Girl

    and Boys grade8-11. Journal of Educational Psychology, 72, (pp. 476-482)

    Smith, P.K. 1980. Spatial Ability. London: University of London Press.Tambunan, S.M.

    2006.