Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas I SD

21

Click here to load reader

Transcript of Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas I SD

Page 1: Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas I SD

Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Tematik pada Siswa

Kelas I SD

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendekatan pembelajaran yang merupakan tuntutan kurikulum tingkat satuan pendidikan

belum dilaksanakan secara maksimal. Guru masih sering melaksanakan kegiatan pembelajaran

Matematika secara murni mata pelajaran dan terpisah dari mata pelajaran lain. Kegiatan

pembelajaran mata pelajaran Matematika hanya mempelajari standar kompetensi dan kompetensi

dasar yang berhubungan dengan Matematika tanpa mengaitkannya dengan mata pelajaran lain.

Pembelajaran seperti ini mengakibatkan siswa terjebak dalam rutinitas yang membosankan

sehingga pembelajaran menjadi kurang menarik dan motivasi belajar siswa pun rendah. Siswa

juga belum terlibat secara aktif dalam menemukan konsep yang dipelajari, karena pembelajaran

lebih banyak terpusat pada guru. Selain itu, pembelajaran yang menyajikan mata pelajaran secara

terpisah kurang mengembangkan siswa untuk berfikir holistik karena siswa kurang mengetahui

keterkaitan konsep dari beberapa mata pelajaran, sehingga pengalaman yang diperoleh sebagai

hasil belajar menjadi kurang bermakna. Pada akhirnya berimplikasi pada rendahnya prestasi

belajar siswa.

Berkaitan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan dan seiring bergulirnya kurikulum

tingkat satuan pendidikan, pembelajaran yang dikemas dan dirancang guru harus

mengoptimalkan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah digariskan.

Untuk mencapai hal tersebut maka guru harus dapat menerapkan model pembelajaran yang

sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis siswa SD kelas I. Pada periode ini, siswa masih

memandang dunia sebagai sesuatu yang terpadu dan konkrit, sehingga pendekatan pembelajaran

yang digunakan di kelas ini harus bersifat tematis dan integratif. Dengan pembelajaran secara

tematis dan integratif diharapkan dapat memberikan pengalaman yang lebih bermakna dan utuh

bagi siswa, serta dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya secara optimal. Dan

pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, khususnya prestasi belajar

Matematika.

Page 2: Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas I SD

Pendekatan pembelajaran yang dilaksanakan pada awal semester genap terdapat

kesenjangan jika dibandingkan dengan tuntutan pembelajaran ideal sesuai dengan kurikulum

tingkat satuan pendidikan yang menekankan penguasaan standar kompetensi dan kompetensi

dasar. Kesenjangan tersebut antara lain: pembelajaran yang telah dilaksanakan selama ini belum

mampu membangkitkan motivasi belajar yang tinggi, belum menunjukkan keterlibatan siswa

secara aktif dalam menemukan konsep yang dipelajari, serta kurang dapat memberikan

pengalaman yang bermakna dan utuh kepada siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka mendorong penulis untuk mengeliminir kesenjangan-

kesenjangan yang menjadi permasalahan dengan menerapkan pendekatan pembelajaran tematik

pada pembelajaran Matematika. Oleh karena itu pada karya tulis ilmiah ini menulis mengenai

“Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Tematik pada Siswa

Kelas I SD”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka secara spesifik masalahnya dapat

dirumuskan sebagai berikut: “Apakah melalui pembelajaran tematik dapat meningkatkan prestasi

belajar Matematika siswa kelas I SD”

C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar Matematika.

Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa pembelajaran tematik

dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa kelas I SD.

D. Manfaat Penelitian

1.      Manfaat Teoretis

Page 3: Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas I SD

Mendapatkan teori baru tentang peningkatan prestasi belajar Matematika melalui

pembelajaran tematik pada siswa kelas I sekaligus sebagai dasar untuk penelitian

selanjutnya.

2.      Manfaat Praktis

a.      Bagi Guru

Memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Matematika kelas I

SD dengan model pembelajaran tematik.

b.      Bagi Instansi Terkait

Merupakan masukan dalam mengambil kebijakan yang dapat menunjang

peningkatan mutu dan efektivitas pembelajaran Matematika di sekolah.

Page 4: Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas I SD

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hakikat Prestasi Belajar Matematika

a.       Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar menurut Sutratinah Tirtonegoro (1988: 43) adalah “Penilaian hasil

usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun

kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam

periode tertentu”.

Sedangkan menurut Winkel (1991: 60) yang dimaksud dengan prestasi belajar

adalah “Bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai seseorang setelah memperoleh

pengalaman belajar atau mempelajari sesuatu”.

Senada dengan pendapat kedua ahli tersebut, Anton Sukarno (1994:16) menyatakan

bahwa “Prestasi belajar adalah suatu hasil maksimal yang diperoleh dengan usahanya

dalam rangka mengaktualisasikan dan mempotensikan diri lewat belajar”.

Dari ketiga pendapat di atas, maka yang dimaksud prestasi belajar adalah penilaian

hasil usaha kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat

dalam rangka mengaktualisasikan dan mempotensikan diri lewat belajar.

Dalam penelitian ini yang dimaksud prestasi belajar adalah suatu angka yang

dicapai oleh masing-masing siswa dalam periode waktu tertentu sebagai hasil dari

belajarnya, yang merupakan perwujudan dari potensi dirinya.

b.     Pengertian Matematika

Menurut Djauzak Ahmad (1994: 13) “Matematika adalah salah satu ilmu dasar dalam

kehidupan sehari-hari yang berguna memahami dasar-dasar ilmu pengetahuan dan

teknologi yang berkembang dewasa ini”.

Sedangkan menurut Johnson dan Myklebust seperti dikutip Mulyono Abdurrahman

(1999: 252), “Matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk

mengeskpresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan, sedangkan fungsi

teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir”.

Senada dengan pendapat tersebut, Kline dalam Mulyono Abdurrahman (1999: 252)

mengemukakan bahwa “Matematika merupakan bahasa simbolis dan ciri utamanya

Page 5: Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas I SD

adalah penggunaan cara bernalar deduktif, tetapi juga tidak melupakan cara bernalar

induktif”.

Dari pendapat-pendapat di atas, berarti bahwa Matematika adalah salah satu ilmu

dasar dalam kehidupan sehari-hari, yang merupakan bahasa simbolis untuk memudahkan

manusia berfikir dengan menggunakan cara bernalar deduktif dan induktif.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan Matematika adalah salah satu ilmu

dasar yang berguna untuk memahami dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, yang

memudahkan manusia berfikir dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

c.       Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berasal dari

dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal). Prestasi belajar yang dicapai siswa

pada hakikatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena

itu, pengenalan guru terhadap faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa

penting sekali artinya dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi belajar yang

seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya masing-masing (Moh Uzer Usman &

Lilis Setiawati, 1993: 9).

Adapun faktor-faktor yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut:

1)      Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal)

a) Faktor jasmani (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang

termasuk faktor ini adalah panca indera yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya,

seperti mengalami sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna,

berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah laku.

b) Faktor psikologi, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri atas:

(1) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat serta

faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki.

(2) Faktor non intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap,

kebiasaan, minta kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri.

c) Faktor kematangan fisik maupun psikis.

2)      Faktor yang berasal dari luar luar diri (eksternal)

a) Faktor sosial yang terdiri atas:

Page 6: Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas I SD

(1) Lingkungan keluarga.

(2) Lingkungan sekolah.

(3) Lingkungan masyarakat.

(4) Lingkungan kelompok.

b) Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, tehnologi, dan kesenian.

c) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.

d) Faktor lingkungan spiritual dan keagamaan.

Demikian, beberapa faktor internal dan eksternal yang berinteraksi baik secara langsung

maupun tidak langsung mempengaruhi prestasi belajar siswa.

d.      Pembelajaran Matematika

Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar dapat memilih materi yang mampu

menumbuhkembangkan kemampuan dan membentuk pribadi siswa, sehingga mampu

mengikuti perkembangan IPTEK. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar tidak dapat

terlepas dari ciri Matematika itu sendiri yaitu memiliki sifat abstrak dan berpola deduktif

dan konsisten.

Karenanya kegiatan belajar dan mengajar Matematika seyogyanya juga tidak

disamakan begitu saja dengan ilmu yang lain, karena peserta didik yang belajar Matematika

itupun berbeda-beda kemampuannya, maka kegiatan belajar mengajar harus tetap

memperhatikan adanya perbedaaan individu dan karakteristik siswa. (Djauzak Ahmad,

1994: 13)

Selanjutnya, Djauzak Ahmad (1994: 17) menyatakan bahwa “Tujuan pembelajaran

Matematika secara umum adalah mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi

perubahan keadaan dalam kehidupan melalui latihan dan dasar pemikiran logis, rasional,

kritis, cermat dan efektif”. Di samping itu siswa diharapkan mampu menggunakan

Matematika dalam kehidupan sehari-hari dan mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.

Dalam Kurikulum 2004 (2003: 6) juga disebutkan “Tujuan pembelajaran Matematika

adalah melatih dan menumbuhkan cara berfikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif, dan

konsisten. Serta mengembangkan sikap gigih dan percaya diri sesuai dalam menyelesaikan

masalah”.

Page 7: Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas I SD

Sedangkan Moch Ichsan (2003: 4) merumuskan tujuan pembelajaran Matematika,

sebagai berikut:

1) Menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung (menggunakan bilangan )

sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari.

2) Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan

Matematika.

3) Mengembangkan pengetahuan dasar Matematika sebagai bekal belajar lebih lanjut.

4) Membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin.

Tujuan tersebut dianggap telah tercapai apabila siswa telah memiliki sejumlah

kemampuan di bidang Matematika. Agar tujuan pembelajaran Matematika tersebut dapat

dicapai secara optimal, guru harus dapat menerapkan pendekatan pembelajaran Matematika

secara tepat.

Moch Ichsan (2003: 8-9) mengemukakan empat macam pendekatan pembelajaran

Matematika, yaitu:

1)      Pendekatan belajar aktif (Student Active Learning = SAL)

SAL adalah suatu pembelajaran yang menekankan aktivitas para siswa secara fisik,

intelektual, dan emosional guna memperoleh hasil belajar yang maksimal, baik ranah

kognitif, afektif, maupun psikomotor. Untuk mengaktifkan siswa dalam belajar, maka

guru harus dapat menciptakan suasana yang menggairahkan kegiatan belajar, antara lain

dengan menyajikan bahan pelajaran mengesankan dan merangsang daya kreativitas,

sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan berkesan.

2)      Pendekatan terpadu

Yaitu suatu pendekatan yang mengaitkan mata pelajaran Matematika dengan mata

pelajaran lainnya. Dengan mengetahui keterkaitan konsep dari beberapa mata pelajaran,

maka akan dapat memberi pengertian kebermaknaan, sehingga siswa lebih mantap

dalam memahami suatu konsep.

3)      Pendekatan konstruktivis

Yaitu merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran di kelas melalui tiga fase, yaitu: fase

eksplorasi, fase pengenalan konsep dan aplikasi konsep untuk mencapai kebermaknaan

pemahaman.

4)      Pendekatan realistik (Realistic Mathematics Education = RME)

Page 8: Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas I SD

Yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang bertitik tolak dari hal-hal yang real bagi

siswa, menekankan keterampilan “process of doing mathematics”. Pada pendekatan ini

peran guru tidak lebih dari seorang fasilitator, moderator, atau evaluator, sementara siswa

berfikir, mengkomunikasikan “reasoning”nya, melatih nuansa demokrasi dengan

menghargai pendapat orang lain.

B. Pembelajaran Tematik

a.       Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik sebagai pendekatan baru dianggap penting untuk

dikembangkan. Hadi Mulyono (2000: 13) memberikan pengertian pembelajaran tematik

dapat dilihat sebagai:

1) Pembelajaran yang beranjak dari satu tema tertentu sebagai pusat perhatian (center of

interest) yang digunakan untuk memahami gejala-gejala dan konsep lain yang berasal

dari bidang studi yang bersangkutan maupun dari bidang studi lainnya.

2) Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang studi yang

mencerminkan dunia nyata di sekeliling dan dalam rentang kemampuan dan

perkembangan anak.

3) Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara

simultan.

4) Merakit atau menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang studi yang

berbeda, dengan harapan anak akan belajar dengan lebih baik dan bermakna.

Menurut Ujang Sukandi (2003: 108) “Pembelajaran tematis dimaksudkan sebagai

suatu pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang direncanakan dengan membuat

keterpaduan materi mata pelajaran dalam satu tema”.

Sedangkan Moch Ichsan (2003: 9) menyatakan bahwa “Pembelajaran Matematika

model Webbed atau pembelajaran tematik adalah suatu pendekatan pembelajaran yang

mengaitkan beberapa mata pelajaran melalui suatu tema tertentu”.

b.      Karakteristik Pembelajaran Tematik

Berdasarkan hakikat pembelajaran tematik, Tim Pengembang PGSD (2001: 58-

59) mengemukakan beberapa ciri atau karakteristik pembelajaran sebagai berikut:

1)      Holistik

Page 9: Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas I SD

Suatu gejala atau peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran tematik

diamati dan dikaji dari beberapa bidang studi sekaligus, tidak dari sudut pandang yang

terkotak-kotak. Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa untuk memahami suatu

fenomena dari segala sisi. Pada gilirannya nanti, hal ini akan membuat siswa menjadi

lebih arif dan bijak di dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada di

hadapan mereka.

2)      Bermakna

Pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek seperti diterangkan di atas,

memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar skemata yang dimiliki siswa.

3)      Otentik

Pembelajaran tematik juga memungkinkan siswa memahami secara langsung konsep

dan prinsip yang ingin dipelajari. Ini karena mereka dalam belajarnya melakukan

kegiatan secara langsung. Mereka memahami dari hasil belajar sendiri, hasil dan

interaksinya dengan fakta dan peristiwa, bukan sekedar hasil pemberitahuan guru.

4)      Aktif

Pembelajaran tematik pada dasarnya dikembangkan dengan berdasar kepada pendekatan

diskoveri inkuiri. Siswa perlu terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, mulai dari

perencanaan, pelaksanaan, hingga proses evaluasinya. Pembelajaran tematik pada

dasarnya dilaksanakan dengan mempertimbangkan hasrat, minat dan kemampuan siswa.

Oleh karena itu, pembelajaran tematik bukan semata-mata merancang aktivitas-

aktivitas dari masing-masing bidang studi yang ada kaitannya. Meskipun hal itu bisa

saja dilakukan, hal ini bisa tidak sesuai dengan landasan filosofis, psikologis dan praktis

dari pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik bisa saja dikembangkan dari suatu

tema yang disepakati bersama dengan melirik aspek-aspek kurikulum yang bisa

dipelajari melalui pengembangan tema tersebut.

Page 10: Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas I SD

BAB III

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

Guru masih sering melaksanakan kegiatan pembelajaran Matematika secara murni

mata pelajaran dan terpisah dari mata pelajaran lain. Kegiatan pembelajaran mata pelajaran

Matematika hanya mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang berhubungan

dengan Matematika tanpa mengaitkannya dengan mata pelajaran lain. Pembelajaran seperti

ini mengakibatkan siswa terjebak dalam rutinitas yang membosankan sehingga pembelajaran

menjadi kurang menarik dan motivasi belajar siswa pun rendah. Siswa juga belum terlibat

secara aktif dalam menemukan konsep yang dipelajari, karena pembelajaran lebih banyak

terpusat pada guru. Selain itu, pembelajaran yang menyajikan mata pelajaran secara terpisah

kurang mengembangkan siswa untuk berfikir holistik karena siswa kurang mengetahui

keterkaitan konsep dari beberapa mata pelajaran, sehingga pengalaman yang diperoleh

sebagai hasil belajar menjadi kurang bermakna. Pada akhirnya berimplikasi pada rendahnya

prestasi belajar siswa.

B. Perencanaan Tindakan

Dengan berpedoman pada standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan

Ilmu Pengetahuan Sosial, penulis melakukan langkah-langkah untuk merencanakan model

pembelajaran tematik, antara lain:

a. Membuat/memilih tema.

b. Melakukan analisis kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator yang sesuai dengan

tema.

c. Membuat pengelompokan jaringan indikator.

d. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran tematik berdasarkan jaringan indikator

yang telah dibuat.

Kegiatan awal untuk setiap pertemuan memuat doa bersama, absensi siswa dan

appersepsi. Tahap appersepsi berupa cerita atau menyanyi bersama yang bertujuan untuk

Page 11: Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas I SD

memusatkan perhatian siswa dan mengarahkan minat siswa pada tema yang akan

dibicarakan.

Kegiatan inti adalah kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam pembelajaran.

Sedangkan kegiatan akhir merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk

mengakhiri satu pertemuan, meliputi kegiatan evaluasi dan memberikan tindak lanjut berupa

tugas rumah.

C. Pelaksanaan Tindakan

Dalam tahap ini guru menerapkan model pembelajaran tematik sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Tindakan yang dilaksanakan meliputi

kegiatan-kegiatan selama proses pembelajaran antara lain kegiatan awal, kegiatan inti dan

kegiatan akhir.

Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan diawali dengan kegiatan awal berupa

doa bersama, absensi siswa dan appersepsi. Dilanjutkan dengan kegiatan inti yang pada

setiap pertemuannya menyampaikan 1 indikator Matematika sebagai core (inti

pembelajaran).

Adapun contoh indikator Matematika dengan Kompetensi Dasar “Melakukan

penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka” yang menjadi core (inti

pembelajaran) pada setiap pertemuan adalah :

a. Menjumlah dua bilangan tanpa teknik menyimpan, bilangan sampai 100, untuk

pertemuan ke-1.

b. Menjumlah dua bilangan dengan teknik menyimpan, bilangan sampai 100, untuk

pertemuan ke-2 dan ke-3.

c. Mengurangi dua bilangan tanpa teknik meminjam, bilangan sampai 100, untuk

pertemuan ke-4.

d. Mengurangi dua bilangan dengan teknik meminjam, bilangan sampai 100, untuk

pertemuan ke-5 dan ke-6.

Indikator-indikator Matematika tersebut dikaitkan dengan indikator mata pelajaran

lain yang sesuai dengan tema, yang tertulis dalam RPP.

Pembelajaran pada setiap pertemuan selalu diakhiri dengan evaluasi dan memberikan

tindak lanjut berupa tugas portofolio. Dan pada akhir pertemuan dilaksanakan ulangan

harian untuk mengetahui prestasi belajar Matematika.

Page 12: Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas I SD

D. Refleksi

Pembelajaran dengan meninggalkan pembelajaran konvensional akan dapat

menumbuhkembangkan minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran. Siswa dapat lebih

menerima pengajaran yang dilakukan oleh guru karena sifatnya yang bervariasi dan konkret.

Selain itu guru sebagai fasilitator dan siswa sebagai pembelajar akan lebih mudah tercapai

karena motivasi siswa tinggi keaktifan siswa meningkat. Hal ini sesuai tuntutan kurikulum

tingkat satuan pendidikan yang maksimal.

Page 13: Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas I SD

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan penulisan karya imiah dengan pembelajaran tematik dalam

pembelajaran Matematika pada kelas I dapat disampaikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Model pembelajaran tematik dalam pembelajaran Matematika dilakukan dengan

mengaitkan mata pelajaran Matematika dengan mata pelajaran lainnya melalui konsep-

konsep yang dapat dipadukan dalam naungan tema tertentu.

2. Dengan pembelajaran tematik dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa

kelas I.

3. Dengan menerapkan model pembelajaran tematik dapat meningkatkan peran aktif

(pastisipasi) siswa dalam proses pembelajaran.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa saran yang dapat dipergunakan

sebagai bahan pertimbangan dan sekaligus sebagai bahan uraian penutup penelitian ini,

antara lain:

1.      Bagi Sekolah

Hendaknya mengupayakan pengadaan berbagai alat peraga Matematika

khususnya untuk kelas rendah (kelas 1 dan 2), baik droping maupun swadaya sekolah,

sehingga lebih menunjang dalam penanaman konsep-konsep Matematika secara lebih

nyata sekaligus meningkatkan aktivitas belajar siswa dan memberdayakan model

pembelajaran tematik.

2.      Bagi Guru

Hendaknya mempersiapkan secara cermat perangkat pendukung pembelajaran

tematik dan fasilitas belajar yang diperlukan, karena sangat mempengaruhi efektivitas

dan efisiensi pembelajaran yang pada akhirnya berpengaruh pada proses dan hasil belajar

Matematika siswa

Page 14: Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas I SD

DAFTAR PUSTAKA

Anton Sukarno. 1994. Efektifitas Sistem Pengajaran Pelayanan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Surakarta.

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Puskur Balitbang.

Djauzak Ahmad. 1994. Pedoman Proses Belajar Mengajar di Sekolah Dasar. Jakarta: Balai Pustaka.

Hadi Mulyono. 2000. Pembelajaran Terpadu. Surakarta: Sebelas Maret University Pers.

Hartono & Edy Legowo. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Depdiknas.

Moch. Ichsan. 2003. Strategi Belajar Mengajar Matematika di Sekolah Dasar. Semarang: BPG.

Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar (Bahan Kajian PKG, MGBS, MGMP). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyadi HP. 2006. Kajian Teori dan Hipotesis Tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: LPMP Jawa Tengah.

Mulyono Abdurrahman. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sutratinah Tirtonegoro. 1988. Anak Supernormal dan Program Pendidikannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Tim Pengembang PGSD. 2001. Pembelajaran Terpadu. Bandung: Maulana.

Ujang Sukandi, et.al. 2003. Belajar Aktif dan Terpadu: Apa, Mengapa dan Bagaimana?. Surabaya: Duta Graha Pustaka.

Winkel W.S. 1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.