PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait...

317
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN DENGAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE (TTW) DAN TEKNIK MENERUSKAN CERITA MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII A SMP N 1 WONOSOBO Skripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh Estu Winantu Untoroaji 2101410144 JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Transcript of PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait...

Page 1: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN

DENGAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE (TTW) DAN TEKNIK

MENERUSKAN CERITA MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL

PADA SISWA KELAS VII A SMP N 1 WONOSOBO

Skripsi

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh

Estu Winantu Untoroaji

2101410144

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

Page 2: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

i

SARI

Untoroaji, Estu Winantu. 2016. Peningkatan Keterampilan Menyusun Teks

Cerpen dengan Strategi Think-Talk-Write (TTW) dan Teknik

Meneruskan Cerita melalui Media Audiovisual pada Siswa Kelas VII

A SMP N 1 Wonosobo. Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing

: Dra. Nas Haryati S, M.Pd.

Kata kunci : menyusun teks cerita pendek, strategi Think-Talk-Write (TTW),

teknik meneruskan cerita, media audiovisual.

Keterampilan menyusun teks cerpen siswa kelas VII A SMP N 1

Wonosobo masih belum optimal. Masalah yang muncul pada pembelajaran

tersebut diidentifikasi dari proses pembelajaran, sikap religius, sikap sosial, dan

keterampilan dalam pembelajaran. Masalah yang dapat diidentifikasi berdasarkan

observasi awal terkait keterampilan siswa, yaitu siswa kesulitan dalam

mengembangkan ide untuk menyusun teks cerpen. Oleh karena itu, peneliti

memberikan solusi dengan menggunakan strategi TTW dan teknik meneruskan

cerita melalui media audiovisual.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah

kualitas proses pembelajaran keterampilan menyusun teks cerita pendek dengan

strategi Think-Talk-Write (TTW) dan teknik meneruskan cerita melalui media

audiovisual siswa kelas VII A SMP N 1 Wonosobo? (2) Bagaimanakah perubahan

sikap menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah

Tuhan sebagai sarana komunikasi dalam mengolah dan menyajikan informasi

lisan dan tulis siswa kelas VII A SMP N 1 Wonosobo dalam mengikuti

pembelajaran peningkatan keterampilan menyusun teks cerita pendek dengan

strategi Think-Talk-Write (TTW) dan teknik meneruskan cerita melalui media

audiovisual? (3) Bagaimana perubahan sikap jujur, disiplin, santun, toleransi, dan

percaya diri siswa kelas VII A SMP N 1 Wonosobo setelah mengikuti

pembelajaran peningkatan keterampilan menyusun teks cerita pendek dengan

strategi Think-Talk-Write (TTW) dan teknik meneruskan cerita melalui media

audiovisual? (4) Bagaimanakah peningkatan keterampilan menyusun teks cerpen

dengan strategi Think-Talk-Write (TTW) dan teknik meneruskan cerita melalui

media audiovisual siswa kelas VII A SMP N 1 Wonosobo setelah mengikuti

pembelajaran menyusun teks cerpen?

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang

dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklus terdiri atas

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini yaitu

keterampilan menyusun teks cerita pendek siswa kelas VII A SMP N 1

Wonosobo. Pengumpulan data menggunakan teknik tes dan teknik nontes. Tes

dilakukan dalam bentuk tes tertulis untuk keterampilan siswa. Nontes diterapkan

melalui observasi, jurnal guru, jurnal siswa, wawancara, dan dokumentasi foto.

Page 3: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

ii

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis secara kualitatif dan

kuantitatif.

Proses pembelajaran menyusun teks cerita pendek dengan strategi TTW

dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual berjalan dengan baik dan

lancar. Terjadi peningkatan pada keantusiasan dan minat siswa; kekondusifan

diskusi kelompok mengidentifikasi struktur teks cerita pendek; keintensifan

diskusi kelompok setelah menyimak tayangan video; keintesifan pelaksanaan

kegiatan menyusun teks cerita pendek; dan keintesifan pelaksanaan kegiatan

menyusun teks cerita pendek. Rata-rata skor proses pembelajaran siklus I sebesar

78,89 % dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 86,24 % sehingga

peningkatan proses pembelajaran dari siklus I ke siklus II sebesar 7,35 %.

Siswa telah bersikap religius yang berkategori baik selama mengikuti

pembelajaran menyusun teks cerpen. Hal ini menunjukkan bahwa sikap religius

sudah tertanam dalam diri siswa, pembiasaan diri dengan berdo’a sebelum dan

sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak membuat gerakan

yang tidak perlu atau mengeluarkan suara yang membuat gaduh), memberi salam

sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat atau presentasi, menjawab salam

guru atau teman yang mengucapkan salam.

Sikap sosial siswa mengalami peningkatan ke arah positif, siswa sudah

menunjukkan sikap sosial yang baik. Hal tersebut diidentifikasi dari indikator

sikap percaya diri, toleransi, gotong royong, dan santun. Tiap sikap sosial

mengalami peningkatan yang cukup baik.

Rata-rata hasil tes keterampilan menyusun teks cerpen pada siklus I

sebesar 2,63 termasuk dalam kategori baik, namun masih terdapat beberapa siswa

yang belum mencapai ketuntasan penelitian yang telah ditentukan. Perbaikan yang

dilakukan pada siklus II membuat rata-rata hasil tes keterampilan menyusun teks

cerpen mengalami peningkatan. Rata-rata hasil tes keterampilan menyusun teks

cerpen pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 0,46 dari nilai rata-rata 2,63

pada siklus I menjadi 3,02 pada siklus II.

Berdasarkan penelitian ini, peneliti menyarankan kepada guru sebaiknya

memanfaatkan strategi TTW dan teknik meneruskan cerita sebagai alternatif

dalam pembelajaran menyusun teks cerita pendek. Media audiovisual sebagai

salah satu media pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dapat digunakan guru

untuk sarana mengajar. Peneliti di bidang pedidikan maupun bahasa dapat

melakukan penelitian mengenai pembelajaran menyusun teks cerpen

menggunakan pendekatan, strategi, metode, model, teknik, dan media yang lebih

inovatif dan efektif untuk meningkatkan keterampilan menyusun teks cerpen

siswa.

Page 4: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

iii

Page 5: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

iv

Page 6: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

v

Page 7: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

1. Tidak semua dari kita dapat menjadi pemenang, karena pasti ada orang-orang

yang bertepuk tangan dan memberi selamat kepadanya.

2. Hidup memang tidak adil, kadang keberuntungan tidak selalu bersama

dengan orang yang berusaha keras. Jadi mulailah membiasakan diri.

3. Jika kepandaianmu tidak sanggup untuk memukau dan meyakinkan

seseorang, maka buatlah dia bingung dengan ketidak tahuanmu.

Persembahan :

Karya ini kupersembahkan untuk :

1. Orang tua tercinta

2. Keluarga yang memberi dukungan

3. Almamater Universitas Negeri Semarang

Page 8: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

vii

PRAKATA

Puji Syukur ke hadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Peningkatan Keterampilan Menyusun Teks Cerpen dengan Strategi Think-Talk-

Write (TTW) dan Teknik Meneruskan Cerita melalui Media Audiovisual pada

Siswa Kelas VII A Smp N 1 Wonosobo.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tersusun bukan atas kemampuan dan

usaha penulis sendiri. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada Dra. Nas Haryati S, M.Pd yang telah membimbing penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberi kesempatan pada penulis untuk menuntut ilmu hingga

menyelesaikan studi di Universitas Negeri Semarang;

2. Prof. Dr. Agus Nuryatin M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin penelitian;

3. Sumartini, S.S., M.A., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah

memberikan arahan dan kemudahan dalam penyusunan skripsi ini;

4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah

memberikan ilmunya kepada penulis;

5. Kepala SMP Negeri 1 Wonosobo yang telah memberikan izin penelitian

6. Pujianto, S.Pd., guru bahasa dan sastra Indonesia SMP Negeri 1 Wonosobo

atas bimbingan dan bantuannya selama penelitian;

Page 9: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

viii

7. siswa-siswi kelas VII A SMP Negeri 1 Wonosobo yang telah bersedia

membantu dan belajar bersama;

8. sahabat-sahabat penulis, teman-teman BSI angkatan 2010, teman-teman kos

Rifa’i yang telah berjuang bersama;

9. semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan

dunia pendidikan.

Semarang, November 2015

Estu Winantu Untoroaji

Page 10: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

ix

DAFTAR ISI

SARI .......................................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iii

PENGESAHAN KELULUSAN .............................................................................. iv

PERNYATAAN ........................................................................................................ v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vi

PRAKATA ................................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiii

DAFTAR BAGAN .................................................................................................... xv

DAFTAR DIAGRAM .............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah .................................................................................. 5

1.3 Batasan Masalah ........................................................................................ 6

1.4 Rumusan Masalah ..................................................................................... 7

1.5 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 8

1.6 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................... 11

2.2 Landasan Teoretis ...................................................................................... 17

2.2.1 Hakikat Cerita Pendek ............................................................................... 17

2.2.1.1 Pengertian Cerita Pendek........................................................................... 17

2.2.1.2 Unsur Pembangun Cerita Pendek .............................................................. 19

2.2.2 Hakikat Teks Cerita Pendek ...................................................................... 29

2.2.2.1 Pengertian Teks Cerita Pendek .................................................................. 29

2.2.2.2 Struktur Teks Cerita Pendek ...................................................................... 30

2.2.2.3 Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Pendek ................................................... 31

2.2.3 Hakikat Menyusun Teks Cerita Pendek .................................................... 32

Page 11: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

x

2.2.3.1 Pengertian Menyusun Teks Cerita Pendek ................................................ 32

2.2.4 Strategi Think-Talk-Write (TTW) .............................................................. 34

2.2.5 Teknik Meneruskan Cerita ........................................................................ 37

2.2.6 Media Audiovisual .................................................................................... 39

2.2.7 Hakikat Sikap Religius dan Sikap Sosial .................................................. 43

2.2.7.1 Sikap Religius ............................................................................................ 43

2.2.7.2 Sikap Sosial ............................................................................................... 45

2.3 Penerapan Strategi Think-Talk-Write (TTW) dan Teknik

Meneruskan Cerita melalui Media Audiovisual dalam

Pembelajaran Menyusun Teks Cerita Pendek ........................................... 48

2.4 Kerangka Berpikir ..................................................................................... 51

2.5 Hipotesis Tindakan .................................................................................... 52

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ....................................................................................... 54

3.1.1 Prosedur Tindakan Kelas Siklus I ............................................................. 55

3.1.1.1 Tahap Perencanaan Siklus I ....................................................................... 56

3.1.1.2 Tahap Implementasi Tindakan Siklus I ..................................................... 57

3.1.1.3 Tahap Observasi Siklus I ........................................................................... 58

3.1.1.4 Tahap Refleksi Siklus I ............................................................................. 59

3.1.2 Prosedur Tindakan Kelas Siklus II ............................................................ 62

3.1.2.1 Tahap Perencanaan Siklus II ..................................................................... 64

3.1.2.2 Tahap Implementasi Tindakan Siklus II .................................................... 64

3.1.2.3 Tahap Observasi Siklus II.......................................................................... 66

3.1.2.4 Tahap Refleksi Siklus II ............................................................................ 66

3.2 Subjek Penelitian ....................................................................................... 67

3.3 Variabel Penelitian .................................................................................... 68

3.3.1 Variabel Keterampilan Menyusun Teks Cerita Pendek ............................ 68

3.3.2 Variabel Strategi Think-Talk-Write (TTW) dan Teknik Meneruskan

Cerita Melalui Media Audiovisual ............................................................ 69

3.4 Indikator Kinerja........................................................................................ 70

3.4.1 Indikator Kuantitatif .................................................................................. 70

3.4.2 Indikator Kualitatif .................................................................................... 71

3.5 Instrumen Penelitian .................................................................................. 73

3.5.1 Instrumen Tes ............................................................................................ 74

3.5.2 Instrumen Nontes ....................................................................................... 76

3.5.2.1 Pedoman Observasi Proses ........................................................................ 78

3.5.2.2 Pedoman Observasi Sikap Religius ........................................................... 79

3.5.2.3 Pedoman Observasi Sikap Sosial .............................................................. 79

3.5.2.4 Pedoman Wawancara ................................................................................ 80

3.5.2.5 Jurnal ......................................................................................................... 81

3.5.2.6 Dokumentasi .............................................................................................. 82

3.6 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 82

3.6.1 Teknik Tes ................................................................................................. 82

3.6.2 Teknik Nontes ........................................................................................... 83

Page 12: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

xi

3.6.2.1 Teknik Observasi ....................................................................................... 83

3.6.2.2 Teknik Jurnal ............................................................................................. 84

3.6.2.3 Teknik Wawancara .................................................................................... 84

3.6.2.4 Teknik Dokumentasi ................................................................................. 85

3.7 Teknik Analisis Data ................................................................................. 86

3.7.1 Teknik Kuantitatif ..................................................................................... 86

3.7.2 Teknik Kualitatif ....................................................................................... 87

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 88

4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I ............................................................................ 88

4.1.1.1 Proses Pembelajaran Menyusun Teks Cerpen dengan Strategi

Think-Talk-Write dan Teknik Meneruskan Cerita melalui Media

Audiovisual Siklus I .................................................................................. 89

4.1.1.2 Perubahan Perilaku Menghargai dan Mensyukuri Keberadaan

Bahasa Indonesia sebagai Anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai

Sarana Menyajikan Informasi Lisan dan Tulis pada Siswa sebagai

Wujud Sikap Religius Siklus I .................................................................. 101

4.1.1.3 Perubahan Sikap Menghargai dan Menghayati Sikap Percaya Diri,

Toleransi, Gotong Royong, dan Santun sebagai Wujud Sikap Sosial

Siklus I ....................................................................................................... 104

4.1.1.4 Peningkatan Keterampilan Menyusun Teks Cerpen dengan Strategi

Think-Talk-Write (TTW) dan Teknik Meneruskan Cerita melalui

Media Audiovisual Siklus I ....................................................................... 112

4.1.1.5 Refleksi Siklus I ........................................................................................ 121

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus II ........................................................................... 125

4.1.2.1 Proses Pembelajaran Peningkatan Keterampilan Menyusun Teks

Cerpen dengan Strategi Think-Talk-Write dan Teknik Meneruskan

Cerita melalui Media Audiovisual Siklus II .............................................. 128

4.1.2.2 Perubahan Perilaku Menghargai dan Mensyukuri Keberadaan

Bahasa Indonesia sebagai Anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai

Sarana Menyajikan Informasi Lisan dan Tulis pada Siswa sebagai

Wujud Sikap Religius Siklus II ................................................................. 138

4.1.2.3 Perubahan Sikap Menghargai dan Menghayati Sikap Percaya Diri,

Toleransi, Gotong Royong, dan Santun sebagai Wujud Sikap Sosial

Siklus II ..................................................................................................... 140

4.1.2.4 Peningkatan Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Siklus II ................... 148

4.1.2.5 Refleksi Siklus II ....................................................................................... 156

4.2 Pembahasan ............................................................................................... 160

4.2.1 Proses Pembelajaran Menyusun Teks Cerpen dengan Strategi

Think-Talk-Write dan Teknik Meneruskan Cerita melalui Media

Audiovisual ................................................................................................ 160

4.2.1.1 Keantusiasan dan Minat Siswa terhadap Pembelajaran Menyusun

Teks Cerpen ............................................................................................... 162

Page 13: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

xii

4.2.1.2 Kekondusifan Diskusi Kelompok Mengidentifikasi Struktur Teks

Cerita Pendek ............................................................................................. 164

4.2.1.3 Keintensifan Diskusi Kelompok setelah Menyimak Tayangan

Video ......................................................................................................... 165

4.2.1.4 Keintesifan Pelaksanaan Kegiatan Menyusun Teks Cerita Pendek .......... 167

4.2.1.5 Refleksi pada Akhir Pembelajaran sehingga Siswa Mengetahui

Kekurangan/Kesulitan dan Cara Mengatasinya ........................................ 169

4.2.2 Perubahan Perilaku Menghargai dan Mensyukuri Keberadaan

Bahasa Indonesia sebagai Anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai

Sarana Menyajikan Informasi Lisan dan Tulis sebagai Wujud Sikap

Religius Siklus I dan Siklus II ................................................................... 171

4.2.3 Perubahan Perilaku Menghargai dan Menghayati Sikap Percaya

Diri, Toleransi, Gotong Royong, dan Santun dalam Berinteraksi

secara Efektif dengan Lingkungan Sosial dan dalam Jangkauan

Pergaulan dan Keberadaannya sebagai Wujud Sikap Sosial Siklus I

dan Siklus II ............................................................................................... 173

4.2.3.1 Sikap Percaya Diri ..................................................................................... 174

4.2.3.2 Sikap Toleransi .......................................................................................... 176

4.2.3.3 Sikap Gotong Royong ............................................................................... 178

4.2.3.4 Sikap Santun .............................................................................................. 179

4.2.4 Peningkatan Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Siklus I dan

Siklus II ..................................................................................................... 181

4.2.5 Keterkaitan Hasil Penelitian Keterampilan Menyusun Teks Cerpen

dengan Strategi TTW dan Teknik Meneruskan Cerita melalui

Media Audiovisual dengan Hasil Penelitian pada Kajian Pustaka ............ 184

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan .................................................................................................... 194

5.2 Saran .......................................................................................................... 196

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 197

LAMPIRAN .............................................................................................................. 200

Page 14: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penerapan Strategi TTW dan Teknik Meneruskan Cerita melalui

Media Audiovisual berdasarkan Pembelajaran Berbasis Teks .................. 50

Tabel 2 Konversi Nilai Kompetensi Keterampilan ................................................ 71

Tabel 3 Konversi Nilai Kompetensi Sikap ............................................................. 73

Tabel 4 Aspek Penilaian Cerita Pendek.................................................................. 73

Tabel 5 Kisi-kisi Instrumen Nontes ........................................................................ 77

Tabel 6 Hasil Observasi Proses Pembelajaran Menyusun Teks Cerpen Siklus I ... 90

Tabel 7 Hasil Penilaian Observasi Sikap Religius Siklus I .................................... 102

Tabel 8 Hasil Penilaian Observasi Sikap Percaya Diri Siklus I ............................. 104

Tabel 9 Hasil Penilaian Observasi Sikap Toleransi Siklus I .................................. 106

Tabel 10 Hasil Penilaian Observasi Sikap Gotong Royong Siklus I ........................ 109

Tabel 11 Hasil Penilaian Observasi Sikap Santun Siklus I ...................................... 110

Tabel 12 Hasil Tes Menyusun Teks Cerpen Siklus I ............................................... 112

Tabel 13 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Tema Siklus I ... 114

Tabel 14 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Alur Siklus I ..... 115

Tabel 15 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Latar Siklus I .... 116

Tabel 16 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Sudut

Pandang Siklus I ........................................................................................ 117

Tabel 17 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Tokoh dan

Penokohan Siklus I .................................................................................... 118

Tabel 18 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Gaya

Bahasa Siklus I .......................................................................................... 120

Tabel 19 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Kepaduan

Unsur Pembangun Cerpen Siklus I ............................................................ 121

Tabel 20 Hasil Observasi Proses Pembelajaran Menyusun Teks Cerpen Siklus II .. 128

Tabel 21 Hasil Penilaian Observasi Sikap Religius Siklus II ................................... 138

Tabel 22 Hasil Penilaian Observasi Sikap Percaya Diri Siklus II ............................ 141

Tabel 23 Hasil Penilaian Observasi Sikap Toleransi Siklus II ................................. 143

Page 15: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

xiv

Tabel 24 Hasil Penilaian Observasi Sikap Gotong Royong Siklus II ...................... 145

Tabel 25 Hasil Penilaian Observasi Sikap Santun Siklus II ..................................... 147

Tabel 26 Hasil Tes Menyusun Teks Cerpen Siklus II .............................................. 149

Tabel 27 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Tema Siklus II .. 150

Tabel 28 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Alur Siklus II .... 151

Tabel 29 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Latar Siklus II ... 152

Tabel 30 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Sudut

Pandang Siklus II ....................................................................................... 153

Tabel 31 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Tokoh dan

Penokohan Siklus II ................................................................................... 154

Tabel 32 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Gaya

Bahasa Siklus II ......................................................................................... 155

Tabel 33 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Kepaduan

Unsur Pembangun Cerpen Siklus I ............................................................ 156

Tabel 34 Perbandingan Hasil Penilaian Observasi Proses Pembelajaran

Menyusun Teks Cerpen Siklus I dan Siklus II .......................................... 161

Tabel 35 Sikap Religius Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Menyusun

Teks Cerpen Siklus I dan Siklus II ............................................................ 172

Tabel 36 Sikap Percaya Diri Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran

Menyusun Teks Cerpen Siklus I dan Siklus II .......................................... 174

Tabel 37 Sikap Toleransi Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Menyusun

Teks Cerpen Siklus I dan Siklus II ............................................................ 176

Tabel 38 Sikap Gotong Royong Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran

Menyusun Teks Cerpen Siklus I dan Siklus II .......................................... 178

Tabel 39 Sikap Santun Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Menyusun teks

Cerpen Siklus I dan Siklus II ..................................................................... 180

Tabel 40 Rekapitulasi dan Peningkatan Nilai Rata-rata Hasil Tes

Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Siklus I dan Siklus II ................... 182

Page 16: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

xv

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Struktur Teks Cerpen ................................................................................. 31

Bagan 2 Tahap-tahap Strategi TTW ........................................................................ 37

Bagan 3 Tahap-tahap Strategi TTW dalam Pembelajaran Menyusun Teks

Cerpen ........................................................................................................ 49

Bagan 4 Kerangka Berpikir ..................................................................................... 52

Bagan 5 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ................................................... 54

Page 17: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

xvi

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1 Perbandingan Hasil Observasi Proses Pembelajaran Menyusun

Teks Cerpen Siklus I dan Siklus II .......................................................... 160

Diagram 2 Perbandingan Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen

Siklus I dan Siklus II ............................................................................... 181

Page 18: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Interaksi Guru dan Siswa yang Menunjukkan Keantusiasan dan

Minat Siswa terhadap Pembelajaran Menyusun Teks Cerpen .............. 93

Gambar 2 Aktivitas Diskusi Siswa Mengidentifikasi Struktur Teks Cerita

Pendek ................................................................................................... 96

Gambar 3 Aktivitas Siswa Menyimak Tayangan Video dan Berdiskusi

setelah Menyimak Tayangan Video ..................................................... 98

Gambar 4 Aktivitas Siswa Menyusun Teks Cerita Pendek ................................... 99

Gambar 5 Aktivitas Siswa Melakukan Refleksi pada Akhir Pembelajaran .......... 100

Gambar 6 Aktivitas Siswa yang Menunjukkan Sikap Religius Siklus I ............... 103

Gambar 7 Aktivitas Siswa yang Menunjukkan Sikap Percaya diri Siklus I .......... 105

Gambar 8 Aktivitas Siswa yang Menunjukkan Sikap Toleransi Siklus I .............. 108

Gambar 9 Aktivitas Siswa yang Menunjukkan Sikap Gotong Royong

Siklus I .................................................................................................. 110

Gambar 10 Aktivitas Siswa yang Menunjukkan sikap Santun Siklus I .................. 112

Gambar 11 Aktivitas Siswa Menunjukkan Keantusiasan dan Minat dalam

Pembelajaran Menyusun Teks Cerpen Siklus II ................................... 131

Gambar 12 Aktivitas Diskusi Siswa Mengidentifikasi Struktur Teks Cerita

Pendek Siklus II .................................................................................... 133

Gambar 13 Aktivitas Diskusi Kelompok setelah Menyimak Tayangan Video

Siklus II ................................................................................................. 134

Gambar 14 Aktivitas Siswa Menyusun Teks Cerita Pendek Siklus II .................... 136

Gambar 15 Aktivitas Siswa Melakukan Refleksi pada Akhir Pembelajaran

Siklus II ................................................................................................. 138

Gambar 16 Aktivitas Siswa yang Menunjukkan Sikap Religius Siklus II .............. 140

Gambar 17 Aktivitas Siswa yang Menunjukkan Sikap Percaya Diri Siklus II ....... 142

Gambar 18 Aktivitas Siswa yang Menunjukkan Sikap Toleransi Siklus II ............ 144

Gambar 19 Aktivitas Siswa yang Menunjukkan Sikap Gotong Royong

Siklus II ................................................................................................. 146

Page 19: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

xviii

Gambar 20 Aktivitas Siswa yang Menunjukkan Sikap Santun Siklus II ................ 148

Gambar 21 Perbandingan Aktivitas Siswa yang Menunjukkan Keantusiasan

dan Minat Siswa terhadap Pembelajaran Menyusun Teks Cerpen

Siklus I dan Siklus II ............................................................................. 163

Gambar 22 Perbandingan Aktivitas Diskusi Siswa Mengidentifikasi Struktur

Teks Cerpen Siklus I dan Siklus II ....................................................... 165

Gambar 23 Aktivitas Siswa Menyimak Tayangan Video dan Berdiskusi

setelah Menyimak Tayangan Video Siklus I dan Siklus II ................... 167

Gambar 24 Aktivitas Siswa Menyusun Teks Cerpen Siklus I dan Siklus II ........... 169

Gambar 25 Aktivitas Siswa Melakukan Refleksi pada Akhir Pembelajaran

Siklus I dan Siklus II ............................................................................. 170

Page 20: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Siklus I ........................................................................................ 200

Lampiran 2 RPP Siklus II ...................................................................................... 211

Lampiran 3 Lembar Kerja Kelompok Tugas 1 Memahami Teks Cerita

Pendek Siklus I ................................................................................... 223

Lampiran 4 Lembar Kerja Kelompok Tugas 2 Menyusun Struktur Teks

Cerita Pendek Siklus I ........................................................................ 226

Lampiran 5 Lembar Kerja Kelompok Tugas 3 Menyusun Teks Cerita

Pendek Siklus I ................................................................................... 229

Lampiran 6 Lembar Kerja Kelompok Tugas 1 Memahami Teks Cerita

Pendek Siklus II .................................................................................. 233

Lampiran 7 Lembar Kerja Kelompok Tugas 2 Menyusun Struktur Teks

Cerita Pendek Siklus II ....................................................................... 237

Lampiran 8 Lembar Kerja Kelompok Tugas 3 Menyusun Teks Cerita

Pendek Siklus II .................................................................................. 241

Lampiran 9 Pedoman Observasi Proses Pembelajaran Siklus I dan Siklus II ....... 246

Lampiran 10 Pedoman Penilaian Observasi Sikap religius dan Sikap Sosial

Siklus I dan Siklus II .......................................................................... 247

Lampiran 11 Pedoman Penilaian Keterampilan Menyusun Teks Cerita

Pendek Siklus I dan Siklus II.............................................................. 251

Lampiran 12 Pedoman Jurnal Guru Siklus I dan Siklus II ...................................... 255

Lampiran 13 Pedoman Jurnal Siswa Siklus I dan Siklus II ..................................... 256

Lampiran 14 Pedoman Dokumentasi Siklus I dan Siklus II .................................... 257

Lampiran 15 Hasil Observasi Proses Pembelajaran Siklus I ................................... 258

Lampiran 16 Hasil Observasi Proses Pembelajaran Siklus II .................................. 260

Lampiran 17 Hasil Nilai Sikap Religius dan Sikap Sosial Siklus I ......................... 262

Lampiran 18 Hasil Nilai Sikap Religius dan Sikap Sosial Siklus II ........................ 264

Lampiran 19 Nilai Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Siklus I ......................... 266

Lampiran 20 Nilai Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Siklus II ....................... 270

Page 21: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

xx

Lampiran 21 Hasil Jurnal Guru Siklus I .................................................................... 274

Lampiran 22 Hasil Jurnal Guru Siklus II ................................................................... 276

Lampiran 23 Hasil Jurnal Siswa Siklus I ................................................................... 278

Lampiran 24 Hasil Jurnal Siswa Siklus II .................................................................. 281

Lampiran 25 Hasil Tugas Kelompok Siklus I ........................................................... 284

Lampiran 26 Hasil Tugas Kelompok Siklus II ......................................................... 286

Lampiran 27 Hasil Cerita Pendek Siklus I ................................................................. 290

Lampiran 28 Hasil Cerita Pendek Siklus II................................................................ 293

Lampiran 29 Daftar Nama Siswa Kelas VII A .......................................................... 296

Page 22: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kurikulum 2013 menekankan keseimbangan antara kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi sikap berhubungan dengan

penanaman karakter pada peserta didik, terdapat dua sikap penting yang ingin

ditanamkan pada peserta didik. Pertama adalah sikap spiritual yang berkaitan

dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa. Kedua adalah

sikap sosial berkaitan dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia,

mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.

Kompetensi pengetahuan berhubungan dengan kemampuan siswa

memahami materi pelajaran, menjawab pertanyaan, dan kritis terhadap materi

yang disampaikan guru. Sedangkan kompetensi keterampilan merupakan

penerapan dari pengetahuan yang dimiliki peserta didik. Kompetensi keterampilan

bisa berupa praktik misalnya praktik menulis dan berbicara. Ketiga kompetensi

tersebut harus dikuasai siswa agar menjadi peserta didik yang menguasai soft skill

dan hard skill.

Pada kurikulum 2013 untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)

yang berbasis teks, ada beberapa jenis teks yang diajarkan yaitu teks hasil

observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek. Cerita

Page 23: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

2

pendek adalah satu-satunya teks sastra yang diajarkan pada tingkat SMP.

Pemilihan cerita pendek sebagai salah satu jenis teks sastra yang diajarkan dalam

kurikulum 2013 cukup tepat karena dibandingkan dengan jenis prosa yang lain

misalnya novel, cerita pendek memiliki bentuk yang paling pendek/singkat

sehingga peserta didik akan lebih mudah memahami dan menyusunnya.

Pembelajaran menyusun teks cerita pendek membutuhkan waktu yang

cukup agar peserta didik benar-benar paham dengan materi yang disampaikan.

Pembelajaran menyusun teks cerita pendek meliputi memahami hakikat cerita

pendek, bentuk teks cerita pendek, struktur teks cerita pendek, dan menulis atau

menyusun teks cerita pendek.

Berdasarkan kurikulum 2013 pada kelas VII semester II kompetensi

menyusun teks cerita pendek, terdapat pada KD 4.2 yaitu menyusun teks hasil

observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek

berdasarkan berdasarkan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun

tertulis. Pada hakikatnya pembelajaran menyusun teks cerita pendek pada

kurikulum 2013 sama dengan kurikulum sebelumya. Peserta didik harus

memahami hakikat cerita pendek, bentuk teks cerita pendek, struktur teks cerita

pendek, dan pada akhirnya menyusun teks cerita pendek.

Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia

kelas VII SMP N 1 Wonosobo, terdapat beberapa faktor yang membuat siswa

kesulitan dalam menguasai keterampilan menyusn cerita pendek. Dari beberapa

masalah yang ditemukan, peneliti fokus pada kesulitan yang dihadapi peserta

didik dalam menguasai keterampilan menyusun teks cerpen. Peneliti memberikan

Page 24: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

3

solusi untuk menggunakan strategi Think-Talk-Write (TTW) dan teknik

meneruskan cerita melalui media audiovisual sebagai upaya peningkatan

keterampilan menyusun teks cerita pendek untuk siswa kelas VII A SMP N 1

Wonosobo.

Solusi yang diberikan diharapkan dapat menyelesaikan kesulitan siswa

dalam mengungkapkan ide, pikiran, gagasan, pengetahuan, dan pengalamannya

dalam bentuk tulisan untuk dikembangkan menjadi teks cerita pendek.

Penggunaan strategi TTW yang dikombinasikan dengan teknik meneruskan cerita

dan media audiovisual membantu siswa dalam mengungkapkan ide dan

gagasannya ke dalam bentuk tulisan. Siswa tidak akan merasakan kesulitan lagi

dalam mengungkapkan ide dan gagasannya karena siswa tinggal meneruskan

cerita pada film animasi yang telah ditayangkan. Dalam meneruskan cerita, siswa

diberikan kebebasan untuk mengembangkan idenya sesuai kreatifitas yang

dimiliki.

Penerapan solusi yang ditawarkan oleh peneliti tentunya disesuaikan

dengan penerapan kurikulum 2013 yang berbasis teks. Dalam pembelajaran yang

dilaksanakan terdapat tahapan pembelajaran berbasis teks yaitu (1) tahap

pembangunan konteks (2) pemodelan teks, (3) kerja sama membangun teks, (3)

kerja mandiri menciptakan teks yang sesuai model.

Strategi Think-Talk-Write (TTW) adalah strategi yang memfasilitasi

latihan berbahasa secara lisan dan menyusun bahasa tersebut dengan lancar (Huda

2013:218). Strategi yang diperkenalkan oleh Huinker dan Laughlin ini pada

dasarnya dibangun melalui berpikir, berbicara, dan menulis. Sesuai dengan

Page 25: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

4

namanya, strategi ini mempunyai urutan think (berpikir), talk

(berbicara/berdiskusi), dan write (menulis). Strategi ini digunakan untuk

mengembangkan tulisan dengan lancar dan melatih bahasa sebelum dituliskan.

Strategi yang digunakan dikombinasikan dengan teknik meneruskan cerita

dan media audiovisual. Teknik meneruskan cerita merupakan suatu kegiatan yang

akan meningkatkan daya imajinasi siswa sehingga dapat meningkatkan

keterampilan menulis kreatif. Menurut Rahmanto (1988:116) teknik meneruskan

cerita merupakan satu langkah-langkah pertahapan dalam menulis karya sastra

yaitu dengan menambahkan episode khayal. Teknik meneruskan cerita bertujuan

agar siswa dapat meneruskan cerita yang sudah ada sesuai dengan daya imanijasi

yang dimiliki. Tulisan yang dihasilkan siswa harus sesuai dengan cerita yang telah

ada sebelumnya, namun pada bagian akhir berbeda bergantung pada kreativitas

siswa untuk mengakhirinya.

Salah satu cara yang baik untuk memperkenalkan teknik ini adalah dengan

memberikan bahan rangsangan berupa pemutaran film yang dihilangkan bagian

akhirnya. Pemilihan film sebagai bahan rangsangan harus disesuaikan dengan

peserta didik. Salah satu film yang sesuai dengan peserta didik kelas VII adalah

film animasi, dalam film animasi biasanya disisipkan pesan-pesan yang ingin

disampikan kepada penonton. Selain itu film animasi juga dapat menarik peserta

didik untuk mengikuti pembelajaran dan menghilangkan kejenuhan.

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti memilih judul

“Peningkatan Keterampilan Menyusun Teks Cerpen dengan Strategi Think-Talk-

Page 26: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

5

Write (TTW) dan Teknik Meneruskan Cerita melalui Media Audiovisual pada

Siswa Kelas VII A SMP N 1 Wonosobo”

1.2 Identifikasi Masalah

Seperti yang telah dijabarkan dalam latar belakang masalah, maka

kaitannya dengan pembelajaran menyusun teks cerita pendek dapat diidentifikasi

beberapa masalah sebagai berikut.

Pertama ialah faktor siswa, siswa kurang berpengalaman dalam menyusun

teks cerita pendek sehingga dibutuhkan waktu yang lama untuk menguasainya.

Latihan yang rutin juga dibutuhkan siswa untuk meningkatkan keterampilan

menyusun teks cerita pendek.

Kedua ialah faktor proses pembelajaran, selama proses pembelajaran guru

banyak menggunakan metode ceramah, guru kurang memberikan kesempatan

siswa untuk berlatih menulis cerita pendek. Selain itu, penggunaan media untuk

menarik perhatian siswa jarang dilakukan dan kurang bervariasi. Waktu

pembelajaran yang singkat juga menjadi masalah tersendiri bagi siswa.

Ketiga ialah faktor sikap sosial siswa, kurang adanya keberanian dari

siswa untuk menyampaikan pendapat, tugas yang tidak dikerjakan sendiri, dan

tidak tepat waktu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Kurang

menghargai pendapat siswa lain, ditunjukkan dengan tindakan yang tidak

menyimak pendapat yang disampaikan.

Keempat ialah faktor buku teks, penerapan kurikulum yang baru membuat

buku teks atau buku panduan pelajaran masih terbatas. Dalam buku teks yang

Page 27: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

6

diterbitkan masih banyak contoh teks cerpen yang tidak sesuai, contoh yang

diberikan cenderung lebih banyak teks dongeng bukan teks cerpen. Sehingga,

membuat siswa kesulitan dalam memahami teks cerpen.

Kelima ialah faktor keterampilan siswa, siswa kesulitan dalam

mengembangkan ide dalam menulis cerpen. Siswa kurang terampil dalam

mengungkapkan ide, pikiran, gagasan, pengetahuan, dan pengalamannya dalam

bentuk tulisan untuk dikembangkan menjadi teks cerita pendek.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, permasalahan yang muncul

beragam. Untuk itu, perlu dilakukan pembatasan masalah agar pembahasan

penelitian ini bisa fokus dan tidak meluas. Penelitian ini difokuskan pada upaya

peningkatan keterampilan menyusun teks cerita pendek dengan strategi Think-

Talk-Write (TTW) dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual pada

siswa kelas VII A SMP N 1 Wonosobo.

1.4 Rumusan Masalah

Pembelajaran bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 yang terkandung

dalam kompetensi inti dan kompetensi dasar menekankan pada beberapa aspek

yaitu (1) proses, (2) keterampilan, (4) sikap religius, dan (5) sikap sosial.

Sehingga yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai

berikut :

Page 28: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

7

1) Bagaimanakah kualitas proses pembelajaran keterampilan menyusun teks

cerita pendek dengan strategi Think-Talk-Write (TTW) dan teknik

meneruskan cerita melalui media audiovisual siswa kelas VII A SMP N 1

Wonosobo?

2) Bagaimanakah perubahan sikap menghargai dan mensyukuri keberadaan

bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan sebagai sarana komunikasi dalam

mengolah dan menyajikan informasi lisan dan tulis siswa kelas VII A SMP N

1 Wonosobo dalam mengikuti pembelajaran peningkatan keterampilan

menyusun teks cerita pendek dengan strategi Think-Talk-Write (TTW) dan

teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual?

3) Bagaimana perubahan sikap jujur, disiplin, santun, toleransi, dan percaya diri

siswa kelas VII A SMP N 1 Wonosobo setelah mengikuti pembelajaran

peningkatan keterampilan menyusun teks cerita pendek dengan strategi

Think-Talk-Write (TTW) dan teknik meneruskan cerita melalui media

audiovisual?

4) Bagaimanakah peningkatan keterampilan menyusun teks cerpen dengan

strategi Think-Talk-Write (TTW) dan teknik meneruskan cerita melalui media

audiovisual siswa kelas VII A SMP N 1 Wonosobo setelah mengikuti

pembelajaran menyusun teks cerpen?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, tujuan penelitian ini

adalah :

Page 29: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

8

1) Mendeskripsikan kualitas proses pembelajaran keterampilan menyusun teks

cerita pendek dengan strategi Think-Talk-Write (TTW) dan teknik

meneruskan cerita melalui media audiovisual siswa kelas VII A SMP N 1

Wonosobo.

2) Mendeskripsikan perubahan sikap menghargai dan mensyukuri keberadaan

bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan sebagai sarana komunikasi dalam

mengolah dan menyajikan informasi lisan dan tulis siswa kelas VII A SMP N

1 Wonosobo setelah mengikuti pembelajaran peningkatan keterampilan

menyusun teks cerita pendek dengan strategi Think-Talk-Write (TTW) dan

teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual.

3) Mendeskripsikan perubahan sikap jujur, disiplin, santun, toleransi, dan

percaya siswa kelas VII A SMP N 1 Wonosobo setelah mengikuti

pembelajaran peningkatan keterampilan menyusun teks cerita pendek dengan

strategi Think-Talk-Write (TTW) dan teknik meneruskan cerita melalui media

audiovisual.

4) Mendeskripsikan peningkatan keterampilan menyusun teks cerpen kelas VII

A SMP N 1 Wonosobo setelah mengikuti pembelajaran menyusun teks

cerpen dengan strategi Think-Talk-Write (TTW) dan teknik meneruskan cerita

melalui media audiovisual.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoretis maupun

secara praktis. Manfaat Teoretis dari penelitian ini adalah penelitian ini

Page 30: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

9

diharapkan dapat bermanfaat untuk mengembangkan teori pembelajaran sehingga

dapat memperbaiki kualitas pendidikan dan pembelajaran menyusun teks cerita

pendek. Penelitian ini juga dapat bermanfaat untuk menambah khasanah

pengetahuan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia terutama penerapan

strategi Think-Talk-Write (TTW) dan teknik meneruskan cerita melalui media

audiovisual dalam pembelajaran menulis cerita pendek. Sedangkan manfaat

praktis dalam penelitian ini bagi peserta didik, penelitian ini dapat meningkatkan

pola belajar siswa sehingga menjadi lebih baik serta dapat meningkatkan

kemampuan dan minat siswa dalam pembelajaran menyusun teks cerita pendek.

Bagi guru, penelitian ini dapat digunakan sebagai gambaran untuk

meningkatkan kinerja guru terutama dalam membelajarkan kompetensi menyusun

teks cerita pendek. Khususnya untuk meningkatkan keterampilan menyusun teks

cerita pendek dengan strategi Think-Talk-Write (TTW) dan teknik meneruskan

cerita melalui media audiovisual. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat

dimanfaatkan sebagai bahan acuan pelaksanaan pembelajaran menyusun teks

cerita pendek yang lebih menarik dan diharapkan dapat meningkatkan prestasi

dalam bidang menyusun teks cerita pendek bagi siswa.

Page 31: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2.1 Kajian Pustaka

Penelitian tentang peningkatan keterampilan menulis cerita pendek sudah

banyak dilakukan oleh peneliti terdahulu. Oleh karena itu, penelitian terdahulu

yang berkaitan dengan topik penelitian ini digunakan sebagai acuan. Beberapa

penelitian terdahulu yang cukup relevan digunakan sebagai kajian pustaka

penelitian ini dilakukan oleh Ibnian (2010), Parede (2011), Ratmandani (2009),

Miftahurrohim (2009), Anisa (2010), dan Nadiya (2010).

Penelitian yang dilakukan oleh Ibnian (2010) merupakan penelitian yang

mengkaji tentang penggunaan teknik konsep cerita untuk meningkatkan

keterampilan menulis cerita pendek pada siswa EFL kelas sepuluh. Metode yang

digunakan oleh Ibnian adalah dengan memilih secara acak empat kelas dari

sekolah di Amman. Dua kelas sebagai kelas eksperimen, sedangkan dua lainnya

sebagai kelas kontrol. Siswa dari kelas eksperimen diberi intruksi untuk menulis

cerpen menggunakan teknik konsep cerita, sedangkan kelas kontrol menggunakan

metode tradisional. Tahap selanjutnya adalah dengan memberikan tes menulis

cerpen pada masing-masing kelas. Waktu yang diberikan untuk menulis cerpen

adalah enam puluh menit.

Page 32: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

11

Hasil yang dicapai setelah dilakukan tes adalah penggunaan teknik konsep

cerita memberikan dampak positif pada keterampilan menulis cerpen siswa kelas

sepuluh. Peningkatan keterampilan dapat dilihat dari perbaikan organisasi

penulisan, teknik penulisan, penggunaan bahasa pada menulis kreatif (kelancaran,

fleksibilitas, munculnya ide baru, dan perluasan ide).

Pardede (2011) melakukan penelitian berkaitan dengan penggunaan cerita

pendek untuk mengajarkan keterampilan berbahasa. Pardede menggunakan cerpen

untuk mengajarkan empat keterampilan berbahasa. Metode yang digunakan

adalah dengan memilih dua kelas untuk diberikan teks yang berbeda. Kelas yang

pertama diberikan teks nonsastra, sedangkan kelas yang lain diberikan teks sastra

yaitu cerpen.

Selanjutnya dilakukan tes pada masing-masing kelas, tes tersebut meliputi

keterampilan membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Pada tes keterampilan

membaca diberikan tiga macam soal yaitu mengisi tabel kelas kata berdasarkan

teks yang sudah dibaca. Soal yang kedua adalah mengisi sinonim atau definisi

dari kata yang terdapat pada teks, dan yang terakhir adalah melengkapi kalimat

rumpang menggunakan sinonim kata pada soal sebelumnya.

Pada tes keterampilan menulis, siswa diberikan soal untuk menulis sebuah

dialog antara seorang anak dan ayahnya. Selanjutnya dialog tersebut

dikembangkan menjadi sebuah cerpen yang berisi tokoh, setting, klimaks, dan

resolusi. Untuk tes keterampilan berbicara, siswa diperintahkan untuk membaca

teks yang diberikan secara bergiliran. Sedangkan untuk tes menyimak, guru

Page 33: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

12

membaca teks dan siswa menyimak teks yang dibacakan guru. Selanjutnya guru

memberikan pertanyaan berdasarkan teks yang dibacakan.

Hasil yang dicapai dengan penggunaan cerpen adalah bertambahnya

perbendaharaan kata pada keterampilan membaca, pada keterampilan menulis

siswa menjadi lebih kreatif, cerpen dapat menjadi sumber belajar pada

keterampilan menyimak dan berbicara.

Ratmandani (2009) dengan penelitiannya yang berjudul Peningkatan

Keterampilan Menulis Cerpen Berdasarkan Teks Berita Melalui Model

Pembelajaran Team-Assisted-Individualization (TAI) pada Siswa Kelas X 2 SMA

N 1 Karanggede. Berdasarkan analisis dan Penelitian keterampilan menulis cerita

pendek dengan model pembelajaran Team-Assisted-Individualization (TAI) pada

siswa kelas X 2 SMA N 1 Karanggede mengalami peningkatan dari siklus I ke

Siklus II sebesar 15,74% atau 24,49%. Dengan nilai rata-rata pada siklus I sebesar

64,25 % dan siklus II sebesar 79,99%.

Penelitian yang dilakukan Ratmandani memiliki persamaan dan perbedaan

dengan judul yang diangkat oleh peneliti, persamaannya adalah kedua penelitian

ini mengangkat topik tentang keterampilan menulis cerpen. Perbedaannya terletak

pada penggunaan model dan media, selain itu kurikulum yang diterapkan juga

berbeda. Model yang digunakan Ratmandani adalah Team-Assisted-

Individualization (TAI) dengan teks berita sebagai acuan dalam menulis cerpen.

Peningkatan keterampilan menulis cerita pendek pada siswa kelas X 2

SMA N 1 Karanggede diikuti perubahan perilaku belajar yang positif dari

perilaku negatif. Pada siklus I siswa belum terlihat begitu aktif dalam

Page 34: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

13

pembelajaran, selain itu siswa kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran

menulis cerita pendek. Namun, pada siklus II siswa sudah terlihat lebih aktif siswa

tidak ragu lagi untuk menanyakan materi yang kurang dipahami siswa juga lebih

bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

Berkenaan dengan penggunaan strategi Think-Talk-Write (TTW),

Miftahurrohim (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Penggunaan Strategi

Think-Talk-Write untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan

argumentasi pada siswa Kelas X-9 SMA Nasional Pati penggunaan strategi TTW

mampu meningkatkan keterampilan menulis karangan argumentasi dan dapat

mengubah perilaku siswa keals X-9 SMA Nasional Pati.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah mengikuti pembelajaran

menulis karangan argumentasi dengan strategi TTW, keterampilan siswa

mengalami peningkatan sebesar 23,94 %. Skor rata-rata kelas pada tahap prasiklus

sebesar 58,67 % dan mengalami peningkatan sebesar 16,96% menjadi 75,63 pada

siklus I. Kemudian pada siklus II, skor rata-rata kelas meningkat sebesar 6,98%

menjadi 82,61. Pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan strategi TTW

dapat mengubah perilaku siswa, siswa yang sebelumnya merasa kurang siap dan

kurang aktif dalam pembelajaran menjadi siap dan lebih aktif mengikuti

pembelajaran.

Peneliti lain yang menggunakan Think-Talk-Write (TTW) adalah Anisa

(2010) dengan judul penelitian Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan

Narasi dengan Mengubah Teks Wawancara melalui Model Think-Talk-Write

pada Siswa Kelas VII A SMP N 2 Cepiring. Berdasarkan hasil penelitian diketahui

Page 35: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

14

bahwa keterampilan menulis karangan narasi dengan mengubah teks wawancara

siswa pada tahap prasiklus sebesar 60,7 dengan kategori cukup. Setelah dilakukan

tindakan melalui model TTW pada siklus I nilai rata-rata yang dicapai sebesar

66,3 dengan kategori cukup. Tindakan dan nilai rata-rata pada siklus I belum

mencapai tujuan yang akan dicapai yaitu sebesar 70. Oleh karena itu peneliti

melakukan tindakan siklus II.

Pada siklus II ini rata-rata yang dicapai sebesar 77,8 dengan kategori baik.

Hal ini berarti mengalami peningkatan sebesar 17,1 atau 28,1 % dari prasiklus ke

siklus II. Selain itu perilaku-perilaku negatif maupun yang kurang sesuai dengan

prinsip-prinsip TTW mengalami perubahan ke arah positif dari siklus I ke siklus

II. Dari hasil pembehasan tersebut dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan

keterampilan mengubah teks wawancara menjadi karangan narasi siswa kelas VII

A SMP N 2 Cepiring setelah dilakukan pembelajaran mengubah teks wawancara

menjadi karangan narasi dengan model TTW. Selain itu, perubahan perilaku

dalam penelitian ini adalah para siswa tampak senang, lebih semangat, aktif

mengikuti pembelajaran, antusias dalam bertanya, serta sangat memperhatikkan

penjelasan guru.

Berkaitan dengan penelitian keterampilan menulis cerpen menggunakan

strategi Think-Talk-Write (TTW) sudah dilakukan oleh Nadiya (2010) dengan

judul Penggunaan Strategi Think-Talk-Write (TTW) untuk meningkatkan

keterampilan menulis cerpen pada siswa kelas X 4 SMA N 1 Welahan Kabupaten

Jepara. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus

Page 36: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

15

II, baik berupa data tes maupun data nontes. Dari data tes dapat diketahui

peningkatan nilai menulis cerpen dengan strategi TTW.

Nilai rata-rata pada siklus I mencapai 69,26. Setelah dilakukan siklus II

meningkat menjadi 79,20 atau meningkat sebanyak 14,35% dari siklus I. Begitu

juga dengan nilai per aspeknya yang mengalami peningkatan dari siklus I ke

siklus II. Berdasarkan data nontes yang terdiri atas observasi, hasil jurnal siswa,

hasil jurnal guru, wawancara dengan siswa, dan dokumentasi foto yang diambil

saat kegiatan pembelajaran berlangsung terlihat adanya perubahan perilaku siswa

yang terlihat lebih tertarik, lebih serius, dan bersemangat dalam melaksanakan

kegiatan menulis cerpen.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan Nadiya mempunyai beberapa

kelemahan antara lain, (1) langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan tidak

sesuai dengan tahap-tahap strategi TTW, (2) pada tahap think dalam strategi TTW

kegiatan yang dilakukan siswa salah satunya adalah membuat catatan kecil

tentang ide-ide dengan bahasanya sendiri, pada pembelajaran yang dilakukan

Nadiya tahap think tidak ada kegitan tersebut, (3) Pada aspek peranan dan tugas

guru dalam strategi TTW masih kurang lengkap, langkah pembelajaran yang

dilakukan nadia tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk mengemukakan

ide secara lisan sesuai dengan peranan guru dalam TTW.

Keunggulan penelitian ini dari penelitian yang telah dilakukan terdahulu

adalah pengembangan yang dilakukan pada strategi yang digunakan. Tahap think

pada strategi TTW yang pertama adalah dengan memberikan soal pada siswa,

namun pada penelitian ini pemberian soal dikembangkan menjadi penayangan

Page 37: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

16

video kemudian siswa mengidentifikasi unsur-unsur pembangun cerita dalam

video yang ditayangkan. Setelah itu siswa membuat catatan kecil tentang hasil

identifikasi untuk dibawa ke forum diskusi kelompok. Penggunaan video adalah

sebagai bahan rangsangan bagi peserta didik agar lebih mudah dalam

melaksanakan pembelajaran dengan teknik yang telah dikombinasikan dengan

strategi TTW.

2.2 Landasan Teoretis

Teori-teori yang mendukung penelitian ini adalah (1) Hakikat cerita

pendek, mencakup pengertian dan unsur pembangun cerita pendek, (2) Hakikat

teks cerita pendek, mencakup pengertian teks cerpen, struktur teks cerpen, dan

kaidah kebahasaan teks cerpen, (3) Hakikat menulis teks cerita pendek, mencakup

pengertian menulis teks cerpen dan tahap-tahap menulis teks cerpen, (4) Strategi

Think-Talk-Write (TTW), (5) Teknik meneruskan cerita, (6) Media audiovisual,

(7) Sikap religius dan sikap sosial, (8) Penerapan strategi TTW dan teknik

meneruskan cerita melalui media audiovisual dalam pembelajaran menulis teks

cerpen.

2.2.1 Hakikat Cerita Pendek

2.2.1.1 Pengertian Cerita Pendek

Cerita pendek adalah cerita yang isinya mengisahkan peristiwa pelaku

cerita secara singkat dan padat tetapi mengandung kesan yang mendalam,

peristiwa itu dapat nyata atau imanjinasi (Sukirno 2010:83). Sedangkan menurut

Page 38: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

17

Haryati (2011:21) cerita pendek adalah cerita yang berbentuk cerita yang

berbentuk prosa yang relatif pendek. Predikat pendek di sini bukan ditentukan

oleh panjang pendeknya halaman untuk mewujudkan cerita itu atau sedikitnya

tokoh yang terdapat di dalamnya, melainkan disebabkan oleh ruang lingkup

permasalahan yang ingin disampaikan lewat bentuk karya itu.

Zaidan Hendy (dalam Kusmayadi 2010:7) mengungkapkan bahwa cerpen

adalah karya sastra berbentuk prosa yang isinya merupakan kisah pendek yang

mengandung kisah tunggal. Jakob Sumardjo (dalam Kusmayadi 2010:7)

mendeskripsikan cerpen sebagai cerita atau rekaan yang fiktif. Artinya bukan

berupa analisis argumentasi dan peristiwanya tidak benar-benar telah terjadi serta

relatif pendek. Kependekan sebuah cerpen bukan karena bentunya yang jauh lebih

pendek dari novel, melainkan dari aspek masalahnya.

Batasan panjang karangan sebuah cerpen Nugroho Notosusanto (dalam

Kusmayadi 2010:7) menyatakan bahwa panjang cerpen sekitar 5.000 kata atau

kira-kira 17 halaman kuarto spasi rangkap. Mochtar Lubis (dalam Kusmayadi

2010:8) mengatakan umumnya panjang cerpen antara 500 sampai 30.000 kata.

Sedangkan untuk cerpen-cerpen anak tentunya bisa lebih pendek lagi. Meskipun

ceritanya tidak terlalu panjang kisah yang disampaikan haruslah tuntas (ada awal,

tengah, dan akhir cerita).

Pendapat lain menyebutkan bahwa pedoman umum cerpen terdiri atas

2.000 kata 10.000 kata. Penggolongannya adalah sebagai berikut : cerita pendek

(short story), cerita pendek yang pendek (short, short story), cerita pendek yang

sangat pendek (very short-short story), cerpen yang pendek hanya terdiri atas 750

Page 39: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

18

sampai 1.000 kata cerpen jenis ini biasanya disebut cerita mini. Adapun cerpen

yang ditulis sampai dengan 10.000 kata bisa disebut dengan cerpan (Kusmayadi

2010:8).

Cerpen memiliki ciri yang berbeda dengan jenis prosa yang lain, ciri

cerpen yang diungkapkan oleh Kusmayadi (2010:8) adalah (1) cerita pendek

merupakan sebuah kisahan pendek yang dibatasai oleh jumlah kata atau halaman,

(2) cerita pendek biasanya memusatkan perhatian pada peristiwa. Artinya,

peristiwa yang diceritakan hanya satu (tunggal), (3) cerita pendek mempunyai

satu alur, (4) latar dalam cerita pendek biasanya tunggal. Terkadang latar tidak

begitu penting perannya, hanya sebagai pelengkap cerita saja karena tidak

dideskripsikan secara lengkap, (5) cerita pendek memuat jumlah tokoh yang

terbatas, penokohan dalam cerita pendek terfokus pada tokoh utama saja.

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa cerita pendek

adalah karya sastra berbentuk prosa yang berisi cerita mengenai seorang tokoh

dan peristiwa yang dialaminya, konfliknya sederhanya dan memiliki kesan

tunggal.

2.2.1.2 Unsur-unsur Pembangun Cerita Pendek

Dalam cerita pendek terdapat unsur-unsur yang membangun cerita tersebut

dari dalam sehingga dapat membentuk suatu cerita yang menarik dan susunan

peristiwanya jelas. Unsur-unsur pembangun cerita pendek mencakupi tema,

tokoh/penokohan, latar, alur, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat

(Kusmayadi 2010:19).

Page 40: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

19

a. Tema

Tema adalah pokok permasalah sebuah cerita, makna cerita, gagasan

pokok, atau dasar cerita. Tema adalah gagasan sentral yakni sesuatu yang hendak

diperjuangkan dalam dan melalui karya fiksi, tema suatu karya sastra dapat

tersurat dan dapat pula tersirat. Disebut tersurat apabila tema tersebut dengan jelas

dinyatakan oleh pengarangnya, disebut tersirat apabila tidak secara tegas

dinyatakan tetapi terasa dalam keseluruhan cerita yang dibuat pengarang (Baribin

1985:59).

Suharianto (2005:17) tema adalah permasalahan yang merupakan titik

tolak pengarang dalam menyusun cerita atau karya sastra tersebut, sekaligus

merupakan permasalahan yang ingin dipecahkan pengarang dengan karyanya itu.

Tema adalah pokok permasalahan sebuah cerita, gagasan pokok, atau dasar cerita

(Kusmayadi 2010:19).

Dalam sebuah cerpen tema yang menarik sangatlah penting, dengan tema

yang menarik akan membuat pembaca penasaran untuk membacanya. Sebuah

tema merupakan hal yang menghubungkan cerita dari awal sampai akhir. Tokoh,

alur, latar, dan unsur lainnya sangat bergantung pada tema saat penulisan sebuah

cerpen. Pemilihan kata juga sangat berhubungan dengan tema, penggunaan kata-

kata yang berlebihan bisa jadi akan mengaburkan inti cerita tersebut. Penceritaan

yang fokus pada sebuah inti cerita, tidak melebar tanpa suatu kejelasan akan

mempertegas tema yang telah ditentukan.

Page 41: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

20

Dapat disimpulkan bahwa tema adalah gagasan pokok atau sentral dari

keseluruhan cerita yang disampikan pengarang. Pengarang dapat menyampaikan

cerita secara tersirat maupun tersurat.

b. Tokoh dan Penokohan

Tokoh menunjuk pada pelaku cerita, tokoh ialah individu rekaan yang

mengalami peristiwa atau berlakuan dalam cerita. Tokoh pada umunya berwujud

manusia meskipun dapat juga berwujud binatang atau benda yang diinsankan

(Haryati 2011:25). Sedangkan menurut Abrams (dalam Nurgiyantoro 1994:165)

tokoh cerita (character) adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya

naratif atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan

kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang

dilakukan dalam tindakan. Dapat disimpulkan bahwa tokoh merupakan pelaku

dalam sebuah cerita atau bisa disebut juga bahwa tokoh merupakan individu

rekaan yang mengalami peristiwa dalam cerita.

Penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh,

penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang

ditampilkan dalam sebuah cerita (Nurgiyantoro 2009:165). Sedangkan menurut

Suharianto (2005:20) penokohan atau perwatakan ialah pelukisan mengenai tokoh

cerita, baik keadaan lahirnya maupun batinnya yang dapat berupa pandangan

hidupnya, sikapnya, keyakinannya, adat-sitiadatnya, dan sebagainya. Pendapat

lain dari Stanton (dalam Baribin 1985:54) yang dimaksud perwatakan atau

penokohan dalam suatu fiksi dapat dipandang dari dua segi. Pertama mengacu

kepada orang atau tokoh yang bermain dalam cerita, yang kedua adalah mengacu

Page 42: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

21

kepada perbauran dari minat, keinginan, emosi, dan moral yang membentuk

individu yang bermain dalam suatu cerita.

Cerpen akan menarik dibaca jika pengarang bisa menciptakan tokoh yang

berkarakter kuat. Penciptaan karakter dapat digali dari nama pelaku, umur,

pekerjaan, tempat tinggal, penampilan, perilaku, status, status sosial, teman-

temannya, obsesinya, dan hal yang dibencinya. Untuk menjaaga efektevitas cerita,

sebuah cerpen sebaiknya tidak memiliki terlalu banyak tokoh. Jika terlalu banyak

tokoh justu bisa mengaburkan jalan cerita.

Penggambaran watak tokoh akan lebih menarik jika tidak dituliskan terlalu

detail. Penggambaran watak tokoh yang sedikit diberikan oleh pengarang akan

menarik pembaca untuk lebih meresapi lagi cerpen yang dibacanya. Pembaca

akan lebih memperhatikan hal-hal kecil yang dilakukan oleh seorang tokoh

misalnya kebiasaan yang dilakukannya, dialog dengan tokoh lain, dan pendapat

tokoh lain untuk mengetahui watak dan karakter tokoh tersebut.

Dari definisi yang telah dijabarkan di atas dapat disimpulkan bahwa tokoh

adalah individu yang terlibat dalam sebuah cerpen. Tokoh dibedakan menjadi dua

yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan. Penokohan adalah penggambaran watak

tokoh dalam cerpen, dalam menggambarkan watak tokoh terdapat dua metode

yaitu metode langsung dan tidak langsung.

c. Latar (Setting)

Latar atau disebut juga setting adalah tempat atau waktu terjadinya cerita.

Unsur cerita yang menunjukkan kepada kita di mana dan kapan kejadian-kejadian

dalam cerita berlangsung disebut latar, ada pula yang menyebutnya landasan

Page 43: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

22

tumpu yakni lingkungan tempat peristiwa terjadi (Kusmayadi 2010:24). Menurut

Abrams (dalam Nurgiyantoro 2009:216) latar atau setting yang disebut juga

sebagai landas tumpu menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan

lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.

Sementara Nuryatin (2010:13) berpendapat bahwa latar adalah gambaran

tentang tempat, waktu atau masa, dan kondisi sosial terjadinya cerita. Itu berarti

bahwa latar terdiri atas latar tempat, waktu atau masa, dan kondisi sosial

terjadinya cerita. Aminuddin (2009:66) setting adalah latar peristiwa dalam karya

fiksi, baik berupa tempat, waktu, maupun peristiwa, serta memiliki fungsi fisikal

dan fungsi psikologis. Jadi latar atau setting menunjuk pada tempat, waktu, dan

lingkungan sosial terjadinya cerita.

Menurut Kusmayadi (2010:24) secara garis besar latar cerita dapat dibagi

ke dalam tiga bagian, yakni latar tempat adalah hal yang berkaitan dengan

masalah geografis, latar tempat menyangkut deskripsi tempat suatu peristiwa

terjadi. Latar waktu berkaitan dengan masalah sejarah (historis), mengacu pada

saat terjadinya peristiwa. Latar sosial berkaitan dengan kehidupan

kemasyarakatan, latar sosial merupakan lukisan status yang menunjukkan seorang

atau beberapa orang tokoh dalam masyarakat yang ada di sekelilingnya. Statusnya

dalam kehidupan sosial dapat digolongkan menurut tingkatannya.

Dalam penulisan cerpen pemilihan latar yang tepat akan mendukung

jalannya cerita. Pilihlah latar yang berkaitan dengan tokoh dan kejadian yang

terjadi. Sebuah cerpen akan lebih menarik jika latar yang dimunculkan tidak

Page 44: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

23

tipikal dan tidak mudah ditebak. Pilihlah sebuah latar yang tiba-tiba bisa

memunculkan konflik bagi pelakunya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa latar atau setting adalah tempat dan waktu

tejadinya peristiwa dalam sebuah cerita. Latar juga dapat berarti lingkungan

terjadinya cerita.

d. Alur (Plot)

Alur adalah jalinan peristiwa secara beruntun dalam sebuah prosa fiksi

yang memperhatikan hubungan sebab akibat sehingga cerita itu merupakan

keseluruhan yang padu, bulat, dan utuh (Suharianto 2005:18). Menurut Baribin

(1985:61) alur atau plot adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang

disusun secara logis, dalam pengertian ini alur merupakan suatu jalur tempat

lewatnya rentetan peristiwa yang tidak terputus-putus.

Stanton (dalam Nurgiyantoro 2009:113) mengemukakan bahwa plot

adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadiannya itu hanya

dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau

menyebabkan peristiwa yang lain. Menurut Forster (dalam Nurgiyantoro

2009:113) plot adalah peristiwa-peristiwa cerita yang mempunyai penekanan pada

adanya hubungan kausalitas. Sedangkan menurut Kenny (dalam Nurgiyantoro

2009:113) mengemukakan plot sebgaai peristiwa-peristiwa yang ditampilkan

dalam cerita yang tidak bersifat sederhana, karena pengarang menyusun peristiwa

itu berdasarkan kaitan sebab akibat.

Pendapat lain dikemukakan oleh Abrams (dalam Nurgiyantoro 2009:113)

ia mengemukakan bahwa plot sebuah karya fiksi merupakan struktur peristiwa-

Page 45: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

24

peristiwa, yaitu sebagaimana yang terlihat dalam pengurutan dan penyajian

berbagai peristiwa tersebut untuk mencapai efek emosional dan efek artistik

tertentu. Aminuddin (2009:83) alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh

tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh

para pelaku dalam suatu cerita.

Suharianto (2005:19) berdasarkan susunannya alur dibedakan menjadi tiga

yaitu alur lurus, alur sorot balik, dan alur gabungan. Alur lurus yaitu plot yang

mengisahkan peristiwa-peristiwa dalam cerita bersifat kronologis. Peristiwa yang

pertama diikuti atau menyebabkan terjadinya peristiwa selanjutnya. Secara runtut

cerita dimulai dari tahap awal, tengah, dan akhir. Jenis plot yang kedua yaitu Plot

Sorot Balik (flash-back), urutan kejadian yang dikidahkan tidak bersifat

kronologis. Cerita tidak dimulai dari tahap awal, melainkan mungkin dari tahap

tengah atau akhir baru kemudian tahap awal cerita dikisahkan. Yang ketiga adalah

alur gabungan yaitu gabungan dari alur lurus dan sorot balik.

Dalam penulisan cerpen paragraf pertama yang menarik akan membuat

pembaca penasaran untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Paragraf

pertama juga bisa menentukan jenis alur apa yang digunakan oleh pengarang.

Pastikanlah bahwa alur dalam cerpen yang ditulis lengkap, yakni harus ada

pembukaan, pertengahan cerita, dan penutup. Penutup alur yang tidak terduga

akan membuat pembaca lebih penasaran, pembaca akan menebak-nebak akhir

cerita yang dibacanya.

Page 46: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

25

Jadi dapat disimpulkan bahwa alur adalah rangkain peristiwa yang atau

keseluruhan peristiwa yang membentuk keseluruhan cerita. Menurut susunannya

alur dibedakan menjadi tiga yaitu alur lurus, alur sorot balik, dan alur gabungan.

e. Sudut Pandang (Point of View)

Sudut pandang adalah penempatan posisi pengarang pada cerita yang

ditulisnya (Sukirno 2010:89). Menurut Kusmayadi (2010:26) sudut pandang pada

dasarnya adalah visi pengarang, dalam arti bahwa ia merupakan sudut pandangan

yang diambil oleh pengarang untuk melihat peristiwa dan kejadian dalam cerita,

sudut pandang dipergunakan untuk menentukan arah pandang pengarang terhadap

peristiwa-peristiwa di dalam cerita sehingga tercipta suatu kesatuan cerita yang

utuh. Abrams (dalam Nurgiyantoro 2009:248) mengemukakan bahwa sudut

pandang menyaran pada cara sebuah cerita dikisahkan. Ia merupakan cara dan

atau pandangan yang dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan

tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam

sebuah karya fiksi kepada pembaca.

Pendapat lain dari Baribin (1985:75) sudut pandang atau pusat pengisahan

adalah posisi dan penempatan diri pengarang dalam ceritanya, atau dari mana ia

melihat peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam ceritanya itu. Dari titik

pandangan pengarang ini pulalah pembaca mengikuti jalannya cerita dan

memahami temanya. Aminuddin (2009:90) titik pandang atau sudut pandang

adalah cara pengarang menampilakan para pelaku dalam cerita yang

dipaparkannya. Dengan demikian, sudut pandang pada hakikatnya merupakan

Page 47: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

26

strategi, teknik, siasat yang secara sengaja dipilih pengarang untuk

mengemukakan gagasan dan ceritanya.

Dalam sebuah cerpen pengarang bisa terlibat langsung atau tidak terlibat

dalam cerita. Jika pengarang ingin terlibat dalam cerpen yang ditulisnya akan

lebih baik jika penulisannya bukan hanya merupakan ungkapan hati atau

keresahan hati pengarang tanpa adanya konflik yang menarik. Pembaca tentu

tidak akan suka dengan cerpen yang tanpa konflik.

Dari definisi yang telah dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa sudut

pandang adalah penempatan posisi pengarang dalam cerita. Pengarang bisa

terlibat dalam cerita maupun tidak terlibat dalam cerita.

f. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang dimaksudkan di sini adalah tingkah laku pengarang

dalam menggunakan bahasa, tingkah laku berbahasa ini merupakan sarana sastra

yang amat penting (Baribin 1985:64). Menurut Kusmayadi (2010:27) gaya bahasa

adalah teknik pengolahan bahasa oleh pengarang dalam upaya menghasilkan

karya sastra yang hidup dan indah, pengolahan bahasa harus didukung oleh

pemilihan kata (diksi) yang tepat.

Aminuddin (2009:72) mengemukakan gaya bahasa mengandung

pengertian cara seorang pengarang menyampaiakan gagasannya dengan

menggunakan media bahasa yang indah dan harmonis serta mampu menuansakan

makna dan suasana yang dapat menyentuh daya intelektual dan emosi pembaca.

Page 48: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

27

Dalam menulis cerpen gaya bahasa akan membuat ciri khas tersendiri bagi

pengarangnya. Buatlah gaya penulisan tersendiri dalam menulis cerpen agar

penulis mempunyai ciri tersendiri bagi karya-karya yang dibuatnya.

Jadi gaya bahasa adalah cara pengarang menyampaikan gagasannya

melalui bahasa yang digunakan. Gaya bahasa yang digunakan pengarang satu

dengan yang lainnya berbeda, karena setiap pengarang mempunyai gaya bahasa

yang khas.

g. Amanat

Amanat cerpen adalah pesan moral pengarang cerpen yang ingin

disampaikan kepada pembacanya agar di akhir cerita itu pembaca dapat memetik

hikmah di balik peristiwa itu (Sukirno 2010:90). Kosasih (2012: 40) menyebutkan

bahwa amanat merupakan ajaran moral atau pesan didaktis yang hendak

disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karyanya itu. Nurgiyantoro

(2009:320) amanat atau moral merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh

pengarang kepada pembaca, merupakan makna yang terkandung dalam sebuah

karya, makna yang disarankan lewat cerita.

Dalam menulis sebuah cerpen tentunya pengarang ingin menyampaikan

pesan kepada pembacanya. Sebuah cerpen yang baik tentunya harus mengandung

ajaran-ajaran moral yang baik yang dapat dipelajari oleh pembacanya. Pesan yang

akan disampaikan bisa secara langsung, misalnya melalui dialog antartokoh dalam

cerita. Bisa juga disampaikan secara tidak langsung, pembaca harus lebih jeli

untuk mengetahui pesan yang ingin disampaikan pengarang.

Page 49: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

28

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa amanat merupakan

pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca melalui cerita yang

ditulisnya. Pesan tersebut dapat disampaikan secara implisit (langsung) dan

eksplisit (tidak langsung).

2.2.2 Hakikat Teks Cerita Pendek

2.2.2.1 Pengertian Teks Cerita Pendek

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis teks, artinya

pembelajaran yang menjadikan teks sebagai dasar. Berbagai macam teks

digunakan sebagai dasar pembelajaran dalam kurikulum 2013, baik teks sastra

maupun nonsastra. Teks cerpen merupakan salah satu teks yang diajarkan dalam

kurikulum 2013 dan harus dikuasai siswa.

Dalam kurikulum 2013 teks tidak diartikan sebagai bentuk bahasa tulis.

Mahsun (dalam Sufanti 2013:38) mengungkapkan bahwa teks itu ungkapan

pikiran manusia yang lengkap yang di dalamnya ada situasi dan konteksnya.

Sedangkan Maryanto (dalam Sufanti 2013:38) juga menyatakan bahwa yang

dimaksud teks dalam kurikulum 2013 berbentuk tulisan, lisan, dan bahkan

multimodal seperti gambar.

Hartoko dan Rahmanto (dalam Sufanti 2013:38) mendefinisikan teks

sebagai urutan teratur sejumlah kalimat yang dihasilkan dan atau ditafsirkan

sebagai suatu keseluruhan yang kait mengait. Kim dan Gilman (dalam Sufanti

2013:38) juga membedakan teks dengan istilah visual teks dan spoken teks,

Page 50: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

29

pengertian ini mendukung pendapat bahwa teks dapat terdiri atas teks tulis dan

teks lisan.

Dari beberapa definisi teks di atas dapat disimpulkan bahwa teks cerpen

merupakan karya sastra yang berasal dari ungkapan pikiran seseorang berbentuk

prosa, berisi cerita mengenai seorang tokoh dan peristiwa yang dialaminya,

konflikya sederhana, memiliki kesan tunggal, dan bisa disampaikan secara lisan

maupun tulisan.

2.2.2.2 Struktur Teks Cerita Pendek

Secara sederhana struktur teks cerita pendek terdiri atas tiga bagian yaitu

orientasi, bagian awal yang berisi pengenalan tokoh, latar tempat dan waktu, dan

awalan masuk ke tahap berikutnya (Kemendikbud:2013).

Kedua komplikasi, pada bagian ini tokoh utama berhadapan dengan

masalah (problem). Bagian ini merupakan bagian inti dari teks, masalah harus

ada. Jika tidak ada masalah harus diciptakan. Dalam komplikasi disajikan

berbagai peristiwa yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, ataupun

kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya (Kemendikbud:2013).

Bagian terakhir yaitu resolusi, bagian ini merupakan kelanjutan dari

komplikasi yaitu pemecahan masalah. Masalah harus diselesaikan dengan cara

yang kreatif (Kemendikbud:2013). Struktur teks cerpen dapat dilihat dalam bagan

berikut :

Page 51: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

30

Struktur Teks

Cerita Pendek

Orientasi

Komplikasi

Resolusi

Bagan 1 Struktur Teks Cerpen

Sumber

: Kemendikbud (2013)

Menurut Gerot dan Wignell (1994:204) struktur teks cerita pendek terdiri

atas (1) Orientasi, kumpulan adegan, tempat kejadian, dan pengenalan pelaku

dalam cerita, (2) Komplikasi, peningkatan permasalahan, tingkat kegawatan mulai

menanjak, (3) Resolution, masalah telah dipecahkan atau diselesaikan, bisa juga

disebut sebagai peleraian.

2.2.2.3 Kaidah Kebahasaan Cerita Pendek

Cerita pendek yang baik adalah cerita pendek yang lengkap tersusun atas

unsur-unsur pembangunnya, seperti tokoh, penokohan, latar, dan alur. Selain itu

isi cerita yang ditulis juga harus sesuai dengan tema yang diangkat. Kesesuaian isi

dengan tema yang dipilih menggambarkan bahwa penulis menguasai tema cerita

pendeknya.

Selain unsur pembangun cerita pendek, cerita pendek yang baik sesuai

dengan unsur-unsur kebahasaan. Di antaranya adalah organisasi, kosakata,

penggunaan bahasa, dan aturan penulisan atau mekanik (Kemendikbud 2013:82).

Page 52: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

31

1. Organisasi

Gagasan yang disampaikan melalui cerita pendek harus komunikatif, jelas,

padat, tertata dengan baik, dan memiliki urutan cerita yang logis, serta

kohesif.

2. Kosakata

Cerita pendek yang baik adalah cerita pendek yang kaya akan penggunaan

kosa kata, menggunakan pilihan kata dan ungkapan yang efektif, dan

menguasai pembentukan kata.

3. Penggunaan Bahasa

Cerita pendek yang baik memiliki konstruksi yang kompleks dan efektif,

serta memiliki sedikit kesalahan dalam penggunaan bahasa baik urutan

maupun fungsi kata.

4. Aturan Penulisan atau Mekanik

Aturan penulisan atau mekanik mengupas mengenai ejaan, tanda baca,

penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf.

2.2.3 Hakikat Menyusun Teks Cerita Pendek

2.2.3.1 Pengertian Menyusun Teks Cerita Pendek

Keterampilan menyusun teks cerita pendek merupakan salah satu

kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum 2013 untuk jenjang Sekolah

Menengah Pertama (SMP) khususnya kelas VII. Kompetensi dasar yang

dimaksud adalah “menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi,

Page 53: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

32

eksplanasi dan cerita pendek sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara

lisan maupun tulisan”.

Kompetensi dasar menyusun teks cerita pendek berasarkan konsepnya,

sama dengan kompetensi dasar yang diterapkan pada kurikulum sebelumnya yaitu

menulis cerita pendek. Tentunya sebelum menyusun teks cerita pendek, siswa

terlebih dahulu harus memahami hakikat cerita pendek, mengidentifikasi unsur-

unsur pembangunnya, membedakan teks cerita pendek dengan jenis teks yang

lain, menangkap makna cerita pendek, kemudian baru menyusun teks cerita

pendek.

Menulis merupakan salah satu keterampilan bahasa yang harus dikuasai

oleh siswa, selain tiga keterampilan lain yaitu menyimak, berbicara dan membaca.

Keterampilan menulis yang harus dikuasai siswa menulis ilmiah dan menulis

kreatif.

Menulis kreatif adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang

mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada

masyarakat pembaca untuk dipahami (Gie 2002:3). Sedangkan Sukirno (2010:3)

menyatakan bahwa menulis kreatif adalah aktivitas menuangkan gagasan secara

tertulis atau melahirkan daya cipta berdasarkan pikiran dan perasaan dalam bentuk

tulisan atau karangan dalam bentuk teks.

Salah satu kegiatan menulis yang termasuk menulis kreatif adalah menulis

cerita pendek. Menulis cerpen merujuk pada kegiatan mengarang yang

penulisannya berdasarkan pada imajinasi pengarang. Pada dasarnya cerpen

merupakan pengalaman yang pernah dialami, diamati, atau didengar oleh

Page 54: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

33

pengarangnya. Menulis cerpen merupakan kegiatan yang memerlukan banyak

waktu, karena dalam menulis cerpen pengarang dituntut untuk banyak

berimajinasi. Pengarang juga harus memikirkan unsur-unsur pembangun cerpen

agar cerpen yang ditulis menjadi sebuah cerita yang utuh.

Menulis cerpen pada hakikatnya merujuk pada kegiatan mengarang, dan

mengarang termasuk tulisan kreatif yang penulisannya dipengaruhi oleh hasil

rekaan atau imajinasi pengarang. Pada dasarnya cerpen merupakan cerita

pengalaman yang pernah dialami, diamati, atau didengar oleh pengarangnya.

Namun pada kenyatannya menulis cerita pengalaman pun tidak semudah yang

dibayangkan, banyak hambatan yang sering dialami. Menulis cerpen merupakan

kegiatan yang memerlukan banyak waktu, karena dalam menulis cerpen

pengarang dituntut untuk banyak berimajinasi.

Pengarang harus memikirkan unsur-unsur pembangun agar cerpen yang

ditulis menjadi sebuah cerita yang utuh. Unsur-unsur pembangun cerpen yang

harus diciptakan pengarang antara lain tema, alur, tokoh dan penokohan, latar, dan

amanat. Cerpen akan menarik untuk dibaca jika pengarang mampu menciptakan

tokoh yang berkarakter kuat, karakter tokoh yang kuat harus didukung dengan

latar yang sesuai. Selain tokoh dan latar, hal lain yang dapat membuat cerpen

menjadi lebih menarik adalah konflik yang ada di dalamnya. Pengarang harus

mampu membuat dan mengakhiri konflik yang dapat memuaskan pembaca.

Page 55: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

34

2.2.4 Strategi Think-Talk-Write (TTW)

Think-Talk-Write (TTW) adalah strategi yang memfasilitasi latihan

berbahasa secara lisan dan menulis bahasa tersebut dengan lancar. Strategi yang

diperkenalkan pertama kali oleh Huinker dan Laughlin ini didasarkan pada

pemahaman bahwa belajar adalah perilaku sosial. Strategi TTW mendorong siswa

untuk berpikir, berbicara, dan kemudian menuliskan suatu topik tertentu. Strategi

ini digunakan untuk mengembangkan tulisan dengan lancar dan melatih bahasa

sebelum dituliskan. Strategi TTW memperkenankan siswa untuk mempengaruhi

dan memanipulsi ide-ide sebelum menuangkannya dalam bentuk tulisan, juga

membantu siswa dalam mengumpulkan dan mengembangkan ide-ide melalui

percakapan terstruktur.

Alur kemajuan strategi TTW dimulai dari keterlibatan siswa dalam

berpikir atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah proses membaca,

selanjutnya berbicara dan membagi ide (sharing) dengan temannya sebelum

menulis. Suasana seperti ini lebih efektif jika dilakukan dalam kelompok

heterogen dengan 3-5 siswa. dalam kelompok kecil ini siswadiminta membaca,

membuat catatan kecil, menjelaskan, mendengar, dan membagi ide bersama

teman kemudian mengungkapkannya melui tulisan. Sebagaimana namanya,

strategi ini memiliki sintak sesuai dengan urutan di dalamnya, yakni think

(berpikir), talk (berbicara/berdiskusi), dan write (menulis).

a. Tahap 1 :Think

Siswa membaca teks berupa soal (kalau memungkinkan dimulai dengan

soal yang berhubungan dengan permasalahan sehari-hari atau kontekstual). Pada

Page 56: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

35

tahap ini siswa secara individu memikirkan kemungkinan jawaban (strategi

penyelesaian), membuat catatan kecil tentang ide-ide yang terdapat pada bacaan,

dan hal-hal yang tidak dipahami dengan menggunakan bahasanya sendiri.

b. Tahap 2 : Talk

Siswa diberi kesempatan untuk membicarakan hasil penyelidikannya pada

tahap pertama. Pada tahap ini siswa merefleksikan, serta menguji (negosiasi,

sharing) ide-ide dalam kegiatan diskusi kelompok. Kemajuan komunikasi siswa

akan terlihat pada dialognya dalam berdiskusi, baik dalam bertukar ide dengan

orang lain ataupun refleksi mereka sendiri yang diungkapkannya kepada orang

lain.

c. Tahap 3 : Write

Pada tahap ini siswa menuliskan ide-ide yang diperolehnya dari kegiatan

tahap pertama dan kedua. Tulisan ini terdiri atas landasan konsep yang digunakan,

keterkaitan dengan materi sebelumnya, strategi penyelesaian, dan solusi yang

diperoleh.

Menurut Silver dan Smith (dalam Yamin 2012:90) peranan dan tugas guru

dalam usaha mengefektifkan penggunaan strategi TTW adalah mengajukan dan

menyediakan tugas yang memungkinkan siswa terlibat secara aktif berpikir,

mendorong dan menyimak ide-ide yang dikemukakan siswa secara lisan dan

tertulis dengan hati-hati, mempertimbangkan dan memberi informasi terhadap apa

yang digali siswa dalam diskusi, serta memonitor, menilai, dan mendorong siswa

untuk berpartisipasi aktif. Tugas yang disiapkan diharapkan dapat menjadi pemicu

Page 57: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

36

siswa untuk bekerja secara aktif, seperti soal-soal yang memiliki jawaban

divergen atau open-ended task.

Untuk mewujudkan pembelajaran yang sesuai dengan harapan di atas,

pembelajaran sebaiknya dirancang sesuai dengan langkah-langkah berikut ini :

a. Siswa membaca teks dan membuat catatan dari hasil bacaan secara individual

(think), untuk dibawa ke forum diskusi

b. Siswa berinteraksi dan berklaborasi dengan teman satu grup untuk membahas

isi catatan (talk). Dalam kegiatan ini mereka menggunakan bahasa lisan dan

kata-kata mereka sendiri untuk menyampaikan ide-ide dalam diskusi.

Pemahaman dibangun melalui interaksi dalam diskusi, karena itu diskusi

diharapkan dapat menghasilkan solusi atas soal yang diberikan

c. Siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang memuat pemahaman dan

komunikasi dalam bentuk tulisan (write)

Kegiatan akhir pembelajaran adalah membuat refleksi dan kesimpulan atas

materi yang dipelajari. Sebelum itu dipilih satu atau beberapa orang siswa sebagai

perwakilan kelompok untuk menyajikan jawaban, sedangkan kelompok lain

diminta memberikan tanggapan.

Page 58: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

37

Tahap-tahap Strategi Think-Talk-Write ditunjukkan oleh bagan berikut :

Bagan 2 Tahap-tahap Strategi Think-Talk-Write

Sumber : Yamin (2012:89)

2.2.5 Teknik Meneruskan Cerita

Teknik meneruskan cerita merupakan suatu kegiatan yang akan

meningkatkan daya imajinasi siswa sehingga dapat meningkatkan keterampilan

menulis kreatif. Menurut Rahmanto (1988:116) teknik meneruskan cerita

Guru

Situasi

Masalah

WRITE

THINK

TALK

Membaca Teks dan

Membuat Catatan Secara

Individual

Interaksi dalam Kelompok

untuk Membahas Isi

Catatan

Konstruksi Pengetahuan

Hasil dari Think dan Talk

Secara Individual

Page 59: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

38

merupakan satu langkah-langkah pertahapan dalam menulis karya sastra yaitu

dengan menambahkan episode khayal. Satu cara yang baik untuk

memperkenalkan latihan ini dengan memberikan bahan rangsangan pemutaran

film yang dihilangkan bagian akhirnya. Sebagai tambahan untuk antusiasme dan

menghilangkan kejenuhan, siswa dapat diminta untuk membacakan episode baru

hasil ciptaannya sementara yang lain mendengarkan.

Menurut Suyatno (2004:34) dari teknik meneruskan cerita diperoleh

kemampuan siswa dalam melengkapi ide atau gagasan secara baik dalam sebuah

tulisan melalui penambahan beberapa paragraf. Tujuannya agar siswa dapat

mengakhiri cerita dengan benar dan runtut berdasarkan cerita yang sudah ada,

dengan daya kreatif dan imajinasi yang dimiliki siswa.

Langkah-langkah penerapan teknik meneruskan cerita dalam pembelajaran

menulis cerpen adalah :

a. sebelum meneruskan cerita siswa harus memperhatikan pemutaran film yang

sudah dipotong,

b. dalam meneruskan cerita siswa harus melengkapi lanjutan cerita tersebut

secara utuh, cerita lanjutan tersebut harus diselesaikan sampai endingnya,

c. cerita lanjutan yang ditulis siswa harus ada kaitannya dengan cerita

sebelumnya, jalan cerita lanjutan tidak boleh menyimpang dari jalan cerita

yang telah ditayangkan.

Kelebihan teknik ini antara lain mempermudah siswa dalam menulis

cerpen, merangsang untuk berpikir cepat dan menumbuhkan rasa ingin tahu

Page 60: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

39

sehingga hati dan pikiran tergerak untuk menulis. Melatih daya imajinasi siswa

serta kepekaan siswa dalam mengembangkan sebuah ide yang ada dalam setiap

pemikiran siswa. Siswa dapat leluasa menambahkan tokoh atau latar dalam cerita

lanjutan yang ditulis. Teknik ini juga dapat merangsang berpikir cepat,

maksudnya dengan cerita yang sudah dibaca sebelumnya dan sekaligus tokoh-

tokoh yang sudah ada, mereka tidak perlu berlama-lama untuk memikirkan apa

yang akan mereka tulis sehingga proses berpikirnya lebih cepat dibanding harus

menuliskan sendiri dari awal.

Kelemahan dari teknik meneruskan cerita adalah hanya ada satu ide pokok

yang bisa dikembangkan siswa, karena lanjutan cerita yang ditulis harus sesuai

dengan cerita yang telah ditayangkan. Antara satu siswa dengan siswa yang lain

bisa memiliki kesamaan ide, sehingga membuat cerita lanjutan yang ditulis

memiliki jalan cerita dan akhir yang sama. Kurang adanya variasi cerita lanjutan

yang ditulis siswa karena karena kesamaan ide.

2.2.6 Media Audiovisual

Media audiovisual merupakan media pembelajaran yang pemakaiannya

dilakukan dengan cara diproyeksikan melalui arus listrik dalam bentuk suara

(radio, tape recorder) dan media yang diproyeksikan ke layar monitor dalam

bentuk gambar dan suara (televisi, video, film). Media audiovisual yang dimaksud

adalah media yang dapat didengar sekaligus dilihat/disajikan. Menurut Sanaky

(2013:119) media audiovisual adalah seperangkat alat yang dapat

memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Adapun penggunaan media

Page 61: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

40

audiovisual ini membutuhkan alat bantu player atau alat yang dapat menampilkan

gambaran film yang digunakan. Media ini dapat menambah minat siswa dalam

belajar karena siswa dapat menyimak sekaligus melihat gambar.

Rohani (2006:97) mengemukakan bahwa media audiovisual adalah media

intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi), meliputi media yang dapat dilihat, didengar, dan

yang dapat dilihat dan didengar. Media audiovisual adalah adalah media yang

dapat mengkomunikasikan informasi lewat lambang verbal, visual, dan gerak.

Informasi yang dikomunikasikan dengan cara itu akan lebih konkret sehingga

lebih mudah terserap penerima informasi. Sebagai media pengajaran, media

audiovisual ini sangat sesuai melatih keterampilan menyimak, berbicara, dan

mengarang/menulis.

Media audiovisual membutuhkan perangkat lain untuk menggunakannya,

salah satunya adalah dengan cara diproyeksikan melalui layar monitor. Selain

monitor alat bantu yang lain adalah player atau alat bantu yang dapat

menampilkan gambaran film atau video yang digunakan. Pemanfaatan media ini

harus didukung dengan alat bantu lain agar maksimal dalam penggunaannya

sebagai media pembelajaran.

Media audiovisual yang digunakan dalam penelitian ini adalah film

animasi, film animasi adalah film yang merupakan hasil pengolahan gambar

tangan menjadi gambar yang bergerak. Animasi merupakan suatu hasil dari proses

obyek-obyek yang digambarkan atau divisualisasikan tampak hidup. Dalam film

animasi proses memberikan kehidupan bukan hanya dari pergerakan objeknya

Page 62: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

41

saja melainkan penambahan watak dan karakter tokoh, emosi, dan ekspresi tokoh

akan membuat objek menjadi lebih hidup.

Film animasi yang dipilih berjudul Sahabat Pemberani, film animasi

tersebut merupakan film animasi buatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi pada anak. Film yang

berisi nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari ini, disampaikan melalui

tiga tokoh utama yang dihadirkan. Ketiga tokoh utama tersebut akan mengajarkan

nilai-nilai persahabatan, kejujuran, kedisiplinan, dan bertanggung jawab.

Film Sahabat Pemberani dipilih karena dalam film tersebut banyak nilai-

nilai kebaikan yang dapat diambil diantaranya, persahabatan, kejujuran,

kedisiplinan, dan tanggung jawab. Film ini juga dapat digunakan sebagai media

untuk pencegahan korupsi sejak dini dengan membangun karakter anak yang

berintegritas. Film ini juga cocok digunakan sebagai media pembelajaran pada

kelas VII karena ceritanya yang sederhana dan mudah dipahami.

Media video atau film yang digunakan memiliki beberapa kelebihan dan

kelamahan, kelebihan media video atau film menurut Sanaky (2013:123) antara

lain :

a. menyajikan objek belajar secara konkret atau pesan pembelajaran secara

realistik, sehingga sangat baik untuk menambah pengalaman belajar

b. sifatnya yang audio visual, sehingga memiliki daya tarik tersendiri dan dapat

menjadi pemicu untuk belajar

c. sangat baik untuk pencapaian tujuan belajar psikomotorik

d. dapat mengurangi kejenuhan belajar

Page 63: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

42

e. menambah daya tahan ingatan atau retensi tentang objek belajar yang

dipelajari

f. mudah digunakan dan didistribusikan

Sedangkan kelemahan yang dimiliki oleh media video atau film antara lain :

a. pengadaannya memerlukan biaya mahal

b. bergantung pada energi listrik, sehingga tidak dapat dihidupkan di segala

tempat

c. sifat komunikasi searah, sehingga tidak memberi peluang untuk terjadinya

umpan balik

d. mudah tergoda untuk menayangkan video yang bersifat hiburan yang tidak

beraitan dengan pembelajaran.

Pendapat lain diungkapkan oleh Anderson (dalam Prastowo 2011:304)

tentang kelebihan dan kelemahan media video atau film. Kelebihan yang dimiliki

media ini antara lain, (1) dengan video kita dapat menunjukkan kembali gerakan

tertentu, gerakan yang ditunjukkan tersebut dapat berupa rangsangan yang serasi

atau berupa respon yang diharapkan dari peserta didik, (2) dengan video

penampilan peserta didik dapat segera dilihat kembali untuk dikritik atau

dievaluasi, (3) dengan menggunakan efek tertentu, dapat memperkokoh proses

belajar maupun nilai hiburan dari penyajian tersebut, (4) dengan video kita akan

mendapatkan isi dan susunan yang masih utuh dari materi pelajaran atau latihan,

(5) dengan video, informasi dapat disajikan secara serentak pada waktu yang sama

di lokasi yang berbeda dan dengan jumlah peserta yang tidak terbatas, (6)

Page 64: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

43

pembelajaran dengan video merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang

mandiri, siswa belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing dapat dirancang.

Sementara itu kelemahan yang dimiliki adalah (1) peralatan lain yang

mendukung harus tersedia, (2) membutuhkan watu yang lama untuk membuat

video atau filim, (3) biaya produksi tinggi, (4) layar monitor yang kecil akan

memebatasi jumlah peserta, (5) video atau film yang sudah dipakai tidak dapat

dihapus dan digunakan kembali, (6) harus dirawat dan ditangani dengan hati-hati.

2.2.7 Hakikat Sikap Religius dan Sikap Sosial

Kurikulum 2013 mengedepankan penanaman karakter pada peserta didik,

dalam kurikulum 2013 terdapat dua sikap penting yang ingin ditanamkan pada

peserta didik. Yang pertama adalah sikap spiritual yang berkaitan dengan

pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa. Yang kedua adalah sikap

sosial berkaitan dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia,

mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.

2.2.7.1 Sikap Religius

Sikap atau nilai religius adalah sikap dan perilaku yang patuh dalam

melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan

ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Dengan

demikian, sikap religius menyangkut kepatuhan pribadi terhadap agama yang

dianutnya dan sikap toleransi terhadap penganut agama lain (Narwanti 2011:29).

Page 65: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

44

Narwanti (2011:56-57) juga berpendapat bahwa pilar religius adalah

pilar utama dan pertama. Melalui pilar religiusus akan terbentuk manusia yang

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga akan selalu terjaga dari

perbuatan yang merugikan diri dan lingkungannya. Sebagaimana yang kita tahu,

konsep agama pada dasarnya mengajarkan kebaikan. Selain tunduk kepada

Tuhan dengan beribadah sesuai dengan agama yang dianut, agama juga

memandu kita melakukan perbuatan yang baik.

Indikator penilaian sikap religius berdasarkan pedoman penilaian yang

dikeluarkan oleh kemendikbud adalah sebagai berikut :

a. berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu

b. menjalankan ibadah tepat waktu

c. memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut

d. bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa

e. mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri

f. mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuat

g. berserah diri kepada Tuhan apabila gagal dalam mengerjakan sesuatu

h. menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal, sekolah, dan

masyarakat

i. memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha

Esa

j. bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai bangsa Indonesia

k. menghormati orang lain menjalankan ibadah sesuai agamanya

Page 66: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

45

Pada saat pembelajaran berlangsung aspek religius peserta didik yang

dapat diamati dan dijadikan sebagai pnilaian adalah (1) berdoa sebelum mulai

mengikuti pembelajaran, (2) berdoa dengan sikap yang baik dan tidak membuat

gaduh, (3) memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang

dianut, (4) mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu.

2.2.7.2 Sikap Sosial

Selain sikap religius, kurikulum 2013 juga ingin menanamkan sikap sosial

pada peserta didik. Sikap sosial dalam pembelajaran akan membentuk peserta

didik yang berahklak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.

Menurut Narwanti (2011:58), bahwa pilar empati menempa kepribadian

siswa agar terampil secara sosial. Lewat pilar ini, kepedulian terhadap sesama

dibentuk. Dari konsep Narwanti, seseorang yang mampu memahami perasaan

dan pikiran orang lain atau yang kita sebut dengan empati, maka seseorang ini

telah mampu bersikap sosial.

Terdapat tujuh sikap sosial yang ingin ditanamkan dan menjadi penilaian

dalam kurikulum 2013 yaitu :

a. jujur

b. disiplin

c. tanggung jawab

d. toleransi

e. gotong royong

f. sopan/santun

Page 67: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

46

g. percaya diri

Sikap sosial yang pertama adalah jujur, perilaku yang didasarkan pada

upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam

perkataan, tindakan, dan pekerjaan (Kemendikbud 2013). Indikator pencapaian

sikap jujur yaitu (1) tidak menyontek dalam mengerjakan ulangan/ujian, (2) tidak

menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan

sumber) dalam mengerjakan tiap tugas, (3) mengungkapkan perasaan terhadap

sesuatu apa adanya, (4) menyerahkan kepada yang berwenang barang yang

ditemukan, (5) membuat laporan laporan berdasarkan data atau informasi apa

adanya, (6) mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki.

Kedua disiplin, perilaku yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada

berbagai ketentuan dan peraturan (Kemendikbud 2013). Indikator pencapaian

sikap disiplin yaitu (1) datang tepat waktu, (2) patuh dan tertib pada aturan

sekolah, (3) mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai waktu yang ditentukan, (4)

mengikuti kaidah bahasa yang baik dan benar.

Ketiga tanggung jawab, sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan

tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,

masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha

Esa (Kemendikbud 2013). Indikator pencapaian sikap tanggung jawab yaitu (1)

melaksanakan tugas individu dengan baik, (2) menerima risiko dari tindakan yang

dilakukan, (3) tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat, (4)

mengembalikan barang yang dipinjam, (5) mengakui dan meminta maaf atas

kesalahan yang dilakukan, (6) menepati janji, (7) tidak menyalahkan orang lain

Page 68: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

47

atas tindakan yang dilakukan diri sendiri, (8) melaksanakan apa yang pernah

dikatakan tanpa disuruh/diminta.

Keempat toleransi, sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,

suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya

(Kemendikbud 2013). Indikator pencapaian sikap toleransi yaitu (1) tidak

mengganggu teman yang berbeda pendapat, (2) menerima kesepatakan meskipun

berbeda dengan pendapatnya, (3) dapat menerima kekurangan orang lain, (4)

dapat memaafkan kesalahan orang lain, (5) mampu dan mau bekerja sama dengan

siapa pun yang memiliki keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan,

(6) tidak memaksakan keyakinan atau pendapat diri pada orang lain, (7) kesediaan

untuk belajar dari (terbuka terhadap) keyakinan dan gagasan orang lain agar

dapat memahami orang lain lebih baik, (8) terbuka untuk menerima sesuatu yang

baru.

Kelima gotong royong, bekerja bersama dengan orang lain untuk

mencapai tujuan bersama dengan saling berbagi tugas dan tolong menolong secara

ikhlas (Kemendikbud 2013). Indikator pencapaian sikap gotong royong yaitu (1)

terlibat aktif dalam bekerja bakti membersihkan kelas atau sekolah, (2) kesediaan

melakukan tugas sesuai kesepakatan, (3) bersedia membentu orang lain tanpa

mengharapkan imbalan, (4) aktif dalam kerja kelompok, (5) memusatkan

perhatian pada tujuan kelompok, (6) tidak mendahulukan kepentingan pribadi, (7)

mencari jalan untuk mengatasi perbedaan pendapat/pikiran antara diri sendiri

dengan orang lain, (8) mendorong orang lain untuk bekerja sama untuk mencapai

tujuan bersama.

Page 69: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

48

Keenam sopan atau santun, adalah sikap baik dalam pergaulan dari segi

bahasa maupun tingkah laku. Norma kesantunan bersifat relatif, artinya norma

kesantunan yang diterima bisa berbedabeda di berbagai tempat, lingkungan, atau

waktu (Kemendikbud 2013). Indikator pencapaian sikap sopan/santun yaitu (1)

menghormati orang yang lebih tua, (2) tidak berkata-kata kotor, kasar, dan

takabur, (3) tidak meludah di sembarang tempat, (4) tidak menyela pembicaraan,

(5) mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain, (6) bersikap

3S (salam, senyum, sapa), (7) meminta ijin ketika akan memasuki ruangan orang

lain atau menggunakan barang milik orang lain, (8) memperlakukan orang lain

sebagaimana diri sendiri ingin diperlakukan.

Terakhir atau ketujuh percaya diri, kondisi mental atau psikologis diri

seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau

melakukan sesuatu tindakan (Kemendikbud 2013). Indikator pencapaian sikap

percaya diri yaitu (1) berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu, (2)

mampu membuat keputusan dengan cepat, (3) tidak mudah putus asa, (4) tidak

canggung dalam bertindak, (5) berani presentasi di depan kelas, (6) berani

berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan.

2.3 Penerapan Strategi Think-Talk-Write (TTW) dan Teknik Meneruskan

Cerita melalui Media Audiovisual dalam Pembelajaran Menyusun Teks

Cerita Pendek

Penerapan strategi TTW dan teknik meneruskan cerita melalui media

audiovisual dalam pembelajaran menyusun teks cerita pendek terdapat beberapa

Page 70: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

49

modifikasi dalam tahap-tahap strategi yang digunakan. Modifikasi yang dilakukan

tersebut bertujuan untuk menyesuaikan dengan materi pembelajaran dan media

yang digunakan.

Modifikasi yang dilakukan membuat adanya beberapa perbedaan dalam

tahap-tahap strategi yang digunakan, tetapi tidak menghilangkan inti dari strategi

tersebut. Seperti yang sudah dijelaskan modifikasi dilakukan untuk menyesuaikan

dengan materi pembelajaran dan media yang digunakan.

Setelah dilakukan modifikasi tahap-tahap strategi TTW ditunjukkan oleh

bagan berikut:

Bagan 3 Tahap-tahap Strategi TTW dalam Pembelajaran Menyusun Teks

Cerpen

Guru

Situasi

Masalah

WRITE

THINK

TALK

Mengamati Video dan

Membuat Catatan Secara

Individual

Interaksi dalam Kelompok

untuk Membahas Video dan

Isi Catatan

Konstruksi Pengetahuan

Hasil dari Think dan Talk

Secara Individual

Page 71: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

50

Garis besar langkah pembelajaran menyusun teks cerpen menggunakan

strategi Think-Talk-Write (TTW) dan teknik meneruskan cerita melalui media

audiovisual adalah sebagai berikut :

a. Guru membentuk kelompok heterogen yang terdiri atas 3-5 siswa.

b. Dalam kelompok siswa memperhatikan penayangan sebuah video yang telah

dipotong

c. dalam kelompok siswa berdiskusi menentukan unsur pembangun cerita pada

video yang ditayangkan.

d. tiap kelompok menceritakan kembali cerita dari video yang ditayangkan.

e. tiap kelompok meneruskan cerita berdasarkan video yang telah ditayangkan

Penerapan strategi TTW dan teknik meneruskan cerita serta melalui media

audiovisual adalah sebagai berikut :

Tabel 1 Penerapan Strategi TTW dan Teknik Meneruskan Cerita melalui

Media Audiovisual berdasarkan Pembelajaran Berbasis Teks

FASE KEGIATAN SISWA

Tahap Pembangunan

Konteks dan Pemodelan

Teks

(Think)

Dalam kelompok siswa memperhatikan penayangan

sebuah video yang telah dipotong

Tahap Kerja Sama

Membangun Teks

(Talk)

1. Dalam kelompok siswa berdiskusi menentukan

unsur pembangun cerita pada video yang

ditayangkan

2. Tiap kelompok menceritakan kembali cerita dari

video yang ditayangkan

3. Tiap kelompok meneruskan cerita berdasarkan video

yang telah ditayangkan

Page 72: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

51

Tahap Kerja Mandiri

Menciptakan Teks yang

Sesuai Model

(Write)

Masing-masing siswa menyusun teks cerpen sesuai

dengan kreatifitasnya

2.4 Kerangka Berpikir

Keterampilan menulis atau menyusun teks cerita pendek merupakan salah

satu kompetensi yang harus dikuasai siswa kelas VII. Dalam pembelajaran

menulis cerpen banyak kendala yang dihadapi siswa, diantaranya adalah siswa

kesulitan dalam memulai atau menentukan kalimat awal dalam menulis cerpen.

Selain itu siswa juga kesulitan dalam mengungkapkan ide, pikiran, gagasan,

pengetahuan, dan pengalamannya dalam bentuk tulisan untuk dikembangkan

menjadi teks cerpen.

Untuk mengatasi kendala yang dihadapi siswa dalam pembelajaran

menulis cerpen, peneliti memberikan solusi untuk masalah tersebut. Solusi yang

diberikan adalah penggunaan strategi TTW dan teknik meneruskan cerita melalui

media audiovisual sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis

cerpen siswa.

Respon yang diharapkan muncul pada siswa dengan penggunaan strategi

TTW dan teknik meneruskan cerita serta media audiovisual dalam menyusun teks

cerita pendek adalah kemampuan mengungkapkan ide kreatif siswa lewat proses

berpikir (think). Kemudian berbicara (talk), siswa berdiskusi dengan teman

sekelompoknya mengenai ide yang mereka dapat dari proses berpikir tersebut.

Melalui proses berbicara atau berdiskusi, akan menambah pemahaman siswa

tentang unsur-unsur pembangun cerita berdasarkan video yang telah ditayangkan.

Page 73: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

52

Dengan diskusi juga akan melatih siswa untuk bersosialisasi dengan siswa

yang lain, selain itu diskusi juga memfasilitasi siswa untuk melatih bahasa

lisannya. Proses terakhir yaitu menulis (write), pada proses ini siswa menyusun

apa yang telah mereka dapat dari proses berpikir dan berbicara menjadi cerita

pendek yang utuh, pengembangan cerita berdasarkan ide kreatif siswa sesuai

dengan video yang telah ditayangkan.

Bagan 4 Kerangka Berpikir

2.5 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berpikir yang telah ditetapkan dalam penelitian ini,

penggunaan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media

siswa kurang terampil dalam menyusun cerita pendek

siswa kesulitan dalam memulai atau menentukan kalimat awal dan mengungkapkan

ide dalam menulis cerpen

Penggunaan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual

siswa mendapatkan ide dan tidak kesulitan mengungkapkan ide dalam menulis cerpen

siswa terampil menulis cerita pendek

Page 74: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

53

audiovisual meningkatkan keterampilan siswa dalam menyusun teks cerita

pendek.

Page 75: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

54

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan digunakan adalah penelitian tindakan kelas

yang dikemukakan oleh Tripp (dalam Subyantoro 2012:34). Desain penelitian ini

terdiri atas dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri atas empat

komponen, yaitu perencanaan (plan), tindakan (act), pengamatan (observasi), dan

refleksi (reflect). Untuk memperjelas prosedur pelaksanaan tindakan kelas dapat

digambarkan sebagai berikut :

Bagan 5 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

SIKLUS I SIKLUS II

Siklus I digunakan sebagai refleksi untuk melaksanakan siklus II. Hasil

proses tindakan pada siklus II bertujuan untuk mengetahui peningkatan

keterampilan menyusun teks cerita pendek setelah dilakukan perbaikan dalam

kegiatan belajar mengajar yang didasarkan pada refleksi siklus I.

refleksi

observasi

tindakan

perencanaan

refleksi

observasi

tindakan

perencanaan

Page 76: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

55

Observasi awal dilakukan sebelum peneliti melakukan siklus I dan siklus

II. Observasi awal dilakukan agar peneliti mengetahui kondisi siswa dalam kelas

dan kesulitan yang dialami oleh siswa. Dengan keadaan seperti ini, maka

penelitian dapat berjalan dengan baik.

Perencanaan pada siklus meliputi dua hal, yaitu perencanaan umum dan

perencanaan khusus. Yang dimaksud dengan perencanaan umum adalah

perencanaan yang meliputi keseluruhan aspek yang berhubungan dengan

penelitian tindakan kelas. Perencanaan khusus dimaksudkan untuk menyusun

rancangan dari siklus per siklus. Perencanaan khusus terdiri atas perencanaan

ulang atau revisi perencanaan. Perencanaan ini berkaitan dengan pendekatan

pembelajaran, metode pembelajaran teknik atau strategi pembelajaran, media dan

materi pembelajaran, dan sebagainya.

Dalam perencanaan ini peneliti berkonsultasi dan bekerja sama dengan

dengan guru kelas. Selain itu, peneliti juga bekerja sama dalam menentukan dan

memilih alokasi waktu yang akan digunakan dalam penelitian tersebut. Hal ini

dilakukan peneliti agar perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam

proses pembelajaran lebih baik.

3.1.1 Prosedur Tindakan Kelas Siklus I

Dalam prosedur tindakan kelas pada siklus I terdapat empat tahapan yang

harus dilalui. Berikut ini diuraikan tahapan-tahapan rencana tindakan dalam

penelitian ini.

Page 77: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

56

3.1.1.1 Tahap Perencanaan Siklus I

Tahap perencanaan ini merupakan rencana kegiatan menentukan langkah-

langkah yang dilakukan peneliti untuk memecahkan permasalahan. Langkah ini

merupakan upaya perbaikan kelemahan dalam proses pembelajaran menyusun

teks cerita pendek pada siswa kelas VII A SMP N 1 Wonosobo.

Rencana kegiatan yang dilakukan yaitu (1) menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran yang berisi langkah-langkah dan strategi yang sesuai dengan

tindakan dan masalah yang dihadapi, (2) mempersiapkan fasilitas dan sarana

pendukung yang diperlukan, yaitu media pembelajaran dan peralatan yang

dibutuhkan dalam pembelajaran, (3) mempersiapkan instrumen penilaian yang

akan digunakan, (4) berkolaborasi dengan guru.

Kegiatan pertama dalam tahap perencanaan adalah menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan tindakan dan masalah yang dihadapi.

Peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berupa langkah-langkah

instruksional yang akan diterapkan dalam pembelajaran. Langkah ini mempunyai

peranan penting dalam penelitian, karena rencana pelaksanaan pembelajaran

merupakan pedoman bagi peneliti dalam penerapan strategi dalam pembelajaran

yang akan dilaksanakan.

Kegiatan selanjutnya adalah mempersiapkan sarana pendukung yang

diperlukan. Hal terpenting dalam kegiatan ini adalah menyiapkan media

pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran. Peneliti menggunakan

media video dalam pembelajaran menyusun teks cerita pendek.

Page 78: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

57

Selanjutnya peneliti menyiapkan instrumen penilaian yang akan digunakan

dalam penelitian. Instrumen penilaian yang digunakan berupa tes dan nontes.

Instrumen tes digunakan untuk mengukur keterampilan siswa dalam menyusun

teks cerpen, instrumen nontes berupa observasi, wawancara, jurnal, dan

dokumentasi.

Kegiatan terakhir adalah berkolaborasi dengan guru, guru sebagai

kolaborator akan membantu peneliti dalam penelitian ini. Peneliti dengan guru

sebagai kolaborator akan melihat perkembangan siswa pada siklus I dan siklus II.

Dengan berkolaborasi, penelitian akan berjalan dengan baik dan terarah.

3.1.1.2 Tahap Implementasi Tindakan Siklus I

Tahap tindakan sebagai langkah yang dilakukan untuk perbaikan,

perubahan, dan peningkatan dari solusi pemecahan masalah. Tindakan yang

dilakukan dalam proses pembelajaran menyusun teks cerita pendek sesuai dengan

perencanaan yang telah disusun.

Tahap yang pertama adalah kegiatan pendahuluan, kegiatan pendahuluan

dimulai dengan guru mengkondisikan kelas agar siswa siap untuk belajar.

Kemudian guru memberikan apersepsi dan melakukan tanya jawab dengan siswa.

Selanjutnya, siswa menerima informasi mengenai tujuan pembelajaran dan

manfaat menguasai materi pembelajaran. Siswa menerima informasi mengenai

pokok-pokok materi pembelajaran. Siswa mendengarkan penjelasan guru

mengenai langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan.

Page 79: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

58

Tahap yang kedua adalah kegiatan inti, kegiatan pertama yang dilakukan

siswa adalah berkelompok sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk oleh

guru. Siswa memperhatikan penayangan sebuah video yang telah dipotong.

Kemudian dalam kelompok siswa berdiskusi menentukan unsur pembangun cerita

pada video yang ditayangkan. Setelah unsur pembangun telah ditentukan, tiap

kelompok menceritakan kembali cerita dari video yang ditayangkan. Setelah itu,

tiap kelompok meneruskan cerita berdasarkan video yang telah ditayangkan.

Pengembangan cerita sesuai dengan kreatifitas siswa. Kegiatan terakhir adalah

perwakilan siswa maju untuk membacakan hasil pengembangan cerita dari diskusi

kelompok yang telah dilakukan, kelompok lain memberikan tanggapan.

Tahap ketiga adalah kegiatan penutup, dalam kegiatan penutup siswa dan

guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. Selanjutnya, siswa

dan guru melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan.

3.1.1.3 Tahap Observasi Siklus I

Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana reaksi dan perilaku

siswa pada saat kegiatan pembelajaran. Melalui lembar observasi, peneliti

mengamati tingkah laku siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Tujuan dari pengamatan ini adalah sebagai bahan acuan pada pembelajaran

berikutnya, serta untuk mengetahui respon siswa.

Selain itu, dalam proses pengamatan data juga diperoleh melalui beberapa

cara seperti jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto. Jurnal yang digunakan

dalam penelitian ini adalah jurnal guru dan jurnal siswa. Instrumen penelitian

Page 80: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

59

digunakan untuk mengungkapkan segala hal yang dirasakan guru maupun siswa

selama mengikuti kegiatan pembelajaran menyusun teks cerita pendek.

Selanjutnya data dapat diperoleh melalui wawancara. Wawancara

digunakan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai pembelajaran menyusun

teks cerpen dengan strategi TTW dan teknik meneruskan cerita melalui media

audiovisual. Wawancara dilakukan di luar jam pembelajaran terhadap beberapa

perwakilan siswa. Pengamatan selanjutnya diambil melalui dokumentasi foto yang

digunakan sebagai laporan yang berupa gambar aktifitas siswa selama mengikuti

pembelajaran.

3.1.1.4 Tahap Refleksi Siklus I

Refleksi dilakukan oleh peneliti dan guru kelas setelah selesai melakukan

proses tindakan dan pengamatan. Hasil refleksi digunakan sebagai bahan masukan

dalam penetapan langkah selanjutnya, yaitu pada siklus II. Hasil tes dan nontes

menunjukkan bahwa masih terdapat kekurangan baik dalam proses pembelajaran,

sikap religius, sikap sosial, maupun hasil cerpen siswa.

Pada proses pembelajaran terdapat dua aspek yang belum mencapai

ketuntasan, yaitu kekondusifan diskusi kelompok mengidentifikasi struktur teks

cerita pendek dan keintensifan diskusi kelompok setelah menyimak tayangan

video. Kekurangan yang terdapat pada kedua aspek tersebut adalah beberapa

siswa kurang bisa bekerja sama dengan anggota kelompoknya. Hal ini

diasebabkan beberapa siswa tidak cocok dengan anggota kelompok yang telah

dibentuk secara acak. Ketidakcocokan tersebut membuat diskusi kelompok tidak

Page 81: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

60

berjalan dengan lancar, tidak semua anggota kelompok aktif dalam diskusi.

Hambatan lain yang didapat siswa pada saat diskusi setelah menyimak tayangan

video adalah perbedaan pendapat dan ide dalam meneruskan cerita menyebabkan

dalam menuliskan hasil diskusi membutuhkan waktu yang cukup lama karena

harus menyatukan pandangan yang berbeda.

Pada aspek sikap religius, kekurangan terdapat pada indikator sikap

religius yang ketiga yaitu memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan

pendapat atau presentasi. Sebanyak 14 masuk dalam kategori kurang baik karena

tidak semua siswa berani dan mempunyai kesempatan untuk menyampaikan

pendapat atau presentasi di depan kelas.

Pada aspek sikap sosial terdapat empat sikap yang diamati yaitu sikap

percaya diri, sikap toleransi, sikap gotong royong, dan sikap santun. Kekurangan

pada sikap percaya diri indikator pertama adalah terdapat 14 siswa masuk dalam

kategori kurang baik. Pada indikator yang pertama tidak semua siswa berani dan

mempunyai kesempatan untuk presentasi di depan kelas. Indikator sikap percaya

diri yang kedua sebanyak 27 siswa masuk dalam kategori cukup baik. Hanya

beberapa siswa yang berani untuk bependapat, bertanya, atau menjawab.

Pada aspek sikap toleransi nilai yang dicapai siswa masuk dalam kategori

cukup baik, hal tersebut belum mencapai standar penilaian penelitian yang sudah

ditentuan. Indikator sikap toleransi yang pertama sebanyak 15 siswa masuk

dalam kategori cukup baik. Indikator sikap toleransi yang kedua sebanyak 13

siswa masuk dalam kategori cukup baik. Indikator sikap toleransi yang ketiga 13

siswa masuk dalam kategori cukup baik. Indikator sikap toleransi yang kelima

Page 82: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

61

sebanyak 12 siswa masuk kategori cukup baik. Indikaor sikap toleransi yang

keenam sebanyak 13 siswa masuk kategori cukup baik. Kelemahan pada aspek

toleransi adalah beberapa siswa kurang bisa bekerja sama dengan anggota

kelompoknya.

Pada aspek sikap gotong royong indiator yang pertama sebanyak 12 siswa

masuk dalam kategori cukup baik. Indikator sikap gotong royong yang kedua

sebanyak 12 siswa masuk dalam kategori cukup baik. Indikator sikap gotong

royong yang ketiga semua siswa masuk dalam kategori cukup baik. Kekurangan

yang terdapat pada siap gotong royong adalah siswa kurang bisa mendorong

anggota kelompoknya untuk bekerja sama dalam diskusi kelompok.

Pada aspek sikap santun terdapat kekurangan pada indikator yang ketiga

yaitu sebanyak 21 siswa masuk dalam kategori cukup baik. Kekurangan pada

indikator yang ketiga adalah penggunaan bahasa yang kurang santun pada saat

melasanakan diskusi kelompok.

Pada tahap menyusun teks cerpen, diketahui nilai rata-rata siswa mencapai

2,63. Kekurangan terdapat pada aspek alur, sudut pandang, tokoh dan penokohan,

gaya bahasa. Keempat aspek tersebut masuk dalam kategori cukup baik. Pada

aspek alur sebanyak 14 siswa atau sebesar 45,161 % masuk dalam kategori cukup

baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa kurang baik dalam menyajikan

cerita dalam cerpen sesuai dengan indikator aspek alur.

Pada aspek sudut pandang Sebanyak 12 siswa atau sebesar 38,71 % masuk

dalam kategori cukup baik. Sedangankan kategori kurang baik terdapat 4 siswa

atau sebesar 12,903 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa dalam menyusun

Page 83: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

62

teks cerpen, aspek sudut pandang kurang sesuai dengan indikator yang telah

ditentukan.

Pada aspek tokoh dan penokohan sebanyak 16 siswa atau sebesar 51,613

% masuk dalam kategori cukup baik. Tidak ada siswa yang masuk dalam kategori

kurang baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa masih

kurang mampu menghadirkan tokoh yang bervariasi dan menggambaran watak

tokoh tersebut dalam cerpen yang disusunnya.

Pada aspek gaya bahasa sebanyak 13 siswa atau sebesar 41,935 % masuk

dalam kategori cukup baik. Sedangkan sebanyak 7 siswa masuk dalam kategori

kurang baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dalam menyusun teks cerpen,

siswa kurang bervariasi dalam menggunakan gaya bahasa.

3.1.2 Prosedur Tindakan Kelas Siklus II

Berdasarkan refleksi pada siklus I, maka pada siklus II ini akan dilakukan

perbaikan dan penyempurnaan mulai dari perencanaan, tindakan, observasi,

sampai refleksi. Tahapan pada siklus II pada dasarnya sama dengan siklus I,

namun dilakukan beberapa perbaikan untuk kekurangan yang ada pada siklus I.

Kekurangan pada siklus I yang terdapat pada proses pembelajaran adalah

kurang kondusifnya proses diskusi kelompok, karena beberapa siswa kurang bisa

bekerja sama dalam diskusi kelompok. Tindakan perbaikan pada siklus II adalah

dengan membentuk kelompok baru, pembentukan kelompok baru diharapkan

akan membuat siswa lebih mudah dalam bekerja sama dalam diskusi kelompok.

Kelompok baru dibentuk oleh guru berdasarkan hasil observasi sikap gotong

Page 84: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

63

royong pada siklus I, setiap kelompok memiliki anggota yang berbeda dari siklus

I. Pembentukan kelompok baru juga digunakan untuk memperbaiki sikap gotong

royong dan sikap toleransi siswa. Kekurangan pada sikap gotong royong dan

toleransi adalah kurang kondusifnya diskusi kelompok karena beberapa siswa

kurang bisa bekerja sama dalam diskusi kelompok.

Kekurangan pada sikap sosial siswa terdapat pada sikap percaya diri, sikap

toleransi, sikap gotong royong, dan sikap santun. Sikap percaya diri siswa masih

kurang karena masih banyak siswa yang kurang berani untuk berpendapat,

bertanya, atau menjawab. Tindakan perbaikan pada siklus II adalah dengan

mendorong siswa untuk lebih percaya diri dan memberikan kesempatan untuk

berpendapat, bertanya, atau menjawab. Tindakan tersebut dilakukan dengan

memberikan kesempatan kepada siswa yang belum pernah berpendapat atau

presentasi.

Kekurangan pada sikap santun adalah kurang santunnya bahasa yang

digunakan siswa pada saat diskusi kelompok. Hal tersebut berhubungan dengan

sikap sosial sebelumnya yaitu sikap toleransi dan gotong royong, karena siswa

kurang bisa bekerja sama dengan anggota kelompok yang berbeda karakter

sehingga membuat bahasa yang digunakan kurang santun. Tindakan perbaikan

pada siklus II selain pembentukan kelompok baru yang telah dilakukan

sebelumya, siswa diingatkan untuk menggunakan bahasa yang lebih santun.

Kekurangan pada keterampilan siswa dalam menyusun teks cerpen adalah

pada unsur pembangun cerpen yang disusun siswa yaitu pada unsur alur, sudut

pandang, tokoh dan penokohan, gaya bahasa. Tindakan perbaikan pada siklus II

Page 85: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

64

adalah dengan memberikan materi lebih banyak untuk unsur pembangun cerpen.

Materi tentang unsur pembangun cerpen diberikan pada pertemuan pertama

setelah membahas struktur teks cerpen. Pada siklus I pertemuan pertama

membahas struktur teks cerpen dan kaidah kebahasaan teks cerpen, sedangkan

pada siklus II diberikan materi unsur pembangun cerpen setelah struktur teks

cerpen. Perbedaan tersebut bertujuan untuk memperbaiki kekurangan yang

terdapat pada hasil cerpen yang disusun siswa.

3.1.2.1 Tahap Perencanaan Siklus II

Tahap perencanaan dalam siklus II merupakan lanjutan dari tahap refleksi

pada siklus I. Setelah diketahui kekurangan-kekurangan dalam siklus I melalui

tahap refleksi, dilakukan rencana perbaikan-perbaikan agar kekurangan-

kekurangan tersebut tidak terjadi lagi pada siklus II.

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus II adalah,

(1) mencari solusi untuk perbaikan kekurangan pada siklus I, (2) menyusun

rencana pembelajaran dengan menggunakan strategi TTW dan teknik meneruskan

cerita serta media audiovisual, (3) berkonsultasi dengan guru mata pelajaran

bahasa Indonesia tentang rencana pembelajaran yang telah disusun.

3.1.2.2 Tahap Implementasi Tindakan Siklus II

Pada dasarnya tindakan yang dilakukan dalam tahap ini hampir sama

dengan tahap tindakan yang ada pada siklus I, yaitu penerapan pembelajaran

Page 86: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

65

menggunakan strategi Think-Talk-Write (TTW) dan teknik meneruskan cerita

serta media audiovisual.

Tahap yang pertama adalah kegiatan pendahuluan, kegiatan pendahuluan

dimulai dengan guru mengkondisikan kelas agar siswa siap untuk belajar.

Kemudian guru memberikan apersepsi dan melakukan tanya jawab dengan siswa.

Selanjutnya, siswa menerima informasi mengenai tujuan pembelajaran dan

manfaat menguasai materi pembelajaran. Siswa menerima informasi mengenai

pokok-pokok materi pembelajaran. Siswa mendengarkan penjelasan guru

mengenai langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan.

Tahap yang kedua adalah kegiatan inti, kegiatan pertama yang dilakukan

siswa adalah berkelompok sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk oleh

guru. Siswa memperhatikan penayangan sebuah video yang telah dipotong.

Kemudian dalam kelompok siswa berdiskusi menentukan unsur pembangun cerita

pada video yang ditayangkan. Setelah unsur pembangun telah ditentukan, tiap

kelompok menceritakan kembali cerita dari video yang ditayangkan. Setelah itu,

tiap kelompok meneruskan cerita berdasarkan video yang telah ditayangkan.

Pengembangan cerita sesuai dengan kreatifitas siswa. Kegiatan terakhir adalah

perwakilan siswa maju untuk membacakan hasil pengembangan cerita dari diskusi

kelompok yang telah dilakukan, kelompok lain memberikan tanggapan.

Tahap ketiga adalah kegiatan penutup, dalam kegiatan penutup siswa dan

guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. Selanjutnya, siswa

dan guru melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan.

Page 87: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

66

3.1.2.3 Tahap Observasi Siklus II

Pada tahap ini dilakukan obsevasi terhadap perilaku, keaktifan dan

antusias siswa selama pembelajaran menyusun teks cerita pendek dengan

menggunakan strategi Think-Talk-Write (TTW) dan teknik meneruskan cerita

serta media audiovisual berlangsung.

3.1.2.4 Tahap Refleksi Siklus II

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap seluruh tindakan dan hasil

peningkatan keterampilan menyusun teks cerita pendek yang dicapai oleh siswa.

Pada proses pembelajaran Aspek kedua proses pembelajaran mengalami

peningkatan sebesar 12,5 %, yaitu dari 68,75 % menjadi 81,25 %. Siswa sudah

baik dalam melakukan diskusi kelompok mengidentifikasi struktur teks cerpen.

Aspek ketiga mengalami peningkatan sebesar 16,625 % yaitu dari 62,5 % menjadi

78,125 %. Siswa sudah baik dalam bekerja sama dalam diskusi kelompok setelah

menyimak tayangan video.

Pada aspek sikap religius siswa siklus I terdapat kekurangan pada indikator

yang ketiga, yaitu sebanyak 14 siswa masuk kategori kurang baik. Pada siklus II

terjadi peningkatan, tinggal 12 siswa yang masuk dalam kategori cukup baik.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa sikap religius siswa dalam pembelajaran

menyusun teks cerpen sudah baik.

Pada aspek sikap sosial kekurangan yang ditemukan pada siklus I

mengalami peningkatan. Pembentukan kelompok baru untuk mengatasi

kekurangan aspek toleransi dan gotong royong yang ditemukan pada siklus I

Page 88: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

67

membantu siswa untuk bisa lebih bekerja sama dalam diskusi kelompok dengan

anggota kelompoknya. Sikap percaya diri siswa juga mengalami peningkatan,

siswa yang berani berpendapat, bertanya, menjawab, atau presentasi lebih banyak

daripada siklus I. Kesantunan bahasa yang digunakan selama diskusi kelompok

juga menunjukkan hasil yang baik.

Pada tahap menyusun teks cerpen siklus I diketahui nilai rata-rata siswa

mencapai 2,63. Jumlah siswa yang tuntas berdasarkan standar ketuntasan

penelitian sebanyak 13 orang atau sebesar 41,935 %. Sedangkan jumlah siswa

yang tidak tuntas berdasarkan standar ketuntasan penelitian sebanyak 18 siswa

atau sebesar 58,065 %. Pada siklus II nilai rata-rata siswa mencapai 3,02 yang

termasuk dalam kategori baik. Dapat diidentifikasi bahwa kemampuan menyusun

teks cerpen siswa sudah baik, terjadi peningkatan keterampilan menyusun teks

cerpen dari siklus I. Sebanyak 7 siswa mendapatkan nilai yang sangat baik,

mencapai persentase sebesar 21,875 %. Siswa yang mendapat nilai baik sebanyak

25 orang atau sebesar 78,125 %.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah keterampilan menyusun teks cerita pendek

siswa kelas VII A SMP N 1 Wonosobo. Dipilihnya keterampilan menyusun teks

cerita pendek sebagai subjek penelitian karena merupakan salah satu kompetensi

yang harus dikuasai siswa, selain itu banyak kendala yang dihadapi siswa selama

pembelajaran menyusun teks cerpen.

Page 89: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

68

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelian ini ada dua yaitu, (1) variabel keterampilan menyusun

teks cerita pendek, (2) variabel strategi Think-Talk-Write (TTW) dan teknik

meneruskan melalui media audiovisual.

3.3.1 Variabel Keterampilan Menyusun Teks Cerita Pendek

Keterampilan menyusun teks cerita pendek merujuk pada kegiatan

mengarang yang penulisannya dipengaruhi oleh hasil rekaan atau imajinasi

pengarang. Pada dasarnya cerpen merupakan cerita pengalaman yang pernah

dialami, diamati, atau didengar oleh pengarangnya. Menulis cerita pendek

mendorong siswa untuk berimajinasi, karena cerita pendek merupakan karya fiksi

yang berbentuk prosa.

Keberhasilan siswa dalam menyusun teks cerpen diukur dengan kualitas

hasil cepen yang dibuatnya. Cerpen yang disusun siswa harus memiliki tema

yang menarik, dalam menyusun teks cerpen siswa harus fokus pada tema yang

telah dipilihnya agar cerita yang dibuat tidak melenceng dari inti cerita itu sendiri.

Latar yang dipilih harus digambarkan dengan baik agar mendukung peristiwa

yang ada dalam cerita. Selanjutnya adalah penggambaran watak tokoh yang tajam

dan nyata, tokoh juga harus mampu membawa pembaca seolah-olah mengalami

peristiwa dalam cerita. Selain itu terdapat tegangan dan kejutan dalam alur cerita,

urutan peristiwa yang membangun cerpen tidak mudah diduga.

Page 90: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

69

3.3.2 Variabel Strategi Think-Talk-Write (TTW) dan Teknik Meneruskan

Cerita Melalui Media Audiovisual

Think-Talk-Write (TTW) adalah strategi yang memfasilitasi latihan

berbahasa secara lisan dan menulis bahasa tersebut dengan lancar. Terdapat tiga

tahapan dalam strategi TTW yaitu berpikir, berdiskusi, dan menulis. Kegiatan

pertama yang dilakukan siswa adalah berpikir untuk mendapatkan ide atau

pendapat yang dimiliki, selanjutnya adalah berdiskusi dengan teman satu

kelompok untuk menentukan pendapat atau jawaban yang paling tepat. Kegiatan

terakhir adalah siswa menuangkan ide dan pendapat yang telah didiskusikan tadi

dalam sebuah tulisan.

Teknik meneruskan cerita merupakan suatu teknik yang mengharuskan

siswa meneruskan cerita yang dipotong bagian akhirnya. Siswa harus meneruskan

cerita berdasarkan bagian awal cerita sebelumnya, tetapi siswa bebas dalam

mengembangkan cerita berdasarkan kreatifitas masing-masing.

Media audiovisual yang digunakan adalah media film animasi yang

ditayangkan melalui proyektor. Penggunaan media film animasi untuk

mendukung penerapan teknik meneruskan cerita dan menambah antusiasme siswa

dalam mengikuti pembelajaran.

Page 91: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

70

3.4 Indikator Kinerja

Indikator kinerja penelitian ini meliputi dua aspek, yaitu indikator

kuantitatif dan indikator kualitatif. Kedua indikator tersebut dijelaskan sebagai

berikut.

3.4.1 Indikator Kuantitatif

Keberhasilan penelitian ini secara kuantitatif dilihat dari ketercapaian

kompetensi dasar 4.2 “Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif,

eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang

akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan”. Ketercapaian kompetensi dasar 4.2

ditandai dengan meningkatnya keterampilan siswa dalam menyusun teks cerita

pendek secara tertulis baik secara individual maupun klasikal.

Indikator kuantitatif keterampilan menyusun teks cerita pendek

memperhatikan aspek kualitas cerpen yang disusun siswa. Cerpen yang disusun

siswa harus memiliki tema yang menarik, dalam menyusun teks cerpen siswa

harus fokus pada tema yang telah dipilihnya agar cerita yang dibuat tidak

melenceng dari inti cerita itu sendiri. Latar yang dipilih harus digambarkan

dengan baik agar mendukung peristiwa yang ada dalam cerita. Selanjutnya adalah

penggambaran watak tokoh yang tajam dan nyata, tokoh juga harus mampu

membawa pembaca seolah-olah mengalami peristiwa dalam cerita. Selain itu

terdapat tegangan dan kejutan dalam alur cerita, urutan peristiwa yang

membangun cerpen tidak mudah diduga.

Page 92: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

71

Keberhasilan individual ditentukan melalui ketuntasan belajar dengan

kriteria nilai minimal B- atau 2,66. Sementara itu, keberhasilan klasikal

ditentukan dengan banyaknya siswa yang mendapat nilai minimal 2,66 sebesar

100% atau keseluruhan siswa mencapai ketuntasan.

Tabel 2 Konversi Nilai Kompetensi Keterampilan

No Predikat Hasil yang Dicapai Siswa

1 A 3,67 - 4,00

2 A- 3,34 - 3,66

3 B+ 3,01 - 3,33

4 B 2,67 - 3,00

5 B- 2,34 - 2,66

6 C+ 2,01 - 2,33

7 C 1,67 - 2,00

8 C- 1,34 - 1,66

9 D+ 1,01 - 1,33

10 D 0,00 - 1,00

3.4.2 Indikator Kualitatif

Keberhasilan penelitian ini secara kualitatif ditentukan dengan proses

pembelajaran yang berlangsung efektif, adanya perubahan sikap, dan tanggapan

positif siswa terhadap pembelajaran.

Proses pembelajaran keterampilan menyusun teks cerita pendek

menggunakan strategi TTW dan teknik meneruskan cerita melalui media

audiovisual yang ingin dicapai antara lain, (1) keantusiasan dan minat siswa, (2)

kekondusifan diskusi kelompok mengidentifikasi struktur teks cerita pendek, (3)

keintensifan diskusi kelompok setelah menyimak tayangan video, (4) keintesifan

pelaksanaan kegiatan menyusun teks cerita pendek, (5) refleksi pada akhir

pembelajaran sehingga siswa mengetahui kekurangan/kesulitan dan cara

mengatasinya.

Page 93: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

72

Indikator pencapaian sikap religius siswa antara lain, (1) berdo’a sebelum

dan setelah melaksanakan pembelajaran, (2) berdo’a dengan sikap yang baik

(tidak membuat gerakan yang tidak perlu atau mengeluarkan suara yang membuat

gaduh), (3) memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat atau

presentasi, (4) menjawab salam guru atau teman yang mengucapkan salam.

Selain sikap religius yang diharapkan meningkat, sikap sosial juga

diharapkan meningkat pada saat pembelajaran. Sikap sosial yang diharapkan

meningkat pada saat pembelajaran adalah percaya diri, peduli (toleransi, gotong

royong), dan santun.

Pertama percaya diri, indikator pencapaian sikap percaya diri yaitu (1)

berani presentasi di depan kelas, (2) berani berpendapat, bertanya, atau menjawab

pertanyaan.

Kedua toleransi, indikator pencapaian sikap toleransi yaitu (1) tidak

mengganggu teman yang berbeda pendapat, (2) menerima kesepatakan meskipun

berbeda dengan pendapatnya, (3) mampu dan mau bekerja sama dengan siapa pun

yang memiliki keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan, (4) tidak

memaksakan keyakinan atau pendapat diri pada orang lain, (5) kesediaan untuk

belajar dari (terbuka terhadap) keyakinan dan gagasan orang lain agar dapat

memahami orang lain lebih baik, (6) terbuka untuk menerima sesuatu yang baru.

Gotong royong, indikator pencapaian sikap gotong royong yaitu (1)

kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan, (2) aktif dalam kerja kelompok,

(3) mendorong orang lain untuk bekerja sama dalam kelompok.

Page 94: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

73

Keempat sopan atau santun, indikator pencapaian sikap sopan/santun yaitu

(1) menghormati orang yang lebih tua, (2) bersikap 3S (salam, senyum, sapa), (3)

menggunakan bahasa yang santun saat menyampaikan pendapat, bertanya, atau

menyanggah.

Selanjutnya ketercapaian perubahan sikap siswa tersebut akan dijabarkan

dalam bentuk deskripsi tentang perubahan sikap siswa berdasarkan indikator sikap

yang telah dicapai serta uraian sikap yang harus ditingkatkan dan diperhatikan

siswa.

Tabel 3 Konversi Nilai Kompetensi Sikap

No Predikat Hasil yang Dicapai Siswa Nilai Kompetensi Sikap

1 A 3,67 - 4,00 SB

2 A- 3,34 - 3,66

3 B+ 3,01 - 3,33

B 4 B 2,67 - 3,00

5 B- 2,34 - 2,66

6 C+ 2,01 - 2,33

C 7 C 1,67 - 2,00

8 C- 1,34 - 1,66

9 D+ 1,01 - 1,33 K

10 D 0,00 - 1,00

3.5 Instrumen Penelitian

Terdapat dua instrumen penelitian dalam penelitian ini yaitu berupa

instrumen tes dan instrumen nontes. Instrumen tes berupa soal yang harus

dikerjakan siswa saat pembelajaran menyusun teks cerita pendek. Instrumen

nontes berupa lembar observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi.

Page 95: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

74

3.5.1 Instrumen Tes

Tes dalam penelitian ini berupa instrumen tertulis yang berisi perintah

untuk menyusun teks cerita pendek. Pemberian tes terbagi menjadi dua tahap

yakni tahapan siklus I, dan siklus II, tes pada siklus I dan siklus II berupa soal

untuk menyusun teks cerita pendek. Tes tersebut digunakan untuk mengetahui

tingkat ketercapaian siswa dalam menyusun teks cerita pendek secara tertulis.

Pada dasarnya tidak ada perbedaan besar antara siklus I dan siklus II,

perbedaannya adalah siklus II merupakan perbaikan pada kekurangan yang

terdapat pada siklus I. Nilai akhir adalah jumlah skor siswa yang diperoleh dari

jumlah seluruh masing-masing aspek yang dinilai.

Pedoman penilaian keterampilan menyusun teks cerita pendek

memperhatikan aspek kualitas cerpen yang disusun siswa.

Tabel 4 Aspek Penilaian Cerita Pendek

No Aspek Penilaian Indikator Skala Nilai Skala Skor

1 Tema

a. Berpusat pada satu

persoalan

b. Terbatas dan jelas

c. Baik dalam

mendeskripsikan tema

yang terkandung dalam

cerita

d. Baik dalam menyajikan

tema dari keseluruhan

cerita

Memenuhi

empat

Kriteria Sangat Baik 4

Memenuhi

tiga

kriteria Baik 3

Memenuhi

dua

kriteria Cukup Baik 2

Memenuhi

satu

kriteria

Kurang

Baik 1

2 Alur

a. Masuk akal, rasional,

dapat dipahami nalar

b. Urutan satu peristiwa

dengan peristiwa

berikutnya yang

Memenuhi

empat

Kriteria Sangat Baik 4

Memenuhi

tiga

kriteria Baik 3

Page 96: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

75

membangun cerpen

tidak mudah diduga

c. Ada tegangan dan

kejutan

d. Pembayangan peristiwa

yang akan terjadi

Memenuhi

dua

kriteria Cukup Baik 2

Memenuhi

satu

kriteria

Kurang

Baik 1

3 Latar

a. Tepat menggambarkan

tempat yang mendukung

peristiwa

b. Tepat menggambarkan

waktu yang mendukung

peristiwa

c. Tepat menggambarkan

suasana yang

mendukung peristiwa

d. Tepat menggambarkan

keadaan sosial pada saat

terjadinya cerita

Memenuhi

empat

Kriteria Sangat Baik 4

Memenuhi

tiga

kriteria Baik 3

Memenuhi

dua

kriteria Cukup Baik 2

Memenuhi

satu

kriteria

Kurang

Baik 1

4 Sudut Pandang

a. Baik dalam memberikan

perasaan kedekatan

tokoh

b. Baik dalam menjelaskan

kepada pembaca siapa

yang dituju

c. Baik dalam menjelaskan

perasaan tokoh kepada

pembaca

d. Memberikan efek yang

semakin menghidupkan

cerita

Memenuhi

empat

kriteria Sangat Baik 4

Memenuhi

tiga

kriteria Baik 3

Memenuhi

dua

kriteria Cukup Baik 2

Memenuhi

satu

kriteria

Kurang

Baik 1

5 Tokoh dan Penokohan

a. Terdapat tokoh utama

dan tokoh bawahan atau

sampingan

b. Terdapat tokoh

protagonis, antagonis,

dan tritagonis

Memenuhi

empat

kriteria Sangat Baik 4

Memenuhi

tiga

kriteria Baik 3

Page 97: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

76

c. Pelukisan watak tokoh

tajam dan nyata

d. Tokoh mampu

membawa pembaca

mengalami peristiwa

dalam cerita

Memenuhi

dua

kriteria Cukup Baik 2

Memenuhi

satu

kriteria

Kurang

Baik 1

6 Gaya Bahasa

a. Tepat dalam memilih

bahasa yang

mengandung unsur

emotif

b. Terdapat bahasa yang

bersifat konotatif

c. Tepat memilih

ungkapan yang

mewakili sesuatu yang

diungkapkan

d. Pilihan kata sesuai

dengan situasi,

bervariasi, dan ekspresif

Memenuhi

empat

kriteria Sangat Baik 4

Memenuhi

tiga

kriteria Baik 3

Memenuhi

dua

kriteria Cukup Baik 2

Memenuhi

satu

kriteria

Kurang

Baik 1

7 Kepaduan Unsur-unsur

Pembangun Cerpen

4-6 unsur ssuai Sangat baik 4

3-5 unsur sesuai Baik 3

2-4 unsur sesuai Cukup Baik 2

1-3 unsur sesuai Kurang

Baik 1

Skor Maksimal 28

Skor diberikan untuk tiap aspek yang dinilai berdasarkan kriteria yang

ditetapkan di atas. Jumlah skor yang diperoleh kemudian dibagi dengan total skor

untuk kemudian dikalikan 4.

3.5.2 Instrumen Nontes

Instrumen nontes digunakan untuk mengetahui perubahan sikap siswa dan

tanggapan siswa selama pembelajaran berlangsung. Bentuk instrumen nontes

Page 98: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

77

yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lembar observasi, pedoman

wawancara, jurnal, dan dokumentasi.

Tabel 5 Kisi-kisi Instrumen Nontes

No Instrumen

Nontes

Aspek yang Diamati

Proses

Sikap Religius

dan

Sikap Sosial

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Observasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2 Jurnal Siswa − − √ √ √ − − − − −

Jurnal Guru √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3 Wawancara − − √ √ √ − − − − −

4 Dokumentasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Keterangan :

A. Proses pembelajaran mencakup :

1. keantusiasan dan minat siswa

2. kekondusifan diskusi kelompok mengidentifikasi struktur dan unsur

pembangun cerita pendek

3. keintensifan diskusi kelompok setelah menyimak tayangan video

4. keintesifan pelaksanaan kegiatan menyusun teks cerita pendek

5. refleksi pada akhir pembelajaran sehingga siswa mengetahui

kekurangan/kesulitan dan cara mengatasinya.

B. Sikap religius dan sikap sosial mencakup :

1. Sikap religius, indikator yang diamati, berdo’a sebelum dan setelah

melaksanakan pembelajaran; berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

membuat gerakan yang tidak perlu atau mengeluarkan suara yang

membuat gaduh); memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan

Page 99: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

78

pendapat atau presentasi; menjawab salam guru atau teman yang

mengucapkan salam

2. Percaya diri, indikator yang diamati, berani presentasi di depan kelas;

berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan

3. Toleransi, indikator yang diamati, tidak mengganggu teman yang berbeda

pendapat; menerima kesepatakan meskipun berbeda dengan pendapatnya;

mampu dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki

keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan; tidak

memaksakan keyakinan atau pendapat diri pada orang lain; kesediaan

untuk belajar dari (terbuka terhadap) keyakinan dan gagasan orang lain

agar dapat memahami orang lain lebih baik; terbuka untuk menerima

sesuatu yang baru.

4. Gotong royong, indikator yang diamati, kesediaan melakukan tugas sesuai

kesepakatan; aktif dalam kerja kelompok; mendorong orang lain untuk

bekerja sama dalam kelompok

5. Sopan atau santun, indikator yang diamati, menghormati orang yang lebih

tua; bersikap 3S (salam, senyum, sapa); menggunakan bahasa yang santun

saat menyampaikan pendapat, bertanya, atau menyanggah.

3.5.2.1 Pedoman Observasi Proses

Pedoman observasi digunakan untuk mengetahui keaktifan siswa dan sikap

siswa saat pembelajaran berlangsung. Lembar observasi memuat indikator-

indikator untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran berlangsung.

Page 100: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

79

Indikator-indikator yang harus diamati selama proses pembelajaran berlangsung

adalah, (1) siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik, (2) siswa

memperhatikan dengan baik video yang ditayangkan guru, (3) siswa aktif dalam

diskusi kelompok mengidentifikasi unsur intrinsik cerita dalam video, (4) siswa

serius menceritakan kembali cerita dalam video yang telah ditayangkan, (5) siswa

serius menyusun teks cerita pendek dengan meneruskan cerita dalam video yang

telah ditayangkan.

3.5.2.2 Pedoman Observasi Sikap Religius

Pedoman observasi sikap religius merupakan pedoman yang digunakan

peneliti untuk mengamati sikap siswa selama pembelajaran. Adapun yang diamati

dalam pedoman observasi sikap religius antara lain, (1) berdo’a sebelum dan

setelah melaksanakan pembelajaran, (2) berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

membuat gerakan yang tidak perlu atau mengeluarkan suara yang membuat

gaduh), (3) memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat atau

presentasi, (4) menjawab salam guru atau teman yang mengucapkan salam.

3.5.2.3 Pedoman Observasi Sikap Sosial

Pedoman observasi sikap sosial merupakan pedoman yang digunakan

peneliti untuk mengamati sikap siswa selama pembelajaran. Adapun yang diamati

dalam pedoman observasi sikap sosial adalah, (1) percaya diri, (2) sikap toleransi,

(3) sikap gotong royong, (4) sikap santun.

Page 101: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

80

Pertama percaya diri, indikator pencapaian sikap percaya diri yaitu (1)

berani presentasi di depan kelas, (2) berani berpendapat, bertanya, atau menjawab

pertanyaan.

Kedua toleransi, indikator pencapaian sikap toleransi yaitu (1) tidak

mengganggu teman yang berbeda pendapat, (2) menerima kesepatakan meskipun

berbeda dengan pendapatnya, (3) mampu dan mau bekerja sama dengan siapa pun

yang memiliki keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan, (4) tidak

memaksakan keyakinan atau pendapat diri pada orang lain, (5) kesediaan untuk

belajar dari (terbuka terhadap) keyakinan dan gagasan orang lain agar dapat

memahami orang lain lebih baik, (6) terbuka untuk menerima sesuatu yang baru.

Gotong royong, indikator pencapaian sikap gotong royong yaitu (1)

kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan, (2) aktif dalam kerja kelompok,

(3) mendorong orang lain untuk bekerja sama dalam kelompok.

Keempat sopan atau santun, indikator pencapaian sikap sopan/santun yaitu

(1) menghormati orang yang lebih tua, (2) bersikap 3S (salam, senyum, sapa), (3)

menggunakan bahasa yang santun saat menyampaikan pendapat, bertanya, atau

menyanggah.

3.5.2.4 Pedoman Wawancara

Wawancara, digunakan untuk mendapatkan data pendukung yang

ditujukan kepada guru mata pelajaran yang melaksanakan pembelajaran dan juga

beberapa siswa yang aktif dalam proses pembelajaran. Adapun hal-hal yang

ditanyakan antara lain, (1) pendapat siswa mengenai pembelajaran yang telah

Page 102: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

81

berlangsung, (2) pendapat siswa mengenai penggunaan strategi TTW dan teknik

meneruskan cerita melalui media audiovisual dalam pembelajaran, (3) kesulitan

yang dialami siswa selama pembelajaran menyusun teks cerpen menggunakan

strategi TTW dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual, (4) cara

siswa mengatasi kesulitan selama pembelajaran menyusun teks cerpen

menggunakan strategi TTW dan teknik meneruskan cerita melalui media

audiovisual, (5) manfaat yang diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran.

3.5.2.5 Jurnal

Terdapat dua jurnal dalam penelitian ini, yaitu jurnal guru dan jurnal

siswa. Jurnal guru digunakan untuk mengetahui pesan dan kesan guru selama

pembelajaran. Jurnal guru berisi pertanyaan diantaranya, (1) pendapat guru

mengenai kesiapan dan keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran, (2)

pendapat guru mengenai keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran, (3)

pendapat guru mengenai tanggapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran,

(4) pendapat guru mengenai perilaku peserta didik, (5) pendapat guru mengenai

suasana kelas pada saat pembelajaran.

Jurnal siswa digunakan untuk mengetahui, (1) kesan-kesan yang dirasakan

pada saat mengikuti pembelajaran terhadap strategi,teknik, dan media yang

digunakan selama proses pembelajaran berlangsung, (2) cara peneliti saat

menjelaskan materi, (3) cara peneliti memberikan kesempatan untuk menjawab

pertanyaan, (4) cara peneliti memberikan bimbingan dan arahan dalam menyusun

Page 103: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

82

teks cerita pendek, (5) cara peneliti memberikan balikan atas hasil cerpen siswa,

(6) interaksi yang terjadi di dalam kelas.

3.5.2.6 Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa foto.

Dokumentasi ini dipilih oleh peneliti dengan tujuan untuk memperkuat hasil

penelitian selain observasi, jurnal, dan wawancara. Dokumentasi foto dalam

proses pembelajaran menyusun teks cerita pendek dapat dijadikan gambaran

kegiatan dan perilaku siswa dalam penelitian. Selain itu, dokumentasi foto juga

dapat membantu peneliti sebagai sarana untuk menjelaskan keruntutan penelitian

dari awal sampai akhir sehingga penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dan teknik nontes. Teknik

nontes berupa teknik observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi.

3.6.1 Teknik Tes

Teknik pengumpulan data tes dilakukan pada akhir pembelajaran siklus I

dan siklus II dalam pembelajaran keterampilan menyusun teks cerita pendek, tes

tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam menyusun

teks cerita pendek secara tertulis. Tes diberikan kepada siswa berisi perintah untuk

menyusun sebuah cerita pendek.

Page 104: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

83

Hasil tes tersebut dapat digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan

pembelajaran yang telah ditentukan dalam kurikulum 2013 maupun dalam

rencana pengajaran. Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan tingkat

keberhasilan pembelajaran menyusun teks cerita pendek siklus I dan siklus II,

apabila siswa mencapai nilai minimal B- (baik) atau 2,66 yang berkategori baik.

Berdasarkan hasil tes menyusun teks cerita pendek pada siklus I dan siklus II,

peneliti akan mengetahui tingkat keterampilan pada setiap siswa. Jika terjadi

peningkatan berarti strategi, teknik, dan media yang digunakan telah berhasil.

3.6.2 Teknik Nontes

Data nontes digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran, perubahan

perilaku siswa baik sikap religius maupun sikap sosial. Teknik nontes berupa

teknik observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi.

3.6.2.1 Teknik Observasi

Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Observasi dilakukan untuk mengetahui perilaku peserta didik pada saat proses

pembelajaran. Perilaku ini menunjukkan sikap religius dan sikap sosial siswa

dalam pembelajaran menyusun teks cerpen. Selain mengamati sikap religius dan

sosial siswa, observasi digunakan untuk mengamati proses pembelajaran di dalam

kelas.

Observasi dilakukan pada semua siswa dengan memberikan penilaian pada

lembar observasi, terdapat dua lembar observasi yaitu lembar observasi proses

Page 105: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

84

pembelajaran menyusun teks cerpen. Kedua adalah lembar observasi sikap

religius dan sikap sosial siswa.

3.6.2.2 Teknik Jurnal

Dalam penelitian ini terdapat dua jurnal, yaitu jurnal siswa dan jurnal guru.

Jurnal ini diberikan pada akhir pertemuan pembelajaran setiap siklus (siklus I dan

siklus II), yaitu dengan cara memberi selembar kertas pada masing-masing siswa

agar menuliskan kesan dan pesan termasuk penilaian guru dan siswa selama

proses pembelajaran berlangsung. Jurnal tersebut merupakan refleksi diri atas

pembelajaran yang telah dilakukan.

Jurnal guru ditulis setelah kegiatan pembelajaran berlangsung yang berisi

tentang semua hal yang terjadi pada proses pembelajaran. Kedua jurnal yang telah

dibuat tersebut digunakan sebagai bahan evaluasi. Dari kedua data tersebut

direkap menjadi satu dengan tujuan untuk mempermudah dalam menganalisis

perkembangan kemampuan siswa.

3.6.2.3 Teknik Wawancara

Wawancara atau interview adalah suatu teknik atau cara yang digunakan

peneliti untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab

sepihak. Dikatakan sepihak karena dalam wawancara ini responden tidak diberi

kesempatan sama sekali untuk mengajukan pertanyaan. Pertanyaan hanya

diajukan oleh peneliti.

Page 106: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

85

Wawancara ini dilakukan setelah proses belajar mengajar berakhir, yaitu

pada saat siswa istirahat dan peneliti sudah mengadakan penelitian siklus awal,

yang bertujuan agar proses belajar mengajar antara siswa dan guru tidak

terganggu, dan dengan harapan hasil wawancara ini dapat digunakan untuk

melakukan perbaikan pada pembelajaran siklus berikutnya. Sasaran wawancara

adalah para siswa yang nilainya sangat kurang, cukup, dan sangat baik dalam

menyusun teks cerita pendek. Hal ini berdasarkan nilai tes pada siklus awal dan

berdasarkan observasi yang dilakukan guru selama proses pembelajaran.

3.6.2.4 Teknik Dokumentasi

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dokumentasi yang berupa foto

pada saat penelitian berlangsung. Gambar foto ini menghasilkan data yang

autentik karena pengambilan foto tersebut dilakukan pada saat proses

pembelajaran berlangsung, sehingga aktifitas siswa akan terekam dalam foto.

Pengambilan gambar dibagi dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Dalam

pengambilan foto peneliti meminta bantuan teman dengan pertimbangan 1)

keaslian data visual terjamin, 2) perilaku peneliti dan subjek penelitian saat

pembelajaran terekam dengan jelas, dan 3) agar konsentrasi peneliti saat mengajar

tidak bercabang. Dari data foto ini akan dilaporkan secara deskriptif sesuai dengan

gambar yang terekam didalamnya. Hasil deskriptif ini digunakan sebagai penjelas

dan pendukung data lain.

3.7 Teknik Analisis Data

Page 107: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

86

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

kuatitatif dan teknik kualitatif. Data tes dianalisis secara kuantitatif, sedangkan

data nontes dianalisis secara kualitatif.

3.7.1 Teknik Kuantitatif

Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengatahui seberapa besar

peningkatan siswa setelah pembelajaran menyusun teks cerita pendek dengan

strategi Think-Talk-Write (TTW) dan teknik meneruskan cerita melalui media

audiovisual. Nilai yang diperoleh siswa dirata-rata dan bandingkan antara siklus I

dan siklus II. Analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Merekap nilai seluruh siswa

2. Menghitung nilai komulatif

3. Menghitung nilai persentase dengan rumus

SS

NP = X 100%

SM

Keterangan :

NP : Nilai dan Persentase

SM : Skor Maksimal

SS : Skor yang diperoleh Siswa

3.7.2 Teknik Kualitatif

Teknik analisis data kualitatif digunakan untuk memberikan gambaran

mengenai proses pembelajaran, keterampilan yang telah dicapai siswa, perubahan

Page 108: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

87

sikap religius dan sikap sosial. Data kualitatif diperoleh dari observasi, jurnal

siswa, wawancara dan dokumentasi. Data diklasifikasikan berdasarkan aspek-

aspek yang sudah ditetapkan.

Page 109: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

88

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh dari tindakan siklus I dan

tindakan siklus II. Hasil tes siklus I dan siklus II berupa tes soal untuk menyusun

teks cerita pendek. Tes tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat ketercapaian

siswa dalam menyusun teks cerita pendek secara tertulis.

Hasil nontes siklus I dan siklus II diperoleh melalui observasi, jurnal guru,

jurnal siswa, wawancara, dan dokumentasi foto. Hasil tersebut berupa proses

pembelajaran menyusun teks cerpen dengan strategi think-talk-write dan teknik

meneruskan cerita melalui media audiovisual; perubahan perilaku menghargai dan

mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa

sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis sebagai wujud sikap religius;

menghargai dan menghayati sikap percaya diri, toleransi, gotong royong, dan

santun dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya sebagai wujud sikap sosial.

4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I

Pelaksanaan penelitian siklus I yaitu kegiatan pembelajaran dengan

menerapkan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media

audiovisual dalam pembelajaran menyusun teks cerpen. Hasil penelitian siklus I,

Page 110: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

89

pertama berupa pemaparan proses pembelajaran menyusun teks cerpen dengan

strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual

yang diperoleh dari instrumen observasi proses pembelajaran, jurnal guru, dan

dokumentasi. Kedua, pemaparan perubahan perilaku menghargai dan mensyukuri

keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai

sarana menyajikan informasi lisan dan tulis sebagai wujud sikap religius berupa

nilai konversi sikap religius. Ketiga, perubahan perilaku percaya diri, toleransi,

gotong royong, dan santun dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka

pendek pada siswa sebagai wujud sikap sosial berupa nilai konversi sikap sosial.

Keempat, hasil tes keterampilan menyusun teks cerpen siswa. Hasil penelitian

siklus I diuraikan sebagai berikut.

4.1.1.1 Proses Pembelajaran Menyusun Teks Cerpen dengan Strategi Think-

Talk-Write dan Teknik Meneruskan Cerita melalui Media Audiovisual

Siklus I

Hasil pengamatan proses pembelajaran peningkatan keterampilan

menyusun teks cerpen dengan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan

cerita melalui media audiovisual merupakan hasil pengamatan (1) Keantusiasan

dan minat siswa, (2) kekondusifan diskusi kelompok mengidentifikasi struktur

teks cerita pendek, (3) keintensifan diskusi kelompok setelah menyimak tayangan

video, (4) keintesifan pelaksanaan kegiatan menyusun teks cerita pendek, dan (5)

refleksi pada akhir pembelajaran sehingga siswa mengetahui

kekurangan/kesulitan dan cara mengatasinya.

Page 111: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

90

Pengamatan proses pembelajaran bertujuan untuk mengetahui

keberlangsungan proses pembelajaran menyusun teks cerpen. Observasi

pembelajaran siklus I dilaksanakan ketika pembelajaran di kelas berlangsung,

peneliti mengamati siswa pada saat proses pembelajaran. Hasil pengamatan proses

pembelajaran peningkatan keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi

think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual diuraikan

dalam tabel berikut.

Tabel 6 Hasil Observasi Proses Pembelajaran Menyusun Teks Cerpen

Siklus I

No Aspek Pengamatan Frekuensi Persentase (%)

1 Keantusiasan dan minat siswa 25 78,125 %

2 kekondusifan diskusi kelompok

mengidentifikasi struktur teks cerita

pendek

22 68,75 %

3 keintensifan diskusi kelompok setelah

menyimak tayangan video 20 62,5 %

4 keintesifan pelaksanaan kegiatan

menyusun teks cerita pendek 31 96,875 %

5 refleksi pada akhir pembelajaran

sehingga siswa mengetahui

kekurangan/kesulitan dan cara

mengatasinya

30 93,75 %

Keterangan :

Sangat baik : > 85 %

Baik : 76-85 %

Cukup : 60-75 %

Kurang : < 60 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa aspek keantusiasan dan minat siswa

terhadap pembelajaran menyusun teks cerpen dengan strategi think-talk-write dan

teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual terdapat 25 siswa yang

Page 112: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

91

memperhatikan atau sebesar 78,125 % dan termasuk dalam kategori baik. Aspek

kekondusifan diskusi kelompok mengidentifikasi struktur teks cerita pendek

terdapat 22 siswa yang melakukan diskusi kelompok dengan cukup baik atau

sebesar 68,75 %. Aspek keintensifan diskusi kelompok setelah menyimak

tayangan video terdapat 20 siswa atau sebesar 62,5 % dan termasuk dalam

kategori cukup baik. Aspek keintesifan pelaksanaan kegiatan menyusun teks

cerita pendek terdapat 31 siswa yang melaksanakan kegiatan menyusun teks

cerpen atau sebesar 96,87 % dan termasuk dalam kategori sangat baik. Aspek

refleksi pada akhir pembelajaran sehingga siswa mengetahui

kekurangan/kesulitan dan cara mengatasinya terdapat 30 siswa yang melakukan

refleksi atau sebesar 93,75 % dan termasuk dalam kategori sangat baik.

4.1.1.1.1 Keantusiasan dan Minat Siswa terhadap Pembelajaran Menyusun

Teks Cerpen dengan Strategi Think-Talk-Write dan Teknik

Meneruskan Cerita melalui Media Audiovisual Siklus I

Keantusiasan dan minat siswa terhadap pembelajaran keterampilan

menysusun teks cerpen ditinjau dari pelaksanaan pembelajaran keterampilan

menyusun teks cerpen dengan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan

cerita melalui media audiovisual. Pada kegiatan awal pembelajaran, guru

mengkondisikan siswa untuk siap belajar dan melakukan apersepsi dengan

melakukan tanya jawab dengan siswa. Tanggapan siswa cukup baik dibuktikan

dengan kesediaan beberapa siswa untuk menyampaikan pendapat, bertanya, dan

menjawab pertanyaan yang diberikan.

Page 113: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

92

Selain itu, keantusiasan dan minat siswa terhadap pembelajaran menyusun

teks cerpen dapat dilihat pada saat kegiatan diskusi kelompok mengidentifikasi

struktur teks cerita pendek dan diskusi setelah menyimak tayangan video. Guru

memberikan tugas kepada tiap kelompok untuk mengidentifikasi struktur teks

cerita pendek dan menentukan unsur pembangun cerita video yang ditayangkan,

setelah itu tiap kelompok meneruskan cerita pada video tersebut menjadi sebuah

cerita yang utuh. Kegiatan diskusi berjalan cukup lancar, masing-masing

kelompok melaksanakan tugas yang diberikan. Setelah kegiatan diskusi

perwakilan tiap kelompok presentasi di depan kelas.

Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran, siswa yang antusias

mengikuti pembelajaran cukup banyak dibandingkan dengan siswa yang kurang

antusias mengikuti pembelajaran. Persentase keantusiasan siswa terhadap

pembelajaran menyusun teks cerpen sebesar 78,125 %, sehingga dapat

diidentifikasi bahwa siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran menyusun teks

cerpen. Keantusiasan siswa ditunjukkan dengan kesediaan siswa untuk menjawab

dan mengemukakan pendapat tentang struktur teks cerpen, tertib dalam

membentuk kelompok, dan dalam menyimak media yang ditayangkan oleh guru.

Selain berdasarkan hasil pengamatan, keantusiasan siswa juga dapat

diketahui melalui jurnal guru. Berdasarkan jurnal guru, keantusiasan dan minat

siswa dalam mengikuti pembelajaran menyusun teks cerpen cukup baik. Sebagian

besar siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan, bersedia menjawab

pertanyaan dan mengemukakan pendapat, membentuk kelompok sesuai dengan

instruksi, serta memperhatikan tayangan yang diputar guru dengan baik.

Page 114: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

93

Hasil dokumentasi foto juga menunjukkan keantusiasan siswa dalam

mengikuti pembelajaran menyusun teks cerpen. Berikut adalah gambar interaksi

antara guru dengan siswa yang menunjukkan keantusiasan dan minat siwa dalam

mengikuti pembelajaran menyusun teks cerpen dengan strategi think-talk-write

dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual.

(a) (b)

Gambar 1 Interaksi Guru dan Siswa yang Menunjukkan Keantusiasan dan

Minat Siswa terhadap Pembelajaran Menyusun Teks Siklus I

Gambar (a) menunjukkan proses pembelajaran menyusun teks cerpen

dengan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media

audiovisual. Keantusiasan dan minat siswa terhadap pembelajaran ditunjukkan

dengan beberapa kelompok mengajukan pertanyaan tentang tugas yang diberikan.

Gambar (b) menunjukkan minat dan keantusiasan siswa dalam menyimak video

yang diputar oleh guru.

Page 115: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

94

4.1.1.1.2 Kekondusifan Diskusi Kelompok Mengidentifikasi Struktur Teks

Cerita Pendek Siklus I

Kekondusifan pelaksanaan diskusi kelompok mengidentifikasi struktur

teks cerita pendek ditinjau dari kegiatan inti pembelajaran menyusun teks cerpen.

Pada kegiaatan inti ini diawalai dengan tahap mengamati, dalam kelompok siswa

membaca dan mencermati contoh cerpen yang dibagikan. Tahap selanjtnya adalah

siswa dan guru bertanya jawab tentang kaidah kebahasaan dalam cerpen. Setelah

itu siswa berdiskusi mengenai struktur teks cerpen, pada kegiatan ini siswa masuk

dalam tahap menanya. Tahap selanjutnya adalah tiap kelompok mengidentifikasi

struktur teks cerpen dan menyusun struktur teks cerpen yang acak untuk

membentuk teks cerpen yang utuh.

Hasil observasi kekondusifan diskusi kelompok mengidentifikasi struktur

teks cerita pendek tergolong cukup yaitu sebesar 68,75 %. Hal tersebut

menunjukkan bahwa proses diskusi berjalan cukup baik, tetapi masih terdapat

beberapa siswa yang kurang baik dalam berdiskusi dengan kelompoknya. Masih

terdapat siswa yang kurang aktif dalam diskusi kelompok.

Berdasarkan jurnal guru, pelaksanaan diskusi kelompok cukup berjalan

baik. Walaupun masih ada siswa yang kurang terlibat aktif dalam proses diskusi

tersebut. Beberapa kelompok tidak sungkan untuk bertanya kepada guru saat

mengalami kesulitan pada saat pelaksanaan diskusi kelompok.

Berikut adalah gambar yang memperlihatkan kekondusifan diskusi

kelompok mengidentifikasi struktur teks cerita pendek.

Page 116: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

95

(a) (b)

(c)

Gambar 2 Siswa Berdiskusi Mengidentifikasi Struktur Teks Cerita Pendek

Siklus I

Gambar (a) menunjukkan kekondusifan diskusi kelompok

mengidentifikasi struktur teks cerpen, setelah melakukan diskusi salah satu

anggota kelompok menuliskan hasil diskusi pada lembar kerja. Gambar (b)

menunjukkan kelompok yang kurang serius dalam melakukan diskusi, terdapat

anggota kelompok yang bercanda. Gambar (c) menunjukkan peneliti memberikan

arahan kepada kelompok yang mengalami kesulitan dalam diskusi.

Page 117: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

96

4.1.1.1.3 Keintensifan Diskusi Kelompok setelah Menyimak Tayangan

Video Siklus I

Pada kegiatan inti, siswa menyimak tayangan media audiovisual berupa

film animasi yang dipotong. Setelah menyimak tayangan tersebut, dalam

kelompok siswa berdiskusi menentukan unsur pembangun cerita pada video yang

ditayangkan. Setelah itu, tiap kelompok menuliskan kembali cerita pada video

yang telah ditayangkan dan meneruskannya menjadi sebuah cerita yang utuh.

Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran aspek keintensifan

diskusi kelompok setelah menyimak tayangan video, persentasenya mencapai

62,5 % dan termasuk dalam kategori cukup. Meski separuh lebih dari jumlah

siswa melaksanakan diskusi dengan baik, masih terdapat beberapa siswa yag

kurang bisa bekerja sama dengan anggota kelompoknya.

Dari jurnal guru, pelaksanaan diskusi sudah cukup baik walaupun masih

ada siswa yang kurang bisa bekerja dengan anggota kelompoknya dan terdapat

perbedaan pendapat setelah menyimak tayangan video. Perbedaan pendapat

tersebut mempengaruhi jalannya diskusi dan hasil diskusi kelompok.

Dari jurnal siswa diperoleh kemudahan dan kesulitan yang dialami siswa

dalam melaksanakan diskusi setelah menyimak tayangan video. Kesulitan yang

dialami siswa antara lain video yang ditayangkan sedikit kurang jelas karena

terganggu sinar matahari, perbedaan pendapat dan ide dalam meneruskan cerita

menyebabkan dalam menuliskan hasil diskusi membutuhkan waktu yang cukup

lama karena harus menyatukan pandangan yang berbeda. Kemudahan yang

Page 118: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

97

didapat antara lain mencari ide untuk meneruskan cerita lebih cepat karena sudah

mengetahi unsur pembangun cerita.

Berikut adalah gambar yang menunjukkan keintensifan diskusi kelompok

setelah menyimak tayangan video.

(a) (b)

(c)

Gambar 3 Siswa Menyimak Tayangan Video dan Berdiskusi setelah

Menyimak Tayangan Video Siklus I

Gambar (a) menunjukkan siswa memperhatikan tayangan video, sinar

matahari membuat video tidak jelas sehingga membuat siswa kesulitan. Gambar

(b) menunjukkan siswa tertarik dengan media video yang digunakan dalam

Page 119: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

98

pembelajaran. Gambar (c) menunjukkan suasana diskusi kelompok setelah

menyimak tayangan video.

4.1.1.1.4 Keintesifan Pelaksanaan Kegiatan Menyusun Teks Cerita Pendek

Siklus I

Pada kegiatan menyusun teks cerpen, siswa diberikan tugas untuk

menyusun sebuah cerpen. Semua siswa melaksanakan tugas yang diberikan

dengan kesulitan dan hambatan yang dialami masing-masing siswa. Walaupun

siswa mengalami kesulitan dalam menyusun teks cerpen, tiap siswa berhasil

menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu.

Hasil pengamatan proses pembelajaran aspek keintesifan pelaksanaan

kegiatan menyusun teks cerita pendek mencapai persentase 96,87 % atau

termasuk dalam kategori sangat baik, semua siswa melaksanakan kegiatan

menyusun teks cerpen dengan baik. Terdapat satu siswa yang tidak melaksanakan

kegiatan menyusun teks cerpen, karena siswa tersebut tidak hadir pada saat

pembelajaran menyusun teks cerpen.

Berdasarkan jurnal guru, kegiatan menyusun teks cerpen berjalan dengan

baik. Setiap siswa melaksanakan arahan yang diberikan, siswa antusias dalam

menyusun teks cerpen. Beberapa siswa terlihat masih kesulitan untuk

mendapatkan ide dalam menyusun teks cerpen.

Dari jurnal siswa diketahui kesulitan yang dialami siswa dalam menyusun

teks cerpen. Kesulitan yang dialami siswa antara lain siswa kesulitan dalam

menemukan ide untuk menyusun teks cerpen, membutuhkan waktu yang cukup

Page 120: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

99

lama untuk menuangkan ide tersebut menjadi sebuah cerpen yang utuh. Berikut

adalah gambar yang menunjukkan keintesifan pelaksanaan kegiatan menyusun

teks cerita pendek.

(a) (b)

Gambar 4 Kegiatan Siswa Menyusun Teks Cerita Pendek Siklus I

Gambar (a) menunjukkan kegiatan siswa dalam menyusun teks cerita

pendek. Gambar (b) menunjukkan siswa yang mengalami kesulitan untuk

mendapatkan ide dalam menyusun teks cerpen.

4.1.1.1.5 Refleksi pada Akhir Pembelajaran sehingga Siswa Mengetahui

Kekurangan/kesulitan dan Cara Mengatasinya Siklus I

Kegiatan refleksi merupakan kegiatan di akhir pembelajaran, hal ini

berguna agar siswa mengetahui kesulitan yang dialami pada saat menyusun teks

cerpen dan cara mengatasinya. Pada saat kegiatan refleksi siswa menjawab

pertanyaan tentang kesulitan yang dialami pada saat diskusi kelompok dan

menyusun teks cerpen.

Page 121: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

100

Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran aspek refleksi pada akhir

pembelajaran, persentasenya mencapai 93,75 % dan termasuk dalam kategori

sangat baik. Secara keseluruhan siswa antusias untuk melakukan refleksi agar

mengetahui kesulitan yang dialami pada saat menyusun teks cerpen dan cara

mengatasinya.

Dari jurnal guru, siswa sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan

refleksi. Siswa ingin mengetahui kesulitan yang dihadapai pada saat menyusun

teks cerpen dan cara mengatasinya. Siswa tidak sungkan untuk bertanya pada

temannya kesulitan yang dihadapi.

Dari jurnal siswa diketahui kesulitan dan kemudahan siswa dalam diskusi

kelompok setelah menyimak tayangan video, kesulitan saat kegiatan menyusun

teks cerpen, dan pendapat siswa tentang penggunaan strategi TTW dalam

pebelajaran menyusun teks cerpen.

Berikut adalah gambar yang menunjukkan kegiatan refleksi siswa di akhir

pebelajaran.

(a) (b)

Gambar 5 Aktivitas Siswa Melakukan Refleksi pada Akhir Pembelajaran

Siklus I

Page 122: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

101

Gambar (a) menunjukkan kegiatan siswa melakukan refleksi, keseluruhan

siswa antusias untuk melakukan refleksi. Gambar (b) menunjukkan siswa tidak

sungkan untuk bertanya kesulitan yang dialami siswa lain pada saat kegiatan

menyusun teks cerpen.

4.1.1.2 Perubahan Perilaku Menghargai dan Mensyukuri Keberadaan

Bahasa Indonesia sebagai Anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai

Sarana Menyajikan Informasi Lisan dan Tulis pada Siswa sebagai

Wujud Sikap Religius Siklus I

Hasil perilaku menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa indonesia

sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi

lisan dan tulis pada siklus I, diidentifikasi dari sikap religius siswa ketika

mengikuti pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi

think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual. Hasil

sikap religius siswa merupakan hasil nontes siklus I yang diperoleh melalui

observasi sikap religius dan jurnal guru.

Penilaian observasi sikap religius mencakup empat indikator yaitu, (a)

berdo’a sebelum dan setelah melaksanakan pembelajaran, (b) berdo’a dengan

sikap yang baik (tidak membuat gerakan yang tidak perlu atau mengeluarkan

suara yang membuat gaduh), (c) memberi salam sebelum dan sesudah

menyampaikan pendapat atau presentasi, (d) menjawab salam guru atau teman

yang mengucapkan salam. Berikut hasil penilaian observasi sikap religius siklus I.

Tabel 7 Hasil Penilaian Observasi Sikap Religius Siklus I

Page 123: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

102

No Indikator Sikap Religius Kategori Frekuensi

1 berdo’a sebelum dan setelah

melaksanakan pembelajaran

Sangat Baik (4) 32

Baik (3) 0

Cukup Baik (2) 0

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

2 berdo’a dengan sikap yang baik

(tidak membuat gerakan yang

tidak perlu atau mengeluarkan

suara yang membuat gaduh)

Sangat Baik (4) 32

Baik (3) 0

Cukup Baik (2) 0

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

3 memberi salam sebelum dan

sesudah menyampaikan

pendapat atau presentasi

Sangat Baik (4) 18

Baik (3) 0

Cukup Baik (2) 0

Kurang Baik (1) 14

Jumlah 32

4 menjawab salam guru atau

teman yang mengucapkan salam

Sangat Baik (4) 32

Baik (3) 0

Cukup Baik (2) 0

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sikap religius siswa

termasuk dalam kategori baik. Pada indikator sikap religius yang pertama semua

siswa termasuk dalam kategori sangat baik. Begitu juga dengan indikator sikap

religius yang kedua, semua siswa masuk dalam kategori sangat baik. Pada

indikator sikap religius yang ketiga sebanyak 18 siswa masuk dalam kategori

sangat baik, sedangkan 14 siswa masuk dalam kategori kurang baik. Pada

indikator sikap religius yang keempat semua siswa menunjukkan sikap yang

sangat baik.

Berdasarkan jurnal guru, secara keseluruhan sikap religius yang

ditunjukkan siswa baik. Sikap religius yang kurang baik adalah pada indikator

Page 124: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

103

ketiga, karena tidak semua siswa berani dan mendapat kesempatan menyampaikan

pendapat atau presentasi di depan kelas.

Berikut hasil dokumentasi foto yang menunjukkan sikap religius siswa

pada saat proses pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi

think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual.

Gambar 6 Aktivitas Siswa yang Menunjukkan Sikap Religius Siklus I

Gambar enam menunjukkan sikap religius siswa dalam mengikuti

pembelajaran menyusun teks cerpen. Semua peserta didik berdo’a sebelum

melaksanakan pembelajaran dan berdo’a dengan sikap baik. Hal tersebut

menunjukkan bahwa sikap religius siswa sudah baik selama mengikuti

pembelajaran menyusun teks cerpen.

Page 125: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

104

4.1.1.3 Perubahan Sikap Menghargai dan Menghayati Sikap Percaya Diri,

Toleransi, Gotong Royong, dan Santun sebagai Wujud Sikap Sosial

Siklus I

Hasil sikap menghargai dan menghayati sikap percaya diri, toleransi,

gotong royong, dan santun pada siklus I diidentifikasi dari sikap percaya diri,

toleransi, gotong royong, dan santun ketika siswa mengikuti proses pembelajaran

keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi think-talk-write dan teknik

meneruskan cerita melalui media audiovisual. Hasil sikap sosial siswa merupakan

hasil nontes siklus I yang diperoleh melalui penilain observasi sikap percaya diri,

toleransi, gotong royong, dan santun serta jurnal guru.

4.1.1.3.1 Sikap Percaya Diri

Penilaian observasi sikap percaya diri mencakup dua indikator yaitu, (a)

berani presentasi di depan kelas dan (b) berani berpendapat, bertanya, atau

menjawab pertanyaan. Berikut adalah hasil penilaian sikap percaya diri siklus I.

Tabel 8 Hasil Penilaian Observasi Sikap Percaya Diri Siklus 1

No Indikator Sikap Percaya Diri Kategori Frekuensi

1 berani presentasi di depan kelas Sangat Baik (4) 18

Baik (3) 0

Cukup Baik (2) 0

Kurang Baik (1) 14

Jumlah 32

2 berani berpendapat, bertanya,

atau menjawab pertanyaan

Sangat Baik (4) 0

Baik (3) 5

Cukup Baik (2) 27

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

Page 126: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

105

Dari tabel tersebut diketahui bahwa sikap percaya diri siswa termasuk

dalam kategori cukup baik. Indikator sikap percaya diri yang pertama sebanyak 18

siswa masuk dalam kaegori sangat baik, 14 siswa masuk dalam kategori kurang

baik. Pada indikator yang pertama tidak semua siswa berani dan mempunyai

kesempatan untuk presentasi di depan kelas. Indikator sikap percaya diri yang

kedua sebanyak 5 siswa masuk dalam kategori baik, 27 siswa masuk dalam

kategori cukup baik.

Berdasarkan jurnal guru, sikap percaya diri siswa sudah cukup baik.

Banyak siswa yang berani untuk presentasi, berpendapat, bertanya, atau

menjawab pertanyaan.

Berikut ini hasil dokumentasi foto yang menunjukkan sikap percaya diri

siswa ketika pelaksanaan pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen

dengan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media

audiovisual.

Gambar 7 Aktivitas Siswa yang Menunjukkan Sikap Percaya diri Siklus I

Page 127: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

106

Gambar tujuh menunjukkan sikap percaya diri siswa dalam mengikuti

pembelajaran menyusun teks cerpen. Sikap percaya diri ditunjukkan dengan

berani presentasi di depan kelas seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas.

Beberapa siswa laki-laki dan perempuan sudah menunjukkan sikap percaya diri

dengan presentasi di depan kelas.

4.1.1.3.2 Sikap Toleransi

Penilaian observasi sikap toleransi mencakup enam indikator yaitu, (a)

tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat, (b) menerima kesepatakan

meskipun berbeda dengan pendapatnya, (c) mampu dan mau bekerja sama dengan

siapa pun yang memiliki keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan,

(d) tidak memaksakan keyakinan atau pendapat diri pada orang lain, (e) kesediaan

untuk belajar dari (terbuka terhadap) keyakinan dan gagasan orang lain agar

dapat memahami orang lain lebih baik, (f) terbuka untuk menerima sesuatu yang

baru. Berikut hasil penilaian observasi sikap toleransi siklus I.

Tabel 9 Hasil Penilaian Observasi Sikap Toleransi Siklus I

No Indikator Sikap Toleransi Kategori Frekuensi

1 tidak mengganggu teman yang

berbeda pendapat

Sangat Baik (4) 0

Baik (3) 17

Cukup Baik (2) 15

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

2 menerima kesepatakan

meskipun berbeda dengan

pendapatnya

Sangat Baik (4) 0

Baik (3) 19

Cukup Baik (2) 13

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

3 mampu dan mau bekerja sama

dengan siapa pun yang memiliki

Sangat Baik (4) 1

Baik (3) 18

Page 128: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

107

keberagaman latar belakang,

pandangan, dan keyakinan

Cukup Baik (2) 13

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

4 tidak memaksakan keyakinan

atau pendapat diri pada orang

lain

Sangat Baik (4) 8

Baik (3) 23

Cukup Baik (2) 1

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

5 kesediaan untuk belajar dari

(terbuka terhadap) keyakinan

dan gagasan orang lain agar

dapat memahami orang lain

lebih baik

Sangat Baik (4) 0

Baik (3) 21

Cukup Baik (2) 11

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

6 terbuka untuk menerima sesuatu

yang baru

Sangat Baik (4) 0

Baik (3) 19

Cukup Baik (2) 13

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

Dari tabel tersebut diketahui bahwa sikap toleransi siswa cukup baik.

Indikator sikap toleransi yang pertama sebanyak 17 siswa masuk dalam kategori

baik, 15 siswa masuk dalam kategori cukup baik. Indikator sikap toleransi yang

kedua sebanyak 19 siswa masuk dalam kategori baik, 13 siswa masuk dalam

kategori cukup baik. Indikator sikap toleransi yang ketiga satu orang siswa asuk

dalam kategori sangat baik, 18 siswa masuk dalam kategori baik, dan 13 siswa

masuk dalam kategori cukup baik. Indikator sikap toleransi yang keempat

sebanyak 8 siswa masuk kategori sangat baik, 23 siswa masuk dalam kategori

baik, dan satu orang masuk dalam kategori cukup baik. Indikator sikap toleransi

yang kelima sebanyak 21 siswa masuk dalam kategori baik, 12 siswa masuk

kategori cukup baik. Indikator sikap toleransi yang keenam sebanyak 19 siswa

masuk dalam kategori baik, 13 siswa masuk kategori cukup.

Page 129: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

108

Berdasarkan jurnal guru, sikap toleransi siswa cukup baik. Selama diskusi

dalam kelompok siswa cukup baik dalam menerima pendapat orang lain.

Kekurangan yang masih terlihat adalah beberapa siswa kurang bisa bekerja sama

dengan anggota kelompok yang berbeda karakter.

Berikut ini hasil dokumentasi foto yang menunjukkan sikap toleransi

siswa ketika pelaksanaan pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen

dengan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media

audiovisual.

Gambar 8 Aktivitas Siswa yang Menunjukkan Sikap Toleransi Siklus I

Gambar delapan menunjukkan sikap toleransi dalam pembelajaran

menyusun teks cerpen. Siswa menunjukkan sikap toleransi dengan mau bekerja

sama bersama anggota kelompok yang berbeda karakter dan latar belakang.

4.1.1.3.3 Sikap Gotong Royong

Terdapat tiga indikator penilaian observasi sikap gotong royong yaitu, (a)

kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan, (b) aktif dalam kerja kelompok,

Page 130: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

109

(c) mendorong orang lain untuk bekerja sama dalam kelompok. Berikut hasil

penilaian observasi sikap gotong royong siklus I.

Tabel 10 Hasil Penilaian Observasi Sikap Gotong Royong Siklus I

No Indikator Sikap Gotong

Royong Kategori Frekuensi

1 kesediaan melakukan tugas

sesuai kesepakatan

Sangat Baik (4) 4

Baik (3) 17

Cukup Baik (2) 12

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

2 aktif dalam kerja kelompok Sangat Baik (4) 0

Baik (3) 20

Cukup Baik (2) 12

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

3 mendorong orang lain untuk

bekerja sama dalam kelompok

Sangat Baik (4) 0

Baik (3) 0

Cukup Baik (2) 32

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

Dari tabel tersebut diketahui untuk indikator sikap gotong royong yang

pertama, sebanyak 4 siswa masuk dalam kategori sangat baik, 17 siswa masuk

dalam kategori baik, dan 12 siswa masuk dalam kategori cukup baik. Indikator

sikap gotong royong yang kedua sebanyak 20 siswa masuk dalam kategori baik,

12 siswa masuk dalam kategori cukup baik. Indikator sikap gotong royong yang

ketiga semua siswa masuk dalam kategori cukup baik.

Berdasarkan jurnal guru, sikap gotong royong siswa secara keseluruhan

cukup baik. Siswa sudah cukup baik dalam berdiskusi atau bekerja sama dalam

kelompok. Kekurangan terdapat pada indikator ketiga, siswa masih belum

maksimal dalam mendorong anggota kelompok lain untuk bekerja sama.

Page 131: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

110

Berikut ini hasil dokumentasi foto yang menunjukkan sikap gotong royong

siswa ketika pelaksanaan pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen

dengan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media

audiovisual.

Gambar 9 Aktivitas Siswa yang Menunjukkan Sikap Gotong Royong Siklus I

Gambar sembilan menunjukkan sikap gotong royong siswa dalam

pembelajaran menyusun teks cerpen. Sikap gotong royong ditunjukkan dengan

aktif dan mau bekerja sama dalam kerja kelompok untuk melaksanakan tugas

yang diberikan.

4.1.1.3.4 Sikap Santun

Terdapat tiga indikator penilaian observasi sikap santun yaitu, (a)

menghormati orang yang lebih tua, (b) bersikap 3S (salam, senyum, sapa), (c)

menggunakan bahasa yang santun saat menyampaikan pendapat, bertanya, atau

menyanggah. Berikut hasil penilaian observasi sikap santun siklus I.

Tabel 11 Hasil Penilaian Observasi Sikap Santun Siklus I

No Indikator Sikap Santun Kategori Frekuensi

1 menghormati orang yang lebih Sangat Baik (4) 0

Page 132: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

111

tua Baik (3) 32

Cukup Baik (2) 0

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

2 bersikap 3S (salam, senyum,

sapa)

Sangat Baik (4) 0

Baik (3) 31

Cukup Baik (2) 1

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

3 menggunakan bahasa yang

santun saat menyampaikan

pendapat, bertanya, atau

menyanggah

Sangat Baik (4) 0

Baik (3) 12

Cukup Baik (2) 21

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

Dari tabel di atas diketahui untuk indikator sikap santun yang pertama,

semua siswa masuk dalam kategori baik. Indikator sikap santun yang kedua

sebanyak 31 siswa masuk dalam kategori baik, 1 siswa masuk dalam kategori

cukup baik. Indikator sikap santun yang ketiga sebanyak 12 siswa masuk dalam

kategori baik, 21 siswa masuk dalam kategori cukup baik.

Berdasarkan jurnal guru, sikap santun siswa dalam pembelajaran sudah

baik. Dalam menyampaikan pendapat, bertanya, atau menjawab siswa

menggunakan bahasa yang cukup santun.

Berikut ini hasil dokumentasi foto yang menunjukkan sikap santun siswa

ketika pelaksanaan pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen dengan

strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual.

Page 133: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

112

Gambar 10 Aktivitas Siswa yang Menunjukkan sikap Santun Siklus I

Gambar sepuluh menunjukkan sikap santundalam pembelajaran menyusun

teks cerpen. Siswa menunjukkan sikap santun dengan bersikap 3 S (salam,

senyum, sapa), salam sebelum presentasi di depan kelas dan senyum saat

melaksanakan kegiatan diskusi.

4.1.1.4 Peningkatan Keterampilan Menyusun Teks Cerpen dengan Strategi

Think-Talk-Write (TTW) dan Teknik Meneruskan Cerita melalui

Media Audiovisual Siklus I

Hasil keterampilan menyusun teks cerpen diperoleh dari tes menyusun

teks cerpen tiap siswa. Penilaian hasil cerpen siswa berdasarkan aspek-aspek

penilaian keterampilan menyusun teks cerpen meliputi, (a) tema, (b) alur, (c) latar,

(d) sudut pandang, (e) tokoh dan penokohan, (f) gaya bahasa, dan (g) kepaduan

unsur-unsur pembangun cerpen. Berikut ini hasil penilaian keterampilan

menyusun teks cerpen yang diakumulasikan.

Tabel 12 Hasil Tes Menyusun Teks Cerpen Siklus I

No Kategori Rentang

Nilai

Skor Frekuensi Bobot

Skor

Nilai Persentase

(%)

Page 134: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

113

1 Sangat

Baik

3,34-4,00 4 4 16 13,72 12,903

2 Baik 2,34-3,33 3 17 51 47,71 54,839

3 Cukup

Baik

1,34-2,33 2 10 20 20 32,258

4 Kurang

Baik

0,00-1,33 1 0 0 0 0

Jumlah 31 81,43 100

Nilai rata-rata

Kategori B−

Berdasarkan tabel di atas, diketahui nilai rata-rata siswa mencapai 2,63

yang termasuk dalam kategori baik. Dapat diidentifikasi bahwa kemampuan

menyusun teks cerpen siswa sudah baik, meskipun terdapat beberapa siswa yang

masih mendapatkan nilai kurang memuaskan atau dalam kategori cukup baik.

Sebanyak 4 siswa mendapatkan nilai yang sangat baik, mencapai persentase

sebesar 12,903 %. Siswa yang mendapat nilai baik sebanyak 17 orang atau

sebesar 54,839 %. Sedangkan siswa yang mendapat nilai cukup baik sebanyak 10

orang atau sebesar 32,258 %.

Standar ketuntasan penelitian yang telah ditentukan adalah sebesar 2,67

masuk dalam kategori B. Ketuntasan dihitung berdasarkan jumlah siswa yang

sudah memenuhi standar ketuntasan penelitian. Jumlah siswa yang tuntas

berdasarkan standar ketuntasan penelitian sebanyak 13 orang atau sebesar 41,935

%. Sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas berdasarkan standar ketuntasan

penelitian sebanyak 18 siswa atau sebesar 58,065 %.

Peningkatan hasil keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi

think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual sudah

Page 135: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

114

cukup efektif bagi sebagian siswa. Namun, masih ada beberapa siswa yang kurang

terampil dalam menyusun teks cerpen. Dibuktikan dengan jumlah siswa yang

belum tuntas sebanyak 18 orang.

4.1.1.4.1 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Tema

Siklus I

Aspek pertama yang dinilai pada tes keterampilan menyusun teks cerpen

yaitu tema. Penilaian aspek tema berpedoman pada indikator aspek tema yaitu, (a)

berpusat pada satu persoalan, (b) terbatas dan jelas, (c) baik dalam

mendeskripsikan tema yang terkandung dalam cerita, (d) baik dalam menyajikan

tema dari keseluruhan cerita. Berikut hasil tes keterampilan menyusun teks cerpen

aspek tema.

Tabel 13 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Tema

Siklus I

No Kategori Skor Frekuensi Bobot Skor Persentase

(%)

1 Sangat Baik 4 8 32 25,806

2 Baik 3 16 48 51,613

3 Cukup Baik 2 7 14 22,581

4 Kurang Baik 1 0 0 0

Jumlah 31 94 100

Nilai rata-rata

Kategori B+

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebanyak 8 siswa atau

sebesar 25,806 % masuk dalam kategori sangat baik. Sebanyak 16 orang siswa

atau sebesar 51,613 % masuk dalam kategori baik. Sedangkan jumlah siswa yang

Page 136: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

115

masuk kategori cukup baik sebanyak 7 orang atau sebesar 22,581 %. Tidak ada

siswa yang masuk dalam kategori kurang baik. Hasil tersebut menunjukkan

bahwa siswa sudah baik dalam menyusun teks cerpen, sesuai dengan indikator

aspek tema yang telah ditentukan.

4.1.1.4.2 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Alur

Siklus I

Aspek kedua dalam tes keterampilan menyusun teks cerpen yang dinilai

adalah alur. Penilaian aspek alur berpedoman pada indikator aspek alur yaitu, (a)

masuk akal, rasional, dapat dipahami nalar, (b) urutan satu peristiwa dengan

peristiwa berikutnya yang membangun cerpen tidak mudah diduga, (c) ada

tegangan dan kejutan, (d) pembayangan peristiwa yang akan terjadi. Berikut hasil

tes keterampilan menyusun teks cerpen aspek alur siklus I.

Tabel 14 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Alur

Siklus I

No Kategori Skor Frekuensi Bobot Skor Persentase

(%)

1 Sangat Baik 4 0 0 0

2 Baik 3 14 42 45,161

3 Cukup Baik 2 14 28 45,161

4 Kurang Baik 1 3 3 9,677

Jumlah 31 73 100

Nilai rata-rata

Kategori B-

Dari tabel tersebut diketahui bahwa tidak ada siswa yang masuk dalam

kategori sangat baik. Sebanyak 14 siswa atau sebesar 45,161 % masuk dalam

Page 137: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

116

kategori baik, begitu juga dengan kategori cukup baik jumlah siswa yang masuk

berjumlah 14 siswa. Sedangkan sebanyak 3 orang siswa atau sebesar 9,677 %

asuk dalam kategori kurang baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa

kurang baik dalam menyajikan cerita dalam cerpen sesuai dengan indikator aspek

alur.

4.1.1.4.3 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Latar

Siklus I

Aspek ketiga dalam tes keterampilan menyusun teks cerpen yang dinilai

adalah latar. Penilaian aspek latar berpedoman pada indikator aspek latar yaitu, (a)

tepat menggambarkan tempat yang mendukung peristiwa, (b) tepat

menggambarkan waktu yang mendukung peristiwa, (c) tepat menggambarkan

suasana yang mendukung peristiwa, (d) tepat menggambarkan keadaan sosial

pada saat terjadinya cerita. Berikut hasil tes keterampilan menyusun teks cerpen

aspek latar siklus I.

Tabel 15 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Latar

Siklus I

No Kategori Skor Frekuensi Bobot Skor Persentase

(%)

1 Sangat Baik 4 1 4 3,226

2 Baik 3 29 87 93,548

3 Cukup Baik 2 1 2 3,226

4 Kurang Baik 1 0 0 0

Jumlah 31 93 100

Nilai rata-rata

Kategori B

Page 138: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

117

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa hanya satu orang siswa atau

sebesar 3,226 % masuk dalam kategori sangat baik. Sebanyak 29 siswa atau

sebesar 93,548 % masuk dalam kategori baik. Sama dengan kategori sangat baik,

dalam kategori cukup baik hanya satu orang yang masuk. Tidak ada siswa yang

masuk dalam kategori kurang baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dalam

menyusun teks cerpen, siswa sudah baik dalam menggambarkan latar yang

mendukung cerpen.

4.1.1.4.4 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Sudut Pandang

Siklus I

Aspek keempat dalam tes keterampilan menyusun teks cerpen yang dinilai

adalah sudut pandang. Penilaian aspek sudut pandang berpedoman pada indikator

aspek sudut pandang yaitu, (a) baik dalam memberikan perasaan kedekatan tokoh,

(b) baik dalam menjelaskan kepada pembaca siapa yang dituju, (c) baik dalam

menjelaskan perasaan tokoh kepada pembaca, (d) memberikan efek yang semakin

menghidupkan cerita. Berikut hasil tes keterampilan menyusun teks cerpen aspek

sudut pandang siklus I.

Tabel 16 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Sudut

Pandang Siklus I

No Kategori Skor Frekuensi Bobot Skor Persentase

(%)

1 Sangat Baik 4 3 12 9,667

2 Baik 3 12 36 38,71

3 Cukup Baik 2 12 24 38,71

4 Kurang Baik 1 4 4 12,903

Jumlah 31 76 100

Page 139: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

118

Nilai rata-rata

Kategori B-

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa sebanyak 3 siswa atau sebesar

9,667 % masuk dalam kategori sangat baik. Sebanyak 12 siswa atau sebesar 38,71

% masuk dalam kategori baik, begitu juga dengan kategori cukup baik terdapat 12

siswa masuk dalam kategori tersebut. Sedangankan kategori kurang baik terdapat

4 siswa atau sebesar 12,903 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa dalam

menyusun teks cerpen, aspek sudut pandang kurang sesuai dengan indikator yang

telah ditentukan.

4.1.1.4.5 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Tokoh

dan Penokohan Siklus I

Aspek kelima dalam tes keterampilan menyusun teks cerpen yang dinilai

adalah tokoh dan penokohan. Penilaian aspek tokoh dan penokohan berpedoman

pada indikator aspek tokoh dan penokohan yaitu, (a) terdapat tokoh utama dan

tokoh bawahan atau sampingan, (b) terdapat tokoh protagonis, antagonis, dan

tritagonis, (c) pelukisan watak tokoh tajam dan nyata, (d) tokoh mampu membawa

pembaca mengalami peristiwa dalam cerita. Berikut hasil tes keterampilan

menyusun teks cerpen aspek tokoh dan penokohan siklus I.

Tabel 17 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Tokoh dan

Penokohan Siklus I

No Kategori Skor Frekuensi Bobot Skor Persentase

(%)

Page 140: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

119

1 Sangat Baik 4 0 0 0

2 Baik 3 15 45 48,387

3 Cukup Baik 2 16 32 51,613

4 Kurang Baik 1 0 0 0

Jumlah 31 77 100

Nilai rata-rata

Kategori B-

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa tidak ada siswa yang masuk

dalam kategori sangat baik. Sebanyak 15 siswa atau sebesar 48,387 % masuk

dalam kategori baik. Sebanyak 16 siswa atau sebesar 51,613 % masuk dalam

kategori cukup baik. Tidak ada siswa yang masuk dalam kategori kurang baik.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa masih kurang mampu

menghadirkan tokoh yang bervariasi dan menggambarkan watak tokoh tersebut

dalam cerpen yang disusunnya.

4.1.1.4.6 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Gaya

Bahasa Siklus I

Aspek keenam dalam tes keterampilan menyusun teks cerpen yang dinilai

adalah gaya bahasa. Penilaian aspek gaya bahasa berpedoman pada indikator

aspek gaya bahasa yaitu, (a) tepat dalam memilih bahasa yang mengandung unsur

emotif, (b) terdapat bahasa yang bersifat konotatif, (c) tepat memilih ungkapan

yang mewakili sesuatu yang diungkapkan, (d) Pilihan kata sesuai dengan situasi,

bervariasi, dan ekspresif. Berikut hasil tes keterampilan menyusun teks cerpen

aspek gaya bahasa siklus I.

Page 141: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

120

Tabel 18 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Gaya

Bahasa Siklus I

No Kategori Skor Frekuensi Bobot Skor Persentase

(%)

1 Sangat Baik 4 0 0 0

2 Baik 3 11 33 35,484

3 Cukup Baik 2 13 26 41,935

4 Kurang Baik 1 7 7 22,581

Jumlah 31 66 100

Nilai rata-rata

Kategori B-

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa tidak ada siswa yang masuk

dalam kategori sangat baik. Sebanyak 11 siswa atau sebesar 35,484 % masuk

dalam kategori baik. Sebanyak 13 siswa atau sebesar 41,935 % masuk dalam

kategori cukup baik. Sedangkan sebanyak 7 siswa atau sebesar 22,581 % masuk

dalam kategori kurang baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dalam menyusun

teks cerpen, siswa kurang bervariasi dalam menggunakan pilihan kata.

4.1.1.4.7 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Kepaduan

Unsur Pembangun Cerpen Siklus I

Aspek terakhir atau ketujuh dalam tes keterampilan menyusun teks cerpen

yang dinilai adalah kepaduan unsur pembangun cerpen. Penilaian aspek kepaduan

unsur pembangun cerpen berdasarkan pada kepaduan antarunsur pembangun

cerpen yang disusun siswa. Berikut hasil tes keterampilan menyusun teks cerpen

aspek kepaduan unsur pembangun cerpen siklus I.

Page 142: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

121

Tabel 19 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Kepaduan

Unsur Pembangun Cerpen Siklus I

No Kategori Skor Frekuensi Bobot Skor Persentase

(%)

1 Sangat Baik 4 10 40 32,258

2 Baik 3 9 27 29,032

3 Cukup Baik 2 12 24 38,71

4 Kurang Baik 1 0 0 0

Jumlah 31 91 100

Nilai rata-rata

Kategori B

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa sebanyak 10 siswa atau

sebesar 32,258 % masuk dalam kategori sangat baik. Sebanyak 9 siswa atau

sebesar 29,032 % masuk dalam kategori baik. Sebanyak 12 siswa atau sebesar

38,71 % masuk dalam kategori cukup baik. Tidak ada siswa yang masuk dalam

kategori kurang baik. Hal itu menunjukkan bahwa kepaduan unsur pembangun

yang disusun siswa sudah baik.

4.1.1.5 Refleksi Siklus I

Refleksi siklus I dilakukan berdasarkan hasil tes dan nontes pembelajaran

keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi think-talk-write dan teknik

meneruskan cerita melalui media audiovisual yang telah terlaksana pada siklus I.

Hasil tes dan nontes menunjukkan bahwa masih terdapat kekurangan baik dalam

proses pembelajaran, sikap religius, sikap sosial, maupun hasil cerpen siswa.

Pada proses pembelajaran aspek kekondusifan diskusi kelompok

mengidentifikasi struktur teks cerita pendek terdapat 22 siswa yang melakukan

Page 143: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

122

diskusi kelompok dengan cukup baik atau sebesar 68,75 %. Aspek keintensifan

diskusi kelompok setelah menyimak tayangan video terdapat 20 siswa atau

sebesar 62,5 % dan termasuk dalam kategori cukup baik. Berdasarkan hasil

tersebut, dua aspek dalam proses pembelajaran menyusun teks cerpen belum

mencapai standar ketuntasan yang telah ditentutan. Standar ketuntasan yang

ditentukan adalah semua proses dalam pembelajaran menyusun teks cerpen masuk

dalam kategori baik atau persentase minimal 76 %.

Kekurangan yang terdapat pada kedua aspek tersebut adalah beberapa

siswa kurang bisa bekerja sama dengan anggota kelompoknya. Hal ini

diasebabkan beberapa siswa tidak cocok dengan anggota kelompok yang telah

dibentuk secara acak. Ketidakcocokan tersebut membuat diskusi kelompok tidak

berjalan dengan lancar, tidak semua anggota kelompok aktif dalam diskusi.

Hambatan lain yang didapat siswa pada saat diskusi setelah menyimak tayangan

video adalah perbedaan pendapat dan ide dalam meneruskan cerita menyebabkan

dalam menuliskan hasil diskusi membutuhkan waktu yang cukup lama karena

harus menyatukan pandangan yang berbeda

Pada aspek sikap religius, kekurangan terdapat pada indikator sikap

religius yang ketiga. Sebanyak 14 masuk dalam kategori kurang baik karena tidak

semua siswa berani dan mempunyai kesempatan untuk menyampaikan pendapat

atau presentasi di depan kelas. Kekurangan tersebut dapat diperbaiki dengan

memberikan kesempatan kepada siswa yang belum pernah presentasi dan

mendorong siswa untuk lebih percaya diri.

Page 144: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

123

Pada aspek sikap sosial terdapat empat sikap yang diamati yaitu sikap

percaya diri, sikap toleransi, sikap gotong royong, dan sikap santun. Kekurangan

pada sikap percaya diri indikator pertama adalah terdapat 14 siswa masuk dalam

kategori kurang baik. Pada indikator yang pertama tidak semua siswa berani dan

mempunyai kesempatan untuk presentasi di depan kelas. Indikator sikap percaya

diri yang kedua sebanyak 27 siswa masuk dalam kategori cukup baik. Hanya

beberapa siswa yang berani untuk bependapat, bertanya, atau menjawab.

Kekurangan tersebut dapat diperbaiki dengan memberikan kesempatan kepada

siswa yang belum pernah presentasi dan mendorong siswa untuk lebih percaya

diri.

Pada aspek sikap toleransi nilai yang dicapai siswa masuk dalam kategori

cukup baik, hal tersebut belum mencapai standar penilaian penelitian yang sudah

ditentuan. Indikator sikap toleransi yang pertama sebanyak 15 siswa masuk

dalam kategori cukup baik. Indikator sikap toleransi yang kedua sebanyak 13

siswa masuk dalam kategori cukup baik. Indikator sikap toleransi yang ketiga 13

siswa masuk dalam kategori cukup baik. Indikator sikap toleransi yang kelima

sebanyak 12 siswa masuk kategori cukup baik. Indikaor sikap toleransi yang

keenam sebanyak 13 siswa masuk kategori cukup baik. Kelemahan pada aspek

toleransi adalah beberapa siswa kurang bisa bekerja sama dengan anggota

kelompoknya.

Pada aspek sikap gotong royong indiator yang pertama sebanyak 12 siswa

masuk dalam kategori cukup baik. Indikator sikap gotong royong yang kedua

sebanyak 12 siswa masuk dalam kategori cukup baik. Indikator sikap gotong

Page 145: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

124

royong yang ketiga semua siswa masuk dalam kategori cukup baik. Kekurangan

yang terdapat pada siap gotong royong adalah siswa kurang bisa mendorong

anggota kelompoknya untuk bekerja sama dalam diskusi kelompok.

Pada aspek sikap santun hampir semua siswa masuk dalam kategori baik,

terdapat kekurangan pada indikator yang ketiga yaitu sebanyak 21 siswa masuk

dalam kategori cukup baik. Kekurangan pada indikator yang ketiga adalah

penggunaan bahasa yang kurang santun pada saat melasanakan diskusi kelompok.

Pada tahap menyusun teks cerpen, diketahui nilai rata-rata siswa mencapai

2,63. Jumlah siswa yang tuntas berdasarkan standar ketuntasan penelitian

sebanyak 13 orang atau sebesar 41,935 %. Sedangkan jumlah siswa yang tidak

tuntas berdasarkan standar ketuntasan penelitian sebanyak 18 siswa atau sebesar

58,065 %. Penilaian hasil cerpen siswa berdasarkan aspek-aspek penilaian

keterampilan menyusun teks cerpen meliputi, (a) tema, (b) alur, (c) latar, (d) sudut

pandang, (e) tokoh dan penokohan, (f) gaya bahasa, dan (g) kepaduan unsur-unsur

pembangun cerpen.

Kekurangan terdapat pada aspek alur, sudut pandang, tokoh dan

penokohan, gaya bahasa. Keempat aspek tersebut masuk dalam kategori cukup

baik. Sebanyak 14 siswa atau sebesar 45,161 % masuk dalam kategori cukup baik.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa kurang baik dalam menyajikan cerita

dalam cerpen sesuai dengan indikator aspek alur.

Pada aspek sudut pandang Sebanyak 12 siswa atau sebesar 38,71 % masuk

dalam kategori cukup baik. Sedangankan kategori kurang baik terdapat 4 siswa

atau sebesar 12,903 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa dalam menyusun

Page 146: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

125

teks cerpen, aspek sudut pandang kurang sesuai dengan indikator yang telah

ditentukan.

Pada aspek tokoh dan penokohan sebanyak 16 siswa atau sebesar 51,613

% masuk dalam kategori cukup baik. Tidak ada siswa yang masuk dalam kategori

kurang baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa masih

kurang mampu menghadirkan tokoh yang bervariasi dan menggambaran watak

tokoh tersebut dalam cerpen yang disusunnya.

Pada aspek gaya bahasa sebanyak 13 siswa atau sebesar 41,935 % masuk

dalam kategori cukup baik. Sedangkan sebanyak 7 siswa masuk dalam kategori

kurang baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dalam menyusun teks cerpen,

siswa kurang bervariasi dalam menggunakan gaya bahasa.

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus II

Kegiatan pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen dengan

strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual

pada siklus II, dilakukan untuk mengetahui peningkatan pembelajaran yang telah

dilaksanakan pada siklus I. Peningkatan pembelajaran tersebut mencakup, proses

pembelajaran peningkatan keterampilan menyusun teks cerpen; menghargai dan

mensyukuri keberadaan bahasa indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha

Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis; menghargai dan

menghayati sikap percaya diri, toleransi, gotong royong, dan santun dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan dalam jangkauan

Page 147: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

126

pergaulan dan keberadaannya sebagai wujud sikap sosial; dan keterampilan siswa

menyusun teks cerpen.

Pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi think-

talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual siklus II

dilaksanakan berdasarkan perbaikan atas kekurangan yang ada pada siklus I.

Kekurangan pada siklus I yang terdapat pada proses pembelajaran adalah kurang

kondusifnya proses diskusi kelompok, karena beberapa siswa kurang bisa bekerja

sama dalam diskusi kelompok. Tindakan perbaikan pada siklus II adalah dengan

membentuk kelompok baru, pembentukan kelompok baru diharapkan akan

membuat siswa lebih mudah dalam bekerja sama dalam diskusi kelompok.

Kelompok baru dibentuk oleh guru berdasarkan hasil observasi sikap gotong

royong pada siklus I, setiap kelompok memiliki anggota yang berbeda dari siklus

I. Pembentukan kelompok baru juga digunakan untuk memperbaiki sikap gotong

royong dan sikap toleransi siswa. Kekurangan pada sikap gotong royong dan

toleransi adalah kurang kondusifnya diskusi kelompok karena beberapa siswa

kurang bisa bekerja sama dalam diskusi kelompok.

Kekurangan pada sikap sosial siswa terdapat pada sikap percaya diri, sikap

toleransi, sikap gotong royong, dan sikap santun. Sikap percaya diri siswa masih

kurang karena masih banyak siswa yang kurang berani untuk berpendapat,

bertanya, atau menjawab. Tindakan perbaikan pada siklus II adalah dengan

mendorong siswa untuk lebih percaya diri dan memberikan kesempatan untuk

berpendapat, bertanya, atau menjawab. Tindakan tersebut dilakukan dengan

Page 148: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

127

memberikan kesempatan kepada siswa yang belum pernah berpendapat atau

presentasi.

Kekurangan pada sikap santun adalah kurang santunnya bahasa yang

digunakan siswa pada saat diskusi kelompok. Hal tersebut berhubungan dengan

sikap sosial sebelumnya yaitu sikap toleransi dan gotong royong, karena siswa

kurang bisa bekerja sama dengan anggota kelompok yang berbeda karakter

sehingga membuat bahasa yang digunakan kurang santun. Tindakan perbaikan

pada siklus II selain pembentukan kelompok baru yang telah dilakukan

sebelumya, siswa diingatkan untuk menggunakan bahasa yang lebih santun.

Kekurangan pada keterampilan siswa dalam menyusun teks cerpen adalah

pada unsur pembangun cerpen yang disusun siswa yaitu pada unsur alur, sudut

pandang, tokoh dan penokohan, gaya bahasa. Pada unsur alur, siswa masih kurang

memberikan tegangan pada cerpen yang disusun. Pada unsur sudut pandang,

siswa kurang bisa memberikan efek yang bisa menghidupkan cerita. Pada unsur

tokoh dan penokohan, sebagian besar siswa masih kurang mampu menghadirkan

tokoh yang bervariasi dan menggambarkan watak tokoh tersebut dalam cerpen

yang disusunnya. Pada unsur gaya bahasa, siswa kurang bervariasi dalam

menggunakan pilihan kata.

Tindakan perbaikan pada siklus II adalah dengan memberikan materi lebih

banyak untuk unsur pembangun cerpen. Materi tentang unsur pembangun cerpen

diberikan pada pertemuan pertama setelah membahas struktur teks cerpen. Pada

siklus I pertemuan pertama membahas struktur teks cerpen dan kaidah kebahasaan

teks cerpen, sedangkan pada siklus II diberikan materi unsur pembangun cerpen

Page 149: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

128

setelah struktur teks cerpen. Perbedaan tersebut bertujuan untuk memperbaiki

kekurangan yang terdapat pada hasil cerpen yang disusun siswa.

4.1.2.1 Proses Pembelajaran Peningkatan Keterampilan Menyusun Teks

Cerpen dengan Strategi Think-Talk-Write dan Teknik Meneruskan

Cerita melalui Media Audiovisual Siklus II

Pelaksanaan proses pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen

siklus II tidak berbeda jauh dengan siklus I. Terdapat lima aspek yang diamati

dalam proses pembelajaran yaitu, (1) Keantusiasan dan minat siswa, (2)

kekondusifan diskusi kelompok mengidentifikasi struktur teks cerita pendek, (3)

keintensifan diskusi kelompok setelah menyimak tayangan video, (4) keintesifan

pelaksanaan kegiatan menyusun teks cerita pendek, dan (5) refleksi pada akhir

pembelajaran sehingga siswa mengetahui kekurangan/kesulitan dan cara

mengatasinya.

Berikut ini adalah hasil pengamatan proses pembelajaran peningkatan

keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi think-talk-write dan teknik

meneruskan cerita melalui media audiovisual siklus II diuraikan dalam tabel

berikut.

Tabel 20 Hasil Observasi Proses Pembelajaran Menyusun Teks Cerpen

Siklus II

No Aspek Pengamatan Frekuensi Persentase (%)

1 Keantusiasan dan minat siswa 27 84,375 %

2 kekondusifan diskusi kelompok

mengidentifikasi struktur teks cerita

pendek

26 81,25 %

3 keintensifan diskusi kelompok setelah 25 78,125 %

Page 150: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

129

menyimak tayangan video

4 keintesifan pelaksanaan kegiatan

menyusun teks cerita pendek 32 100 %

5 refleksi pada akhir pembelajaran

sehingga siswa mengetahui

kekurangan/kesulitan dan cara

mengatasinya

32 100 %

Keterangan :

Sangat baik : > 85 %

Baik : 76-85 %

Cukup : 60-75 %

Kurang : < 60 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa aspek keantusiasan dan minat siswa

terhadap pembelajaran menyusun teks cerpen dengan strategi think-talk-write dan

teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual terdapat 27 siswa yang

memperhatikan atau sebesar 84,375 % dan termasuk dalam kategori baik. Aspek

kekondusifan diskusi kelompok mengidentifikasi struktur teks cerita pendek 26

siswa melakukan diskusi dengan baik atau sebesar 81,25 %. Aspek keintensifan

diskusi kelompok setelah menyimak tayangan video terdapat 25 siswa atau

sebesar 78,125 % melakukan diskusi dengan baik dan termasuk dalam kategori

baik. Aspek keintesifan pelaksanaan kegiatan menyusun teks cerita pendek dan

refleksi pada akhir pembelajaran sehingga siswa mengetahui

kekurangan/kesulitan dan cara mengatasinya terdapat 32 siswa atau sebesar 100 %

yang melaksanakan kegiatan tersebut dan termasuk dalam kategori sangat baik.

Page 151: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

130

4.1.2.1.1 Keantusiasan dan Minat Siswa terhadap Pembelajaran Menyusun

Teks Cerpen dengan Strategi Think-Talk-Write dan Teknik

Meneruskan Cerita melalui Media Audiovisual Siklus II

Proses pembelajaran menyusun teks cerpen pada siklus II tidak berbeda

jauh dengan siklus I. Perbedaan terletak pada pertemuan pertama , pada siklus I

setelah siswa berdiskusi mengidentifikasi struktur teks cerpen siswa dan guru

membahas kaidah kebahasaan. Pada siklus II, setelah mengidentifikasi struktur

teks cerpen siswa mendengarkan penjelasan guru tentang unsur pembangun

cerpen. Tanggapan siswa tentang penjelasan guru cukup baik, siswa

mendengarkan penjelasan guru dengan baik. Beberapa siswa mau bertanya

tentang materi yang sedang dibahas.

Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran, persentase keantusiasan

siswa terhadap pembelajaran menyusun teks cerpen sebesar 84,375 %, sehingga

dapat diidentifikasi bahwa siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran

menyusun teks cerpen. Keantusiasan siswa ditunjukkan dengan kesediaan siswa

memperhatikan penjelasan tentang unsur pembangun cerpen, tertib dalam

membentuk kelompok, dan dalam menyimak media yang ditayangkan oleh guru.

Berdasarkan jurnal guru, keantusiasan dan minat siswa dalam mengikuti

pembelajaran menyusun teks cerpen baik. Sebagian besar siswa memperhatikan

penjelasan yang diberikan, bersedia menjawab pertanyaan dan mengemukakan

pendapat, membentuk kelompok sesuai dengan instruksi, serta memperhatikan

tayangan yang diputar guru dengan baik.

Page 152: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

131

Keantusiasan dan minat siswa dalam pembelajaran diketahui dari

kesiapan, keantusiasan, dan minat siswa ketika mengikuti pembelajaran

keterampilan menyusun teks cerpen. Pada awal pembelajaran siswa terlihat

antusias dengan menanyakan persamaan dan perbedaan tahap-tahap pembelajaran

antara pertemuan siklus I dan siklus II. Keantusiasan dan minat siswa dalam

mengikuti pembelajaran menyusun teks cerpen pada siklus II ini lebih baik

dibandingan dengan pembelajaran pada siklus I.

Hasil dokumentasi foto juga menunjukkan keantusiasan siswa dalam

mengikuti pembelajaran menyusun teks cerpen pada siklus II. Berikut adalah

gambar interaksi antara guru dengan siswa yang menunjukkan keantusiasan dan

minat siwa dalam mengikuti pembelajaran menyusun teks cerpen dengan strategi

think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual.

Gambar 11 Aktivitas Siswa Menunjukkan Keantusiasan dan Minat dalam

Pembelajaran Menyusun Teks Cerpen Siklus II

Berdasarkan dokumentasi foto di atas terlihat siswa antusias dalam

mengikuti pembelajaran ditandai dengan keantusiasan siswa bertanya. Selain itu,

Page 153: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

132

siswa terlihat tertib dan menjalankan instruksi dengan baik dalam membentuk

kelompok.

4.1.2.1.2 Kekondusifan Diskusi Kelompok Mengidentifikasi Struktur Teks

Cerita Pendek Siklus II

Pada kegiatan pembelajaran ini, siswa mengidentifikasi struktur teks

cerpen dalam kelompok yang telah dibentuk guru. Pada siklus II kegiatan diskusi

berjalan lebih baik, hasil diskusi kelompok menambah pemahaman siswa tentang

struktur teks cerpen.

Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran, persentase siswa

melakukan diskusi kelompok dengan baik sebesar 81,25 %. Sehingga dapat

diidentifikasi bahwa sebagian besar siswa melaksanakan diskusi kelompok

mengidentifikasi struktur teks cerpen sesuai dengan instruksi dan kerja sama

antaranggota kelompok berjalan baik. Dari jurnal guru juga menunjukkan bahwa

siswa cukup baik dalam diskusi kelompok mengidentifikasi struktur teks cerpen.

Hasil dokumentasi foto juga menunjukkan siswa melakukan diskusi

kelompok dengan baik. Berikut adalah gambar yang menunjukkan siswa

melakukan diskusi kelompok dengan baik dalam mengikuti pembelajaran

menyusun teks cerpen dengan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan

cerita melalui media audiovisual.

Page 154: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

133

Gambar 12 Kegiatan Diskusi Siswa Mengidentifikasi Struktur Teks Cerita

Pendek Siklus II

Berdasarkan dokumentasi foto, siswa melakukan diskusi kelompok dengan

baik. Kerja sama dalam diskusi kelompok berjalan dengan baik dan siswa

melaksanakan diskusi sesuai dengan instruksi yang diberikan.

4.1.2.1.3 Keintensifan Diskusi Kelompok Setelah Menyimak Tayangan

Video Siklus II

Pada kegiatan ini, tiap kelompok diberikan tugas untuk menentukan unsur

pembangun cerita pada video yang ditayangkan. Setelah itu, tiap kelompok

menuliskan kembali dan meneruskan cerita tersebut agar menjadi sebuah cerita

yang utuh. Siswa antusias dalam menyimak video yang ditayangkan, karena cerita

dalam video tersebut berbeda dengan video pada siklus I.

Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran aspek keintensifan

diskusi kelompok setelah menyimak tayangan video, persentasenya mencapai

78,125 % dan termasuk dalam kategori cukup baik. Pembentukan kelompok baru

sedikit membantu siswa dalam diskusi kelompok, sehingga meningkatkan

Page 155: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

134

persentase aspek keintensifan diskusi kelompok setelah menyimak tayangan

video.

Dari jurnal guru, pelaksanaan diskusi sudah cukup baik. Pembentukan

kelompok baru membuat siswa lebih bisa bekerja sama dengan anggota

kelompoknya dalam diskusi. Dengan anggota kelompok yang baru, membuat

siswa termotivasi untuk memberikan pendapatnya dalam diskusi kelompok.

Dari jurnal siswa diperoleh kemudahan dan kesulitan yang dialami siswa

dalam melaksanakan diskusi setelah menyimak tayangan video. Kesulitan yang

dialami siswa masih sama, yaitu terganggu cahaya matahari pada saat menyimak

tayangan video. Kesulitan yang lain adalah perbedaan pendapat dan ide dalam

meneruskan cerita menyebabkan dalam menuliskan hasil diskusi membutuhkan

waktu yang cukup lama karena harus menyatukan pandangan yang berbeda.

Berikut adalah gambar yang menunjukkan keintensifan diskusi kelompok

setelah menyimak tayangan video.

Gambar 13 Aktivitas Diskusi Kelompok setelah Menyimak Tayangan Video

Siklus II

Page 156: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

135

Berdasarkan dokumentasi foto, siswa cukup baik dalam melaksanakan

diskusi setelah menyimak tayangan video. Siswa antusias memberikan pendapat

tentang kelanjutan cerita berdasarkan video yang telah ditayangkan.

4.1.2.1.4 Keintesifan Pelaksanaan Kegiatan Menyusun Teks Cerita Pendek

Siklus II

Pada kegiatan menyusun teks cerpen, siswa diberikan tugas untuk

menyusun sebuah cerpen. Semua siswa melaksanakan tugas yang diberikan

dengan kesulitan dan hambatan yang dialami masing-masing siswa. Masih

terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam menyusun teks cerpen.

Berdasarkan hasil pengamatan proses pembelajaran aspek keintesifan

pelaksanaan kegiatan menyusun teks cerita pendek, persentasenya mencapai 100

% dan masuk dalam kategori sangat baik. Semua siswa melaksanakan kegiatan

menyusun teks cerpen dengan baik. Berdasarkan jurnal guru, kegiatan menyusun

teks cerpen berjalan dengan baik. Setiap siswa melaksanakan arahan yang

diberikan, siswa antusias dalam menyusun teks cerpen.

Dari jurnal siswa diketahui kesulitan yang dialami siswa dalam menyusun

teks cerpen. Kesulitan yang dialami siswa antara lain siswa masih kesulitan dalam

menemukan ide untuk menyusun teks cerpen. Berikut adalah gambar yang

menunjukkan keintesifan pelaksanaan kegiatan menyusun teks cerita pendek.

Page 157: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

136

Gambar 14 Aktivitas Siswa Menyusun Teks Cerita Pendek Siklus II

Berdasarkan dokumentasi foto semua siswa antusias dalam menyusun teks

cerpen, siswa melaksanakan dengan baik tugas yang diberikan.

4.1.2.1.5 Refleksi pada Akhir Pembelajaran sehingga Siswa Mengetahui

Kekurangan/kesulitan dan Cara Mengatasinya Siklus II

Kegiatan refleksi merupakan kegiatan di akhir pembelajaran, hal ini

berguna agar siswa mengetahui kesulitan yang dialami pada saat menyusun teks

cerpen dan cara mengatasinya. Pada saat kegiatan refleksi siswa menjawab

pertanyaan tentang kesulitan yang dialami pada saat diskusi kelompok, menyusun

teks cerpen, dan kemudahan serta manfaat yang diperoleh setelah mengikuti

pembelajaran menyusun teks cerpen dengan strategi TTW dan teknik meneruskan

cerita melalui media audiovisual.

Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran aspek refleksi pada akhir

pembelajaran, persentasenya mencapai 100 % dan termasuk dalam kategori sangat

baik. Secara keseluruhan siswa antusias untuk melakukan refleksi agar

Page 158: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

137

mengetahui kesulitan yang dialami pada saat menyusun teks cerpen dan cara

mengatasinya.

Dari jurnal guru, siswa sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan

refleksi. Siswa ingin mengetahui kesulitan yang dihadapai pada saat menyusun

teks cerpen dan cara mengatasinya. Siswa tidak sungkan untuk bertanya pada

temannya kesulitan yang dihadapi.

Dari jurnal siswa diketahui kesulitan dan kemudahan siswa dalam diskusi

kelompok setelah menyimak tayangan video, kesulitan saat kegiatan menyusun

teks cerpen, dan pendapat siswa tentang penggunaan strategi TTW dalam

pembelajaran menyusun teks cerpen.

Berikut adalah gambar yang menunjukkan kegiatan refleksi siswa di akhir

pembelajaran.

Gambar 15 Aktivitas Siswa Melakukan Refleksi pada Akhir Pembelajaran

Siklus II

Berdasarkan dokumentasi foto, siswa antusias melaksanakan kegiatan

refleksi di akhir pembelajaran. Siswa antusias untuk mengetahui kekurangan yang

Page 159: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

138

dimiliki pada saat menyusun teks cerpen, sehingga dapat menemukan solusi untuk

mengatasi kekurangan tersebut.

4.1.2.2 Perubahan Perilaku Menghargai dan Mensyukuri Keberadaan

Bahasa Indonesia sebagai Anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai

Sarana Menyajikan Informasi Lisan dan Tulis pada Siswa sebagai

Wujud Sikap Religius Siklus II

Perilaku menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa indonesia sebagai

anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan

tulis diidentifikasi dari sikap religius siswa. Selain itu, untuk mendukung hasil

penilaian observasi sikap religius dipadukan dengan jurnal guru terkait sikap

religius siswa ketika proses pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen.

Penilaian observasi sikap religius mencakup empat indikator yaitu, (a) berdo’a

sebelum dan setelah melaksanakan pembelajaran, (b) berdo’a dengan sikap yang

baik (tidak membuat gerakan yang tidak perlu atau mengeluarkan suara yang

membuat gaduh), (c) memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan

pendapat atau presentasi, (d) menjawab salam guru atau teman yang mengucapkan

salam. Berikut hasil penilaian observasi sikap religius siklus II.

Tabel 21 Hasil Penilaian Observasi Sikap Religius Siklus II

No Indikator Sikap Religius Kategori Frekuensi

1 berdo’a sebelum dan setelah

melaksanakan pembelajaran

Sangat Baik (4) 32

Baik (3) 0

Cukup Baik (2) 0

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

2 berdo’a dengan sikap yang baik

(tidak membuat gerakan yang

Sangat Baik (4) 32

Baik (3) 0

Page 160: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

139

tidak perlu atau mengeluarkan

suara yang membuat gaduh)

Cukup Baik (2) 0

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

3 memberi salam sebelum dan

sesudah menyampaikan

pendapat atau presentasi

Sangat Baik (4) 21

Baik (3) 0

Cukup Baik (2) 0

Kurang Baik (1) 12

Jumlah 32

4 menjawab salam guru atau

teman yang mengucapkan salam

Sangat Baik (4) 32

Baik (3) 0

Cukup Baik (2) 0

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sikap religius siswa

termasuk dalam kategori baik. Pada indikator sikap religius yang pertama semua

siswa termasuk dalam kategori sangat baik. Begitu juga dengan indikator sikap

religius yang kedua, semua siswa masuk dalam kategori sangat baik. Pada

indikator sikap religius yang ketiga sebanyak 21 siswa masuk dalam kategori

sangat baik, sedangkan 12 siswa masuk dalam kategori kurang baik. Pada

indikator sikap religius yang keempat semua siswa menunjukkan sikap yang

sangat baik.

Berdasarkan jurnal guru, secara keseluruhan sikap religius yang

ditunjukkan siswa baik. Tidak ada perubahan besar yang terjadi pada siklus II,

walaupun demikian siswa menunjukkan sikap religius yang baik.

Berikut hasil dokumentasi foto yang menunjukkan sikap religius siswa

pada saat proses pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi

think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual.

Page 161: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

140

Gambar 16 Aktivitas Siswa yang Menunjukkan Sikap Religius Siklus II

Gambar 16 menunjukkan sikap religius siswa dalam pembelajaran. Sikap

religius siswa ditunjukkan dengan berdo’a sebelum melaksanakan pembelajaran

dan berdo’a dengan sikap yang baik.

4.1.2.3 Perubahan Sikap Menghargai dan Menghayati Sikap Percaya Diri,

Toleransi, Gotong Royong, dan Santun sebagai Wujud Sikap Sosial

Siklus II

Hasil sikap menghargai dan menghayati sikap percaya diri, toleransi,

gotong royong, dan santun pada siklus II diidentifikasi dari sikap percaya diri,

toleransi, gotong royong, dan santun ketika siswa mengikuti proses pembelajaran

keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi think-talk-write dan teknik

meneruskan cerita melalui media audiovisual. Hasil sikap sosial siswa diperoleh

melalui penilain observasi sikap percaya diri, toleransi, gotong royong, dan santun

serta jurnal guru.

Page 162: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

141

4.1.2.3.1 Sikap Percaya Diri

Penilaian observasi sikap percaya diri mencakup dua indikator yaitu, (a)

berani presentasi di depan kelas dan (b) berani berpendapat, bertanya, atau

menjawab pertanyaan. Berikut adalah hasil penilaian sikap percaya diri siklus II.

Tabel 22 Hasil Penilaian Observasi Sikap Percaya Diri Siklus II

No Indikator Sikap Percaya Diri Kategori Frekuensi

1 berani presentasi di depan kelas Sangat Baik (4) 21

Baik (3) 0

Cukup Baik (2) 0

Kurang Baik (1) 12

Jumlah 32

2 berani berpendapat, bertanya,

atau menjawab pertanyaan

Sangat Baik (4) 0

Baik (3) 9

Cukup Baik (2) 23

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

Dari tabel tersebut diketahui bahwa sikap percaya diri siswa termasuk

dalam kategori cukup baik. Indikator sikap percaya diri yang pertama sebanyak 21

siswa masuk dalam kategori sangat baik, 12 siswa masuk dalam kategori kurang

baik. Pada indikator yang pertama tidak semua siswa berani dan mempunyai

kesempatan untuk presentasi di depan kelas. Indikator sikap percaya diri yang

kedua sebanyak 9 siswa masuk dalam kategori baik, 23 siswa masuk dalam

kategori cukup baik.

Berdasarkan jurnal guru, sikap percaya diri siswa sudah cukup baik.

Banyak siswa yang berani untuk presentasi, berpendapat, bertanya, atau

menjawab pertanyaan. Pada siklus II siswa yang berani presentasi di depan kelas

bertambah.

Page 163: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

142

Berikut ini hasil dokumentasi foto yang menunjukkan sikap percaya diri

siswa ketika pelaksanaan pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen

dengan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media

audiovisual.

Gambar 17 Aktivitas Siswa yang Menunjukkan Sikap Percaya Diri Siklus II

Gambar 17 menunjukkan sikap percaya diri siswa dalam pembelajaran

menuyusun cerpen. Sikap percaya diri ditunjukkan dengan keberanian siswa

untuk bertanya dan menyampaikan pendapat. Selain itu siswa yang belum pernah

presentasi di depan kelas menjadi berani untuk presentasi.

4.1.2.3.2 Sikap Toleransi

Penilaian observasi sikap toleransi mencakup enam indikator yaitu, (a)

tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat, (b) menerima kesepatakan

meskipun berbeda dengan pendapatnya, (c) mampu dan mau bekerja sama dengan

siapa pun yang memiliki keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan,

(d) tidak memaksakan keyakinan atau pendapat diri pada orang lain, (e) kesediaan

untuk belajar dari (terbuka terhadap) keyakinan dan gagasan orang lain agar

Page 164: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

143

dapat memahami orang lain lebih baik, (f) terbuka untuk menerima sesuatu yang

baru. Berikut hasil penilain observasi sikap toleransi siklus II.

Tabel 23 Hasil Penilaian Observasi Sikap Toleransi Siklus II

No Indikator Sikap Toleransi Kategori Frekuensi

1 tidak mengganggu teman yang

berbeda pendapat

Sangat Baik (4) 19

Baik (3) 13

Cukup Baik (2) 0

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

2 menerima kesepatakan

meskipun berbeda dengan

pendapatnya

Sangat Baik (4) 18

Baik (3) 11

Cukup Baik (2) 3

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

3 mampu dan mau bekerja sama

dengan siapa pun yang memiliki

keberagaman latar belakang,

pandangan, dan keyakinan

Sangat Baik (4) 20

Baik (3) 6

Cukup Baik (2) 6

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

4 tidak memaksakan keyakinan

atau pendapat diri pada orang

lain

Sangat Baik (4) 13

Baik (3) 19

Cukup Baik (2) 0

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

5 kesediaan untuk belajar dari

(terbuka terhadap) keyakinan

dan gagasan orang lain agar

dapat memahami orang lain

lebih baik

Sangat Baik (4) 0

Baik (3) 22

Cukup Baik (2) 10

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

6 terbuka untuk menerima sesuatu

yang baru

Sangat Baik (4) 0

Baik (3) 22

Cukup Baik (2) 10

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

Dari tabel tersebut diketahui bahwa sikap toleransi siswa baik. Indikator

sikap toleransi yang pertama sebanyak 19 siswa masuk dalam kategori sangat

baik, 15 siswa masuk dalam kategori baik. Indikator sikap toleransi yang kedua

Page 165: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

144

sebanyak 18 siswa masuk dalam kategori sangat baik, 11 siswa masuk dalam

kategori baik, dan 3 siswa masuk dalam kategori cukup baik. Indikator sikap

toleransi yang ketiga 20 siswa masuk dalam kategori sangat baik, 6 siswa masuk

dalam kategori baik, dan 6 siswa masuk dalam kategori cukup baik. Indikator

sikap toleransi yang keempat sebanyak 13 siswa masuk kategori sangat baik, 19

siswa masuk dalam kategori baik. Indikator sikap toleransi yang kelima sebanyak

22 siswa masuk dalam kategori baik, 10 siswa masuk kategori cukup baik.

Indikator sikap toleransi yang keenam sebanyak 22 siswa masuk dalam kategori

baik, 10 siswa masuk kategori cukup.

Berdasarkan jurnal guru, sikap toleransi siswa baik. Selama diskusi dalam

kelompok siswa cukup baik dalam menerima pendapat orang lain. Pembentukan

kelompok baru membuat siswa bisa bekerja sama dalam diskusi dengan anggota

kelompoknya.

Berikut ini hasil dokumentasi foto yang menunjukkan sikap toleransi

siswa ketika pelaksanaan pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen

dengan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media

audiovisual.

Gambar 18 Aktivitas Siswa yang Menunjukkan Sikap Toleransi Siklus II

Page 166: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

145

Gambar 18 menunjukkan sikap toleransi siswa dalam pembelajaran

menyusun teks cerpen. Sikap toleransi ditunjukkan siswa dengan mau menerima

kesepakatan dalam diskusi dan siswa mau bekerja sama dengananggota lain yang

berbeda karakter.

4.1.2.3.3 Sikap Gotong Royong

Terdapat tiga indikator penilaian observasi sikap gotong royong yaitu, (a)

kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan, (b) aktif dalam kerja kelompok,

(c) mendorong orang lain untuk bekerja sama dalam kelompok. Berikut hasil

penilaian observasi sikap gotong royong siklus II.

Tabel 24 Hasil Penilaian Observasi Sikap Gotong Royong Siklus II

No Indikator Sikap Gotong

Royong Kategori Frekuensi

1 kesediaan melakukan tugas

sesuai kesepakatan

Sangat Baik (4) 18

Baik (3) 9

Cukup Baik (2) 5

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

2 aktif dalam kerja kelompok Sangat Baik (4) 0

Baik (3) 21

Cukup Baik (2) 11

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

3 mendorong orang lain untuk

bekerja sama dalam kelompok

Sangat Baik (4) 0

Baik (3) 8

Cukup Baik (2) 24

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

Dari tabel tersebut diketahui untuk indikator sikap gotong royong yang

pertama, sebanyak 18 siswa masuk dalam kategori sangat baik, 9 siswa masuk

Page 167: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

146

dalam kategori baik, dan 5 siswa masuk dalam kategori cukup baik. Indikator

sikap gotong royong yang kedua sebanyak 21 siswa masuk dalam kategori baik,

11 siswa masuk dalam kategori cukup baik. Indikator sikap gotong royong yang

ketiga 8 siswa masuk dalam kategori baik, 24 siswa masuk dalam kategori cukup

baik.

Berdasarkan jurnal guru, sikap gotong royong siswa secara keseluruhan

cukup baik. Siswa sudah cukup baik dalam berdiskusi atau bekerja sama dalam

kelompok. Pembentukan kelompok baru membuat siswa lebih antusias untuk

memberikan pendapat dalam diskusi kelompok.

Berikut ini hasil dokumentasi foto yang menunjukkan sikap gotong royong

siswa ketika pelaksanaan pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen

dengan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media

audiovisual.

Gambar 19 Aktivitas Siswa yang Menunjukkan Sikap Gotong Royong Siklus

II

Gambar 19 menunjukkan sikap gotong royong siswa dalam pembelajaran

menyusun teks cerpen. Siswa menunjukkan sikap gotong royong dengan lebih

Page 168: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

147

aktif dalam kerja kelompok, baik dalam menyampaikan pendapat dan mendorong

anggota lain untuk menyampaikan gagasannya dalam diskusi kelompok.

4.1.2.3.4 Sikap Santun

Terdapat tiga indikator penilaian observasi sikap santun yaitu, (a)

menghormati orang yang lebih tua, (b) bersikap 3S (salam, senyum, sapa), (c)

menggunakan bahasa yang santun saat menyampaikan pendapat, bertanya, atau

menyanggah. Berikut hasil penilaian observasi sikap santun siklus II.

Tabel 25 Hasil Penilaian Observasi Sikap Santun Siklus II

No Indikator Sikap Santun Kategori Frekuensi

1 menghormati orang yang lebih

tua

Sangat Baik (4) 0

Baik (3) 32

Cukup Baik (2) 0

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

2 bersikap 3S (salam, senyum,

sapa)

Sangat Baik (4) 0

Baik (3) 31

Cukup Baik (2) 1

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

3 menggunakan bahasa yang

santun saat menyampaikan

pendapat, bertanya, atau

menyanggah

Sangat Baik (4) 0

Baik (3) 19

Cukup Baik (2) 13

Kurang Baik (1) 0

Jumlah 32

Dari tabel di atas diketahui untuk indikator sikap santun yang pertama,

semua siswa masuk dalam kategori baik. Indikator sikap santun yang kedua

sebanyak 31 siswa masuk dalam kategori baik, 1 siswa masuk dalam kategori

cukup baik. Indikator sikap santun yang ketiga sebanyak 19 siswa masuk dalam

kategori baik, 13 siswa masuk dalam kategori cukup baik.

Page 169: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

148

Berdasarkan jurnal guru, sikap santun siswa dalam pembelajaran sudah

baik. Dalam menyampaikan pendapat, bertanya, atau menjawab siswa

menggunakan bahasa yang cukup santun.

Berikut ini hasil dokumentasi foto yang menunjukkan sikap santun siswa

ketika pelaksanaan pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen dengan

strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual.

Gambar 20 Aktivitas Siswa yang Menunjukkan Sikap Santun Siklus II

Gambar 20 menunjukkan sikap santun dalam pembelajaran menyusun teks

cerpen. Sikap santun ditunjukkan siswa dengan menerapkan sikap 3 S dalam

diskusi kelompok. Selain itu dalam diskusi kelompok siswa menggunakan bahasa

yang santun.

4.1.2.4 Peningkatan Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Siklus II

Hasil keterampilan menyusun teks cerpen diperoleh dari tes menyusun

teks cerpen tiap siswa. Penilaian hasil cerpen siswa berdasarkan aspek-aspek

penilaian keterampilan menyusun tekscerpen meliputi, (a) tema, (b) alur, (c) latar,

(d) sudut pandang, (e) tokoh dan penokohan, (f) gaya bahasa, dan (g) kepaduan

Page 170: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

149

unsur-unsur pembangun cerpen. Berikut ini hasil penilaian keterampilan

menyusun teks cerpen siklus II yang diakumulasikan.

Tabel 26 Hasil Tes Menyusun Teks Cerpen Siklus II

No Kategori Rentang

Nilai

Skor Frekuensi Bobot

Skor

Nilai Persentase

(%)

1 Sangat

Baik

3,34-4,00 4 7 28 24,86 21,875

2 Baik 2,34-3,33 3 25 75 71,71 78,125

3 Cukup

Baik

1,34-2,33 2 0 0 0

4 Kurang

Baik

0,00-1,33 1 0 0 0 0

Jumlah 32 96,57 100

Nilai rata-rata

Kategori B+

Berdasarkan tabel di atas, diketahui nilai rata-rata siswa mencapai 3,02

yang termasuk dalam kategori baik. Dapat diidentifikasi bahwa kemampuan

menyusun teks cerpen siswa sudah baik, terjadi peningkatan keterampilan

menyusun teks cerpen dari siklus I. Sebanyak 7 siswa mendapatkan nilai yang

sangat baik, mencapai persentase sebesar 21,875 %. Siswa yang mendapat nilai

baik sebanyak 25 orang atau sebesar 78,125 %.

Standar ketuntasan penelitian yang telah ditentukan adalah sebesar 2,67

masuk dalam kategori B. Ketuntasan dihitung berdasarkan jumlah siswa yang

sudah memenuhi standar ketuntasan penelitian. Semua siswa sudah mencapai

ketuntasan berdasarkan standar ketuntasan penelitian.

Peningkatan hasil keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi

think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual cukup

Page 171: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

150

efektif bagi siswa. Dibuktikan dengan jumlah siswa yang sudah mencapai

ketuntasan bertambah dari 13 siswa menjadi 32 siswa.

4.1.2.4.1 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Tema

Siklus II

Aspek pertama yang dinilai pada tes keterampilan menyusun teks cerpen

yaitu tema. Penilaian aspek tema berpedoman pada indikator aspek tema yaitu, (a)

berpusat pada satu persoalan, (b) terbatas dan jelas, (c) baik dalam

mendeskripsikan tema yang terkandung dalam cerita, (d) baik dalam menyajikan

tema dari keseluruhan cerita. Berikut hasil tes keterampilan menyusun teks cerpen

aspek tema.

Tabel 27 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Tema

Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Bobot Skor Persentase

(%)

1 Sangat Baik 4 9 36 28,125

2 Baik 3 23 69 71,875

3 Cukup Baik 2 0 0 0

4 Kurang Baik 1 0 0 0

Jumlah 32 105 100

Nilai rata-rata

Kategori B+

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa sebanyak 9 siswa atau

sebesar 28,125 % masuk dalam kategori sangat baik. Sebanyak 23 orang siswa

atau sebesar 71,875 % masuk dalam kategori baik. Tidak ada siswa yang masuk

dalam kategori cukup baik dan kurang baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

Page 172: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

151

siswa sudah baik dalam menyusun teks cerpen, sesuai dengan indikator aspek

tema yang telah ditentukan.

4.1.2.4.2 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Alur

Siklus II

Aspek kedua dalam tes keterampilan menyusun teks cerpen yang dinilai

adalah alur. Penilaian aspek alur berpedoman pada indikator aspek alur yaitu, (a)

masuk akal, rasional, dapat dipahami nalar, (b) urutan satu peristiwa dengan

peristiwa berikutnya yang membangun cerpen tidak mudah diduga, (c) ada

tegangan dan kejutan, (d) pembayangan peristiwa yang akan terjadi. Berikut hasil

tes keterampilan menyusun teks cerpen aspek alur siklus II.

Tabel 28 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Alur

Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Bobot Skor Persentase

(%)

1 Sangat Baik 4 0 0 0

2 Baik 3 26 78 81,25

3 Cukup Baik 2 6 12 18,75

4 Kurang Baik 1 0 0 0

Jumlah 32 90 100

Nilai rata-rata

Kategori B

Dari tabel tersebut diketahui bahwa tidak ada siswa yang masuk dalam

kategori sangat baik. Sebanyak 26 siswa atau sebesar 81,25 % masuk dalam

kategori baik. Sebanyak 6 siswa atau sebesar 81,75 % masuk dalam kategori

cukup baik. Tidak ada siswa yang masuk dalam kategori kurang baik. Hasil

Page 173: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

152

tersebut menunjukkan bahwa siswa sudah baik dalam menyajikan cerita dalam

cerpen sesuai dengan indikator aspek alur.

4.1.2.4.3 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Latar

Siklus II

Aspek ketiga dalam tes keterampilan menyusun teks cerpen yang dinilai

adalah latar. Penilaian aspek latar berpedoman pada indikator aspek latar yaitu, (a)

tepat menggambarkan tempat yang mendukung peristiwa, (b) tepat

menggambarkan waktu yang mendukung peristiwa, (c) tepat menggambarkan

suasana yang mendukung peristiwa, (d) tepat menggambarkan keadaan sosial

pada saat terjadinya cerita. Berikut hasil tes keterampilan menyusun teks cerpen

aspek latar siklus II.

Tabel 29 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Latar

Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Bobot Skor Persentase

(%)

1 Sangat Baik 4 9 36 28,125

2 Baik 3 23 69 71,875

3 Cukup Baik 2 0 0 0

4 Kurang Baik 1 0 0 0

Jumlah 32 105 100

Nilai rata-rata

Kategori B+

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa 9 siswa atau sebesar 28,125 %

masuk dalam kategori sangat baik. Sebanyak 23 siswa atau sebesar 71,875 %

masuk dalam kategori baik. Tidak ada siswa yang masuk dalam kategori cukup

Page 174: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

153

baik dan kurang baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dalam menyusun teks

cerpen, siswa sudah baik dalam menggambarkan latar yang mendukung cerpen.

4.1.2.4.4 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Sudut Pandang

Siklus II

Aspek keempat dalam tes keterampilan menyusun teks cerpen yang dinilai

adalah sudut pandang. Penilaian aspek sudut pandang berpedoman pada indikator

aspek sudut pandang yaitu, (a) baik dalam memberikan perasaan kedekatan tokoh,

(b) baik dalam menjelaskan kepada pembaca siapa yang dituju, (c) baik dalam

menjelaskan perasaan tokoh kepada pembaca, (d) memberikan efek yang semakin

menghidupkan cerita. Berikut hasil tes keterampilan menyusun teks cerpen aspek

sudut pandang siklus II.

Tabel 30 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Sudut

Pandang Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Bobot Skor Persentase

(%)

1 Sangat Baik 4 3 12 9,375

2 Baik 3 15 45 46,875

3 Cukup Baik 2 14 28 43,75

4 Kurang Baik 1 0 0 0

Jumlah 32 85 100

Nilai rata-rata

Kategori B-

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa sebanyak 3 siswa atau sebesar

9,375 % masuk dalam kategori sangat baik. Sebanyak 15 siswa atau sebesar

46,875 % masuk dalam kategori baik. Sebanyak 14 siswa atau sebesar 43,75 %

Page 175: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

154

masuk dalam kategori cukup baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa

dalam menyusun teks cerpen, aspek sudut pandang kurang sesuai dengan

indikator yang telah ditentukan.

4.1.2.4.5 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Tokoh

dan Penokohan Siklus II

Aspek kelima dalam tes keterampilan menyusun teks cerpen yang dinilai

adalah tokoh dan penokohan. Penilaian aspek tokoh dan penokohan berpedoman

pada indikator aspek tokoh dan penokohan yaitu, (a) terdapat tokoh utama dan

tokoh bawahan atau sampingan, (b) terdapat tokoh protagonis, antagonis, dan

tritagonis, (c) pelukisan watak tokoh tajam dan nyata, (d) tokoh mampu membawa

pembaca mengalami peristiwa dalam cerita. Berikut hasil tes keterampilan

menyusun teks cerpen aspek tokoh dan penokohan siklus II.

Tabel 31 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Tokoh dan

Penokohan Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Bobot Skor Persentase

(%)

1 Sangat Baik 4 4 16 12,5

2 Baik 3 28 84 87,5

3 Cukup Baik 2 0 0 0

4 Kurang Baik 1 0 0 0

Jumlah 32 100 100

Nilai rata-rata

Kategori B+

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa 4 siswa atau sebesar 12,5 %

masuk dalam kategori sangat baik. Sebanyak 28 siswa atau sebesar 87,5 % masuk

Page 176: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

155

dalam kategori baik. Tidak ada siswa yang masuk dalam kategori baikdan

kategori kurang baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa sudah mampu

menghadirkan tokoh yang bervariasi dalam cerpen dan menggambarkan watak

tokoh tersebut dengan baik.

4.1.2.4.6 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Gaya

Bahasa Siklus II

Aspek keenam dalam tes keterampilan menyusun teks cerpen yang dinilai

adalah gaya bahasa. Penilaian aspek gaya bahasa berpedoman pada indikator

aspek gaya bahasa yaitu, (a) tepat dalam memilih bahasa yang mengandung unsur

emotif, (b) terdapat bahasa yang bersifat konotatif, (c) tepat memilih ungkapan

yang mewakili sesuatu yang diungkapkan, (d) Pilihan kata sesuai dengan situasi,

bervariasi, dan ekspresif. Berikut hasil tes keterampilan menyusun teks cerpen

aspek gaya bahasa siklus II.

Tabel 32 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Gaya

Bahasa Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Bobot Skor Persentase

(%)

1 Sangat Baik 4 1 4 3,125

2 Baik 3 17 51 53,125

3 Cukup Baik 2 14 28 43,75

4 Kurang Baik 1 0 0 0

Jumlah 32 83 100

Nilai rata-rata

Kategori B-

Page 177: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

156

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa 1 siswa masuk dalam kategori

sangat baik atau sebesar 3,125 %. Sebanyak 17 siswa atau sebesar 53,125 %

masuk dalam kategori baik. Sebanyak 14 siswa atau sebesar 43,75 % masuk

dalam kategori cukup baik. Sedangkan tidak ada siswa yang masuk dalam

kategori kurang baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dalam menyusun teks

cerpen, siswa kurang bervariasi dalam menggunakan pilihan kata.

4.1.2.4.7 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Kepaduan

Unsur Pembangun Cerpen Siklus II

Aspek terakhir atau ketujuh dalam tes keterampilan menyusun teks cerpen

yang dinilai adalah kepaduan unsur pembangun cerpen. Penilaian aspek kepaduan

unsur pembangun cerpen berdasarkan pada kepaduan antarunsur pembangun

cerpen yang disusun siswa. Berikut hasil tes keterampilan menyusun teks cerpen

aspek kepaduan unsur pembangun cerpen siklus II.

Tabel 33 Hasil Tes Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Aspek Kepaduan

Unsur Pembangun Cerpen Siklus I

No Kategori Skor Frekuensi Bobot Skor Persentase

(%)

1 Sangat Baik 4 12 48 37,5

2 Baik 3 20 60 62,5

3 Cukup Baik 2 0 0 0

4 Kurang Baik 1 0 0 0

Jumlah 32 108 100

Nilai rata-rata

Kategori A−

Page 178: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

157

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa sebanyak 12 siswa atau

sebesar 37,5 % masuk dalam kategori sangat baik. Sebanyak 20 siswa atau

sebesar 62,5 % masuk dalam kategori baik. Hal itu menunjukkan bahwa cerpen

yang disusun siswa antarunsur pembangunnya memiliki kepaduan.

4.1.2.5 Refleksi Siklus II

Refleksi siklus II dilakukan berdasarkan hasil tes dan hasil nontes

pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi think-talk-write

dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual yang telah terlaksana

pada siklus II. Berdasarkan tindakan pada siklus II, kekurangan-kekurangan yang

terdapat pada siklus I sudah dapat diatasi dan mengalami peningkatan pada siklus

II.

Proses pembelajaran siklus I aspek pertama mencapai 78,125 %, siklus II

mencapai 84,375 %. Dari hasil tersebut diketahui bahwa aspek pertama proses

pembelajaran mengalami peningkatan sebesar 6,25 %, sebagian besar siswa cukup

antusias dalam mengikuti proses pembelajaran keterampilan menyusun teks

cerpen. Aspek kedua proses pembelajaran mengalami peningkatan sebesar 12,5

%, yaitu dari 68,75 % menjadi 81,25 %. Siswa sudah baik dalam melakukan

diskusi kelompok mengidentifikasi struktur teks cerpen. Aspek ketiga mengalami

peningkatan sebesar 16,625 % yaitu dari 62,5 % menjadi 78,125 %. Siswa sudah

baik dalam bekerja sama dalam diskusi kelompok setelah menyimak tayangan

video. Aspek keempat mengalami peningkatan sebesar 3,13 %, yaitu dari 96,87 %

menjadi 100 %. Aspek kelima mengalami peningkatan sebesar 6,25 %, yaitu dari

Page 179: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

158

93,75 % menjadi 100 %. Berdasarkan data tersebut hasil proses pembelajaran

keterampilan menyusun teks cerpen dapat diidentifikasi terlaksana dengan baik,

siswa mengikuti pembelajaran dengan kondusif dan intensif sesuai dengan

instruksi yang diberikan.

Pada aspek sikap religius siswa siklus I terdapat kekurangan pada

indikator yang ketiga, yaitu sebanyak 14 siswa masuk kategori kurang baik. Pada

siklus II terjadi peningkatan, tinggal 12 siswa yang masuk dalam kategori cukup

baik. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sikap religius siswa dalam pembelajaran

menyusun teks cerpen sudah baik.

Pada aspek sikap sosial kekurangan yang ditemukan pada siklus I

mengalami peningkatan. Pembentukan kelompok baru untuk mengatasi

kekurangan aspek toleransi dan gotong royong yang ditemukan pada siklus I

membantu siswa untuk bisa lebih bekerja sama dalam diskusi kelompok dengan

anggota kelompoknya. Sikap percaya diri siswa juga mengalami peningkatan,

siswa yang berani berpendapat, bertanya, menjawab, atau presentasi lebih banyak

daripada siklus I. Kesantunan bahasa yang digunakan selama diskusi kelompok

juga menunjukkan hasil yang baik.

Pada tahap menyusun teks cerpen siklus I diketahui nilai rata-rata siswa

mencapai 2,63. Jumlah siswa yang tuntas berdasarkan standar ketuntasan

penelitian sebanyak 13 orang atau sebesar 41,935 %. Sedangkan jumlah siswa

yang tidak tuntas berdasarkan standar ketuntasan penelitian sebanyak 18 siswa

atau sebesar 58,065 %. Pada siklus II nilai rata-rata siswa mencapai 3,02 yang

termasuk dalam kategori baik. Dapat diidentifikasi bahwa kemampuan menyusun

Page 180: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

159

teks cerpen siswa sudah baik, terjadi peningkatan keterampilan menyusun teks

cerpen dari siklus I. Sebanyak 7 siswa mendapatkan nilai yang sangat baik,

mencapai persentase sebesar 21,875 %. Siswa yang mendapat nilai baik sebanyak

25 orang atau sebesar 78,125 %.

Hasil refleksi yang telah dipaparkan tersebut menunjukkan bahwa

pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi think-talk-write

dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual pada siklus II berjalan

dengan baik dan menunjukkan hasil yang memuaskan. Peningkatan yang terjadi

meliputi, (1) proses pembelajaran peningkatan keterampilan menyusun teks

cerpen, (2) perubahan perilaku menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa

indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan

informasi lisan dan tulis, (3) perubahan perilaku menghargai dan menghayati

sikap percaya diri, toleransi, gotong royong, dan santun dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya sebagai wujud sikap sosial, (4) keterampilan siswa menyusun teks

cerpen. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan dalam pembelajaran

keterampilan menyusun teks cerpen secara signifikan, baik hasil data kualitatif

maupun data kuantitatif. Hal ini menunjukkan hasil penelitian yang ditargetkan

telah tercapai.

Page 181: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

160

4.2 Pembahasan

4.2.1 Proses Pembelajaran Menyusun Teks Cerpen dengan Strategi Think

Talk-Write dan Teknik Meneruskan Cerita melalui Media Audiovisual

Proses pembelajaran peningkatan keterampilan menyusun teks cerpen

dengan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media

audiovisual tidak jauh berbeda antara siklus I dan siklus II. Proses pembelajaran

yang ingin dicapai dalam pembelajaran menyusun teks cerpen pada siklus I dan

siklus II yaitu, (1) Keantusiasan dan minat siswa, (2) kekondusifan diskusi

kelompok mengidentifikasi struktur teks cerita pendek, (3) keintensifan diskusi

kelompok setelah menyimak tayangan video, (4) keintesifan pelaksanaan kegiatan

menyusun teks cerita pendek, dan (5) refleksi pada akhir pembelajaran sehingga

siswa mengetahui kekurangan/kesulitan dan cara mengatasinya. Perubahan

tersebut dapat dilihat pada diagram berikut.

Diagram 1 Perbandingan Hasil Observasi Proses Pembelajaran Menyusun

Teks Cerpen Siklus I dan Siklus

78.125 68.75

62.5

96.87 93.75 84.375 81.25 78.125

100 100

0

20

40

60

80

100

120

Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5

Siklus I Siklus II

Page 182: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

161

Secara detail hasil proses pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen siklus

I dan siklus II dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 34 Perbandingan Hasil Penilaian Observasi Proses Pembelajaran

Menyusun Teks Cerpen Siklus I dan Siklus II

No Aspek Frekuensi Persentase (%)

S-I S-II S-I S-II

1 Keantusiasan dan minat siswa 25 27 78,125 84,375

2 kekondusifan diskusi kelompok

mengidentifikasi struktur teks

cerita pendek

22 26 68,25 81,25

3 keintensifan diskusi kelompok

setelah menyimak tayangan

video

20 25 62,5 78,125

4 keintesifan pelaksanaan kegiatan

menyusun teks cerita pendek 31 32 96,87 100

5 refleksi pada akhir pembelajaran 30 32 93,75 100

Rata-rata 78,89 86,24

Keterangan :

Sangat baik : > 85 %

Baik : 76-85 %

Cukup : 60-75 %

Kurang : < 60 %

Tabel di atas menunjukkan data perbandingan proses pembelajaran

peningkatan keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi think-talk-write

dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual antara siklus I dan siklus

II. Pada aspek pertama siklus I terdapat 25 siswa, meningkat pada siklus II

menjadi 27 siswa yang antusias mengikuti pembelajaran dengan antusias atau

sebesar 84,375 % dan masuk kategori baik. Pada aspek kedua terjadi peningkatan

menjadi 26 siswa yang melakukan diskusi dengan baik atau sebesar 81,25 % dan

masuk dalam kategori baik, dari siklus I yang hanya 22 siswa melakukan diskusi

Page 183: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

162

dengan baik. Pada aspek ketiga siklus I terdapat 20 siswa, meningkat pada siklus

II menjadi 25 siswa yang melakukan diskusi dengan baik setelah menyimak

tayangan video atau sebesar 78,125 % atau masuk dalam kategori baik. Pada

aspek keempat siklus I terdapat 31 siswa, meningkat menjadi 32 siswa pada siklus

II atau sebesar 100 % dan masuk kategori sangat baik. Pada aspek terakhir terjadi

peningkatan menjadi 32 siswa yang melakukan refleksi atau sebesar 100 % dan

masuk dalam kategori sangat baik, dari siklus I yang hanya 30 siswa melakukan

refleksi pada akhir pembelajaran.

4.2.1.1 Keantusiasan dan Minat Siswa terhadap Pembelajaran Menyusun

Teks Cerpen

Pada pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen siklus II, guru

memberikan materi tentang unsur pembangun cerpen. Penjelasan unsur

pembangun cerpen diberikan setelah siswa mengidentifikasi struktur teks cerpen.

Penjelasan tentang unsur pembangun cerpen bertujuan untuk membuat cerpen

yang disusun siswa menjadi lebih baik, karena masih terdapat kekurangan dalam

cerpen yang disusun siswa berkaitan dengan unsur pembangun cerpen.

Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran, terakumulasi jumlah

siswa yang antusias dan minat mengikuti pembelajaran lebih banyak

dibandingkan dengan beberapa siswa yang kurang antusias. Persentase

keantusiasan dan minat siswa terhadap pembelajaran menyusun teks cerpen pada

siklusI sebesar 78,125 % , dapat diidentifikasi bahwa siswa cukup antusias

terhadap pembelajaran menyusun teks cerpen. Pada siklus II, keantusiasan dan

Page 184: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

163

minat siswa terhadap pembelajaran menysusun cerpen meningkat menjadi 84,375

% dan masuk dalam kategori baik.

Keantusiasan dan minat siswa terhadap pembelajaran menyusun teks

cerpen ditunjukkan dengan kesediaan siswa memperhatikan penjelasan tentang

unsur pembangun cerpen, tertib dalam membentuk kelompok, dan dalam

menyimak media yang ditayangkan. Berdasarkan jurnal guru, keantusiasan dan

minat siswa dalam mengikuti pembelajaran menyusun teks cerpen baik. Sebagian

besar siswa memperhatikan penjelasan yang diberikan, bersedia menjawab

pertanyaan dan mengemukakan pendapat, membentuk kelompok sesuai dengan

instruksi, serta memperhatikan tayangan yang diputar dengan baik.

Berikut dokumentasi foto yang menunjukkan keantusiasan dan minat

siswa terhadap pembelajaran menyusun teks cerpen.

Siklus I Siklus II

Gambar 21 Perbandingan Aktivitas Siswa yang Menunjukkan Keantusiasan

dan Minat Siswa terhadap Pembelajaran Menyusun Teks

Cerpen Siklus I dan Siklus II

Page 185: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

164

Berdasarkan dokumentasi di atas terlihat aktivitas siswa bertanya saat

mengalami kesulitan dalam diskusi kelompok. Selain itu keantusiasan dan minat

siswa ditunjukkan dengan pembentukan kelompok yang tertib sesuai dengan

instruksi yang diberikan.

4.2.1.2 Kekondusifan Diskusi Kelompok Mengidentifikasi Struktur Teks

Cerita Pendek

Pada kegiatan ini siswa berdiskusi dalam kelompok untuk

mengidentifikasi struktur teks cerpen. Kekurangan yang terdapat pada siklus I

diperbaiki pada siklus II dengan membentuk kelompok baru agar kegiatan diskusi

berjalan dan mendapat hasil yang lebih baik.

Hasil observasi proses pembelajaran aspek kekondusifan diskusi kelompok

mengidentifikasi struktur teks cerita pendek pada siklus I tergolong cukup

kondusif. Persentasenya sebesar 68,75 %, masih terdapat beberapa siswa yang

tidak melakukan diskusi kelompok dengan baik. Pada siklus II terjadi peningkatan

menjadi 81,25 %, siswa sudah melakukan diskusi kelompok dengan baik. Dari

jurnal guru, siswa sudah baik dalam melakukan diskusi kelompok hanya beberapa

siswa yang kurang bisa bekerja sama dalam diskusi kelompok. Pembentukan

kelompok baru pada siklus II membuat siswa lebih bisa bekerja sama dalam

diskusi kelompok.

Berikut dokumentasi foto yang menunjukkan aktivitas siswa dalam

melakukan diskusi kelompok mengidentifikasi struktur teks cerpen.

Page 186: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

165

Siklus I

Siklus II

Gambar 22 Perbandingan Aktivitas Diskusi Siswa Mengidentifikasi Struktur

Teks Cerpen Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan dokumentasi di atas terlihat aktivitas siswa saat

melaksanakan diskusi kelompok mengidentifikasi struktur teks cerpen, pada

siklus I masih terdapat beberapa siswa yang kurang serius dalam berdiskusi. Pada

siklus II jumlah siswa yang kurang serius dalam diskusi berkurang. Dalam diskusi

siswa juga tidak segan untuk bertanya apabila mengalami kesulitan.

4.2.1.3 Keintensifan Diskusi Kelompok setelah Menyimak Tayangan Video

Pada tahap ini siswa diberikan tugas untuk berdiskusi dalam kelompok

menentukan unsur pembangun cerita pada video yang ditayangkan. Minat siswa

Page 187: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

166

ditingkatkan dengan penayangan video yang berbeda dari siklus I. Setelah

menentukan unsur pembangun cerita, tiap kelompok menuliskan kembali cerita

pada video yang telah ditayangkan dan meneruskan cerita tersebut menjadi sebuah

cerita yang utuh.

Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran pada aspek keintensifan

diskusi kelompok setelah menyimak tayangan video pada siklus I mencapai

persentase 62,5 %. Terdapat beberapa siswa yang kurang bisa bekerja sama

dengan anggota kelompoknya dalam diskusi. Pembentukan kelompok baru pada

siklus II meningkatkan hasil menjadi 78,125 %, dengan dibentuknya kelompok

baru siswa menjadi lebih bisa bekerja sama dalam diskusi kelompok setelah

menyimak tayangan video.

Dari jurnal guru, pelaksanaan diskusi sudah cukup baik. Pembentukan

kelompok baru membuat siswa lebih bisa bekerja sama dengan anggota

kelompoknya dalam diskusi. Dengan anggota kelompok yang baru, membuat

siswa termotivasi untuk memberikan pendapatnya dalam diskusi kelompok. Dari

jurnal siswa diperoleh kemudahan dan kesulitan yang dialami siswa dalam

melaksanakan diskusi setelah menyimak tayangan video. Kesulitan yang adalah

perbedaan pendapat dan ide dalam meneruskan cerita menyebabkan dalam

menuliskan hasil diskusi membutuhkan waktu yang cukup lama karena harus

menyatukan pandangan yang berbeda. Kemudahan yang didapat antara lain

mencari ide untuk meneruskan cerita lebih cepat karena sudah mengetahi unsur

pembangun cerita.

Page 188: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

167

Berikut dokumentasi foto yang menunjukkan aktivitas siswa dalam

melakukan diskusi kelompok setelah menyimak tayangan video.

Gambar 23 Aktivitas Siswa Menyimak Tayangan Video dan Berdiskusi

setelah Menyimak Tayangan Video Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan dokumentasi foto terlihat siswa antusias dalam menyimak

video yang ditayangkan, setelah menyimak tayangan video siswa berdiskusi untuk

meneruskan cerita berdasarkan video tersebut.

4.2.1.4 Keintesifan Pelaksanaan Kegiatan Menyusun Teks Cerita Pendek

Pada tahap menyusun teks cerita pendek seluruh siswa melaksanakan

kegiatan dengan baik. Beberapa siswa masih mengalami kesulitan dalam

Page 189: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

168

mengembangkan ide menjadi sebuah cerita yang utuh. siklus II kesulitan yang

dialami siswa berkurang sehingga hasil cerpen yang disusun siswa lebih baik.

Dari hasil observasi proses pembelajaran aspek keintesifan pelaksanaan

kegiatan menyusun teks cerita pendek pada siklus I, sebanyak 31 siswa sudah

melaksanakan kegiatan menyusun teks cerpen dengan baik. Pada siklus II semua

siswa atau sebanyak 32 siswa melaksanakan kegiatan menyusun teks cerpen

dengan baik dan sesuai arahan yang diberikan.

Berdasarkan jurnal guru, kegiatan menyusun teks cerpen berjalan dengan

baik. Setiap siswa melaksanakan arahan yang diberikan, siswa antusias dalam

menyusun teks cerpen. Pada siklus I beberapa siswa terlihat masih kesulitan untuk

mendapatkan ide dalam menyusun teks cerpen. Dari jurnal siswa diketahui

kesulitan yang dialami siswa dalam menyusun teks cerpen. Kesulitan yang

dialami siswa antara lain siswa kesulitan dalam menemukan ide untuk menyusun

teks cerpen, membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menuangkan ide

tersebut menjadi sebuah cerpen yang utuh

Berikut dokumentasi foto yang menunjukkan aktivitas siswa dalam

kegiatan menyusun teks cerpen.

Page 190: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

169

Gambar 24 Aktivitas Siswa Menyusun Teks Cerpen Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan dokumentasi foto terlihat masih ada siswa yang masih

kesulitan dalam menemukan ide untuk menyusun teks cerpen. Secara keseluruhan

siswa sudah melaksanakan arahan yang diberikan dan menyusun teks cerpen

dengan baik.

4.2.1.5 Refleksi pada Akhir Pembelajaran sehingga Siswa Mengetahui

Kekurangan/Kesulitan dan Cara Mengatasinya

Kegiatan refleksi bertujuan untuk mengetahui kesulitan yang dialami siswa

pada saat melakukan diskusi kelompok dan menyusun teks cerpen. Pada siklus II

kegiatan refleksi juga digunakan untuk mengetahui kemudahan dan manfaat

penggunaan strategi TTW dan teknik meneruskan cerita melalui audiovisual

dalam pembelajaran menyusun teks cerpen.

Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran siklus I aspek refleksi

pada akhir pembelajaran mencapai persentase 93,75 %, masuk dalam kategori

sangat baik. Siswa antusias untuk mengetahui kesulitan yang dialami dan mencari

cara untuk mengatasinya. Pada siklus II persentase meningkat mencapai 100 %,

Page 191: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

170

artinya semua siswa melakukan kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran untuk

mengetahu kesulitan yang dialami dan cara mengatasinya.

Dari jurnal guru, siswa sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan

refleksi. Siswa ingin mengetahui kesulitan yang dihadapai pada saat menyusun

teks cerpen dan cara mengatasinya. Siswa tidak sungkan untuk bertanya pada

temannya kesulitn yang dihadapi. Dari jurnal siswa diketahui kesulitan dan

kemudahan siswa dalam diskusi kelompok setelah menyimak tayangan video,

kesulitan saat kegiatan menyusun teks cerpen, dan pendapat siswa tentang

penggunaan strategi TTW dalam pebelajaran menyusun teks cerpen.

Berikut dokumentasi foto yang menunjukkan aktivitas siswa dalam

melakukan kegiatan refleksi dia akhir pembelajaran.

Gambar 25 Aktivitas Siswa Melakukan Refleksi pada Akhir Pembelajaran

Siklus I dan Siklus II

Page 192: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

171

Berdasarkan dokumentasi foto, siswa antusias dalam melakukan refleksi

pada akhir pembelajaran dan siswa tidak segan untuk bertanya kesulitan yang

dialami siswa lain.

4.2.2 Perubahan Perilaku Menghargai dan Mensyukuri Keberadaan

Bahasa Indonesia sebagai Anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai

Sarana Menyajikan Informasi Lisan dan Tulis sebagai Wujud Sikap

Religius Siklus I dan Siklus II

Peningkatan keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi think-

talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual disertai dengan

perubahan perilaku menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa indonesia

sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi

lisan dan tulis sebagai wujud sikap religius siklus I dan siklus II. Hasil

pengamatan pada siklus I dan siklus II siswa sudah menunjukkan sikap religius

sesuai dengan indikator yang telah ditentukan yaitu, (a) berdo’a sebelum dan

setelah melaksanakan pembelajaran, (b) berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

membuat gerakan yang tidak perlu atau mengeluarkan suara yang membuat

gaduh), (c) memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat atau

presentasi, (d) menjawab salam guru atau teman yang mengucapkan salam.

Berikut hasil perbandingan sikap religius siswa pada siklus I dan siklus II.

Tabel 35 Sikap Religius Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Menyusun

Teks Cerpen Siklus I dan Siklus II

No Indikator Sikap Kategori F

Siklus I

F

Siklus II

Page 193: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

172

1 berdo’a sebelum dan setelah

melaksanakan pembelajaran

Sangat Baik (4) 32 32

Baik (3) 0 0

Cukup Baik (2) 0 0

Kurang Baik (1) 0 0

Jumlah 32 32

2 berdo’a dengan sikap yang

baik (tidak membuat

gerakan yang tidak perlu

atau mengeluarkan suara

yang membuat gaduh)

Sangat Baik (4) 32 32

Baik (3) 0 0

Cukup Baik (2) 0 0

Kurang Baik (1) 0 0

Jumlah 32 32

3 memberi salam sebelum dan

sesudah menyampaikan

pendapat atau presentasi

Sangat Baik (4) 18 21

Baik (3) 0 0

Cukup Baik (2) 0 0

Kurang Baik (1) 14 12

Jumlah 32 32

4 menjawab salam guru atau

teman yang mengucapkan

salam

Sangat Baik (4) 32 32

Baik (3) 0 0

Cukup Baik (2) 0 0

Kurang Baik (1) 0 0

Jumlah 32 32

Dari data di atas menunjukkan peningkatan sikap religius siswa dalam

mengikuti pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi

think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual.

Berdasarkan data tersebut siswa sudah menunjukkan sikap religius yang baik.

Peningkatan frekuensi pada kategori sangat baik terjadi pada indikator ketiga

yaitu dari 18 siswa menjadi 21 siswa, kategori kurang baik dari 14 siswa menjadi

12 siswa. Selain indikator ketiga semua siswa masuk dalam kategori sangat baik.

Berdasarkan jurnal guru, secara keseluruhan sikap religius yang ditunjukkan siswa

baik. Tidak ada perubahan besar yang terjadi pada siklus II, walaupun demikian

siswa menunjukkan sikap religius yang baik.

Page 194: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

173

Dari hasil perbandingan sikap religius siklus I dan siklus II, dapat

disimpulkan bahwa keterampilan pembelajaran keterampilan menyusun teks

cerpen dengan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui

media audiovisual membantu meningkatkan sikap religius siswa. Seluruh siswa

sudah menunjukkan sikap religius yang baik selama mengikuti pembelajaran.

4.2.3 Perubahan Perilaku Menghargai dan Menghayati Sikap Percaya Diri,

Toleransi, Gotong Royong, dan Santun dalam Berinteraksi secara

Efektif dengan Lingkungan Sosial dan dalam Jangkauan Pergaulan

dan Keberadaannya sebagai Wujud Sikap Sosial Siklus I dan Siklus II

Peningkatan keterampilan pembelajaran keterampilan menyusun teks

cerpen dengan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui

media audiovisual disertai perubahan perilaku menghargai dan menghayati sikap

percaya diri, toleransi, gotong royong, dan santun dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya sebagai wujud sikap sosial siklus I dan siklus II. Hasil Penilaian

observasi sikap religius meliputi sikap percaya diri, toleransi, gotong royong, dan

santun. Selain hasil penilaian observasi sikap sosial, data pendukung diperoleh

dari jurnal guru berkaitan dengan sikap percaya diri, toleransi, gotong royong, dan

santun.

Page 195: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

174

4.2.3.1 Sikap Percaya Diri

Hasil penilaian observasi sikap percaya diri dan jurnal guru pada siklus I

dan Siklus II siswa sudah menunjukkan sikap percaya diri sesuai dengan indikator

yang telah ditentukan yaitu, (a) berani presentasi di depan kelas dan (b) berani

berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan. Berikut hasil perbandingan

sikap percaya diri siswa pada siklus I dan siklus II.

Tabel 36 Sikap Percaya Diri Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran

Menyusun Teks Cerpen Siklus I dan Siklus II

No Indikator Sikap Kategori F

Siklus I

F

Siklus II

1 berani presentasi di depan

kelas

Sangat Baik (4) 18 21

Baik (3) 0 0

Cukup Baik (2) 0 0

Kurang Baik (1) 14 12

Jumlah 32 32

2 berani berpendapat, bertanya,

atau menjawab pertanyaan

Sangat Baik (4) 0 0

Baik (3) 5 9

Cukup Baik (2) 27 23

Kurang Baik (1) 0 0

Jumlah 32 32

Dari data di atas menunjukkan peningkatan sikap percaya diri siswa dalam

mengikuti pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi

think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual.

Berdasarkan data tersebut, indikator pertama mengalami peningkatan frekuensi

pada kategori sangat baik yaitu dari 18 siswa menjadi 21 siswa. Kategori kurang

baik dari 14 siswa menjadi 12 siswa. Pada indikator yang kedua kategori baik

mengalami peningkatan frekuensi sebanyak 4 siswa, yaitu dari 5 menjadi 9 siswa.

Kategori cukup baik dari 27 siswa menjadi 23 siswa.

Page 196: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

175

Berdasarkan jurnal guru, sikap percaya diri siswa sudah cukup baik.

Banyak siswa yang berani untuk presentasi, berpendapat, bertanya, atau

menjawab pertanyaan. Pada siklus II siswa yang berani presentasi di depan kelas

bertambah.

Dari hasil perbandingan sikap percaya diri siklus I dan siklus II, dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen dengan

strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual

membantu meningkatkan sikap percaya diri siswa. Hasil perbandingan sikap

percaya diri tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sudah mempunyai

sikap percaya diri yang baik.

4.2.3.2 Sikap Toleransi

Hasil penilaian observasi sikap toleransi dan jurnal guru pada siklus I dan

Siklus II siswa sudah menunjukkan toleransi sesuai dengan indikator yang telah

ditentukan yaitu, (a) tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat, (b)

menerima kesepatakan meskipun berbeda dengan pendapatnya, (c) mampu dan

mau bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman latar belakang,

pandangan, dan keyakinan, (d) tidak memaksakan keyakinan atau pendapat diri

pada orang lain, (e) kesediaan untuk belajar dari (terbuka terhadap) keyakinan

dan gagasan orang lain agar dapat memahami orang lain lebih baik, (f) terbuka

untuk menerima sesuatu yang baru. Berikut hasil perbandingan sikap toleransi

siswa siklus I dan siklus II.

Page 197: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

176

Tabel 37 Sikap Toleransi Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Menyusun

Teks Cerpen Siklus I dan Siklus II

No Indikator Sikap Kategori F

Siklus I

F

Siklus II

1 tidak mengganggu teman yang

berbeda pendapat

Sangat Baik (4) 0 19

Baik (3) 17 13

Cukup Baik (2) 15 0

Kurang Baik (1) 0 0

Jumlah 32 32

2 menerima kesepatakan meskipun

berbeda dengan pendapatnya

Sangat Baik (4) 0 18

Baik (3) 19 11

Cukup Baik (2) 13 3

Kurang Baik (1) 0 0

Jumlah 32 32

3 mampu dan mau bekerja sama

dengan siapa pun yang memiliki

keberagaman latar belakang,

pandangan, dan keyakinan

Sangat Baik (4) 1 20

Baik (3) 18 6

Cukup Baik (2) 13 6

Kurang Baik (1) 0 0

Jumlah 32 32

4 tidak memaksakan keyakinan atau

pendapat diri pada orang lain

Sangat Baik (4) 8 13

Baik (3) 23 19

Cukup Baik (2) 1 0

Kurang Baik (1) 0 0

Jumlah 32 32

5 kesediaan untuk belajar dari

(terbuka terhadap) keyakinan dan

gagasan orang lain agar dapat

memahami orang lain lebih baik

Sangat Baik (4) 0 0

Baik (3) 21 22

Cukup Baik (2) 11 10

Kurang Baik (1) 0 0

Jumlah 32 32

6 terbuka untuk menerima sesuatu

yang baru

Sangat Baik (4) 0 0

Baik (3) 19 22

Cukup Baik (2) 13 10

Kurang Baik (1) 0 0

Jumlah 32 32

Dari data di atas, diketahui peningkatan sikap toleransi siswa dalam

mengikuti pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi

think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual.

Berdasarkan data tersebut, indikator pertama mengalami peningkatan pada

Page 198: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

177

kategori sangat baik sebanyak 19 siswa dan 13 siswa dalam kategori baik. Tidak

ada siswa yang masuk dalam kategori cukup baik dan kurang baik. Indikator

kedua mengalami peningkatan pada kategori sangat baik sebanyak 18 siswa dan

11 siswa dalam kategori baik, dan hanya 3 siswa yang masuk dalam kategori

cukup baik.

Pada indikator ketiga kategori sangat baik meningkat menjadi sebanyak

19 siswa dari hanya 1 siswa, kategori baik dan cukup baik menjadi hanya 6 siswa.

Pada indikator keempat kategori sangat baik meningkat menjadi 13 siswa,

kategori baik sebanyak 19 siswa, dan tidak ada siswa yang masuk dalam kategori

cukup baik. Indikator kelima terjadi peningkatan pada kategori baik hanya 1 siswa

dari 21 siswa menjadi 22 siswa, kategori cukup baik sebanyak 10 siswa. Indikator

terakhir kategori baik meningkat sebanyak 3 siswa yaitu dari 19 siswa menjadi 22

siswa, kategori baik sebanyak 10 siswa.

Berdasarkan jurnal guru, pada siklus I terdapat beberapa siswa yang

kurang bisa bekerja sama dalam diskusi kelompok. Pembentukan kelompok baru

pada siklus II, membuat siswa bisa bekerja sama dalam diskusi dengan anggota

kelompoknya. Selama diskusi dalam kelompok siswa cukup baik dalam menerima

pendapat orang lain. Secara keseluruhan siswa sudah menunjukkan sikap toleransi

yang baik.

Berdasarkan hasil perbandingan sikap toleransi siklus I dan siklus II, dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen dengan

strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual

membantu meningkatkan sikap toleransi siswa. Hasil perbandingan tersebut

Page 199: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

178

menunjukkan bahwa secara keseluruhan sikap toleransi siswa selama mengikuti

pembelajaran sudah baik.

4.2.3.3 Sikap Gotong Royong

Hasil penilaian observasi sikap gotong royong dan jurnal guru pada siklus

I dan Siklus II siswa sudah menunjukkan sikap gotong royong sesuai dengan

indikator yang telah ditentukan yaitu, (a) kesediaan melakukan tugas sesuai

kesepakatan, (b) aktif dalam kerja kelompok, (c) mendorong orang lain untuk

bekerja sama dalam kelompok. Berikut hasil perbandingan sikap gotong royong

siswa siklus I dan siklus II.

Tabel 38 Sikap Gotong Royong Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran

Menyusun Teks Cerpen Siklus I dan Siklus II

No Indikator Sikap Kategori F

Siklus I

F

Siklus II

1 kesediaan melakukan tugas

sesuai kesepakatan

Sangat Baik (4) 4 19

Baik (3) 17 9

Cukup Baik (2) 12 5

Kurang Baik (1) 0 0

Jumlah 32 32

2 aktif dalam kerja kelompok Sangat Baik (4) 0 0

Baik (3) 20 21

Cukup Baik (2) 12 11

Kurang Baik (1) 0 0

Jumlah 32 32

3 mendorong orang lain untuk

bekerja sama dalam

kelompok

Sangat Baik (4) 0 0

Baik (3) 0 8

Cukup Baik (2) 32 24

Kurang Baik (1) 0 0

Jumlah 32 32

Dari data di atas, diketahui peningkatan sikap gotong royong siswa dalam

mengikuti pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi

Page 200: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

179

think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual.

Berdasarkan data tersebut indikator pertama mengalami peningkatan pada

kategori sangat baik sebanyak 15 siswa yaitu dari 4 siswa menjadi 19 siswa,

kategori baik sebanyak 9 siswa, dan kategori kurang baik 5 siswa. Indikator kedua

hanya mengalami peningkatan sebanyak 1 siswa pada kategori sangat baik. Pada

indikator ketiga kategori baik meningkat menjadi 8 siswa, kategori cukup baik

sebanyak 24 siswa.

Berdasarkan jurnal guru, sikap gotong royong siswa secara keseluruhan

cukup baik. Siswa sudah cukup baik dalam berdiskusi atau bekerja sama dalam

kelompok. Pembentukan kelompok baru pada siklus II membuat siswa lebih

antusias untuk memberikan pendapat dalam diskusi kelompok.

Berdasarkan hasil perbandingan sikap gotong royong siklus I dan siklus

II, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen

dengan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media

audiovisual membantu meningkatkan sikap gotong royong siswa. Hasil

perbandingan tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan sikap gotong

royong siswa selama mengikuti pembelajaran sudah baik.

4.2.3.4 Sikap Santun

Hasil penilaian observasi sikap santun dan jurnal guru pada siklus I dan

Siklus II siswa sudah menunjukkan sikap santun sesuai dengan indikator yang

telah ditentukan yaitu, (a) menghormati orang yang lebih tua, (b) bersikap 3S

(salam, senyum, sapa), (c) menggunakan bahasa yang santun saat menyampaikan

Page 201: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

180

pendapat, bertanya, atau menyanggah. Berikut hasil perbandingan sikap santun

sikul I dan siklus II.

Tabel 39 Sikap Santun Siswa dalam Mengikuti Pembelajaran Menyusun

Teks Cerpen Siklus I dan Siklus II

No Indikator Sikap Kategori F

Siklus I

F

Siklus II

1 menghormati orang yang

lebih tua

Sangat Baik (4) 0 0

Baik (3) 32 32

Cukup Baik (2) 0 0

Kurang Baik (1) 0 0

Jumlah 32 32

2 bersikap 3S (salam, senyum,

sapa)

Sangat Baik (4) 0 0

Baik (3) 31 31

Cukup Baik (2) 1 1

Kurang Baik (1) 0 0

Jumlah 32 32

3 menggunakan bahasa yang

santun saat menyampaikan

pendapat, bertanya, atau

menyanggah

Sangat Baik (4) 0 0

Baik (3) 12 19

Cukup Baik (2) 21 13

Kurang Baik (1) 0 0

Jumlah 32 32

Dari data di atas, diketahui peningkatan sikap gotong royong siswa dalam

mengikuti pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi

think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual.

Berdasarkan data tersebut, peningkatan terjadi pada indikator ketiga yaitu kategori

baik meningkat sebanyak 7 siswa yaitu dari 12 siswa menjadi 19 siswa.

Berdasarkan jurnal guru, sikap santun siswa dalam pembelajaran sudah baik.

Dalam menyampaikan pendapat, bertanya, atau menjawab siswa menggunakan

bahasa yang cukup santun.

Berdasarkan hasil perbandingan sikap santun siklus I dan siklus II, dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran keterampilan menyusun teks cerpen dengan

Page 202: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

181

strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual

membantu meningkatkan sikap santun siswa. Hasil perbandingan tersebut

menunjukkan bahwa secara keseluruhan sikap santun siswa selama mengikuti

pembelajaran sudah baik.

4.2.4 Peningkatan Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Siklus I dan

Siklus II

Hasil tes keterampilan menyusun teks cerpen berupa nilai rata-rata

masing-masing aspek penilaian pada tes keterampilan siklus I dan siklus II.

Perubahan perolehan nilai rata-rata siklus I dan siklus II dapat dilihat pada

diagram berikut.

Diagram 2 Rekapitulasi dan Peningkatan Nilai Rata-rata Hasil Tes

Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Siklus I dan Siklus II

3.03

2.35

3

2.45 2.48

2.12

2,93

3.28

2.81

3.28

2.66

3.13

2.59

3.37

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7

Siklus I Siklus II

Page 203: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

182

Secara detail hasil tes keterampilan menyusun teks cerpen dapat dilihat pada tabel

di bawah ini.

Tabel 40 Rekapitulasi dan Peningkatan Nilai Rata-rata Hasil Tes

Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Siklus I dan Siklus II

Aspek Rata-rata Peningkatan Ketuntasan

S I S II S II-S I S I S II

1 3,03 3,28 0,25 13 siswa

atau sebesar

41,935 %

dari jumlah

keseluruhan

siswa

32 siswa

atau seesar

100 % dari

jumlah

keseluruhan

siswa

2 2,35 2,81 0,46

3 3 3,28 0,28

4 2,45 2,66 0,21

5 2,48 3,13 0,65

6 2,12 2,59 0,47

7 2,93 3,37 0,44

Rata-

rata 2,63 3,02 0,46

Keterangan :

1. Tema

2. Alur

3. Latar

4. Sudut Pandang

5. Tokoh dan Penokohan

6. Gaya Bahasa

7. Kepaduan Unsur Pembangun Cerpen

Dari tabel di atas, diketahui hasil tes keterampilan menyusun teks cerpen

meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 0,46 dari nilai rata-rata kelas 2,63 pada

siklus I menjadi 3,02 pada siklus II.

Aspek pertama yaitu tema diperoleh nilai rata-rata siswa meningkat

sebesar 0,25 . Nilai rata-rata sebesar 3,03 pada siklus I meningkat menjadi 3,28

pada siklus II. Aspek kedua yaitu alur diperoleh nilai rata-rata siswa meningkat

sebesar 0,46. Nilai rata-rata sebesar 2,35 pada siklus I meningkat menjadi 2,81

Page 204: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

183

pada siklus II. Aspek ketiga yaitu latar diperoleh nilai rata-rata siswa meningkat

0,28. Nilai rata-rata sebesar 3 pada siklus I meningkat menjadi 3,28 pada siklus II.

Aspek keempat yaitu sudut pandang nilai rata-rata siswa meningkat sebesar 0,21.

Nilai rata-rata sebesar 2,45 pada siklus I meningkat menjadi 2,66 pada siklus II.

Aspek kelima yaitu tokoh dan penokohan diperoleh nilai rata-rata siswa

meningkat sebesar 0,65. Nilai rata-rata sebesar 2,48 pada siklus I meningkat

meningkat menjadi 3,13 pada siklus II. Aspek keenam yaitu gaya bahasa

diperoleh nilai rata-rata siswa meningkat sebesar 0,47. Nilai rata-rata sebesar 2,12

pada siklus I meningkat menjadi 2,59 pada siklus II. Aspek ketujuh yaitu

kepaduan unsur pembangun cerpen diperoleh nilai rata-rata siswa meningkat

sebesar 0,44. Pada siklus I nilai rata-rata 2,93 meningkat menjadi 3,37 pada siklus

II.

Setelah dilakukan tindakan pembelajaran keterampilan menyusun teks

cerpen dengan strategi think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui

media audiovisual pada siklus I, hasil keterampilan menyusun teks cerpen siswa

mencapai nilai rata-rata 2,63 dan berkategori baik. Perolehan nilai tersebut sudah

cukup baik, namun masih terdapat beberapa kekurangan dalam cerpen yang

disusun siswa. Kekurangan tersebut terdapat pada aspek alur, sudut pandang,

tokoh dan penokohan, serta gaya bahasa.

Kekurangan-kekurangan yang terdapat pada pembelajaran keterampilan

menyusun teks cerpen pada siklus I digunakan sebagai refleksi untuk perbaikan

pembelajaran pada siklus II. Dari perbaikan tersebut, nilai rata-rata siswa

meningkat menjadi 3,02. Pada siklus II nilai rata-rata tiap aspek penilaian

Page 205: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

184

keterampilan menyusun teks cerpen mengalami peningkatan, semua siswa sudah

mencapai ketuntasan.

Berdasarkan hasil perbandingan antara siklus I dan siklus II, dapat

disimpulkan bahwa penggunaan strategi think-talk-write, teknik meneruskan

cerita, dan media audiovisual dalam pembelajaran menyusun teks cerpen dapat

meningkatkan keterampilan siswa dalam menyusun teks cerpen. Hasil tes

keterampilan menyusun teks cerpen pada siklus II menunjukkan terjadi

peningkatan, hasil penelitian pada siklus II telah memenuhi target yang

diharapkan.

4.2.5 Keterkaitan Hasil Penelitian Keterampilan Menyusun Teks Cerpen

dengan Strategi TTW dan Teknik Meneruskan Cerita melalui Media

Audiovisual dengan Hasil Penelitian pada Kajian Pustaka

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilakukan, diketahui terjadi peningkatan yang signifikan dan

memuaskan dari siklus I ke siklus II.

Pembahasan hasil penelitian tindakan kelas ini berdasarkan pada hasil

stklus I dan hasil siklus II. Pembahasan hasil penelitian meliputi proses

pembelajaran peningkatan keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi

think-talk-write dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual;

perubahan perilaku menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa indonesia

sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi

lisan dan tulis; perubahan perilaku menghargai dan menghayati sikap percaya diri,

Page 206: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

185

toleransi, gotong royong, dan santun dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya sebagai

wujud sikap sosial; dan peningkatan keterampilan siswa menyusun teks cerpen.

Proses pembelajaran siklus I aspek pertama mencapai 78,125 %, siklus II

mencapai 84,375 %. Dari hasil tersebut diketahui bahwa aspek pertama proses

pembelajaran mengalami peningkatan sebesar 6,25 %, sebagian besar siswa cukup

antusias dalam mengikuti proses pembelajaran keterampilan menyusun teks

cerpen. Aspek kedua proses pembelajaran mengalami peningkatan sebesar 12,5

%, yaitu dari 68,75 % menjadi 81,52 %. Siswa sudah baik dalam melakukan

diskusi kelompok mengidentifikasi struktur teks cerpen. Aspek ketiga mengalami

peningkatan sebesar 15,625 %, yaitu dari 62,5 % menjadi 78,125 %. Siswa sudah

baik dalam bekerja sama dalam diskusi kelompok setelah menyimak tayangan

video. Aspek keempat mengalami peningkatan sebesar 3,13 %, yaitu dari 96,87 %

menjadi 100 %. Aspek kelima mengalami peningkatan sebesar 6,25 %, yaitu dari

93,75 % menjadi 100 %. Berdasarkan data tersebut hasil proses pembelajaran

keterampilan menyusun teks cerpen dapat diidentifikasi terlaksana dengan baik,

siswa mengikuti pembelajaran dengan kondusif dan intensif sesuai dengan

instruksi yang diberikan.

Penelitian dengan kajian cerita pendek juga dilakukan oleh Ibnian (2010)

dengan judul “The Effect of Using the Story-Mapping Technique on Developing

Tenth Grade Student’s Short Story Writing Skills in EFL”, yang artinya pengaruh

penggunaan teknik peta cerita untuk meningkatkan keterampilan menulis menulis

cerita pendek siswa EFL kelas sepuluh. Metode yang digunakan Ibnian adalah

Page 207: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

186

dengan memilih secara acak empat kelas dari sekolah di Amman. Dua kelas

sebagai kelas eksperimen, sedangkan dua kelas lainnya sebagai kelas kontrol.

Siswa dari kelas eksperimen diberi instruksi untuk menulis cerpen menggunakan

konsep cerita, sedangkan kelas kontrol menggunakan metode tradisional. Tahap

selanjutnya adalah dengan memberikan tes menulis cerpen pada masing-masing

kelas. Waktu yang diberikan untuk menulis cerpen adalah enam puluh menit.

Hasil yang dicapai setelah dilakukan tes adalah penggunakan teknik konsep cerita

memberikan dampak positif pada keterampilan menulis cerpe siswa kelas sepuluh.

Peningkatan keterampilan dapat dilihat dari perbaikan organisasi penulisan,teknik

penulisan, penggunaan bahasa pada menulis kreatif (kelancaran, fleksibilitas,

munculnya ide baru, dan perluasan ide).

Penelitian yang dilakukan peneliti dan Ibnian menunjukkan bahwa

pembelajaran menyusun teks cerpen yang diberi perlakuan akan mengalami

perubahan. Pada penelitian yang dilakukan peneliti perubahan yang terjadi salah

satunya pada proses pembelajaran yang ditinjua dari lima aspek observasi proses

pembelajaran menyusun teks cerpen dan hasil cerpen siswa. Penerapan Strategi

TTW dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual dapat

meningkatkan proses pembelajaran dan keterampilan menyusun teks cerpen

siswa. Sementara, penelitian yang dilakukan Ibnian mengalami perubahan pada

hasil cerpen yang ditulis siswa. Hasil yang dicapai adalah penggunaan teknik peta

cerita memberikan dampak positif pada keterampilan menulis cerpen siswa kelas

sepuluh. Peningkatan keterampilan dapat dilihat dari perbaikan organisasi

Page 208: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

187

penulisan,teknik penulisan, penggunaan bahasa pada menulis kreatif (kelancaran,

fleksibilitas, munculnya ide baru, dan perluasan ide).

Penelitian lain yang mengkaji tentang cerita pendek dilakukan oleh

Pardede (2011) dengan judul “Using Short Stories to Teach Language Skills”.

Pardede melakukan penelitian berkaitan dengan penggunaan cerita pendek untuk

mengajarkan empat keterampilan berbahasa. Metode yang digunakan adalah

dengan memilih dua kelas untuk diberikan teks yang berbeda, kelas yang pertama

diberikan teks nonsastra sedangkan kelas yang lain diberikan teks sastra yaitu

cerpen. Selanjutnya dilakukan tes pada masing-masing kelas meliputi

keterampilan membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Pada tes keterampilan

menulis, siswa diberikan soal untuk menulis sebuah dialog antara seorang ayah

dan anaknya. Selanjutnya dialog tersebut dikembangkan menjadi sebuah cerpen

yang berisi tokoh, setting, klimaks, dan resolusi. Hasil yang dicapai dengan

penggunaan cerpen untuk mengajarkan empat keterampilan berbahasa adalah

pada keterampilan menulis siswa menjadi lebih kreatif. Meskipun penelitian yang

dilakukan Pardede dan peneliti adalah jenis penelitian yang berbeda, tetapi sama-

sama meneliti tentang keterampilan menulis cerpen. Pada penelitian yang

dilakukan Pardede tes keterampilan menulis cerpen membuat siswa menjadi lebih

kreatif dalam menulis, sedangkan peneliti meningkatkan ketarmpilan menyusun

teks cerpen siswa.

Hasil penilaian observasi sikap religius siklus II mengalami peningkatan

dibandingkan siklus I. Peningkatan yang terjadi pada nilai sikap religius siklus II

termasuk dalam kategori baik. Hal ini diidentifikasi dari indikator sikap religius

Page 209: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

188

yang muncul pada siswa, di antaranya berdo’a sebelum dan setelah melaksanakan

pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik, memberi salam sebelum dan

sesudah pendapat atau presentasi, menjawab salam guru atau teman yang

mengucapkan salam. Pelaksanaan pembelajaran keterampilan menyusun teks

cerpen dengan strategi TTW dan teknik meneruskan cerita melalui media

audiovisual dapat meningkatkan sikap religius siswa. Adapun pendapat Narwanti

(2011:56-57) menyatakan bahwa melalui pilar religi akan terbentuk manusia yang

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga akan terjaga dari prbuatan yang

merugikan diri dan lingkungannya. Pembentukan karakter religius di SMP

dilakukan setiap hari dengan pembiasaan do’a pada awal dan akhir pembelajaran.

Hasil penilaian observasi sikap sosial siklus II mengalami peningkatan

dibandingkan siklus I. Sikap sosial yang diamati yaitu sikap percaya diri, sikap

toleransi, sikap gotong royong, dan sikap santun. Menurut Narwanti (2011:58),

bahwa pilar empati menempa kepribadian siswa agar terampil secara sosial.

Lewat pilar ini, kepedulian terhadap sesama dibentuk. Dari konsep Narwanti,

seseorang yang mampu memahami perasaan dan pikiran orang lain atau

yang kita sebut dengan empati, maka seseorang ini telah mampu bersikap sosial.

Indikator sikap percaya diri yang diamati adalah berani presentasi di depan

kelas dan berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan. Sesuai dengan

Kemdikbud (2013) bahwa percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri

seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau

melakukan sesuatu tindakan. Indikator pencapaian sikap percaya diri yaitu (1)

berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu, (2) mampu membuat

Page 210: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

189

keputusan dengan cepat, (3) tidak mudah putus asa, (4) tidak canggung dalam

bertindak, (5) berani presentasi di depan kelas, (6) berani berpendapat, bertanya,

atau menjawab pertanyaan. Berdasarkan data hasil observasi sikap percaya diri,

dapat disimpulkan bahwa sikap percaya diri ditanamkan di sekolah salah satunya

melalui pembalajaran menyusun teks cerpen.

Sikap toleransi yang diamati sesuai indikator adalah (1) tidak mengganggu

teman yang berbeda pendapat, (2) menerima kesepatakan meskipun berbeda

dengan pendapatnya, (3) mampu dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang

memiliki keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan, (4) tidak

memaksakan keyakinan atau pendapat diri pada orang lain, (5) kesediaan untuk

belajar dari (terbuka terhadap) keyakinan dan gagasan orang lain agar dapat

memahami orang lain lebih baik, (6) terbuka untuk menerima sesuatu yang baru.

Indikator tersebut sesuai dengan yang dijelaskan Kemendikbud (2013), toleransi

adalah sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,

pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. Sikap

toleransi dapat ditingkatkan melalui proses pembelajaran menyusun teks cerpen

pada saat kegiatan diskusi. Sikap toleransi siswa muncul pada saat kegiatan

diskusi kelompok dengan anggota lain yang memiliki karakter berbeda.

Indikator sikap gotong royong diamati adalah kesediaan melakukan tugas

sesuai kesepakatan, aktif dalam kerja kelompok, dan mendorong orang lain untuk

bekerja sama dalam kelompok. Kemendikbud (2013) menjelaskan bahwa gotong

royong adalah bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama

dengan saling berbagi tugas dan tolong menolong secara ikhlas. Dapat

Page 211: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

190

disimpulkan bahwa sikap gotong royong dapat ditingkatkan melalui proses

pembelajaran menyusun teks cerpen pada saat kegiatan diskusi. Pada kegiatan

diskusi siswa aktif dalam kerja kelompok dan bekerja sama dalam menyelesaikan

tugas.

Sikap santun dapat diidentifikasi dari indikator sikap santun yaitu

menghormati orang yang lebih tua; bersikap 3S (salam, senyum, sapa); dan

menggunakan bahasa yang santun saat menyampaiakan pendapat, bertanya, atau

menyanggah. . Kemendikbud (2013) menjelaskan bahwa santun adalah sikap baik

dalam pergaulan dari segi bahasa maupun tingkah laku. Norma kesantunan

bersifat relatif, artinya norma kesantunan yang diterima bisa berbedabeda di

berbagai tempat, lingkungan, atau waktu. Pembiasaan sikap santun di sekolah

dapat diterapakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, salah satunya

pembelajaran menyusun teks cerpen sebagai upaya untuk mewujudkan pendidikan

karakter di sekolah.

Pada tahap menyusun teks cerpen siklus I diketahui nilai rata-rata siswa

mencapai 2,63. Jumlah siswa yang tuntas berdasarkan standar ketuntasan

penelitian sebanyak 13 orang atau sebesar 41,935 %. Sedangkan jumlah siswa

yang tidak tuntas berdasarkan standar ketuntasan penelitian sebanyak 18 siswa

atau sebesar 58,065 %. Pada siklus II nilai rata-rata siswa mencapai 3,02 yang

termasuk dalam kategori baik. Dapat diidentifikasi bahwa kemampuan menyusun

teks cerpen siswa sudah baik, terjadi peningkatan keterampilan menyusun teks

cerpen dari siklus I. Sebanyak 7 siswa mendapatkan nilai yang sangat baik,

mencapai persentase sebesar 21,875 %. Siswa yang mendapat nilai baik sebanyak

Page 212: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

191

25 orang atau sebesar 78,125 %. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa seluruh

siswa sudah mencapai standar ketuntasan penelitian. Dari hasil tes keterampilan

menyusun teks cerpen tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi

TTW dan teknik meneruskan cerita melalui media audiovisual dapat

meningkatkan keterampilan siswa menyusun teks cerpen. Penelitian ini memiliki

relevansi dengan penelitian yang dilakukan Miftahurrohim (2009), Anisa (2010),

dan Nadiya (2010) berkaitan dengan strategi yang digunakan dan pembelajaran

menyusun teks cerpen.

Miftahurrohim (2009) melakukan penelitian tentang penggunaan strategi

TTW dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi, penggunaan strategi

TTW mampu meningkatkan keterampilan menulis karangan argumentasi. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa setelah mengikuti pembelajaran menulis karangan

argumentasi menggunakan strategi TTW, keterampilan siswa mengalami

peningkatan sebesar 23,94 %. Skor rata-rata kelas pada tahap prasiklus sebesar

58,67 % dan mengalami peningkatan sebesar 16,96 % menjadi 75,63 % siklus I.

Kemudian pada siklus II, skor rata-rata kelas meningkat sebesar 6,98 % menjadi

82,61 %. Pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan strategi TTW dapat

mengubah perilaku siswa, siswa yang sebelumnya kurang siap dan kurang aktif

dalam pembelajaran menjadi lebih siap dan lebih aktif mengikuti pembelajaran.

Peneliti lain yang menggunakan Think-Talk-Write (TTW) adalah Anisa

(2010) dengan judul penelitian Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan

Narasi dengan Mengubah Teks Wawancara melalui Model Think-Talk-Write

pada Siswa Kelas VII A SMP N 2 Cepiring. Berdasarkan hasil penelitian diketahui

Page 213: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

192

bahwa keterampilan menulis karangan narasi dengan mengubah teks wawancara

siswa pada tahap prasiklus sebesar 60,7 dengan kategori cukup. Setelah dilakukan

tindakan melalui model TTW pada siklus I nilai rata-rata yang dicapai sebesar

66,3 dengan kategori cukup. Tindakan dan nilai rata-rata pada siklus I belum

mencapai tujuan yang akan dicapai yaitu sebesar 70. Oleh karena itu peneliti

melakukan tindakan siklus II. Pada siklus II ini rata-rata yang dicapai sebesar 77,8

dengan kategori baik. Hal ini berarti mengalami peningkatan sebesar 17,1 atau

28,1 % dari prasiklus ke siklus II. Selain itu perilaku-perilaku negatif maupun

yang kurang sesuai dengan prinsip-prinsip TTW mengalami perubahan ke arah

positif dari siklus I ke siklus II. Dari hasil pembehasan tersebut dapat diketahui

bahwa terjadi peningkatan keterampilan mengubah teks wawancara menjadi

karangan narasi siswa kelas VII A SMP N 2 Cepiring setelah dilakukan

pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi karangan narasi dengan model

TTW. Selain itu, perubahan perilaku dalam penelitian ini adalah para siswa

tampak senang, lebih semangat, aktif mengikuti pembelajaran, antusias dalam

bertanya, serta sangat memperhatikkan penjelasan guru.

Berkaitan dengan penelitian keterampilan menulis cerpen menggunakan

strategi Think-Talk-Write (TTW) sudah dilakukan oleh Nadiya (2010) dengan

judul Penggunaan Strategi Think-Talk-Write (TTW) untuk meningkatkan

keterampilan menulis cerpen pada siswa kelas X 4 SMA N 1 Welahan Kabupaten

Jepara. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus

II, baik berupa data tes maupun data nontes. Dari data tes dapat diketahui

peningkatan nilai menulis cerpen dengan strategi TTW. Nilai rata-rata pada siklus

Page 214: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

193

I mencapai 69,26. Setelah dilakukan siklus II meningkat menjadi 79,20 atau

meningkat sebanyak 14,35% dari siklus I. Begitu juga dengan nilai per aspeknya

yang mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan data nontes

yang terdiri atas observasi, hasil jurnal siswa, hasil jurnal guru, wawancara

dengan siswa, dan dokumentasi foto yang diambil saat kegiatan pembelajaran

berlangsung terlihat adanya perubahan perilaku siswa yang terlihat lebih tertarik,

lebih serius, dan bersemangat dalam melaksanakan kegiatan menulis cerpen.

Berdasarkan uraian di atas, penggunaan strategi TTW dalam penelitian

yang telah dilakukan sebelumnya berhasil meningkatkan hasil penelitian baik

dalam pembelajaran menulis karangan maupun menulis cerpen. Dalam penelitian

ini penggunaan strategi TTW dikombinasikan dengan teknik meneruskan cerita

dan media audiovisual juga meningkatkan keterampilan siswa dalam menyusun

teks cerpen. Selain keterampilan menyusun teks cerpen, sikap religius dan sikap

sosial siswa mengalami peningkatan.

Penelitian ini dihentikan pada siklus II karena hasil yang didapat sudah

memenuhi targetyang diharapkan. Terjadi peningkatan yang baik dari siklus I ke

siklus II. Selain itu diperoleh perubahan positif pada sikap religius dan sikap

sosial (sikap percaya diri, sikap toleransi, sikap gotong royong, sikap santun)

siswa. Terjadi peningkatan yang baik pada sikap religius dan sikap sosial siswa.

Page 215: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

194

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian peningkatan

keterampilan menyusun teks cerpen dengan strategi TTW dan teknik meneruskan

cerita melalui media audiovisual pada siswa kelas VII A SMP Negeri 1

Wonosobo adalah sebagai berikut.

1. Keberlangsungan proses pembelajaran menyusun teks cerpen pada siswa

kelas VII A SMP Negeri 1 Wonosobo mengalami peningkatan menjadi

semakin baik. Aspek keantusiasan dan minat siswa pada siklus I sebesar

78,12 % meningkat menjadi 84,375 % pada siklus II. Aspek kekondusifan

diskusi kelompok mengidentifikasi struktur teks cerita pendek meningkat

menjadi 81,25 % pada siklus II dari 68,25 pada siklus I. Aspek keintensifan

diskusi kelompok setelah menyimak tayangan video pada siklus I sebesar

62,5 % meningkat menjadi 78,125 % pada siklus II. Aspek keintesifan

pelaksanaan kegiatan menyusun teks cerita pendek meningkat menjadi 100 %

pada siklus II dari 96,87 % pada siklus I. Aspek refleksi pada akhir

pembelajaran pada siklus I sebesar 93,75 % meningkat menjadi 100 % pada

siklus II.

Page 216: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

195

2. Perubahan perilaku menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa indonesia

sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan

informasi lisan dan tulis sebagai wujud sikap religius siswa mengalami

peningkatan ke arah positif. Siswa telah menunjukkan sikap religius selama

mengikuti pembelajaran menyusun teks cerpen. Hal ini menunjukkan bahwa

sikap religius telah tertanam pada diri siswa ditunjukkan dengan berdo’a

sebelum dan sesudah pembelajaran, memberi salam sebelum dan sesudah

menyampaikan pendapat atau presentasi, dan menjawab salam guru atau

teman yang mengucapkan salam.

3. Perubahan sikap percaya diri, toleransi, gotong royong, dan santun sebagai

wujud sikap sosial siswa mengalami peningkatan ke arah positif. Selama

mengikuti pembelajaran menyusun teks cerpen siswa telah menunjukkan

sikap sosial sesuai indikator sikap sosial yang telah ditentukan.

4. Peningkatan keterampilan menyusun teks cerpen siswa dapat diidentifikasi

dari hasil tes keterampilan yang terlaksana pada siklus I dan siklus II. Hasil

tes keterampilan siklus I mencapai rata-rata sebesar 2,63, terdapat 19 siswa

yang masih belum mencapai ketuntasan. Hasil tes keterampilan pada siklus II

mengalami peningkatan rata-rata sebesar 0,46 dari 2,63 menjadi 3,02. Semua

siswa sudah mencapai ketuntasan, hasil tersebut sudah mencapai target

penelitian.

Page 217: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

196

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian peningkatan keterampilan

menyusun teks cerpen dengan strategi TTW dan teknik meneruskan cerita melalui

media audiovisual di atas, peneliti memberi saran sebagai berikut.

1. Guru mata pelajaran bahasa Indonesia sebaiknya memanfaatkan strategi TTW

dan teknik meneruskan cerita sebagai alternatif dalam pembelajaran

menyusun teks cerita pendek, agar siswa lebih tertarik mengikuti

pembelajaran dan membuat siswa lebih aktif.

2. Media audiovisual sebagai salah satu media pembelajaran bahasa dan sastra

Indonesia dapat digunakan guru untuk sarana mengajar. Keunggulan

penggunaan media audiovisual adalah siswa menjadi lebih antusias dalam

mengikuti pembelajaran, media audiovisual juga dapat memberi contoh yang

konkret kepada siswa. Penggunaan media audiovisual hendaknya disesuaikan

dengan kondisi siswa agar dapat memberi manfaat yang maksimal dalam

penggunaannya.

3. Peneliti di bidang pedidikan maupun bahasa dapat melakukan penelitian

mengenai pembelajaran menyusun teks cerpen menggunakan pendekatan,

strategi, metode, model, teknik, dan media yang lebih inovatif dan efektif

untuk meningkatkan keterampilan menyusun teks cerpen siswa.

Page 218: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

197

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : Sinar Baru

Algesindo.

Anisa, Sulfah. 2010. Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi

dengan Mengubah Teks Wawancara melalui Model Think-Talk-Write

pada Siswa Kelas VII A SMP N 2 Cepiring. Skripsi. Jurusan Bahasa dan

Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.

Baribin, Raminah. 1985. Teori dan Apresiasi Prosa Fiksi. Semarang : IKIP

Semarang Press.

Gerot, Linda dan Peter Wignell. 1995. Making Sense of Functional Grammar.

Sydney : Antipodean Educational Enterprises.

Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Haryati, Nas. 2011. Handout Perkuliahan Apresiasi Prosa Indonesia. Jurusan

Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas

Negeri Semarang.

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran : Isu-isu

Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Ibnian, Salem Saleh. 2010. The Effect of Using the Story- Mapping Technique on

Developing Tenth Grade Students’ Short Story Writing Skills in EFL.

Volume 3, No 4, Desember 2010. Faculty of Arts, Middle East University

for Graduate Studies Jordan. Tersedia di https://www.ccsenet.org/elt.

Diunduh pada 4 Agustus 2014 pukul 14:35.

Kemendikbud. 2013a. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan SMP/MTs Kelas

VII. Jakarta: Kemendikbud.

_________. 2013b. Buku Guru Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan

SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kemendikbud.

Page 219: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

198

_________. 2013c. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013

SMP/MTs Bahasa Indonesia; Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum

2013. Jakarta: Kemendikbud.

_________ 2013d. Pedoman Penilaian Kompetensi Sikap Kurikulum 2013.

Jakarta : Kemendikbud

Kosasih, E. 2012. Dasar-Dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama

Widya.

Kusmayadi, Ismail. 2010. Lebih Dekat dengan Cerpen. Jakarta: Trias Yoga

Kreasindo

Miftahurrohim. 2009. Penggunaan Strategi Think-Talk-Write untuk meningkatkan

keterampilan menulis karangan argumentasi pada siswa Kelas X-9 SMA

Nasional Pati. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas

Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.

Nadiya, Selvia A. 2010. Penggunaan Strategi Think-Talk-Write (TTW) untuk

meningkatkan keterampilan menulis cerpen pada siswa kelas X 4 SMA N 1

Welahan Kabupaten Jepara. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.

Narwanti, Sri. 2011. Pendidikan Karakter.Yogyakarta: Familia

Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press

Nuryatin, Agus. 2010. Mengabadikan Pengalaman dalam Cerpen. Rembang:

Yayasan Adhigama.

Pardede, Parlindungan. 2011. Using Short Stories to Teach Language Skills.

Dalam Journal of English Teaching (JET), Volume 1, Number 1, Februari

2011, Christian University of Indonesia. Tersedia di

https://www.scholar.google.com. Diunduh pada 13 Juni 2014 pukul 15:32.

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.

Yogyakarta : DIVA Press

Rahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta : Kanisius

Page 220: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

199

Ratmandani, Geta. 2009. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen

Berdasarkan Teks Berita Melalui Model Pembelajaran Team-Assisted-

Individualization (TAI) pada Siswa Kelas X 2 SMA N 1 Karanggede.

Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni,

Universitas Negeri Semarang.

Rohani, Ahmad. 2006. Media Intruksional Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta.

Sanaky, Hujair AH. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta :

Kaukaba

Subyantoro.2012. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang:Unnes Press.

Sufanti, Main. 2013. Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks : Belajar

dari Ohoi Amerika Serikat. Artikel. PBSID FKIP Universitas

Muhammadiyah Surakarta, Magister Pengkajian Bahasa Pascasarjana,

Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tersedia di

https://publikasiilmiah.ums.ac.id. Diunduh pada 8 Desember 2014 pukul

18:48.

Suharianto, S. 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Semarang: Rumah Indonesia.

Sukirno. 2010. Belajar Cepat Menulis Kreatif Berbasis Kuantum. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.

Suyatno. 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya : SIC

Yamin, Martinis dan Bansu I Ansari. 2012. Taktik Mengembangkan Kemampuan

Siswa. Jakarta: Referensi.

Page 221: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

200

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Sekolah : SMP N 1 Wonosobo

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/II

Materi Pokok : Cerita Pendek

Alokasi Waktu : 6x40 menit (tiga kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar

1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan

yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis

2.5 Memiliki perilaku percaya diri, peduli, dan santun dalam merespon secara pribadi

peristiwa jangka pendek

Page 222: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

201

3.2 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita

pendek melalui lisan maupun tulisan

4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita

pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun

tulisan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1.3 Menunjukkan sikap menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia

sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan

dan tulis

1.3.1 berdo’a sebelum dan setelah melaksanakan pembelajaran

1.3.2 berdo’a dengan sikap yang baik (tidak membuat gerakan yang tidak perlu atau

mengeluarkan suara yang membuat gaduh)

1.3.3 memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat atau presentasi

1.3.4 menjawab salam guru atau teman yang mengucapkan salam

2.5 Memiliki perilaku percaya diri, peduli, dan santun dalam merespon secara pribadi

peristiwa jangka pendek

2.5.1 Sikap percaya diri meliputi, (1) berani presentasi di depan kelas, (2) berani

berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan.

2.5.2 Sikap peduli (toleransi dan gotong royong)

Sikap toleransi meliputi, (1) tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat,

(2) menerima kesepatakan meskipun berbeda dengan pendapatnya, (3) mampu

dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman latar

belakang, pandangan, dan keyakinan, (4) tidak memaksakan keyakinan atau

pendapat diri pada orang lain, (5) kesediaan untuk belajar dari (terbuka

terhadap) keyakinan dan gagasan orang lain agar dapat memahami orang lain

lebih baik, (6) terbuka untuk menerima sesuatu yang baru.

Sikap gotong royong meliputi, (1) kesediaan melakukan tugas sesuai

kesepakatan, (2) aktif dalam kerja kelompok, (3) mendorong orang lain untuk

bekerja sama dalam kelompok.

2.5.3 Sikap santun meliputi, (1) menghormati orang yang lebih tua, (2) bersikap 3S

(salam, senyum, sapa), (3) menggunakan bahasa yang santun saat

menyampaikan pendapat, bertanya, atau menyanggah

Page 223: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

202

3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita

pendek melalui lisan maupun tulisan

3.1.1 Memahami struktur teks cerita pendek

3.1.2 Memahami kaidah kebahasaan teks cerita pendek

4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita

pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun

tulisan

4.2.1 Menyusun teks cerita pendek sesuai dengan struktur teks cerita pendek.

4.2.2 Menyusun teks cerita pendek sesuai dengan kaidah kebahasaan, runtut, logis,

sistematis, dengan ejaan yang benar, pilihan kata tepat, kalimat efektif,

paragraf yang utuh dan padu.

4.2.3 Mampu menyajikan unsur pembangun cerita pendek dengan baik dan menarik.

D. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan Ke-1

1.3 Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan sikap menghargai

dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha

Esa dan menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempelajari teks

cerita pendek

1.3.1 berdo’a sebelum dan setelah melaksanakan pembelajaran

1.3.2 berdo’a dengan sikap yang baik (tidak membuat gerakan yang tidak perlu atau

mengeluarkan suara yang membuat gaduh)

1.3.3 memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat atau presentasi

1.3.4 menjawab salam guru atau teman yang mengucapkan salam

2.5 Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa memiliki perilaku percaya diri, peduli,

dan santun dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka pendek

2.5.1 Sikap percaya diri meliputi, (1) berani presentasi di depan kelas, (2) berani

berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan.

2.5.2 Sikap peduli (toleransi dan gotong royong)

Sikap toleransi meliputi, (1) tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat,

(2) menerima kesepatakan meskipun berbeda dengan pendapatnya, (3) mampu

dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman latar

belakang, pandangan, dan keyakinan, (4) tidak memaksakan keyakinan atau

pendapat diri pada orang lain, (5) kesediaan untuk belajar dari (terbuka

Page 224: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

203

terhadap) keyakinan dan gagasan orang lain agar dapat memahami orang lain

lebih baik, (6) terbuka untuk menerima sesuatu yang baru.

Sikap gotong royong meliputi, (1) kesediaan melakukan tugas sesuai

kesepakatan, (2) aktif dalam kerja kelompok, (3) mendorong orang lain untuk

bekerja sama dalam kelompok.

2.5.3 Sikap santun meliputi, (1) menghormati orang yang lebih tua, (2) bersikap 3S

(salam, senyum, sapa), (3) menggunakan bahasa yang santun saat

menyampaikan pendapat, bertanya, atau menyanggah

3.1 Setelah membaca teks cerita pendek, siswa memahami teks cerita pendek baik lisan

maupun tulisan

3.1.1 Memahami struktur teks cerita pendek

3.1.2 Memahami kaidah kebahasaan teks cerita pendek

4.2 Setelah berdiskusi, siswa dapat menyusun teks cerita pendek baik lisan maupun

tulisan

4.2.1 Menyusun teks cerita pendek sesuai dengan struktur teks cerita pendek.

Pertemuan Ke-2

1.3 Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan sikap menghargai

dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha

Esa dan menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempelajari teks

cerita pendek

1.3.1 berdo’a sebelum dan setelah melaksanakan pembelajaran

1.3.2 berdo’a dengan sikap yang baik (tidak membuat gerakan yang tidak perlu atau

mengeluarkan suara yang membuat gaduh)

1.3.3 memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat atau presentasi

1.3.4 menjawab salam guru atau teman yang mengucapkan salam

2.5 Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa memiliki perilaku percaya diri, peduli,

dan santun dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka pendek

2.5.1 Sikap percaya diri meliputi, (1) berani presentasi di depan kelas, (2) berani

berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan.

2.5.2 Sikap peduli (toleransi dan gotong royong)

Sikap toleransi meliputi, (1) tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat,

(2) menerima kesepatakan meskipun berbeda dengan pendapatnya, (3) mampu

dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman latar

Page 225: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

204

belakang, pandangan, dan keyakinan, (4) tidak memaksakan keyakinan atau

pendapat diri pada orang lain, (5) kesediaan untuk belajar dari (terbuka

terhadap) keyakinan dan gagasan orang lain agar dapat memahami orang lain

lebih baik, (6) terbuka untuk menerima sesuatu yang baru.

Sikap gotong royong meliputi, (1) kesediaan melakukan tugas sesuai

kesepakatan, (2) aktif dalam kerja kelompok, (3) mendorong orang lain untuk

bekerja sama dalam kelompok.

2.5.3 Sikap santun meliputi, (1) menghormati orang yang lebih tua, (2) bersikap 3S

(salam, senyum, sapa), (3) menggunakan bahasa yang santun saat

menyampaikan pendapat, bertanya, atau menyanggah

3.1 Setelah membaca teks cerita pendek, siswa memahami teks cerita pendek baik lisan

maupun tulisan

3.1.1 Memahami struktur teks cerita pendek

3.1.2 Memahami kaidah kebahasaan teks cerita pendek

4.2 Setelah berdiskusi, siswa dapat menyusun teks cerita pendek baik lisan maupun

tulisan

4.2.1 Menyusun teks cerita pendek sesuai dengan struktur teks cerita pendek

4.2.2 Menyusun teks cerita pendek sesuai dengan cerita pada video yang telah

ditayangkan

Pertemuan Ke-3

1.3 Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan sikap menghargai

dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa

dan menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempelajari teks cerita

pendek

1.3.1 berdo’a sebelum dan setelah melaksanakan pembelajaran

1.3.2 berdo’a dengan sikap yang baik (tidak membuat gerakan yang tidak perlu atau

mengeluarkan suara yang membuat gaduh)

1.3.3 memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat atau presentasi

1.3.4 menjawab salam guru atau teman yang mengucapkan salam

2.5 Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa memiliki perilaku percaya diri, peduli,

dan santun dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka pendek

Page 226: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

205

2.5.1 Sikap percaya diri meliputi, (1) berani presentasi di depan kelas, (2) berani

berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan.

2.5.2 Sikap peduli (toleransi dan gotong royong)

Sikap toleransi meliputi, (1) tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat,

(2) menerima kesepatakan meskipun berbeda dengan pendapatnya, (3) mampu

dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman latar

belakang, pandangan, dan keyakinan, (4) tidak memaksakan keyakinan atau

pendapat diri pada orang lain, (5) kesediaan untuk belajar dari (terbuka

terhadap) keyakinan dan gagasan orang lain agar dapat memahami orang lain

lebih baik, (6) terbuka untuk menerima sesuatu yang baru.

Sikap gotong royong meliputi, (1) kesediaan melakukan tugas sesuai

kesepakatan, (2) aktif dalam kerja kelompok, (3) mendorong orang lain untuk

bekerja sama dalam kelompok.

2.5.3 Sikap santun meliputi, (1) menghormati orang yang lebih tua, (2) bersikap 3S

(salam, senyum, sapa), (3) menggunakan bahasa yang santun saat

menyampaikan pendapat, bertanya, atau menyanggah

3.1 Setelah membaca teks cerita pendek, siswa memahami teks cerita pendek baik lisan

maupun tulisan

3.1.1 Memahami langkah-langkah menyusun teks cerita pendek

4.2 Setelah memahami struktur, kaidah kebahasaan, dan langkah-langkah menyusun teks

cerpen, siswa dapat menyusun teks cerita pendek baik lisan maupun tulisan

4.2.1 Menyusun teks cerita pendek sesuai dengan struktur teks cerita pendek

4.2.2 Menyusun teks cerita pendek sesuai dengan kaidah kebahasaan, runtut, logis,

sistematis, dengan ejaan yang benar, pilihan kata tepat, kalimat efektif,

paragraf yang utuh dan padu

4.2.3 Mampu menyajikan unsur pembangun cerita pendek dengan baik dan menarik

E. Materi Pembelajaran

1. Struktur teks cerita pendek

2. Kaidah kebahasaan teks cerita pendek

3. Langkah-langkah menyusun teks cerita pendek

F. Strategi, Teknik dan Metode Pembelajaran

Strategi : Think-Talk-Write (TTW)

Page 227: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

206

Teknik : Meneruskan cerita

Metode : ceramah, tanya jawab, inkuiri, diskusi, penugasan, sumbang saran

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

Kegiatan Deskripsi Metode Alokasi

Waktu

A. Pendahuluan 1. guru mengkondisikan kelas agar

siswa siap untuk belajar

2. guru memberikan apersepsi dan

melakukan tanya jawab dengan

siswa

3. siswa menerima informasi

mengenai tujuan pembelajaran

dan manfaat menguasai materi

pembelajaran

4. Siswa menerima informasi

mengenai pokok-pokok materi

pembelajaran

5. Siswa mendengarkan penjelasan

guru mengenai langkah-langkah

pembelajaran yang akan

dilakukan

Ceramah

Tanya

jawab

Ceramah

15 menit

B. Inti MENGAMATI

1. Siswa membentuk kelompok

yang beranggotakan 3-5 orang

2. Guru membagikan contoh

cerpen dan lembar kerja kepada

tiap kelompok

3. Siswa membaca dan

mencermati contoh cerpen yang

telah dibagikan dengan teliti

dan bertanggung jawab

MENANYA

4. Siswa dan guru bertanya jawab

tentang kaidah kebahasaan

dalam teks cerpen dengan

bahasa yang santun

5. Dalam kelompok siswa

berdiskusi mengenai struktur

teks cerpen dengan bahasa yang

santun dan menghargai

pendapat teman

MENGUMPULKAN

INFORMASI

6. Dalam kelompok siswa

Penugasan

Tanya

jawab

Diskusi

10 menit

15 menit

10 menit

Page 228: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

207

mengidentifikasi struktur cerpen

dengan teliti dan bertanggung

jawab

7. Tiap kelompok menuliskan hasil

diskusinya mengenai struktur

cerita pada lembar kerja yang

telah dibagikan

MENGASOSIASI

8. Guru membagikan lembar kerja

kepada tiap kelompok

9. Tiap kelompok mencoba untuk

menyusun struktur teks cerpen

yang diacak untuk membentuk

sebuah teks cerpen yang utuh

dengan teliti dan bertanggung

jawab

MENGKOMUNIKASIKAN

10. Perwakilan kelompok

membacakan hasil diskusi

kelompoknya dengan percaya

diri

11. Kelompok lain menanggapi

dengan bahasa yang santun

12. Guru memberikan tanggapan

dan penguatan terhadap hasil

karya siswa

inkuiri

Penugasan

Sumbang

saran

10 menit

10 menit

C. Penutup 1. siswa dan guru menyimpulkan

materi pembelajaran yang telah

dipelajari

2. siswa dan guru melakukan

refleksi pembelajaran yang telah

dilakukan

Diskusi

10 menit

Pertemuan 2

Kegiatan Deskripsi Metode Alokasi

Waktu

A. Pendahuluan 1. guru mengkondisikan kelas agar

siswa siap untuk belajar

2. siswa dan guru bertanya jawab

tentang materi pada pertemuan

sebelumnya

3. siswa menerima informasi

mengenai tujuan pembelajaran

dan manfaat menguasai materi

pembelajaran

4. Siswa mendengarkan penjelasan

guru mengenai langkah-langkah

Tanya

jawab

Ceramah

5 menit

Page 229: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

208

pembelajaran yang akan

dilakukan

B. Inti MENGAMATI

1. Siswa berkelompok sesuai

dengan kelompok pada

pertemuan sebelumnya

2. Guru membagikan lembar kerja

kepada siswa

3. Siswa memperhatikan

penayangan sebuah video yang

dipotong

MENANYA

4. Dalam kelompok siswa

berdiskusi mengenai unsur

pembangun cerita (tema,

tahapan alur, latar, tokoh dan

penokohan) pada video yang

ditayangkan dengan

mengerjakan lembar kerja

dengan teliti dan penuh

tanggung jawab (Think-Talk)

MENGUMPULKAN

INFORMASI

5. Dalam kelompok siswa

menentukan unsur pembangun

cerita dengan bahasa yang

santun dan menghargai

pendapat teman (Think-Talk)

MENGASOSIASI

6. Tiap kelompok menuliskan

kembali cerita pada video yang

ditayangkan sebelumnya pada

lembar kerja dengan penuh

tanggung jawab (Write)

7. Tiap kelompok meneruskan

cerita berdasarkan video yang

telah ditayangkan sesuai dengan

kreatifitas masing-masing siswa

dengan jujur dan penuh

tanggung jawab (Write)

MENGKOMUNIKASIKAN 8. Perwakilan siswa maju untuk

membacakan karyanya dengan

penuh percaya diri

9. Siswa yang lain memberikan

tanggapan dengan bahasa yang

Penugasan

Diskusi

Diskusi

Inkuiri

Sumbang

saran

15 menit

5 menit

5 menit

35 menit

10 menit

Page 230: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

209

santun

10. Guru memberikan tanggapan

dan penguatan terhadap hasil

karya siswa

C. Penutup 1. siswa dan guru menyimpulkan

materi pembelajaran yang telah

dipelajari

2. siswa dan guru melakukan

refleksi pembelajaran yang

telah dilakukan

Diskusi 5 menit

Pertemuan 3

Kegiatan Deskripsi Metode Alokasi

Waktu

A. Pendahuluan 1. guru mengkondisikan kelas agar

siswa siap untuk belajar

2. siswa dan guru bertanya jawab

tentang materi pada pertemuan

sebelumnya

3. siswa menerima informasi

mengenai tujuan pembelajaran

dan manfaat menguasai materi

pembelajaran

4. Siswa mendengarkan penjelasan

guru mengenai langkah-langkah

pembelajaran yang akan

dilakukan

Tanya

jawab

Ceramah

5 menit

B. Inti MENGAMATI

5. Siswa memperhatikan

penjelasan guru berkaitan

dengan kilas materi struktur dan

kaidah kebahasaan teks cerpen

MENANYA

6. Siswa dan guru bertanya jawab

tentang langkah-langkah

menyusun teks cerpen dengan

bahasa yang santun

MENGUMPULKAN

INFORMASI

7. Guru memberikan tugas kepada

siswa untuk menuliskan

kerangka karangan

8. Tiap siswa menuliskan

kerangka karangan yang akan

dikembangkan menjadi sebuah

cerpen dengan penuh tanggung

jawab

Ceramah

Tanya

jawab

Penugasan

Inkuiri

5 menit

5 menit

5 menit

Page 231: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

210

MENGASOSIASI

9. Tiap siswa mengembangkan

kerangka karangan menjadi

sebuah cerpen yang utuh sesuai

dengan struktur dan kaidah

kebahasaan teks cerpen dengan

jujur dan tanggung jawab

MENGKOMUNIKASIKAN 11. Perwakilan siswa maju untuk

membacakan karyanya dengan

penuh percaya diri

12. Siswa yang lain memberikan

tanggapan dengan bahasa yang

santun

Inkuiri

Sumbang

saran

45 menit

10 menit

C. Penutup 13. siswa dan guru menyimpulkan

materi pembelajaran yang telah

dipelajari

14. siswa dan guru melakukan

refleksi pembelajaran yang

telah dilakukan

Diskusi 5 menit

H. Media dan Sumber Belajar

1. Media : LCD, Laptop, Contoh teks cerpen

2. Sumber Belajar

Kemendikbud. 2013. Bahasa Indonesia :Wahana Pengetahuan : Kelas VII. Jakarta :

Kemendikbud

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

1. Teknik : tes dan nontes

2. Bentuk : tes tertulis keterampilan menyusun teks cerita pendek, observasi proses,

observasi sikap

Page 232: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

211

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Sekolah : SMP N 1 Wonosobo

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/II

Materi Pokok : Cerita Pendek

Alokasi Waktu : 6x40 menit (tiga kali pertemuan)

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar

1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan

yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis

2.5 Memiliki perilaku percaya diri, peduli, dan santun dalam merespon secara pribadi

peristiwa jangka pendek

3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan

cerita pendek melalui lisan maupun tulisan

Page 233: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

212

4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan

cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan

maupun tulisan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1.3 Menunjukkan sikap menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai

anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis

1.3.1 berdo’a sebelum dan setelah melaksanakan pembelajaran

1.3.2 berdo’a dengan sikap yang baik (tidak membuat gerakan yang tidak perlu atau

mengeluarkan suara yang membuat gaduh)

1.3.3 memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat atau presentasi

1.3.4 menjawab salam guru atau teman yang mengucapkan salam

2.5 Memiliki perilaku percaya diri, peduli, dan santun dalam merespon secara pribadi

peristiwa jangka pendek

2.5.1 Sikap percaya diri meliputi, (1) berani presentasi di depan kelas, (2) berani

berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan.

2.5.2 Sikap peduli (toleransi dan gotong royong)

Sikap toleransi meliputi, (1) tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat,

(2) menerima kesepatakan meskipun berbeda dengan pendapatnya, (3) mampu

dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman latar

belakang, pandangan, dan keyakinan, (4) tidak memaksakan keyakinan atau

pendapat diri pada orang lain, (5) kesediaan untuk belajar dari (terbuka

terhadap) keyakinan dan gagasan orang lain agar dapat memahami orang lain

lebih baik, (6) terbuka untuk menerima sesuatu yang baru.

Sikap gotong royong meliputi, (1) kesediaan melakukan tugas sesuai

kesepakatan, (2) aktif dalam kerja kelompok, (3) mendorong orang lain untuk

bekerja sama dalam kelompok.

2.5.3 Sikap santun meliputi, (1) menghormati orang yang lebih tua, (2) bersikap 3S

(salam, senyum, sapa), (3) menggunakan bahasa yang santun saat

menyampaikan pendapat, bertanya, atau menyanggah

3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita

pendek melalui lisan maupun tulisan

3.1.1 Memahami struktur teks cerita pendek

3.1.2 Memahami kaidah kebahasaan teks cerita pendek

Page 234: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

213

4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita

pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun

tulisan

4.2.1 Menyusun teks cerita pendek sesuai dengan struktur teks cerita pendek.

4.2.2 Menyusun teks cerita pendek sesuai dengan kaidah kebahasaan, runtut, logis,

sistematis, dengan ejaan yang benar, pilihan kata tepat, kalimat efektif,

paragraf yang utuh dan padu.

4.2.3 Mampu menyajikan unsur pembangun cerita pendek dengan baik dan menarik.

D. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan Ke-1

1.3 Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan sikap menghargai

dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa

dan menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempelajari teks cerita

pendek

1.3.1 berdo’a sebelum dan setelah melaksanakan pembelajaran

1.3.2 berdo’a dengan sikap yang baik (tidak membuat gerakan yang tidak perlu atau

mengeluarkan suara yang membuat gaduh)

1.3.3 memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat atau presentasi

1.3.4 menjawab salam guru atau teman yang mengucapkan salam

2.5 Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa memiliki perilaku percaya diri, peduli,

dan santun dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka pendek

2.5.1 Sikap percaya diri meliputi, (1) berani presentasi di depan kelas, (2) berani

berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan.

2.5.2 Sikap peduli (toleransi dan gotong royong)

Sikap toleransi meliputi, (1) tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat,

(2) menerima kesepatakan meskipun berbeda dengan pendapatnya, (3) mampu

dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman latar

belakang, pandangan, dan keyakinan, (4) tidak memaksakan keyakinan atau

pendapat diri pada orang lain, (5) kesediaan untuk belajar dari (terbuka

terhadap) keyakinan dan gagasan orang lain agar dapat memahami orang lain

lebih baik, (6) terbuka untuk menerima sesuatu yang baru.

Page 235: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

214

Sikap gotong royong meliputi, (1) kesediaan melakukan tugas sesuai

kesepakatan, (2) aktif dalam kerja kelompok, (3) mendorong orang lain untuk

bekerja sama dalam kelompok.

2.5.3 Sikap santun meliputi, (1) menghormati orang yang lebih tua, (2) bersikap 3S

(salam, senyum, sapa), (3) menggunakan bahasa yang santun saat

menyampaikan pendapat, bertanya, atau menyanggah

3.1 Setelah membaca teks cerita pendek, siswa memahami teks cerita pendek baik lisan

maupun tulisan

3.1.1 Memahami struktur teks cerita pendek

3.1.2 Memahami unsur pembangun cerita pendek

4.2 Setelah berdiskusi, siswa dapat menyusun teks cerita pendek baik lisan maupun

tulisan

4.2.1 Menyusun teks cerita pendek sesuai dengan struktur teks cerita pendek.

Pertemuan Ke-2

1.3 Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan sikap menghargai

dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha

Esa dan menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempelajari teks

cerita pendek

1.3.1 berdo’a sebelum dan setelah melaksanakan pembelajaran

1.3.2 berdo’a dengan sikap yang baik (tidak membuat gerakan yang tidak perlu atau

mengeluarkan suara yang membuat gaduh)

1.3.3 memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat atau presentasi

1.3.4 menjawab salam guru atau teman yang mengucapkan salam

2.5 Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa memiliki perilaku percaya diri, peduli,

dan santun dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka pendek

2.5.1 Sikap percaya diri meliputi, (1) berani presentasi di depan kelas, (2) berani

berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan.

2.5.2 Sikap peduli (toleransi dan gotong royong)

Sikap toleransi meliputi, (1) tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat,

(2) menerima kesepatakan meskipun berbeda dengan pendapatnya, (3) mampu

dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman latar

belakang, pandangan, dan keyakinan, (4) tidak memaksakan keyakinan atau

pendapat diri pada orang lain, (5) kesediaan untuk belajar dari (terbuka

Page 236: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

215

terhadap) keyakinan dan gagasan orang lain agar dapat memahami orang lain

lebih baik, (6) terbuka untuk menerima sesuatu yang baru.

Sikap gotong royong meliputi, (1) kesediaan melakukan tugas sesuai

kesepakatan, (2) aktif dalam kerja kelompok, (3) mendorong orang lain untuk

bekerja sama dalam kelompok.

2.5.3 Sikap santun meliputi, (1) menghormati orang yang lebih tua, (2) bersikap 3S

(salam, senyum, sapa), (3) menggunakan bahasa yang santun saat

menyampaikan pendapat, bertanya, atau menyanggah

3.1 Setelah membaca teks cerita pendek, siswa memahami teks cerita pendek baik lisan

maupun tulisan

3.1.1 Memahami struktur teks cerita pendek

3.1.2 Memahami unsur pembangun cerita pendek

4.2 Setelah berdiskusi, siswa dapat menyusun teks cerita pendek baik lisan maupun

tulisan

4.2.1 Menyusun teks cerita pendek sesuai dengan struktur teks cerita pendek

4.2.2 Menyusun teks cerita pendek sesuai dengan cerita pada video yang telah

ditayangkan

Pertemuan Ke-3

1.3 Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan sikap menghargai

dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa

dan menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempelajari teks cerita

pendek

1.3.1 berdo’a sebelum dan setelah melaksanakan pembelajaran

1.3.2 berdo’a dengan sikap yang baik (tidak membuat gerakan yang tidak perlu atau

mengeluarkan suara yang membuat gaduh)

1.3.3 memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat atau presentasi

1.3.4 menjawab salam guru atau teman yang mengucapkan salam

2.5 Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa memiliki perilaku percaya diri, peduli,

dan santun dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka pendek

2.5.1 Sikap percaya diri meliputi, (1) berani presentasi di depan kelas, (2) berani

berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan.

2.5.2 Sikap peduli (toleransi dan gotong royong)

Page 237: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

216

Sikap toleransi meliputi, (1) tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat,

(2) menerima kesepatakan meskipun berbeda dengan pendapatnya, (3) mampu

dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman latar

belakang, pandangan, dan keyakinan, (4) tidak memaksakan keyakinan atau

pendapat diri pada orang lain, (5) kesediaan untuk belajar dari (terbuka

terhadap) keyakinan dan gagasan orang lain agar dapat memahami orang lain

lebih baik, (6) terbuka untuk menerima sesuatu yang baru.

Sikap gotong royong meliputi, (1) kesediaan melakukan tugas sesuai

kesepakatan, (2) aktif dalam kerja kelompok, (3) mendorong orang lain untuk

bekerja sama dalam kelompok.

2.5.3 Sikap santun meliputi, (1) menghormati orang yang lebih tua, (2) bersikap 3S

(salam, senyum, sapa), (3) menggunakan bahasa yang santun saat

menyampaikan pendapat, bertanya, atau menyanggah

3.1 Setelah membaca teks cerita pendek, siswa memahami teks cerita pendek baik lisan

maupun tulisan

3.1.1 Memahami langkah-langkah menyusun teks cerita pendek

4.2 Setelah memahami struktur, kaidah kebahasaan, dan langkah-langkah menyusun teks

cerpen, siswa dapat menyusun teks cerita pendek baik lisan maupun tulisan

4.2.1 Menyusun teks cerita pendek sesuai dengan struktur teks cerita pendek

4.2.2 Menyusun teks cerita pendek sesuai dengan kaidah kebahasaan, runtut, logis,

sistematis, dengan ejaan yang benar, pilihan kata tepat, kalimat efektif,

paragraf yang utuh dan padu

4.2.3 Mampu menyajikan unsur pembangun cerita pendek dengan baik dan menarik

E. Materi Pembelajaran

1. Struktur teks cerita pendek

2. Unsur pembangun cerita pendek

3. Langkah-langkah menyusun teks cerita pendek

F. Strategi, Teknik dan Metode Pembelajaran

Strategi : Think-Talk-Write (TTW)

Teknik : Meneruskan cerita

Metode : ceramah, tanya jawab, inkuiri, diskusi, penugasan, sumbang saran

Page 238: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

217

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

Kegiatan Deskripsi Metode Alokasi

Waktu

A. Pendahuluan 1. guru mengkondisikan

kelas agar siswa siap

untuk belajar

2. guru memberikan

apersepsi dan melakukan

tanya jawab dengan siswa

3. siswa menerima informasi

mengenai tujuan

pembelajaran dan manfaat

menguasai materi

pembelajaran

4. Siswa menerima informasi

mengenai pokok-pokok

materi pembelajaran

5. Siswa mendengarkan

penjelasan guru mengenai

langkah-langkah

pembelajaran yang akan

dilakukan

Ceramah

Tanya

jawab

Ceramah

15 enit

B. Inti MENGAMATI

1. Siswa membentuk

kelompok yang

beranggotakan 3-5 orang

2. Guru membagikan contoh

cerpen dan lembar kerja

kepada tiap kelompok

3. Siswa membaca dan

mencermati contoh cerpen

yang telah dibagikan

dengan teliti dan

bertanggung jawab

MENANYA

4. Siswa mendengarkan

penjelasan guru tentang

unsur pembangun cerpen,

kemudian bertanya jawab

untuk menambah

pemhaman tentang unsur

pmbangun cerpan dengan

bahasa yang santun

5. Dalam kelompok siswa

berdiskusi mengenai

struktur teks cerpen

dengan bahasa yang

Penugasan

Tanya

jawab

Diskusi

10 menit

20 menit

Page 239: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

218

santun dan menghargai

pendapat teman

MENGUMPULKAN

INFORMASI

6. Dalam kelompok siswa

mengidentifikasi struktur

cerpen dengan teliti dan

bertanggung jawab

7. Tiap kelompok

menuliskan hasil

diskusinya mengenai

struktur cerita pada lembar

kerja yang telah dibagikan

MENGASOSIASI

8. Guru membagikan lembar

kerja kepada tiap

kelompok

9. Tiap kelompok mencoba

untuk menyusun struktur

teks cerpen yang diacak

untuk membentuk sebuah

teks cerpen yang utuh

dengan teliti dan

bertanggung jawab

MENGKOMUNIKASIKAN

10. Perwakilan kelompok

membacakan hasil diskusi

kelompoknya dengan

percaya diri

11. Kelompok lain

menanggapi dengan

bahasa yang santun

12. Guru memberikan

tanggapan dan penguatan

terhadap hasil karya siswa

inkuiri

Penugasan

Sumbang

saran

5 menit

10 menit

10 enit

C. Penutup 1. siswa dan guru

menyimpulkan materi

pembelajaran yang telah

dipelajari

2. siswa dan guru melakukan

refleksi pembelajaran

yang telah dilakukan

Diskusi

10 menit

Pertemuan 2

Kegiatan Deskripsi Metode Alokasi

Waktu

Page 240: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

219

A. Pendahuluan 1. guru mengkondisikan

kelas agar siswa siap

untuk belajar

2. siswa dan guru bertanya

jawab tentang materi pada

pertemuan sebelumnya

3. siswa menerima informasi

mengenai tujuan

pembelajaran dan manfaat

menguasai materi

pembelajaran

4. Siswa mendengarkan

penjelasan guru mengenai

langkah-langkah

pembelajaran yang akan

dilakukan

Tanya

jawab

Ceramah

4 menit

B. Inti MENGAMATI

1. Siswa berkelompok sesuai

dengan kelompok pada

pertemuan sebelumnya

2. Guru membagikan lembar

kerja kepada siswa

3. Siswa memperhatikan

penayangan sebuah video

yang dipotong

MENANYA

4. Dalam kelompok siswa

berdiskusi mengenai unsur

pembangun cerita (tema,

tahapan alur, latar, tokoh

dan penokohan) pada

video yang ditayangkan

dengan mengerjakan

lembar kerja dengan teliti

dan penuh tanggung

jawab (Think-Talk)

MENGUMPULKAN

INFORMASI

5. Dalam kelompok siswa

menentukan unsur

pembangun cerita dengan

bahasa yang santun dan

menghargai pendapat

teman (Think-Talk)

MENGASOSIASI

6. Tiap kelompok

menuliskan kembali cerita

Penugasan

Diskusi

Diskusi

Inkuiri

15 menit

5 menit

5 menit

35 menit

Page 241: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

220

pada video yang

ditayangkan sebelumnya

pada lembar kerja dengan

penuh tanggung jawab

(Write) 7. Tiap kelompok

meneruskan cerita

berdasarkan video yang

telah ditayangkan sesuai

dengan kreatifitas masing-

masing siswa dengan jujur

dan penuh tanggung

jawab (Write)

MENGKOMUNIKASIKAN 8. Perwakilan siswa maju

untuk membacakan

karyanya dengan penuh

percaya diri

9. Siswa yang lain

memberikan tanggapan

dengan bahasa yang

santun

10. Guru memberikan

tanggapan dan penguatan

terhadap karya siswa

Sumbang

saran

10 menit

C.Penutup 1. siswa dan guru

menyimpulkan materi

pembelajaran yang telah

dipelajari

2. siswa dan guru melakukan

refleksi pembelajaran

yang telah dilakukan

Diskusi 5 menit

Pertemuan 3

Kegiatan Deskripsi Metode Alokasi

Waktu

A. Pendahuluan 1. guru mengkondisikan

kelas agar siswa siap untuk

belajar

2. siswa dan guru bertanya

jawab tentang materi pada

pertemuan sebelumnya

3. siswa menerima informasi

mengenai tujuan

pembelajaran dan manfaat

menguasai materi

pembelajaran

4. Siswa mendengarkan

Tanya

jawab

Ceramah

5 menit

Page 242: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

221

penjelasan guru mengenai

langkah-langkah

pembelajaran yang akan

dilakukan

B. Inti MENGAMATI

6 Siswa memperhatikan

penjelasan guru berkaitan

dengan kilas materi

struktur dan kaidah

kebahasaan teks cerpen

MENANYA

7 Siswa dan guru bertanya

jawab tentang langkah-

langkah menyusun teks

cerpen dengan bahasa

yang santun

MENGUMPULKAN

INFORMASI

8 Guru memberikan tugas

kepada siswa untuk

menuliskan kerangka

karangan

9 Tiap siswa menuliskan

kerangka karangan yang

akan dikembangkan

menjadi sebuah cerpen

dengan penuh tanggung

jawab

MENGASOSIASI

10 Tiap siswa

mengembangkan kerangka

karangan menjadi sebuah

cerpen yang utuh sesuai

dengan struktur dan kaidah

kebahasaan teks cerpen

dengan jujur dan tanggung

jawab

MENGKOMUNIKASIKAN 11 Perwakilan siswa maju

untuk membacakan

karyanya dengan penuh

percaya diri

12 Siswa yang lain

memberikan tanggapan

dengan bahasa yang santun

Ceramah

Tanya

jawab

Penugasan

Inkuiri

Inkuiri

Sumbang

saran

5 menit

5 menit

5 menit

45 menit

10 menit

C. Penutup 1. siswa dan guru Diskusi 5 menit

Page 243: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

222

menyimpulkan materi

pembelajaran yang telah

dipelajari

2. siswa dan guru melakukan

refleksi pembelajaran yang

telah dilakukan

H. Media dan Sumber Belajar

1. Media : LCD, Laptop, Contoh teks cerpen

2. Sumber Belajar

Kemendikbud. 2013. Bahasa Indonesia :Wahana Pengetahuan : Kelas VII. Jakarta :

Kemendikbud

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

1. Teknik : tes dan nontes

2. Bentuk : tes tertulis keterampilan menyusun teks cerita pendek, observasi proses,

observasi sikap

Page 244: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

223

Lampiran 3

Contoh Cerpen

WAJAH DI BALIK JENDELA

Odi tengah menyelesaikan tugas menggambarnya ketika merasa ada yang tak beres di

kamarnya. Ia segera meletakkan pensil gambarnya dan mengamati keadaan kamar, semua

seperti biasanya. Tetapi, ketika Odi melihat ke jendela kamar ia baru sadar kaca nako belum

tertutup sempurna. Angin yang bertiup masuk itulah yang membuat perasaannya tak

tenteram.

Sambil merapatkan kaca nako, Odi mengamati keadaan di luar. Ia merasa heran

melihat daun palem yang tumbuh belum seberapa tinggin itu bergoyang.

“Tidak mungkin digoyang angin. Ah pasti ada kucing yang lewat tadi,” pikir Odi

menenteramkan hati.

Odi kembali ke meja belajar, menyelesaikan pekerjaannya yang belum tuntas. Tetapi

beberapa menit kemudian, ia merasa ingin menoleh sekali lagi ke jendela kamar. Odi

berpekik kaget. Secara spontan ia menghamburkan langkahnya keluar kamar menuju kamar

bang Agus di sebelah kamarnya.

“Ada apa dengan kamu Di?” tanya bang Agus ketika melihat Odi yang tiba-tiba

masuk ke kamarnya dengan wajah pucat pasi.

“Ada hantu... ah, atau mungkin....” Odi gugup.

“Di mana?”

“Di balik jendela kamar. Aku baru saja melihatnya,” jawab Odi.

Bang Agus langsung menuju kamar Odi, diikuti oleh Odi di belakang. Ia segera

menuju jendela dan mengamati keadaan di luar. Sepi dan tidak ada benda apapun yang aneh

di luar.

“Sebenarnya apa yang kamu lihat tadi Di?” tanya bang Agus sekali lagi.

“Ada muka yang menempel di kaca jendela ini. Tetapi aku tidak begitu jelas

melihatnya, sepertinya ia memakai mantel bertopi yang ia tutupkan ke kepalanya,” Odi

mencoba mengingat apa yang dilihatnya.

Bang Agus mendengus, “Buktinya di luar tidak ada apa-apa, sudahlah kamu pasti lagi

melamun yang tidak-tidak barusan,” ujar bang Agus.

Odi ingin protes, tetapi dipikir-pikir percuma saja. Bang Agus pasti akan tetap

mengiranya mengada-ada.

Page 245: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

224

“Tirai jendelanya ditutup saja. Terus, pintu kamarnya dibuka. Nanti kalau kamu lihat

yang naeh-aneh lagi teriak saja,” kata bang Agus sambil meninggalkan Odi sendirian.

Odi menurut apa yang dikatakan kakaknya. Kemudian ia berusaha melupakan

kejadian yang baru dialami dan meneruskan pekerjaannya. Setelah tugas sekolahnya selesai

seperti biasa Odi merapikan kamarnya dahulu. Beberapa mainan yang tergeletak di lantai

dikembalikan ke tempatnya. Dua hari yang lalu, Odi baru saja merayakan pesta ulang

tahunnya. Banyak hadiah mainan, buku, dan benda pajangan diterimanya.

Ketika kantuk mulai menyerang, Odi langsung merebahkan diri di tempat tidurnya.

Matanya tak mau sedikit pun melirik ke jendela kamar. Ia ingin segera menceritakan

semuanya kepada Ibek, temannya yang senang memecahkan kejadian-kejadian aneh.

Esok harinya ketika bertemu Ibek di sekolah, Odi langsung menceritakan tentang

wajah di balik jendela semalam. Saat istirahat tiba Ibek mulai beraksi menanyakan teman-

teman sekelasnya seputar kado yang mereka berikan pada ulang tahun Odi. Tetapi

jawabannya tidak memberikan hal yang berarti pada Ibek.

Malamnya Ibek sengaja belajar bersama di rumah Odi. Sesekali mereka memandang

ke jendel, tetapi yang mereka harapkan tidak muncul juga.

“Rupanya hantu itu takut terhadapku,” bisik Ibek.

Tak berapa lama kemudian ia pamit pulang meninggalkan rumah Odi. Sepeninggal

Ibek, Odi kembali gelisah apalagi agar tirai jendela kamarnya dibiarkan terbuka. Sementara

itu Odi pura-pura mencari kesibukan di meja belajarnya. Akhirnya ia tidak bisa menahan

keinginan untuk menoleh ke jendela kamarnya.

“Wajah itu lagi!” Odi langsung berteriak.

Ia lari menuju kamar bang Agus, buru-buru diseretnya bang Agus keluar rumah. Di

halaman rumah, tepat di depan kamar Odi terlihat Ibek tengah bergumul seru mencekal

seorang anak sebayanya yang terus meronta.

“Hentikan dia itu Husen, aku mengenalnya,” seru bang Agus kemudian.

Ibek melepaskannya, Husen langsung berlari menghampiri bang Agus. Ibek dan Odi

sama-sama ternganga ketika meliat Husen sibuk menggerak-gerakkan tangan dan anggota

tubuh lainnya di depan bang Agus. Anak itu rupanya tak dapat bicara.

“Beberapa hari yang lalu, aku membeli patung kayu yang dijual Husen di pasar untuk

kado ulang tahun Odi. Rupanya Husen ingin meminjam sebentar patung kayu itu, tetapi sulit

menemui aku. Makanya dua malam ini ia terus melihat kamarmu untuk memastikan patung

kayu itu masih ada.”

“Sekarang coba kamu ambilkan patung itu,” pinta bang Agus.

Page 246: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

225

Odi berlari menuju kamarnya dan kembali dengan patung kayu berbentuk kuda di

tangannya. Begitu Husen diserahi patung itu, ia buru-buru merogoh bagian dasar patung. Ada

rongga kecil di sana dan dari dalamnya ia mengambil sebentuk cincin.

“Itu cincin peninggalan ibunya,” jelas bang Agus setelah Husen mengembalikan

patung kuda kepada Odi. Bang Agus segera meminta mereka bersalaman, berkenalan, dan

saling memaafkan. Tak lama kemudian Husen langsung pulang disusul Ibek yang bajunya

sedikit terkoyak.

Malam itu Odi tidur nyenyak tanpa dibayangi ketakutan. Besok ia ingin bang Agus

mengajarkan bahasa isyarat agar ia juga dapat bicara dengan teman barunya itu.

LEMBAR KERJA KELOMPOK

Tugas 1 Memahami Teks Cerita Pendek

Bacalah petunjuk berikut ini!

1. Bacalah contoh cerpen yang telah dibagikan dengan seksama

2. Setelah membaca contoh cerpen dengan seksama, diskusikanlah dengan teman satu

kelompokmu tentang struktur teks cerpen

No Struktur Teks Cerpen Pengertian

1

2

3

Page 247: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

226

Lampiran 4

LEMBAR KERJA KELOMPOK

Tugas 2 Menyusun Teks Cerita Pendek

Bacalah petunjuk berikut ini!

Susunlah bagian-bagian teks cerpen berikut sesuai dengan struktur teks cerpen yang telah

kamu pelajari agar menjadi sebuah teks cerpen yang utuh!

TIPUAN SECARIK KERTAS

Pukul 07.30 tepatnya pelajaran matematika dimulai, Pak Burhan adalah guru

matematikaku. Aku dari dulu memang tidak suka pelajaran matematika. Dia termasuk guru

yang ramah, namun aku tidak begitu suka dengan pelajarannya. Soalnya dia menerangkan

terlalu cepat dan itu yang membuatku malas. Setelah Pak Burhan menjelaskan pelajaran hari

ini, tiba-tiba...

“Anak-anak besok ulangan matematika, pelajari semua materi hari ini. Ingat belajar

nanti malam.” ucap Pak Pak Burhan.

“Iya pak” suara serempak murid-murid di dalam kelas.

Takut, tegang, dan gelisah mulai merasuk ke dalam tubuhku. Bel pulang telah

dibunyikan, semua murid-murid berlarian pulang menuju rumahnya masing-masing.

Sementara aku berjalan lemah, baeratnya langkahku seperti ditahan batu yang besar. Hatiku

dibalut rasa takut yang memuncak. Langkah-langkah kecil perlahan sampai di rumah, kulepas

sepatuku dan masuk ke kamar seperti orang ketakutan. Keringat dngin mulai bercucuran

keluar dari tubuhku, wajahku semakin pucat.

Siang pun berganti malam, langit pun tak seterang birunya laut tapi kesejukan

menghampiri malam. Aku coba pergi ke rumah temanku Roni, dia teman sekampungku.

Sekolah kami sama cuma kelasnya yang beda.

“Assalamu’alaikum,” ucapku sambil mengetuk pintu.

“Wa’alaikumsalam,” kata roni sambil membuka pintu rumahnya.

“Hai Setya, ada apa? Kok tumben datang ke sini?”, sapanya kepadaku dengan rasa

penasaran.

Page 248: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

227

“Iya nih. Aku mau tanya, apa kamu bisa ajarin aku matematika? Soalnya besok Pak

Burhan mengadakan ulangan di kelasku. Aku tu nggak paham mengenai penjelasannya, rumit

dan berbelitbelit. Otakku nggak bisa mencernanya”. Kataku dengan penuh harap.

“Ha? Kamu nggak bisa? Apa lagi aku.” katanya sambil menahan tawa.

“Ya sudah makasih”, ucapku. Kupalingkan tubuhku kembali ke rumah. Aku masih

memikirkan besok.

“Gimana ya, besok ulangan sedangkan aku nggak belajar. Kalau belajar, aku nggak

paham. Tapi kalau nggak belajar apa besok bisa mengerjakan ulangan... wah... aku punya ide

biar besok berhasil”, ucapku dengan penuh keyakinan.

Hari menegangkan pun telah tiba, pukul 08.00 murid-murid duduk di kursinya

masing-masing. Tak lama kemudian Pak Burhan datang.

“Siapkan kertas dan bolpoin, yang ikut ulangan pertama no absen 1-15 dan yang

lainnya keluar”, dengan suara yang mantap.

“Ternyata dugaanku salah, padahal aku mau nyontek teman tapi kok duduknya 1

bangku satu orang. Gagal rencana pertamaku, untung saja aku punya rencana kedua”, kataku

sambil menata posisi dudukku.

Suasana sunyi bercampur tegang mengguyur seisi kelasku, tanpa kata dan bunyi

terdengar. Saat murid-murid lain sibuk mengerjakan ulangannya dan pak guru sedang asyik

membaca koran.

“Saatnya rencana ini dimulai”, kataku dengan suara lirih.

Kutarik secarik kertas dari saku celanaku, diam-diam kubuka dan kubaca semua

isinya. Dengan tangan gemetar kucoba untuk tenang, kutulis jawabanku sampai selesai.

Tanpa berpikir panjang kutaruh kertas jawabanku di meja Pak Burhan.

“Akhirnya keluar juga. Semoga nilaiku bagus”, dengan senyum penuh keyakinan.

Hari ini adalah hari penentuan siapa yang mendapat nilai tertinggi dan nilai terendah.

Perasaanku campur aduk tidak karuan.

“Nilai terendah adalah Setya, yang lainnya di atas rata-rata”, ucap pak guru dengan

lantang sambil menunjukkan nilai ulangan di depan murid-muridnya.

Ternyata itu adalah aku, mulutku diam tanpa kata seperti terkunci rapat. Lemah dan

sedih, kucoba untuk tenang namun perasaan takut mulai mendekat.

“Padahal aku lihat contekan kertasku tapi kenapa tidak lulus, malahan temanku pada

lulus semua”.

Lalu kupulang dengan langkah tanpa semangat, keringat pun semakin deras

membasahiku.

Page 249: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

228

“Bagaimana ini bisa terjadi? Rupanya kertas contekan yang aku buat malah

menjerumuskanku”.

Ingin rasanya aku mengulang waktu itu tapi sudah terlambat. Rasa penyesalan terus

menghantuiku. Tapi aku sadar dengan kejadian itu, aku tidak akan mengulanginya lagi. Aku

berusaha untuk bisa dan melakukan sesuatu sendiri, sebab hasil kerja sendiri lebih baik.

Walaupun nilai sedikit, tetapi itu jerih payah dari diri sendiri serta bangga tentunya.

Kisah itu bermula ketika aku masih duduk di kelas 1 SMP. Awal masuk kelas 1 SMP,

aku dikenal sebagai anak pemalu, teman-temanku juga bilang seperti itu. Tapi walaupun aku

termasuk anak pemalu, aku termasuk anak yang takut datang terlambat dan dapat nilai

sedikit. Terkadang karena kekhawatiranku mengenai nilai buruk, teman-temanku selalu

mengejek bahkan menetertawakanku. Aku sering dikatakan sok lah, lalu dibilang gaya dan

lainnya. Hatiku seperti dibakar api yang sangat panas. Tapi sudahlah, paling dia iri kepadaku,

itulah yang selalu aku tanamkan dalam hatiku.

Page 250: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

229

Lampiran 5

LEMBAR KERJA KELOMPOK

Tugas 3 Menyusun Teks Cerita Pendek

Bacalah petunjuk berikut ini!

1. Simaklah video yang ditayangkan guru dengan seksama

2. Diskusikanlah dengan teman satu kelompokmu unsur pembangun cerita pada video yang

telah ditayangkan

3. Setelah mengidentifikasi unsur pembangun cerita pada video yang ditayangkan,

ceritakanlah kembali cerita pada video tersebut

4. Teruskanlah cerita tersebut agar menjadi sebuah cerita yang utuh sesuai dengan

kreatifitasmu

Unsur Pembangun Cerita

1. Tema :

2. Tahapan Alur :

a. ..........

b. ..........

c. ..........

d. ..........

3. Latar

a. Tempat :

b. Waktu :

c. Suasana :

4. Tokoh dan Penokohan

a. ......... :

b. ......... :

c. ......... :

d. ......... :

e. ......... :

Page 251: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

230

Cerita dalam Video

SAHABAT PEMBERANI

“TERJEBAK DI HUTAN LINDUNG”

“Yee trio kalif keren....,” seru krisna saat menonton film pahlawan kesukaannya.

“Krisna ayo cepat!” panggil ibunya.

Di pagi hari sambil menunggu keberangkatan rombongan sekolahnya menuju tempat

kemping Krisna menonton film kesukaannya. Tidak lama kemudian ibunya memanggil

karena waktu keberangkatan hampir tiba. Krisna langsung mengambil tas ransel yang penuh

dengan bekal dan berlari keluar, tapi Krisna kembali lagi karena lupa untuk mematikan

televisi.

Sementara itu, di depan SDN Pondok Sembilan Panji masih menunggu kedua

temannya yang belum datang yaitu Krisna dan Kirana.

“Ah... pada ke mana sih,” kata Panji sambil melihat sekeliling.

“Gimana Panji sudah siap semua perlengkapannya?” tanya pak guru.

“Siap pak...”

“Anggotanya sudah lengkap semuanya?”

“Mmm belum, tinggal dua anak lagi yang belum datang pak”

Setelah itu Kirana datang sambil berlari sampai melewati kendaraan yang akan

membawa rombongan, Panji pun memanggil Kirana. Tak lama kemudian, Krisna datang

sambil berlari dengan napas yang terengah-engah.

“OK sekarang sudah lengkap semuanya, ayo berangkat,” kata Panji kepada kedua

temannya.

Mereka pun naik ke truk dan perjalanan dimulai. Pagi ini rombongan siswa SDN

Pondok Sembilan akan pergi ke gunung untuk berkemah. Sebenarnya acara ini sudah

direncanakan akan dilaksanakan tahun lalu, tapi baru tahun ini acara tersebut terlaksana.

Selama perjalanan rombongan disuguhi pemandangan yang indah, melewati bukit yang

jalannya berkelok-kelok. Sambil bernyanyi rombongan menikmati perjalanan dengan ceria.

Tetapi karena perjalanan yang ditempuh lumayan jauh, ada juga siswa yang mulai mengantuk

dan akhirnya tertidur.

Saat melewati tikungan yang sedikit menanjak, seekor rusa tiba-tiba melompat untuk

menyeberang jalan. Sopir truk langsung menginjak rem dengan keras. Saat truk berhenti

Page 252: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

231

mendadak, tas ransel Krisna terlempar keluar karena tidak dipegang dengan kuat. Tanpa

memberi tahu pak guru dan temannya yang lain Krisna langsung turun untuk mencari tas

ranselnya.

“Hei Krisna mau ke mana?” tanya Kirana sambil mengikuti Krisna turun dari truk.

“Tunggu... Kirana kalian mau ke mana?” panggil Panji.

“Di mana tasku, banyak makanannya tuh. Itu dia”

Tas ransel Krisna tersangkut pada sebuah pohon yang cukup tinggi, Krisna langsung

berlari menghampirinya. Panji dan Kirana membantu Krisna untuk meraih tas yang berada

pada dahan pohon yang cukup tinggi. Tanpa disadari truk yang membawa rombongan

kembali berjalan.

“Pak guru kita masih di sini.....” seru kirana sambil berlari mengejar truk.

Krisna pun jatuh dari pohon karena Panji tidak mampu lagi menahan berat badan

Krisna saat meraih tas. Krisna jatuh menuruni bukit dan kakinya terluka. Kemudian Panji

mengambil P3K yang dibawanya untuk mengobati luka Krisna. Tidak lupa Kirana pun

memberikan air minum kepada Krisna. Karena jatuh tadi, HP yang dibawa Krisna rusak,

sehingga mereka tidak bisa menghubungi siapa pun untuk meminta bantuan.

Kaki Krisna yang luka membuat mereka tidak mungkin kembali ke atas, mereka

memutuskan untuk masuk ke hutan. Di dalam hutan Panji dan kawan-kawan bertemu dengan

Mogo dan Kumbi. Kumbi adalah kumbang hutan yang tersesat karena bermain terlalu jauh

dari rumahnya. Akhirnya Kumbi bertemu dengan Mogo dan memutuskan untuk bersama-

sama menyusuri hutan. Awalnya Mogo dan Kumbi takut bertemu dengan manusia, tetapi

setelah bertemu dengan ketiga sahabat yang baik itu mereka tidak takut lagi.

Karena hari mulai sore mereka pun melanjutkan perjalanan. Kirana mulai kehausan

karena sudah berjalan cukup jauh. Dalam perjalanan mereka sampai pada jalan yang

bercabang, yang satu menanjak sedangkan yang lain menurun.

“Kita ikuti saja jalan menanjak ini,” kata Panji.

“Aku mau jalan yang ini Panji...” jawab Kirana.

“Tapi menurut petunjuk peta....”

“Sudah-sudah aku juga pilih jalan yang ini, kakiku sakit lebih enak jalan menurun,”

potong Krisna.

Akhirnya mereka memilih jalan yang menurun dan sampai di pinggir sungai. Panji

langsung menyiapkan peralatan dan api unggun untuk memasak air.

“Kita harus bertahan di hutan ini, jadi perbekalan harus dibagi rata. Coba keluarkan

bekal kalian masing-masing” pinta Panji kepada teman-temannya.

Page 253: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

232

Satu per satu mereka mengeluarkan bekal yang dibawa. Sudah jelas Krisna membawa

bekal yang paling banyak dilihat dari tas ransel yang terisi penuh. Krisna pun harus rela

bekalnya dibagi rata untuk bertahan. Akhirnya mereka mendirikan tenda di pinggir sungai

karena hari sudah mulai sore.

Pagi hari saat Krisna bangun, ia melihat sepasang mata di balik semak-semak. Ia

langsung berteriak sampai membuat kedua temannya kaget. .....................................................

Page 254: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

233

Lampiran 6

Contoh Cerpen

RAMUAN AJAIB

Terdengar gelak tawa kakek dan neneknya. Tapi Doni tidak ikut tertawa. Ia tetap

serius. Dari balik pintu ia merekam semua percakapan kakek dan nenek. Telinganya

didekatkan daun pintu, agar suara kakek dan nenek yang mulai tua terdengar jelas. Doni

benar-benar tidak ingin ada sepatah kata pun yang terlewat. Sesekali kepalanya mengangguk-

angguk. Tetapi kadang telinganya dipaksa untuk tegak ketika suara kakek dan nenek tidak

terdengar jelas.

Esok hari sepulang sekolah, teman-teman Doni berkumpul dan bersiap ke rumah Mia.

“Gi! Ke mana? Nggak ikut ke rumah Mia?”

Doni mengelus botaknya beberapa kali. Dengan santai ia melangkah dan bersiul-siul.

“Buat apa ke rumah Mia?” Tangannya berkacak pinggang memandang teman-

temannya.

“Ya belajar dong! Besok kan ujian matematika. Banyak rumus yang harus dihafal lho!

“Kalian saja yang belajar, aku tidak perlu melakukannya.”

“Kok bisa begitu?”

“Tentu bisa, karena aku telah mendapatkan ramuan mujarab dari kakekku.”

“Resep apa sih?” tanya Mia penasaran.”

“Resep agar sukses ujian.”

“Alah paling juga disuruh belajar.”

“Wah kalian salah. Pokoknya ini rahasia!” jawab Doni sambil mengerling genit.

“Dasar pelit!” Mia mengomel sebal.

“Jangan-jangan kakeknya Doni dukun.” Komentar Anton.

“Ha ha ha dipanggil aja mbah dukun.” Jaka tertawa terbahak-bahak.

“Jangan sembarangan ya! Kita lihat saja besok.” Doni pergi sambil menggerutu

sepanjang perjalanan menuju rumah.

Malam telah tiba. Doni segera mempersiapkan keperluannya. Catatan matematika,

segelas air putih, sesendok gula dan sedikit garamdengan hati-hati tangannya membakar

lembar demi lembar catatan matematikanya. Abu bakaran ditampung di piring plastik yang

Page 255: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

234

diambilnya dari dapur. Dengan hati-hati tangan Doni memasukkan abu ke dalam gelas sedikit

demi sedikit.

“Doni sedang apa di kamar nak? Kok ada bau benda terbakar dari kamarmu.” Teriak

ibu dari ruang tengah.

Doni terperanjat. Dia mendekat ke pintu, mengamati lubang kunci dengan saksama. Ia

memastikan pintu kamarnya telah terkunci.

“Tidak apa-apa kok bu. Doni hanya mempersiapkan untuk ujian besok.” Doni pun

melanjutkan pekerjaannya. Diaduknya larutan abu yang diberi gula dan garam dengan hati-

hati. Ia tidak ingin orang lain mengetahui apa yang sedang dilakukannya di kamar.

“Huek!” Doni berlari ke jendela memuntahkan isi mulutnya.

“Ternyata rasanya tidak enak. Bagaimana kakek dulu meminumya ya?”.

Dipandanginya air keruh yang mengisi setengah gelas. Doni membayangkan dirinya akan

menjadi bahan olok-olok teman-temannya jika tidak bisa mengerjakan ujian.

Dengan mata terpejam dia paksa meminumnya sekali lagi. Ia pun memilih tidur

dengan harapan besok pagi semua rumus yang diminumnya sudah melekat di kepala.

“Doni ada apa nak?” suara ibu di depan pintu.

“Doni hanya kesedak bu.”

“Buka pintunya, ibu buatkan susu hangat untukmu.” Doni terkesiap. Segera ia

sembunyikan gelas yang berisi ramuan ke dalam lemari buku. Dengan wajah dibuat setenang

mungkin ia membukakan pintu untuk ibunya.

“Benar kamu tidak apa-apa?”

Doni menggeleng. Ibu menaruh segelas susu di meja belajarnya. Doni was-was takut

ibunya menemukan gelas yang disembunyikan.

“Kakek di mana?”

“Ada di kamarnya, kenapa?”

“Enggak, kok Doni tidak mendengar suaranya.” Tak lama kemudian ibu Doni

meninggalkan kamar. Doni mengambil gelas yang disembunyikan di kolong tempat tidur.

Diamatinya gelas itu lama.

“Kuteruskan nggak ya?” tanya Doni dalam hati. Doni mengelus botaknya berkali-kali.

Diambilnya sisa catatan yang belum dibakar. Begitu banyak rumus yang harus dihafalkan. Ah

daripada susah-susah menghafal mending kuteruskan minum ramuannya.

“Huek huek!” kembali Doni mual. Dia segera berlari ke jendela dan memuntahkan

ramuannya. Dengan cepat tangannya mengambil air putih dan meminumnya.

Page 256: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

235

“Aku benar-benar tidak dapat meminumnya.” Doni mulai pasarah. Wajahnya agak

pucat kepalanya pusing.

Jam setengah tujuh pagi. Doni masih tidur di kamarnya. Berkali-kali ibunya mengetuk

pintu, tapi tidak ada jawaban. Dengan sedikit khawatir, tangan ibu Doi menarik handel pintu.

Klek pintu terbuka. Rupannya Doni lupa mengunci pintu kamarnya.

“Kamu sakit nak?”

“Kepalaku pusing bu, aku juga kedinginan.”

“Kalau begitu jangan masuk sekolah dulu istirahat di rumah saja.”

“Tapi hari ini Doni ujian bu.”

“Nanti Ibu telepon ke sekolah agar boleh mengikuti ujian susulan.”

“Bu tolong panggilkan kakek ya.” Ibu Doni mengangguk dan pergi meninggalkan

kamar Doni. Tak lama kemudian kakek muncul.

“Aduh Doni mau ujian kok sakit.” Kakek mendekat dan duduk di tepi dipan. Kakek

Doni melihat isi kamar. Matanya langsung tertuju pada gelas yang berisi cairan gelap.

“Doni minum kopi?”

Doni menggeleng. Kakek melangkah mendekat meja dan mengangkat gelas.

Diciumnya isi gelas dengan hati-hati.

“Kamu membuat ramuan ini?”

Doni mengangguk pelan.

“Siapa yang mengajari?” tanya kakek bingung.

Dengan wajah murung Doni menjawab, “Dua hari yang lalu aku mendengar kakek

sedang bercerita tentang ramuan ajaib kepada nenek, makanya aku mencobanya.”

“Haha ternyata itu penyebabnya makanya sekarang Doni sakit.”

“Tapi kakek juga dulu sakit kan setelah minum ramuan itu?”

“Ya kakek langsung sakit.”

“Dan kakek langsung pintar matematika kan?”

“Waduh kamu pasti tidak mendengarkan dengan lengkap cerita kakek waktu itu.

Setelah minum ramuan itu kakek masih ikut ujian dan hasilnya dapat nilai tiga!”

“Ha tiga? Lo bukankah kakek pandai matematika?”

“Ya karena setelah itu kakek rajin belajar agar semua rumus matematika dapat

melekat di kepala. Bukan dengan minum rumus-rumus itu.”

Doni semakin lunglai. Karena ia berharap dapat pandai matematika tanpa harus susah-

susah belajar.

“Doni ingin menghafal rumus-rumus matematika?”

Page 257: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

236

“Tentu saja?”

“Kalau begitu, salin semua rumus di bukumu. Lalu temeplkan rumus-rumus itu di

dinding kamar, di kamar mandi, dan bawalah kemanapun kau pergi. Dan bacalah jika

senggang. Kakek yakin kau akan dengan mudah menghafalnya.”

“Baiklah. Aku akan mencobanya.”

“Ingat, Doni. Tidak ada jalan pintas untuk pintar. Semua harus dimulai dengan usaha

dan kerja keras. Sekarang istirahat dulu.”

Doni pun mengerti, kalau ingin pintar ia harus belajar, bukan dengan minum ramuan

ajaib.

LEMBAR KERJA KELOMPOK

Tugas 1 Memahami Teks Cerita Pendek

Bacalah petunjuk berikut ini!

1. Bacalah contoh cerpen yang telah dibagikan dengan seksama

2. Setelah membaca contoh cerpen dengan seksama, diskusikanlah dengan teman satu

kelompokmu tentang struktur teks cerpen

No Struktur Teks Cerpen Pengertian

1

2

3

Page 258: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

237

Lampiran 7

LEMBAR KERJA KELOMPOK

Tugas 2 Menyusun Teks Cerita Pendek

Bacalah petunjuk berikut ini!

Susunlah bagian-bagian teks cerpen berikut sesuai dengan struktur teks cerpen yang telah

kamu pelajari agar menjadi sebuah teks cerpen yang utuh!

SELAWAT BADAR

Sopir yang marah menjalankan busnya dengan gila-gilaan. Kondektur diam. Tapi

kata-kata kasarnya mendadak tumpah lagi. Kali ini bukan kepada sopir, melainkan kepada

pengemis yang jongkok dekat pintu belakang.

“He sira kenapa kamu tidak turun? Mau jadi gembel di Jakarta? Kamu tidak tahu

gembel di sana pada dibuang ke laut dijadikan rumpon?”

Pengemis itu diam saja.

“Turun!”

“Sira beli mikir? Bus cepat seperti ini aku harus turun?”

“Tadi siapa suruh kamu naik?”

“Saya naik sendiri. Tapi saya tidak ingin ikut. Saya Cuma mau mengemis kok. Coba

suruh sopir berhenti. Nanti saya akan turun mumpung belum jauh.”

Kondektur kehabisan kata-kata. Dipandangya pengemis itu seperti hendak ditelan

bulat-bulat. Yang dipandang pasrah. Dia tampaknya rela diperlakukan sebagai apa saja asal

tidak didorong keluar dari bus yang melaju maki cepat. Kondektur berlalu sambil bersungut.

Si pengemis yang merasa sedikit lega, bergerak memperbaiki posisi duduknya di pintu

belakang sambil bergumam “shalatullah, salamullah, ‘ala thaha rasulillah”

Begitu bus berhenti, puluhan pedagang asongan menyerbu masuk. Bahkan beberapa

di antara mereka sudah membanjing loncat ketika bus masih berada di mulut terminal bus

menjadi pasar yang sangat hiruk pikuk. Celakanya, mesin bus tidak dimatikan dan sopir

melompat turun begitu saja. Dan para pedagang asonga itu menawarkan dagangan dengan

suara melengking agar bisa mengatasi derum mesin. Mereka menyodor-nyodorkan dagangan,

bila perlu sampai dekat sekali ke mata para penumpang. Kemudian, mereka mengeluh ketika

mendapati tak seorangpun mau belanja. Seorang di antara mereka malah mengutuk dengan

Page 259: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

238

mengatakan para penumpang adalah manusia-manusia kikir, atau manusia-manusia yang tak

punya duit.

Masih banyak hal yang belum sempat aku baca ketika seorang lelaki naik ke dalam

bus. Celana, baju, dan kopiahnya berwarna hitam. Dia naik dari pintu depan. Begitu naik

lelaki itu mengucapkan salam dengan fasih. Kemudian dari mulitnya mengalir selawat badar

dalam suara yang bening. Tangannya menadahkan mangkuk kecil. Lelaki itu mengemis. Aku

membaca tentang pengemis ini dengan perasaan yang sangat dalam. Aku dengarkan dengan

baik selawatnya. Ya, persis. Aku pun sering membaca selawat seperti itu terutama dalam

pengajian-pengajian umum atau rapat-rapat. Sekarang kulihat dan kudengar ada lelaki

membaca selawat badar untuk mengemis.

Di sana aku lihat kebodohan, kepasrahan yang memperkuat penampilan kemiskian.

Wajah-wajah seperti itu sangat kuhafal karena selalu hadir mewarnai pengajian yang sering

diawali dengan selawat badar. Ya, jejak-jejak pengajian dan ceramah-ceramah tentang

kebaikan hidup ada berbekas pada wajah pengemis itu. Lalu mengapa dari pengajian yang

sering didatanginya ia hanya bisa menghafal selawat badar dan kini menggunakannya untuk

mengemis? Ah kukira ada yang tak beres. Ada yang salah. Sayangnya aku tak begitu tega

menyalahkan pengemis yang terus membaca selawat itu.

Bus yang aku tumpagi masuk Cirebon ketika matahari hampir mencapai puncak

langit. Terik matahari ditambah dengan panasnya mesin diesel tua memanggang bus itu

beserta isinya. Untung bus tak begitu penuh sehingga sesama penumpang tak perlu

bersinggungan badan. Namun, dari sebelah kiriku bertiup bau keringat melalui udara yang

dialirkan dengan kipas koran. Dari belakang terus-menerus mengepul asap rokok dari mulut

seorang lelaki setengah mengantuk.

Kukira pengemis itu sering mendatangi pengajian-pengajian. Kukira dia sering

mendengar-ceramah-ceramah tentang kebaikan hidup di dunia maupun akhirat. Lalu dari

pengajian seperti itu dia hanya mendapat sesuatu untuk memebela kehidupannya di dunia.

Sesuatu itu adalah selawat badar yang kini sedang dikumandangkannya sambil menadahkan

tangan. Ada perasaan tidak setuju mengapa hal-hal yang kudus seperti bacaan selawat itu

dipakai untuk mengemis. Tetapi perasaan demikian lenyap ketika pengemis itu sudah berdiri

di hadapanku. Mungkin karena selawat itu, maka tanganku bergerak merogoh kantong dan

memberikan selembar ratusan. Ada banyak hal dapat dibaca pada wajah pengemis itu.

Perhatianku terhadap si pengemis terputus oleh bunyi pintu bus yang dibanting.

Kulihat sopir sudah duduk di belakang kemudi. Kondektur melompat masuk dan berteriak

kepada sopir. Teriakannya ditelan oleh bunyi mesin diesel yang meraung-raung. Kudengar

Page 260: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

239

kedua awak bus itu bertengkar. Kondektur tampaknya enggan melayani bus yang tidak

penuh, sementara sopir sudah menunggu tambahan penumpang yang ternyata tak kunjung

datang. Mereka bertengkar melalui kata-kata yang tidak sedap didengar. Dan bus melaju

meninggalkan terminal cirebon.

Selawat itu terus mengalun dan terdengar makin jelas karena tidak ada lagi suara

kondektur. Para penumpang membisu dan terlena dalam pikiran masing-masing. Aku pun

mulai mengantuk sehingga lama-lama aku tak bisa membedakan mana suara selawat dan

mana derum mesin diesel. Boleh jadi aku sudah berada dalam mimpi dan di sana kulihat

ribuan orang membaca selawat. Anehnya, meraka yang berjumlah sangat banyak itu memiliki

rupa yang sama. Mereka semuanya mirip sekali dengan pengemis yang naik dalam bus yang

kutumpangi di terminal cirebon. Dan dalam mimpi pun aku berpendapat bahwa mereka bisa

menghafal teks selawat itu dengan sempurna karena mereka sering mendatangi ceramah-

ceramah tentang kebaikan hidup di dunia maupun akhirat. Dan dari ceramah-ceramah seperti

itu mereka hanya memperolah hafalan yang untungnya boleh dipakai modal menadahkan

tangan.

Telingaku dengan gamblang mendengar suara lelaki yang terus berjalan dengan

tenang ke arah timur itu, “shalatullah, salamullah, ‘ala thaha rasulillah.”

Kukira aku masih dalam mimpi ketika kurasakan peristiwa yang hebat. Mula-mula

kudengar guntur meledak dengan dahsyat. Kemudian kulihat mayat-mayat beterbangan dan

jatuh di sekelilingku. Mayat-mayat itu terluka dan beberapa di antaranya terlihat sangat

mengerikan. Karena merasa takut aku pun lari. Namun aku tersandung batu dan jatuh ke

tanah. Mulut terasa asin dan aku meludah. Ternyata ludahku merah. Terasa ada cairan

mengalir dari lobang hidungku. Ketika kuraba, cairan itu pun merah. Ya Tuhan. Tiba-tiba aku

tersadar bahwa diriku terluka parah. Aku terjaga dan di depanku ada malapetaka. Bus yang

kutumpangi sudah terkapar di tengah sawah dan bentuknya sudah tidak karuan. Di dekatnya

terguling sebuah truk tangki yang tak kalah ringseknya. Dalam keadaan panik aku mencoba

bangkit dan bergerak ke jalan raya. Namun rasa sakit memaksaku duduk kembali. Kulihat

banyak kendaraan berhenti. Kudengar orang-orang merintih. Lalu samar-samar kulihat

seorang lelaki kusut keluar dari bangkai bus. Badannya tak tergores sedikit pun. Lelaki itu

dengan tenang berjalan kembali ke arah kota Cirebon.

Suasana sungguh gerah, sangat bising dan para penumpang tak berdaya melawan

keadaan yang sangat menyiksa itu. Dalam keadaan seperti itu, harapan para penumpang

hanya satu, hendaknya sopir cepat datang dan bus segera berangkat kembali untuk

meneruskan perjalanan ke Jakarta. Namun, laki-laki yang menjadi tumpuan harapan itu

Page 261: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

240

kelihatan sibuk dengan kesenangannya sendiri. Sopir itu enak-enak bergurau dengan seorang

perempuan penjual buah.

Sementara penumpang lain kelaihatan sangat gelisah dan jengkel, aku mencoba

bersikap lain. Perjalanan semacam ini sudah puluhan kali aku alami. Dari pengalaman seperti

itu aku mengerti bahwa ketidaknyamanan dalam perjalanan tak perlu dikeluhkan karena sama

sekali tidak mengatasi keadaan. Supaya jiwa dan raga tidak tersiksa, aku selalu mencoba

berdamai dengan keadaan. Maka kubaca semuanya dengan tenang, sopir yang tak acuh

terhadap nasib para penumpang itu, tukang-tukang asongan yang sangat berisik itu, dan lelaki

yang setengah mengantuk sambil mengepulkan asap di belakang itu.

Page 262: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

241

Lampiran 8

LEMBAR KERJA KELOMPOK

Tugas 3 Menyusun Teks Cerita Pendek

Bacalah petunjuk berikut ini!

1. Simaklah video yang ditayangkan guru dengan seksama

2. Diskusikanlah dengan teman satu kelompokmu unsur pembangun cerita pada video yang

telah ditayangkan

3. Setelah mengidentifikasi unsur pembangun cerita pada video yang ditayangkan,

ceritakanlah kembali cerita pada video tersebut

4. Teruskanlah cerita tersebut agar menjadi sebuah cerita yang utuh sesuai dengan

kreatifitasmu

Unsur Pembangun Cerita

1. Tema :

2. Tahapan Alur :

a. ..........

b. ..........

c. ..........

d. ..........

3. Latar

a. Tempat :

b. Waktu :

c. Suasana :

4. Tokoh dan Penokohan

a. ......... :

b. ......... :

c. ......... :

d. ......... :

e. ......... :

Page 263: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

242

Cerita dalam Video

SAHABAT PEMBERANI

“PENCURI MISTERIUS”

Wussh... pesawat remote kontrol baru Krisna terbang berputar-putar di depan rumah.

Dengan remote kontrol di tangannya Krisna leluasa mengendalikan pesawat mainan barunya.

Ditemani Kumbi dan Mogo, Krisna menerbangkan pesawatnya dengan penuh semangat.

Setelah cukup lama terbang, akhirnya Krisna mendaratkan pesawatnya dengan mulus.

“Krisna.....” tiba-tiba ibu Krisna memanggil dari dalam rumah.

“Iya ma, huh ada apa sih?” setelah meletakkan remote kontrol dan meninggalkan

pesawat mainannya Krisna masuk ke rumah.

Saat Krisna ada di dalam rumah, tiba-tiba ada seorang anak yang menuju ke depan

rumah Krisna. Ia melihat mainan baru Krisna ditinggalkan begitu saja. Setelah melihat kanan

kiri dan tidak ada orang, ia langsung mengambilnya dan membawa pergi. Tak begitu lama

Krisna keluar rumah.

“Hah ke mana pesawatku, tadi ada di sini” Krisna kebingungan karena pesawatnya

tidak ada. Ia berkeliling di sekitar rumah untuk mencari pesawatnya yang hilang.

Saat ia berada di jalan depan rumah, Krisna melihat seorang anak berlari sambil

membawa pesawat mainannya.

“Hei tunggu.....!” seru Krisna kepada anak itu sambil mengejarnya.

Tubuh Krisna yang gendut membuatnya tidak bisa berlari cepat, akhirnya dia

kehilangan jejak anak itu. Ia melihat sekeliling, anak tadi sudah tidak terlihat sama sekali.

Kemudian Krisna menangis sambil berjalan pulang karena kehilangan mainan barunya.

Sesampainya di rumah pun tangis Krisna belum berhenti. Krisna duduk di teras rumah dan

tetap meneruskan tangisnya. Kemudian ia melihat sesuatu yang tadi tidak ada di teras depan

rumahnya.

“Tali ini sebelumnya tidak ada di sini, ini bisa jadi petunjuk.” Krisna memasukkan tali

yang baru ditemukan ke dalam saku bajunya.

Ketiga sahabat yaitu Panji, Krisna, dan Kirana yang tergabung dalam kelompok

detektif sudah berkumpul.

“Aku masih melihat punggung anak itu, tapi larinya cepat.” Krisna menjelaskan

kejadian yang baru dialami kepada dua sahabatnya.

“Gimana sih kejadian awalnya?” tanya kirana.

Page 264: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

243

“Aku enggak tahu pasti, aku masuk ke dalam rumah dan kutinggalkan pesawatnya

begitu saja.”

“Terus pas kembali sudah hilang, ada yang mengambilnya...” Mogo dan Kumbi

membantu menjelaskan.

“Kamu tahu kira-kira siapa yang mengambilnya?” tanya Panji.

“Ya enggak,enggak tahu.”

“Pasti dia sangat menginginkan mainan itu.”

“Emang mainannya keren?” tanya kirana yang penasaran

“Iya bisa terbang.”

“Mainan itu aku rakit sendiri.”

“Ada petunjuk?”

“Ini....” Krisna menunjukkan tali yang ditemukannya.

“Hah apa itu?” mereka mengamati dengan saksama.

“Coba kulihat.” Kirana mengambil tali itu agar bisa melihatnya lebih jelas. “Kira-kira

ini apa ya? Talinya terputus.”

“Coba sini kulihat.” Panji meminta tali itu dari Kirana.

“Nih...”

“Oh... ini adalah potongan tali yoyo, mungkin terputus dari yoyonya.” Kata Panji

setelah mengamati beberapa saat.

“Aku rasa Panji benar, ini adalah potongan tali yoyo.”

“Baiklah besok kita selidiki, gimana?” tanya Panji

“Setuju....” jawab kedua temannya

Keesokan harinya mereka berkumpul di tempat yang sudah ditentukan. Mereka

membawa perlengkapan untuk penyelidikan hari ini. Setelah melakukan beberapa persiapan,

mereka bertiga berangkat melakukan penyelidikan dengan bersepeda. Mereka mulai

mengayuh dan akhirnya melihat Doki yang sedang bermain.

“Hai Doki sedang apa?” tanya Krisna

“Hai Krisna, ini aku lagi nyobain mainan aku yang baru.” Doki menjawab sambil

menunjukkan mainan barunya.

“Wah keren banget.”

“Ini mainan ufo terbaru lho.”

“Ufo....?” ketiga sahabat itu kompak bertanya.

“Eh kalian mau ke mana?” tanya Doki.

“Kita mau keliling komplek, ada investigasi.” Jawab Panji.

Page 265: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

244

“Investigasi?”

“Mainan Krisna hilang, kalau kamu punya petunjuk hubungi kita ya.” Jawab Kirana

sambil memberikan nomor telepon kepada Doki.

Kemudian mereka bertiga melanjutkan perjalanan dan meninggalkan Doki dengan

mainan barunya. Setelah berkeliling ternyata kawasan komplek sepi. Mereka terus berkeliling

sampai sore berharap menemukan petunjuk baru. Tetapi petunjuk yang dicari tidak mereka

dapatkan, akhirnya mereka memutuskan untuk menghentikan penyelidikan dan

melanjutkannya esok hari. Saat perjalanan pulang, Kirana berpapasan dengan seorang

pemulung yang sedang mendorong gerobak. Ia melihat sebuah yoyo di dalam gerobak

pemulung itu.

Keesokan harinya mereka berkumpul kembali untuk melanjutkan penyelidikan seperti

yang telah direncanakan sebelumnya.

“Kita harus secepatnya bergerak, aku punya informasi yang amat amat berharga.”

Kirana membuka percakapan.

“Apa?”

“Kemarin waktu aku pulang dari rumah Krisna aku naik sepeda bla bla bla.” Kirana

menjelaskan dengan cepat dan tidak jelas.

“Stop stop pakai napas dong ngomongnya.” Potong panji.

“Sabar sabar pelan-pelan aja bicaranya.” Pinta Krisna.

“Dengarkan baik-baik ya.” Kirana mulai menjelaskan apa yang dilihatnya kemarin.

“Menurutku dugaan Kirana masuk akal.”

“Nah anak itu melewati rumahku setiap hari, pasti dia sering lihat aku mainan pesawat

itu.”

“Nah nah nah dia sudah mengincarnya, begitu Krisna meninggalkan pesawat itu dia

mengambilnya deh.” Kirana mulai menyimpulkan sendiri.

“Tapi tanpa sadar dia meninggalkan barang bukti, yaitu potongan tali yoyo miliknya.”

“Sempurna begitu dia lewat kita buntuti dengan sepeda.”

Rencana telah disusun, mereka mulai berkeliling komplek untuk mencari pemulung

yang membawa gerobak seperti yang diceritakan Kirana. Tak berapa lama mereka

berpapasan dengan pemulung itu. Akhirnya mereka membuntuti pemulung itu. Ternyata

pesawat Krisna ada di dalam gerobak pemulung itu. Mereka membuntuti dengan pelan,

menjaga jarak agar tidak ketahuan. Pemulung itu berhenti di bawah pohon untuk beristirahat,

mereka tetap mengawasi dari kejauhan. Pemulung itu mengambil pesawat mainan Krisna dari

dalam gerobaknya.

Page 266: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

245

“Wah dia pelakunya.” Kata Kirana

“Aku nggak nyangka deh.”

“Kita tangkap aja sekarang dan bawa ke pak hansip biar jera.”

“Sabar....” Panji menenangkan Kirana.

Pemulung itu kembali menaruh pesawat mainan ke dalam gerobak dan kembali

berjalan mendorong gerobaknya. Ternyata ia berjalan pulang.

“Hore abang pulang, bawa makanan nggak bang? Apa ini bang?” tanya adik si

pemulung sambil mengambil pesawat mainan dari dalam gerobak.

“Mainan baru yang bang, hore....!”

Adik si pemulung senang dengan mainan yang dibawa kakanya dan langsung

dimainkannya pesawat itu.

“Ayo kita samperin aja atau kita nasehatin aja deh.” Ajak Kirana

“Tunggu Kirana, kasihan mereka miskin sekali.”

“Mencuri tetap tidak boleh, siapapun yang melakukan.” Kata Panji

“Ayo kita pulang aja, aku punya ide untuk menjebaknya.”

Keesokan harinya mereka berkumpul di rumah Krisna, Krisna pun mulai

menceritakan rencananya. Kemudian mereka bertiga berangkat untuk menjalankan rencana

tersebut. Dalam perjalanan mereka kembali bertemu Doki yang sedang bermain dengan

mainan ufonya. Sesampainya di rumah pemulung itu mereka melihat si adik pemulung

sedang bermain dengan pesawat Krisna. Tapi tiba-tiba ia dipanggil kakanya dan pesawat

mainan itu pun diambil. Si pemulung menaruh pesawat mainan itu dan berjalanan menjauhi

rumah. Mereka bertiga kembali mengikuti pemulung itu, saat sampai di depan rumah Doki

pemulung itu berhenti. ...........

Page 267: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

246

Lampiran 9

PEDOMAN OBSERVASI PROSES

SIKLUS I DAN II

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Nama Sekolah : SMP N 1 Wonosobo

Kelas : VII A

Hari, Tanggal :

Lembar Observasi Proses Pembelajaran Menyusun Teks Cerita Pendek

No Nama Siswa Aspek yang Diamati

Keterangan A B C D E

1 R 1 A. Keantusiasan dan minat siswa

B. kekondusifan diskusi

kelompok mengidentifikasi

struktur teks cerita pendek

C. keintensifan diskusi

kelompok setelah menyimak

tayangan video

D. keintesifan pelaksanaan

kegiatan menyusun teks cerita

pendek

E. refleksi pada akhir

pembelajaran sehingga siswa

mengetahui

kekurangan/kesulitan dan cara

mengatasinya

(√) = melakukan

(−) = tidak melakukan

2 R 2

3 R 3

4 R 4

5 R 5

6 R 6

7 R 7

8 R 8

9 R 9

10 R 10

11 R 11

12 R 12

13 R 13

14 R 14

15 R 15

16 R 16

17 R 17

18 R 18

19 R 19

20 R 20

Page 268: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

247

Lampiran 10

PEDOMAN PENILAIAN OBSERVASI SIKAP RELIGIUS DAN SIKAP SOSIAL

SIKLUS DAN SIKLUS II

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Nama Sekolah : SMP N 1 Wonosobo

Kelas : VII A

Hari, Tanggal :

Pedoman Observasi Sikap Religius dan Sikap Sosial

No Sikap yang

Diamati dan Dinilai Indikator Sikap

1 Religius a. berdo’a sebelum dan setelah melaksanakan pembelajaran

b. berdo’a dengan sikap yang baik (tidak membuat gerakan

yang tidak perlu atau mengeluarkan suara yang membuat

gaduh)

c. memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan

pendapat atau presentasi

d. menjawab salam guru atau teman yang mengucapkan

salam

2 Percaya Diri a. berani presentasi di depan kelas

b. berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan

3 Toleransi a. tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat

b. menerima kesepatakan meskipun berbeda dengan

pendapatnya

c. mampu dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang

memiliki keberagaman latar belakang, pandangan, dan

keyakinan

d. tidak memaksakan keyakinan atau pendapat diri pada

orang lain

e. kesediaan untuk belajar dari (terbuka terhadap)

keyakinan dan gagasan orang lain agar dapat memahami

orang lain lebih baik

f. terbuka untuk menerima sesuatu yang baru

4 Gotong Royong a. kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan

b. aktif dalam kerja kelompok

c. mendorong orang lain untuk bekerja sama dalam

kelompok

5 Santun a. menghormati orang yang lebih tua

b. bersikap 3S (salam, senyum, sapa)

c. menggunakan bahasa yang santun saat menyampaikan

pendapat, bertanya, atau menyanggah

Page 269: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

248

LEMBAR OBSERVASI SIKAP RELIGIUS DAN SIKAP SOSIAL

No Nama Siswa

Sikap Religius

Sikap

Percaya

Diri

Sikap Toleransi

Sikap

Gotong

Royong

Sikap

Santun Jumlah

Skor

Nilai

Konversi

Sikap

Predikat

a b c d a b a b c d e f a b c a b c

1 R 1

2 R 2

3 R 3

4 R 4

5 R 5

6 R 6

7 R 7

8 R 8

9 R 9

10 R 10

11 R 11

12 Dst....

Page 270: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

249

Keterangan :

Indikator Sikap Religius :

a. berdo’a sebelum dan setelah melaksanakan pembelajaran

b. berdo’a dengan sikap yang baik (tidak membuat gerakan yang tidak perlu atau

mengeluarkan suara yang membuat gaduh)

c. memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat atau presentasi

d. menjawab salam guru atau teman yang mengucapkan salam

Indikator Sikap Percaya Diri :

a. berani presentasi di depan kelas

b. berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan dalam mengerjakan tiap tugas

Indikator Sikap Gotong Royong :

a. kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan

b. aktif dalam kerja kelompok

c. mendorong orang lain untuk bekerja sama dalam kelompok

Indikator Sikap Santun :

a. menghormati orang yang lebih tua

b. bersikap 3S (salam, senyum, sapa)

c. menggunakan bahasa yang santun saat menyampaikan pendapat, bertanya, atau

menyanggah

Indikator Sikap Toleransi :

a. tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat

b. menerima kesepatakan meskipun berbeda dengan pendapatnya

c. mampu dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman latar

belakang, pandangan, dan keyakinan

d. tidak memaksakan keyakinan atau pendapat diri pada orang lain

e. kesediaan untuk belajar dari (terbuka terhadap) keyakinan dan gagasan orang lain agar

dapat memahami orang lain lebih baik

f. terbuka untuk menerima sesuatu yang baru

Rumus :

1. skor maksimal = jumlah kriteria x jumlah indikator setiap kriteria

2. nilai konversi sikap = (jumlah skor perolehan : skor maksimal) x 4

Page 271: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

250

3. predikat

Predikat Nilai Sikap

No Predikat Hasil yang Dicapai Siswa

1 A 3,67 - 4,00

2 A- 3,34 - 3,66

3 B+ 3,01 - 3,33

4 B 2,67 - 3,00

5 B- 2,34 - 2,66

6 C+ 2,01 - 2,33

7 C 1,67 - 2,00

8 C- 1,34 - 1,66

9 D+ 1,01 - 1,33

10 D 0,00 - 1,00

Page 272: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

251

Lampiran 11

PEDOMAN PENILAIAN

KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERITA PENDEK

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Nama Sekolah : SMP N 1 Wonosobo

Kelas : VII A

Hari, Tanggal :

Pedoman Penilaian Keterampilan Menyusun Teks Cerita Pendek

No Aspek Penilaian Indikator Skala Nilai Skala Skor

1 Tema

a. Berpusat pada satu

persoalan

b. Terbatas dan jelas

c. Baik dalam

mendeskripsikan tema

yang terkandung dalam

cerita

d. Baik dalam menyajikan

tema dari keseluruhan

cerita

Memenuhi

empat

Kriteria Sangat Baik 4

Memenuhi

tiga

kriteria Baik 3

Memenuhi

dua

kriteria Cukup Baik 2

Memenuhi

satu

kriteria

Kurang

Baik 1

2 Alur

a. Masuk akal, rasional,

dapat dipahami nalar

b. Urutan satu peristiwa

dengan peristiwa

berikutnya yang

membangun cerpen

tidak mudah diduga

c. Ada tegangan dan

kejutan

d. Pembayangan peristiwa

yang akan terjadi

Memenuhi

empat

Kriteria Sangat Baik 4

Memenuhi

tiga

kriteria Baik 3

Memenuhi

dua

kriteria Cukup Baik 2

Memenuhi

satu

kriteria

Kurang

Baik 1

3 Latar

a. Tepat menggambarkan

tempat yang mendukung

Memenuhi

empat

Kriteria Sangat Baik 4

Page 273: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

252

peristiwa

b. Tepat menggambarkan

waktu yang mendukung

peristiwa

c. Tepat menggambarkan

suasana yang

mendukung peristiwa

d. Tepat menggambarkan

keadaan sosial pada saat

terjadinya cerita

Memenuhi

tiga

kriteria Baik 3

Memenuhi

dua

kriteria Cukup Baik 2

Memenuhi

satu

kriteria

Kurang

Baik 1

4 Sudut Pandang

a. Baik dalam memberikan

perasaan kedekatan

tokoh

b. Baik dalam menjelaskan

kepada pembaca siapa

yang dituju

c. Baik dalam menjelaskan

perasaan tokoh kepada

pembaca

d. Memberikan efek yang

semakin menghidupkan

cerita

Memenuhi

empat

kriteria Sangat Baik 4

Memenuhi

tiga

kriteria Baik 3

Memenuhi

dua

kriteria Cukup Baik 2

Memenuhi

satu

kriteria

Kurang

Baik 1

5 Tokoh dan Penokohan

a. Terdapat tokoh utama

dan tokoh bawahan atau

sampingan

b. Terdapat tokoh

protagonis, antagonis,

dan tritagonis

c. Pelukisan watak tokoh

tajam dan nyata

d. Tokoh mampu

membawa pembaca

mengalami peristiwa

dalam cerita

Memenuhi

empat

kriteria Sangat Baik 4

Memenuhi

tiga

kriteria Baik 3

Memenuhi

dua

kriteria Cukup Baik 2

Memenuhi

satu

kriteria

Kurang

Baik 1

6 Gaya Bahasa

a. Tepat dalam memilih

bahasa yang

mengandung unsur

emotif

b. Terdapat bahasa yang

bersifat konotatif

Memenuhi

empat

kriteria Sangat Baik 4

Memenuhi

tiga

kriteria Baik 3

Page 274: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

253

c. Tepat memilih ungkapan

yang mewakili sesuatu

yang diungkapkan

d. Pilihan kata sesuai

dengan situasi,

bervariasi, dan ekspresif

Memenuhi

dua

kriteria Cukup Baik 2

Memenuhi

satu

kriteria

Kurang

Baik 1

7 Kepaduan Unsur-unsur

Pembangun Cerpen

4-6 unsur sesuai Sangat baik 4

3-5 unsur sesuai Baik 3

2-4 unsur sesuai Cukup Baik 2

1-3 unsur sesuai Kurang

Baik 1

Skor Maksimal 28

Lembar Penilaian Keterampilan Menyusun Teks Cerita Pendek

No Nama Siswa

Skor Tiap

Aspek Penilaian Jumlah

Skor

Nilai

Konversi Predikat

a b c d e f g

1 R 1

2 R 2

3 R 3

4 R 4

5 R 6

6 Dst....

Jumlah

Rata-rata

Keterangan :

Aspek Penilaian Keterampilan Menyusun Teks Cerita Pendek

a. Tema

b. Alur

c. Latar

d. Sudut Pandang

e. Tokoh dan Penokohan

f. Gaya Bahasa

Page 275: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

254

g. Kepaduan Uunsur-unsur Pembangun Cerpen

Rumus :

nilai konversi = (jumlah skor perolehan : skor maksimal) x 4

Predikat Nilai Keterampilan

No Predikat Hasil yang Dicapai Siswa

1 A 3,67 - 4,00

2 A- 3,34 - 3,66

3 B+ 3,01 - 3,33

4 B 2,67 - 3,00

5 B- 2,34 - 2,66

6 C+ 2,01 - 2,33

7 C 1,67 - 2,00

8 C- 1,34 - 1,66

9 D+ 1,01 - 1,33

10 D 0,00 - 1,00

Page 276: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

255

Lampiran 12

PEDOMAN JURNAL GURU SIKLUS I DAN SIKLUS II

No Aspek dalam Jurnal Guru Jurnal Guru

1 Keantusiasan dan keaktifan

siswa dalam mengikuti

pembelajaran

Bagaimana keantusiasan dan keaktifan siswa dalam

pembelajaran menyusun teks cerita pendek

menggunakan strategi TTW dan teknik meneruskan

cerita melalui media audiovisual?

2 kekondusifan diskusi

kelompok mengidentifikasi

struktur teks cerita pendek

Bagaimana proses siswa melaksanakan diskusi

mengidentifikasi struktur teks cerita pendek?

3 keintensifan diskusi

kelompok setelah menyimak

tayangan video

Bagaimana proses siswa melaksanakan diskusi setelah

menyimak tayangan video untuk menentukan unsur

pembangun cerita dalam video?

4 keintesifan pelaksanaan

kegiatan menyusun teks

cerita pendek

Bagaimana proses siswa dalam pelaksanaan kegiatan

menyusun teks cerita pendek?

5 refleksi pada akhir

pembelajaran

Bagaimana suasana refleksi pada akhir pembelajaran?

6 Sikap religius Bagaimana sikap religius siswa dalam pembelajaran?

7 Percaya diri Bagaimana kepercayaan diri siswa dalam berpendapat,

bertanya, menjawab, dan presentasi selama

pembelajaran?

8 Toleransi a. Bagaimana sikap siswa dalam menerima pendapat

orang lain dalam diskusi?

b. Bagaimana sikap siswa dalam diskusi kelompok

dengan teman yang memiliki karakter berbeda?

9 Gotong royong Bagaimana keaktifan siswa dalam kerja/diskusi

kelompok?

10 Santun Bagaimana kesantunan siswa dalam menggunakan

bahasa saat menyampaikan pendapat, bertanya, atau

menyanggah?

Page 277: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

256

Lampiran 13

PEDOMAN JURNAL SISWA SIKLUS I DAN SIKLUS II

No Aspek dalam Jurnal Siswa Jurnal Siswa

1 keintensifan diskusi

kelompok setelah menyimak

tayangan video

Uraikan kesulitan dan kemudahan yang kamu rasakan

dalam diskusi kelompok setelah menyimak tayangan

video untuk menentukan unsur pembangun cerita

dalam video!

2 keintesifan pelaksanaan

kegiatan menyusun teks

cerita pendek

Uraikan pendapat kamu saat kegiatan menyusun teks

cerita pendek!

3 refleksi pada akhir

pembelajaran

a. Uraikan pendapat kamu tentang penggunaan strategi

TTW dan teknik meneruskan cerita melalui media

audiovisual dalam pembelajaran keterampilan

menyusun teks cerita pendek!

b. Tuliskan saran kamu terhadap pembelajaran

keterampilan menyusun teks cerita pendek

menggunakan strategi TTW dan teknik meneruskan

cerita melalui media audiovisual!

Siklus II

No Aspek dalam Jurnal Siswa Jurnal Siswa

1 keintensifan diskusi

kelompok setelah menyimak

tayangan video

Masih adakah kesulitan yang dialami pada saat diskusi

kelompok setelah menyimak tayangan video, jika ada

uraikan kesulitan yang kamu alami

2 keintesifan pelaksanaan

kegiatan menyusun teks

cerita pendek

Kesulitan apa yang masih kamu alami saat menyusun

teks cerita pendek?

3 refleksi pada akhir

pembelajaran

Apakah penggunaan strategi TTW dan teknik

meneruskan cerita melalui media audiovisual

memududahkan kamu dalam menyusun teks cerita

pendek, berikan alasanmu

Page 278: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

257

Lampiran 14

PEDOMAN DOKUMENTASI FOTO

No Indikator Proses

Pembelajaran dan Sikap Kegiatan yang Didokumentasikan

1 Keantusiasan dan keaktifan

siswa dalam mengikuti

pembelajaran

Aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung

2 kekondusifan diskusi

kelompok mengidentifikasi

struktur teks cerita pendek

a. Aktivitas siswa pada saat memahami teks cerita

pendek

b. Aktivitas siswa pada saat diskusi kelompok

3 Keintensifan diskusi

kelompok setelah menyimak

tayangan video

a. Aktivitas siswa ketika mengemukakan pendapat

b. Aktivitas siswa ketika menyimpulkan pendapat dari

semua anggota kelompok

4 Keintensifan kegiatan

menyusun teks cerita

pendek yang dilakukan tiap

siswa

a. Aktivitas siswa pada saat menceritakan kembali

cerita pada video yang telah ditayangkan

b. Aktivitas siswa pada saat meneruskan cerita

berdasarkan video yang telah ditayangkan

5 Kegiatan refleksi pada akhir

pembelajaran

Aktivitas siswa melakukan refleksi pada akhir

pembelajaran

6 Sikap religius Aktivitas siswa yang menunjukkan sikap religius

7 Sikap sosial a. Aktivitas siswa yang menunjukkan sikap percaya

diri

b. Aktivitas siswa yang menunjukkan toleransi

c. Aktivitas siswa yang menunjukkan sikap gotong

royong

d. Aktivitas siswa yang menunjukkan sikap santun

Page 279: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

258

Lampiran 15

Hasil Observasi Proses Pembelajaran

Menyusun Teks Cerita Pendek Siklus I

No Nama Siswa Aspek yang Diamati

Keterangan A B C D E

1 Abdillah Zaky

Akhsani − − − √ √

A. Keantusiasan dan minat siswa

B. kekondusifan diskusi

kelompok mengidentifikasi

struktur teks cerita pendek

C. keintensifan diskusi kelompok

setelah menyimak tayangan

video

D. keintesifan pelaksanaan

kegiatan menyusun teks cerita

pendek

E. refleksi pada akhir

pembelajaran sehingga siswa

mengetahui

kekurangan/kesulitan dan cara

mengatasinya

(√) = melakukan

(−) = tidak melakukan

2 Affan Sandhy

Adinata − − − √ √

3 Aisya Nur Fadia √ √ √ √ √

4 Anindita Ayu

Nugraheni √ √ √ √ √

5 Aureliqa Amanda

Putri Prasetya √ √ √ √ √

6 Bagus Rayhan

Widya Pratama √ √ − √ √

7 Cattra Nurul

Hakima Al

Mumtaza − − − √ √

8 Daffa Fadhel

Muwaffaq √ √ √ √ √

9 Diengga Sandy

Yudistira √ − − √ √

10 Elsa Amalia Syah √ √ √ √ √

11 Essa Prastika

Maharany √ √ √ √ √

12 Faizal Oktaryan − √ − − −

13 Fajarul Haq

Finjatuna − − − √ √

14 Fredy Harkam

Prakosa √ − − √ −

15 Gladera Wedpavica

Zealtito Zulfan − √ − √ √

16 Ismi Kun Nur

Azizzah √ √ √ √ √

17 Mahendra Prasetya

Aji √ − − √ √

18 Maria Ulfa

Chasanah √ √ √ √ √

19 Nabila

Luthfiananda √ √ √ √ √

20 Nila Rafika √ √ √ √ √

21 Nilam Mustika

Ratri √ √ √ √ √

22 Ninasapti Al Wiwi √ √ √ √ √

23 Novia Candrika √ √ √ √ √

Page 280: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

259

Rasista

24 Nurhani Pratiwi √ √ √ √ √

25 Profita Permatasari

Dewi √ − √ √ √

26 Qoni Zahira Utami √ − √ √ √

27 Sakinah √ √ √ √ √

28 Sekar Arumadita

Nirmalasari √ √ √ √ √

29 Shufi Aulia √ √ √ √ √

30 Yohanes A Deo

Bhagas C B − − − √ √

31 Zahra Dewi

Permatasari √ √ √ √ √

32 Zakariyya Naafi

Insani √ √ − √ √

a. (√) = 25

(−) = 7

b. (√) = 22

(−) = 10

c. (√) = 20

(−) = 12

d. (√) = 31

(−) = 1

e. (√) = 30

(−) = 2

Page 281: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

260

Lampiran 16

Hasil Observasi Proses Pembelajaran

Menyusun Teks Cerita Pendek Siklus II

No Nama Siswa Aspek yang Diamati

Keterangan A B C D E

1 Abdillah Zaky

Akhsani √ √ − √ √

A. Keantusiasan dan minat siswa

B. kekondusifan diskusi

kelompok mengidentifikasi

struktur teks cerita pendek

C. keintensifan diskusi kelompok

setelah menyimak tayangan

video

D. keintesifan pelaksanaan

kegiatan menyusun teks cerita

pendek

E. refleksi pada akhir

pembelajaran sehingga siswa

mengetahui

kekurangan/kesulitan dan cara

mengatasinya

(√) = melakukan

(−) = tidak melakukan

2 Affan Sandhy

Adinata √ − √ √ √

3 Aisya Nur Fadia √ √ √ √ √

4 Anindita Ayu

Nugraheni √ √ √ √ √

5 Aureliqa Amanda

Putri Prasetya √ √ √ √ √

6 Bagus Rayhan

Widya Pratama − √ √ √ √

7 Cattra Nurul

Hakima Al

Mumtaza √ √ − √ √

8 Daffa Fadhel

Muwaffaq √ − − √ √

9 Diengga Sandy

Yudistira √ − √ √ √

10 Elsa Amalia Syah √ √ √ √ √

11 Essa Prastika

Maharany √ √ − √ √

12 Faizal Oktaryan − √ √ √ √

13 Fajarul Haq

Finjatuna √ √ − √ √

14 Fredy Harkam

Prakosa − − √ √ √

15 Gladera Wedpavica

Zealtito Zulfan √ √ √ √ √

16 Ismi Kun Nur

Azizzah √ √ √ √ √

17 Mahendra Prasetya

Aji − − √ √ √

18 Maria Ulfa

Chasanah √ √ √ √ √

19 Nabila

Luthfiananda √ √ √ √ √

20 Nila Rafika √ √ √ √ √

21 Nilam Mustika

Ratri √ √ √ √ √

22 Ninasapti Al Wiwi √ √ √ √ √

23 Novia Candrika √ √ √ √ √

Page 282: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

261

Rasista

24 Nurhani Pratiwi √ √ √ √ √

25 Profita Permatasari

Dewi √ √ √ √ √

26 Qoni Zahira Utami √ √ √ √ √

27 Sakinah √ √ √ √ √

28 Sekar Arumadita

Nirmalasari √ √ √ √ √

29 Shufi Aulia √ √ √ √ √

30 Yohanes A Deo

Bhagas C B √ − − √ √

31 Zahra Dewi

Permatasari √ √ √ √ √

32 Zakariyya Naafi

Insani √ √ − √ √

a. (√) = 28

(−) = 4

b. (√) = 26

(−) = 6

c. (√) = 25

(−) = 7

d. (√) = 32

(−) = 0

e. (√) = 32

(−) = 0

Page 283: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

262

Lampiran 17

Hasil Nilai Sikap Religius dan Sikap Sosial Siklus I

No Nama

Siswa

Sikap Religius

Sikap

Percaya

Diri

Sikap Toleransi Sikap Gotong

Royong Sikap Santun

Jumlah

Skor

Nilai

Konversi

Sikap Pre

dik

at

a b c d a b a b c d e f a b c a b c

1 Aureliqa 4 4 1 4 1 2 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 3 2 49 2,72 B

Bagus 4 4 1 4 1 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3 3 2 44 2,44 B−

Ismi 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 58 3,22 B+

Zahra 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 56 3,11 B+

2

Daffa 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 49 2,72 B

Diengga 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 49 2,72 B

Fajarul 4 4 1 4 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 43 2,39 B−

Yohanes 4 4 1 4 1 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 44 2,44 B−

3 Aisya 4 4 1 4 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 50 2,78 B

Faizal 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3 3 2 50 2,78 B

Gladera 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 49 2,72 B

Maria 4 4 1 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 52 2,89 B

4 Nila 4 4 1 4 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 49 2,72 B

Nilam 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 57 3,17 B+

Novia 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 58 3,22 B+

Shufi 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 57 3,17 B+

5 Nabila 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 57 3,17 B+

Nurhani 4 4 1 4 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 50 2,78 B

Sakinah 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 57 3,17 B+

Sekar 4 4 1 4 1 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 51 2,83 B

6 Cattra 4 4 1 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 42 2,33 B−

Fredy 4 4 1 4 1 2 2 2 2 4 3 3 2 2 2 3 2 2 45 2,50 B−

Ninasapti 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 58 3,22 B+

Page 284: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

263

Profita 4 4 1 4 1 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 51 2,83 B

7 Abdillah 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 3 3 2 52 2,89 B

Essa 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 56 3,11 B+

Zakariyya 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 3 3 2 52 2,89 B

Qoni 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 58 3,22 B+

8 Anindita 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 57 3,17 B+

Elsa 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 58 3,22 B+

Mahendra 4 4 1 4 1 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 3 2 45 2,50 B−

Affan 4 4 1 4 1 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 3 2 45 2,50 B−

Jumlah 128 128 86 128 86 69 81 83 84 103 85 83 89 84 64 96 95 76 1648 91,56

Rata-rata 4 2 2,68 4 2,68 2,15 2,53 2,59 2,62 3,21 2,65 2,59 2,78 2,62 2 3 2,96 2,37

Page 285: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

264

Lampiran 18

Hasil Nilai Sikap Religius dan Sikap Sosial Siklus II

No Nama

Siswa

Sikap Religius

Sikap

Percaya

Diri

Sikap Toleransi Sikap Gotong

Royong Sikap Santun

Jumlah

Skor

Nilai

Konversi

Sikap Pre

dik

at

a b c d a b a b c d e f a b c a b c

1 Elsa 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 63 3,5 A−

Essa 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 62 3,44 A−

Cattra 4 4 1 4 1 2 3 3 2 4 2 2 3 2 2 3 3 2 47 2,61 B−

Fajarul 4 4 1 4 1 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 47 2,61 B−

2

Aureliqa 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 61 3,38 A−

Diengga 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 53 2,94 B

Novia 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 62 3,44 A−

Aisya 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 62 3,44 A−

3 Sakinah 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 62 3,44 A−

Gladera 4 4 4 4 4 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 52 2,88 B

Anindita 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 63 3,5 A−

Nabila 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 61 3,38 A−

4 Abdillah 4 4 4 4 4 2 3 3 2 4 2 2 3 2 2 3 3 2 53 2,94 B

Affan 4 4 1 4 1 2 3 2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 2 48 2,66 B−

Nila 4 4 1 4 1 2 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 56 3,11 B+

Profita 4 4 1 4 1 2 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 56 3,11 B+

5 Nilam 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 61 3,38 A−

Zahra 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 62 3,44 A−

Fredy 4 4 1 4 1 2 3 2 4 4 3 3 2 2 2 3 2 2 48 2,66 B−

Nurhani 4 4 1 4 1 2 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 56 3,11 B+

6 Bagus 4 4 1 4 1 2 3 3 2 4 2 2 2 2 2 3 3 2 46 2,55 B−

Daffa 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 53 2,94 B

Maria 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 64 3,5 A−

Page 286: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

265

Sekar 4 4 1 4 1 2 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 56 3,11 B+

7 Yohanes 4 4 1 4 1 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 48 2,66 B−

Zakariyya 4 4 4 4 4 2 3 2 2 4 2 2 2 2 2 3 3 2 51 2,83 B

Shufi 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 63 3,5 A−

Ismi 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 63 3,5 A−

8 Faizal 4 4 4 4 4 2 3 3 2 4 2 2 3 2 2 3 3 2 53 2,94 B

Ninasapti 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 61 3,38 A−

Qoni 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 61 3,38 A−

Mahendra 4 4 1 4 1 2 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 50 2,77 B

Jumlah 128 128 95 128 95 73 115 111 110 109 86 86 109 85 72 96 95 83 1804 100,22

Rata-rata 4 4 2,96 4 2,96 2,28 3,59 3,46 3,43 3,40 2,68 2,68 3,40 2,65 2,25 3 2,96 2,59

Page 287: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

266

Lampiran 19

Nilai Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Siklus I

No Nama Siswa

Aspek Penilaian

Jumlah

Skor

Nilai

Konversi Predikat Tema Alur Latar

Sudut

Pandang

Tokoh

Gaya

Bahasa

Kepaduan

Unsur

pembangun

Cerpen

dan

Penokohan

1

Abdillah

Zaky

Akhsani 2 1 3 1 2 2 2 13 1,86 C

2

Affan

Sandhy

Adinata 2 2 3 2 2 1 2 14 2,00 C

3

Aisya Nur

Fadia 3 3 3 3 2 3 3 20 2,86 B

4

Anindita Ayu

Nugraheni 4 3 3 4 3 3 4 24 3,43 A−

5

Aureliqa

Amanda

Putri

Prasetya 3 2 3 2 2 2 3 17 2,43 B−

6

Bagus

Rayhan

Widya

Pratama 2 1 3 1 2 1 2 12 1,71 C

7

Cattra Nurul

Hakima Al

Mumtaza 2 2 3 2 2 1 2 14 2,00 C

Page 288: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

267

8

Daffa Fadhel

Muwaffaq 3 2 2 2 2 1 2 14 2,00 C

9

Diengga

Sandy

Yudistira 3 2 3 1 2 1 2 14 2,00 C

10

Elsa Amalia

Syah 4 3 3 3 3 3 4 23 3,29 B+

11

Essa Prastika

Maharany 4 3 4 3 3 3 4 24 3,43 A−

12

Faizal

Oktaryan 0 0,00

13

Fajarul Haq

Finjatuna 2 2 3 2 2 2 2 15 2,14 C+

14

Fredy

Harkam

Prakosa 2 1 3 1 2 2 2 13 1,86 C

15

Gladera

Wedpavica

Zealtito

Zulfan 3 2 3 2 3 1 3 17 2,43 B−

16

Ismi Kun

Nur Azizzah 4 3 3 4 3 3 4 24 3,43 A−

17

Mahendra

Prasetya Aji 2 2 3 2 3 1 2 15 2,14 C+

18

Maria Ulfa

Chasanah 4 3 3 3 3 3 4 23 3,29 B+

19

Nabila

Luthfiananda 3 3 3 3 3 3 3 21 3,00 B

Page 289: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

268

20 Nila Rafika 3 2 3 2 3 2 2 17 2,43 B−

21

Nilam

Mustika

Ratri 3 3 3 3 2 2 4 20 2,86 B

22

Ninasapti Al

Wiwi 3 2 3 3 2 2 2 17 2,43 B−

23

Novia

Candrika

Rasista 3 3 3 2 2 2 3 18 2,57 B−

24

Nurhani

Pratiwi 3 2 3 3 3 3 4 21 3,00 B

25

Profita

Permatasari

Dewi 3 2 3 2 3 2 3 18 2,57 B−

26

Qoni Zahira

Utami 3 2 3 3 2 2 3 18 2,57 B−

27 Sakinah 4 3 3 3 3 3 4 23 3,29 B+

28

Sekar

Arumadita

Nirmalasari 3 3 3 3 3 2 3 20 2,86 B

29 Shufi Aulia 4 3 3 3 3 3 4 23 3,29 B+

30

Yohanes A

Deo Bhagas

C B 3 2 3 2 2 2 2 16 2,29 C+

31

Zahra Dewi

Permatasari 4 3 3 4 3 3 4 24 3,43 A−

Page 290: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

269

32

Zakariyya

Naafi Insani 3 3 3 2 2 2 3 18 2,57 B−

Jumlah 94 73 93 76 77 66 91 570 81,43

Rata-rata 3,03 2,35 3 2,45 2,48 2,12 2,93 2,63

Page 291: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

270

Lampiran 20

Nilai Keterampilan Menyusun Teks Cerpen Siklus II

No Nama Siswa

Aspek Penilaian

Jumlah

Skor

Nilai

Konversi Predikat Tema Alur Latar

Sudut

Pandang

Tokoh

Gaya

Bahasa

Kepaduan

Unsur

pembangun

Cerpen

dan

Penokohan

1

Abdillah

Zaky

Akhsani 3 3 3 2 3 2 3 19 2,71 B

2

Affan

Sandhy

Adinata 3 3 3 2 3 3 3 20 2,86 B

3

Aisya Nur

Fadia 3 3 4 3 4 3 4 24 3,43 A−

4

Anindita

Ayu

Nugraheni 4 3 4 4 4 3 4 26 3,71 A

5

Aureliqa

Amanda

Putri

Prasetya 4 2 4 2 3 2 4 21 3,00 B

6

Bagus

Rayhan

Widya

Pratama 3 3 3 2 3 2 3 19 2,71 B

Page 292: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

271

7

Cattra Nurul

Hakima Al

Mumtaza 3 3 3 2 3 2 3 19 2,71 B

8

Daffa Fadhel

Muwaffaq 3 2 3 2 3 3 3 19 2,71 B

9

Diengga

Sandy

Yudistira 3 2 3 3 3 2 3 19 2,71 B

10

Elsa Amalia

Syah 4 3 4 3 3 3 4 24 3,43 A−

11

Essa Prastika

Maharany 4 3 4 3 4 3 4 25 3,57 A−

12

Faizal

Oktaryan 3 3 3 2 3 2 3 19 2,71 B

13

Fajarul Haq

Finjatuna 3 3 3 2 3 2 3 19 2,71 B

14

Fredy

Harkam

Prakosa 3 3 3 2 3 2 3 19 2,71 B

15

Gladera

Wedpavica

Zealtito

Zulfan 3 3 3 3 3 2 3 20 2,86 B

16

Ismi Kun

Nur Azizzah 4 3 4 4 4 3 4 26 3,71 A

Page 293: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

272

17

Mahendra

Prasetya Aji 3 3 3 2 3 2 3 19 2,71 B

18

Maria Ulfa

Chasanah 4 3 4 3 3 3 4 24 3,43 A−

19

Nabila

Luthfiananda 3 3 4 3 3 3 3 22 3,14 B+

20 Nila Rafika 3 3 3 2 3 3 3 20 2,86 B

21

Nilam

Mustika

Ratri 3 3 4 3 3 2 4 22 3,14 B+

22

Ninasapti Al

Wiwi 3 3 3 3 3 2 3 20 2,86 B

23

Novia

Candrika

Rasista 3 3 3 2 3 2 3 19 2,71 B

24

Nurhani

Pratiwi 3 3 3 3 3 3 4 22 3,14 B+

25

Profita

Permatasari

Dewi 3 2 3 3 3 3 3 20 2,86 B

26

Qoni Zahira

Utami 3 2 3 3 3 2 3 19 2,71 B

27 Sakinah 4 3 3 3 3 3 4 23 3,29 B+

28

Sekar

Arumadita

Nirmalasari 3 3 3 3 3 3 3 21 3,00 B

Page 294: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

273

29 Shufi Aulia 4 3 3 3 3 3 4 23 3,29 B+

30

Yohanes A

Deo Bhagas

C B 3 2 3 2 3 3 3 19 2,71 B

31

Zahra Dewi

Permatasari 4 3 3 4 3 4 4 25 3,57 A−

32

Zakariyya

Naafi Insani 3 3 3 2 3 3 3 20 2,86 B

Jumlah 105 90 105 85 100 83 108 676 96,57

Rata-rata 3,28 2,81 3,28 2,66 3,13 2,59 3,38 3,02

Page 295: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

274

Lampiran 21

Page 296: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

275

Page 297: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

276

Lampiran 22

Page 298: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

277

Page 299: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

278

Lampiran 23

Page 300: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

279

Page 301: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

280

Page 302: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

281

Lampiran 24

Page 303: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

282

Page 304: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

283

Page 305: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

284

Lampiran 25

Page 306: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

285

Page 307: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

286

Page 308: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

287

Lampiran 26

Page 309: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

288

Page 310: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

289

Page 311: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

290

Lampiran 27

Page 312: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

291

Page 313: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

292

Page 314: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

293

Lampiran 28

Page 315: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

294

Page 316: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

295

Page 317: PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERPEN … · 2016. 1. 22. · observasi awal terkait keterampilan siswa, ... sesudah pembelajaran, berdo’a dengan sikap yang baik (tidak

296

Lampiran 29

Daftar Nama Siswa Kelas VII A

No NIS L/P NAMA KET

1 14812 L Abdillah Zaky Akhsani R1

2 14813 L Affan Sandhy Adinata R2

3 14814 P Aisya Nur Fadia R3

4 14815 P Anindita Ayu Nugraheni R4

5 14816 P Aureliqa Amanda Putri Prasetya R5

6 14817 L Bagus Rayhan Widya Pratama R6

7 14818 L Cattra Nurul Hakima Al Mumtaza R7

8 14819 L Daffa Fadhel Muwaffaq R8

9 14820 L Diengga Sandy Yudistira R9

10 14821 P Elsa Amalia Syah R10

11 14822 P Essa Prastika Maharany R11

12 14823 L Faizal Oktaryan R12

13 14824 L Fajarul Haq Finjatuna R13

14 14825 L Fredy Harkam Prakosa R14

15 14826 L Gladera Wedpavica Zealtito Zulfan R15

16 14827 P Ismi Kun Nur Azizzah R16

17 14828 L Mahendra Prasetya Aji R17

18 14829 P Maria Ulfa Chasanah R18

19 14830 P Nabila Luthfiananda R19

20 14831 P Nila Rafika R20

21 14832 P Nilam Mustika Ratri R21

22 14833 P Ninasapti Al Wiwi R22

23 14834 P Novia Candrika Rasista R23

24 14835 P Nurhani Pratiwi R24

25 14836 P Profita Permatasari Dewi R25

26 14837 P Qoni Zahira Utami R26

27 14838 P Sakinah R27

28 14839 P Sekar Arumadita Nirmalasari R28

29 14840 P Shufi Aulia R29

30 14841 L Yohanes A Deo Bhagas C B R30

31 14842 P Zahra Dewi Permatasari R31

32 14843 L Zakariyya Naafi Insani R32