PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan...

311
PENINGKATA DEN ME SISWA KELAS Diajukan u Na NI Pr Ju FA UNI i A N KETERAMPILAN MEMBACAK NGAN METODE COPY THE MASTE ELALUI MEDIA AUDIO VISUAL S VII A SMP ATTHOHIRIYYAH SE SKRIPSI untuk Meraih Gelar Sarjana Pendidikan St Oleh: ama : Norma Ellyana IM : 2101407066 rodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra In urusan : Bahasa dan Sastra Indonesia AKULTAS BAHASA DAN SENI IVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011 KAN PUISI ER EMARANG trata I ndonesia

Transcript of PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan...

Page 1: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

PENINGKATA

DENGAN METODE

MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

SISWA KELAS VII

Diajukan untuk Meraih Gelar Sarjana Pendidikan Strata I

Nama

NIM

Prodi

Jurusan

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

i

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI

DENGAN METODE COPY THE MASTER

MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

SISWA KELAS VIIA SMP ATTHOHIRIYYAH SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Meraih Gelar Sarjana Pendidikan Strata I

Oleh:

Nama : Norma Ellyana

NIM : 2101407066

Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011

N KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI

COPY THE MASTER

YAH SEMARANG

Diajukan untuk Meraih Gelar Sarjana Pendidikan Strata I

: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Page 2: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

ii

SARI

Ellyana, Norma. 2011. Peningkatan Keterampilan Membacakan Puisi denganMetode Copy The Master Melalui Media Audio Visual Siswa KelasVIIA SMP Atthohiriyyah Semarang. Skripsi. Jurusan Bahasa dan SastraIndonesia. Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.Pembimbing I: Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum. dan pembimbing II:Dra. Nas Haryati S., M.Pd.

Kata kunci: membacakan puisi, metode Copy The Master, media audio visual.

Puisi merupakan karya sastra yang memiliki kekhususan, baik ditinjaudari segi bahasa, pilihan kata, maupun keindahan dalam rangkaian setiap baris.Salah satu cara untuk memahami puisi yaitu dengan menigkatkan kemampuanpembacaan. Selama ini siswa masih merasa kesulitan ketika membacakan puisi didepan kelas, kesulitan yang belum dikuasai oleh siswa yaitu dalam aspekpenghayatan. Maka untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti memberikansuatu metode dan media agar proses pembelajaran lebih menarik dan siswamampu menghayati puisi. Metode dan media yang digunakan yaitu metode CopyThe Master melalui media audio visual. Penelitian ini difokuskan kepadaketerampilan membacakan puisi siswa kelas VIIA SMP Atthohiriyyah Semarang.

Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah penelitian ini sebagaiberikut: (1) bagaimana peningkatan keterampilan membacakan puisi siswa kelasVIIA SMP Atthohiriyyah Semarang setelah dilakukan pembelajaran denganmetode Copy The Master melalui media audio visual. (2) bagaimanakahperubahan perilaku siswa kelas VIIA SMP Atthohiriyyah Semarang dalammengikuti pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Mastermelalui media audio visual. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsi tentangpeningkatan keterampilan siswa dalam membacakan puisi dan perubahan perilakusiswa dalam mengikuti pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy TheMaster melalui media audio visual.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang terdiriatas dua tahap yaitu siklus I dan siklus II. Subjek penelitiannya adalahketerampilan membacakan puisi dan objek penelitiannya adalah kelas VIIA SMPAtthohiriyyah Semarang. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaituketerampilan membacakan puisi dan metode Copy The Master melalui mediaaudio visual. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes dan nontes.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi awal nilai rata-rata siswayaitu 59,1 atau dalam kategori kurang, setelah mengikuti pembelajaranmembacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual,nilai rata-rata kelas siklus I yaitu 66,5 atau dengan kategori cukup, terjadipeningkatan dari kondisi awal ke siklus I sebesar 7,4%. Pada siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 74,9 atau dalam kategori baik, terjadi peningkatan dari siklus Idan siklus II sebesar 8,4%. Pembelajaran membacakan puisi dengan metode CopyThe Master melalui media audio visual mampu mengubah perilaku siswa ke arahpostif.

Page 3: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

iii

Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakanpuisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah Semarang dapat meningkat setelahdilakukannya pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Mastermelalui media audio visual dan terjadi perubahan perilaku siswa ke arah positif.

Peneliti memberikan saran bagi guru untuk menggunakan metode danmedia sebagai alternatif dalam pembelajaran membacakan puisi. Saran bagi siswa,siswa diharapkan membaca buku-buku sastra khususnya puisi, dan siswa harusbanyak berlatih membacakan puisi.

Page 4: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang

panitia ujian skripisi pada

hari : Selasa

tanggal : 5 Juli 2011

Mengetahui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum. Dra. Nas Haryati S., M.Pd.NIP 196008031989011001 NIP 195711131982032001

Page 5: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

v

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitian Ujian Skripsi

Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Negeri Semarang, pada

hari : Selasa

tanggal : 5 Juli 2011

Panitia Ujian Skripsi,

Ketua Sekertaris

Prof. Dr. Rustono, M.Hum. Sumartini, S.S., M.A.NIP 195801271983031003 NIP 197307111998022001

Penguji I

Drs. Mukh Doyin, M.Si.NIP 1965061219994121001

Penguji II Penguji III

Dra. Nas Haryati S., M.Pd. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum.NIP 195711131982032001 NIP 196008031989011001

Page 6: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

vi

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan karya orang lain, baik sebagian maupun

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 5 Juli 2011

Norma Ellyana

Page 7: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

Selalu berpikir positif, pantang menyerah, selalu berusaha dan berdoa adalah

kunci menuju keberhasilan.

Persembahan:

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Bapak (Mahmudi) dan Ibu (Nur

Azizah) serta adikku (Diah Arum

Saputri) yang tidak pernah berhenti

mendoakanku;

2. Almamater.

Page 8: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

viii

PRAKATA

Penulis senantiasa mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membacakan

Puisi dengan Metode Copy The Master melalui Media Audio Visual siswa kelas

VIIA SMP Atthohiriyyah Semarang sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini telah

mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada

1. Prof. Dr. Agus Nuryatin., M.Hum selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan, kritik, saran, dan motivasi yang

berharga dalam penyusunan skripsi ini.

2. Dra. Nas Haryati S., M.Pd. selaku dosen II yang telah banyak memberikan

bimbingan, pengarahan, kritik, saran, dan motivasi yang berharga dalam

penyusunan skripsi ini.

3. Drs. Mukh Doyin, M.Si. selaku dosen penguji yang telah memberikan

saran bagi peneliti untuk memperbaiki skripsi ini.

4. Bapak (Mahmudi) dan Ibu (Nur Azizah) yang senantiasa memberi

motivasi, semangat, dukungan, serta doanya yang mengiringi langkahku.

5. Ketua jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan izin

kepada peneliti.

Page 9: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

ix

6. semua dosen dan staf karyawan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS

Unnes yang telah memberikan bekal ilmu dan memberi kemudahan dalam

penyelesaian skripsi ini.

7. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.

8. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk menyelesaikan studinya.

9. Hadi Prayitno, S.Pd. selaku guru Bahasa dan Sastra Indonesia SMA N 2

Mranggen Demak yang senantiasa memberikan nasihat, ilmu, dan

motivasi kepada peneliti.

10. HM Su’ud. Lc., M. S. I. selaku Kepala Sekolah SMP Atthohiriyyah

Semarang yang telah memberikan izin penelitian kepada peneliti.

11. Mukaromah, S.Pd. selaku guru Bahasa dan Sastra Indonesia SMP

Atthohiriyyah Semarang yang telah bersedia membantu peneliti.

12. semua guru dan staf karyawan SMP Atthohiriyyah Semarang yang

membantu dan memudahkan peneliti mengadakan penelitian.

13. Miftahul Adnan yang senantiasa membantu, memberi motivasi, dan

memberikan semangat bagi peneliti.

14. seluruh keluarga besarku yang selalu memberikan dukungan dan motivasi

bagi peneliti.

15. sahabat-sahabat “Cery Kos” (Nailil, Nayla, Arini, Pepy, mbak Ninda,

mbak Ika, mbak Umi, mbak Iva, Ana, mbak Wulan, dan mbak Dyah) yang

mendukung peneliti untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

x

16. Zulfa Fahmi dan Faris Sigit yang telah membantu dalam pembuatan media

pembelajaran.

17. semua teman Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan

2007 yang memberikan semangat dan motivasi.

18. semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan.

Meskipun demikian, semoga skripsi ini berguna bagi pembaca pada umumnya

dan peneliti pada khususnya.

Semarang, 5 Juli 2011

Norma Ellyana

Page 11: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

xi

DAFTAR ISI

JUDUL .......................................................................................................................... i

SARI .............................................................................................................................. ii

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING................................................................... iv

PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................................. v

PERNYATAAN ........................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................ vii

PRAKATA .................................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. xi

DAFTAR BAGAN........................................................................................................ xvii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xviii

DAFTAR GRAFIK ...................................................................................................... xx

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xxi

DAFTAR DIAGRAM ................................................................................................... xxii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xxiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................................. 7

1.3 Pembatasan Masalah ............................................................................................. 10

1.4 Rumusan Masalah ................................................................................................. 10

1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................................. 10

1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................................. 11

Page 12: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

xii

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS ................................... 14

2.1 Kajian Pustaka........................................................................................................ 14

2.2 Landasan Teoretis ................................................................................................... 23

2.2.1 Hakikat Membaca ................................................................................................ 23

2.2.1.1 Pengertian Membaca ........................................................................................ 24

2.2.1.2 Tujuan Membaca .............................................................................................. 25

2.2.1.3 Ragam Membaca .............................................................................................. 27

2.2.1.4 Membaca Indah (estetis) .................................................................................. 29

2.2.2 Hakikat Puisi ....................................................................................................... 30

2.2.2.1 Pengertian Puisi ................................................................................................ 30

2.2.2.2 Unsur-unsur Puisi ............................................................................................. 34

2.2.3 Hakikat Membacakan Puisi ................................................................................. 41

2.2.3.1 Pengertian Membacakan Puisi ......................................................................... 42

2.2.3.2 Unsur-unsur Membacakan Puisi ....................................................................... 44

2.2.3.3 Langkah-langkah Membacakan Puisi ............................................................... 51

2.2.3.4 Teknik-teknik Membacakan Puisi .................................................................... 57

2.2.4 Metode Copy The Master .................................................................................... 61

2.2.4.1 Pengertian Metode Copy The Master ............................................................... 61

2.2.4.2 Kriteria Pemilihan Master ................................................................................ 64

2.2.4.3 Prinsip-prinsip Metode Copy The Master ......................................................... 64

2.2.4.4 Kelebihan dan Kelemahan Metode Copy The Master ...................................... 66

2.2.4.5 Perbedaan Metode Copy The Master dengan Pemodelan ................................. 66

2.2.5 Media Audio Visual ............................................................................................ 67

Page 13: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

xiii

2.2.5.1 Pengertian Media Audio Visual ....................................................................... 68

2.2.5.2 Macam-macam Media Audio Visual ............................................................... 70

2.2.5.3 Manfaat Media Audio Visual ........................................................................... 72

2.2.6 Pembelajaran Membacakan Puisi dengan Metode Copy The Master melalui

Media Audio Visual............................................................................................ 74

2.2.7 Langkah-langkah Pembelajaran dengan Metode Copy The Master melalui

Media Audio Visual ........................................................................................... 74

2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................................. 76

2.4 Hipotesis Tindakan ................................................................................................ 79

BAB III METODE PENELITIAN............................................................................... 80

3.1 Desain Penelitian ................................................................................................... 80

3.2 Proses Tindakan Siklus I ........................................................................................ 81

3.2.1 Perencanaan Siklus I .......................................................................................... 81

3.2.1.2 Tindakan Siklus I ............................................................................................. 82

3.2.1.3 Observasi Siklus I ............................................................................................ 85

3.2.1.4 Refleksi Siklus I .............................................................................................. 86

3.3 Proses Tindakan Siklus II ...................................................................................... 87

3.3.1 Perencanaan Siklus I ........................................................................................... 87

3.3.1.1 Tindakan Siklus II ............................................................................................ 88

3.3.1.2 Observasi Siklus II ........................................................................................... 91

3.3.1.3 Refleksi Siklus II.............................................................................................. 93

3.4 Subjek Penelitian ................................................................................................... 93

3.5 Variabel Penelitian ................................................................................................. 94

Page 14: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

xiv

3.5.1 Keterampilan Membacakan Puisi ........................................................................ 94

3.5.2 Metode Copy The Master melalui Media Audio Visual ..................................... 95

3.6 Instrumen Penelitian ............................................................................................... 96

3.6.1 Instrumen Tes ...................................................................................................... 96

3.6.2 Instrumen Nontes ................................................................................................ 106

3.6.2.1 Lembar Observasi ............................................................................................. 106

3.6.2.2 Lembar Jurnal ................................................................................................... 107

3.6.2.3 Pedoman Wawancara ....................................................................................... 108

3.6.2.4 Dokumentasi Foto ............................................................................................. 109

3.7 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................................... 109

3.7.1 Teknik Tes ........................................................................................................... 109

3.7.2 Teknik Nontes ..................................................................................................... 110

3.7.2.1 Observasi .......................................................................................................... 110

3.7.2.2 Jurnal ................................................................................................................ 111

3.7.2.3 Wawancara ....................................................................................................... 111

3.7.2.4 Dokumentasi ..................................................................................................... 112

3.8 Metode Analisis Data ............................................................................................. 113

3.8.1 Metode Kualitatif ................................................................................................. 113

3.8.2 Metode Kuantitatif .............................................................................................. 113

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 115

4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................................... 115

4.1.1 Kondisi Awal ....................................................................................................... 115

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I ...................................................................................... 117

Page 15: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

xv

4.1.2.1 Hasil Tes Siklus I ............................................................................................. 118

4.1.2.1.1 Hasil Tes Aspek Pemenggalan ...................................................................... 120

4.1.2.1.2 Hasil Tes Aspek Kelancaran ......................................................................... 121

4.1.2.1.3 Hasil Tes Aspek Konsentrasi ........................................................................ 122

4.1.2.1.4 Hasil Tes Aspek Mimik Wajah ..................................................................... 122

4.1.2.1.5 Hasil Tes Aspek Kejelasan Ucapan ............................................................... 123

4.1.2.1.6 Hasil Tes Aspek Tekanan .............................................................................. 124

4.1.2.1.7 Hasil Tes Aspek Intonasi ............................................................................... 125

4.1.2.1.7 Hasil Tes Aspek Jeda .................................................................................... 126

4.1.2.1.8 Hasil Tes Aspek Nada ................................................................................... 127

4.1.2.1.9 Hasil Tes Aspek Gerak Tubuh ...................................................................... 127

4.1.2.1.10 Hasil Tes Aspek Penguasaan Panggung ...................................................... 128

4.1.2.2 Hasil Nontes Siklus I ........................................................................................ 131

4.1.2.2.1 Hasil Observasi .............................................................................................. 131

4.1.2.2.2 Hasil Jurnal .................................................................................................... 134

4.1.2.2.3 Hasil Wawancara ........................................................................................... 138

4.1.2.2.4 Dokumentasi Foto ......................................................................................... 142

4.1.2.3 Refleksi Siklus I ............................................................................................... 148

4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II ..................................................................................... 152

4.1.4 Hasil Tes Siklus II ................................................................................................ 152

4.1.4.1 Hasil Tes Aspek Pemenggalan ......................................................................... 155

4.1.4.2 Hasil Tes Aspek Kelancaran ............................................................................ 156

4.1.4.3 Hasil Tes Aspek Konsentrasi ........................................................................... 156

Page 16: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

xvi

4.1.4.4 Hasil Tes Aspek Mimik Wajah ........................................................................ 157

4.1.4.5 Hasil Tes Aspek Kejelasan Ucapan .................................................................. 158

4.1.4.6 Hasil Tes Aspek Tekanan ................................................................................. 159

4.1.4.7 Hasil Tes Aspek Intonasi .................................................................................. 160

4.1.4.8 Hasil Tes Aspek Jeda ....................................................................................... 161

4.1.4.9 Hasil Tes Aspek Nada ...................................................................................... 162

4.1.4.10 Hasil Tes Aspek Gerak Tubuh ....................................................................... 162

4.1.4.11 Hasil Tes Aspek Penguasaan Panggung ......................................................... 163

4.1.5 Hasil Nontes Siklus II ......................................................................................... 166

4.1.5.1 Hasil Observasi ................................................................................................. 166

4.1.5.2 Hasil Jurnal ....................................................................................................... 169

4.1.5.3 Hasil Wawancara .............................................................................................. 173

4.1.5.4 Dokumentasi Foto ............................................................................................ 175

4.1.5.5 Refleksi ............................................................................................................. 179

4.1.6 Pembahasan ......................................................................................................... 181

4.1.6.1 Peningkatan Keterampilan Membacakan Puisi ................................................. 186

4.1.6.2 Perubahan Perilaku Siswa ................................................................................. 192

BAB V PENUTUP ....................................................................................................... 197

5.1 Simpulan ................................................................................................................. 197

5.2 Saran ........................................................................................................................ 198

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 200

LAMPIRAN ................................................................................................................. 203

Page 17: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

xvii

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Model Penelitian Tindakan Kelas .................................................................. 81

Page 18: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Skor Penilaian Tes Keterampilan Membacakan Puisi .................................... 96

Tabel 2 Kriteria Penilaian Tes Membacakan Puisi ...................................................... 98

Tabel 3 Rentang Nilai Keterampilan Membacakan Puisi ............................................ 105

Tabel 4 Hasil Tes Membacakan Puisi Kondisi Awal ................................................... 116

Tabel 5 Hasil Tes Membacakan Puisi Siklus I .............................................................. 118

Tabel 6 Hasil Tes Membacakan Puisi Aspek Pemenggalan Siklus I ............................ 120

Tabel 7 Hasil Tes Membacakan Puisi Aspek Kelancaran Siklus I ............................... 121

Tabel 8 Hasil Tes Membacakan Puisi Aspek Konsentrasi Siklus I .............................. 122

Tabel 9 Hasil Tes Membacakan Puisi Aspek Mimik Siklus I....................................... 123

Tabel 10 Hasil Tes Membacakan Puisi Aspek Kejelasan Ucapan Siklus I................... 124

Tabel 11 Hasil Tes Membacakan Puisi Aspek Tekanan Siklus I .................................. 124

Tabel 12 Hasil Tes Membacakan Puisi Aspek Intonasi Siklus I ................................... 125

Tabel 13 Hasil Tes Membacakan Puisi Aspek Jeda Siklus I ........................................ 126

Tabel 14 Hasil Tes Membacakan Puisi Aspek Nada Siklus I ....................................... 127

Tabel 15 Hasil Tes Membacakan Puisi Aspek Gerak Tubuh Siklus I .......................... 128

Tabel 16 Hasil Tes Membacakan Puisi Aspek Penguasaan Panggung Siklus I............ 128

Tabel 17 Hasil Tes Keterampilan Membacakan Puisi .................................................. 129

Tabel 18 Hasil Observasi Siklus I ................................................................................. 132

Tabel 19 Hasil Jurnal Siswa Siklus I............................................................................. 135

Tabel 20 Hasil Tes Membacakan Puisi Siklus II .......................................................... 153

Tabel 21 Hasil Tes Membacakan Puisi Aspek Pemenggalan Siklus II......................... 155

Tabel 22 Hasil Tes Membacakan Puisi Aspek Kelancaran Siklus II ............................ 156

Page 19: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

xix

Tabel 23 Hasil Tes Membacakan Puisi Aspek Konsentrasi Siklus II ........................... 157

Tabel 24 Hasil Tes Membacakan Puisi Aspek Mimik Siklus II ................................... 158

Tabel 25 Hasil Tes Membacakan Puisi Aspek Kejelasan Ucapan Siklus II ................. 158

Tabel 26 Hasil Tes Membacakan Puisi Aspek Tekanan Siklus II ................................ 159

Tabel 27 Hasil Tes Membacakan Puisi Aspek Intonasi Siklus II ................................. 160

Tabel 28 Hasil Tes Membacakan Puisi Aspek Jeda Siklus II ....................................... 161

Tabel 29 Hasil Tes Membacakan Puisi Aspek Nada Siklus II...................................... 162

Tabel 30 Hasil Tes Membacakan Puisi Aspek Gerak Tubuh Siklus II ......................... 163

Tabel 31 Hasil Tes Membacakan Puisi Aspek Penguasaan Panggung Siklus II .......... 164

Tabel 33 Hasil Tes Keterampilan Membacakan Puisi Siklus II .................................... 164

Tabel 34 Hasil Observasi Siklus II ................................................................................ 167

Tabel 35 Hasil Jurnal Siswa Siklus II ........................................................................... 169

Tabel 36 Peningkatan Nilai Rata-rata Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ............... 186

Tabel 37 Hasil Tes Keterampilan Membacakan Pusii Siklus I dan Siklus II................ 189

Page 20: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

xx

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Nilai Rata-rata Tiap Aspek Siklus I dan Siklus II........................................... 191

Page 21: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

xxi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Aktivitas Awal Pembelajaran Membacakan Puisi ....................................... 142

Gambar 2 Siswa Membacakan Puisi ............................................................................ 143

Gambar 3 Siswa Melihat Pembacaan Puisi dari Master ............................................... 144

Gambar 4 Siswa Mendengarkan Penjelasan Materi dari Guru ..................................... 145

Gambar 5 Siswa Bertanya Mengenai Materi yang Belum Dipahami ........................... 145

Gambar 6 Siswa Membentuk Kelompok ..................................................................... 146

Gambar 7 Siswa Membacakan Puisi ............................................................................ 147

Gambar 8 Guru Melakukan Wawancara ...................................................................... 147

Gambar 9 Aktivitas Awal Pembelajaran Membacakan Puisi ...................................... 175

Gambar 10 Guru Menjelaskan Materi .......................................................................... 176

Gambar 11 Aktivitas Siswa Bertanya ........................................................................... 176

Gambar 12 Siswa Melihat Video Master ..................................................................... 177

Gambar 13 Siswa Membentuk Kelompok ................................................................... 177

Gambar 14 Siswa Membacakan Puisi .......................................................................... 178

Gambar 15 Guru Melakukan Wawancara .................................................................... 179

Page 22: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

xxii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1 Hasil Tes Membacakan Puisi Kondisi Awal ............................................... 117

Diagram 2 Hasil Tes Membacakan Puisi Siklus I ......................................................... 119

Diagram 3 Hasil Tes Membacakan Puisi Siklus II........................................................ 154

Diagram 4 Peningkatan Nilai Rata-rata Keterampilan Membacakan Puisi .................. 187

Diagram 5 Hasil Nilai Keterampilan Membacakan Puisi ............................................ 188

Page 23: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

xxiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Siklus I .............................................................................................. 203

Lampiran 2 Lembar Observasi ..................................................................................... 224

Lampiran 3 Jurnal Siswa .............................................................................................. 227

Lampiran 4 Jurnal Guru ............................................................................................... 228

Lampiran 5 Pedoman Wawancara ................................................................................ 229

Lampiran 6 Dokumentasi Foto ..................................................................................... 230

Lampiran 7 Teks Puisi Master ..................................................................................... 231

Lampiran 8 Teks Puisi yang Dibacakan Siswa ............................................................. 232

Lampiran 9 Hasil Observasi Siklus I............................................................................. 237

Lampiran 10 Contoh Hasil Jurnal Siswa ...................................................................... 240

Lampiran 11 Hasil Jurnal Guru .................................................................................... 243

Lampiran 12 Hasil Wawancara .................................................................................... 244

Lampiran 13 Skor Tes Membacakan Puisi Siswa Siklus I ........................................... 246

Lampiran 14 Tabel Nilai Aspek Membacakan Puisi Siklus I ...................................... 249

Lampiran 15 Hasil Tes Kondisi Awal .......................................................................... 252

Lampiran 16 Hasil Tes Siklus I .................................................................................... 254

Lampiran 17 RPP Siklus II............................................................................................ 256

Lampiran 18 Lembar Observasi ................................................................................... 277

Lampiran 19 Jurnal Siswa ............................................................................................ 280

Lampiran 20 Jurnal Guru ............................................................................................. 281

Lampiran 21 Pedoman Wawancara .............................................................................. 282

Page 24: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

xxiv

Lampiran 22 Dokumentasi Foto .................................................................................... 283

Lampiran 23 Teks Puisi yang Dibacakan Siswa .......................................................... 284

Lampiran 24 Hasil Lembar Observasi........................................................................... 287

Lampiran 25 Contoh Hasil Jurnal Siswa ...................................................................... 290

Lampiran 26 Hasil Jurnal Guru .................................................................................... 293

Lampiran 27 Hasil Wawancara ..................................................................................... 294

Lampiran 28 Skor Tes Membacakan Puisi Siklus II ..................................................... 296

Lampiran 29 Tabel Nilai Aspek Membacakan Puisi Siklus II ...................................... 299

Lampiran 30 Hasil Tes Siklus II.................................................................................... 302

Lampiran 31 Formulir SK Pembimbing Skripsi .......................................................... 304

Lampiran 32 Formulir Pembimbingan Skripsi .............................................................. 305

Lampiran 33 Surat Izin Observasi ................................................................................ 309

Lampiran 34 Surat Izin Penelitian ................................................................................. 310

Lampiran 35 Surat Bukti Penelitian ............................................................................. 311

Lampiran 36 Surat Selesai Bimbingan Skripsi.............................................................. 312

Lampiran 37 Surat Keterangan Lulus EYD .................................................................. 313

Page 25: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kompetensi dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia

meliputi kemampuan berbahasa dan bersastra yang meliputi empat aspek

keterampilan yaitu aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Berkaitan dengan hal tersebut dalam KTSP, guru, dan sekolah diberi

kesempatan untuk membuat kurikulum operasional yaitu guru memiliki

kebebasan yang besar untuk mengubah atau membuat perencanaan

pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. Kompetensi

dapat diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, nilai atau sikap yang

mendasari seseorang dalam berbuat atau berperilaku.

Salah satu kompetensi dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah

aspek bersastra. Pembelajaran sastra di sekolah memiliki fungsi utama sebagai

penghalus budi pekerti, peningkatan kepekaan rasa kemanusiaan, kepedulian

sosial, penumbuh apresiasi, dan menyalurkan gagasan atau emosi dengan

berimajinasi. Melalui karya sastra, siswa diajak untuk memahami, menikmati,

menghayati, dan mampu mengekspresikan karya sastra khususnya puisi, karena

karya sastra yang baik adalah dapat melarutkan perasaan pembaca ke dalam

karya yang telah disajikan, dan mampu menambah atau memperluas wawasan

tentang karya sastra. Diharapkan setelah sastra diajarkan di sekolah, siswa

senang terhadap karya sastra. Bukti kesenangannya dapat diwujudkan dalam

Page 26: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

2

bentuk suka atau senang membaca semua jenis karya sastra berupa membaca

cerpen, novel, drama, dan puisi.

Pembelajaran sastra pada dasarnya mengemban misi afektif, yaitu

memperkaya pengalaman siswa dan menjadikannya (lebih) tanggap terhadap

peristiwa-peristiwa di sekelilingnya. Tujuan akhirnya adalah menanam,

menumbuhkan, dan mengembangkan kepekaan terhadap masalah-masalah

manusiawi, pengenalan, dan rasa hormatnya terhadap tata nilai, baik dalam

konteks individual, maupun sosial (Sumardi 1992:196).

Salah satu pembelajaran sastra di sekolah adalah kompetensi

membacakan puisi. Puisi merupakan karya sastra yang berbeda dari karya

sastra yang lain. Puisi memiliki kekhususan baik ditinjau dari segi bahasa,

pilihan kata, dan keindahan dalam setiap baris. Puisi juga memiliki rima dan

irama yang sangat indah ketika puisi itu dibacakan. Salah satu cara untuk

memahami karya sastra puisi adalah dengan meningkatkan kemampuan

pembacaan. Guru dalam mengajarkan sastra di sekolah mempunyai peranan

aktif dalam membimbing anak didiknya mencintai sastra termasuk puisi.

Seorang guru harus mampu membacakan puisi sebagai contoh konkret agar

siswa mampu memahami teknik-teknik dalam membacakan puisi.

Pembelajaran membacakan puisi pada siswa SMP/MTs. kelas VII

diberikan pada semester dua, difokuskan pada membaca indah puisi dengan

menggunakan irama, volume suara, mimik, kinestetik yang sesuai dengan isi

puisi. Kurang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam

pembelajaran membacakan puisi, menuntut agar guru meningkatkan

Page 27: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

3

kemampuan bersastra dan melakukan optimalisasi dalam proses pembelajaran

dengan menggunakan metode, teknik, dan media yang tepat agar memenuhi

standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Pembelajaran membacakan puisi di kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

Semarang sudah diajarkan dengan baik, akan tetapi ternyata hasilnya masih

kurang memuaskan, siswa masih kurang memahami cara membacakan puisi

dengan baik dan benar sesuai dengan aspek-aspek yang ada di dalam

pembacaan puisi, hal ini disebabkan guru masih kurang maksimal dalam

menggunakan metode dan media pembelajaran. Dalam kenyataannya, guru

tidak mempraktikkan di depan kelas bagaimana teknik-teknik yang digunakan

dalam membacakan puisi dan tidak memberi contoh yang nyata kepada siswa

tentang bagaimana cara membacakan puisi yang benar. Sehingga siswa kurang

memahami cara membacakan puisi.

Beberapa hal yang harus dilakukan guru dalam pembelajaran

membacakan puisi, yaitu guru harus memberi penjelasan tentang pengertian

dan teori membacakan puisi, bagaimana membacakan puisi sesuai aspek-aspek

yang perlu diperhatikan dalam membacakan puisi, memberi contoh konkret

pembacaan puisi mulai dari teknik penghayatan, vokal, dan penampilan, dan

siswa harus banyak berlatih membacakan puisi, karena untuk meningkatkan

keterampilan siswa dalam membacakan puisi, siswa harus sering berlatih

membacakan puisi, bukan hanya melihat pembacaan puisi. Apabila seorang

guru kurang mampu dalam membacakan puisi dengan baik, maka guru dapat

mendatangkan seorang model atau seorang yang ahli dalam membacakan puisi

Page 28: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

4

sebagai contoh konkret untuk siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.

Media yang digunakan dapat melalui media audio visual.

Berdasarkan hasil observasi di kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

Semarang, masih terdapat berbagai permasalahan dalam pembelajaran

membacakan puisi di sekolah. Berbagai permasalah yang dihadapi siswa yaitu

(1) siswa masih belum maksimal dalam memahami materi yang diberikan oleh

guru, (2) siswa masih belum percaya diri dalam membacakan puisi di depan

kelas, (3) siswa masih kurang memperhatikan dan menyimak materi yang

diberikan oleh guru di depan kelas karena proses pembelajaran yang dilakukan

oleh guru dianggap membosankan, (4) kurangnya sarana dan prasarana dalam

pembelajaran sastra di sekolah, (5) kurangnya buku penunjang atau sumber

pembelajaran yang relevan, sehingga siswa kurang mampu mengembangkan

pengetahuannya terhadap karya sastra khususnya membacakan puisi, (6) guru

kurang memanfaatkan media yang ada di sekolah, (7) siswa kurang mendapat

pengalaman secara langsung dalam pembelajaran membacakan puisi, (8) siswa

belum optimal dalam membacakan puisi, siswa masih belum menguasai aspek-

aspek dalam membacakan puisi, terutama aspek penghayatan, dan (9) siswa

masih mementingkan hasil daripada proses, jadi siswa kurang memperhatikan

aspek-aspek dalam membacakan puisi, yang terpenting bagi siswa adalah

mendapatkan nilai dari guru.

Siswa pada umumnya belum mampu membacakan puisi sesuai

dengan aspek-aspek yang ada dalam membacakan puisi. Aspek-aspek yang

diperhatikan dalam membacakan puisi adalah aspek penghayatan, vokal, dan

Page 29: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

5

penampilan. Ketiga aspek tersebut sama-sama memiliki peranan yang penting,

aspek penghayatan adalah aspek yang sangat penting dalam membacakan puisi,

akan tetapi dari 39 siswa kelas VIIA lebih dari 70% siswa masih belum mampu

menguasai aspek penghayatan. Nilai rata-rata kelas hanya 59,1 sedangkan

standar ketuntasan minimal nilai bahasa Indonesia adalah 65. Jadi, masih

banyak siswa yang nilainya di bawah rata-rata dan di bawah standar ketuntasan

minimal nilai bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan menghayati puisi sama

halnya dengan menyatukan jiwa puisi dan memahami makna yang terkadung di

dalam puisi serta suasana puisi itu sendiri. Siswa belum mampu dan belum

maksimal menghayati makna yang terkandung di dalam puisi yang sedang

dibacakannya, sehingga dalam membacakan puisi terkesan datar dan kurang

menjiwai makna yang terkandung dalam puisi yang dibacakannya.

Agar pembelajaran membacakan puisi menjadi optimal, siswa

mampu memahami dan mengetahui cara membacakan puisi yang baik dan

benar, serta mampu menghayati makna puisi yang merupakan salah satu aspek

terpenting dalam membacakan puisi, maka diperlukan metode dan media yang

tepat agar siswa tertarik dalam pembelajaran membacakan puisi. Penggunaan

media yang tepat juga dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam

membacakan puisi karena penggunaan media sangat berperan penting dalam

proses pembelajaran membacakan puisi. Media yang digunakan dalam

pembelajaran membacakan puisi dapat berupa media audio maupun media

audio visual. Namun, akan lebih efektif lagi bila menggunakan media audio

visual agar siswa secara konkret melihat dan mendengar pembacaan puisi.

Page 30: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

6

Dari beberapa permasalahan yang dihadapi oleh siswa dalam

membacakan puisi, terutama dalam aspek penghayatan, maka diperlukan suatu

solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut. Peneliti memilih metode

Copy The Master sebagai solusi permasalahan yang dihadapi oleh siswa.

Dengan metode ini diharapkan siswa mampu menghayati dan menjiwai makna

dari puisi yang dibacakannya secara optimal karena metode Copy The Master

adalah suatu metode yang digunakan untuk meniru atau mencontoh teknik dan

cara yang digunakan oleh master ketika membacakan puisi. Jadi, siswa dapat

melihat dan mencontoh teknik penghayatan dari master yang dihadirkan oleh

guru, selain itu dengan metode tersebut diharapkan mampu memotivasi siswa

dalam membacakan puisi.

Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media audio

visual. Alasan digunakannya media audio visual untuk mengatasi

permasalahan dalam pembelajaran membacakan puisi disebabkan media audio

visual ini lebih efektif digunakan daripada menampilkan model secara

langsung. Penggunaan media audio visual ini juga praktis dan memudahkan

guru dalam proses pembelajaran sehingga guru tidak perlu memberikan contoh

membacakan puisi di depan kelas dan guru tidak perlu menghadirkan master

yang membacakan puisi di dalam kelas. Media audio visual adalah jenis media

yang selain unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat dan

kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik sebab

mengandung kedua unsur jenis media audio dan visual (Sanjaya 2008:172).

Melalui media audio visual ini, siswa mampu melihat master yang

Page 31: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

7

membacakan puisi secara konkret dan mampu mendengarkan suara dari

master. Media audio visual ini juga dapat ditampilkan secara berulang-ulang

bila siswa belum memahami aspek-aspek dalam membacakan puisi. Dengan

metode Copy The Master melalui media audio visual ini, diharapkan siswa

mampu membacakan puisi sesuai dengan aspek-aspek pembacaan puisi,

mampu menghayati makna yang terkandung di dalam puisi, mampu memenuhi

standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan, dan mampu

memecahkan permasalahan dalam pembelajaran membacakan puisi.

Berdasarkan latar belakang di atas, perlu dilakukan penelitian

keterampilan membacakan puisi siswa di kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

Semarang dengan metode Copy The Master melalui media audio visual yang

diharapkan mampu meningkatkan nilai siswa dalam membacakan puisi

terutama pada aspek penghayatan.

1.2 Identifikasi Masalah

Keterampilan siswa dalam membacakan puisi masih kurang

maksimal dan rata-rata kelas menunjukkan bahwa nilai siswa belum memenuhi

standar nilai. Dalam pembacaan puisi, siswa harus paham benar tentang teori

membacakan puisi beserta teknik-teknik dalam pembacaan puisi agar siswa

mampu mengekspresikan puisi sesuai dengan isi puisi. Banyak masalah yang

muncul dalam meningkatkan keterampilan membacakan puisi yang disebabkan

oleh faktor guru, siswa, dan sarana prasarana dalam pembelajaran membacakan

puisi.

Page 32: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

8

Cara mengajar guru yang kurang inovatif dan kreatif, mengakibatkan

siswa kurang memahami materi membacakan puisi. Guru masih menggunakan

metode ceramah dalam mengajarkan membacakan puisi sehingga siswa belum

memahami teknik-teknik membacakan puisi. Ketika guru menjelaskan di

depan kelas, tidak jarang siswa yang asyik berbicara sendiri dengan teman

sebangkunya. Hal ini disebabkan guru kurang menggunakan metode yang

bervariasi. Guru juga tidak memanfaatkan media semaksimal mungkin dalam

pembelajaran membacakan puisi, dan guru juga tidak memberikan contoh atau

model orang yang membacakan puisi di depan kelas. Jadi, siswa hanya

mengetahui teorinya saja, tanpa mengetahui bagaimana cara praktik langsung

dan teknik-teknik dalam pembacaan puisi. Dalam keterampilan membacakan

puisi, media yang tepat untuk digunakan adalah media audio visual.

Siswa dalam menerima pelajaran tentang membacakan puisi masih

kurang antusias dan tidak termotivasi, sehingga nilai yang diperoleh masih

kurang maksimal. Hal ini disebabkan ada dua faktor yaitu faktor eksternal dan

faktor internal. Adapun faktor internal berasal dari siswa itu sendiri yang

meliputi (1) kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran

membacakan puisi karena dianggap membosankan, (2) siswa meremehkan

materi keterampilan membacakan puisi karena siswa menganggap mudah

dalam membacakan puisi tanpa mengetahui teknik-teknik dan aspek-aspek

yang harus diperhatikan dalam membacakan puisi, (3) siswa masih belum

percaya diri dalam membacakan puisi di depan kelas, (4) siswa kurang

memahami materi yang diberika oleh guru terutama dalam aspek menghayati

Page 33: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

9

puisi, sehingga siswa masih bingung bagaimana cara membacakan puisi

dengan ekspresi, irama, dan volume suara dengan penekanannya. (5) siswa

kurang mendapat pengalaman secara langsung dalam pembelajaran

membacakan puisi, dan (6) siswa masih mementingkan hasil daripada proses,

jadi siswa kurang memperhatikan aspek-aspek dalam membacakan puisi, yang

terpenting bagi siswa adalah mendapatkan nilai dari guru.

Faktor eksternal yang menyebabkan kurangnya nilai siswa pada

keterampilan membacakan puisi adalah (1) metode dan teknik yang digunakan

oleh guru dalam pembelajaran membacakan puisi kurang variatif dan

membosankan karena metode yang digunakan sangat monoton, (2) kurangnya

latihan membacakan puisi yang diberikan oleh guru, (3) sedikitnya waktu

dalam pembelajaran sastra terutama membacakan puisi sehingga membatasi

kreatifitas siswa, (4) kurangnya model yang membacakan puisi yang

ditujukkan oleh guru kepada siswa, sehingga siswa hanya mempelajari buku

panduan dan tidak melihat secara langsung pembacaan puisi yang dibacakan

oleh model, dan (5) guru tidak menggunakan media yang ada di sekolah.

Sarana dan prasarana di sekolah sangat mempengaruhi keberhasilan

ketercapaian kompetensi dalam pembelajaran membacakan puisi. Jika sarana

dan prasarana masih kurang memadahi, maka proses pembelajaran menjadi

terhambat, terutama dalam proses pembelajaran membacakan puisi. Jika sarana

dan prasarana sudah memadahi, akan tetapi tidak digunakan secara optimal dan

maksimal, maka proses pembelajaran pun menjadi terhambat terutama dalam

proses pembelajaran membacakan puisi.

Page 34: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

10

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas, permasalahan dalam

pembelajaran membacakan puisi sangat banyak, akan tetapi yang diteliti oleh

penulis adalah permasalahan membacakan puisi dari aspek motivasi dan

ekspresi yaitu teknik penghayatan, vokal, dan penampilan, terutama pada aspek

penghayatan. Permasalahan tersebut akan diatasi dengan metode Copy The

Master Melalui Media Audio Visual.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas,

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana peningkatan keterampilan membacakan puisi siswa kelas

VIIA SMP Atthohiriyyah Semarang setelah dilakukan pembelajaran

dengan metode Copy The Master melalui media audio visual?

2. Bagaimanakah perubahan perilaku siswa kelas VIIA SMP

Atthohiriyyah Semarang dalam mengikuti pembelajaran membacakan

puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual?

1.5 Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsi peningkatan keterampilan membacakan puisi siswa kelas

VIIA SMP Atthohiriyyah Semarang dengan metode Copy The Master

melalui media audio visual.

Page 35: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

11

2. Mendeskripsi perubahan perilaku siswa kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

Semarang dalam mengikuti pembelajaran membacakan puisi dengan

metode Copy The Master melalui media audio visual.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dua manfaat, baik

secara teoretis maupun secara praktis.

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

untuk menambah khasanah penelitian dalam aspek keterampilan

membacakan puisi di SMP Atthohiriyyah Semarang, sehingga dapat

meningkatkan mutu kualitas pendidikan di sekolah tersebut agar lebih

baik dari yang sebelumnya. Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat

untuk memberikan alternatif bagi guru untuk menggunakan metode

Copy The Master dan media audio visual ketika kegiatan

pembelajaran puisi di sekolah dan tidak hanya menggunakan metode

ceramah secara teoretis saja sehingga siswa tidak merasa bosan dalam

proses pembelajaran dan dapat meningkatkan keterampilan siswa

dalam membacakan puisi.

Page 36: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

12

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru, penelitian ini dapat memberikan alternatif untuk

memperbaiki kinerja dalam pembelajaran membacakan puisi

dengan metode Copy The Master dan memanfaatkan media

audio visual. Penggunaan metode dan media ini, dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam membacakan puisi,

karena dengan metode Copy The Master siswa dihadirkan

master yang membacakan puisi dari master yang sudah ahli baik

dari sastrawan, guru itu sendiri, atau dari siswa yang sering

memenangkan perlombaan puisi. Master tersebut ditampilkan

oleh guru melalui media audio visual sehingga semua siswa

dapat melihat dan mendengar secara langsung pembacaan puisi

tersebut, sehingga siswa tidak merasa bosan dan termotivasi

dalam pembelajaran membacakan puisi.

b. Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan pengalaman yang

nyata kepada siswa tentang bagaimana membacakan puisi yang

benar dengan memperhatikan teknik-teknik tertentu. Hal ini juga

dapat meningkatkan keterampilan membacakan puisi siswa

dengan metode Copy The Master melalui media audio visual,

sehingga siswa akan lebih mudah dalam pembelajaran

membacakan puisi karena siswa dapat melihat dan mendengar

Page 37: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

13

secara langsung contoh pembacaan puisi dari master yang sudah

ahli dalam membacakan puisi.

c. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat memperkaya wawasan

tentang penggunaan metode Copy The Master melalui media

audio visual dan dapat menerapkan metode dan media tersebut

ketika peneliti sudah menjadi guru.

Page 38: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2.1 Kajian Pustaka

Penelitian tentang peningkatan keterampilan membaca aspek

berbahasa sudah banyak dilakukan. Namun, penelitian mengenai keterampilan

aspek bersastra terutama keterampilan membacakan puisi masih sedikit.

Meskipun demikian, ada beberapa hasil penelitian yang relevan dan dapat

memberikan manfaat dan informasi bagi peneliti. Dari hasil penelitian tentang

membacakan puisi sudah banyak manfaat yang dapat menunjang keberhasilan

dalam pembelajaran membacakan puisi. Beberapa hasil penelitian terdahulu

yang berhubungan dengan topik penelitian ini yaitu peningkatan keterampilan

membacakan puisi dan metode yang digunakan, dapat dijadikan sebagai kajian

pustaka dalam penelitian ini. Penelitian tersebut sudah dilakukan oleh

Rosenblum, dkk. (2000), Snowden, dkk. (2003), Widiastuti (2007), Nurmala

(2008), Aminanto (2008), Rokhanawati (2008), Hati (2009), dan Ismail (2009).

Penelitian Rosenblum, dkk. (2000) yang berjudul Face and Mouth

Inversion Effects On Visual and Audio Visual Speech Perception mengkaji

tentang kinerja pidato dengan konteks wajah tegak dengan mulut tegak dan

wajah terbalik dengan mulut tegak serta efek mulut dalam persepsi pidato

visual dan audio visual. Mendengarkan pidato dengan cara visual dan audio

visual dapat menyampaikan informasi kepada pendengar, pendengar mampu

memahami pembicaraan dari pidato secara visual dan audio visual. Ada bukti

14

Page 39: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

15

bahwa persepsi ujaran visual merupakan komponen penting dari pidato umum

proses persepsi. Hasil dari penelitian ini yaitu dalam mendengarkan pidato,

pendengar akan lebih mudah memahami informasi dalam pidato melalui media

visual dan audio visual dengan wajah tegak dengan mulut tegak lurus yang

dianggap relatif normal.

Relevansi penelitian yang diangkat oleh peneliti dengan penelitian di

atas adalah sama-sama menggunakan media audio visual yang digunakan

untuk memperjelas pemahaman pendengar dalam menyampaikan informasi.

Media audio visual terdiri atas unsur gambar dan suara, sehingga penonton

dapat melihat dan mendengarkan informasi yang disampaikan oleh penutur.

Subjek penelitian di atas berbeda dengan subjek penelitian yang diangkat oleh

peneliti. Subjek penelitian di atas adalah menyampaikan pidato, sedangkan

subjek penelitian peneliti yaitu membacakan puisi.

Penelitian Snowden, dkk. (2003) yang berjudul The Teacher

Directed Shared Reading Experience: A Strategy for Literacy Instructional

Scaffolding mengkaji tentang startegi dalam membaca agar siswa mampu

memahami bacaan. Dengan menggunakan pengalaman membaca yang

mengutamakan tiga tujuan utama membaca yaitu tingkah laku/sikap, isi

bacaan, dan proses membaca. Guru ikut serta dalam menggunakan strategi

pembelajaran berdasarkan syarat-syarat kebahasaan. Setelah pembaca mulai

mengenal bacaan, mereka akan memahami bacaan dan mendapatkan informasi

dari membaca. Dengan hal ini guru dapat menyimpulkan bahwa terdapat

Page 40: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

16

peningkatan siswa dalam membaca dan mencapai hasil yang diinginkan yaitu

mampu memahami bacaan.

Relevansi penelitian yang diangkat oleh peneliti dengan penelitian di

atas adalah sama-sama mengkaji tentang membaca (dalam konteks membaca

puisi). Dalam penelitian di atas, menjelaskan bahwa membaca untuk

menemukan informasi membutuhkan strategi dalam memahami bacaan. Hal ini

sama halnya dengan membacakan puisi, membacakan puisi juga membutuhkan

strategi agar pendengar mampu memahami makna dari puisi yang pembaca

bacakan.

Penelitian Widiastuti (2007) yang berjudul Peningkatan

Keterampilan Membacakan Puisi Siswa Kelas XB SMA Negeri 1 Bawang

Kabupaten Banjarnegara Tahun Ajaran 2007/2008 dengan Teknik Latihan

Berjenjang Pendekatan Kontekstual Komponen Pemodelan menyimpulkan

bahwa keterampilan membacakan puisi siswa kelas XB SMA Negeri 1 Bawang

dengan teknik latihan berjenjang pendekatan kontekstual komponen pemodelan

dari prasiklus, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan. Hasil tes

prasiklus menunjukkan skor rata-rata kelas sebesar 49,3 dan termasuk kategori

sangat kurang, kemudian siklus I memperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 68,5

dan termasuk dalam kategori cukup. Pada hasil tes membacakan puisi antara

prasiklus dan siklus I mengalami peningkatan sebesar 18,72 atau 38%.

Sedangkan peningkatan yang terjadi pada siklus I sampai siklus II sebesar

11,71 atau 17%. Pada siklus II diperoleh hasil rata-tara kelas sebesar 79,4 dan

Page 41: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

17

termasuk dalam kategori baik. Peningkatan yang terjadi dari hasil tes

membacakan puisi prasiklus sampai siklus II sebesar 30,43 atau 38%.

Relevansi penelitian di atas dengan penelitian yang diangkat oleh

peneliti memiliki kesamaan yaitu pada subjek penelitian keterampilan

membacakan puisi. sedangkan teknik yang digunakan dan objek penelitiannya

berbeda. Dalam penelitian di atas, objek penelitiannya adalah siswa SMA kelas

X, sedangkan objek penelitian yang peneliti lakukan adalah pada siswa kelas

VII SMP. Jadi topik yang peneliti angkat merupakan pengembangan dari

penelitian keterampilan membacakan puisi dengan metode Copy The Master,

selain menggunakan teknik dan pendekatan seperti yang terdapat dalam

penelitian di atas.

Penelitian Nurmala (2008) yang berjudul Peningkatan Keterampilan

Membacakan puisi Melalui Teknik Pemodelan dengan Menggunakan Media

VCD Siswa Kelas X-2 SMA Muhammadiyah Semarang menyimpulkan bahwa

keterampilan membacakan puisi siswa kelas X-2 SMA Muhammadiyah 1

Semarang mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran puisi

melalui teknik pemodelan dengan menggunakan media VCD. Peningkatan

pada siswa ini dapat dilihat dari hasil tes keterampilan membacakan puisi pada

siklus I dan siklus II yang mengalami peningkatan. Pada hasil tes prasiklus

hanya ada 1 siswa atau 3,1% yang memiliki kategori baik dalam membacakan

puisi, 4 siswa atau 12,1% yang memiliki kategori cukup, dan sebanyak 84%

siswa yang memiliki kategori kurang. Kemampuan rata-rata kelas yaitu 48,5

atau masuk dalam kategori kurang. Pada hasil tes siklus I ada 2 siswa atau 6,1

Page 42: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

18

% yang termasuk dalam kategori baik, ada 17 siswa yang termasuk dalam

kategori cukup yaitu 52,3%, sedangkan siswa yang memiliki kategori kurang

adalah 14 siswa atau 39,3%. Dalam siklus I nilai rata-rata kelas dalam

membacakan puisi adalah 56,2% atau kategori cukup. Pada siklus II, nilai rata-

rata kelas mengalami peningkatan sebesar 1,6% dari 56,2% pada tes siklus I

menjadi 57,8 pada tes siklus II. Jadi hasil nilai rata-rata kelas pada siklus I

sebesar 56,2 atau pada kategori cukup. Hasil nilai rata-rata pada kelas pada

siklus II sebesar 57,8 atau kategori cukup. Selisih rata-rata antara siklus I dan

siklus II sebanyak 1,6. Jadi nilai membacakan puisi siswa meningkat tiap

siklusnya.

Relevansi penelitian yang diangkat oleh peneliti dengan penelitian di

atas adalah sama-sama menggunakan media VCD atau media audio visual

dalam membacakan puisi. Hal ini dimaksudkan agar siswa mengetahui secara

konkret bagaimana pembacaan puisi karena media audio visual dapat melihat

gambar dan suara dari orang yang membacakan puisi. Objek penelitian yang

peneliti kaji berbeda dengan penelitian di atas. Jadi penulis ingin

mengembangkan media ini dengan subjek yang berbeda yaitu pada siswa kelas

VII SMP tidak hanya digunakan pada siswa kelas X SMA saja.

Penelitian Aminanto (2008) dengan judul Peningkatan Keterampilan

Membacakan puisi dengan Teknik Latihan Terbimbing dan Media Reading

Box pada Siswa Kelas VIIB SMP Negeri 39 Semarang menyimpulkan bahwa

keterampilan membacakan puisi siswa kelas VIIB SMP Negeri 39 Semarang

setelah mengikuti pembelajaran membacakan puisi dengan teknik latihan

Page 43: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

19

terbimbing dan media Reading Box mengalami peningkatan. Penilaian

berdasarkan pada penguasaan penghayatan. Hasil analisis data dari tes siklus I

dan tes siklus II mengalami peningkatan. Pada pembelajaran membacakan

puisi siklus I mencapai nilai rata-rata 68,9 dan pada siklus II meningkat

menjadi 76,3 dan termasuk dalam kaegori baik. Pada siklus I dan siklus II

terjadi peningkatan sebesar 10,7%.

Relevansi penelitian yang diangkat oleh peneliti dengan penelitian di

atas yaitu memiliki objek dan subjek penelitian yang sama. Subjek

penelitiannya sama-sama keterampilan membacakan puisi dan objeknya adalah

siswa kelas VII SMP, sehingga penelitian di atas dapat dijadikan kajian pustaka

dalam penelitian ini, karena objek dan subjek kajiannya sama. Penelitian yang

diangkat oleh peneliti merupakan pengembangan dari penelitian di atas berupa

penggunaan metode dan media dalam proses pembelajaran membacakan puisi.

Penelitian Rokhanawati (2008) dengan judul Peningkatan

Keterampilan Menulis Poster dengan Metode Copy The Master pada Siswa

Kelas VIIIA MTs. Al Hidayah Banjarharjo, Kabupaten Brebes. Penelitian

tersebut memang bukan penelitian dalam aspek keterampilan membacakan

puisi akan tetapi aspek keterampilan menulis poster. Akan tetapi penelitian ini

dapat dijadikan kajian pustaka yang relefan karena metode yang digunakan

sama dengan metode yang akan digunakan oleh peneliti, yaitu sama-sama

dengan menggunakan metode Copy The Master. Dengan menggunakan metode

Copy The Master, keterampilan menulis teks poster pada siswa kelas VIIIA

MTs. Al Hidayah Banjarharjo, kabupaten Brebes mengalami peningkatan. Hal

Page 44: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

20

ini dapat dilihat dari hasil prasiklus, siklus I, dan siklus II yang semakin

meningkat. Hasil tes prasiklus menunjukkan rata-rata skor sebesar 60,6, siklus

II menunjukkan rata-rata skor sebanyak 65,06. Sedangkan pada siklus II rata-

rata skornya mencapai 73,1. Hal ini berarti terjadi peningkatan dari prasiklus

ke siklus I sebesar 4,46 dan dari siklus I ke siklus II, yaitu sebesar 8,04.

Dengan demikian terjadi peningkatan tiap siklusnya dengan pembelajaran

menggunakan metode Copy The Master.

Relevansi penelitian yang diangkat oleh peneliti dengan penelitian di

atas menggunakan metode yang sama, yaitu sama-sama menggunakan metode

Copy The Master. Perbedaan pada penelitian ini, pada penelitian di atas,

metode Copy The Master digunakan untuk aspek keterampilan menulis poster.

Akan tetapi metode tersebut dijadikan penulis untuk mengembangkan subjek

penelitiannya. Metode yang biasanya digunakan untuk aspek menulis

kemudian diadopsi menjadi keterampilan membacakan puisi. Selain itu objek

kajian penelitian juga sama-sama siswa kelas VII SMP.

Penelitian Hati (2009) dengan judul Peningkatan Keterampilan

Membacakan Puisi dengan Teknik Jangkar Emosi dan Media VCD pada Siswa

Kelas X-6 SMA Negeri 1 Batang menyimpulkan bahwa keterampilan

membacakan puisi siswa kelas X-6 SMA Negeri 1 Batang mengalami

peningkatan setelah mengikuti pembelajaran dengan teknik jangkar emosi dan

media VCD. Peningkatan keterampilan ini dapat dilihat dari hasil tes siklus

keterampilan membacakan puisi antara siklus I dan siklus II yang mengalami

peningkatan. Pada siklus I menunjukkan nilai rata-rata siswa dari aspek

Page 45: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

21

pemenggalan 66,87, aspek mimik 70, aspek lafal 78,75, aspek nada 63,12,

aspek tekanan 68,75, aspek intonasi 75, aspek jeda 67,5, aspek gesture 61,25,

aspek penguasaan panggung 64,06. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa keterampilan membacakan puisi pada siklus I termasuk dalam kategori

cukup. Pada siklus II menunjukkan nilai rata-rata siswa dalam tiap aspek yaitu

dalam aspek pemenggalan 75,62, aspek mimik 79,37, aspek lafal 84,37, aspek

nada 78,12, aspek tekanan 79,37, aspek intonasi 82,5 aspek jeda 76,25, aspek

gesture 74,37 dan aspek penguasaan panggung 73,75. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa keterampilan membacakan puisi pada siklus II terbukti

dalam kategori baik. Hasil rata-rata pada siklus sebesar 67,4 dengan kategori

cukup. Hasil rata-rata siklus II adalah 77,93 dengan kategori baik. Peningkatan

rata-rata pada siklus I dan siklus II adalah 10,53 atau sebesar 15% dari rata-rata

siklus I.

Relevansi penelitian yang diangkat oleh peneliti dengan penelitian di

atas yaitu memiliki subjek penelitian yang sama, yaitu sama-sama meneliti

tentang keterampilan membacakan puisi dengan media VCD. Media VCD

sama halnya dengan media audio visual. Jadi topik yang peneliti angkat

merupakan pengembangan dari teknik yang digunkan dalam membacakan

puisi. Selain menggunakan teknik, untuk meningkatkan keterampilan

membacakan puisi juga dapat menggunakan metode agar pembelajaran puisi

mencapai hasil yang maksimal.

Penelitian Ismail (2009) dengan judul Peningkatan Kemampuan

Membacakan puisi dengan Metode Latihan Berjenjang Menggunakan Media

Page 46: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

22

Audio Visual Siswa Kelas VII SMP Islam Al Irsyad Kota Semarang

menyimpulkan bahwa ada peningkatan kemampuan siswa dalam membacakan

puisi melalui pembelajaran membacakan puisi dengan metode latihan

berjenjang menggunakan media audio visual dan terjadi perubahan perilaku

siswa ke arah positif. Nilai rata-rata kelas membacakan puisi yang dicapai pada

siklus I yaitu 65,7 dengan kata lain masuk kategori cukup. Pada siklus II

meningkat sebesar 6,5% dengan nilai rata-rata kelas 73,4 atau dengan kata lain

masuk kategori baik. Dengan kata lain peningkatan yang terjadi pada siklus I

sampai siklus II adalah sebesar 7,7 atau 6,5%.

Relevansi penelitian yang diangkat oleh peneliti dengan penelitian di

atas yaitu menggunakan media yang sama yaitu media audio visual dan objek

penelitian yang sama yaitu siswa kelas VII SMP. Akan tetapi peneliti

menggunakan media yang berbeda dengan metode penelitian di atas. Metode

penelitian di atas menggunakan metode penelitian berjenjang, sedangkan

metode dalam penelitian ini menggunakan metode Copy The Master. Jadi

metode yang digunakan oleh peneliti merupakan pengembangan dari metode

penelitian di atas.

Berdasarkan kajian pustaka di atas, peningkatan keterampilan

membacakan puisi telah banyak dilakukan dengan menggunakan teknik

pemodelan, latihan berjenjang, jangkar emosi, latihan tebimbing, dan

pemanfaatan media audio visual yang berupa VCD. Dari beberapa hasil kajian

pustakan di atas, tampak bahwa peningkatan keterampilan membacakan puisi

dengan metode Copy The Master melalui media audio visual belum pernah

Page 47: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

23

diteliti. Metode Copy The Master hanya digunakan untuk aspek menulis poster.

Peneliti ingin mencoba menggunakan metode Copy The Master dalam

pembelajaran membacakan puisi dengan media audio visual. Penelitian ini

dilakukan dengan harapan penelitian ini dapat melengkapi penelitian-penelitian

sebelumnya dan merupakan pengembangan dari metode yang sudah diteliti

seperti yang telah dipaparkan di atas.

2.2 Landasan Teoretis

Landasan teoretis adalah teori-teori yang relevan dan digunakan untuk

menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teoretis juga berfungsi sebagai

dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang yang

diajukan oleh peneliti, serta dapat membantu penyusunan dalam instrumen

penelitian.

Landasan teoretis yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) hakikat

membaca, (2) hakikat puisi, (3) hakikat membacakan puisi, (4) metode Copy The

Master, dan (5) media audio visual.

2.2.1 Hakikat Membaca

Hakikat membaca merupakan suatu inti sari atau suatu penjelasan teori

tentang membaca dari berbagai sumber yang relevan dan sesuai dengan variabel-

variabel penelitian. Landasan teoretis tentang hakikat membaca yaitu (1)

pengertian membaca, (2) tujuan membaca, (3) ragam membaca, dan (4) membaca

indah (estetis).

Page 48: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

24

2.2.1.1 Pengertian Membaca

Aminuddin (2004:15) menjelaskan bahwa upaya pemahaman unsur-

unsur dalam bacaan sastra tidak dapat dilepas dari masalah membaca. Sebab itu

sebelum melaksanakan kegiatan apresiasi dalam rangka usaha memahami

unsur-unsur intrinsik dalam teks sastra, masalah membaca sedikit banyak harus

dipahami oleh para calon apresiator. Istilah membaca dapat mencakup

pengertian yang luas sekali. Hal itu terjadi karena membaca dapat dibedakan

dalam berbagai ragam sesuai dengan (1) tujuan, (2) proses kegitan, (3) objek

bacaan, dan (4) media yang digunakan.

Aminuddin (2004:15) memaparkan beberapa rumusan pengertian

membaca sebagai berikut:

a. Membaca adalah mereaksi yaitu memberikan reaksi karena dalam

seseorang terlebih dahulu melaksanakan pengamatan terhadap huruf

sebagai representasi bunyi ujaran maupun tanda penulisan lainnya.

b. Membaca adalah proses yang pada dasarnya adalah kegiatan yang cukup

kompleks. Disebut kompleks karena membaca melibatkan berbagai

aspek, baik fisik, mental, bekal pengalaman dan pengetahuan maupun

aktivitas berpikir dan merasa.

c. Membaca adalah pemecahan kode dan penerimaan pesan.

d. Membaca adalah kegiatan bertujuan, kunci pemerolehan informasi atau

pengetahuan, dan membaca adalah kreatifitas karena dalam membaca

seseorang bukan hanya melakukan analisis, tetapi juga sintesis. Bukan

hanya memahami apa yang tersurat, tetapi juga yang tersirat.

Page 49: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

25

Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang termasuk

di dalam retorika seperti keterampilan berbahasa yang lainnya (berbicara dan

menulis) (Haryadi 2007:4). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga,

membaca adalah melihat serta memahami dari apa yang tertulis, melafalkan

tulisan (Depdiknas 2007:98).

Membaca merupakan suatu aktivitas yang sangat jamak dilakukan bagi

siapa pun, di mana pun, dan kapan pun berikut dengan objek yang sangat

beraneka ragam. Aktivitas membaca sebenarnya bisa dikatakan gampang-

gampang susah, yakni sesungguhnya bergantung pada kondisi dan situasi baik

yang datang dari si pembaca itu sendiri, bahan bacaan, maupun dari lingkungan

tempat aktivitas itu berlangsung (Nuriadi 2008:1).

Berdasarkan definisi pengertian membaca oleh para ahli, dapat

disimpulkan bahwa membaca merupakan suatu aktivitas melihat lambang-

lambang tulisan dalam bentuk rangkaian huruf, kata, kalimat, dan paragraf

untuk memperoleh infomasi, proses penerimaan pesan dari penulis dan

pembaca, dan suatu proses memahami makna dalam kata atau kalimat-kalimat

dalam bacaan tersebut.

2.2.1.2 Tujuan Membaca

Suyitno (1985:37) memaparkan bahwa tujuan pembelajaran membaca

dapat dirumuskan sebagai berikut:

Page 50: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

26

1. Untuk mendapatkan penyempurnaan penguasaan segala hal yang

berkait dengan teknik membaca, sehingga anak dapat membaca dengan

tepat dan cepat.

2. Untuk mendapatkan penyempurnaan pemahaman isi buku-buku,

majalah, surat kabar, brosur, dan media massa lainnya.

3. Untuk mendapatkan penambahan perbendaharaan kata sehingga anak

mampu berbahasa tingkat lanjut, baik aktif-reseptif maupun aktif-

produktif.

4. Untuk mendapatkan penumbuhan kesadaran akan kepentingan

membaca sebagai sarana mendapatkan informasi untuk memperluas

perbendaharaan pengetahuannya, sehingga minat anak untuk selalu

membaca akan tumbuh secara teratur.

5. Untuk mendapatkan penumbuhan sikap suka mencari kesenangan,

kenikmatan, kepuasan batin dari bacaan, sehingga anak dapat

memahami dan menghayati karya sastra.

Untuk mendapatkan informasi, pembaca perlu membuat atau mengikuti

sistem atau cara kerja dalam membaca (Haryadi 2007:11). Nuriadi (2008:1)

menjelaskan bahwa tujuan membaca untuk (1) memperoleh pengetahuan

sebanyak-banyaknya, dan (2) mencari hiburan, sehingga aktivitas ini akan

terasa ringan dan menyenangkan. Tujuan membaca adalah mendapatkan

informasi dari bacaan yang dibaca.

Page 51: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

27

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan yang

paling utama dalam proses membaca adalah untuk memperoleh informasi dari

sumber tertulis. Informasi ini diperoleh dari proses pemahaman makna tiap

rangkaian kata dan kalimat.

2.2.1.3 Ragam Membaca

Aminuddin (2004:17-21) mendefinisikan tujuh ragam membaca yang

secara keseluruhan meliputi:

1. Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang berusaha

memahami keseluruhan isi bacaan secara mendalam sambil

menghubungkan isi bacaan itu dengan pengalaman maupun

pengetahuan yang dimiliki pembaca tanpa diikuti gerak lisan maupun

suara.

2. Membaca cepat adalah ragam membaca yang dilaksanakan dalam

waktu yang relatif singkat dan cepat untuk memahami isi bacaan secara

garis besar saja.

3. Membaca teknik adalah membaca yang dilaksanakan secara bersuara

sesuai dengan aksentuasi, intonasi, dan irama yang benar selaras dengan

gagasan serta suasana penuturan dalam teks yang dibaca.

4. Membaca bahasa yaitu kegiatan membaca yang bertujuan memperkaya

kosakata, mengembangkan kemampuan menyusun kalimat, perolehan

gaya bahasa yang keseluruhannya dapat dimanfaatkan untuk

mengembangkan kemampuan berbahasa pembacanya.

Page 52: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

28

5. Membaca estetis adalah kegiatan membaca yang dilatarbelakangi tujuan

menikmati serta menghargai unsur-unsur keindahan yang terpapar

dalam suatu teks sastra.

6. Membaca kritis adalah kegiatan membaca dengan menggunakan pikiran

dan perasaan secara kritis untuk menemukan dan mengembangkan

suatu konsep dengan jalan membandingkan isi teks sastra yang dibaca

dengan pengetahuan, pengalaman serta realitas lain yang diketahui

pembaca untuk memberikan identifikasi, perbandingan, penyimpulan,

dan penilaian.

7. Membaca kreatif adalah kegiatan membaca yang dilatari tujuan

menerapkan perolehan pemahaman dari pembaca untuk mencapai

tujuan-tujuan tertentu yang bersifat aplikatif.

Selanjutnya, Aminuddin (2004:21) juga meninjau ragam membaca dari

cara yang digunakan, membaca dapat dibedakan antara membaca secara

scanning dan membaca secara skimming. Membaca secara skimming adalah

membaca secara cepat atau bahkan secepat kilat untuk menemukan gagasan-

gagasan inti dalam bacaan. Membaca skaning adalah membaca yang

dilaksanakan secara bertahap, mulai dari aspek yang paling kecil, misalnya

bunyi dan kata, sampai ke aspek yang besar yaitu pokok-pokok pikiran yang

terkandung dalam setiap bait atau paragraf serta totalitas maknanya.

Page 53: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

29

Dari beberapa definisi ragam membaca di atas, dapat disimpulkan

bahwa membacakan puisi termasuk ke dalam membaca estetis atau membaca

indah.

2.2.1.4 Membaca Indah (Estetis)

Suyitno (1985:36) mengemukakan bahwa membaca indah sama halnya

dengan membaca emosional yang bertujuan untuk menikmati keindahan,

memberikan kepuasan perasaan dan juga melatih pembentukan fantasi terhadap

pembaca. Contoh dari membaca indah yaitu ketika pembacaan puisi.

Membacakan puisi merupakan kegiatan membaca indah. Untuk itu,

pembaca harus memperhatikan empat hal: lafal, tekanan, intonasi, dan jeda.

Tujuannya agar isi puisi dapat terekspresikan dengan jelas sehingga pendengar

bisa memahami maksud penyairnya dengan baik (Kosasih 2008:47).

Aminuddin (2004:20) mengemukakan bahwa dari berbagai ragam

membaca di atas, yang memiliki kaitan utama dengan kegiatan mengapresiasi

karya sastra khususnya membacakan puisi, adalah ragam membaca estetis atau

membaca indah. Membaca estetis adalah kegiatan membaca yang

dilatarbelakangi tujuan menikmati serta menghargai unsur-unsur keindahan

yang terpapar dalam suatu teks sastra. Agar pembaca mampu menghayati dan

mampu mengapresiasikan puisi, terlebih dahulu pembaca harus memahami isi

serta suasana puisi yang dibacakannya.

Kemampuan membaca indah tentu tidak diperoleh dalam waktu yang

singkat, kecuali pembaca tersebut memiliki talenta yang baik. Sebagai suatu

Page 54: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

30

bentuk keterampilan berbahasa, membaca merupakan suatu keterampilan yang

perlu dilatih dan mampu memahami maksud penulis dengan cepat, efektif, dan

efisien. Contoh membaca indah adalah membacakan puisi, agar membacakan

puisi terlihat indah dan dapat menyampaikan makna puisi maka pembaca perlu

memperhatikan teknik-teknik dalam membacakan puisi.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca puisi

termasuk ke dalam membaca estetis atau membaca indah karena membaca

estetis merupakan kegiatan membaca yang bertujuan untuk memahami dan

mengapresiasikan makna dari puisi yang dibacanya.

2.2.2 Hakikat Puisi

Hakikat puisi merupakan suatu inti sari atau suatu penjelasan teori

tentang puisi dari berbagai sumber yang relevan dan sesuai dengan variabel-

variabel penelitian. Landasan teoretis tentang hakikat puisi yaitu (1) pengertian

puisi dan (2) unsur-unsur puisi.

2.2.2.1 Pengertian Puisi

Sampai sekarang belum ada batasan yang tepat tentang pengertian puisi.

Namun beberapa definisi telah dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian

puisi. Secara umum pengertian puisi adalah sebuah deretan kata-kata indah yang

diciptakan sesuai dengan perasaan pengaranganya.

Sumardi, dkk. (1997:3) puisi adalah karangan bahasa yang khas yang

memuat pengalaman yang disusun secara khas pula. Pengalaman batin yang

Page 55: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

31

terkandung dalam puisi disusun dari peristiwa yang telah diberi makna dan

ditafsirkan secara estetik. Kekhasan susunan bahasa dan susunan peristiwa itu

diharapkan dapat menggugah rasa terharu pembaca. Puisi sebagai jenis sastra

memiliki susunan bahasa yang relatif lebih padat dibandingkan dengan prosa.

Pemilihan kata atau diksi dalam cipta puisi dapat dikatakan sangat ketat.

Secara etimologi, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani poeima

‗membuat‘ atau poeisis ‗pembuatan‘, dan dalam bahasa Inggris disebut poem atau

poetry. Puisi diartikan ‗membuat‘ dan ‗pembuatan‘ karena lewat puisi pada

dasarnya seorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri, yang mungkin berisi

pesan atau gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batiniah

Aminudin (2004:134).

Menurut Hudson dalam Aminudin (2004:134) mengungkapkan bahwa

puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media

penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi, seperti halnya lukisan untuk

menggunakan garis dan warna untuk menggambarkan gagasan pelukisnya.

Tarigan dalam Djojosuroto (2005:10) mengatakan bahwa kata puisi

berasal dari bahasa Yunani ―poesis‖ yang berarti penciptaan. Dalam bahasa

Inggris puisi disebut poetry yang berarti puisi, poet berarti penyair, poem berarti

syair, sajak. Arti yang semacam ini lama kelamaan dipersempit ruang lingkupnya

menjadi ―hasil seni sastra yang kata-katanya diusun menurut syarat-syarat

tertentu dengan menggunakan irama, sajak, dan kata-kata kiasan‖. Dapat

dikatakan bahwa puisi adalah pengucapan dengan perasaan, sedangkan prosa

pengucapan dengan pikiran.

Page 56: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

32

Djojosuroto (2005:9) mendefinisikan bahwa puisi adalah suatu sistem

penulisan yang margin kanan dan penggantian barisnya ditentukan secara

internasional oleh suatu mekanisme yang terdapat dalam baris itu sendiri. Aspek

penting dari puisi terlihat dalam etimologi kata puisi itu sendiri. Puisi atau (verse)

berasal dari bahasa Latin Versus yang berasal dari kata kerja verso,versare, yang

berarti to turn (mengadap). Dalam bahasa Inggris verse mengacu pada pengaturan

baris demi baris yang disengaja yang membedakannya dari prosa (Wallace dalam

Djojosuroto 2005:9-10).

Beberapa pendapat dari ahli mencoba mendefinisikan definisi batasan

puisi yang terangkum dalam buku Pradopo (2009:5-7) sebagai berikut:

1. Wirjosoedarmo mendefinisikan bahwa puisi itu karangan yang terikat

oleh (a) banyak baris dalam tiap bait (kuplet/strofa, suku karangan); (b)

banyak kata dalam tiap baris; (c) banyak suku kata dalam tiap baris; (d)

rima; (e) irama.

2. Altenbernd mendefinisikan puisi adalah pendramaan pengalaman yang

bersifat penafsiran (menafsirkan) dalam bahasa berirama (bermetrum).

3. Samuel Taylor Coleridge mendefinisikan puisi itu adalah kata-kata yang

terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang

setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang,

simetris, antara satu unsur dengan unsur yang lain sangat erat

hubungannya, dan sebagainya.

4. Carlyle berkata, puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal.

Penyair dalam menciptakan puisi itu memikirkan bunyi yang merdu

Page 57: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

33

seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga yang

menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu

dengan mempergunakan orkestra bunyi.

5. Wordsworth mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan yang

imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan.

6. Audien mendefinisikan bahwa puisi itu lebih merupakan pernyataan

perasaan yang bercampur-baur.

7. Dunton berpendapat bahwa puisi itu merupakan pemikiran manusia

secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama. Disini

misalnya dengan kiasan, dengan citra-citra, dan disusun secara artistik

(misalnya selaras, simetris, memilih kata-katanya tepat, dan lain

sebagainya) dan bahasanya penuh perasaan serta berirama seperti musik

(pergantian bunyi kata-katanya berturut-turut secara teratur).

8. Shelley mendefinisikan bahwa puisi adalah rekaman detik-detik yang

paling indah dalam hidup pembaca.

Pradopo (2009:7) menyimpulkan beberapa definisi tentang pengertian

puisi dari para ahli yang tersebut di atas. Puisi itu mengekspresikan pemikiran

yang membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi panca indera dalam

susunan yang berirama. Semua itu merupakan sesuatu yang pentig yang direkam

dan diekspresikan dinyatakan dengan menarik dan memberi kesan. Puisi itu

merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, diubah

dalam dalam wujud yang paling berkesan.

Page 58: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

34

Dari berbagai pendapat sastrawan di atas tentang definisi pengertian

puisi, dapat disimpulkan bahwa puisi merupakan ungkapan perasaan atau curahan

hati pengarang, baik dalam keadaan sedih maupun gembira, baik pengalaman

pribadi pegarang atau pengalaman orang lain mengenai sesuatu yang dirasakan,

dilihat, atau dipikirkannya dan merupakan ekspresi dari pengalaman imajinatif

manusia disampaikan melalui tulisan rangkaian kata-kata indah dan padat yang

mengandung makna, rima, dan irama yang disusun sedemikian rupa oleh

pengarangnya.

2.2.2.2 Unsur-unsur Puisi

Waluyo (1991:71) mendefinisikan bahwa unsur-unsur bentuk atau

struktur fisik puisi, yaitu unsur estetik yang membangun struktur luar dari puisi.

Unsur-unsur itu adalah (1) diksi, (2) pengimajian, (3) kata konkret, (4) bahasa

figuratif (majas), (5) versifikasi, dan (6) tata wajah.

Menurut Aminuddin (2004:136) bangun struktur puisi adalah unsur

pembentuk puisi yang dapat diamati secara visual. Unsur tersebut meliputi (1)

bunyi, (2) kata, (3) larik atau baris, (4) bait, dan (5) tipografi. Bangun struktur

tersebut sebagai salah satu unsur yang dapat diamati secara visual karena dalam

puisi juga terdapat unsur-unsur yang hanya dapat ditangkap lewat kepekaan batin

dan daya kritis pikiran pembaca.

Senada dengan Aminuddin, Suharianto (2005:38-49) juga

mengungkapkan beberapa unsur-unsur dalam karya sastra puisi yaitu (1) tema, (2)

daya bayang, (3) rima, dan (4) irama.

Page 59: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

35

Djojosuroto (2005:15) juga mendefinisikan unsur puisi yang terdiri atas

struktur fisik dan struktur batin puisi. Struktur fisik terdiri atas diksi, gaya bahasa,

dan bunyi. Sedangkan struktur batin terdiri atas tema, nada, perasaan, dan amanat.

1. Tema

Waluyo (2003:17) mengemukakan bahwa tema adalah gagasan

pokok (subject-matter) yang dikemukakan oleh penyair melalui puisinya.

Tema mengacu pada penyair. Pembaca sedikit banyak harus mengetahui

latar belakang penyair agar tidak tidak salah menafsirkan tema tersebut.

Tema adalah ide dasar dari suatu puisi yang menjadi inti dari

keseluruhan makna dalam suatu puisi (Aminuddin 2004:151).

Seperti halnya karya sastra prosa, fungsi puisi juga merupakan

media untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarangnya. Dengan

demikian puisi pun mempunyai tema atau pokok permasalahan

(Suharianto 2005:38).

Djojosuroto (2005:15) mendefinisikan tema adalah gagasan pokok

yang dikemukakan penyair lewat puisinya. Tema puisi biasanya

mengungkapkan persoalan manusia yang bersifat hakiki.

Kosasih (2008:37) tema puisi merupakan gagasan utama penyair

dalam puisinya, gagasan penyair cenderung tidak selalu sama dan besar

kemungkinan untuk berbeda-beda.

Page 60: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

36

2. Diksi

Berdasarkan bentuk dan isi, kata dalam puisi dapat dibedakan

antara (1) lambang, yaitu kata-kata itu mengandung makna seperti makna

kamus atau makna leksikal, (2) ulterance atau indice yaitu kata-kata yang

mengandung makna sesuai keberadaan dalam konteks pemakaian, (3)

simbol, bila kata itu mengandung makna ganda (Aminuddin 2004:140).

Diksi yang dihasilkan oleh penyair memerlukan proses yang

panjang. Penyair tidak menentukan sekali jadi diksi yang akan digunakan

dalam puisi. Oleh sebab itu, seorang penyair menulis puisi menggunakan

pilihan kata yang cermat dan sistematis untuk menghasilkan diksi yang

cocok dengan suasana (Leech dalam Djojosuroto 2005:16).

Wiyanto (2005:34) mengemukakan bahwa diksi adalah pemilihan

kata untuk menyampaikan gagasan secara tepat. Selain itu, diksi adalah

kemampuan memilih kata denga cermat sehingga dapat membedakan

secara tepat nuansa makna dan kemampuan untuk menemukan bentuk

yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa.

Menurut Waluyo (dalam Kosasih 2008:33), diksi adalah kata-kata

yang digunakan dalam puisi merupakan hasil pemilihan yang sangat

cermat. Kata-katanya merupakan hasil pertimbangan, baik makna, susunan

bunyinya, maupun hubungan kata dengan kata-kata lain dalam baris dan

baitnya.

Page 61: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

37

3. Rima dan Irama

Waluyo (1991:90-94) mengemukakan bahwa rima adalah

pengulangan bunyi dalam puisi untuk membentuk musikalitas atau

orkestra. Irama atau ritme sangat berhubungan dengan bunyi dan juga

berhubungan dengan pengulangan bunyi, kata, frasa, dan kalimat serta

pemotongan frasa yang berulang-ulang.

Aminuddin (2004:137) mengemukakan pengertian rima adalah

bunyi yang berselang atau berulang, baik di dalam larik puisi maupun pada

akhir larik-larik puisi. Irama yaitu bunyi yang menimbulkan unsur

musikalitas baik berupa alunan keras-lunak, tinggi-rendah, panjang-

pendek, dan kaut lemah yang keseluruhannya mampu menimbulkan

kemerduan.

Senada dengan Aminuddin, Suharianto (2005:45) juga

mengemukakan pengertian rima adalah istilah lain untuk persajakan atau

persamaan bunyi. Sedangkan irama yang disebut juga dengan ritme adalah

tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lembut, atau cepat dan lambatnya

kata atau baris-baris suatu puisi bila puisi tersebut dibaca.

Rima (sajak) adalah persamaan atau pengulangan bunyi.

Persamaan (pengulangan-pengulangan) bunyi yang memberikan kesan

merdu, indah, dan dapat mendorong suasana yang dikehendaki oleh

penyair dalam puisinya. Sedangkan irama atau ritme adalah pengulangan

bunyi baik pada kata, frasa, maupun kalimat yang teratur, terus menerus,

dan tidak putus-putus bagaikan air yang mengalir (Wiyanto 2005:32).

Page 62: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

38

4. Baris dan Bait

Aminuddin (2004:145) mengemukakan bahwa baris dalam puisi,

pada dasarnya merupakan pewadah, penyatu, dan pengembang ide penyair

yang diawali lewat kata. Bait adalah kesatuan larik yang berada dalam satu

kelompok dalam rangka mendukung satu kesatuan pokok pikiran, terpisah

dari kelompok larik (bait) lainnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bait diartikan sebagai sajak

dua baris (dalam karya sastra) sedangkan baris adalah deretan huruf pada

tulisan atau cetakan (Depdiknas 2007:106-122).

5. Pengimajian

Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata konkret.

Diksi yang dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-

kata menjadi lebih konkret seperti pembaca hayati melalui penglihatan,

pendengaran, atau cita rasa. Pengimajian adalah kata atau susunan kata-

kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti penglihatan,

pendengaran, dan perasaan (Waluyo 1991:78).

Pengimajian adalah kata atau susunan kata-kata yang memperjelas

atau memperkonkret apa yang dinyatakan oleh penyair. Melalui

pengimajian, apa yang digambarkan seolah-olah dapat dilihat (imaji

visual), didengar (imaji auditif), atau dirasa (imaji taktil) (Waluyo

2003:10).

Page 63: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

39

6. Daya Bayang

Puisi harus mampu menjadikan sesuatu yang semula abstrak

menjadi konkret karena dengan demikian, puisi menjadi lebih hidup di

dalam khayal pembacaannya. Daya bayang yaitu kemampuan menciptkan

citra atau bayangan dalam benak pembaca dalam suatu puisi (Suharianto

2005:40).

7. Tipografi

Waluyo (1991:97) mengemukakan bahwa kata-kata yang disusun

mewujudkan larik yang panjang dan pendek yang membentuk suatu

kesatuan padu. Pengganti larik panjang dan pendek sedemikian bervariasi

secara harmonis sehingga menimbulkan ritma yang padu.

Aminuddin (2004:146) mengemukakan bahwa tipografi adalah

cara penulisan suatu puisi sehingga menampilkan bentuk-bentuk tertentu

yang dapat diamati secara visual.

8. Bahasa Figuratif (Majas)

Bahasa figuratif adalah bahasa yang digunakan penyair untuk

mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa, yakni secara tidak

langsung mengungkapkan makna. Kata atau bahasanya bermakna kias

atau makna lambang (Waluyo 1991:83).

Tujuan menciptakan gaya bahasa dalam puisi antara lain (1)

menghasilkan kesenangan yang bersifat imajinatif, (2) menghasilkan

Page 64: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

40

makna tambahan, (3) menambah intensitas dan menambah konkret sikap

dan perasaan penyair, dan (4) agar makna yang diungkapkan lebih padat

(Perine dalam Djojosuroto 2005:17).

9. Amanat

Waluyo (2003:40) mengemukakan bahwa amanat adalah pesan

atau nasihat yang merupakan kesan yang ditangkap pembaca setelah

membaca puisi. Cara menyimpulkan amanat puisi sangat berkaitan dengan

cara pandang pembaca terhadap suatu hal.

Puisi mengandung pesan atau amanat, atau himbauan pada penyair

kepada pembaca. Amanat dapat dibandingkan dengan kesimpulan tentang

nilai atau kegunaan puisi itu bagi pembaca. Setiap individu memiliki

penafsiran yang berbeda terhadap amanat yang disampaikan dalam puisi

(Djojosuroto 2005:16).

Senada dengan Djojosuroto, Kosasih (2008:39) mendefinisikan

bahwa amanat adalah yang hendak disampaikan oleh penyair dapat

ditelaah setelah pembaca memahami tema, rasa, dan nadaa puisi. Tujuan

amanat merupakan hal yang mendorong penyair untuk menciptakan

puisinya.

Berdasarkan definisi unsur-unsur puisi di atas, dapat disimpulkan bahwa

unsur-unsur yang terdapat dalam puisi yaitu (1) tema adalah gagasan pokok,

ungkapan perasaan, permasalahan, dan pengalaman-pengalaman penyair yang

Page 65: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

41

ingin disampaikan kepada pembaca, (2) diksi yaitu pilihan kata yang khas yang

digunakan oleh penyair untuk membangun suasana puisi, (3) rima adalah

persamaan bunyi dalam puisi, sedangkan irama yaitu unsur yang membentuk

suatu musikalitas bunyi yang berfungsi untuk menghidupkan suasana puisi, (4)

baris adalah suatu deret kata yang berbentuk frasa, kalimat, atau satu kata.

Sedangkan bait adalah kumpulan baris atau larik yang tersusun secara harmonis

yang membentuk suatu kesatuan makna dan suasana dalam puisi, (5) pengimajian

adalah susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti

penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Pengimajian dapat mengakibatkan

pembaca seakan-akan melihat, mendengar, dan merasakan seperti apa yang

dialami penyair, (6) daya bayang adalah menciptakan situasi dalam benak

pembaca dan menjadikan sesuatu yang abstrak menjadi konkret, (7) tipografi

adalah tata wajah atau bentuk penulisan puisi yang dapat diamati secara visual, (8)

majas adalah gaya bahasa yang berfungsi untuk menghidupkan atau

meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu, dan (9) amanat adalah

pesan yang disampaikan kepada pembaca melalui puisi.

2.2.3 Hakikat Membacakan Puisi

Hakikat membacakan puisi merupakan suatu inti sari atau suatu penjelasan

teori tentang membacakan puisi dari berbagai sumber yang relevan dan sesuai

dengan variabel-variabel penelitian. Landasan teoretis tentang hakikat

membacakan puisi yaitu (1) pengertian membacakan puisi dan (2) unsur-unsur

Page 66: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

42

membacakan puisi, (3) langkah-langkah membacakan puisi, dan (4) teknik-teknik

membacakan puisi.

2.2.3.1 Pengertian Membacakan Puisi

Membaca puisi tentunya berbeda dengan membacakan puisi. Kedua istilah

tersebut memiliki makna yang berbeda. Membacakan puisi dan membaca puisi

memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menikmati karya sastra yang disampaikan

oleh penyair kepada pembaca puisi.

Wiyanto (2005:44) mengemukakan bahwa membaca puisi ada dua

macam, yaitu membaca untuk diri sendiri dan membaca untuk orang lain.

Membaca puisi untuk orang lain atau membacakan puisi pada dasarnya sama

dengan mengkonkretkan puisi yang melibatkan puisi yang dibaca, pembacaan,

dan pendengar.

Membaca puisi merupakan suatu kegiatan memahami dan menikmati

makna suatu puisi yang disampaikan oleh pembaca untuk diri individu atau

pembaca sendiri, bukan untuk orang lain atau audiens.

Membacakan puisi merupakan upaya penyampaian suatu makna atau

pesan kepada audiens atau pendengar yang terkandung di dalam puisi yang

diciptakan oleh penyairnya. Melalui kegiatan membacakan puisi pembaca

bermaksud mengajak pendengar atau penontonnya memahami dan merasakan

puisi yang dibacanya. Membacakan puisi harus memperhatikan penghayatan,

vokal, dan penampilan yang merupakan syarat pembacaan puisi yang baik.

Membacakan puisi bukanlah sekadar melisankan puisi atau menyuarakan puisi,

Page 67: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

43

melainkan juga mengekspresikan perasaan dan jiwa yang ditangkap oleh pembaca

dari puisi tersebut.

Kegiatan membacakan puisi dilakukan dengan dilihat oleh orang banyak

(para hadirin), oleh karena itu, sebelum membacakan puisi harusnya seorang

pembaca puisi mengetahui makna yang terkandung di dalam puisi tersebut agar

orang yang mendengarkan, mengetahui makna dalam puisi tersebut.

Di dalam pembacaan puisi, pembaca dapat mengajarkan bagaimana cara

mengatur suara sehingga diperoleh kesan tertentu dari keseluruhan penampilan

pembaca itu baik, dari segi suaranya maupun dari segi ekspresi wajahnya. Semua

itu didasari oleh penghayatannya terhadap puisi yang dibacanya (Ali 2001:11).

Membacakan puisi merupakan kegiatan membaca indah. Untuk itu,

pembaca harus memperhatikan empat hal: lafal, tekanan, intonasi, dan jeda.

Tujuannya agar isi puisi dapat terekspresikan dengan jelas sehingga pendengar

bisa memahami maksud penyairnya dengan baik (Kosasih 2008:47).

Sebagai seni ―audio visual‖ membacakan puisi dituntut enak didengar dan

enak dilihat. Agar enak didengar berarti ―semua yang dihasilkan oleh alat ucap‖ si

pembaca harus benar dan indah. Agar enak dilihat berarti ―semua gerak yang

dihasilkan oleh anggota tubuh‖ si pembaca puisi juga benar dan indah. Oleh

karena itulah membacakan puisi tergolong ke dalam seni pertunjukan (Doyin,

2008:2-3).

Pada hakikatnya membacakan puisi merupakan upaya ―menyampaikan‖

apa yang dipikirkan atau apa yang dirasakan oleh penulis puisi kepada pendengar

atau penonton. Oleh karena itu, keberhasilan pembacaan puisi dapat diukur

Page 68: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

44

dengan seberapa jauh apa yang dipikirkan atau apa yang dirasakan penulis puisi

sampai kepada pendengar atau penonton (Doyin 2008:1).

Membacakan puisi pada dasarnya upaya penyampaian pesan dari penulis

kepada pendengar. Sehingga dapat diibaratkan bahwa seorang pembaca puisi

seperti jembatan penghubung, yaitu menghubungkan penulis puisi dengan

penikmat puisi (Haryanto 2009:2).

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian

membaca puisi dan membacakan puisi sangat berbeda. Perbedaan tersebut terletak

pada cara penyampaiannya. Membaca puisi disampaikan oleh pembaca untuk

pembaca itu sendiri dan menikmati sendiri puisi yang dibacakannya. Sedangkan

membacakan puisi adalah suatu kegiatan apresiasi dari penyair yang disampaikan

oleh pembaca puisi sebagai perantara dalam bentuk lisan untuk menyampaikan

suatu pesan dan amanat yang terkandung dalam puisi dengan memperhatikan

teknik vokal, penghayatan, dan penampilan.

2.2.3.2 Unsur-unsur Membacakan Puisi

Dalam membacakan puisi agar memiliki nilai estetis dan pesan yang

disampaikan oleh pembaca dapat dinikmati oleh pendengar atau penonton, maka

ada beberapa unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam membacakan puisi. Ada

dua hal pokok yang harus dikuasai oleh setiap pembaca puisi agar bacaannya

tersebut baik. Kedua hal tersebut adalah (1) penghayatan atas puisi yang

dibacanya, dan (2) teknik vokal atau pelafalan (Suharianto 1981:53).

Page 69: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

45

Penghayatan atas puisi yang dibaca merupakan unsur utama karena

hakikat membacakan puisi adalah menyampaikan perasaan dan pikiran penyair.

Dalam praktiknya, pengahayatan tersebut akan menemukan intonasi, irama, jeda,

gerak-gerik anggota tubuh, dan mimik (Suharianto 1981:53). Dengan demikian,

penghayatan atas puisi yang dibaca akan menentukan penampilan di depan

audiens. Atas dasar itu, maka pada waktu seseorang membacakan puisi, akan

bergerak atau tidak, ada besar atau kecil, semata-mata bergantung pada penafsiran

terhadap puisi yang dibacanya. Jadi, puisi itulah sebenarnya menciptakan gerak

gerik itu, bukan si pembaca. Gerak-gerik tersebut diperlukan sejauh dapat

mendukung maksud dan suasana yang ingin digambarkan. Oleh karena itu, gerak-

gerik yang dituntut adalah gerak-gerik yang wajar dan sejati.

Selanjutnya karena membacakan puisi berkaitan dengan bahasa, maka

faktor ucapan atau pelafalan tidak bisa dianggap remeh. Semua ucapan atau

pelafalan bunyi-bunyi bahasa harus sempurna, yaitu harus betul dan baik

(Suharianto 1981:53). Membacakan puisi merupakan bacaan tontonan. Karena

pembaca puisi merupakan tontonan, maka membacakan puisi dikatakan mencapai

tingkat kesempurnaan apabila sudah ditonton dan dinikmati publik, sehingga

unsur teknik penampilan menjadi sangat penting. Dalam penampilan membacakan

puisi yang baik, dapat dinikmati hasil perpaduan antara penghayatan atas puisi

dan teknik vokal. Kedua unsur tersebut harus dikuasai dengan baik oleh pembaca

puisi yang baik.

Wiyanto (2005:44) mengemukakan bahwa dalam proses membacakan

puisi, peran pembaca sangat dominan untuk menghidupkan puisi agar dapat

Page 70: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

46

dinikmati oleh pendengar. Kegiatan yang dilakukan pembaca adalah memahami

makna puisi dan mengkreasikan puisi tersebut dalam bentuk suara dan gerak.

Oleh karena itu, pembaca harus memperhatikan (1) pemanfaatan alat ucap yang

dimiliki, (2) menguasai faktor kebahasaan, dan (3) menguasai faktor-faktor

nonkebahasaan.

Keterampilan memanfaatkan alat ucap dalam membacakan puisi sangat

penting peranannya dalam mengapresiasikan puisi yang dibacanya. Seorang

pembaca terlebih dahulu harus memahami puisi yang dibacakannya agar alat ucap

dapat bermanfaat dengan baik (Wiyanto 2005:45).

Penguasaan faktor kebahasaan meliputi pelafalan dan intonasi. Pelafalan

adalah usaha untuk mengucapkan bunyi bahasa baik suku kata, kata, frasa,

maupun kalimat. Pelafalan dalam pembacaan puisi maksudnya ialah pelafalan

bunyi yang sesuai dengan jiwa dan tema puisi. Sedangkan intonasi berkaitan

dengan ketepatan penyajian irama puisi (Wiyanto 2005:45).

Penguasaan faktor nonkebahasaan yaitu (1) sikap wajar dan tenang, (2)

gerak-gerik dan mimik, (3) volume suara, dan (4) kelancaran dan kecepatan

(Wiyanto 2005:46). Sikap wajar dan tenang ketika akan membacakan puisi,

membuat pendengar atau audiens menaruh kepercayaan terhadap kemampuan

pembaca puisi, sikap wajar dan tenang ini dapat pembaca tampilkan apabila

pembaca melakukan latihan secara berulang-ulang dan menguasai puisi yang akan

dibacanya. Gerak-gerik dan mimik dilakukan agar mampu menghidupkan

pembacaan puisi, gerak gerik yang tepat adalah gerak-gerik yang merupakan

ekspresi dari dalam sebagai wujud penghayatan terhadap puisi yang dibacanya.

Page 71: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

47

Volume suara yang dihasilkan harus mampu didengar jelas oleh setiap pendengar.

Kelancaran pembacaan dapat membantu pendengar untuk memahami puisi yang

dibacakannya. Kecepatan pembacaan harus disesuaikan dengan suasana puisi,

dalam membacakan puisi tidak boleh terlalu cepat atau terlalu lambat.

Pendapat di atas, disimpulkan oleh Doyin (2008:73) dan Haryanto

(2009:89) dengan membagi tiga komponen atau unsur dalam membacakan puisi.

Adapun unsur tersebut meliputi: (1) penghayatan, (2) vokal, dan (3) penampilan.

Di antara ketiga unsur tersebut, unsur yang paling penting adalah unsur

penghayatan. Karena dengan penghayatan yang baik, maka pembaca dapat

meyampaikan pikiran dan perasaan penyair. Berikut penjelasan ketiga unsur

dalam membacakan puisi:

1. Penghayatan

Suharianto (1981:53) penghayatan atas puisi yang dibaca

merupakan unsur utama karena hakikat membaca di sini tidak lain adalah

menyampaikan pikiran dan perasaan penyair. Dalam praktiknya,

pengahayatan tersebut akan menentukan intonasi, irama, jeda, gerak-gerak

anggota tubuh dan mimik. Pengahayatan atas puisi yang dibaca akan

menentukan penampilan di depan hadirin.

Menghayati berarti memahami secara penuh isi puisi. Dengan

pemahaman itulah pembaca sebagai pembaca puisi dapat menyatukan jiwa

puisi dengan jiwa pembaca sendiri. Pemahaman dalam puisi yang

dikategorikan dalam penghayatan ini tidak sekadar memahami makna

Page 72: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

48

kata-kata atau baris-baris puisi, tetapi sampai pada pemahaman atas makna

yang terkandung dalam puisi dan suasana puisi itu sendiri. Penghayatan

dalam membacakan puisi setidaknya tercermin dalam empat hal, yaitu (1)

pemenggalan, (2) nada dan intonasi, (3) ekspresi, dan (4) kelancaran

(Doyin 2008:73).

Haryanto (2009:91) mengemukakan bahwa sebelum membacakan

puisi terlebih dahulu pembaca harus membedah isi puisi untuk

memahaminya. Dengan penghayatan yang tinggi, akan memberika jiwa

pada pembacaan puisi. Memberi jiwa pada pembacaan puisi akan

menghidupkan suasana dalam pembacaan juga akan menghidupkan

kewibawaan dan ruh dalam pembacaan puisi.

2. Vokal

Suharianto (1981:53) selanjutnya karena pembaca berurusan

dengan bahasa, maka faktor ucapan atau pelafalan tidak bisa dianggap

remeh. Semua ucapan atau pelafalan bunyi-bunyi bahasa tersebut, baik

bunyi mati maupun bunyi hidup harus sempurna, dalam arti harus betul

dan baik.

Doyin (2008:80-82) setidaknya ada tiga hal yang menjadi perhatian

utama dalam masalah vokal ini, yaitu: (1) kejelasan ucapan, (2) jeda, dan

(3) ketahanan. Setiap kata yang ada di dalam puisi harus dapat di dengar

oleh pendengar atau penonton secara jelas. Jelas tidaknya ucapan ini,

menjadi kriteria utama vokal seorang pembaca puisi. Masalah ketahanan

Page 73: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

49

dan kelancaran juga menjadi kriteria vokal yang baik. Ketahanan adalah

kekuatan vokal dari awal pembacaan sampai akhir pembacaan puisi.

Kriteria penilaian vokal secara umum yakni terdiri atas aspek

ucapan, jeda, intonasi (suara dan irama), dan ketahanan (kekuatan). Jelas

tidaknya pengucapan menjadi kriteria utama penilaian pada aspek vokal.

Vokal yang baik akan diperoleh melalui latihan. Bunyi dan suara yang

indah selalu beraturan (Haryanto 2009:93).

3. Penampilan

Masalah penampilan dalam membacakan puisi menyangkut

persolan-persoalan; (1) teknik muncul, (2) blocking dan pemanfaatan

setting, (3) gerakan tubuh, dan (4) cara berpakaian (Doyin 2008:83).

Teknik muncul adalah cara yang ditempuh oleh pembaca puisi

dalam memperlihatkan diri untuk kali pertamanya (Doyin 2008:83).

Teknik muncul ini sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan

membacakan puisi karena audiens pertama kali menilai bahwa puisi yang

dibacakan itu bagus, berawal dari pertama kali pembaca puisi

memperlihatkan diri di depan audiens.

Blocking mencakupi masalah bagaimana cara memposisikan tubuh

pada saat membacakan puisi (Doyin 2008:83). Posisi tubuh berkaitan erat

dengan pemanfaatan setting yang berupa bagaiamana pembaca

memposisikan dirinya pada saat membacakan puisi. Seorang pembaca

puisi sebelum membacakan puisi harus menguasai panggung terlebih

Page 74: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

50

dahulu, jadi ketika pembacaan puisi, pembaca bebas bergerak ke berbagai

arah.

Gerakan tubuh sangat penting bagi pembacaan puisi. Ukuran baik

tidaknya gerakan tubuh dalam pembacaan puisi adalah kesesuaian dengan

jiwa puisi (Doyin 2008:84). Gerakan tubuh yang ditampilkan harus sesuai

dengan isi puisi. Akan lebih baik lagi jika gerak tubuh, muncul sendiri

secara alami sesuai dengan penghayatan atas puisi karena gerakan tubuh

merupakan ekspresi dari pengahayatan pada puisi yang dibacakannya.

Cara berpakaian dan tata rias perlu diperhatikan dalam

membacakan puisi. Seorang pembaca puisi tidak perlu merias dirinya

sebagaimana tokoh yang digambarkan dalam puisi (Haryanto 2009:95).

Pembaca puisi bisa saja dalam kondisi riasan keseharian. Kalau pun

diperlukan riasan hanya difungsikan hanya mendukung pencitraan.

Cara berpakaian dalam membacakan puisi dapat berbusana ―apa

adanya‖ sebagaimana dalam penampilan keseharian. Pakaian yang

dikenakan lebih diarahkan kepada fungsi penciptaan suasana yang

mendukung pembacaan, penikmatan, terciptanya interaksi, emosi,

psikologis, dan gejolak batin (Haryanto 2009:95).

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-

unsur yang harus diperhatikan dalam membacakan puisi adalah (1)

penghayatan, (2) vokal, dan (3) penampilan.

Page 75: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

51

2.2.3.3 Langkah-langkah Membacakan Puisi

Di Indonesia selain istilah seni baca puisi orang juga mengenal istilah

deklamasi. Istilah deklamasi lebih dulu dikenal masyarakat dibandingkan dengan

istilah baca puisi. Dengan demikian, boleh dikatakan deklamasi sesungguhnya

merupakan seni ―berpuisi‖ yang sudah mengakar di masyarakat selain berpantun

(Doyin 2008:3).

Ada beberapa cara atau langkah-langkah yang harus dilakukan ketika

seorang akan membacakan puisi. Langkah yang harus diperhatikan dalam

membacakan puisi yaitu: (1) memilih puisi, (2) memahami puisi, (3) menentukan

nada dan suasana puisi, (4) membuat pemenggalan bacaan, (5) berlatih

membacakan puisi, dan (6) membacakan puisi dengan memberikan jiwa pada

pembacaan.

1. Memilih Puisi

Langkah awal yang harus dilakukan oleh orang yang akan

membacakan puisi adalah memilih puisi yang akan dibacakan. Pemilihan

puisi ini penting artinya karena akan menentukan berhasil-tidaknya pembaca

dalam membacakan puisi. Ada dua hal yang harus dipertimbangkan dalam

memilih puisi, yaitu calon pendengar dan situasi (Doyin 2008:23).

Hal pertama yang harus dipertimbangkan dalam memilih puisi adalah

siapa calon pendengar dalam pembacaan puisi tersebut. Pendengar juga

berpengaruh terhadap jenis puisi yang dipilih. Doyin (2008:24)

mengemukakan bahwa ada dua jenis golongan pedengar, (1) pendengar

Page 76: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

52

khusus yaitu pendengar yang benar-benar mengerti tentang puisi dan mampu

menikmati pembacaan puisi, bukan hanya sebagai hiburan saja, dan (2)

pendengar umum yaitu pendengar yang mendengar pembacaan puisi hanya

sebagai hiburan saja

Hal kedua, memahami situasi pembacaan. Panjang pendeknya puisi

menjadi pertimbangan khusus dalam memilih puisi. Puisi yang terlalu pendek

tidak akan memperlihatkan isi puisi yang jelas dan tidak akan mampu

mengondisikan pendengar pada pembacaan puisi. Sebaliknya, jika puisi

terlalu panjang akan melelahkan pendengar.

Beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih puisi

yang memenuhi syarat sebagai berikut; (1) tidak terlalu pendek dan tidak

terlalu panjang; (2) bersifat melodius; (3) bahasanya sederhana; (4) bersifat

teaterikal; (5) isinya sesuai dengan pendengar dan situasi (Doyin 2008:27).

2. Memahami Puisi

Wiyanto (2005:41) mengemukakan bahwa dalam memahami puisi,

pembaca perlu melakukan langkah-langkah; (1) menambah kata-kata lain

untuk melengkapi atau memperjelas kata-kata dalam puisi dan menambah

tanda baca untuk untuk memperjelas hubungan makna kata, (2) memahami

kata-kata tertentu yang digunakan sebagai simbol, perbandingan, atau kiasan

yang masih belum jelas maknanya, dan (3) menguraikan isi puisi dalam

bentuk prosa.

Page 77: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

53

Doyin (2008:29) mengemukakan bahwa sebelum membacakan puisi,

terlebih dahulu pembaca harus memahami isi puisi. Hal ini dimaksudkan agar

pembaca bisa menyampaikan kepada pendengar atau penonton seperti yang

diharapkan oleh jiwa puisi itu sendiri. Pemahaman puisi dapat dilakukan

dengan cara membuat parafrase puisi.

Haryanto (2009:29) sebelum membacakan puisi terlebih dahulu

pembaca harus membedah isi puisi untuk memahaminya. Pemahaman

terhadap puisi dan bagaimana pembacaannya dapat dilakukan dengan

membuat parafrase terlebih dahulu. Membacakan puisi bukanlah sekadar

melisankan puisi atau menyuarakan puisi, melainkan juga mengekspresikan

perasaan dan jiwa.

3. Menentukan Nada dan Suasana Puisi

Nada dan suasana puisi adalah sikap penyair dalam menyampaikan

pesan kepada pembaca dan bagaimana pula kesan pembaca tentang sajak

yang dibacakannya. Nada berkaitan dengan sikap penyair, sedangkan suasana

berkaitan dengan tema. Tema keagamaan misalnya, akan menimbulkan

suasana kekhusukan (Sumardi 1997:59).

Kosasih (2008:39) mengemukakan bahwa sikap penyair kepada

pembaca disebut nada. Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah

membaca puisi. Suasana adalah akibat yang ditimbulkan oleh puisi terhadap

jiwa pembaca. Nada dan suasana puisi saling berhubungan. Nada puisi

menimbulkan suasana tertentu terhadap pembacanya.

Page 78: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

54

Effendi dalam Djojosuroto (2005:25) mengemukakan bahwa nada

berarti sikap penyair terhadap pokok persoalan (feeling) dan sikap penyair

terhadap pembaca (tone), maka suasana berarti keadaan perasaan yang

ditimbulkan oleh pengungkapan nada dan lingkungan yang dapat ditangkap

oleh pancaindra.

Doyin (2008:55) mengemukakan bahwa untuk menangkap suasana

puisi, ada dua cara yang bisa digunakan yaitu dengan menangkap setting yang

tergambarkan dalam puisi melalui baris-baris puisi dan dengan melihat

pilihan kata (diksi).

Waluyo (2003:37) mengemukakan bahwa puisi mengungkapkan nada

dan suasana kejiwaan. Nada mengungkapkan sikap penyair terhadap

pembaca. Dari sikap itu terciptalah suasana puisi. Contoh nada dalam puisi

yaitu nada sinis, memberontak, humor, mencekam, santai, takut, pesimis,

karismatik, dan lain sebagainya.

Setiap pembaca puisi wajib mengetahui nada dan suasana dalam puisi

yang hendak di bacanya, karena hal tersebut akan menentukan cara

membacanya, apakah suaranya harus keras, nadanya meninggi, iramanya

cepat, atau tangannya harus mengepal dan sebagainya, nada dan suasana puisi

itulah yang menentukannya (Suharianto 1981:61). Jika pembaca mampu

menentukan nada dan suasana yang digambarkan di dalam puisi, maka

pembaca mampu menghayati pembacaan puisi secara optimal.

Berbekal pemahaman tentang suasana puisi, pembaca bisa

menentukan nada yang tepat dalam pembacaan puisi. Intonasi atau lagu

Page 79: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

55

dalam pembacaan puisi sesungguhnya berangkat dari nada tersebut. Intonasi

pembacaan puisi mencakupi irama dan penekanannya. Tekanan dalam

pembacaan puisi meliputi tekanan nada yang menyangkut tinggi rendahnya

pembacaan puisi, tekanan tempo menyangkut cepat lambatnya pembacaan

puisi, dan tekanan dinamik menyangkut keras lembutnya pembacaan puisi.

4. Memberikan Pemenggalan atau Penjedaan

Inti pembacaan puisi sebenarnya ada pada pemenggalan. Pemenggalan

merupakan tanda penghayatan. Menentukan pemenggalan berarti menentukan

pula tempat-tempat yang tepat untuk berhenti dan mengambil nafas (Haryanto

2009:57).

Kosasih (2008:49) jeda adalah hentian arus ujaran dalam pembacaan

puisi yang ditentukan oleh peralihan larik, jeda berpengaruh pada jelas-

tidaknya maksud suatu kata atau larik. Dalam penggunaannya, jeda

dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu (1) jeda pendek digunakan pada

bagian antarkata dalam suatu larik, (2) jeda sedang (/) digunakan pada

bagian-bagian larik yang bertanda koma atau diantara frasa-frasa, dan (3) jeda

panjang (//) digunakan pada pergantian larik.

5. Berlatih Membacakan Puisi

Sebelum pembaca tampil untuk membacakan puisi di depan audiens,

maka pembaca harus berlatih membacakan puisi terlebih dahulu. Hal ini

bertujuan agar pembaca lebih percaya diri, tidak canggung, tidak grogi, dan

Page 80: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

56

lebih memahami puisi yang akan dibacakannya, sehingga pembaca mampu

membacakan puisi secara maksimal. Akan lebih bagus lagi apabila dalam

berlatih membacakan puisi dilakukan secara berulang-ulang, bukan hanya

satu kali saja. Dalam membacakan puisi pembaca harus memperhatikan unsur

penghayatan, vokal, dan penampilan.

Penggunaan intonasi yang tepat dalam membacakan puisi sangat

penting agar audiens merasa senang dengan puisi yang dibacakan oleh

pembaca dan audiens tidak merasa bosan. Kosasih (2008:49) berpendapat

bahwa intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat. Penggunaan intonasi

dalam puisi sangat penting agar pembacaan tidak monoton sehingga

pendengar pun lebih tertarik. Intonasi juga berguna dalam memperjelas atau

membedakan maksud atau pesan setiap lariknya.

6. Membacakan Puisi dengan Memberikan Jiwa dalam Pembacaan

Memberikan jiwa pada puisi selain akan menghidupkan suasana

dalam pembacaan juga akan memberikan kewibawaan pada pembaca puisi

(Doyin 2008:62). Dengan memahami puisi dan penghayatan puisi yang sesuai

dengan suasana puisi, maka secara spontan jiwa pembaca akan menyatu

dengan jiwa puisi. Pembaca puisi yang menjiwai secara benar puisi yang

dibacanya akan mampu memukau atau paling tidak membuat pendengar atau

penonton tidak berpaling dari pembacaan puisi yang dibacakannya.

Seorang pembaca puisi yang baik harus mampu melebur ke dalam

dunia yang diceritakan dalam puisi tersebut. Karena pada hakikatnya gerak

Page 81: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

57

dan akal pikiran pembaca puisi harus segaris dengan kehidupan di dalam

puisi itu. Apabila jiwa puisi itu sudah masuk ke dalam pembaca puisi, maka

segala yang keluar dari dirinya bukanlah bohong (Haryanto 2009:71).

Jika jiwa puisi sudah masuk ke dalam pembaca puisi, maka ekspresi

ketika pembacaan puisi akan keluar dengan sendirinya secara alami sesuai

dengan penjiwaan dari puisi tanpa ada paksaan atau gerakan yang dibuat-buat

atau over acting.

2.2.3.4 Teknik-teknik Membacakan Puisi

Doyin (2008:63) mendefinisikan bahwa ada teknik-teknik tertentu dalam

membacakan puisi di panggung yaitu (a) teknik muncul, (b) membaca judul puisi,

(c) berdiri di atas dua kaki, (d) memegang teks, (e) pandangan mata, dan (f)

membangun kesadaran panggung.

a. Teknik Muncul

Teknik muncul ini memegang peranan penting dalam sebuah

pertunjukan karena berhasil tidaknya seorang pembaca puisi

berkomunikasi dengan penonton pertama-tama ditentukan oleh teknik

muncul. Doyin (2008:63) mendefinisikan bahwa teknik yang muncul

dengan baik dan benar ada tiga prinsip yaitu;

1) Membacakan puisi merupakan proses komunikasi. Sebagai proses

komunikasi, ukuran keterjalinan antara pemberi pesan dan penerima

pesan harus diperhatikan (Doyin 2008:64). Proses komunikasi ini

Page 82: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

58

harus disiapkan sejak awal, yaitu sejak pembaca puisi memasuki

panggung. Bukan hanya kesiapan fisik mata yang tertuju kepada

penonton, keheningan yang diciptakan oleh penonton, melainkan

kesiapan mental dalam mendengarkan pembacaan puisi.

2) Membacakan puisi merupakan seni pertunjukkan (Doyin 2008:65).

Membacakan puisi harus enak didengar dan enak ditonton. Karena

itu ketika pembaca muncul untuk kali pertama haruslah

mengesankan bagi pendengar atau penonton. Mulai dari keluar

menuju panggung, cara berjalan, sampai akhirnya berdiri di

panggung, di depan para penonton, harus dibuat sedemikian rupa

sehingga indah untuk ditonton.

3) Membacakan puisi merupakan media berekspresi. Ketika pembaca

muncul, bahkan dalam perjalanan menuju panggung, akan lebih baik

jika ekspresi sudah pembaca tunjukkan. Karena ekspresi berkaitan

dengan penghayatan dan rasa, paling tidak menggambarkan puisi

yang akan dibacakan (Doyin 2008:65).

b. Membaca Judul Puisi

Membaca judul puisi bukan semata-mata hanya menyampaikan

judul puisi kepada audiens. Untuk memperindah makna dan suasana dalam

puisi, hendaknya pembaca puisi lebih memuitiskan puisi karena yang

menentukan cara membaca judul puisi dalam pembacaan puisi

sesungguhnya bukan puisi itu sendiri melainkan siapa pendengar atau

Page 83: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

59

penontonnya. Kata ―karya‖ diganti dengan ―buah pena atau goresan pena

atau goresan tinta‖, sesungguhnya dilakukan dalam upaya lebih

―memuitiskan‖ penyampaian judul (Doyin 2008:66). Jadi dengan

mengganti kata ―karya‖ menjadi ―buah pena atau goresan pena atau

goresan tinta‖ maka pembacaan judul puisi akan lebih puitis dan memiliki

nilai estetis.

c. Berdiri di Atas Dua Kaki

Berdiri di atas dua kaki akan membantu pembaca dalam

berkonsentrasi. Kalau pembaca berdiri secara mantap, seluruh beban tubuh

pembaca letakkan pada kekuatan dua kaki, konsentrasipun akan mudah

dilakukan (Doyin 2008:68). Konsentrasi akan berpengaruh besar terhadap

penghayatan atas puisi yang dibacanya. Selain berkaitan dengan

konsentrasi, posisi kaki juga berkaitan dengan keleluasaan pembaca dalam

bergerak (penampilan). Jika kaki pembaca bergetar karena grogi atau

takut, getaran tubuh atau kaki tidak akan terlihat oleh audiens.

Sikap wajar dan tenang membuat pendengar menaruh kepercayaan

terhadap kemampuan membacakan puisi, agar dapat bersikap wajar dan

tenang, pembaca puisi harus berusaha menguasai puisi yang akan

dibacanya (Wiyanto 2005:46). Jadi, ketika pembaca berdiri di atas dua

kaki, pembaca harus menampilkan sikap wajar dan tenang agar pendengar

merasa yakin bahwa puisi yang akan dibacakan sangat bagus dan

maksimal.

Page 84: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

60

d. Memegang Teks

Persoalan memegang teks berkaitan dengan konsentrasi dan

penampilan. Kalau pembaca memegang teks tidak mantap, maka akan

sangat terlihat kalau tangan bergetar. Selain itu pembaca juga tidak akan

bisa berkonsentrasi dengan baik (Doyin 2008:69). Memegang teks harus

disesuaikan dengan posisi tubuh. Misalnya dalam mengucapkan kata

―merdeka‖ maka tangan yang harus mengepal adalah tangan kanan

sedangkan tangan kiri memegang teks. Jika pembaca berdiri di posisi

pinggir dan tangan kiri hampir menyentuh tembok, tentu tangan kiri itu

pula yang akan pembaca gunakan untuk memegang teks karena penonton

berada di sebelah kanan pembaca. selain itu, memegang teks berkaitan

dengan wajah. Jangan sampai teks yang dibawa oleh pembaca menutupi

wajah si pembaca puisi sehingga penonton tidak dapat melihat wajah

pembaca dengan baik.

e. Padangan Mata

Arah pandangan mata yang harus pembaca tunjukkan dalam

membacakan puisi yaitu ke arah penonton, karena dalam membacakan

puisi sesungguhnya pembaca sedang berkomunikasi dengan penonton,

pembaca sedang ―berdialog‖ dengan penonton (Doyin 2008:70).

Pandangan mata dalam membacakan puisi tidak boleh hanya tertuju pada

teks puisi, setidaknya pembaca harus hafal setengah dari puisi yang

dibacakan agar tidak tepacu pada teks. Pandangan mata memang harus

Page 85: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

61

tertuju pada penonton akan tetapi pembaca tidak boleh mengarahkan tepat

pada mata penonton karena ini akan menjadikan pembaca kehilangan

konsentrasi.

f. Membangun Kesadaran Panggung

Panggung yang disediakan harus dimanfaatkan dengan sebaik-

baiknya. Prinsip yang pembaca gunakan ketika pemilihan posisi di

panggung adalah prinsip seni pertunjukan. Baca puisi merupakan salah

satu bentuk puisi pertunjukan (Doyin 2008:72). Hal ini berimplikasi pada

tuntutan bahwa seni baca puisi haruslah enak didengar dan dipandang.

Penggunaan panggung dalam hal ini menjadi amat penting peranannya.

2.2.4 Metode Copy The Master

Metode Copy The Master adalah suatu metode atau cara yang digunakan

untuk meniru ahlinya/master yang dihadirkan, yang dimaksud dengan meniru

bukan meniru sama persis sesuai master yang diberikan, akan tetapi cara, teknik,

atau metode yang ditiru. Landasan teoretis tentang metode Copy The Master yaitu

(1) pengertian Metode Copy The Master, (2) prinsip-prinsip metode Copy The

Master, dan (3) kelebihan dan kelemahan Metode Copy The Master.

2.2.4.1 Pengertian Metode Copy The Master

Metode Copy The Master adalah suatu metode atau cara yang digunakan

untuk meniru ahlinya atau master yang dihadirkan, yang dimaksud dengan meniru

Page 86: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

62

bukan meniru sama persis sesuai master yang diberikan, akan tetapi cara, teknik,

atau metode yang ditiru. Metode Copy The Master merupakan salah satu metode

yang diterapkan dalam pembelajaran keterampilan menulis. Dalam penelitian ini,

peneliti mencoba menerapkan metode Copy The Master dalam keterampilan

membacakan puisi dengan menghadirkan master yang membacakan puisi.

Dengan pembacaan puisi oleh master, siswa secara langsung dan nyata melihat

pembacaan puisi, serta dapat menambah pengalaman siswa dalam membacakan

puisi.

Marahimin (1999:21) mendefinisikan bahwa metode Copy The Master

pada dasarnya metode ini menuntut dilakukannya latihan-latihan sesuai dengan

master yang diberikan. Tentu saja yang ditulis tidak persis seperti modelnya: ini

namanya menyalin bulat-bulat, menjiplak atau bahkan membajak. Seperti yang

kelihatan dalam latihan-latihan nanti, yang di-copy adalah kerangkanya, atau

idenya, atau bahkan juga cara atau tekniknya.

Metode Copy The Master berasal dari pemikiran orang Cina. Pada zaman

dahulu di Cina, orang yang ingin menjadi pelukis akan diberi sebuah lukisan yang

sudah jadi dan baik. Biasanya lukisan yang dibuat oleh seorang master, yaitu

orang yang ahli melukis atau pelukis terkenal. Sang calon pelukis disuruh meniru

lukisan master tadi sampai bisa. Dengan cara itu, calon pelukis akhirnya mampu

melukis sendiri, dan mulai menemukan bentuk yang khas sesuai dengan

kepribadiannya. Metode ini dinamakan Copy The Master, yang artinya meniru

sang master. Metode Copy The Master ini tidak lantas terus-menerus dilakukan.

Metode ini hanya sebagai ―perangsang‖ seseorang untuk bisa memulai berkarya.

Page 87: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

63

Dengan metode ini diharapkan seseorang bisa menemukan gaya tulisannya yang

orisinal. Apabila dia terus-menerus meniru penulis favoritnya, gaya tulisannya

yang orisinil tidak akan bisa berkembang. Dia akan terus berada di bawah bayang-

bayang gaya penulis masternya (salim-isme.blogspot.com).

Metode Copy The Master merupakan meniru master yang sudah ada

dengan melihat contoh master yang sudah ada. Namun, perlu digarisbawahi, yang

dimaksud dengan meniru ini bukan menjiplak. Metode ini menggunakan model

yang sama, tetapi isinya berbeda. Contoh yang ada memudahkan untuk membuat

alur tulisan sesuai contoh atau sesuai master yang ada. Metode Copy The Master

diilhami dari kebiasaan orang China dalam belajar melukis. Seorang siswa calon

pelukis diberi master lukisan yang sudah bagus. Siswa tersebut harus meniru

lukisan yang telah ada. Siswa dinyatakan lulus apabila jika sudah bisa meniru

persis lukisan tersebut. Cara belajar ini kemudian diadopsi untuk belajar membuat

tulisan (www.docstoc.com).

Metode Copy The Master yaitu metode meniru atau mencontoh

master/model dari seorang ahli. Dalam pembelajaran menulis, siswa langsung

disajikan sebuah contoh tulisan yang paling baik (master) kemudian siswa meniru

bentuk tulisan tersebut (tazidailma.blogspot.com).

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa metode Copy The

Master adalah metode yang menghadirkan contoh master atau orang yang sudah

ahli dibidangnya, kemudian meniru ide, cara, atau teknik dari master yang sudah

ada. Meniru bukan berarti menjiplak dari sebuah master melainkan master

Page 88: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

64

tersebut sebagai contoh untuk memberi pengalaman dan imajinasi kepada siswa

secara nyata atau konkret.

2.2.4.2 Kriteria Pemilihan Master

Menggunakan metode Copy The Master dalam pembelajaran membacakan

puisi, perlu adanya sebuah master yang sesuai untuk memudahkan guru dalam

memberi contoh pembacaan puisi yang baik dan benar. Master yang ditampilkan

bukan hanya master yang biasa saja, melainkan ada beberapa kriteria yang perlu

diperhatikan dalam memilih master yaitu:

1. Master yang dipilih adalah seorang pembaca puisi yang ahli dalam

membacakan puisi, bukan hanya sekadar orang yang bisa membacakan

puisi.

2. Master yang dipilih adalah seorang pembaca puisi yang sudah sering

menjadi juara dalam lomba membacakan puisi.

3. Master dapat pula seorang sastrawan terkenal yang ahli dalam

membacakan puisi.

4. Master yang dipilih harus sesuai dengan tingkat kemampuan siswa

dalam membacakan puisi.

2.2.4.3 Prinsip-prinsip Metode Copy The Master

Menggunakan metode Copy The Master dalam proses pembelajaran bukan

hanya sekadar menggunakan saja tanpa mengetahui prinsip-prinsip dari metode

Page 89: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

65

tersebut. Dalam menggunakan metode Copy The Master dalam pembelajaran

membacakan puisi, perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini:

1. Perlu sebuah master/model dari seorang pembaca puisi yang ahli untuk

memudahkan siswa untuk memahami cara membacakan puisi.

2. Suasana puisi sama, penampilannya berbeda. Misalnya dalam pembacaan

puisi, suasana yang dihadirkan oleh siswa boleh sama dengan master,

tetapi gerak tubuh dan penguasaan panggungnya berbeda. Jika master

membacakan puisi dengan berdiri, maka siswa dapat membacakan puisi

dengan duduk, atau dengan duduk dan berdiri.

3. Penghayatan puisi sama, penampialn berbeda. Cara siswa menghayati

puisi boleh sama dengan master yang dicontohkan, akan tetapi siswa

memiliki penampilan yang berbeda ketika membacakan puisi di depan

kelas.

4. Suasana puisi sama, penekanan berbeda. Ketika siswa membacakan

puisi, ada beberapa penekanan kata yang berbeda dalam puisi, tidak

harus sama persis dengan master yang dicontohkan.

5. Metode Copy The Master tidak meniru atau menjiplak sama persis

dengan masternya, akan tetapi, yang dicontoh dalam membacakan puisi

adalah teknik/cara membacakan puisi. Metode ini menuntut

dilakukannya latihan sesuai dengan master yang diberikan.

6. Master yang ditampilkan tidak harus master dari seorang yang terkenal.

Dapat juga dari master biasa yang dianggap sebagai master atau seorang

yang ahli dalam membacakan puisi.

Page 90: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

66

2.2.4.4 Kelebihan dan Kelemahan Metode Copy The Master

Metode Copy The Master memiliki kelebihan atau keunggulan yaitu (a)

membantu menggugah imajinasi siswa dalam mengekspresikan pengalamannya;

(b) mengetahui contoh secara konkret dari master yang telah ditampilkan; (c) guru

merasa terbantu kaitannya dengan media pembelajaran; dan (d) dapat dijadikan

parameter bagi pemula karena master yang dihadirkan harus terjamin kualitasnya

dan pernah dipublikasikan atau dibuat oleh orang yang ahli.

Sedangkan kelemahan dari metode Copy The Master yaitu siswa yang

memiliki kemampuan berpikirnya di bawah rata-rata dan siswa tidak kreatif

kurang mengembangkan kreatifitasnya, maka siswa hanya plagiat atau menjiplak

dalam pembacaan puisi oleh master.

2.2.4.5 Perbedaan Metode Copy The Master dengan Pemodelan

Metode Copy The Master dengan pemodelan, sangat berbeda walaupun

sekilas hampir sama. Pemodelan dan metode Copy The Master dalam

pembelajaran membacakan puisi sama-sama memberikan contoh pembacaan puisi

kepada siswa. Perbedaannya terletak pada contoh orang yang membacakan puisi.

Pada pemodelan, yang menjadi contoh/model orang yang membacakan puisi

adalah guru atau peneliti. Guru memberi contoh pembacaan puisi sebagai

gambaran bagi siswa tentang bagaimana cara membacakan puisi. Sedangkan pada

metode Copy The Master, contoh orang yang membacakan puisi adalah master

atau orang yang sudah ahli dalam membacakan puisi bukan orang yang bisa

membacakan puisi.

Page 91: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

67

Tidak semua guru kelas memiliki kemampuan yang baik dalam

membacakan puisi. Seorang guru yang memiliki kemampuan membacakan

puisinya masih kurang, maka guru tersebut tidak bisa memberikan contoh yang

maksimal. Berbeda dengan metode Copy The Master, metode ini benar-benar

menghadirkan seorang master atau orang yang sudah ahli dalam membacakan

puisi dan master yang dipilih pun harus sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu.

Jadi, dalam pembelajaran membacakan puisi, akan lebih efektif dengan

menggunakan metode Copy The Master karena contoh yang diberikan benar-

benar seorang master yang berkualitas dan memang orang yang sudah ahli dalam

membacakan puisi bukan hanya sekadar orang yang bisa membacakan puisi.

2.2.5 Media Audio Visual

Dalam proses belajar mengajar. Kehadiran media mempunyai arti yang

cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang

disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Media

dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau

kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkritkan dengan kehadiran

media (Djamarah 2006:120).

Landasan teoretis tentang media audio visual yaitu (1) pengertian media

audio visual, (2) macam-macam media audio visual, dan (3) manfaat media audio

visual.

Page 92: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

68

2.2.5.1 Pengertian Media Audio Visual

Dalam proses pembelajaran diperlukan metode, model atau teknik yang

dipakai guru agar proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan guru mampu

berinteraksi dengan siswa. Untuk mendukung metode, model, dan teknik tersebut

agar menjadi lebih hidup dan lebih menarik, perlu menggunakan sebuah media

dalam pembelajaran. kedudukan media pembelajaran adalah sebagai alat bantu

mengajar (Sudjana 2009:1).

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harafiah berarti

‗tengah‘, ‗perantara‘ atau ‗pengantar‘. Dalam bahasa Arab, media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Ringkasnya,

media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan

pengajaran (Arsyad 2003:3-4).

Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau

kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Pengertian media dalam proses belajar

mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis

untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau

verbal (Gerlach dan Ely dalam Arsyad 2003:3).

Ibrahim (2003:112) mengemukakan media pengajaran diartikan sebagai

segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran,

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa, sehingga dapat

mendorong proses belajar-mengajar.

Page 93: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

69

Djamarah (2006:121) mengemukakan bahwa media adalah alat bantu apa

saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan

pengajaran.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa media adalah alat

atau sarana pembelajaran untuk mengefektifkan komunikasi yang digunakan

untuk mempermudah proses pemahaman yang abstrak menjadi konkret.

Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur

gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi

kedua jenis media auditif dan visual (Djamarah 2006:124).

Media audio adalah alat yang digunakan dan dimaksudkan sebagai bahan

yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau jaringan suara),

yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa,

sehingga terjadi proses belajar-mengajar (Sudjana 2009:129).

Pesan visual sangat efektif dalam memperjelas informasi, bahkan lebih

jauh lagi mempengaruhi sikap seseorang. Pembelajaran akan lebih efektif apabila

objek dan kejadian yang menjadi bahan pembelajaran dapat divisualisasikan

secara realistik menyerupai keadaan yang sebenarnya. Namun tidaklah berarti

bahwa media harus selalu menyerupai keadaan yang sebenarnya. Sebagai model

atau contoh. (Sudjana 2009:9).

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa media audio visual

adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Media ini

mempunyai kemampuan yang lebih baik karena menampilkan suara dan gambar

yang bergerak seperti film suara dan video. Penggunaan media audio visual dapat

Page 94: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

70

mempertinggi antusias siswa dalam proses pembelajaran dan dapat mempertinggi

hasil belajar yang dicapai. Media audio visual akan memberikan pengalaman

nyata dan konkret yang sangat efektif karena mengikutsertakan semua indera dan

akal. Tujuan dari media audio visual adalah (a) memperkenalkan, membentuk,

dan memperkaya serta memperjelas pengertian konsep yang abstrak pada siswa;

(b) mengembangkan sikap-sikap yang dikehendaki; (c) mendorong siswa untuk

melakukan kegiatan lebih lanjut.

2.2.5.2 Macam-macam Media Audio Visual

Brets dalam Ibrahim (2003:114) mengemukakan bahwa aneka ragam media

pengajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Klasifikasi

tersebut berdasarkan adanya tiga ciri, yaitu: suara (audio), bentuk (visual), dan

gerak (motion). Beberapa kelompok media tersebut yaitu:

a. Media audio-motion-visual, yakni media yang mempunyai suara, ada gerak

dan bentuk objektif dapat dilihat. Media semacam ini paling lengkap. Jenis

media yang termasuik kelompok ini adalah televisi, video tape, dan film

bergerak.

b. Media audio-stiil-visual, yakni media yang mempunyai suara, objeknya

dapat dilihat, namun tidak ada gerakan, seperti film strip bersuara, slide

bersuara, dan rekaman televisi dengan gambar tak bergerak (television still

recordings).

Page 95: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

71

c. Media audio-semi motion, mempunyai suara dan gerakan, namun tidak

dapat menampilkan suatu gerakan secara utuh. Salah satu contoh dari media

jenis ini adalah papan tulis jarak jauh atau teleblackboard.

d. Media motion-visual, yaitu media yang mempunyai gambar objek bergerak,

tapi tanpa mengeluarkan suara, seperti film bisu yang bergerak.

e. Media still visual, yaitu ada objek namun tidak ada gerakan, seperti film

strip dan slide tanpa suara.

f. Media audio, hanya menggunakan suara, seperti radio, telepon, dan audio-

tape.

g. Media cetak, yang tampil dalam bentuk bahan-bahan tercetak/tertulis seperti

buku, modul, dan pamflet.

Djamarah (2006:124) mengemukakan bahwa media yang telah dikenal

dewasa ini terdiri atas dua jenis, tetapi sudah lebih dari itu. Media audio visual

juga memiliki beberapa jenis yaitu:

a. Media audio visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar

diam seperti film bingkai suara (sound slides), film, rangkaian suara, dan

cetak suara.

b. Media audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara

dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video-cassette.

c. Media audio visual murni yaitu, baik unsur suara maupun unsur gambar

berasal dari satu sumber seperti film video-cassette.

Page 96: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

72

d. Media audio visual tidak murni, yaitu yang unsur suara dan unsur

gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara

yang unsur gambarnya bersumber dari slides proyektor dan unsur suaranya

bersumber dari tape recorder. Contoh lainnya adalah film strip suara dan

cetak suara.

Berdasarkan definisi di atas, jenis media audio visual yang digunakan oleh

peneliti ketika master membacakan puisi adalah dengan menggunakan media

audio visual gerak, karena media audio visual gerak menampilkan unsur suara

master yang membacakan puisi dan gambar master yang bergerak ketika

membacakan puisi melalui video.

2.2.5.3 Manfaat Media Audio Visual

Sudjana, (2009:2) media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar

siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi

hasil belajar yang dicapainya. Ada beberapa alasan, mengapa media pembelajaran

dapat mempertinggi proses belajar siswa. Alasan pertama berkenaan dengan

manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa antara lain:

1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar;

2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan

pembelajaran lebih baik;

Page 97: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

73

3. Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan

dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi guru mengajar untuk setiap jam

pelajaran.

4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

Media uadio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur

gambar. Media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena menampilkan

suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video. Jadi, manfaat media

audio visual adalah sebagai upaya memberikan contoh yang nyata atau konkret

kepada siswa tentang materi sehingga siswa tidak berpikir abstrak. Siswa akan

merasa lebih mudah memahami materi jika dalam proses pembelajaran

menggunakan media audio visual, maka guru tidak perlu bersusah payah

menjelaskan materi dengan metode ceramah.

Dalam membacakan puisi, media audio visual ini sangat diperlukan karena

peranannya sangat penting. Guru tidak perlu membacakan puisi di depan kelas

karena fungsi guru telah digantikan oleh media audio yang membuat imajinasi

siswa semakin hidup dan tidak membosankan dalam proses pembelajaran.

Page 98: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

74

2.2.6 Pembelajaran Membacakan Puisi dengan Metode Copy The Master

melalui Media Audio Visual

Metode Copy The Master melalui media audio visual merupakan metode

pembelajaran yang tepat untuk memperoleh hasil membacakan puisi yang

maksimal. Dengan metode ini, siswa akan mengetahui secara langsung atau

konkret bagaimana membacakan puisi yang baik dari segi penghayatan, teknik

vokal, dan penampilan dari master yang membacakan puisi. Master membacakan

puisinya melalui media audio visual, jadi master tersebut dapat dilihat gambar dan

suaranya secara nyata. Master berperan sebagai contoh atau referensi bagi siswa

dalam memahami materi pembelajaran membacakan puisi. Melalui pemutaran

video ini, siswa akan lebih mengerti secara konkret bagaimana cara membacakan

puisi yang baik dan benar. Contoh membacakan puisi melaui media audio visual

membuat pembaca menjadi lebih mudah memahami bagaimana teknik-teknik

yang digunakan dalam membacakan puisi.

2.2.7 Langkah-langkah Pembelajaran dengan Metode Copy The Master

Melalui Media Audio Visual

Langkah-langkah yang digunakan dalam pembelajaran membacakan puisi

dengan metode Copy The Master adalah dengan menghadirkan master atau ahli

yang membacakan puisi. Master tersebut dapat berupa sastrawan atau seseorang

yang pernah menjadi juara lomba membacakan puisi. Langkah-langkah

pembelajaran yang dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut:

Page 99: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

75

1. Guru membagikan teks puisi yang akan dibacakan oleh master kepada

siswa dan menyuruh siswa membaca puisi dalam hati.

2. Guru meyuruh beberapa siswa maju di depan kelas untuk membacakan

puisi yang akan dibacakan oleh master dan siswa lain mengomentari

pembacaan puisi siswa yang maju di depan kelas.

3. Guru memutarkan video master yang membacakan puisi. Siswa

mencermati hal-hal yang harus diperhatikan dalam membacakan puisi dan

guru menyuruh siswa untuk memberikan tanda penjedaan dalam puisi

yang dibacakan oleh master.

4. Guru dan siswa secara bersama-sama menentukan langkah-langkah dan

hal-hal yang harus diperhatikan dalam membacakan puisi dari puisi yang

sudah dibacakan oleh master.

5. Guru memberikan penguatan kepada siswa tentang langkah-langkah

membacakan puisi dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam

membacakan puisi (teknik vokal, penampilan, dan penghayatan).

6. Siswa berkelompok, satu kelompok terdiri atas 5 siswa.

7. Masing-masing siswa berlatih membacakan puisi yang dibacakan oleh

master di dalam kelompoknya dan anggota kelompok yang lain

mengomentari pembacaan puisi tersebut.

8. Setelah siswa berlatih di dalam kelompoknya, guru meminta beberapa

siswa membacakan puisi yang sama dengan yang dibacakan master di

depan kelas.

Page 100: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

76

9. Setelah dirasa bahwa siswa sudah mengusai teknik penghayatan, vokal,

dan penampilan seperti master yang telah dicontohkan, baru kemudian

siswa memilih satu puisi sesuai dengan keinginannya.

10. Guru membagikan lima puisi pada setiap kelompok.

11. Siswa memilih satu puisi sesuai dengan keinginannya, kemudian siswa

memahami puisi, menentukan nada dan suasana puisi, menentukan

penjedaan atau pemenggalan puisi, dan berlatih membacakan puisi dengan

memberikan jiwa dalam pembacaan puisi.

12. Siswa membacakan puisi di depan kelas dengan memperhatikan hal-hal

yang harus diperhatikan ketika membacakan puisi (teknik vokal,

penampilan, dan penghayatan).

13. Guru menilai pembacaan puisi oleh siswa berupa penilaian proses dan

penilaian hasil. Penilaian proses ketika siswa membacakan puisi yang

sama dengan master yang dicontohkan, dan penilaian hasil ketika siswa

membacakan puisi sesuai dengan keinginannya.

2.3 Kerangka Berpikir

Aspek pembelajaran sastra terdiri atas empat aspek, yaitu membaca,

menulis, menyimak, dan berbicara. Pembelajaran sastra di sekolah masih

sangat sulit penerapannya. Penelitian ini memfokuskan kepada pembelajaran

sastra yaitu pada aspek membacakan puisi. Penelitian ini dilaksanakan di kelas

VIIA SMP Atthohiriyyah Semarang dengan subjek penelitiannya adalah

keterampilan membacakan puisi. Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti

Page 101: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

77

sudah melakukan observasi di sekolah mengenai pembelajaran membacakan

puisi yang dilakukan oleh siswa dan guru. Dari hasil observasi, diketahui

bahwa pembelajaran membacakan puisi sudah diajarkan dengan baik, akan

tetapi ternyata hasilnya masih kurang memuaskan. Siswa masih kurang

terampil dalam membacakan puisi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor

yaitu faktor eksternal dan faktor internal.

Faktor internal berasal dari siswa itu sendiri yang meliputi (1)

kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran membacakan puisi

karena dianggap membosankan, (2) siswa meremehkan materi keterampilan

membacakan puisi karena siswa menganggap mudah dalam membacakan

puisi tanpa mengetahui teknik-teknik dan aspek-aspek yang harus diperhatikan

dalam membacakan puisi, (3) siswa masih belum percaya diri dalam

membacakan puisi di depan kelas, (4) siswa kurang memahami materi yang

diberika oleh guru terutama dalam aspek menghayati puisi, sehingga siswa

masih bingung bagaimana cara membacakan puisi dengan ekspresi, irama, dan

volume suara dengan penekanannya. (5) siswa kurang mendapat pengalaman

secara langsung dalam pembelajaran membacakan puisi, dan (6) siswa masih

mementingkan hasil daripada proses, jadi siswa kurang memperhatikan aspek-

aspek dalam membacakan puisi, yang terpenting bagi siswa adalah

mendapatkan nilai dari guru.

Faktor eksternal yang menyebabkan kurangnya nilai siswa pada

keterampilan membacakan puisi adalah (1) metode dan teknik yang digunakan

oleh guru dalam pembelajaran membacakan puisi kurang variatif dan

Page 102: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

78

membosankan karena metode yang digunakan sangat monoton, (2) kurangnya

latihan membacakan puisi yang diberikan oleh guru, (3) sedikitnya waktu

dalam pembelajaran sastra terutama membacakan puisi sehingga membatasi

kreatifitas siswa, (4) kurangnya model yang membacakan puisi yang

ditujukkan oleh guru kepada siswa, sehingga siswa hanya mempelajari buku

panduan dan tidak melihat secara langsung pembacaan puisi yang dibacakan

oleh model, dan (5) guru tidak menggunakan media yang ada di sekolah.

Dengan adanya bebagai masalah dalam keterampilan membacakan

puisi di kelas VIIA SMP Atthohiriyyah Semarang, upaya yang dapat

dilakukan oleh guru untuk meningkatkan motivasi siswa dalam keterampilan

membacakan puisi adalah dengan menggunakan metode Copy The Master

melalui media audio visual. Melalui metode Copy The Master diharapkan

siswa mampu menguasai keterampilan membacakan puisi karena melihat

master yang membacakan puisi dan dapat memperhatikan teknik vokal,

penghayatan dan penampilan dalam membacakan puisi. Sedangkan

pengggunaan media audio visual sangat berpengaruh terhadap pembelajaran

membacakan puisi karena master yang membacakan puisi ditampilkan melalui

media audio visual. Fungsi audio visual ini adalah agar siswa mengetahui

secara konkret bagaimana teknik-teknik membacakan puisi yang baik dan

benar yang dibacakan oleh master atau orang yang sudah ahli dalam

membacakan puisi. Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran

membacakan puisi dirasa lebih efektif, sesuai dengan pendapat Suharianto

dalam Doyin (2008:2) bahwa seni baca puisi pada hakikatnya adalah ―seni

Page 103: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

79

tontonan‖ atau ―seni audio-visual‖, jadi cara membelajarkan puisi akan lebih

efektif melalui media audio visual agar siswa mengetahui secara jelas

bagaimana teknik membacakan puisi yang baik dan benar.

Setelah melakukan pembelajaran membacakan puisi dengan metode

Copy The Master melalui media audio visual, diharapkan siswa lebih terampil

dalam membacakan puisi dengan memperhatikan teknik vokal, penampilan,

dan penghayatan ketika membacakan puisi, serta tercapai tujuan yang

diinginkan oleh siswa dan guru sehingga dapat memberi manfaat bagi diri

pribadi siswa.

2.4 Hipotesis Tindakan

Pembelajaran keterampilan membacakan puisi dengan metode Copy The

Master melalui media audio visual dapat meningkatkan keterampilan

membacakan puisi siswa kelas VIIA SMP Attohiriyyah Semarang dan mengubah

perilaku siswa ke arah positif.

Page 104: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

80

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK).

Suyanto dalam Subyantoro (2009:7-8) mendefinisikan PTK sebagai suatu

bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan

tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik

pembelajaran di kelas secara profesional. Melalui penelitian ini akan dilihat

perubahan-perubahan yang terjadi dalam pembelajaran.

Penelitian tindakan kelas terdiri atas dua siklus, yaitu proses tindakan

pada siklus I dan siklus II. Siklus I bertujuan untuk mengetahui kemampuan

membacakan puisi siswa. Siklus I digunakan sebagai refleksi untuk

melaksanakan siklus II. Hasil proses tindakan pada siklus II bertujuan untuk

mengetahui peningkatan keterampilan membacakan puisi setelah dilakukan

perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar yang didasarkan pada refleksi

siklus I. Tiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan,

pengamatan, dan refleksi. Keempat tahap dalam PTK dapat digambarkan

sebagai berikut ini (Tripp dalam Subyantoro 2009:27):

80

Page 105: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

81

OA P RP

R T R T

O O

Bagan 1. Model Penelitian Tindakan Kelas

Keterangan:

OA : Observasi Awal O : Observasi

P : Perencanaan R : Refleksi

T : Tindakan RP : Revisi Perencanaan

3.1.1 Proses Tindakan Siklus I

Proses penelitian tindakan kelas dalam siklus I terdiri atas empat tahap

yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Proses penelitian tersebut

dapat diuraikan sebagai berikut:

3.1.1.1 Perencanaan Siklus I

Tahap perencanaan ini berupa rencana kegiatan menentukan langkah-

langkah yang dilakukan penelitian untuk memecahkan masalah. Masalah yang

dialami dalam pembelajaran membacakan puisi di SMP Atthohiriyyah Semarang

yaitu masih rendahnya kemampuan siswa dalam membacakan puisi karena

berbagai faktor yang telah disebutkan yaitu faktor internal dan eksternal. Upaya

untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan mencoba mengubah

metode pembelajaran agar minat siswa dan motivasi siswa dalam kegiatan

pembelajaran semakin meningkat.

Siklus I

Siklus II

Page 106: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

82

Pada tahap perencanaan siklus I, dilakukan persipan pembelajaran

membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual

dengan langkah-langkah: (1) menyusun rencana pembelajaran membacakan puisi

dengan metode Copy The Master melalui media audio visual, (2) menentukan

video puisi dari master yang sudah ahli dalam membacakan puisi, (3) menentukan

puisi yang akan dibaca oleh siswa, (4) mempersiapkan instrumen penilaian yaitu

instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes uraian dan unjuk kerja beserta

kriteria penilaiannya, dan instrumen nontes berupa lembar observasi, lembar

jurnal, lembar wawancara, dan dokumentasi foto, (5) menyiapkan perangkat tes

membacakan puisi yang berupa soal tes, pedoman penskoran, dan penilaian, (6)

menyusun rencana penelitian yang akan dilakukan dengan melakukan kolaborasi

dengan guru mata pelajaran dan kelas yang akan diteliti.

3.1.1.2 Tindakan Siklus I

Tahap tindakan merupakan proses pembelajaran yang dilakukan sesuai

dengan rencana yang telah ditentukan dan dipersiapkan secara garis besar yaitu

pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media

audio visual. Tahap pembelajaran dalam proses tindakan ini bertahap dari yang

mudah ke yang sulit. Tindakan ini dilakukan dalam dua kali pertemuan yang

terbagi atas tiga tahap yaitu tahap pendahuluan, inti, dan penutup.

Pertemuan I, tahap pendahuluan. Dimulai dari guru melakukan apersepsi

puisi yaitu tahap mengkondisikan siswa agar siap mengikuti proses pembelajaran

dengan mengaitkan materi yang akan disampaikan yaitu materi membacakan puisi

Page 107: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

83

dengan dunia nyata. Hal ini dimaksudkan agar siswa siap untuk mempelajari

materi. Kemudian guru mengutarakan tujuan pembelajaran dan manfaat yang

diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran membacakan puisi, guru

juga memotivasi siswa terhadap manfaat yang diperoleh siswa dan dapat di

aplikasikan kedalam dunia nyata.

Tahap inti pembelajaran. Kegiatan inti pembelajaran siklus I dilakukan

dengan tahap-tahap sebagai berikut: (1) guru membagikan teks puisi yang akan

dibacakan oleh master kepada siswa dan menyuruh siswa membaca puisi dalam

hati, (2) guru menyuruh beberapa siswa maju di depan kelas untuk membacakan

puisi yang akan dibacakan oleh master, (3) siswa yang lain mengomentari

pembacaan puisi siswa yang maju di depan kelas, (4) guru memutarkan video

pembacaan puisi dari master, (5) guru menyuruh siswa untuk mencermati

pembacaan puisi dari master dan memberikan tanda penjedaan dalam puisi yang

dibacakan oleh master, (6) guru dan siswa secara bersama-sama menentukan

langkah-langkah dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membacakan puisi

dari puisi yang sudah dibacakan oleh master. (7) guru memberikan penguatan

kepada siswa tentang langkah-langkah membacakan puisi dan hal-hal yang harus

diperhatikan dalam membacakan puisi (teknik vokal, penampilan, dan

penghayatan), (8) siswa berkelompok, satu kelompok terdiri atas 5 siswa, (9) guru

memberikan tugas kepada siswa untuk memahami puisi, menentukan nada dan

suasana puisi, dan membuat pemenggalan bacaan, (10) masing-masing siswa

berlatih membacakan puisi di dalam kelompoknya dan anggota kelompok yang

lain mengomentari pembacaan puisi tersebut, (11) guru menyuruh siswa dari

Page 108: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

84

perwakilan masing-masing kelompok untuk membacakan puisi di depan kelas,

(12) siswa memperhatikan pembacaan puisi teman yang maju di depan kelas, (13)

siswa mengomentari pembacaan puisi yang maju di depan kelas, dan (14) guru

memberikan saran kepada siswa yang membacakan puisi.

Tahap penutup pembelajaran dilakukana dengan: (1) guru bertanya apakah

siswa mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran, (2) guru meyimpulkan

materi yang telah diajarkan, (3) guru bersama siswa mengadakan refleksi dalam

proses pembelajaran, (4) guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk berlatih

membacakan puisi dari master, dan (5) guru menutup pelajaran dengan

memberikan nasihat kepada siswa agar siswa giat berlatih membaca puisi.

Pertemuan II, tahap pendahuluan yang dimulai dari: (1) guru melakukan

ilustras tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi puisi pada pertemuan I dan

(2) guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran dan

manfaat yang diperoleh jika siswa menguasai kompetensi tersebut.

Tahap inti pembelajaran. Kegiatan inti pembelajaran pada pertemuan II

dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut: (1) guru bertanya jawab tentang

kesulitan yang dihadapi siswa mengenai materi membaca puisi pada pertemuan I,

(2) guru memutarkan master yang membaca puisi melalui media audio visual agar

siswa mengingat hal-hal yang harus diperhatikan dalam membacakan puisi, (3)

siswa mengamati pembacaan puisi oleh master melalui media audio visual, (4)

guru menyuruh siswa untuk berkelompok sesuai dengan kelompok pada

pertemuan I, (5) guru membagikan lima puisi pada masing-masing kelompok, (6)

siswa memilih satu diantara lima puisi sesuai dengan keinginannya, (7) guru

Page 109: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

85

menyuruh siswa untuk memahami puisi, menentukan nada dan suasana puisi, dan

menentukan penjedaan puisi, (8) masing-masing siswa berlatih membacakan puisi

di dalam kelompoknya dan anggota kelompok yang lain mengomentari

pembacaan puisi tersebut, (9) guru meyuruh masing-masing siswa maju di depan

kelas untuk membacakan puisi yang dipilih sesuai dengan keinginannya, (10)

siswa memperhatikan pembacaan puisi teman di depan kelas, dan (11) guru

menilai pembacaan puisi siswa.

Tahap penutup pembelajaran dilakukan dengan: (1) guru bersama siswa

menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, (2) guru

bersama siswa mengadakan refleksi pembelajaran membacakan puisi yang telah

dilakukan, dan (3) guru menutup pelajaran dengan menyuruh siswa tetap berlatih

membaca puisi.

3.1.1.3 Observasi Siklus I

Observasi adalah kegiatan mengamati reaksi dan perilaku siswa selama

proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi atau pengamatan

dilaksanakan untuk mengumpulkan data tentang metode yang digunakan yaitu

metode Copy The Master melalui media audio visual selama proses pembelajaran

berlangsung. Pengambilan data dilakukan melalui tes dan nontes.

Proses pengambilan data tes adalah untuk melihat kemampuan materi

yang diserap oleh siswa dan tes unjuk kerja ketika siswa membacakan puisi yang

sama dengan yang dibacakan oleh master. Kegiatan yang dilakukan berupa data

tes unjuk kerja atau tes performan siswa dalam membacakan puisi serta

Page 110: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

86

peningkatan setelah dilakukan dua siklus. Proses pengambilan data nontes

dilakukan oleh peneliti untuk melihat perilaku siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Beberapa aspek yang diamati adalah perilaku siswa dan aktivitas

siswa selama mengikuti proses pembelajaran, respon siswa terhadap metode dan

media yang digunakan dalam pembelajaran, keaktifan siswa di dalam kelas yang

berupa menjawab pertanyaan dari guru maupun bertanya kepada guru tentang

materi yang belum dipahaminya.

Data nontes diperoleh melalui empat tahap yaitu: (1) observasi siswa

untuk mengetahui perilaku atau aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung,

(2) jurnal penelitian untuk guru dan siswa dalam proses pembelajaran

membacakan puisi dengan metode Copy The Master, (3) wawancara untuk

mengetahui pendapat siswa yang dilakukan di luar pembelajaran kepada

perwakilan siswa yang memperoleh nilai rendah, sedang, dan tinggi, (4)

dokumentasi foto yang digunakan sebagai laporan yang berupa gambar dan

aktivitas selama pembelajaran berlangsung. Semua data tersebut dijelaskan dalam

bentuk deskripsi secara lengkap.

3.1.1.4 Refleksi Siklus I

Setelah melakukan tindakan pada siklus I, peneliti melakukan refleksi

dengan menganalisis hasil tes dan nontes karena refleksi merupakan kegiatan

mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil pembelajaran dari tindakan yang

telah dilakukan untuk perbaikan pelaksanaan siklus II. Berdasarkan hasil refleksi

ini, peneliti dapat melakukan revisi terhadap rencana awal siklus II untuk

Page 111: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

87

mengubah strategi pembelajaran dan sebagai perbaikan pembelajaran pada siklus

II.

Pada siklus ini, peneliti menganalisis hasil tes dan nontes. Analisis hasil

tes dilakukan dengan keterampilan membacakan puisi siswa. Analisis hasil nontes

dilakukan dengan menganalisis hasil observasi, jurnal, wawancara, dan

dokumentasi foto. Hasil analisis ini digunakan untuk mengetahui kelebihan dan

kekurangan metode pembelajaran yang digunakan oleh peneliti dan untuk

mengetahui tindakan-tindakan yang dilakukan oleh siswa selama proses

pembelajaran. Jika hasil tes tersebut belum memenuhi target yang telah

ditentukan, maka akan dilakukan tindakan siklus II dengan alternatif pemecahan

masalah yang terjadi pada siklus I, sedangkan kelebihan yang ada pada siklus I

akan dipertahankan dan lebih ditingkatkan pada siklus II.

3.3 Proses Tindakan Siklus II

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam siklus II terdiri atas

empat tahap yaitu: tahap perencanaa, tindakan, observasi, dan refleksi yang

merupakan tindak lanjut dan perbaikan dari siklus I. Hasil refleksi dari siklus I

diperbaiki pada siklus II.

3.3.1 Perencanaan Siklus II

Berdasarkan refleksi yang telah dilakukan pada siklus I, penulis

memperbaiki proses pembelajaran pada siklus II. Proses penelitian tindakan kelas

pada siklus II akan dilakukan suatu perbaikan-perbaikan dan penyempurnaan dari

Page 112: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

88

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Peneliti mempersiapkan hal-hal

yang akan dilaksanakan pada siklus II dengan memperbaiki hasil refleksi pada

siklus I.

Perbaikan yang dilakukan sebagai bentuk perencanaan pada siklus II

meliputi: (1) identifikasi hal-hal yang memerlukan perbaikan berdasarkan hasil

observasi siklus I, (2) menentukan langkah-langkah perbaikan dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master

melalui media audio visual, (3) merevisi instrumen yang berupa data nontes, yaitu

lembar jurnal, lembar observasi, lembar wawancara, dan dokumentasi foto.

Instumen data tes berupa tes uraian dan tes unjuk kerja, (4) menyiapkan perangkat

pelajaran membacakan puisi yang akan digunakan dalam evaluasi hasil belajar

siklus II.

3.3.1.1 Tindakan Siklus II

Tindakan pada siklus II bertujuan untuk memperbaiki hasil revisi tindakan

yang dilakukan pada siklus I. Tindakan yang dilakukan pada siklus II dilakukan

dalam dua kali pertemuan yang terbagi atas tiga tahap yaitu tahap pendahuluan,

inti, dan penutup.

Pertemuan I, tahap pendahuluan. Tahap ini dimulai dari: (1) guru

menanyakan pengalaman siswa dalam membacakan puisi pada siklus I, (2) guru

menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran dan manfaat yang

diperoleh jika siswa menguasai kompetensi tersebut, dan (3) Guru memberikan

Page 113: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

89

motivasi agar siswa percaya diri dan memberikan reward kepada siswa yang

mampu mendapatkan nilai tertinggi.

Tahap inti pembelajaran. Kegiatan inti pembelajaran siklus II dilakukan

dengan tahap-tahap sebagai berikut: (1) guru mengkondisikan siswa agar siswa

siap mengikuti pembelajaran membacakan puisi pada siklus II. (2) guru menegur

siswa yang masih bergurau dengan teman, (3) Guru mengulas materi

membacakan puisi yang telah diajarkan pada siklus I, (4) guru guru bertanya

jawab mengenai kesulitan yang dihadapi siswa pada siklus I, (5) guru memutarkan

video pembacaan puisi dari master dengan volume suara maksimal, (6) siswa

mencermati pembacaan puisi dari master, (7) guru memberikan penguatan kepada

siswa tentang cara membacakan puisi dan bersama-sama dengan siswa membahas

makna puisi, nada dan suasana puisi, dan penjedaan yang dibacakan oleh master.

(8) guru memutarkan lagi video pembacaan puisi dari master agar siswa lebih

mampu memahami cara membacakan puisi yang baik dan benar sesuai dengan

makna puisi, (9) guru menyuruh siswa untuk berkelompok sesuai dengan

kelompok pada siklus I, (10) siswa berlatih membacakan puisi di dalam

kelompoknya dan anggota kelompok yang lain mengomentari pembacaan puisi

tersebut, (11) guru menyuruh siswa untuk maju di depan kelas membacakan puisi

yang dibacakan oleh master, (12) siswa lain, mengomentari pembacaan puisi

tersebut, (13) guru membagikan tiga puisi dengan tema ―percintaan‖ pada masing

masing kelompok, (14) siswa memilih satu puisi sesuai dengan keinginannya, (15)

guru mengulas makna puisi, menentukan nada dan suasana puisi, dan menentukan

penjedaan atau pemenggalan puisi, (16) masing-masing siswa berlatih

Page 114: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

90

membacakan puisi di dalam kelompoknya dan anggota kelompok yang lain

mengomentari pembacaan puisi tersebut, dan (17) guru mengamati siswa dalam

berlatih membacakan puisi dan membantu siswa jika siswa menemukan kesulitan.

Tahap penutup pembelajaran dilakukan dengan: (1) guru bertanya apakah

siswa mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran, (2) guru bersama siswa

mengadakan refleksi dalam proses pembelajaran, (3) guru memberi tugas rumah

kepada siswa untuk berlatih membacakan puisi, dan (4) guru menutup pelajaran

dengan memberikan nasihat kepada siswa agar siswa giat berlatih membacakan

puisi dan lebih banyak membaca karya sastra khususnya puisi.

Pertemuan II tahap pendahuluan yang dimulai dari: (1) guru melakukan

ilustrasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi puisi pada pertemuan

pertama, (2) guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran

dan manfaat yang diperoleh jika siswa menguasai kompetensi tersebut, dan (3)

guru memberikan motivasi agar siswa percaya diri dan memberikan reward

kepada siswa yang mampu mendapatkan nilai tertinggi.

Tahap inti pembelajaran dilakukan dengan: (1) guru mengkondisikan

siswa agar siap dalam mengikuti pembelajaran dan menegur siswa yang masih

bergurau sendiri, (2) guru bertanya jawab tentang kesulitan yang dihadapi siswa

mengenai materi membacakan puisi pada pertemuan I, (3) guru menjelaskan

kekurangan-kekurangan yang dialami siswa pada saat membacakan puisi

pertemuan pertama, (4) guru memutarkan video pembacaan puisi dari master

untuk mengingat kembali aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam

membacakan puisi, (5) guru memberikan penguatan kepada siswa mengenai

Page 115: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

91

aspek-aspek dalam membacakan puisi, (6) guru memancing siswa untuk bertanya

dengan cara guru akan memberikan pertanyaan kepada siswa apabila siswa tidak

mau bertanya, (7) guru menyuruh siswa untuk berkelompok sesuai dengan

kelompok pada pertemuan I, (8) siswa menyiapkan satu puisi yang telah dipilih

pada pertemuan pertama, (9) masing-masing siswa berlatih membacakan puisi di

dalam kelompoknya selama 20 menit agar lebih siap maju di depan kelas, (10)

guru mengamati siswa berlatih membacakan puisi pada masing-masing kelompok

dan membantu siswa apabila mengalami kesulitan, (11) sebelum siswa maju

penilaian membacakan puisi, guru memutarkan kembali video pembacaan puisi

dari master agar siswa lebih mampu menguasai aspek penghayatan, (12) guru

meyuruh masing-masing siswa maju di depan kelas untuk membacakan puisi, (13)

siswa memperhatikan pembacaan puisi teman di depan kelas, dan (14) guru

menilai pembacaan puisi siswa.

Tahap terakhir adalah penutup, (1) guru bersama siswa menyimpulkan

hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, (2) guru bersama siswa

mengadakan refleksi pembelajaran membacakan puisi yang telah dilakukan, dan

(3) guru menutup pelajaran dengan menyuruh siswa tetap berlatih membacakan

puisi.

3.3.1.2 Observasi Siklus II

Observasi adalah kegiatan mengamati reaksi dan perilaku siswa selama

proses pembelajaran berlangsung. Dalam melakukan observasi, peneliti dibantu

oleh guru kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Pada tindakan siklus II

Page 116: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

92

ini masih dilakukan observasi untuk melihat peningkatan keterampilan siswa

dalam membacakan puisi dan perubahan tingkah laku siswa setelah dilakukan

tindakan siklus II. Observasi siklus II juga masih sama dengan siklus I yaitu

dilakukan melalui data tes dan nontes.

Dalam proses observasi ini, data yang diperoleh melalui beberapa cara

yaitu (1) tes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyerap materi, dan tes

keterampilan siswa dalam membacakan puisi, (2) observasi untuk mengetahui

tingkah laku dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, (3)

jurnal diberikan untuk mengetahui apa yang dirasakan oleh siswa selama

mengikuti proses pembelajaran, (4) wawancara untuk mengetahui pendapat siswa

yang dilakukan di luar pembelajaran kepada perwakilan siswa yang memperoleh

nilai rendah, sedang, dan tinggi, (5) dokumentasi foto yang digunakan sebagai

laporan yang berupa gambar dan aktivitas selama pembelajaran berlangsung.

Semua data tersebut dijelaskan dalam bentuk deskripsi secara lengkap.

Observasi pada siklus II dilakukan dengan cara melihat peningkatan hasil

tes dan melihat perilaku siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang

meliputi keefektifan siswa dalam mengerjakan tugas dan keefektifan siswa dalam

kelompoknya. Kegiatan wawancara juga dilakukan untuk mengetahui tanggapan

siswa terhadap kegiatan pembelajaran terutama pada siswa yang mendapatkan

nilai tertinggi, sedang, dan rendah.

Page 117: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

93

3.3.1.3 Refleksi Siklus II

Refleksi pada siklus II ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan

penggunaan metode Copy The Master melaui media audio visual dalam

pembelajaran membacakan puisi dan untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan

perbaikan tindakan pada siklus I. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil

tes uraian dan tes keterampilan membacakan puisi dan hasil nontes yang

dilakukan pada siklus II. Hasil nontes berupa observasi, jurnal, wawancara, dan

dokumentasi foto juga dilakukan untuk mengetahui perubahan tingkah laku siswa

setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Refleksi pada siklus II dilakukan untuk merefleksi hasil evaluasi belajar

siswa pada siklus I. Tujuan refleksi ini adalah untuk menentukan kemajuan-

kemajuan yang telah dicapai selama proses pembelajaran dan untuk mencari

kelemahan-kelemahan yang muncul dalam proses pembelajaran. Kemajuan yang

dicapai pada siklus II adalah peningkatan tes keterampilan membacakan puisi dan

perubahan tingkah laku siswa dari negatif menjadi positif.

3.4 Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah keterampilan membacakan

puisi siswa kelas VIIA SMP Atthohiriyyah Semarang. Penentuan subjek

penelitian ini didasarkan atas hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa

dan Sastra Indonesia yang mengajar di kelas VIIA SMP Atthohiriyyah Semarang

yang menyatakan bahwa keterampilan membacakan puisi sudah diajarkan dengan

baik, akan tetapi ternyata hasilnya masih kurang memuaskan, siswa masih kurang

Page 118: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

94

memahami cara membacakan puisi dengan baik dan benar sesuai dengan aspek-

aspek yang ada di dalam pembacaan puisi, hal ini disebabkan guru masih kurang

maksimal dalam menggunakan metode dan media pembelajaran.

Peneliti memilih kelas VIIA disebabkan hasil membacakan puisi siswa

kelas VIIA masih kurang memuaskan dibandingkan dengan kelas lainnya. Dari 39

siswa kelas VIIA, lebih dari 70% nilai siswa masih dibawah rata-rata. Nilai rata-

rata kelas hanya 59,1, sedangkan standar ketuntasan minimal nilai bahasa

Indonesia adalah 65. Jadi masih banyak siswa yang nilainya di bawah rata-rata

dan di bawah standar ketuntasan minimal nilai bahasa Indonesia.

3.5 Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu (1) variabel keterampilan

membacakan puisi, sebagai variabel terikat, dan (2) variabel metode Copy The

Master melalui media audio visual sebagai variabel bebas.

3.5.1 Keterampilan Membacakan Puisi

Membacakan puisi merupakan upaya penyampaian suatu makna atau

pesan kepada audiens atau pendengar yang terkandung di dalam puisi yang

diciptakan oleh penyairnya. Melalui kegiatan membacakan puisi pembaca

bermaksud mengajak pendengar atau penontonnya memahami dan merasakan

puisi yang dibacanya. Membacakan puisi harus memperhatikan penghayatan,

vokal, dan penampilan yang merupakan syarat pembacaan puisi yang baik.

Membacakan puisi bukanlah sekadar melisankan puisi atau menyuarakan puisi,

Page 119: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

95

melainkan juga mengekspresikan perasaan dan jiwa yang ditangkap oleh

pembaca dari puisi tersebut.

Keterampilan membacakan puisi ditandai dalam aspek kelayakan (1)

penghayatan atas puisi, (2) teknik vokal atau pelafalan, dan (3) penampilan.

Ketiga aspek tersebut harus dikuasai oleh siswa dalam membacakan puisi, agar

pembacaan puisi tersebut berhasil dengan baik dan memperoleh nilai yang

memuaskan. Pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master

melalui media audio visual diharapkan keterampilan membacakan puisi siswa

kelas VIIA SMP Attohiriyyah Semarang dapat berhasil mencapai kategori batas

tuntas dengan nilai rata-rata kelas minimal yaitu 70, sedangkan nilai rata-rata

kelas maksimal yaitu 100.

3.5.2 Metode Copy The Master melalui Media Audio Visual

Metode Copy The Master adalah metode yang menghadirkan contoh

master atau orang yang sudah ahli dibidangnya, kemudian meniru ide, cara, atau

teknik dari master yang sudah ada. Meniru bukan berarti menjiplak dari sebuah

master melainkan master tersebut sebagai contoh untuk memberi pengalaman

dan imajinasi kepada siswa secara nyata atau konkret.

Dengan metode ini diharapkan keterampilan siswa dalam membacakan

puisi akan memenuhi ketiga aspek dalam membacakan puisi, karena dengan

metode Copy The Master melalui media audio visual dapat memberikan

pengalaman yang nyata kepada siswa dalam membacakan puisi.

Page 120: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

96

3.6 Instrumen Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan dua bentuk instrumen yaitu

instrumen tes dan instrumen nontes.

3.6.1 Instrumen Tes

Instrumen dalam bentuk tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan

siswa dalam membacakan puisi. Tes tersebut berupa tes tindakan atau tes unjuk

kerja. Tes tindakan adalah tes yang menghendaki respon berupa tindakan.

Tindakan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penampilan siswa ketika

membacakan puisi. Dalam instrumen tes, guru menilai pembacaan puisi oleh

siswa berupa penilaian hasil yaitu ketika siswa membacakan puisi sesuai dengan

keinginannya.

Berdasarkan bentuk instrumen tes di atas, kriteria yang dapat digunakan

dalam menentukan nilai membacakan puisi adalah penguasaan penghayatan,

penguasaan teknik vokal, dan penguasaan penampilan.

Tabel 1. Skor Penilaian Tes Keterampilan Membacakan puisi

No. Aspek-aspek yang dinilai Skor

maksimal

1. Penghayatan

a. Pemenggalan 5

b. Kelancaran 5

c. Konsentrasi 5

Page 121: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

97

d. Mimik wajah 5

2. Penguasaan teknik vokal

a. Kejelasan ucapan 5

b. Tekanan 5

c. Intonasi 5

d. Jeda 5

e. Nada 5

3. Penampilan

a. Gerak tubuh 5

b. Penguasaan panggung 5

Jumlah Skor 55

Keterangan:

NA : Nilai Akhir

ƩS : Jumlah Skor Siswa

SM : Skor Maksimal

Kriteria penilaian membacakan puisi dapat diukur dari tiga aspek yaitu

teknik penghayatan, teknik vokal, dan penampilan dalam membacakan puisi yang

dapat dilihat dari tabel berikut:

NA = Ʃ 𝐒

𝐒𝐌 × 100 %

Page 122: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

98

Tabel 2. Kriteria Penilaian Tes Membacakan Puisi

No. Aspek Skor Kategori Kriteria

1. Pemenggalan 5 Sangat baik Tidak terdapat kesalahan dalam

pemenggalan.

4 Baik Terdapat kesalahan pemenggalan

dua kali ketika membacakan puisi.

3 Cukup Terdapat kesalahan pemenggalan

tiga sampai lima kali ketika

membacakan puisi.

1 Kurang Terdapat kesalahan pemenggalan

lebih dari lima kali ketika

membacakan puisi.

2. Kelancaran 5 Sangat baik Sangat lancar dalam membacakan

puisi tanpa tersendat-sendat.

4 Baik Lancar membacakan puisi dan

masih tersendat-sendat dua sampai

tiga kali.

3 Cukup Cukup lancar membacakan puisi

dan masih tersendat-sendat empat

sampai lima kali.

Page 123: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

99

1 Kurang Kurang lancar dalam membacakan

puisi dan masih tersendat-sendat

lebih dari lima kali.

3. Mimik 5 Sangat baik mimik muncul secara alami, tidak

terjadi kesalahan dalam

mengekspresikan makna puisi, dan

mampu menghidupkan pembacaan

puisi.

4 Baik mimik muncul secara alami,

terjadi dua sampai tiga kali

kesalahan dalam mengekspresikan

makna puisi, dan mampu

menghidupkan pembacaan puisi.

3 Cukup mimik muncul kurang alami,

terjadi empat sampai lima kali

kesalahan dalam mengekspresikan

makna puisi, dan kurang mampu

menghidupkan pembacaan puisi.

1 Kurang mimik muncul tidak alami, terjadi

lebih dari lima kali kesalahan

dalam mengekspresikan makna

Page 124: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

100

puisi, dan kurang mampu

menghidupkan pembacaan puisi.

4. Konsentrasi 5 Sangat baik Mampu mempertahankan

konsentrasi dari awal pembacaan

puisi sampai selesai membacakan

puisi.

4 Baik mampu mempertahankan

konsentarasi dari awal pembacaan

puisi dan ditengah-tengah dalam

pembacaan puisi. Konsentrasi

berkurang di akhir pembacan.

3 Cukup Mampu mempertahankan

konsentrasi di awal pembacaan

dan akhir pembacaan puisi.

Konsentrasi berkurang di tengah-

tengah pembacaan puisi.

1 Kurang Tidak mampu mempertahankan

konsentrasi dari awal sampai akhir

pembacaan puisi.

5. Kejelasan 5 Sangat baik Pengucapan kata sangat jelas dan

tidak terjadi kesalahan dalam

Page 125: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

101

ucapan ucapan di setiap baitnya.

4 Baik Terjadi kesalahan ucapan antara

dua sampai tiga kali ketika

membacakan puisi.

3 Cukup Terjadi kesalahan ucapan antara

empat sampai lima kali ketika

membacakan puisi.

1 Kurang Terjadi kesalahan ucapan lebih

dari lima kali ketika membacakan

puisi.

6. Tekanan 5 Sangat baik Tidak terjadi kesalahan dalam

penekanan kata ketika

membacakan puisi.

4 Baik Terjadi dua sampai tiga kesalahan

dalam penekanan kata ketika

membacakan puisi. .

3 Cukup Terjadi empat sampai lima

kesalahan dalam penekanan kata

ketika membacakan puisi.

1 Kurang Terjadi lebih dari lima penekanan

Page 126: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

102

kata dalam membacakan puisi

ketika membacakan puisi.

7. Intonasi 5 Sangat baik Tidak terjadi kesalahan dalam

melafalkan intonasi di dalam puisi.

4 Baik Terjadi kesalahan dua sampai tiga

kali dalam melafalkan intonasi di

dalam puisi.

3 Cukup Terjadi kesalahan empat sampai

lima kali dalam melafalkan

intonasi di dalam puisi.

1 Kurang Terjadi kesalahan di atas lima kali

dalam melafalkan intonasi di

dalam puisi.

8. Nada 5 Sangat baik Tidak terjadi kesalahan dalam

menghasilkan nada ketika

membacakan puisi.

4 Baik terjadi kesalahan dua atau tiga kali

dalam menghasilkan nada ketika

membacakan puisi.

3 Cukup terjadi kesalahan tiga sampai

Page 127: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

103

empat kali dalam menghasilkan

nada ketika membacakan puisi.

1 Kurang terjadi kesalahan lebih dari lima

kali dalam menghasilkan nada

ketika membacakan puisi.

9.

10.

Jeda 5 Sangat baik Tidak terjadi kesalahan dalam

penjedaan puisi.

4 Baik Terjadi kesalahan dua sampai tiga

kali dalam penjedaan puisi.

3 Cukup Terjadi kesalahan empat sampai

lima kali dalam penjedaan puisi.

1 Kurang Terjadi kesalahan lebih dari lima

kali dalam penjedaan puisi.

Gerak tubuh 5 Sangat baik Gerak tubuh muncul secara alami,

tidak terjadi kesalahan dalam

mengekspresikan makna puisi, dan

mampu menghidupkan pembacaan

puisi.

4 Baik Gerak tubuh muncul secara alami,

terjadi dua sampai tiga kali

Page 128: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

104

kesalahan dalam mengekspresikan

makna puisi, dan mampu

menghidupkan pembacaan puisi.

3 Cukup Gerak tubuh muncul kurang alami,

terjadi empat sampai lima kali

kesalahan dalam mengekspresikan

makna puisi, dan kurang mampu

menghidupkan pembacaan puisi.

1 Kurang Gerak tubuh muncul tidak alami,

terjadi lebih dari lima kali

kesalahan dalam mengekspresikan

makna puisi, dan kurang mampu

menghidupkan pembacaan puisi.

11. Penguasaan

panggung

5 Sangat baik Posisi pembaca tidak selalu di

tengah-tengah panggung dan

mampu begerak kesegala arah di

atas panggung.

4 Baik Posisi pembaca tidak selalu di

tengah-tengah panggung dan

hanya bergerak pada satu sisi

panggung.

Page 129: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

105

3 Cukup Posisi pembaca selalu di tengah-

tengah panggung dan tidak

bergerak kesegala arah di atas

panggung.

1 Kurang Posisi pembaca berada di sisi

pangung dan tidak bergerak ke

tengah panggung.

Dari aspek skor penilaian membacakan puisi dan kriteria skor dalam

membacakan puisi di atas, nilai akhir membacakan puisi dapat dikategorikan

rentang nilai dengan kategori sangat baik, baik, cukup, dan kurang dengan rentang

nilai sebagai berikut:

Tabel 3. Rentang Nilai Keterampilan Membacakan puisi

No. Kategori Rentang Nilai

1. Sangat baik 85-100

2. Baik 70-84

3. Cukup 60-69

4. Kurang 0-59

Berdasarkan tabel 3 dapat dijelaskan bahwa siswa yang memperoleh nilai

dengan rentang 85-100 masuk dalam kategori nilai sangat baik, nilai dengan

Page 130: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

106

rentang 70-84 masuk dalam kategori baik, nilai dengan rentang 60-69 masuk

dalam kategori cukup, dan nilai dengan kategori 0-59 masuk dalam kategori nilai

kurang.

3.6.2 Instrumen Nontes

Instrumen nontes digunakan untuk mengetahui perubahan perilaku siswa,

sikap siswa dalam proses pembelajaran, serta tanggapan siswa mengenai

pembelajaran yang telah dilakukan selama mengikuti pembelajaran membacakan

puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual. Bentuk

instrumen dalam penelitian ini terdiri atas lembar observasi, lembar jurnal, lembar

wawancara, dan dokumentasi.

3.6.2.1 Lembar Observasi

Lembar observasi ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai

perubahan perilaku, sikap, atau respon siswa pada siklus I dan siklus II selama

mengikuti pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master

melalui media audio visual. Sasaran yang diamati dalam observasi difokuskan

pada perilaku positif dan perilaku negatif siswa yang muncul saat berlangsungnya

proses pembelajaran. Aspek-aspek pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan

belajar mengajar, yaitu (1) kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran

membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual,

(2) keseriusan siswa dalam memperhatikan penjelasan materi dari guru, (3)

Page 131: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

107

keaktifan siswa di dalam kelas dan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas, dan

(3) respon siswa selama pembelajaran berlangsung.

Observasi ini dilaksanakan selama proses pembelajaran yaitu mulai dari

penjelasan guru, proses belajar mengajar, sampai dengan evaluasi untuk

mengetahui hasil yang ditangkap siswa. Setelah mendapatkan data observasi, hasil

observasi dicatat dengan mengisi lembar observasi yang telah dipersiapkan.

3.6.2.2 Lembar Jurnal

Lembar jurnal merupakan catatan yang ditulis siswa dan guru selama

proses pembelajaran membacakan puisi berlangsung. Siswa disuruh untuk

menjawab beberapa pertanyaan yang telah dibuat oleh peneliti yang

beruhubungan dengan proses pembelajaran membacakan puisi dengan metode

Copy The Master melalui media auido visual. Aspek yang diamati dalam jurnal

siswa yaitu (1) senang/tidaknya siswa terhadap proses pembelajaran yang telah

dilakukan, (2) materi apa yang belum dipahami oleh siswa selama proses

pembelajaran, (3) kesulitan yang dialami siswa ketika membacakan puisi, (4)

saran siswa terhadap pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The

Master melalui media audio visual, dan (5) apakah siswa merasa terbantu setelah

mengikuti pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master

melalui media audio visual.

Jurnal guru dibuat oleh guru untuk mengamati proses pembelajaran.

Aspek-aspek yang diamati dalam jurnal guru yaitu (1) bagaimana kesiapan siswa

ketika membacakan puisi, (2) bagaimana keaktifan siswa ketika mengikuti

Page 132: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

108

pelajaran, (3) bagaimana respon siswa saat melihat video pembacaan puisi dari

master yang digunakan dalam proses pembelajaran, (4) bagaimana situasi dan

suasana kelas pada saat pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy

The Master melalui media audio visual, (5) bagaimana keefektifan dan

keefesienan media audio visual yang digunakan dalam pembelajaran membacakan

puisi, dan (6) bagaimana perilaku siswa ketika penilaian membacakan puisi.

3.6.2.3 Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan untuk memperoleh data yang berisi

pendapat siswa mengenai kemudahan, kesulitan, dan hambatan dalam

pembelajaran membacakan puisi dengan metode-metode sebelumnya yang

dilakukan oleh guru. Wawancara dilakukan di luar jam pelajaran dengan

menggunakan teknik tanya jawab secara langsung kepada siswa. Sasaran

wawancara adalah beberapa siswa yang memperoleh nilai terbaik, sedang, dan

siswa yang mendapatkan nilai rendah atau kurang.

Aspek yang diungkapkan dalam wawancara meliputi (1) apakah siswa

pernah membacakan puisi, (2) pernah /tidaknya penerapan metode Copy The

Master melalui media audio visual dalam pembelajaran membacakan puisi, (3)

senang/tidaknya siswa dengan pembelajaran membacakan puisi dengan metode

Copy The Master melalui media audio visual, (4) kesulitan yang dialami oleh

siswa ketika proses pembelajaran berlangsung, (5) manfaat yang diperoleh siswa

dari pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui

media audio visual, (6) berhasil/tidaknya pembelajaran membacakan puisi dengan

Page 133: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

109

metode Copy The Master melalui media audio visual, dan (7) Saran apa yang

dapat diberikan untuk pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The

Master melalui media audio visual.

3.6.2.4 Dokumentasi Foto

Pedoman dokumentasi yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini

menggunakan dokumentasi foto. Dokumentasi foto ini digunakan dengan tujuan

untuk memperoleh gambaran secara visual tentang pembelajaran yang dilakukan

di kelas. Pengambilan foto ini difokuskan pada (1) ketika aktivitas awal

pembelajaran membacakan puisi, yaitu ketika guru memberikan penjelasan, (2)

ketika siswa menonton video pembacaan puisi dari master, (2) ketika siswa

mendengarkan penjelasan dari guru, (3) ketika siswa bertanya tentang materi yang

belum paham, (4) ketika siswa membentuk kelompok, (5) saat siswa berdiskusi di

dalam kelompoknya, (6) saat siswa maju untuk membacakan puisi di depan kelas.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik tes dan

nontes yang bertujuan untuk mengukur peningkatan keterampilan membacakan

puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual.

3.7.1 Teknik Tes

Teknik pengumpulan data dengan tes merupakan teknik pengumpulan data

yang akurat bagi peneliti. Tes dilakukan dengan menugaskan siswa maju satu per

Page 134: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

110

satu di depan kelas untuk membacakan puisi yang telah disiapkan oleh guru.

Penilaian membacakan puisi difokuskan pada penguasaan teknik penghayatan,

penguasaan vokal, dan penguasaan penampilan. Tes dilakukan sebanyak dua kali

yaitu pada siklus I dan siklus II. Hal ini dilakukan untuk mengukur tingkat

keberhasilan siswa dalam membacakan puisi dengan metode Copy The Master

melalui media audio visual.

Hasil tes pada siklus I dianalisis. Dari hasil tes tersebut dapat diketahui

kelemahan-kelemahan siswa. Bedasarkan kelemahan tersebut, kemudian

diperbaiki untuk menghadapi tes pada siklus II. Pada siklus II juga dilakukan

analisis. Dengan demikian peneliti akan mudah mengetahui peningkatan

keterampilan siswa dalam membacakan puisi dari siklus I dan siklus II.

3.7.2 Teknik Nontes

Data nontes pada penelitian ini diperoleh melalui metode observasi, jurnal,

wawancara, dan dokumentasi.

3.7.2.1 Observasi

Pengamatan atau observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran

berlangsung yaitu dari awal dimulainya pembelajaran sampai akhir pembelajaran

pada setiap akhir pertemuan. Teknik observasi dilakukan oleh peneliti untuk

mengamati perilaku siswa baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif

selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus I dan siklus II dengan

metode Copy The Master melalui media audio visual.

Page 135: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

111

Tahap observasi yang dilakukan yaitu (1) mempersiapkan lembar

observasi yang berisi tentang keefektifan siswa dalam mendengarkan penjelasan

guru, keefektifan siswa dalam proses pembelajaran, dan keefektifan siswa dalam

mengerjakan tugas (tes), (2) melaksanakan observasi selama proses pembelajaran,

yaitu mulai dari penjelasan guru, proses belajar mengajar, sampai dengan evaluasi

untuk mengetahui hasil yang ditangkap oleh siswa, dan (3) mencatat hasil

observasi dengan mengisi lembar observasi yang telah dipersiapkan.

3.7.2.2 Jurnal

Teknik jurnal ini dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui

respon guru dan siswa terhadap mata pelajaran membacakan puisi dengan metode

Copy The Master melalui media audio visual. Peneliti menyiapkan lembar jurnal

siswa dan lembar jurnal guru.

Jurnal siswa diisi oleh siswa yang berisi tentang tanggapan siswa terhadap

proses pembelajaran, kesulitan siswa dalam proses pembelajaran, perasaan siswa

ketika mengikuti pembelajaran membacakan puisi, dan saran siswa terhadap

proses pembelajaran selanjutnya. Jurnal guru diisi oleh guru yang berisi uraian

pendapat dan seluruh aktivitas yang dapat ditangkap guru pengampu selama

kegiatan pembelajaran.

3.7.2.3 Wawancara

Kegiatan wawancara dilaksanakan setelah kegiatan belajar mengajar

selesai. Wawancara dilaksanakan kepada beberapa siswa yang memiliki kategori

Page 136: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

112

nilai terbaik, cukup, dan kurang. Masing-masing siswa harus menjawab beberapa

pertanyaan dari pewawancara (peneliti). Jawaban siswa ditulis diselembar kertas

jawaban yang telah disediakan. Wawancara dilaksanakan setelah pembelajaran

selesai. Dalam pelaksanaan wawancara tahap-tahap yang dilakukan yaitu (1)

menyiapkan lembar wawancara yang berisi daftar pertanyaan yang akan diajukan

pada siswa, (2) menentukan siswa yang hasil membacakan puisinya sangat baik,

baik, dan kurang dari nilai siklus I dan siklus II, dan (3) mencatat hasil wawancara

dengan cara menulis jawaban siswa pada lembar yang tersedia.

3.7.2.4 Dokumentasi

Dokumentasi dalam peneitian ini adalah dokumentasi foto. Foto digunakan

selama proses pembelajaran berlangsung yaitu aktivitas siswa selama proses

pembelajaran di dalam kelas. Dalam pengambilan gambar, peneliti meminta

bantuan teman untuk melakukan pemotretan aktivitas siswa di dalam kelas.

Aktivitas siswa yang perlu diambil gambarnya yaitu (1) ketika aktivitas awal

pembelajaran membacakan puisi, yaitu ketika guru memberikan penjelasan, (2)

ketika siswa menonton video pembacaan puisi dari master, (2) ketika siswa

mendengarkan penjelasan dari guru, (3) ketika siswa bertanya atau menanggapi

tentang materi yang belum paham, (4) ketika siswa membentuk kelompok, (5)

saat siswa berdiskusi di dalam kelompoknya, (6) saat siswa maju untuk

membacakan puisi di depan kelas.

Page 137: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

113

3.8 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini

akan dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.

3.8.1 Metode Kualitatif

Metode kualitaif digunakan untuk menganalisis data kualitatif. Data

kualitatif diperoleh dari instrumen nontes yang berupa observasi, jurnal,

wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menelaah seluruh

data nontes yang diperoleh. Hasil analisis dari data kualitatif digunakan untuk

mengetahui siswa yang mengalami kesulitan dalam membakan puisi dengan

metode Copy The Master melalui media audio visual.

Data nontes dari siklus I dan siklus II dibandingkan dengan cara melihat

hasil observasi, jurnal, wawancara dan dokumentasi sehingga dapat diketahui

adanya perubahan perilaku siswa dalam pembelajaran membacakan puisi dengan

metode Copy The Master melalui media audio visual.

3.8.2 Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif digunakan untuk menganalisis data kuantitatif yang

bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan membacakan puisi siswa.

Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes unjuk kerja membacakan puisi dengan

metode Copy The Master melalui media audio visual dari siklus I dan siklus II.

Analisis tersebut dilakukan dengan langkah perhitungan sebagai berikut: (1)

merekap nilai membacakan puisi, (2) menghitung nilai komulatif dari seluruh

Page 138: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

114

aspek, (3) menghitung nilai rata-rata kelas, dan (4) menghitung presentase nilai,

dengan rumus:

NP = 𝐑

𝐒𝐌 × 100% Keterangan:

NP: Nilai dalam Persentase

SM: Skor Maksimal

R: Skor yang diperoleh Siswa

Siswa dikatakan memiliki kualitas membacakan puisi dengan sangat baik

apabila siswa mencapai persentase 85-100. Siswa dengan kualitas membacakan

puisi baik apabila persentase siswa mencapai 70-84, siswa dikatakan memiliki

kualitas membacakan puisi cukup apabila persentase siswa mencapai 60-69,

sedangkan siswa yang memiliki kualitas membacakan puisi masih kurang,

mencapai persentase 0-59.

Hasil dari perhitungan nilai tes tersebut, dibandingkan antara siklus I dan

siklus II. Dari hasil perbandingan tersebut, dijadikan sebagai dasar untuk

mengetahui persentase peningkatan keterampilan membacakan puisi dengan

metode Copy The Master melalui media audio visual pada siswa kelas VIIA SMP

Atthohiriyyah Semarang.

Page 139: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

115

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada bab ini akan disajikan hasil tes dan nontes yang diperoleh selama

penelitian berlangsung. Hasil tes terbagi menjadi dua bagian, yaitu siklus I, dan

siklus II. Hasil tes siklus I dan siklus II berupa keterampilan membacakan puisi

dengan metode Copy The Master melalui media audio visual yang akan diuraikan

dalam bentuk data kuantitatif. Hasil nontes diperoleh dari observasi, wawancara,

jurnal, dan dokumentasi yang berupa foto yang akan diuraikan dalam bentuk data

kualitatif. Sebelum melakukan tindakan siklus I dan siklus II, peneliti melakukan

survei untuk memperoleh informasi mengenai kondisi awal pembelajaran

membacakan puisi, berikut pemaparannya.

4.1.1 Kondisi Awal

Kondisi awal merupakan kondisi pembelajaran membacakan puisi

sebelum siswa diberi perlakuan berupa penerapan metode Copy The Master

melalui media audio visual. Untuk mengetahui kondisi awal, peneliti melakukan

observasi dan wawancara kepada guru mata pelajaran yang bersangkutan sebelum

melakukan penelitian. Berdasarkan hasil observasi dan wawncara, informasi yang

diperoleh menyatakan bahwa pembelajaran membacakan puisi pada siswa kelas

VIIA SMP Athohiriyyah Semarang mengalami beberapa kendala yaitu siswa

kurang antusias dan berminat dalam pembelajaran membacakan puisi, sehingga

115

Page 140: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

116

siswa mengalami kesulitan dalam praktik membacakan puisi. Hal ini dibuktikan

dengan nilai siswa sebelum menggunakan metode Copy The Master melalui

media audio visual yang telah dinilai oleh guru pengampu. Nilai siswa pada

kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini:

Tabel 4 Hasil Tes Membacakan Puisi Kondisi awal

No Kategori Nilai Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 85-100 0 0 0% 2303

3900 x 100

= 59,1

Kurang

2 Baik 70 -84 5 365 12,8%

3 Cukup 60-69 13 829 33,3%

4 Kurang 0-59 21 1111 53,8%

Jumlah - 39 2303 100%

Data pada tabel 4 menunjukkan bahwa hasil tes keterampilan membacakan

puisi siswa kelas VIIA SMP Athohiriyyah Semarang pada kondisi awal, secara

keseluruhan mempunyai rata-rata 59,05 atau berkategori kurang. Tidak ada siswa

yang berhasil meraih kategori sangat baik dengan rentang skor 85-100, kategori

baik dengan skor 70-84 dicapai 5 siswa atau sebesar 12,8%. Kategori cukup

dengan skor 60-69 dicapai 13 siswa atau sebesar 33,3%, kemudian kategori

kurang dengan skor 0-59 dicapai 21 siswa atau sebesar 53,8%. Secara

keseluruhan, keterampilan membacakan puisi siswa belum memenuhi target

pencapaian nilai 70 dalam rata-rata kelas. Nilai rata-rata 59,05 berasal dari jumlah

skor masing-masing aspek yang dinilai dalam membacakan puisi yaitu

pemenggalan, kelancaran, konsentrasi, mimik, kejelasan ucapan, tekanan,

intonasi, jeda, nada, gerak tubuh, dan penguasaan panggung.

Hasil tes keterampilan membacakan puisi tersebut dapat pula dijelaskan

melalui grafik berikut ini:

Page 141: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

117

Diagram 1 Hasil Tes Membacakan Puisi Kondisi awal

Diagram 1 menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang berhasil

mendapatkan nilai sangat baik atau sebesar 0% dengan skor 85-100, kategori baik

dengan skor 70-84 dicapai 5 siswa atau sebesar 12,8%. Kategori cukup dengan

skor 60-69 dicapai 13 siswa atau sebesar 33,3%, sedangkan kategori kurang

dengan skor 0-59 dicapai 21 siswa atau sebesar 53,8%.

Secara keseluruhan hasil tes siswa dalam keterampilan membacakan puisi

siswa kelas VIIA SMP Athohiriyyah Semarang belum memenuhi target

pencapaian nilai 70 dalam rata-rata kelas. Hal ini dibuktikan bahwa masih ada

53,8% siswa yang memiliki nilai dengan kategori kurang. Oleh karena itu, peneliti

mencoba menggunakan metode Copy The Master melalui media audio visual

sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam membacakan puisi.

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus I

Siklus I merupakan tindakan awal penelitian menggunakan metode Copy

The Master melalui media audio visual. Siklus I dilaksanakan sebagai upaya

memperbaiki dan memecahkan permasalahan yang muncul pada kondisi awal.

12.8

33.353.8

sangat baik

baik

cukup

kurang

Page 142: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

118

Pelaksanaan pembelajaran membacakan puisi siklus I terdiri atas tes dan nontes.

Hasil kedua data tersebut diuraikan secara rinci sebagai berikut.

4.1.2.1 Hasil Tes Siklus I

Hasil tes membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui

media audio visual dapat dilihat pada tabel 5 berikut:

Tabel 5 Hasil Tes Membacakan Puisi Siklus I

No Kategori Nilai Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 85-100 1 84 2,6% 25933900

x 100

= 66,5

cukup

2 Baik 70 -84 7 519 17,9%

3 Cukup 60-69 29 1878 74,4%

4 Kurang 0-59 2 112 5,1%

Jumlah - 39 2593 100%

Pada tabel 5 dapat terlihat bahwa keterampilan siswa dalam membacakan

puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual pada siklus I

mengalami peningkatan dari kondisi awal. Nilai rata-rata siswa pada siklus I

adalah 66,5 atau termasuk dalam kategori cukup, sedangkan nilai rata-rata kelas

pada kondisi awal adalah 59,1 atau dalam kategori kurang. Peningkatan

keterampilan membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media

audio visual dari kondisi awal sampai siklus I sebesar 7,4%. Adapun peningkatan

nilai siklus I sebagai berikut. Kategori sangat baik dengan rentang nilai 85-100

dicapai oleh 1 siswa atau sebesar 2,6% dari kondisi awal yang tidak dicapai oleh

siswa atau sebesar 0%. Jadi, pada siklus I siswa yang mendapat nilai dengan

kategori sangat baik mengalami peningkatan sebesar 2,6%. Kategori baik dengan

rentang nilai 70-84 dicapai oleh 7 siswa atau sebesar 17,9% dari kondisi awal

Page 143: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

119

12,8%. Jadi, kategori baik yang dicapai siswa mengalami peningkatan sebesar

1,4%. Kategori cukup dengan rentang nilai 60-69 dicapai oleh 29 siswa atau

sebesar 74,4% dari kondisi awal 33,3%. Jadi, kategori cukup yang dicapai oleh

siswa mengalami peningkatan sebesar 41,1%. Siswa yang memiliki nilai rata-rata

kategori kurang pada kondisi awal, dapat mengalami peningkatan menjadi

kategori cukup pada pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The

Master melalui media audio visual. Kategori yang terakhir yaitu kategori kurang

dengan rentang nilai 0-59 hanya dicapai oleh 2 siswa atau sebesar 5,1% dari

kondisi awal 53,8%. Jadi, kategori kurang yang dicapai oleh siswa mengalami

penurunan sebesar 48,7%.

Hasil tes keterampilan membacakan puisi tersebut dapat pula dijelaskan

melalui grafik berikut ini:

Diagram 2 Hasil Tes Membacakan Puisi Siklus I

Diagram 2 menunjukkan bahwa terdapat 1 siswa atau sebesar 2,6% yang

berhasil meraih kategori sangat baik dengan skor 85-100, kategori baik dengan

skor 70-84 dicapai 7 siswa atau sebesar 17,9%. Kategori cukup dengan skor 60-69

2.6

17.9

74.4

5.1

sangat baik

baik

cukup

kurang

Page 144: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

120

dicapai 29 siswa atau sebesar 74,4%, dan kategori kurang dengan skor 0-59

dicapai 2 siswa atau sebesar 5,1%.

Secara keseluruhan hasil tes siswa dalam keterampilan membacakan puisi

siswa kelas VIIA SMP Athohiriyyah Semarang belum memenuhi target

pencapaian nilai 70 dalam rata-rata kelas. Hal ini dibuktikan bahwa hanya 2,6%

siswa yang mendapatkan kategori nilai sangat baik dan hanya 17,9% siswa yang

memiliki kategori nilai baik. Oleh karena itu, keterampilan siswa dalam

membacakan puisi siswa masih perlu ditingkatkan dengan melakukan tindakan

siklus II dengan metode Copy The Master melalui media audio visual.

4.1.2.1.1 Hasil Tes Aspek Pemenggalan

Pada aspek pemenggalan penilaiannya dipusatkan pada ketepatan

pemenggalan dengan makna yang ada di dalam puisi yang dibacakannya. Hasil

penilaian aspek pemenggalan siklus I dapat dilihat dalam tabel 6 di bawah ini:

Tabel 6. Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Pemenggalan Siklus I

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 5 25 12,8% 120195

x 100

= 61,5

Cukup

2 Baik 4 7 28 17,9%

3 Cukup 3 20 60 51,3%

4 Kurang 1 7 7 17,9%

Jumlah - 39 120 100 %

Data pada tabel 6 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam

membacakan puisi aspek pemenggalan pada siklus I untuk kategori sangat baik

dengan skor 5 dicapai 5 siswa atau sebesar 12,8%. Kategori baik dengan skor 4

dicapai 7 siswa atau sebesar 17,9%, kategori cukup dengan skor 3 dicapai 20

Page 145: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

121

siswa atau sebesar 51,3%. Kategori kurang dengan skor 1 dicapai oleh 7 siswa

atau sebesar 17,9%. Jadi rata-rata nilai keterampilan siswa aspek pemenggalan

dalam pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui

media audio visual pada siklus I sebesar 61,5 atau berkategori cukup.

4.1.2.1.2 Hasil Tes Aspek Kelancaran

Pada aspek kelancaran penilaiannya dipusatkan pada kelancaran dalam

membacakan puisi tanpa tersendat-sendat. Hasil penilaian aspek kelancaran siklus

I dapat dilihat dalam tabel 7 di bawah ini:

Tabel 7 Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Kelancaran Siklus I

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 2 10 5,1% 126

195 x 100

= 64,6

Cukup

2 Baik 4 14 52 35,9%

3 Cukup 3 20 60 51,3%

4 Kurang 1 3 4 7,7%

Jumlah - 39 126 100 %

Data pada tabel 7 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam

membacakan puisi aspek kelancaran pada siklus I untuk kategori sangat baik

dengan skor 5 dicapai 2 siswa atau sebesar 5,1%. Kategori baik dengan skor 4

dicapai 14 siswa atau sebesar 35,9%, kategori cukup dengan skor 3 dicapai 20

siswa atau sebesar 51,3%. Kategori kurang dengan skor 1 dicapai oleh 3 siswa

atau sebesar 7,7%. Jadi rata-rata nilai keterampilan siswa aspek kelancaran dalam

pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media

audio visual pada siklus I sebesar 64,6 atau berkategori cukup.

Page 146: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

122

4.1.2.1.3 Hasil Tes Aspek Konsentrasi

Pada aspek konsentrasi penilaiannya dipusatkan pada tingkat konsentrasi

yang konsisten dari awal sampai akhir membacakan puisi, serius dengan

penghayatan yang maksimal sehingga mampu mengungkapkan perasaan penyair.

Hasil penilaian aspek konsentrasi siklus I dapat dilihat dalam tabel 8 di bawah ini:

Tabel 8 Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Konsentrasi Siklus I

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 3 15 7,7% 125

195 x 100

= 64,1

Cukup

2 Baik 4 10 40 25,6%

3 Cukup 3 22 66 56,4%

4 Kurang 1 4 4 10,3%

Jumlah - 39 125 100 %

Data pada tabel 8 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam

membacakan puisi aspek konsentrasi pada siklus I untuk kategori sangat baik

dengan skor 5 dicapai 3 siswa atau sebesar 7,7%. Kategori baik dengan skor 4

dicapai 10 siswa atau sebesar 25,6%, kategori cukup dengan skor 3 dicapai 22

siswa atau sebesar 56,4%. Kategori kurang dengan skor 1 dicapai oleh 4 siswa

atau sebesar 10,3%. Jadi rata-rata nilai keterampilan siswa aspek konsentrasi

dalam pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui

media audio visual pada siklus I sebesar 64,1 atau berkategori cukup.

4.1.2.1.4 Hasi Tes Aspek Mimik Wajah

Pada aspek mimik wajah penilaiannya dipusatkan pada ekspresi wajah

yang muncul secara alami sesuai dengan makna yang ada di dalam puisi yang

Page 147: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

123

dibacakannya. Hasil penilaian aspek konsentrasi siklus I dapat dilihat dalam tabel

9 di bawah ini:

Tabel 9 Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Mimik Siklus I

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 2 10 5,1% 120

195 x 100

= 61,5

Cukup

2 Baik 4 11 44 28,3%

3 Cukup 3 20 60 51,3%

4 Kurang 1 6 6 15,4%

Jumlah - 39 120 100 %

Data pada tabel 9 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam

membacakan puisi aspek mimik wajah pada siklus I untuk kategori sangat baik

dengan skor 5 dicapai 2 siswa atau sebesar 5,1%. Kategori baik dengan skor 4

dicapai 11 siswa atau sebesar 28,3%, kategori cukup dengan skor 3 dicapai 20

siswa atau sebesar 51,3%. Kategori kurang dengan skor 1 dicapai oleh 6 siswa

atau sebesar 15,4%. Jadi rata-rata nilai keterampilan siswa aspek mimik wajah

dalam pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui

media audio visual pada siklus I sebesar 61,5 atau berkategori cukup.

4.1.2.1.5 Hasil Tes Aspek Kejelasan Ucapan

Pada aspek kejelasan ucapan penilaiannya dipusatkan pada kejelasan

ucapan tiap kata dalam membacakan puisi. Hasil penilaian aspek kejelasan ucapan

siklus I dapat dilihat dalam tabel 10 di bawah ini:

Page 148: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

124

Tabel 10 Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Kejelasan Ucapan Siklus I

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 3 15 7,7% 131

195 x 100

= 67,1

Cukup

2 Baik 4 16 64 41%

3 Cukup 3 16 48 41%

4 Kurang 1 4 4 10,3%

Jumlah - 39 131 100 %

Data pada tabel 10 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam

membacakan puisi aspek kejelasan ucapan pada siklus I untuk kategori sangat

baik dengan skor 5 dicapai 3 siswa atau sebesar 7,7%. Kategori baik dengan skor

4 dicapai 16 siswa atau sebesar 41%, kategori cukup dengan skor 3 dicapai 16

siswa atau sebesar 41%. Kategori kurang dengan skor 1 dicapai oleh 4 siswa atau

sebesar 10,3%. Jadi rata-rata nilai keterampilan siswa aspek konsentrasi dalam

pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media

audio visual pada siklus I sebesar 67,1 atau berkategori cukup.

4.1.2.1.6 Hasil Tes Aspek Tekanan

Pada aspek tekanan penilaiannya dipusatkan pada kata yang terpenting

atau kata yang menjadi intisari dalam bait puisi yang dibacakan. Hasil penilaian

aspek tekanan siklus I dapat dilihat dalam tabel 11 di bawah ini:

Tabel 11 Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Tekanan Siklus I

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 2 10 5,1% 136

195 x 100

= 69,7

Cukup

2 Baik 4 17 68 43,6%

3 Cukup 3 19 57 48,7%

4 Kurang 1 1 1 2,6%

Jumlah - 39 136 100 %

Page 149: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

125

Data pada tabel 11 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam

membacakan puisi aspek tekanan pada siklus I untuk kategori sangat baik dengan

skor 5 dicapai 2 siswa atau sebesar 5,1%. Kategori baik dengan skor 4 dicapai 17

siswa atau sebesar 43,6%, kategori cukup dengan skor 3 dicapai 19 siswa atau

sebesar 48,7%. Kategori kurang dengan skor 1 dicapai oleh 1 siswa atau sebesar

2,6%. Jadi rata-rata nilai keterampilan siswa aspek tekanan dalam pembelajaran

membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual

pada siklus I sebesar 69,7 atau berkategori cukup.

4.1.2.1.7 Hasil Tes Aspek Intonasi

Pada aspek intonasi dipusatkan pada kesesuaian penggunaan intonasi

dalam membacakan puisi. Hasil penilaian pada aspek intonasi pada tes siklus I

dapat dilihat pada tabel 12 di bawah ini:

Tabel 12 Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Intonasi Siklus I

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 4 20 10,3% 134

195 x 100

= 68,7

Cukup

2 Baik 4 15 60 38,5%

3 Cukup 3 17 51 43,6%

4 Kurang 1 3 3 7,7%

Jumlah - 39 134 100 %

Data pada tabel 12 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam

membacakan puisi aspek intonasi pada siklus I untuk kategori sangat baik dengan

skor 5 dicapai 4 siswa atau sebesar 10,3%. Kategori baik dengan skor 4 dicapai

15 siswa atau sebesar 38,5%, kategori cukup dengan skor 3 dicapai 17 siswa atau

Page 150: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

126

sebesar 43,6%. Kategori kurang dengan skor 1 dicapai oleh 3 siswa atau sebesar

7,7%. Jadi rata-rata nilai keterampilan siswa aspek intonasi dalam pembelajaran

membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual

pada siklus I sebesar 68,7 atau berkategori cukup.

4.1.2.1.8 Hasil Tes Aspek Jeda

Pada aspek jeda penilaiannya dipusatkan pada kesesuaian penjedaan ketika

membacakan puisi. Hasil penilaian pada aspek jeda pada tes siklus I dapat dilihat

pada tabel 13 di bawah ini:

Tabel 13 Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Jeda Siklus I

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 4 20 10,3% 130

195 x 100

= 66,7

Cukup

2 Baik 4 17 68 43,6%

3 Cukup 3 12 36 30,8%

4 Kurang 1 6 6 15,4%

Jumlah - 39 130 100 %

Data pada tabel 13 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam

membacakan puisi aspek jeda pada siklus I untuk kategori sangat baik dengan

skor 5 dicapai 4 siswa atau sebesar 10,3%. Kategori baik dengan skor 4 dicapai

17 siswa atau sebesar 43,6%, kategori cukup dengan skor 3 dicapai 12 siswa atau

sebesar 30,8%. Kategori kurang dengan skor 1 dicapai oleh 6 siswa atau sebesar

15,4%. Jadi rata-rata nilai keterampilan siswa aspek jeda dalam pembelajaran

membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual

pada siklus I sebesar 66,7 atau berkategori cukup.

Page 151: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

127

4.1.2.1.9 Hasil Tes Aspek Nada

Pada aspek nada penilaiannya dipusatkan pada kesesuaian nada dan

suasana dalam membacakan puisi. Hasil penilaian pada aspek nada pada tes siklus

I dapat dilihat pada tabel 14 di bawah ini:

Tabel 14 Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Nada Siklus I

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 6 30 15,3% 140

195 x 100

= 73,3

Cukup

2 Baik 4 16 64 41%

3 Cukup 3 16 48 41%

4 Kurang 1 1 1 2,6%

Jumlah - 39 143 100 %

Data pada tabel 14 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam

membacakan puisi aspek nada pada siklus I untuk kategori sangat baik dengan

skor 5 dicapai 6 siswa atau sebesar 15,3%. Kategori baik dengan skor 4 dicapai

16 siswa atau sebesar 41%, kategori cukup dengan skor 3 dicapai 16 siswa atau

sebesar 41%. Kategori kurang dengan skor 1 dicapai oleh 1 siswa atau sebesar

2,6%. Jadi rata-rata nilai keterampilan siswa aspek nada dalam pembelajaran

membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual

pada siklus I sebesar 73,3 atau berkategori baik.

4.1.2.1.10 Hasil Tes Aspek Gerak Tubuh

Pada aspek gerak tubuh penilaiannya dipusatkan pada kesesuaian gerakan

anggota tubuh dengan makna puisi yang dibacakannya. Hasil penilaian pada

aspek gerak tubuh pada tes siklus I dapat dilihat pada tabel 15 di bawah ini:

Page 152: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

128

Tabel 15 Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Gerak Tubuh Siklus I

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 7 35 17,9% 132

195 x 100

= 67,7

Cukup

2 Baik 4 13 52 33,3%

3 Cukup 3 13 39 33,3%

4 Kurang 1 6 6 15,4%

Jumlah - 39 132 100 %

Data pada tabel 15 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam

membacakan puisi aspek gerak tubuh pada siklus I untuk kategori sangat baik

dengan skor 5 dicapai 7 siswa atau sebesar 17,9%. Kategori baik dengan skor 4

dicapai 13 siswa atau sebesar 33,3%, kategori cukup dengan skor 3 dicapai 13

siswa atau sebesar 33,3%. Kategori kurang dengan skor 1 dicapai oleh 6 siswa

atau sebesar 15,4%. Jadi rata-rata nilai keterampilan siswa aspek gerak tubuh

dalam pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui

media audio visual pada siklus I sebesar 67,7 atau berkategori cukup.

4.1.2.1.11 Hasil Tes Aspek Penguasaan Panggung

Pada aspek penguasaan panggung penilaiannya dipusatkan pada

penggunaan panggung, jadi dalam membacakan puisi, siswa tidak selalu berdiri

tanpa bergerak. Hasil penilaian pada aspek penguasaan panggung pada tes siklus I

dapat dilihat pada tabel 16 di bawah ini:

Tabel 16 Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Penguasaan Panggung Siklus I

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 7 35 15,4% 126

195 x 100

= 64,6

2 Baik 4 9 36 23%

3 Cukup 3 16 48 43,6%

Page 153: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

129

4 Kurang 1 7 7 17,9% Cukup

Jumlah - 39 126 100 %

Data pada tabel 16 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam

membacakan puisi aspek penguasaan panggung pada siklus I untuk kategori

sangat baik dengan skor 5 dicapai 6 siswa atau sebesar 15,4%. Kategori baik

dengan skor 4 dicapai 9 siswa atau sebesar 23%, kategori cukup dengan skor 3

dicapai 17 siswa atau sebesar 43,6%. Kategori kurang dengan skor 1 dicapai oleh

7 siswa atau sebesar 17,9%. Jadi rata-rata nilai keterampilan siswa aspek gerak

tubuh dalam pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master

melalui media audio visual pada siklus I sebesar 63,6 atau berkategori cukup.

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hasil tes keterampilan

membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual

sebagai berikut:

Tabel 17 Hasil Tes Keterampilan Membacakan Puisi

No. Aspek yang dinilai Skor Maksimal Rata-rata Kategori

1. Penghayatan

e. Pemenggalan 5 61,5 Cukup

f. Kelancaran 5 64,6 Cukup

g. Konsentrasi 5 64,1 Cukup

h. Mimik wajah 5 61,5 Cukup

2. Penguasaan teknik vokal

f. Kejelasan ucapan 5 67,1 Cukup

g. Tekanan 5 69,7 Cukup

Page 154: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

130

h. Intonasi 5 68,7 Cukup

i. Jeda 5 66,7 Cukup

j. Nada 5 73,3 Baik

3. Penampilan

c. Gerak tubuh 5 67,7 Cukup

d. Penguasaan

panggung

5 64,6 Cukup

Jumlah 55 729,5

Cukup Rata-rata nilai 𝟕𝟐𝟗,𝟓

𝟏𝟏= 𝟔𝟔,𝟓

Tabel 17 menunjukkan bahwa terdapat 11 aspek yang harus dikuasai oleh

siswa dalam membacakan puisi. Aspek pemenggalan dicapai oleh siswa dengan

rata-rata kelas sebesar 61,5 dengan kategori cukup, aspek kelancaran sebesar 64,6

dengan kategori cukup, aspek konsentrasi sebesar 64,1 dengan kategori cukup,

aspek mimik wajah sebesar 61,5 dengan kategori cukup, aspek kejelasan ucapan

sebesar 67,1 dengan kategori cukup, aspek tekanan sebesar 69,7 dengan kategori

cukup, aspek intonasi sebesar 68,7 atau dengan kategori cukup, aspek jeda sebesar

66,7 atau dengan kategori cukup, aspek nada sebesar 73,3 atau dengan kategori

baik, aspek gerak tubuh sebesar 67,7 atau dengan kategori cukup, dan aspek

penguasaan panggung sebesar 64,6 atau dengan kategori cukup. Dengan

demikina dapat disimpulkan bahwa keterampilan membacakan puisi siklus I

termasuk dalam kategori cukup atau dengan nilai rata-rata sebesar 66,5. Dari

sebelas aspek yang dinilai, hanya satu aspek yang mempunyai kategori baik yaitu

Page 155: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

131

pada aspek nada (Vokal) sebesar 73,3. Sedangkan aspek yang belum mampu

dikuasai oleh siswa yaitu aspek pemenggalan dan mimik wajah dengan nilai rata-

rata 61,5 atau dalam kategori cukup. Sehingga perlu diperbaiki pada siklus II agar

nilai rata-rata siswa menjadi 70.

4.1.2.2 Hasil Nontes Siklus I

Hasil penelitian nontes pada siklus I adalah hasil dari observasi,

wawancara, jurnal, dan dokumentasi foto. Hasil penelitian nontes sebagai berikut.

4.1.2.2.1 Hasil Observasi

Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran membacakan puisi

dengan metode Copy The Master melalui media audio visual berlangsung di kelas

VIIA SMP Athohiriyyah Semarang yaitu dari awal dimulainya pembelajaran

sampai akhir pembelajaran pada setiap akhir pertemuan. Kegiatan observasi ini

dilakukan oleh guru atau peneliti untuk mengamati perilaku siswa baik yang

bersifat positif maupun yang bersifat negatif selama proses pembelajaran

berlangsung pada siklus I. Hasil observasi pada siklus I dapat dilihat pada tabel 16

berikut:

Page 156: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

132

Tabel 18 Hasil Observasi Siklus I

No Aspek Observasi

Frekuensi Persentase

Positif Negatif Positif Negatif

1. Perilaku Positif

1. Siswa siap mengikuti pembelajaran 36 3

92,3% 7,7%

2. Siswa aktif bertanya dan memberiakan

tanggapan dalam proses pembelajaran. 2 37

5,1% 94,9%

3. Siswa antusias dan serius dalam

kegiatan membacakan puisi. 36 3

92,3% 7,7%

4. Siswa memperhatikan pembacaan puisi

dari master dengan serius. 37 2

94,9% 5,1%

5. Siswa aktif dalam kegiatan kelompok. 36 3 92,3% 7,7%

2. Perilaku Negatif

6. Siswa keluar kelas dengan teman. 37 2

94,9% 5,1%

7. Siswa mengantuk atau tidur di dalam

kelas. 37 2

94,9% 5,1%

8. Siswa banyak bergurau dan berbicara

sendiri. 34 5

87,1% 12,8%

9. Cara duduk siswa yang kurang sopan di

dalam kelas. 37 2

94,9% 5,1%

10. Siswa makan di dalam kelas selama

pembelajaran berlangsung. 37 2

94,9% 5,1%

Dari hasil observasi di atas, terdapat perilaku positif dan perilaku negatif

yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Perilaku

positif yang dilakukan siswa yaitu: (1) siswa siap mengikuti pembelajaran, (2)

Siswa aktif bertanya dan memberiakan tanggapan dalam proses pembelajaran, (3)

Page 157: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

133

Siswa antusias dan serius dalam kegiatan membacakan puisi, (4) Siswa

memperhatikan pembacaan puisi dari master dengan serius, dan (5) Siswa aktif

dalam kegiatan kelompok. Sedangkan perilaku negatif yang dilakukan oleh siswa

yaitu: (1) siswa keluar kelas dengan teman, (2) siswa mengantuk atau tidur di

dalam kelas, (3) siswa banyak bergurau dan berbicara sendiri, (4) cara duduk

siswa yang kurang sopan di dalam kelas, dan (5) siswa makan di dalam kelas

selama pembelajaran berlangsung.

Data observasi di atas menunjukkan bahwa terdapat 36 siswa atau sebesar

92,3% yang siap mengikuti pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy

The Master melalui media audio visual. Siswa yang aktif bertanya dan

memberikan tanggapan dalam proses pembelajaran sebanyak 2 siswa atau sebesar

5,1%. Siswa yang antusias dan serius dalam kegiatan membacakan puisi sebanyak

36 siswa atau sebesar 92,3%. Siswa yang memperhatikan pembacaan puisi dari

master dengan serius sebanyak 37 siswa atau sebesar 94,9%. Sedangkan siswa

aktif dalam kegiatan kelompok sebanyak 36 siswa atau sebesar 92,3%.

Siswa yang melakukan perilaku negatif yaitu terdapat 2 siswa atau sebesar

5,1% yang keluar kelas dengan teman, 2 siswa atau sebesar 5,1% yang mengantuk

dan tidur di dalam kelas, 5 siswa atau sebesar 12,8% yang banyak bergurau

dengan temannya di dalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung, 2

siswa atau sebesar 5,1% yang cara duduknya kurang sopan di dalam kelas selama

proses pembelajaran berlangsung, dan 2 siswa atau sebesar 5,1% yang makan di

dalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung.

Page 158: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

134

Berdasarkan tabel 18 dapat disimpulkan bahwa perilaku negatif siswa

masih ada selama proses pembelajaran berlangsung. Sikap negatif ini terjadi

karena siswa belum dapat menyesuaikan diri terhadap pola pembelajaran yang

diterapkan oleh guru atau peneliti. Keadaan ini merupakan suatu pemasalahan

yang harus dipecahkan peneliti.

Oleh karena itu, agar perilaku negatif siswa berkurang dan siswa tidak

melakukan perilaku negatif, maka peneliti harus melaksanakan tindakan pada

siklus II. Rencana pelaksanaan pembelajaran siswa pada siklus II harus diperbaiki

agar perilaku negatif siswa berkurang dan tidak melakukan perilaku negatif

selama proses pembelajaran berlangsung.

4.1.2.2.2 Hasil Jurnal

Jurnal dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis yaitu jurnal guru dan

jurnal siswa. Jurnal ini dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui

respon guru dan siswa terhadap pmbelajaran membacakan puisi dengan metode

Copy The Master melalui media audio visual. Hasil jurnal tersebut dapat

dipaparkan sebagai berikut:

1. Jurnal Siswa

Jurnal siswa diisi oleh siswa yang bertujuan untuk mengetahui pesan

dan kesan selama proses pembelajaran membacakan puisi dengan metode

Copy The Master melalui media audio visual.

Page 159: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

135

Tabel 19 Hasil Jurnal Siswa Siklus I

No Aspek Observasi

Frekuensi Persentase

Positif Negatif Positif Negatif

1. Senang/tidaknya siswa terhadap proses

pembelajaran yang telah dilakukan. 39 0

100% 0%

2. Materi apa yang belum dipahami oleh

siswa selama proses pembelajaran. 36 3

92,3% 7,7%

3. Kesulitan yang dialami siswa ketika

membacakan puisi 27 12

69,2% 30.8%

4.

Saran siswa terhadap pembelajaran

membacakan puisi dengan metode Copy

The Master melalui media audio visual

32 7

82% 17,9%

5.

Apakah siswa merasa terbantu setelah

mengikuti pembelajaran membacakan

puisi dengan metode Copy The Master

melalui media audio visual.

36 3

92,3% 7,7%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa aspek-aspek yang diamati

dalam jurnal siswa yaitu (1) senang/tidaknya siswa terhadap proses

pembelajaran yang telah dilakukan, (2) materi apa yang belum dipahami oleh

siswa selama proses pembelajaran, (3) kesulitan yang dialami siswa ketika

membacakan puisi, (4) saran siswa terhadap pembelajaran membacakan puisi

dengan metode Copy The Master melalui media audio visual, dan (5) apakah

siswa merasa terbantu setelah mengikuti pembelajaran membacakan puisi

dengan metode Copy The Master melalui media audio visual.

Page 160: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

136

Hasil dari data jurnal siswa menunjukkan bahwa dari 39 siswa, 39

siswa atau sebesar 100% senang dengan pembelajaran membacakan puisi

dengan metode Copy The Master melalui media audio visual karena siswa

mampu mengetahui bagaimana cara membacakan puisi dengan baik dan benar

dari video master yang ditampilkan oleh guru dan dapat menambah wawasan

siswa tentang membacakan puisi.

Dari 39 siswa menunjukkan bahwa terdapat 3 siswa atau sebesar 7,7%

siswa yang masih belum mampu menguasai beberapa materi yang telah

dijelaskan oleh guru dan 36 siswa atau sebesar 92,3% mampu memahami

materi yang telah disampaikan oleh guru. Dari 39 siswa, menunjukkan bahwa

27 siswa atau sebesar 69,2% tidak merasa kesulitan ketika membacakan puisi

dan 12 siswa atau sebesar 30,8% masih merasa kesulitan dalam membacakan

puisi. Dari 39 siswa menunjukkan bahwa 32 siswa atau sebesar 82%

memberika saran agar guru memutarkan video pembacaan puisi lebih dari satu

kali dan menambah volume suara ketika video pembacaan puisi ditampilkan,

sedangkan 7 siswa atau sebesar 17,9% tidak memberi saran. Dari 39 siswa

menunjukkan bahwa 36 siswa atau sebesar 92,3% merasa terbantu dalam

membacakan puisi dengan adanya video pembacaan puisi dari master dan 3

siswa atau sebesar 7,7% yang merasa kurang terbantu dengan adanya video

pembacaan puisi dari master.

Dari pemaparan data jurnal siswa di atas, sebagian besar siswa sangat

senang dengan pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The

Master melalui media audio visual, akan tetapi masih ada pula kesan negatif

Page 161: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

137

yang dirasakan oleh siswa. Ada beberapa siswa yang belum mampu

menguasai semua materi yang diberikan oleh guru, banyak siswa yang masih

merasa kesulitan ketika membacakan puisi terutama dalam aspek

penghayatan. Dengan adanya berbagai permasalahan yang dihadapi oleh

siswa, maka peneliti perlu memperbaiki metode mengajar agar dapat

mengatasi kesulitan belajar siswa dan mengarahkan siswa ke dalam perilaku

yang lebih baik.

2. Jurnal Guru

Jurnal guru diisi oleh guru atau peneliti yang berisi uraian pendapat

dan keseluruhan kejadian yang dapat ditangkap oleh guru pengajar selama

proses pembelajaran berlangsung. Aspek-aspek yang diamati dalam jurnal

guru yaitu (1) bagaimana kesiapan siswa ketika membacakan puisi, (2)

bagaimana keaktifan siswa ketika mengikuti pelajaran, (3) bagaimana respon

siswa saat melihat video pembacaan puisi dari master yang digunakan dalam

proses pembelajaran, (4) bagaimana situasi dan suasana kelas pada saat

pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui

media audio visual, (5) bagaimana keefektifan dan keefesienan media audio

visual yang digunakan dalam pembelajaran membacakan puisi, dan (6)

bagaimana perilaku siswa ketika penilaian membacakan puisi.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, rata-rata siswa

sudah merasa siap untuk menerima pelajaran dari guru, hal ini dibuktikan

bahwa ketika guru masuk ke ruang kelas, hampir semua siswa diam dan ada

Page 162: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

138

beberapa siswa yang masih merasa bingung dengan kehadiran guru. Selama

proses pembelajaran membacakan puisi berlangsung, masih ada 5 siswa yang

masih asyik berbicara dan bergurau dengan teman dan ketika guru menyuruh

siswa untuk bertanya atau menanggapi, hanya ada dua siswa yang berani

untuk bertanya kepada guru mengenai materi yang belum ia pahami.

Pada siklus I ini, terlihat bahwa rata-rata siswa merespon positif

terhadap pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master

melalui media audio visual. Ketika guru menyuruh siswa untuk berlatih

membacakan puisi di dalam kelompoknya, siswa sangat antusias dan mereka

memiliki semangat untuk bisa membacakan puisi dengan baik dan benar

sesuai master yang telah dicontohkan. Akan tetapi ketika guru menyuruh

siswa untuk maju di depan kelas, masih banyak siswa yang tidak mau maju di

depan kelas untuk membacakan puisi karena malu dengan siswa lain. Selain

itu, rata-rata siswa belum mampu menguasai aspek penghayatan dalam

membacakan puisi. Berbagai permasalahan timbul dalam pelaksanaan siklus I,

maka peneliti harus menyelesaikan permasalahan tersebut dan memperbaiki

metode mengajar pada siklus II.

4.1.2.2.3 Hasil Wawancara

Kegiatan wawancara dilaksanakan oleh peneliti setelah kegiatan belajar

mengajar selesai. Wawancara dilaksanakan kepada tiga siswa yaitu satu siswa

yang mendapatkan kategori nilai terbaik, satu siswa yang mendapatkan nilai

cukup, dan satu siswa yang mendapatkan nilai kurang. Ketiga siswa tersebut

Page 163: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

139

bernama Niken Febrianti, Muhammad Taufiq Aryatin, dan Yulianto Dwi

Nugroho. Kegiatan wawancara ini dilakukan oleh peneliti agar peneliti

mengetahui tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran membacakan puisi

dengan metode Copy The Master melalui media audio visual.

Beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa yaitu, (1) apakah

kamu pernah membacakan puisi sebelum pembelajaran membacakan puisi dengan

metode Copy The Master melalui media audio visual? (2) apakah pembelajaran

membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual

sudah pernah diterapkan oleh guru mata pelajaran? (3) bagaimana akspresi kamu

mengenai pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master

melalui media audio visual? (4) kesulitan apakah yang kamu alami ketika proses

pembelajaran berlangsung? (5) manfaat apa yang dapat kamu peroleh dari

pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media

audio visual? (6) apakah dengan metode Copy The Master melalui media audio

visual ini, kamu sudah berhasil dalam membacakan puisi? dan (7) saran apa yang

dapat kamu berikan untuk membacakan puisi dengan metode Copy The Master

melalui media audio visual?.

Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki kategori

nilai baik, mengatakan bahwa siswa tersebut sudah pernah membacakan puisi

ketika ia duduk dibangku SD, metode Copy The Master melalui media audio

visual belum pernah diterapkan dalam pembelajaran membacakan puisi karena

guru mata pelajaran selalu menjelaskan materi dan memberi contoh tanpa

menggunakan LCD, siswa merasa senang dengan adanya pembelajaran

Page 164: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

140

membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual

karena siswa merasa lebih mampu untuk mengetahui bagaimana cara

membacakan puisi dengan baik dan benar dari video master yang ditampilkan

oleh guru dan dapat menambah wawasan siswa tentang membacakan puisi,

kesulitan yang dialami oleh siswa ketika membacakan puisi yaitu dalam aspek

kelancaran dan konsentrasi (penghayatan), manfaat yang dapat dirasakan oleh

siswa yaitu siswa merasa lebih tau tentang bagaimana membacakan puisi dan

menambah ilmu, siswa merasa sudah berhasil dengan pembacaan puisinya karena

sebelum siswa membacakan puisi di depan kelas terlebih dahulu siswa melihat

video pembacaan puisi dan siswa berlatih di dalam kelompoknya, dan siswa

memberi saran kepada peneliti agar video pembacaan puisi yang ditampilkan

lebih dari satu kali agar lebih memahami penghayatan dalam membacakan puisi.

Hasil wawancara siswa yang mendapatkan kategori nilai sedang

mengatakan bahwa siswa belum pernah membacakan puisi sebelumnya dan ini

adalah pertama kali siswa tersebut membacakan puisi, metode Copy The Master

melalui media audio visual belum pernah diterapkan dalam pembelajaran

membacakan puisi karena guru mata pelajaran selalu menjelaskan materi dan

memberi contoh tanpa menggunakan LCD, siswa merasa senang dengan adanya

video pembacaan puisi dari master karena pembelajaran menjadi lebih menarik

dan menyenangkan, kesulitan yang dihadapi siswa ketika membacakan puisi yaitu

pada aspek jeda, kejelasan ucapan, dan mimik wajah karena sulit untuk

memahami makna puisi, manfaat yang diperoleh siswa selama proses

pembelajaran yaitu siswa lebih mengetahui cara membacakan puisi dengan

Page 165: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

141

melihat video pembacaan puisi, dengan pembelajaran membacakan puisi

menggunakan metode Copy The Master melalui media audio visual siswa merasa

sudah berhasil dalam membacakan puisi akan tetapi belum maksimal, dan saran

yang diberiakan siswa kepada peneliti yaitu ketika pemutaran video pembacaan

puisi dari master, volume suara lebih dikeraskan lagi agar siswa yang duduk di

belakang dapat mendengarkan pembacaan puisi oleh master.

Hasil wawancara siswa yang medapatkan kategori nilai terendah

mengatakan bahwa siswa selama ini belum pernah membacakan puisi dan ini

merupakan pertama kalinya siswa membacakan puisi di depan audiens, metode

Copy The Master melalui media audio visual belum pernah diterapkan dalam

pembelajaran membacakan puisi karena guru mata pelajaran selalu menjelaskan

materi dan memberi contoh tanpa menggunakan LCD, siswa merasa senang

dengan pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui

media audio visual karena dapat melihat video pembacaan puisi secara langsung

dan mampu menambah pengalaman, kesulitan yang dialami ketika membacakan

puisi, siswa masih merasa malu dan tidak percaya diri untuk maju di depan kelas

dan masih sulit untuk memahami makna puisi, aspek yang belum dikuasai yaitu

aspek penghayatan dan penampilan, manfaat yang diperoleh siswa yaitu siswa

berani untuk membacakan puisi di depan kelas walaupun kualitas pembacaan

puisi masih sangat kurang, siswa menganggap bahwa dengan metode Copy The

Master melalui media audio visual siswa merasa belum berhasil karena

penampilan siswa kurang maksimal.

Page 166: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

142

4.1.2.2.4 Dokumetasi Foto

Dokumentasi foto digunakan oleh peneliti sebagai bukti visual kegiatan

pembelajaran selama penelitian berlangsung. Aktivitas siswa yang perlu

didokumentasikan yaitu, (1) ketika aktivitas awal pembelajaran membacakan

puisi, yaitu ketika guru memberikan penjelasan, (2) ketika siswa menonton video

pembacaan puisi dari master, (2) ketika siswa mendengarkan penjelasan dari guru,

(3) ketika siswa bertanya atau menanggapi tentang materi yang belum paham, (4)

ketika siswa membentuk kelompok, (5) saat siswa berdiskusi di dalam

kelompoknya, dan (6) saat siswa maju untuk membacakan puisi di depan kelas.

Deskripsi dokumentasi foto pada siklus I dapat dipaparkan sebagai berikut:

Gambar 1 Aktivitas Awal Pembelajaran Membacakan Puisi

Gambar 1 menunjukkan aktivitas awal pembelajaran membacakan puisi

yaitu peneliti menanyakan kabar siswa, menanyakan berapa siswa yang tidak

hadir, lalu peneliti melakukan apersepsi tentang hal-hal yang berkaitan dengan

materi membacakan puisi, guru bertanya jawab kepada siswa apakah siswa

sebelumnya pernah membaca puisi dan membacakan puisi, apakah siswa pernah

Page 167: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

143

melihat seseorang yang membacakan puisi, dan guru menjelaskan kompetensi

yang akan dicapai dalam pembelajaran, tujuan dan manfaat yang diperoleh jika

siswa menguasai kompetensi tersebut. Setelah bertanya jawab dengan siswa, pada

dasarnya rata-rata siswa belum pernah melihat orang membacakan puisi dan

membaca puisi, siswa juga tidak mengetahui perbedaan membaca puisi dan

membacakan puisi, akan tetapi rata-rata siswa sudah pernah membaca puisi.

Pemahaman siswa tentang aspek-aspek dalam membacakan puisi juga masih

sangat kurang. Peneliti ingin mengetahui sejauh mana siswa mampu

membacakan puisi sebelum peneliti memberi contoh dan menjelaskan materi.

Oleh karena itu, peneliti menyuruh beberapa siswa untuk maju di depan kelas

sebelum video pembacaan puisi dari master ditampilkan.

Gambar 2 Siswa Membacakan Puisi Sebelum Melihat Video

Gambar 2 di atas menunjukkan siswa membacakan puisi sebelum melihat

video pembacaan puisi dari master, terlihat bahwa pembacaan puisi siswa masih

Page 168: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

144

belum memperhatikan aspek-aspek dalam membacakan puisi dan terlihat

monoton sehingga pendengar merasa bosan. Setelah mengetahui kemampuan

siswa dalam membacakan puisi, maka peneliti memperlihatkan video pembacaan

puisi dari master agar siswa mengetahui bagaimana pembacaan puisi yang baik

dan benar.

Gambar 3 Siswa Melihat Video Pembacaan Puisi dari Master

Gambar 3 menunjukkan bahwa siswa sangat serius dan antusias untuk

melihat video pembacaan puisi dari master yang diperlihatkan oleh peneliti.

Setelah siswa melihat video pembacaan puisi dari master, maka guru memberi

penjelasan tentang materi membacakan puisi agar siswa mengetahui aspek-aspek

yang perlu diperhatikan dalam membacakan puisi dan dapat membacakan puisi

dengan baik dan benar.

Page 169: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

145

Gambar 4 Siswa Mendengarkan Penjelasan Materi dari Guru

Pada gambar 4 menunjukkan aktivitas guru yang menjelaskan materi

tentang membacakan puisi. Hampir semua siswa sangat serius mendengarkan

penjelasan dari guru walaupun ada beberapa siswa yang terkadang asyik berbicara

dengan teman ketika guru menjelaskan materi.

Gambar 5 Siswa Bertanya Mengenai Materi yang Belum Dipahami

Gambar 5 menunjukkan bahwa ketika guru selesai menjelaskan materi,

ada beberapa siswa yang bertanya kepada guru mengenai materi yang belum

dipahami oleh siswa, dan guru menjawab pertanyaan siswa dengan cara

Page 170: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

146

menjelaskannya di depan kelas, sehingga siswa yang lain juga ikut mendengarkan

penjelasan dari guru. Setelah siswa memahami materi yang disampaikan oleh

guru, kemudian guru menyuruh siswa untuk membentuk kelompok.

Gambar 6 Siswa Membentuk Kelompok

Pada gambar 6 dapat dilihat aktivitas siswa dalam kegiatan berkelompok.

Guru menyuruh siswa untuk berdiskusi menentukan penjedaan dalam teks puisi

dan berlatih membacakan puisi di dalam kelompoknya. Suasana kelas dapat

terkondisi secara baik oleh guru. Ketika siswa berkelompok untuk latihan

membacakan puisi, guru berkeliling melihat latihan pembacaan puisi siswa, guru

menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa dan memberikan nasihat-nasihat agar

pembacaan puisinya bisa dinikmati oleh pendengar. Setelah siswa latihan

membacakan puisi di dalam kelompoknya, kemudian siswa maju di depan kelas

untuk membacakan puisi.

Page 171: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

147

Gambar 7 Siswa Membacakan Puisi

Gambar 7 adalah gambar ketika siswa membacakan puisi di depan kelas.

Pembacaan puisi siswa terlihat lebih bagus dibandingkan ketika awal siswa

membacakan puisi sebelum guru menjelaskan materi. Akan tetapi masih banyak

kekurangan siswa dalam membacakan puisi. oleh karena itu perbaikan harus

dilakukan pada siklus II agar siswa mampu membacakan puisi dengan baik dan

benar sesuai dengan aspek-aspek dalam membacakan puisi

Gambar 8 Guru Melakukan Wawancara

Page 172: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

148

Gambar 8 menunjukkan bahwa guru mewawancarai beberapa siswa.

Setelah pembelajaran berakhir, peneliti menunjuk beberapa siswa, yaitu satu

siswa yang mendapat nilai tinggi, satu siswa yang mendapat nilai cukup dan satu

siswa yang mendapat nilai rendah untuk diwawancarai. Wawancara ini bertujuan

untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran membacakan

puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual.

4.1.2.3 Refleksi Siklus I

Berdasarkan hasil keterampilan membacakan puisi siswa kelas VIIA

SMP Atthohiriyyah Semarang dengan metode Copy The Master melalui media

audio visual pada siklus I belum mencapai nilai ketuntasan belajar yang

ditargetkan oleh peneliti yaitu sebesar 70 atau dalam kategori baik. Nilai rata-rata

kelas yang dicapai pada siklus I sebesar 66,5 atau termasuk dalam kategori cukup.

Hal tersebut disebabkan oleh beberapa aspek penilaian nilai rata-rata siswa yang

masih kurang. Nilai siswa yang kurang memuaskan terdapat pada aspek

penghayatan yang tercermin dalam aspek pemenggalan, kelancaran, konsentrasi

dan mimik wajah. Nilai rata-rata untuk aspek penghayatan masih kurang dari nilai

kriteria ketuntasan minimal siswa. Hal ini disebabkan (1) pada awal pembelajaran

siswa masih belum terkondisi karena masih ada beberapa siswa yang berjalan-

jalan di dalam kelas ketika guru masuk ke dalam kelas, (2) ketika pemutaran

video pembacaan puisi dari master, volume suara master kurang keras, sehingga

siswa yang duduk di belakang kurang mendengar pembacaan puisi dari master,

(3) banyak waktu yang terbuang sia-sia karena siswa masih merasa malu untuk

Page 173: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

149

maju membacakan puisi, hal ini menyebabkan waktu penilaian dalam

membacakan puisi berkurang, dan (4) beberapa siswa terlihat kurang konsentrasi

dan kurang memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru.

Hasil observasi siswa, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa

sudah bersikap positif dan aktif dalam mengikuti pembelajaran membacakan puisi

dengan metode Copy The Master melalui media audio visual. Akan tetapi, masih

terdapat beberapa siswa yang berperilaku negatif. Perilaku negatif yang dilakukan

oleh siswa yaitu terdapat dua siswa keluar kelas tanpa izin terlebih dahulu kepada

guru, dua siswa mengantuk dan tidur di dalam kelas, lima siswa bergurau dan

berbicara sendiri, terdapat dua siswa yang cara duduknya kurang sopan, terdapat

dua siswa yang makan di dalam kelas, dan siswa pasif atau malas bertanya tentang

materi membacakan puisi. Perilaku tersebut harus segera diatasi agar pertemuan

selanjutnya bisa lebih baik lagi.

Simpulan dari hasil jurnal siswa dan jurnal guru dapat membantu peneliti

untuk mengetahui tanggapan siswa dan guru terhadap proses pembelajaran

membacakan puisi. Beberapa siswa masih mengalami kesulitan dalam

pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media

audio visual. Kesulitan yang diahadapi siswa yaitu siswa masih sulit dalam

menghayati puisi. Adapun dari jurnal guru menyatakan bahwa siswa senang,

tertarik, dan bersemangat dalam pembelajaran membacakan puisi dengan metode

Copy The Master melalui media audio visual. Tanggapan guru terhadap

pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media

audio visual yaitu dapat memberi memberi contoh konkret pembacaan puisi dari

Page 174: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

150

master dan memberi motivasi kepada siswa dari master yang telah ditampilkan

oleh guru. Siswa juga terlihat senang karena sebelumnya metode dan media ini

belum pernah diterapkan dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara perwakilan siswa yang mendapat nilai

tinggi, sedang, dan rendah dapat disimpulkan bahwa siswa merasa senang dan

tertarik dalam pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master

melalui media audio visual dan metode ini belum pernah diterapkan sebelumnya.

Siswa yang mendapatkan nilai rendah merasa kesulitan dalam memahami

penjelasan dari guru karena guru menjelaskan terlalu cepat. Jadi, untuk mengatasi

permasalahan tersebut, guru harus menggunakan cara yang mudah dipahami oleh

siswa dalam menyampaikan materi.

Dari hasil dokumentasi foto siklus I dapat dilihat perilaku positif dan

perilaku negatif siswa. Siswa yang mendapatkan nilai tertinggi dan nilai sedang,

dapat terlihat dari dokumentasi foto bahwa siswa tersebut memperhatikan

penjelasan dari guru dan terlihat antusias dalam membacakan puisi. Sedangkan

siswa yang mendapatkan nilai terendah berperilaku negatif, dapat dilihat dari hasil

dokumentasi foto bahwa siswa bergurau dengan teman sebangku dan cara duduk

siswa yang kurang sopan. Namun, sebagian siswa terlihat antusias dan

bersemangat selama proses pembelajaran membacakan puisi.

Dari data tes dan nontes yang dilakukan peneliti pada siklus I, masih

terdapat beberapa kekurangan yaitu: (1) suasana kelas masih belum bisa

terkondisi dengan baik, (2) ketika pemutaran video pembacaan puisi dari master,

volume suara master kurang keras, sehingga siswa yang duduk di belakang

Page 175: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

151

kurang mendengar pembacaan puisi dari master, (3) banyak waktu yang terbuang

sia-sia karena siswa masih merasa malu untuk maju membacakan puisi, (4)

beberapa siswa terlihat kurang konsentrasi dan kurang memperhatikan penjelasan

yang disampaikan oleh guru, (5) siswa terlihat pasif dan kurang antusias ketika

bertanya atau mengomentari pembacaan puisi dari teman, dan (6) nilai siswa pada

aspek penghayatan masih kurang dari target yang ditentukan. Adapun solusi yang

dilakukan oleh peneliti untuk mengatasi kekurangan-kekurangan pada siklus I

yaitu: (1) guru mengkondisikan kelas sebelum pembelajaran dimulai, guru

menegur siswa jika masih ada siswa yang bergurau, (2) ketika guru memutarkan

video pembacaan puisi, volume suara harus maksimal agar semua siswa

mendengarkan pembacaan puisi dari master, (3) guru memberikan motivasi dan

reward kepada siswa agar siswa berani dan mau membacakan puisi di depan

kelas, (4) dalam proses pembelajaran, sesekali guru mengajak siswa untuk

bergurau agar siswa tidak bosan, (5) guru memancing siswa untuk bertanya

dengan cara guru akan memberikan pertanyaan kepada siswa apabila siswa tidak

mau bertanya, dan (6) guru memutarkan video pembacaan puisi dari master lebih

dari satu kali dalam setiap kali pertemuan, guru mengulas tentang makna puisi,

nada dan suasana puisi agar siswa lebih mampu menguasai aspek penghayatan.

Dengan adanya perbaikan-perbaikan tersebut, diharapkan dapat

meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran membacakan puisi pada siklus

II dan siswa dapat memperoleh nilai yang sesuai dengan target peneliti.

Page 176: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

152

4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II

Hasil tes siklus II ini merupakan perbaikan tindakan dan pemecahan

masalah pada pembelajaran siklus I dengan tetap menggunakan metode Copy The

Master melalui media audio visual. Perbaikan tersebut dilakukan agar

kemampuan siswa dalam membacakan puisi lebih baik dibanding kemampuan

sebelumnya. Kriteria penilaian membacakan puisi pada siklus II masih tetap sama

seperti pada siklus I meliputi sebelas aspek yaitu pemenggalan, kelancaran,

konsentrasi, mimik, kejelasan ucapan, tekanan, intonasi, jeda, nada, gerak tubuh,

dan penguasaan panggung.

Tindakan yang dilakukan pada siklus II yaitu guru (peneliti) meminta

siswa untuk membacakan puisi dengan tema percintaan. Perbedaan siklus I

dengan siklus II terletak pada tema puisi dan cara guru dalam memotivasi siswa.

Diharapkan puisi dengan tema percintaan akan memberikan semangat kepada

siswa dan siswa mudah untuk memahami nada dan suasana puisi, sedangkan

motivasi yang diberikan oleh guru kepada siswa yaitu dengan cara guru

memberikan reward kepada siswa yang kemampuan membacakan puisinya

mendapatkan nilai sangat baik. Pelaksanaan pembelajaran membacakan puisi

siklus II terdiri atas tes dan nontes. Hasil kedua data tersebut diuraikan secara

rinci sebagai berikut.

4.1.4 Hasil Tes Siklus II

Hasil tes membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui

media audio visual pada siklus II dapat dilihat pada tabel 18 berikut:

Page 177: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

153

Tabel 20 Hasil Tes Membacakan Puisi Siklus II

No Kategori Nilai Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 85-100 4 356 10,3% 29213900

x

100

= 74,9

Baik

2 Baik 70 -84 31 2291 79,5%

3 Cukup 60-69 4 274 10,3%

4 Kurang 0-59 0 0 0%

Jumlah - 39 2921 100%

Pada tabel 20 dapat dilihat bahwa keterampilan siswa dalam membacakan

puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual pada siklus II

mengalami peningkatan dari siklus I. Nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah

66,5 atau termasuk dalam kategori cukup, sedangkan nilai rata-rata kelas pada

siklus II yaitu 74,9 atau termasuk kategori baik. Peningkatan keterampilan

membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual

dari siklus I sampai siklus II sebesar 8,4%. Adapun peningkatan nilai siklus II

sebagai berikut. Kategori sangat baik dengan rentang nilai 85-100 dicapai oleh 4

siswa atau sebesar 10,3% dari siklus I yang dicapai oleh siswa atau sebesar 2,6%.

Jadi, pada siklus II siswa yang mendapat nilai dengan kategori sangat baik

mengalami peningkatan sebesar 7,7%. Kategori baik dengan rentang nilai 70-84

dicapai oleh 31 siswa atau sebesar 79,5% dari siklus I 17,9%. Jadi, kategori baik

yang dicapai siswa mengalami peningkatan sebesar 61,6%. Kategori cukup

dengan rentang nilai 60-69 dicapai oleh 4 siswa atau sebesar 10,3% dari siklus I

74,4%. Jadi, kategori cukup yang dicapai oleh siswa mengalami peningkatan

sebesar 64,1%. Siswa yang memiliki nilai kategori kurang dengan rentang nilai 0-

59 pada siklus I dicapai oleh 2 siswa atau sebesar 5,1%, sedangkan pada siklus II

Page 178: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

154

tidak ada siswa yang mendapatkan nilai kurang atau sebesar 0%. jadi, nilai siswa

dengan katogori kurang dapat mengalami peningkatan menjadi kategori cukup

pada pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui

media audio visual siklus II.

Hasil tes keterampilan membacakan puisi tersebut dapat pula dijelaskan

melalui grafik berikut ini:

Diagram 3 Hasil Tes Membacakan Puisi Siklus II

Diagram 3 menunjukkan bahwa terdapat 4 siswa atau sebesar 10,3% yang

berhasil meraih kategori sangat baik dengan skor 85-100, kategori baik dengan

skor 70-84 dicapai 31 siswa atau sebesar 79,5%. Kategori cukup dengan skor 60-

69 dicapai 4 siswa atau sebesar 10,3%, dan tidak ada satupun siswa yang

mendapatkan nilai dengan kategori kurang atau sebesar 0%.

Secara keseluruhan hasil tes keterampilan membacakan puisi siswa kelas

VIIA SMP Athohiriyyah Semarang pada siklus II sudah memenuhi target

pencapaian nilai rata-rata kelas sebesar 70. Hal ini dibuktikan bahwa terjadi

peningkatan nilai keterampilan membacakan puisi siswa yang dari siklus I sebesar

66,5 atau kategori cukup menjadi 74,9 atau kategori baik. Jadi, proses

10.3

79.5

10.3

0

sangat baik

baik

cukup

kurang

Page 179: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

155

pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media

audio visual dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam membacakan puisi.

4.1.4.1 Hasil Tes Aspek Pemenggalan

Pada aspek pemenggalan penilaiannya dipusatkan pada ketepatan

pemenggalan dengan makna yang ada di dalam puisi yang dibacakannya. Hasil

penilaian aspek pemenggalan siklus II dapat dilihat dalam tabel 21 di bawah ini:

Tabel 21 Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Pemenggalan Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 7 35 17,9% 148195

x 100

= 75,9

Baik

2 Baik 4 17 68 43,6%

3 Cukup 3 15 45 38,5%

4 Kurang 1 0 0 0%

Jumlah - 39 148 100 %

Data pada tabel 21 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam

membacakan puisi aspek pemenggalan pada siklus II untuk kategori sangat baik

dengan skor 5 dicapai 7 siswa atau sebesar 17,9%. Kategori baik dengan skor 4

dicapai 17 siswa atau sebesar 43,6%, kategori cukup dengan skor 3 dicapai 15

siswa atau sebesar 38,5%. Kategori kurang dengan skor 1 tidak dicapai oleh

siswa atau sebesar 0%. Rata-rata nilai keterampilan siswa aspek pemenggalan

dalam pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui

media audio visual pada siklus II sebesar 75,9 atau berkategori baik. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa siswa sudah menguasai aspek pemenggalan.

Page 180: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

156

4.1.4.2 Hasil Tes Aspek Kelancaran

Pada aspek kelancaran penilaiannya dipusatkan pada kelancaran dalam

membacakan puisi tanpa tersendat-sendat. Hasil penilaian aspek kelancaran siklus

II dapat dilihat dalam tabel 22 di bawah ini:

Tabel 22 Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Kelancaran Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 5 25 12,8% 148

195 x 100

= 75,3

Baik

2 Baik 4 20 80 51,3%

3 Cukup 3 14 42 35,9%

4 Kurang 1 0 0 0%

Jumlah - 39 147 100 %

Data pada tabel 22 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam

membacakan puisi aspek kelancaran pada siklus II untuk kategori sangat baik

dengan skor 5 dicapai 5 siswa atau sebesar 12,8%. Kategori baik dengan skor 4

dicapai 20 siswa atau sebesar 51,3%, kategori cukup dengan skor 3 dicapai 14

siswa atau sebesar 35,9%. Kategori kurang dengan skor 1 tidak dicapai oleh siswa

atau sebesar 0%. Rata-rata nilai keterampilan siswa aspek kelancaran dalam

pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media

audio visual pada siklus II sebesar 75,3 atau berkategori baik. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa siswa sudah menguasai aspek kelancaran.

4.1.4.3 Hasil Tes Aspek Konsentrasi

Pada aspek konsentrasi penilaiannya dipusatkan pada tingkat konsentrasi

yang konsisten dari awal sampai akhir membacakan puisi, serius dengan

penghayatan yang maksimal sehingga mampu mengungkapkan perasaan penyair.

Page 181: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

157

Hasil penilaian aspek konsentrasi siklus II dapat dilihat dalam tabel 23 di bawah

ini:

Tabel 23 Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Konsentrasi Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 5 25 12,8% 146

195 x 100

= 74,9

Baik

2 Baik 4 19 76 48,7%

3 Cukup 3 15 45 38,5%

4 Kurang 1 0 0 0%

Jumlah - 39 146 100 %

Data pada tabel 23 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam

membacakan puisi aspek konsentrasi pada siklus II untuk kategori sangat baik

dengan skor 5 dicapai 5 siswa atau sebesar 12,8%. Kategori baik dengan skor 4

dicapai 19 siswa atau sebesar 48,7%, kategori cukup dengan skor 3 dicapai 15

siswa atau sebesar 38,5%. Kategori kurang dengan skor 1 tidak dicapai oleh siswa

atau sebesar 0%. Rata-rata nilai keterampilan siswa aspek konsentrasi dalam

pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media

audio visual pada siklus II sebesar 74,9 atau berkategori baik. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa siswa sudah menguasai aspek konsentrasi.

4.1.4.4 Hasi Tes Aspek Mimik Wajah

Pada aspek mimik wajah penilaiannya dipusatkan pada ekspresi wajah

yang muncul secara alami sesuai dengan makna yang ada di dalam puisi yang

dibacakannya. Hasil penilaian aspek konsentrasi siklus II dapat dilihat dalam tabel

24 di bawah ini:

Page 182: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

158

Tabel 24 Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Mimik Wajah Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 4 20 10,3% 141

195 x 100

= 72,3

Baik

2 Baik 4 16 64 41%

3 Cukup 3 19 57 48,7%

4 Kurang 1 0 0 0%

Jumlah - 39 141 100%

Data pada tabel 24 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam

membacakan puisi aspek mimik wajah pada siklus II untuk kategori sangat baik

dengan skor 5 dicapai 4 siswa atau sebesar 10,3%. Kategori baik dengan skor 4

dicapai 16 siswa atau sebesar 41%, kategori cukup dengan skor 3 dicapai 19 siswa

atau sebesar 48,7%. Kategori kurang dengan skor 1 tidak dicapai oleh siswa atau

sebesar 0%. Rata-rata nilai keterampilan siswa aspek mimik wajah dalam

pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media

audio visual pada siklus II sebesar 72,3 atau berkategori baik. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa siswa sudah menguasai aspek mimik wajah.

4.1.4.5 Hasil Tes Aspek Kejelasan Ucapan

Pada aspek kejelasan ucapan penilaiannya dipusatkan pada kejelasan

ucapan tiap kata dalam membacakan puisi. Hasil penilaian aspek kejelasan ucapan

siklus II dapat dilihat dalam tabel 25 di bawah ini:

Tabel 25 Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Kejelasan Ucapan Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 4 20 10,3% 143

195 x 100

2 Baik 4 18 72 46,2%

3 Cukup 3 17 51 43,6%

Page 183: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

159

4 Kurang 1 0 0 0% = 73,3

Baik Jumlah - 39 143 100 %

Data pada tabel 25 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam

membacakan puisi aspek kejelasan ucapan pada siklus II untuk kategori sangat

baik dengan skor 5 dicapai 4 siswa atau sebesar 10,3%. Kategori baik dengan skor

4 dicapai 18 siswa atau sebesar 46,2%, kategori cukup dengan skor 3 dicapai 17

siswa atau sebesar 43,6%. Kategori kurang dengan skor 1 tidak dicapai oleh

siswa atau sebesar 0%. Rata-rata nilai keterampilan siswa aspek kejelasan ucapan

dalam pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui

media audio visual pada siklus II sebesar 73,3 atau berkategori baik. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa siswa sudah menguasai aspek kejelasan ucapan.

4.1.4.6 Hasil Tes Aspek Tekanan

Pada aspek tekanan penilaiannya dipusatkan pada kata yang terpenting

atau kata yang menjadi intisari dalam bait puisi yang dibacakan. Hasil penilaian

aspek tekanan siklus II dapat dilihat dalam tabel 26 di bawah ini:

Tabel 26 Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Tekanan Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 3 15 7,7% 142

195 x 100

= 72,8

Baik

2 Baik 4 19 76 48,7%

3 Cukup 3 17 51 43,6%

4 Kurang 1 0 0 0%

Jumlah - 39 142 100 %

Data pada tabel 26 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam

membacakan puisi aspek tekanan pada siklus II untuk kategori sangat baik dengan

Page 184: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

160

skor 5 dicapai 3 siswa atau sebesar 7,7%. Kategori baik dengan skor 4 dicapai 19

siswa atau sebesar 48,7%, kategori cukup dengan skor 3 dicapai 17 siswa atau

sebesar 43,6%. Kategori kurang dengan skor 1 tidak dicapai oleh siswa atau

sebesar 0%. Rata-rata nilai keterampilan siswa aspek tekanan dalam pembelajaran

membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual

pada siklus II sebesar 72,8 atau berkategori baik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

siswa sudah menguasai aspek tekanan.

4.1.4.7 Hasil Tes Aspek Intonasi

Pada aspek intonasi dipusatkan pada kesesuaian penggunaan intonasi

dalam membacakan puisi. Hasil penilaian pada aspek intonasi pada tes siklus II

dapat dilihat pada tabel 27 di bawah ini:

Tabel 27 Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Intonasi Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 5 25 12,8% 145

195 x 100

= 74,4

Baik

2 Baik 4 18 72 46,2%

3 Cukup 3 16 48 41%

4 Kurang 1 0 0 0%

Jumlah - 39 145 100 %

Data pada tabel 27 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam

membacakan puisi aspek intonasi pada siklus II untuk kategori sangat baik dengan

skor 5 dicapai 5 siswa atau sebesar 12,8%. Kategori baik dengan skor 4 dicapai

18 siswa atau sebesar 46,2%, kategori cukup dengan skor 3 dicapai 16 siswa atau

sebesar 41%. Kategori kurang dengan skor 1 tidak dicapai oleh siswa atau sebesar

0%. Rata-rata nilai keterampilan siswa aspek intonasi dalam pembelajaran

Page 185: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

161

membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual

pada siklus II sebesar 74,4 atau berkategori baik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

siswa sudah menguasai aspek intonasi.

4.1.4.8 Hasil Tes Aspek Jeda

Pada aspek jeda penilaiannya dipusatkan pada kesesuaian penjedaan ketika

membacakan puisi. Hasil penilaian pada aspek jeda pada tes siklus II dapat dilihat

pada tabel 28 di bawah ini:

Tabel 28 Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Jeda Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 5 25 12,8% 145

195 x 100

= 74,4

Baik

2 Baik 4 18 72 46,2%

3 Cukup 3 16 48 41%

4 Kurang 1 - - 0%

Jumlah - 39 145 100 %

Data pada tabel 28 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam

membacakan puisi aspek jeda pada siklus II untuk kategori sangat baik dengan

skor 5 dicapai 5 siswa atau sebesar 12,8%. Kategori baik dengan skor 4 dicapai

18 siswa atau sebesar 46,2%, kategori cukup dengan skor 3 dicapai 16 siswa atau

sebesar 41%. Kategori kurang dengan skor 1 tidak dicapai oleh siswa atau sebesar

0%. Rata-rata nilai keterampilan siswa aspek jeda dalam pembelajaran

membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual

pada siklus II sebesar 74,4 atau berkategori baik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

siswa sudah menguasai aspek jeda.

Page 186: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

162

4.1.4.9 Hasil Tes Aspek Nada

Pada aspek nada penilaiannya dipusatkan pada kesesuaian nada dan

suasana dalam membacakan puisi. Hasil penilaian pada aspek nada pada tes siklus

II dapat dilihat pada tabel 29 di bawah ini:

Tabel 29 Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Nada Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 7 35 17,9% 149

195 x 100

= 76,4

Baik

2 Baik 4 18 72 46,2%

3 Cukup 3 14 42 35,9%

4 Kurang 1 0 0 0%

Jumlah - 39 149 100 %

Data pada tabel 29 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam

membacakan puisi aspek nada pada siklus II untuk kategori sangat baik dengan

skor 5 dicapai 7 siswa atau sebesar 17,9%. Kategori baik dengan skor 4 dicapai

18 siswa atau sebesar 46,2%, kategori cukup dengan skor 3 dicapai 14 siswa atau

sebesar 35,9%. Kategori kurang dengan skor 1 tidak dicapai oleh siswa atau

sebesar 0%. Rata-rata nilai keterampilan siswa aspek nada dalam pembelajaran

membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual

pada siklus II sebesar 76,4 atau berkategori baik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

siswa sudah menguasai aspek nada.

4.1.4.10 Hasil Tes Aspek Gerak Tubuh

Pada aspek gerak tubuh penilaiannya dipusatkan pada kesesuaian gerakan

anggota tubuh dengan makna puisi yang dibacakannya. Hasil penilaian pada

aspek gerak tubuh pada tes siklus II dapat dilihat pada tabel 30 di bawah ini:

Page 187: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

163

Tabel 30 Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Gerak Tubuh Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 8 40 20,5% 149

195 x 100

= 76,4

Baik

2 Baik 4 16 64 41%

3 Cukup 3 15 45 38,5%

4 Kurang 1 0 0 0%

Jumlah - 39 149 100 %

Data pada tabel 30 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam

membacakan puisi aspek gerak tubuh pada siklus II untuk kategori sangat baik

dengan skor 5 dicapai 8 siswa atau sebesar 20,5%. Kategori baik dengan skor 4

dicapai 16 siswa atau sebesar 41%, kategori cukup dengan skor 3 dicapai 15 siswa

atau sebesar 38,5%. Kategori kurang dengan skor 1 tidak dicapai oleh siswa atau

sebesar 0%. Rata-rata nilai keterampilan siswa aspek gerak tubuh dalam

pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media

audio visual pada siklus II sebesar 76,4 atau berkategori baik. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa siswa sudah menguasai aspek gerak tubuh.

4.1.4.11 Hasil Tes Aspek Penguasaan Panggung

Pada aspek penguasaan panggung penilaiannya dipusatkan pada

penggunaan panggung, jadi dalam membacakan puisi, siswa tidak selalu berdiri

tanpa bergerak. Hasil penilaian pada aspek penguasaan panggung pada tes siklus

II dapat dilihat pada tabel 31 di bawah ini:

Page 188: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

164

Tabel 31 Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Penguasaan Panggung Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 8 40 20,5% 150

195 x 100

= 76,9

Baik

2 Baik 4 17 68 43,6%

3 Cukup 3 14 42 35,9%

4 Kurang 1 0 0 0%

Jumlah - 39 150 100 %

Data pada tabel 31 menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam

membacakan puisi aspek penguasaan panggung pada siklus II untuk kategori

sangat baik dengan skor 5 dicapai 8 siswa atau sebesar 20,5%. Kategori baik

dengan skor 4 dicapai 17 siswa atau sebesar 43,6%, kategori cukup dengan skor 3

dicapai 14 siswa atau sebesar 35,9%. Kategori kurang dengan skor 1 tidak dicapai

oleh siswa atau sebesar 0%. Rata-rata nilai keterampilan siswa aspek gerak tubuh

dalam pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui

media audio visual pada siklus II sebesar 76,9 atau berkategori baik. Jadi, dapat

dismpulkan bahwa siswa sudah menguasai aspek penguasaan panggung.

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hasil tes keterampilan

membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual

sebagai berikut:

Tabel 33 Hasil Tes Keterampilan Membacakan Puisi Siklus II

No. Aspek yang dinilai Skor Maksimal Rata-rata Kategori

1. Penghayatan

a. Pemenggalan 5 75,9 Baik

b. Kelancaran 5 75,3 Baik

c. Konsentrasi 5 74,9 Baik

d. Mimik wajah 5 72,3 Baik

Page 189: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

165

2. Penguasaan teknik vokal

a. Kejelasan ucapan 5 73,3 Baik

b. Tekanan 5 72,8 Baik

c. Intonasi 5 74,4 Baik

d. Jeda 5 74,4 Baik

e. Nada 5 76,4 Baik

3. Penampilan

a. Gerak tubuh 5 76,4 Baik

b. Penguasaan

panggung

5 76,9 Baik

Jumlah 55

Rata-rata nilai 𝟖𝟐𝟑𝟏𝟏

= 𝟕𝟒,𝟗

Tabel 33 menunjukkan bahwa terdapat 11 aspek yang harus dikuasai oleh

siswa dalam membacakan puisi. Aspek pemenggalan dicapai oleh siswa dengan

rata-rata kelas sebesar 75,9 dengan kategori baik, aspek kelancaran sebesar 75,3

dengan kategori baik, aspek konsentrasi sebesar 74,9 dengan kategori baik, aspek

mimik wajah sebesar 72,3 dengan kategori baik, aspek kejelasan ucapan sebesar

73,3 dengan kategori baik, aspek tekanan sebesar 72,8 dengan kategori baik,

aspek intonasi sebesar 74,4 atau dengan kategori baik, aspek jeda sebesar 74,4

atau dengan kategori baik, aspek nada sebesar 76,4 atau dengan kategori baik,

aspek gerak tubuh sebesar 76,4 atau dengan kategori baik, dan aspek penguasaan

panggung sebesar 76,9 atau dengan kategori baik. Keterampilan membacakan

puisi siswa pada siklus II termasuk dalam kategori baik atau dengan nilai rata-rata

Page 190: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

166

sebesar 74,8. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada siklus II nilai rata-

rata siswa sudah mencapai rata-rata nilai yang ditargetkan oleh peneliti yaitu 70.

4.1.5 Hasil Nontes Siklus II

Hasil penelitian nontes pada siklus II adalah hasil dari observasi,

wawancara, jurnal, dan dokumentasi foto. Hasil penelitian nontes sebagai berikut.

4.1.5.1 Hasil Observasi

Observasi pada siklus II dilakukan pada saat proses pembelajaran

berlangsung dengan menekankan keterampilan membacakan puisi dengan metode

Copy The Master melalui media audio visual di kelas VIIA SMP Athohiriyyah

Semarang yaitu dari awal dimulainya pembelajaran sampai akhir pembelajaran

pada setiap akhir pertemuan. Pedoman yang digunakan dalam observasi siklus II

sama dengan pedoman observasi siklus I. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh

guru atau peneliti untuk mengamati perilaku siswa baik yang bersifat positif

maupun yang bersifat negatif selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus

II. Hasil observasi pada siklus II dapat dilihat pada tabel 34 berikut:

Page 191: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

167

Tabel 34 Hasil Observasi Siklus II

No Aspek Observasi

Frekuensi Persentase

Positif Negatif Positif Negatif

1. Perilaku Positif

1. Siswa siap mengikuti pembelajaran 39 0

100% 0%

2. Siswa aktif bertanya dan memberiakan

tanggapan dalam proses pembelajaran. 7 32

17,9% 82%

3. Siswa antusias dan serius dalam

kegiatan membacakan puisi. 39 0

100% 0%

4. Siswa memperhatikan pembacaan puisi

dari master dengan serius. 39 0

100% 0%

5. Siswa aktif dalam kegiatan kelompok. 39 0 100% 0%

2. Perilaku Negatif

6. Siswa keluar kelas dengan teman. 39 0

100% 0%

7. Siswa mengantuk atau tidur di dalam

kelas. 39 0

100% 0%

8. Siswa banyak bergurau dan berbicara

sendiri. 39 0

100% 0%

9. Cara duduk siswa yang kurang sopan di

dalam kelas. 39 0

100% 0%

10. Siswa makan di dalam kelas selama

pembelajaran berlangsung. 39 0

100% 0%

Dari hasil observasi di atas, terdapat perilaku positif dan perilaku negatif

yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Perilaku

positif yang dilakukan siswa yaitu: (1) siswa siap mengikuti pembelajaran, (2)

Siswa aktif bertanya dan memberiakan tanggapan dalam proses pembelajaran, (3)

Page 192: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

168

Siswa antusias dan serius dalam kegiatan membacakan puisi, (4) Siswa

memperhatikan pembacaan puisi dari master dengan serius, dan (5) Siswa aktif

dalam kegiatan kelompok. Sedangkan perilaku negatif yang dilakukan oleh siswa

yaitu: (1) siswa keluar kelas dengan teman, (2) siswa mengantuk atau tidur di

dalam kelas, (3) siswa banyak bergurau dan berbicara sendiri, (4) cara duduk

siswa yang kurang sopan di dalam kelas, dan (5) siswa makan di dalam kelas

selama pembelajaran berlangsung.

Data observasi di atas menunjukkan bahwa ketika proses pembelajaran

membacakan puisi siklus II berlangsung, tidak ada satupun siswa yang melakukan

perilaku negatif seperti yang dilakukuan siswa pada siklus I. Semua siswa terlihat

antusias, serius, dan siswa sangat memperhatikan selama proses pembelajaran.

Selain itu juga terjadi peningkatan siswa untuk bertanya mengenai materi yang

belum mampu dikuasai oleh siswa dan mengomentari siswa ketika membacakan

puisi di depan kelas. Pada siklus I siswa yang berani untuk bertanya hanya 2 siswa

saja atau sebesar 5,1%, akan tetapi pada siklus II siswa yang berani bertanya dan

mengomentari pembacaan puisi teman yaitu sejumlah 7 siswa atau sebesar 17,9%.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pada pembelajaran siklus II ini siswa terlihat serius

dan memperhatikan pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The

Master melalui media audio visual.

4.1.5.2 Hasil Jurnal

Page 193: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

169

Jurnal dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis yaitu jurnal guru dan

jurnal siswa. Jurnal ini dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui

respon guru dan siswa terhadap pmbelajaran membacakan puisi dengan metode

Copy The Master melalui media audio visual siklus Ii. Hasil jurnal tersebut dapat

dipaparkan sebagai berikut:

1. Jurnal Siswa

Jurnal siswa yang digunakan pada siklus II sama dengan jurnal

siswa pada siklus I. Jurnal siswa diperlukan untuk mengetahui apa yang

dirasakan oleh siswa pada pembelajaran membacakan puisi pada siklus II.

Tabel 35 Hasil Jurnal Siswa Siklus II

No Aspek Observasi

Frekuensi Persentase

Positif Negatif Positif Negatif

1. Senang/tidaknya siswa terhadap proses

pembelajaran yang telah dilakukan. 39 0

100% 0%

2. Materi apa yang belum dipahami oleh

siswa selama proses pembelajaran. 37 2

94,9% 5,1%

3. Kesulitan yang dialami siswa ketika

membacakan puisi 36 3

92,3% 7,7%

4.

Saran siswa terhadap pembelajaran

membacakan puisi dengan metode Copy

The Master melalui media audio visual

38 1

97,4% 2,6%

5.

Apakah siswa merasa terbantu setelah

mengikuti pembelajaran membacakan

puisi dengan metode Copy The Master

melalui media audio visual.

39 0

100% 0%

Page 194: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

170

Menurut hasil jurnal siswa pada tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa secara umum semua siswa merasa senang, antusias, tertarik, dan

serius selama proses pembelajaran. Siswa merasa terbantu dalam

keterampilan membacakan puisi dengan menggunakan metode Copy The

Master melalui media audio visual.

Data di atas menyatakan bahwa 39 siswa atau sebesar 100% siswa

menyukai dan tertarik dengan pembelajaran membacakan puisi dengan

metode Copy The Master melalui media audio visual. Untuk pertanyaan

materi apa yang belum dipahami, sebanyak 2 siswa atau sebesar 5,1%

merasa belum memahami aspek penghayatan dalam membacakan puisi,

sedangkan 37 siswa atau sebesar 94,9% merasa sudah memahami materi

yang diberikan oleh guru. Kesulitan yang dihadapi siswa ketika

membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio

visual yaitu sebanyak 2 atau sebesar 5,1% siswa merasa kesulitan dalam

aspek konsentrasi, dan 1 siswa atau sebesar 2,6% merasa kesulitan pada

aspek kelancaran. Sedangkan 36 siswa atau sebesar 92,3% menyatakan

bahwa mereka tidak menemui kesulitan dalam membacakan puisi. Saran

siswa untuk pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The

Master melalui media audio visual sebanyak 38 siswa atau sebesar 97,4%

memberikan saran yang positif, sedangkan hanya 1 siswa yang tidak

memberikan saran.pertanyaan yang terakhir adalah apakah siswa merasa

terbantu dalam membacakan puisi dengan metode Copy The Master

melalui media audio visual. jawaban yang ditulis oleh siswa, sebanyak 39

Page 195: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

171

siswa atau 100% siswa merasa terbantu dalam keterampilan emmebacakan

puisi. Perubahan siswa yang menuju ke arah positif karena sebelumnya,

siswa sudah melakukan kegiatan membacakan puisi dengan metode Copy

The Master melalui media audio visual pada siklus I sehingga siswa

merasa lebih mudah dan tidak merasa kesulitan ketika membacakan puisi.

2. Jurnal Guru

Jurnal guru diisi oleh guru atau peneliti yang berisi uraian pendapat

dan keseluruhan kejadian yang dapat ditangkap oleh guru pengajar selama

proses pembelajaran berlangsung. Aspek-aspek yang diamati dalam jurnal

guru yaitu (1) bagaimana kesiapan siswa ketika membacakan puisi, (2)

bagaimana keaktifan siswa ketika mengikuti pelajaran, (3) bagaimana

respon siswa saat melihat video pembacaan puisi dari master yang

digunakan dalam proses pembelajaran, (4) bagaimana situasi dan suasana

kelas pada saat pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The

Master melalui media audio visual, (5) bagaimana keefektifan dan

keefesienan media audio visual yang digunakan dalam pembelajaran

membacakan puisi, dan (6) bagaimana perilaku siswa ketika penilaian

membacakan puisi.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, semua

siswa sudah merasa siap untuk menerima pelajaran dari guru. Hal ini

dibuktikan ketika guru memasuki ruangan, semua siswa diam dan tidak

ada yang berbicara. Keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran pada

Page 196: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

172

siklus II sudah bagus dan lebih meningkat dibandingkan pada proses

pembelajaran siklus I. Pada siklus I siswa yang aktif bertanya hanya 2

siswa saja, sedangkan pada siklus II siswa yang aktif bertanya berjumlah 7

siswa. Pada siklus II ini, terlihat bahwa semua siswa merespon positif

terhadap pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The

Master melalui media audio visual. Ketika guru menyuruh siswa untuk

berlatih membacakan puisi di dalam kelompoknya, siswa sangat antusias

dan mereka memiliki semangat untuk bisa membacakan puisi dengan baik

dan benar sesuai master yang telah dicontohkan dan siswa tidak merasa

malu untuk maju membacakan puisi di depan kelas dan ketika guru

menyuruh siswa untuk maju di depan kelas, rata-rata siswa terlihat sangat

antusias karena guru memberika reward kepada siswa jika kemampuan

membacakan puisi siswa sangat baik.

Situasi dan suasana ketika pembelajaran membacakan puisi dengan

metode Copy The Master melalui media audio visual terlihat tenang dan

semua siswa memperhatikan penjelasan dari guru, ketika pemutaran video

dari master, semua siswa tenang dan memperhatikan video pembacaan

puisi. Menurut guru (peneliti) metode Copy The Master melalui media

audio visual sangat efektif untuk pembelajaran membacakan puisi pada

siswa kelas VIIA SMP Atthohiriyyah Semarang. Hal ini dibuktikan bahwa

perilaku siswa selama proses pembelajaran dari siklus I ke siklus II

semakin meningkat mulai dari perilaku siswa dan peningkatan nilai siswa.

Siswa merasa sangat tertarik dan antusias dengan pembelajaran

Page 197: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

173

membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio

visual.

4.1.5.3 Hasil Wawancara

Kegiatan wawancara dilaksanakan oleh peneliti setelah kegiatan belajar

mengajar selesai. Wawancara dilaksanakan kepada tiga siswa yaitu satu siswa

yang mendapatkan kategori nilai terbaik, satu siswa yang mendapatkan nilai

cukup, dan satu siswa yang mendapatkan nilai kurang. Ketiga siswa tersebut

bernama Niken Febrianti, Adi Rizki Agus, dan Fitri Mutia Sari. Kegiatan

wawancara ini dilakukan oleh peneliti agar peneliti mengetahui tanggapan siswa

terhadap proses pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The

Master melalui media audio visual siklus II.

Beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa yaitu, (1) apakah

pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media

audio visual sudah pernah diterapkan oleh guru mata pelajaran? (2) bagaimana

akspresi kamu mengenai pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy

The Master melalui media audio visual? (3) kesulitan apakah yang kamu alami

ketika proses pembelajaran berlangsung? (4) manfaat apa yang dapat kamu

peroleh dari pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master

melalui media audio visual? (5) apakah dengan metode Copy The Master melalui

media audio visual ini, kamu sudah berhasil dalam membacakan puisi? dan (6)

saran apa yang dapat kamu berikan untuk membacakan puisi dengan metode Copy

The Master melalui media audio visual?.

Page 198: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

174

Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki karegori

nilai sangat baik, baik, dan kurang mengatakan bahwa metode Copy The Master

melalui media audio visual belum pernah diterapkan pada

pembelajaranmembacakan puisi, ekspresi siswa selama pembelajaran berlangsung

yaitu siswa merasa sangat senang dengan video pembacaan puisi oleh master

karena dapat membantu siswa dalam memahami aspek-aspek dalam membacakan

puisi, pada siklus II siswa yang memiliki kategori nilai sangat baik dan baik

mengatakan siswa tidak merasa kesulitan dalam membacakan puisi sedangkan

siswa yang memiliki kategori nilai kurang mengatakan bahwa siswa masih merasa

grogi ketika membacakan puisi di depan kelas, manfaat yang diperoleh siswa

selama proses pembelajaran membacakan puisi siklus II yaitu siswa menjadi lebih

memahami materi yang disampaikan oleh guru dan siswa tidak malu untuk

membacakan puisi di depan kelas karena guru memberikan reward kepada siswa

jika nilai siswa memiliki kategori sangat baik, pada pembelajaran siklus II siswa

merasa sudah berhasil dalam membacakan puisi dibandingkan pada pembelajaran

membacakan puisi siklus I, siswa tidak memberikan saran kepada guru karena

menurut siswa, dan pembelajaran pada siklus II sudah sangat bagus.

4.1.5.4 Dokumentasi Foto

Dokumentasi foto digunakan oleh peneliti sebagai bukti visual kegiatan

pembelajaran selama penelitian berlangsung. Aktivitas siswa yang perlu

didokumentasikan yaitu, (1) ketika aktivitas awal pembelajaran membacakan

puisi, yaitu ketika guru memberikan penjelasan, (2) ketika siswa menonton video

Page 199: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

175

pembacaan puisi dari master, (2) ketika siswa mendengarkan penjelasan dari guru,

(3) ketika siswa bertanya atau menanggapi tentang materi yang belum paham, (4)

ketika siswa membentuk kelompok, (5) saat siswa berdiskusi di dalam

kelompoknya, dan (6) saat siswa maju untuk membacakan puisi di depan kelas.

Deskripsi dokumentasi foto pada siklus II dapat dipaparkan sebagai berikut:

Gambar 9 Aktivitas Awal Pembelajaran Membacakan Puisi

Gambar 9 menunjukkan kegiatan awal pembelajaran. Pada kegiatan

tersebut, guru melakukan tanya jawab tentang membacakan puisi, bertanya

tentang pengalaman siswa dalam membacakan puisi pada siklus I, menyampaikan

tujuan serta manfaat membacakan puisi dan memberikan motivasi dan reward

kepada siswa yang mampu mendapatkan nilai sangat baik. Pada kegiatan awal

pembelajaran membacakan puisi siklus II tidak terlihat perilaku negatif yang

dilakukan siswa. Dari dokumentasi foto tersebut dapat dilihat kesiapan siswa saat

memulai pembelajaran.

Page 200: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

176

Gambar 10 Guru Menjelaskan Materi

Gambar 10 menunjukkan aktivitas guru dalam mengulas materi pada

siklus II. Hal ini dimaksudkan agar siswa mengingat kembali pembelajaran

membacakan puisi pada siklsu I. Dapat dilihat di dalam foto, siswa terlihat

antusias dan medengarkan penjelasan guru. Tidak ada siswa yang berbicara ketika

guru sedang menjelaskan materi.

Gambar 11 Aktivitas Siswa Bertanya

Page 201: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

177

Gambar 11 menunjukkan bahwa ada salah satu siswa yang terlihat di

dalam foto ketika bertanya mngenai materi yang belum diapahami oleh siswa.

Pada pembelajaran siklus II terdapat 7 siswa yang bertanya, siswa tidak merasa

malu untuk bertanya karena siswa sudah bisa beradaptasi dengan peneliti.

Gambar 12 Siswa Melihat Video Master

Gambar 12 menunjukkan bahwa siswa sangat serius dan antusias untuk

melihat video pembacaan puisi dari master yang diperlihatkan oleh peneliti.

Setelah siswa melihat video pembacaan puisi dari master, maka guru memberikan

penguatan kepada siswa tentang cara membacakan puisi agar siswa mengetahui

aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam membacakan puisi dan dapat

membacakan puisi dengan baik dan benar.

Gambar 13 Siswa Membentuk Kelompok

Page 202: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

178

Gambar 13 menunjukkan aktivitas siswa ketika membentuk kelompok.

Siswa terlihat tertib, tidak banyak bergurau dalam membentuk kelompok karena

siswa sudah tau siapa yang menjadi anggota kelompoknya (anggota kelompok

siklus II sama dengan anggota kelompok pada siklus I). Guru membagikan puisi

dengan tema ―percintaan‖ kepada masing-masing kelompok dan menyuruh siswa

untuk berlatih membacakan puisi di dalam kelompoknya.

Gambar 14 Siswa Membacakan Puisi

Gambar 14 menunjukkan aktivitas siswa dalam membacakan puisi di

depan kelas. Siswa tidak lagi ragu dan malu untuk maju membacakan puisi. Dari

gambar di atas dapat dilihat bahwa keterampilan memebacakan puisi siswa sudah

mengalami peningkatan dari siklus I yang masih belum menguasai aspek-aspek

dalam membacakan puisi, sedangkan pada siklus II siswa sudah mampu

membacakan puisi sesuai aspek-aspek dalam membacakan puisi.

Page 203: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

179

Gambar 15 Guru Melakukan Wawancara

Gambar 15 menunjukkan bahwa guru mewawancarai beberapa siswa.

Setelah pembelajaran berakhir, peneliti menunjuk beberapa siswa, yaitu satu

siswa yang mendapat nilai tinggi, satu siswa yang mendapat nilai cukup dan satu

siswa yang mendapat nilai rendah untuk diwawancarai. Wawancara ini bertujuan

untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran membacakan

puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual siklus II.

4.1.5.5 Refleksi

Pembelajaran pada siklus II telah dilaksanakan dan hasil pembelajaran

membacakan puisi yang dicapai oleh siswa pada siklus II sudah mencapai nilai

yang ditargetkan oleh peneliti yaitu sebesar 70. Nilai rata-rata siklus II sebesar

74,9. Hasil tes siklus II sudah mengalami peningkatan dari 66,4 menjadi 74,9.

Peningkatan ini dikarenakan sebagian besar siswa sudah melakukan proses

pembelajaran membacakan puisi dengan baik.

Dari hasil observasi pada siklus II dapat dilihat perilaku negatif yang

ditunjukkan oleh siswa yaitu beberapa siswa pasif dan bermalas-malasan untuk

Page 204: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

180

bertanya. Sedangkan untuk perilaku positif mengalami peningkatan dari siklus I

ke siklus II. Hal ini disebabkan guru melakukan perbaikan-perbaikan dalam

proses pembelajaran pada siklus II.

Hasil jurnal siswa siklus II menyatakan bahwa sebagian besar siswa sudah

menunjukkan ke arah positif. Siswa merasa senang, antusias, tertarik, dan merasa

terbantu dengan pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The

Master melalui media audio visual. Akan tetapi, masih ada 4 siswa yang nilainya

terendah di antara siswa yang lain masih merasa kesulitan ketika membacakan

puisi di depan kelas masih grogi dan malu.

Dari jurnal guru siklus II dapat diketahui bahwa hanya ada beberapa siswa

yang mengalami kesulitan selama proses pembelajaran membacakan puisi dengan

metode Copy The Master melalui media audio visual. Suasana dan situasi kelas

dapat terkendali karena siswa tertarik dengan metode dan media yang digunakan

guru dalam mengajar. Proses pembelajaran pada siklus II lebih baik daripada

pembelajaran pada siklus I, situasi dan suasana kelas lebih bisa terkondisi dengan

baik karena guru melakukan perbaikan-perbaikan dalam proses pembelajaran

sehingga siswa lebih tertarik dan antusias pada pembelajaran siklus II.

Berdasarkan hasil wawancara yang diwakili oleh satu siswa yang memiliki

kategori nilai sangat baik, baik, dan cukup dapat disimpulkan bahwa siswa

tersebut senang dan tertarik dengan metode dan media yang digunakan oleh

peneliti. Ketiga siswa tersebut mengatakan bahwa metode Copy The Master

melalui media audio visual sangat bermanfaat dan siswa merasa terbatu dalam

membacakan puisi. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan nilai siswa pada siklus

Page 205: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

181

II. Sedangkan kesulitan yang dihadapi siswa dengan kategori nilai rendah yaitu

sulit menghilangkan rasa grogi ketika membacakan puisi di depan kelas.

Dari hasil dokumentasi foto pada siklus II dapat terlihat perilaku-perilaku

siswa yang positif selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa terlihat sangat

antusias dan serius selama proses pembelajaran, dan jika ada siswa yang bergurau

dengan teman, guru langsung menegur siswa tersebut.

Dalam pembelajaran siklus II, guru sudah mencoba melakukan perbaikan-

perbaikan yang bertujuan agar hasil tes siklus II lebih baik daripada siklus I.

Berdasarkan data-data yang telah diperoleh peneliti pada siklus II. Setelah

dilakukan perbaikan-perbaikan dalam proses pembelajaran siklus II, maka peneliti

berhasil meningkatkan pembelajaran membacakan puisi. Hal ini dibuktikan

dengan adanya peningkatan hasil tes dan nontes.

4.1.6 Pembahasan

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas yang

terdiri atas dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri atas empat

tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pada siklus II, tahap-

tahap tersebut dilaksanakan dengan perbaikan dari pembelajaran siklus I.

Pada siklus I, proses pembelajaran diawali dengan guru mengkondisikan

siswa agar siswa siap untuk mengikuti pembelajaran, guru melakukan apersepsi

mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tanya jawab mengenai pengetahuan dasar

tentang puisi (pengertian puisi, menanyakan pengalaman siswa dalam

membacakan puisi, dan cara membacakan puisi), menjelaskan kompetensi yang

Page 206: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

182

akan dicapai, tujuan, dan manfaat dalam membacakan puisi. Hal ini dilakukan

agar siswa memiliki motivasi untuk belajar dan mampu menumbuhkan minat

belajar siswa. Pada kegiatan awal, masih terdapat beberapa siswa yang belum siap

menerima materi yang disampaikan oleh guru. Siswa masih melakuakan perilaku

negatif yaitu siswa masih berbicara dengan teman sebangku, berjalan-jalan di

dalam kelas mencari tempat duduk, siswa duduk dengan tiga teman dalam satu

bangku, siswa bermalas-malasan/mengantuk, dan cara duduk siswa yang kurang

sopan.

Kegiatan inti pada tahap eksplorasi, guru membagikan teks puisi yang

berjudul ―Diponegoro‖ karya Chairil Anwar yang dibacakan oleh master. Ketika

guru membagikan teks puisi, terlihat masih ada beberapa siswa yang maju

menghampiri guru untuk melihat teks puisi yang akan dibagikan oleh guru karena

rasa penasaran siswa terhadap teks puisi. Setelah teks puisi dibagikan, siswa

diminta untuk membacakan puisi tersebut di depan kelas sebelum siswa melihat

video pembacaan puisi dari master. Hal ini bertujuan agar guru mengetahui

kemampuan siswa dalam membacakan puisi sebelum menggunakan metode Copy

The Master melalui media audio visual, sedangkan siswa yang lain mengomentari

pembacaan puisi yang dibacakan oleh teman di depan kelas. Kondisi kelas pada

saat itu, siswa masih sulit untuk maju membacakan puisi dengan alasan malu,

grogi, dan takut ditertawakan oleh teman jika salah dalam membacakan puisi.

Pada tahap elaborasi, guru memutarkan video pembacaan puisi dari

master. Hal ini bertujuan agar siswa mengetahui secara konkret bagaimana cara

membacakan puisi yang benar sesuai dengan aspek-aspek dalam membacakan

Page 207: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

183

puisi. Guru menyuruh siswa untuk mencermati pembacaan puisi dari master dan

memberikan tanda penjedaan dalam puisi yang dibacakan oleh master. Kondisi

kelas sangat tenang karena siswa merasa tertari dan antusias ketika melihat video

pembacaan puisi dari master. Guru dan siswa bersama-sama menentukan langkah-

langkah dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membacakan puisi dari puisi

yang sudah dibacakan oleh master dan guru memberikan penguatan kepada siswa.

Guru menyuruh siswa berkelompok, guru membagikan lima teks puisi pada setiap

kelompok dan memberikan tugas kepada siswa untuk memilih satu dari lima

puisi, kemudian memahami puisi, menentukan nada dan suasana puisi, dan

membuat pemenggalan bacaan, guru menyuruh siswa untuk berlatih membacakan

puisi di dalam kelompoknya. Ketika siswa membentuk kelompok, terlihat

beberapa siswa masih bingung menentukan siapa anggota kelompoknya, suasana

kelas terdengar gaduh dan kurang terkondisi. Kegiatan inti pada tahap konfirmasi,

guru dan siswa berdiskusi berkenaan dengan materi yang belum dikuasai oleh

siswa dan menyimpulkan materi yang telah diajarkan, guru menyuruh masing-

masing siswa maju di depan kelas. Setelah siswa memilih puisi sesuai dengan

keinginannya dan membacakan puisi tersebut di depan kelas, hasil tes tersebut

dijadikan sebagai nilai dari pembelajaran siklus I. Situasi kelas pada saat penilaian

membacakan puisi sikus I, terlihat bahwa sebagian besar siswa mengulur waktu

untuk maju di depan kelas karena masih malu dan grogi. Setelah pembelajaran

selesai, siswa diminta untuk mengisi jurnal siswa yang sudah dipersiapkan oleh

guru (peneliti). Pada siklus I ini sebagian besar siswa terlihat antusias dan tertarik

dengan metode dan media yang digunakan oleh guru. Akan tetapi, ada beberapa

Page 208: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

184

siswa yang melakukan perilaku negatif yaitu siswa masih berbicara dengan teman

sebangku, berjalan-jalan di dalam kelas mencari tempat duduk, siswa duduk

dengan tiga teman dalam satu bangku, siswa bermalas-malasan/mengantuk, cara

duduk siswa yang kurang sopan, dan terlihat kurang terkondisi saat membentuk

kelompok. Data tersebut diperoleh dari observasi yang dilakukan oleh peneliti

selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil tes dan nontes pada

siklus I, dapat disimpulkan bahwa hasil nilai siswa pada siklus I belum memenuhi

target peneliti, masih terdapat beberapa kekurangan dan kelemahan selama proses

pembelajaran. Hal ini disebabkan beberapa siswa melakukan perilaku negatif

yaitu siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru, sehingga nilai yang

diperoleh siswa kurang maksimal.

Proses pembelajaran siklus II hampir sama dengan proses pembelajaran

siklus I, yaitu guru menanyakan pengalaman siswa ketika membacakan puisi pada

siklus I, mengulas materi pada pertemuan siklus I, menjelaskan tujuan dan

manfaat yang akan diperoleh siswa jika siswa mampu membacakan puisi.

Kemudian dari data siklus I, guru melakukan perbaikan dengan memberikan

motivasi dan reward kepada siswa yang mampu mendapatkan nilai sangat baik.

Hal ini betujuan agar siswa lebih bersemangat, berusaha mendapatkan nilai yang

terbaik, dan serius selama proses pembelajaran membacakan puisi. Perilaku siswa

pada kegiatan awal sudah menunjukkan ke arah positif, perilaku negatif pada

siklus I sudah berkurang, hal ini disebabkan guru memberikan motivasi dan

reward kepada siswa.

Page 209: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

185

Kegiatan inti pada tahap eksplorasi, guru mengkondisikan siswa agar

siswa lebih siap mengikuti pembelajaran pada siklus II dan guru menegur siswa

yang masih bergurau dengan teman. Kegiatan inti pada tahap elaborasi, guru

menyuruh siswa maju di depan kelas sebelum siswa melihat video. Pada siklus II

ini, sebagian besar siswa sudah tidak merasa malu dan grogi ketika maju di depan

kelas. Guru melakukan perbaikan dengan memutarkan video pembacaan puisi dari

master dengan volume suara maksimal dan memutar video lebih dari satu kali

agar siswa lebih mampu memahami cara membacakan puisi yang baik dan benar

sesuai dengan makna puisi. Guru menyuruh siswa berkelompok sesuai kelompok

pada siklus I dan guru membagikan tiga teks puisi dengan tema ―percintaan‖ pada

masing-masing kelompok dan siswa memilih satu dari tiga puisi. Kondisi kelas

ketika siswa berkelompok terlihat tenang dan lebih terkondisi, hal ini disebabkan

anggota kelompok siklus II sama degan anggota kelompok siklus I jadi siswa

sudah mengetahui siapa saja anggota kelomponya. Pada tahap konfirmasi, siswa

berlatih membacakan puisi di dalam kelompoknya, sedangkan siswa yang lain

mengomnetari pembacaan puisi tersebut. Kegiatan selanjutnya, guru menyuruh

siswa maju di depan kelas untuk penilaian tes membacakan puisi siklus II. Siswa

terlihat lebih serius, tidak mengulur waktu, lebih tertarik dengan tema puisi pada

siklus II, dan suasana kelas tenang ketika guru menjelaskan materi jika

dibandingkan dengan siklus I. Pada pembelajaran siklus II perilaku siswa

menujukkan ke arah positif dan hanya ada beberapa siswa yang bermalas-malasan

untuk bertanya dan maju membacakan puisi pada saat penilaian membacakan

Page 210: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

186

puisi. Perilaku tersebut dapat dilihat dari hasil observasi dan dokumentasi foto

yang diperoleh peneliti.

Kegiatan akhir dari pembelajaran membacakan puisi, guru bertanya

kepada siswa mengenai kesulitan yang dialami siswa selama proses pembelajaran,

guru membimbing siswa untuk menyimpulkan pembelajaran pada siklus II dan

melakukan refleksi. Kemudian siswa diminta untuk mengisi jurnal siswa siklus II.

Sebelum pembelajaran selesai, guru memberikan reward kepada tiga siswa yang

mendapatkan nilai terbaik.

4.1.6.1 Peningkatan Keterampilan Membacakan Puisi

Perolehan hasil tes peningkatan keterampilan membacakan puisi pada

kondisi awal yang belum menggunakan metode Copy The Master melalui media

audio visual dan hasil tes dengan menggunakan metode Copy The Master melalui

media audio visual pada siklus I dan siklus II sebagai berikut:

Tabel 36 Peningkatan Nilai Rata-Rata Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

Berdasarkan tabel 36 dapat dilihat peningkatan nilai rata-rata siswa pada

kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Pada kategori skor sangat baik, jumlah skor

No Kategori

Kondisi awal Siklus I Siklus II

Skor Persen

(%) Skor

Persen

(%) Skor

Persen

(%)

1 Sangat

Baik

0 0% 84 2,6% 356 10,3%

2 Baik 365 12,8% 519 17,9% 2291 79,5%

3 Cukup 829 33,3% 1878 74,4% 274 10,3%

4 Kurang 1111 53,8% 112 5,1% 0 0%

Jumlah 2303 100% 2593 100% 2921 100%

Rata-rata 59,1 66,5 74,9

Page 211: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

187

siswa kondisi awal yaitu 0 atau sebesar 0%, jumlah skor siswa siklus I yaitu 84

atau sebesar 2,6%, dan jumlah skor siswa siklus II yaitu 356 atau sebesar 10,3%.

Pada kategori skor baik, jumlah skor siswa kondisi awal yaitu 365 atau sebesar

12,8%, jumlah skor siswa siklus I yaitu 519 atau sebesar 17,9%, dan jumlah skor

siswa siklus II yaitu 2291 atau sebesar 79,5%. Pada kategori skor cukup, jumlah

skor siswa kondisi awal yaitu 829 atau sebesar 33,3%, jumlah skor siswa siklus I

yaitu 1878 atau sebesar 74,4%, dan jumlah skor siswa siklus II yaitu 274 atau

sebesar 10,3%. Pada kategori kurang, jumlah skor siswa kondisi awal yaitu 1111

atau sebesar 53,8%, jumlah skor siswa siklus I yaitu 112 atau sebesar 5,1%, dan

jumlah skor siswa siklus II yaitu 0 atau sebesar 0%.

Lebih jelasnya kategori hasil tes keterampilan membacakan puisi dari

kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada grafik berikut ini.

Diagram 4 Peningkatan Nilai Rata-rata Keterampilan Membacakan Puisi

0

365

829

1111

84

519

1878

112

356

2291

274

00

500

1000

1500

2000

2500

Sangat Baik Baik Cukup Kurang

Kondisi Awal

Siklus I

Siklus II

Page 212: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

188

Dari gambar diagram di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan

keterampilan siswa dalam membacakan puisi. Hal ini terlihat dari kategori nilai

siswa. Terjadi peningkatan nilai siswa kondisi awal ke siklus I dengan kategori

nilai sangat baik, baik, dan cukup dan masih ada beberapa siswa yang

mendapatkan kategori nilai kurang. Sedangkan pada siklus I ke siklus II terjadi

peningkatan nilai siswa dengan kategori sangat baik dan baik, dan tidak ada satu

pun siswa yang medapatkan nilai kurang pada siklus II.

Lebih jelasnya hasil tes keterampilan membacakan puisi dari kondisi awal,

siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada diagram berikut ini.

Diagram 5 Hasil Nilai Keterampilan Membacakan Puisi

Dari gambar diagram 5 di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi

peningkatan keterampilan siswa dalam membacakan puisi pada masing-masing

siklus yang dapat dibuktikan dengan pemerolehan hasil nilai rata-rata siswa. Nilai

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Kondisi awal Siklus I Siklus II

59.166.5

74.9

Page 213: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

189

rata-rata siswa pada kondisi awal yaitu 59,1, pada siklus I yaitu 66,5, dan pada

siklus II yaitu 74,9. Peningkatan keterampilan membacakan puisi siswa dari

kondisi awal ke siklus I sebesar 7,4%, sedangkan peningkatan keterampilan

membacakan puisi siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 8,4%. Peningkatan nilai

keterampilan membacakan puisi siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata masing-

masing aspek sebagai berikut:

Tabel 37 Hasil Tes Keterampilan Membacakan Puisi Siklus I dan Siklus II

No Aspek

Siklus I Siklus II Peningkatan

Membacakan puisi

Siklus I—Siklus II

Peningkatan

Rata-rata Rata-rata Siklus I—

Siklus II

1. Pemenggalan 61,5 75,9 14,4%

2. Kelancaran 64,6 75,3 10,7%

3. Konsentrasi 64,1 74,9 10,8%

4. Mimik wajah 61,5 72,3 10,8%

5. Kejelasan ucapan 67,1 73,3 6,2%

6. Tekanan 69,7 72,8 3,1%

7. Intonasi 68,7 74,4 5,7%

8. Jeda 66,7 74,4 7,7%

9. Nada 73,3 76,4 3,1%

10. Gerak tubuh 67,7 76,4 8,7%

11. Penguasaan

panggung

64,6 76,9 12,3%

Nilai Rata-rata Kelas 66,5 74,9 8,4%

Dari tabel 37 dapat dilihat terjadi peningkatan pada siklus I dan siklus II.

Pada proses pembelajaran kondisi awal, peneliti menerima daftar nilai siswa dari

guru dengan rata kelas sebesar 59,1, siklus I sebesar 66,5, dan siklus II 74,9.

Page 214: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

190

Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil tes yang menunjukan adanya

peningkatan nilai rata-rata siswa pada masing-masing aspek. Hal ini dibuktikan

bahwa siswa sudah mengalami peningkatan masing-masing aspek dalam

membacakan puisi pada siklus I dan siklus II.

Aspek penghayatan yang tercermin dalam aspek pemenggalan siklus I

memperoleh nilai rata-rata sebesar 61,5 dan disiklus II memperoleh nilai rata-rata

75,9 dengan peningkatan sebesar 14,4%. Aspek kelancaran siklus I memperoleh

nilai rata-rata 64,6 dan disiklus II memperoleh nilai sebesar 75,3 dengan

peningkatan sebesar 10,7%. Aspek konsentrasi pada siklus I memperoleh nilai

rata-rata sebesar 64,1 dan disiklus II memperoleh nilai rata-rata 74,9 dengan

peningkatan sebesar 10,8%. Aspek mimik siklus I mendapatkan nilai rata-rata

61,5 dan siklus II mendapatkan nilai 72,3 dengan peningkatan sebesar 10,8%.

Aspek teknik vokal yang tercermin dalam aspek kejelasan ucapan siklus I

memperoleh nilai rata-rata 67,1 dan siklus II memperoleh nilai rata-rata 73,3

dengan peningkatan sebesar 6,2%. Aspek tekanan siklus I memperoleh nilai rata-

rata 69,7 dan siklus II memperoleh nilai 72,8 dengan peningkatan sebesar 3,1%.

Aspek intonasi siklus I memperoleh nilai rata-rata 68,7 dan siklus II memperoleh

nilai rata-rata 74,4 dengan peningkatan sebesar 5,7%. Aspek jeda siklus I

memperoleh nilai rata-rata sebesar 66,7 dan siklus II memperoleh nilai rata-rata

74,4 dengan peningkatan sebesar 7,7%. Aspek nada siklus I memperoleh nilai

rata-rata sebesar 73,3 dan siklus II memperoleh nilai rata-rata sebesar 76,4 dengan

peningkatan sebesar 3,1%.

Page 215: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

191

Aspek teknik vokal yang tercermin dalam gerak tubuh pada siklus I

memperoleh nilai rata-rata sebesar 67,7 dan siklus II memperoleh nilai rata-rata

76,4 dengan peningkatan sebesar 8,7%. Aspek penguasaan panggung siklus I

memperoleh nilai rata-rata 64,6 dan siklus II memperoleh nilai 76,9 dengan

peningkatan sebesar 12,3%.

Lebih jelasnya hasil tes aspek keterampilan membacakan puisi dari siklus

I, dan siklus II dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 1 Nilai Rata-rata Tiap Aspek Siklus I dan Siklus II

Keterangan:

1= pemenggalan 2= kelancaran, 3= konsentrasi 4= mimik 5= kejelasan ucapan 6=

tekanan 7= intonasi 8= jeda 9= nada 10 gerak tubuh 11= penguasaan panggung.

Peningkatan keterampilan membacakan puisi siswa merupakan suatu

tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti. Ketika dilaksanakan tindakan siklus I dan

Ketika pembelajaran membacakan puisi pada kondisi awal, kemampuan siswa

masih rendah. Setelah dilakukan tindakan siklus I dan siklus II dengan metode

61.5 64.6 64.1 61.567.1 69.7 68.7 66.7

73.367.7 64.6

75.9 75.3 74.9 72.3 73.3 72.8 74.4 74.4 76.4 76.4 76.9

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Siklus I

Siklus II

Page 216: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

192

Copy The Master melalui media audio visual, keterampilan siswa dalam

membacakan puisi selalu meningkat dari siklus I ke siklus II. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa siswa sudah berhasil menggunakan metode Copy The

Master melalui media audio visual untuk membantu siswa dalam membacakan

puisi. Selain itu, metode dan media yang digunakan tersebut mampu menciptakan

suatu proses pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan.

4.1.6.2 Perubahan Perilaku Siswa

Peningkatan keterampilan siswa dalam membacakan puisi dengan metode

Copy The Master melalui media audio visual pada siklus I dan siklus II diikuti

dengan perubahan perilaku siswa. Perubahan perilaku tersebut diperoleh dari data

kualitatif yaitu hasil observasi, jurnal guru dan siswa, wawancara, dan

dokumentasi foto yang dipaparkan sebagai berikut.

Dari hasil observasi pada siklus I kesiapan siswa untuk mengikuti

pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media

audio visual belum maksimal. Hal ini terlihat dengan adanya beberapa siswa yang

keluar kelas dengan teman tanpa izin terlebih dahulu dengan guru, beberapa siswa

yang mengantuk atau tidur di dalam kelas, siswa banyak bergurau dan berbicara

sendiri, cara duduk siswa yang kurang sopan, dan siswa makan di dalam kelas

selama proses pembelajaran berlangsung. Pada siklus II sudah ada perubahan

perilaku siswa ke arah positif. Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran

sudah mulai terlihat sejak awal pembelajaran, semua siswa sangat antusias dan

serius ketika pembelajaran berlangsung, sehingga siswa mampu menyerap materi

Page 217: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

193

secara maksimal. Keaktifan siswa dalam bertanya pada siklus II juga sudah

meningkat. Pada siklus I siswa yang bertanya hanya 2 siswa saja, sedangkan pada

siklus II sebanyak 7 siswa berani untuk bertanya dan tidak merasa malu. Perilaku

negatif yang dilakukan oleh siswa pada siklus I sudah tidak terlihat lagi pada

siklus II.

Berdasarkan jurnal siswa siklus I dan siklus II, siswa semakin senang dan

semakin memahami materi serta semakin mampu membacakan puisi sesuai

dengan aspek-aspek dalam membacakan puisi. Menurut sebagian besar siswa

kelas VIIA SMP Atthohiriyyah Semarang menyatakan bahwa metode Copy The

Master melalui media audio visual dapat mempermudah mereka dalam

membacakan puisi karena kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi dapat diatasi

oleh metode tersebut. Semua siswa merasa senang dan tertarik dengan video

pembacaan puisi dari master melalui media audio visual karena sebagian besar

siswa baru pertama kali menyaksikan pembacaan puisi melalui media audio

visual. Selain itu, metode tersebut dapat meningkatkan motivasi siswa dan

menumbuhkan minat bagi siswa untuk membacakan puisi seperti master yang

telah dicontohkan, karena master tersebut mampu memenangkan perlombaan

membacakan puisi.

Berdasarkan hasil jurnal guru siklus I dan siklus II menyatakan bahwa

siswa sudah mengalami perubahan perilaku ke arah positif. Pada siklus I kesiapan

siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang maksimal, akan tetapi pada

siklus II kesiapan siswa sudah maksimal. Keaktifan siswa dalam bertanya pada

siklus I siswa masih merasa malu dan takut untuk bertanya, akan tetapi pada

Page 218: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

194

siklus II siswa sudah aktif bertanya dan tidak merasa malu atau takut. Respon

siswa ketika melihat pembacaan video pembacaan puisi dari master pada siklus I

dan siklus II sangat positif yaitu siswa merasa senang dan tertarik untuk melihat

video pembacaan puisi. Situasi dan kondisi kelas selama proses pembelajaran

siklus I masih belum terkondisi secara baik karena ada beberapa siswa yang

melakukan perilaku negatif, sedangkan pada siklus II situasi dan kondisi kelas

sudah bisa terkondisi dengan baik dan tidak ada siswa yang melakukan perilaku

negatif seperti yang dilakukan pada siklus I. Metode Copy The Master melalui

media audio visual ini sangat efektif dan efisien untuk meningkatkan keterampilan

siswa dalam membacakan puisi.

Berdasarkan hasil wawancara siklus I dan siklus II yang dilakukan peneliti

kepada siswa dengan perwaklian siswa yang memiliki kategori nilai tertinggi,

sedang, dan kurang dapat disimpulkan bahwa siswa merasa senang dan tertarik

dengan metode Copy The Master melalui media audio visual karena merupakan

pengalaman pertama bagi siswa. Metode dan media tersebut mampu

meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk membacakan puisi sesuai dengan

master yang dicontohkan. Selain itu, dengan metode Copy The Master ini siswa

merasa terbantu dalam membacakan puisi sesuai dengan aspek-aspek yang perlu

diperhatikan dalam membacakan puisi.

Berdasarkan hasil dokumentasi foto siklus I dan siklus II terlihat bahwa

siswa semakin terkondisi dengan baik selama mengikuti pembelajaran

membacakan puisi. Dari hasil foto siklus I terlihat masih ada beberapa siswa yang

cara duduknya kurang sopan, siswa banyak bergurau dengan teman, dan masih

Page 219: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

195

terlihat ada beberapa siswa yang makan di dalam kelas ketika proses pembelajaran

akan dimulai. Dari hasil foto siklus II menunjukkan bahwa ketika guru masuk di

dalam ruang kelas, semua siswa diam dan terlihat siap menerima materi dari guru.

Semua siswa memperhatikan penjelasan materi dari guru dan tidak ada siswa

yang melakukan perilaku negatif. Berdasarkan hasil foto tersebut dapat

disimpulkan bahwa perilaku positif siswa dalam mengikuti pembelajaran

membacakan puisi mengalami peningkatan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran membacakan

puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual dapat

meningkatkan keterampilan siswa dalam membacakan puisi. Hal tersebut

dibuktikan bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata tiap siklusnya. Pada kondisi

awal yang belum menggunakan metode dan media tersebut, rata-rata nilai siswa

hanya 59,1 kemudian pada siklus I menggunakan metode Copy The Master dan

media audio visual meningkat menjadi 66,5 dan terjadi peningkatan sebesar 7,4%,

sedangkan pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 74,9 dan terjadi

peningkatan sebesar 8,4%. Peningkatan tersebut terjadi setelah dilakukan

perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti pada siklus II. Selain itu,

terjadi perubahan perilaku siswa dari perilaku negatif ke perilaku positif selama

mengikuti pembelajaran membacakan puisi siklus I ke siklus II. Nilai rata-rata

kelas pada siklus II sudah memenuhi target yang telah ditentukan oleh peneliti

yaitu 70 dan siswa sudah mengalami perubahan perilaku ke arah positif sehingga

penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan berhasil dan tidak perlu dilakukan

penelitian pada siklus berikutnya.

Page 220: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

196

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian peningkatan keterampilan membacakan puisi

dengan metode Copy The Master melalui media audio visual siswa kelas VIIA

SMP Atthohiriyyah Semarang, dipaparkan simpulan sebagai berikut.

1. Keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP

Atthohiriyyah Semarang, meningkat setelah dilakukan pembelajaran

membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio

visual. Nilai rata-rata kelas pada kondisi awal sebelum dilakukan

penelitian sebesar 59,1 atau berkategori kurang, sementara nilai rata-rata

siswa dalam membacakan puisi setelah dilakukan penelitian pada siklus I,

yaitu 66,5 atau berkategori cukup. Hal ini menunjukkan adanya

peningkatan nilai rata-rata membacakan puisi dari kondisi awal ke siklus I

sebesar 7,4%. Hasil nilai rata-rata siswa pada siklus I masih belum

mencapai nilai yang ditargetkan oleh peneliti yaitu 70. Maka dilakukan

penelitian siklus II untuk memperbaiki nilai rata-rata pada siklus I. Setelah

dilakukan siklus II nilai rata-rata kelas menjadi 74,9 atau berkategori baik.

Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya perbaikan-perbaikan yang

dilakukan oleh guru maka nilai rata-rata membacakan puisi dari siklus I ke

siklus II meningkat sebesar 8,4%.

196

Page 221: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

197

2. Terjadi perubahan perilaku siswa ke arah positif pada siswa kelas VIIA

SMP Atthohiriyyah Semarang setelah dilakukan pembelajaran

membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio

visual. Perubahan perilaku siswa dapat diketahui dari hasil nontes yang

meliputi hasil observasi, jurnal siswa, jurnal guru, wawancara dengan

siswa, dan dokumentasi foto. Pada pembelajaran membacakan puisi siklus

I masih terdapat siswa yang melakukan perilaku negatif yaitu siswa

terlihat belum siap menerima materi dari guru, malu untuk bertanya,

kurang bersemangat dan kurang antusias. Pada pembelajaran siklus II

siswa lebih terlihat melakukan perilaku positif yaitu siswa sudah siap

menerima materi dari guru, siswa lebih aktif bertanya, bersemangat dan

lebih antusias selama proses pembelajaran siklus II.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan pada simpulan hasil

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Guru bahasa Indonesia hendaknya menggunakan metode Copy The Master

melalui media audio visual, karena dengan metode tersebut siswa lebih

tertarik sehingga dapat menguasai materi secara maksimal, siswa menjadi

aktif, dan berani untuk mengapresiasikan diri ketika membacakan puisi.

2. Guru bahasa Indonesia sebaiknya memilih puisi yang akan dibacakan oleh

siswa dengan memilih tema puisi mudah dimengerti makna dan suasana

Page 222: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

198

puisinya oleh siswa kelas VII SMP sehingga pembacaan puisi siswa bisa

lebih maksimal.

3. Siswa hendaknya bersungguh-sungguh selama mengikuti pembelajaran

membacakan puisi, lebih aktif bertanya mengenai materi yang belum

dipahami, berperilaku positif dalam mengikuti pembelajaran, dan sering

berlatih membacakan puisi.

4. Bagi para peneliti di bidang pendidikan maupun nonpendidikan dapat

menerapkan metode Copy The Master melaui media audio visual sebagai

alternatif metode pembelajaran membacakan puisi, karena dengan metode

pembelajaran tersebut dapat menciptakan suasana belajar yang lebih menarik

dan efisien.

Page 223: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

199

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Slamet Riyadi dkk. 2001. Pedoman Penyelenggaraan Bengkel Sastra: Puisi.

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Aminanto, Juhan Apri. 2008. Peningkatan Keterampilan Membacakan puisi

dengan Teknik Latihan Terbimbing dan Media Reading Box pada

Siswa Kelas VIIB SMP Negeri 39 Semarang. Skripsi: Universitas

Negeri Semarang.

Aminuddin. 2004. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.

Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djojosuroto, Kinaryati. 2005. Puisi Pendekatan dan Pembelajaran. Bandung:

Penerbit Nuansa.

Doyin, Mukh. 2008. Seni Baca Puisi. Semarang: Bandungan Institute.

Haryadi. 2006. Retorika Membaca Model, Metode, dan Teknik. Semarang: Rumah

Indonesia.

Haryanto, M. 2009. Menjadi Maestro Membacakan puisi. Semarang: Cipta Prima

Nusantara.

Hati, Rikna Permata. 2009. Peningkatan Keterampilan Membacakan Puisi

dengan Teknik Jangkar Emosi dan Media VCD pada siswa kelas X-6

SMA Negeri 1 Batang. Skripsi: Universitas Negeri Semarang.

Ibrahim, R dan Nana Syaodih S. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Ismail, Nanang. 2009. Peningkatan Kemampuan Membacakan puisi dengan

Metode Latihan Berjenjang Menggunakan Media Audio Visual

Siswa Kelas VII SMP Islam Al Irsyad Kota Semarang. Skripsi:

Universitas Negeri Semarang.

199

Page 224: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

200

Kosasih, E. 2008. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Penerbit Nobel Edumedia.

Lesmana, Hari. 2009. Tips Menulis Puisi Copy The Master.

hlasmana.blogdetik.com. 13 Oktober 2009.

Marahimin, Ismail. 1999. Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya.

Nuriadi. 2008. Teknik Jitu Menjadi Pembaca Terampil. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Nurmala, Rima. 2008. Peningkatan Keterampilan Membacakan puisi melalui

Teknik Pemodelan dengan Menggunakan Media VCD Siswa Kelas

X-2 SMA Muhammadiyah Semarang. Skripsi: Universitas Negeri

Semarang.

Prodopo, Rachmat Djoko. 2009. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Rahmanto, B. 1993. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius.

Rokhanawati, Ani Yulia. 2008. Peningkatan Keterampilan Menulis Poster

dengan Metode Copy The Master Pada Siswa Kelas VIIA MTs. Al

Hidayah Banjarharjo, Kabupaten Brebes. Skripsi: Universitas

Negeri Semarang.

Rosenblum, Laurence D. dkk. 2000. Face and Mouth Inversion Effects On Visual

and Audio Visual Speech Perception. International Journal of

Experimental Psychology: Human Perception and Performance. Vol.

3 No. 26. Hal. 806-819.

Salim, Ismi. 2009. Copy Master. Salim-ismi.blogspot.com. 21 Juli 2009.

Sanjana, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Snowden, Peggy L. dkk. 2003. The Teacher Directed Shared Reading

Experience: A Strategy for Literacy Instructional Scaffolding.

International Journal of The Keystone State Reading Association

Vol. IV No. I.

Subyantoro. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang. CV Widya Karya

Semarang.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2009. Media Pembelajaran. Bandung: Sinar

Baru Algesindo.

Suharianto, S. 1981. Pengantar Apresiasi Puisi. Surakarta: Widya Duta.

Page 225: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

201

Suharianto, S. 2005. Dasar-dasar Teori Sastra. Semarang: Rumah Indonesia.

Sumardi dan Abdul Rozak Zaidan. 1997. Pedoman Pembelajaran Apresiasi Puisi

SLTP dan SLTA untuk Guru dan Siswa. Jakarta: Balai Pustaka.

Sumardi, Muljanto. 1992. Berbagai Pendekatan dalam Pengajaran Bahasa dan

Sastra. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Suyitno. 1985. Teknik Pembelajaran Apresiasi Sastra dan Kemampuan

Berbahasa. Yogyakarta: PT Hanindita.

Tarigan, Henry Guntur. 1993. Prinsip-prinsip Dasar Teori Sastra. Bandung:

Angkasa.

Tazidailma. 2009. Metode Copy The Master dalam Pembelajaran Bahasa

Indonesia.

tazidailma.blogspot.com. 12 Mei 2009.

Waluyo, Herman J. 1991. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.

Waluyo, Herman J. 2003. Apresiasi Puisi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka

Utama.

Waridah, Ernawati. 2008. EYD dan Seputar Kebahasaan Indonesia. Jakarta:

Kawan Pustaka.

Widiastuti, Rahmawati. 2007. Peningkatan Keterampilan Membacakan Puisi

Siswa Kelas XB SMA Negeri 1 Bawang Kabupaten Banjarnegara

Tahun Ajaran 2007/2008 dengan Teknik Latihan Berjenjang

Pendekatan Kontekstual Komponen Pemodelan. Skripsi: Universitas

Negeri Semarang.

Wiyanto, Asul. 2005. Kesusastraan Sekolah. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana

Indonesia.

Page 226: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

202

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SMP Atthohiriyyah Semarang

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/semester : VII/2

Aspek : Membaca

Standar Kompetensi : 15. Memahami wacana sastra melalui kegiatan

membaca puisi dan buku cerita anak.

Kompetensi Dasar : 15.1 membaca indah puisi dengan menggunakan

irama, volume suara, mimik, kinestetik yang

sesuai dengan isi puisi.

Indikator :

1. Siswa mampu mengetahui kriteria dalam membacakan puisi.

2. Siswa mampu membacakan puisi dengan memperhatikan irama,

volume suara, mimik, kinestetik yang sesuai dengan isi puisi.

Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu membaca puisi dengan memperhatikan memperhatikan irama,

volume suara, mimik, kinestetik yang sesuai dengan isi puisi.

B. Materi Pembelajaran

1. Pengertian membacakan puisi

2. Unsur-unsur membacakan puisi

3. Langkah-langkah membacakan puisi

4. Teknik-teknik membacakan puisi

C. Metode Pembelajaran

Tanya jawab, ceramah, Copy The Master, penugasan, inkuiri, refleksi.

Lampiran 1

Page 227: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

203

D. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan I

No. Kegiatan Pembelajaran Metode/teknik/

pendekatan

Alokasi

waktu

1. Kegiatan awal

1. Guru melakukan apersepsi tentang hal-hal yang

berkaitan dengan materi puisi.

2. Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai

dalam pembelajaran dan manfaat yang diperoleh

jika siswa menguasai kompetensi tersebut.

Tanya jawab

Apersepsi

10

2. Kegiatan Inti

1. Eksplorasi

a. Guru membagikan teks puisi yang akan

dibacakan oleh master kepada siswa dan

menyuruh siswa membaca puisi dalam hati.

b. Guru menyuruh beberapa siswa maju di depan

kelas untuk membacakan puisi yang akan

dibacakan oleh master.

c. Siswa yang lain mengomentari pembacaan puisi

siswa yang maju di depan kelas.

2. Elaborasi

a. Guru memutarkan video pembacaan puisi dari

master.

b. Guru menyuruh siswa untuk mencermati

pembacaan puisi dari master dan memberikan

tanda penjedaan dalam puisi yang dibacakan

oleh master.

c. Guru dan siswa secara bersama-sama

menentukan langkah-langkah dan hal-hal yang

harus diperhatikan dalam membacakan puisi

Ceramah

Metode

Copy The

Master

Penugasan

Inkuiri

60

Page 228: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

204

dari puisi yang sudah dibacakan oleh master.

d. Guru memberikan penguatan kepada siswa

tentang langkah-langkah membacakan puisi dan

hal-hal yang harus diperhatikan dalam

membacakan puisi (teknik vokal, penampilan,

dan penghayatan).

e. Siswa berkelompok, satu kelompok terdiri atas

5 siswa.

f. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk

memahami puisi, menentukan nada dan suasana

puisi, dan membuat pemenggalan bacaan.

g. Masing-masing siswa berlatih membacakan

puisi di dalam kelompoknya dan anggota

kelompok yang lain mengomentari pembacaan

puisi tersebut.

3. Konfirmasi

a. Guru menyuruh siswa dari perwakilan masing-

masing kelompok untuk membacakan puisi di

depan kelas.

b. Siswa memperhatikan pembacaan puisi teman

yang maju di depan kelas.

c. Siswa mengomentari pembacaan puisi yang

maju di depan kelas.

d. Guru memberikan saran kepada siswa yang

membacakan puisi.

3. Kegiatan Akhir

a. Guru bertanya apakah siswa mengalami

kesulitan dalam proses pembelajaran.

b. Guru meyimpulkan materi yang telah diajarkan.

c. Guru bersama siswa mengadakan refleksi

dalam proses pembelajaran.

Tanya jawab

Refleksi

Penugasan

10

Page 229: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

205

d. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk

berlatih membacakan puisi dari master.

e. Guru menutup pelajaran dengan memberikan

nasihat kepada siswa agar siswa giat berlatih

membaca puisi.

Pertemuan II

No. Kegiatan Pembelajaran Metode/teknik/

pendekatan

Alokasi

waktu

1. Kegiatan awal

a. Guru melakukan ilustrasi tentang hal-hal yang

berkaitan dengan materi puisi pada pertemuan I.

b. Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai

dalam pembelajaran dan manfaat yang diperoleh

jika siswa menguasai kompetensi tersebut.

Tanya jawab

Ilusatrasi

10

2. Kegiatan Inti

1. Eksplorasi

a. Guru bertanya jawab tentang kesulitan yang

dihadapi siswa mengenai materi membaca

puisi pada pertemuan I.

b. Guru memutarkan master yang membaca puisi

melalui media audio visual agar siswa

mengingat hal-hal yang harus diperhatikan

dalam membacakan puisi.

c. Siswa mengamati pembacaan puisi oleh master

melalui media audio visual.

2. Elaborasi

a. Guru menyuruh siswa untuk berkelompok

sesuai dengan kelompok pada pertemuan I.

Ceramah

Metode

Copy The

Master

Penugasan

Inkuiri

60

Page 230: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

206

b. Guru membagikan lima puisi pada masing-

masing kelompok.

c. Siswa memilih satu di antara lima puisi sesuai

dengan keinginannya.

d. Guru menyuruh siswa untuk memahami puisi,

menentukan nada dan suasana puisi, dan

menentukan penjedaan puisi.

e. Masing-masing siswa berlatih membacakan

puisi di dalam kelompoknya dan anggota

kelompok yang lain mengomentari pembacaan

puisi tersebut.

3. Konfirmasi

a. Guru meyuruh masing-masing siswa maju di

depan kelas untuk membacakan puisi yang

dipilih sesuai dengan keinginannya.

b. Siswa memperhatikan pembacaan puisi teman

di depan kelas.

c. Guru menilai pembacaan puisi siswa.

3. Kegiatan Akhir

a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil

kegiatan pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

b. Guru bersama siswa mengadakan refleksi

pembelajaran membacakan puisi yang telah

dilakukan.

c. Guru menutup pelajaran dengan menyuruh

siswa tetap berlatih membaca puisi.

Tanya jawab

Refleksi

Penugasan

10

E. Sumber dan Media Pembelajaran

1. Sumber Pembelajaran

Buku paket SMP kelas VII.

Page 231: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

207

Ali, Slamet Riyadi dkk. 2001. Pedoman Penyelenggaraan Bengkel

Sastra:Puisi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Doyin, Mukh. 2008. Seni Baca Puisi. Semarang: Bandungan

Institute.

Suharianto, S. 1981. Pengantar Apresiasi Puisi. Surakarta: Widya

Duta.

Waluyo, Herman J. 2003. Apresiasi Puisi. Jakarta: Penerbit PT

Gramedia Pustaka Utama.

2. Media Pembelajaran

LCD

Video pembacaan puisi

F. Penilaian

1. Penilaian proses : penilaian proses dilakukan dengan lembar

observasi siswa.

2. Penilaian hasil : hasil tes siswa dalam membacakan puisi.

G. Instrumen/Bentuk Soal

1. Bacakanlah puisi yang dibacakan oleh master di depan kelas dengan

memperhatikan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membacakan puisi!

H. Rubrik Penilaian

No. Aspek Skor Kategori Kriteria

1. Pemenggalan 5 Sangat baik Tidak terdapat kesalahan dalam

pemenggalan.

4 Baik Terdapat kesalahan pemenggalan dua

kali ketika membacakan puisi.

3 Cukup Terdapat kesalahan pemenggalan tiga

sampai lima kali ketika membacakan

Page 232: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

208

puisi.

1 Kurang Terdapat kesalahan pemenggalan

lebih dari lima kali ketika

membacakan puisi.

2. Kelancaran 5 Sangat baik Sangat lancar dalam membacakan

puisi tanpa tersendat-sendat.

4 Baik Lancar membacakan puisi dan masih

tersendat-sendat dua sampai tiga kali.

3 Cukup Cukup lancar membacakan puisi dan

masih tersendat-sendat empat sampai

lima kali.

1 Kurang Kurang lancar dalam membacakan

puisi dan masih tersendat-sendat lebih

dari lima kali.

3. Mimik 5 Sangat baik mimik muncul secara alami, tidak

terjadi kesalahan dalam

mengekspresikan makna puisi, dan

mampu menghidupkan pembacaan

puisi.

4 Baik mimik muncul secara alami, terjadi

dua sampai tiga kali kesalahan dalam

mengekspresikan makna puisi, dan

mampu menghidupkan pembacaan

puisi.

3 Cukup mimik muncul kurang alami, terjadi

empat sampai lima kali kesalahan

dalam mengekspresikan makna puisi,

dan kurang mampu menghidupkan

pembacaan puisi.

1 Kurang mimik muncul tidak alami, terjadi

Page 233: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

209

lebih dari lima kali kesalahan dalam

mengekspresikan makna puisi, dan

kurang mampu menghidupkan

pembacaan puisi.

4. Konsentrasi 5 Sangat baik Mampu mempertahankan konsentrasi

dari awal pembacaan puisi sampai

selesai membacakan puisi.

4 Baik mampu mempertahankan

konsentarasi dari awal pembacaan

puisi dan ditengah-tengah dalam

pembacaan puisi. Konsentrasi

berkurang di akhir pembacan.

3 Cukup Mampu mempertahankan konsentrasi

di awal pembacaan dan akhir

pembacaan puisi. Konsentrasi

berkurang di tengah-tengah

pembacaan puisi.

1 Kurang Tidak mampu mempertahankan

konsentrasi dari awal sampai akhir

pembacaan puisi.

5. Kejelasan

ucapan

5 Sangat baik Pengucapan kata sangat jelas dan

tidak terjadi kesalahan dalam ucapan

di setiap baitnya.

4 Baik Terjadi kesalahan ucapan antara dua

sampai tiga kali ketika membacakan

puisi.

3 Cukup Terjadi kesalahan ucapan antara

empat sampai lima kali ketika

membacakan puisi.

1 Kurang Terjadi kesalahan ucapan lebih dari

Page 234: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

210

lima kali ketika membacakan puisi.

6. Tekanan 5 Sangat baik Tidak terjadi kesalahan dalam

penekanan kata ketika membacakan

puisi.

4 Baik Terjadi dua sampai tiga kesalahan

dalam penekanan kata ketika

membacakan puisi. .

3 Cukup Terjadi empat sampai lima kesalahan

dalam penekanan kata ketika

membacakan puisi.

1 Kurang Terjadi lebih dari lima penekanan

kata dalam membacakan puisi ketika

membacakan puisi.

7. Intonasi 5 Sangat baik Tidak terjadi kesalahan dalam

melafalkan intonasi di dalam puisi.

4 Baik Terjadi kesalahan dua sampai tiga

kali dalam melafalkan intonasi di

dalam puisi.

3 Cukup Terjadi kesalahan empat sampai lima

kali dalam melafalkan intonasi di

dalam puisi.

1 Kurang Terjadi kesalahan di atas lima kali

dalam melafalkan intonasi di dalam

puisi.

8. Nada 5 Sangat baik Tidak terjadi kesalahan dalam

menghasilkan nada ketika

membacakan puisi.

4 Baik terjadi kesalahan dua atau tiga kali

dalam menghasilkan nada ketika

membacakan puisi.

Page 235: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

211

3 Cukup terjadi kesalahan tiga sampai empat

kali dalam menghasilkan nada ketika

membacakan puisi.

1 Kurang terjadi kesalahan lebih dari lima kali

dalam menghasilkan nada ketika

membacakan puisi.

9.

10.

Jeda 5 Sangat baik Tidak terjadi kesalahan dalam

penjedaan puisi.

4 Baik Terjadi kesalahan dua sampai tiga

kali dalam penjedaan puisi.

3 Cukup Terjadi kesalahan empat sampai lima

kali dalam penjedaan puisi.

1 Kurang Terjadi kesalahan lebih dari lima kali

dalam penjedaan puisi.

Gerak tubuh 5 Sangat baik Gerak tubuh muncul secara alami,

tidak terjadi kesalahan dalam

mengekspresikan makna puisi, dan

mampu menghidupkan pembacaan

puisi.

4 Baik Gerak tubuh muncul secara alami,

terjadi dua sampai tiga kali kesalahan

dalam mengekspresikan makna puisi,

dan mampu menghidupkan

pembacaan puisi.

3 Cukup Gerak tubuh muncul kurang alami,

terjadi empat sampai lima kali

kesalahan dalam mengekspresikan

makna puisi, dan kurang mampu

menghidupkan pembacaan puisi.

1 Kurang Gerak tubuh muncul tidak alami,

Page 236: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

212

terjadi lebih dari lima kali kesalahan

dalam mengekspresikan makna puisi,

dan kurang mampu menghidupkan

pembacaan puisi.

11. Penguasaan

panggung

5 Sangat baik Posisi pembaca tidak selalu di

tengah-tengah panggung dan mampu

begerak kesegala arah di atas

panggung.

4 Baik Posisi pembaca tidak selalu di

tengah-tengah panggung dan hanya

bergerak pada satu sisi panggung.

3 Cukup Posisi pembaca selalu di tengah-

tengah panggung dan tidak bergerak

kesegala arah di atas panggung.

1 Kurang Posisi pembaca berada di sisi

pangung dan tidak bergerak ke

tengah panggung.

I. Rumus Penilaian

Keterangan:

NA : Nilai Akhir

ƩS : Jumlah Skor Siswa

SM : Skor Maksimal

Rentang nilai:

No. Kategori Rentang Nilai

1. Sangat baik 85-100

2. Baik 70-84

3. Cukup 60-69

NA = Ʃ 𝐒

𝐒𝐌 × 100 %

Page 237: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

213

4. Kurang 0-59

LAMPIRAN

A. Materi Pembelajaran

1. Pengertian Membacakan Puisi

Wiyanto (2005:44) mengemukakan bahwa membaca puisi ada dua

macam, yaitu membaca untuk diri sendiri dan membaca untuk orang lain.

Membaca puisi untuk orang lain pada dasarnya sama dengan

mengkonkretkan puisi tersebut baik dalam bentuk audio maupun visual.

Pembacaan demikian disebut juga deklamasi. Deklamasi sebagai suatu

proses, melibatkan (1) puisi yang dibaca, (2) pembacaan, dan (3)

pendengar.

Pengertian membaca puisi dan membacakan puisi sangat berbeda.

Perbedaan tersebut terletak pada cara penyampaiannya. Membaca puisi

disampaikan oleh pembaca untuk pembaca itu sendiri dan menikmati

sendiri puisi yang dibacakannya. Sedangkan membacakan puisi adalah

suatu kegiatan apresiasi dari penyair yang disampaikan oleh pembaca puisi

sebagai perantara dalam bentuk lisan untuk menyampaikan suatu pesan

dan amanat yang terkandung dalam puisi dengan memperhatikan teknik

vokal, penghayatan, dan penampilan.

2. Unsur-unsur Membacakan Puisi

Dalam membacakan puisi agar memiliki nilai estetis dan pesan yang

disampaikan oleh pembaca dapat dinikmati oleh pendengar atau penonton,

maka ada beberapa unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam

membacakan puisi. Unsur tersebut meliputi: (1) penghayatan, (2) vokal, dan

(3) penampilan. Di antara ketiga unsur tersebut, unsur yang paling penting

adalah unsur penghayatan. Karena dengan penghayatan yang baik, maka

pembaca dapat meyampaikan pikiran dan perasaan penyair.

a. Penghayatan

Page 238: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

214

Menghayati berarti memahami secara penuh isi puisi. Dengan

pemahaman itulah pembaca sebagai pembaca puisi dapat menyatukan

jiwa puisi dengan jiwa pembaca sendiri. Pemahaman dalam puisi yang

dikategorikan dalam penghayatan ini tidak sekadar memahami makna

kata-kata atau baris-baris puisi, tetapi sampai pada pemahaman atas

makna yang terkandung dalam puisi dan suasana puisi itu sendiri

(Doyin 2008:73).

b. Vokal

Penggunaan vokal yang sangat sesuai dengan makna puisi

dapat menghidupkan suasana puisi sehingga puisi yang dibacakan

terlihat bagus dan memiliki nilai estetis. Kriteria vokal dalam

membacakan puisi yaitu kejelasan ucapan, tekanan, intonasi, jeda, dan

nada dalam puisi.

c. Penampilan

Masalah penampilan dalam membacakan puisi menyangkut

persolan-persoalan; (1) teknik muncul, (2) blocking dan pemanfaatan

setting, (3) gerakan tubuh, dan (4) cara berpakaian (Doyin 2008:83).

Ketika pembaca puisi berada di atas panggung, maka pembaca

harus memperlihatkan sikap wajar dan tenang sehingga tidak terlihat

grogi, hal ini merupakan teknik bagi pembaca sebelum membacakan

puisinya. Gerak-gerik tubuh hendaknya disesuaikan dengan situasi

panggung. Jangan sampai pembaca puisi selalu berada di tengah-

tengah panggung sedangkan panggungnya sangat besar.

3. Langkah-langkah Membacakan Puisi

Ada beberapa cara atau langkah-langkah yang harus dilakukan

ketika seorang akan membacakan puisi. Langkah yang harus diperhatikan

dalam membacakan puisi yaitu: (1) memilih puisi, (2) memahami puisi, (3)

menentukan nada dan suasana puisi, (4) membuat pemenggalan bacaan, (5)

Page 239: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

215

berlatih membacakan puisi, dan (6) membacakan puisi dengan memberikan

jiwa pada pembacaan.

a. Memilih puisi yang akan dibacakan. Memilih puisi merupakan

langkah pertama yang harus dilakukan sebelum membaca indah

puisi. Hal pertama yang harus dipertimbangkan dalam memilih puisi

adalah siapa calon pendengar dalam membaca indah puisi. Selain itu,

puisi yang dipilih oleh pembaca juga mempengaruhi keberhasilan

seseorang dalam membaca indah puisi.

b. Memahami puisi yang akan dibacakan. Hal ini dimaksudkan agar

seorang pembaca puisi mampu menyampaikan makna di dalam puisi

secara maksimal.

c. Menentukan nada dan suasana puisi. Membaca indah puisi harus

memperhatikan suasana puisi. Jika pembaca mampu menentukan

nada dan suasana yang digambarkan di dalam puisi, maka pembaca

mampu menghayati pembacaan puisi secara optimal.

d. Memberikan penjedaan puisi. Penjedaan puisi dilakukan oleh

pembaca untuk mempermudah ketika membacakan puisi.

e. Berlatih membacakan puisi dengan memperhatikan unsur-unsur

dalam membacakan puisi.

f. Membacakan puisi dengan memberikan jiwa dalam pembacaan,

pembaca harus mampu menghayati dan menjiwai puisi. Pembacaan

puisi dengan menjiwai secara benar puisi yang dibacakannya akan

mampu memukau dan dapat menghidupkan suasana puisi (Doyin

2008:62).

4. Teknik-teknik Membacakan Puisi

Doyin (2008:63) mendefinisikan bahwa ada teknik-teknik tertentu

dalam membacakan puisi di panggung yaitu (a) teknik muncul, (b)

membaca judul puisi, (c) berdiri di atas dua kaki, (d) memegang teks, (e)

pandangan mata, dan (f) membangun kesadaran panggung.

Page 240: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

216

a. Ketika pembaca puisi berada di atas panggung, maka pembaca harus

memperlihatkan sikap wajar dan tenang sehingga tidak terlihat grogi,

hal ini merupakan teknik bagi pembaca sebelum membacakan puisinya.

b. Membaca judul puisi agar lebih memuitiskan puisi maka Kata ―karya‖

diganti dengan ―buah pena atau goresan pena atau goresan tinta‖,

sesungguhnya dilakukan dalam upaya lebih ―memuitiskan‖

penyampaian judul (Doyin 2008:66). Jadi dengan mengganti kata

―karya‖ menjadi ―buah pena atau goresan pena atau goresan tinta‖ maka

pembacaan judul puisi akan lebih puitis dan memiliki nilai estetis.

c. Berdiri di atas dua kaki akan membantu pembaca dalam berkonsentrasi.

Kalau pembaca berdiri secara mantap, seluruh beban tubuh pembaca

letakkan pada kekuatan dua kaki, konsentrasipun akan mudah dilakukan

(Doyin 2008:68). Konsentrasi akan berpengaruh besar terhadap

penghayatan atas puisi yang dibacanya. Selain berkaitan dengan

konsentrasi, posisi kaki juga berkaitan dengan keleluasaan pembaca

dalam bergerak (penampilan). Jika kaki pembaca bergetar karena grogi

atau takut, getaran tubuh atau kaki tidak akan terlihat oleh audiens.

d. Memegang teks harus sesuai dengan posisi tubuh. Misalnya dalam

mengucapkan kata ―merdeka‖ maka tangan yang harus mengepal

adalah tangan kanan sedangkan tangan kiri memegang teks. Jika

pembaca berdiri di posisi pinggir dan tangan kiri hampir menyentuh

tembok, tentu tangan kiri itu pula yang akan pembaca gunakan untuk

memegang teks karena penonton berada di sebelah kanan pembaca.

selain itu, memegang teks berkaitan dengan wajah. Jangan sampai teks

yang dibawa oleh pembaca menutupi wajah si pembaca puisi sehingga

penonton tidak dapat melihat wajah pembaca dengan baik.

e. Pandangan mata dalam membacakan puisi tidak boleh hanya tertuju

pada teks puisi dan tertuju pada satu penonton, setidaknya pembaca

harus hafal setengah dari puisi yang dibacakan agar tidak tepacu pada

teks. Pandangan mata memang harus tertuju pada penonton akan tetapi

Page 241: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

217

pembaca tidak boleh mengarahkan tepat pada mata penonton karena ini

akan menjadikan pembaca kehilangan konsentrasi.

f. Panggung yang disediakan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Prinsip yang pembaca gunakan ketika pemilihan posisi di panggung

adalah prinsip seni pertunjukan. Baca puisi merupakan salah satu

bentuk puisi pertunjukan (Doyin 2008:72). Hal ini berimplikasi pada

tuntutan bahwa seni baca puisi haruslah enak didengar dan dipandang.

Penggunaan panggung dalam hal ini menjadi amat penting peranannya.

B. Instrumen/bentuk soal

1. Bacakanlah puisi yang dibacakan oleh master di depan kelas dengan

memperhatikan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membacakan puisi!

Diponegoro

Karya: Chairil Anwar

Di masa pembangunan ini

Tuan hidup kembali

Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti

Tak gentar lawan banyaknya seratus kali

Pedang di kana keris di kiri

Berselubung semangat yang tak bisa mati

Maju

Ini barisan tak bergenderang –berpalu

Kepercayaan tanda menyerbu

Sekali berarti

Sudah itu mati

Maju

Bagimu negeri

Page 242: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

218

Menyediakan api

Punah di atas menghamba

Binasa di atas ditinda

Sungguhpun dalam ajal baru tercapai

Jika hidup harus merasai

Maju

Serbu

Serang

Terjang

2. Pilihlah satu dari lima puisi di bawah ini kemudian bacakan puisi tersebut

di depan kelas dengan memperhatikan hal-hal yang harus diperhatikan

dalam membacakan puisi!

Puisi 1

Guruku Sejati

Karya: Kadarwati

Wajahmu lembut

Penuh kasih sayang

Kau selalu tersenyum

Bila anak murid menyambutmu

Bu guru kau bimbing aku

Hingga aku pandai

Berbakat dan rajin

Semua sayang padamu

Melalui puisi ini

Kuucapkan terima kasih

Kepada guruku sejati

Page 243: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

219

Atas semua bimbingannya

Terima kasih Bu Guru!

Puisi 2

Segores Kenangan Untuk Ibu Kartini

Karya: Ida Sida

Dulu aku masih hijau

Buta warna dan segala

Aku juga belum tahu

Bahwa merah itu adalah darah

Di waktu engkau pergi

Aku belum lahir di dunia ini

Cuma sekelumit kisah dari buku

Yang kutahu tentang hidupmu

Tembok-tembok adat kau terjang

Kau berjuang

Tak kenal putus asa

Hanya untuk membebaskan kaummu

Wahai Kartini

Kuucapkan terima kasih padamu

Dan aku lanjutkan cita-citamu

Demi jiwa Kartini

Akan kuisi kemerdekaan ini

Page 244: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

220

Puisi 3

Doa

Karya: Chairil Anwar

Tuhanku

Dalam termangu

Aku masih menyebut namaMu

Biar Susah sunggung

Mengingat Kau penuh seluruh

CayaMu panas suci

Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku

Aku hilang bentuk

Remuk

Tuhanku

Aku mengembara di negeri asing

Tuhanku

Di pintuMu aku mengetuk

Aku tidak bisa berpaling

Puisi 4

Tuhan Telah Menegurmu

Karya: Apip Mustopa

Page 245: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

221

Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan

Lewat perut anak-anak yang kelaparan

Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan

Lewat semayup suara adzan

Tuhan telah menegurmu dengan cukup menahan

kesabaran

Lewat gempa bumi yang berguncang

Deru angin yang meraung-raung kencang

Hujan dan banjir yang melintang pukang

Adakah kau dengar?

Puisi 5

Menyesal

Karya: Ali Hasjmi

Pagiku hilang sudah melayang

Hari mudaku sudah pergi

Sekarang petang datang membayang

Batang usiaku sudah tinggi

Aku lalai di hari pagi

Beta lengah di masa muda

Kini hidup meracun hati

Miskin ilmu miskin harta

Akh apa gunanya kusesalkan

Menyesal tua tiada berguna

Hanya menambah luka sukma

Page 246: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

222

Kepada yang muda kuharapkan

Atur barisan di hari pagi

Menuju ke arah padang padang bakti!

Lembar Observasi Siklus I

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas : VIIA

Sekolah : SMP Atthohiriyyah Semarang

Hari/Tanggal : Selasa-Rabu/5-6 April 2011

No. Aspek Observasi Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Perilaku positif:

1. Siswa siap mengikuti

pembelajaran.

2. Siswa aktif bertanya dan

memberikan tanggapan dalam

proses pembelajaran.

3. Siswa antusias dan dan serius

dalam kegiatan membacakan

puisi.

4. Siswa memperhatikan pembacaan

puisi dari master dengan serius.

5. Siswa aktif dalam kegiatan

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Lampiran 2

Page 247: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

223

12. kelompok.

Perilaku negatif:

6. Siswa keluar kelas dengan teman.

7. Siswa mengantuk/tidur di dalam

kelas.

8. Siswa banyak bergurau dan dan

berbicara sendiri.

9. Cara duduk siswa yang kurang

sopan di dalam kelas.

10. Siswa makan di dalam kelas

selama pembelajaran berlangsung.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

Page 248: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

224

32.

33.

34.

35.

36.

37.

38.

39.

Ʃ Cara pengisian:

(√) : siswa melakukan

(-) : siswa tidak melakukan

%

Page 249: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

225

Lembar Jurnal Siswa Siklus I

Nama :

Kelas :

No. Absen :

Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai kondisi Anda selama mengikuti

pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media

audio visual!

1. Apakah kalian senang selama mengikuti pembelajaran membacakan puisi

dengan metode Copy The Master melalui media audio visual? Berikan alasan!

Jawab: ..............................................................................................................

.................................................................................................................

2. Materi apa yang belum kamu pahami selama proses pembelajaran

membacakan puisi? Apa alasannya?

Jawab: ..............................................................................................................

..............................................................................................................................

3. Jelaskan kesulitan yang kamu hadapi selama proses pembelajaran membacakan

puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual?

Jawab: ..............................................................................................................

...............................................................................................................

4. Saran apakah yang dapat kamu berikan untuk pembelajaran membacakan

puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual?

Jawab: ..............................................................................................................

...............................................................................................................

5. Apakah kalian merasa terbantu setelah mengikuti pembelajaran membacakan

puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual? Jelaskan!

Jawab: ..............................................................................................................

...............................................................................................................

Lampiran 3

Page 250: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

226

Lembar Jurnal Guru Siklus I

1. Bagaimana kesiapan siswa ketika pembelajaran membacakan puisi dengan

metode Copy The Master melalui media audio visual?

Jawab: ..............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

2. Bagaimana keaktifan siswa ketika mengikuti pembelajaran membacakan puisi

dengan metode Copy The Master melalui media audio visual?

Jawab: ..............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

3. Bagaimana respon siswa saat melihat video pembacaan puisi dari master yang

digunakan dalam proses pembelajaran membacakan puisi?

Jawab: ..............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

4. Bagaimana situasi dan suasana kelas pada saat pembelajaran membacakan

puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual?

Jawab: ..............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

5. Bagaimana keefektifan dan keefesienan media audio visual yang digunakan

dalam pembelajaran membacakan puisi?

Jawab: ..............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

6. Bagaimana perilaku siswa ketika penilaian membacakan puisi?

Jawab: ..............................................................................................................

...............................................................................................................

...............................................................................................................

Lampiran 4

Page 251: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

227

Pedoman Wawancara

Nama :

Kelas :

No. Absen :

Pertanyaan!

1. Apakah kamu pernah membacakan puisi?

2. Apakah metode Copy The Master melalui media audio visual sudah pernah

diterapkan dalam pembelajaran membacakan puisi?

3. Bagaimana ekspresi kamu mengenai pembelajaran membacakan puisi dengan

metode Copy The Master melalui media audio visual?

4. Kesulitan apakah yang kamu alami ketika proses pembelajaran membacakan

puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual?

5. Manfaat apa yang dapat kamu peroleh dari pembelajaran membacakan puisi

dengan metode Copy The Master melalui media audio visual?

6. Apakah dengan metode Copy The Master melalui media audio visual ini, kamu

sudah berhasil dalam membacakan puisi?

7. Saran apa yang dapat kamu berikan untuk pembelajaran membacakan puisi

dengan metode Copy The Master melalui media audio visual?

Lampiran 5

Page 252: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

228

Dokumentasi Foto

1. Foto pada saat aktivitas awal pembelajaran membacakan puisi.

2. Foto pada saat siswa menonton video pembacaan puisi dari master.

3. Foto pada saat siswa mendengarkan penjelasan dari guru.

4. Foto pada saat siswa bertanya dan menanggapi materi yang belum paham.

5. Foto pada saat siswa membentuk kelompok.

6. Foto pada saat siswa berdiskusi di dalam kelompoknya.

7. Foto pada saat siswa maju untuk membacakan puisi di depan kelas.

Lampiran 6

Page 253: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

229

Teks puisi yang dibacakan oleh master

Diponegoro

Karya: Chairil Anwar

Di masa pembangunan ini

Tuan hidup kembali

Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti

Tak gentar lawan banyaknya seratus kali

Pedang di kana keris di kiri

Berselubung semangat yang tak bisa mati

Maju

Ini barisan tak bergenderang –berpalu

Kepercayaan tanda menyerbu

Sekali berarti

Sudah itu mati

Maju

Bagimu negeri

Menyediakan api

Punah di atas menghamba

Binasa di atas ditinda

Sungguhpun dalam ajal baru tercapai

Jika hidup harus merasai

Maju

Serbu

Serang

Lampiran 7

Page 254: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

230

Terjang

Teks Puisi Siswa Siklus I

Puisi 1

Guruku Sejati

Karya: Kadarwati

Wajahmu lembut

Penuh kasih sayang

Kau selalu tersenyum

Bila anak murid menyambutmu

Bu guru kau bimbing aku

Hingga aku pandai

Berbakat dan rajin

Semua sayang padamu

Melalui puisi ini

Kuucapkan terima kasih

Kepada guruku sejati

Atas semua bimbingannya

Terima kasih Bu Guru!

Lampiran 8

Page 255: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

231

Puisi 2

Segores Kenangan Untuk Ibu Kartini

Karya: Ida Sida

Dulu aku masih hijau

Buta warna dan segala

Aku juga belum tahu

Bahwa merah itu adalah darah

Di waktu engkau pergi

Aku belum lahir di dunia ini

Cuma sekelumit kisah dari buku

Yang kutahu tentang hidupmu

Tembok-tembok adat kau terjang

Kau berjuang

Tak kenal putus asa

Hanya untuk membebaskan kaummu

Wahai Kartini

Kuucapkan terima kasih padamu

Dan aku lanjutkan cita-citamu

Demi jiwa Kartini

Akan kuisi kemerdekaan ini

Page 256: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

232

Puisi 3

Doa

Karya: Chairil Anwar

Tuhanku

Dalam termangu

Aku masih menyebut namaMu

Biar Susah sunggung

Mengingat Kau penuh seluruh

CayaMu panas suci

Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku

Aku hilang bentuk

Remuk

Tuhanku

Aku mengembara di negeri asing

Tuhanku

Di pintuMu aku mengetuk

Aku tidak bisa berpaling

Page 257: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

233

Puisi 4

Tuhan Telah Menegurmu

Karya: Apip Mustopa

Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan

Lewat perut anak-anak yang kelaparan

Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan

Lewat semayup suara adzan

Tuhan telah menegurmu dengan cukup menahan

kesabaran

Lewat gempa bumi yang berguncang

Deru angin yang meraung-raung kencang

Hujan dan banjir yang melintang pukang

Adakah kau dengar?

Page 258: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

234

Puisi 5

Menyesal

Karya: Ali Hasjmi

Pagiku hilang sudah melayang

Hari mudaku sudah pergi

Sekarang petang datang membayang

Batang usiaku sudah tinggi

Aku lalai di hari pagi

Beta lengah di masa muda

Kini hidup meracun hati

Miskin ilmu miskin harta

Akh apa gunanya kusesalkan

Menyesal tua tiada berguna

Hanya menambah luka sukma

Kepada yang muda kuharapkan

Atur barisan di hari pagi

Menuju ke arah padang padang bakti!

Page 259: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

235

Hasil Observasi Siklus I

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas : VIIA

Sekolah : SMP Atthohiriyyah Semarang

Hari/Tanggal :Selasa-Rabu/ 5-6 April 2011

No. Aspek Observasi Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. ─ ─ √ √ √ √ ─ √ ─ ─ Perilaku positif:

1. Siswa siap mengikuti

pembelajaran.

2. Siswa aktif bertanya dan

memberikan tanggapan

dalam proses pembelajaran.

3. Siswa antusias dan dan serius

dalam kegiatan membacakan

puisi.

4. Siswa memperhatikan

pembacaan puisi dari master

dengan serius.

5. Siswa aktif dalam kegiatan

kelompok.

2. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

3. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

4. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

5. ─ ─ √ √ √ ─ ─ √ ─ ─

6. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

7. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

8. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

9. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ √

10. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

11. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

12. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

Lampiran 9

Page 260: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

236

13. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─ Perilaku negatif:

6. Siswa keluar kelas dengan

teman.

7. Siswa mengantuk/tidur di

dalam kelas.

8. Siswa banyak bergurau dan

dan berbicara sendiri.

9. Cara duduk siswa yang

kurang sopan di dalam kelas.

10. Siswa makan di dalam

kelas selama pembelajaran

berlangsung.

14. √ ─ √ ─ √ ─ ─ ─ ─ ─

15. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

16. √ ─ √ √ ─ ─ ─ ─ √ ─

17. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

18. ─ ─ √ √ √ ─ ─ √ ─ ─

19. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

20. √ √ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

21. ─ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

22. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

23. √ ─ √ ─ √ ─ ─ ─ ─ ─

24. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

25. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

26. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

27. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

28. √ ─ √ √ ─ ─ √ √ ─ √

29. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

30. √ √ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

31. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

32. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

Page 261: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

237

33. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

34. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

35. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

36. √ ─ ─ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

37. √ ─ ─ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

38. √ ─ √ √ √ ─ ─ √ ─ ─

39. ─ ─ ─ √ ─ √ √ ─ √ ─

Ʃ 36 2 36 37 36 2 2 5 2 2 Cara pengisian:

(√) : siswa melakukan

(-) : siswa tidak melakukan

% 92,3 5,1 92,3 94,9 92,3 5,1 5,1 12,8 5,1 5,1

Page 262: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

238

Hasil Wawancara Siklus I

Guru melakukan wawancara kepada tiga siswa yang mempunyai nila

baik, sedang, dan rendah. Siswa yang memiliki nilai baik (Niken Febrianti), nilai

sedang (Muhammad Taufiq Aryatin), dan siswa yang mendapatkan nilai rendah

(Yulianto Dwi Nugroho). Berikut hasil wawancaranya:

1. Apakah kamu pernah membacakan puisi?

Niken : sudah pernah, ketika saya SD.

Taufiq : belum pernah membacakan puisi sebelumya dan ini merupakan

pertama kalinya saya membacakan puisi.

Yulianto : belum pernah membacakan puisi dan saya baru pertama kali

membacakan puisi di depan orang banyak.

2. Apakah metode Copy The Master melalui media audio visual sudah pernah

diterapkan dalam pembelajaran membacakan puisi?

Niken : belum pernah diterapkan, guru selama ini hanya menjelaskan dan

tidak menggunakan LCD.

Taufiq : belum pernah diterapkan dalam pembelajaran membacakan puisi.

Yulianto : belum pernah diterapkan dalam pembelajaran membacakan puisi.

3. Bagaimana ekspresi kamu mengenai pembelajaran membacakan puisi dengan

metode Copy The Master melalui media audio visual?

Niken : senang, karena lebih mampu mengetahui cara membacakan puisi.

Taufiq : senang, karena video pembacaan puisinya sangat bagus.

Yulianto : senang, karena dapat melihat pembacaan puisi secara langsung.

4. Kesulitan apakah yang kamu alami ketika proses pembelajaran membacakan

puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual?

Niken : ya, kesulitannya pada aspek kelancaran dan konsentrasi.

Taufiq : pada aspek jeda, kejelasan ucapan, dan mimik wajah karena sulit

Lampiran 12

Page 263: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

239

untuk memahami makna puisi

Yulianto : masih sulit untuk memahami makna puisi dan malu maju di

depan kelas.

5. Manfaat apa yang kamu peroleh dalam pembelajaran membacakan puisi

dengan metode Copy The Master melalui media audio visual?

Niken : saya merasa lebih tau tentang bagaimana membacakan puisi dan

menambah ilmu.

Taufiq : lebih mengetahui cara membacakan puisi dengan melihat video

pembacaan puisi.

Yulianto : saya memberanikan diri untuk maju karena pembacaan puisi

dinilai oleh guru, walaupun saya membacakan puisi masih kurang

bagus.

6. Apakah dengan metode Copy The Master melalui media audio visual ini, kamu

sudah berhasil dalam membacakan puisi?

Niken : ya, sudah berhasil.

Taufiq : ya, berhasil.

Yulianto : belum berhasil karena penampilan saya kurang maksimal.

7. Saran apa yang dapat kamu berikan untuk pembelajaran membacakan puisi

dengan metode Copy The Master melalui media audio visual?

Niken : video pembacaan puisinya ditampilkan lebih dari satu kali.

Taufiq : volume suara video lebih dikeraskan lagi karena saya kurang

mendengar.

Yulianto : tidak ada saran.

Page 264: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

240

Tabel Nilai Rata-rata Tiap Aspek Membacakan Puisi Siklus I

Tabel 6. Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Pemenggalan Siklus I

No Kategori Nilai Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 5 25 12,8% 120195

x 100

= 61,5

Cukup

2 Baik 4 7 28 17,9%

3 Cukup 3 20 60 51,3%

4 Kurang 1 7 7 17,9%

Jumlah - 39 120 100 %

Tabel 7. Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Kelancaran Siklus I

No Kategori Nilai Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 2 10 5,1% 126

195 x 100

= 64,6

Cukup

2 Baik 4 14 52 35,9%

3 Cukup 3 20 60 51,3%

4 Kurang 1 3 4 7,7%

Jumlah - 39 126 100 %

Tabel 8. Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Konsentrasi Siklus I

No Kategori Nilai Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 3 15 7,7% 125

195 x 100

= 64,1

Cukup

2 Baik 4 10 40 25,6%

3 Cukup 3 22 66 56,4%

4 Kurang 1 4 4 10,3%

Jumlah - 39 125 100 %

Tabel 9. Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Mimik Siklus I

No Kategori Nilai Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 2 10 5,1% 120

195 x 100

= 61,5

Cukup

2 Baik 4 11 44 28,3%

3 Cukup 3 20 60 51,3%

4 Kurang 1 6 6 15,4%

Jumlah - 39 120 100 %

Lampiran 14

Page 265: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

241

Tabel 10. Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Kejelasan Ucapan Siklus I

No Kategori Nilai Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 3 15 7,7% 131

195 x 100

= 67,1

Cukup

2 Baik 4 16 64 41%

3 Cukup 3 16 48 41%

4 Kurang 1 4 4 10,3%

Jumlah - 39 131 100 %

Tabel 11. Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Tekanan Siklus I

No Kategori Nilai Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 2 10 5,1% 136

195 x 100

= 69,7

Cukup

2 Baik 4 17 68 43,6%

3 Cukup 3 19 57 48,7%

4 Kurang 1 1 1 2,6%

Jumlah - 39 136 100 %

Tabel 12. Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Intonasi Siklus I

No Kategori Nilai Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 4 20 10,3% 134

195 x 100

= 68,7

Cukup

2 Baik 4 15 60 38,5%

3 Cukup 3 17 51 43,6%

4 Kurang 1 3 3 7,7%

Jumlah - 39 134 100 %

Tabel 13. Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Jeda Siklus I

No Kategori Nilai Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 4 20 10,3% 130

195 x 100

= 66,7

Cukup

2 Baik 4 17 68 43,6%

3 Cukup 3 12 36 30,8%

4 Kurang 1 6 6 15,4%

Jumlah - 39 130 100 %

Page 266: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

242

Tabel 14. Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Nada Siklus I

No Kategori Nilai Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 6 30 15,3% 140

195 x 100

= 73,3

Cukup

2 Baik 4 16 64 41%

3 Cukup 3 16 48 41%

4 Kurang 1 1 1 2,6%

Jumlah - 39 143 100 %

Tabel 15. Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Gerak Tubuh Siklus I

No Kategori Nilai Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 7 35 17,9% 132

195 x 100

= 67,7

Cukup

2 Baik 4 13 52 33,3%

3 Cukup 3 13 39 33,3%

4 Kurang 1 6 6 15,4%

Jumlah - 39 132 100 %

Tabel 16. Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Penguasaan Panggung Siklus I

No Kategori Nilai Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 7 35 15,4% 126

195 x 100

= 64,6

Cukup

2 Baik 4 9 36 23%

3 Cukup 3 16 48 43,6%

4 Kurang 1 7 7 17,9%

Jumlah - 39 126 100 %

Page 267: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

243

Hasil Tes Membacakan Puisi

Kelas VIIA SMP Athohiriyyah Semarang Kondisi Awal

No Nama Siswa Nilai Siswa Kategori

Nilai

1. Abdul Rokhim 75 Baik

2. Adi Rizki Agus S. 53 Kurang

3. Adi Tio Pangestu 53 Kurang

4. Ahmad Khoirul A. 51 Kurang

5. Amalia Nur R. 58 Kurang

6. Anang Santoso 56 Kurang

7. Anis Irmawati 64 Cukup

8. Bayu Ardianto 75 Baik

9. Bibit Rizal Azhari 60 Cukup

10. Dian Fitri K. 73 Baik

11. Dwi Putri Lestari 56 Kurang

12. Fatchor Rohman 53 Kurang

13. Fitri Mutia Sari 50 Kurang

14. Gita Handayani 62 Cukup

15. Hidayah L. 67 Cukup

16. Imam Purwoko 51 Kurang

17. Indra Arif Lukman 54 Kurang

18. Khafidhotul U. 62 Cukup

19. Lina Fitriyani 65 Cukup

20. Marco Tri Y. 71 Baik

21. Maya Devi A. 65 Cukup

22. M. Andi Sanditya 65 Cukup

23. Mira Isti Faizah 64 Cukup

24. Muhamad Tofik 51 Kurang

Lampiran 15

Page 268: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

244

25. Muhammad A. W. 64 Cukup

26. Muhammad Fadholi 64 Cukup

27. Muhammad Khusain 65 Cukup

28. Muhamad Nurohim 53 Kurang

29. Muhamad Taufiq A. 51 Kurang

30. Niken Febrianti 71 Baik

31. Nur Rohmad 51 Kurang

32. Puguh Setiawan 56 Kurang

33. Rosid Haryono 67 Cukup

34. Siti Fatonah 50 Kurang

35. Sulistiyo Aji N. 53 Kurang

36. Supriyadi 53 Kurang

37. Syarifudin 46 Kurang

38. Tika Afreni 60 Cukup

39. Yulianto Dwi N. 54 Kurang

Jumlah 2303 Kurang

Rata-rata 59,05

Page 269: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

245

Hasil Tes Membacakan Puisi

Kelas VIIA SMP Athohiriyyah Semarang Siklus I

No Nama Siswa Nilai Siswa Kategori

Nilai

1. Abdul Rokhim 71 Baik

2. Adi Rizki Agus S. 64 Cukup

3. Adi Tio Pangestu 65 Cukup

4. Ahmad Khoirul A. 64 Cukup

5. Amalia Nur R. 71 Baik

6. Anang Santoso 75 Baik

7. Anis Irmawati 75 Baik

8. Bayu Ardianto 76 Baik

9. Bibit Rizal Azhari 73 Baik

10. Dian Fitri K. 78 Baik

11. Dwi Putri Lestari 69 Cukup

12. Fatchor Rohman 69 Cukup

13. Fitri Mutia Sari 65 Cukup

14. Gita Handayani 65 Cukup

15. Hidayah L. 69 Cukup

16. Imam Purwoko 65 Cukup

17. Indra Arif Lukman 64 Cukup

18. Khafidhotul U. 65 Cukup

19. Lina Fitriyani 64 Cukup

20. Marco Tri Y. 64 Cukup

21. Maya Devi A. 64 Cukup

22. M. Andi Sanditya 69 Cukup

23. Mira Isti Faizah 64 Cukup

Lampiran 16

Page 270: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

246

24. Muhamad Tofik 62 Cukup

25. Muhammad A. W. 65 Cukup

26. Muhammad Fadholi 65 Cukup

27. Muhammad Khusain 64 Cukup

28. Muhamad Nurohim 64 Cukup

29. Muhamad Taufiq A. 62 Cukup

30. Niken Febrianti 85 Sangat baik

31. Nur Rohmad 65 Cukup

32. Puguh Setiawan 62 Cukup

33. Rosid Haryono 65 Cukup

34. Siti Fatonah 65 Cukup

35. Sulistiyo Aji N. 64 Cukup

36. Supriyadi 64 Cukup

37. Syarifudin 62 Cukup

38. Tika Afreni 56 Kurang

39. Yulianto Dwi N. 56 Kurang

Jumlah 2594 Cukup

Rata-rata 66,5

Page 271: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

247

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SMP Atthohiriyyah Semarang

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/semester : VII/2

Aspek : Membaca

Standar Kompetensi : 15. Memahami wacana sastra melalui kegiatan

membaca puisi dan buku cerita anak.

Kompetensi Dasar : 15.1 membaca indah puisi dengan menggunakan

irama, volume suara, mimik, kinestetik yang sesuai

dengan isi puisi.

Indikator :

1. Siswa mampu mengetahui kriteria dalam membacakan puisi.

2. Siswa mampu membacakan puisi dengan memperhatikan irama,

volume suara, mimik, kinestetik yang sesuai dengan isi puisi.

Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu membaca puisi dengan memperhatikan irama, volume suara,

mimik, kinestetik yang sesuai dengan isi puisi.

B. Materi Pembelajaran

1. Pengertian membacakan puisi

2. Unsur-unsur membacakan puisi

3. Langkah-langkah membacakan puisi

4. Teknik-teknik membacakan puisi

Lampiran 17

Page 272: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

248

C. Metode Pembelajaran

Tanya jawab, ceramah, Copy The Master, penugasan, inkuiri, refleksi.

D. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan ke I

No. Kegiatan Pembelajaran Metode/teknik/

pendekatan

Alokasi

waktu

1. Kegiatan awal

1. Guru menanyakan pengalaman siswa dalam

membacakan puisi pada siklus I.

2. Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai

dalam pembelajaran dan manfaat yang diperoleh jika

siswa menguasai kompetensi tersebut.

3. Guru memberikan motivasi agar siswa percaya diri

dan memberikan reward kepada siswa yang mampu

mendapatkan nilai tertinggi.

Tanya jawab

10

2. Kegiatan Inti

1. Eksplorasi

a. Guru mengkondisikan siswa agar siswa siap

mengikuti pembelajaran membacakan puisi pada

siklus II.

b. Guru menegur siswa yang masih bergurau

dengan teman.

2. Elaborasi

c. Guru mengulas materi membacakan puisi yang

telah diajarkan pada siklus I.

d. Guru guru bertanya jawab mengenai kesulitan

yang dihadapi siswa pada siklus I.

e. Guru memutarkan video pembacaan puisi dari

master dengan volume suara maksimal.

f. Siswa mencermati pembacaan puisi dari master.

Ceramah

Metode Copy

The Master

Penugasan

Inkuiri

60

Page 273: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

249

g. Guru memberikan penguatan kepada siswa

tentang cara membacakan puisi dan bersama-

sama dengan siswa membahas makna puisi, nada

dan suasana puisi, dan penjedaan yang dibacakan

oleh master.

h. Guru memutarkan lagi video pembacaan puisi

dari master agar siswa lebih mampu memahami

cara membacakan puisi yang baik dan benar

sesuai dengan makna puisi.

i. Guru menyuruh siswa untuk berkelompok sesuai

dengan kelompok pada siklus I.

j. Siswa berlatih membacakan puisi di dalam

kelompoknya dan anggota kelompok yang lain

mengomentari pembacaan puisi tersebut.

k. Guru menyuruh siswa untuk maju di depan kelas

membacakan puisi yang dibacakan oleh master.

l. Siswa lain, mengomentari pembacaan puisi

tersebut.

m. Guru membagikan tiga puisi dengan tema

“percintaan” pada masing-masing kelompok.

n. Siswa memilih satu puisi sesuai dengan

keinginannya.

o. Guru mengulas makna puisi, menentukan nada

dan suasana puisi, dan menentukan penjedaan

atau pemenggalan puisi.

3. Konfirmasi

p. Masing-masing siswa berlatih membacakan puisi

di dalam kelompoknya dan anggota kelompok

yang lain mengomentari pembacaan puisi

tersebut.

q. Guru mengamati siswa dalam berlatih

Page 274: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

250

membacakan puisi dan membantu siswa jika

siswa menemukan kesulitan.

3. Kegiatan Akhir

1. Guru bertanya apakah siswa mengalami kesulitan

dalam proses pembelajaran.

2. Guru bersama siswa menyimpulkan dan

mengadakan refleksi dalam proses pembelajaran.

3. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk

berlatih membacakan puisi.

4. Guru menutup pelajaran dengan memberikan

motivasi kepada siswa agar siswa giat berlatih

membacakan puisi.

Tanya jawab

Refleksi

Penugasan

10

Pertemuan ke II

No. Kegiatan Pembelajaran Metode/teknik/

pendekatan

Alokasi

waktu

1. Kegiatan awal

a. Guru melakukan ilustrasi tentang hal-hal yang

berkaitan dengan materi puisi pada pertemuan

pertama.

b. Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai

dalam pembelajaran dan manfaat yang diperoleh

jika siswa menguasai kompetensi tersebut.

c. Guru memberikan motivasi agar siswa percaya diri

dan memberikan reward kepada siswa yang

mampu mendapatkan nilai tertinggi.

Tanya jawab

Ilusatrasi

10

2. Kegiatan Inti

1. Eksplorasi

a. Guru mengkondisikan siswa agar siap dalam

mengikuti pembelajaran dan menegur siswa

Ceramah

Metode Copy

The Master

Penugasan

60

Page 275: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

251

yang masih bergurau sendiri.

b. Guru bertanya jawab tentang kesulitan yang

dihadapi siswa mengenai materi membacakan

puisi pada pertemuan I.

c. Guru menjelaskan kekurangan-kekurangan

yang dialami siswa pada saat membacakan

puisi pertemuan pertama.

2. Elaborasi

d. Guru memutarkan video pembacaan puisi dari

master untuk mengingat kembali aspek-aspek

yang perlu diperhatikan dalam membacakan

puisi.

e. Guru memberikan penguatan kepada siswa

mengenai aspek-aspek dalam membacakan

puisi.

f. Guru memancing siswa untuk bertanya dengan

cara guru akan memberikan pertanyaan kepada

siswa apabila siswa tidak mau bertanya.

g. Guru menyuruh siswa untuk berkelompok

sesuai dengan kelompok pada pertemuan I.

h. Siswa menyiapkan satu puisi yang telah dipilih

pada pertemuan pertama.

i. Masing-masing siswa berlatih membacakan

puisi di dalam kelompoknya selama 20 menit

agar lebih siap maju di depan kelas.

j. Guru mengamati siswa berlatih membacakan

puisi pada masing-masing kelompok dan

membantu siswa apabila mengalami kesulitan.

k. Sebelum siswa maju penilaian membacakan

puisi, guru memutarkan kembali video

Inkuiri

Page 276: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

252

pembacaan puisi dari master agar siswa lebih

mampu menguasai aspek penghayatan.

3. Konfirmasi

l. Guru meyuruh masing-masing siswa maju di

depan kelas untuk membacakan puisi.

m. Siswa memperhatikan pembacaan puisi teman di

depan kelas.

n. Guru menilai pembacaan puisi siswa.

3. Kegiatan Akhir

1. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil kegiatan

pembelajaran yang telah dilaksanakan.

2. Guru bersama siswa mengadakan refleksi

pembelajaran membacakan puisi yang telah

dilakukan.

3. Guru menutup pelajaran dengan menyuruh siswa

tetap berlatih membacakan puisi.

Tanya jawab

Refleksi

Penugasan

10

E. Sumber dan Media Pembelajaran

1. Sumber Pembelajaran

Buku paket SMP kelas VII.

Ali, Slamet Riyadi dkk. 2001. Pedoman Penyelenggaraan Bengkel

Sastra: Puisi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Doyin, Mukh. 2008. Seni Baca Puisi. Semarang: Bandungan

Institute.

Suharianto, S. 1981. Pengantar Apresiasi Puisi. Surakarta: Widya

Duta.

Waluyo, Herman J. 2003. Apresiasi Puisi. Jakarta: Penerbit PT

Gramedia Pustaka Utama.

2. Media Pembelajaran

LCD

Video pembacaan puisi

Page 277: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

253

F. Penilaian

1. Penilaian proses : penilaian proses dilakukan dengan lembar

observasi siswa.

2. Penilaian hasil : hasil tes siswa dalam membacakan puisi.

G. Instrumen/Bentuk Soal

1. Bacakanlah puisi yang dibacakan oleh master di depan kelas dengan

memperhatikan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membacakan puisi!

2. Pilihlah salah satu dari tiga puisi di bawah ini, kemudian bacakan puisi

tersebut di depan kelas dengan memperhatikan hal-hal yang harus

diperhatikan dalam membacakan puisi!

H. Rubrik Penilaian

No. Aspek Skor Kategori Kriteria

1. Pemenggalan 5 Sangat baik Tidak terdapat kesalahan dalam

pemenggalan.

4 Baik Terdapat kesalahan pemenggalan dua

kali ketika membacakan puisi.

3 Cukup Terdapat kesalahan pemenggalan tiga

sampai lima kali ketika membacakan

puisi.

1 Kurang Terdapat kesalahan pemenggalan

lebih dari lima kali ketika

membacakan puisi.

2. Kelancaran 5 Sangat baik Sangat lancar dalam membacakan

puisi tanpa tersendat-sendat.

4 Baik Lancar membacakan puisi dan masih

tersendat-sendat dua sampai tiga kali.

3 Cukup Cukup lancar membacakan puisi dan

masih tersendat-sendat empat sampai

Page 278: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

254

lima kali.

1 Kurang Kurang lancar dalam membacakan

puisi dan masih tersendat-sendat lebih

dari lima kali.

3. Mimik 5 Sangat baik mimik muncul secara alami, tidak

terjadi kesalahan dalam

mengekspresikan makna puisi, dan

mampu menghidupkan pembacaan

puisi.

4 Baik mimik muncul secara alami, terjadi

dua sampai tiga kali kesalahan dalam

mengekspresikan makna puisi, dan

mampu menghidupkan pembacaan

puisi.

3 Cukup mimik muncul kurang alami, terjadi

empat sampai lima kali kesalahan

dalam mengekspresikan makna puisi,

dan kurang mampu menghidupkan

pembacaan puisi.

1 Kurang mimik muncul tidak alami, terjadi

lebih dari lima kali kesalahan dalam

mengekspresikan makna puisi, dan

kurang mampu menghidupkan

pembacaan puisi.

4. Konsentrasi 5 Sangat baik Mampu mempertahankan konsentrasi

dari awal pembacaan puisi sampai

selesai membacakan puisi.

4 Baik mampu mempertahankan

konsentarasi dari awal pembacaan

puisi dan ditengah-tengah dalam

Page 279: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

255

pembacaan puisi. Konsentrasi

berkurang di akhir pembacan.

3 Cukup Mampu mempertahankan konsentrasi

di awal pembacaan dan akhir

pembacaan puisi. Konsentrasi

berkurang di tengah-tengah

pembacaan puisi.

1 Kurang Tidak mampu mempertahankan

konsentrasi dari awal sampai akhir

pembacaan puisi.

5. Kejelasan

ucapan

5 Sangat baik Pengucapan kata sangat jelas dan

tidak terjadi kesalahan dalam ucapan

di setiap baitnya.

4 Baik Terjadi kesalahan ucapan antara dua

sampai tiga kali ketika membacakan

puisi.

3 Cukup Terjadi kesalahan ucapan antara

empat sampai lima kali ketika

membacakan puisi.

1 Kurang Terjadi kesalahan ucapan lebih dari

lima kali ketika membacakan puisi.

6. Tekanan 5 Sangat baik Tidak terjadi kesalahan dalam

penekanan kata ketika membacakan

puisi.

4 Baik Terjadi dua sampai tiga kesalahan

dalam penekanan kata ketika

membacakan puisi. .

3 Cukup Terjadi empat sampai lima kesalahan

dalam penekanan kata ketika

membacakan puisi.

Page 280: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

256

1 Kurang Terjadi lebih dari lima penekanan

kata dalam membacakan puisi ketika

membacakan puisi.

7. Intonasi 5 Sangat baik Tidak terjadi kesalahan dalam

melafalkan intonasi di dalam puisi.

4 Baik Terjadi kesalahan dua sampai tiga

kali dalam melafalkan intonasi di

dalam puisi.

3 Cukup Terjadi kesalahan empat sampai lima

kali dalam melafalkan intonasi di

dalam puisi.

1 Kurang Terjadi kesalahan di atas lima kali

dalam melafalkan intonasi di dalam

puisi.

8. Nada 5 Sangat baik Tidak terjadi kesalahan dalam

menghasilkan nada ketika

membacakan puisi.

4 Baik terjadi kesalahan dua atau tiga kali

dalam menghasilkan nada ketika

membacakan puisi.

3 Cukup terjadi kesalahan tiga sampai empat

kali dalam menghasilkan nada ketika

membacakan puisi.

1 Kurang terjadi kesalahan lebih dari lima kali

dalam menghasilkan nada ketika

membacakan puisi.

9.

Jeda 5 Sangat baik Tidak terjadi kesalahan dalam

penjedaan puisi.

4 Baik Terjadi kesalahan dua sampai tiga

kali dalam penjedaan puisi.

Page 281: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

257

10.

3 Cukup Terjadi kesalahan empat sampai lima

kali dalam penjedaan puisi.

1 Kurang Terjadi kesalahan lebih dari lima kali

dalam penjedaan puisi.

Gerak tubuh 5 Sangat baik Gerak tubuh muncul secara alami,

tidak terjadi kesalahan dalam

mengekspresikan makna puisi, dan

mampu menghidupkan pembacaan

puisi.

4 Baik Gerak tubuh muncul secara alami,

terjadi dua sampai tiga kali kesalahan

dalam mengekspresikan makna puisi,

dan mampu menghidupkan

pembacaan puisi.

3 Cukup Gerak tubuh muncul kurang alami,

terjadi empat sampai lima kali

kesalahan dalam mengekspresikan

makna puisi, dan kurang mampu

menghidupkan pembacaan puisi.

1 Kurang Gerak tubuh muncul tidak alami,

terjadi lebih dari lima kali kesalahan

dalam mengekspresikan makna puisi,

dan kurang mampu menghidupkan

pembacaan puisi.

11. Penguasaan

panggung

5 Sangat baik Posisi pembaca tidak selalu di

tengah-tengah panggung dan mampu

begerak kesegala arah di atas

panggung.

4 Baik Posisi pembaca tidak selalu di

tengah-tengah panggung dan hanya

Page 282: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

258

bergerak pada satu sisi panggung.

3 Cukup Posisi pembaca selalu di tengah-

tengah panggung dan tidak bergerak

kesegala arah di atas panggung.

1 Kurang Posisi pembaca berada di sisi

pangung dan tidak bergerak ke

tengah panggung.

3. Rumus Penilaian

Keterangan:

NA : Nilai Akhir

ƩS : Jumlah Skor Siswa

SM : Skor Maksimal

Rentang nilai:

No. Kategori Rentang Nilai

1. Sangat baik 85-100

2. Baik 70-84

3. Cukup 60-69

4. Kurang 0-59

Semarang, Mei 2011

Guru Mata Pelajaran, Peneliti,

Mukaromah, S.Pd. Norma Ellyana

Mengetahui,

Kepala SMP Athohiriyyah Semarang

NA = Ʃ 𝐒

𝐒𝐌 × 100 %

Page 283: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

259

H. M. Su‘ud. Lc., M. S. I.

LAMPIRAN

A. Materi Pembelajaran

1. Pengertian Membacakan Puisi

Wiyanto (2005:44) mengemukakan bahwa membaca puisi ada dua

macam, yaitu membaca untuk diri sendiri dan membaca untuk orang lain.

Membaca puisi untuk orang lain pada dasarnya sama dengan

mengkonkretkan puisi tersebut baik dalam bentuk audio maupun visual.

Pembacaan demikian disebut juga deklamasi. Deklamasi sebagai suatu

proses, melibatkan (1) puisi yang dibaca, (2) pembacaan, dan (3)

pendengar.

Pengertian membaca puisi dan membacakan puisi sangat berbeda.

Perbedaan tersebut terletak pada cara penyampaiannya. Membaca puisi

disampaikan oleh pembaca untuk pembaca itu sendiri dan menikmati

sendiri puisi yang dibacakannya. Sedangkan membacakan puisi adalah

suatu kegiatan apresiasi dari penyair yang disampaikan oleh pembaca puisi

sebagai perantara dalam bentuk lisan untuk menyampaikan suatu pesan

dan amanat yang terkandung dalam puisi dengan memperhatikan teknik

vokal, penghayatan, dan penampilan.

2. Unsur-unsur Membacakan Puisi

Dalam membacakan puisi agar memiliki nilai estetis dan pesan yang

disampaikan oleh pembaca dapat dinikmati oleh pendengar atau penonton,

maka ada beberapa unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam

membacakan puisi. Unsur tersebut meliputi: (1) penghayatan, (2) vokal, dan

(3) penampilan. Di antara ketiga unsur tersebut, unsur yang paling penting

adalah unsur penghayatan. Karena dengan penghayatan yang baik, maka

pembaca dapat meyampaikan pikiran dan perasaan penyair.

a. Penghayatan

Menghayati berarti memahami secara penuh isi puisi. Dengan

pemahaman itulah pembaca sebagai pembaca puisi dapat menyatukan

Page 284: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

260

jiwa puisi dengan jiwa pembaca sendiri. Pemahaman dalam puisi yang

dikategorikan dalam penghayatan ini tidak sekadar memahami makna

kata-kata atau baris-baris puisi, tetapi sampai pada pemahaman atas

makna yang terkandung dalam puisi dan suasana puisi itu sendiri

(Doyin 2008:73).

b. Vokal

Penggunaan vokal yang sangat sesuai dengan makna puisi

dapat menghidupkan suasana puisi sehingga puisi yang dibacakan

terlihat bagus dan memiliki nilai estetis. Kriteria vokal dalam

membacakan puisi yaitu kejelasan ucapan, tekanan, intonasi, jeda, dan

nada dalam puisi.

c. Penampilan

Masalah penampilan dalam membacakan puisi menyangkut

persolan-persoalan; (1) teknik muncul, (2) blocking dan pemanfaatan

setting, (3) gerakan tubuh, dan (4) cara berpakaian (Doyin 2008:83).

Ketika pembaca puisi berada di atas panggung, maka pembaca

harus memperlihatkan sikap wajar dan tenang sehingga tidak terlihat

grogi, hal ini merupakan teknik bagi pembaca sebelum membacakan

puisinya. Gerak-gerik tubuh hendaknya disesuaikan dengan situasi

panggung. Jangan sampai pembaca puisi selalu berada di tengah-

tengah panggung sedangkan panggungnya sangat besar.

3. Langkah-langkah Membacakan Puisi

Ada beberapa cara atau langkah-langkah yang harus dilakukan

ketika seorang akan membacakan puisi. Langkah yang harus diperhatikan

dalam membacakan puisi yaitu: (1) memilih puisi, (2) memahami puisi, (3)

menentukan nada dan suasana puisi, (4) membuat pemenggalan bacaan, (5)

berlatih membacakan puisi, dan (6) membacakan puisi dengan memberikan

jiwa pada pembacaan.

Page 285: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

261

a. Memilih puisi yang akan dibacakan. Memilih puisi merupakan

langkah pertama yang harus dilakukan sebelum membaca indah

puisi. Hal pertama yang harus dipertimbangkan dalam memilih puisi

adalah siapa calon pendengar dalam membaca indah puisi. Selain itu,

puisi yang dipilih oleh pembaca juga mempengaruhi keberhasilan

seseorang dalam membaca indah puisi.

b. Memahami puisi yang akan dibacakan. Hal ini dimaksudkan agar

seorang pembaca puisi mampu menyampaikan makna di dalam puisi

secara maksimal.

c. Menentukan nada dan suasana puisi. Membaca indah puisi harus

memperhatikan suasana puisi. Jika pembaca mampu menentukan

nada dan suasana yang digambarkan di dalam puisi, maka pembaca

mampu menghayati pembacaan puisi secara optimal.

d. Memberikan penjedaan puisi. Penjedaan puisi dilakukan oleh

pembaca untuk mempermudah ketika membacakan puisi.

e. Berlatih membacakan puisi dengan memperhatikan unsur-unsur

dalam membacakan puisi.

f. Membacakan puisi dengan memberikan jiwa dalam pembacaan,

pembaca harus mampu menghayati dan menjiwai puisi. Pembacaan

puisi dengan menjiwai secara benar puisi yang dibacakannya akan

mampu memukau dan dapat menghidupkan suasana puisi (Doyin

2008:62).

4. Teknik-teknik Membacakan Puisi

Doyin (2008:63) mendefinisikan bahwa ada teknik-teknik tertentu

dalam membacakan puisi di panggung yaitu (a) teknik muncul, (b)

membaca judul puisi, (c) berdiri di atas dua kaki, (d) memegang teks, (e)

pandangan mata, dan (f) membangun kesadaran panggung.

a. Ketika pembaca puisi berada di atas panggung, maka pembaca

harus memperlihatkan sikap wajar dan tenang sehingga tidak

Page 286: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

262

terlihat grogi, hal ini merupakan teknik bagi pembaca sebelum

membacakan puisinya.

b. Membaca judul puisi agar lebih memuitiskan puisi maka Kata

―karya‖ diganti dengan ―buah pena atau goresan pena atau goresan

tinta‖, sesungguhnya dilakukan dalam upaya lebih ―memuitiskan‖

penyampaian judul (Doyin 2008:66). Jadi dengan mengganti kata

―karya‖ menjadi ―buah pena atau goresan pena atau goresan tinta‖

maka pembacaan judul puisi akan lebih puitis dan memiliki nilai

estetis.

c. Berdiri di atas dua kaki akan membantu pembaca dalam

berkonsentrasi. Kalau pembaca berdiri secara mantap, seluruh

beban tubuh pembaca letakkan pada kekuatan dua kaki,

konsentrasipun akan mudah dilakukan (Doyin 2008:68).

Konsentrasi akan berpengaruh besar terhadap penghayatan atas

puisi yang dibacanya. Selain berkaitan dengan konsentrasi, posisi

kaki juga berkaitan dengan keleluasaan pembaca dalam bergerak

(penampilan). Jika kaki pembaca bergetar karena grogi atau takut,

getaran tubuh atau kaki tidak akan terlihat oleh audiens.

d. Memegang teks harus sesuai dengan posisi tubuh. Misalnya dalam

mengucapkan kata ―merdeka‖ maka tangan yang harus mengepal

adalah tangan kanan sedangkan tangan kiri memegang teks. Jika

pembaca berdiri di posisi pinggir dan tangan kiri hampir

menyentuh tembok, tentu tangan kiri itu pula yang akan pembaca

gunakan untuk memegang teks karena penonton berada di sebelah

kanan pembaca. selain itu, memegang teks berkaitan dengan

wajah. Jangan sampai teks yang dibawa oleh pembaca menutupi

wajah si pembaca puisi sehingga penonton tidak dapat melihat

wajah pembaca dengan baik.

e. Pandangan mata dalam membacakan puisi tidak boleh hanya

tertuju pada teks puisi dan tertuju pada satu penonton, setidaknya

pembaca harus hafal setengah dari puisi yang dibacakan agar tidak

Page 287: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

263

tepacu pada teks. Pandangan mata memang harus tertuju pada

penonton akan tetapi pembaca tidak boleh mengarahkan tepat pada

mata penonton karena ini akan menjadikan pembaca kehilangan

konsentrasi.

f. Panggung yang disediakan harus dimanfaatkan dengan sebaik-

baiknya. Prinsip yang pembaca gunakan ketika pemilihan posisi di

panggung adalah prinsip seni pertunjukan. Baca puisi merupakan

salah satu bentuk puisi pertunjukan (Doyin 2008:72). Hal ini

berimplikasi pada tuntutan bahwa seni baca puisi haruslah enak

didengar dan dipandang. Penggunaan panggung dalam hal ini

menjadi amat penting peranannya.

Page 288: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

264

C. Bentuk Soal

1. Bacakanlah puisi yang dibacakan oleh master di depan kelas dengan

memperhatikan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membacakan puisi!

Diponegoro

Karya: Chairil Anwar

Di masa pembangunan ini

Tuan hidup kembali

Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti

Tak gentar lawan banyaknya seratus kali

Pedang di kana keris di kiri

Berselubung semangat yang tak bisa mati

Maju

Ini barisan tak bergenderang –berpalu

Kepercayaan tanda menyerbu

Sekali berarti

Sudah itu mati

Maju

Bagimu negeri

Menyediakan api

Punah di atas menghamba

Binasa di atas ditinda

Sungguhpun dalam ajal baru tercapai

Jika hidup harus merasai

Maju

Serbu

Serang

Terjang

Page 289: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

265

2. Pilihlah salah satu dari tiga puisi dengan tema ―percintaan‖ di bawah ini,

kemudian bacakan puisi tersebut di depan kelas dengan memperhatikan

irama, volume suara, mimik, kinestetik yang sesuai dengan isi puisi!

Puisi 1

Cintaku Jauh di Pulau

Karya: Chairil Anwar

Cintaku jauh di pulau

Gadis manis sekarang iseng sendiri

Perahu melancar bukan memancar

Di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar

Angin membatu laut terang tapi terasa

Aku tidak ‗kan sampai padanya

Di air yang terang di angin mendayu

Diperasaan penghabisan segala melaju

Ajal bertakhta sambil berkata:

―tunjukkan perahu kepangkuanku saja‖

Amboy! Jalan sudah bertahun kutempuh!

Perahu yang bersama ‗kan merapuh!

Mengapa ajal memanggil dulu

Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

Manisku jauh di pulau

Kalau ‗ku mati iseng sendiri

Page 290: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

266

Puisi 2

Padamu Jua

Karya: Amir Hamzah

Habis kikis

Segala cintaku hilang terbang

Pulang kembali aku padamu

Seperti dahulu

Kaulah kandil kemerlap

Pelita jendela di malam gelap

Melambai pulang perlahan

Sabar, setia selalu

Satu kekasihku

Aku manusia

Rindu rasa

Rindu rupa

Di mana engkau

Rupa tiada

Suara sayup

Hanya kata merangkai hati

Engkau cemburu

Engkau ganas

Mangsa aku dalam cakarmu

Bertukar tangkap dengan lepas

Nanar aku, gila sasar

Sayang berulang padamu jua

Page 291: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

267

Engkau pelik menarik ingin

Serupa dara dibalik tirai

Kasihmu sunyi

Menunggu seorang diri

Lalu watu---bukan giliranku

Mati hari---bukan kawanku.....

Puisi 3

Penerimaan

Karya: Chairil Anwar

Kalau kau mau kuterima kau kembali

Dengan sepenuh hati

Aku masih tetap sendiri

Kutahu kau bukan yang dulu lagi

Bak kembang sari sudah terbagi

Djangan tunduk! Tantang aku dengan berani

Kalau kau mau kuterima kau kembali

Untukku sendiri tapi

Sedang dengan cermin aku enggan berbagi

Page 292: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

268

Lembar Observasi Siklus II

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas : VIIA

Sekolah : SMP Atthohiriyyah Semarang

Hari/Tanggal : Rabu-Kamis/ 11-12 Mei 2011

No. Aspek Observasi Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Perilaku positif:

1. Siswa siap mengikuti

pembelajaran.

2. Siswa aktif bertanya dan

memberikan tanggapan dalam

proses pembelajaran.

3. Siswa antusias dan dan serius

dalam kegiatan membacakan

puisi.

4. Siswa memperhatikan

pembacaan puisi dari master

dengan serius.

5. Siswa aktif dalam kegiatan

kelompok.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Lampiran 18

Page 293: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

269

13. Perilaku negatif:

6. Siswa keluar kelas dengan

teman.

7. Siswa mengantuk/tidur di

dalam kelas.

8. Siswa banyak bergurau dan

dan berbicara sendiri.

9. Cara duduk siswa yang

kurang sopan di dalam kelas.

10. Siswa makan di dalam kelas

selama pembelajaran

berlangsung.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

Page 294: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

270

33.

34.

35.

36.

37.

38.

39.

Ʃ Cara pengisian:

(√) : siswa melakukan

(-) : siswa tidak melakukan %

Page 295: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

271

Lembar Jurnal Siswa Siklus II

Nama :

Kelas :

No. Absen :

Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai kondisi Anda selama mengikuti

pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media

audio visual siklus II!

1. Apakah kalian senang selama mengikuti pembelajaran membacakan puisi

dengan metode Copy The Master melalui media audio visual pada siklus II?

Berikan alasan!

Jawab: ..............................................................................................................

.................................................................................................................

2. Materi apa yang belum kamu pahami selama proses pembelajaran

membacakan puisi pada siklus II? Apa alasannya?

Jawab: ..............................................................................................................

..............................................................................................................................

3. Jelaskan kesulitan yang kamu hadapi selama proses pembelajaran membacakan

puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual pada siklus

II?

Jawab: ..............................................................................................................

...............................................................................................................

4. Saran apakah yang dapat kamu berikan untuk pembelajaran membacakan

puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual pada siklus

II?

Jawab: ..............................................................................................................

...............................................................................................................

5. Apakah kalian merasa terbantu setelah mengikuti pembelajaran membacakan

puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual pada siklus

II? Jelaskan!

Jawab: ..............................................................................................................

Lampiran 19

Page 296: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

272

Lembar Jurnal Guru Siklus II

1. Bagaimana kesiapan siswa ketika pembelajaran membacakan puisi dengan

metode Copy The Master melalui media audio visual pada siklus II?

Jawab: ......................................................................................................

......................................................................................................

..........................................................................................................

2. Bagaimana keaktifan siswa ketika mengikuti pembelajaran membacakan puisi

dengan metode Copy The Master melalui media audio visual pada siklus II?

Jawab: : ......................................................................................................

......................................................................................................

..........................................................................................................

3. Bagaimana respon siswa saat melihat video pembacaan puisi dari master yang

digunakan dalam proses pembelajaran membacakan puisi pada siklus II?

Jawab: ......................................................................................................

......................................................................................................

..........................................................................................................

4. Bagaimana situasi dan suasana kelas pada saat pembelajaran membacakan

puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual pada siklus

II?

Jawab: ......................................................................................................

......................................................................................................

..........................................................................................................

5. Bagaimana keefektifan dan keefesienan media audio visual yang digunakan

dalam pembelajaran membacakan puisi pada siklus II?

Jawab: ......................................................................................................

......................................................................................................

..........................................................................................................

6. Bagaimana perilaku siswa ketika penilaian membacakan puisi pada siklus II?

Jawab: : ......................................................................................................

......................................................................................................

..........................................................................................................

Lampiran 20

Page 297: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

273

Pedoman Wawancara

Nama :

Kelas :

No. Absen :

Pertanyaan:

1. Bagaimana ekspresi kamu mengenai pembelajaran membacakan puisi dengan

metode Copy The Master melalui media audio visual pada siklus II?

2. Kesulitan apakah yang kamu alami ketika proses pembelajaran membacakan

puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual pada siklus

II?

3. Manfaat apa yang dapat kamu peroleh dari pembelajaran membacakan puisi

dengan metode Copy The Master melalui media audio visual pada siklus II?

4. Apakah dengan metode Copy The Master melalui media audio visual pada

siklus II ini, kamu lebih berhasil dalam membacakan puisi?

5. Saran apa yang dapat kamu berikan untuk pembelajaran membacakan puisi

dengan metode Copy The Master melalui media audio visual pada siklus II?

Lampiran 21

Page 298: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

274

Dokumentasi Foto

1. Foto pada saat aktivitas awal pembelajaran membacakan puisi.

2. Foto pada saat siswa menonton video pembacaan puisi dari master.

3. Foto pada saat siswa mendengarkan penjelasan dari guru.

4. Foto pada saat siswa mengomentari/bertanya kepada guru.

5. Foto pada saat siswa membentuk kelompok.

6. Foto pada saat siswa berdiskusi di dalam kelompoknya.

7. Foto pada saat siswa maju untuk membacakan puisi di depan kelas.

Lampiran 22

Page 299: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

275

Teks puisi yang dibacakan siswa siklus II

Puisi 1

Cintaku Jauh di Pulau

Karya: Chairil Anwar

Cintaku jauh di pulau

Gadis manis sekarang iseng sendiri

Perahu melancar bukan memancar

Di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar

Angin membatu laut terang tapi terasa

Aku tidak ‗kan sampai padanya

Di air yang terang di angin mendayu

Diperasaan penghabisan segala melaju

Ajal bertakhta sambil berkata:

―tunjukkan perahu kepangkuanku saja‖

Amboy! Jalan sudah bertahun kutempuh!

Perahu yang bersama ‗kan merapuh!

Mengapa ajal memanggil dulu

Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

Manisku jauh di pulau

Kalau ‗ku mati iseng sendiri

Lampiran 23

Page 300: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

276

Puisi 2

Padamu Jua

Karya: Amir Hamzah

Habis kikis

Segala cintaku hilang terbang

Pulang kembali aku padamu

Seperti dahulu

Kaulah kandil kemerlap

Pelita jendela di malam gelap

Melambai pulang perlahan

Sabar, setia selalu

Satu kekasihku

Aku manusia

Rindu rasa

Rindu rupa

Di mana engkau

Rupa tiada

Suara sayup

Hanya kata merangkai hati

Engkau cemburu

Engkau ganas

Mangsa aku dalam cakarmu

Bertukar tangkap dengan lepas

Nanar aku, gila sasar

Sayang berulang padamu jua

Page 301: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

277

Engkau pelik menarik ingin

Serupa dara dibalik tirai

Kasihmu sunyi

Menunggu seorang diri

Lalu watu---bukan giliranku

Mati hari---bukan kawanku.....

Puisi 3

Penerimaan

Karya: Chairil Anwar

Kalau kau mau kuterima kau kembali

Dengan sepenuh hati

Aku masih tetap sendiri

Kutahu kau bukan yang dulu lagi

Bak kembang sari sudah terbagi

Djangan tunduk! Tantang aku dengan berani

Kalau kau mau kuterima kau kembali

Untukku sendiri tapi

Sedang dengan cermin aku enggan berbagi

Page 302: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

278

Hasil Observasi Siklus II

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas : VIIA

Sekolah : SMP Atthohiriyyah Semarang

Hari/Tanggal : Rabu-Kamis/ 11-12 Mei 2011

No. Aspek Observasi Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. √ √ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─ Perilaku positif:

1. Siswa siap mengikuti

pembelajaran.

2. Siswa aktif bertanya dan

memberikan tanggapan dalam

proses pembelajaran.

3. Siswa antusias dan dan serius

dalam kegiatan membacakan

puisi.

4. Siswa memperhatikan

pembacaan puisi dari master

dengan serius.

5. Siswa aktif dalam kegiatan

kelompok.

2. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

3. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

4. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

5. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

6. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

7. √ √ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

8. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

9. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

10. √ √ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

11. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

12. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

Lampiran 24

Page 303: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

279

13. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─ Perilaku negatif:

6. Siswa keluar kelas dengan

teman.

7. Siswa mengantuk/tidur di dalam

kelas.

8. Siswa banyak bergurau dan dan

berbicara sendiri.

9. Cara duduk siswa yang kurang

sopan di dalam kelas.

10. Siswa makan di dalam kelas

selama pembelajaran

berlangsung.

14. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

15. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

16. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

17. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

18. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

19. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

20. √ √ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

21. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

22. √ √ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

23. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

24. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

25. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

26. √ √ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

27. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

28. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

29. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

30. √ √ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

31. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

32. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

Page 304: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

280

33. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

34. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

35. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

36. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

37. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

38. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

39. √ ─ √ √ √ ─ ─ ─ ─ ─

Ʃ 39 7 39 39 39 0 0 0 0 0 Cara pengisian:

(√) : siswa melakukan

(-) : siswa tidak melakukan % 100 17,9 100 100 100 0 0 0 0 0

Page 305: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

281

Hasil Wawancara Siklus II

Guru melakukan wawancara kepada tiga siswa yang mempunyai nila

baik, sedang, dan rendah. Siswa yang memiliki nilai baik (Niken Febrianti), nilai

sedang (Adi Rizky Agus), dan siswa yang mendapatkan nilai rendah (Fitri Mutia

Sari). Berikut hasil wawancaranya:

1. Bagaimana ekspresi kamu mengenai pembelajaran membacakan puisi dengan

metode Copy The Master melalui media audio visual pada siklus II?

Niken : sangat senang karena dapat memahami aspek-aspek dalam

membacakan puisi.

Adi : senang, karena pembelajarannya jadi lebih menarik.

Fitri : senang karena dapat melihat video pembacaan puisi.

2. Kesulitan apakah yang kamu alami ketika proses pembelajaran membacakan

puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual pada siklus

II?

Niken : tidak merasa kesulitan, saya lebih paham karena materinya

diulang lagi.

Adi : tidak kesulitan dan semakin paham.

Fitri : saya masih merasa grogi ketika membacakan puisi di depan kelas.

3. Manfaat apa yang dapat kamu peroleh dari pembelajaran membacakan puisi

dengan metode Copy The Master melalui media audio visual pada siklus II?

Niken : sangat bermanfaat untuk lebih memahami materi.

Adi : bermanfaat karena menambah pengetahuan.

Fitri : saya lebih berani maju karena diberi hadiah oleh guru jika nilai

saya baik.

4. Apakah dengan metode Copy The Master melalui media audio visual pada

siklus II ini, kamu lebih berhasil dalam membacakan puisi?

Lampiran 27

Page 306: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

282

Niken : saya merasa lebih berhasil daripada ketika saya membacakan

puisi pada pertemuan kemarin.

Adi : saya merasa sudah berhasil dibandingkan pertemuan kemarin

Fitri : sudah berhasil karena saya tidak terlalu grogi seperti pada

pertemuan kemarin.

5. Saran apa yang dapat kamu berikan untuk pembelajaran membacakan puisi

dengan metode Copy The Master melalui media audio visual pada siklus II?

Niken : tidak ada saran, karena pembelajarannya sudah bagus.

Adi : tidak ada saran.

Fitri : tidak ada saran.

Page 307: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

283

Tabel Nilai Rata-rata Tiap Aspek Membacakan Puisi Siklus II

Tabel 21. Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Pemenggalan Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 7 35 17,9% 148195

x 100

= 75,9

Baik

2 Baik 4 17 68 43,6%

3 Cukup 3 15 45 38,5%

4 Kurang 1 0 0 0%

Jumlah - 39 148 100 %

Tabel 22. Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Kelancaran Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 5 25 12,8% 148

195 x 100

= 75,3

Baik

2 Baik 4 20 80 51,3%

3 Cukup 3 14 42 35,9%

4 Kurang 1 0 0 0%

Jumlah - 39 147 100 %

Tabel 23. Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Konsentrasi Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 5 25 12,8% 146

195 x 100

= 74,9

Baik

2 Baik 4 19 76 48,7%

3 Cukup 3 15 45 38,5%

4 Kurang 1 0 0 0%

Jumlah - 39 146 100 %

Tabel 24. Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Mimik Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 4 20 10,3% 141

195 x 100

= 72,3

Baik

2 Baik 4 16 64 41%

3 Cukup 3 19 57 48,7%

4 Kurang 1 0 0 0%

Jumlah - 39 141 100%

Lampiran 29

Page 308: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

284

Tabel 25. Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Kejelasan Ucapan Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 4 20 10,3% 143

195 x 100

= 73,3

Baik

2 Baik 4 18 72 46,2%

3 Cukup 3 17 51 43,6%

4 Kurang 1 0 0 0%

Jumlah - 39 143 100 %

Tabel 26. Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Tekanan Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 3 15 7,7% 142

195 x 100

= 72,8

Baik

2 Baik 4 19 76 48,7%

3 Cukup 3 17 51 43,6%

4 Kurang 1 0 0 0%

Jumlah - 39 142 100 %

Tabel 27. Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Intonasi Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 5 25 12,8% 145

195 x 100

= 74,4

Baik

2 Baik 4 18 72 46,2%

3 Cukup 3 16 48 41%

4 Kurang 1 0 0 0%

Jumlah - 39 145 100 %

Tabel 28. Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Jeda Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 5 25 12,8% 145

195 x 100

= 74,4

Baik

2 Baik 4 18 72 46,2%

3 Cukup 3 16 48 41%

4 Kurang 1 - - 0%

Jumlah - 39 145 100 %

Page 309: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

285

Tabel 29. Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Nada Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 7 35 17,9% 149

195 x 100

= 76,4

Baik

2 Baik 4 18 72 46,2%

3 Cukup 3 14 42 35,9%

4 Kurang 1 0 0 0%

Jumlah - 39 149 100 %

Tabel 30. Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Gerak Tubuh Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 8 40 20,5% 149

195 x 100

= 76,4

Baik

2 Baik 4 16 64 41%

3 Cukup 3 15 45 38,5%

4 Kurang 1 0 0 0%

Jumlah - 39 149 100 %

Tabel 31. Hasil Tes Membacakan Puisi

Aspek Penguasaan Panggung Siklus II

No Kategori Skor Frekuensi Jumlah

nilai

% Rata-rata

1 Sangat Baik 5 8 40 20,5% 150

195 x 100

= 76,9

Baik

2 Baik 4 17 68 43,6%

3 Cukup 3 14 42 35,9%

4 Kurang 1 0 0 0%

Jumlah - 39 150 100 %

Page 310: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

286

Hasil Tes Membacakan Puisi

Kelas VIIA SMP Athohiriyyah Semarang Siklus II

No Nama Siswa Nilai Siswa Kategori

Nilai

1. Abdul Rokhim 87 Sangat baik

2. Adi Rizki Agus S. 75 Baik

3. Adi Tio Pangestu 73 Baik

4. Ahmad Khoirul A. 75 Baik

5. Amalia Nur R. 73 Baik

6. Anang Santoso 78 Baik

7. Anis Irmawati 89 Sangat baik

8. Bayu Ardianto 85 Sangat baik

9. Bibit Rizal Azhari 75 Baik

10. Dian Fitri K. 81 Baik

11. Dwi Putri Lestari 71 Baik

12. Fatchor Rohman 76 Baik

13. Fitri Mutia Sari 67 Cukup

14. Gita Handayani 69 Cukup

15. Hidayah L. 71 Baik

16. Imam Purwoko 73 Baik

17. Indra Arif Lukman 73 Baik

18. Khafidhotul U. 71 Baik

19. Lina Fitriyani 73 Baik

20. Marco Tri Y. 78 Baik

21. Maya Devi A. 73 Baik

22. M. Andi Sanditya 75 Baik

23. Mira Isti Faizah 73 Baik

24. Muhamad Tofik 75 Baik

Lampiran 30

Page 311: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN PUISI …lib.unnes.ac.id/3187/1/1668.pdf · iii Simpulan penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam membacakan puisi kelas VIIA SMP Atthohiriyyah

287

25. Muhammad A. W. 71 Baik

26. Muhammad Fadholi 76 Baik

27. Muhammad Khusain 71 Baik

28. Muhamad Nurohim 71 Baik

29. Muhamad Taufiq A. 69 Cukup

30. Niken Febrianti 95 Sangat Baik

31. Nur Rohmad 71 Baik

32. Puguh Setiawan 78 Baik

33. Rosid Haryono 76 Baik

34. Siti Fatonah 75 Baik

35. Sulistiyo Aji N. 75 Baik

36. Supriyadi 71 Baik

37. Syarifudin 73 Baik

38. Tika Afreni 69 Cukup

39. Yulianto Dwi N. 71 Baik

Jumlah 2921 Baik

Rata-rata 74,9