PENINGKATAN TOTAL SOLID PADA KOLAM TANAH PMK DENGAN UMUR 10-15 DAN 16-20 TAHUN YANG DIPELIHARA IKAN...

8/18/2019 PENINGKATAN TOTAL SOLID PADA KOLAM TANAH PMK DENGAN UMUR 10-15 DAN 16-20 TAHUN YANG DIPELIHARA IK…

1/75

1

USULAN PENELITIAN

PENINGKATAN TOTAL SOLID PADA KOLAM TANAH PMK

DENGAN UMUR 10-15 DAN 16-20 TAHUN YANG

DIPELIHARA IKAN PATIN ( Pangasius hypopthalmus)

SECARA INTENSIF

OLEH

IBNU HADZQI

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2016


2/75

2

USULAN PENELITIAN

PENINGKATAN TOTAL SOLID PADA KOLAM TANAH PMK

DENGAN UMUR 10-15 DAN 16-20 TAHUN YANGDIPELIHARA IKAN PATIN ( Pangasius hypopthalmus

SECARA INTENSIF

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melaksanakan Penelitian pada

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau

OLEH

IBNU HADZQI

NIM! 120"1#65#$2

P%&'&')*

1! D+! S,'%+), H,'.,)! S!P! MT

2. P+/! D+! I+! S,+,&,)3 MS4


UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2016


3/75

3

KEMENTERIAN RISET3 TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS RIAU


PENGESAHAN USULAN PENELITIAN

.. 7 P%))*8,9,) T/9, S/ P,, K/,& T,),: PMK

D%)*,) U&.+ 10-15 D,) 16-20 T,:.) Y,)* D;%:,+,

I8,) P,9) ( Pangasius hypopthalmus S%4,+, I)9%)

N,&, 7 I'). H,, 7 120"1#65$2

.+.,) 7 B.,, P%+,+,)

D%9.?. O%:

D%8,)3

F,8.9, P%+8,),) ,) I&. K%,.9,)U)@%+9, R,. P%&'&')* I

P+/! D+! I+! B)9, A&)3 M!S4 D+! S,'%+), H,'.,)! S!P! MT

NIP! 1$6#0"0#1$0#100# NIP! 1$6$0$0$1$$"0#200#

P%&'&')* II

P+/! D+! I+! S,+,&,)3 M!S4

NIP! 1$5$0$05 1$60# 1 005


4/75

4

KATA PENGANTAR

Pertama-tama ucapan puji syukur kepada Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-ya kepada penulis sehingga !sulan Penelitian

ini dapat diselesaikan.

!capan terima kasih kepada "#u $r. Sa#erina %asi#uan. S.pi. &t se#agai

pem#im#ing " dan 'apak Pr(). $r. "r. Sya)riadiman, &Sc se#agai pem#im#ing ""

yang telah mem#erikan #im#ingan dan arahannya dalam penulisan usulan

penelitian ini. Terima kasih untuk rekan-rekan dan semua pihak yang telah

mem#antu dan mem#erikan dukungan dalam penyusunan usulan penelitian ini.

Penulis sudah #erusaha dengan #aik namun masih terdapat kekurangan (leh

karena itu diharapkan kritik dan saran, agar usulan penelitian ini dapat

disempurnakan atas kritik dan sarannya di ucapkan terima kasih.

Pekan#aru, *e#ruari 2+1

"#nu %adi


5/75

/

DAFTAR TABEL

T,'% H,,&,)

1. 0lasi)ikasi padatan diperairan #erdasarkan ukuran diameter ............ 1+

2. Peralatan yang digunakan selama penelitian ......1

3. 'ahan dan alat pengukuran si)at )isika air.......1

4. 'ahan dan alat pengukuran si)at kimia air...1

/. 'ahan dan alat pengukuran si)at kualitas tanah ..2+

DAFTAR ISI


6/75

I H,,&,)

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI.............................................................................................. ii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. iii

DAFTAR TABEL...................................................................................... i

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................

I! PENDAHULUAN

".1.5atar 'elakang.............................................................................. 1

".2.Perumusan &asalah...................................................................... 3

".3.Tujuan dan &an)aat Penelitian..................................................... 3".4.%ip(tesis....................................................................................... 4

II!TINAUAN PUSTAKA

"".1...................................................................'i(ek(l(gi "kan Patin

..................................................................................................../

"".2.....................................................Tanah P(ds(lik &erah 0uning

....................................................................................................

"".3..................................................................................0ualitas Air

....................................................................................................6

III!BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian................................................................ 1

3.2. 'ahan dan Alat..................................................................................... 1

3.3.&et(de Penelitian................................................................................. 2+

3.3.1. Asumsi......................................................................................... 21

3.3.2. 0arakteristik 0(lam A7al Pengam#ilan Sampel........................ 22

3.4. Pr(sedur Penelitian.............................................................................. 22

3.4.1. Pemilihan 5(kasi Penelitian........................................................ 23

3.4.2. Pengumpulan $ata Sekunder...................................................... 23

3.4.3. Pengam#ilan Sampel !ji............................................................. 23

3.4.4. Persiapan 7adah ......................................................................... 24

3.4./. Pengukuran 0ualitas Air............................................................. 243.4.. Pengukuran T(tal S(lid .............................................................. 24

3.4./. Pr(duksi....................................................................................... 2/

3.4.. 0elulushidupan............................................................................ 2/

3.4.6. 0(nersi Pakan............................................................................ 2

3./. Analisis $ata........................................................................................ 2

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


7/75

6


8/75

DAFTAR GAMBAR

G,&',+ H,,&,)

1. "kan patin 8 Pangasius hypopthalmus9..................................... /


9/75

DAFTAR LAMPIRAN

L,&;+,) H,,&,)

1. Pengacakan 7adah penelitian.............................................................. 2

2. Skala lapangan .................................................................................... 2

3. Skala la#(rat(rium ............................................................................. 26

4. Pr(sedur pengukuran kualitas air dan tanah........................................ 32

/. Pengukuran Suhu 8+:9 selama penelitian............................................ 4+

. Pengukuran kecerahan selama penelitian............................................ 41

6. Pengukuran p% air selama penelitian.................................................. 42

. Pengukuran p% tanah selama penelitian............................................. 43

. Pengukuran $; air selama penelitian................................................. 44

1+. Pengukuran alkalinitas t(tal selam penelitian..................................... 4/11. Pengukuran #ahan (rganic t(tal selama penelitian............................. 4

12. Pengukuran #ahan (rganik t(tal tanah selama penelitian.................... 46

13.


10/75

1


11/75

1

I! PENDAHULUAN

".1. L,9,+ B%,8,)*

Air merupakan k(mp(nen lingkungan yang penting #agi kehidupan.

&akhluk hidup di muka #umi ini tak dapat terlepas dari ke#utuhan akan air. Air

merupakan ke#utuhan utama #agi pr(ses kehidupan di #umi, sehingga tidak ada

kehidupan seandainya di #umi tidak ada air. Air yang relati) #ersih sangat

didam#akan (leh manusia, #aik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk

keperluan industri, untuk ke#ersihan sanitasi k(ta, maupun untuk keperluan

pertanian dan lain se#againya.

=at padat t(tal adalah semua at>at yang tersisa se#agai residu dalam suatu

#ejana, #ila sampel air dalam #ejana terse#ut dikeringkan pada suhu tertentu. =at

padat t(tal terdiri dari at padat terlarut dan at padat tersuspensi yang dapat

#ersi)at (rganik dan an(rganik. 'erat (lume 8'?9 tanah merupakan rasi( antara

#erat dan (lume t(tal c(nt(h tanah, termasuk (lume ruang p(ri yang ada

didalamnya. 'erat jenis 8'


12/75

2

indiidunya #esar dan di alam panjangnya #isa mencapai 12+ cm 8Susant( dan

Amri, 2++29.

$esa 0(t( &esjid memiliki julukan se#agai 0ampung Patin, karena p(tensi

yang luar #iasa yang dimiliki 0(t( &esjid dalam #idang perikanan. $i 0(t(

&esjid, terdapat 66 k(lam ikan, di mana luas semua k(lam mencapai 42 hektare,

dengan jumlah pr(duksi per hari 3-4 t(n ikan patin sistem #udidaya intensi),

ditandai dengan padat te#ar tinggi mencapai /+ ek(r@m2 dengan pakan andalan

pelet yang di)(rmulasi sendiri (leh pem#udidaya ikan.

Tanah P(ds(lik &erah 0uning termasuk #agian terluas dari lahan kering

yang ada di "nd(nesia yaitu 4/.64.+++ ha atau sekitar 2/ dari t(tal luas daratan

"nd(nesia 8Su#agy( et al., 2+++9. amun, tanah P&0 di Pr(insi Biau masih

#elum #isa dikel(la dan diman)aatkan dengan #aik. %al ini dise#a#kan karena

adanya #e#erapa )akt(r, diantaranya )akt(r )isika, dan kimia yang terkandung

dalam tanah yang tidak mendukung dan mengham#at pertum#uhan (rganisme air.

Tanah dasar k(lam merupakan salah satu )akt(r yang sangat penting dalam

#udidaya ikan, karena mutu tanah dasar k(lam sangat #erpengaruh terhadap

kualitas air k(lam di atasnya dan pada gilirannya akan #erpengaruh kuat terhadap

kehidupan ikan yang di#udidayakan di dalam k(lam terse#ut. 8%asi#uan et al.,

2011).

0ualitas air digunakan untuk #udidaya merupakan )akt(r aria#el yang

memenuhi pengel(laan dan kelangsungan hidup, pertum#uhan, dan

perkem#ang#iakan ikan. 0ualitas air merupakan media paling penting dalam


13/75

3

7adah #udidaya ikan, karena itu #aik #uruknya kualitas air akan menentukan hasil

yang dicapai.

'erdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

tentang Cpeningkatan t(tal s(lid pada k(lam tanah P&0 dengan umur 1+-1/ dan

1-2+ tahun yang dipelihara ikan patin 8 P. hypopthalmus9 secara intensi).

".2. P%+.&.,) M,,,:

Salah satu masalah dalam kegiatan #udidaya di k(lam adalah peningkatan

t(tal s(lid dan pengaruhnya dalam #udidaya ikan patin di k(lam P&0 yang

dipelihara ikan patin secara intensi). Padat te#ar ikan patin yang tinggi dan

mengandalkan pakan 8pelet9 sse#agai sum#er utama pakan. %al ini telah

menye#a#kan padatan tersuspensi di k(lam meningkat dan selanjutnya dapat

memicu te#alnya sedimen di dasar k(lam sehingga secara k(nprensi) penting

untuk melakukan pengkajian mengenai pengamatan kualitas tanah k(lam

termasuk ke#ijakan untuk melakukan peremajaan k(lam yang dilakukan dengan

#aik tanpa mengurangi pr(duksi ikan.

Penelitian ini akan menc(#a menja7a# #e#erapa pertanyaanD

1. Apakah ada per#edaan peningkatan t(tal s(lid pada k(lam P&0 dengan

umur #er#eda yang dipelihara ikan patin secara intensi) E2. Apakah t(tal s(lid pada tanah P&0 yang di#udidayakan ikan patin secara

intensi) dengan umur #er#eda mempengaruhi pr(duksi ikan terse#ut E


14/75

4

".3. T.?.,) ,) M,),,9 P%)%9,)

Penelitian ini #ertujuan untuk mengetahui peningkatan t(tal s(lid pada

k(lam tanah P&0 #erumur 1+-1/ dan 1-2+ tahun yang dipelihara ikan patin

secara intensi).

&an)aat penelitian ini adalah diharapkan dapat mem#erikan in)(rmasi

tentang peningkatan t(tal s(lid pada k(lam tanah p(ds(lik merah kuning dengan

umur 1+-1/ dan 1-2+ tahun yang dipelihara ikan patin 8 P. hypopthalmus9 secara

intensi), dan melalui analisa parameter yang diukur dapat dilakukan tindakan

penanganan terhadap k(lam tanah P&0 guna peningkatan pr(duksi.

".4. H;/9% P%)%9,)

%ip(tesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh umur

k(lam tanah yang #er#eda terhadap peningkatan t(tal s(lid dan per#edaan

parameter kualitas air di k(lam tanah P&0 yang dipelihara ikan patin 8 P.

hypopthalmus9 secara intensi).


15/75

/

II! TINAUAN PUSTAKA

2!1! B/%8//* I8,) P,9)

"kan patin 8 Pangasius hypopthalmus9 adalah salah satu ikan asli perairan

"nd(nesia yang telah #erhasil did(mestikasi. jenis ikan patin di "nd(nesia

sangat #anyak, antara lain Pangasius pangasius atau Pangasius jam#al, P.

humeralis, P. lithostoma, P. nasutus, P. polyuranodon, P. niewenhuisii.

Sedangkan P. sutchi dan P. hypophtalmus yang dikenal se#agai jam#al siam atau

lele #angk(k merupakan ikan intr(duksi dari Thailand 80(rdi, 2++/9.

Fam#ar 1. "kan Patin 8 Pangasius hypopthalmus9

&enurut Sant(s( 819, kedudukan taks(n(mi ikan patin 8 Pangasius

hypophtalmus9 adalah se#agai #erikut D ;rd( D ;stari(physi Su#-(rd( D Silur(idea


16/75

*amili D Pangasidae Fenus D Pangasius Spesies D Pangasius hypophtalmus ama

"nggris D catfish ama l(kal D ikan patin.

"kan patin mempunyai #entuk tu#uh memanjang, #er7arna putih perak

dengan punggung #er7arna ke#iruan. "kan patin tidak memiliki sisik, kepala ikan

patin relati) kecil dengan mulut terletak diujung kepala agak ke #a7ah. %al ini

merupakan ciri khas g(l(ngan catfish. Panjang tu#uhnya dapat mencapai 12+ cm.

Sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis pendek yang #er)ungsi se#agai pera#a.

Sirip punggung memiliki se#uah jari>jari keras yang #eru#ah menjadi patil yang

#esar dan #ergerigi di #elakangnya, sedangkan jari>jari lunak pada sirip

punggungnya terdapat >6 #uah 80(rdi, 2++/9.

Pada permukaan punggung terdapat sirip lemak yang ukurannya sangat kecil

dan sirip ek(rnya mem#entuk cagak dengan #entuk simetris. Sirip du#urnya agak

panjang dan mempunyai 3+>33 jari-jari lunak, sirip perutnya terdapat jari-jari

lunak. Sedangkan sirip dada terdapat se#uah jari-jari keras yang #eru#ah menjadi

senjata yang dikenal se#agai patil dan memiliki 12>13 jari-jari lunak 8Susant(

%eru dan 0hairul Amri, 19.

2!2! T,),: P//8 M%+,: K.))*

ama p(ds(lik merah kuning yang menjadi sangat terkenal di "nd(nesia

diperkenalkan untuk pertama kali dalam pustaka ilmu tanah "nd(nesia (leh $udal

dan S(eprapt(hardj( 81/69. ama ini digunakan dalam sistem klasi)ikasi tanah

susunan 'ald7in et al., 8139. Se#elum nama p(ds(lik merah kuning masuk ke

"nd(nesia, tanah ini termasuk dalam g(l(ngan tanah lateritik. ?an der ?((rt


17/75

6

81/+9 le#ih suka menye#utnya tanah laterik terdegradasi, yang menunjukkan

persepsinya #ah7a tanah itu telah mengalami kerusakan #erat.

Pada umumnya !ltis(l #er7arna kuning kec(klatan hingga merah. Pada

klasi)ikasi lama menurut S(eprapt(hardj( 8119, !ltis(l diklasi)ikasikan se#agai

P(ds(lik &erah 0uning 8P&09. Warna tanah pada h(ri(n argilik sangat

#erariasi dengan hue dari 1+GB hingga 1+B, nilai 3H dan kr(ma 4H

Su#agy( et al., 819.

Warna tanah dipengaruhi (leh #e#erapa )akt(r, antara lain #ahan (rganik

yang menye#a#kan 7arna gelap atau hitam, kandungan mineral primer )raksi

ringan seperti kuarsa dan plagi(klas yang mem#erikan 7arna putih kea#uan, serta

(ksida #esi seperti g(ethit dan hematit yang mem#erikan 7arna kec(klatan hingga

merah. &akin c(klat 7arna tanah umumnya makin tinggi kandungan g(ethit, dan

makin merah 7arna tanah makin tinggi kandungan hematit 8Is7aran dan Sys

16+9.

Tekstur tanah !ltis(l #erariasi dan dipengaruhi (leh #ahan induk

tanahnya. Tanah !ltis(l dari granit yang kaya akan mineral kuarsa umumnya

mempunyai tekstur yang kasar seperti liat #erpasir 8Suharta dan Prasety( 2++9,

sedangkan tanah !ltis(l dari #atu kapur, #atuan andesit, dan tu)a cenderung

mempunyai tekstur yang halus seperti liat dan liat halus Prasety( et a.l , 82++/9.

2!#! K.,9, ,+

0ualitas air secara umum menunjukkan mutu atau k(ndisi air yang

dikaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. $engan demikian

kualitas air akan #er#eda dari suatu kegiatan ke kegiatan lain, se#agai c(nt(h


18/75

kualitas air untuk keperluan irigasi #er#eda dengan kualitas air untuk keperluan

air minum. kualitas air merupakan )akt(r yang sangat penting terhadap

ke#erhasilan #udidaya ikan dan mem#eri pengaruh yang cukup #esar terhadap

tingkat kelulushidupan dan pertum#uhan makhluk hidup Asma7i 8149.

Secara umum, parameter kualitas air dapat dig(l(ngkan kedalam 3 )akt(r

#esar yaitu D 19 *akt(r )isika seperti suhu, dan kekeruhan. 29 *akt(r kimia seperti

p%, :;2, $;, 'ahan ;rganik T(tal, Tur#iditas, T(tal s(lid, kesadahan, dan

alkalinitas. Adapun parameter kualitas tanah yang dihitung yaituD Warna tanah, p%

tanah, 'ahan (rgnanik tanah,dan 'erat (lume.

2!#!1! S.:.

&enurut 8I))endi, 2++49 secara umum suhu yang #aik untuk #udidaya

adalah #erkisar antara 2/+-32+:, karena pada suhu terse#ut na)su makan ikan akan

naik dan mem#uat ikan #erkem#ang #esar dan cepat. Peningkatan suhu perairan

se#esar 1++: menye#a#kan terjadinya peningkatan k(nsumsi (ksigen (leh

(rganisme akuatik sekitar 2-3 kali lipat. Peningkatan suhu juga menye#a#kan

terjadinya peningkatan dek(mp(sisi #ahan (rganic (leh mikr(#a 8I))endi, 2++69.

Suhu sangat #erpengaruh terhadap pr(ses-pr(ses yang terjadi dalam #adan

air. Suhu air #uangan ke#anyakan le#ih tinggi daripada suhu #adan air. %al ini

erat hu#ungannya dengan pr(ses #i(degradasi. Pengamatan suhu dimaksudkan

untuk mengetahui k(ndisi perairan dan interaksi antara suhu dengan aspek

kesehatan ha#itat dan #i(ta air lainnya. 0enaikan suhu air akan menim#ulkan

#e#erapa aki#at se#agai #erikut D 819 jumlah (ksigen terlarut di dalam air

menurun. 829 kecepatan reaksi kimia meningkat. 839 kehidupan ikan dan he7an air

lainnya terganggu.849 jika #atas suhu yang mematikan terlampaui, ikan dan he7an

air lainnya akan mati. 8*ardia, 129.


19/75

&enurut y#akken 8129, #agi tum#uhan akuatik intensita cahaya sangat

menentukan dalam penggunaan energi untuk )(t(sintesis, dengan kata lain

tum#uhan akan #erkurang energi jika intensitas cahaya #erkurang. Semakin cerah

suatu perairan maka semakin jauh cahaya matahari dapat menem#us ke

dalamperairan. Bendahnya tingkat kecerahan atau tingginya kekeruhan

menye#a#kan penetrasi cahaya menurun sehingga )(t(sintesis (leh )it(plankt(n

dan tum#uhan #entik akan terganggu dan mengaki#atkan pr(duksi primer

menurun.

2!#!2! T.+'9, (K%8%+.:,)

&ahida 819 mende)inisikan kekeruhan se#agai intensitas kegelapan di

dalam air yang dise#a#kan (leh #ahan-#ahan yang melayang. 0ekeruhan perairan

umumnya dise#a#kan (leh adanya partikel-partikel suspensi seperti tanah liat,

lumpur, #ahan-#ahan (rganik terlarut, #akteri, plankt(n dan (rganisme lainnya.

I))endi 82++39, menyatakan #ah7a tingginya nilai kekeruhan juga dapat

menyulitkan usaha penyaringan dan mengurangi e)ektiitas desin)eksi pada

pr(ses penjernihan air.

2!#!#! T/9, S/

Padatan 8 solid 9 merupakan segala sesuatu yang terkandung dalam #ahan

#er#entuk cairan selain air itu sendiri. =at padat dalam air ditemui 2 kel(mp(k at

yaitu at terlarut seperti garam dan m(lekul (rganis dan at padat tersuspensi dan

k(l(idal seperti tanah liat dan k7arts 8&et(da Penelitian Air, 149.

=at padat t(tal terdiri dari at padat terlarut dan at padat tersuspensi yang

dapat #ersi)at (rganik dan an(rganik. $alam met(da analisa at padat pengertian

at padat t(tal adalah semua at-at yang tersisa se#agai residu dalam suatu


20/75

1+

#ejana. =at padat terse#ut dapat diketahui dengan mengeringkan (lume air dalam

suatu 7adah. $idalam air terkandung #ermacam-macam at seperti at (rganik,

an(rganik, #aik yang larut maupun yang tidak larut, misalnya yang #ersi)at k(l(id

atau yang merupakan suspensi yang tidak larut. 0esemuanya ini didalam air

ditetapkan se#agai T(tal s(lid.

=at Padat Tersuspensi 8TSS9 adalah padatan yang menye#a#kan kekeruhan

air, tidak terlarut dan tidak dapat langsung mengendap, terdiri dari partikel-

partikel yang ukuran maupun #eratnya le#ih kecil dari sedimen, misalnya tanah

liat, #ahan-#ahan Jndicat tertentu, sel-sel mikr((rganisme, dan se#againya

8asuti(n, &. ", 2++9. Sedangkan =at Padat Terlarut 8T$S9 merupakan

k(nsentrasi jumlah i(n kati(n 8#ermuatan p(siti)9 dan ani(n 8#ermuatan

Jndicat(9 di dalam air. ;leh karena itu, analisa t(tal padatan terlarut

menyediakan pengukuran kualitati) dari jumlah i(n terlarut, tetapi tidak

menjelaskan pada si)at atau hu#ungan i(n. Selain itu, pengujian tidak mem#erikan

7a7asan dalam masalah kualitas air yang spesi)ik. ;leh karena itu, analisa t(tal

padatan terlarut digunakan se#agai uji indicat(r untuk menentukan kualitas umum

dari air. Sum#er padatan terlarut t(tal dapat mencakup semua kati(n dan ani(n

terlarut 8;ram, '.,2+1+9.

Padatan yang terdapat di perairan diklasi)ikasikan #erdasarkan ukuran

diameter partikel Ta#el 1.

Ta#el 1 0lasi)ikasi Padatan di Perairan 'erdasarkan !kuran $iameter

0lasi)ikasi Padatan !kuran $iameter 8Km9 !kuran $iameter 8mm9

Padatan terlarut L1+-3 L1+-

0(l(id 1+-3

-1 1+-

-L1+-3


21/75

11

Padatan tersuspensi M1 M1+-3

Sum#er D AP%A, 1

Sugihart( 8169 mende)inisikan se#agai jumlah #erat dalam air lim#ah

setelah mengalami penyaringan dengan mem#ran #erukuran +,4/ mikr(. T(tal

padatan tersuspensi terdiri atas lumpur dan pasir halus serta jasad-jasad renik

terutama yang dise#a#kan (leh kikisan tanah atau er(si yang ter#a7a ke dalam

#adan air. &asuknya padatan tersuspensi ke dalam perairan dapat menim#ulkan

kekeruhan air. %al ini menye#a#kan menurunnya laju )(t(sintesis )it(plankt(n,

sehingga pr(duktiitas primer perairan menurun, yang pada gilirannya

menye#a#kan terganggunya keseluruhan rantai makanan. Padatan tersuspensi

yang tinggi akan mempengaruhi #i(ta di perairan melalui dua cara. Pertama,

menghalangi dan mengurangi penentrasi cahaya ke dalam #adan air, sehingga

mengaham#at pr(ses )(t(sintesis (leh )it(plankt(n dan tum#uhan air lainnya.

0edua, secara langsung T$S yang tinggi dapat mengganggu #i(ta perairan seperti

ikan karena tersaring (leh insang.

&enurut *ardia 8129, padatan tersuspensi akan mengurangi penetrasi

cahaya ke dalam air. Penentuan padatan tersuspensi sangat #erguna dalam analisis

perairan tercemar dan #uangan serta dapat digunakan untuk mengealuasi

kekuatan air, #uangan d(mestik, maupun menentukan e)isiensi unit peng(lahan.

Padatan tersuspensi mempengaruhi kekeruhan dan kecerahan air. ;leh karena itu

pengendapan dan pem#usukan #ahan-#ahan (rganik dapat mengurangi nilai guna

perairan. T(tal padatan terlarut merupakan #ahan-#ahan terlarut dalam air yang

tidak tersaring dengan kertas saring millip(re dengan ukuran p(ri +,4/ Km.

Padatan ini terdiri dari senya7a-senya7a an(rganik dan (rganik yang terlarut


22/75

12

dalam air, mineral dan garam-garamnya. Penye#a# utama terjadinya T$S adalah

#ahan an(rganik #erupa i(n-i(n yang umum dijumpai di perairan. Se#agai c(nt(h

air #uangan sering mengandung m(lekul sa#un, deterjen dan sur)aktan yang larut

air, misalnya pada air #uangan rumah tangga dan industri pencucian.

2!#!"! D%+,?,9 K%,,&,) (;H

'esarnya angka p% dalam air dapat dijadikan indikat(r adanya

keseim#angan unsur-unsur kimia dan unsur hara yang #erman)aat #agi kehidupan

egetasi akuatis. 0(ndisi p% air mempunyai peran penting #agi kehidupan 46

(rganisme yang ada di dalamnya 8;dum, 19. Alat yang dipergunakan adalah

p% meter $erajat keasaman 8p%9 adalah suatu ukuran dari k(nsentrasi i(n %N dan

menunjukkan suasana air terse#ut apakah dalam keadaan asam atau #asa.

2!#!5! O8*%) T%+,+.9 (D/@% O*%) DO

;ksigen terlarut adalah jumlah gas (ksigen yang terlarut dalam air yang

#erasal dari hasil )(t(sintesa (leh )it(plankt(n atau tanaman air lainnya atau di)usi

dari udara 8Penuntun Pratikum Ik(l(gi Perairan, 2+119.

0andungan (ksigen terlarut untuk menunjang usaha #udidaya adalah / >

mg@l 8&ayunar et al.., 1/O Ak#ar, 2++19. ;ksigen dapat merupakan )akt(r

pem#atas dalam penentuan kehadiran makhluk hidup di dalam air. Penentuan

(ksigen terlarut harus dilakukan #erkali-kali di #er#agai l(kasi dengan tingkat

kedalaman yang #er#eda pada 7aktu yang tidak sama 8Sastra7ijaya, 2+++9.


23/75

13

2!#!6! K,+'/)/8, B%', (CO2

0ar#(ndi(ksida yang dihasilkan (leh he7an-he7an akan diperlukan untuk

)(t(sintesis (leh tum#uh-tum#uhan 85esmana, 2++19. Selanjutnya ;dum 8139

menyatakan kandungan kar#(ndi(ksida #e#as dalam air tidak #(leh dari 2/ ppm.

2!#!! B,:,) O+*,)8 T/9,

'ahan (rganik terlarut t(tal atau Total Organic Matter 8T;&9

menggam#arkan kandungan #ahan (rganik t(tal suatu perairan yang terdiri dari

#ahan (rganik terlarut, tersuspensi 8 particulate9 dan k(l(id. 'ahan (rganik

merupakan #ahan #ersi)at k(mpleks dan dinamis n#erasal dari sisa tanaman dan

he7an yang terdapat di dalam tanah yang mengalami per(m#akan. 'ahan ini

terus-menerus mengalami peru#ahan #entuk karena dipengaruhi (leh )akt(r )isika,

kimia dan #i(l(gi. $ek(mp(sisi #ahan (rganik di pengaruhi (leh #e#erapa )akt(r

antara lain susunan residu, suhu, p%, dan ketersediaan at hara dan (ksigen

8Bakhman, 19.

&enurut k(es#r(n( 81/9 dalam syai)udin 82++49, terdapat empat macam

sum#er penghasilan #ahan (rganic terlarut dalam air yaitu 819 #erasal dari daratanO

829 pr(ses pem#usukan (rganism yang telah matiO 839 peru#ahan meta#(lic-

meta#(lik ekstra seluler (leh algae, larutan sit(plankt(n dan 849 ekskresi

((plankt(n.

2!#!! A8,)9,

Alkalinitas adalah suatu parameter kimia perairan yang menunjukkan

jumlah i(n kar#(nat dan #ikar#(nat yang mengikat l(gam g(l(ngan alkali tanah

pada perairan ta7ar. ilai ini menggam#arkan kapasitas air untuk menetralkan

asam, atau #isa juga diartiakn se#agai kapasitas penyangga (uffer capacity)

terhadap peru#ahan p%. Perairan mengandung alkalinitas M2+ ppm menunjukkan


24/75

14

#ah7a perairan terse#ut relati) sta#il terhadap peru#ahan asam@#asa sehingga

kapasitas #u))er atau #isa le#ih sta#il. Selain #erga#ung pada p%, alkalinitas juga

dipengaruhi (leh k(mp(sisi mineral, suhu, dan kekuatan i(n. ilai alkalinitas

alami tidak pernah mele#ihi /++mg@5 :a:;3. Perairan dengan nilai alkalinitas

yang terlalu tinngi tidak terlalu disukai (leh (rganism akutik karena #isanya

diikiti dengan nilai kesadahan yang tinngi atau kadar garam natrium yang tinggi

8I))endi, 2++49.

2!#!$! K%,,:,) (hardness

0esadahan merupakan petunjuk kemampuan air untuk mem#entuk #asa

apa#ila dicampur dengan sa#un. Pada air #erkesadahan tinggi tidak akan

ter#entuk #usa. $isamping itu, kesadahan juga merupakan petunjuk yang penting

dalam hu#ungannya dengan usaha memanipulasi nilai p%. 0esadahan di#agi

menjadi dua tipe, yaituD kesadahan umum 8 general hardness9 dan kesadahan

kar#(nat 8caronate hardness9 8Ari)in, 2++9.

T(tal kesadahan menunjukkan pada k(nsentrasi i(n l(gam dialen dalam

air, dinyatakan se#agai miligram@liter dengan kalsium kar#(nat t(tal kesadahan

terkait dengan t(tal alkalinitas karena dari alkalinitas dan kaitan #iasanya #erasal

dari s(lusi minera kar#(nat 8'(yd, 129.

2!5! K.,9, T,),:

"ndikat(r kualitas tanah adalah si)at, karakteristik atau pr(ses )isika, kimia

dan #i(l(gi tanah yang dapat menggam#arkan k(ndisi tanah 8S", 2++19. &enurut

$(ran Q Parkin 8149, indikat(r-indikat(r kualitas tanah harus 819 menunjukkan

pr(ses-pr(ses yang terjadi dalam ek(sistem, 829 memadukan si)at )isika tanah,

kimia tanah dan pr(ses #i(l(gi tanah, 839 dapat diterima (leh #anyak pengguna


25/75

1/

dan dapat diterapkan di #er#agai k(ndisi lahan, 849 peka terhadap #er#agai

keragaman pengel(laan tanah dan peru#ahan iklim, dan 8/9 apa#ila mungkin, si)at

terse#ut merupakan k(mp(nen yang #iasa diamati pada data dasar tanah.2!5!1! ,+), T,),:

Warna tanah merupakan m(r)(l(gi tanah yang dapat tegas disidik dan

diukur. Warna tanah itu sendiri se#enarnya sedikit kepentingannya, namun

seringkali mampu #ertindak se#agai penunjuk keadaan lain tanah yang penting.

&enurut ;ls(n 8119, #erpendapat #ah7a 7arna tanah ini sangat penting untuk

diperi karena kemampuannya mem#eri sejumlah gam#aran mengenai segi pelikan

tanah, tingkat peluruhan #ahan tanah, #e#erapa segi unjuk kerja dan penggunaan

tanah, kandungan #ahan (rganik tanah dan gej(lak musiman air tanah. &enurut


26/75

1

8ruang9 dan temp(ral 87aktu9. ilai #erat (lume, $ #, #erariasi antara satu titik

dengan titik yang lain dise#a#kan (leh ariasi kandungan #ahan (rganik, tekstur

tanah, kedalaman perakaran, struktur tanah, jenis )auna, dan lain-lain. ilai $ #

sangat dipengaruhi (leh pengel(laan yang dilakukan terhadap tanah. ilai $#

terendah #iasanya didapatkan di permukaan tanah sesudah peng(lahan tanah.

'agian tanah yang #erada di #a7ah lintasan trakt(r akan jauh le#ih tinggi #erat

(lumenya di#andingkan dengan #agian tanah lainnya.

2!5!#! T%89.+ T,),:Tekstur tanah adalah kasar dan halusnya tanah dari )raksi tanah halus 2

mm, #erdasarkan per#andingan #anyaknya #utir #utir pasir, de#u dan liat

8%ardj(7igen(, 2++39. Pada #e#erapa tanah, kerikil #atu dan #atuan induk dari

lapisan lapisan tanah ada juga yang mempengaruhi tekstur dan penggunaan

tanah.Tekstur suatu tanah merupakan si)at yang hampir tidak #eru#ah #erlainan,

dengan struktur dan k(nsistensi. &emang kadang kadang didapati peru#ahan

dalam lapisan itu sendiri karena dipindahkannya lapisan permukaanya atau

perkem#angannya lapisan permukaan yang #aru. 0arena si)atnya yang relatie

tetap untuk jangka 7aktu tertentuh maka tekstur tanah sudah lama menjadi dasar

klasi)ikasi tanah serta struktur yang turut menentkan tata air dalam tanah yang

#erupa kecepatan )itrasi, penetrasi dan kemampuan pengikatan air (leh tanah

8$arma7ijaya,1+9.

2!5!"! ;H T,),:

ilai p% tanah tidak sekedar menunjukkan suatu tanah asam atau alkali,

tetapi juga mem#erikan in)(rmasi tentang si)at-si)at tanah yang lain, seperti

ketersediaan )(s)(r, status kati(n-kati(n #asa, status kati(n atau unsur racun, ds#.

0e#anyakan tanah-tanah pertanian memiliki p% 4 hingga . Tanah yang le#ih


27/75

16

asam #iasanya ditemukan pada jenis tanah gam#ut dan tanah yang tinggi

kandungan aluminium atau #elerang. Sementara tanah yang #asa ditemukan pada

tanah yang tinggi kapur dan tanah yang #erada di daerah arid dan di ka7asan

pantai. p% tanah merupakan suatu ukuran intensitas keasaman, #ukan ukuran t(tal

asam yang ada di tanah terse#ut. Pada tanah-tanah tertentu, seperti tanah liat #erat,

gam#ut yang mampu menahan peru#ahan p% atau keasaman yang le#ih #esar

di#andingkan dengan tanah #erpasir 8&ukhlis, 2++69.

2!5!5! B,:,) O+*,)8 T,),:

'ahan (rganik adalah #agian dari tanah yang merupakan suatu sistem

k(mpleks dan dinamis, yang #ersum#er dari sisa tanaman dan atau #inatang yang

terdapat di dalam tanah yang terus menerus mengalami peru#ahan #entuk, karena

dipengaruhi (leh )akt(r #i(l(gi, )isika, dan kimia 80(n(n(a, 119. &enurut

Steens(n 8149, #ahan (rganik tanah adalah semua jenis senya7a (rganik yang

terdapat di dalam tanah, termasuk serasah, )raksi #ahan (rganik ringan, #i(massa

mikr((rganisme, #ahan (rganik terlarut di dalam air, dan #ahan (rganik yang

sta#il atau humus.

'ahan (rganik memiliki peran penting dalam menentukan kemampuan

tanah untuk mendukung tanaman, sehingga jika kadar #ahan (rganik tanah

menurun, kemampuan tanah dalam mendukung pr(duktiitas tanaman juga

menurun. &enurunnya kadar #ahan (rganik merupakan salah satu #entuk

kerusakan tanah yang umum terjadi. 0erusakan tanah merupakan masalah penting

#agi negara #erkem#ang karena intensitasnya yang cenderung meningkat

sehingga tercipta tanah-tanah rusak yang jumlah maupun intensitasnya meningkat.


28/75

1

III! METODE PENELITIAN

III!1! ,89. ,) T%&;,9

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 3 #ulan yaitu pada #ulan April-


29/75

1

A+ K/,& P%)*,&',)

S,&;%

Suhu Air Sampel Therm(meter 1 &inggu Sekali

Tur#iditas Air Sampel Satu set alat

tur#idimeter

5(i#(nd, pipet

skala 3 m5,

#atang pengaduk,

kertas saring

#iasa, kertas

saring n(m(r 1

8kertas saring

Whatman9.

1 &inggu Sekali

T(tal S(lid Sampel air,

auades.

;en, 0ertas

saring yang

#erp(ri +,4/ Rm

misalnya Felman

tipe A@I atau

Whatman tipe 34

A%.

1 &inggu Sekali

'ahan dan alat yag digunakan untuk pengukuran analisis kimia air dapat

dilihat pada Ta#el 4.

Ta#el 4 #ahan dan alat yang digunakan untuk pengukuran analisi si)at kimia Air

P,+,&%9%+ K&,

A+ K/,&

B,:,) A,9 ,89.

;,%)*,&',)

S,&;%


30/75

2+

p% Air Air sampel p% &eter 1 &inggu

Sekali

$; Air sampel $; meter 1 &inggu

Sekali0ar#(ndi(ksida

#e#as 8:;29

"ndikat(r PP,

larutan a2:;3+,

+4/4

Pipet tetes,

erlenmeyer, #uret.

1 &inggu

Sekali

'ahan ;rganik

T(tal 8T;&9

0mn;4+, +1 ,

a-;alat +,+1 ,

%2S;4 pekat,

akuades

Irlenmeyer, #uret,

h(t plate, pipet

tetes

1 &inggu

Sekali

Alkalinitas "ndikat(r pp,larutan %:l +,+2

, indikat(r

':FN&B

Pipet tetes,erlenmeyer, #uret.

1 &ingguSekali

0esadahan

8 !ardness9

Sampel Air, Titran

I$TA, %:5

Pekat, 'u#uk

Irichr(me,campur

an

'uret /+ m5

Irlenmeyer 2/+

5, Pipet tetes,

:(r(ng, 5a#u

ukur, Stati) dan

klem.

1 &inggu Sekali

'ahan dan alat yang digunakan untuk pengukuran analisis kualitas tanah

dapat dilihat pada Ta#el /

Ta#el / #ahan dan alat yang digunakan untuk pengukuran analisis kualitas tanah

P,+,&%9%+

K.,9, 9,),:

B,:,) A,9 ,89.

;%)*,&',)

,&;%


31/75

21

Warna tanah Tanah sampel &unsell S(il

:(l(ur :hart

1 kali dalam

penelitian

Tekstur Tanah Tanah Sampel akuades,

larutan calg(n, kantung

plastic gula,karet gelang

serata kertas la#el.

%ydr(meter,

tim#angan,

mesin

peng(c(k,

sedimentasi,

saringan,

c(r(ng, serta

therm(meter.

1 kali

penelitian

'erat (lume Sampel tanah Bing tanah,

tim#angan

digital, (en

1 kali dalam

penelitian

p% Tanah Tanah sampel Audes,

larutan 1 0:5,

a;% +,1 ,%:5 +,1

p% meter

pipet tetes, pipet

ukur, kertas

saringan

1 kali dalam

penelitian

'ahan (rganiktanah

Tanah sampel, auades,asam sul)at pekat

8%2S;49, kalium

dikr(mat 802:r2;69,

indikat(rdiphenylamine

, amm(nium )err( sul)at

88%492*e8S;4929.

eraca analitik,la#u Irlenmeyer

2/+ ml, gelas

ukur, #uret

asam, dan

standar #uret

1 kali dalam penelitian

III!#! M%9/% P%)%9,)

&et(de yang digunakan dalam penelitian adalah met(de eksperimen dengan

menggunakan Bancangan Acak 0el(mp(k 8BA09 terdiri dari 2 kel(mp(k yaitu

skala 5a#(rat(rium dan skala 5apangan dengan 2 tara) perlakuan umur 11-1/ dan

1-2+ tahun k(lam ikan patin intensi) dan 3 kali ulangan@kel(mp(k sehingga

diperlukan unit perc(#aan #udidaya patin intensi) dan dilakukan pengacakan


32/75

22

se#agaimana terlihat pada lampiran 1. 'erikut ini adalah umur k(lam #udidaya

ikan patin intensi) yang dijadikan se#agai perlakuan dalam penelitian ini, yaitu D

P1 D 0(lam #udidaya ikan patin intensi) umur 11-1/ tahun

P2 D 0(lam #udidaya ikan patin intensi) umur 1-2+ tahun

&(del umum rancangan perc(#aan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah m(del tetap seperti yang telah dikemukakan (leh %ana)iah 8119

yaituse#agai #erikutD

Gij K N 0i N Pj N Uij

Gij Pengamatan kel(mp(k ke-i dan perlakuan ke-j

i 1 dan 2 8kel(mp(k9

j 1 dan 2 8perlakuan9

K I)ek rata-rata se#enarnya

0i pengaruh kel(mp(k ke-i

Pj Pengaruh umur k(lam #udidaya intensi) ke-i

Єij Pengaruh galat dari umur k(lam terhadap t(tal s(lid ke-" dengan

ulangan ke-j

Penelitian peningkatan t(tal s(lid pada tanah k(lam p(ds(lik merah kuning

dengan umur yang #ere#eda 81+-1/ dan 1-2+ tahun9 juga diikuti dengan

pengumpulan data yang sama dilapangan dan se#agai per#andingannya dilakukan

dalam skala la#(rat(rium se#agaimana terlihat pada lampiran 2 dan 3.

#!#!1! A.& ,)* *.),8,) ,,& ;%)%9,) ) ,,,:7

1. 0(ndisi genetik ikan dianggap sama.


33/75

23

2. 0etelitian peneliti dan pem#antu peneliti dalam pengamatan parameter yang

diukur dianggap sama.

3. Pengaruh letak unit perc(#aan terhadap lingkungan dianggap sama.

#!#!2! K,+,89%+98 K/,& A>, P%)*,&',) S,&;%

0(lam #udidaya yang dijadikan l(kasi pengam#ilan sampel merupakan

kepemilikan petani. Sehingga perlakuan yang diterima (leh k(lam yang se#elum

dijadikan l(kasi pengam#ilan sampel, yaituD

!mur k(lam 11-1/ tahun D Pengeringan, pengapuran dengan kapur pertanian

8:a:;39, pemupukan dengan pupuk kandang

(rganik 8kandang9 dan n(n-(rganik 8urea9

!mur k(lam 1-2+ tahun D Pengeringan, pengapuran dan pemupukan

#!"! P+/%.+ P%)%9,)

Pr(sedur penelitian ini adalah mem#andingkan per#edaan umur k(lam yang

dipelihara ikan patin secara intensi) dan dilakukan dengan dua tempat yaitu pada

skala lapangan dan skala la#(rat(rium. Adapun pr(sedur penelitian yang

dilakukan skala lapangan yaituD 19 pemilihan l(kasi sesuai dengan umur k(lam

yang #er#eda padat te#ar dan ukuran k(lamO 29 pengumpulan data skunder dari

l(kasi penelitian yaitu tentang pengapuran, penggunaan pakan pelet 8pem#erian

pakan dilakukan 3 sehari hingga kenyang ad satation dan jenis pelet yang

digunakan yaitu pelet #uatan para petani9 untuk dapat mengetahui *:B, SB, dan

pr(duksi ikan patinO 39 padat te#ar pada k(lam penelitian yang #erada di lapangan

yaitu /+ ek(r@m2 49 pengam#ilan sampel ujiO /9 pengukuran parameter kualitas air

dan tanah k(lam.


34/75

24

Pr(sedur penelitian skala la#(rat(rium yaituD 19 persiapan 7adah penelitianO

29 pengam#ilan tanah dilapangan sesuai dengan umur k(lamO 39 memasukkan

tanah ke masing-masing 7adah penelitian dengan tinggi 2+ cm O 49 pengisian air

ke 7adah penelitian hingga mencapai 4+ cm O /9 pengukuran kualitas airO 9

memasukkan #enih ikan patin dengan padat te#ar 4 ek(r@7adahO 69 pem#erian

pakan 3 sehari secara ad satation dan untuk mengetahui se#erapa #anyak pakan

di#erikan, makan pakan terse#ut ditim#ang sehingga diketahui t(tal pakan yang

di#erikan setiap harinya.

#!"!1! P%&:,) L/8, P%)%9,)

5(kasi k(lam #udidaya ikan patin yang dipilih se#agai tempat

pengam#ilan sampel adalah k(lam yang #erumur 11-1/ dan 1-2+ tahun. !mur

k(lam ditentukan #erdasarkan dari a7al pengaktiasian k(lam se#agai k(lam

#udidaya. Pada skala la#(rat(rium tanah diam#il di k(lam yang telah di#eri kapur

dan pupuk dan kemudian di am#il dengan menggunakan em#er dan di #a7a ke

5a#(rat(rium &utu air sehingga mendekati keadaan se#enarnya dilapangan.

#!"!2! P%)*.&;.,) ,9, 8.)%+

$ata skunder dikumpulkan dengan cara melakukan 7a7ancara dengan

para petani ataupun pemilik k(lam #udidaya ikan patin yang dijadikan l(kasi

penelitian. Wa7ancara yang diajukan merupakan hal-hal yang #erhu#ungan

dengan kegiatan #udidaya ikan.

#!"!#! P%)*,&',) S,&;% U? L,;,)*,)

Pengam#ilan sampel uji dilakukan pada hari minggu pagi pukul +.++

W"'. Pengam#ilan sampel harus jauh dari pemasukan 8inlet 9 dan saluran


35/75

2/

pengeluaran 8outlet 9 k(lam. %al ini dimaksudkan untuk menghindari k(ntaminasi

#erle#ihan air sampel terhadap pengadukan pada air masuk dan pem#uangan sisa

pakan yang menumpuk pada saluran pem#uangan. Pengam#ilan sampel uji antara

lainD sampel tanah dan sampel air 85ampiran 29.

#!"!"! P%+,;,) ,,: S8,, L,'/+,9/+.&

Wadah yang digunakan dalam penelitian ini adalah 7adah yang ter#uat

dari plastik #er#entuk ta#ung yang memuat 2 liter air dan tinggi + cm

85ampiran 39. Wadah disusun di la#(rat(rium dan menggunakan aerasi se#agai

penam#ah (ksigen di dalam 7adah terse#ut sehingga mendekati keadaan

se#enarnya di lapangan.

#!"!5! P%)*.8.+,) K.,9, ,+

Pengukuran parameter )isika yaitu suhu 8+:9 dan kecerahan 8cm9

parameter kimia seperti p%, $; 8mg@59, kar#(ndi(ksida #e#as 8mg@59 dilakukan

pada pagi hari sekali dalam satu minggu secara langsung di la#(rat(rium dan di

lapangan, sedangkan alkalinitas t(tal 8mg@59, #ahan (rganik t(tal 8mg@59,

kesadahan 8hardness9, dan tur#iditas dilakukan satu minggu sekali selama 12

minggu. Sampel uji di#a7a dengan menggunakan #(t(l sampel ke 5a#(raturium

&utu 5ingkunan 'udidaya untuk dianalisa 85ampiran 49.

#!"!6! P%)*.8.+,) T/9, S/

&et(de yang digunakan untuk menentukan T(tal s(lid

adalah FPS 8"eographic Positioning #ystem9. Prinsipnya adalah Sampel air yang

#erasal dari perangkap partikel dituangkan ke ca7an pers(lin dan diuapkan,

disaring dan )iltratnya diuapkan di atas pemanas air dalam 7adah yang telah


36/75

2

diketahui #eratnya. Setelah kisat lalu dipanaskan dalam (en 1 + 3 ( -1+/(:,

kemudian ditim#ang sampai k(nstan. Air yang kadar mineralnya tinggi

8:a2N,

&g2N,

:l-

dan S;42-

9 dapat #ersi)at higr(sk(pi memerlukan pemanasan

yang lama, pendinginan dalam eksikat(r yang #aik, dan penim#angan yang

cepat 8Sa)itri, 2++69.

Total Solid=WT −WG

WS x100

WT 'erat 7adah N #erat sampel kering

WF 'erat 7adah

WS 'erat sampel yang diterima

#!"!! P+/.8 (8*&2

"kan patin yang dipelihara selama + hari kemudian dipanen secara

keseluruhan dan dicatat #(#(t #i(massanya pada masing-masing k(lam dengan

rumusD

Pr(duksi 8kg@m29 'i(massa panen 8kg9

5uas k(lam 8m29

#!"!! K%..:.;,) (

Tingkat kelulushidupan 8SB9 adalah kemampuan untuk menyesuaikan daur

hidupnya secara keseluruhan dengan )akt(r dari dalam lingkungannya.

Perhitungan tingkat kelulushidupan 8SB9 dapat dilakukan dengan cara menghitung

jumlah ikan pada a7al pemeliharaan dan jumlah ikan pada akhir pemeliharaan

dan dihitung menggunakan rumus 8I))endi, 169 se#agai #erikut D


37/75

26

SR= Nt

No X 100

0eterangan D SB Tingkat kelangsungan hidup 89

t


38/75

2

#!! A), D,9,

$ata diper(leh selama penelitian yang meliputi parameter kualitas air dan

data peningkatan t(tal s(lid yang meliputi 8t(tal s(lid, kelulushidupan dan

k(nersi pakan9 dita#ulasi dalam #entuk ta#el. $ata ta#el selanjutnya diuji

n(rmalitas dan h(m(genitasny, di analisis dengan menggunakan analisis ariasi

8AA?A9. 'ila hasil uji AA?A menunjukkan adanya pengaruh perlakuan

terhadap parameter yang diukur 8PL+,+/9, maka dilakukan uji lanjut

menggunakan uji rentang e7man 0euls9.


39/75

1

LAMPIRAN


40/75

2

L,&;+,) "! P+/%.+ A),, B%'%+,;, P,+,&%9%+ K.,9, A+

1! P%)*.8.+,) S.:.

Pr(sedur pengukuranna dilakukan dengan standar S" 8dalam $inas

Pekeraan !mum 1+9 se#agai #erikut D term(meter langsung dicelupkan ke

dalam c(nt(h uji dan #iarkan 2 menit sampaidengan / menit sampai term(meter

menunjukkan nilai yang sta#ilO#9 catat pem#acaan skala term(meter tanpa

mengangkat le#ih dahulu term(meter dari air.

2. T.+'9,

Pengukuran tur#iditas dilakukan dengan menggunakan alat tur#idimeter

yaitu dengan cara se#agai #erikutD a9&emasukkan larutan standar +,1 T! O 2+

T! O 2++ T! dan ++ T! ke dalam tur#idimeter, kemudian mem#aca

tur#iditas setiap standar. #9 &engam#il sampel lapangan #erupa air sungai pada

tiga tempat #er#eda dengan sungai yang sama. &encampurkan dan

mengh(m(genkan sampel lapangan sehingga menjadi sampel la#(rat(rium.

c9 &em#ilas ta#ung tur#idimeter dengan auades dan memasukkan sampel ke

dalam ta#ung tur#idimeter kemudian mem#aca tur#iditasnya pada tur#idimeter.

d9 &em#agi sampel menjadi dua #agian untuk pengamatan dupl( dan

menyaringnya dengan kertas saring #iasa. &emasukkan ke dalam ta#ung

tur#idimeter dan kemudian mem#aca tur#iditasnya. e9 &enyaring sampel dengan

kertas saring n(m(r 1 dan memasukkannya ke dalam ta#ung tur#idimeter,

kemudian mem#aca tur#iditasnya. )9 &enyaring sampel dengan kertas saring

n(m(r 42 dan memasukkannya ke dalam ta#ung tur#idimeter dan kemudian

mem#aca tur#iditasnya.

#! P%)*.8.+,) ;H (P/>%+ H+/*%) ,+ ,) T,),:


41/75

3

Pengukuran p% air dilakukan dengan met(de k(l(metri yaitu memasukkan

kertas indicat(r uniersal ke dalam air kemudian lihat peru#ahan 7arna pada pada

indikat(r pada suatu jenjang p% tertentu. 8S" dalam $inas Pekerjaan !mum

1+9

Pengukuran p% tanah dilakukan dengan menggunakan indicat(r p% yaitu

dengan cara se#agai #erikutD Am#il sedikit sample tanah dan air aua dengan

per#andingan 1 D 2,/, &asukkan dalam gelas aua dan Aduk-aduk hingga

#enar-#enar h(m(gen 8merata9.'iarkan #e#erapa menit hingga campuran air

dan tanah tadi memisah 8tanahnya mengendap9 Setelah airnya terlihat agak

jernih masukkan ujung kertas lakmus atau p% "ndikat(r kedalam campuran

tadi 8sekitas 1 menit9 tetapi jangan sampai mengenai tanahnya. Tunggu

#e#erapa saat sampai kertas lakmus atau p% indikat(r #eru#ah 7arnanya.

Setelah 7arnanya sta#il, c(c(kkan 7arna yang diper(leh (leh kertas lakmus

atau p% indikat(r tadi dengan #agan 7arna petunjuknya.

"! P%)*.8.+,) DO ( Disolved !ygen)

Pengukuran $; dilakukan dengan cara mencelupkan selang yang

#erujungkan pen pada $; &eter ke dalam air, maka skala (ksigen terlarut akan

(t(matis terlihat pada m(nit(r alat pengukur $; &eter.

5! P%)*.8.+,) K,+'/)/8, B%', (CO2

Pengukuran :;2 #e#as dilakukan menurut alaerts dan santika 8149 dengan

met(de tetrimetrik menggunakan s(dium kar#(nat 8A2:;39 dengan pr(sedur

se#agai #erikutD sampel air diam#il dan diusahakan terhindar dari udara dan

dianalisa segea dalam 7aktu 2-3 jam setelah pengam#ilan sampel. $amel yang

diam#il se#anyak 2/ ml, kemudian dititrasi dengan menggunakan 8A2:;39


42/75

4

8+,+4/4 9 sampai terjadi peru#ahan 7arna menjadi merah muda, selanjutnya

(lume titran dicatat. !ntuk menghitung :;2 digunakan rumus D

CO2 (&* ¿

ml titran x N titran x 44

2

x 100

volumesampel

0eterangan D

:;2 D 0(nsenntrasi kar#(ndi(ksida #e#as 8mg@l9

&l titran D (lume titran yang di#aca 8ml9

titram D n(rmalitas 8A2:;39

1+++ D *akt(r k(reksi

6! P%)*.8.+,) B,:,) O+*,)8 A+

&engam#il sampel air se#anyak /+ ml dengan gelas ukur, kemudian

memasukkannya kedalam la#u erlenmeyer. 0emudian menam#ahkan air terse#ut

dengan 0&n;4, yang dititrasi langsung dari #uret se#anyak ,/ hingga larutan

terse#ut #er7arna merah anggur. Setelah itu di tam#ahkan larutan %2S;4 pada

sampel terse#ut se#anyak 1+ ml, kemudian memanaskan selama 1+ menit dengan

hot plate hingga suhu 6+V: dan larutan terse#ut #eru#ah menjadi (range,lalu di

dinginkan. Setelah dingin kemudian dititrasi dengan atrium ;ksalat hingga

terjadi peru#ahan 7arna menjadi #ening. Setelah itu dititrasi lagi dengan

0&n;4 sehingga terjadi peru#ahan 7arna menjadi pink. !ntuk sampel

pem#anding digunakan auades se#agai nilai #lanc(.

%itung nilai pengamatan dengan rumus se#agai #erikut D

TOM (mg/ l)=( x− y ) x31,6 x 0,01 x 1000

ml air sampel


43/75

/

0eterangan D

ml titran untuk air sampel

y ml titran untuk #lanc(

31, seperlima dari '& 0&n;4, karena tiap m(l 0&n;4melepaskan / (ksigen dalam reaksi ini

+,+1 n(rmalitas 0&n;4

! P%)*.8.+,) A8,)9,

Pr(sedur kerja tentang pengukuran alkalinitas adalah se#agai #erikut D

1. &engam#il air sampel 1++ ml dan mem#erikan / tetes indikat(r PP.


44/75

Alk alinitas Total ( ppmCaCO3)= ( A+B ) x N titran x100 /2 x1000

mlsampel

! P%)*.8.+,) K%,,:,)

&asukkan /+ ml sampel 8air dari la#9 kedalam erlenmeyer ukuran 2/+

ml, 0emudian tam#ahkan 1 ml larutan #u))er kesadahan tam#ahkan sdt kristal

a: dan sdt indikat(r I'T 8merah9 kemudian titrasi dengan I$TA 1+,+1 &

hingga 7arna #eru#ah menjadi #iru.

$! P%)*.8.+,) ,+), T,),:

Penentuan 7arna tanah dilakukan di tempat yang terhindar dari sinar

matahari dan menggunakan Munsell #oil %olor %hart . Penentuan 7arna

pada Munsell #oil %olor %hart digunakan kisaran 7arna 2,/ B > 1+ B untuk

7arna merah, 2,/ G -/ G untuk 7arna kuning dan / GB -1+ GB untuk 7arna

c(klat.

10! P%)*8.+.,) T%89.+ T,),:

Pengukuran tekstur tanah dengan cara memanaskan tanah yang sudah

direndam pada larutan %2;2 selama 24 jam 8(leh asiste9 dan menam#ahkan

%2;2 se#anyak 6/ ml sedikit demi sedikit sam#il diaduk sampai mendidih.

mendinginkan larutan yang telah ter#entuk dan menam#ah 1/ ml %:l sam#il

diaduk. &elakukan pencucian pada larutan dengan menggunakan akuades hingga

larutan netral. 0emudian menam#ahkan 1+ ml a;% dan diaduk jika masih asam


45/75

6

tam#ahkan lagi akuades sampai netral. &emasukan larutan dalam gelas #eker

1+++ ml. Pasir akan mengendap lalu memasukkan air yang #erada diatas endapan

pasir dalam gelas piala 8jangan sampai pasir ter#a7a masuk9. &enuang endapan

pasir pada gelas ukur se#anyak 2/ ml, kemudian memasukkannya dalam ca7an

p(rselin yang telah diisi dalam (en dengan suhu 1+/ + : selama 24

jam. &engukur suhu larutan dalam gelas piala, kemudian menc(c(kkannya

dengan ta#el hu#ungan antara antara suhu cairan dengan kecepatan jatuh partikel,

maka akan 7aktu senggang. Pemipetan ke 2, menempatkan pipet sedalam 2+ cm

dari (lume 1+++ ml larutan, mengam#il 2/ larutan kemudian memasukkannya

dalam ca7an p(rselin ke 2 dan meng(en dengan suhu 1+/ + : selama 24

jam. Pemipetan ke 3, menempatkan pipet sedalam / cm dari (lume 1+++ ml

kedalam (en dengan suhu 1+/ +: selama 24 jam. Setelah 24 jam, menim#ang

ca7an 1,2,3 yang telah di(en dan telah dihilangkan uapnya

11! P%)*.8.+,) B%+,9 V/.&%

Pengukuran 'erat (lume tanah se#agai #erikut D &enggali tanah sedalam

1+-2+ cm dengan alat cangkul, mendatar pada #agian dasarnya. Penggalian ini

dilakukan pada dua titik yang #er#eda di l(kasi lahan perc(#aan. &enaruh ring

sample di atas tanah datar yang telah digali dan pukul hingga ring sample

ter#enam X tinggi ring sample. 5alu menaruh ring sample lainnya di atas ring

sample pertama lalu pukul hingga ter#enam dari ring sample kedua.

&engangkat ring sample, menjaga agar tanah yang #erada didalam ring terse#ut

tidak terlepas 8jatuh9. &eratakan #agian atas dan #agian #a7ahnya hingga rata

dan tidak ada yang keluar dari dalam ring sample. Setelah sample tanah diam#il,

kemudian menim#ang #erat a7al dari tanah sample terse#ut dan menghitung


46/75

(lumenya dengan mengansumsikan (lume ring adalah (lume (lume tanah

a7al. &enghitung #(#(t isi a7alnya. Setelah mengukur #erat dan (lumenya,

tanah sample terse#ut dimasukan ke dalam (en yang kemudian dipanaskan

selama 2Y24 jam dengan suhu 1++(:. Setelah dipanaskan dalam (en, ukur #erat

t(tal padatan kering 8ring N #erat kering tanah 8&P99. 0emudian mengukur massa

air 8&a9 dengan rumus D

T(tal padatan #asah > t(tal padatan kering

12! P%)*.8.+,) ;H T,),:

Pengukuran p% tanah menggunakan p% meter yang dia7ali dengan

pengam#ilan sampel tanah yang sudah diayak dan telah dicampurkan dengan

auades dan di (rte selama kurang le#ih 2+ menit. 0emudian sampel terse#ut

didiamkan selama / menit. Setelah itu kali#rasi p% meter hingga netral dan

kemudian ujung p% meter terse#ut dilap menggunakan tisu. Terakhir, celupkan

ujung Ph meter terse#ut ke dalam larutan sampel dan tekan %;5$ dan terlihat

#erapa p% tanah terse#ut.

1#! P%)*.8.+,) B,:,) O+*,)8 T,),:

Pr(sedur kerja #ahan (rganik tanah dengan mengunakan met(de Titrasi

Permangan(metri. Prinsip, at (rganik di(ksidasi (leh 0&n;4 #erle#ihan dalam

suasana asam dan panas. 0ele#ihan 0&n;4 ditetrasikan (leh asam (alat

#erle#ihan. 0ele#ihan asam (alat titrasi kem#ali (leh larutan 0&n;4.

Beaksi

=at (rganik N 0&n;4 #erle#ihan :;2 N%2;


47/75

20&n;4 N /%2:2;4 N 3%2S;4 2&nS;4 N 1+:(2 N 02S;4

$engan menggunakan larutan %2S;4 yaitu 111 ml %2S;4 paket

diencerkan dengan auades hingga (lumenya 1 "t. Tam#ahkan tetes demi tetes

larutan 0&n;4 +,+1 sampai cairan #e7arna merah muda. $idihkan selama 1+-

1/ menit, jika 7arna merah hilang selama pendidihan, penam#ahan 0&n;4 +,+1

diteruskan sampai 7arna merah muda tidak hilang.


48/75

1

L,&;+,) 1! P%)*,4,8,) >,,:

0eterangan D

P1 D 0(lam #udidaya patin intensi) umur 1+-1/ tahun

P2 D 0(lam #udidaya patin intensi) umur 1-2+ tahun

P1

!1

P2

!1

P1

!2

P2

!2

P1

!3

P2

!3


49/75

2

L,&;+,) 2! P%)%9,) 8,, ,;,)*,)

K/,& .&.+ 10-15 U1 K/,& .&.+ 16-20 U1

K/,& .&.+ 10-15U2 K/,& .&.+ 16-20 U2


50/75

3

K/,& .&.+ 10-15 U# K/,& .&.+ 16-20 U#

L,&;+,) #! P%)%9,) 8,, L,'/+,9/+.&


51/75

4

:1

3+ 3+ cm

+ cm

:2 :2

2+ cm

0eterangan gam#arD

A Air setinggi 3+ cm dari permukaan tanah dasar pada 7adah penelitian

' Tanah dasar k(lam dari $esa 0(t( &esjid setinggi 2+ cm dari dasar 7adah

penelitian.

A

'


52/75

/

:1 Ta#ung untuk menangkap partikel-partikel s(lid di #a7ah permuukaan

k(lam air

:2 Ta#ung untuk menangkap partikel-partikel s(lid di dasar k(lam air

L,&;+,) 5! P%)*.8.+,) S.:. (0C %,&, ;%)%9,)

Perlakuan 1+-1/ Tahun 1-2+ Tahun

!langan !1 !2 !3 !1 !2 !3

&inggu

0e Pengukuran Suhu8+:9

1

2


53/75

3

4

/

6

1+

11

12


54/75

6

L,&;+,) 6! P%)*.8.+,) 8%4%+,:,) %,&, ;%)%9,)


!langan !1 !2 !3 !1 !2 !3

&inggu

0e Pengukuran kecerahan 8cm9

1

2

3

4

/

6

1+

11

12


55/75

Bata-rata


56/75

L,&;+,) ! P%)*.8.+,) ;H ,+ %,&, ;%)%9,)


!langan !1 !2 !3 !1 !2 !3

&inggu

0e Pengukuran p%

1

2

3

4

/

6

1+

11

12


57/75

1+

Bata-rata

L,&;+,) ! P%)*.8.+,) ;H 9,),: %,&, ;%)%9,)


!langan !1 !2 !3 !1 !2 !3

&inggu

0e Pengukuran p%

1

2

3


58/75

11

4

/

6

1+

11

12


59/75

12

L,&;+,) $! P%)*.8.+,) DO ,+ %,&, ;%)%9,)


!langan !1 !2 !3 !1 !2 !3

&inggu

0e Pengukuran $;

1

2

3

4

/

6

1+


60/75

13

11

12


61/75

14

&inggu

0e Pengukuran alkalinitas 8mg@59

1

2

3

4

/

6

1+

11

12


62/75

1/

L,&;+,) 11! P%)*.8.+,) ',:,) /+*,)8 9/9, %,&, ;%)%9,)


!langan !1 !2 !3 !1 !2 !3

&inggu

0e Pengukuran ';$ air 8mg@59

1

2

3

4

/


63/75

1

6

1+

11

12


64/75

16

L,&;+,) 12! P%)*.8.+,) ',:,) /+*,)8 9/9, 9,),: %,&, ;%)%9,)


!langan !1 !2 !3 !1 !2 !3

&inggu

0e P%)*.8.+,) BOD 9,),: (&*L

1

2

3

4

/

6

1+

11

12


65/75

1

Bata-rata

L,&;+,) 1#! ,>, P%)%9,)

ADAL PENELITIAN

Pelaksanaan penelitian ini direncanakan pada #ulan April 2+1/sampai


66/75

1

Pelaksanaan √ √

Penyusunan 5ap(ran √

U"#I$% SEMENTARA

I H,,&,)

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI


67/75

2+

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

I! PENDAHULUAN

".1. 5atar 'elakang

".2. Perumusan &asalah

".3. Tujuan dan &an)aat Penelitian

".4. %ip(tesis

II! TINAUAN PUSTAKA

"".1. 'i(ek(l(gi "kan Patin

"".2. Tanah P(ds(lik &erah 0uning

"".3. 0ualitas Air

III! BAHAN DAN METODE3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

3.2. 'ahan dan Alat

3.3.&et(de Penelitian

3.3.1. Asumsi

3.3.2. 0arakteristik 0(lam A7al Pengam#ilan Sampel

3.4. Pr(sedur Penelitian

3.4.1. Pemilihan 5(kasi Penelitian

3.4.2. Pengumpulan $ata Sekunder

3.4.3. Pengam#ilan Sampel !ji di 5apangan


68/75

21

3.4.4. Persiapan 7adah skala la#(rat(rium

3.4./. Pengukuran 0ualitas Air

3.4.. Pengukuran T(tal S(lid

3.4./. Pr(duksi

3.4.. 0elulushidupan3.4.6. 0(nersi Pakan

3./. Analisis $ata

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


69/75

22

ORGANISASI PENELITIAN

1 P%,8,),,) P%)%9,)

ama 5engkap D "#nu %adi

"& D 12+413/2


70/75

23

Pekerjaan D &ahasis7a


71/75

24

Alamat D *akultas Perikanan dan "lmu 0elautan !niersitas

Biau

ANGGARAN BIAYA

$alam pelaksanaan Penelitian ini, rencana #iaya yang di#utuhkan untuk

penelitian ini adalah se#agai #erikutD

1 B,, P+/;/,

a Pengetikan dan Print D Bp. 2++.+++,-

# Penjilitan dan Per#anyakan D Bp. 1++.+++,-

c 'iaya Seminar D Bp. 2++.+++,-

2 B,, P%,8,),,) P%)%9,)

a 'ahan dan Alat D Bp. 1.+++.+++,-

# $(kumentasi D Bp. /+.+++,-

c Peminjaman Alat dan Pengukuran 0ualitas Air D Bp. 2++.+++,-

# B,, P%)..),) L,;/+,)


72/75

2/

a Pengetikandan Print Skripsi D Bp. 2/+.+++,-

# Penjilitan dan Per#anyakan D Bp. 3++.+++,-

c 'iaya Seminar dan !jian D Bp. ++.+++,-

" B,, T,8 T%+.*, D Bp. /++.+++,-

T/9, B,, R;!#!"00!0003-

Ter#ilangD C"iga juta empat ratus ribu rupiah&


73/75

1

DAFTAR PUSTAKA

Ak#ar, S. 2++1. Pem#esaran "kan 0erapu 'e#ek dan 0erapu &acan di 0eram#a


74/75

2

0(n(n(a, &. &., 11. S(il ;rganic &atter. T. =.(7ak(7ski and green7((d

8trans.9. Pergam(n, ;)(rd.

0(rdi, &. F. %. 2++/. 'udidaya "kan Patin, 'i(l(gi, Pem#enihan dan

Pem#esaran. Gayasan Pustaka usantara. G(gyakarta. 16+ hal.

5esmana, $. S. 2++1. 0ualitas Air untuk "kan %ias Air Ta7ar. Pene#ar S7adaya,


75/75

3

Sedena,"., P. Sya)riadiman,S. %asi#uan dan .A.Pamungkas, 2++1. $iktat 0uliah

Pengel(laan 0ualitas Air. *akultas Perikanan dan "lmu 0elautan !niersitas

Biau. Pekan#aru. %lm /+ 8tidak diter#itkan9.

Susant(, % dan Amri, 0. 2++2. 'udi $aya "kan Patin. Pene#ar S7adaya.

PENINGKATAN TOTAL SOLID PADA KOLAM TANAH PMK DENGAN UMUR 10-15 DAN 16-20 TAHUN YANG DIPELIHARA IKAN...

Documents

Transcript of PENINGKATAN TOTAL SOLID PADA KOLAM TANAH PMK DENGAN UMUR 10-15 DAN 16-20 TAHUN YANG DIPELIHARA IKAN...