PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim...

202
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH BERITA SISWA KELAS XI IPA MA WAHID HASYIM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persayaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana oleh Robi Hasanatun Salamah NIM 08201241023 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014

Transcript of PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim...

Page 1: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH BERITA

SISWA KELAS XI IPA MA WAHID HASYIM YOGYAKARTA

MENGGUNAKAN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persayaratan

guna Memperoleh Gelar Sarjana

oleh

Robi Hasanatun Salamah

NIM 08201241023

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2014

Page 2: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian
Page 3: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian
Page 4: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian
Page 5: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

v

MOTO

“Jalani hidup dengan terus berusaha, bermanfaat, dan berharap berkah dari Sang

Pencita Alam Semesta.”

(Penulis)

“Kebahagian hanya dimiliki oleh orang yang mau bersabar dan bersyukur”

(Imam Al-Ghozali)

“Jika kamu ingin menjadi orang besar dimanapun kamu berada, posisikanlah

orang lain pada tempat yang terhormat.”

(Drs. K.H. Jalal Suyuthi, S.H.)

Page 6: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

vi

PERSEMBAHAN

Lewat ucapan syukurku kepada Allah SWT, kupersembahkan karya sederhana ini

kepada:

Bapak dan Mamakku, terima kasih untuk semua doa, jerih payah, dukungan dan

kepercayaannya selama ini. Toga kemenangan itu seutuhnya untuk Mamak Bapak

sebagai bukti baktiku padamu.

Mamas dan adikku, terima kasih atas pengertiannya. Aku bahagia menjadi bagian

keluarga ini dan memiliki saudara seperti kalian.

Semua keluarga besar Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta. Terima

kasih telah bersedia membimbingku selama ini.

Page 7: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha

Penyayang. Berkat rahmat dan hidayah-Nya akhirnya saya dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membacakan Naskah Berita

Siswa Kelas XI IPA MA Wahid Yogyakarta Menggunakan Strategi Practice-

Rehearsal Pairs untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar

sarjana.

Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih secara tulus kepada

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, dan

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan

kesempatan dan berbagai kemudahan kepada saya untuk menyusun skripsi ini.

Rasa hormat, terima kasih, dan penghargaan yang setinggi-tingginya saya

sampaikan kepada kedua pembimbing, yaitu Ibu St. Nurbaya, M.Si, M.Hum. dan

Ibu Sudiati, M.Hum. yang penuh kesabaran dan kearifan telah memberikan

bimbingan, arahan, dan motivasi yang tidak henti-hentinya di sela-sela

kesibukannya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Terima kasih saya ucapkan kepada Kepala Sekolah MA Wahid Hasyim

Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan melakukan penelitian untuk

mengambil data skripsi saya. Terima kasih saya sampaikan kepada Ibu Shofa

Imaziyah, S.Pd. selaku Guru Bahasa Indonesia Kelas XI IPA MA Wahid Hasyim

Yogyakarta atas kerjasama yang baik selama penelitian.

Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada sahabat-sahabat saya di

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang tidak dapat saya sebutkan

satu persatu. Terima kasih atas kenangan-kenangan indah selama di bangku

perkuliahan. Teman-teman yang ikut memberikan dukungan moral, pikiran, dan

waktunya untuk berdiskusi selama ini. Saya ucapkan terima kasih untuk semua

pihak yang telah memberikan doa dan motivasinya sehingga saya dapat

menyelesaikan studi dengan baik.

Page 8: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian
Page 9: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN .................................................................... iv

HALAMAN MOTO ................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ vi

KATA PENGANTAR ................................................................................ vii

DAFTAR ISI ............................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv

ABSTRAK .................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 6

C. Batasan Masalah ................................................................................. 7

D. Rumusan Masalah ............................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 8

F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 8

G. Batasan Isitilah .................................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................... 10

A. Pengertian Membaca ........................................................................... 10

B. Jenis dan Tujuan Membaca ................................................................. 11

C. Pengertian Membaca Nyaring ............................................................. 13

D. Berita ................................................................................................... 17

1. Pengertian Berita ........................................................................... 17

2. Ciri-ciri Berita ............................................................................... 18

Page 10: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

x

3. Bagian-bagian Berita .................................................................... 19

4. Unsur-unsur Berita ........................................................................ 21

E. Strategi Practice-Rehearsal Pairs ...................................................... 21

F. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 24

G. Kerangka Pikir .................................................................................... 26

H. Hipotesis Tindakan ............................................................................. 27

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 28

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 28

B. Setting Penelitian ................................................................................ 30

C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................... 30

D. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 31

1. Perencanaan Penelitian ................................................................. 31

2. Pelaksanaan Tindakan ................................................................... 32

3. Pengamatan ................................................................................... 34

4. Refleksi ......................................................................................... 34

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 35

F. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................. 36

G. Validitas dan Reliabilitas Data ............................................................ 39

1. Validitas Data ................................................................................ 39

2. Reliabilitas Data ............................................................................ 40

H. Teknik Analisis Data ........................................................................... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 43

A. Hasil Penelitian ................................................................................... 43

1. Kondisi Awal ................................................................................ 43

2. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Tindakan Kelas ....................... 48

a. Penelitian Tindakan Kelas Siklus I ......................................... 48

b. Penelitian Tindakan Kelas Siklus II ........................................ 64

Page 11: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

xi

B. Pembahasan ......................................................................................... 73

1. Penelitian Tindakan Kelas dengan Strategi Practice-Rehearsal

Pairs .............................................................................................. 73

2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dengan Strategi

Practice-Rehearsal Pairs .............................................................. 82

a. Penelitian Tindakan Kelas Siklus I ......................................... 82

b. Penelitian Tindakan Kelas Siklus II ........................................ 91

3. Peningkatan Hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan Strategi

Practice-Rehearsal Pairs .............................................................. 98

a. Peningkatan Keberhasilan Proses ........................................... 99

b. Peningkatan Keberhasilan Produk .......................................... 101

4. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 114

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 115

A. Kesimpulan ......................................................................................... 115

B. Implikasi ............................................................................................. 116

C. Saran ................................................................................................... 116

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 118

LAMPIRAN ................................................................................................ 120

Page 12: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Bagan Kerangka Pikir Penelitian ............................................ 26

Gambar 2: Skema Desain Penelitian Tindakan Model Kemmis dan

MC. Taggart ............................................................................. 29

Gambar 3: Suasana Proses Pembelajaran Tahap Pratindakan .................. 46

Gambar 4: Grafik Peningkatan Jumlah Skor Rata-rata Keterampilan

Membacakan Naskah Berita dari Pratindakan- Siklus I ......... 61

Gambar 5: Ekspersi Wajah Siswa saat Membacakan Naskah Berita Tahap

Pratindakan ............................................................................. 78

Gambar 6: Ekspresi Wajah Siswa saat Membacakan Naskah Berita Tahap

Siklus I .................................................................................... 89

Gambar 7: Grafik Persentase Jumlah Skor Rata-rata Penilaian Proses

dan Penilaian Produk dari Tahap Pratindakan- Siklus II ........ 97

Gambar 8: Grafik Peningkatan Skor Rata-rata Aspek Pengamatan Proses

Pembelajaran Membacakan Naskah Berita Siswa dari

Pratindakan-Siklus II .............................................................. 100

Gambar 9: Grafik Peningkatan Skor Rata-rata Aspek Keterampilan

Membacakan Naskah Berita Siswa dari Pratindakan-

Siklus II ................................................................................... 102

Page 13: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Klasifikasi Membaca ................................................................. 11

Tabel 2: Aspek Penilaian Membaca Menurut Arsjad dan Mukti ............. 37

Tabel 3: Penilaian Membacakan Naskah Berita setalah Dimodifikasi .... 38

Tabel 4: Pedoman Pengkategorian Jumlah Skor Rata-rata Kelas ............ 39

Tabel 5: Penilaian Pengamatan Proses Pembelajaran Keterampilan

Membacakan Naskah Berita Tahap Pratindakan ....................... 44

Tabel 6: Penilaian Membacakan Naskah Berita Tahap Pratindakan ....... 47

Tabel 7: Penilaian Pengamatan Proses Pembelajaran Keterampilan

Membacakan Naskah Berita Siswa Siklus I .............................. 57

Tabel 8: Peningkatan Skor Rata-rata Pengamatan Proses Pembelajaran

Membacakan Naskah Berita Siswa dari Pratindakan-Siklus I ... 58

Tabel 9: Penilaian Keterampilan Membacakan Naskah Berita Siswa

Tahap Siklus I ............................................................................ 60

Tabel 10: Peningkatan Skor Rata-rata Keterampilan Membacakan Naskah

Berita Siswa dari Pratindakan- Siklus I ..................................... 61

Tabel 11: Penilaian Pengamatan Proses Pembelajaran Keterampilan

Membacakan Naskah Berita Siswa Siklus II ............................. 70

Tabel 12: Peningkatan Skor Rata-rata Pengamatan Proses Pembelajaran

Membacakan Naskah Berita Siswa dari Siklus I- Siklus II ....... 70

Tabel 13: Penilaian Keterampilan Membacakan Naskah Berita Siswa

Siklus II ...................................................................................... 72

Tabel 14: Peningkatan Skor Rata-rata Keterampilan Membacakan Naskah

Berita Siswa dari Siklus I- Siklus II ........................................... 72

Tabel 15: Peningkatan Skor Rata-rata Pengamatan Proses Pembelajaran

Keterampilan Membacakan Naskah Berita Siswa dari

Pratindakan- Siklus II ................................................................ 99

Tabel 16: Peningkatan Skor Rata-rata Keterampilan Membacakan Naskah

Berita Siswa dari Pratindakan- Siklus II .................................... 101

Page 14: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Jadwal Pelaksanaan Penelitian ............................................. 120

Lampiran 2: Silabus .................................................................................. 121

Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ......................... 123

Lampiran 4: Teks Berita ........................................................................... 139

Lampiran 5: Pedoman Penilaian Membacakan Naskah Berita ................. 141

Lampiran 6: Pedoman Pengamatan Proses Pembelajaran Membacakan

Naskah Berita ....................................................................... 143

Lampiran 7: Catatan Lapangan ................................................................. 145

Lampiran 8: Angket Pratindakan Penelitian Tindakan Kelas ................... 165

Lampiran 9: Angket Pascatindakan Penelitian Tindakan Kelas ............... 167

Lampiran 10: Pedoman Wawancara Tahap Pratindakan ............................ 169

Lampiran 11: Hasil Wawancara Tahap Pratindakan .................................. 170

Lampiran 12: Pedoman Wawancara Tahap Pascatindakan ........................ 173

Lampiran 13: Hasil Wawancara Tahap Pascatindakan .............................. 174

Lampiran 14: Skor Keterampilan Membacakan Naskah Berita Siswa

Tahap Pratindakan ............................................................... 177

Lampiran 15: Skor Keterampilan Membacakan Naskah Berita Siswa

Tahap Siklus I ...................................................................... 178

Lampiran 16: Skor Keterampilan Membacakan Naskah Berita Siswa

Tahap Siklus II ..................................................................... 179

Lampiran 17: Skor Pengamatan Proses Pembelajaran Membacakan Naskah

Berita Siswa Tahap Pratindakan .......................................... 180

Lampiran 18: Skor Pengamatan Proses Pembelajaran Membacakan Naskah

Berita Siswa Tahap Siklus I ................................................. 181

Lampiran 19: Skor Pengamatan Proses Pembelajaran Membacakan Naskah

Berita Siswa Tahap Siklus II ................................................ 182

Lampiran 20: Foto-foto Pelaksanaan Penelitian ......................................... 183

Lampiran 21: Surat Perizinan Penelitian .................................................... 186

Page 15: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

xv

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH BERITA SISWA KELAS IX IPA MA WAHID HASYIM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS

Oleh:

Robi Hasanatun Salamah

NIM 08201241023

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan membacakan naskah berita siswa yang disebabkan oleh rendahnya keaktifan, minat dan konsentrasi siswa terhadap pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita, kurangnya keberanian siswa, serta kurang bervariasinya strategi pembelajaran yang digunakan. Strategi practice-rehearsal pairs dapat dijadikan strategi alternatif yang mampu meningkatkan keterampilan membacakan naskah berita siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan membacakan naskah berita siswa kelas XI IPA MA Wahid Hasyim Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA MA Wahid Hasyim Yogyakarta yang berjumlah 32 siswa. Penelitian ini bersifat kolaboratif yang telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2013. Prosedur pelaksanaan tindakan pada penelitian ini ada empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket, wawancara, tes, catatan lapangan, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, pedoman wawancara, pedoman penilaian keterampilan membacakan naskah berita, pedoman pengamatan proses pembelajaran, cacatan lapangan, dan dokumentasi foto kegiatan. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Kriteria keberhasilan adalah apabila terjadi peningkatan skor rata-rata pada pengamatan proses dan produk serta mencapai standar ketuntasan yaitu mencapai skor 70. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi practice-rehearsal pairs dapat meningkatkan semua aspek keterampilan membacakan naskah berita siswa kelas XI IPA MA Wahid Hasyim Yogyakarta, baik secara proses maupun produk. Secara proses, peningkatan tampak pada proses pembelajaran yang semakin baik, siswa lebih aktif, dan berani dalam pembelajaran. Peningkatan tersebut dibuktikan dengan skor rata-rata tahap pratindakan sebesar 11,32 dan meningkat menjadi 15,82 atau 79,1% pada akhir siklus II. Secara produk, keterampilan membacakan naskah berita siswa mengalami peningkatan pada setiap implementasi tindakan selama dua siklus. Kemampuan membacakan naskah berita siswa menjadi berkategori sangat baik. Hal ini berdasarkan pada skor rata-rata tahap pratindakan sebesar 14,03 dan meningkat menjadi 20,6 atau 82,4% pada akhir siklus II.

Page 16: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membaca sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa

menduduki posisi serta peran penting dalam konteks kehidupan manusia.

Membaca juga merupakan media bagi siapa saja yang berkeinginan meraih

kemajuan dan kesuksesan dalam berbagai bidang. Oleh karena itu, para ahli

sepakat bahwa kemahiran membaca (reading literacy) merupakan conditiosine

quanon atau prasyarat mutlak bagi setiap manusia yang ingin memperoleh

kemajuan dan tidak dapat ditawar-tawar lagi (Harras, 1997:1.13).

Sujianto (1988:113) mengatakan bahwa membaca merupakan kegiatan

berbahasa yang komunikatif, sebab bahasa digunakan untuk komunikasi antara

penulis dan pembaca. Komunikasi yang terjadi bersifat satu arah, yaitu dari

penulis kepada pembaca. Apabila dalam berbahasa seseorang dapat

menyampaikan pesan dengan tepat, maka akan tercipta komunikasi yang jelas,

sehingga terhindar dari kesalahpahaman antara orang yang satu dengan orang lain.

Aktivitas membaca juga merupakan salah satu kegiatan berbahasa yang

bersifat reseptif. Kegiatan membaca merupakan usaha memahami bacaan sebaik-

baiknya. Usaha itu ditandai dengan melafalkan huruf-huruf dengan jelas dan fasih,

tepat penjedaannya, sehingga komutikatif dengan pendengar, dan juga ditandai

oleh suatu pemahaman teks. Semua yang diperoleh melalui bacaan akan

Page 17: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

2

memungkinkan seseorang mampu memperluas daya pikir, mempertajam

pandangan, dan memperluas wawasan.

Keterampilan membaca menjadi salah satu kompetensi yang penting

dalam pembelajaran. Melalui keterampilan membaca yang baik, peserta didik

dapat memperoleh pengetahuan lebih luas secara mandiri. Hal tersebut dapat

mendukung kelancaran proses belajar mengajar. Sebab, sebelum pembelajaran

dilaksanakan, siswa terlatih membaca terlebih dahulu kompetensi yang akan

diajarkan dan menambah pengetahuan lain berkaitan dengan kompetensi yang

dipelajari dari berbagai sumber.

Membacakan naskah berita termasuk dalam jenis membaca nyaring atau

membaca dengan disuarakan. Membaca nyaring adalah suatu aktivitas bagi

pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta

memahami informasi, pikiran, dan perasaan seorang pengarang (Tarigan,

2008:23). Oleh sebab itu, membaca nyaring juga perlu dipelajari agar

keterampilan membacakan naskah berita siswa dapat mencapai tujuan yang

diharapkan.

Kenyataan di lapangan membuktikan bahwa keterampilan membacakan

naskah berita siswa masih rendah. Penyebab rendahnya keterampilan

membacakan naskah berita siswa yaitu sebagian besar peserta didik belum

mempunyai minat yang tinggi terhadap kompetensi membaca. Permasalahan

tersebut dapat dilihat dari intensitas membaca peserta didik setiap harinya.

Kebanyakan peserta didik menganggap kegiatan membaca hanya untuk

memenuhi tugas dari guru, bukan sebuah proses untuk meningkatkan

Page 18: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

3

keterampilan membaca dan menambah pengetahuan. Setelah tugas yang diberikan

selesai, peserta didik menomorduakan kegiatan membaca.

Permasalahan lain yang muncul dalam pembelajaran membacakan naskah

berita yaitu sebagian besar siswanya pasif. Tugas yang diberikan untuk

membacakan teks berita di kelas dengan cara berlatih sendiri kemudian

mempraktikkannya, masih terkendala karena siswa kurang percaya diri ketika

membacakan naskah berita. Hal ini menjadi salah satu faktor siswa sulit untuk

membacakan naskah berita dengan lancar.

Hasil observasi lapangan juga menemukan siswa yang mengantuk saat

proses pembelajaran membacakan naskah berita berlangsung. Masalah ini dapat

pula disebabkan oleh penggunaan strategi pembelajaran yang kurang tepat.

Sehingga siswa merasa jenuh, apalagi latar belakang siswa berada di pondok

pesantren yang padat aktivitas. Padahal, kegiatan membaca akan mencapai tujuan

yang diharapkan ketika pembaca memiliki minat, motivasi, dan tujuan membaca.

Ketiga hal tersebut juga diuraikan oleh Nurhadi (2008:14), bahwa membaca

melibatkan faktor intern dan ekstern. Faktor intern meliputi minat, motivasi yang

tinggi untuk membaca, tujuan membaca, bakat, dan intelegensi. Faktor ekstern

berupa latar belakang pembaca, sarana membaca, teks/ wacana yang dibaca,

kebiasaan, dan tradisi.

Keterampilan membaca nyaring bukan sekedar menyuarakan lambang-

lambang tertulis, melainkan memahami maksud sebuah bacaan. Setiap individu

tentunya mempunyai kemampuan yang berbeda dalam memahami isi sebuah teks.

Hal itu menuntut pengetahuan serta keterampilan guru untuk merumuskan tujuan

Page 19: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

4

pembelajaran dengan tepat dan berpedoman pada kurikulum yang sedang

digunakan. Jika tujuan pembelajaran ingin tercapai, tentunya tidak terlepas dari

strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran. Guru harus memilih dan

menggunakan strategi yang sesuai agar keterampilan membacakan naskah berita

dan hasil belajar siswa meningkat.

Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu perencanaan yang

berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Pengertian lain dari strategi yaitu suatu garis-garis besar

untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Strategi

pembelajaran mencakup juga pengaturan materi pembelajaran yang akan

disampaikan dan urutan-urutan kegiatan untuk menyampaikan metode

pembelajaran yang dapat membantu peserta didik serta guru dalam mencapai

tujuan pembelajaran.

Penentuan strategi yang tepat digunakan dalam proses belajar mengajar

perlu memperhatikan kesesuaian dengan kompetensi yang akan diajarkan.

Penelitian yang akan dilakukan menggunakan strategi practice-rehearsal pairs

dalam pembelajaran membacakan naskah berita ini, sesuai dengan standar

kompetensi dan kompetensi dasar di MA Wahid Hasyim Yogyakarta kelas XI,

yaitu memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca

nyaring. Kompetensi dasar berupa membacakan berita dengan intonasi, lafal, dan

sikap membaca yang baik. Standar kompetensi dan kompetensi dasar tersebut

terdapat dalam silabus kelas XI semester gasal/ganjil.

Page 20: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

5

Strategi practice-rehearsal pairs (praktik berpasangan) adalah salah satu

strategi yang berasal dari active learning (pembelajaran aktif). Pembelajaran aktif

adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif.

Ketika peserta didik belajar secara aktif, berarti mereka yang mendominasi

aktivitas pembelajaran. Strategi practice-rehearsal pairs (praktik berpasangan)

merupakan strategi sederhana yang dapat dipakai untuk mempraktikkan suatu

keterampilan atau prosedur dengan teman belajar (Zaini, 2007:84). Pasangan ini

kemudian bertugas secara bergantian menjadi penjelas dan pengamat. Hal ini

sesuai dengan yang dikemukakan Silberman (2005:21) bahwa strategi ini adalah

strategi sederhana untuk melatih gladi resik kecakapan atau prosedur dengan

teman belajar.

Kelebihan dari strategi practice-rehearsal pairs adalah dapat meyakinkan

masing-masing pasangan untuk melakukan keterampilan dengan benar. Cara ini

memungkinkan siswa tetap fokus pada pelajaran dan membuat siswa lebih aktif.

Sehingga tidak ditemukan lagi siswa tidur di kelas saat proses pembelajaran

membacakan naskah berita berlangsung. Selain itu, antara siswa yang satu dengan

siswa lain dapat saling bertukar pikiran untuk meningkatkan keterampilan

membacakan naskah berita.

Strategi practice-rehearsal pairs dipilih untuk mengatasi permasalahan

yang ada dalam pembelajaran membacakan naskah berita sebelumnya. Salah

satunya mengenai beberapa kompetensi dalam pembelajaran membaca naskah

berita yang belum tercapai. Semula, siswa yang hanya ditekankan untuk membaca

naskah berita secara individu, baik disuarakan atau tidak, kemudian siswa

Page 21: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

6

menjawab pertanyaan-pertanyaan berdasarkan teks yang dibaca, dirasa kurang

tepat untuk pembelajaran membacakan naskah berita karena siswa dinilai

berdasarkan pemahamannya terhadap teks. Padahal penilaian utama membacakan

naskah berita (membaca nyaring) adalah penggunaan intonasi yang baik, pelafalan

yang tepat, kesesuaian penempatan jeda, ekspresi/ mimik wajah, serta kinesik/

sikap yang baik dalam membacakan naskah berita. Jika siswa melakukan praktik

membaca dalam hati, otomatis kompetensi membaca tersebut tidak akan tercapai.

Selain itu, akan menyulitkan guru untuk menilai keterampilan membaca nyaring

siswa.

Penelitian dengan menggunakan strategi practice-rehearsal pairs

bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membacakan naskah berita siswa

kelas XI IPA MA Wahid Hasyim Yogyakarta dalam pembelajaran bahasa

Indonesia, khususnya kompetensi membaca nyaring. Siswa diarahkan agar

mampu meningkatkan hasil belajar secara maksimal sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

B. Identifikasi Masalah

Permasalahan yang muncul dalam penelitian dapat diidentifikasi sebagai

berikut.

1. Rendahnya minat baca siswa, terutama pada kompetensi membaca naskah

berita.

2. Rendahnya keterampilan membacakan naskah berita siswa.

Page 22: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

7

3. Minimnya penggunaan strategi pembelajaran dalam proses pembelajaran

membacakan naskah berita.

4. Proses pembelajaran membaca naskah berita banyak didominasi oleh guru,

bukan siswa dan beberapa aspek penilaian membaca naskah berita belum

tercapai.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka masalah yang akan dikaji

dalam penelitian ini dibatasi pada peningkatan keterampilan membacakan naskah

berita siswa kelas XI IPA MA Wahid Hasyim Yogyakarta menggunakan strategi

practice-rehearsal pairs. Pembatasan masalah tersebut dipilih terkait dengan

adanya masalah, yaitu rendahnya keterampilan membacakan naskah berita siswa

khususnya kelas XI IPA MA Wahid Hasyim Yogyakarta.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah bagaimana peningkatan keterampilan membacakan naskah

berita siswa kelas XI IPA MA Wahid Hasyim Yogyakarta dengan menggunakan

strategi practice-rehearsal pairs?

Page 23: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

8

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan

membacakan naskah berita siswa kelas XI IPA MA Wahid Hasyim Yogyakarta

menggunakan strategi practice-rehearsal pairs.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a) Bagi siswa

Penelitian ini dapat membantu siswa guna memacu siswa lebih aktif dan

termotivasi untuk meningkatkan hasil belajar.

b) Bagi guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan, pengalaman,

dan inspirasi tentang strategi pembelajaran terutama dalam pembelajaran

membacakan naskah berita.

c) Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses

pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah.

Page 24: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

9

G. Batasan Istilah

Batasan istilah dalam penelitian ini meliputi:

1. Strategi pembelajaran yaitu perencanaan yang berisi rangkaian kegiatan dalam

pembelajaran.

2. Strategi practice-rehearsal pairs adalah strategi belajar secara berpasangan,

kemudian bergantian tugas sebagai penjelas/ pendemonstrasi dan sebagai

pengamat.

3. Membaca naskah berita merupakan suatu aktivitas atau kegiatan memahami

informasi, ide, dan makna dalam teks berita.

Page 25: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

10

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Membaca

Membaca merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

kemampuan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, dan menulis. Membaca

diartikan suatu proses yang kompleks dan rumit (Nurhadi, 2008:14). Kompleks

artinya dalam proses membaca terlibat berbagai faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal dapat berupa intelengensi, minat, sikap, bakat, motivasi,

tujuan membaca, dan sebagainya. Faktor eksternal dapat berupa sarana membaca,

teks bacaan faktor lingkungan, atau faktor latar belakang sosial ekonomi,

kebiasaan, dan tradisi membaca.

Menurut Emerald V Dechant (dalam Zuhdi, 2008:21) membaca adalah

proses pemberian makna terhadap tulisan, sesuai dengan maksud penulis. Frank

Smith mendefinisikan membaca sebagai proses komunikasi yang berupa

pemerolehan informasi dari penulis oleh pembaca. Pengertian ini juga

menunjukkan bahwa membaca merupakan kegiatan memberikan makna terhadap

tulisan, bukan sekedar melafalkan apa yang dituliskan.

Sujianto (1988:113), mengatakan bahwa membaca merupakan kegiatan

berbahasa yang komunikatif, sebab bahasa digunakan untuk komunikasi antara

penulis dan pembaca. Komunikasi yang terjadi bersifat satu arah, yaitu dari

penulis kepada pembaca. Apabila dalam berbahasa seseorang dapat berpikir

Page 26: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

11

dengan tenang dan jernih akan tercipta komunikasi yang jelas, sehingga terhindar

dari kesalahpahaman antara orang yang satu dengan orang lain.

Berdasarkan beberapa pengertian membaca tersebut, membaca dapat

disimpulkan sebagai kegiatan atau aktivitas mengeja, melafalkan apa yang

dituliskan, memahami makna/ isi tulisan, dan menggunakannya sebagai alat

komunikasi dengan orang lain. Harapannya, informasi tersebut dapat disampaikan

secara maksimal tanpa adanya kesalahpahaman dalam memaknai bacaan.

B. Jenis dan Tujuan Membaca

Jenis-jenis membaca dapat dibedakan berdasarkan beberapa sudut padang.

Berikut ini Kholid A. Harras (1997:4) membedakan menjadi beberapa jenis

membaca seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 1: Klasifikasi Membaca

No 1 Sasaran Pembaca a) Membaca Permulaan

b) Membaca Lanjutan 2 Cara Membaca a) Membaca Nyaring (Oral/ Aloud Reading)

b) Membaca dalam Hati (Silence Reading) 3 Cakupan Bahan a) Membaca Intensif

b) Membaca Ekstensif 4 Tujuan Membaca a) Membaca Studi (Instruksional)

b) Membaca Ekspresif (Kreatif) 5 Tingkatan Tujuan

a) Membaca Dasar (Elementary Reading) b) Membaca Tinjauan (Inspectional Reading) c) Analitis (Analytical Reading) d) Membandingkan (Syntopical Reading)

6 Teknik Menemukan Informasi Fokus

a) Baca- Pilih (Selecting) b) Baca- Lompat (Skipping) c) Baca- Lenyap (Skimming) d) Baca- Tatap (Scanning)

Page 27: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

12

Pengelompokkan jenis membaca tersebut bertujuan untuk membedakan

tingkat pemahaman setiap individu. Selain itu, diharapkan dapat memudahkan

seseorang dalam mengajarkan keterampilan membaca. Pada akhirnya dapat

mencapai tujuan membaca dengan baik.

Membaca dengan suatu tujuan cenderung lebih memahami isi teks

dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan. Tujuan utama dalam

membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi,

memahami makna bacaan. Menurut Nurhadi (2008:11) tujuan membaca adalah:

1) memahami secara detail dan menyeluruh isi buku atau bacaan

2) menangkap ide pokok/ gagasan utama buku secara cepat (waktu terbatas)

3) mendapatkan informasi tentang sesuatu

4) mengenali makna kata-kata (istilah sulit)

5) ingin mengetahui sesuatu yang terjadi di masyarakat sekitar.

6) ingin memperoleh kenikmatan dari karya fiksi

7) menilai kebenaran gagasan pengarang dan mendapatkan keterangan dari

pendapat seorang ahli tentang suatu istilah.

Beberapa tujuan membaca tersebut akan mudah dicapai apabila seseorang

memiliki keterampilan membaca yang baik. Keterampilan membaca tersebut

dapat dilatih dengan memperbanyak intensitas membaca dan mempercepat gerak

mata ketika membaca. Selain itu, memahami berbagai istilah-istilah asing juga

penting agar tidak kaku dalam melafalkan kata-kata tersebut.

Page 28: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

13

C. Pengertian Membaca Nyaring

Membaca nyaring adalah sebuah pendekatan yang dapat memenuhi

berbagai ragam tujuan dan mengembangkan sejumlah keterampilan serta minat.

Oleh karena itu, dalam mengajarkan keterampilan-keterampilan membaca

nyaring, guru harus memahami proses komunikasi dua arah. Lingkaran

komunikasi belumlah lengkap jika pendengar belum memberi tanggapan

secukupnya terhadap pikiran atau perasaan yang diekspresikan oleh pembaca.

Memang tanggapan tersebut mungkin hanya dalam hati, tetapi bersifat apresiatif,

mempunyai nilai apresiasi yang tinggi (Dawson via Tarigan, 2008:24).

Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan bagi guru, murid,

ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk

menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan seorang pengarang

(Tarigan, 2008:23).

Seorang pembaca harus mengerti makna atau memahami isi yang

terkandung dalam bacaan. Pembaca sebaiknya mempelajari lambang-lambang

tertulis sehingga penyusunan kata-kata serta penekanan sesuai dengan ujaran dan

tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda. Sebab, dalam keterampilan

membaca nyaring bukan sekedar dituntut untuk memahami teks, akan tetapi

pembaca harus mampu menyuarakan lambang-lambang bunyi dengan tepat.

Membaca nyaring menuntut agar pembaca memiliki kecepatan gerak mata

yang tinggi dan pandangan mata yang jauh. Hal itu dikarenakan pembaca harus

melihat bahan bacaan serta memelihara kontak mata dengan pendengar.

Kemudian, pembaca perlu memperluas pengalaman sehingga mampu memahami

Page 29: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

14

keadaan yang sesuai dengan bacaan. Selain itu, pembaca harus memahami

struktur-struktur kalimat dan mampu mengelompokan kata-kata dengan tepat agar

jelas maknanya bagi pendengar.

Faktor lain yang perlu diperhatikan pula saat membaca nyaring sebuah

teks, dalam hal ini adalah membaca naskah berita, yaitu pelafalan, intonasi dan

penjedaan, gerak tubuh, serta mimik wajah. Berikut ini diuraikan beberapa faktor

tersebut.

a) Pelafalan

Kemampuan melafalkan bunyi ujaran secara tepat, kuat, dan jelas,

merupakan kunci keberhasilan dalam membacakan teks secara lisan. Ketepatan

ucapan biasanya disebut dengan pelafalan. Palafalan menunjukkan cara

mengucapkan setiap bunyi (Rakhmat, 2000:80). Pengucapan yang baik adalah

pengucapan yang tidak dipengaruhi oleh faktor bahasa daerah dan idiolek.

Pola ucapan dan artikuasi setiap pembicara tidak selalu sama, masing-

masing mempunyai gaya tersendiri. Gaya bahasa tersebut berubah-ubah sesuai

dengan pokok pembicaraan, perasaan, dan sasaran pembaca. Menurut Arsjad dan

Mukti (1993:19) pengucapan bunyi-bunyi bahasa dianggap cacat apabila

menyimpang terlalu jauh dari ragam lisan biasa, sehingga terlalu menarik

perhatian, mengganggu komunikasi, dan dapat mengalihkan perhatian pendengar.

b) Intonasi

Kesesuaian penempatan intonasi merupakan faktor pemikat dalam

membaca naskah berita. Intonasi adalah ketepatan penempatan nada atau lagu

Page 30: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

15

kalimat, tekanan, dan durasi. Rakhmat (2000:82) menyatakan bahwa penempatan

tekanan, nada, dan durasi yang sesuai dipengaruhi oleh besarnya energi yang

diproduksi pembicara, jarak, dan jumlah gangguan. Gangguan itu dapat terjadi

dari lingkungan maupun faktor intern seseorang, diantaranya cadel (pengucapan

kata-kata kurang sempurna).

Pembaca naskah berita dapat membentuk ciri khas tersendiri melalui

intonasi. Pendengar akan mudah mengenali suara pembaca tanpa melihat

sosoknya. Begitu seorang penyimak berita mendengar seseorang membacakan

berita dengan menarik, penyimak akan terpengaruh untuk melihat pembawaan

berita tersebut. Demikian juga sebaliknya, jika pembaca berita menggunakan

intonasi yang kurang menarik, penyimak berita tidak akan terpengaruh untuk

mendengarkan berita selanjutnya dengan saksama.

c) Jeda

Jeda adalah hentian sesaat dalam ujaran. Jeda ini berfungsi untuk

membedakan makna. Penempatan tekanan, nada, dan durasi yang sesuai

menyebabkan masalah yang awalnya kurang menarik dibicarakan menjadi lebih

menarik. Begitu pula dalam pemberian jeda pada kata dan suku kata. Apabila

terdapat kesalahan dalam penempatan jeda, maka akan terasa janggal dan

perhatian pendengar dapat beralih dari pembicaraan sebelumnya, sehingga pokok

masalah tidak dapat disampaikan dengan baik.

Page 31: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

16

d) Gerak Tubuh

Kenesik atau gerak-gerik tubuh merupakan berbagai gerak pada anggota

badan, di antaranya gerakan tangan, kaki, dan kepala. Gerak tubuh ini dapat

mendukung penyampaian pesan dalam membaca naskah berita. Apabila seseorang

mempunyai gerak tubuh yang lincah, tidak kaku, dan mendukung pembicaraan,

akan menambah daya tarik bagi pendengar untuk menyimak uraian pembicaraan.

Gerak-gerik tidak boleh berlebihan, juga tidak terlalu sederhana yang

menyebabkan pendengar tidak bisa melihat atau memahami informasi yang

disampaikan. Semua gerak tubuh harus disesuaikan dengan konteks yang

disampaikan.

e) Mimik Wajah

Mimik wajah atau ekspresi wajah, dapat pula diartikan sebagai pernyataan

atau perubahan raut muka, bibir, dan juga hidung. Ekspresi wajah ini akan

memperkuat karakter berita yang disampaikan. Apabila berita yang disampaikan

adalah sebuah kabar gembira, hendaknya raut wajahnya berseri-seri menandakan

kebahagiaan. Jika berita yang disampaikan adalah sebuah musibah, raut wajahnya

menunjukkan rasa empati. Dengan demikian, pendengar akan ikut merasakan dan

memahami isi berita tersebut dengan lebih mudah.

Page 32: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

17

D. Berita

1. Pengertian Berita

Menurut Wahyudi melalui Djoroto (2005:7) berita adalah laporan tentang

peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai yang penting, menarik bagi khalayak,

masih baru, dan dipublikasikan secara luas melalui media massa periodik. Berita

bersifat faktual dan pada umumnya menyangkut peristiwa atau kejadian yang

aktual dan menarik perhatian khalayak. Sumadiria (2006:65) juga menyebutkan

bahwa berita merupakan laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang

benar, menarik atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala

seperti surat kabar, radio, televisi, atau media online internet.

Definisi lain dari berita menurut Hensall dan Ingram (2005:9), berita

adalah susunan kejadian setiap hari, sehingga masyarakat menerimanya dalam

bentuk yang tersusun dan dikemas rapi menjadi cerita, pada hari yang sama di

radio atau televisi dan keesokan hari di berbagai surat kabar. Dong Newson dan

James A. Wollert melalui Sumadiria (2006:64) memperluas pengertian berita

menjadi apa saja yang ingin dan perlu diketahui orang atau lebih luas lagi oleh

masyarakat. Dengan melaporkan berita, media massa memberikan informasi

kepada masyarakat mengenai apa yang mereka butuhkan.

Berdasarkan pengertian para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa berita

adalah laporan yang berisi suatu peristiwa atau kejadian penting yang menarik

perhatian khalayak. Bersifat aktual dan faktual atau sesuatu yang baru serta dapat

dipublikasikan melalui media cetak maupun elektronik. Dengan kata lain, berita

Page 33: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

18

bukan sekedar menunjuk pada pers atau media massa dalam arti sempit dan

tradisional, melainkan juga melalui media modern yaitu internet.

2. Ciri-ciri Berita

Ciri-ciri berita yang baik adalah sebagai berikut:

a) Faktual

Berita bersifat faktual memiliki makna bahwa berita berisi fakta, bukan

karangan (fiksi) atau dibuat-buat. Ada beberapa faktor yang menjadikan berita

tersebut fakta, yaitu kejadian nyata, pendapat (opini) narasumber dan pernyataan

sumber berita.

b) Aktual

Aktual atau terkini merupakan ciri khas berita. Inilah salah satu

perbedaannya dengan buku. Media massa selalu berusaha untuk menyajikan

informasi yang terbaru, sehingga pembaca merasa mendapatkan pengetahuan

baru.

c) Lengkap

Berita yang lengkap adalah berita yang memuat jawaban atas pertanyaan

(what, when, where, who, why, dan how) terkait dengan pernyataan umum berita

yakni 5W + 1H.

d) Akurat

Akurat berarti tepat, benar, dan tidak terdapat kesalahan. Ketepatan bukan

hanya pada detail spesifik tetapi juga kesan umum, cara detail disajikannya berita,

Page 34: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

19

dan cara penekanannya. Akurasi tersebut berpengaruh pada penilaian kredibilitas

media atau reporter itu sendiri.

e) Publisitas

Laporan yang disajikannya ditujukan untuk umum (publik). Sebelum

berita disebar luarkan, perlu adanya tahap revisi atau editing. Oleh karena itu,

dewan redaksi mengemasnya dengan bobot isi dan ragam bahasa yang dapat

dipahami masyarakat luas.

f) Objektif

Sebuah berita hendaknya disajikan secara tidak memihak. Oleh karena itu,

setiap berita yang disajikan hendaknya memuat fakta yang diperoleh dari berbagai

sumber secara berimbang. Berita biasanya dianggap berimbang apabila wartawan

atau reporter memberi informasi kepada pembacanya, pendengarnya, atau

pemirsanya tentang semua detail penting dari suatu kejadian dengan tepat, porsi

sama, tidak memihak atau berat sebelah.

g) Menarik

Peristiwa yang akan disajikan berita hendaknya menarik dan menggugah

minat khalayak untuk membacanya. Berita yang kurang menarik hanya akan

dilewatkan begitu saja tanpa dibaca. Oleh sebab itu, judul berita sangat

menentukan apakah sebuah berita itu menarik atau tidak.

3. Bagian-bagian Berita

Sumadiria (2006:117) menyebutkan bahwa berita disusun dalam pola

piramida terbalik, pesan berita disusun secara deduktif. Kesimpulan dinyatakan

Page 35: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

20

terlebih dahulu pada peragraf pertama. Kemudian disusul dengan penjelasan dan

uraian yang lebih rinci pada paragraf-paragraf berikutnya. Paragraf pertama

merupakan rangkuman fakta sangat penting dari seluruh uraian kisah berita.

Paragraf berikutnya masuk dalam kategori penting, cukup penting, dan kurang

penting.

Bagian-bagian berita tersebut dapat diuraiakan sebagai berikut.

a) Judul berita (headline) adalah nama dari suatu berita yang berfungsi menolong

pembaca, penyimak, atau pemirsa agar pembaca dapat mengenal kejadian-

kejadian dalam berita dengan cepat. Oleh karena itu, judul berita hendaknya

mencerminkan isi berita, ringkas, menarik, dan menonjol.

b) Teras Berita (Lead) merupakan bagian terpenting dari sebuah berita. Inti atau

pokok keseluruhan berita ada pada bagian ini, yaitu memuat unsur 5W + 1H

(what, when, where, who, why, dan how).

c) Tubuh berita (Body) berisi perincian berita. Tubuh berita merupakan

kelanjutan dari teras berita. Data pokok yang sudah termuat di teras berita

diuraikan lebih rinci di tubuh berita. Berita dapat lebih di dalami dan disimak

secara mendalam pada bagian tubuh beritanya.

d) Kaki Berita (Leg) berisi keterangan-keterangan yang mendukung isi berita.

Keterangan-keterangan lain yang termuat harus memiliki hubungan dengan

berita yang disajikan. Bagian ini disebut juga ekor berita.

Page 36: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

21

4. Unsur-unsur Berita

Haris Sumadiria (2006:120) menyatakan bahwa di dalam berita terdapat

enam unsur berita yang disingkat menjadi 5W + 1H (what, when, where, who, why,

dan how). Berikut adalah arti dari masing-masing istilah tersebut.

a) What (apa), mendeskripsikan apa yang tengah terjadi atau peristiwa apa yang

sedang terjadi.

b) Who (siapa), mendeskripsikan siapa pelaku kejadian itu atau orang-orang yang

terlibat di dalam peristiwa tersebut.

c) Where (di mana), mendeskripsikan di mana peristiwa atau kejadian itu terjadi.

d) When (kapan), mendeskripsikan waktu terjadinya peristiwa atau kejadian itu

berlangsung.

e) Why (mengapa), memberikan alasan mengapa peristiwa itu terjadi.

f) How (bagaimana), mendeskripsikan bagaimana kejadian atau peristiwa itu

berlangsung.

E. Strategi Practice-Rehearsal Pairs

Kata strategi berasal dari bahasa latin strategia, diartikan sebagai

penggunaan rencana untuk mencapai tujuan. Strategi pembelajaran dapat diartikan

sebagai suatu perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain

untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Secara umum, strategi mempunyai

pengertian suatu garis-garis besar untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran

yang telah ditentukan.

Page 37: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

22

Strategi pembelajaran merupakan kegiatan yang dipilih dan dapat

memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Strategi berupa urutan-urutan kegiatan yang dipilih untuk

menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan tertentu. Strategi

mencakup juga pengaturan materi pembelajaran yang akan disampaikan kepada

peserta didik.

Strategi practice-rehearsal pairs (praktik berpasangan) adalah strategi

sederhana yang dapat dipakai untuk mempraktikkan suatu keterampilan atau

prosedur dengan teman belajar (Zaini, 2007:84). Pasangan ini kemudian bertugas

secara bergantian menjadi penjelas dan pengamat. Hal ini sesuai dengan yang

dikemukakan Silberman (2005:21) bahwa strategi ini adalah strategi sederhana

untuk melatih gladi resik kecakapan atau prosedur dengan teman belajar.

Tujuan dari strategi ini adalah untuk meyakinkan masing-masing pasangan

dapat melakukan keterampilan dengan benar. Materi-materi yang bersifat

psikomotorik adalah materi yang baik untuk diajarkan dengan strategi ini (Zaini,

2007:84).

Adapun prosedur penerapan strategi pembelajaran practice-rehearsal

pairs (praktik berpasangan) menurut Silberman (2005:213) adalah sebagai

berikut.

1) Pilillah serangkaian kecakapan atau prosedur yang Anda inginkan untuk

dikuasai peserta didik. Buatlah pasangan, setiap pasangan ditugaskan untuk

berperan: (a) sebagai penjelas atau demonstrator dan (b) pengecek/ pengamat.

Page 38: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

23

2) Penjelas atau demonstrator menjelaskan dan atau mendemostrasikan

bagaimana melaksanakan kecakapan atau prosedur khusus. Pengecek

memverifikasi bahwa penjelasan dan atau demonstrasi adalah benar, kemudian

mendorongan memberikan latihan kalau diperlukan.

3) Patner-patner memutar balik peran. Penjelas/demonstrator diberi kecakapan

atau prosedur lain untuk dilaksanakan.

4) Proses terus berlangsung sampai semua kecakapan dilakukan.

Berpedoman pada prosedur pembelajaran di atas, berikut adalah langkah-

langkah yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini.

1) Guru membagi siswa secara acak untuk berpasang-pasangan yang terdiri dari

1-2 siswa. Setiap pasangan akan bertugas sebagai pembaca naskah berita dan

sebagai pengamat.

2) Guru menjelaskan strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran membaca naskah berita, yaitu strategi practice-rehearsal pairs.

3) Siswa membagi naskah berita yang akan dibaca. Kemudian setiap pasangan

diberi nomor. Nomor tersebut akan diundi sebagai nomor urut untuk

membacakan naskah berita.

4) Pasangan yang bertugas membacakan naskah berita bebas menentukan siapa

yang pertama membacakan naskah berita dan siapa yang bertugas sebagai

pengamat.

5) Guru dan peneliti menilai praktik membacakan naskah berita siswa.

Page 39: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

24

6) Pasangan atau kelompok yang lain juga ikut menilai pembacaan naskah berita

kelompok yang sedang menjalankan tugasnya. Hal itu dilakukan secara

bergantian sampai semua pasangan sudah menjalankan tugasnya.

7) Setelah semua mendapatkan peran, guru bersama siswa mengevaluasi

pembelajaran membaca naskah berita agar proses pembelajaran berjalan lebih

baik dan keterampilan membacakan naskah berita siswa meningkat.

Langkah-langkah dalam penelitian ini telah dimodifikasi pada bagian

setiap siswa tidak hanya bertugas untuk mengamati seorang siswa dalam

kelompoknya saja, akan tetapi setiap siswa bertugas pula untuk mengamati semua

siswa yang membacakan naskah berita. Hasil penilaian siswa tersebut dapat

digunakan sebagai perbandingan hasil pengamatan antara observer dengan siswa.

Hasil perbandingan kedua pengamat tersebut diharapkan mampu memperkuat

analisis data yang ada.

F. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan oleh Lailatun Nadimah dalam skripsinya yang berjudul Peningkatan

Keterampilan Membacakan Teks Berita dengan Teknik Simulasi pada Siswa

Kelas VIII E SMP Negeri 1 Lasem Kabupaten Rembang.

Penelitian tersebut membahas tentang keterampilan membacakan naskah

berita dengan teknik simulasi. Teknik dalam penelitian tersebut juga dilakukan

secara berkelompok dan dilakukan secara bergantian, sehingga dapat dikatakan

bahwa penelitian tersebut relevan dengan penelitian ini yang juga membahas

Page 40: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

25

keterampilan membacakan naskah berita menggunakan strategi practice-

rehearsial pairs.

Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini yaitu objek yang diambil

dalam penelitian tersebut dilakukan di kelas VIII E SMP N 1 Lasem, sedangkan

penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA MA Wahid Hasyim Yogyakarta. Sesuai

dengan permasalahan dan hasil penelitian serta pembahasan dalam penelitian ini,

dapat disimpulkan bahwa tindakan berupa teknik simulasi mampu meningkatkan

keterampilan membacakan naskah berita siswa. Pelaksanaan tindakan pada tahun

2011 dan penelitian ini dilaksanakan selama 3 siklus yang dapat meningkatkan

membacakan naskah berita. Teknik simulasi dapat membantu siswa membacakan

naskah berita dengan lancar.

Penelitian relevan selanjutnya adalah penelitian yang disusun oleh Alifa

Zahra Riyadi yang berjudul Peningkatan Kemampuan Membacakan Teks Berita

Melalui Media Surat Kabar Siswa Kelas 8 B di SMP Islam As-Shuhada’ 45

Curahdami. Penelitian tersebut dilaksanakan pada bulan Juni 2009 dan dilakukan

selama dua siklus. Penelitian yang dilakukan oleh Alifa Zahra Riyadi dikatakan

relevan dengan penelitian ini sebab keduanya membahas keterampilan

membacakan naskah berita. Penelitian tersebut juga berhasil membuktikan bahwa

media surat kabar dapat meningkatkan keterampilan membacakan naskah berita

siswa.

Page 41: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

26

G. Kerangka Pikir

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA MA Wahid Hasyim

Yogyakarta. Hal tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa kelas tersebut

memiliki nilai keterampilan membacakan naskah berita rendah dibandingkan

dengan kelas XI yang lain. Informasi tersebut juga disampaikan oleh Guru Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia Ibu Shofa Imaziyah, S.Pd. ketika peneliti melakukan

observasi lapangan.

Penelitian menggunakan strategi practice-rehearsal pairs ini bertujuan

untuk meningkatkan keterampilan membacakan naskah berita siswa. Sebelum

diberi tindakan, peneliti melakukan tes pratindakan untuk mengetahui kemampuan

awal siswa dalam membacakan naskah berita dan mengidentifikasi kendala-

kendala selama proses pembelajaran. Selanjutnya siswa diberi tindakan melalui

siklus-siklus. Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan berikut.

Kemampuan awal membacakan naskah berita siswa kelas XI IPA MA Wahid Hasyim Yogyakarta kurang.

Gambar 1: Bagan Kerangka Pikir Penelitian

Beberapa kendala yang ada seperti rendahnya minat dan keterampilan membacakan naskah berita siswa, pembelajaran didominasi oleh guru,

minimnya penggunaan strategi pembelajaran, serta aspek-aspek penilaian membacakan naskah berita belum tercapai.

Siswa diberi tindakan melalui siklus-siklus dengan menerapkan strategi practice-rehearsal pairs untuk meningakatkan keterampilan

membacakan naskah berita.

Keterampilan membacakan naskah berita siswa kelas XI IPA MA Wahid Hasyim Yogyakarta meningkat.

Page 42: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

27

H. Hipotesis Tindakan

Berlandaskan kajian teori dan kerangka pikir yang telah diuraikan di atas,

hipotesis penelitian ini adalah jika pembelajaran membacakan naskah berita siswa

kelas XI IPA MA Wahid Hasyim Yogyakarta dilakukan dengan strategi practice-

rehearsal pairs, maka keterampilan membacakan naskah berita akan meningkat.

Page 43: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian

tindakan kelas bersifat kolaboratif. Melibatkan mahasiswa sebagai peneliti dan

guru bahasa Indonesia sebagai kolaborator. Peran guru dan peneliti sejajar, artinya

guru juga berperan sebagai peneliti selama penelitian berlangsung.

Zuriah (2003:36) menyebutkan tujuan utama penelitian tindakan kelas

yaitu, pertama melakukan tindakan perbaikan, peningkatan, dan perubahan ke

arah yang lebih baik sebagai upaya pemecahan masalah. Kedua, menemukan

model dan prosedur tindakan yang memberikan jaminan terhadap upaya

pemecahan masalah yang mirip atau sama dengan melakukan modifikasi atau

penyampaian seperlunya.

Penelitian tindakan kelas tidak dapat dilakukan sendiri. Penelitian harus

mengadakan kerja sama secara kolaboratif dengan pihak lain yang masih

menyangkut permasalahan yang akan diteliti. Dalam hal ini, penelitian melibatkan

mahasiswa sebagai peneliti yang berkolaborasi dengan guru bahasa dan sastra

Indonesia MA Wahid Hasyim Yogyakarta Ibu Shofa Imaziyah, S.Pd.

Acuan yang dijadikan pedoman penelitian tindakan ini adalah model

Kemmis dan Mc. Taggart yang mencakup penyusunan rencana (plan), tindakan

(act), observasi (observe), dan refleksi (reflect) (Madya, 2009:59-67). Gambar

model penelitian tindakan kelas dapat dilihat di bawah ini.

Page 44: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

29

Gambar 2: Skema Desain Penelitian Tindakan Model Kemmis dan Mc. Taggart

Penelitian berawal dari adanya masalah dalam pembelajaran. Masalah

yang ada dieksplorasi oleh peneliti. Kegiatan selanjutnya adalah melakukan

observasi untuk menangkap kondisi awal subjek penelitian sebelum pemberian

tindakan. Hal lain yang juga dilakukan adalah pengukuran keterampilan membaca

siswa MA Wahid Hasyim kelas XI IPA dalam membacakan naskah berita. Hasil

yang diperoleh dari keduanya kemudian didiagnosis dan menjadi dasar

perencanaan penelitian.

Perencanaan penelitian dilakukan secara umum dan khusus. Perencanaan

umum meliputi keseluruhan penelitian, sedangkan perencanaan khusus mencakup

setiap siklus penelitian yang selalu dilakukan di awal siklus. Selanjutnya

dilakukan pemberian tindakan (action) dan observasi. Selama dilakukan tindakan,

di akhir siklus diberikan refleksi untuk melihat ketercapaian hasil tindakan yang

telah diberikan.

Page 45: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

30

Tindakan yang dilakukan adalah penerapan strategi practice-rehearsal

pairs dalam meningkatkan keterampilan membacakan naskah berita siswa kelas

XI IPA MA Wahid Hasyim Yogyakarta. Pada siklus pertama siswa mendapatkan

materi dan praktik membacakan naskah berita. Setelah itu, hasil refleksi dari

siklus pertama akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan tindakan

berikutnya.

B. Setting Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI IPA MA Wahid

Hasyim Yogyakarta, yang berlokasi di jalan KH. Wahid Hasyim Gaten Depok

Sleman Yogyakarta. Kelas tersebut dipilih karena peneliti ingin meningkatkan

keterampilan membaca siswa pada pembelajaran membacakan naskah berita.

Selain itu, di kelas XI IPA MA Wahid Hasyim Yogyakarta belum pernah

dilakukan penelitian yang serupa.

Penelitian ini akan dilakukan pada awal bulan Oktober 2013 di kelas XI

IPA MA Wahid Hasyim Yogyakarta. Jumlah siswa kelas XI IPA MA Wahid

Hayim Yogyakarta sebanyak 32 siswa.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sumber darimana data diperoleh dalam sebuah

penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA MA Wahid

Hasyim Yogyakarta. Penentuan kelas ini berdasarkan pada tingkat permasalahan

Page 46: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

31

sesuai hasil observasi dan wawancara dengan guru yang dilakukan sebelum

penelitian. Guru kelas yang bersangkutan juga merekomendasikan kelas tersebut

dengan pertimbangan masih rendahnya keterampilan membacakan naskah berita

siswa.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah keterampilan membacakan naskah berita siswa

kelas XI IPA MA Wahid Hasyim Yogyakarta.

D. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

1. Perencanaan Penelitian

Tahap perencanaan dilakukan sebelum tindakan diberikan kepada siswa.

Peneliti dan guru kolaborator melakukan diskusi yang dilanjutkan dengan

observasi kelas ketika pembelajaran membacakan naskah berita berlangsung.

Pembelajaran dan tes keterampilan membacakan naskah berita siswa dibuat

seperti yang biasa dilakukan. Peneliti membagikan angket pratindakan pada siswa

untuk mengetahui informasi awal pengetahuan siswa mengenai pembelajaran

membacakan naskah berita.

Tahap perencanaan disusun berdasarkan hasil pengamatan pada tahap

praobservasi awal yang reflektif. Peneliti dan kolaborator melakukan diskusi

mengenai gambaran umum pembelajaran di kelas, mengidenfikasi masalah-

masalah yang ada, dan merancang tindakan untuk mengatasinya. Adapun rencana

yang akan dilakukan adalah sebagai berikut.

Page 47: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

32

1) Peneliti bersama guru bahasa Indonesia menyamakan persepsi dan diskusi

untuk mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam pembelajaran

bahasa Indonesia khususnya pada keterampilan membacakan naskah berita.

2) Peneliti dan guru merencanakan pelaksanaaan pembelajaran membacakan

naskah berita dengan strategi practice-rehearsal pairs.

3) Menentukan langkah-langkah pembelajaran membacakan naskah berita dan

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

4) Menyiapkan bahan-bahan pembelajaran dan instrumen yang berupa angket,

lembar penilaian keterampilan membacakan naskah berita, catatan lapangan,

dan dokumentasi kegiatan.

2. Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan merupakan realisasi dari rencana yang sudah

dirancang sebelumnya. Peneliti melakukan proses pembelajaran sesuai rencana

yang telah disusun bersama guru kolaborator dengan menerapkan strategi

practice-rehearsal pairs. Tindakan yang dilakukan dalam siklus I, adalah sebagai

berikut.

1) Guru melakukan apersepsi agar siswa siap untuk masuk dan mengikuti materi

pelajaran.

2) Guru menyampaikan materi singkat mengenai kompetensi membacakan

naskah berita dan menjelaskan aspek-aspek penunjang keberhasilan

membacakan naskah berita.

Page 48: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

33

3) Guru menjelaskan strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran membaca naskah berita, yaitu strategi practice-rehearsal pairs.

4) Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi atau prosedur

pelaksanaan strategi yang akan digunakan.

5) Siswa membentuk kelompok sesuai dengan yang telah ditentukan guru

kolaborator dan peneliti secara acak, beranggotakan 2-3 orang, masing-masing

kelompok mempersiapkan presentasinya. Setiap pasangan akan bertugas

sebagai pembaca naskah berita dan sebagai pengamat.

6) Siswa membagi naskah berita yang akan dibaca. Kemudian setiap pasangan

diberi nomor. Nomor tersebut akan diundi sebagai nomor urut untuk

membacakan naskah berita.

7) Pasangan yang bertugas membacakan naskah berita bebas menentukan siapa

yang pertama membacakan naskah berita dan siapa yang bertugas sebagai

pengamat.

8) Guru kolaborator dan peneliti menilai praktik membacakan naskah berita

siswa sesuai dengan kriteria penilaian.

9) Pasangan atau kelompok yang lain juga ikut menilai pembacaan naskah berita

kelompok yang sedang menjalankan tugasnya. Hal itu dilakukan secara

bergantian sampai semua pasangan sudah menjalankan tugasnya.

10) Setelah semua mendapatkan peran, guru bersama siswa mengevaluasi

pembelajaran membaca naskah berita.

Page 49: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

34

3. Pengamatan

Pengamatan dilakukan selama tindakan berlangsung menggunakan

instrumen pengamatan. Instrumen pengamatan antara lain lembar observasi yang

dilengkapi dengan catatan lapangan. Aktivitas siswa menjadi fokus utama

pengamatan, baik peran serta dalam kelompok maupun sebagai individu.

Hasil observasi digunakan sebagai data yang bersifat kualitatif untuk

menilai keberhasilan penelitian secara proses. Produk pembelajaran yang dinilai

berdasarkan pedoman penskoran keterampilan membaca dalam membacakan

naskah berita. Rekaman berupa foto siswa ketika membacakan naskah berita

berlangsung menjadi salah satu data yang akan dianalisis sebagai hasil observasi

pada tindakan setiap siklus.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti dan guru kolaborator untuk menilai

tingkat keberhasilan pembelajaran mambacakan naskah berita menggunakan

strategi practice-rehearsal pairs siswa kelas XI IPA MA Wahid Hasyim

Yogyakarta. Kekurangan dan kendala selama penelitian berlangsung akan

didiskusikan dan akan dicari solusinya sebagai pedoman pada siklus selanjutnya.

Peneliti akan memutuskan tindakan atau siklus dihentikan ketika sudah

mencapai standar ketuntasan nilai rata-rata 70 sesuai dengan kriteria keberhasilan

tindakan, telah terjadi kejenuhan skor sehingga sulit untuk ditingkatkan lagi, dan

keterbatasan waktu. Setelah siklus berhenti, peneliti memberikan angket

pascatindakan pada siswa dan guru untuk mengetahui sejauh mana efek yang

Page 50: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

35

dihasilkan dari peningkatan keterampilan membacakan naskah berita siswa kelas

XI IPA MA Wahid Hasyim Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal

pairs.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan, angket, tes,

wawancara, catatan lapangan, dan alat rekaman.

1. Pengamatan

Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan untuk mengamati tingkah laku

siswa pada saat proses belajar mengajar. Dengan pengamatan ini, peneliti

memperoleh data berupa gambaran proses praktik membacakan naskah berita,

sikap siswa, serta interaksi yang terjadi antara siswa dan guru. Pengamatan

dilakukan dengan instrumen pengamatan, lembar observasi, dan dokumentasi.

2. Angket

Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pendapat,

perasaan, sikap, penerimaan, tanggapan, perhatian, keyakinan, kerjasama

kelompok, serta partisipasi siswa dalam pembelajaran membacakan naskah berita.

Angket akan dibagikan pada siswa dan guru sebelum dan sesudah tindakan. Isi

pertanyaan disamakan agar dapat dilihat kesesuaian antara guru dan siswa.

3. Tes

Tes dalam penelitian ini akan digunakan untuk mengukur keterampilan

membacakan naskah berita siswa, baik sebelum implementasi maupun sesuah

implementasi tindakan. Tes membaca diberikan dengan tujuan untuk mengetahui

Page 51: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

36

tingkat kemampuan siswa dalam membacakan naskah berita melalui strategi

practice-rehearsal pairs. Tes tersebut menggunakan pedoman penskoran

keterampilan membaca siswa berdasarkan model penskoran yang telah di

sederhanakan (dimodifikasi).

4. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara dengan guru dan siswa. Wawancara

dengan guru bertujuan untuk menggali informasi mengenai proses pembelajaran.

Wawancara dengan siswa hanya dilakukan dengan beberapa siswa saja untuk

ditanya pada saat awal dan akhir pembelajaran. Wawancara ini dilakukan di luar

jam pelajaran.

5. Catatan lapangan dan alat rekaman

Catatan lapangan (field notes) digunakan untuk mendeskripsikan kegiatan-

kegiatan yang dilakukan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Catatan lapangan dibuat agar segala sesuatu yang terjadi ketika proses

pembelajaran berlangsung dapat terangkum. Alat rekaman, berupa kamera yang

digunakan untuk menangkap peristiwa atau kejadian selama proses pembelajaran

berlangsung.

F. Instrumen Pengumpulan Data

Intsrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini

meliputi pedoman pengamatan, angket, lembar penskoran keterampilan membaca

naskah berita, dan catatan lapangan (field notes).

Page 52: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

37

1. Pedoman pengamatan digunakan untuk mengamati tingkah laku siswa selama

kegiatan pembelajaran. Hal-hal yang diamati dalam penelitian ini meliputi

semua tingkah laku setiap siswa dari awal hingga akhir pembelajaran.

2. Angket, meliputi angket pratindakan dan pascatindakan.

3. Lembar penilaian keterampilan membacakan naskah berita yang digunakan

adalah untuk penilaian berbicara. Pedoman keterampilan berbicara

berdasarkan faktor penunjang keefektifan berbicara yang dikemukakan oleh

Arsjad dan Mukti (1993:87). Penilaian tersebut kemudian dimodifikasi sesuai

dengan kompetensi dasar yang akan digunakan dalam menilai keterampilan

membacakan naskah berita. Hal ini terangkum dalam tabel berikut ini.

Tabel 2: Aspek Penilaian Berbicara Menurut Arsjad dan Mukti

No Aspek kebahasaan Aspek Nonkebahasaan 1. Ketepatan ucapan 1. Sikap yang wajar 2. Penempatan tekanan, nada,

sendi, dan durasi 2. Pandangan

3. Pilihan kata 3. Kesediaan menghargai pendapat orang lain

4. Ketepatan sasaran pembicaraan

4. Gerak-gerik dan mimik yang tepat

Aspek penilaian keterampilan membacakan naskah berita tersebut

kemudian dimodifikasi sesuai kompetensi dasar yang ada pada silabus dan

penilaiannya menggunakan skala Likert, yaitu 1-5. Aspek yang dimodifikasi

yaitu (1) aspek ketepatan ucapan menjadi aspek pelafalan, (2) aspek

penempatan tekanan, nada, sendi, serta durasi dipisah menjadi aspek intonasi

dan jeda, (3) aspek gerak-gerik dan mimik yang tepat menjadi aspek mimik

wajah/ekspresi, dan (4) sikap yang wajar menjadi aspek kinesik/ sikap tubuh

Page 53: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

38

yang baik. Jadi, peneliti menyatukan antara aspek kebahasaan dan

nonkebahasaan menjadi satu aspek penilaian membacakan naskah berita.

Aspek penilaian ini digunakan untuk menilai tes keterampilan membacakan

naskah berita siswa pada setiap siklus. Aspek penilaian tersebut dapat dilihat

dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3: Penilaian Membaca Naskah Berita Setelah Dimodifikasi

No Aspek penilaian Skor Jumlah 1 2 3 4 5

1. Pelafalan 2. Intonasi 3. Penempatan jeda 4. Kinesik 5. Mimik wajah Total skor

Lembar penilaian tersebut digunakan peneliti sebagai instrumen

penelitian keterampilan membacakan naskah berita siswa, baik sebelum

maupun sesudah diberikan tindakan. Hasil penilaian tersebut yang digunakan

untuk menentukan tingkat keberhasilan strategi practice-rehearsal pairs

dalam meningkatkan keterampilan membacakan naskah berita siswa dengan

cara mengelompokkannya dalam beberapa kategori. Sebelum dikelompokkan,

langkah yang harus dilakukan adalah menghitung skor rata-rata kelas. Jumlah

skor yang didapatkan dari subjek penelitian dijumlahkan, kemudian dibagi

dengan jumlah siswa, maka akan dihasilkan skor rata-rata kelas.

Pengelompokkan skor rata-rata kelas diuraikan sebagai berikut.

Page 54: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

39

Tabel 4: Pedoman Pengkategorian Jumlah Skor Rata-rata Kelas

No Skor rata-rata kelas Kategori 1. 80 < skor rata-rata kelas ≤ 100 SB : Sangat baik 2. 60 < skor rata-rata kelas ≤ 80 B : Baik 3. 40 < skor rata-rata kelas ≤ 60 K : Kurang 4. 20 < skor rata-rata kelas ≤ 40 SK : Sangat kurang

4. Catatan lapangan, digunakan untuk mencatat kegiatan dan mendeskripsikan

tingkah laku siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

5. Alat perekam (gambar atau video), digunakan untuk mengabadikan

berlangsungnya kondisi pembelajaran keterampilan membacakan naskah

berita.

G. Validitas dan Reliabilitas Data

1. Validitas Data

Konsep validitas dalam aplikasinya untuk penelitian tindakan kelas

mengacu pada kredibilitas dan derajat keterpercayaan dan hasil penelitian. Burn

melalui Madya (2009:37-44) mengatakan ada empat kriteria validitas, yaitu

validitas demokratik, validitas hasil, validitas proses, dan validitas dialogik.

Dalam penelitian ini menggunakan keempat validitas tersebut.

a. Validitas Demokratik

Validitas ini dapat tercapai karena peneliti melakukan kolaborasi dengan

guru mata pelajaran untuk mengupayakan peningkatan keterampilan membacakan

naskah berita dengan strategi practice-rehearsal pairs. Peserta penelitian yaitu

guru bahasa Indonesia dan siswa kelas XI IPA MA Wahid Hasyim Yogyakarta.

Page 55: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

40

Peserta penelitian dapat mengungkapkan pandangan, pendapat, dan gagasan

selama penelitian berlangsung.

b. Validitas Hasil

Dalam penelitian ini, ketika dilakukan refleksi pada akhir pemberian

tindakan pertama, muncul permasalahan baru yang menyebabkan pembelajaran

kurang berhasil. Berdasarkan permasalahan baru yang muncul, diterapkan

pemecahan masalah pada pemberian tindakan berikutnya sebagai upaya perbaikan

bertahap agar hasil pembelajaran berhasil maksimal. Validitas hasil juga sangat

bergantung pada validitas proses.

c. Validitas Proses

Validitas proses tercapai dengan cara peneliti dan guru kolaborator secara

intensif bekerja sama mengikuti semua tahap dalam proses penelitian. Peneliti

menunjukkan bahwa seluruh partisipan melaksanakan kegiatan pembelajaran

selama proses penelitian. Hal ini perkuat dengan adanya bukti catatan lapangan

dan penilaian yang ada dalam setiap siklus serta data-data yang lain.

d. Validitas Dialogik

Validitas dialogik dilakukan oleh peneliti dengan berdialog bersama guru

kolaborator. Dialog tersebut bertujuan untuk mendapatkan masukan maupun

pendapat selama pengumpulan data dan proses penelitian sehingga subjektivitas

dapat berkurang.

Page 56: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

41

2. Reliabilitas Data

Reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah catatan lapangan,

lembar observasi, hasil wawancara, angket, dan lembar penilaian membacakan

naskah berita. Selain itu juga akan dilampirkan dokumentasi foto selama

penelitian berlangsung.

H. Teknik Analisis Data

Penelitian ini akan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu

mendeskripsikan keterampilan membaca sebelum dan sesudah implementasi

tindakan. Analisis kualitatif digunakan untuk data kualitatif yang berupa hasil

obeservasi lapangan, catatan lapangan, dan wawancara. Kemampuan

membacakan naskah berita siswa dinilai dengan pedoman penilaian yang sudah

ditentukan.

Data berupa catatan lapangan, angket, dan skor tes membaca siswa

dianalisis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Perbandingan antardata, yaitu membandingkan data-data dalam setiap

informasi untuk mempermudah proses klasifikasi data yang sama.

b. Kategorisasi, yaitu mengelompokkan data-data dalam kategori.

c. Menyajikan dalam bentuk tabel dan diagram.

d. Menarik kesimpulan, yaitu memberikan penjelasan pada semua data yang

telah dikelompokkan. Data yang dikumpulkan berupa angket dan tes. Data

berupa skor tes membaca dengan cara mencari rata-rata dan persentase

sehingga dapat diketahui peningkatan keterampilan siswa dalam membaca.

Page 57: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

42

Data berupa angket, dideskripsikan dengan cara menyajikan dalam bentuk

kesimpulan.

Sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan, keberhasilan penelitian

tindakan ditandai dengan adanya perubahan menuju arah perbaikan. Indikator

keberhasilan tindakan terdiri atas keberhasilan proses dan produk.

1) Indikator keberhasilan proses dapat dilihat dari beberapa hal yaitu:

a. proses pembelajaran dilaksanakan dengan menarik dan menyenangkan

b. siswa aktif berperan serta selama proses pembelajaran berlangsung

c. siswa menunjukkan respon antusias ketika proses pembelajaran

berlangsung

d. siswa paham tentang pembelajaran membaca dengan strategi practice-

rehearsal pairs.

2) Keberhasilan produk dideskripsikan dari keberhasilan siswa dalam praktik

membacakan naskah berita dengan menggunakan strategi practice-rehearsal

pairs. Keberhasilan diperoleh jika telah terjadi peningkatan skor atau siswa

telah mencapai nilai minimal 70.

Page 58: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian sebagai jawaban

atas rumusan masalah yang diajukan. Sebelum hasil penelitian dipaparkan, akan

dideskripsikan terlebih dahulu mengenai kondisi awal (pratindakan) keterampilan

membacakan naskah berita siswa kelas XI IPA MA Wahid Hayim Yogyakarta.

Dengan demikian, secara urut bab ini akan menjelaskan tentang kondisi awal

keterampilan membacakan naskah berita siswa kelas XI IPA MA Wahid Hasyim,

pelaksanaan dan hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

1. Kondisi Awal

Kondisi awal proses pembelajaran membacakan naskah berita siswa

diketahui oleh peneliti saat melakukan observasi di kelas XI IPA MA Wahid

Hasyim Yogyakarta. Kondisi awal tersebut digunakan sebagai acuan untuk

menentukan langkah apa saja yang akan dilakukan pada saat tindakan. Peneliti

mencatat semua keadaan yang terjadi ketika proses pembelajaran membacakan

naskah berita berlangsung.

Berdasarkan hasil observasi tersebut, di antara kendala-kendala yang

dihadapi dalam proses pembelajaran membacakan naskah berita adalah (1) siswa

kurang berminat dan kurang antusias belajar membacakan naskah berita. (2)

Siswa kurang berani, malu/grogi dalam membacakan naskah berita di depan kelas.

Page 59: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

44

(3) Siswa kurang memahami aspek apa saja yang perlu diperhatikan ketika

membacakan naskah berita. (4) Kurangnya variasi penggunaan strategi

pembelajaran terutama dalam pembelajaran membacakan naskah berita sehingga

proses pembelajaran didominasi oleh guru.

Aspek pengamatan proses seperti aspek keaktifan siswa, perhatian dan

konsentrasi, minat, serta keberanian siswa selama proses pembelajaran

membacakan naskah berita belum mencapai nilai rata-rata ketuntasan. Siswa

hanya diam mendengarkan penjelasan dari guru. Jika dilihat dari hasil pengisian

angket, siswa yang menyatakan antusias hanyalah 14 dari 32 siswa atau sekitar

43,75% yang aktif selama kegiatan proses pembelajaran keterampilan

membacakan naskah berita. Berdasarkan hasil pengamatan proses pembelajaran,

aspek keaktifan tergolong kurang dengan nilai rata-rata 2,63. Berikut ini tabel skor

pengamatan proses pembelajaran membacakan naskah berita tahap pratindakan.

Tabel 5: Penilaian Pengamatan Proses Pembelajaran Keterampilan Membacakan Naskah Berita Tahap Pratindakan

No Aspek yang diamati Jumlah Skor

Skor Rata-rata

Kategori

1 Keaktifan 84 2,63 K 2 Perhatian dan konsentrasi 90 2,81 C 3 Minat 92 2,88 C 4 Keberanian 96 3,00 C

Keterangan:

SB : Sangat baik dengan skor rata-rata kelas 4,6-5

B : Baik dengan skor rata-rata kelas 3,7-4,5

C : Cukup dengan skor rata-rata kelas 2,8-3,6

K : Kurang dengan skor rata-rata kelas 1,9-2,7

SK : Sangat kurang dengan skor rata-rata kelas 1- 1,8

Page 60: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

45

Tingkat keberanian siswa cukup tampak ketika guru meminta siswa untuk

membacakan naskah berita di depan kelas. Akan tetapi, aspek keberanian tersebut

perlu ditingkatkan kembali. Sebab, siswa masih saling tunjuk saat guru

memberikan kesempatan untuk membacakan naskah berita sehingga guru

mempunyai alternatif menunjuk langsung siswa untuk membacakan naskah berita.

Berikut bukti catatan lapangan kegiatan tersebut.

“Saya minta salah satu dari kalian maju ke depan dan membacakan naskah berita, ayo silahkan”. Karena tidak ada yang mengajukan diri, akhirnya guru menunjuk (S16) untuk membacakan naskah berita yang berjudul “Gempa Picu Longsor” dengan nyaring dan siswa yang lain mendengarkan. (CL. PT. 07-10-2013)

Hal itu diperkuat pula dengan hasil pengisian angket yang menyatakan

bahwa siswa tidak berani membacakan naskah berita di depan kelas, yaitu

sebanyak 16 atau sebanyak 50% siswa dari keseluruhan siswa kelas XI IPA MA

Wahid Hasyim. Jika dilihat hasil pengamatan proses pada saat pratindakan,

tingkat keberanian siswa termasuk dalam kategori cukup dengan skor rata-rata

3,00.

Pada pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita, beberapa

siswa yang duduk di bangku bagian depan terlihat memperhatikan guru namun

tidak sedikit pula siswa yang menopang dagu, menguap, melamun, serta sibuk

dengan aktivitas sendiri. Sikap tersebut menunjukkan bahwa siswa kurang

berminat sehingga kurang memperhatikan pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari foto

dokumentasi berikut.

Page 61: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

46

Gambar 3: Suasana Proses Pembelajaran Tahap Pratindakan

Jika siswa kurang memperhatikan pelajaran, berarti siswa pun kurang

berkonsentrasi pada materi yang diajarkan. Hasil pengamatan proses pembelajaran

menunjukkan aspek perhatian dan konsentrasi berkategori cukup dengan skor

rata-rata 2,81. Berdasarkan hasil pengisian angket siswa yang menyatakan

memperhatikan dan konsentrasi selama proses pembelajaran hanyalah 17 dari

jumlah keseluruhan siswa atau sekitar 53,13 %.

Terkait dengan perlu atau tidaknya penerapan strategi dalam pembelajaran

keterampilan membacakan naskah berita dapat dilihat dari hasil pengisian angket.

Hasil angket menunjukkan bahwa sebesar 30 siswa atau 93,7% siswa menyatakan

perlu adanya penerapan strategi pembelajaran tertentu yang diharapkan dapat

meningkatkan keberhasilan proses pembelajaran keterampilan membacakan

naskah berita siswa.

Berdasarkan deskripsi beberapa aspek pengamatan proses pembelajaran

keterampilan membacakan naskah berita di atas, menunjukkan bahwa skor rata-

rata aspek pengamatan belum mencapai standar ketuntasan. Dilihat dari hasil

pengamatan peneliti dan hasil angket dapat disimpulkan secara keseluruhan

bahwa semua aspek pengamatan perlu ditingkatkan kembali.

Page 62: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

47

Aspek penilaian keterampilan membacakan naskah berita pada tahap

pratindakan juga belum mencapai skor yang masksimal. Berikut ini tabel hasil tes

keterampilan membacakan naskah berita tahap pratindakan.

Tabel 6: Penilaian Membacakan Naskah Berita Siswa Tahap Pratindakan

No Aspek penilaian Jumlah Skor

Rata-rata Kelas

Kategori

1 Intonasi 91 2,84 C 2 Pelafalan 78 2,44 K 3 Mimik Wajah 95 2,97 C 4 Jeda 81 2,53 K 5 Kinesik 104 3,25 C

Keterangan

SB : Sangat baik dengan skor rata-rata kelas 4,6 - 5

B : Baik dengan skor rata-rata kelas 3,7 – 4,5

C : Cukup dengan skor rata-rata kelas 2,8 – 3,6

K : Kurang dengan skor rata-rata kelas 1,9 – 2,7

SK : Sangat kurang dengan skor rata-rata kelas 1 – 1,8

Berdasarkan tabel 6 di atas, dapat diketahui bahwa semua aspek penilaian

keterampilan membacakan naskah berita siswa kelas XI IPA MA Wahid Hasyim

tahap pratindakan perlu ditingkatkan. Sebab, belum mencapai standar ketuntasan

(rata-rata kelas min 70). Oleh karena itu, skor rata-rata kelas tiap aspek yang

diamati harus dihitung untuk mengetahui peningkatan keterampilan membacakan

naskah berita siswa.

Page 63: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

48

2. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Tindakan Kelas

a. Penelitian Tindakan Kelas Siklus I

1) Perencanaan

Berdasarkan hasil survei awal yang telah dilakukan dalam kegiatan

pratindakan tersebut, diketahui bahwa keterampilan membacakan naskah berita

siswa masih rendah. Hasil pengamatan menunjukkan siswa masih malu, grogi,

kurang konsentrasi, dan kurang memperhatikan aspek penilaian membacakan

naskah berita. Siswa kelas XI IPA belum mencapai batas minimal ketuntasan

belajar (belum mencapai nilai 70). Mengacu pada hasil analisis itulah, peneliti

berasumsi bahwa perlu dilakukan tindakan yang mampu mengatasi permasalahan

tersebut. Tahap pertama dari siklus I adalah perencanaan tindakan. Kegiatan ini

dilaksanakan pada hari Senin, 10 Oktober 2013 di ruang guru MA Wahid Hasyim

Yogyakarta. Peneliti bersama guru selaku kolaborator melakukan diskusi dan

berkoordinasi untuk merencanakan tindakan yang akan dilakukan pada siklus I

terkait dengan masalah yang telah ditemukan.

Adapun rencana yang akan dilakasanakan dalam penelitian sebagai

berikut: (1) peneliti menyamakan persepsi dengan guru mengenai penelitian yang

akan dilakukan pada pelaksanaan siklus I, (2) peneliti mengusulkan digunakannya

strategi practice-rehearsal pairs dalam pembelajaran membacakan naskah berita

serta menjelaskan cara penerapannya, (3) peneliti dan guru bersama-sama

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk siklus I, (4) peneliti

mengusulkan teks yang akan digunakan dalam pembelajaran naskah berita dan

meminta persetujuan guru kolaborator mengenai naskah berita yang akan

Page 64: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

49

digunakan, (5) guru dan peneliti bersama-sama menyepakati lembar penilaian

siswa yaitu instrumen penelitian berupa tes dan nontes. Instrumen tes digunakan

untuk menilai keterampilan membacakan naskah berita siswa, sedangkan

instrumen nontes digunakan untuk menilai sikap siswa dalam pembelajaran

membacakan naskah berita, instrumen nontes ini berbentuk pedoman pengamatan,

dan (6) menentukan waktu pelaksanaan tindakan (berapa kali dalam pertemuan

dalam setiap siklus).

2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada pembelajaran keterampilan membacakan

naskah berita dengan strategi practice-rehearsal pairs diharapkan dapat

meningkatkan keterampilan membacakan naskah berita siswa baik proses maupun

produk, terutama pada siswa kelas XI IPA MA Wahid Hasyim Yogyakarta.

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilakukan selama 3 kali pertemuan

sebagai berikut.

a) Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama, pelaksanaan tindakan berlangsung selama 2 x 40

menit dan dilaksanakan pada hari Senin, 14 Oktober 2013 pukul 12.30-13.40 WIB

di kelas XI IPA MA Wahid Hasyim Yogyakarta. Dalam tahap pelaksanaan

tindakan, guru mnegarahkan kegiatan pembelajaran keterampilan membacakan

naskah berita di dalam kelas. Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti

dan guru melakukan pengamatan terhadap siswa.

Page 65: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

50

Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran keterampilan

membacakan naskah berita pada tindakan siklus I pertemuan pertama ini dapat

diuraikan sebagai berikut.

(1) Guru membuka pembelajaran, mengisi daftar kelas dan menanyakan kabar

siswa (apersepsi dan presensi).

(2) Siswa mendengarkan penjelasan guru tetang kompetensi dasar, indikator,

dan tujuan pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita.

(3) Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai materi yang akan

dipelajari, seperti guru menanyakan apa saja unsur-unsur berita, jenis-jenis

berita, dan apa saja yang perlu diperhatikan ketika membacakan naskah

berita.

(4) Pada tahap ini guru mengkondisikan siswa untuk berkonsentrasi dengan

materi membacakan naskah berita menggunakan strategi practice-rehearsal

pairs. Kemudian guru menyampaikan materi mengenai kompetensi

membacakan naskah berita dan menjelaskan aspek-aspek penunjang

keberhasilan membacakan naskah berita.

(5) Guru menjelaskan strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran membaca naskah berita, yaitu strategi practice-rehearsal

pairs.

(6) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai

materi atau prosedur pelaksanaan strategi yang akan digunakan.

(7) Siswa membentuk kelompok sesuai dengan yang telah ditentukan guru

kolaborator dan peneliti secara acak, beranggotakan 2-3 orang, masing-

Page 66: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

51

masing kelompok mempersiapkan demonstrasi/ presentasinya. Setiap

pasangan akan bertugas sebagai pembaca naskah berita dan sebagai

pengamat.

(8) Siswa membagi naskah berita yang berjudul “Jaminan Kesehatan” dan

“Gempa Picu Longsor” untuk dibaca. Kemudian setiap pasangan diberi

nomor. Nomor tersebut akan diundi sebagai nomor urut untuk membacakan

naskah berita.

(9) Pasangan yang bertugas membacakan naskah berita bebas menentukan siapa

yang pertama membacakan naskah berita dan siapa yang bertugas sebagai

pengamat.

(10) Guru, peneliti, dan kelompok yang lain juga ikut menilai pembacaan naskah

berita kelompok yang sedang menjalankan tugasnya. Hal itu dilakukan

secara bergantian sampai semua pasangan sudah menjalankan tugasnya.

(11) Setelah semua siswa menjalankan perannya, guru mengevaluasi

pembelajaran yang sudah berlangsung.

(12) Siswa dan guru melakukan refleksi dengan menanyakan kesulitan siswa

pada pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita dengan strategi

practice-rehearsal pairs.

(13) Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi pada pertemuan yang

akan datang, yaitu melanjutkan tes membacakan naskah berita bagi

kelompok yang belum mendemonstrasikan tugasnya. Kemudian guru

mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan salam.

Page 67: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

52

b) Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua pelaksanaan tindakan berlangsung selama 2 x 40

menit dan dilaksanakan pada hari Kamis, 17 Oktober 2013 pukul 09.20-10.40

WIB di kelas XI IPA MA Wahid Hasyim Yogyakarta.

Langkah-langkah pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita

yang dilakukan pada pertemuan kedua dalam pelaksanaan tindakan siklus I ini

dapat diuraikan sebagai berikut.

(1) Guru membuka pembelajaran, mengisi daftar kelas dan menanyakan kabar

siswa.

(2) Guru dan siswa mengadakan tanya jawab mengenai materi yang telah

dipelajari pada pertemuan pertama. Guru menanyakan hal apa saja yang

perlu diperhatikan ketika membacakan naskah berita?

(3) Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi atau prosedur

pelaksanaan strategi yang akan digunakan dalam pembelajaran keterampilan

membacakan naskah berita atau prihal lain yang belum dipahami.

(4) Siswa kembali berkelompok 2-3 orang sesuai kelompok yang sudah

dibentuk pada pertemuan pertama. Naskah berita yang dibacakan juga sama

seperti naskah pada pertemuan sebelumnya.

(5) Masing-masing kelompok mempersiapkan presentasinya. Setiap pasangan

akan bertugas sebagai pembaca naskah berita dan sebagai pengamat.

Pasangan yang bertugas membacakan naskah berita bebas menentukan siapa

yang pertama membacakan naskah berita dan siapa yang bertugas sebagai

pengamat.

Page 68: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

53

(6) Guru kolaborator, peneliti, dan kelompok yang lain juga ikut menilai

pembacaan naskah berita kelompok yang sedang menjalankan tugasnya. Hal

itu dilakukan secara bergantian sampai semua pasangan sudah menjalankan

tugasnya.

(7) Setelah semua siswa menjalankan perannya, guru mengevaluasi

pembelajaran yang sudah berlangsung.

(8) Siswa dan guru melakukan refleksi dengan menanyakan kesulitan siswa

pada pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita dengan strategi

practice-rehearsal pairs.

(9) Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi pada pertemuan yang

akan datang, yaitu melanjutkan tes membacakan naskah berita bagi

kelompok yang belum mendemonstrasikan tugasnya. Kemudian guru

mengakhiri pembelajaran dengan salam.

c) Pertemuan Ketiga

Pada pertemuan ketiga pelaksanaan tindakan berlangsung selama 2 x 40

menit dan dilaksanakan pada hari Senin, 21 Oktober 2013, pukul 12.30-13.40

WIB di kelas XI IPA MA Wahid Hasyim Yogyakarta.

Langkah-langkah pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita

yang dilakukan pada pertemuan ketiga dalam pelaksanaan tindakan siklus I ini

dapat diuraikan sebagai berikut.

(1) Guru membuka pembelajaran, mengisi daftar kelas dan menanyakan kabar

siswa.

Page 69: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

54

(2) Guru dan siswa mengadakan tanya jawab mengenai materi yang telah

dipelajari pada pertemuan pertama. Guru mengingatkan kembali tentang

aspek-aspek penilaian yang perlu diperhatikan ketika membacakan naskah

berita.

(3) Guru memotivasi siswa agar lebih berani membacakan naskah berita dengan

memperhatikan intonasi, pelafalan jeda, ekspresi, dan sikap tubuh/ kinesik

yang baik.

(4) Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi atau prosedur

pelaksanaan strategi yang akan digunakan dalam pembelajaran keterampilan

membacakan naskah berita atau prihal lain yang belum jelas.

(5) Siswa kembali berkelompok 2-3 orang sesuai kelompok yang sudah

dibentuk pada pertemuan pertama. Naskah berita yang dibacakan juga sama

seperti naskah pada pertemuan sebelumnya.

(6) Setiap kelompok mempersiapkan presentasinya sebagai pembaca naskah

berita atau pengamat. Pasangan yang bertugas membacakan naskah berita

bebas menentukan siapa yang pertama membacakan naskah berita dan siapa

yang bertugas sebagai pengamat.

(7) Guru kolaborator, peneliti, dan kelompok yang lain juga ikut menilai

pembacaan naskah berita kelompok yang sedang menjalankan tugasnya. Hal

itu dilakukan secara bergantian sampai semua pasangan sudah menjalankan

tugasnya.

Page 70: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

55

(8) Setelah semua siswa menjalankan perannya, guru dan siswa mengevaluasi

pembelajaran yang sudah berlangsung dan memberikan kesimpulan pada

materi yang telah dipelajari.

(9) Guru melakukan refleksi dengan menanyakan kesan siswa pada

pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita dengan strategi

practice-rehearsal pairs.

(10) Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi pada pertemuan yang

akan datang. Kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan

salam.

d) Pengamatan

Pengamatan penelitian tindakan siklus I ini dilakukan oleh peneliti dan

guru secara cermat dengan menggunakan instrumen penelitian yang sudah

disiapkan dan sudah disetujui oleh peneliti dan guru kolaborator. Selain itu,

dilengkapi juga dengan catatan lapangan dan dokumentasi berupa foto dengan

kamera. Hasil pengamatan penelitian tindakan siklus I ini dapat dibedakan

menjadi dua bagian, yaitu pengamatan proses dan pengamatan hasil/ produk.

Pengamatan secara proses meliputi aktivitas fisik siswa selaku subjek penelitian

dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita

menggunakan strategi practice-rehearsial pairs, respon siswa terhadap

pembelajaran, dan situasi yang tergambar ketika pembelajaran berlangsung.

Pengamatan secara produk berupa skor dari hasil penilaian membacakan naskah

berita siswa di depan kelas.

Page 71: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

56

a) Pengamatan Proses

Hasil pengamatan secara proses dilakukan dengan cara peneliti dan guru

mengamati jalannya pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita

dengan menggunakan strategi practice-rehearsial pairs. Dampak penerapan

strategi tersebut dalam pembelajaran membacakan naskah berita, yaitu siswa

terlihat lebih bersemangat dan antusias untuk belajar membacakan naskah berita.

Pada tahap sebelumnya, siswa kurang memperhatikan pelajaran dan

kurang antusias, pada siklus ini siswa cukup antusias serta aktif bertanya dan

menjawab pertanyaan, memperhatikan penjelasan guru, serta berani dalam praktik

membacakan naskah berita di depan kelas. Guru juga mengelola kelas dan

menerapkan strategi pembelajaran yaitu strategi practice-rehearsial pairs dengan

baik. Selain itu, untuk meningkatkan keaktifan siswa, guru berjalan mengelilingi

kelas. Guru memberikan bimbingan dan memotivasi kepada siswa. Berikut

catatan lapangan pada tindakan tersebut.

Sebelum siswa melakukan praktik membacakan naskah berita, guru terlebih dahulu memberikan motivasi dan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada hal-hal yang belum dipahami. Siswa juga mulai berminat dalam pembelajaran, dengan berusaha menanyakan hal-hal yang belum dipahami. (CL.SK.I.14-10-2013)

Catatan lapangan tersebut membuktikan bahwa siswa mulai antusias

bertanya. Hal ini menunjukkan munculnya minat siswa untuk mengikuti

pembelajaran membacakan naskah berita menggunakan strategi practice-

rehearsial pairs. Siswa termotivasi untuk membacakan naskah berita dengan baik

sesuai kriteria penilaian.

Page 72: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

57

Berdasarkan lembar pengamatan proses pembelajaran keterampilan

membacakan naskah berita menggunakan strategi practice-rehearsial pairs,

terlihat bahwa semua aspek pengamatan mengalami peningkatan yang cukup

signifikan. Hasil pengamatan proses pembelajaran membacakan naskah berita

siswa pada siklus I disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 7: Penilaian Pengamatan Proses Pembelajaran Keterampilan Membacakan Naskah Berita Siswa Siklus I

No Aspek yang diamati Jumlah Skor

Rata-rata kelas

Kategori

1 Keaktifan 104 3,25 C 2 Perhatian dan konsentrasi 100 3,13 C 3 Minat siswa 105 3,28 C 4 Keberanian 119 3,72 B

Keterangan:

SB : Sangat baik dengan skor rata-rata kelas 4,6-5

B : Baik dengan skor rata-rata kelas 3,7-4,5

C : Cukup dengan skor rata-rata kelas 2,8-3,6

K : Kurang dengan skor rata-rata kelas 1,9-2,7

SK : Sangat kurang dengan skor rata-rata kelas 1- 1,8

Adapun peningkatan skor rata-rata hasil pengamatan proses pembelajaran

membacakan naskah berita dari tahap pratindakan sampai siklus I dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Page 73: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

58

Tabel 8: Peningkatan Skor Rata-rata Pengamatan Proses Pembelajaran Keterampilan Membacakan Naskah Berita Siswa dari Pratindakan sampai Siklus I

No Aspek Penilaian Pratindakan Siklus I Peningkatan

Rata-rata Rata-rata 1 Keaktifan 2,63 3,25 0,62 2 Perhatian dan

konsentrasi 2,81 3,13 0,32

3 Minat 2,88 3,28 0,4 4 Keberanian 3,00 3,72 0,72

Jumlah 11,32 13,38 2,06

Persentase 56,6% 66,9% 10,3%

Berdasarkan tabel 8 dapat dideskripsikan bahwa pada siklus I, siswa sudah

cukup aktif bertanya serta merespon pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru.

Akan tetapi, aspek keaktifan dalam pembelajaran membacakan naskah berita

menggunakan strategi practice-rehearsial pairs masih perlu ditingkatkan

kembali. Sebab, aspek keaktifan belum mencapai skor maksimal meskipun sudah

mengalami peningkatan dibandingkan dengan skor rata-rata sebelum diberi

tindakan, yaitu 2,63 menjadi 3,25 dari kurang meningkat berkategori cukup.

Aspek perhatian dan konsentrasi siswa pada pelajaran termasuk dalam

kategori cukup dengan nilai rata-rata 3,13. Nilai rata-rata pada siklus I ini sudah

mengalami peningkatan yang lebih baik dibandingkan dengan nilai rata-rata

pratindakan, yaitu 2,81. Dengan penerapan strategi practice-rehearsal pairs siswa

lebih termotivasi untuk belajar membacakan naskah berita. Oleh karena itu, siswa

lebih mampu mengendalikan diri untuk menciptakan suasana kelas yang lebih

tenang. Di sisi lain, kebiasaan buruk siswa berkurang karena siswa yang sering

tertidur di kelas, ngobrol dengan teman sebangkunya, ataupun siswa yang sibuk

Page 74: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

59

dengan aktivitasnya sendiri diberi tanggung jawab untuk memperhatikan dan

menilai keterampilan membacakan naskah berita siswa lain ketika

mendemonstrasikan di depan kelas.

Aspek minat selama pembelajaran keterampilan membacakan naskah

berita menggunakan strategi practice-rehearsal pairs termasuk dalam kategori

cukup dengan nilai rata-rata 3,28. Nilai rata-rata tesebut sudah mengalami

peningkatan meskipun belum signifikan dan masih dalam kategori yang sama

seperti pada tahap pratindakan. Menurut pengamatan peneliti pada siklus ini,

siswa terlihat antusias dalam mengamati rekannya yang sedang membacakan

naskah berita di depan kelas. Secara keseluruhan siswa terlihat senang dan merasa

terhibur apabila ada salah satu rekannya yang sedang membacakan naskah berita

melakukan kesalahan, seperti kesalahan pelafalan kata-kata tertentu. Hal tersebut

menjadi salah satu faktor penyebab siswa lebih antusias dalam mengikuti proses

pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita.

Penerapan strategi practice-rehearsal pairs dalam pembelajaran

keterampilan membacakan naskah berita pada siklus I memberikan pengaruh yang

sangat besar terhadap perilaku subjek penelitian dan siswa termotivasi untuk

belajar. Dengan penerapan strategi practice-rehearsal pairs, siswa merasa senang

dan lebih berani untuk membacakan naskah berita di depan kelas sehingga

keterampilan membacakan naskah berita siswa dapat meningkat.

Page 75: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

60

b) Pengamatan Produk

Keberhasilan tindakan dalam pengamatan secara produk terlihat dari

perolehan skor tes keterampilan membacakan naskah berita siswa. Pengamatan ini

dilakukan pada saat masing-masing siswa membacakan naskah berita di depan

kelas. Peneliti dan guru kolaborator mengamati sekaligus menilai keterampilan

membacakan naskah berita masing-masing siswa. Keterampilan membacakan

naskah berita yang dilakukan menggunakan strategi practice-rehearsial pairs

menunjukkan suatu peningkatan dari tindakan sebelumnya. Pada tahap

pratindakan hanya sebagian kecil siswa yang mampu menerapkan aspek penilaian

membacakan naskah berita dengan baik. Penerapan strategi practice-rehearsial

pairs pada siklus I membawa perubahan dengan meningkatnya aspek penilaian

membacakan naskah berita siswa. Tabel 9 berikut ini merupakan hasil tes

keterampilan membacakan naskah berita siswa tahap siklus I.

Tabel 9: Penilaian Keterampilan Membacakan Naskah Berita Siswa Tahap Siklus I

No Aspek penilaian Jumlah

Skor Skor

Rata-rata Kategori

1 Intonasi 120 3,75 B 2 Pelafalan 100 3,13 C 3 Mimik wajah/ ekspresi 119 3,72 B 4 Penempatan Jeda 108 3,38 C 5 Sikap tubuh/ kinesik yang baik 125 3,91 B

Keterangan:

SB : Sangat baik dengan skor rata-rata kelas 4,6-5

B : Baik dengan skor rata-rata kelas 3,7-4,5

C : Cukup dengan skor rata-rata kelas 2,8-3,6

K : Kurang dengan skor rata-rata kelas 1,9-2,7

SK : Sangat kurang dengan skor rata-rata kelas 1- 1,8

Page 76: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

61

Adapun peningkatan skor rata-rata hasil tes keterampilan membacakan

naskah berita siswa kelas XI IPA MA Wahid Hasyim dari tahap pratindakan

sampai siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 10: Peningkatan Skor Rata-rata Keterampilan Membacakan Naskah Berita Siswa dari Pratindakan sampai Siklus I

No Aspek penilaian Pratindakan Siklus I Peningkatan

Rata-rata Rata-rata

1 Intonasi 2,84 3,75 0,91 2 Pelafalan 2,44 3,13 0,69 3 Mimik wajah/ ekspresi 2,97 3,72 0,75 4 Penempatan Jeda 2,53 3,38 0,85 5 Sikap tubuh/ kinesik

yang baik 3,25 3,91 0,66

Jumlah 14,03 17,89 3,86 Persentase 56,12% 71,56% 15,44%

Berikut ini merupakan deskripsi peningkatan jumlah skor rata-rata

keterampilan membacakan naskah berita siswa dari tahap pratindakan sampai

siklus I, jika dideskripsikan dalam bentuk garik berdasarkan data pada tabel 10 di

atas.

17.89

14.03

02468

101214161820

Pratindakan Siklus I

Jum

lah

Skor

Rat

a-ra

ta

Pratindakan

Siklus I

Page 77: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

62

Gambar 4: Grafik Peningkatan Jumlah Skor Rata-rata Keterampilan Membacakan Naskah Berita Siswa dari Pratindakan sampai Siklus I

Berdasarkan tabel 10 dan grafik 4, dapat disimpulkan bahwa semua aspek

penilaian keterampilan membacakan naskah berita siswa meningkat.

Keterampilan membacakan naskah berita siswa tahap pratindakan jumlah skor

rata-rata 14,03 meningkat menjadi 17,89 atau sebesar 71,56% berkategori baik

dari sebelumnya berkategori kurang. Akan tetapi, skor yang diperoleh pada tahap

siklus I masih perlu ditingkatkan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan tindakan

kembali agar mencapai nilai yang maksimal.

e) Refleksi

Tahap yang dilakukan setelah pengamatan adalah tahap refleksi. Tahap

refleksi peneliti beserta guru kolaborator mendiskusikan dan menganalisis hasil

tindakan siklus I. Kegiatan refleksi yang dilakukan didasarkan pada pencapaian

indikator keberhasilan penelitian. Refleksi pada siklus I dapat dilihat baik secara

proses maupun produk. Secara proses siswa menjadi lebih aktif dalam

pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita dibandingkan dengan

sebelum diberi tindakan. Hal ini terlihat ketika siswa antusias selama

pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita, memperhatikan dan

konsentrasi pada pelajaran, aktif bertanya serta merespon pertanyaan yang

diajukan teman maupun guru, serta siswa mulai berani membacakan naskah berita

di depan kelas. Keadaan tersebut tidak terlepas dari pengaruh pembelajaran

menggunakan strategi practice-rehearsial pairs.

Page 78: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

63

Peningkatan keterampilan membacakan naskah berita siswa berdasarkan

pengamatan produk dapat dilihat dari tes membacakan naskah berita. Peningkatan

skor dapat dilihat dari skor rata-rata kelas pratindakan sampai siklus I yang

meliputi peningkatan tiap-tiap aspeknya, peningkatan tersebut, yaitu (1) intonasi

mengalami peningkatan 0,91, (2) pelafalan mengalami peningkatan 0,69, (3)

mimik wajah/ ekspresi mengalami peningkatan 0,75, (4) penempatan jeda yang

tepat mengalami peningkatan 0,85, dan (5) sikap tubuh/ kinesik yang baik

mengalami peningkatan 0,66.

Hasil yang didapatkan dari siklus I baik secara proses maupun produk

telah menunjukkan peningkatan yang cukup baik, walaupun kurang maksimal

karena masih ada beberapa kendala yang dihadapi. Kendala tersebut telah dibahas

oleh guru kolaborator dan peneliti untuk ditemukan jalan keluarnya sebagai acuan

siklus selanjutnya. Aspek-aspek yang tergolong cukup dan perlu dilakukan

tindakan kembali untuk meningkatkan skor rata-rata adalah sebagai berikut.

(1) Aspek pelafalan membacakan naskah berita siswa.

(2) Aspek penempatan jeda siswa.

(3) Aspek minat siswa terhadap pembelajaran membacakan naskah berita.

(4) Aspek keaktifan siswa dalam proses pembelajaran membacakan naskah berita.

(5) Aspek konsentrasi dan perhatian siswa dalam pelajaran.

Refleksi yang dilakukan baik secara proses maupun produk serta

kekurangan atau kendala yang terjadi selama siklus I akan menjadi dasar dari

pelaksanaan siklus II. Pada siklus II, proses pembelajaran membacakan naskah

Page 79: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

64

berita masih tetap menggunakan strategi practice-rehearsial pairs dengan

membacakan naskah berita yang sama.

b. Penelitian Tindakan Kelas Siklus II

1) Perencanaan Penelitian

Perencanaan tindakan siklus II ini bertujuan untuk meningkatkan aspek-

aspek yang belum tercapai pada siklus I. Aspek-aspek tersebut sebenarnya sudah

cukup baik namun masih perlu ditingkatkan lagi agar hasilnya lebih maksimal.

Adapun rancangan pelaksanaan tindakan pada siklus II ini sebagai berikut.

(1) Guru sebagai kolaborator akan meningkatkan kembali penguasaan terkait

dengan penerapan strategi practice-rehearsal pairs pada pembelajaran

keterampilan membacakan naskah berita, yaitu dengan cara lebih banyak

berinteraksi dengan siswa, memberikan pengarahan, dan memberikan hadiah

kepada siswa yang mampu membacakan naskah berita dengan baik.

(2) Guru berusaha memotivasi siswa agar semua aspek penilaian membacakan

naskah berita mendapatkan hasil yang maksimal, tetapi guru lebih

memfokuskan pada aspek pelafalan dan penempatan jeda.

(3) Mempersiapkan instrumen meliputi lembar pengamatan, lembar penilaian dan

kriteria penilaian keterampilan membacakan naskah berita, catatan lapangan,

dan alat dokumentasi.

(4) Menentukan pelaksanaan tindakan yaitu dua kali pertemuan untuk satu siklus.

Page 80: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

65

2) Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan membacakan

naskah berita siswa terutama pada aspek-aspek di siklus I yang belum maksimal,

baik secara proses maupun produk. Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilakukan

selama dua kali pertemuan, sebagai berikut.

a) Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama siklus II, pelaksanaan tindakan berlangsung

selama 2 x 40 menit dilaksanakan pada hari Senin, 28 Oktober 2013, pukul 12.30-

13.40 WIB di kelas XI IPA MA Wahid Hasyim Yogyakarta.

Langkah-langkah pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita

yang dilakukan guru pada pertemuan pertama dalam pelaksanaan tindakan siklus

II ini dapat diuraikan sebagai berikut.

(1) Guru membuka pembelajaran, mengisi daftar kelas dan menanyakan kabar

siswa.

(2) Guru memberitahukan kepada siswa bahwa pertemuan pada siklus II masih

membahas keterampilan membacakan naskah berita dengan strategi

practice-rehearsial pairs.

(3) Guru mengingatkan dan mengadakan tanya jawab mengenai materi yang

belum siswa pahami pada proses pembelajaran sebelumnya, berkaitan

dengan keterampilan membacakan naskah berita.

(4) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru mengenai aspek-aspek penilaian

yang perlu ditingkatkan lagi dalam membacakan naskah berita agar

memperoleh hasil yang maksimal.

Page 81: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

66

(5) Guru mengubah kelompok yang sudah terbentuk sebelumnya, agar siswa

dapat bertukarpikiran dengan teman yang berbeda. Kemudian setiap

pasangan diberi nomor.

(6) Nomor tersebut akan diundi sebagai nomor urut untuk membacakan naskah

berita. Masing-masing akan bertugas sebagai pembaca naskah berita dan

sebagai pengamat.

(7) Guru, peneliti, dan kelompok yang lain ikut menilai pembacaan naskah

berita kelompok yang sedang menjalankan tugasnya. Hal itu dilakukan

secara bergantian sampai semua pasangan sudah menjalankan tugasnya.

(8) Setelah semua siswa menjalankan perannya, guru mengevaluasi

pembelajaran yang sudah berlangsung.

(9) Siswa dan guru melakukan refleksi dengan menanyakan kesulitan siswa

pada pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita menggunakan

strategi practice-rehearsal pairs.

(10) Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi pada pertemuan yang

akan datang, yaitu melanjutkan tes membacakan naskah berita bagi

kelompok yang belum mendemonstrasikan tugasnya. Kemudian guru

mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam.

b) Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua siklus II, pelaksanaan tindakan berlangsung selama

2 x 40 menit dan dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Oktober 2013, pukul 09.20-

10.40 WIB di kelas XI IPA Wahid Hasyim Yogyakarta.

Page 82: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

67

Langkah-langkah pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita

yang akan dilakukan guru pada pertemuan kedua dalam pelaksanaan tindakan

siklus II ini dapat diuraikan sebagai berikut.

(1) Guru membuka pembelajaran, mengisi daftar kelas dan menanyakan kabar

siswa.

(2) Guru memberitahukan kepada siswa bahwa pertemuan kali ini akan

melanjutkan kembali tugas membacakan naskah berita di depan kelas.

(3) Siswa dimotivasi untuk lebih berani dan memperhatikan aspek-aspek

penilaian membacakan naskah berita agar hasil yang diperoleh lebih

masksimal dibandingkan dengan hasil pada siklus I.

(4) Siswa antusias memperhatikan dan berkonsentrasi mendengarkan penjelasan

dari guru mengenai aspek-aspek penilaian yang perlu ditingkatkan lagi

dalam membacakan naskah berita.

(5) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai

materi atau prosedur pelaksanaan dalam pembelajaran membacakan naskah

berita yang belum dipahami.

(6) Siswa membentuk kelompok sesuai dengan pertemuan sebelumnya. Nomor

yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya, kemudian diundi sebagai

nomor urut untuk membacakan naskah berita. Masing-masing akan bertugas

sebagai pembaca naskah berita dan sebagai pengamat.

(7) Guru, peneliti, dan kelompok yang lain ikut menilai pembacaan naskah

berita kelompok yang sedang menjalankan tugasnya. Hal itu dilakukan

secara bergantian sampai semua pasangan sudah menjalankan tugasnya.

Page 83: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

68

(8) Setelah semua siswa menjalankan perannya, guru bersama siswa

mengevaluasi dan menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah

berlangsung.

(9) Siswa dan guru melakukan refleksi dengan menanyakan kesulitan serta

kesan siswa pada pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita

dengan strategi practice-rehearsal pairs.

(10) Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

3) Pengamatan

Peneliti bersama guru kolaborator melakukan pengamatan terhadap

tindakan yang dilakukan pada siklus II. Hasil yang diperoleh dari pengamatan ini,

meliputi dampak tindakan terhadap hasil pembelajaran. Hasil pembelajaran

tersebut berupa keberhasilan proses dan keberhasilan produk yang akan

dideskripsikan sebagai berikut.

a) Keberhasilan Proses

Hasil pengamatan peneliti bersama kolaborator menunjukkan bahwa

tindakan pada siklus II ini telah sesuai rencana. Semua skor rata-rata penilaian

membacakan naskah berita meningkat mencapai standar ketuntasan, yaitu

mencapai skor 70. Selain itu, hasil pengamatan menunjukkan bahwa telah terjadi

perubahan atau peningkatan dalam hal perilaku subjek.

Peran siswa pada siklus ini juga lebih baik daripada siklus sebelumnya.

Keaktifan siswa meningkat yaitu siswa aktif bertanya, aktif menjawab pertanyaan,

lebih antusias dalam proses pembelajaran, dan berani tampil di depan kelas untuk

Page 84: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

69

membacakan naskah berita. Secara keseluruhan siswa memperhatikan serta

konsentrasi dalam pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita.

Perhatian dan konsentrasi ini juga diindikatori dari siswa yang sudah tidak lagi

melakukan kegiatan-kegiatan lain di luar pelajaran, seperti ngobrol sendiri atau

tertidur di kelas.

Penerapan strategi practice-rehearsal pairs dalam pembelajaran

membacakan naskah berita membuat aspek-aspek penilaian meningkat. Hal ini

diawali dari rasa percaya diri yang muncul dari masing-masing siswa.

Selanjutnya, minat pun muncul dan diikuti dengan perhatian serta konsentrasi

siswa dalam menerima pelajaran. Penerapan strategi practice-rehersial pairs

membantu siswa yang merasa kurang maksimal dalam menjalankan tugasnya

dapat bertukar pikiran dengan teman sekelompokknya. Dengan demikian, masalah

siswa yang tidak berani mengungkapkan kendala-kendala kepada guru saat

membacakan naskah berita dapat diminimalisir sehingga hasil yang dicapai

maksimal.

Berdasarkan lembar pengamatan proses pembelajaran keterampilan

membacakan naskah berita, terlihat bahwa semua aspek mengalami peningkatan

yang cukup signifikan. Adapun hasil pengamatan proses pembelajaran

keterampilan membacakan naskah berita tersebut adalah sebagai berikut.

Page 85: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

70

Tabel 11: Penilaian Pengamatan Proses Pembelajaran Keterampilan Membacakan Naskah Berita Siswa Tahap Siklus II

No Aspek yang diamati Jumlah

skor Rata-rata

kelas Kategori

1 Keaktifan 119 3,72 B 2 Perhatian dan konsentrasi 121 3,78 B 3 Minat 133 4,16 B 4 Keberanian 141 4,41 B

Keterangan:

SB : Sangat baik dengan skor rata-rata kelas 4,6-5

B : Baik dengan skor rata-rata kelas 3,7-4,5

C : Cukup dengan skor rata-rata kelas 2,8-3,6

K : Kurang dengan skor rata-rata kelas 1,9-2,7

SK : Sangat kurang dengan skor rata-rata kelas 1- 1,8

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh data peningkatan skor

rata-rata aspek pengamatan proses pembelajaran membacakan naskah berita siswa

dari tahap siklus I sampai siklus II sebagai berikut.

Tabel 12: Peningkatan Skor Rata-rata Pengamatan Proses Pembelajaran Keterampilan Membacakan Naskah Berita Siswa dari Siklus I sampai Siklus II

No Aspek Penilaian Siklus I Siklus II Peningkatan

Rata-rata Rata-rata 1 Keaktifan 3,25 3,72 0,47 2 Perhatian dan konsentrasi 3,13 3,78 0,65 3 Minat 3,28 4,16 0,88 4 Keberanian 3,72 4,41 0,69

Jumlah 13,38 15,82 2,69

Persentase 66,9% 79,1% 13,45%

Page 86: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

71

Pelaksanaan siklus II ini lebih baik dan sesuai rencana dibandingkan

dengan siklus sebelumnya. Siswa semakin berminat dan aktif dalam pembelajaran

serta antusias mendemontrasikan tugas membacakan naskah berita dengan baik.

Siswa memperhatikan dan konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran

keterampilan membacakan naskah berita. Selain itu, siswa juga berani

membacakan naskah berita di depan kelas bekerjasama dengan teman

sekelompoknya.

b) Keberhasilan Produk

Keterampilan membacakan naskah berita menggunakan strategi practice-

rehearsial pairs menunjukkan suatu peningkatan dari tindakan sebelumnya.

Tahap pratindakan hanya sebagian kecil siswa yang mampu menerapkan aspek

penilaian membacakan naskah berita dengan baik. Penerapan strategi practice-

rehearsial pairs pada siklus I membawa perubahan dengan meningkatnya aspek

penilaian membacakan naskah berita siswa. Pada siklus II, semua aspek penilaian

kembali meningkat menjadi lebih baik dari tahap pratindakan maupun siklus I dan

mencapai standar ketuntasan. Tabel 13 berikut merupakan hasil tes keterampilan

membacakan naskah berita siswa tahap siklus II.

Page 87: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

72

Tabel 13: Penilaian Keterampilan Membacakan Naskah Berita Siswa pada Siklus II

No Aspek Penilaian Jumlah

Skor Skor

Rata-rata Kategori

1 Intonasi 137 4,28 B 2 Pelafalan 115 3,59 B 3 Jeda 126 3,94 B 4 Ekspresi 133 4,16 B 5 Kinesik 148 4,63 SB

Keterangan:

SB : Sangat baik dengan skor rata-rata kelas 4,6-5

B : Baik dengan skor rata-rata kelas 3,7-4,5

C : Cukup dengan skor rata-rata kelas 2,8-3,6

K : Kurang dengan skor rata-rata kelas 1,9-2,7

SK : Sangat kurang dengan skor rata-rata kelas 1- 1,8

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data

peningkatan skor pengamatan proses pembelajaran keterampilan membacakan

naskah berita siswa dari tahap siklus I sampai siklus II sebagai berikut.

Tabel 14: Peningkatan Skor Rata-rata Keterampilan Membacakan Naskah Berita Siswa dari Siklus I sampai Siklus II

No Aspek Penilaian Siklus I Siklus II Peningkatan

Rata-rata Rata-rata 1 Intonasi 3,75 4,28 0,53 2 Pelafalan 3,13 3,59 0,46 3 Jeda 3,72 4,16 0,44 4 Ekspresi 3,38 3,94 0,56 5 Kinesik 3,91 4,63 0,72

Jumlah 17,89 20,6 2,71 Persentase 71,56% 82,4% 13,5%

Page 88: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

73

Berdasarkan tabel 14, dapat diketahui peningkatan skor tes keterampilan

membacakan naskah berita siswa menggunakan strategi practice-rehearsal pairs.

Aspek kinesik tergolong sangat baik dan aspek lainnya tergolong baik. Hal ini

menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam membacakan naskah berita sudah

meningkat dibandingkan dengan tahap pratindakan dan siklus I.

B. Pembahasan

Pada penelitian ini, pembahasan difokuskan pada (1) pembahasan

penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran keterampilan membacakan naskah

berita menggunakan strategi practice-rehearsial pairs, dan (2) peningkatan

keterampilan membacakan naskah berita siswa dengan menggunakan strategi

practice-rehearsial pairs.

1. Penelitian Tindakan Kelas dengan Strategi Practice-Rehearsal Pairs

Penelitian tindakan dilakukan dalam dua siklus dengan empat tahap pada

masing-masing siklus. Tahapan tersebut meliputi kegiatan, perencanaan,

pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Langkah awal dalam penelitian

ini di awali dengan observasi yang dilakukan oleh peneliti. Obeservasi dilakukan

untuk mengetahui kondisi awal proses pembelajaran maupun keterampilan

membacakan naskah berita siswa kelas XI IPA MA Wahid Hasyim Yogyakarta.

Peneliti juga memberikan angket pratindakan dan wawancara untuk memperkuat

data pada tahap pratindakan. Kondisi awal tersebut digunakan sebagai acuan

Page 89: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

74

untuk menentukan langkah apa saja yang akan dilakukan pada saat tindakan/

siklus dilakukan.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran keterampilan

membacakan naskah berita sebelum dikenai tindakan, masih banyak siswa yang

kurang berminat dalam pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita.

Siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru. Selain itu, siswa kurang berani

membacakan naskah berita karena siswa merasa malu, grogi, dan kurang

memahami aspek-aspek penilaian. Hal tersebut dapat pula disebabkan karena

kurangnya pemanfaatan strategi dalam pembelajaran keterampilan membacakan

naskah berita.

Pada tahap pratindakan, keterampilan awal membacakan naskah berita

siswa tergolong kurang dengan jumlah skor rata-rata 14,03 atau 56,12%. Penilaian

dilakukan pada saat siswa melakukan praktik membaca naskah berita di depan

kelas. Berikut ini pembahasan hasil penelitian setiap aspek penilaian keterampilan

membacakan naskah berita siswa tahap pratindakan.

a. Intonasi

Penilaian aspek intonasi didasarkan pada beberapa skala penilaian, yaitu

skala skor 5 untuk pembacaan naskah berita dengan nada suara bervariasi atau

menarik, penempatan intonasinya tepat, dan suara lantang terdengar oleh audien.

Skala skor 4 untuk pembacaan naskah berita dengan penerapan nada suara

bervariasi atau menarik, penempatan intonasi tepat, dan suara cukup lantang

terdengar oleh audien. Skala skor 3 untuk penerapan nada suara cukup bervariasi

atau cukup menarik, penempatan intonasi kurang tepat, dan suara kurang lantang

Page 90: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

75

terdengar oleh audien. Skala skor 2 untuk penerapan nada suara kurang bervariasi

atau kurang menarik, penempatan intonasi tidak tepat, dan suara kurang lantang

terdengar oleh audien. Skala skor 1 untuk penerapan nada suara tidak bervariasi

atau tidak menarik, penempatan intonasi tidak tepat, dan suara tidak lantang

terdengar oleh audien.

Tahap pratindakan skor rata-rata siswa pada aspek intonasi sebesar 2,84

berkategori cukup. Pada aspek intonasi, siswa yang berinisial S13 penerapan nada

suaranya bervariasi atau menarik, penempatan intonasinya tepat, dan suara lantang

terdengar oleh audien atau dengan kata lain, hanya 3,12% siswa yang

mendapatkan skor 5. Siswa yang berinisial S6, S20, dan S7, penerapan nada

suaranya bervariasi atau menarik, penempatan intonasi tepat, dan suara cukup

lantang terdengar oleh audien. Siswa yang berinisial S1, S3, S5, S10, S11, S14,

S15, S17, S18, S19, S21, S22, S23, S24, S26, S30, S31, dan S32, penerapan nada

suaranya cukup bervariasi atau cukup menarik, penempatan intonasi kurang tepat,

dan suara kurang lantang terdengar oleh audien. Siswa berinisial S2, S4, S7, S8,

S9, S12, S16, S25, S28, dan S29, penerapan nada suara kurang bervariasi atau

kurang menarik, penempatan intonasi tidak tepat, dan suara kurang lantang

terdengar oleh audien mendapatkan skor 2. Di antara siswa yang mendapatkan

skor 2, ada siswa yang kurang tepat dalam menerapkan intonasi, yaitu S12.

Berikut bukti catatan lapangan siswa tersebut.

Di antara siswa yang mendapatkan skor 2, S12 sangat terlihat kurang tepat ketika membacakan kalimat “Padahal, rencana belanja negara dalam APBN 2013 Rp1.657,9 triliun”. S12 membacakan dengan nada yang datar-datar saja, sedangkan dalam kalimat tersebut terdapat kata penghubung “padahal” yang perlu penekanan lebih untuk menyakinkan pendengar. (CL.PT.10-10-2013)

Page 91: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

76

b. Pelafalan

Penilaian aspek pelafalan, didasarkan pada beberapa skala penilaian, yaitu

skala skor 5 untuk pelafalan yang fonemnya sangat jelas, tidak ada pengaruh

pelafalan dari bahasa daerah, dan lancar melafalkan bahasa asing. Skala skor 4

untuk pelafalan yang fonemnya jelas, tidak terpengaruh pelafalan dari bahasa

daerah, dan cukup jelas melafalkan bahasa asing. Skala skor 3 untuk pelafalan

yang fonemnya kurang jelas, beberapa kali terpengaruh pelafalan dari bahasa

daerah, dan cukup jelas melafalkan bahasa asing. Skala skor 2 untuk pelafalan

yang fonemnya kurang jelas, terpengaruh pelafalan dari bahasa daerah, dan

kurang jelas melafalkan bahasa asing. Skala skor 1 untuk pelafalan yang

fonemnya tidak jelas, terpengaruh pelafalan dari bahasa daerah, dan tidak jelas

melafalkan bahasa asing.

Tahap pratindakan menunjukkan bahwa aspek pelafalan termasuk dalam

kategori kurang karena skor rata-rata kelas yang diperoleh adalah 2,44. Pada

aspek pelafalan, tidak ada siswa yang mendapatkan skor 5. Siswa yang

mendapatkan skor 4 ada dua, yaitu S13 dan S21. Siswa yang mendapatkan skor 3

adalah S1, S6, S7, S8, S11, S12, S14, S17, S18, S19, S22, S23, S24, S26, dan

S27. Siswa yang mendapatkan skor 2 adalah S4, S5, S15, S16, S20, S25, S28,

S30, S31, dan S32. Siswa yang mendapatkan skor 1 adalah S2, S3, S9, S10, dan

S29.

Beberapa siswa juga masih ada yang terpengaruh pelafalan bahasa daerah,

seperti S3 ketika melafalkan kata “tidak” terpengaruh oleh bahasa daerah

Kebumen. Ada pula beberapa siswa yang kesulitan untuk melafalkan “Badan

Page 92: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

77

Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika”. Kemudian, semua siswa yang

mendapatkan skor 2 dan skor 1 tidak tepat melafalkan kata “skala Richter” dibaca

“skala liter” dan kata “Sugeng Bahagijo” tetap dibaca apa adanya, padahal

seharusnya dibaca “Sugeng Bahagiyo”.

Berikut bukti catatan lapangan sesuai dengan pembahasan aspek pelafalan

tahap pratindakan.

Semua siswa yang mendapatkan skor 2 dan skor 1 tidak tepat melafalkan kata “skala Richter” dibaca “skala liter”, kata “Sugeng Bahagijo” tetap dibaca apa adanya, padahal seharusnya dibaca “Sugeng Bahagiyo”, lalu membacakan akronim “WIB” dengan dieja, bukan dibaca “Waktu Indonesia Barat”, dan pelafalan kata “Direktur Eksekutif Internasional NGO Forum on Indonesian Development” dilafalkan kurang sesuai dengan kaidah bahasa Inggris, terutama ketika menyebutkan akronim NGO dibaca en-ge-o seperti mengeja dalam huruf bahasa Indonesia, seharusnya dibaca en-ji-o. Beberapa diantara siswa yang mendapatkan skor 2 dan skor 1 juga kesulitan melafalkan kalimat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Khusus untuk S3, ketika melafalkan beberapa kata, S3 juga masih ada yang terpengaruh pelafalan bahasa daerah Kebumen. (CL.PT.10-10-2013)

Kesulitan dalam pelafalan kalimat tersebut berpengaruh pada penempatan

jeda dan mengurangi rasa percaya diri siswa sehingga membuat siswa secara

spontan melakukan hal-hal yang mengundang tawa siswa lain. Akibatnya, siswa

kurang konsentrasi dalam membacakan naskah berita. Kemudian ada seorang

siswa berinisial S2 yang kedal (kesulitan mengucapkan huruf “r”) juga menjadi

salah satu faktor penyebab sulitnya melafalkan dengan jelas. Selain itu, S9 ketika

membacakan kata “Cianjur” sering dilafalkan dengan kata “anjur”.

Page 93: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

78

c. Mimik Wajah/ Ekspresi

Penilaian aspek mimik wajah/ ekspresi juga menjadi bagian penting dalam

pembelajaran membacakan naskah berita. Penilaian itu didasarkan pada beberapa

skala penilaian, yaitu skor 5 untuk mimik wajah menarik dan tatapan mata tepat.

Skala skor 4 untuk mimik wajah cukup menarik dani tatapan mata tepat. Skala

skor 3 untuk mimik wajah kurang menarik dan tatapan mata cukup tepat. Skala

skor 2 untuk mimik wajah kurang menarik dan tatapan mata kurang tepat. Skala

skor 1 untuk mimik wajah tidak menarik dan tatapan mata tidak tepat.

Hasil penilaian aspek mimik wajah menunjukkan kemampuan siswa dalam

kategori cukup dengan skor rata-rata 2,97. Siswa yang mampu menempatkan

mimik wajah dengan baik dan menarik meskipun tatapan mata kurang tepat, yaitu

S13, S14, S20, S23, S24, S26, dan S27. Siswa yang kemampuan menempatkan

mimik wajah masih rendah, yaitu S1, S2 S4 S9 S11 S29. Kemudian, S3

penempatan mimik wajahnya berkategori rendah saat membacakan naskah berita.

Hal itu dapat diperkuat dengan foto di bawah ini, ketika S3 membacakan naskah

berita di depan kelas.

Gambar 5: Ekspresi Wajah Siswa saat Membacakan Naskah Berita Tahap Pratindakan

Page 94: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

79

Hal ini dapat diperkuat dengan adanya catatan lapangan berikut ini.

…… S3, sering menganggukkan kepala, matanya melihat ke atas tidak berani menatap audien di depannya. Kalau tidak menatap ke atas, tatapan matanya tersebar ke segala arah/ tatapan mata berputar-putar. (CL. PT. 10-10-2013).

d. Penempatan Jeda

Penilaian aspek penempatan jeda didasarkan pada beberapa skala

penilaian, yaitu skala skor 5 untuk penempatan tekanan, jeda, serta durasi sesuai

dan tepat. Skala skor 4 untuk penempatan tekanan, jeda, serta durasi cukup sesuai

dan tepat. Skala skor 3 untuk penempatan tekanan, jeda, serta durasi cukup sesuai

meskipun kurang tepat. Skala skor 2 untuk penempatan tekanan, jeda, serta durasi

kurang sesuai dan kurang tepat. Skala skor 1 untuk penempatan tekanan, jeda,

serta durasi tidak sesuai dan tidak tepat.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa aspek penempatan jeda siswa

dalam pembelajaran membacakan naskah berita tergolong kurang dengan skor

rata-rata 2,53. Hanya ada dua siswa yang tergolong cukup sesuai dalam

penempatan tekanan, jeda, serta durasi, yaitu S13 dan S27. Siswa yang

mendapatkan skor 3 adalah S5, S6, S12, S14, S17, S18, S19, S21, S22, S23, S24,

S26, S30, S31, dan S32. Siswa yang mendapatkan skor 2 adalah S1, S2, S7, S8,

S9, S10, S11, S15, S16, S20, S25, S28, dan S29. Siswa yang mendapatkan skor 1

adalah S3 dan S4.

Penempatan jeda yang diterapkan oleh S3 membuat teman-temannya

tertawa karena salah menempatkan jeda pada kalimat “Pusat gempa berada 24

kilometer di tenggara Kabupaten Cianjur/ 39 km Barat Daya Ngamprah/ dan 22

Page 95: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

80

km Barat Daya Bandung”, S3 membacanya dengan memberikan jeda “Pusat

gempa berada 24 kilometer/ di tenggara Kabupaten Cianjur/ 39 km Barat/ Daya

Ngamprah/ dan 22 km Barat/ Daya Bandung”. Kemudian, saat membacakan

kalimat “Berdasarkan pengalaman/ gempa bumi/ rentan memicu longsor…”, S4

membacanya dengan memberikan jeda “Berdasarkan pengalaman gempa/ bumi

rentan memicu longsor”. Siswa yang berinisial S2 ketika membacakan kalimat

“Namun/ kemungkinan besar/ gempa bisa memicu longsor/ terutama di awal

musim hujan ini.” di baca “Namun/ kemungkinan/ besar gempa/ bisa memicu

longsor/ terutama di awal musim hujan ini”. Siswa yang berinisial S16 saat

membacakan kalimat “Padahal, rencana belanja negara dalam APBN 2013

Rp1.657,9 triliun.” dibaca “Padahal/ rencana belanja negara dalam APBN 2013/

seribu enam ratus lima puluh tujuh koma sembilan rupiah/ triliun. Penempatan

jeda yang diterapkan siswa tersebut menurut peneliti dan guru kolaborator tidak

sesuai dan tidak tepat, sebab dapat mengubah makna suatu kalimat.

e. Kinesik/ Sikap Tubuh

Penilaian aspek kinesik didasarkan pada beberapa skala penilaian, yaitu

skala skor 5 untuk gerak-gerik fisik tepat, sikap tubuh tenang dan stabil. Skala

skor 4 untuk gerak-gerik fisik tepat, sikap tubuh cukup tenang dan cukup stabil.

Skala skor 3 untuk gerak-gerik fisik tepat, sikap tubuh cukup tenang tetapi kurang

stabil. Skala skor 2 untuk gerak-gerik fisik kurang tepat, sikap tubuh kurang

tenang dan kurang stabil. Skala skor 1 untuk gerak-gerik fisik tidak tepat, sikap

tubuh tidak tenang dan tidak stabil.

Page 96: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

81

Pada tahap pratindakan ini, aspek kinesik merupakan aspek yang paling

tinggi skor rata-ratanya, yaitu 3,25 termasuk dalam kategori cukup. Hampir 50%

siswanya menguasai aspek ini, seperti S6, S7, S13, S14, S15, S17, S19, S20, S23,

S24, S26, dan S27. Siswa yang mendapatkan skor 3 adalah S1, S5, S8, S10, S11,

S12, S16, S18, S20, S22, S25, S28, S29, S30, S31, dan S32. Gerak-gerik fisiknya

tepat meskipun masih kurang bervariasi sehingga terlihat kaku, akan tetapi

keterampilan siswa tersebut jauh lebih baik dibandingkan dengan S2, S3, S4, dan

S9. Berikut bukti catatan lapangan keempat siswa tersebut.

Aspek kinesik juga kurang diperhatikan oleh siswa yang mendapatkan skor 2, yaitu S2, S3, S4 dan S9. Sembari membacakan naskah berita mereka garuk-garuk kepala, senyum-senyum, kakinya gerak-gerak sehingga membuat sikap tubuhnya tidak tenang. (CL.PT.10-10-2013)

Keempat siswa ini gerak-gerik fisiknya kurang tepat dan tidak bervariasi

ketika membacakan naskah berita. Sikap tubuhnya sering goyang-goyang yang

mengindikasikan bahwa siswa tersebut grogi saat membacakan naskah berita di

depan kelas. Sehingga membuat siswa terlihat tidak tenang ketika membacakan

naskah berita.

Berdasarkan hasil analisis data baik pengamatan yang terdapat dalam

catatan lapangan, lembar pengamatan, dan skor rata-rata kelas tahap pratindakan,

menunjukkan bahwa baik secara proses maupun produk dalam pembelajaran

keterampilan membacakan naskah berita kelas XI IPA MA Wahid Hasyim

Yogyakarta perlu diberikan tindakan. Tindakan tersebut bertujuan agar masalah

yang dihadapi dapat segera teratasi sehingga proses pembelajaran membacakan

naskah berita menjadi lebih menyenangkan dan memberi dampak bagi

Page 97: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

82

peningkatan keterampilan membacakan naskah berita siswa. Peneliti dan guru

kolaborator sepakat untuk menerapkan strategi practice-rehearsal pairs dalam

pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita untuk meningkatkan

keterampilan membacakan naskah berita siswa.

2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dengan Strategi Practice-

Rehearsal Pairs

Pelaksanaan pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita siswa

menggunakan strategi practice-rehearsal pairs telah diterapkan dalam dua siklus.

Siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, sedangkan siklus II dilaksanakan

sebanyak dua kali pertemuan. Salah satu alat ukur yang digunakan dalam menilai

keterampilan membacakan naskah berita siswa secara produk adalah pedoman

penilaian dan lembar penilaian membacakan naskah berita, ketika siswa

membacakan naskah berita di depan kelas. Penilaian tersebut meliputi aspek, yaitu

(1) intonasi, (2) penempatan jeda yang tepat, (3) pelafalan, (4) mimik wajah/

ekspresi, dan (5) kinesik sikap tubuh yang baik. Penilaian secara proses selama

pembelajaran membacakan naskah berita meliputi 4 aspek, yaitu (1) keaktifan, (2)

perhatian dan konsentrasi siswa selama pembelajaran, (3) minat dan antusias

siswa, dan (4) keberanian.

a. Penelitian Tindakan Kelas Siklus I

Pelakasanaan pembelajaran membacakan naskah berita menggunakan

strategi practice-rehearsal pairs pada siklus I, memberikan perubahan yang cukup

Page 98: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

83

baik. Strategi tersebut dapat membantu siswa untuk lebih aktif, antusias, dan

berani dalam proses pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita, sebab

setiap siswa harus bertanggung jawab mendemonstrasikan tugasnya dengan baik.

Apabila siswa mengalami kesulitan dan takut bertanya kepada guru, siswa dapat

bertukar pikiran dengan teman sekelompokknya sehingga aspek-aspek penilaian

yang ditentukan dapat tercapai. Selain itu, strategi practice-rehearsal pairs juga

menggunakan penomoran pada kelompok-kelompok yang sudah dibentuk. Fungsi

penomoran tersebut supaya siswa tidak bersantai-santai menunggu giliran

mendemonstrasikan tugasnya, karena nomor itu akan diundi secara acak.

Hasil dari penerapan strategi practice-rehearsal pairs menjadikan proses

pembelajaran berlangsung dengan menarik. Aspek perhatian dan konsentrasi

siswa semakin terarah pada proses pembelajaran. Siswa yang sering melakukan

aktivitas sendiri sudah berkurang. Strategi practice-rehearsal pairs mengharuskan

siswa untuk menilai, sehingga siswa selalu memperhatikan setiap tugas yang

diberikan. Minat dan antusias siswa dalam pembelajaran membacakan naskah

berita juga mengalami perubahan yang lebih baik.

Berikut ini bukti catatan lapangan bahwa siswa terlihat berminat dalam

proses pembelajaran dibandingakan tahap pratindakan.

Sebelum siswa melakukan praktik membacakan naskah berita, guru terlebih dahulu memberikan motivasi dan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada hal-hal yang belum dipahami. Siswa juga mulai berminat dalam pembelajaran, dengan berusaha menanyakan hal-hal yang belum dipahami. (CL. SK.I 14-10-2013)

Page 99: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

84

Proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus I dari perencanaan hingga

refleksi mendapatkan hasil yang cukup baik. Pemahaman siswa tentang

penggunaan strategi practice-rehearsial pairs dalam pembelajaran keterampilan

membacakan naskah berita juga cukup sesuai dengan prosedur pelaksanaan.

Walaupun belum semua aspek pengamatan dan penilaian membacakan naskah

berita meningkat sesuai rencana, akan tetapi penerapan strategi practice-rehearsal

pairs mampu meningkatkan keterampilan membacakan naskah berita siswa.

Berikut ini pembahasan mengenai aspek penilaian keterampilan

membacakan naskah berita pada siklus I.

(1) Intonasi

Aspek intonasi terkait dengan penerapan nada suara yang bervariasi atau

menarik, penempatan intonasinya tepat, dan suara lantang terdengar oleh audien.

Pada siklus I, siswa sudah menunjukkan perubahan yang cukup baik ketika

membacakan naskah berita. Intonasi yang digunakan sebagian siswa mulai

terdengar seperti intonasi pembaca berita di televisi dan suaranya terdengar

sampai belakang. Kondisi tersebut diketahui peneliti karena posisi peneliti dan

guru ketika mengamati kegiatan siswa ada di belakang. Penekanan-penekanan

pada kata-kata tertentu juga terdengar lebih tepat.

Pada tahap siklus I, tidak ada siswa yang mendapatkan skor 2 dan skor 1

untuk aspek intonasi. Keterampilan siswa pada aspek ini menunjukkan

peningkatan, awalnya hanya S13 saja yang mampu menerapkan intonasi dengan

sangat baik. Pada siklus I, siswa yang mampu menerapkan aspek intonasi dengan

sangat baik atau yang mendapatkan skor 5 adalah S13, S23, S26, dan S30. Siswa

Page 100: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

85

yang mendapatkan skor 4 yaitu S1, S5, S6, S7, S9, S11, S15, S17, S19, S20, S21,

S22, S24, S27, S28, dan S29. Siswa yang mendapatkan skor 3 yaitu S2, S3, S4,

S8, S10, S12, S14, S16, S18, S25, S31, dan S32. Berikut ini catatan lapangan

yang menunjukkan perubahan penerapan intonasi siswa dalam membacakan

naskah berita.

Skor ini menunjukkan adanya perubahan atau peningkatan pada keterampilan siswa, khususnya aspek intonasi. Beberapa siswa yang awalnya tidak memberikan penekanan pada kata “padahal” sudah berubah menjadi lebih baik dan tepat penerapan intonasinya. (CL. SK.I. 14-10-2013)

Peningkatan skor rata-rata aspek intonasi pada siklus I juga mulai terlihat.

Berdasarkan hasil penilaian, aspek ini meningkat sebesar 0,91 dari skor semula

tahap pratindakan 2,84 dan siklus I menjadi 3,75. Peningkatan skor tersebut

merubah kategori dari cukup menjadi berkategori baik.

(2) Pelafalan

Aspek pelafan terkait dengan pelafalan fonem pada saat siswa

membacakan naskah berita, intonasi jelas serta tepat, tidak terpengaruh bahasa

daerah dan bahasa asing. Sebagian besar siswa yang membacakan naskah berita di

depan kelas masih terpengaruh dengan bahasa daerah Jawa, meskipun sudah

mengalami perbedaan dibandingkan dengan tahap pratindakan.

Aspek pelafalan pada siklus I, tidak ada yang mendapatkan skor 5 dan skor

1. Siswa yang mendapatkan skor 4 adalah S11, S13, S21, S23, S26, S27, dan S30.

Siswa yang mendapatkan skor 3 adalah S1, S4, S5, S6, S7, S8, S9, S10, S12, S14,

S15, S17, S18, S19, S20, S22, S24, S25, S28, S29, S31, dan S32. Siswa yang

Page 101: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

86

mendapatkan skor 2 adalah S2, S3, dan S16. Siswa yang mendapatkan skor 2 pada

tahap pratindakan dan tahap siklus I, masih mengalami kesulitan untuk melafalkan

kata-kata dalam bahasa Inggris. Kesulitan itu menjadi salah satu kendala bagi

siswa dalam membacakan naskah berita. Hal tersebut nampak ketika siswa

melafalkan kalimat bahasa asing berikut “Direktur Eksekutif Internasional NGO

Forum on Indonesian Development”. Kebanyakkan siswa belum mampu

membacakan kata-kata bahasa Inggris tersebut dengan benar, bahkan ada yang

mengeja akronim “NGO” dengan pelafalan huruf dalam bahasa Indonesia,

menjadi “en-ge-o” bukan “en-ji-o”.

Perubahan yang terjadi pada aspek pelafalan dalam siklus I yaitu siswa

sudah tepat melafalkan “skala Richter” tidak lagi dibaca “skala liter”. Siswa juga

lancar melafalkan “Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika”. Kemudian,

S2, S3 dan S16 masih kurang tepat membacakan “Sugeng Bahagijo” yang

seharusnya dibaca dengan “Sugeng Bahagio”. Adapula S16 yang terlihat ragu-

ragu ketika membacakan akronim “WIB” dengan dieja, bukan dibaca “Waktu

Indonesia Barat”.

Berdasarkan perolehan skor rata-rata, peningkatan skor aspek pelafalan

sebesar 0,69, pada pratindakan skor rata-rata 2,44 sedangkan pada siklus I

meningkat menjadi 3,13. Pada tahap pratindakan, aspek pelafalan berkategori

kurang dan mengalami peningkatan menjadi berkategori cukup saat siklus I.

Page 102: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

87

(3) Penempatan Jeda

Aspek penempatan jeda terkait dengan penempatan tekanan, jeda, serta

durasi yang sesuai dan tepat. Pada siklus I, pemenggalan-pemenggalan kata yang

dilakukan siswa mulai teratur dan tepat. Siswa yang awalnya mendapatkan skor 2

dan skor 1 sudah meningkat mendapatkan skor 3, meskipun tidak ada siswa yang

mendapatkan skor 5. Siswa yang mendapatkan skor 4 adalah S1, S6, S11, S13,

S14, S15, S20, S21, S23, S26, S27, dan S30. Siswa yang mendapatkan skor 3

adalah S2, S3, S4, S5, S7, S8, S9, S10, S12, S16, S17, S18, S19, S22, S24, S25,

S28, S29, S31, dan S32.

Awalnya siswa yang berinisial S16 membaca kalimat “Padahal/ rencana

belanja negara dalam APBN 2013/ seribu enam ratus lima puluh tujuh koma

sembilan rupiah/ triliun”, pada siklus I S16 dapat membacakan kalimat tersebut

dengan menerapkan jeda yang tepat. Berikut bukti catatan lapangan S16 untuk

aspek penempatan jeda.

Awalnya, S16 membacakan kalimat berikut “Padahal/ rencana belanja negara dalam APBN 2013/ seribu enam ratus lima puluh tujuh koma sembilan rupiah/ triliun”, pada siklus I pertemuan ketiga S16 mampu menempatkan jeda dengan tepat dalam kalimat tersebut. (CL.SK.I. 21-10-2013)

Penempatan jeda yang diterapkan oleh S3 dalam kalimat “Pusat gempa

berada 24 kilometer di tenggara Kabupaten Cianjur/ 39 km Barat Daya

Ngamprah/ dan 22 km Barat Daya Bandung”, pada siklus II terdengar cukup

sesuai dibandingkan tahap pratindakan. Begitu pula dengan S4, awalnya S4

kurang tepat menempatkan jeda kalimat “Berdasarkan pengalaman gempa/ bumi

rentan memicu longsor” pada siklus II penempatan jeda menjadi “Berdasarkan

Page 103: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

88

pengalaman/ gempa bumi/ rentan memicu longsor…” meskipun masih terdengar

ragu-ragu. Kemudian, siswa yang berinisial S2 ketika membacakan kalimat

“Namun/ kemungkinan besar/ gempa bisa memicu longsor/ terutama di awal

musim hujan ini” juga terdengar cukup sesuai.

Penempatan jeda yang diterapkan oleh S2, S3, dan S4 pada siklus I sudah

terdengar cukup sesuai dibandingkan tahap pratindakan. Kekurangan siswa yang

mendapatkan skor 3, yaitu terlihat sangat hati-hati sekali ketika menempatkan jeda

pada kalimat-kalimat yang dapat menimbulkan makna lain. Sehingga, siswa

kurang fokus pada penggunaan intonasi. Meskipun demikian, skor rata-rata aspek

penempatan jeda mengalami peningkatan cukup baik, yaitu sebesar 0,85 dan

mengubah kategori dari berkategori kurang menjadi berkategori cukup.

(4) Mimik Wajah/ Ekspresi

Aspek mimik wajah/ ekspresi terkait dengan raut wajah siswa yang

ekspresif, tatapan mata tertuju ke arah depan, gerak-gerik bibir sesuai dan tepat.

Pada siklus I secara keseluruhan siswa membacakan naskah berita dengan mimik

wajah yang tergolong baik. Aspek mimik wajah tahap siklus I, tidak ada siswa

yang mendapatkan skor 2 dan skor 1. Bahkan ada siswa yang mendapatkan skor 5,

yaitu S13 dan S26. Siswa yang mendapatkan skor 4 adalah S5, S6, S7, S9, S12,

S14, S15, S18, S19, S20, S21, S22, S23, S24, S27, S29, S30, S31, dan S32. Siswa

yang mendapatkan skor 3 adalah S1, S2, S3, S4, S8, S10, S11, S16, S17, S25, dan

S28.

Page 104: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

89

Tatapan mata siswa ketika membacakan naskah berita di depan kelas

sudah terpusat atau tertuju ke arah depan, tidak memandang langit-langit ruangan

atau memutar pandangan ke seluruh ruangan. Kemudian, siswa yang sering

menjulurkan lidahnya sudah mulai berkurang dibandingkan tahap pratindakan. Di

bawah ini foto yang menunjukkan perubahan ekspresi siswa dari tahap

pratindakan ke siklus I.

Gambar 6: Ekspresi Wajah Siswa saat Membacakan Naskah Berita Tahap Siklus I

Perubahan ekspresi tersebut juga berdampak pada perolehan skor siswa.

Hal ini dapat diketahui dari hasil penilaian peneliti dan guru berdasarkan kriteria

penilaian membacakan naskah berita. Skor rata-rata pada aspek mimik wajah ini

meningkat sebesar 0,75 menjadi 3,72. Skor tersebut mengubah kategori aspek

mimik wajah menjadi berkategori baik dari sebelumnya berkategori cukup.

(5) Kinesik/ Sikap tubuh yang baik

Aspek kinesik/ sikap tubuh yang baik terkait dengan tingkah laku siswa

apakah tepat, gerak-gerik tubuhnya tenang dan stabil ketika membacakan naskah

berita. Aspek kinesik/ sikap tubuh yang baik tahap siklus I, siswa yang

Page 105: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

90

mendapatkan skor 5 yaitu S27. Siswa yang mendapatkan skor 4 meningkat

menjadi 84,47%, siswa tersebut adalah S1, S2, S4, S5, S6, S7, S8, S9, S10, S11,

S12, S13, S14, S15, S16, S17, S19, S20, S21, S22, S23, S24, S26, S28, S29, S30,

dan S31. Siswa yang mendapatkan skor 3 adalah S3, S18, S25, dan S32. Tidak

ada siswa yang mendapatkan skor 2 dan skor 1.

Pada siklus I, ada beberapa siswa yang sikap tubuhnya belum tenang

ketika membacakan naskah berita di depan kelas, seperti siswa yang mendapatkan

skor 3 terkadang masih menggerak-gerakkan kakinya. Bagi siswa perempuan

terkadang refleks membetulkan jilbabnya beberapa kali. Sikap tubuh tersebut

dapat mengundang gelak tawa siswa lain yang sedang menilai keterampilan

membacakan naskah berita. Hal tersebut dapat mengganggu konsentrasi siswa

saat membacakan naskah berita. Walaupun masih ada beberapa siswa belum

mampu melakukan sikap tubuh yang baik, tetapi skor rata-rata aspek kinesik

sudah meningkat dibandingkan dengan tahap pratindakan, yaitu meningkat

sebesar 0,66.

Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus I tersebut dapat diketahui bahwa

masih perlu dilaksanakan perbaikan pada siklus II. Pada saat refleksi, peneliti

memberikan solusi agar mengubah pasangan tiap kelompok yang di awal siklus

belum mencapai hasil secara maksimal dan menggunakan naskah berita yang

sama dengan siklus sebelumnya, agar siswa mendapat koreksi-koreksi baru dari

pasangan kelompoknya. Perbaikan pelaksanaan tindakan tersebut diharapkan

dapat mempengaruhi hasil keterampilan membacakan naskah berita pada waktu

tes pascatindakan. Secara keseluruhan semua aspek pada siklus I ini perlu

Page 106: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

91

ditingkatkan terutama peningkatan aspek pelafalan dan penempatan jeda, agar

peningkatan skor yang diperoleh lebih maksimal.

b. Penelitian Tindakan Kelas Siklus II

Pelaksanaan siklus II lebih difokuskan pada perbaikan dari hasil refleksi

siklus I. Tahap siklus II berusaha untuk meningkatkan semua aspek penilaian

secara maksimal terutama pada aspek pelafalan dan penempatan jeda saat

membacakan naskah berita. Pada siklus II, semua aspek mengalami peningkatan

sehingga mencapai indikator keberhasilan penelitian. Hasil pengamatan dan tes

keterampilan membacakan naskah berita siswa pascatindakan juga menunjukkan

hasil yang lebih baik dari siklus sebelumnya.

Penerapan strategi practice-rehearsal pairs dalam siklus II berjalan sesuai

prosedur. Guru mampu membimbing dan memotivasi siswa untuk lebih aktif,

konsentrasi, serta berani membacakan naskah berita di depan kelas. Siswa yang

merasa kurang berani akan terbantu karena strategi practice-rehearsal pairs

dilakukan secara berkelompok. Perhatian dan konsentrasi siswa akan terus

terfokus pada proses pembelajaran, karena semua siswa dilibatkan menilai

demonstrasi setiap kelompok. Hasil pengamatan proses pembelajaran

keterampilan membacakan naskah berita pada siklus II menunjukkan peningkatan,

sehingga menjadikan semua aspek pengamatan berkategori baik.

Page 107: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

92

Berikut ini pembahasan mengenai aspek penilaian keterampilan

membacakan naskah berita siswa pada siklus II.

a. Aspek Intonasi

Aspek penerapan intonasi yang dilakukan siswa pada siklus II mengalami

peningkatan kembali. Aspek intonasi yang berkaitan dengan penempatan intonasi

tepat atau tidak, nada suara menarik, penerapan intonansi tidak monoton, pada

siklus II berkategori baik akan tetapi skor rata-ratanya meningkat lebih baik.

Sehingga siswa tertarik pada intonasi pembacaan naskah berita yang dibacakan.

Tahap siklus II, skor rata-rata aspek intonasi mengalami peningkatan

menjadi 4,28. Siswa yang mendapatkan skor 5 lebih banyak dari siklus I, siswa

tersebut yaitu S1, S6, S11, S13, S20, S22, S23, S26, S27, dan S30. Sebanyak

65,63% siswa mendapatkan skor 4, siswa yang mendapatkan skor 4 adalah S2, S3,

S4, S5, S7, S8, S9, S10, S12, S14, S15, S17, S18, S19, S21, S24, S25, S28, S29,

S31, dan S32. Siswa yang mendapatkan skor 3 hanya S16, sebab volume suara

S16 kurang lantang terdengar sampai belakang. Berikut ini bukti catatan lapangan

S16.

Siswa yang mendapatkan skor 3 adalah S16. Sebab volume suara S16

kurang lantang terdengar sampai belakang. (CL. SK.II. 28-10-2013)

Pada siklus II, tidak ada siswa yang mendapatkan skor 2 dan skor 1.

Sebagian besar siswa mendapatkan skor 4. Perolehan skor tesebut tentunya tidak

terlepas dari penerapan strategi practice-rehearsal pairs dalam proses

pembelajaran. Siswa dapat bertukar pikiran dan berlatih baik dengan teman

sekelompoknya atau kelompok lain. Hasil bertukar pikiran tersebut sangat

Page 108: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

93

membantu siswa untuk mendemonstrasikan tugas membacakan naskah berita di

depan kelas dengan baik.

b. Aspek Pelafalan

Aspek pelafalan yang dilakukan siswa pada siklus II mengalami

peningkatan menjadi berkategori baik. Pelafalan-pelafalan yang kurang tepat pada

tahap pratindakan dan siklus I berkurang secara signifikan. Beberapa siswa yang

awalnya kesulitan melafalkan Sugeng Bahagijo, NGO, WIB, pada siklus I mulai

berkurang dan tahap siklus II semua siswa sudah tepat melafalkan “Sugeng

Bahagijo” dilafalkan menjadi “Sugeng Bahagiyo”, “NGO” dilafalkan “en-ji-o”

bukan “en-ge-o”, dan “WIB” dibaca “Waktu Indonesia Barat” bukan dieja

seperti tindakan sebelumnya. Di bawah ini bukti catatan lapangan yang

menunjukkan perubahan aspek pelafalan siswa menjadi lebih baik.

Kesalahan pelafalan yang dilakukan siswa pada pratindakan dan siklus I, dalam siklus ini sudah berubah menjadi lebih baik. Beberapa siswa yang awalnya kesulitan melafalkan Sugeng Bahagijo, NGO, WIB, pada siklus I mulai berkurang dan tahap siklus II semua siswa sudah tepat melafalkan “Sugeng Bahagijo” dilafalkan menjadi “Sugeng Bahagiyo”,… (CL. SK.II. 31-10-2013)

Pada tahap siklus II, siswa yang memperoleh skor 5 untuk aspek pelafan

adalah S19, S23, S26, dan S27. Siswa yang mendapatkan skor 4 adalah S1, S5,

S6, S7, S10, S13, S20, S21, S22, S24, dan S30. Siswa yang mendapatkan skor 3

adalah S2, S3, S4, S8, S9, S10, S12, S14, S15, S16, S17, S18, S25, S28, S29, S31,

dan S32. Siswa yang mendapatkan skor 3, terlihat sangat hati-hati sekali ketika

melafalkan kalimat berikut “Direktur Eksekutif Internasional NGO Forum on

Page 109: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

94

Indonesian Development”. Oleh sebab itu, terkadang suara siswa timbul

tenggelam kurang jelas terdengar sampai belakang. Akan tetapi, secara

keseluruhan, aspek pelafalan siswa sudah baik, tidak ada siswa yang mendapatkan

skor 2 dan skor 1 pada siklus II.

c. Aspek Mimik Wajah

Pada siklus II secara keseluruhan siswa membacakan naskah berita dengan

mimik wajah yang tergolong baik. Aspek mimik wajah tahap siklus II, tidak ada

siswa yang mendapatkan skor 2 dan skor 1. Siswa yang mendapatkan skor 5

adalah S6, S13, S19, S21, S23, S26, dan S30. Siswa yang mendapat skor 4 adalah

S1, S4, S5, S7, S8, S9, S10, S11, S12, S14, S15, S16, S17, S18, S20, S22, S24,

S27, S28, S29, S31, dan S32. Siswa yang mendapatkan skor 3 adalah S2, S3, dan

S25. Siswa yang mendapatkan skor 3, terkadang masih terpengaruh oleh teman-

temannya yang lain, akibatnya membuat siswa tersebut senyum-senyum ketika

membacakan naskah berita. Namun, siswa dapat segera mengendalikan diri

sehingga mimik wajah siswa tetap terlihat baik. dan sesuai.

Perubahan-perubahan skor siswa menjadi lebih baik dari pratindakan

sampai siklus II, menunjukkan bahwa strategi practice-rehearsal pairs

memberikan dampak positif untuk meningkatkan keterampilan membacakan

naskah berita siswa. Terbukti pada siklus II ini, tidak ada siswa yang menjulur-

julurkan lidahnya atau tertawa ketika membacakan naskah berita di depan kelas.

Siswa terlihat lebih percaya diri dan dapat mengendalikan diri. Hal itu dapat

mendukung mimik wajah siswa terlihat lebih baik tidak terlihat tegang.

Page 110: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

95

d. Aspek Penempatan Jeda

Aspek penempatan jeda pada saat pratindakan berkategori kurang

sedangkan pada pascatindakan berkategori baik. Pada siklus II, tidak ada siswa

yang mendapatkan skor 2 dan skor 1. Siswa yang penempatan tekanan, jeda, serta

durasi sesuai dan tepat, mendapatkan skor 5, yaitu siswa yang berinisial S11, S13,

S19, dan S30. Siswa yang mendapatkan skor 4 adalah S1, S2, S3, S5, S6, S7, S8,

S14, S15, S17, S18, S20, S21, S22, S23, S25, S26, S27, S28, S29, dan S31. Siswa

yang mendapatkan skor 3 adalah S4, S9, S10, S12, S16, dan S32.

Penempatan jeda yang diterapkan oleh S3 dan S2 pada siklus II ini lebih

tepat dan sesuai. Siswa tersebut lebih percaya diri menempatkan jeda sehingga

tidak terdengar ragu-ragu untuk membacakan naskah berita. Khusus untuk S4,

meskipun sudah tepat penempatan jedanya tetapi masih nampak kehati-hatiannya

ketika membacakan kalimat “Berdasarkan pengalaman/ gempa bumi/ rentan

memicu longsor…”. Akan tetapi secara keseluruhan, aspek penempata jeda telah

meningkat dan mencapai standar ketuntasan.

e. Aspek Kinesik/ Sikap Tubuh yang Baik

Aspek kinesik/ sikap tubuh yang baik saat membacakan naskah berita

merupakan aspek yang berkategori paling baik pada siklus II dibandingkan aspek

penilaian lainnya. Aspek ini selalu meningkat secara signifikan dari pratindakan

sampai siklus II. Secara berurutan, peningkatan kategori tersebut adalah

berkategori cukup, baik, dan terakhir menjadi sangat baik. Siswa terlihat tenang,

Page 111: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

96

percaya diri, dan sikapnya lebih menyakinkan pendengar berita. Khusus untuk

aspek kinesik, siswa lebih cepat menyesuaikan diri.

Pada siklus II, tidak ada siswa yang mendapatkan skor 3, skor 2, dan skor

1 untuk aspek kinesik. Siswa yang gerak-gerik tubuhnya tepat, sikap tubuhnya

tenang dan stabil mendapatkan skor 5, yaitu siswa yang berinisial S5, S6, S9, S10,

S11, S13, S14, S15, S16, S17, S19, S20, S21, S22, S23, S24, S26, S27, S30, dan

S31. Siswa yang mendapatkan skor 4 adalah S1, S2, S3, S4, S7, S8, S12, S18,

S25, S28, S29, dan S32.

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat diketahui bahwa pembelajaran

keterampilan membacakan naskah berita menggunakan strategi practice-

rehearsial pairs ternyata mampu membantu siswa meningkatkan keterampilan

membacakan naskah berita. Pada kondisi awal saat pratindakan, siswa terlihat

kurang antusias dan tidak mau berperan aktif dalam pembelajaran keterampilan

membacakan naskah berita. Kondisi mulai berubah ketika pelaksanaan

pembelajaran membacakan naskah berita menggunakan strategi practice-

rehearsial pairs pada siklus I. Siswa terlihat antusias dan aktif dalam

pembelajaran serta lebih berani membacakan naskah berita di depan kelas.

Kondisi paling kondusif adalah pada siklus II. Siswa dianggap telah

memahami langkah-langkah yang diterapkan dalam pembelajaran keterampilan

membacakan naskah berita menggunakan strategi practice-rehearsial pairs.

Semua aspek penilaian proses dan penilaian produk telah mencapai standar

ketuntasan pada siklus II.

Page 112: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

97

Apabila hasil pengamatan proses dan penilaian tes keterampilan

membacakan naskah berita siswa digambarkan melalui grafik, maka berikut ini

grafik persentase jumlah skor rata-rata penilaian proses dan penilaian produk,

mulai tahap pratindakan sampai siklus II.

Gambar 7: Grafik Persentase Jumlah Skor Rata-rata Penilaian Proses dan Penilaian Produk Tahap Pratindakan sampai Siklus II

Berdasarkan hasil angket menunjukkan bahwa 32 siswa menyatakan

pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita dengan menggunakan

strategi practice-rehearsal pairs memberikan kesan positif bagi siswa. Selain itu,

hasil angket menunjukkan bahwa pembelajaran keterampilan membacakan naskah

berita dengan menggunakan strategi practice-rehearsal pairs memberikan

manfaat bagi siswa antara lain sebagai berikut.

a) Semua siswa menyatakan menyukai pembelajaran keterampilan membacakan

naskah berita dengan menggunakan strategi practice-rehearsal pairs.

56.60% 66.90%

79.10%

56.12%

71.56%

82.40%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

PratindakanSiklus I Siklus II

Skor

Rat

a-ra

ta

Penilaian Proses

Penilaian Produk

Page 113: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

98

b) Semua siswa menyatakan berminat dan antusias selama proses pembelajaran

keterampilan membacakan naskah berita menggunakan strategi practice-

rehearsal pairs.

c) Semua siswa menyatakan merasa tampil lebih tenang dan berani untuk

membacakan naskah berita di depan kelas setelah pembelajaran keterampilan

membacakan naskah berita menerapkan strategi practice-rehearsal pairs.

d) Sebanyak 29 siswa dari 32 siswa menyatakan tidak merasa grogi untuk

membacakan naskah berita di depan kelas.

e) Semua siswa menyatakan termotivasi untuk mendemonstrasikan tugas

membacakan naskah berita di depan kelas dengan baik, setelah proses

pembelajaran menggunakan strategi practice-rehearsal pairs.

f) Semua siswa menyatakan bahwa kemampuan membacakan naskah berita

siswa di depan kelas lebih meningkat dari kemampuan sebelumnya.

3. Peningkatan Hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan Strategi Practice-

Rehearsal Pairs

Penilaian keterampilan membacakan naskah berita siswa dilakukan dengan

menilai setiap siswa ketika membacakan naskah berita di depan kelas. Penilaian

keterampilan membacakan naskah berita dilakukan untuk mengukur keterampilan

membacakan naskah berita siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan.

Sehingga dapat diketahui peningkatan skor setiap aspek penilaian. Berikut ini

akan dideskripsikan peningkatan setiap skor penilaian dalam penelitian tindakan

Page 114: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

99

kelas, baik keberhasilan proses maupun keberhasilan produk adalah sebagai

berikut.

a) Peningkatan Keberhasilan Proses

Hasil pengamatan secara proses dilakukan dengan cara peneliti dan guru

mengamati jalannya pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita

dengan menggunakan strategi practice-rehearsial pairs. Berdasarkan pengamatan

peneliti dan guru diperoleh skor rata-rata. Lewat skor rata-rata itu, dapat diketahui

peningkatan skor pengataman proses pembelajaran keterampilan membacakan

naskah berita siswa menggunakan strategi practice-rehearsial pairs. Di bawah ini

tabel deskripsi peningkatan skor pengamatan proses pembelajaran membacakan

naskah berita siswa kelas XI IPA MA Wahid Hasyim.

Tabel 15: Peningkatan Skor Rata-rata Pengamatan Proses Pembelajaran Keterampilan Membacakan Naskah Berita Siswa dari Pratindakan sampai Siklus II

No Aspek

Penilaian Pratindakan Siklus I Siklus II Peningkatan

Rerata Rerata Rerata 1 Keaktifan 2,63 3,25 3,72 1,09 2 Perhatian dan

konsentrasi 2,81 3,13 3,78 0,97

3 Minat 2,88 3,28 4,16 1,28 4 Keberanian 3,00 3,72 4,41 1,41

Jumlah 11,32 13,38 15,82 4,75

Persentase 56,6% 66,9% 79,1% 23,75%

Page 115: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

100

Dalam bentuk grafik, peningkatan skor rata-rata pengamatan proses

pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita siswa dari pratindakan

sampai siklus II dapat ditampilkan sebagai berikut.

Gambar 8: Grafik Peningkatan Skor Rata-rata Pengamatan Proses

Pembelajaran Keterampilan Membacakan Naskah Berita Siswa dari Pratindakan sampai Siklus II

Berdasarkan tabel 15, dapat diketahui peningkatan skor aspek pengamatan

proses pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita siswa menggunakan

strategi practice-rehearsal pairs yang telah dilakukan mulai dari pratindakan

sebesar 11,32, jika dipersentasekan sebesar 56,6% berkategori kurang. Pada siklus

I setelah diberi tindakan meningkat menjadi 13,38, jika dipersentasekan sebesar

66,9% berkategori baik. Kemudian, siklus II meningkat menjadi 15,82, jika

dipersentasekan sebesar 79,1% berkategori baik. Kenaikan skor rata-rata mulai

dari pratindakan hingga siklus II adalah sebesar 4,75, jika dipersentasekan sebesar

23,75%. Peningkatan tertinggi atau paling baik dalam siklus II terjadi pada aspek

2.63 2.81 2.88 3 3.25 3.13 3.28 3.72 3.72 3.78

4.16 4.41

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

5

Keaktifan Konsentrasi Minat Keberanian

Skor

Rat

a-ra

ta

Aspek Pengamatan Proses

Pratindakan

Siklus I

Siklus II

Page 116: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

101

keberanian siswa membacakan naskah berita di depan kelas, sedangkan aspek

yang mengalami peningkatan paling kecil adalah aspek keaktifan siswa ketika

proses pembelajaran.

b) Peningkatan Keberhasilan Produk

Peningkatan skor keterampilan siswa dapat diketahui dari hasil penilaian

peneliti bersama guru kolaborator selama tes membacakan naskah berita.

Peningkatan skor keterampilan membacakan naskah berita siswa akan

dideskripsikan sebagai berikut.

Tabel 16: Peningkatan Skor Rata-rata Keterampilan Membacakan Naskah Berita Siswa dari Pratindakan sampai Siklus II

No Aspek

Penilaian Pratindakan Siklus I Siklus II Peningkatan

Rerata Rerata Rerata 1 Intonasi 2,84 3,75 4,28 0,91 2 Pelafalan 2,44 3,13 3,59 0,69 3 Ekspresi 2,97 3,72 4,16 0,75 4 Jeda 2,53 3,38 3,94 0,85 5 Kinesik 3,25 3,91 4,63 0,66

Jumlah 14,03 17,89 20,6 3,86 Persentase 56,12% 71,56% 82,4% 15,44%

Apabila dideskripsikan dalam bentuk grafik, peningkatan skor rata-rata

keterampilan membacakan naskah berita dari pratindakan sampai siklus II dapat

dilihat pada gambar di bawah ini.

Page 117: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

102

Gambar 9: Grafik Peningkatan Skor Rata-rata Keterampilan

Membacakan Naskah Berita Siswa dari Pratindakan sampai Siklus II

Berdasarkan tabel 16 dan gambar 8, dapat diketahui peningkatan skor tes

keterampilan membacakan naskah berita siswa menggunakan strategi practice-

rehearsal pairs yang telah dilakukan dari pratindakan sebesar 14,03, jika

dipersentasekan sebesar 56,12% berkategori kurang. Pada siklus I setelah diberi

tindakan meningkat menjadi 17,89, jika dipersentasekan sebesar 71,56%

berkategori baik. Kemudian, siklus II meningkat menjadi 20,6, jika

dipersentasekan menjadi 82,4% berkategori sangat baik. Peningkatan tertinggi

atau paling baik dalam siklus II terjadi pada aspek penempatan intonasi sebesar

0,91, sedangkan aspek yang mengalami peningkatan paling kecil adalah kinesik/

sikap tubuh yang baik saat membacakan naskah berita di depan kelas.

2.84 2.44

2.97 2.53

3.25 3.75

3.13 3.72

3.38 3.91

4.28

3.59 4.16 3.94

4.63

00.5

11.5

22.5

33.5

44.5

5

Skor

Rat

a-ra

ta

Aspek Penilaian Membacakan Naskah Berita

Pratindakan

Siklus I

Siklus II

Page 118: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

103

Berikut ini deskripsi peningkatan keterampilan membacakan naskah berita

siswa dilihat dari setiap aspek penilaian yang telah ditentukan.

a. Aspek Intonasi

Aspek intonasi terkait dengan penerapan nada suara yang bervariasi atau

menarik, penempatan intonasinya tepat, dan suara lantang terdengar oleh audien.

Pada saat pratindakan, aspek pelafalan siswa berkategori cukup baik sedangkan

pada pascatindakan berkategori baik.

Tahap pratindakan skor rata-rata siswa pada aspek intonasi sebesar 2,84

berkategori cukup. Pada aspek intonasi, siswa yang berinisial S13 penerapan nada

suaranya bervariasi atau menarik, penempatan intonasinya tepat, dan suara lantang

terdengar oleh audien atau dengan kata lain, hanya 3,12% siswa yang

mendapatkan skor 5. Siswa yang berinisial S6, S20, dan S7, penerapan nada

suaranya bervariasi atau menarik, penempatan intonasi tepat, dan suara cukup

lantang terdengar oleh audien. Siswa yang berinisial S1, S3, S5, S10, S11, S14,

S15, S17, S18, S19, S21, S22, S23, S24, S26, S30, S31, dan S32, penerapan nada

suaranya cukup bervariasi atau cukup menarik, penempatan intonasi kurang tepat,

dan suara kurang lantang terdengar oleh audien. Siswa berinisial S2, S4, S7, S8,

S9, S12, S16, S25, S28, dan S29, penerapan nada suara kurang bervariasi atau

kurang menarik, penempatan intonasi tidak tepat, dan suara kurang lantang

terdengar oleh audien mendapatkan skor 2. Di antara siswa yang mendapatkan

skor 2, yaitu S12 ketika membacakan “Pemerintah menetapkan premi jaminan

bagi warga miskin Rp22.000 per orang per bulan” dan pada kalimmat “Padahal,

rencana belanja negara dalam APBN 2013 Rp1.657,9 triliun”, S12 membacakan

Page 119: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

104

dengan nada yang datar-datar saja, sedangkan dalam kalimat tersebut terdapat kata

penghubung “padahal” yang perlu penekanan lebih untuk menyakinkan

pendengar.

Tahap siklus I, aspek intonasi mengalami peningkatan yaitu skor rata-rata

siswa menjadi 3,75 berkategori baik. Pada siklus I, aspek intonasi siswa yang

penerapan nada suaranya bervariasi atau menarik, penempatan intonasinya tepat,

dan suara lantang terdengar oleh audien sebesar 12,5%, dilakukan siswa yang

berinisial S13, S23, S26, dan S30. Sebanyak 50% siswa mampu menerapkan nada

suara yang bervariasi atau menarik, penempatan intonasi tepat, dan suara cukup

lantang terdengar oleh audien, dilakukan siswa yang berinisial S1, S5, S6, S7, S9,

S11, S15, S17, S19, S20, S21, S22, S24, S27, S28, dan S29. Sebanyak 37,5%

siswa penerapan nada suaranya cukup bervariasi atau cukup menarik, penempatan

intonasi kurang tepat, dan suara kurang lantang terdengar oleh audien. Siswa

tersebut yang berinisial S2, S3, S4, S8, S10, S12, S14, S16, S18, S25, S31, dan

S32.

Tahap siklus II, aspek intonasi mengalami peningkatan yaitu skor rata-rata

siswa menjadi 4,28 baik. Pada siklus sebelumnya, siswa yang penerapan nada

suaranya cukup bervariasi atau cukup menarik, penempatan intonasinya kurang

tepat, dan suara kurang lantang terdengar oleh audien, pada siklus II seluruh siswa

tersebut di atas mengalami peningkatan mendapatkan skor 4 kecuali S16 tetap

mendapatkan skor 3 sebab volume suara S16 kurang lantang terdengar sampai

belakang. Kemudian, siswa yang penerapan nada suaranya bervariasi atau

menarik, penempatan intonasinya tepat, dan suara lantang terdengar oleh audien

Page 120: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

105

meningkat menjadi 31,25% berhasil dilakukan siswa yang berinisial S1, S6, S11,

S13, S20, S22, S23, S26, S27, dan S30. Jadi, dapat dikatakan bahwa aspek

intonasi telah mengalami peningkatan yang signifikan jika dibandingkan dengan

tahap pratindakan.

b. Aspek Pelafalan

Aspek pelafalan itu terkait dengan pelafalan fonem jelas pada saat siswa

membacakan naskah berita dan tidak ada pengaruh pelafalan dari bahasa daerah

serta bahasa asing. Pada saat pratindakan, aspek pelafalan siswa berkategori

kurang sedangkan pada pascatindakan berkategori baik.

Tahap pratindakan skor rata-rata siswa pada aspek pelafalan sebesar 2,44

berkategori kurang. Pada aspek pelafalan, siswa yang berinisial S13 dan S21

pelafalan fonemnya jelas, tidak terpengaruh pelafalan dari bahasa daerah, dan

cukup jelas melafalkan bahasa asing, atau sebesar 6,25% siswa mendapatkan skor

4. Sebanyak 46,9% siswa yang berinisial S1, S6, S7, S8, S11, S12, S14, S17, S18,

S19, S22, S23, S24, S26, dan S27 pelafalan fonemnya kurang jelas, beberapa kali

terpengaruh pelafalan dari bahasa daerah, dan cukup jelas melafalkan bahasa

asing. Kemudian, siswa yang berinisial S4, S5, S15, S16, S20, S25, S28, S30,

S31, dan S32 pelafalan fonemnya kurang jelas, terpengaruh pelafalan dari bahasa

daerah, dan kurang jelas melafalkan bahasa asing mendapatkan skor 2. Siswa

yang berinisial S2, S3, S9, S10, dan S29 mendapatkan skor 1, pelafalan fonemnya

tidak jelas, terpengaruh pelafalan dari bahasa daerah, dan tidak jelas melafalkan

bahasa asing. Semua siswa yang mendapatkan skor 2 dan skor 1 tidak tepat

Page 121: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

106

melafalkan kata “skala Richter” dibaca “skala liter”, kata “Sugeng Bahagijo”

tetap dibaca apa adanya, padahal seharusnya dibaca “Sugeng Bahagiyo”,

membacakan akronim “WIB” dengan dieja, bukan dibaca “Waktu Indonesia

Barat”, dan pelafalan kata “Direktur Eksekutif Internasional NGO Forum on

Indonesian Development” dilafalkan kurang sesuai dengan kaidah bahasa Inggris,

terutama ketika menyebutkan akronim NGO dibaca en-ge-o seperti mengeja

dalam huruf bahasa Indonesia, seharusnya dibaca en-ji-o.

Tahap siklus I, aspek pelafalan mengalami peningkatan yaitu skor rata-rata

siswa menjadi 3,13 berkategori cukup. Pada siklus I, siswa yang pelafalan

fonemnya jelas, tidak terpengaruh pelafalan bahasa daerah, dan cukup jelas

melafalkan bahasa asing sebesar 21,9% siswa mampu mempraktikkannya, yaitu

siswa yang berinisial S11, S13, S21, S23, S26, S27, dan S30. Siswa yang

pelafalan fonemnya kurang jelas, beberapa kali terpengaruh pelafalan bahasa

daerah, dan cukup jelas melafalkan bahasa asing, yaitu siswa yang berinisial S1,

S4, S5, S6, S7, S8, S9, S10, S12, S14, S15, S17, S18, S19, S20, S22, S24, S25,

S28, S29, S31, dan S32, siswa tersebut mendapatkan skor 3. Siswa yang

mendapatkan skor 2 adalah S2, S3, dan S16. Perubahan yang terjadi pada aspek

pelafalan dalam siklus I yaitu siswa sudah tepat melafalkan “skala Richter” tidak

lagi dibaca “skala liter”. Siswa juga lancar melafalkan “Badan Meteorologi,

Klimatologi, dan Geofisika”. Kemudian, S2, S3 dan S16 masih kurang tepat

membacakan “Sugeng Bahagijo” yang seharusnya dibaca dengan “Sugeng

Bahagio”. Adapula S16 yang terlihat ragu-ragu ketika membacakan akronim

“WIB” dengan dieja, bukan dibaca “Waktu Indonesia Barat”.

Page 122: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

107

Tahap siklus II, aspek pelafalan mengalami peningkatan yang lebih baik

lagi, yaitu skor rata-rata siswa meningkat menjadi 3,59 berkategori baik.

Pelafalan-pelafalan yang kurang tepat pada tahap pratindakan dan siklus I

berkurang secara signifikan. Beberapa siswa yang awalnya kesulitan melafalkan

Sugeng Bahagijo, NGO, WIB, pada siklus I mulai berkurang dan tahap siklus II

semua siswa sudah tepat melafalkan “Sugeng Bahagijo” dilafalkan menjadi

“Sugeng Bahagiyo”, “NGO” dilafalkan “en-ji-o” bukan “en-ge-o”, dan “WIB”

dibaca “Waktu Indonesia Barat” bukan dieja seperti tindakan sebelumnya. Jadi,

secara keseluruhan aspek pelafalan siswa pada siklus II meningkat jika

dibandingkan siklus sebelumnya.

c. Aspek Mimik Wajah

Aspek mimik wajah saat siswa membacakan naskah berita terkait dengan

mimik wajah menarik dan tatapan mata tepat. Pada saat pratindakan, aspek mimik

wajah siswa berkategori cukup baik, sedangkan pada pascatindakan berkategori

baik.

Tahap pratindakan skor rata-rata siswa pada aspek mimik wajah sebesar

2,97 berkategori cukup. Pada aspek mimik wajah, siswa yang berinisial S13, S14,

S21, S23, S24, S26, dan S27, mimik wajahnya cukup menarik dan tatapan mata

tepat mendapatkan skor 4. Siswa yang mimik wajahnya kurang menarik tetapi

tatapan mata cukup tepat sebanyak 56,25%, siswa tersebut berinisial S5, S6, S7,

S8, S11, S12, S15, S16, S17, S18, S19, S20, S22, S25, S28, S30, S31, dan S32.

Siswa yang mimik wajahnya kurang menarik dan tatapan matanya kurang tepat

Page 123: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

108

sebanyak 18,75%, yaitu siswa yang berinisial S1, S2, S4, S9, S10, dan S29,

kemudian siswa yang berinisial S3, mimik wajahnya tidak menarik dan tatapan

matanya tidak tepat mendapat skor 1. Kebanyakkan siswa yang mendapatkan skor

2 dan 1, kurang percaya diri, terlihat tegang, tatapan matanya tidak fokus. Seperti

S3 dan S9, tatapan matanya selalu tertuju ke atas melihat langit-langit kelas.

Selain itu, S3 juga sering menjulurkan lidahnya. Hal ini membuat mimik

wajahnya tidak menarik, bahkan terkadang mengundang tawa siswa lain yang

menilainya.

Tahap siklus I, aspek mimik wajah siswa mengalami peningkatan yaitu

skor rata-rata siswa menjadi 3,72 berkategori baik. Pada aspek pelafalan siklus I,

siswa yang berinisial S13 dan S26, mimik wajahnya menarik dan tatapan

matanya tepat mendapat skor 5. Siswa yang mimik wajahnya cukup menarik dan

tatapan matanya tepat sebanyak 59,4%, siswa tersebut berinisial S5, S6, S7, S9,

S12, S14, S15, S18, S19, S20, S21, S22, S23, S24, S27, S29, S30, S31, dan S32.

Siswa lainya yang berinisial S1, S2, S3, S4, S8, S10, S11, S16, S17, S25, dan S28,

mimik wajahnya kurang menarik tetapi tatapan mata cukup tepat mendapat skor 3.

Siswa yang mendapatkan skor 3, rata-rata tatapan matanya masih tertuju ke atas.

Akibatnya, siswa sering kehilangan konsentrasi dan salah membacakan kalimat

selanjutnya.

Tahap siklus II, aspek mimik wajah siswa mengalami peningkatan yaitu

skor rata-rata siswa menjadi 4,16 berkategori baik. Pada siklus II, siswa yang

mimik wajahnya menarik dan tatapan mata tepat meningkat menjadi 21,87%,

siswa tersebut berinisial S6, S13, S19, S21, S23, S26, dan S30. Siswa yang mimik

Page 124: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

109

wajahnya cukup menarik dan tatapan matanya tepat atau siswa yang mendapatkan

skor 4 juga mengalami peningkatan menjadi 68,75%, siswa tersebut berinisial S1,

S4, S5, S7, S8, S9, S10, S11, S12, S14, S15, S16, S17, S18, S20, S22, S24, S27,

S28, S29, S31, dan S32. Sisanya yaitu 9,37% siswa mendaptkan skor 3, siswa

tersebut berinisial S2, S3, dan S25.

d. Aspek Penempatan Jeda

Aspek penempatan jeda saat membacakan naskah berita terkait dengan

penempatan tekanan, jeda, serta durasi sesuai dan tepat. Pada saat pratindakan,

aspek penempatan jeda siswa berkategori kurang sedangkan pada pascatindakan

berkategori baik.

Tahap pratindakan skor rata-rata siswa pada aspek penempatan jeda

sebesar 2,53 berkategori kurang. Pada aspek penempatan jeda, siswa yang

berinisial S13 dan S27, penempatan tekanan, jeda serta durasinya cukup sesuai

dan tepat mendapatkan skor 4 hanya 6,25%. Siswa berinisial S5, S6, S12, S14,

S17, S18, S19, S21, S22, S23, S24, S26, S30, S31, dan S32, penempatan tekanan,

jeda, serta durasi cukup sesuai meskipun kurang tepat mendapat skor 3. Siswa

yang berinisial S1, S2, S7, S8, S9, S10, S11, S15, S16, S20, S25, S28, dan S29,

penempatan tekanan, jeda, serta durasi kurang sesuai dan kurang tepat mendapat

skor 2. Siswa yang berinisial S3 dan S4, penempatan tekanan, jeda, serta durasi

tidak sesuai dan tidak tepat mendapat skor 1.

Page 125: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

110

Penempatan jeda yang diterapkan oleh S3 membuat teman-temannya

tertawa karena salah menempatkan jeda pada kalimat “Pusat gempa berada 24

kilometer di tenggara Kabupaten Cianjur/ 39 km Barat Daya Ngamprah/ dan 22

km Barat Daya Bandung”, S3 membacanya dengan memberikan jeda “Pusat

gempa berada 24 kilometer/ di tenggara Kabupaten Cianjur/ 39 km Barat/ Daya

Ngamprah/ dan 22 km Barat/ Daya Bandung”. Kemudian, saat membacakan

kalimat “Berdasarkan pengalaman/ gempa bumi/ rentan memicu longsor…”, S4

membacanya dengan memberikan jeda “Berdasarkan pengalaman gempa/ bumi

rentan memicu longsor”. Siswa yang berinisial S2 ketika membacakan kalimat

“Namun/ kemungkinan besar/ gempa bisa memicu longsor/ terutama di awal

musim hujan ini.” di baca “Namun/ kemungkinan/ besar gempa/ bisa memicu

longsor/ terutama di awal musim hujan ini”. Siswa yang berinisial S16 saat

membacakan kalimat “Padahal, rencana belanja negara dalam APBN 2013

Rp1.657,9 triliun.” dibaca “Padahal/ rencana belanja negara dalam APBN 2013/

seribu enam ratus lima puluh tujuh koma sembilan rupiah/ triliun. Penempatan

jeda yang diterapkan siswa tersebut menurut peneliti dan guru kolaborator tidak

sesuai dan tidak tepat, sebab dapat mengubah makna suatu kalimat.

Tahap siklus I, aspek penempatan jeda mengalami peningkatan yaitu skor

rata-rata siswa menjadi 3,38 berkategori cukup. Pada siklus I, aspek penempatan

jeda siswa yang berinisial S1, S6, S11, S13, S14, S15, S20, S21, S23, S26, S27,

dan S30 penempatan tekanan, jeda serta durasinya cukup sesuai dan tepat

mendapatkan skor 4 meningkat menjadi 37,5%. Siswa berinisial S2, S3, S4, S5,

S7, S8, S9, S10, S12, S16, S17, S18, S19, S22, S24, S25, S28, S29, S31, dan S32,

Page 126: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

111

penempatan tekanan, jeda, serta durasi cukup sesuai meskipun kurang tepat

mendapat skor 3.

Kekurangan penempatan jeda yang diterapkan oleh S3 dalam kalimat

“Pusat gempa berada 24 kilometer di tenggara Kabupaten Cianjur/ 39 km Barat

Daya Ngamprah/ dan 22 km Barat Daya Bandung”, pada siklus II terdengar

cukup sesuai dibandingkan tahap pratindakan. Begitu pula dengan S4, awalnya S4

kurang tepat menempatkan jeda kalimat “Berdasarkan pengalaman gempa/ bumi

rentan memicu longsor” pada siklus II penempatan jeda menjadi “Berdasarkan

pengalaman/ gempa bumi/ rentan memicu longsor…” meskipun masih terdengar

ragu-ragu. Kemudian, siswa yang berinisial S2 ketika membacakan kalimat

“Namun/ kemungkinan besar/ gempa bisa memicu longsor/ terutama di awal

musim hujan ini” juga terdengar cukup sesuai. Kemudian, S16 yang awalnya

membaca kalimat “Padahal/ rencana belanja negara dalam APBN 2013/ seribu

enam ratus lima puluh tujuh koma sembilan rupiah/ triliun”, pada siklus I S16

dapat membacakan kalimat tersebut dengan menerapkan jeda yang tepat. Berikut

bukti catatan lapangan S16 untuk aspek penempatan jeda.

Tahap siklus II, aspek penempatan jeda kembali mengalami peningkatan

yaitu skor rata-rata siswa menjadi 3,94 berkategori baik. Pada siklus II, aspek

penempatan jeda siswa yang berinisial S11, S13, S19, dan S30, penempatan

tekanan, jeda, serta durasi dan tepat mendapatkan skor 5. Siswa yang berinisial

S1, S2, S3, S5, S6, S7, S8, S14, S15, S17, S18, S20, S21, S22, S23, S24, S25,

S26, S27, S28, S29, dan S31, penempatan tekanan, jeda, serta durasi cukup sesuai

dan tepat mendapatkan skor 4 68,75%. Siswa yang berinisial S4, S9, S10, S12,

Page 127: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

112

S16, dan S32 mendapatkan skor 3. Penempatan jeda yang diterapkan oleh S3 dan

S2 pada siklus II ini meningkat lebih tepat dan sesuai. Siswa tersebut lebih

percaya diri menempatkan jeda sehingga tidak terdengar ragu-ragu untuk

membacakan naskah berita.

e. Aspek Kinesik/ Sikap Tubuh yang Baik

Aspek kinesik/ sikap tubuh yang baik saat membacakan naskah berita

terkait dengan gerak-gerik fisik yang tepat, sikap tubuh tenang, dan stabil. Pada

saat pratindakan, aspek kinesik siswa berkategori cukup baik sedangkan pada

pascatindakan berkategori sangat baik.

Tahap pratindakan skor rata-rata siswa pada aspek kinesik/ sikap tubuh

yang baik sebesar 3,25 berkategori cukup. Pada aspek kinesik siswa yang

mendapatkan skor 4 atau siswa yang gerak-gerik fisiknya tepat, sikap tubuh cukup

tenang, dan cukup stabil sebesar 37,5%. Siswa tersebut berinisial S6, S7, S13,

S14, S15, S17, S19, S21, S23, S24, S26, dan S27. Siswa yang gerak-gerik

fisiknya tepat, sikap tubuh cukup tenang, dan kurang stabil sebesar 50%. Siswa

tersebut berinisial S1, S5, S8, S10, S11, S12, S16, S18, S20, S22, S25, S28, S29,

S30, S31, dan S32. Siswa yang berinisial S2, S3, S4, dan S9, gerak-gerik fisik

kurang tepat, sikap tubuh kurang tenang, dan kurang stabil mendapatkan skor 2.

Sebagai salah satu contoh, siswa yang berinisial S9, sering menjulurkan lidahnya.

Beberapa siswa juga terlihat grogi sampai mengubah posisi duduk dan meminta

diulang kembali pembacaan naskah beritanya. Berdasarkan hasil wawancara,

beberapa siswa tersebut merasa tidak tepat menempatkan jeda, tidak tepat

Page 128: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

113

melafalkan kata-kata, atau intonasinya sehingga di tengah-tengah membacakan

naskah berita ada yang tiba-tiba tertawa dan meminta diulang kembali.

Tahap siklus I, aspek kinesik mengalami peningkatan yaitu skor rata-rata

siswa menjadi 3,91 berkategori baik. Pada aspek kinesik siklus I, siswa yang

berinisial S27, gerak-gerik fisik tepat, sikap tubuh tenang, dan stabil mendapatkan

skor 5. Sebanyak 84,47%, siswa gerak-gerik fisik tepat, sikap tubuh cukup tenang,

dan cukup stabil mendapat skor 4, siswa tersebut berinisial S1, S2, S4, S5, S6, S7,

S8, S9, S10, S11, S12, S13, S14, S15, S16, S17, S19, S20, S21, S22, S23, S24,

S26, S28, S29, S30, dan S31. Siswa yang berinisial S3, S18, S25, dan S32, gerak-

gerik fisik tepat, sikap tubuh cukup tenang, dan kurang stabil mendapatkan skor 3.

Tahap siklus II, aspek kinesik mengalami peningkatan yaitu skor rata-rata

siswa menjadi 4,63 berkategori sangat baik. Aspek kinesik merupakan aspek yang

mencapai nilai paling tinggi dibaningkan aspek penilaian lainnya. Pada aspek

kinesik siklus II, siswa yang berinisial S5, S6, S9, S10, S11, S13, S14, S15, S16,

S17, S19, S20, S21, S22, S23, S24, S26, S27, S30, dan S31, gerak-gerik fisik

tepat, sikap tubuh tenang, dan stabil mendapatkan skor 5. Siswa yang berinisial

S1, S2, S3, S4, S7, S8, S12, S18, S25, S28, S29, dan S32, gerak-gerik fisik tepat,

sikap tubuh cukup tenang, dan cukup stabil mendapatkan skor 4.

Page 129: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

114

4. Keterbatasan Penelitian

Penelitian tindakan kelas tentang peningkatan keterampilan membacakan

naskah berita menggunakan stratesgi practice-rehearsal pairs siswa kelas XI IPA

MA Wahid Hasyim Yogyakarta dihentikan pada siklus II pertemuan kedua.

Berdasarkan diskusi antara peneliti dengan guru kolaborator, penelitian ini

mengalami keterbatasan waktu yaitu siswa akan mengikuti ujian semester ganjil,

sebab tiga bulan pertama semester ganjil sudah digunakan untuk program

kepesantrenan (mata pelajaran umum ditiadakan diganti dengan mata pelajaran

kepesantrenan). Jadi, waktu yang tersisa harus dimanfaatkan semaksimal mungkin

untuk mengajarkan materi lain. Selain itu, skor rata-rata siswa telah mengalami

peningkatan dan sesuai dengan standar ketuntasan, yaitu skor minimal 70.

Page 130: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

115

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

pada bab sebelumnya, maka penelitian tindakan kelas menggunakan strategi

practice-rehearsal pairs untuk meningkatkan keterampilan membacakan naskah

berita siswa kelas XI IPA MA Wahid Hasyim Yogyakarta dapat disimpulkan

sebagai berikut.

1. Penelitian tindakan kelas menggunakan strategi practice-rehearsal pairs

mampu meningkatkan keterampilan membacakan naskah berita siswa kelas XI

IPA MA Wahid Hasyim Yogyakarta baik secara proses maupun produk.

Peningkatan secara proses terlihat dari berkurangnya beberapa kendala

selama proses pembelajaran, bahkan ada yang berhasil dihilangkan seperti

tidak ada lagi siswa yang tertidur di kelas ketika proses pembelajaran

membacakan naskah berita berlangsung. Selain itu, siswa lebih antusias

mengikuti pembelajaran, memperhatikan pembelajaran, dan berani

membacakan naskah berita di depan kelas.

2. Peningkatan secara produk terlihat dari peningkatan skor keterampilan

membacakan naskah berita siswa kelas XI IPA MA Wahid Hasyim

Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan selama dua siklus berhasil

meningkatkan skor keterampilan membacakan naskah berita sesuai dengan

standar ketuntasan, yaitu mencapai skor 70.

Page 131: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

116

B. Implikasi

Hasil penelitian ini memunculkan implikasi yaitu pentingnya strategi

pembelajaran yang tepat disesuaikan dengan kompetensi dan kondisi siswa. Salah

satu alternatif strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran

membacakan naskah berita adalah strategi practice-rehersial pairs. Penerapan

strategi tersebut dapat mengurangi kendala-kendala selama proses pembelajaran,

meningkatkan antusiasme, dan konsentrasi siswa. Selain itu, melalui strategi

practice-rehearsal pairs siswa dapat pula bertukar pikiran dengan siswa lain

untuk meningkatkan keterampilan membacakan naskah berita.

Strategi practice-rehearsal pairs diharapkan dapat menjadi alternatif

strategi dalam pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita di MA

Wahid Hasyim Yogyakarta maupun di sekolah lain. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa strategi practice-rehearsal pairs cocok dterapkan sebagai

strategi untuk meningkatkan keterampilan membacakan naskah berita siswa kelas

XI IPA MA Wahid Hasyim Yogyakarta.

C. Saran

Adapun beberapa saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut.

1. Apabila guru belum menentukan strategi lain yang lebih efektif diterapkan

untuk meningkatkan keterampilan membacakan naskah berita siswa,

sebaiknya guru mata pelajaran bahasa Indonesia di MA Wahid Hasyim

Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs sebagai strategi

pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita.

Page 132: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

117

2. Peneliti lain diharapkan mampu menemukan strategi pembelajaran baru yang

lebih efektif diterapkan dalam proses pembelajaran keterampilan membacakan

naskah berita, sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik dan

keterampilan membacakan naskah berita siswa kelas XI IPA MA Wahid

Hasyim Yogyakarta mampu mencapai standar kompetensi, yaitu mencapai

skor 70.

Page 133: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

118

DAFTAR PUSTAKA

Arsjad, Maidar dan Mukti. 1993. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa

Indonesia. Jakarata: Erlangga Djuroto, Totok. 2005. Teknik Mencari dan Menulis Berita. Semarang: Dahara Prize

Harras, Kholid A, dkk. 1997. Membaca I. Jakarta: Universitas Terbuka

Hardini, Isriani, dan Dewi Puspitasari. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep, dan Implementasi). Yogyakarta: Familia (Group Relasi Inti Media)

Henshall, Peter dan David Ingram. 2005. Menjadi Jurnalistik. Yogyakarta: LKis

Madya, Suwarsih. 2009. Teori dan Praktik Penelitian Tindakan (Action Research). Bandung: Alfabeta

Mulyasa. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran (Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)). Jakarta: BP. PUTRA BHAKTI MANDIRI

Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Statistik Terapan. Yogyakarta: Gadjah Mada Uniersity Press

Nurhadi. 2008. Membaca Cepat dan Efektif (Teori dan Latihan). Bandung: CV. Sinar Bumi

Rakhmat, Jalaludin. 2000. Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bandung: PT Remaja Rusdakarya

Silberman, Melvin. 2005. Active learning (101 Cara Belajar Siswa Aktif). Yogyakarta: YAPPENDIS

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sujianto, J. 1988. Keterampilan Berbahasa Membaca, Menulis, Berbicara untuk Matakuliah Dasar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud

Sumadiria, Haris. 2006. Jurnalistik Indonesia. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Page 134: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

119

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Kemampuan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Zaini, Hisyam, dkk. 2004. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD IAIN

Zuhdi, Darmiyati. 2008. Strategi Meningkatkan Kemampuan Membaca (Peningkatan Komprehensi). Yogyakarta: UNY Press

Zuriah, Nurul. 2003. Penelitian Tindakan (Action Research) dalam Bidang Pendidikan dan Sosial. Malang: Bayu Media Bandung

Page 135: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

LAMPIRAN

Page 136: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

120

Lampiran 1: Jadwal Pelaksanaan Penelitian

JADWAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS MA WAHID HASYIM YOGYAKARTA

No Waktu Hari, Tanggal

Penelitian

Agenda

1 09.20- 10.40 Kamis, 10 Oktober 2013 Pertemuan pertama pratindakan

2 12.30- 13.40 Senin, 14 Oktober 2013 Pertemuan pertama siklus I

3 09.20-10.40 Kamis, 17 Oktober 2013 Pertemuan kedua siklus I

4 12.30- 13.40 Senin, 21 Oktober 2013 Pertemuan ketiga siklus I

5 12.30- 13.40 Senin, 28 Oktober 2013 Pertemuan pertama siklus II

6 09.20- 10.40 Kamis, 31 Oktober 2013 Pertemuan kedua siklus II

Page 137: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

121

Lampiran 2: Silabus SILABUS

Nama Sekolah : MA Wahid Hasyim Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : XI Semester : 1 Standar Kompetensi : Membaca

3. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca nyaring.

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Penilaian Waktu Sumber/ Bahan/ Alat

3.1 Menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui kegiatan membaca intensif

Paragraf yang berpola deduktif dan induktif • Kalimat utama • Kalimat penjelas • Kalimat kesimpulan • Ciri paragraf

deduktif/induktif • Perbedaan deduktif

dengan induktif

• Membaca paragraf berpola deduktif dan induktif .

• Mengidentifikasi ciri paragraf induktif dan deduktif.

• Menjelaskan perbedaan antara paragraf deduktif dengan induktif.

• Mengidentifikasi frase nominal dalam paragraf induktif dan deduktif.

• Menemukan kalimat yang mengandung gagasan utama pada paragraf .

• Menemukan kalimat penjelas yang mendukung gagasan utama.

• Menemukan paragraf induktif dan deduktif.

• Mengidentifikasi ciri paragraf induktif dan deduktif.

• Menjelaskan perbedaan antara paragraf induktif dengan deduktif.

• Mengidentifikasi frase nominal dalam paragraf induktif dan deduktif.

Jenis tagihan: • Tugas individu • Tugas kelompok • ulangan Bentuk Instrumen: • uraian bebas • pilihan ganda • jawaban singkat

4 Komposisi oleh Gorys Keraf Artikel/ berita dari media cetak/ elektronik

Page 138: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

122

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Indikator Penilaian Waktu Sumber/ Bahan/ Alat

3.2 Membacakan berita dengan intonasi, lafal, dan sikap membaca yang baik.

Naskah berita: • ciri naskah berita • lafal • tekanan • intonasi • jeda

• Membacakan naskah berita dengan memperhatikan penggunaan lafal, intonasi, kejelasan ucapan, tatapan mata, dan sikap membaca yang benar.

• Mendiskusikan pembacaan berita yang dilakukan teman.

• Membacakan naskah berita dengan memperhatikan penggunaan lafal, intonasi, kejelasan ucapan, tatapan mata, dan sikap membaca yang benar.

• Membahas pembacaan berita yang dilakukan teman.

Jenis tagihan: • tugas individu Bentuk instrumen: • performansi • format

pengamatan

4 Berita dari media cetak/ elektronik

Page 139: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

123

Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

SMA : MA Wahid Hasyim

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : X1/ 1

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (1 x pertemuan)/ 2 x 40 menit

Aspek/ Unit : Membaca

A. Standar Kompetensi

3. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca nyaring.

B. Kompetensi Dasar

3.2 Membacakan berita dengan intonasi, lafal, dan sikap membaca yang baik.

C. Indikator

1. Membacakan naskah berita dengan memperhatikan penggunaan lafal,

intonasi, kejelasan ucapan, tatapan mata, dan sikap membaca yang benar.

2. Membahas pembacaan berita yang dilakukan teman.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran standar kompetensi ini, siswa diharapkan:

1. Siswa mampu membaca nyaring nasah berita dengan menggunakan lafal,

intonasi, kejelasan ucapan, tatapan mata, dan sikap membaca yang benar.

Page 140: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

124

2. Siswa dapat mengungkapkan pendapatnya mengenai pembacaan naskah berita

yang telah dibacakan.

3. Siswa mampu memahami dan meringkas isi berita sesuai dengan naskah berita

yang dibacakan.

E. Materi Pembelajaran

1. Berita adalah peristiwa atau kejadian yang telah dilaporkan. Berita bersifat

faktual dan pada umumnya menyangkut peristiwa atau kejadian yang aktual

dan menarik perhatian khalayak.

2. Ciri-ciri berita yang baik adalah sebagai berikut:

a) Publisitas: laporan yang disajikan ditujukan untuk umum (publik). Oleh

karena itu, dewan redaksi mengemasnya dengan bobot isi dan ragam

bahasa yang dapat dipahami masyarakat luas.

b) Aktual: inilah salah satu perbedaannya dengan buku. Media massa selalu

berusaha untuk menyajikan informasi yang terbaru.

c) Objektif: sebuah berita hendaknya disajikan secara tidak memihak. Oleh

karenaa itu setiap berita yang disajikan hendaknya memuat fakta yang

diperoleh dari berbagai sumber secara berimbang.

d) Menarik: peristiwa yang hendak dijadikan berita hendaklah menarik dan

menggugah minat khalayak untuk membacanya.

3. Struktur berita

Struktur berita terangkum dalam rumus 5W + 1H. Rumus tersebut

menyangkut enam pertanyaan berikut.

a) (What) Apa peristiwanya?

b) (Who) Siapa yang mengalami peristiwa itu?

c) (Where) Di mana terjadinya peristiwa itu?

d) (When) Kapan terjadinya peristiwa itu?

e) (Why) Mengapa peristiwa itu terjadi?

f) (How) Bagaimana proses kejadiaannya?

Page 141: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

125

Keenam pertanyaan tersebut lazim ditempatkan di bagian awal

pemberitaan yang kemudian sering disebut sebagai pokok berita atau lead.

Bagian berikutnya sampai selesai adalah uraiannya. Karena itulah struktur

berita tersaji dalam pola piramida terbalik. Bagian awal merupaka bagian

pokok dan semakin ke bawah berita itu merupakan perincian-perinciannya.

4. Aspek Penilaian Membacakan Naskah Berita

Aspek penilaian membacakan naskah berita meliputi (a) intonasi, (b)

pelafalan, (c) mimik wajah/ ekspresi, (d) penjedaan, dan (e) sikap tubuh yang

baik/ kinesik.

F. Strategi Pembelajaran: strategi practice-rehearsal pairs

G. Kegiatan Pembelajaran

a) Pertemuan Pertama Siklus I

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

1 Kegiataan Awal

a. Guru membuka pembelajaran, mengisi daftar kelas dan

menanyakan kabar siswa.

b. Guru menginformasikan kompetensi dasar, indikator, dan

tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.

c. Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai materi

membacakan naskah berita. Guru menanyakan apa saja

unsur-unsur berita itu?

7 menit

2 Kegiatan Inti

a. Guru menyampaikan materi mengenai kompetensi

membacakan naskah berita dan menjelaskan aspek-aspek

penunjang keberhasilan membacakan naskah berita.

Page 142: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

126

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

b. Guru menjelaskan strategi pembelajaran yang akan

digunakan dalam proses pembelajaran membaca naskah

berita, yaitu strategi practice-rehearsal pairs.

c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi atau prosedur pelaksanaan strategi yang

akan digunakan.

d. Siswa membentuk kelompok sesuai dengan yang telah

ditentukan guru kolaborator dan peneliti secara acak,

beranggotakan 2-3 orang, masing-masing kelompok

mempersiapkan presentasinya. Setiap pasangan akan

bertugas sebagai pembaca naskah berita dan sebagai

pengamat.

e. Siswa membagi naskah berita yang berjudul “Jaminan

Kesehatan” dan “Gempa Picu Longsor” untuk dibaca.

Kemudian setiap pasangan diberi nomor. Nomor tersebut

akan diundi sebagai nomor urut untuk membacakan naskah

berita.

f. Pasangan yang bertugas membacakan naskah berita bebas

menentukan siapa yang pertama membacakan naskah berita

dan siapa yang bertugas sebagai pengamat.

g. Guru, peneliti, dan kelompok yang lain juga ikut menilai

pembacaan naskah berita kelompok yang sedang

menjalankan tugasnya. Hal itu dilakukan secara bergantian

sampai semua pasangan sudah menjalankan tugasnya.

65 menit

3 Kegiatan Akhir

a. Setelah semua siswa menjalankan perannya, guru

Page 143: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

127

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

mengevaluasi pembelajaran yang sudah berlangsung.

b. Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran/ meteri yang

dipelajari.

c. Refleksi: peserta didik mengungkapkan kesannya terhadap

pembelajaran membaca naskah berita yang telah

berlangsung.

d. Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi pada

pertemuan yang akan datang, yaitu melanjutkan materi

membacakan naskah berita. Kemudian, guru mengakhiri

pembelajaran.

8 menit

b) Pertemuan Kedua Siklus I

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

1 Kegiataan Awal

a. Guru membuka pembelajaran, mengisi daftar kelas dan

menanyakan kabar siswa.

b. Guru menginformasikan kompetensi dasar, indikator, dan

tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.

c. Guru dan siswa mengadakan tanya jawab mengenai materi

yang akan dipelajari. Misalnya, guru menanyakan apa saja

unsur-unsur berita itu?

7 menit

2 Kegiatan Inti

a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi atau prosedur pelaksanaan strategi yang

akan digunakan atau prihal lain yang belum jelas.

b. Siswa kembali berkelompok 2-3 orang sesuai kelompok

Page 144: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

128

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

yang sudah dibentuk pada pertemuan pertama. Masing-

masing kelompok mempersiapkan presentasinya. Setiap

pasangan akan bertugas sebagai pembaca naskah berita dan

sebagai pengamat.

c. Siswa membacakan kembali naskah berita yang telah

dibagikan pada pertemuan sebelumnya. Kemudian setiap

pasangan diberi nomor. Nomor tersebut akan diundi sebagai

nomor urut untuk membacakan naskah berita.

d. Pasangan yang bertugas membacakan naskah berita bebas

menentukan siapa yang pertama membacakan naskah berita

dan siapa yang bertugas sebagai pengamat.

e. Guru, peneliti, dan kelompok yang lain juga ikut menilai

pembacaan naskah berita kelompok yang sedang

menjalankan tugasnya. Hal itu dilakukan secara bergantian

sampai semua pasangan sudah menjalankan tugasnya.

65 menit

3 Kegiatan Akhir

a. Setelah semua siswa menjalankan perannya, guru

mengevaluasi pembelajaran yang sudah berlangsung.

b. Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran/ meteri yang

dipelajari.

c. Refleksi: peserta didik mengungkapkan kesannya terhadap

pembelajaran membaca naskah berita yang telah

berlangsung.

d. Guru menginformasikan kepada siswa materi pertemuan

yang akan datang, yaitu melanjutkan materi membacakan

naskah berita. Kemudian, guru mengakhiri pembelajaran.

8 menit

Page 145: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

129

c) Pertemuan Ketiga Siklus I

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

1 Kegiataan Awal

a. Guru membuka pembelajaran, mengisi daftar kelas dan

menanyakan kabar siswa.

b. Guru menginformasikan kompetensi dasar, indikator, dan

tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.

c. Guru dan siswa mengadakan tanya jawab mengenai materi

pembelajaran. Guru menanyakan apa saja penilaian

membacakan naskah berita itu?

7 menit

2 Kegiatan Inti

a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi atau prosedur pelaksanaan strategi yang

akan digunakan atau prihal lain yang belum jelas.

b. Siswa kembali berkelompok 2-3 orang sesuai kelompok

yang sudah dibentuk pada pertemuan pertama. Masing-

masing kelompok mempersiapkan presentasinya. Setiap

pasangan akan bertugas sebagai pembaca naskah berita dan

sebagai pengamat.

c. Setiap kelompok diberi nomor, lalu diundi sebagai nomor

urut membacakan naskah berita.

d. Pasangan yang bertugas membacakan naskah berita bebas

menentukan siapa yang pertama membacakan naskah berita

dan siapa yang bertugas sebagai pengamat.

e. Guru, peneliti, dan kelompok yang lain juga ikut menilai

pembacaan naskah berita kelompok yang sedang

menjalankan tugasnya. Hal itu dilakukan secara bergantian

65 menit

Page 146: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

130

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

sampai semua pasangan sudah menjalankan tugasnya.

3 Kegiatan Akhir

a. Setelah semua siswa menjalankan perannya, guru

mengevaluasi pembelajaran yang sudah berlangsung.

b. Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran/ meteri yang

dipelajari.

c. Refleksi: peserta didik mengungkapkan kesannya terhadap

pembelajaran membaca naskah berita yang telah

berlangsung.

d. Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi pada

pertemuan yang akan datang, kemudian mengakhiri

pembelajaran.

8 menit

H. Sumber dan Media Pembelajaran

a) Sumber Pembelajaran

1) Kosasih, E. 2011. 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Bahasa

Indonesia untuk SMA/MA. Bandung: CV. YRAMA WIDYA. hal:161

2) Tim Ganesha Operation. 2005. Instan Bahasa Indonesia. Jakarta:

Erlangga

b) Media Pembelajaran: teks/ wacana berita.

Page 147: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian
Page 148: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

132

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

SMA : MA Wahid Hasyim

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : X1/ 1

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (1 x pertemuan)/ 2 x 40 menit

Aspek/ Unit : Membaca

A. Standar Kompetensi

3. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif dan membaca nyaring.

B. Kompetensi Dasar

3.2 Membacakan berita dengan intonasi, lafal, dan sikap membaca yang baik.

C. Indikator

1. Membacakan naskah berita dengan memperhatikan penggunaan lafal,

intonasi, kejelasan ucapan, tatapan mata, dan sikap membaca yang benar.

2. Membahas pembacaan berita yang dilakukan teman.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran standar kompetensi ini, siswa diharapkan:

1. Siswa mampu membaca nyaring nasah berita dengan menggunakan lafal,

intonasi, kejelasan ucapan, tatapan mata, dan sikap membaca yang benar.

2. Siswa dapat mengungkapkan pendapatnya mengenai pembacaan naskah berita

yang telah dibacakan.

Page 149: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

133

3. Siswa mampu memahami dan meringkas isi berita sesuai dengan naskah

berita yang dibacakan.

E. Materi Pembelajaran

1. Berita adalah peristiwa atau kejadian yang telah dilaporkan. Berita bersifat

faktual dan pada umumnya menyangkut peristiwa atau kejadian yang aktual

dan menarik perhatian khalayak.

2. Struktur berita

Struktur berita terangkum dalam rumus 5W + 1H. Rumus tersebut

menyangkut enam pertanyaan berikut.

a) (What) Apa peristiwanya?

b) (Who) Siapa yang mengalami peristiwa itu?

c) (Where) Di mana terjadinya peristiwa itu?

d) (When) Kapan terjadinya peristiwa itu?

e) (Why) Mengapa peristiwa itu terjadi?

f) (How) Bagaimana proses kejadiaannya?

Keenam pertanyaan tersebut lazim ditempatkan di bagian awal

pemberitaan yang kemudian sering disebut sebagai pokok berita atau lead.

Bagian berikutnya sampai selesai adalah uraiannya. Karena itulah struktur

berita tersaji dalam pola piramida terbalik. Bagian awal merupaka bagian

pokok dan semakin ke bawah berita itu merupakan perincian-perinciannya.

3. Struktur berita

Aspek penilaian membacakan naskah berita meliputi (a) intonasi, (b)

pelafalan, (c) mimik wajah/ ekspresi, (d) penjedaan, dan (e) sikap tubuh yang

baik/ kinesik.

F. Strategi Pembelajaran: strategi practice-rehearsal pairs

Page 150: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

134

G. Kegiatan Pembelajaran

a) Pertemuan Pertama Siklus II

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

1 Kegiataan Awal

a. Guru membuka pembelajaran, mengisi daftar kelas dan

menanyakan kabar siswa.

b. Guru menginformasikan kompetensi dasar, indikator, dan

tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.

c. Guru dan siswa mengadakan tanya jawab mengenai materi

yang akan dipelajari. Misalnya, apa saja yang perlu

diperhatikan ketika membacakan naskah berita itu?

7 menit

2 Kegiatan Inti

a. Guru mengingatkan materi mengenai kompetensi

membacakan naskah berita dan aspek-aspek penunjang

keberhasilan membacakan naskah berita terutama pada

aspek pelafalan dan penjedaan.

b. Guru menjelaskan strategi pembelajaran yang akan

digunakan dalam proses pembelajaran membaca naskah

berita, yaitu strategi practice-rehearsal pairs.

c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi atau prosedur pelaksanaan strategi yang

akan digunakan.

d. Siswa membentuk kelompok sesuai dengan yang telah

ditentukan guru kolaborator dan peneliti secara acak,

beranggotakan 2-3 orang, masing-masing kelompok

mempersiapkan presentasinya. Setiap pasangan akan

bertugas sebagai pembaca naskah berita dan sebagai

65 menit

Page 151: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

135

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

pengamat.

e. Siswa membagi naskah berita yang akan dibaca. Kemudian

setiap pasangan diberi nomor. Nomor tersebut akan diundi

sebagai nomor urut untuk membacakan naskah berita.

f. Pasangan yang bertugas membacakan naskah berita bebas

menentukan siapa yang pertama membacakan naskah berita

dan siapa yang bertugas sebagai pengamat.

g. Guru, peneliti, dan kelompok yang lain juga ikut menilai

pembacaan naskah berita kelompok yang sedang

menjalankan tugasnya. Hal itu dilakukan secara bergantian

sampai semua pasangan sudah menjalankan tugasnya.

3 Kegiatan Akhir

a. Setelah semua siswa menjalankan perannya, guru

mengevaluasi pembelajaran yang sudah berlangsung.

b. Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran/ meteri yang

dipelajari.

c. Refleksi: peserta didik mengungkapkan kesannya terhadap

pembelajaran membaca naskah berita yang telah

berlangsung.

d. Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi pada

pertemuan yang akan datang, kemudian mengakhiri

pembelajaran.

8 menit

Page 152: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

136

b) Pertemuan Kedua Siklus II

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

1 Kegiataan Awal

a. Guru membuka pembelajaran, mengisi daftar kelas dan

menanyakan kabar siswa.

b. Guru menginformasikan kompetensi dasar, indikator, dan

tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.

c. Guru dan siswa mengadakan tanya jawab mengenai materi

yang akan dipelajari. Misalnya, apa saja yang perlu

diperhatikan ketika membacakan naskah berita?

7 menit

2 Kegiatan Inti

a. Guru mengingatkan bahwa ada dua aspek penilaian yang

perlu diperbaiki, yaitu aspek pelafalan dan penjedaan.

b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi atau prosedur pelaksanaan strategi yang

akan digunakan atau prihal lain yang belum jelas.

c. Siswa kembali berkelompok 2-3 orang sesuai kelompok

yang sudah dibentuk pada pertemuan pertama. Masing-

masing kelompok mempersiapkan presentasinya. Setiap

pasangan akan bertugas sebagai pembaca naskah berita dan

sebagai pengamat.

d. Setiap pasangan diberi nomor. Nomor tersebut akan diundi

sebagai nomor urut untuk membacakan naskah berita.

e. Pasangan yang bertugas membacakan naskah berita bebas

menentukan siapa yang pertama membacakan naskah berita

dan siapa yang bertugas sebagai pengamat.

f. Guru, peneliti, dan kelompok yang lain juga ikut menilai

pembacaan naskah berita kelompok yang sedang

65 menit

Page 153: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

137

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

menjalankan tugasnya. Hal itu dilakukan secara bergantian

sampai semua pasangan sudah menjalankan tugasnya.

3 Kegiatan Akhir

a. Setelah semua siswa menjalankan perannya, guru

mengevaluasi pembelajaran yang sudah berlangsung.

b. Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran/ meteri yang

dipelajari.

c. Refleksi: peserta didik mengungkapkan kesannya terhadap

pembelajaran membaca naskah berita yang telah

berlangsung.

d. Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi pada

pertemuan yang akan datang, kemudian mengakhiri

pembelajaran.

8 menit

H. Sumber dan Media Pembelajaran

a) Sumber Pembelajaran

1) Kosasih, E. 2011. 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Bahasa

Indonesia untuk SMA/MA. Bandung: CV. YRAMA WIDYA. hal:161

2) Tim Ganesha Operation. 2005. Instan Bahasa Indonesia. Jakarta:

Erlangga

b) Media Pembelajaran: teks/ wacana berita.

Page 154: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian
Page 155: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

139

Lampiran 4: Teks Berita

Petunjuk pratik membacakan naskah berita!

1. Kelompok yang mendapatkan undian membacakan naskah berita

mempersiapkan tugasnya.

2. Bacalah teks di bawah ini secara bergatian dengan teman sekolompok Anda,

dimulai dari teks 1 kemudian teks 2.

3. Teman satu kelompok yang bertugas sebagai pengamat bersama-sama dengan

siswa lain ikut menilai pembacaan naskah berita.

4. Tugas itu dilakukan seterusnya sampai semua kelompok menjalankan

tugasnya.

Teks 1

GEMPA PICU LONGSOR

CIANJUR, KOMPAS- Gempa bumi berkekuatan 5,8 skala Richter terjadi

di Cianjur Selatan, Kamis (1/11) malam. Meski tidak berpotensi tsunami, gempa

ini dikhawatirkan memicu longsor. “Belum ada laporan kerusakan terkait gempa.

Namun, kemungkinan besar gempa bisa memicu longsor, terutama di awal musim

hujan ini,” kata Kepala Penanggulangan Bencana Daerah Cianjur Asep Suhara di

Cianjur, semalam.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, gempa

terjadi pukul 21.12 WIB. Pusat gempa berada 24 kilometer di tenggara Kabupaten

Cianjur, 39 km Barat Daya Ngamprah, dan 22 km Barat Daya Bandung. Tidak

ada potensi tsunami akibat kejadian ini. Asep mengatakan, berdasarkan

pengalaman, gempa bumi rentan memicu longsor. Besar kemungkinan itu terjadi

di Cianjur Selatan. Selain dekat dengan pusat gempa, tanahnya juga rawan longsor

dan ada rumah dibangun di sekitar bukit. Potensinya semakin tinggi saat

memasuki musim penghujan. (CHE)

Page 156: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

140

Teks 2

JAMINAN KESEHATAN

JAKARTA, KOMPAS - Pemerintah menetapkan premi jaminan bagi

warga miskin Rp22.000 per orang per bulan. Jika jumlah warga miskin yang

ditanggung 100 juta orang, tiap tahun pemerintah memberikan subsidi Rp26,4

triliun. Nilai premi ini dinilai oleh sejumlah pihak terlalu rendah. Hal ini bisa

berdampak pada rendahnya mutu layanan kesehatan. Padahal, rencana belanja

negara dalam APBN 2013 Rp1.657,9 triliun.

“Pelaksanaan jaminan kesehatan semesta bukan soal dana, melainkan

kemauan pemerintah,” kata Direktur Eksekutif Internasional NGO Forum on

Indonesian Development Sugeng Bahagijo di Jakarta, Rabu (24/10). Sugeng

menilai rendahnya subsidi untuk jaminan kesehatan yang disediakan pemerintah

menunjukkan masih dianaktirikannya sector kesehatan dibandingkan anggaran

pendidikan. Padahal, kesehatan dan pendidikan saling terkait dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. (MZW)

Page 157: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

141

Lampiran 5: Pedoman Penilaian Membacakan Naskah Berita

KRITERIA PENILAIAN MEMBACA NASKAH BERITA

No Aspek Penilaian

Keterangan Skor Kategori

1. Pelafalan Pelafalan fonem jelas, tidak ada pengaruh pelafalan dari bahasa daerah dan lancar melafalkan bahasa asing.

5 Sangat baik

Pelafalan fonem jelas, tidak terpengaruh pelafalan dari bahasa daerah dan cukup jelas melafalkan bahasa asing.

4 Baik

Pelafalan fonem kurang jelas, beberapa kali terpengaruh pelafalan dari bahasa daerah dan cukup jelas melafalkan bahasa asing.

3 Sedang

Pelafalan fonem kurang jelas, terpengaruh pelafalan dari bahasa daerah, dan kurang jelas melafalkan bahasa asing.

2 Rendah

Pelafalan fonem tidak jelas, terpengaruh pelafalan dari bahasa daerah, dan tidak jelas melafalkan bahasa asing.

1 Sangat rendah

2. Penempatan jeda

Penempatan tekanan, jeda, serta durasi sesuai dan tepat.

5 Sangat tinggi

Penempatan tekanan, jeda, serta durasi cukup sesuai dan tepat.

4 Tinggi

Penempatan tekanan, jeda, serta durasi cukup sesuai meskipun kurang tepat.

3 Sedang

Penempatan tekanan, jeda, serta durasi kurang sesuai dan kurang tepat.

2 Rendah

Penempatan tekanan, jeda, serta durasi tidak sesuai dan tidak tepat.

1 Sangat rendah

3. Intonasi Penerapan nada suara bervariasi atau menarik, penempatan intonasinya tepat, dan suara lantang terdengar oleh audien.

5 Sangat tinggi

Penerapan nada suara bervariasi atau menarik, penempatan intonasi tepat, dan suara cukup lantang terdengar oleh audien.

4 Tinggi

Penerapan nada suara cukup bervariasi atau cukup menarik, penempatan intonasi kurang tepat, dan suara kurang lantang terdengar oleh audien.

3 Sedang

Penerapan nada suara kurang bervariasi atau kurang menarik, penempatan intonasi tidak tepat, dan suara kurang lantang terdengar oleh audien.

2 Rendah

Penerapan nada suara tidak bervariasi atau tidak 1 Sangat

Page 158: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

142

No Aspek Penilaian

Keterangan Skor Kategori

menarik, penempatan intonasi tidak tepat, dan suara tidak lantang terdengar oleh audien.

rendah

4. Kinesik Gerak-gerik fisik tepat, sikap tubuh tenang dan stabil.

5 Sangat tinggi

Gerak-gerik fisik tepat, sikap tubuh cukup tenang, dan cukup stabil.

4 Tinggi

Gerak-gerik fisik tepat, sikap tubuh cukup tenang, tetapi kurang stabil.

3 Sedang

Gerak-gerik fisik kurang tepat, sikap tubuh kurang tenang, dan kurang stabil.

2 Rendah

Gerak-gerik fisik tidak tepat, sikap tubuh tidak tenang, dan tidak stabil.

1 Sangat rendah

5. Mimik wajah

Mimik wajah menarik dan tatapan mata tepat. 5 Sangat tinggi

Mimik wajah cukup menarik dan tatapan mata tepat.

4 Tinggi

Mimik wajah kurang menarik tetapi tatapan mata cukup tepat.

3 Sedang

Mimik wajah kurang menarik dan tatapan mata kurang tepat.

2 Rendah

Mimik wajah tidak menarik dan tatapan mata tidak tepat.

1 Sangat rendah

Page 159: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

143

Lampiran 6: Pedoman Pengamatan Proses Pembelajaran

Pedoman Pengamatan Pembelajaran Keterampilan Membacakan Naskah Berita Siswa

No Prilaku yang

diamati Keterangan Skor

1. Keaktifan dalam proses pembelajaran

Siswa sangat aktif bertanya, sangat aktif menjawab pertanyaan, aktif mengerjakan tugas

5

Siswa aktif bertanya, aktif menjawab pertanyaan, aktif mengerjakan tugas

4

Siswa cukup aktif bertanya, cukup aktif menjawab pertanyaan, aktif mengerjakan tugas

3

Siswa kurang aktif bertanya, siswa kurang aktif menjawab pertanyaan, siswa mengerjakan tugas

2

Siswa tidak aktif bertanya, siswa tidak aktif menjawab pertanyaan, siswa aktif mengerjakan tugas

1

2. Perhatian dan konsentrasi siswa pada pelajaran

Siswa tidak mengantuk, tidak melamun/menopang dagu, tidak sibuk beraktivitas sendiri, sangat memperhatikan penjelasan guru

5

Siswa tidak mengantuk, tidak melamun/menopang dagu, tidak sibuk beraktivitas sendiri, memperhatikan penjelasan guru

4

Siswa tidak mengantuk, melamun/menopang dagu, tidak sibuk beraktivitas sendiri, cukup memperhatikan penjelasan guru

3

Siswa tidak mengantuk, melamun/menopang dagu, sedikit sibuk beraktivitas sendiri, kurang memperhatikan penjelasan guru

2

Siswa mengantuk, melamun/menopang dagu, sibuk beraktivitas sendiri, tidak memperhatikan penjelasan guru

1

3. Minat siswa selama pembelajaran

Siswa sangat antusias dalam proses pembelajaran, mengamati dan menyimak pembacaan naskah berita rekannya dengan sesakma

5

Siswa antusias dalam proses pembelajaran, mengamati dan menyimak pembacaan naskah berita rekannya dengan sesakma

4

Siswa cukup antusias dalam proses pembelajaran, mengamati dan menyimak pembacaan naskah berita rekannya dengan sesakma

3

Siswa kurang antusias dalam proses pembelajaran, mengamati dan menyimak pembacaan naskah berita rekannya dengan sesakma

2

Siswa tidak antusias dalam proses pembelajaran, 1

Page 160: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

144

No Prilaku yang diamati

Keterangan Skor

tidak mengamati dan menyimak pembacaan naskah berita rekannya dengan sesakma

4. Keberanian siswa membacakan naskah berita di depan kelas

Siswa sangat berani tampil di depan kelas untuk membacakan naskah berita, tidak malu, dan tidak grogi

5

Siswa berani tampil di depan kelas untuk membacakan naskah berita, tidak malu, dan tidak grogi

4

Siswa cukup berani tampil di depan kelas untuk membacakan naskah berita, tidak malu, dan terlihat grogi

3

Siswa kurang berani tampil di depan kelas untuk membacakan naskah berita, terlihat malu, dan grogi

2

Siswa tidak berani tampil di depan kelas untuk membacakan naskah berita, malu, dan grogi

1

Page 161: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

145

Lampiran 7: Catatan Lapangan

CATATAN LAPANGAN

PRATINDAKAN

Hari, tanggal : Kamis, 10 Oktober 2013

Pukul : 09.20- 10.40 WIB

Subjek : Kelas XI IPA MA Wahid Hasyim

Materi : Membacakan Naskah Berita

Jumlah siswa : 32

Kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 09.20 WIB. Guru memulai

kegiatan belajar mengajar dengan salam dan melakukan presensi. Guru lalu

melakukan apersepsi terhadap materi pembelajaran. Setelah itu, guru menjelaskan

tujuan pembelajaran dan menjelaskan materi berkaitan dengan berita.

Ketika guru melakukan apersepsi, ada dua siswa yang terlambat masuk

kelas karena izin ke kamar kecil. Guru melanjutkan apersepsi, siswa mulai tenang

dan menyimak beberapa pertanyaan dari guru, walaupun masih ada siswa yang

terlihat bercanda dengan teman sebangkunya. Ada siswa yang menjawab

pertanyaan dengan tepat dan ada pula yang asal menjawab, seperti Ahmad

Surohman dan Wakhid Nur Salim. Mereka berdua menjawab pertanyaan secara

asal saja. Pertanyaan yang diberikan guru adalah apa yang dimaksud dengan

berita? mereka menjawab: “berita itu berita, berita yang di tv-tv itu, ya begitulah

Bu…”. Siswa yang mendengarkan jawaban mereka tertawa. Kemudian guru

menunjuk siswa untuk membaca materi yang ada pada Lembar Kerja Siswa

(LKS).

Setelah selesai melakukan apersepsi, guru menjelaskan materi berkaitan

dengan berita dan hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika membacakan naskah

berita. Guru menjelaskan aspek penilaian membacakan naskah berita meliputi

intonasi, jeda, pelafalan, ekspresi/ mimik wajah, dan sikap/ gerak-gerik tubuh

yang baik beserta kriteria penilaiannya. Lalu siswa diberikan kesempatan untuk

Page 162: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

146

bertanya jika kurang jelas tentang materi yang baru saja diberikan. Dan siswa

tidak ada yang bertanya, mereka dianggap sudah paham.

Kegiatan selanjutnya yaitu guru menyuruh siswa untuk praktik

membacakan naskah berita yang ada di LKS. Semua siswa kemudian membaca

naskah berita. Kemudian, guru meminta salah satu siswa untuk membacakan

naskah berita. Akan tetapi, mereka justru saling tunjuk ketika guru mengatakan

“Saya minta salah satu dari kalian maju ke depan dan membacakan naskah berita,

ayo silahkan”. Karena siswa saling tunjuk, akhirnya guru menunjuk Muhammad

Hamzah (S16) untuk membacakan naskah berita yang berjudul “Gempa Picu

Longsor” dengan nyaring dan siswa yang lain mendengarkan.

Pada saat S16 membacakan naskah berita, banyak siswa yang tidak

menyimak dengan baik. Sebab, S16 tidak mau membacakan naskah berita di

depan kelas, ia hanya membacakan dari tempat duduknya. Pembaca berita pun

kurang memperhatikan aspek-aspek penilaian dalam membacakan naskah berita,

seperti penggunaan intonasi, pelafalan, ekspresi wajah, jeda, dan sikap (gerak-

gerik tubuh) yang baik.

Guru kembali meminta salah seorang siswa yaitu Puja Ayu Lestari (S24)

untuk membacakan naskah berita yang sama. Beberapa siswa tetap terlihat kurang

konsentrasi, ngobrol dengan temannya yang lain, dan ada juga yang membaca

naskah berita sendiri sambil meletakkan kepalanya di atas meja. Setelah S24

selesai membacakan naskah berita, guru menunjuk Ahmad Surohman (S3) untuk

membacakan naskah berita.

Kemudian, guru menujuk siswa berikutnya yang berinisial S10, S6, S11,

S13, S4, S22, S28, S17, S5, S29, S2, S12, S18, S30, S15, S1, S32, S23, S7, S26,

S19, S31, S8, S14, S9, S20, S25, S21, dan S27 untuk membacakan naskah berita.

Dari keseluruhan siswa tersebut yang mendapat skor tertinggi (skor 5) pada aspek

intonasi adalah S13. Lalu, siswa yang penerapan nada suaranya bervariasi atau

menarik, penempatan intonasinya tepat, dan suara cukup lantang terdengar oleh

audien adalah S7, S20, dan S27, ketiga siswa ini mendapat skor 4. Siswa yang

mendapatkan skor 3 adalah S1, S3, S5, S10, S11, S14, S15, S17, S18, S19, S21,

S22, S23, S24, S26, S30, S31, dan S32. Siswa yang mendapatkan nilai 2 adalah

Page 163: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

147

S2, S4, S7, S8, S9, S12, S16, S25, S28, dan S29. Dan tidak ada siswa yang

mendapatkan skor 1. ketika membacakan kalimat “Padahal, rencana belanja

negara dalam APBN 2013 Rp1.657,9 triliun”, S12 membacakan dengan nada

yang datar-datar saja, sedangkan dalam kalimat tersebut terdapat kata penghubung

“padahal” yang perlu penekanan lebih untuk menyakinkan pendengar.

Pada aspek pelafalan, tidak ada siswa yang mendapatkan skor 5. Siswa

yang mendapatkan skor 4 ada 2 orang yaitu S13 dan S21. Siswa yang

mendapatkan skor 3 adalah S1, S6, S7, S8, S11, S12, S14, S17, S18, S19, S22,

S23, S24, S26, dan S27. Siswa yang mendapatkan skor 2 adalah S4, S5, S15, S16,

S20, S25, S28, S30, S31, dan S32. Siswa yang mendapatkan skor 1 adalah S2, S3,

S9, S10, dan S29. Semua siswa yang mendapatkan skor 2 dan skor 1 tidak tepat

melafalkan kata “skala Richter” dibaca “skala liter”, kata “Sugeng Bahagijo”

tetap dibaca apa adanya, seharusnya dibaca “Sugeng Bahagiyo”, lalu

membacakan akronim “WIB” dengan dieja, bukan dibaca “Waktu Indonesia

Barat”, dan pelafalan kata “Direktur Eksekutif Internasional NGO Forum on

Indonesian Development” dilafalkan kurang sesuai dengan kaidah bahasa Inggris,

terutama ketika menyebutkan akronim NGO dibaca en-ge-o seperti mengeja

dalam huruf bahasa Indonesia, seharusnya dibaca en-je-o . Beberapa diantara

siswa yang mendapatkan skor 2 dan skor 1 juga kesulitan melafalkan kalimat

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofosika. Khusus untuk S3, ketika

melafalkan beberapa kata, S3 juga masih ada yang terpengaruh pelafalan bahasa

daerah Kebumen, seperti melafalkan kata “tidak” menjadi “tida’”. Kemudian ada

seorang siswa berinisial S2 yang kedal (kesulitan mengucapkan huruf “r”) juga

menjadi salah satu faktor penyebab sulitnya melafalkan dengan jelas. Selain itu,

S9 ketika membacakan kata “Cianjur” sering dilafalkan dengan kata “anjur”.

Pada aspek mimik wajah/ ekspresi tidak ada yang mendapatkan skor 5.

Siswa yang mendapatkan skor 4 adalah S13, S14, S21, S23, S24, S26, dan S27.

Siswa yang mendapatkan skor 3 adalah S5, S6, S7, S8, S11, S12, S15, S16, S17,

S18, S19, S20, S22, S25, S28, S30, S31, dan S32. Siswa yang mendapatkan skor

2 adalah S1, S2, S4, S9, S10, dan S29. Semua siswa yang mendapatkan skor 2,

tatapan matanya jarang tertuju pada audien. Siswa yang mendapatkan skor 1

Page 164: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

148

adalah S3. Siswa tersebut sering menganggukkan kepala, matanya menatap ke

atas tidak berani menatap audien di depannya. Kalau tidak menatap ke atas,

tatapan matanya tersebar ke segala arah atau tatapan mata berputar-putar.

Pada aspek penempatan jeda siswa tidak ada yang mendapatkan skor 5.

Siswa yang mendapatkan skor 4 adalah S13 dan S27. Siswa yang mendapatkan

skor 3 adalah S5, S6, S12, S14, S17, S18, S19, S21, S22, S23, S24, S26, S30,

S31, dan S32. Siswa yang mendapatkan skor 2 adalah S1, S2, S7, S8, S9, S10,

S11, S15, S16, S20, S25, S28, dan S29. Siswa yang mendapatkan skor 1 adalah

S3 dan S4.

Penempatan jeda, S3 membuat teman-temannya tertawa karena salah

penempatan jeda pada kalimat “…39 km Barat Daya Ngamprah dan 22 km Barat

Daya Bandung”, S3 membacanya dengan memberikan jeda “…39 km Barat/

Daya Ngamprah/ dan 22 km Barat/ Daya Bandung”. Kemudian, saat

membacakan kalimat“berdasarkan pengalaman, gempa bumi rentan memicu

longsor”, S4 membacanya dengan memberikan jeda “berdasarkan pengalaman

gempa/ bumi rentan memicu longsor”. Siswa yang berinisial S2 ketika

membacakan kalimat “Namun, kemungkinan besar gempa bisa memicu longsor,

terutama di awal musim hujan ini,” di baca “Namun/ kemungkinan/ besar gempa/

bisa memicu longsor/ terutama di awal musim hujan ini”. Siswa yang berinisial

S16 saat membacakan kalimat “Padahal, rencana belanja negara dalam APBN

2013 Rp1.657,9 triliun.” dibaca “Padahal/ rencana belanja negara dalam APBN

2013/ seribu enam ratus lima puluh tujuh koma sembilan rupiah/ triliun.

Pada aspek kinesik/ sikap tubuh yang baik tidak ada yang mendapatkan

skor 5 dan skor 1. Siswa yang mendapatkan skor 4 adalah S6, S7, S13, S14, S15,

S17, S19, S21, S23, S24, S26, dan S27. Siswa yang mendapatkan skor 3 adalah

S1, S5, S8, S10, S11, S12, S16, S18, S20, S22, S25, S28, S29, S30, S31, dan S32.

Siswa yang mendapatkan skor 2 adalah S2, S3, S4, dan S9. Aspek kinesik juga

kurang diperhatikan oleh siswa yang mendapatkan skor 2, yaitu S2, S3, S4, dan

S9. Sembari membacakan naskah berita mereka garuk-garuk kepala, senyum-

senyum, kakinya gerak-gerak sehingga membuat sikap tubuhnya tidak tenang.

Page 165: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

149

Setelah semua siswa membacakan naskah berita, guru meminta semua

siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di LKS dan mengumpulkan

jawaban di meja guru. Guru mengevaluasi hasil belajar siswa lalu

membagikannya. Kemudian guru memberi tindak lanjut kepada siswa agar di

rumah membaca kembali materi yang sudah diberikan. Guru menutup kegiaan

belajar mengajar pada pukul 10.40 WIB. Kemudian, peneliti dan guru kolaborator

kemudian melakukan refleksi dan menentukan langkah selanjutnya untuk

meningkatkan keterampilan membacakan naskah berita siswa. Peneliti

mengusulkan penggunaan strategi practice-rehearsal pair dalam pembelajaran

membacakan naskah berita dan memberikan waktu pada siswa untuk praktik

membacakan naskah berita layaknya seorang pembaca berita di televisi. Guru

kolaborator menyetujui penggunaan strategi tersebut.

Page 166: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

150

CATATAN LAPANGAN

SIKLUS I (Pertemuan Pertama)

Hari, tanggal : Senin, 14 Oktober 2013

Pukul : 12.30- 13.40 WIB

Subjek : Kelas XI IPA MA Wahid Hasyim

Materi : Membacakan Naskah Berita

Jumlah siswa : 32

Kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 12.30 WIB. Guru memulai

kegiatan belajar mengajar dengan salam dan menanyakan siapa yang tidak hadir.

Dhia Nabila izin sakit dan Zairotul Azizah izin ada acara keluarga. Guru lalu

melakukan apersepsi terhadap materi pembelajaran dengan menanyakan apa saja

yang perlu dilakukan ketika membacakan naskah berita? Beberapa siswa

menjawab dengan tepat, walaupun masih ada yang terlihat kurang antusias

mengikuti pelajaran. Guru memotivasi siswa dan meminta untuk memperhatikan

penjelasan yang diberikan. Setelah itu, guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan

menjelaskan materi berkaitan dengan berita terutama aspek-aspek penilaian dalam

membacakan naskah berita, serta memberitahukan bahwa proses pembelajaran

nanti akan dilakukan estafet tugas.

Pertemuan pada siklus pertama ini, guru menerapkan strategi practice-

rehearsal pair untuk meningkatkan keterampilan membacakan naskah berita

siswa. Oleh karena itu, guru menjelaskan terlebih dahulu bagaimana strategi

pembelajaran tersebut akan digunakan. Siswa mulai terlihat lebih antusias

memperhatikan penjelasan guru. Guru menjelaskan bahwa strategi tersebut

dilakukan secara berpasang-pasangan, karena itu mereka akan dibagi menjadi

beberapa kelompok secara acak. Kemudian menjalankan tugasnya masing-masing

secara bergantian. Salah seorang dari tiap kelompok akan membacakan naskah

berita dan seorang lagi menilai pembacaan teman sekelompoknya, lalu bergantian

peran. Ketika bergantian peran, siswa yang bertugas pertama harus

menghubungkan layaknya seorang pembaca naskah berita di media elektronik.

Page 167: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

151

Semua kelompok diberi nomor dan diundi untuk menentukan kelompok

mana yang akan mendemonstrasikan terlebih dahulu. Begitu seterusnya sampai

semua siswa menjalankan tugasnya. Agar siswa memperhatikan setiap pembaca

naskah berita maka semua siswa akan menilai pembacaan naskah berita yang

dilakukan oleh temannya sesuai dengan kriteria penilaian membacakan naskah

berita yang telah ditentukan dan dijelaskan sebelumnya.

Kelompok sudah terbentuk, lalu guru membagikan naskah berita yang

berjudul “Gempa Picu Longsor” dan “Jaminan Kesehatan” agar siswa tidak

kesulitan membolak-balik LKS, lembar penilaian, dan kriteria penilaian. Sebelum

siswa melakukan praktik membacakan naskah berita, guru terlebih dahulu

memberikan motivasi dan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada hal-

hal yang belum dipahami. Siswa juga mulai berminat dalam pembelajaran, dengan

berusaha menanyakan hal-hal yang belum dipahami.

Rabbany Jazballah (S19) menanyakan tentang bagaimana penilaian dan

teknik membacanya? Guru menjawab: “penilaiannya meliputi penggunaan

intonasi yang tidak monoton, jeda yang tepat, pelafalan huruf-hurufnya yang jelas,

mimik wajah yang mendukung pembacaan berita, dan kinesik/ sikap yang baik

ketika membacakan naskah berita. Pembacaan naskah berita dilakukan secara

bergantian tugas, ketika seorang dari kelompoknya bertugas sebagai pembaca

naskah berita maka seorang lagi bertugas sebagai penilai, begitu seterusnya.

Ketika pergantian tugas, pembaca berita pertama harus menghubungkan layaknya

seorang pembaca berita sungguhan, seperti “beralih ke berita selanjutnya dengan

rekan saya Permana, silahkan Saudara Permana dengan laporan Anda.” Selain

itu, siswa dari kelompok lain juga ikut menilai pembacaan naskah berita yang

didemonstrasikan temannya. Sehingga semuanya akan memperhatikan pembacaan

naskah berita yang dilakukan temannya, baik teman sekelompok maupun bukan.

Kurdiyanti (13) juga bertanya, bagaimana cara memberikan nilai di

lembar penilaian? Guru menjawab “dengan menuliskan angka sesuai kriteria yang

sudah ditentukan. Misal, S1 membacakan naskah berita dengan pelafalan yang

tepat, sesuai dan nada suaranya menarik maka mendapat skor 5. Jadi, cukup

Page 168: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

152

ditulis saja angka 5 pada kolom penilaian. Jika sudah selesai menilai, skor setiap

siswa tersebut dijumlahkan.

Pertiwi Dwi Lestari (S23) menanyakan beberapa kata terkait pelafalan

yang tepat. Guru hanya menjawab, dibaca saja dulu sesuai yang kalian tahu.

Karena itu masuk dalam penilaian. Dalam naskah berita tersebut sudah ada

beberapa kata yang dapat menjebak pelafalannya. Siswa yang lain ikut menjawab

“Yaaahhhh… Bu, kalau begitu kita nanti salah-salah dong baca naskah beritanya.”

Suasana kelas sedikit gaduh. Guru kemudian meminta siswa untuk tenang dan

menjelaskan itulah gunanya kalian bertugas secara berkelompok, agar teman

sekelompoknya bisa membantu kalian yang belum tahu bagaimana melafalkan

suatu kata dengan benar. Siswa menjawab lagi “Kalau teman sekelompoknya juga

tidak tahu bagaimana bu..????” Bu guru menjawab, disitulah letak tantangan

kalian. Setiap kelompok harus berusaha mendemonstrasikan dengan sebaik-

baiknya.

Kemudian siswa diberikan kesempatan untuk berlatih terlebih dahulu

dengan teman sekelompoknya sebelum mempraktikkannya di depan kelas. Guru

kemudian memberi nomor pada setiap kelompok dan mengundi kelompok mana

yang akan tampil pertama. Hasil undian itu, muncul nomor 13, 11, dan 16.

Aspek intonasi siswa yang mendapatkan skor 4 adalah S1, S7, S11. Siswa

yang mendapatkan skor 3 adalah S2, S8, dan S31. Pada tahap siklus I pertemuan

pertama, tidak ada yang mendapatkan skor 5, skor 2 dan skor 1 untuk aspek

intonasi. Skor ini menunjukkan adanya perubahan atau peningkatan pada

keterampilan siswa, khususnya aspek intonasi. Beberapa siswa yang awalnya

tidak memberikan penekanan pada kata “padahal” sudah berubah menjadi lebih

baik dan tepat penerapan intonasinya.

Aspek pelafalan pada siklus I pertemuan pertama, tidak ada yang

mendapatkan skor 5 dan skor 1. Siswa yang mendapatkan skor 4 adalah S1. Siswa

yang mendapatkan skor 3 adalah S1, S7, S8, dan S31. Siswa yang mendapatkan

skor 2 adalah S2. Perubahan yang terjadi pada aspek pelafalan dalam siklus I yaitu

siswa sudah tepat melafalkan “skala Richter” tidak lagi dibaca “skala liter”.

Siswa juga lancar melafalkan “Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika”.

Page 169: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

153

Kemudian, S2 masih kurang tepat membacakan “Sugeng Bahagijo” yang

seharusnya dibaca dengan “Sugeng Bahagio”.

Aspek penempatan jeda pada siklus I pertemuan pertama tidak ada yang

mendapatkan skor 5, skor 2, dan skor 1. Siswa yang mendapatkan skor 4 adalah

S1, S11, dan. Siswa yang mendapatkan skor 3 adalah S2, S7, S8, dan S31.

Penempatan jeda yang diterapkan oleh S2, juga sudah terdengar lebih tepat.

Namun, siswa yang mendapatkan skor 3, terlihat sangat hati-hati sekali ketika

menempatkan jeda pada kalimat-kalimat yang dapat menimbulkan makna lain.

Sehingga, siswa kurang fokus pada penggunaan intonasi.

Pada siklus I secara keseluruhan siswa membacakan naskah berita dengan

mimik wajah yang tergolong baik. Meskipun aspek mimik wajah tahap siklus I

pertemuan pertama, tidak ada siswa yang mendapatkan skor 5, akan tetapi tidak

ada siswa yang mendapatkan skor 2 dan skor 1. Siswa yang mendapatkan skor 4

adalah, S7, dan S31. Siswa yang mendapatkan skor 3 adalah S1, S2, S8, S11.

Aspek kinesik/ sikap tubuh yang baik tahap siklus I pertemuan pertama, tidak ada

yang mendapatkan skor 5, skor 3, skor 2, dan skor 1. Siswa yang mendapatkan

skor 4 adalah S1, S2, S7, S8, S11, dan S31.

Guru hendak mengundi nomor lagi untuk menentukan kelompok

selanjutnya, tetapi bel tanda berakhirnya jam pelajaran telah berbunyi. Guru

mengevaluasi proses dan hasil belajar siswa. Kemudian guru menginformasikan

bahwa materi pertemuan yang akan datang melanjutkan pelajaran membacakan

naskah berita. Jadi, kelompok yang belum mendemonstrasikan tugasnya, silahkan

dipersiapkan sebaik mungkin. Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan

membaca doa dan salam. Siswa keluar kelas dengan tertib tepat pada waktunya.

Page 170: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

154

CATATAN LAPANGAN

SIKLUS I (Pertemuan Kedua)

Hari, tanggal : Kamis, 17 Oktober 2013

Pukul : 09.20-10.40 WIB

Subjek : Kelas XI IPA MA Wahid Hasyim

Materi : Membacakan Naskah Berita

Jumlah siswa : 32

Kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 09.20 WIB. Guru memulai

kegiatan belajar mengajar dengan salam dan menanyakan siapa yang tidak hadir.

Hari itu semua siswa masuk sekolah. Guru lalu melakukan apersepsi terhadap

materi pembelajaran dengan menanyakan aspek apa saja yang perlu diperhatikan

ketika membacakan naskah berita? Hampir semua siswa ikut menjawab, intonasi,

penempatan jeda, kinesik, ekspresi, pelafalan. Setelah itu, guru menjelaskan

bahwa pelajaran hari ini adalah melanjutkan pembelajaran membacakan naskah

berita menggunakan strategi practice-rehearsal pair. Guru kembali memotivasi

siswa dan meminta untuk mendemonstrasikan tugasnya sebaik mungkin.

Siswa diminta untuk berkelompok seperti kelompok sebelumnya pada

siklus I pertemuan pertama. Kemudian, guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya jika ada hal-hal yang belum dipahami. Ana Muzayanah (S5)

menanyakan “Boleh tidak Bu, ketika mendemonstrasikan di depan kelas, teman

satu kelompok kita ada di satu tempat yang berbeda, misalnya ada di lokasi

kejadian gempa?” Guru menjawab “Boleh-boleh saja asal kalian tidak merasa

kesulitan untuk menjalankan perannya masing-masing.” S5 menjawab “ tidak Bu.

Nanti teman saya ada di pojok kelas, yaa… anggap saja di TKP Bu.hehee…”

Guru menyetujui usul S5 dan melanjutkan pelajaran kembali. Lalu guru mengundi

nomor yang sudah ditentukan pada pertemuan sebelumnya. Nomor urut yang akan

mendemonstrasikan tugas adalah kelompok nomor 3, 4, 9, 7, 1 8, 6, 10, 2, 13, 15.

Aspek intonasi yang mendapatkan skor 5 adalah S13, S26, dan S30. Siswa

yang mendapatkan skor 4 adalah S5, S6, S9, S15, S17, S19, S20, S21, S22, S24,

Page 171: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

155

S27, dan S29. Siswa yang mendapatkan skor 3 adalah S3, S4, S12, S14, S16, S18,

S25, S31, dan S32. Pada tahap siklus I, tidak ada yang mendapatkan skor 2 dan

skor 1 untuk aspek intonasi. Keterampilan siswa pada aspek intonasi

menunjukkan peningkatan, awalnya hanya S13 saja yang mampu menerapkan

intonasi dengan sangat baik. Pada siklus I, siswa yang mampu menerapkan aspek

intonasi dengan sangat baik atau yang mendapatkan skor 5 menjadi lebih banyak.

Aspek pelafalan pada siklus I pertemuan kedua, tidak ada yang

mendapatkan skor 5 dan skor 1. Siswa yang mendapatkan skor 4 adalah S13, S21,

S26, S27, dan S30. Siswa yang mendapatkan skor 3 adalah S4, S5, S6, S9, S12,

S14, S15, S17, S18, S19, S20, S22, S24, S25, S29, dan S32. Siswa yang

mendapatkan skor 2 adalah S3. Kesulitan yang dialami siswa nampak ketika siswa

melafalkan kalimat bahasa asing berikut “Direktur Eksekutif Internasional NGO

Forum on Indonesian Development”. Kebanyakkan siswa belum mampu

membacakan kata-kata bahasa Inggris tersebut dengan benar, bahkan ada yang

mengeja akronim “NGO” dengan pelafalan huruf dalam bahasa Indonesia,

menjadi “en-ge-o” bukan “en-ji-o”. Perubahan lain yang terjadi pada aspek

pelafalan dalam siklus I pertemuan kedua, yaitu siswa sudah tepat melafalkan

“skala Richter” tidak lagi dibaca “skala liter”. Siswa juga lancar melafalkan

“Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika”. Akan tetapi, S3 masih kurang

tepat membacakan “Sugeng Bahagijo” yang seharusnya dibaca dengan “Sugeng

Bahagio”.

Aspek mimik wajah tahap siklus I pertemuan kedua, tidak ada siswa yang

mendapatkan skor 2 dan skor 1. Siswa yang mendapatkan skor 5 adalah S13 dan

S26. Siswa yang mendapatkan skor 4 adalah S5, S6, S9, S12, S14, S15, S18, S19,

S20, S21, S22, S24, S27, S29, S30, dan S32. Siswa yang mendapatkan skor 3

adalah S3, S4, S17, dan S25. Tatapan mata siswa ketika membacakan naskah

berita di depan kelas sudah terpusat atau tertuju ke arah depan, tidak memandang

langit-langit ruangan atau memutar pandangan ke seluruh ruangan. Kemudian,

siswa yang sering menjulurkan lidahnya sudah mulai berkurang dibandingkan

tahap pratindakan.

Page 172: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

156

Aspek penempatan jeda siklus I pertemuan kedua, tidak ada siswa yang

mendapatkan skor 5, skor 2, dan skor 1. Siswa yang mendapatkan skor 4 adalah

S6, S13, S14, S15, S20, S21, S26, S27, dan S30. Siswa yang mendapatkan skor 3

adalah S3, S4, S5, S9, S12, S17, S18, S19, S22, S24, S25, S29, dan S32.

Penempatan jeda yang diterapkan oleh S3, dan S4 juga sudah terdengar cukup

sesuai dibandingkan pada tahap pratindakan. Namun, siswa yang mendapatkan

skor 3, terlihat sangat hati-hati sekali ketika menempatkan jeda pada kalimat-

kalimat yang dapat menimbulkan makna lain. Sehingga, siswa kurang fokus pada

penggunaan intonasi. Penempatan jeda yang diterapkan oleh S3 dalam kalimat

“Pusat gempa berada 24 kilometer di tenggara Kabupaten Cianjur/ 39 km Barat

Daya Ngamprah/ dan 22 km Barat Daya Bandung”, pada siklus II terdengar lebih

tepat dibandingkan tahap pratindakan. Begitu pula dengan S4, awalnya S4 kurang

tepat menempatkan jeda kalimat “Berdasarkan pengalaman gempa/ bumi rentan

memicu longsor” pada siklus II penempatan jeda menjadi “Berdasarkan

pengalaman/ gempa bumi/ rentan memicu longsor…” meskipun masih terdengar

ragu-ragu saat membacakannya. Kemudian, siswa yang berinisial S2 ketika

membacakan kalimat “Namun/ kemungkinan besar/ gempa bisa memicu longsor/

terutama di awal musim hujan ini.” juga terdengar cukup sesuai.

Aspek kinesik/ sikap tubuh yang baik tahap siklus I pertemuan kedua,

siswa yang mendapatkan skor 5 hanya seorang saja yaitu S27. Siswa yang

mendapatkan skor 4 adalah S4, S5, S6, S9, S12, S13, S14, S15, S17, S19, S20,

S21, S22, S24, S26, S29, S30, dan Siswa yang mendapatkan skor 3 adalah S3,

S18, S25, da S32. Tidak ada siswa yang mendapatkan skor 2 dan skor 1. Pada

pertemuan kali ini, ada beberapa siswa yang sikap tubuhnya belum tenang ketika

membacakan naskah berita di depan kelas, seperti siswa yang mendapatkan skor 3

terkadang masih menggerak-gerakkan kakinya. Bagi siswa perempuan terkadang

refleks membetulkan jilbabnya beberapa kali. Guru mengakhiri pembelajaran

karena bel telah berbunyi. Kemudian guru menginformasikan bahwa materi

pertemuan yang akan datang melanjutkan pelajaran membacakan naskah berita.

Kelompok yang belum mendemonstrasikan tugasnya, tetap harus mempersiapkan

dengan lebih baik lagi. Guru menutup kegiatan belajar mengajar salam.

Page 173: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

157

CATATAN LAPANGAN

SIKLUS I (Pertemuan Ketiga)

Hari, tanggal : Senin, 21 Oktober 2013

Pukul : 12.30- 13.40 WIB

Subjek : Kelas XI IPA MA Wahid Hasyim

Materi : Membacakan Naskah Berita

Jumlah siswa : 32

Kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 12.30 WIB. Guru memulai

kegiatan belajar mengajar dengan salam dan menanyakan siapa yang tidak hadir.

Hari itu semua siswa masuk sekolah. Guru lalu melakukan apersepsi terhadap

materi pembelajaran dengan menanyakan “Masih ingatkah kalian hal apa saja

yang perlu diperhatikan ketika membacakan naskah berita?” Siswa serempak

menjawab intonasi, jeda, pelafalan, ekspresi, dan kinesik. S15 menjawab dengan

lantang, Bu ayo lanjutkan praktik membacanya. Saya penasaran S16 praktik

membacakan naskah berita. Guru kemudian mengundi sisa kelompok yang belum

mendemonstrasikan tugasnya. Kelompok nomor 5 maju pertama untuk

mendemonstrasikan tugasnya kemudian nomor 12.

Pada siklus I pertemuan ketiga, semua siswa sudah menunjukkan

perubahan yang cukup baik ketika membacakan naskah berita. Ada siswa yang

mendapatkan skor 5 untuk aspek intonasi, yaitu S23. Siswa yang mendapatkan

skor 4 adalah S28. Siswa yang mendapatkan skor 3 adalah S10 dan S16. Tahap

siklus I pertemuan ketiga ini, tidak ada siswa yang mendapatkan skor 2 dan skor 1

untuk aspek intonasi.

Aspek pelafalan pada siklus I pertemuan ketiga, tidak ada siswa yang

mendapatkan skor 5 dan skor 1. Siswa yang mendapatkan skor 4 adalah S23.

Siswa yang mendapatkan skor 3 adalah S10 dan S28. Siswa yang mendapatkan

skor 2 adalah S16. Kendala yang dialami S16 adalah masih kurang tepat

membacakan “Sugeng Bahagijo” yang seharusnya dibaca dengan “Sugeng

Page 174: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

158

Bahagio”. Kemudian, S16 terlihat ragu-ragu ketika membacakan akronim “WIB”

dengan dieja, bukan dibaca “Waktu Indonesia Barat”.

Tahap siklus I pertemuan ketiga, tidak ada siswa yang mendapatkan skor

5, skor 2, dan skor 1 untuk aspek mimik wajah. Siswa yang mendapatkan skor 4

adalah S23. Siswa yang mendapatkan skor 3 adalah S10, S16, dan S28. Pada

siklus I secara keseluruhan siswa membacakan naskah berita dengan mimik wajah

yang tergolong baik. Tatapan mata siswa ketika membacakan naskah berita di

depan kelas sudah terpusat atau tertuju ke arah depan, tidak memandang langit-

langit ruangan atau memutar pandangan ke seluruh ruangan.

Aspek penempatan jeda pada siklus I pertemuan ketiga, tidak ada siswa

yang mendapatkan skor 5, skor 2, dan skor 1. Siswa yang mendapatkan skor 4

adalah S23. Siswa yang mendapatkan skor 3 adalah S10, S16, dan S28. Awalnya,

S16 membacakan kalimat berikut “Padahal/ rencana belanja negara dalam

APBN 2013/ seribu enam ratus lima puluh tujuh koma sembilan rupiah/ triliun”,

pada siklus I pertemuan ketiga S16 mampu menempatkan jeda dengan tepat dalam

kalimat tersebut.

Aspek kinesik/ sikap tubuh yang baik tahap siklus I pertemuan ketiga,

semua siswa mendapatkan skor 4. Siswa yang mendapatkan skor 4 adalah S10,

S16, S23, S28. Pada siklus I pertemuan ketiga, semua siswa sikap tubuhnya sudah

terlihat lebih tenang dibandingkan pada tahap pratindakan.

Setelah semua siswa membacakan naskah berita, guru mengevaluasi hasil

belajar siswa dan mengulas dari tindakan siklus I pertemuan pertama sampai

tindakan siklus I pertemuan ketiga. Guru kemudian menutup kegiatan belajar

mengajar pada pukul 13.40 WIB dengan doa dan salam. Siswa keluar kelas

dengan tertib.

Page 175: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

159

CATATAN LAPANGAN

SIKLUS II (Pertemuan Pertama)

Hari, tanggal : Senin, 28 Oktober 2013

Pukul : 12.30- 13.40 WIB

Subjek : Kelas XI IPA MA Wahid Hasyim

Materi : Membacakan Naskah Berita

Jumlah siswa : 32

Kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 12.30 WIB. Guru memulai

kegiatan belajar mengajar dengan salam dan menanyakan siapa yang tidak hadir.

Hari itu semua siswa masuk sekolah, akan tetapi S10, S15, S16, S22, dan S23

belum masuk kelas. Guru lalu melakukan apersepsi terhadap materi pembelajaran

dengan menanyakan “Bagaimanakah kriteria aspek pelafalan yang baik? Guru

menunjuk S17 untuk menjawab. S17 menjawab dengan tepat. Kemudian

menanyakan pertanyaan yang sama pada S2 dan dapat menjawab dengan benar.

Setelah itu, guru menjelaskan bahwa pelajaran hari ini adalah melanjutkan

pembelajaran membacakan naskah berita menggunakan strategi practice-

rehearsal pair. Ketik memotivasi siswa dan meminta untuk mendemonstrasikan

tugasnya sebaik mungkin, siswa S10, S15, S16, S22, dan S23 masuk kelas. Guru

bertanya “Kenapa terlambat?” siswa menjawab “Maaf Bu, tadi baru saja selesai

sholat dhuhur, kita nyuci charting dulu Bu. Maaf ya Bu..??? Besok lagi begitu

istirahat langsung nyuci charting ya.. Iya Bu. Biasanya juga begitu, tapi tadi ndak

ada air jadi ngantri. Ya silahkan duduk. Terima kaish Bu.

Kelompok yang sudah terbentuk sebelumnya diubah supaya siswa dapat

bertukar pikiran dengan teman-teman yang berbeda. Tujuannya, agar

keterampilan membacakan naskah berita siswa dapat meningkat lebih maksimal

dari siklus sebelumnya. Akan tetapi, naskah berita yang digunakan masih sama

seperti siklus I. Kemudian, guru membagi siswa dengan cara mengundi secara

acak. Jika ada kelompok yang sama seperti kelompok sebelumnya, seperti pada

undian kelompok kedua, S14 dan S20 sebelumnya adalah pasangan pada

Page 176: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

160

kelompok 10. Guru guru pun mengundi kembali menjadi S18 berpasangan dengan

S20. Setelah kelompok terbentuk, guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya dan mempersiapkan demonstrasi di depan kelas sebelum nomor

setiap kelompok diundi untuk menentukan kelompok mana yang akan maju

terlebih dahulu. Siswa tidak ada yang bertanya. Lalu guru mengundi nomor setiap

kelompok dan muncul nomor berikut 15, 6, 13, 11, 1, 7, 3, 16, 12, 4, 14, dan 9.

Aspek intonasi yang mendapatkan skor 5 adalah S1, S6, S11, S13, S20,

S22, S23, S27, dan S30. Siswa yang mendapatkan skor 4 adalah S2, S3, S5, S8,

S9, S10, S12, S17, S18, S24, S28, S29, S31, dan S32. Siswa yang mendapatkan

skor 3 hanya S16. Sebab volume suara S16 kurang lantang terdengar sampai

belakang. Sebab volume suara S16 kurang lantang terdengar sampai

belakang.Pada siklus II pertemuan pertama, tidak ada siswa yang mendapatkan

skor 2 dan skor 1. Sebagian besar siswa mendapatkan skor 4.

Aspek pelafalan yang mendapatkan skor 5 adalah S23 dan S27. Siswa

yang mendapatkan skor 4 adalah S1, S5, S6, S10, S13, S20, S22, S24, dan S30.

Siswa yang mendapatkan skor 3 adalah S2, S3, S8, S9, S10, S12, S16, S17, S18,

S28, S29, S31, dan S32. Tidak ada siswa yang mendapatkan skor 2 dan skor 1

pada tahap siklus II pertemuan pertama. Semua siswa sudah tepat melafalkan

“Sugeng Bahagijo” dilafalkan menjadi “Sugeng Bahagiyo”. Siswa yang

mendapatkan skor 3, terlihat sangat hati-hati sekali melafalkan kalimat berikut

“Direktur Eksekutif Internasional NGO Forum on Indonesian Development”

karena itu terkadang suaranya kurang jelas. Siswa yang mendapatkan skor 3,

terlihat sangat hati-hati sekali ketika melafalkan kalimat berikut “Direktur

Eksekutif Internasional NGO Forum on Indonesian Development”. Oleh sebab

itu, terkadang suara siswa timbul tenggelam kurang jelas terdengar sampai

belakang.

Aspek mimik wajah yang mendapatkan skor 5 adalah S6, S13, S23, dan

S30. Siswa yang mendapat skor 4 adalah S1, S5, S8, S9, S10, S11, S12, S16, S17,

S18, S20, S22, S24, S27, S28, S29, S31, dan S32. Siswa yang mendapatkan skor

3 adalah S2 dan S3. Pada siklus II pertemuan pertama secara keseluruhan siswa

membacakan naskah berita dengan mimik wajah yang tergolong baik. Siswa yang

Page 177: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

161

mendapatkan skor 3, terkadang masih terpengaruh oleh teman-temannya yang

lain, akibatnya membuat siswa tersebut senyum-senyum ketika membacakan

naskah berita. Namun, siswa dapat segera mengendalikan diri sehingga mimik

wajah siswa tetap terlihat baik. dan sesuai.

Aspek penempatan jeda yang mendapatkan skor 5 adalah S11, S13, dan

S30. Siswa yang mendapatkan skor 4 adalah S1, S2, S3, S5, S6, S8, S17, S18,

S20, S22, S23, S27, S28, S29, dan S31. Siswa yang mendapatkan skor 3 adalah

S9, S10, S12, S16, dan S32. Tidak ada siswa yang mendapatkan skor 2 dan skor 1

pada tahap siklus II pertemuan pertama. Penempatan jeda yang diterapkan oleh S3

dan S2 pada siklus II pertemuan pertama ini lebih tepat dan sesuai. Siswa tersebut

lebih percaya diri menempatkan jeda sehingga tidak terdengar ragu-ragu untuk

membacakan naskah berita.

Aspek kinesik/ gerak tubuh yang baik tahap siklus II pertemuan pertama

yang mendapatkan skor 5 adalah S5, S6, S9, S10, S11, S13, S16, S17, S20, S22,

S23, S24, S27, S30, dan S31. Siswa yang mendapatkan skor 4 adalah S1, S2, S3,

S8, S12, S18, S28, S29, dan S32. Tidak ada siswa yang mendapatkan skor 3, skor

2, dan skor 1. Siswa terlihat tenang, percaya diri, dan sikapnya lebih menyakinkan

pendengar berita. Khusus untuk aspek kinesik, siswa lebih cepat menyesuaikan

diri.

Setelah semua siswa membacakan naskah berita, guru mengevaluasi hasil

belajar siswa. Guru mengakhiri pelajaran karena bel telah berbunyi. Siswa terlihat

bergitu antusias sampai bel tanda berakhirnya pelajaran berbunyi. Kemudian guru

menginformasikan bahwa materi pertemuan yang akan datang melanjutkan

pelajaran membacakan naskah berita. Kelompok yang belum mendemonstrasikan

tugasnya, tetap harus mempersiapkan dengan lebih baik lagi. Guru menutup

kegiatan belajar mengajar dengan berdoa dan salam. Siswa keluar kelas dengan

tertib.

Page 178: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

162

CATATAN LAPANGAN

SIKLUS II (Pertemuan Kedua)

Hari, tanggal : Kamis, 31 Oktober 2013

Pukul : 09.20-10.40 WIB

Subjek : Kelas XI IPA MA Wahid Hasyim

Materi : Membacakan Naskah Berita

Jumlah siswa : 32

Kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 09.20 WIB. Guru memulai

kegiatan belajar mengajar dengan salam dan menanyakan siapa yang tidak hadir.

Hari itu semua siswa masuk sekolah. Guru lalu melakukan apersepsi terhadap

materi pembelajaran dengan menanyakan masih ingatkah kalian apa saja kriteria

aspek penempatan jeda yang baik? aspek apa saja yang perlu diperhatikan ketika

membacakan naskah berita? Hampir semua siswa ikut menjawab dengan tepat.

Setelah itu, guru menjelaskan bahwa pelajaran hari ini adalah melanjutkan

pembelajaran membacakan naskah berita menggunakan strategi practice-

rehearsal pair. Guru kembali memotivasi siswa dan meminta untuk

mendemonstrasikan tugasnya sebaik mungkin.

Siswa diminta untuk berkelompok seperti kelompok sebelumnya pada

siklus II pertemuan pertama. Kemudian, guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya jika ada hal-hal yang belum dipahami. Siswa tidak ada yang

bertanya. Lalu guru mengundi nomor yang sudah ditentukan pada pertemuan

sebelumnya. Nomor urut yang akan mendemonstrasikan tugas adalah kelompok 5,

2, 8, dan 10.

Aspek intonasi yang mendapatkan skor 5 adalah S26. Siswa yang

mendapatkan skor 4 adalah S4, S7, S14, S15, S19, S21, dan S25. Pada siklus II

pertemuan kedua, tidak ada siswa yang mendapatkan skor 3, skor 2, dan skor 1.

Sebagian besar siswa mendapatkan skor 4. Aspek intonasi pada siklus II

pertemuan kedua secara keseluruhan meningkat dan berkategori baik.

Page 179: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

163

Aspek pelafan yang mendapatkan skor 5 adalah S19 dan S26. Siswa yang

mendapatkan skor 4 adalah S7 dan S21. Siswa yang mendapatkan skor 3 adalah

S4, S14, S15, dan S25. Tidak ada siswa yang mendapatkan skor 2 dan skor 1 pada

tahap siklus II pertemuan kedua untuk aspek pelafalan. Kesalahan pelafalan yang

dilakukan siswa pada pratindakan dan siklus I, dalam siklus ini sudah berubah

menjadi lebih baik. Beberapa siswa yang awalnya kesulitan melafalkan Sugeng

Bahagijo, NGO, WIB, pada siklus I mulai berkurang dan tahap siklus II semua

siswa sudah tepat melafalkan “Sugeng Bahagijo” dilafalkan menjadi “Sugeng

Bahagiyo”, “NGO” dilafalkan “en-ji-o” bukan “en-ge-o”, dan “WIB” dibaca

“Waktu Indonesia Barat” bukan dieja seperti tindakan sebelumnya.

Aspek mimik wajah yang mendapatkan skor 5 adalah S19, S21, dan S26.

Siswa yang mendapat skor 4 adalah S4, S7, S14, dan S15. Siswa yang

mendapatkan skor 3 adalah S25. Tidak ada siswa yang mendapatkan skor 2 dan

skor 1 pada tahap siklus II pertemuan kedua untuk aspek mimik wajah. Pada

siklus II pertemuan kedua secara keseluruhan siswa membacakan naskah berita

dengan mimik wajah yang tergolong baik.

Aspek penempatan jeda yang mendapatkan skor 5 adalah S19. Siswa yang

mendapatkan skor 4 adalah S7, S14, S15, S21, S25, dan S26. Siswa yang

mendapatkan skor 3 adalah S4. Tidak ada siswa yang mendapatkan skor 2 dan

skor 1 pada tahap siklus II pertemuan kedua untuk aspek penempatan jeda.

Koreksi untuk S4, meskipun sudah tepat penempatan jedanya tetapi masih

nampak kehati-hatiannya ketika membacakan kalimat “Berdasarkan pengalaman/

gempa bumi/ rentan memicu longsor…”.

Aspek kinesik/ gerak tubuh yang baik tahap siklus II pertemua kedua,

siswa yang mendapatkan skor 5 adalah S14, S15, S19, S21, dan S26. Siswa yang

mendapatkan skor 4 adalah S4, S7, dan S25. Tidak ada siswa yang mendapatkan

skor 3, skor 2, dan skor 1 pada siklus II pertemuan kedua untuk aspek kinesik.

Aspek ini selalu meningkat secara signifikan dari pratindakan sampai siklus II.

Secara berurutan, peningkatan kategori tersebut adalah berkategori cukup, baik,

dan terakhir menjadi sangat baik. Siswa terlihat tenang, percaya diri, dan sikapnya

Page 180: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

164

lebih menyakinkan pendengar berita. Khusus untuk aspek kinesik, siswa lebih

cepat menyesuaikan diri.

Setelah semua siswa membacakan naskah berita, guru mengevaluasi hasil

belajar siswa dan menanyakan kesan serta pesan mereka selama mengikuti proses

pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita menggunakan strategi

practice-rehearsal pairs. S23 menyatakan kesannya selama proses pembelajaran

“Saya seneng Bu, menarik pembelajarannya. Kapan-kapan kalau pratik lagi kita

turun ke TKP saja Bu. Ndak perlu jauh-jauh, kita bisa ke lapangan sepak bola

atau ke sawah. Biar tambah asyik dan kita punya suasana belajar baru.” Siswa

begitu antusias untuk menyampaikan kesan pesannya. Sehingga, guru meminta

perwakilan setiap kelompok untuk menyampaikan kesan dan pesannya sebelum

guru mengakhiri pembelajaran. Kelompok pertama merasa senang bisa praktik

membacakan naskah berita. Jadi mereka lebih mengerti kalau tugas seorang

pembaca berita itu tidak sepele. Kelompok dua pun menyatakan senang mengikuti

pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita menggunakan strategi

practice-rehearsal pairs. Kalau bisa naskah beritanya ditambah lagi Bu.

Kelompok-kelompok selanjutnya pun menyatakan bahwa mereka merasa senang

mengikuti pembelajaran membacakan naskah berita.

Guru kemudian mengakhiri pembelajaran karena bel telah berbunyi.

Peneliti memberikan apresiasi dan hadiah kepada siswa yang mendemonstrasikan

tugasnya dengan baik. Lalu, peneliti berpesan untuk terus semangat menutut ilmu

meraih cita-cita. Jalan yang harus kalian tempuh masih panjang. Jadilah peserta

didik yang dapat memajukan bangsa Indonesia. Kemudian, guru menutup

kegiatan belajar mengajar dengan salam.

Page 181: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

165

Lampiran 8: Angket Pratindakan

Angket Pratindakan Penelitian Tindakan Kelas

Keterampilan Membacakan Naskah Berita

Nama :

Kelas/ Nomor Absen :

Jawablah dengan jujur dan pilihlah salah satu alternatif jawaban yang

tersedia dengan memberikan tanda (√)!

1. Apakah Anda senang dengan keterampilan membacakan naskah berita?

A. Ya B. Tidak

2. Apakah Anda pernah melakukan praktik membacakan naskah berita?

A. Ya B. Tidak

3. Apakah Anda menemui kesulitan ketika praktik membacakan naskah berita?

A. Ya B. Tidak

4. Apakah guru menjelaskan materi mengenai keterampilan membacakan naskah

berita dengan jelas?

A. Ya B. Tidak

5. Ketika pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita, apakah guru

sering memberikan tugas kepada siswa untuk membacakan naskah berita di

depan kelas?

A. Ya B. Tidak

6. Apakah Anda berminat dan antusias mengikuti proses pembelajaran

keterampilan membacakan naskah berita?

A. Ya B. Tidak

7. Apakah Anda berani membacakan naskah berita di depan kelas pada saat

pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita?

A. Ya B. Tidak

Page 182: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

166

8. Pada saat Anda membacakan naskah berita di depan kelas, apakah Anda

masih merasa malu?

A. Ya B. Tidak

9. Apakah Anda merasa tidak konsentrasi pada saat membacakan naskah berita

di depan kelas?

A. Ya B. Tidak

10. Ketika Anda membacakan naskah berita di depan kelas, apakah Anda masih

merasa grogi?

B. Ya B. Tidak

11. Pernahkah guru menggunakan strategi tertentu untuk memudahkan

membacakan naskah berita?

A. Ya B. Tidak

12. Ketika mendapatkan tugas praktik membacakan naskah berita, apakah Anda

merasa bosan?

A. Ya B. Tidak

13. Menurut Anda, perlukah adanya suatu strategi tertentu yang digunakan untuk

mendukung keberhasilan pembelajaran membacakan naskah berita?

A. Ya B. Tidak

14. Apakah Anda tahu tentang strategi practice-rehearsal pair?

A. Ya B. Tidak

15. Apakah guru pernah menggunakan strategi practice-rehearsal pair baik dalam

pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita ataupun pembelajaran

lainnya?

A. Ya B. Tidak

Page 183: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

167

Lampiran 9: Angket Pascatindakan

Angket Pascatindakan Penelitian Tindakan Kelas

Keterampilan Membacakan Naskah Berita

Nama :

Kelas/ Nomor Absen :

Jawablah dengan jujur dan pilihlah salah satu alternatif jawaban yang

tersedia dengan memberikan tanda (√)!

1. Apakah guru menjelaskan materi mengenai keterampilan membacakan naskah

berita dengan jelas?

A. Ya B. Tidak

2. Apakah guru telah menggunakan strategi tertentu dalam pembelajaran

membacakan naskah berita?

A. Ya B. Tidak

3. Menurut Anda, apakah pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita

menggunakan strategi practice-rehearsal pairs dapat mempermudah Anda

dalam membacakan naskah berita?

A. Ya B. Tidak

4. Apakah Anda merasa senang mengkuti pembelajaran keterampilan

membacakan naskah berita dengan menggunakan strategi practice-rehearsal

pairs?

A. Ya B. Tidak

5. Ketika pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita menggunakan

strategi practice-rehearsal pairs, apakah Anda berminat dan antusias selama

proses pembelajaran berlangsung?

A. Ya B. Tidak

6. Apakah dengan menggunakan strategi practice-rehearsal pairs dapat

memotivasi Anda untuk membacakan naskah berita di depan kelas dengan

baik?

A. Ya B. Tidak

Page 184: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

168

7. Setelah menggunakan strategi practice-rehearsal pairs dalam pembelajaran

keterampilan membacakan naskah berita, apakah Anda masih merasa malu

membacakan naskah berita di depan kelas?

A. Ya B. Tidak

8. Ketika Anda membacakan naskah berita di depan kelas dengan menggunakan

strategi practice-rehearsal pairs, apakah Anda masih merasa grogi?

A. Ya B. Tidak

9. Apakah Anda merasa tidak konsentrasi pada saat membacakan naskah berita

di depan kelas dengan menggunakan strategi practice-rehearsal pairs?

A. Ya B. Tidak

10. Apakah Anda berani membacakan naskah berita di depan kelas dengan

menggunakan strategi practice-rehearsal pairs dalam pembelajaran

keterampilan membacakan naskah berita?

A. Ya B. Tidak

11. Ketika Anda mendapatkan tugas untuk membacakan naskah berita

menggunakan strategi practice-rehearsal pairs apakah Anda merasa

kesulitan?

A. Ya B. Tidak

12. Pada saat teman Anda membacakan naskah berita di depan kelas, apakah

Anda mendengarkan dan mengamati pembacaannya?

A. Ya B. Tidak

13. Apakah dengan menerapkan strategi practice-rehearsal pairs dapat

meningkatkan keterampilan Anda dalam membacakan naskah berita?

A. Ya B. Tidak

14. Menurut Anda, apakah kegiatan keterampilan membacakan naskah berita

menggunakan strategi practice-rehearsal pairs perlu diterapkan kembali?

A. Ya B. Tidak

15. Apakah pelaksanaan keterampilan membacakan naskah berita dengan

menggunakan strategi practice-rehearsal pairs memberikan kesan pada diri

Anda?

A. Ya B. Tidak

Page 185: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

169

Lampiran 10: Pedoman Wawancara Pratindakan

Pedoman Wawancara Pratindakan

A. Wawancara dengan guru

1. Bagaimanakah proses pembelajaran membacakan naskah berita selama ini,

Bu?

2. Bagaimankah kondisi siswa ketika mengikuti pembelajaran keterampilan

membacakan naskah berita?

3. Apakah ibu pernah menemui kendala dalam proses pembelajaran membacakan

naskah berita dan apa saja kendala yang pernah ibu alami?

4. Jika ibu menemui kendala, bagaimana ibu mengatasinya?

5. Apakah ibu selalu menggunakan strategi tertentu dalam pembelajaran bahasa

Indonesia dan strategi apa yang pernah ibu terapkan dalam pembelajaran

keterampilan membacakan naskah berita?

6. Apakah ibu mengetahui tentang strategi practice-rehearsal pairs?

7. Jika ibu sudah mengetahui tentang strategi practice-rehearsal pairs, menurut

ibu apakah strategi tersebut dapat diterapkan dalam pembelajaran keterampilan

membacakan naskah berita atau tidak?

B. Wawancara dengan siswa

1. Pernahkah Anda mengikuti pembelajaran keterampilan membacakan naskah

berita dan apakah Anda merasa senang? Berikan alasan Anda!

2. Menurut Anda, bagaimanakah proses pembelajaran membacakan naskah berita

yang selama ini diajarkan oleh guru?

3. Pernahkah Anda menemui kesulitan dalam membacakan naskah berita? Apa

sajakah kendala-kendala yang Anda alami?

4. Apakah guru pernah menggunakan strategi tertentu dalam pembelajaran

keterampilan membacakan naskah berita? Jika pernah, menurut Anda strategi

tersebut cocok atau tidak diterapkan dalam pembelajaran, apa alasan Anda!

Page 186: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

170

Lampiran 11: Hasil Wawancara Pratindakan

Hasil Wawancara Pratindakan

A. Hasil wawancara dengan guru

1. Menurut saya, proses pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita

selama ini belum berjalan dengan baik. Kadang materi itu ndak saya ajarkan

mbak. Karena waktunya kadang kurang. Tiga bulan pertama semester ganjil

selalu digunakan untuk program pesantren. Jadi hanya pelajaran-pelajaran

pesantren saja yang diajarkan. Kami sebagai guru mapel umum selalu kejar

tanyang biar anak-anak bisa menguasai materi pokoknya. Kalau pas cukup

waktunya ya saya ajarkan. Tapi sekedarnya saja, anak-anak saya suruh baca

naskah berita yang biasanya ada di LKS. Kemudian mereka menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang ada. Kalau sudah selesai kita cocokkan

jawabannya bersama-sama. Jadi, mereka lebih ditekankan pada teori-teori

saja, bukan pada praktiknya. Padahal keterampilan membacakan naskah berita

itu harus praktik.

2. Kondisi siswa saat pembelajaran berlangsung ya begitu mbak, namanya juga

anak-anak. Pas pelajaran ada yang serius, ada yang kadang ngobrol dengan

teman sebangkunya, apalagi anak-anak pondok kebiasaan buruknya itu suka

tidur di kelas. Ya begitu mbak anak-anaknya, jangan heran kalau anak-

anaknya ngantukan. Terutama lagi kelas IPA, katanya kalau ndak ngitung-

ngitung itu bikin ngantuk.

3. Kendala dalam pembelajaran itu pasti ada. Kalau untuk KD keterampilan

membacakan naskah berita kendala yang ditemui biasanya kekurangan waktu

untuk praktik. Kalau disuruh ngerjakan soal yang ada di LKS ya langsung

dijawab tapi setelah itu mereka ada yang ngobrol sendiri-sendiri, ada yang

tidur, kadang ada juga yang izin ke belakang tapi ndak balik lagi sampai jam

pelajaran selesai.

4. Mengatasi anak-anak yang ngantuk itu pertama saya tegur atau saya suruh

baca naskah beritanya dan langsung dijawab pertanyaannya kalau sudah

Page 187: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

171

selesai langsung dikoreksi. Untuk anak-anak yang izin ke belakang saya batasi

waktunya, kalau ndak masuk lagi ke kelas saya hitung bolos. Misalkan

waktunya masih sisa saya langsung masuk materi selanjutnya karena memang

dikejar target juga. Angkatan yang dulu-dulu kadang ndak saya ajarkan materi

ini mbak. Waktunya terbatas harus kejar materi.

5. Iya mbak. Ya meskipun belum tentu berjalan sesuai dengan strateginya. Yang

pasti saya selalu menggunakan strategi, seperti strategi ceramah, kadang-

kadang berkelompok, kadang saya ajak ke anak-anak keluar kelas. Saya juga

pernah ajak anak-anak ke sawah, ceritanya sambil refreesing. Kalau untuk

pembelajaran membacakan naskah berita, yang pertama saya pertimbangkan

adalah waktunya mbak. Biasanya kalau waktunya cukup ya mereka saya suruh

baca satu-satu mbak, tapi kalau materi masih banyak dan waktunya tidak

cukup, biasanya materi ini ndak saya ajarkan. Kalaupun diajarkan hanya teori

saja.

6. Saya baru dengar malahan mbak. Strateginya seperti apa ya? Kalau memang

cocok diterapkan untuk pembelajaran selanjut juga bisa. Karena saya juga

ndak terlalu paham jenis-jenis strategi sekarang ini, soalnya dilihat dari

namanya itu saja sudah susah baca. Seperti yang mbak sebutkan tadi, strategi

practice-rehearsal pairs. Coba mbak jelaskan dulu strateginya seperti apa.

7. Kalau strateginya seperti yang mbak jelaskan tadi, saya rasa juga cocok untuk

pembelajaran membacakan naskah berita siswa. Biasanya terkendala dengan

waktu, kalau strateginya berkelompok akan lebih efektif juga. Saya dulu

belum kepiran mbak kalau keterampilan membacakan naskah berita itu bisa

tugas berkelompok juga. Jadi seperti reporter-reporter itu. Kemungkinan besar

akan meminimalis anak-anak yang tidur juga.

B. Hasil wawancara dengan siswa

1. Pernah, baru kemarin pelajaran itu. Biasa saja Bu. Pelajaran bahasa Indonesia

memang biasanya seperti itu. Kita disuruh membaca teks, kalau sudah selesai

langsung menjawab pertanyaan yang ada di LKS. Tidak ada hal baru yang

mengesankan kok bu.

Page 188: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

172

2. Menurut saya, pelajaran membacakan naskah berita yang kemarin diajarkan

ya biasa-biasa aja Bu. Hampir sama kalau kita baca teks terus disuruh mencari

ide pokoknya apa, apa saja yang dibahas dalam teks, ya gitu lah bu. Teman

saya malah ada yang tiduran. Soalnya membaca itu menyebabkan

ngantuk.heheheee….apalagi kalau bacaannya banyak ditambah lagi

pelajarannya jam terakhir bu, pasti ngantuk banget.

3. Kebetulan kemarin saya yang disuruh membacakan naskah berita oleh bu

guru. Saya bingung yang pas seperti apa jadi saya baca-baca saja, saya tidak

begitu memperhatikan eskpresi, gerak tubuh, dan pelafalan, karena saya pikir

yang penting adalah intonasinya menarik. Untuk kendalanya apa saja saya

juga kurang tahu. Jadi,kendalanya saya kurang paham penilaiannya itu seperti

apa, intonasi yang tepat itu bagaimana.

4. Kalau dalam pembelajaran membacakan naskah berita sepertinya bu guru

sudah memakai strategi walaupun saya sendiri tidak tahu strategi apa yang

digunakan. Cocok-cocok saja bu. Siswa yang ngantuk kalau disuruh baca,

nanti jadi ndak ngantuk lagi. Kalau sudah selesai menjawab pertayaan

langsung dikoreksi. Kita ndak perlu ada PR di asrama.

Page 189: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

173

Lampiran 12: Pedoman Wawancara Pascatindakan

Pedoman Wawancara Pascatindakan

A. Wawancara dengan guru

1. Bu, adakah perubahan kondisi siswa dalam pembelajaran keterampilan

membacakan naskah berita dengan menggunakan strategi practice-rehearsal

pairs?

2. Bagaimanakah pendapat ibu terhadap kegiatan belajar mengajar dengan

menerapkan strategi practice-rehearsal pairs pada keterampilan membacakan

naskah berita?

3. Apakah strategi practice-rehearsal pairs yang diterapkan dalam pembelajaran

keterampilan membacakan naskah berita dapat mempermudah dan

meningkatkan keterampilan siswa?

4. Apakah kekurangan dan kelebihan strategi practice-rehearsal pairs dalam

pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita?

5. Menurut Ibu, apakah pada pembelajaran berikutnya, strategi practice-

rehearsal pairs perlu digunakan kembali dalam pembelajaran keterampilan

membacakan naskah berita?

B. Wawancara dengan siswa

1. Menurut Anda, bagaimanakah proses pembelajaran keterampilan membacakan

naskah berita menggunakan strategi practice-rehearsal pairs?

2. Apakah dengan menggunakan strategi practice-rehearsal pairs dapat

mempermudah Anda dalam membacakan naskah berita atau sebaliknya?

3. Menurut Anda, apakah strategi practice-rehearsal pairs tetap cocok

diterapkan kembali dalam pembelajaran keterampilan membacakan naskah

berita?

4. Bagaimana kesan Anda terhadap pembelajaran membacakan naskah berita

dengan strategi practice-rehearsal pairs?

Page 190: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

173

Lampiran 12: Pedoman Wawancara Pascatindakan

Pedoman Wawancara Pascatindakan

A. Wawancara dengan guru

1. Bu, adakah perubahan kondisi siswa dalam pembelajaran keterampilan

membacakan naskah berita dengan menggunakan strategi practice-rehearsal

pairs?

2. Bagaimanakah pendapat ibu terhadap kegiatan belajar mengajar dengan

menerapkan strategi practice-rehearsal pairs pada keterampilan membacakan

naskah berita?

3. Apakah strategi practice-rehearsal pairs yang diterapkan dalam pembelajaran

keterampilan membacakan naskah berita dapat mempermudah dan

meningkatkan keterampilan siswa?

4. Apakah kekurangan dan kelebihan strategi practice-rehearsal pairs dalam

pembelajaran keterampilan membacakan naskah berita?

5. Menurut Ibu, apakah pada pembelajaran berikutnya, strategi practice-

rehearsal pairs perlu digunakan kembali dalam pembelajaran keterampilan

membacakan naskah berita?

B. Wawancara dengan siswa

1. Menurut Anda, bagaimanakah proses pembelajaran keterampilan membacakan

naskah berita menggunakan strategi practice-rehearsal pairs?

2. Apakah dengan menggunakan strategi practice-rehearsal pairs dapat

mempermudah Anda dalam membacakan naskah berita atau sebaliknya?

3. Menurut Anda, apakah strategi practice-rehearsal pairs tetap cocok

diterapkan kembali dalam pembelajaran keterampilan membacakan naskah

berita?

4. Bagaimana kesan Anda terhadap pembelajaran membacakan naskah berita

dengan strategi practice-rehearsal pairs?

Page 191: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

174

Lampiran 13: Hasil Wawancara Pascatindakan

Hasil Wawancara Pascatindakan

A. Hasil wawancara dengan guru

1. Apabila dibandingkan dengan proses pembelajaran sebelumnya jelas sekali

ada perbedaan Mbak. Awalnya mereka tidak merasa seperti tugas biasa saja,

tapi karena berkelompok mereka otomatis harus bertanggung jawab

membacakan naskah berita dengan baik demi kelompoknya juga. Kemudian,

siswa terlihat lebih antusias ingin praktik layaknya seorang pembaca berita

sungguhan, sampai latihan berkali-kali. Saya rasa menarik sekali Mbak,

mereka bisa konsentrasi dengan memperhatikan rekannya yang membacakan

naskah berita, kalau mereka tidak memperhatikan pasti kesulitan menilai.

2. Menurut saya menarik sekali Mbak. Saya sendiri senang dan merasa

penasaran setiap anak-anak mendemonstrasikan tugas membacakan naskah

berita. Setiap kelompok yang saya nilai ada saja hal-hal yang menurut saya

lucu Mbak, misalnya Artoni baru membacakan satu kalimat saja sudah

terdengar lucu intonasinya seperti reporter infotiment saja. Rata-rata setiap

kelompok di siklus pertama masih terlihat grogi, jadi baru baca setengah berita

tahu-tahu mereka tertawa sendiri kerena salah membacakan kalimat

selanjutnya atau salah pelafalannya dan mereka meminta untuk diulang

membacakan naskah beritanya.

3. Iya Mbak. Bisa mempermudah siswa dan guru juga. Kalau ada siswa yang

belum paham dan malu menanyakan pada guru, mereka bisa bertukarpikiran

dengan teman sekelompoknya. Keterbatasan guru untuk menjelaskan satu

persatu kepada siswa dapat dibantu teman sejawat, atau bisa dikatakan juga

tutor sebaya. Jika tingkat percaya diri siswa meningkat mereka akan

membacakan naskah berita dengan ejoy dan dapat meminimalisir tingkat

kesalahan karena menurut saya mereka melakukan kesalahan sebab grogi.

Peningkatan keterampilan membacakan naskah berita siswa juga dapat dilihat

Page 192: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

175

dari skornya, rata-rata bahkan semuanya meningkat meskipun belum

masksimal pada siklus pertama. Tapi bisa ditingkatkan lagi pada siklus kedua.

4. Kekurangannya untuk awal penggunaan untuk siswa akan sedikit kerepotan

menilai temannya yang mendemonstrasikan. Walaupun sudah ada pedoman

penilaiannya. Kemungkinan besar siswa hanya asal saja menilai teman-

temannya. Kelebihannya, siswa bisa lebih aktif, tidak ada yang tidur, guru

juga terbantu dengan adanya pembagian kelompok sehigga siswa dapat

bertukar pikiran untuk meningkatkan keterampilan membacakan naskah berita

dan mereka bisa mendemonstrasikan tugasnya dengan baik dan lebih percaya

diri.

5. Bisa-bisa saja Mbak. Kalau kita mau menggunakan strategi dalam

pembelajaran tentunya harus melihat kondisinya juga, disesuaikan juga

dengan keadaan siswanya. Kalau tahun depan kondisi siswanya masih sama

seperti ini, saya rasa masih cocok digunakan lagi dalam pembelajaran

keterampilan membacakan naskah berita. Disesuaikan saja Mbak, misalkan

ada strategi yang lebih tepat lagi kenapa tidak. Jadi, semuanya masih

memungkinkan dan bisa saja strategi practice-rehearsal pairs ini digunakan

untuk pembelajaran kompetensi lainnya.

B. Hasil wawancara dengan siswa

1. Buat deg-degkan Bu. Apalagi waktu diundi untuk urutan maju membacakan

naskah berita. Rasanya gima gitu Bu… Seneng juga Bu, ada yang lucu waktu

salah penjedaannya atau ada kesalahan lainnya. Awal-awalnya bingung mau

bilang apa, jadi rata-rata minta diulang. Nah, kita yang ikut menilai otomatis

ikut tertawa Bu, jadi ndak ngantuk.

2. Iya Bu, bisa mempermudah. Kita jadi lebih tahu penjedaan yang baik itu

kriterianya seperti apa, tahu trik-trik yang dipakai teman-teman juga. Mereka

mau ndak mau pasti bantu teman sekelompoknya yang belum paham. Kita

saling berbagi untuk mempresentasikan yang terbaik. Kalau kesulitanya bukan

pada strateginya menurut saya Bu, tapi saya sendiri yang kesulitan kalau

Page 193: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

176

melafalkan kata-kata dari bahasa asing. Apalagi menghilangkan logat daerah

Jawa, susah Bu.

3. Menurut saya cocok-cocok saja kok Bu. Lebih asyik daripada pembelajaran

sebelumnya. Kita lebih fokus untuk latihan membacakan naskah berita yang

baik dan mendapat skor terbaik pada setiap aspek penilaian membacakan

naskah berita.

4. Kesannya menyenangkan Bu. Saya ingin praktik lagi. Coba kita praktik

membacakan naskah berita seperti reporter yang ada di tempat kejadian, pasti

lebih menantang Bu.

Page 194: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

177

Lampiran 14: Tabel Skor Membacakan Naskah Berita Pratindakan SKOR KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH BERITA

SISWA KELAS XI IPA WAHID HASYIM TAHAP PRATINDAKAN

Keterangan: A1 : Intonasi A3 : Mimik wajah A5 : Kinesik/ sikap tubuh A2 : Pelafalan A4 : Jeda

Siswa Aspek Penilaian Jumlah

Skor A1 A2 A3 A4 A5

S1 3 3 2 2 3 13 S2 2 1 2 2 2 9 S3 3 1 1 1 2 8 S4 2 2 2 1 2 9 S5 3 2 3 3 3 14 S6 2 3 3 2 4 14 S7 4 3 3 3 4 17 S8 2 3 3 2 3 13 S9 2 1 2 2 2 9

S10 3 1 2 2 3 11 S11 3 3 3 2 3 14 S12 2 3 3 3 3 14 S13 5 4 4 4 4 21 S14 3 3 4 3 4 17 S15 3 2 3 2 4 14 S16 2 2 3 2 3 12 S17 3 3 3 3 4 16 S18 3 3 3 3 3 15 S19 3 3 3 3 4 16 S20 3 3 3 3 3 15 S21 4 4 4 3 4 19 S22 3 2 3 2 3 13 S23 3 3 4 3 4 17 S24 3 3 4 3 4 17 S25 2 2 3 2 3 12 S26 3 3 4 3 4 17 S27 4 3 4 4 4 19 S28 2 2 3 2 3 12 S29 2 1 2 2 3 10 S30 3 2 3 3 3 14 S31 3 2 3 3 3 14 S32 3 2 3 3 3 14

Total Skor 91 78 95 81 104 449

Skor Rata-rata 2,84 2,44 2,97 2,53 3,25 14,03

Page 195: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

178

Lampiran 15: Tabel Skor Membacakan Naskah Berita Siklus I

SKOR KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH BERITA SISWA KELAS XI IPA WAHID HASYIM TAHAP SIKLUS I

Keterangan: A1 : Intonasi A3 : Mimik wajah A5 : Kinesik/ sikap tubuh A2 : Pelafalan A4 : Jeda

Siswa Aspek Penilaian Jumlah

Skor A1 A2 A3 A4 A5

S1 4 3 3 4 4 18 S2 3 2 3 3 4 15 S3 3 2 3 3 3 14 S4 3 3 3 3 4 16 S5 4 3 4 3 4 18 S6 4 3 4 4 4 19 S7 4 3 4 3 4 18 S8 3 3 3 3 4 16 S9 4 3 4 3 4 18

S10 3 3 3 3 4 16 S11 4 4 3 4 4 19 S12 3 3 4 3 4 17 S13 5 4 5 4 4 22 S14 3 3 4 4 4 18 S15 4 3 4 4 4 19 S16 3 2 3 3 4 15 S17 4 3 3 3 4 17 S18 3 3 4 3 3 16 S19 4 3 4 3 4 18 S20 4 3 4 4 4 19 S21 4 4 4 4 4 20 S22 4 4 4 3 4 19 S23 5 3 4 4 4 20 S24 4 3 4 3 4 18 S25 3 3 3 3 3 15 S26 5 4 5 4 4 22 S27 4 4 4 4 5 21 S28 4 3 3 3 4 17 S29 4 3 4 3 4 18 S30 5 4 4 4 4 21 S31 3 3 4 3 4 17 S32 3 3 4 3 3 16

Total Skor 120 100 119 108 125 572 Skor Rata-rata 3,75 3,13 3,72 3,38 3,91 17,89

Page 196: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

179

Lampiran 16: Tabel Skor Membacakan Naskah Berita Siklus II

SKOR KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH BERITA SISWA KELAS XI IPA WAHID HASYIM TAHAP SIKLUS II

Siswa Aspek Penilaian Jumlah

Skor A1 A2 A3 A4 A5

S1 5 4 4 4 4 21 S2 4 3 3 4 4 18 S3 4 3 3 4 4 18 S4 4 3 4 3 4 18 S5 4 4 4 4 5 21 S6 5 4 5 4 5 23 S7 4 4 4 4 4 20 S8 4 3 4 4 4 19 S9 4 3 4 3 5 19

S10 4 3 4 3 5 19 S11 5 4 4 5 5 23 S12 4 3 4 3 4 18 S13 5 4 5 5 5 24 S14 4 3 4 4 5 20 S15 4 3 4 4 5 20 S16 3 3 4 3 5 18 S17 4 3 4 4 5 20 S18 4 3 4 4 4 19 S19 4 5 5 5 5 24 S20 4 4 4 4 5 21 S21 5 4 5 4 5 23 S22 5 4 4 4 5 22 S23 5 5 5 4 5 24 S24 4 4 4 4 5 21 S25 4 3 4 4 4 19 S26 5 5 5 4 5 24 S27 5 5 4 4 5 23 S28 4 3 4 4 4 19 S29 4 3 4 4 4 19 S30 5 4 5 5 5 24 S31 4 3 4 4 5 20 S32 4 3 4 3 4 18

Total Skor 137 115 133 126 148 659 Skor Rata-rata 4,28 3,59 4,16 3,94 4,62 20,59 Keterangan: A1 : Intonasi A3 : Mimik wajah A5 : Kinesik/ sikap tubuh A2 : Pelafalan A4 : Jeda

Page 197: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

180

Lampiran 17: Tabel Skor Pengamatan Proses Pembelajaran Tahap Pratindakan SKOR PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN

NASKAH BERITA SISWA KELAS XI IPA MA WAHID HASYIM TAHAP PRATINDAKAN

Keterangan: A : Keaktifan B : Konsentrasi C : Minat D : Keberanian

Siswa Aspek Penilaian Jumlah

Skor A B C D

1 3 3 2 3 11 2 1 3 2 2 8 3 2 2 2 3 9 4 1 1 1 2 5 5 2 2 3 3 10 6 3 3 2 3 11 7 3 4 3 4 14 8 3 3 4 4 14 9 3 3 2 3 11

S10 2 3 3 2 10 S11 3 4 4 3 14 S12 3 3 2 3 11 S13 3 4 3 4 14 S14 3 3 3 3 12 S15 2 2 3 3 10 S16 2 2 2 2 8 S17 2 3 3 2 10 S18 3 2 3 3 11 S19 2 3 3 2 10 S20 3 3 3 3 12 S21 4 3 4 3 14 S22 3 2 3 3 11 S23 3 3 3 3 12 S24 3 4 4 4 15 S25 3 3 3 3 12 S26 2 2 3 3 10 S27 3 3 4 4 14 S28 3 3 3 4 13 S29 3 3 3 3 12 S30 3 2 3 3 11 S31 3 4 3 4 14 S32 2 2 3 2 9

Jumlah Skor 84 90 92 96 344

Skor Rata-rata 2,63 2,81 2,88 3,00 10,8

Page 198: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

181

Lampiran 18: Tabel Skor Pengamatan Proses Pembelajaran Tahap Siklus I SKOR PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN

NASKAH BERITA SISWA KELAS XI IPA MA WAHID HASYIM TAHAP SIKLUS I

Keterangan: A : Keaktifan B : Konsentrasi C : Minat D : Keberanian

Siswa Aspek Penilaian Jumlah

Skor A B C D

1 3 3 3 4 13 2 2 2 2 3 9 3 2 2 2 3 9 4 3 2 3 3 11 5 3 3 3 4 13 6 3 3 3 4 13 7 4 4 3 4 15 8 4 3 4 4 15 9 3 3 3 4 13

S10 3 3 3 4 13 S11 4 4 4 4 16 S12 3 3 3 3 12 S13 4 4 4 4 16 S14 3 3 4 4 14 S15 3 3 3 4 13 S16 2 3 3 3 11 S17 3 3 3 3 12 S18 3 3 4 4 14 S19 3 3 4 3 13 S20 4 3 4 4 15 S21 4 3 4 4 15 S22 4 3 3 4 14 S23 3 3 3 4 13 S24 4 4 4 4 16 S25 4 3 3 4 14 S26 3 3 3 3 12 S27 3 4 4 4 15 S28 4 4 4 4 16 S29 3 3 3 4 13 S30 3 3 3 4 13 S31 4 4 3 4 15 S32 3 3 3 3 12

Jumlah Skor 104 100 105 119 400 Skor Rata-rata 3,25 3,13 3,28 3,72 13,0

Page 199: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

182

Lampiran 19: Tabel Skor Pengamatan Proses Pembelajaran Tahap Siklus II SKOR PENGAMATAN PROSES PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN

NASKAH BERITA SISWA KELAS XI IPA MA WAHID HASYIM TAHAP SIKLUS II

Keterangan: A : Keaktifan B : Konsentrasi C : Minat D : Keberanian

Siswa Aspek Penilaian Jumlah

Skor A B C D

1 3 4 4 4 15 2 3 3 3 4 13 3 3 3 3 4 13 4 3 3 4 4 14 5 3 3 4 4 14 6 4 4 4 4 16 7 4 4 5 5 18 8 4 3 4 4 15 9 3 3 4 4 14

S10 3 4 4 5 16 S11 4 4 4 5 17 S12 4 4 4 4 16 S13 4 4 5 5 18 S14 3 3 4 4 14 S15 3 4 4 5 16 S16 4 4 4 5 17 S17 3 4 4 5 16 S18 4 4 4 4 16 S19 4 5 5 5 19 S20 4 4 4 5 17 S21 4 4 5 5 18 S22 3 4 4 4 15 S23 4 4 4 5 17 S24 4 5 5 5 19 S25 4 3 4 4 15 S26 3 3 4 4 14 S27 4 5 5 4 18 S28 4 5 4 4 17 S29 3 3 4 4 14 S30 3 4 4 5 16 S31 4 4 5 5 18 S32 3 3 4 4 14

Jumlah Skor 111 121 133 141 506 Skor Rata-rata 3,47 3,78 4,16 4,41 15,82

Page 200: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

183

Lampiran 20: Foto-foto Pelaksanaan Penelitian

FOTO PENELITIAN TINDAKAN KELAS

1. Suasana Pratindakan

Siswa tidur saat proses pembelajaran membacakan naskah

berita berlangsung.

Siswa terlihat ada yang tidur dan ngobrol dengan siswa lain.

2. Suasana Tindakan Siklus I

Siswa memperhatikan penjelasan dan antusias mengikuti arahan dari

guru.

Siswa antusias berlatih membacakan naskah berita.

Page 201: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

184

3. Suasana Tindakan Siklus II

Siswa lebih antusias mempersiapkan tugas dengan berlatih membacakan

naskah berita.

Siswa terlihat lebih memperhatikan dan menikmati prose pembelajaran

dengan menyenangkan.

4. Foto Ekspresi Siswa saat Tes Membacakan Naskah Berita

Eskpresi wajah siswa ketika membacakan naskah berita tahap

pratindakan terlihat grogi.

Ekspresi wajah siswa ketika membacakan naskah berita tahap

siklus II terlihat lebih tenang.

Page 202: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN NASKAH … · membacakan naskah berita siswa kelas Wahid Hasyim XI IPA MA Yogyakarta menggunakan strategi practice-rehearsal pairs. Jenis penelitian

185

Eskpresi wajah siswa ketika membacakan naskah berita tahap pratindakan terlihat malu-malu.

Ekspresi wajah siswa ketika membacakan naskah berita tahap

siklus II terlihat lebih tenang.

Eskpresi wajah siswa ketika membacakan naskah berita tahap

pratindakan terlihat kurang tenang.

Ekspresi wajah siswa ketika membacakan naskah berita tahap

siklus II terlihat lebih tenang.