PenirisAbon

download PenirisAbon

of 13

Transcript of PenirisAbon

  • 7/28/2019 PenirisAbon

    1/13

    Oleh :

    Dr. Ir. Bambang Purwantana, M.Agr.

    Ir. Widodo, M.S.

    Radi, STP

    FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

    UNIVERSITAS GADJAH MADA

    2004

    DESAIN MESIN PENIRIS ABON TIPE SENTRIFUGALUNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI, PRODUKTIVITAS

    DAN KUALITAS PEMBUATAN ABONSKALA INDUSTRI RUMAH TANGGA

  • 7/28/2019 PenirisAbon

    2/13

    HALAMAN PENGESAHAN

    Industri Kecil Sasaran :1. Industri Kecil Perkotaan2. Industri Kecil Pedesaan3. Wirausaha Baru

    Pembinaan Industri Kecil1. Logam dan elektronika2. Sandang dan kulit3. Pangan dan Agribisnis

    4. Kimia dan bahan bangunan5. Kerajinan dan Umum

    Jenis Permasalahan yang dicoba atasi1. Produksi2. Manajemen

    1. Judul Kegiatan : Desain Mesin Peniris Abon Tipe Sentrifugal UntukMeningkatkan Efisiensi, Produktivitas Dan KualitasPembuatan Abon Skala Industri Rumah Tangga

    2. Ketua Pelaksanaa. Namab. NIPc. Jabatan / Golongand. Universitase. Fakultas / Jurusan

    :::::

    Dr.Ir. Bambang Purwantana, M.Agr.131862245Penata/IIIcUniversitas Gadjah MadaTeknologi Pertanian / TeknikPertanian

    3. Anggota Pelaksana Kegiatana. Staf Pengajar Perguruan

    Tinggib. Industri Kecil

    ::

    2 orang1 orang

    4. Nama dan Lokasi Industri Kecil : Industri Abon Skala RumahTangga, di Segoroyoso, Pleret,Bantul, D.I.Yogyakarta

    5. Keluaran yang dihasilkan : Model atau Prototipe

    Mengetahui,Dekan Fakultas Teknologi PertanianUniversitas Gadjah Mada

    Dr.Ir. Abdul Rozaq, DAANIP. 130 812 212

    Yogyakarta, 6 Maret 2005

    Ketua Pelaksana,

    Dr. Ir. Bambang Purwantana, M.Agr.NIP. 131862245

    Menyetujui,

    Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat

  • 7/28/2019 PenirisAbon

    3/13

    Dr.Ir.Krishna Agung Santosa, M.Sc

    NIP. 130 367 365

    1. MASALAH YANG DITANGANI :

    1.1 Judul :

    Desain Mesin Peniris Abon Tipe Sentrifugal Untuk Meningkatkan Efisiensi,

    Produktivitas dan Kualitas Pembuatan Abon Skala Industri Rumah Tangga

    1.2 Analisis Situasi

    Kegiatan Vucer ini akan dilakukan di Industri Rumah Tangga milik Bapak

    Mulyorejo yang merupakan salah satu industri kecil yang bergerak di bidang

    pembuatan abon. Pengusaha mitra Vucer ini membuat abon dengan kapasitas

    2-3 kuintal daging segar dalam sekali pembuatan. Pembuatan abon dilakukan

    secara berjangka 2-3 kali dalam sebulannya. Secara singkat abon merupakan

    makanan yang dibuat dari daging dengan serangkaian proses yaitu

    pemasakan, penyayatan, penggorangan dan penirisan serta pengemasan. Dari

    pengamatan dilapangan menunjukan bahwa peralatan produksi yangdigunakan masih sangat sederhana. Kesulitan utama yang dihadapi oleh

    pengrajin ini adalah masalah penirisan. Sampai saat ini, penirisan dilakukan

    secara manual yang jika dilihat secara teknis kurang effisien. Masalah penirisan

    merupakan masalah yang baku dalam pembuatan produk ini karena akan

    menentukan kualitas dan ketahanan selama penyimpanan. Jika suatu produk

    pertanian banyak mengandung minyak maka dalam beberapa hari

    penyimpanan dapat menyebabkan bau tengik akibat proses oksidasi dan

    perubahan struktur minyak tersebut.

    Manajemen perusahaan dipegang sendiri oleh pemiliknya, perencanaan

    pengadaan bahan dan pemasaran dilakukan langsung oleh pemilik usaha

    tersebut. Namun dari pengamatan tidak terjadi masalah dalam memenejemen

    usaha ini. Pengrajin hanya menentukan berapa bahan yang akan diproduksi

    yang dikaitkan dengan permintaan/pesanan pasar.

  • 7/28/2019 PenirisAbon

    4/13

    Proses penirisan merupakan proses pengurangan kandungan minyak

    bebas setelah tahap penggorengan. Ampas yang tertahan merupakan

    kumpulan sayatan deging yang dikenal dengan abon, sedangkan minyak yang

    lolos saringan dapat digunakan lagi untuk penggorengan abon berikutnya.

    Dengan adanya tuntutan produk yang berkulitas, kering dan tahan lama maka

    tahap penirisan merupakan tahap yang penting dalam pembuatan abon.

    Kandungan minyak dalam produk pertanian yang diolah dengan penggorengan

    harus mendapat perhatian karena mempengaruhi kualitas produk tersebut,

    kemasan, umur simpan dan effisiensi penggunaan minyak.

    Sampai saat ini, proses pembuatan abon kalangan industri rumahtangga masih dilakukan secara manual dengan peralatan yang sederhana.

    Belum ada alat & mesin khusus yang dapat membantu proses pembuatan

    abon. Penirisan yang dilakukan secara manual dipandang mempunyai banyak

    kelemahan diantaranya kapasitas yang rendah, banyak minyak yang tercecer

    dan kesulitan untuk meniriskan minyak sampai kandungan tertentu. Minyak

    yang menempel pada abon akan menimbulkan bau tidak enak (tengik) setelah

    beberapa hari dalam penyimpanan. Selain itu, penirisan manual ini memerlukan

    beberapa tenaga untuk menekan tuas pengepresnya. Sehingga secara teknis

    kurang efisien dan secara ekonomis tidak menguntungkan.

    1.3 Tinjauan Pustaka

    Abon merupakan hasil olahan daging dengan penambahan berbagai

    bahan melalui beberapa tahapan. Tahap-tahap pembuatan abon dimulai

    dengan pemilihan daging, pemasakan, penyayatan, pemberian bumbu,penggorengan, penirisan, penyabutan, pendinginan dan pengemasan. Bahan

    baku pembuatan abon adalah daging yang baik yaitu daging yang telah

    dipisahkan dari lemak dan koyornya.

    Proses penirisan merupakan proses pemisahan antara bahan padat

    dengan bahan cair yang umumnya keduanya mempunyai gaya adesi yang

    cukup kuat sehingga sulit dipisahkan. Proses pemisahan minyak dari bahan

    yang digoreng dikenal dengan penirisan.

  • 7/28/2019 PenirisAbon

    5/13

    Penirisan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan

    absorsi, pengepresan, sentrifugasi. Pengepresan hanya dapat dilakukan pada

    produk-produk yang elastis atau lembut sehingga kerusakan yang terjadi bukan

    merupakan masalah. Pengepresan tidak dapat dilakukan pada produk-produk

    yang mudah rusak seperti lempeng, krupuk, dll. Pengepresan pada abon dapat

    dilakukan mengingat sifatnya yang elastik. Penggunaan sistem penirisan

    dengan sentrifugasi dapat mengurangi tingkat kerusakan bahan. Penirisan

    sistem sentrifugal pada abon dipandang sangat tepat karena struktur abon yang

    elastik dan hasilnya akan lebih baik dari pada cara pengepresan.

    Tahap penirisan sangat menentukan umur simpan karena sangatdipengaruhi kadar minyak pada abon tersebut. Kandungan minyak yang terlalu

    banyak akan menyebabkan bau tengik. Proses penirisan secara tradisional sulit

    untuk meminimalkan kandungan minyak pada abon tersebut.

    Sentrifugasi merupakan salah satu cara pemisahan campuran menjadi

    dua fraksi atau lebih berdasarkan gaya sentrifugal yang diberikan dan

    perbedaan besarnya massa. Sentrifugasi merupakan cara pemisahan yang

    modern dan efisien serta banyak digunakan jika dibandingkan cara pemisahan

    lain seperti pengendapan yang efisiensinya relatif rendah dan perlu waktu lama.

    Gaya yang besar dapat diperoleh dengan cara memberikan gaya

    sentrifugal pada alat sentrifugasi. Gaya grafitasi masih tetap masih berperan

    dalam sentrifugasi sehingga gaya total yang bekerja merupakan gabungan

    antara gaya sentrifugal dengan gravitasi seperti pada siklon. Pada peralatan

    sentrifugasi skala industri, gaya sentrifugal akan memberikan pengaruh yang

    lebih besar daripada gaya gravitasi sehingga pengaruh gravitasi pada

    umumnya dapat diabaikan pada analisis pemisahan cara sentrifugasi ini.

    Gaya sentrifugal pada partikel yang dipaksa untuk berputar mengikuti

    jalur melingkar dinyatakan dalam persamaan berikut (Earle, 1983) :

    2= rmF

    c ................................................................................... (2)

    dimana : Fc : Gaya sentrifugal yang bekerja pada partikel untuk

    mempertahankan gerakan pada jalur putaran melingkar.

    m : Massa partikel.

  • 7/28/2019 PenirisAbon

    6/13

    r : Jari-jari jalur dari poros.

    : Kecepatan sudut partikel.

    dengan rv= , dimana v adalah kecepatan tangensial partikel maka :

    ( )r

    vmF

    c

    2

    = .................................................................................. (3)

    Kecepatan putaran biasanya dinyatakan dalam perputaran per menit

    (rpm), maka persamaan diatas dapat juga dituliskan dalam bentuk lain dengan

    60

    2 N=

    sehingga :

    2

    2

    011,060

    2 NrmN

    rmFc =

    =

    ............................................ (4)

    dengan N adalah kecepatan perputaran partikel per menit (rpm).

    1.4 Perumusan Masalah

    Efiseisnsi, produktivitas dan kualitas hasil olahan abon dapat

    ditingkatkan dengan menggunakan mesin dan peralatan yang tepat, namun

    mesin & peralatan proses pembuatan abon yang tersedia di masyarakat masih

    sangat terbatas. Keadaan ini merupakan kendala yang menyebabkan industri

    pembuatan abon kurang berkembang.

    Proses peyaringan/penirisan merupakan proses untuk memisahkan

    sayatan daging hasil penggorengan dengan minyaknya. Sayatan daging yang

    telah diberi bumbu inilah yang selanjutnya dikemas menjadi abon yang bisa

    didapatkan di pasar.

    Mesin penyaring tipe sentrifugal telah diteliti dan dikembangkan di

    Laboratorium Energi dan Mesin Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian UGM.

    Untuk membantu masyarakat pengusaha (industri) abon dalam meningkatkan

    efisiensi, produktivitas dan kualitas hasil produksinya maka mesin penyaring

    sentrifus tersebut dapat diintroduksikan dan dikembangkan kepada masyarakat

    pengusaha abon.

  • 7/28/2019 PenirisAbon

    7/13

    2 POLA PEMECAHAN MASALAH

    2.1 Tujuan

    Program Vucer ini bertujuan membantu industri/ pengrajin abon skalarumah tangga mitra dengan cara membuatkan sebuah mesin peniris yang

    dirancang khusus untuk penirisan abon kemudian diberikan kepada mitra usaha

    dan selanjutnya melatih cara mengoperasikan mesin tersebut dengan harapan

    mampu meningkatkan efisiensi dan kualitas hasil abon.

    2.2 Metodologi Yang Ditawarkan

    A. Pembuatan Mesin Penyaring..

    Mesin peniris abon dirancang dengan panjang 65 cm, lebar 40 cm dan

    tinggi 55 cm seperti terlihat dalam Lampiran 3 akan dibuat dalam program

    Vucer ini. Mesin peniris tersebut terdiri dari beberapa komponen yaitu :

    kerangka, tabung penampung, tabung penyaring, motor listrik, poros tabung

    penyaring, dan transmisi. Pembuatan mesin peniris ini akan dilakukan di

    Laboartorium Energi & Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Universitas

    Gadjah Mada.

    Kerangka mesin peniris sentrifus dibuat dari bahan besi profil sikuukuran 50X50X5 mm dan 40X40X4 mm. Kerangka mesin tersebut terdiri dari

    komponen sebagai berikut : rangka, rangka bawah, rangka penguat, dan kaki

    rangka Komponen tersebut kemudian di las satu dengan lainnya sehingga

    membentuk sebuah kerangka. Untuk menghaluskan hasil pengelasan pada

    bagian tertentu dilakukan pengerindaan.

    Tabung penampung dibuat dari plat stainless tebal 2mm (SS 316).

    Tabung penampung terdiri dari 4 komponen yaitu, dinding tabung, alas tabung,

    corong pengeluaran, dan plat penguat. Plat tersebut kemudian diroll dan

    membentuk tabung dengan diameter 50 cm dan tinggi 60 cm. Kedua tepi plat

    yang terpaut dilas satu dengan lainnya. Alas tabung penyaring dibuat dari plat

    yang sama dengan cara memotong plat tersebut dalam bentuk lingkaran yang

    berdiameter 30 cm. Pada alas tabung dibuat 2 buah lubang, yang pertama

    pada pusat alas tabung dengan diameter 40 mm untuk tempat poros tabung,

  • 7/28/2019 PenirisAbon

    8/13

    dan yang kedua pada jarak radial 20 cm dengan diameter 45 mm untuk lubang

    corong pengeluaran.

    Tabung penyaring dibuat dari bahan stainles stell dengan tebal 1 mm,

    tinggi 30 cm dan diameter 30 cm, kemudian dinding tabung dilubangi dengan

    mata bor berdiameter 5 mm, jarak antar titik pusat lubang satu dengan lainnya

    10 mm.

    Sistem transmisi terdiri dari 4 komponen yaitu, poros, flenders, puli,

    bantalan peluru dan sabuk (belt). Poros dibuat dari bahan stainless steel

    diameter 30 mm, panjang 390 mm; flenders dibuat dari plat stainless steel tebal

    10 mm diameter 200 mm, puli dibuat dari bahan alumunium dengan diameter50 mm dan 254 mm, sabuk jenis V tipe A.

    B. Pemasangan dan Pengoperasian Mesin Penyaring di Pengusaha Mitra

    Setelah mesin peniris ini selesai dibuat di Laboaratorium kemudian

    mesin tersebut akan dibawa ke pengusaha mitra untuk dipasang dan

    dioperasikan dibawah bimbingan dan pengawasan dari tim teknis. Bimbingan

    teknis dilakukan pengamatan terhadap mekanisme dan kemampuan mesin

    tersebut.

    Prosedur kerja mesin tersebut dirancang sebagai berikut : awalnya

    bahan dimasukan kedalam tabung peniris, motor dihidupkan sehingga terjadi

    pemusingan bahan dalam tabung peniris yang dindingnya dilubangi dengan

    mesh tertentu sehingga minyak akan keluar dan tertampung pada tabung

    penampung dan akan mengalir keluar melalui corong keluaran. Setelah

    beberapa saat pemusingan, motor dimatikan dan bahan diambil dari tabung

    peniris yang dirancang mudah dilepas.

    C. Sosialiksasi Mesin Peniris

    Setelah mitra usaha mampu mengoperasikan mesin peniris dengan baik

    kemudian akan dilakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pengrajin abon

    yang lain untuk diberikan penyuluhan cara pengoperasian mesin tersebut dan

  • 7/28/2019 PenirisAbon

    9/13

    manfaat mesin tersebut untuk meningkatkan efisiensi, kualitas dan keuntungan

    dalam memproduksi abon.

    3 MANFAAT

    3.1 Potensi Ekonomis Produk

    Sasaran akhir dari Program Vucer ini adalah peningkatan efisiensi dan

    kualitas hasil produksi abon dengan cara menggunakan mesin peniris sentrifus

    yang dibuat khusus untuk proses pembuatan abon. Untuk menggunakan mesin

    baru itu membutuhkan investasi, namun investasi itu dalam jangka waktu 1

    tahun diharapkan akan kembali dengan adanya peningkatan efisiensi dankualitas hasil.

    3.2 Nilai Tambah Produk dari Sisi Iptek

    Hasil akhir dari Program Vucer ini adalah sebuah mesin peniris sentrifus

    yang dirancang khusus untuk pembuatan minyak kelapa sehingga dari sisi Iptek

    program ini merupakan suatu peningkatan rancangbangun dan peningkatan

    peralatan proses produksi.

    3.3 Dampak Sosial Secara Nasional

    Di daerah pusat ternak seperti di desa Segoroyoso, Pleret, Bantul,

    Yogyakarta ada beberapa pengrajin abon. Bahan baku (daging) sangat

    potensial karena banyak tempat penyembelihan hewan. Dari informasi, sering

    terjadi kelebihan stok daging segar. Dengan introduksi mesin peniris ini

    diharapkan dapat memudahkan proses pembuatan abon sehingga mampu

    merangsang industri/pengrajin abon baru. Dengan demikian produk vucer ini

    diharapkan akan berkembang dan digunakan oleh pengusaha lainnya sehingga

    dampak sosial dari program vucer ini akan bermanfaat terhadap masyarakat

    dalam skala desa dan kecamatan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

  • 7/28/2019 PenirisAbon

    10/13

    4 INFORMASI TENTANG PENGUSAHA KECIL MITRA

    4.1 Sumber Daya manusia

    Pengusaha mitra Vucer ini memiliki 5 tenaga kerja yang terdiri dari 1

    orang tenaga penggoreng, 3 orang tenaga peniris dan 1 orang tenaga

    penyabut. Dari 5 tenaga kerja tersebut 3 orang berpendidikan SMP, dan 2

    orang berpendidikan SMU. Pimpinan dan pemilik perusahaan berpendidikan

    SMP.

    4.2 Kondisi Manajemen

    Pola manajemen perusahaan ini adalah pola keluarga, dengan ibu rumah

    tangga sebagai sebagai pimpinan sedangkan suami membantu dalam

    pemasaran dan pengadaan bahan baku. Hasil produksi dipasarkan di tingkat

    kecamatan dan sebagian besar dipasarkan ke pasar Yogyakarta.

    4.3. Kondisi Produksi

    Pengusaha mitra dalam program vucer ini merupakan industri rumah

    tangga. Dalam sekali proses biasanya memproduksi 2-3 kuintal daging segar,

    proses dilakukan sebanyak 2-3 kali dalam sebulan. Proses pembuatan abon

    tidak dapat dilakukan setiap hari karena biaya yang mahal dan perlu modal

    yang besar. Selama ini belum ada kontrol kualitas. Mereka biasanya

    menentukan tingkat kekeringan hanya dengan perkiraan saja. Dengan model

    penirisan manual yang diterapkan, ada indikasi kandungan minyak yang tidak

    seragam pada abon hasil olahan.

    5 DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 1995. Pengembangan Teknologi Dalam Bidang Alat & Mesin,

    Pengolahan dan Pemasaran Industri Rumah Tangga di Kabupaten

    Klaten. Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat No.

    02/ABMAS/UGM?TP.9/95.

    Brown, G.G., 1973. Unit Operations. Charles E. Tuttle Co. Tokyo.

  • 7/28/2019 PenirisAbon

    11/13

    Charm, Stanley E., Sc.D. 1971. The Fundamental Of Food Engineering. Edisi

    kedua. The Avi Publishing Company, Inc. England.

    Earle, R.L. 1983. Unit Operations in Food Processing. Second Edition.

    Pergamon Press. USA.

    Foust, S. A., dkk., 1980. Principles of Unit Operations. 2ed. John Wiley & Sons.

    New York/ Chischester/ Brisbane/ Toronto.

    Heldman, R. D., and Singh, P. R., 1981. Food Process Engineering. Second

    Edition. . The Avi Publishing Company, Inc. Westport. Connecticut.

    Radi. 2004. Rancang Bangun dan Konstruksi Mesin Penyaring Bubur

    KEDELAITipe Sentrifugal. Skripsi S-1. F-TP. UGM.

  • 7/28/2019 PenirisAbon

    12/13

    LAMPIRAN

    1. DENAH LOKASI

    KE IMOGIRI

    PEMDA

    BANTUL

    Kec.

    Srandaa

    Jl. Srandaan - Wates

    KE PANTAI SAMAS

    RING ROAD SELATAN

    YOGYAKARTA

    KE PANTAI PARANGTRITIS

    Jl. Bantul

    Jl. Parangtristis

  • 7/28/2019 PenirisAbon

    13/13

    KE IMOGIRI

    PEMDABANTUL

    Kec.Srandaa

    Lokasi

    Jl. Srandaan - Wates

    KE PANTAI SAMAS

    RING ROAD SELATAN

    YOGYAKARTA

    KE PANTAI PARANGTRITIS

    Jl. BantulJl. Parangtristis