Peningkatan Pembangunan Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan KB

61
Peningkatan Pembangunan Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan KB Rapat Koordinasi Nasional Penguatan Sistem Kesehatan, Kependudukan dan Keuarga Berencana Kementerian Koordinasi Bidang Kesejahterann Rakyat Abdul Razak Thaha Universitas Hasanuddin, Makassar

description

Peningkatan Pembangunan Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan KB. Abdul Razak Thaha Universitas Hasanuddin , Makassar. Rapat Koordinasi Nasional Penguatan Sistem Kesehatan , Kependudukan dan Keuarga Berencana Kementerian Koordinasi Bidang Kesejahterann Rakyat - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Peningkatan Pembangunan Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan KB

Page 1: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Peningkatan Pembangunan Guna Mengatasi Disparitas Akses

Pelayanan Kesehatan dan KB

Rapat Koordinasi Nasional Penguatan SistemKesehatan, Kependudukan dan Keuarga Berencana

Kementerian Koordinasi Bidang Kesejahterann RakyatHotel Sahid Jakarta 29-31 Maret 2010

Abdul Razak ThahaUniversitas Hasanuddin, Makassar

Page 2: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

GOAL 1• Target 2: Menurunkan prevalensi kekurangan gizi pada balita • Status : Tercapai

GOAL 4• Target 5: Menurunkan angka kematian anak • Status : On track

GOAL 5• Target 6: Meningkatkan kesehatan ibu • Status : Off track

GOAL 6Target 7: Mengendalikan penyebaran HIV dan AIDS dan mulai menurunkan kasus baru pada tahun 2015. Target 8: Mengendalikan penyakit malaria dan mulai menurunnya kasus malaria dan penyakit lainnya (TB) tahun 2015Status : On track

GOAL 7Target 10: Menurunkan hingga separuhnya proporsi rumah tangga tanpa akses terhadap sumber air minum yang aman dan berkelanjutan serta fasilitas sanitasi dasar pada 2015.Status : On track

CAPAIAN TUJUAN MDGs

2Sumber_BAPPENAS_FEB 2010

Page 3: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

KONDISI OBYEKTIF

DISPARITAS

Page 4: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

DISPARITASCAPAIAN PROGRAM

Page 5: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Prevalensi Balita Kekurangan Gizi Per Provinsi (2007)

Provinsi dengan prevalensi kekurangan gizi terendah 11,4% (Bali) dan tertinggi 33,6 % (NTT)

Provinsi dengan prevalensi kekurangan gizi > 25% : Maluku (27,8%), Sulteng (27,6%), Kalsel (26,6%), NAD (26,5%), NTT 33,6%

Terjadinya disparitas prevalensi kekurangan gizi antarwilayah, antarkota-desa dan antartingkat sosial ekonomi.

5Sumber: BAPPENAS_FEB 2010

Page 6: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Prevalensi Anak Pendek menurut Kabupaten/Kota

<15.0%

15.0-29.9%

30.0-39.9%40%+

t.a.d

Page 7: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

7

DATA SUSENAS 2007 mengindikasikan bahwa - 58,5% penduduk mengkonsumsi < 2000 kkal- 26,1% penduduk mengkonsumsi < 1700 kkal- 3,9% penduduk mengkonsumsi < 1.400 kkal per hari

Rata-rata Konsumsi Energi RT menurut Kelompok Pendapatan di Indonesia (2007)

I II III IV V VI VII VIII1,0001,2001,4001,6001,8002,0002,2002,4002,6002,8003,000

1,3891,632

1,817

2,160

2,484

2,720 2,839 2,853

1,260

1,4391,610

1,7912,026

2,2342,389

2,538

1,375

1,6061,751

2,001

2,2092,348

2,4582,569

Rural Urban Indonesia

kcal

/cap

ita/d

ay

Sumber: BAPPENAS_FEB 2010

Page 8: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Angka Kematian Anak Menurut kondisi sosial-ekonomi dan provinsi

Desa (60); Kota : (38)

Q1 (77), Q5 (32)8

Sumber: BAPPENAS_FEB 2010

Page 9: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Angka Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) menurut Provinsi Tahun

2007

Sumber: Riskesdas, 2007 9

Page 10: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

10

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan bervariasi antar propinsi. Provinsi dengan cakupan pertolongan persalinan di bawah angka rata-rata nasional, meliputi : Jambi, Kalimantan Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan NTT.

Sumber : Riskesdas 2007

Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Tahun 2007

Per Provinsi

Sumber: BAPPENAS_FEB 2010

Page 11: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

11

Sekitar 40% berasal dari ibu dengan tidak berpendidikan dan 77 persen berasal dari ibu dengan pendapatan yang rendah tidak mendapatkan postnatal care

Pelayanan Kontrasepsi

Sumber: BAPPENAS_FEB 2010

Page 12: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

12

Besarnya kasus berbeda antar provinsi. Dari jumlah kumulatif kasus HIV hingga akhir tahun 2008 sebesar 6.015 kasus, jumlah kasus HIV tertinggi dilaporkan dari Provinsi Papua Barat (26,14 kasus) dan Papua (18,41 kasus)

Grafik Jumlah Kasus HIV per Provinsi Tahun 2008

(Sumber : Depkes 2008).

Sumber: BAPPENAS_FEB 2010

Page 13: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

13

Grafik Jumlah Kasus AIDS per Provinsi Tahun 2008

Besarnya kasus berbeda antar provinsi. Jika dilihat dari data kasus AIDS hingga akhir tahun 2008 yakni sebesar 16.110 kasus, jumlah kasus AIDS tertinggi dilaporkan oleh Provinsi Jawa Barat (2.888 kasus), DKI Jakarta (2.781 kasus), Jawa Timur (2.591 kasus) dan Papua (2.382 kasus).

(Sumber : Depkes 2008).

Sumber: BAPPENAS_FEB 2010

Page 14: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

14

Disparitas akses penduduk terhadap air bersih per provinsi tahun 2007

Sumber: Susenas, 2007Pada tahun 2007 sebanyak 22 provinsi memiliki angka persentase akses air bersih dibawah angka persentase nasional, yaitu Kalimantan Barat (18,12%), Bengkulu (29,82%), Papua (32,2%), Kalimantan Tengah (32,39%), Riau (35,06%), Aceh (36,8%), Maluku Utara (39,96%), Sulawesi Tengah (41,19%), Lampung (41,49%), Seulawesi Barat (41,7%), Jambi (43,04%), NTT (43,41%), Gorontalo (43,99%), Papua Barat (45,97%), Banten (46,15%), Jawa Barat (46,30%), Sumatera Selatan (46,93%), Bangka Belitung (49,06%), Sumatera Barat (49,44%), Sumatera Utara (50,9%), NTB (51,13%) dan Sulawesi Selatan (51,37%) (Susenas, 2007).

Sumber: BAPPENAS_FEB 2010

Page 15: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

15

Disparitas akses penduduk terhadap sanitasi dasar yang layak per provinsi tahun 2007

Akses penduduk terhadap sanitasi dasar di DKI Jakarta mencapai 64,1 persen sedangkan di Papua Barat baru mencapai 17,9 persen. Pada tahun 2007 sebanyak 20 provinsi memiliki angka persentase akses sanitasi dasar yang layak dibawah angka persentase nasional (43%), yaitu NTT (19,98%), Kalimantan Tengah (23,75%), Kalimantan Selatan (32,26%), Papua (32,35%), Sulawesi Barat (32,26%), Bengkulu (34,34%), Kalimantan Barat (35,01%), Lampung (36,54%), Papua Barat (37,90%), Aceh (38,12%), Jambi (38,12%), Sumatera Barat (39,11%), Sulawesi Tengah (39,94%), NTB (41,52%), Gorontalo (41,62%), Sulawesi Tenggara (41,69%), Maluku (41,94%), Sumatera Selatan (43,15%), Jawa Timur (46,49%), dan Riau (47,23%)

Sumber: Susenas, 2007

Sumber: BAPPENAS_FEB 2010

Page 16: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Persen Penduduk Miskin, 2007

DKI Jakarta

Kalimantan Selatan

BantenJambi

Sulawesi Utara

Jawa Barat

Kalimantan Barat

Maluku Utara

Sumatra Utara

Sumatra Selatan

Jawa Timur

Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tengah

BengkuluNAD

MalukuPapua

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

50.0

6.5

39.4

18.4

BPS: Pendataan Sosial Ekonomi Penduduk 2007

Page 17: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

DISPARITASSARANA-PRASARANA

DAN SDM

Page 18: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Rasio Rumah Sakit Per 100.000 Penduduk Menurut Provinsi

Balitbang Kemenkes RI 2009

Page 19: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Rasio Puskesmas Per 30000 Penduduk Menurut Provinsi

Balitbang Kemenkes RI 2009

Page 20: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Desa per Pustu Menurut Provinsi, 2008

Balitbang Kemenkes RI 2009

Page 21: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Desa Yang Tidak Mempunyai Fasilitas Kesehatan Menurut Provinsi

Balitbang Kemenkes RI 2009

Page 22: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Keberadaan Posyandu di Desa menurut Provinsi, 2008

Balitbang Kemenkes RI 2009

Page 23: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Jumlah Desa/Kelurahan di Wilayah Kabupaten menurut Tidak Ada Posyandu di masing-masing Provinsi

0 0 0 0 0.1

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.7

0.8

1.1

1.2

1.3

1.4

1.6

1.7

1.9

1.9 2.5 3 3.9 5.2 6.2 7.4

7.6

7.7 10

.310

.711

.825

.835

55.1

0

10

20

30

40

50

60

Bal

i

DI Y

ogya

kart

a

DK

I Jak

arta

Jaw

a Te

ngah

Jaw

a B

arat

Jaw

a Ti

mur

Ban

ten

Ban

gka

Bel

itung

Nus

a Te

ngga

ra B

arat

Nus

a Te

ngga

r Tim

ur

Lam

pung

Kal

iman

tan

Sela

tan

Sula

wes

i Sel

atan

Sula

wes

i Uta

ra

Ria

u

Sum

ater

a Se

lata

n

Kep

ulau

an R

iau

Sum

ater

a B

arat

Ben

gkul

u

Gor

onta

lo

Sula

wes

i Ten

gah

Jam

bi

Sula

wes

i Ten

ggar

a

Sula

wes

i Bar

at

Mal

uku

Uta

ra

Kal

iman

tan

Bar

at

Indo

nesi

a

Mal

uku

Kal

iman

tang

Ten

gah

Sum

ater

a U

tara

Kal

iman

tan

Tim

ur

Nan

ggro

e A

ceh

Dar

ussa

lam

Papu

a B

arat

Papu

a

Balitbang Kemenkes RI 2009

Page 24: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Ketidakberadaan Bidan di Desa menurut Wilayah Kabupaten di masing-masing Provinsi

04.

8 9 9.2 12

.113

16.9

17.3 20

.621

.4 25.4 26.9

27.4

27.6

28.5

29.4

30.6

31.9

33 34.6

35.6 38

.145

.2 46.8 48.5

48.8

49.6

50.6 52

.960

.361

.162

.1 67.1 68.8

0

10

20

30

40

50

60

70

80

DK

I Jak

arta

Sum

ater

a B

arat

Jaw

a B

arat

Jaw

a Ti

mur

Jaw

a Te

ngah

Bal

i

Ban

gka

Bel

itung

DI Y

ogya

kart

a

Ban

ten

Sum

ater

a Se

lata

n

Jam

bi

Ria

u

Lam

pung

Nus

a Te

ngga

ra B

arat

Ben

gkul

u

Sum

ater

a U

tara

Indo

nesi

a

Sula

wes

i Sel

atan

Nus

a Te

ngga

ra T

imur

Sula

wes

i Ten

gah

Kal

iman

tan

Sela

tan

Kep

ulau

an R

iau

Mal

uku

Kal

iman

tan

Teng

ah

Sula

wes

i Uta

ra

Kal

iman

tan

Bar

at

Nan

ggro

e A

ceh

Dar

ussa

lam

Sula

wes

i Bar

at

Gor

onta

lo

Mal

uku

Uta

ra

Sula

wes

i Ten

ggar

a

Kal

iman

tan

Tim

ur

Papu

a B

arat

Papu

a

Balitbang Kemenkes RI 2009

Page 25: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Ketidakberadaan Bidan di Desa menurut Wilayah Kota di masing-masing Provinsi

2.3 4.

4 4.7 7.

17.

3 7.7 9.

49.

6 11.3

11.8

12.2

12.4

13.3

13.6 14

.915

.115

.916

.716

.917

.7 20.4

20.4 23

.324

.225

.225

.5 26.7

27.4 28

.6 30.6

3142

.253

.8

0

10

20

30

40

50

60

Bal

i

Ria

u

Sula

wes

i Ten

gah

Kal

iman

tan

Sela

tan

Kep

ulau

an R

iau

DK

I Jak

arta

Sum

ater

a U

tara

Kal

iman

tan

Tim

ur

Jam

bi

Jaw

a B

arat

Ban

ten

Sum

ater

a Se

lata

n

Lam

pung

Papu

a B

arat

Ben

gkul

u

Sum

ater

a B

arat

Nus

a Te

ngga

ra B

arat

Jaw

a Ti

mur

Indo

nesi

a

Mal

uku

Gor

onta

lo

Nus

a Te

ngga

ra T

imur

Nan

ggro

e A

ceh

Dar

ussa

lam

Sula

wes

i Uta

ra

Jaw

a Te

ngah

Kal

iman

tan

Bar

at

Kal

iman

tan

Teng

ah

Mal

uku

Uta

ra

Sula

wes

i Ten

ggar

a

Ban

gka

Bel

itung

Sula

wes

i Sel

atan

DI Y

ogya

kart

a

Papu

a

Balitbang Kemenkes RI 2009

Page 26: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Ketidakberadaan Tenaga Kesehatan Lainnya di Desa menurut Wilayah Kabupaten di masing-masing Provinsi

16.7

27.2 30

.4 35.1 37

.338

40.6

48.2

48.4

49 49.1

50.2

50.4

50.6

51.5 53

.854

.354

.754

.855 56

.556

.957

.9 60.5

61.6 65

.265

.466

.266

.566

.767

.167

.468

.876

.9

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

DK

I Jak

arta

DI Y

ogya

kart

a

Nus

a Te

ngga

ra B

arat

Bal

i

Kep

ulau

an R

iau

Jaw

a B

arat

Ban

gka

Bel

itung

Mal

uku

Jaw

a Ti

mur

Sum

ater

a B

arat

Ria

u

Jaw

a Te

ngah

Kal

iman

tan

Teng

ah

Kal

iman

tan

Bar

at

Kal

iman

tan

Tim

ur

Ban

ten

Sula

wes

i Bar

at

Sula

wes

i Uta

ra

Lam

pung

Sula

wes

i Sel

atan

Indo

nesi

a

Jam

bi

Gor

onta

lo

Sula

wes

i Ten

gah

Sum

ater

a Se

lata

n

Kal

iman

tan

Sela

tan

Sula

wes

i Ten

ggar

a

Nus

a Te

ngga

ra T

imur

Papu

a B

arat

Sum

ater

a U

tara

Ben

gkul

u

Papu

a

Mal

uku

Uta

ra

Nan

ggro

e A

ceh

Dar

ussa

lam

Balitbang Kemenkes RI 2009

Page 27: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Ketidakberadaan Tenaga Kesehatan Lainnya di Desa menurut Wilayah Kota di masing-masing Provinsi

4.5

22.9 25 25

.6 27.9

29.1 31

.3 34.2

34.7 39

41.9

43.4

43.8

45.1

45.5

46.6

46.7

47.8

48.3

49.7

51.3

52.2

53.2

54.1

55.5

55.9 59

.8 63.6 65.3

66.7

67.3 73

.6 77.6

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Papu

a B

arat

Kal

iman

tan

Sela

tan

Ban

gka

Bel

itung

Papu

a

Sula

wes

i Ten

gah

Kal

iman

tan

Bar

at

Kal

iman

tan

Tim

ur

Mal

uku

Gor

onta

lo

Sula

wes

i Uta

ra

Bal

i

Jaw

a Ti

mur

Sula

wes

i Ten

ggar

a

Kep

ulau

an R

iau

Sula

wes

i Sel

atan

Nus

a Te

ngga

ra B

arat

Kal

iman

tan

Teng

ah

Ria

u

Lam

pung

Jaw

a B

arat

Indo

nesi

a

Sum

ater

a U

tara

Jam

bi

Mal

uku

Uta

ra

Nan

ggro

e A

ceh

Dar

ussa

lam

Ban

ten

Sum

ater

a B

arat

Jaw

a Te

ngah

Sum

ater

a Se

lata

n

DI Y

ogya

kart

a

Nus

a Te

ngga

ra T

imur

DK

I Jak

arta

Ben

gkul

u

Balitbang Kemenkes RI 2009

Page 28: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Ketidakberadaan Salah Satu Tenaga Kesehatan di Desa menurut Wilayah Kabupaten di masing-masing Provinsi*)

01.

9 4.1

4.2

4.6 5.8 6.8

7.2

12.5

13 14.5

15.2

15.4

15.6 20 20

.2 21.4

22.4

22.9 24

.224

.4 27.9

27.9

28.3

28.5 30

.1 33.4

33.6 37

.642

.4 44.1

44.4

52.3

53.1

0

10

20

30

40

50

60

DK

I Jak

arta

Sum

ater

a B

arat

Jaw

a Ti

mur

Jaw

a B

arat

DI Y

ogya

kart

a

Bal

i

Ban

gka

Bel

itung

Jaw

a Te

ngah

Nus

a Te

ngga

ra B

arat

Ban

ten

Ria

u

Kep

ulau

an R

iau

Jam

bi

Sum

ater

a Se

lata

n

Sula

wes

i Sel

atan

Lam

pung

Indo

nesi

a

Ben

gkul

u

Sula

wes

i Ten

gah

Sum

ater

a U

tara

Nus

a Te

ngga

ra T

imur

Kal

iman

tan

Sela

tan

Mal

uku

Sula

wes

i Uta

ra

Kal

iman

tan

Bar

at

Kal

iman

tan

Teng

ah

Sula

wes

i Bar

at

Gor

onta

lo

Kal

iman

tan

Tim

ur

Nan

ggro

e A

ceh

Dar

ussa

lam

Sula

wes

i Ten

ggar

a

Mal

uku

Uta

ra

Papu

a B

arat

Papu

a

*) Salah satu tenaga kesehatan: dokter atau dokter gigi atau bidan atau Nakes lainnya

Balitbang Kemenkes RI 2009

Page 29: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Ketidakberadaan Salah Satu Tenaga Kesehatan di Desa menurut Wilayah Kota di masing-masing Provinsi*)

0 0 0 0 0.4 0.9 1.1 1.4 2.

42.

4 2.7 3.1 4.

1 4.5 5 5.

25.

25.

3 5.6

5.6

5.6 6.

5 7 7.5

10.1

10.2

10.3 11

.9 12.4 13

16.4

16.6

20

0

5

10

15

20

25

Ria

u

DI Y

ogya

kart

a

Bal

i

Sula

wes

i Ten

gah

DK

I Jak

arta

Kal

iman

tan

Tim

ur

Nus

a Te

ngga

ra B

arat

Kal

iman

tan

Sela

tan

Kep

ulau

an R

iau

Jaw

a B

arat

Sula

wes

i Uta

ra

Sum

ater

a U

tara

Gor

onta

lo

Papu

a B

arat

Jaw

a Ti

mur

Sum

ater

a Se

lata

n

Sula

wes

i Sel

atan

Jaw

a Te

ngah

Sum

ater

a B

arat

Ban

gka

Bel

itung

Indo

nesi

a

Jam

bi

Ban

ten

Lam

pung

Mal

uku

Nus

a Te

ngga

ra T

imur

Papu

a

Ben

gkul

u

Sula

wes

i Ten

ggar

a

Mal

uku

Uta

ra

Kal

iman

tan

Bar

at

Nan

ggro

e A

ceh

Dar

ussa

lam

Kal

iman

tan

Teng

ah

*) Salah satu tenaga kesehatan: dokter atau dokter gigi atau bidan atau Nakes lainnya

Balitbang Kemmenkes RI 2009

Page 30: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Daerah Bermasalah Kesehatan

• Berdasarkan Data Riskesdas dikembangakn IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat)

• Diperoleh 119 kabupaten dan kota yang dikategorikan ke dalam Daerah Bermasalah Kesehatan yang terdiri dari:– 98 kabupaten– 19 kota

Balitbang Kemenkes RI 2009

Page 31: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Indikator yang masukVariabel Bobot

Prev. balita gizi buruk dan kurang 5Prev. balita sangat pendek & pendek 5Prev. balita sangat kurus dan kurus 5Prevalensi balita gemuk 4Prevalensi diare 4Prevalensi pnemonia 4Prevalensi hipertensi 4Prevalensi gangguan mental 3Prevalensi asma 3Prevalensi penyakit gigi dan mulut 3

Page 32: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Indikator yang masukVariabel Bobot

Proporsi perilaku cuci tangan 4Proporsi merokok tiap hari 3Akses air bersih 5Akses sanitasi 5Cakupan persalinan oleh nakes 5Cakupan pemeriksaan neonatal-1 5Cakupan imunisasi lengkap 5Cakupan penimbangan balita 5Ratio Dokter 5Ratio Bidan 5

Page 33: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Peringkat 20 besar teratasPeringkat IPKM Kabupaten/Kota

1 0,594 Gianyar 2 0,587 Kota Salatiga 3 0,580 Bantul 4 0,577 Kota Madiun 5 0,575 Sukoharjo 6 0,573 Kota Yogyakarta 7 0,571 Kota Magelang 8 0,562 Kota Metro 9 0,561 Balikpapan 10 0,561 Tabanan

Balitbang Kemenkes RI 2009

Page 34: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Peringkat 20 besar teratasPeringkat IPKM Kabupaten/Kota

11 0,556 Kuningan 12 0,554 Sleman 13 0,554 Badung 14 0,553 Kota Batu 15 0,550 Kota Jambi 16 0,549 Tulungagung 17 0,549 Kota Blitar 18 0,546 Bontang 19 0,545 Wonogiri 20 0,542 Kota Mojokerto

Balitbang Kemenkes RI 2009

Page 35: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Peringkat 20 besar terbawahPeringkat IPKM Kabupaten/Kota

421 0,283 Sumba Timur 422 0,282 Murung Raya 423 0,280 Indragiri Hilir 424 0,277 Waropen 425 0,274 Manggarai Barat 426 0,273 Sampang 427 0,265 Nias 428 0,248 Jayawijaya 429 0,247 Tolikara 430 0,244 Mappi

Balitbang Kemenkes RI 2009

Page 36: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Peringkat 20 besar terbawah

Peringkat IPKM Kabupaten/Kota431 0,239 Manggarai 432 0,223 Puncak Jaya 433 0,222 Nias Selatan 434 0,216 Paniai 435 0,215 Seram Bagian Timur 436 0,212 Mamasa 437 0,208 Asmat 438 0,202 Gayo Luwes 439 0,197 Yahukimo 440 0,191 Pegunungan Bintang

Balitbang Kemenkes RI 2009

Page 37: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Perbandingan Manggarai - Gianyar

Indikator Manggarai GianyarLinakes 17,4 99,3Pemeriks. neonatal 34,9 53,0Imunisasi lengkap 23,3 77,2Penimbangan balita 39,7 94,3Balita gizi kurang/buruk 37,2 6,8Balita kurus 33,3 7,8Balita pendek 38,3 25,8Akses air 27,7 93,3Akses sanitasi 5,5 65,0

Balitbang Kemenkes RI 2009

Page 38: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Perbandingan Manggarai - Gianyar

Indikator Manggarai GianyarKesehatan mental 32,3 5,8Hipertensi 33,1 28,2Diare 19,9 7,0Pnemonia 9,1 0,7Asma 9,2 4,3Merokok 37,9 24,8Cuci tangan 22,9 24,2Karies gigi 68,4 69,4Ratio dokter 4,1 0,4Ratio bidan 0,9 0,4

Balitbang Kemenkes RI 2009

Page 39: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Presentase Daerah Bermasalah Kesehatan menurut Wilayah Kabupaten/Kota di masing-masing Provinsi

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07.

1 8.7

9.1 11

.111

.5 13.2

14.3 16

.7 20 21.4 24

.725

28.6

4050

55.6 60 60

66.7 69

.6 71.4 75

77.8

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Sum

ater

a B

arat

Ria

u

Jam

bi

Ban

gka

Bel

itung

Kep

ulau

an R

iau

DI Y

ogya

kart

a

Ban

ten

Bal

i

Kal

iman

tan

Teng

ah

Kal

iman

tan

Sela

tan

Sula

wes

i Uta

ra

Kal

iman

tan

Bar

at

Sula

wes

i Sel

atan

Lam

pung

Ben

gkul

u

Jaw

a B

arat

Jaw

a Ti

mur

Jaw

a Te

ngah

DK

I Jak

arta

Sum

ater

a Se

lata

n

Kal

iman

tan

Tim

ur

Indo

nesi

a

Mal

uku

Uta

ra

Sum

ater

a U

tara

Sula

wes

i Bar

at

Mal

uku

Papu

a B

arat

Nus

a Te

ngga

ra T

imur

Sula

wes

i Ten

gah

Gor

onta

lo

Nan

ggro

e A

ceh

Dar

ussa

lam

Papu

a

Sula

wes

i Ten

ggar

a

Nus

a Te

ngga

ra B

arat

Balitbang Kemenkes RI 2009

Page 40: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

PenanggulanganDaerah Bermasalah Kesehatan

(PDBK)

Page 41: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Masalah yang Menghadang • Sumber daya material: Sarana-prasarana,

SDM dan biaya opersional jelas penting tetapi bukan satu-satunya faktor penyebab;

• Faktor sumber daya non-material memiliki peranan yang tidak kurang penting:

• Bagaimana mendistribusikan sumber daya material secara merata dan berkeadilan?

Page 42: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Pentingnya Sumber Non-material

• Ancaman utama terhadap perkembangan persamaan hak – yang berkaitan dengan kemiskinan (disparitas) – erat hubungannya dengan the unequal distribution of “spiritual (non-material) resources.”

Robert W. Fogel, Nobel Laureate Economist, in his Presidential Address to American Economic Association, January, 1999

Page 43: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Contoh Kasus NTT12 kabupaten termasuk DBK

• Sumba Barat• Sumba Timur• Kupang• Timor TS• Timor TU• Belu

• Alor• Lembata• Ende• Manggarai• Rote Ndao• Manggarai B

Balitbang Kemenkes RI 2009

Page 44: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Desa Yang Tidak Mempunyai Fasilitas Kesehatan Menurut Kabupaten/Kotadi Provinsi Nusa Tenggara Timur

22.6

4

11.5

4

15.4 17

.08

8.09

11.5

4

34.2

9

22.4

8

26.9

9

3.13

25.3

5

9.57

26.4

3

1.25

37.1

9

16.2

8

15.6

3

9.68

26.3

2

4.08

18.1

9

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Sum

ba B

arat

Sum

ba T

imur

Kup

ang

Tiom

r tgh

-Sel

Tim

or T

gh-U

tara

Bel

u

Alo

r

Lem

bata

Flor

es T

imur

Sikk

a

Ende

Nga

da

Man

ggar

ai

Rot

e N

dao

Man

ngar

ai B

arat

Sum

ba T

gh

Sum

ba B

ar-D

aya

Nag

ekeo

Man

ggar

ai T

imur

Kup

ang

NTT

Balitbang Kemenkes RI 2009

Page 45: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Ketidakberadaan Bidan di Desa menurut Wilayah Kabupaten-Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur

20.8

36.5

43.3

32.5

19.1

19.7

52.6

38 38.1

9.4

50.7

10.6

38.6

10

41.3

32.6 34

.4

23.7

37.7

20.4

32.8

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

55

60

Sum

ba B

arat

Sum

ba T

imur

Kup

ang

Tiom

r tgh

-Sel

Tim

or T

gh-U

tara

Bel

u

Alo

r

Lem

bata

Flor

es T

imur

Sikk

a

Ende

Nga

da

Man

ggar

ai

Rot

e N

dao

Man

ngar

ai B

arat

Sum

ba T

gh

Sum

ba B

ar-D

aya

Nag

ekeo

Man

ggar

ai T

imur

Kup

ang

NTT

Balitbang Kemenkes RI 2009

Page 46: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Ketidakberadaan Tenaga Kesehatan di Desa menurut Wilayah Kabupaten-Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur

9.4

24.4

35

25.8

13.3

13.3

46.9

33.3

27.9

3.1

38.5

6.4

27.9

5

30.6

18.6

24

12.9

19.3

10.2

24.2

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Sum

ba B

arat

Sum

ba T

imur

Kup

ang

Tiom

r tgh

-Sel

Tim

or T

gh-U

tara

Bel

u

Alo

r

Lem

bata

Flor

es T

imur

Sikk

a

Ende

Nga

da

Man

ggar

ai

Rot

e N

dao

Man

ngar

ai B

arat

Sum

ba T

gh

Sum

ba B

ar-D

aya

Nag

ekeo

Man

ggar

ai T

imur

Kup

ang

NTT

Balitbang Kemmenkes RI 2009

Page 47: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

0

10

20

30

40

50

60

70

80

0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000

Gross National Income per capita

Und

erw

eigh

t chi

ldre

n (in

%)

1974-79

1992-1998-

2005-

1987

1992

1998 2002

1975

19891996

1992-

1994

1999

2003

20042000

1989-

1982-

IndiaBangladesh

Vietnam

BrazilChina

Thailand

1983

19871993

1995

Trends in Child Underweight Prevalence and Gross National Income per Capita

Doris Wiesmann, IFPRI, 2007

Page 48: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

05

10152025303540

1989 1995 1998 1999 2000 2002 2003 2005 2006 2007-101030507090110130150

Status Gizi GNI Anggaran Gizi

38%

24,6%28%

$570 $570

$1280

71.4M

175M

582M

667M

Status Gizi, GNI per kapita dan Dana Gizi APBN

Universitas Hasanuddin

Page 49: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

PDBK Features Lokasi

DaerahTertinggal

DaerahMaju

Pusat Kegiatan Ekonomi Produktif

MigrasiPenduduk Terpencil

Terluar

PascaKonflik

KepulauanPascaBencana

Perbatasan

DaerahTransisi

ArusInvestasi

Sumber: Ijanto S 2009

Page 50: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

PDBK Features Jaminan Ketersediaan Sumber Daya Kes.

DaerahTransisi

DaerahTertinggal

Terpencil

KepulauanPascaBencana

Perbatasan

Penguatan RS Dekat Lokasi Rawan Bencana

Jaminan Ketersediaan Perbekalan Kesehatan

Dukungan Legal PDBK

1 3

4

5

6

2 Jaminan Ketersediaan Nakes Strategis

Jaminan Ketersediaan BOK

Jaminan Ketersediaan Sarprasar

DaerahMaju

DaerahTransisi

Terluar

PascaKonflik

Sumber: Ijanto S 2009

Page 51: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Identifikasi DBK• IPKM < 0.337• 10 kab/kota terburuk

indikator tunggal • Masuk kategori DTPK

Page 52: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Tim PDBK• Tetapkan Tim PDBK pada tingkat pusat• Rumusan Pra-model intervensi spesifik

untuk kab/kota terpilih

Page 53: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Pemangku Kepentingan

• DPRD Provinsi setempat Perda PDBK?• Pemprov setempat DAK, TP untuk PDBK• DPRD Kab/Kota setempat Perda PDBK?• Pemkab/Kota DAK, TP, Bansos untuk

PDBK

Page 54: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Pemangku Kepentingan

• Kem-Keu Kapasitas Fiskal • Kem-Dagri Indeks Pembangunan

Manusia• Kem-PU Air Bersih dan Sanitasi,

Lingkungan• Kem-Diknas PAUD, WAJAR 9 Tahun• Kem-Tan Ketersediaan bahan pangan

Page 55: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Pemangku Kepentingan

• Kem-Dag Ketersediaan garam yodium, mikro nutrien

• Kem-Sos Daerah Terkena Dampak Bencana

• Kemneg-PDT Daerah Tertinggal• Kemneg-Pemberdayaan Wanita/Hak Anak

Advokasi

Page 56: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Pemangku Kepentingan

• Kem-ESDM Ketersediaan bahan bakar• Kementerian/Lembaga Negara terkait

lainnya Advokasi• Donor agencies grant • LSM Humanitarian• Swasta CSR

Page 57: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Analisis Masalah

• Penyebab langsung: – peny menular– tidak menular

Pemberian pelayanan kesehatan

Page 58: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Analisis Masalah

• Penyebab tidak langsung: – Kekurangan gizi remaja, bumil, baduta– Air bersih, sanitasi, PHBS– Jender, KIA, KB– Ketersediaan Bahan Bakar

Kemitraan

Page 59: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Analisis Masalah

• Penyebab tmendasar: – Kapasitas Fiskal– Tingkat Kemiskinan– Tingkat Pendidikan– Ketertinggalan (DTPK)

Advokasi

Page 60: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Bagaimana Menjamin Komitmen?

• Besaran DAK ditentukan oleh tingkat komitmen pemda mengatasi masalah kesehatan;

• 50% dialokasikan berdasarkan besar, berat dan luasnya masalah kesehatan;

• 50% dialokasikan berdasarkan tingkat komitmen Pemda kontrak kerja

Page 61: Peningkatan  Pembangunan  Guna Mengatasi Disparitas Akses Pelayanan Kesehatan dan  KB

Terima kasih