PENINGKATAN PARTISIPASI AKTIF DALAM PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/32579/20/NASKAH...
-
Upload
dangnguyet -
Category
Documents
-
view
227 -
download
0
Transcript of PENINGKATAN PARTISIPASI AKTIF DALAM PEMBELAJARAN …eprints.ums.ac.id/32579/20/NASKAH...
PENINGKATAN PARTISIPASI AKTIF DALAM PEMBELAJARAN
TEMATIK DENGAN SUB TEMA TUGAS–TUGAS SEKOLAHKU
MELALUI METODE PROBLEM BASED LEARNING
PADA SISWA KELAS II SDN DURENSAWIT 02
KECAMATAN KAYEN TAHUN 2014/2015
NASKAH PUBLIKASI
Oleh:
IIS IDA UTAMI
A54F121021
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2014
LEMBAR PERSETUJUAN
PENINGKATAN PARTISIPASI AKTIF DALAM PEMBELAJARAN
TEMATIK DENGAN SUB TEMA TUGAS–TUGAS SEKOLAHKU
MELALUI METODE PROBLEM BASED LEARNING
PADA SISWA KELAS II SDN DURENSAWIT 02
KECAMATAN KAYEN TAHUN 2014/2015
Yang dipersiapkan dan Disusun oleh:
IIS IDA UTAMI
A54F121021
Telah Disetujui oleh
Pembimbing
Drs. Sutan Syahrir Zabda, MH
NIK. : 142
Tanggal Persetujuan : Oktober 2014
ABSTRAK
PENINGKATAN PARTISIPASI AKTIF DALAM PEMBELAJARAN
TEMATIK DENGAN SUB TEMA TUGAS–TUGAS SEKOLAHKU
MELALUI METODE PROBLEM BASED LEARNING
PADA SISWA KELAS II SDN DURENSAWIT 02
KECAMATAN KAYEN TAHUN 2014/2015
Iis Ida Utami, A54F121021, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2014, xiv + 112 halaman (termasuk lampiran )
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi aktif dalam
pembelajaran tematik sub tema tugas-tugas sekolahku melalui pembelajaran
problem based learning. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas
(PTK). Subyek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas II SD Negeri
Durensawit 02 yang berjumlah 23 siswa yang terdiri dari 7 siswa laki – laki, dan 16
siswa perempuan. Obyek dari penelitian ini adalah peningkatan partisipasi aktif
melalui metode Problem Based Learning.Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan
data, reduksi data, penyajian data, kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan adanya peningkatan partisipasi aktif pembelajaran tematik
pada konsep matematika yang berdampak pada hasil belajar siswa. Peningkatan
partisipasi terlihat dalam 4 indikator yaitu Antusias siswa dalam menerima
pelajaran meningkat dari pra siklus sebesar 34, 78%, Siklus I sebesar s 56, 52%,
dan Siklus II 78, 26%. Kemauan mendengarkan penjelasan dari guru meningkat
dari pra siklus sebesar 39, 13%, Siklus I sebesar 60, 87%, dan Siklus II sebesar 78,
26%. Keberanian menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain yaitu meningkat
dari pra siklus sebesar 30, 43%, Siklus I sebesar 60, 87%, dan Siklus II sebesar 78,
26%. Kemauan mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru meningkat dari
pra siklus sebesar 43, 48%, Siklus I sebesar 65, 22%, dan Siklus II sebanyak 19 atau
sebesar 82, 61%. Peningkatan pemahaman konsep matematika dibuktikan dengan
hasil belajar siswa yang diperoleh data pada pra siklus sebesar 43, 48% mengalami
ketuntasan, siklus I sebesar 65, 22% mengalami ketuntasan, pada siklus II sebesar
78, 26%. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran Problem
Based Learning dapat meningkatkan partisipasi aktif dalam pembelajaran tematik
sub tema tugas-tugas sekolahku pada siswa kelas 2 SD N Durensawit 02 Kecamatan
Kayen Tahun Pelajaran 2014/2015
Kata Kunci : Model Pembelajaran problem Based Learning, partisipasi aktif,
pemahaman konsep tematik yang berdampak pada hasil belajar.
A. PENDAHULUAN
Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat penting untuk menciptakan
pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Dengan demikian tujuan
pembelajaran yang sudah direncakan bisa dicapai semaksimal mungkin.
Kurangnya partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tidak luput
dari faktor-faktor penyebabnya misalnya karena kurangnya dukungan terhadap
kegiatan pembelajaran dari pihak sekolah, kurangnya dukungan dari pihak
orangtua, kurang menariknya kegiatan pembelajaran dan faktor-faktor lainnya.
Bertolak dari masalah di atas, guru perlu memberikan respon positif
secara konkret dan objektif yang berupa upaya membangkitkan partisipasi
siswa, baik dalam bentuk kontributif maupun inisiatif yang semata-mata
bertujuan untuk meningkatkan hasil dan prestasi belajar siswa. Upaya itu akan
berhasil manakala guru mampu menempatkan diri sebagai pengabdi untuk
kepentingan humanisasi dengan mencurahkan segala perhatiannya kepada
keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran di kelas maupun di
rumah.
Disinilah guru dituntut untuk merancang kegiatan pembelajaran yang
mampu mengembangkan kompetensi, baik dalam ranah kognitif, ranah afektif
maupun psikomotorik siswa. Strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa
dan peciptaan suasana yang menyenangkan sangat diperlukan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik. Dalam hal ini
penulis memilih model “pembelajaran berbasis masalah (PROBLEM BASED
LEARNING) dalam meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dalam
pembelajaran tematik
Pembelajaran harus dibuat dalam suatu kondisi yang menyenangkan
sehingga siswa akan terus termotivasi dari awal sampai akhir kegiatan belajar
mengajar (KBM). Dalam hal ini pembelajaran dengan Problem Based
Learning sebagai salah satu bagian dari pembelajaran CTL (Contextual
Teaching and Learning) merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan
guru disekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Tematik
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan partisipasi aktif
pemahaman konsep pembelajaran tematik meliputi ; aktif bertanya terhadap
materi yang belum paham, dan aktif mengerjakan latihan soal dan tugas
mandiri, aktif mengerjakan soal di depan kelas pada siswa kelas II SD N
Durensawit 02 Kecamatan Kayen
B. METODE PENELITIAN
Sekolah yang digunakan peneliti sebagai tempat penelitian ini adalah
Sekolah Dasar Negeri Durensawit 02, ini dilaksanakan pada awal semester.
Jenis Penelitian yang dilaksanakan Penelitan Tindakan Kelas (PTK), yang
menjadi subyek adalah Guru dan siwa kelas II Sekolah Dasar Negeri
Durensawit 02 dengan Jumlah 23 siswa, 7 siswa laki – laki dan 16 siswa
perempuan. Penelitian ini untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran tematik yang berdampak pada hasil belajar.
Pengambilan data dilakukan dengan observasi, metode tes dan
dokumentasi.
1. Observasi
Observasi adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mengamati
langsung terhadap objek yang diteliti. Margono (dalam Rubino Rubiyanto,
2011: 158) mendefinisikan observasi adalah pengamatan dan pencatatan
secara sistemik terhadap gejala yang nampak pada objek penelitian.
Observasi dijadikan sampel untuk mendapatkan gambaran secara langsung
kegiatan belajar siswa di kelas. Sehingga data observasi diperoleh secara
langsung dengan jalan melihat dan mengamati kegiatan siswa.
2. Tes
“Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan, dan intelegensi kemampuan atau
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. (Suharsimi Arikunto,
2002: 29). Tes digunakan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang
dicapai siswa setelah diadakan tindakan.
3. Wawancara
Menurut Suharsini Arikunto (2003: 30) “Wawancara adalah suatu
metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari
responden dengan jalan tanya jawab”. Berdasarkan uraian tersebut peneliti
mengajukan pertanyaan pada guru atau teman sejawat untuk mengevaluasi
metode pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui
sesuatu dengan buku-buku, arsip yang berhubungan dengan yang diteliti.
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah dan nama siswa,
daftar nilai matematika kelas II sebelum tindakan.
Dalam penelitian ini data dianalisis dengan analisis interaktif.
Analisis interaktif digunakan untuk mengolah data yang berupa peningkatan
hasil dan prestasi belajar matematika siswa. Miles dan Huberman (Dalam
Sugiyono,2008: 337) menyatakan bahwa langkah – langkah teknik analisis
interaktif terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan yang dilakukan dalam bentuk interaktif. Adapun
keterangan dari langkah – langkah teknik analisis interaktif tersebut adalah
sebagai berikut :
a) Pengumpulan Data
Peneliti mengumpulkan semua data yang diperoleh selama
observasi. Data yang didapat diperoleh dari observasi pendahuluan,
dokumentasi dan catatan lapangan. Data dalam penelitian ini didapat
dari semua kegiatan yang diamati pada pembelajaran matematika
dengan penerapan pendekatan Problem Based Learning.
b) Reduksi Data
Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan,
penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul di catatan –
catatan lapangan. Dalam hal ini peneliti memilih hal–hal yang penting
dan membuang yang tidak perlu. Kegiatan ini mulai dilakukan ketika
setiap tindakan dilaksanakan.
c) Penyajian Data atau Pelaporan
Penyajian data dilakukan setelah peneliti mereduksi data.
Penyajian data pada penelitian ini dilakukan dalam bentuk uraian
singkat. Adanya penyajian data akan memudahkan untuk memahami
apa yang terjadi.
d) Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi
Penarikan kesimpulan atau verifikasi dilakukan setelah
penyajian data. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti – bukti yang
kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
Penarikan kesimpulan pada penelitian ini dilakukan secara bertahap
untuk memperoleh derajat kepercayaan yang tinggi.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tindakan yang dilakukan guru peneliti adalah untuk meningkatkan
partisipasi aktif siswa dan pemahaman konsep matematika yang berdampak
pada hasil belajar siswa kelas II SD Negeri Durensawit 02. Adapun
permasalahannya adalah “Apakah penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning dapat meningkatkan partisipasi aktif dan pemahaman konsep
pembelajaran tematik siswa kelas II SD Negeri Durensawit 02 tahun ajaran
2014/2015?”
Tindakan yang dilakukan selama penelitian adalah menerapkan model
pembelajaran Problem Based Learning Setelah melakukan tindakan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning terdapat
refleksi. Refleksi pada siklus I bertujuan untuk memeperbaiki tindakan
mengajar siklus selanjutnya. Refleksi pada Siklus I yaitu :
a. Pelaksanaan sudah sesuai dengan rencana, tetapi hasil yang dicapai
pada siklus I belum maksimal sesuai yang kriteria yang diharapkan dalam
penelitian . Pembelajaran belum terlalu interaktif, guru kurang interaksi
dengan siswa dan guru belum dapat menyesuaikan diri dengan baik.
b. Guru kurang memotivasi siswa dan kurang memberikan bimbingan baik
secara individu maupun kelompok kepada siswa, sehingga dalam kelompok
siswa kurang bekerjasama dan hasilnya kurang optimal.
c. Kurang mengembangkan proses pembelajaran, karena tidak
menginformasikan topik pembelajaran kepada siswa sebelum proses
kegiatan belajar mengajar.
d. Banyak siswa yang malu dan tidak mau bertanya maupun mengemukakan
pendapat karena mereka takut salah.
e. Indikator partisipsi aktif menunjukkan bahwa
1) Antusias siswa dalam menerima pelajaran sebanyak 13 siswa atau
sebesar 56,52%
2) Kemauan mendengarkan penjelasan dari guru sebanyak 14 siswa atau
sebesar 60,87%
3) Keberanian menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain sebesar 14
siswa atau sebesar 60,87%
4) Kemauan mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru sebesar
15 siswa atau sebesar 65,22%
f. Hasil tes menunjukkan bahwa siswa yang tuntas belajarnya pada siklus I
adalah 15 siswa atau sebesar 63, 64%. Sehingga ketuntasan belajar belum
tercapai, perlu dilakukan tindakan lanjutan.
Pada Siklus II Guru peneliti mengadakan perbaikan dengan
merencanakan pembelajaran sebagai berikutr :
a) Mengembangkan proses pembelajaran sebaik mungkin dan
menginformasikan topik pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya dengan tujuan siswa lebih siap dalam mengikuti pembelajaran.
b) Guru lebih memberikan perhatian dan bimbingan pada siswa dalam
mempresentasikan hasil, dan memberikan motivasi pada siswa agar tidak
takut mengeluarkan pendapat serta memberikan rangsangan agar siswa mau
aktif berfikir. Dalam kelompok siswa bekerjasama dengan baik sehingga
hasil yang dicapai bisa optimal.
c) Lebih mengaktifkan siswa dalam mengemukakan pendapat dan bertanya
dengan memberikan motivasi dan penguatan.
Pada siklus II terdapat refleksi, ini merupakan perbaikan refleksi siklus
I. Refleksi siklus II sebagai berikut
1) Kegiatan yang dilaksanakan siklus II pertemuan kedua ini secara
keseluruhan sudah baik dan siswa sudah mulai mengerti tata aturan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui model pembelajaran
Problem Based Learning karena sebelumnya guru telah
menginformasikan topik pembelajaran.
2) Guru dapat memotivasi siswa dengan baik membimbing siswa dalam
melakukan presentasi dan menanggapi dengan baik apabila ada siswa
yang bertanya, baik secara individu maupun kelompok.
3) Proses pembelajaran dapat berlangsung dengan interaktif dan komunikatif
dan menyenangkan bagi siswa, sehingga siswa termotivasi untuk belajar
matematika.
4) Berdasarkan hasil observasi pada siklus II dapat disimpulkan bahwa
Indikator Motivasi belajar sebagai berikut :
a) Antusias siswa dalam menerima pelajaran sebanyak 18 siswa atau
sebesar 78, 26%
b) Kemauan mendengarkan penjelasan dari guru sebanyak 18 siswa atau
sebesar 78,26%
c) Keberanian menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain sebesar 18
siswa atau sebesar 78,26%
d) Kemauan mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru sebesar
19 siswa atau sebesar 82, 61%.
5) Pemahaman konsep matematika yang berdampak pada Hasil belajar siswa
menunjukkan bahwa 78, 26% siswa mangalami ketuntasanbalajar, dan 21,
74% siswa tidak tuntas, juga ditunjukkan nilai tertinggi adalah 90 dan
nilai terendah adalah 50.
Dari data di atas dapat disimpulkan model pembelajaran Problem
Based Learning dapat meningkatkan partisipasi aktif dan pemahaman konsep
tematik yang akan berdampak pada hasil belajar pada siswa kelas II SD
Negeri Durensawit 02.
D. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara kolaborasi antara
peneliti dan guru kelas II SD Negeri Durensawit 02 tentang peningkatan
partisipasi aktif dalam pembelajaran tematik melalui model pembelajaran
Problem Based Learning pada siswa kelas II SDN Durensawit 02 Dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Indikator Partisipasi aktif belajar
a) Antusias siswa dalam menerima pelajaran yaitu pada pra siklus 34,
78%, Siklus I 56, 52%, dan Siklus II 78, 26%.
b) Kemauan mendengarkan penjelasan dari guru yaitu pada pra siklus 39,
13%, Siklus I 60, 87%, dan Siklus II 78, 26%.
c) Keberanian menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain yaitu pada
pra siklus 30, 43%, Siklus I 60, 87%, dan Siklus II 78, 26%.
d) Kemauan mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru yaitu
pada pra siklus 43, 48%, Siklus I 65, 22%, dan Siklus II 82, 61%.
2. Prosentase pemahaman konsep matematika dibuktikan dengan Hasil
Belajar Siswa yang diperoleh pada pra siklus adalah 43, 48%, siklus I
adalah 65, 22%, pada siklus II prosentase ketuntasan yang diperoleh
adalah 78, 26%. Sehingga tidak perlu dilakukan tindak lanjut lagi karena
sudah sesuai dengan harapan peneliti.
E. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta : Bumi
aksara
A Surjadi. 1989. Membuat Siswa Aktif Belajar. Mandar Maju,
Kamus Bahasa Indonesia. 2006. Kamus Pelajar Bahasa Indonesia. Jakarta:
PT Raya Hamkan.
Melalui Penerapan Problem-Based Learning. Jurnal Kependidikan. Vol. 39,
No. 2. PP. 171-182.
Nana Sudjana. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif (dalam proses belajar
mengajar). Bandung:Sinar Baru
Nurkancana, Wayan dan P.P.N. Sumartana. 1986. Evaluasi Pendidikan.
Surabaya: Usaha Nasional
Noehi Nasution dan Adi Suryanto. 2008. Evaluasi Pengajaran. Jakarta:
Universitas terbuka
Oemar Hamalik. 2007. Dasar – Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya
Sudarman. 2007. Problem Based Learning : Suatu Model Pembelajaran
Untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan
Masalah. Jurnal Pendidikan Inovatif. Vol. 2 no. 2. PP. 68-73
Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta : FKIP
UMS.
Suci, N. M. 2008. Penerapan Model Problem Based Learning Untuk
Meningkatkan Partisipasi Belajar dan Hasil Belajar Teori Akuntansi
Mahasiswa Jurusan Ekonomi
Susilo, Herawati, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai sarana
Pengembangan Keprofesionalan guru dan calon guru. Bandung :
Bayumedia.