PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

108
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DAN COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK N JUMANTONO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : DIYAN RUKMANAWATI K7408204 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

Transcript of PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

Page 1: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DAN COURSE REVIEW HORAY

PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK N JUMANTONO

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh :

DIYAN RUKMANAWATI

K7408204

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DAN COURSE REVIEW HORAY

PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK N JUMANTONO

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh :

DIYAN RUKMANAWATI

K 7408204

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Program Studi Pendidikan Ekonomi,

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

iii

Page 4: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Juli 2012

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Wahyu Adi, M.Pd. Sri Sumaryati, S.Pd., M,Pd.

NIP.19630520 198903 1 005 NIP.19691229 200501 2 001

Page 5: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

REVISI

Skripsi ini telah direvisi sesuai arahan dan anjuran Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Tim Penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Dra. Sri Witurachmi,MM ______________

Sekretaris : Drs. Sukirman, MM ______________

Anggota I : Drs. Wahyu Adi,M.Pd ______________

Anggota II : Sri Sumaryati, S.Pd, M.Pd ______________

Page 6: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan.

Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Dra. Sri Witurachmi,MM ______________

Sekretaris : Drs. Sukirman, MM ______________

Anggota I : Drs. Wahyu Adi,M.Pd ______________

Anggota II : Sri Sumaryati, S.Pd, M.Pd ______________

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

a.n. Dekan

Pembantu Dekan I

Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si

NIP. 19660415 199103 1 002

Page 7: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

ABSTRAK

Diyan Rukmanawati. PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DAN COURSE REVIEW

HORAY PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK N JUMANTONO

TAHUN PELAJARAN 2011/2012, Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

kelas X Akuntansi SMK N Jumantono dengan penerapan kolaborasi model

pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator And Explaining dan Course

Review Horay.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi SMK N

Jumantono yang berjumlah 34 siswa. Objek penelitian ini adalah segala kegiatan

yang terjadi di dalam kelas selama berlangsungnya proses belajar mengajar.

Penelitian ini dilaksanakan dengan berkolaborasi antara guru, peneliti, dan siswa

kelas X Akuntansi. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah informasi

proses pembelajaran, kesulitan guru dan siswa dalam pembelajaran dan prestasi

belajar siswa. Sedangkan sumber data yang digunakan adalah informan, tempat

atau lokasi, dan dokumen. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara,

observasi, dokumentasi dan tes. Validitas data menggunakan triangulasi sumber

dan metode. Analisis data menggunakan teknik analisis statistik deskriptif

komparatif dan analisis kritis. Prosedur penelitian yang dilakukan meliputi tahap

pengenalan masalah, persiapan tindakan, penyusunan rencana tindakan,

implementasi tindakan, observasi, refleksi dan penyusunan laporan. Penelitian

dilaksanakan dalam dua siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari empat

tahap yaitu tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap

observasi, dan tahap refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan kolaborasi model

pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator And Explaining dan Course

Review Horay dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dari prasiklus ke siklus I

dan dari siklus I ke siklus II. Sebelum diterapkan kolaborasi model pembelajaran

kooperatif tipe Student Facilitator And Explaining dan Course Review Horay nilai

rata-rata kelas adalah 66 atau dengan presentase ketuntasan 35,29%. Pada siklus I

prestasi belajar siswa mengalami peningkatan yaitu nilai rata-rata 74,4 dengan

presentase ketuntasan 58,83%. Pada siklus II prestasi belajar siswa diperoleh

peningkatan rata-rata menjadi 83,6 atau dengan prosentase ketuntasan 85,3%.

Simpulan penelitian ini adalah penerapan kolaborasi model pembelajaran

kooperatif tipe Student Facilitator And Explaining dan Course Review Horay

meningkatkan prestasi belajar siswa Akuntansi SMK N Jumantono.

Kata kunci : model pembelajaran kooperatif, Student Facilitator And Explaining,

Course Review Horay, prestasi belajar.

Page 8: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

ABSTRACT

Diyan Rukmanawati. THE IMPROVEMENT OF LEARNING

ACHIEVEMENT THROUGH APPLICATION OF ACCOUNTING

STUDENT COOPERATIVE LEARNING TYPE STUDENT

FACILITATOR AND EXPLAINING AND COURSE REVIEW HORAY OF

GRADE X STUDENT IN ACCOUNTING SMK N JUMANTONO

LESSONS OF 2011/2012, Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education

Faculty of Surakarta Sebelas Maret University, July 2012.

The purpose of this research is to improve student achievement of grade X

Accounting SMK N Jumantono collaboration with the implementation of

cooperative learning model of type Student Facilitator And Explaining and Course

Review Horay.

This kind of research is the Classroom Action Research. The subject of

this research is the class X Accounting SMK N Jumantono which amounts of 34

students. Object of this research is all activities that occur in the classroom during

the learning process. The research was carried out in collaboration between

teachers, researchers, and students in grade X Accounting. Required data in this

research is the information of learning process, the difficulties of teachers and

students in learning and student achievement. While the data sources used were

informers, place or location, and documents. Data was collected through

interviews, observation, documentation and testing. The validity of using

triangulation of data sources and methods. Analysis of the data using descriptive

statistical analysis techniques of comparative and critical analysis. Research

procedures performed included the introduction stage of the problem, preparation

of action, action planning, implementation measures, observation, reflection and

preparation of reports. The experiment was conducted in two cycles with each

cycle consisting of four stages of action planning phase, implementation phase of

the action, the stage of observation, and reflection phases.

The results of this research showed that through the implementation of

cooperative learning collaborative model of type Student Facilitator And

Explaining and Course Review Horay can improve student achievement of

prasiklus to first cycle and from first cycle to second cycle. Before

implementation of cooperative learning collaborative model of type Student

Facilitator And Explaining and Course Review Horay the average grade is 66 or

35.29% with the percentage of completeness. First cycle on student achievement

has increased the average value of 74.4 with a percentage of 58.83%

completeness. In the second cycle of student achievement obtained an average

increase to 83.6 percent or by 85.3% completeness.

The conclusions of this research is the application of cooperative learning

collaborative model of type Student Facilitator And Explaining and Course

Review Horay improve student achievement Accounting SMK N Jumantono.

Keywords : cooperative learning model, Student Facilitator And Explaining,

Course Review Horay, student achievement

Page 9: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

MOTTO

“Sesungguhnya barang siapa yang menempuh perjalanan dalam rangka

mencari ilmu, maka ALLAH SWT akan melapangkan jalannya ke surga”

(H. R. Muslim)

Hidup adalah” pilihan”, segeralah tentukan “pilihanmu” atau “pilihan” akan

menentukan hidupmu

(Nicholas Cage – Death Racer)

Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. Maka apabila kamu telah

menyelesaikan (urusan dunia) maka bersungguh-sungguhlah (dalam ber-

ibadah), dan hanya kepada Tuhanmulah berharap

(Al-Insyirah : 6 – 8)

Page 10: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kupersembahkan karya ini

untuk :

“Ibunda Muryati dan Ayahanda Suyoto tercinta”

Doa yang selalu kau panjatkan, pengorbanan yang tak pernah henti dan kasih

sayang yang tiada putus dari mu lah yang membuat ku seperti ini. Aku bangga

memiliki kalian. Engkaulah orang yang selalu ku sayang dan ku cinta. Terima

kasih atas segalanya.

“Kakak ku Joko Purnomo dan Adik ku Yunita”

Walau kadang kalian menyebalkan, tapi kasih sayang dan dukungan kalian lah

yang selalu membuat ku bertahan dan kalian lah yang selalu menemani ku

dalam suka maupun duka

“Nicko Susandi”

Walau dikau nan jauh di sana, tapi perhatian dan kasih sayang mu lah yang

membuat ku semangat dan tegar untuk menjalani hidup ini.

“Sahabat ku tercinta Wahyu Herlani Khoirul Huda, Aprilia, Nova”

Terima kasih atas ketulusan persahabatan kita dan terima kasih kalian telah

menemani hari-hari ku mengerjakan skripsi ini

“Cumil Umi dan Bu Bambang Putri”

Terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya

Page 11: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penyusunan skripsi ini

dapat diselesaikan dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Akuntansi

Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator And

Explaining Dan Course Review Horay Pada Siswa Kelas X Akuntansi Smk N

Jumantono Tahun Pelajaran 2011/2012”. Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi

sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian

penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya ke-

sulitan-kesulitan dapat teratasi. Untuk itu atas segala bentuk bantuannya, di-

sampaikan terima kasih kepada yang terhormat :

01. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah mem-

berikan ijin untuk penelitian.

02. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,

yang telah menyetujui atas permohonan penyusunan skripsi ini.

03. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku pembimbing I dan ketua BKK Pendidikan

Akuntansi Jurusan P.IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin dan telah memberikan

bimbingan, pengarahan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

04. Sri Sumaryati, S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan dan motivasi dalam menyususn skripsi ini hingga

selesai.

05. Elvia Ivada, SE., M.Si., Akt., selaku pembimbing akademik yang telah

membimbing dan memberi motivasi kepada penulis.

Page 12: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

06. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik, membimbing dan memberikan

bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.

07. Dra. Titik Marfiati Kurniasih, selaku Guru mata pelajaran Mengelola Doku-

men Kas Bank SMK N Jumantono, yang telah memberi bimbingan dan

bantuan dalam penelitian.

08. Para siswa kelas X Akuntansi SMK N Jumantono yang telah bersedia untuk

berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.

09. Teman-teman Program Pendidikan Akuntansi Angkatan 2008.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak

dapat di sebutkan satu persatu.

Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi dunia kependidikan dan

dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan. Sejalan dengan harapan ini, peneliti

menyadari bahwa di dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan

kekeliruan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran peneliti nantikan dengan

hormat.

Surakarta, Juli 2012

Peneliti

Page 13: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………………………………………………... i

HALAMAN PERNYATAAN …………………………………........ ii

HALAMAN PENGAJUAN ………………………………...……..... iii

HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………...…. iv

HALAMAN REVISI …………………………………..................…. v

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………..... vi

HALAMAN ABSTRAK ……………………………………………. vii

HALAMAN MOTTO …………………………………….…………. ix

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………….. x

KATA PENGANTAR ……………………………………………..... xi

DAFTAR ISI ………………………………………………………... xiii

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….. xvi

DAFTAR TABEL ……………………………………………….…... xvii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………….... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………...………………..…. 1

B. Rumusan Masalah ……………...……………………. 7

C. Tujuan Penelitian ………………...………………….. 8

D. Manfaat Hasil Penelitian ……………..……………… 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Pendidikan ………………………...…..... 10

a. Pengertian Pendidikan ……………………..... 10

b. Tujuan Pendidikan ……….………………..… 11

2. Hakikat Belajar ……….………………..………... 11

a. Pengertian Belajar ……….……………...…… 11

Page 14: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar .… 12

3. Hakikat Prestasi Belajar Akuntansi ………...…… 13

a. Pengertian Prestasi Belajar ………...………... 13

b. Prestasi Belajar Akuntansi …….…..……….... 14

4. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif ….…… 14

a. Pengertian Pembelajaran .…..………………... 14

b. Pengertian Model Pembelajaran ….…..…….... 15

c. Pengertian Pembelajaran Kooperatif ….…...… 16

d. Unsur Penting Pembelajaran Kooperatif …....... 17

e. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ….………..… 19

f. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran

Kooperatif ……………………..……………... 19

g. Tipe Pembelajaran dalam Pembelajaran

Kooperatif …………………....………….…… 20

h. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ..... 21

5. Hakikat Tipe Pembelajaran Student Fasilitator And

Explaining …………………………...……............ 22

a. Pengertian Student Fasilitator And Explaining 22

b. Langkah-langkah Student Fasilitator And

Explaining ........................................................ 23

c. Kelebihan dan Kelemahan Student Fasilitator

And Explaining …………………...…….......... 23

6. Hakikat Tipe Pembelajaran Course Review Horay 25

a. Pengertian Course Review Horay ………..…... 25

b. Langkah-langkah Course Review Horay …..… 26

c. Kelebihan dan Kelemahan Course Review

Horay ............................................................... 26

7. Kolaborasi Tipe Pembelajaran Student Fasilitator

And Explaining dan Course Review ….….........… 27

a. Rancangan Pelaksanaan .....................……..… 27

b. Langkah-langkah Pelaksanaan ..........….…..… 27

B. Penelitian yang Relevan ….……………………….… 28

Page 15: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xv

C. Kerangka Berpikir .........................................….…..… 30

D. Hipotesis Tindakan .......................................….…..… 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………... 33

B. Subjek dan Objek Penelitian ………………………. 37

C. Data dan Sumber Data …………………………….. 37

D. Pengumpulan Data ……………………………….... 38

E. Validitas Data …………..…………………………. 39

F. Analisis Data ………………………………………. 40

G. Pendekatan Penelitian …………………………….... 41

H. Indikator Kinerja Penelitian ………………………... 45

I. Prosedur Penelitian ………………………………… 46

J. Proses Penelitian ………………………………….... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan ……………………………… 51

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ……………... 52

1. Siklus 1 ………………………………………… 52

2. Siklus II ………………………………………... 67

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus ………… 81

D. Pembahasan ………………………………………... 83

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan …………………………………………… 86

A. Implikasi …………………………………………... 86

B. Saran ……………………………………………….. 88

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………… 90

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………….…. 93

Page 16: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pemikiran ……………...……………..………………. 32

2. Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas ………………...……… 43

3. Prosentase Penerapan Model Student Facilitator And Explaining

dan Course Review Horay Siklus I ……………………………… 64

4. Prosentase Penerapan Model Student Facilitator And Explaining

dan Course Review Horay Siklus II ………………………….….. 79

5. Perbandingan Nilai Ulangan Harian Akhir Tiap Siklus ….……... 82

6. Perbandingan Ketuntasan Prestasi Belajar Tiap Siklus ……..…... 83

Page 17: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif …………….…….. 22

2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan dan Peneliti .………...………….. 36

3. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa ………..………………... 45

4. Prestasi Belajar Siswa Siklus I …………………………………. 65

5. Prestasi Belajar Siklus II..………………………………………. 80

6. Perbandingan Nilai Ulangan Harian Akhir Tiap Siklus ………… 81

7. Peningkatan Prestasi Belajar ……………………….…………… 84

8. Peningkatan Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator

And Explaining Dan Course Review Horay ……………………... 85

Page 18: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

I. Survey Awal

1. Observasi Awal …………………………………………………. 093

2. Daftar Siswa …………………………………………………….. 095

3. Daftar Nilai Awal Siswa ………………………………………... 096

4. Pedoman Wawancara Guru Akuntansi dan Siswa Kelas X..……. 097

5. Hasil Wawancara dengan Guru Akuntansi ……………………... 098

6. Hasil Wawancara dengan Siswa Kelas X ……………………..... 100

7. Silabus ………………………………………………………….. 104

8. Lembar Pengamatan Pembelajaran Guru ……………………… 107

9. Lembar Pengamatan Pembelajaran siswa ……….…………….. 109

II. Siklus I

10. Observasi Mendalam …………………………………………... 110

11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ………………......... 115

12. Soal Latihan Siswa Siklus I ……………………………….…… 134

13. Kunci Jawaban Soal Latahan Siklus I ………………….……… 143

14. Daftar Kelompok Siswa Siklus I …………………….………... 156

15. Lembar Pengamatan Pembelajaran Guru Siklus I …..….……... 157

16. Lembar Pengamatan Pembelajaran siswa Siklus I ……...……... 160

17. Prestasi Belajar Siswa Siklus I ………………………………… 162

18. Dokumentasi Pelaksanaan Siklus I .……………….……….…. 164

III. Siklus II

19. Observasi Mendalam …………………………………………... 166

20. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ……………………. 171

21. Soal Latihan Siswa Siklus II ……………….…………….......... 188

22. Kunci Jawaban Soal Latihan Siswa Siklus II ……..…………... 200

23. Daftar Kelompok Siklus II …………………………………….. 204

24. Lembar Pengamatan Pembelajaran Guru Siklus II ………….…. 205

Page 19: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xix

25. Lembar Pengamatan Pembelajaran Siswa Siklus II ……………. 208

26. Prestasi Belajar Siswa Siklus II ……………………………….. 210

27. Dokumentasi Pelaksanaan Siklus II ……………………………. 212

IV. Data setelah Tindakan

28. Pedoman Wawancara Guru Akuntansi dan Siswa Kelas X …... 214

29. Hasil Wawancara dengan Guru Akuntansi …………………….. 215

30. Hasil Wawancara dengan Siswa Kelas X …………..…………. 217

31. Permohonan Izin Menyusun Skripsi …….……………………... 220

32. Permohonan Izin Penelitian ………………………………...…. 221

33. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian di SMK

Negeri Jumantono ……………………………………………… 223

Page 20: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu

semakin pesat dan canggih didukung pula oleh arus globalisasi yang semakin

hebat. Fenomena tersebut memunculkan adanya persaingan dalam berbagai

bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan

hal yang sangat penting bagi manusia, karena membantu manusia dalam me-

ngembangkan diri dan untuk meningkatkan harkat serta martabatnya, sehingga

manusia mampu untuk menghadapi setiap perubahan yang terjadi menuju arah

yang lebih baik. UU No 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa :

“Pada hakekatnya pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa

dan negara”. Berdasarkan pengertian pendidikan diatas, maka pendidikan tidak dapat

dipisahkan dari pembangunan nasional. Hal ini disebabkan pembangunan bidang

pendidikan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan sumber daya

manusia. Hal tersebut sejalan dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional

Indonesia dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang berbunyi:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembang-

nya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab”. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut dapat melalui

proses belajar, dan proses belajar ini dapat dilakukan melalui dua jalur, yaitu jalur

pendidikan non formal (luar sekolah) dan jalur pendidikan formal (sekolah).

Pendidikan di luar sekolah hanyalah menyiapkan sumber daya manusia agar

Page 21: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

memiliki ketrampilan untuk masuk dunia kerja. Sedangkan pendidikan di sekolah

memiliki peran yang sangat strategis dalam mempersiapkan kualitas sumber daya

manusia yang handal dalam pembangunan yaitu selain menyiapkan lulusan untuk

siap kerja juga menyiapkan lulusan untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih

tinggi. Adapun jenjang pendidikan formal tersebut diantaranya TK, SD, SMP,

SMA/SMK, dan Perguruan Tinggi. Di sekolah ini siswa mempunyai kesempatan

untuk belajar dan mengembangkan kemampuannya agar dapat mencapai cita-cita

yang diinginkan. Oleh karena itu, pendidikan harus mendapat penanganan dan

prioritas utama baik oleh pemerintah, para pengelola pendidikan maupun

masyarakat, sehingga mutu pendidikan meningkat dan menghasilkan sumber daya

manusia yang berkualitas.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan

yang mengorentasikan siswa lulusannya segera dapat bekerja, sehingga lulusan

harus disesuaikan dengan tuntutan dunia kerja. Demikian juga dengan SMK N

Jumantono merupakan salah satu lembaga pendidikan yang memiliki tiga program

keahlian salah satunya adalah program keahlian akuntansi. Tujuan program ke-

ahlian ini adalah membekali lulusan dengan berbagai kemampuan, dan pemaham-

an, agar mereka menguasai dan mampu menerapkan konsep-konsep dasar, prinsip

dan prosedur akuntansi yang benar, baik untuk kepentingan melanjutkan

pendidikan ke perguruan tinggi ataupun terjun ke dunia kerja serta ke masyarakat,

sehingga memberikan manfaat bagi kehidupan mereka.

Dalam proses pendidikan guru merupakan ujung tombak dari setiap

kegiatan belajar, sebab guru secara langsung berupaya mempengaruhi, membina,

dan mengembangkan kemampuan siswa agar menjadi manusia yang cerdas,

terampil, dan bermoral tinggi selain itu guru juga dituntut memiliki kemampuan

dasar sebagai pendidik dan pengajar. Kemampuan tersebut tercermin dalam

kompetensi guru yaitu kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian dan sosial.

Sesuai dengan kompetensi pedagogik guru diharapkan mampu memahami ber-

macam-macam model pembelajaran, karena dengan semakin mengerti banyak

model pembelajaran, maka guru akan lebih mudah mengajar pada anak sesuai

dengan situasi anak didiknya.

Page 22: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan agar proses

pembelajaran efektif yaitu dapat melalui penerapan pembelajaran kooperatif

(cooperative learning). Ibrahim (2000) mengemukakan bahwa ”Pembelajaran

kooperatif sangat tepat digunakan untuk melatihkan ketrampilan-ketrampilan

kerjasama dan kolaborasi, dan juga keterampilan-keterampilan tanya jawab”

(Trianto, 2010 : 60). Johnson & johnson (1994) menyatakan bahwa “tujuan pokok

belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk meningkatkan prestasi

akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok” (Trianto,

2010 : 57). Terdapat beberapa tipe pembelajaran kooperatif diantaranya yaitu

pembelajaran kooperatif tipe Student Student Facilitator And Explaining dan

Course Review Horay.

Pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator And Explaining merupakan

suatu model pembelajaran yang memberikan kesempatan siswa untuk mem-

presentasikan ide atau pendapat pada siswa lainnya, sehingga menuntut siswa

untuk berpikir secara kreatif dalam mengembangkan materi yang dipelajari. Tipe

ini juga akan meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam berpendapat, ber-

komunikasi antar siswa dan berkarya yang mana hasilnya nanti akan diperlihat-

kan kepada teman-temannya. Sedangkan tipe Course Review Horay dapat men-

dorong siswa untuk ikut aktif dalam belajar. Pada hakikatnya pembelajaran tipe

ini menekankan pada pemahaman materi yang diajarkan dengan menyelesaikan

soal-soal yang ada dalam kotak yang telah diberi nomor untuk menuliskan

jawabannya. Siswa yang paling terdahulu mendapatkan tanda benar langsung

berteriak horay atau yel-yel lainnya. Selain itu tipe ini juga dapat melatih siswa

dalam menyelesaikan masalah dengan pembentukkan kelompok kecil dan suasana

belajar serta interaksi yang terjalin akan terasa lebih menyenangkan sehingga

membuat siswa lebih menikmati pelajaran dan siswa tidak mudah bosan untuk

belajar. Hal ini dapat memupuk minat serta perhatian siswa dalam mempelajari

akuntansi, yang pada akhirnya dapat berpengaruh baik terhadap prestasi belajar

siswa.

Dalam rangka penelitian, kedua tipe tersebut akan dikolaborasikan, yang

mana siswa akan membentuk kelompok 5-6 siswa. Siswa akan bekerja kelompok

Page 23: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

memahami materi yang dipelajari. Setelah diskusi, guru menunjuk siswa secara

acak dengan menggunakan “Talking Stick”. Siswa yang mendapatkan stick maju

kedepan untuk mempresentasikan ide atau pendapatnya tentang materi yang

dipelajari. Kelompok lain menanggapi dan guru hanya memberi penguatan.

Setelah presentasi guru memberikan latihan soal dengan tipe Course Review

Horay, dimana guru menyebut nomor kotak dan semua kelompok harus mengerjakan

soal yang ada, bagi kelompok yang paling cepat menyelesaikan soal, salah satu

anggota kelompok mempresentasikan jawabannya, jika jawaban benar maka

kotak diberi tanda benar.

Menurut peneliti dengan adanya kolaborasi kegiatan belajar mengajar

akan lebih baik dan menyenangkan sehingga dapat memicu keaktifan siswa dan

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dikelas X Akuntansi. Selain itu, tujuan

diadakannya kolaborasi ini adalah agar tercipta keharmonisan dalam proses

pembelajaran yaitu interaksi antara siswa dengan guru maupun siswa dengan

siswa. Kolaborasi ini juga dapat meningkatkan kesiapan dan tanggung jawab

individual dalam melaksanakan tugas belajar, walaupun siswa bekerja secara

kelompok. Interaksi antar siswa dapat meningkatkan kemampuan dalam kerja

sama, bertukar pikiran dan memecahkan masalah. Selain itu dengan cara seperti

pembelajaran akan lebih menyenangkan, karena adanya kerja sama yang akan

membangun semangat, kekompakan dan keseriusan belajar, sehingga mengakibat-

kan maksimalnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.

Pada program keahlian akuntansi, materi mengenai akuntansi terpecah

menjadi beberapa mata pelajaran, salah satunya mengelola dokumen dana kas di

bank. Mata pelajaran ini termasuk mata pelajaran yang sulit, sehingga menuntut

pemahaman dan penalaran yang mendalam, selain itu juga termasuk mata pelajaran

yang berkelanjutan sehingga membutuhkan ketelitian, ketekunan dan kesabaran

yang tinggi dari siswa. Maka dari itu, sejak awal guru harus mampu menanamkan

konsep dasar dari mata pelajaran mengelola dokumen dana kas di bank kepada

siswa. Selain hal itu siswa juga dituntut untuk berpikir kritis, kreatif dan aktif

untuk dapat memahami pelajaran tersebut dengan baik.

Page 24: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Berdasarkan karakteristik tersebut, maka pengkolaborasian tipe Student

Facilitator And Explaining dan Course Review Horay cocok diterapkan pada mata

pelajaran mengelola dokumen dana kas di bank, karena melalui pengkolaborasian

kedua tipe tersebut siswa akan belajar dengan bekerja sama dan siswa akan

merasa lebih mudah dalam memahami materi dan menyelasesaikan soal-soal

hitungan yang telah diberikan, sehingga dengan ini prestasi belajar siswa dapat

meningkat. Hal ini terbukti dari penelitian yang pernah dilakukan oleh Yeni

Saraswati dengan judul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Student

Facilitator And Explaining (SFAE) untuk meningkatkan Minat Belajar Fisika dan

Prestasi Belajar Siswa Kelas VII B SMP Negeri I Singosari”. Penelitian ini

dilaporkan bahwa telah terjadi peningkatan pada minat belajar siswa dan prestasi

belajar, dengan nilai rata-rata minat belajar yang cukup baik yaitu pada siklus I

sebesar 74, pada siklus II meningkat menjadi 89 dan peningkatan nilai rata-rata

prestasi belajar siswa sebelum diberi tindakan sebesar 66 pada siklus I meningkat

menjadi 76, pada siklus II meningkat menjadi 87. Selain itu, juga terbukti dari

penelitian Mey Saptaningrum dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran

Course Review Horay Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa

Kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Gemolong Tahun Ajaran 2010/2011”. Penelitian

ini menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Course

Review Horay ditinjau dari prestasi belajar indikatornya adalah hasil evaluasi

yang ditunjukkan dengan peningkatan pencapain prestasi belajar siswa yang

sudah mencapai KKM pada siklus 1 sebanyak 28,86% atau 29 siswa dari 35

siswa, sedangkan pada siklus 2 sebanyak 94,28% atau 33 siswa. Sesuai hasil pe-

nelitian tersebut, maka pengkolaborasian tipe Student Facilitator And Explaining

dan Course Review Horay dapat diterapkan dalam pembelajaran akuntansi dan

diharapkan akan mampu meningkatkan prestasi yang dicapai oleh siswa.

Saat ini guru cenderung pada pencapaian target materi kurikulum saja,

guru lebih mementingkan penghafalan konsep dan kurang memperhatikan

pemahaman siswa, sehingga keaktifan dan rendahnya prestasi belajar siswa

merupakan fenomena yang umum terjadi didalam pembelajaran. Hal ini tunjukkan

oleh sikap, perilaku dan prestasi belajar (nilai) siswa secara umum. Banyak siswa

Page 25: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

yang masih kesulitan dalam mengerjakan PR, tugas maupun soal ulangan, dan

masih banyak juga siswa mengacuhkan penjelasan materi dari guru. Jika hal ini

tidak segera diatasi, pembelajaran lebih lanjut tidak akan memberikan hasil yang

optimal dan makin lama akan semakin buruk hasilnya.

Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan, di SMK N

Jumantono guru dalam kegiatan belajar mengajar tidak pernah menggunakan

model-model pembelajaran baru, karena guru merasa kesulitan untuk menerapkan

model-model pembelajaran dengan materi yang diajarkannya. Selain itu guru juga

beranggapan penggunaan model pembelajaran itu membutuhkan waktu yang

lama. Jadi selama ini guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas

masih menggunakan metode ceramah, sehingga pembelajaran berpusat pada guru

(Teacher Centered). Pada saat guru menjelaskan banyak siswa yang diam dan

kurang aktif bertanya. Guru beranggapan bahwa apabila siswa duduk diam sambil

mendengarkan berarti mereka telah mengerti dan memahami materi yang

disampaikan. Padahal anggapan tersebut tidak tepat karena siswa yang duduk

diam dan mendengarkan belum tentu mengerti serta memahami materi yang telah

disampaikan. Hal ini terbukti dari hasil ulangan pra siklus mengelola dokumen

dana kas di bank diketahui tidak semua siswa memenuhi standar nilai KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal).

Berdasarkan ulangan pra siklus menunjukkan bahwa 61,76% atau 21

siswa dari 34 siswa mendapatkan nilai dibawah standar Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yakni 75, sedangkan siswa yang dinyatakan lulus hanya 38,24%

atau 12 anak. Selain hal itu, siswa juga masih merasa kesulitan mengerjakan soal

jika mendapat tugas dari guru. Siswa beranggapan bahwa mata pelajaran

mengelola dokumen dana kas di bank sulit dipahami, dan membingungkan,

bahkan untuk dapat mengerjakan soal-soal diperlukan waktu yang lama karena

mereka harus memahami, menghitung, mencatat transaksi-transaksi yang ada

dengan teliti dan benar dan apabila salah dalam mencatat harus mengulang

pencatatan dari awal.

Melihat berbagai permasalahan diatas, salah satu alternatif yang dapat

digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu dengan menerapkan

Page 26: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

model pembelajaran baru di kelas X Akuntansi SMK N Jumantono. Oleh karena

itu, peneliti ingin mencoba mengadakan penelitian dengan menggunakan tipe

Student Facilitator And Explaining dan Course Review Horay, dimana kedua

model ini nantinya akan dikolaborasikan.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan judul “PENINGKATAN

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DAN COURSE

REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK N JUMANTONO

TAHUN PELAJARAN 2011/2012”.

B. Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat di-rumuskan

“Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif Student Facilitator And Explaining

dan Course Review Horay dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa kelas X

Akuntansi SMK N Jumantono tahun pelajaran 2011/2012?”

Secara operasional, pembatasan masalah yang menitikberatkan pada

peningkatan prestasi belajar akuntansi dengan pembelajaran kooperatif Student

Facilitator And Explaining dan Course Review Horay yaitu:

1. Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai dan diakui oleh orang lain

menurut kemampuan siswa melalui usaha-usaha belajar secara maksimal

diwujudkan dalam bentuk angka, simbol, huruf maupun kalimat.

2. Pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator And Explaining merupakan

suatu model dimana siswa mempresentasikan ide/pendapat pada siswa

lainnya.

3. Pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay merupakan suatu pem-

belajaran pengujian terhadap pemahaman konsep siswa menggunakan kotak

yang diisi dengan soal dan diberi nomor untuk menuliskan jawabannya. Siswa

yang paling terdahulu mendapatkan tanda benar langsung berteriak horay.

Page 27: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

C. Tujuan Penelitian

Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Student Facilitator

And Explaining dan Course Review Horay, penelitian ini bertujuan untuk me-

ngetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi SMK N Jumantono

tahun pelajaran 2011/2012 dalam mata pelajaran mengelola dokumen dana kas di

bank melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Student Facilitator And

Explaining dan Course Review Horay

D. Manfaat Penelitian

Setiap orang melakukan penelitian selalu mempunyai tujuan tertentu,

sehingga kegiatan yang mengandung manfaat baik bagi diri sendiri maupun pihak

lain. Hasil penelitian ini mempunyai beberapa manfaat, antara lain :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi dunia

pendidikan dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada dan memberikan

salah satu contoh model pengajaran yaang efektif. Selain itu untuk me-

ngembangkan kemampuan dan ketrampilan dibidang penelitian dan ilmu

pendidikan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Siswa dapat memperbaiki prestasi belajar dengan lebih konsentrasi, dapat

meningkatkan motivasi belajar dan melatih sikap sosial untuk saling

peduli terhadap keberhasilan siswa lain dalam mencapai tujuan belajar.

b. Bagi Guru

Guru sebagai pelaksana dan pendukung kegiatan pembelajaran di sekolah

maka diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran kooperatif

dan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran

yang dapat memberikan manfaat bagi siswa, sehingga dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran yang optimal.

Page 28: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

c. Bagi Peneliti

Untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dari bangku

kuliah yang berkaitan dengan akuntansi serta untuk membekali peneliti

menjadi calon guru.

Page 29: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Pendidikan

a. Pengertian Pendidikan

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam

kehidupan manusia, karena pendidikan membantu manusia dalam me-

ngembangkan diri dan meningkatkan harkat serta martabatnya, sehingga

manusia mampu untuk menghadapi setiap perubahan yang terjadi menuju

arah yang lebih baik. Syah (2005) berpendapat, ”Pendidikan adalah tahap-

an kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah)

yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam

menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap dan sebagainya”(hlm. 11).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sagala (2009) juga bahwa,

“Pendidikan adalah proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya

dan yang akan menimbulkan perubahan pada dirinya yang memungkinkan

sehingga berfungsi sesuai kompetensinya dalam kehidupan masyarakat”

(hlm. 4).

Sejalan dengan definisi pendidikan dua ahli tersebut, Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pen-

didikan Nasional menyebutkan:

”Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujud-

kan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Dari berbagai pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

pendidikan adalah suatu proses yang bersifat kelembagaan yang dilakukan

secara sadar dan terencana oleh pendidik dalam rangka mempengaruhi

10

Page 30: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

peserta didik agar mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan

mampu mengembangkan potensi dirinya berupa pengetahuan, ketrampil-

an, sikap, dan kepribadian sehingga dapat menjadi bekal dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

b. Tujuan Pendidikan

Pada dasarnya pemerintah menyelenggarakan pendidikan diarah-

kan untuk mencapai target tertentu yaitu tujuan pendidikan. Hamalik

(2001) mendefinisikan, “Tujuan pendidikan adalah seperangkat hasil

pendidikan yang tercapai oleh peserta didik setelah diselenggarakan

kegiatan pendidikan” (hlm. 3).

Tujuan pendidikan tersusun bertingkat yaitu dimulai dari tujuan

pendidikan yang sangat luas dan umum sampai ke tujuan pendidikan yang

spesifik dan operasional. Tingkat-tingkat dari tujuan pendidikan tersebut

meliputi:

1) Tujuan Pendidikan Nasional adalah tujuan yang hendak dicapai dalam

sistem pendidikan nasional.

2) Tujuan Institusional adalah tujuan yang hendak dicapai oleh suatu

lembaga pendidikan atau satuan pendidikan.

3) Tujuan Kurikulum adalah tujuan yang hendak dicapai oleh suatu

program studi, bidang studi dan suatu mata ajaran, yang disusun

berdasarkan tujuan institusional.

4) Tujuan Pembelajaran (instruksional) adalah tujuan yang hendak

dicapai setelah selesai diselenggarakannya suatu proses pembelajaran.

Tujuan ini disusun berdasarkan tujuan kurikulum.

2. Hakikat Belajar

a. Pengertian Belajar

Dalam kehidupan sehari-hari, belajar merupakan kegiatan yang

sangat penting bagi setiap individu, karena dengan belajar manusia akan

mampu membedakan mana yang baik, mana yang buruk, mana yang

seharusnya dilakukan dan mana yang seharusnya dihindari. Belajar dapat

Page 31: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

dilakukan dimana saja, dapat di sekolah, lingkungan masyarakat maupun

lingkungan keluarga. Pengertian belajar menurut Hamalik (2001) adalah

“Suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan

lingkungan” (hlm. 3).

Senada dengan pendapat Hamalik, Slameto (2003) mendefinisi-

kan, “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan-

nya” (hlm. 2). Hal yang sama juga diungkapkan oleh Syah (2005) bahwa,

“Belajar merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang

relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan

yang melibatkan proses kognitif” (hlm. 92).

Sejalan dengan pendapat ketiga ahli di atas, Aunurrahman (2009)

mengatakan, “Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan individu

dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang

menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk mem-

peroleh tujuan tertentu” (hlm 35).

Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang secara sadar untuk mem-

peroleh perubahan tingkah laku yang bersifat permanen sebagai hasil dari

pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya untuk mencapai tujuan

tertentu.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa banyak faktor yang

mempengaruhi. Slameto (2003) menggolongkan faktor-faktor tersebut

menjadi dua golongan saja, yaitu :

1) Faktor Intern (faktor dari dalam individu siswa), diantaranya

faktor jasmani, psikologi, dan kelelahan.

a) Faktor jasmani, meliputi: faktor kesehatan dan cacat

tubuh.

b) Faktor psikologis, meliputi: intelegensi, perhatian, minat,

bakat, motif, kematangan dan kesiapan.

c) Faktor kelelahan

Page 32: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

2) Faktor Eksternal (faktor yang ada di luar individu), diantara-

nya faktor keluarga, sekolah, masyarakat.

a) Faktor keluarga, meliputi: cara orang tua mendidik, relasi

antar keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi ke-

luarga, dan pengertian orang tua.

b) Faktor sekolah, meliputi: metode mengajar, kurikulum,

relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,

disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, keadaan

gedung, metode belajar dan tugas rumah.

c) Faktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam ma-

syarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk ke-

hidupan masyarakat (hlm.54).

3. Hakikat Prestasi Belajar Akuntansi

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari perbuatan belajar,

karena belajar merupakan suatu proses, sedangkan prestasi belajar adalah

hasil dari proses pembelajaran tersebut. Memahami pengertian prestasi

belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu

sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-

beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat

yang berbeda itu dapat ditemukan satu titik persamaan.

Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie.

Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil

usaha”. Arifin (2011) mengemukakan bahwa istilah “prestasi belajar”

(achievement) berbeda dengan “hasil belajar” (learning outcome). Prestasi

belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan

hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak peserta didik (hlm. 12).

Hamdani (2011) menyebutkan, “Prestasi belajar adalah hasil

pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk

simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai

oleh setiap anak pada periode tertentu” (hlm. 138). Hal yang sama juga

diungkapkan oleh Gunarso (1993) bahwa, “Prestasi belajar adalah usaha

maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha

belajar” (Hamdani, 2011: 138). Sejalan dengan pendapat ketiga ahli

Page 33: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

tersebut, Djamarah (2002) mengemukakan, “Prestasi belajar merupakan

hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan

dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar” (hlm. 88).

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar adalah hasil yang telah dicapai dan diakui oleh orang lain menurut

kemampuan siswa melalui usaha-usaha belajar secara maksimal diwujud-

kan dalam bentuk angka, simbol, huruf maupun kalimat yang diberikan.

b. Prestasi Belajar Akuntansi

Prestasi belajar merupakan hal yang sangat penting untuk me-

ngukur tingkat keberhasilan pendidikan dan pembelajaran. Uraian ter-

dahulu telah menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah

dicapai dan diakui oleh orang lain menurut kemampuan siswa melalui

usaha-usaha belajar secara maksimal diwujudkan dalam bentuk angka,

simbol, huruf maupun kalimat yang diberikan. Dalam kaitannya dengan

prestasi belajar akuntansi, prestasi yang maksimal merupakan tujuan

utama bagi setiap individu dalam proses belajar akuntansi.

Prestasi belajar akuntansi ini dapat diketahui setelah diadakannya

evaluasi terhadap mata pelajaran program keahlian akuntansi. Jadi, pada

hakekatnya prestasi belajar akuntansi adalah hasil yang dicapai siswa

setelah mengikuti proses pembelajaran akuntansi yang diwujudkan dalam

bentuk angka, simbol, huruf maupun kalimat.

4. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Pembelajaran

Dalam proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan

kegiatan yang sangat fundamental. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya

pencapaian tujuan pendidikan itu tergantung pada bagaimana guru me-

lakukan pembelajaran di sekolah dengan baik. Gino (1999) menyatakan,

“Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk

membuat siswa belajar dengan jalan mengaktifkan faktor intern dan faktor

ekstern dalam kegiatan belajar mengajar” (hlm. 32).

Page 34: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Arifin (2011) bahwa,

“Pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan

siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya)

dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan” (hlm. 12). Dari makna ini

jelas terlihat bahwa pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari

seorang guru dan peserta didik, dimana keduanya terjadi komunikasi

(transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Sejalan dengan pendapat kedua ahli tersebut, Undang-undang RI

No 20 Tahun 2003 Pasal 1 Butir 20 menyebutkan, “Pembelajaran adalah

proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar”.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pem-

belajaran merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh guru (pendidik)

untuk membantu siswa (anak didiknya) melakukan kegitan belajar.

Pembelajaran berupaya mengubah siswa yang belum terdidik, menjadi

siswa yang terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan, menjadi

siswa yang memiliki pengetahuan. Jadi, pembelajaran wajib dilakukan

pendidik dan diberikan kepada anak didik karena anak didik merupakan

kunci sukses untuk menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan

generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan tinggi.

b. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan salah satu faktor penting yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa, maka guru harus selalu me-

ngembangkan sikap kreatifnya dalam memilih dan menetapkan berbagai

model pembelajaran yang relevan dan disesuaikan dengan tipe belajar

siswa serta kondisi siswa.

Suprijono (2011) mengemukakan bahwa, “Model pembelajaran

adalah suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

pembelajaran di kelas maupun tutorial” (hlm. 46). Hal yang sama juga

diungkapkan oleh Joyce bahwa, “Model pembelajaran adalah suatu pe-

Page 35: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

rencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan

untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalam-

nya buku-buku, film, komputer, kurikulun, dan lain-lain” (Trianto, 2010:

22).

Sejalan dengan pendapat kedua ahli tersebut, Winataputra men-

definisikan, “Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang me-

lukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai

pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam

merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran” (Sugiyanto,

2009: 3).

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah seperangkat prosedur yang dapat digunakan oleh

guru untuk merancang perangkat pembelajaran dan membimbing siswa

guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.

c. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Istilah pembelajaran kooperatif dalam bahasa Inggris dikenal

dengan nama “Cooperative Learning”. Isjoni (2011) mengatakan bahwa,

“Cooperative Learning” berasal dari kata cooperative yang artinya me-

ngerjakan sesuatu secara bersama-sama lainnya sebagai satu kelompok

atau satu tim” (hlm. 15).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Slavin (2008) bahwa,

“Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pe-

ngajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil

untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi

pelajaran” (hlm. 4). Sejalan dengan pendapat kedua ahli diatas Suprijono

(2011) menyatakan bahwa, “Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang

lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk

yang lebih dipimpin oleh guru dan diarahkan oleh guru” (hlm. 54).

Page 36: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Dari berbagai pengertian diatas dapat simpulkan bahwa pem-

belajaran kooperatif merupakan sistem pembelajaran yang memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sama dengan siswa lain

dalam mengerjakan tugas-tugas yang terstruktur.

d. Unsur Penting Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran Cooperative Learning tidak sama dengan sekadar

belajar dalam kelompok (Lie, 2007: 29). Ada unsur-unsur dalam pem-

belajaran Cooperative Learning yang membedakannya dengan pembagian

kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur pembelajaran

Cooperative Learning dengan benar akan memungkinkan pendidik me-

ngelola kelas dengan lebih efektif.

Johnson & Johnson (1994) dan Sutton (1992) menyebutkan ada

lima unsur dalam pembelajaran kooperatif (Trianto, 2010: 60), yaitu: 1)

Saling ketergantungan positif; 2) Interaksi antara siswa; 3) Tanggung

jawab individual; 4) Ketrampilan interpersonal dan kelompok kecil; 5)

Proses kelompok

Dalam belajar kooperatif siswa merasa bahwa mereka sedang

bekerja sama untuk mencapai satu tujuan dan terikat satu sama lain.

Seorang siswa tidak akan sukses kecuali semua anggota kelompoknya juga

sukses. Siswa akan merasa bahwa dirinya merupakan bagian dari

kelompok yang juga mempunyai andil terhadap suksesnya kelompok.

Suprijono (2011) menyebutkan beberapa cara membangun saling

ketergantungan positif yaitu :

1) Menumbuhkan perasaan peserta didik bahwa dirinya ter-

integrasi dalam kelompok, pencapaian tujuan terjadi jika

semua anggota kelompok mencapai tujuan. Tanpa ke-

bersamaan, tujuan mereka tidak tercapai.

2) Menugaskan agar semua anggota kelompok mendapatkan

penghargaan yang sama jika kelompok mereka berhasil

mencapai tujuan.

3) Mengatur sedemikian rupa sehingga setip peserta didik dalam

kelompok hanya mendapatkan sebagian dari keseluruhan

tugas kelompok. Artinya, mereka belum dapat menyelsaikan

tugas, sebelum mereka menjadi satu.

Page 37: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

4) Setiap peserta didik ditugasi dengan tugas atau peran yang

saling mendukung dan saling berhubungan, saling me-

lengkapi, dan saling terikat dengan peserta didik lain dalam

kelompok (hlm. 59) Belajar kooperatif akan meningkatkan interaksi antara siswa. Hal

ini, terjadi dalam hal seorang siswa akan membantu siswa lain untuk

sukses sebagai anggota kelompok. Saling memberikan bantuan ini akan

berlangsung secara alamiah karena kegagalan seseorang dalam kelompok

mempengaruhi suksesnya kelompok. Untuk mengatasi masalah ini, siswa

yang membutuhkan bantuan akan mendapatkan dari teman sekelompok-

nya. Interaksi yang terjadi dalam belajar kooperatif adalah dalam hal

tukar-menukar ide mengenai masalah yang sedang dipelajari bersama.

Tanggung jawab individual dalam belajar kelompok dapat berupa

tanggung jawab siswa dalam hal: (a) membantu siswa yang membutuhkan

bantuan dan (b) siswa tidak dapat hanya sekedar “membonceng” pada

hasil kerja teman jawab siswa dan teman sekelompoknya.

Suprijono (2011) menyebutkan ada beberapa cara untuk me-

numbuhkan tanggung jawab individual yaitu:

1) Kelompok belajar siswa jangan terlalu besar

2) Melakukan assesmen terhadap setiap siswa

3) Memberi tugas kepada siswa, yang dipilih secara random

untuk mempresentasikan hasil kelompoknya kepada guru

maupun kepada seluruh peserta didik di depan kelas

4) Mengamati setiap kelompok dan mencatat frekuensi individu

dalam membantu kelompok

5) Menugasi seseorang peserta didik untuk berperan sebagai

pemeriksa di kelompoknya

6) Menugasi peserta didik mengajar temanya (hlm. 60). Dalam belajar kooperatif, selain dituntut untuk mempelajari

materi yang diberikan seorang siswa dituntut untuk belajar bagaimana

berinteraksi dengan siswa lain dalam kelompoknya. Bagaimana siswa ber-

sikap sebagai anggota kelompok dan menyampaikan ide dalam kelompok

akan menuntut ketrampilan khusus.

Belajar kooperatif tidak akan berlangsung tanpa proses kelompok.

Proses kelompok terjadi jika anggota kelompok mendiskusikan bagaimana

Page 38: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

mereka akan mencapai tujuan dengan baik dan membuat hubungan kerja

yang baik.

e. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif

Setiap kegiatan sudah pasti memiliki tujuan tertentu, begitu juga

dengan pembelajaran kooperatif. Johnson & Johnson menyatakan bahwa,

“Tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa

untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman, baik individual

maupun secara kelompok” (Trianto, 2010: 57).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Trianto (2010) bahwa,

“Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan

partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan

dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberi-kan kesempatan pada

siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar

belakangnya” (hlm. 57).

Jadi dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu

sebagai siswa ataupun sebagai guru, dimana dengan bekerja secara kolaboratif

untuk mencapai sebuah tujuan bersama, maka siswa akan me-ngembangkan

keterampilan berhubungan dengan suasana manusia yang akan sangat ber-

manfaat bagi kehidupan di luar sekolah.

f. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif

Model, metode, strategi pengajaran dan pembelajaran itu pada

umumnya baik, hanya saja semua tergantung bagaimana guru mampu

mengelola proses pelaksanaannya atau tidak. Akan tetapi, model, metode

maupun strategi juga memiliki keunggulan dan kelemahan.

Jarolimek dan parker menyebutkan pembelajaran kooperatif

memiliki keunggulan dan kelemahan, antara lain:

1) Keunggulan pembelajaran kooperatif

Keunggulan yang diperoleh dalam pembelajaran kooperatif

adalah:

(a) Saling ketergantungan yang positif

(b) Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu

(c) Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan

kelas

Page 39: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

(d) Suasana kelas yang rileks dan menyenangkan

(e) Terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara

siswa dengan guru

(f) Memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pe-

ngalaman emosi yang menyenangkan

2) Kelemahan pembelajaran kooperatif

Kelemahan pembelajaran kooperatif adalah :

(a) Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang,

disamping itu memerlukan lebih banyak tenaga, pemikir-

an dan waktu.

(b) Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka

dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup

memadai.

(c) Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada ke-

cenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas

meluas. Sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu

yang telah ditentukan.

(d) Saat diskusi kelas, terkadang didominasi oleh seseorang,

hal ini mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.

(Isjoni, 2011: 24-25) Melihat kelemahan-kelemahan ini maka dalam pelaksanaan pem-

belajaran kooperatif diperlukan seorang guru yang mampu menjadikan kondisi

belajar yang kondusif dan sepenuhnya menguasai tentang pembelajaran

kooperatif sehingga proses pelaksanaannya akan menjadi lancar dan siswa

dapat berperan secara aktif dalam proses pembelajaran serta siswa dapat

berkembang secara positif.

g. Tipe Pembelajaran dalam Model Pembelajaran Kooperatif

Ada berbagai tipe pembelajaran kooperatif yang sering di-

pergunakan di dalam kelas, antara lain:

1) Student Teams-Achievement Divisions (STAD). Tipe ini dikembang-

kan oleh Slavin dan merupakan salah satu model kooperatif yang me-

nekankan adanya aktivitas dan interaksi siswa untuk saling me-

motivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna

mencapai prestasi yang maksimal. Belajar kooperatif tipe STAD ini

melalui lima tahapan yang meliputi : a) tahap penyajian materi, b)

tahap kegiatan kelompok, c) tahap tes individual, d) tahap peng-

Page 40: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

hitungan skor perkembangan individu, dan e) tahap pemberian peng-

hargaan kelompok.

2) Jigsaw. Pembelajaran kooperatif jigsaw merupakan salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu

dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal.

Terdapat tahap-tahap penyelenggaraannya, antara lain siswa dikelompok-

kan dalam bentuk kelompok-kelompok kecil. Setiap anggota kelompok

ditugaskan untuk mempelajari materi tertentu, kemudian siswa-siswa atau

perwakilan dan kelompoknya masing-masing bertemu dengan anggota-

anggota dan kelompok yang mempelajari materi yang sama.

3) Group Resume. Model ini akan menjadikan interaksi antar siswa lebih

baik, kelas dibagi ke dalam kelompok kecil ysng terdiri dari 3-6 orang

siswa. Berikan penekanan bahwa mereka adalah kelompok yang

bagus, baik bakat maupun kemampuannya di dalam kelas. Dan

terakhir kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di

depan kelas.

4) Student Fasilitator And Explaining. Model ini merupakan salah satu dari

tipe model pembelajaran kooperatif yang memberi siswa ke-sempatan

untuk menyampaikan ide atau pendapat tentang materi yang dipelajari

kepada siswa lainnya. Guru hanya akan memberikan penguatan terhadap

apa yang sudah disampaikan siswa.

5) Course Review Horay. Tipe ini merupakan suatu metode pembelajaran

dengan pengujian pemahaman menggunakan kotak yang diisi dengan

nomor untuk menuliskan jawabannya, yang paling dulu mendapatkan

tanda benar langsung berteriak horay.

h. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Untuk memperlancar jalannya proses pembelajaran sudah pasti

harus melalui tahapan atau langkah-langkah tertentu secara terstruktur.

Seperti halnya dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif, juga harus

melalui langkah-langkah tertentu. Suprijono (2010) menyebutkan ada

Page 41: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

enam langkah dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif yang ditunjuk-

kan pada tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 1 : Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Fase Aktiviitas/Kegiatan Guru

Fase 1 : present goals and set

Menyampaikan tujuan dan

mempersiapkan peserta didik

Menjelaskan tujuan pembelajaran dan

mempersiapkan peserta didik siap

belajar

Fase 2 : present information

Menyajikan informasi

Mempresentasikan informasi kepada

peserta secara verbal

Fase 3 : organize student into

learnig teams

Mengorganisai peserta didik ke

dalam tim-tim belajar

Memberikan penjelasan kepada pe-

serta didik tentang cara pembentukan

tim belajar dan membantu kelompok

melakukan transisi yang efisien

Fase 4 : assist team work and

study

Membantu kerja tim dan belajar

Membantu tim-tim belajar selama

peserta didik mengerjakan tugasnya

Fase 5 : test on the materials

Mengevaluasi

Menguji pengetahuan peserta didik

mengenai berbagai materi pembelaja-

ran atau kelompok-kelompok mem-

presentasikan hasil kerjanya

Fase 6 : provide recognition

Memberikan pengakuan atau

penghargaan

Mempersiapkan cara untuk mengakui

usaha dan prestasi individu maupun

kelompok (Sumber : Agus Suprijono, 2010: 65)

5. Hakikat Tipe Pembelajaran Student Fasilitator And Explaining

a. Pengertian Student Fasilitator And Explaining

Student Facilitator and Explaining merupakan salah satu dari

tipe pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok

kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara

heterogen. Tipe ini memberikan kesempatan siswa atau peserta didik

untuk mempresentasikan ide, pendapat, atau gagasan pada rekan peserta

lainnya.

Terkait dengan pengertian tipe pembelajaran Student Facilitator

And Explaining, Sims and Demediuk (1995) dalam artikelnya menjelaskan

bahwa guru akan menyiapkan calon fasilitator yang diambil secara acak

untuk dipersiapkan secara efektif sebelum memimpin diskusi. Pe-

ngambilan secara acak dapat diberitahukan atau tidak siapakah yang akan

Page 42: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

membawakan diskusi atau menjadi presenter (discussion leaders) dengan

siswa lain aktif dan partisipasif. Dengan demikian siswa akan termotivasi

dan mempersiapkan dengan membaca dan memahami materi terlebih

dahulu.

Selain hal tersebut, Sims and Demediuk (1995) juga mengatakan

siswa dijadikan sebagai fasilitator yaitu dengan mencalonkan siswa

sebagai fasilitator akan membuat siswa lebih percaya diri dan mem-

persiapkan materi serta mendalaminya dengan tujuan untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran. Fasilitator diberi petunjuk, isyarat dan pendekatan

dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan disampaikan teman-

nya. Fasilitator bukan hanya bertugas sebagai penjawab pertanyaan saja,

namun fasilitator disini lebih kepada proses penyampaian materi dan

mengatur jalannya diskusi atau proses pembelajaran. Disini tugas guru

meyakinkan siswa lain tentang yang disampaikan fasilitator dengan mem-

berikan penguatan terhadap pendekatan yang disampaikan fasilitator dan

mengamati sekaligus sebagai pengarah proses pembelajaran agar tidak

melenceng dari tujuan pembelajaran itu sendiri.

b. Langkah-langkah Student Fasilitator And Explaining

Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan ter-

struktur, Suprijono (2010) menyebutkan langkah-langkah dari pelaksanaan

Student Fasilitator And Explaining sebagai berikut:

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

2) Guru mendemonstrasikan/ menyajikan materi

3) Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada

siswa lainnya misalnya melalui bagan/ peta konsep

4) Guru menyimpulkan ide/ pendapat dari siswa guru menerang-

kan semua materi yang disajikan saat itu

5) Penutup (hlm. 128).

c. Kelebihan dan Kelemahan Student Fasilitator And Explaining

Setiap tipe yang sudah ada selama ini mempunyai kelebihan dan

kelemahan, begitu juga dengan tipe Student Facilitator And Explaining

memiliki kedua hal tersebut.

Page 43: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Adapun kelebihan tipe Student Facilitator And Explaining,

menurut Prasetiya dalam Inayatul (2010), antara lain:

1) Dapat mendorong tumbuh dan kembangnya potensi berpikir kritis siswa

secara optimal.

2) Melatih siswa aktif, kreatif dan menghadapi setiap permasalahan.

3) Mendorong tumbuhnya tenggang rasa atau mendengarkan dan menghargai

pendapat orang lain.

4) Mendorong tumbuhnya sikap demonstrasi.

5) Melatih siswa untuk meningkatkan kemampuan saling bertukar pendapat

secara objektif, rasional guna menemukan suatu kebenaran dalam kerja

sama anggota kelompok.

6) Mendorong tumbuhnya keberanian mengutamakan pendapat siswa secara

terbuka.

7) Melatih siswa untuk dapat mandiri dalam menghadapi setiap masalah.

8) Melatih kepemimpinan siswa.

9) Memperluas wawasan siswa melalui kegiatan saling bertukar informasi,

pendapat dan pengalaman mereka.

Beberapa kelebihan yang sudah dipaparkan memiliki satu

persamaan yaitu tipe Student Facilitator And Explaining memudahkan

siswa untuk meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar yang selama ini

prestasi belajar siswa dalam materi akuntansi belum mencapai ke-

berhasilan yang maksimal. Selain kelebihan tipe Student Facilitator And

Explaining juga memiliki kelemahan yang berpengaruh pada pencapaian

tujuan belajar.

Prasetiya dalam Inayatul (2010) juga menyebutkan kelemahan-

kelemahan tersebut antara lain :

1) Timbul rasa yang kurang sehat antar siswa satu dengan yang lainnya.

2) Peserta didik yang malas mungkin akan menyerahkan bagian pe-

kerjaannya pada teman yang pandai.

3) Penilaian individu sulit karena tersembunyi dibalik kelompoknya

Page 44: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

4) Metode Student Facilitator And Explaining memerlukan persiapan-

persiapan agak rumit disbanding dengan metode lain, misalnya metode

ceramah.

5) Apabila terjadi persaingan yang negatif hasil pekerjaan akan mem-

buruk.

6) Peserta didik yang malas memiliki kesempatan untuk tetap pasif dalam

kelompoknya, dan memungkinkan akan mempengaruhi kelompoknya

sehingga usaha kelompok tersebut akan gagal.

Kelemahan dari tipe Student Facilitator And Explaining yang

sudah dipaparkan tersebut bukanlah hal yang membuat peneliti menjadi

patah harapan, dengan mengetahui kelemahan tersebut peneliti akan

meminimkan terajadinya kekurangan ketika melakukan penelitian.

6. Hakikat Tipe Pembelajaran Course Review Horay

a. Pengertian Course Review Horay

Tipe pembelajaran Course Review Horay merupakan salah satu

pembelajaran kooperatif yaitu kegiatan belajar mengajar dengan cara

pengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil. Pada hakikat-

nya tipe pembelajaran ini adalah untuk menguji pemahaman siswa

terhadap materi yang telah diajarkan dengan cara menyelesaikan soal-soal

yang ada dalam kotak yang yang sudah diberi nomor untuk menuliskan

jawabannya. Siswa yang paling terdahulu mendapatkan tanda benar

langsung berteriak horay atau yel-yel lainnya.

Pada pembelajaran Course Review Horay aktifitas belajar lebih

banyak berpusat pada siswa. Dalam hal ini pada proses pembelajaran guru

hanya bertindak sebagai penyampai informasi, fasilitator dan pembimbing.

Suasana belajar dan interaksi yang menyenangkan membuat siswa lebih

menikmati pelajaran sehingga siswa tidak mudah bosan untuk belajar.

Melalui Pembelajaran Course Review Horay diharapkan dapat melatih

siswa dalam menyelesaikan masalah dan memberikan kontribusi yang

cukup berarti untuk membantu siswa yang kesulitan dalam mempelajari

Page 45: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

konsep-konsep belajar, pada akhirnya setiap siswa dalam kelas dapat

mencapai hasil belajar yang maksimal.

b. Langkah-langkah Course Review Horay

Untuk memperlancar jalannya pembelajaran, Suprijono (2010)

menyebutkan langkah-langkah dari pelaksanaan Course Review Horay

sebagai berikut :

1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

2) Guru mendemontrasikan atau menyajikan materi

3) Memberi kesempatan untuk siswa tanya jawab

4) Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak

9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka

sesuai dengan selera masing-masing

5) Guru membacakan soal secara acak dan siswa menulis

jawaban didalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan

langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (v) dan

salah diisi silang (x).

6) Siswa yang sudah mendapat tanda (v) vertical, horizontal

atau diagonal harus berteriak horey … atau yel-yel yang lain

7) Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horey yang

diperoleh

8) Penutup (hlm. 129).

c. Kelebihan dan Kelemahan Course Review Horay

Setiap tipe pembelajaran sudah pasti memiliki kelebihan dan

kelemahan. Ismawanti (2011) menyebutkan berbagai macam kelebihan

dan kelemahan tipe pembelajaran Course Review Horay, antara lain:

1) Kelebihan

Kelebihan yang diperoleh dalam tipe pembelajaran Course

Review Horay adalah (1) Pembelajarannya menjadi menarik dan

mendorong siswa untuk dapat terjun kedalamnya, (2) Pembelajarannya

tidak monoton karena proses belajar seperti permainan, dan (3)

Melatih kerjasama

2) Kelemahan

Ada dua sumber yang menjadi sumber kelemahan tipe

pembelajaran Corse Review Horay yaitu : (1) Siswa aktif dan pasif

nilainya disamakan, dan (2) Adanya peluang untuk curang.

Page 46: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

7. Kolaborasi Tipe Pembelajaran Student Facilitator And Explaining dan

Course Review Horay

a. Rancangan Pelaksanaan

Penelitian ini menerapkan kolaborasi dari dua tipe pembelajaran,

yaitu Student Facilitator And Explaining dan Course Review Horay. Ke-

dua tipe pembelajaran yang digunakan nantinya akan dikolaborasikan

menjadi sebuah kesatuan. Kolaborasi tipe-tipe pembelajaran menjadi

inovasi tersendiri dalam dunia pendidikan yaitu sebagai cara untuk mem-

perbaharui model belajar yang terdahulu. Penerapan kolaborasi tipe

pembelajaran ini, diharapkan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran

dapat berjalan dengan lancar, sehingga dapat berdampak pada prestasi

belajar siswa.

Dalam kolaborasi ini siswa akan diberi tugas dengan menerapkan

tipe Student Facilitator And Explaining yaitu siswa mendiskusikan materi

pelajaran bersama kelompoknya, lalu mempresentasikan ide atau pen-

dapatnya kepada siswa lain di depan kelas. Setelah itu siswa akan diberi

latihan soal dengan menerapkan tipe Course Review Horay yaitu guru

menyediakan kotak 5x5 yang sudah terisi angka 1-25 dengan acak beserta

soal. Guru menunjuk angka dan siswa langsung mendiskusikan soal yang

ada didalamnya. Siswa yang dapat menjawab benar langsung memberi

kotak dengan tanda benar (v). Kelompok yang dapat membentuk garis

diagonal, vertikal, maupun horizontal akan mendapatkan reward dari guru.

b. Langkah-langkah Pelaksanaan

Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Student

Facilitator And Explaining dan Course Review Horay, sebagai berikut :

1) Siswa membentuk kelompok, satu kelompok bisa 5-6 siswa.

2) Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok untuk

mendiskusikan materi pelajaran.

3) Guru memantau diskusi siswa untuk memastikan pembelajaran sesuai

rencana.

Page 47: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

4) Guru menunjuk siswa secara acak dengan menggunakan “Talking

Stick.

5) Siswa yang mendapatkan stick maju kedepan untuk presentasi ide atau

pendapat tentang materi yang dipelajari bersama kelompoknya.

6) Kelompok lain bertanya atau menanggapi apa yang sudah disampaikan

temannya.

7) Guru memberikan penguatan terhadap pendapat atau ide yang sudah

disampaikan siswa.

8) Guru memberikan latihan soal. (Guru menyebut nomor kotak dan

semua kelompok harus mengerjakan soal yang ada, bagi kelompok

yang paling cepat menyelesaikan soal, salah satu anggota kelompok

boleh langsung mempresentasikan jawabannya kepada kelompok lain,

jika jawaban benar maka kotak diberi tanda benar (v) dan berteriak

horey atau yel-yel lain).

9) Guru memberikan evaluasi individu/ ulangan untuk mengetahui

seberapa jauh pemahaman siswa tentang materi yang dipelajarinya.

Kolaborasi model pembelajaran ini mempunyai tujuan selain

melatih kerjasama, kekompakan, rasa saling menghormati antar siswa,

juga melatih kesiapan individual siswa walaupun mereka belajar secara

berkelompok. Hal ini dikarenakan penunjukan dengan talking stick, me-

nyebabkan siswa mempunyai peluang untuk memaparkan hasil belajarnya.

Meningkatnya kesiapan siswa akan menumbuhkan keberanian dalam me-

nunjukkan kemampuan dan partisipasi siswa dalam bertanya maupun ber-

pendapat di depan banyak orang. Penerapan kolaborasi ini diharapkan

meratakan kegiatan siswa, terutama bagi siswa yang kurang berpartisipasi

dalam proses pembelajaran.

B. Penelitian yang Relevan

Mey Saptaningrum (2011) dalam penelitiannya yang berjudul

“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay

Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS 2

Page 48: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

SMA Negeri 1 Gemolong Tahun Ajaran 2010/2011” Penelitian ini

menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Course Review Horay dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di-

tunjukkan pada nilai yang sudah mencapai KKM pada siklus 1 sebanyak

82,86% atau 29 siswa dari 35 siswa, sedangkan pada siklus 2 sebanyak

94,28% atau 33 siswa. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti adalah sama-sama menggunakan pembelajaran kooperatif tipe

Course Review Horay. Selain itu, penelitian ini sama-sama mengkaji

prestasi belajar akuntansi. Perbedaannya adalah subjek penelitian yang

digunakan peneliti siswa SMK kelas X Akuntansi, sedangkan Mey

Saptaningrum siswa kelas XI IPS.

Yeni Saraswati (2009) dalam penelitiannya yang berjudul

“Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Student Facilitator And

Explaining (SFAE) untuk meningkatkan Minat Belajar Fisika dan Prestasi

Belajar Siswa Kelas VII B SMP Negeri I Singosari”. Penelitian ini

dilaporkan bahwa telah terjadi peningkatan pada minat belajar siswa dan

prestasi belajar, dengan nilai rata-rata minat belajar yang cukup baik yaitu

pada siklus I sebesar 74, pada siklus II meningkat menjadi 89 dan

peningkatan nilai rata-rata prestasi belajar siswa sebelum diberi tindakan

sebesar 66 pada siklus I meningkat menjadi 76, pada siklus II meningkat

menjadi 87. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah

sama-sama menggunakan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe

Student Facilitator And Explaining. Perbedaannya adalah peneliti meng-

kaji prestasi belajar akuntansi, sedangkan Yeni saraswati mengkaji minat

belajar fisika dan prestasi belajar siswa.

Berdasarkan penelitian-penelitian diatas, maka dapat disimpul-

kan bahwa penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang dilakukan

oleh peneliti. Kerelevansian tersebut ditunjukkan dengan adanya peng-

gunaan tipe pembelajaran yang sama dan mengkaji hal yang sama yaitu

prestasi belajar siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Mey Saptaningrum

dan Yeni Saraswati tersebut telah mengalami keberhasilan, sehingga hal

Page 49: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

ini dapat digunakan untuk memperkuat penelitian yang akan dilakukan

oleh peneliti.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka pikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema dan

masalah penelitian serta didasarkan pada kajian teoritis. Kerangka berpikir ini

digambarkan dengan skema holistik dan sistematik. Selaras dengan judul

penelitian yang diambil, yaitu: “Peningkatkan Prestasi Belajar Siswa Akuntansi

Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Student Facilitator And Explaining

Dan Course Review Horay Pada Siswa Kelas X Akuntansi Smk N Jumantono

Tahun Pelajaran 2011/2012”.

Siswa belajar adalah untuk mendapatkan pengetahuan melalui segenap

rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sadar yang mengakibatkan perubahan

perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Dalam proses belajar ini, keberhasilan

siswa sangat diharapkan. Maka dari itu, untuk mengukur tingkat keberhasilan

siswa prestasi belajar akan digunakan sebagai tolok ukur.

Penggunaan model pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar mem-

punyai pengaruh besar terhadap prestasi belajar siswa. Proses belajar mengajar dengan

model mengajar yang kurang tepat dapat mengakibatkan tujuan pembelajaran tidak

tercapai optimal. Untuk itu, guru harus memiliki kemampuan untuk memilih model

pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan.

Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran akuntansi di

SMK N Jumantono adalah pembelajaran masih berpusat pada guru dimana guru

dalam mengajar masih menggunakan metode ceramah. Pembelajaran seperti ini

menyebabkan suasana kelas tegang, siswa menjadi kurang aktif dan partisipasi

dalam proses belajar mengajar, sehingga pemahaman siswa terhadap materi

kurang optimal dan saat mengerjakan tugas maupun ulangan masih merasa

kesulitan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan pemilihan model

pembelajaran yang tepat. Untuk itu, peneliti menawarkan model pembelajaran

kooperatif tipe Student Facilitator And Explaining dan Course Review Horay.

Page 50: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Dalam tipe ini, pembelajaran akan berpusat pada siswa bukan lagi pada guru.

Siswa akan dikelompokkan untuk membahas suatu materi dan siswa akan

ditunjuk secara individu untuk mempresentasikan hasil diskusi selayaknya guru di

depan kelas. Penunjukan dilakukan dengan menggunakan “talking stick” yaitu

stick diputar dengan iringan musik, ketika musik berhenti siswa yang memegang

stick maju untuk presentasi. Jadi, semua siswa harus benar-benar siap dan belajar

sungguh-sungguh karena dituntut untuk menguasai materi. Setelah dilakukan

presentasi, guru hanya akan memberikan penguatan saja terhadap materi yang

sudah disampaikan siswa dan guru akan memberikan evaluasi untuk menguji pe-

mahaman siswa dengan memberi soal-soal yang dikerjakan bersama kelompok-

nya, bagi kelompok yang menjawab benar wajib berteriak “hore!” atau yel-yel

lain yang disukai. Kelompok yang menjawab soal paling banyak akan diberi

hadiah.

Kolaborasi tipe Student Fasilitator And Explaining dan Course Review

Horay diharapkan dapat memotivasi siswa dalam mengemukakan pendapat,

menyajikan pertanyaan-pertanyaan, dan menjawab pertanyaan saat diskusi ber-

langsung atau dengan kata lain siswa dapat berperan aktif dalam proses belajar

mengajar, hal ini dapat meningkatkan pemahaman dan kesenangan siswa terhadap

materi, sehingga akan berpengaruh juga pada peningkatan prestasi belajar

akuntansi siswa.

Dari kerangka pemikiran tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Page 51: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Gambar 1 : Kerangka pemikiran peningkatan prestasi belajar siswa akuntansi

melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator

And Explaining dan Course Review Horay pada siswa kelas X

Akuntansi

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka, hasil penelitian yang relevan serta kerangka

berpikir diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut :

“Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator And

Explaining dan Course Review Horay dapat meningkatkan prestasi belajar pada

siswa kelas X Akuntansi SMK N Jumantono tahun pelajaran 2011/2012”.

Kondisi Awal Suasana belajar siswa tegang

Tindakan

Kondisi akhir

Prestasi belajar akuntansi rendah

Penerapan pembelajaran kooperatif student

Fasilitator And Explaining dan Course Review Horay

Siswa melakukan diskusi sehingga siswa termotivasi

dalam mengemukankan pendapat, menyajikan

pertanyaan-pertanyaan dan menjawab pertanyaan

saat diskusi berlansung atau dengan kata lain siswa

dapat berperan aktif dalam proses belajar mengajar

Pemahaman dan kesenangan siswa terhadap materi

Prestasi belajar akuntansi siswa meningkat

Siswa cenderung pasif dan malas dalam kegiatan

belajar mengajar dikelas

Page 52: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK N Jumantono yang beralamat-

kan di Dusun Jurug, Desa Blorong, Kecamatan Jumantono. Sekolah ini

dipimpin oleh Drs. Mulyadi, MM. Alasan peneliti melakukan penelitian di

SMK N Jumantono dengan pertimbangan sebagai berikut :

a. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di SMK N Jumantono secara

umum masih menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu

ceramah.

b. Kurangnya keaktifan siswa kelas X Akuntansi SMK N Jumantono dalam

mengikuti proses pembelajaran akuntansi.

c. Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi pada kelas X

Akuntansi SMK N Jumantono belum optimal.

d. Model pembelajaran kooperatif Student Facilitator And Explaining dan

Course Review Horay belum pernah dilalukan di SMK N Jumantono.

Adapun deskripsi mengenai tempat penelitian dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Sejarah Singkat SMK N Jumantono

SMK Negeri Jumantono berdiri pada tanggal 20 Oktober 1999

dengan mendapat SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.

291/O/1999. Pertama kali berdiri sekolah ini diberi nama SMA Negeri

Jumantono dan dikepalai oleh Drs. H. Sobirin M, M,Pd.

1) Perkembangan Sekolah

Pada tahun 2006 an, sekolah ini mendapat ijin dari dinas

pendidikan dan kebudayaan kabupaten karanganyar menjadi Sekolah

Menengah Terpadu dengan dikeluarkannya SK Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kab.Karanganyar No. 421/492/2006 pada tanggal 17 Juni

2006. Pada sekolah menengah terpadu ini, siswa memiliki dua pilihan

33

Page 53: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

program kelas yaitu SMA dan SMK dengan jurusan Teknik Komputer

Jaringan (TKJ).

Pada tahun 2009-an, SMA Negeri Jumantono beralih fungsi

menjadi SMK Negeri Jumantono dengan dikeluarkannya SK Bupati

Kab.Karanganyar No. 421.5/769/2009 pada tanggal 7 Juli 2009. Mulai

tahun ini, sekolah sudah tidak membuka program kelas SMA, namun

program jurusan kelas SMK bertambah satu yaitu Teknik Kendaraan

Ringan (TKR).

Seiring dengan kemajuan teknologi dan tuntutan jaman, serta

harapan masyarakat, maka SMK Negeri Jumantono pada tahun 2011

menambah satu program kejuruan, yaitu akuntansi. Oleh karena itu,

pada tahun 2011 program jurusan yang ditawarkan di SMK Negeri

Jumantono menjadi 3 yaitu Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Teknik

Kendaraan Ringan (TKR), dan akuntansi.

2) Nama-nama Kepala Sekolah

Kepala sekolah yang pernah menjabat di SMK Negeri

Jumantono adalah :

1) Drs. H. Sobirin M, M.Pd.

2) Drs. M. Nur Hidayat, M.Pd.

3) Drs. Krisno Anggoro, M.Pd.

4) Dra. Suliyastuti, MM

5) Drs. Mulyadi, MM

b. Data Sekolah

1) Nama Sekolah : SMK NEGERI JUMANTONO

2) No Identitas Sekolah : 3003

3) No Statistik Sekolah : 301031304034

4) Alamat Sekolah : Dusun Jurug, Desa Blorong

5) Kecamatan : Jumantono

6) Kabupaten : Karanganyar

7) Propinsi : Jawa Tengah

8) Kode Pos : 57782

Page 54: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

9) Telepon : (0271) 7003760

10) E-mail : [email protected]

11) No Akte Pendirian : 291/0/1999

12) Luas tanah Sekolah : 15.255 m2

13) Luas Bangunan Sekolah : 2.102 m2

14) Status Tanah : Milik Sendiri

c. Visi, Misi dan Tujuan SMK Negeri Jumantono

1) Visi

(a) Unggul Dalam Prestasi, berwawasan kebangsaan yang tinggi

(b) Sehat Jasmani dan Rohani, terampil dalam penguasaan IPTEK

yang di landasi oleh Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa.

2) Misi

(a) Menumbuhkan kecerdasan emosional, etos kerja yang profesional

kepada seluruh warga sekolah.

(b) Menumbuhkan kecerdasan spiritual dengan melaksanakan pem-

belajaran dan bimbingan secara efektif

(c) Memberikan motivasi kepada siswa untuk mengenal potensinya,

sehingga bisa bertanggung jawab kepada dirinya, Bangsa dan

Negara.

3) Tujuan

(a) Mempersiapkan anak didik untuk dapat melanjutkan pendidikan-

nya di Perguruan Tinggi sesuai dengan bakat dan minatnya

(b) Memberi bekal ketrampilan tepat guna yang dapat digunakan se-

bagai bekal hidup mandiri

(c) Mendidik siswa agar setelah tamat dapat hidup di masyarakat

dengan mengembangkan ketrampilan dan kemampuan yang di-

perolehnya

(d) Mempersiapkan peserta didik untuk dapat mengembangkan sikap

hidup dan perilaku hidup yang dilandasi nilai-nilai Agama

Page 55: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2. Waktu Penelitian

Waktu untuk kegiatan penelitian ini adalah mulai bulan Januari

2012 sampai dengan bulan Juni 2012. Waktu ini meliputi kegiatan pe-

laksanaan penelitian, pelaksanaan tindakan, serta analisis data dan penyusunan

laporan penelitian, dengan jadwal sebagai berikut :

Tabel 2. Jadwal Pelaksaan Kegiatan dan Penelitian

Kegiatan Penelitian Bulan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun

1. Pelaksanaan Penelitian

a. Koordinasi dengan

kepala sekolah dan guru

b. Diskusi dengan guru

mengenai permasalahan

pembelajaran

c. Mengajukan judul dan

mini proposal

d. Menyusun proposal

e. Menyiapkan instrumen

penelitian

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Siklus I

1) Perencanaan Tindakan

2) Pelaksanaan Tindakan

3) Observasi

4) Refleksi

b.Siklus II

1) Perencanaan Tindakan

2) Pelaksanaan Tindakan

3) Observasi

4) Refleksi

3. Analisis Data dan

Penyusunan Laporan

1. Analisis Data

2. Penyusunan Skripsi

3. Ujian dan Revisi

4. Penggandaan dan

Pengumpulan Skripsi

Page 56: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa

kelas X Akuntansi SMK N Jumantono tahun pelajaran 2011/2012 yang terdiri

dari 34 siswa dengan komposisi 1 siswa laki-laki dan 33 siswa perempuan.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian pada penelitian tindakan kelas ini adalah berbagai

kegiatan yang terjadi didalam kelas selama berlangsungnya proses belajar

mengajar yang terdiri dari :

a. Pemilihan model pembelajaran

b. Pelaksanaan model pembelajaran yang dipilih, yaitu dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator And Explaining Dan

Course Review Horay

c. Suasana belajar saat berlangsungnya proses belajar mengajar

d. Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran

e. Materi pelajaran

f. Prestasi belajar

C. Data dan Sumber Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah informasi tentang

proses pembelajaran, kesulitan guru dan siswa dalam pembelajaran serta prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran mengelola dokumen dana kas bank, sedangkan

sumber data yang digunakan adalah:

1. Informan, yaitu guru mata pelajaran mengelola dana kas bank dan siswa-siswi

kelas X Akuntansi.

2. Tempat dan peristiwa berlangsungnya proses pembelajaran dengan tipe

Stufent Facilitator And Explaining dan Course Review Horay.

3. Dokumen dan arsip yang dipergunakan dalam penelitian adalah video proses

pembelajaran, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan hasil pekerjaan

siswa (daftar nilai siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II).

Page 57: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

D. Pengumpulan Data

Memecahkan masalah dalam penelitian diperlukan data yang relevan

dengan permasalahan, sedangkan untuk mendapatkan data tersebut perlu digunakan

teknik pengumpulan data sehingga dapat diperoleh data yang benar-benar valid dan

dapat dipercaya. Arikunto (2006) menyebutkan bahwa teknik pe-ngumpulan data ada

lima macam yaitu wawancara, angket, observasi, dokumen-tasi dan tes (hlm. 15).

Namun, dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain :

1. Wawancara

Wawancara adalah komunikasi dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan

untuk memperoleh informasi yang diperlukan peneliti. Jenis wawancara yang

digunakan adalah wawancara bebas terpimpin dimana pewawancara mem-

berikan pertanyaan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat, namun cara

menyampaikan pertanyaan tersebut tergantung pada kebijakan pewawancara.

Peneliti melakukan wawancara kepada guru untuk mengetahui

proses belajar mengajar yang diterapkan, dan karakteristik siswa pada kelas

yang digunakan untuk penelitian. Selain itu, peneliti juga mewawancarai

siswa untuk mengetahui tanggapan atau respon siswa mengenai proses

pembelajaran di kelas yang dilakukan guru.

2. Observasi

Obeservasi adalah suatu metode yang dilakukan dengan cara me-

ngadakan pengamatan secara teliti dan sistematis. Observasi dilaksanakan

dengan tujuan untuk mengamati pelaksanaan dan perkembangan pembelajaran

akuntansi yang dilakukan oleh siswa dan guru. Pengamatan akan dilaksanakan

sebelum, ketika dan sesudah siklus penelitian berlangsung. Jenis observasi

yang digunakan adalah observasi partisipan artinya peneliti ikut terlibat dalam

proses pembelajaran (tindakan). Data yang dihasilkan dari kegiatan observasi

berupa catatan lapangan yang mendiskripsikan tentang keadaan siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran baik pada pra siklus maupun selama siklus

berlangsung.

Page 58: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu metode untuk mencari data mengenai hal-

hal yang berupa catatan, transkip buku, agenda dan sebagainya. Dalam pe-

nelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah,

data identitas siswa, silabus, RPP, hasil pekerjaan siswa dan daftar nilai

belajar siswa yang berupa nilai ulangan harian mata pelajaran mengelola

dokumen kas bank.

4. Tes

Tes merupakan serentetan pertanyaan atau latihan/ alat lain yang di-

gunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan

bakat yang dipilih oleh individu/kelompok. Data yang didapatkan dari ke-

giatan ini adalah tabel pengamatan berupa hasil belajar atau nilai ulangan

siswa. Tes yang digunakan adalah tes tertulis berupa soal obektif dan uraian.

E. Validitas Data

Dalam suatu penelitian, validitas data sangat diperlukan yaitu untuk

mempertanggung jawabkan kebenaran/keakuratan data dan informasi yang

diperolehnya. Sutopo (2002) mengemukakan bahwa, “Validitas data merupakan

jaminan bagi kemantapan kesimpulan dan tafsir makna sebagai hasil penelitian”

(hlm. 78). Dalam penelitian terdapat beberapa cara untuk pengembangan validitas

data, yaitu dengan teknik trianggulasi dan review informan.

Patton (1984) menyatakan bahwa ada empat macam teknik

trianggulasi, yaitu (1) trianggulasi data, (2) trianggulasi peneliti, (3) trianggulasi

metode, dan (4) trianggulasi teori (Sutopo, 2002: 78). Namun, dalam penelitian

ini, trianggulasi yang digunakan adalah trianggulasi sumber dan trianggulasi

metode.

Trianggulasi data yaitu suatu teknik untuk mencapai validitas data

dimana peneliti menggunakan beberapa narasumber yang berbeda untuk me-

ngumpulkan data atau informasi yang sejenis, sehingga informasi yang diperoleh

dari narasumber satu dapat dibandingkan dengan informasi yang diperoleh dari

narasumber lain. Dalam penelitian ini, misalnya untuk mengetahui kesulitan guru

Page 59: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

dan siswa dalam pembelajaran, maka peneliti menguji keabsahan datanya meng-

gunakan tiga sudut pandangan, yakni sudut pandang guru, siswa dan observer.

Informasi dari ketiga sudut pandang ini, nantinya akan dibandingkan, dicari

kesamaan dan perbedaannya lalu hasilnya disimpulkan.

Trianggulasi metode yaitu menguji keabsahan data dengan me-

ngumpulkan data sejenis tetapi menggunakan teknik atau metode pengumpulan

data yang berbeda. Contohnya dalam penelitian ini, untuk mengetahui proses

pembelajaran dan prestasi belajar siswa, data yang diperoleh melalui wawancara

dicek dengan kenyataan yang ada selama observasi dan dokumentasi. Untuk

prestasi belajar siswa diuji lagi dengan tes. Jika data yang diperoleh dari

wawancara hasilnya sama dengan kenyataan hasil observasi, dokumentasi dan tes

maka data tersebut sudah benar. Namun bila data yang diperoleh hasilnya tidak

sama, maka peneliti harus melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data

yang bersangkutan untuk mendapatkan data mana yang dianggap benar.

F. Analisis Data

Tahapan setelah pengumpulan data adalah teknis analisis data. Data

yang tersedia dari pengumpulan data perlu dilakukan analisis agar data yang ada

dapat dimanfaatkan dengan baik. Suwandi (2011) menyebutkan bahwa “Untuk

menganalisis data yang telah berhasil dikumpulkan antara lain dengan teknik

deskriptif komparatif (statistik deskriptif komparatif) dan teknik analisis kritis”

(hlm. 66).

Dalam penelitian ini, teknik statistik deskriptif komparatif digunakan

untuk data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa), yaitu membandingkan antara

kondisi awal sebelum dilakukannya tindakan dengan hasil yang diperoleh pada

siklus I dan siklus II sehingga dapat dilihat adanya perbedaan sebelum dan

sesudah dilakukannya tindakan. Selain itu analisis data ini juga digunakan untuk

menghitung nilai rata-rata, nilai tertinggi, nilai terendah dan presentase jumlah

siswa yang mencapai batas ketuntasan. Berdasarkan Informasi ini dapat diketahui

sampai sejauh mana keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar.

Page 60: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Teknik analisis kritis digunakan untuk data kualitatif, yaitu memapar-

kan deskripsi mengenai hasil wawancara dan catatan lapangan yang diperoleh dari

observasi, sekaligus mengungkapkan kelemahan dan kelebihan kinerja guru dan

siswa dalam proses belajar mengajar. Hasil analisis ini akan dijadikan bahan

untuk menyusun rencana memperbaiki pelaksanaan tindakan pada siklus berikut-

nya.

G. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) atau disebut juga Classroom Action Research (CAR). PTK

pertama kali diperkenalkan oleh ahli psikologi sosial Amerika yang bernama Kurt

Lewin pada tahun 1946. Inti gagasan Lewin inikah yang selajutnya dikembangkan

oleh ahli-ahli lain seperti Stephen Kemmis, Robbin Mc Taggart, John Elliot, Dave

Ebbutt, dan sebagainya. Di Indonesia sendiri PTK baru dikenalkan pada akhir

dekade 80-an.

Arikunto (2008), menyebutkan ada tiga kata yang membentuk pe-

ngertian Penelitian Tindakan Kelas, yaitu :

1. Penelitian – menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu

objek, dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu

untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk

meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting

bagi peneliti.

2. Tindakan – menunjuk sesuatu gerak kegiatan yang sengaja

dilakakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini

berbentuk rangkaian siklus kegiatan.

3. Kelas – dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas,

tetapi dalam pengertian yang lebih dpesifik. Seperti yang sudah

lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang

dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang

dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru

yang sama pula (hlm. 2).

Berdasarkan penggabungan pengertian tiga kata tersebut dapat di-

simpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan

terhadap kegiatan yang disengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas.

Page 61: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Menurut Elliot, “PTK adalah kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk

meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya” (Aqib, 2009: 87).

Aqib (2009) menyebutkan PTK memiliki karakteristik antara lain :

1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam intruksional.

2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaan.

3. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi.

4. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik

intruksional.

5. Dilaksanakn dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.

6. Pihak yang melakukan tindakan adalah guru sendiri, sedangkan

yang melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses

tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakkukan

tindakan (hlm. 16).

Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas

praktik pembelajaran secara berkesinambungan, sehingga meningkatkan mutu

hasil intruksional; mengembangkan ketrampilan guru; meningkatkan relevansi;

meningkatkan efisiensi pengelolaan intruksional serta menumbuhkan budaya

meneliti pada komunitas guru.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan melalui empat langkah

utama yang saling berkaitan, yaitu 1) perencanaan, 2) tindakan, 3) pengamatan,

dan 4) refleksi.

Untuk lebih jelas dapat digambarkan sebagai berikut :

Page 62: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Siklus II

Siklus I

Permasalahan Perencanaan

tindakan I

Pelaksanaan

tindakan I

Pengamatan /

pengumpulan

data

Permasalahan

baru hasil

refleksi

Perencanaan

tindakan II

Pelaksanaan

tindakan II

Pengamatan /

pengumpulan

data II

Refleksi II

Apabila

permasalahan

belum

terselesaikan

Dilanjutkan ke

siklus

berikutnya

Refleksi I

Gambar 2 Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas menurut Suhardjono

Sumber: Arikunto, Suhardjono, dan Supardi (2008: 74)

Keterangan :

Rincian kegiatan pada tiap tahapan adalah sebagai berikut :

1. Permasalahan

Tahap awal dari PTK adalah mengidentifikasi permasalahan yang

timbul dalam proses pembelajaran. Masalah ini harus benar-benar faktual

terjadi di lapangan dan bersifat umum di kelas. Selain itu masalah juga harus

dalam jangkauan kemampuan peneliti. Untuk menetapkan masalah, peneliti

berkolaborator dengan guru mata pelajaran dokumen dana kas bank.

2. Perencanaan Tindakan

Tahapan ini berupa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan

tentang apa, mengapa, kapan dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan

tersebut akan dilakukan.

Page 63: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Secara rinci, pada tahapan perencanaan terdiri dari kegiatan sebagai berikut :

a. Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan, yang akan

melatarbelakangi PTK.

b. Menentukan cara untuk memecahkan masalah/ menetapkan cara yang

akan dilakukan untuk menemukan jawaban, berupa rumusan hipotesis

tindakan. Umumnya dimulai dengan menetapkan berbagai alternatif

tindakan pemecahan masalah, yaitu menetapkan model pembelajaran yang

akan digunakan.

c. Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan dengan menjabarkan

indikator-indikator keberhasilan serta berbagai instrument pengumpul data

yang dapat dipakai untuk menganalilsis indikator keberhasilan itu.

d. Membuat secara rinci rancangan tindakan.

3. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pem-

belajaran akan diterapkan. Skenario atau rancangan tindakan yang akan

dilakukan, hendaknya dijabarkan serinci mungkin secara tertulis. Rincian

tindakan itu menjelaskan (a) langkah demi langkah kegiatan yang akan dilaku-

kan, (b) kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh guru, (c) kegiatan yang di-

harapkan dilakukan oleh siswa, (d) rincian tentang jenis media pembelajaran

yang akan digunakan, (e) jenis instrumen yang akan digunakan untuk pe-

ngumpulan data atau pengamatan disertai dengan penjelasan rinci bagaimana

menggunakannya.

4. Pengamatan / Pengumpulan Data

Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi ke-

duanya berlangsung dalam waktu yang sama. Pada tahap ini, peneliti melaku-

kan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama

pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilaksanakan dengan

menggunkan format observasi/penilaian yang telah disusun, termasuk juga

pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu

serta dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Data yang

dikumpulkan dapat berupa data kualitatif (hasil tes) atau data kuantitatif yang

Page 64: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

menggambarkan kreatifitas siswa, antusias siswa, mutu diskusi yang dilaku-

kan, dan lain sebagainya.

Data yang dikumpulkan hendaknya di cek untuk mengetahui ke-

absahannya. Data yang telah terkumpul memerlukan analisis, baik untuk

mempermudah penggunaan maupun dalam penarikan kesimpulan. Untuk hal

ini berbagai teknik analisis statistika dapat digunakan.

5. Refleksi

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan

yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian

dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Jika terdapat

masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui

siklus berikutnya yang meliputi kegiatan perencanaan ulang, tindakan ulang,

dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi.

H. Indikator Ketercapaian Penelitian

Untuk menentukan ketercapaian tujuan perlu dirumuskan indikator

keberhasilan tindakan yang disusun dengan mempertimbangkan kondisi sebelum

diberikan tindakan dan jumlah siklus tindakan yang akan dilakukan, sehingga

dapat diketahui seberapa besar ketercapaian tujuan tersebut. Indikator tersebut,

dapat dilihat pada table di bawah ini:

Tabel 3. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa

Aspek yang diukur Target

Capaian Cara Mengukur

Ketuntasan hasil belajar

(kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal dan

mendapat nilai 75 keatas)

Penerapan Student

Fasilitator And Explaining

dan Course Review Horay

80%

80%

Dihitung dari jumlah siswa yang

memperoleh nilai 75 keatas untuk

ketepatan siswa yang mendapat nilai

75 atau lebih dinyatakan telah men-

capai ketuntasan belajar

Diamati saat pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi oleh

peneliti

Page 65: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam

penelitian dari awal sampai akhir. Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa

tahapan kegiatan, yaitu:

1. Tahapan pengenalan Masalah

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini antara lain:

a. Mengidentifikasi masalah

b. Menganalisis permasalahan yang timbul dengan mengacu pada teori yang

relevan.

2. Tahapan Persiapan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi:

a. Penyusunan jadwal penelitian tindakan kelas.

b. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

c. Penyusunan soal tes sebagai bentuk evaluasi disertai kunci jawabannya.

d. Penyusunan instrumen penilaian lain yang digunakan dalam penelitian

tindakan kelas.

3. Tahapan Penyusunan Rencana Tindakan

Rencana tindakan disusun dalam dua siklus, yaitu: siklus I dan siklus

II. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan atau observasi dan tahap refleksi.

4. Tahapan Implementasi Tindakan

Dalam tahap ini peneliti melaksanakan tindakan dengan menerapkan

pembelajaran kooperatif Student Fasilitator And Explaining Dan Course

Review Horay, yakni untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini

diukur dari tingkat partisipasi siswa dalam diskusi kelas, interaksi antar siswa

dalam kelompok kooperatif dan prestasi belajar siswa.

5. Tahap Observasi

Tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa yang sedang

melakukan proses pembelajaran di bawah bimbingan guru. Pengamatan di-

lakkukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Semua hal yang berkaitan

dengan hal diatas perlu dikumpulkan dengan sebaik-baiknya.

Page 66: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

6. Tahap Refleksi

Tahap ini, peneliti mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan

kemudian bersama guru mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.

7. Tahapan Penyusunan Laporan

Pada tahap ini dilakukan penyusunan laporan dari semua kegiatan

yang telah dilakukan selama penelitian berlangsung. Penyusunan laporan

penelitian didasarkan atas data-data yang telah dikumpulkan selama penelitian

berlangsung.

J. Proses Penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam dua siklus

yaitu siklus I dan siklus II, yang masing-masing direncanakan dalam tahapan (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan, (4) evaluasi dan refleksi.

Kalau belum terbukti dan belum optimal hasilnya, harus dilanjut siklus III dan

seterusnya.

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini perencanaan tindakan adalah menyiapkan perangkat

pembelajaran yang akan digunakan dalam tindakan dengan penggunaan model

pembelajaran kooperatif Student Facilitator And Explaining dan Course

Review Horay yang meliputi :

1) Peneliti bersama guru menentukan jadwal pelaksanaan penelitian

2) Menyiapkan RPP mata pelajaran akuntansi. Adapun skenario pembelajaran

sebagai berikut :

(a) Guru memeriksa kebersihan kelas

(b) Guru membuka pelajaran dengan memberikan salam terlebih dahulu

(c) Guru mengabsen kehadiran siswa

(d) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat belajar

siswa

Page 67: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

(e) Guru menjelaskan secara singkat tentang metode pembelajaran

yang akan digunakan agar siswa paham dengan pembelajaran yang

akan dilaksankan

(f) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

(g) Guru menyajikan materi secara singkat dengan peta konsep

(h) Guru memberikan kesempatan siswa untuk mendiskusikan ber-

sama kelompoknya tentang materi yang dipelajari kemudian me-

nunjuk beberapa siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya di

depan kelas misalnya melalui bagan/ peta konsep

(i) Memberikan kesempatan siswa untuk tanya jawab

(j) Guru menyediakan media untuk menguji pemahaman siswa

dengan membuat kotak 25 dalam karton, kotak diberi nomor 1

sampai 25 secara acak dan diisi soal yang harus dikerjakan siswa.

(k) Guru menyebutkan nomor secara acak, kemudian kelompok yang

minat menjawab langsung angkat tangan dan mengambil soal yang

ada dalam kotak sesuai nomor.

(l) Siswa mendiskusikan soal bersama kelompoknya. Saat diskusi

guru memberi waktu sesuai dengan tingkat kesukaran soal. Jika

kelompok sampai batas waktu tidak menemukan jawaban, maka

soal dilempar ke kelompok lain. Namun, jika kelompok sampai

batas waktu sudah menemukan jawaban salah satu anggota

kelompok boleh langsung mempresentasikan jawabannya kepada

kelompok lain, jika jawaban benar maka kotak diberi tanda benar

(v) dan berteriak horey atau yel-yel lain. Jika jawaban salah, soal

akan dilempar ke kelompok lain.

(m) Guru bersama siswa menghitung skor kelompok, yaitu menghitung

tanda benar yang dapat membentuk vertical, horizontal atau

diagonal maka akan diberi hadiah. Namun jika jawaban kelompok

tidak dapat membentuk vertical, horizontal maupun diagonal,

hadiah akan diberikan kepada kelompok yang dapat menjawab soal

terbanyak

Page 68: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

(n) Guru dan siswa mengidentifikasi masalah yang dihadapi saat pem-

belajaran.

(o) Guru memberi kesempatan bertanya pada siswa tentang pem-

belajaran yang telah dilaksanakan.

(p) Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan materi.

(q) Guru memberikan motivasi dan menutup pembelajaran dengan

salam penutup.

(r) Guru menginformasikan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan

diadakan ulangan.

(s) Guru memberikan tugas rumah sebagai tindak lanjut

(t) Guru menutup pelajaran dan memberi salam

3) Menyusun instrumen untuk evaluasi siswa yang berupa tes tertulis

4) Menetapkan indikator ketercapaian yang akan dilaksanakan dalam

proses pembelajaran

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan dilaksanakan sesuai dengan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan dan dilakukan bersamaan dengan

observasi terhadap dampak tindakan.

c. Tahap Pengamatan

Tahap ini dilakukan dengan mengamati dan menginterpretasikan

aktivitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator And

Explaining dan Course Review Horay pada proses pembelajaran akuntansi

tentang kekurangan dan kemajuan aplikasi tindakan pertama untuk men-

dapatkan data.

d. Tahap Refleksi

Dilakukan dengan menganalisis hasil observasi dan interpretasi

sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang perlu diperbaiki/ di-

sempurnakan dan bagian mana yang telah memenuhi target.

Page 69: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2. Rancangan Siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dengan hasil yang telah dicapai

pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan

materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelaran akuntansi, termasuk

perwujudan tahap pelaksanaan, obsernasi dan interpretasi, serta analisis dan

refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.

Page 70: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Sebelum melaksanakan penelitian kegiatan awal yang dilakukan adalah

mengidentifikasi permasalahan yang timbul dalam pembelajaran akuntansi. Proses

mengidentifikasi masalah dilakukan dengan melakukan observasi awal pada kelas

X Akuntansi SMK Negeri Jumantono. Observasi awal perlu dilakukan untuk

mengetahui kondisi sesungguhnya di lapangan. Hal ini terkait dengan hal-hal

yang masih perlu diperbaiki atau ditingkatkan dalam prosses belajar mengajar.

Hasil identifikasi masalah pada proses pembelajaran antara lain sebagai berikut:

1. Ditinjau dari segi siswa

a. Siswa masih kesulitan saat mengerjakan soal latihan maupun ulangan

Kejenuhan siswa pada saat pembelajaran salah satunya disebab-

kan karena penggunaan metode ceramah yang terus menerus oleh guru,

siswa hanya diminta untuk mendengarkan dan mencatat apa yang dijelas-

kan guru, sehingga siswa menjadi bosan dan mengabaikan materi yang

dipelajari. Dampaknya, siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

tugas maupun ulangan yang diberikan guru karena selain pemahaman

siswa kurang, siswa juga menganggap bahwa mata pelajaran mengelola

dokumen dana kas di bank sulit dipahami, dan membingungkan, bahkan

untuk dapat mengerjakan soal-soal diperlukan waktu yang lama karena

mereka harus memahami, menghitung, mencatat transaksi-transaksi yang

ada dengan teliti dan benar dan apabila salah dalam mencatat harus me-

ngulang pencatatan dari awal. Hal tersebut dapat diatasi apabila siswa

dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa akan

aktif mengungkapkan pendapatnya tentang materi yang sedang dibahas

dan bertanya disaat mereka mengalami kesulitan.

b. Prestasi belajar siswa belum maksimal

Prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi dapat dikatakan belum

merata karena dalam pengamatan yang dilakukan peneliti dari hasil ulang-

51

Page 71: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

an siswa pra siklus pada mata pelajaran mengelola dokumen kas bank dari

34 siswa terdapat 61,76% atau 21 siswa mendapatkan nilai dibawah

standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yakni 75, dan 38,24% atau 12

siswa memperoleh nilai diatas KKM, hal ini menunjukkan belum merata-

nya pencapaian prestasi siswa dikelas tersebut.

2. Ditinjau dari segi guru

a. Guru masih menggunakan metode ceramah dalam mengajar

Pada saat pembelajaran guru masih menggunakan metode ce-

ramah sehingga membuat siswa jenuh dan bosan dalam mengikuti proses

pembelajaran. Saat guru menjelaskan banyak siswa yang diam dan kurang

aktif bertanya. Guru beranggapan bahwa apabila siswa duduk diam sambil

mendengarkan berarti mereka telah mengerti dan memahami materi yang

disampaikan. Padahal anggapan tersebut tidak tepat karena siswa yang

duduk diam dan mendengarkan belum tentu mengerti serta memahami

materi yang telah disampaikan oleh guru.

b. Guru masih kesulitan dalam memilih model pembelajaran yang tepat

untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

Guru sebenarnya dalam hal ini sudah berusaha mencoba melaku-

kan pendekatan secara langsung kepada siswa dengan memberikan mo-

tivasi, nasihat dan teguran kepada siswa yang tidak mau memperhatikan.

Namun, cara ini masih kurang berhasil membangkitkan antusias siswa

untuk mau memperhatikan guru saat menjelaskan materi.

B. Deskripsi Hasil Penelitian Tiap Siklus

Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing

siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan

tindakan (3) observasi dan interpretasi, (4) analisis dan refleksi tindakan.

1. Siklus I

Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus I melalui model

pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator And Explaining dan Course

Review Horay sebagai berikut:

Page 72: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Kegiatan perencanaan tindakan I dilaksanakan pada hari Senin, 9

April 2012 di ruang guru SMK N Jumantono. Guru bersama peneliti men-

diskusikan rancangan tindakan yang akan dilaksanakan dalam penelitian

ini. Berdasarkan hasil diskusi disepakati bahwa pelaksanaan tindakan

siklus I akan dilaksanakan selama 3 kali pertemuan yaitu setiap hari Kamis

tanggal 12, 19 danl 26 April 2012 di ruang kelas X Akuntansi SMK N

Jumantono. Siklus pertama dimulai dari materi pembelajaran menyususn

laporan rekonsiliasi bank.

Tahap perencanaan tindakan pada siklus I meliputi kegiatan

seperti berikut:

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student

Facilitator And Explaining dan Course Review Horay dengan skenario

pembelajaran sebagai berikut:

a) Pertemuan Pertama

(1) Guru memeriksa kebersihan kelas

(2) Guru membuka pelajaran dengan memberikan salam terlebih

dahulu

(3) Guru mengabsen kehadiran siswa

(4) Guru menjelasakan indikator dan tujuan pembelajaran yang

harus dicapai siswa

(5) Guru menjelaskan secara singkat tentang metode pembelajaran

yang akan digunakan agar siswa paham dengan pembelajaran

yang akan dilaksankan

(6) Guru menyajikan materi secara singkat

(7) Siswa membentuk kelompok, satu kelompok 5-6 orang

(8) Guru memberikan kesempatan siswa untuk mendiskusikan

bersama kelompoknya tentang materi yang dipelajari

(9) Guru mengawasi jalannya diskusi

Page 73: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

(10) Guru menunjuk beberapa siswa dengan metode talking stick

untuk menjelaskan kepada siswa lainnya di depan kelas

(11) Memberikan kesempatan siswa untuk tanya jawab

(12) Guru memberikan penguatan terhadap materi yang disampai-

kan siswa

(13) Guru dan siswa mengidentifikasi masalah yang dihadapi saat

pembelajaran

(14) Guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa tentang

pembelajaran yang telah dilaksanakan

(15) Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

(16) Guru memberikan motivasi dan reward atas hasil belajar yang

telah dicapai siswa

(17) Guru menginformasikan materi pembelajaran pada pertemuan

selanjutnya

(18) Guru memberi tugas rumah sebagai tindak lanjut.

(19) Guru menutup pelajaran dan memberi salam.

b) Pertemuan kedua

(1) Guru memeriksa kebersihan kelas

(2) Guru membuka pelajaran dengan memberikan salam terlebih

dahulu

(3) Guru mengabsen kehadiran siswa.

(4) Guru menjelaskan secara singkat tentang metode pembelajaran

yang akan digunakan agar siswa paham dengan pembelajaran

yang akan dilaksankan.

(5) Guru mengajak siswa untuk mengulang pelajaran pada per-

temuan sebelumnya secara singkat.

(6) Guru mempersilahkan siswa untuk berformasi dengan ke-

lompoknya masing-masing sesuai pertemuan sebelumnya.

(7) Guru menyediakan media untuk menguji pemahaman siswa

dengan membuat kotak 25 dalam karton, kotak diberi nomor 1

Page 74: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

sampai 25 secara acak dan diisi soal yang harus dikerjakan

siswa.

(8) Guru menyebutkan nomor secara acak, kemudian kelompok

yang minat menjawab langsung angkat tangan dan mengambil

soal yang ada dalam kotak sesuai nomor.

(9) Siswa mendiskusikan soal bersama kelompoknya. Saat diskusi

guru memberi waktu sesuai dengan tingkat kesukaran soal.

Jika kelompok sampai batas waktu tidak menemukan jawaban,

maka soal dilempar ke kelompok lain. Namun, jika sampai

batas waktu sudah menemukan jawaban, salah satu anggota

kelompok boleh langsung mempresentasikan jawabannya ke-

pada kelompok lain, jika jawaban benar maka kotak diberi

tanda benar (v) dan berteriak horey atau yel-yel lain. Jika

jawaban salah, soal akan dilempar ke kelompok lain.

(10) Guru bersama siswa menghitung skor kelompok, yaitu meng-

hitung tanda benar yang dapat membentuk vertical, horizontal

atau diagonal maka akan diberi hadiah. Namun jika jawaban

kelompok tidak dapat membentuk vertikal, horizontal maupun

diagonal, hadiah akan diberikan kepada kelompok yang dapat

menjawab soal terbanyak.

(11) Guru dan siswa mengidentifikasi masalah yang dihadapi saat

pembelajaran.

(12) Guru memberi kesempatan bertanya pada siswa tentang pem-

belajaran yang telah dilaksanakan.

(13) Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

(14) Guru memberikan motivasi dan rewad atas hasil belajar yang

telah dicapai siswa.

(15) Guru menginformasikan bahwa pada pertemuan selanjutnya

akan diadakan ulangan.

(16) Guru memberikan tugas rumah sebagai tindak lanjut.

(17) Guru menutup pelajaran dan memberi salam

Page 75: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

c) Pertemuan ketiga

(1) Guru memeriksa kebersihan kelas

(2) Guru membuka pelajaran dengan memberikan salam terlebih

dahulu

(3) Guru mengabsen kehadiran siswa.

(4) Siswa mengumpulkan tugas.

(5) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat

belajar siswa

(6) Guru menyampaikan aturan dalam mengerjakan soal tes

individu.

(7) Guru membagikan soal tes individu dan lembar jawaban

kepada siswa.

(8) Siswa mengerjakan soal tes individu secara mandiri.

(9) Guru mengawasi jalannya tes dengan baik agar hasil tes

individu dapat mencerminkan kemampuan siswa.

(10) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar jawab soal

tes individu

(11) Guru bersama siswa mengkoreksi dan menganalisa hasil tes

individu.

(12) Guru menginformasikan materi pada pertemuan selanjutnya.

(13) Menutup pelajaran dengan berdoa dan memberi salam

2) Peneliti bersama guru menetapkan indikator ketercapaian yang akan

dilaksanakan dalam proses pembelajaran.

3) Peneliti bersama guru menyusun instrumen penelitian berupa :

a) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan belajar

mengajar. Dalam hal ini peneliti akan melakukan pengamatan ter-

hadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru.

b) Menyiapkan soal tes dan latihan yang akan diberikan pada siswa

sebagai penilaian ketuntasan belajar siswa.

Page 76: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan pertama dilaksanakan selama tiga kali

pertemuan, seperti yang telah direncanakan guru dan peneliti, yaitu setiap

hari Kamis tanggal 12, 19 dan 26 April 2012 di ruang kelas X Akuntansi

SMK N Jumantono. Pertemuan pertama dilaksanakan selama 3 x 45 menit,

pertemuan kedua 2 x 45 menit dan pertemuan ketiga 2 x 45 menit sesuai

dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Materi pada pelaksana-

an tindakan pertama ini adalah menyusun laporan rekonsiliasi bank.

Urutan pelaksanaan tindakan siklus pertama tersebut adalah

sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama (Kamis, 12 April 2012)

(a) Guru memeriksa kebersihan kelas. Kelas sudah bersih dan rapi.

(b) Guru membuka pelajaran dengan memberikan salam terlebih

dahulu

(c) Guru mengabsen kehadiran siswa. Pada pertemuan pertama ini

semua siswa hadir.

(d) Guru menjelasakan indikator dan tujuan pembelajaran yang harus

dicapai siswa

(e) Guru menjelaskan secara singkat tentang metode pembelajaran

yang akan digunakan agar siswa paham dengan pembelajaran yang

akan dilaksanakan. Semua siswa memperhatikan, namun ada

beberapa siswa yang belum paham mengenai proses pembelajaran-

nya.

(f) Guru menyajikan materi secara singkat

(g) Siswa membentuk kelompok, satu kelompok 5-6 orang. Saat

pembentukan kelompok kondisi kelas ramai dan ada dua siswa

yang belum mendapat kelompok.

(h) Guru memberikan kesempatan siswa untuk mendiskusikan ber-

sama kelompoknya tentang materi yang dipelajari. Ada satu

kelompok yang duduknya tidak menyatu dan mereka berdiskusi

dengan teman semeja. Kelompok yang lain duduknya sudah

Page 77: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

menyatu, namun ada beberapa siswa yang tidak aktif dalam

berdiskusi.

(i) Guru mengawasi jalannya diskusi. Pada saat mengawasi guru

menemukan beberapa kelompok yang masih bingung cara melaku-

kan diskusi dan materi yang dipelajari.

(j) Guru menunjuk beberapa siswa dengan metode talking stick untuk

menjelaskan kepada siswa lainnya di depan kelas. Siswa kebanya-

kan menghindari stick, sehingga stick diputar dengan terburu-buru.

(k) Memberikan kesempatan siswa untuk tanya jawab. Siswa masih

pasif, hanya satu siswa yang bertanya.

(l) Guru memberikan penguatan terhadap materi yang disampaikan

siswa

(m) Guru dan siswa mengidentifikasi masalah yang dihadapi saat pem-

belajaran. Siswa belum percaya diri untuk mengeluarkan pendapat-

nya.

(n) Guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa tentang pem-

belajaran yang telah dilaksanakan. Tidak ada siswa yang ber-tanya.

(o) Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

(p) Guru memberikan motivasi dan reward atas hasil belajar yang telah

dicapai siswa

(q) Guru menginformasikan materi pembelajaran pada pertemuan se-

lanjutnya

(r) Guru memberi tugas rumah sebagai tindak lanjut. Siswa disuruh

mengerjakan soal-soal LKS.

(s) Guru menutup pelajaran dan memberi salam.

2) Pertemuan kedua (Kamis, 19 April 2012)

(a) Guru memeriksa kebersihan kelas. Kelas sudah terlihat bersih dan

rapi.

(b) Guru membuka pelajaran dengan memberikan salam terlebih

dahulu

Page 78: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

(c) Guru mengabsen kehadiran siswa. Semua siswa hadir pada per-

temuan kedua.

(d) Guru menjelaskan secara singkat tentang metode pembelajaran

yang akan digunakan agar siswa paham dengan pembelajaran yang

akan dilaksankan

(e) Guru mengajak siswa untuk mengulang pelajaran pada pertemuan

sebelumnya secara singkat. Terdapat beberapa siswa yang diam

saja dan ada siswa yang masih ngobrol.

(f) Guru mempersilahkan siswa untuk berformasi dalam kelompoknya

masing-masing sesuai pertemuan sebelumnya.

(g) Guru menyediakan media untuk menguji pemahaman siswa dengan

membuat kotak 25 dalam karton, kotak diberi nomor 1 sampai 25

secara acak dan diisi soal yang harus dikerjakan siswa. Guru

menempel karton di papan tulis.

(h) Guru menyebutkan nomor secara acak, kemudian kelompok yang

minat menjawab langsung angkat tangan dan mengambil soal yang

ada dalam kotak sesuai nomor. Semua kelompok antusias ingin

menjawab soal yang disebutkan guru. Guru kesulitan menentukan

kelompok yang harus menjawab, karena secara serentak semua

kelompok angkat tangan.

(i) Siswa mendiskusikan soal bersama kelompoknya. Saat diskusi

guru memberi waktu sesuai dengan tingkat kesukaran soal. Jika

kelompok sampai batas waktu tidak menemukan jawaban, maka

soal dilempar ke kelompok lain. Namun, jika kelompok sampai

batas waktu sudah menemukan jawaban salah satu anggota

kelompok boleh langsung mempresentasikan jawabannya kepada

kelompok lain, jika jawaban benar maka kotak diberi tanda benar

(v) dan berteriak horey atau yel-yel lain. Jika jawaban salah, soal

akan dilempar ke kelompok lain. Kelompok yang menjawab rata-

rata mampu menyelesaikan soal sebelum batas waktu habis, namun

Page 79: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

ada beberapa kelompok yang menjawab salah sehingga dilempar

ke kelompok lain.

(j) Guru bersama siswa menghitung skor kelompok, yaitu menghitung

tanda benar yang dapat membentuk vertikal, horizontal atau diagonal

maka akan diberi hadiah. Namun jika jawaban kelompok tidak dapat

membentuk vertical, horizontal maupun diagonal, hadiah akan diberi-

kan kepada kelompok yang dapat menjawab soal terbanyak. Tidak ada

kelompok yang bisa membentuk garis vertical, horizontal maupun

diagonal. Hadiah diberikan kepada kelompok yang menjawab soal

terbanyak, yaitu kelompok 3.

(k) Guru dan siswa mengidentifikasi masalah yang dihadapi saat pem-

belajaran. Guru kesulitan mengelola kondisi kelas yang ramai.

(l) Guru memberi kesempatan bertanya pada siswa tentang pem-

belajaran yang telah dilaksanakan. Tidak ada siswa yang bertanya.

(m) Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

(n) Guru memberikan motivasi dan reward atas hasil belajar yang telah

dicapai siswa

(o) Guru menginformasikan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan

diadakan ulangan.

(p) Guru memberikan tugas rumah sebagai tindak lanjut. Guru me-nyuruh

semua kelompok untuk mengerjakan kembali soal latihan yang

diberikan hari ini.

(q) Guru menutup pelajaran dan memberi salam

3) Pertemuan ketiga (Kamis, 26 April 2012)

(a) Guru memeriksa kebersihan kelas. Kelas bersih dan rapi.

(b) Guru membuka pelajaran dengan memberikan salam terlebih

dahulu

(c) Guru mengabsen kehadiran siswa. Semua siswa hadir.

(d) Siswa mengumpulkan tugas.

(e) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat belajar

siswa

Page 80: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

(f) Guru menyampaikan aturan dalam mengerjakan soal tes individu.

(g) Guru membagikan soal tes individu dan lembar jawaban kepada

siswa.

(h) Siswa mengerjakan soal tes individu secara mandiri. Masih ada

siswa yang mencontek.

(i) Guru mengawasi jalannya tes dengan baik agar hasil tes individu

dapat mencerminkan kemapuan siswa. Guru kurang tegas pada saat

mengawasi.

(j) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar jawab soal tes

individu

(k) Guru bersama siswa mengkoreksi dan menganalisa hasil tes

individu.

(l) Guru menginformasikan materi pada pertemuan selanjutnya.

(m) Menutup pelajaran dan memberi salam

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti mengamati proses jalannya pembelajaran akuntansi dengan

menggunakan model pembelajaran Student Facilitator And Explaining dan

Course Review Horay di kelas X Akuntansi SMK N Jumantono. Peneliti

bertindak sebagai pengamat dan berkolaborasi dengan guru mata pelajaran

terkait, yaitu ibu Titik Marfiati,S.Pd. Hal ini dilakukan agar peneliti dan

guru dapat bersama-sama mengamati langsung proses pembelajaran

akuntansi materi mengelola dokumen dana kas bank.

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 12

April 2012. Pada pertemuan ini semua siswa hadir. Sebelum memulai

pelajaran guru menjelaskan indikator dan tujuan pembelajaran yang harus

dicapai siswa. Setelah itu guru menjelaskan model pembelajaran yang di-

gunakan, semua siswa memperhatikan, tapi tidak semua siswa paham

dengan penjelasan guru. Agar siswa cepat paham, guru langsung mem-

praktikkan dengan meminta siswa untuk membentuk kelompok dengan

anggota 5-6 orang setiap kelompok. Pada pembentukan kelompok ada dua

anak yang belum mendapat kelompok, karena mereka tidak berani

Page 81: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

bergabung dengan kelompok lain tanpa diajak terlebih dahulu. Setelah itu

guru memerintahkan setiap kelompok untuk mendiskusikan materi me-

nyusun laporan rekonsiliasi bank. Ada satu kelompok yang duduknya

tidak menyatu. Kelompok yang lain duduknya sudah menyatu, namun ada

beberapa siswa yang tidak aktif dalam berdiskusi. Sebagian besar

kelompok masih kesulitan dan bingung apa yang harus didiskusikan,

karena mereka belum terbiasa dengan kegiatan diskusi, sehingga siswa

kebanyakan malah ramai sendiri.

Guru membatasi waktu untuk diskusi 1 jam, setelah waktu

diskusi selesai siswa ditunjuk secara individu untuk mempresentasikan

hasil diskusinya. Penunjukan dilakukan dengan menggunakan “talking

stick” yaitu stick diputar dengan iringan musik, ketika musik berhenti

siswa yang memegang stick maju untuk presentasi. Kelompok lain mem-

perhatikan, lalu memberi tanggapan atau pertanyaan kepada siswa yang

maju ke depan. Siswa kebanyakan menghindari stick, sehingga stick

diputar dengan terburu-buru. Siswa yang mendapat stick ada lima anak,

yaitu Dewi Apriani, Suci Ernawati, Jehan Nur Afita, Titik Nurhayati dan

Wahyuni. Dari kelima siswa tersebut yang presentasinya bagus yaitu Jehan

dan Titik. Pada saat presentasi mereka sangat percaya diri, walaupun

masih membaca buku tapi ada penjelasan dengan bahasa sendirinya.

Sedangkan, ketiga siswa yang lain, percaya dirinya masih kurang, mereka

kurang berani menyatakan pendapat dan presentasi hanya membaca buku

tanpa ada pengembangan. Ketika guru menawarkan ada pertanyaan, sama

sekali tidak ada siswa yang bertanya, kemudian guru memberikan tugas

rumah mengerjakan soal-soal yang ada di LKS.

Pertemuan kedua dilakukan pada hari Kamis 19 April 2012, pada

pertemuan kedua ini semua siswa hadir. Setelah mengabsen, guru men-

jelaskan model pembelajaran yang digunakan, lalu guru mengajak siswa

untuk mengulangi materi sebelumnya dan guru meminta setiap siswa

untuk bergabung dengan kelompoknya masing-masing. Guru menyedia-

kan media untuk menguji pemahaman siswa dengan membuat kotak 25

Page 82: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

dalam karton, kotak diberi nomor 1 sampai 25 secara acak dan diisi soal

yang harus dikerjakan siswa. Guru menyebutkan nomor secara acak,

kemudian kelompok yang minat menjawab langsung angkat tangan dan

mengambil soal yang ada dalam kotak sesuai nomor. Pada pertemuan

kedua ini semua kelompok sangat antusias ingin mengerjakan soal yang

disebutkan guru, ketika guru menyebut nomor kotak, secara serentak

semua kelompok mengangkat tangan, kelompok saling berebut soal

hingga kondisi kelas terlihat sangat ramai, pada saat ini guru kesulitan

menentukan kelompok mana yang harus menjawab. Bagi yang mendapat

kesempatan menjawab akan diberi waktu untuk mendiskusikan jawabanya

terlebih dahulu. Rata-rata kelompok mampu mengerjakan soal sebelum

waktu selesai, namun ada beberapa kelompok yang menjawab salah

sehingga soal dilempar ke kelompok lain. Kelompok yang menjawab

benar langsung berteriak horay, hal ini menambah keramaian kelas. Yel-

yel setiap kelompok semuanya horay. Diakhir pertemuan guru bersama

siswa menghitung skor kelompok, hasilnya tidak ada kelompok yang

jawabannya membentuk vertikal, horizontal dan diagonal, maka hadiah

diberikan kepada kelompok yang menjawab soal terbanyak, yaitu kelompok 3.

Setelah itu, guru memberikan tugas rumah kepada semua kelompok untuk

mengerjakan kembali semua soal latihan yang diberikan hari ini.

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Kamis 26 April 2012

dan semua siswa hadir. Pada hari ini guru melaksanakan tes evaluasi dari

siklus I. Tes evaluasi dilakukan untuk memperoleh prestasi blajar. Ketika

mengerjakan soal masih ada siswa yang mencontek dan guru tidak begitu

ketat dalam mengawasi tes.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses

belajar mengajar, maka diperoleh gambaran tentang ketercapaian prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran mengelola dokumen kas bank selama

kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut:

Page 83: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

1) Hasil Pengamatan Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Student Facilitator And Explaining dan Course Review Horay

Hasil pengamatan penerapan kolaborasi model pembelajaran

kooperatif tipe Student Facilitator And Explaining dan Course Review

Horay dapat dilihat dari dua segi yaitu dari segi guru dan dari segi

siswa. Berikut merupakan hasil pengamatan penerapan kolaborasi

model pembelajaran tipe Student Facilitator And Explaining dan

Course Review Horay pada siklus I.

Gambar 3. Prosentase Penerapan Model Student Facilitator And

Explaining dan Course Review Horay Siklus I.

Berdasarkan hasil pengamatan diatas dapat diketahui bahwa

target indikator ketercapaian dalam penerapan model pembelajaran

Student Facilitator And Explaining dan Course Review Horay belum

tercapai pada pelaksanaan tindakan siklus I. Hal ini dapat dilihat pada

gambar diatas bahwa ketercapaian pelaksanaan model pembelajaran

Student Facilitator And Explaining dan Course Review Horay dari

segi guru hanya memperoleh 74,66% dan dari segi siswa hanya 72%

padahal target prosentase ketercapaian adalah 80%. Oleh karena itu,

dapat dikatakan bahwa pelaksanaan model pembelajaran Student

Page 84: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Facilitator And Explaining dan Course Review Horay belum memperoleh

hasil yang maksimal.

2) Prestasi Belajar Siswa Siklus I

Berdasarkan hasil pengamatan penerapan kolaborasi model

pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator And Explaining dan

Course Review Horay prestasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 4. Prestasi Belajar Siklus I

Rentang Nilai Jumlah Siswa Prosentase Indikator

Ketercapaian

Tuntas:

80%

95,00-100 4 11,76%

90,00-94,99 2 5,88%

85,00-89,99 1 2,94%

80,00-84,99 7 20,59%

75,00-79,99 6 17,65%

Tidak Tuntas

<75,00 14 41,18%

Total 34 100%

Tuntas 20 58,82%

Tidak Tuntas 14 41,18%

Berdasarkan dari hasil evaluasi pada siklus I menunjukkan bahwa

siswa yang sudah mampu memahami dan menganalisis soal menyusun

laporan rekonsiliasi bank dengan mendapat nilai diatas KKM yaitu 75

sebanyak 58,83% atau 20 siswa. Sisanya yaitu 41,17% atau 14 siswa

masih mendapatkan nilai dibawah KKM. Dilihat dari hasil tersebut prestasi

belajar siswa belum mencapai indikator ketercapaian yang telah direncana-

kan yaitu 80%. Hal ini disebabkan karena siswa masih belum memahami

dan kurang teliti dalam mengerjakan soal menyusun laporan rekonsiliasi

bank, sehingga pembelajaran perlu diadakan perbaikan lagi melalui siklus

II.

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan, dapat di-

lihat bahwa penerapan kolaborasi model pembelajaran Student Facilitator

And Explaining dan Course Review Horay pada siklus I dapat meningkat-

Page 85: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

kan prestasi belajar siswa. Peningkatan prestasi belajar ini menyebabkan

rata-rata kelas X Akuntansi juga mengalami peningkatan. Sebelum pe-

nerapan kolaborasi model pembelajaran, nilai rata-rata kelas X Akuntansi

adalah 66, setelah adanya penerapan kolaborasi model pembelajaran nilai

rata-rata kelas menjadi 74,4.

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus

I ini, peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Beberapa kelemahan guru pada saat siklus I adalah:

(a) Kontrol guru dalam pembelajaran masih kurang maksimal se-

hingga ada siswa yang tidak aktif berdiskusi.

(b) Guru masih belum bisa membangkitkan minat dan semangat siswa

untuk berani mengajukan pertanyaan.

(c) Guru dalam membuat media untuk latihan soal masih terlalu kecil,

sehingga media terkesan rumit.

(d) Pada saat penerapan Course Review Horay guru kesulitan me-

ngatasi keramaian siswa, karena pembelajaran dibuat seperti

permainan dimana kelompok saling memperebutkan soal.

(e) Guru juga kurang memperhatikan siswa secara seksama pada saat

tes evaluasi berlangsung, karena masih ada anak yang berusaha

berbuat curang dengan cara bertanya jawaban kepada temannya,

terutama siswa yang berada di bagian belakang.

2) Beberapa kelemahan siswa pada saat siklus I adalah:

(a) Kekompakan siswa pada saat diskusi kelompok masih kurang. Hal

ini bisa dilihat dari adanya siswa yang tidak fokus terhadap pe-

lajaran, cenderung banyak melamun, dan masih ada siswa yang

mengobrol sendiri dengan temannya

(b) Siswa belum terbiasa presentasi di depan kelas, sehingga rasa

percaya diri siswa masih kurang dan bahkan dalam berpresentasi-

pun siswa masih membaca buku pegangan.

(c) Siswa masih segan dan tidak memiliki keberanian untuk me-

ngajukan pertanyaan atau tanggapan kepada teman yang presentasi.

Page 86: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

(d) Beberapa siswa pada saat tes evaluasi masih ada yang mencoba

untuk bertanya dengan temannya.

Berdasarkan observasi dan analisis diatas, maka tindakan refleksi

yang dapat dilakukan adalah:

1) Guru sebaiknya mengganti media yang digunakan untuk latihan soal

menjadi lebih besar, agar tidak terlihat rumit.

2) Guru sebaiknya mengubah cara menunjuk kelompok yang akan maju

mengerjakan soal latihan di depan, agar tidak menimbulkan kegaduhan

lagi.

3) Guru harus mampu melakukan pendekatan yang lebih intensif lagi

kepada siswa yang masih kurang antusias dalam proses pembelajaran

dan kegiatan diskusi, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan

lebih baik lagi.

4) Sebaiknya guru terus berusaha untuk membangkitkan minat dan

semangat siswa untuk belajar serta membuat suasana belajar lebih

nyaman

5) Guru harus lebih cermat dalam menjaga tes evaluasi, sehingga me-

ngurangi tindakan kecurangan yang dilakukan oleh siswa pada saat tes

evaluasi berlangsung.

2. Siklus II

Penerapan kolaborasi model pembelajaran Student Facilitator And

Explaining dan Course Review Horay pada siklus I masih terdapat beberapa

kekurangan baik dari segi guru maupun dari segi siswa, sehingga hasil belajar

yang diharapkan belum maksimal terutama hasil belajar ranah kognitif.

Berdasarkan refleksi yang dilakukan pada siklus I maka diperlukan perbaikan

pada siklus II. Langkah-langkah penerapan kolaborasi model pembelajaran

Student Facilitator And Explaining dan Course Review Horay pada siklus II

sebagai berikut:

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student

Page 87: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Facilitator And Explaining dan Course Review Horay dengan skenario

pembelajaran sebagai berikut:

a) Pertemuan Pertama

(1) Guru memeriksa kebersihan kelas

(2) Guru membuka pelajaran dengan memberikan salam terlebih

dahulu

(3) Guru mengabsen kehadiran siswa

(4) Guru menjelasakan indikator dan tujuan pembelajaran yang

harus dicapai siswa

(5) Guru menjelaskan secara singkat tentang metode pem-

belajaran yang akan digunakan agar siswa paham dengan

pembelajaran yang akan dilaksankan

(6) Guru menyajikan materi secara singkat

(7) Siswa membentuk kelompok, satu kelompok 5-6 orang

(8) Guru memberikan kesempatan siswa untuk mendiskusikan

bersama kelompoknya tentang materi yang dipelajari

(9) Guru mengawasi jalannya diskusi

(10) Guru menunjuk beberapa siswa dengan metode talking stick

untuk menjelaskan kepada siswa lainnya di depan kelas

(11) Memberikan kesempatan siswa untuk tanya jawab

(12) Guru memberikan penguatan terhadap materi yang di-

sampaikan siswa

(13) Guru dan siswa mengidentifikasi masalah yang dihadapi saat

pembelajaran

(14) Guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa tentang

pembelajaran yang telah dilaksanakan

(15) Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

(16) Guru memberikan motivasi dan reward atas hasil belajar

yang telah dicapai siswa

(17) Guru menginformasikan materi pembelajaran pada per-

temuan selanjutnya

Page 88: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

(18) Guru memberi tugas rumah sebagai tindak lanjut.

(19) Guru menutup pelajaran dan memberi salam.

b) Pertemuan kedua

(1) Guru memeriksa kebersihan kelas

(2) Guru membuka pelajaran dengan memberikan salam terlebih

dahulu

(3) Guru mengabsen kehadiran siswa.

(4) Guru menjelaskan secara singkat tentang metode pem-belajaran

yang akan digunakan agar siswa paham dengan pembelajaran

yang akan dilaksankan.

(5) Guru mengajak siswa untuk mengulang pelajaran pada pertemu-

an sebelumnya secara singkat.

(6) Guru mempersilahkan siswa untuk berformasi dalam kelompok-

nya masing-masing sesuai pertemuan sebelumnya.

(7) Guru menyediakan media untuk menguji pemahaman siswa

dengan membuat kotak 25 dalam karton, kotak diberi nomor 1

sampai 25 secara acak dan diisi soal yang harus dikerjakan siswa.

(8) Guru memutar stick yang diiringi dengan musik. Ketika musik

berhenti siswa yang memegang stick mengambil soal yang

disediakan secara bebas.

(9) Siswa mendiskusikan soal bersama kelompoknya. Saat diskusi

guru memberi waktu sesuai dengan tingkat ke-sukaran soal. Jika

kelompok sampai batas waktu tidak menemukan jawaban, maka

soal dilempar ke kelompok lain. Namun, jika kelompok sampai

batas waktu sudah me-nemukan jawaban salah satu anggota

kelompok boleh langsung mempresentasikan jawabannya kepada

kelompok lain, jika jawaban benar maka kotak diberi tanda benar

(v) dan berteriak horey atau yel-yel lain. Jika jawaban salah, soal

akan dilempar ke kelompok lain.

Page 89: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

(10) Guru bersama siswa menghitung skor kelompok, yaitu meng-

hitung tanda benar yang dapat membentuk vertical, horizontal

atau diagonal maka akan diberi hadiah. Namun jika jawaban

kelompok tidak dapat membentuk vertical, horizontal maupun

diagonal, hadiah akan diberikan kepada kelompok yang dapat

menjawab soal terbanyak.

(11) Guru dan siswa mengidentifikasi masalah yang dihadapi saat

pembelajaran.

(12) Guru memberi kesempatan bertanya pada siswa tentang pem-

belajaran yang telah dilaksanakan.

(13) Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

(14) Guru memberikan motivasi dan reward atas hasil belajar yang

telah dicapai siswa.

(15) Guru menginformasikan bahwa pada pertemuan selanjutnya

akan diadakan ulangan.

(16) Guru memberikan tugas rumah sebagai tindak lanjut.

(17) Guru menutup pelajaran dan memberi salam

c) Pertemuan ketiga

(1) Guru memeriksa kebersihan kelas

(2) Guru membuka pelajaran dengan memberikan salam ter-lebih

dahulu

(3) Guru mengabsen kehadiran siswa.

(4) Siswa mengumpulkan tugas.

(5) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat

belajar siswa

(6) Guru menyampaikan aturan dalam mengerjakan soal tes

individu.

(7) Guru membagikan soal tes individu dan lembar jawaban ke-

pada siswa.

(8) Siswa mengerjakan soal tes individu secara mandiri.

Page 90: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

(9) Guru mengawasi jalannya tes dengan baik agar hasil tes

individu dapat mencerminkan kemampuan siswa.

(10) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar jawab

soal tes individu

(11) Guru bersama siswa mengkoreksi dan menganalisa hasil tes

individu.

(12) Guru menginformasikan materi pada pertemuan selanjutnya.

(13) Menutup pelajaran dan memberi salam

2) Peneliti bersama guru menetapkan indikator ketercapaian yang akan

dilaksanakan dalam proses pembelajaran.

3) Peneliti bersama guru menyusun instrumen penelitian berupa :

(a) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan belajar

mengajar. Dalam hal ini peneliti akan melakukan pengamatan

terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru.

(b) Menyiapkan soal tes dan latihan yang akan diberikan pada siswa

sebagai penilaian ketuntasan belajar siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan selama tiga kali

pertemuan, seperti yang telah direncanakan guru dan peneliti, yaitu setiap

hari Kamis tanggal 3, 10 dan 16 Mei 2012 di ruang kelas X Akuntansi

SMK N Jumantono. Pertemuan pertama dilaksanakan selama 2 x 45 menit,

pertemuan kedua 2 x 45 menit dan pertemuan ketiga 2 x 45 menit sesuai

dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Materi pada pelaksana-

an tindakan siklus II ini adalah menyusun jurnal penyesuaian.

Urutan pelaksanaan tindakan siklus pertama tersebut adalah

sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama (Kamis, 3 Mei 2012)

(a) Guru memeriksa kebersihan kelas. Kelas terlihat bersih dan rapi.

(b) Guru membuka pelajaran dengan memberikan salam terlebih

dahulu

Page 91: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

(c) Guru mengabsen kehadiran siswa. Pada pertemuan ini semua siswa

hadir

(d) Guru menjelasakan indikator dan tujuan pembelajaran yang harus

dicapai siswa

(e) Guru menjelaskan kembali secara singkat tentang model pem-

belajaran yang akan digunakan. Dalam siklus II ini siswa sudah

paham mengenai proses model pembelajarannya.

(f) Guru menyajikan materi secara singkat. Tidak semua siswa mem-

perhatikan, masih ada siswa yang ngobrol sendiri dengan teman

sebangkunya.

(g) Siswa membentuk kelompok, satu kelompok 5-6 orang. Anggota

kelompok pada siklus II harus berbeda dengan siklus I. Pem-

bentukan kelompok sudah berjalan tertib.

(h) Guru memberikan kesempatan siswa untuk mendiskusikan bersama

kelompoknya tentang materi yang dipelajari. Pada siklus ini masih

ada siswa yang ngobrol sendiri dengan teman, namun kondisi kelas

sudah jauh lebih baik daripada siklus II. Rata-rata siswa sudah

membaca materi terlebih dahulu dari rumah dan waktu diskusi

tinggal menyamakan pendapat dengan anggota yang lain.

(i) Guru mengawasi jalannya diskusi. Guru berkeliling ke setiap

kelompok dan bertanya kesulitan apa yang dialaminya. Guru juga

menegur siswa yang ramai sendiri.

(j) Guru menunjuk beberapa siswa dengan metode talking stick untuk

menjelaskan kepada siswa lainnya di depan kelas. Dalam memutar

stick siswa sudah jauh lebih santai, tidak terburu-buru lagi, karena

rata-rata siswa sudah menyiapkan materi dengan baik. Pada

pertemuan ini ada dua siswa yang presentasi.

(k) Memberikan kesempatan siswa untuk tanya jawab. Keaktifan dan

keberanian siswa sudah mulai terlihat. Ada 4 siswa yang bertanya

kepada siswa yang presentasi, dan ada 2 siswa dari kelompok lain

yang membantu menjawab pertanyaan.

Page 92: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

(l) Guru memberikan penguatan terhadap materi yang disampaikan

siswa.

(m) Guru dan siswa mengidentifikasi masalah yang dihadapi saat

pembelajaran. Seperti siklus I, siswa masih malu bertanya sehingga

guru masih harus memotivasi.

(n) Guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa tentang pem-

belajaran yang telah dilaksanakan. Tidak ada siswa yang bertanya.

(o) Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

(p) Guru memberikan motivasi dan reward atas hasil belajar yang telah

dicapai siswa. Siswa yang mendapat hadiah senang.

(q) Guru menginformasikan materi pembelajaran pada pertemuan se-

lanjutnya

(r) Guru memberi tugas rumah sebagai tindak lanjut. Siswa disuruh

mengerjakan soal-soal LKS.

(s) Guru menutup pelajaran dan memberi salam.

2) Pertemuan kedua (Kamis, 10 Mei 2012)

(a) Guru memeriksa kebersihan kelas. Kelas rapi dan bersih.

(b) Guru membuka pelajaran dengan memberikan salam terlebih

dahulu

(c) Guru mengabsen kehadiran siswa. Semua siswa hadir pada per-

temuan kedua.

(d) Guru menjelaskan secara singkat tentang metode pembelajaran

yang akan digunakan agar siswa lebih paham dengan pembelajaran

yang akan dilaksankan

(e) Guru mengajak siswa untuk mengulang pelajaran pada pertemuan

sebelumnya secara singkat

(f) Guru mempersilahkan siswa untuk berformasi dalam kelompoknya

masing-masing sesuai pertemuan sebelumnya.

(g) Guru menyediakan media untuk menguji pemahaman siswa dengan

membuat kotak 25 dalam karton, kotak diberi nomor 1 sampai 25

secara acak dan diisi soal yang harus dikerjakan siswa.

Page 93: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

(h) Guru memutar stick yang diiringi dengan musik. Ketika musik ber-

henti siswa yang memegang stick mengambil soal yang disediakan

secara bebas. Dalam hal ini tidak ada kelompok yang saling

berebut soal, sehingga tidak terjadi kegaduhan.

(i) Siswa mendiskusikan soal bersama kelompoknya. Saat diskusi

guru memberi waktu sesuai dengan tingkat kesukaran soal. Jika

kelompok sampai batas waktu tidak menemukan jawaban, maka

soal dilempar ke kelompok lain. Namun, jika kelompok sampai

batas waktu sudah menemukan jawaban salah satu anggota

kelompok boleh langsung mempresentasikan jawabannya kepada

kelompok lain, jika jawaban benar maka kotak diberi tanda benar

(v) dan berteriak horey atau yel-yel lain. Jika jawaban salah, soal

akan dilempar ke kelompok lain. Tidak beda dengan siklus I,

kelompok yang menjawab rata-rata mampu menyelesaikan soal

sebelum batas waktu habis, namun tak semua kelompok mampu

menjawab dengan benar, sehingga pada waktu ini kelompok lain

sangat antusias ingin menjawab dan terjadilah perebutan soal lagi.

(j) Guru bersama siswa menghitung skor kelompok, yaitu menghitung

tanda benar yang dapat membentuk vertical, horizontal atau

diagonal maka akan diberi hadiah. Namun jika jawaban kelompok

tidak dapat membentuk vertical, horizontal maupun diagonal,

hadiah akan diberikan kepada kelompok yang dapat menjawab soal

terbanyak. Tidak ada kelompok yang bisa membentuk garis

vertical, horizontal maupun diagonal, karena setiap kelompok

saling menghalang-halangi. Hadiah diberikan kepada kelompok 1.

(k) Guru dan siswa mengidentifikasi masalah yang dihadapi saat pem-

belajaran. Masalah yang dihadapi masih sama dengan pertemuan-

pertemuan sebelumnya, yaitu tingkat percaya diri siswa masih

kurang.

(l) Guru memberi kesempatan bertanya pada siswa tentang pem-

belajaran yang telah dilaksanakan. Tidak ada siswa yang bertanya.

Page 94: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

(m) Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

(n) Guru menberikan motivasi dan rewad atas hasil belajar yang telah

dicapai siswa. Kelompok yang mendapat hadiah sangat senang.

(o) Guru menginformasikan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan

diadakan ulangan.

(p) Guru memberikan tugas rumah sebagai tindak lanjut. Seperti pada

siklus I, guru menyuruh semua kelompok untuk mengerjakan

kembali soal latihan yang diberikan hari ini.

(q) Guru menutup pelajaran dan memberi salam

3) Pertemuan ketiga (Kamis, 16 Mei 2012)

(a) Guru memeriksa kebersihan kelas. Kelas bersih dan rapi.

(b) Guru membuka pelajaran dengan memberikan salam terlebih

dahulu

(c) Guru mengabsen kehadiran siswa. Semua siswa hadir.

(d) Siswa mengumpulkan tugas kelompok.

(e) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat belajar

siswa.

(f) Guru menyampaikan aturan dalam mengerjakan soal tes individu.

(g) Guru membagikan soal tes individu dan lembar jawaban kepada

siswa.

(h) Siswa mengerjakan soal tes individu secara mandiri. Masih ada

siswa yang mencoba mencontek.

(i) Guru mengawasi jalannya tes dengan baik agar hasil tes individu

dapat mencerminkan kemampuan siswa. Guru mengawasi dengan

ketat, sehingga siswa susah untuk mencontek.

(j) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar jawab soal tes

individu

(k) Guru bersama siswa mengkoreksi dan menganalisa hasil tes

individu.

(l) Guru menginformasikan materi pada pertemuan selanjutnya.

(m) Menutup pelajaran dan memberi salam

Page 95: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

c. Observasi dan Interpretasi Siklus II

Peneliti mengamati proses jalannya pembelajaran akuntansi

dengan menggunakan kolaborasi model pembelajaran Student Facilitator

And Explaining dan Course Review Horay di kelas X Akuntansi SMK N

Jumantono.

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 3 Mei

2012 dan semua siswa hadir. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan

pertama ini tidak jauh beda dengan pertemuan pertama pada siklus I, yaitu

setelah membuka pelajaran guru menjelaskan indikator dan tujuan pem-

belajaran yang harus dicapai, kemudian guru menjelaskan kembali model

pembelajaran yang akan digunakan agar siswa lebih paham lagi. Setelah

itu, guru langsung meminta siswa untuk membentuk kelompok dengan

anggota 5-6 orang setiap kelompok. Anggota kelompok pada siklus II ini

harus berbeda dengan anggota kelompok pada siklus I. Guru juga

memerintahkan setiap kelompok untuk mendiskusikan materi jurnal

penyesuaian. Diskusi berjalan dengan baik, siswa rata-rata sudah me-

nyiapkan diri dengan membaca materi terlebih dahulu di rumah, sehingga

saat diskusi di kelas tinggal menyatukan pendapat. Walaupun keadaan

diskusi sudah jauh lebih baik dari siklus I, masih ada siswa yang ngobrol

sendiri dengan temannya.

Setelah waktu diskusi selesai, siswa akan ditunjuk secara

individu untuk mempresentasikan hasil diskusinya, penunjukan dilakukan

dengan menggunakan talking stick. Pada pertemuan ini ada dua siswa

yang mendapat stick, yaitu Jehan dan Tri Handayani. Mereka presentasi

dengan bagus, bisa mengungkapkan materi dengan bahasa sendiri, sedang-

kan siswa yang lain mulai terlihat aktif. Ketika Jehan presentasi ada dua

siswa yang bertanya, yaitu Dinik dan Yuni. Jehan mampu menjawab

pertanyaan dengan baik. Ketika Tri Rahayu presentasi juga ada dua siswa

yang bertanya, yaitu Niki dan Dian. Pertanyaan Niki dapat dijawab oleh

Tri, namun pertanyaan dari Dian tidak dijawab, sehingga Tri meminta

bantuan dari kelompok lain. Ada dua siswa yang membantu menjawab,

Page 96: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

yaitu Kristya dan Rena. Setelah pesentasi selesai, guru memberi penguatan

terhadap jawaban yang disampaikan siswa. Guru menawarkan pertanyaan,

namun tidak ada siswa yang bertanya. Lalu guru bersama siswa me-

nyimpulkan materi yang sudah dipelajari. Selanjutnya, guru memberi

hadiah kepada siswa yang sudah aktif dalam pembelajaran. Sebelum

pelajaran ditutup guru memberikan tugas rumah mengerjakan LKS untuk

tindak lanjut.

Pertemuan kedua dilakukan pada hari Kamis tanggal 10 Mei

2012, semua siswa hadir. Pertemuan kedua ini sedikit berbeda dengan

pertemuan kedua pada siklus I. Awal pelajaran guru menjelaskan lagi

model pembelajaran yang digunakan, lalu guru meminta setiap siswa

untuk bergabung dengan kelompoknya masing-masing seperti pada per-

temuan pertama. Sambil menunggu siswa membentuk kelompok guru me-

nyiapkan media untuk menguji pemahaman siswa bersama kelompoknya

dengan membuat kotak sebanyak 25 kotak dalam karton, kotak diberi

nomor 1 sampai 25 secara acak dan diisi soal yang harus dikerjakan siswa.

Pada pertemuan ini aturan main mengerjakan soal dibuat berbeda dengan

siklus I, karena untuk mengurangi keramaian siswa. Aturan mainnya, guru

memutar stick diiringi dengan musik, ketika musik berhenti siswa yang

memegang stick maju kedepan mengambil soal. Siswa dibebaskan untuk

memilih soal, kemudian soal tersebut didiskusikan bersama kelompoknya.

Guru tetap memberikan batas waktu untuk diskusi, batas waktu sesuai

dengan tingkat kesukaran soal. Jika kelompok sampai batas waktu tidak

menemukan jawaban, maka soal dilempar ke kelompok lain. Namun, jika

kelompok sampai batas waktu sudah menemukan jawaban salah satu

anggota kelompok boleh langsung mempresentasikan jawabannya kepada

kelompok lain, jika jawaban benar maka kotak diberi tanda benar (v) dan

berteriak horey atau yel-yel lain. Jika jawaban salah, soal akan dilempar ke

kelompok lain. Seperti siklus I, semua kelompok mampu menyelesaikan

soal sebelum waktu habis, namun tidak semua kelompok mampu

Page 97: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

menjawab dengan benar, sehingga pada waktu ini kelompok lain sangat

antusias ingin menjawab dan terjadilah perebutan soal kembali.

Diakhir pertemuan guru menghitung skor kelompok, tidak ada

kelompok yang bisa membentuk garis vertical, horizontal maupun diagonal,

karena setiap kelompok saling menghalang-halangi. Hadiah di-berikan kepada

kelompok 1. Masalah yang dihadapi saat pembelajaran masih sama dengan

petemuan-pertemuan sebelumnya, yaitu tingkat percaya diri siswa masih

kurang. Sebelum menutup pelajaran, guru menawarkan pertanyaan, namun

tidak ada siswa yang bertanya. Lalu guru memberi tugas kepada setiap

kelompok untuk mengerjakan kembali semua soal latihan hari ini. Setelah itu

guru mengajak siswa menyimpulkan hasil pelajaran dan guru memotivasi siswa

agar lebih giat belajar. Guru menyerahkan hadiah kepada kelompok 1.

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Kamis 16 Mei 2012,

semua siswa hadir. Pada pertemuan ini guru melaksanakan tes evaluasi

dari siklus II dengan materi jurnal penyesuaian. Tes evaluasi dilakukan

untuk memperoleh prestasi belajar siswa. Pengawasan tes pada siklus II ini

jauh lebih ketat daripada siklus I, sehingga kemungkinan siswa mencontek

sangat tipis. Namun juga masih ada siswa yang berusaha mencontek.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses

belajar mengajar akuntansi materi jurnal penyesuaian, maka diperoleh

gambaran tentang ketercapaian prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

mengelola dokumen kas bank selama kegiatan belajar mengajar ber-

langsung, yaitu sebagai berikut:

1) Hasil Pengamatan Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Student Facilitator And Explaining dan Course Review Horay

Hasil pengamatan penerapan kolaborasi model pembelajaran

kooperatif tipe Student Facilitator And Explaining dan Course Review

Horay dapat dilihat dari dua segi yaitu dari segi guru dan dari segi

siswa. Berikut merupakan hasil pengamatan penerapan kolaborasi

model pembelajaran tipe Student Facilitator And Explaining dan

Course Review Horay pada siklus II.

Page 98: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Gambar 4. Prosentase Penerapan Model Student Facilitator And

Explaining dan Course Review Horay Siklus II.

Berdasarkan hasil pengamatan siklus II dapat diketahui bahwa

penerapan model pembelajaran Student Facilitator And Explaining dan

Course Review Horay sudah mencapai target indikator ketercapai-an. Hal

ini dapat dilihat pada gambar diatas bahwa ketercapaian pelaksanaan

model pembelajaran Student Facilitator And Explaining dan Course

Review Horay dari segi guru prosentasenya sudah mencapai 86,60%,

sedangkan dari segi siswa mencapai 88%, angka presentase ini telah

melebihi indikator ketercapaian yaitu 80%.

2) Prestasi Belajar Siklus II

Berdasarkan hasil pengamatan penerapan kolaborasi model

pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator And Explaining dan

Course Review Horay prestasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel

berikut :

Page 99: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Tabel 5. Prestasi Belajar Siklus II

Rentang Nilai Jumlah Siswa Prosentase Indikator

Ketercapaian

Tuntas:

80%

95,00-100 4 11,76%

90,00-94,99 10 29,41%

85,00-89,99 7 20,59%

80,00-84,99 4 11,76%

75,00-79,99 4 11,76%

Tidak Tuntas

<75,00

5 14,7%

Total 34 100%

Tuntas 29 85,3%

Tidak Tuntas 5 14,7%

Berdasarkan dari hasil evaluasi pada siklus II menunjukkan

bahwa siswa yang sudah mendapat nilai diatas KKM yaitu 75

sebanyak 85,3% atau 29 siswa, sedangkan 14,71% atau 5 siswa belum

mencapai KKM. Siswa yang belum mencapai KKM tersebut harus

mengikuti remidi untuk mendapatkan nilai tuntas. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa pada silkus II ini semua siswa sudah mencapai

KKM, sehingga tidak perlu di adakan silklus berikutnya.

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan, dapat di-

lihat bahwa penerapan kolaborasi model pembelajaran Student Facilitator

And Explaining dan Course Review Horay pada siklus II dapat meningkat-

kan prestasi belajar siswa. Peningkatan prestasi belajar ini menyebabkan

rata-rata kelas X Akuntansi juga mengalami peningkatan. Pada siklus I,

nilai rata-rata kelas X Akuntansi adalah 74,4, setelah adanya penerapan

kolaborasi model pembelajaran pada siklus II nilai rata-rata kelas menjadi

83,6.

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus

II, peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Kelemahan guru dalam siklus II adalah:

Guru masih kurang merata dalam memantau jalannya diskusi yang

terjadi pada masing-masing kelompok.

Page 100: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

2) Kelemahan siswa dalam siklus II adalah:

Siswa masih malu ketika diminta untuk menyampaikan hasil diskusi

apabila tidak dimotivasi terlebih dahulu.

Tindakan refleksi yang dapat diambil berdasarkan pengamatan

dan analisis yang telah dilakukan adalah:

1) Melakukan pendekatan terhadap anak, sehingga ketika anak me-

ngalami kesulitan akan mudah teratasi.

2) Guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang

kondusif sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi.

Setelah menganalisis dan mengolah data hasil observasi serta

refleksi siklus II diperoleh kesimpulan bahwa kedua indikator ketercapaian

tujuan penelitian sudah terpenuhi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan

bahwa tindakan kelas telah berhasil sehingga tidak perlu dilakukan

tindakan perbaikan siklus berikutnya.

C. Perbandingan Hasil Antar Siklus

Kegiatan yang dilakukan setelah melakukan deskripsi tiap siklus adalah

melakukan perbandingan hasil tindakan tiap siklus. Hal ini dilakukan untuk

mengetahui peningkatan yang dicapai dari satu siklus ke siklus berikutnya.

Perbandingan hasil tindakan tiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6. Perbandingan Nilai Ulangan Harian Akhir Tiap Siklus

Rentang Nilai

Indikator Ketercapaian 80,00%

Siklus I Siklus II Peningkatan

Siswa % Siswa % Siswa %

Tuntas:

95,00-100 4 11,76% 4 11,76% - -

90,00-94,99 2 5,88% 10 29,41% 8 23,53%

85,00-89,99 1 2,94% 7 20,59% 6 17,65%

80,00-84,99 7 20,59% 4 11,76% -3 -8,83%

75,00-79,99 6 17,65% 4 11,76% -2 -5,89%

Tidak Tuntas

<75,00

14 41,18% 5 14,72% -9 -26,47%

Total 34 100% 34 100%

Page 101: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai ulangan harian siswa pada

siklus I dan siklus II mengalami peningkatan dan penurunan. Pada siklus I, siswa

yang tuntas paling banyak pada rentang nilai antara 80,00-84,99, yaitu 20,59%.

Pada rentang nilai ini dari siklus I ke siklus II terjadi penurunan jumlah siswa

yang tuntas sebesar 8,83%. Sedangkan pada siklus II nilai siswa kebanyakan me-

ningkat, siswa yang nilainya tuntas paling banyak pada rentang nilai antara 90,00-

94,99, yaitu 29,41%. Pada rentang nilai ini dari siklus I ke siklus II terjadi

peningkatan jumlah siswa yang tuntas yaitu sebesar 23,53%. Selain itu nilai siswa

yang <75,00 pada siklus I ada 41,18%, sedangkan siklus II ada 14,72%. Terjadi

penurunan jumlah siswa yang tidak tuntas sebesar 26,47%.

Untuk lebih jelasnya, perbandingan nilai ulangan harian pada siklus I dan

siklus II dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 5. Perbandingan Nilai Ulangan Harian Akhir Tiap Siklus

Berdasarkan gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa, jumlah siswa

pada rentang nilai 90,00-94,99 pada siklus I ada 2 siswa sedangkan siklus II ada

10 siswa, sehingga ada peningkatan jumlah siswa sebanyak 8 siswa. Pada rentang

nilai 80,00-84,99 jumlah siswa menurun dari 7 siswa menjadi 4 siswa. Selain itu

siswa yang mendapat nilai <75,00 juga mengalami penurunan yaitu dari 14 siswa

Page 102: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

menjadi 5 siswa. Penurunan ini menunjukkan bahwa pada siklus II siswa yang

mencapai batas tuntas KKM mengalami peningkatan.

Untuk mengetahui perbandingan ketuntasan prestasi belajar siswa pada

siklus I dan siklus II dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 6. Perbandingan Ketuntasan Prestasi Belajar Tiap Siklus

Gambar 6 menunjukkan perbandingan ketuntasan prestasi belajar pada

siklus I dan siklus II. Dari perbandingan tersebut menunjukkan adanya peningkat-

an ketuntasan prestasi belajar dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I terdapat 20

siswa (58,82%) yang mendapat nilai tuntas atau di atas 75, sedangkan pada siklus

II terdapat peningkatan ketuntasan menjadi 29 siswa (85,29%).

D. Pembahasan

Proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah, seharusnya berpusat pada

siswa bukan pada guru. Siswa harus dijadikan sebagai subjek belajar dan dilibatkan

secara aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu bentuk model pembelajaran yang

melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran

Student Facilitator And Explaining dan Course Review Horay. Penerapan model

pembelajaran Student Facilitator And Explaining dan Course Review Horay dalam

proses pembelajaran, menuntut guru untuk membangkitkan antusias siswa dalam

mengikuti proses belajar mengajar. Guru berperan sebagai aktor yang memberikan

Page 103: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

motivasi dan membangkitkan minat belajar siswa dalam berdiskusi kelompok, dengan

peran guru yang seperti itu diharapkan hasil belajar siswa akan mengalami peningkatan

dibandingkan dengan hasil belajar yang sebelumnya yang masih menggunakan metode

ceramah yang lebih berpusat pada guru.

Penerapan kolaborasi model pembelajaran Student Facilitator And Explaining

dan Course Review Horay menghadapkan siswa untuk berani menunjukkan

kemampuan yang dimilikinya didepan semua temannya. Penerapan kolaborasi model

pembelajaran ini nantinya akan meningkatkan kesiapan siswa dan menumbuhkan

rasa percaya diri siswa dalam menyampaikan hasil belajar yang diperoleh selama

berdiskusi dengan kelompok. Sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap sikap dan

keterampilan siswa yang menjadikan siswa lebih aktif dan berpartisipatif dalam proses

pembelajaran karena siswa merasa tertantang untuk mampu memahami materi yang

diberikan guru kepadanya dan hal ini juga akan mempengaruhi peningkatan prestasi

siswa dalam proses pembelajaran.

Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menerapkan model

pembelajaran Student Facilitator And Explaining dan Course Review Horay yang

dilakukan dalam dua siklus telah terbukti mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.

Peningkatan prestasi belajar siswa tersebut akan dijabarkan dalam tabel berikut ini.

Tabel 7. Peningkatan Prestasi Belajar

Aspek Prestasi

Belajar

Indikator

Ketercapaian Siklus I Siklus II

Prosentase

Peningkatan

Ulangan Harian 80% 58,82% 85,29% 26,47%

(Sumber: data primer yang diolah, 2012)

Secara umum maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa

mengalami peningkatan dengan diterapkannya model pembelajaran Student Facilitator

And Explaining dan Course Review Horay dalam pelajaran mengelola dokumen kas

bank. Keberhasilan penelitian ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Mey

Saptaningrum (2011) dengan judul penerapan model pem-belajaran Course Review

Horay untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 2 SMA

Negeri 1 Gemolong menyimpulkan bahwa terjadi pe-ningkatan prestasi belajar, pada

siklus I prestasi belajar siswa yang mencapai KKM sebanyak 82,86% (29 siswa), siklus

II meningkat menjadi 94,28% (33 siswa). Selain itu penelitian Yeni Saraswati (2009)

Page 104: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

dengan judul penerapan pembelajaran kooperatif model Student Facilitator And

Explaining untuk meningkatkan minat belajar fisika dan prestasi belajar siswa kelas VII

B SMP N I Singosari juga menyimpulkan bahwa pembelajaran tersebut dapat

meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Sebelum tindakan nilai rata-rata siswa

sebesar 66, pada siklus I meningkat menjadi 76, dan pada siklus II meningkat

menjadi 87.

Selain prestasi belajar siswa yang meningkat, penerapan model pembelajaran

Student Facilitator And Explaining dan Course Review Horay yang dilaksanakan oleh

guru dan siswa juga mengalami peningkatan. Peningkatan penerapan model

pembelajaran tersebut akan dijabarkan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 8. Peningkatan Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator And

Explaining Dan Course Review Horay

Aspek yang

diamati

Indikator

Ketercapaian Siklus I Siklus II

Prosentase

Peningkatan

Segi Guru 80% 74,66% 86,66% 12%

Segi Siswa 80% 72% 88% 16%

(Sumber: data primer yang diolah, 2012)

Berdasarkan tindakan tersebut, maka akan membuat siswa menjadi lebih

mudah dalam memahami materi yang diberikan oleh guru, sehingga akan

berdampak pada meningkatnya hasil prestasi belajar siswa. Dampak positif lain

yang terlihat dari penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student

Facilitator And Explaining dan Course Review Horay adalah:

1. Meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran akuntasi.

2. Siswa lebih percaya diri dan berani dalam menyampaikan pendapat pada saat

diskusi kelompok dan kegiatan presentasi.

3. Siswa menjadi pribadi yang mampu bekerja sama satu sama lain terutama

dalam kegiatan diskusi kelompok.

Page 105: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas X Akuntansi SMK

N Jumantono dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student

Facilitator And Explaining dan Course Review Horay telah dilakukan dalam dua

siklus. Setiap siklus dilaksanakan 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 7 x 45

menit. Tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan tindakan, pelaksana-

an tindakan, observasi dan interpretasi, serta analisis dan refleksi tindakan.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan

bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator And

Explaining dan Course Review Horay dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

kelas X Akuntansi SMK N Jumantono. Hal tersebut dibuktikan dengan fakta yang

diperoleh selama penelitian, yaitu nilai ulangan harian siswa tiap akhir siklus me-

ngalami peningkatan. Prestasi belajar siswa terlihat dari nilai evaluasi yang di-

dapatkan siswa yang semakin baik dibandingkan dengan sebelum pelaksanaan

tindakan bahkan setelah pelaksanaan tindakan banyak siswa yang memperoleh

nilai diatas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Pada siklus I nilai rata-rata

siswa 74,4 dengan tingkat ketuntasan 58,82% (20 siswa), sedangkan siklus II nilai

rata-rata siswa meningkat menjadi 83,6 dengan tingkat ketuntasan 85,29% (29

siswa).

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator And

Explaining dan Course Review Horay secara rinci terbukti dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa akuntansi dalam pembelajaran mengelola dokumen kas

bank.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan dalam penelitian tentang penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator And Explaining dan Course

86

Page 106: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Review Horay di kelas X Akuntansi SMK N Jumantono, maka implikasi yang

dapat dikaji adalah sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penerapan model pem-

belajaran kooperatif tipe Student Facilitator And Explaining dan Course

Review Horay dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi pada siswa

kelas X Akuntansi SMK N Jumantono. Berdasarkan simpulan hasil peneliti-

an tersebut membuktikan bahwa penelitian ini mendukung teori yang

dikemukakan oleh Sims and Demediuk (1995) yang menyatakan bahwa

dalam proses pembelajaran guru akan menyiapkan siswa sebagai fasilitator

yang diambil secara acak untuk dipersiapkan secara efektif sebelum me-

mimpin diskusi, dengan dibentuknya siswa sebagai fasilitator maka akan

membuat siswa lebih percaya diri dan siswa akan termotivasi untuk mem-

persiapkan diri dengan membaca dan memahami materi terlebih dahulu,

sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran

mengelola dokumen dana kas di bank.

Selain mendukung teori yang dikemukakan diatas, simpulan hasil

penelitian ini juga mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Mey

Saptaningrum (2011) dan Yeni Saraswati (2009). Mey Saptaningrum (2011)

menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Course Review Horay

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, sedangkan hasil penelitian Yeni

Saraswati (2009) menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran

Student Facilitator And Explaining dapat meningkatkan minat belajar dan

prestasi belajar siswa.

2. Implikasi Praktis

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe Student Facilitator And Explaining dan Course

Review Horay dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran mengelola dokumen dana kas bank yang dapat dilihat dari

keaktifan siswa selama mengikuti proses pembelajaran serta ketuntasan

prestasi belajar siswa yang meningkat. Siswa menjadi lebih antusias dan

Page 107: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran, selain itu siswa juga dapat

mudah memahami materi karena siswa terlibat aktif dalam diskusi.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka model pembelajaran kooperatif

tipe Student Facilitator And Explaining dan Course Review Horay dapat

dijadikan alternatif atau variasi proses pembelajaran akuntansi di kelas X

Akuntansi SMK N Jumantono.

C. Saran

Berkaitan dengan simpulan di atas, maka peneliti dapat mengajukan

saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Diharapkan guru dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

Student Facilitator And Explaining dan Course Review Horay dalam

proses belajar mengajar sehari-hari, mengingat keberhasilan penelitian

tindakan kelas ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa akuntansi.

b. Diharapkan guru lebih mampu meningkatkan antusias siswa dalam proses

belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Student Facilitator And Explaining dan Course Review Horay

c. Guru seharusnya juga meningkatkan kemampuannya dalam menyampai-

kan materi kepada siswa serta dalam mengelola kelas pada saat proses

belajar mengajar berlangsung.

d. Guru seharusnya mampu mengembangkan model dan metode pem-belajaran

yang lebih inovatif lagi yang mendorong siswa untuk berpartisipasi akitif dalam

proses belajar mengajar.

2. Bagi Siswa

a. Siswa lebih meningkatkan antusias siswa selama proses belajar mengajar

dengan memperhatikan dan bertanya kepada guru jika merasa kesulitan

dalam memahami materi.

b. Siswa harus meningkatkan rasa percaya diri dan keberanian dalam me-

ngajukan pendapat dan bertanya pada saat kegiatan pembelajaran, karena

hal ini akan berdampak pada diri siswa ke arah yang lebih positif.

Page 108: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI filePENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

c. Hendaknya siswa senantiasa berusaha mencari sumber-sumber materi

pelajaran lain untuk menambah pengetahuannya.

3. Bagi Sekolah

a. Lebih mengusahakan fasilitas yang dapat mendukung kelancaran kegiatan

belajar mengajar seperti memperbanyak buku paket untuk pegangan

belajar siswa dan LKS untuk latihan soal bagi siswa.

b. Hendaknya memotivasi guru untuk selalu mengembangkan model pem-

belajaran dengan cara memberikan kesempatan kepada guru-guru mata

pelajaran untuk mengikuti workshop dan diklat yang berhubungan dengan

model dan metode pembelajaran yang inovatif.