Penisilin G
-
Upload
agungfebrianramadani -
Category
Documents
-
view
17 -
download
0
description
Transcript of Penisilin G
TUGAS FARMAKOLOGI
ANTIBIOTIK PENISILIN-G (BENZILPENISILIN)
Oleh :
Agung Febrian Ramadani 145070507111007
Siti Hartinah Munawaroh 145070501111007
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2015
Penggolongan Antibiotik Berdasarkan Mekanisme Kerja :
1. Inhibitor sintesis dinding sel bakteri, mencakup golongan Penicillin, Polypeptide dan Cephalosporin
2. Inhibitor transkripsi dan replikasi, mencakup golongan Quinolone,3. Inhibitor sintesis protein, mencakup banyak jenis antibiotik, terutama dari golongan Macrolide, Aminoglycoside, dan Tetracycline
4. Inhibitor fungsi membran sel, misalnya ionomycin, valinomycin;5. Inhibitor fungsi sel lainnya, seperti golongan sulfa atau sulfonamida,6. Antimetabolit, misalnya azaserine.
Penggolongan Antibiotik Berdasarkan Struktur Kimia :
1. Aminoglikosida Diantaranya amikasin, dibekasin, gentamisin, kanamisin, neomisin, netilmisin, paromomisin, sisomisin, streptomisin, tobramisin.
2. Beta-Laktam Diantaranya golongan karbapenem (ertapenem, imipenem, meropenem), golongan sefalosporin (sefaleksin, sefazolin, sefuroksim, sefadroksil, seftazidim), golongan beta-laktam monosiklik, dan golongan penisilin (penisilin, amoksisilin).
3. Glikopeptida Diantaranya vankomisin, teikoplanin, ramoplanin dan dekaplanin.4. Polipeptida Diantaranya golongan makrolida (eritromisin, azitromisin, klaritromisin, roksitromisin), golongan ketolida (telitromisin), golongan tetrasiklin (doksisiklin, oksitetrasiklin, klortetrasiklin).
5. Polimiksin Diantaranya polimiksin dan kolistin.6. Kinolon (fluorokinolon) Diantaranya asam nalidiksat, siprofloksasin, ofloksasin, norfloksasin, levofloksasin, dan trovafloksasin.
7. Streptogramin Diantaranya pristinamycin, virginiamycin, mikamycin, dan kinupristin-dalfopristin.
8. Oksazolidinon Diantaranya linezolid dan AZD2563.9. Sulfonamida Diantaranya kotrimoksazol dan trimetoprim.10. Antibiotika lain yang penting, seperti kloramfenikol, klindamisin dan asam fusidat
Penggolongan Berdasarkan Spektrum Kerjanya
1. Spektrum luas (aktivitas luas) : Antibiotik yang bersifat aktif bekerja terhadap banyak jenis mikroba yaitu bakteri gram positif dan gram negative. Contoh antibiotik dalam kelompok ini adalah sulfonamid, ampisilin, sefalosforin, kloramfenikol, tetrasiklin, dan rifampisin.
2. Spektrum sempit (aktivitas sempit) : Antibiotik yang bersifat aktif bekerja hanya terhadap beberapa jenis mikroba saja, bakteri gram positif atau gram negative saja. Contohnya eritromisin, klindamisin, kanamisin, hanya bekerja terhadap mikroba gram-positif. Sedang streptomisin, gentamisin, hanya bekerja terhadap kuman gram-negatif.
Penggolongan Berdasarkan Bakteri Penyebab Penyakit :
1. Golongan PenisilinDihasilkan oleh fungi Penicillinum chrysognum. Aktif terutama pada bakteri gram (+) dan
beberapa gram (-). Obat golongan ini digunakan untuk mengobati infeksi pada saluran napas bagian atas (hidung dan tenggorokan) seperti sakit tenggorokan, untuk infeksi telinga, bronchitis kronik, pneumonia, saluran kemih (kandung kemih dan ginjal).
Contoh obat yang termasuk dalam golongan ini antara lain : Ampisilin dan Amoksisilin. Untuk meningkatkan ketahanan thp b-laktamase : penambahan senyawa untuk memblokir & menginaktivasi b-laktamase. Misalnya Amoksisilin + asam klavulanat, Ampisilin + sulbaktam, Piperasilin + tazobaktam.Efek samping : reaksi alergi, syok anafilaksis, kematian,Gangguan lambung & usus. Pada dosis amat tinggi dapat menimbulkan reaksi nefrotoksik dan neurotoksik. Aman bagi wanita hamil & menyusui.
2. Golongan SefalosporinDihasilkan oleh jamur Cephalosporium acremonium. Spektrum kerjanya luas meliputi
bakteri gram positif dan negatif. Obat golongan ini barkaitan dengan penisilin dan digunakan untuk mengobati infeksi saluran pernafasan bagian atas (hidung dan tenggorokan) seperti sakit tenggorokan, pneumonia, infeksi telinga, kulit dan jaringan lunak, tulang, dan saluran kemih (kandung kemih dan ginjal).
Contoh obat yang termasuk dalam golongan ini antara lain : Sefradin, Sefaklor, Sefadroksil, Sefaleksin, E.coli, Klebsiella dan Proteus.
Penggolongan sefalosporin berdasarkan aktivitas & resistensinya terhadap b-laktamase: Generasi I : aktif pada bakteri gram positif. Pada umumnya tidak tahan pada b laktamase. Misalnya sefalotin, sefazolin, sefradin, sefaleksin, sefadroksil. Digunakan secara oral pada infeksi saluran kemih ringan, infeksi saluran pernafasan yang tidak serius
Generasi II : lebih aktif terhadap kuman gram negatif. Lebih kuat terhadap blaktamase. Misalnya sefaklor, sefamandol, sefmetazol,sefuroksim
Generasi III : lebih aktif terhadap bakteri gram negatif , meliputi Pseudomonas aeruginosa dan bacteroides. Misalnya sefoperazone, sefotaksim, seftizoksim, sefotiam, sefiksim.Digunakan secara parenteral,pilihan pertama untuk sifilis
Generasi IV : Sangat resisten terhadap laktamase. Misalnya sefpirome dan sefepim
3. Golongan LincosamidesDihasilkan oleh Streptomyces lincolnensis dan bersifat bakteriostatis. Obat golongan ini
dicadangkan untuk mengobati infeksi berbahaya pada pasien yang alergi terhadap penisilin atau pada kasus yang tidak sesuai diobati dengan penisilin. Spektrum kerjanya lebih sempit dari
makrolida, terutama terhadap gram positif dan anaerob. Penggunaannya aktif terhadap Propionibacter acnes sehingga digunakan secara topikal pada acne.Contoh obatnya yaitu Clindamycin (klindamisin) dan Linkomycin (linkomisin).
4. Golongan TetracyclineDiperoleh dari Streptomyces aureofaciens & Streptomyces rimosus. Obat golongan ini
digunakan untuk mengobati infeksi jenis yang sama seperti yang diobati penisilin dan juga untuk infeksi lainnya seperti kolera, demam berbintik Rocky Mountain, syanker, konjungtivitis mata, dan amubiasis intestinal. Dokter ahli kulit menggunakannya pula untuk mengobati beberapa jenis jerawat.
Adapun contoh obatnya yaitu : Tetrasiklin, Klortetrasiklin, Oksitetrasiklin, doksisiklin dan minosiklin.
Khasiatnya bersifat bakteriostatik , pada pemberian iv dapat dicapai kadar plasma yang bersifat bakterisid lemah.Mekanisme kerjanya mengganggu sintesis protein kuman Spektrum kerjanya luas kecuali thp Psudomonas & Proteus. Juga aktif terhadap Chlamydia trachomatis (penyebab penyakit mata), leptospirae, beberapa protozoa. Penggunaannya yaitu infeksi saluran nafas, paru-paru, saluran kemih, kulit dan mata. Namun dibatasi karena resistensinya dan efek sampingnya selama kehamilan & pada anak kecil.
5. Golongan KloramfenikolBersifat bakteriostatik terhadap Enterobacter & S. aureus berdasarkan perintangan
sintesis polipeptida kuman. Bersifat bakterisid terhadap S. pneumoniae, N. meningitidis & H. influenza. Obat golongan ini digunakan untuk mengobati infeksi yang berbahaya yang tidak efektif bila diobati dengan antibiotik yang kurang efektif. Penggunaannya secara oral, sejak thn 1970-an dilarang di negara barat karena menyebabkan anemia aplastis. Sehingga hanya dianjurkan pada infeksi tifus (salmonella typhi) dan meningitis (khusus akibat H. influenzae). Juga digunakan sebagai salep 3% tetes/salep mata 0,25-1%. Contoh obatnya adalah Kloramfenikol, Turunannya yaitu tiamfenikol.
6. Golongan MakrolidaBersifat bakteriostatik. Mekanisme kerjanya yaitu pengikatan reversibel pada ribosom
kuman, sehingga mengganggu sintesis protein. Penggunaannya merupakan pilihan pertama pada infeksi paru-paru. Digunakan untuk mengobati infeksi saluran nafas bagian atas seperti infeksi tenggorokan dan infeksi telinga, infeksi saluran nafas bagian bawah seperti pneumonia, untuk infeksi kulit dan jaringan lunak, untuk sifilis, dan efektif untuk penyakit legionnaire (penyakit yang ditularkan oleh serdadu sewaan). Sering pula digunakan untuk pasien yang alergi terhadap penisilin.Contoh obatnya : eritromisin, klaritromisin, roxitromisin, azitromisin, diritromisin serta spiramisin.
7. Golongan KuinolonBerkhasiat bakterisid pada fase pertumbuhan kuman, dgn menghambat enzim DNA
gyrase bakteri sehingga menghambat sintesa DNA. Digunakan untuk mengobati sinusitis akut, infeksi saluran pernafasan bagian bawah serta pneumonia nosokomial, infeksi kulit dan jaringan kulit, infeksi tulang sendi, infeksi saluran kencing, Cystitis uncomplicated akut, prostates bacterial kronik, infeksi intra abdominal complicated, demam tifoid, penyakit menular seksual, serta efektif untuk mengobati Anthrax inhalational. Penggolongan :Generasi I : asam nalidiksat dan pipemidat digunakan pada ISK tanpa komplikasiGenerasi II : senyawa fluorkuinolon misal siprofloksasin, norfloksasin, pefloksasin,ofloksasin. Spektrum kerja lebih luas, dan dapat digunakan untuk infeksi sistemik lain.Zat-zat long acting : misal sparfloksasin, trovafloksasin dan grepafloksasin.Spektrum kerja sangat luas dan meliputi gram positif.
8. AminoglikosidaDihasilkan oleh fungi Streptomyces & micromonospora.Mekanisme kerjanya :
bakterisid, berpenetrasi pada dinding bakteri dan mengikatkan diri pada ribosom dalam sel.Contoh obatnya : streptomisin, kanamisin, gentamisin, amikasin, neomisinPenggunaan Aminoglikosida Streptomisin & kanamisin Þ injeksi pada TBC juga pada endocarditis,Gentamisin, amikasin bersama dengan penisilin pada infeksi dengan Pseudomonas,Gentamisin, tobramisin, neomisin juga sering diberikan secara topikal sebagai salep atau tetes mata/telinga,Efek samping : kerusakan pada organ pendengar dan keseimbangan serta nefrotoksik.
9. MonobaktamDihasilkan oleh Chromobacterium violaceum Bersifat bakterisid, dengan mekanisme
yang sama dengan gol. b-laktam lainnya.Bekerja khusus pada kuman gram negatif aerob misal Pseudomonas, H.influenza yang resisten terhadap penisilinase Contoh : aztreonam
10. SulfonamideMerupakan antibiotika spektrum luas terhadap bakteri gram positrif dan negatif.
Bersifat bakteriostatik. Mekanisme kerja : mencegah sintesis asam folat dalam bakteri yang dibutuhkan oleh bakteri untuk membentuk DNA dan RNA bakteri.Kombinasi sulfonamida : trisulfa (sulfadiazin, sulfamerazin dan sulfamezatin dengan perbandingan sama),Kotrimoksazol (sulfametoksazol + trimetoprim dengan perbandingan 5:1),Sulfadoksin + pirimetamin.Penggunaan:Infeksi saluran kemih : kotrimoksazolInfeksi mata : sulfasetamidRadang usus : sulfasalazinMalaria tropikana : fansidar.Mencegah infeksi pada luka bakar : silver sulfadiazine.
Tifus : kotrimoksazol.Radang paru-paru pada pasien AIDS : kotrimoxazolSebaiknya tidak digunakan pada kehamilan teruama trimeseter akhir : icterus, hiperbilirubinemia
11. VankomisinDihasikan oleh Streptomyces orientalis.Bersifat bakterisid thp kuman gram positif aerob
dan anaerob.Merupakan antibiotik terakhir jika obat-obat lain tidak ampuh lagi
PENISILIN G (BENZINPENISILIN)
(Procaine Penillin G, Kemopen, penadur-LA )
Benzilpenisilin (Penisilin G) adalah antibiotik yang penting sampai saat ini. Antibiotik ini hanya dalam bentuk injeksi karena diinaktifkan oleh asam lambung dan penyerapan dari saluran cerna rendah. Benzilpenisilin efektif untuk infeksi streptokokus, , gonokokus, meningokokus, antrax, difteri, gas-gangren, leptospira, penyakit Lyme. Benzilpenisilin diinaktifkan oleh bakteri penghasil beta lactamase.
Mekanisme dan Farmakodinamik
Secara umum Penisilin merintangi/menghambat pembentukan/sintesa dinding sel bakteri sehingga bila sel bakteri tumbuh dengan dinding sel yang tidak sempurna maka bertambahnya plasma atau air yang terserap dengan jalan osmosis akan menyebabkan dinding sel pecah sehingga bakteri menjadi musnah.
Penisilin menghambat pembentukan Mukopeptida yang diperlukan untuk sintesis dinding sel mikroba. Terhadap mikroba yang sensitif, Penisilin akan menghasilkan efek bakterisid (membunuh kuman) pada mikroba yang sedang aktif membelah. Mikroba dalam keadaan metabolik tidak aktif (tidak membelah) praktis tidak dipengaruhi oleh Penisilin, kalaupun ada pengaruhnya hanya bakteriostatik (menghambat perkembangan).
Mekanisme kerja antibiotik betalaktam dapat diringkas dengan urutan sebagai berikut:
1. Obat bergabung dengan Penisilin binding protein (PBP) pada kuman
2. Terjadi hambatan sintesis dinding sel kuman karena proses transpeptidasi antar rantai peptidoglikan terganggu.
3. Kemudian terjadi aktivasi enzim proteolitik pada dinding sel.
Di antara semua penisilin, Penisilin G mempunyai aktivitas terbaik terhadap kuman gram positif yang sensitif.
Indikasi
Endokarditis, meningococcus meningitis, infeksi tenggorokan, otitis media, streptococcus, pneumonia, profilaksis amputasi pada lengan atau kaki.
Kontraindikasi
Hipersensitivitas (alergi) terhadap penisilin.
Interaksi Obat
Penisilin G dengan obat Aspirin, Fenilbutazon, Sulfonamida, Indometasin, Diuretik Tiazid, Furosemid dan Asam Etakrinat interaksi yang terjadi adalah obat-obat tersebut dapat berkompetisi dengan penisilin G pada sekresi di tubulus ginjal sehingga memperpanjang waktu paruh penisilin dalam serum.
Efek Samping
Efek samping yaitu reaksi alergi berupa urtikaria, demam, nyeri sendi, angioudem, anafilaksis, serum sickness-like reaction; jarang, nefritis interstisial, anemia hemolitik, leukopenia, trombositopenia dan gangguan pembekuan darah; juga dilaporkan diare (termasuk kolitis karena antibiotik).
Intoksisitas
Intoksisitas terhadap sistem saraf pusat termasuk konvulsi (terutama pada dosis tinggi atau pada gangguan ginjal berat).
Sediaan dan Kandungan
Benzatin Penisilin G (Generik) serbuk inj. 1,2 juta UI/vial, 2,4 UI/vial (K). Prokain penisilin G Meiji (Meiji Indonesia) serbuk inj. 3 juta UI/vial (K). Penadur LA (Sunthi Sepuri) serbuk inj. 1.200.000 UI/vial. 2.400.000 UI/vial (K).
Rute dan Dosis
Injeksi intravena lambat, intramuscular atau infus :
Dewasa : 1,2 g/hari dalam dosis terbagi 4, jika diperlukan dapat ditingkatkan 2,4 g/hari atau lebih
Anak (Bayi Prematur dan Neonatal) : 50 mg/kg dalam dosis terbagi 2; Bayi 1-4 minggu: 75 mg/kg/hari, dalam dosis terbagi 3; Anak 1-12 tahun: 100 mg/kg/hari dalam dosis terbagi 4 (dosis lebih tinggi mungkin dibutuhkan)
Endocarditis bacterialis : infus atau injeksi intravena lambat 7,2 gram/hari, dosis terbagi 4-6 Meningitis meningococcus : injeksi intravena lambat atau infus, 2,4 gram setiap 4-6 jam; Bayi Prematur dan Neonatal: 100 mg/kg/hari dalam dosis terbagi 2; Bayi 1-4 minggu: 75 mg/lg/hari, dalam dosis terbagi 3; Anak 1-12 tahun: 180-300 mg/kg/hari, dalam dosis terbagi 4-6
Penting : Jika diduga menderita penyakit meningococcus, dokter dianjurkan untuk memberikan injeksi tunggal benzilpenisilin secara i.m atau i.v sebelum membawa pasien ke Rumah Sakit.
Dosis sesuai DEWASA 1,2 g; BAYI 300 mg; ANAK sampai 9 tahun 600 mg; 10 tahun ke atas sama dengan dewasa. Pemberian injeksi intratekal tidak dianjurkan.