PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM...

113
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI FIQIH DENGAN METODE BAHTSUL MASA’IL PADA SISWA KELAS VII DI SMP IT AL-ITTIHAD SALAMAN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : CHASNA MASRUROH NIM : 11413005 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM...

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI FIQIH

DENGAN METODE BAHTSUL MASA’IL PADA SISWA

KELAS VII DI SMP IT AL-ITTIHAD SALAMAN

MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

CHASNA MASRUROH

NIM : 114–13–005

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : CHASNA MASRUROH

NIM : 114-13-005

Jurusan : S1-Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya ini adalah asli

hasil karya atau penelitian saya sendiri dan bukan plagiasi dari karya orang

lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalum penelitian ini dan disebutkan

dalam acuan daftar pustaka.

Demikan pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 11 Maret 2017 M

12 Jumadil Tsani 1438 H

Penulis

CHASNA MASRUROH

NIM. 114-13-005

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eksemplar Salatiga, Maret 2017

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

Kepada :

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga

di Salatiga

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan

perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara :

Nama : CHASNA MASRUROH

NIM : 114-13-005

Judul : Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada

Siswa Kelas VII di SMP IT Al-Ittihad Salaman

Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017.

dapat diajukan dalam sidang munaqasyah.

Demikian untuk menjadikan periksa.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Pembimbing

Imam Mas Arum, M.Pd

NIP. 19790507 201101 1 008

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

iv

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Jl. Lingkar Salatiga KM 2 Telp (0298) 6031364 Salatiga 50716

Website: www.tarbiyah.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]

PENGESAHAN SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

MATERI FIQIH DENGAN METODE BAHTSUL MASA’IL PADA

SISWA KELAS VII DI SMP IT AL-ITTIHAD SALAMAN

MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

DISUSUN OLEH

CHASNA MASRUROH

114-13-005

Telah dipertahankan di depan Dewan Panitia Penguji Skripsi Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga,

pada hari Kamis tanggal 30 Maret 2017 dan dinyatakan LULUS, sehingga

dapat diterima sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana S1

Pendidikan.

Susunan Dewan Panitia Penguji

Ketua Penguji Dr. Agus Waluyo, M.Ag.

Sekretaris Penguji Imam Mas Arum, M.Pd.

Penguji I Siti Rukhayati, M.Ag.

Penguji II Dra. Nur Hasanah, M.Pd.

Salatiga, 3 April 2017

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan

Suwardi, M.Pd

NIP. 19670121 199903 1 002

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

v

MOTTO

JANGAN PERNAH BOSAN UNTUK MENEBAR KEBAIKAN

SENANTIASA BERKHUSNUDZAN MESKI ITU DENGAN ORANG

YANG TAK SUKA PADA KITA

TERUS MEMBERI MANFAAT KEPADA SESAMA

خير الناس انفعهم للناس

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

vi

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini kepada:

Almamaterku Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga

Ayahanda (Alm) Bp. H Bafadlol Mansyur dan Ibunda

Alfin Bafadlol, Yang tidak henti-hentinya selalu mendo’akan, membimbing dan mendukungku.

Suamiku tercinta Saifuddin dan Anakku Ahmad Rifki

Bihar Isqi Kakak dan adik –adikku yang selalu menyemangati dan mendukungku dalm setiap langkah hidupku Teman-teman Jurusan Pendidikan Agama Islam Ekstensi

angkatan 2013

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

vii

ABSTRAK

Masruroh, Chasna. (2017). Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama

Islam Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa’il Pada Siswa Kelas

VII di SMP IT Al-Ittihad Salaman Magelang Tahun Pelajaran

2016/2017. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga. Pembimbing: Imam Mas Arum, M.Pd.

Kata Kunci : Pendidikan Agama Islam, Fiqih, Metode Bahtsul Masail

Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Fiqih di

kelas VII SMP IT Al-Ittihad Salaman Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017

setelah proses pembelajaran dengan menggunakan metode bahtsul masa’il.

Penelitian ini mengacu pada permasalahan pokok, apakah penggunaan

metode bahtsul masa’il dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam materi fiqih di kelas VII SMP IT Al-

Ittihad Salaman Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017?

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

observasi, metode tes/penilaian. Metode observasi digunakan untuk

mengetahui aktivitas dan kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran,

metode tes/penilaian digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa

dalam mengikuti metode bahtsul masa‟il.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode

bahtsul masail dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan agama islam

materi fiqih pada siswa kelas VII SMP IT Al-Ittihad Salaman Magelang

Tahun Pelajaran 2016/2017. Hasil belajar siswa pada pra siklus siswa yang

tuntas sebanyak 7 siswa atau 32% dan 15 siswa atau 68% yang belum tuntas,

siklus I siswa yang tuntas sebanyak 12 siswa atau 54,5% dan 10 siswa atau

45,4% yang belum tuntas dengan rata-rata 76,45. Pada siklus II siswa yang

tuntas sebanyak 20 siswa atau 91% dan 2 siswa atau 0,9% belum tuntas

dengan rata-rata 86,63. Dalam pencapaian ketuntasan klasikal sebanyak

45,4% siswa yang tuntas dan dalam siklus II ini sudah 91% siswa yang tuntas

maka siklus dihentikan dan dinyatakan penelitian berhasil.

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil`alamin, segala puji bagi Allah yang telah

memberikan segala nikmat kepada makhluk yang ada di alam semesta ini.

Berkat qudrat, iradat serta izin-Nyalah penulis bisa menyelesaikan laporan

penelitian yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa’il Pada Siswa Kelas VII di SMP

IT Al-Ittihad Salaman Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017.

Sholawat serta salam mudah-mudahan dilimpahkan kepada khotamul

anbiya, Nabi Muhammad SAW, yang telah menyelamatkan ummat manusia

dari gelap kejahiliyaan kepada cahaya illahiyah yang terang benderang.

Banyak pihak yang telah banyak memberikan konstribusi dalam

penyelesaian karya ini. Kami menghaturkan terima kasih yang tulus kepada

mereka semua yang telah berjasa untuk ini semua:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri Salatiga.

2. Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Pd., selaku Ketua Kajur Pendidikan Agama Islam

yang telah mengizinkan penulis untuk membahas judul skripsi ini.

4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd., selaku pembimbing yang selalu

memberikan saran dan masukan kepada penulis.

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

ix

5. Para staf administrasi yang begitu sabar mengurusi segala macam

kepentingan dalam skripsi ini.

6. Bapak Kyai Faizin selaku Ketua Yayasan At-Thoyyib Salaman Magelang

7. Ibu Siti Khalimatu S., S.Pd. selaku kepala Sekolah SMP IT Al-Ittihad

Salaman Magelang

8. Segenap dewan guru Sekolah SMP IT Al-Ittihad Salaman Magelang.

9. Bapak. Dr (HC). Wahyu Gumelar. MHD, SH yang selalu memberikan

dukungan dan bantuannya dalam skripsi ini.

10. Kepada Ayahhanda H. Bafadlol Mansyur dan Ibunda Alfin Bafadlol serta

keluarga besar saya yang telah mengorbankan segalanya dengan tulus dan

ikhlas dan kebesaran jiwa

11. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun penelitian ini

yang tidak mungkin kami sebutkan satu persatu.

Harapan bagi penulis semoga apa yang sudah disuguhkan dapat

bermanfaat bagi semua orang khususnya kami selaku penulis. Walaupun jauh

dari kesempurnaan tapi semoga mendekati kepada kebenaran. Semoga Allah

SWT ridha dengan apa yang kita lakukan. Amin.

Salatiga, 11 Maret 2017 M

12 Jumadil Tsani 1438 H

Penulis

CHASNA MASRUROH

NIM. 114-13-005

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

x

DAFTAR ISI

COVER ..................................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN ......................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... iii

PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................................... iv

MOTTO .................................................................................................... v

PERSEMBAHAN .................................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ............................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6

D. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 6

E. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 7

F. Definisi Operasional ...................................................................... 8

G. Metode Penelitian .......................................................................... 9

H. Sistematika Penulisan .................................................................... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar .................................................................................. 14

1. Pengertian Hasil Penelitian ...................................................... 14

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................... 15

B. Pendidikan Agama Islam Materi Fiqih .......................................... 18

1. Pendidikan Agama Islam ......................................................... 18

2. Fiqih ......................................................................................... 21

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

xi

C. Metode Bahstul Masail .................................................................. 24

1. Sejarah Metode Penetapan Hukum Dalam Bahtsul Masail

Nahdlatul Ulama ....................................................................... 24

2. Metode Diskusi Bahstul Masail (Sidang Bahtsul Masail) ........ 36

3. Komponen dan Tugas Komponen Dalam Sidang Bahtsul

Masail ....................................................................................... 43

D. Penelitian Yang Relevan ............................................................... 46

BAB III PAPARAN DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP IT Al-Ittihad Salaman Magelang ............. 48

1. Sejarah ..................................................................................... 48

2. Visi dan Misi ........................................................................... 48

3. Struktur Organisasi .................................................................. 49

4. Sarana dan Prasarana ............................................................... 50

5. Prestasi Yang Pernah Diraih ..................................................... 51

6. Kegiatan Ekstrakurikuler ......................................................... 51

B. Penyajian Data ................................................................................ 51

1. Subjek Penelitian ..................................................................... 51

2. Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 53

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Paparan Siklus ............................................................... 62

B. Pembahasan ................................................................................... 69

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 71

B. Saran-saran .................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 73

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................... 74

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Foto Hasil Penelitian

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

Lampiran 4 Lembar Observasi Siswa

Lampiran 5 Lembar Observasi Pembelajaran

Lampiran 6 Lembar Konsultasi Asli

Lampiran 7 Surat Bukti Observasi

Lampiran 8 Surat Izin Penelitian

Lampiran 9 Curriculum Vitae

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Model Penelitian Tindakan Kelas

Gambar 2 Struktur Organisasi SMP IT Al-Ittihad Salaman Magelang

Gambar 3 Peningkatan Presentase Hasil Belajar Siswa

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar tenaga guru dan pegawai SMP IT Al-Ittihad Salaman

Magelang

Tabel 2 Data Siswa Kelas VII SMP IT Al-Ittihad Salaman Magelang

Tabel 3 Daftar nilai hasil belajar kelas VII SMP IT Al-Ittihad Salaman

Magelang Pra Siklus

Tabel 4 Frekuensi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

Tabel 5 Daftar nilai hasil belajar kelas VII SMP IT Al-Ittihad Salaman

Magelang Siklus I

Tabel 6 Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus I

Tabel 7 Daftar nilai hasil belajar kelas VII SMP IT Al-Ittihad Salaman

Magelang Siklus II

Tabel 8 Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus II

Tabel 9 Hasil belajar siswa yang mencapai nilai KKM

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Islam sebagai salah satu aspek dari ajaran Islam yang

didasarkan pada Al-Qur‟an dan Al-Hadits Nabi Muhammad SAW. Menuntut

ilmu merupakan hal yang paling wajib yang dilakukan manusia untuk

memperluas wawasan sehingga derajat manusia bisa terangkat.

… …

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-

orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.S. Al-Mujaadilah

(58):11)

Pendidikan merupakan amanat dari Undang-Undang Dasar 1945

dimana tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran dan pemerintah

mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pengajaran nasional, yang

di atur dengan undang-undang. Dalam menyelenggarakan pendidikan di

perguruan pinggi perlu adanya peningkatan mutu yang mengacu pada

kebutuhan lapangan kerja untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat

membangun. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah

menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum

dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

2

Pendidikan merupakan wahana yang sangat efektif dalam

menerjemahkan pesan-pesan konstitusi dan merupakan sarana yang tepat

dalam membangun watak bangsa (national character building). Kontribusi

pendidikan terhadap pembangunan suatu bangsa adalah sangat besar.

Masyarakat yang cerdas sebagai output pendidikan memberi nuansa

kehidupan yang lebih berkualitas dan secara progresif akan membentuk

kemandirian. Masyarakat bangsa yang demikian merupakan suatu potensi bagi

investasi besar dalam perjuangan keluar dari krisis multidimensi dan

tantangan dunia global.

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dari kelas tujuh sampai kelas

sembilan, penulis tertarik pada materi fiqih yang terdapat dalam kelas tujuh

semester satu. Pemilihan kelas dianggap sangat tepat untuk menerapkan

metode bahtsul masa’il. Penggunaan metode ini membuat pelajaran mengenai

konsep ataupun klasifikasi materi menjadi mudah untuk dipahami. Penulis

berpendapat bahwa penerapan metode bahtsul masa’il ini membuat ingatan

siswa tentang suatu materi meningkat dan mempengaruhi hasil belajar siswa

menjadi lebih memuaskan dan mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).

Bahtsul masa’il adalah forum diskusi yang berfungsi memecahkan

segenap permasalahan yang ada dimasyarakat atau permasalahan yang telah

diajukan oleh individu atau kelompok masyarakat untuk dicarikan

pemecahannya dari pandangan fiqh. Fiqih adalah suatu ilmu yang mempelajari

bermacam-macam syariat atau hukum islam dan berbagai macam aturan hidup

Page 17: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

3

bagi manusia baik yang bersifat individu baik yang berbentuk masyarakat

sosial (Bakry, 1996: 7).

Pembelajaran fiqih adalah merupakan suatu proses pendidikan yang

bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna serta materi pelajaran

yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks

kehidupan mereka sehari- hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga

santri memiliki pengetahuan atau keterampilan yang secara fleksibel dapat

diterapkan dari satu permasalahan ke permasalahan lainnya. Ide yang paling

mendasar dari model ini adalah siswa perlu dibiasakan memecahkan masalah,

menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide

yang mereka peroleh dari materi belajar.

Dalam metode bahtsul masa’il siswa di tuntut untuk mencoba masuk

dalam suatu masalah yang nyata dan ada di sekitar mereka serta mencoba

merasakan dan memecahkan segala permasalahan yang melingkupinya.

Materi Fiqih dalam kurikulum Sekolah Menengah Pertama adalah salah satu

bagian mata pelajaran pendidikan agama Islam yang diarahkan untuk

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan

mengamalkan hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidup.

Pada saat melakukan wawancara dengan guru. Peneliti menemukan

fakta bahwa proses pembelajaran masih dilakukan dengan metode yang klasik

atau biasa. Guru biasanya hanya menggunakan metode ceramah tanpa

dikombinasikan dengan metode yang lain yang menarik bagi siswa. Hal ini

Page 18: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

4

dikarenakan sumber daya guru dan sarana prasarana sekolah belum memadai

untuk diadakan adanya pengkombinasian metode pembelajaran.

SMP IT Al-Ittihad terletak di Dusun Kembaran RT 1/ RW II Desa

Sidomulyo Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang. Sekolah ini

mempunyai 3 ruang kelas, 3 ruang toeri, 2 asrama siswa, 1 ruang guru, 1

ruang kepala sekolah dan ruang tamu, perpustakaan, serbaguna, tata usaha,

OSIS, UKS, 1 kantin sekolah, 4 kamar kecil, tempat parkir dan lapangan

upacara. Selain itu, terdapat tenaga pengajar 10 guru yaitu 6 guru kelas dan 4

guru mata pelajaran, kepala sekolah, dan penjaga sekolah. Sekolah ini

memiliki KKM 75 untuk semua mata pelajaran kecuali Penjas 77, Pendidikan

Agama Islam 78, IPA dan Matamatika 70.

Siswa kelas VII berjumlah 22 anak, dengan 14 siswa laki-laki dan 8

siswa perempuan. Dari jumlah siswa tersebut kurang dari 50% atau sekitar

45% siswa yang hasil belajar masih dibawah standar KKM. Biasanya guru

hanya menggunakan metode ceramah tanpa menggunakan metode

pembelajaran apapun, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam pemahaman

materi serta hasil pembelajarannya pun belum memuaskan. Hal ini menuntut

profesionalitas seorang guru untuk mendesain suatu pembelajaran sehingga

dapat meningkatkan efektifitas dan hasil belajar dari proses pembelajaran.

Perubahan diharapkan pada proses pembelajaran sehingga guru sebagai

fasilitator dan siswa aktif belajar.

Pelaksanaan proses pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam dengan materi fiqih diharapkan menggunakan model pembelajaran yang

Page 19: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

5

variatif dan terorientasi konstruktivitas, yang salah satunya dengan metode

bahtsul masa’il (pembahasan masalah) yaitu pembelajaran dengan diskusi

keagamaan untuk merespon dan memberikan solusi terhadap problematika

aktual yang muncul dalam kehidupan dengan cara siswa dibuat berkelompok

untuk mencari informasi (biasanya tercakup dalam pelajaran) dengan

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada mereka.

Dari latar belakang di atas maka kami penulis ingin mencoba meneliti

dari permasalahan diatas yang kami simpulkan dengan judul “Peningkatan

Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul

Masa’il Pada Siswa Kelas VII di SMP IT Al-Ittihad Salaman Magelang Tahun

Pelajaran 2016/2017”

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas maka skripsi ini akan mengacu

pada permasalahan pokok yaitu apakah penggunaan metode bahtsul masa’il

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam materi fiqih di kelas VII SMP IT Al-Ittihad Salaman Magelang

Tahun Pelajaran 2016/2017?

Page 20: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

6

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Objektif

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Fiqih di kelas VII SMP IT Al-

Ittihad Salaman Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017 setelah proses

pembelajaran dengan menggunakan metode bahtsul masa’il.

2. Tujuan Subjektif

Untuk mengembangkan dan memperdalam pengetahuan penulis

dibidang pendidikan agama Islam dan guna memenuhi persyaratan

akademis untuk memperoleh gelar S1 dalam bidang Pendidikan Agama

Islam di Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

Salatiga.

D. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

pembangunan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan agama Islam dan

dapat memperkaya referensi dan literatur kepustakaan dan sebagai acuan

untuk penelitian selanjutnya.

2. Kegunaan Praktis

Membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi

oleh guru, memperkaya metode pembelajaran, dan keterampilan

Page 21: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

7

pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu

pembelajaran.

Guna mengembangkan penalaran ilmiah dan wacana keilmuan

penulis serta untuk mengetahui kemampuan penulis dalam menerapkan

ilmu yang diperoleh melalui bangku perkuliahan.

E. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan

dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2011: 64).

Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara berupa tindakan

atau rumusan permasalahan yang ditetapkan dalam perencanaan penelitian

tindakan kelas. Hipotesis penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah

apabila penerapan metode bahtsul masa’il dalam pembelajaran fiqih dapat

berjalan dengan efektif, maka hasil belajar siswa akan meningkat.

2. Indikator Keberhasilan

Indikator hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi Fiqih

dengan penerapan metode bahtsul masa’il ini dikatakan efektif apabila ada

indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator ketuntasan siswa

adalah sebagai berikut:

a. Secara Individu

Siswa dapat mencapai skor ≥ 78 pada materi fiqih.

Page 22: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

8

b. Secara Klasikal

Siklus akan berhenti apabila 85% dari total siswa dalam satu

kelas mendapat nilai ≥ 78

F. Definisi Operasional

Penegasan judul ini dimaksud untuk menghindari adanya interprestasi

lain yang dapat menimbulkan kesalahpahaman dalam memahaminya. Adapun

pengertian istilah judul tersebut adalah sebagai berikut:

1. Prestasi berasal dari bahasa Belanda yang artinya hasil dari usaha. Prestasi

diperoleh dari usaha yang telah dikerjakan. Prestasi dapat dicapai dengan

mengandalkan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual, serta

ketahanan diri dalam menghadapi situasi segala aspek kehidupan

(id.wikipedia.org diakses pada7 November 2016)

2. Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat

fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan (Jihad,

2009: 1)

3. Fiqih adalah suatu ilmu yang mempelajari bermacam-macam syariat atau

hukum islam dan berbagai macam aturan hidup bagi manusia baik yang

bersifat individu baik yang berbentuk masyarakat sosial (Bakry, 1996: 7).

4. Metode secara bahasa (etimologi) istilah metododlogi berasal dari bahasa

Yunani, yaitu dari kata Metodos yang berarti cara atau jalan, dan Logos

artinya ilmu. Sedangkan secara istilah (sematik) metodologi berarti ilmu

pengetahuan yang mempelajari tentang cara-cara atau jalan yang ditempuh

Page 23: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

9

untuk mencapai suatu tujuan dengan hasil yang efektif dan efisien (Tayar,

1997: 1).

5. Bahtsul Masa’il adalah forum kajian & penetapan hokum Islam ciri khas

Nahdlatul Ulama‟ dan Pesantren. Secara harfiah, bahtsul masa’il berarti

pembahasan berbagai masalah yang berfungsi sebagai forum resmi untuk

membicarakan al-masa‟il al-diniyah (masalah-masalah keagamaan)

terutama berkaitan dengan al-masa‟il al-fiqhiyah (masalah-masalah fiqih)

(Chaq, 2015: 1).

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini

adalah penelitian lapangan (Maslikhah: 2013) dalam hal ini yang menjadi

objek kajian penelitiannya adalah pembelajaran mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam materi fiqih di kelas VII SMP IT Al-Ittihad Salaman

Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan menggunakan metode

bahtsul masa’il sebagai upaya peningkatan hasil belajar siswa.

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini mengambil bentuk penelitian

kerjasama antara peneliti dengan guru mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam di SMP IT Al-Ittihad Salaman Magelang, dalam penelitian

kerjasama ini pihak yang melakukan tindakan adalah guru sedangkan yang

melakukan pengamatan selama berlangsungnya tindakan adalah peneliti.

Page 24: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

10

2. Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada di siswa kelas VII SMP IT Al-Ittihad

Salaman Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek ini perlu

ditingkatkan hasil belajarnya karena nilai yang diperoleh pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam materi fiqih belum memuaskan. Untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas ini digunakan media bahtsul

masa’il.

3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah :

a. Wawancara

Dengan metode ini dapat diperoleh data tentang sistem

pengajaran dan usaha untuk mengembangkan pembelajaran dengan

sistem bahtsul masa’il untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas

VII SMP IT Al-Ittihad Salaman Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017,

metode ini ditujukan kepada guru kelas dan subyek penelitian.

b. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang

bersumber pada dokumen. Metode ini digunakan untuk mendapatkan

data tentang nama siswa kelas VII SMP IT Al-Ittihad Salaman

Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017 dan profil sekolah.

Page 25: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

11

c. Tes Dengan Diskusi

Metode diskusi merupakan suatu metode pengajaran yang

mana guru memberi suatu persoalan atau masalah kepada siswa dan

para siswa diberi kesempatan secara bersama-sama untuk memecahkan

masalah itu dengan teman-temannya. Dalam diskusi siswa dapat

mengemukakan pendapat, menyangkal pendapat orang lain,

mengajukan usul-usul dan mengajukan saran-saran dalam rangka

pemecahan masalah yang ditinjau dari berbagai segi dan sumber.

4. Metode Analisis Data

Metode analisis data dari data kualitatif hasil penelitian pertama

akan diperoleh hasil yang menjadi evaluasi pelaksanaan pembelajaran dan

digunakan untuk meningkatkan keaktifan pembelajaran selanjutnya,

sehingga dapat dikatakan bahwa teknik analisis yang digunakan yaitu

analisis kualitatif.

Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis

data dilakukan dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil observasi yang

tercatat dalam setiap siklusnya.

a. Ketuntasan Individual

Ketuntasan setiap individu dapat diketahui apabila siswa

mancapai skor ≥ 78 pada materi fiqih dapat dilihat dari nilai hasil tes

evaluasi.

Page 26: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

12

b. Ketuntasan Klasikal

Presentase ketuntasan klasikal adalah ≥ 80% dari jumlah total

siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥ 78. Pengukuran presentase

kompetensi secara klasikal dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

P = Jumlah Siswa Yang Tuntas

Jumlah Sisw a x 100%

5. Model Penelitian

Model penelitian tindakan kelas (PTK) dengan bahan secara garis

besar terdapat empat tahapan yang lazim di lalui, yaitu sebagai berikut:

a. Perencanaan c. Pelaksanaan

b. Pengamatan d. Refleksi

Gambar. 1

Model Penelitian Tindakan Kelas

Page 27: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

13

H. Sistematika Pembahasan

Sebagai gambaran-gambaran umum dalam skripsi ini, penulis akan

paparkan sekilas tentang sistematika penulisan dalam skripsi ini dengan

menggunakan system sebagai berikut :

Bab I : merupakan bab pendahuluan yang menguraikan gambaran singkat

dari penelitian ini, bab I ini terdiri dari latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis penelitian,

definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II : merupakan bab kajian pustaka yang didalamnya akan diuraikan

mengenai tinjauan umum tentang hasil belajar, metode bahstul

masail, Pendidikan Agama Islam materi Fiqih dan Penelitian yang

Relevan.

Bab III : pada bab ini akan di paparkan mengenai paparan data dan temuan

penelitian dengan menggunakan dua metode yaitu, metode

wawancara dan observasi, yang didalamnya akan dipaparkan

mengenai gambaran umum SMP IT Al-Ittihad Salaman Magelang

dan penyajian data.

Bab IV : pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisis data, meliputi

deskripsi persiklus dan pembahasan.

Bab V : merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari pembahasan

penelitian dan saran penulis.

Page 28: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar berasal dari dua kata yaitu “hasil” dan “belajar”. Hasil

(Product) merupakan suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas

atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional

(Purwanto, 2009:44). Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa dan raga

untuk memperoleh suatu tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman

individu dalam interaksi dengan lingkungannya, yang menyangkut

kognitif, efektif dan psikomotorik (Djamarah 2011: 141).

Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan

dua unsur, yaitu jiwa dan raga. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa

dan raga untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan yang

menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Gerak raga yang

ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan

perubahan (Djamarah 2002: 13).

Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai setelah mengalami proses

belajar atau setelah mengalami interaksi dengan lingkungannya guna

Page 29: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

15

untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang akan menimbulkan tingkah

laku sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Belajar merupakan proses yang menimbulkan terjadinya perubahan

atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecapakan. Jadi berhasil

tidaknya seseorang dalam proses belajar tergantung dari faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil prestasi

belajar dapat digolongkan dalam dua bagian, yaitu faktor intern dan faktor

ekstern (Slameto, 1995: 54-72).

Faktor ekstern adalah faktor yang mempengaruhi hasil prestasi

belajar yang berasal dari luar diri siswa. Faktor-faktor ekstern itu antara

lain :

a. Latar belakang pendidikan orang tua

Latar belakang pendidikan orang tua paling mempengaruhi

prestasi belajar. Semakin tinggi pendidikan orang tua, maka anak

dituntut harus lebih berprestasi dengan berbagai cara dalam

pengembangan prestasi belajar anak.

b. Status ekonomi sosial orang tua

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar

anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan

pokoknya. Jika anak hidup dalam keluarga yang miskin, kebutuhan

pokok anak kurang terpenuhi, akibatnya kesehatan anak terganggu.

Akibatnya, belajar anak juga terganggu.

Page 30: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

16

c. Ketersediaan sarana dan prasarana di rumah dan sekolah

Sarana dan prasarana mempunyai arti penting dalam

pendidikan dan sebagai tempat yang strategis bagi berlangsungnya

kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sekolah harus mempunyai ruang

kelas, ruang guru, perpustakaan, halaman sekolah dan ruang kepala

sekolah. Sedangkan di rumah diperlukan tempat belajar dan bermain,

agar anak dapat berkeasi sesuai apa yang diinginkan. Semua tujuan

untuk memberikan kemudahan pelayanan anak didik

d. Media yang di pakai guru

Media digunakan demi kemajuan pendidikan. Keberhasilan

pendidikan di sekolah tergantung dari baik tidaknya media yang

digunakan dalam pendidikan yang dirancang. Bervariasi potensi yang

tersedia melahirkan media yang baik dalam pendidikan yang berlainan

untuk setiap sekolah.

e. Kompetensi guru

Kompetensi guru adalah cara guru dalam pembelajaran yang

dilakukannya terhadap siswa dengan metode atau program tertentu.

Metode atau program disusun untuk dijalankan demi kemajuan

pendidikan. Keberhasilan pendidikan di sekolah tergantung dari baik

tidaknya program pendidikan yang dirancang. Bervariasi potensi yang

tersedia melahirkan metode pendidikan yang berlainan untuk setiap

sekolah.

Page 31: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

17

Faktor Intern adalah faktor yang mempengaruhi hasil pretasi

belajar yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor-faktor intern itu antara

lain :

a. Kesehatan

Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya

terhadap kemampuan belajar. Siswa yang kesehatannya baik akan

lebih mudah dalam belajar dibandingkan dengan siswa yang kondisi

kesehatannya kurang baik, sehingga hasil belajarnya juga akan lebih

baik.

b. Kecerdasan / intelegensia

Kecerdasan/intelegensia besar pengaruhnya dalam menentukan

seseorang dalam mencapai keberhasilan. Seseorang yang memiliki

intelegensi yang tinggi akan lebih cepat dalam menghadapi dan

memecahkan masalah, dibandingkan dengan orang yang memiliki

intelegensi rendah. Dengan demikian intelegensi memegang peranan

dalam keberhasilan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Demikian pula dalam prestasi belajar. Siswa yang memiliki tinggi,

prestasi belajarnya juga akan tinggi, sementara siswa yang memiliki

intelegensia rendah maka prestasi yang diperoleh juga akan rendah.

c. Cara belajar

Cara belajar seseorang mempengaruhi pencapaian hasil

belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan teknik dan faktor fisiologis,

Page 32: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

18

psikologis dan ilmu kesehatan akan memperoleh hasil yang kurang

memuaskan.

d. Bakat

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang

untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Siswa yang

belajar sesuai dengan bakatnya akan lebih berhasil dibandingkan

dengan orang yang belajar di luar bakatnya.

e. Minat

Seorang siswa yang belajar dengan minat yang tinggi maka

hasil yang akan dicapai lebih baik dibandingkan dengan siswa yang

kurang berminat dalam belajar.

f. Motivasi

Motivasi sebagai faktor intern berfungsi menimbulkan,

mendasari, mengarahkan perbuatan belajar. Dengan adanya motivasi

maka siswa akan memiliki prestasi yang baik, begitu pula sebaliknya.

B. Pendidikan Agama Islam Materi Fiqih

1. Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah suatu usaha sadar

terencana untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, dan

mengamalkan Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau

latihan. Secara hakekat PAI merupakan sebuah proses, dalam

Page 33: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

19

perkembangannya juga dimaksud sebagai rumpun mata pelajaran yang

diajarkan disekolah atau madrasah dan perguruan tinggi (Nazarudin,

2007: 12).

Sehingga dari pemaparan pengertian diatas dapat disimpulan

bahwa PAI merupakan sebuah rumpun mata pelajaran yang diajarkan

disekolah/madrasah dan perguruan tinggi dalam hal ini dari mualai

pendidikan dasar sampai dengan bangku perkuliahan, yang bertujuan

untuk menyiapkan siswa dalam memahami dan mengamalkan ajaran

agama Islam dengan melalui kegiatan belajar mengajar.

b. Dasar Pendidikan Agama Islam

Dasar pendidikan agama Islam secara garis besar ada 3 yaitu

sebagia berikut:

1) Al-Qur‟an

Al Qur‟an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi kita

Muhammad untuk menyelamatkan manusia dari kegelapan menuju

cahaya yang terang benderang. Al-Qur‟an adalah sumber pertama

bagi hukum-hukum fiqih Islam. Jika menjumpai suatu

permasalahan, maka pertama kali harus kembali kepada Kitab

Allah guna mencari hukumnya.

2) As-Sunnah

Sunnah yaitu semua yang bersumber dari Nabi berupa

perkataan, perbuatan atau persetujuan. Sunnah adalah sumber

kedua setelah al- Qur‟an. Bila tidak mendapatkan hukum dari suatu

Page 34: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

20

permasalahan dalam Al-Qur‟an maka dapat merujuk kepada

Sunnah dan wajib mengamalkannya jika mendapatkan hukum

tersebut. Dengan syarat, benar-benar bersumber dari Nabi SAW

dengan sanad yang sahih. Sunnah berfungsi sebagai penjelas al-

Qur‟an dari apa yang bersifat global dan umum.

3) Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

Sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 Pasal 29 Ayat

(1 dan 2) yang berbunyi: Ayat 1: “Negara berdasarkan atas

Ketuhanan Yang Maha Esa”. Dan Ayat 2: “Negara menjamin

kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya dan

kepercayaanya itu”

Selain itu yang menjadi dasar pendidikan agama Islam ialah

Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tenteng sistem Pendidikan

Nasional. Dimana didalamnya bahwa pendidikan keagamaan

bermaksud mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan

perannya sebagai pemeluk agama yang benar-benar memadahi.

c. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam pada sekolah umum bertujuan untuk

meningkatkan keimanan, ketaqwaan, pemahaman, penghayatan, dan

pengamalan siswa terhadap ajaran Islamsehingga menjadi manusia

muslim yeng bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlaq mulia

dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

(Nazarudin, 2007: 13).

Page 35: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

21

d. Materi Pendidikan Agama Islam

Berdasarkan inti ajaran pokok agama Islam, materi yang

diajarkan dalam Pendidikan Agama Islam ialah aqidah, syariah, dan

akhlak yang kemudian lahirlah inti pokok dari tiga unsur tersebut

antara lain: Ilmu Tauhid/ Keimanan; Ilmu Fiqih; Al-Qur‟an; Al-Hadits;

Akhlak dan Tarikh Islam.

2. Fiqih

Segala tindakan manusia baik berupa ucapan atau perbuatan yang

ada didalam ibadah dan muamalah berupa pidana atau perdata yang terjadi

dalam soal-soal akad atau pengelolaan, dalam syariat islam semua itu

masuk dalam lapangan hukum. Hukum-hukum itu sebagian telah

dijelaskan didalam nash-nash al-qur'an dan sunah. Sedangkan sebagian

yang lain belum dijelaskan. Namun demikian syariat islam telah membuat

dalil dan tanda-tanda bagi hukumtersebut, sehingga mujtahid dengan

media dalil dan tanda-tanda itu mampu melahirkan ketetapan dan

penjelasan tentang hukum yang belum dijelaskan tersebut.

Dari kumpulan hukum-hukum syariat yang berhubungan dengan

segala tindakan manusia baik berupa ucapan atau perbuatan yang diambil

dari nash-nash yang ada atau dari me-istinbath-kan (mengeluarkan hukum

syara‟ dari dalilnya) dalil syariat islam lain bagi kasus yang tidak terdapat

nashnya, terbentuklah ilmu fiqih (Wahab. 1993: 1).

Menurut Abdul Hamid Hakim, fiqih menurut bahasa artinya paham.

Sedangkan menurut istilah adalah mengetahui hukum-hukum agama islam

Page 36: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

22

dengan cara atau jalan ijtihad. Menurut para pengikut imam syafi'i, fiqih

adalah ilmu yang menerangkan segala hukumagama yang berhubungan

dengan perbuatan para mukalllaf yang dikeluarkan (di-istinbath-kan) dari

dalil-dalil yang jelas. Definisi ilmu fiqih secara umum dalah suatu ilmu

yang mempelajari bermacam-macam syariat atau hukum islam dan

berbagai macam aturan hidup bagi manusia baik yang bersifat individu

baik yang berbentuk masyarakat social (Bakry, 1996: 8).

Jadi fiqih adalah pengetahuan tentang hukum-hukum syariat islam

mengenai perbuatan manusia yang diambil dalil-dalilnya secara rinci

(Wahab. 1993: 2). Dalil-dalil yang dijadikan hukum syar'iyah mengenai

perbuatan manusia ada empat yaitu Al-Qur'an, sunah, ijma', qiyas.

a. Al-Qur‟an

Al Qur‟an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi kita

Muhammad untuk menyelamatkan manusia dari kegelapan menuju

cahaya yang terang benderang. Al-Qur‟an adalah sumber pertama bagi

hukum-hukum fiqih Islam. Jika menjumpai suatu permasalahan, maka

pertama kali harus kembali kepada Kitab Allah guna mencari

hukumnya.

b. Sunnah

Sunnah yaitu semua yang bersumber dari Nabi berupa

perkataan, perbuatan atau persetujuan. Sunnah adalah sumber kedua

setelah al- Qur‟an. Bila tidak mendapatkan hukum dari suatu

permasalahan dalam Al-Qur‟an maka dapat merujuk kepada Sunnah

Page 37: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

23

dan wajib mengamalkannya jika mendapatkan hukum tersebut.

Dengan syarat, benar-benar bersumber dari Nabi SAW dengan sanad

yang sahih. Sunnah berfungsi sebagai penjelas al-Qur‟an dari apa yang

bersifat global dan umum.

c. Ijma‟

Ijma‟ bermakna kesepakatan seluruh ulama mujtahid dari umat

Muhammad SAW dari suatu generasi atas suatu hukum syar‟i, dan jika

sudah bersepakat ulama-ulama tersebut, baik pada generasi sahabat

atau sesudahnya, akan suatu hukum syari‟at maka kesepakatan mereka

adalah ijma‟, dan beramal dengan apa yang telah menjadi suatu ijma‟

hukumnya wajib. Dan dalil akan hal tersebut sebagaimana yang

dikabarkan Nabi saw, bahwa tidaklah umat ini akan berkumpul

(bersepakat) dalam kesesatan, dan apa yang telah menjadi kesepakatan

adalah hak (benar).

d. Qiyas

Qiyas yaitu mencocokan perkara yang tidak didapatkan di

dalamnya hukum syar‟i dengan perkara lain yang memiliki nash yang

sehukum dengannya, dikarenakan persamaan sebab/alasan antara

keduanya. Qiyas meruju‟ apabila tidak mendapatkan nash dalam suatu

hukum dari suatu permasalahan, baik di dalam Al Qur‟an, sunnah

maupun ijma‟. Ia merupakan sumber rujukan keempat setelah Al

Qur‟an, as Sunnah dan Ijma‟. Qiyas memiliki empat rukun:

1) Dasar (dalil).

Page 38: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

24

2) Masalah yang akan diqiyaskan.

3) Hukum yang terdapat pada dalil.

4) Kesamaan sebab/alasan antara dalil dan masalah yang diqiyaskan.

(http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/fiqih-islam.html diakses

pada 18 November 2016).

C. Metode Bahtsul Masail

1. Sejarah Metode Penetapan Hukum Dalam Bahtsul Masail NU

Istilah istinbat dalam bahtsul masail tidak banyak digunakan

karena pengertian istinbat mengambil hukum secara langsung dari sumber

aslinya, yaitu al-Qur‟an dan hadis. Akan tetapi, istilah istinbath yang

dikenal dalam bahtsul masail NU adalah penggalian hukum dilakukan

dengan men-tathbiq-kan secara dinamis nash-nash fuqaha. Hal ini

dikarenakan ulama‟-ulama‟ NU meyakini bahwa dirinya tidak memiliki

kemampuan sebagaimana mujtahid pada masa lalu. Sebuah sikap yang arif

dan sangat tawadlu’.

Sejak adanya bahtsul masail sampai NU lahir, belum ada system

yang ditetapkan terkait tentang pengambilan keputusan. Yang berlaku

adalah penyelesaian masalah melalui pencarian terhadap ibarat kitab /

karya ulama‟ empat madzhab yang sudah ada, yang terkadang jawabannya

langsung ditemukan secara jelas dalam teks kitabnya, dan terkadang tidak

ditemukan tetapi dilakukan upaya penyamaan masalah yang ada dengan

masalah yang telah diselesaikan / tertulis dalam kitab ulama‟ salaf.

Page 39: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

25

Walaupun selalu terjadi kesepakatan untuk khilaf. Hal ini dikarenakan,

selain bahtsul masail belum menjadi lembaga otonom dalam NU sampai

tahun 1990, juga pandangan umum bahwa apa yang sudah diputuskan oleh

ulama atau qaul al-faqih dipandang selalu memiliki relevansi dengan

konteks kehidupan masa kini dan harus dipakai tanpa resesve atau krikik.

Qaul ulama yang dikemukakan dalam kitab-kitab rujukan dianggap

sebagai kata final. Boleh jadi pandangan demikian juga berkaitan dengan

hakikat ilmu itu sendiri. Pada masa lampau ilmu dirumuskan sebagai

sesuatu yang diketahui dan diyakini secara tuntas.

Mengenai sistem pengambilan keputusan hukum dalam bahtsul

masa’il di lingkungan Nahdlatul Ulama baru disahkan dalam keputusan

Munas Alim Ulama Nahdlatul Ulama yang diselenggarakan di Bandar

Lampung pada tanggal 16-20 Rajab 1412 H./21-25 Januari 1992 M:

a. Penjelasan Umum

1) Yang dimaksud dengan kitab adalah al-Kutubul mu‟tabarah

(redaksi lain: kutub al-madzahib al-arba'ah), yaitu kitab-kitab

tentang ajaran Islam yang sesuai dengan aqidah Ahlussunnah wal

Jama'ah.

2) Yang dimaksud dengan bermadzhab secara qawli adalah mengikuti

pendapat-pendapat yang sudah jadi dalam lingkup salah satu al-

madzahib al-arba'ah.

Page 40: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

26

3) Yang dimaksud dengan bermadzhab secara manhaji adalah

bermadzhab dengan mengikuti jalan pikiran dan kaidah penetapan

hukum yang telah disusun oleh imam madzhab empat.

4) Yang dimaksud dengan istinbath jama'iy adalah mengeluarkan

hukum syara' dari dalilnya dengan qawaid ushuliyyah secara

kolektif.

5) Yang dimaksud dengan qawl dalam referensi madzhab Syafi'i

adalah pendapat imam Syafi'i.

6) Yang dimaksud dengan wajah adalah pendapat ulama' madzhab

Syafi'i.

7) Yang diamaksud dengan taqrir jama'iy adalah upaya secara

kolektif untuk menetapkan pilihan terhadap satu diantara beberapa

qaul/wajah dalam madzhab Syafi'i.

8) Yang dimaksud dengan ilhaq (ilhaqul masail bi nazhairiha) adalah

menyamakan hukum suatu kasus/masalah dengan kasus/masalah

serupa yang telah dijawab oleh kitab (menyamakan suatu kasus

dengan pendapat yang sudah jadi) (Chaq, 2015: 2-3).

b. Sistem Pengambilan Keputusan Hukum

1) Kerangka Analisa Masalah

Dalam memecahkan dan merespon masalah, maka bahtsul

masail hendaknya mempergunakan kerangka pembahasan masalah,

antara lain sebagai berikut :

Page 41: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

27

a) Analisa Masalah (sebab mengapa terjadi kasus) ditinjau dari

berbagai faktor antara : ekonomi, politik, budaya, sosial dan

lainnya.

b) Analisa Dampak (dampak positif dan negativ yang ditimbulkan

oleh suatu kasus yang sedang dicari hukumnya) ditinjau dari

berbagai aspek, antara lain : sosial ekonomi, sosial budaya,

sosial politik dan lainnya.

c) Analisa Hukum (keputusan bahtsul masail tentang suatu kasus

setelah mempertimbangkan latar belakang dan dampaknya

disegala bidang), disamping mempertimbangkan hukum Islam,

keputusan ini juga memperhatikan hukum yuridis formal.

2) Prosedur Penjawaban

Keputusan bahtsul masail dilingkungan NU dibuat dalam

kerangka bermadzhab kepada salah satu madzhab empat yang

disepakati dan mengutamakan bermadzhab secara qawli. Oleh

karena itu prosedur penjawaban masail disusun dalam urutan

sebagai berikut :

a) Dalam kasus ketika jawaban bisa dicukupi oleh ibarat kitab

dari kutubul madzahib al-arba'ah dan disana terdapat hanya

satu pendapat, maka dipakailah pendapat tersebut.

b) Dalam kasus ketika jawaban bisa dicukupi oleh ibarat kitab dan

disana terdapat lebih dari satu pendapat, maka dilakukan taqrir

Page 42: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

28

jama'iy untuk memilih salah satu pendapat. Pemilihan itu dapat

dilakukan sebagai berikut :

(1). Dengan mengambil pendapat yang lebih maslahah dan/atau

yang lebih kuat.

(2). Khusus dalam madzhab Syafi'i sesuai dengan keputusan

muktamar I tahun 1926, perbedaan pendapat diselesaikan

dengan cara memilih :

Pendapat yang disepakati oleh al-Syaikhani (al-Nawawi

dan al-Rafi'i)

Pendapat yang dipegangi oleh al-Nawawi.

Pendapat yang dipegangi oleh al-Rafi'i.

Pendapat yang didukung oleh mayoritas ulama'.

Pendapat ulama' yang terpandai.

Pendapat ulama' yang paling wara'.

(3). Untuk madzhab selain Syafi'i berlaku ketentuan-ketentuan

menurut madzhab yang bersangkutan.

c) Dalam kasus tidak ada pendapat yang memberikan

penyelesaian, maka dilakukan prosedur ilhaqul masail bi

nazhairiha secara jama'iy oleh para ahlinya. Ilhaq dilakukan

dengan memperhatikan mulhaq, mulhaqbih dan wajah ilhaq

oleh mulhiq yang ahli.

d) Dalam kasus tidak mungkin dilakukan ilhaq, maka dilakukan

istinbath jama'iy dengan prosedur bermadzhab secara manhaji

Page 43: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

29

oleh para ahlinya, yaitu dengan mempraktekkan qawa'id

ushuliyyah oleh ahlinya.

Secara garis besar prosedur atau metode penetapan hokum dalam

bahtsul masail NU adalah secara hirarki sebagai berikut:

a. Jika dinilai mencukupi dengan cara menetapkan hokum dengan satu

pendapat yang sama (qaul/wajah) di berbagai kitab empat madzhab,

maka pendapat tersebut digunakan sebagai jawaban.

b. Jika ternyata jawaban masalah sangat beragam dari pendapat ulama‟

(qaul/wajah), maka dilakukan taqrir jama‟i:

1) Sesuai dengan keputusan MUNAS 1992 di atas maka dilakukan

taqrir jama’i untuk memilih satu pendapat yang dinilai lebih

maslahat atau lebih kuat serta dengan pertimbangan klasifikasi

ulama‟ yang sudah di tetapkan di atas.

2) Dalam praktiknya, ulama‟ sering memutuskan dengan sepakat

untuk khilaf. Sepertinya hal ini merupakan interpretasi dari yang

lebih maslahat.

c. Jika tidak ada ibaroh kitab atau pendapat ulama‟ yang menjelaskan /

menjawab secara tekstual tentang permaslahan yang dibahas, maka

dilakukan ilhaq atau ilhaqul masail bi nazhairiha secara jama'iy. Yaitu,

menyamakan hukum suatu masalah yang belum dijawab oleh kitab

dengan masalah serupa yang ada dalam kitab. Sedangkan prosedur

ilhaq adalah dengan memperhatikan unsure (persyaratan berikut),

yaitu mulhaq bih (sesuatu yang belum ada ketetapan hukumnya),

Page 44: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

30

mulhaq alaih (sesuatu yang sudah ada kepastian hukumnya) dan wajh

al-ilhaq (faktor keserupaan antara mulhaq bih dengan mulhaq alaih)

oleh para mulhiq (pelaku ilhaq) yaitu ahli.

d. Jika tidak ada penjelasan tekstual dalam kitab dan tidak mungkin

dilakukan ilhaq, maka dilakukan istinbat jama‟i dengan prosedur

bermadzhab secara manhaji. Menurut KH. Aziz Masyhuri, Proses

istinbath atau manhaj ini adalah setelah tidak dapat dirujukkan kepada

teks suatu kitab mu‟tabar, juga tidak dapat diilhaqkan kepada hukum

suatu masalah yang mirip dan telah terdapat rujukannya dalam suatu

kitab mu‟tabar maka digunakanlah metode istinbath atau manhajy

dengan mendasarkan jawaban mula-mula pada al-Qur‟an, setelah tidak

ditemukan lalu pada hadits dan begitu seterusnya yang akhirnya

sampailah pada jawaban dari qaidah fiqhiyyah “daf‟al-mafasid

muqaddam „ala jalb al-mashalih” (menghindari kerusakan lebih

didahulukan dari pada upaya memperoleh kemaslahatan). Hal

demikian dimungkinkan karena prosedur istinbath hukum bagi metode

manhajy adalah dengan mempraktekkan qawaid ushuliyyah (kaidah-

kaidah ushul al-fiqh) dan qawaid fiqhiyyah (kaidah-kaidah fiqh).

Dalam keputusan MUNAS tahun 1992 tersebut dinilai warga

nahdliyin terdapat progress yang luar biasa terkait metode penetapan

hokum bahtsul masail, yaitu dengan adanya penegasan teoritis dalam hal

metode dan prosedur istinbath hukum,terutama upaya penerapan metode

manhajy (bermadzbah secara manhaji) dari empat mazhab yang pada

Page 45: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

31

mulanya dalam tataran praktis dan teoritis ulama‟ NU hanya berani

bermadzhab secara qouli. Kesepakatan tentang sistem pengambilan

keputusan bahtsul masail NU tersebut setelah sebelumnya mengalami

diskusi panjang dan tarik ulur yang dilakukan oleh akademisi dan ulama‟

NU.

Munculnya istilah bermazhab secara manhajy dan timbulnya

gagasan untuk mempopulerkannya dapat ditelusuri sejak tahun 1987

ketika intlektual muda NU mengadakan kajian-kajian kritis terhadap kitab

kuning, walaupun akhirnya mendapat tanggapan negatif dan hambatan

dari beberapa ulama senior dengan melarang pelaksanaan diskusi di kantor

PBNU. Namun demikian para intlektual dan ulama‟ muda NU tetap

mengadakan diskusi-diskusi kritis di tempat lain, di antaranya yaitu di

P3M (Pusat Pengembangan Pesantren dan Masyarakat). Melalui diskusi di

P3M inilah hasil-hasil diskusi tersebut dipublikasikan oleh Jurnal

Pesantren.

Tahun berikutnya (1988) atas dukungan KH. AM. Sahal Mahfudl

(Margoyoso-Kajen-Pati) dan KH. Imron Hamzah (Ngelom-Sepanjang-

Sidoarjo), para intlektual muda NU mengadakan mudzakarah (seminar)

dengan tema “Telaah Kitab Secara Konseptual” di pondok pesantren

Watucongol Muntilan Magelang Pada tanggal 15-17 Desember 1988, yang

menghasilkan pokok-pokok pikiran berikut; memahami teks kitab harus di

barengi dengan konteks sosial historisnya,mengembangkan

pengetahuannya melalui kemampuan observasi dan analisis terhadap teks

Page 46: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

32

kitab, memperbanyak muqabalah (komparasi mengenai hal-hal yang

berbeda) dengan kitab-kitab lain, mengingatkan intensitas diskusi

intlektual antara pakar disiplin ilmu terkait dengan materi yang tercantum

dalam kitab klasik, dan menghadapkan kajian teks kitab klasik dengan

wacana aktual dan bahasa yang komunikatif.

KH. AM. Sahal Mahfudl sendiri menyatakan bahwa kaidah-kaidah

pengambilan hukum yang di rumuskan ulama terdahulu masih tetap

relevan hingga kini. Jadi yang perlu di lakukan adalah pengembangan fiqh

melalui kaidah-kaidah tadi,menuju fiqh yang kontekstual.

Kemudian pada pertengahan Oktober 1989 (menjelang Muktamar

XXVIII) di pondok Pesantren Al-Munawir Krapyak di selenggarakan

halaqah (sarasehan) mengenai “Masa Depan NU”yang salah seorang

pembicaranya adalah Ahmad Qodri Abdillah Azizy,mengagas perlunya

redenifisi bermazhab yang kemudian dicetuskan istilah bermazhab fi al-

manhaj (mengikuti metodologi).

Selanjutnya dalam Muktamar XXVIII di Yogyakarta, tanggal 25-

28 Nopember 1989, bahtsul masail tetap menjadi topic utama sekalipun

pada saat itu belum menjadi lembaga otonom NU. Sehingga Komisi I

(Bahtsul Masail) merekomendasikan kepada PBNU untuk membentuk

Lajnah Bahtsul Masail Diniyyah sebagai lembaga permanen yang khusus

menangani persoalan keagamaan.

Untuk memperkuat wacana pembentukan lembaga permanen itu,

pada Januari 1990, berlangsung halaqah (sarasehan) di Pesantren

Page 47: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

33

Mamba‟ul Ma‟arif Denanyar Jombang, yang juga merekomendasikan

pembentukan Lajnah Bahtsul Masa`il Diniyah. Harapannya, dapat

mengkonsolidasi ulama dan cendekiawan NU untuk melakukan ijtihad

jama’i. Akhirnya, empat bulan setelah itu, berdasarkan rekomendasi itu

dengan surat keputusannya Nomor: 30/A.I.05/5/1990, PBNU membentuk

Lajnah bahtsul Masail Diniyah. Namun demikian istilah Lajnah masih

menjadi masalah karena dinilai masih mengandung makna kepanitian ad

hoc, bukan organ yang permanen. Karena itulah, setelah Muktamar 2004,

status “lajnah” ditingkatkan menjadi “lembaga”, sehingga bernama

Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama.

Tema selanjutnya yang menjadi topik adalah bermadzhab secara

manhaji yang sejak 1987 telah digulirkan di NU utamanya di LBM NU.

Dan akhirnya, disepakatilah dalam Munas Alim Ulama Nahdlatul Ulama

yang diselenggarakan di Bandar Lampung pada tanggal 16-20 Rajab 1412

H./21-25 Januari 1992 M tentang prosedur pengambilan keputusan hokum

dalam bahtsul masail NU yang didalamnya mencakup prosedur

bermadzhab secara manhaji.

Selanjutnya dalam muktamar NU ke-31 di Donohudan Solo Jawa

Tengah pada 28 November hingga 2 Desember 2004, bahtsul masail NU

melaksanakn tindakan progress dengan menetapkan keputusan hokum

sambil menyertakan ayat al-Qur‟an dan hadits dalam setiap masalah yang

dijawab, di mana hal ini sama sekali tidak pernah ada dalam tradis bahtsul

masail sebelumnya.

Page 48: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

34

Tahun 2006 pada saat Munas Alim Ulama di Surabaya, para ulama‟

menetapkan kalsifikasi atau pengelompokan secara hirarki tentang kitab-

kitab empat madzhab. Artinya, pada saat itu, ulama‟ NU dalam bahtsul

masail mulai melirik madzhab lain yang sejatinya memang telah disahkan

dalam ADART NU. Sekalipun madzhab selain syafiiyah diperbolehkan

untuk diikuti di kalangan NU sesuai ADART, namun seringkali dalam

bahtsul masail tidak disentuh sama sekali. Namun usaha dalam munas di

Surabaya ini memang akan mengarahkan bahtsul masail pada

muqoronatul madzahib dalam setiap rumusan jawaban bahtsul masail NU

yang akan datang.

Perjalanan bahtsul masail NU sejak 1992 sampai dengan 2006

terlihat sangat progress dengan munculnya istilah bermadzhab secara

manhaji. Dan sejak saat itu format bermadzhab secara manhaji terus

diupayakan dengan cara mencantumkan ayat al-qur‟an, hadits serta upaya

yang mengarah pada muqoranatul madzahib. Bermadzhab secara manhaji

terus menjadi topik utama, bahkan sampai muktamar selanjutnya pada 22-

29 Maret 2010 di Asrama Haji Hudiang Makasar. Dan pada akhirnya

bahtsul masail muktamar NU ke 32 di Makasar tersebut memutuskan

sebagai berikut:

a. Pertanyaan dalam Bahtsul Masail Muktamar NU ke-32 Makasar

1) Apakah perlu mencantumkan ayat al-Quran, al-Hadits, dan dalil-

dalil syara‟ lainnya dalam jawaban bahtsul masail NU

Page 49: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

35

2) Jika memang diperlukan mencantumkan ayat al-Quran, al-Hadits

dan dalil-dalil syara‟ lainnya, bagaimana formatnya? Apakah

menggunakan urutan sesuai dengan tingkat kekuataannya, yaitu al-

Quran, al-Hadits, dan dalil-dalil syara‟ lainnya kemudian aqwalul

ulama, ataukah aqwalul ulama baru kemudian ayat al-Quran, al-

Hadits, dan dalil-dalil syara‟ lainnya?

3) Sejauh mana muqaranatul madzahib diperlukan dalam bahtsul

masail NU dengan menggunakan kutub mu‟tamadah yang telah

dirumuskan dalam Munas Alim Ulama NU di Surabaya?

b. Jawaban dalam Bahtsul Masail Muktamar NU ke-32 Makasar

1) Pencantuman ayat al-Quran, al-Hadits, dan dalil-dalil syara‟

lainnya diperlukan dalam setiap jawaban, karena pada hakikatnya

setiap hukum pasti berdasarkan al-Qur‟an, al-Hadits dan dalil-dalil

syara‟ lainnya, dengan ketentuan bahwa ayat al-Qur‟an, al-Hadits

dan dalil-dalil syara‟ lainnya tersebut merupakan bagian dari

pendapat Ulama yang terdapat dalam kutub mu’tamadah. Hal ini

karena Ulama NU menyadari, bahwa yang mampu berijtihad

langsung dari al-Qur‟an, al-Hadits dan dalil-dalil syara‟ lainnya

adalah para mujtahid, sebagaimana dijelaskan dalam kitab-kitab, di

antaranya Tarsyihul Mustafidin.

2) Aqwalul ulama didahulukan, baru kemudian dilengkapi dengan

ayat al-Qur‟an beserta tafsirnya, al-Hadits beserta syarahnya, dan

dalil-dalil syara‟ lainnya karena al-Qur‟an, al-Hadits dan dalil-dalil

Page 50: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

36

syara‟ lainnya dalam pandangan Ulama NU tidak dijadikan sebagai

dalil yang mandiri, tetapi meruppakan bagian dari ijtihad ulama.

3) Muqaranatul madzahib dalam madzhab empat diperlukan untuk

memperoleh pendapat yang ansab (lebih sesuai) dengan tetap

berpegang pada prinsip الرخص تتبع عدم (tidak ada maksud mencari

kemudahan) sejalan dengan AD NU tentang prinsip bermadzhab.

Demikianlah sejarah metode bahtsul masail NU dari awal hingga

sekarang. Terlihat jelas adanya dinamika yang menarik dalam bahtsul

masail NU. Upaya untuk memenuhi reseptifitas masalah yang terjadi di

masyarakt terus diupayakan dengan memunculkan berbagai metode yang

dinamis dan moderat (Chaq, 2015: 3-6).

2. Metode Diskusi Bahstul Masail (Sidang Bahtsul Masail)

Model Sistem bahtsul masail coraknya beragam. Secara garis

besar di kalangan Nahdliyin terdapat tiga macam model bahtsul masail:

a. Bahtsul Masail model pesantren yang lebih menonjolkan semangat

I‟tiradl, yaitu perdebatan argumentatif dengan berlandaskan al-Kutub

al-Mu‟tabaroh. Dalam hal ini, peserta bebas berpendapat,

menyanggah pendapat peserta lain dan juga diberikan kebebasan

mengoreksi rumusan-rumusan yang ditawarkan oleh Tim Perumus.

b. Bahtsul Masail model NU, dalam hal ini lebih menonjolkan porsi

I’tidladl yaitu penampungan aspirasi jawaban sebanyak mungkin.

Untuk materi dan redaksi rumusan diserahkan pada Tim Perumus.

Page 51: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

37

Peserta hanya diberikan hak menyampaikan masukan-masukan

seperlunya.

c. Bahtsul Masail Kontemporer, yaitu bahtsul masail yang dimodifikasi.

Dimana sebagian peserta yang dianggap mampu, di minta menuangkan

rumusan jawaban berikut sumber pengambilan keputusan dalam

bentuk makalah. Bahtsul masail seperti ini kurang diminati oleh

kalangan pesantren, karena kesempatan untuk memberikan tanggapan

dan sanggahan lebih mendalam sangat terbatas.

Metode diskusi dalam bahtsul masail beragam sesuai dengan

model-model bahtsul masail yang ada di atas. Untuk kalangan pesantren

biasanya ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam bahtsul masail:

a. Pembukaan & Mukaddimah

b. Tashowwur Masalah

c. Penyampaian Jawaban (I’tidlodl)

d. Kategorisasi Jawaban

e. Perdebatan Argumentatif (I’tirodl)

f. Pencerahan Refrensi dan/atau perumusan jawaban

g. Tabyyun

h. Perumusan Jawaban

i. Pengesahan

Sekalipun telah dirumuskan beberapa tahapan bahtsul masail

seperti di atas, namun tentunya tahapan-tahapan itu biasanya juga akan

sedikit berubah ketika permaslahan yang bahas tergolong sangat mudah

Page 52: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

38

atau sangat sulit ditemukan jawabannya. Sebagai upaya standarisasi atau

pedoman dasar, tahapan-tahapan di atas dapat dijadikan pegangan dalam

pelaksanaan bahtsul masail. Berikut adalah penjelasan masing-masing

tahapan tersebut.

a. Pembukaan & Mukaddimah

Dalam sesi ini, moderator harus pandai-pandai mencuri

perhatian musyawirin. Tugas utamanya adalah menggambarkan

permaslahan dengan sedikit mendramatisir atau menjelaskan

pentingnya permaslahan tersebut di bahas di era sekarang.

b. Tashowwur Masalah

Sesi ini adalah sesi tentang penjelasan secara detail masalah

yang dipertanyakan. Yang bertugas adalah sail (penanya) jika ada. Jika

tidak maka menjadi tugas moderator untuk menjelaskan.

Target utama dalam sesi ini mendapatkan pemahaman yang

utuh tentang soal sehingga ada kesatuan pemahaman masalah di antara

para musyawirin, termasuk antara musyawirin dan sail.

Jika memang sangat diperlukan, dapat didatangkan tim ahli.

Semisal masalah yang dibahas adalah masalah operasi cesar. Sangat

dianjurkan untuk mendatangkan dokter ahli serta beberapa pelaku

cesar yang motivasi pelakunya berbeda-beda.

c. Penyampaian Jawaban (I’tidlodl)

Sesi ini adalah sesi penampungan jawaban dan ibaroh. Jika

kelompok peserta terlalu banyak, mungkin tidak semua peserta diberi

Page 53: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

39

kesempatan untuk menjawab. Hanya saja ditentukan kesamaan

jawaban di antara para musyawirin sehingga moderator bias

mengelompokkan jawaban.

Selain ibaroh harus disetorkan pada tim perumus (muharrir),

moderator setidaknya mencatat poin-poin penting yang terdapat dalam

jawaban dan ibaroh tersampaikan. Oleh sebab itu, moderator haruslah

orang yang faham tentang masalah (fiqh) yang dibahas.

Pada sesi ini, peserta hanya diberi hak untuk menjawab dan

membacakan ibaroh tanpa harus memberikan tanggapan atau

sanggahan.

d. Kategorisasi Jawaban

Setelah ibaroh dan jawaban terkumpul, maka moderator harus

mengkelompokkan jawaban-jawaban yang ada. Lalu menyampaikan

kategorisasi / pengelompokan jawaban yang ada dan disampaikan pada

seluruh musyawirin agar musyawirin tahu tentang perkembangan

jawaban-jawaban yang ada.

Diupayakan, jawaban-jawaban yang ada dikesankan

bertentangan antar dua kelompok atau lebih agar pada sesi selanjutnya

tercipta diskusi / debat argumentative.

e. Perdebatan Argumentatif (I’tirodl)

Sesi ini adalah sesi musyawirin saling menguatkan

pendapatnya masing-masing, dan saling melemahkan pendapat yang

Page 54: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

40

berbeda/bertentangan. Selain itu, moderator harus berupaya “mengadu”

musyawirin yang ada.

Selanjutnya musywarin diajak untuk saling melemahkan

pendapat kelopmpok lain yang bertentangan. Dalam sesi ini,

musywairin ketika melemahkan pendapat kelompok lain harus disertai

dengan ibaroh yang melemahkan kelompok lain. Sedangkan kelompok

yang dilemahkan diberi waktu untuk menguatkan pendapatnya disertai

dengan penjelasan dan ibaroh lain yang menguatkan, bahkan

kelompok ini dapat langsung melemahkan balik jawaban/ibaroh

musyawirin yang melemahkannya. Begitu seterusnya sampai ada yang

terlihat dominan.

Dalam sesi ini, moderator harus benar-benar faham materi,

bahkan kemungkinan-kemungkinan jawaban pada sesi ini sudah

diprediksi oleh moderator sehingga kemungkinan kecil akan mengarah

pada jawaban yang salah. Yang boleh terjadi adalah mengarah pada

jawaban yang lemah atau yang kuat dan tentunya yang benar menurut

fiqh.

Pada sesi ini musyawirin harus mengeluarkan seluruh

kemampuannya untuk memperkuat jawaban dan ibarohnya serta

melemahkan jawaban / ibaroh yang bertentangan dengannya.

Sebelum sesi ini dianggap jenuh atau berakhir, moderator harus

merumuskan jawaban sementara baik berstruktur jawaban

bertentangan, jawaban tafshil atat jawaban khilaf. Lalu disampaikan

Page 55: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

41

pada musyawirin apakah musywairin setuju dengan kesimpulan

moderator dan apakah musywarin setuju jika perlu pencerahan tim

perumus. Semua keputusan harus berdasarkan musyawarah.

f. Pencerahan Refrensi dan/atau perumusan jawaban

Pada sesi ini, setelah sebelumnya moderator sepakat dengan

musyawirin untuk merumuskan/menyimpulkan jawaban sementara dan

sepakat untuk menyerahkan masalah pada tim perumus, maka

moderator lalu menyerahkan permasalahan pada perumus untuk dua

kemungkinan. Kemungkinan pertama, tim perumus memberikan

penjelasan tentang permaslahan yang sedang sulit untuk diselesaikan.

Kemungkinan kedua, perumus menyetujui rumusan / menyarankan

untuk merubah rumusan jawaban.

Pada sesi ini perumus memberikan kritik terhadap ibarot-ibarot

dan jawaban serta poin-poin yang telah di bahas dan memberikan

masukan-masukan tentang masalah yang dibahas. Selanjutnya

perumus memberikan jalan tengah jika terjadi perselisihan pendapat.

Atau perumus memberikan usulan rumusan baru yang didasarkan pada

ibarot-ibarot dan pendapat musyawirin. Untuk selanjutnya diserahkan

pada moderator agar disetujui atau dilakukan pembahasan lanjutan.

g. Tabyyun

Pada sesi ini, moderator menerima hasil tim perumus dan

sampaikan pada musyawirin untuk ditindaklanjuti dalam bentuk

persetujuan terhadap rumusan jawaban yang diusulkan perumus, atau

Page 56: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

42

menyanggah dengan santun rumusan tim perumus sehingga

melanjutkan diskusi dengan musyawirin / tim perumus.

Sangat mungkin terjadi perbedaan pendapat antara musyawirin

dengan tim perumus. Maka perlu ditindaklanjuti oleh tim perumus

untuk meluruskan jawaban. Bahkan moderator juga harus pandai

mengambil keputusan jalan tengah jika terjadi perbedaan pendapat

antara musyawirin dengan tim perumus. Pada praktik umumnya, tim

perumus lebih dimenangkan daripada musyawirin, tentunya dengan

melihat dan mendengar hasil diskusi antara musyawirin dengan tim

perumus.

Jika memang benar-benar terjadi perbedaan pendapat antara

tim perumus dengan musyawirin, maka moderator harus segera

memutuskan dengan memberikan jalan tengah atau usulan. Bahkan

usulan yang terburuk adalah mauquf. Jika sudah diusulkan dan kedua

belah pihak telah sepakat, maka dirumuskan redaksi jawaban sekalipun

mauquf.

h. Perumusan Jawaban dan Mauquf

Jika sudah terjadi kesepakatan musyawirin atas masukan tim

perumus. Maka moderator mempertegas rumusan agar disetujui oleh

tim perumus. Artinya, rumusan jawaban dan keputusan apapun harus

didasarkan atas musyawarah mufakat seluruh yang hadir.

Page 57: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

43

Masalah dianggap mauquf apabila dalam waktu satu jam tidak

bisa diselesaikan dan semua musyawirin, perumus, serta mushohih

tidak berkenan melanjutkan.

i. Pengesahan

Jawaban masalah di anggap putus dan sah apabila mendapatkan

persetujuan musyawirin, perumus dan mushohih dengan cara mufakat.

Artinya setelah melalui proses diskusi panjang, termasuk masalah

sudah dirumuskan jawabannya oleh tim perumus atau dinyatakan

mauquf, maka moderator meminta kepada mushoheh untuk

mengesahkan rumusan jawaban. Biasanya, mushohheh mengajak

peserta bahtsul masail untuk membaca surat al-fatihah sebagai tanda

pengesahan jawaban (Chaq, 2015: 7-9).

3. Komponen dan Tugas Komponen Dalam Sidang Bahtsul Masail

Dalam sidang bahtsul masail, biasanya terdapat komponen-

komponen yang harus ada, yaitu moderator, tim perumus (muharrir), tim

mushohheh, peserta (musyawirin). Berikut beberapa gambaran tugas

masing-masing komponen:

a. Moderator

1) Memimpin, menjaga ketertiban, mengatur dan membagi waktu

2) Member izin, menerima usul dan pendapat musyawirin

3) Meminta narasumber atau penanya untuk menjelaskan dan

menggambarkan masalah sesuai permintaan peserta

4) Menunjuk peserta untuk menjawab masalah

Page 58: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

44

5) Meminta kepada penjawab untuk membacakan ta’bir dan dan

menerangkan kesimpulannya

6) Meminta peserta yang pendapatnya tidak sama untuk menanggapi

pendapat lain dengan mencari kelemahan jawaban dan kelemahan

ta’birnya

7) Meluruskan pembicaraan yang menyimpang dari pembicaraan

8) Membacakan kesimpulan jawaban yang telah disepakati oleh tim

perumus, untuk kemudian ditawarkan lagi kepada peserta

9) Mengetuk tiga kali bila masalah di anggap selesai dan memohon

kepada mushohih untuk memimpin pembacaan al-fatihah bersama,

sebagai simbol pengesahan

10) Dalam keadaan dlorurot moderator dapat menunjuk salah satu

peserta untuk menggantikannya

11) Dilarang:

a) Ikut berpendapat

b) Memihak atau tidak obyektif

c) Mengintimidasi peserta

b. Tim Perumus

1) Mengikuti jalannya bahtsul masail

2) Meneliti jawaban-jawaban dan ta’bir yang masuk

3) Memilih ta‟bir yang masuk sesuai permasalahan yang di bahas

4) Meluruskan jawaban yang dianggap menyimpang

5) Memberikan rumusan jawaban dan ta’bir-ta’bir pendukung

Page 59: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

45

6) Dilarang:

a) Memaksakan jawaban tanpa ada ta’bir dari peserta

b) Berbicara sebelum ditunjuk moderator

c) Berbicara diluar materi pembahasan

d) Mengganggu konsentrasi peserta

c. Tim Mushohih

1) Mengikuti jalannya bahtsul masail

2) Memberikan pengarahan dan nasehat kepada peserta dan tim

perumus

3) Mempertimbangkan dan mentasheh keputusan bahtsul masail

dengan bacaan al-fatihah

4) Dilarang membaca al-fatihah sebelum ada kesepakatan

d. Peserta

1) Menempati arena yang tersedia sebelum acara dimulai

2) Menjawab masalah dan menyampaikan ta’birnya setelah diberi

waktu oleh moderator

3) Berbicara setelah diberi waktu oleh moderator

4) Menyampaikan ta’bir kepada tim perumus

5) Menghormati dan menghargai peserta lain

6) Menolak pendapat atau jawaban peserta lain dengan melalui

moderator

7) Mengajukan usulan, tanggapan dan sangkalan melalui moderator

8) Memberikan koreksi terhadap rumusan perumus

Page 60: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

46

9) Dilarang:

a) Keluar dari forum bahtsul masail tanpa izin moderator

b) Membuat gaduh dalam forum bahtsul masail

c) Berselisih pendapat dengan teman sedelegasi

d) Berbicara tanpa melalui moderator atau debat kusir (Chaq,

2015: 9-10).

D. Penelitian yang Relevan

Adapun beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini

diantaranya adalah :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Imam Asrori (2015) yang berjudul

“Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Pemahaman Pelajaran

Fiqih Pada Santri Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien Ngunut

Tulungagung Tahun Ajaran 2014/2015” menunjukkan bahwa melalui

Penerapan Metode Diskusi di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien

yaitu berupa diskusi kelas, diskusi berupa halaqoh-halaqoh kecil

(kelompok), diskusi yang diadakan bersifat bulanan/diskusi suhgro dan

tahunan/diskusi kubro (bahtsul masail). Adapun dalam penelitian

menggunakan metode penelitian kualitatif yang berisi tentang: (1)

pendekatan dan jenis penelitian (2) lokasi penelitian (3) kehadiran peneliti

(4) data dan sumber data (5) teknik pengumpulan data (6) teknis analisis

data (7) pengecekan keabsahan temuan.

Page 61: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

47

2. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Zuhari Harsyah (2008) yang

berjudul “Metode pembelajaran Fiqih Kontekstual di Kelas Ulya

Madrasah Diniyyah Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta” menunjukkan

bahwa dengan metode yang digunakan dalam pembelajaran fiqih di kelas

Ulya Madrasah Diniyah Nurul Ummah terdiri dari: metode diskusi,

metode bahtsul masail, metode ceramah, metode pemberian tugas, metode

Tanya jawab, dan metode mutarahah. Dimana dengan menggunakan

metode-metode tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar santri kelas

Ulya sudah cukup menguasai materi fiqih. Penelitian ini merupakan

penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan antropologi, dengan

mengambil latar Madrasah Diniyah Nurul Ummah. Pengumpulan data

dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara mendalam, dan

dokumentasi. Analisis data dengan analisis induktif, yaitu menganalisis

data yang khusus kemudian ditarik generalisasi yang mempunyai sifat

umum. Sedangkan pemerikasaan keabsahan data dilakukan dengan

mengadakan trigulasi dengan menggunakan sumber data dan metode yang

berbeda.

Berdasarkan judul penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya

sebagaimana paparan diatas bahwa terdapat perbedaan dengan judul penelitian

yang dilakukan penulis yaitu dari segi tingkatan pendidikan yang menjadi

objek penelitian.

Page 62: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

48

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP IT Al-Ittihad Salaman Magelang

1. Sejarah

Pondok Pesantren At-Thoyyib Kembaran merupakan salaha sat

pondok pesantren tertua di Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang,

berdiri sejak tahun 1896 sudah mencapai usia 117 tahun. Yang didirikan

oleh K.H. Toyyib dari Punduh Sari, Tempuran.

Sering perkembangan zaman. Lulusan Pondok Pesantren dituntut

tidak hanya kompeten dalam pengetahuan agama saja, akan tetapi harus

seimbang antara pengetahuan umum dan agama, dengan harapan dapat

mencapai kebaikan dunia dan akhirat.

Menjawab tuntutan dan tantangan zaman, Dzuriyah serta Alumni

Pindok Pesantren At-Thoyyib memfasilitasi berdirinya SMP Islam

Terpadu Al-Ittihad, pada tanggal 19 Mei 2012 dengan program unggulan

Islamic Boarding School (Peserta Didik Diasramakan) dengan

memadukan kurikulum Dinas Pendidikan Nasional dan kurikulum Pondok

Pesantren.

2. Visi dan Misi

Visi: terwujudnya peserta didik yang beriman, bertaqwa,

berakhlaqul karimah, memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi serta

memiliki keterampilan hidup (life skills) yang handal.

Page 63: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

49

Misi: a. Menyiapkan peserta didik agar beraqidah kuat, taat beribadah

serta berakhlaqul karimah;

b. Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran agama dan akhlaq

mulia, pengetahuan dan teknologi serta keterampilan;

c. Membimbing peserta didik untuk mampu berinteraksi dengan

kemajuan teknologi dalam menghadapai era globalisasi; dan

d. Membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi diri

serta menumbuhkan kreativitas dan kemandirian untuk bekal

hidup di kemudian hari.

3. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi

SMP IT Al-Ittihad Salaman Kabupaten Magelang

Tahun Pelajaran 2016/2017

Gambar. 2

Struktur Organisasi SMP IT Al-Ittihad Salaman Magelang

Page 64: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

50

4. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasaran yang dimiliki SMP IT al-Ittihad Salaman

Magelang antara lain:

a. Bangunan

Bangunan sekolah ini memiliki ruang-ruang antara lain 3 ruang

kelas, 1 ruang perpustakaan konvensional, 1 ruang serba guna/aula, 1

ruang UKS, 1 ruang BP/BK, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1

ruang tata usaha,1 ruang OSIS, 1 kamar mandi/ WC guru laki-laki, 1

kamar mandi/ WC guru perempuan, 1 kamar mandi/ WC siswa laki-

laki, 1 kamar mandi/ WC siswa perempuan, dan 2 ruang asrama siswa.

b. Ketenagaan

Ketenagaan SMP IT Al-Ittihad Salaman Kabupaten Magelang

ini terdiri dari Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Administrasi.

No Nama Keterangan

1. Drs. Abdul Muchit Komite Sekolah

2. Siti Kalimatus S, S.Pd Kepala Sekolah

3. Chasna Masruroh Wakil Kepsek I

4. Umi Lathifah, S.Pd Wakil Kepsek II

5. Siti Budi Lestari, S.Pd Guru

6. Sulistyowati, S.Pd Guru

7. Enik Linawati Guru

8. Ambar Ludviana Guru

9. Aly Akbar Navis, S.Pd Guru

10. Indri Hapsari, S.Pd Guru

11. Syamsul Ma‟arif Guru

12. Haryanto Tenaga Administrasi

Tabel. 1

Daftar tenaga guru dan pegawai SMP IT Al-Ittihad Salaman Magelang

Page 65: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

51

5. Prestasi Yang Pernah Diraih

Prestasi yang diraih oleh SMP IT Al-Ittihad Salaman Magelang

antara lain:

a. Peringkat II UN Se-SMP Ma‟arif Kabupaten Magelang;

b. Juara I Mata Pelajaran IPA tahun 2013

c. Juara I Mata Pelajaran IPA tahun 2015;

d. Juara I Mata Pelajaran IPS tahun 2015; dan

e. Juara I Catur Putra tahun 2016

6. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler di SMP IT Al-Ittihad Salaman Magelang

antara lain: Sertifikasi Ro‟is Tahlil; Mujahadah dan Ziarah; Seni Baca al-

Qur‟an; Seni Rebana; Kepramukaan; Keterampilan Batik; dan

Keterampilan Sablon.

Page 66: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

52

B. Penyajian Data

1. Subjek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Pelaksana penelitian ini adalah peneliti, sedangkan sebagai

subjek penelitian adalah peserta didik kelas VII SMP IT Al-Ittihad

Salaman Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan jumlah peserta

didik 22 siswa, yang mana terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa

perempuan. Selama proses penelitian semua siswa mengikuti pelajaran

tanpa ada yang izin sakit atau tanpa alasan.

Wali Kelas : Umi Latifah, S.Pd

No Nama Siswa Jenis Kelamin

1 2 4

1. ACHMAD SYAEFUDIN Laki-laki

2. AHMAD MUHAMMAD „AZZA Laki-laki

3. AJI FAJAR SIDIK Laki-laki

4. AKHMAD AGUST ZUHAD RIZIQ Laki-laki

5. ARNEL Laki-laki

6. DINA OKTAVIA SALSABILA Perempuan

7. FIMADANI BAYU PRAYOGI Laki-laki

8. IMAM MUTTAKIN Laki-laki

9. INDAH MASRUROH Perempuan

10. MUHAMMAD HAZIB MUHIBBIN Laki-laki

11. MELLINA USWATUN KHASANAH Perempuan

12. MUHAMMAD ICHBALURRIFQI Laki-laki

13. MUHAMAD IQBAL Laki-laki

14. MUHAMMAD MUNIR FUADI Laki-laki

15. MUHAMMAD THUBA AL-AHZAM Laki-laki

Page 67: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

53

16. NUR ROHMAN Laki-laki

17. RINI NURUL ISFAHANI Perempuan

18. SITI FATIMAH Perempuan

19. SITI VITA LESTARI Perempuan

20. UNAISATUL AFIDA Perempuan

21. WILDAN MUHAMMAD Laki-laki

22. ZUHROTUL ISNA Perempuan

Tabel. 2

Data Siswa Kelas VII SMP IT Al-Ittihad Salaman Magelang

b. Kolaborator Penelitian

Pada Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan jenis

penelitian kolaboratif. Guru kelas yang melakukan kagiatan belajar

mengajar dan peneliti menyiapkan media pembelajaran dan melakukan

observasi terhadap kegiatan yang dilakukan siswa dan guru selama

proses kegiatan tersebut.

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK)

dengan dua siklus, yaitu proses tindakan pada siklus I dan siklus II.

Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perancangan,

pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini dilakukan

berdasarkan pada dua siklus, yaitu siklus pertama dan siklus kedua yang

telah direncanakan.

Untuk lebih rincinya, rencana penelitian tindakan kelas ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

a. Pra Siklus

Page 68: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

54

Prasiklus dilakukan untuk bisa mendapatkan data dari hasil

penguasaan materi peserta didik, yang dijadikan sebagai tolak ukur

perbandingan penguasaan materi sebelum dan sesudah adanya

penelitian tindakan kelas. Pada tahap ini guru melakukan pembelajaran

seperti biasa, dengan menggunakan metode biasa seperti ceramah atau

demonstrasi. Kemudian di akhir pembelajaran diadakan evaluasi

dengan memberi Lembar Kerja Siswa atau pre test, yang kemudian

dijadikan acuan untuk membuat perencanaan tindakan pada siklus I.

b. Siklus I

1) Tahap Perencanaan Tindakan (Planning)

Pada tahap ini, kegiatan yang harus dilakukan peneliti adalah:

a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : dalam

hal ini peneliti membuat RPP yang akan dilaksanakan pada

tahap kedua dari siklus 1 yaitu tahap acting (pelaksanaan

tindakan)

b) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang

diperlukan dikelas : dalam hal ini peneliti mempersiapkan

media pembelajaran atau sarana pendukung lainnya yang juga

diperlukan saat pembelajaran dilaksanakan.

c) Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis

data mengenai proses dan hasil tindakan : dalam hal ini peneliti

membuat instrumen yang diperlukan untuk merekam dan

Page 69: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

55

menganalisis data mengenai proses belajar maupun hasil

pembelajaran.

d) Peneliti menentukan kriteria keberhasilan

Ktiteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah:

(1). Persentase ketuntasan siswa menguasai materi minimal

90%

(2). Rata-rata skor dari siswa minimal 78

(3). Skor aktivitas guru dan siswa sekurang-kurangnya 80

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan yang telah

dirumuskan pada RPP dalam situasi yang aktual, yang meliputi

kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Langkah-

langkah pembelajaran dalam tahap pelaksanaan tindakan adalah

sebagai berikut:

a) Kegiatan awal 30 menit untuk

(1). Guru membaca salam sebagai pembuka

(2). Guru membaca hadlarah

(3). Murid membaca al Fatihah dan do'a pembuka

(4). Absensi dan kalender.

b) Kegiatan inti 60 menit untuk

(1). Membagi siswa menjadi 2 kelompok.

(2). Membimbing siswa bagaimana melaksanakan diskusi

kelompok.

Page 70: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

56

(3). Membagikan tugas yang akan didiskusikan.

(4). Melaksanakan diskusi.

(5). Mengamati jalannya diskusi kelompok siswa dan memberi

bimbingan kepada setiap kelompok secara bergantian.

(6). Mendengar setiap kelompok untuk menampilkan hasil

diskusi kelompoknya di depan kelas

(7). Guru meminta siswa untuk bertanya akan hal-hal yang

belum difahaminya.

(8). Siswa bersama guru menyimpul- kan materi diskusi dan

merefleksikannya.

(9). Siswa mencatat hasil kesimpulan, dan guru menutup

diskusi dengan memberikan evaluasi.

c) Istirahat 30 menit

d) Penutup

Guru menutup pelajaran dengan hamdalah dan salam.

3) Tahap Pengamatan (Observing)

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan

penerapan metode bahstul masail pada pembelajaran Fiqih kelas

VII SMP IT AL-Ittihad Salaman Magelang, peneliti dan

kolaborator membahas hasil pengamatan untuk menyusun langkah-

langkah dan tindakan perbaikan yang diambil pada siklus

berikutnya. Dimana hasil dari pengamatan masih belum

memuaskan, maka diharapkan pada siklus II melalui metode

Page 71: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

57

bahtsul masa’il pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam

materi Fiqih hasil belajar siswa akan meningkat.

4) Tahap Refleksi (Reflecting)

Pada siklus I peneliti masih kesulitan menggunakan metode

diskusi kelompok berkaitan dengan kemampuan guru menyusun

rencana pembelajaran dengan materi pokok Fiqih dengan

penerapan metode bahtsul masa’il dipandang masih sangat rendah

terutama dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, guru

kurang pada:

(a) Kesesuaian dengan kompetensi dasar,

(b) Kejelasan tujuan pembelajaran

(c) Kesesuaian dengan karakter siswa,

(d) Kesesuaian strategi metode dengan materi pokok,

(e) Kelengkaan langkah setiap tahapan,

(f) Kejelasan prosedur penilaian,

(g) Kelengkapan instrument penilaian.

Kelemahan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran

dengan materi pokok Fiqih dengan penerapan metode bahtsul

masa’il adalah:

(a) Kesiapan ruangan yang terlalu kecil dan media belajar yang

tidak ada,

(b) Ketika melakukan apersepsi; pertanyaan yang diajukan sering

tidak tepat,

Page 72: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

58

(c) Ketika akan menyampaikan tujuan pembelajaran dan karakter

yang akan dicapai siswa; sering lupa menyampaikannya kepada

siswa,

(d) Kesulitan mengaitkan materi dengan pengetahuan yang relevan,

(e) Kegiatan pembelajaran tidak runtut,

(f) Kurang menguasai kelas ketika KBM sedang berlangsung,

(g) pesan yang dihasilkan terkadang kurang menarik,

(h) Kurang dapat menggunakan media pembelajaran dengan

efektif,

(i) Pada akhir materi lupa menyampaikan refleksi pembelajaran.

Berdasarkan uraian kelemahan guru diatas, maka

pemberian tindakan dilanjutkan pada siklus II sebagai berikut:

Kegiatan pembelajaran siklus II adalah:

(a) Membentuk diskusi kelompok siswa, mengarahkan siswa

dalam melaksanakan diskusi kelompok.

(b) Siswa melakukan diskusi.

(c) Tahap akhir guru membimbing siswa membuat kesimpulan

hasil diskusi dan melakukan evaluasi serta tindak lanjut.

c. Siklus II

1) Tahap Perencanaan Tindakan (Planning)

a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang

diperlukan dikelas.

Page 73: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

59

c) Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis

data mengenai proses dan hasil tindakan.

d) Peneliti menentukan kriteria keberhasilan

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)

a) Kegiatan awal 30 menit untuk

(1). Guru membaca salam sebagai pembuka

(2). Guru membaca hadlarah

(3). Murid membaca al Fatihah dan do'a pembuka

(4). Absensi dan kalender.

b) Kegiatan inti 60 menit untuk

(1). Membagi siswa menjadi 2 kelompok.

(2). Membimbing siswa bagaimana melaksanakan diskusi

kelompok.

(3). Membagikan tugas yang akan didiskusikan.

(4). Melaksanakan diskusi.

(5). Mengamati jalannya diskusi kelompok siswa dan memberi

bimbingan kepada setiap kelompok secara bergantian.

(6). Mendengar setiap kelompok untuk menampilkan hasil

diskusi kelompoknya di depan kelas

(7). Guru meminta siswa untuk bertanya akan hal-hal yang

belum difahaminya.

(8). Siswa bersama guru menyimpul- kan materi diskusi dan

merefleksikannya.

Page 74: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

60

(9). Siswa mencatat hasil kesimpulan, dan guru menutup

diskusi dengan memberikan evaluasi.

c) Istirahat 30 menit

d) Penutup

Guru menutup pelajaran dengan hamdalah dan salam.

3) Tahap Pengamatan (Observing)

Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap aktivitas

siswa ketika melakukan pembelajaran berlangsung dengan

penerapan metode bahstul masail pada pembelajaran Pendidikan

Agama Islam meteri Fiqih kelas VII SMP IT AL-Ittihad Salaman

Magelang, telah mampu untuk melaksanakan satu tugas, peran atau

tugas, kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan-

ketrampilan, sikap-sikap dan nilai-nilai pribadi, dan kemampuan

untuk membangun pengetahuan dan keterampilan yang didasarkan

pada pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan.

4) Tahap Refleksi (Reflecting)

Pada siklus II peneliti menemukan cukup banyak

peningkatan dari siklus I pada mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam materi Fiqih di VII SMP IT Al-Ittihad Salaman Magelang.

Peningkatan tersebut meliputi:

(a) Sebagian besar siswa aktif berdiskusi dan bertanya meskipun

ada beberapa siswa yang kurang aktif.

Page 75: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

61

(b) Siswa lebih serius dalam melakukan saling beradu argumen

dengan menggunakan dasar atau referensi masing-masing

(c) Adanya peningkatan hasil tes tertulis pada lembar soal yang

dikerjakan.

(d) Adanya peningkatan ketuntasan klasikal.

Pada siklus II ini menunjukkan adanya peningkatan hasil

belajar siswa yang dapat dilihat dari nilai tes metode bahtsul masa’il

pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi Fiqih hasil belajar

siswa meningkat.

Page 76: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

62

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Paparan Siklus

Dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dengan II siklus. Dalam penelitian ini menggunakan tes tertulis yang

berbentuk lembar kerja siswa untuk mengukur hasil belajar fiqih. Adapun

hasil penelitian sebagai berikut:

1. Hasil Belajar Siswa

a. Pra Siklus

1) Data Hasil Belajar Pra Siklus

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 2 3 4

1. Achmad Syaefudin 75 Belum tuntas

2. Ahmad Muhammad „Azza 65 Belum tuntas

3. Aji Fajar Sidik 78 Tuntas

4. A. Agust Zuhad Riziq 80 Tuntas

5. Arnel 65 Belum tuntas

6. Dina Oktavia Salsabila 60 Belum tuntas

7. Fimadani Bayu Prayogi 78 Tuntas

8. Imam Muttakin 65 Belum tuntas

9. Indah Masruroh 80 Tuntas

10. M. Hazib Muhibbin 75 Belum tuntas

11. Mellina Uswatun K 65 Belum tuntas

12. Muhammad Ichbalurrifqi 80 Tuntas

13. Muhamad Iqbal 70 Belum tuntas

Page 77: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

63

1 2 3 4

14. Muhammad Munir Fuadi 65 Belum tuntas

15. M. Thuba Al-Ahzam 60 Belum tuntas

16. Nur Rohman 75 Belum tuntas

17. Rini Nurul Isfahani 85 Tuntas

18. Siti Fatimah 60 Belum tuntas

19. Siti Vita Lestari 65 Belum tuntas

20. Unaisatul Afida 80 Tuntas

21. Wildan Muhammad 75 Belum tuntas

22. Zuhrotul Isna 70 Belum tuntas

Tabel. 3

Daftar nilai hasil belajar kelas VII SMP IT Al-Ittihad Salaman

Magelang Pra Siklus

*KKM = 78

Rata-rata kelas 71,40

Persentase ketuntasan 32%

Siswa tidak tuntas 68%

Berdasarkan data diatas pelaksanaan Pra siklus dapat

diperoleh data dengan jumlah siswa yang tuntas 7 siswa dan 10

siswa yang belum tuntas. Adapun siswa yang dinyatakan tuntas

yaitu siswa yang mendapatkan nilai mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yaitu 78. Rata-rata yang diperoleh dari data diatas

yaitu 71,40.

Persentase Ketuntasan = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%

= 7

22 𝑥 100%

= 32%

Page 78: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

64

No Interval Nilai Frekuensi Persentase

1. 46-55 0 0

2. 56-65 9 41%

3. 66-75 6 27%

4. 76-85 7 32%

5. 86-95 0 0

Jumlah 22 100%

Tabel 4.

Frekuensi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

Berdasarkan tabel frekuensi hasil belajar siswa nilai

terendah antara 56 sampai 65 diperoleh 9 siswa dengan presentase

41%. Nilai tertinggi antara 76 sampai 85 diperoleh 7 siswa dengan

presentase 32%.

2) Refleksi

Pada pra siklus ini masih ada 68% siswa yang belum tuntas

dan hanya 32% yang telah tuntas. Berdasarkan pengamatan peneliti

pembelajaran yang dilakukan dengan metode yang biasa digunakan

guru dalam mengajar. Maka peneliti dalam pembelajaran

selanjutnya yakni pada siklus I akan menggunakan metode bahtsul

masail.

Page 79: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

65

b. Siklus I

1) Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 2 3 4

1. Achmad Syaefudin 78 Tuntas

2. Ahmad Muhammad „Azza 70 Belum tuntas

3. Aji Fajar Sidik 80 Tuntas

4. A. Agust Zuhad Riziq 80 Tuntas

5. Arnel 70 Belum tuntas

6. Dina Oktavia Salsabila 70 Belum tuntas

7. Fimadani Bayu Prayogi 78 Tuntas

8. Imam Muttakin 75 Belum tuntas

9. Indah Masruroh 90 Tuntas

10. M. Hazib Muhibbin 80 Tuntas

11. Mellina Uswatun K 75 Belum tuntas

12. Muhammad Ichbalurrifqi 80 Tuntas

13. Muhamad Iqbal 75 Belum tuntas

14. Muhammad Munir Fuadi 70 Belum tuntas

15. M. Thuba Al-Ahzam 70 Belum tuntas

16. Nur Rohman 75 Belum tuntas

17. Rini Nurul Isfahani 90 Tuntas

18. Siti Fatimah 70 Belum tuntas

19. Siti Vita Lestari 70 Belum tuntas

20. Unaisatul Afida 88 Tuntas

21. Wildan Muhammad 78 Tuntas

22. Zuhrotul Isna 70 Belum tuntas

Tabel. 5

Daftar nilai hasil belajar kelas VII SMP IT Al-Ittihad Salaman

Magelang Siklus I

*KKM = 78

Page 80: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

66

Rata-rata kelas 76,45

Persentase ketuntasan 45,4%

Siswa tidak tuntas 54,5%

Berdasarkan data diatas pelaksanaan siklus I dapat

diperoleh data dengan jumlah siswa yang tuntas 10 siswa dan 12

siswa yang belum tuntas. Adapun siswa yang dinyatakan tuntas

yaitu siswa yang mendapatkan nilai mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yaitu 78. Rata-rata yang diperoleh dari data diatas

yaitu 76,45.

Persentase Ketuntasan = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%

= 10

22 𝑥 100%

= 56,2%

No Interval Nilai Frekuensi Persentase

1. 46-55 0 0

2. 56-65 0 0

3. 66-75 12 54%

4. 76-85 7 32%

5. 86-95 3 14%

Jumlah 22 100%

Tabel 6.

Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus I

Berdasarkan 66 able frekuensi hasil belajar siswa nilai

terendah antara 66 sampai 75 diperoleh 12 siswa dengan presentase

54%. Nilai tertinggi antara 86 sampai 95 diperoleh 3 siswa dengan

presentase 14%.

Page 81: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

67

2) Refleksi

Pada siklus I ini masih ada 45% siswa yang belum tuntas

dan hanya 54% yang telah tuntas. Berdasarkan pengamatan peneliti

pembelajaran yang dilakukan kurang maksimal. Masih ada siswa

yang berbicara sendiri dan kurang memperhatikan pelajaran.

Tindakan yang harus diberikan oleh guru adalah mengkondisikan

siswa lebih baik dalam pengajaran berikutnya.

c. Siklus II

1) Data Hasil Belajar Siswa

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 2 3 4

1. Achmad Syaefudin 80 Tuntas

2. Ahmad Muhammad „Azza 78 Tuntas

3. Aji Fajar Sidik 89 Tuntas

4. Akhmad Agust Zuhad Riziq 75 Belum tuntas

5. Arnel 70 Belum tuntas

6. Dina Oktavia Salsabila 96 Tuntas

7. Fimadani Bayu Prayogi 100 Tuntas

8. Imam Muttakin 83 Tuntas

9. Indah Masruroh 96 Tuntas

10. Muhammad Hazib Muhibbin 100 Tuntas

11. Mellina Uswatun Khasanah 82 Tuntas

12. Muhammad Ichbalurrifqi 96 Tuntas

13. Muhamad Iqbal 96 Tuntas

14. Muhammad Munir Fuadi 79 Tuntas

15. M. Thuba Al-Ahzam 78 Tuntas

Page 82: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

68

1 2 3 4

16. Nur Rohman 78 Tuntas

17. Rini Nurul Isfahani 85 Tuntas

18. Siti Fatimah 96 Tuntas

19. Siti Vita Lestari 78 Tuntas

20. Unaisatul Afida 91 Tuntas

21. Wildan Muhammad 80 Tuntas

22. Zuhrotul Isna 100 Tuntas

Tabel. 7

Daftar nilai hasil belajar kelas VII SMP IT Al-Ittihad Salaman

Magelang Siklus II

*KKM = 78

Rata-rata kelas 86,63

Persentase ketuntasan 91%

Siswa tidak tuntas 0,9%

Pada siklus II mengalami peningkatan sebanyak 45,6%,

yaitu jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 20 siswa atau

91 % dan 2 siswa atau 0,9% belum tuntas dengan rata-rata 86,63.

Persentase Ketuntasan = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%

= 20

22 𝑥 100%

= 91%

Pada siklus ke II ini sebanyak 91% siswa tuntas namun

masih terdapat 0,9% siswa yang belum tuntas. Berdasarkan

indikator keberhasilan klasikal yaitu 85% maka dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran pada siklus II ini sudah berhasil karena 91 %

> 85%.

Page 83: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

69

No. Interval Nilai Frekuensi Persentase

1. 50-60 0 0

2. 61-70 0 0

3. 71-80 9 41%

4. 81-90 4 18%

5. 91-100 9 41%

Jumlah 22 100%

Tabel 8.

Frekuensi Hasil Belajar Siswa Siklus II

2) Refleksi

Berdasarkan tabel frekuensi hasil belajar siswa presentase

terbesar dan tertinggi yaitu 41% terdapat pada nilai 91 sampai 100

yang diperoleh 9 siswa. Nilai terendah yaitu antara 71 sampai 80

diperoleh 9 siswa dengan presentase 41%.

B. Pembahasan

Data dibawah ini diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan

melalui 3 siklus, berikut rangkaian data siswa yang mengalami peningkatan

dari Pra Siklus ke Siklus I ke Siklus II.

Uraian

Siswa Yang

Tuntas

Siswa Yang

Tidak Tuntas

Frekuensi % Frekuensi %

Pra Siklus 7 32% 15 68%

Siklus I 12 54,5% 10 45,4%

Siklus II 20 91% 2 0,9%

Tabel 9.

Hasil belajar siswa yang mencapai nilai KKM

Page 84: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

70

Dari tabel di atas menunjukkan adanya peningkatan presentase hasil

belajar siswa. Akan lebih jelas apabila dilihat dari grafik di bawah ini.

Gambar. 3

Peningkatan persentase hasil belajar siswa.

1. Pada Pra Siklus persentase siswa yang tuntas sebanyak 32%

2. Pada siklus I persentase siswa yang tuntas sebanyak 54,5 %.

3. Pada siklus II persentase siswa yang tuntas sebanyak 91%.

Jadi, peningkatan hasil belajar siswa karena penggunaan metode

bahtsul mas’il. Berdasarkan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

menggunakan metode bahtsul mas’il pokok bahasan fiqih meningkatkan hasil

belajar siswa kelas VII SMP IT Al-Ittihad Salaman Magelang Tahun

Pelajaran 2016/2017.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Page 85: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

71

BAB V

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan,

bahwa dengan menggunakan metode bahtsul masail dapat meningkatkan hasil

belajar pendidikan agama islam materi fiqih pada siswa kelas VII SMP IT Al-

Ittihad Salaman Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017. Dilihat dari

peningkatan persentase hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II yaitu

45,6%. Hasil belajar siswa pada pra siklus siswa yang tuntas sebanyak 7 siswa

atau 32% dan 15 siswa atau 68% yang belum tuntas, siklus I siswa yang

tuntas sebanyak 12 siswa atau 54,5% dan 10 siswa atau 45,4% yang belum

tuntas dengan rata-rata 76,45. Pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 20

siswa atau 91% dan 2 siswa atau 0,9% belum tuntas dengan rata-rata 86,63.

Dalam pencapaian ketuntasan klasikal sebanyak 45,4% siswa yang tuntas dan

dalam siklus II ini sudah 91% siswa yang tuntas maka siklus dihentikan dan

dinyatakan penelitian berhasil.

Page 86: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

72

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti

memberikan saran sebagai berikut:

1. Selalu berikan motivasi sebelum memulai pelajaran terutama motivasi

rajin membaca.

2. Buatlah proses pembelajaran menjadi semenarik mungkin sehingga siswa

akan senang ketika belajar dan tidak merasa bosan.

3. Gunakan lingkungan sekolah sebagai sarana pembelajaran untuk

menunjang proses pembelajaran.

4. Libatkan perpustakaan sekolah untuk membudayakan minat membaca

siswa.

5. Meningkatkan sikap positif guru terhadap proses pembelajaran.

6. Melakukan evaluasi kepada semua guru setelah melakukan proses

pembelajaran agar setiap permasalahan di kelas cepat teratasi

7. Menambahi fasilitas pembelajaran di kelas seperti LCD atau alat

pembelajaran yang lain.

Page 87: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

73

DAFTAR PUSTAKA

Ash-Shiddieqy, Hasbi. 2009. Sejarah dan Pengantar Ilmu dan Tafsir. Semarang:

Pustaka Rizki Putra Edisi ketiga, Cet. 1.

Bakry, Nazar. 1996. Fiqih dan Ushul Fiqih. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Chaq, Moh. Dliya‟ul. 2015. Sistem Diskusi dan Metode Pengambilan Keputusan

Hukum Islam Dalam Bahtsul Masail. Jombang: Pontren. Putri Al-Amanah

Bahrul Ulum Tambakberas.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Hadi, Sutrisno.1981. Metodologi Research. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2009. Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Presindo.

Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah Bagi Mahasiswa.

Yogyakarta : Trust Media.

Nazarudin. 2007. Manajemen pembelajaran. Yogyakarta: Teras

Purwanto. 2009. Evaluasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Slameto. 2003. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bhumi Aksara.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Syaiful Bahri Djamarah, 2000, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif,

Jakarta : PT Rineka Cipta.

Tayar, Yusuf. dkk. 1997. Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Wahab, Abdul. 1993. Kaidah-kaidah HuKum Islam. Jakarta: Rajawali Press.

http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/fiqih-islam.html diakses pada 18

November 2016).

www.lib.unnes.ac.id/1239/1/2127.pdf diakses pada 12 November 2016

www.id.wikipedia.org diakses pada 20 Oktober 2016

Page 88: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

1

DOKUMENTASI

Foto 1 Tim Perumus

Foto 2 Diskusi

Page 89: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

2

Foto 3 Presentasi

Foto 4 Diskusi Bahstul Masail

Page 90: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Nama Sekolah : SMP IT AL-ITTIHAD Salaman Magelang

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas : VII

Materi Pokok : Fiqih

Alokasi Waktu : 120 Menit

A. Standar Kompetensi

1. Mengenal Ilmu Fiqih

B. Kompetensi Dasar

1. Siswa mampu memahami fiqih

2. Siswa dapat menjelaskan dalil-dalil berkaitan dengan macam-macam

sujud

C. Indikator

1. Praktik memecahkan permasalahan fiqih dalam kehidupan sehari-hari

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat

1. Memahami ilmu fiqih beserta dasar hukum dan mengamalkan dalam

kehidupan sehari-hari

E. Materi Ajar

1. Diskusi masalah dalam Fiqih kehidupan sehari-hari

F. Metode Pembelajaran

Diskusi, metode bahtsul masail

G. Skenario Pembelajaran

No Kegiatan pembelajaran Pengorganisasian Waktu

1. Kegiatan Awal

(5). Guru membaca salam

sebagai pembuka

(6). Guru membaca hadlarah

(7). Murid membaca al Fatihah

Klasikal

30

Menit

Page 91: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

2

dan do'a pembuka

(8). Absensi dan kalender.

2. Kegiatan Inti

a. Membagi siswa menjadi 2

kelompok.

b. Membimbing siswa bagaimana

melaksanakan diskusi kelompok.

c. Membagikan tugas yang akan

didiskusikan.

d. Melaksanakan diskusi.

e. Mengamati jalannya diskusi

kelompok siswa dan memberi

bimbingan kepada setiap

kelompok secara bergantian.

f. Mendengar setiap kelompok

untuk menampilkan hasil diskusi

kelompoknya di depan kelas

g. Guru meminta siswa untuk

bertanya akan hal-hal yang belum

difahaminya.

h. Siswa bersama guru menyimpul-

kan materi diskusi dan

merefleksikannya.

i. Siswa mencatat hasil kesimpulan,

dan guru menutup diskusi dengan

memberikan evaluasi.

Klasikal

60

Menit

3. Kegiatan Akhir

a. Guru memberi penguatan materi

pada siswa

b. Guru memberi kesempatan untuk

bertanya bagi siswa

c. Guru melaksanakan tindak lanjut

dan evaluasi

d. Guru menutup pelajaran dengan

hamdalah dan salam.

30

Menit

Page 92: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

3

H. Alat dan Sumber Belajar

1. Al-Qur‟an dan Terjemah

2. Buku mata pelajaran PAI

3. Buku Penunjuang

I. Penilaian

Indicator pencapaian

kompetensi Teknik penlilaian Bentuk penilaian

1. Memecahkan

masalah fiqih dalam

kehidupan sehari-

hari

Tes tertulis

Keaktifan

Daya kritis

Pilihan ganda

Tanya jawab/ lisan

Kabupaten Magelang, 21 November 2016

Kolaborator Peneliti

Umi Latifah, S.Pd Chasna Masruroh

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Siti Kalimatus S, S.Pd.

Page 93: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

1

LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS I

Nama Sekolah : SMP IT AL-ITTIHAD Salaman Magelang

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas : VII

Materi Pokok : Fiqih

Standar Kompetensi : Mengenal Ilmu Fiqih

Kompetensi Dasar : Macam-macam sujud

Alokasi Waktu : 120 Menit

Tahun Ajaran : 2016/2017

Jumlah Siswa ; 22

Pengamatan Tindakan

No. Nama Keaktifan Kerjasama

Skor Ket A B C Kr A B C Kr

1. Achmad Syaefudin V V 78 T

2. Ahmad Muhammad „Azza V V 70 BT

3. Aji Fajar Sidik V V 80 T

4. Akhmad Agust Zuhad Riziq V V 80 T

5. Arnel V V 70 BT

6. Dina Oktavia Salsabila V V 70 BT

7. Fimadani Bayu Prayogi V V 78 T

8. Imam Muttakin V V 75 BT

9. Indah Masruroh V V 90 T

10 Muhammad Hazib Muhibbin V V 80 T

11 Mellina Uswatun Khasanah V V 75 BT

12 Muhammad Ichbalurrifqi V V 80 T

13 Muhamad Iqbal V V 75 BT

14 Muhammad Munir Fuadi V V 70 BT

15 Muhammad Thuba Al-Ahzam V V 70 BT

Page 94: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

2

16 Nur Rohman V V 75 BT

17 Rini Nurul Isfahani V V 85 T

18 Siti Fatimah V V 60 BT

19 Siti Vita Lestari V V 65 BT

20 Unaisatul Afida V V 80 T

21 Wildan Muhammad V V 75 T

22 Zuhrotul Isna V V 70 BT

Keterangan : T : Tuntas BT : Belum Tuntas

Kriteria Penilaian

A = Sangat Baik

B = Baik

C = Cukup

Kr = Kurang

Berdasarkan data pada siklus I ini maka, diperoleh:

a. Jumlah skor yang diperoleh =

b. Skor maksimum =

Prosentase = Skor yang dicapai X 100%

Skor maksimal

Magelang, 21 November 2016

Pengamat

Chasna Masruroh

Page 95: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

1

LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN SIKLUS I

Nama Sekolah : SMP IT AL-ITTIHAD Salaman Magelang

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas : VII

Materi Pokok : Fiqih

Standar Kompetensi : Mengenal Ilmu Fiqih

Kompetensi Dasar : Macam-macam sujud

Alokasi Waktu : 120 Menit

Tahun Ajaran : 2016/2017

Jumlah Siswa ; 22

No Kegiatan Aspek yang diamati

Realisasi

Kolaborator

(K)

Peneliti

(P)

1 2 3 1 2 3

1. Pendahuluan a. Membuat apresiasi

b.Memperhatikan topik

atau tujuan

c. Menarik perhatian

siswa

V

V

V

V

V

V

2. Inti a. Kejelasan, penggunaan

contoh dan penekanan

hal penting

b.Kemampuan

mengelola kelas

c. Memberi bantuan

siswa yang mengalami

kesulitan

d.Mendorong siswa aktif

e. Penyebaran,

pemindahan giliran

dan pemberian waktu

bergilir

f. Memanfaatkan waktu

V

V

V

V

V

V

V

V

Page 96: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

2

secara efektif

g.Memulai dan

mengakhiri pelajaran

sesuai jadwal

V

V

V

V

3. Penutup Meninjau kembali isi

materi

V V

Jumlah 0 8 3 0 8 3

Jumlah Skor = Jumlah x Poin 16 9 0 16 9

Jumlah Skor Total 25 25

Rata-rata Jumlah Skor 50

2

= 25

Rata-rata Skor 25

15

= 1,6

Prosentase (%) 1,6 X 100%

3

= 53,33%

Keterangan

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

Magelang, 21 November 2016

Peneliti Kolaborator

Chasna Masruroh Umi Latifah, S.Pd

Page 97: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

1

LEMBAR EVALUASI SISWA SIKLUS I

1. Apabila kita ragu dalam jumlah rakaat, disunahkan untuk melakukan ….

A. Sujud syukur

B. Sujud tilawah

C. Sujud sahwi

D. Sujud rukun

2. Sujud yang dilakukan ketika membaca ayat sajdah disebut …

A. Sujud sahwi

B. Sujud tilawah

C. Sujud rukun

D. Sujud syukur

3. Berikut yang bukan merupakan syarat sujud tilawah adalah …

A. Suci dari hadas dan najis

B. Menghadap ke kiblat

C. Menutup aurat

D. Niat karena Allah swt.

4. Hukum melaksanakan sujud syukur adalah …

A. Makruh

B. Wajib

C. Mubah

D. Sunah

5. Lafal sujud syukur merupakan pernyataan nabi …

A. Sulaiman a.s.

B. Muhammad saw.

C. Isa a.s.

D. Musa a.s.

6. Berikut bukan merupakan sujud yang disunahkan adalah …

A. Sujud sahwi

B. Sujud tilawah

C. Sujud wajib

Page 98: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

2

D. Sujud syukur

7. Sujud yang dilakukan ketika ada berita bahwa seluruh siswa lulus ujian

adalah ...

A. Sujud syukur

B. Sujud sahwi

C. Sujud tilawah

D. Sujud wajib

8. Ketika salat Magrib, Faisal lupa akan jumlah rakaatnya, maka dia melakukan

sujud …

A. Syukur

B. Sahwi

C. Tilawah

D. Rukun

9. Sujud syukur merupakan pencerminan bahwa kita …

A. Menyatakan bahwa Allah swt. tidak pernah memiliki sifat pelupa

B. Mensyukuri nikmat Allah swt

C. Mendekatkan diri kepada Allah swt

D. Selalu menghindarkan diri dari maksiat kepada Allah swt

10. Bacaan sujud syukur terdapat dalam Al-Qur‟an Surah ...

A. An-Nahl 50

B. An-Naml 19

C. Al-An'am 5

D. Al-Baqarah

Page 99: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

3

KUNCI JAWABAN LEMBAR EVALUASI SIKLUS I

1. C

2. B

3. D

4. D

5. B

6. C

7. A

8. B

9. B

10. A

Page 100: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Nama Sekolah : SMP IT AL-ITTIHAD Salaman Magelang

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas : VII

Materi Pokok : Fiqih

Alokasi Waktu : 120 Menit

A. Standar Kompetensi

1. Mengenal Ilmu Fiqih

B. Kompetensi Dasar

1. Siswa mampu memahami fiqih

2. Siswa dapat menjelaskan dalil-dalil berkaitan dengan macam-macam

sujud

C. Indikator

1. Praktik memecahkan permasalahan fiqih dalam kehidupan sehari-hari

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat

1. Memahami ilmu fiqih beserta dasar hukum dan mengamalkan dalam

kehidupan sehari-hari

E. Materi Ajar

1. Diskusi masalah dalam Fiqih kehidupan sehari-hari

F. Metode Pembelajaran

Diskusi, metode bahtsul masail

G. Skenario Pembelajaran

No Kegiatan pembelajaran Pengorganisasian Waktu

1. Kegiatan Awal

a. Guru membaca salam sebagai

pembuka

b. Guru membaca hadlarah

Klasikal

30

Page 101: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

2

c. Murid membaca al Fatihah dan

do'a pembuka

d. Absensi dan kalender.

Menit

2. Kegiatan Inti

a. Membagi siswa menjadi 2

kelompok.

b. Membimbing siswa bagaimana

melaksanakan diskusi kelompok.

c. Membagikan tugas yang akan

didiskusikan.

d. Melaksanakan diskusi.

e. Mengamati jalannya diskusi

kelompok siswa dan memberi

bimbingan kepada setiap

kelompok secara bergantian.

f. Mendengar setiap kelompok

untuk menampilkan hasil diskusi

kelompoknya di depan kelas

g. Guru meminta siswa untuk

bertanya akan hal-hal yang belum

difahaminya.

h. Siswa bersama guru menyimpul-

kan materi diskusi dan

merefleksikannya.

i. Siswa mencatat hasil kesimpulan,

dan guru menutup diskusi dengan

memberikan evaluasi.

Klasikal

60

Menit

3. Kegiatan Akhir

a. Guru memberi penguatan materi

Page 102: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

3

pada siswa

b. Guru memberi kesempatan untuk

bertanya bagi siswa

c. Guru melaksanakan tindak lanjut

dan evaluasi

d. Guru menutup pelajaran dengan

hamdalah dan salam.

30

Menit

H. Alat dan Sumber Belajar

1. Al-Qur‟an dan Terjemah

2. Buku mata pelajaran PAI

3. Buku Penunjuang

I. Penilaian

Indicator pencapaian

kompetensi

Teknik penlilaian Bentuk penilaian

1. Memecahkan

masalah fiqih dalam

kehidupan sehari-

hari

Tes tertulis

Keaktifan

Daya kritis

Pilihan ganda

Tanya jawab/ lisan

Kabupaten Magelang, 28 November 2016

Kolaborator Peneliti

Umi Latifah, S.Pd Chasna Masruroh

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Siti Kalimatus S, S.Pd.

Page 103: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

4

LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS II

Nama Sekolah : SMP IT AL-ITTIHAD Salaman Magelang

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas : VII

Materi Pokok : Fiqih

Standar Kompetensi : Mengenal Ilmu Fiqih

Kompetensi Dasar : Macam-macam sujud

Alokasi Waktu : 120 Menit

Tahun Ajaran : 2016/2017

Jumlah Siswa ; 22

Pengamatan Tindakan

No. Nama Keaktifan Kerjasama

Skor Ket A B C Kr A B C Kr

1. Achmad Syaefudin V V 80 T

2. Ahmad Muhammad „Azza V V 78 T

3. Aji Fajar Sidik V V 89 T

4. Akhmad Agust Zuhad Riziq V V 75 BT

5. Arnel V V 70 BT

6. Dina Oktavia Salsabila V V 96 T

7. Fimadani Bayu Prayogi V V 100 T

8. Imam Muttakin V V 83 T

9. Indah Masruroh V V 96 T

10 Muhammad Hazib Muhibbin V V 100 T

11 Mellina Uswatun Khasanah V V 82 T

12 Muhammad Ichbalurrifqi V V 96 T

13 Muhamad Iqbal V V 96 T

14 Muhammad Munir Fuadi V V 79 T

15 Muhammad Thuba Al-Ahzam V V 78 T

16 Nur Rohman V V 78 T

Page 104: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

5

17 Rini Nurul Isfahani V V 85 T

18 Siti Fatimah V V 96 T

19 Siti Vita Lestari V V 78 T

20 Unaisatul Afida V V 91 T

21 Wildan Muhammad V V 80 T

22 Zuhrotul Isna V V 100 T

Kriteria Penilaian

A = Sangat Baik

B = Baik

C = Cukup

Kr = Kurang

Berdasarkan data pada siklus I ini maka, diperoleh:

c. Jumlah skor yang diperoleh =

d. Skor maksimum =

Prosentase = Skor yang dicapai X 100%

Skor maksimal

Magelang, 28 November 2016

Pengamat

Chasna Masruroh

Page 105: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

6

LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN SIKLUS II

Nama Sekolah : SMP IT AL-ITTIHAD Salaman Magelang

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas : VII

Materi Pokok : Fiqih

Standar Kompetensi : Mengenal Ilmu Fiqih

Kompetensi Dasar : Macam-macam sujud

Alokasi Waktu : 120 Menit

Tahun Ajaran : 2016/2017

Jumlah Siswa ; 22

No Kegiatan Aspek yang diamati

Realisasi

Kolaborator

(K)

Peneliti

(P)

1 2 3 1 2 3

1. Pendahuluan a. Membuat apresiasi

b.Memperhatikan topik

atau tujuan

c. Menarik perhatian

siswa

V

V

V

V

V

V

2. Inti a. Kejelasan, penggunaan

contoh dan penekanan

hal penting

b.Kemampuan

mengelola kelas

c. Memberi bantuan

siswa yang mengalami

kesulitan

d.Mendorong siswa aktif

e. Penyebaran,

pemindahan giliran

dan pemberian waktu

bergilir

f. Memanfaatkan waktu

secara efektif

g.Memulai dan

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

Page 106: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

7

mengakhiri pelajaran

sesuai jadwal

3. Penutup Meninjau kembali isi

materi

V

V

Jumlah 0 0 11 0 0 11

Jumlah Skor = Jumlah x Poin 0 33 0 0 33

Jumlah Skor Total 33 33

Rata-rata Jumlah Skor 66

2

= 33

Rata-rata Skor 33

15

= 2,2

Prosentase (%) 2,2 X 100%

3

= 73,33%

Keterangan

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

Magelang, 28 November 2016

Peneliti Kolaborator

Chasna Masruroh Umi Latifah, S.Pd

Page 107: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

1

LEMBAR EVALUASI SISWA SIKLUS II

1. Hukum mensyukuri nikmat Allah adalah….bagi setiap muslim dan muslimat

A. Sunah Mu‟akad

B. Fardhu Kifayah

C. Sunah Ghoiru Mu‟akad

D. Wajib

2. Sujud dilakukan sebagai bukti

A. rasa cinta dan kasih sayang

B. rasa kagum terhindar dari keagungan Allah

C. rasa hormat dan tunduk kepada Allah

D. rasa takut sebenar-benarnya takut

3. menurut Islam, sujud hanya boleh dilakukan terhadap…

A. Allah SWT

B. Allah dan rasul-Nya

C. Hal-hal yang terpuji

D. Khaliq dan Makhluqnya

4. Secara bahasa sujud tilawah berarti karena

A. Ketaatan

B. Ayat

C.Bacaan

D. perasaan

5. Apabila seseorang membaca bacaan ayat sajdah lalu ia sujud, syetan….

A. lari sambil meninggalnya menangis

B. Hangus terbakar api neraka

C. Mondar-mandir kesana kemari

D. langsung berteriak memanggil kawannya

6. Sujud kepada selain Allah termasuk perbuatan

A. Fasiq

B. Nifaq

C. Ridah

Page 108: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

2

D. Syirik

7. Sujud yang dilakukan seseorang memiliki beberapa unsure perasaan, dibawah

ini unsur yang dimaksud adalah

A. kepasarahan hati

B. kesamaan hati

C. ketunduhan hati

D. kepatuhan jiwa

8. hukum melakukan sujud tilawah adalah

A. fardhu kifayah

B. sunah

C. mubah

D. fardhu ain

9. Sujud tilawah dapat dilakukan pada,,,

A. pada waktu sholat

B. dikluar sholat

C. di dalam atau diluar sholat

D. di dalam sholat

10. Sujud syukur dilakukan di

A. Masjid

B. Rumah

C. Tempat Kejadia

D. Dimana Saja asalkan tempatnya suci

Page 109: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

1

KUNCI JAWABAN LEMBAR EVALUASI SIKLUS II

1. D

2. C

3. A

4. C

5. A

6. D

7. A

8. B

9. C

10. D

Page 110: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

2

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Jl. Lingkar Salatiga KM 2 Telp (0298) 6031364 Salatiga 50716

Website: www.tarbiyah.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]

LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI*

Nama : CHASNA MASRUROH

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul : Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi

Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa Kelas VII

di SMP IT Al-Ittihad Salaman Magelang Tahun Pelajaran

2016/2017

Pembimbing : Imam Mas Arum, M.Pd

No Hari/Tanggal Isi

Konsultasi

Catatan Pembimbing Paraf

*) Lembar konsultasi ini harus dibawa setiap berkonsultasi dengan pembimbing

Salatiga,

Pembimbing

Imam Mas Arum, M.Pd.

NIP. 19790507 201101 1 008

Page 111: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

3

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Jl. Lingkar Salatiga KM 2 Telp (0298) 6031364 Salatiga 50716

Website: www.tarbiyah.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]

LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI*

Nama : CHASNA MASRUROH

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul : Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Materi

Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa Kelas VII

di SMP IT Al-Ittihad Salaman Magelang Tahun Pelajaran

2016/2017.

Pembimbing : Imam Mas Arum, M.Pd

No Hari/Tanggal Isi

Konsultasi

Catatan Pembimbing Paraf

*) Lembar konsultasi ini harus dibawa setiap berkonsultasi dengan pembimbing

Salatiga,

Pembimbing

Imam Mas Arum, M.Pd.

NIP. 19790507 201101 1 008

Page 112: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

4

LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NAHDLATUL ULAMA

SMP ISLAM TERPADU AL-ITTIHAD SALAMAN Kembaran Sidomulyo Salaman Magelang Kode Pos 56162

Email : [email protected]

NSS. 202020801147 NPSN. 69760652 Hp. 085643114300 / 0813280208222

TERAKREDITASI

SURAT KETERANGAN Nomor : 404/SMP IT AL ITTIHAD/P.16/III/2017

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : CHASNA MASRUROH

NIM : 114-13-005

Bahwa nama yang bersangkutan di atas telah mengadakan Penelitian

Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama

Islam Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa’il Pada Siswa Kelas VII di

SMP IT Al-Ittihad Salaman Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017” di SMP

Al-Ittihad Salaman pada 1 November 2016 s/d selesai untuk memenuhi salah satu

persyaratan penyelesaian studi program S1 di IAIN Salatiga.

Demikian surat keterangan ini dibuat sesuai keadaan yang sebenarnya

untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Magelang, 9 Maret 2017

Kepala

SMP IT AL-ITTIHAD

Salaman

Siti Khalimatus. S, S.Pd.

Page 113: PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1650/1/Skripsi Full Bu Hasna.pdf · Materi Fiqih Dengan Metode Bahtsul Masa‟il Pada Siswa

5

CURRICULUM VITAE

NAMA : CHASNA MASRUROH

TEMPAT, TGL

LAHIR

: Magelang, 8 Juli 1978

NIM : 114-13-005

JURUSAN/

FAKULTAS

: PAI/ Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan

ALAMAT : Sojomerto Kidul Sidomulyo

Salaman Kab. Magelang 56162

HP : 081 328 020 822

PENDIDIKAN

1. MI Sidomulyo (1990)

2. MTs Negeri Borobudur (1993)

3. MA Hidayatul Mubtadi‟aat (1999)

4. Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

Salatiga (2017)

Magelang, 22 Maret 2017 M

Hormat Saya,

Chasna Masruroh