Peningkatan profesionalisme tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas belajar

22
Oleh Heri Mushthafa, SS. MA Peningkatan Profesionalisme Tutor dalam Pembelajaran Berdasarkan Modalitas Belajar Peserta Didik.

Transcript of Peningkatan profesionalisme tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas belajar

Page 1: Peningkatan profesionalisme  tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas belajar

Oleh Heri Mushthafa, SS. MA

Peningkatan Profesionalisme Tutor dalam Pembelajaran Berdasarkan Modalitas Belajar Peserta Didik.

Page 2: Peningkatan profesionalisme  tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas belajar

1. Nama Lengkap : Heri Mushthafa . SS, MA 2. Status : Menikah ( 1 istri dan 3 anak) 3 Suku : Sunda 4. Tempat, tgl Lahir: Bandung, 6 November 1974 5. Alamat Rumah : Permata Biru Blok AH 303 RT 10/RW 23 Kel.

Cinunuk, Kec Cileunyi, Kab Bandung 6. Nomor WA/ HP : 0812-8794-1703/ 0857-9813-2885. 7. Pekerjaan Sekarang : Guru SDIT Rahmat, Konsultan Psikologi dan

Agama Nurul Fikri Bandung, Trainer Al-Qur’an ( 7 Metode Mudah Berinteraksi Dengan Al-Qur’an Mushaf Al-Quds) Al-Quds Learning Center, Direktur CV Pustaka Qur’ani, Pentahsih Penerbit Al-Qur’an, Pimpinan Majlis ‘Amal Qur’an Indonesia. Distributor Obat Herbal, Agen ABACA flash Card for Kids.

8. Link Medsos : Face Book : Heri Mushthafa, Email : [email protected], Google+: Pemilik Grup Khazanah Islami, Blogspot : Majlis Amal Qur’an Indonesia.blogspot.com

PROFILE PEMATERI

Page 3: Peningkatan profesionalisme  tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas belajar

1. Meningkatkan Profesionalisme Guru dalam mengajar.

2. Mengetahui Modalitas Belajar Peserta Didik.

3. Dapat Memanfaatkan Modalitas Belajar Pada Proses Pembelajaran.

Tujuan Pelatihan/Pembelajaran

Page 4: Peningkatan profesionalisme  tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas belajar

A. Makna Guru. Makna guru (pendidik) sebagai mana dalam

UUSPN No.20 Tahun 2003, Bab I , pasal 1 ayat 6 adalah tenaga kependidikan yag berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

Dalam pengertian ysng sederhana guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, di surau atau musholla , di rumah, dan sebagainya.[2] Zaenal,Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan:Stain Pekalongan Press, 2013).hlm:5

Guru Profesional

Page 5: Peningkatan profesionalisme  tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas belajar

2. Makna Profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. Profesi juga dapat diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif.

Secara etimologi, istilah profesi berasal dari bahasa Inggris, yaitu profession atau bahasa latin,profecus, yang artinya mengakui, adanya pengakuan, menyatakan mampu, atau ahli dalam melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan secara terminologi, profesi berarti suatu pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi pelakunya yang ditekankan pada pekerjaan mental, yaitu adanya persyaratan pengetahuan teoritis sebagi instrumen untuk melakukan perbuatan praktis, bukan pekerjaan manual (Danin, 2002). Kesimpulannya pengertian guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan, sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Guru yang profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang luas di bidangnya.

Jadi suatu profesi guru harus memiliki tiga pilar pokok, yaitu pengetahuan, keahlian, dan persiapan akademik.

GuruProfesional

Page 6: Peningkatan profesionalisme  tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas belajar

Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yang professional meliputi:

1.  Kompetensi Paedagogik, adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. (Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir a). Artinya guru harus mampu mengelola kegiatan pembelajaran, mulai dari merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Guru harus menguasi manajemen kurikulum, mulai dari merencanakan perangkat kurikulum, melaksanakan kurikulum, dan mengevaluasi kurikulum, serta memiliki pemahaman tentang psikologi pendidikan, terutama terhadap kebutuhan dan perkembangan peserta didik agar kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan berhasil guna.

Ciri Guru Profesional

Page 7: Peningkatan profesionalisme  tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas belajar

2.  Kompetensi Personal, adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. (SNP, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir b). Artinya guru memiliki sikap kepribadian yang mantap, sehingga mampu menjadi sumber inspirasi bagi siswa. Dengan kata lain, guru harus memiliki kepribadian yang patut diteladani, sehingga mampu melaksanakan tri-pusat yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantoro, yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo,Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. (di depan guru member teladan/contoh, di tengah memberikan karsa, dan di belakang memberikan dorongan/motivasi).

Ciri Guru Profesional

Page 8: Peningkatan profesionalisme  tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas belajar

3.  Kompetensi Profesional, adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir c). Artinya guru harus memiliki pengetahuan yang luas berkenaan dengan bidang studi atau subjek matter yang akan diajarkan serta penguasaan didaktik metodik dalam arti memiliki pengetahuan konsep teoretis, mampu memilih model, strategi, dan metode yang tepat serta mampu menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran. Guru pun harus memiliki pengetahuan luas tentang kurikulum, dan landasan kependidikan.

Ciri Guru Profesional

Page 9: Peningkatan profesionalisme  tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas belajar

4.      Kompetensi Sosial, adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. (SNP, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir d). Artinya ia menunjukkan kemampuan berkomunikasi sosial, baik dengan murid-muridnya maupun dengan sesama teman guru, dengan kepala sekolah bahkan dengan masyarakat luas.

Ciri Guru Profesional

Page 10: Peningkatan profesionalisme  tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas belajar

1. Memiliki skill mengajar (komunikasi yang baik)

2. Memiliki kepribadian Qurani

3. Memiliki bacaan yang baik dan benar

4. Memiliki hafalan minimal 1 juz yaitu juz 30

5.Memiliki Metode Pengajaran yang tepat

Guru Profesional Mata Pelajaran Al Quran Hadits Harus Memiliki kompetensi :

Page 11: Peningkatan profesionalisme  tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas belajar

Implementasi Modalitas Belajar di Madrasah ‘Ulya pada mata pelajaran Al Quran dan Hadits

(Memaksimalkan potensi Gaya Belajar pada mata pelajaran Al Quran Hadits dalam menghafal Al Quran).

APA YANG DIMAKSUD GAYA BELAJAR???

Menurut DePorter dan Hernacki (2002), gaya belajar adalah kombinasi dari menyerap, mengatur, dan mengolah informasi. Terdapat tiga jenis gaya belajar berdasarkan modalitas yang digunakan individu dalam memproses informasi (perceptual modality).

MODALITAS BELAJAR

Page 12: Peningkatan profesionalisme  tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas belajar

1.   VISUAL (Visual Learners)

Gaya Belajar Visual (Visual Learners) menitikberatkan pada ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham Gaya belajar seperti ini mengandalkan penglihatan atau melihat dulu buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya. Ada beberapa karakteristik yang khas bagai orang-orang yang menyukai gaya belajar visual ini. Pertama adalah kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual untuk mengetahuinya atau memahaminya, kedua memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, ketiga memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik, keempat memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung, kelima terlalu reaktif terhadap suara, keenam sulit mengikuti anjuran secara lisan, ketujuh seringkali salah menginterpretasikan kata atau ucapan.

Pengertian Gaya Belajar dan Macam-Macam Gaya Belajar

Page 13: Peningkatan profesionalisme  tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas belajar

Ciri-ciri gaya belajar visual ini yaitu :Cenderung melihat sikap, gerakan, dan bibir

guru yang sedang mengajarBukan pendengar yang baik saat berkomunikasiSaat mendapat petunjuk untuk melakukan

sesuatu, biasanya akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak

Tak suka bicara didepan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain. Terlihat pasif dalam kegiatan diskusi.

Kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisanDapat duduk tenang ditengah situasi yang rebut

dan ramai tanpa terganggu

GAYA BELAJAR VISUAL (PENGLIHATAN)

Page 14: Peningkatan profesionalisme  tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas belajar

2.     AUDITORI (Auditory Learners )Gaya belajar Auditori

(Auditory Learners) mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, kita harus mendengar, baru kemudian kita bisa mengingat dan memahami informasi itu. Karakter pertama orang yang memiliki gaya belajar ini adalah semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran, kedua memiliki kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara langsung, ketiga memiliki kesulitan menulis ataupun membaca.

GAYA BELAJAR AUDIO ( PENDENGARAN)

Page 15: Peningkatan profesionalisme  tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas belajar

Ciri-ciri gaya belajar Auditori yaitu :

Mampu mengingat dengan baik penjelasan guru di depan kelas, atau materi yang didiskusikan dalam kelompok/ kelas

Pendengar ulung: anak mudah menguasai materi iklan/ lagu di televise/ radio

Cenderung banyak omong Tak suka membaca dan umumnya memang bukan

pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

Kurang cakap dalm mengerjakan tugas mengarang/ menulis

Senang berdiskusi dan berkomunikasi dengan orang lain

Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru dilingkungan sekitarnya, seperti hadirnya  anak baru, adanya papan pengumuman di pojok kelas, dll

GAYA BELAJAR AUDIO ( PENDENGARAN)

Page 16: Peningkatan profesionalisme  tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas belajar

Gaya belajar Kinestetik (Kinesthetic Learners) mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya  ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya.

GAYA BELAJAR KINESTETIK( GERAKAN TUBUH)

Page 17: Peningkatan profesionalisme  tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas belajar

Ciri-ciri gaya belajar Kinestetik yaitu :

Menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya, termasuk saat belajar

Sulit berdiam diri atau duduk manis, selalu ingin bergerak Mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan

tangannya aktif. Contoh: saat guru menerangkan pelajaran, dia mendengarkan sambil tangannya asyik menggambar

Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar Sulit menguasai hal-hal abstrak seperti peta, symbol dan

lambing Menyukai praktek/ percobaan Menyukai permainan dan aktivitas fisik Demikianlah macam-macam gaya belajar mudah-

mudahan dapat menjadi bahan acuan kita untuk menentukan cara belajar yang baik dan pas untuk kita sehingga mampu menyerap pelajaran dengan baik. Nah sekarang mana gaya belajar anda atau anak anda?

GAYA BELAJAR KINESTETIK( GERAKAN TUBUH)

Page 18: Peningkatan profesionalisme  tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas belajar

KUISIONER GAYA BELAJARBagian I NO

PENYATAAN -A- ya tidak

1 Saya suka mendengar musik, radio maupun sandiwara 2 Saya lebih suka berbicara daripada menulis atau membaca 3 Saya lebih suka menelpon / berbicara langsung daripada kirim sms,

memo atau surat / e-mail

4 Saya tidak bisa belajar jika suasananya gaduh atau ada keributan 5 Saya mudah mengatakan apa yang dipikirkan namun sulit menuangkan

dalam bentuk tertulis

6 Saya suka menggumam saat membaca 7 Saya menyukai kegiatan menyanyi, mendongeng, bermain musik,

berdebat atau mengobrol apa saja

8 Saya sering berbicara sendiri kalau sedang belajar atau mengerjakan sesuatu

9 Saya lebih mudah belajar / bekerja jika bersama-sama daripada belajar / bekerja sendiri

10 Saya suka melakukan pekerjaan / proyek dengan berpijak pada prosedur dan penjelasan

JUMLAH

Page 19: Peningkatan profesionalisme  tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas belajar

KUISIONER GAYA BELAJARNO

PENYATAAN -V- ya tidak

11 Saya suka membaca apapun dengan cepat 12 Saya lebih suka membaca daripada dibacakan atau mendengar ceramah 13 Saya lebih suka kirim sms, memo atau surat daripada berbicara langsung 14 Saya punya keinginan untuk selalu tampil rapi 15 Saya sering tahu apa yang mau dikatakan tapi suka susah menemukan

kata-kata yang cocok

16 Saya mudah mengingat bila belajar langsung dari buku, catatan/handout daripada dijelaskan atau dibacakan

17 Saya menyukai kegiatan menulis, menggambar, melukis maupun mendesain

18 Saya suka berbicara dengan cepat tapi lebih suka diam kalau di kelas 19 J ika akan mengerjakan sesuatu, saya selalu membaca instruksinya

terlebih dahulu.

20 Saya suka melakukan pekerjaan / proyek dengan perencanaan terlebih dahulu

JUMLAH

Page 20: Peningkatan profesionalisme  tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas belajar

KUISIONER GAYA BELAJAR

NO

PENYATAAN -R- ya tidak

21 Saya lebih suka berolahraga daripada membaca buku 22 Saya suka memutar-mutar bolpoint, menggoyang-goyang kaki atau

memilin-milin tisu saat belajar

23 Saya senang belajar dengan berpindah-pindah di sofa, di meja belajar, di tempat tidur, dll

24 Saya tidak betah duduk di kursi lama-lama 25 Saya mudah mengingat jika sambil berjalan atau bergerak-gerak 26 Saya paling senang belajar jika disertai dengan praktek 27 Saya menyukai kegiatan olahraga, kerajinan tangan, berkebun maupun

menari

28 Saya lebih suka memakai baju yang santai, terasa nyaman walaupun kurang rapi

29 Saya lebih suka melakukan contoh peragaan daripada membuat laporan tertulis

30 Saya suka menangani pekerjaan / proyek langkah demi langkah dan terlibat secara fisik

JUMLAH

Page 21: Peningkatan profesionalisme  tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas belajar

Bagian II Jumlah Jawaban YA :

1. Tabel -A- : ............ 2. Tabel -V- : ............ 3. Tabel -R- : ............

Bagian III Arsir Pada kolom berikut ini :

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 A V R

Page 22: Peningkatan profesionalisme  tutor dalam pembelajaran berdasarkan modalitas belajar

1. Mushaf Al-Qur’an Al-Quds dan Terjemah Depag2. Hamzah,Profesi Kependidikan.(Jakarta:PT.Bumi

Aksara,2007),hlm.153. Zaenal,Strategi dan Metode Pembelajaran,

(Pekalongan:Stain Pekalongan Press, 2013).hlm:54.Ibid5. Mulyasa, menjadi guru profesional menciptakan

pembelajaran kreatif dan menyenangkan.( Bandung :PT. Remaja Rosdakarya.2005).hlm: 35-65

6. Hamzah,opcit,.hlm:22-237. DePorter dan Hernacki (2002), Gaya belajar

Daftar Pustaka