PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM...

149
i PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI MAKANAN MINUMAN HALAL DAN HARAM DENGAN METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 3 SURUH TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh: DITA AYU YUSTIA NIM 111-14-289 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018

Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM...

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MATERI MAKANAN MINUMAN HALAL DAN HARAM

DENGAN METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS VIII C

SMP NEGERI 3 SURUH TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:

DITA AYU YUSTIA

NIM 111-14-289

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018

ii

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

Dosen IAIN Salatiga

Persetujuan Pembimbing

Hal : Naskah Skripsi

Lamp : 4 eksemplar

Saudari : Dita Ayu Yustia

Kepada:

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami

kirimkan naskah skripsi saudara/saudari:

Nama : Dita Ayu Yustia

NIM : 11114289

Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan / Pendidikan Agama Islam

Judul : Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

Materi Makanan Minuman Halal dan Haram dengan Metode

Talking Stick pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 3 Suruh

Tahun Pelajaran 2017/2018

dengan ini kami mohon skripsi saudara/saudari tersebut di atas supaya segera

dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Salatiga, 04 Juni 2018

Pembimbing

Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

NIP. 19680812 199403 2 003

iv

v

PERNYATAAN KEASLIAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dita Ayu Yustia

NIM : 111-14-289

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul : Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

Materi Makanan Minuman Halal dan Haram dengan Metode

Talking Stick pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 3 Suruh

Tahun Pelajaran 2017/2018

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah. Skripsi ini diperkenankan untuk di publikasikan pada e-repository

IAIN salatiga

Salatiga, 04 Juni 2018

Yang menyatakan

Dita Ayu Yustia

NIM. 111-14-289

vi

MOTTO

ا ف عل ن يا ف عليه با لعلم، ومن أرادالآخرة ف عليه بالعلم، ومن أرادهم يه بالعلم من أرا دالد

Artinya : ”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya

memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka

wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka

wajib baginya memiliki ilmu”.

(Nabi Muhammad SAW)

و ممبين الناسم كملموا ما ف الرض حللا طيباا ول ت تبعموا خمطموات الشيطان يا أي ها إنهم لكمم عدم

Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang

terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan;

karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”

(QS. Al-Baqarah[2]: 168)

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-

Nya, skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Bapak dan ibu saya tersayang, Yusri dan Siti Rodliyah yang selalu

membimbingku, memberikan doa, nasihat, kasih sayang, dan motivasi dalam

kehidupanku, yang selalu mendengarkan keluh kesahku dalam penyusunan

skripsi ini, dan selalu mendukungku sehingga proses penempuhan gelar sarjana

ini bisa tercapai.

2. Adik saya tersayang, Fidia Mahfirohtul Ulya yang tak ada hentinya

memberikan motivasi kepadaku sehingga proses penempuhan gelar sarjana ini

bisa tercapai.

3. Sahabat dan teman dekat saya terkasih, yang mau berbagi ilmu dan

pengalaman, selalu memberikan motivasi dan dukungan kepada saya, bersedia

membantu menyelesaikan skripsi ini, serta bersedia mendengarkan keluh kesah

saya tentang betapa besar perjuangan ini demi mencapai gelar sarjana

khususnya Intan Suci, Fauziyah Fatmawati, Sri Wahyuni, Alfi Aidzan Fasikha

dan Mukrimatul Arafah.

4. Keluarga besar saya yang selalu memberikan dukungan dan doanya dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Teruntuk seseorang yang spesial yaitu jodoh yang sudah disiapkan oleh Allah

untuk saya yang nantinya akan menjadi pendamping hidup saya kelak.

6. Teman-teman mahasiswa PAI angkatan 2014 IAIN Salatiga khususnya kelas H.

viii

7. Teman-teman PPL MA AL Bidayah Bandungan dan teman-teman KKN

Lemahireng, Kemusu.

Terimakasih untuk semuanya dari awal sampai akhir.

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim. Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin,

penulis panjatkan kepada Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, karunia,

taufik, serta hidayah-Nya kepada penulis sehinggap penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan

Agama Islam Materi Makanan Minuman yang Halal dan Haram dengan Metode

Talking Stick Pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 3 Suruh Tahun Pelajaran

2017/2018. Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan

kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya

yang selalu setia dan menjadikannya suri tauladan yang mana beliaulah sang

revolusioner umat manusia yang telah membawa manusia dari zaman kegelapan

menuju zaman terang benderang yakni dengan ajarannya agama Islam.

Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari

berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Agama Islam.

4. Bapak Mufiq, S.Ag., M.Phil. selaku dosen pembimbing akademik yang telah

membimbing, memberi nasihat dan memberi dukungan selama ini.

x

5. Ibu Hj. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

mencurahkan segala tenaga, pikiran dan bimbingannya dengan penuh

kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu

pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Kepala Bagian Akademik dan para stafnya yang senantiasa memberikan

pelayanan akademik yang membantu melancarkan proses pembuatan skripsi

dengan lancar.

8. Kepala Bagian Perpustakaan dan stafnya yang memberikan ruang untuk

membuat skripsi dengan bahan sumber buku dan rujukan yang lengkap.

9. Bapak Yusri dan Ibu Siti Rodliyah dan keluarga yang selalu memberikan

do’a, semangat, motivasi dan kasih sayang tiada henti.

10. Ibu Siti Nur Supiyah. S.Pd. M.Pd. selaku Kepala SMP Negeri 3 Suruh yang

telah memberikan izin dan melancarkan proses penelitian ini.

11. Bapak Budiyono S.Ag. selaku Guru pamong mata pelajaran PAI di SMP

Negeri 3 Suruh yang telah bersedia membantu dan bekerjasama untuk

menyelesaikan penelitian ini.

12. Tak lupa siswa-siswi Kelas VIII C yang telah memberikan sumber data yang

sebenarnya untuk keberhasilan penelitian ini dilakukan.

13. Tak lupa kepada seluruh yang terlibat dalam proses pembuatan penilitian ini

yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

xi

Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa

berdoa kepada Allah SWT semoga jasa dan amal kebaikan yang tercurahkan

diridhoi oleh Allah SWT dengan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca. Dengan keterbatasan

dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik

dan saran yang membangun terbuka luas dan selalu penulis harapkan untuk

kesempurnaan skripsi ini.

Salatiga, 04 Juni 2018

Dita Ayu Yustia

NIM. 111-14-289

xii

ABSTRAK

Yustia, Dita Ayu. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

Materi Makanan Minuman Halal dan Haram dengan Metode Talking

Stick pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 3 Suruh Tahun Pelajaran

2017/2018. Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Pendidikan Agama Islam, dan Metode Talking Stick.

Penelitian ini dilatarbelakangi dalam proses pembelajaran PAI di kelas

VIII C SMP N 3 Suruh, yaitu keaktifan belajar siswa masih rendah, dan metode

pembelajaran yang digunakan guru monoton yang membuat siswa cepat bosan

dan tidak memerhatikan. Sehingga pembelajaran PAI belum mencapai KKM,

yang artinya hasil belajar atau prestasi belajar PAI di kelas VIII C masih rendah.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, seharusnya guru dapat menggunakan

metode pembelajaran yang tepat agar dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam

kelas sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya. salah satunya dapat

dilaksanakan dengan penerapan metode pembelajaran talking stick. Talking stick

merupakan sebuah metode pembelajaran yang berorientasi pada penciptaan

kondisi dan suasana belajar aktif dari siswa karena adanya unsur permainan dalam

proses pembelajaran. Tujuan penelitian yang ingin dicapai dari skripsi ini adalah

untuk mengetahui peningkatan hasil belajar belajar Pendidikan Agama Islam

materi makanan minuman halal dan haram dengan metode talking stick pada

siswa kelas VIII C SMP Negeri 3 Suruh tahun pelajaran 2017/2018.

Penelitian ini merupakan Classroom Action Research/Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan dua siklus. Metode pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes, observasi, dan

dokumentasi. Metode tes digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa

dalam penerapan metode talking stick dalam mata pelajaran PAI materi makanan

minuman halal dan haram. Metode observasi digunakan untuk mengetahui dan

menilai aktivitas siswa dan guru dalam KBM berlangsung. Sedangkan

dokumentasi digunakan sebagai bukti bahwa penelitian ini memiliki data dari

hasil penelitian yang telah dilakukan.

Hasil dari penelitian ini mulai siklus I dan siklus II mengalami

peningkatan ketuntasan siswa. Siklus I memiliki data ketuntasan hasil belajar

siswa adalah 19 siswa atau persentasenya adalah 59,37%. Data ketuntasan siswa

yang dimiliki siklus II yaitu sebanyak 29 siswa yang tuntas dan dalam

persentasenya adalah 90,62% sehingga, dari siklus I ke siklus II mengalami

peningkatan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa atau sebanyak 31,25%,

sehingga hasil siklus II yaitu 90,62% yang artinya melebihi KKM klasikal yaitu

85%. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil untuk

meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri 3 Suruh.

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN BERLOGO ................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................... v

MOTTO ........................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

ABSTRAK ....................................................................................................... xii

DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 6

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ......................................... 6

E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7

F. Definisi Operasional .................................................................................... 8

G. Metode Penelitian ........................................................................................ 9

1. Rancangan Penelitian ............................................................................. 9

xiv

2. Subjek Penelitian .................................................................................. 11

3. Langkah-Langkah Penelitian ................................................................. 11

4. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 12

5. Instrumen Penelitian .............................................................................. 13

6. Analisis Data .......................................................................................... 14

H. Sistematika Penulisan ................................................................................. 15

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori ............................................................................................... 16

1. Pengertian Hasil Belajar ....................................................................... 16

2. Pendidikan Agama Islam ...................................................................... 25

3. Kajian Materi Penelitian ....................................................................... 31

a. Materi Makanan Minuman Halal dan Haram .................................. 31

b. Metode Talking Stick ....................................................................... 36

B. Kajian Pustaka ........................................................................................... 41

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Sekolah ........................................................................ 44

B. Pra Siklus .................................................................................................. 52

C. Pelaksanaan Penelitian Siklus I ................................................................ 55

D. Pelaksanaan Penelitian Siklus II ............................................................... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per Siklus ................................................................................. 63

1. Siklus I ................................................................................................. 63

2. Siklus II ................................................................................................ 71

xv

B. Pembahasan .............................................................................................. 79

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 81

B. Saran ......................................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 83

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xvi

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Data Guru SMP Negeri 3 Suruh ................................................... 48

2. Tabel 3.2 Data Siswa SMP Negeri 3 Suruh Tahun Pelajaran 2017/2018 .... 49

3. Tabel 3.3 Nama Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 3 Suruh Tahun Pelajaran

2017/2018 ..................................................................................................... 50

4. Tabel 3.4 Hasil Tes Siswa pada Pra Siklus .................................................. 52

5. Tabel 4.1 Hasil Tes Siswa pada Siklus I ...................................................... 63

6. Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus I .......................................... 66

7. Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Siswa pada Siklus I ......................................... 69

8. Tabel 4.4 Hasil Tes Siswa pada Siklus II ..................................................... 71

9. Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus II ......................................... 74

10. Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Siswa pada Siklus II ........................................ 77

11. Tabel 4.7 Data Ketuntasan Siswa setiap Siklus ............................................ 79

xvii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1.1 Langkah-Langkah Penelitian ..................................................... 10

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing

Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian

Lampiran 3 Surat Keterangan Melakukan Penelitian

Lampiran 4 Lembar Konsultasi

Lampiran 5 RPP Siklus I dan II

Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa dan Guru Siklus I dan Siklus II

Lampiran 7 Sampel Hasil Tes

Lampiran 8 Dokumentasi

Lampiran 9 SKK

Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup Penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan menempati kedudukan yang paling penting dalam

kehidupan. Pendidikan merupakan proses mencari ilmu sebagai bekal hidup

di dunia maupun di akhirat, dan mencari ilmu merupakan kewajiban bagi

setiap manusia. Hal tersebut berkaitan erat dengan generasi muda yang masa

depannya harus dipersiapkan dengan baik, dan semuanya dapat tercapai

melalui pendidikan. Proses pendidikan terarah kepada peningkatan

penguasaan, kemampuan, keterampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai

dalam rangka pembentukan dan pengembangan dirinya yaitu pengembangan

semua potensi, kecakapan serta karakteristik pribadinya ke arah yang positif,

baik bagi dirinya maupun lingkungannya (Sukmadinata, 2003: 4).

Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Mujadilah ayat 11 menyebutkan

bahwa Allah akan meningkatkan dan meninggikan derajat orang-orang yang

melakukan pendidikan.

لس فٱف ت فسحموا ف ٱل ا إذا قيل لكمم أي ها ٱلذين ءامنمو ي سح ٱللهم سحموا يف م لكمم وا العلم درجت ن أوت ي رفع االله الذين ءامنوا منكم والذيوإذا قيل ٱنشمزموا فٱنشمزموا

ملمون خبين وٱللهم با تع

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya

Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:

"Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan

meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-

orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah

2

Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadilah/58:

11)

Dalam UU. No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan

Nasional bab I pasal I menyebutkan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa, dan negara.

Belajar adalah suatu proses orang memperoleh berbagai

kecakapan, keterampilan, dan sikap. Dalam lingkup pendidikan, belajar

diidentikan dengan proses kegiatan sehari-hari siswa di sekolah atau

madrasah. Proses belajar terjadi ketika siswa dapat menghubungkan apa yang

telah mereka ketahui dengan apa yang mereka temukan dalam pengalaman

belajar yang terjadi melalui interaksi yang bermakna antara siswa dengan

siswa, guru, bahan pelajaran, dan lingkungan belajarnya (Majid, 2012: 107).

Siswa belajar didorong oleh keingintahuan atau kebutuhannya. Siswa yang

belajar berarti siswa yang melakukan aktivitas, baik aktivitas fisik maupun

aktivitas psikis.

Sekolah merupakan wadah yang diberikan pemerintah untuk

melaksanakan proses pendidikan. Salah satu tujuan dari pendidikan yaitu agar

dapat mengembangkan sumber daya manusia dan membangun karakter yang

baik bagi peserta didik. Pendidikan Agama Islam sebagai mata pelajaran

wajib di sekolah juga mempunyai peran untuk mempercepat proses

pencapaian tujuan pendidikan dan dapat memberikan pengaruh positif bagi

siswa. Pendidikan Agama Islam merupakan usaha sadar dan terencana dalam

3

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Quran

dan Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta

penggunaan pengalaman.

Karenanya, proses pembelajaran PAI bukan hanya bertujuan

mengenalkan dan mengajarkan ajaran agama kepada siswa, akan tetapi yang

terpenting adalah bagaimana menginternalisasikan nilai-nilai agama dalam

diri siswa sehingga nilai-nilai tersebut dapat menjadi bagian dari kepribadian

mereka. Dengan hal itu diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan potensi

sumber daya manusia, dan juga dapat meningkatkan prestasi dalam bidang

pendidikan.

Tercapainya tujuan pendidikan dapat dilihat dari prestasi belajar

beberapa faktor baik dari dalam diri peserta didik maupun faktor lain dari luar

peserta didik, antara lain kegiatan pembelajaran di kelas sangat berpengaruh

dalam tercapainya prestasi belajar yang tinggi. Agar kegiatan pembelajaran di

kelas berjalan lancar, guru dituntut mampu mengelola proses belajar

mengajar yang memberikan rangsangan kepada siswa sehingga mau belajar

karena memang siswalah subyek utama dalam proses belajar.

Siswa merupakan subyek didik yang memiliki peran aktif untuk

mengkonstruksi pengetahuan yang didapatkan, tidak hanya pasif

mendengarkan ceramah dari guru atau hanya sekedar memindah tulisan guru

di papan tulis ke buku masing-masing. Siswa harus didorong untuk aktif

berperan dalam proses pembelajaran, karena siswa mempunyai hak untuk

4

berpendapat, dan berinisiatif jika ada hal yang kurang cocok dengan diri

siswa. Dari hasil observasi penulis, diketahui pembelajaran PAI di SMP N 3

Suruh terutama di kelas VIII C yang terjadi selama ini belum mencapai hasil

yang menggembirakan, nilai pelajaran PAI tidak mencapai KKM yang

ditetapkan yaitu 78, yang artinya hasil belajar atau prestasi belajar PAI di

kelas VIII C masih rendah. Dari 32 siswa dalam kelas hanya 13 siswa yang

mendapat nilai mencapai KKM, dan sisanya yaitu 19 siswa belum berhasil

mendapatkan nilai mencapai KKM.

Dari permasalahan tersebut dapat diidentifikasi beberapa penyebab

rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa tersebut, yaitu sebagian besar

siswa kurang memerhatikan pelajaran yang disampaikan guru selama proses

pembelajaran berlangsung, siswa kurang aktif dalam kelas, masih rendahnya

minat siswa dalam belajar. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, dapat

dianalisis problematikanya dalam proses pembelajaran PAI di kelas VIII C

SMP N 3 Suruh, yaitu keaktifan belajar siswa masih rendah, dan metode

pembelajaran yang digunakan guru monoton yang membuat siswa cepat

bosan dan tidak memerhatikan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka seharusnya guru

menggunakan banyak pendekatan dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu

dituntut seorang guru yang kreatif dan inovatif dalam mewujudkan

lingkungan belajar yang menyenangkan. Dari hal tersebut diperlukan

tindakan penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat

agar dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kelas sehingga dapat

5

meningkatkan hasil belajarnya. Agar pembelajaran PAI pada materi makanan

minuman yang halal dan haram menjadi pembelajaran yang aktif dan

menyenangkan, salah satunya dapat dilaksanakan dengan penerapan metode

pembelajaran talking stick. Talking stick merupakan sebuah metode

pembelajaran yang berorientasi pada penciptaan kondisi dan suasana belajar

aktif dari siswa karena adanya unsur permainan dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan diatas, alasan dipilihnya metode talking stick

dengan materi makanan minuman yang halal dan haram adalah karena selama

proses pembelajaran berlangsung, sesudah guru menyajikan materi pelajaran

siswa diberikan waktu beberapa saat untuk mempelajari materi pelajaran yang

telah diberikan, agar dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guru pada

saat penerapan metode talking stick berlangsung, selain itu saat siswa bisa

menjawab pertanyaan dari guru tentunya siswa tersebut paham tentang materi

makanan minuman yang halal dan haram dan diharapkan dapat menerapkan

apa yang ia pelajari dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat membedakan

mana makanan atau minuman yang halal dan boleh dikonsumsi atau makanan

minuman haram yang tentunya tidak boleh untuk dikonsumsi. Berdasarkan

alasan tersebut memberikan inspirasi sekaligus motivasi bagi peneliti untuk

melakukan penelitian tentang “PENINGKATAN HASIL BELAJAR

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI MAKANAN MINUMAN

HALAL DAN HARAM DENGAN METODE TALKING STICK PADA

SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 3 SURUH TAHUN PELAJARAN

2017/2018”.

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah tersebut, maka

rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah metode talking

stick dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi

makanan minuman halal dan haram pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 3

Suruh tahun pelajaran 2017/2018?”.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah penelitian yang ada, maka tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Pendidikan

Agama Islam materi makanan minuman halal dan haram dengan metode

talking stick pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 3 Suruh tahun pelajaran

2017/2018.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara atas masalah yang

diteliti dan bersifat teoritis. Hipotesis didasarkan atas kerangka berpikir, yang

berisikan pernyataan sebagai jawaban masalah penelitian yang diatasi dengan

tindakan penelitian. Karena hipotesis dapat menghubungkan teori yang

relevan dengan kenyataan yang ada atau fakta, atau dari kenyataan dengan

teori yang relevan (Sukardi, 2011: 41). Jadi, suatu hipotesis akan diterima jika

disertai dengan fakta-fakta yang membenarkan.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian

ini adalah “jika metode talking stick diterapkan dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam materi makanan minuman halal dan haram maka

7

hasil belajar siswa kelas VIII C di SMP Negeri 3 Suruh tahun pelajaran

2017/2018 dapat ditingkatkan”.

Indikator keberhasilan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Persentase hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus

sebelumnya ke siklus berikutnya dengan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) 78.

2. Keberhasilan siswa berdasarkan tes siklus dikatakan meningkat apabila

tuntas dengan kriteria 85% dari total siswa dalam kelas.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak, antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian tindakan kelas ini dapat menambah khazanah

ilmiah mengenai bidang pembelajaran Pendidikan Agama Islam,

khususnya penerapan metode Talking Stick dalam meningkatkan hasil

belajar sehingga dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi peneliti-

peneliti berikutnya.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa

dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan memberikan pengalaman

baru sehingga dapat meningkatkan hasil belajar PAI. Selain itu sebagai

motivasi untuk meningkatkan kreatifitas guru dalam memilih metode dan

media pembelajaran yang tepat di kelas sehingga dapat memperbaiki

8

sistem pembelajaran. Serta dapat dijadikan pengalaman langsung dalam

menerapkan metode Talking Stick dan mendapatkan bekal tambahan

sebagai mahasiswa dan calon guru sehingga siap saat melakukan tugas di

lapangan.

F. Definisi Operasional

1. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh

peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

pengalaman belajarnya (Sudjana, 2014: 22). Jadi, hasil belajar harus

menunjukkan suatu perubahan tingkah laku atau perolehan perilaku yang

baru dari siswa secara menyeluruh yang mencakup aspek kognitif, afektif,

dan psikomotorik.

2. Pendidikan Agama Islam

Menurut Zakiyah Daradjat, pendidikan agama Islam adalah

pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa

bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-

ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran agama itu sebagai sutau pandangan hidupnya demi

keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak

(Daradjat, 2000: 86). Jadi, Pendidikan Agama Islam merupakan usaha

sadar yang dilakukan pendidik dalam mempersiapkan peserta didik untuk

9

meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran, pelatihan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

3. Metode Talking Stick

Metode talking stick adalah metode pembelajaran dengan

bantuan tongkat, siapa yang memegang tongkat wajib menjawab

pertanyaan dari guru setelah mereka mempelajari materi pokoknya (Huda,

2013: 224). Metode talking stick ini dilakukan dengan lantunan lagu-lagu

yang asyik, guru memberikan tongkat pada salah satu peserta didik lalu

tongkat tersebut digulirkan atau dikelilingkan dan pada saat lagu berhenti,

peserta didik yang memegang tongkat tersebut wajib menjawab pertanyaan

yang diberikan guru.

Jadi yang dimaksud dengan judul skripsi ini adalah suatu proses

usaha untuk meningkatkan hasil belajar yang diukur dengan nilai

menggunakan penerapan metode talking stick pada pembelajaran PAI,

dimana dalam metode tersebut memanfaatkan tongkat sebagai medianya

supaya siswa dapat belajar aktif dalam kelas dan tentunya paham akan materi

yang disampaikan oleh guru.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini pendekatan yang diterapkan oleh peneliti

berupa penelitian tindakan kelas (PTK) yang istilah dalam bahasa

Inggrisnya adalah Classroom Action Research (CAR) dan di Indonesia

dikenal dengan sebutan PTK. Penelitian tindakan kelas adalah tindakan

10

(action reasearch) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu

praktek pembelajaran di kelasnya (Arikunto, 2006: 58). Dalam penelitian

tindakan kelas tertuju dan berfokus pada kelas atau pada proses belajar

mengajar yang terjadi di dalam kelas.

Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki proses

pembelajaran secara terus menerus. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan

secara berkesinambungan dimana setiap siklus mencerminkan peningkatan

atau perbaikan. Penelitian ini direncanakan dalam dua siklus, tiap siklus

memuat empat tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan

refleksi. Adapun bagan siklus dalam penelitian tindakan kelas adalah

seperti berikut:

Siklus I

Siklus II

Gambar 1.1 Langkah-Langkah Penelitian (Arikunto, 2006: 74).

Permasalaha

n

Perencanaan

Tindakan I

Pelaksanaan

Tindakan I

Pengamatan/

pengumpulan data Refleksi I

Permasalaha

n baru hasil

refleksi

Perencanaan

Tindakan II

Pelaksanaan

Tindakan II

Pengamatan/

pengumpulan data Refleksi II

Apabila

permasalahan

belum

terselesaikan

Dilanjutkan ke

siklus

berikutnya

11

2. Subjek Penelitian

Subjek yang dikenai penelitian yaitu peserta didik kelas VIII C

SMP Negeri 3 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran

2017/2018 yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 19 putra dan 13 putri.

3. Langkah-Langkah Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan sebanyak dua

siklus. Siklus I direncanakan 1 kali pertemuan, begitu juga dengan siklus II.

Setelah sampai pada siklus II baru peneliti mengambil kesimpulan terkait

dengan temuan dari penelitian yang telaha dilakukan.

Dalam penelitian tindakan kelas, langkah-langkah

pelaksanaannya terdiri atas empat tahap, yaitu:

a. Perencanaan (Planning)

Kegiatan utama dalam tahap ini adalah menyusun rancangan

tindakan kelas yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran.

Termasuk didalamnya menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP), menyusun lembar observasi, menyusun alat evaluasi, dan

menyiapkan media yang diperlukan untuk pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan atau implementasi

dari rancangan tindakan kelas. Pada tahap ini dilaksanakan sesuai

dengan tahap perencanaan yang telah dibuat.

12

c. Pengamatan (Observation)

Pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang

berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik dengan

metode talking stick, serta mengetahui kendala yang dihadapi dalam

menerapkan pembelajaran yang sedang berlangsung.

d. Refleksi (Reflection)

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengungkapkan kembali

apa yang sudah dilakukan. Dari pelaksanaan tindakan dan observasi

tersebut, diperoleh informasi tentang penerapan metode talking stick.

Kemudian hasil tersebut dianalisis untuk mengetahui seberapa jauh

keberhasilan tindakan yang sudah dilaksanakan.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Tes

Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus

ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites.

Tes pada umumnya dimaksudkan untuk mengukur aspek-aspek

perilaku manusia, seperti aspek pengetahuan (kognitif), aspek sikap

(afektif), maupun aspek keterampilan (psikomotor).

Hal yang hendak diukur adalah tingkat penguasaan peserta didik

terhadap bahan pelajaran yang telah diajarkan (Sudaryono, 2012: 101-

102). Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada setiap

siklusnya, sehingga dapat diketahui tingkat ketuntasan belajar siswa.

13

b. Metode Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara

mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang sedang berlangsung (Sukmadinata, 2007: 220). Dalam

penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan untuk mengadakan

pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data kegiatan guru

dan murid dalam proses pembelajaran yang berlangsung pada setiap

siklusnya.

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah pendektan untuk mencari data

mengenai hal-hal yang berupa catatan, surat kabar, majalah, buku-

buku, transkrip, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2010:

274).

Peneliti menggunakan metode dokumentasi untuk mengetahui

data terkait dengan SMP Negeri 3 Suruh, struktur organisasi sekolah,

jumlah guru, jumlah siswa, dan data lain yang terkait dengan

penelitian.

5. Instrumen Penelitian

Intstrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes dan

lembar observasi. Soal tes pada setiap siklus digunakan untuk mengukur

ketuntasan belajar siswa. Lembar observasi atau pengamatan yang berupa

lembar observasi guru dan siswa untuk mengetahui segala kegiatan guru

14

dan siswa selama proses pembelajaran di kelas yang berlangsung agar

dapat diketahui kendala yang terjadi pada setiap siklusnya.

6. Analisis Data

Peneliti menganalisa data dengan menyusun dan mengolah data yang

terkumpul melalui hasil tes dan catatan observasi. Analisis data sangat

diperlukan guna mengetahui hasil dan atau untuk menarik kesimpulan

yang logis berdasarkan data-data yang dikumpulkan setiap siklusnya.

Analisis data dilakukan dengan mencari skor nilai tiap siklus dengan

KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 78. Oleh karena itu setiap

siswa dikatakan tuntas belajarnya atau mencapai KKM jika nilai

perolehan siswa ≥ 78. Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas belajarnya

atau belum mencapai KKM jika nilai perolehan siswa <78. Nilai

maksimal yang dapat diperoleh oleh siswa adalah 100.

Selanjutnya, untuk menentukan akhir perbaikan melalui siklus-siklus

digunakan tolok ukur kriteria ketuntasan klasikal. Adapun kriteria

ketuntasan klasikal yang dipilih sebesar 85%. Untuk mengetahui

persentase ketuntasan klasikal digunakan rumus sebagai berikut (Djamarah,

2000: 226):

P =

x 100 %

Keterangan:

P : Persentase

F: Jumlah siswa yang tuntas belajar

N: Jumlah semua siswa

15

H. Sistematika Penulisan

Skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian awal, bagian inti,

dan bagian akhir. Pada bagian awal terdiri dari: halaman sampul, lembar

berlogo, judul skripsi, persetujuan pembimbing, pernyataan keaslian tulisan,

pengesahan kelulusan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak,

daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

Pada bagian inti terdiri dari lima bab yaitu pendahuluan, landasan teori,

pelaksanaan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, penutup.

BAB I Pendahuluan, pada bab ini terdiri dari latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator

keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori, pada bab ini terdiri dari kajian teori dan kajian

pustaka.

BAB III Pelaksanaan Penelitian, yang memuat gambaran umum SMP

Negeri 3 Suruh, deskripsi pelaksanaan siklus I, dan deskripsi pelaksanaan

siklus II.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini membahas

tentang deskripsi per siklus dan pembahasan.

BAB V Penutup, yang berisi kesimpulan, dan saran.

Pada bagian akhir dilengkapi daftar pustaka dan lampiran.

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pengertian Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, belajar berarti

berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Rasulullah SAW

menganjurkan kepada umatnya untuk menuntut ilmu agar dapat meraih

kebahagiaan dunia dan akhirat.

Rasulullah SAW bersabda

ن ي ا ف عليه بالعلم من أرا دالد ا ف عليه با لعلم، ومن أرادالآخرة ف عليه بالعلم، ومن أرادهم

Artinya : ”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib

baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki

kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan

barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya

memiliki ilmu”. (HR. Turmudzi)

Menurut Slameto belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1991: 2). Belajar juga

membutuhkan tahapan untuk bisa merubah perilaku diri, sebagaimana

yang diungkapkan oleh Kastolani, bahwa belajar adalah tahapan

perubahan perilaku individu yang relatif menetap sebagai hasil

17

pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya dan latihan

yang diperkuatnya (Kastolani, 2014: 56).

Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk

memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman

individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut

kognitif, afektif, dan psikomotorik (Djamarah, 2011: 141). Proses belajar

terjadi ketika siswa dapat menghubungkan apa yang telah mereka ketahui

dengan apa yang mereka dapatkan dari pengalaman dengan lingkungan

belajarnya. Menurut Winkel, belajar adalah suatu aktivitas mental atau

psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya,

yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-

pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap (Winkel: 1996: 53). Siswa

yang mau belajar berarti siswa tersebut telah mendapat dorongan oleh

rasa keingintahuannya atau kebutuhannya.

Berdasarkan uraian di atas, perubahan yang terjadi dalam

individu banyak sekali, baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu

tidak setiap perubahan dalam arti belajar. Kalau kaki seorang anak

berubah menjadi bengkok karena kecelakaan, perubahan semacam itu

tidak dapat digolongkan ke dalam perubahan dalam arti belajar.

Demikian pula perubahan tingkah laku seseorang yang berada dalam

keadaan mabuk, perubahan yang terjadi dalam aspek-aspek kematangan,

pertumbuhaan dan perkembangan tidak termasuk perubahan dalam arti

belajar (Slameto, 1991: 2).

18

Jadi, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian

kegiatan dan tindakan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

atau penampilan sebagai hasil dari pengalaman individu dalam

interaksinya dengan lingkungan yang menyangkut aspek kognitif, afektif

dan psikomotorik. Dengan demikian, seseorang dikatakan belajar apabila

terjadi perubahan pada dirinya akibat adanya latihan dan pengalaman

melalui interaksi dengan lingkungan. Perubahan tersebut berupa hasil

yang telah dicapai dari proses belajar.

b. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar dalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2014: 22). Setelah

siswa melakukan kegiatan belajar dan terdapat perubahan sikap maupun

tingkah laku maka itu merupakan hasil belajar. Kegiatan belajar tersebut

dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Menurut Syaiful

Bahri Djamarah, hasil belajar merupakan hasil dari suatu kegiatan yang

telah dikerjakan atau diciptakan secara individu maupun secara

kelompok (Djamarah, 1994: 19).

Menurut AM. Sadirman dalam buku Interaksi dan Motivasi

Belajar Mengajar, suatu hasil belajar itu meliputi keilmuan dan

pengetahuan, konsep dan fakta (kognitif); personal, kepribadian atau

sikap (afektif); kelakuan, keterampilan atau penampilan (psikomotorik)

(Sadirman, 2001: 68). Jadi, penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat

19

dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan

pengetahuan, keterampilan berpikir, maupun keterampilan motorik.

Hasil belajar seringkali digunakan untuk ukuran dalam

mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah

diajarkan. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada

siswa yang mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar adalah

perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan

tingkah lakunya.

Setiap individu atau siswa memanglah tidak ada yang sama,

perbedaan individual itulah yang menyebabkan perbedaan hasil belajar.

Sedangkan dalam lingkup pendidikan atau sekolah, hasil belajar itu

sendiri adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang telah

dikembangkan oleh mata pelajaran, yang umumnya ditunjukkan dengan

nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh pengajar. Dengan demikian,

hasil belajar diperoleh setelah siswa mengalami proses atau aktivitas

belajar.

c. Ciri-Ciri Belajar

Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada

beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri -ciri

belajar. Adapun ciri-ciri belajar tersebut adalah sebagai berikut:

1) Perubahan perilaku relative permanent, perubahan tingkah laku yang

terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak

20

berubah-ubah. Tetapi perubahan tingkah laku tersebut tidak akan

terpancang seumur hidup.

2) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.

3) Perubahan yang terjadi secara sadar, individu yang belajar akan

menyadari terjadinya perubahan itu atau individu merasakan telah

terjadi suatu perubahan dalam dirinya.

4) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional, individu mengalami

perubahan yang berlangsung terus menerus dan tidak statis.

5) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, individu mengalami

perubahan-perubahan yang selalu bertambah dan tertuju untuk

memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya.

6) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, perubahan tingkah

laku terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.

7) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku (Djamarah, 2011:

15-17).

Belajar akan menghasilkan suatu pengalaman dan latihan.

Pengalaman atau latihan itu dapat memperkuat dan memberikan

semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku (Baharuddin &

Wahyuni, 2008: 15). Jadi, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri belajar

adalah bahwa dalam belajar terjadi karena suatu tindakan dan latihan

maupun pengalaman yang dialami oleh individu dan menghasilkan suatu

perubahan tingkah laku yang baik secara sadar dan terarah.

21

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Belajar sebagai sebuah proses pada dasarnya melibatkan banyak

hal dan komponen yang disadari atau tidak akan berdampak terhadap

proses dan hasil belajar itu sendiri. Terdapat dua faktor yang

mempengaruhi siswa dalam proses belajar, yaitu faktor internal dan

faktor eksternal. Masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut :

1) Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

proses belajar siswa yang bersumber dari dalam diri siswa tersebut.

Faktor internal terdiri dari dua faktor, yaitu:

a) Faktor Fisiologis

Faktor Fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam

diri siswa. Faktor fisiologis merupakan kondisi jasmani yang terdiri

dari anggota badan dan anggota tubuh yang dapat mempengaruhi

proses belajar siswa. Keadaan jasmani atau fisik seseorang

misalnya kondisi anggota tubuh, tingkat kesehatan dan kebugaran

fisik siswa.

Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa

yang mengalami cacat tubuh dapat menimbulkan proses belajarnya

terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga

pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat

22

menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu (Slameto,

1991: 57).

Selain itu, apabila badan siswa dalam keadaan bugar dan

sehat maka akan mendukung hasil belajar. Sebaliknya, proses

belajar seseorang akan terganggu jika badan siswa dalam keadaan

kurang bugar dan kurang sehat, selain itu juga ia akan cepat lelah,

kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah,

kurang darah ataupun ada gangguan/kelainan fungsi alat inderanya,

maka hal tersebut akan menghambat hasil belajar. Agar seseorang

dapat belajar dengan baikharuslah mengusahakan kesehatan

badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan

ketentuan-ketentuan tentang bekerja, tidur, makan, olahraga dan

rekreasi.

b) Faktor Psikologis

Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri

siswa. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan,

motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan, dan lain

sebagainya (Sriyanti, dkk, 2009: 24-25). Dalam proses belajar

haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat

belajar dengan baik atau dapat membangkitkan motivasi untuk

berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan

melaksanakan kegiatan yang berhubungan atau menunjang belajar.

Faktor psikis mempunyai pengaruh besar terhadap hasil belajar

23

siswa, karena dari dalam diri siswa tersebutlah yang dapat

memunculkan gairah atau kemauan dan semangat untuk terus

belajar. Pengaruh positif dari dalam diri siswa akan menimbulkan

motivasi untuk melakukan hal positif pula sehingga dapat

mendukung hasil belajar.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

proses belajar siswa yang bersumber dari segala sesuatu dan kondisi di

luar individu yang belajar. Faktor-faktor eksternal tersebut meliputi:

a) Faktor Nonsosial

Faktor nonsosial adalah segala sesuatu dan kondisi fisik di

sekitar siswa yang mempengaruhi cepat atau lambatnya siswa

dalam belajar dan pencapaian hasil belajar siswa. Umpamanya

cuaca, suhu, udara, waktu belajar, alat belajar, penerangan,

kebersihan rumah, serta keadaan lingkungan fisik yang lain. Untuk

dapat belajar yang efektif diperlukan lingkungan fisik yang baik

dan teratur, misalnya:

(1) Ruang belajar harus bersih, tak ada bau-bauan yang

mengganggu konsentrasi pikiran,

(2) Ruangan cukup terag, tidak gelap yang dapat mengganggu

mata,

(3) Cukup sarana yang diperlukan untuk belajar, misalnya alat

pelajaran, buku-buku, dan sebagainya.

24

b) Faktor Sosial

Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar siswa yang

berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilah

menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah, dan

lingkungan masyarakat (termasuk teman pergaulan). Misalnya,

kehadiran orang dalam belajar, kedekatan hubungan antara anak

dengan orang lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga,

hubungan antar personil sekolah dan sebagainya (Sriyanti, dkk,

2009: 24). Apabila kondisi sosial atau lingkungan di sekitar siswa

dalam keadaan baik, maka akan memberikan pengaruh positif dan

tidak mengganggu semangat belajar siswa, begitu juga sebaliknya

apabila kondisi sosial di sekitar siswa dalam keadaan buruk maka

akan dapat mengganggu semangat belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat

dua faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar yaitu faktor

internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut dapat memberikan pengaruh

yang bersifat positif yaitu dapat mendukung dalam pencapaian hasil

belajar sehingga didapat hasil yang maksimal dan memuaskan, namun

bisa juga bersifat negatif, yaitu menghambat sehingga pencapaian hasil

belajarnya kurang maksimal. Oleh karena itu, masing-masing faktor

perlu diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan

yang telah ditetapkan.

25

2. Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana

dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,

menghayati, hingga mengimani, bertakwa, dan berakhlak mulia dalam

mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-

Qur’an dan Al-Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan,

serta penggunaan pengalaman (Majid, 2012: 11). Menurut Sahilun A.

Nasir, Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha yang sistematis dan

pragmatis dalam membimbing anak didik yang beragama Islam dengan

cara yang sedemikian rupa, sehingga ajaran-ajaran Islam itu benar-benar

dapat menjiwai, menjadi bagian yang integral dalam dirinya yakni

ajaran-ajaran Islam itu benar-benar dipahami, diyakini kebenarannya,

diamalkan menjadi pedoman hidupnya, menjadi pengontrol terhadap

perbuatan, pemikiran dan sikap mental (Syafaat, dkk, 2008: 15).

Menurut Zakiyah Daradjat, pendidikan agama Islam adalah

pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa

bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan

ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh

serta menjadikan ajaran agama itu sebagai sutau pandangan hidupnya

demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat

kelak (Daradjat, 2000: 86).

26

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam secara keseluruhannya

dalam lingkup Al-Qur’an dan Al-Hadits, fiqh, aqidah akhlak, dan sejarah

kebudayaan Islam. Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam juga

mencakup perwujudan keserasian, keselarasan dan keseimbangan

hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia,

makhluk lainnya maupun lingkungan. Jadi, Pendidikan Agama Islam

merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam mempersiapkan

peserta didik untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran

Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, pelatihan menuju

terbentuknya kepribadian muslim yang utuh.

b. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Menurut Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam untuk

sekolah/maadrasah berfungsi sebagai berikut (Majid, 2012: 15-16):

1) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta

didik kepada Allah SWT yang telahh ditanamkan dalam lingkungan

keluarga. Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban menanamkan

keimanan dan ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam

keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuhkembangkan lebih

lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran, dan pelatihan

agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat berkembang secara

optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

2) Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan

hidup di dunia dan di akhirat.

27

3) Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan

dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.

4) Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,

kekurangan-kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta didik

dalam keyakinan, pemahaman, dan pengalaman ajaran dalam

kehidupan sehari-hari.

5) Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari

lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan

dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia

Indonesia seutuhnya.

6) Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam

nyata dan nirnyata), sistem dan fungsionalnya.

7) Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat

khusus di bidang Agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang

secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan

bagi orang lain.

Dengan melalui proses belajar mengajar pendidikan agama

diharapakan terjadinya perubahan dalam diri anak baik aspek kognitif,

afektif maupun psikomotor. Dan adanya perubahan dalam tiga aspek

tersebut diharapkan akan berpengaruh terhadap cara berfikir dan tingkah

laku anak didik yang berdasarkan pendidikan agama. Dapat juga

dikatakan bahwa Pendidikan Agama Islam berfungsi sebagai suatu hal

28

yang dijadikan sandaran ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, jadi

pendidikan agama Islam adalah ikhtiar manusia dengan jalan bimbingan

untuk membantu mengarahkan fitrah agama peserta didik menuju

terbentuknya kepribadian utama sesuai dengan ajaran agama.

c. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi mata pelajaran yang

tidak hanya mengantarkan peserta didik dapat menguasai berbagai kajian

ke-Islaman, tetapi PAI lebih menekankan bagaimana peserta didik

mampu menguasai kajian ke-Islaman tersebut sekaligus dapat

mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat

(Zubaedi, 2011: 275). Pendidikan Agama Islam di sekolah atau madrasah

bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui

pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi

manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan,

ketaqwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan

pada jenjang yang lebih tinggi (Majid dan Andayani, 2011: 135).

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

berbudi pekerti luhur atau berakhlak mulia, dan memiliki pengetahuan

yang cukup tentang Islam terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam

lainnya, sehingga dapat dijadikan bekal untuk mempelajari berbagai

bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa harus terbawa oleh pengaruh-

29

pengaruh negatif yang mungkin ditimbulkan oleh ilmu dan mata

pelajaran tersebut.

d. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam mencakup perwujudan

dan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia

dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya

maupun lingkungannya (hablun minallah wa hablun minnanas) (Majid,

2012: 13). Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam juga identik dengan

aspek-aspek pengajaran agama Islam karena materi yang terkandung

didalamnya merupakan perpaduan yang saling melengkapi satu dengan

yang lainnya.

Apabila dilihat dari segi pembahasannya maka ruang lingkup

Pendidikan Agama Islam yang umum dilaksanakan di sekolah adalah:

1) Pengajaran Keimanan

Pengajaran keimanan berarti proses belajar mengajar tentang

aspek kepercayaan atau tauhid, dalam hal ini tentunya kepercayaan

menurut ajaran Islam, yang inti dari pengajaran ini adalah tentang

rukun Islam dan rukun iman.

2) Pengajaran Akhlak

Pengajaran akhlak adalah bentuk pengajaran yang mengarah

pada pembentukan jiwa, cara bersikap individu pada kehidupannya,

pengajaran ini berarti proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan

supaya yang diajarkan berakhlak baik.

30

3) Pengajaran Ibadah

Pengajaran ibadah adalah pengajaran tentang segala bentuk

ibadah dan tata cara pelaksanaannya, tujuan dari pengajaran ini agar

siswa mampu melaksanakan ibadah dengan baik dan benar. Selain itu

dapat mengerti segala bentuk ibadah dan memahami arti dan tujuan

pelaksanaan ibadah.

4) Pengajaran Fiqih

Pengajaran fiqih adalah pengajaran yang isinya

menyampaikan materi tentang segala bentu-bentuk hukum Islam yang

bersumber pada Al-Qur’an, sunnah, dan dalil-dalil syar’i yang lain.

Tujuan pengajaran ini adalah agar siswa mengetahui dan mengerti

tentang hukum-hukum Islam dan melaksanakannya dalam kehidupan

sehari-hari.

5) Pengajaran Al-Qur’an

Pengajaran Al-Qur’an adalah pengajaran yang bertujuan agar

siswa dapat membaca Al-Qur’an dan mengerti arti kandungan yang

terdapat disetiap ayat-ayat Al-Qur’an. Karena Al-Qur’an merupakan

firman Allah sebagi sumber hukum utama yang dijadikan pedoman

bagi seluruh umat Islam.

ذا ب يانن ل ى وموعظةن للممتقي ه لناس وهمدا

Artinya: “(Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia,

dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang

bertakwa.” (QS. Al Imran: 138)

31

6) Pengajaran Sejarah Islam

Tujuan pengajaran sejarah Islam ini adalah agar siswa dapat

mengetahui tentang pertumbuhan dan perkembangan agama Islam

dari awalnya sampai zaman sekarang sehingga siswa dapat mengenal

dan mencintai agama Islam.

Pembelajaran PAI di Indonesia saat ini juga perlu menanamkan

nilai pluralitas. Hal ini disebabkan karena masyarakat Indonesia sangat

plural. Sebagaimana dinyatakan oleh Suwardi bahwa Indonesia memiliki

masyarakat yang plural baik suku, etnis maupun agama. Kondisi ini

dapat menimbulkan terjadinya konflik antar masyarakat di Indonesia

(Suwardi dkk, 2017: 1).

Jadi, ruang lingkup PAI secara keseluruhan mendidik dan

membangun karakter siswa serta akhlak siswa yang berpengetahuan

Islami terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya sehingga

dapat dijadikan bekal untuk mempelajari berbagai bidang ilmu menjadi

serta menjadikan insan kamil yang mampu mengamalkan ajaran agama

dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat.

3. Kajian Materi Penelitian

a. Materi Makanan Minuman yang Halal dan Haram

1) Makanan Halal

Makanan halal adalah makanan yang boleh dimakan menurut

ketentuan syariat Islam. Bagi seorang muslim, makanan yang dimakan

harus memenuhi dua syarat yaitu:

32

a) Halal, artinya dibolehkan berdasarkan ketentuan syariat Islam.

b) Tayyib, artinya baik, mengandung nutrisi, bergizi, dan

menyehatkan.

Makanan dan minuman yang dikonsumsi tidaklah asal yang

mengenyangkan saja, tetapi harus halalan tayyiban. Adapun halalnya

makanan dan minuman meliputi tiga kriteria berikut ini:

a) Halal dari segi wujudnya/zatnya makanan itu sendiri, yaitu tidak

termasuk makanan yang diharamkan oleh Allah SWT.

b) Halal dari segi cara mendapatkannya.

c) Halal dalam proses pengolahannya.

Adapun jenis-jenis makanan halal menurut wujudnya adalah

sebagai berikut:

a) Makanan yang disebut halal oleh Allah dan Rasul-Nya.

b) Makanan yang tidak kotor dan menjijikkan.

c) Makanan yang tidak mendatangkan mudarat, tidak membahayakan

kesehatan tubuh, tidak merusak akal, serta tidak merusak moral dan

aqidah.

2) Makanan Haram

Makanan haram adalah makanan yang dinyatakan haram dan

tidak boleh dimakan menurut ketentuan hukum syariat Islam. Adapun

jenis dari makanan haram yaitu:

a) Semua makanan yang dinyatakan haram dalam Al-Qur’an

33

م ولم النزير وما ا هل لغيالله به والمنخنقة والموق و ذة والمت ردية حرمت عليكم الميتة والد

يتم وماذبح على النصب وان تست قسموا بالزل بع ال ماذ ك م ذلكم والنطيحة وما اكل الس

فسق ...

Artinya: “diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging

babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas

(nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh,

yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali

yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula)yang

disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula)

mengundi nasib dengan azlam (anak panah) karena itu

perbuatan fasik...” (QS. Al-Maidah/5: 3)

Dari ayat tersebut, makanan yang diharamkan adalah

bangkai, darah, daging babi, daging hewan yang disembelih atas

nama selain Allah, hewan yang mati karena tercekik, dipukuli,

terjatuh, ditanduk hewan lain, diterkam binatang buas, dan hewan

yang disembelih untuk berhala.

b) Semua jenis makanan yang mendatangkan mudharat/bahaya

terhadap kesehatan badan, jiwa, akal, moral, dan akidah.

c) Semua jenis makanan yang kotor dan menjijikkan.

d) Makanan yang didapatkan dengan cara yang batil (salah), misalnya

makanan hasil curian, rampasan, dan lain-lain.

3) Minuman Halal

Minuman halal adalah minuman yang boleh diminum

menurut ketentuan hukum syariat Islam. Semua jenis minuman yang

ada di muka bumi ini pada dasarnya halal hukumnya, kecuali terdapat

34

dalil Al-Qur’an dan hadits yang mneyatakan keharamannya. Adapun

jenis minuman yang halal adalah sebagai berikut:

a) Tidak memabukkan.

b) Tidak mendatangkan mudharat bagi manusia, baik dari segi

kesehatan badan, akal, jiwa, maupun akidah.

c) Tidak najis.

d) Didapatkan dengan cara yang halal.

4) Minuman Haram

Minuman haram adalah minuman yang tidak boleh diminum

menurut ketentuan hukum syariat Islam. Adapun minuman yang

haram, yaitu sebagai berikut:

a) Minuman yang memabukkan (khamr)

Pengertian khamr itu mencakup segala sesuatu yang

memabukkan, baik berupa zat cair, maupun zat padat, baik dengan

cara diminum, dimakan, dihisap, atau disuntikkan ke dalam tubuh.

Misalnya ganja, narkotika, morfin, heroin, bir, arak, dan berbagai

minuman beralkohol lainnya.

b) Minuman yang berasal dari benda najis atau benda yang terkena

najis. Misalnya minuman yang berasal dari air kencing kucing, dan

lain-lain.

c) Minuman yang didapatkan dengan cara batil (tidak halal).

Misalnya minuman yang didapatkan dengan cara merampok,

merampas, dan memeras.

35

5) Manfaat Mengkonsumsi Makanan dan Minuman Halal

Seseorang yang membiasakan diri mengonsumsi makanan

dan minuman yang halal akan memperoleh manfaat sebagai berikut:

a) Mendapat ridha Allah kerena telah menaati perintah-Nya dalam

memilih jenis makanan dan minuman yang halal.

b) Memiliki akhlakul karimah karena setiap makanan dan minuman

yang dikonsumsi akan berubah menjadi tenaga yang dijasikan

untuk beraktivitas dan beribadah.

c) Terjaga kesehatannya karena setiap makanan dan minuman yang

dikonsumsi bergizi dan baik bagi kesehatan badan.

6) Akibat Buruk Mengkonsumsi Makanan dan Minuman Haram

Mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram akan

menimbulkan akibat buruk bagi diri sendiri, orang lain, masyarakat,

dan lingkungan sekitarnya. Diantara akibat buruk tersebut adalah:

a) Amal ibadahnya tidak akan diterima dan doanya tidak akan

dikabulkan oleh Allah SWT.

b) Makanan dan minuman haram bisa merusak jiwa terutama

minuman keras (khamr). menyebabkan berbagai macam penyakit

psikologis (gangguan jiwa), misalnya gangguan daya ingat,

gangguan mental, kegagalan daya pikir, menimbulkan beban

mental, emosional, dan sosial yang sangat berat, dan menimbulkan

beban penderitaan berkepanjangan dan hancurnya masa depan.

36

c) Makan dan minuman yang haram dapat mengganggu kesehatan

tubuh. Misalnya khamr dapat menyebabkan berbagai macam

penyakit fisik, diantaranya tekanan darah tinggi, kanker, jantung,

liver, sistem kekebalan tubuh menurun, serta merusak jaringan

saraf otak.

d) Menghalangi seseorang mengingat Allah SWT.

b. Pengertian Metode Talking Stick

Metode adalah cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata

agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal (Majid, 2013: 193).

Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru untuk

menciptakan lingkungan belajar yang tidak monoton. Dalam mengajar

metode disusun berdasarkan prinsip dan sistem tertentu, untuk itu sebagai

seorang guru harus banyak menguasai berbagai metode pembelajaran dan

dapat menerapkan metode tersebut dalam pembelajaran dengan tepat

sesuai dengan keadaan dan kondisi siswa.

ك بلحكمه والموعظة السنة وجادلمم بالت هي احسنم ان ربك همو امدعم ال سبيل رب «۵۲۱ النحل :»اعلمم بن ضل عن سبيله وهمواعلمم بلممهتدين

Artinya: “(Wahai Nabi Muhmmad SAW) Serulah (semua manusia)

kepada jalan (yang ditunjukkan) Tuhan Pemelihara kamu

dengan hikmah (dengan kata-kata bijak sesuai dengan tingkat

kepandaian mereka) dan pengajaran yang baik dan bantalah

mereka dengan (cara) yang terbaik. Sesungguhnya Tuhan

pemelihara kamu, Dialah yang lebih mengetahui (tentang

siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih

mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk).” (QS. An-

Nahl: 125)

37

Carol Locust mengatakan bahwa pada mulanya, Talking Stick

(Tongkat berbicara) adalah metode yang digunakan oleh penduduk asli

Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan

pendapat dalam suatu forum (Huda, 2013: 224). Sekarang metode itu

sudah digunakan sebagai metode pembelajaran dalam kelas. Metode

Talking Stick merupakan suatu cara yang digunakan guru dalam

menjelaskan materi pelajaran kepada siswa dengan memanfaatkan

tongkat sebagai pemicu siswa untuk dapat berbicara.

c. Langkah-Langkah Metode Talking Stick

Adapun langkah-langkah metode talking stick adalah sebagai

berikut (Huda, 2013: 225):

1) Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya ± 20 cm.

2) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian

memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan

mempelajari materi pelajaran.

3) Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam wacana.

4) Setelah siswa selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari

isinya, guru mempersilakan siswa untuk menutup isi bacaan.

5) Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa,

setelah itu guru memberi pertanyaan dan siswa yang memegang

tongkat tersebut harus menjawabnya. Demikian seterusnya sampai

sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap

pertanyaan dari guru.

38

6) Guru memberi kesimpulan.

7) Guru melakukan evaluasi/penilaian.

8) Guru menutup pembelajaran.

Menurut Suprijono langkah-langkah pembelajaran dengan

metode talking stick adalah sebagai berikut:

1) Diawali oleh penjelasan guru mengenai materi pokok yang akan

dipelajari.

2) Peserta didik diberi kesempatan membaca dan mempelajari materi

tersebut.

3) Berikan waktu yang cukup untuk aktivitas ini.

4) Guru selanjutnya meminta kepada peserta didik menutup bukunya.

5) Guru mengambil tongkat yang telah dipersiapkan sebelumnya.

6) Tongkat tersebut diberikan kepada salah satu peserta didik.

7) Peserta didik yang menerima tongkat tersebut diwajibkan menjawab

pertanyaan dari guru demikian seterusnya.

8) Ketika tongkat (stick) bergulir dari peserta didik ke peserta didik

lainnya, seyogyanya diiringi musik.

9) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan

refleksi terhadap materi yang telah dipelajarinya.

10) Guru memberi ulasan terhadap seluruh jawaban yang diberikan

peserta didik, selanjutnya bersama-sama peserta didik merumuskan

kesimpulan (Suprijono, 2011: 109-110).

39

Dari penjelasan langkah-langkah tersebut bahwa dalam

pelaksanaan metode talking stick pada pembelajaran seorang guru harus

menjelaskan kepada siswa terkait materinya, setelah itu siswa harus

diberi waktu untuk membaca kembali materi yang telah disampaikan

guru, dan baru dapat dilakukan metode talking stick. Dalam pelaksanaan

metode talking stick bisa dilakukan variasi agar siswa semakin semangat

melakukan pembelajaran, yaitu saat metode talking stick berlangsung

atau saat tongkat digulirkan bisa menggunakan nyanyian yang semangat

dan saat nyanyian tersebut selesai siswa yang mendapat giliran

memegang tongkat harus menjawab pertanyaan.

d. Kelebihan dan Kekurangan Metode Talking Stick

Dalam metode talking stick terdapat beberapa kelebihan,

diantaranya adalah sebagai berikut (Huda, 2013: 225):

1) Mampu menguji kesiapan siswa.

2) Melatih keterampilan siswa dalam membaca dan memahami materi

pelajaran dengan cepat.

3) Membuat siswa ceria, senang dan melatih mental siswa untuk siap

dalam kondisi dan situasi apapun.

4) Melatih siswa berbicara di depan teman-temanya.

5) Menciptakan suasana menyenangkan dan membuat siswa aktif.

6) Menumbuhkan jiwa berkompetisi pada diri siswa.

Adapun kekurangan metode talking stick adalah bagi siswa

siswi yang secara emosional belum terlatih untuk bisa berbicara di

40

hadapan guru, metode ini mungkin kurang sesuai (Huda, 2013: 225).

Selain itu kelemahan dari metode talking stick ini adalah membuat siswa

tegang, ketakutan karena pertanyaan yang akan diberikan oleh guru.

Siswa takut mendapat pertanyaan saat dia belum siap untuk menjawab

pertanyaan tersebut, karena untuk beberapa siswa yang tergolong lambat

berfikirnya kondisi seperti itu membuatnya semakin takut dan tidak bisa

berfikir dengan baik. Untuk itu sebelum guru melakukan metode talking

stick, guru harus bisa memahamkan seluruh siswa akan materi yang

dijelaskan dan bisa membawa kelas dalam kondisi pembelajaran yang

santai dan menyenangkan sehingga tidak menimbulkan ketegangan.

Berdasarkan penerapan metode ini diharapkan siswa mampu

melaksanakan pembelajaran dengan baik, dan dengan kelebihan serta

kekurangan metode tersebut diharapkan siswa mampu pula menikmati

proses belajar mengajarnya.

Jadi, sebagai seorang pendidik maka harus pandai

memanfaatkan ataupun mengkombinasikan metode ataupun model

pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam kegiatan belajar

mengajar, karena sejatinya tidak ada metode atau model pembelajaran

yang paling baik. Saat guru dapat menerapkan metode pembelajaran

yang tepat dan sesuai dengan materi dan kondisi siswa, maka kegiatan

pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.

41

B. Kajian Pustaka

Berdasarkan data yang peneliti dapatkan, ada beberapa penelitian

yang berkaitan dengan penerapan metode dalam pembelajaran. Dalam kajian

pustaka ini penulis menemukan beberapa judul skripsi yang relevan

diantaranya:

Pertama, skripsi yang berjudul Efektifitas Penerapan Metode Talking

Stick dengan Media Power Point Terhadap Hasil Belajar dan Motivasi Belajar

Siswa Pada Materi Pokok Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia Kelas

VIII di MTs Ibnul Qoyyim Putri, yang ditulis oleh Siti Ma’rifah Program Studi

Pendidikan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2013. Penelitian ini termasuk dalam

penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperimen). Desain penelitian ini yang

digunakan adalah Nonequivalent Control Group Desain. Data penelitian

dianalisis dengan SPPSS 16,0 for Windows. Uji t-test digunakan untuk

menganalisis hasil belajar siswa dan uji Mann Whitney U untuk menganalisis

data motivasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan

metode talking stick dengan media power point efektif meningkatkan hasil

belajar siswa kelas VIII di MTs Ibnul Qoyyim Putri dengan rata-rata nilai post

test pada kelompok eksperimen 79,79 dengan nilai t hitung sebesar 2,939 (>

2,315). Penerapan metode talking stick dengan media power point efektif

meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII di MTs Ibnul Qoyyim Putri

dengan nilai Uji Mann Whiteny U 149 (< 682,50) dan nilai (1 – p-value)

sebesar 0,002 (< 0,05).

42

Kedua, skripsi yang berjudul Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar

Ips Materi Peta Lingkungan Setempat Melalui Metode Talking Stick Pada

Siswa Kelas IV di MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh

Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015 yang ditulis oleh Ziadatul

Hasanah, Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga 2014. Hasil penelitian

ini, menunjukkan bahwa penggunaan metode talking stick mampu menarik

perhatian siswa terhadap pelajaran IPS. Dapat dilihat dari hasil pengamatan

siswa terhadap perhatian belajar siswa menunjukkan pra-siklus yang memenuhi

KKM ada 3 siswa (18,75%), setelah menggunakan metode talking stick pada

siklus I menjadi 7 siswa (43,75%), siklus II menjadi 12 siswa (75%) dan siklus

III menjadi 16 siswa (100%). Nilai yang tidak memenuhi KKM pada pra siklus

ada 13 siswa (81,25%), setelah menggunakan metode talking stick pada siklus

I menjadi 9 siswa (56,25%), siklus II menjadi 4 siswa (25%) dan siklus III

(0%). Dengan menggunakan metode talking stick yang tepat akan mampu

meningkatkan prestasi dan ketuntasan belajar siswa, dilihat dari rata-rata hasil

tes formatif pada setiap siklus yaitu prasiklus (54,38), siklus I menjadi (65,63),

siklus II menjadi (75) dan siklus III menjadi (86,25).

Kedua skripsi tersebut memiliki kesamaan yaitu sama-sama

melakukan penelitian dalam pembelajaran di kelas dengan menggunakan

metode talking stick. Akan tetapi dari kedua skripsi tersebut terdapat perbedaan

yaitu skripsi yang pertama melakukan penelitian kuantitatif untuk mengetahui

bagaimana keefektifan penerapan metode talking stick dengan media power

43

point terhadap hasil belajar dan motivasi belajar siswa, sedangkan skripsi yang

kedua dilakukan penelitian tindakan kelas untuk mengetahui pengaruh metode

talking stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang penulis

lakukan adalah sama-sama melakukan penelitian dalam pembelajaran di kelas

dengan menggunakan metode talking stick. Namun pada penelitian ini peneliti

hanya terfokus untuk meneliti penggunaan metode talking stick dalam

pembelajaran PAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

44

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Identitas Sekolah

a. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Suruh

NPSN : 20320280

Status : Negeri

Bentuk Pendidikan : SMP

Alamat Sekolah : Jl. Suruh-Gunung Tumpeng KM 5 Medayu,

Suruh

Kode Pos : 50776

b. Data Pelengkap

SK Pendirian Sekolah : 13a/O/1998

Tanggal SK Pendirian : 1998-01-29

Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

SK Izin Operasional : 13A/O/1998

Tanggal SK Izin Operasional : 1998-01-29

Kebutuhan Khusus Dilayani : Tidak ada

Nama Bank : Bank Jateng

Cabang KCP/Unit : Salatiga

Rekening Atas Nama : SMP N 3 SURUH

45

Luas Tanah Milik : 6950 M2

c. Data Periodik

Status BOS : Bersedia Menerima

Waktu Penyelenggaraan : Pagi

Sertifikat ISO : Belum Bersertifikat

Sumber Listrik : PLN

Daya Listrik : 7700

Akses Internet : Indosat IM3

2. Visi dan Misi SMP Negeri 3 Suruh

a. Visi Sekolah

Dalam merumuskan visi, pihak-pihak yag terkait (stakeholders)

bermusyawarah, sehingga visi sekolah mewakili aspirasi berbagai

kelompok yang terkait, sehingga seluruh kelompok yang terkait (guru,

staf tata usaha, siswa, orang tua, masyarakat, pemerintah) bersama-sama

berperan aktif untuk mewujudkan visi SMP Negeri 3 Suruh. Visi SMP

Negeri 3 Suruh adalah “Terwujudnya Insan yang Terdidik, Terampil

dan Berkepribadian Luhur”.

Adapun indikator ketercapaian visi SMP Negeri 3 Suruh

sebagai berikut:

1) Terdidik

a) Pengembangan potensi diri pengetahuan (kognitif)

b) Berfikir logis dan ilmiah

c) Memiliki wawasan luas

46

2) Terampil

a) Peningkatan potensi diri keterampilan (psikomotor)

b) Pemecahan masalah secara ilmiah

c) Sikap dan perbuatan sesuai tata krama

3) Berkepribadian Luhur

a) Pengembangan potensi diri sikap (psikomotorik)

b) Bertanggung jawab dalam sikap dan perbuatan

c) Cerperilaku secara norma agama, aturan sekolah, masyarakat dan

aturan hukum negara

b. Misi Sekolah

Untuk mencapai visi SMP Negeri 3 Suruh perlu dilakukan suatu

misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas. Dalam

setiap kinerja selalu menumbuhkan sikap dan perilaku mandiri, jujur,

mendasarkan segala sesuatu pada ilmu, santun, taqwa dan memiliki

budaya mutu. Penjabaran dari misi tersebut meliputi:

1. Melaksanakan pembelajaran dan pembimbingan secara efektif

sehingga setiap peserta didik dapat berkembang secara optimal dengan

penyediaan sumber belajar.

2. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler atau pengembangan diri secara

konsisten dan berkesinambungan.

3. Melaksanakan pengajaran remidial dan pengayaan materi pelajaran

secara berencana dan berkesinambungan.

47

4. Menumbuhkembangkan semangat keunggulan dalam prestasi dan

budi pekerti secara intensif kepada seluruh warga sekolah.

5. Menumbuhkembangkan perilaku yang sesuai dengan tuntunan norma

agama, sosial dan hukum.

6. Membudidayakan hidup yang bersih dan tertib dalam lingkungan

sekolah.

7. Menerapkan butir-butir pendidikan karakter bangsa dalam kehidupan

bermasyarakat dan bernegara.

3. Struktur Organisasi SMP Negeri 3 Suruh

Kepala Sekolah : Siti Nur Supiyah, S.Pd., M.Pd.

Wakil Kepala Sekolah : Ana Mariana, S.Pd.

Humas : Muhammad Hisyam, S.Pd.

Pembina OSIS : Drs. Jumeri

Koordinator Perpustakaan : Handis Salamah, S.Pd.

Sarana dan Prasarana : Tejo Asmara, S.Pd.

Kurikulum : Nuryanta, S.Pd.

Kepala TU/Administrasi : Witono

Staf : Lilis Widyawati, S.E.

Fathul Munib

Hadi Wibowo

Joko Budiyono

48

4. Data Guru dan Siswa

a. Data Guru

Tabel 3.1 Data Guru SMP Negeri 3 Suruh

NO NAMA JABATAN PANGKAT GOL

1 Siti Nur Supiyah, S.Pd,

M.Pd.

Guru Madya Pembina IV/a

2 Nuryanta, S.Pd Guru Madya Pembina Tk. I IV/b

3 Anst Suharsono, S.Pd Guru Madya Pembina IV/a

4 Muh Supriyanto, S.Pd Guru Madya Pembina IV/a

5 Sri Wuryani, S.Pd Guru Madya Pembina IV/a

6 Kasiyan, S.Pd Guru Madya Pembina IV/a

7 Drs. Jumeri Guru Madya Pembina IV/a

8 Suprapti, S.Pd Guru Madya Pembina IV/a

9 M. Hisyam, S.Pd Guru Madya Pembina IV/a

10 Arin Romizah, S.Pd Guru Madya Pembina IV/a

11 Wiwik Harwanti, S.Pd Guru Madya Pembina IV/a

12 Erma Lilis S., S.Pd Guru Muda Penata TK. 1 III/d

13 Dra. Kiptiyah Guru Muda Penata TK. 1 III/d

14 Enik Wijayanti, S.Pd Guru Muda Penata TK. 1 III/d

15 Ana Mariana, S.Pd Guru Muda Penata TK. 1 III/d

16 Dra. Siti Zulaekah Guru Muda Penata TK. 1 III/d

17 Handis Salamah, S.Pd Guru Muda Penata TK. 1 III/d

49

18 Setyo W. Anjari, S.Pd Guru Muda Penata TK. 1 III/d

19 Inayah Mala Hayati,

S.Pd

Guru Muda Penata III/c

20 Sukarni, S.Kom Guru Pertama Penata Muda

TK. 1

III/b

21 Tejo Asmara, S.Pd Guru Muda Penata III/c

22 Nona Muanifah, S.Pd Guru Pertama Penata Muda III/a

23 Fitria Hidayanto, S.Pd Guru Pertama Penata Muda III/a

24 Nanang Budiyanto,

S.Pd

GTT - -

25 Annisa Sarafina, S.Pd GTT - -

26 Wahyu Tri A., S.Pd Guru Muda Penata TK.1 III/d

27 Isni Sri Widyastuti, S.E Guru Pertama Penata Muda III/a

28 Budiyono, S.Ag Guru Bantu - -

b. Data Siswa

Tabel 3.2 Data Siswa SMP Negeri 3 Suruh

Tahun Pelajaran 2017/2018

Kelas Jumlah Siswa

VII

VII A 32 Siswa

VII B 32 Siswa

VII C 32 Siswa

VII D 30 Siswa

50

VIII

VIII A 32 Siswa

VIII B 32 Siswa

VIII C 32 Siswa

VIII D 22 Siswa

VIII E 16 Siswa

IX

IX A 30 Siswa

IX B 29 Siswa

IX C 28 Siswa

IX D 30 Siswa

IX E 30 Siswa

5. Obyek Penelitian

Subjek yang diteliti adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 3 Suruh

yang berjumlah 32 siswa, yang terdiri dari 19 putra dan 13 putri tahun

pelajaran 2017/2018. Pemilihan kelas ini bertujuan untuk memperbaiki dan

meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar terutama pembelajaran

PAI.

Adapun data siswa yang menjadi obyek penelitian adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.3 Nama Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 3 Suruh

Tahun Pelajaran 2017/2018

No Nama Jenis Kelamin

1 Adita Dwi Armanto L

51

2 Bagas Eka Prasetya L

3 Bima Maulana Arrosyid L

4 Devas Agung L

5 Devina P

6 Dini Nawangsari P

7 Dita Pramudani P

8 Diva Rukmana L

9 Dwiriska Aulia P

10 Fahmi Khoerudin L

11 Fery Wulandari P

12 Fradana Saputra L

13 Hendrik Adit Setiyawan L

14 Lawu Hadi Prayetno L

15 Lia Purnama Sari P

16 Lukman Tantowi L

17 Melisa Indriyanti P

18 Muhamad Mustaqim L

19 Muhammad Alriza Hafid L

20 Muhammad Angga Saputra L

21 Muhammad Ibnu Setiawan L

22 Muhammad Ma’arif L

23 Pendi Setiawan L

52

24 Rini Agustin P

25 Saiful Hasan L

26 Siti Maungidatul K P

27 Siti Nurjanah P

28 Siti Nyamiroh P

29 Vivi Novitasari P

30 Yoga Aldi Setiawan L

31 Yoga Pratama L

32 Zuliana Fitriyanti P

B. Pra Siklus

Adapun dari hasil tes formatif pada pra-siklus (kondisi terakhir

sebelum pelaksanaan PTK) ini didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada

tabel berikut ini:

Tabel 3.4 Hasil Tes Siswa pada Pra-Siklus

No Nama KKM Nilai Keterangan

1 Adita Dwi Armanto 78 72 Belum Tuntas

2 Bagas Eka Prasetya 78 65 Belum Tuntas

3 Bima Maulana Arrosyid 78 74 Belum Tuntas

4 Devas Agung 78 60 Belum Tuntas

5 Devina 78 84 Tuntas

6 Dini Nawangsari 78 88 Tuntas

53

7 Dita Pramudani 78 59 Belum Tuntas

8 Diva Rukmana 78 72 Belum Tuntas

9 Dwiriska Aulia 78 83 Tuntas

10 Fahmi Khoerudin 78 68 Belum Tuntas

11 Fery Wulandari 78 88 Tuntas

12 Fradana Saputra 78 85 Tuntas

13 Hendrik Adit Setiyawan 78 75 Belum Tuntas

14 Lawu Hadi Prayetno 78 76 Belum Tuntas

15 Lia Purnama Sari 78 88 Tuntas

16 Lukman Tantowi 78 76 Belum Tuntas

17 Melisa Indriyanti 78 83 Tuntas

18 Muhamad Mustaqim 78 78 Tuntas

19 Muhammad Alriza Hafid 78 70 Belum Tuntas

20 M Angga Saputra 78 81 Tuntas

21 M Ibnu Setiawan 78 76 Belum Tuntas

22 Muhammad Ma’arif 78 65 Belum Tuntas

23 Pendi Setiawan 78 64 Belum Tuntas

24 Rini Agustin 78 88 Tuntas

25 Saiful Hasan 78 70 Belum Tuntas

26 Siti Maungidatul K 78 77 Belum Tuntas

27 Siti Nurjanah 78 71 Belum Tuntas

28 Siti Nyamiroh 78 88 Tuntas

54

29 Vivi Novitasari 78 88 Tuntas

30 Yoga Aldi Setiawan 78 85 Tuntas

31 Yoga Pratama 78 66 Belum Tuntas

32 Zuliana Fitriyanti 78 73 Belum Tuntas

Jumlah 2.436

13 Tuntas

19 Belum Tuntas

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pra siklus ini, presentase

ketuntasan belajar siswa kelas VIII C yaitu:

P =

x 100 %

x 100%

Berdasarkan data tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada

pra-siklus dari 32 siswa terdapat 19 siswa yang mendapatkan nilai belum tuntas

atau sebesar 59,38% dan hanya 13 siswa atau sebesar 40,62% yang mampu

mendapatkan nilai melampaui KKM pada pelajaran PAI. Hal ini dikarenakan

masih menggunakan metode ceramah saat pembelajaran berlangsung, sehingga

masih banyak siswa kurang memperhatikan penjelasan materi dari guru.

Dari pra-siklus ini banyak hasil belajar siswa masih belum mencapai

standar nilai yang ditentukan, maka hal ini yang perlu diperhatikan dan harus

dijadikan suatu yang harus dibenahi dalam pelaksanaan siklus I.

55

C. Pelaksanaan Penelitian Siklus I

Penelitian siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 3 April 2018 dengan

materi mengonsumsi makanan dan minuman yang halal dan menjauhi yang

haram, adapun alokasi waktunya yaitu 2 jam pelajaran (2x40 menit), rentang

waktunya mulai jam 11.30 WIB sampai jam 13.15 WIB. Adapun langkah-

langkah penelitiannya adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan Tindakan (Planning)

Kegiatan utama dalam tahap ini adalah menyusun rancangan tindakan

kelas yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran. Adapun

persiapan yang dilakukan untuk pelaksanakan tindakan siklus I diantaranya

adalah:

a) Merencanakan materi pembelajaran makanan minuman yang halal dan

haram dengan menerapkan metode Talking Stick.

b) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

c) Membuat instrumen pengamatan yang terdiri dari: soal post-test, lembar

observasi.

d) Menyiapkan media yang diperlukan pada saat pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

a. Kegiatan Awal

1) Membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa

sebelum belajar.

2) Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa serta kebersihan kelas.

56

3) Melakukan penjajakan/appersepsi kesiapan belajar siswa dengan

memberikan pertanyaan tentang materi ketentuan halal atau haramnya

makanan dan minuman, pengertian makanan halal dan makanan

haram, dan jenis makanan halal dan makanan haram.

4) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai.

b. Kegiatan Inti

1) Mengamati

a) Siswa mengamati penjelasan guru tentang materi yang diajarkan.

b) Siswa mengamati gambar dan membaca materi di buku paket.

2) Menanya

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya berkaitan

materi yang belum dimengerti.

3) Mengeksplorasi

Setelah penyampaian materi dan proses tanya jawab selesai, guru

mengajak siswanya melakukan pembelajaran dengan metode talking

stick.

4) Mengasosiasi

Peserta didik berfikir untuk menjawab pertanyaan saat pelaksanaan

metode talking stick.

57

5) Mengkomunikasikan

a) Saat pelaksanaan metode talking stick, setiap siswa yang

mendapatkan pertanyaan harus bisa menjawab pertanyaan yang

diberikan dari guru.

b) Siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dari guru akan diberikan

reward.

c. Penutup

1) Guru bersama-sama para peserta didik merumuskan beberapa

simpulan terkait materi yang telah diajarkan.

2) Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan memberikan post test

kepada siswa.

3) Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan

selanjutnya.

4) Mengakhiri pembelajaran dengan bacaan hamdalah dan mengingatkan

untuk selalu rajin belajar agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat,

dan diakhiri dengan salam.

3. Pengamatan (Observing)

Pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang

berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik dengan metode

talking stick, serta mengetahui kendala yang dihadapi dalam menerapkan

pembelajaran yang sedang berlangsung. Peneliti mengamati dengan

menggunakan lembar observasi siswa dan guru yang telah disiapkan.

58

4. Refleksi (Reflection)

Refleksi pada siklus I dilakukan untuk menentukan apakah siklus I

sudah mencapai indikator keberhasilan atau belum. Jika belum maka akan

dicari kelemahan-kelemahan yang ada pada siklus I yang selanjutnya akan

diperbaiki pada siklus II. Pada tahap refleksi ini, peneliti mengevaluasi

kegiatan yang ada di siklus I. Dari hasil observasi peneliti menemukan

beberapa hal yang mendukung proses pembelajaran, diantaranya:

a. Siswa antusias terhadap metode talking stick yang digunakan pada saat

proses pembelajaran.

b. Sebagian siswa telah aktif mengikuti proses pembelajaran yang

berlangsung.

Walaupun sudah ada beberapa hal yang mendukung proses

pembelajaran, namun masih terdapat hal-hal yang menghambat proses

pembelajaran, diantaranya:

a. Sebagian siswa masih kurang dalam kesiapan mengikuti pelajaran,

ditandai dengan posisi duduk yang salah dan berpakaian tidak rapi.

b. Selama proses pembelajaran berlangsung masih ada beberapa siswa yang

kurang fokus dan masih pasif dalam pembelajaran.

c. Masih ada beberapa siswa yang mengabaikan perintah atau pun

penjelasan dari guru, siswa cenderung ramai sendiri dan pandangan

tidak berpusat ke guru.

d. Ada beberapa siswa yang belum bisa menjawab pertanyaan yang

diberikan guru pada saat pelaksanaan metode talking stick.

59

Dari adanya hal-hal yang mendukung ataupun hal-hal yang

menghambat proses pembelajaran pada siklus I, dengan demikian perlu

adanya ide perbaikan yang bisa diterapkan pada siklus II agar bisa

memperlancar proses pembelajaran dan terjadi peningkatan hasil belajar. Ide

perbaikan untuk siklus II, diantaranya yaitu:

a. Guru harus mengkondisikan kelas terlebih dahulu.

b. Guru harus lebih jelas untuk menerangkan materi yang dipelajari.

c. Guru memperingatkan kepada siswa yang berbicara dengan temannya

yang tidak memperhatikan guru dalam menjelaskan materi.

d. Kemampuan guru dalam mengelola kelas dan waktu untuk ditingkatkan.

D. Pelaksanaan Penelitian Siklus II

Pada siklus II ini sama dengan siklus I. Siklus ini merupakan tahap

perbaikan dari siklus I. Siklus II ini bertujuan untuk memperbaiki dan menutup

kekurangan pada siklus I. Penelitian siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 17

April 2018, penerapan tindakan mengacu pada konsep pembelajaran yang

tertulis pada RPP. Tahap-tahap yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai

berikut:

1. Perencanaan Tindakan (Planning)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menyusun

rancangan kegiatan pembelajaran, diantaranya:

a. Menyiapkan materi yang akan diajarkan pada siklus II.

b. Menyiapkan lembar pengamatan siswa dan guru untuk diisi pada saat

kegiatan pembelajaran berlangsung.

60

c. Menyiapkan soal post test.

d. Menyiapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

a. Pendahuluan

1) Membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa

sebelum belajar.

2) Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa untuk pembelajaran.

3) Melakukan penjajakan/appersepsi kesiapan belajar siswa dengan

memberikan pertanyaan tentang materi pengertian minuman halal dan

minuman haram, jenis minuman halal dan minuman haram, manfaat

makanan dan minuman yang halal dan akibat buruk dari makanan dan

minuman yang haram.

4) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai.

b. Kegiatan Inti

1) Mengamati

1) Siswa mengamati penjelasan guru tentang materi yang diajarkan.

2) Siswa mengamati gambar dan membaca materi di buku paket.

2) Menanya

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya berkaitan

materi yang belum dimengerti.

61

3) Mengeksplorasi

Setelah penyampaian materi dan proses tanya jawab selesai, guru

mengajak siswanya melakukan pembelajaran dengan metode talking

stick.

4) Mengasosiasi

Peserta didik berfikir untuk menjawab pertanyaan saat pelaksanaan

metode talking stick.

5) Mengkomunikasikan

a) Saat pelaksanaan metode talking stick, setiap siswa yang

mendapatkan pertanyaan harus bisa menjawab pertanyaan yang

diberikan dari guru.

b) Siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dari guru akan diberikan

reward.

c. Penutup

1) Guru bersama-sama para peserta didik merumuskan beberapa

simpulan terkait materi yang telah diajarkan.

2) Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan memberikan post test

kepada siswa.

3) Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan

selanjutnya.

4) Mengakhiri pembelajaran dengan bacaan hamdalah dan mengingatkan

untuk selalu rajin belajar agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat,

dan diakhiri dengan salam.

62

3. Pengamatan (Observing)

Peneliti mengamati kegiatan pembelajaran pada siklus II dengan

menggunakan lembar observasi siswa dan lembar observasi guru. Pada

siklus II ini, kekurangan-kekurangan dan hambatan yang muncul pada

siklus I sudah tertutupi dan terjadi peningkatan hal-hal yang mendukung

proses pembelajaran.

4. Refleksi (Reflection)

Pada tahap refleksi ini peneliti mengevaluasi kegiatan siklus II.

Peneliti menemukan beberapa keberhasilan yang dicapai, diantaranya:

a. Sebagian besar siswa telah siap mengikuti pelajaran, ditandai dengan

posisi duduk yang sudah benar dan berpakaian rapi.

b. Antusiasme belajar siswa mulai meningkat, ditandai dengan sebagian

besar siswa telah aktif mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung.

c. Sebagian besar siswa sudah dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan guru.

d. Sebagian besar siswa telah memperhatikan perintah atau pun penjelasan

dari guru, siswa sudah tidak ramai sendiri dan pandangan berpusat ke

guru.

Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus II ini, dari

keberhasilan yang dicapai pada siklus II maka dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan siklus II sudah berhasil karena proses pembelajaran pada siklus

II ini telah mengalami peningkatan. Oleh karena itu, Proses penelitian ini

berhenti pada siklus II.

63

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per Siklus

1. Siklus I

a. Hasil Belajar

Dalam siklus ini pembelajaran PAI materi Makanan Minuman

yang Halal dan Haram sudah dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 3

April 2018. Data yang diperoleh pada siklus ini adalah data nilai hasil

belajar siswa. Adapun proses belajar mengajar mengacu kepada rencana

pembelajaran yang telah disiapkan oleh peneliti. Pada akhir

pembelajaran dilakukan tes, dengan maksud mengetahui tingkat

keberhasilan dalam proses pembelajaran dari setiap siklus. Dari tes yang

diberikan guru pada siklus I, maka didapatkkan hasil sebagaimana

terdapat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Hasil Tes Siswa pada Siklus I

No Nama KKM Nilai Keterangan

1 Adita Dwi Armanto 78 70 Belum Tuntas

2 Bagas Eka Prasetya 78 70 Belum Tuntas

3 Bima Maulana Arrosyid 78 70 Belum Tuntas

4 Devas Agung 78 80 Tuntas

5 Devina 78 80 Tuntas

6 Dini Nawangsari 78 85 Tuntas

64

7 Dita Pramudani 78 65 Belum Tuntas

8 Diva Rukmana 78 80 Tuntas

9 Dwiriska Aulia 78 85 Tuntas

10 Fahmi Khoerudin 78 70 Belum Tuntas

11 Fery Wulandari 78 85 Tuntas

12 Fradana Saputra 78 80 Tuntas

13 Hendrik Adit Setiyawan 78 70 Belum Tuntas

14 Lawu Hadi Prayetno 78 70 Belum Tuntas

15 Lia Purnama Sari 78 80 Tuntas

16 Lukman Tantowi 78 50 Belum Tuntas

17 Melisa Indriyanti 78 85 Tuntas

18 Muhamad Mustaqim 78 70 Belum Tuntas

19 M Alriza Hafid 78 60 Belum Tuntas

20 M Angga Saputra 78 80 Tuntas

21 M Ibnu Setiawan 78 80 Tuntas

22 Muhammad Ma’arif 78 80 Tuntas

23 Pendi Setiawan 78 75 Belum Tuntas

24 Rini Agustin 78 85 Tuntas

25 Saiful Hasan 78 80 Tuntas

26 Siti Maungidatul K 78 85 Tuntas

27 Siti Nurjanah 78 80 Tuntas

28 Siti Nyamiroh 78 80 Tuntas

65

29 Vivi Novitasari 78 80 Tuntas

30 Yoga Aldi Setiawan 78 65 Belum Tuntas

31 Yoga Pratama 78 75 Belum Tuntas

32 Zuliana Fitriyanti 78 85 Tuntas

Jumlah 2435

19 Tuntas

13 Belum Tuntas

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I

perhitungan presentase ketuntasan belajar siswa, yaitu:

P =

x 100 %

x 100%

Pencapaian hasil belajar pada siklus I ini belum mencapai

indikator keberhasilan yang ditentukan. Pada siklus I ini, dari 32 siswa

ada 19 siswa yang mendapatkan nilai mencapai KKM dan 13 siswa yang

belum bisa mendapatkan nilai mencapai KKM. Siklus I belum dikatakan

tuntas karena tingkat ketuntasan baru mencapai 59,37% dan belum

mencapai indikator ketercapaian penelitian yaitu 85%. Maka harus

dilakukan pembelajaran siklus II dengan menggunakan metode talking

stick untuk mendapatkan ketuntasan belajar yang mencapai indikator

yang telah ditentukan.

66

b. Hasil Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh guru kolaborator yang berperan

sebagai pengamat sekaligus penilai. Pengamatan menggunakan

instrumen penelitian yaitu lembar pengamatan guru dan siswa. Berikut

ini data hasil pengamatan guru dan siswa, yaitu:

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus I

No Aspek yang diamati

Skor

A B C D

Kemampuan Guru Membuka Pelajaran

1 Guru membuka pelajaran dengan doa

dan salam

2 Melakukan penjajakan/appersepsi

kesiapan belajar siswa terkait dengan

materi

3 Menyampaikan kompetensi dasar dan

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

Penguasaan Materi Pelajaran

4 Menunjukkan penguasaan materi

pembelajaran

5 Mampu memberikan variasi dalam

menyampaikan materi ajar dengan

metode Talking Stick

67

6 Mengaitkan materi dengan pengetahuan

yang relevan dan realita kehidupan

Kegiatan Belajar Mengajar

7 Penyampaian materi ajar sesuai dengan

tujuan dan indikator yang telah

ditentukan

8 Melakukan tanya jawab saat

pembelajaran

9 Memberikan bantuan apabila siswa

mengalami kesulitan selama mengikuti

pembelajaran

10 Menggunakan buku paket sebagai

sumber belajar

11 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan

sumber belajar

12 Mendemonstrasikan langkah-langkah

kegiatan belajar dengan metode talking

stick

13 Memfasilitasi siswa selama kegiatan

belajar dengan metode talking stick

14 Guru menyampaikan materi pokok yang

dan memberi kesempatan/waktu kepada

siswa untuk membaca dan mempelajari

68

T

e

materi yang sudah disampaikan

15 Guru memberi tongkat kepada siswa dan

memulai metode talking stick

16 Guru mampu memimpin pembelajaran

saat melakukan metode talking stick

17 Guru memberikan pertanyaan kepada

siswa yang mendapat giliran memegang

tongkat

18 Ketepatan dalam penggunaan alokasi

waktu yang disediakan

19 Memberikan reward kepada siswa √

Kemampuan Menutup Pembelajaran

20 Guru bersama siswa menyimpulkan

materi yang telah dibahas

21 Melaksanakan penilaian dan refleksi

dengan memberikan post test kepada

siswa di akhir pembelajaran

22 Penilaian yang diberikan sesuai dengan

RPP

23 Menyampaikan rencana pembelajaran

untuk pertemuan selanjutnya

24 Mengakhiri pembelajaran dengan salam

dan doa bersama

69

Keterangan:

A: Baik Sekali

B: Baik

C: Cukup

D: Kurang

4.3 Hasil Pengamatan Siswa pada Siklus I

No Aspek yang diamati

Skala

A B C D

1 Kesiapan siswa sebelum mengikuti

proses pembelajaran √

2 Memperhatikan penjelasan guru √

3 Siswa menjawab pertanyaan dari guru

saat pembelajaran √

4 Sungguh sungguh dan aktif mengikuti

kegiatan pembelajaran √

5 Siswa membaca materi sebelum metode

talking stick dimulai √

6 Siswa dapat menggulirkan tongkat

dengan tertib pada saat metode talking

stick berlangsung

7 Siswa berani dan dapat menjawab

pertanyaan saat pelaksanaan metode √

70

talking stick

8 Siswa mengerjakan tugas sesuai

perintah dengan baik √

Keterangan:

A: Baik Sekali

B: Baik

C: Cukup

D: Kurang

c. Refleksi

Refleksi ini dilakukan untuk mengetahui apakah pelaksanaan

pembelajaran sudah sesuai dengan perencanaan atau belum, dan upaya

apa yang akan dilakukan pada siklus berikutnya agar lebih maksimal.

Adapun hasil dari siklus I, yaitu:

1) Hasil belajar pada siklus I sudah meningkat walaupun masih ada

beberapa siswa yang belum mencapai KKM. Siswa yang mengalami

ketuntasan belajar semakin meningkat dibandingkan dengan tahap pra

siklus, namun hanya 59,37% atau 19 siswa dari 32 siswa yang

mengalami ketuntasan belajar.

2) Siswa terlihat antusias terhadap metode talking stick yang diterapkan.

Namun, dalam penerapan metode ini siswa masih dalam tahap

penyesuaian sehingga ada beberapa siswa yang belum fokus dan

belum bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

71

3) Guru masih kurang mampu mengkondisikan siswa saat pelaksanaan

metode talking stick.

4) Ada beberapa siswa yang mengabaikan perintah atau pun penjelasan

dari guru, siswa cenderung ramai sendiri dan pandangan tidak

berpusat ke guru.

Adapun tindakan perbaikan pada siklus I ini, sebagai berikut:

1) Guru harus mengkondisikan kelas terlebih dahulu.

2) Guru harus lebih jelas untuk menerangkan materi yang dipelajari.

3) Guru memperingatkan kepada siswa yang berbicara dengan temannya

yang tidak memperhatikan guru dalam menjelaskan materi.

4) Kemampuan guru dalam mengelola kelas dan waktu untuk

ditingkatkan.

2. Siklus II

a. Hasil Belajar

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II

dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 17 April 2018. Pada silus II ini di

akhir pembelajaran guru memberikan soal tes kepada siswa. Dari tes

yang diberikan guru pada siklus II, maka didapatkkan hasil sebagaimana

terdapat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4 Hasil Tes Siswa pada Siklus II

No Nama KKM Nilai Keterangan

1 Adita Dwi Armanto 78 75 Belum Tuntas

2 Bagas Eka Prasetya 78 80 Tuntas

72

3 Bima Maulana Arrosyid 78 80 Tuntas

4 Devas Agung 78 100 Tuntas

5 Devina 78 90 Tuntas

6 Dini Nawangsari 78 95 Tuntas

7 Dita Pramudani 78 80 Tuntas

8 Diva Rukmana 78 80 Tuntas

9 Dwiriska Aulia 78 95 Tuntas

10 Fahmi Khoerudin 78 85 Tuntas

11 Fery Wulandari 78 100 Tuntas

12 Fradana Saputra 78 70 Belum Tuntas

13 Hendrik Adit Setiyawan 78 80 Tuntas

14 Lawu Hadi Prayetno 78 90 Tuntas

15 Lia Purnama Sari 78 85 Tuntas

16 Lukman Tantowi 78 80 Tuntas

17 Melisa Indriyanti 78 95 Tuntas

18 Muhamad Mustaqim 78 90 Tuntas

19 Muhammad Alriza Hafid 78 60 Belum Tuntas

20 M Angga Saputra 78 90 Tuntas

21 M Ibnu Setiawan 78 95 Tuntas

22 Muhammad Ma’arif 78 100 Tuntas

23 Pendi Setiawan 78 95 Tuntas

24 Rini Agustin 78 95 Tuntas

73

25 Saiful Hasan 78 95 Tuntas

26 Siti Maungidatul K 78 100 Tuntas

27 Siti Nurjanah 78 90 Tuntas

28 Siti Nyamiroh 78 95 Tuntas

29 Vivi Novitasari 78 95 Tuntas

30 Yoga Aldi Setiawan 78 90 Tuntas

31 Yoga Pratama 78 80 Tuntas

32 Zuliana Fitriyanti 78 80 Tuntas

Jumlah 2.810

29 Tuntas

3 Belum Tuntas

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus II

perhitungan presentase ketuntasan belajar siswa, yaitu:

P =

x 100 %

x 100%

Pencapaian hasil belajar pada siklus II ini sudah mencapai

indikator keberhasilan yang ditentukan. Pada siklus I ini, dari 32 siswa

ada 29 siswa yang mendapatkan nilai mencapai KKM dan 3 siswa yang

belum bisa mendapatkan nilai mencapai KKM. Siklus II sudah dikatakan

tuntas, karena tingkat ketuntasan sudah mencapai 90,62% dan sudah di

atas indikator ketercapaian penelitian yaitu 85%.

74

b. Hasil Pengamatan

Proses belajar mengajar pada siklus II ini mengacu kepada

rencana pembelajaran yang telah disiapkan oleh peneliti dan

pelaksanaannya tetap memperhatikan kelemahan-kelamahan ada siklus I.

Pengamatan dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian yaitu

lembar pengamatan guru dan siswa.

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus II

No Aspek yang diamati

Skor

A B C D

Kemampuan Guru Membuka Pelajaran

1 Guru membuka pelajaran dengan doa

dan salam

2 Melakukan penjajakan/appersepsi

kesiapan belajar siswa terkait dengan

materi

3 Menyampaikan kompetensi dasar dan

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

Penguasaan Materi Pelajaran

4 Menunjukkan penguasaan materi

pembelajaran

5 Mampu memberikan variasi dalam

menyampaikan materi ajar dengan

75

metode Talking Stick

6 Mengaitkan materi dengan

pengetahuan yang relevan dan realita

kehidupan

Kegiatan Belajar Mengajar

7 Penyampaian materi ajar sesuai dengan

tujuan dan indikator yang telah

ditentukan

8 Melakukan tanya jawab saat

pembelajaran

9 Memberikan bantuan apabila siswa

mengalami kesulitan selama mengikuti

pembelajaran

10 Menggunakan buku paket sebagai

sumber belajar

11 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan

sumber belajar

12 Mendemonstrasikan langkah-langkah

kegiatan belajar dengan metode talking

stick

13 Memfasilitasi siswa selama kegiatan

belajar dengan metode talking stick

14 Guru menyampaikan materi pokok √

76

yang dan memberi kesempatan/waktu

kepada siswa untuk membaca dan

mempelajari materi yang sudah

disampaikan

15 Guru memberi tongkat kepada siswa

dan memulai metode talking stick

16 Guru mampu memimpin pembelajaran

saat melakukan metode talking stick

17 Guru memberikan pertanyaan kepada

siswa yang mendapat giliran

memegang tongkat

18 Ketepatan dalam penggunaan alokasi

waktu yang disediakan

19 Memberikan reward kepada siswa √

Kemampuan Menutup Pembelajaran

20 Guru bersama siswa menyimpulkan

materi yang telah dibahas

21 Melaksanakan penilaian dan refleksi

dengan memberikan post test kepada

siswa di akhir pembelajaran

22 Penilaian yang diberikan sesuai dengan

RPP

23 Menyampaikan rencana pembelajaran √

77

Keterangan:

A: Baik Sekali

B: Baik

C: Cukup

D: Kurang

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Siswa pada Siklus II

No Aspek yang diamati

Skala

A B C D

1 Kesiapan siswa sebelum mengikuti

proses pembelajaran √

2 Memperhatikan penjelasan guru √

3 Siswa menjawab pertanyaan dari guru

saat pembelajaran

4 Sungguh sungguh dan aktif mengikuti

kegiatan pembelajaran √

5 Siswa membaca materi sebelum metode

talking stick dimulai √

6 Siswa dapat menggulirkan tongkat √

untuk pertemuan selanjutnya

24 Mengakhiri pembelajaran dengan

salam dan doa bersama

78

dengan tertib pada saat metode talking

stick berlangsung

7 Siswa berani dan dapat menjawab

pertanyaan saat pelaksanaan metode

talking stick

8 Siswa mengerjakan tugas sesuai

perintah dengan baik

Keterangan:

A: Baik Sekali

B: Baik

C: Cukup

D: Kurang

c. Refleksi

Pada tahap refleksi ini peneliti mengevaluasi kegiatan pada

siklus II. Berdasarkan hasil pengamatan proses pembelajaran dengan

menerapkan metode talking stick ini sudah mengalami peningkatan, guru

sudah mampu dan mulai terbiasa dalam mengkondisikan siswanya terkait

saat penerapan metode talking stick karena guru sudah mempunyai

pandangan dan persiapan yang cukup matang sebelum mengajar, selain

itu banyak siswa memperhatikan penjelasan guru dan banyak siswa yang

sudah fokus dalam pembelajaran sehingga siswa dapat menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru.

79

Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus II ini, dari

keberhasilan yang dicapai pada siklus II maka dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan siklus II sudah berhasil karena proses pembelajaran pada

siklus II ini telah mengalami peningkatan dan mencapai indikator

keberhasilan yang telah ditentukan. Oleh karena itu, Proses penelitian ini

berhenti pada siklus II.

B. Pembahasan

Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti selama dua siklus

menunjukkan bahwa metode talking stick dapat meningkatkan hasil belajar

siswa. Siswa yang dapat mencapai KKM pun semakin meningkat mulai dari

pra siklus, siklus I, dan siklus II. Dimana pada pra siklus ada 13 siswa atau

40,62% yang tuntas dan ada 19 siswa atau 59,38% yang belum tuntas, pada

siklus I ada 19 siswa atau 59,37% yang tuntas dan masih ada 13 siswa atau

40,63% yang tidak tuntas. Pada siklus II ada 29 siswa atau 90,62% yang tuntas

dan masih ada 3 siswa atau 9,38% yang belum tuntas mencapai KKM. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.7 Data Ketuntasan Siswa Setiap Siklus

Kegiatan Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tuntas 13 siswa/ 40,62% 19 siswa/ 59,37% 29 siswa/ 90,62%

Belum Tuntas 19 siswa/ 59,38% 13 siswa/ 40,63% 3 siswa/ 9,38%

Berdasarkan hasil penelitian dalam menggunakan metode talking stick

pada pembelajaran PAI materi makanan minuman yang halal dan haram.

80

Diuraikan bahwa dalam tahap pelaksanaan dari siklus I ke siklus II mengalami

peningkatan yang terjadi dalam hasil belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri 3

Suruh tahun pelajaran 2017/2018. Pembelajaran dengan metode talking stick

ini, telah membuat peserta didik mendapatkan nilai belajar siswa yang

mencapai KKM yaitu 78. Hal tersebut berarti menunjukkan bahwa peneliti

berhasil dalam menerapkan pembelajaran dengan metode talking stick.

Penggunaan metode talking stick ini telah membawa siswa pada pembelajaran

yang aktif dan menyenangkan. Metode talking stick ini merupakan sebuat

metode pembelajaran yang berorientasi pada penciptaan kondisi dan suasana

belajar aktif dari siswa karena adanya unsur permainan dalam proses

pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi menyanangkan dan tidak

membosankan.

Jadi, berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan dari siklus I ke

siklus II mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Dalam pelaksanaan pada

siklus II hasil yang diperoleh cukup baik dibandingkan dengan siklus I, dengan

begitu menunjukkan pemahaman siswa dalam belajar meningkat sehingga hasil

belajar siswa sesuai indikator keberhasilan.

81

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa penelitian dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan ketuntasan

dalam hasil belajar. Siklus I memiliki data ketuntasan hasil belajar siswa yaitu

19 siswa dari 32 siswa atau persentasenya adalah 59,37%. Data ketuntasan

siswa yang dimiliki siklus II yaitu sebanyak 29 siswa yang tuntas dan dalam

persentasenya adalah 90,62% sehingga, dari siklus I ke siklus II mengalami

peningkatan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa atau sebanyak

31,25%, sehingga hasil siklus II yaitu 90,62% yang artinya melebihi KKM

klasikal yang ditentukan yaitu 85%.

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa persentase ketuntasan siklus II

yaitu 90,62% melebihi KKM yang diterapkan di SMP Negeri 3 Suruh yaitu

78, sehingga penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil untuk

meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri 3 Suruh.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti

memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah

Sebagai seseorang yang memimpin di suatu lembaga

pendidikan, hendaknya selalu memantau, meninjau, dan mengatur

82

proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Terutama penggunaan

metode oleh guru pada saat kegiatan pembelajaran di kelas, mengingat

pentingnya menggunakan berbagai metode yang tepat dalam suatu proses

pembelajaran. Hal ini dikarenakan memang tidak semua metode sesuai dan

dapat digunakan untuk setiap materi dan mata pelajaran yang akan diajarkan

oleh guru kepada para siswa.

2. Bagi Guru

Sebaiknya guru harus lebih tepat dalam memilih dan

menggunakan metode yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan

disampaikan kepada para siswa. Guru juga harus mempertimbangkan dan

memperhatikan hal-hal tertentu pada saat menggunakan metode

pembelajaran, guru harus mampu menguasai dan melaksanakan metode

pembelajaran tersebut dengan tepat. Guru harus terampil mengajar dengan

menggunakan metode yang sesuai tema dan mata pelajaran, tujuan, dan

pokok pembahasan yang akan diajarkan, sehingga dalam kegiatan belajar

mengajar menjadi menyenangkan dan siswa dapat berperan aktif dalam

pembelajaran sehingga siswa paham akan materi yang diajarkan.

Guru hendaknya menguasai bahan ajar atau materi pembelajaran

yang akan diajarkan serta selalu mengembangkan dan meningkatkan

kompetensi yang dimiliki. Guru hendaknya membantu perkembangan

muridnya untuk memahami dan menguasai ilmu pengetahuan dan mampu

memotivasi siswa untuk senantiasa belajar lebih giat dan sungguh-sungguh.

83

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suhardjono dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Baharudin & Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media.

Daradjat, Zakiyah. 2000. Il mu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri, 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Jakarta:

Rineka Cipta.

Djamarah, Saiful Bahri. 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Rineka

Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011 Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran Isu-Isu

Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif: Teori dan Aplikasi. Salatiga:

STAIN Salatiga.

Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Offset.

Sadirman, AM. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja

Grafindo.

Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Sriyanti, dkk. 2009. Teori-Teori Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Sudaryono. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

84

Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.

Yogyakarta: PT Bumi Aksara.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suwardi, Anitah, W. S., Akhyar, M. & Asrowi. (2017). The Relevance Of

Pictures As Media In Thematic Learning Book With Pluralism Values In

Indonesia. International Journal of Law, Government and Communication

(IJLGC). 2 (6). 01-08.

Syafaat, dkk. 2008. Peranan Pendidikan Agama Islam dalam Mencegah

Kenakalan Remaja (Jubenile Delinquency). Jakarta: Rajawali Press.

Winkel, WS. 1996. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Gramedia.

Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam

Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenata Media Group.

85

LAMPIRAN

86

Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing

87

Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian

88

Lampiran 3 Surat Keterangan Melakukan Penelitian

89

Lampiran 4 Lembar Konsultasi

90

91

Lampiran 5 RPP Siklus I dan II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Sekolah : SMP Negeri 3 Suruh

Mata Pelajaran : PAI (Pendidikan Agama Islam)

Kelas/Semester : VIII/Genap

Materi Pokok : Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Halal dan

Menjauhi yang Haram

Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2x40 menit)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, bertanggung

jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya yang terkait dengan fenomena dan

kejadian tampak mata.

KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

1.5 Mengonsumsi makanan yang halal dan menjauhi yang haram

3.9 Memahami ketentuan mengonsumsi makanan yang halal dan menjauhi

yang haram

92

3.9.1 Menjelaskan ketentuan halal atau haramnya makanan dan minuman

3.9.2 Menjelaskan pengertian makanan halal dan makanan haram

3.9.3 Menjelaskan jenis makanan yang halal dan makanan yang haram

4.9 Mempraktikkan mengonsumsi makanan yang halal dan menjauhi yang

haram

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran siswa dapat:

1. Menjelaskan ketentuan halal atau haramnya makanan dan minuman.

2. Menjelaskan pengertian makanan halal dan makanan haram.

3. Menjelaskan jenis makanan yang halal dan makanan yang haram.

D. Materi Pembelajaran

1) Ketentuan Halal atau Haramnya Makanan dan Minuman

Halal Haram

Tiga hal mutlak yang harus

dipenuhi:

1. Wujud atau jenisnya halal

2. Cara mendapatkannya halal

3. Proses mengolahnya halal

Apabila mengandung salah satu dari:

1. Wujud dan jenisnya haram

2. Cara mendapatkannya haram

3. Proses mengolahnya haram

2) Makanan Halal

Makanan halal adalah makanan yang boleh dimakan menurut

ketentuan syariat Islam. Bagi seorang muslim, makanan yang dimakan harus

memenuhi dua syarat yaitu:

a. Halal, artinya dibolehkan berdasarkan ketentuan syariat Islam.

b. Tayyib, artinya baik, mengandung nutrisi, bergizi, dan menyehatkan.

Makanan dan minuman yang dikonsumsi tidaklah asal yang

mengenyangkan saja, tetapi harus halalan tayyiban. Adapun halalnya

makanan dan minuman meliputi tiga kriteria berikut ini:

a. Halal dari segi wujudnya/zatnya makanan itu sendiri, yaitu tidak

termasuk makanan yang diharamkan oleh Allah SWT.

93

b. Halal dari segi cara mendapatkannya.

c. Halal dalam proses pengolahannya.

Adapun jenis-jenis makanan halal menurut wujudnya adalah sebagai

berikut:

a. Makanan yang disebut halal oleh Allah dan Rasul-Nya.

b. Makanan yang tidak kotor dan menjijikkan.

c. Makanan yang tidak mendatangkan mudarat, tidak membahayakan

kesehatan tubuh, tidak merusak akal, serta tidak merusak moral dan

aqidah.

3) Makanan Haram

Makanan haram adalah makanan yang dinyatakan haram dan tidak

boleh dimakan menurut ketentuan hukum syariat Islam. Adapun jenis dari

makanan haram yaitu:

a. Semua makanan yang dinyatakan haram dalam Al-Qur’an

Artinya: “diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi,

dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang

tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam

binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan

pula)yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi

nasib dengan azlam (anak panah) karena itu perbuatan fasik...” (QS. Al-

Maidah/5: 3)

Dari ayat tersebut, makanan yang diharamkan adalah bangkai,

darah, daging babi, daging hewan yang disembelih atas nama selain

Allah, hewan yang mati karena tercekik, dipukuli, terjatuh, ditanduk

hewan lain, diterkam binatang buas, dan hewan yang disembelih untuk

berhala.

b. Semua jenis makanan yang mendatangkan mudharat/bahaya terhadap

kesehatan badan, jiwa, akal, moral, dan akidah.

c. Semua jenis makanan yang kotor dan menjijikkan.

d. Makanan yang didapatkan dengan cara yang batil (salah), misalnya

makanan hasil curian, rampasan, dan lain-lain.

94

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

a. Pendekatan : Saintifik

b. Metode :

1) Ceramah: guru menyampaikan materi pembelajaran

2) Tanya Jawab: guru memberikan pertanyaan kepada siswa atau siswa

bertanya kepada guru

3) Talking Stick (Tongkat Berbicara): Guru mengambil tongkat dan

memberikannya kepada salah satu siswa untuk digulirkan sambil siswa

menyanyi, saat nyanyian berhenti guru memberi pertanyaan kepada siswa

yang memegang tongkat dan siswa tersebut harus menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru. Demikian seterusnya sampai sebagian besar

siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media Pembelajaran : Lembar Soal dan Jawaban

2. Alat Pembelajaran : Papan Tulis, Kapur/Spidol, Tongkat

3. Sumber Belajar :

a. Buku siswa: Kementerian Agama. 2014. Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan.

b. Buku guru: Kementerian Agama. 2014. Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan.

G. Langkah-langkah Pembelajaran

No. Kegiatan Waktu

1 Pendahuluan

a. Membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam

dan berdoa sebelum belajar.

b. Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa untuk

pembelajaran.

10 Menit

95

c. Melakukan penjajakan/appersepsi kesiapan belajar

siswa dengan memberikan pertanyaan tentang materi:

- Ketentuan halal atau haramnya makanan dan

minuman

- Pengertian makanan halal dan makanan haram.

- Jenis makanan halal dan makanan haram.

d. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

2 Kegiatan Inti

a. Mengamati

1) Siswa mengamati penjelasan guru tentang materi

yang diajarkan.

2) Siswa mengamati gambar dan membaca materi di

buku paket.

b. Menanya

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

bertanya berkaitan materi yang belum dimengerti.

c. Mengeksplorasi

Setelah penyampaian materi dan proses tanya jawab

selesai, guru mengajak siswanya melakukan

pembelajaran dengan metode talking stick.

d. Mengasosiasi

Peserta didik berfikir untuk menjawab pertanyaan saat

pelaksanaan metode talking stick.

e. Mengkomunikasikan

1) Saat pelaksanaan metode talking stick, setiap siswa

yang mendapatkan pertanyaan harus bisa menjawab

pertanyaan yang diberikan dari guru.

2) Siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dari

guru akan diberikan reward.

55 Menit

96

3 Penutup

a. Guru bersama-sama para peserta didik merumuskan

beberapa simpulan terkait materi yang telah diajarkan.

b. Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan

memberikan post test kepada siswa.

c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk

pertemuan selanjutnya.

d. Mengakhiri pembelajaran dengan bacaan hamdalah

dan mengingatkan untuk selalu rajin belajar agar

mendapatkan ilmu yang bermanfaat, dan diakhiri

dengan salam.

15 Menit

H. Penilaian

1) Penilaian Pengetahuan

No. Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan

Keterangan

1 Tertulis Soal-soal

pilihan ganda

dan essay

Lampiran

1

Saat

pembelajaran

berlangsung

Penilaian

pencapaian

pembelajaran

(assessment

of learning)

No

Kategori

Soal Keterangan Skor Pedoman Penskoran

1 Soal-soal

pilihan

ganda

Jika siswa

menjawab

benar dan

tepat

1

100 maksimumskor total

perolehan skor total Nilai

Jika siswa

menjawab

salah

0

97

Keterangan:

Kriteria Penilaian :

80-100 : Baik sekali (A)

70-80 : Baik (B)

60-70 : Cukup (C)

Dibawah 60 : Kurang (D)

2) Penilaian Sikap

No Aspek yang diamati Skala

A B C D

1 Kesiapan siswa sebelum mengikuti proses

pembelajaran

2 Memperhatikan penjelasan guru

3 Siswa menjawab pertanyaan dari guru saat

pembelajaran

4 Sungguh sungguh dan aktif mengikuti

kegiatan pembelajaran

5 Siswa membaca materi sebelum metode

talking stick dimulai

6 Siswa dapat menggulirkan tongkat dengan

2 Essay Jika siswa

menjawab

benar dan

tepat

1

Jika siswa

menjawab

sebagian

benar

0,5

Jika siswa

menjawab

salah

0

98

tertib pada saat metode talking stick

berlangsung

7 Siswa berani dan dapat menjawab

pertanyaan saat pelaksanaan metode

talking stick

8 Siswa mengerjakan tugas sesuai perintah

dengan baik

Keterangan:

A : Baik sekali

B : Baik

C : Cukup

D : Kurang

Suruh, 20 Maret 2018

99

Lampiran

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang

paling benar!

1. Berikut ini merupakan kriteria

makanan yang halal, kecuali ....

a. Halal zat dan wujudnya

b. Benar cara mendapatkannya

c. Harganya tidak mahal

d. Proses pengolahannya halal

2. Makanan yang lezat namun

dapat membahayakan

kesehatan hukumnya ....

a. Halal

b. Makruh

c. Haram

d. Mubah

3. Makanan yang halal adalah

makanan yang diperbolehkan

untuk dikonsumsi menurut ....

a. MUI (Majelis Ulama

Indonesia)

b. Orang islam

c. Balai POM

d. Syariat Islam

4. Perhatikan QS. Al-Maidah/5:

88 berikut!

Ayat tersebut merupakan

perintah untuk ....

a. Bertakwa kepada Allah

SWT

b. Rajin beribadah

c. Makan yang halal dan baik

d. Menjaga kebersihan

lingkungan

5. Mahmud menembak seekor

kijang dengan membaca

basmalah dan mengenai kedua

kakinya. Kijang masih hidup,

tetapi tidak bisa lari. Setelah

kijang tersebut dipegang, lalu

langsung dikuliti dan dimasak

dagingnya. Mengkonsumsi

masakan daging kijang

tersebut adalah .... a. Halal, karena kijang

ditembak dengan membaca

basmalah

b. Halal, karena daging kijang

sangat lezat dan bergizi

tinggi

c. Haram, karena kijang

ditembak dan bukan

disembelih

d. Haram, karena kijang masih

hidup dan belum disembelih

lagi

100

B. Kerjakan Soal-Soal Berikut Ini!

2. Jelaskan pengertian makanan yang halal!

3. Jelaskan pengertian makanan yang haram!

4. Sebutkan ketentuan makanan yang halal!

5. Sebutkan 3 makanan yang dinyatakan haram dalam QS. Al-Maidah ayat 3!

6. Sebutkan 3 perbedaan makanan halal dan makanan haram!

101

KUNCI JAWABAN

BAGIAN A

1. C 4. C

2. C 5. D

3. D

BAGIAN B

1. Makanan halal adalah makanan yang boleh dimakan menurut ketentuan syariat

Islam

2. Makanan haram adalah makanan yang tidak boleh dimakan menurut ketentuan

syariat Islam

3. Ketentuan makanan yang halal: wujud atau jenisnya halal, cara

mendapatkannya halal, dan proses mengolahnya halal

4. Bangkai, darah, daging babi, daging hewan yang disembelih atas nama selain

Allah SWT, hewan yang mati karena tercekik, dipukul, terjatuh, ditanduk

hewan lain, diterkam binatang buas.

5. Perbedaan makanan halal dan makanan haram:

Makanan halal:

- Makanan yang disebut halal oleh Allah dan Rasulnya

- Makanan yang tidak kotor dan menjijikkan

- Makanan yang tidak mendatangkan mudharat, tidak membahayakan

kesehatan tubuh, tidak merusak akal serta tidak merusak moral dan aqidah.

Makanan haram:

- Makanan yang dinyatakan haram oleh Allah

- Semua jenis makanan yang kotor dan menjijikkan

- Semua jenis makanan yang mendatangkan mudharat/bahaya terhadap

kesehatan badan, jiwa, akal, moral, dan akidah.

102

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Sekolah : SMP Negeri 3 Suruh

Mata Pelajaran : PAI (Pendidikan Agama Islam)

Kelas/Semester : VIII/Genap

Materi Pokok : Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Halal dan

Menjauhi yang Haram

Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2x40 menit)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, bertanggung

jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya yang terkait dengan fenomena dan

kejadian tampak mata.

KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

1.6 Mengonsumsi makanan yang halal dan menjauhi yang haram

3.9 Memahami ketentuan mengonsumsi makanan yang halal dan menjauhi

yang haram

103

3.9.4 Menjelaskan pengertian minuman halal dan minuman haram

3.9.5 Menjelaskan jenis minuman halal dan minuman haram

3.9.6 Menjelaskan manfaat makanan dan minuman yang halal

3.9.7 Menjelaskan akibat buruk dari makanan dan minuman yang haram

4.9 Mempraktikkan mengonsumsi makanan yang halal dan menjauhi yang

haram

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran siswa dapat:

1. Menjelaskan pengertian minuman halal dan minuman halal.

2. Menjelaskan jenis minuman halal dan minuman haram.

3. Menjelaskan manfaat makanan dan minuman yang halal.

4. Menjelaskan akibat buruk dari makanan dan minuman yang haram.

D. Materi Pembelajaran

1. Minuman Halal

Minuman halal adalah minuman yang boleh diminum menurut

ketentuan hukum syariat Islam. Semua jenis minuman yang ada di muka

bumi ini pada dasarnya halal hukumnya, kecuali terdapat dalil Al-Qur’an

dan hadits yang mneyatakan keharamannya. Adapun jenis minuman yang

halal adalah sebagai berikut:

a. Tidak memabukkan.

b. Tidak mendatangkan mudharat bagi manusia, baik dari segi kesehatan

badan, akal, jiwa, maupun akidah.

c. Tidak najis.

d. Didapatkan dengan cara yang halal.

2. Minuman Haram

Minuman haram adalah minuman yang tidak boleh diminum menurut

ketentuan hukum syariat Islam. Adapun minuman yang haram, yaitu sebagai

berikut:

104

a. Minuman yang memabukkan (khamr)

Pengertian khamr itu mencakup segala sesuatu yang memabukkan, baik

berupa zat cair, maupun zat padat, baik dengan cara diminum, dimakan,

dihisap, atau disuntikkan ke dalam tubuh. Misalnya ganja, narkotika,

morfin, heroin, bir, arak, dan berbagai minuman beralkohol lainnya.

b. Minuman yang berasal dari benda najis atau benda yang terkena najis.

Misalnya minuman yang berasal dari air kencing kucing, dan lain-lain.

c. Minuman yang didapatkan dengan cara batil (tidak halal). Misalnya

minuman yang didapatkan dengan cara merampok, merampas, dan

memeras.

3. Manfaat Mengkonsumsi Makanan dan Minuman Yang Halal

Seseorang yang membiasakan diri mengonsumsi makanan dan

minuman yang halal akan memperoleh manfaat sebagai berikut:

a. Mendapat ridha Allah kerena telah menaati perintah-Nya dalam memilih

jenis makanan dan minuman yang halal.

b. Memiliki akhlakul karimah karena setiap makanan dan minuman yang

dikonsumsi akan berubah menjadi tenaga yang dijasikan untuk

beraktivitas dan beribadah.

c. Terjaga kesehatannya karena setiap makanan dan minuman yang

dikonsumsi bergizi dan baik bagi kesehatan badan.

4. Akibat Buruk dari Mengkonsumsi Makanan dan Minuman Yang Haram

Mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram akan

menimbulkan akibat buruk bagi diri sendiri, orang lain, masyarakat, dan

lingkungan sekitarnya. Diantara akibat buruk tersebut adalah:

a. Amal ibadahnya tidak akan diterima dan doanya tidak akan dikabulkan

oleh Allah SWT.

b. Makanan dan minuman haram bisa merusak jiwa terutama minuman

keras (khamr). Akibat buruk meminum khamr seperti menyebabkan

berbagai macam ppenyakit psikologis (gangguan jiwa), misalnya

gangguan daya ingat, gangguan mental, kegagalan daya pikir, selain itu

dapat menimbulkan beban mental, emosional, dan sosial yang sangat

105

berat, dan menimbulkan eban penderitaan berkepanjangan dan hancurnya

masa depan.

c. Makan dan minuman yang haram dapat mengganggu kesehatan tubuh.

Misalnya khamr dapat menyebabkan berbagai macam penyakit fisik,

diantaranya tekanan darah tinggi, kanker, jantung, liver, sistem kekebalan

tubuh menurun, serta merusak jaringan saraf otak.

d. Menghalangi seseorang mengingat Allah SWT.

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

a. Pendekatan : Saintifik

b. Metode :

1) Ceramah: guru menyampaikan materi pembelajaran

2) Tanya Jawab: guru memberikan pertanyaan kepada siswa atau siswa

bertanya kepada guru

3) Talking Stick (Tongkat Berbicara): Guru mengambil tongkat dan

memberikannya kepada salah satu siswa untuk digulirkan sambil siswa

menyanyi, saat nyanyian berhenti guru memberi pertanyaan kepada siswa

yang memegang tongkat dan siswa tersebut harus menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru. Demikian seterusnya sampai sebagian besar

siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media Pembelajaran : Lembar Soal dan Jawaban

2. Alat Pembelajaran : Papan Tulis, Kapur/Spidol, Tongkat

3. Sumber Belajar :

a. Buku siswa: Kementerian Agama. 2014. Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan.

b. Buku guru: Kementerian Agama. 2014. Pendidikan Agama Islam dan

Budi Pekerti SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan.

106

G. Langkah-langkah Pembelajaran

No. Kegiatan Waktu

1 Pendahuluan

a. Membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam

dan berdoa sebelum belajar.

b. Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa untuk

pembelajaran.

c. Melakukan penjajakan/appersepsi kesiapan belajar

siswa dengan memberikan pertanyaan tentang materi:

- Pengertian minuman halal dan minuman haram.

- Jenis minuman halal dan minuman haram.

- Manfaat makanan dan minuman yang halal.

- Akibat buruk dari makanan dan minuman yang

haram.

d. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

10 Menit

2 Kegiatan Inti

a. Mengamati

1) Siswa mengamati penjelasan guru tentang materi

yang diajarkan.

2) Siswa mengamati gambar dan membaca materi di

buku paket.

b. Menanya

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

bertanya berkaitan materi yang belum dimengerti.

c. Mengeksplorasi

Setelah penyampaian materi dan proses tanya jawab

selesai, guru mengajak siswanya melakukan

pembelajaran dengan metode talking stick.

55 Menit

107

d. Mengasosiasi

Peserta didik berfikir untuk menjawab pertanyaan saat

pelaksanaan metode talking stick.

e. Mengkomunikasikan

1) Saat pelaksanaan metode talking stick, setiap siswa

yang mendapatkan pertanyaan harus bisa menjawab

pertanyaan yang diberikan dari guru.

2) Siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dari

guru akan diberikan reward.

3 Penutup

a. Guru bersama-sama para peserta didik merumuskan

beberapa simpulan terkait materi yang telah diajarkan.

b. Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan

memberikan post test kepada siswa.

c. Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk

pertemuan selanjutnya.

d. Mengakhiri pembelajaran dengan bacaan hamdalah

dan mengingatkan untuk selalu rajin belajar agar

mendapatkan ilmu yang bermanfaat, dan diakhiri

dengan salam.

15 Menit

H. Penilaian

1. Penilaian Pengetahuan

No. Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Butir

Instrumen

Waktu

Pelaksanaan

Keterangan

1 Tertulis Soal-soal

pilihan ganda

dan essay

Lampiran

1

Saat

pembelajaran

berlangsung

Penilaian

pencapaian

pembelajaran

(assessment

of learning)

108

Keterangan:

Kriteria Penilaian :

80-100 : Baik sekali (A)

70-80 : Baik (B)

60-70 : Cukup (C)

Dibawah 60 : Kurang (D)

No

Kategori

Soal Keterangan Skor Pedoman Penskoran

1 Soal-soal

pilihan

ganda

Jika siswa

menjawab

benar dan

tepat

1

100 maksimumskor total

perolehan skor total Nilai

Jika siswa

menjawab

salah

0

2 Essay Jika siswa

menjawab

benar dan

tepat

1

Jika siswa

menjawab

sebagian

benar

0,5

Jika siswa

menjawab

salah

0

109

2. Penilaian Sikap

No Aspek yang diamati Skala

A B C D

1 Kesiapan siswa sebelum mengikuti proses

pembelajaran

2 Memperhatikan penjelasan guru

3 Siswa menjawab pertanyaan dari guru saat

pembelajaran

4 Sungguh sungguh dan aktif mengikuti

kegiatan pembelajaran

5 Siswa membaca materi sebelum metode

talking stick dimulai

6 Siswa dapat menggulirkan tongkat dengan

tertib pada saat metode talking stick

berlangsung

7 Siswa berani dan dapat menjawab

pertanyaan saat pelaksanaan metode

talking stick

8 Siswa mengerjakan tugas sesuai perintah

dengan baik

Keterangan:

A : Baik sekali

B : Baik

C : Cukup

D : Kurang

110

Suruh, 20 Maret 2018

111

Lampiran

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang

paling benar!

1. Makanan dan minuman yang

kita konsumsi dalam

kehidupan sehari-hari

hendaknya halalan thoyyiban.

Maksud dari halalan thoyyiban

adalah ....

a. Enak dan mahal harganya

b. Kita sukai meskipun haram

c. Halal lagi baik, bergizi,

manfaat

d. Sesuai dengan keinginan

dan selera

2. Kehalalan makanan-minuman

tidak ditentukan oleh hal-hal

sebagai berikut ....

a. Dalil nash Al-Qur’an dan

hadis

b. Benda/zatnya suci dan tidak

najis

c. Dinyatakan oleh pihak

produsen

d. Diperoleh dari usaha yang

halal

3. Di apotik dan depot jamu

tersedia berbagai macam obat

dan jamu. Sebagian orang

justru berobat dengan minum

darah ular, anjing, tokek dan

sejenisnya. Berobat dengan

minum darah hewan tersebut

adalah .....

a. Mubah / boleh

b. Haram

c. Makruh

d. Sunnah

4. Hikmah mengonsumsi

makanan dan minuman yang

halal adalah ....

a. Perut menjadi lebih kenyang

b. Menghambat penuaan dini

c. Kulit menjadi lebih halus

d. Menumbuhkan semangat

beribadah

5. Berikut ini yang merupakan

akibat buruk meminum khamr

adalah ....

a. Tubuh semakin kuat

b. Daya ingat terganggu

c. Menghangatkan tubuh

d. Emosi menjadi stabil

B. Kerjakan Soal-Soal Berikut Ini!

1. Jelaskan pengertian minuman yang halal!

2. Jelaskan pengertian minuman yang haram!

3. Sebutkan jenis minuman yang haram!

4. Sebutkan 3 manfaat mengonsumsi makanan dan minuman yang halal!

5. Sebutkan 3 akibat buruk mengonsumsi makanan dan minuman yang haram!

112

KUNCI JAWABAN

BAGIAN A

1. C 4. D

2. C 5. B

3. B

BAGIAN B

1. Minuman yang halal minuman yang boleh diminum menurut ketentuan hukum

syariat Islam

2. Minuman yang haram adalah minuman yang tidak boleh diminum menurut

ketentuan hukum syariat Islam

3. Jenis minuman yang haram: semua jenis minuman yang memabukkan,

minuman yang berasal atau terkena najis, minuman yang didapatkan dengan

cara batil (tidak halal)

4. Manfaat mengonsumsi makan dan minuman yang halal:

- Mendapatkan ridha Allah SWT

- Memiliki akhlakul karimah

- Terjaga kesehatannya

- Menumbuhkan motivasi beribadah

5. Akibat buruk mengonsumsi makanan dan minuman yang haram:

- Amal ibadahnya tidak diterima oleh Allah dan doanya tidak akan

dikabulkan

- Dapat mengganggu kesehatan tubuh

- Minuman khamr daat merusak jiwa

- Menghalangi mengingat Allah dan menimbulkan rasa malas beribada

113

Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa dan Guru Siklus I dan Siklus II

LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS I

No Aspek yang diamati Skala

A B C D

1 Kesiapan siswa sebelum mengikuti proses

pembelajaran √

2 Memperhatikan penjelasan guru √

3 Siswa menjawab pertanyaan dari guru saat

pembelajaran √

4 Sungguh sungguh dan aktif mengikuti kegiatan

pembelajaran √

5 Siswa membaca materi sebelum metode talking

stick dimulai √

6 Siswa dapat menggulirkan tongkat dengan

tertib pada saat metode talking stick

berlangsung

7 Siswa berani dan dapat menjawab pertanyaan

saat pelaksanaan metode talking stick √

8 Siswa mengerjakan tugas sesuai perintah

dengan baik √

Jumlah 2 6

Total 6 12

Keterangan :

A : Sangat Baik C : Cukup

B : Baik D : Kurang

114

LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS II

No Aspek yang diamati Skala

A B C D

1 Kesiapan siswa sebelum mengikuti proses

pembelajaran √

2 Memperhatikan penjelasan guru √

3 Siswa menjawab pertanyaan dari guru saat

pembelajaran √

4 Sungguh sungguh dan aktif mengikuti kegiatan

pembelajaran √

5 Siswa membaca materi sebelum metode talking

stick dimulai √

6 Siswa dapat menggulirkan tongkat dengan

tertib pada saat metode talking stick

berlangsung

7 Siswa berani dan dapat menjawab pertanyaan

saat pelaksanaan metode talking stick √

8 Siswa mengerjakan tugas sesuai perintah

dengan baik √

Jumlah 3 6

Total 12 18

Keterangan :

A : Sangat Baik C : Cukup

B : Baik D : Kurang

115

LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS I

Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Suruh

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester : VIII/II

Materi Pokok : Mengonsumsi Makanan Minuman yang Halal dan

Menjauhi yang Haram

Petunjuk : Skor diisi dengan memberi tanda cek (√) sesuai dengan

kinerja guru saat proses pembelajaran berlangsung.

No Aspek yang diamati Skor

A B C D

Kemampuan Guru Membuka Pelajaran

1 Guru membuka pelajaran dengan doa dan salam √

2 Melakukan penjajakan/appersepsi kesiapan

belajar siswa terkait dengan materi √

3 Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai √

Penguasaan Materi Pelajaran

4 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran √

5 Mampu memberikan variasi dalam

menyampaikan materi ajar dengan metode

Talking Stick

6 Mengaitkan materi dengan pengetahuan yang

relevan dan realita kehidupan √

Kegiatan Belajar Mengajar

7 Penyampaian materi ajar sesuai dengan tujuan

dan indikator yang telah ditentukan √

8 Melakukan tanya jawab saat pembelajaran √

9 Memberikan bantuan apabila siswa mengalami √

116

kesulitan selama mengikuti pembelajaran

10 Menggunakan buku paket sebagai sumber

belajar √

11 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan sumber

belajar √

12 Mendemonstrasikan langkah-langkah kegiatan

belajar dengan metode talking stick √

13 Memfasilitasi siswa selama kegiatan belajar

dengan metode talking stick √

14 Guru menyampaikan materi pokok yang dan

memberi kesempatan/waktu kepada siswa untuk

membaca dan mempelajari materi yang sudah

disampaikan

15 Guru memberi tongkat kepada siswa dan

memulai metode talking stick √

16 Guru mampu memimpin pembelajaran saat

melakukan metode talking stick √

17 Guru memberikan pertanyaan kepada siswa

yang mendapat giliran memegang tongkat √

18 Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu

yang disediakan √

19 Memberikan reward kepada siswa √

Kemampuan Menutup Pembelajaran

20 Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang

telah dibahas √

21 Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan

memberikan post test kepada siswa di akhir

pembelajaran

22 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √

23 Menyampaikan rencana pembelajaran untuk √

117

Keterangan:

A : Baik Sekali

B : Baik

C : Cukup

D : Kurang

pertemuan selanjutnya

24 Mengakhiri pembelajaran dengan salam dan doa

bersama √

Jumlah 2 14 7 1

Total 8 42 14 1

118

LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS II

Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Suruh

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester : VIII/II

Materi Pokok : Mengonsumsi Makanan Minuman yang Halal dan

Menjauhi yang Haram

Petunjuk : Skor diisi dengan memberi tanda cek (√) sesuai dengan

kinerja guru saat proses pembelajaran berlangsung.

No Aspek yang diamati Skor

A B C D

Kemampuan Guru Membuka Pelajaran

1 Guru membuka pelajaran dengan doa dan

salam √

2 Melakukan penjajakan/appersepsi kesiapan

belajar siswa terkait dengan materi √

3 Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai √

Penguasaan Materi Pelajaran

4 Menunjukkan penguasaan materi

pembelajaran √

5 Mampu memberikan variasi dalam

menyampaikan materi ajar dengan metode

Talking Stick

6 Mengaitkan materi dengan pengetahuan yang

relevan dan realita kehidupan √

Kegiatan Belajar Mengajar

7 Penyampaian materi ajar sesuai dengan tujuan

dan indikator yang telah ditentukan √

119

8 Melakukan tanya jawab saat pembelajaran √

9 Memberikan bantuan apabila siswa mengalami

kesulitan selama mengikuti pembelajaran √

10 Menggunakan buku paket sebagai sumber

belajar √

11 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan sumber

belajar √

12 Mendemonstrasikan langkah-langkah kegiatan

belajar dengan metode talking stick √

13 Memfasilitasi siswa selama kegiatan belajar

dengan metode talking stick √

14 Guru menyampaikan materi pokok yang dan

memberi kesempatan/waktu kepada siswa

untuk membaca dan mempelajari materi yang

sudah disampaikan

15 Guru memberi tongkat kepada siswa dan

memulai metode talking stick √

16 Guru mampu memimpin pembelajaran saat

melakukan metode talking stick √

17 Guru memberikan pertanyaan kepada siswa

yang mendapat giliran memegang tongkat √

18 Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu

yang disediakan √

19 Memberikan reward kepada siswa √

Kemampuan Menutup Pembelajaran

20 Guru bersama siswa menyimpulkan materi

yang telah dibahas √

21 Melaksanakan penilaian dan refleksi dengan

memberikan post test kepada siswa di akhir

pembelajaran

120

Keterangan:

A : Baik Sekali C : Cukup

B : Baik D : Kurang

22 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √

23 Menyampaikan rencana pembelajaran untuk

pertemuan selanjutnya √

24 Mengakhiri pembelajaran dengan salam dan

doa bersama √

Jumlah 5 19

Total 20 57

121

Lampiran 7 Sampel Hasil Tes

Hasil Tes Siklus I

122

123

Hasil Tes Siklus II

124

125

Lampiran 8 Dokumentasi

Guru saat

menjelaskan materi

pembelajaran

Siswa saat menjawab

pertanyaan dari guru

pada saat penjelasan

materi

Pelaksanaan

metode talking

stick

126

Pelaksanaan metode

talking stick

Siswa menjawab

pertanyaan dari

guru

Siswa mengerjakan

Soal tes yang

diberikan guru

127

Lampiran 9 SKK

DAFTAR NILAI SATUAN KREDIT KEGIATAN

Nama : Dita Ayu Yustia

NIM : 111-14-289

Jurusan : PAI (Pendidikan Agama Islam)

No Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai

1 OPAK STAIN SALATIGA 2014

“Aktualisasi Gerakan Mahasiswa

yang Beretika, Disiplin dan Berfikir

Terbuka”.

18-19

Agustus

2014

Peserta 3

2 OPAK Jurusan Tarbiyah STAIN

Salatiga 2014 “Aktualisasi

Pendidikan Karakter Sebagai

Pembentuk Generasi yang Religius,

Educative, dan Humanis”.

20-21

Agustus

2014

Peserta 3

3 Orientasi Dasar Keislaman (ODK)

“Pemahaman Islam Rahmatan Lil

‘Alamin Sebagai Langkah Awal

Menjadi Mahasiswa Berkarakter”

yang diselenggarakan oleh LDK

Darul Amal & ITTAQO STAIN

Salatiga.

21 Agustus

2014

Peserta 2

4 Achievement Motivation Training

“Dengan AMT Semangat

Menyongsong Prestasi” yang

diselenggarakan oleh CEC & JQH

STAIN Salatiga.

23 Agustus

2014

Peserta 2

5 Library User Education (Pendidikan

Pemustaka) yang diselenggarakan

28 Agustus

2014

Peserta 2

128

oleh UPT Perpustakaan STAIN

Salatiga

6 Acara “Training Pembuatan

Makalah” yang diselenggarakan oleh

LDK Darul Amal STAIN Salatiga

17

September

2014

Peserta 2

7 Pendidikan dan Latihan Calon

Pramuka Pandega (PLCPP) XXIV

“PLCPP Sebagai Langkah

Rekonstruktif Karakter Pandega

dalam Membangun Racana yang

Loyal dan Bermartabat” yang

diselenggarakan oleh Racana

Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi

STAIN Salatiga

26-29

September

2014

Peserta 3

8 Seminar Nasional “Berkontribusi

Untuk Negeri Melalui Televisi/TV”

yang diselenggarakan oleh Program

Studi KPI STAIN Salatiga

5 November

2014

Peserta 8

9 Acara “Seminar Nasional

Entrepreneurship” yang

diselenggarakan oleh Gerakan

Pramuka Racana Kusuma Dilaga-

Woro Srikandhi STAIN Salatiga

16

November

2014

Peserta 8

10 “SIBA-SIBI” Training UAS

Semester Ganjil Tahun 2014 yang

diselenggarakan oleh CEC dan

ITTAQO

19-20

Desember

2014

Peserta 3

11 Seminar Nasional “Perlindungan

Usaha Mikro menghadapi Pasar

Bebas ASEAN”

Desember

2014

Peserta 8

129

12 Seminar dan Bedah Film

“Menggugah Jiwa Nasionalisme

Pemuda di Era Moderenitas” yang

diselenggarakan oleh HMI Cabang

Salatiga Komisariat Walisongo

14

November

2015

Peserta 2

13 Seminar Nasional “Pembangunan

Karakter Bangsa Upaya

Mewujudkan Generasi Muda yang

Berbudaya untuk Indonesia

Bermartabat” yang diselenggarakan

oleh HMI Cabang Salatiga

9 April

2016

Peserta 8

14 Seminar Nasional “Pendidikan

Agama Menjadi Pelopor

Kebangkitan Nasional di Era

Modern” yang diselenggarakan oleh

HMJ PAI IAIN Salatiga

21 Mei

2016

Peserta 8

15 Seminar Nasional “Indonesia

Budayaku Indonesia Warisanku

(Salatiga Kota Pusaka)” yang

diselenggarakan oleh HMJ PGMI

IAIN Salatiga

2 Juni 2016 Peserta 8

16 Seminar Nasional “Reaktualisasi

Hadis dalam Kehidupan Berbangsa

& Berbudaya” yang diselenggarakan

oleh HMJ Ilmu Hadis IAIN Salatiga

19 Oktober

2016

Peserta 8

17 Seminar Nasional “Menumbuhkan

Jiwa Kewirausahaan Melalui Usaha

Online Untuk Masyarakat Ekonomi

Mandiri” yang diselenggarakan oleh

HMI Cabang Salatiga Komisariat

10

Desember

2016

Peserta 8

130

Walisongo

18 Seminar Nasional “Mengembangkan

Layanan Kemanusiaan Berbasis

Kearifan Lokal Komunitas” yang

diselenggarakan oleh HMJ PMI

IAIN Salatiga

17

Desember

2016

Peserta 8

19 Workshop Literasi “Merawat NKRI

dengan Membangun Budaya

Literasi” yang diselenggarakan oleh

DEMA FTIK IAIN Salatiga

13 April

2018

Peserta 2

20 Seminar Nasional “Nilai-Nilai

Kebudayaan dalam Pendidikan Islam

Indonesia” yang diselenggarakan

oleh DEMA FTIK IAIN Salatiga

5 Mei 2018 Peserta 8

Total 100

131

Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup Penulis

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Dita Ayu Yustia

TTL : Kab. Semarang, 22 Mei 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Rejosari RT 13/03 Medayu, Kec. Suruh Kab. Semarang

Nama Orang Tua : Yusri dan Siti Rodliyah

No. HP/WA : 085877077693

E-mail : [email protected]

Pendidikan :

1. SD Negeri Medayu 01 (2008)

2. SMP Negeri 3 Suruh (2011)

3. SMK Negeri 1 Salatiga (2014)

4. Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan di Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga (2018)

Demikian riwayat hidup penulis, penulis buat dengan sebenar-benarnya.

Suruh, 04 Juni 2018

Penulis

Dita Ayu Yustia

NIM. 111-14-28