PENTINGNYA-BIDANG-ERGONOMIKA

11
PENTINGNYA BIDANG ERGONOMIKA PADA LINGKUP LITBANG MENUJU ERA INDUSTRIALISASI Zuhair 1 dan Suharyo Widagdo 2 1 Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer – Universitas Mercu Buana 2 Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir – BATAN Abstract PENTINGNYA BIDANG ERGONOMIKA PADA LINGKUP LITBANG MENUJU ERA INDUSTRIALISASI. Dunia li tba ng (pe nel iti an dan peng embanga n) sama sekali tak dapat dipisahkan dari dunia IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Inovasi-inovasi terbaru dalam teknologi tidak akan dapat terjadi tanpa didahului litbang. Selama ini litbang lebih terpusat pada dunia instrumentasi dan mekanik saja tanpa penyertaan di bidang faktor manusia. Makalah ini akan membicarakan pentingnya penelitian bidang ergonomika karena ternyata faktor manusia memegang peranan penting pada masalah keselamatan instalasi. Masalah pengoperasian yang menentukan efektivitas dan masalah resiko kecelakaan juga tidak lepas dari peran manusia yang menangani nya . Pro duk tek nol ogi ti dak aka n per nah beba s dar i fak tor man usi a mul ai dar i  perancangan, pemakaian serta perawatannya.  Kata-kunci: ergonomika, industrialisasi, penelitian, pengembangan I. PENDAHULUAN Mc. Cormick dan Sanders menyatakan bahwa salah satu bagian dari aplikasi ergonomika adalah human error , kecelakaan dan keselamatan kerja. Pendekatan ini menganut prinsip human centered design atau  fit the job to the man dimana manusia diperlakukan sebagai pusat sistem. Karena manusia sebagai pusat sistem, maka semua perancangan sistem kerja diarahkan pada  perancangan yang sesuai dengan manusia itu sendiri. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efektivitas kerja dengan tetap memandang manusia sebagai pusat sistem untuk mempertahankan dan meningkatkan unsur kenyamanan dan kesehatan. http://www.mercubuana.ac.id 

Transcript of PENTINGNYA-BIDANG-ERGONOMIKA

8/4/2019 PENTINGNYA-BIDANG-ERGONOMIKA

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-bidang-ergonomika 1/11

PENTINGNYA BIDANG ERGONOMIKA PADA LINGKUP LITBANG

MENUJU ERA INDUSTRIALISASI

Zuhair 1 dan Suharyo Widagdo2

1Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Ilmu Komputer – Universitas Mercu Buana

2Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir – BATAN

Abstract

PENTINGNYA BIDANG ERGONOMIKA PADA LINGKUP LITBANG MENUJU ERA

INDUSTRIALISASI. Dunia litbang (penelitian dan pengembangan) sama sekali tak dapatdipisahkan dari dunia IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Inovasi-inovasi terbaru dalam

teknologi tidak akan dapat terjadi tanpa didahului litbang. Selama ini litbang lebih terpusat pada

dunia instrumentasi dan mekanik saja tanpa penyertaan di bidang faktor manusia. Makalah iniakan membicarakan pentingnya penelitian bidang ergonomika karena ternyata faktor manusia

memegang peranan penting pada masalah keselamatan instalasi. Masalah pengoperasian yang

menentukan efektivitas dan masalah resiko kecelakaan juga tidak lepas dari peran manusia yangmenanganinya. Produk teknologi tidak akan pernah bebas dari faktor manusia mulai dari

 perancangan, pemakaian serta perawatannya.

 Kata-kunci: ergonomika, industrialisasi, penelitian, pengembangan

I. PENDAHULUAN

Mc. Cormick dan Sanders menyatakan bahwa salah satu bagian dari aplikasi ergonomika

adalah human error , kecelakaan dan keselamatan kerja. Pendekatan ini menganut prinsip human

centered design atau  fit the job to the man dimana manusia diperlakukan sebagai pusat sistem.

Karena manusia sebagai pusat sistem, maka semua perancangan sistem kerja diarahkan pada

 perancangan yang sesuai dengan manusia itu sendiri. Tujuannya adalah untuk meningkatkan

efektivitas kerja dengan tetap memandang manusia sebagai pusat sistem untuk mempertahankan

dan meningkatkan unsur kenyamanan dan kesehatan.

http://www.mercubuana.ac.id 

8/4/2019 PENTINGNYA-BIDANG-ERGONOMIKA

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-bidang-ergonomika 2/11

Jika manusia melakukan suatu pekerjaan maka sangat banyak faktor yang terlibat dan

mempengaruhi keberhasilan pekerjaan itu. Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi

manusia tersebut dapat dibagi dua, yaitu faktor individual dan faktor situasional. Faktor 

individual berasal dari diri manusia itu sendiri misalnya usia, pendidikan, motivasi, pengalaman.

Faktor individual berasal dari luar diri manusia itu misalnya kondisi mesin, kondisi pekerjaan,

karakteristik lingkungan. Berbeda dengan faktor-faktor individual, faktor-faktor situasional dapat

diubah untuk memberikan pengaruh pada keberhasilan kerja. Dengan kata lain agar pekerjaan

yang dilakukan efisien, hasil kerja yang didapat efektif dengan produktivitas tinggi.

II. ERGONOMIKA

Sebuah pabrik jasa menghasilkan emas tetapi juga bisa menimbulkan kerusakan

lingkungan seperti yang terjadi dengan pabrik Newton Minahasa Raya di teluk Buyat, Sulawesi

Utara. Pesawat terbang dapat dengan mudahnya menerbangkan manusia dari satu ujung dunia ke

ujung dunia lain dalam waktu singkat. Tetapi pesawat yang sama dapat dialih-fungsikan menjadi

 pesawat yang mengangkut bom penghancur. Karena hal-hal semacam itulah teknologi kerapkali

diibaratkan sebagai pedang bermata dua. Dengan kata lain dalam suatu produk teknologi, walau

 produk itu dimaksudkan untuk hal-hal bersifat positif namun dapat muncul hal-hal bersifat

negatif pada setiap kesempatan yang memungkinkan.

Ergonomika adalah ilmu yang mempelajari keterkaitan antara orang dengan lingkungan

kerjanya. Ilmu ini muncul akibat banyaknya kesalahan yang dilakukan dalam proses kerja.

Penelitian menunjukkan bahwa kesalahan dalam proses kerja disebabkan oleh kesalahan dalam

 perancangan atau prosedur kerja. Sejumlah peralatan kerja dirancang tidak sesuai dengan kondisi

http://www.mercubuana.ac.id 

8/4/2019 PENTINGNYA-BIDANG-ERGONOMIKA

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-bidang-ergonomika 3/11

fisik, psikis dan lingkungannya. Dengan kata lain ergonomika mempelajari interaksi antara

manusia dengan obyek yang digunakannya dan dengan lingkungan tempatnya bekerja.

Apa yang dilakukan manusia dalam menghadapi pekerjaannya banyak dipengaruhi oleh

keadaan lingkungannya. Semua sistem itu dapat dijelaskan seperti pada Gambar 1. Dari gambar 

itu kita dapat melihat bahwa kondisi lingkungan memberi beban tersendiri pada manusia dalam

melakukan pekerjaannya. Manusia harus melakukan usaha-usaha pengaturan agar ia merasa

nyaman dalam melakukan tugasnya.

Tujuan yang hendak dicapai adalah meningkatkan efektivitas kerja dengan tetap

memandang manusia sebagai pusat sistem untuk mempertahankan dan meningkatkan unsur 

kenyamanan dan kesehatan.

Gambar 1. Sistem Manusia Pekerjaan.

II.1. Interaksi Manusia Pekerjaan

Ergonomika mempunyai tempat yang luas dalam penerapannya, mulai dari kantor 

direktur sampai ke ruang kerja staf, mulai dari ruang kendali utama sampai ke ruang generator.

 Namun interaksi-interaksi yang terjadi antara manusia dengan pekerjaannya pada tempat-tempat

tersebut memiliki karakteristik yang sama yang dapat dilukiskan dengan skema seperti pada

Gambar 2.

http://www.mercubuana.ac.id 

8/4/2019 PENTINGNYA-BIDANG-ERGONOMIKA

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-bidang-ergonomika 4/11

Gambar 2. Diagram interaksi manusia dengan pekerjaannya.

Dari Gambar 2 di atas dapat dijelaskan bahwa,

1. Manusia menyampaikan isyarat kepada manusia tentang kondisi pekerjaan pada suatu

saat.

2. Isyarat diterima indera-indera pekerja yang relevan.

3. Isyarat dikirim ke pusat-pusat syaraf.

4. Oleh pusat syaraf isyarat tersebut ditafsirkan artinya.

5. Keputusan yang dianggap tepat diambil.

6. Otot-otot yang relevan digerakkan untuk mengejawantahkan keputusan dalam bentuk 

gerakan.

7. Tindakan berefek pada pekerjaan yang mengakibatkan perubahan.

Maksud dari penangkapan isyarat sampai diambilnya tindakan oleh manusia tidak lain

adalah untuk mengatur, memelihara dan mengendalikan pekerjaan sehingga berada pada keadaan

yang diharapkan sesuai dengan misi pekerjaan yang bersangkutan.

http://www.mercubuana.ac.id 

8/4/2019 PENTINGNYA-BIDANG-ERGONOMIKA

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-bidang-ergonomika 5/11

Suatu kenyataan penting yang harus diketahui bahwa manusia tidak akan pernah dapat

lepas dari kelemahan-kelemahannya dalam menerima isyarat, memprosesnya dan dalam

tindakan-tindakannya, serta sangat peka terhadap keadaan lingkungannya. Keadaan ini terwujud

dalam apa yang disebut human error atau kesalahan kerja yang sangat besar pengaruhnya pada

efektivitas dan keselamatan kerja. Kesalahan kerja adalah salah satu pusat perhatian

Ergonomika.

Kesalahan kerja hanyalah sesuatu yang tampil ke permukaan sebagai akibat dari tidak 

sempurnanya proses berputar penyampaian isyarat, penerimaan dan penafsirannya lalu

mengambil keputusan dan tindakan.

II.2. Perancangan Sistem Manusia Mesin

Antara manusia dan mesin masing-masing mempunyai kekurangan dan kelebihan.

Artinya ada beberapa pekerjaan yang hanya bisa dilakukan manusia saja dan pekerjaan yang

lebih baik dikerjakan mesin. Kelebihan manusia adalah mempunyai sifat menyesuaikan diri

dengan lingkungan serta bisa cepat mengubah perannya dengan cepat dan teratur sehingga

memungkinkan dapat bekerja dalam kondisi apapun. Kelemahan manusia adalah sifatnya mudah

 berubah-ubah sehingga dalam menghadapi suatu masalah, manusia akan menggunakan cara yang

kadang-kadang berbeda antara satu waktu dengan waktu yang lain.

Dalam sistem manusia mesin terdapat dua antar-muka (interface) penting dimana

ergonomika memegang peranan penting.  Interface pertama adalah display yang dapat

menghubungkan kondisi mesin pada manusia, kemudian interface kedua adalah perangkat

kendali dimana dapat menyesuaikan respon dengan informasi balik yang diperoleh dari display

tadi. Secara umum sistem manusia mesin dapat digambarkan sebagai berikut: Dalam model yang

http://www.mercubuana.ac.id 

8/4/2019 PENTINGNYA-BIDANG-ERGONOMIKA

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-bidang-ergonomika 6/11

ditunjukkan pada Gambar 1, secara ringkas dapat dinyatakan bahwa letak kesalahan terjadi pada

 proses masukan, proses pengolahan dan/atau proses keluaran yang dikenal sebagai rantai M.O.K.

(Masukan, Olahan, Keluaran). Artinya kesalahan dapat timbul sejak penginderaan, pada

 pengolahannya atau pada pengambilan tindakannya. Adapun penyebab gagalnya rantai M.O.K.

dapat dikelompokkan pada dua sumber:

1. Kesalahan manusianya,

2. Kesalahan pada rancangan pekerjaannya.

Kesalahan pada rancangan (desain) pekerjaannya terdiri atas dua macam:

1. Bersifat sosial keorganisasian seperti motivasi, pengorganisasian kerja, kejelasan

 prosedur dan petunjuk kerja, pengawasan dan lain-lain.

2. Bersifat fisik seperti rancangan mesin dan peralatannya serta kondisi tempat kerja.

Tujuan ergonomika adalah untuk memperoleh pengetahuan tentang manusia dan

interaksinya dengan pekerjaan. Hal ini dimaksudkan untuk merancang sistem kerja yang mampu

menjalankan misinya dengan aman, nyaman, efektif dan efisien. Adanya kesalahan kerja jelas

merupakan penghalang terwujudnya sistem kerja yang demikian.

II.3. Ergonomika Dalam Sistem Manusia Mesin

Jika disadari bahwa perancangan suatu produk juga dilakukan oleh manusia, maka

 perancangan sistem manusia mesin juga tidak lepas dari faktor-faktor manusia karena sebagian

dari kesalahan-kesalahan kerja yang terjadi disebabkan oleh rancangan produk yang tidak 

kompatibilitas dengan manusia yang menanganinya. Karena itu seorang perancang produk 

mempunyai peran besar dalam mengurangi resiko bahaya akibat kesalahan kerja.

http://www.mercubuana.ac.id 

8/4/2019 PENTINGNYA-BIDANG-ERGONOMIKA

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-bidang-ergonomika 7/11

Diantara penyebab kesalahan pengoperasian setiap produk terdapat kesalahan manusia.

Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa besarnya faktor manusia berperan dalam

kelancaran pemakaian produk. Memang kesalahan adalah manusiawi, tetapi penelitian lebih jauh

menunjukkan bahwa kesalahan manusia lebih banyak disebabkan kesalahan rancangan produk.

Ini menunjukkan bahwa kesalahan manusia berawal pada perancangannya yang tidak manusiawi

dan berakibat pada tahap pemakaiannya sebagaimana juga pada perawatannya.

III. DESAIN PRODUK ERGONOMIS

Untuk mendisain peralatan secara ergonomis, termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir 

(PLTN), seharusnya disesuaikan dengan manusia-manusia yang akan mengawakinya terutama

dari segi antropometrinya. Hal ini sesuai dengan prinsip human centered design, dimana manusia

ditempatkan sebagai pusat sistem. Karena itu bukanlah manusia yang menyesuaikan dengan

 peralatan, tetapi peralatanlah yang harus disesuaikan dengan manusia yang akan mengawakinya

agar merasa nyaman dalam bekerja. Bila peralatan tidak ergonomis maka akan menimbulkan

ketidak-nyamanan dan berujung pada terjadinya berbagai dampak negatif bagi manusia tersebut,

misalnya nyeri, kelelahan bahkan kecelakaan yang pada akhirnya akan merugikan kita termasuk 

dunia industri. Dengan kata lain ergonomika mencoba menyatukan kesenjangan antara pembuat

 produk dan pengguna produk seperti diskemakan dalam Gambar 3.

Adanya ungkapan the man behind the gun yang menyatakan bahwa berbahaya-tidaknya

senjata sangat bergantung pada orang yang mengawakinya menunjukkan arti pentingnya

 penyertaan faktor manusia. Menyadari akan adanya dampak negatif masalah faktor manusia

terhadap keselamatan, maka NRC ( Nuclear Regulatory Commission) dan tata-letak ruang divisi

rekayasa manusia (  Division of Human Factor Safety, DHSF) mengeluarkan standard yang

http://www.mercubuana.ac.id 

8/4/2019 PENTINGNYA-BIDANG-ERGONOMIKA

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-bidang-ergonomika 8/11

 berhubungan dengan masalah faktor manusia. Tujuannya adalah untuk mengurangi terjadinya

kecelakaan akibat adanya kesalahan desain (design induced error ).

 

Gambar 3. Keterkaitan produk ergonomika dengan pembuat dan manusia pengguna

produk.

http://www.mercubuana.ac.id 

8/4/2019 PENTINGNYA-BIDANG-ERGONOMIKA

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-bidang-ergonomika 9/11

Pengaplikasian ergonomika ke dalam produk tidaklah mudah dalam pengertian seringkali

implementasi ergonomika mempengaruhi harga jual produk. Namun demikian, ini bukanlah

suatu alasan untuk tidak memperhatikan faktor ergonomika. Tuduh menuduh tentang siapa yang

harus bertanggung-jawab bila terjadi kecelakaan atau akibat negatif dari suatu produk mulai kita

rasakan di Indonesia. Tingginya rasio kecelakaan lalu lintas tidak melulu pada keteledoran

seseorang, tapi dalam banyak kasus justeru disebabkan oleh salahnya desain produk itu sendiri.

IV. DISKUSI

Perhatian utama ergonomika adalah pada manusia dan interaksinya dengan produk,

  perlengkapan, fasilitas, prosedur serta lingkungan tempatnya bekerja atau tinggal karena

ergonomika mempunyai dua tujuan utama. Tujuan pertama adalah meningkatkan efektivitas dan

efisiensi kerja. Termasuk di sini adalah meningkatnya produktivitas dan berkurangnya terjadinya

kesalahan kerja. Tujuan yang kedua adalah meningkatnya keselamatan, keamanan, kepuasan

 bekerja dan kualitas hidup serta mengurangi kelelahan dan ketegangan ( stress).

Ilmu ergonomi memang relatif masih baru di Indonesia, itupun baru diperkenalkan dan

diaplikasikan secara sporadis di lingkungan tertentu. Terlebih lagi dalam dunia perancangan,

kenyataan menunjukkan betapa kesadaran ergonomis belum tertanam. Kasus-kasus kecelakaan

yang terjadi di sektor perhubungan maupun industri lebih banyak diakibatkan oleh salahnya

 pendekatan ergonomika.

Terkadang terasa kehidupan kita terlalu berorientasi pada kuantitas, berkorban sekecil-

kecilnya dengan mengharapkan hasil sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan kualitas.

Pilihan-pilihan desain terlalu diukur pada harga yang murah yang berkonotasi pada penghematan

 biaya daripada produktivitas dan efektivitas desain tadi pada peningkatan taraf hidup manusia.

http://www.mercubuana.ac.id 

8/4/2019 PENTINGNYA-BIDANG-ERGONOMIKA

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-bidang-ergonomika 10/11

Karena ergonomika berprinsip pada efektivitas sekaligus mencari keseimbangan yang

manusiawi, maka ergonomika bergerak dalam 2 jalur, yaitu kualitas dan kuantitas dan ilmu-ilmu

semacam inilah yang diperlukan dalam pembangunan nasional.

V. KESIMPULAN

Ilmu ergonomika perlu mendapat tempat baik dalam tahap perancangan, pemakaian

maupun perawatan untuk memperkecil bahaya-bahaya yang timbul akibat kesalahan kerja.

Dalam dunia perancangan kenyataan menunjukkan betapa kesadaran ergonomika belum

tertanam.

Untuk mendesain peralatan atau instalasi secara ergonomis yang digunakan dalam

kehidupan sehari-hari atau mendesain peralatan yang ada pada lingkungan harus disesuaikan

dengan manusia di lingkungan tersebut. Apabila tidak ergonomis akan menimbulkan berbagai

dampak negatif pada penggunaannya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Hari Purnomo, “Pengantar Teknik Industri”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2004

2. Gempur Santoso, “Ergonomi”, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2004

3. Mc. Cormick and Sanders, 2001, “Maynard’s Industrial Engineering”, McGraw Hill,

 New York, USA

4. Robert Heller, Dorling Kindersley, “Motivating People”, 2001

5. Mc. Cormick, J. Ernest, “Human Factors in Engineering and Design”, McGraw Hill

Book Company, 1997

http://www.mercubuana.ac.id 

8/4/2019 PENTINGNYA-BIDANG-ERGONOMIKA

http://slidepdf.com/reader/full/pentingnya-bidang-ergonomika 11/11

 

http://www.mercubuana.ac.id