PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id...

99
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM TIPE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS XI ILMU SOSIAL 3 SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: UMI SYUKRIANI K7407151 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id...

Page 1: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i 

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM TIPE PETA PIKIRAN

PADA SISWA KELAS XI ILMU SOSIAL 3

SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh:

UMI SYUKRIANI

K7407151

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii 

 

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM TIPE PETA PIKIRAN

PADA SISWA KELAS XI ILMU SOSIAL 3

SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2010/2011

Oleh:

UMI SYUKRIANI

K7407151

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii 

 

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim

Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Juni 2011

Persetujuan Pembimbing,

Pembimbing I

Drs. Sudiyanto, M.Pd

NIP. 19570217 198109 1 001

Pembimbing II

Sri Sumaryati, S.Pd, M.Pd

NIP. 19691229 200501 2 001

Page 4: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv 

 

Skripsi ini telah direvisi sesuai dengan arahan dan anjuran Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi sebagian persyaratan

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Persetujuan Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs.Wahyu Adi, M.Pd .......................

Sekretaris : Sohidin, S.E, M.Si, Akt

.......................

Penguji I : Drs. Sudiyanto, M.Pd .......................

Penguji II : Sri Sumaryati, S.Pd, M.Pd

.......................

Page 5: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v 

 

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda

Tangan

Ketua : Drs.Wahyu Adi, M.Pd .......................

Sekretaris : Sohidin, S.E, M.Si, Akt

.......................

Anggota I : Drs. Sudiyanto, M.Pd .......................

Anggota II : Sri Sumaryati, S.Pd, M.Pd

.......................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 6: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi 

 

MOTTO

"Ketika Anda bertanggung jawab atas hidup Anda, Anda mulai

mengupayakan agar segalanya terlaksana. Mempunyai kemampuan

untuk membuat keputusan dengan penuh keyakinan dapat melahirkan

kekuatan pribadi. Rayakan selesainya tugas Anda!"

(Bobby de Porter)

“Dalam diri Anda adalah orang yang ingin menjalani hidup secara utuh.

Hanya ketika Anda telah belajar segala sesuatu dari setiap kegagalan,

Anda dapat menuju keberhasilan puncak”

(Bobby de Porter)

“Jangan menganggap diri kita tidak mampu sebelum mencoba, belajar,

dan berlatih. Keberhasilan belajar ialah menghargai setiap usaha yang

telah dilakukan. Belajar menjadi menyenangkan dengan penghargaan

pada diri sendiri. ALL IZT WELL”

(Penulis)”

Page 7: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii 

 

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk :

1. Kepala Sekolah di setiap jenjang pendidikan.

2. Guru-guru semua mata pelajaran.

3. Rekan-rekan peneliti lain.

4. Pihak yang berpartisipasi dalam penelitian ini.

5. Almamater UNS.

Page 8: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii 

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT karena

atas rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik oleh penulis untuk memenuhi persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan.

Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari

berbagai pihak. Untuk itu, atas segala bentuk bantuannya penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial yang telah memberikan izin penulisan sripsi ini.

3. Drs. Wahyu Adi, M. Pd, selaku Ketua BKK Akuntansi yang telah

memberikan izin penulisan sripsi ini.

4. Drs. Sudiyanto, M.Pd, selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan dengan bijaksana.

5. Ibu Sri Sumaryati, S.Pd, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah memberkan

dorongan, semangat, dan bimbingan dengan baik.

6. Tim Penguji Skripsi yang bersedia menguji dan memberikan kritik dan saran.

7. Drs. H. Yatimun, selaku Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 2 Surakarta

yang memberikan izin penelitian skripsi ini.

8. Marwanti, S. Pd, selaku guru pamong yang memberikan bimbingan dan

bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf

karyawan, dan siswa-siswi XI IS 3 yang membantu penulisan skripsi ini.

9. Ibu, Bapak, dan Saudara-saudaraku yang telah memberikan semangat dan

menunjang aktivitas peneliti.

Page 9: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix 

 

10. Teman-teman seperjuangan di BKK Akuntansi dan kelas C1 Ekonomi, Rini,

Winda, Wahyu, Woro, Watik, Tri Sukarni, Nurul dan Iskayati.

11. Teman-teman Elex Mbok Band, PSL, Himannomi, dan SKI FKIP UNS terima

kasih atas kebersamaan selama ini.

12. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari

Alloh SWT, Amin ya Rabb.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat

kekurangan, namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca

pada umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

Surakarta, Juni 2011

Penulis

 

 

 

Page 10: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x 

 

ABSTRAK

Umi Syukriani. PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM TIPE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS XI ILMU SOSIAL 3 SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran dengan model kuantum tipe peta pikiran dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi pada kelas XI Ilmu Sosial 3 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak dua siklus di mana masing-masing siklus dilalui dengan empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi tindakan; dan (4) refleksi tindakan. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas XI Ilmu Sosial 3 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011 sebanyak 28 siswa dengan komposisi 19 laki-laki dan 9 perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi antara peneliti, guru kelas dan melibatkan partisipasi siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, instrumen tes, wawancara, dan dokumentasi.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model kuantum tipe peta pikiran dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa pada kelas XI Ilmu Sosial 3 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011. Hal ini terbukti dengan fakta-fakta sebagai berikut: (1) Partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan awal pembelajaran mengalami peningkatan pada pra siklus sebesar 10,71% (3 siswa) menjadi 71,43% (20 siswa) pada siklus I dan pada siklus II sebesar 78,57% (22 siswa); (2) Partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan inti pembelajaran juga mengalami peningkatan dari 23,81% (11 siswa) pada pra siklus menjadi 89,29% (25 siswa) pada siklus I dan siklus II masih tetap sebesar 89,29% (25 siswa); (3) Prestasi belajar mata pelajaran akuntansi siswa yang diukur dengan tes evaluasi, ditunjukkan dengan ketuntasan hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan yaitu pada pra siklus sebesar 12,00% (3 siswa), siklus I sebesar 83,33% (20 siswa), dan siklus II masih tetap yaitu sebesar 83,33% (20 siswa).

Kata kunci: pembelajaran kuantum tipe Peta Pikiran, prestasi belajar, akuntansi

Page 11: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi 

 

ABSTRACT 

 

Umi Syukriani. UPGRADING ACCOUNTING LEARNING ACHIEVEMENT THROUGH QUANTUM LEARNING MODEL BRAIN MAP TYPE ON THE STUDENTS OF XI SOCIAL PROGRAM 3 SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA ACADEMIC YEAR 2010/2011. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education. Sebelas Maret University Surakarta, June 2011.

The aim of this research is to determine whether the application of learning with quantum model brain map type can upgrades accounting learning achievement on XI Social Program 3 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Academic Year 2010/2011.

This research uses Classroom Action Research (CAR) method which held two cycles in which each passed through four stages, that is: (1) action planning; (2) action implementation; (3) action observation; and (4) action reflection. The research subject is all of the XI Social Program 3 students on SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Academic Year 2010/2011 at the rate of 28 students consist of 19 male students and 9 female students. This research was held with the collaboration among researcher, the class teacher and involves students’ participation. Data collection technique using observation sheet, test instrument, interview, and documentation.

Based on the research result, it can be concluded that the application of quantum model brain map type can upgrades accounting learning achievement on XI Social Program 3 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Academic Year 2010/2011. This can be proven by these following facts: (1) Students’ participation on following the beginning of learning activity increase from the pre-cycle which 10,71% (3 students) become 71,43% (20 students) on cycle I and cycle II stable on 78,57% (22 students); (2) Students’ participation on following the main activity increased from 23,81% (11 students) on the pre-cycle become 89,29% (25 students) at cycle I and cycle II stable on 89,29% (25 students); (3) Learning achievement on accounting subject that measured by evaluation test, showed by the completeness of students’ learning result indicates escalation that on pre-cycle was 12,00% (3 students), cycle I become 83,33% (20 students), and cycle II stable on 83.33% (20 students).

Key words: Quantum Learning Brain Map type, learning achievement, Accounting

Page 12: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii 

 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii

HALAMAN REVISI ...................................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. vi

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 4

D. Rumusan Masalah .......................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5

F. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6

BAB II. LANDASAN TEORI ........................................................................ 7

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 7

1. Tinjauan Tentang Pembelajaran ................................................. 7

a. Pengertian Pembelajaran ........................................................ 7

b. Komponen-komponen dalam Pembelajaran .......................... 8

2. Tinjauan Tentang Model Pembelajaran Kuantum ..................... 9

a. Pengertian Model Pembelajaran ............................................. 9

b. Pengertian Model Pembelajaran Kuantum ............................. 10

Page 13: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii 

 

c. Asas Model Pembelajaran Kuantum ...................................... 10

d. Strategi dan Prinsip Model Pembelajaran Kuantum .............. 11

e. Inovasi dalam Pembelajaran Kuantum ................................... 13

f. Macam-macam Tipe Model Pembelajaran Kuantum ............. 15

g. Model Pembelajaran Kuantum Tipe Peta Pikiran .................. 17

1) Pengertian Peta Pikiran ....................................................... 17

2) Manfaat Peta Pikiran............................................................ 18

3) Langkah dalam Pembuatan Peta Pikiran ............................. 18

4) Langkah-langkah Pembelajaran dengan Peta Pikiran ......... 19

3. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar ............................................. 20

4. Tinjauan Tentang Partisipasi ...................................................... 21

5. Tinjauan Tentang Mata Pelajaran Akuntansi ............................. 24

B. Penelitian Yang Relevan ................................................................ 26

C. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 27

D. Hipotesis Tindakan ......................................................................... 28

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 29

A. Tempat Dan Waktu Penelitian ....................................................... 29

B. Subjek dan Objek Penelitian .......................................................... 30

C. Metode Penelitian ........................................................................... 30

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 32

E. Prosedur Pelaksanaan Tindakan ..................................................... 34

F. Proses Penelitian ............................................................................. 35

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 40

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................................ 40

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Muhammadiyah 2

Surakarta .............................................................................. 40

2. Visi, Misi, dan Tri Krida SMA Muhammadiyah 2 Surakarta

41

3. Lingkungan Belajar............................................................... 42

4. Stuktur Organisasi SMA Muhammadiyah 2 Surakarta ........ 43

Page 14: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv 

 

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akutansi Kelas XI IS 3

di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta ..................................... 44

C. Hasil Penelitian.......................................................................... 49

D. Pembahasan............................................................................... 71

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ....................................... 78

A. Simpulan ........................................................................................ 78

B. Implikasi ................................................................................... 79

1. Implikasi Teoritis ................................................................. 79

2. Implikasi Praktis ................................................................... 79

........................................................................................................

C. Saran ......................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 82

LAMPIRAN

Page 15: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xv 

 

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian ............................................ 28

Gambar 2. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas .................................... 39

Gambar 3. Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah 2 Surakarta ....... 43

Gambar 4. Histogram Peningkatan Prestasi Pada Pra Siklus, Siklus I,

dan Siklus II .......................................................................... 72

Gambar 5. Histogram Peningkatan Kemampuan Guru dalam

Menerapakan Model Pembelajaran Pada Pra Siklus,

Siklus II dan Siklus II ............................................................ 73

Gambar 6. Histogram Peningkatan Partisipasi Pada Pra Siklus, Siklus I,

dan Siklus II ........................................................................... 75

Gambar 7. Histogram Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar

Pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II................................. 76

Page 16: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvi 

 

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rincian Kegiatan, Waktu, dan Jenis Kegiatan Penelitian ........... 29

Tabel 2. Indikator Ketercapaian Prestasi Belajar Siswa ........................ 36

Tabel 3. Kemampuan Guru dalam Penerapan Model Pembelajaran

Kuantum Tipe Peta Pikiran Pada Pra Siklus ............................. 45

Tabel 4. Partisipasi Siswa Pada Pra Siklus ............................................ 46

Tabel 5. Partisipasi Siswa dalam Indikator Ketercapaian

Pada Pra Siklus.......................................................................... 47

Tabel 6. Ketuntasan Hasil Belajar Pada Pra Siklus ................................ 49

Tabel 7. Kemampuan Guru dalam Penerapan Model Pembelajaran

Kuantum Tipe Peta Pikiran Pada Siklus I ................................. 57

Tabel 8. Partisipasi Siswa Pada Siklus I ................................................. 57

Tabel 9.Partisipasi Siswa dalam Indikator Ketercapaian Pada Siklus I.. 57

Tabel 10. Ketuntasan Hasil Belajar Pada Siklus I .................................. 58

Tabel 11. Kemampuan Guru dalam Penerapan Model Pembelajaran

Kuantum Tipe Peta Pikiran Pada Siklus II................................ 67

Tabel 12. Partisipasi Siswa Pada Siklus II .............................................. 67

Tabel 13. Partisipasi Siswa dalam Indikator Ketercapaian

Pada Siklus II .......................................................................... 68

Tabel 14. Ketuntasan Hasil Belajar Pada Siklus II ................................. 68

Tabel 15. Hasil Penelitian Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ................ 71

Page 17: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvii 

 

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Catatan Lapangan Survei...................................................... 84

Lampiran 2. Catatan Lapangan Pra Siklus ............................................. 86

Lampiran 3. Foto Kegiatan Pada Survei dan Pra Siklus ......................... 91

Lampiran 4. Silabus Mata Pelajaran Akuntansi ..................................... 93

Lampiran 5. RPP, Peta Pikiran, dan Hand Out Pra Siklus ...................... 94

Lampiran 6. Soal dan kunci Jawaban Pada Pra Siklus............................ 104

Lampiran 7. Peta Pikiran dan Jawaban Siswa Pada Pra Siklus............... 110

Lampiran 8. Hasil Belajar Pada Pra Siklus ............................................ 112

Lampiran 9. Pedoman Observasi ............................................................ 114

Lampiran 10. Hasil Observasi Siswa pada Pra Siklus ............................ 118

Lampiran 11. Hasil Observasi Guru pada Pra Siklus.............................. 121

Lampiran 12. Pedoman Wawancara Pada Pra Siklus ............................. 124

Lampiran 13. Hasil Wawancara Guru dan Siswa pada Pra Siklus ......... 126

Lampiran 14. Catatan Lapangan Siklus I.................................................. 133

Lampiran 15. Foto Kegiatan Pada Siklus I ............................................. 138

Lampiran 16. RPP, Peta Pikiran, dan Hand Out Siklus I ........................ 140

Lampiran 17. Soal dan kunci Jawaban Pada Siklus I.............................. 161

Lampiran 18. Peta Pikiran dan Jawaban Siswa Pada Siklus I ................ 168

Lampiran 19. Hasil Belajar Pada Siklus I .............................................. 172

Lampiran 20. Hasil Observasi Siswa pada Siklus I ................................ 175

Lampiran 21. Hasil Observasi Guru pada Siklus I.................................. 178

Lampiran 22. Pedoman Wawancara Pada Siklus.................................... 181

Lampiran 23. Hasil Wawancara Guru dan Siswa pada Siklus I ............. 186

Lampiran 24. Catatan Lapangan Siklus II ................................................ 193

Lampiran 25. Foto Kegiatan Pada Siklus II ............................................ 198

Lampiran 26. RPP, Peta Pikiran, dan Hand Out Siklus II....................... 200

Lampiran 27. Soal dan kunci Jawaban Pada Siklus II ............................ 215

Lampiran 28. Peta Pikiran dan Jawaban Siswa Pada Siklus II .............. 223

Page 18: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xviii 

 

Lampiran 29. Hasil Belajar Pada Siklus II ............................................. 227

Lampiran 30. Hasil Observasi Siswa pada Siklus II ............................... 229

Lampiran 31. Hasil Observasi Guru pada Siklus II ................................ 232

Lampiran 32. Hasil Wawancara Guru dan Siswa pada Siklus II ............ 235

Lampiran 33. Surat Perijnan ..................................................................... 242

Page 19: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar

supaya siswa dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai suatu

tujuan yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan

sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) siswa. Pembelajaran

sangat penting bagi siswa untuk membantu memperoleh ilmu dan pengetahuan,

penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada

siswa. Semua aspek dalam pembelajaran berakhir pada prestasi belajar yang

diperoleh siswa. Prestasi belajar merupakan indikator penguasaan pengetahuan

siswa dalam standar kompetensi yang ada. Proses pembelajaran berdampak

langsung pada kualitas pembelajaran yang diselenggarakan guru. Kualitas

pembelajaran yang baik dapat ditunjukkan pada prestasi yang diperoleh siswa

juga baik. Oleh karena itu, kualitas pembelajaran berpengaruh terhadap

keberhasilan proses pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar.

Kualitas pembelajaran yang baik dibangun dari proses pembelajaran

melalui interaksi guru dan siswa yang baik pula. Komponen kualitas pembelajaran

antara lain tujuan pembelajaran, materi pelajaran, sumber belajar, media

pembelajaran, metode pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar atau tes prestasi.

Tujuan pembelajaran merupakan hasil belajar yang ingin dicapai dalam

pembelajaran dan tujuan yang jelas dapat membantu siswa dapat memahami isi

pelajaran yang akan disampaikan. Pemilihan materi pelajaran harus disesuaikan

dengan tujuan pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi runtut. Sumber

belajar yang beragam dapat menambah wawasan siswa. Penggunaan media

pembelajaran dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menarik sehingga

siswa temotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran. Pemilihan metode

pembelajaran yang tepat akan membantu tercapainya tujuan pembelajaran.

Page 20: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

 

 

Penerapan metode pembelajaran yang inovatif oleh guru diharapkan dapat

memudahkan siswa dalam belajar dan mendorong partisipasi siswa. Evaluasi hasil

belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai

siswa dalam proses pembelajaran.

Kenyataan di lapangan peneliti menemukan adanya permasalahan pada

kelas XI Ilmu Sosial 3 yaitu prestasi belajar mata pelajaran Akuntansi yang

rendah, ditunjukkan dengan siswa banyak memperoleh nilai standar ketuntasan

dengan nilai 66 yaitu sebesar 66% (19 siswa). Sedangkan rata-rata kelasnya pun

hanya 69,38. Penyebab utama rendahnya prestasi tersebut guru dalam kegiatan

belajar mengajar kurang menekankan tujuan pembelajaran secara mendalam.

Tujuan pembelajaran yang dipaparkan guru kurang jelas, sehingga siswa kurang

memahami isi pembelajaran. Pembelajaran saat di kelas masih berpusat pada guru

dalam artian semua informasi disampaikan oleh guru, sehingga sedikit memberikan

kesempatan siswa untuk berpartisipasi dalam kelas. Partisipasi siswa dapat diamati

ketika diberi kesempatan bertanya, siswa tidak mengajukan pertanyaan. Siswa

memilih diam tidak bertanya dan tidak menjawab pertanyaan dari guru meskipun

sebenarnya mereka belum paham tentang materi yang sedang dibahas. Kerjasama

kelompok pun antar siswa jarang dilakukan hal ini disebabkan karena guru tidak

jarang melakukan kegiatan diskusi. Disini guru hanya fokus dengan kegiatan

ketrampilan mengerjakan soal. Motivasi dan kemandirian belajar kelas XI IS 3

juga rendah. Siswa lebih suka bermain HP secara sembunyi-sembunyi, membuat

kegaduhan di kelas, tidur, bahkan meninggalkan kelas dengan alasan ijin ke

kamar mandi sampai waktu pelajaran akuntansi selesai. Pembelajaran dengan

latihan soal seharusnya menuntut adanya kemandirian mengerjakan soal, tetapi

kemandirian belajar tidak terlihat dalam kelas. Ketika mengerjakan latihan

maupun PR mereka selalu menyontek pekerjaan teman lain.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi kualitas pembelajaran. Salah satu

aspek yang penting dalam mempengaruhi kualitas pembelajaran adalah model

pembelajaran. Permasalahan dalam pembelajaran akuntansi yang terjadi di kelas

XI Ilmu Sosial 3 dapat di atasi dengan penerapan model pembelajaran inovatif

Page 21: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

 

 

yang lebih mendorong siswa dalam kerjasama kelompok, meningkatkan

partisipasi, motivasi, dan kemandirian belajar siswa dalam proses pembelajaran.

Model pembelajaran penting untuk diperhatikan karena dengan model

pembelajaran yang tepat dapat membawa dampak positif dalam menciptakan

proses pembelajaran yang berkualitas dan hasil belajar yang optimal yang lebih

baik. Salah satu model yang tepat untuk diterapkan adalah model pembelajaran

Kuantum. Model ini bertujuan agar dalam waktu yang relatif singkat proses

pembelajaran yang berlangsung dapat mencapai efektivitas belajar yang maksimal

yang ditandai dengan perolehan prestasi belajar yang baik, terutama pada mata

pelajaran Akuntansi. Penerapan model ini menuntut adanya partisipasi siswa dan

kerjasama kelompok pada setiap strategi yang ditawarkan dalam pembelajaran

kuantum.

Akuntansi merupakan jenis pengetahuan prosedural yang mempunyai

kegiatan bersifat hierarkis. Mata pelajaran Akuntansi membutuhkan ketrampilan

mengerjakan latihan soal dengan cepat yang menjadi tuntutan utama, tetapi selain

mahir dalam mengerjakan, fungsi mengingat dan memahami pelajaran itupun juga

menjadi pokok atau landasan yang harus diperhatikan. Dalam model pembelajaran

Kuantum ada beberapa macam, salah satunya metode Peta pikiran (mind

mapping). Peta pikiran (mind mapping) adalah satu teknik mencatat yang

mengembangkan gaya belajar visual dengan gambar. Menurut pendapat R. Teti

Rostikawati (2008) “Metode quantum learning dengan teknik peta pikiran (mind

mapping) memiliki manfaat yang sangat baik untuk meningkatkan potensi

akademis (prestasi belajar) maupun potensi kreatif yang terdapat dalam diri

siswa”. Penerapan model kuantum dengan peta pikiran dapat membantu siswa

dalam merumuskan tujuan pembelajaran melalui peta pikiran siswa itu sendiri.

Selain itu, peta pikiran (mind mapping) dapat digunakan dalam mengingat dan

memahami materi lebih mudah sehingga pembelajaran bermakna dapat tercapai.

Terkadang dalam pembelajaran siswa dihadapkan dengan rasa kebosanan

hal ini dapat ditunjukkan dengan kurang adanya partisipasi dalam pembelajaran

serta kurang adanya motivasi pada saat mengikuti pelajaran. Apalagi pada mata

Page 22: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

 

 

pelajaran akuntansi yang dirasa “penuh sesak” dengan hafalan dan latihan soal.

Pembelajaran dengan latihan soal seharusnya menuntut adanya kemandirian

mengerjakan soal, tetapi kemandirian belajar tidak terlihat dalam kelas.

Kebosanan yang dialami siswa jika tidak bisa diatasi tentu akan membawa

dampak negatif dalam proses belajar akuntansi, tidak hanya sekedar dengan

penerapan metode yang inovatif siswa dapat belajar dengan nyaman, perlu ada

“penyegaran” dalam kelas salah satunya dengan ice breaking (pencair suasana).

Jika memakai kegiatan yang sesuai dengan kondisi siswa yang sedang bosan, ice

breaking bisa menjadi alat yang tepat untuk memfasilitasi kesuksesan sebuah

proses pembelajaran. Pemberian ice breaking dapat berupa permainan bermakna,

mendengarkan musik, dan sebagainya. Pembelajaran dengan disertai kegiatan ini

diharapkan mampu memotivasi siswa dalam belajar dalam kelas. Berdasarkan

latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan

kelas dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Model

Pembelajaran Kuantum Tipe Peta Pikiran Pada Siswa Kelas XI Ilmu Sosial 3

SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah peneliti kemukan, maka

penelitian ini dapat diidentifikasi permasalahan yang muncul yaitu sebagai

berikut:

1. Prestasi belajar akuntansi yang rendah yang disebabkan oleh penentuan tujuan

pembelajaran yang kurang jelas.

2. Partisipasi siswa dalam pembelajaran kurang.

3. Kerjasama antar siswa dalam kegiatan belajar mengajar belum nampak.

4. Motivasi dan kemandirian belajar siswa kurang dalam kegiatan pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Sehubungan dengan luasnya permasalahan yang timbul dari topik kajian

maka pembatasan masalah perlu dilakukan guna memperoleh kedalaman kajian

Page 23: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

 

 

untuk menghindari perluasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam hal ini

adalah:

a. Model pembelajaran kuantum tipe Peta Pikiran dalam kelas XI Ilmu Sosial 3

SMA Muhammadiyah 2 Surakarta.

b. Prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI Ilmu Sosial 3 SMA Muhammadiyah

2 Surakarta dibatasi pada partisipasi siswa dan ketuntasan hasil belajar.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah yang muncul, maka dalam penelitian ini peneliti dapat

merumuskan masalah sebagai berikut :

”Bagaimana penerapan model pembelajaran Kuantum tipe Peta Pikiran

dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI Ilmu Sosial 3

SMA Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011?”.

Secara operasional rumusan masalah dapat dirinci sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan model pembelajaran Kuantum tipe Peta Pikiran dapat

meningkatkan partisipasi dalam mata pelajaran Akutansi pada siswa XI Ilmu

Sosial 3 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011?

2. Bagaimana penerapan model pembelajaran Kuantum tipe Peta Pikiran dapat

meningkatkan ketuntasan belajar Akuntansi pada siswa XI Ilmu Sosial 3 SMA

Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Kuantum tipe Peta Pikiran dalam

meningkatkan prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI Ilmu Sosial 3 SMA

Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011.

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mendapatkan informasi mengenai penerapan model pembelajaran

Kuantum tipe Peta Pikiran dalam meningkatkan partisipasi dalam mata

Page 24: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

 

 

pelajaran akutansi pada siswa kelas XI Ilmu Sosial 3 SMA Muhammadiyah 2

Surakarta tahun ajaran 2010/2011.

2. Untuk mendapatkan informasi mengenai penerapan model pembelajaran

Kuantum tipe Peta Pikiran dalam meningkatkan ketuntasan belajar akuntansi

pada siswa XI Ilmu Sosial 3 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran

2010/2011.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan manfaat baik teoritis

maupun praktis, yaitu sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini memberikan sumbangan keilmuan yang bermanfaat bagi dunia

pendidikan mengenai penerapan model pembelajaran Kuantum tipe Peta

Pikiran untuk meningkatan prestasi belajar akuntansi.

b. Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi peneliti lain untuk penelitian di

masa yang akan datang dibidang dan permasalahan yang sejenis.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah

Bagi sekolah yaitu sebagai masukan untuk meningkatkan mutu pendidikan

dengan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran.

b. Bagi guru

Bagi guru dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penerapan model inovatif

di kelas. Guru dapat lebih terampil dalam menggunakan model pembelajaran

Kuantum tipe Peta Pikiran.

c. Bagi siswa

Penelitian ini bermanfaat bagi siswa yang bermasalah di dalam kelas supaya

siswa berusaha meningkatkan partisipasi belajar mereka sehingga hasil belajar

akuntansi siswa juga mengalami peningkatan.

Page 25: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Penelitian ilmiah pada dasarnya merupakan alat untuk mendapatkan

pengetahuan baru ataupun menguji pengetahuan yang telah ada. Agar dapat

diketahui bagaimana hubungan dan dimana posisi pengetahuan yang diperoleh

dari penelitian, dalam kaitannya dengan pengetahuan yang telah ada, perlu

dilakukan kajian pustaka yang relevan. Peranan kajian pustaka menentukan

kesuksesan tujuan penelitian yang akan dilaksanakan, maka di sini akan diuraikan

landasan teori yang memuat keterangan dari variabel yang akan dikaji oleh

peneliti.

1. Tinjauan Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Istilah pembelajaran erat kaitannya dengan kegiatan mengajar. 

Pembelajaran yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan

sehingga siswa mau belajar. Proses ini merupakan interaksi antara siswa dengan

guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut H J Gino

(2000:32) “Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk

membuat siswa belajar dengan jalan mengaktifkan faktor intern dan faktor ekstern

dalam belajar mengajar”. Sedangkan Syaiful Sagala (2009:61) menyatakan bahwa

“Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu

seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru”. Proses

pembelajaran adalah proses yang dialami secara langsung dan aktif oleh siswa

pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar yang direncanakan dan disajikan di

sekolah baik di kelas maupun di luar kelas. Kegiatan ini merupakan proses yang

kompleks, untuk itu perencanaan pembelajaran yang matang oleh guru menjadi

jalan atau cara untuk mencapai tujuan dari proses pembelajaran.

Page 26: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

 

Berdasarkan pendapat diatas maka peneliti dapat menarik kesimpulan

bahwa pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar,

yang ditandai dengan perubahan tingkah laku atau kemampuan baru.

b. Komponen-komponen dalam Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan beberapa

komponen, menurut H J Gino (2000: 30-31) “Komponen-komponen dalam

pembelajaran antara lain : Siswa, Guru, Tujuan, Isi Pelajaran, Metode, Media, dan

Evaluasi”. Berdasarkan pendapat ahli diatas peneliti dapat memberikan penjelasan

yaitu siswa adalah sesesorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan

penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Komponen lain

adalah guru yang merupakan seseorang yang bertindak sebagai pengelola kegiatan

belajar mengajar dan memungkinkan berlangsungya kegiatan belajar mengajar

yang efektif. Sedangkan komponen lain diantaranya adalah tujuan pembelajaran,

yakni pernyataan tentang perubahan perilaku yang diinginkan terjadi pada siswa

setelah mengikuti belajar mengajar. Perubahan perilaku tersebut mencakup

perubahan kognitif, psikomotorik, dan afektif. Isi pelajaran menjadi kompenen

berikutnya, yaitu segala informasi berupa fakta, prinsip dan konsep yang

diperlukan untuk mencapai tujuan.

Komponen lain adalah metode, merupakan cara yang dipakai guru untuk

memberikan kesempatan kepada siswa (berpartisipasi) sehingga siswa dapat

mencapai tujuan. Setelah metode pembelajaran, media menjadi komponen dalam

pembelajaran. Media pembelajaran yakni bahan pengajaran dengan atau tanpa

perantara yang digunakan untuk menyajikan informasi kepada siswa agar mereka

dapat mencapai tujuan. Metode dan media pembelajaran yang digunakan dalam

proses pembelajaran dipilih atas dasar tujuan dan materi yang telah ditetapkan

sebelumnya. Metode dan media berfungsi sebagai jembatan atau alat transformasi

materi pelajaran terhadap tujuan yang hendak dicapai. Komponen yang terakhir

adalah evaluasi, yang merupakan cara tertentu yang digunakan untuk menilai

proses belajar siswa dan hasilnya. Komponen-komponen dalam pembelajaran

tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain. Keterkaitan komponen tersebut

Page 27: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

 

menbentuk suatu sistem yang tidak terpisahkan dan saling berpengaruh. Dalam

proses pembelajaran guru mengkoordinasikan komponen tersebut antara lain

tujuan, isi pelajaran, metode, media serta penilaian sehingga satu sama lain saling

berhubungan dan saling berpengaruh dan dapat menumbuhkan kegiatan belajar.

2. Tinjauan Model Pembelajaran Kuantum

a. Pengertian Model Pembelajaran

Siswa dapat belajar secara efektif dan efisien serta tujuan belajar dapat

tercapai, maka guru harus memiliki strategi-strategi tertentu. Salah satu langkah

untuk memiliki strategi tersebut adalah penguasaan model pembelajaran dalam

menyajikan bahan pelajaran pada kegiatan belajar mengajar. Menurut

Komaruddin dalam Syaiful Sagala (2009:175) model dapat dipahami sebagai :

1) Suatu tipe atau desain; 2) Suatu deskripsi atau analogi yang dipergunakan untuk membantu proses

visualisasi sesuatu yang tidak dapat dengan langsung diamati; 3) Suatu sistem asumsi-asumsi, data-data, dan inferensi-inferensi yang

dipakai untuk menggambarkan secara matematis suatu objek atau peristiwa;

4) Suatu desain yang disederhanakan dari suatu sistem kerja, suatu terjemahan realitas yang disederhanakan;

5) Suatu deskripsi dari suatu sistem yang mungkin atau imajiner; dan 6) Penyajian yang diperkecil agar dapat menjelaskan dan menunjukkan sifat

bentuk aslinya

Berdasarkan pendapat dari Hanafiah dan Cucu Suhana (2009:41) “Model

pembelajaran merupakan salah satu pendekatan dalam rangka mensiasati

perubahan perilaku peserta didik secara adaptif maupun generatif”. Sedangkan

Abdul Azis Wahab (2009:52) menyatakan bahwa “Model mengajar adalah

merupakan sebuah perencanaan pengajaran yang menggambarkan proses yang

ditempuh pada proses belajar mengajar agar dicapai perubahan spesifik pada

perilaku siswa seperti yang diharapkan”.

Pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah

suatu desain atau pendekatan atau pedoman guru dalam merencanakan dan

melaksanakan aktivitas belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar.

Page 28: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

 

b. Pengertian Model Pembelajaran Kuantum

Ada banyak model pembelajaran inovatif yang bisa menjadi pilihan

salah satunya model pembelajaran kuantum. Dalam buku Udin Saefudin Sa’ud,

Kaifa berpendapat (2008:125-126) :

Pembelajaran kuantum sebagai salah satu model, strategi dan pendekatan pembelajaran khususnya menyangkut ketrampilan guru dalam merancang, mengembangkan, dan mengelola sistem pembelajaran sehingga guru mampu menciptakan suasana pembelajaran yang efektif, menggairahkan, dan memiliki ketrampilan hidup.

Menurut pendapat Akhmad Sudrajat (2008) “Quantum learning ialah

kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam

pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang

menyenangkan dan bermanfaat.”

Model pembelajaran kuantum merupakan salah satu bentuk model,

strategi, atau pendekatan yang menyajikan petunjuk untuk menciptakan suasana

belajar yang efektif dan efisien, merancang pembelajaran, menyampaikan dan

mengembangkan bahan pembelajaran, mengelola proses belajar sehingga

memudahkan serta menggairahkan belajar siswa. Tujuan pokok pembelajaran

kuantum yaitu meningkatkan partisipasi siswa, melalui penggubahan keadaan,

meningkatkan motivasi dan minat belajar, meningkatkan daya ingat dan

meningkatkan rasa kebersamaan, meningkatkan daya dengar, dan meningkatkan

kehalusan perilaku.

c. Asas Model Pembelajaran Kuantum

Bobbi DePorter, Mark Reardon, Sarah Singer-Nourie (2008:6)

mengatakan bahwa “Quantum learning bersandar pada konsep bawalah dunia

mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Hal ini

menunjukkan, betapa pengajaran dengan pembelajaran kuantum tidak hanya

menawarkan materi yang mesti dipelajari siswa. Tetapi jauh dari itu, siswa juga

diajarkan bagaimana menciptakan hubungan emosional yang baik dalam

pembelajaran. Pendapat dari Udin Saefudin Sa’ud (2008:127-128) “Asas utama

pembelajaran kuantum tersebut mengisyaratkan pentingnya guru memasuki dunia

Page 29: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

 

atau kehidupan anak sebagai awal dalam melaksanakan sebuah pembelajaran”.

Salah satu cara yang bisa digunakan dalam hal ini misalkan mengaitkan apa yang

diajarkan dengan peristiwa-peristiwa, pikiran atau perasaan, tindakan yang

diperoleh siswa dalam kehidupan baik di rumah, di sekolah maupun lingkungan

masyarakat. Kegiatan terebut dapat membentuk kaitan yang mudah dipahami

siswa, maka guru dapat memberikan pemahaman tentang materi pembelajaran

yang disesuaikan dengan kemampuan, perkembangan, dan minat bakat siswa.

Seorang guru harus memahami dunia siswa, sehingga siswa telah merasa

diperlakukan sesuai dengan tingkat perkembangan mereka dan pembelajaran akan

menjadi harmonis dan saling mengisi. Pepatah mengatakan, ajarilah, tuntun,

fasilitasi, dan bimbinglah anak didik kalian, sesuai dengan tingkat kebutuhan dan

daya pikirnya. Artinya dalam belajar siswa dan guru dapat saling meningkatkan

motivasi dari dalam, meningkatkan nilai belajar, memperbesar keyakinan diri,

mempertahankan sikap positif, dan dapat memanfaatkan ketrampilan yang

diperoleh dari proses belajar . Motivasi yang demikian ini memberikan semangat

yang kuat bagi guru untuk melaksanakan tugas profesionalnya, dan juga memberi

semangat kepada siswa untuk memperoleh hasil belajar yang bermutu.

Syaiful Sagala (2009:105) menyatakan bahwa “Model ini dapat

digunakan untuk semua mata pelajaran pada semua jenjang dan jenis pendidikan,

hanya saja beberapa diantaranya disesuaikan dengan siapa yang menjadi peserta

didik dan apa mata pelajarannya”. Pembelajaran kuantum sebagai suatu proses

pembelajaran yang akrab dan menyenangkan baik bagi siswa maupun guru dalam

proses pembelajaran, sehingga dalam menjadi hal yang perlu untuk diterapkan.

d. Strategi dan Prinsip Model Pembelajaran Kuantum

Model ini dimaksudkan sebagai sesuatu yang dapat membantu dalam

meningkatkan kualitas pembelajaran. Pengembangan strategi dalam hal ini

menjadi hal yang penting. Bobbi DePorter, Mark Reardon, Sarah Singer-Nourie

(2008:10) mengembangkan strategi pembelajaran kuantum melalui istilah

TANDUR. Adapun tinjauan sekilas mengenai TANDUR dan maknanya :

Page 30: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

 

1) TUMBUHKAN Tumbuhkan minat dengan memuaskan “Apakah Manfaatnya BAgiKu” (AMBAK), dan manfaatkan kehidupan pelajar.

2) ALAMI Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar.

3) NAMAI Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi, sebuah “masukan”.

4) DEMONSTRASIKAN Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk “menunjukkan bahwa mereka tahu”.

5) ULANGI Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan, “Aku tahu bahwa aku memang tahu ini”.

6) RAYAKAN Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan ketrampilan dan ilmu pengetahuan.

Menurut Bobbi DePorter, Mark Reardon, Sarah Singer-Nourie (2008:83)

“Apa pun mata pelajaran, tingkat kelas, atau pendengar, kerangka TANDUR

menjamin siswa tertarik dan berminat pada setiap pelajaran. Kerangka ini juga

memastikan bahwa mereka mengalami pembelajaran, berlatih, menjadikan isi

pelajaran nyata bagi mereka sendiri, dan mencapai sukses”.

Bobby DePorter, Mark Reardon, Sarah Singer-Nourie (2008:64-78)

menyatakan bahwa strategi mengajar yang mengacu pada pembelajaran kuantum

meliputi:

1) Buat suasana kelas yang bisa membawa kegembiraan yang diatur berdasarkan kesepakatan kelas, seperti pengaturan meja dan kursi, tanaman, hiasan lain yang mendukung proses belajar dan ruangan kelas dihiasi dengan poster atau hasil karya siswa.

2) Pemberian musik dalam kegiatan belajar mengajar. Penelitian telah menujukkan bahwa belajar lebih mudah dan cepat jika siswa berada dalam kondisi santai. Musik dapat merangsang otak kiri dan kanan untuk berpikir dan berinspirasi. Musik juga dapat sebagai perangsang untuk meningkatkan produktivitas seseorang. Disamping itu kebanyakan siswa suka musik. Musik yang disarankan disini adalah musik klasik dan instrumental.

3) Pengalaman belajar hendaknya menggunakan sebanyak mungkin indera untuk berinteraksi dengan isi pembelajaran. Siswa belajar : 10% dari apa yang dibaca, 20% dari apa yang didengar, 30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang di lihat dan dengar, 70% dari apa yang dikatakan, dan 90% dari apa yang dikatakan dan lakukan. Ini menunjukkan guru mengajar dengan ceramah, maka siswa akan mengingat dan menguasai

Page 31: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

 

hanya 20% karena siswa hanya mendengarkan. Sebaliknya jika guru meminta siswa untuk melakukan sesuatu dan melaporkannya maka akan mengingat dan menguasai sebanyak 90%.

4) Guru harus selalu menghargai setiap usaha dan hasil kerja siswa serta memberikan stimulus yang mendorong siswa untuk berbuat dan berpikir sambil menghasilkan karya dan pikiran kreatif. Ini memungkinkan siswa menjadi pembelajar seumur hidup. Setiap kesuksesan dalam belajar siswa layak untuk dirayakan.

5) Suasana belajar siswa, guru dapat mengarahkan kearah ke ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Suasana belajar juga melibatkan mental, fisik, emosi sosial siswa secara aktif supaya memberi peluang siswa untuk mengamati dan merekam data hasil pengamatan, menjawab pertanyaan dan mempertanyakan jawaban.

Adapun prinsip-prinsip dari pembelajaran kuantum dalam Bobbi

DePorter, Mark Reardon, Sarah Singer-Nourie (2008:7-8) antara lain :

1) Segalanya berbicara Segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh Anda, dari kertas yang Anda bagikan hingga rancangan pelajaran Anda; semuanya mengirim pesan tentang belajar.

2) Segalanya bertujuan Semua yang terjadi dalam penggubahan Anda mempunyai tujuan ...... semuanya.

3) Pengalaman sebelum Pemberian Nama Otak kita berkembang pesat dengan adanya rangsangan kompleks, yang akan menggerakkan rasa ingin tahu. Oleh karena itu, proses belajar paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari.

4) Akui Setiap Usaha Belajar mengandung resiko. Belajar berarti melangkah keluar dari kenyamanan. Pada saat siswa mengambil langkah ini, mereka patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka.

5) Jika Layak Dipelajari, Maka Pula Dirayakan! Perayaan adalah sarapan pelajar juara. Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar.

e. Inovasi dalam Pembelajaran Kuantum

Pendidikan semakin menuntut guru berpikir kreatif dalam menciptakan

perubahan ke arah yang lebih baik, demi terciptanya pembelajaran yang efektif.

Menurut Udin Saefudin Sa’ud (2008:8) “Inovasi di bidang pendidikan adalah

usaha mengadakan perubahan dengan tujuan untuk memperolah hal yang lebih

baik dalam bidang pendidikan”. Guru harus berupaya menimbulkan dan

Page 32: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

 

mempertahankan perhatian dan dorongan siswa untuk melakukan kegiatan

belajar. Upaya memberikan dorongan dan perhatian belajar kepada siswa

dilakukan guru sebelum memulai belajar, pada saat berlangsungnya proses belajar

mengajar terutama pada saat melakukan kegiatan belajar dan pada saat siswa

mengalami kemunduran.

Adanya pengelolaan kelas yang baik, maka dapat menciptakan dan

mempertahankan suasana kelas agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan

efektif dan efisien. Kemampuan guru untuk mempertahankan dan memperbaiki

semangat kelas adalah penting sebab hal ini berpengaruh terhadap produktivitas

kelas. Pendapat Soemarsono (2007:59-60) sehubungan dengan hal-hal tersebut di

atas tugas guru adalah :

1) Mengembalikan memperbaharui semangat kelas dengan cara meningkatkan keeratan, interaksi komunikasi antara siswa serta pemahaman tujuan bersama.

2) Mengurangi kecemasan dan mengendorkan ketenangan dengan cara meningkatan kerja sama antar anggota penyebaran kepemimpinan. Mengatasi atau mengembalikan suasana yang mengancam atau menimbulkan frustasi dan membebaskan pengaruh negatif.

Bagi seorang guru tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau

memacu para siswanya agar timbul keinginan dan kemauan untuk meningkatkan

prestasi belajarnya. Motivasi belajar mempunyai fungsi antara lain :

1) Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat belajar sampai

berhasil;

2) Mengobarkan semangat belajar siswa;

3) Mengingatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara bermacam-

macam peran yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkannya, dan

4) Memberi peluang guru untuk “unjuk kerja” rekayasa paedagogis tugas guru

adalah membuat semua siswa belajar sampai berhasil.

Menurut Hernowo (2008:94-95) sebagai pemberi instruksi (guru) harus

mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi suasana emosi siswa dengan tiga cara

utama yaitu :

1) Dengan kegiatan-kegiatan pelepas stress.

2) Dengan aktivitas-aktivitas yang menambah kekompakkan.

Page 33: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

 

3) Dengan menyediakan forum bagi emosi untuk dikenali dan diungkapkan.

Dalam pembelajaran pun terkadang siswa dihadapkan dengan rasa

kebosanan. Kebosanan yang dialami siswa jika tidak bisa diatasi tentu akan

membawa dampak negatif dalam proses belajar akuntansi. Tidak hanya sekedar

dengan penerapan metode yang inovatif siswa dapat belajar dengan nyaman, perlu

ada “penyegaran” dalam kelas salah satunya dengan ice breaking. Ice Breaking

adalah istilah untuk menjelaskan mengenai suatu proses yang perlu dilakukan

fasilitator untuk mengubah state of mind peserta. Jika memakai kegiatan yang

sesuai dengan kondisi siswa yang sedang bosan, ice breaking bisa menjadi alat

yang tepat untuk memfasilitasi kesuksesan sebuah proses pembelajaran. Menurut

Anwar Kholil (2009) “Ice breaking dalam pembelajaran, perkuliahan, atau

pelatihan sangat membantu dalam membuat suasana belajar yang menyenangkan.

Caranya dapat secara integratif atau secara khusus diberikan dalam sela atau jeda

dalam proses pembelajaran”. Pemberian ice breaking dapat berupa permainan

bermakna, mendengarkan musik, dan sebaginya. Pembelajaran dengan disertai

kegiatan ini diharapkan mampu memotivasi siswa dalam belajar dalam kelas.

f. Macam-macam Tipe Model Pembelajaran Kuantum

Menurut Sugiyanto (2007:66-85) mengenai macam-macam tipe model

pembelajaran kuantum adalah sebagai berikut :

1) Teknik Peta Pikiran atau Peta Konsep 2) Teknik Memori 3) Teknik Rantaian Kata 4) Teknik Plesetan Kata 5) Teknik / Sistem Pasak Lokasi 6) Teknik Akrostik (Jembatan Keledai)

Peta konsep atau peta pikiran berbeda pengertiannya dengan peta dalam

geografi. Peta konsep lebih menunjukkan pada penuangan ide-ide pikiran sebagai

catatan-catatan dalam bentuk grafis sebagai salah satu teknik belajar efektif. Peta

pikiran dibuat dengan cara yang sama seperti halnya informasi disimpan pada

cabang-cabang dari tema sentral, meskipun skalanya berbeda jauh lebih kecil.

Oleh karena itu secara fungsional peta pikiran dapat diartikan sebagai teknik

Page 34: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

 

pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana

grafis lainnya untuk membentuk kesan.

Teknik memori adalah teknik memasukkan informasi ke dalam otak yang

sesuai dengan cara kerja otak (brain-based technique). Metode ini digunakan

sejalan dengan cara otak beroperasi dan berfungsi, maka hal itu akan

meningkatkan efektivitas dan efisiensi otak dalam menyerap dan menyimpan

informasi. Teknik memori meminta siswa untuk kreatif dan bermain dengan

imajinasi siswa. Ini karena otak kita menyimpan gambar dan makna, bukan kata-

kata.

Sesuai dengan namanya, dalam teknik rangkaian kata dilakukan dengan

cara merantaikan atau menyambung kata-kata yang ingin kita hafal. Cara

menyambungkan atau merantaikan kata tersebut dengan membuat suatu cerita.

Membuat sebuah cerita haruslah berisikan suatu aksi atau tindakan, hindari

perubahan bentuk dan jangan menambah obyek lain. Setelah itu, buat cerita

pendek yang sederhana dan bayangkan gambar dari obyek dari cerita.

Teknik plesetan kata menuntut kreativitas siswa untuk bisa berhasil

dengan baik. Dalam teknik ini siswa dapat menggantikan kata sulit yang ingin

dihafal dengan kata lain yang bunyinya mirip dan lucu. Teknik ini sangat berguna

untuk membantu siswa dalam menghafal kata-kata asing atau istilah yang tidak

begitu dikenal.

Sistem pasak lokasi dapat sangat efektif bekerja karena teknik ini

mengakses dan mengaktifkan memori semantik dan episodik. Saat siswa berusaha

menghafal suatu informasi, siswa berusaha mengaktifkan memori semantik.

Informasi ini lalu siswa letakkan pada suatu lokasi tertentu yang mereka kenal

secara mendalam. Kegiatan ini mengaktifkan memori episodik.

Teknik akrostik adalah teknik menghafal dengan cara mengambil huruf

depan dari materi yang ingin diingat dan kemudian digabungkan sehingga

menjadi singkatan. Teknik ini dapat membantu siswa agar mudah menghafal isi

pelajaran yang dirasa terlalu panjang sehingga dapat disingkat lebih pendek.

Singkatan yang dibuat siswa sendiri menuntut kreativitas siswa dan hasilnya akan

lebih cepat dihafal karena siswa sendiri yang membuatnya. Contoh: Mejikuhibiniu

Page 35: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

 

(merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu)

Sesuai pendapat diatas maka peneliti mengambil salah satu tipe yang ada

yaitu teknik Peta Pikiran. Peta pikiran menggunakan pengingat-ingat visual dan

sensorik dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan, seperti peta jalan yang

digunakan untuk belajar, mengorganisasikan, dan merencanakan. Peta ini dapat

membangkitkan ide-ide dari siswa dan memudahkan mencatat isi pelajaran

dengan mudah.

g. Model Pembelajaran Kuantum Tipe Peta Pikiran

1) Pengertian Tipe Peta Pikiran

Metode mencatat yang baik harus membantu siswa dalam mengingat

perkataan dan bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu

mengorganisasi materi, dan memberikan wawasan baru. Peta Pikiran (mind

mapping) memungkinkan terjadinya semua hal itu. Teknik pencatatan ini

dikembangkan pada tahun 1970-an oleh Tony Buzan, Kepala Brain Foundation

dan didasarkan pada riset tentang bagaimana cara kerja otak yang sebenarnya.

Peta Pikiran adalah mencatat kreatif yang memudahkan siswa. Menurut Bobbi

DePoter dan Mike Hernacki (2003:153) “Peta pikiran adalah teknik pemanfaatan

keseluruhan-otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya

untuk membentuk kesan”. Pendapat dari Eric Jensen (2008:134) “Mind-mapping

adalah metode sempurna untuk pra-pemaparan pembelajar terhadap suatu topik.

Penggunaan warna, gerakan, kontras, keputusan organisasi, informasi disandikan

dalam peta mental kita”. Sedangkan Mel Silberman (2007: 188) menyatakan

bahwa,

Pemetaan Pikiran adalah cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru. Dengan memerintahkan kepada peserta didik untuk membuat peta pikiran, mereka akan menemukan kemudahan untuk mengidentifikasikan secara jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari dn apa yang sedang mereka rencanakan.

Pendapat para ahli diatas dapat peneliti simpulkan bahwa peta pikiran

adalah suatu teknik pencatatan pada suatu topik secara kreatif bagi siswa secara

individual pada saat melakukan aktivitas belajar.

Page 36: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

 

2) Manfaat Peta Pikiran

Bobbi DePoter dan Mike Hernacki (2003:172) memaparkan manfaat Peta

Pikiran antara lain :

a) Fleksibel. Jika seorang pembicara tiba-tiba teringat untuk menjelaskan suatu hal tentang pemikiran, Anda dapat dengan mudah menambahkannya di tempat yang sesuai dalam Peta Pikiran Anda tanpa harus kebingungan.

b) Dapat Memusatkan Perhatian. Anda tidak perlu berpikir untuk menangkap setiap kata yang dibicarakan. Sebaliknya, Anda dapat berkonsentrasi pada gagasan-gagasannya.

c) Meningkatkan Pemahaman. Ketika membaca suatu tulisan atau laporan teknik, Peta Pikiran akan meningkatkan pemahaman dan memberikan catatan tinjauan ulang yang sangat berarti nantinya.

d) Menyenangkan. Imajinasi dan kreativitas Anda tidak terbatas. Dan hal itu menjadikan pembuatan dan peninjauan ulang catatan lebih menyenangkan.

Manfaat lain dari peta pikiran menurut Hernowo (2008:72) adalah :

a) Merangsang bekerjanya otak kiri dan otak kanan secara sinergis.

b) Membebaskan diri dari seluruh jeratan aturan ketika mengawali menulis.

c) Membantu seseorang mengalirkan apa pun yang disimpan diri tanpa

hambatan.

3) Langkah dalam Pembuatan Peta Pikiran

Bobbi DePoter dan Mike Hernacki (2003:156) ada beberapa cara atau

langkah dalam membuat catatan Peta Pikiran agar lebih mudah diingat ialah

sebagai berikut:

a) Tulis atau ketiklah secara rapi dengan menggunakan huruf-huruf KAPITAL.

b) Tulislah gasasan-gasasan penting dengan huruf-huruf yang besar sehingga mereka langsung menonjol begitu Anda membuka kembali catatan Anda.

c) Gambarkan Peta Pikiran Anda dengan hal-hal yang berhubungan dengan Anda. Simbol jam mungkin berarti bahwa benda ini memiliki tenggat waktu yang penting. Sebagian orang menggunakan anak panah untuk menunjukkan tindakan-tindakan yang harus mereka lakukan.

Page 37: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

 

d) Garis bawahi kata-kata itu. Gunakan huruf tebal. e) Bersikaplah kreatif dan berani dalam desain Anda karena otak kita lebih

mudah mengingat hal yang tidak biasa. f) Gunakan bentuk-bentuk acak untuk menunjukkan hal-hal atau gagasan-

gagasan tertentu. g) Ciptakanlah Peta Pikiran Anda secara horizontal untuk memperbesar

ruang bagi pekerjaan Anda.

Bobbi DePoter, Mark Reardon, Sarah Singer-Nourie (2008:177) kiat

membuat Peta Pikiran :

a) Gunakan warna berbeda untuk setiap topik utama, atau gunakan warna berselang-seling.

b) Tunjukkan asosiasi dengan menggambarkan panah antara cabang-cabang.

c) Kembangkan steno sendiri dengan menggunakan gambar, simbol, dan singkatan.

d) Atur informasi dalam urutan kronologis dengan menomori cabang-cabang.

e) Kreatiflah!

4) Langkah-langkah Pembelajaran dengan Peta Pikiran

Hanafiah dan Cucu Suhana (2009:45-46) menyatakan bahwa Model

belajar ini sangat baik digunakan untuk pengetahuan awal peserta didik atau untuk

menemukan alternatif jawaban. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan

dalam model pembelajaran ini sebagai berikut :

a) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. b) Guru mengemukakan permasalahan yang akan ditanggapi peserta didik

dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban. c) Membentuk kelompok yang anggotanya masing-masing 2-3 orang. d) Setiap kelompok menginvensitarisasi dan mencatat alternatif jawaban

hasil diskusi. e) Setiap kelompok atau secara acak kelompok tertentu membacakan hasil

diskusinya dan guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru.

f) Dari data-data di papan, peserta didik diminta membuat kesimpulan atau guru memberikan bandingan sesuai konsep yang disediakan guru.

Adapun peneliti akan melaksanakan langkah-langkah pembelajaran

dengan penerapan model kuantum tipe peta pikiran ini, yaitu sebagai berikut :

a) Guru menyampaikan standar kompotensi dan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai (Tumbuhkan).

Page 38: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

 

b) Guru memberikan hubungan materi pengetahuan awal siswa sekaligus guru

memperkenalkan catatan awal dengan peta pikiran (Tumbuhkan).

c) Guru menyampaikan materi yang ada dengan mempergunakan peta pikiran

yang telah dibuat (Amati dan Namai).

d) Guru meminta 3-4 orang siswa berdiskusi untuk membuat peta pikiran.

Selama proses berdiskusi, pembelajaran diiringi musik (Amati dan Namai).

e) Guru memberikan latihan soal kepada siswa baik secara individu maupun

berkelompok (Amati dan Namai).

f) Guru memberi “penyegaran” dalam kelas dengan memutarkan film pendek

dan permainan bermakna (Amati dan Namai).

g) Guru meminta tiap kelompok untuk menyampaikan peta pikiran tiap

kelompok tersebut dan melakukan penilaian dari latihan soal dengan meminta

siswa untuk mencocokkan (Demontrasikan).

h) Guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan dan meminta siswa untuk

merangkum materi dan latihan soal dengan peta pikiran mereka masing-

masing (Ulangi).

i) Guru mengumumkan kelompok terbaik pada saat diskusi dan siswa yang

meraih nilai paling baik pada latihan soal maupun pada tes hasil belajar

(Rayakan).

3. Tinjauan Prestasi Belajar

Prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam

bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Prestasi belajar

pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan. Cara untuk menilai

kemampuan siswa diwujudkan dalam bentuk nilai yang berdasarkan kriteria –

kriteria yang telah ditetapkan.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002:88) “Prestasi belajar adalah hasil

yang yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam

diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar”. Sedangkan Nana Syaodih

Sukmadinata (2009:102) menyatakan bahwa “Hasil belajar atau achievement

merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau

Page 39: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

 

kapasitas yang dimiliki seseorang”.

Berdasarkan beberapa pengertian prestasi belajar diatas maka peneliti

dapat kemukakan bahwa prestasi belajar adalah tingkat pencapaian hasil usaha

yang dicapai oleh siswa setelah melakukan aktivitas belajar yang sesuai dengan

tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Prestasi belajar berfungsi sebagai

indikator keberhasilan siswa dalam suatu mata pelajaran, juga berfungsi sebagai

indikator kualitas suatu lembaga pendidikan. Prestasi belajar dapat memberikan

suatu kepuasan tersendiri baik bagi para siswa maupun sekolah yang

menyelenggarakan pendidikan. Prestasi belajar berhubungan dengan partisipasi,

antara keduanya mempunyai hubungan yang positif. Prestasi yang baik dapat

ditandai dengan adanya partisipasi siswa yang baik pula saat pembelajaraan

berlangsung. Partisipasi siswa dalam pembelajaran menjadi indikator lain dalam

pengukuran prestasi belajar yang dicapai siswa dalam penelitian ini selain

ketuntasan belajar.

Penilaian hasil belajar merupakan suatu kegitan rutin guru atau pendidik.

Penilaian ini dilakukan secara menyeluruh, dalam arti bahwa kegiatan ini tidak

hanya sekedar menilai hasil akhir saja tetapi juga langkah atau proses kerja dan

hasil pemikiran siswa. Penilaian hasil belajar berarti mengambil keputusan

terhadap hasil belajar dengan ukuran baik buruk. Prestasi belajar siswa dapat

berubah naik turun. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain model

pembelajaran. Fungsi model pembelajaran ini dilakukan agar dapat meningkatkan

kegiatan belajar sehingga diharapkan dapat hasil belajar tinggi. Dalam penelitian

ini, indikator pencapaian prestasi belajar untuk mata pelajaran akuntansi yaitu

ketuntasan hasil belajar (standar nilai KKM 66) melalui tes tertulis.

4. Tinjauan Partisipasi

Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar sehingga terjadi perubahan perilaku.

Menurut Zaenal Arifin (2010:11) “Pembelajaran bersifat interaktif dan

komunikatif”. Interaktif artinya kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang

bersifat multi arah antara guru, siswa, sumber belajar, dan lingkungan yang saling

Page 40: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

 

memengaruhi, tidak saling mendominasi. Makna komunikatif dimaksudkan sifat

bahwa sifat komunikasi antara siswa dengan guru, sesama siswa, dan sesama guru

harus dapat saling memberi dan menerima serta memahami.

Suatu proses pembelajaran membutuhkan keterlibatan siswanya di dalam

kelas, hal tersebut dapat dilihat dari keaktifan atau partisipasi siswa dalam proses

pembelajaran. Sesuai dengan pendapat Mulyasa (2009:241) “Partisipasi siswa

dalam pembelajaran sering juga diartikan sebagai keterlibatan siswa dalam

perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran”. Menurut pengertian

tersebut maka partisipasi adalah keikutsertaan seseorang dalam kegiatan atau turut

berperan serta dalam kegiatan, sedangkan partisipan adalah orang yang ikut serta

dalam suatu kegiatan. Melalui peningkatan partisipasi dalam kelas siswa pun juga

dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar yang baik.

Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran ada berbagai bentuk

kegiatan. Menurut Hamalik dalam Hanafiah dan Cucu Suhana (2009:24)

partisipasi atau aktivitas belajar dibagi ke dalam delapan kelompok, yaitu sebagai

berikut :

a. Kegiatan-kegiatan visual b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral) c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan d. Kegiatan-kegiatan menulis e. Kegiatan-kegiatan menggambar f. Kegiatan-kegiatan metrik g. Kegiatan-kegiatan mental h. Kegiatan-kegiatan emosional

Adapun penjelasan dari partisipasi atau aktivitas belajar dalam kelas

adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan-kegiatan visual, yaitu membaca, melihat gambar-gambar,

demonstrasi, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.

b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral), yaitu mengemukakan suatu fakta atau prinsip,

menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, dan

mengemukakan pendapat.

c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan, yaitu mendengarkan penyajian materi,

mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, dan mendengarkan suatu

Page 41: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

 

penyegaran dalam kelas.

d. Kegiatan-kegiatan menulis, yaitu menulis materi (bahan-bahan pelajaran),

membuat rangkuman (peta pikiran), dan mengerjakan tes.

e. Kegiatan-kegiatan menggambar, yaitu menggambar, membuat grafik, chart,

diagram, peta, dan pola.

f. Kegiatan-kegiatan metrik, yaitu melaksanakan demonstrasi (presentasi peta

pikiran dan latihan soal) dan menyelenggarakan permainan.

g. Kegiatan-kegiatan mental, yaitu merenungkan, mengingat, memecahkan

masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan

membuat keputusan.

h. Kegiatan-kegiatan emosional, yaitu minat, membedakan, berani, tenang, dan

lain-lain.

Mc Keachi dalam Dimyati dan Mudjiono (2002: 119) mengemukakan 7

aspek terjadinya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, yaitu:

a. Patisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran. b. Tekanan pada aspek afektif dalam belajar. c. Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, terutama yang berbentuk

interaksi antar siswa. d. Kekohesifan (kekompakan) kelas sebagai kelompok. e. Kebebasan atau lebih tepat kesempatan yang diberikan kepada siswa

untuk menghadapi keputusan-keputusan penting dalam kehidupan sekolah.

f. Jumlah waktu yang digunakan untuk menanggulangi masalah pribadi siswa, baik yang berhubungan maupun yang tidak berhubungan dengan sekolah atau pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa partisipasi siswa

dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam

merencanakan, melaksanakan dan menilai proses pembelajaran serta hasil

pembelajaran. Kegiatan siswa dalam kelas selalu berubah-ubah atau tidak tetap.

Keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran berpengaruh positif dengan

peningkatan prestasi siswa. Partisipasi siswa diharapkan nampak pada saat

pelaksanaan proses pembelajaran, baik secara perorangan ataupun secara

kelompok. Proses belajar mengajar yang efektif di kelas didalamnya bukan hanya

guru yang berperan aktif tetapi juga keterlibatan partisipasi siswa sangat

Page 42: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

 

dibutuhkan, agar siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sehingga prestasi siswa

meningkat. Peneliti akan menggunakan indikator partisipasi siswa dalam

pembelajaran sebagai penilaian meliputi : 1) partisipasi dalam kegiatan tujuan

pembelajaran, 2) partisipasi dalam kegiatan pemberian materi, 3) partisipasi dalam

kegiatan diskusi, dan 4) partisipasi dalam kegiatan mengerjakan soal atau tugas.

5. Tinjauan Mata Pelajaran Akuntansi

Mata pelajaran akuntansi adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan

pada sekolah tingkat menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan

(SMK). Akuntansi menurut MT Ritonga, dkk (2007:123) “Akuntansi sebagai

proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk

memungkinkan dilakukannya penilaian serta pengambilan keputusan secara jelas

dan tegas bagi pihak-pihak yang menggunakan informasi tersebut.”

Sedangkan pendapat para ahli lain seperti yang dikutip oleh Akhmad

Widodo (2006 : 3) yaitu :

a. Akuntansi pada dasarnya merupakan suatu proses untuk menghasilkan suatu informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan dan untuk mengendalikan organisasi. (Akuntansi Keuangan PPPA, DEPDIKBUD)

b. Akuntansi merupakan bahan kajian mengenai suatu system untuk menghasilkan informasi berkenaan dengan transaksi keuangan. Informasi tersebut dapat digunakan dalam rangka pengambilan keputusan dan tanggung jawab di bidang keuangan baik oleh pelaku ekonomi swasta (Akuntansi Perusahaan), pemerintah (Akuntansi Pemerintah), ataupun organisasi masyarakat lainnya (Akuntansi Publik). (Kurikulum Berbasis Kompetensi, 2003)

c. Suatu proses pengidentifikasian (pengkajian), pengukuran, dan pengkomunikasian informasi dalam membuat pendapat-pendapat dan keputusan-keputusan. (terjemahan bebas definisi akuntansi “A Statemant basic accounting theory”, American Accounting Accociation)

d. Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah menyediakan data akuntatif, terutama yang bersifat keuangan adri kesatuan usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam pemilihan alternatif suatu keadaan. (terjemahan bebas definisi akuntansi dari : American Institute of Certified Public Accountant)

Page 43: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

 

Maka dapat disimpulkan bahwa pengertian akuntansi merupakan suatu

disiplin ilmu yang menghasilkan informasi tentang transaksi keuangan suatu unit

organisasi untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan, sedangkan dari segi

proses adalah proses pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dengan cara-cara

tertentu dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang umumnya

bersifat keuangan.

Mata pelajaran akuntansi dalam Sekolah Menengah Atas (SMA)

merupakan mata pelajaran yang masih menjadi bagian dari mata pelajaran

ekonomi sehingga belum merupakan suatu mata pelajaran yang berdiri sendiri.

Akuntansi diajarkan di SMA bertujuam sebagai pengantar agar siswa mengerti

sejak sekarang mengenai cara membuat dan mengelola sistem pembukuan,

mencatat transaksi-transaksi yang terjadi di dalam perusahaan jasa serta

menyusun laporan keuangan perusahaan jasa sehingga siswa dapat

mempraktekkannya. Siswa disini dituntut harus mengetahui sistem prosedural

yang merupakan ciri akuntansi karena merupakan hal yang pokok. Mata pelajaran

akuntansi di SMA Muhammdiyah 2 diajarkan setiap minggu selama 1 kali

pertemuan dengan alokasi waktu 2x45 menit. Bahan pembelajaran atau materi

akuntansi yang dipelajari untuk kelas XI IS 3 semester genap tahun pelajaran

2010/2011 adalah sebagai berikut :

a. Jurnal Penyesuaian

b. Kertas Kerja

c. Laporan Keuangan

d. Jurnal Penutup

e. Neraca Saldo Setelah Penutupan

f. Jurnal Pembalik

Dalam proses pembelajaran akuntansi diharapkan dapat mendorong

siswa untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar sedangkan guru dalam proses

pembelajaran bertindak sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa. Oleh karena

itu dalam penerapan model pembelajaran kuantum tipe peta pikiran ini diharapkan

dapat meningkat prestasi belajar siswa.

Page 44: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

 

B. Penelitian Yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan berkaitan dengan penelitian tindakan

kelas dengan menggunakan pembelajaran kuantum tipe Peta Pikiran, antara lain :

1. Setiya Putri Ambarwati (2010) dalam skripsinya berjudul “Penerapan Model

Quantum Learning Dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Pada Mata

Pelajaran Ekonomi Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas

X Akselerasi SMA Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010”

menyimpulkan bahwa Penerapan model Quantum Learning dengan metode

Peta Pikiran (Mind Mapping) telah dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Hal ini terbukti dari pencapaian nilai rata-rata siswa dan jumlah siswa yang

mencapai batas ketuntasan. Pada siklus I nilai ulangan harian siswa berkisar

antara 73-98 dengan nilai rata-rata kelas sebesar 91 sehingga terjadi

peningkatan nilai rata-rata kelas dari sebelum diadakannya tindakan yaitu

sebesar 27 (nilai sebelum siklus 64 dan nilai siklus I 91). Pada siklus II nilai

ulangan harian siswa berkisar antara 75 dengan nilai rata-rata kelas sebesar 94

sehingga terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas dari siklus I ke siklus II

sebesar 3 (nilai siklus I 91 dan nilai siklus II 94). Dibandingkan dengan

sebelum diadakannya tindakan, nilai rata-rata siswa pada siklus II mengalami

peningkatan angka sebesar 30 (nilai sebelum penerapan 64 dan nilai siklus II

94).

2. Mohammad Bisri, Y. Harsoyo, dan Rusmawan dalam jurnalnya berjudul

“Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Menggunakan Teknik

Pembelajaran Mind Mapping Pada Mata Pelajaran IPS Semester I SDN Bukir

Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan Tahun Pelajaran 2008-2009”

menyimpulkan bahwa penggunaan teknik mind mapping pada mata pelajaran

IPS dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa, dari semula rata-rata nilai

rapor 64,8 setelah dilakukan tindakan terjadi peningkatan rata-rata nilai tes

prestasi hasil belajar yaitu 81,4. Sedangkan ketuntasan belajar siswa adalah

96% (27 siswa tuntas dari 28 siswa). Target yang telah ditetapkan oleh peneliti

untuk rata-rata prestasi hasil belajar adalah 70,0 dan ketuntasan belajar 70%

sehingga dilakukan tindakan target tersebut telah tercapai.

Page 45: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

 

Persamaan penelitian yang peneliti lakukan dengan kedua penelitian

tersebut adalah sama-sama menggunakan model pembelajaran kuantum tipe peta

pikiran dalam proses pembelajaran, sedangkan perbedaan yang nampak adalah

variabel-variabel penelitian yang dilakukan yaitu partisipasi dan ketuntasan hasil

belajar siswa.

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema

dan masalah penelitian, serta didasarkan pada kajian teoritis. Kerangka pemikiran

berguna untuk mewadahi teori-teori yang terkadang terlepas satu sama lain

menjadi satu rangkaian yang utuh mengarah pada jawaban sementara.

Permasalahan yang dihadapi dalam mata pelajaran akuntansi pada kelas

XI IS 3 adalah model atau pendekatan belajar yang biasa digunakan guru kurang

menarik sehingga siswa cepat merasa bosan. Disamping itu, siswa cenderung

pasif dalam kegiatan belajar mengajar dan kurangnya kerjasama dengan siswa

lain. Hal tersebut menjadikan alasan bahwa kualitas pembelajaran akuntansi

rendah. Oleh karena itu, untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, peneliti

menerapkan model pembelajaran kuantum tipe peta pikiran, sehingga akan

terbentuk pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Dengan harapan

prestasi mata pelajaran akuntansi menjadi lebih baik dan dapat mendorong siswa

dalam meningkatkan partisipasi siswa.

Penerapan model pembelajaran kuantum tipe peta pikiran ini pada awal

pembelajaran memberikan kemudahan pada pemaparan tujuan pembelajaran yang

disajikan dengan bentuk sederhana berupa gambar peta konsep. Tujuan

pembelajaran yang disampaikan dengan peta pikiran diharapkan dapat

memperjelas siswa untuk memahami isi pelajaran yang akan diajarkan guru.

Selain itu, peta pikiran dapat digunakan siswa untuk meringkas materi pelajaran

sesuai dengan pengetahuan yang siswa dapat selama proses pembelajaran. Model

pembelajaran kuantum menuntut adanya partisipasi penuh proses pembelajaran.

Dengan demikian, peneliti mengharapkan partisipasi siswa kelas XI IS 3 yang

dapat meningkat. Seiring dengan itu pula maka prestasi dapat meningkat.

Page 46: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

 

Selaras dengan judul penelitian yang diambil, yaitu “Peningkatan Prestasi

Belajar Akuntansi Melalui Model Pembelajaran Kuantum Tipe Peta Pikiran Pada

Siswa Kelas XI Ilmu Sosial 3 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran

2010/2011”, maka dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berkut :

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah jawaban sementara dari masalah yang telah dirumuskan

yang belum diuji kebenarannya sehingga dapat dipertegas atau ditolak secara

empiris. Berdasarkan tinjauan teori dan kerangka pemikiran di atas, maka dapat

dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut : Penerapan model pembelajaran

kuantum tipe Peta Pikiran dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran

akuntasi pada siswa kelas XI Ilmu Sosial 3 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta

Tahun Ajaran 2010/2011.

Penerapan Model Pembelajaran Kuantum tipe Peta Pikiran

pada mata pelajaran akuntansi.

Partisipasi siswa meningkat ditandai dengan keterlibatan siswa

dalam proses pembelajaran yaitu dalam merencanakan,

melaksanakan dan menilai hasil pembelajaran.

Prestasi belajar akuntansi siswa meningkat

Page 47: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti mengambil lokasi penelitian

di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta. Adapun alasan yang mendasari pemilihan

tenpat tersebut adalah sebagai berikut :

a. Tersedianya data dan adanya keterbukaan dari pihak sekolah. Sehingga

memudahkan peneliti di dalam penelitian tindakan kelas dan pengumpulan

data yang diperlukan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.

b. SMA Muhammadiyah 2 Surakarta belum pernah menjadi objek penelitian

dengan materi yang sama sehingga diharapkan akan memberikan manfaat bagi

sekolah tersebut.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu kurang lebih delapan

bulan terhitung mulai dari penyususnan proposal penelitian sampai dengan

disusunnya laporan penelitian. Adapun tabel susunan jadwal waktu penelitian

yaitu :

Tabel 1. Rincian Kegiatan, Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

Jenis Kegiatan Des '10 Jan '11 Feb '11 Maret '11 April '11 Mei '11

1. Persiapan Penelitian         a. Penyusunan Judul         b. Penyusunan Proposal         c. Perijinan        2. Perencanaan Tindakan        3. Implementasi Tindakan         a. Pra Siklus         b. Siklus I         c. Siklus II        4. Review        5. Penyusunan Laporan        

Page 48: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

 

Keterangan : : minggu ke

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IS 3 SMA Muhammadiyah 2

Surakarta. Pertimbangannya adalah pertama, terdapat permasalahan kurangnya

partisipasi siswa dalam pembelajaran dan rendahnya prestasi belajar siswa kelas

XI IS 3 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta. Kedua, karena kelas XI IS 3 SMA

Muhammadiyah 2 Surakarta belum pernah digunakan penelitian, sehingga

terhindar dari kemungkinan adanya penelitian ulang.

2. Objek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah berbagai kegiatan yang terjadi di dalam kelas

selama penerapan model pembelajaran Kuantum Tipe Peta Pikiran, yang meliputi:

a. Partisipasi siswa selama proses belajar-mengajar.

b. Prestasi belajar siswa berupa ketuntasan hasil belajar.

C. Metode Penelitian

Jenis Penelitian yang dilaksanakan oleh penulis adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Istilah dalam Bahasa Inggris adalah Classroom Action

Research (CAR) yang mengandung pengertian suatu kegiatan penelitian yang

dilakukan kelas. Penelitian tindakan adalah nama yang diberikan kepada suatu

pergerakan yang secara umum semakin berkembang di dalam bidang penelitian

pendidikan.

Menurut E. Mulyasa (2009:11) “Penelitian Tindakan Kelas merupakan

suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan

memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan”. Selain itu

berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto (2007:2-3) ada tiga kata yang

membentuk pengertian Penelitian Tindakan Kelas, maka ada tiga pengertian yang

dapat diterangkan:

Page 49: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

 

1. Penelitian; menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan; menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

3. Kelas; dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian

tindakan kelas merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar

mengajar dalam kelas dengan pemberian tindakan yang sengaja dilakukan untuk

tujuan tertentu.

Suwarsih Madya menyatakan bahwa (2007:25) “Jadi, penelitian tindakan

lazimnya dimaksudkan untuk mengembangkan ketrampilan atau pendekatan baru

dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung pada ruang kelas

atau ajang dunia kerja”. Dalam buku yang ditulis Husaini Usman dan Purnomo

Setiady Akbar (2008:147) menyebutkan bahwa “Disebut PTK karena proses

penelitian ini melakukan tindakan perbaikan di kelas yang diteliti. PTK sangat

bermanfaat bagi guru atau kepala sekolah atau pengawas kepala sekolah untuk

meningkatkan hasil belajar siswa”.

Dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian tindakan ini dimaksudkan

untuk meningkatkan praktik tertentu dalam kelas atau situasi kerja tertentu.

Tujuan utama PTK adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, bukan

untuk menghasilkan pengetahuan. Kualitas belajar sebagai produk akhir

merupakan cara terbaik yang langsung dapat mendeteksi atau sebagai indikator

proses pembelajaran. Berdasarkan tujuan penelitian, maka jelas bahwa penelitian

ini tidak menguji hipotesis secara kuantitatif, akan tetapi lebih bersifat untuk

mendiskripsikan data, fakta dan keadaan yang ada. Dalam prosesnya penelitian ini

ada tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan pelaksanaan tindakan,

dan pelaksanaan refleksi secara bersiklus.

Page 50: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

 

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memecahkan masalah dalam penelitian diperlukan data yang

relevan dengan permasalahannya. Data-data tersebut dikumpulkan dengan teknik

tertentu yang disebut teknik pengumpulan data. Kemudian data tersebut dianalisis

dan disimpulkan secara akurat sehingga dapat diperoleh data yang benar-benar

valid dan dapat dipercaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah :

1. Observasi

Menurut Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar (2008:52)

“Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-

gejala yang diteliti”. Sedangkan Nana Syaodih Sukmadinata (2009:219-220)

menyatakan bahwa ”Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik

pengumpulan data dengan cara mengamati dan mencatat secara langsung

perilaku-perilaku siswa”. Tujuan dari observasi adalah untuk mengetahui seberapa

jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat diharapkan akan

menghasilkan perubahan yang diinginkan. Observasi dapat dilakukan secara

partisipatif ataupun nonpartisipatif.

Observasi dilaksanakan oleh peneliti dengan mengamati proses

pembelajaran di kelas saat guru tengah memberikan materi pelajaran. Observasi

dalam penelitian ini adalah observasi nonpartisipatif karena peneliti tidak ikut

serta dalam kegiatan hanya berperan sebagai pengamat pelaksanaan model

pembelajaran Kuantum tipe Peta Pikiran. Data yang dikumpulkan dalam

pengamatan adalah penerapan model pembelajaran Kuantum tipe Peta Pikiran dan

partisipasi siswa dalam pembelajaran.

2. Wawancara

Menurut Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar (2008: 55)

“Wawancara ialah tanya jawab lisan dua orang atau lebih secara langsung”. Nana

Syaodih Sukmadinata (2009:219-220) berpendapat bahwa “Wawancara atau

interview merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara tatap

muka, pertanyaan diberikan secara lisan dan jawabannya pun diterima secara lisan

Page 51: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

 

pula”. Beberapa bentuk wawancara yang ada dalam buku Suwarsih Madya

(2007:83) antara lain:

a. Wawancara tak terencana b. Wawancara terencana tetapi tak terstruktur c. Wawancara terstruktur

Penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur, dengan cara

membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok yang ditanyakan dalam proses

wawancara. Dengan menggunakan wawancara terstruktur maka data yang

diperoleh pun menjadi lebih tersusun rapi dan tersistematis. Wawancara ini akan

digunakan sebagai data pendukung pada tahap refleksi dan dapat memperkuat

proses refleksi sekaligus evaluasi tiap siklus menjadi lebih baik.

3. Tes

Alat ukur untuk mengukur prestasi belajar disebut tes hasil belajar atau

tes prestasi belajar atau achievement test. Tes ini dilaksanakan dalam rangka

mengetahui hasil dari kegiatan pembelajaran siswa setelah pelaksanaan tindakan.

Tes digunakan untuk mendapatkan data pada siklus I sampai Siklus n yaitu data

tentang prestasi belajar yang dicapai siswa selama proses pembelajaran dalam

kelas. Tes prestasi belajar pada umumnya disusun oleh guru namun, dalam

penelitian ini tes ini dibuat oleh peneliti untuk menilai dan mengukur hasil belajar

siswa berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

4. Dokumentasi

Cara lain untuk memperoleh data dari responden adalah menggunakan

teknik dokumentasi. Dokumentasi merupakan upaya untuk memberikan gambaran

bagaimana sebuah penelitian tindakan kelas dilakukan. Data yang dihasilkan dari

kegiatan ini berupa gambar atau foto kegiatan pembelajaran.

Page 52: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

 

E. Prosedur Pelaksanaan Tindakan

Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam

penalitian dari awal sampai akhir secara urut. Prosedur penelitian ini terdiri dari

beberapa tahap kegiatan yaitu:

1. Tahap Pengenalan Masalah

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah :

a. Mengidentifikasi permasalahan yang ada selama proses pembelajaran

b. Menganalisis permasalahan yang timbul dengan mengacu pada teori yang

relevan

c. Menyusun bentuk tindakan yang sesuai dengan siklus pertama

d. Menyusun alat monitoring dan evaluasi

2. Tahap Persiapan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi :

a. Penyusunan jadwal penelitian tindakan kelas

b. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

c. Penyusunan soal tes sebagai bentuk evaluasi

3. Tahap Penyusunan Rencana Tindakan

Rencana tindakan disusun dalam dua siklus, yaitu: siklus I dan siklus II. Setiap

siklus terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan,

observasi, serta tahap analisis dan refleksi.

4. Tahap Implementasi tindakan

Dalam tahap ini peneliti melakukan hipotesis tindakan, yaitu untuk meningkatkan

kualitas proses dan hasil pembelajaran akuntansi yang ditunjukkan melalui prestasi

belajar dengan penerapan model pembelajaran Kuantum tipe Peta Pikiran. Tahap ini

dilakukan untuk menguji kebenaran melalui tindakan yang telah direncanakan.

5. Tahap Observasi

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa yang sedang

melakukan kegiatan belajar mengajar dibawah bimbingan guru dengan

menfokuskan pada partisipasi siswa. Pengamatan dapat dilakukan bersamaan

dengan pelaksanaan tindakan.

Page 53: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

 

6. Tahap Refleksi

Pada tahap ini peneliti mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan,

kemudian bersama dengan guru mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.

Dalam hal ini, guru merefleksikan pengalamannya kepada peneliti yang baru saja

mengamati kegiatannya dalam tindakan.

7. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang telah

dilakukan selama penelitian. Laporan dibuat pada tiap siklus yang dilakukan olah

peneliti.

F. Proses Penelitian

Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah peningkatan

prestasi belajar akuntansi pada kelas XI IS 3 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta

tahun ajaran 2010/2011 dengan model pembelajaran Kuantum tipe Peta Pikiran.

Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: perencanaan tindakan, pelaksanaan

tindakan, observasi dan interpretasi, dan analisis dan refleksi. Dalam penelitian

ini, direncanakan dalam dua siklus.

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

1) Menyiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi : silabus Mata

Pelajaran Akuntansi dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dengan mengggunakan model pembelajaran kuantum tipe peta pikiran.

2) Menyusun instrumen penelitian dan menetapkan indikator ketercapaian.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi.

Lembar observasi tersebut digunakan untuk mengetahui cara mengajar

guru dengan penerapan model pembelajaran Kuantum Tipe Peta Pikiran

sesuai ataukah tidak dan partisipasi siswa selama proses pembelajaran

berlangsung, baik pada siklus I maupun siklus n. Adapun indikator

ketercapaian yang peneliti susun adalah sebagai berikut :

Page 54: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

 

Tabel 2. Indikator Ketercapaian Prestasi Belajar Siswa

Aspek yang diukur Persentase

target Capaian

Cara mengukur Indikator capaian

Partipasi siswa

dalam kegiatan

awal pembelajaran

75% Diamati saat guru kepada

siswa pada awal

pembelajaran

1) Partisipasi siswa

dalam menanggapi

seluruh respon dari

guru dalam

menentukan tujuan

pembelajaran.

Partisipasi siswa

dalam kegitan inti

pembelajaran

75% Diamati saat pembelajaran

dengan mengunakan

lembar observasi dan

dihitung dari jumlah siswa

yang menunjukkan

perhatian dan kesungguhan

dalam KBM

1) Partisipasi siswa

dalam menanggapi

seluruh respon dari

guru.

2) Partisipasi siswa

dalam keterlibatan

diskusi.

3) Partisipasi siswa

dalam keterlibatan

menyelesaikan

soal atau tugas.

Ketuntasan hasil

belajar (standar

nilai 66)

75% Dihitung dari jumlah siswa

yang mendapatkan nilai 66

ke atas, untuk siswa yang

mendapat nilai 66 dianggap

telah mencapai ketuntasan

belajar.

1) Hasil nilai siswa.

3) Mendesain alat evaluasi berupa soal tes untuk mengetahui prestasi belajar

siswa setelah adanya penerapan model pembelajaran Kuantum Tipe Peta

Pikiran.

Page 55: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

 

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan aspek collaborative participatori antara

tim peneliti sangat penting dan menonjol. Guru dan peneliti berkolaborasi untuk

mengetahui apakah setelah tindakan dilakukan terjadi perubahan atau peningkatan

sehingga diperlukan suatu gambaran tentang keadaan awal. Dalam penelitian ini

yang bertindak sebagai pengajar adalah guru mata pelajaran Akuntansi (Ibu

Marwanti, S.Pd). Pada tahap ini dilakukan suatu tindakan untuk menghasilkan

adanya peningkatan dalam proses pembelajaran yang berupa pembelajaran

menjadi lebih efektif, siswa menjadi lebih aktif dan prestasi belajar yang

meningkat dalam penggunaan model pembelajaran Kuantum Tipe Peta Pikiran.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan model pembelajaran

Kuantum Tipe Peta Pikiran pada siklus I dan Siklus n secara rinci sebagai berikut:

j) Guru menyampaikan standar kompotensi dan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai (Tumbuhkan).

k) Guru memberikan hubungan materi pengetahuan awal siswa sekaligus guru

memperkenalkan catatan awal dengan peta pikiran (Tumbuhkan).

l) Guru menyampaikan materi yang ada dengan mempergunakan peta pikiran

yang telah dibuat (Amati dan Namai).

m) Guru meminta 3-4 orang siswa berdiskusi untuk membuat peta pikiran.

Selama proses berdiskusi, pembelajaran diiringi musik (Amati dan Namai).

n) Guru memberikan latihan soal kepada siswa baik secara individu maupun

berkelompok (Amati dan Namai).

o) Guru memberi “penyegaran” dalam kelas dengan memutarkan film pendek

dan permainan bermakna (Amati dan Namai).

p) Guru meminta tiap kelompok untuk menyampaikan peta pikiran tiap

kelompok tersebut dan melakukan penilaian dari latihan soal dengan meminta

siswa untuk mencocokkan (Demontrasikan).

q) Guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan dan meminta siswa untuk

merangkum materi dan latihan soal dengan peta pikiran mereka masing-

masing (Ulangi).

Page 56: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

 

r) Guru mengumumkan kelompok terbaik pada saat diskusi dan siswa yang

meraih nilai paling baik pada latihan soal maupun pada tes hasil belajar

(Rayakan).

c. Tahap Observasi

Dalam pelaksanaan tindakan peneliti juga melakukan observasi terhadap

pelaksanaan dan hasil tindakan dari penerapan model pembelajaran Kuantum Tipe

Peta Pikiran. Tujuan observasi tersebut adalah untuk mengetahui seberapa jauh

pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat diharapkan akan

menghasilkan perubahan yang diinginkan. Peneliti betugas sebagai pengamat

pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar.

Observasi yang dilakukan pada setiap siklus adalah sebagai berikut :

1) Kemampuan guru dalam mengajar dengan model Kuantum tipe Peta Pikiran

dalam proses pembelajaran.

2) Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.

d. Tahap Refleksi

Kegiatan pada tahap ini mencakup kegiatan analisis, interpretasi dan

evaluasi atas informasi yang diperoleh dari kegiatan observasi. Data yang telah

terkumpul dalam kegiatan observasi harus secepatnya dianalisis dan diinterpretasi

(diberi makna) sehingga dapat segera diketahui apakah tindakan yang dilakukan

telah mencapai tujuan. Interprestasi (pemaknaan) hasil observasi ini menjadi dasar

untuk melakukan evaluasi sehingga dapat disusun langkah-langkah berikutnya

dalam pelaksanaan tindakan.

Refleksi dalam penelitian ini adalah upaya untuk mengkaji apa yang

telah terjadi dan apa yang telah dihasilkan pada proses tindakan dihubungkan

dengan penyelesaian permasalahan yang ditargetkan pada siklus tersebut. Pada

tahap ini hasil observasi dikumpulkan dan dianalisis oleh peneliti, untuk

kemudian dilakukan refleksi guna melihat kekurangan atau kelemahan yang

terjadi. Hasil refleksi ini akan digunakan dalam perencanaan siklus berikutnya

yang lebih disempurnakan bersama guru dimana dalam kegiatan belajar mengajar

diharapkan siswa lebih aktif berpartisipasi dan prestasi siswa meningkat.

Page 57: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

 

Berikut ini skema prosedur penelitian tindakan kelas :

(Suharsimi Arikunto, dkk, 2007:16)

Gambar 2. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

2. Rancangan Siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tindakan siklus I sebagai perbaikan dari siklus tersebut dengan

materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata diklat akuntansi, termasuk

perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan interpretasi, serta analisis dan

refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.

Perencanaan

Siklus I

Pengamatan

Perencanaan

Siklus II

Pengamatan

Refleksi

Refleksi

Refleksi

Refleksi

?

Siklus III

Pengamatan

Refleksi Refleksi

Perencanaan

Page 58: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Muhammadiyah 2 Surakarta

SMA Muhammadiyah 2 Surakarta berdiri pada tanggal 12 Juli 1954

didirikan atas inisiatif Aktivis Mahasiswa Universitas gajah Mada Yogyakarta

dari Surakarta, antara lain :

a. R.Soekarno

b. Siti Soedarini

Seizin dan atas nama Muhammadiyah Bagian Pendidikan dan pengajaran

kotamadya Surakarta, dikenal dengan nama SMA Muhammadiyah C Pasar Beling

Surakarta. Lokasi :

a. Mulai tanggal 12 Juli 1954 sampai dengan tanggal 31 Juli 1963 menumpang

pada SD Negeri Pasar Beling Surakarta ( waktu belajar sore hari )

b. Tanggal 31 Agustus 1963 menumpang pada SGTK Muhammadiyah Pasar

Beling Surakarta (SGTK →SPG→SMA Muh 9→STM Muh 2→SMK Muh)

c. Tanggal 1 januari 1972 menempati Gedung sendiri (Hak Guna Bangunan) dan

waktu belajar pagi dan sore

d. Pada tahun 1974 mendapat Dana Bantuan pemerintah sebesar Rp8.000.000,00

(delapan juta rupiah) untuk penambahan perluasan Gedung, dan mulai tanggal

1 Juli 1979 sampai sekarang sekolah masuk pagi semua

Adapun sebagai Kepala Sekolah yang pertama adalah Bapak Soewardjo

yang menjabat selama 1 tahun, tahun 1954-1955, dilanjutkan oleh Kepala Sekolah

yang kedua, yaitu Bapak Soekarno yang menjabat tahun 1955-1961. Tahun 1962

dijabat oleh bapak Samani karena Bapak Soekarno ditarik oleh PDM Majelis

Pendidikan dan Kebudayaan Kodia Surakarta untuk menduduki Sekretaris

Majelis. Tahun ajaran 1963 s/d 1988 Kepala Sekolah dijabat kembali oleh Bapak

Soekarno. Sejak 1 Juli 1989 sampai dengan 5 Maret 1996 Kepala Sekolah dijabat

olah Ibu Oem Rochimah, BA yang sebelumnya sebagai Kepala Sekolah SMA

Page 59: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

 

Muhammadiyah 4 Surakarta. Tanggal 1 Maret 1996 Ibu Oem Rochimah, BA

pensiun.

Selanjutnya sejak tanggal 5 Maret 1996 jabatan Kepala Sekolah

diserahkan kepada penggantinya, yaitu Bapak Drs.Tri Kuat, guru PNS dari SMU

Muhammadiyah 1 Surakarta. Tanggal 1 Januari 2003 Bapak Drs. Tri Kuat

dialihkan tugas sebagai Kepala sekolah Di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta dan

sejak itu Kepala Sekolah dijabat Bapak Drs. Yatimun, yang sebelumnya Kepala

Sekolah SMA Muhammadiyah 3 Surakarta. Dengan berlakunya Kurikulum 1994,

sebutan SMU diganti menjadi SMA. Jenjang Akreditasi “Disamakan”.

2. Visi, Misi, dan Tri Krida SMA Muhammadiyah 2 Surakarta

a. Visi

Visi SMA Muhammadiyah 2 Surakarta adalah : “Terwujudnya Muslim

yang Bertaqwa, Berakhlak Mulia, dan Unggul”.

b. Misi

Misi adalah suatu tindakan untuk mewujudkan Visi, sedangkana Misi

SMA Muhammadiyah 2 Surakarta adalah: “Tumalung” (Bersatu, Beramal, dan

Unggul). Misi tersebut dapat dijabarkan ke dalam beberapa tindakan yaitu :

1) Peningkatan rasa persatuan dan kesatuan (Guyub Rukun Manunggal).

2) Peningkatan pengamalan ajaran Islam.

3) Peningkatan mutu dalam rangka mencapai keunggulan.

4) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan bimbingan secara efektif.

5) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga

sekolah.

6) Menciptakan budaya tertib dan disiplin kepada seluruh warga sekolah.

c. Tujuan

Bertitik tolak dari Visi, Misi tersebut diatas, maka tujuan jangka panjang

SMA Muhammadiyah 2 Surakarta sampai dengan Tahun Pelajaran 2008/2009

adalah :

1) Jumlah siswa kelas X = 3 rombel, XI = 4 rombel, XII = 7 rombel. Total

siswa = 520 orang siswa

2) Rata-rata NEM masuk ≥ 6,00

Page 60: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

 

3) Rata-rata Nilia Ujian Akhir Kelas XII ≥ 6,25

4) Berhasil masuk ke Perguruan Tinggi 50 %

5) Berhasil meraih juara LPIR Tingkat Nasional

6) Memiliki 3 cabang Olah raga Tingkat Propinsi

7) Memiliki tim seni unggulan Tingkat Propinsi

8) Terciptanya budaya teratur, tertib, dan disiplin pada guru dan karyawan

9) Pemanfaatan secara efektif dan optimal Laboratorium IPA, Bahasa,

Komputer, Internet, dan Matematika

10) Penggunaan multi media ( OHP, LCD, VCD ) dalam kegiatan belajar

mengajar

11) Terwujudnya nuansa Islami dan unggul

d. Tri Krida SMA Muhammadiyah 2 Surakarta

1) Peningkatan Rasa Persatuan dan Kesatuan ( Guyub Rukun Manunggal )

2) Peningkatan Pengamalan Ajaran Islam

3) Peningkatan Mutu Sekolah

3. Lingkungan Belajar

SMA Muhammadiyah 2 Surakarta yang berada di Jalan Yosodipuro No.

95 Surakara, Kecamatan Banjarsari merupakan milik Yayasan Muhammadiyah

Surakarta dengan Luas tanah 1.660 m2 dan Luas bangunan 2.604 m2 berada dalam

kawasan pendidikan, karena disekitar SMA Muhammadiyah 2 Surakarta terdapat

beberapa sekolah lain seperti :

a. Di sebelah utara : SD Negeri Yosodipuro 104, TK Pertiwi

b. Di sebelah selatan : SMK Sahid, ILI Optik, SMK Bimando

c. Di sebelah timur : SMK Muhammadiyah 2, SMP Negeri 15

d. Di sebelah barat : TK Al-Firdaus, SMK Kanisius

Sedangkan untuk lingkungan belajar terdapat kelebihan dan kelemahan

karena letaknya yang berada di jalan besar dan tepat berada di perempatan jalan

Yosodipuro.

a. Lingkungan fisik

1) Yang menunjang pengelolaan sekolah

a) Transportasi mudah

Page 61: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

 

b) Letak strategis

2) Yang menghambat pengelolaan sekolah

Terlalu bising kendaraan umum

b. Lingkungan sosial

1) Yang menunjang pengelolaan sekolah

Lingkungan mendukung

4. Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah 2 Surakarta

Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah 2 Surakarta

Tahun Ajaran 2010 / 2011

Gambar 3. Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah 2 Surakarta

Sumber : Program Kerja SMA Muhammadiyah 2 Surakarta

Kepala Sekolah

Drs. Yatimun

Komite Sekolah Ketua

Harminto 

Kepala TU

Priyono 

Wakasek Kurikulum

M. Sjahid, S.Pd

Guru

Siswa

Wakasek Kesiswaan

Suharno, BA

Wakasek Sarpras

Sardiyem, S.Pd

Wakasek Humas

Suryani, BA

Page 62: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

 

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas XI IS 3

SMA Muhammadiyah 2 Surakarta

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan kegiatan identifikasi masalah (observasi awal) dengan tujuan untuk

mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Observasi awal dilakukan pada

tanggal 16 dan 23 Februari 2011 di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta. Hasil dari

identifikasi masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Ditinjau dari Segi Guru

a. Guru merasa kesulitan dalam menerapkan model pembelajaran yang tepat

untuk meningkatkan motivasi belajar dan partisipasi siswa.

Pada saat pembelajaran akuntansi, siswa menunjukkan sikap yang kurang

termotivasi untuk belajar terhadap mata pelajaran akuntansi. Siswa terlihat bosan

dan jenuh terhadap pelajaran akuntansi serta kurang memperhatikan pelajaran

dengan seksama. Guru sudah mencoba membangkitkan minat siswa dengan

memberikan pendekatan secara langsung dan dengan memotivasi serta menegur

siswa yang tidak mau memperhatikan pelajaran. Guru selama pembelajaran juga

mengajak siswa untuk ikut berpartisipasi misalnya dengan menunjuk beberapa

siswa untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan soal. Namun, cara ini

ternyata belum mampu membangkitkan semangat dan fokus belajar siswa

terhadap pelajaran akuntansi. Guru tidak pernah melakukan inovasi-inovasi dalam

pembelajaran misalnya saja dengan permainan ringan atau memutarkan film

pendek untuk pencair suasana kelas. Selain itu, dalam pembelajaran yang guru

disini jarang melakukan kegiatan diskusi kecil dalam menyelesaikan soal atau

permasalahan yang dihadapi siswa ketika belajar akuntansi. Proses pelibatan

siswa dalam diskusi akan mengasah ketrampilan siswa dalam bekerjasama dengan

orang lain. Diskusi juga dapat dijadikan alat guru untuk meningkatkan partisipasi

siswa sendiri.

b. Guru merasa kesulitan dalam menerapkan model pembelajaran yang tepat

untuk memperjelas tujuan pembelajaran dan materi pelajaran agar pemahaman

konsep menjadi meningkat.

Page 63: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

 

Berdasarkan hasil observasi awal peneliti, masalah yang dihadapi guru

ialah guru merasa kesulitan dalam memperjelas tujuan dan materi agar menjadi

lebih jelas dan menarik untuk siswa sehingga dibutuhkan model pembelajaran

inovatif untuk mengatasinya. Selama ini model pembelajaran yang sering

digunakan adalah model ekspositori dengan metode ceramah dan latihan soal,

sehingga siswa hanya diam mendengarkan ceramah dari guru dan mencatat materi

yang disampaikan guru tersebut. Selain itu, guru juga sering beranggapan bahwa

kalau siswa duduk diam sambil mendengarkan atau sambil mengangguk-

anggukkan kepalanya, berarti mereka telah mengerti apa yang dijelaskan oleh

guru. Tujuan pembelajaran dan materi yang jelas akan lebih membantu siswa

dalam pemahaman konsep tersebut meningkat. Selama ini tujuan pembelajaran

tidak dipaparkan guru secara detail padahal tujuan pembelajaran menjadi dasar

siswa untuk dapat mengikuti pembelajaran ini dengan baik. Materi pelajaran yang

diberikan guru pun cenderung sedikit karena siswa hanya disuruh latihan soal

yang banyak. Memang tidak dipungkiri Akuntansi adalah pelajaran yang

membutuhkan ketrampilan mengerjakan soal tetapi materi pelajaran yang menjadi

dasar dilupakan oleh guru. Berikut ini tabel hasil observasi kemampuan guru

dalam menerapkan model pembelajaran kuantum tipe peta pikiran dengan

berbantuan lembar observasi.

Tabel 3. Kemampuan Guru dalam Penerapan Model Pembelajaran Kuantum Tipe

Peta Pikiran Pada Pra Siklus

No. Indikator/Aspek yang Diamati Prosentase Ketercapaian 1. egiatan Awal Pembelajaran 50,0% 2. egiatan Inti Pembelajaran 61,36% 3. egiatan Akhir Pembelajaran 62,50%

Berdasarkan hasil observasi diatas dapat menjadi gambaran yang jelas

mengenai keterkaitan kemampuan penerapan model pembelajaran yang baik akan

berpengaruh pada seluruh proses dan hasil pembelajaran itu sendiri.

Page 64: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

 

2. Ditinjau dari Segi Siswa

a. Siswa kurang berpartisipasi dalam pembelajaran.

Pembelajaran pada kelas XI IS 3 masih berpusat pada guru karena dalam

penerapan model pembelajaran masih belum sempurna. Hal ini ditandai dengan

semua informasi disampaikan oleh guru belum memberikan kesempatan siswa

untuk berpartisipasi dalam kelas. Ketika guru menjelaskan materi, semua siswa

memperhatikan penjelasan guru, namun hanya sebagian kecil siswa yang

berpartisipasi. Partisipasi siswa dapat diamati ketika diberi kesempatan bertanya,

siswa tidak mengajukan pertanyaan. Mereka memilih diam tidak bertanya dan

tidak menjawab pertanyaan dari guru meskipun sebenarnya mereka belum paham

tentang materi yang sedang dibahas. Partisipasi yang kurang juga ditunjukkan

ketika guru bertanya selalu siswa tertentu saja yang menjawab. Kebanyakan siswa

merasa malu untuk mengungkapkan pendapatnya jika diadakan tanya jawab.

Selain itu, ketika diberi kesempatan mengerjakan soal di papan tulis, hanya siswa

tertentu saja yang aktif mengerjakan. Siswa juga masih malu untuk maju ke depan

jika diminta guru untuk mempresentasikan kembali apa yang mereka terima

setelah mendengarkan penjelasan guru. Dampaknya pembelajaran dalam kelas XI

IS 3 cenderung monoton, guru sangat mendominasi kelas (teacher centered).

Berikut ini tabel hasil observasi partisipasi siswa dengan lembar observasi pada

saat pra siklus :

Tabel 4. Partisipasi Siswa Pada Pra Siklus

No Partisipasi Siswa Jumlah Siswa yang aktif

Prosentase Siswa yang aktif

1. artisipasi siswa dalam kegiatan tujuan pembelajaran

3 siswa 10,71%

2. artisipasi siswa dalam kegiatan pemberian materi

11 siswa 39,29%

3. artisipasi siswa dalam kegiatan diskusi

2 siswa 7,14%

4. artisipasi siswa dalam kegiatan mengerjakan soal atau tugas

7 siswa 25,00%

Page 65: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

 

Berdasarkan tabel partisipasi diatas partisipasi siswa dapat diringkas

menjadi 2 bagian yang disesuaikan dengan indikator ketercapaian yaitu partisipasi

siswa pada kegiatan awal dan inti pembelajaran. Berikut ini tabel hasil observasi

partisipasi siswa dalam indikator ketercapaian pada saat pra siklus :

Tabel 5. Partisipasi Siswa dalam Indikator Ketercapaian Pada Pra Siklus

No. Partisipasi Siswa Jumlah Siswa yang aktif

Prosentase Siswa yang aktif

1. artipasi siswa dalam kegiatan awal pembelajaran

3 siswa 10,71%

2. artisipasi siswa dalam kegitan inti pembelajaran

11 siswa 39,29%

b. Kerjasama antar siswa dalam kegiatan belajar mengajar belum nampak.

Hal ini didasarkan pada hasil pengamatan peneliti pada saat survei awal,

bahwa sebagian besar siswa SMA Muhammadiyah 2 Surakarta kelas XI IS 3,

mereka lebih menyukai suasana pembelajaran yang santai dan bebas hanya siswa

tertentu saja yang aktif bekerjasama dalam mengerjakan soal latihan atau ketika

diberi pekerjaan rumah, sebagian besar siswa menyontek pekerjaan temannya.

Saat guru menjelaskan materi atau latihan soal tidak memperhatikan sehingga

memicu suasana kelas menjadi gaduh karena siswa membuat kesibukan sendiri-

sendiri. Kegiatan siswa secara individual yang mendominasi pada pembelajaran

akuntansi salah satunya disebabkan karena penggunaan metode ekspositori yang

terus-menerus oleh guru, siswa hanya diminta untuk mendengarkan dan mencatat

apa yang dijelaskan guru, serta mengerjakan apa yang diperintahkan guru,

sehingga siswa menjadi bosan dan kurang bisa bekerjasama dengan teman

lainnya. Dampaknya, siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang

diberikan guru karena selain pemahaman siswa kurang. Hal tersebut dapat diatasi

apabila siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran yaitu dengan

bekerjasama dalam kelompok diskusi, sehingga siswa akan aktif mengungkapkan

pendapatnya tentang materi yang sedang dibahas dan bertanya disaat mereka

mengalami kesulitan.

Page 66: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

 

c. Kurang adanya motivasi dan kemandiriaan belajar.

Berdasarkan hasil obervasi awal metode mengajar yang digunakan guru

pada saat pembelajaran dirasa kurang membangkitkan motivasi dan kemandirian

belajar siswa untuk mengikuti pelajaran. Mungkin karena selama KBM

berlangsung guru masih menerapkan metode pembelajaran yang monoton dan

belum sempurna. Hal ini mengakibatkan siswa mudah merasa jenuh. Kegiatan

rutin semacam ini akan membuat siswa tidak bersemangat dan akan berakibat

hasil belajar yang kurang maksimal. Siswa lebih suka bermain HP secara

sembunyi-sembunyi, membuat kegaduhan di kelas, tidur, bahkan meninggalkan

kelas dengan alasan ijin ke kamar mandi sampai waktu pelajaran akuntansi

selesai. Pembelajaran dengan latihan soal seharusnya menuntut adanya

kemandirian mengerjakan soal, tetapi kemandirian belajar tidak terlihat dalam

kelas. Ketika mengerjakan latihan maupun PR mereka selalu menyontek

pekerjaan teman lain. Dampaknya, siswa yang tidak ada kemandirian belajar

mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru karena

pemahaman siswa yang kurang mengenai materi akuntansi.

d. Prestasi belajar akuntansi yang rendah.

Berdasarkan hasil tes awal (pra siklus) dan data nilai hasil ulangan dari

guru pengampu mata pelajaran Akuntansi, maka dapat diidentifikasi kelas XI IS 3

merupakan salah satu kelas yang memiliki permasalahan dan kendala-kendala

dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Prestasi yang ditandai dengan

ketuntatsan belajar dipengaruhi karena penerapan model pembelajaran yang

belum sempurna sehingga partisipasi dan ketuntasan belajar pun menjadi rendah.

Hal ini ditunjukkan dari banyaknya siswa kelas XI IS 3 yang belum mencapai

standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh pihak

sekolah, yaitu 66,00 untuk mata pelajaran Akuntansi. Berikut ini tabel ketuntasan

hasil belajar pada pra siklus dari nilai tes siswa yang diambil dari hasil ulangan

harian siswa pada sub kompetensi Kertas Kerja yang dilaksanakan pada tanggal 2

Maret 2011.

Page 67: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

 

Tabel 6. Ketuntasan Hasil Belajar Pada Pra Siklus

Jumlah ategori Siswa Prosentase untas 3 Orang 12,00% elum Tuntas 21 Orang 84,00%

C. Hasil Penelitian

Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing

terdiri dari 4 tahapan, yakni: (1) tahap perencanaan tindakan; (2) tahap

pelaksanaan/implementasi tindakan; (3) tahap observasi, dan (4) tahap analisis

dan refleksi.

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin 28 Maret 2011, di ruang guru

SMA Muhammadiyah 2 Surakarta. Peneliti dan guru kelas mendiskusikan

rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini. Berdasarkan

hasil diskusi tersebut, akhirnya diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan

tindakan siklus I akan dilaksanakan selama tiga kali pertemuan, yakni pada hari

Rabu, 30 Maret 2011; Rabu, 6 April 2011; dan Selasa, 12 April 2011. Setiap

pertemuan akan dilaksanakan masing-masing selama 2 x 45 menit.

Tahap perencanaan tindakan I meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi

dengan menggunakan model pembelajaran Kuantum tipe Peta Pikiran, dengan

skenario pembelajaran sebagai berikut:

a) Pertemuan Pertama (Rabu, 30 Maret 2011 jam ke 3,4)

(1) Guru memeriksa kehadiran siswa, kebersihan, kerapian kelas.

(2) Guru memaparkan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini.

(Tumbuhkan)

(3) Guru memberikan hubungan materi pengetahuan awal siswa.

(Tumbuhkan)

(4) Guru memberikan catatan berupa Peta Pikiran guru pada awal

Page 68: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

 

pembelajaran. (Tumbuhkan)

(5) Guru menjelaskan materi tentang pengertian dan bentuk-bentuk

laporan laba rugi. (Amati)

(6) Guru menjelaskan materi tentang cara menyusun laporan laba rugi

secara benar. (Amati dan Namai)

(7) Guru memberikan contoh dan latihan soal kepada siswa. (Amati dan

Namai)

(8) Guru meminta 3 orang siswa berdiskusi untuk membuat peta pikiran.

Selama proses berdiskusi, pembelajaran diiringi musik.(Amati dan

Namai)

(9) Guru memberi “penyegaran” dalam kelas dengan memutarkan film

pendek.

(10) Guru meminta tiap kelompok 4-5 orang untuk menyampaikan peta

pikiran tiap kelompok tersebut. (Demonstrasi)

(11) Guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan. (Ulangi)

(12) Guru mengumumkan kelompok terbaik pada saat diskusi. (Rayakan)

(13) Guru memberikan PR menyusun laporan laba rugi.

(14) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan salam.

b) Pertemuan Kedua (Rabu, 6 April 2011 jam ke 3,4)

(1) Guru memeriksa kehadiran siswa, kebersihan, kerapian kelas.

(2) Guru memaparkan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini.

(Tumbuhan)

(3) Guru memberikan hubungan materi pengetahuan awal siswa.

(Tumbuhkan)

(4) Guru memberikan catatan berupa Peta Pikiran guru pada awal

pembelajaran. (Tumbuhkan)

(5) Guru menjelaskan materi tentang pengertian dan unsur-unsur laporan

perubahan ekuitas. (Amati)

(6) Guru menjelaskan materi tentang cara menyusun laporan perubahan

ekuitas secara benar. (Amati dan Namai)

(7) Guru meminta tiap kelompok 4-5 orang untuk menyelesaikan latihan

Page 69: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

 

soal kepada siswa tetapi hasil pekerjaannya secara individu. (Amati

dan Namai)

(8) Guru melakukan penilaian dari latihan soal dengan meminta siswa

untuk mencocokkan. (Demontrasikan)

(9) Guru memberi “penyegaran” dalam kelas dengan memainkan test

psikologi bagi siswa.

(10) Guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan (Ulangi)

(11) Guru mengumumkan siswa yang meraih nilai paling baik pada latihan

soal. (Rayakan)

(12) Guru memberi tugas siswa untuk merangkum materi dengan peta

pikiran mereka masing-masing dan latihan soal (PR).

(13) Guru menginformasikan bahwa pertemuan minggu depan akan

diadakan tes.

(14) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan salam.

c) Pertemuan Ketiga (Selasa, 12 April 2011 jam ke1,2)

(1) Guru memeriksa kehadiran siswa, kebersihan, kerapian kelas.

(2) Guru menyampaikan aturan pengerjaan soal dalam tes.

(3) Guru meminta agar siswa mengerjakan secara mandiri dan bersama

peneliti membagikan soal.

(4) Guru bersama peneliti mengawasi dengan baik agar tes hasil belajar

atau evaluasi ini dapat mencerminkan kemampuan kognitif siswa dan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal dengan

tertib dan tenang.

(5) Guru meminta siswa mempersiapkan diri untuk materi selanjutnya

(6) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan salam.

2) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi

laporan laba rugi dan perubahan ekuitas dengan model pembelajaran Kuantum

tipe Peta Pikiran.

3) Guru dan peneliti menyusun instrumen penelitian yakni, berupa tes dan non

tes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam mengerjakan setiap

indikator dalam pembelajaran. Tes tersebut digunakan untuk menilai prestasi

Page 70: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

 

belajar akuntansi siswa. Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan

pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti bersama guru kelas dengan

mengamati partisipasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan I dilaksanakan selama tiga kali pertemuan, yakni

pada hari Rabu, 30 Maret 2011; Rabu, 6 April 2011; dan Selasa, 12 April 2011.

Pada pertemuan pertama materi yang diajarkan adalah laporan laba rugi,

pertemuan kedua materi yang diajarkan adalah laporan perubahan ekuitas, dan

pada pertemuan ketiga peneliti mengadakan evalusi pada siklus 1.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama (Rabu, 30 Maret 2011 jam ke 3,4)

a) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian

mengabsen siswa, siswa yang tidak dapat mengikuti pelajaran adalah

Ardian, Danang, Dika, Mahardika, Maskuri, Rafi tanpa keterangan,

sedangkan Yudistira sakit. Guru mengkondisikan kelas untuk mengecek

apakah siswa sudah siap mengikuti proses pembelajaran.

b) Guru memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran dengan memberi

pertanyaan tentang kertas kerja dan laporan keuangan. Beberapa siswa

bersama-sama menjawab dengan baik karena pada pertemuan sebelumnya

siswa telah mendapat pengetahuan awal tentang laporan keuangan.

c) Guru membuka pelajaran dan memaparkan tujuan pembelajaran dengan

peta pikiran guru. Guru lalu mengajak siswa untuk berpartisipasi dengan

memberikan pertanyaan sepurat tujuan pembelajaran tersebut. Beberapa

siswa yang menjawab pertanyaan, yaitu Anisa, Evi, Titik, Tyar Pratama,

Wahyu, dan Yanuar N Aqsa. Siswa yang bernama Yanuar N Aqsa juga

menanyakan tentang fungsi tujuan pembelajaran tertsebut, lalu guru

menjawab.

d) Guru menjelaskan materi tentang pengertian, bentuk-bentuk laporan laba

rugi dengan peta pikiran guru dan cara menyusun laporan laba rugi secara

benar berbantuan power point. Guru memberikan contoh dan latihan soal

kepada siswa. Dalam pembelajaran siswa sudah dibekali dengan hand out

Page 71: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

 

materi sehingga materi menjadi jelas. Selain itu, guru juga sudah

memberikan lembar latihan pada siswa sehingga latihan soal siswa. siswa

memperhatikan penjelasan dan saat mengerjakan latihan soal siswa tekun

mengerjakan.

e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi

yang belum dipahami, kemudian guru memanggil siswa secara acak untuk

menjawab atau menyelesaikan soal agar siswa selalu siap dalam

menyelesaikan soal. Siswa yang aktif berpartsisipasi dalam kegiatan

materi ini adalah Anisa Evi, Fasekh, Ida, Keiky, Mu’in, Witri dengan

bertanya seputar materi yang belum jelas dan yang menjawab pertanyaan

tersebut adalah siswa sendiri karena pertanyaan siswa dikembalikan

kepada siswa. Siswa yang menjawab pertanyaan adalah Ria, Titik, Tri H,

Yanuar N Aqsa, Andi, dan Ageng.

f) Guru meminta 4-5 orang siswa berdiskusi membuat peta pikiran dengan

kreasi siswa untuk menyimpulkan pengetahuan yang mereka dapatkan

setelah pemberian materi. Setelah itu, guru meminta siswa bergabung

dengan anggota kelompoknya dan duduk dalam posisi melingkar agar

mudah berkomunikasi dengan kelompoknya. Pembagian tugas diserahkan

pada kelompok masing-masing. Selama proses berdiskusi, pembelajaran

diiringi musik.

g) Guru dan peneliti berkeliling untuk mengawasi jalannya kerja kelompok.

Diskusi berlangsung lancar meskipun awalnya masih banyak yang ramai

dan hanya beberapa siswa yang mengerjakan. Begitu seterusnya sampai

keadaan mulai tertib. Dapat dilihat hampir semua siswa sudah tampak

begitu antusias berdiskusi dan tekun mengerjakan. Siswa yang aktif

berdiskusi dengan bertanya dan menjawab pertanyaan dari kelompok

mereka adalah Anisa, Evi, Ida, Keiky, Jodi Seno, Ria, Titik, dan Witri.

h) Guru memberi “penyegaran” dalam kelas dengan memutarkan film

pendek. Siswa menjadi lebih ceria setelah itu.

i) Guru meminta satu kelompok untuk menyampaikan peta pikiran tiap

kelompok tersebut. Yang mendemonstrasikan di depan kelas adalah

Page 72: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

 

kelompok 1 yang terdiri dari Yanuar N Aqsa, Ageng, Tyar, Andi dan

Fasekh.

j) Guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan dengan menggunakan

peta pikiran dari siswa, setelah itu guru mengumumkan kelompok terbaik

pada saat diskusi. Kecerian siswa muncul setelah pemberian hadiah bagi

kelompok terbaik. Tak lupa guru memberikan PR menyusun laporan laba

rugi.

k) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan salam.

2) Pertemuan Kedua (Rabu, 6 April 2011 jam ke 3,4)

a) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian

mengabsen siswa, siswa yang tidak dapat mengikuti pelajaran sebanyak 3

orang Dika, Maskuri dan Yudistira.

b) Guru memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran dengan memberi

pertanyaan tentang menanyakan materi laporan laba rugi . Beberapa siswa

bersama-sama menjawab dengan baik karena pada pertemuan sebelumnya

guru sudah menjelaskan sekaligus siswa memberikan PR.

c) Guru membuka pelajaran dan memaparkan tujuan pembelajaran dengan

peta pikiran guru. Guru lalu mengajak siswa untuk berpartisipasi dengan

memberikan pertanyaan tentang tujuan pembelajaran pada pelajaran kali

ini. Siswa yang ikur berpartisipasi menjawab pertanyaan, yaitu Anisa, Evi,

Fasekh, Ida, Mu’in, Ria, Titik, Witri dan Yanuar N Aqsa.

d) Guru menjelaskan materi tentang pengertian dan unsur-unsur laporan

perubahan ekuitas dengan peta pikiran guru dan cara menyusun laporan

perubahan ekuitas secara benar dengan berbantuan power point. Guru

memberikan contoh dan latihan soal kepada siswa. Dalam pembelajaran

siswa sudah dibekali dengan print out materi sehingga materi menjadi

jelas. Selain itu, guru juga sudah memberikan lembar latihan pada siswa

sehingga latihan soal siswa.

e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi

yang belum dipahami. Siswa yang aktif berpartsisipasi dalam kegiatan

Page 73: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

 

materi ini makin banyak, sekitar 16 siswa, mereka bertanya seputar materi

yang belum jelas.

f) Guru meminta 4-5 orang siswa berdiskusi untuk mengerjakan soal laporan

laba perubahan ekuitas. Guru meminta siswa agar bergabung dengan

anggota kelompoknya, kemudian guru meminta mereka duduk dalam

posisi melingkar agar mudah berkomunikasi dengan kelompoknya. Siswa

membahas soal secara bersama tetapi hasil laporannya secara individu

sehingga dalam kegiatan berdiskusi siswa terlihat aktif.

g) Guru dan peneliti berkeliling untuk mengawasi jalannya kerja kelompok.

Guru dan peneliti juga membantu apabila ada siswa yang membutuhkan

bantuan dalam mengerjakan soal tersbut. Dapat dilihat hampir semua

siswa sudah tampak begitu antusias berdiskusi dan tekun mengerjakan.

Siswa yang aktif berdiskusi dengan bertanya (baik kepada guru atau siswa

lain) dan menjawab pertanyaan dari kelompok mereka adalah Anisa, Evi,

Ida, Fasekh, Keiky, Jodi Seno, Nur Jaryanto, Ria, Titik, Witri, Yanuar M

Iksan, dan Yanuar N Aqsa.

l) Guru mencocokkan laihan soal bersama siswa. siswa lalu menilai hasil

pekerjaan mereka.

h) Guru memberi “penyegaran” dalam kelas dengan dengan memberikan test

psikologi sederhana bagi siswa.

m) Guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan, setelah itu guru

mengumumkan individu terbaik pada hari tersebut. Kecerian siswa

muncul setelah pemberian hadiah bagi individu terbaik, tetapi ada juga

yang kecewa karena tidak bisa menjadi individu terbaik. Tak lupa guru

memberikan PR menyusun laporan laba rugi dan perubahan ekuitas serta

memberikan informasi bahwa minggu depan akan diadakan ulangan.

i) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan salam.

3) Pertemuan Ketiga (Selasa, 12 April 2011 jam ke1,2)

a) Guru mengawali kegiatan belajar mengajar pada hari itu dengan

mengucapkan salam, kemudian dilanjutkan dengan presensi siswa yang

mengikuti pelajaran.

Page 74: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

 

b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa mempersiapkan diri untuk

menjawab pertanyaan kuis atas materi yang telah dipelajari pada

pertemuan sebelumnya.

c) Guru membagikan soal untuk ulangan berupa soal esai dan praktek untuk

materi laporan laba rugi dan perubahan ekuitas.

d) Guru meminta agar siswa dalam mengerjakan secara mandiri untuk

menunjukkan apa yang telah siswa pelajari selama bekerja dalam

kelompok.

e) Guru dan peneliti mengawasi dengan baik agar hasil dari ulangan dapat

mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib dan tenang. Pada saat ulangan

berlangsung ada beberapa siswa yang mencoba bertanya kepada teman,

namun guru segera memperingatkan siswa tersebut untuk mengerjakan

soal ulangan tersebut sendiri.

f) Guru meminta siswa mempersiapkan diri untuk materi selanjutnya.

g) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan salam.

c. Observasi dan Hasil Tes Siklus I

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dengan berpedoman pada

lembar observasi yang telah disusun. Observasi tersebut dilakukan untuk

mengetahui partisipasi siswa dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan

adanya penerapan model pembelajaran Kuantum tipe Peta Pikiran. Observasi ini

dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yang dilakukan dengan

kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas. Fokus pengamatan ditekankan pada

penerapan model pembelajaran Kuantum tipe Peta Pikiran terhadap prestasi

belajar secara menyeluruh yang meliputi: kemampuan guru dalam penerapan

model pembelajaran Kuantum tipe Peta Pikiran dan partisipasi siswa. Sedangkan

ketuntasan hasil belajar siswa mata pelajaran akuntansi pada siklus I dapat diukur

dengan tes evaluasi pada akhir pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan dengan berbantuan lembar observasi dapat

diperoleh gambaran mengenai kemampuan guru dalam penerapan model

pembelajaran dan partisipasi siswa sebagai berikut:

Page 75: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

 

Tabel 7. Kemampuan Guru dalam Penerapan Model Pembelajaran Kuantum Tipe

Peta Pikiran Pada Siklus I

No. Indikator/Aspek yang Diamati Prosentase Ketercapaian 1. egiatan Awal Pembelajaran 75% 2. egiatan Inti Pembelajaran 95,45% 3. egiatan Akhir Pembelajaran 87,50%

Tabel 8 . Partisipasi Siswa Pada Siklus I

No Partisipasi Siswa Jumlah Siswa yang akitf

Prosentase Siswa yang aktif

1. artisipasi siswa dalam kegiatan tujuan pembelajaran

20 siswa 71,43%

2. artisipasi siswa dalam kegiatan pemberian materi

24 siswa 85,71%

3. artisipasi siswa dalam kegitan diskusi 15 siswa 53,57% 4. artisipasi siswa dalam kegiatan

mengerjakan soal atau tugas 25 siswa 89,29%

Berdasarkan tabel partisipasi diatas partisipasi siswa dapat diringkas

menjadi 2 bagian yang disesuaikan dengan indikator ketercapaian yaitu partisipasi

siswa pada kegiatan awal dan inti pembelajaran. Berikut ini tabel hasil observasi

partisipasi siswa dalam indikator ketercapaian pada saat siklus I :

Tabel. 9. Partisipasi Siswa dalam Indikator Ketercapaian Pada Siklus I

No Partisipasi Siswa Jumlah Siswa yang akitf

rosentase Siswa yang aktif

1. artipasi siswa dalam kegiatan awal pembelajaran

20 siswa 71,43%

2. artisipasi siswa dalam kegitan inti pembelajaran

25 siswa 89,29%

Page 76: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

 

Berikut ini tabel ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I setelah diadakan tes

evaluasi akhir :

Tabel 10. Hasil Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 1

Jumlah Kategori Siswa Prosentase

untas 20 Orang 83,33% elum Tuntas 4 Orang 16,67%

Keterangan:

1) Kemampuan guru dalam penerapan Model Pembelajaran Kuantum tipe Peta

Pikiran pada aspek kegiatan awal pembelajaran presentase indikator

ketercapaiannya sebesar 75%, dalam kegiatan ini guru sudah jelas dalam

memaparkan tujuan pembelajaran dengan berbantuan Peta Pikiran. Sedangkan

pada aspek kegiatan inti pembelajaran presentase indikator ketercapaiannya

sebesar 95,45%, hal ini ditunjukkan pada setiap indikator pada pembelajar

Kuantum sudah dilakukan dengan baik. Presentase ketercapaian pada kegiatan

akhir pembelajaran sebesar 87,50%, dalam kegiatan akhir guru sudah

memenuhi indikator yang ada walaupun belum sempurna.

2) Siswa yang aktif mengikuti kegiatan dalam menentukan tujuan pembelajaran

sebesar 71,43%, yaitu ada 20 siswa yang terlibat langsung dalam mengikuti

kegiatan tujuan pembelajaran. Kegiatan menentukan tujuan pembelajaran ini

merupakan kegiatan awal pembelajaran yang dinilai dalam indikator

ketercapaian penelitian ini.

3) Siswa yang aktif dalam mengikuti kegiatan pemberian materi yang

disampaikan oleh guru sebesar 85,71% (24 siswa). Sedangkan siswa dalam

kegiatan diskusi sebesar 53,57% (15 siswa) yang aktif. Hal ini dikarenakan

siswa belum terbiasa dengan kegiatan diskusi di kelas sehingga siswa yang

aktif pun hanya sebagian siswa dalam kelompok diskusi. Pada kegiatan

mengerjakan soal atau tugas sebesar 89,29% (25 siswa) yang aktif. Hal ini

ditunjukkan siswa aktif bertanya pada guru jika mengalami kesulitan ditambah

lagi guru selalu memantau kemajuan belajar siswa. Kegiatan pemberian

Page 77: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

 

materi, diskusi, dan mengerjakan soal atau tugas merupakan kegiatan inti

dalam pembelajaran yang dinilai dalam indikator ketercapaian penelitian ini.

Dalam kegiatan inti pembelajaran ada sebesar 89,29% (25 siswa) yang aktif.

4) Siswa yang sudah tuntas dalam evalusi siklus 1 sebesar 83,33%, sedangkan

16,67% lainnya belum tuntas. Hal tersebut berdasarkan pada hasil belajar

siswa yang berupa soal kuis yang diberikan oleh guru pada akhir kegiatan

siklus I.

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I

Pada tahap ini hasil observasi akan dikumpulkan dan dianalisis kemudian

dilakukan refleksi untuk melihat apakah kegiatan yang telah dilakukan dapat

meningkatkan partisipasi dan hasil belajar siswa pada mata diklat akuntansi. Hasil

analisis data yang dilakukan pada tahap ini dipergunakan sebagai acuan untuk

merencanakan siklus berikutnya.

Berdasarkan hasil observasi tindakan pada siklus I, peneliti melakukan

analisis sebagai berikut :

1) Beberapa kelemahan guru dalam siklus 1 adalah :

a) Guru belum dapat menjangkau semua siswa untuk dimonitoring

pemahaman dan hasil pekerjaannya.

b) Guru masih belum bisa membangkitkan minat dan semangat siswa untuk

bekerja dalam kelompok diskusi yang telah ditentukan.

c) Guru masih belum bisa mengajak siswa dalam merangkum atau

menyimpulkan hasil pembelajaran pada hari tersebut karena telah

kehabisan waktu.

2) Beberapa kelemahan siswa dalam siklus 1 adalah :

a) Partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan diskusi masih rendah. Hal ini

dapat dilihat dari masih adanya beberapa siswa yang melamun,

memainkan benda-benda tertentu (misalnya penggaris, pensil, bolpoin)

dan menelungkupkan kepala diatas meja pada saat kegiatan diskusi

kelompok sedang berlangsung. Siswa yang pasif tersebut hanya

mengandalkan temannya yang pandai atau yang rajin mengerjakan soal

atau tugas.

Page 78: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

 

b) Hanya beberapa siswa yang bersedia tampil di depan kelas secara sukarela

untuk mempresentasikan hasil diskusi kegiatan kelompoknya.

c) Siswa hanya akan bertanya kepada guru apabila guru melakukan

pendekatan. Oleh karena itu, peran guru sebagai fasilitator sangatlah

dibutuhkan dalam konteks seperti ini.

Berdasarkan hasil observasi dan analisis tersebut, peneliti dan guru

melakukan refleksi tindakan sebagai berikut:

1) Posisi guru berkeliling dalam kelas saat memberikan penjelasan atau

membantu menyelesaikan soal praktek kepada siswa. Alangkah baiknya jika

guru memonitor siswa secara keseluruhan tidak hanya beberapa siswa saja.

Hal ini dimaksudkan agar mereka juga ikut aktif dalam kegiatan belajar

mengajar sekaligus dapat memonitor kemajuan belajar siswa.

2) Sebaiknya guru terus berusaha untuk membangkitkan minat dan semangat

siswa untuk bekerja dalam kelompok. Guru masih harus meluangkan waktu

untuk melakukan pendekatan dan monitoring yang merata kepada semua

siswa, sehingga setiap siswa yang mengalami kesulitan akan mudah teratasi.

3) Guru sebaiknya lebih memperhatikan alokasi waktu yang sudah direncanakan

dalam RPP sehingga waktu yang ada tidak terbuang sia-sia.

2. Siklus II

Berdasarkan refleksi dari siklus I ternyata hasil penelitian belum sesuai

dengan tujuan penelitian dan masih ada kekurangan-kekurangan setelah

diterapkannya pembelajaran itu sendiri. Maka peneliti melanjutkan dan

melaksanakan penelitian kembali pada siklus II dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin, 11 April 2011 di ruang tamu

guru SMA Muhammadiyah 2 Surakarta. Peneliti dan guru kelas mendiskusikan

rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian tindakan siklus

II ini. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi tindakan pada siklus I, akhirnya

diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan tindakan siklus II akan dilaksanakan

Page 79: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

 

selama tiga kali pertemuan, yakni Rabu, 13 April 2011; Rabu, 27 April 2011; dan

Rabu, 4 Mei 2011. Setiap pertemuan akan dilaksanakan selama 2 x 45 menit.

Tahap perencanaan tindakan II meliputi kegiatan sebagai berikut:

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi dengan

menggunakan model pembelajaran Kuantum tipe Peta Pikiran, adapun

skenario pembelajaran yang telah direncanakan sebagai berikut:

a) Pertemuan Pertama (Rabu, 13 April 2011 jam ke 3,4)

(1) Guru memeriksa kehadiran siswa, kebersihan, kerapian kelas.

(2) Guru memaparkan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini. (Tumbuhan)

(3) Guru memberikan hubungan materi pengetahuan awal siswa.(Tumbuhkan)

(4) Guru memberikan catatan berupa Peta Pikiran guru pada awal

pembelajaran. (Tumbuhkan)

(5) Guru menjelaskan materi tentang pengertian laporan neraca. (Amati)

(6) Guru menjelaskan materi tentang bentuk-bentuk laporan neraca. (Amati

dan Namai)

(7) Guru meminta siswa untuk membuat peta pikiran masing-masing. (Amati

dan Namai).

(8) Guru memberi “penyegaran” dalam kelas dengan memutarkan film

pendek.

(9) Guru meminta beberapa siswa untuk menyampaikan peta pikiran.

(Demonstrasi).

(10) Guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan. (Ulangi)

(11) Guru mengumumkan siswa yang membuat peta pikiran terbaik. (Rayakan)

(12) Guru memberikan tugas mempelajari penyusunan laporan neraca.

(13) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan salam.

b) Pertemuan Kedua (Rabu, 27 April 2011 jam ke 3,4)

(1) Guru memeriksa kehadiran siswa, kebersihan, kerapian kelas.

(2) Guru memaparkan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini. (Tumbuhkan)

(3) Guru mengakaitkan pelajaran yang lalu dengan materi pelajaran.

(Tumbuhkan)

(4) Guru menjelaskan materi tentang cara menyusun laporan neraca secara

Page 80: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

 

benar. (Amati dan Namai)

(5) Guru memberikan contoh dan latihan soal kepada siswa. (Amati dan

Namai)

(6) Guru melakukan penilaian dari latihan soal dengan meminta siswa untuk

mencocokkan. (Demontrasikan)

(7) Guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan dan meminta siswa untuk

merangkum materi dengan peta pikiran dan latihan soal. (Ulangi)

(8) Guru mengumumkan siswa yang meraih nilai paling baik pada latihan

soal. (Rayakan)

(9) Guru menginformasikan bahwa pertemuan minggu depan akan diadakan

tes.

(10) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan salam.

c) Pertemuan Ketiga (Rabu, 4 Mei 2011 jam ke 3,4)

(1) Guru memeriksa kehadiran siswa, kebersihan, kerapian kelas.

(2) Guru menyampaikan aturan pengerjaan soal dalam tes.

(3) Guru bersama peneliti membagikan soal dan meminta agar siswa

mengerjakan secara mandiri.

(4) Guru bersama peneliti mengawasi dengan baik agar tes hasil belajar dapat

mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib dan tenang.

(5) Guru meminta siswa mempersiapkan diri untuk materi selanjutnya

(6) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan salam.

2) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi

laporan neraca dengan model pembelajaran Kuantum tipe Peta Pikiran.

3) Guru dan peneliti menyusun instrumen penelitian yakni, berupa tes dan non

tes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam mengerjakan setiap

indikator dalam pembelajaran. Tes tersebut digunakan untuk menilai prestasi

belajara akuntansi siswa. Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan

pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti bersama guru kelas dengan

mengamati partisipasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Page 81: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

 

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan II dilaksanakan selama tiga kali pertemuan, yakni

pada hari Rabu, 13 April 2011; Rabu, 27 April 2011; dan Rabu, 4 Mei 2011.

Pelaksanaan tindakan siklus II ini pada dasarnya sama dengan pelaksanaan

tindakan siklus I, hanya saja pada pelaksanaan tindakan siklus II ini dilakukan

penyempurnaan dari kekurangan yang terdapat dalam pelaksanaan tindakan pada

siklus I. Materi yang disampaikan pada pelaksanan tindakan siklus II ini juga

berbeda dengan materi pada tindakan siklus I. Materi yang disampaikan pada

siklus II ini adalah laporan perusahaan jasa yaitu laporan neraca.

Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama (Rabu, 13 April 2011 jam ke 3,4)

a) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian

mengabsen siswa, siswa yang tidak dapat mengikuti pelajaran adalah Dika

dan Yanuar M Iksan tanpa keterangan, sedangkan Yudistira sakit. Guru

mengkondisikan kelas untuk mengecek apakah siswa sudah siap mengikuti

proses pembelajaran.

b) Guru memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran dengan memberi

pertanyaan tentang laporan laba rugi dan perubahan ekuaitas dan mengenai

ulangan kemarin. Beberapa siswa bersama-sama menjawab dengan baik

karena kemarin siswa telah melakukan evalusi pertama.

c) Guru membuka pelajaran dan memaparkan tujuan pembelajaran dengan

peta pikiran guru. Guru lalu mengajak siswa untuk berpartisipasi dengan

memberikan pertanyaan tentang tujuan pembelajaran pada pelajaran kali

ini. Ada beberapa siswa yang menjawab pertanyaan salah satunya Titik.

Siswa tersebut juga bertanya kepada guru apa gunanya neraca, lalu guru

menjawab.

d) Guru menjelaskan materi tentang pengertian, bentuk-bentuk laporan

neraca juga sekilas tentang penyusunan laporan neraca dengan peta pikiran

guru berbantuan power point. Dalam pembelajaran siswa sudah dibekali

dengan hand out materi sehingga materi yang disajikan menjadi jelas.

Siswa memperhatikan penjelasan guru.

Page 82: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

 

e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi

yang belum dipahami, kemudian guru memanggil siswa secara acak untuk

menjawab atau menyelesaikan soal agar siswa selalu siap dalam

menyelesaikan soal. Siswa yang aktif berpartsisipasi dalam kegiatan

materi ini salah satunya Titik yang masih bingung dengan keterkaitan

penyusunan laporan neraca dengan laporan yang sebelumnya. Sedangkan

Yanuar N Aqsa bertanya tentang pengurutan akun dalam perusahaan.

f) Guru meminta 4-5 orang siswa berdiskusi membuat peta pikiran untuk

menyimpulkan pengetahuan yang mereka dapatkan setelah pemberian

materi. Peta pikiran dibuat per individu siswa tetapi dapat diskusikan

secara bersama-sama. Selain itu, guru juga memberikan latihan soal yang

secara individu tetapi dapat diskusikan secara bersama-sama. Guru

meminta siswa untuk bergabung dengan anggota kelompoknya, kemudian

guru meminta mereka untuk duduk dalam posisi melingkar agar mudah

berkomunikasi dengan kelompoknya.

g) Guru dan peneliti berkeliling untuk mengawasi jalannya kerja kelompok.

Diskusi berlangsung lancar meskipun awalnya masih banyak yang ramai

dan hanya beberapa siswa yang mengerjakan. Begitu seterusnya sampai

keadaan mulai tertib. Dapat dilihat hampir semua siswa sudah tampak

begitu antusias berdiskusi dan tekun mengerjakan.

h) Guru memberi “penyegaran” dalam kelas dengan memutarkan film

pendek. Siswa menjadi lebih ceria setelah itu.

i) Guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan dengan menggunakan

peta pikiran dari siswa, setelah itu guru mengumumkan kelompok terbaik

pada saat diskusi. Kecerian siswa muncul setelah pemberian hadiah bagi

kelompok terbaik. Tak lupa guru memberikan PR menyusun 3 laporan

keuangan yaitu laporan laba rugi, perubahan ekuitas dan neraca.

j) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan salam.

Page 83: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

 

2) Pertemuan Kedua (Rabu, 27 April 2011 jam ke 3,4)

a) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian

mengabsen siswa, siswa yang tidak dapat mengikuti pelajaran sebanyak 6

Danang, Dika, Haidar, M Nur Jaryanto, Wahyu, dan Witri.

b) Guru memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran dengan memberi

pertanyaan tentang menanyakan materi laporan neraca. Beberapa siswa

bersama-sama menjawab dengan baik karena pada pertemuan sebelumnya

guru sudah menjelaskan materi tersebut sekaligus siswa sudah latihan soal

di rumah.

c) Guru membuka pelajaran dan memaparkan tujuan pembelajaran dengan

peta pikiran guru. Guru lalu mengajak siswa untuk berpartisipasi dengan

memberikan pertanyaan tentang tujuan pembelajaran pada pelajaran kali

ini.

d) Guru melanjutkan materi tentang penyusunan laporan neraca secara benar

berbantuan power point. Guru memberikan contoh dan latihan soal kepada

siswa. Dalam pembelajaran siswa sudah dibekali dengan hand out materi

sehingga materi menjadi jelas. Selain itu, guru juga sudah memberikan

lembar latihan pada siswa sehingga latihan soal siswa.

e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi

yang belum dipahami. Siswa yang aktif berpartisipasi dalam kegiatan

materi ini salah satunya Yanuar N Aqsa yang masih bertanya tentang

penyusunan akun dalam laporan neraca tersebut, guru menjelaskan sekilas

tentang pertanyaan tersebut.

f) Guru meminta 4-5 orang siswa berdiskusi untuk mengerjakan soal laporan

neraca. Guru meminta siswa untuk bergabung dengan anggota kelompok

yang telah ditentukan. Lalu, siswa membahas soal secara bersama tetapi

hasil laporannya secara individu. Dapat dilihat dalam kegiatan ini siswa

terlihat aktif.

g) Guru dan peneliti berkeliling untuk mengawasi jalannya kerja kelompok.

Guru dan peneliti juga membantu apabila ada siswa yang membutuhkan

bantuan dalam mengerjakan soal tersbut. Dapat dilihat hampir semua

Page 84: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

 

siswa sudah tampak begitu antusias berdiskusi dan tekun mengerjakan.

Hampir semua siswa aktif berdiskusi karena mereka merasa masih

kesulitan dalam mengerjakan laporan ini. Siswa terlihat bertanya pada

guru, peneliti maupun siswa lainnya.

n) Guru mencocokkan laihan soal bersama siswa. siswa lalu menilai hasil

pekerjaan mereka.

o) Guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan, setelah itu guru

mengumumkan individu terbaik pada hari tersebut. Kecerian siswa

muncul setelah pemberian hadiah bagi individu terbaik, tetapi ada juga

yang kecewa karena tidak bisa menjadi individu terbaik. Tak lupa guru

memberikan PR menyusun laporan neraca. Guru juga memberikan

informasi bahwa minggu depan akan diadakan ulangan.

p) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan salam.

3) Pertemuan Ketiga (Rabu, 4 Mei 2011 jam ke 3,4)

a) Guru mengawali kegiatan belajar mengajar pada hari itu dengan

mengucapkan salam, kemudian dilanjutkan dengan presensi siswa yang

mengikuti pelajaran.

b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa mempersiapkan diri untuk

menjawab pertanyaan kuis atas materi yang telah dipelajari pada

pertemuan sebelumnya.

c) Guru membagikan soal untuk ulangan berupa soal esai dan parktek untuk

materi laporan neraca.

d) Guru meminta agar siswa dalam mengerjakan secara mandiri untuk

menunjukkan apa yang telah siswa pelajari selama bekerja dalam

kelompok.

e) Guru dan peneliti mengawasi dengan baik agar hasil dari ulangan dapat

mencerminkan kemampuan mereka dan memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib dan tenang. Pada saat ulangan

berlangsung ada beberapa siswa yang mencoba bertanya kepada teman,

namun guru segera memperingatkan siswa tersebut untuk mengerjakan

soal ulangan tersebut sendiri.

Page 85: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

 

f) Guru meminta siswa mempersiapkan diri untuk materi selanjutnya.

g) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan salam.

c. Observasi dan Hasil Tes Siklus II

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dengan berpedoman pada

lembar observasi yang telah disusun, sebagaimana yang dilakukan dalam

observasi pada siklus I. Observasi tersebut dilakukan untuk mengetahui partisipasi

siswa dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan adanya penerapan

model pembelajaran Kuantum tipe Peta Pikiran. Fokus pengamatan ditekankan

pada pada penerapan model pembelajaran Kuantum tipe Peta Pikiran terhadap

prestasi belajar secara menyeluruh yang meliputi: kemampuan guru dalam

penerapan model pembelajaran Kuantum tipe Peta Pikiran dan partisipasi siswa.

Sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa mata pelajaran akuntansi pada siklus I

dapat diukur dengan tes evaluasi pada akhir pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan dengan berbantuan lembar observasi dapat

diperoleh gambaran mengenai kemampuan guru dalam penerapan model

pembelajaran dan partisipasi siswa sebagai berikut:

Tabel 11. Kemampuan Guru dalam Penerapan Model Pembelajaran Kuantum

Tipe Peta Pikiran Pada Siklus II

No. Indikator/Aspek yang Diamati Prosentase Ketercapaian 1. egiatan Awal Pembelajaran 62,5% 2. egiatan Inti Pembelajaran 95,45% 3. egiatan Akhir Pembelajaran 87,50%

Tabel 12. Partisipasi Siswa Pada Siklus II

No Partisipasi Siswa Jumlah Siswa yang akitf

Prosentase Siswa yang aktif

1. artisipasi siswa dalam kegiatan tujuan pembelajaran

22 siswa 78,57%

2. artisipasi siswa dalam kegiatan pemberian materi

19 siswa 67,86%

3. artisipasi siswa dalam kegitan diskusi 22 siswa 78,57% 4. artisipasi siswa dalam kegiatan

mengerjakan soal atau tugas 25 siswa 89,29%

Page 86: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

 

Berdasarkan tabel partisipasi diatas partisipasi siswa dapat diringkas

menjadi 2 bagian yang disesuaikan dengan indikator ketercapaian yaitu partisipasi

siswa pada kegiatan awal dan inti pembelajaran. Berikut ini tabel hasil observasi

partisipasi siswa dalam indikator ketercapaian pada saat siklus II :

Tabel 13. Partisipasi Siswa dalam Indikator Ketercapaian Pada Siklus II

No Partisipasi Siswa Jumlah Siswa yang akitf

Prosentase Siswa yang aktif

1. artipasi siswa dalam kegiatan awal pembelajaran

22 siswa 78,57%

2. artisipasi siswa dalam kegitan inti pembelajaran

25 siswa 89,29%

Berikut ini tabel ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II setelah diadakan tes

evaluasi akhir :

Tabel 14. Hasil Penelitian Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

Jumlah Kategori Siswa Prosentase

untas 20 Orang 83,33% elum Tuntas 4 Orang 16,67%

Keterangan:

1) Kemampuan guru dalam penerapan Model Pembelajaran Kuantum tipe Peta

Pikiran pada aspek kegiatan awal pembelajaran prosentase ketercapaiannya

sebesar, 62,5% dalam kegiatan ini guru terlihat terburu-buru dalam

memaparkan tujuan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran belum

maksimal dilaksanakan. Sedangkan pada aspek kegiatan inti pembelajaran

presentase ketercapaiannya sebesar 95,45%; hal ini ditunjukkan pada setiap

indikator pada pembelajar Kuantum sudah dilakukan dengan baik. Presentase

ketercapaian pada kegiatan akhir pembelajaran sebesar 87,50%.

2) Siswa yang aktif mengikuti kegiatan dalam menentukan tujuan pembelajaran

sebesar 78,57% (22 siswa). Kegiatan menentukan tujuan pembelajaran ini

merupakan kegiatan awal pembelajaran yang dinilai dalam indikator

ketercapaian penelitian ini.

Page 87: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

 

3) Siswa yang aktif dalam mengikuti kegiatan pemberian materi yang

disampaikan oleh guru sebesar 67,86% (19 siswa). Hal ini dikarenakan

banyak siswa yang tidak fokus pada pembelajaran dan guru terlalu cepat

menerangkan materi yang ada. Siswa yang aktif dalam kegiatan diskusi

sebesar 78,57% (22 siswa). Hal ini menunjukkan adanya peningkatan

partisipasi berdiskusi dalam kelas. Sedangkan pada kegiatan mengerjakan soal

atau tugas sebesar 89,29% (25 siswa) yang terlibat langsung. Hal ini beberapa

siswa hanya diam jika belum tentang materi yang diajarkan dan ada beberapa

siswa yang mengabaikan tugas dari guru. Kegiatan pemberian materi, diskusi,

dan mengerjakan soal atau tugas merupakan kegiatan inti dalam pembelajaran

yang dinilai dalam indikator ketercapaian penelitian ini. Dalam kegiatan inti

pembelajaran ada sebesar 89,29% (25 siswa) .

4) Siswa yang sudah tuntas dalam evalusi siklus 1 sebesar 83,33%, sedangkan

16,67% lainnya belum tuntas. Hal tersebut berdasarkan pada hasil belajar

siswa yang berupa soal kuis yang diberikan oleh guru pada akhir kegiatan

siklus I.

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II

Sama halnya seperti yang dilakukan dalam siklus I, pada tahap ini hasil

observasi akan dikumpulkan dan dianalisis kemudian dilakukan refleksi untuk

melihat apakah kegiatan yang telah dilakukan dapat meningkatkan keaktifan dan

prestasi belajar siswa pada mata diklat akuntansi.

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus II,

peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Beberapa kelemahan guru dalam siklus II adalah :

a) Guru masih belum bisa membangkitkan minat siswa untuk berpartisipasi

dalam kegiatan tujuan pembelajaran dikarenakan guru kurang jelas dalam

memaparkan tujuan pembelajaran.

b) Guru menjelaskan materi secara cepat sehingga partisipasi siswa dalam

kegiatan pemberian materi pun diarasa kurang.

Page 88: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

 

c) Guru tidak bisa melaksanakan komponen demonstrasikan dari hasil

kelompok maupun hasil individu siswa karena minat siswa yang kurang

ditambah waktu yang tidak cukup.

2) Beberapa kelemahan siswa dalam siklus II adalah :

a) Partisipasi siswa dalam kegiatan penentuan tujuan pembelajaran masih

rendah. Hal ini dapat dilihat dari masih adanya beberapa siswa yang

melamun dan masih terlihat sibuk dengan kegiatannya sendiri.

b) Beberapa siswa tidak memperhatikan penjelasan guru terlihat ada

beberapa siswa sibuk dengan kegiatannya sendiri misalnya menggambar

atau bermain HP.

c) Siswa kurang termotivasi dalam kegiatan demonstrasikan karena kegiatan

diskusi dan latihan soal sangat menyita waktu.

d) Siswa hanya akan bertanya kepada guru apabila guru melakukan

pendekatan. Oleh karena itu, peran guru sebagai fasilitator sangatlah

dibutuhkan dalam konteks seperti ini.

Berdasarkan hasil observasi dan analisis tersebut, peneliti dan guru

melakukan refleksi tindakan sebagai berikut:

1) Sebaiknya guru terus berusaha untuk membangkitkan minat dan semangat

siswa untuk menentukan tujuan pembelajaran. Pada awal pembelajaran guru

sebaiknya menekankan bahwa tujuan pembelajaran sangat penting.

2) Guru sebaiknya lebih memperhatikan alokasi waktu yang sudah direncanakan

dalam RPP sehingga waktu yang ada tidak terbuang sia-sia.

3) Guru harus tetap memonitor seluruh siswa yang berada dalam kelas pada saat

kegiatan pembelajaran sedang berlangsung agar situasi kelas tetap kondusif.

4) Guru terus berusaha untuk membangkitkan minat dan semangat siswa untuk

bisa mendemontrasikan pekerjaan siswa di depan kelas. Guru harus

menekakan bahwa skill berbicara di depan umum adalah hal yang harus

dilatih dari dini.

Berdasarkan data yang diperoleh setelah melaksanakan penelitian

tindakan kelas yang dilakukan dalam siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa

penerapan Model Pembelajaran Kuantum Tipe Peta Pikiran dapat meningkatkan

Page 89: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

 

prestasi belajar mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI Ilmu Sosial 3 SMA

Muhammadiyah 2 Surakarta. Berikut ini tabel perbandingan hasil penelitian dari

setiap siklus yang telah dilakukan :

Tabel 15. Hasil Penelitian Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Persentase No. Aspek yang diukur Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

1. emampuan guru dalam penerapan Model Pembelajaran

60,00% 91,67% 90,00%

2. artipasi siswa dalam kegiatan awal pembelajaran

10,71% 71,43% 78,57%

3. artisipasi siswa dalam kegitan inti pembelajaran

23,81% 89,29% 89,29%

4. etuntasan hasil belajar 12,00% 76,92% 76,92%

Sumber: Data Primer PTK Tahun 2011

D. Pembahasan

Penerapan model kuantum tipe peta pikiran ini merupakan penelitian

tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi

siswa. Penelitian dilakukan dengan menerapkan dua siklus pembelajaran dengan

model yang sama pada tiap siklusnya, yaitu model kuantum tipe peta pikiran.

Berdasarkan tabel hasil penelitian tersebut diatas dapat diketahui bahwa setelah

adanya penerapan Model Pembelajaran Kuantum tipe Peta Pikiran berdampak

positif terhadap proses dan hasil kegiatan belajar mengajar mata pelajaran

akuntansi siswa. Hal tersebut nampak pada kemampuan guru yang lebih baik

dalam menerapkan model pembelajaran, sehingga berpengaruh positif terhadap

partisipasi siswa dalam pembelajaran. Senada dengan hal tersebut, ketuntasan

hasil belajar juga mengalami peningkatan. Berikut disajikan histogram hasil

penelitian peningkatan prestasi pada pra siklus, siklus I, dan siklus II :

Page 90: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

 

Gambar 4. Histrogram Peningkatan Prestasi Pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Berdasarkan histrogram hasil penelitian tersebut diatas dapat diketahui

bahwa setelah adanya penerapan model pembelajaran kuantum tipe peta pikiran

berdampak positif terhadap proses dan hasil kegiatan belajar mengajar mata

pelajaran akuntansi siswa khususnya untuk meningkatkan partisipasi siswa dan

ketuntasan hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan partipasi

siswa dalam kegiatan awal dan inti pembelajaran juga meningkat. Peningkatan

jumlah siswa yang aktif terjadi secara signifikan mulai dari pra siklus ke siklus I

dan siklus II. Dampak positif lain yaitu ketuntasan prestasi belajar siswa dari pra

siklus ke siklus I dan siklus II. Sesuai dengan teori dari R. Teti Rostikawati (2008)

yang menyatakan bahwa “Metode quantum learning adalah metode yang sangat

tepat untuk pencapian hasil belajar yang diinginkan dan untuk pengembangan

potensi siswa”. Berdasarkan teori dan hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa

pembelajaran kuantum dengan tipe peta pikiran adalah suatu model belajar yang

dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar seseorang. Bagi siswa model

pembelajaran sangat penting dalam menentukan prestasi dan pengembangan

potensi siswa. Guru memiliki peranan penting dalam menerapkan model

pembelajaran di kelas untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan.

Pembelajaran kuantum sebagai salah satu model pembelajaran yang memadukan

antara berbagai sugesti positif dan interaksinya dengan lingkungan belajar yang

dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar seseorang.

Page 91: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

 

Berikut disajikan histrogram peningkatan kemampuan guru dalam

penerapan model pembelajaran kuantum tipe peta pikiran :

Gambar 5. Histogram Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menerapakan Model Pembelajaran Pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Hasil dari kemampuan guru yang menerapakan model pembelajaran

secara maksimal akan membawa proses dan hasil yang baik dalam kelas. Sama

halnya dengan hasil dari penerapan model kuantum tipe peta pikiran yang telah

dilakukan guru pada penelitian ini mengalami peningkatan setiap siklusnya. Dari

hasil peningkatan kemampuan guru ini akan dapat meningkatkan partisipasi siswa

dan ketuntasan hasil belajar siswa. Dalam pelaksanaannya peneliti mengadakan

diskusi terlebih dahulu dengan guru kelas, selanjutnya peneliti dibantu guru kelas

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan

dalam siklus I tindakan kelas. Sebelum memulai siklus I peneliti dan guru

bersepakat untuk mengadakan latihan untuk melatih kemampuan guru dalam

melakukan Model Pembelajaran pembelajaran ini. Kegiatan latihan ini sekaligus

untuk melatih siswa XI IS 3 agar dapat berdapatasi dengan mudah pada

pelaksanaan siklus I. Pada kegiatan latihan ini peneliti anggap sebagai pra siklus

atau dapat dikatakan dapat dijadikan data pada awal kondisi. Setelah itu, sesuai

dengan kesepakatan antara peneliti dengan guru kelas, maka materi yang akan

disampaikan dalam siklus I adalah mengenai laporan laba rugi dan perubahan

Page 92: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

 

ekuitas. Dalam pelaksanaan siklus I, sebelum guru menyampaikan materi pokok

kepada siswa terlebih dahulu guru perlu membangkitkan minat dan motivasi siswa

untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar yang akan dilakukan. Setelah itu, guru

memaparkan tujuan pembelajaran dengan menggunakan peta pikiran. Kegiatan

guru selanjutnya yaitu mempresentasikan materi dengan peta pikran dan hand out

yang telah disediakan. Setelah adanya pemberian materi pada guru lalu siswa

berdiskusi bersama kelompoknya, dalam berdiskusi suasana kelas dibuat rileks

dengan memutarkan musik atau dengan ice breaking. Kemudian siswa diberi

kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya didepan kelas,

selanjutnya diadakan kuis perkembangan untuk mengetahui seberapa jauh

pemahaman siswa. Ice breaking merupakan salah satu upaya untuk menyegarkan

suasana pembelajaran dalam kelas. Sesuai dengan pendapat Hernowo (2008:17) :

Komponen pembangun suasana yang menyenangkan dalam pembelajaran kuantum adalah pertama, bangkitnya minat. Kedua, adanya keterlibatan. Ketiga, terciptanya makna. Keempat, adanya pemahaman atau penugasan materi. Kelima, munculnya nilai yang membahagiakan. Dari komponen ini maka akan lahirlah sesuatu yang baru.

Dalam proses pembelajaran di sekolah, penerapan model ini telah sesuai

dengan teori yang ada. Dengan adanya penerapan pembelajaran kuantum tipe peta

pikiran yang merupakan model pembelajaran inovatif, peran guru sebagai

pendidik harus bisa membangkitkan minat belajar siswa, motivasi belajar dan

partisipasi siswa dalam proses pembelajaran sehingga prestasi belajar siswa akan

mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelumnya yang masih

menerapkan metode konvensional ceramah.

Berikut disajikan histrogram peningkatan partisipasi mata pelajaran

akuntansi dari pra siklus, siklus I sampai siklus II dengan menerapkan Model

Pembelajaran Kuantum tipe Peta Pikiran :

Page 93: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

 

Gambar 6. Histrogram Peningkatan Partisipasi Pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Hasil observasi dengan berbantuan lembar observasi partisipasi siswa

mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini dikarenakan adanya hasil yang

baik dalam penerapan model pembelajaran yang dilakukan oleh guru maka secara

langsung hasilnya berdampak positif dengan partisipasi siswa. Hal ini juga

diungkapkan siswa pada saat wawancara mereka menjelaskan sudah termotivasi

dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar mata pelajaran akuntansi dengan

terlibat aktif dalam kegiatan diskusi kelompok. Siswa menjadi lebih menyadari

pentingnya kerjasama dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu tugas bersama.

Dapat dilihat siswa sudah dapat memanfaatkan dengan baik kegiatan diskusi

kelompok untuk membahas materi pelajaran yang belum dikuasainya dengan

teman satu kelompoknya. Menurut pendapat Sugiyanto (2007:61) “Pembelajaran

kuantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam pembelajaran.

Akitivitas total antara tubuh dan pikiran siswa membuat pembelajaran bisa

berlangsung lebih nyaman dan hasilnya lebih optimal”. Sesuai dengan pendapat

ahli tersebut, hasil yang diperoleh (partisipasi siswa) memang lebih baik

dibandingkan sebelum ada perlakuan model ini. Berdasarkan tindakan yang telah

dilaksanakan tersebut, guru telah dapat mengubah suasana pembelajaran yang

melibatkan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran di kelas sehingga

Page 94: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

 

mengakibatkan partisipasi siswa mengalami peningkatan. Namun, dari hasil

observasi terhadap pelaksanaan tindakan pada siklus I yang telah dilaksanakan,

masih terdapat beberapa kelemahan dan kekurangan baik dari sisi guru maupun

siswa itu sendiri antara lain guru kurang menguasai kelas khususnya dalam

memonitor kemajuan kelas. Selain itu guru kurang mengajak dan memberikan

semangat siswa untuk diskusi dalam kelompok. Sedangkan dari sisi siswa adalah

masih kurang berpartisipasi dalam mengikuti proses diskusi di kelas. Selain itu,

siswa masih malu tampil di depan kelas dan bertanya apabila guru mendekat saja.

Oleh karena itu, peneliti berusaha mencari solusi yang tepat untuk mengatasi

kelemahan dan kekurangan yang muncul dari kegiatan pembelajaran akuntansi di

kelas XI IS 3 pada siklus I tersebut dan akan diperbaiki dalam pelaksanaan

kegiatan pembelajaran akuntansi pada siklus II.

Sedangkan berikut ini adalah histrogram peningkatan ketuntasan hasil

belajar mata pelajaran akuntansi dari pra siklus, siklus I sampai siklus II dengan

menerapkan Model Pembelajaran Kuantum tipe Peta Pikiran:

Gambar 7. Grafik Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Pelaksanaan proses pembelajaran akuntansi dengan menerapkan model

pembelajaran kuantum tipe peta pikiran ini setiap pada siklusnya mengalami

peningkatan dan partisipasi siswa yang meningkat pula berpengaruh positif pada

hasil belajar siswa. Dari hasil tes dan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap

Page 95: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

 

siswa setelah siklus I dan siklus II diperoleh keterangan bahwa siswa merasa lebih

memahami materi pelajaran dengan model pembelajaran Kuantum tipe Peta

Pikiran. Siswa juga mengungkapkan bahwa hasil belajar mereka mengalami

peningkatan. Penerapan model pembelajaran Kuantum tipe Peta Pikiran membuat

siswa memahami tujuan pembelajaran dan konsep materi yang diajarkan dalam

proses pembelajaran. Hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru diperoleh

keterangan bahwa peran serta (partisipasi) siswa dalam proses pembelajaran

mengalami peningkatan sehingga hasil belajar siswa juga ikut meningkat.

Berdasarkan teori dari Sugiyanto (2007:56) yang menyatakan bahwa

“Pembelajaran kuantum menekankan pentingnya peranan lingkungan dalam

mewujudkan pembelajaran yang efektif dan optimal sehingga memudahkan

keberhasilan tujuan pembelajaran”. Dari hasil penelitian khususnya pada

peningkatan hasil belajar ini telah sesuai dengan teori yang ada, hasil ini pun

dapat dikatakan berhasil. Disini siswa mampu memahami tujuan pembelajaran

dan materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Hasil belajar yang maksimal ini

didukung dengan adanya partisipasi siswa yang maksimal pula yang ditunjukkan

dalam hal aktif bertanya jika siswa belum memahami materi yang disampaikan

oleh guru dan akan menanyakannya lebih lanjut baik kepada guru maupun teman

satu kelompoknya.

Page 96: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

 

 

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang

dilaksanakan di kelas XI IS 3 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta ini dilakukan

dalam dua siklus. Tiap siklus dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan, dimana

pertemuan berlangsung selama 6x45 menit. Berdasarkan analisa hasil penelitian

tindakan dari siklus I sampai dengan siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat peningkatan prestasi belajar mata pelajaran akuntansi. Hal tersebut dapat

ditunjukkan dengan indikator sebagai berikut :

1. Kemampuan guru saat melaksanakan penerapan model pembelajaran kuantum

tipe peta pikiran mengalami peningkatan dari pra siklus sebesar 60,00%,

meningkat pada siklus I menjadi 91,67%, namun pada siklus II sebesar

90,00%. Penerapan model yang dilakukan guru secara maksimal akan

berpengaruh positif pada hasil pembelajaran, khususnya untuk meningkatkan

partisipasi siswa dan ketuntasan hasil belajar.

2. Partisipasi siswa dalam pembelajaran meningkat. Hal tersebut ditunjukkan

dengan peningkatan partisipasi siswa mengikuti kegiatan awal pembelajaran

dari pra siklus sebesar 10,71% (3 siswa), siklus I sebesar 71,43% (20 siswa)

dan siklus II masih tetap sebesar 78,57% (22 siswa). Sedangkan partisipasi

siswa dalam mengikuti kegiatan inti pembelajaran juga meningkat. Hal ini

dapat ditunjukkan dengan partisipasi pada pra siklus sebesar 23,81% (11

siswa), siklus II sebesar 89,29% (25 siswa) dan siklus II masih tetap sebesar

89,29% (25 siswa).

3. Peningkatan prestasi belajar mata pelajaran akuntansi siswa yang diukur

dengan tes evaluasi, ditunjukkan dengan ketuntasan hasil belajar siswa pada

pra siklus sebesar 12,00% (3 siswa), siklus I sebesar 83,33% (20 siswa), dan

siklus II masih tetap yaitu sebesar 83,33% (20 siswa).

Page 97: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

 

 

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah peneliti kemukakan di atas, maka

dapat dikaji implikasinya, baik implikasi teoretis maupun implikasi praktis, yaitu

sebagai berikut:

1. Implikasi Teoretis

Penelitian ini memberikan gambaran yang jelas bahwa penerapan model

pembelajaran kuantum tipe peta pikiran dapat meningkatkan prestasi belajar

pembelajaran akuntansi. Menurut teori dari Bobbi DePorter, Mark Reardon, Sarah

Singer-Nourie “Apa pun mata pelajaran, tingkat kelas, atau pendengar, kerangka

TANDUR menjamin siswa tertarik dan berminat pada setiap pelajaran. Kerangka

ini juga memastikan bahwa siswa mengalami pembelajaran, berlatih, menjadikan

isi pelajaran nyata bagi mereka sendiri, dan mencapai sukses”. Sesuai dengan

teori yang ada hasil penelitian ini dapat mendukung teori pembelajaran tersebut.

Selain itu, hasil penelitian tindakan kelas ini bermanfaat, secara teori hasil

penelitian ini dapat menambah khasanah dunia ilmu pengetahuan khususnya ilmu

pendidikan, dalam membantu meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa agar

lebih memuaskan. Upaya untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi perlu

dilakukan, salah satunya dengan menerapakan model pembelajaran kuantum tipe

peta pikiran ini.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini secara praktis dapat digunakan sebagai bahan

masukan atau pertimbangan bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran ini

dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari yang disesuaikan pula dengan materi

pembelajaran sehingga meningkatkan prestasi belajar akuntansi khususnya. Hasil

penelitian tindakan kelas ini terhadap pembelajaran kuantum tipe peta pikiran ini

diharapkan menciptakan kondisi yang dapat mendukung keberhasilan pebelajaran

akuntansi di kelas XI IS 3, sehingga produk pembelajaran ini nantinya memenuhi

kriteria yang berkualitas. Pelaksanaan tindakan yang kemudian dilakukan refleksi

terhadap proses pembelajaran, dapat dideskripsikan terdapatnya peningkatan

prestasi belajaran baik proses pembelajaran akuntansi maupun hasil dari evaluasi.

Page 98: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

 

 

Disamping itu dapat menjadikan siswa lebih aktif dan menghapus pandangan

siswa terhadap pembelajaran yang membosankan menjadi pembelajaran yang

menarik dan menyenangkan.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dari penelitian tindakan kelas ini, maka peneliti

dapat menyampaikan saran-saran antara lain:

1. Bagi Guru:

a. Guru diharapkan dapat mengembangkan model dan metode pembelajaran

yang mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi dan lebih mudah dalam

memahami tujuan dan materi pembelajaran.

b. Guru yang belum menerapkan model pembelajaran Kuantum tipe Peta

Pikiran dapat menerapkan model tersebut dalam pembelajaran akuntansi

dengan variasi pembelajaran yang menarik sehingga dapat meningkatkan

minat, perhatian dan motivasi siswa untuk memahami materi yang

disajikan yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

c. Guru diharapkan dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang sudah

disediakan oleh pihak sekolah sebagai alat bantu dalam pengembangan

media pembelajaran.

d. Kerjasama guru dan siswa selama proses pembelajaran harus diperhatikan

sehingga suasana pembelajaran menjadi lebih kondusif dan siswa dapat

lebih mudah memahami materi pembelajaran.

2. Bagi siswa :

a. Siswa diharapkan dapat berperan aktif dan tetap fokus dalam kegiatan

belajar mengajar.

b. Siswa diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan berkomunikasi atau

demonstrasi yang baik dimana hal ini pada akhirnya akan sangat

bermanfaat bagi siswa terutama dalam meningkatkan rasa percaya diri

akan kemampuan yang dimiliki dalam menjalani kehidupan di masa yang

akan datang.

Page 99: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI …/Peningkatan...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to useri PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

 

 

c. Siswa diharapkan bersikap terbuka dengan perkembangan zaman dengan

memanfaatkan teman, buku, televisi maupun internet sebagai sumber

belajar dan tidak menganggap pusat informasi adalah guru saja.

3. Bagi Sekolah :

a. Hasil laporan ini diharapkan dapat berguna bagi peningkatan kinerja guru

dan upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pelajaran Akuntansi,

dapat dipakai sebagai bahan mengembangkan kreativitas guru dalam

upaya mencari solusi masalah peningkatan prestasi belajar siswa.

b. Kepala Sekolah diharapkan dapat lebih memberikan kesempatan kepada

guru-guru mata pelajaran untuk mengikuti pelatihan atau training yang

berhubungan dengan model dan metode pembelajaran inovatif.