PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN...
Transcript of PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN...
1
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN
DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X-1
SMA NEGERI 2 KARANGANYAR
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagai persyaratan
Guna mencapai derajar Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
DEFITA RAHMAWATI
A 310 070 216
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
2
1
ABSTRAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN
MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 2
KARANGANYAR
Defita Rahmawati A 310 070 216 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) meningkatkan keterampilan menulis
cerpen dengan media gambar berseri pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 2
Karanganyar, dan (2) meningkatkan keaktifan siswa kelas X -1 SMA Negeri 2
Karanganyar. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Objek yang akan ditulis siswa dalam menulis
cerpen adalah gambar berseri siklus I dan siklus II. Data yang digunakan berupa
tindakan kegiatan guru dan siswa saat berlangsungnya proses belajar mengajar
dengan menggunakan media gambar berseri sedangkan sumber datanya adalah
(1) Peristiwa (aktivias) peneliti dalam mengamati proses pembelajaran (2) Hasil
tuisan siswa dan (3) informan dalam penelitian. Teknik analisis data yang
digunakan adalah komparatif dan analisis kritis yaitu membandingkan antarsiklus
dan mengungkap kelemahan dan kelebihan siswa. Hasil penelitian adalah sebaga
iberikut: (1) mampu meningkatkan keterampilan menulis cerpen dengan media
gambar berseri siklus I 63,58% ke siklus II 70,20% meningkat sebesar 36,6% (2)
mampu mengaktikan siswa dalam pembelajaran siklus I 53,40% kesiklus II
70,05% meningkat sebesar 16,65%.
Kata kunci: Keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri
2
A. Pendahuluan
Menulis adalah salah satu kegiatan yang harus dihadapi siswa
dalam proses pembelajaran, terutama untuk mata pelajaran bahasa dan
sastra Indonesia. Melalui kegiatan menulis diharapkan siswa dapat
menuangkan ide-ide atau gagasan baik yang bersifat ilmiah maupun
imajinatif. Oleh karena itu, sekolah tempat mengenyam pendidikan
diharapkan dapat memberikan pembelajaran tentang menulis dengan baik
melalui metode yang tepat sehingga potensi dan daya kreatifitas siswa dapat
tersalurkan.
Pembelajaran menulis sudah sejak lama dilaksanakan dengan
berbagai metode, tetapi sampai sekarang belum ada hasil yang optimal.
Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh Sutama dkk (dalam Nurhayati
2000: 13) bahwa siswa belum dapat dikatakan mampu berbahasa Indonesia
secara baik dan benar, baik lisan maupun tulisan, mulai sekolah dasar
sampai dengan sekolah menengah umum. Siswa masih bingung dan
mengalami kesulitan ketika harus menulis.Fenomena tersebut
memunculkan upaya sebagai bentuk solusi mengatasi permasalahan
tersebut.
Pembelajaran sastra sebagai salah satu pelajaran di sekolah
menengah atas juga memiliki keterkaitan dengan pembelajaran
menulis.Sebagai salah satu mata pelajaran yang kurang mendapat perhatian
dari siswa.Sastra menjadi mata pelajaran yang sulit untuk dipelajari
siswa.Seperti yang dikatakan Superhar (2006) bahwa pelajaran sastra,
dalam pandangan orang dewasa termasuk pihak sekolah ternyata bukanlah
pelajaran yang menarik untuk diberikan deengan sungguh-sungguh dan
serius kepada anak-anak di sekolah. Doktrin yang diberikan kepada siswa
adalah pelajaran eksak, ilmu pengetahuan alam dan sosial, serta bahasa
Inggris sebagai pelajaran yang sangat penting penguasaannya bagi masa
depan anak.
3
B. MetodePenelitian
Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
classroom action research. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas dan bersamaan.
Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang
dilakukan oleh siswa (Arikunto, 2007: 3).
Subjek penelitan ini adalah siswa SMA Negeri 2 Karanganyar
kelas X-1 yang berjumlah 36 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan
20 siswa perempuan. Data dalam penelitian yang akan dilakukan adalah
hasil cerpen, catatan lapangan, rencana proses pembelajaran, foto serta
buku-buku penunjang lainnya. Data dalam penelitian ini adalah
1) Peristiwa (aktivitas) peneliti akan mengamati proses pembelajaran
siswa kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar dalam meningkatkan
keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri;
2) Dokumen dalampenelitian ini adalah berupa hasil tulisan siswa saat
pembelajaran menulis cerpen dengan media gambar berseri;
3) Informan dalam penelitian yang akan dilakukan adalah guru dan siswa
yang telibat langsung dalam pembelajaran;
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas
meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi.Dalam penelitian ini,
validitas data yang digunakan adalah triangulasi metode dan
sumber.Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian adalah
teknik komparatif dan analisis kritis. Prosedur penelitiannya adalah
penelitian tindakan kelas ini diawali dengan melakukan siklus I
untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa. Kemudian dilakukan
siklus II untuk mengetahui peningkatan hasil siswa.
4
C. HasilPenelitiandanPembahasan
1. Hasil Penelitian
a. Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis
Cerpen dengan Media Gambar Berseri Kelas X-1 SMA Negeri
2 Karanganyar
Keaktifan siswa dalam menulis cerpen dengan media gambar berseri
Tabel 3 Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
No Aspek Siklus I Siklus II Peningkatan (%) Sikap Positif Peningkatan
1 Perhatian siswa penuh terhadap penjelasan guru
36,11 41,6 5,49%
2 Siswa aktif dalam kegiatan tanya jawab guru
36,11 52,77 16,66%
3 Siswa antusias dan serius dalam menulis cerpen
33,33 47,2 13,87%
4
Siswa aktif dalam diskusi kelompok 8,3 2,7 -5,6%
5 Siswa bersemangat dalam mengerjakan tugas dari guru
22,22 44,44 22,22%
Sikap negatif Penurunan 1 Respon siswa terhadap pembelajaran kurang 30,5 16,66 13,84% 2 Siswa tidak bersemangat dan cenderung
malas-malasan dalam kegiatan pembelajaran
13,8 11,11 2,69%
3 Siswa sering melihat pekerjaan temannya 30,5 13,8 16,7% 4 Siswa banyak berbicara sendiri dan
bergurau dengan temannya. 36,11 22,22 13,89%
5 Siswa kurang bersemangat dalam menulis cerpen
38,88 5,5 33,38%
Berdasarkan tabel 4 dapat dideskripsikan hasil pengamatan kelas
pada siklus I dan siklus II yang mengalami peningkatan. Aspek positif,
meliputi perhatian siswa terhadap penjelasan guru meningkat sebesar
5,49% dari siklus I 36,11% ke siklus II 41,6%. Untuk aspek keaktifan
dalam kegiatan tanya jawab dengan guru meningkat sebesar 16,66% dari
5
siklus I 36,11% ke siklus II 52,77%.
Untuk aspek keseriusan siswa dalam menulis cerpen meningkat
sebesar 13,87% dari siklus I 33,33% ke siklus II 47,2%. Aspek keaktif
siswa dalam diskusi kelompok minus 5,6% dari siklus I 8,3% ke siklus
II 36,5%. Pada aspek siswa dalam mengerjakan tugas dari guru
meningkat sebesar 22,2% dari siklus I 22,22% ke siklus II 44,44%.
Sedangkan aspek negatif yaitu respon siswa terhadap kegiatan
pembelajaran kurang menurun sebesar 13,84% dari siklus I 30,5% ke
siklus II 16,66%. Aspek negatif siswa yang tidak bersemangat dan
cenderung malas-malasan dalam kegiatan pembelajaran menurun
sebesar 2,68% dari siklus I 13,8 % ke siklus II 11,11%. Pada aspek
negatif yaitu siswa sering melihat hasil pekerjaan temannya menurun
sebesar 16,7% dari siklus I 30,5% ke siklus II 13,8%.
Pada aspek negatif yaitu siswa banyak berbicara sendiri dan
bergurau dengan teman menurun sebesar 13,89% dari siklus I 36,11% ke
siklus II 22,22%. Aspek negatif siswa kurang bersemangat dalam
menulis cerpen menurun sebesar 33,38% dari siklus I 38,88% ke siklus
II 5,5%. Berikut grafik peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran
siklus I ke siklus II.
6
Grafik 1 Peningkatan keaktifan siswa siklus I ke siklus II
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran menulis cerpen dengan media gambar berseri telah
berhasil meningkatkan keaktifan siswa sebesar 16,65% dari siklus I
53,40% ke siklus II 70,05% dengan peningkatan tersebut sesuai
dengan indicator keberhasilan yaitu sebesar 70%.
b. Kemampuan Siswa dalam Menulis Cerpen dengan Media
Gambar Berseri
Pembahasan ini berkaitan dengan peningkatan nilai
pada keterampilan menulis cerpen yang berhubungan dengan hasil
tesketerampilan menulis. Adapun aspek yang digunakan dalam
penilaian (1) judul ; (2) alur (plot); (3) tokoh dan peokohan;
(4)latar (setting); (5) teman ; dan (6) amanat. Peningkatan
keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri siswa
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
53,40%
70,05%
Siklus II Siklus I
7
kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar tiap aspeknya dari siklus I
ke siklus II sebagai berikut.
Tabel. 4 Peningkatan kemampuan siswa dalam menulis cerpen
dengan media gambar bereri siklus I ke siklus II
No Aspek Siklus I
rata-
rata
Siklus II
rata-
rata
Peningkatan (%)
Siklus I -Siklus
II
1 Judul 3,5 4,5 8,3%
2 Alur 4,3 4,11 13,3%
3 Tokoh 4,13 4,19 10%
4 Latar 3,9 4 1,6%
5 Tema 3,9 4,16 11,6%
6 Amanat 3,4 3,8 6,6%
Jumlah 23,33 24,76 36,6%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat peningkatan keterampilan
siswa menulis cerpen tiap aspek di tiap siklus.Peningkatan aspek-aspek
ditiap siklus dapat dilihat dari perolehan rata-rata siswa yang meningkat
dari siklus I ke siklus II.Kesimpulan yang dapat diambil dari tabel di atas
adalah siswa sudah mengalami peningkatan di tiap aspek cerpen.Hal
ini terbukti dengan hasil tiap-tiap aspek dari perolehan rata-rata tiap
aspek cerpen.
Yakni judul pada siklus I rata-rata 3,5 sedangkan siklus II rata-
rata mencapai 4,5 sehingga meningkat sebesar 8,3%, alur siklus I
rata-rta 4,3% dan siklus II rata-rata 4,11 meningkat sebesar 13,33%.
Tokoh siklus I rata-rata 4,13 dan siklus II rata-rata 4,19 meningkat
sebesar 10%, aspek latar siklus I rata-rata 3,9 dan siklus II rata-rata 4
meningkat sebesar 1,6%. Tema siklus I rata-rata 3,9% dan siklus II
rata-rata 4,16 meningkat 11,6%, sedangkan aspek amanat siklus I
rata-rata 3,4 dan siklus II rata-rata 3,8 meningkat sebesar 6,6%.
8
Peningkatan kegiatan menulis cerpen dengan media gambar berseri
dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 36,6% atau kategori baik.
Pembahasan
Pemanfaatan media gambar berseri efektif dalam meningkatkan
keterampilan menulis cerpen karena lebih mudah untuk merangkai sebuah
cerita dengan bantuan gambar, peserta didik juga lebih mudah
mengembangkan cerita yang mereka tulis. Penelitian sebelumnya
mengenai peningkatan keterampilan menulis cerpen dengan media gambar
berseri juga pernah diteliti oleh oleh Rahmawati (UMS: 2010) yang
berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Menggunakan
Media Gambar Berseri pada Siswa Kelas X SMA Al – Islam 3 Surakarta
Tahun Ajaran 2009/2010”. Hasil penelitian menunjukkan minat dan
motivasi dalam mengajukan pertanyaan pada siklus pertama 27%, siklus
kedua 34%. Minat dan motivasi dalam menjawab pertanyaan pada siklus
pertama 20%, siklus kedua 32%, sedangkan minat dan motivasi dalam
memberikan tanggapan dalam siklus pertama belum ada, siklus kedua
20%. Minat dan motivasi siswa dalam menyiapkan penulisan cerpen pada
siklus pertama 37%, siklus kedua 68%. Kemampuan menulis cerpen pada
siklus pertama 45%, siklus kedua 68%.
Mengenai keaktifan juga diteliti oleh Rahmawati (UMS: 2010)
dengan judul ”Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan
Menggunakan Media Gambar Berseri pada Siswa Kelas X SMA Al –
Islam 3 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010” minat dan motivasi tertinggi
yaitu menyiapkan penulisan cerpen yang meningkat dari siklus I ke siklus
9
II sebesar 31%. Hal ini juga sama dalam keaktifan mengerjakan tugas dari
guru yang diteliti oleh peneliti sendiri. Keaktifan juga meningkat sebesar
23% sedangkan peneliti mengalami peningkatan 36,6%.
Dari penelitian sebelumnya peneliti sendiri juga mempraktikkan
dengan metode yang sama yaitu meningkatkan keterampilan menulis
cerpen dengan media gambar berseri kelas X-1 SMA Negeri 2
Karanganyar. Hasil tes keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis
cerpen dengan media gambar berseri dari siklus I ke siklus II meningkat
16,65% yaitu siklus I sebesar 53,40% dan siklus II sebesar 70,05%.
Peneliti berhasil dalam memberikan materi mengenai keterampilan
menulis cerpen dengan media gambar berseri. Sedangkan hasil tes
keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri menunjukkan
peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 36,6%, yaitu siklus I sebesar
63,58% sedangkan siklus II sebesar 70,20%.
Hasil pengamatan yang diperoleh dalam meningkatkan keaktifan
dalam segi positif adalah peserta didik bersemangat dan antusias dalam
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru peningkatan dari siklus I ke
siklus II sebesar 5,58% sedangkan dari segi negatif adalah bahwa peserta
didik lebih cenderung melihat pekerjaan temannya sebanyak 5,5%.
Peneliti jugan mengamati dalam pembelajaran bahwa peserta didik
lebih mudah dalam menentukan alur karena dengan adanya gambar berseri
yang berurutan, gambar yang jelas, serta mudah dipahami peserta didik
mampu mengembangkan alur yang mereka buat. Peningkatan siklus I ke
10
siklus II sebesar 13,3%. Kesulitan yang dialami peserta didik adalah dalam
menentukan latar, dari hasil cerpen siswa menunjukkan latar waktu,
tempat, dan suasana yang berbeda satu sama lain. Gambar berseri hanya
menunjukkan latar tempat sedangkan waktu dan suasana tidak
digambarkan pada media, peningkatan latar dari siklus I ke siklus II hanya
1,6%.
Jadi dapat disimpulkan penelitian sebelumnya peningkatan
keaktifan dari siklus I ke siklus II sebesar 0,08% dan peningkatan
keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri meningkat dari
siklus I ke siklus II 23% sedangkan penelitian saya keaktifan dari siklus I
ke siklus II meningkat sebesar 16,65% dan keterampilan menulis cerpen
dengan media gambar berseri dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar
36,6%.
Berdasarkan rumusan masalah mengenai bagaimana meningkatkan
keaktifan di kelas yaitu dengan cara melakukan aktifitas tanya jawab pada
pembelajaran misalnya memancing siswa dengan membuka gambar
berseri satu per satu, mengajak siswa untuk menjawab apa maksud dari
gambar tersebut dan setelah selesai kegiatan menulis, mengajak siswa
membacakan hasil cerpen di depan kelas.
Hasil cerpen siswadari siklus I ke siklus II ada yang meningkat,
ada yang tetap,dan ada juga yang menurun. Mengapa para peserta didik
mengalami peningkatan? Hal ini dikarenakan tingkat pemahaman terhadap
gambar berseri. Penilaian didasarkan pada pemahaman siswa dalam
11
merumuskan judul, bagaimana membuat alur dan menentukan tokoh, serta
membuat latar dalam cerita agar lebih hidup yang di dalamnya memiliki
suatu pesan atau amanat yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.
Salah satu siswa yang mengalami peningkatan adalah Adelina Permata
Sari dari siklus I dengan nilai cukup sedangkan pada siklus II mengalami
peningkatan dengan nilai sangat baik.
Mengapa para peserta didik ada yang tidak mengalami peningkatan
ataupun penurunan? Hal ini dikarenakan peserta didik tidak mau
berimajinasi dengan pikirannya, hanya menuliskan berdasarkan gambar
berseri yang telah dibuat seperti yang ditulis oleh A’as Nandya Wati siklus
I dan siklus II nilainya tetap yaitu baik.
Mengapa para peserta didik ada yang mengalami penurunan dari
siklus I ke siklus II? Ini dikarenakan tingkat pemahaman yang kurang
terhadap gambar, dan karena malas untuk menulis cerpen, seperti hasil
karya Pungki Putu Wijaya dari siklus I dengan nilai baik ke siklus II
dengan nilai kurang.
Perbedaan Penelitian yang dilakukan penelitian sebelumnya
dengan penelitian yang saya buat terletak pada rumusan masalah yaitu
peneliti sebelumnya meneliti mengenai minat dan motivasi siswa
sedangkan penelitian ini mengenai tingkat keaktifan selama proses
pembelajaran dan tingkat keterampilan dalam menulis cerpen dengan
media gambar berseri. Persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian
12
sebelumnya terletak pada bagaimana meningkatkan siswa supaya rajin
dalam menulis dengan media gambar berseri.
Selama kegiatan siklus I para peserta didik sangat antusias
terhadap pembelajaran menulis cerpen, karena menurut mereka ini adalah
hal yang baru, yaitu menulis cerpen dengan media gambar berseri. Gambar
yang dibuat sangat mudah untuk dipahami oleh para peserta didik, yaitu
mengenai perjalanan wisata tetapi peneliti ragu apakah siklus II nanti
masih antusias dalam menulis cerpen dengan media gambar berseri?
Untuk itu sebelum memasuki siklus II peneliti menerapkan metode lain
yaitu membuat gambar berseri dari hasil cerpen yang merupakan upaya
untuk meningkatkan kembali motivasi dalam menulis cerpen. Akhirnya
setelah memasuki siklus II kegiatan menulis cerpen dengan media gambar
berseri mengalami peningkatan baik proses maupun hasil walaupun pada
siklus II ada peserta didik yang tidak masuk kelas.
Selama proses pembelajaran, kendala yang dihadapi peneliti adalah
mengkondisikan siswa ketika siswa tidak memperhatikan penjelasan guru
atau sibuk dengan kegiatannya sendiri yaitu seperti mengobrol,
mengerjakan tugas lain di kelas. Peneliti berusaha dengan memanggil
siswa yang sibuk tersebut dengan memberikan pertanyaan yang sesuai
dengan yang sedang dipelajari hari ini, dengan begitu siswa tersebut dapat
memperhatikan kembali dalam pembelajaran di kelas.
Keberhasilan peneliti dilihat dari hasil penelitian berdasarkan nilai
minimum yaitu 70%, nilai keaktifan sebesar 70,05% sedangkan nilai
13
keterampilan menulis cerpen sebesar 70,20% sehingga peneliti
menyimpulkan bahwa penelitian dalam meningkatkan keterampilan
menulis cerpen dengan media gambar berseri berhasil.
D. Kesimpulan
Berdasarkanhasilanalisisdanpembahasan,penelitianinidapatdisimp
ulkan, peningkatan keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri
pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar. Hal ini dibuktikan dengan
adanya hasil pencapaian siswa yang meningkat dari siklus I ke siklus II, serta
meningkatnya keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung. Berikut akan
dipaparkan hasil kesimpulan menulis cerpen dengan media gambar berseri.
a. Keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri mampu
meningkatkan keaktifan dalam pembelajaran siswa kelas X-1 SMA Negeri 2
Karanganyar, yaitu siklus I sebesar 53,40% dansiklus II sebesar 70,05%
meningkat sebesar 16,65%.
b. Keterampilan menulis cerpen dengan media gambar berseri mampu
meningkatkan keterampilan menulis cerpen pada siswa kelas X-1 SMA
Negeri 2 Karanganyar yaitu siklus I sebesar 63,58% sedangkan siklus II
sebesar 70,20% meningkats ebesar 36,6%.
14
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Nurhayati. 2000. Pembelajaran Menulis. Jurnal Ilmiah. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Rahmawati, Endang. 2009. “Pembelajaran Keterampilan Menulis Narasi dengan Media Gambar Berseri pada Siswa Kelas III SDIT Nur Hidayah Surakarta”. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rahmawati. 2010. “Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Menggunakan Media Gambar Berseri pada Siswa Kelas X SMA Al- Islam 3 Surakarta:. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Superhar. 2006. “Pembelajaran Sastra Butuh Mbak Erot”:http://www.SuprHar.Sastra.com. Diakses tanggal 23 Oktober 2011.
Sutama dan Main Sufanti. 2010. PTK dan Karya Ilmiah. Badan Penerbit FKIP-UMS: Universitas Muhammadiyah Surakarta.