PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

61
i PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI PUSKESMAS SUNGAI MERDEKA Oleh : SRI LESTARI, A.Md.Keb NDH : 34 PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II ANGKATAN XIII PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA SAMARINDA 2020

Transcript of PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

Page 1: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

i

PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI

DI PUSKESMAS SUNGAI MERDEKA

Oleh :

SRI LESTARI, A.Md.Keb NDH : 34

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN II ANGKATAN XIII

PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

DAN KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

SAMARINDA

2020

Page 2: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

ii

LEMBAR PERSETUJUAN HASIL AKTUALISASI

Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Hasil Aktualisasi Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan XIII: Nama : Sri Lestari, A.Md.Keb NDH : 34 NIP : 19780820 201905 2003 Jabatan : Bidan Pelaksana Instansi : Puskesmas Sungai Merdeka

Judul Aktualisasi : Peningkatan Pengawasan Ibu Hamil Risiko Tinggi di Puskesmas Sungai Merdeka

Dinyatakan LAYAK untuk diajukan dalam Seminar Hasil Aktualisasi

Samarinda, 10 Agustus 2020

Mentor Coach

Sulastri,A.Md,Keb Lia Rosliana,S.Psi.,M.Psi NIP: 197006251991022002 NIP: 1971121 201101 2 006

Page 3: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

iii

FORM PERSETUJUAN MENTOR

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN XIII TAHUN 2020

Data Peserta Nama Peserta : Sri Lestari,A.Md.Keb

NIP : 19780820 201905 2 003

NIK (KTP) : 6402136008780005

Instansi : Puskesmas Sungai Merdeka

Data Mentor Nama Mentor : Sulastri,A.Md.Keb

NIK Mentor (KTP) : 6402135506700001

NIP Mentor : 197006251991022002

Pangkat/Gol. : Penata TK I/III D

Jabatan : Kasubbag TU

NPWP Mentor : 69.740.004.2-728.000

No. HP Mentor : 082156494898

No Rek & Bank :1422014353

Gagasan Rancangan Aktualisasi Peserta: Peningkatan pengawasan ibu hamil risiko tinggi dalam rangka upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi .

Tenggarong, 05 Agustus 2020 Mentor Peserta,

( Sulastri,A.Md.Keb )

NIP:197006251991022002

Page 4: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

iv

Nama : Sulastri,A.Md.Keb Nip : 197006251991022002 Jabatan : Kasubbag TU Instansi : Puskesmas Sungai Merdeka

No HARI / TANGGAL WAKTU MATERI JP

TANDA TANGAN

1.

Kamis, 13 Agustus 2020

14.00-14.45

Seminar Rancangan Aktualisasi

1

DAFTAR HADIR MENTOR

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

ANGKATAN XIII TAHUN 2020

PUSLATBANG KDOD LAN

Page 5: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

v

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Peningkatan Pengawasan Ibu Hamil Risiko Tinggi Puskesmas Sungai Merdeka

Nama : Sri Lestari, A.Md. Keb.

NIP : 19780820 201905 2 003

Instansi : Puskesmas Sungai Merdeka

Jabatan : Bidan Pelaksana

Samarinda, 13 Agustus 2020

Telah diSeminarkan pada Seminar Rancangan Aktualisasi

pada hari Kamis Tanggal 13 Agustus 2020

Coach/Pembimbing Narasumber

Lia Rosliana Rokip Purnomo, SE

NIP:19771121 201101 2 006 NIP:197404302008041001

Page 6: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

vi

DAFTAR ISI

Halaman

COVER. ........................................................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... ii

FORM PERSETUJUAN MENTOR............................................................................... iii

DAFTAR HADIR MENTOR…………………………………………………………. iv

LEMBAR PENGESAHAN ...... ............................................................................................... v

DAFTAR ISI............................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Tujuan Aktualisasi ..................................................................................... 2

1.3 Ruang Lingkup........................................................................................... 3

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI.................................................. 4

2.1 Gambaran Umum Puskesmas Sungai Merdeka............................................ 4

2.2 Sumber Daya Puskesmas Sungai Merdeka.............................. 4

2.3 Visi Misi Puskesmas Sungai Merdeka................................................................ 5

2.4 Tugas dan Fungsi........................................................................ 5

2.5 Struktur Organisasi……………………………………………………… 6

BAB III LANDASAN TEORI............................................................................. 11

3.1 Konsep Aktualisasi Nilai Dasar ANEKA .................................................. 11

a. Akuntabilitas ...................................................................................... 11

b. Nasionalisme ...................................................................................... 12

c. Etika Publik ........................................................................................ 13

d. Komitmen Mutu ................................................................................. 15

e. Anti Korupsi ....................................................................................... 16

3.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI ................................................17

a. Manajemen ASN ................................................................................ 17

b. Whole of Government......................................................................... 18

c. Pelayanan Publik ................................................................................ 19

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI.......................................................... 20

4.1 Identifikasi Isu…………………………………………………….......... 20

4.2 Prioritas (Teknik Analisis)…………………………………................... 20

4.3 Isu Terpilih………………………………………..………………......... 21

Page 7: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

vii

4.4 Uraian Kegiatan…………………………………………………............ 21 4.5 Rancangan Aktualisasi…………………………………….……............. 22

4.6 Jadwal Kegiatan…………………………………………………............ 26

BAB V ROLE MODEL........................................................................................ 30

BAB VI PELAKSANAAN AKTUALISASI...................................................... 31

6.1 Laporan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar..................................... 31 a. Kegiatan 1............................................................................................. 31

b. Kegiatan 2............................................................................................ 34

c. Kegiatan 3............................................................................................. 37

d. Kegiatan 4............................................................................................ 41

BAB VII KENDALA DAN SOLUSI................................................................ 44

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 47

8.1 Kesimpulan.............................................................................................. 47

8.2 Saran......................................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 48

Page 8: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk membentuk PNS yang profesional yang memenuhi standar kompetensi

dalam melaksanakan tugas dan perannya secara efektif dan efisien, berdasarkan

Peraturan Kepala LAN Nomor 21 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, maka diperlukan pembentukan

karakter dan pembinaan melalui jalur pelatihan dasar (latsar) Calon PNS. Latsar CPNS

merupakan salah satu jenis pelatihan yang strategis pasca UU ASN dalam rangka

pembentukan karakter PNS dan kemampuan bersikap dan bertindak profesional

mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan

perspektif Whole of Government yang didasari nilai- nilai dasar PNS berdasarkan

kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada

setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 mengamanatkan instansi pemerintah untuk

wajib memberikan pendidikan dan pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil

(CPNS). Tujuan dari pendidikan dan pelatihan terintegrasi adalah untuk membangun

integritas moral, kejujuran, semangat, motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter

kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta

kompetensi bidang, khususnya dalam mendukung reformasi birokrasi pada setiap ASN.

Pembekalan latsar bagi para Calon Pegawai Negeri Sipil melalui internalisasi nilai-nilai

ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi)

merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas serta mutu aparatur sipil

negara. Pada akhirnya calon aparatur sipil negara yang terbentuk dari pelatihan dasar

ialah mereka yang mampu bekerja secara profesional dan menguasai kompetensi teknis,

manajerial, serta sosial kultural untuk kemudian mendukung peran dan fungsi aparatur

sipil negara sebagai pelayan utama publik.

Kreativitas serta inovasi juga tidak kalah pentingnya dalam mendukung

produktivitas kerja aparatur sipil negara. Salah satu kegiatan nyata dari bentuk

penerapan nilai-nilai ANEKA tersebut ialah melalui proyek aktualisasi yang harus

dikerjakan di instansi masing- masing. Melalui kegiatan aktualisasi ini, setiap aparatur

sipil negara diharapkan dapat membangun gagasan kreatif, menjabarkan tahapan

Page 9: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

2

kegiatan yang dilakukan, serta mempresentasikan hasil dari kegiatan yang dilakukan di

unit masing-masing, sehingga pada akhirnya mampu memberikan manfaat yang cukup

signifikan bagi lingkungan kerja. Dengan adanya pola baru dalam penerapan nilai-nilai

ANEKA ditambah dengan nilai Manajemen ASN, Whole of Government (WoG), dan

Pelayanan Publik, maka setiap CPNS yang mengikuti latsar wajib menghabituasikan nilai-

nilai yang sudah diberikan pada saat latsar. Habituasi yang dilakukan di masing-masing

intansi bertujuan untuk membiasakan ASN melakukan proses aktualisasi diri terhadap

berbagai materi yang diterima saat proses latsar.

Dalam melaksanakan proses aktualisasi bertempat di puskesmas sungai merdeka

kecamatan samboja.Di puskesmas sungai merdeka saya mengambil 3 isu yang

merupakan permasalahan pada penerapan Whole of Government yaitu : 1.Peningkatan

pengawasan ibu hamil risiko tinggi, 2.Peningkatan kunjungan ibu hamil dengan usia

kehamilan di atas 28 minggu, 3. Peningkatan kunjungan bayi balita di puskesmas.

Kemudian dari ketiga isu tersebut terpilih isu prioritas dengan menggunakan metode USG

yaitu “Peningkatan pengawasan ibu hamil risiko tinggi di puskesmas sungai

merdeka”. Untuk mengatasi isu tersebut maka dilakukan kegiatan “1.Mengumpulkan data

ibu hamil risiko tinggi yang tidak datang periksa (ANC) pada waktunya ,2.Melakukan

monitoring dan konseling individu ibu hamil risiko tinggi dengan melalui media whatsapp

dan telfon 3.Melakukan sosialisasi mengenai kehamilan risiko melalui whatsapp group

.4.Melakukan kunjungan rumah kepada ibu hamil risiko tinggi yang tidak bisa datang ke

fasilitas kesehatan

Harapan penulis dengan menyelesaikan isu tersebut adalah terbentuknya karakter

sebagai ASN yang profesional dalam melayani masyarakat, berkinerja tinggi, berdaya

saing, serta mampu memecahkan permasalahan atau memiliki solusi yang tepat guna,dan

dapat meminimalisir kematian ibu dan bayi di wilayah puskesmas sungai merdeka.

1.2 Tujuan Aktualisasi

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini adalah :

1. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) serta mengetahui kedudukan dan peran profesi ASN

dalam NKRI (manajemen ASN, Whole of Government, dan pelayanan publik) dalam

melaksanakan tugas pokok dan tugas tambahan di instansi tempat bertugas dan dapat

berperan dalam pencapaian visi dan misi instansi,

2. Meningkatkan penerapan Whole of Government di pelayanan kebidanan puskesmas

sungai merdek

Page 10: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

3

1.3 Ruang Lingkup

Aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di tempat tugas adalah untuk melatih ASN

supaya terbiasa meletakkan nilai ANEKA sebagai landasan melaksanakan tugas dan

kegiatan sebagai ASN. Keterkaitan pelaksanaan aktualisasi ini dengan tugas dan jabatan

penulis sebagai bidan di puskesmas sungai merdeka. Pelaksanaan kegiatan akan

dilakukan dengan baik guna meningkatkan komitmen mutu di puskesmas sungai

merdeka.

Kegiatan yang dilakukan meliputi pelaksanaan rancangan aktualisasi yang telah

dibuat, menyiapkan bukti dan dokumentasi pelaksanaan aktualisasi, bimbingan

pembuatan laporan aktualisasi dengan coach dan mentor masing-masing, hingga

akhirnya menyusun dan membuat laporan aktualisasi untuk menjadi bahan seminar di

akhir kegiatan Pelatihan Dasar CPNS. Batas waktu yang telah ditentukan untuk

pelaksanaan aktualisasi ini adalah selama off campus dari tanggal Agustus 2020 sampai

dengan September 2020.

Page 11: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

4

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1 Deskripsi Umum

2.1.1 Gambaran Umum Puskesmas Sungai Merdeka

Puskesmas Sungai Merdeka merupakan Puskesmas Unit Gawat Darurat, karena terletak

di pinggir jalan negara Samarinda - Balikpapan, mengharuskan seluruh jajaran Puskesmas

yang berkompeten untuk siap siaga dalam hal membantu menangani kasus - kasus

kedaruratan.

Apabila merujuk kepada Sistem Kesehatan Nasional bahwa Puskesmas harus melaksanakan

dua program besar yaitu Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat.

Demikian pula yang terjadi di Puskesmas Sungai Merdeka, selain memberikan pelayanan

kesehatan perorangan juga tetap fokus pada upaya kesehatan masyarakat, namun pada

tatanan operasionalnya tetap mengupayakan adanya keseimbangan antara pelayanan

kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.

Sebagai organisasi kesehatan, agar mempunyai tujuan kinerja yang jelas dan fokus maka

Puskesmas

Tata Nilai Puskesmas Sungai Merdeka : “SEHAT”

S : Sopan dan Santun Dalam Berprilaku

E : Empati dan Sepenuh Hati Dalam Melayani

H : Handal, Terampil dan Profesional

A : Aman, Akuntabel, dan Bertanggung Jawab

T : Tertib dan Terjangkau oleh Seluruh Lapisan Masyarakat

MOTTO Puskesmas Sungai Merdeka : “ Anda Sehat Kami Senang”

2.1.2 Sumber Daya

Pada bab ini diuraikan tenaga kesehatan di Puskesmas, Rumah Sakit, dan sarana pelayanan

kesehatan lain. Terdiri dari tenaga medis, tenaga keperawatan dan kebidanan, tenaga kesehatan

masyarakat, kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga kefarmasian, dan tenaga kesehatan lain

serta tenaga pendukung/penunjang kesehatan.

Sumber Daya Manusia Kesehatan di Puskesmas Sungai Merdeka secara Kuantitas

mungkin sudah cukup, namun ketenagaan sesuai dengan kompetensinya masih kurang. Dari 46

orang tenaga, 14 orang berstatus sebagai PNS sisanya 26 orang berstatus THL dan 2 orang

tenaga BLUD / Sukarela, Rincian perprofesi tenaga tersebut diatas adalah 2 orang dokter umum,

3 orang Kesmas, 14 orang bidan, 11 orang perawat, 1 orang kesling, 1 orang analis, 1 orang

asisten apoteker,1 orang Ahli gizi, 6 orang SLTA/tenaga administrasi.

Tenaga seperti perawat gigi dan dokter gigi,apoteker/D III farmasi, Akutansi belum

tersedia, sehingga untuk pelayanan yang menyangkut teknis tersebut belum dapat dioptimalkan.

Tenaga kesehatan yang sudah tersedia sebagian besar adalah THL dan sebagiannya adalah

tenaga baru, sehingga perlu pelatihan dan peningkatan kompetensi.

Page 12: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

5

2.1.3 Visi dan Misi Puskesmas Sungai Merdeka

Sebagai organisasi kesehatan, agar mempunyai tujuan kinerja yang jelas dan fokus

maka Puskesmas mempunyai visi misi sebagai berikut

Visi Puskesmas Sungai Merdeka adalah “Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang

Berkualitas, Mandiri dan Berkeadilan, Menuju Masyarakat Samboja Sehat” .

Misi Puskesmas Sungai Merdeka :

1. Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu, professional, dan terjangkau oleh

seluruh lapisan masyarakat.

2. Meningkatkan partisipasi dan kemandirian masyarakat dalam setiap upaya kesehatan.

3. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam pemecahan masalah kesehatan

2.1.4 Tugas pokok dan Fungsi

a..Tugas Bidan Dalam menyelenggarakan praktik kebidanan,Bidan bertugas memberikan pelayanan yang meliputi:pelayanan kesehatan ibu,pelayanan kesehatan anak,pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana dan pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang (UU No. 4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan). b..Fungsi Bidan

Fungsi bidan sebagai pelaksana adalah melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu,keluarga dan masyarakat.Serta melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal,kehamilan dengan kasus patologis tertentu dan kehamilan dengan risiko tinggi.

Page 13: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

6

2.1.5 Struktur Organisasi

Page 14: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

7

2.2 Profil Puskesmas Sungai Merdeka

Puskesmas sungai merdeka meliputi (non rawat inap) beserta jejaringnya, Rumah Sakit (baik RS

umum maupun RS khusus), sarana produksi dan distribusi kefarmasian serta Upaya Kesehatan

Bersumberdaya Masyarakat (Posyandu dan Posbindu PTM)

Puskesmas Sungai Merdeka adalah Puskesmas pengembangan dari Puskesmas Pembantu,

kemudian di bulan juli 2009 ditingkatkan menjadi Puskesmas Induk. Sarana kesehatan yang

tersedia tentu belum selengkap dan cukup dibandingkan puskesmas lain yang sudah lama

berstatus sebagai puskesmas induk. Sarana bangunan untuk pelayanan kesehatan yang tersedia

meliputi : 5 Puskesmas Pembantu dan 2 Polindes yang tersebar di 3 desa dan 3 kelurahan, sarana

tranportasi Puskesmas 1 unit ambulance, 1 unit mobil operasional dan 7 unit kendaraan roda dua

yang penggunaannya terdistribusi sampai ke Puskesmas pembantu. Sarana bangunan yang

tersedia 1 buah bangunan puskesmas induk berukuran 14 m².x 20 m². yang terdiri dari 11

ruangan ditambah dengan sisa bangunan bekas Puskesmas Pembantu berukuran 14 m².x 6 m².

yang terdiri dari 6 ruangan. Sarana peralatan kesehatan yang tersedia IUD kit, partus kit, bedah

minor kit, laboratorium kit, dan dental unit kit. Sarana penunjang lainnya berupa laptop, computer,

lemari alat, lemari inventaris, lemari arsip, dan lemari obat.

Menganalisa sarana kesehatan yang tersedia dapat dikatakan masih kurang dari standar, namun

dengan segala keterbatasan yang dimiliki Puskesmas berusaha melaksanakan semua program -

program yang telah di rencanakan. Keterbatasan ruangan menyebabkan sebagian pelayanan

tidak dapat terlaksana, seperti pelayanan konsultasi, imunisasi, santun lansia, dan pelayanan

penyakit tidak menular, termasuk juga keleluasaan bagi pemegang program untuk melaksanakan

tugas - tugasnya. Keterbatasan sarana Transportasi menyebabkan pelayanan kasus - kasus

kegawat daruratan juga tidak maksimal, sehingga seringkali sistem rujukanpun memerlukan

waktu yang lama. Keterbatasan sarana penunjang juga menambah kelengkapan dari kurang

optimalnya pemberian pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.

Adapun sarana kesehatan yang ada di Puskesmas Sungai Merdeka, dapat kami

gambarkan sebagai berikut :

A. Sarana Kesehatan Puskesmas (rawat inap dan non rawat inap)

Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Sungai Merdeka adalah Puskesmas Non

Rawat Inap atau Rawat Jalan, meliputi :

1. Ruangan Pendaftaran / kartu,

2. Ruangan tindakan,

3. Ruangan Pelayanan Umum,

4. Ruangan Kesehatan Ibu,

Page 15: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

8

5. Ruangan Anak,

6. Ruangan Kesehatan Lingkungan,

7. Ruangan Gizi dan Imunisasi,

8. Ruangan Laboratorium,

9. Ruangan Apotik,

10. Ruangan Tata Usaha.

Terbatasnya ruangan menjadikan hambatan yang sampai saat ini masih belum dapat

teratasi. Pelayanan seperti ruang konsultasi, pelayanan khusus penyakit tidak menular,

pelayanan imunisasi dan ruang pemegang program, belum dapat diberikan secara maksimal.

Pelayanan diruang poli gigi hingga saat ini belum bisa diberikan sekalipun peralatannya telah

tersedia

B. Puskesmas Pembantu

Fasilitas Puskesmas Pembantu berjumlah 5 buah, tersebar di 5 desa / kelurahan dalam

wilayah kerja Puskesmas Sungai Merdeka. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan akses

bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

C. Polindes

Polindes diwilayah kerja Puskesmas Sungai Merdeka berjumlah 2 buah, yaitu 1 di Kelurahan

Bukit Merdeka, dan 1 buah berada di Desa Tani Bhakti. Keberadaan Polindes ini dimaksudkan

untuk memperluas jangkauan pelayanan sekaligus memudahkan bagi Ibu-ibu hamil dapal

mendapatkan pelayanan kesehatan selama masa kehamilan dan pada saat proses

persalinannya.

D. Kefarmasian

Ketersediaan obat - obatan di Puskesmas selama ini dipenuhi oleh Gudang Farmasi Dinas

Kesehatan, sekalipun pada prakteknya tidak semua obat yang di minta terpenuhi. Apabila

dirata - ratakan sebagian besarnya sudah terpenuhi, hanya ada beberapa item obat yang

stoknya terbatas. Mengatasi permasalahan tersebut Puskesmas selalu berkoordinasi dengan

pemegang program terkait di Dinkes,serta mengadakan pembelian obat melalui BHP medis,

kemudian meningkatkan promosi, dan bagi pasien yang mampu dianjurkan untuk membeli

obat diapotik yang difasilitasi oleh Puskesmas. Secara rinci tentang penyediaan obat ada

terlampir di profil.

E. Posyandu dan Posbindu PTM

Mempermudah dan memperluas akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

merupakan misi dari Puskesmas Sungai Merdeka, oleh sebab itu kemudahan akses terhadap

layanan kesehatan terus diupayakan sampai saat ini. Upaya yang dilakukan untuk perluasan

akses adalah dibentuknya tim yang terdiri dari dokter, perawat, bidan, tenaga laboratorium,

dan petugas pemegang program untuk datang kelokasi - lokasi yang selama ini

Page 16: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

9

masyarakatnya memiliki keterbatasan untuk mendapatkan layanan kesehatan. Adapun

pelayanan yang diberikan dalam bentuk puskesmas keliling dan laboratorium keliling. Untuk

akses pelayanan balita dan kesehatan keluarga lainnya telah disediakan 21 posyandu, yang

di laksanakan oleh 2 orang bidan dan satu orang perawat. Pelayanan pada lansia juga telah

disediakan 6 posyandu lansia. Perluasan akses berikutnya adalah dibentuknya masing -

masing daerah binaan yang setiap daerah berada dibawah tanggung jawab bidan, dengan

tujuan tidak ada lagi permasalahan yang menyangkut pelayanan bagi kesehatan dan

keselamatan ibu dan anak. Walaupun telah dilakukan berbagai upaya tersebut angka

kematian bayi masih terjadi, maka sebagai tindak lanjutnya diadakan audit dan evaluasi terus

menerus untuk perbaikan pelayanan. Bagi remaja Puskesmas juga telah membuka klinik

konsultasi remaja baik secara on line maupun langsung berkunjung ke Puskesmas dan juga

telah membentuk kader kesehatan remaja di 10 sekolah yang tersebar di 6 desa/kelurahan.

Keterpaduan UKBM dan peran lintas sektor terus ditingkatkan melalui program Sayang Balita,

Program Sayang Remaja dan Program Layanan Terpadu Pranikah (LADUNI).

Perhatian terhadap perbaikan mutu pelayanan kepada masyarakat juga menjadi agenda dari

kegiatan di Puskesmas Sungai Merdeka. Bentuknya adalah berupa penyediaan kotak keluhan

dan survey kepuasan yang selalui dievaluasi dan ditindaklanjuti melalui mini lokakarya

Puskesmas, dan dari hasil survey terakhir menunjukkan 80 % sampai dengan 90 %

masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Namun bukan berarti sudah

bagus, karena masih ada juga kebutuhan masyarakat yang belum semuanya terpenuhi karena

keterbatasan SDM dan sarana prasarana Puskesmas. Mengatasi permasalahan tersebut

diadakan pertemuan secara berkala untuk mengevaluasi dan mengupayakan solusinya.

Pengembangan sumber daya manusia yang ada juga menjadi perhatian, yang solusinya,

mengikutkan ke seminar- seminar kesehatan, Peningkatan Kompetensi Teknis melalui

pelatihan dan sharing sesama petugas serta konsultasi dengan dokter ahli terutama tentang

SOP penatalaksanaan terbaru.

F. Pelayanan Kesehatan Rujukan

`Pelayanan kesehatan rujukan di Puskesmas Sungai Merdeka selama ini berjalan cukup

optimal, bagi masyarakat yang memerlukan rujukan setiap saat semua jaringan pelayanan

kesehatan yang tersedia siap melayani rujukan. Keterbatasan yang dimiliki Puskesmas adalah

masalah sarana transportasi yang tersedia, banyak kasus yang dijumpai terlambat dalam

proses rujukan dikarenakan mobil ambulance yang dipakai untuk melayani semua kegiatan

Puskesmas dalam kondisi kurang baik. Berbagai upaya telah diusahakan termasuk bekerja

sama dengan instansi lain yang memiliki mobil ambulance atau dengan mobil pribadi yang

dimiliki masyarakat. Upaya pengadaan mobil oleh masing - masing desa/kelurahan selama ini

berusaha untuk terus disuarakan terutama melalui kegiatan program Desa Sehat Mandiri. Di

akhir tahun, dari 6 desa / kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sungai Merdeka, 3

kelurahan sudah memiliki mobil ambulance yang di kelola oleh masyarakat masing – masing

kelurahan.

Page 17: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

10

BAB III LANDASAN

TEORI

3.1 Konsep Aktualisasi Nilai Dasar ANEKA

a. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai (Rohmat,

2017). Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi

untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya yaitu menjamin terwujudnya

nilai-nilai publik. Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam pendekatan akuntabilitas

yang bersifat proaktif, akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang

direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal, penempatan

sumber daya yang tepat, dan evaluasi kinerja. Proses setiap individu/kelompok/institusi

akan diminta pertanggungjawaban secara aktif yang terlibat dalam proses evaluasi dan

berfokus peningkatan kinerja. Nilai-nilai dasar akuntabilitas antara lain : 1. kesesuaian; 2.

dapat dipertanggungjawabkan; 3. terkontrol; 4. integritas; 5. relevan; 6. informatif; dan 7.

transparan.

Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap

level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan

pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya. Akuntabilitas merupakan hal

penting dalam penyelenggaraan pemerintahan guna menyediakan kontrol demokratis

(peran demorkrasi), mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran

konstitusional), serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar). Mekanisme

akuntabilitas dalam birokrasi di Indonesia meliputi perencaaan strategis, kontrak kerja,

dan laporan kinerja. Akuntabilitas menurut saya adalah pertanggungjawaban

pelaksanaan suatu kebijakan dengan tujuan mempertahankan atau meningkatkan mutu

pelayanan. Dalam hal menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, nilai-nilai yang

dapat diterapkan adalah : 1. kepemimpinan; 2. transparansi; 3. integritas; 4.

tanggungjawab; 5. keadilan; 6. kepercayaan; 7. keseimbangan; 8. kejelasan; dan 9.

konsistensi (Kusumasari dkk., 2015).

Page 18: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

11

b. Nasionalisme

Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang

mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan,

dengan itu masyarakat suatu bangsa akan merasakan adanya kesetiaan yang

mendalamg kepada bangsa itu sendiri (Manarul, 2019). Nasionalisme merupakan

pandangan tentang rasa cinta

yang wajar terhadap bangsa dan negara sekaligus menghormati bangsa lain. Prinsip

nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar

bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan kesatuan kepentingan dan

keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;

menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga

sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri;

mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia

dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; serta

mengembangkan sikap tenggang rasa.

Nasionalisme menurut saya ada sikap dan perilaku yang menunjukkan kecintaan

kepada negara. Nasionalisme berfungsi sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan

negara, setiap aparatur sipil negara harus memiliki jiwa nasionalisme yang kuat, memiliki

kesadaran sebagai penjaga kedaulatan negara, menjadi pemersatu bangsa

mengupayakan situasi damai di seluruh wilayah Indonesia, dan menjaga keutuhan NKRI.

Nasionalisme berperan dalam pembinaan karakter bangsa, pengawal pembagunan

nasional (nation building), dan pengerat integrasi nasional. Ada lima indikator dari nilai-

nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan oleh aparatur sipil negara dalam

menjalankan tugasnya yaitu Pancasila : 1. ketuhanan yang Maha Esa, 2. kemanusiaan

yang adil dan beradab, 3. persatuan Indonesia, 4. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, 5. keadilan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia (Latief dkk., 2015).

Page 19: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

12

c. Etika Publik

Etika publik adalah refleksi tentang standar atau norma yang menentukan

baik/buruk dan benar/salah suatu perilaku, tindakan, dan keputusan yang

mengarahkan kebijakan publik dalam menjalankan tanggung jawab pelayanan publik

(Haryatmoko, 2011). Ada 3 fokus utama dalam pelayanan publik, yaitu : 1. pelayanan

publik yang berkualitas dan relevan; 2. sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi

sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi;

dan 3. modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual. Etika

publik menurut saya adalah peraturan mengenai sikap dan perilaku yang harus

diterapkan oleh setiap aparatur sipil negara dalam pelayanan publik.

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN

yaitu :

1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;

2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara

Kesatuan Republik Indonesia 1945;

3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;

4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;

5. Menciptakan lingkungan kerja yang tidak diskriminatif;

6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;

7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;

8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;

9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,

berdaya guna, berhasil guna, dan santun;

10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;

11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;

12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;

13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan

14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai

perangkat sistem karir.

Page 20: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

13

Berdasarkan Undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yaitu :

1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;

2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang

berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan dan etika pemerintahan;

6. Menjaga kerahasiaan yang mennyangkut kebijakan Negara;

7. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggung jawab,

efektif dan efisien;

8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;

9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain

yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

10. Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan

jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri

sendiri atau untuk orang lain;

11. Temegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan

12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin

pegawai ASN (Kumorotomo dkk., 2015).

Page 21: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

14

d. Komitmen Mutu

Pelayanan publik yang bermutu memainkan peran yang sangat penting dalam

menciptakan lingkungan dan masyarakat yang lebih sejahtera, adil, dan inklusif (dapat

dijangkau semua orang) (Rohmat, 2017). Mutu merupakan persepsi pengguna

layanan terhadap kemampuan suatu organisasi dalam menjawab kebutuhan dan

harapan pelanggan. Mutu bersifat dinamis, sehingga setiap organisasi dituntut untuk

memperbaiki kinerjanya secara terus-menerus. Untuk menghasilkan mutu dalam

pelayanan publik yang bersifat jasa, sangat membutuhkan kerjasama dan partisipasi

masyarakat. Oleh sebab itu, aparatur sipil negara harus mampu memelihara

komunikasi dan interaksi yang baik dengan masyarakat, bersifat kreatif, proaktif, dan

inovatif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang berbeda- beda. Masyarakat

pun terus-menerus menuntut standar pelayanan yang semakin tinggi dan semakin

responsif terhadap kemampuan dan kebutuhan yang beragam karena kondisi sosial

ekonomi yang terus membaik. Pelayanan yang baik harus cepat, tepat, dapat

diandalkan, tidak berbelit-belit (bertele-tele), dan tidak ditunda-tunda. Komitmen mutu

menurut saya adalah janji aparatur sipil negara untuk tetap mempertahankan atau

meningkatkan kualitas mutu pelayanan publik dengan bekerja secara efektif, efisien,

dan inovatif.

Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima sekurang-

kurangnya mencakup hal-hal berikut :

1. Mngedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/clients;

2. Memberikan layanan yang menyentuh hati untuk menjaga dan memelihara agar

customers/clients tetap setia;

3. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi: tanpa cacat, tanpa kesalahan,

dan tidak ada pemborosan;

4. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan pergeseran

tuntutan kebutuhan customers/clients maupun perkembangan teknologi;

5. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan

pengambilan keputusan;

6. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara, antara

lain : pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi, dan

benchmark.

Page 22: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

15

Nilai-nilai dasar sebagai indikator dalam menilai mutu pelayanan adalah :

1. Nyata terwujud (tangible);

2. Keandalan (reability);

3. Cepat tanggap (responsiveness);

4. Kompetensi (competence);

5. Kemudahan (access);

6. Keramahan (courtesy);

7. Komunikasi (communication);

8. Kepercayaan (credibility);

9. Keamanan (security); dan

10. Pemahaman pelanggan (understanding the customer) (Lembaga Administrasi

Negara, 2020).

e. Anti Korupsi

Korupsi adalah produk dari sikap hidup satu kelompok masyarakat yang

memakai uang sebagai standar kebenaran dan sebagai kekuasaan mutlak (Irfan,

2012). Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. UU Nomor 20 Tahun 2001,

korupsi adalah perbuatan melawan hukum bagi seorang pemerintah atau pejabat

swasta dengan memperkaya diri sendiri/orang lain yang dapat merugikan keuangan

negara. Definisi korupsi telah dijelaskan dalam 13 buah Pasal yang dirumuskan ke

dalam 30 bentuk/jenis tindak pidana korupsi. 30 bentuk/jenis tindak pidana korupsi

tersebut dikelompokkan menjadi 7 jenis yaitu : 1. kerugian keuangan negara, 2. suap-

menyuap, 3. penggelapan dalam jabatan, 4. pemerasan, 5. perbuatan curang, 6.

benturan kepentingan dalam pengadaan, dan 7. gratifikasi (Komisi Pemberantasan

Korupsi, 2006).

Anti korupsi adalah sikap dan perilaku yang tidak mendukung adanya upaya

untuk merugikan keuangan negara dan perekonomian negara, singkatnya ialah sikap

menentang terhadap adanya korupsi. Korupsi dapat diartikan sebagai perbuatan yang

tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian,

melanggar norma-norma agama, material, mental, dan umum. Anti korupsi menurut

saya adalah pikiran dan tindakan yang menentang adanya penyalahgunaan

kepercayaan yang melanggar hukum yang dapat merugikan negara. Ada 3 strategi

dalam pemberantasan korupsi, yaitu : 1. perbaikan sistem, 2. edukasi, dan 3. represif.

Page 23: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

16

Untuk mendukung pemberantasan korupsi, KPK bersama para pakar telah

mengidentifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi

yaitu :

1. Jujur;

2. Peduli;

3. Mandiri;

4. Disiplin;

5. Tanggung jawab;

6. Kerja keras;

7. Sederhana;

8. Berani; dan

9. Adil (Lembaga Administrasi Negara, 2020).

3.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI

a. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN

yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih

dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada

pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya

aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Untuk

menjalankan kedudukannya tersebut, pegawai ASN berfungsi sebagai :

1. Pelaksana kebijakan publik;

2. Pelayan publik; dan

3. Perekat dan pemersatu bangsa.

Pegawai ASN bertugas :

1. Pelaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,

2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, serta

3. mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pegawai ASN berperan sebagai : perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan

tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional.

Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, pegawai ASN terdiri atas Pegawai

Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). ASN berfungsi,

bertugas, dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina

kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus

mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan

Page 24: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

17

tugasnya tersebut. ASN berfungsi, bertugas, dan berperan untuk memberikan pelayanan

publik yang profesional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga

negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang

diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.

Oleh karena itu, ASN dituntut untuk profesional dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat. ASN berfungsi, bertugas, dan berperan untuk mempererat persatuan dan

kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa dan taat sepenuhnya

kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi

martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan

diri sendiri, seseorang, dan golongan. Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun

2014 tentang Aparatur Sipil Negara bertekad untuk mengelola ASN menjadi semakin

profesional agar mampu menyelenggarakan pelayanan public yang berkualitas bagi

masyarakat (Fatimah dan Irawati 2017)

b. Whole of Government (WoG)

Whole of Government atau disingkat WoG adalah sebuah pendekatan

penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif

pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas

guna mencapai tujuan- tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program, dan

pelayanan publik. Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik

dari sisi penataan institusi formal maupun informal, yaitu :

1. Penguatan koordinasi antar lembaga;

2. Membentuk lembaga koordinasi khusus;

3. Membentuk gugus tugas; dan

4. Koalisi sosial.

WoG menjadi penting karena diperlukan sebuah upaya untuk memahami

pentingnya kebersamaan dari seluruh sektor guna mencapai tujuan bersama. Sikap,

perilaku, dan nilai yang berorientasi sektor harus dicairkan dan dibangun dalam fondasi

kebangsaaan yang lebih mendasar, yang mendorong adanya semangat persatuan dan

kesatuan. Alasan WoG menjadi penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang

mendapatkan perhatian dari pemerintah adalah

: 1. adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi

kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan

pemerintahan yang lebih baik. Selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi, dan

dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong pentingnya WoG dalam

menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik,

2. adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa

kompetisi antar sektor dalam pembangunan, 3. khususnya dalam konteks Indonesia,

keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang

lainnya mendorong adanya potensi disintegrasi bangsa. Pemerintah sebagai institusi

formal berkewajiban untuk mendorong tumbuhnya nilai-nilai perekat kebangsaan yang

Page 25: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

18

akan menjamin bersatunya elemen-elemen kebangsaan ini dalam satu naungan NKRI

(Suwarno & Sejati, 2017).

c. Pelayanan Publik

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik menyatakan

bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi

setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif

yang disediakan oleh

penyelenggara pelayanan publik. Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu

: 1. organisasi penyelenggara pelayanan publik, 2. penerima layanan (pelanggan) yaitu

orang, masyarakat, atau organisasi yang berkepentingan, dan 3. kepuasan yang

diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan). 9 prinsip pelayanan

publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah : partisipatif, transparan,

responsif, tidak diskriminatif, mudah dan murah efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel,

dan berkeadilan. 4 hal pokok yang menjadi dasar penyelenggaraan pelayanan publik di

Indonesia adalah :

1. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat konstitusi. Dengan

demikian menjadi kewajiban pemerintah untuk menyelenggarakannya baik

dilakukan sendiri (oleh birokrasi pemerintah) maupun bekerja sama dengan sektor

swasta.

2. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh warga negara.

Oleh karena itu, sebagai seorang ASN harus paham bahwa warga negara adalah

agent (tuan) dan ASN adalah client (pelayan). Konsekuensinya, ASN yang harus

mengikuti kehendak masyarakat pengguna layanan, bukan sebaliknya.

3. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-hal yang

strategis bagi kemajuan bangsa di masa yang akan datang.

4. Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi kebutuhan-kebutuhan

dasar warga negara sebagai manusia, tetapi juga berfungsi untuk memberikan

perlindungan bagi warga negara (proteksi) (Purwanto dkk., 2017).

Page 26: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

19

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

4.1 Identifikasi Isu

Untuk menentukan prioritas masalah dilakukan dengan menggunakan metode

analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth). Analisis USG merupakan alat yang

digunakan untuk menyusun urutan prioritas yang penting, serius, dan berkembang untuk

diselesaikan. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Pengertian

urgency, seriousness, dan growth dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Urgency

Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang

tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang

menyebabkan isu tadi.

b. Seriousness

Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul

dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat

yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan.

c. Growth

Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang

dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.

4.2 Prioritas (Teknik Analisis)

Cara menggunakan metode USG adalah dengan menentukan nilai tingkat

urgensi, keseriusan, dan perkembangan masalah pada masing-masing masalah pokok

dengan memberikan skala nilai 1-5 (keterangan : 5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang,

2 = kecil, 1= sangat kecil). Berikut tabel analisis metode USG yang menjelaskan proses

penentuan skala prioritas isu

Di puskesmas sungai merdeka setiap tahunnya masih menyumbang angka

kematian ibu dan bayi.Dari penelitian saya dan dari laporan bulanan sejak tahun 2017

hampir selalu ada kematian bayi yaitu : di tahun 2017 terdapat 1 kematian ibu dan 5

kematian bayi,tahun2018 kematian bayi 6,sedangkan tahun 2019 kematian bayi 7

orang,dan sampai bulan agustus ini kematian bayi puskesmas sungai merdeka sudah 2

dan kematian ibu juga 2.Dari data tersebut maka saya ingin mengangkat masalah ibu

hamil risiko tinggi menjadi prioritas isu yang saya ambil untuk kegiatan aktualisasi saya.Di

puskesmas sungai merdeka jumlah ibu hamil ada 295 ibu dan yang risiko tinggi berjumlah

29 orang

Page 27: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

20

Tabel 1. Proses penentuan skala prioritas isu menggunakan metode USG

4.3 IsuTerpilih

Jika tidak dilakukan peningkatan pengawasan ibu hamil risiko tinggi maka akan berdampak pada

meningkatnya angka kematian ibu dan bayi di wilayah kerja puskesmas sungai merdeka .

4.4 Uraian Kegiatan

Nama Peserta : Sri Lestari, A.Md.Keb

NIP : 197808202019052003

Unit Kerja : Puskesmas Sungai Merdeka Samboja

Identifikasi Isu : Peningkatan pengawasan ibu hamil risiko tinggi di puskesmas

sungai merdeka

Gagasan : Peningkatan pengawasan ibu hamil yang berisiko tinggi di puskesmas sungai

merdeka.

Kegiatan :

1. Mengumpulkan data ibu hamil risiko tinggi yang tidak datang periksa (ANC)

pada waktunya di puskesmas sumgai merdeka

2. Melakukan monitoring dan konseling individu melalui media whatsapp atau

telfon untuk memantau kondisi ibu hamil di puskesmas sungai merdeka.

3. Melakukan sosialisasi terkait kehamilan risiko tinggi melalui group WA di

wilayah kerja puskesmas sungai merdeka.

4. Melakukan kunjungan rumah kepada ibu hamil yang tidak bisa datang ke

tempat pelayanan kesehatan di wilayah kerja puskesmas sungai merdeka.

No. Isu U S G Total Rank

ing

1 Peningkatan pengawasan ibu hamil risiko tinggi di

puskesmas sungai merdeka

5 5 5 15 1

2 Peningkatan kunjungan ibu hamil dengan usia kehamilan di atas 28 minggu di puskesmas sungai merdeka

5 4 5 14 II

3 Peningkatan kunjungan bayi balita di puskesmas sungai merdeka

4 4 3 11 III

Page 28: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

21

4.5. Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja Puskesmas Sungai Merdeka

Identifikasi Isu 1. Peningkatan pengawasan ibu hamil risiko tinggi dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi

dipuskesmas sungai merdeka.

2. Peningkatan kunjungan ibu hamil dengan usia kehamilan di atas 28 minggu(K4) di puskesmas sungai

merdeka.

3. Peningkatan kunjungan bayi balita di puskesmas sungai merdeka

Isu yang Diangkat Peningkatan pengawasan ibu hamil risiko tinggi di puskesmas sungai merdeka.

Gagasan Pemecahan Isu Sosialisasi terkait kehamilan risiko tinggi melalui group whatsapp di puskesmas sungai merdeka

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi dengan

Nilai ANEKA

1 Mengumpulkan data ibu hamil

yang berisiko tinggi yang tidak

datang periksa ke fasilitas

kesehatan

1. Berkonsultasi dengan kepala

puskesmas terkait Pelaksanaan

aktualisasi

Buku catatan ibu hamil

risiko tinggi Akuntabilitas Output dari kegiatan dapat

dipertanggungjawabkan

2. Berkonsultasi dengan mentor

dan bidan koordinator

3. Membuat rapat kecil dengan rekan-

rekan bidan

Nasionalisme

Rapat kecil dengan rekan bidan merupakan

perwujudan dari sila ke 4 Pancasila

Etika Publik

Menghargai komunikasi,konsultasi dan

kerjasama

4. Berkoordinasi dengan kader

terkait dengan pengumpulan data

Komitmen mutu

Meningkatkan kualitas mutu pelayanan

publik dengan komunikasi yang baik dengan

pimpinan ,mentor,bidan koordonartor,rekan

bidan dan kader

Anti Korupsi

Perbaikan system untuk melaksanakan tugas

dan tanggungjawab

Melakukan monitoring dan konsultasi

melalui whatsapp dan telefon untuk 1.Berkoordinasi dengan ibu hamil Bukti komunikasi antara

bidan dan ibu hamil

Akuntabilitas

Page 29: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

22

memantau kondisi ibu hamil risiko tinggi

2.Memberikan konseling kepada ibu

hamil

3.Memasukkan/mendokumentasikan

data yang di dapat dari kegiatan

tersebut kebuku atau komputer

4.Berkolaborasi dengan dokter dan

tim medis lain apabila menemukan

hasil yang tidak normal

Hasil dari kegiatan dapat dipertanggungjawabkan

Nasionalisme

Berkoordinasi dengan ibu merupakan perwujudan sila

kemanusiaan yang adil dan beradab

Etika Publik

Menghargai komunikasi,konsultasi dan kerjasama

Komitmen Mutu

Menigkatkan kualitas mutu dengan memberikan

pelayanan yang menyentuh dengan mengutamakan

mutu pelayanan

Anti Korupsi

Memberikan pelayanan yang berkualitas dan

sederhana

3 Melakukan sosialisasi tentang kehamilan

risiko tinggi melalui group WA dipkm

sungai merdeka

1.Membuat WA group

2.Mencari gambar-gambar atau video

tentang kehamilan risiko tinggi dan

bahayanya

3.Memasukkan gambar-gambar dan video

tersebut di atas

4.Mengevaluasi reaksi/tanggapan ibu

hamil

5.Membicarakan dalam rapat tentang

permasalahan-permasalahan yang ada pada

ibu hamil risiko tinggi

Bukti sosialisasi dalam group

WA

Akuntalbilitas

Hasil dari kegiatan dapat di pertanggung jawabkan

dan informatif

Nasionalisme

Sosialisasi merupakan perwujudan sila persatuan

Indonesia

Etika Publik

Mempertangggung jawabkan kinerja dan tindakan

kepada publik

Komitmen Mutu

Meningkatkan mutu dengan beradaptasi dengan

perubahan yang terjadi yaitu dengan menggunakan

media WA

Anti Korupsi

Page 30: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

23

Memberikan pelayanan dengan tidak pilih-pilih

4 Melakukan kunjungan rumah

kepada ibu hamil yang tidak bisa

datang ke tempat pelayanan

kesehatan

1.Menentukan jadwal kunjungan Laporan kunjungan

rumah ibu hamil

Akuntabilitas

Berkoordinasi dengan kader sehubungan

kegiatan kunjungan rumah kepada ibu hamil

merupakan kerjasama/integritas

2.Berkoordinasi dengan kader

sehubungan dengan kegiatan yang

akan di lakukan

Nasionalisme Kegiatan yang dilakukan mengandung nilai

kemanusiaan yang sesuai dengan sila ke 2

pancasila

3.Mempersiapkan peralatan yang

akan di bawa untuk kunjungan

rumah

Etika publik

Memelihara dan menjunjung tinggi standar

etika dengan menjaga kerahasiaan ibu

4.Melakukan komunikasi dengan

ibu hamil yang di kunjungi

Komitmen mutu

Membawa obat dan peralatan yang akan

dipakai membuat pekerjaan lebih efektif dan

efisien

5.Melakukan pemeriksaan kepada

ibu jika belum periksa

Anti korupsi

Memberikan motifasi kepada ibu hamil

merupakan wujud kepedulian pelayan publik

6.Memberikan konseling kepada ibu

hamil

7.Memberikan vitamin atau tablet

tambah darah kepada ibu

8.Memberikan motifasi kepada ibu

hamil agar selalu rutin

memeriksakan kehamilannya

9.Membuat laporan hasil kunjungan

rumah

Page 31: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

24

Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi : Memberikan kontribusi untuk visi misi puskesms yaitu,visi: terwujudnya pelayanan

kesehatan yang berkualitas menuju masyarakat samboja sehat”, Misi:Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu,professional

,bertanggung jawab dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Penguatan terhadap nilai organisasi : Mengerjakan tugas dengan empati dan sepenuh hati,tertib dan terjangkau oleh seluruh lapisan

masyarakat ,selalu sopan dan santun dalam melayani masyarakat,profesional dan penuh tanggung jawab

4.6 Jadwal Kegiatan

No. Kegiatan Agustus September

II III IV I II III 15 16 18 19 21 22 24 25 26 27 28 29 31 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 14 16 17 18 19 20 21 22

Page 32: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

25

1. Mengumpulkan

data ibu hamil

risiko tinggi yang

tidak datang

periksa

2 Melakukan

monitoring dan

konseling

individu melalui

media whatsapp

atau telefon untuk

memantau

kondisi ibu hamil

3 Membentuk

group WA

khusus untuk ibu

hamil risiko

tinggi untuk

mensosialisasikan

tentang berbagai

macam akibat

risiko tinggi dan

penanganannya

4 Melakukan

kunjungan rumah

kepada ibu hamil

yang tidak bisa

datang ke tempat

pelayanan

kesehatan

Page 33: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

26

LEMBAR KONSULTASI KOCH

Nama : Sri Lestari

NDH : 34

Jabatan : Bidan Pelaksana

Coach : Lia Rosliana, S.Psi,M.Psi

NO HARI/TANGGAL URAIAN

KONSULTASI

KETERANGAN PARAF

01 01 Agustus 2020 Perkenalan diri

perkenalan awal

sehubungan dengan

pemilihan isu

VIA ZOOM

02 04 Agustus 2020 Konsultasi terkait

penetapan isu

Via Whatsapp

03 06 Agustus 2020 Konsultasi tentang

penentuan kegiatan

Via Whatsapp

Page 34: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

27

N

O

HARI/TANGGA

L

URAIAN

KONSULTA

SI

KETERANGAN PARAF

04 Jum’at/ 07

Agustus 2020

Konsultasi

Tentang

Laporan

Rancangan

Aktualisasi

Via Whatsapp

05 Selasa/11

Agustus 2020

Koching

Terkait

Persiapan

Seminar

Rancangan

Aktualisasi

Via Whatsapp

Page 35: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

28

LEMBAR KONSULTASI MENTOR

Nama : Sri Lestari

NDH : 34

Jabatan : Bidan Pelaksana

Mentor : Sulastri,A.Md.Keb

N

O

HARI/TANGG

AL

URAIAN

KONSULTA

SI

KETERANGAN PARAF

01 Senin/10

Agustus 2020

Konsultasi

Tentang Isu

dan Kegiatan

Via Whatsapp

02 Selasa/11

Agustus 2020

Konsultasi

Tentang

Persiapan

Seminar

Rancangan

Aktualisasi

Via Whatsapp

Page 36: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

29

BAB V

ROLE MODEL

Ibu Sulastri atau biasa di panggil bu Ilas oleh sebagian besar rekan-rekan

di puskesmas, beliau adalah seorang bidan yang sekarang menjabat sebagai

Kepala Sub Bagian Tata Usaha di Puskesmas Sungai Merdeka.Beliau dilahirkan

di Samboja tanggal 15 Juni 1970 dari seorang ibu yang bernama Siti Saniah dan

bapak Salman.

Beliau menempuh pendidikan mulai dari Sekolah Dasar yaitu SD Inpres

017 samboja lulus tahun 1983 kemudian di lanjutkan ke sekolah menengah

pertama yaitu SMP Negeri 3 Balikpapan lulus tahun1986 setelah itu beliau

melanjutkan pendidikan ke Sekolah Perawat Rumah Sakit Umum Balikpapan

tahun 1989 kemudian beliau melanjutkan pendidikan Sekolah Pendidikan Bidan

(DI) di Samarinda tahun 1991 setelah itu melanjutkan ke Poltekkes Kemenkes

Kaltim Jurusan Kebidanan Balikpapan (DIII) tahun 2010.

Ibu Sulastri mulai bekerja menjalankan ikatan dinas sebagai bidan PNS

sejak tahu 1991 sampai 1998 di Kutai Barat kemudian beliau pindah ke Samboja

dari tahun 1998 sampai dengan 2014 di Puskesmas Pembantu Karya Merdeka

kemudian setelah ada pemekaran wilayah beliau pindah ke puskesmas sungai

Merdeka dari tahun 2014 sampai dengan sekarang.

Sebagai bidan beliau sangat profesional dalam menjalankan tugas dan

sangat bertanggung jawab terhadap tugas yang beliau emban.Dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat beliau tidak pernah membeda-bedakan status,suku

dll.Beliau dikenal sebagai Bidan legendaris karena sudah ratusan bayi yang lahir

ditangan beliau .Dalam Memberikan pelayanan kepada masyarakat beliau selalu

optimis,energik,profesional (tidak pernah membawa masalah rumah tangga ke

dalam pekerjaan)dan selalu memberikan solusi kepada kami rekan -rekan sejawat

dan klien.Beliau yang sering memberikan semangat kepada saya dan rekan-rekan

dalam menjalani tugas sebagai pelayan publik.Ibu Sulastri selalu siap kapanpun

orang membutuhkan .Dalam melaksanakan tugas beliau mempunyai prinsip lebih

cepat lebih baik dan jangan menunda-nunda pekerjaan.

Page 37: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

30

BAB VI

PELAKSANAAN AKTUALISASI

6.1.Laporan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar

a. Kegiatan I

Kegiatan Mengumpulkan data ibu hamil yang berisiko tinggi yang tidak

datang periksa ke fasilitas kesehatan

Tanggal 15 Agustus - 19 Agustus 2020

Daftar Lampiran 1.Dokumentasi Tahapan Kegiatan

Gambar .1 Berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas Terkait

Pelaksanaan Aktualisasi

Gambar.2 Berkonsultasi dengan Mentor dan Bidan Koordinator

Page 38: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

31

Gambar 3.Membuat Rapat Kecil dengan Rekan-Rekan Bidan

4.Berkoordinasi dengan Kader Terkait dengan Pengumpulan Data

Gambar.5 Hasil dari Kegiatan Pengumpulan Data(Data Ibu Hamil Risiko

Tinggi)

Uraian Kegiatan

1.Berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas Terkait Pelaksanaan Aktualisasi Pada

Tanggal 15 Agustus 2020 saya menghadap pimpinan puskesmas sungai merdeka ,bapak Su’ud

Page 39: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

32

.S.Kep.untuk berkonsultasi tentang pelaksanaan aktualisasi saya tentang peningkatan

pengawasan ibu hamil risiko tinggi dan beliau mendukung semua kegiatan saya serta bersedia

membantu /memfasilitasi saya dalam melaksanakan semua kegiatan aktualisasi ini.Saya

melaksanakan konsultasi dengan sopan (Etika Publik) Hasil dari konsultasi saya laksanakan

dengan baik (komitmen mutu) dan penuh dengan tanggung jawab (akuntabilitas) sebagai acuan dan

dasar dari pelaksanaan semua kegiatan aktualisasi saya(akuntabilitas).

2.Berkonsultasi dengan Mentor dan Bidan Koordinator

Pada tanggal 15 Agustus 2020 untuk mengawali kegiatan aktualisasi saya setelah berkonsultasi dengan

pimpinan saya berkonsultasi dengan mentor ,ibu Sulastri,A.Md.Keb,agar beliau selalu memberikan

bimbingan dan arahan kepada saya untuk kelancaran kegiatan aktualisasi ini,kemudian berkonsultasi

dengan bidan coordinator ibu Sylvyana D,A.Md.Keb,untuk menggalang komunikasi yang baik serta

bekerjasama dengan tujuan yang sama yaitu untuk meminimalisir kematian bayi baru lahir dan ibu

serta meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat(Komitmen Mutu)

3.Membuat Rapat Kecil dengan Rekan-Rekan Bidan Pada

kegiatan ini untuk mengumpulkan data saya bekerjasama dengan teman-teman bidan dan sebelumnya

kami membuat rapat kecil terkait hal ini (15.08.2020)dengan tujuan untuk menyamakan persepsi agar

dapat terlaksana dengan baik dan dalam pelaksanaanya kami dapat bekerjasama untuk kepentingan

bersama agar pelayanan yang kami berikan lebih maksimal (Nasionalisme) 4.Berkoordinasi

dengan Kader Terkait dengan Pengumpulan Data Dalam

pelaksanaan pengumpulan data saya juga berkoordinasi dengan kader-kader karena mereka adalah

perpanjangan tangan dari puskesmas dalam mencari data tentang ibu hamil, kader selalu melaporkan ke

bidan apabila menemui ibu hamil yang belum pernah periksa hamil di wilayah kerja posyandu masing-

masing agar data kader dan bidan sama(Anti Korupsi)

OUT PUT DARI KEGIATAN PENGUMPULAN DATA

Dari proses pengumpulan data ini,data yang diperoleh dimasukkan ke computer dan di catat di buku

kohort sehingga didapatkan data ibu hamil yang sudah periksa atau belum dan di bulan ini terdapat 27

ibu hamil yang berisiko tinggi dan ada satu ibu hamil yang berisiko tinggi yang tidak datang periksa

ketempat pelayanan kesehatan dan ini yang akan kami tindak lanjuti.Data yang saya peroleh dapat di

pertanggung jawabkan karena datanya sesuai kenyataan yang ada dilapangan.(Nasionalisme)

b. Kegiatan II

Page 40: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

33

Kegiatan Melakukan monitoring dan konsultasi melalui whatsapp dan telefon

untuk memantau kondisi ibu hamil risiko tinggi di Puskesmas

Sungai Merdeka

Tanggal 21Agustus - 19 September 2020

Daftar Lampiran 1.Dokumentasi Tahapan Kegiatan

Gambar 1. Berkoordinasi dengan ibu hamil

Gambar 2. Memberikan konseling kepada ibu hamil

Page 41: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

34

Gambar 3. Memasukkan/mendokumentasikan data yang di dapat

dari kegiatan tersebut kebuku atau computer

Gambar 4.Berkolaborasi dengan dokter dan tim medis lain apabila

menemukan hasil yang tidak normal

Gambar 5. Konsultasi Ibu Hamil dengan Bidan Melalui Whatsapp

Page 42: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

35

Uraian Kegiatan

1.Berkoordinasi dengan ibu hamil

Untuk mengawali kegiatan konseling dengan ibu hamil melalui whatsapp dan telefon saya

berkoordinasi dengan ibu hamil (21 Agustus 2020) tujuannya agar kegiatan ini bisa terlaksana

dengan baik dan ibu tidak merasa terganggu dan benar-benar siap untuk melakukan konseling

dengan bidan (EtikaPublik),saya berkomunikasi dengan ibu dengan sangat hati-hati dan

menjaga perasaan ibu agar ibu tidak tersinggung dengan ucapan saya (Nasionalisme)

2.Memberikan konseling kepada ibu hamil

Pada tanggal 22 Agustus 2020 tahapan kegiatan ini saya laksanakan untuk memberikan informasi

tentang kehamilan yaitu tentang,tanda bahaya kehamilan ,bagaimana jika terjadi dan harus kemana ibu

hamil dan keluarga mencari pertolongan,dan menggali informasi dari ibu hamil yang bertujuan untuk

peningkatan mutu pelayanan terhadap ibu hamil (Komitmen Mutu) dan untuk membukakan akses

untuk konseling kepada ibu agar jika ada keluhan atau permasalahan ibu bisa menghubungi saya

melalui wa atau telfon (Anti korupsi)

3.Memasukkan atau mendokumentasikan data yang didapat dari kegiatan tersebut ke buku atau

computer.

Setelah saya melakukan konseling kepada ibu hamil pada tanggal 24 Agustus 2020 tahapan kegiatan

selanjutnya yaitu memasukkan data yang di dapat ke dalam buku atau computer sehingga apa yang

saya kerjakan ada bukti dokumentasinya dan dapat dipertanggungjawabkan (Akuntabilitas)

4.Berkolaborasi dengan dokter atau tim medis lain apabila ditemukan hasil yang tidak normal

Setelah melaksanakan tiga tahapan diatas pada tanggal 19 September 2020 saya berkolaborasi dengan

dokter karena saya menemukan kelainan atau permasalahan dalam kehamilan ibu yang berkonsultasi

dengan saya (Komitmen Mutu) dan tujuan dari konsultasi saya dengan dokter yaitu untuk

memberikan pelayanan yang terbaik kepada ibu hamil dan membentuk kerjasama yang baik serta

terjalin hubungan yang erat antara bidan,dokter dan ibu hamil sebagai wujud pengamalan sila

persatuan Indonesia (Nasionalisme)

Out put dari kegiatan ini dapat dipertanggungjawabkan dan tidak ada pungutan biaya konsultasi

kepada ibu hamil(Anti Korupsi)

Page 43: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

36

c. Kegiatan III

Kegiatan Melakukan Sosialisasi Tentang Kehamilan Risiko Tinggi Melalui

Group Whatsapp di Puskesmas Sungai Merdeka

Tanggal 21Agustus - 12 September 2020

Daftar Lampiran Dokumentasi Tahapan Kegiatan

Gambar 1. Membuat whatsapp group

Gambar 2. Mencari gambar-gambar atau video tentang kehamilan

risiko tinggi dan bahayanya

Page 44: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

37

Gambar 3.Memasukkan /menshare gambar-gambar dan video

tentang kehamilan risiko tinggi ke dalam group whatsapp

Gambar 4. Mengevaluasi reaksi atau tanggapan ibu hamil.

Gambar 5.Membahas dalam rapat tentang permasalahan yang ada

pada ibu hamil risiko tinggi.

Page 45: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

38

Uraian Kegiatan

1.Tanggal 25 Agustus 2020 saya membuat whatsapp group untuk memudahkan saya dalam

melakukan sosialisasi tentang kehamilan risiko tinggi dan bahayanya dan lain sebagainya.

Whatsapp group ini beranggotakan ibu hamil dan bidan ,dalam membuat group ini saya tidak

membeda-bedakan ibu hamil baik dari status socialnya, suku,agama.(Anti Korupsi)

2.Mencari gambar-gambar atau video tentang kehamilan risiko tinggi dan bahayanya

Dalam menunjang kegiatan sosialisasi tentang kehamilan risiko tinggi saya mencari gambar-

gambar/video tentang kehamilan risiko tinggi dan bahayanya(26 Agustus 2020) saya memilih video

dengan hati-hati agar tidak ada yang menyinggung perasaan ibu hamil (Etika Publik) dengan tujuan

untuk membantu memberikan informasi yang benar kepada ibu hamil agar tidak terjadi kesalahan

persepsi (Nasionalisme)

3.Memasukkan/menshare gambar-gambar atau video tentang kehamilan risiko tinggi dan bahayanya

kedalam group whatsapp

Tanggal 26 Agustus 2020 setelah saya mendapatkan video tentang kehmilan risiko tinggi dan

bahayanya saya memasukkan/menshare kedalam group whatsapp agar ibu hamil lebih tertarik

menyimak dan tidak membosankan karena dapat di saksikan kapan saja mau di buka dan memberikan

kemudahan kepada ibu hamil dalam mendapatkan informasi tentang kehmilan risiko tinggi dan

bahayanya.(Komitmen Mutu)

4.Mengevaluasi reaksi atau tanggapan ibu hamil

Setelah menshare video tentang kehamilan risiko tinggi dan bahayanya tanggal 10 September 2020

saya mengevaluasi reaksi atau tanggapan ibu hamil tentang video tersebut dan sebagian ibu hamil

menanggapi dan bereaksi dengan baik dan ada yang berkonsultasi tentang kehamilannya ,hal ini

dilakukan untuk melakukan perbaikan secara berkelanjutan. (Komitmen Mutu)

5. Membahas dalam rapat tentang permasalahan yang ada pada ibu hamil risiko tinggi.

Dalam tahapan kegiatan ini setelah melakukan evaluasi tentang sosialisasi mengenai

kehamilan risiko tinggi pada tanggal 12 September 2020 saya membawa permasalahan yang

saya temukan kedalam rapat koordinasi bidan yaitu permasalahan tentang ibu hamil risiko

tinggi agar permasalahan yang ada cepat teratasi dan tidak bertambah luas dan menjadi

berlarut-larut karena sudah ada koordinasi dengan pimpinan puskesmas dan rekan bidan serta

dokter(Komitmen Mutu)

Page 46: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

39

Out put dari kegiatan ini dapat dipertanggungjawabkan dan informatif yaitu adanya interaksi antara ibu

hamil risiko tinggi yang ada di group whatsapp(Akuntabilitas)

Page 47: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

40

d. Kegiatan IV

Kegiatan Melakukan Kunjungan Rumah Kepada Ibu Hamil Yang Tidak Bisa

Datang Ke Tempat Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Sungai

Merdeka

Tanggal 29 Agustus - 16 September 2020

Daftar Lampiran Dokumentasi Tahapan Kegiatan

Gambar 1. Menentukan Jadwal Kunjungan

Gambar 2. Berkoordinasi dengan kader sehubungan dengan kegiatan

yang akan dilakukan

Page 48: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

41

Gambar 3. Mempersiapkan peralatan yang akan dibawa untuk

kunjungan rumah

Gambar 4. Melakukan komunikasi dengan ibu hamil yang di

kunjungi

Gambar 5. .Melakukan pemeriksaan kepada ibu hamil

Page 49: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

42

Gambar 6. Memberikan konseling kepada ibu hamil

Gambar 7. Memberikan vitamin atau tablet tambah darah kepada ibu

hamil

Gambar 8. Memberikan motivasi kepada ibu hamil agar selalu rutin

memeriksakan kehamilannya

Page 50: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

43

,

Gambar 9.Membuat laporan hasil kunjungan rumah

Uraian Kegiatan

1.Menentukan jadwal kunjungan

Sebelum melaksanakan kunjungan rumah kepada ibu hamil tanggal 1 September 2020 saya

menentukan jadwal kunjungan untuk kemudahan dan kelancaran kegiatan kunjungan ini yaitu

mengontrol jumlah bidan yang ada di puskesmas yang melakukan pelayanan di poli pelayanan

ibu dan anak untuk menghindari penumpukan pasien di puskesmas.(Anti Korupsi)

Page 51: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

44

2.Berkoordinasi dengan kader sehubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan

Sebelum melaksanakan kunjungan rumah ibu hamil risiko tinggi tanggal 1 September 2020 saya

berkoordinasi dengan kader untuk membantu saya menunjukkan rumah ibu hamil yang akan di

kunjungi dan untuk menjalin komunikasi antara ibu hamil,kader,dan bidan.(Nasionalisme)

3.Mempersiapkan peralatan yang akan dibawa untuk kunjungan rumah

Untuk kemudahan dan kelancaran dalam pelaksanaan kunjungan rumah kepada ibu hamil risiko tinggi

tanggal 31 Agustus 2020 saya mempersiapkan dan memeriksa kelengkapan peralatan yang akan di

bawa yaitu peralatan APD,peralatan untuk memeriksa ibu hamil,peralatan untuk konseling dan obat-

obatan(vitamin atau tablet tambah darah).(Komitmen Mutu)

4.Melakukan komunikasi dengan ibu hamil yang di kunjungi.

Setelah tiba dirumah ibu hamil saya melakukan komunikasi dengan ibu agar ibu tidak bingung dan

bertanya-tanya “memperkenalkan diri ,menjelaskan tujuan saya melakukan kunjungan, menanyakan

kabar ibu ,dan menggali data-data yang diperlukan yaitu data tentang jaminan persalinan ibu,ibu sudah

periksa atau belum, dan lain sebagainya”(Anti Korupsi) 5.Melakukan

pemeriksaan kepada ibu jika belum diperiksa

Dalam tahapan kegiatan ini setelah melakukan komunikasi dengan ibu saya melakukan

pemeriksaan kepada ibu untuk melihat kondisi ibu dan janin dan hasil pemeriksaan untuk saat

ini semua normal ini bentuk dari tugas dan tanggung jawab saya sebagai bidan

(Akuntabilitas)

6.Memberikan konseling kepada ibu hamil

Setelah melakukan pemeriksaan kepada ibu hamil yang di kunjungi dan hasilnya semua

normal tahapan kegiatan selanjutnya yaitu memberikan konseling kepada ibu tentang KB

untuk menjarangkan kehamilan mengingat ibu sudah memiliki anak 4 (Etika Publik).

7.Memberikan vitamin atau tablet tambah darah kepada ibu hamil

Setelah mendapatkan data tentang ibu saya memberikan tablet tambah darah karena ibu jarang

periksa hamil di fasilitas kesehatan dan jarang minum tambah darah untuk mencegah

terjadinya anemia pada ibu hamil dan mencegah kecacatan pada janin yang di

kandung.(Komitmen Mutu)

8.Memberikan motivasi kepada ibu hamil agar selalu rutin memeriksakan kehamilannya

Setelah melaksanakan semua tahapan kegiatan di atas dan hasilnya ibu jarang memeriksakan

kehamilannya saya memberikan motivasi kepada ibu hamil agar rutin memeriksakan

kehamilan ke fasilitas kesehatan (Anti Korupsi)

9.Membuat laporan hasil kunjungan rumah

Setelah semua tahapan kegiatan kunjungan rumah kepada ibu hamil risiko tinggi dilaksanakan

tanggal 15 September 2020 saya membuat laporan hasil kunjungan rumah di dalam buku

kesehatan ibu dan anak agar kegiatan yang saya laksanakan dapat dipertanggung jawabkan

kepada bidan koordinator.(Akuntabilitas)

Page 52: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

45

BAB VII

KENDALA DAN SOLUSI

Kendala yang dihadapi selama pelaksanaan aktualisasi antara lain :

1. Masih adanya kematian ibu dan bayi baru lahir di wilayah puskesmas sungai merdeka

2. Karena adanya pandemik covid 19 ini sehingga pegawai puskesmas banyak yang keluar

gedung untuk pelayanan maka kegiatan saya banyak melaksanakan pelayanan dalam gedung

dan kegiatan aktualisasi saya agaak keteteran.

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut yaitu :

1. Melakukan kegiatan dan tahapannya lebih baik lagi dan lebih maksimal lagi serta

berkesinambungan.

2. Menyesuaikan dan mencari waktu yang tepat untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi

Page 53: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

46

BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan

Kesimpulan setelah melaksankan seluruh kegiatan aktualisasi yang pelaksanaannya di mulai

tanggal 15 Agustus 2020 sampai dengan tanggal 26 September 2020 yang terdiri dari 4 kegiatan dan

beberapa tahapan kegiatan Pelaksanaan aktualisasi ini berjalan dengan lancar walaupun ada sedikit

kendala namun sudah bisa teratasi,empat kegiatan sudah saya laksanakan selesai pada waktunya.

8.2 Saran

1. Semua bidan penanggung jawab wilayah harus mengirimkan data ibu hamil risiko tinggi setiap

bulan kepada bidan coordinator.

2. Penerapan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas,Nasionalisme,Etika Publik,Komitmen Mutu, dan Anti

Korupsi) dalam menjalankan tugas sehari -hari sebagai ASN sehingga mewujudkan karakter yang

kuat dan berkualitas untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

Page 54: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

47

DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, E. & E. Irawati. 2017. “MANAJEMEN ASN” Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Lembaga

Administrasi Negara Republik Samarinda.

Haryatmoko. 2011. Etika Publik dan Konflik Kepentingan.

https://money.kompas.com/read/2011/06/07/03001349/etika.publik.dan.konflik.kepen tingan

(diakses pada 05 Agustus 2020)

Irfan. 2012. Korupsi dan Pengertiannya.

http://soloraya.net/korupsi-dan-pengertiannya/

(diakses pada 05 Agustus 2020)

Komisi Pemberantasan Korupsi. 2006. Memahami Untuk Membasmi : Buku Panduan Untuk

Memahami Tindak Pidana Korupsi. Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta.

Kumorotomo, W., Wirapradja, N. R. D., & A. Imbraruddin. 2015. “ETIKA PUBLIK” Modul

Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara Samarinda

Kusumasari, B., Dwiputrianti, S., & E. L. Allo. 2015. “AKUNTABILITAS” Modul Pendidikan dan

Pelatihan Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara Samarinda.

Latief, Y., Suryanto, A., & A. A. Muslim. 2015. “NASIONALISME” Modul Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara Samarinda.

Lembaga Administrasi Negara. 2020. “ANTI KORUPSI” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan III. Lembaga Administrasi Negara Samarinda.

Lembaga Administrasi Negara. 2020. “KOMITMEN MUTU” Modul Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara Samarinda.

Manarul, A. 2019. Nasionalisme: Pengertian, Ciri, Bentuk, Tujuan, Contoh.

https://www.yuksinau.id/nasionalisme-pengertian-ciri-bentuk-tujuan-contoh/

(diakses pada 05 Agustus 2020)

Purwanto, E. A., Tyastianti, D., Taufiq, A., & W. Novianto. 2017. “PELAYANAN PUBLIK” Modul

Pelatihan Dasar Calon PNS. Lembaga Administrasi Negara Samarinda.

Page 55: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

48

Rohmat, I. K. 2017. Akuntabilitas.

https://lecturer.ppns.ac.id/imamkhoirul/2017/06/21/akuntabilitas/ (diakses

pada 05 Agustus 2020)

Rohmat, I. K. 2017. Komitmen Mutu.

https://lecturer.ppns.ac.id/imamkhoirul/2017/06/21/komitmen-mutu/

(diakses pada 05 Agustus 2020)

Suwarno, Y. & T. A. Sejati. 2017. “WHOLE OF GOVERNMENT” Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.

Lembaga Administrasi Negara Samarinda.

Page 56: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

49

LEMBAR KONSULTASI MENTOR

Nama : Sri Lestari

NDH : 34

Jabatan : Bidan Pelaksana

Mentor : Sulastri,A.Md.Keb

N

O

HARI/TANGGA

L

URAIAN

KONSULTASI

BUKTI KONSULTASI PARAF

01 Sabtu/15 Agustus

2020

1.Konsultasi

mengenai

pelaksanaan

aktualisasi

2.Menyampaika

n kegiatan-

kegiatan

aktualisasi yang

akan

dilaksanakan di

unit kerja

02 Selasa/18

Agustus 2020

Konsultasi

mengenai bahan

kerja dalam

kegiatan-

kegiatan yang

akan

dilaksanakan di

unit kerja

Page 57: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

50

03 Kamis/20

Agustus 2020

Konsultasi

mengenai

kegiatan yang

sudah

dilaksanakan

04 Jum’at/11

September 2020

Konsultasi

mengenai

rencana

membawa

masalah yang

saya dapat

dalam rapat

koordinasi bidan

05 Senin/14

September 2020

Konsultasi

mengenai

rencana kegiatan

4

Page 58: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

51

06 Sabtu/26

September 2020

Konsultasi

mengenai hasil

akhir kegiatan

aktualisasi

Page 59: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

52

LEMBAR KONSULTASI KOCH

Nama : Sri Lestari

NDH : 34

Jabatan : Bidan Pelaksana

Coach : Lia Rosliana, S.Psi,M.Psi

N

O

HARI/TANGGA

L

HASIL

KONSULTASI

BUKTI KONSULTASI ARAF

01 Jum’at /21

Agustus 2020

Konsultasi mengenai

kegiatan 1 dan

masalah yang di

hadapi pada kegiatan

ini

02 Rabu /26 Agustus

2020

Konsultasi mengenai

kegiatan 2 dan

rencana perubahan

pada tahapan

kegiatannya

03 Sabt /29 Agustus

2020

Konsultasi mengenai

tahapan kegiatan pada

kegiatan 2 yang di

rubah

Page 60: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

53

04 Jum’at /4

September 2020

Konsultasi mengenai

kegiatan 4 dan

perubahan pada

kalimat di satu

tahapan kegiatannya

05 Minggu /13

September 2020

Konsultasi mengenai

pembuatan laporan

aktualisasi

06 Sabtu /19

September 2020

Monitoring oleh Koch

mengenai kegiatan

yang sudah

dilaksanakan,pembuat

an laporan dan

persiapan pembuatan

video presentasi

07 Kamis /24

September 2020

Konsultasi mengenai

pengisian lembar

konsultasi Koch

Page 61: PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI DI ...

54