PENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA...
Transcript of PENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA...
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
PADA ASPEK KETERAMPILAN MEMBACA MELALUI
METODE SHARED READING (SR) PADA SISWA KELAS II
SEMESTER II MI MA’ARIF DUKUH SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun oleh:
Maziyatul Lailiyyah
NIM. 23040-15-0022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDIYAH
FAKULTAS TARBIYAN DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
i
ii
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
PADA ASPEK KETERAMPILAN MEMBACA MELALUI
METODE SHARED READING (SR) PADA SISWA KELAS II
SEMESTER II MI MA’ARIF DUKUH SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun oleh:
Maziyatul Lailiyyah
NIM. 23040-15-0022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDIYAH
FAKULTAS TARBIYAN DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
iii
iv
v
vi
MOTTO
يي طالب العلن : طالب الز حوة، طالب العلن : اركا ى الالسالم و يعطى أجز هع البيي
“Orang yang menuntut ilmu berarti menuntut rahmat, orang yang menuntut ilmu
berarti menjalankan rukun Islam dan pahala yang diberikan kepadanya sama
dengan para Nabi”
(H.R. Dailani dari Anas r.a)
vii
PERSEMBAHAN
Sujud Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. karena-Nya saya diberikan
kemudahan dan kelancaran untuk menyelesaikan skripsi ini.
Ku persembahkan untuk kedua orangtuaku yang jauh di sana, Ayah Umar Ayix
dan Ibu Ayumi, Terimakasih atas segala kasih sayang, tenaga, waktu dan do‟a
yang tiada henti ditujukan untuk saya. Terimakasih atas segala dukungan kalian,
baik dalam bentuk materi maupun moril. Karya ini saya persembahkan untuk
kalian sebagai wujud rasa terima kasih atas pengorbanan kalian sehingga saya
dapat menggapai cita-cita.
Kepada Adikku M. Yahya Rivi Rikado yang selalu memberi semangat kepada
saya.
Kepada Seluruh keluarga besar H. Abdur Rahman yang selalu mendo‟akan saya.
Kepada Dosen Pembimbing skripsi saya, Bapak Imam Mas Arum, MPd. yang
telah bersedia untuk waktunya dan sabar membimbing saya sampai skripsi ini
terselesaikan.
Untuk Saudaraku dan Sahabatku Anggun Klara Sinta, Sekar Ainun Nikmah,Fisca
Putri Geofani dan Nur Khasanah yang telah meluangkan waktunya untuk
mendengarkan curhatku, ke sana kemari menemani mencari buku dan yang selalu
ada di saat susah maupun senang. Yang tiada henti mendukung saya agar skripsi
ini terselesaikan. Terimakasih dan tetap semangat menjalani hidup yang penuh
warna ini. Dan semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. meskipun raga kita
jauh tapi percayalah, hati kita selalu dekat.
Teruntuk Mbak Isna Khoirunnisa, Lutfia Rachma Liana dan keluarga besar Kos
Alhabib yang selalu menberi semangat kepada saya.
Terkhusus untuk seseorang, meskipun tak ku sebutkan namanya. Terimakasih
telah menjadi salah satu semangatku. Meski tak lewat mata, hanya lewat lisan.
viii
Tak melalui pandangan, hanya melalui kata dan perasaan. Cukup do‟a yang
mewakili segalanya dan semoga Allah selalu melindungimu.
Keluarga besar Paguyupan Istri Sholehah PPL MI Ma‟arif Dukuh (Nur
Khasanah, Yunita Setyawati, Desty Arinta, Mirfatus S, Fajeriyati E, Dyah
Pitaloka, Sofyan Baehaqi). Yang selalu mendukung dan jadi penghibur dikala
sedih. Semangat mengerjakan skripsinya kawan.
Sahabat-sahabatku (Amalia qurrota A, Dwi Aliyani, Erlina, Afifah, Yunita, Evita,
Atsna, dan kikik) yang tak henti-hentinya memberikan semangat kepadaku.
Teruntuk Ibu Siti Nok Chalimah,S.Pd. terimakasih sudah membantu saya dalam
menyelesaikan skripsi ini, semoga selalu dalam lindungan Allah dan tetap
semangat kuliah S2 nya.
Keluarga besar Jama‟ah Jagung KKN 2019 desa Kedung Liwung Kec.
Wonosegoro Kab. Boyolali Jawa Tengah
Dan teruktuk Teman-teman PGMI 2015. Terimakasih telah mendukung saya.
Tetap semangat kawan, kejar mimpi kalian sampai setinggi langit.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmad, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Baginda Nabi besar
Muhammad SAW. yang telah membawa kita semua ke jalan yang terang
benderang ini, ke jalan yang penuh dengan pengetahuan. Skripsi ini tidak akan
terlaksana tanpa adanya dukungan dan bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis
sampaikan terimakasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga,
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah IAIN Salatiga.
4. Bapak Sumarno Widjadipa, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan nasehat serta motivasi setiap bimbingan akademik.
5. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang
senantiasa sabar membimbing hingga terselesaikannya skripsi ini.
6. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf IAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmu dan wawasan pengetahuan kepada penulis.
7. Kedua orangtua yang selalu memberikan dukungan kepada saya.
x
8. Bapak Muhammad Muzaqi, S.Pd. selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif
Dukuh Salatiga beserta jajarannya yang telah memberikan ijin dan masukan
sehingga skripsi ini terselesaikan.
9. Ibu Siti Nok Chalimah, S.Pd. selaku wali kelas II A Madrasah Ibtidiyah
Ma’arif Dukuh Salatiga yang turut membantu dalam penelitian ini dan
seluruh siswa kelas II A Madrasah Ibtidiyah Ma’arif Dukuh Salatiga yang
telah membantu mendukung penelitian ini.
10. Sahabat dan teman-teman yang senantiasa menginspirasi, berjuang bersama-
sama dan saling memberikan dukungan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan penelitian ini jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya saran yang
bersifat membangun guna menyempurnakan hasil penelitian mendatang. Penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumya dan
pada penulis khususnya.
Salatiga, 08 April 2019
Penulis
Maziyatul Lailiyyah
xi
ABSTRAK
Lailiyyah, Maziyatul. 2019. Peningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada
Aspek Keterampilan Membaca Melalui Metode Shared Reading (SR)
Pada Siswa Kelas II Semester II MI Ma’arif Dukuh Salatiga Tahun
Pelajaran 2018/2019. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidayah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam
Negeri Salatiga. Pembimbing Imam Mas Arum, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar Bahasa Indonesia, Metode Shared Reading (SR)
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar Bahasa
Indonesia materi membaca pada siswa kelas II Semester II MI Ma’arif Dukuh
Salatiga. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar yaitu kurangnya minat baca
siswa, pendampingan guru secara intensif karena terbatasnya waktu, kegiatan
belajar yang monoton dan tidak bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hasil belajar Bahasa Indonesia pada aspek keterampilan membaca
melalui metode Shared Reading (SR) pada siswa kelas II Semester II MI Ma’arif
Dukuh Salatiga tahun pelajaran 2018/2019.
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas II A MI Ma’arif Dukuh
Salatiga tahun pelajaran 2018/2019. Data dari penelitian ini diperoleh dari lembar
pengamatan, soal evaluasi, dokumentasi dan observasi pada pembelajaran Bahasa
Indonesia materi membaca dengan menggunakan metode Shared Reading (SR).
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
metode Shared Reading (SR) dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia
pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik materi membaca pada siswa kelas II
Semester II MI Ma’arif Dukuh Salatiga tahun pelajaran 2018/2019. Serta dapat
melampaui target pencapaian klasikal yaitu <85% dari jumlah siswa yang yang
mencapai nilai di atas KKM yakni 75. Pada aspek Kognitif dibuktikan dengan
persentase prasiklus sebanyak 8 (42,10%) mencapai KKM, kemudian pada siklus
I meningkat menjadi 9 (47,36%) siswa yang mencapai KKM. Dan pada siklus II
sebanyak 17 (89,47%) siswa yang mencapai nilai di atas KKM. Untuk aspek
psikomotorik dibuktikan dengan persentase prasiklus sebanyak 5 (26,31%) siswa
yang mencapai KKM, dan pada siklus I meningkat sebanyak 9 (47,36) siswa yang
mencapai nilai di atas KKM. Dan pada siklus II sebanyak 18 (94,73) siswa yang
telah mencapai nilai di atas KKM.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ..............................................................................................
HALAMAN LOGO ...................................................................................................
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................... 7
C. TUJUAN PENULISAN ............................................................................. 7
D. MANFAAT PENELITIAN ....................................................................... 7
E. HIPOTESIS TINDAKAN DAN INDIKATOR KEBERHASILAN ......... 8
F. DEFINISI OPERASIONAL ...................................................................... 9
1. Hasil Belajar .......................................................................................... 9
2. Pembelajaran Bahasa Indonesia .......................................................... 10
xiii
3. Membaca ............................................................................................. 11
4. Metode Shared Reading (SR) ............................................................ 11
G. METODE PENELITIAN......................................................................... 11
1. Rancangan Penelitian .......................................................................... 11
2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian ................................................. 14
3. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 15
4. Intrumen Penelitian ............................................................................. 17
5. Analisis Data ....................................................................................... 17
H. SISTEMATIKA PENULISAN ................................................................ 21
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 23
A. KAJIAN TEORI ...................................................................................... 23
1. Hasil Belajar ........................................................................................ 23
a. Belajar............................................................................................. 23
1) Pengertian Belajar ...................................................................... 23
2) Ciri-Ciri Belajar ......................................................................... 23
3) Prinsip-Prinsip Belajar ............................................................... 24
b. Hasil Belajar ................................................................................... 25
1) Pengertian Hasil Belajar ............................................................ 25
2) Macam-Macam Hasil Belajar .................................................... 26
3) Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................................. 26
2. Bahasa Indonesia ................................................................................. 34
a. Hakikat Bahasa Indonesia .............................................................. 34
b. Ruang Lingkup Bahasa Indonesia .................................................. 34
c. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia ......................................... 36
3. Membaca ............................................................................................. 37
a. Pengertian Membaca ...................................................................... 37
b. Pembelajaran Membaca.................................................................. 37
c. Tujuan Membaca ............................................................................ 38
d. Membaca Cerita Pendek ................................................................. 38
e. Kompetensi Dasar dan Indikator Bahasa Indonesia Kelas II ......... 38
xiv
4. Metode Shared Reading (SR) ............................................................ 40
a. Pengertian Metode Shared Redaing (SR) ...................................... 40
b. Langkah-Langkah Metode Shared Redaing (SR) ......................... 41
c. Kelebihan dan Kelemahan Metode Shared Reading (SR) ............ 43
B. KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 44
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ........................................................ 48
A. DESKRIPSI PELAKSANAAN SIKLUS I ............................................. 48
1. Perencanaan Tindakan......................................................................... 48
2. Pelaksanaan Tindakan ......................................................................... 49
3. Observasi/Pengamatan ........................................................................ 50
4. Refleksi................................................................................................ 54
B. DESKRIPSI PELAKSANAAN SIKLUS II ............................................ 56
1. Perencanaan Tindakan......................................................................... 56
2. Pelaksanaan Tindakan ......................................................................... 56
3. Observasi/Pengamatan ........................................................................ 58
4. Refleksi................................................................................................ 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 63
A. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................................ 63
1. Deskripsi Data Prasiklus ..................................................................... 63
2. Deskripsi Data Siklus I ........................................................................ 66
3. Deskripsi Data Siklus II ...................................................................... 69
B. Pembahasan.............................................................................................. 71
1. Hasil Belajar Siswa pada Ranah Kognitif ........................................... 72
2. Hasil Belajar Siswa pada Ranah Psikomotorik ................................... 73
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 88
A. KESIMPULAN .......................................................................................... 88
B. SARAN ...................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 90
LAMPIRAN .......................................................................................................... 93
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Siswa Kelas II MI Ma’arif Dukuh ....................................... 15
Tabel 1.2 Pedoman Penilaian Membaca.......................................................... 19
Tabel 1.3 Kisi-Kisi Tes Lisan Keterampilan Membaca .................................. 19
Tabel 2.1 Kompetensi Dasan dan Indokator Bahasa Indonesia Kelas II......... 39
Tabel 3.1 Lembar Observasi Guru Siklus I ..................................................... 50
Tabel 3.2 Nilai Evaluasi Siswa Siklus I .......................................................... 53
Tabel 3.3 Lembar Observasi Ranah Psikomotorik Siswa Siklus I .................. 54
Tabel 3.4 Lembar Observasi Guru Siklus II .................................................... 58
Tabel 3.5 Nilai Evaluasi Siswa Siklus II ......................................................... 60
Tabel 3.6 Lembar Observasi Ranah Psikomotorik Siswa Siklus II ................. 61
Tabel 4.1 Nilai Evaluasi Prasiklus Tema 6 ..................................................... 64
Tabel 4.2 Data Observasi Psikomotorik Prasiklus .......................................... 65
Tabel 4.3 Nilai Evaluasi Siswa Siklus I .......................................................... 67
Tabel 4.4 Lembar Observasi Ranah Psikomotorik Siswa Siklus I .................. 68
Tabel 4.5 Nilai Evaluasi Siswa Siklus II ......................................................... 69
Tabel 4.6 Lembar Observasi Ranah Psikomotorik Siswa Siklus II ................. 70
Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Belajar pada Aspek Kognitif Prasiklus, Siklus I
dan Siklus II .................................................................................... 72
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siswa
Keterampilan Membaca Prasiklus, Siklus I da Siklus II ...... 73
xvi
Tabel 4.9 Lembar Observasi Guru Siklus I .................................................... 75
Tabel 4.10 Lembar Observasi Guru Siklus II ................................................... 81
Tabel 4.11 Rekapitulasi Kinerja Guru Siklus I dan Siklus II ........................... 87
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Bagan Rancangan PTK................................................................... 12
Gambar 4.1 Nilai Evaluasi Siswa Siklus I ......................................................... 74
Gambar 4.2 Nilai Evaluasi Siswa Siklus II ........................................................ 80
Gambar 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar ................................................................ 87
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran RPP Siklus I ................................................................................. 93
2. Lampiran RPP Siklus II .............................................................................. 102
3. Lampiran Soal Evaluasi dan Jawaban Siklus I ........................................... 117
4. Lampiran Soal Evaluasi dan Jawaban Siklus II .......................................... 118
5. Lampiran Nilai Murni Bahasa Indonesia .................................................... 119
6. Lampiran Nilai Evaluasi Siswa Tertinggi Siklus I ..................................... 120
7. Lampiran Nilai Evaluasi Siswa Terendah Siklus I ..................................... 121
8. Lampiran Nilai Evaluasi Siswa Tertinggi Siklus II .................................... 122
9. Lampiran Nilai Evaluasi Siswa Terendah Siklus II .................................... 123
10. Lampiran Lembar Observasi Guru Siklus I ................................................ 124
11. Lampiran Lembar Observasi Guru Siklus II .............................................. 126
12. Lampiran Dokumentasi Penelitian ............................................................. 128
13. Lampiran Profil Sekolah ............................................................................. 129
14. Lampiran Lembar Konsultasi ..................................................................... 135
15. Lampiran Surat Keterangan Pembimbing Skripsi ...................................... 136
16. Lampiran Surat Keterangan Pengantar Lembaga ....................................... 137
17. Lampiran Surat Keterangan Penelitian ....................................................... 138
18. Lampiran Satuan Kredit Kegiatan .............................................................. 139
19. Lampiran Daftar Riwayat Hidup ................................................................ 143
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk
mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau
pengalaman. Belajar juga sebagai proses manusia untuk mencapai berbagai
macam kompetensi, ketrampilan, dan sikap. Selain itu, belajar sebagai
karakteristik yang membedakan manusia dengan makhluk lain, karena
adanya aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat manusia, bahkan
tiada hari tanpa belajar.
Islam sebagai agama rahmah li al-„alamin sangat mewajibkan
umatnya untuk selalu belajar. Al-Qur’an diturunkan sebagai pedoman hidup
manusia dengan ayat yang memerintahkan Rosul-Nya, Muhammad SAW.,
untuk membaca dan membaca (iqra‟). Beberapa ayat pertama yang
diwahyukan kepada Rasulullah, menyebutkan pentingnya membaca yaitu
terdapat dalam Q.S Al-Alaq [96]: 1-5).
سي هي علق )١اقزأبا سن ربك الذى خلق ) ( ۲( خلق اإل
سي ها لن يعلن )۴( الذى علن با لقلن )۳اقزأوربك األكزم ) (۵( علن األ
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
2
Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan
perantara kalam. Dia mengajar kepada amanusia apa yang tidak
diketahuinya. (Q.S. Al-Alaq [96]: 1-5).
Menurut Quraish Shihab (Baharuddin, 2007: 31), wahyu pertama
itu tidak menjelaskan apa yang dibaca, karena Al-Qur’an menghendaki
umatnya membaca apa saja. Pengulangan perintah membaca dalam wahyu
pertama ini bukan sekedar menunjukkan bahwa kecakapan membaca tidak
akan diperoleh kecuali mengulang-ulang bacaan atau membaca hendaknya
dilakukan sampai batas maksimal kemampuan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etomimologis belajar
memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini
memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai
kepandaian atau ilmu (Baharuddin, 2008: 13).
Menurut Skinner, Belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang
belajar, maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak
belajar maka responsnya menurun. Sedangkan menurut Gagne (Dimyati,
2002: 9- 10) , belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Setelah belajar
orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Jadi, bisa
disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan menuju keadaan
yang lebih baik untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan,
sikap dan nilai.
Dalam dunia pendidikan, belajar erat kaitannya dengan
pembelajaran. Belajar merupakan bagian dari proses pembelajaran. Menurut
Gagne (Rusmono, 2012: 6), pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang
3
dirancang memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Di mana
pembelajaran menjadi suatu upaya dalam mengoptimalkan kegiatan belajar
siswa dalam rangka untuk mengembangkan potensi yang dimiliki siswa.
Namun pada hakikatnya sebuah pembelajaran, mengajar bukan sekedar
menyampaikan materi pembelajaran, tetapi juga proses mengatur
lingkungan supaya siswa belajar. Dalam hal ini, guru juga tidak
menghilangkan perannya sebagai pengajar. Guru tetap berperan secara
optimal karena pada dasarnya pembelajaran itu adalah ada yang mengajar
dan juga ada yang belajar (Hamruni, 2012: 44). Smith dan Ragan,
mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan aktivitas penyampaian
informasi karena adanya interaksi anatara guru dan siswa, di mana dalam
hal ini guru membantu siswa mencapai tujuan, khususnya tujuan-tujuan
belajar, tujuan siswa dalam belajar. Dalam kegiatan belajar ini, guru dapat
membimbing, membantu dan mengarahan siswa agar memiliki pengetahuan
dan pemahaman berupa pengalaman belajar (Rusmono, 2012: 6).
Namun pada kenyataannya, keberhasilan dalam proses belajar
mengajar ini mengalami banyak hambatan. Diantaranya adalah penggunaan
metode dan media yang kurang tepat, adanya hambatan karena faktor
internal yang meliputi faktor fisiologis dan psikologis serta faktor eksternal
yang meliputi lingkungan sosial maupun non sosial.
Pada pembelajaran Bahasa Indonesia, terdapat empat aspek
keterampilan yang harus dicapai yaitu aspek keterampilan membaca,
menyimak, menulis, dan berbicara. Menurut Muchlisoh (1992:119) empat
4
aspek keterampilan berbahasa dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu:
yang pertama adalah keterampilan yang bersifat menerima (reseptif) yang
meliputi keterampilan membaca dan menyimak. Sedangkan yang kedua
adalah keterampilan yang bersifat mengungkap (produktif) yang meliputi
keterampilan menulis dan berbicara. Pembelajaran Bahasa Indonesia
diajarkan di sekolah dasar mulai dari kelas satu sampai kelas enam. Pada
kelas rendah yaitu kelas satu, dua dan tiga lebih spesifiknya akan
mempelajari membaca dan menulis sebagai langkah awal pembelajaran.
Pembelajaran lebih spesifik di kelas rendah tentang membaca dan menulis
bertujuan agar siswa bisa membaca dan menulis serta berkomunikasi
dengan baik dan benar. Tahap pertama yaitu siswa bisa menguasai
keterampilan membaca agar siswa mampu berkomunikasi secara tertulis.
Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar pada siswa kelas
awal atau kelas rendah. Siswa belajar agar menambah kemampuan dan
menangkap isi bacaan dengan baik. Tujuan membaca permulaan di kelas
rendah adalah agar siswa dapat membaca kata-kata dan kalimat sederhana
dengan lancar dan tepat. Keterampilan membaca ini sangatlah penting dan
harus dikuasai oleh siswa karena keterampilan membaca ini berkaitan
dengan seluruh proses pembelajaran. Keterampilan membaca ini juga
menentukan keberhasilan mereka dalam proses belajar. Jika siswa
menguasai keterampilan membaca maka siswa akan mengikuti proses
pembelajaran dengan baik, berbeda dengan yang tidak menguasai atau
5
mengalami keterlambatan dalam membaca akan kesulitan mengikuti
pembelajaran.
Pada pembelajaran Bahasa Indonesia, terutama di kelas rendah
pembelajarannya lebih ditekankan pada keterampilan membaca dan
menulis. Kita ketahui bahwa membaca merupakan jendela dunia. Kita bisa
mengetahui banyak pengetahuan dan wawasan yang luas dari membaca.
Pada keterampilan membaca ini masih saja banyak kendala yang dialami
oleh beberapa sekolah, seperti yang terjadi di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif
Dukuh pada kelas 2, banyak siswa yang masih belum bisa membaca dengan
lancar, baik dan tepat. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah
satunya yaitu kurangnya minat baca siswa. Berdasarkan data yang diperoleh
saat observasi di Kelas 2 pada mata pembelajaran Bahasa Indonesia
menunjukkan bahwa 11 dari 19 siswa (57,89%) memperoleh nilai kurang
dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sedang 8 dari 19 siswa (42,10%)
mendapatkan nilai tepat atau lebih dari KKM. Artinya pembelajaran
tersebut secara klasikal belum mencapai 85% dan memerlukan perbaikan.
Untuk mengoptimalkan hal tersebut, peneliti menggunaan sebuah metode,
di mana metode adalah suatu cara-cara mengajar yang digunakan oleh guru
untuk mencapai tujuan tertentu dalam proses pembelajaran. Metode yang
digunakan adalah metode Shared Reading (SR). Shared Reading (SR)
merupakan kegiatan membaca bersama antara guru dan siswa. Shared
Reading merupakan metode pembelajaran membaca bersama yang
bertujuan agar siswa dapat memahami sebuah wacana secara utuh
6
berlandaskan kerja sama atau saling berbagi informasi (Abidin, 2016: 88).
Selain menggunakan metode terebut, juga bisa memanfaatkan media
pembelajaran sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar berupa
sarana yang dapat mendorong motivasi siswa, memperjelas dan
mempermudah siswa memahami materi yang disampaikan (Asnawir, 2002:
21). Kegiatan Shared Reading (SR) ini biasanya dimulai dengan seorang
guru membaca dari buku besar (Bigbook) sehingga setiap anak dapat
meilhat teks (Wulantina, 2013: 4).
Diharapkan dengan adanya metode Shared Reading (SR) ini siswa
dapat membaca secara benar, tepat, lancar dan dapat memahami isi bacaan.
Berdasarkan uraian fenomena di atas maka penulis tertarik unruk melakukan
penelitian tindakan kelas dengan mengambil judul “PENINGKATKAN
HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA ASPEK
KETERAMPILAN MEMBACA MELALUI METODE SHARED
READING (SR) PADA SISWA KELAS II SEMESTER II MI MA’ARIF
DUKUH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019”.
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah
penelitian. ini adalah: Apakah penerapan metode Shared Reading (SR)
dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada aspek keterampilan
membaca siswa kelas II semester II MI Ma’arif Dukuh Salatiga Tahun
Pelajaran 2018/2019 ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia pada aspek
keterampilan membaca melalui metode Shared Reading (SR) siswa kelas II
semester II MI Ma’arif Dukuh Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah
untuk mendapatkan pengetahuan baru dan dapat mengembangkan
pengetahuan tentang metode Shared Reading (SR) untuk meningkatkan
hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada aspek
keterampilan membaca.
8
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peserta Didik
Sebagai sarana untuk memotivasi serta menumbuhkan kecintaan
peserta didik terhadap kegiatan membaca dan untuk meningkatkan
hasil belajar peserta didik sesuai dengan apa yang diharapkan.
b. Manfaat Bagi Guru
Sebagai masukan untuk meningkatkan profesionalitas guru dalam
melaksanakan kewajibannya dan meningkatkan semangat guru untuk
lebih kreatif dan menyenangkan dalam melaksanakan pembelajaran
sehingga dapat meningkatkan keaktifan pada peserta didik.
c. Bagi Sekolah
Dengan penelitian ini mudah-mudahan dapat memberikan manfaat
bagi sekolah dalam melaksanakan pembelajaran guru-guru agar lebih
meningkatkan profesionalitas guru dalam membentuk akhlak yang
mulia bagi para peserta didik.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, yang kemudian dibuktikan dengan data yang
terkumpul (Arikunto, 2006:17).
Dalam penelitian ini hipotesis yang peneliti tegaskan adalah sebagai
berikut “Dengan menggunakan metode Shared Reading (SR) dapat
9
meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia Aspek Keterampilan
Membaca Siswa Kelas II Semester II MI Ma’arif Dukuh Salatiga Tahun
Pelajaran 2018/2019”.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode Shared Reading (SR) dapat dikatakan efektif
apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang
dituliskan penulis dapat dirumuskan sebagai berikut: hasil belajar Bahasa
Indonesia pada aspek keterampilan membaca setelah menggunakan
metode Shared Reading (SR) kriteria minimal (KKM) yaitu 75, dan
banyaknya siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas minimal 85%.
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan semua akibat yang dapat terjadi dan dapat
dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan suatu metode di
bawah kondisi yang berbeda. Menurut Snelbeker (Rusmono, 2012: 8)
mengatakan bahwa perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh
siswa setelah melakukan perbuatan belajar adalah merupakan hasil
belajar, karena belajar pada dasarnya adalah bagaimana perilaku
seseorang berubah sebagai akibat dari pengalaman. Bloom juga
berpendapat bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang
meliputi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah
kognitif meliputi tujuan-tujuan belajar yang berhubungan dengan
10
memanggil kembali pengetahuan dan pengembangan kemampuan
intelektual. Ranah afektif meliputi tujuan-tujuan belajar yang
menjelaskan perubahan sikap, minat, nilai-nilai dan pengembangan
apresiasi serta penyesuaian. Ranah psikomotorik mencakup perubahan
perilaku yang menunjukkan bahwa siswa telah mempelajari ketrampilan
tertentu.
Dari kedua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif,
afektif dan psikomotorik. Perubahan perilaku tersebut diperoleh sebagai
akibat dari sebuah pengalaman.
2. Pembelajaran Bahasa Indonesia
Menurut Kemp (Rusmono, 2012: 6) pembelajaran merupakan
proses yang kompleks, yang terdiri atas fungsi dan bagian-bagian yang
saling berhubungan satu sama lain serta diselengggarakan secara logis
untuk mencapai keberhasilan belajar.
Pembelajaran Bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah
membelajarkan peserta didik tentang keterampilan berbahasa yang baik
dan benar. Yang bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulis. Pembelajaran membaca, menulis
permulaan dan evaluasi pembelajaran membaca-menulis kelas rendah
mencakup perkembangan bahasa anak (Khair, Jurnal Pendidikan Dasar
,Vol 2, No. 1, 2018: 89).
11
3. Membaca
Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
sangat penting di samping tiga ketrampilan berbahasa lainnya. Membaca
adalah suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami arti atau
makna yang terkandung di dalam bahan tulis (Somadayo, 2011: 4).
4. Metode Shared Reading (SR)
Metode merupakan cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata
agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal (Warso, 2017: 79).
Shared Reading (SR) merupakan kegiatan membaca bersama antara
guru dan siswa, yang bertujuan agar siswa dapat memahami sebuah
wacana berlandaskan kerja sama atau saling berbagi informasi (Abidin,
2016: 88).
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), maka
ada tiga pengertian yang dapat diterangkan sebagai berikut:
a. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek
dengan menggunakan cara tertentu untuk memperoleh data yang
penting bagi peneliti.
b. Tindakan, menunjuk pada rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan
sengaja untuk mencapai tujuan tertentu.
12
c. Kelas, dalam hal ini kelas tidak diartikan sebagai ruang kelas,
melainkan kegiatan pembelajaran antara guru dan peserta didik yang
dilakukan pada tempat dan waktu yang sama.
Dari ketiga pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersama (Arikunto, 2006: 3). Banyak ahli
yang menggambarkan model penelitian dengan bagan yang berbeda-
beda. Menurut Arikunto (2006: 6), secara garis besar terdapat empat
tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
pengamatan, (4) refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing.
Gambar 1.1. Bagan Rancangan PTK
Perencanaan
Refleksi Silkus I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi Silkus II Pelaksanaan
Pengamatan
?
13
a. Perencanaan
Tahap perencanaan menjelaskan tentang apa, mengapa,
kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut
dilakukan. Tahapan dalam perencanaan ini terdiri dari:
1) Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
menggunakan metode penerapan Shared Reading (SR) .
2) Peneliti menyiapkan teks bacaan yang akan dibaca oleh peserta
didik.
3) Peneliti menyiapkan media pembelajaran berupa media bigbook,
sebagai sarana pendukung pembelajaran.
4) Peneliti menyiapkan lembar observasi.
5) Peneliti menyiapkan lembar evaluasi sebagai sarana untuk
mengukur kemampuan siswa.
b. Pelaksanaan
Pada proses pelaksanaan ini dilakukan sesuai dengan rancangan
yang telah dipersiapkan peneliti.
c. Pengamatan
Pengamatan ini dilakukan secara langsung pada waktu tindakan
sedang dilakukan, sehingga keduanya dilakukan dalam waktu yang
bersamaan. Dalam proses ini peneliti mencatat semua peristiwa atau
hal yang terjadi di kelas penelitian, seperti keaktifan siswa dan
mengukur sejauh mana siswa mampu menyerap pembelajaran dan lain
sebagainya. Selain siswa, proses ini juga mengamati aktivitas guru
14
seperti cara guru menyampaikan materi, cara guru berinteraksi dengan
siswa, cara guru mengkondisikan kelas dan lain sebagainya.
d. Refleksi
Proses ini dilakukan dengan mengumpulkan data hasil observasi
kemudian dilakukan analisis data dengan tujuan memberikan
gambaran mengenai rencana tindakan selanjutnya. Apabila indikator
keberhasilan belum terpenuhi, maka PTK akan dilanjutkan siklus
berikutnya.
2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh Jl. Wisnu
nomor 4 Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Jawa Tengah.
b. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada pertengahan semester 2 tahun pelajaran
2018/2019.
1) Siklus I dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 2019.
2) Siklus II dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2019.
c. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II MI Ma’arif Dukuh
Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019
dengan jumlah siswa 19 yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 7
siswa perempuan. Serta Ibu Siti Nok Chalimah, S.Pd. selaku wali
15
kelas sekaligus kolabolator peneliti. Penelitian ini dikhususkan pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia pada aspek keterampilan membaca
melalui metode Shared Reading (SR).
Tabel 1.1 Daftar Siswa Kelas 2 MI Ma’arif Dukuh Salatiga
No Nama Siswa NISN
1. Aditya Syah Reza 792
2. A. Albas Ghofarul Ikhsan 803
3. Hilda Mustofa 809
4. Isnaini Syafa Aulia 828
5. Alila Septyana Wibowo 829
6. Irfana Wildayyas Shulha 832
7. Vawaz Elsyawarif King 833
8. Rayhan Kurniawan 836
9. Alfahreza Nadhif Arditama 837
10. Esti Komah 839
11. Muhammad Imam Syafii 844
12. Ahmad Faruq Ubaidillah 845
13. Amelia Sanda Kharisma 846
14. Muhammad Avril Ariyanto 847
15. Muhammad Najmuddin Alex 849
16. Syifa Fadantya Nirbita 855
17. Miftah Ramadhani 860
18. Badar Maulana 865
19. Muhammad Fadhilah Pratama 894
3. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik data yang digunakan peneliti dalam penelitian
tindakan kelas adalah observasi, tes, dan dokumentasi.
a. Observasi
Kegiatan observasi atau pengamatan dalam penelitian tindakan
kelas dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap
secara objektif tentang perkembangan proses pembelajaran, dan
16
pengaruh dari tindakan (aksi) yang dipilih terhadap kondisi kelas
dalam bentuk data. Data yang dihimpun melalui pengamatan
(observasi) ini meliputi data kuantitatif dan kualitatif sesuai data yang
telah ditetapkan (Susilo, 2010:22).
Dalam metode ini yang diobservasi meliputi kegiatan atau
kinerja guru di dalam kelas, kegiatan siswa dalam aspek kognitif dan
psikomotorik selama pembelajaran berlangsung untuk mengetahui
sejauh mana penerapan metode Shared Reading (SR) ini memberikan
dampak yang baik bagi hasil belajar siswa khususnya dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia aspek keterampilan membaca.
b. Tes
Tes adalah salah satu wahana program penilaian pendidikan.
Sebagai salah satu alat penilaian, tes biasanya didefinisikan sebagai
kumpulan butir soal yang jawabannya dapat dinyatakan dengan benar
– salah (Mudjijo, 1995:1-29). Tes yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah bentuk tes tertulis yakni pilihan ganda. Tes ini dilaksanakan
terhadap siswa untuk mengetahui sejauh mana siswa bisa memahami
isi bacaan.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang peneliti
gunakan untuk mengumpulkan foto kegiatan pembelajaran dan RPP
dengan menggunakan metode Shared Reading (SR).
17
4. Instrumen Penilaian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan guru atau
pengamat untuk menentukan keberhasilan dari rencana yang telah
dilakukan. Instrumen dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu lembar
observasi, tes dan dokumentasi.
a. Lembar Observasi
Lembar observasi berisi indikator yang dirancang berdasarkan fokus
penelitian.
b. Tes
Soal tes di susun berdasarkan indikator pencapaian kompetensi yang
ditentukan oleh sekolah. Bentuk tes yang digunakan oleh peneliti
adalah tes tertulis pilihan ganda.
5. Analisis Data
Menurut Parjono (2007: 53) Analisis data pada dasarnya bertujuan
mengolah informasi kuantitatif maupun kualitatif sampai informasi itu
lebih bermakna. Analisis data dilakukan dalam setiap siklusnya dengan
memberikan soal tes di setiap akhir pembelajaran. Data ini digunakan
untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar yang sudah di capai
siswa. Dalam penelitian ini data diolah dengan teknik deskriptif
kuantitatif dan juga deskriptif kualitatif. Analisi data kualitatif digunakan
untuk menjelaskan dan menggambarkan data yang tercatat dari lembar
observasi. Semua data dikaji dan dibahas oleh peneliti. Sedangkan,
18
analisis data deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengolah data dari
hasil belajar yang dicapai dalam aspek keterampilan membaca yang
didapat dari pelaksanaan hasil tes tertulis. Hasil tes tertulis untuk
mendapatkan nilai rata-rata kelas dan persentase klasikal penerapan
metode Shared Reading (SR) untuk meningkatkan hasil belajar siswa
pada aspek keterampilan membaca dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
Dalam memperoleh data dari hasil perhitungan dilakukan dalam
beberapa siklus, dari hasil beberapa siklus dan diukur persentase
peningkatan belajar, di mana pesera didik dikatakan tuntas, bila
mendapatkan nilai Ketuntasan Kriteria Minimal (KKM) yang sudah
ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 75,
dan juga sebuah kelas dikatakan berhasil jika 85% dari jumlah siswa
mencapai KKM yang telah ditetapkan sekolah.
Adapun rumus yang digunakan untuk menganalisis data kuantitatif dari
penelitian, yaitu :
a. Aspek Psikomotorik
Tes lisan untuk memperoleh hasil belajar pada aspek ketrampilan
membaca. Perolehan skor dengan menjumlahkan Kriteria tes lisan
yaitu
Pelafalan + Kelancaran + Intonasi = nilai hasil tes lisan
19
Dalman (2013: 65) mengemukakan beberapa aspek keterampilan
membaca untuk kelas II yang harus diperhatikan sebagai berikut:
1.a) Membaca dengan terang dan jelas.
2.a) Membaca dengan penuh perasaan dan ekspresif.
3.a) Membaca tanpa tertegun-tegun atau terbata-bata.
Berdasarkan aspek di atas, maka aspek keterampilan membaca
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelafalan, kelancaran dan
intonasi. Berikut adalah tabel penilaian aspek keterampilan membaca.
Tabel 1.2 Pedoman penilaian membaca
No Aspek Penilaian Skor maksimum
1. Pelafalan 30
2. Kelancaran 40
3. Intonasi 30
Jumlah 100
Sedangkan kisi-kisi aspek psikomotorik berupa tes lisan untuk
keterampilan membaca yaitu sebagai berikut:
Tabel 1.3 Kisi-Kisi Tes Lisan Keterampilan Membaca
Aspek yang
dinilai Indikator Kriteria
Rentang
Nilai
Pelafalan
Pengucapan kata dan kalimat
secara baik dan benar Baik 21 - 30
Pengucapan kata dan kalimat baik
tetapi kurang tepat dalam jeda Cukup 11 – 20
Pengucapan kata dan kalimat
kurang tepat dan pengambilan
jeda kurang tepat
Kurang 1 – 10
Kelancaran Lancar dalam membaca kalimat
sederhana Sangat Baik 31 – 40
20
Membaca lancar dengan sedikit
bantuan guru Baik 21 – 30
Membaca tanpa menyelesaikan
semuanya tanpa dibantu guru Cukup 11 – 20
Kesulitan membaca walau sudah
dibantu guru Kurang 1 – 10
Intonasi
Suara lantang saat membaca serta
tepat dalam penggunaan intonasi Baik 21 - 30
Suara pelan serta cukup dalam
penggunaan intonasi Cukup 11 – 20
Suara tidak dapat didengar dan
cukup dalam penggunaan intonasi Kurang 1 – 10
b. Aspek Kognitif
Tes tertulis pilihan ganda. Untuk memperoleh hasil belajar siswa
dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
Nilai =
c. Mencari Nilai rata-rata hitung (Mean)
keterangan :
x = Rata-rata (Mean)
∑x= Jumlah seluruh skor
N = Banyaknya subjek
d. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal digunakan
rumus (Agung purwoko, 2001:130)
KKL
21
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan disusun dalam lima bab, secara sistematik dapat
dilihat di bawah ini:
Bab I Pendahuluan. Pada bab ini memuat latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian, hipotesis penelitian
dan indikator keberhasilan, definisi operasional, metode penelitian dan
sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka. Pada bab ini membahas tentang hasil belajar
Bahasa Indonesia pada aspek ketrampilan melalui metode Shared Reading
(SR), pembahasannya meliputi: teori hasil belajar, membahas tentang mata
pelajaran Bahasa Indonesia, membaca, metode Shared Reading (SR) dan
menjelaskan langkah-langkah penggunaan metode Shared Reading (SR)
serta kelebihan dan kekurangannya.
Bab III Pelaksanaan Penelitian. Bab ini membahas dan laporan
pelaksanaan penelitian, meliputi: rancangan penelitian, serta deskripsi
pelaksanaan penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini berisi tentang
analisis peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia pada aspek keterampilan
membaca melalui metode Shared Reading (SR) pada siswa kelas II semester
II MI Ma’arif Dukuh Salatiga tahun pelajaran 2018/2019.
Bab V Penutup. Bab ini meliputi simpulan dari seluruh pembahasan
dalam skripsi, saran-saran dan penulis kaitannya dengan hasil penelitian ini
dan kata penutup.
22
Bagian akhir skripsi yang berisi antar lain daftar pustaka sebagai
rujukan penulis membuat landasan teori pada penelitian ini, dan lampiran
terkait dengan penelitian yang berlangsung.
23
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KAJIAN TEORI
1. Hasil Belajar
a. Belajar
1) Pengertian Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis
belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”.
Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah
kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Dalam hal ini,
usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha
manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau
kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya. (Baharuddin,
2008:13).
2) Ciri-ciri Belajar
Berikut adalah ciri-ciri belajar yaitu :
a) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change
behavior). Hasil belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku,
yaitu perubahan tingkah laku dari yang tidak tahu menjadi tahu,
dari tidak memiliki ketrampilan menjadi memiliki ketrampilan.
24
b) Perubahan tingkah laku relative permanent, bahwa perubahan
tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu
akan tetap atau tidak berubah-ubah.
c) Perubahan perilaku bersifat potensial artinya perubahan tidak
harus diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung.
d) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau
pengalaman.
e) Pengalaman atau latihan dapat memberi penguatan, yang akan
memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah
laku.
3) Prinsip-prinsip Belajar
Menurut Sukamto dan Winataputra (1997) dalam buku
Baharuddin dan Wahyuni (2008 : 16) di dalam tugas melaksanakan
proses belajar mengajar, seorang guru perlu memperhatikan
beberapa prinsip belajar berikut :
a) Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar bukan
orang lain. Jadi siswa harus bertindak secara aktif tidak boleh
pasif.
b) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.
c) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapatkan
penguatan secara langsung pada setiap langkah proses belajar.
d) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan
siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.
25
e) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi
tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.
b. Hasil Belajar
1) Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata
yakni hasil dan belajar. Hasil berarti sesuatu yang diadakan atau
dibuat oleh usaha, sedangkan belajar adalah usaha memperoleh
ilmu atau kepandaian. Menurut Gagne, hasil belajar harus
didasarkan pada pengamatan tingkah laku melalui stimulus respons
(Sudjana. 2005 : 19). Hasil belajar tampak sebagai terjadi
perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan
diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan
ketrampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya
peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibanding dengan
sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang
sopan menjadi sopan dan lain sebagainya (Hamalik, 2007 : 155).
Hasil belajar memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran.
Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi
kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan
belajar melalui kegiatan belajar mengajar.
Jadi bisa disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimilki siswa setelah menerima
26
proses pembelajarannya atau pengalaman belajarnya yang tampak
sebagai terjadi perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat
diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap
dan ketrampilan.
2) Macam-Macam Hasil Belajar
Menurut Benyamin Bloom dalam (Fuadatun, 2018 :42) secara garis
besar mengklarifikasikan hasil belajar menjadi tiga bagian yakni:
a) Ranah Kognitif
Ranah kogitif ini berkenaan dengan hasil belajar intelektual
yang terdiri dari aspek pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis dan evaluasi.
b) Ranah Afektif
Ranah afektif ini berkenaan dengan sikap siswa ketika proses
pembelajaran berlangsung.
c) Ranah Psikomotorik
Hasil belajar psikomotorik ini tampak dalam bentuk
keterampilan dan kemampuan bertindak individu. Dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia ada empat keterampilan yang
harus di kuasai peserta didik yaitu aspek keterampilan membaca,
menulis, mendengarkan dan berbicara.
3) Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
keterampilan membaca dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor
27
internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut saling
mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan
kualitas hasil belajar (Baharuddin, 2008:19).
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari
dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar
individu.
1) Faktor fisiologis
Faktor fisiologi adalah faktor-faktor yang berhubungan
dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini dibedakan
menjadi dua macam. Pertama, keadaan tonus jasmani.
Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat mempengaruhi
aktivitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan
bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan
belajar individu. Sebalikanya, jika kondisi fisik yang lemah
atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang
maksimal. Yang kedua, yaitu keadaan fungsi
jasmani/fisiologis. Selama proses belajar berlangsung, peran
fungsi fisiologis pada tubuh manusia sangat mempengaruhi
hasil belajar, terutama panca indera. Panca indera yang
berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar
dengan baik pula. Dalam proses belajar,
panca indera merupakan pintu masuk bagi segala informasi
28
yang diterima dan ditangkap oleh manusia, sehingga manusia
dapat mengenal dunia luar. Panca indera yang memiliki peran
besar dalam aktivitas belajar adalah mata dan telinga. Oleh
karena itu, baik guru maupun siswa perlu menjaga panca
indera dengan baik.
2) Faktor psikologis
Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis
seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar.
Beberapa faktor psikologis yang utama mempengaruhi
proses belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, sikap
dan bakat.
a) Kecerdasan/intelegensi siswa
Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai
kemampuan psiko-fisik dalam mereaksi rangsangan
atau menyesuaikan diri dengan lingkunga melalui cara
yang tepat. Dengan demikian, kecerdasan bukan hanya
berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ-
organ tubuh yang lain. Namun bila dikaitkan dengan
kecerdasan, tentunya otak merupakan organ yang
penting dibandingkan dengan organ yang lain, karena
fungsi otak itu sendiri sebagai pengendali tertinggi dari
hampir seluruh aktivitas manusia. Kecerdasan
merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam
29
proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas
belajar siswa. Semakin tinggi tingkat intelegensi
seorang individu, semakin besar peluang individu
tersebut meraih sukses dalam belajar. Sebaliknya,
semakin rendah tingkat intelegensi individu, semakin
sulit individu itu mencapai kesuksesan belajar. Oleh
karena itu, perlu bimbingan belajar dari orang lain,
seperti guru, orangtua, dan lain sebagainya. Sebagai
faktor psikologis yang penting dalam mencapai
kesuksesan belajar, maka pengetahuan dan pemahaman
tentang kecerdasan perlu dimiliki oleh setiap calon guru
atau guru profesional, sehingga mereka dapat
memahami tingkat kecerdasan siswanya.
b) Motivasi
Motivasi adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa.
Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan
kegiatan belajar. Para ahli psikolog mendefinisikan
motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang
aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga
perilaku setiap saat. Motivasi juga diartikan sebagai
pengaruh kebuuhan-kebutuhan dan keinginan terhadap
intensitas dan arah perilaku seseorang.
30
Dari sudut sumbernya, motivasi dibagi menjadi
dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsik adalah semua faktor yang berasal
dari dalam diri individu dan memberikan dorongan
untuk melakukan sesuatu. Seperti seorang siswa yang
gemar membaca, maka ia tidak perlu disuruh-suruh
untuk membaca, karena membaca tidak hanya menjadi
kesenangannya, tetapi bisa jadi juga telah menjadi
kebutuhannya.
Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang datang
dari luar diri individu tetapi memberi pengaruh
terhadap kemauan untuk belajar. Seperti pujian,
peraturan, tata tertib, teladan guru, orangtua, dan lain
sebagainya. Kurangnya respon dari lingkungan secara
positif kan emmepengaruhi semnagat belajar seseorang
menjadi lemah.
c) Minat
Minat (interest) berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu. Menurut Reber (Syah,2003), minat
sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi, karena
memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar. Karena
jika seseorang tidak memiliki minat untuk belajar, ia
31
akan tidak bersemangat atau bahkan tidak mau belajar
(Baharuddin. 2008 : 24).
Oleh karena itu, dalam konteks belajar di kelas,
seorang pendidik atau guru perlu membangkitkan minta
siswa agar tertarik terhadap materi pelajaran yang
disampaikan.
d) Sikap
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi
afektif berupa kecenderungan untuk merespons. Sikap
siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan
senang atau tidak senang pada performan guru,
pelajaran, atau lingkungan sekitarnya.
e) Bakat
Menurut Syah (2003) dalam buku Baharuddin
dan Wahyuni (2008 : 25) Secara umum, bakat
(aptitude) didefinisikan sebagai kemampuan potensial
yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan
pada masa yang akan datang.
b. Faktor Eksternal
Selain karakteristik siswa atau faktor-faktor endogen,
faktor eksternal juga dapat mempengaruhi proses belajar siswa.
Menurut Syah (2003) dalam buku Baharuddun (2008:26)
menjelaskan bahwa faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi
32
belajar digolongkan menjadi dua golongan yaitu faktor
lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.
a) Lingkungan sosial
1) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi,
dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi proses
belajar seorang siswa. Hubungan yang harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk
belajar lebih baik di sekolah.
2) Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan
masyarakat tempat tinggal siswa akan mempengaruhi
belajar siswa. Misal lingkungan tempat tinggal siswa
yang kumuh, rata-rata masyarakatnya pengangguran
dan banyak sekali anak yang terlantar juga
mempengaruhi aktivitas belajar siswa.
3) Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat
mempengaruhi kegiatan belajar. Seperti ketegangan
keluarga, sifat orangtua, demografi keluarga (letak
rumah), pengelolaan keluarga, keharmonisan keluarga
dan lain-lain ini dpaat memberi dampak terhadap
aktivitas belajar siswa. Hubungan anatara anggota
keluarga, orang tua, anak yang harmonis akan
membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan
baik.
33
b) Lingkungan nonsosial
1) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar,
tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu
silau, atau tidak gelap, suasana yang sejuk dan tenang.
Lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa.
Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak
mendukung, proses belajar siswa akan terhambat.
2) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat
digolongkan dua macam, yaitu hardware seperti
gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar,
lapangan olahraga dan lain sebagainya. Dan yang kedua
yaitu, software seperti kurikulum sekolah, peraturan-
peraturan sekolah, buku panduan, silabu dan lain
sebagainya.
3) Faktor materi pelajaran. Faktor ini hendaknya
disesuaikan dengan usia perkembangan siswa, begitu
juga dengan metode mengajar guru, dan guru juga
harus menguasai materi pelajaran dan berbagai metode
mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi
siswa.
34
2. Bahasa Indonesia
a. Hakikat Bahasa Indonesia
Secara umum, pengertian bahasa adalah sebagai alat komunikasi
yang berupa bunyi dan ujaran. Bahasa adalah suatu sistem yang
berupa simbol bunyi hasil dari indera ucap dan memiliki makna. Alat
ini digunakan untuk berinteraksi antar manusia untuk menghasilkan
sebuah gagasan dan pikiran. Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi
yang dipergunakan oleh masyarakat Indonesia untuk keperluan sehari-
hari, misalnya belajar, bekerjasama dan berinteraksi (Cahyani, 2013 :
36).
Oleh karena itu, sangat penting untuk memberikan dasar-dasar
berbahasa yang baik sedari usia dini. Sekolah Dasar (SD) sebagai
dasar dari wadah pendidikan usia dini menjadi salah satu tonggak
yang penting bagi keberlangsungan dan keberadaan Bahasa Indonesia,
baik itu dalam bahasa tulis maupun bahasa lisan.
b. Ruang Lingkup Bahasa Indonesia
Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Depdiknas,
2006 : 18), mengemukakan bahwa ruang lingkup mata pelajaran
Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan
bersastra yang meliputi aspek-aspek berikut :
1) Mendengarkan, seperti mendengarkan berita, petunjuk,
pengumuman, perintah dan bunyi atau suara, ceramah, khutbah,
35
pidato, percakapan yang didengar dengan memberikan respons
secara tepat serta mengaprsiasi sastra berupa dongeng, cerita anak-
anak, cerita rakyat, pantun dan menonton drama anak.
2) Berbicara, seperti mengungkapkan gagasan dan perasaan,
menyampaikan sambutan, dialog, pesan, pengalaman, suatu proses,
menceritakan diri sendiri, teman, keluarga, masyarakat, peristiwa,
kesukaan,/ketidaksukaan serta mengapresiasi sastra melalui
kegiatan menuliskan hasil sastra berupa dongeng cerita anak-anak,
cerita rakyat, dan lain sebagainya.
3) Membaca, seperti membaca huruf, suku kata, kalimat, paragraf,
berbagai teks bacaan, cerita pendek, pengumuman dan lain
sebagainya.
4) Menulis, seperti menulis karangan naratif dan formatif dengan
tulisan rapi dan jelas dengan memperhatikan tujuan dan ragam
pembaca, pemakaian ejaan dan tanda baca, dan lain sebagainya.
Berdasarkan ruang lingkup pembelajaran Bahasa Indonesia di
atas, maka pembelajaran Bahasa Indonesia mengarah kepada
peningkatan kemampuan berkomunikasi, karena keempat komponen
berbahasa tersebut saling berkaitan dan memiliki peranan penting
dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.
36
c. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pembelajaran Bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah
membelajarkan peserta didik tentang ketrampilan berbahasa Indonesia
yang baik dan benar sesuai tujuan dan fungsinya. Mata pelajaran
Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulis.
2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bahasa negara.
3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya secara tepat
dan kreatif untuk berbagai tujuan.
4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual.
5) Menikmati, menghargai, membanggakan dan memanfaatkan karya
sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti,
serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa
sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
(Cahyani. 2013 : 42)
37
3. Membaca
a. Pengertian Membaca
Membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang
berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat pada
tulisan. Membaca bukan hanya sekedar melihat kumpulan huruf yang
telah membentuk kata, kelompok kata, kalimat, paragraf, dan wacana
saja, tetapi membaca merupakan kegiatan memahami dan
menginterpretasikan lambang/tanda/tulisan yang bermakna sehingga
pesan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembacanya.
Menurut Tarigan (Dalman, 2014:7) membaca adalah suatu
proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
media kata-kata/bahasa tulis. Dalam hal ini, membaca adalah suatu
usaha untuk menelusuri makna yang ada dalam tulisan.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa membaca adalah proses perubahan bentuk
lambang/tanda/tulisan menjadi wujud bunyi yang bermakna.
b. Pembelajaran Membaca
Pembelajaran membaca di Sekolah Dasar difokuskan pada aspek
ketrampilan memahami isi bacaan. Oleh sebab itu, siswa perlu dilatih
secara intensif untuk memahami sebuat teks bacaan. Dalam hal ini
peran guru sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan siswa
38
dalam memahami isi bacaan. Guru Bahasa Indonesia sebaiknya
mengajarkan kepada siswa tentang strategi, metode, teknik membaca
yang baik sehingga siswa mampu memahami isi bacaan dengan baik
pula.
c. Tujuan Membaca
Pada dasarnya kegiatan membaca bertujuan untuk mencari dan
memperoleh pesan atau memahami makna melalui bacaan. Menurut
Anderson (2003) dalam buku Dalman (2013 : 11) ada tujuh macam
tujuan dari kegiatan membaca yaitu :
1) Membaca untuk memperoleh fakta atu perincian.
2) Membaca untuk memperoleh ide-ide utama.
3) Membaca untuk mengatahui urutan atau susunan struktur karangan.
4) Membaca untuk menyimpulkan.
5) Membaca untuk megelompokkan/mengklasifikasikan.
6) Membaca untuk menilai, mengevaluasi.
7) Membaca untuk memperbandingkan.
d. Membaca Cerita Pendek
Cerita pendek merupakan salah satu jenis karya sastra yang
memaparkan kisah atau cerita mengenai manusia beserta seluk
beluknya lewat tulisan pendek dan singkat. Cerita pendek ini juga
merupakan karangan fiktif yang berisi mengenai kehidupan seseorang
39
ataupun kehidupan yang diceritakan secara ringkas dan berfokus pada
suatu tokoh saja. Cerita pendek biasanya mempunyai kata kurang dari
10.000 kata atau kurang dari 10 halaman saja. Selain itu, cerita pendek
hanya memberikan sebuah kesan tunggal yang demikian serta
memusatkan diri pada salah satu tokoh dan hanya satu situasi saja
(Zindy, Http://frigitaniazindy27.wordpress.com diakses 07 Maret
2019).
e. Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas 2 SD/MI
Tabel 2.1 Kompetensi Dasar dan Indikator Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kelas 2 Semester 2
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.8 Menggali informasi dan
dongeng binatang (fabel)
tentang sikap hidup rukun
dari teks lisan dan tulis
dengan tujuan untuk
kesenangan
3.8.1 Membaca isi dongeng
fabel
3.8.2 Menjelaskan isi dongeng
4.8 Menceritakan kembali teks
dongeng binatang (fabel)
yang menggambarkan sikap
hidup rukun yang telah
dibaca secara nyaring
sebagai bentuk ungkapan
diri
4.8.1 Menceritakan kembali isi
dongeng
(Purnomosidi,2017 : 1)
40
4. Metode Shared Reading (SR)
a. Pengertian Shared Reading (SR)
Shared Reading (SR) adalah kegiatan atau interaksi yang
dilakukan oleh satu orang dewasa (pendidik) dan anak-anak (siswa)
dalam sebuah aktivitas membaca. Dalam kegiatan Shared Reading
(SR), anak-anak berkumpul membaca bersama secara kolaboratif
(memperoleh pengetahuan baru secara aktif dan bersama-sama).
Media yang biasa digunakan untuk melengkapi metode ini adalah
media bigbook. Buku besar ini (bigbook) membantu anak untuk fokus
pada gambar dan teks. Sambil membaca cerita, guru
mendemonstrasikan apa yang dibacanya dalam gambar dan menunjuk
setiap kata yang dibaca (Rini, Http://tripuspitarini.wordpress.com,
akses 26 Maret 2019). Menurut Synta (Skripsi, 2015: 230 media
bigbook adalah buku bacaan yang memiliki ukuran, tulisan dan
gambar yang besar. Ukuran bigbook beragam misalnya A3, A4, A5
atau seukuran koran. Ukuran bigbook mempertimbangkan segi
keterbacaan seluruh siswa di kelas.
Metode Shared Reading (SR) dibentuk dengan berbasiskan
pembelajaran kooperatif. Dalam konteks ini antara siswa memiliki
hubungan ketergantungan positif (Abidin, 2016 : 88)
Metode Shared Reading (SR) merupakan salah satu komponen
dari pendekatan Whole Language. Yang mana Whole Language ini
adalah satu pendekatan pengajaran bahasa yang menyajikan
41
pengajaran bahasa secara utuh dan ketrampilan berbahasa (membaca,
menulis, berbicara, dan menyimak) diajarkan secara terpadu
(Tary,Http://dtary.blogspot diakses pada 01 Maret 2019).
b. Langkah-langkah Metode Shared Reading (SR)
1) Tahap Prabaca
a) Pemanasan
Pemanasan dimulai dengan membaca puisi, rima dan lagu yang
disukai siswa. Tahap ini juga dapat dilakukan dengan
mengajarkan puisi dan lagu baru kepada para siswa.
b) Berbagi kesukaan
Pada tahap ini siswa berbagi cerita yang disukai kepada teman-
temannya. Guru harus mampu mendorong siswa untuk
berpartisipasi, bermain peran, dan jika perlu mendramatisasi
cerita yang disukai anak. Selanjutnya, guru memberikan
beberapa masukan kepada siswa dalam konteks memperdalam
pemahaman siswa.
c) Permainan bahasa
Dalam permainan bahasa ini, setelah siswa beberapa orang
siswa berbagi cerita, guru mengajak siswa bergembira dengan
kata-kata dan suara-suara dalam situasi yang bermakna. Kata-
kata atau suara-suara tersebut sebaiknya adalah kata-kata atau
suara yang terkait dengan isi bacaan. Misalnya, cerita yang akan
42
siswa baca tentang harimau, guru dapat bermain suara bersama
siswa tentang berbagai jenis suara bianatang.
2) Tahap Membaca
a) Membaca cerita
Tahap ini adalah bagian utama dalam pembelajaran. Guru
terlebih dahulu menjelaskan prosedur baca yang harus dilakukan
siswa yakni membaca untuk berbagi. Selanjutnya guru
membagikan cerita yang telah dibagi dalam beberapa bagian
sesuai kebutuhan kepada para siswa. Siswa membaca dalam hati
penggalan cerita yang diperolehnya kemudian siswa
mendiskusikan kata-kata sulit yang ditemuinya dalam wacana
kepada teman kelompoknya. Sebelum siswa berbagi cerita, guru
mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam menebak isi cerita
utuh, sehingga masing-masing siswa memiliki versi cerita.
b) Berbagi cerita
Pada tahap ini siswa pembaca menceritakan isis cerita
bagiannya kepada teman kelompoknya. Setelah semua siswa
menceritakan bagiannya masing-masing, siswa mengecek
ketepatan prediksi isi cerita yang disusun pada tahap
sebelumnya. Pada tahap akhir, siswa membuat sinopsis dari
keseluruhan isi cerita.
43
3) Tahap Pascabaca
a) Berbagi respon
Pada tahap ini perwakilan siswa membacakan sinopsis cerita
yang dibacanya. Siswa dari kelompok lain menanggapi
kelompok yang tampil. Guru harus memberikan berbagi
penguatan baik bagi kelompok penyaji maupun kelompok
penanggap.
b) Tindak lanjut
Pada tahap ini guru menugasbacakan siswa buku cerita anak
yang mereka sukai dan dilakukan secara berkelompok di luar
jam sekolah. Laporan tugas baca berupa sinopsis harus
diserahkan kepada guru serta ditanggapi guru pada pertemuan
berikutnya.
c. Kelebihan dan Kelemahan Metode Shared Reading (SR)
Setiap metode pasti memiliki kelebihan dan kelemahan. Berikut
adalah kelebihan dan kelemahan dari metode Shared Reading (SR)
(Nurlaili, 2015 : 6) :
1) Kelebihan Metode Shared Reading (SR)
a) Siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran bermakna.
b) Siswa bebas bereksperimen.
c) Adanya tahapan-tahapan dalam metode ini yang memudahkan
siswa untuk memahami bacaan secara struktural.
44
d) Metode ini sangat membangkitkan semangat siswa.
e) Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera serta
langsung dari guru.
2) Kelemahan Metode Shared Reading (SR)
a) Proses pembelajaran menggunakan metode Shared Reading
(SR) memerlukan waktu yang lama.
b) Metode yang dilakukan dibawah pengawasan ketat guru secara
langsung memungkinkan menimbulkan kebosanan.
c) Kemampuan individu berbeda yang bisa menimbulkan
persaingan antar siswa.
B. KAJIAN PUSTAKA
Beberapa penelitian yang relevan adalah :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Firnanda Early Andarini (2017)
mahasiswa Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah
Universitas Negeri Malang dengan judul “Peningkatan Ketrampilan
Membaca Permulaan Melalui Strategi Shared Reading Pada Siswa Kelas
I SDN Kedungjati 2 Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang Tahun
Pelajaran 2016/2017”. Dengan rumusan masalah apakah penerapan
Strategi Shared Reading dapat meningkatkan ketrampilan membaca
permulaan siswa kelas I SDN Kedungjati 2 Kecamatan Kabuh Kabupaten
Jombang Tahun Pelajaran 2016/2017. Penerapan Strategi Shared
Reading dapat meningkatkan ketrampilan membaca, hal ini bisa dilihat
45
dari peningkatan nilai rata-rata membaca siswa yaitu dari pra siklus
sebelum menggunakan Strategi Shared Reading memperoleh nilai 62,
pada siklus I dengan menggunakan Strategi Shared Reading memperoleh
nilai 77 dan selanjutnya pada siklus II memperoleh nilai sebanyak 87.
Penelitian yang dilakukan oleh Firnanda Early Andarini (2017) ini
memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu
menggunakan Shared Reading (SR). Sedangkan perbedaannya terletak
pada subjek, materi pelajaran, tempat dan waktu pelaksanaan penelitian.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Rizky Permatasari (2017) mahasiswa
Jurusan Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
dengan judul “Efektivitas Penggunaan Metode Membaca Bersama
(Shared Reading) dengan Media Bigbook Pada Kemampuan Membaca
Siswa Kelas 1 SD Hj. Isriati Baiturrahman 2 Semarang Tahun Pelajaran
2016/2017”. Dengan rumusan masalah efektifkah penggunaan metode
membaca bersama (Shared Reading) pada kemampuan membaca siswa
Kelas 1 SD Hj. Isriati Baiturrahman 2 Semarang Tahun Pelajaran
2016/2017. Penerapan metode membaca bersama (Shared Reading)
dengan Media Bigbook Pada Kemampuan Membaca Siswa Kelas 1 SD
Hj. Isriati Baiturrahman 2 Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017
mengalami peningkatan dibuktikan dengan hasil penilaian rata-rata yaitu
78,89 artinya sudah memenuhi KKM.
46
Penelitian yang dilakukan oleh Rizky Permatasari (2017) ini memiliki
persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu
menggunakan Shared Reading (SR) dan juga media bantu Bigbook.
Sedangkan perbedaannya terletak pada subjek, materi pelajaran, tempat
dan waktu pelaksanaan penelitian.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Silvia Rachim (2016). Mahasiswa
Program Pendidikan Guru Seklah Dasar, Universitas Pendidikan
Indonesia dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Membaca
Pemahaman: Keunggulan Metode Shared Reading Pada Siswa Kelas III
SDN Pereng Kecamatan Taktakan Kota Serang Banten Tahun Pelajaran
2005/2016. Dengan rumusan masalah Apakah Metode Shared Reading
dapat meningkatankan kemampuan membaca pemahaman Siswa Kelas
III SDN Pereng Kecamatan Taktakan Kota Serang Banten Tahun
Pelajaran 2005/2016. Penerapan metode Shared Reading pada Siswa
Kelas III SDN Pereng Kecamatan Taktakan Kota Serang Banten Tahun
Pelajaran 2005/2016 mengalami peningkatan dengan dibuktikan adanya
data pada siklus I yang memperoleh nilai persentase 70% kemudian pada
siklus II memperoleh nilai persentase 85%. Hal tersebut sudah
menunjukkan bahwa penggunaaan metode Shared Reading berhasil
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa, terbukti siswa
yang mendapatkan nilai KKM yaitu <70 mencapai 85%.
47
Penelitian yang dilakukan oleh Silvia Rachmi (2016) ini memiliki
persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu
menggunakan metode Shared Reading (SR). Sedangkan perbedaannya
terletak pada subjek, analisis pengolahan data, materi pelajaran, tempat
dan waktu pelaksanaan penelitian.
48
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti
yaitu sebagai berikut :
a. Menyusun skenario pembelajaran / RPP materi membaca cerita
pendek dengan menggunakan metode Shared Reading (SR).
b. Mempersiapkan fasilitas, sarana yang diperlukan saat proses
pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode Shared Reading
(SR) yang mengharuskan mengatur posisi tempat duduk siswa.
c. Mempersiapkan materi pembelajaran yaitu materi membaca cerita
pendek.
d. Mempersiapkan lembar observasi guru untuk mengamati selama
proses pembelajaran berlangsung.
e. Menyiapkan instrumen penilaian berupa teks bacaan untuk menggali
data hasil belajar siswa.
f. Peneliti berkoordinasi langsung dengan guru kelas selaku pelaksana
PTK selaku untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan
menggunakan metode Shared Reading (SR).
49
2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap pelaksanaan ini, hal-hal yang dilakukan guru saat
proses pembelajaran dengan menggunakan metode Shared Reading (SR)
adalah sebagai berikut :
a. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP.
b. Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar peserta didik.
c. Guru mengabsen peserta didik.
d. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran.
e. Guru menyiapkan alat dan media untuk kegiatan pembelajaran.
f. Guru mengulas sedikit tentang pelajaran terakhir.
g. Guru memberi instruksi kepada siswa untuk membuka buku paket
tema 7 Subtema 1 pelajaran 2 halaman 15.
h. Guru meminta siswa untuk mengamati gambar yang ada di buku.
i. Guru menjelaskan tentang materi yang ada di buku yaitu teks bacaan
dongeng.
j. Guru membimbing siswa membaca teks bacaan secara bersama-sama.
k. Guru meminta siswa untuk membaca secara bergantian.
l. Guru menjelaskan teknik penilaian yang akan diberikan.
m. Guru memberikan kesempatan siswa untuk membaca teks bacaan.
n. Guru memberikan penguatan terhadap hasil belajar siswa.
o. Guru mengapresiasi siswa dengan memberi pujian atau tepuk tangan.
kepada siswa.
50
p. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum
aktif berpartisipasi.
q. Guru mengadakan refleksi hasil pembelajaran.
r. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam dan do’a.
3. Observasi / pengamatan
Tahap ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang dilakukan
dengan mengamati kinerja guru ketika proses pembelajaran mata
pelajaran Bahasa Indonesia materi membaca cerita pendek melalui
metode Shared Reading (SR). Selanjutnya, dilakukan tes evaluasi tertulis
untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi membaca cerita
pendek.
a. Lembar Observasi Guru
Lembar observasi terhadap guru merupakan alat yang digunakan
peneliti untuk mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran
dengan menggunakan metode Shared Reading (SR). Berikut adalah
lembar observasi terhadap guru.
Tabel 3.1 Lembar Observasi Guru Siklus 1
No Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Skor
A
(3)
B
(2)
C
(1)
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
a. Menarik Perhatian siswa √
b. Memberi motivasi awal √
51
c. Memberi apresiasi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materi
yang akan disampaikan)
√
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan √
e. Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan √
2. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
a. Kejelasan artikulasi suara √
b. Mobilitas posisi mengajar √
3. Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
a. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah RPP √
b. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi) √
c. Kejelasan dalam menjelaskan memberikan contoh √
d. Memberi wawasan yang luas dalam meyampaikan bahan belajar √
4. Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
a. Penyajian bahan belajar yangs sesuai dengan tujuan/indikator
yang telah ditetapkan
√
b. Memiliki ketrampilan dalam menanggapi dan merespon
pertanyaan siswa
√
c. Ketepatan dalam pengunaan alokasi waktu yang disediakan √
5. Kemampuan Penguasaan Metode Pembelajaran (Shared Reading (SR)
a. Tahap Prabaca
1) Pemanasan √
2) Berbagi Kesukaan √
3) Permainan Bahasa √
b. Tahap Membaca
1) Membaca Cerita √
2) Berbagi Cerita √
c. Tahap Pasca Baca
1) Berbagi Respon √
52
2) Tindak Lanjut √
6. Kemampuan Menggunakan Media Pembelajaran
a. Ketepatan/kesesuaian penggunaan media dengan materi yang
disampaikan
√
b. Memiliki ketrampilan dalam penggunaan media pembelajaran √
c. Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan
pembelajaran
√
7. Evaluasi Pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan √
b. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
8. Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
a. Mereview materi yang telah disampaikan √
b. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan √
c. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √
9. Tindak Lanjut
a. Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun
kelompok
√
b. Menginformasikan materi untuk pertemuan selanjutnya √
c. Memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu belajar untuk
terus belajar
√
JUMLAH 21 40 5
Total 66
Kategori Cukup
KETERANGAN
Kriteia Penilaian Kategori Penilaian
A = 3 (Sangat Baik) Sangat Baik = 85 – 100
B = 2 (Baik) Baik = 70 – 84
C = 1 (Cukup) Cukup = 50 – 69
Kurang = 0 – 49
53
b. Hasil Belajar Siswa
1) Ranah Kognitif
Dari tes evaluasi diperoleh data siswa berupa nilai evaluasi siklus
1. Adapun rincian nilai evaluasi siklus 1 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Nilai Evaluasi Siklus I
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1 ADR 75 60 Tidak Tuntas
2 AAGI 75 80 Tuntas
3 HM 75 50 Tidak Tuntas
4 ISA 75 70 Tidak Tuntas
5 ASW 75 70 Tidak Tuntas
6 IWS 75 80 Tuntas
7 VEK 75 80 Tuntas
8 RK 75 70 Tidak Tuntas
9 ANA 75 80 Tuntas
10 EK 75 80 Tuntas
11 MIS 75 60 Tidak Tuntas
12 AFU 75 80 Tuntas
13 ASK 75 80 Tuntas
14 MAA 75 60 Tidak Tuntas
15 MNAS 75 80 Tuntas
16 SFN 75 80 Tuntas
17 MR 75 50 Tidak Tuntas
18 BM 75 60 Tidak Tuntas
19 MFP 75 50 Tidak Tuntas
Jumlah 1320
Rata-rata 69,47
Ketuntasan Klasikal 47,36%
2) Ranah Psikomotorik
Dari proses pembelajaran menggunakan metode Shared Reading
(SR) diperoleh hasil belajar psikomotorik keterampilan membaca
siswa yaitu sebagai berikut:
54
Tabel 3.3 Lembar Observasi Psikomotorik Siklus I
No. Nama Siswa Nilai Ket
1 ADR 72 Tidak Tuntas
2 AAGI 90 Tuntas
3 HM 61 Tidak Tuntas
4 ISA 88 Tuntas
5 ASW 90 Tuntas
6 IWS 81 Tuntas
7 VEK 86 Tuntas
8 RK 66 Tidak Tuntas
9 ANA 74 Tidak Tuntas
10 EK 75 Tuntas
11 MIS 79 Tuntas
12 AFU 83 Tuntas
13 ASK 87 Tuntas
14 MAA 50 Tidak Tuntas
15 MNAS 66 Tidak Tuntas
16 SFN 68 Tidak Tuntas
17 MR 0 Tidak Tuntas
18 BM 55 Tidak Tuntas
19 MFP 40 Tidak Tuntas
Jumlah 1311
Rata-Rata 69
Klasikal 47,36 %
4. Refleksi
Pada tahap refleksi dapat diketahui tingkat keberhasilan maupun
tingkat kelemahan dari kegiatan pembelajaran Bahasa Indoneisa materi
mambaca cerita pendek dengan menggunakan metode Shared Reading
(SR) yang dilakukan oleh guru pada siklus I. Sehingga dapat digunakan
untuk melakukan perbaikan pada siklus berikutnya.
Beberapa kendala yang terjadi pada siklus I adalah masih terdapat
siswa yang berbicara dan bermain sendiri dan berkeliling pada saat
pembelajaran berlangsung sehingga proses pembelajaran terganggu, pada
55
saat membaca terdapat siswa yang tidak mau maju ke depan dikarenakan
masih malu, jadi pembelajaran membaca tidak dapat berjalan dengan
lancar dan maksimal, masih ada beberapa siswa yang lamban dalam
kegiatan membaca sehingga memerlukan bimbingan eksklusif dan
memakan waktu lama.
Untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi pada siklus I
tersebut, peneliti ingin melakukan perbaikan supaya siswa yang
mencapai KKM lebih banyak daripada siswa yang belum mencapai
KKM. Karena pada siklus I ini hanya 9 (47,36%) siswa yang bisa
mencapai KKM.
Adapun rencana perbaikan tersebut adalah masih tetap
menggunakan metode Shared Reading (SR), hanya saja pada siklus II
guru harus lebih menguasai kelas, memberikan pengajaran yang ekstra
dan memberikan “ice breaking” guna mengembalikan semangat siswa.
Selain itu, guru juga membimbing siswa yang benar-benar lancar
mengalami kesulitan. Dan yang terakhir guru membuat suatu perjanjian
bila masih ada siswa yang ramai dan tidak memperhatikan pembelajaran
dengan baik.
Pada siklus I ini menunjukkan hasil belajar yang belum
memuaskan, maka peneliti berharap dengan adanya perbaikan di siklus II
dapat menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar yang lebih
memuaskan.
56
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti
yaitu sebagai berikut :
a. Menyusun skenario pembelajaran / RPP materi membaca cerita
pendek dengan menggunakan metode Shared Reading (SR).
b. Mempersiapkan fasilitas, sarana yang diperlukan saat proses
pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode Shared Reading
(SR) yaitu mengatur tempat duduk. Tempat duduk diatur sedemikian
rupa agar pembelajaran lebih tersampaikan dengan baik.
c. Mempersiapkan materi pembelajaran yaitu materi membaca cerita
pendek.
d. Mempersiapkan lembar observasi guru untuk mengamati selama
proses pembelajaran berlangsung.
e. Menyiapkan instrumen penilaian berupa teks bacaan untuk menggali
data hasil belajar siswa.
f. Peneliti berkoordinasi langsung dengan guru kelas selaku pelaksana
PTK selaku untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan
menggunakan metode Shared Reading (SR).
2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap pelaksanaan ini, hal-hal yang dilakukan guru saat
proses pembelajaran dengan menggunakan metode Shared Reading (SR)
adalah sebagai berikut :
57
a. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP lanjutan dari
refleksi siklus I.
b. Guru mengucapkan salam dan menanyakan kabar peserta didik.
c. Guru mengabsen peserta didik.
d. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran.
e. Guru menyiapkan alat dan media untuk kegiatan pembelajaran.
f. Guru mengulas sedikit tentang pelajaran terakhir.
g. Guru memberi instruksi kepada siswa untuk membuka buku paket
tema 7 Subtema 3 Pembelajaran 1 halaman 114.
h. Guru menjelaskan tentang bagaimana cara membaca yang baik.
i. Guru memberikan contoh membaca yang baik dari segi pelafalan,
kelancaran dan intonasi.
j. Guru membimbing siswa membaca yang baik.
k. Guru mengevaluasi siswa dengan cara membaca sebuah teks bacaan.
l. Guru memberikan penguatan umpan balik dan penguatan terhadap
hasil pembelajaran peserta didik.
m. Guru mengapresiasi pekerjaan siswa dengan memberikan tepuk
tangan, pujian kepada siswa.
n. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
o. Guru mengadakan refleksi hasil pembelajaran.
p. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa.
q. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.
58
3. Observasi / pengamatan
Tahap ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang dilakukan
dengan mengamati kinerja guru ketika proses pembelajaran mata
pelajaran Bahasa Indonesia materi membaca cerita pendek melalui
metode Shared Reading (SR). Selanjutnya, dilakukan tes evaluasi (tulis
dan lisan) untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi membaca
cerita pendek.
a. Lembar Observasi Guru
Lembar observasi terhadap guru merupakan alat yang digunakan
peneliti untuk mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran
dengan menggunakan metode Shared Reading (SR). Berikut adalah
lembar observasi terhadap guru.
Tabel 3.4 Lembar Observasi Guru Siklus 1I
No Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Skor
A
(3)
B
(2)
C
(1)
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
a. Menarik Perhatian siswa √
b. Memberi motivasi awal √
c. Memberi apresiasi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materi
yang akan disampaikan)
√
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan √
e. Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan √
2. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
a. Kejelasan artikulasi suara √
b. Mobilitas posisi mengajar √
3. Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
a. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah RPP √
b. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi) √
c. Kejelasan dalam menjelaskan memberikan contoh √
d. Memberi wawasan yang luas dalam meyampaikan bahan belajar √
4. Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
a. Kesesuaian metode dengan bahan pengajar yang disampaikan √
59
b. Penyajian bahan belajar yangs sesuai dengan tujuan/indikator yang
telah ditetapkan
√
c. Memiliki ketrampilan dalam menanggapi dan merespon pertanyaan
siswa
√
d. Ketepatan dalam pengunaan alokasi waktu yang disediakan √
5. Kemampuan Penguasaan Metode Pembelajaran (Shared Reading (SR)
a. Tahap Prabaca
1) Pemanasan √
2) Berbagi Kesukaan √
3) Permainan Bahasa √
b. Tahap Membaca
1) Membaca Cerita √
2) Berbagi Cerita √
c. Tahap Pasca Baca
1) Berbagi Respon √
2) Tindak Lanjut √
6. Kemampuan Menggunakan Media Pembelajaran
a. Ketepatan/kesesuaian penggunaan media dengan materi yang
disampaikan
√
b. Memiliki ketrampilan dalam penggunaan media pembelajaran √
c. Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan
pembelajaran
√
7. Evaluasi Pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan √
b. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
8. Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
a. Mereview materi yang telah disampaikan √
b. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan √
c. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √
9. Tindak Lanjut
a. Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun
kelompok
√
b. Menginformasikan materi untuk pertemuan selanjutnya √
c. Memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu belajar untuk terus
belajar
√
Jumlah 78 14 0
Rata-rata 92
Klasikal Sangat Baik
KETERANGAN
Kriteia Penilaian Kategori Penilaian
A = 3 (Sangat Baik) Sangat Baik = 85 – 100
B = 2 (Baik) Baik = 70 – 84
C = 1 (Cukup) Cukup = 50 – 69
Kurang = 0 – 49
60
b. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan metode Shared Reading (SR). Berikut hasil belajar
siswa:
1) Ranah Kognitif
Dari tes evaluasi diperoleh data siswa berupa nilai evaluasi siklus
II. Adapun rincian nilai evaluasi siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5 Nilai Evaluasi Siklus II
No. Nama Siswa Nilai Ket
1 ADR 100 Tuntas
2 AAGI 100 Tuntas
3 HM 80 Tuntas
4 ISA 90 Tuntas
5 ASW 90 Tuntas
6 IWS 90 Tuntas
7 VEK 90 Tuntas
8 RK 80 Tuntas
9 ANA 90 Tuntas
10 EK 100 Tuntas
11 MIS 90 Tuntas
12 AFU 90 Tuntas
13 ASK 100 Tuntas
14 MAA 80 Tuntas
15 MNAS 90 Tuntas
16 SFN 90 Tuntas
17 MR 50 Tidak Tuntas
18 BM 80 Tuntas
19 MFP 60 Tidak Tuntas
Jumlah 1642
Rata-rata 86,42
Klasikal 89,47%
61
2) Ranah Psikomotorik
Dari proses pembelajaran menggunakan metode Shared Reading
(SR) diperoleh hasil belajar aspek psikomotorik ketrampilan
membaca siswa pada siklus II yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.6 Lembar Observasi Psikomotorik Siklus II
No. Nama Siswa Nilai Ket
1 ADR 91 Tuntas
2 AAGI 94 Tuntas
3 HM 75 Tuntas
4 ISA 90 Tuntas
5 ASW 93 Tuntas
6 IWS 92 Tuntas
7 VEK 100 Tuntas
8 RK 88 Tuntas
9 ANA 89 Tuntas
10 EK 85 Tuntas
11 MIS 85 Tuntas
12 AFU 98 Tuntas
13 ASK 91 Tuntas
14 MAA 79 Tuntas
15 MNAS 95 Tuntas
16 SFN 90 Tuntas
17 MR 85 Tuntas
18 BM 87 Tuntas
19 MFP 73 Tidak Tuntas
Jumlah 1680
Rata-rata 88,42
Klasikal 94,73 %
4. Refleksi
Pada siklus II ini terjadi peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia
pada aspek keterampilan membaca dari siklus I, selain itu berkurangnya
kendala-kendala dan adanya solusi untuk mengatasi kendala yang terjadi
pada siklus I yaitu guru lebih menguasai kelas agar pembelajaran
62
berjalan dengan tertib tidak ada lagi yang bermain sendiri, guru
memberikan “ice breaking” guna mengembalikan semangat siswa, dan
guru meminta siswa untuk maju satu persatu sehingga tidak lagi ada
siswa yang terlewatkan, dan guru memberikan bimbingan kepada semua
siswa. Melalui metode Shared Reading (SR) dengan pembelajaran yang
disesuaikan dengan RPP yang telah dirancang sebelumnya, hasil belajar
mata pelajaran Bahasa Indonesia materi membaca cerita pendek
mengalami peningkatan, namun masih ada 2 (10,52%) anak yang belum
bisa mencapai KKM dikarenakan siswa pendiam, pemalu dan kurang
memperhatikan guru ketika proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan nilai hasil evaluasi tes tersebut dapat diketahui ada
peningkatan nilai pada pelaksanaan siklus II yakni dari jumlah
keseluruhan siswa, 17 (89,47%) siswa mendapatkan nilai di atas KKM.
Hal ini berarti siswa tersebut sudah tuntas dalam kegiatan pembelajaran.
Selain itu, ketuntasan klasikal pada pembelajaran pada siklus II ini
mencapai 89,47%, sehingga dapat dikatakan pembelajaran pada siklus II
ini sudah mencapai apa yang diharapkan, dan peneliti merasa banwa
penelitian ini sudah cukup.
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Prasiklus
Sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu
melakukan observasi di MI Ma’arif Dukuh Salatiga. Observasi ini
dilaksanakan pada hari Senin 15 Oktober 2018. Berdasarkan hasil
observasi yang dilakukan peneliti, diperoleh data mengenai kondisi
pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas II MI Ma’arif Dukuh Salatiga.
Kegiatan belajar mengajar Bahasa Indonesia di MI Ma’arif Dukuh
Salatiga masih menggunakan metode klasikal, Hal ini menyebabkan
siswa mengalami kebosanan saat pembelajaran Bahasa Indonesia.
Untuk data prasiklus peneliti menggunakan data nilai pembelajaran
tema sebelumnya yaitu tema 6. Di bawah ini adalah data nilai
pembelajaran tema 6 kelas II MI Ma’arif Dukuh Salatiga Jawa Tengah
sebelum menggunakan metode Shared Reading (SR).
a) Ranah Kognitif
Nilai ini diambil dari pembelajaran sebelum menggunakan metode
Shared Reading (SR) yaitu tema 6. Berikut data prasiklus
pembelajaran Bahasa Indonesia kelas II semester II.
64
Tabel 4.1 Nilai Evaluasi Prasiklus Tema 6 Bahasa Indonesia Kelas II
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1 ADR 75 70 Tidak Tuntas
2 AAGI 75 80 Tuntas
3 HM 75 50 Tidak Tuntas
4 ISA 75 80 Tuntas
5 ASW 75 60 Tidak Tuntas
6 IWS 75 90 Tuntas
7 VEK 75 60 Tidak Tuntas
8 RK 75 70 Tidak Tuntas
9 ANA 75 80 Tuntas
10 EK 75 60 Tidak Tuntas
11 MIS 75 70 Tidak Tuntas
12 AFU 75 70 Tidak Tuntas
13 ASK 75 90 Tuntas
14 MAA 75 80 Tuntas
15 MNAS 75 90 Tuntas
16 SFN 75 90 Tuntas
17 MR 75 40 Tidak Tuntas
18 BM 75 50 Tidak Tuntas
19 MFP 75 50 Tidak Tuntas
Jumlah 1330
Rata-rata 70
Ketuntasan Klasikal 42,10%
Berdasarkan data prasiklus di atas, terdapat 8 (42,10%) siswa yang
mencapai nilai KKM, sedangkan 11 (57,89) siswa memperoleh nilai
di bawah KKM. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran
Bahasa Indonesia memerlukan adanya perbaikan terbukti dengan
adanya nilai yang didapat siswa belum mencapai nilai klasikal yitu
85%.
b) Ranah Psikomotorik
Dari proses pembelajaran menggunakan metode Shared Reading (SR)
diperoleh hasil belajar aspek psikomotorik keterampilan membaca
siswa pada siklus II yaitu sebagai berikut:
65
Tabel 4.2 Data Observasi Psikomotorik Pra siklus
No Nama Siswa
Ketrampilan Membaca Nyaring Total
Skor
(100)
Keterangan Pelafalan
(30)
Kelancaran
(40)
Intonasi
(30)
1 ADR 21 20 23 64 Tidak Tuntas
2 AAGI 24 32 22 78 Tuntas
3 HM 15 20 21 56 Tidak Tuntas
4 ISA 23 30 20 73 Tidak Tuntas
5 ASW 24 30 24 78 Tuntas
6 IWS 22 29 23 74 Tidak Tuntas
7 VEK 26 30 25 81 Tuntas
8 RK 23 25 20 68 Tidak Tuntas
9 ANA 20 30 20 70 Tidak Tuntas
10 EK 23 20 24 67 Tidak Tuntas
11 MIS 23 29 20 72 Tidak Tuntas
12 AFU 23 34 20 77 Tuntas
13 ASK 22 32 21 75 Tuntas
14 MAA 15 20 10 45 Tidak Tuntas
15 MNA 20 24 20 64 Tidak Tuntas
16 SFN 23 30 20 73 Tidak Tuntas
17 MR 20 25 20 65 Tidak Tuntas
18 BM 15 25 20 60 Tidak Tuntas
19 MFP 10 10 15 35 Tidak Tuntas
Jumlah 1275
Rata-rata 67,10
Klasikal 26,31%
Berdasarkan data prasiklus di atas, terdapat 5 (26,31%) siswa
yang mencapai nilai KKM, sedangkan 14 (73,68) siswa memperoleh
nilai di bawah KKM. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran
Bahasa Indonesia pada aspek keterampilan membaca memerlukan
adanya perbaikan terbukti dengan adanya nilai yang didapat siswa
belum mencapai nilai klasikal yitu 85%.
66
2. Deskripsi Data Siklus I
Peneliti melakukan Peneletian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa
kelas II MI Ma’arif Dukuh Salatiga Jawa Tengah dengan menggunakan
metode Shared Reading (SR). Metode Shared Reading (SR) merupakan
metode membaca secara bersama-sama yang sangat cocok digunakan di
kelas rendah, karena pada dasarnya siswa kelas II masih membutuhkan
bimbingan langsung guru dan harus diulang-ulang. Peneliti
menggunakan indikator keberhasilan yakni menggunakan acuan KKM
mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas II MI Ma’arif Dukuh Salatiga
Jawa Tengah sebesar 75, serta menggunakan Kriteria Ketuntasan
Klasikal (KKL) yakni sebesar 85%. Dalam penelitian siklus I dan II,
peneliti menggunakan soal evaluasi setiap akhir pelaksanaan
pembelajaran.
Pada proses pembelajaran siklus I melalui metode Shared Reading
(SR), sudah ada peningkatan nilai siswa dan hasil belajar siswa belum
memuaskan, belum mencapai jumlah klasikal yaitu 85%. Dari hasil tes
evaluasi siklus I diperoleh data nilai 19 siswa kelas II MI Ma’arif Dukuh
Salatiga Jawa Tengah.
Adapun rincian data nilai siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia
pada materi membaca menggunakan metode Shared Reading (SR) pada
proses siklus I adalah sebagai berikut:
67
a) Ranah Kognitif
Dari hasil tes evaluasi tertulis berupa pilihan ganda diperoleh hasil
belajar siswa pada siklus I sebagai berikut:
Tabel 4.3 Nilai Evaluasi Siklus I
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1 ADR 75 60 Tidak Tuntas
2 AAGI 75 80 Tuntas
3 HM 75 50 Tidak Tuntas
4 ISA 75 70 Tidak Tuntas
5 ASW 75 70 Tidak Tuntas
6 IWS 75 80 Tuntas
7 VEK 75 80 Tuntas
8 RK 75 70 Tidak Tuntas
9 ANA 75 80 Tuntas
10 EK 75 80 Tuntas
11 MIS 75 60 Tidak Tuntas
12 AFU 75 80 Tuntas
13 ASK 75 80 Tuntas
14 MAA 75 60 Tidak Tuntas
15 MNAS 75 80 Tuntas
16 SFN 75 80 Tuntas
17 MR 75 50 Tidak Tuntas
18 BM 75 60 Tidak Tuntas
19 MFP 75 50 Tidak Tuntas
Jumlah 1320
Rata-rata 69,47
Ketuntasan Klasikal 47,36%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 19 siswa
terdapat 9 (47,36%) siswa memperoleh nilai di atas 75 atau telah
mencapai KKM, sementara 10 (52,63%) siswa yang memperoleh nilai
di bawah 75 atau belum mencapai KKM. Dan ketuntasan klasikal
yang dicapai dalam siklus I ini hanya seberar (47,36%), artinya belum
68
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75 dan
Ketuntasan Klasikal sebersar 85% dan memerlukan adanya perbaikan
untuk mencapai KKM.
b) Ranah Psikomotorik
Berikut adalah hasil belajar siswa pada aspek keterampilan membaca
siklus I.
Tabel 4.4 Lembar Observasi Psikomotorik Siklus I
No Nama
Siswa
Ketrampilan Membaca Nyaring Total Skor
(100) Keterangan Pelafalan
(30)
Kelancaran
(40)
Intonasi
(30)
1 ADR 25 22 25 72 Tidak Tuntas
2 AAGI 26 40 24 90 Tuntas
3 HM 15 24 22 61 Tidak Tuntas
4 ISA 25 38 25 88 Tuntas
5 ASW 26 36 28 90 Tuntas
6 IWS 29 30 22 81 Tuntas
7 VEK 28 30 28 86 Tuntas
8 RK 26 25 20 66 Tidak Tuntas
9 ANA 22 30 22 74 Tidak Tuntas
10 EK 28 22 25 75 Tuntas
11 MIS 26 32 21 79 Tuntas
12 AFU 25 38 18 83 Tuntas
13 ASK 26 36 25 87 Tuntas
14 MAA 15 25 10 50 Tidak Tuntas
15 MNA 20 26 20 66 Tidak Tuntas
16 SFN 20 30 18 68 Tidak Tuntas
17 MR 0 0 0 0 Tidak Tuntas
18 BM 25 15 15 55 Tidak Tuntas
19 MFP 10 15 15 40 Tidak Tuntas
Jumlah 1311
Rata-rata 69
Klasikal 47,36 %
69
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 19 siswa
terdapat 9 (47,36%) siswa memperoleh nilai di atas 75 atau telah
mencapai KKM, sementara 10 (52,63%) siswa yang memperoleh nilai
di bawah 75 atau belum mencapai KKM. Dan ketuntasan klasikal
yang dicapai dalam siklus I ini hanya seberar (47,36%), artinya belum
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75 dan
Ketuntasan Klasikal sebersar 85% dan memerlukan adanya perbaikan
untuk mencapai KKM.
3. Deskripsi Data Siklus II
Pada siklus II hasil belajar siswa kelas II MI Ma’arif Dukuh
Salatiga Jawa Tengah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
menggunakan metode Shared Reading (SR) sangat memuaskan, ditandai
dengan adanya peningkatan nilai siswa dari siklus I ke siklus II dan
sudah memenuhi KKM. Adapun rincian nilai siswa pada siklus II sebagai
berikut :
a) Ranah Kognitif
Dari hasil tes evaluasi tertulis berupa pilihan ganda diperoleh hasil
belajar siswa pada siklus II sebagai berikut:
Tabel 4.5 Nilai Evaluasi Siklus II
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1 ADR 75 100 Tidak Tuntas
2 AAGI 75 100 Tuntas
3 HM 75 80 Tidak Tuntas
4 ISA 75 90 Tuntas
70
5 ASW 75 90 Tidak Tuntas
6 IWS 75 90 Tuntas
7 VEK 75 90 Tidak Tuntas
8 RK 75 80 Tidak Tuntas
9 ANA 75 90 Tuntas
10 EK 75 100 Tidak Tuntas
11 MIS 75 90 Tidak Tuntas
12 AFU 75 90 Tidak Tuntas
13 ASK 75 100 Tuntas
14 MAA 75 80 Tuntas
15 MNAS 75 90 Tuntas
16 SFN 75 90 Tuntas
17 MR 75 50 Tidak Tuntas
18 BM 75 80 Tidak Tuntas
19 MFP 75 60 Tidak Tuntas
Jumlah 1642
Rata-rata 86,42
Ketuntasan Klasikal 89,47%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 19 siswa
terdapat 17 (89,47%) siswa yang memperoleh nilai diatas 75 atau
telah mencapai KKM, hanya 2 (10,52%) siswa yang memperoleh nilai
di bawah 75 atau belum mencapai KKM. Dan ketuntasan klasikal
yang dicapai dalam siklus II sebesar 89,47 %.
b) Ranah Psikomotorik
Berikut adalah hasil belajar siswa pada aspek keterampilan membaca
siklus II.
Tabel. 4.6 Lembar Observasi Psikomotorik Siklus II
No Nama Siswa
Ketrampilan Membaca Nyaring Total
Skor
(100)
Keterangan Pelafalan
(30)
Kelancaran
(40)
Intonasi
(30)
1 ADR 28 36 27 91 Tuntas
2 AAGI 29 37 28 94 Tuntas
3 HM 25 26 24 75 Tuntas
4 ISA 27 37 26 90 Tuntas
5 ASW 29 38 26 93 Tuntas
71
6 IWS 29 36 27 92 Tuntas
7 VEK 30 40 30 100 Tuntas
8 RK 26 37 25 88 Tuntas
9 ANA 29 37 28 89 Tuntas
10 EK 27 38 24 85 Tuntas
11 MIS 27 32 26 85 Tuntas
12 AFU 30 40 28 98 Tuntas
13 ASK 28 36 27 91 Tuntas
14 MAA 28 26 25 79 Tuntas
15 MNAS 29 38 28 95 Tuntas
16 SFN 27 35 28 90 Tuntas
17 MR 27 32 26 85 Tuntas
18 BM 26 34 27 87 Tuntas
19 MFP 25 24 24 73 Tidak Tuntas
Jumlah 1680
Rata-rata 88,42
Klasikal 94,73 %
Berdasarkan tabel observasi psikomotorik aspek keterampilan
membaca siklus II di atas dapat diketahui bahwa dari 19 siswa
terdapat 18 (94,73%) siswa yang memperoleh nilai diatas 75 atau
telah mencapai KKM, hanya 1 (5,26%) siswa yang memperoleh nilai
di bawah 75 atau belum mencapai KKM. Dan ketuntasan klasikal
yang dicapai dalam siklus II sebesar 94,73 %.
B. Pembahasan
Paparan hasil penelitian berupa deskripsi kegiatan pembelajaran mata
pelajaran Bahasa Indonesia materi membaca dongeng dengan menggunakan
metode Shared Reading (SR) mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar
siswa kelas II MI Ma’arif Dukuh Salatiga Jawa Tengah. Hal ini dibuktikan
dengan nilai yang diperoleh oleh siswa dari sebelum menggunakan metode
72
Shared Reading (SR), nilai evaluasi siklus I dan evaluasi siklus II selalu
mengalami peningkatan. Adapun data perbandingan nilai evalausi antar
siklus sebagai berikut:
1. Hasil Belajar Siswa Pada Aspek Kognitif
Tes tertulis pilihan ganda dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar
siswa pada aspek kognitif. Berikut adalah tabel rekapitulasi hasil belajar
siswa dari prasiklus sampai pelaksanaan tindakan siklus I dan II.
Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif Prasiklus, siklus I
dan siklus II.
No. Keterangan Prasiklus Siklus I Siklus II
1. Nilai Terendah 40 50 50
2. Nilai Tertinggi 90 80 100
3. Nilai Rata-rata Kelas 70 64,47 86.42
4. Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) 75 75 75
5. Jumlah Siswa Yang
Mencapai Nilai KKM 8 9 17
6. Jumlah Siswa Yang
Memperoleh Nilai di Bawah
KKM
11 10 2
7. Persentase Siswa yang
Mencapai KKM 42,10% 47,36% 89,47%
8. Persentase Siswa yang
Belum Mencapai KKM 57,89% 52,69% 10,52%
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa
adanya peningkatan pada nilai terendah dari prasiklus yaitu 40 naik pada
siklus I dan II menjadi 50. Nilai rata-rata kelas prasiklus yaitu 1330
mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 64,47 kemudian meningkat
lagi pada siklus II menjadi 86,42. Jumlah ketuntasan siswa pun
73
mengalami peningkatan. Yaitu dari pra siklus 8 (42,10%) siswa
meningkat pada siklus I menjadi 9 (47,36%) siswa dan pada siklus II
meningkat menjadi 17 (89,47%) siswa.
2. Hasil Belajar Siswa Pada Aspek Psikomotorik
Berikut tabel observasi hasil belajar siswa pada aspek psikomotorik
keterampilan membaca dari prasiklus, siklus I dan siklus II.
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik
Keterampilan Membaca Pra siklus, siklus I dan siklus II.
No. Keterangan Prasiklus Siklus I Siklus II
1. Nilai Terendah 35 0 73
2. Nilai Tertinggi 81 90 100
3. Nilai Rata-rata Kelas 67,10 69 88,42
4. Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) 75 75 75
5. Jumlah Siswa Yang
Mencapai Nilai KKM 5 9 18
6. Jumlah Siswa Yang
Mmeperoleh Nilai di Bawah
KKM
14 10 1
7. Persentase Siswa yang
Mencapai KKM 26,31% 47,36% 94,73%
8. Persentase Siswa yang
Belum Mencapai KKM 73,68% 52,63% 5,25%
Berdasarkan tabel rekapulasi hasil belajar pada aspek psikomotorik di
atas dapat diketahui ketuntasan klasikal dari prasiklus ke siklus I mengalami
peningkatan dari 26,31% menjadi 47,36%. Begitu juga dengan siklus II
yang mengalami peningkatan dari ketuntasan klasikal 47,36% menjadi
94,73%.
74
Dari ke dua data tersebut maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan
PTK dengan menggunakan metode Shared Reading (SR) berhasil
meningkatkan hasil belajar siswa.
Adapun penjabaran dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada
siswa kelas II MI Ma’arif Dukuh Salatiga Jawa Tengah sebagai berikut :
1. Siklus I
Pada siklus I pengumpulan data hasil belajar siswa menggunakan post-
test dan lembar observasi. Dari instrumen tersebut diperoleh data tentang
nilai hasil belajar siswa dalam pembelajaran.
a. Data Hasil Belajar
1) Nilai Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif
Pada pembelajaran siklus I diperoleh data nila evaluasi kognitif
siswa yaitu 9 (47,36%) siswa memperoleh nilai di atas 75 atau telah
mencapai KKM, sementara terrdapat 10 (52,63%) siswa yang
belum mencapai KKM. Ketuntasan klasikal yang dicapai dalam
siklus I ini, hanya (47,36%) artinya masih memerlukan adanya
perbaikan. Perolehan nilai hasil tes evaluasi kognitif siklus I ini
dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.1 Nilai Evaluasi Siswa Siklus I
Nilai Evaluasi Siswa Siklus I
Tuntas
Tidak tuntas
75
2) Hasil Pengamatan Kinerja Guru
Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti gunakan untuk
mengamati kinerja guru pada saat proses pembelajaran dengan
menggunakan metode Shared Reading (SR) yang berlangsung pada
siklus I:
Tabel 4.9 Observasi Guru Siklus 1
No Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Skor
A
(3)
B
(2)
C
(1)
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
a. Menarik Perhatian siswa √
b. Memberi motivasi awal √
c. Memberi apresiasi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materi
yang akan disampaikan)
√
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan √
e. Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan √
2. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
a. Kejelasan artikulasi suara √
b. Mobilitas posisi mengajar √
3. Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
a. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah RPP √
b. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi) √
c. Kejelasan dalam menjelaskan memberikan contoh √
d. Memberi wawasan yang luas dalam meyampaikan bahan belajar √
4. Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
a. Penyajian bahan belajar yangs sesuai dengan tujuan/indikator
yang telah ditetapkan
√
76
b. Memiliki ketrampilan dalam menanggapi dan merespon
pertanyaan siswa
√
c. Ketepatan dalam pengunaan alokasi waktu yang disediakan √
5. Kemampuan Penguasaan Metode Pembelajaran (Shared Reading (SR)
a. Tahap Prabaca
1) Pemanasan √
2) Berbagi Kesukaan √
3) Permainan Bahasa √
b. Tahap Membaca
1) Membaca Cerita √
2) Berbagi Cerita √
c. Tahap Pasca Baca
1) Berbagi Respon √
2) Tindak Lanjut √
6. Kemampuan Menggunakan Media Pembelajaran
a. Ketepatan/kesesuaian penggunaan media dengan materi yang
disampaikan
√
b. Memiliki ketrampilan dalam penggunaan media pembelajaran √
c. Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan
pembelajaran
√
7. Evaluasi Pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan √
b. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
8. Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
a. Mereview materi yang telah disampaikan √
b. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan √
c. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √
9. Tindak Lanjut
77
a. Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun
kelompok
√
b. Menginformasikan materi untuk pertemuan selanjutnya √
c. Memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu belajar untuk
terus belajar
√
JUMLAH 21 40 5
Total 66
Kategori Cukup
KETERANGAN
Kriteia Penilaian Kategori Penilaian
A = 3 (Sangat Baik) Sangat Baik = 85 – 100
B = 2 (Baik) Baik = 70 – 84
C = 1 (Cukup) Cukup = 50 – 69
Kurang = 0 – 49
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kinerja guru
dalam proses pembelajaran pada siklus I berada dalam kategori
cukup. Adapu penjabaran hasil pengamatan yang dilaukan oleh
peneliti terhadap kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan metode Shared Reading (SR) adalah sebagai
berikut:
a) Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
Pertama, guru memeriksa kesiapan siswa, kemudian guru
membuka pelajaran dengan salam, berdo’a, menyanyikan lagu
nasional dan dilanjutkan dengan mengabsen siswa. Setelah itu
78
guru memotivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran serta
memberitahukan materi yang akan disampaikan.
b) Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
Sikap guru ketika berlangsungnya proses pembelajaran perlu
diperhatikan, posisi mengajar juga perlu diperhatikan apakah
guru berada pada satu posisi saja atau berjalan ke kanan ke kiri
ataupun berkeliling mendekati siswa. Selain itu pandangan
guru juga harus ke banyak arah (menguasai pandangan dari
sudut kelas).
c) Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
Guru dapat menerangkan materi dengan jelas serta
memberikan contoh yang kongkret karena pada dasarnya anak
usia SD/MI ini dapat menangkap dengan cepat apabila
diberikan contoh yang kongkrit.
d) Kegiatan belajar Mengajar
Dalam kegiatan belajar mengajar guru mampu menyajikan
bahan pembelajaran sesuai dengan RPP materi membaca
nyaring menggunakan metode Shared Reading (SR). Guru
melaksanakan kegiatan sesuai langkah-langkah dengan RPP
yang dibuat serta mampu memanfaatkan alokasi waktu sebaik
mungkin. Namun ketrampilan guru dalam menguasai kelas
agar siswa mengikuti pembelajaran dengan baik masih kurang
maksimal.
79
e) Penguasaan metode Shared Reading (SR)
Dalam pembelajaran membaca ini, guru menerapkan langkah-
langkah metode Shared Reading (SR) kurang maksimal. Guru
melewatkan salah satu prosedur langkah yakni berbagi
kesukaan dan permainan.
f) Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
Dalam pembelajaran ini guru sudah menggunakan media
Bigbook dan telah melibatkan siswa dalam penggunaan media
tersebut, selain itu juga memanfaatkan sumber belajar.
g) Evaluasi Pembelajaran
Proses evaluasi pembelajaran berjalan kurang maksimal,
karena masih terdapat beberapa siswa yang belum ammpu
mengerjakan tes evaluasi secara mandiri, seperti pada tes lisan
siswa ada yang belum mampu membaca secara mandiri.
Namun guru mampu menilai hasil evaluasi sesuai dengan RPP.
h) Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
Dalam menutup pembelajaran guru memberikan kesimpulan
serta memberi kesempatan siswa untuk bertanya mengenai
materi yang telah dipelajari hari ini dan juga guru menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari siswa dnegan baik dan
menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya. Yang terakhir guru menutup kegiatan belajar
mengajar dengan salam dan do’a.
80
2. Siklus II
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II, peneliti
mempertimbangkan beberapa kendala atau kekurangan yang muncul
selama proses pembelajaran pada siklus I. Proses pembelajaran yang
dilakukan masih sama dengan siklus I yaitu dengan menggunakan
metode Shared Reading (SR).
a. Data Hasil Belajar Siswa
1) Nilai Hasil Belajar Siswa
Pada pembelajaran siklus II diperoleh data nilai evaluasi siswa
yaitu 17 (89,47%) siswa mendapatkan nilai di atas 75 dan artinya
dengan hasil klasikal tersebut dapat dinyatakan pada
pembelajaran siklus II ini telah mencapai KKM, sementara 2
(10,52%) siswa belum mencapai KKM. Ketuntasan klasikal yang
dicapai dalam siklus II ini sebesar (89,47%).
Perolehan nilai tes evaluasi siklus II ini dapat dilihat pada
gambar.
Gambar. 4.2 Nilai Evaluasi Siklus II
Nilai Evaluasi Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
81
2) Hasil Pengamatan Kinerja Guru
Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti gunakan untuk
mengamati kinerja guru pada saat proses pembelajaran dengan
menggunakan metode Shared Reading (SR) yang berlangsung
pada siklus II :
Tabel 4.10 Observasi Guru Siklus 1I
No Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Skor
A
(3)
B
(2)
C
(1)
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
a. Menarik Perhatian siswa √
b. Memberi motivasi awal √
c. Memberi apresiasi (kaitan materi yang sebelumnya dengan
materi yang akan disampaikan)
√
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan √
e. Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan √
2. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
a. Kejelasan artikulasi suara √
b. Mobilitas posisi mengajar √
3. Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
a. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah RPP √
b. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi) √
c. Kejelasan dalam menjelaskan memberikan contoh √
d. Memberi wawasan yang luas dalam meyampaikan bahan belajar √
4. Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
a. Kesesuaian metode dengan bahan pengajar yang disampaikan √
b. Penyajian bahan belajar yangs sesuai dengan tujuan/indikator
yang telah ditetapkan
√
c. Memiliki ketrampilan dalam menanggapi dan merespon
pertanyaan siswa
√
e. Ketepatan dalam pengunaan alokasi waktu yang disediakan √
5. Kemampuan Penguasaan Metode Pembelajaran (Shared Reading (SR)
a. Tahap Prabaca
1) Pemanasan √
2) Berbagi Kesukaan √
3) Permainan Bahasa √
b. Tahap Membaca
1) Membaca Cerita √
2) Berbagi Cerita √
82
c. Tahap Pasca Baca
1) Berbagi Respon √
2) Tindak Lanjut √
6. Kemampuan Menggunakan Media Pembelajaran
a. Ketepatan/kesesuaian penggunaan media dengan materi yang
disampaikan
√
b. Memiliki ketrampilan dalam penggunaan media pembelajaran √
c. Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan
pembelajaran
√
7. Evaluasi Pembelajaran
a. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan √
b. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
8. Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
a. Mereview materi yang telah disampaikan √
b. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan √
c. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √
9. Tindak Lanjut
a. Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun
kelompok
√
b. Menginformasikan materi untuk pertemuan selanjutnya √
c. Memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu belajar untuk
terus belajar
√
Jumlah 78 14 0
Rata-rata 92
Klasikal Sangat Baik
KETERANGAN
Kriteia Penilaian Kategori Penilaian
A = 3 (Sangat Baik) Sangat Baik = 85 – 100
B = 2 (Baik) Baik = 70 – 84
C = 1 (Cukup) Cukup = 50 – 69
Kurang = 0 – 49
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kinerja
guru dalam proses pembelajaran pada siklus II berada dalam
kategori Sangat Baik. Adapun penjabaran hasil pengamatan yang
dilakukan oleh peneliti terhadap kinerja guru dalam pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan siklus II sebagai berikut :
83
a) Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
Pertama, guru memeriksa kesiapan siswa, kemudian guru
membuka pelajaran dengan salam, berdo’a, menyanyikan
lagu nasional dan dilanjutkan dengan mengabsen siswa.
Setelah itu guru memotivasi dan menyampaikan tujuan
pembelajaran serta memberitahukan materi yang akan
disampaikan.
b) Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
Ketika berlangsungnya proses pembelajaran posisi mengajar
guru beradatidak pada satu posisi saja tetapi berjalan ke
kanan ke kiri ataupun berkeliling mendekati siswa. Selain itu
pandangan guru juga mengarah ke semua sudut kelas dan
volume suara guru bertambah ketika ada murid yang tidak
emmperhatikan, juga di sela-sela pembelajaran guru
mmberikan “ice breaking” untuk membangkitkan semangat
siswa.
c) Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
Guru mampu menerangkan materi dengan jelas serta
memberikan contoh yang kongkret karena pada dasarnya
anak usia SD/MI ini dapat menangkap dengan cepat apabila
diberikan contoh yang kongkrit.
84
d) Kegiatan belajar Mengajar
Dalam kegiatan belajar mengajar guru mampu menyajikan
bahan pembelajaran sesuai dengan RPP materi membaca
nyaring menggunakan metode Shared Reading (SR). Guru
melaksanakan kegiatan sesuai langkah-langkah dengan RPP
yang dibuat dan guru memanfaatkan alokasi waktu sebaik
mungkin secara tepat.
e) Penggunaan Metode Shared Reading (SR)
Dalam pembelajaran siklus II ini, guru sudah mampu
menerapkan metode Shared Reading (SR) dengan sangat
baik. Guru melakukan langkah-langkah dengan sangat detail
seperti pemanasan, berbagi kesukaan dan permainan bahasa.
Guru menggunakan permainan bahasa ini untuk menambah
semangat dan antusias siswa mengikuti pelajaran membaca
ini dengan baik. Untuk tindak lanjutnya, guru juga langsung
membimbing secara khusus pada siswa yang emngalami
kesulitan.
f) Pemanfaatan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
Dalam pembelajaran ini guru sudah menggunakan media
Bigbook dan telah melibatkan siswa dalam penggunaan
media tersebut, selain itu juga memanfaatkan sumber belajar
yakni buku paket.
85
g) Evaluasi Pembelajaran
Proses evaluasi pembelajaran berjalan lancar, karena siswa
sudah mengikuti pembelajaran dengan baik dan juga
mengikuti langkah demi langkah sehingga pelajaran
tersampaikan secara struktural, dan siswa menjadi aktif
karena dalam pembelajaran membaca diselingi permainan
dan “ice breaking” untuk menghilangkan kejenuhan.
Sehingga siswa dapat mengerjakan tes evaluasis secara
mandiri dan tenang.
h) Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
Dalam mentup pembelajaran guru memberikan kesimpulan
serta memberi kesempatan siswa untuk bertanya mengenai
materi yang telah dipelajari hari ini dan juga guru menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari siswa dengan baik dan
menginformasikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya. Yang terakhir guru menutup kegiatan
belajar mengajar dengan salam dan do’a.
Berdasarkan data-data di atas penggunaan metode Shared
Reading (SR) pada siklus II ini ammpu meningkatkan hasil
belajar Bahasa Indonesia pada aspek ketrampilan membaca pada
siswa kelas II MI Ma’arif Dukuh Salatiga Jawa Tengah. Hal ini
dibuktikan dengan data setiap siklusnya. Metode ini juga
86
menjadikan siswa bersikap kerjasama (kooperatif) dan
menciptakan kedekatan antar siswa, selain itu pembelajaran juga
menyenangkan karena adanya media bigbook yang menemani
metode Shared Reading (SR) untuk membantu pemahaman siswa
terhadap teks bacaan yang dibaca.
Tabel 4.11 Rekapitulasi Kinerja Guru Siklus I dan Siklus II
No. Pembelajaran Nilai Kategori
1. Siklus I 66 Cukup
2. Siklus II 92 Baik
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar
siswa kelas II MI Ma’arif Dukuh Salatiga Jawa Tengah mengalami
peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I hasil belajar
mengalami peningkatan dari 8 (42,10%) siswa yang tuntas menjadi 9
(47,36 %) siswa yang tuntas. Dan pada siklus II hasil belajar
meningkat dari 9 (47,36%) siswa yang tuntas menjadi 17 (89,47%)
siswa yang tuntas.
87
Apabila digambarkan menngunakan grafik sebagai berikut :
Gambar 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar
Gambar tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar Bahasa Indonesia
pada aspek keterampilan membaca kelas II Semester II MI Ma’arif
Dukuh Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 mengalami peningkatan
melalui metode Shared Reading (SR).
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Jumlah Ketuntasan Siswa
Jumlah Ketuntasan
Siswa
Ju
mla
h S
isw
a
88
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat disimpulkan bahwa
penggunaan metode Shared Reading (SR) dapat meningkatkan hasil belajar
Bahasa Indonesia pada aspek keterampilan membaca pada kelas II Semester II
MI Ma’arif Dukuh Salatiga Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2018/2019.
Peningkatan hasil belajar ditandai dengan nilai siswa yang mencapai KKM
sebesar 75, yakni pada ranah kognitif pra siklus nilai dari 19 diketahui hanya 8
(42,10%) siswa yang tuntas. Kemudian pada siklus I meningkat menjadi 9
(47,36%) siswa yang tuntas. Pada siklus II mengalami peningkatan yaitu
sebanyak 17 (89,47%) siswa tuntas. Serta adanya peningkatan Kriteria
Ketuntasan Klasikal pada siklus I sebesar 47,36% dan siklus II sebesar 89,47%.
Pada ranah psikomotorik aspek keterampilan membaca menunjukkan pada
prasiklus terdapat 5 (26,31%) siswa yang tuntas. Kemudian pada siklus I
mengalami peningkatan menjadi 9 (47,36%) siswa yang tuntas. Dan pada
siklus II mengalami peningkatan menjadi 18 (94,73%) siswa yang tuntas.
89
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai
berikut :
1. Guru
Hendaknya guru lebih kreatif dan inovatif dalam mengemas pembelajaran
agar siswa tertarik untuk belajar. Seperti memperbanyak wawasan mengenai
“ice breaking” untuk menyegarkan kembali semangat siswa, karena
membaca itu cepat menimbulkan kebosanan bagi siswa. dan juga guru
sebiknya selalu memantau dan memberi bimbingan kepada siswa yang
mengalami kesulitan.
2. Siswa
Siswa diharapkan aktif mengikuti pembelajaran yang sedang berlangsung
dan juga sering-sering berlatih membaca agar membaca semakin lancar ,
pelafalan jelas dan intonasi lebih tepat.
3. Sekolah
Pihak sekolah hendaknya selalu memberi motivasi kepada gutu agar selalu
berupaya meningkatkan hasil belajar dengan menciptakan pembelajaran
aktif , kreatif , inovatif dan menyenangkan.
90
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. 2016. Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter.
Bandung: PT Refika Aditama.
Arikunto, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT BUMI AKSARA
Asnawir, dkk. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.
Baharuddin, dkk. 2008. Teori Belajar & Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media.
Cahyani, Isah. 2013. Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia.
Dalman. 2013. Keterampilam Membaca. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:
Depdiknas.
Dimyati, dkk. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT RINEKA CIPTA
Hamalik. Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani
Khair, Ummul. Ar-Riayah. 2018. Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra
(BASASTRA) di SD dan MI. Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 2 no. 1 IAIN
Curup. dalam www.
researchgate.net/publication/326379824_Pembelajaran_Bahasa_Indonesia
_dan _Sastra_BASASTRA_di_SD_dan_MI yang diakses pada tanggal 11
Desember 2018 pada pukul 23.58 WIB.
Muchlison. 1992. Materi Pokok Bahasa Indonesia 3. Jakarta: Depdikbud.
Mudjijo. 1995. Tes Hasil Belajar. Jakarta: BUMI AKSARA
91
Nurlaili, Reni. 2015.. Penerapan Metode Shared Reading untuk Meningkatkan
Membaca Pemahaman di Sekolah Dasar. Jurnal Antologi, Vol 3 Nomor 2.
Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru. Dalam
http://anzdoc.com/penerapan-metode-shared-reading-untuk-meningkatkan-
kemampuan.html yang diakses pada hari Jum’at tanggal 01 Maret 2019
pukul 13.19 WIB
Parjono. 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Lembaga
Penelitian UNY.
Purnomosidi. 2017. Buku Tematik Kurikulum 2017 Edisi Revisi 2017 Kelas II
Semester II Tema 7 : Kebersamaan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Rini, Tripuspita. 2012. Mengenal Shared Reading. [internet] dalam
Http://google.com/tripuspitarini.wordpress.com/2012/10/30/mengenal-
shared-reading/amp yang di akses pada hari Selasa tanggal 23 Maret 2019
pukul 11.16 WIB.
Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu
Perlu: Untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdikarya
Sumadoya, Syamsu. 2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca.
Yogyakarta: GRAHA ILMU
Susilo. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: PUSTAKA BOOK
PUBLISHER
Synta, Aqila Darmata. 2015. Meningkatkan Ketrampilan Membaca Permulaan
Melalui Media Big Book Pada Siswa Kelas I SD Negeri Delegan 2
Prambanan Sleman. Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan UNY. Dalam
Http://eprints.uny.ac.id/26507/1/Aqila-Darmanta
Synta_11108244042.pdf&ved= yang diakses pada hari Minggu 24 Maret
2019 pukul 13.22 WIB.
Tary, Dinda. 2013. Pendekatan Whole Language dalam Pembelajaran
Berbahasa. [Internet] Dalam
http://dtary.blogspot.com/2013/03/pendekatan-whole-language-
dalam.html?m=1 yang diakses pada hari Jum’at tanggal 01 Maret 2019
pukul 12.57 WIB.
92
Warso, Agus. 2017. Pembelajaran dan Penilaian Pada Satuan Pendidkan Dasar
dan Menengah Berdasarkan Kurikulum 2013. Yogyakarta: Graha
Cendekia.
Wulantina, Sari. 2013. Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Pada ANAK
Usia Taman Kanak-Kanak dengan Metode Shared Reading. Skripsi.
Universitas Pendidikan Indonesia. Dalam
http://repository.upi.edu/4859/&ved= yang diakses pada hari Kamis
tanggal 04 April 2019 pukul 11.00 WIB
Zindy, Frigi Tania. 2017. Mari Kita Belajar Membaca Cerita Pendek Yang
Menyenangkan. [Internet] Dalam
Http:/www.google.com/amp/s/frigitaniazindy27.wordpress.com/2017/05/2
4/mari-kita-belajar-membaca-cerita-pendek-yang-menyenangkan/amp/
yang diakses pada hari Kamis tanggal 07 Maret 2019 pukul 07.53 WIB.
93
1. Lampiran RPP SIKLUS I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan pendidikan : MI MA’AIF DUKUH
Kelas/ Semester : II / II
Tema : 7. Kebersamaan
Subtema : 1. Kebersaman di Rumah
Pembelajaran : 2 (dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. KOMPETENSI INTI (KI)
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman
dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR dan INDIKATOR
PJOK
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.7 Memahami prosedur
penggunaan gerak dasar lokomotor,
nonlokomotor dan manipulatif
dalam bentuk permainan, dan
menjaga keselamatan diri/orang lain
dalam aktivitas air.
3.7.1 Melatih gerakan berjalan di
air
94
4.7 Mempraktikkan penggunaan
gerak dasar lokomotor,
nonlokomotor, dan manipulatif
dalam bentuk permainan dan
menjaga keselamatan diri/orang lain
dalam aktivitas air.
4.7.1 Melakukan gerakan berjalan
di air
BAHASA INDONESIA
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.8 Menggali informasi dan
dongeng binatang (fabel) tentang
sikap hidup rukun dari teks lisan
dan tulis dengan tujuan untuk
kesenangan
3.8.1 Membaca dongeng binatang
(fabel) tentang sikap hidup rukun.
“Kisah Tikus dan Ular”
3.8.2 Menjelaskan dongeng
binatang (fabel) tentang sikap hidup
rukun “Kisah Tikus dan Ular”
4.8 Menceritakan kembali teks
dongeng binatang (fabel) yang
menggambarkan sikap hidup rukun
yang telah dibaca secara nyaring
sebagai bentuk ungkapan diri
4.8.1 Menceritakan kembali teks
dongeng binatang (fabel) yang
menggambarkan sikap hidup rukun
“Kisah Tikus dan Ular”
PPKN
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1.3 Menerima keberagaman
karakteristik individu sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa di
sekolah
2.3 Menampilkan kebersamaan
dalam keberagaman karakteristik
individu di sekolah.
3.3 Mengidentifikasi jenis-jenis
keberagaman karakteristik individu
di sekolah
3.3.1 Menjelaskan sikap
kebersamaan
3.3.2 Mengenali karakteristik teman
3.3.3 Mengelompokkan perbedaan
karakteristik individu di sekolah
4.3 Mengelompokkan jenis-jenis
keberagaman karakteristik individu
di sekolah
4.3.1 Mengelompokkkan jenis
karakter siswa
95
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mencermati gambar permainan “Menjaring Ikan” dan isi teks
serta penjelasan guru, siswa dapat memahami gerakan berjalan di air
dengan percaya diri.
2. Dengan mencermati gambar permainan “Menjaring Ikan” dan isi teks
serta penjelasan guru, siswa dapat melakukan gerakan berjalan di air
dengan cermat.
3. Dengan membaca dongen, siswa dapat memahami isi dongeng dengan
cermat.
4. Dengan kegiatan diskusi, siswa dapat memahami sikap kebersamaan
dengan teman.
5. Dengan mendaftar siswa yang tampil membaca dongeng, siswa dapat
memahami karakter teman dengan jujur.
6. Dengan mencermati isi teks serta penjelasan guru, siswa dapat
mengelompokkan jenis karakteristik siswa.
7. Dengan kegiatan diskusi, siswa dapat memahami perbedaan karakteristik
individu di sekolah.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Menyebutkan cara berjalan di air.
2. Membaca isi dongeng tikus dan ular.
3. Memahami isi dongeng tikus dan ular.
4. Memahami perbedaan karakteristik individu.
5. Mempraktikkan berjalan di air dan permainan menjaring ikan.
6. Mengelompokkan perbedaan individu berdasarkan jenis rambut dan
menggunakan kacamata.
E. PENDEKATAN/METODE
Pendekatan : Saintifik dan Whole Language
Metode : Shared Reading (SR), diskusi, dan tanya jawab.
F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan mengajak
semua siswa berdo’a. Religius
2. Menyanyikan lagu Nasional “Satu Nusa
Satu Bangsa” bersama- sama. Nasionalis
3. Guru mengecek kesiapan diri dengan
mengisi lembar kehadiran dan memeriksa
15 Menit
96
kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
4. Pembiasaan Membaca 10 menit. Literasi
5. Menginformasikan tema yang akan
dibelajarkan yaitu tentang ”Kebersamaan di
Rumah”.
6. Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran tentang materi yang akan
disampaikan.
7. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan. Communication
Kegiatan
Inti Ayo Mengamati
1. Guru membimbing siswa untuk mengamati
gambar Ali dan teman-temannya bermain
menjaring ikan.
2. Siswa mengamati gambar Ali melakukan
gerakan berjalan di air.
3. Guru mengamati teks bacaan kegiatan Ali
bersama teman-temannya.
4. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan
ntuk emngecek pemahaman siswa.
Apa yang dilakukan Ali bersama teman-
temannya?
Gerakan apa yang dilakukan Ali?
5. Pertanaan-pertanyaan tersebut mengarahkan
pemahaman tentang kegiatan Kebersamaan
Ali di sekitar rumah bersama teman-
temannya
6. Guru membimbing siswa untuk mengajuka
pertanyaan hasil pengamatannya.
7. Siswa diminta menulis pertanyaan,
kemudian siswa menempel pertanyaannya
atau disampaikan kepada yang lain.
Ayo Mencoba
8. Guru membimbing siswa untuk mengamati
gambar gerakan berjalan di air.
9. Siswa mempraktikkan gambar berbagai
gerakan berjalan.
10. Setelah mempraktikkan gerakan berjalan di
air dengan benar, siswa melakukan
permainan menjaring ikan.
45 Menit
97
Ayo Membaca
11. Siswa membaca nyaring dongeng fabel
“Kecerdikan Menumbuhkan Kebaikan”
dengan baik sesuai perannya, yaitu sebagai
Pencerita, Ular dan Tikus. Dengan
menerapkan metode Shared Reading (SR).
Berikut langkah-langkah metode Shared
Reading (SR) :
4) Tahap Prabaca
d) Pemanasan
Pemanasan dimulai dengan
menyanyikan lagu nasional dan yang
disukai siswa.
e) Berbagi kesukaan
Pada tahap ini siswa berbagi cerita
yang disukai kepada teman-temannya.
Guru harus mampu mendorong siswa
untuk berpartisipasi.
f) Permainan bahasa
Guru mengajak siswa bergembira
dengan kata-kata dan suara-suara
dalam situasi yang bermakna. Siswa
bermain suara-suara hewan yang
terdapat di teks bacaan seperti suara
tikus dan ular.
5) Tahap Membaca
c) Membaca cerita
Guru terlebih dahulu menjelaskan
prosedur baca yang harus dilakukan
siswa yakni membaca untuk berbagi.
Selanjutnya guru membagikan cerita
yang telah dibagi dalam beberapa
bagian. Siswa membaca dalam hati
penggalan cerita yang diperolehnya
kemudian siswa mendiskusikan kata-
kata sulit yang ditemuinya dalam
wacana kepada teman kelompoknya.
Sebelum siswa berbagi cerita, guru
mendorong siswa untuk berpartisipasi
dalam menebak isi cerita utuh,
sehingga masing-masing siswa
memiliki versi cerita.
d) Berbagi cerita
Pada tahap ini siswa pembaca
menceritakan isi cerita bagiannya
kepada teman kelompoknya. Setelah
98
semua siswa menceritakan bagiannya
masing-masing, siswa mengecek
ketepatan prediksi isi cerita yang
disusun pada tahap sebelumnya. Pada
tahap akhir, siswa membuat sinopsis
dari keseluruhan isi cerita.
6) Tahap Pascabaca
c) Berbagi respon
Pada tahap ini perwakilan siswa
membacakan sinopsis cerita yang
dibacanya. Siswa dari kelompok lain
menanggapi kelompok yang tampil.
Guru harus memberikan berbagi
penguatan baik bagi kelompok
penyaji maupun kelompok
penanggap.
d) Tindak lanjut
Pada tahap ini guru menugas bacakan
siswa buku cerita anak yang mereka
sukai dan dilakukan secara
berkelompok di luar jam sekolah.
12. Guru mengamati kegiatan siswa
berdasarkan lembar pengamatan membaca.
Ayo Berdiskusi
13. Siswa mendiskusikan sikap kebersamaan
yang dilakukan Ular dan Tikus.
14. Guru membimbing siswa menuliskan hasil
dikusi.
Ayo Menulis
15. Siswa mengisi tabel berdasarkan siswa di
kelasnya.
16. Guru membimbing siswa menuliskan daftar
siswa pada tabel beserta karakteristiknya.
Catatan: Apabila tidak terdapat siswa yang
berkacamata, maka guru bisa mengganti
dengan karakteristik yang lainnya. Misalnya
dibedakan berdasarkan siswa yang
menyukai ular atau tikus.
17. Siswa melakukan pengelompokkan
berdasarkan pengamatan merek di kelas.
Misalnya berdasarkan tinngi-rendah, besar-
kecil, tanggal lahir genap ganjil, bulan lahir
dan sebagainya.
Ayo Berdiskusi
18. Kegiatan berdiskusi ini bertujuan untuk
menanamkan sikap siswa yang ditanamkan
99
berkaitan dengan sopan santu dalam
berinteraksi.
Penutup 1. Siswa bersama guru melakukan refleksi
Materi apa saja yang telah dipahami?
Materi apa saja yang belum dipahami?
Adakah hal-hal yang ingin diketahui
siswa lebih lanjut?
Bagaimana perasaan selama
pembelajaran berlangsung?
2. Siswa menyimak penguatan materi yang
disampaikan guru.
3. Bersama siswa, guru menyimpulkan
kegiatan pembelajaran.
4. Guru memberikan tugas.
5. Do’a
10 Menit
G. MEDIA/ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN
Media :
Bigbook
Sumber :
Buku Guru Tema 7 Kurikulum 2013 Revisi 2017
Buku Siswa Tema 7 Kurikulum 2013 Revisi 2017
H. PENILAIAN
Teknik :
1. Observasi sikap
2. Test pengetahuan tulis, lisan dan penugasan.
3. Praktikum, Portofolio Produk dan Proyek Ketrampilan.
a. PENILAIAN SIKAP
No Nama
Siswa
Aspek yang Dinilai Keterangan
A : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
Keaktifan
A
(3)
B
(2)
C
(1)
1
2
b. PENILAIAN PENGETAHUAN
1) Tes Tulis
No Nama Siswa Nilai
1 ..
2 ...
100
c. PENILAIAN PRAKTIKUM,
2) Melakukan gerakan berjalan di air
No Nama Siswa
KRITERIA
BERJALAN DI AIR
4 3 2 1
1. ..
2. ..
3) Keterampilan Membaca
N
o
Nama
Siswa
Ketrampilan Membaca Nyaring Total
Skor
(100)
Ket Pelafalan
(30)
Kelancaran
(40)
Intonasi
(30)
1. ...
2. ...
4) Diskusi
No Nama KRITERIA
Terlihat Belum terlihat
1.
2.
3.
Salatiga, 27 Februari 2019
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas
Muhammad Muzaqi, S.Pd.I Siti Nok Chalimah
NIP. 19690326 199003 1001 NIP. 19780301 200710 2002
Peneliti
Maziyatul Lailiyyah
NIM. 23040-15-0022
101
Materi Teks Dongeng Siklus I
KECERDIKAN MENUMBUHKAN KEBAIKAN
Di sebuah gurun pasir, hiduplah Ular dan Tikus pasir. Sebenarnya sang Ular
sangat ingin memangsa tikus, sedangkan tikus berusaha mencari akal agar ular
tidak lagi berniat memangsanya. Saat itu sang Ular sangat lapar, padahal ia sedang
tidak mempunyai sedikit pun makanan. Sedangkan tikus yang berada tidak jauh
dari sang Ular sedang asyik melahap makanannya. Sang Ular merasa tidak senang
melihat kelakuan Tikus.
Ular : “Dengarkan ucapanku, wahai Tikus yang angkuh! Aku pasti akan
mendapatkan tubuhmu yang mungil dan lezat itu!”
Tikus : “Hei, Ular. Berusaha dan bekerjalah. Jangan hanya berani mengancam.
Kalau hanya mengancam, seekor semut pun bisa!”
Sang Ular sangat marah mendengar ejekan Tikus. Ia lalu kembali ke sarangnya
dengan perut yang lapar.
Sedangkan Tikus masih lahap dengan makanannya. Waktu terus berjalan, tetapi
ular tidak juga menemukan makanan. Ia juga enggan untuk keluar dari sarangnya.
Sementara itu Tikus sudah lelap dalam sarangnya. Ular yang masih dalam
keadaan lapar segera mengendap-endap mendekati sarang Tikus meski ia masih
sangat kesal terhadap Tikus. Dan kini ular telah berada di sisi Tikus yang sedang
tidur pulas.
Ular “Hei, Tikus. Aku sudah berada di sebelahmu dan siap untuk
menyantapmu!”
Tikus segera terbangun dari tidurnya. Sambil berpura-pura menguap, ia mulai
memutar otak agar bisa lolos dari cengkraman sang Ular.
Tikus : “Tunggu dulu Ular, sahabatku. Kalau kau ingin memakanku, kau harus
berpikir dulu. Kita hanya berdua di sini, tidak ada hewan lain. Jika kau
memakanku maka kau akan sendiri. Kau tidak akan mempunyai teman yang dapat
kau ajak mencari makan. Kalau begitu kau tidak akan makan dan akhirnya kau
akan mati!”
Sejenak sang Ular terdiam. Ia mencoba merenungkan nasihat Tikus.
Ular : “Jadi, kita tidak bisa hidup sendiri?”
Tikus : “Tentu. Bukankah kita bisa berteman dan tentunya kita dapat mencari
makan bersama. Bukankah itu lebih menyenangkan daripada nantinya setelah kau
memakanku kau hanya akan hidup sendiri.”
Ular mengangguk tanda mengerti.
Ular : “Baiklah kalau begitu, maafkan aku!”
Tikus pun memaafkan ular. Mereka tersenyum bahagia, kemudian beranjak
mencari makanan bersama-sama.
102
2. Lampiran RPP SIKLUS 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan pendidikan : MI MA’AIF DUKUH
Kelas/ Semester : II / II
Tema : 7. Kebersamaan
Subtema : 3. Kebersaman di Tempat Bermain
Pembelajaran : 1 (satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. KOMPETENSI INTI (KI)
1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman
dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR dan INDIKATOR
MATEMATIKA
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.7 Menjelaskan pecahan
dan
menggunakan benda benda
konkret dalam kehidupan sehari-
hari.
3.7.1 Membuat bangun datar yang
menggambarkan pecahan kemudian
mewarnai sesuai keinginan dan
membertuknya menjadi benar
4.7 Menyajikan pecahan
dan
4.7.1 Melakukan pecahan
103
yang bersesuaian dengan bagian
dari keseluruhan suatu benda
konkret dalam kehidupan sehari-
hari.
menggunakan benda-benda konkret
BAHASA INDONESIA
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.8 Menggali informasi dan
dongeng binatang (fabel) tentang
sikap hidup rukun dari teks lisan
dan tulis dengan tujuan untuk
kesenangan
3.8.1 Membaca dongeng binatang
(fabel) tentang sikap hidup rukun
“Kucing dan Tikus”
3.8.2 Menjelaskan dongeng
binatang (fabel) tentang sikap hidup
rukun “Kucing dan Tikus”
4.8 Menceritakan kembali teks
dongeng binatang (fabel) yang
menggambarkan sikap hidup rukun
yang telah dibaca secara nyaring
sebagai bentuk ungkapan diri
4.7.1 Menceritakan kembali teks
dongeng binatang (fabel) yang
menggambarkan sikap hidup rukun
“Kucing dan Tikus”
SBdP
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.1 Mengenal karya imajinatif dua
dan tiga dimensi..
3.1.1 Memperagakan pola karya
imajinatif dua dan tiga dimensi..
4.1 Membuat karya imajinatif dua
dan tiga dimensi.
4.1.1 Mempraktikkan karya
imajinatif dua dan tiga dimensi.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengamati gambar dan teks yang disajikan, siswa mampu
membaca dongeng.
2. Dengan mengamati gambar yang disajikan, siswa mampu mengatkan isi
dongeng dengan hidup rukun.
3. Dengan gambar dan teks yang disajikan, siswa mampu menyatakan
pecahan
dengan tepat.
4. Dengan gambar dan teks yang disajikan, siswa mampu menyatakan
pecahan
dengan tepat.
5. Dengan gambar dan teks yang disajikan, siswa mampu menyatakan
pecahan
dengan tepat.
104
6. Dengan gambar dan teks yang disajikan, siswa mampu menyajikan
pecahan
dengan tepat.
7. Dengan gambar dan teks yang disajikan, siswa mampu menyajikan
pecahan
dengan tepat.
8. Dengan gambar dan teks yang disajikan, siswa mampu menyajikan
pecahan
dengan tepat.
9. Dengan mengamati gambar dan penjelasan guru, siswa mampu
mengidentifikasi ciri-ciri gambar imajinatif.
10. Dengan mengamati gambar dan penjelasan guru, siswa mampu
mengidentifikasi alat dan bahan menggambar imajinatif.
11. Dengan penjelasan guru, siswa mampu mengidentifikasi cara
menggunakan alat dan gambar imajinatif.
12. Dengan penjelasan guru, siswa mampu mengidentifikasi langkah-
langkah menggambar imajinatif.
13. Dengan mencermati alam dan informasi dari buku, siswa mampu
menggambarkan imajinatif.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Membaca isi dongeng “Kucing dan Tikus”.
2. Menjelaskan pecahan
dan
3. Karya imajinatif dua dan tiga dimensi
E. PENDEKATAN/METODE
Pendekatan : Saintifik dan Whole Language
Metode : Shared Reading (SR), diskusi, dan tanya jawab.
F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan mengajak
semua siswa berdo’a. Religius
2. Menyanyikan lagu Nasional “Satu Nusa Satu
Bangsa” bersama- sama. Nasionalis
3. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
15 Menit
105
4. Pembiasaan Membaca 10 menit. Literasi
5. Menginformasikan tema yang akan
dibelajarkan yaitu tentang ”Kebersamaan di
Tempat Bermain”.
6. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
tentang materi yang akan disampaikan.
7. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan. Communication
Kegiatan
Inti Ayo Mengamati
8. Guru membimbing siswa untuk mengamati
gambar halaman sekolah Siti..
9. Siswa mengamati teks bacaan.
10. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan
ntuk emngecek pemahaman siswa.
Informasi aoa yang kamu temukan?
Apakah yang dilakukan Siti dan teman-
temannya?
11. Guru membimbing siswa untuk
mengajukan pertanyaan hasil
pengamatannya.
12. Siswa diminta menulis pertanyaan,
kemudian siswa menempel pertanyaannya
atau disampaikan kepada yang lain.
13. Guru mencatat pertanyaan-pertanyaan siswa
dan membahasnya secara klasikal.
Ayo Mencoba
14. Guru membimbing siswa untuk mencari
informasi tentang persahabatan tikus dan
kucing.
Ayo Membaca
15. Siswa membaca nyaring dongeng fabel
“Kucing dan Tikus” dengan baik sesuai
perannya, yaitu sebagai Pencerita, Kucing
dan Tikus. Dengan menerapkan metode
Shared Reading (SR). Berikut langkah-
langkah metode Shared Reading (SR) :
a. Tahap Prabaca
1) Pemanasan
Pemanasan dimulai dengan
menyanyikan lagu nasional dan yang
disukai siswa.
45 Menit
106
2) Berbagi kesukaan
Pada tahap ini siswa berbagi cerita
yang disukai kepada teman-temannya.
Guru harus mampu mendorong siswa
untuk berpartisipasi.
3) Permainan bahasa
Guru mengajak siswa bergembira
dengan kata-kata dan suara-suara
dalam situasi yang bermakna. Siswa
bermain suara-suara hewan yang
terdapat di teks bacaan seperti suara
tikus dan ular.
b. Tahap Membaca 1) Membaca cerita
Guru terlebih dahulu menjelaskan
prosedur baca yang harus dilakukan
siswa yakni membaca untuk berbagi.
Selanjutnya guru membagikan cerita
yang telah dibagi dalam beberapa
bagian. Siswa membaca dalam hati
penggalan cerita yang diperolehnya
kemudian siswa mendiskusikan kata-
kata sulit yang ditemuinya dalam
wacana kepada teman kelompoknya.
Sebelum siswa berbagi cerita, guru
mendorong siswa untuk berpartisipasi
dalam menebak isi cerita utuh,
sehingga masing-masing siswa
memiliki versi cerita.
2) Berbagi cerita
Pada tahap ini siswa pembaca
menceritakan isi cerita bagiannya
kepada teman kelompoknya. Setelah
semua siswa menceritakan bagiannya
masing-masing, siswa mengecek
ketepatan prediksi isi cerita yang
disusun pada tahap sebelumnya. Pada
tahap akhir, siswa membuat sinopsis
dari keseluruhan isi cerita.
c. Tahap Pascabaca 1) Berbagi respon
Pada tahap ini perwakilan siswa
membacakan sinopsis cerita yang
dibacanya. Siswa dari kelompok lain
menanggapi kelompok yang tampil.
107
Guru harus memberikan berbagi
penguatan baik bagi kelompok
penyaji maupun kelompok
penanggap.
2) Tindak lanjut
Pada tahap ini guru menugas bacakan
siswa buku cerita anak yang mereka
sukai dan dilakukan secara
berkelompok di luar jam sekolah.
19. Guru mengamati kegiatan siswa
berdasarkan lembar pengamatan membaca.
Ayo Mencoba
20. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan
dan menuliskan hasilnya..
Ayo Mencoba
21. Siswa membuat garis untuk
menghubungkan nilai pecahan dan gambar
yang sesuai.
22. Siswa melengkapi pernyataan dengan
jawaban yang tepat berdasarkan gambar.
Ayo Berkreasi
23. Guru membimbing siswa dalam
menggambar imajinasi.
24. Guru menjelaskan langkah-langkah
menggambar imajinasi.
25. Guru meminta siswa menggambar imajinasi
tentang kebersamaan ditempat bermain.
26. Berdasarkan gambar yang dibuat, siswa
menyebutkan ciri-ciri gambar imajinasi.
Ayo Berdiskusi
27. Kegiatan berdiskusi ini bertujuan untuk
menanamkan sikap siswa yang ditanamkan
berkaitan dengan sopan santun dalam
berinteraksi.
28. Guru membimbing siswa melakukan
diskusi tentang ciri-ciri dan langkah
menggambar imajinasi.
29. Guru bersama siswa mencocokkan hasil
diskusi.
30. Guru menjelaskan langkah-langkah
menggambar
Siapkan alat dan bahan
Buat skesta gambar
Berilah warna
108
Penutup 1. Siswa bersama guru melakukan refleksi
Materi apa saja yang telah dipahami?
Materi apa saja yang belum dipahami?
Adakah hal-hal yang ingin diketahui
siswa lebih lanjut?
Bagaimana perasaan selama
pembelajaran berlangsung?
2. Siswa menyimak penguatan materi yang
disampaikan guru.
3. Bersama siswa, guru menyimpulkan
kegiatan pembelajaran.
4. Guru memberikan tugas.
5. Do’a
10 Menit
G. MEDIA/ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN
Media :
Bigbook
Sumber :
Buku Guru Tema 7 Kurikulum 2013 Revisi 2017
Buku Siswa Tema 7 Kurikulum 2013 Revisi 2017
H. PENILAIAN
Teknik :
1. Observasi sikap
2. Test pengetahuan tulis, lisan dan penugasan.
3. Ketrampilan.
a. PENILAIAN SIKAP
No Nama
Siswa
Aspek yang Dinilai Keterangan
A : Sangat Baik
B : Baik
C : Cukup
Keaktifan
A
(3)
B
(2)
C
(1)
1
2
b. PENILAIAN PENGETAHUAN
1) Tes Tulis
a) Bahasa Indonesia (Menjawab pertanyaan tentang isi dongeng)
No. Nama Siswa Nilai
1 ..
2 ...
Skor
109
b) Matematika (Menentukan pecahan setengah, sepertiga dan
seperempat
No. Nama Siswa Nilai
1 ..
2 ...
c. PENILAIAN PRAKTIKUM,
a) SBdP (Memahami langkah menggambar imajinasi)
No Nama Siswa
KRITERIA
Memahami langkah
menggambar
imajinasi
4 3 2 1
1. ..
2. ..
b) Membaca dongeng
N
o
Nama
Siswa
Ketrampilan Membaca Nyaring Total
Skor
(100)
Ket Pelafalan
(30)
Kelancaran
(40)
Intonasi
(30)
1. ...
2. ...
c) Lembar Observasi Pengamatan bertanya
No Nama Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4 Ket.
T BT T BT T BT T bt
T = Terlihat
BT = Belum
Terlihat
No Kriteria Terlihat Belum Terlihat
1. Menggunakan kata tanya yangs esuai
2. Penggunaan tanda tanya pada kalimat
tanya
3. Kesesuaian pertanyaan dengan
gambar yang diamati
4. Menggunakan kata tanya yang
bervarasi
110
d) Lembar Pengamatan Menggambar imajinasi
No Nama
KRITERIA
Penggunaan alat dan
bahan
Kesesuaian dengan
tema Kerapian
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1. ..
2. ..
Keterangan :
Kriteria 1. Penggunaan alat
dan bahan
4 = Dapat menggunakan alat
dengan tepat dan mandiri
3 = Menggunakan alat dengan
sedikit bantuan
2 = Menggunakan alat dengan
banyak bantuan
1 = Belum bisa menggunakan
alat
Kriteria 2. Kesesuaian dengan tema
4 = Gambar sesuai dengan tema
3 = Gambar cukup sesuai dengan tema
2 = Gambar kurang sesuai dengan tema
1 = Gambar tidak sesuai dengan tema
Kriteria 3. Kerapian
4 = Gambar sangat rapi
3 = Gambar cukup rapui
2 = Gambar kurang rapi
1 = Gambar tidak rapi
Salatiga, 19 Maret 2019
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas
Muhammad Muzaqi, S.Pd.I Siti Nok Chalimah
NIP. 19690326 199003 1001 NIP. 19780301 200710 2002
Peneliti
Maziyatul Lailiyyah
NIM. 23040-15-0022
128
Materi Teks Dongeng Siklus II
KISAH KUCING DAN TIKUS
Dahulu kala Kucing dan Tikus bersahabat. Kemana saja Kucing pergi, Tikus
selalu ikut. Pada suatu hari, Tikus berkata kepada Kucing.
Tikus : “Hai, Kucing!”
Kucing : “Ada apa?”
Tikus : “Mari kita makan ikan asin.”
Kucing : “Di mana kita bisa mendapatkan ikan asin?”
Tikus : “Itu di sana, digantung di rumah Pak Tani. Ikan asinnya amat banyak, kita
akan puas memakannya”.
Rupanya Kucing tertarik pada usul Tikus. Ketika malam tiba, Tikus dan Kucing
berangkat ke rumah Pak Tani. Mereka bersepakat, Tikus akan memanjat ke atas,
sedangkan Kucing menunggu di bawah. Sebelum memanjat ke atas, Tikus
berpesan.
Tikus : “Kalau ada ikan asin yang jatuh ke sini, cepatlah kamu melompat dan
menerkan. Jangan sampai ikan asin itu terpental keluar kamar ini. Nanti kita
ketahuan!”.
Akhirnya Tikus memanjat ke atas tempat ikan asin digantung. Setelah ia
menemukan ikan asin yang bagus dan besar, ia lupa janjinya kepada Kucing yang
kelaparan menunggu dengn siaga sambil menengadahkan kepalanya ke atas”.
Kucing : “Kok, lama benar Tikus di atas? Tikus sudah mendpatkan ikan asin apa
belum, ya? Perutku sudah lapat sekali!”
Tikus pun mendapatkan lagi ikan asin yang paling besar dan bagus. Tikus mulai
menggerek tali pengikat ikan asin itu. Belum selesai tali pengikat ikan asin itu di
gerek, karena kekenyangan, tegang, dan takut ketahuan oleh penghuni rumah,
tiba-tiba Tikus salah injak dan terjatuh. Sebelum sampai ke bawah, Tikus berkata.
Tikus : “Jangan kau makan saya. Saya adalah Tikus kawanmu, jangan makan
saya!”
Kucing : “ Ikan asin... sinn....sin...!”
Tikus : “Aduh, saya bukan ikan asin! Saya kawanmu! Saya belum sempat
menjatuhkan ikan asin itu, lalu saya terjatuh. Kuciiiiing, saya bukan ikan asin!”
Kucing : “Ikan asin... meee...meeee...ong!”
Kucing tetap tidak menghiraukan Tikus dan merasa ditipu olehnya. Di sinilah asal
mulanya Kucing dan Tikus tidak akur. Tikus merasa sakit hati pada Kucing yang
memakannya. Kucing pun tidak percaya lagi pada Tikus, sebab saat itu pertama
kalinya Kucing memakan Tikus, sebab Kucing selalu beranggapan bahwa Tikus
adalah ikan asin.
129
3. Lampiran Soal Evaluasi dan Jawaban Siklus I
SOAL EVALUASI BAHASA INDONESIA
Nama =
Berilah tanda (X) pada jawaban yang benar
1. Apa judul dongeng di atas ..
a. Kecerdikan menumbuhkan kebaikan
b. Kecerdikan membawa kebaikan
c. Kecerdikan menumbuhkan keburukan
2. Tokoh dalam dongeng di atas adalah..
a. Ular b. Ular dan Tikus c. Tikus
3. Watak Tikus dalam cerita di atas adalah..
a. Cerdik b. Jahil c. Jahat
4. Di mana tempat hidup Ular dan Tikus..
a. Hutan b. Gurun pasir c. Sungai
5. Apa yang dilakukan Tikus ketia Ular datang menghampirinya..
a. Pura-pura tidur b. Pura-pura menguap c. Lari
6. Siapakah yang akan memangsa hewan mungil dan lezat dalam cerita di
atas..
a. Semut b. Ular c. Tikus
7. Di manakan Ular mencari tikus..
a. Sarang ular b. Sarang Tikus c. Sarang semut
8. Dongeng di atas menceritakan tentang..
a. Seekor ular yang ingin memangsa tikus
b. Seekor tikus yang ingin memakan ular
c. Seekor ular yang ingin memakan tikus dan semut
9. Ular : “Dengarkan ucapanku, wahai Tikus yang angkuh! Aku pasti akan
mendapatkan tubuhmu yang mungil dan lezat itu!”.
Sifat ular pada penggalan percakapan di atas adalah..
a. Baik hati b. Sombong c. Jujur
10. Apa yang dilakukan tikus agar ular tidak jadi memakannya..
a. Lari dengan cepat
b. Diam saja
c. Menasehati dengan baik
JAWABAN = A-B-A-B-B-B-B-A-B-C
130
4. Lampiran Soal Evaluasi dan Jawaban Siklus II
SOAL EVALUASI BAHASA INDONESIA
Nama =
Berilah tanda (X) pada jawaban yang benar
1. Apa judul dongeng di atas ..
a. Kucing memakan Tikus
b. Kisah Kucing dan Tikus
c. Kucing dan Tikus yang tidak pernah akur
2. Watak Tikus dalam cerita di atas adalah..
a. Serakah b. Baik hati c. Cerdik dan Serakah
3. Di mana Kucing dan Tikus mencari makan..
a. Rumah kayu b. Rumah Pak Tani c. Sungai
4. Apa yang dilakukan Kucing dan Tikus di dalam rumah...
a. Memakan ikan nila b. Mencuri ikan asin c. Menjaga ikan asin
5. Apa kesepakatan Tikus dan Kucing..
a. Kucing memanjat ke atas rumah, tikus menangkap di bawah
b. Tikus memanjat ke atas rumah, Kucing menangkap di bawah
c. Tikus dan kucing sama-sama memanjat dan mendapatkan ikan
6. Siapakah yang bersikap curang ketika mendapatkan makanan..
a. Tikus b. Kucing c. Tikus dan Kucing
7. Siapakah yang merasa ditipu..
a. Tikus b. Kucing Pak Tani
8. Mengapa sampai hati Kucing memakan Tikus..
a. Karena Tikus sangat mungil dan lezat
b. Karena Tikus serakah terhadap kucing
c. Karena Kucing sangat kelaparan
9. Mengapa sekarang tikus menjadi makanan kesukaan kucing..
a. Karena menurut kucing, tikus adalah ikan asin
b. Karena tikus sangat mungil dan lezat
c. Karena tikus mudah didapat
10. Cerita di atas menceritakan tentang peristiwa..
a. Asal mula kucing dan tikus bersama mencari makan
b. Asal mula kucing dan tikus tidak akur
c. Asal mula kucing dan tikus datang ke rumah pak Tani
JAWABAN = B-C-B-B-B-A-B-B-A-B
131
5. Lampiran Nilai Murni
DAFTAR NILAI PH. KI-3
TEMA : 6
BAHASA INDONESIA
3.8
No Nama Siswa TL TS
1 ADR 70 64
2 AAGI 80 78
3 HM 50 56
4 ISA 80 73
5 ASW 60 78
6 IWS 90 74
7 VEK 60 81
8 RK 70 68
9 ANA 80 70
10 EK 60 67
11 MIS 70 72
12 AFU 70 77
13 ASK 90 75
14 MAA 80 45
15 MNAS 90 64
16 SFN 90 73
17 MR 40 65
18 BM 50 60
19 MFP 50 35
JUMLAH 1330 1275
RATA-RATA 70 67,10
KLASIKAL 42,10% 26,13%
Salatiga, 01 Februari 2019
Mengetahui,
Kepala MI Ma’arif Dukuh Guu Kleas II A
M. Muzaqi, S.Pd.I Siti Nok Chalimah, S.Pd.I
NIP.196903261990031001 NIP. 197803012007102002
132
6. Lampiran Nilai Evaluasi Siswa Nilai Tertinggi Siklus I
133
7. Lampiran Nilai Evaluasi Siswa Nilai Terendah Siklus I
134
8. Lampiran Nilai Evaluasi Siswa Nilai Tertinggi Siklus II
135
9. Lampiran Nilai Evaluasi Siswa Nilai Terendah Siklus II
136
10. Lembar Observasi Guru Siklus I
No Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Skor
A
(3)
B
(2)
C
(1)
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
f. Menarik Perhatian siswa √
g. Memberi motivasi awal √
h. Memberi apresiasi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materi yang akan
disampaikan)
√
i. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan √
j. Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan √
2. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
c. Kejelasan artikulasi suara √
d. Mobilitas posisi mengajar √
3. Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
e. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah RPP √
f. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi) √
g. Kejelasan dalam menjelaskan memberikan contoh √
h. Memberi wawasan yang luas dalam meyampaikan bahan belajar √
4. Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
d. Penyajian bahan belajar yangs sesuai dengan tujuan/indikator yang telah ditetapkan √
e. Memiliki ketrampilan dalam menanggapi dan merespon pertanyaan siswa √
f. Ketepatan dalam pengunaan alokasi waktu yang disediakan √
5. Kemampuan Penguasaan Metode Pembelajaran (Shared Reading (SR)
d. Tahap Prabaca
4) Pemanasan √
5) Berbagi Kesukaan √
137
6) Permainan Bahasa √
e. Tahap Membaca
3) Membaca Cerita √
4) Berbagi Cerita √
f. Tahap Pasca Baca
3) Berbagi Respon √
4) Tindak Lanjut √
6. Kemampuan Menggunakan Media Pembelajaran
d. Ketepatan/kesesuaian penggunaan media dengan materi yang disampaikan √
e. Memiliki ketrampilan dalam penggunaan media pembelajaran √
f. Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran √
7. Evaluasi Pembelajaran
c. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan √
d. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
8. Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
d. Mereview materi yang telah disampaikan √
e. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan √
f. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √
9. Tindak Lanjut
d. Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelompok √
e. Menginformasikan materi untuk pertemuan selanjutnya √
f. Memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu belajar untuk terus belajar √
JUMLAH 21 40 5
Total 66
Kategori Cukup
138
11. Lembar Observasi Guru Siklus II
No Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Skor
A
(3)
B
(2)
C
(1)
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
f. Menarik Perhatian siswa √
g. Memberi motivasi awal √
h. Memberi apresiasi (kaitan materi yang sebelumnya dengan materi yang akan
disampaikan)
√
i. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan √
j. Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan √
2. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
c. Kejelasan artikulasi suara √
d. Mobilitas posisi mengajar √
3. Penguasaan Bahan Belajar (Materi Pelajaran)
e. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah RPP √
f. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi) √
g. Kejelasan dalam menjelaskan memberikan contoh √
h. Memberi wawasan yang luas dalam meyampaikan bahan belajar √
4. Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
f. Kesesuaian metode dengan bahan pengajar yang disampaikan √
g. Penyajian bahan belajar yangs sesuai dengan tujuan/indikator yang telah ditetapkan √
h. Memiliki ketrampilan dalam menanggapi dan merespon pertanyaan siswa √
i. Ketepatan dalam pengunaan alokasi waktu yang disediakan √
5. Kemampuan Penguasaan Metode Pembelajaran (Shared Reading (SR)
d. Tahap Prabaca
4) Pemanasan √
5) Berbagi Kesukaan √
6) Permainan Bahasa √
e. Tahap Membaca
3) Membaca Cerita √
4) Berbagi Cerita √
f. Tahap Pasca Baca
3) Berbagi Respon √
4) Tindak Lanjut √
6. Kemampuan Menggunakan Media Pembelajaran
d. Ketepatan/kesesuaian penggunaan media dengan materi yang disampaikan √
e. Memiliki ketrampilan dalam penggunaan media pembelajaran √
f. Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran √
7. Evaluasi Pembelajaran
c. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan √
d. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
8. Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran
d. Mereview materi yang telah disampaikan √
139
e. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan √
f. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √
9. Tindak Lanjut
d. Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelompok √
e. Menginformasikan materi untuk pertemuan selanjutnya √
f. Memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu belajar untuk terus belajar √
Jumlah 78 14 0
Rata-rata 92
Klasikal Sangat Baik
140
12. Lampiran Dokumentasi Penelitian
Gambar 1. Guru membuka pelajaran
Siklus I
Gambar 2. Peneliti membantu guru
Gambar 3. Siswa membaca teks yang
dibagikan guru
Gambar 4. Siswa membaca teks yang
dibagikan guru
Gambar 4. Siswa mendengarkan
penjelasakn guru Siklus II
Gambar 5. Siswa mempelajari teks
dengan media bigbook
Gambar 6. Siswa membaca secara
berkelompok
Gambar 7. Siswa maju ke depan
membaca teks bacaan
Gambar 8. Media Bigbook Siklus II
Gambar 9. Media Bigbook Siklus I
141
13. Lampiran Profil Sekolah
MI MA’ARIF DUKUH
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU KOTA SALATIGA
NSS : 152036204011 NSM : 111233730009
Terakreditasi B
Akta Notaris : 103 Tanggal 15 Januari 1986
Alamat : Jl. Wisnu No. 04 RT 04 RW 01 Dukuh Sidomukti Salatiga Telp. (0298)
3419418
Email : [email protected]
PROFIL MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF
DUKUH KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA
I. Sejarah Berdirinya
Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh dirikan pada tahun 1969 oleh
Yayasan Ma’arif bersama masyarakat. Adapun lokasi Madrasah Ibtidaiyah
Ma’arif Dukuh berada di jalan Wisnu RT 04 RW I Dukuh Kec. Sidomukti
Kota Salatiga.
Yang mendorong berdirinya MI Ma’arif Dukuh adalah keinginan
masyarakat Dukuh dan sekitarnya adalanya lembaga pendidikan yang
berlandaskan agama Islam. Madrasah Ibtidaiyah Maarif Dukuh mendapat
pengesahan dari Perwakilan Departemen Agama Jawa Tengah pada
tanggal 1 Januari 1975 dengan nomor Induk 2036. mendapat piagam
terdaftar no LK/3.c/96/pgm/MI/1978 dan berstatus Diakui dengan nomor
Mk.02/5/PP.03.2/888/1998 yang ditetapkan pada tanggal 20 Juli1998. MI
Ma’arif Dukuh setatus Akreditasi adalah B tahun 2012.
Adapu nomor setatistik dan Nomor Induk MI Ma’arif Dukuh adalah :
- Nomor Statistik Madrasah : 111233730009
- Nomor Induk Madrasah : 110020
- Nomor Pokok Sekolah Nasional : 20328494
Menempati areal lahan tanah waqaf
HM : No.1880
Luas : + 677 m2
II. Keadaan Murid
Jumlah Murid tahun pelajaran 2018-2019 : 145 Siswa
Keadaan jumlah murid dan ruang kelas
142
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Keterangan
1 1 A 9 7 16
2 1 B 9 8 17
3 2 A 12 7 19
4 2 B 11 7 18
5 3 A 12 6 18
6 3 B 12 6 18
7 4 17 8 25
8 5 8 3 11
9 6 9 7 16
JUMLAH 99 61 160
II. Keadaan Guru
No Guru Ijasah Jumlah Keterangan
PNS Non PNS SMA D II S1
L P L P
1 1 2 3 6 - - 12 12
III. VISI DAN MISI MADRASAH
VISI MI MA’ARIF DUKUH :
“ HEBBAT “
Terwujudnya peserta didik yang handal, cerdas dan berakhlakul
karimah, bertaqwa, aktif dan bertehnologi.
MISI SEKOLAH
”Belajar Enjoy Sepanjang Hayat”
Rincian Misi :
1. Menanamkan kesadaran prinsip hidup Belajar Sepanjang Hayat.
2. Mengembangkan model pembelajaran yang ENJOY
( Efektif, Nyaman, Jelas, Obyektif dan Islamy )
3. Membentuk pribadi yang handal dalam segala hal.
4. Membangun rasa cinta dan bangga terhadap agama, bangsa dan tanah air.
5. Membentuk pribadi berahlak mulia dan berprestasi tinggi dan bertaqwa.
6. Membentuk pribadi yang selalu aktif dalam segala hal.
7. Membekali sains- tehnologi tepat guna
143
1. Gambaran Umum
Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh Salatiga, Kec. Sidomukti, Kota
Salatiga. Berada di desa di dalam kota Salatiga. Keberadaan Madrsah
Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh mudah dijangkau dari berbagai penjuru.
Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh merupakan lembaga pendidikan
dibawah naungan Yayasan Ma’arif Nadhatul Ulama’ yang berdiri sejak
tahun 1969 dalam perjalanannya Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh di
kelola dengan manajemen yang baik, rasa kekeluargaan yang erat dan tentu
saja seluruh ilmu yang diajarkan bermuara pada ajaran Islam sehingga
mampu mencetak anak didik yang mampu bersaing di era global dan tetap
pada iman islamnya.
Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh memiliki dua cakupan mata
pelajaran secara umum yaitu: mata pelajaran umum dan mata pelajaran
agama dengan didukung oleh tenaga pendidik yang professional yang terdiri
dari 10 guru S1, 2 diantaranya sedang menempuh S2. Diantaranya terdiri
dari 3 guru PNS dan 6 guru sertifikasi.
2. Sarana pra Sarana dan fasilitas
Sarana pra sarana yang tersedia di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh
diantaranya:
a. 1 ruang kepala madrasah
b. 1 ruang guru
c. 1 ruang komputer
d. 8 ruang rombongan belajar
e. 1 ruang perpustakaan
f. 1 ruang UKS
g. 1 ruang peralatan ekstrakulikuler
h. 1 masjid
i. 2 perangkat komputer TU
j. 2 perangkat printer TU
k. 1 toilet guru
l. 2 toilet siswa
3. Perangkat Administrasi Sekolah
Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh Salatiga dalam perjalanannya
berupaya untuk melakukan pembenahan pada bidang administrasi, hingga
saat ini telah tersedia dua puluh tujuh perangkat administrasi yang terdiri
dari silabus, kalender pendidikan, program tahunan, program semester,
144
rencana pelaksanaan pembelajaran, rencana pelaksanaan harian, buku
pelaksanaan harian atau laporan bulanan, presensi siswa, catatan hmbatan
belajar siswa, daftar buku pegangan guru dn siswa, analisis Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM), kisi-kisi soal, soal-soal ulangan, buku
informasi penilaian, analisis butir soal, analisis hasil ulangan, program atau
pelaksanaan perbaikan, program pelaksanaan pengayaan, daftar
pengembalian hasil ulangan, buku ulangan bergilir, daftar nilai, laporan
penilaian akademik akhlak mulia dan kepribadian siswa, buku tugas
terstruktur, buku tugas mandiri, SK pembagian tugas, mengisi buku
kemajuan kelas, dan jadwal mengajar yang digunakan oleh para pengajar
untuk dijadikan pedoman dalam penyusunannya. Perangkat mengajar
kesemuanya ada pada guru masing-masing.
4. Program Pengembangan
Program pengembagan Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh telah
dilaksanakan secara kesinambungan yang meliputi kegiatan ekstrakulikuler
yaitu:
a. Pramuka
b. Tari
c. BTA
d. Rebana
e. Qiro’ah
f. Bahasa Inggris
Program tersebut merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam
rangka untuk mengembagkan bakat siswa dan menyiapkan lulusan yang
memiliki bekal kerja di masyarakat, kegiatan program pengembagan di
dukung oleh tenaga ahli yang sesuai dengan bidang garapannya kegiatan ini
dilakukan diluar jam KBM berlangsung, Yakni pada hari Sabtu.
5. Proses Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar dilaksanakan pukul 07.30 karena pada pukul
07.00 siswa-siswi melaksanakan kegiatan rutin yaitu sholat dhuha disusul
dengan membaca asmaul husna. Proses KBM berlangsung mulai jam 07.30
145
s.d 11.30 untuk kelas 1 dan 2 setiap hari senin sampai jum’at. Sedangkan
untuk kelas 3 di mulai jam 07.30 sampai jam 13.15. sementara kelas 4 KBM
di mulai jam 07.30 sampai jam 13.20. Begitu pula dengan kelas 5 dan 6
pembelajaran juga di mulai pukul 07.30 sampai jam 13.30. Namun pada hari
sabtu karena khusus untuk kegiatan ekstrakulikuler maka kegiatan
pembelajaran KBM ditiadakan. Pada hari Sabtu dilaksanakan program
ekstrakulikuler pramuka dilanjutkan Bahasa Inggris, Seni tari, Rebana dn
Qiro’ah.
6. Karakter Murid dan Guru di Sekolah
Karakter siswa Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh berbeda-beda.
Mengingat keberadaan para siswa berada pada lingkungan daerah dan latar
belakang yang berbeda. Sehingga memiliki karakter yang bervariasi. Oleh
karenanya kemampuan siswa dalam KBM memiliki tingkat perbedaan yang
tinggi, begitu pula dengan para guru yang memiliki karakteristik yang
berbeda antara satu dengan yang lain.
7. Kehidupan Sosial di Sekolah
Kehidupan sosial para siswa MI Ma’arif Dukuh memiliki jiwa
sederhana mengingat kesemuanya adalah siswa dari kalangan masyarakat
yang memiliki tingkat ekonomi menengah kebawah, akan tetapi dengan
demikian tidak mengurangi semangat belajar dan memiliki keinginan untuk
tetap sukses. Para siswa memiliki tingkat keakraban yang tinggi dan mudah
membaur dengan teman yang lain meskipun mereka berasal dari jenjang
kelas yang berbeda.
Kedekatan antara peserta didik dan guru terlihat saat anak
menghampiri guru di luar pembelajaran dan menceritakan semua keluh
kesahnya kepada guru. Selain itu di jam istirahat peserta didik tidak sungkan
atau takut masuk kedalam kantor untuk meminta bantuan dari guru, seperti
meminta bantuan membukakan bungkus makanan, dan menanyakan
pelajaran. Begitu pula guru dengan hangat memberikan respon positif
kepada setiap apa yang di inginkan peserta didik.
146
Hubungan sosial yang baik antar guru dan wali murid terlihat saat
wali murid mengantarkan putra putrinya kesekolah. Mereka saling menyapa
satu sama lain. Terkadang terdapat peserta didik yang tidak mau masuk
sekolah. Lalu guru membantu wali murid membujuk peserta didik agar mau
masuk ke sekolah. Begitu pula guru memberikan pelayanan yang baik
terhadap wali murid. Disamping itu wali murid juga memberikan
kepercayaan sepenuhnya kepada sekolah untuk mendidik putra putrinya.
Salatiga, 19 Maret 2019
Kepala MI Ma’arif Dukuh
Muhamad Muzaqi, S.PdI
NIP. 19690326 199003 1 001
147
14. Lampiran Lembar Konsultasi
148
15. Lampiran Surat Keterangan Pembimbing Skripsi
149
16. Lampiran Surat Keterangan Pengantar Lembaga
150
17. Lampiran Surat Keterangan Penelitian
151
18. Lampiran Daftar Nilai Satuan Kredit Kegiatan
SATUAN KREDIAT KEGIATAN
Nama : Maziyatul Lailiyyah Jurusan : PGMI
NIM : 23040-15-0022 Dosen P.A : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd
No Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai
1. Seminar Internasional “Petani
Untuk Negeri” 24 September 2016 Peserta 8
2. Seminar Nasional “Implementasi
Sains dan Teknologi Menuju
Kemandirian Bangsa”.
25 Oktober 2015 Peserta 8
3. Seminar Nasional “Bedah Buku
Catatan Akhir Kuliah”. 30 Oktober 2015 Peserta 8
4 Seminar Nasional “Perbankan
Syari’ah di Indonesia : Antara
Teori dan Praktik”.
4 November 2015 Peserta 8
5. Seminar Nasional
Enterpreneurship “Membangun
Militansi Di Berbagai Bidang
Menuju AEC 2015”.
15 November 2015 Peserta 8
6. Seminar Nasional “Pendidikan
Karakter Untuk Melahirkan
Pemimpin Masa Depan”.
17 November 2015 Peserta 8
7. Seminar Nasional “ISIS?
Rachmatal Lil Alamin Nya
Mana?”.
19 Desember 2015 Peserta 8
8. Seminar Nasional
“Pembangunan Karakter Bangsa
Upaya Mewujudkan Generasi
Muda yang Berbudaya Untuk
Indonesia Bermartabat”.
09 April 2016 Peserta 8
152
9. Seminar Nasional “Nasionalisme
Sebagai Benteng dalam
Menghadapi Proxy War di
Indonesia”.
18 Mei 2016 Peserta 8
10. Seminar Nasional “Pendidikan
Agaman Menjadi Pelopor
Kebangkitan Nasioal di Era
Modern”.
21 Mei 2016 Peserta 8
11. Seminar Nasional “Indonesia
Budayaku Indonesia Warisanku
(Salatiga Kota Pusaka)”.
02 Juni 2016 Peserta 8
12. Seminar Nasional
Edupreneurship “Strategi
Marketing Kunci Sukses
Wirausaha”.
13 November 2016 Peserta 8
13. Seminar Nasional “Reaktualisasi
Hadits dalam Kehidupan
Berbangsa dan Berbudaya”.
19 November 2016 Peserta 8
14. Seminar Nasional Advokasi
“Pentingnya Advokasi bagi
Mahasiswa di Kalangan
Kampus”.
27 November 2018 Peserta 8
15. Sertifikat UPTPB “Study
Intensive Bahasa Arab”
22 Februari 2016 –
10 Juni 2016 Peserta 8
16. Sertifikat UPTPB “Intensive
English Language Program”
dengan Skor 4.0
22 Februari 2016 –
10 Juni 2016 Peserta 8
17. Sertifikat Kegiatan Malam
Keakraban PGMI “Wahana
16 – 17 September
2017 Panitia 6
153
Raketing Memitra”.
18. Sertifikat Kegiatan dan Latihan
Calon Pramuka Pandega XXV
“Racana Sebagai Garda
Terdepan Pelaku Perubahan”.
25 – 27 September
2015 Peserta 4
19. Sertifikat Penerimaan Anggota
Baru (PAB) JQH AL-FURQON
2016 “Keep On Loving Holy
Qur‟an To Teach A Peacefullnes
Of Life”.
12 – 13 November
2016 Peserta 4
20. Orientasi Pengenalan Akademik
dan Kemahasiswaan (OPAK)
“Penguatan Nilai-nilai Islam
Indonesia Menuju Negara yang
Aman dan Damai”.
14 Agustus 2015 Peserta 3
21. Orientasi Pengenalan Akademik
dan Kemahasiswaan (OPAK)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan “Integrasi Pendidikan
Karakter Mahasiswa Melalui
Kampus Edukatif Humanis dan
Religius”.
13 Agustus 2015 Peserta 3
22. Sertifikat UPT
PERPUSTAKAAN IAIN
SALATIGA (Library User
Education)
21 Agustus 2015 Peserta
2
23. Sertifikat HMJ PGMI dalam
Pengakraban Mahasiswa Baru
“One Soul, One Fight, One Goal
Membentuk Mahasiswa PGMI
05 September 2015 Peserta 2
154
Yang Unggul dan Berkarakter”.
24. Sertifikat Pagelaran Karya
Media Pembelajaran Edukatif
PGMI “Cipta Karya Media
Pembelajaran Educatif”.
27 November 2016 Peserta 2
25. Sertifikat Praktikum Mata
Kuliah Kewirausahaan
(Mahasiswa Jurusan PAI, PGMI
dan PGRA) “Keren Itu
Mahasiswa Kreatif, Inovatif
Mandiri dan Berani
Berwirausaha”
14 Desember 2016 Peserta 2
26. Sertifikat Kegiatan Jalan Sehat
Semarak Festival Hari Jadi
PGMI ke 10 “Bersama Kita
Bisa”
15 November 2017 Peserta 2
27. Seminar Kebudayaan HMJ
PGMI “Ngudi Kaweruh
Hayuning Budaya Jawi”.
30 September 2017 Peserta 2
JUMLAH 160
Salatiga, 11 Maret 2019
Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan dan Kerjasama
Dr. Achmad Maimun, M.Ag
NIP. 19700510199803 1 003
155
19. Lampiran Daftar Riwayat Hidup
Nama : Maziyatul Lailiyyah
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Jombang, 03 November 1997
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Nama Ayah : Umar Rachmadtullah
Nama Ibu : Lilik Ayumi
Alamat : Perumahan Sehati Blok K nomor 421 Blotongan
Sidorejo Lor Salatiga Jawa Tengah
No. Hp : 081227091587
Email : [email protected]
Pendidikan Formal :
1. MI Nurul Huda Pakis Tahun 2003-2009
2. MTs. Al-Ma’arif 01 Singosari Tahun 2009-2012
3. SMAI Al-Ma’arif Singosari Tahun 2012-2015
4. Mahasiswa PGMI IAIN Salatiga Tahun 2015-2019
Pendidikan nonformal :
1. Pondok Pesantren Al-Qur’an Nurul Huda Singosari Tahun 2009-2012
2. Pondok Pesantren Yayasan Pendidikan Modern Al-Rifa’ie Tahun 2012-2013
3. Pondok Pesantren Al-Qur’an Nurul Huda Singosari Tahun 2013-2015
Pengalaman Organisasi :
1. JQH Al-Furqon IAIN Salatiga
156