Penjelasan_UU_Guru_dan_Dosen_Ps_45-62.pdf
-
Upload
gordonmanik -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of Penjelasan_UU_Guru_dan_Dosen_Ps_45-62.pdf
-
8/17/2019 Penjelasan_UU_Guru_dan_Dosen_Ps_45-62.pdf
1/24
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005
TENTANG GURU DAN DOSEN BAB V (PASAL 45 –
PASAL 62)
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ke-PGRI-an
Dosen Pembimbing Drs. Yatmin, M. Pd.
Disusun oleh :
Anggota kelompok 4
1.
Dhanu Priyo Nugroho 10.1.01.10.0073
2.
Dini Eka Prastiwi 10.1.01.10.0086
3.
Dyah Endang Purwati 10.1.01.10.0098
4. Ratna Nur Cahyaningtyas 10.1.01.10.0318
Kelas III – B
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN 2012
-
8/17/2019 Penjelasan_UU_Guru_dan_Dosen_Ps_45-62.pdf
2/24
PGSD-UNP KEDIRI /KE-PGRI-AN. Dhanu P./Dini E./Dyah E.P./Ratna Nur C. 2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 3
1.3 Tujuan Pembahasan ..................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penjelasan pasal 45 – pasal 62 ..................................................... 4
BAB III PENUTUP3.1 Simpulan ............................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
-
8/17/2019 Penjelasan_UU_Guru_dan_Dosen_Ps_45-62.pdf
3/24
PGSD-UNP KEDIRI /KE-PGRI-AN. Dhanu P./Dini E./Dyah E.P./Ratna Nur C. 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dosen adalah pendidik professional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat. Dalam menjalankan tugas
keprofesionalannya, dosen memiliki berbagai kewajiban dan aturan-aturan
yang telah tercantum dalam UU No 40 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
tepatnya pasal 45 hingga pasal 84.
Dosen memiliki kualifikasi, kompetensi, sertifikasi, jabatan akademik,hak, kewajiban, wajib kerja dan ikatan dinas. Salah satu kualifikasi yang
harus dimiliki oleh dosen yaitu minimal lulusan program magister untuk
program diploma atau program sarjana atau lulusan program doktor untuk
program pascsarjana.
Ketentuan lebih lanjut tentang kompetensi, sertifikasi, jabatan
akademik, hak, kewajiban, wajib kerja dan ikatan dinas akan kami bahas
lebih lanjut dalam BAB II PEMBAHASAN.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah – masalah yang akan kami bahas meliputi :
1. Bagaimanakah kulifikasi, kompetensi, sertifikasi dan jabatan akademik
yang harus dimiliki dosen ?
2. Hak dan kewajiban apa yang dimiliki dosen ?
3. Bagaimanakah ketentuan wajib kerja dan ikatan dinas bagi dosen ?
1.3 Tujuan Pembahasan
Tujuan dari pembahasan kami meliputi :
1.
Kualifikasi, kompetensi, sertifikasi dan jabatan akademik yang harus
dimiliki dosen.2.
Hak dan kewajiban yang dimiliki dosen.
3. Wajib kerja dan ikatan dinas bagi dosen.
-
8/17/2019 Penjelasan_UU_Guru_dan_Dosen_Ps_45-62.pdf
4/24
PGSD-UNP KEDIRI /KE-PGRI-AN. Dhanu P./Dini E./Dyah E.P./Ratna Nur C. 4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penjelasan Pasal 45 – Pasal 62
BAB V
DOSEN
Bagian Kesatu
Kualifikasi, Kompetensi, Sertifikasi, dan Jabatan Akademik
Pasal 45
Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik,
sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang
dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Pasal 46
1. Kualifikasi akademik dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45
diperoleh melalui pendidikan tinggi program pascasarjana yang
terakreditasi sesuai dengan bidang keahlian.
2.
Dosen memiliki kualifikasi akademik minimum:
a. lulusan program magister untuk program diploma atau program
sarjana; dan
b. lulusan program doktor untuk program pascasarjana.
3. Setiap orang yang memiliki keahlian dengan prestasi luar biasa dapat
diangkat menjadi dosen.
4. Ketentuan lain mengenai kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) dan keahlian dengan prestasi luar biasa sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) ditentukan oleh masing-masing senat akademik
satuan pendidikan tinggi.Dosen harus memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik,
sehat jasmani dan rohani. Kualifikasi akademik bagi minimum dosen yaitu
lulusan program magister untuk program sarjana dan lulusan doktor untuk
program pascasarjana. Setiap orang dapat diangkat menjadi dosen jika memiliki
keahlian dengan prestasi yang luar biasa. Ketentuan lebih lanjut tentang
kualifikasi akademik dan lain-lain ini ditentukan oleh masing-masing senat
(dewan perwakilan) akademik satuan pendidikan tinggi.
-
8/17/2019 Penjelasan_UU_Guru_dan_Dosen_Ps_45-62.pdf
5/24
PGSD-UNP KEDIRI /KE-PGRI-AN. Dhanu P./Dini E./Dyah E.P./Ratna Nur C. 5
Pasal 47
1.
Sertifikat pendidik untuk dosen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45diberikan setelah memenuhi syarat sebagai berikut:
a. memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik pada perguruan tinggi
sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
b. memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten ahli; dan
c. lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang
menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan pada
perguruan tinggi yang ditetapkan oleh Pemerintah.
2. Pemerintah menetapkan perguruan tinggi yang terakreditasi untuk
menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan sesuai dengan
kebutuhan.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikat pendidik untuk dosen
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan penetapan perguruan tinggi yang
terakreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
Sertifikat dosen adalah pemberian sertifikat pendidik untuk dosen.
Sertifikasi dosen diikuti oleh dosen yang memiliki 1. Kualifikasi akademik paling
rendah S2 atau setara, 2. Memiliki pengalaman kerja paling sedikit 2 tahun secara
berturut-turut sebagai dosen tetap pada PT tempat yang bertugas saat diusulkan,
dan 3. Jabatan akademik paling rendah yaitu sebagai Asisten Ahli. Sertifikasidosen dilaksanakan melalui uji kompetensi dalam bentuk penilaian portofolio.
Dosen yang lulus akan mendapatkan sertifikat pendidik. Sedangkan dosen yang
tidak lulus dapat melakukan kegiatan pengembangan profesionalisme paling
sedikit 1 tahun dan dapat mengikuti sertifikasi kembali pada program sertifikasi
periode berikutnya.
Sertifikasi dosen diselenggarakan oleh perguruan tinggi terakreditasi yang
ditetapkan oleh menteri. Perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi dosen wajib
memberikan Nomor Pokok Peserta Sertifikasi, wajib melaporkan kepada Direktur
Jendral mengenai jumlah, perubahan jumlah dan kelulusan peserta sertifikasi,untuk selanjutnya Direktur Jendral menetapkan nomor registrasi dosen
bersertifikat atas dasar laporan tersebut.
Sertifikat pendidik untuk dosen ini berlaku selama yang bersangkutan
melaksanakan tugas sebagai dosen dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 48
1. Status dosen terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak tetap.
-
8/17/2019 Penjelasan_UU_Guru_dan_Dosen_Ps_45-62.pdf
6/24
-
8/17/2019 Penjelasan_UU_Guru_dan_Dosen_Ps_45-62.pdf
7/24
PGSD-UNP KEDIRI /KE-PGRI-AN. Dhanu P./Dini E./Dyah E.P./Ratna Nur C. 7
ini paling sedikit sepadan dengan 3 (empat) SKS setiap tahun. Seorang profesor
dalam tiga tahun wajib melaksanakan ketiga kewajiban khususnya.
a.
Tugas melakukan pendidikan merupakan tugas di bidang pendidikan dan pengajaran yang dapat berupa
a) Melaksanakan perkuliahan/tutorial dan menguji serta
menyelenggarakan kegiatan pendidikan di laboratorium, praktik
keguruan, praktik bengkel/studio/kebun percobaan/teknologi
pengajaran;
b) Membimbing seminar Mahasiswa;
c) Membimbing kuliah kerja nyata (KKN), praktik kerja nyata (PKN),
praktik kerja lapangan (PKL);
d) Membimbing tugas akhir penelitian mahasiswa termasuk
membimbing, pembuatan laporan hasil penelitian tugas akhir;
e)
Penguji pada ujian akhirf) Membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan
kemahasiswaan;
g) Mengembangkan program perkuliahan;
h) Mengembangkan bahan pengajaran;
i) Menyampaikan orasi ilmiah;
j) Membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan
kemahasiswaan.
k) Membimbing Dosen yang lebih rendah jabatannya;
l) Melaksanakan kegiatan detasering dan pencangkokan dosen.
b. Tugas melakukan penelitian merupakan tugas di bidang penelitian dan
pengembangan karya ilmiah yang dapat berupa
a) Menghasilkan karya penelitian;
b) Menerjemahkan/menyadur buku ilmiah;
c) Mengedit/menyunting karya ilmiah;
d) Membuat rancangan dan karya teknologi;
e) Membuat rancangan karya seni.
c. Tugas melakukan pengabdian kepada masyarakat dapat berupa
a) Menduduki jabatan pimpinan dalam lembaga pemerintahan/pejabat
negara sehingga harus dibebaskan dari jabatan organiknya;
b) Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat;c) Memberi latihan/penyuluhan/penataran pada masyarakat;
d) Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang
menunjang pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan;
e) Membuat/menulis karya pengabdian kepada masyarakat.
d. Tugas penunjang tridharma perguruan tinggi dapat berupa
a) Menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi;
b) Menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintah;
c) Menjadi anggota organisasi profesi;
d) Mewakili perguruan tinggi/lembaga pemerintah duduk dalam panitia
antar lembaga;
e)
Menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional;
-
8/17/2019 Penjelasan_UU_Guru_dan_Dosen_Ps_45-62.pdf
8/24
PGSD-UNP KEDIRI /KE-PGRI-AN. Dhanu P./Dini E./Dyah E.P./Ratna Nur C. 8
f) Berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah;
g) Mendapat tanda jasa/penghargaan;
h)
Menulis buku pelajaran SLTA kebawah;i) Mempunyai prestasi di bidang olahraga/kesenian/sosial.
3. Profesor yang memiliki karya ilmiah atau karya monumental lainnya yang
sangat istimewa dalam bidangnya dan mendapat pengakuan internasional
dapat diangkat menjadi profesor paripurna.
4.
Pengaturan lebih lanjut mengenai profesor paripurna sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh setiap perguruan tinggi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Sudah jelas bahwa professor yang memiliki karya yang sangat istimewa
dalam bidangnya dan karya tersebut mendapatkan pengakuan internasional bisa
diangkat menjadi profesor paripurna.
Pasal 50
1.
Setiap orang yang memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 mempunyai kesempatan yang sama
untuk menjadi dosen.
Kualifikasi Akademik
Dosen harus memiliki kualifikasi akademik yang diperoleh melalui
pendidikan tinggi program pascasarjana yang terakreditasi sesuai dengan bidang
keahlian, minimum :a. Lulusan program magister untuk program diploma atau program
sarjana
b. Lulusan program doktor untuk program pascasarjana.
Kompetensi Dosen
Dalam proses pencarian dan pengembangan ilmu sendiri, maka dosen juga
dituntut untuk melakukan penelitian dan mempublikasikan hasil penelitiannya,
kecuali itu juga mampu berinteraksi dengan masyarakat dengan kompetensi yang
dimilikinya. Itulah esensi tri dharma perguruan tinggi.
Kompetensi dosen dapat dilihat dari manajemen kompetensi dosen berikut
ini :
a. Perguruan Tinggi akan maju jika didukung oleh dosen-dosen yang
kompeten dalam bidangnya.
b. Kompetensi dapat diartikan ciri-ciri pengetahuan, keterampilan dan
kepribadian yang diperlukan untuk mencapai performansi yang tinggi.
Kompetensi = Kemam-puan bertindak cerdas dan bertanggung-jawab.
c. Kompetensi itu diperoleh dengan mengidentifikasi ciri-ciri dosen yang
berperformansi tinggi untuk dibandingkan dengan ciri-ciri dosen yang
berperformansi rata-rata.
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Program_pascasarjana&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Magisterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Diplomahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sarjanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Doktorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Doktorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sarjanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Diplomahttp://id.wikipedia.org/wiki/Magisterhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Program_pascasarjana&action=edit&redlink=1
-
8/17/2019 Penjelasan_UU_Guru_dan_Dosen_Ps_45-62.pdf
9/24
PGSD-UNP KEDIRI /KE-PGRI-AN. Dhanu P./Dini E./Dyah E.P./Ratna Nur C. 9
d.
Untuk dapat bersaing PT perlu memiliki ”kompetensi inti” yang dapat
diandalkan (= Kompetensi Inti PT).
e.
Kompetensi inti itu harus ditentukan sendiri oleh pimpin-an PT yang bersangkutan, dengan menterjemahkan visi, misi dan tujuan-tujuan PT
menjadi bentuk-bentuk kompetensi PT.
f. Untuk memelihara dan mengembangkan kompetensi-kompetensi inti,
dibutuhkan SDM yang dapat mendu-kung terwujudnya kompetensi itu.
g. Kompetensi-kompetensi inti PT itu kemudian diter-jemahkan ke dalam
kompetensi individu, yang ”wajib” dimiliki oleh semua dosen PT itu,
sesuai dengan pekerjaan, tugas dan kewajiban masing-masing.
h. Jadi kompetensi individu harus merupakan penjabar-an dari
Kompetensi Inti PT, agar pengembangan SDM dan kompetensi
individu benar-benar relevan dengan kepentingan pencapaian tujuan-
tujuan PT.2. Setiap orang, yang akan diangkat menjadi dosen sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), wajib mengikuti proses seleksi.
Seleksi Dosen
a. Syarat Umum
a)
Warga Negara Indonesia (WNI)
b) Berusia 18 (delapan belas) tahun dan maksimal 35 (tiga puluh lima)
tahun pada tanggal 1 Desember 2012.
c) Bagi pelamar yang berusia lebih dari 35 tahun dan belum berusia 40
tahun harus memiliki masa kerja minimal 5 (lima) tahun pada 17 April
2002 pada instansi pemerintah dan/atau lembaga swasta yang berbadanhukum yang menunjang kepentingan nasional dan sampai saat ini
masih bekerja secara terus menerus, yang dibuktikan dengan fotokopi
surat keputusan pengangkatan pertama dan surat keterangan bahwa
sampai saat ini masih bertugas (minimal 15 tahun 8 bulan per 1
Desember 2012).
d) Sehat jasmani, rohani dan bebas NARKOBA.
e)
Berkelakuan baik dan tidak pernah dihukum penjara atau kurungan
berdasarkan putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap.
f)
Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri atau tidak dengan hormat sebagai PNS/ Anggota TNI/Polri atau
diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta. Tidak berkedudukan sebagai CPNS atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
tidak sedang menjalani perjanjian /kontrak kerja/ikatan dinas pada
instansi lain.
g) Bagi calon dosen ijazah yang dimiliki antara jenjang S1 ,S2, maupun
S3 harus linier
b.
Syarat Khusus
Persyaratan khusus atau persyaratan lain yang berkaitan dengan
pendaftaran CPNS dapat dilihat pada masing-masing Perguruan Tinggi
yang dituju.
-
8/17/2019 Penjelasan_UU_Guru_dan_Dosen_Ps_45-62.pdf
10/24
-
8/17/2019 Penjelasan_UU_Guru_dan_Dosen_Ps_45-62.pdf
11/24
PGSD-UNP KEDIRI /KE-PGRI-AN. Dhanu P./Dini E./Dyah E.P./Ratna Nur C. 11
6.
Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri atau tidak dengan hormat sebagai PNS/ Anggota TNI/Polri
atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawaiswasta. Tidak berkedudukan sebagai CPNS atau Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan tidak sedang menjalani perjanjian /kontrak
kerja/ikatan dinas pada instansi lain.
7. Bagi calon dosen ijazah yang dimiliki antara jenjang S1 ,S2,
maupun S3 harus linier
Syarat Khusus
Persyaratan khusus atau persyaratan lain yang berkaitan dengan
pendaftaran CPNS dapat dilihat pada masing-masing Perguruan Tinggi
yang dituju.
Bagian Kedua
Hak dan Kewajiban
Pasal 51
1. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berhak:
a. memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan
jaminan kesejahteraan sosial;
b. mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan
prestasi kerja;
Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berhak mendapatkan
penghasilan di atas kebutuhan minimum dan jaminan kesejahteraan sosial yang
berupa gaji, promosi seperti kenaikan pangkat/jabatan akademik, dan penghargaan
sesuai tugas dan prestasinya.
Pengahargaan ini diberikan untuk dosen berprestasi, berdedikasi luar biasa,
dan/atau bertugas di daerah khusus. Dosen berprestasi yang dimaksud yaitu dosen
yang :
a. Menghasilkan mahasiswa berprestasi akademik atau non-akademik di
tingkat nasional dan/ atau internasional;
b. Mengarang atau menyusun naskah buku yang diterbitkan oleh
lembaga resmi;
c.
Menghasilkan karya kreatif atau inovatif yang diakui bauk pada
tingkat daerah, nasional dan/ atau internasional;
d.
Memperoleh hak atas kekayaan intelektual;
e. Memperoleh penghargaan di bidang ilmu pengetahuan,teknologi, seni,
budaya, dan/ atau olahraga;
f. Menghasilkan karya tulis yang diterbitkan di jurnal nasional yang
terakreditasi dan/ atau jurnal yang mempunyai reputasi intternasional;
g.
Menjalankan tugas dan kewajiban sebagai dosen dengan dedikasi
yang baik; atau
-
8/17/2019 Penjelasan_UU_Guru_dan_Dosen_Ps_45-62.pdf
12/24
PGSD-UNP KEDIRI /KE-PGRI-AN. Dhanu P./Dini E./Dyah E.P./Ratna Nur C. 12
h.
Menghasilkan capaian kinerja melampaui target yang ditetapkan
Satuan pendidikan Tinggi.
Dosen yang berdedikasi luar biasa adalah dosen yang menjalankan tugasnyadengan komitmen, pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran yang jauh melampaui
tuntutan tangung jawab yang ditetapkan dalam penugasan.Penghargaan pada
dosen dapat diberikan dalam bentuk tanda jasa bagi dosen yang memiliki
pengabdian dan kesetiaan terhadap NKRI, kenaikan pangkat istimewa bagi dosen
yang berprestasi dan dedikasi luar biasa selama masa kariernya, finansial, piagam,
dan/ atau bentuk penghargaan lain diberikan pada dosen yang memiliki prestasi
yang diakui oleh satuan pendidikan tertinggi, bupati atau walikota, gubernur,
menteri dan presiden.
c. memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas
kekayaan intelektual;
Dosen berhak mendapat perlindungan dalam melaksanakan tugas dalam
bentuk rasa aman jaminan keselamatan dari Pemerintah, pemerintah daerah,
penyelenggara pendidikan tinggi atau satuan pendidikan tinggi, organisasi profesi,
dan/ atau masyarakat sesuai dengan kewenanggannya. Perlindungan yang
dimaksud adalah 1. perlindungan hukum dari tindak kekerasan, ancaman,
perlakuan diskriminatif, intimidasi, atau perlakuan tidak adil dari pimpinan
perguruan tinggi, mahasiswa, orang tua mahasiswa, mayarakat, birokrasi, dan/
atau pihak lain. 2. Perlindungan profesi terhadap pemutusan hubungan kerja yang
tidak sesuai dengan peraturan perundang- undangan, pemberian imbalan yang
tidakwajar, pembatasan dalam menyampaikan pandangan, pelecehan terhadap profesi, dan pembatasan atau pelanggaran lain yang dapat menghambat dosen
dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya, 3. Perlindungan keselamatan dan
kesehatan kerja dari penyelenggara pendidikan tingi atau satuan pendidikan tinggi
terhadap risiko gangguan keamanan kerja, kecelakan kerja, kebakaran pada waktu
kerja, bencana alam, kesehatan lingkungan kerja, dan/atau risiko lain.
Dalam rangka kegiatan akademik, dosen mendapat perlindungan untuk
menggunakan data dan sumber yang dikatagorikan terlarang (dilakukan sesuai
dengan kaidah keilmuan, dengan tetap menjaga kerahasiannya dan tidak
menimbulkan kerugian Negara atau pihak lain) sesuai dengan ketentuan
perundang- undangan. Hak atas kekayaan intelektual meliputi hak cipta, hak paten, hak merek, hak desain industri, hak rahasia dagang, dan hak desain tata
letak sirkuit terpadu atas segala bentuk karya akademik dan/ atau profesional.
d.
memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, akses sumber
belajar, informasi, sarana dan prasarana pembelajaran, serta
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
Dosen memperoleh kesempatan meningkatkan kompetensi (mendapatkan
pendidikan lanjut, mengikuti pendidikan dan pelatihan, seminar, lokakarya, seta
kegiatan lain yang sejenis), akses ke sumber belajar, akses ke sumber informasi,
akses ke sarana prasarana pembelajaran (menggunakan sumber- sumber informasi
yang belum terbuka untuk umum dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan,
-
8/17/2019 Penjelasan_UU_Guru_dan_Dosen_Ps_45-62.pdf
13/24
PGSD-UNP KEDIRI /KE-PGRI-AN. Dhanu P./Dini E./Dyah E.P./Ratna Nur C. 13
teknologi, seni, dan/atau olahraga), serta kesempatan melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat (memanfaatkan sumber daya pendidikan) dari
Pemerintah, Pemerintah Daerah, penyelenggara pendidikan tinggi atau satuan pendidikan tinggi, oranisasi profesi, dan/ atau masyarakat sesuai dngan
kewenangan masing- masing.
e. memiliki kebebasan akademik, mimbar akademik, dan otonomi
keilmuan;
Dosen memiliki kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik
(kebebasan yang dimiliki dosen untuk melaksanakan kegiatan akademik yang
terkait dengan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan/ atau olahraga secara mandiri dan tanggung jawab) yang
memungkinkan dosen menyampaikan pikiran dan pendapat akademik dalam
forum akademik yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan tinggi, sesuai
dengan kaidah keilmuan, norma, dan nilai, dan otonomi keilmuan (kemandirian
dan kebebasan suatu cabang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan/ atau
olahraga yang melekat pada kekhasan atau keunikan cabang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan/ atau olahraga dalam mengungkap, menemukan, dan/
atau mempertahankan kebenaran menurut paradigma keilmuannya untuk
menjamin pertumbuhan ilmu secara berkelanjutan).
f. memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan menentukan
kelulusan peserta didik; dan
Dosen memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian yang dilakukan
dosen secara objektif, transparan, dan akuntabel dan menentukan kelulusan
mahasiswa sesuai dengan kriteria dan prosedur yang ditetapkan oleh perguruantinggi dan peratuan perundang- undangan.
g. memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi
profesi/organisasi profesi keilmuan.
Dosen memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi atau
organisasi profesi keilmuan yang tidak mengganggu pelaksanaan tridharma
perguruan tinggi yang menjadi tanggungjawab keprofesionalan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- undangan.
1. Ketentuan lebih lanjut mengenai hak dosen sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 52
1.
Penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 51 ayat (1) huruf a meliputi gaji pokok, tunjangan yang
melekat pada gaji, serta penghasilan lain yang berupa tunjangan profesi,
tunjangan fungsional, tunjangan khusus, tunjangan kehormatan, serta
maslahat tambahan yang terkait dengan tugas sebagai dosen yang
ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi.
-
8/17/2019 Penjelasan_UU_Guru_dan_Dosen_Ps_45-62.pdf
14/24
-
8/17/2019 Penjelasan_UU_Guru_dan_Dosen_Ps_45-62.pdf
15/24
PGSD-UNP KEDIRI /KE-PGRI-AN. Dhanu P./Dini E./Dyah E.P./Ratna Nur C. 15
banyak 16 (enam belas) SKS pada setiap semester sesuai dengan
kualifikasi akademiknya dengan ketentuan:
2)
Beban kerja pendidikan dan penelitian paling sedikit sepadan
dengan 9 (sembilan) SKS yang dilaksanakan di perguruan
tinggi yang bersangkutan; dan
3) Beban kerja pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan
melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang bersangkutn atau
melalui lembaga lain;
c. Tidak terikat sebagai tenaga tetap pada lembaga lain di luar satuan
pendidikan tinggi tempat yang bersangkutan bertugas;
d.
Terdaftar pada Departemen sebagai dosen tetap;dane.
Berusia aling tinggi:
1)
65 (enam puluh lima); atau
2)
70 (tujuh puluh) tahun bagi dosen dengan jabatan profesor
yang mendapat perpanjangan masa tugas sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- undangan.
2)
Menteri dapat menetapkan ketentuan batas usia lebih ttinggi dari 65
(enam puluh lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e
angka 1) untuk dosen yang:
a. Bertugas pada satuan pendidikan tinggi di daerah khusus;
b.
Berkeahlian khusus; atau
c. Dibutuhkan atas dasar pertimbanagan kepentingan nasional.
3) Dosen tetap yang mendapat penugasan sebagai pimpinan perguruan
tinggi yang bersangkutan sampai dengan tingkat jurusan tetap
memperoleh tunjangan profesi sepanjang yang bersangkutan
melaksanakan darma pendidikan paling sedikit sepadan dengan 3 (tiga)
SKS di perguruan tinggi yang bersangkutan.
4)
Menteri dapat menetapkan persyaratan pemberian tunjangan profesi
yang brbeda dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (3), untuk pemegang sertifikat pendidik yang bertugas:a.
Pada program pendidikan di daerah khusus; atau
b. Sebagai pengampu bidang keahlian khusus.
5) Tunjangan profesi bagi dosen dialokasikan melalui Anggaran
Pendapatan Belanja Negara.
Pasal 54
1. Pemerintah memberikan tunjangan fungsional sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 52 ayat (1) kepada dosen yang diangkat oleh Pemerintah.
-
8/17/2019 Penjelasan_UU_Guru_dan_Dosen_Ps_45-62.pdf
16/24
PGSD-UNP KEDIRI /KE-PGRI-AN. Dhanu P./Dini E./Dyah E.P./Ratna Nur C. 16
2.
Pemerintah memberikan subsidi tunjangan fungsional sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 52 ayat (1) kepada dosen yang diangkat oleh satuan
pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
3. Tunjangan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan
dalam anggaran pendapatan dan belanja negara.
Tunjangan Fungsional diberikan kepada dosen yang diangkat oleh
pemerintah, dan memberikan subsidi tunjangan fungsional kepada dosen
yang diangkat oleh satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh
masyarakat. Tunjangan ini dialokasikan dalam anggaran pendapatan
Negara.
Pasal 55
1.
Pemerintah memberikan tunjangan khusus sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 52 ayat (1) kepada dosen yang bertugas di daerah khusus.
2.
Tunjangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setara
dengan 1 (satu) kali gaji pokok dosen yang diangkat oleh Pemerintah atau
pemerintah daerah pada tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.
3. Tunjangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan
dalam anggaran pendapatan dan belanja negara.
4.
Ketentuan lebih lanjut mengenai tunjangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Tunjangan Khusus
1) Dosen yang diangkat oleh pemerintah atau penyelenggara pendidikan
tinggi atau satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan masyarakat
dan ditugaskan oleh Pemerintah pada perguruan tinggi di daerah
khusus berhak memperoleh tunjangan khusus yang ditanggung oleh
Pemerintah
2) Tunjangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dialokasikan
melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
3)
Tunjangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
kepada dosen hanya apabila yang bersangkutan melaksanakan
kewajibannya sebagai dosen sesuai dengan ketentusn peraturan
perundang-undangan.
4) Penetapan dan rincian kewajiban sebagai dosen, serta evaluasi secara
periodik mengenai tunjangan khusus di daerah khusus diatur dengan
Peraturan Menteri.
-
8/17/2019 Penjelasan_UU_Guru_dan_Dosen_Ps_45-62.pdf
17/24
PGSD-UNP KEDIRI /KE-PGRI-AN. Dhanu P./Dini E./Dyah E.P./Ratna Nur C. 17
Pasal 56
1.
Pemerintah memberikan tunjangan kehormatan kepada profesor yangdiangkat oleh penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan tinggi
setara 2 (dua) kali gaji pokok profesor yang diangkat oleh Pemerintah pada
tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai tunjangan kehormatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Tunjangan Kehormatan tunjangan khusus yang ditanggung oleh
Pemerintah.
1) Pemerintah memberikan tunjangan kehormatan kepada prosedur yang
diangkat oleh penyelenggara pendidikan tinggi atau satuan pendidikan
tinggi setara 2 (dua) kali gaji pokok profesor yang diangkat oleh
Pemerintah pada tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.
2) Penyelenggra pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat(1)
mencangkup Pemerintah dan masyarakat.
3) Satuan pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mencangkup satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh
Pemerintah dan satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh
masyarakat.
4) Tunjangan kehormatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
kepada profesor yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Memiliki sertifikat pendidik yang telah diberi nomor registrasi
dosen Departemen;
b. Melaksanakan tri dharma perguruan tinggi dengan beban kerja
paling sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) SKS dan paling
banyak 16 (enam belas) SKS pada setiap semester sesuai dengan
kualifikasi akademiknya dengan ketentuan:
1) Beban kerja pendidikan dan penelitian paling sedikit sepadan
dengan 9 (sembilan) SKS yang dilaksanakan di perguruan
tinggi yang bersangkutan; dan2) Beban kerja pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan
melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
diselngarakan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan atau
melalui lembaga lain;
c. tidak terikat sebagai tenaga tetap pada lembaga lain di luar satuan
pendidikan tinggi tempat yang bersangkutan bertugas;
d. terdaftar pada Departemen sebagai dosen tetap; dan
e. berusia paling tinggi:
1) 65 (enam puluh lima) tahun; atau
-
8/17/2019 Penjelasan_UU_Guru_dan_Dosen_Ps_45-62.pdf
18/24
PGSD-UNP KEDIRI /KE-PGRI-AN. Dhanu P./Dini E./Dyah E.P./Ratna Nur C. 18
2)
70 (tujuh puluh) tahun bagi dosen dengan jabatan profesor
yang mendapat perpanjangan masa tugas sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Profesor yang mendapat penugasan sebagai pimpinan perguruan tinggi
yang besangkutan sampai dengan tingkat jurusan, program studi, atau
nama lain yang sejenis, memperoleh tunjangan kehormatan sepanjang
yang bersangkutan melaksanakan dharma pendidikan paling sedikit
sepadan dengan 3 (tiga) SKS di perguruan tinggi yang bersangkutan.
(3) Tunjangan kehormatan profesor sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tunjangan kehormatan profesor diatur
dengan Peraturan Menteri.
Pasal 57
1. Maslahat tambahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (1)
merupakan tambahan kesejahteraan yang diperoleh dalam bentuk
tunjangan pendidikan, asuransi pendidikan, beasiswa, dan penghargaan
bagi dosen, serta kemudahan untuk memperoleh pendidikan bagi putra dan
putri dosen, pelayanan kesehatan, atau bentuk kesejahteraan lain.
2. Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menjamin terwujudnya maslahat
tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai maslahat tambahan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Serta Maslahat tambahan yang terkait dengan tugas sebagai dosen yang
ditetapkan dengan prinsip penghargan atas dasar prestasi.
(1)
Pemerintah menjamin terwujudnya maslahat tambahan kepada dosen
yang diangkat oleh Pemerintah, penyelenggara pendidikan tinggi atausatuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan masyarakat.
(2) Maslahat tambahan sebagaimana dimaksud pad ayat (1) diberikan
dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi.
(3) Prestasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi keunggulan
dalam:
a.
Menghasilkan mahasiswa berprestasi akademik atau nonakademik
di tingkat nasional dan/ atau internasional;
b.
Mengarang atau menyusun naskah buku yang diterbitkan oleh
lembaga resmi;
-
8/17/2019 Penjelasan_UU_Guru_dan_Dosen_Ps_45-62.pdf
19/24
PGSD-UNP KEDIRI /KE-PGRI-AN. Dhanu P./Dini E./Dyah E.P./Ratna Nur C. 19
c.
Menghasilkan karya kreatif atau inovatif yang diakui bauk pada
tingkat daerah, nasional dan/ atau internasional;
d.
Memperoleh hak atas kekayaan intelektual;
e. Memperoleh penghargaan di bidang ilmu pengetahuan,teknologi,
seni, budaya, dan/ atau olahraga;
f. Menghasilkan karya tulis yang diterbitkan di jurnal nasional yang
terakreditasi dan/ atau jurnal yang mempunyai reputasi
intternasional;
g.
Menjalankan tugas dan kewajiban sebagai dosen dengan dedikasi
yang baik; atau
h.
Menghasilkan capaian kinerja melampaui targetyang ditetapkan
Satuan pendidikan Tinggi.(4)
Pemberian setiapbentuk maslahat tambahan diprioritaskan kepada
dosen yang belum memperoleh maslahat tambahan.
(5)
Maslahat tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dapat diberikan kepada dosen yang memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a.
Memilii sertifikat pendidik yang telah diberi nomor registrasi
dosen oeh dpartemen;
b. Melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan beban kerja aling
sedikit sepadan dengan 12 (dua belas) SKS dan paling banyak 16
(enam belas) SKS pada setiap semestersesuai dengan kualifikasi
akademiknyadengan ketentuan:
1) Beban kerja pendidikan dan penelitian paling sedikit sepadan
dengan 9 (sembilan) SKS yang dilaksanakan di perguruan
tinggi yang bersangkutan; dan
2)
Beban kerja pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan
melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan atau
melalui lembaga lain.
c.
Tidak terikat sebagai tenaga tetap pada lembaga lain di luar satuan pendidikan tinggi tempat yang bersangkutan bertugas; dan
d. Berusia aling tinggi:
1) 65 (enam puluh lima) tahun; atau
2) 70 (tujuh puluh) tahun bagi dosen dengan jabatan profesoryang
mendapat perpanjangan masa tugas.
(6)
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan penilaian prestasi dosen
sebagaimana dimaksud ada ayat (3) ditetapkan oleh satuan pendidikan
tinggi sesuai dngan ketentuan peraturan perundang- undangan.
-
8/17/2019 Penjelasan_UU_Guru_dan_Dosen_Ps_45-62.pdf
20/24
PGSD-UNP KEDIRI /KE-PGRI-AN. Dhanu P./Dini E./Dyah E.P./Ratna Nur C. 20
Pasal 58
Dosen yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat berhak memperoleh
jaminan sosial tenaga kerja sesuai peraturan perundang-undangan.
Jaminan sosial tenaga kerja ini merupakan suatu perlindungan sosial yang
mejadi hak setiap pekerja utamanya dosen. Jaminan sosial yang diterima oleh
dosen contohnya yaitu Taspen (Tabungan Pensiun) yang sesuai dengan Undang-
undang Nomor 11 tahun 1956 tentang Pembelanjaan Pensiun, Undang-undang
Nomor 11 tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda,
Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, dan
Undang-undang Nomor 43 tahun 1999 tentang Perubahan atas UU Nomor 8 tahun
1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian. Contoh yang lain yaitu Askes (Asuransi
Kesehatan).
Pasal 59
1. Dosen yang mendalami dan mengembangkan bidang ilmu langka berhak
memperoleh dana dan fasilitas khusus dari Pemerintah dan/atau
pemerintah daerah.
Contoh nyata dari ayat ini yaitu saat dosen melakukan penelitian tentang
pemanfaatan limbah smpah untuk dijadikan sumber listrik. Pada penelitian
tersebut, dosen berhak memanfaatkan fasilitas2. Dosen yang diangkat oleh Pemerintah di daerah khusus, berhak atas rumah
dinas yang disediakan oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah sesuai
dengan kewenangan.
Dosen yang ditempatkan di daerah khusus berhak mendapatkan hak
berupa rumah dinas yang disediakan oleh pemerintah.
Pasal 60
Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berkewajiban:
a.
melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;Dosen berkewajiban untuk melakukan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar mahasiswa aktif
mengembangkan potensinya,baik dari segi agama, pengendalian, kecerdasan
hingga keterampilan. Doswn juga wajib meneliti perkembangan pendidikan yang
ada di sekitarnya, seperti apa yang dilakukan dosen kita beberapa waktu yang lalu
yang melakukan penelitian terhadap suatu Sekolah Dasar. Dosen juga
berkewajiban untuk melakukan pengabdian terhadap masyarakat, misalnya dalam
mendiskusikan perkembangan pendidikan di wilayah tertentu dengan ikut
memikirkan peecahan masalah-masalah pendidikan.
-
8/17/2019 Penjelasan_UU_Guru_dan_Dosen_Ps_45-62.pdf
21/24
PGSD-UNP KEDIRI /KE-PGRI-AN. Dhanu P./Dini E./Dyah E.P./Ratna Nur C. 21
b.
merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran;
Dosen berkewajiban membuat perencanaan pembelajaran sejenis RPP,
melaksanakan rencana tersebut sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan
kemudian menilai atau mengevaluasi hasil dari pelaksaan pembelajaran yang telah
ditempuh.
c. meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni;
Dosen wajib meningkatkan dan mengembangkan standar akademik,
kompetensi dari mahasiswanya dengan perkembangan pengetahuan, teknologi dan
seni. Hal ini seperti yang telah dilakukan oleh para dosen kita yang selalu updateterhadap pengetahuan, seni dengan adanya materi tari yang disertai praktek
langsung.
d.
bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis
kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu, atau latar belakang
sosioekonomi peserta didik dalam pembelajaran;
Dosen haruslah memberikan penilaian yang obyektif kepada mahasiswanya
dengan tidak membedakan jenis kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik maupun
latar belakang dari mahasiswa yang dinilai.
e. menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik,
serta nilai-nilai agama dan etika; dan
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai dosen, dosen harus menjeunjung
tinggi peraturan yang ada, dengan melaksanakannya dan tidak melanggar aturan-
aturan yang telah ditetapkan.
f. memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
Dosen dalam melaksanakan pembelajaran, juga diwajibkan untuk
menanamkan nilai persatuan dan persatuan bangsa kepada mahasiswanya, dengan
memberikan atau meminta siswa berpikir kritis terhadap suatu masalah yang
menjadikan siswa dewasa dalam memberikan tanggapan ataupun bertindak
Bagian Ketiga
Wajib Kerja dan Ikatan Dinas
Pasal 61
1. Dalam keadaan darurat, Pemerintah dapat memberlakukan ketentuan wajib
kerja kepada dosen dan/atau warga negara Indonesia lain yang memenuhi
kualifikasi akademik dan kompetensi untuk melaksanakan tugas sebagai
dosen di daerah khusus.
-
8/17/2019 Penjelasan_UU_Guru_dan_Dosen_Ps_45-62.pdf
22/24
PGSD-UNP KEDIRI /KE-PGRI-AN. Dhanu P./Dini E./Dyah E.P./Ratna Nur C. 22
2.
Ketentuan lebih lanjut mengenai penugasan warga negara Indonesia
sebagai dosen dalam keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Keadaan darurat di sini adalah situasi yang luar biasa yang mengakibatkan
kelangkaan dosen di daerah khusus sehingga proses penyelenggaraan tridharma
perguruan tinggi tidak dapat terlaksana secara normal sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Dosen/ warga Negara Indonesia yang wajib kerja
yang dimaksud pada pasal ini adalah warga yang memiliki kualifikasi akademik
magister atau doktor atau yang memiliki keahlian dengan prestasi akademiknya
yang ditetapkan oleh penyelenggara pendidikan tinggi penerima.
Ketentuan lanjut yang dimaksud pasal ini yaitu wajib kerja yang dimaksud
(ditugaskan) merupakan pelaksanakan tugas sebagai dosen paling lama 2 tahun.Penugasan dalam rangka wajib kerja ini ditetapkan oleh Menteri. Selain itu warga
negara yang menjalani tugas wajib kerja ini memperoleh hak yang berupa 1.
tunjangan wajib kerja yang setara dengan tunjangan profesi, 2 tunjangan
fungsional atau subsidi tunjangan fungsional, 3 tunjangan khusus, 4 dan/atau
tunjangan kehormatan bagi profesor selama menjalankan tugas sebagai dosen.
Pasal 62
1. Pemerintah dapat menetapkan pola ikatan dinas bagi calon dosen untuk
memenuhi kepentingan pembangunan pendidikan nasional, atau untuk
memenuhi kepentingan pembangunan daerah.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai pola ikatan dinas bagi calon dosen
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Ikatan dinas yang dimaksud adalah untuk memenuhi kebutuhan dosen pada
satuan pendidikan tinggi dalam rangka memenuhi Standar Nasional Pendidikan
dan peningkatan mutu penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi. Kebutuhan
calon dosen penerima ikatan dinas didasarkan pada kebutuhan tenaga dosen
menurut bidang keilmuan atau bidang keprofesian secara nasional. Ikatan dinas ini
diberikan kepada mahasiswa program magister atau program doktor sebagai calon
dosen yang memperoleh bantuan biaya pendidikan yang meliputi : uang kuliah,uang buku, sarana belajar, uang penelitian, biaya hidup, dan asuransi kesehatan.
Persyaratan penerima ikatan dinas bagi calon dosen meliputi persyaratan
akademik dan nonakademik, prosedur rekruitmennnya yaitu melalui seleksi dan
penetapan calon penerima ikatan dinas.
Calon ikatan dinas diharuskan menandatangani pernyataan tentang
kesediaannya untuk diangkat menjadi PNS dan ditempatkan di wilayah NKRI dan
perjanjian ikatan dinas.
-
8/17/2019 Penjelasan_UU_Guru_dan_Dosen_Ps_45-62.pdf
23/24
PGSD-UNP KEDIRI /KE-PGRI-AN. Dhanu P./Dini E./Dyah E.P./Ratna Nur C. 23
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dosen adalah pendidik professional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat. Dosen haruslah memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikasi, dan jabatan akademik. Dosen juga memiliki hak dan kewajiban yang
harus terpenuhi. Dalam dosen juga terdapat wajib kerja dan ikatan dinas yang
semuanya telah diatur dalam undang – undang.
-
8/17/2019 Penjelasan_UU_Guru_dan_Dosen_Ps_45-62.pdf
24/24
PGSD UNP KEDIRI/KE PGRI AN Dh P /Di i E /D h E P /R t N C 2
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan pemerintah nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen
Peraturan menteri pendidikan nasional Republik Indonesia No 47 Tahun 2009
tentang Sertifikasi Pendidik untuk Dosen
Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 41 tahun 2009 tentang
Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen,
serta Tunjangan Kehormatan Profesor.
Undang - undang nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
http://sipuu.setkab.go.id/PUUdoc/17403/Perpres0082012.pdf
http://www.kopertis12.or.id/2010/08/02/kumpulan-info-penting-untuk-dosen.html
http://sps.usu.ac.id/2012-02-13-06-41-45/peraturan-dirjen-dikti-tentang-kualifikasi-pendidikan-dosen.html
http://sipuu.setkab.go.id/PUUdoc/17403/Perpres0082012.pdfhttp://sipuu.setkab.go.id/PUUdoc/17403/Perpres0082012.pdfhttp://www.kopertis12.or.id/2010/08/02/kumpulan-info-penting-untuk-dosen.htmlhttp://www.kopertis12.or.id/2010/08/02/kumpulan-info-penting-untuk-dosen.htmlhttp://sps.usu.ac.id/2012-02-13-06-41-45/peraturan-dirjen-dikti-tentang-kualifikasi-pendidikan-dosen.htmlhttp://sps.usu.ac.id/2012-02-13-06-41-45/peraturan-dirjen-dikti-tentang-kualifikasi-pendidikan-dosen.htmlhttp://sps.usu.ac.id/2012-02-13-06-41-45/peraturan-dirjen-dikti-tentang-kualifikasi-pendidikan-dosen.htmlhttp://sps.usu.ac.id/2012-02-13-06-41-45/peraturan-dirjen-dikti-tentang-kualifikasi-pendidikan-dosen.htmlhttp://sps.usu.ac.id/2012-02-13-06-41-45/peraturan-dirjen-dikti-tentang-kualifikasi-pendidikan-dosen.htmlhttp://www.kopertis12.or.id/2010/08/02/kumpulan-info-penting-untuk-dosen.htmlhttp://sipuu.setkab.go.id/PUUdoc/17403/Perpres0082012.pdf