PENINGKATAN MUTU SDM DALAM MENGEMBANGKAN ......5. Bapak Sulaeman Masnan, S.Ag., M.Pdi.selaku...
Transcript of PENINGKATAN MUTU SDM DALAM MENGEMBANGKAN ......5. Bapak Sulaeman Masnan, S.Ag., M.Pdi.selaku...
-
PENINGKATAN MUTU SDM DALAM MENGEMBANGKAN KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA PADA KANTOR
URUSAN AGAMA KEC. MALUA KAB. ENREKANG
SKRIPSI
Oleh
M FURQAN B
NIM 105720559415
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR 2020
-
ii
PENINGKATAN MUTU SDM DALAM MENGEMBANGKAN KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA PADA KANTOR
URUSAN AGAMA KEC. MALUA KAB. ENREKANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Pada Jurusan Manajemen
Disusun Dan Diajukan Oleh:
M FURQAN B
NIM 105720559415
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2020
-
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
”Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”.
(QS. Al-Insyirah: 6-8)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Kedua orang tuaku
Orang-orang yang sayasayangi
Almamaterku
-
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN MANAJEMEN Jl. Sultan Alauddin No. 259Gedung Iqra Lt.7 Tel. (0411) 866 972 Makassar
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul Penelitian : Peningkatan Mutu SDM dalam Mengembangkan Kinerja
Aparatur Sipil Negara pada Kantor Urusan Agama Kec.
Malua Kab. Enrekang
Nama Mahasiswa : M FURQAN B
No. Stambuk/NIM : 105720559415
Program Studi : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jenjang Studi : Strata Satu (S1)
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar
Menyatakan bahwa skripsi ini telah diteliti, diperiksa, dan diujikan di
depan panitia penguji skripsi Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar pada hari Sabtu tanggal 01 Februari 2020.
Makassar, 03 Februari 2020
Menyetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr, H. Andi Jam’an S.E., M.Si. Sulaeman Masnan, S.Ag., M.Pd.I. NIDN : 0902116603 NIDN : 0917117402
Mengetahui,
Dekan Ketua
Fakultas Ekonomi & Bisnis, Program Studi Manajemen,
Ismail Rasulong, S.E., M.M Muh. Nur Rasyid, S.E., M.M NBM : 903078 NBM : 1085576
-
v
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN MANAJEMEN
Jl. Sultan Alauddin No. 259Gedung Iqra Lt.7 Tel. (0411) 866 972 Makassar
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi atas Nama M FURQAN B, Nim :105720559415, diterima dan
disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor : 0012/SK-Y/61201/091004/2020
M, Tanggal 07 Jumadil Akhir 1441H/ 01 Februari 2020 M, sebagai salah satu
syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Makassar, 09 Jumadil Akhir 1441H 03 Februari 2020 M
PANITIA UJIAN
1. Pengawas Umum : Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim. S.E., M.M (………..……) (Rektor Unismuh Makassar)
2. Ketua :Ismail Rasulong, S.E., M.M (…...…….…..) (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis)
3. Sekretaris :Dr. Agussalim HR, S.E., M.M (……………..) (WD 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis)
4. Penguji : 1. Hj. Naidah, S.E., M.Si (……………..)
2. Dr. Ir. A. Ifayani Haanurat, MM (.......………..)
3. Muhammad Nur Abdi, S.E, MM. (……………..)
4. Hj. Nurinaya, ST, MM. (……………..)
Disahkan oleh,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
IsmailRasulong, S.E.,M.M
NBM: 903078
-
vi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN MANAJEMEN
Jl. Sultan Alauddin No. 259Gedung Iqra Lt.7 Tel. (0411) 866 972 Makassar
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : M FURQAN B
Stambuk : 105720559415
Program Studi : Manajemen
Dengan Judul : Peningkatan Mutu SDM dalam Mengembangkan Kinerja
Aparatur Sipil Negara pada Kantor Urusan Agama Kec.
Malua Kab. Enrekang
Dengan ini menyatakan bahwa :
Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya
sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapa pun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, 03 Februari 2020
Yang membuat Pernyataan,
M FURQAN B
Diketahui Oleh :
Dekan, Ketua,
Fakultas Ekonomi & Bisnis Program Studi Manajemen
Ismail Rasulong, SE.,MM Muh. Nur Rasyid, S.E., MM NBM: 903078 NBM: 1085576
-
vii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat
dan salam taklupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta
para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada
ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Peningkatan Mutu SDM Dalam
Mengembangkan Kinerja Aparatur Sipil Negara Pada Kantor Urusan Agama Kec.
Malua Kab. Enrekang”
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada kedua orang tua penulis bapak dan ibu yang senantiasa memberi
harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih. Dan
saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan
semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala
pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan
penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada
penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan
dengan hormat kepada :
-
viii
1. Bapak Prof. H. Abd Rahman rahim, SE.,MM., selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Muh. Nur R., S.E., M.M. selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. Andi Jam‟an., S.E., M.Si. selaku Pembimbing I yang
senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan
penulis, sehingga skripsi dapat diselesaikan.
5. Bapak Sulaeman Masnan, S.Ag., M.Pdi.selaku Pembimbing II yang telah
berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian
skripsi.
6. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan
ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Para staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan
Manajemen yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya
dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
9. Terimakasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satup
ersatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan
dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi
ini.
-
ix
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.
Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Billahi fisabililHaq fastabiqul khairat, Wassalamualaikum Wr.Wb
Makassar, ……………… 2019
Penulis
-
x
ABSTRAK
M FURQAN B, TAHUN 2019 Peningkatan mutu sumber daya manusia dalam
mengembangkan kinerja aparatur sipil Negara pada kantor urusan agama
kec. Malua kab.Enrekang, Skripsi program studi Manajemen, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.Dibimbing oleh Pembimbing I
Dr. H. Andi Jam‟an, S.E., M.Si.dan Pembimbing II Sulaeman Masnan, S.Ag.,
M.Pd.I.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran
tentang:“Peningkatan mutu SDM dalam mengembangkan kinerja aparatur sipil
negara pada Kantor Urusan Agama Kec. Malua Kab. Enrekang.Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan
deskriptif yang bertujuan untuk memberikan atau menjabarkan suatu keadaan
atau fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk
menjawab masalah secara aktual.Teknik pengumpulan data melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi sehingga data yang diperoleh sesuai dengan
kebutuhan peneliti.Sedangkan analisis data yang dilakukan melalui tiga langkah
yaitu, reduksi data, penyajian data dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa perencanaan peningkatan mutu SDM
sudah dilakukan.Upaya yang dilakukan Kepala Kantor urusan Agama terhadap
peningkatan mutu SDM dalam mengembangkan kinerja aparatur sipil Negara
pada Kantor Urusan Agama Kec. Malua Kab. Enrekang.dilakukan dengan
beberapa cara meliputi: proses pemberian orientasi umum,memfasilitasi
kebutuhan pegawai, mensosialisasikan petunjuk teknis hingga ketingkat
pelaksana, dan mengikut sertakan pegawai dalambimbingan teknis, pendidikan
dan pelatihan serta pemberian tugas khusus kepadapegawai”.
Kata Kunci: Peningkatan Mutu SDM, KUA Malua
-
xi
ABSTRACT
M FURQAN B, 2019 improving the quality of human resources in develoving
the performance of the state civil apparatus he religious affairs office Malua
district Enrekang regency.Thesis Program Management Studies, Faculty of
Economics and Busines, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by
Supervisior I Dr. H. Andi Jam’an, S.E., M.Si and Supervisor II Sulaeman Masnan,
S.Ag., M.Pd.I.
This study aims to get an overview of “improving the quality of human
resources in develoving the performance of the state civil apparatus he religious
affairs office Malua district Enrekang regency”. The method used in this study is a
qualitative method with a descriptive approach that aims to provide or describe a
situation or phenomenom that is happening now by using scientific procedures to
answer the problem in actual. Data collection techniques through observation,
interviews, documentation so that the data obtained in accordance with the needs
of researchers. While data analysis is carried out through three steps namely
data reduction, data presentation, and verification.
The result of the study showed that planning to improve the quality of
human resources in developing the performance of the state civil apparatus in
the religious affairs office in the district of malua, enrekang district was carried out
in several ways including: the process of giving general orientation, facilitating the
needs of employees, socializing technical guidance to the level of executours,
and involving employees in technical guidance, education and training and
assigning special tasks to employees.
Keywords : quality improvement human resources, malua religious affairs office
-
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................ i
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iv
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. v
SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... x
ABSTRACT ........................................................................................................ xi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 6
A. Tinjauan teori.................................................................................... 6
1. Sumber Daya Manusia .............................................................. 6
2. Konsep Perencanaan Sumber Daya Manusia .......................... 7
3. Kualitas Sumber Daya Manusia ................................................ 10
4. Proses Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia .................. 11
5. Kinerja Pegawai ......................................................................... 13
B. Tinjauan Empiris .............................................................................. 15
C. Kerangka Konsep ............................................................................. 20
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 22
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 22
-
xiii
B. Fokus Penelitian ............................................................................... 22
C. Pemilihan Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................... 22
D. Sumber Data .................................................................................... 22
E. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 23
F. Instrumen Penelitian ........................................................................ 25
G. Teknik Analisis ................................................................................. 26
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................... 28
A. Profil KUA Malua .............................................................................. 28
1. Gambaran Umum ....................................................................... 28
2. Sejarah singkat KUA Malua ....................................................... 31
3. Visi Misi KUA Malua ................................................................... 34
4. Struktur Organisasi .................................................................... 35
5. Uraian tugas (Job description) ................................................... 35
B. Karakteristik Informan ...................................................................... 40
C. Hasil Penelitian ................................................................................ 41
a. Perencanaan peningkatan mutu SDM ................................. 41
b. Implementasi upaya peningkatan mutu SDM...................... 42
D. Pembahasan .................................................................................... 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 56
A. Kesimpulan ............................................................................................. 56
B. Saran ...................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 58
LAMPIRAN ........................................................................................................ 60
-
xiv
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
2.1 PenelitianTerdahulu ................................................................................ 15
4.1 sosial budaya dan agama ....................................................................... 29
4.2 Sarana peribadahan ............................................................................... 30
4.3 Sarana pendidikan .................................................................................. 30
4.4 Pegawai................................................................................................... 33
4.5 Penyuluh Agama Islam ........................................................................... 33
-
xv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
2.1 Kerangka Konsep ................................................................................... 21
4.1 Stuktur Organisasi .................................................................................. 35
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap lembaga atau perusahaan membutuhkan sumber daya manusia
(SDM) yang dapat menjalankan segala aktivitas untuk mencapai tujuan lembaga
yang telah ditetapkan.Sumber daya manusia yang diharapkan setiap lembaga
ialah sumber daya manusia yang bermutu, berkualitas, semangat dalam bekerja,
tidak mudah putus asa serta professional.
Menurut Sayuti Hasibuan (2000), sumber daya manusia adalah semua
manusia yang terlibat di dalam suatu organisasi dalam mengupayakan
terwujudnya tujuan organisasi. Kebutuhan ini tentunya akan berubah sesuai
dengan kondisi internal organisasi maupun lingkungan eksternal.
Peningkatan mutu sumber daya manusia dapat didefinisikan sebagai
seperangkat aktivitas yang sistematis dan terencana yang dirancang dalam
memfasilitasi para pegawainya dengan kecakapan yang dibutuhkan untuk
memenuhi tuntutan pekerjaan, baik pada saat ini maupun masa yang akan
datang. Serta suatu usaha yang terencana dan berkelanjutan yang dilakukan
oleh organisasi dalam meningkatkan kompetensi pegawai dan kinerja organisasi
melalui program-program pelatihan, pendidikan, dan pengembangan. Yang perlu
dilakukan secara terencana dan berkesinambungan agar pengembangan dapat
dilaksanakan dengan baik.
Sebagai unsur aparatur negara yang menduduki posisi yang sentral
mempunyai fungsi baik sebagai perencana pembangunan, maupun sebagai
pelaksana pembangunan dalam rangka untuk mencapai tujuan pembangunan
yang telah ditetapkan. Kantor urusan agama sesuai dengan peranannya
-
2
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi kantor kementrian agama kabupaten
atau kota di bidang urusan agama islam dalam wilayah kecamatan. Kantor
urusan agama berfungsi pula melaksanakan pencatatan nikah, talak, dan rujuk,
mengurus, dan membina masjid, zakat, wakaf, baitul mal, dan ibadah sosial dan
pengembangan keluarga harmonis (sakinah, mawaddah, dan warahmah). Untuk
melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut haruslah ditunjang oleh sumber
daya manusia yang professional dengan pembinaan pegawai yang betul-betul
professional pula, sehingga mampu memberikan pelayanan yang optimal kepada
masyarakat.
Menurut undang-undang No. 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas
undang-undang No. 8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian
menyatakan bahwa “pembinaan pegawai negeri sipil dilaksanakan berdasarkan
sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititik beratkan pada sistem prestasi
kerja”. Sehingga diharapkan birokrat didaerah mampu meningkatkan
profesionalisme dan dapat mengambil tindakan yang preventif dalam kondisi
apapun. Upaya yang dilakukan adalah bagaimana menghadirkan mereka
sebagai pegawai yang bersih dan berwibawa serta mampu menegakkan disiplin
dengan penuh keikhlasan menjalankan tugas dan tanggung jawab yang
dipercayakan oleh pemerintah dan masyarakat.
Dengan demikian, peningkatan mutu aparatur sipil negara melalui
pembinaan memegang peranan penting demi tercapainya pelaksanaan
pekerjaan. Untuk itu pembinaan merupakan langkah akhir untuk menjamin
pegawai memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaannya. Melihat akan pentingnya mutu kualitas dan
-
3
kuantitas sumber daya manusia, maka sudah seharusnya pembinaan diberikan
oleh setiap organisasi baik itu organisasi pemerintahan maupun non pemerintah.
Program kerja Kantor Urusan Agama Kecamatan Malua Kabupaten
Enrekang tahun 2017, diantaranya adalah program pembinaan pegawai
khususnya pembinaan loyalitas dan dedikasi, program pembinaan teknis
administrasi, program urusan kepenghuluan, program pengurusan wakaf, ibadah
sosial dan kemesjidan.
Pada dasarnya program kerja tersebut dapat dilaksanakan namun masih
kurang efektif, Karena terkendala pada : (a). Kurangnya pemahaman dan
pengetahuan pegawai mengenai tugas dan tanggung jawabnya. Hal tersebut
disebabkan karena masih kurangnya kesadaran pegawai mengenai pentingnya
pembinaan pegawai terhadap tercapainya tujuan organisasi.(b). Kurangnya
kualitas dan mutu kerja pegawai dalam melaksanakan tugas yang diberikan
kepada masing-masing pegawai. Masih banyak pegawai yang kurang disiplin.
Disiplin disini dalam hal ketepatan waktubaik ketepatan waktu datang, ketepatan
waktu pulang dan ketepatan dalam menyelesaikan tugas, masih banyak pegawai
yang datang lebih dari jam 07:00 (ketentuan mulai kerja) dan pulang sebelum
jam 16.00 (untuk hari senin-kamis) atau jam 15.00 (untuk hari jumat). Selain itu
pula masih ada pegawai yang kurang teliti dalam memberikan pelayanan,
sehingga sering terjadi kesalahan terutama dalam memberikan pelayanan
pernikahan.
Guna meningkatkan kerja pegawai diperlukan keseriusan dari pimpinan
kantor urusan agama di tingkat kementrian agama maupun daerah dalam
melakukan pembinaan terhadap pegawai.
-
4
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti memutuskan untuk
melakukan penelitian dengan judul :“Peningkatan mutu SDM dalam
mengembangkan kinerja aparatur sipil negara pada Kantor Urusan Agama
Kec. Malua Kab. Enrekang’’
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep perencanaan peningkatan mutu SDM dalam
mengembangkan kinerja aparatur sipil negara pada Kantor Urusan Agama
Kec. Malua Kab. Enrekang?
2. Bagaimana implementasi peningkatan mutu SDM dalam mengembangkan
kinerja aparatur sipil negara pada Kantor Urusan Agama Kec. Malua Kab.
Enrekang?
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana konsep perencanaan peningkatan mutu SDM
dalam mengembangkan kinerja aparatur sipil negara pada Kantor Urusan
Agama Kec. Malua Kab.Enrekang.
2. Untuk mengetahui bagaimana implementasi peningkatan mutu SDM dalam
mengembangkan kinerja aparatur sipil negara pada Kantor Urusan Agama
Kec. Malua Kab. Enrekang.
-
5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
perencanaan peningkatan mutu sumber daya manusia yang ada pada Kantor
Urusan Agama Kec. Malua Kab. Enrekang.
2. Manfaat Teoritis
Dengan penelitan ini dapat memberikan sumbangan berupa
tambahan khasanah keilmuan dalam kajian masalah perencanaan
peningkatan mutu SDM dalam mengembangkan kinerja aparatur sipil negara
pada Kantor Urusan Agama Kec. Malua Kab. Enrekang.
-
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah orang-orang yang ada dalam organisasi
yang memberikan sumbangan pemikiran dan melakukan berbagai jenis
pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi. Sumbangan yang dimaksud adalah
pemikiran dan pekerjaan yang mereka lakukan di berbagai kegiatan dalam
oganisai. Dalam pengertian sumber daya manusia, yang diliput bukanlah
terbatas kepada tenaga ahli, tenaga pendidikan ataupun tenaga yang
berpengalaman saja tetapi semua tenaga kerja yang digunakan perusahaan atau
organisasi untuk mewujudkan tujuan-tujuannya.
Secara umum, pengertian sumber daya manusia dapat dibagi menjadi
dua, yakni sumber daya manusia secara makro dan mikro. Pengertian sumber
daya manusia makro adalah jumlah penduduk usia produktif yang ada di sebuah
Negara, sedangkan pengertian sumber daya manusia mikro lebih mengerucut
pada individu yang bekerja pada sebuah institusi. Sementara itu pengertian
sumber daya manusia menurut para ahli memiliki arti yang lebih beragam.
Menurut Malayu Hasibuan, sumber daya manusia merupakan kemampuan
terpadu dari daya piker dan daya fisik yang dimiliki individu.
Kemampuan sumber daya manusia tidak dapat dilihat dari satu sisi saja,
namun harus mencakup keseluruhan dari daya fikir dan juga daya fisiknya.
Seorang karyawan misalnya, sebagai sumber daya manusia yang bekerja di
kantor, kemampuan piker tentunya harus ia gunakan untuk memecahkan segala
persoalan pada pekerjaannya. Kegiatan ini harus juga di dukung dengan
-
7
kemampuan fisiknya untuk bisa mengatasi rasa lelah ketika harus duduk kurang
lebih 8 jam menghadap computer. Hampir sama dengan Malayu Hasibuan
(2010:10), Veithzal Rivai (2008:1) mendefinisikan sumber daya manusia sebagai
seorang yang siap, mau dan mampu memberikan sumbangan usaha pencapaian
tujuan organisasi. Setiap organisasi atau perusahaan tentunya memiliki tujuan
yang berbeda-beda, maka dari itu kemampuan sumber daya manusia yang
dibutuhkan pun akan berbeda pada tiap-tiap perusahaan. Meskipun kemampuan
sumber daya manusia bersifat fleksibel, namun kata-kata „siap‟ dan „mau‟ dari
definisi Rivai di atas harus menjadi poin yang digaris bawahi. Sebaik apapun
kemampuan sumber daya manusia tidak akan mampu menghasilkan output
maksimal jika kemampuannya tersebut tidak besifat praktis atau dengan kata lain
„tidak siap pakai‟. Selain itu, kemampuan juga tidak akan beratri apa apa jika
individu sebagai sumber daya manusia dalam sebuah organisasi tidak mau
memberikan sumbangan usahanya di tempat tersebut.
Nawawi dalam Gaol (2014:44), Sumber Daya Manusia adalah orang
yang bekerja dan berfungsi sebagai aset organisasi/perusahaan yang dapat
dihitung jumlahnya, dan SDM merupakan potensi yang menjadi penggerak
organisasi.
Sutrisno (2014:3), sumber daya manusia merupakan satu-satunya
sumber daya yang memiliki akan perasaan, keinginan, keterampilan,
pengetahuan,dorongan, daya, dan karya (rasio, rasa, dan karsa). Semua potensi
SDM tersebut berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuan.
2. Konsep Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia merupakan fungsi utama yang harus
dilaksanakan dalam organisasi, guna menjamin tersedianya tenaga kerja yang
-
8
tepat untuk menduduki berbagai posisi, jabatan, dan pekerjaan yang tepat pada
waktu yang tepat. Perencanaan sumber daya manusia berkaitan erat dengan
pengidentifikasian persoalan-persoalan, ancaman ancaman, dan peluang
peluang dalam organisasi dan lingkungan organisasi.
Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja
dapat diartikan sebagai suatu proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja
berdasarkan peramalan, pengembangan, pengimplementasian, dan
pengontrolan kebutuhan tersebut yang berintegrasi dengan rencana organisasi
agar tercipta jumlah pegawai, penempatan pegawai secara tepat dan bermanfaat
secara ekonomis.
Terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan sumber daya manusia, yaitu tujuan, perencanaan organisasi,
pengauditan sumber daya manusia, dan peramalan sumber daya manusia.
1) Tujuan
Perencanaan sumber daya manusia harus mempunyai tujuan yang berdasarkan
kepentingan individu, organisasi, dan kepentingan nasional. Tujuan perencanaan
sumber daya manusia adalah menghubungkan sumber daya manusia yang ada
untuk kebutuhan perusahaan atau organisasi pada masa datang.
2) Perencanaan Organisasi
Perencanaan organisasi merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan atau
organisasi untuk mengadakan perubahan yang positif bagi perkembangan
organisasi. Perencanaan organisasi merupakan hal yang organik, pendekatan
proses yang berorientasi pada perubahan organisasi dan efektivitas manajemen.
-
9
3) Pengauditan Sumber Daya Manusia
Pengauditan adalah suatu proses intensif, penyelidikan, penganalisaan ,dan
perbandingan informasi yang ada dengan norma standar yang berlaku.
Pengauditan sumber daya manusia meliputi penelusuran secaranormal dan
sistematis mengenai efektivitas program kepegawaian, program analisis jabatan,
penarikan pegawai, testing, pelatihan dan pengembangan manajemen, promosi
jabatan, transfer, hubungan kerja,sikap kerja, penyuluhan pegawai, dan
penelitian pegawai.
Yoder dalam Mangkunegara (2006:11) mendefinisikan perencanaan
tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasan,
dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah
pegawai, penempatan pegawai secara benar, dan waktu yang tepat yang sangat
bermanfaat secara ekonomis.
Perencanaan sumber daya manusia merupakan suatu cara untuk mencoba
menetapkan keperluan tenaga kerja untuk suatu periode tertentu baik secara
kualitas maupun kuantitas dengan cara-cara tertentu.
Senada dengan pendapat di atas, Siagian (2010) menyatakan, perencanaan
sumber daya manusi adalah suatu langkah-langkah tertentu yang diambil oleh
manajeman personalia guna tersedianya tenaga yang tepat untuk menduduki
berbagai kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat, pada waktu yang tepat
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah dan akan ditetapkan.
Paulen dalam Umar (2014:13) menyatakan perencanaan SDM adalah
sebagai suatu cara untuk mencoba menetapkan keperluan tenaga kerja untuk
suatu periode tertentu baik secara kualitas maupun kuantitas dengan cara-cara
tetentu. Perencanaan ini dimaksudkan agar organisasi dapat terhindar dari
-
10
kelangkaan SDM pada saat dibutuhkan maupun kelebihan sumber daya manusia
pada saat kurang dibutuhkan.
3. Kualitas Sumber Daya Manusia
Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi
harapan. Sehingga definisi kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan
penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen.
Pengembangan kualitas sumber daya manusia adalah suatu usaha untuk
meningkatkan kemampuan teknis, kemampuan teoritis, kemampuan konseptual,
peningkatan moral, dan peningkatan keterampilan teknik manusia melalui
pendidikan dan pelatihan. Tujuan pengembangan sumber daya manusia adalah
untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi kerja dalam melaksanakan dan
mencapai sasaran program kerja organisasi yang telah ditetapkan.Pendidikan
bermanfaat untuk meningkatkan keahlian teoritis, konseptual dan sikap/moral
manusia, sedangkan latihan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis
pelaksanaan pekerjaan tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil dan
mampu melaksanakan tanggung jawab sesuai dengan standar.Dengan demikian
dapat diartikan bahwa pendidikan dan pelatihan merupakan faktor penentu
kualitas SDM.
Maksud kualitas SDM menurut Robbins, sebagaimana yang dikutip oleh
Kuat Ismanto dapat diukur dari keberhasilan; (1) peningkatan kemampuan teoritis
adalah suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu
pekerjaan, (2) peningkatan kemampuan teknis adalah metode atau sistem dalam
-
11
mengerjakan suatu pekerjaan, (3) peningkatan kemampuan konseptual adalah
mampu memprediksi segala sesuatu yang ada kaitannya dengan sasaran yang
akan dituju, (4) peningkatan moral adalah mampu melaksanakan koordinasi,
mampu bekerja sama, selalu berusaha menghindari perbuatan tercela dan
mampu bersedia mengembangkan diri.
4. Proses Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia
Secara umum pelatihan merupakan bagian dari pendidikan yang
menggambarkan proses dalam pengembangan organisasi maupun masyarakat.
Pendidikan dengan pelatihan merupakan suatu rangkaian yang tak dapat
dipisahkan dalam sistem pengembangan sumber daya manusia, yang di
dalamnya terjadi proses perencanaan, penempatan, dan pengembangan tenaga
manusia. Dalam proses pengembangannya diupayakan agar sumber daya
manusia dapat diperdayakan secara maksimal, sehingga apa yang menjadi
tujuan dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia dapat terpenuhi. Antara
pendidikan dengan pelatihan sulit untuk menarik batasan yang tegas, karena
baik pendidikan umum maupun pelatihan merupakan suatu proses kegiatan
pembelajaran yang mentransfer pengetahuan dan keterampilan dari sumber
kepada penerima..
Dalam suatu organisasi, lembaga, atau perusahaan, pelatihan dianggap
sebagai suatu terapi yang dapat memecahkan permasalahan, khususnya yang
berkaitan dengan peningkatan kinerja dan produktifitas organisasi, lembaga atau
perusahaan. Pelatihan dikatakan sebagai terapi, karena melalui kegiatan
pelatihan para karyawan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya sehingga dapat memberikan kontribusi yang tinggi terhadap
-
12
produktivitas organisasi. Dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan
sebagai hasil pelatihan maka karyawan akan semakin matang dalam
menghadapi semua perubahan dan perkembangan yang di hadapi organisasi.
Kenneth Robinson dalam Sadirman (2001:20) mengemukakan bahwa
pelatihan merupakan instruksional untuk mengembangkan pola-pola perilaku
seseorang dalam bidang pengetahuan keterampilan atau sikap untuk mencapai
standar yang di harapkan. Sedangkan Alex S Nitisemito (2003:83)
mengungkapkan tentang tujuan pelatihan sebagai usaha untuk memperbaiki dan
mengembangkan sikap, tingkah laku dan pengetahuan, sesuai dari keinginan
individu, masyarakat, maupun lembaga yang bersangkutan. Dengan demikian
pelatihan dimaksudkan dalam pengertian yang lebih luas, dan tidak terbatas
semata-mata hanya untuk mengembangkan keterampilan dan bimbingan saja.
Pelatihan diberikan dengan harapan warga masyarakat dapat melaksanakan
pekerjaannya dengan baik. Masyarakat yang telah mengikuti pelatihan dengan
baik biasanya akan memberikan hasil pekerjaan lebih banyak dan baik pula dari
pada masyarakat yang tidak mengikuti pelatihan.
Program pelatihan ditujukan untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan,
mengurangi absensi, perputaran dan menghindarkan diri dari keusangan serta
melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik.Jenis-jenis pelatihan yang dapat di
terapkan seperti pelatihan di tempat kerja (on the job training) Pelatihan ditempat
kerja adalah jenis pelatihan, dimana seseorang mempelajari pekerjaan dengan
melaksanakannya secara aktual dalam pekerjaan. Pada dasarnya setiap
karyawan memperoleh pelatihan ditempat kerja pada waktu mereka memasuki
perusahaan.
Ada beberapa macam teknik pelatihan di tempat kerja.
-
13
a) Coaching (bimbingan), dimana petatar dilatih dalam pelaksanaan
pekerjaan oleh karyawan yang berpengalaman.
b) Rotasi jabatan, dimana karyawan dari satu pekerjaan pindah ke
pekerjaan yang lain dalam jangka waktu yang telah direncanakan.
Dengan demikian keterampilan karyawan akan bertambah pada
pekerjaan baru tersebut.
c) Penugasan sementara, memberikan pengalaman kepada karyawan yang
mendapat tugas sementara untuk menangani masalah-masalah khusus
secara aktual.
d) Instruksi pekerjaan, merupakan proses belajar langkah demi langkah
sesuai dengan urutan langkah-langkah logis, dimana tiap langkah
dicantumkan petunjuk pokok cara pelaksanaanya.
e) Apprenticeship (program magang), melibatkan pengetahuan dalam
melakukan suatu keterampilan atau serangkaian pekerjaan yang
berhubungan.
5. Kinerja Pegawai
Kinerja adalah segala hasil capaian dari segala bentuk tindakan dan
kebijakan dalam rangkaian usaha kerja pada jangka waktu tertentu guna
mencapai suatu tujuan. Sebuah jawaban untuk pertanyaan dalam definisi kinerja
menurut Robbin dalam Nawawi (2006: 62), yakni kinerja adalah jawaban atas
pertanyaan “apa hasil yang dicapai seseorang sesudah mengerjakan sesuatu.”
Mangkunegara (2000: 67) mengatakan bahwa kinerja pegawai adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
-
14
kepadanya.Perhatian terhadap kinerja merupakan suatu hal yang perlu bagi
sebuah organisasi ataupun perusahaan. Kinerja bukan hanya sekedar mencapai
hasil tapi secara luas perlu memperhatikan aspek-aspek lain, sebagaimana
definisi kinerja
Prawirosentono (2008), kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai
tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai
dengan moral maupun etika.
Stoner dalam Sutrisno (2010:184-185) mengemukakan ada beberapa
cara untuk meningkatkan kinerja pegawai, yaitu:
a. Diskriminasi
Seorang pimpinan harus mampu membedakan secara objektif antara
mereka yang dapat member sumbangan berarti dalam pencapaian tujuan
organisai dengan mereka yang tidak. Dalam konteks penilaian kerja memang
harus ada perbedaan antara pegawai yang berprestasi dengan pegawai yang
tidak berprestasi.Oleh karena itu, dapat dibuat keputusan yang adil dalam
berbagai bidang, misalnya pengembangan SDM, penggajian dan sebagainya.
b. Pengharapan
Dengan memperhatikan bidang tersebut diharapkan bisa meningkatkan
kinerja pegawai. Pegawai yang memiliki kinerja tinggi mengharapkan pengakuan
dalam bentuk berbagai pengharapan yang diterimanya dari organisasi.
-
15
c. Komunikasi
Para pimpinan bertanggung jawab untuk mengevaluasi kinerja para
pegawai dan secara akurat mengkomunikasikan penilaian yang dilakukannya.
Untuk dapat melakukan secara akurat, para pimpinan harus mengetahui
kekurangan dan masalah apa saja yang di hadapi pegawai dan bagaimana cara
mengatasinya. Disamping itu, pimpinan juga harus mengetahui program
pelatihan dan pengembangan apa saja yang dibutuhkan.
Terkhusus bagi lembaga publik, definisi kinerja yang demikian menjadi
perhatian agar dapat menjalankan fungsi dan peran sesuai aturan dan menjadi
teladan bagi lainnya. Dengan demikian, tidak akan ada tindakan-tindakan
penyimpangan ketika setiap individu (pegawai) tidak melanggar hukum dan
sesuai dengan moral maupun etika.
Berdasarkan definisi-definisi yang ada, dapat disimpulkan bahwa kinerja
pegawai merupakan hasil kerja yang dicapai pegawai dalam jangka waktu
tertentu guna mencapai suatu tujuan.
B. Tinjauan Empiris
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Hasil Penelitian
1 Krismiyati(2017) PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI SD NEGERI INPRES ANGKASA BIAK
Hasil penelitian pengembangan sumber daya manusia atau tenaga pendidik di SDN Inpres Angkasa sudah berjalan baik. Akan tetapi dalam pelaksanaan program pelatihannya belum maksimal, dan hasil yang didapat dalam pengembangan sumber daya manusia atau tenaga pendidik di SDN
-
16
Inpres Angkasa perlu adanya tindakan penyempurnaan pada aspek pelaksanaan.
2 Geraldo Takapente (2013)
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH
hasil dari penelitian ini ialah Upaya pemerintah terhadap pengembangan sumber daya manusia dalam meningkatkan kinerja aparatur pemerintah (khususnya di kantor badan kepegawaian daerah kabupaten minahasa selatan) dilakukan dengan pemberian kesempatan kepada bawahanya untuk mengikuti pendidikan pelatihan
3 Mohammad Thoha (2017)
MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU KETENAGAAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DI MADRASAH ALIYAH NEGERI PAMEKASAN
MAN Pamekasan senantiasa berusaha meningkatkan kualitas kinerja pegawai dengan cara mengikutsertakan tenaga kependidikan pada seminar, workshop/pelatihan. Hal ini ditunjuk oleh kepala sekolah sesuai dengan bidang pelatihan masing-masing. Kepala sekolah memotivasi guru untuk mengikuti KKG dan MGMP.
4 Wahid Tahir (2017)
PENGEMBANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN” .DENGAN HASIL PENELITIAN
hasil penelitian “Upaya peningkatan kualitas pendidikan dilakukan melalui standar nasional pendidikan yaitu; mengenai Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan
-
17
Pendidikan, dan Standar Penilaian Pendidikan, sedang dilakukan dan akan dilakukan secara terus menerus.
5 Yosan Alpandi (2017)
“PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT INFAQ DAN SHADAQOH NAHDATUL ULAMA LAMPUNG
a. Merencanakan karakter karyawan yang dibutuhkan, yaitu mereka yang mempunyai loyalitas yang tinggi.
b. Merencanakan pasar tenaga kerja, satu orang dari setiap kecamatan di Bandar Lampung.
c. Merencanakan peningkatan kualitas tenaga kerja, yang akan dilakukan dengan cara pembinaan terhadap karyawan, mengikuti sekolah amil dan pelatihan ZIS
6. Harti Rostiana (2013)
PENGARUH PEMBINAAN PEGAWAITERHADAP PRESTASI KERJA DI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN TANJUNGSARI KABUPATEN SUMEDANG
Hasil penelian menunjukkan bahwa : 1. Masih kurangnya kesadaran pegawai akan pentingnya pembinaan terhadap tercapainya tujuan organisasi.
2. Kurangnya kualitas dan mutu kerja pegawai yang mengakibatkan disiplin pegawai yang masih rendah.
3. Sarana dan prasarana yang masih kurang memadai sehingga menyebabkan terhambatnya kinerja pegawai dalam meningkatkan prestasi kerja.
-
18
7. Debiyanti Kune (2015)
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEJABAT ESELON IV PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DAN PENDIDIKAN PELATIHAN KOTA GORONTALO
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan Sumber Daya Manusia aparatur melalui pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan kinerja Pada Badan Kepegawaian Daerah Dan Pendidikan Pelatihan Kota Gorontalo. Hal ini dapat ditinjau dari dukungan perencanaan, sarana, anggaran, walaupun beberapa fasilitas penunjang dimana faktor-faktor harus dibenahi sehingga tenaga widyaiswara ditambah kualitas dan kuantitasnya dalam rangka meningkatkan profesionalisme dan kinerja aparatur.
8. Muzakar (2014) KINERJA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU LULUSAN PADA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MEUREUBO
Hasil Penelitian ini menemukan: 1. kemampuan kepala sekolah terhadap peningkatan mutu lulusan sudah memenuhi kriteria lulusan karena Kepala sekolah telah menjalankan beragam kemampuan yang dapat menunjang terhadap pencapaian peningkatan mutu lulusan tersebut, baik kemampuan sebagai pendidik, manager, administator, supervisor, leader, maupun innovator. 2. Dalam pelaksanaannya tentusaja memerlukan motivasi (kemauan) Kepala sekolah dan semua warga sekolah untuk
-
19
mewujudkan kualitas lulusan yang bemutu. 3. Kepala sekolah mampu untuk mengidentifikasi berbagai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi sekolah, sehingga hal tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengambil berbagai keputusan yang menyangkut peningkatan mutu lulusan.
9. Dahyar Daraba (2017)
Upaya Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja pada Dinas Ketenagakerjaan Di Kota Makassar
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih terdapat berbagai kekurangan seperti analisis kebutuhan pegawai dengan keahlian khusus dan sistem pelatihan yang masih belum sesuai harapan. Selanjutnya, inventarisasi sarana dan prasarana kantor yang kurang terawat.
10. BAHARUDDIN (2017)
PENGUATAN MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH (MPMBS)
Hasil penelitian : 1. Penetapan strategi manajemen meliputi pengembangan visi, misi dan tujuan peningkatan mutu pendidikan di sekolah bersama-sama dengan masyarakat untuk merencanakan dan menyusun program jangka panjang atau jangka pendek (tahunan termasuk anggarannnya. Program tersebut memuat sejumlah program aktivitas yang akan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan nasional. 2. Melakukan evaluasi diri (self assesment) utnuk
-
20
menganalisa kekuatan dan kelemahan mengenai sumber daya sekolah, personil sekolah, kinerja dalam mengembangkan dan mencapai target kurikulum dan hasil-hasil yang dicapai berkaitan dengan aspek-aspek intelektual dan keterampilan, maupun aspek lainnya. 3. Dalam meningkatkan mutu pendidkkan sekolah harus mengidentifikasikan kebutuhan sekolah dan merumuskan visi, misi, dan tujuan dalam rangka menyajikan pendidikan yang berkualitas/ bermutu bagi nya sesuai dengan konsep pembangunan pendidikan nasional yang akan dicapai.
11. Najmatun Nahdhah (2017)
STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1. Proses pengembangan sumber daya manusia di PP Hidayatullah Balikpapan terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. 2.Tantangan pengembangan SDM di PP Hidayatullah ada dua yaitu tantangan internal dan tantangan eksternal.
C. Kerangka Konsep
Menurut Mangkunegara (2014:9) kinerja SDM adalah prestasi kerja atau
hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM persatuan
periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung
-
21
jawab yang diberikan kepadanya. Pendidikan dan pelatihan sangat dibutuhkan di
instansi karena dengan adanya program tersebut dapat membantu meningkatkan
kemampuan dan keterampilan pegawai.Pentingnya pendidikan dan pelatihan
bukanlah semata-mata untuk pegawai yang bersangkutan saja, tetapi juga
keuntungan untuk lembaga atau organisasi.
Pendidikan dan pelatihan juga merupakan upaya untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dan kepribadian pegawai. Oleh karena itu setiap
organisasi yang ingin berkembang, pendidikan dan pelatihan pegawainya harus
memperoleh perhatian yang lebih besar sehingga dapat meningkatkan kinerja
pegawai tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan kerangka konsep
sebagai berikut:
Gambar 2.1
KUA MALUA
Proses peningkatan Mutu
SDM
Perencanaan Implementasi
Kinerja
-
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada studi ini adalah penelitian
kualitatif.Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang
dapat diamati.
B. Fokus Penelitian
Dalam penelitian ini dapat memfokuskan masalah terlebih dahulu agar
tidak terjadi perluasan permasalahan yang nantinya tidak sesuai dengan
penelitian ini. Maka peneliti memfokuskan untuk meneliti konsep perencanaan,
implementasi peningkatan mutu SDM, dalam pengembangan kinerja aparatur
sipil Negara pada Kantor Urusan Agama Kec. Malua Kab. Enrekang.
C. Pemilihan Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Malua
Kabupaten Enrekang, dan waktu penelitian dilakukan pada bulan September –
Oktober 2019.
D. Sumber Data
Jenis sumber data yang digunakan dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
1. Data Primer
-
23
Adapun narasumber atau informan yang akan dipilih untuk menjadi
sumber data primer adalah
•Kepala dan pegawai KUA
• Masyarakat yang mendapatkan pelayanan
2. Data Sekunder
Yaitu data yang dikutip dari sumber-sumber tertentu yang digunakan
sebagai pendukung data primer, sumber data sekunder ini merupakan
sumber data yang melengkapi serta memperkaya sumber data primer atau
sumber data sekunder ini diperoleh dari data pendukung. Data sekunder
yang merupakan sumber data yang akan melengkapi sumber data primer.
E. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan yang telah dijadikan
sumber data. Wawancara dilakukan dengan maksud untuk memperoleh
informasi secara langsung untuk dijadikan data yang tidak diperoleh dari
sumber data yang lain.
Dilakukan wawancara mendalam dengan cara tanya jawab secara
langsung, dimana peneliti menggunakan teknik mengikat dan disesuaikan
dengan keadaan saat itu guna mendapatkan data yang sebanyak mungkin
dari informan sebagai sumber data dengan cara mencatat atau merekam hasil
wawancara tersebut.
-
24
2. Observasi.
Adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
pengamatan secara langsung dari dekat terhadap fenomena objek yang
terjadi atau diteliti, sehingga memungkinkan untuk memperoleh gambaran dari
fenomena yang sulit diperoleh dari orang-orang yang dijadikan sember data.
Teknik ini dilakukan karena untuk mencari dan mendapatkan “sesuatu” diluar
atau tidak mungkin diperoleh dari sumber data langsung, sehingga dapat
diharapkan nilai data yang diterima melalui pengamatan langsung akan
memberikan kekuatan pandangan tentang nilai atau validalitas data tersebut,
sebagai pembanding dari sumber data baku yang sudah ada.
Metode pengumpulan data observasi yang peneliti gunakan
adalahobservasi nonpartisipan.Kalau dalam observasi partisipan peneliti
terlibatlangsung dengan aktivitas orang-orang yang sedang diamati, maka
dalamoservasi nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai
pengamat independen.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui
dokumen-dokumen tertulis, laporan dan surat-surat resmi. Penulis menggunakan
metode ini untuk mendapatkan data-data yang bersumber dari dokumentasi
tertulis. Dokemuntasi bentuk teks terdiri dari catatan pribadi maupun publik.
Dokumen publik dapat mencakup memo resmi, catatan dalamwilayah publik dan
arsip dalam perpustakaan, majalah, koran, dokumen projek. dan lain-lain.
-
25
Dokumen pribadi dapat mencakup diaries, surat, catatan pribadi, jurnal personal,
foto keadaan objek yang diteliti, email dan lain-lain.
Peneliti juga harus hati-hati dalam memilih dokumen yang hendak
dijadikan sumber penelitian karena tulisan sering kali tidak sistematis(dokumen
pribadi), tidak akurat, ditulis dalam masa dan untuk tujuan tertentu sehingga perlu
rekonstruksi. dokumentasi juga berarti keterampilan dalam menemukan,
menangani dan merinci bibliografi (sumber-sumber) danmerawat catatan-catatan
yang mengklarifikasinya.
Dalam memanfaatkan dokumen sebagai data dalam penelitian ini tidak
keseluruhan isi dokumen dimasukkan secara tertulis. Akan tetapi, diambil pokok-
pokok isi yang dianggap perlu sedangkan lainnya digunakan sebagai data
penunjang dalam analisa.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian memiliki peran yang sangat penting dalam suatu
penelitian, khususnya sebagia alat atau teknik yang dapat digunakan untuk
memperoleh data dalam penelitian. Oleh karena itu berdasarkan teknik
pengumpulan data yang diterapkan dalam penelitian ini maka instrument
penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Peneliti sendiri, karena penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif
maka peneliti merupakan subjek dalam upaya pencarian dan pengumpulan
data.
b. Pedoman wawancara, yaitu pedoman yang digunakan oleh peneliti untuk
mengadakan wawancara langsung dengan informan.
-
26
c. Catatan lapangan, yaitu catatan yang berisi pokok-pokok informasi yang
diperoleh peneliti selama melakukan wawancara maupu pengamatan
lapangan.
G. Teknik Analisis
Analisis data menurut Sanapiah Faisal (1999:255-258) terdiri dari tiga alur
kegiatan yaitu:
a. Reduksi data (Data reduction) yang merupakan proses merangkum,
mengikhtisarkan atau menyeleksi data dari catatan lapangan yang kemudian
dimasukkan dalam kategori tema yang mana, fokus atau permasalahan yang
mana sesuai dengan fokus penelitian.
Reduksi data yang diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan
perhatian, pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data
yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan.
b. Penyajian data (Data display) Alur penting yang kedua dari kegiatan analisis
adalah penyajian data. Penyajian sebagai sekumpulan informasi tersusun
yang member kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Dengan melihat penyajian-penyajian maka dapat dipahami apa
yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan, lebih baik menganalisis
ataukah mengambil tindakan, berdasarkan atas pemahaman yang didapat
dari penyajian-penyajian tersebut.
c. Penarik kesimpulan, yaitu membuat suatu kesimpulan sementara yang dapat
dijadikan sebagai suatu pembekalan dalam melaksanakan penelitian untuk
memberikan penafsiran dari data yang diperoleh terutama data yang
berhubungan dengan fokus penelitian. Penarikan kesimpulan atau vertifikasi
dilakukan dengan longgar, tetap terbuka, tetapi semakin lama lebih semakin
-
27
rinci berdasarkan kumpulan-kumpulan data yang diperoleh dilapangan dan
mengakar dengan kokoh. Data yang diperoleh dilapangan, disajikan
sedemikian rupa, kemudian dianalisa terhadap data tersebut untuk
memperoleh hasil yang sebenarnya.
-
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil KUA Malua
1. Gambaran Umum
a. Geografi
Kecamatan Malua merupakan salah satu di antara 12 kecamatan yang
ada di Kabupaten Enrekang. Jarak Kecamatan Malua dari Ibukota Kab.
Enrekang ± 42 KM. Adapun batas wilayah Kecamatan Malua meliputi :
Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Curio
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Baraka
Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Anggeraja
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Baraka
Luas wilayah Kecamatan Malua adalah 40,36 KM2 dengan sebahagian besar
terdiri dari dari pengunungan dengan ketinggian 500 - 1000 m di atas permukaan
laut.
Secara administrative, Kecamatan Malua merupakan pemekaran dari
Kecamatan Anggeraja sesuai dengan Peraturan Daerah No. 06 Tahun 2002
tentang pengembangan dan pembentukan Kecamatan Malua. Sehingga
Kecamatan Malua memiliki 1 kelurahan dan 7 desa sebagai berikut :
1. Kelurahan Malua
2. Desa Bonto
3. Desa Kolai
4. Desa Tallung Tondok
5. Desa Rante Mario
6. Desa Dulang
-
29
7. Desa Tangru
8. Desa Buntu Batuan, Desa Buntu Batuan merupakan pemekaran dari
desa Rante Mario yang terbentuk pada tahun 2008.
b. Iklim
Sebahagian besar wilayah Kecamatan Malua merupakan daerah
pegunungan dengan ketinggian 500 – 1000 m di atas permukaan laut.Hal ini
menyebabkan curah hujan di Kecamatan Malua relative tinggi yaitu rata-rata
1000 – 1700 mm/tahun.
c. Sosial Budaya dan Agama
Penduduk Kecamatan Malua pada umumnya dihuni oleh Etnis Duri yang
merupakan salah satu dari tiga etnis yang ada di Kab.Enrekang. Budaya dan
adat istiadat etnis Duri hampir sama dengan Suku Tana Toraja. Sedangkan
bahasa yang digunakan di Kec. Malua adalah Bahasa Duri.Adapun agama yang
dianut oleh warga Kec. Malua seluruhnya menganut Agama Islam yang
rinciannya sebagai berikut:
Tabel 4.1
Social budaya dan agama
No
Desa Islam
Kristen
Hindu
Budha
Lain-lain
1
Malua
1.728
- - - -
2
Tangru
1.517
- - - -
3
Kolai
1.186
- - - -
4
Dulang
1.014
- - - -
5
Tallung Tondok
1.189
- - - -
6
Bonto
793
- - - -
7 Rante Mario 894 - - - -
-
30
8
Buntu Batuan 831
- - - -
Jumlah 9.152
- - - -
Sumber : Kantor Kecamatan Malua
d. Sarana Peribadahan dan Pendidikan
Adapun tempat ibadah di kecamatan Malua sebagai berikut:
Tabel 4.2
Sarana peribadahan
No
Desa
Masjid Mushola Gereja Vihara Pura
1 Malua
5 1 - - -
2 Tangru
2 1 - - -
3 Kolai
2 - - -
4 Dulang
2 - - -
5 Tallung Tondok
4 - - -
6 Bonto
3 2 - - -
7 Rante Mario
3 2 - - -
8 Buntu Batuan
3 - - -
Jumlah
25 6 - - -
Sedangkan sarana Pendidikan di Kec. Malua sebagai berikut:
Tabel 4.3
Sarana pendidikan
No
Desa MA/SMU MTs/SMP
MI/SD RA/TK TPA/TPQ
1 Malua
2 1 2 1 11
2 Tangru
2 1 1 8
3 Kolai 1 1 1 8
-
31
4 Dulang
1 1 5
5 Tallung Tondok
1 1 10
6 Bonto
2 2 5
7 Rante Mario
2 1 5
8 Buntu Batuan
1 1 7
Jumlah
2 4 11 9 59
2. Sejarah Singkat KUA Malua
Seiring dengan pemekaran Kecamatan Anggeraja menjadi 2 (dua)
kecamatan yaitu Kecamatan Anggeraja sebagai induk dan Kecamatan Malua
sebagai pemekarannya, berimbas pula pada keberadaan Kantor Urusan Agama
Kecamatan, maka pada tahun 2002 terbentuklah Kantor Urusan Agama
Kecamatan Malua sebagai salah satu dari 12 Kantor Urusan Agama Kecamatan
di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Enrekang. Kantor Urusan
Agama Kecamatan Malua pertama kali dipimpin oleh Muhammad Basir, S.Ag., di
mana sekarang beliau menjabat Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah
pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Enrekang. Pada saat itu
menumpang berkantor di salah satu ruangan kelas MTs Muhammadiyah Malua.
Pada penghujung tahun 2008, Kantor Urusan Agama Kecamatan Malua
dibangun di atas tanah hibah dari salah seorang warga Desa Kolai Kecamatan
Malua yang bernama Becce yang luasnya 505 M2. yang diperuntukkan untuk
gedung Kantor Urusan Agama Kecamatan Malua. Namun keadaan kantor pada
saat itu masih sangat jauh dari kondisi sebuah kantor yang layak untuk
memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
-
32
Sebagai gambaran bahwa pada saat itu kantor dibangun tanpa ada
flapon, tidak ada listrik dan air, komputer belum ada, yang dipakai hanya mesin
ketik manual sebanyak 1 (satu) buah. Lemari 1 buah, meja 2 buah, kursi 2 buah
dan kursi tamu plastik (sebagian adalah pinjaman dari madrasah tempat
menumpang berkantor sebelumnya). Belum lagi kondisi kantor yang berada pada
kemiringan dan berbukit sehingga rawan bencana longsor. Hal ini menjadi
tantangan tersendiri bagi karyawan untuk bagaimana memberikan pelayanan
kepada masyarakat dengan fasilitas yang serba terbatas. Kepala Kantor Urusan
Agama Kecamatan Malua yang sebelumnya belum sempat menempati kantor
tersebut, beliau hanya sebatas memindahkan barang-barang dan berkas-berkas
yang ada pada saat numpang berkantor di madrasah.
Pada awal tahun 2009, Kantor Urusan Agama Kecamatan Malua mulai
melakukan pembenahan secara perlahan-lahan, dimulai pemasangan aliran
listrik, dan pipanisasi air dari sumur warga yang ada didekat kantor, mencoba
menata halaman kantor sedikit demi sedikit walaupun hanya dengan
menggunakan bambu untuk menahan longsoran tanah di depan/halaman kantor.
Untuk mempercepat pelayanan administrasi, Kepala Kantor mengajukan
permohonan pinjam pakai komputer kepada Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Enrekang sehingga pelayanan adminsitrasi nikah dan administrasi
lain secara perlahan sudah mulai teratasi. Dan Alhamdulillah dengan perbaikan
secara bertahap dari tahun ke tahun, saat ini kondisi Kantor Urusan Agama
Kecamatan Malua Kabupaten Enrekang sudah layak dan refresentatif sebagai
kantor pelayanan dan siap memberikan pelayanan yang terbaik kepada
masyarakat. Pada akhir tahun 2015 Badan Pertanahan Nasional (BPN)
-
33
Kabupaten Enrekang telah mengeluarkan sertifikat tanah Kantor Urusan Agama
Kecamatan Malua dengan Nomor : 20.21.09.06.00027.
Seiring dengan dinamika kebutuhan organisasi, kepemimpinan pada
Kantor Urusan Agama Kecamatan Malua telah mengalami tiga kali pergantian
kepala sebagai berikut:
1. Muhammad Basir, S.Ag (Tahun 2002 - 2003)
2. Sardin, S.Ag. (Tahun 2003 - 2009)
3. Nur Alam, S. Ag., SS (Tahun 2009 – 2018)
4. DRS. Faisal (Tahun 2018 - Sampai sekarang)
Personil Kantor Urusan Agama Kecamatan Malua sampai saat ini
sebanyak 4 (empat) orang PNS, 2 ( dua ) orang Penyuluh Agama Islam PNS dan
2 (dua) orang tenaga administrasi honorer, 4 (empat) orang P3N, 7 (tujuh) orang
Penyuluh Agama Islam Non PNS dengan perincian sebagai berikut:
1. Pegawai
Tabel 4.4
No. Nama NIP Pangkat/ Gol.
Jabatan Pend. Terakhir
1. DRS. Faisal
196512311993031012
III/d
Kepala
S1
2. Sitti Aminah, S.IP
197905082014112002
III/a
Staff S1
3. Muslimin Kadir, S.Ag
197404102009011007
III/C Penyuluh S1
4. Dra. Hijrah 196312312014112008
III/a Penyuluh S1
2. Penyuluh Non PNS
Tabel 4.5
No. Nama Pangkat/Gol Ket.
1. Nur laila - Non PNS
2. Sarif, S.Ag - Non PNS
-
34
3. Yahya masa S.Pd.i - Non PNS
4. Ismail kadang - Non PNS
5. Muhaini, S.Ag. - Non PNS
6. Wahida, S.Ag - Non PNS
7. Syukur, S.Ag - Non PNS
3. Visi dan Misi KUA Malua
a. Visi:
Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Malua Yang Taat
Beragama, Maju, Amanah dan Sakinah.
b. Misi:
1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia
2. Meningkatkan Kualitas Sarana dan Prasarana
3. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Nikah dan Rujuk berbasis
Informasi Teknologi (IT)
4. Meningkatkan Kualitas Pembinaan Keluarga Sakinah,
Kemasjidan, Kemitraan Ummat, Produk Halal, Ibadah Sosial,
Hisab Rukyat, dan Pemberdayaan Lembaga – Lembaga
Keagamaan Lainnya
5. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Informasi dan Bimbingan Haji,
Pengembangan Zakat dan Wakaf
-
35
4. Struktur Organisasi KUA Malua
Gambar 4.1
5. Uraian Tugas (Job Desription) Masing-Masing Pegawai
1. Kepala Kantor Urusan Agama
Rincian Tugas :
- Melaksanakan sebagian tugas Kantor Kementerian Agama
Kabupaten dibidang urusan Agama Islam dalam wilayah Kecamatan.
- Membantu Pelaksanaan tugas pemerintah di tingkat Kecamatan di
bidang keagamaan.
- Bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas Kantor Urusan Agama
Kecamatan.
- Melaksanakan tugas koordinasi penilik, penyuluh dan kordinasi
kerjasama dengan Instansi lain yang erat hubungannya dengan
pelaksanaan tugas KUA Kecamatan.
KEPALA / PPN
Penyuluh Fungsional
Pelayanan
ZAWA /
BSOS
Pelayanan
Kemitraan
Pelayanan
Produk Halal
Penghuluh Fungsional
Pelayanan
Kepenghuluan
Pelayanan Keluarga
Sakinah
Pelayanan Administrasi
-
36
- Ketua LPTQ Kecamatan
- Ketua Satgas Pembina Gerakan Keluarga Sakinah.
2. Penghulu Fungsional
Rincian Tugas :
- Melaksanakan pemeriksaan dan pendaftaran catin
- Melakukan entri dan edit data pendaftaran NR berbasis komputer
- Mengawasi pelaksanaan akad nikah di dalam dan di luar balai nikah
atas perintah dan tugas PPN.
- Melaporkan semua berkas perkawinan kepada PPN.
- Mencatat Pernikahan luar negeri
- Menampung, Menyetorkan dan Mengadministrasikan biaya NR
dengan buku kas khusus
- Mengisi papan data statistik NTCR
- Menulis buku pendaftaran cerai talak/gugat
- Menulis buku pendaftaran rujuk
- Mengupayakan penjilidan NB dan akta nikah
- Melaksanakan tugas-tugas lintas sektoral bidang kepenghuluan
- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan pimpinan
3. Penyuluh Fungsional
Rincian Tugas :
- Melakukan dan mengembangkan kegiatan bimbingan atau
penyuluhan agama dan pembangunan melalui bahasa agama
-
37
- Mengolah data identifikasi wilayah
- Menyusun rencana kerja tahunan
- Menyusun rencana kerja operasional
- Menyusun konsep materi penyuluhan
- Melaksanakan bimbingan/ penyuluhan melalui tatap muka kepada
kelompok binaan
- Menyusun laporan bimbingan penyuluhan
- Melaksanakan konsultasi
- Menjaga kebersihan , ketertiban , keamanan dan kenyamanan kantor.
- .Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan.
4. Pelayanan Administrasi
Rincian Tugas :
- Menerima dan mengagendakan surat-surat masuk
- Bertanggung jawab dalam pengetikan, penggandaan dan
penyampaian surat-surat
- Mengatur dan menyimpan daftar hadir ( absensi ) pegawai.
- Menyelenggarakan administrasi kepegawaian.
- Menyimpan dan mengamankan dokumen kantor
- Bertanggungjawab terhadap pertemuan dan Rakor rutin
Karyawan
- Mengerjakan tabayun nikah (masuk dan keluar)
- Menulis buku adanya kasus NTCR
- Menulis adanya buku kaum rois
- Membendel berkas pemeriksaan nikah (NB)
- Menulis Bezeiting pegawai
-
38
- Mempasilitasi permintaan pengukuran arah kiblat
- Mengisi papan data statistik NTCR
-
5. Pelayanan Keluarga Sakinah
Rincian Tugas :
- Melaksanakan pemeriksaan dan pendaftaran catin
- Memberikan bimbingan calon manten dan pasca manten
- Memberikan bimbingan prosedur pelayanan nikah rujuk
- Mengerjakan buku ekspedisi nikah
- Membendel berkas pemeriksaan nikah (NB)
- Menulis jadwal pelaksanaan nikah
- Membantu pendistribusian surat-surat dari Kankemenag
- Mempersiapkan pelaksanaan nikah kantor
- Menulis buku duplikat nikah
- Melayani surat rekomendasi NR
- Melayani legalisasi surat nikah
- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan pimpinan
6. Pelayanan ZAWAIBSOS (zakat, waqaf, ibadah sosial)
Rincian Tugas :
- Melaksanakan bimbingan zakat, wakaf dan ibadah sosial.
- Membukukan/ mencatat tanah wakaf yang sudah selesai
disertifikatkan.
- Memelihara dan menertibkan arsip tanah wakaf.
- Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam pelaksanaan
ibadah sosial.
-
39
7. Pelayanan Kemitraan
Rincian Tugas :
- Menyusun Rencana Kerja Operasional bimbingan Pembinaan
Syari‟ah
- Menyusun konsep materi bimbingan Pembinaan Syari‟ah
- Melaksanakan bimbingan Pembinaan Syari‟ah tatap muka
kepada masyarakat
- Membantu menyelenggarakan administrasi pembinaan syariah
dan hisab rukyat.
- Melayani konsultasi perorangan/kelompok tentang berbagai
masalah keagamaan.
- Melakukan entri dan edit data pendaftaran NR berbasis komputer
- Mencetak kutipan akta nikah
- Mencetak register nikah
- Mengerjakan administrasi perwakafan
- Menyiapkan pelaksanaan ikrar wakaf
- Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan pimpinan.
8. Pelayanan Produk Halal
Rincian Tugas :
- Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pelayanan, bimbingan
teknis
- Melakukan pembinaan di bidang produk halal
- Membantu mendistribusikan surat surat dari kemenag
- Melayani legalisasi
-
40
B. Karakteristik informan Penelitian
Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 11 orang, berikut ini
merupakan data informan berdasarkan jabatan ;
Table 4.6
Karakteristik informan berdasarkan jabatan
No. Nama Jabatan
1. DRS. Faisal Kepala
2. Sitti Aminah, S.IP Staff
3. Muslimin Kadir, S.Ag Penyuluh
4. Dra. Hijrah Penyuluh
5. Nur laila Pembantu pegawai pencatatan nikah
6. Irwan Lampe Pembantu pegawai pencatatan nikah
7. Syamsul Majida, S.HI. Pembantu pegawai pencatatan nikah
8. Wahida, S.Ag Pembantu pegawai pencatatan nikah
9. Muhaini, S.Ag. Pembantu pegawai pencatatan nikah
10. Sarif, S.Ag Pembantu pegawai pencatatan nikah
11. Syukur, S.Ag Pembantu pegawai pencatatan nikah
Berdasarkan table diatas, dalam penelitian ini ada 11 informan yang
terdiri dari 1 orang kepala, 1 orang staff, 2 orang penyuluh, dan 7 orang
pembantu pegawai pencatatan nikah.
-
41
C. Hasil Penelitian
Fokus penelitian ini menjelaskan tentang perencanaan peningkatan mutu
sumber daya manusiadalam mengembangkan kinerja aparatur sipil negara pada
Kantor Urusan Agama Kec. Malua Kab. Enrekang.
a. Konsep perencanaan peningkatan Mutu SDM
Peneliti melakukan wawancara dengan Kepala KUA untuk
memperoleh data mengenai konsep perencanaan peningkatan mutu SDM ,
yang menjelaskan bahwa;
„‟Jenis perencanaan dimulai dari ketepatan analisis kebutuhan lembaga, ketersediaan anggaran, metode, dan evaluasinya kemudian Berbicara mengenai konsep perencanaan peningkatan mutu SDM, ada beberapa upaya yang saya lakukan dalam meningkatkan mutu SDM meliputi: proses pemberian orientasi umum,memfasilitasi kebutuhan pegawai, mensosialisasikan petunjuk teknis hingga ketingkat pelaksana, mengikutsertakan pegawai dalam bimbingan teknis pendidikan dan
pelatihan serta pemberian tugas khusus kepadapegawai”.
Perencanaan atau yang sudah akrab dengan istilah planning adalah
satu dari fungsi manajemen yang sangat penting. Bahkan kegiatan
perencanaan ini selalu melekat pada kegiatan hidup kita sehari - hari, baik
di sadari maupun tidak. Seperti yang disampaikan kepala KUA Malua ada
beberapa upaya yang dilakukan antara lain: 1) proses pemberian orientasi
umum kepada pegawai; 2) memfasilitasi kebutuhan pegawai; 3)
mensosialisasi petunjuk teknis hingga ke tingkat pelaksana; 4) mengikut
sertakan pegawai dalam bimbingan teknis pendidikan dan pelatihan; 5)
pemberian tugas khusus kepada pegawai.
Sebuah rencana akan sangat mempengaruhi sukses dan tidaknya
suatu pekerjaan. Karena itu pekerjaan yang baik adalah yang direncanakan
dan sebaiknya melakukan pekerjaan sesuai dengan standar pelaksanaan
(SOP) yang telah di tetapkan. Dengan adanya standar pelaksanaan (SOP)
-
42
dan pengawasan, skala prioritas, tujuan, batasan wewenang, pedoman
kerja dsb. Memungkinkan personil yang terlibat dalam organisasi atau tim
akan dapat bekerja lebih transparan dan penuh tanggung jawab, serta
efektif dan efisien.
Selanjutnya untuk memperkuat hasil penelitian, analisis dari
dokumentasi pada visi dan misi KUA Malua sudah sejalan dengan misi
pada poin pertama tentang meningkatkan kualitas sumber daya manusia
dan poin nomor dua untuk meningkatkan sarana dan prasarana.
b. Implementasi upaya peningkatan mutu SDM
1. Pemberian Orientasi Umum di KUA Malua
Petikan wawancara tentang pemberian orientasi umum yang
diungkapkan oleh Kepala KUA Malua, sebagai berikut :
“Komunikasi dan koordinasi tentang tugas dan pekerjaan secara struktural.Dapat dilihat sesuai strutur organisasinya seperti apa ya Dek. Tapi juga tidak menutup kemungkinan, Saya melakukan
panggilan langsung kepadapegawai jika ada permasalahan khusus. Itu kalau tentang masalah, kalautentang tugas biasanya Kami melakukan evaluasi, kurangnya pelaksanaankegiatan itu dimana, baru Kami melakukan upaya pembinaan yang sepertiapa.”
Dalam pelimpahan wewenang, didalamnya terjadi proses
komunikasi dankoordinasi. Komunikasi dan koordinasi di KUA Malua
secara struktural. Tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa pimpinan
akan melakukan panggilan langsung kepada pegawai. Hal ini terjadi jika
muncul permasalahan permasalahan khusus yang apabila
dipertimbangkan, bobot permasalahan tersebut menjadi masalah yang
serius. Selanjutnya proses evaluasi yang dilakukan melalui fungsi kontrol
oleh pimpinan dengan meminta laporan secara berkala. Setelah
dilakukan proses evaluasi pada masing-masing tugas yang dibebankan,
-
43
makadapat diketahui kurangnya kompetensi pada pelaksanaan di bagian
apa dan nantinya akan ditindak lanjuti dengan pembinaan.
Pemberian orientasi umum oleh pimpinan tersebut ditegaskan juga
pada kesempatan wawancara lainnya dengan pembantu pegawai
pencatatan nikah, sebagaimana pernyataan sebagai berikut:
“Pimpinan meluangkan waktunya untuk berada di kantor dan juga melakukan rapat rutin. Dengan adanya rapat tersebut, pegawai akan dapat menyampaikanapa saja kesulitannya dalam melakukan pekerjaan sehingga pimpinan dapatmengevaluasi serta mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut. Dengan adanya rapat itu dapat menghindari misscommunication antara pimpinan dan pegawainya serta adanya pembagian kerja/job description yang jelas, dek.” Selanjutnya peneliti menggali informasi dengan pertanyaan, seperti
apa proses orientasi yang dilakukan? Proses orientasi yang dilakukan di
KUA Maluaseperti yang diungkapkan oleh Nur laila dalam suatu
sesiwawancara .
“ Proses orientasi pegawai melalui berbagai cara antara lain: 1) Membudayakan sapa, salam, dan membangun komunikasi yang intensif antara pimpinan dan pegawai. 2) Memantau progres pekerjaan yang diberikan dan selalu kontinyu bertanya dan meminta laporan akan pelaksanaan program kepada pegawai. 3) Selalu mengkomunikasikan hambatan, dan mencari solusi yang akanmembantu penyelesaian pekerjaan pegawai. 4) Melakukan control output pekerjaan.
5) Meminta pelaporan secara berkala”.
Proses pemberian orientasi di KUA Malua dimulai dari perkenalan
antara pegawai dengan pegawai lain, pegawai dengan pimpinan, lalu
dilakukan pemahaman akan struktur organisasi, masalah-
masalahorganisasional, hak dan kewajiban pegawai, sampai dengan
pemahaman akantugas pokok dan fungsi. Pemberian orientasi umum di
KUA Malua lebih terlihat pada penjelasan tentang hak dan kewajiban
pegawai serta pemahaman tentang tugas pokok dan fungsi. Proses
-
44
orientasimerupakan bentuk proses pelimpahan wewenang dari pimpinan
kepada pegawai.
2. Memfasilitasi Kebutuhan Pegawai di KUA Malua
Petikan wawancara tentang fasilitasi kebutuhan pegawai yang
dikemukakan oleh ibu Siti aminah , sebagai berikut:
“Masalah ketersediaan sarana dan prasarana seperti perangkat keras ataupun lunak seperti computer sudah cukup baik, Dek.Selain pemenuhan di bidang IT, kita juga di sediakan beberapa ruangan dalam menjalankan kegiatan”. Hal yang juga menjadi perhatian kepala KUA Malua yaitu, semua
pegawai diupayakan bisa mengoperasikan komputer dan didorong belajar
untuk meningkatkan kemampuan. Selain itu, dilakukan pembinaan
kelompok dan individu. Berikut kutipan wawancara yang di sampaikan
DRS Faisal kepala KUA Malua:
“Dalam rangka memfasilitasi kebutuhan pegawai ada berbagai upaya yang Kami lakukan, dek. Antara lain dengan menyediakan perangkat IT yang merupakan suatu kewajiban. Selain itu, difasilitasi pegawai untuk mengikuti pelatihan atau kursus penggunaan teknologi (programmer) sesuai bidang kegiatannya.”
Berdasarkan hasil observasi upaya pimpinan di KUA Malua untuk
memfasilitasi kebutuhan pegawai, dapat dilihat dari hasil penelitian antara
lain ketersediaan sarana dan prasarana kerja bagi pegawai, kondisi fisik
lingkungan kerja, pelayanan kebutuhan jasmani dan rohani, serta
pemenuhan sarana dan prasarana dihubungkan dengan perkembangan
teknologi, ini di buktikan dengan setiap ruangan sudah di lengkapi dengan
computer.
Dengan tersedianya fasilitas tersebut kepala KUA Malua juga
berharap untuk tercapainya kelancaran pelayanan adminsitrasi rutin
-
45
dengan indikator kinerja terlaksananya proses surat menyurat dalam
pelayanan harian, dengan tersedianya alat tulis kantor seperti cetakan
buku, blangko, dan alat penggandaan.
3. Mensosialisasikan Petunjuk Teknis di KUA Malua
Berikut kutipan wawancara yang disampaikan kepala KUA Malua
tentang sosialisasi petunjuk teknis
“Mensosialisasikan petunjuk teknis sampai ke tingkat pelaksana merupakan suatutuntutan dek. Petunjuk teknis disosialisasikan melalui berbagai cara yaitu denganmengadakan seminar dan workshop. Dalam pelaksanaan teknis suatu kegiatan,pedoman serta prosedur kerja dikomunikasikan kepada semua pegawai.
Pada kesempatan yang lain penyuluh fungsional juga menjelaskan
mengenai sosialisasi petunjuk teknis, berikut petikan wawancara yang
disampaikan oleh Penyuluh fungsional, sebagai berikut:
“Setiap program atau kegiatan harus berpedoman pada petunjuk pelaksanaandan petunjuk teknis, Dik.Mengapa selalu seperti itu?Ya, Ini dikarenakanmonitoring dan pemeriksaan semakin ketat dan tertib.Petunjuk teknis ituberasal dari sinkronisasi antara kebijakan pemerintah Kabupaten denganProvinsi yang berasal dari pusat.Dan dihasilkan dalam suatu KeputusanBupati yang nantinya akan turun ke KUA, dek.” Salah satu bentuk kegiatan sosialisasi petunjuk teknis sampai ke
tingkat pelaksana dapat dilihat pada dokumentasi foto kegiatan
monitoring di KUA Malua yang terdapat dalam lampiran dokumentasi.
4. Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) pegawai KUA di Kabupaten Enrekang
Salah satu upaya peningkatan kemampuan dan kompetensi
pegawai di KUA Malua ditempuh melalui bimbingan teknis dan
diklat.Berikut kutipan wawancara yang disampaikan kepala KUA Malua:
“Peningkatan kemampuan pegawai harus selalu dilakukan, Dik.Upaya-upayaini agar memperkuat dan mendorong pegawai
-
46
dalam menyelesaikanpekerjaan. Bentuknya ya seperti mengirim pegawai untuk mengikuti diklat atau kursus Dik. Biar pegawai mau untuk belajar dan berlatih apalagi untukperkembangan teknologi informasi.Saya rasa hal itu penting.”
Upaya yang dilakukan kepala KUA Malua dengan
mengikutsertakan atau mengirim pegawai untuk mengikuti diklat atau
kursus.Hal ini bertujuan untuk membekali pegawai dengan kompetensi
yang harus dikuasai agar penyelesaian pekerjaan dapat dilakukan
dengan baik.Kesempatan diberikan jika ada program yang relevan
dengan tugas pokok dan fungsi bidang pekerjaan.
Hal lain juga diungkapkan oleh Penyuluh fungsional dalam suatu
kesempatan wawancara, yaitu:
“Diklat dan Bimbingan teknis itu dilakukan kalau ada kerja sama dengan pihak eksternal, Dek. Biasanya di adakan oleh Kemenag
dengan rentang waktunya ya dari Januari sampai Desember kalau ada kesempatan dan danayang relevan dengan bidang kerja pastinya, Dek.” Misalnya diklat pengadaan barang dan jasa, diklat keuangan, dan pelatihan ICT,programer, maupun yang berbasis web.
Bimbingan teknis dan Diklat dilakukan setiap waktu jika adanya
pendanaan dan kesempatan.Pelaksanaan berbagai kesempatan
bimbingan teknis dan diklat pegawai bertempat di tempat yang ditentukan
oleh penyelenggara.Program tersebut dilaksanakan mulai bulan Januari
sampai dengan Desember.
5. Pengembangan dan Peningkatan Kemampuan Melalui Pemberian Tugas Khusus kepada pegawai di KUA Malua
Berikut kutipan wawancara oleh Staff pegawai tentang Peningkatan
Kemampuan Melalui Pemberian Tugas Khusus di KUA Malua
“Secara langsung, biasanya Kepala KUA Malua mengutus kami untuk menghadiriacara berupa rapat. Terkadang diluar jam kerja juga tetap ada kegiatan,Contoh lain seperti penugasan untuk menjadi petugas upacara di Hari Besar, membuatsurat dinas, membuat
-
47
format piagam suatu kegiatan, membuat akta nikan, menjadi petugas upacara, dan lain-lain”
Pemberian tugas khusus di KUA Malua dilakukan dalam bentuk
mengikutsertakan pegawai dalam rapat koordinasi, baik itu lingkup
interenmaupun lingkup sektoral. Hal ini dengan tujuan mengasah
kemampuan pegawai tidak hanya di bidang teknis pelaksanaan kegiatan,
melainkan kemampuan disiplin dan perkembangan moral pegawai.
c. Pembahasan
a. Perencanaan peningkatan Mutu SDM
Berdasarkan uraian hasil penelitian tentang Perencanaan peningkatan
Mutu SDM di KUA Malua diperoleh gambaran umum bentuk-bentuk
pembinaan pegawai antara lain pemberian orientasi umum (proses
pengarahan dan proses komunikasi), memfasilitasi kebutuhan pegawai,
mensosialisasikan petunjuk teknis dalam pelaksanaan suatu program,
memberikan kesempatan peningkatan kemampuan pegawai dalam
peningkatan akademis, memberikan penugasan khusus kepada pegawai,
mengikutsertakan bimbingan teknis dan diklat pegawai.
Berbagai bentuk pembinaan pegawai di KUA Malua tersebut sesuai
dengan upaya pimpinan dalam melakukan pembinaan yang tercantum dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 Tentang
Pedoman Penyusunan Dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal dengan
maksud agar otonomi daerah dapat dilaksanakan sejalan dengan tujuan yang
hendak dicapai.
-
48
b. Implementasi upaya peningkatan mutu SDM
1. Pemberian Orientasi Umum di KUA Malua
Hasil penelitian menggambarkan proses orientasi oleh pimpinan di
KUA Malua mencakup berbagai hal mulai dari pengenalan masalah
organisasional. Semua yang berhubungan dengan organisasi tertulis
diberbagai media seperti Visi, Misi, strategi, sampai kebijakan hingga
program, sasaran, dan indikator kinerja. Hal ini bertujuan untuk
memberikan pedoman bagi seluruh pegawai memiliki tujuan yang harus
dicapai dan ditempuh dengan berbagai program dan prosedur kerja.
Pelayanan, bantuan, dan bimbingan diberikan pada saat dilakukan
program orientasi. Program orientasi yang juga disebut “induksi” yakni
memperkenalkan para pegawai dengan peranan atau kedudukan mereka,
di organisasi dan dengan para pegawai lain. Proses komunikasi dan
koordinasi yang dilakukan oleh pimpinan kepada pegawai di KUA Malua
secara struktural. Dalam pelaksanaan proses komunikasi agar berjalan
dengan baik, maka pimpinan membudayakan sapa, salam, dan
membangun komunikasi yang intensif antara pimpinan dan pegawai. Jika
sudah tercipta komunikasi dua arah yang baik antara pimpinan dan
pegawai, pegawai dapat mengkomunikasikan hambatan, kepada
pimpinan. Pimpinan akan mencari penyebab dan solusi yang akan
membantu penyelesaian pekerjaan pegawai.
Pimpinan di KUA Malua selalu melakukan control output
pekerjaan. Fungsi kontrol tersebut dilakukan dengan meminta pelaporan
secara berkala. Tidak menutup kemungkinan bahwa pimpinan akan
melakukan panggilan langsun