PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM...
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM...
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI MAKANAN MINUMAN HALAL DAN HARAM
DENGAN METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS VIII C
SMP NEGERI 3 SURUH TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh:
DITA AYU YUSTIA
NIM 111-14-289
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.
Dosen IAIN Salatiga
Persetujuan Pembimbing
Hal : Naskah Skripsi
Lamp : 4 eksemplar
Saudari : Dita Ayu Yustia
Kepada:
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami
kirimkan naskah skripsi saudara/saudari:
Nama : Dita Ayu Yustia
NIM : 11114289
Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan / Pendidikan Agama Islam
Judul : Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
Materi Makanan Minuman Halal dan Haram dengan Metode
Talking Stick pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 3 Suruh
Tahun Pelajaran 2017/2018
dengan ini kami mohon skripsi saudara/saudari tersebut di atas supaya segera
dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Salatiga, 04 Juni 2018
Pembimbing
Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.
NIP. 19680812 199403 2 003
v
PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Dita Ayu Yustia
NIM : 111-14-289
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
Materi Makanan Minuman Halal dan Haram dengan Metode
Talking Stick pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 3 Suruh
Tahun Pelajaran 2017/2018
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah. Skripsi ini diperkenankan untuk di publikasikan pada e-repository
IAIN salatiga
Salatiga, 04 Juni 2018
Yang menyatakan
Dita Ayu Yustia
NIM. 111-14-289
vi
MOTTO
ا ف عل ن يا ف عليه با لعلم، ومن أرادالآخرة ف عليه بالعلم، ومن أرادهم يه بالعلم من أرا دالد
Artinya : ”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya
memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka
wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka
wajib baginya memiliki ilmu”.
(Nabi Muhammad SAW)
و ممبين الناسم كملموا ما ف الرض حللا طيباا ول ت تبعموا خمطموات الشيطان يا أي ها إنهم لكمم عدم
Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan;
karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”
(QS. Al-Baqarah[2]: 168)
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-
Nya, skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Bapak dan ibu saya tersayang, Yusri dan Siti Rodliyah yang selalu
membimbingku, memberikan doa, nasihat, kasih sayang, dan motivasi dalam
kehidupanku, yang selalu mendengarkan keluh kesahku dalam penyusunan
skripsi ini, dan selalu mendukungku sehingga proses penempuhan gelar sarjana
ini bisa tercapai.
2. Adik saya tersayang, Fidia Mahfirohtul Ulya yang tak ada hentinya
memberikan motivasi kepadaku sehingga proses penempuhan gelar sarjana ini
bisa tercapai.
3. Sahabat dan teman dekat saya terkasih, yang mau berbagi ilmu dan
pengalaman, selalu memberikan motivasi dan dukungan kepada saya, bersedia
membantu menyelesaikan skripsi ini, serta bersedia mendengarkan keluh kesah
saya tentang betapa besar perjuangan ini demi mencapai gelar sarjana
khususnya Intan Suci, Fauziyah Fatmawati, Sri Wahyuni, Alfi Aidzan Fasikha
dan Mukrimatul Arafah.
4. Keluarga besar saya yang selalu memberikan dukungan dan doanya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Teruntuk seseorang yang spesial yaitu jodoh yang sudah disiapkan oleh Allah
untuk saya yang nantinya akan menjadi pendamping hidup saya kelak.
6. Teman-teman mahasiswa PAI angkatan 2014 IAIN Salatiga khususnya kelas H.
viii
7. Teman-teman PPL MA AL Bidayah Bandungan dan teman-teman KKN
Lemahireng, Kemusu.
Terimakasih untuk semuanya dari awal sampai akhir.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim. Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin,
penulis panjatkan kepada Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, karunia,
taufik, serta hidayah-Nya kepada penulis sehinggap penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan
Agama Islam Materi Makanan Minuman yang Halal dan Haram dengan Metode
Talking Stick Pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 3 Suruh Tahun Pelajaran
2017/2018. Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya
yang selalu setia dan menjadikannya suri tauladan yang mana beliaulah sang
revolusioner umat manusia yang telah membawa manusia dari zaman kegelapan
menuju zaman terang benderang yakni dengan ajarannya agama Islam.
Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari
berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Agama Islam.
4. Bapak Mufiq, S.Ag., M.Phil. selaku dosen pembimbing akademik yang telah
membimbing, memberi nasihat dan memberi dukungan selama ini.
x
5. Ibu Hj. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
mencurahkan segala tenaga, pikiran dan bimbingannya dengan penuh
kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu
pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
7. Kepala Bagian Akademik dan para stafnya yang senantiasa memberikan
pelayanan akademik yang membantu melancarkan proses pembuatan skripsi
dengan lancar.
8. Kepala Bagian Perpustakaan dan stafnya yang memberikan ruang untuk
membuat skripsi dengan bahan sumber buku dan rujukan yang lengkap.
9. Bapak Yusri dan Ibu Siti Rodliyah dan keluarga yang selalu memberikan
do’a, semangat, motivasi dan kasih sayang tiada henti.
10. Ibu Siti Nur Supiyah. S.Pd. M.Pd. selaku Kepala SMP Negeri 3 Suruh yang
telah memberikan izin dan melancarkan proses penelitian ini.
11. Bapak Budiyono S.Ag. selaku Guru pamong mata pelajaran PAI di SMP
Negeri 3 Suruh yang telah bersedia membantu dan bekerjasama untuk
menyelesaikan penelitian ini.
12. Tak lupa siswa-siswi Kelas VIII C yang telah memberikan sumber data yang
sebenarnya untuk keberhasilan penelitian ini dilakukan.
13. Tak lupa kepada seluruh yang terlibat dalam proses pembuatan penilitian ini
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
xi
Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa
berdoa kepada Allah SWT semoga jasa dan amal kebaikan yang tercurahkan
diridhoi oleh Allah SWT dengan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca. Dengan keterbatasan
dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun terbuka luas dan selalu penulis harapkan untuk
kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, 04 Juni 2018
Dita Ayu Yustia
NIM. 111-14-289
xii
ABSTRAK
Yustia, Dita Ayu. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
Materi Makanan Minuman Halal dan Haram dengan Metode Talking
Stick pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 3 Suruh Tahun Pelajaran
2017/2018. Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Pendidikan Agama Islam, dan Metode Talking Stick.
Penelitian ini dilatarbelakangi dalam proses pembelajaran PAI di kelas
VIII C SMP N 3 Suruh, yaitu keaktifan belajar siswa masih rendah, dan metode
pembelajaran yang digunakan guru monoton yang membuat siswa cepat bosan
dan tidak memerhatikan. Sehingga pembelajaran PAI belum mencapai KKM,
yang artinya hasil belajar atau prestasi belajar PAI di kelas VIII C masih rendah.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, seharusnya guru dapat menggunakan
metode pembelajaran yang tepat agar dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam
kelas sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya. salah satunya dapat
dilaksanakan dengan penerapan metode pembelajaran talking stick. Talking stick
merupakan sebuah metode pembelajaran yang berorientasi pada penciptaan
kondisi dan suasana belajar aktif dari siswa karena adanya unsur permainan dalam
proses pembelajaran. Tujuan penelitian yang ingin dicapai dari skripsi ini adalah
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar belajar Pendidikan Agama Islam
materi makanan minuman halal dan haram dengan metode talking stick pada
siswa kelas VIII C SMP Negeri 3 Suruh tahun pelajaran 2017/2018.
Penelitian ini merupakan Classroom Action Research/Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan dua siklus. Metode pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes, observasi, dan
dokumentasi. Metode tes digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa
dalam penerapan metode talking stick dalam mata pelajaran PAI materi makanan
minuman halal dan haram. Metode observasi digunakan untuk mengetahui dan
menilai aktivitas siswa dan guru dalam KBM berlangsung. Sedangkan
dokumentasi digunakan sebagai bukti bahwa penelitian ini memiliki data dari
hasil penelitian yang telah dilakukan.
Hasil dari penelitian ini mulai siklus I dan siklus II mengalami
peningkatan ketuntasan siswa. Siklus I memiliki data ketuntasan hasil belajar
siswa adalah 19 siswa atau persentasenya adalah 59,37%. Data ketuntasan siswa
yang dimiliki siklus II yaitu sebanyak 29 siswa yang tuntas dan dalam
persentasenya adalah 90,62% sehingga, dari siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa atau sebanyak 31,25%,
sehingga hasil siklus II yaitu 90,62% yang artinya melebihi KKM klasikal yaitu
85%. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri 3 Suruh.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN BERLOGO ................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................... v
MOTTO ........................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
ABSTRAK ....................................................................................................... xii
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 6
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ......................................... 6
E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7
F. Definisi Operasional .................................................................................... 8
G. Metode Penelitian ........................................................................................ 9
1. Rancangan Penelitian ............................................................................. 9
xiv
2. Subjek Penelitian .................................................................................. 11
3. Langkah-Langkah Penelitian ................................................................. 11
4. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 12
5. Instrumen Penelitian .............................................................................. 13
6. Analisis Data .......................................................................................... 14
H. Sistematika Penulisan ................................................................................. 15
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori ............................................................................................... 16
1. Pengertian Hasil Belajar ....................................................................... 16
2. Pendidikan Agama Islam ...................................................................... 25
3. Kajian Materi Penelitian ....................................................................... 31
a. Materi Makanan Minuman Halal dan Haram .................................. 31
b. Metode Talking Stick ....................................................................... 36
B. Kajian Pustaka ........................................................................................... 41
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah ........................................................................ 44
B. Pra Siklus .................................................................................................. 52
C. Pelaksanaan Penelitian Siklus I ................................................................ 55
D. Pelaksanaan Penelitian Siklus II ............................................................... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus ................................................................................. 63
1. Siklus I ................................................................................................. 63
2. Siklus II ................................................................................................ 71
xv
B. Pembahasan .............................................................................................. 79
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 81
B. Saran ......................................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 83
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Data Guru SMP Negeri 3 Suruh ................................................... 48
2. Tabel 3.2 Data Siswa SMP Negeri 3 Suruh Tahun Pelajaran 2017/2018 .... 49
3. Tabel 3.3 Nama Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 3 Suruh Tahun Pelajaran
2017/2018 ..................................................................................................... 50
4. Tabel 3.4 Hasil Tes Siswa pada Pra Siklus .................................................. 52
5. Tabel 4.1 Hasil Tes Siswa pada Siklus I ...................................................... 63
6. Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus I .......................................... 66
7. Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Siswa pada Siklus I ......................................... 69
8. Tabel 4.4 Hasil Tes Siswa pada Siklus II ..................................................... 71
9. Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus II ......................................... 74
10. Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Siswa pada Siklus II ........................................ 77
11. Tabel 4.7 Data Ketuntasan Siswa setiap Siklus ............................................ 79
xvii
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1.1 Langkah-Langkah Penelitian ..................................................... 10
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing
Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian
Lampiran 3 Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 4 Lembar Konsultasi
Lampiran 5 RPP Siklus I dan II
Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa dan Guru Siklus I dan Siklus II
Lampiran 7 Sampel Hasil Tes
Lampiran 8 Dokumentasi
Lampiran 9 SKK
Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan menempati kedudukan yang paling penting dalam
kehidupan. Pendidikan merupakan proses mencari ilmu sebagai bekal hidup
di dunia maupun di akhirat, dan mencari ilmu merupakan kewajiban bagi
setiap manusia. Hal tersebut berkaitan erat dengan generasi muda yang masa
depannya harus dipersiapkan dengan baik, dan semuanya dapat tercapai
melalui pendidikan. Proses pendidikan terarah kepada peningkatan
penguasaan, kemampuan, keterampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai
dalam rangka pembentukan dan pengembangan dirinya yaitu pengembangan
semua potensi, kecakapan serta karakteristik pribadinya ke arah yang positif,
baik bagi dirinya maupun lingkungannya (Sukmadinata, 2003: 4).
Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Mujadilah ayat 11 menyebutkan
bahwa Allah akan meningkatkan dan meninggikan derajat orang-orang yang
melakukan pendidikan.
لس فٱف ت فسحموا ف ٱل ا إذا قيل لكمم أي ها ٱلذين ءامنمو ي سح ٱللهم سحموا يف م لكمم وا العلم درجت ن أوت ي رفع االله الذين ءامنوا منكم والذيوإذا قيل ٱنشمزموا فٱنشمزموا
ملمون خبين وٱللهم با تع
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:
"Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah
2
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadilah/58:
11)
Dalam UU. No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional bab I pasal I menyebutkan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.
Belajar adalah suatu proses orang memperoleh berbagai
kecakapan, keterampilan, dan sikap. Dalam lingkup pendidikan, belajar
diidentikan dengan proses kegiatan sehari-hari siswa di sekolah atau
madrasah. Proses belajar terjadi ketika siswa dapat menghubungkan apa yang
telah mereka ketahui dengan apa yang mereka temukan dalam pengalaman
belajar yang terjadi melalui interaksi yang bermakna antara siswa dengan
siswa, guru, bahan pelajaran, dan lingkungan belajarnya (Majid, 2012: 107).
Siswa belajar didorong oleh keingintahuan atau kebutuhannya. Siswa yang
belajar berarti siswa yang melakukan aktivitas, baik aktivitas fisik maupun
aktivitas psikis.
Sekolah merupakan wadah yang diberikan pemerintah untuk
melaksanakan proses pendidikan. Salah satu tujuan dari pendidikan yaitu agar
dapat mengembangkan sumber daya manusia dan membangun karakter yang
baik bagi peserta didik. Pendidikan Agama Islam sebagai mata pelajaran
wajib di sekolah juga mempunyai peran untuk mempercepat proses
pencapaian tujuan pendidikan dan dapat memberikan pengaruh positif bagi
siswa. Pendidikan Agama Islam merupakan usaha sadar dan terencana dalam
3
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga
mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Quran
dan Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta
penggunaan pengalaman.
Karenanya, proses pembelajaran PAI bukan hanya bertujuan
mengenalkan dan mengajarkan ajaran agama kepada siswa, akan tetapi yang
terpenting adalah bagaimana menginternalisasikan nilai-nilai agama dalam
diri siswa sehingga nilai-nilai tersebut dapat menjadi bagian dari kepribadian
mereka. Dengan hal itu diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan potensi
sumber daya manusia, dan juga dapat meningkatkan prestasi dalam bidang
pendidikan.
Tercapainya tujuan pendidikan dapat dilihat dari prestasi belajar
beberapa faktor baik dari dalam diri peserta didik maupun faktor lain dari luar
peserta didik, antara lain kegiatan pembelajaran di kelas sangat berpengaruh
dalam tercapainya prestasi belajar yang tinggi. Agar kegiatan pembelajaran di
kelas berjalan lancar, guru dituntut mampu mengelola proses belajar
mengajar yang memberikan rangsangan kepada siswa sehingga mau belajar
karena memang siswalah subyek utama dalam proses belajar.
Siswa merupakan subyek didik yang memiliki peran aktif untuk
mengkonstruksi pengetahuan yang didapatkan, tidak hanya pasif
mendengarkan ceramah dari guru atau hanya sekedar memindah tulisan guru
di papan tulis ke buku masing-masing. Siswa harus didorong untuk aktif
berperan dalam proses pembelajaran, karena siswa mempunyai hak untuk
4
berpendapat, dan berinisiatif jika ada hal yang kurang cocok dengan diri
siswa. Dari hasil observasi penulis, diketahui pembelajaran PAI di SMP N 3
Suruh terutama di kelas VIII C yang terjadi selama ini belum mencapai hasil
yang menggembirakan, nilai pelajaran PAI tidak mencapai KKM yang
ditetapkan yaitu 78, yang artinya hasil belajar atau prestasi belajar PAI di
kelas VIII C masih rendah. Dari 32 siswa dalam kelas hanya 13 siswa yang
mendapat nilai mencapai KKM, dan sisanya yaitu 19 siswa belum berhasil
mendapatkan nilai mencapai KKM.
Dari permasalahan tersebut dapat diidentifikasi beberapa penyebab
rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa tersebut, yaitu sebagian besar
siswa kurang memerhatikan pelajaran yang disampaikan guru selama proses
pembelajaran berlangsung, siswa kurang aktif dalam kelas, masih rendahnya
minat siswa dalam belajar. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, dapat
dianalisis problematikanya dalam proses pembelajaran PAI di kelas VIII C
SMP N 3 Suruh, yaitu keaktifan belajar siswa masih rendah, dan metode
pembelajaran yang digunakan guru monoton yang membuat siswa cepat
bosan dan tidak memerhatikan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka seharusnya guru
menggunakan banyak pendekatan dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu
dituntut seorang guru yang kreatif dan inovatif dalam mewujudkan
lingkungan belajar yang menyenangkan. Dari hal tersebut diperlukan
tindakan penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat
agar dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kelas sehingga dapat
5
meningkatkan hasil belajarnya. Agar pembelajaran PAI pada materi makanan
minuman yang halal dan haram menjadi pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan, salah satunya dapat dilaksanakan dengan penerapan metode
pembelajaran talking stick. Talking stick merupakan sebuah metode
pembelajaran yang berorientasi pada penciptaan kondisi dan suasana belajar
aktif dari siswa karena adanya unsur permainan dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan diatas, alasan dipilihnya metode talking stick
dengan materi makanan minuman yang halal dan haram adalah karena selama
proses pembelajaran berlangsung, sesudah guru menyajikan materi pelajaran
siswa diberikan waktu beberapa saat untuk mempelajari materi pelajaran yang
telah diberikan, agar dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guru pada
saat penerapan metode talking stick berlangsung, selain itu saat siswa bisa
menjawab pertanyaan dari guru tentunya siswa tersebut paham tentang materi
makanan minuman yang halal dan haram dan diharapkan dapat menerapkan
apa yang ia pelajari dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat membedakan
mana makanan atau minuman yang halal dan boleh dikonsumsi atau makanan
minuman haram yang tentunya tidak boleh untuk dikonsumsi. Berdasarkan
alasan tersebut memberikan inspirasi sekaligus motivasi bagi peneliti untuk
melakukan penelitian tentang “PENINGKATAN HASIL BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI MAKANAN MINUMAN
HALAL DAN HARAM DENGAN METODE TALKING STICK PADA
SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 3 SURUH TAHUN PELAJARAN
2017/2018”.
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah tersebut, maka
rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah metode talking
stick dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi
makanan minuman halal dan haram pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 3
Suruh tahun pelajaran 2017/2018?”.
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah penelitian yang ada, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Pendidikan
Agama Islam materi makanan minuman halal dan haram dengan metode
talking stick pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 3 Suruh tahun pelajaran
2017/2018.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara atas masalah yang
diteliti dan bersifat teoritis. Hipotesis didasarkan atas kerangka berpikir, yang
berisikan pernyataan sebagai jawaban masalah penelitian yang diatasi dengan
tindakan penelitian. Karena hipotesis dapat menghubungkan teori yang
relevan dengan kenyataan yang ada atau fakta, atau dari kenyataan dengan
teori yang relevan (Sukardi, 2011: 41). Jadi, suatu hipotesis akan diterima jika
disertai dengan fakta-fakta yang membenarkan.
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian
ini adalah “jika metode talking stick diterapkan dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam materi makanan minuman halal dan haram maka
7
hasil belajar siswa kelas VIII C di SMP Negeri 3 Suruh tahun pelajaran
2017/2018 dapat ditingkatkan”.
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Persentase hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus
sebelumnya ke siklus berikutnya dengan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) 78.
2. Keberhasilan siswa berdasarkan tes siklus dikatakan meningkat apabila
tuntas dengan kriteria 85% dari total siswa dalam kelas.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak, antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian tindakan kelas ini dapat menambah khazanah
ilmiah mengenai bidang pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
khususnya penerapan metode Talking Stick dalam meningkatkan hasil
belajar sehingga dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi peneliti-
peneliti berikutnya.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan memberikan pengalaman
baru sehingga dapat meningkatkan hasil belajar PAI. Selain itu sebagai
motivasi untuk meningkatkan kreatifitas guru dalam memilih metode dan
media pembelajaran yang tepat di kelas sehingga dapat memperbaiki
8
sistem pembelajaran. Serta dapat dijadikan pengalaman langsung dalam
menerapkan metode Talking Stick dan mendapatkan bekal tambahan
sebagai mahasiswa dan calon guru sehingga siap saat melakukan tugas di
lapangan.
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh
peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya (Sudjana, 2014: 22). Jadi, hasil belajar harus
menunjukkan suatu perubahan tingkah laku atau perolehan perilaku yang
baru dari siswa secara menyeluruh yang mencakup aspek kognitif, afektif,
dan psikomotorik.
2. Pendidikan Agama Islam
Menurut Zakiyah Daradjat, pendidikan agama Islam adalah
pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa
bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-
ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh serta
menjadikan ajaran agama itu sebagai sutau pandangan hidupnya demi
keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak
(Daradjat, 2000: 86). Jadi, Pendidikan Agama Islam merupakan usaha
sadar yang dilakukan pendidik dalam mempersiapkan peserta didik untuk
9
meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, pelatihan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Metode Talking Stick
Metode talking stick adalah metode pembelajaran dengan
bantuan tongkat, siapa yang memegang tongkat wajib menjawab
pertanyaan dari guru setelah mereka mempelajari materi pokoknya (Huda,
2013: 224). Metode talking stick ini dilakukan dengan lantunan lagu-lagu
yang asyik, guru memberikan tongkat pada salah satu peserta didik lalu
tongkat tersebut digulirkan atau dikelilingkan dan pada saat lagu berhenti,
peserta didik yang memegang tongkat tersebut wajib menjawab pertanyaan
yang diberikan guru.
Jadi yang dimaksud dengan judul skripsi ini adalah suatu proses
usaha untuk meningkatkan hasil belajar yang diukur dengan nilai
menggunakan penerapan metode talking stick pada pembelajaran PAI,
dimana dalam metode tersebut memanfaatkan tongkat sebagai medianya
supaya siswa dapat belajar aktif dalam kelas dan tentunya paham akan materi
yang disampaikan oleh guru.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini pendekatan yang diterapkan oleh peneliti
berupa penelitian tindakan kelas (PTK) yang istilah dalam bahasa
Inggrisnya adalah Classroom Action Research (CAR) dan di Indonesia
dikenal dengan sebutan PTK. Penelitian tindakan kelas adalah tindakan
10
(action reasearch) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu
praktek pembelajaran di kelasnya (Arikunto, 2006: 58). Dalam penelitian
tindakan kelas tertuju dan berfokus pada kelas atau pada proses belajar
mengajar yang terjadi di dalam kelas.
Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki proses
pembelajaran secara terus menerus. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan
secara berkesinambungan dimana setiap siklus mencerminkan peningkatan
atau perbaikan. Penelitian ini direncanakan dalam dua siklus, tiap siklus
memuat empat tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi. Adapun bagan siklus dalam penelitian tindakan kelas adalah
seperti berikut:
Siklus I
Siklus II
Gambar 1.1 Langkah-Langkah Penelitian (Arikunto, 2006: 74).
Permasalaha
n
Perencanaan
Tindakan I
Pelaksanaan
Tindakan I
Pengamatan/
pengumpulan data Refleksi I
Permasalaha
n baru hasil
refleksi
Perencanaan
Tindakan II
Pelaksanaan
Tindakan II
Pengamatan/
pengumpulan data Refleksi II
Apabila
permasalahan
belum
terselesaikan
Dilanjutkan ke
siklus
berikutnya
11
2. Subjek Penelitian
Subjek yang dikenai penelitian yaitu peserta didik kelas VIII C
SMP Negeri 3 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2017/2018 yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 19 putra dan 13 putri.
3. Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan sebanyak dua
siklus. Siklus I direncanakan 1 kali pertemuan, begitu juga dengan siklus II.
Setelah sampai pada siklus II baru peneliti mengambil kesimpulan terkait
dengan temuan dari penelitian yang telaha dilakukan.
Dalam penelitian tindakan kelas, langkah-langkah
pelaksanaannya terdiri atas empat tahap, yaitu:
a. Perencanaan (Planning)
Kegiatan utama dalam tahap ini adalah menyusun rancangan
tindakan kelas yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran.
Termasuk didalamnya menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP), menyusun lembar observasi, menyusun alat evaluasi, dan
menyiapkan media yang diperlukan untuk pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan (Action)
Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan atau implementasi
dari rancangan tindakan kelas. Pada tahap ini dilaksanakan sesuai
dengan tahap perencanaan yang telah dibuat.
12
c. Pengamatan (Observation)
Pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik dengan
metode talking stick, serta mengetahui kendala yang dihadapi dalam
menerapkan pembelajaran yang sedang berlangsung.
d. Refleksi (Reflection)
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengungkapkan kembali
apa yang sudah dilakukan. Dari pelaksanaan tindakan dan observasi
tersebut, diperoleh informasi tentang penerapan metode talking stick.
Kemudian hasil tersebut dianalisis untuk mengetahui seberapa jauh
keberhasilan tindakan yang sudah dilaksanakan.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Tes
Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus
ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites.
Tes pada umumnya dimaksudkan untuk mengukur aspek-aspek
perilaku manusia, seperti aspek pengetahuan (kognitif), aspek sikap
(afektif), maupun aspek keterampilan (psikomotor).
Hal yang hendak diukur adalah tingkat penguasaan peserta didik
terhadap bahan pelajaran yang telah diajarkan (Sudaryono, 2012: 101-
102). Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada setiap
siklusnya, sehingga dapat diketahui tingkat ketuntasan belajar siswa.
13
b. Metode Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara
mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung (Sukmadinata, 2007: 220). Dalam
penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan untuk mengadakan
pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.
Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data kegiatan guru
dan murid dalam proses pembelajaran yang berlangsung pada setiap
siklusnya.
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah pendektan untuk mencari data
mengenai hal-hal yang berupa catatan, surat kabar, majalah, buku-
buku, transkrip, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2010:
274).
Peneliti menggunakan metode dokumentasi untuk mengetahui
data terkait dengan SMP Negeri 3 Suruh, struktur organisasi sekolah,
jumlah guru, jumlah siswa, dan data lain yang terkait dengan
penelitian.
5. Instrumen Penelitian
Intstrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes dan
lembar observasi. Soal tes pada setiap siklus digunakan untuk mengukur
ketuntasan belajar siswa. Lembar observasi atau pengamatan yang berupa
lembar observasi guru dan siswa untuk mengetahui segala kegiatan guru
14
dan siswa selama proses pembelajaran di kelas yang berlangsung agar
dapat diketahui kendala yang terjadi pada setiap siklusnya.
6. Analisis Data
Peneliti menganalisa data dengan menyusun dan mengolah data yang
terkumpul melalui hasil tes dan catatan observasi. Analisis data sangat
diperlukan guna mengetahui hasil dan atau untuk menarik kesimpulan
yang logis berdasarkan data-data yang dikumpulkan setiap siklusnya.
Analisis data dilakukan dengan mencari skor nilai tiap siklus dengan
KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 78. Oleh karena itu setiap
siswa dikatakan tuntas belajarnya atau mencapai KKM jika nilai
perolehan siswa ≥ 78. Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas belajarnya
atau belum mencapai KKM jika nilai perolehan siswa <78. Nilai
maksimal yang dapat diperoleh oleh siswa adalah 100.
Selanjutnya, untuk menentukan akhir perbaikan melalui siklus-siklus
digunakan tolok ukur kriteria ketuntasan klasikal. Adapun kriteria
ketuntasan klasikal yang dipilih sebesar 85%. Untuk mengetahui
persentase ketuntasan klasikal digunakan rumus sebagai berikut (Djamarah,
2000: 226):
P =
x 100 %
Keterangan:
P : Persentase
F: Jumlah siswa yang tuntas belajar
N: Jumlah semua siswa
15
H. Sistematika Penulisan
Skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian awal, bagian inti,
dan bagian akhir. Pada bagian awal terdiri dari: halaman sampul, lembar
berlogo, judul skripsi, persetujuan pembimbing, pernyataan keaslian tulisan,
pengesahan kelulusan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak,
daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
Pada bagian inti terdiri dari lima bab yaitu pendahuluan, landasan teori,
pelaksanaan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, penutup.
BAB I Pendahuluan, pada bab ini terdiri dari latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator
keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori, pada bab ini terdiri dari kajian teori dan kajian
pustaka.
BAB III Pelaksanaan Penelitian, yang memuat gambaran umum SMP
Negeri 3 Suruh, deskripsi pelaksanaan siklus I, dan deskripsi pelaksanaan
siklus II.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini membahas
tentang deskripsi per siklus dan pembahasan.
BAB V Penutup, yang berisi kesimpulan, dan saran.
Pada bagian akhir dilengkapi daftar pustaka dan lampiran.
16
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pengertian Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, belajar berarti
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Rasulullah SAW
menganjurkan kepada umatnya untuk menuntut ilmu agar dapat meraih
kebahagiaan dunia dan akhirat.
Rasulullah SAW bersabda
ن ي ا ف عليه بالعلم من أرا دالد ا ف عليه با لعلم، ومن أرادالآخرة ف عليه بالعلم، ومن أرادهم
Artinya : ”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib
baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki
kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan
barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya
memiliki ilmu”. (HR. Turmudzi)
Menurut Slameto belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1991: 2). Belajar juga
membutuhkan tahapan untuk bisa merubah perilaku diri, sebagaimana
yang diungkapkan oleh Kastolani, bahwa belajar adalah tahapan
perubahan perilaku individu yang relatif menetap sebagai hasil
17
pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya dan latihan
yang diperkuatnya (Kastolani, 2014: 56).
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk
memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut
kognitif, afektif, dan psikomotorik (Djamarah, 2011: 141). Proses belajar
terjadi ketika siswa dapat menghubungkan apa yang telah mereka ketahui
dengan apa yang mereka dapatkan dari pengalaman dengan lingkungan
belajarnya. Menurut Winkel, belajar adalah suatu aktivitas mental atau
psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya,
yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-
pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap (Winkel: 1996: 53). Siswa
yang mau belajar berarti siswa tersebut telah mendapat dorongan oleh
rasa keingintahuannya atau kebutuhannya.
Berdasarkan uraian di atas, perubahan yang terjadi dalam
individu banyak sekali, baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu
tidak setiap perubahan dalam arti belajar. Kalau kaki seorang anak
berubah menjadi bengkok karena kecelakaan, perubahan semacam itu
tidak dapat digolongkan ke dalam perubahan dalam arti belajar.
Demikian pula perubahan tingkah laku seseorang yang berada dalam
keadaan mabuk, perubahan yang terjadi dalam aspek-aspek kematangan,
pertumbuhaan dan perkembangan tidak termasuk perubahan dalam arti
belajar (Slameto, 1991: 2).
18
Jadi, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian
kegiatan dan tindakan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
atau penampilan sebagai hasil dari pengalaman individu dalam
interaksinya dengan lingkungan yang menyangkut aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik. Dengan demikian, seseorang dikatakan belajar apabila
terjadi perubahan pada dirinya akibat adanya latihan dan pengalaman
melalui interaksi dengan lingkungan. Perubahan tersebut berupa hasil
yang telah dicapai dari proses belajar.
b. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2014: 22). Setelah
siswa melakukan kegiatan belajar dan terdapat perubahan sikap maupun
tingkah laku maka itu merupakan hasil belajar. Kegiatan belajar tersebut
dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Menurut Syaiful
Bahri Djamarah, hasil belajar merupakan hasil dari suatu kegiatan yang
telah dikerjakan atau diciptakan secara individu maupun secara
kelompok (Djamarah, 1994: 19).
Menurut AM. Sadirman dalam buku Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar, suatu hasil belajar itu meliputi keilmuan dan
pengetahuan, konsep dan fakta (kognitif); personal, kepribadian atau
sikap (afektif); kelakuan, keterampilan atau penampilan (psikomotorik)
(Sadirman, 2001: 68). Jadi, penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat
19
dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan
pengetahuan, keterampilan berpikir, maupun keterampilan motorik.
Hasil belajar seringkali digunakan untuk ukuran dalam
mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah
diajarkan. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada
siswa yang mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar adalah
perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan
tingkah lakunya.
Setiap individu atau siswa memanglah tidak ada yang sama,
perbedaan individual itulah yang menyebabkan perbedaan hasil belajar.
Sedangkan dalam lingkup pendidikan atau sekolah, hasil belajar itu
sendiri adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang telah
dikembangkan oleh mata pelajaran, yang umumnya ditunjukkan dengan
nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh pengajar. Dengan demikian,
hasil belajar diperoleh setelah siswa mengalami proses atau aktivitas
belajar.
c. Ciri-Ciri Belajar
Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada
beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri -ciri
belajar. Adapun ciri-ciri belajar tersebut adalah sebagai berikut:
1) Perubahan perilaku relative permanent, perubahan tingkah laku yang
terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak
20
berubah-ubah. Tetapi perubahan tingkah laku tersebut tidak akan
terpancang seumur hidup.
2) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
3) Perubahan yang terjadi secara sadar, individu yang belajar akan
menyadari terjadinya perubahan itu atau individu merasakan telah
terjadi suatu perubahan dalam dirinya.
4) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional, individu mengalami
perubahan yang berlangsung terus menerus dan tidak statis.
5) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, individu mengalami
perubahan-perubahan yang selalu bertambah dan tertuju untuk
memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya.
6) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, perubahan tingkah
laku terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.
7) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku (Djamarah, 2011:
15-17).
Belajar akan menghasilkan suatu pengalaman dan latihan.
Pengalaman atau latihan itu dapat memperkuat dan memberikan
semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku (Baharuddin &
Wahyuni, 2008: 15). Jadi, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri belajar
adalah bahwa dalam belajar terjadi karena suatu tindakan dan latihan
maupun pengalaman yang dialami oleh individu dan menghasilkan suatu
perubahan tingkah laku yang baik secara sadar dan terarah.
21
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Belajar sebagai sebuah proses pada dasarnya melibatkan banyak
hal dan komponen yang disadari atau tidak akan berdampak terhadap
proses dan hasil belajar itu sendiri. Terdapat dua faktor yang
mempengaruhi siswa dalam proses belajar, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut :
1) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
proses belajar siswa yang bersumber dari dalam diri siswa tersebut.
Faktor internal terdiri dari dua faktor, yaitu:
a) Faktor Fisiologis
Faktor Fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam
diri siswa. Faktor fisiologis merupakan kondisi jasmani yang terdiri
dari anggota badan dan anggota tubuh yang dapat mempengaruhi
proses belajar siswa. Keadaan jasmani atau fisik seseorang
misalnya kondisi anggota tubuh, tingkat kesehatan dan kebugaran
fisik siswa.
Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa
yang mengalami cacat tubuh dapat menimbulkan proses belajarnya
terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga
pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat
22
menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu (Slameto,
1991: 57).
Selain itu, apabila badan siswa dalam keadaan bugar dan
sehat maka akan mendukung hasil belajar. Sebaliknya, proses
belajar seseorang akan terganggu jika badan siswa dalam keadaan
kurang bugar dan kurang sehat, selain itu juga ia akan cepat lelah,
kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah,
kurang darah ataupun ada gangguan/kelainan fungsi alat inderanya,
maka hal tersebut akan menghambat hasil belajar. Agar seseorang
dapat belajar dengan baikharuslah mengusahakan kesehatan
badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan
ketentuan-ketentuan tentang bekerja, tidur, makan, olahraga dan
rekreasi.
b) Faktor Psikologis
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri
siswa. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan,
motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan, dan lain
sebagainya (Sriyanti, dkk, 2009: 24-25). Dalam proses belajar
haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat
belajar dengan baik atau dapat membangkitkan motivasi untuk
berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan
melaksanakan kegiatan yang berhubungan atau menunjang belajar.
Faktor psikis mempunyai pengaruh besar terhadap hasil belajar
23
siswa, karena dari dalam diri siswa tersebutlah yang dapat
memunculkan gairah atau kemauan dan semangat untuk terus
belajar. Pengaruh positif dari dalam diri siswa akan menimbulkan
motivasi untuk melakukan hal positif pula sehingga dapat
mendukung hasil belajar.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
proses belajar siswa yang bersumber dari segala sesuatu dan kondisi di
luar individu yang belajar. Faktor-faktor eksternal tersebut meliputi:
a) Faktor Nonsosial
Faktor nonsosial adalah segala sesuatu dan kondisi fisik di
sekitar siswa yang mempengaruhi cepat atau lambatnya siswa
dalam belajar dan pencapaian hasil belajar siswa. Umpamanya
cuaca, suhu, udara, waktu belajar, alat belajar, penerangan,
kebersihan rumah, serta keadaan lingkungan fisik yang lain. Untuk
dapat belajar yang efektif diperlukan lingkungan fisik yang baik
dan teratur, misalnya:
(1) Ruang belajar harus bersih, tak ada bau-bauan yang
mengganggu konsentrasi pikiran,
(2) Ruangan cukup terag, tidak gelap yang dapat mengganggu
mata,
(3) Cukup sarana yang diperlukan untuk belajar, misalnya alat
pelajaran, buku-buku, dan sebagainya.
24
b) Faktor Sosial
Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar siswa yang
berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilah
menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat (termasuk teman pergaulan). Misalnya,
kehadiran orang dalam belajar, kedekatan hubungan antara anak
dengan orang lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga,
hubungan antar personil sekolah dan sebagainya (Sriyanti, dkk,
2009: 24). Apabila kondisi sosial atau lingkungan di sekitar siswa
dalam keadaan baik, maka akan memberikan pengaruh positif dan
tidak mengganggu semangat belajar siswa, begitu juga sebaliknya
apabila kondisi sosial di sekitar siswa dalam keadaan buruk maka
akan dapat mengganggu semangat belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat
dua faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar yaitu faktor
internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut dapat memberikan pengaruh
yang bersifat positif yaitu dapat mendukung dalam pencapaian hasil
belajar sehingga didapat hasil yang maksimal dan memuaskan, namun
bisa juga bersifat negatif, yaitu menghambat sehingga pencapaian hasil
belajarnya kurang maksimal. Oleh karena itu, masing-masing faktor
perlu diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
25
2. Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana
dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati, hingga mengimani, bertakwa, dan berakhlak mulia dalam
mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-
Qur’an dan Al-Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan,
serta penggunaan pengalaman (Majid, 2012: 11). Menurut Sahilun A.
Nasir, Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha yang sistematis dan
pragmatis dalam membimbing anak didik yang beragama Islam dengan
cara yang sedemikian rupa, sehingga ajaran-ajaran Islam itu benar-benar
dapat menjiwai, menjadi bagian yang integral dalam dirinya yakni
ajaran-ajaran Islam itu benar-benar dipahami, diyakini kebenarannya,
diamalkan menjadi pedoman hidupnya, menjadi pengontrol terhadap
perbuatan, pemikiran dan sikap mental (Syafaat, dkk, 2008: 15).
Menurut Zakiyah Daradjat, pendidikan agama Islam adalah
pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa
bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai
dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan
ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh
serta menjadikan ajaran agama itu sebagai sutau pandangan hidupnya
demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat
kelak (Daradjat, 2000: 86).
26
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam secara keseluruhannya
dalam lingkup Al-Qur’an dan Al-Hadits, fiqh, aqidah akhlak, dan sejarah
kebudayaan Islam. Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam juga
mencakup perwujudan keserasian, keselarasan dan keseimbangan
hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia,
makhluk lainnya maupun lingkungan. Jadi, Pendidikan Agama Islam
merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam mempersiapkan
peserta didik untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran
Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, pelatihan menuju
terbentuknya kepribadian muslim yang utuh.
b. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Menurut Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam untuk
sekolah/maadrasah berfungsi sebagai berikut (Majid, 2012: 15-16):
1) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta
didik kepada Allah SWT yang telahh ditanamkan dalam lingkungan
keluarga. Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban menanamkan
keimanan dan ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam
keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuhkembangkan lebih
lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran, dan pelatihan
agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat berkembang secara
optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
2) Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan
hidup di dunia dan di akhirat.
27
3) Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan
dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.
4) Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,
kekurangan-kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta didik
dalam keyakinan, pemahaman, dan pengalaman ajaran dalam
kehidupan sehari-hari.
5) Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari
lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan
dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia
Indonesia seutuhnya.
6) Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam
nyata dan nirnyata), sistem dan fungsionalnya.
7) Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat
khusus di bidang Agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang
secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan
bagi orang lain.
Dengan melalui proses belajar mengajar pendidikan agama
diharapakan terjadinya perubahan dalam diri anak baik aspek kognitif,
afektif maupun psikomotor. Dan adanya perubahan dalam tiga aspek
tersebut diharapkan akan berpengaruh terhadap cara berfikir dan tingkah
laku anak didik yang berdasarkan pendidikan agama. Dapat juga
dikatakan bahwa Pendidikan Agama Islam berfungsi sebagai suatu hal
28
yang dijadikan sandaran ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, jadi
pendidikan agama Islam adalah ikhtiar manusia dengan jalan bimbingan
untuk membantu mengarahkan fitrah agama peserta didik menuju
terbentuknya kepribadian utama sesuai dengan ajaran agama.
c. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi mata pelajaran yang
tidak hanya mengantarkan peserta didik dapat menguasai berbagai kajian
ke-Islaman, tetapi PAI lebih menekankan bagaimana peserta didik
mampu menguasai kajian ke-Islaman tersebut sekaligus dapat
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat
(Zubaedi, 2011: 275). Pendidikan Agama Islam di sekolah atau madrasah
bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui
pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi
manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan,
ketaqwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan
pada jenjang yang lebih tinggi (Majid dan Andayani, 2011: 135).
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
berbudi pekerti luhur atau berakhlak mulia, dan memiliki pengetahuan
yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam
lainnya, sehingga dapat dijadikan bekal untuk mempelajari berbagai
bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-
29
pengaruh negatif yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata
pelajaran tersebut.
d. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam mencakup perwujudan
dan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia
dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya
maupun lingkungannya (hablun minallah wa hablun minnanas) (Majid,
2012: 13). Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam juga identik dengan
aspek-aspek pengajaran agama Islam karena materi yang terkandung
didalamnya merupakan perpaduan yang saling melengkapi satu dengan
yang lainnya.
Apabila dilihat dari segi pembahasannya maka ruang lingkup
Pendidikan Agama Islam yang umum dilaksanakan di sekolah adalah:
1) Pengajaran Keimanan
Pengajaran keimanan berarti proses belajar mengajar tentang
aspek kepercayaan atau tauhid, dalam hal ini tentunya kepercayaan
menurut ajaran Islam, yang inti dari pengajaran ini adalah tentang
rukun Islam dan rukun iman.
2) Pengajaran Akhlak
Pengajaran akhlak adalah bentuk pengajaran yang mengarah
pada pembentukan jiwa, cara bersikap individu pada kehidupannya,
pengajaran ini berarti proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan
supaya yang diajarkan berakhlak baik.
30
3) Pengajaran Ibadah
Pengajaran ibadah adalah pengajaran tentang segala bentuk
ibadah dan tata cara pelaksanaannya, tujuan dari pengajaran ini agar
siswa mampu melaksanakan ibadah dengan baik dan benar. Selain itu
dapat mengerti segala bentuk ibadah dan memahami arti dan tujuan
pelaksanaan ibadah.
4) Pengajaran Fiqih
Pengajaran fiqih adalah pengajaran yang isinya
menyampaikan materi tentang segala bentu-bentuk hukum Islam yang
bersumber pada Al-Qur’an, sunnah, dan dalil-dalil syar’i yang lain.
Tujuan pengajaran ini adalah agar siswa mengetahui dan mengerti
tentang hukum-hukum Islam dan melaksanakannya dalam kehidupan
sehari-hari.
5) Pengajaran Al-Qur’an
Pengajaran Al-Qur’an adalah pengajaran yang bertujuan agar
siswa dapat membaca Al-Qur’an dan mengerti arti kandungan yang
terdapat disetiap ayat-ayat Al-Qur’an. Karena Al-Qur’an merupakan
firman Allah sebagi sumber hukum utama yang dijadikan pedoman
bagi seluruh umat Islam.
ذا ب يانن ل ى وموعظةن للممتقي ه لناس وهمدا
Artinya: “(Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia,
dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang
bertakwa.” (QS. Al Imran: 138)
31
6) Pengajaran Sejarah Islam
Tujuan pengajaran sejarah Islam ini adalah agar siswa dapat
mengetahui tentang pertumbuhan dan perkembangan agama Islam
dari awalnya sampai zaman sekarang sehingga siswa dapat mengenal
dan mencintai agama Islam.
Pembelajaran PAI di Indonesia saat ini juga perlu menanamkan
nilai pluralitas. Hal ini disebabkan karena masyarakat Indonesia sangat
plural. Sebagaimana dinyatakan oleh Suwardi bahwa Indonesia memiliki
masyarakat yang plural baik suku, etnis maupun agama. Kondisi ini
dapat menimbulkan terjadinya konflik antar masyarakat di Indonesia
(Suwardi dkk, 2017: 1).
Jadi, ruang lingkup PAI secara keseluruhan mendidik dan
membangun karakter siswa serta akhlak siswa yang berpengetahuan
Islami terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga
dapat dijadikan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu menjadi
serta menjadikan insan kamil yang mampu mengamalkan ajaran agama
dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat.
3. Kajian Materi Penelitian
a. Materi Makanan Minuman yang Halal dan Haram
1) Makanan Halal
Makanan halal adalah makanan yang boleh dimakan menurut
ketentuan syariat Islam. Bagi seorang muslim, makanan yang dimakan
harus memenuhi dua syarat yaitu:
32
a) Halal, artinya dibolehkan berdasarkan ketentuan syariat Islam.
b) Tayyib, artinya baik, mengandung nutrisi, bergizi, dan
menyehatkan.
Makanan dan minuman yang dikonsumsi tidaklah asal yang
mengenyangkan saja, tetapi harus halalan tayyiban. Adapun halalnya
makanan dan minuman meliputi tiga kriteria berikut ini:
a) Halal dari segi wujudnya/zatnya makanan itu sendiri, yaitu tidak
termasuk makanan yang diharamkan oleh Allah SWT.
b) Halal dari segi cara mendapatkannya.
c) Halal dalam proses pengolahannya.
Adapun jenis-jenis makanan halal menurut wujudnya adalah
sebagai berikut:
a) Makanan yang disebut halal oleh Allah dan Rasul-Nya.
b) Makanan yang tidak kotor dan menjijikkan.
c) Makanan yang tidak mendatangkan mudarat, tidak membahayakan
kesehatan tubuh, tidak merusak akal, serta tidak merusak moral dan
aqidah.
2) Makanan Haram
Makanan haram adalah makanan yang dinyatakan haram dan
tidak boleh dimakan menurut ketentuan hukum syariat Islam. Adapun
jenis dari makanan haram yaitu:
a) Semua makanan yang dinyatakan haram dalam Al-Qur’an
33
م ولم النزير وما ا هل لغيالله به والمنخنقة والموق و ذة والمت ردية حرمت عليكم الميتة والد
يتم وماذبح على النصب وان تست قسموا بالزل بع ال ماذ ك م ذلكم والنطيحة وما اكل الس
فسق ...
Artinya: “diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging
babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas
(nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh,
yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali
yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula)yang
disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula)
mengundi nasib dengan azlam (anak panah) karena itu
perbuatan fasik...” (QS. Al-Maidah/5: 3)
Dari ayat tersebut, makanan yang diharamkan adalah
bangkai, darah, daging babi, daging hewan yang disembelih atas
nama selain Allah, hewan yang mati karena tercekik, dipukuli,
terjatuh, ditanduk hewan lain, diterkam binatang buas, dan hewan
yang disembelih untuk berhala.
b) Semua jenis makanan yang mendatangkan mudharat/bahaya
terhadap kesehatan badan, jiwa, akal, moral, dan akidah.
c) Semua jenis makanan yang kotor dan menjijikkan.
d) Makanan yang didapatkan dengan cara yang batil (salah), misalnya
makanan hasil curian, rampasan, dan lain-lain.
3) Minuman Halal
Minuman halal adalah minuman yang boleh diminum
menurut ketentuan hukum syariat Islam. Semua jenis minuman yang
ada di muka bumi ini pada dasarnya halal hukumnya, kecuali terdapat
34
dalil Al-Qur’an dan hadits yang mneyatakan keharamannya. Adapun
jenis minuman yang halal adalah sebagai berikut:
a) Tidak memabukkan.
b) Tidak mendatangkan mudharat bagi manusia, baik dari segi
kesehatan badan, akal, jiwa, maupun akidah.
c) Tidak najis.
d) Didapatkan dengan cara yang halal.
4) Minuman Haram
Minuman haram adalah minuman yang tidak boleh diminum
menurut ketentuan hukum syariat Islam. Adapun minuman yang
haram, yaitu sebagai berikut:
a) Minuman yang memabukkan (khamr)
Pengertian khamr itu mencakup segala sesuatu yang
memabukkan, baik berupa zat cair, maupun zat padat, baik dengan
cara diminum, dimakan, dihisap, atau disuntikkan ke dalam tubuh.
Misalnya ganja, narkotika, morfin, heroin, bir, arak, dan berbagai
minuman beralkohol lainnya.
b) Minuman yang berasal dari benda najis atau benda yang terkena
najis. Misalnya minuman yang berasal dari air kencing kucing, dan
lain-lain.
c) Minuman yang didapatkan dengan cara batil (tidak halal).
Misalnya minuman yang didapatkan dengan cara merampok,
merampas, dan memeras.
35
5) Manfaat Mengkonsumsi Makanan dan Minuman Halal
Seseorang yang membiasakan diri mengonsumsi makanan
dan minuman yang halal akan memperoleh manfaat sebagai berikut:
a) Mendapat ridha Allah kerena telah menaati perintah-Nya dalam
memilih jenis makanan dan minuman yang halal.
b) Memiliki akhlakul karimah karena setiap makanan dan minuman
yang dikonsumsi akan berubah menjadi tenaga yang dijasikan
untuk beraktivitas dan beribadah.
c) Terjaga kesehatannya karena setiap makanan dan minuman yang
dikonsumsi bergizi dan baik bagi kesehatan badan.
6) Akibat Buruk Mengkonsumsi Makanan dan Minuman Haram
Mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram akan
menimbulkan akibat buruk bagi diri sendiri, orang lain, masyarakat,
dan lingkungan sekitarnya. Diantara akibat buruk tersebut adalah:
a) Amal ibadahnya tidak akan diterima dan doanya tidak akan
dikabulkan oleh Allah SWT.
b) Makanan dan minuman haram bisa merusak jiwa terutama
minuman keras (khamr). menyebabkan berbagai macam penyakit
psikologis (gangguan jiwa), misalnya gangguan daya ingat,
gangguan mental, kegagalan daya pikir, menimbulkan beban
mental, emosional, dan sosial yang sangat berat, dan menimbulkan
beban penderitaan berkepanjangan dan hancurnya masa depan.
36
c) Makan dan minuman yang haram dapat mengganggu kesehatan
tubuh. Misalnya khamr dapat menyebabkan berbagai macam
penyakit fisik, diantaranya tekanan darah tinggi, kanker, jantung,
liver, sistem kekebalan tubuh menurun, serta merusak jaringan
saraf otak.
d) Menghalangi seseorang mengingat Allah SWT.
b. Pengertian Metode Talking Stick
Metode adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata
agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal (Majid, 2013: 193).
Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru untuk
menciptakan lingkungan belajar yang tidak monoton. Dalam mengajar
metode disusun berdasarkan prinsip dan sistem tertentu, untuk itu sebagai
seorang guru harus banyak menguasai berbagai metode pembelajaran dan
dapat menerapkan metode tersebut dalam pembelajaran dengan tepat
sesuai dengan keadaan dan kondisi siswa.
ك بلحكمه والموعظة السنة وجادلمم بالت هي احسنم ان ربك همو امدعم ال سبيل رب «۵۲۱ النحل :»اعلمم بن ضل عن سبيله وهمواعلمم بلممهتدين
Artinya: “(Wahai Nabi Muhmmad SAW) Serulah (semua manusia)
kepada jalan (yang ditunjukkan) Tuhan Pemelihara kamu
dengan hikmah (dengan kata-kata bijak sesuai dengan tingkat
kepandaian mereka) dan pengajaran yang baik dan bantalah
mereka dengan (cara) yang terbaik. Sesungguhnya Tuhan
pemelihara kamu, Dialah yang lebih mengetahui (tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk).” (QS. An-
Nahl: 125)
37
Carol Locust mengatakan bahwa pada mulanya, Talking Stick
(Tongkat berbicara) adalah metode yang digunakan oleh penduduk asli
Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan
pendapat dalam suatu forum (Huda, 2013: 224). Sekarang metode itu
sudah digunakan sebagai metode pembelajaran dalam kelas. Metode
Talking Stick merupakan suatu cara yang digunakan guru dalam
menjelaskan materi pelajaran kepada siswa dengan memanfaatkan
tongkat sebagai pemicu siswa untuk dapat berbicara.
c. Langkah-Langkah Metode Talking Stick
Adapun langkah-langkah metode talking stick adalah sebagai
berikut (Huda, 2013: 225):
1) Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya ± 20 cm.
2) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian
memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan
mempelajari materi pelajaran.
3) Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam wacana.
4) Setelah siswa selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari
isinya, guru mempersilakan siswa untuk menutup isi bacaan.
5) Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa,
setelah itu guru memberi pertanyaan dan siswa yang memegang
tongkat tersebut harus menjawabnya. Demikian seterusnya sampai
sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap
pertanyaan dari guru.
38
6) Guru memberi kesimpulan.
7) Guru melakukan evaluasi/penilaian.
8) Guru menutup pembelajaran.
Menurut Suprijono langkah-langkah pembelajaran dengan
metode talking stick adalah sebagai berikut:
1) Diawali oleh penjelasan guru mengenai materi pokok yang akan
dipelajari.
2) Peserta didik diberi kesempatan membaca dan mempelajari materi
tersebut.
3) Berikan waktu yang cukup untuk aktivitas ini.
4) Guru selanjutnya meminta kepada peserta didik menutup bukunya.
5) Guru mengambil tongkat yang telah dipersiapkan sebelumnya.
6) Tongkat tersebut diberikan kepada salah satu peserta didik.
7) Peserta didik yang menerima tongkat tersebut diwajibkan menjawab
pertanyaan dari guru demikian seterusnya.
8) Ketika tongkat (stick) bergulir dari peserta didik ke peserta didik
lainnya, seyogyanya diiringi musik.
9) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan
refleksi terhadap materi yang telah dipelajarinya.
10) Guru memberi ulasan terhadap seluruh jawaban yang diberikan
peserta didik, selanjutnya bersama-sama peserta didik merumuskan
kesimpulan (Suprijono, 2011: 109-110).
39
Dari penjelasan langkah-langkah tersebut bahwa dalam
pelaksanaan metode talking stick pada pembelajaran seorang guru harus
menjelaskan kepada siswa terkait materinya, setelah itu siswa harus
diberi waktu untuk membaca kembali materi yang telah disampaikan
guru, dan baru dapat dilakukan metode talking stick. Dalam pelaksanaan
metode talking stick bisa dilakukan variasi agar siswa semakin semangat
melakukan pembelajaran, yaitu saat metode talking stick berlangsung
atau saat tongkat digulirkan bisa menggunakan nyanyian yang semangat
dan saat nyanyian tersebut selesai siswa yang mendapat giliran
memegang tongkat harus menjawab pertanyaan.
d. Kelebihan dan Kekurangan Metode Talking Stick
Dalam metode talking stick terdapat beberapa kelebihan,
diantaranya adalah sebagai berikut (Huda, 2013: 225):
1) Mampu menguji kesiapan siswa.
2) Melatih keterampilan siswa dalam membaca dan memahami materi
pelajaran dengan cepat.
3) Membuat siswa ceria, senang dan melatih mental siswa untuk siap
dalam kondisi dan situasi apapun.
4) Melatih siswa berbicara di depan teman-temanya.
5) Menciptakan suasana menyenangkan dan membuat siswa aktif.
6) Menumbuhkan jiwa berkompetisi pada diri siswa.
Adapun kekurangan metode talking stick adalah bagi siswa
siswi yang secara emosional belum terlatih untuk bisa berbicara di
40
hadapan guru, metode ini mungkin kurang sesuai (Huda, 2013: 225).
Selain itu kelemahan dari metode talking stick ini adalah membuat siswa
tegang, ketakutan karena pertanyaan yang akan diberikan oleh guru.
Siswa takut mendapat pertanyaan saat dia belum siap untuk menjawab
pertanyaan tersebut, karena untuk beberapa siswa yang tergolong lambat
berfikirnya kondisi seperti itu membuatnya semakin takut dan tidak bisa
berfikir dengan baik. Untuk itu sebelum guru melakukan metode talking
stick, guru harus bisa memahamkan seluruh siswa akan materi yang
dijelaskan dan bisa membawa kelas dalam kondisi pembelajaran yang
santai dan menyenangkan sehingga tidak menimbulkan ketegangan.
Berdasarkan penerapan metode ini diharapkan siswa mampu
melaksanakan pembelajaran dengan baik, dan dengan kelebihan serta
kekurangan metode tersebut diharapkan siswa mampu pula menikmati
proses belajar mengajarnya.
Jadi, sebagai seorang pendidik maka harus pandai
memanfaatkan ataupun mengkombinasikan metode ataupun model
pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam kegiatan belajar
mengajar, karena sejatinya tidak ada metode atau model pembelajaran
yang paling baik. Saat guru dapat menerapkan metode pembelajaran
yang tepat dan sesuai dengan materi dan kondisi siswa, maka kegiatan
pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
41
B. Kajian Pustaka
Berdasarkan data yang peneliti dapatkan, ada beberapa penelitian
yang berkaitan dengan penerapan metode dalam pembelajaran. Dalam kajian
pustaka ini penulis menemukan beberapa judul skripsi yang relevan
diantaranya:
Pertama, skripsi yang berjudul Efektifitas Penerapan Metode Talking
Stick dengan Media Power Point Terhadap Hasil Belajar dan Motivasi Belajar
Siswa Pada Materi Pokok Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia Kelas
VIII di MTs Ibnul Qoyyim Putri, yang ditulis oleh Siti Ma’rifah Program Studi
Pendidikan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2013. Penelitian ini termasuk dalam
penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperimen). Desain penelitian ini yang
digunakan adalah Nonequivalent Control Group Desain. Data penelitian
dianalisis dengan SPPSS 16,0 for Windows. Uji t-test digunakan untuk
menganalisis hasil belajar siswa dan uji Mann Whitney U untuk menganalisis
data motivasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan
metode talking stick dengan media power point efektif meningkatkan hasil
belajar siswa kelas VIII di MTs Ibnul Qoyyim Putri dengan rata-rata nilai post
test pada kelompok eksperimen 79,79 dengan nilai t hitung sebesar 2,939 (>
2,315). Penerapan metode talking stick dengan media power point efektif
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII di MTs Ibnul Qoyyim Putri
dengan nilai Uji Mann Whiteny U 149 (< 682,50) dan nilai (1 – p-value)
sebesar 0,002 (< 0,05).
42
Kedua, skripsi yang berjudul Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar
Ips Materi Peta Lingkungan Setempat Melalui Metode Talking Stick Pada
Siswa Kelas IV di MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015 yang ditulis oleh Ziadatul
Hasanah, Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga 2014. Hasil penelitian
ini, menunjukkan bahwa penggunaan metode talking stick mampu menarik
perhatian siswa terhadap pelajaran IPS. Dapat dilihat dari hasil pengamatan
siswa terhadap perhatian belajar siswa menunjukkan pra-siklus yang memenuhi
KKM ada 3 siswa (18,75%), setelah menggunakan metode talking stick pada
siklus I menjadi 7 siswa (43,75%), siklus II menjadi 12 siswa (75%) dan siklus
III menjadi 16 siswa (100%). Nilai yang tidak memenuhi KKM pada pra siklus
ada 13 siswa (81,25%), setelah menggunakan metode talking stick pada siklus
I menjadi 9 siswa (56,25%), siklus II menjadi 4 siswa (25%) dan siklus III
(0%). Dengan menggunakan metode talking stick yang tepat akan mampu
meningkatkan prestasi dan ketuntasan belajar siswa, dilihat dari rata-rata hasil
tes formatif pada setiap siklus yaitu prasiklus (54,38), siklus I menjadi (65,63),
siklus II menjadi (75) dan siklus III menjadi (86,25).
Kedua skripsi tersebut memiliki kesamaan yaitu sama-sama
melakukan penelitian dalam pembelajaran di kelas dengan menggunakan
metode talking stick. Akan tetapi dari kedua skripsi tersebut terdapat perbedaan
yaitu skripsi yang pertama melakukan penelitian kuantitatif untuk mengetahui
bagaimana keefektifan penerapan metode talking stick dengan media power
43
point terhadap hasil belajar dan motivasi belajar siswa, sedangkan skripsi yang
kedua dilakukan penelitian tindakan kelas untuk mengetahui pengaruh metode
talking stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang penulis
lakukan adalah sama-sama melakukan penelitian dalam pembelajaran di kelas
dengan menggunakan metode talking stick. Namun pada penelitian ini peneliti
hanya terfokus untuk meneliti penggunaan metode talking stick dalam
pembelajaran PAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
44
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Identitas Sekolah
a. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Suruh
NPSN : 20320280
Status : Negeri
Bentuk Pendidikan : SMP
Alamat Sekolah : Jl. Suruh-Gunung Tumpeng KM 5 Medayu,
Suruh
Kode Pos : 50776
b. Data Pelengkap
SK Pendirian Sekolah : 13a/O/1998
Tanggal SK Pendirian : 1998-01-29
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
SK Izin Operasional : 13A/O/1998
Tanggal SK Izin Operasional : 1998-01-29
Kebutuhan Khusus Dilayani : Tidak ada
Nama Bank : Bank Jateng
Cabang KCP/Unit : Salatiga
Rekening Atas Nama : SMP N 3 SURUH
45
Luas Tanah Milik : 6950 M2
c. Data Periodik
Status BOS : Bersedia Menerima
Waktu Penyelenggaraan : Pagi
Sertifikat ISO : Belum Bersertifikat
Sumber Listrik : PLN
Daya Listrik : 7700
Akses Internet : Indosat IM3
2. Visi dan Misi SMP Negeri 3 Suruh
a. Visi Sekolah
Dalam merumuskan visi, pihak-pihak yag terkait (stakeholders)
bermusyawarah, sehingga visi sekolah mewakili aspirasi berbagai
kelompok yang terkait, sehingga seluruh kelompok yang terkait (guru,
staf tata usaha, siswa, orang tua, masyarakat, pemerintah) bersama-sama
berperan aktif untuk mewujudkan visi SMP Negeri 3 Suruh. Visi SMP
Negeri 3 Suruh adalah “Terwujudnya Insan yang Terdidik, Terampil
dan Berkepribadian Luhur”.
Adapun indikator ketercapaian visi SMP Negeri 3 Suruh
sebagai berikut:
1) Terdidik
a) Pengembangan potensi diri pengetahuan (kognitif)
b) Berfikir logis dan ilmiah
c) Memiliki wawasan luas
46
2) Terampil
a) Peningkatan potensi diri keterampilan (psikomotor)
b) Pemecahan masalah secara ilmiah
c) Sikap dan perbuatan sesuai tata krama
3) Berkepribadian Luhur
a) Pengembangan potensi diri sikap (psikomotorik)
b) Bertanggung jawab dalam sikap dan perbuatan
c) Cerperilaku secara norma agama, aturan sekolah, masyarakat dan
aturan hukum negara
b. Misi Sekolah
Untuk mencapai visi SMP Negeri 3 Suruh perlu dilakukan suatu
misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas. Dalam
setiap kinerja selalu menumbuhkan sikap dan perilaku mandiri, jujur,
mendasarkan segala sesuatu pada ilmu, santun, taqwa dan memiliki
budaya mutu. Penjabaran dari misi tersebut meliputi:
1. Melaksanakan pembelajaran dan pembimbingan secara efektif
sehingga setiap peserta didik dapat berkembang secara optimal dengan
penyediaan sumber belajar.
2. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler atau pengembangan diri secara
konsisten dan berkesinambungan.
3. Melaksanakan pengajaran remidial dan pengayaan materi pelajaran
secara berencana dan berkesinambungan.
47
4. Menumbuhkembangkan semangat keunggulan dalam prestasi dan
budi pekerti secara intensif kepada seluruh warga sekolah.
5. Menumbuhkembangkan perilaku yang sesuai dengan tuntunan norma
agama, sosial dan hukum.
6. Membudidayakan hidup yang bersih dan tertib dalam lingkungan
sekolah.
7. Menerapkan butir-butir pendidikan karakter bangsa dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
3. Struktur Organisasi SMP Negeri 3 Suruh
Kepala Sekolah : Siti Nur Supiyah, S.Pd., M.Pd.
Wakil Kepala Sekolah : Ana Mariana, S.Pd.
Humas : Muhammad Hisyam, S.Pd.
Pembina OSIS : Drs. Jumeri
Koordinator Perpustakaan : Handis Salamah, S.Pd.
Sarana dan Prasarana : Tejo Asmara, S.Pd.
Kurikulum : Nuryanta, S.Pd.
Kepala TU/Administrasi : Witono
Staf : Lilis Widyawati, S.E.
Fathul Munib
Hadi Wibowo
Joko Budiyono
48
4. Data Guru dan Siswa
a. Data Guru
Tabel 3.1 Data Guru SMP Negeri 3 Suruh
NO NAMA JABATAN PANGKAT GOL
1 Siti Nur Supiyah, S.Pd,
M.Pd.
Guru Madya Pembina IV/a
2 Nuryanta, S.Pd Guru Madya Pembina Tk. I IV/b
3 Anst Suharsono, S.Pd Guru Madya Pembina IV/a
4 Muh Supriyanto, S.Pd Guru Madya Pembina IV/a
5 Sri Wuryani, S.Pd Guru Madya Pembina IV/a
6 Kasiyan, S.Pd Guru Madya Pembina IV/a
7 Drs. Jumeri Guru Madya Pembina IV/a
8 Suprapti, S.Pd Guru Madya Pembina IV/a
9 M. Hisyam, S.Pd Guru Madya Pembina IV/a
10 Arin Romizah, S.Pd Guru Madya Pembina IV/a
11 Wiwik Harwanti, S.Pd Guru Madya Pembina IV/a
12 Erma Lilis S., S.Pd Guru Muda Penata TK. 1 III/d
13 Dra. Kiptiyah Guru Muda Penata TK. 1 III/d
14 Enik Wijayanti, S.Pd Guru Muda Penata TK. 1 III/d
15 Ana Mariana, S.Pd Guru Muda Penata TK. 1 III/d
16 Dra. Siti Zulaekah Guru Muda Penata TK. 1 III/d
17 Handis Salamah, S.Pd Guru Muda Penata TK. 1 III/d
49
18 Setyo W. Anjari, S.Pd Guru Muda Penata TK. 1 III/d
19 Inayah Mala Hayati,
S.Pd
Guru Muda Penata III/c
20 Sukarni, S.Kom Guru Pertama Penata Muda
TK. 1
III/b
21 Tejo Asmara, S.Pd Guru Muda Penata III/c
22 Nona Muanifah, S.Pd Guru Pertama Penata Muda III/a
23 Fitria Hidayanto, S.Pd Guru Pertama Penata Muda III/a
24 Nanang Budiyanto,
S.Pd
GTT - -
25 Annisa Sarafina, S.Pd GTT - -
26 Wahyu Tri A., S.Pd Guru Muda Penata TK.1 III/d
27 Isni Sri Widyastuti, S.E Guru Pertama Penata Muda III/a
28 Budiyono, S.Ag Guru Bantu - -
b. Data Siswa
Tabel 3.2 Data Siswa SMP Negeri 3 Suruh
Tahun Pelajaran 2017/2018
Kelas Jumlah Siswa
VII
VII A 32 Siswa
VII B 32 Siswa
VII C 32 Siswa
VII D 30 Siswa
50
VIII
VIII A 32 Siswa
VIII B 32 Siswa
VIII C 32 Siswa
VIII D 22 Siswa
VIII E 16 Siswa
IX
IX A 30 Siswa
IX B 29 Siswa
IX C 28 Siswa
IX D 30 Siswa
IX E 30 Siswa
5. Obyek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 3 Suruh
yang berjumlah 32 siswa, yang terdiri dari 19 putra dan 13 putri tahun
pelajaran 2017/2018. Pemilihan kelas ini bertujuan untuk memperbaiki dan
meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar terutama pembelajaran
PAI.
Adapun data siswa yang menjadi obyek penelitian adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.3 Nama Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 3 Suruh
Tahun Pelajaran 2017/2018
No Nama Jenis Kelamin
1 Adita Dwi Armanto L
51
2 Bagas Eka Prasetya L
3 Bima Maulana Arrosyid L
4 Devas Agung L
5 Devina P
6 Dini Nawangsari P
7 Dita Pramudani P
8 Diva Rukmana L
9 Dwiriska Aulia P
10 Fahmi Khoerudin L
11 Fery Wulandari P
12 Fradana Saputra L
13 Hendrik Adit Setiyawan L
14 Lawu Hadi Prayetno L
15 Lia Purnama Sari P
16 Lukman Tantowi L
17 Melisa Indriyanti P
18 Muhamad Mustaqim L
19 Muhammad Alriza Hafid L
20 Muhammad Angga Saputra L
21 Muhammad Ibnu Setiawan L
22 Muhammad Ma’arif L
23 Pendi Setiawan L
52
24 Rini Agustin P
25 Saiful Hasan L
26 Siti Maungidatul K P
27 Siti Nurjanah P
28 Siti Nyamiroh P
29 Vivi Novitasari P
30 Yoga Aldi Setiawan L
31 Yoga Pratama L
32 Zuliana Fitriyanti P
B. Pra Siklus
Adapun dari hasil tes formatif pada pra-siklus (kondisi terakhir
sebelum pelaksanaan PTK) ini didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada
tabel berikut ini:
Tabel 3.4 Hasil Tes Siswa pada Pra-Siklus
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Adita Dwi Armanto 78 72 Belum Tuntas
2 Bagas Eka Prasetya 78 65 Belum Tuntas
3 Bima Maulana Arrosyid 78 74 Belum Tuntas
4 Devas Agung 78 60 Belum Tuntas
5 Devina 78 84 Tuntas
6 Dini Nawangsari 78 88 Tuntas
53
7 Dita Pramudani 78 59 Belum Tuntas
8 Diva Rukmana 78 72 Belum Tuntas
9 Dwiriska Aulia 78 83 Tuntas
10 Fahmi Khoerudin 78 68 Belum Tuntas
11 Fery Wulandari 78 88 Tuntas
12 Fradana Saputra 78 85 Tuntas
13 Hendrik Adit Setiyawan 78 75 Belum Tuntas
14 Lawu Hadi Prayetno 78 76 Belum Tuntas
15 Lia Purnama Sari 78 88 Tuntas
16 Lukman Tantowi 78 76 Belum Tuntas
17 Melisa Indriyanti 78 83 Tuntas
18 Muhamad Mustaqim 78 78 Tuntas
19 Muhammad Alriza Hafid 78 70 Belum Tuntas
20 M Angga Saputra 78 81 Tuntas
21 M Ibnu Setiawan 78 76 Belum Tuntas
22 Muhammad Ma’arif 78 65 Belum Tuntas
23 Pendi Setiawan 78 64 Belum Tuntas
24 Rini Agustin 78 88 Tuntas
25 Saiful Hasan 78 70 Belum Tuntas
26 Siti Maungidatul K 78 77 Belum Tuntas
27 Siti Nurjanah 78 71 Belum Tuntas
28 Siti Nyamiroh 78 88 Tuntas
54
29 Vivi Novitasari 78 88 Tuntas
30 Yoga Aldi Setiawan 78 85 Tuntas
31 Yoga Pratama 78 66 Belum Tuntas
32 Zuliana Fitriyanti 78 73 Belum Tuntas
Jumlah 2.436
13 Tuntas
19 Belum Tuntas
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pra siklus ini, presentase
ketuntasan belajar siswa kelas VIII C yaitu:
P =
x 100 %
x 100%
Berdasarkan data tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
pra-siklus dari 32 siswa terdapat 19 siswa yang mendapatkan nilai belum tuntas
atau sebesar 59,38% dan hanya 13 siswa atau sebesar 40,62% yang mampu
mendapatkan nilai melampaui KKM pada pelajaran PAI. Hal ini dikarenakan
masih menggunakan metode ceramah saat pembelajaran berlangsung, sehingga
masih banyak siswa kurang memperhatikan penjelasan materi dari guru.
Dari pra-siklus ini banyak hasil belajar siswa masih belum mencapai
standar nilai yang ditentukan, maka hal ini yang perlu diperhatikan dan harus
dijadikan suatu yang harus dibenahi dalam pelaksanaan siklus I.
55
C. Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Penelitian siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 3 April 2018 dengan
materi mengonsumsi makanan dan minuman yang halal dan menjauhi yang
haram, adapun alokasi waktunya yaitu 2 jam pelajaran (2x40 menit), rentang
waktunya mulai jam 11.30 WIB sampai jam 13.15 WIB. Adapun langkah-
langkah penelitiannya adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan Tindakan (Planning)
Kegiatan utama dalam tahap ini adalah menyusun rancangan tindakan
kelas yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran. Adapun
persiapan yang dilakukan untuk pelaksanakan tindakan siklus I diantaranya
adalah:
a) Merencanakan materi pembelajaran makanan minuman yang halal dan
haram dengan menerapkan metode Talking Stick.
b) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
c) Membuat instrumen pengamatan yang terdiri dari: soal post-test, lembar
observasi.
d) Menyiapkan media yang diperlukan pada saat pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
a. Kegiatan Awal
1) Membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa
sebelum belajar.
2) Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa serta kebersihan kelas.
56
3) Melakukan penjajakan/appersepsi kesiapan belajar siswa dengan
memberikan pertanyaan tentang materi ketentuan halal atau haramnya
makanan dan minuman, pengertian makanan halal dan makanan
haram, dan jenis makanan halal dan makanan haram.
4) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
a) Siswa mengamati penjelasan guru tentang materi yang diajarkan.
b) Siswa mengamati gambar dan membaca materi di buku paket.
2) Menanya
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya berkaitan
materi yang belum dimengerti.
3) Mengeksplorasi
Setelah penyampaian materi dan proses tanya jawab selesai, guru
mengajak siswanya melakukan pembelajaran dengan metode talking
stick.
4) Mengasosiasi
Peserta didik berfikir untuk menjawab pertanyaan saat pelaksanaan
metode talking stick.
57
5) Mengkomunikasikan
a) Saat pelaksanaan metode talking stick, setiap siswa yang
mendapatkan pertanyaan harus bisa menjawab pertanyaan yang
diberikan dari guru.
b) Siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dari guru akan diberikan
reward.
c. Penutup
1) Guru bersama-sama para peserta didik merumuskan beberapa
simpulan terkait materi yang telah diajarkan.
2) Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan memberikan post test
kepada siswa.
3) Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya.
4) Mengakhiri pembelajaran dengan bacaan hamdalah dan mengingatkan
untuk selalu rajin belajar agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat,
dan diakhiri dengan salam.
3. Pengamatan (Observing)
Pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik dengan metode
talking stick, serta mengetahui kendala yang dihadapi dalam menerapkan
pembelajaran yang sedang berlangsung. Peneliti mengamati dengan
menggunakan lembar observasi siswa dan guru yang telah disiapkan.
58
4. Refleksi (Reflection)
Refleksi pada siklus I dilakukan untuk menentukan apakah siklus I
sudah mencapai indikator keberhasilan atau belum. Jika belum maka akan
dicari kelemahan-kelemahan yang ada pada siklus I yang selanjutnya akan
diperbaiki pada siklus II. Pada tahap refleksi ini, peneliti mengevaluasi
kegiatan yang ada di siklus I. Dari hasil observasi peneliti menemukan
beberapa hal yang mendukung proses pembelajaran, diantaranya:
a. Siswa antusias terhadap metode talking stick yang digunakan pada saat
proses pembelajaran.
b. Sebagian siswa telah aktif mengikuti proses pembelajaran yang
berlangsung.
Walaupun sudah ada beberapa hal yang mendukung proses
pembelajaran, namun masih terdapat hal-hal yang menghambat proses
pembelajaran, diantaranya:
a. Sebagian siswa masih kurang dalam kesiapan mengikuti pelajaran,
ditandai dengan posisi duduk yang salah dan berpakaian tidak rapi.
b. Selama proses pembelajaran berlangsung masih ada beberapa siswa yang
kurang fokus dan masih pasif dalam pembelajaran.
c. Masih ada beberapa siswa yang mengabaikan perintah atau pun
penjelasan dari guru, siswa cenderung ramai sendiri dan pandangan
tidak berpusat ke guru.
d. Ada beberapa siswa yang belum bisa menjawab pertanyaan yang
diberikan guru pada saat pelaksanaan metode talking stick.
59
Dari adanya hal-hal yang mendukung ataupun hal-hal yang
menghambat proses pembelajaran pada siklus I, dengan demikian perlu
adanya ide perbaikan yang bisa diterapkan pada siklus II agar bisa
memperlancar proses pembelajaran dan terjadi peningkatan hasil belajar. Ide
perbaikan untuk siklus II, diantaranya yaitu:
a. Guru harus mengkondisikan kelas terlebih dahulu.
b. Guru harus lebih jelas untuk menerangkan materi yang dipelajari.
c. Guru memperingatkan kepada siswa yang berbicara dengan temannya
yang tidak memperhatikan guru dalam menjelaskan materi.
d. Kemampuan guru dalam mengelola kelas dan waktu untuk ditingkatkan.
D. Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Pada siklus II ini sama dengan siklus I. Siklus ini merupakan tahap
perbaikan dari siklus I. Siklus II ini bertujuan untuk memperbaiki dan menutup
kekurangan pada siklus I. Penelitian siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 17
April 2018, penerapan tindakan mengacu pada konsep pembelajaran yang
tertulis pada RPP. Tahap-tahap yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai
berikut:
1. Perencanaan Tindakan (Planning)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menyusun
rancangan kegiatan pembelajaran, diantaranya:
a. Menyiapkan materi yang akan diajarkan pada siklus II.
b. Menyiapkan lembar pengamatan siswa dan guru untuk diisi pada saat
kegiatan pembelajaran berlangsung.
60
c. Menyiapkan soal post test.
d. Menyiapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
a. Pendahuluan
1) Membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa
sebelum belajar.
2) Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa untuk pembelajaran.
3) Melakukan penjajakan/appersepsi kesiapan belajar siswa dengan
memberikan pertanyaan tentang materi pengertian minuman halal dan
minuman haram, jenis minuman halal dan minuman haram, manfaat
makanan dan minuman yang halal dan akibat buruk dari makanan dan
minuman yang haram.
4) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
1) Siswa mengamati penjelasan guru tentang materi yang diajarkan.
2) Siswa mengamati gambar dan membaca materi di buku paket.
2) Menanya
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya berkaitan
materi yang belum dimengerti.
61
3) Mengeksplorasi
Setelah penyampaian materi dan proses tanya jawab selesai, guru
mengajak siswanya melakukan pembelajaran dengan metode talking
stick.
4) Mengasosiasi
Peserta didik berfikir untuk menjawab pertanyaan saat pelaksanaan
metode talking stick.
5) Mengkomunikasikan
a) Saat pelaksanaan metode talking stick, setiap siswa yang
mendapatkan pertanyaan harus bisa menjawab pertanyaan yang
diberikan dari guru.
b) Siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dari guru akan diberikan
reward.
c. Penutup
1) Guru bersama-sama para peserta didik merumuskan beberapa
simpulan terkait materi yang telah diajarkan.
2) Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan memberikan post test
kepada siswa.
3) Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya.
4) Mengakhiri pembelajaran dengan bacaan hamdalah dan mengingatkan
untuk selalu rajin belajar agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat,
dan diakhiri dengan salam.
62
3. Pengamatan (Observing)
Peneliti mengamati kegiatan pembelajaran pada siklus II dengan
menggunakan lembar observasi siswa dan lembar observasi guru. Pada
siklus II ini, kekurangan-kekurangan dan hambatan yang muncul pada
siklus I sudah tertutupi dan terjadi peningkatan hal-hal yang mendukung
proses pembelajaran.
4. Refleksi (Reflection)
Pada tahap refleksi ini peneliti mengevaluasi kegiatan siklus II.
Peneliti menemukan beberapa keberhasilan yang dicapai, diantaranya:
a. Sebagian besar siswa telah siap mengikuti pelajaran, ditandai dengan
posisi duduk yang sudah benar dan berpakaian rapi.
b. Antusiasme belajar siswa mulai meningkat, ditandai dengan sebagian
besar siswa telah aktif mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung.
c. Sebagian besar siswa sudah dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan guru.
d. Sebagian besar siswa telah memperhatikan perintah atau pun penjelasan
dari guru, siswa sudah tidak ramai sendiri dan pandangan berpusat ke
guru.
Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus II ini, dari
keberhasilan yang dicapai pada siklus II maka dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan siklus II sudah berhasil karena proses pembelajaran pada siklus
II ini telah mengalami peningkatan. Oleh karena itu, Proses penelitian ini
berhenti pada siklus II.
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus
1. Siklus I
a. Hasil Belajar
Dalam siklus ini pembelajaran PAI materi Makanan Minuman
yang Halal dan Haram sudah dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 3
April 2018. Data yang diperoleh pada siklus ini adalah data nilai hasil
belajar siswa. Adapun proses belajar mengajar mengacu kepada rencana
pembelajaran yang telah disiapkan oleh peneliti. Pada akhir
pembelajaran dilakukan tes, dengan maksud mengetahui tingkat
keberhasilan dalam proses pembelajaran dari setiap siklus. Dari tes yang
diberikan guru pada siklus I, maka didapatkkan hasil sebagaimana
terdapat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Hasil Tes Siswa pada Siklus I
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Adita Dwi Armanto 78 70 Belum Tuntas
2 Bagas Eka Prasetya 78 70 Belum Tuntas
3 Bima Maulana Arrosyid 78 70 Belum Tuntas
4 Devas Agung 78 80 Tuntas
5 Devina 78 80 Tuntas
6 Dini Nawangsari 78 85 Tuntas
64
7 Dita Pramudani 78 65 Belum Tuntas
8 Diva Rukmana 78 80 Tuntas
9 Dwiriska Aulia 78 85 Tuntas
10 Fahmi Khoerudin 78 70 Belum Tuntas
11 Fery Wulandari 78 85 Tuntas
12 Fradana Saputra 78 80 Tuntas
13 Hendrik Adit Setiyawan 78 70 Belum Tuntas
14 Lawu Hadi Prayetno 78 70 Belum Tuntas
15 Lia Purnama Sari 78 80 Tuntas
16 Lukman Tantowi 78 50 Belum Tuntas
17 Melisa Indriyanti 78 85 Tuntas
18 Muhamad Mustaqim 78 70 Belum Tuntas
19 M Alriza Hafid 78 60 Belum Tuntas
20 M Angga Saputra 78 80 Tuntas
21 M Ibnu Setiawan 78 80 Tuntas
22 Muhammad Ma’arif 78 80 Tuntas
23 Pendi Setiawan 78 75 Belum Tuntas
24 Rini Agustin 78 85 Tuntas
25 Saiful Hasan 78 80 Tuntas
26 Siti Maungidatul K 78 85 Tuntas
27 Siti Nurjanah 78 80 Tuntas
28 Siti Nyamiroh 78 80 Tuntas
65
29 Vivi Novitasari 78 80 Tuntas
30 Yoga Aldi Setiawan 78 65 Belum Tuntas
31 Yoga Pratama 78 75 Belum Tuntas
32 Zuliana Fitriyanti 78 85 Tuntas
Jumlah 2435
19 Tuntas
13 Belum Tuntas
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I
perhitungan presentase ketuntasan belajar siswa, yaitu:
P =
x 100 %
x 100%
Pencapaian hasil belajar pada siklus I ini belum mencapai
indikator keberhasilan yang ditentukan. Pada siklus I ini, dari 32 siswa
ada 19 siswa yang mendapatkan nilai mencapai KKM dan 13 siswa yang
belum bisa mendapatkan nilai mencapai KKM. Siklus I belum dikatakan
tuntas karena tingkat ketuntasan baru mencapai 59,37% dan belum
mencapai indikator ketercapaian penelitian yaitu 85%. Maka harus
dilakukan pembelajaran siklus II dengan menggunakan metode talking
stick untuk mendapatkan ketuntasan belajar yang mencapai indikator
yang telah ditentukan.
66
b. Hasil Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh guru kolaborator yang berperan
sebagai pengamat sekaligus penilai. Pengamatan menggunakan
instrumen penelitian yaitu lembar pengamatan guru dan siswa. Berikut
ini data hasil pengamatan guru dan siswa, yaitu:
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus I
No Aspek yang diamati
Skor
A B C D
Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
1 Guru membuka pelajaran dengan doa
dan salam
√
2 Melakukan penjajakan/appersepsi
kesiapan belajar siswa terkait dengan
materi
√
3 Menyampaikan kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
√
Penguasaan Materi Pelajaran
4 Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran
√
5 Mampu memberikan variasi dalam
menyampaikan materi ajar dengan
metode Talking Stick
√
67
6 Mengaitkan materi dengan pengetahuan
yang relevan dan realita kehidupan
√
Kegiatan Belajar Mengajar
7 Penyampaian materi ajar sesuai dengan
tujuan dan indikator yang telah
ditentukan
√
8 Melakukan tanya jawab saat
pembelajaran
√
9 Memberikan bantuan apabila siswa
mengalami kesulitan selama mengikuti
pembelajaran
√
10 Menggunakan buku paket sebagai
sumber belajar
√
11 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
sumber belajar
√
12 Mendemonstrasikan langkah-langkah
kegiatan belajar dengan metode talking
stick
√
13 Memfasilitasi siswa selama kegiatan
belajar dengan metode talking stick
√
14 Guru menyampaikan materi pokok yang
dan memberi kesempatan/waktu kepada
siswa untuk membaca dan mempelajari
√
68
T
e
materi yang sudah disampaikan
15 Guru memberi tongkat kepada siswa dan
memulai metode talking stick
√
16 Guru mampu memimpin pembelajaran
saat melakukan metode talking stick
√
17 Guru memberikan pertanyaan kepada
siswa yang mendapat giliran memegang
tongkat
√
18 Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan
√
19 Memberikan reward kepada siswa √
Kemampuan Menutup Pembelajaran
20 Guru bersama siswa menyimpulkan
materi yang telah dibahas
√
21 Melaksanakan penilaian dan refleksi
dengan memberikan post test kepada
siswa di akhir pembelajaran
√
22 Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP
√
23 Menyampaikan rencana pembelajaran
untuk pertemuan selanjutnya
√
24 Mengakhiri pembelajaran dengan salam
dan doa bersama
√
69
Keterangan:
A: Baik Sekali
B: Baik
C: Cukup
D: Kurang
4.3 Hasil Pengamatan Siswa pada Siklus I
No Aspek yang diamati
Skala
A B C D
1 Kesiapan siswa sebelum mengikuti
proses pembelajaran √
2 Memperhatikan penjelasan guru √
3 Siswa menjawab pertanyaan dari guru
saat pembelajaran √
4 Sungguh sungguh dan aktif mengikuti
kegiatan pembelajaran √
5 Siswa membaca materi sebelum metode
talking stick dimulai √
6 Siswa dapat menggulirkan tongkat
dengan tertib pada saat metode talking
stick berlangsung
√
7 Siswa berani dan dapat menjawab
pertanyaan saat pelaksanaan metode √
70
talking stick
8 Siswa mengerjakan tugas sesuai
perintah dengan baik √
Keterangan:
A: Baik Sekali
B: Baik
C: Cukup
D: Kurang
c. Refleksi
Refleksi ini dilakukan untuk mengetahui apakah pelaksanaan
pembelajaran sudah sesuai dengan perencanaan atau belum, dan upaya
apa yang akan dilakukan pada siklus berikutnya agar lebih maksimal.
Adapun hasil dari siklus I, yaitu:
1) Hasil belajar pada siklus I sudah meningkat walaupun masih ada
beberapa siswa yang belum mencapai KKM. Siswa yang mengalami
ketuntasan belajar semakin meningkat dibandingkan dengan tahap pra
siklus, namun hanya 59,37% atau 19 siswa dari 32 siswa yang
mengalami ketuntasan belajar.
2) Siswa terlihat antusias terhadap metode talking stick yang diterapkan.
Namun, dalam penerapan metode ini siswa masih dalam tahap
penyesuaian sehingga ada beberapa siswa yang belum fokus dan
belum bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
71
3) Guru masih kurang mampu mengkondisikan siswa saat pelaksanaan
metode talking stick.
4) Ada beberapa siswa yang mengabaikan perintah atau pun penjelasan
dari guru, siswa cenderung ramai sendiri dan pandangan tidak
berpusat ke guru.
Adapun tindakan perbaikan pada siklus I ini, sebagai berikut:
1) Guru harus mengkondisikan kelas terlebih dahulu.
2) Guru harus lebih jelas untuk menerangkan materi yang dipelajari.
3) Guru memperingatkan kepada siswa yang berbicara dengan temannya
yang tidak memperhatikan guru dalam menjelaskan materi.
4) Kemampuan guru dalam mengelola kelas dan waktu untuk
ditingkatkan.
2. Siklus II
a. Hasil Belajar
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II
dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 17 April 2018. Pada silus II ini di
akhir pembelajaran guru memberikan soal tes kepada siswa. Dari tes
yang diberikan guru pada siklus II, maka didapatkkan hasil sebagaimana
terdapat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4 Hasil Tes Siswa pada Siklus II
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Adita Dwi Armanto 78 75 Belum Tuntas
2 Bagas Eka Prasetya 78 80 Tuntas
72
3 Bima Maulana Arrosyid 78 80 Tuntas
4 Devas Agung 78 100 Tuntas
5 Devina 78 90 Tuntas
6 Dini Nawangsari 78 95 Tuntas
7 Dita Pramudani 78 80 Tuntas
8 Diva Rukmana 78 80 Tuntas
9 Dwiriska Aulia 78 95 Tuntas
10 Fahmi Khoerudin 78 85 Tuntas
11 Fery Wulandari 78 100 Tuntas
12 Fradana Saputra 78 70 Belum Tuntas
13 Hendrik Adit Setiyawan 78 80 Tuntas
14 Lawu Hadi Prayetno 78 90 Tuntas
15 Lia Purnama Sari 78 85 Tuntas
16 Lukman Tantowi 78 80 Tuntas
17 Melisa Indriyanti 78 95 Tuntas
18 Muhamad Mustaqim 78 90 Tuntas
19 Muhammad Alriza Hafid 78 60 Belum Tuntas
20 M Angga Saputra 78 90 Tuntas
21 M Ibnu Setiawan 78 95 Tuntas
22 Muhammad Ma’arif 78 100 Tuntas
23 Pendi Setiawan 78 95 Tuntas
24 Rini Agustin 78 95 Tuntas
73
25 Saiful Hasan 78 95 Tuntas
26 Siti Maungidatul K 78 100 Tuntas
27 Siti Nurjanah 78 90 Tuntas
28 Siti Nyamiroh 78 95 Tuntas
29 Vivi Novitasari 78 95 Tuntas
30 Yoga Aldi Setiawan 78 90 Tuntas
31 Yoga Pratama 78 80 Tuntas
32 Zuliana Fitriyanti 78 80 Tuntas
Jumlah 2.810
29 Tuntas
3 Belum Tuntas
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus II
perhitungan presentase ketuntasan belajar siswa, yaitu:
P =
x 100 %
x 100%
Pencapaian hasil belajar pada siklus II ini sudah mencapai
indikator keberhasilan yang ditentukan. Pada siklus I ini, dari 32 siswa
ada 29 siswa yang mendapatkan nilai mencapai KKM dan 3 siswa yang
belum bisa mendapatkan nilai mencapai KKM. Siklus II sudah dikatakan
tuntas, karena tingkat ketuntasan sudah mencapai 90,62% dan sudah di
atas indikator ketercapaian penelitian yaitu 85%.
74
b. Hasil Pengamatan
Proses belajar mengajar pada siklus II ini mengacu kepada
rencana pembelajaran yang telah disiapkan oleh peneliti dan
pelaksanaannya tetap memperhatikan kelemahan-kelamahan ada siklus I.
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian yaitu
lembar pengamatan guru dan siswa.
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus II
No Aspek yang diamati
Skor
A B C D
Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
1 Guru membuka pelajaran dengan doa
dan salam
√
2 Melakukan penjajakan/appersepsi
kesiapan belajar siswa terkait dengan
materi
√
3 Menyampaikan kompetensi dasar dan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
√
Penguasaan Materi Pelajaran
4 Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran
√
5 Mampu memberikan variasi dalam
menyampaikan materi ajar dengan
√
75
metode Talking Stick
6 Mengaitkan materi dengan
pengetahuan yang relevan dan realita
kehidupan
√
Kegiatan Belajar Mengajar
7 Penyampaian materi ajar sesuai dengan
tujuan dan indikator yang telah
ditentukan
√
8 Melakukan tanya jawab saat
pembelajaran
√
9 Memberikan bantuan apabila siswa
mengalami kesulitan selama mengikuti
pembelajaran
√
10 Menggunakan buku paket sebagai
sumber belajar
√
11 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
sumber belajar
√
12 Mendemonstrasikan langkah-langkah
kegiatan belajar dengan metode talking
stick
√
13 Memfasilitasi siswa selama kegiatan
belajar dengan metode talking stick
√
14 Guru menyampaikan materi pokok √
76
yang dan memberi kesempatan/waktu
kepada siswa untuk membaca dan
mempelajari materi yang sudah
disampaikan
15 Guru memberi tongkat kepada siswa
dan memulai metode talking stick
√
16 Guru mampu memimpin pembelajaran
saat melakukan metode talking stick
√
17 Guru memberikan pertanyaan kepada
siswa yang mendapat giliran
memegang tongkat
√
18 Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan
√
19 Memberikan reward kepada siswa √
Kemampuan Menutup Pembelajaran
20 Guru bersama siswa menyimpulkan
materi yang telah dibahas
√
21 Melaksanakan penilaian dan refleksi
dengan memberikan post test kepada
siswa di akhir pembelajaran
√
22 Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP
√
23 Menyampaikan rencana pembelajaran √
77
Keterangan:
A: Baik Sekali
B: Baik
C: Cukup
D: Kurang
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Siswa pada Siklus II
No Aspek yang diamati
Skala
A B C D
1 Kesiapan siswa sebelum mengikuti
proses pembelajaran √
2 Memperhatikan penjelasan guru √
3 Siswa menjawab pertanyaan dari guru
saat pembelajaran
√
4 Sungguh sungguh dan aktif mengikuti
kegiatan pembelajaran √
5 Siswa membaca materi sebelum metode
talking stick dimulai √
6 Siswa dapat menggulirkan tongkat √
untuk pertemuan selanjutnya
24 Mengakhiri pembelajaran dengan
salam dan doa bersama
√
78
dengan tertib pada saat metode talking
stick berlangsung
7 Siswa berani dan dapat menjawab
pertanyaan saat pelaksanaan metode
talking stick
√
8 Siswa mengerjakan tugas sesuai
perintah dengan baik
√
Keterangan:
A: Baik Sekali
B: Baik
C: Cukup
D: Kurang
c. Refleksi
Pada tahap refleksi ini peneliti mengevaluasi kegiatan pada
siklus II. Berdasarkan hasil pengamatan proses pembelajaran dengan
menerapkan metode talking stick ini sudah mengalami peningkatan, guru
sudah mampu dan mulai terbiasa dalam mengkondisikan siswanya terkait
saat penerapan metode talking stick karena guru sudah mempunyai
pandangan dan persiapan yang cukup matang sebelum mengajar, selain
itu banyak siswa memperhatikan penjelasan guru dan banyak siswa yang
sudah fokus dalam pembelajaran sehingga siswa dapat menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru.
79
Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus II ini, dari
keberhasilan yang dicapai pada siklus II maka dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan siklus II sudah berhasil karena proses pembelajaran pada
siklus II ini telah mengalami peningkatan dan mencapai indikator
keberhasilan yang telah ditentukan. Oleh karena itu, Proses penelitian ini
berhenti pada siklus II.
B. Pembahasan
Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti selama dua siklus
menunjukkan bahwa metode talking stick dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Siswa yang dapat mencapai KKM pun semakin meningkat mulai dari
pra siklus, siklus I, dan siklus II. Dimana pada pra siklus ada 13 siswa atau
40,62% yang tuntas dan ada 19 siswa atau 59,38% yang belum tuntas, pada
siklus I ada 19 siswa atau 59,37% yang tuntas dan masih ada 13 siswa atau
40,63% yang tidak tuntas. Pada siklus II ada 29 siswa atau 90,62% yang tuntas
dan masih ada 3 siswa atau 9,38% yang belum tuntas mencapai KKM. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.7 Data Ketuntasan Siswa Setiap Siklus
Kegiatan Pra Siklus Siklus I Siklus II
Tuntas 13 siswa/ 40,62% 19 siswa/ 59,37% 29 siswa/ 90,62%
Belum Tuntas 19 siswa/ 59,38% 13 siswa/ 40,63% 3 siswa/ 9,38%
Berdasarkan hasil penelitian dalam menggunakan metode talking stick
pada pembelajaran PAI materi makanan minuman yang halal dan haram.
80
Diuraikan bahwa dalam tahap pelaksanaan dari siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan yang terjadi dalam hasil belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri 3
Suruh tahun pelajaran 2017/2018. Pembelajaran dengan metode talking stick
ini, telah membuat peserta didik mendapatkan nilai belajar siswa yang
mencapai KKM yaitu 78. Hal tersebut berarti menunjukkan bahwa peneliti
berhasil dalam menerapkan pembelajaran dengan metode talking stick.
Penggunaan metode talking stick ini telah membawa siswa pada pembelajaran
yang aktif dan menyenangkan. Metode talking stick ini merupakan sebuat
metode pembelajaran yang berorientasi pada penciptaan kondisi dan suasana
belajar aktif dari siswa karena adanya unsur permainan dalam proses
pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi menyanangkan dan tidak
membosankan.
Jadi, berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan dari siklus I ke
siklus II mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Dalam pelaksanaan pada
siklus II hasil yang diperoleh cukup baik dibandingkan dengan siklus I, dengan
begitu menunjukkan pemahaman siswa dalam belajar meningkat sehingga hasil
belajar siswa sesuai indikator keberhasilan.
81
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa penelitian dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan ketuntasan
dalam hasil belajar. Siklus I memiliki data ketuntasan hasil belajar siswa yaitu
19 siswa dari 32 siswa atau persentasenya adalah 59,37%. Data ketuntasan
siswa yang dimiliki siklus II yaitu sebanyak 29 siswa yang tuntas dan dalam
persentasenya adalah 90,62% sehingga, dari siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa atau sebanyak
31,25%, sehingga hasil siklus II yaitu 90,62% yang artinya melebihi KKM
klasikal yang ditentukan yaitu 85%.
Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa persentase ketuntasan siklus II
yaitu 90,62% melebihi KKM yang diterapkan di SMP Negeri 3 Suruh yaitu
78, sehingga penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri 3 Suruh.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Kepala Sekolah
Sebagai seseorang yang memimpin di suatu lembaga
pendidikan, hendaknya selalu memantau, meninjau, dan mengatur
82
proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Terutama penggunaan
metode oleh guru pada saat kegiatan pembelajaran di kelas, mengingat
pentingnya menggunakan berbagai metode yang tepat dalam suatu proses
pembelajaran. Hal ini dikarenakan memang tidak semua metode sesuai dan
dapat digunakan untuk setiap materi dan mata pelajaran yang akan diajarkan
oleh guru kepada para siswa.
2. Bagi Guru
Sebaiknya guru harus lebih tepat dalam memilih dan
menggunakan metode yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan
disampaikan kepada para siswa. Guru juga harus mempertimbangkan dan
memperhatikan hal-hal tertentu pada saat menggunakan metode
pembelajaran, guru harus mampu menguasai dan melaksanakan metode
pembelajaran tersebut dengan tepat. Guru harus terampil mengajar dengan
menggunakan metode yang sesuai tema dan mata pelajaran, tujuan, dan
pokok pembahasan yang akan diajarkan, sehingga dalam kegiatan belajar
mengajar menjadi menyenangkan dan siswa dapat berperan aktif dalam
pembelajaran sehingga siswa paham akan materi yang diajarkan.
Guru hendaknya menguasai bahan ajar atau materi pembelajaran
yang akan diajarkan serta selalu mengembangkan dan meningkatkan
kompetensi yang dimiliki. Guru hendaknya membantu perkembangan
muridnya untuk memahami dan menguasai ilmu pengetahuan dan mampu
memotivasi siswa untuk senantiasa belajar lebih giat dan sungguh-sungguh.
83
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suhardjono dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Baharudin & Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media.
Daradjat, Zakiyah. 2000. Il mu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri, 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Jakarta:
Rineka Cipta.
Djamarah, Saiful Bahri. 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Rineka
Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011 Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran Isu-Isu
Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif: Teori dan Aplikasi. Salatiga:
STAIN Salatiga.
Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset.
Sadirman, AM. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo.
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Sriyanti, dkk. 2009. Teori-Teori Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Sudaryono. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
84
Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Yogyakarta: PT Bumi Aksara.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suwardi, Anitah, W. S., Akhyar, M. & Asrowi. (2017). The Relevance Of
Pictures As Media In Thematic Learning Book With Pluralism Values In
Indonesia. International Journal of Law, Government and Communication
(IJLGC). 2 (6). 01-08.
Syafaat, dkk. 2008. Peranan Pendidikan Agama Islam dalam Mencegah
Kenakalan Remaja (Jubenile Delinquency). Jakarta: Rajawali Press.
Winkel, WS. 1996. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Gramedia.
Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam
Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenata Media Group.
91
Lampiran 5 RPP Siklus I dan II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Sekolah : SMP Negeri 3 Suruh
Mata Pelajaran : PAI (Pendidikan Agama Islam)
Kelas/Semester : VIII/Genap
Materi Pokok : Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Halal dan
Menjauhi yang Haram
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2x40 menit)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, bertanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya yang terkait dengan fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
1.5 Mengonsumsi makanan yang halal dan menjauhi yang haram
3.9 Memahami ketentuan mengonsumsi makanan yang halal dan menjauhi
yang haram
92
3.9.1 Menjelaskan ketentuan halal atau haramnya makanan dan minuman
3.9.2 Menjelaskan pengertian makanan halal dan makanan haram
3.9.3 Menjelaskan jenis makanan yang halal dan makanan yang haram
4.9 Mempraktikkan mengonsumsi makanan yang halal dan menjauhi yang
haram
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran siswa dapat:
1. Menjelaskan ketentuan halal atau haramnya makanan dan minuman.
2. Menjelaskan pengertian makanan halal dan makanan haram.
3. Menjelaskan jenis makanan yang halal dan makanan yang haram.
D. Materi Pembelajaran
1) Ketentuan Halal atau Haramnya Makanan dan Minuman
Halal Haram
Tiga hal mutlak yang harus
dipenuhi:
1. Wujud atau jenisnya halal
2. Cara mendapatkannya halal
3. Proses mengolahnya halal
Apabila mengandung salah satu dari:
1. Wujud dan jenisnya haram
2. Cara mendapatkannya haram
3. Proses mengolahnya haram
2) Makanan Halal
Makanan halal adalah makanan yang boleh dimakan menurut
ketentuan syariat Islam. Bagi seorang muslim, makanan yang dimakan harus
memenuhi dua syarat yaitu:
a. Halal, artinya dibolehkan berdasarkan ketentuan syariat Islam.
b. Tayyib, artinya baik, mengandung nutrisi, bergizi, dan menyehatkan.
Makanan dan minuman yang dikonsumsi tidaklah asal yang
mengenyangkan saja, tetapi harus halalan tayyiban. Adapun halalnya
makanan dan minuman meliputi tiga kriteria berikut ini:
a. Halal dari segi wujudnya/zatnya makanan itu sendiri, yaitu tidak
termasuk makanan yang diharamkan oleh Allah SWT.
93
b. Halal dari segi cara mendapatkannya.
c. Halal dalam proses pengolahannya.
Adapun jenis-jenis makanan halal menurut wujudnya adalah sebagai
berikut:
a. Makanan yang disebut halal oleh Allah dan Rasul-Nya.
b. Makanan yang tidak kotor dan menjijikkan.
c. Makanan yang tidak mendatangkan mudarat, tidak membahayakan
kesehatan tubuh, tidak merusak akal, serta tidak merusak moral dan
aqidah.
3) Makanan Haram
Makanan haram adalah makanan yang dinyatakan haram dan tidak
boleh dimakan menurut ketentuan hukum syariat Islam. Adapun jenis dari
makanan haram yaitu:
a. Semua makanan yang dinyatakan haram dalam Al-Qur’an
Artinya: “diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi,
dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang
tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam
binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan
pula)yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi
nasib dengan azlam (anak panah) karena itu perbuatan fasik...” (QS. Al-
Maidah/5: 3)
Dari ayat tersebut, makanan yang diharamkan adalah bangkai,
darah, daging babi, daging hewan yang disembelih atas nama selain
Allah, hewan yang mati karena tercekik, dipukuli, terjatuh, ditanduk
hewan lain, diterkam binatang buas, dan hewan yang disembelih untuk
berhala.
b. Semua jenis makanan yang mendatangkan mudharat/bahaya terhadap
kesehatan badan, jiwa, akal, moral, dan akidah.
c. Semua jenis makanan yang kotor dan menjijikkan.
d. Makanan yang didapatkan dengan cara yang batil (salah), misalnya
makanan hasil curian, rampasan, dan lain-lain.
94
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Saintifik
b. Metode :
1) Ceramah: guru menyampaikan materi pembelajaran
2) Tanya Jawab: guru memberikan pertanyaan kepada siswa atau siswa
bertanya kepada guru
3) Talking Stick (Tongkat Berbicara): Guru mengambil tongkat dan
memberikannya kepada salah satu siswa untuk digulirkan sambil siswa
menyanyi, saat nyanyian berhenti guru memberi pertanyaan kepada siswa
yang memegang tongkat dan siswa tersebut harus menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru. Demikian seterusnya sampai sebagian besar
siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media Pembelajaran : Lembar Soal dan Jawaban
2. Alat Pembelajaran : Papan Tulis, Kapur/Spidol, Tongkat
3. Sumber Belajar :
a. Buku siswa: Kementerian Agama. 2014. Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
b. Buku guru: Kementerian Agama. 2014. Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Waktu
1 Pendahuluan
a. Membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam
dan berdoa sebelum belajar.
b. Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa untuk
pembelajaran.
10 Menit
95
c. Melakukan penjajakan/appersepsi kesiapan belajar
siswa dengan memberikan pertanyaan tentang materi:
- Ketentuan halal atau haramnya makanan dan
minuman
- Pengertian makanan halal dan makanan haram.
- Jenis makanan halal dan makanan haram.
d. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
2 Kegiatan Inti
a. Mengamati
1) Siswa mengamati penjelasan guru tentang materi
yang diajarkan.
2) Siswa mengamati gambar dan membaca materi di
buku paket.
b. Menanya
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya berkaitan materi yang belum dimengerti.
c. Mengeksplorasi
Setelah penyampaian materi dan proses tanya jawab
selesai, guru mengajak siswanya melakukan
pembelajaran dengan metode talking stick.
d. Mengasosiasi
Peserta didik berfikir untuk menjawab pertanyaan saat
pelaksanaan metode talking stick.
e. Mengkomunikasikan
1) Saat pelaksanaan metode talking stick, setiap siswa
yang mendapatkan pertanyaan harus bisa menjawab
pertanyaan yang diberikan dari guru.
2) Siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dari
guru akan diberikan reward.
55 Menit
96
3 Penutup
a. Guru bersama-sama para peserta didik merumuskan
beberapa simpulan terkait materi yang telah diajarkan.
b. Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan
memberikan post test kepada siswa.
c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
d. Mengakhiri pembelajaran dengan bacaan hamdalah
dan mengingatkan untuk selalu rajin belajar agar
mendapatkan ilmu yang bermanfaat, dan diakhiri
dengan salam.
15 Menit
H. Penilaian
1) Penilaian Pengetahuan
No. Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan
Keterangan
1 Tertulis Soal-soal
pilihan ganda
dan essay
Lampiran
1
Saat
pembelajaran
berlangsung
Penilaian
pencapaian
pembelajaran
(assessment
of learning)
No
Kategori
Soal Keterangan Skor Pedoman Penskoran
1 Soal-soal
pilihan
ganda
Jika siswa
menjawab
benar dan
tepat
1
100 maksimumskor total
perolehan skor total Nilai
Jika siswa
menjawab
salah
0
97
Keterangan:
Kriteria Penilaian :
80-100 : Baik sekali (A)
70-80 : Baik (B)
60-70 : Cukup (C)
Dibawah 60 : Kurang (D)
2) Penilaian Sikap
No Aspek yang diamati Skala
A B C D
1 Kesiapan siswa sebelum mengikuti proses
pembelajaran
2 Memperhatikan penjelasan guru
3 Siswa menjawab pertanyaan dari guru saat
pembelajaran
4 Sungguh sungguh dan aktif mengikuti
kegiatan pembelajaran
5 Siswa membaca materi sebelum metode
talking stick dimulai
6 Siswa dapat menggulirkan tongkat dengan
2 Essay Jika siswa
menjawab
benar dan
tepat
1
Jika siswa
menjawab
sebagian
benar
0,5
Jika siswa
menjawab
salah
0
98
tertib pada saat metode talking stick
berlangsung
7 Siswa berani dan dapat menjawab
pertanyaan saat pelaksanaan metode
talking stick
8 Siswa mengerjakan tugas sesuai perintah
dengan baik
Keterangan:
A : Baik sekali
B : Baik
C : Cukup
D : Kurang
Suruh, 20 Maret 2018
99
Lampiran
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang
paling benar!
1. Berikut ini merupakan kriteria
makanan yang halal, kecuali ....
a. Halal zat dan wujudnya
b. Benar cara mendapatkannya
c. Harganya tidak mahal
d. Proses pengolahannya halal
2. Makanan yang lezat namun
dapat membahayakan
kesehatan hukumnya ....
a. Halal
b. Makruh
c. Haram
d. Mubah
3. Makanan yang halal adalah
makanan yang diperbolehkan
untuk dikonsumsi menurut ....
a. MUI (Majelis Ulama
Indonesia)
b. Orang islam
c. Balai POM
d. Syariat Islam
4. Perhatikan QS. Al-Maidah/5:
88 berikut!
Ayat tersebut merupakan
perintah untuk ....
a. Bertakwa kepada Allah
SWT
b. Rajin beribadah
c. Makan yang halal dan baik
d. Menjaga kebersihan
lingkungan
5. Mahmud menembak seekor
kijang dengan membaca
basmalah dan mengenai kedua
kakinya. Kijang masih hidup,
tetapi tidak bisa lari. Setelah
kijang tersebut dipegang, lalu
langsung dikuliti dan dimasak
dagingnya. Mengkonsumsi
masakan daging kijang
tersebut adalah .... a. Halal, karena kijang
ditembak dengan membaca
basmalah
b. Halal, karena daging kijang
sangat lezat dan bergizi
tinggi
c. Haram, karena kijang
ditembak dan bukan
disembelih
d. Haram, karena kijang masih
hidup dan belum disembelih
lagi
100
B. Kerjakan Soal-Soal Berikut Ini!
2. Jelaskan pengertian makanan yang halal!
3. Jelaskan pengertian makanan yang haram!
4. Sebutkan ketentuan makanan yang halal!
5. Sebutkan 3 makanan yang dinyatakan haram dalam QS. Al-Maidah ayat 3!
6. Sebutkan 3 perbedaan makanan halal dan makanan haram!
101
KUNCI JAWABAN
BAGIAN A
1. C 4. C
2. C 5. D
3. D
BAGIAN B
1. Makanan halal adalah makanan yang boleh dimakan menurut ketentuan syariat
Islam
2. Makanan haram adalah makanan yang tidak boleh dimakan menurut ketentuan
syariat Islam
3. Ketentuan makanan yang halal: wujud atau jenisnya halal, cara
mendapatkannya halal, dan proses mengolahnya halal
4. Bangkai, darah, daging babi, daging hewan yang disembelih atas nama selain
Allah SWT, hewan yang mati karena tercekik, dipukul, terjatuh, ditanduk
hewan lain, diterkam binatang buas.
5. Perbedaan makanan halal dan makanan haram:
Makanan halal:
- Makanan yang disebut halal oleh Allah dan Rasulnya
- Makanan yang tidak kotor dan menjijikkan
- Makanan yang tidak mendatangkan mudharat, tidak membahayakan
kesehatan tubuh, tidak merusak akal serta tidak merusak moral dan aqidah.
Makanan haram:
- Makanan yang dinyatakan haram oleh Allah
- Semua jenis makanan yang kotor dan menjijikkan
- Semua jenis makanan yang mendatangkan mudharat/bahaya terhadap
kesehatan badan, jiwa, akal, moral, dan akidah.
102
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Sekolah : SMP Negeri 3 Suruh
Mata Pelajaran : PAI (Pendidikan Agama Islam)
Kelas/Semester : VIII/Genap
Materi Pokok : Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Halal dan
Menjauhi yang Haram
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2x40 menit)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, bertanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya yang terkait dengan fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
1.6 Mengonsumsi makanan yang halal dan menjauhi yang haram
3.9 Memahami ketentuan mengonsumsi makanan yang halal dan menjauhi
yang haram
103
3.9.4 Menjelaskan pengertian minuman halal dan minuman haram
3.9.5 Menjelaskan jenis minuman halal dan minuman haram
3.9.6 Menjelaskan manfaat makanan dan minuman yang halal
3.9.7 Menjelaskan akibat buruk dari makanan dan minuman yang haram
4.9 Mempraktikkan mengonsumsi makanan yang halal dan menjauhi yang
haram
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian minuman halal dan minuman halal.
2. Menjelaskan jenis minuman halal dan minuman haram.
3. Menjelaskan manfaat makanan dan minuman yang halal.
4. Menjelaskan akibat buruk dari makanan dan minuman yang haram.
D. Materi Pembelajaran
1. Minuman Halal
Minuman halal adalah minuman yang boleh diminum menurut
ketentuan hukum syariat Islam. Semua jenis minuman yang ada di muka
bumi ini pada dasarnya halal hukumnya, kecuali terdapat dalil Al-Qur’an
dan hadits yang mneyatakan keharamannya. Adapun jenis minuman yang
halal adalah sebagai berikut:
a. Tidak memabukkan.
b. Tidak mendatangkan mudharat bagi manusia, baik dari segi kesehatan
badan, akal, jiwa, maupun akidah.
c. Tidak najis.
d. Didapatkan dengan cara yang halal.
2. Minuman Haram
Minuman haram adalah minuman yang tidak boleh diminum menurut
ketentuan hukum syariat Islam. Adapun minuman yang haram, yaitu sebagai
berikut:
104
a. Minuman yang memabukkan (khamr)
Pengertian khamr itu mencakup segala sesuatu yang memabukkan, baik
berupa zat cair, maupun zat padat, baik dengan cara diminum, dimakan,
dihisap, atau disuntikkan ke dalam tubuh. Misalnya ganja, narkotika,
morfin, heroin, bir, arak, dan berbagai minuman beralkohol lainnya.
b. Minuman yang berasal dari benda najis atau benda yang terkena najis.
Misalnya minuman yang berasal dari air kencing kucing, dan lain-lain.
c. Minuman yang didapatkan dengan cara batil (tidak halal). Misalnya
minuman yang didapatkan dengan cara merampok, merampas, dan
memeras.
3. Manfaat Mengkonsumsi Makanan dan Minuman Yang Halal
Seseorang yang membiasakan diri mengonsumsi makanan dan
minuman yang halal akan memperoleh manfaat sebagai berikut:
a. Mendapat ridha Allah kerena telah menaati perintah-Nya dalam memilih
jenis makanan dan minuman yang halal.
b. Memiliki akhlakul karimah karena setiap makanan dan minuman yang
dikonsumsi akan berubah menjadi tenaga yang dijasikan untuk
beraktivitas dan beribadah.
c. Terjaga kesehatannya karena setiap makanan dan minuman yang
dikonsumsi bergizi dan baik bagi kesehatan badan.
4. Akibat Buruk dari Mengkonsumsi Makanan dan Minuman Yang Haram
Mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram akan
menimbulkan akibat buruk bagi diri sendiri, orang lain, masyarakat, dan
lingkungan sekitarnya. Diantara akibat buruk tersebut adalah:
a. Amal ibadahnya tidak akan diterima dan doanya tidak akan dikabulkan
oleh Allah SWT.
b. Makanan dan minuman haram bisa merusak jiwa terutama minuman
keras (khamr). Akibat buruk meminum khamr seperti menyebabkan
berbagai macam ppenyakit psikologis (gangguan jiwa), misalnya
gangguan daya ingat, gangguan mental, kegagalan daya pikir, selain itu
dapat menimbulkan beban mental, emosional, dan sosial yang sangat
105
berat, dan menimbulkan eban penderitaan berkepanjangan dan hancurnya
masa depan.
c. Makan dan minuman yang haram dapat mengganggu kesehatan tubuh.
Misalnya khamr dapat menyebabkan berbagai macam penyakit fisik,
diantaranya tekanan darah tinggi, kanker, jantung, liver, sistem kekebalan
tubuh menurun, serta merusak jaringan saraf otak.
d. Menghalangi seseorang mengingat Allah SWT.
E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
a. Pendekatan : Saintifik
b. Metode :
1) Ceramah: guru menyampaikan materi pembelajaran
2) Tanya Jawab: guru memberikan pertanyaan kepada siswa atau siswa
bertanya kepada guru
3) Talking Stick (Tongkat Berbicara): Guru mengambil tongkat dan
memberikannya kepada salah satu siswa untuk digulirkan sambil siswa
menyanyi, saat nyanyian berhenti guru memberi pertanyaan kepada siswa
yang memegang tongkat dan siswa tersebut harus menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru. Demikian seterusnya sampai sebagian besar
siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media Pembelajaran : Lembar Soal dan Jawaban
2. Alat Pembelajaran : Papan Tulis, Kapur/Spidol, Tongkat
3. Sumber Belajar :
a. Buku siswa: Kementerian Agama. 2014. Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
b. Buku guru: Kementerian Agama. 2014. Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
106
G. Langkah-langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Waktu
1 Pendahuluan
a. Membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam
dan berdoa sebelum belajar.
b. Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa untuk
pembelajaran.
c. Melakukan penjajakan/appersepsi kesiapan belajar
siswa dengan memberikan pertanyaan tentang materi:
- Pengertian minuman halal dan minuman haram.
- Jenis minuman halal dan minuman haram.
- Manfaat makanan dan minuman yang halal.
- Akibat buruk dari makanan dan minuman yang
haram.
d. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
10 Menit
2 Kegiatan Inti
a. Mengamati
1) Siswa mengamati penjelasan guru tentang materi
yang diajarkan.
2) Siswa mengamati gambar dan membaca materi di
buku paket.
b. Menanya
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya berkaitan materi yang belum dimengerti.
c. Mengeksplorasi
Setelah penyampaian materi dan proses tanya jawab
selesai, guru mengajak siswanya melakukan
pembelajaran dengan metode talking stick.
55 Menit
107
d. Mengasosiasi
Peserta didik berfikir untuk menjawab pertanyaan saat
pelaksanaan metode talking stick.
e. Mengkomunikasikan
1) Saat pelaksanaan metode talking stick, setiap siswa
yang mendapatkan pertanyaan harus bisa menjawab
pertanyaan yang diberikan dari guru.
2) Siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dari
guru akan diberikan reward.
3 Penutup
a. Guru bersama-sama para peserta didik merumuskan
beberapa simpulan terkait materi yang telah diajarkan.
b. Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan
memberikan post test kepada siswa.
c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
d. Mengakhiri pembelajaran dengan bacaan hamdalah
dan mengingatkan untuk selalu rajin belajar agar
mendapatkan ilmu yang bermanfaat, dan diakhiri
dengan salam.
15 Menit
H. Penilaian
1. Penilaian Pengetahuan
No. Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan
Keterangan
1 Tertulis Soal-soal
pilihan ganda
dan essay
Lampiran
1
Saat
pembelajaran
berlangsung
Penilaian
pencapaian
pembelajaran
(assessment
of learning)
108
Keterangan:
Kriteria Penilaian :
80-100 : Baik sekali (A)
70-80 : Baik (B)
60-70 : Cukup (C)
Dibawah 60 : Kurang (D)
No
Kategori
Soal Keterangan Skor Pedoman Penskoran
1 Soal-soal
pilihan
ganda
Jika siswa
menjawab
benar dan
tepat
1
100 maksimumskor total
perolehan skor total Nilai
Jika siswa
menjawab
salah
0
2 Essay Jika siswa
menjawab
benar dan
tepat
1
Jika siswa
menjawab
sebagian
benar
0,5
Jika siswa
menjawab
salah
0
109
2. Penilaian Sikap
No Aspek yang diamati Skala
A B C D
1 Kesiapan siswa sebelum mengikuti proses
pembelajaran
2 Memperhatikan penjelasan guru
3 Siswa menjawab pertanyaan dari guru saat
pembelajaran
4 Sungguh sungguh dan aktif mengikuti
kegiatan pembelajaran
5 Siswa membaca materi sebelum metode
talking stick dimulai
6 Siswa dapat menggulirkan tongkat dengan
tertib pada saat metode talking stick
berlangsung
7 Siswa berani dan dapat menjawab
pertanyaan saat pelaksanaan metode
talking stick
8 Siswa mengerjakan tugas sesuai perintah
dengan baik
Keterangan:
A : Baik sekali
B : Baik
C : Cukup
D : Kurang
111
Lampiran
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang
paling benar!
1. Makanan dan minuman yang
kita konsumsi dalam
kehidupan sehari-hari
hendaknya halalan thoyyiban.
Maksud dari halalan thoyyiban
adalah ....
a. Enak dan mahal harganya
b. Kita sukai meskipun haram
c. Halal lagi baik, bergizi,
manfaat
d. Sesuai dengan keinginan
dan selera
2. Kehalalan makanan-minuman
tidak ditentukan oleh hal-hal
sebagai berikut ....
a. Dalil nash Al-Qur’an dan
hadis
b. Benda/zatnya suci dan tidak
najis
c. Dinyatakan oleh pihak
produsen
d. Diperoleh dari usaha yang
halal
3. Di apotik dan depot jamu
tersedia berbagai macam obat
dan jamu. Sebagian orang
justru berobat dengan minum
darah ular, anjing, tokek dan
sejenisnya. Berobat dengan
minum darah hewan tersebut
adalah .....
a. Mubah / boleh
b. Haram
c. Makruh
d. Sunnah
4. Hikmah mengonsumsi
makanan dan minuman yang
halal adalah ....
a. Perut menjadi lebih kenyang
b. Menghambat penuaan dini
c. Kulit menjadi lebih halus
d. Menumbuhkan semangat
beribadah
5. Berikut ini yang merupakan
akibat buruk meminum khamr
adalah ....
a. Tubuh semakin kuat
b. Daya ingat terganggu
c. Menghangatkan tubuh
d. Emosi menjadi stabil
B. Kerjakan Soal-Soal Berikut Ini!
1. Jelaskan pengertian minuman yang halal!
2. Jelaskan pengertian minuman yang haram!
3. Sebutkan jenis minuman yang haram!
4. Sebutkan 3 manfaat mengonsumsi makanan dan minuman yang halal!
5. Sebutkan 3 akibat buruk mengonsumsi makanan dan minuman yang haram!
112
KUNCI JAWABAN
BAGIAN A
1. C 4. D
2. C 5. B
3. B
BAGIAN B
1. Minuman yang halal minuman yang boleh diminum menurut ketentuan hukum
syariat Islam
2. Minuman yang haram adalah minuman yang tidak boleh diminum menurut
ketentuan hukum syariat Islam
3. Jenis minuman yang haram: semua jenis minuman yang memabukkan,
minuman yang berasal atau terkena najis, minuman yang didapatkan dengan
cara batil (tidak halal)
4. Manfaat mengonsumsi makan dan minuman yang halal:
- Mendapatkan ridha Allah SWT
- Memiliki akhlakul karimah
- Terjaga kesehatannya
- Menumbuhkan motivasi beribadah
5. Akibat buruk mengonsumsi makanan dan minuman yang haram:
- Amal ibadahnya tidak diterima oleh Allah dan doanya tidak akan
dikabulkan
- Dapat mengganggu kesehatan tubuh
- Minuman khamr daat merusak jiwa
- Menghalangi mengingat Allah dan menimbulkan rasa malas beribada
113
Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa dan Guru Siklus I dan Siklus II
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS I
No Aspek yang diamati Skala
A B C D
1 Kesiapan siswa sebelum mengikuti proses
pembelajaran √
2 Memperhatikan penjelasan guru √
3 Siswa menjawab pertanyaan dari guru saat
pembelajaran √
4 Sungguh sungguh dan aktif mengikuti kegiatan
pembelajaran √
5 Siswa membaca materi sebelum metode talking
stick dimulai √
6 Siswa dapat menggulirkan tongkat dengan
tertib pada saat metode talking stick
berlangsung
√
7 Siswa berani dan dapat menjawab pertanyaan
saat pelaksanaan metode talking stick √
8 Siswa mengerjakan tugas sesuai perintah
dengan baik √
Jumlah 2 6
Total 6 12
Keterangan :
A : Sangat Baik C : Cukup
B : Baik D : Kurang
114
LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS II
No Aspek yang diamati Skala
A B C D
1 Kesiapan siswa sebelum mengikuti proses
pembelajaran √
2 Memperhatikan penjelasan guru √
3 Siswa menjawab pertanyaan dari guru saat
pembelajaran √
4 Sungguh sungguh dan aktif mengikuti kegiatan
pembelajaran √
5 Siswa membaca materi sebelum metode talking
stick dimulai √
6 Siswa dapat menggulirkan tongkat dengan
tertib pada saat metode talking stick
berlangsung
√
7 Siswa berani dan dapat menjawab pertanyaan
saat pelaksanaan metode talking stick √
8 Siswa mengerjakan tugas sesuai perintah
dengan baik √
Jumlah 3 6
Total 12 18
Keterangan :
A : Sangat Baik C : Cukup
B : Baik D : Kurang
115
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS I
Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Suruh
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : VIII/II
Materi Pokok : Mengonsumsi Makanan Minuman yang Halal dan
Menjauhi yang Haram
Petunjuk : Skor diisi dengan memberi tanda cek (√) sesuai dengan
kinerja guru saat proses pembelajaran berlangsung.
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
1 Guru membuka pelajaran dengan doa dan salam √
2 Melakukan penjajakan/appersepsi kesiapan
belajar siswa terkait dengan materi √
3 Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai √
Penguasaan Materi Pelajaran
4 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran √
5 Mampu memberikan variasi dalam
menyampaikan materi ajar dengan metode
Talking Stick
√
6 Mengaitkan materi dengan pengetahuan yang
relevan dan realita kehidupan √
Kegiatan Belajar Mengajar
7 Penyampaian materi ajar sesuai dengan tujuan
dan indikator yang telah ditentukan √
8 Melakukan tanya jawab saat pembelajaran √
9 Memberikan bantuan apabila siswa mengalami √
116
kesulitan selama mengikuti pembelajaran
10 Menggunakan buku paket sebagai sumber
belajar √
11 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan sumber
belajar √
12 Mendemonstrasikan langkah-langkah kegiatan
belajar dengan metode talking stick √
13 Memfasilitasi siswa selama kegiatan belajar
dengan metode talking stick √
14 Guru menyampaikan materi pokok yang dan
memberi kesempatan/waktu kepada siswa untuk
membaca dan mempelajari materi yang sudah
disampaikan
√
15 Guru memberi tongkat kepada siswa dan
memulai metode talking stick √
16 Guru mampu memimpin pembelajaran saat
melakukan metode talking stick √
17 Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
yang mendapat giliran memegang tongkat √
18 Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
yang disediakan √
19 Memberikan reward kepada siswa √
Kemampuan Menutup Pembelajaran
20 Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang
telah dibahas √
21 Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan
memberikan post test kepada siswa di akhir
pembelajaran
√
22 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
23 Menyampaikan rencana pembelajaran untuk √
117
Keterangan:
A : Baik Sekali
B : Baik
C : Cukup
D : Kurang
pertemuan selanjutnya
24 Mengakhiri pembelajaran dengan salam dan doa
bersama √
Jumlah 2 14 7 1
Total 8 42 14 1
118
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS II
Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Suruh
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : VIII/II
Materi Pokok : Mengonsumsi Makanan Minuman yang Halal dan
Menjauhi yang Haram
Petunjuk : Skor diisi dengan memberi tanda cek (√) sesuai dengan
kinerja guru saat proses pembelajaran berlangsung.
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan Guru Membuka Pelajaran
1 Guru membuka pelajaran dengan doa dan
salam √
2 Melakukan penjajakan/appersepsi kesiapan
belajar siswa terkait dengan materi √
3 Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai √
Penguasaan Materi Pelajaran
4 Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran √
5 Mampu memberikan variasi dalam
menyampaikan materi ajar dengan metode
Talking Stick
√
6 Mengaitkan materi dengan pengetahuan yang
relevan dan realita kehidupan √
Kegiatan Belajar Mengajar
7 Penyampaian materi ajar sesuai dengan tujuan
dan indikator yang telah ditentukan √
119
8 Melakukan tanya jawab saat pembelajaran √
9 Memberikan bantuan apabila siswa mengalami
kesulitan selama mengikuti pembelajaran √
10 Menggunakan buku paket sebagai sumber
belajar √
11 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan sumber
belajar √
12 Mendemonstrasikan langkah-langkah kegiatan
belajar dengan metode talking stick √
13 Memfasilitasi siswa selama kegiatan belajar
dengan metode talking stick √
14 Guru menyampaikan materi pokok yang dan
memberi kesempatan/waktu kepada siswa
untuk membaca dan mempelajari materi yang
sudah disampaikan
√
15 Guru memberi tongkat kepada siswa dan
memulai metode talking stick √
16 Guru mampu memimpin pembelajaran saat
melakukan metode talking stick √
17 Guru memberikan pertanyaan kepada siswa
yang mendapat giliran memegang tongkat √
18 Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
yang disediakan √
19 Memberikan reward kepada siswa √
Kemampuan Menutup Pembelajaran
20 Guru bersama siswa menyimpulkan materi
yang telah dibahas √
21 Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan
memberikan post test kepada siswa di akhir
pembelajaran
√
120
Keterangan:
A : Baik Sekali C : Cukup
B : Baik D : Kurang
22 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
23 Menyampaikan rencana pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya √
24 Mengakhiri pembelajaran dengan salam dan
doa bersama √
Jumlah 5 19
Total 20 57
125
Lampiran 8 Dokumentasi
Guru saat
menjelaskan materi
pembelajaran
Siswa saat menjawab
pertanyaan dari guru
pada saat penjelasan
materi
Pelaksanaan
metode talking
stick
126
Pelaksanaan metode
talking stick
Siswa menjawab
pertanyaan dari
guru
Siswa mengerjakan
Soal tes yang
diberikan guru
127
Lampiran 9 SKK
DAFTAR NILAI SATUAN KREDIT KEGIATAN
Nama : Dita Ayu Yustia
NIM : 111-14-289
Jurusan : PAI (Pendidikan Agama Islam)
No Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai
1 OPAK STAIN SALATIGA 2014
“Aktualisasi Gerakan Mahasiswa
yang Beretika, Disiplin dan Berfikir
Terbuka”.
18-19
Agustus
2014
Peserta 3
2 OPAK Jurusan Tarbiyah STAIN
Salatiga 2014 “Aktualisasi
Pendidikan Karakter Sebagai
Pembentuk Generasi yang Religius,
Educative, dan Humanis”.
20-21
Agustus
2014
Peserta 3
3 Orientasi Dasar Keislaman (ODK)
“Pemahaman Islam Rahmatan Lil
‘Alamin Sebagai Langkah Awal
Menjadi Mahasiswa Berkarakter”
yang diselenggarakan oleh LDK
Darul Amal & ITTAQO STAIN
Salatiga.
21 Agustus
2014
Peserta 2
4 Achievement Motivation Training
“Dengan AMT Semangat
Menyongsong Prestasi” yang
diselenggarakan oleh CEC & JQH
STAIN Salatiga.
23 Agustus
2014
Peserta 2
5 Library User Education (Pendidikan
Pemustaka) yang diselenggarakan
28 Agustus
2014
Peserta 2
128
oleh UPT Perpustakaan STAIN
Salatiga
6 Acara “Training Pembuatan
Makalah” yang diselenggarakan oleh
LDK Darul Amal STAIN Salatiga
17
September
2014
Peserta 2
7 Pendidikan dan Latihan Calon
Pramuka Pandega (PLCPP) XXIV
“PLCPP Sebagai Langkah
Rekonstruktif Karakter Pandega
dalam Membangun Racana yang
Loyal dan Bermartabat” yang
diselenggarakan oleh Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi
STAIN Salatiga
26-29
September
2014
Peserta 3
8 Seminar Nasional “Berkontribusi
Untuk Negeri Melalui Televisi/TV”
yang diselenggarakan oleh Program
Studi KPI STAIN Salatiga
5 November
2014
Peserta 8
9 Acara “Seminar Nasional
Entrepreneurship” yang
diselenggarakan oleh Gerakan
Pramuka Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikandhi STAIN Salatiga
16
November
2014
Peserta 8
10 “SIBA-SIBI” Training UAS
Semester Ganjil Tahun 2014 yang
diselenggarakan oleh CEC dan
ITTAQO
19-20
Desember
2014
Peserta 3
11 Seminar Nasional “Perlindungan
Usaha Mikro menghadapi Pasar
Bebas ASEAN”
Desember
2014
Peserta 8
129
12 Seminar dan Bedah Film
“Menggugah Jiwa Nasionalisme
Pemuda di Era Moderenitas” yang
diselenggarakan oleh HMI Cabang
Salatiga Komisariat Walisongo
14
November
2015
Peserta 2
13 Seminar Nasional “Pembangunan
Karakter Bangsa Upaya
Mewujudkan Generasi Muda yang
Berbudaya untuk Indonesia
Bermartabat” yang diselenggarakan
oleh HMI Cabang Salatiga
9 April
2016
Peserta 8
14 Seminar Nasional “Pendidikan
Agama Menjadi Pelopor
Kebangkitan Nasional di Era
Modern” yang diselenggarakan oleh
HMJ PAI IAIN Salatiga
21 Mei
2016
Peserta 8
15 Seminar Nasional “Indonesia
Budayaku Indonesia Warisanku
(Salatiga Kota Pusaka)” yang
diselenggarakan oleh HMJ PGMI
IAIN Salatiga
2 Juni 2016 Peserta 8
16 Seminar Nasional “Reaktualisasi
Hadis dalam Kehidupan Berbangsa
& Berbudaya” yang diselenggarakan
oleh HMJ Ilmu Hadis IAIN Salatiga
19 Oktober
2016
Peserta 8
17 Seminar Nasional “Menumbuhkan
Jiwa Kewirausahaan Melalui Usaha
Online Untuk Masyarakat Ekonomi
Mandiri” yang diselenggarakan oleh
HMI Cabang Salatiga Komisariat
10
Desember
2016
Peserta 8
130
Walisongo
18 Seminar Nasional “Mengembangkan
Layanan Kemanusiaan Berbasis
Kearifan Lokal Komunitas” yang
diselenggarakan oleh HMJ PMI
IAIN Salatiga
17
Desember
2016
Peserta 8
19 Workshop Literasi “Merawat NKRI
dengan Membangun Budaya
Literasi” yang diselenggarakan oleh
DEMA FTIK IAIN Salatiga
13 April
2018
Peserta 2
20 Seminar Nasional “Nilai-Nilai
Kebudayaan dalam Pendidikan Islam
Indonesia” yang diselenggarakan
oleh DEMA FTIK IAIN Salatiga
5 Mei 2018 Peserta 8
Total 100
131
Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup Penulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama : Dita Ayu Yustia
TTL : Kab. Semarang, 22 Mei 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Rejosari RT 13/03 Medayu, Kec. Suruh Kab. Semarang
Nama Orang Tua : Yusri dan Siti Rodliyah
No. HP/WA : 085877077693
E-mail : [email protected]
Pendidikan :
1. SD Negeri Medayu 01 (2008)
2. SMP Negeri 3 Suruh (2011)
3. SMK Negeri 1 Salatiga (2014)
4. Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan di Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga (2018)
Demikian riwayat hidup penulis, penulis buat dengan sebenar-benarnya.
Suruh, 04 Juni 2018
Penulis
Dita Ayu Yustia
NIM. 111-14-28