Peningkatan Nilai Transaksi Dengan Pemanfaatan Fasilitas Margin Trading Dalam Strategi Investasi Di...

23
PENINGKATAN NILAI TRANSAKSI DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS MARGIN TRADING DALAM STRATEGI INVESTASI DI PASAR MODAL INDONESIA PATRIOT SUGIARTO Universitas Lampung RAKHMAD FEBRIYADI Universitas Lampung MIRHAM Universitas Lampung The Indonesian Capital Market Student Studies (ICMSS) 2011

Transcript of Peningkatan Nilai Transaksi Dengan Pemanfaatan Fasilitas Margin Trading Dalam Strategi Investasi Di...

Page 1: Peningkatan Nilai Transaksi Dengan Pemanfaatan Fasilitas Margin Trading Dalam Strategi Investasi Di Pasar

PENINGKATAN NILAI TRANSAKSI DENGAN PEMANFAATAN

FASILITAS MARGIN TRADING DALAM STRATEGI INVESTASI DI

PASAR MODAL INDONESIA

PATRIOT SUGIARTO

Universitas Lampung

RAKHMAD FEBRIYADI

Universitas Lampung

MIRHAM

Universitas Lampung

The Indonesian Capital Market Student Studies (ICMSS)

2011

Page 2: Peningkatan Nilai Transaksi Dengan Pemanfaatan Fasilitas Margin Trading Dalam Strategi Investasi Di Pasar

PENINGKATAN NILAI TRANSAKSI DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS

MARGIN TRADING DALAM STRATEGI INVESTASI DI PASAR MODAL

INDONESIA

Abstraksi

Transaksi Margin Trading pada perkembangannya dapat dilakukan melalui fasilitas

layanan Internet dimana pun, baik di rumah sendiri ataupun di perusahaan Pialang

Saham yang ada di Indonesia. Seiring dengan banyaknya pro dan kontra mengenai

fasilitas ini ternyata margin trading memiliki banyak manfaat untuk meningkatkan

return investasi bagi investor. Sehingga penggunaan fasilitas ini haruslah kita

dukung dalam investasi di Pasar Modal Indonesia. Tetapi return maksimal itu tidak

mudah diperoleh dari fasilitas ini. Investor harus memiliki strategi dalam

penggunaan margin trading. Kesalahan dalam menggunakan fasilitas ini dapat

mengakibatkan kerugian besar pada investor. Tetapi secara umum, margin trading

trading sangat baik untuk diterapkan terutama untuk meningkatkan nilai transaksi

pada Pasar Modal Indonesia. Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah : Bagaimana penerapan Margin Trading di Indonesia ,

bagaimana strategi investasi untuk meningkatkan nilai investasi dengan

menggunakan fasilitas margin trading.

Sedangkan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Library research.

Library research yaitu dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka. Sehingga

penulis dapat mengambil kesimpulan atas literatur yang diperoleh.

Kata kunci : Nasabah/Investor, Transaksi Margin Trading, Saham , Pasar Modal.

Page 3: Peningkatan Nilai Transaksi Dengan Pemanfaatan Fasilitas Margin Trading Dalam Strategi Investasi Di Pasar

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

ABSTRAKSI ......................................................................................................... 1

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 3

1.2. Perumusan Masalah dan Ruang Lingkup Penelitian ................................... 6

1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6

1.4. Jenis Penelitian dan Metodologi Penelitian ................................................. 6

BAB II ISI

2.1. Kajian Literatur ........................................................................................... 7

2.2. Isi ................................................................................................................. 10

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan ................................................................................................. 15

3.2. Saran ............................................................................................................ 15

3.3. Daftar Pustaka ............................................................................................. 15

LAMPIRAN

Page 4: Peningkatan Nilai Transaksi Dengan Pemanfaatan Fasilitas Margin Trading Dalam Strategi Investasi Di Pasar

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada dasarnya kegiatan investasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu investasi riil dan

investasi finansial, dimana keduanya akan mengacu pada harapan tingkat keuntungan

di masa depan dengan melihat dan memperhitungkan return on investment (ROI).

Suatu strategi investasi digunakan untuk memaksimalkan keuntungan investasi dan

juga mengurangi dampak/ risiko dari investasi tersebut. Pasar modal merupakan salah

satu alternatif investasi finansial yang ada dan dapat digunakan oleh masyarakat

untuk memanfaatkan kelebihan dananya. Seiring dengan semakin pesatnya

pertumbuhan perekonomian, maka peran pasar modal menjadi sangat penting sebagai

sarana untuk menghimpun dana dari pelaku bisnis dan juga masyarakat dalam usaha

untuk menggali potensi masyarakat kita agar ikut berpartisipasi dalam pembangunan

yang dilakukan baik oleh swasta maupun pemerintah.

Pandangan umum masyarakat Indonesia saat ini terhadap pasar modal adalah bahwa

pergerakan harga yang ada di bursa menunjukkan pola yang tidak beraturan serta sulit

untuk dipahami. Pandangan dan persepsi tersebut membuat para ahli ekonomi dan

keuangan untuk meneliti dan mengamati pola pergerakan aktivitas di pasar modal.

Page 5: Peningkatan Nilai Transaksi Dengan Pemanfaatan Fasilitas Margin Trading Dalam Strategi Investasi Di Pasar

Hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa pasar modal itu rasional dan

beraturan, serta secara empiris menyimpulkan bahwa dalam periode tertentu,

berinvestasi di pasar modal dapat memberikan return yang jauh lebih besar

dibandingkan alternatif investasi lainnya.

Selama periode tahun 2010, kinerja pasar modal di Indonesia menunjukkan

peningkatan yang signifikan. Dari peningkatan tersebut, ternyata masih banyak terjadi

pelanggaran-pelanggaran aturan maupun sistem yang dikhawatirkan dapat berdampak

negatif terhadap kepercayaan investor. Salah satu fasilitas atau sistem di pasar modal

Indonesia yang masih sering terjadi pelanggaran adalah penggunaan fasilitas margin

trading. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)

masih menemukan indikasi pelanggaran ketentuan margin trading oleh perusahaan

sekuritas yang mengacu pada hasil audit yang telah diselesaikan. Margin trading

dipahami sebagai suatu sistem perdagangan dimana investor bisa melakukan transaksi

pembelian atau penjualan saham dengan nilai yang lebih besar dari nilai uang yang

telah disetorkan kepada perusahaan sekuritas. Menurut hasil audit yang dilakukan

Bapepam selama tahun 2010, setidaknya terdapat 3 (tiga) jenis pelanggaran yang

umumnya dilakukan oleh perusahaan sekuritas. Pertama, tidak adanya peningkatan

dana (top up) yang seharusnya dilakukan saat penggunaan fasilitas margin trading

telah mencapai batas 65% dari jaminan. Kedua, masih banyak perusahaan sekurita

dalam hal ini broker yang tidak melakukan keputusan jual meski penggunaan

fasilitas margin telah mencapai lebih dari 80%. Dan yang terakhir, masih banyak

beberapa jenis saham yang tidak masuk dalam kategori margin, namun tetap

Page 6: Peningkatan Nilai Transaksi Dengan Pemanfaatan Fasilitas Margin Trading Dalam Strategi Investasi Di Pasar

diberikan fasilitas margin trading. Akibatnya, di tahun 2010 telah terjadi penurunan

penggunaan faslitas margin trading, terlihat dari nilai margin trading yang tercatat

12% dari transaksi harian, dimana persentase tersebut lebih lecil dibandingkan tahun

sebelumnya yang mencapai 15% (Bisnis Indonesia, Januari 2011).

Berdasarkan data diatas, terlihat masih ada beberapa kekurangn yang harus diperbaiki

dan ditindak tegas oleh pihak regulator terkait, sehingga dalam prakteknya

penggunaan fasilitas margin trading dapat sesuai sasaran yaitu peningkatan aktivitas

pasar modal Indonesia, dan bukan sebaliknya, karena pada dasarnya fasilitas margin

trading sama-sama memberikan keuntungan baik kepada pihak investor maupun

pihak perusahaan sekuritas yang bersangkutan. Untuk itu, seluruh pihak regulator dan

seluruh praktisi pasar modal Indonesia perlu melakukan kerja sama dengan

mendukung dan melaksanakan aturan yang ditetapkan, sehingga pihak investor yang

dalam hal ini adalah pelaku utama pasar yang wajib terlindungi akan merasa nyaman

dan mengalami peningkatan kepercayaan terhadap pasar modal Indonesia. Dengan

adanya persaingan yang sehat, fasilitas apapun yang diberikan pihak penyelenggara

pasar modal akan lebih meningkatan aktivitas pasar dan menambah variasi di pasar

modal Indonesia.

Salah satu bentuk peningkatan aktivitas pasar modal adalah adanya peningkatan nilai

transaksi pasar. Kinerja pasar saham menunjukkan tren kenaikan luar biasa sepanjang

tahun 2010. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 47,47 % dan kapitalisasi

pasar naik 58,05%. Performa pasar saham Indonesia yang luar biasa ini tidak lepas

dari peningkatan kepercayaan investor baik lokal maupun global akan kekuatan

Page 7: Peningkatan Nilai Transaksi Dengan Pemanfaatan Fasilitas Margin Trading Dalam Strategi Investasi Di Pasar

fundamental ekonomi Indonesia. Seiring kenaikan IHSG 47,47% sejak akhir 2009

sampai dengan tanggal 9 November 2010 ke posisi 3.737,48 kapitalisasi saham BEI

pun melonjak tajam. Pada Januari 2010 kapitalisasi pasar BEI sebesar Rp. 2.102,7

triliun terus meningkatkan hingga menembus angka Rp. 2.400 triliun di akhir Juni

2010 dan pada 9 November 2010 kapitalisasi saham BEI sudah menembus angka

Rp.3.191 triliun atau meningkat 58,05% sejak awal tahun (IDX Newsletter, 2010).

Momentum kegairahan pasar modal ini sejatinya dapat digunakan oleh investor untuk

meningkatkan investasinya dalam pasar modal Indonesia untuk meningkatkan return

investasinya. Selain itu investor juga dapat memaksimalkan return dengan

memanfaatkan fasilitas yang diberikan perusahaan pialang. Salah satunya adalah

fasilitas margin trading.

Margin trading adalah praktek membeli saham dengan menggunakan hutang, dalam

hal ini, yang memberikan hutang adalah Pialang. Dengan menggunakan Margin,

memang seseorang bisa mendapatkan keuntungan yang besar dengan modal yang

relatif kecil, tetapi tentunya ini juga melibatkan suatu resiko yang besar. Ben Graham

dalam bukunya pun menyatakan bahwa orang-orang yang membeli saham dengan

margin harus sadar bahwa yang mereka lakukan sebenarnya adalah spekulasi.

Besarnya resiko yang terkait dengan margin membuat berbagai negara umumnya

sampai melarang pengelola reksadana melakukan pembelian saham dengan

menggunakan margin, karena sangat beresiko bagi para investornya.

Page 8: Peningkatan Nilai Transaksi Dengan Pemanfaatan Fasilitas Margin Trading Dalam Strategi Investasi Di Pasar

1.2. Perumusan Masalah dan Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah manfaat dan strategi apa yang dapat digunakan

atau diterapkan oleh para investor di pasar dalam memaksimalkan fasilitas margin

trading yang ada di pasar modal Indonesia.

1.3. Tujuan Peneltitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengkaji manfaat dan mekanisme fasilitas margin trading yang ada di

pasar modal Indonesia.

2. Untuk memberikan penjelasan mengenai berbagai strategi investasi yang ada

dan dapat digunakan dalam memaksimalkan fasilitas margin trading.

1.4. Jenis Penelitian dan Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat studi literatur (library research)

dimana data-data yang ditampilkan dalam penelitian ini diperoleh dengan membaca

dan mengutip dari berbagai literatur. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis deskriptif kualitatif, yaitu dengan melihat fakta-fakta peristiwa yang

mendukung dan kemudian dianalisis berdasarkan kerangka teoritis yang ada.

Page 9: Peningkatan Nilai Transaksi Dengan Pemanfaatan Fasilitas Margin Trading Dalam Strategi Investasi Di Pasar

BAB II

Isi

2.1. Kajian Literatur

2.1.1. Strategi Investasi di Bursa Efek Indonesia

Dalam berinvestasi saham banyak strategi yang digunakan oleh investor untuk

memaksimalkan return investasinya. Poin penting dari seluruh strategi yang

digunakan tersebut adalah untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan

risiko. Beberapa strategi yang dapat dipakai oleh investor dalam melakukan investasi

di bursa efek antara lain:

a. Beli di pasar perdana, jual begitu masuk di pasar sekunder

Para investor di Bursa Efek Indonesia pada umumnya yakin bahwa harga

saham akan naik begitu suatu emisi saham dicatatkan di bursa. Keyakinan

tersebut tidak hanya berasal dari informasi yang disampaikan dalam

prospektus yang biasanya up to date dan akurat, melainkan juga bahwa setiap

underwriter biasanya tidak akan membiarkan harga saham jatuh pada minggu

pertama di pasar sekunder. Selain itu investor juga perlu berpedoman pada

harga saham yang akan dilepas dengan harga saham sejenis yang sudah

tercatat.

b. Strategi beli dan simpan (buy and hold)

Para investor akan melakukan strategi beli dan simpan terhadap perusahaan

yang diyakininya akan berkembang dalam jangka panjang, baik karena sifat

Page 10: Peningkatan Nilai Transaksi Dengan Pemanfaatan Fasilitas Margin Trading Dalam Strategi Investasi Di Pasar

usaha dan produknya yang strategis maupun karena perusahaan tersebut

berada di sektor industry yang sedang berkembang.

c. Strategi berpindah

Strategi ini mengharuskan investor untuk mengikuti pergerakan harga pasar

dari dekat setiap saat. Tujuannya adalah memanfaatkan peluang kemungkinan

naiknya harga saham lain dengan harapan pemodal tersebut memperoleh

capital gain dalam waktu singkat. Dalam jangka panjang, strategi ini bertujuan

mengubah jenis saham yang dimiliki, dengan harapan saham lain lebih

prospektif. Strategi ini cocok digunakan pada saham-saham yang aktif

diperdagangkan di bursa efek (likuid)

.

d. Strategi mengurangi kerugian (cut loss)

Strategi ini digunakan untuk mengurangi kerugian atas pembelian saham yaitu

dengan cara menjual saham yang sebelumnya dimiliki dan mengganti dengan

saham lain (berpindah), cara lainnya yaitu dengan membeli saham sejenis

seperti yang dipegang sebelumnya pada waktu harganya rendah dan

melepaskannya kembali pada waktu harganya naik. Sehingga kerugian pada

saat membeli diwaktu harga tinggi dapat dikurangi (cut loss)

.

e. Membeli saham-saham tidur

Saham tidur merupakan saham yang tidak aktif dan tidak mendapat perhatian

masyarakat investor, bahkan mass media dan para analis pasar pun cenderung

Page 11: Peningkatan Nilai Transaksi Dengan Pemanfaatan Fasilitas Margin Trading Dalam Strategi Investasi Di Pasar

lebih bersifat diskriminatif terhadap saham perusahaan yang tidak aktif

tersebut. Investor yang sabar dapat menggunakan strategi ini karena akan

diperlukan waktu yang cukup lama sampai masyarakat mengetahui adanya

potensi keuntungan pada saham tersebut.

f. Strategi konsentrasi pada industri

Sebagian investor biasanya memusatkan perhatiannya pada suatu industri

tertentu. Hal tersebut dikarenakan para investor tersebut biasanya lebih

mengetahui informasi, kondisi serta mekanisme kerja dari perusahaan yang

berada pada industri tersebut. Strategi investasi demikian adalah memilih

saham yang terbaik dari investasi tersebut.

g. Strategi membeli pasar

Strategi ini biasanya dilakukan oleh para investor yang tidak mampu atau

tidak sempat melakukan analisis, sehingga cenderung mempercayakan

investasinya pada trend pasar. Seorang investor dikatakan melakukan strategi

membeli pasar apabila secara relatif proporsional masuk kedalam saham-

saham yang ada di bursa efek, misalnya 50 persen jenis saham yang tecatat di

bursa efek. Strategi ini mungkin kurang tepat bagi investor kecil, karena untuk

melaksanakan strategi ini tentunya membutuhkan dana yang besar.

h. Strategi membeli melalui reksadana

Strategi yang lebih aman bagi para investor yang belum berpengalaman

adalah dengan mempercayakan dananya kepada lembaga profesional yang

disebut investment trust.

Page 12: Peningkatan Nilai Transaksi Dengan Pemanfaatan Fasilitas Margin Trading Dalam Strategi Investasi Di Pasar

2.1.2. Konsep Dasar Fasilitas Margin Trading

Fasilitas Margin Trading merupakan fasilitas yang diberikan perusahaan sekuritas

kepada investor. Dikatakan fasilitas, karena memang perusahaan sekuritas

memberikan semacam pinjaman kepada investor. Membeli saham secara margin

adalah membeli saham dengan membayar sebagian saja dari total harga pembelian.

Investor diharuskan menyetor dana sebagai “down payment” yang biasa disebut

initial margin requirement atau deposit margin. Berdasar Keputusan Ketua Bapepam

No. Kep-09/PM/1997 tanggal 30 April 1997 telah diatur besarnya deposit margin

adalah 50 % dari total harga pembelian. Perusahaan sekuritas memberikan pinjaman

sebesar 50 % sisanya. Pinjaman ini disebut margin account’s debit balance. Selama

investor memegang saham, investor tersebut dikenakan bunga yang dihitung secara

harian dan bunga tersebut ditambahkan ke pokok pinjaman (bunga berbunga). Selain

itu karena saham yang dibeli dengan margin belum sepenuhnya dibayar maka saham-

saham tersebut tidak diatasnamakan investor tapi diatasnamakan perusahaan sekuritas

sehingga disebut street name. Ini untuk melindungi perusahaan sekuritas apabila

investor gagal melunasi hutangnya. Dalam upaya melindungi investor maupun

perusahaan sekuritas, Bapepam menentukan minimum maintenace margin sebesar 35

% yaitu prosentase terendah dimana modal investor dapat berkurang sebelum

perusahaan efek mengirimkan margin call. Margin call adalah permintaan dari

perusahaan Efek kepada investornya untuk mendepositkan uang tunai dan atau saham

kedalam rekening margin sehingga nilai pembiayaan dari perusahaan efek tidak

melebihi 50 %. Bila investor tidak sanggup mendepositkan uang dan atau saham

Page 13: Peningkatan Nilai Transaksi Dengan Pemanfaatan Fasilitas Margin Trading Dalam Strategi Investasi Di Pasar

maka perusahaan efek berhak menjual saham investor tanpa memberikan

alasan/pemberitahuan/ persetujuan dari investor sesuai dengan kontrak marjin yang

telah ditanda-tangani bersama. Investor yang membeli saham dengan cara margin

biasanya tipe spekulator dan trader yang tujuan investasinya jangka pendek. Bagi

long-term investor, membeli secara margin kurang menarik karena adanya bunga

yang sifatnya compounding atau bunga berbunga dan resiko yang besar.

Keuntungan membeli secara margin adalah leverage (efek pengungkit ), dimana

investor dapat menggunakan uang yang relatif kecil untuk membeli saham dengan

nilai lebih besar. Pertambahan nilai saham menghasilkan prosentase keuntungan yang

lebih besar untuk setiap rupiah yang diinvestasikan dibanding bila saham dibayar

lunas tanpa margin. Namun fasilitas margin trading ini juga dapat menyebabkan

potensi kerugian yang lebih besar dibandingkan cash trading jika harga saham

mengalami penurunan.

2.2. Isi

Margin Trading adalah strategi membeli sekuritas dengan sebagian memakai dana

pinjaman. Dengan demikian, investor dapat mengurangi penggunaan modalnya dalam

suatu investasi namun tetap dapat memperbesar hasil. Istilah margin menyangkut

jumlah equity atau pinjaman dalam suatu investasi. Jika investor menggunakan 75%

margin, berarti 75% dari investasi dibelanjai dengan equity sedang sisanya 25%

dengan dana pinjaman. Margin Trading biasanya dapat memberikan peningkatan

hasil dan juga memberikan risiko tinggi. Salah satu risiko adalah apabila saham yang

ditransaksikan tidak berprestasi seperti yang diharapkan (harga turun). Jika ini

Page 14: Peningkatan Nilai Transaksi Dengan Pemanfaatan Fasilitas Margin Trading Dalam Strategi Investasi Di Pasar

terjadi, Margin Trading berapapun tidak bisa menyelamatkan, karena MT hanya bisa

memperbesar hasil dan bukan membuat (produce) hasil.

Berikut ini adalah tabel dampak fasilitas margin trading pada hasil saham.

Tabel 1.

Tanpa

Margin

Trading

Dengan Margin Trading

80% 65% 50%

Jumlah Saham (lembar) 100 100 100 100

Pengeluaran Investasi (Rp) 5000 5000 5000 5000

Dana Pinjaman (Rp) 0 1000 1750 2500

Equity dalam Investasi 5000 4000 3250 2500

Posisi Investor jika harga naik menjadi Rp80,- per lembar

Nilai Saham 8000 8000 8000 8000

Pengeluaran Investasi (Rp) 5000 5000 5000 5000

Capital Gain 3000 3000 3000 3000

Hasil equity Investor

(Capital Gain / Equity) 60% 75% 92,5% 120%

Posisi Investor jika harga turun menjadi Rp20,- per lembar

Nilai Saham 2000 2000 2000 2000

Pengeluaran Investasi (Rp) 5000 5000 5000 5000

Page 15: Peningkatan Nilai Transaksi Dengan Pemanfaatan Fasilitas Margin Trading Dalam Strategi Investasi Di Pasar

Capital Loss 3000 3000 3000 3000

Hasil equity Investor

(Capital Loss / Equity) 60% 75% 92,5% 120%

Dari tabel diatas, ternyata Margin Trading mengandung 3 fase, yaitu :

- Harga saham akan berubah naik atau turun, apapun posisi pembiayaannya.

- Semakin rendah jumlah equity investor, semakin besar tingkat hasil yang

diperoleh investor jika harga saham naik.

- Risiko kerugian akan semakin besar (dengan tingkat yang sama) jika harga

saham turun.

2.2.1. Kecepatan dan Ketepatan Informasi

Random Walk Theory menyatakan bahwa pola harga saham tidak dapat diprediksi

(unpredictable) karena bergerak secara acak (random walk). Harga saham bergerak

secara acak bahwa fluktuasi harga saham tergantung pada informasi baru (new

information) yang akan diterima, tetapi informasi tersebut tidak tahu kapan akan

diterimanya sehingga informasi baru dan harga saham itu disebut unpredictable.

Apakah informasi bersifat kabar buruk (bad news) juga tidak diketahui. Apabila

sudah diketahui, maka informasi itu disebut sebagai informasi sekarang (today’s

information) dan segera akan mempengaruhi harga sekarang. Selain itu, informasi

Page 16: Peningkatan Nilai Transaksi Dengan Pemanfaatan Fasilitas Margin Trading Dalam Strategi Investasi Di Pasar

yang diperoleh saat ini dapat dijadikan acuan untuk memprediksi harga untuk esok

hari.

Bad news berarti informasi bahwa akan berdampak negatif terhadap harga saham,

yaitu penurunan harga saham. Contoh bad news adalah kenaikan drastis tingkat

bunga bank, kenaikan drastis harga bahan bakar, kenaikan inflasi yang tajam, dan

pabrik emiten terbakar habis. Contoh good news mencakup kenaikan tajam penjualan,

penurunan suku bunga kredit, dan perluasan usaha, (Mohamad Samsul, 2006).

Karena informasi merupakan hal yang sangat penting dalam pasar modal. Maka salah

satu kunci bagi investor agar sukses melakukan investasi di pasar modal dengan

menggunakan margin trading adalah informasi. Tingkat kecepatan, akurasi dan

keleluasaan dalam memperoleh dan mengolah informasi yang berkembang di bursa

sangat berpengaruh terhadap ketepatan melakukan prediksi dan antisipasi pergerakan

harga efek yang akan

Datang. Jangan sampai keterlambatan memperoleh informasi ini membuat investor

salah mengambil keputusan sehingga nilai investasi dapat turun secara drastis.

2.2.2. Manfaatkan Margin Trading pada Masa Bullish

Strategi margin trading merupakan strategi yang sangat baik digunakan pada masa

bullish. Hal ini karena seorang investor dapat membeli efek melebihi dana yang

dimiliki. Fasilitas ini dapat meningkatkan keuntungan investor dibanding dengan

sistem cash trading. Pada masa ini indeks akan naik sehingga investor dapat menjual

Page 17: Peningkatan Nilai Transaksi Dengan Pemanfaatan Fasilitas Margin Trading Dalam Strategi Investasi Di Pasar

efeknya dengan lebih tinggi. Berdasarkan data dari Kliring Penjamin Efek Indonesia

(KPEI) tren penggunaan fasilitas margin trading juga menunjukkan kenaikan pada

masa bullish dan penurunan pada masa bearish. Selain itu juga KPEI terpaksa

menghentikan sementara pemberian fasilitas ini pada tanggal 9 Oktober 2008 karena

indeks turun semakin tajam. Fasilitas ini kembali dibuka pada bulan Mei 2009 ketika

indeks menunjukkan sinyal penguatan. Sebelum masa penurunan ( periode

Januari – September 2008) rata-rata pemberian fasilitas margin trading sebanyak 153

kali per bulan sedangkan pada masa bearish (masa penurunan) (periode Oktober

2008 - Desember 2009) rata-rata pemberian fasilitas margin trading hanya 76 kali per

bulan (data ketika penghentian sementara pemberian fasilitas tidak dimasukkan).

Kemudian ketika terjadi tren bullish (periode Januari 2010 – Desember 2010) rata-

rata pemberian fasilitas ini naik kembali sebanyak 144 kali per bulan. Hal ini

mengindikasikan bahwa margin trading memang selayaknya digunakan pada masa

bullish . Penggunaan margin trading pada masa bearish menyebabakan turunnya

nilai investasi sampai melebihi maintenance margin sehingga investor akan

mendapatkan margin call untuk melakukan top up dana.

2.2.3. Pahami Analisa Teknikal

Analisa teknikal bermanfaat untuk memberikan sinyal pada suatu tren. Seperti

penjelasan sebelumnya margin trading digunakan pada bullish. Pemahaman terhadap

analisa teknikal bermanfaat karena akan memberikan informasi kapan indeks akan

naik, turun atau sideways. Beberapa penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa

Page 18: Peningkatan Nilai Transaksi Dengan Pemanfaatan Fasilitas Margin Trading Dalam Strategi Investasi Di Pasar

analisa teknikal bisa dipakai sebagai salah satu metode untuk membangun portfolio

dengan menggunakan market timing.

Penelitian sederhana yang dilakukan oleh Norman Fosbeck menunjukkan bahwa

market timing lebih bagus dalam menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan buy

& hold. Masalah sederhananya adalah kita harus benar-benar menguasai tekniknya.

Penelitian lain juga menunjukkan hasil yang cukup untuk menyimpulkan bahwa

analisa teknikal bisa dipakai sebagai alat untuk melakukan market timing dan

penyusunan portfolio.

Dow Theory yang merupakan dasar dari analisa teknikal, sangat bagus digunakan

ketika market sedang trending. Untuk itu pemanfaatan analisa tehnikal dalam

pemanfaatan margin trading mesti dimulai dengan pemahaman terhadap Dow

Theory. Salah satu Dow Theory menyatakan bahwa pasar saham bergerak dalam tiga

arah tren utama yaitu uptrend, downtrend dan sideways. Untuk itu investor haruslah

memahami analisa teknikal agar market timing dalam menggunakan margin trading

dapat digunakan.

Page 19: Peningkatan Nilai Transaksi Dengan Pemanfaatan Fasilitas Margin Trading Dalam Strategi Investasi Di Pasar

Bab III

Penutup

3.1. Kesimpulan

Fasilitas margin trading pada Pasar Modal Indonesia memiliki banyak sekali

keunggulan. Salah satunya adalah meningkatkan nilai transaksi saham. Tetapi

keunggulan-keunggulan tersebut haruslah disertai dengan strategi trading sehingga

peningkatan nilai investasi milik investor dapat terwujud. Penggunaan fasilitas ini

tanpa disertai strategi akan menimbulkan kerugian bagi investor.

3.2. Saran

Penelitian ini memerlukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam dan lebih luas.

Beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan adalah

1. Menggunakan lebih banyak data pendukung

2. Sebaiknya menggunakan studi lapangan sehingga kesimpulan yang diperoleh

lebih valid

Page 20: Peningkatan Nilai Transaksi Dengan Pemanfaatan Fasilitas Margin Trading Dalam Strategi Investasi Di Pasar

3.3. Daftar Pustaka www.financeindonesia.org

www.yahoofinance.com

www.kpei.co.id

Peraturan Bapepam Nomor V.D.6. Pembiayaan Transaksi Efek oleh Perusahaan Efek

bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling oleh Perusahaan Efek.2008.

Jakarta : Bapepam

IDX Newsletter. Edisi Desember 2010. Jakarta

Veter, Jhon. 2010. Happy Investing. Jakarta : Pustaka Delapan

Samsul, Mohamad.2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta : Erlangga

Page 21: Peningkatan Nilai Transaksi Dengan Pemanfaatan Fasilitas Margin Trading Dalam Strategi Investasi Di Pasar

2008 Tabel 1

Bulan

Value Volume Freku ensi

Rata2 Jml Value Volume hari

Tanggal Harga Penutupan

Volume Value Volume

Januari 389,353,012,500 88,147,500 144 12,559,774,597 2,843,468 31 1/2/2008 2627.25 1,050,029,300

Februari 195,825,145,000 57,800,500 81 6,752,591,207 1,993,121 29 2/1/2008 2721.94 606,519,900

Maret 198,966,647,500 96,070,000 117 6,418,278,952 3,099,032 31 3/3/2008 2447.30 384,152,600

April 1,177,035,300,500 309,365,500 222 39,234,510,017 10,312,183 30 4/1/2008 2304.52 433,096,200

Mei 1,180,198,118,000 196,462,000 162 39,339,937,267 6,548,733 31 5/2/2008 2444.35 691,045,000

Juni 222,137,964,000 190,959,500 154 7,404,598,800 6,365,317 30 6/2/2008 2349.10 332,752,700

Juli 863,876,855,000 166,602,000 186 27,866,995,323 5,374,258 31 7/1/2008 2304.51 266,418,800

Agustus 176,144,187,500 40,468,000 109 5,682,070,565 1,305,419 31 8/1/2008 2165.94 716,255,500

September 360,259,916,500 274,732,500 204 12,422,755,741 9,473,534 30 9/1/2008 1832.51 310,863,800

Oktober 8,748,221,000 3,659,500 7 2,916,073,667 1,219,833 3 10/6/2008 1256.70 199,721,600

* Tanggal 9 Oktober Pinjam Meminjan Efek dihentikan sementara

Page 22: Peningkatan Nilai Transaksi Dengan Pemanfaatan Fasilitas Margin Trading Dalam Strategi Investasi Di Pasar

2009 Tabel 2

Bulan

Value Volume Freku ensi

Rata2 Jml Value Volume hari

Tanggal Harga Penutupan

Volume Value Volume

Januari 0 0 0 0 0 0 1/5/2009 1332.67 339,604,500

Februari 0 0 0 0 0 0 2/2/2009 1285.48 681,557,000

Maret 0 0 0 0 0 0 3/2/2009 1434.07 440,725,900

April 0 0 0 0 0 0 4/1/2009 1722.77 3,009,979,400

Mei 37,992,915,000 14,482,500 47 1,310,100,517 499,397 31 5/1/2009 1916.83 2,851,413,400

Juni 152,232,907,500 61,320,000 88 5,074,430,250 2,044,000 30 6/1/2009 2026.78 5,556,872,500

Juli 49,618,299,500 13,010,000 68 1,600,590,306 419,677 31 7/1/2009 2323.24 4,630,064,400

Agustus 322,068,482,500 98,910,000 71 10,389,305,887 3,190,645 31 8/3/2009 2341.54 4,333,564,700

September 855,276,822,500 271,838,500 101 28,509,227,417 9,061,283 30 9/1/2009 2467.59 3,960,611,100

Oktober 858,486,085,000 269,766,500 52 28,616,202,833 8,992,217 31 10/1/2009 2367.70 4,195,024,800

November 108,498,473,500 33,417,000 82 3,598,302,450 1,111,967 30 11/2/2009 2415.84 5,165,790,600

Desember 103,727,852,500 14,073,000 100 3,457,595,083 469,100 31 12/1/2009 2534.36 3,097,530,100

Page 23: Peningkatan Nilai Transaksi Dengan Pemanfaatan Fasilitas Margin Trading Dalam Strategi Investasi Di Pasar

2010 Tabel 3

Bulan

Value Volume Freku ensi

Rata2 Jml Value Volume hari

Tanggal Harga Penutupan

Volume Value Volume

Januari 58,443,356,500 25,667,500 89 2,015,288,155 885,086 31 1/4/2010 2610.80 4,242,926,200

Februari 47,034,925,000 54,094,000 63 1,881,397,000 1,137,060 28 2/1/2010 2549.03 3,202,115,300

Maret 146,087,711,500 45,452,500 125 4.712.506.822 1.466.209 31 3/1/2010 2777.30 3,888,145,400

April 128,887,869,500 33,187,500 160 4.296.262.316 1.106.250 30 4/1/2010 2971.25 5,273,440,300

Mei 116,302,324,000 67,324,500 146 3.751.687.870 2.171.758 31 5/3/2010 2796.96 4,925,558,700

Juni 132,426,743,000 56,604,000 144 4.414.224.766 1.886.800 30 6/1/2010 2913.68 4,259,397,500

Juli 66,289,712,500 35,851,000 108 2.209.657.083 1.195.033 31 7/1/2010 3069.28 3,884,965,400

Agustus 145,246,792,000 136,175,000 119 4,685,380,387 4,392,741 31 8/2/2010 3081.88 4,063,138,000

September 221,665,346,000 243,485,000 171 7,338,844,866 8,116,166 30 9/1/2010 3501.30 4,078,938,800

Oktober 178,499,425,000 32,471,000 191 5,949,980,833 1,082,366 31 10/1/2010 3635.32 5,022,649,800

November 122,456,251,000 36,749,000 176 4,081,875,033 1,224,966 30 11/1/2010 3531.21 5,221,298,500

Desember 385,669,858,000 72,512,500 244 12,855,661,933 2,417,083 31 12/1/2010 3703.51 3,099,489,000