PENINGKATAN KEMAMPUAN HAFALAN Al QURAN DENGAN …eprints.ums.ac.id/69497/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf ·...
Transcript of PENINGKATAN KEMAMPUAN HAFALAN Al QURAN DENGAN …eprints.ums.ac.id/69497/12/NASKAH PUBLIKASI.pdf ·...
i
PENINGKATAN KEMAMPUAN HAFALAN Al QURAN DENGAN
METODE TALAQQI DI PANTI ASUHAN YATIM PUTERI AISYIYAH
CABANG KOTTA BARAT SURAKARTA
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam
Oleh :
MUFIDAH NUROHMAH
G000140026
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN HAFALAN AL QURAN DENGAN
METODE TALAQQI DI PANTI ASUHAN YATIM PUTERI AISYIYAH
CABANG KOTTA BARAT SURAKARTA
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
MUFIDAH NUROHMAH
G000140026
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen
Pembimbing
Dra. Chusniatun, M.Ag.
NIDN. 061905580
i
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN HAFALAN AL QURAN DENGAN
METODE TALAQQI DI PANTI ASUHAN YATIM PUTERI AISYIYAH
CABANG KOTTA BARAT SURAKARTA
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
Mufidah Nurohmah
G000140026
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada hari Sabtu, 17 November 2018
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji :
1. Dra. Chusniatun, M. Ag. (.........................)
(Ketua Dewan Penguji)
2. Nurul Latifatul Inayati, S.Pdi.,M.Pdi. (.........................)
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Dr. Syamsul Hidayat, M. Ag. (.........................)
(Anggota II Dewan Penguji)
Surakarta, 18 Desember 2018
Disahkan
Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dekan,
Dr. Syamsul Hidayat, M. Ag.
NIDN. 0605096402
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa dalam artikel
publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya juga
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain,
kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan pada daftar
pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 2 November 2018
Penulis
MUFIDAH NUROHMAH
G000140026
1
PENINGKATAN KEMAMPUAN HAFALAN AL QURAN DENGAN
METODE TALAQQI DI PANTI ASUHAN YATIM PUTERI AISYIYAH
CABANG KOTTA BARAT SURAKARTA
Abstrak
Panti Asuhan Yatim Puteri Aisyiyah Cabang Kotta Barat Surakarta ialah salah
satu amal usaha Muhammadiyah yang bergerak di bidang sosial. Panti Asuhan di
wilayah surakarta ini juga membuka kesempatan untuk menghafal Al Quran
minimal tiga juz bagi anak yatim, piatu, dhuafa’ dan anak terlantar agar memliliki
akhlaq yang mulia. Di Panti menggunakan beberapa macam metode dalam
menghafal Al Quran yaitu metode isma’i, jama’ dan talaqqi. Dari beberapa
metode yang digunakan dalam menghafal Al Quran metode talaqqi merupakan
metode yang dapat meningkatkan kemampuan hafalan bagi para santri.
Adapun rumusan masalah yang dipaparkan yaitu bagaimana pelaksanaan
pengunaan metode talaqqi dalam meningkatkan hafalan Al Quran Santri? dan
bagamana hasil peningkatan hafalan Al Quran Santri dengan metode talaqqi di
Panti Asuhan?. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan
pelaksanaan metode talaqqi dalam meningkatkan hafalan Al Quran santri putri di
Panti Asuhan dan mendeskripsikan hasil kemampuan hafalan Al Quran santri
puteri dengan metode talaqqi di Panti Asuhan Yatim Puteri Aisyiyah cabang kota
barat Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dimana penulis
terjun langsung ke lokasi penelitian untuk mencari tahu permasalahan serta faktor
yang mempengaruhinya dengan pendekatan kualitatif. Sumber data menggunakan
sumber data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data melalui wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode analisis berupa
metode induktif.
Simpulan dari penelitian ini ialah upaya dalam peningkatan kemampuan hafalan
Al Quran ada faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kemampuan hafalan
santri di Panti Asuhan dan dari beberapa metode yang digunakan dalam
menghafal Al Quran, metode talaqqi yang menjadi salah satu alternatif dalam
peningkatan kemampuan hafalan Al Quran santri di Panti Asuhan Aisyiyah
Cabang Kotta Barat Surakarta.
Kata Kunci : Menghafal Al Quran, Metode Talaqqi, Faktor-faktor Peningkatan
Kemampuan Hafalan Al Quran.
Abstract
Yatim Puteri Aisyiyah Orphanage Kotta Barat Surakarta Branch is one of
Muhammadiyah's charitable businesses engaged in the social sector. This
orphanage in the Surakarta area also opens the opportunity to memorize Al-Quran
at least three juz for orphans, orphans and neglected children in order to have a
noble morality. Di Panti uses several types of methods in memorizing the Qur'an,
namely the isma'i, jama 'and talaqqi methods. Of the several methods used in
memorizing the Koran the talaqqi method is a method that can improve
memorization for the santri.
2
The formulation of the problem presented is how is the implementation of the
method of talaqqi in increasing memorization of Al Quran Santri? and how is the
result of increasing the recitation of the Al Quran Santri by the method of talaqqi
in the Orphanage?. Whereas the purpose of this research is to describe the
implementation of the talaqqi method in increasing female santri Al Quran
memorization at the Orphanage and describing the results of the santri female
recitation of the Al Quran with the talaqqi method at the Yatim Puteri Aisyiyah
Orphanage in the western city of Surakarta. This research is a field research,
where the authors go directly to the research location to find out the problems and
factors that influence them with a qualitative approach. Data sources use primary
and secondary data sources. The technique of collecting data through interviews,
observation, and documentation. Data analysis uses an analytical method in the
form of an inductive method.
The conclusions of this study are the efforts to improve the memorization ability
of the Qur'an there are factors that influence the improvement of santri
memorization skills at the orphanage and from several methods used in
memorizing the Qur'an, the talaqqi method is one alternative in improving Al
Quran santri's memorizing abilities at the Aisyiyah Orphanage, West Surakarta
Kotta Branch.
Keywords: Memorizing the Koran, the Talaqqi Method, Al Quran Memory
Raising Factors.
1. PENDAHULUAN
Menghafal Al Quran merupakan aktivitas yang kaitannya sangat erat dengan kerja
memori dalam otak. Sehingga sebagai seorang muslim wajib membaca,
menghafal memahami dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.1
Menghafal Al Quran tidaklah sesuatu yang mudah akan tetapi tidak juga pula
suatu hal yang tidak mungkin.
Panti Asuhan Yatim Puteri Aisyiyah Cabang Kotta Barat Surakarta ialah
salah satu amal usaha Muhammadiyah yang brgrak di bidang sosial. Juga lembaga
pembinaan pendidikan moral yang berperan dalam proses pengembangan potensi
diri agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kecerdasan, akhlaq mulia serta
ketrampilan yang diperlakukan bagi pribadi maupun sesama. Panti Asuhan di
wilayang surakarta ini juga membuka kesempatan untuk menghafal Al Quran
1 Bahrul Amalia Herry, Agar Orang Sibuk Bisa Menghafal Al Quran, (Yogyakarta : Pro-
U Media, 2013), 15
3
minimal tiga juz bagi anak yatim, dhuafa’, dan anak terlantar agar memliki akhlaq
yang mulia.
Untuk meraih keberhasilan dalam meningkatkan kemampuan menghafal
Al Quran para santri di tuntut untuk berusaha semaksimal mungkin baik pikiran
dan waktu yang dibutuhkan. Oleh karena itu harus disadari bahwa untuk meraih
keberhasilan dalam menghafal Al Quran adalah usaha yang sangat berat dan tidak
ringan untuk dihadapi, serta membuat ketelatenan sehingga harus dipersiapkan
dengan matang hal-hal yang berkaitan dengan menghafal Al Quran.
Dalam proses menghafal Al Quran memerlukan suatu metode dan teknik
yang dapat memudahkan usaha-usaha tersebut, sehingga dapat berhasil dengan
baik. Oleh karena itu, metode merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan dalam menghafal Al Quran. Di Panti sendiri menggunakan beberapa
macam metode dalam meningkatkan kemampuan hafalan Al Quran santrinya
yaitu ada metode isma’i, metode jama’, dan metode talaqqi.
Dari beberapa metode yang digunakan dalam kegiatan menghafal Al
Quran adalah metode talaqqi karena dapat meningkatkan kemampuan hafalan bagi
para santri karena dapat menumbuhkan kedekatan antara pengajar sekaligus
sebagai pengasuh di Panti dngan para santrinya shingga scara mosional akan
mnciptakan hubungan yang harmonis dan memahami betul karakteristik
masingmasing santri, srta dapat mengoreksi dan membenarkan secara langsung
bacaan santri agar tidak keliru dalam membunyikan bacaan. Dan kelebihan
metode talaqqi bagi para santri di panti adalah dapat melihat langsung gerakan
bibir dalam mengucapkan makhorijul huruf karena berhadapan secara langsung.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai
berikut : (1) Bagaimana pelaksanaan pengunaan metode talaqqi dalam
meningkatkan kmampuan hafalan Al Quran santri di Panti Asuhan? (2)
Bagaimana kemampuan hafalan Al Quran santri putri di Panti Asuhan Yatim
Puteri Aisyiyah Cabang Kotta Barat Surakarta?
Berdasarkan butir-butir rumusan masalah di atas, maka penelitian ini
bertujuan untuk : (1) Mengetahui bagaimana pelaksanaan metode talaqqi dalam
meningkatkan hafalan Al Quran santri putri di Panti Asuhan Yatim Puteri
4
Aisyiyah Cabang Kotta Barat Surakarta. (2) Mendeskripsikan kemampuan hafalan
Al Quran santri putri di Panti Asuhan Yatim Puteri Aisyiyah cabang kota barat
Surakarta.
Manfaat yang diperoleh melalui penelitian ini diantaranya (1) Secara
teoritis, Hasil penlitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan khasanah
keilmuan trutama dalam bidang pendidikan islam bagi penyusun khususnya dan
pembaca pada umunya. (2) Secara praktis, bagi penelitian, Hasil penelitian ini
diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian lain yang
membahas masalah yang sama dan untuk menambah keilmuan yang telah
diperoleh di bangku kuliah. Dan bagi Panti Asuhan yang diteliti, Hasil penelitian
ini diharapkan dapat menjadi memasukkan untuk dijadikan sebagai bahan
pertimbangan untuk lebih meningkatkan hafalan Al Quran santri putri di Panti
Asuhan.
2. METODE
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode induktif . menganalisis peningkatan kemampuan
hafalan Al Quran dengan metode talaqqi yang penulis temukan. Lokasi yang
penulis ambil dalam penelitian adalah kantor pengurus Panti Asuhan Yatim Puteri
Aisyiyah Surakarta di desa Joho Rt 04 Rw 10, kelurahan Manahan kecamatan
Banjarsari kota Surakarta. Selain itu, dalam pengumpulan data penulis
menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang
digunakan penulis bersifat induktif yaitu berangkat dari fenomena yang bersifat
khusus dan kemudian menarik kesimpulan yang bersifat umum.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Pelaksanaan Hafalan Al Quran Penggunaan Metode Talaqqi di Panti
Asuhan Aisyiyah Surakarta
Pelaksanaan hafalan Al Quran di Panti Asuhan. Merupakan kegiatan wajib diikuti
oleh semua santri putri. Pelaksanaan kegiatan menghafal Al Quran ini
5
menggunakan berbagai metode yaitu metode isma’i, metode jama’ dan metode
talaqqi. Metode talaqqi menjadi pilihan untuk meningkatkan kemampuan hafalan
karena pantauan hafalannya lebih mudah dan lebih jelas hasilnya, karena hasilnya
lebih bisa dilihat.
Dalam pelaksanaan kegiatan menghafal Al Quran, di Panti Asuhan
menjadwalkan setiap hari pada waktu pagi yaitu sesudah sholat subuh berjamaah
hingga pukul 05.00 WIB dan pada sore hari setelah sholat maghrib berjamaah
hingga waktu menjelang sholat isya’. Dalam sehari para santri di haruskan hafal
minimal 1 hari 1 ayat dalam Al Quran sesuai dengan materi yang telah di tentukan
oleh pembimbing.
3.1.1 Tujuan Kegiatan Menghafal Al Quran
Tujuan kegiatan menghafal Al Quran di Panti yaitu aktifitas kegiatan menghafal
Al Quran memiliki tujuan yaitu agar menanamkan kecintaan santri terhadap Al
Quran, Mencetak kader-kader penghafal Al-Quran, dapat membina dan
mengembangkan serta meningkatkan para penghafal Al-Quran baik kualitas
maupun kuantitasnya serta membiasakan diri dalam memanfaatkan waktu dengan
sebaik-baiknya, dari beberapa metode menghafal Al Quran metode talaqqi dapat
meningkatkan kemampuan menghafal Al Quran karena pembimbing secara
langsung berhadapan dengan para santri dan untuk menghindari kekeliuran dalam
membaca serta kesalahan dalam pengucapan huruf-huruf Al Quran. Pembimbing
tidak bisa memaksa kemampuan hafalan yang terlalu berat target menghafal Al
Quran bagi santri tiga juz dalam dua tahun pelajaran. Agar anak santri dapat
menghafal Al Quran dengan cara menyenangkan, dan dapat membiasakan sikap
disiplin serta tanggung jawab dan memanfaatkan waktu dengan baik.
3.1.2 Proses Kegiatan Menghafal Al Quran Dengan Metode Talaqqi
Proses Kegiatan Menghafal Al Quran, ada langkah-langkah yang harus dilalui
kegiatan agar dapat meningkatan kemampuan hafalan Al Quran. Adapun langkah-
langkahnya sebagai berikut : kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir. dan
yaitu : kegiatan awal yang selalu dimulai dengan dzikir Al Ma’surat lalu
dilanjutkan menghafal Al Quran menggunakan metode isma’i untuk waktu pagi
dan untuk kegiatan sorenya menggunakan metode jama’i.
6
Kegiatan inti, pelaksanaanya ada empat tahap yaitu menjelaskan,
mencontohkan, menirukan, serta menyimak dan untuk kegiatan inti ini
pelaksanaan pada waktu pagi hari. Pada kegiatan ini pembimbing menggunakan
metode talaqqi, yaitu pertama pembimbing menjelaskan materi yang akan
disampaikan kepada para santri, yang kedua pembimbing mencontohkan terlebih
dahulu ayat Al Quran yang akan di hafalkan dengan suara yang jelas agar cukup
terdengar oleh para santri kemudian yang ketiga santri diajak untuk menirukan
bacaan tersebut secara berulang-ulang hingga fasih sesuai hukum bacaan,
selanjutnya yang ke empat adalah pembimbing atau pengasuh menganjurkan
santri untuk menunggu giliran untuk menyimak bacaan temannya agar tidak ada
santri yang mengobrol dan menggangu temanya.
Kegiatan akhir, dilakukan pada waktu sore, pembimbing mempersilahkan
para santri untuk menyetorkan hafalan yang telah di tentukan pada watu kegiatan
pagi, untuk kegiatan murajaah dilakukan diluar kegiatan menghafal Al Quran
bersama dalam artian murajaah dilakukan mandiri atau sendiri-sendiri. Setelah
melakukan setoran semua para santri di evaluasi agar dapat mengetahui seberapa
kemampuan hafalan para santri dalam menghafal Al Quran.
3.2 Kemampuan Meningkatkan Hafalan Al Quran.
Peningkatan kemampuan hafalan Al Quran dilakukan dengan menggunakan
metode talaqqi, kualitas hubungan pembimbing dengan para santri dapat
meningkatkan hasil dan tergantung kepada faktor pembimbing dan yang
dibimbing.
a. Pembimbing
Menjadi pembimbing kegiatan menghafal Al Quran sekaligus sebagai
pengasuh di Panti Asuhan yatim Putri Aisyiyah Surakarta, ada bimbingan
khusus dalam meningkatkan kemampuan hafalan Al Quran menggunakan
metode Talaqqi. Berikut merupakan tugas pembimbing :
1) Menjelaskan, tugas pembimbing adalah memberikan penjelasan tentang
materi yang akan di sampaikan dan menjelaskan isi kandungan sesuai
dengan ayat Al Quran yang di sampaikan untuk menarik minat santri
sehingga para santri terkesan.
7
2) Mencontohkan, pembimbing mencontohkan terlebih dahulu ayat Al
Quran yang akan di hafal bacaan dengan suara yang cukup terdengar oleh
santri kemudian santri diajak untuk menirukan bacaan tersebut secara
berulang-ulang hingga fasih dan sesuai dengan hukum bacaaan.
3) Menirukan, mempersilahkan santri untuk menirukan bacaan Al Quran
yang telah dicontohkan dengan waktu yang tidak terlalu lama agar santri
tidak merasakan jenuh dalam menghafal.
4) Menyimak, pembimbing menganjurkan para santri untuk menunggu
giliran dianjurkan untuk menyimak bacaan temannya agar tidak ada
snatri yang mengobrol apalagi menggangu temannya.
5) Mengevaluasi, pembimbing memulai dengan mengkondisikan santri
duduk melingkar yang dapat berhadapan langsung dengan pembimbing,
dengan demikian pembimbing dapat mengetahui kemampuan bacaan
santri dari segi hukum bacaan maupun kaidah tajwid, serta pembimbing
dapat memantau perkembangan apakah hafalannya dapat dilanjutkan atau
diulang kembali seehingga benar-benar hafal. Dengan begitu dalam
usaha agar meningkatkan kemampuan hafalan Al Quran, pengasuh
sekaligus sebagai pembimbing bisa menjalankan fungsinya dengan baik.
b. Santri
Kemampuan setiap santri berbeda-beda, ada yang berkemampuan rendah
seperti sulit kosentrasi dan kesulitan dalam menghafal ayat-ayat yang
bacaannya sama, ada pula yang memiliki kemampuan tinggi seperti ingatan
yang baik. Beberapa santri masih kesulitan menghafal Al Quran dikarenakan
anatara lain : Minat dari santri itu sendiri, adanya rasa malas dari diri santri
ketika menghafal Al-Qur’an, Rasa malas akan dihadapi oleh setiap orang
yang menghafal Al-Quran. Kesehatan santri yang dapat mengganggu
konsentrasi menghafal Al Quran karena dalam keadaan sakit, maka tidak
menutup kemungkinan segala sesuatu yang dikerjakan tidak akan bisa
tercapai sesuai dengan harapan.
Menghadapi situasi yang terjadi, pembimbing kegiatan menghafal Al
Quran menggunakan strategi khusus untuk menghadapi santri yang masih
8
kesulitan menghafal Al Quran. Hal ini pembimbing menyesuaikan dengan
tingkat kemampuan santri, strategi tersebut antara lain:
1) Adanya pantauan khusus dari pengasuh untuk lebih menekankan dan
mendorong santrinya agar bisa meningkatkan kemampuan hafalan Al-
Quran. Dengan pantau khusus para santri diarahkan untuk bergaul
dengan teman atau orang yang sedang maupun yang sudah hafal Al
Quran, agar dapat konsisten dalam menghafal Al Quran mereka juga
berfungsi sebagai pemberi motivasi saat santri merasa menurun semangat
dalam menghafal.
2) Kartu kendali atau kartu setor hafalan yang berfungsi untuk mengukur
dan memantau hafalan para santri dalam meningkatkan kemampuan
hafalan Al Quran.
3) Santri diperbolehkan untuk menghafal dengan temannya sebelum
disetorkan kepada pembimbing, dengan melakukan kegiatan ini hafalan
Al Quran akan lebih matang dan trtanam dalam otak. Serta manfaat
lainnya adalah ketika santri itu sendiri tidak lancar dalam menghafal
sedangkan temannya dapat menghafal dengan baik atau lancar maka
santri tersebut lebih bersemangat untuk memberbaiki kualitas hafalannya
karena terpacu dengan teman yang sudah lancar.
4) Menggunakan satu jenis mushaf, para santri dianjurkan agar tidak
membingungkan pola hafalan karena sesungguhnya bentuk dan tata letak
ayat dalam mushaf akan dapat terpatri dan di ingat dalam hati disebabkan
sering melihat dan membacanya.
Tidak beralih pada ayat selanjutnya sebelum ayat yang sedang dihafal
benar-benar hafal, dalam nmenghafal Al Quran cnderung ingin cepat
mendapatkan sebanyak-banyaknya ayat yang dihafal atau cepat-cepat ingin
sgra diselesaikan. Hal ini memnyebabkan pross menghafal jadi tidak stabil,
karenanya kenyataan diantara ayat didalam Al Quran ada yang mudah dan
suklit dihafal akan menyebabkan ayat-ayat yang dihafal akan terlewati.
Karenanya dalam menghafal diperlukan kecermatan dan ketelitian dalam
mengamati kalimat dalam suatu ayat yang akan di hafalkan
9
4. PENUTUP
Pelaksanaan hafalan Al Quran di Panti Asuhan. Merupakan kegiatan wajib diikuti
oleh semua santri putri. Pelaksanaan kegiatan menghafal Al Quran ini
menggunakan berbagai metode yaitu metode isma’i, metode jama’ dan metode
talaqqi. Metode talaqqi menjadi pilihan untuk meningkatkan kemampuan hafalan
karena pantauan hafalannya lebih mudah dan lebih jelas hasilnya, karena hasilnya
lebih bisa dilihat.
Dalam pelaksanaan kegiatan menghafal Al Quran, di Panti Asuhan
menjadwalkan setiap hari pada waktu pagi yaitu sesudah sholat subuh berjamaah
hingga pukul 05.00 WIB dan pada sore hari setelah sholat maghrib berjamaah
hingga waktu menjelang sholat isya’. Dalam sehari para santri di haruskan hafal
minimal 1 hari 1 ayat dalam Al Quran sesuai dengan materi yang telah di tentukan
oleh pembimbing.
Tujuan kegiatan hafalan Al Quran di Panti Asuhan adalah membina dan
meningkatkan para santri penghafal Al Quran baik segi kualitas seperti
menanamkan kecintaan santri terhadap Al Quran, serta membiasakan diri dalam
memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya Agar dapat membiasakan sikap
disiplin serta tanggung jawab maupun segi kuantitas seperti Mencetak kader-kader
penghafal Al-Quran.
Proses kegiatan menghafal Al Quran dalam sehari dilakukan dua waktu
pembagian yaitu pada waktu pagi ialah untuk kegiatan awal dan inti yang
didalamnya dilaksanakan menerangkan (menjelaskan), mencontohkan,
menirukan, menyimak serta pada waktu sore dilakukan untuk kegiatan akhir atau
penutup yang didalamnya terdapat kegiatan setoran hafalan serta evaluasi.
Peningkatan kemampuan hafalan Al Quran dilakukan dengan
menggunakan metode talaqqi, kualitas hubungan pembimbing dengan para santri
dapat meningkatkan hasil dan tergantung kepada faktor pembimbing dan yang
dibimbing.
10
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, 2004 Psikologi Blajar, Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
Ahmad Tanzeh. 2011. Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras
Al-Hafizh, Ahsin W. 2005. Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an. Jakarta:
Bumi Aksara. Cet. Ke 3
Ali, Syekh M. Maksum bin. 1965. Amsilatu Tasrifiyah. Jombang: Maktabah As
Syekh Salim bin Sa’id Nabhan
Amalia Herry, Bahrul. 2013. Agar Orang Sibuk Bisa Menghafal Al Quran,
Yogyakarta : Pro-U Media.
Amanah. 1991. Pengantar Ilmu Al-Qur’an &Tafsir. Semarang : As-Syifa.
Amjad Qosim, Kaifa Tahfaz Al-Quran Al Karim fi Syahr, 2008. Hafal Al-Quran
dalam Sebulan, tej. Saiful Aziz, Solo : Qiblat Press.
Baharuddin, 2010. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
Cucu Susianti, 2016, Efektivitas Metode Talaqqi Dalam Meningkatkan
Kemampuan Menghafal Al-Qur’an Anak Usia Dini, Tunas Siliwangi,
Volume 2 Nomer 1, April 2016, Universitas Pendidikan Indonesia
Departemen Agama RI. Al-Hikmah. 2007. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Cet.
Ke10. Bandung: Diponegoro.
Djamarah, Saipul Bahri, 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.Rineka
Cipta.
DEPDIKBUD. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Pelajar.
Hasan bin Ahmad bin Hasan Hamam. 2008. Menghafal Al-Qur’an Itu Mudah.
Jakarta: Pustaka At-Tazkia.
Imana, Y. 2009. Sudah Baik dan Benarkah Bacaan Al-Qur’anku? Panduan
Tahsin/Tajwid Sistematis Metode Asyarah.
Iqbal Awaluddin, 2017, Pelaksanaan Pembelajaran Tahsin dan Tahfidz dengan
Metode Talaqqi Di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta,Univrsitas
Muhammadiya Surakarta.
11
Jalaludin Rakhmat, 2005. Psikologi Komunikasi, Edisi Revisi Cet. 22,
Jakarta : Remaja Rosda Karya.
Mahmud,2010, Psikologi Pendidikan, Bandung : CV. Pustaka Setia.
------------. 2011. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Pustaka Setia.
Meleong, Lexy J. 2011. Metodelogi Penelitian Kualitatif , Bandung : Pt Remaja
Rosdakarya.
------------. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Miftah, dkk, 1989, Al-Quran Sumber Hukum Islam, juz 1, Bandung : Pustaka.
Muri, Yusuf, 2014. Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif, Dan Penelitian
Gabungan, Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.
Nur, Subhan. 2012. Energi Ilahi Tilawah, Jakarata : Republika.
Rauf, A, 2004. Kiat Sukses Menjadi Hafidz Quran Dai’yah, Bandung : PT
Syaamil Cipta Media.
Ridwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan Dan Penelitian
Pemula, Bandung : Alfabeta.
Rima Nur Karimah, 2016, Analisis Pengelolaan Pembelajaran Tahsin dan
Tahfidz Al Quran dengan Metode Talaqqi di kelas VII SMPIT Qordova
Rancaekek Bandung, Universitas Islam Bandung.
Sabri, M. Alisuf. 2010, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional,
Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya.
Salim, Peter. The Contemperory English-Indonesian, Jakarta: Modern English
Press.
Slameto, 2010, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
Sugiyono. 2010. Metode Penulisan Pndidikan Pendidikan Kualitatif Dan R&D,
Bandung : Alfabeta.
Sukmadinata, Nan Syaodih. 2013. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung :
Remaja Rosdakarya.
-------------. 2009, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
12
Supardi dan Ildfiana, 2013, Upaya Guru dalam Meningkatkan Kemampuan
Menghafal AL Quran pada Siswa Kelas VII Smp Islam Terpadu Putri Abu
Hurairah Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal El-HIKMAH, Volume 7,
Nomer 1, IAIN Mataram.
Tanti hidayah, 2017, Pelaksanaan Pembinaan Akhlak Di Panti Asuhan Yatim
Puteri Aisyiyah Cabang Kotta Barat Manahan Banjarsari Surakarta
2015-2016 (skripsi: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Husaini, F. Metodologi menghafal Al-Qur’an (2009). Diakses hari kamis tanggal
31 Oktober 2018 dari http://hidupsemangat.blogspot.co.id.