PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ......

37
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN BILANGAN PECAHAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TEGALANDONG 02 KECAMATAN LEBAKSIU KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 OLEH : LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS OLEH : KONDANG HARTOYO NIM X2707017 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ......

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN BILANGAN

PECAHAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TEGALANDONG 02

KECAMATAN LEBAKSIU KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN

2009/2010

OLEH :

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

OLEH :

KONDANG HARTOYO

NIM X2707017

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan proses pembelajaran dapat diamati dari keberhasilan siswa dalam

mengikuti pembelajaran, baik tingkat pemahaman, penguasaan materi, maupun hasil

belajarnya. Semakin tinggi tingkat pemahaman, penguasaan materi serta hasil belajar maka

semakin tinggi pula tingkat keberhasilan dalam pembelajaran. Namun pada kenyataannya

dalam proses belajar mengajar pasti mengalami permasalah baik dari guru,siswa dan

sarana / alat peraga.Dari guru permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya pengalaman

dan pengetahuan tentang pembelajaran inovatif,setiap hari hanya itu saja metode yang

dipakai ( ceramah dan tugas ).Guru masih mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan

metode yang inovatif disamping rasa malas.Kreatifitas guru masih sangat kurang dalam

menciptakan pembelajaran yang ideal.

Alat peraga dan sarana penunjang masih belum mencukupi sehingga tidak semua

pembelajaran menggunakan alat peraga.

Siswa kelas 4 SDN 02 yang jumlahnya 56 siswa terdiri dari 24 laki-laki dan 32 perempuan

termasuk siswa yang memiliki prestasi dan motivasi belajar matematika rendah. Hal ini

terlihat dari indikator-indikator yang ada, yaitu :

1. Setiap diberi pertanyaan hanya sekitar 6 ( 10 % ) siswa yang mau mengacungkan

tangan untuk menjawab.

2. Setiap diberi kesempatan bertanya jarang yang mau bertanya.

3. Nilai matematika yang rendah 25 siswa dari 56 siswa,(45 % yang tidak tuntas) atau di

bawah KKM.

4. Keaktifan belajar / respon belajar masih rendah,siswa yang bergurau dan bermain saat

pembelajaran masih ada.

Pada umumnya siswa kelas IV di SDN Tegalandong 02 Kecamatan Lebaksju

Kabupaten Tegal dalam menerima pembelajaran matematika masih mengalamj kesulitan,

apalagi kalau sudah masuk pada operasi bilangan pecahan. Padahal penguasaan operasi

bilangan pecahan merupakan prasarat bagi penguasaan kompetensi matematika berikutnya.

Kesulitan yang dialami siswa didik dalam penyelesaian operasi bilangan pecahan

mengakibatkan ketidak tuntasan dalam pembelajarannya nilai ketuntasannya 60) hanya 55

Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

% yang tuntas, siswa yang lain tidak tuntas (45 % ) Melihat kenyataan ini , maka perlu

diusahakan untuk menuntaskan hasil belajarnya melalui kegiatan PTK.

Seiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) adalah suatu studi sistematis yang

dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan

tindakan praktis serta refleksi dari tindakan-tindakan tersebut ( Ebbut, 1985 ). Kurt Levin,

orang yang mempopulerkan PTK berpendapat ( dalam Mc.Niff, 1992:21 ) bahwa cara terbaik

untuk memajukan kegiatan belajar mengajar adalah dengan melibatkan mereka dalam

penulisan mereka sendiri dan yang ada dalam kehidupan mereka.

Penulisan tindakan kelas merupakan suatu rangkaian langkah-langkah ( a spiral of

steps ). Langkah-langkah tersebut menurut Kemmis & Mc.Taggart, ( 1982 ) digambarkan

sebagai suatu proses dinamis yang meliputi empat aspek, yaitu perencanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi yang terselesaikan dengan sendirinya ( alamiah ) dan merupakan

momen-momen dalam bentuk spiral seperti pada bagan di bawah ini.

Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dalam penulisan tindakan kelas

ini, dengan alasan model tersebut merupakan metode yang sangat strategis bagi peningkatan

prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Tegalandong 02 Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten

Tegal. Karena dalam kegiatan pembelajaran terjadi saling asah, asih, dan asuh.

Beberapa metode pembelajaran kooperatif, antara lain (1) Metode STAD (Student

Achivement Divisions); (2) Metode Jigsaw; (3) Metode GI (Group Investigation); (4)

Metode Struktural.

Dari beberapa metode kooperatip di atas,salah satu dipergunakan untuk dapat

menyelesaikan rumusan masalah, guru melakukan pembelajaran melalui Model

Pembelajaran Kooperatif dengan metode Jigsaw dengan harapan prestasi belajar siswa

meningkat.

PTK yang dilaksanakan guru mempunyai beberapa manfaat (Dirjen Dikdasmen,

2004: 9), yaitu :

1. Menumbuhkan inovasi dan perbaikan. Karena penulisan tindakan bersifat pemecahan

masalah (problem-solving).

2. Memacu tumbuhnya semangat kolaborasi antar komponen pendidikan di sekolah, yaitu

guru, siswa, staf/pimpinan dan masyarakat/orang tua.

3. Meningkatkan profesionalisme guru.

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

4. Penulisan tindakan memfasilitasi guru untuk meningkatkan kompetensi keguruannya.

Dengan penulisan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam

mendeskripsikan benda secara lisan menggunakan pendekatan kontekstual .

B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya

1. Rumusan Masalah

Berpijak pada latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut :

Apakah penggunakan model pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan

kemampuan mengoperasikan bilangan pecahan dengan Model Pembelajaran Kooperatif

Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri Tegalandong 02 Kecamatan Lebaksiu Kabupaten

Tegal?

2. Pemecahan Masalah

Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw dalam penulisan tindakan

kelas ini, dengan alasan model tersebut merupakan metode yang sangat strategis bagi

peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Tegalandong 02 Kecamatan

Lebaksiu, Kabupaten Tegal. Karena dalam kegiatan pembelajaran terjadi saling asah,

asih, dan asuh.

Beberapa metode pembelajaran kooperatif, antara lain (1) Metode STAD (Student

Achivement Divisions); (2) Metode Jigsaw; (3) Metode GI (Group Investigation); (4)

Metode Struktural.

Dari beberapa metode kooperatip di atas,salah satu dipergunakan untuk dapat

menyelesaikan rumusan masalah, guru melakukan pembelajaran melalui Model

Pembelajaran Kooperatif dengan metode Jigsaw dengan harapan prestasi belajar siswa

meningkat.

C. Tujuan Penulisan

Penulisan ini bertujuan :

1. Meningkatkan kemampuan mengoperasikan bilangan pecahan dengan Model

Pembelajaran Kooperatif Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri Tegalandong 02

Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal .

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

2. Memperbaiki proses pembelajaran matematika dari yang tidak sesuai dengan proses

berpikir siswa menjadi sesuai.

D. Manfaat Hasil Penulisan

Manfaat hasil penulisan ini khususnya untuk perbaikan kualitas pendidikan dan / atau

pembelajaran berupa terwujudnya pembelajaran yang bermakna serta sesuai dengan minat

dan proses berpikir siswa.

Adapun manfaatnya bagi siswa, guru, dan sekolah yaitu :

1. Siswa

Meningkatkan minat belajar siswa dan memudahkannya dalam mempelajari

matematika sehingga diharapkan dapat meningkatkan khususnya dalam operasi bilangan

pecahan.

2. Guru

Menumbuhkan kreativitas guru dengan menggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif dalam pembelajaran matematika.

3. SD Negeri Tegalandong 02

Meningkatkan pemberdayaan Model Pembelajaran Kooperatif agar prestasi belajar

siswa lebih baik dan perlu dicoba untuk diterapkan pada pelajaran yang lain.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Pecahan

Pecahan yang dipelajari siswa di SD, sebetulnya merupakan bagian dari bilangan

rasional yang dapat ditulis dalam bentuk ba

dengan a dan b merupakan bilangan bulat

dan b tidak sama dengan 0. Secara simbolik pecahan dapat dinyatakan sebagai salah satu

dari:(1) pecahan biasa, (2) pecahan desimal, (3) pecahan persen, dan (4) pecahan

campuran. Begitu pula pecahan dapat dinyatakan menurut kelas ekuivalensi yang tak

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

terhingga banyaknya. Pecahan biasa adalah lambang bilangan yang dipergunakan untuk

melambangkan bilangan pecah dan rasio (perbandingan). Menurut Kennedy (1994: 425-

427) makna dari pecahan dapat muncul dari situasi-situasi sebagai berikut :

a. Pecahan sebagai bagian yang berukuran sama dari yang utuh atau keseluruhan.

Pecahan biasa dapat digunakan untuk manyatakan makna dari setiap bagian dari yang

utuh. Apabila ibu mempunyai sebuah roti yang akan diberikan kepada 4 orang

anggota keluarganya, dan masing-masing harus mandapat bagian yang sama, maka

masing-masing anggota akan memperoleh 41

bagian dari keseluruhan cake itu.

Pecahan 41

mewakili usuran dari masing-masing potongan. Bagian-bagian dari

sebuah pecahan biasa menunjukkan hakikat situasi dimana lambang bilangan tersebut

muncul. Dalam lambang bilangan 41

, “4” menunjukkan banyaknya bagian-bagian

yang sama dari suatu keseluruhan (utuh) dan disebut sebagi “penyebut”. Sedangkan

banyaknya bagian yang menjadi perhatian pada saat tertentu dan disebut pembilang.

b. Pecahan sebagai bagian dari kelompok-kelompok yang beranggotakan sama banyak,

atau juga menyatakan pembagian.

Apabila sekumpulan obyek dikelompokkan menjadi bagian yang beranggotakan sama

banyak, maka situasinya jelas dihubungkan dengan pembagian. Situasi dimana

sekumpulan obyek yang beranggotakan 12, dibagi menjadi 2 kelompok yang

beranggotakan sama banyak, maka kalimat matematikanya 12 : 2 = 6 atau

21

x 12 = 6. Sehingga untuk mendapatkan 21

dari 12, maka siswa harus memikirkan

12 obyek yang dikelompokkan menjadi 2 bagian yang beranggotakan sama. Banyak

anggota masing-masing kelompok terkait dengan banyaknya obyek semula, dalam hal

ini 21

dari banyaknya obyek semula. Demikian halnya bila sehelai kain yang

pajangnya 3 meter dipotong menjadi 4 bagian yang berukuran sama, mengilustrasikan

situasi yang akan menuntun ke kalimat pecahan yaitu 3 : 4 atau 43

.

c. Pecahan sebagai perbandingan (rasio)

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

Hubungan antara sepasang bilangan sering diyatakan sebagai sebuah perbandingan.

Berikut diberikan contoh-contoh situasi yang biasa memunculkan rasio.

1) Dalam kelompok 10 buku terdapat 3 buku yang bersampul biru. Rasio buku yang

bersampul biru terhadap keseluruhan buku adalah 3 : 10 atau buku yang

bersampul biru 103

dari keseluruhan buku.

2) Sebuah tali A panjangnya 10 m dibandingkan dengan tali B yang panjangnya 30

m. Rasio panjang tali A terhadap tali B tersebut hádala 10 : 30 atau 3010

atau

panjang tali A ada 31

dari tali B.

Dari ketiga situasi tersebut semua diperkenalkan kepada siswa dengan kelas yang

berbeda. Untuk kelas III dikenalkan dengan memunculkan situasi pertama atau tahap

pertama yaitu pecahan sebagai bagian dari keseluruhan (utuh).

2. Mengenal Konsep Pecahan

Kegiatan mengenal konsep pecahan akan lebih berarti bila didahului dengan soal

cerita yang menggunakan obyek-obyek nyata misalnya buah apel, sawo, tomat, atau kue,

dan lain-lain. Peraga selanjutnya dapat berupa daerah-daerah bangun datar beraturan

misalnya persegí panjang atau lingkaran yang akan sangat membantu dalam

memperagakan konsep pecahan.

Pecahan 21

dapat diperagakan dengan cara melipat kertas berbentuk lingkaran

atau persegí, sehingga lipatannya tepat menutupi satu sama lain. Selanjutnya bagian yang

dilipat dan diarsir sesuai bagia yang dikehendaki dan akan didapatkan gambar daerah

yang diarsir seperti di bawah ini :

Pecahan 21

dibaca setengah atau satu perdua atau seperdua. “1” disebut

pembilang yaitu merupakan bagian pengambilan atau 1 bagian yang diperhatikan dari

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

keseluruhan bagian yang sama. “2” disebut penyebut yaitu merupakan 2 bagian yang

sama dari keseluruhan. (Sukayati, 2003 : 1-3 )

3. Membandingkan dan Mengurutkan Pecahan

Pada saat siswa belajar membandingkan dan kemudian mengurutkan pecahan,

mereka perlu pengalaman-pengalaman sehingga menghasilkan temuan-temuan khusus,

misalnya dengan kegiatan untuk menanamkan konsep membandingkan dan mengurutkan

pecahan dapat dilakukan alternatif pembelajaran sebagai berikut :

a. Peragaan dengan menggunakan bangun-bangun geometri.

Bangun-bangun geometri dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk membandingkan dan

mengurutkan pecahan biasa dan pecahan campuran. Bahan yang digunakan harus

mudah dilipat, diwarnai atau dipotong-potong untuk mengurutkan luasan dari

bangun-bangun tersebut sehingga dapat dilihat urutan dari luasan yang mewakili

urutan dari bilangannya.

1 21

43

85

Dari peragaan dapat diketahui bahwa bila bangun dipotong dan dibanding-

bandingkan akan tampak bahwa

21

< 43

; 21

< 85

43

< 1 ; 43

> 21

dan sebagainya.

b. Dengan peragaan pita atau kepingan-kepingan pecahan.

Kepingan pecahan berguna untuk membandingkan pecahan biasa.

1

21

21

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

41

41

41

41

51

51

51

51

51

Dari peragaan dan gambar, siswa akan dapat membandingkan dan sekaligus

mengurutkan bilangan-bilangan pecahan yang diinginkan. (Sukayati, 2003 : 7-8 )

4. Teori Belajar Bruner

Menurut Bruner (dalam Nyimas Aisyah, 2007 : 5) belajar matematika mengenai konsep-

konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat dalam materi yang dipelajari,

serta mencari hubungan antar konsep-konsep dan struktur-struktur matematika itu. Siswa

harus dapat menemukan keteraturan dengan cara mengotak-atik bahan-bahan yang

berhubungan dengan keteratran intuitif yang sudah dimiliki siswa. Dengan demikian

siswa dalam belajar haruslah terlibat aktif mentalnya agar dapat mengenal konsep dan

sruktur yang tercakup dalam bahan yang sedang dibicarakan , siswa akan memahami

materi yang harus dikuasainya itu.Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika

hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual

problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, siswa secara bertahap dibimbing

untuk menguasai konsep matematika. Agar pembelajaran dapat mengembangkan

keterampilan intelektual siswa dalam mempelajari suatu pengetahuan (konsep

matematika), maka materi pelajaran perlu disajikan dengan memperhatikan

perkembangan kognitif siswa sehingga pengetahuan siswa dapat diinternalisasikan dalam

sruktur kogitif siswa. Proses internalisasi akan terjadi secara sungguh-sungguh jika

pengetahauan yang dipelajari itu dipelajari dalam tiga model tahapan yaitu:model tahap

enaktif yaitu dengan menggunakan benda-benda konkret atau menggunakan situasi nyata

; model tahap ikonik dimana pengetahuan disajikan melalui serangkaian gambar-gambar

atau grafik; dan model tahap simbolik dengan memanipulasi simbol-simbol atau

lambang-lambang objek tertentu sehingga pembelajaran direpresentasikan dalam bentuk

simbol-simbol abstarak (Nyimas Aisyah dkk,2007 : 1-6 ).

Pembelajaran tentang konsep pecahan dilakukan dalam tiga model tahapan yaitu (1)

model tahap enaktif, adalah dengan menggunakan benda- benda konkrit misalnya dengan

31

31

31

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

buah apel atau kue. Benda-benda tersebut dipotong menjadi bagian-bagian tertentu, (2)

model tahap ikonik, yaitu pecahan disajikan dengan gambar-gambar geometri seperti

persegi, persegi panjang, segitiga, dan lain-lain yang dibagi menjadi beberapa bagian

kemudian beberapa bagian dari keseluruhan diarsir atau diwarnai untuk menunjukkan

pecahan tertentu.Misalnya gambar sebuah persegi panjang dibagi menjadi 6 bagian dan 2

bagian diantaranya diarsir atau diberi warna sehingga menunjukkan pecahan 62

; dan (3)

model tahap simbolik yaitu simbol atau lambang dari obyek tertentu (gambar pecahan),

misalnya dua perenam dilambangkan dengan 62

.

2. Hakekat Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

a. Pengertian Model Pembelajaran

- kerangka konseptual yang digunakan dalam melakukan suatu kegiatan

pembelajaran.

b. Model-Model Pembelajaran

(1) Model Pembelajaran Kooperatif

(2) Model Pembelajaran Kontekstual

(3) Model Pembelajaran Kuantum

(4) Model Pembelajaran Terpadu

(5) Model Pembelajaran Berbasis Masalah

c. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

- Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang asah, asih, dan asuh sehingga

tercipta masyarakat belajar (Learning community). Siswa tidak hanya belajar dari guru,

tetapi juga dari sesama murid. Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang

didalamnya terdapat elemen-elemen yang saling terkait.

Elemen-elemen tersebut menururt Lie (2004) adalah :

(1) Saling ketergantungan positif;

(2) Interaksi tatap muka;

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

(3) Akuntabilitas individual, dan

(4) Keterampilan untuk menjamin hubungan antar pribadi atau keterampilan social

yang secara sengaja diajarkan.

d. Tipe Model Pembelajaran Kooperatif

- Beberapa metode pembelajaran kooperatif, antara lain :

(1) Metode STAD (Student Achivement Divisions);

(2) Metode Jigsaw;

(3) Metode GI (Group Investigation);

(4) Metode Struktural.

e. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

- adalah metode yang ada dalam Model Pembelajaran Kooperatif

f. langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

Metode Jigsaw dikembangkan oleh Eliot Aronson dan kawan-kawan dari

Universitas Texas,dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan kawan-kawan

Langkah-langkah metode Jigsaw

a. Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya 4-5 siswa dengan

karakteristik yang heterogen.

b. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks,dan setiap siwa

betanggun jawab untuk mempeljari suatu bagian dari bahan aademik tersebut.

c. Para anggota dari beberapa tim yang berbeda memlki tanggung jawab untuk

mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk

saling membntu mengkaji bagian bahan tersebut.(kumpulan siswa semacam itu

disebut kelompok pakar)

d. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok

semula (home teams ) untuk mengajar materi yang telah dipelajari pada kelompok

pakar.

e. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi “home teams”,para siswa dievaluasi

secara individual mengenai bahan yang telah djpelajari.

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

B. Temuan Hasil Penulisan yang Relevan

PTK tentang konsep pecahan dan pendekatan kontekstual pernah diteliti oleh :

Efi Dewiastuti.2006. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Pokok

Bahasan Pecahan Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV

Semester II SDN Cabawan 3 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2005/2006 , bahwa hasil yang

diperoleh setelah diadakan penulisan adanya peningkatan belajar pada pokok bahasan

pecahan dengan mengunakan metode demonstrasi, perolehan nilai rata-rata kelas sebelum

menggunakan metode demonstrasi adalah 5,7.

Setelah menggunakan metode demonstrasi nilai rata-rata kelas meningkat pada sikus I

mencapai 65 dan tuntas klasikalnya mencapai 52 %, dan pada siklus II nilai rata-rata

mencapai 73,5 dan tuntas klasikalnya mencapai 82 %. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran matematika berhasil

meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pokok bahasan pecahan.

C. Kerangka Pikir

Dalam pelaksanaan pembelajaran Matematika di SD harus diciptakan proses belajar

mengajar yang dapat meningkatkan aktifitas dan kreatifitas siswa. Pembelajaran tersebut harus

ditunjang pemanfaatan alat peraga dan sumber belajar yang relevan serta ditunjang kompetensi

guru untuk menggunakan model pembelajaran yang inovatif.

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model Pembelajaran

Kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan pemahaman tentang materi operasi bilangan pecahan,

dan mengetahui hambatan apa yang dialami dalam pembelajaran menggunakan model

Pembelajaran Kooperatif Jigsaw pada materi operasi bilangan pecahan untuk siswa kelas IV SD

Negeri Tegalandong 02.

Untuk lebih jelasnya, kerangka pikir di atas penulis buat menjadi bagan di bawah ini :

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir PTK

Pembelajaran Tradisional Siswa mengalami kesulitan

dalam matematika khususnya dalam pengoperasikan

bilangan pecahan

Dengan model pembelajaran Kooperatif Jigsaw

mempermudah siswa dalam

Siklus I

Perlakuan

Kondisi Awal

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

D. Hipotesis Tindakan

Model Pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan kemampuan

mengoperasikan bilangan pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Tegalandong

02 Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : SD Negeri Tegalandong 02, Kecamatan Lebaksiu,

Kabupaten Tegal, Jl. Raya Tegalandong

Waktu Penelitian : Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan, yaitu bulan

Januari sampai dengan Juni 2010

Alasan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan secara mikro (kelas IV)

tentang peningkatan keampuan mengoperasikan bilangan pecahan setelah diadakan

penelitian.

Page 14: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

Waktu penelitian dilaksanakan selama enam bulan yakni mulai bulan Januari sampai

dengan Juni 2010.Tahap perencanaan pada bulan Januari sampai dengan Pebruari,

pelaksanaan pada Maret akhir sampai dengan April, sedangkan tahap pelaporan pada bulan

Mei sampai dengan Juni 2010

B. Jadwal kegiatan penelitian

Tabel 1 : Jadwal kegiatan penelitian

NO JENIS KEGIATAN BULAN

JAN PEB MAR APR MEI JUN

1 Observasi dan identifikasi

masalah X

2 Penyusunan rancangan

tindakan X X

3 Pelaksanaan PTK siklus 1 X

4 Refleksi dan analisis hasil

siklus 1 X

5 Pelaksanaan PTK siklus 2 X

6 Refleksi dan analisis hasil

siklus 2 X

7 Penyusunan laporan PTK X X

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Tegalandong 02, Kecamatan Lebaksiu,

Kabupaten Tegal, tahun ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa sebagai berikut : Laki-laki

24 siswa perempuan 32 siswa, jumlah 56 siswa

Siswa Jumlah Laki-laki Perempuan

24 32 56

Tabel 3.2 Jumlah Siswa Kelas IV

D. Prosedur Penelitian

Page 15: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

PTK akan dilaksanakan dalam bentuk siklus Dan direncanakan berlangsung selama

dua siklus dengan kegiatan sebagai berikut

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

3. Observasi

4. Analisis dan Refleksi

Pelaksanaan PTK model siklus dapat digambarkan dalam bagan berikut ini :

gambar 3.1Bagan Siklus PTK untuk e-TA PJJ S-1 PGSD ( Panduan Tugas Akhir e-Tugas Akhir,

2008: 11 ) Dikti.

Berikut gambaran dari setiap siklus.

Rancangan Siklus I

a. Perencanaan

Mengidentifikasi masalah pembelajaran.

Penyiapan perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran

Penyiapan media pembelajaran

Penyiapan bahan dan alat pembelajaran

Penyiapan instrumen observasi pembelajaran

Penyiapan instrumen evaluasi pembelajaran

Penyiapan instrumen refleksi pembelajaran

Page 16: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

b. Pelaksanaan tindakan dan observasi

Pada tahap pelaksanaan tindakan, penulis bersama siswa melakukan proses

pembelajaran sebagai berikut :

Langkah-langkah metode Jigsaw

a. Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya 4-5 siswa dengan

karakteristik yang heterogen.

b. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks,dan setiap siwa

betanggun jawab untuk mempeljari suatu bagian dari bahan aademik tersebut.

c. Para anggota dari beberapa tim yang berbeda memlki tanggung jawab untuk

mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk

saling membntu mengkaji bagian bahan tersebut.(kumpulan siswa semacam itu

disebut kelompok pakar)

d. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok

semula (home teams ) untuk mengajar materi yang telah dipelajari pada

kelompok pakar.

e. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi “home teams”,para siswa dievaluasi

secara individual mengenai bahan yang telah djpelajari.

Pada tahap observasi dan monitoring, dilakukan observasi dan monitoring serta

evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Kriteria keberhasilan

tindakan adalah bahwa para siswa mampu menyelesaikan masalah-masalah nyata dengan

kalimat matematika.

c. Evaluasi dan refleksi

Evaluasi dilakukan dengan memberikan tes dan tugas menyelesaikan soal yang

berdasarkan masalah nyata dengan benar. Tes digunakan untuk mengungkap tingkat

pemahaman siswa mengenai ide dan konsep mempelajari matematika dengan baik. Begitu

seterusnya sampai tindakan ini tercapai.

Pada tahap refleksi, penelitian ini menggunakan prosedur berdiskusi dengan

supervisor tentang pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Alat yang digunakan

untuk kegiatan refleksi adalah instrumen refleksi. Dalam penelitian ini dilaksanakan

kegiatan refleksi dengan sumber informasi berasal dari data-data berupa kuisioner,

lembar observasi, dan wawancara.

Page 17: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

Hasil refleksi siklus I ini digunakan untuk merancang pembelajaran di siklus II.

SIKLUS II

a. Perencanaan

Mengidentifikasi masalah pembelajaran hasil refleksi pada siklus I.

Penyiapan perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran yang telah

disempurnakan

Penyiapan media pembelajaran

Penyiapan bahan dan alat pembelajaran

Penyiapan instrumen observasi pembelajaran

Penyiapan instrumen evaluasi pembelajaran

Penyiapan instrumen refleksi pembelajaran

b. Pelaksanaan tindakan dan observasi

a. Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya 4-5 siswa dengan

karakteristik yang heterogen.

b. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks,dan setiap siwa

betanggun jawab untuk mempeljari suatu bagian dari bahan aademik tersebut.

c. Para anggota dari beberapa tim yang berbeda memlki tanggung jawab untuk

mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk

saling membntu mengkaji bagian bahan tersebut.(kumpulan siswa semacam itu

disebut kelompok pakar)

d. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok

semula (home teams ) untuk mengajar materi yang telah dipelajari pada kelompok

pakar.

e. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi “home teams”,para siswa dievaluasi

secara individual mengenai bahan yang telah djpelajari.

Pada tahap observasi dan monitoring, dilakukan observasi dan monitoring serta

evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Kriteria keberhasilan

tindakan adalah bahwa para siswa mampu menyelesaikan masalah-masalah nyata dengan

kalimat matematika.

Page 18: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

c. Evaluasi dan refleksi

Evaluasi dilakukan dengan memberikan tes dan tugas menyelesaikan soal yang

berdasarkan masalah nyata dengan benar. Tes digunakan untuk mengungkap tingkat

pemahaman siswa mengenai ide dan konsep matematika dalam masalah-masalah nyata

dan penyelesaiannya dengan baik atau tepat antara sebelum dan sesudah tindakan. Selain

itu digunakan analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui secara lebih detail hasil

proses pembelajaran matematika melalui model kooperatip jigsaw berupa eksplorasi

masalah-masalah nyata.

Pada tahap ini dilakukan analisis, sintesis dan memaknai hasil tindakan pertama

untuk kemudian disimpulkan apakah perlu merevisi gagasan umum atau mungkin

memikirkan dan merencanakan kembali jenis tindakan berikutnya yang perlu diterapkan

agar siswa dapat mudah mempelajari matematika dengan baik. Begitu seterusnya sampai

tindakan ini tercapai. Pada tahap refleksi, penulis menggunakan prosedur berdiskusi

dengan supervisor tentang pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Alat yang

digunakan untuk kegiatan refleksi adalah instrumen refleksi. Penulis bersama supervisor

melaksanakan kegiatan refleksi dengan sumber informasi berasal dari data-data berupa

kuisioner, lembar observasi, dan wawancara. Hasil refleksi siklus II ini digunakan untuk

menarik kesimpulan.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah

kuisioner, wawancara, catatan lapangan (lembar observasi), dan tes, serta penugasan.

Kuisioner, lembar observasi, dan wawancara digunakan untuk mengungkap sikap siswa

terhadap pembelajaran matematika yang dialami.

Teknik Analisis data Penelitian

Teknik analisis data yang digunakandalam penelitian ini adalah teknik analisis

dskriptif kuantitatif untuk mengetahui adanya perbedaan tingkat pemahaman siswa terhadap

materi matematika antara sebelum dan sesudah tindakan. Selain itu digunakan juga teknik

analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui secara lebih memadai proses pembelajaran

matematika.

Kriteria Keberhasilan Pembelajaran Matematika

Page 19: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini dikelompokkan menjadi dua aspek,

yaitu indikator keberhasilan proses dan indikator keberhasilan produk. Indikator

keberhasilan proses dilihat dari perkembangan proses pembelajaran matematika melalui

eksplorasi masalah-masalah nyata yang dilakukan oleh guru dan siswa. Keberhasilan proses

tersebut didasarkan atas temuan dari tahapan pemantauan (tahapan observasi dan

monitoring).

Sementara itu, indikator keberhasilan produk didasarkan atas keberhasilan siswa

dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan bilangan pecahan .

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi lokasi penelitian

D Negeri Tegalandong 02 terletak di jl. Raya Tegalandong desa Tegalandong ,

kecamatan Lebaksiu, kabupaten Tegal.

SD Negeri Tegalandong 02 terdiri 1 ruang kantor,1 ruang tamu, 6 ruang kelas, 1

ruang UKS , perpustakaan,1 rumah dinas,mushalah ,1 ruang WC guru ,1 ruang WC siswa

, 1 ruang gudang dan halaman sekolah .

Kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Tegalandong 02 dimulai pukul 07.00

sampai dengan pukul 12.25 WIB dengan alokasi waktu untuk satu jam pelajaran adalah

35 menit. Jadwal pelajaran disusun berdasarkan kurikulum KTSP dengan memperhatikan

lingkungan sekitar sekolah untuk mata pelajaran muatan lokal. Sedangkan untuk kegiatan

ekstrakurikuler dilaksanakan di luar jam kegiatan belajar mengajar.

Pada tahun ajaran 2009/2010 SD Negeri Tegalandong 02 memiliki 297 siswa,

dengan perincian sebagai berikut :

Tabel 4.1 Daftar Siswa SD Negeri Tegalandong 02

No Kelas Keadaan Siswa Jumlah

L P

1 I 31 23 54

Page 20: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

2 II 23 21 44

3 III 31 10 63

4 IV 28 10 38

5 V 20 21 41

6 VI 19 20 39

Jumlah 174 105 279

2. Struktur Organisasi SD Negeri Tegalandong 02

SD Negeri Tegalandong 02 dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah, dan memiliki

guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil meliputi 6 guru kelas,1 guru Pendidikan Agama

Islam,I guru Penjas, 3 guru wiyata bakti,dan seorang penjaga sekolah yang masih

berstatus tenaga wiyata bakti.tenaga non pendidikan 2, Jadi jumlah personil seluruhnya

ada 14 orang. Adapun struktur organisasi SD Negeri Tegalandong 02 sebagai berikut

:terlampir

3. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Tabel 4.2 Daftar Nilai Awal Siswa SD Negeri Tegalandong 02

No Rentang Jumlah Jumlah

Nilai

Rata-rata

Nilai Anak Nilai

1 20 - 29 3 60

2 30 - 39 5 150

3 40 – 49 7 280

4 50 – 59 10 500

5 60 – 69 28 1680

6 70 – 79 6 420

Page 21: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

7 80 – 89 4 320

8 90 - 100 3 270

Jumlah 56 3680 65.71

Tabel 4.3 Daftar Ketuntasan Nilai Awal

KETUNTASAN

No Uraian Jml siswa %

1 Jumlah Siswa yang tuntas 31 55 %

2 Jumlah Siswa yang belu tuntas 25 45 %

Nilai rata – rata 75.45

Standar Ketuntasan 60.00

Siklus I

Pelaksanaan siklus I adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan

Siklus I dilaksanakan selama 70 menit. Tindakan yang dilakukan adalah

sebagai berikut :

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP pada siklus I disusun berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan.

Rancangan RPP tentang materi pokok mendeskripsikan tumbuhan mencakup

standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak

pengiring, model dan metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran,

sumber bahan dan alat peraga, dan evaluasi ( selengkapnya dapat dilihat

bagian lampiran ).

2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung

Page 22: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah :

a. Ruang Belajar

Ruang belajar yang digunakan adalah ruang kelas IV SD

Negeri Tegalandong 02,Kecamatan Lebaksiu,Kabupaten Tegal.

b. Buku Pelajaran

Buku pelajaran yang digunakan yaitu :

Matematika kelas IVDepdiknas 2004

Matematika kelas IV Airlangga

Sumber lain yang relevan

Pengalaman guru.

c. Alat Peraga

Gambar kelipatan bilangan

Gambar operasi pecahan pada garis bilangan

3) Menyiapkan Lembar Kerja

Guru menyiapkan lembar kerja siswa ( LKS ) berisi tugas untuk materi yang

diajarkan dan menyiapkan materi yang diajarkan.

4) Menyiapkan Lembar Evaluasi

Guru menyiapkan soal-soal evaluasi untuk siswa.

5) Menyiapkan lembar observasi untuk supervisor.

Supervisor melakukan observasi terhadap proses pembelajaran pada siklus I.

b. Pelaksanaan

1) Pra Pembelajaran

2) Kegiatan awal yang berisi apersepsi, pemberian motivasi belajar, dan menjelaskan

tujuan pembelajaran.

3) Kegiatan Inti yang berupa :

a. Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya 4-5 siswa dengan

karakteristik yang heterogen.

b. Guru membagikan bahan akademik yang berupa teks,dan mmberi penjelasan

bahwa setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari bahan akademik

tersebut.

Page 23: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

c. Guru bersama siswa membentuk kelompok pakar yang berasal dari anggota

tim yang berbeda dan memberikan petunjuk untuk mengkaji suatu bahan

akademik yang telah dibagikan.

d. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke

kelompok semula (home teams ) untuk mengajar materi yang telah dipelajari

pada kelompok pakar.

e. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi “home teams”,para siswa dievaluasi

secara individual mengenai bahan yang telah djpelajari.

c. Pengamatan/observasi

Selama pelaksanaan pembelajaran siklus I peneliti berkolaborasi dengan

supervisor sebagai pengamat/observer. Tugas observer adalah mengamati jalannya

pembelajaran pada siklus I dengan panduan lembar observasi, yang telah tersedia.

Adapun hal-hal yang akan dinilai dalam pengamatan meliputi :

1) Pra Pembelajaran

2) Kegiatan Membuka Pelajaran

3) Kegiatan Inti Pembelajaran

Pelaksanaan materi pelajaran

Strategi pola pembelajaran

Pemanfaatan media pembelajaran

Penilaian proses dan hasil belajar

4) Penutup

Adapun hal-hal yang diobservasi tentang kegiatan siswa dalam proses

belajar mengajar meliputi :

Banyaknya siswa yang bertanya (dilihat dari jumlah anak yang tunjuk jari untuk

bertanya)

Banyak siswa yang menjawab pertanyaan (dilihat dari partisipasi/tunjuk jari siswa

untuk menjawab)

Banyak siswa yang ingin maju ke depan kelas.

Banyak siswa yang mengerjakan tugas dengan tekun.

Banyak siswa yang melamun

Banyak siswa yang mengerjakan tugas lain

Banyak siswa yang mengganggu teman

Page 24: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

Untuk lebih jelasnya, bentuk format lembar observasi dapat dilihat pada bagian

hasil penelitian dan lampiran.

d. Refleksi

Dalam kegiatan refleksi pembelajaran, peneliti berdiskusi dengan supervisor

dan teman sejawat mengenai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah

diimplementasikan di kelas pada pprose pembelajaran siklus I.. Refleksi sangat

diperlukan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah dan belum terjadi,apa yang

dihasilkan,mengapa hal tersebut terjadi, dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya.

DAFTAR PEROLEHAN NILAI ANAK

PADA SIKLUS I

No

Nilai Siklus I

Jumlah Siswa

Penilaian I Ppenilaian II

1 100 20 10

2 90 - 15

3 80 9 5

4 70 - 4

5 60 11 12

6 50 - 6

7 40 8 4

8 30 - 0

9 20 8 0

Jumlah Siswa yang tuntas 40 siswa 46 siswa

Jumlah Siswa yang belum tuntas 16 siswa 10 siswa

Nilai rata - rata 69.00 75.00

Standar Ketuntasan 60,00 60,00

% Ketuntasan 71 % 82 %

Tabel 4.4 DaftarNilai Siklus I siswa SD Negeri Tegalandong

Page 25: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

0102030405060708090

100

A B

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

A B C D

Diagram 4.5 Nilai siklus I

Diagram 4.5 Nilai siklus I pertemuan ke 2

C D E

ANAK

NILAI

-

E F G H

ANAK

NILAI

--------

Diagram 4.5 Nilai siklus I pertemuan ke 1

Diagram 4.5 Nilai siklus I pertemuan ke 2

Page 26: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

Tabel 4.6: Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Siklus

Aktivitas Siswa

Dalam Kelompok Dalam proses pembelajaran

I II Rerata Kriteria I II Rerata Kriteria

I 65 66 65.5 Baik 69 75 72 Baik

( Sumber : Lembar Observasi Siswa )

4. Tanggapan dan Saran Observer

1. Guru Telah melaksanakan RPP dengan baik.

2. Siswa aktif dalam pembelajaran

3. Dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara guru-siswa,siswa-siswa ,dan materi/

nara sumber sehingga meningkatkan kwalitas pembelajaran.

4. Siswa masih banyak dan perlu bimbingan dalam mengoperasikan dua pecahan biasa

yang berpenyebut tidak sama .

5. Implementasi RPP model Cooperative Jigsaw sangat efektif untuk meningkatkan

pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan Kompetensi Dasar :

6.3.1 Menjumlahkan dua pecahan biasa yangberpenyebut sama

6.3.2 Menjumlahkan dua pecahan biasa yangberpenyebut tidak sama

5. Kendala dan Permasalahan yang muncul pada Siklus I

a. Masih ada beberapa siswa yang masih belum paham bagaimanamengoperasikan dua

pecahan yang berpenyebut tidak sama

b. Masih ada siswa yang belum dapat menyederhanakan pecahan yang

sederhana mungkin.

c. Perlu ditingkatkan lagi bagaimana membangun siswa untuk

aktip bertanya.

d. Jumlah siswa terlalu banyak (56 siswa ) hal ini kurang edial

didalam pelaksanaan pembelajaran

Siklus II

Pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut :

Page 27: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

a. Perencanaan

1.Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP pada siklus II disusun berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan. Rancangan RPP tentang materi pokok mendeskripsikan tumbuhan mencakup standar kompetensi, kompetensi

dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring, model dan metode

pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber bahan dan alat

peraga, dan evaluasi ( selengkapnya dapat dilihat bagian lampiran ).

2. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung

Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah :

a. Ruang Belajar

Ruang belajar yang digunakan adalah ruang kelas IV SD

Negeri Tegalandong 02,Kecamatan Lebaksiu,Kabupaten Tegal.

b. Buku Pelajaran

Buku pelajaran yang digunakan yaitu :

Matematika kelas IVDepdiknas 2004

Matematika kelas IV Airlangga

Sumber lain yang relevan

Pengalaman guru.

b. Alat Peraga

Gambar kelipatan bilangan

Gambar operasi pecahan pada garis bilangan

3. Menyiapkan Lembar Kerja

Guru menyiapkan lembar kerja siswa ( LKS ) berisi tugas

untuk materi yang diajarkan dan menyiapkan materi yang

diajarkan.

4. Menyiapkan Lembar Evaluasi

Guru menyiapkan soal-soal evaluasi untuk siswa.

5. Menyiapkan lembar observasi untuk supervisor.

Supervisor melakukan observasi terhadap proses pembelajaran

pada siklus I.I

b. Pelaksanaan

Page 28: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

1. Pra Pembelajaran

2. Kegiatan awal yang berisi apersepsi, pemberian motivasi belajar, dan

menjelaskan tujuan pembelajaran.

3. Kegiatan Inti yang berupa :

a. Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya 4-5 siswa dengan

karakteristik yang heterogen.

b. Guru membagikan bahan akademik yang berupa teks,dan mmberi penjelasan

bahwa setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari bahan akademik

tersebut.

c. Guru bersama siswa membentuk kelompok pakar yang berasal dari anggota tim

yang berbeda dan memberikan petunjuk untuk mengkaji suatu bahan akademik

yang telah dibagikan.

d. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok

semula (home teams ) untuk mengajar materi yang telah dipelajari pada kelompok

pakar.

e. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi “home teams”,para siswa dievaluasi

secara individual mengenai bahan yang telah djpelajari.

f. Pengamatan/observasi

Selama pelaksanaan pembelajaran siklus II peneliti berkolaborasi dengan

supervisor sebagai pengamat/observer. Tugas observer adalah mengamati jalannya

pembelajaran pada siklus I dengan panduan lembar observasi, yang telah tersedia.

Adapun hal-hal yang akan dinilai dalam pengamatan meliputi :

1. Pra Pembelajaran

2. Kegiatan Membuka Pelajaran

3. Kegiatan Inti Pembelajaran

a. Pelaksanaan materi pelajaran

b. Strategi pola pembelajaran

c. Pemanfaatan media pembelajaran

d. Penilaian proses dan hasil belajar

4.Penutup

Page 29: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

Adapun hal-hal yang diobservasi tentang kegiatan siswa dalam proses belajar

mengajar meliputi :

Banyaknya siswa yang bertanya (dilihat dari jumlah anak yang tunjuk jari untuk

bertanya)

Banyak siswa yang menjawab pertanyaan (dilihat dari partisipasi/tunjuk jari siswa

untuk menjawab)

Banyak siswa yang mengerjakan tugas dengan tekun.

Banyak siswa yang mengerjakan tugas lain

Banyak siswa yang mengganggu teman

Untuk lebih jelasnya, bentuk format lembar observasi dapat dilihat pada bagian

hasil penelitian dan lampiran.

c. Pengamatan/observasi

Pengamatan yang terjadi selama proses pembelajaran pada siklus II dilakukan

oleh supervisor. Adapun hal yang akan diamati dalam pembelajaran meliputi :

1) Penyajian materi

Hal-hal yang diamati dalam tahap penyajian materi antara lain :

Kemampuan guru menumbuhkan rasa ingin tahu.

Kemampuan guru dalam memotivasi siswa.

2) Kegiatan kelompok

Hal-hal yang diamati dalam tahap kegiatan kelompok antara lain :

Pembentukan kelompok diskusi siswa dengan kemampuan heterogen .

Penjelasan tugas diskusi yang akan dilaksanakan.

Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan.

Pemberian perhatian dan motivasi secara menyeluruh.

3) Tes akhir

Hal-hal yang diamati dalam tahap tes akhir,yaitu :

Kejelasan soal

Instrumen penilaian

Adapun hal-hal yang diobservasi tentang kegiatan siswa dalam proses belajar

mengajar meliputi :

Page 30: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

1) Aktifitas belajar siswa, yaitu :

Memperhatikan penjelasan guru, bertanya pada guru dan menjawab

pertanyaan guru.

Disiplin selama pembelajaran.

Penggunaan media dan alat peraga.

Mencatat hal-hal penting dalam pembelajaran.

Mengerjakan tugas dengan baik.

Semangat/antusias dalam pembelajaran

2) Aktifitas diskusi kelompok

Ikut andil membentuk kelompok.

Mengeluarkan pendapat.

Bertanya dan menjawab pertanyaan guru atau teman diskusi.

Menghargai pendapat orang lain dan menyampaikan kritik.

a. Refleksi

Dalam kegiatan refleksi pembelajaran, peneliti berdiskusi dengan supervisor

dan teman sejawat mengenai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah

diimplementasikan di kelas pada prose pembelajaran siklus II.. Refleksi Pembelajaran

sangat diperlukan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah dan belum terjadi,apa

yang dihasilkan,mengapa hal tersebut terjadi, dan apa yang perlu dilakukan

selanjutnya.

Untuk itu selama proses pembelajaran, observer baik supervisor maupun

teman sejawat harus melakukan pengamatan secara teliti terhadap interaksi antar

siswa, siswa dan bahan ajar, siswa guru dan siswa dengan lingkungannnya.

Adapun hasil dari refleksi adalah :

1) Kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik ,dan aktif

2) Siswa merasa senang dan aktif mengerjakan tugas

3) Terbangun kerjasama yang aktif dalam mengerjakan tugas

4) Siswa merespon pertanyaan dan tugas dari guru dengan baik .

5) Masih ada siswa yang kurang aktif

Hal-hal yang perlu dilaksanakan untuk menindaklanjuti hasil refleksi adalah :

Page 31: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

A B C

1) Guru harus senantiasa mengkondisikan siswa agar siap melakukan aktivitas

belajar.

2) Pertanyaan yang bersifat umum lebih dahulu baru ke individu supaya semua siswa

aktif berfikir.

3) Guru lebih intensif dalam

DAFTAR PEROLEHAN NILAI ANAK

PADA SIKLUS I

No

Nilai Siklus I

1 100

2 90

3 80

4 70

5 60

6 50

7 40

8 30

9 20

Nilai rata - rata

Jumlah Siswa yang belum tuntas

Tabel. 4.7 Daftar Nilai Siklus II

0102030405060708090

1st Qtr 2nd Qtr

3rd Qtr4th Qtr

D E F G H

ANAK

NILAI

--------

senantiasa mengkondisikan siswa agar siap melakukan aktivitas

Pertanyaan yang bersifat umum lebih dahulu baru ke individu supaya semua siswa

Guru lebih intensif dalam memotivasi siswa untuk berani menyatakan gagasan.

PEROLEHAN NILAI ANAK

PADA SIKLUS II

Jumlah Siswa

Penilaian I Ppenilaian II

10 10

15 15

5 7

4 6

12 15

6 3

4 0

0 0

0 0 75.00 78.00

Jumlah Siswa yang belum tuntas 10 siswa 3 siswa

Tabel. 4.7 Daftar Nilai Siklus II

East

West

North

senantiasa mengkondisikan siswa agar siap melakukan aktivitas

Pertanyaan yang bersifat umum lebih dahulu baru ke individu supaya semua siswa

motivasi siswa untuk berani menyatakan gagasan.

Page 32: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

A B C D

Diagram 4.8 Nilai siklus II pertemua

Diagram 4.9

Tabel 4.10: Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Siklus Dalam Kelompok

I II Rerata

I 66 68 67

E F G H I J

ANAK

NILAI

--------

Diagram 4.8 Nilai siklus II pertemuan ke 1

Diagram 4.9 Nilai siklus II pertemuan ke 2

: Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Aktivitas Siswa

Dalam Kelompok Dalam proses pembelajaran

Rerata Kriteria I II Rerata Kriteria

67 Baik 75 78 76.5 Baik

Page 33: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

A. Pembahasan

1) Siklus I

B. Gambaran secara keseluruhan pelaksanaan pembelajaran siklus I dapat terlaksana

dengan baik terbukti dari hasil pengamatan terhadap aktivitas guru maupun siswa

menunjukkan hasil yang baik. Penerapan pendekatan kontekstual dalam proses

pembelajaran juga sudah baik walaupun belum secara maksimal. Namun demikian

dalam pelaksanaannya masih terdapat kekurangan, antara lain : (a). Pelaksanaan

kegiatan kelompok kurang maksimal karena hanya siswa tertentu yang aktif bahkan ada

beberapa siswa yang bermain sendiri, (b). Siswa masih banyak dan perlu bimbingan

dalam mengoperasikan dua pecahan biasa yang berpenyebut tidak sama .

C. Sedangkan kelebihan dalam pelaksanaan pembelajaran untuk siklus I antara lain : (a)

Dengan menghadirkan peraga realita dapat menarik perhatian siswa dan suasana kelas

menjadi lebih menyenangkan,

(b). Dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara guru-siswa,siswa-siswa ,dan

materi/ nara sumber sehingga meningkatkan kwalitas pembelajaran.

Nilai rata-rata hasil tes untuk siklus I sebesar 75 dengan ketuntasan klasikal 82

%. Dari 56 siswa yang telah tuntas sejumlah 46 siswa dan yang belum tuntas sebanyak

10 siswa.

1) Siklus II

Gambaran secara umum pelaksanaan pembelajaran siklus II dapat terlaksana

dengan baik. Penerapan pendekatan kontekstual dalam proses pembelajaran juga sudah

baik walaupun belum secara maksimal. Namun demikian dalam pelaksanaannya masih

terdapat kelemahan, antara lain : (a). Penggunaaan garis bilangan dalam operasi

bilangan pecahan yang berpenyebut tidak sama masih menyulitkan bagi sebagian besar

siswa sehingga nilai tes yang diperoleh belum memuaskan, (b). Aktivitas siswa kurang

maksimal karena ketersediaan alat peraga.

Sedangkan kelebihan dalam pelaksanaan pembelajaran untuk siklus II antara lain :

(a) Terbangun kerjasama yang aktif dalam mengerjakan tugas

(b). Aktivitas siswa dalam kelompok mengalami peningkatan karena setiap siswa

dapat berperan aktif pada kegiatan kerja kelompok.

Page 34: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

Nilai rata-rata hasil tes untuk siklus II sebesar 78 dengan ketuntasan klasikal 94

%. Dari 56 siswa yang telah tuntas sejumlah 53 siswa dan yang belum tuntas sebanyak

3 siswa. Dari hasil penelitian baik siklus I maupun siklus II maka diperoleh nilai akhir

sebagai berikut :

Tabel 11 : Data Nilai Awal dan Akhir Siklus (II)

Nomor Nama Siswa

Nilai Awal

Nilai Akhir Kriteria Ket

Urut Induk 1 Andri Purnam 20 50 Kurang TT 2 M . Samsudin 40 50 Kurang TT 3 Yuni Rapita 20 50 Kurang TT 4 Ade Arina S 40 60 Cukup T 5 Adi Candra 80 90 Amat Baik T 6 Ahmad Arif M 100 100 Amat Baik T 7 Aika Asharmy 80 80 Baik T 8 Amdanu 80 90 Amat Baik T 9 Asmarani S 40 60 Cukup T

10 Ayu Tsari 40 60 Cukup T 11 Baizul 80 100 Amat Baik T 12 Diki Asepto 40 60 Cukup T 13 Eko Purwanto 100 100 Amat Baik T 14 Heri P 40 60 Cukup T 15 Indah Ayu L 80 100 Amat Baik T 16 Intan Nabila 80 60 Cukup T 17 Kamelia Dwi M 80 80 Baik T 18 Khanisah S 60 80 Baik T 19 Ledi Dayana 80 90 Amat Baik T 20 Mei Ayu T 60 90 Amat Baik T 21 Nita Febriani 60 90 Amat Baik T 22 Nusrili Avio 80 60 Cukup T 23 Muhamad P 40 80 Baik T 24 Pur Intisari 70 90 Amat Baik T 25 Samsul M 60 60 Cukup T 26 Rani Permata 40 60 Amat Baik T 27 Rizal 70 90 Amat Baik T 28 Riski Prakoso 50 80 Amat T 29 Safitri Hania 60 90 Amat Baik T 30 Ferdiyansyah 40 60 Cukup T 31 Santi Aulia 80 80 Baik T 32 Sinta Aulia 80 90 Amat Baik T 33 Sari Widia 100 100 Amat Baik T 34 Sandi Wijaya 40 60 Cukup T

Page 35: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

35 Siti Maryam 80 100 Amat Baik T 36 Taslimah 80 80 Baik T 37 Trio Setiawan 80 90 Amat Baik T 38 Ulfi Nur Aini 60 100 Amat Baik T 39 Widhi Yanto 100 60 Cukup T 40 Wiwik Indah A 80 90 Amat Baik T 41 Widya Mile 90 100 Amat Baik T 42 Yanuar 80 60 Cukup T 43 Yunita 60 80 Baik T 44 Zaenudin Aziz 80 90 Amat Baik T 45 Arsika Salsa 90 90 Amat Baik T 46 David Qolby 80 90 Amat Baik T 47 Ibnu Rizki 40 70 Baik T 48 Desti Dwi 60 100 Amat Baik T 49 Raharjo 100 60 Cukup T 50 Fita Purna 40 60 Cukup T 51 Muhamad Aldi 90 100 Amat Baik T 52 Mohamad 40 60 Cukup T 53 Suryaningsih 60 70 Baik T 54 Titi Anggraeni 40 60 Cukup T 55 Vivi Andriani 80 90 Amat Baik T 56 Maya Amelia 80 80 Baik T Rata-Rata 65.7 78 Baik

Nilai akhir yang diperoleh dari hasil penelitian mencapai nilai rata-rata 78. Jika dibandingkan dengan nilai awal maka dapat diketahui adanya peningkatan hasil belajar siswa sebagai bukti adanya peningkatan pemahaman siswa terhadap konsep pecahan. Dari hasil perbandingan nilai-nilai tersebut dapat disimpulkan dalam tabel berikut

Dari data nilai akhir penelitian dapat disimpulkan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 12 : Data nilai rata-rata dan ketuntasan klasiakal

Nilai Sebelum Tindakan

Sesudah Tindakan

Rata-rata 65.7 78

Ketuntasan Klasikal 55% 94%

Nilai rata-rata sebelum tindakan sebesar 65.7, sedangkan nilai rata-rata setelah

tindakan mencapai 78 dengan tingkat ketuntasan mencapai kenaikan 39 %. Gambaran

Page 36: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

0

20

40

60

80

100

AWAL

nilai rata-rata dan tingkat ketuntasan pada nilai awal dan nilai akhir terdapat pada grafik

berikut :

Bagan 4.13 NilaiRata-rata, Persentase sebelum siklus dan sesudah siklus

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan :

1. Model Pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan

bilangn pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri

Kabupaten Tegal. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil belajar yang dicapai siswa dalam

setiap pertemuan terdapat peningkatan. Sebelum diadakan tindakan nilai rata

adalah 65,7 dengan tingkat ketuntasan sebesar 55 %. Setelah diadakan tindakan ni

rata kelas mencapai 78 dengan tingkat ketuntasan klasikal 94 %. Hal ini dikarenakan

pemahaman siswa pada konsep pecahan juga mengalami penigkatan.

.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat peneliti

1. Perencanaan Pembelajaran sangat mutlak diperlukan sebelum proses pembelajaran.

2. Pemahaman terhadap karakteristik peserta didik dapat membantu guru dalam proses

pembelajaran.

AKHIR

AWALAKHIR

an tingkat ketuntasan pada nilai awal dan nilai akhir terdapat pada grafik

rata, Persentase sebelum siklus dan sesudah siklus

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan :

Model Pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan kemampuan mengoperasikan

bilangn pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Tegalandong 02 Kecamatan Lebaksiu,

Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil belajar yang dicapai siswa dalam

setiap pertemuan terdapat peningkatan. Sebelum diadakan tindakan nilai rata

adalah 65,7 dengan tingkat ketuntasan sebesar 55 %. Setelah diadakan tindakan ni

rata kelas mencapai 78 dengan tingkat ketuntasan klasikal 94 %. Hal ini dikarenakan

pemahaman siswa pada konsep pecahan juga mengalami penigkatan.

litian, saran yang dapat peneliti sampaikan adalah :

aan Pembelajaran sangat mutlak diperlukan sebelum proses pembelajaran.

Pemahaman terhadap karakteristik peserta didik dapat membantu guru dalam proses

an tingkat ketuntasan pada nilai awal dan nilai akhir terdapat pada grafik

rata, Persentase sebelum siklus dan sesudah siklus

mengoperasikan

Tegalandong 02 Kecamatan Lebaksiu,

Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil belajar yang dicapai siswa dalam

setiap pertemuan terdapat peningkatan. Sebelum diadakan tindakan nilai rata-rata kelas

adalah 65,7 dengan tingkat ketuntasan sebesar 55 %. Setelah diadakan tindakan nilai rata-

rata kelas mencapai 78 dengan tingkat ketuntasan klasikal 94 %. Hal ini dikarenakan

aan Pembelajaran sangat mutlak diperlukan sebelum proses pembelajaran.

Pemahaman terhadap karakteristik peserta didik dapat membantu guru dalam proses

Page 37: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGOPERASIKAN · PDF fileSeiring Penulisan Tindakan Kelas ( PTK ) ... Jigsaw pada siswa kelas IV SD Negeri ... siswa dengan kelas yang berbeda. Untuk kelas III

3. Guru harus memiliki kemampuan dalam menganalisa masalah di kelas untuk selanjutnya

mencari solusi.

4. Sesuai karakteristik siswa SD ,guru harus mampu menciptakan kondisi belajar yang

menyenangkan agar siswa lebih tertarik dalam belajar.

5. Alat peraga sangat dibutuhkan untuk menarik perhatian siswa dan menghindari

verbalisme.

6. Guru harus mampu menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa.

7. Penilaian baik proses maupun akhir pembelajaran harus dilakukan untuk mengetahui

tingkat pencapaian kompetensi.

8. Setiap akhir proses pembelajaran harus diadakan tindak lanjut.

9. Usahakan jumlah siswa dalam satu kelas harus ideal ( 26 – 30 ) siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Lie, Anita 2005. Cooperative Learning. Jakarta : Grasindo

Purwanto, 2005. Model Pembelajaran Group Investigation.UNY

Slavin E. Robert.2008. Coperative Learning Teori Riset dan Praktik. Nusa Media

Bandung

Drs.H.ISJONI,M.Si. 2009. Cooperative Learning. ALFABETA : Bandung

Retno Winarni,(2009) Penelitian Tindakan Kelas,Salatiga,Widya Sari

Kosasih A, R.Angkon, ( 2007 ) Optimalisasi Media Pembelajaran, Jakarta,

Grasindo.

Sugiyanto ( 2009 ) Model-Model PembelajaranInovatif, Surakarta,

Modul PLPG.