PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/272/1/Cinthia...

210
i PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS V DI MI ASAS ISLAM KALIBENING KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh CINTHIA INGGAR WIDA NIM 11511009 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015

Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/272/1/Cinthia...

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI BANGUN DATAR MELALUI

MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

PADA SISWA KELAS V DI MI ASAS ISLAM KALIBENING

KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

CINTHIA INGGAR WIDA

NIM 11511009

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2015

ii

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI BANGUN DATAR MELALUI

MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

PADA SISWA KELAS V DI MI ASAS ISLAM KALIBENING

KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

CINTHIA INGGAR WIDA

NIM 11511009

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2015

iv

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax 323422 Salatiga 50721

Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudari:

Nama : Cinthia Inggar Wida

NIM : 11511009

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul Skripsi : Peningkatan Hasil Belajar

Matematika Materi Bangun Datar

Melalui Model Project Based

Learning (PjBL) pada Siswa Kelas V

di Mi Asas Islam Kalibening

Kecamatan Tingkir Kota Salatiga

Tahun Pelajaran 2014/2015

telah kami setujuiuntukdimunaqosahkan.

Salatiga, 13 Agustus 2015

Dosen Pembimbing

Eni Titikusumawati, M. Pd.

NIP. 19750829 200912 2 003

v

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI BANGUN DATAR MELALUI

MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

PADA SISWA KELAS V DI MI ASAS ISLAM KALIBENING

KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

DISUSUN OLEH

CINTHIA INGGAR WIDA

11511009

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan

GuruMadrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 29 Agustus 2015 dan telah dinyatakan

memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Peni Susapti, M. Si.

Sekretaris Penguji : Dr. Budiyono Saputro, M. Pd.

Penguji 1 : Rasimin, M.Pd.

Penguji 2 : Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd.

Salatiga, 29 Agustus 2015

Dekan

FTIK IAIN Salatiga

Suwardi, M. Pd.

NIP. 19670121 199903 1 002

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Cinthia Inggar Wida

NIM : 115 11 009

Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah.

Salatiga, 13 Agustus 2015

Yang menyatakan,

Cinthia Inggar Wida

NIM. 11511009

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

إن مع العسر يسرا ﴿٦﴾ فإذا فرغت فانصب ﴿٧﴾ وإلى ربك فارغب ﴿٨﴾

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau

telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan

yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.”

(QS. Al-Insyirah,6-8)

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan untuk:

1. Bapak dan ibu tercinta yang telah membesarkan dan mendidik saya dari

kecil dengan penuh kasih sayang.

2. Keluarga besarku yang telah memberikan motivasi dan dukungannya.

3. Bapak dan ibu dosen IAIN Salatiga yangtelah bersedia membimbing dan

memberikan bekal ilmu.

4. Kepala sekolah dan segenap guru MI Asas Islam Kalibening yang telah

memberikan izin dan membantu peneliti melaksanakan penelitian.

5. Teman dekatku yang selalu memberikan motivasi dan dukungannya.

6. Sahabat dan teman-teman terbaikku, terimakasih atas dukungan kalian.

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang tak henti-

hentinya melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayahnya, yang telah memberikan

kekuatan, perlindungan dan bimbingan kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan pada

Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran, beserta

keluarga dan sahabatnya.

Adapun judul skripsi ini adalah “Peningkatan Hasil Belajar Matematika

Materi Bangun Datar Melalui Model Project Based Learning (PjBL) pada

Siswa Kelas V di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota

Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015”. Penulisan skripsi ini ditujukan untuk

memenuhi sebagian prasyarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam.

Dalam menyelesaikan banyak pihak yang telah memberikan perhatian,

bantuan, bimbingan, motivasi dan arahan serta nasehat kepada penulis. Oleh

karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan IAIN Salatiga.

3. Ibu Peni Susapti, M. Si. selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga.

ix

4. Ibu Eni Titikusumawati, M. Pd. selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

5. Dosen dan karyawan IAIN Salatiga.

6. Bapak dan ibu serta keluarga yang telah memberikan do’a, motivasi

serta dukungan kepada penulis.

7. Kepala Madrasah dan segenap guru MI Asas Islam Kalibening yang

telah memberikan izin dan membantu peneliti melaksanakan penelitian.

8. Siswa-siswi kelas V MI Asas Islam Kalibening yang telah membantu

peneliti dalam mengumpulkan data.

9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Semoga amal kebaikan tersebut mendapat balasan dari Allah SWT dan

mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca.

Salatiga, 13 Agustus 2015

Peneliti

Cinthia Inggar Wida

NIM. 11511009

x

ABSTRAK

Wida, Cinthia Inggar. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi

Bangun Datar Melalui Project Based Learning (PjBL) pada Siswa Kelas V

di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun

Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen Pembimbing: Eni Titikusumawati,

M. Pd.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Matematika, dan Model Project Based Learning

(PjBL).

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas V

di MI Asas Islam Kalibening pada materi bangun datar. Berdasarkan pengamatan

awal diketahui nilai rata-rata siswa kelas V 52,5 dengan KKM 60. Salah satu

penyebab rendahnya hasil belajar yaitu pembelajaran matematika belum dikemas

dengan baik. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan

Model Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan hasil belajar

matematika materi bangun datar pada siswa kelas V di MI Asas Islam Kalibening

Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun pelajaran 2014/2015? Apakah penerapan

model Project Based Learning (PjBL) dapat memenuhi target pencapaian KKM

kelas mata pelajaran matematika materi bangun datar pada siswa kelas V di MI

Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun pelajaran

2014/2015?

Jenis penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Subyek dalam peneitian ini yaitu siswa kelas V MI Asas Islam Kalibening dengan

jumlah 31 siswa dan guru yang mengampu mata pelajaran matematika kelas V.

Data hasil penelitian diperoleh dari lembar observasi, soal evaluasi, wawancara,

pedoman dokumentasi pada pembelajaran bangun datar melalui model Project

Based Learning (PjBL).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan model Project Based

Learning (PjBL) dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun

datar pada siswa kelas V di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota

Salatiga tahun pelajaran 2014/2015. Hasil belajar melampaui KKM individu (

) yakni nilai rata-rata siswa pada siklus II sebesar 74,09 dan nilai rata-rata

siswa pada siklus III meningkat menjadi 83,94. Dan model Project Based

Learning (PjBL) dapat memenuhi target pencapaian KKM pada mata pelajaran

matematika materi bangun datar. Target KKM kelas yakni persentase

tercapai pada siklus III dengan persentase ketuntasan sebanyak 96,77% dengan

siswa yang tuntas mencapai 30 siswa.

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

LEMBAR BERLOGO ............................................................................ ii

JUDUL .................................................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................... vii

KATA PENGANTAR ............................................................................. viii

ABSTRAK .............................................................................................. x

DAFTAR ISI ........................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ......................... 5

E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6

F. Definisi Operasional .................................................................... 8

G. Motodologi Penelitian ................................................................. 9

xii

H. Sistematika Penulisan .................................................................. 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar ................................................................................ 19

1. Pengertian Hasil Belajar ........................................................ 19

2. Klasifikasi Hasil Belajar ........................................................ 19

3. Penilaian Hasil Belajar .......................................................... 20

B. Materi Bangun Datar yang diaplikasikan dalam Penelitian ........ 23

1. Pengertian Bangun Datar

.......................................................

23

2. Jenis-jenis Bangun Datar ....................................................... 23

C. Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL).................. 30

1. Pengertian Project Based learning (PjBL)............................. 30

2. Karakterisstik Project Based learning

(PjBL)........................

32

3. Tujuan Project Based learning (PjBL)................................... 32

4. Langkah-langkah Project Based learning (PjBL).................. 33

5. Keuntungan dan Kelemahan Project Based learning

(PjBL).

35

6. Sistem Penilaian Project Based learning (PjBL) .................. 39

D. Penerapan PjBL pada Materi Bangun Datar dalam Penelitian

....

39

E. Hasil penelitian yang Relevan...................................................... 41

F. Kerangka Teori ............................................................................ 45

xiii

BAB III Pelaksanaan Penelitian

A. Gambaran Umum Lokasi penelitian ........................................... 46

1. Identitas Madrasah ................................................................ 46

2. Visi dan Misi Madrasah ........................................................ 47

3. Keadaan Siswa dan Guru ..................................................... 47

B. Subjek Penelitian ......................................................................... 49

C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ................................................ 50

1. Siklus I ................................................................................... 50

2. Siklus II ................................................................................. 59

3. Siklus III ................................................................................ 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Obeservasi pada Tahap Pra Siklus ..................................... 76

B. Deskripsi Hasil Penelitian............................................................ 77

1. Siklus I ................................................................................... 77

2. Siklus II ................................................................................. 85

3. Siklus III ................................................................................ 94

C. Pembahasan ................................................................................. 101

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 110

B. Saran ............................................................................................ 111

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENELITI

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis-jenis Segitiga ditinjau dari Panjang Sisi dan Besar Sudut ..... 24

Tabel 3.1 Daftar Jumlah Siswa MI Asas Islam Kalibening ............................ 47

Tabel 3.2 Daftar Nama Guru dan Karyawan MI Asas Islam Kalibening ....... 48

Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas V MI Asas Islam kalibening ................. 49

Tabel 4.1 Ketuntasan Nilai Kelas V Tahap Pra Siklus ................................... 76

Tabel 4.2 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I ........... 80

Tabel 4.3 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I ............ 81

Tabel 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus I ............................................................. 82

Tabel 4.5 Hasil Penialaian Proyek Siklus I ..................................................... 84

Tabel 4.6 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II........... 87

Tabel 4.7 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II .......... 88

Tabel 4.8 Hasil Tes Formatif Siklus II ............................................................ 90

Tabel 4.9 Hasil Penilaian Proyek Siklus II .............................................. 92

Tabel 4.10 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus III ......... 97

Tabel 4.11 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus III ......... 98

Tabel 4.12 Hasil Tes Formatif Siklus III ........................................................... 98

Tabel 4.13 Hasil penilaian Proyek Siklus III .................................................... 100

Tabel 4.15 Peningkatan Nilai Tes Formatif Siswa ............................................ 103

Tabel 4.16 Persentase Hasil Belajar Siswa ................................................. 106

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian ................................................... 11

Gambar 2.1 Segitiga ............................................................................. 23

Gambar 2.2 Trapesium Sembarang ...................................................... 27

Gambar 2.3 Trapesium Sama Kaki ....................................................... 27

Gambar 2.4 Trapesium Siku-siku ......................................................... 27

Gambar 2.5 Jajargenjang ...................................................................... 28

Gambar 2.6 Layang-layang .................................................................. 28

Gambar 2.7 Belah Ketupat .................................................................... 29

Gambar 2.8 Persegi Panjang ................................................................ 29

Gambar 2.9 Persegi ................................................................................ 30

Gambar 2.10 Lingkaran ........................................................................... 30

Gambar 2.11 Skema Langkah-langkah PjBL ......................................... 33

Gambar 2.12 Kerangka Teori ................................................................... 45

Gambar 4.1 Perubahan Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa .................. 104

Gambar 4.2 Perubahan Persentase Hasil Belajar Siswa ...................... 107

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III

Lampiran 4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I

Lampiran 5 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II

Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III

Lampiran 7 Lembar Pengamatan Guru Siklus I

Lampiran 8 Lembar Pengamatan Guru Siklus II

Lampiran 9 Lembar Pengamatan Guru Siklus III

Lampiran 10 Lembar Tes Formatif/ Evaluasi Siswa

Lampiran 11 Foto Kegiatan

Lampiran 12 Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 13 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 14 Surat Balasan Izin Penelitian

Lampiran 15 Nilai SKK Mahasiswa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang sangat

tidak asing bagi siswa karena semua jenjang pendidikan telah mempelajari

matematika. Namun, kebanyakan siswa menganggap mata pelajaran

matematika itu sangat sulit, sehingga mereka tidak bersemangat bahkan

kadang-kadang takut menghadapi pelajaran matematika. Untuk itu,

dibutuhkan kreatifitas guru dalam mengemas pembelajaran matematika

agar menyenangkan dan tidak membosankan bagi siswa.

Matematika adalah salah satu disiplin ilmu yang bersifat uviversal

dan terus berkembang seiring dengan berkembangnya zaman. Matematika

sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari untuk menumbuhkan sikap

dan mengembangkan daya pikir sistematis, kritis, analisis, logis dan

kreatif.Menurut Ruseffendi (1992), matematika adalah bahasa simbol,

ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif, ilmu

tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur

yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan.

Menurut hasil pengamatan peneliti terhadap kegiatan pembelajaran

di kelas V MI Asas Islam Kalibening ditemukan bahwa masih banyak

permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Proses pembelajaran di kelas

masih berpusat pada guru, sehingga siswa kurang berperan aktif dalam

2

kegiatan pembelajaran. Guru sering kali menyampaikan materi matematika

secara konvensional, pembelajaran matematika cenderung monoton dan

membosankan serta kurangnya minat siswa sehingga berdampak pada

prestasi siswa yang masih rendah.

Menurut hasil wawancara, siswa kelas V MI Asas Islam Kalibening

nilai matematika khususnya dalammateri bangun datar sekitar 67,74%

masih di bawah KKM. Adapun nilai KKM yang diterapkan di MI ini

adalah 60, sedangkan rata-rata nilai matematika di kelas V adalah 52,5.

Sehingga diperlukan sebuah rancangan pembelajaran yang menarik bagi

siswa agar dapat mencapai nilai yang baik di atas KKM yang telah

ditentukan sekolah.

Pelaksanaan pembelajaran matematika harus dilaksanakan secara

berkesinambungan antara guru dengan siswa. Apabila tidak ada

kesinambungan antara guru dengan siswa, maka pembelajaran matematika

tidak akan bermakna. Harus ada interaksi antara guru dengan siswa untuk

menunjang pembelajaran matematika yang berkualitas.Siswa harus

berperan aktif dalam proses pembelajaran agar lebih mudah dalam

memahami materi yang diajarkan oleh guru. Guru harus memberikan

kebebasan untuk siswa agar mengembangkan keaktifan dan kreatifitas

siswa sesuai dengan bakat dan minatnya agar tujuan pembelajaran

matematika dapat tercapai dengan baik. Hal yang menjadi hambatan

disebabkan karena kurang dikemasnya pembelajaran matematika dengan

metode yang menarik, menantang, dan menyenangkan.

3

Keberhasilan dalam pembelajaran ditentukan oleh ketuntasan siswa

dalam mencapai tujuan pembelajaran. Ketuntasan tersebut dapat dicapai

salah satunya dengan pemilihan model pembelajaran yang sesuai. Guru

dituntut untuk dapat memilih model pembelajaran yang dapat memacu

semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman

belajarnya (Rusman, 2010:229).

Salah satu alternatif rancangan pembelajaran yang harus diterapkan

dalam materi bangun datar menurut peneliti dan guru kelas V MI Asas

Islam Kalibening, untuk mengembangkan keterampilan berfikir siswa

dalam materi ini yaitu dengan menggunakan model Project Based

Learning (PjBL). Berdasarkan Thomas (dalam Made Wena, 2011:144)

pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang

memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di

kelas dengan melibatkan kerja proyek. Pembelajaran berbasis proyek

adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai

media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian , interpretasi,

sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

Kelebihan model Project Based Learning (PjBL) adalah memberikan

pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik

mengorganisasi proyek, menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan

peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang secara

dunia nyata, membuat suasana belajar menjadi menyenangkan. Sedangkan

kelemahan model Project Based Learning (PjBL) adalah memerlukan

4

banyak waktu untuk menyelesaikan masalah, membutuhkan biaya yang

cukup banyak, banyaknya peralatan yang harus disediakan, ada

kemungkinan peserta didik kurang aktif dalam kerja kelompok. Namun

kelemahan-kelemahan tersebut tidaklah menjadi masalah selama guru

dapat mengemas pembelajaran dengan baik.

Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu diadakan penelitian

tindakan kelas untuk membuktikan bahwa melalui model Project based

Learning (PjBL)dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran matematika.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tersebut berjudul

“PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI

BANGUN DATARMELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING

(PjBL)PADA SISWA KELAS V DI MI ASAS ISLAM KALIBENING

KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN

2014/2015”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah penerapan Model Project Based Learning (PjBL) dapat

meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun datar pada siswa

kelas V di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga

tahun pelajaran 2014/2015?

5

2. Apakah penerapan model Project Based Learning (PjBL) dapat

memenuhi target pencapaian KKM kelas mata pelajaran matematika

materi bangun datar pada siswa kelas V di MI Asas Islam Kalibening

Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun pelajaran 2014/2015?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

1. Mengetahui peningkatan hasil belajar matematika materi bangun datar

melalui model Project Based Learning (PjBL) pada siswa kelas V di

MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun

pelajaran 2014/2015.

2. Memenuhi target pencapaian KKM kelas mata pelajaran matematika

materi bangun datar pada siswa kelas V di MI Asas Islam Kalibening

Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun pelajaran 2014/2015.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

a. Melalui penerapan model Project Based Learning (PjBL) dapat

meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun datar pada

siswa kelas V di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir

Kota Salatiga tahun pelajaran 2014/2015.

b. Melalui penerapan model Project Based Learning (PjBL) dapat

memenuhi target pencapaian KKM kelas mata pelajaran

matematika materi bangun datar pada siswa kelas V di MI Asas

6

Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun pelajaran

2014/2015.

2. Indikator Keberhasilan

Penggunaan model Project Based Learning (PjBL)dikatakan berhasil

apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang

dirumuskan peneliti adalah:

a. Secara Individu

Siswa diharapkan dapat mencapai skor pada materi bangun

datar.

b. Secara Klasikal

Persentase sebanyak dari total siswa dalam satu kelas

mendapat nilai .

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat diterapkan strategi dan metode pembelajaran yang tepat

sesuai dengan permasalahan pembelajaran di kelas.

b. Dapat meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran

matematika materi bangun datar.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi Guru

Membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi

oleh guru dan menambah wawasan serta keterampilan

7

pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu

pembelajaran.

b. Manfaat bagi Siswa

1) Proses belajar mengajar matematika di MI Asas Islam

Kalibening menjadi menarik dan menyenangkan.

2) Dapat meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran

matematika.

3) Meningkatkan keaktifan dan partisipasi siswa dalam proses

pembelajaran.

4) Meningkatkan keberanian siswa mengungkapkan pendapat,

ide, pertanyaan, dan saran.

c. Manfaat bagi sekolah

1) Meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

2) Sekolah dapat berkembang karena memiliki guru-guru yang

kreatif, inovatif dan profesional.

3) Dapat mengangkat nama baik sekolah tersebut karena dapat

mengembangkan strategi dan metode yang tepat serta

meningkatkan prestasi siswa terhadap materi yang

diajarkan.

d. Manfaat bagi Pendidikan

1) Dapat menemukan kekurangan dan kelebihan dalam

pembelajaran sehingga dapat memperbaiki kekurangan

8

tersebut dan pada akhirnya pemahaman siswa akan

meningkat.

2) Dunia pendidikan akan semakin maju karena guru semakin

profesional dan kreatif dalam meningkatkan pembelajaran.

F. Definisi Operasional

1. Hasil Belajar

Poerwadarminta (2006:409) mengartikan dalam kamus Indonesia,

hasil belajar adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dsb) oleh

usaha. Belajar adalah suatu proses aktif di mana terjadi saling

pengaruh secara dinamis antara siswa dengan lingkungannya (Ahmadi,

1991:17). Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa

keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau

pengalaman yang diperoleh (Sam’s, 2010:33).

2. Bangun Datar

Bangun datar adalah bangun yang seluruh bagiannya terletak

pada bidang (permukaan) datar. Bangun datar disebut juga bangun dua

dimensi (Sunarjo, 2008:100).

3. Model Project Based Learning (PjBL)

Model dimaknakan sebagai suatu objek atau konsep yang

digunakan untuk mempresentasikan sesuatu hal (Trianto, 2009: 21).

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di

9

kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan

perangakat-perangkat pembelajaran (Hamruni, 2012: 5).

Menurut Made Wena (2011:145) pembelajaran berbasis proyek

adalah sebuah model pembelajaran yang inovatif, dan lebih

menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang

kompleks.

G. Metodologi Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip dasar

yang berlaku dalam penelitian tindakan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja

dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas (Aqib, 2006:13).

Pemilihan penelitian ini menggunakan PTK, karena secara langsung

peneliti ikut terlibat langsung dalam penelitian. Penelitian Tindakan Kelas

tidak harus seorang guru, PTK juga bisa dilakukan oleh orang luar

termasuk mahasiswa calon guru yang bekerjasama dengan guru yang

bersangkutan. Seperti yang disampaikan IGK Wardani, penelitian dapat

dilakukan orang luar dengan mengumpulkan data dengan cara mengamati

guru mengajar. Peneliti mengumpulkan data dengan cara wawancara

dengan guru, siswa, dan observasi kelas setelah itu melakukan belajar

mengajar di kelas tersebut (Arikunto, 2006:16).

10

a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan

Tingkir Kota Salatiga Tahun 2015.

b. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa MI Asas Islam Kalibening

Kecamatan Tingkir Kota Salatigayang berjumlah 31 siswa dan guru yang

mengampu mata pelajaran Matematika kelas V. Peneliti menggunakan

pola kolaboratif yaitu peneliti sebagai pengamat dan guru yang

melaksanakannya.

3. Langkah-langkah Penelitian

Arikunto (2006:20), mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting, yaitu

meliputi :

a. Perencanaan (planning)

b. Pelaksanaan (action),

c. Pengamatan (observation), dan

d. Refleksi (reflection).

Penelitian pada materi bangun datar melalui Project Based Learning

(PjBL)akan dilalui dalam siklus-siklus, setiap siklus memuat empat tahap,

yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Berikut adalah

11

gambaran keempat langkah yang dilakukan dalam penelitian materi

bangun datar:

Gambar 1.1 Skema siklus Penelitian menurut Arikunto (2006:16).

a. Perencanaan (Planning)

Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum

seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Hartiny (2010:74),

mengemukakan ada empat kegiatan dalam tahap perencanaan yaitu :

1) Menentukan target kompetensi,

2) Mendesain pembelajaran yaitu membuat skenario

pembelajaran dengan penerapan model Project Based

Learning (silabus, RPP, alat pembelajaran),

3) Mendesain alat tes,

4) Menyiapkan instrumen

Perencanaan

Pelaksanaan SIKLUS I Refleksi

Pengamatan

Perecanaan

Refleksi

SIKLUS II

Pelaksanaan

Pengamatan

?

12

a) Lembar pengamatan aktivitas siswa dalam

pembelajaran bangun datar melalui model PjBL.

b) Lembar pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran

bangun datar melalui model PjBL.

b. Pelaksanaan Tindakan (action)

Tahap pelaksanaan tindakan adalah pelaksanaan yang

merupakan implementasi isi rancangan dan berupa penerapan

pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis

pada RPP dan perencanaan tindakan. Kegiatan pembelajaran terdiri

dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.

c. Pengamatan (Observation)

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Kegiatan

ini bertujuan untuk memperoleh data yang akurat bagi perbaikan

siklus berikutnya. Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa.

Pengamatan guru dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan guru

dalam menerapkan modelProject Based Learning (PjBL), sedangkan

pengamatan terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui keadaan

siswa dalam proses pembelajaran. Pemantauan terfokus pada

kegiatan siswa dan kegiatan guru yaitu mencatat apa yang dilihat,

didengar, dan diamati selama proses pembelajaran berlangsung

dalam bentuk catatan lapangan.

13

d. Refleksi (Reflection)

Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan

seberapa jauh tingkat perubahan perilaku siswa sebelum dan sesudah

dilakukan tindakan khususnya dalam tingkat pemahaman siswa.

Dengan refleksi akan diperoleh masukan yang dapat untuk

memperbaiki tindakan berikutnya. Adapun bahan yang direfleksikan

adalah hasil dari langkah perencanaan, pelaksanaan tindakan dan

pengamatan (observasi). Kemudian hasil catatan tersebut

didiskusikan bersama-sama antara peneliti dan guru (pola

kolaboratif). Hasil yang dicapai dibandingkan dengan target yang

telah ditetapkan sebelumnya.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

tindakan kelas adalah :

a. Lembar observasi, alat yang digunakan dalam kegiatan mengamati

yaitu pedoman observasi. Pedoman observasi berisi indikator yang

didesain berdasarkan fokus penelitian. Mencatat juga proses

pembelajaran untuk mendapatkan data tentang aktivitas siswa selama

kegiatan pembelajaran berlangsung.

b. Tes tertulis, digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai

yang menggambarkan pencapaian target kompetensi.

14

5. Pengumpulan Data

Data merupakan informasi-informasi tentang obyek penelitian.

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai

berikut:

a. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data melalui

pengamatan dan pencatatan secara sistematis. Metode ini digunakan

untuk mengetahui tingkat kelemahan dan kelebihan dalam

pembelajaran berkaitan dengan proses kegiatan belajar mengajar oleh

guru dan siswa untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran matematika.

b. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran matematika materi bangun datar.

c. Dokumentasi

Dalam hal ini dokumentasi digunakan untuk memperoleh

gambaran mengenai kegiatan siswa kelas V selama proses

pembelajaran matematika berlangsung. Dokumentasi berupa silabus,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), jumlah guru dan siswa,

alat atau media yang digunakan, nilai siswa sebelum dan sesudah

penelitian, foto, dan lain sebagainya yang dianggap penting.

15

6. Analisis Data

Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka

analisis data dilakukan dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil

observasi yang terekam dalam catatan lapangan.

a. Ketuntasan Individu

Untuk mengetahui ketuntasan setiap individu dalam

mencapai skor ≥ 70 pada materi sifat-sifat bangun datar dapat

dilihat dari nilai hasil tes evaluasi, untuk mengetahui nilai

setiap siswa dapat diperoleh sebagai berikut:

b. Ketuntasan Klasikal

Presentase ketuntasan belajar siswa yang peneliti

harapkan adalah ≥85% dari jumlah total siswa satu kelas.

Untuk mengukur persentase kompetensi siswa secara klasikal

dapat digunakan rumus sebagai berikut:

H. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai

berikut:

1. Bagian Awal

Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo,

halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,

16

pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar,

abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.

2. Bagian Inti

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

E. Kegunaan Penelitian

F. Definisi Operasional

G. Metodologi Penelitian

1. Rancangan Penelitian

2. Subjek Penelitian

3. Langkah-langkah Penelitian

4. Instrumen Penelitian

5. Pengumpulan Data

6. Analisis Data

H. Sistematika Penulisan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

2. Klasifikasi Hasil Belajar

3. Penilaian Hasil Belajar

17

B. Materi Bangun Datar yang Diaplikasikan dalam Penelitian

1. Pengertian Bangun Datar

2. Jenis-jenis Bangun Datar

C. Model ProjectBased Learning (PjBL)

1. Pengertian Project Based Learning (PjBL)

2. Karakteristik Project Based Learning (PjBL)

3. Tujuan Project Based Learning (PjBL)

4. Langkah-langkah Project Based Learning (PjBL)

5. Keuntungan dan Kelemahan Project Based Learning

(PjBL)

6. Sistem Penilaian Project Based Learning (PjBL)

D. Penerapan PjBL pada Materi Bangun Datar dalam Penelitian

E. Hasil Penelitian yang Relevan

F. Kerangka Teori

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Berisi gambaran umum lokasi penelitian

B. Subyek penelitian

C. Deskripsi pelaksanaan penelitian

1. Siklus I

2. Siklus 2

3. Siklus 3

18

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Berisi uraian hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang

telah dilakukan serta perbandingan hasil belajar antar siklus.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

3. Bagian Akhir

Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran dan

daftar riwayat hidup penulis.

19

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa

keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau

pengalaman yang diperoleh. Oleh karena itu, hasil belajar dapat

dinyatakan sebagai kapabilitas atau kemampuan yang diperoleh seseorang

sebagai akibat dari belajar. Hasil belajar pada diri seseorang sering tidak

langsung tampak tanpa seseorang itu melakukan tindakan untuk

memperlihatkan kemampuan yang diperolehnya melalui belajar. Hasil

belajar merupakan perubahan yang mengakibatkan orang berubah dalam

perilaku, sikap dan kemampuannya (Sam’s, 2010: 33-34). Hasil belajar

dapat diperoleh sesudah mengikuti proses belajar. Proses adalah kegiatan

yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan

hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2013: 22).

2. Klasifikasi Hasil Belajar

Sudjana (2013: 22) Horward Kingley membagi tiga macam hasil

belajar, yakni keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian,

sikap dan cita-cita. Sistem pendidikan nasional rumusan tujuan

pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional,

20

menggunakan hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar

membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan

ranah psikomotorik.

a. Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,

aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut

kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk

kognitif tingkat tinggi.

b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,

yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan

internalisasi.

c. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni

gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,

keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan

gerakan ekspresif dan intepretatif.

3. Penilaian Hasil Belajar

a. Pengertian Penilaian Hasil Belajar

Sudjana (2013: 3) penilaian adalah proses memberikan atau

menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria

tertentu, sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian

nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria

tertentu.

21

b. Fungsi dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar

Fungsi penilian sebagai berikut:

1) Alat untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan instruksional.

2) Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar.

3) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada

para orang tuanya.

Tujuan penilaian adalah sebagai berikut:

1) Mendiskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat

diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang

studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya.

2) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di

sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah

tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang

diharapkan.

3) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan

perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan

pengajaran serta strategi pelaksanaannya.

4) Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak

sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

c. Jenis dan Sistem Penilaian Hasil Belajar

Menurut Djamarah (2006: 106) berdasarkan tujuan dan ruang

lingkupnya, penilaian hasil belajar dapat digolongkan menjadi:

22

1) Penilaian formatif

Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa

pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran

tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil

tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar

bahan tertentu dalam waktu tertentu.

2) Penilaian subsumatif

Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah

diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk

memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan

tingkat prestasi belajar siswa. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan

untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan

dalam menentukan nilai rapot.

3) Penilaian sumatif

Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap

bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu

semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk

menetapakan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam

suatu periode belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif ini

dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat (ranking)

atau sebagai ukuran mutu sekolah.

23

B. Materi Bangun Datar yang diaplikasikan dalam Penelitian

1. Pengertian Bangun Datar

Menurut Untoro (2006: 162) bangun datar adalah suatu bangun yang

berbentuk datar (rata). Berdasarkan Imam Roji (dalam Ian, 2010) bangun

datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis lurus

atau lengkung. Sedangkan menurut Julius Hambali (dalam Ian, 2010)

bangun datar dapat didefinisikan sebagai bangun yang rata yang

mempunyai dua dimensi yaitu panjang dan lebar, tetapi tidak memiliki

tinggi atau tebal. Jadi bangun datar adalah bangun yang rata, memiliki dua

dimensi yaitu panjang dan lebar serta dibatasi oleh garis lurus atau

lengkung yang disebut sisi.

2. Jenis-Jenis Bangun Datar

Pelajaran matematika materi bangun datar kelas 5 semester 2

tercantum dalam Kurikulum satuan Pendidikan (KTSP). Menurut Soenarjo

(2008: 226) sifat-sifat bangun datar dipaparkan sebagai berikut:

a. Segitiga

Gambar 2.1 Segitiga

24

Segitiga adalah bangun yang mempunyai tiga sisi dan tiga titik sudut.

Sifat-sifat umum segitiga:

1) Mempunyai 3 sisi.

2) Mempunyai 3 sudut.

3) Jumlah sudut segitiga

Jenis-jenis segitiga:

1) Ditinjau dari sisinya, yaitu:

a) Segitiga sama kaki.

b) Segitiga sama sisi.

c) Segitiga sembarang.

2) Ditinjau dari besar sudutnya, yaitu:

a) Segitiga lancip.

b) Segitiga siku-siku.

c) Segitiga tumpul.

3) Ditinjau dari panjang sisi dan besar sudutnya, yaitu:

Jika ditinjau dari panjang sisi dan besar sudut, maka jenis

segitiga secara utuh dapat digambarkan pada tabel di bawah ini.

25

Tabel 2.1 Jenis-jenis Segitiga ditinjau dari Panjang Sisi dan

Besar Sudut

Ditinjau

dari

Panjang Sisi

Besar

sudut

Sama kaki Sama sisi Sembarang

Lancip √ √ √

Siku-siku √ - √

Tumpul √ - √

Dari tabel di atas, maka jenis-jenis segitiga dapat dituliskan

sebagai berikut.

a) Segitiga lancip sama kaki

Sifat-sifat segitiga lancip sama kaki sebagai berikut:

(1) Semua sifat umum segitiga.

(2) Ketiga sudutnya lancip.

(3) Mempunyai 2 sisi yang sama panjang.

b) Segitiga lancip sama sisi atau segitiga sama sisi

Sifat-sifat segitiga lancip sama sisi atau segitiga sama sisi

sebagai berikut:

(1) Semua sifat umum segitiga.

(2) Ketiga sudutnya lancip.

(3) Ketiga sisinya sama panjang.

26

c) Segitiga lancip sembarang

Sifat-sifat segitiga lancip sembarang sebagai berikut:

(1) Semua sifat umum segitiga

(2) Ketiga sudutnya lancip.

(3) Ketiga sisinya tidak sama panjang.

d) Segitiga siku-siku sama kaki

Sifat-sifat segitiga siku-siku sama kaki sebagai berikut:

(1) Semua sifat umum segitiga.

(2) Salah satu sudutnya siku-siku.

(3) Mempunyai 2 sisi yang sama panjang.

e) Segitiga siku-siku sembarang

Sifat-sifat segitiga siku-siku sembarang sebagai berikut:

(1) Semua sifat umum segitiga.

(2) Salah satu sudutnya siku-siku.

(3) Ketiga sisinya tidak sama panjang.

f) Segitiga tumpul sama kaki

Sifat-sifat segitiga tumpul sama kaki sebagai berikut:

(1) Semua sifat umum segitiga.

(2) Salah satu sudutnya tumpul.

(3) Mempunya 2 sisi yang sama panjang.

g) Segitiga tumpul sembarang

Sifat-sifat segitiga tumpul sembarang sebagai berikut:

27

(1) Semua sifat umum segitiga.

(2) Salah satu sudutnya tumpul.

(3) Ketiga sisinya tidak sama panjang.

b. Segiempat

Sifat-sifat umum segiempat yaitu:

1) Mempunyai 4 sisi

2) Mempunyai 4 sudut

3) Jumlah besar sudut segiempat .

Segiempat terdiri dari beberapa macam, yaitu:

1) Trapesium Sembarang

Gambar 2.2 Trapesium Sembarang

Sifat-sifat umum trapesium sembarang, yaitu:

a) Sama sifat umum segiempat.

b) Mempunyai sepasang sisi yang berhadapan sejajar.

28

Jenis-jenis Trapesium, yaitu:

a) Trapesium Sama Kaki

Gambar 2.3 Trapesium Sama Kaki

Sifat-sifat trapesium samakaki yaitu:

(1) Sama sifat umum trapesium sembarang.

(2) Sepasang sisinya yang tidak sejajar adalah sama panjang.

b) Trapesium Siku-Siku

Gambar 2.4 Trapesium Siku-siku

Sifat-sifat trapesium siku-siku yaitu:

(1) Sama sifat umum trapesium sembarang.

(2) Mempunyai 2 sudut siku-siku.

2) Jajargenjang

Gambar 2.5 Jajargenjang

Sifat-sifat jajargenjang yaitu:

(a) Sama sifat umum segiempat.

(b) Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang.

29

(c) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.

(d) Jumlah sudut-sudut yang berdekatan .

(e) Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang.

3) Layang-layang

Gambar 2.6 Layang-layang

Sifat-sifat layang-layang sebagai berikut:

a) Semua sifat umum segiempat.

b) Mempunyai 2 pasang sisi sama panjang.

c) Mempunyai sepasang sudut berhadapan yang sama besar.

4) Belah Ketupat

Gambar 2.7 Belah Ketupat

Sifat-sifat belah ketupat sebagai berikut:

a) Semua sifat umum segiempat.

b) Keempat sisinya sama panjang.

c) Kedua diagonal berpotongan tegak lurus dan saling membagi

dua sama panjang.

30

d) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.

5) Persegi Panjang

Gambar 2.8 Persegi Panjang

Sifat-sifat persegi panjang sebagai berikut:

a) Semua sifat umum segiempat.

b) Mempunyai 2 pasang sisi berhadapan sejajar dan sama

panjang.

c) Keempat sudutnya berbentuk siku-siku.

6) Persegi

Gambar 2.9 Persegi

Sifat-sifat persegi sebagai berikut:

a) Semua sifat umum segiempat.

b) Keempat sisinya sama panjang.

c) Keempat sudutnya berbentuk sudut siku-siku.

31

c. Lingkaran

Gambar 2.10 Lingkaran

Sifat-sifat lingkaran sebagai berikut:

1) Besarnya sudut .

2) Mempunyai jari-jari (r).

3) Mempunyai titik pusat lingkaran (P).

C. Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)

1. Pengertian Project Based Learning (PjBL)

Menurut Warsono dan Hariyanto (2012: 153) secara sederhana

pembelajaran berbasis proyek didefinisikan sebagai suatu pengajaran yang

mencoba mengaitkan antara teknologi dengan masalah kehidupan sehari-

hari yang akrab dengan siswa, atau dengan suatu proyek sekolah.

Sementara itu menurut Bransor dan Stein (dalam Warsono, 2012: 153)

mendefinisikan pembelajaran berbasis proyek sebagai pendekatan

pengajaran yang komprehensif yang melibatkan siswa dalam kegiatan

penyelidikan yang kooperatif dan berkelanjutan.

Menurut Warsono dan Hariyanto (2012: 154) pembelajaran berbasis

proyek memusatkan diri terhadap adanya sejumlah masalah yang mampu

32

memotivasi, serta mendorong para siswa berhadapan dengan konsep-

konsep dan prinsip-prinsip pokok pengetahuan secara langsung sebagai

pengalaman tangan pertama (hands-on experience). Berdasarkan Thomas,

dkk (dalam Made Wena, 2011: 144) kerja proyek memuat tugas-tugas

yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan

(problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancang,

memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan

investigasi, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja

secara mandiri.

Jadi model Project Based Learning (PjBL) adalah model

pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu

konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis, bekerja

secara kolaboratif, dan keterampilan memecahkan masalah sebagai

tantangan atau pertanyaan yang harus dijawab, serta mengelola waktunya

sendiri untuk dapat menyelesaikan atau menghasilkan suatu proyek.

2. Karakteristik Project Based Learning (PjBL)

Menurut BuckInstitute for Education (dalam Made Wena, 2011: 145)

pembelajaran berbasis proyek memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja.

b. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya.

c. Siswa merancang proses untuk mencapai hasil.

33

d. Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola

informasi yang dikumpulkan.

e. Siswa melakukan evaluasi secara kontinu.

f. Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan.

g. Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya.

h. Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan

perubahan.

3. Tujuan Project Based Learning (PjBL)

Tujuan Project Based Learning (PjBL) antara lain:

a. Meningkatkan kemampuan peseta didik dalam pemecahan masalah

proyek.

b. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran.

c. Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah proyek

yang kompleks dengan hasil produk nyata.

d. Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam

mengelola bahan atau alat untuk menyelesaikan tugas atau proyek.

e. Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PjBL yang

bersifat kelompok (Fikrotur Rofiah, 2014).

34

4. Langkah-Langkah Project Based Learning (PjBL)

Gambar 2.11 Skema Langkah-Langkah PjBL

Langkah-langkah Project Based Learning (PjBL) sebagaimana yang

dikembangkan oleh The George Lucas Educational Foundation (dalam

Fikrotur Rofiah, 2014) yaitu sebagai berikut:

a. Penentuan Pertanyaan Mendasar

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial yaitu

pertanyaan yang dapat memberi penugasan kepada siswa dalam

melakukan suatu aktivitas. Topik penugasan sesuai dengan dunia nyata

yang relevan untuk siswa dan dimulai dengan sebuah investigasi

mendalam.

b. Menyusun Perencanaan Proyek

Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa.

Dengan demikian siswa diharapkan akan merasa “memiliki” atas

proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan

Menyusun

Perencanaan

Proyek

Penentuan

Pertanyaan

Mendasar

Menyusun

Jadwal

Monitoring Menguji

Hasil

Evaluasi

Pengalaman

35

aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial,

dengan cara mengintregasikan berbagai subjek yang mungkin, serta

mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu

penyelesaian proyek.

c. Menyusun jadwal

Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas

dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:

1) Membuat timeline (alokasi waktu) untuk menyelesaikan proyek,

2) Membuat deadline (batas waktu akhir) penyelesaian proyek,

3) Membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,

4) Membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak

berhubungan dengan proyek, dan

5) Meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang

pemilihan suatu cara.

d. Monitoring

Guru bertanggung jawab untuk melakukan monitoring terhadap

aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan

dengan cara menfasilitasi siswa pada setiap proses. Dengan kata lain

guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar

mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat

merekam keseluruhan aktivitas yang penting.

36

e. Menguji Hasil

Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur

ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-

masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang

sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun strategi

pembelajaran berikutnya.

f. Evaluasi pengalaman

Pada akhir pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi

terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses

refleksi baik dilakukan secara individu.

5. Keuntungan dan Kelemahan Project Based Learning (PjBL)

a. Keuntungan PjBL

Keuntungan PjBL menurut Moursund (dalam Made Wena, 2011: 147)

di antaranya:

1) Increased motivation. Pembelajaran bebasis proyek dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa terbukti dari beberapa

laporan penelitian tentng pembelajaran berbasis proyek yang

menyatakan bahwa siswa sangat tekun, berusaha keras untuk

menyelesaikan proyek, siswa merasa lebih bergairah dalam

pembelajaran, dan keterlambatan dalam kehadiran sangat

berkurang.

37

2) Increased problem-solving ability. Beberapa sumber

mendeskripsikan bahwa lingkungan belajar pembelajaran berbasis

proyek dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah,

membuat siswa lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-

problem yang bersifat kompleks.

3) Improved library research skills. Karena pembelajaran berbasis

proyek mempersyaratkan siswa harus mampu secara cepat

memperoleh informasi melalui sumber-sumber informasi, maka

keterampilan siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi

akan meningkat.

4) Increased collaboration. Pentingnya kerja kelompok dalam proyek

memerlukan siswa mengembangkan dan mempraktikkan

keterampilan komunikasi. Kelompok kerja kooperatif, evaluasi

siswa, pertukaran informasi online adalah aspek-aspek kolaboratif

dari semua proyek.

5) Increased resource-management skills. Pembelajaran berbasis

proyek yang diimplementasikan secara baik memberikan kepada

siswa pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan

membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti

perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

38

Sedangkan menurut kemdikbud (2013) keunggulan PjBL adalah

sebagai berikut:

1) Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan

praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu

dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan

tugas.

2) Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik

secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia

nyata.

3) Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi

dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian

diimplementasikan dengan dunia nyata.

4) Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga

peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.

b. Kelemahan PjBL

Disamping keuntungan, Project Based Learning (PjBL) juga

memiliki kelemahan. Kelemahan PjBL menurut Kemdikbud (2013)

antara lain:

1) Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.

2) Membutuhkan biaya yang cukup banyak.

3) Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional,

di mana instruktur memegang peran utama di kelas.

4) Banyaknya peralatan yang harus disediakan.

39

5) Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan

pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.

6) Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja

kelompok.

7) Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok

berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik

secara keseluruhan.

c. Cara Meminimalisir Kelemahan PjBL

Untuk meminimalisir kelemahan dari Project Based Learning

(PjBL) di atas, seorang pendidik harus dapat meminimalisir dengan

cara:

1) Membatasi waktu peserta didik dalam menyelesaikan proyek.

2) Meminimalisir dan menyediakan peralatan atau media

pembelajaran sederhana yang terdapat di lingkungan sekitar

sehingga tidak membutuhkan biaya yang banyak.

3) Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga

guru dan peserta didik merasa nyaman dalam proses pembelajaran.

4) Meminimalisir dan menyediakan peralatan sederhana yang terdapat

di lingkungan sekitar.

5) Guru sebaiknya memfasilitasi peserta didik dalam menghadapi

masalah.

40

6) Pembagian tugas antar anggota kelompok harus merata sehingga

semua peserta didik dapat berperan aktif dalam menyelesaikan

proyek.

7) Sebaiknya topik yang diberikan antar kelompok sama, sehingga

semua peserta didik dapat memahami topik secara keseluruhan.

6. Sistem Penilaian Project Based Learning (PjBL)

Berdasarkan Kemdikbud (2013) penilaian proyek merupakan

kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam

periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari

perencaaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan

penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui

pemahaman, kemampuan menginformasikan, kemampuan penyelidikan

dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran

tertentu secara jelas.

Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu

dipertimbangkan yaitu:

a. Kemampuan pengelolaan.

Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari

informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan

laporan.

b. Relevansi

41

Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan

tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan daam pembelajaran.

c. Keaslian

Proyek yang dilakulan peserta didik harus merupakan hasil

karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk

dan dukungan terhadap proyek peserta didik.

D. Penerapan PjBL pada Materi Bangun Datar dalam Penelitian

Peningkatan hasil belajar dalam penelitian materi bangun datar melalui

model PjBL dapat dicontohkan sebagai berikut:

a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil dan memberikan

pertanyaan mendasar tentang bangun datar yang digunakan untuk

memunculkan analisis, uraian, dan penjelasan mengenai pertanyaan

tersebut. Misalnya: guru bertanya kepada siswa tentang benda-benda yang

ada di rumah siswa yang berbentuk bangun datar persegi, persegi panjang,

jajargenjang, dll. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang

jenis-jenis bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajargenjangserta

sifat-sifatnya untuk menggali pengetahuan awal siswa.

b. Guru meminta setiap kelompok untuk menghasilkan proyek dengan

membuat bangun datar sesuai dengan yang diperintahkan oleh guru.

Semua kelompok membuat bangun datar yang sama. Setiap kelompok

diminta untuk mendaftar pekerjaan yang akan dilakukan. Seperti: mencari

informasi dari materi yang telah diberikan guru, mendaftar bangun datar

42

yang akan dibuat, menyiapkan peralatan yang digunakan untuk membuat

proyek (kertas karton, pensil, penggaris, dll).

c. Setiap anggota kelompok diminta untuk membuat alokasi waktu agar

dapat menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Misalnya: guru memberikan waktu 15 menit untuk mebuat 3 bangun

datar, jadi setiap kelompok mengatur waktu 5 menit untuk menyelesaikan

1 bangun datar.

d. Dalam kegiatan monitoring guru memantau masing-masing kelompok

dan mempersilahkan siswa untuk bertanya jika ada kesulitan.

e. Setelah semua proyek terselesaikan, untuk evaluasi pengalaman setiap

kelompok diminta mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas.

f. Dalam menguji hasil proyek, guru mendampingi siswa untuk mengoreksi

pekerjaan dari setiap kelompok. Siswa diberikan kesempatan dahulu

untuk mengoreksi hasil pekerjaan setiap kelompok, apabila ada

permasalahan yang tidak bisa dipecahkan maka guru harus membantu

menyelesaikan masalah tersebut.

E. Hasil Penelitian yang Relevan

Adapun beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dewi (2011),

Anggoro (2012), Arief (2014), Ari Fatmawati (2015) yang berhubungan

dengan penelitian ini yaitu tentang model Project Based Learning (PjBL) yang

akan dijadikan sebagai kajian pustaka dalam penelitian.

Dewi (2011) menulis skripsi berjudul Penerapan Model Project-Based

Learning untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV

43

SDN Ketawanggede 2 Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

penggunaan model ini dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa

dibuktikan dengan dari rata-rata aktivitas belajar siswa sebelumnya yaitu 81

pada siklus I meningkat menjadi 91,6 di siklus II.Rata-rata hasil belajar

pratindakan pada materi “energi dan perubahannya” dari 59 siswa yang tuntas

hanya 6 siswa (26%), pada siklus I meningkat menjadi 74,5 yang tuntas 16

siswa (69,6%). Sedangkan di siklus II mengalami peningkatan lagi menjadi

89,2 yang tuntas 22 siswa (95,6%).

Relevansi penelitian Dewi (2011) dengan penelitian penulis yaitu sama-

sama meneliti menggunakan model Project Based Learning (PjBL).

Perbedaannya terletak pada materi yang diajarkan. Dewi mengajarkan materi

IPA tentang energi dan perubahannya, sedangkan peneliti mengajarkan materi

matematika tentang bangun datar.

Anggoro (2012) menulis skripsi berjudul Peningkatan Pemahaman

Konsep Persegi dan Persegi Panjang pada Siswa Kelas VII C SMP Negeri 4

Wonogiri melalui Metode Pembelajaran Project-Based Learning.Hasil

penelitian ini menunjukkan adanya peningkatkan pemahaman konsep persegi

dan persegi panjang hal ini dapat dilihat dari peningkatan indikator-indikator

pemahaman konsep, yaitu: (1) kemampuan siswa menjawab pertanyaan guru

dan mengerjakan soal di papan tulis meningkat dari 17,2% menjadi 64,5%, (2)

banyaknya siswa yang memberikan tanggapan tentang jawaban siswa lain

meningkat dari 6,9% menjadi 41,3%, (3) kemampuan siswa dalam membuat

44

kesimpulan meningkat dari 3,4% menjadi 51,7% dan kemampuan siswa

menanyakan materi yang belum jelas meningkat dari 3,4% menjadi 34,5%.

Relevansi penelitian Anggoro (2012) yaitu sama-sama meneliti

menggunakan model Project Based Learning (PjBL) dan materi yang hampir

sama. Anggoro meneliti konsep persegi dan persegi panjang, sedangkan

penulis meneliti bangun datar persegi, persegi panjang, segitiga, trapesium,

jajargenjang, belah ketupat, dan lingkaran.

Arief (2014) menulis skripsi berjudul Peningkatan Minat dan Hasil

Belajar Matematika dengan Penerapan Pendekatan Saintifik melalui Metode

Project Based Learning (PTK pada Siswa Kelas VII A SMP Muhammadiyah 5

Surakarta Semester Gasal Tahun 2013/2014).Hasil penelitian ini

menunjukkan: (1) adanya peningkatan minat belajar matematika yang meliputi

indikator : a) siswa yang aktif bertanya (18,18%) dan sesudah tindakan

(63,63%), b) siswa yang memperhatikan pada saat proses pembelajaran

(24,24%) dan sesudah tindakan (72,72%), c) siswa yang senang mengikuti

pembelajaran (21,21%) dan sesudah tindakan (78,78%) dan (2) adanya

peningkatan hasil belajar matematika yang meliputi indikator nilai tes yang

memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM ≥ 70) sebelum tindakan

(27,27%) dan sesudah tindakan (87,87%).

Relevansi penelitian Arief (2014) yaitu sama-sama meneliti

menggunakan model Project Based Learning (PjBL) pada mata pelajaran

45

matematika. Perbedaannya yaitu Arief meneliti penerapan pendekatan

saintifik sedangkan penulis meneliti materi bangun datar.

Ari fatmawati (2015) menulis skripsi berjudul Peningkatan Motivasi dan

Hasil Belajar Matematika melalui Penerapan Model Pembelajaran Project

Based Learning. Hasil dari penelitian ini menunjukan peningkatan. Hal ini

dapat dilihat dari a) Perhatian siswa terhadap penjelasan guru sebelum

tindakan ada 10 siswa (31,25%) pada siklus I ada 15 siswa (46,87%) dan

siklus II menjadi 25 siswa (78,12%), b) Keaktifan siswa dalam bertanya

sebelum tindakan ada 6 siswa (18,75%) pada siklus I ada 9 siswa (28,12%)

dan siklus II menjadi 15 siswa (46,87%), c) Antusias siswa dalam

mengerjakan tugas sebelum tindakan ada 14 siswa (43,75%) pada siklus I ada

17 siswa (53,12%) dan siklus II menjadi 22 siswa (68,75%). Hasil belajar

siswa mencapai tuntas KKM yaitu ≥ 80 sebelum tindakan ada 14 siswa

(43,75%) pada siklus I ada 19 siswa (59,37%) dan siklus II menjadi 28 siswa

(87,50%).Relevansi penelitian Ari Fatmawati (2015) yaitu sama-sama

meneliti menggunakan model Project Based Learning (PjBL) pada mata

pelajaran matematika.

46

F. Kerangka Teori

Gambar 2.12 Kerangka Teori

Permasalahan pembelajaran di kelas:

1. Siswa pasif.

2. Pembelajaran monoton.

3. Hasil belajar siswa rendah.

Analisis akar masalah

1. Pembelajaran masih berpusat pada

guru.

2. Guru menyampaikan materi secara

konvensional sehingga

membosankan.

3. Kurangnya minat siswa untuk

belajar matematika.

Alternatif penyelesaian

Penerapan model Project Based

Learning (PjBL) pada materi bangun

datar.

Diaplikasikan

melalui PTK

Desain pembelajaran

Langkah-langkah model Project Based

Learning (PjBL):

1. Penentuan pertanyaan mendasar.

2. Menyusun perencanaan proyek.

3. Menyusun jadwal.

4. Monitoring.

5. Menguji hasil.

6. Evaluasi pengalaman.

Hipotesis:

Model Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan

hasil belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas

V di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota

Salatiga tahun 2015.

47

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan

Tingkir Kota Salatiga. Peneliti ingin memaparkan lokasi dilaksanakannya

penelitian karena dipandang perlu untuk menghindari persepsi yang salah

mengenai lokasi penelitian.

Paparan lokasi penelitian secara garis besar sebagai berikut:

1. Identitas Madrasah

Nama Madrasah : MI Asas Islam Kalibening

N. PSN : 20328491

NSM : 111233730005

Alamat Madrasah : Jl. Ja’far Shodiq no. 17 Kalibening,

Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga

Nomor Telepon : 082 826 914 43

Status Sekolah : Swasta

Nama Yayasan : MI Asas Islam Kalibening

Tahun Berdiri : 1959

Luas Tanah :

Status Tanah : Milik sendiri

Nomer Sertifikat : kw.11.4/4/PP.03.2/623.32.09 th 2001

Status

Akreditasi/tahun : B / 2008

Nama Kepala

Madrasah : Zulfa Anturida, S.Pd. S.PdI.

48

2. Visi dan Misi Madrasah

MI Asas Islam Kalibening memiliki visi dan misi yang bertujuan

untuk memajukan lembaga pendidikan di MI Asas Islam Kalibening.

Visi dan Misi madrasah yaitu antara lain:

a. Visi Madrasah

Terwujudnya peserta didik yang berprestasi, santun dalam perilaku

serta beriman dan bertaqwa.

b. Misi Madrasah

1) Melaksanakan pembelajaran PAIKEM.

2) Memberikan pembinaan dalam menghadapi lomba.

3) Menyampaikan pemahaman Al-Qur’an dan Hadist.

4) Melaksanakan pembiasaan kegiatan beribadah.

3. Keadaan Siswa dan Guru

Jumlah siswa di MI Asas Islam Kalibening pada tahun ajaran

2014/2015 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Daftar Jumlah Siswa MI Asas Islam Kalibening,

Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga

No Kelas Jumlah Siswa

(1) (2) (3)

1 I A 33

2 I B 31

3 II A 30

4 II B 30

5 III A 24

6 III B 26

49

(1) (2) (3)

7 IV A 24

8 IV B 25

9 V 31

10 VI 29

Jumlah 283

Jumlah guru dan karyawan di MI Asas Islam Kalibening

seluruhnya berjumlah 15 orang. Berikut data lengkap guru dan

karyawan di MI Asas Islam Kalibening:

Tabel 3.2 Daftar Nama Guru dan Karyawan MI Asas Islam

Kalibening Tahun 2014/2015

No. Nama NIP L/P Jabatan

1. Zulfa Anturida,

S.Pd, S.PdI 197011122005011002 L Kepala Madrasah

2. Azam Arifin, S.PdI 197108082007101002 L Waka Kurikulum

3. Purwati, S.PdI 198107172007102007 P Guru IA

4. Siti Khairiyah, S.PdI 198306082009012009 P Guru IB

5. Eka Santi

Budiharmi, S.Pd GTT P Guru IIA

6. Atina Amalia

Shulha, S.PdI GTT P GuruIIB

7. Sa’adatul

Mutamimah, S.PdI GTT P Guru IIIA

8. Yuli Arifah, S.PdI GTT P Guru IIIB

9. S. Miskiyah B, S.PdI 197104292003121001 P Guru IVA

10. Lubna Fairuzah,

S.PdI 197810252007012024 P Guru IVB

11. Asa Anfaida

Maslina, S.PdI GTT P Guru V

12. Febriana Yuani

Pamelang, S.Pd GTT P Guru Mapel

13. Bergas Nuswantoro

Wicaksono, S.Pd GTT L Guru Mapel

14.

M. Bahauddin

Subhan Habibi,

S.PdI

GTT L Guru Mapel

15. Solkan PTT L Penjaga Sekolah

50

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V MI Asas Islam

Kalibening yang berjumlah 31 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 21

siswa perempuan. Adapun nama-nama siswa atau subjek penelitian adalah

sebagai berikut.

Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas V MI Asas Islam kalibening Tahun

2014/2015

No. Nama Jenis Kelamin

(1) (2) (3)

1. M. Ahsin Ubaidillah Laki-laki

2. Atania Rusda Perempuan

3. Atina Khutrotun Nadia Perempuan

4. Ahmad Dlyaudin Ilmi Laki-laki

5. Iffa Rosyana Perempuan

6. Indaha Nawaya Kafabina Perempuan

7. Izul Muslimi Salasi Laki-laki

8. M. Robbit Lubabal K. Laki-laki

9. Nidaul Silvina Ayu S. Perempuan

10. Thuba Maarisatul C. Perempuan

11. Unsiyah Nuzula Perempuan

12. Yasmin Kamila R. A Perempuan

13. A. Mauludin Dzulfikar Laki-laki

14. Idha Fitriyani Perempuan

15. Dita Chairunnisa S. P Perempuan

16. Alifia Putri N. H Perempuan

17. Salman Bakti Arifian Laki-laki

18. Adinda isna A. Perempuan

51

(1) (2) (3)

19. A. Bagas Chusni Laki-laki

20. Bunayya Sofia Zaskia Perempuan

21. Chayyin Tazkia A. Perempuan

22. Darris Zumroda M. Perempuan

23. Fatimah Sekar Ayyasi Perempuan

24. Ita Tazkiyatul H. Perempuan

25. M. Arif Cahyo Laki-laki

26. M. Husain Ubaidillah Laki-laki

27. Putri Aulia Dewi Perempuan

28. Tuhfatussalma Perempuan

29. Vira Ahlis Hikmawati Perempuan

30. Geren Yudha Pratama Laki-laki

31. Happy Fatika Sari Perempuan

C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

1. Siklus I

Siklus I dilakukan dalam empat tahap. Tahapan-tahapan tersebut

adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi

bangun datar melalui model Project Based Learning (PjBL).

2) Menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa.

3) Menyiapkan soal proyek bangun datar untuk dikerjakan siswa

dan merancang tes formatif bangun datar untuk mengetahui

52

kemampuan siswa sehingga hasil belajar pada siklus I dapat

diketahui.

4) Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada materi bangun

datar melalui model PjBL yang digunakan untuk mengamati

aktivitas atau kegiatan siswa pada saat pembelajaran

berlangsung.

5) Mempersiapkan lembar pengamatan guru pada materi bangun

datar melalui model PjBL yang digunakan untuk mengamati

dan mengetahui kegiatan guru pada saat pembelajaran

berlangsung.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2015.

Pelaksanaan siklus I ini sudah menggunakan model Project Based

Learning (PjBL) pada materi bangun datar persegi, persegi

panjang, dan jajargenjang dengan waktu 2 35 menit. Langkah-

langkah dalam pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

1) Guru mengkondisikan siswa agar tidak ramai dan memeriksa

kerapian siswa dengan cara guru meminta siswa untuk berdiri

dan antara dua siswa saling berhadapan untuk saling

memeriksa kerapian dari teman yang berada dihadapannya,

kemudian apabila ada temannya yang kurang rapi bisasaling

merapikan. Kemudian guru meminta siswa duduk kembali

dengan tenang dan tanpa ada suara lagi.

53

2) Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk membaca

basmalah bersama-sama.

3) Guru menanyakan kabar siswa dan mengabsen siswa.

4) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa benda-benda yang ada

di rumah siswa yang berbentuk persegi, persegi panjang, dan

jajargenjang. “Anak-anak coba sebutkan benda yang ada di

rumah kalian yang berbentuk persegi, persegi panjang, dan

jajargenjang!”

5) Guru menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran.

6) Guru menunjukkan model bangun datar persegi, persegi

panjang, dan jajargenjang.

7) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang jenis

bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajargenjang serta

sifat-sifatnya untuk menggali pengetahuan awal siswa. “Anak-

anak, dari model bangun datar yang ibu bawa ini ayo coba

sebutkan sifat-sifat yang dimiliki setiap bangun!”. Siswa

menyebutkan sifat-sifat yang dimiliki setiap bangun datar yang

ditunjukkan guru. Misalnya: persegi mempunyai 4 sisi, 4 titik

sudut, dll.

8) Guru mempersilahkan siswa untuk bergabung dengan

kelompoknya masing-masing.

9) Guru membagikan materi cara membuat bangun datar persegi,

persegi panjang, dan jajargenjang.

54

10) Guru meminta siswa untuk menghasilkan proyek dengan

membuat bangun datar persegi, persegi panjang, dan

jajargenjang.

11) Setiap kelompok diminta untuk mendaftar pekerjaan yang akan

dilakukan. Seperti: mencari informasi dari materi yang telah

diberikan guru, mendaftar bangun datar yang akan dibuat,

menyiapkan peralatan yang digunakan untuk membuat proyek

(kertas karton, pensil, penggaris, dll.), menunjukkan

pengetahuan yang dimiliki setiap anggota kelompok,

pembagian tugas antar anggota kelompok, menyelesaikan

tugas proyek yang diberikan guru. Dalam kegiatan ini belum

semua kelompok bekerja dengan baik, masih ada kelompok

yang kebingungan dalam mendaftar bangun datar yang akan

dibuat, ada beberapa kelompok yang lupa membawa peralatan,

banyak anggota kelompok yang bersifat pasif dan tidak

mendapat pembagian tugas.

12) Dari sifat-sifat bangun datar yang diketahui masing-masing

anggota kelompok pada saat kegiatan tanya jawab dan materi

tentang cara membuat bangun datar persegi, persegi panjang,

dan jajargenjang yang diberikan oleh guru, misalnya persegi

mempunyai 4 sisi, 4 sudut yang berbentuk siku-siku, jumlah

besar sudut . Begitu juga dengan sifat-sifat bangun datar

persegi panjang dan jajargenjang. Dari sifat-sifat bangun datar

55

tersebut maka siswa akan dapat dengan mudah membuat

bangun datar sesuai dengan ukuran yang ditetapkan guru dan

sesuai dengan rencana yang telah disusun dari masing-masing

kelompok.

13) Setiap anggota kelompok diminta untuk bekerjasama

menyelesaikan tugas dari guru sesuai dengan waktu yang

ditentukan.

14) Guru memantau masing-masing kelompok dan

mempersilahkan siswa untuk bertanya jika ada kesulitan.

15) Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil

pekerjaannya di depan kelas secara bergantian.

16) Guru mendampingi siswa mengoreksi pekerjaan setiap

kelompok. Siswa diberikan kesempatan dahulu untuk

mengoreksi hasil pekerjaan setiap kelompok, apabila ada

permasalahan yang tidak bisa dipecahkan oleh siswa, maka

guru harus membantu menyelesaikan masalah tersebut.

17) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menanyakan hal-hal yang belum jelas.

18) Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk

dikerjakan dengan waktu yang ditentukan.

19) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang dipelajari.

Guru bertanya: “Anak-anak hari ini kita belajar tentang apa

56

saja?”, siswa menjawab: “Jenis bangun datar persegi, persegi

panjang, dan jajargenjang beserta sifat-sifatnya”.

20) Guru memberikan umpan balik yaitu guru mengomentari hal-

hal yang terjadi dalam proses kegiatan belajar hari ini.

Misalnya komentar hal baik/buruk yang terjadi, mengomentari

siswa yang pemalu dan masih ada yang ramai sendiri agar pada

pertemuan berikutnya bisa lebih berani dan memperhatikan.

21) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya. “Pertemuan berikutnya kita akan belajar

tentang jenis bangun datar segitiga dan trapesium beserta sifat-

sifatnya”.

22) Guru memberikan penguatan/ motivasi agar siswa lebih giat

belajar.

23) Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan

salam.

c. Pengamatan/ Observasi

Peneliti disini juga bertindak sebagai observer untuk

melakukan pengamatan terhadap jalannya proses pembelajaran

pada materi bangun datar melalui model Project Based Learning

(PjBL) yang mencakup:

1) Mengamati aktivitas siswa, situasi dan kondisi kelas saat proses

pembelajaran bangun datar melalui model PjBL sedang

berlangsung. Menurut hasil pengamatan aktivitas siswa pada

57

siklus I dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir sudah cukup

baik, namun siswa terlihat kebingungan karena masih

beradaptasi dengan model pembelajaran baru. Pada siklus ini

masih banyak siswa yang bersifat pasif dan tidak mendapat

pembagian tugas. Pada saat kerja secara kelompok dalam

membuat bangun datar, masing-masing kelompok masih terlihat

kebingungan dalam membuat bangun datar. Setiap kelompok

belum bisa mendaftar pekerjaan yang akan dilakukan. Banyak

anggota kelompok yang belum mengerti tentang sifat-sifat

bangun datar yang akan dibuat. Pembuatan bangun datar

cenderung dibuat oleh siswa yang pandai saja, anggota kelompok

yang tidak mendapat tugas malah ramai sendiri. Belum ada

kerjasama yang baik antar anggota kelompok sehingga

pembuatan bangun datar masih belum sesuai dengan langkah-

langkah dan tidak selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan

oleh guru. Selain itu, masih banyak siswa yang belum berani

mengeluarkan pendapatnya dan masih malu untuk bertanya baik

itu kepada guru maupun kepada temannya.

2) Mengamati aktivitas guru saat proses pembelajaran bangun datar

melalui model PjBL sedang berlangsung. Menurut hasil

pengamatan pada siklus ini guru masih beradaptasi dengan

model pembelajaran baru. Aktivitas guru dari kegiatan awal

sampai kegiatan akhir sudah cukup baik. Guru sudah bisa

58

mengkondisikan siswa dengan baik ketika kegiatan awal, namun

pada saat kerja kelompok masih banyak siswa yang ramai

sendiri. Selain itu, pada saat kegiatan inti khususnya pada

langkah-langkah PjBL belum dilaksanakan secara urut. Guru

masih terlibat penuh dalam kegiatan pembelajaran, selain itu

pada pelaksanaan siklus I ini mengalami kendala yaitu

kekurangan waktu. Penggunaan model PjBL ini belum bisa

selesai dalam waktu 2 35 menit, sehingga perlu penambahan

waktu.

d. Refleksi

Penelitian dikatakan berhasil apabila hasil belajar siswa

sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditentukan

peneliti. Hasil penelitian atau data yang diperoleh dianalisis

sesegera mungkin berdasarkan kriteria-kriteria yang telah

ditetapkan untuk mengetahui sejauh mana perubahan perilaku

siswa sebelum dan sesudah dilakukan penelitian. Setelah proses

perencanaan, pelaksanaan, dan pengamatan pada siklus I, maka

yang dilakukan selanjutnya adalah refleksi.

Dari hasil pelaksanaan tindakan kelas yang sudah dilakukan,

terdapat kelemahan yakni:

1. Guru dan siswa masih beradaptasi dengan model pembelajaran

yang baru sehingga masih bingung dalam pelaksanaannya.

59

2. Masih banyak siswa yang ramai sendiri, kurangnya perhatian

siswa ketika guru melakukan apersepsi.

3. Pada langkah PjBL yakni penentuan pertanyaan mendasar,

masih banyak siswa yang bersikap pasif ketika tanya jawab

dengan guru.

4. Masih banyak kelompok yang belum bisa menyusun

perencanaan proyek, seperti mendaftar bangun apa saja yang

akan dibuat, banyak anggota kelompok yang belum mengerti

tentang materi sifat-sifat bangun datar, kurangnya pembagian

tugas antar kelompok sehingga banyak siswa yang pasif dan

ramai sendiri.

5. Pembelajaran belum bisa mengoptimalkan waktu karena

banyak kelompok yang belum bisa menyusun jadwal

pembuatan proyek sehingga proyek tidak selesai sesuai dengan

waktu yang ditentukan.

6. Pada saat kegiatan monitoring, banyak siswa yang tidak mau

memperhatikan ketika perwakilan dari kelompok lain

mempresentasikan hasil proyeknya.

7. Pada tahap evaluasi pengalaman atau pada saat

mempresentasikan hasil proyeknya di depan kelas, siswa malah

saling tunjuk siapa yang akan mempresentasikannya.

Hasil yang diperoleh pada siklus I belum memuaskan karena

baru 10 siswa dari 31 siswa yang dinyatakan tuntas dengan

60

indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti sebesar 70. Rata-

rata kelas yang diperoleh pada siklus I ini adalah 63,5 dan dengan

presentase kelulusan baru mencapai 32,26%.

Perbaikan yang harus dilakukan pada siklus berikutnya yaitu:

peneliti harus menjelaskan kembali tentang model PjBL sehingga

guru dan siswa bisa lebih faham mengenai model tersebut. Guru

harus lebih tegas dalam menasehati siswa agar tidak ramai sendiri

dan mengkondisikan kelas agar siswa mau memperhatikan, selain

itu pertanyaan yang diberikan guru harus lebih manarik lagi agar

siswa aktif dalam kegiatan tanya jawab. Guru harus lebih

mendampingi siswa dalam membuat proyek, memberikan motivasi

dan memberikan nasehat kepada siswa untuk saling bekerjasama,

meminta siswa untuk tidak takut menanyakan hal-hal yang belum

jelas, serta meminta siswa untuk tidak malu-malu dan tidak saling

tunjuk ketika akan mempresentasikan hasil proyeknya.

Adanya permasalahan-permasalahan dan belum tercapainya

indikator keberhasilan yang ditetapkan penulis maka penulis akan

melakukan tindakan siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada

siklus I.

2. Siklus II

Siklus II dilaksanakan karena hasil dari siklus I belum mencapai

indikator keberhasilan yang ditentukan oleh peneliti, serta berdasarkan

evaluasi dari siklus I yang harus direfleksikan pada siklus berikutnya.

61

Siklus II dilakukan dalam empat tahap. Tahapan-tahapan tersebut

adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi

bangun datar melalui model Project Based Learning (PjBL).

2) Menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa.

3) Menyiapkan soal proyek bangun datar untuk dikerjakan siswa

dan merancang tes formatif bangun datar untuk mengetahui

kemampuan siswa sehingga hasil belajar pada siklus II dapat

diketahui.

4) Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada materi bangun

datar melalui model PjBL yang digunakan untuk mengamati

aktivitas atau kegiatan siswa pada saat pembelajaran

berlangsung.

5) Mempersiapkan lembar pengamatan guru pada materi bangun

datar melalui model PjBL yang digunakan untuk mengamati

dan mengetahui kegiatan guru pada saat pembelajaran

berlangsung.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2015.

Pelaksanaan siklus II ini menggunakan model Project Based

Learning (PjBL) pada materi bangun datar segitiga dan trapesium

62

dengan waktu 2 35 menit. Langkah-langkah dalam

pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

1) Guru mengkondisikan siswa agar tidak ramai dan memeriksa

kerapian siswa dengan cara guru meminta siswa untuk berdiri

dan antara dua siswa saling berhadapan untuk saling memeriksa

kerapian dari teman yang berada dihadapannya, kemudian

apabila ada temannya yang kurang rapi bisasaling merapikan.

Kemudian guru meminta siswa duduk kembali dengan tenang

dan tanpa ada suara lagi.

2) Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk membaca

basmalah bersama-sama.

3) Guru menanyakan kabar siswa dan mengabsen siswa.

4) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa benda-benda yang ada

di rumah siswa yang berbentuk segitiga dan trapesium. “Anak-

anak coba sebutkan benda yang ada di rumah kalian yang

berbentuk segitiga dan trapesium!”.

5) Guru menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran.

6) Guru menunjukkan model bangun datar segitiga dan trapesium.

7) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang jenis

bangun datar segitiga dan trapesium serta sifat-sifatnya untuk

menggali pengetahuan awal siswa. “Anak-anak, dari model

bangun datar yang ibu bawa ini ayo coba sebutkan sifat-sifat

yang dimiliki setiap bangun!”. Siswa menyebutkan sifat-sifat

63

yang dimiliki setiap bangun datar yang ditunjukkan guru.

Misalnya: segitiga mempunyai 3 sisi, 3 sudut, dll.

8) Guru mempersilahkan siswa untuk bergabung dengan

kelompoknya masing-masing.

9) Guru membagikan materi cara membuat bangun datar segitiga

dan trapesium.

10) Guru meminta siswa untuk menghasilkan proyek dengan

membuat bangun datar segitiga dan trapesium.

11) Setiap kelompok diminta untuk mendaftar pekerjaan yang akan

dilakukan. Seperti: mencari informasi dari materi yang telah

diberikan guru, mendaftar bangun datar yang akan dibuat,

menyiapkan peralatan yang digunakan untuk membuat proyek

(kertas karton, pensil, penggaris, dll.), menunjukkan

pengetahuan yang dimiliki setiap anggota kelompok,

pembagian tugas antar anggota kelompok, menyelesaikan tugas

proyek yang diberikan guru. Pada siklus II ini aktivitas siswa

pada saat kerja secara kelompok sudah mengalami peningkatan

dari siklus sebelumnya. Setiap anggota kelompok telah

mendapatkan pembagian tugas, dapat mendaftar bangun datar

apa yang akan dibuat, dan semua sudah membawa peralatan

yang dibutuhkan untuk membuat proyek. Tetapi masih ada

anggota kelompok yang belum berani menyampaikan

pendapatnya.

64

12) Dari sifat-sifat bangun datar yang diketahui masing-masing

anggota kelompok pada saat kegiatan tanya jawab dan materi

tentang cara membuat bangun datar segitiga dan trapesium

yang diberikan oleh guru, misalnya segitiga mempunyai 3 sisi,

3 sudut, jumlah besar sudut 180 . Begitu juga dengan sifat-sifat

bangun datar trapesium. Dari sifat-sifat bangun datar tersebut

maka siswa akan dapat dengan mudah membuat bangun datar

sesuai dengan ukuran yang ditetapkan guru dan sesuai dengan

rencana yang telah disusun dari masing-masing kelompok.

13) Setiap anggota kelompok diminta untuk bekerjasama

menyelesaikan tugas dari guru sesuai dengan waktu yang

ditentukan.

14) Guru memantau masing-masing kelompok dan mempersilahkan

siswa untuk bertanya jika ada kesulitan.

15) Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil

pekerjaannya di depan kelas secara bergantian.

16) Guru mendampingi siswa mengoreksi pekerjaan setiap

kelompok. Siswa diberikan kesempatan dahulu untuk

mengoreksi hasil pekerjaan setiap kelompok, apabila ada

permasalahan yang tidak bisa dipecahkan oleh siswa, maka

guru harus membantu menyelesaikan masalah tersebut.

17) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

hal-hal yang belum jelas.

65

18) Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk

dikerjakan dengan waktu yang ditentukan.

19) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang dipelajari.

Guru bertanya: “Anak-anak hari ini kita belajar tentang apa

saja?”, siswa menjawab: “Jenis bangun datar segitiga dan

trapesium beserta sifat-sifatnya”.

20) Guru memberikan umpan balik yaitu guru mengomentari hal-

hal yang terjadi dalam proses kegiatan belajar hari ini. Misalnya

komentar hal baik/buruk yang terjadi, mengomentari siswa

yang pemalu dan masih ada yang ramai sendiri agar pada

pertemuan berikutnya bisa lebih berani dan memperhatikan.

21) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya. “Pertemuan berikutnya kita akan belajar

tentang jenis bangun datar belah ketupat, layang-layang, dan

lingkaran beserta sifat-sifatnya”.

22) Guru memberikan penguatan/ motivasi agar siswa lebih giat

belajar.

23) Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan salam.

c. Pengamatan/ Observasi

Peneliti disini juga bertindak sebagai observer untuk

melakukan pengamatan terhadap jalannya proses pembelajaran

pada materi bangun datar melalui model Project Based Learning

(PjBL) yang mencakup:

66

1) Mengamati aktivitas siswa, situasi dan kondisi kelas saat proses

pembelajaran bangun datar melalui model PjBL sedang

berlangsung. Menurut hasil pengamatan pada siklus II aktivitas

siswa meningkat dibanding pada siklus sebelumnya. Siswa

sudah mulai berperan aktif dan lebih mandiri dalam

menyelesaikan proyek. Pada saat kerja secara kelompok dalam

pembuatan bangun datar anggota kelompok sudah mulai

berperan aktif, namun masih ada yang ramai sendiri dan belum

mendapatkan pembagian tugas. Setiap kelompok sudah bisa

mendaftar bangun datar apa yang akan dibuat, anggota

kelompok sudah mengerti tentang sifat-sifat bangun datar yang

akan dibuat sehingga lebih mudah dalam menyelesaikannya.

Setiap kelompok berdiskusi dan saling mengoreksi bangun

datar yang dibuat oleh masing-masing anggota kelompok, jika

ada kesalahan maka anggota yang lain membantu

membenarkannya. Setiap anggota kelompok sudah bisa

membuat bangun datar sesuai dengan langkah-langkah. Rata-

rata setiap kelompok bisa menyelesaikan proyek sesuai dengan

waktu yang ditentukan oleh guru, tetapi masih ada beberapa

kelompok yang tertinggal dalam menyelesaikan proyek

tersebut dikarenakan ada anggota kelompok yang tidak

melaksanakan tugasnya dengan baik dan malah ramai sendiri.

67

2) Mengamati aktivitas guru saat proses pembelajaran bangun

datar melalui model PjBL sedang berlangsung. Aktivitas guru

juga mengalami peningkatan dibanding siklus sebelumnya.

Guru mampu melaksanakan langkah-langkah dalam PjBL

secara urut dan sudah memberikan kesempatan siswa untuk

menyelesaikan proyek secara mandiri dan bersedia membantu

jika siswa mengalami kesulitan dan tidak bisa mengatasi

kesulitan tesebut. Dalam melaksanakan pembelajaran

menggunakan model PjBL pada siklus II ini hampir bisa selesai

dalam waktu menit.

e. Refleksi

Penelitian dikatakan berhasil apabila terdapat peningkatan

hasil belajar siswa dari siklus I. Hasil yang diperoleh pada siklus II

mengalami peningkatan yaitu pencapaian ketuntasan hasil belajar

siswa dengan nilai KKM sudah bertambah menjadi 21 siswa

yang tuntas dan 10 siswa yang lain belum tuntas. Rata-rata kelas

yang diperoleh pada siklus ini mencapai 74,09 dan presentase

ketuntasannya sudah bertambah menjadi 67,74%. Namun, masih

ada kelemahan yaitu:

1. Masih ditemukan beberapa siswa yang ramai sendiri dan tidak

memperhatikan pelajaran.

68

2. Pembagian tugas antar anggota kelompok belum bisa merata, masih

ada anggota kelompok yang mengandalkan siswa yang paling

pandai untuk mengerjakan proyeknya.

3. Masih ada kelompok yang mengalami kesulitan pada tahap

menyusun jadwal sehingga proyek tidak bisa selesai sesuai dengan

waktu yang ditentukan oleh guru.

4. Pada tahap monitoring, ada beberapa siswa yang kurang

memperhatikan ketika teman dari kelompok lain mempresentasikan

hasil proyeknya.

5. Pada tahap menguji hasil, masih ada siswa yang kesulitan dalam

menjawab soal.

Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut,

perbaikan yang harus dilakukan adalah:

1. Meningkatkan pengelolaan kelas.

2. Guru memberikan nasehat kepada masing-masing kelompok

untuk bekerjasama dalam menyelesaikan proyek, masing-

masing anggota kelompok harus mendapatkan pembagian

tugas.

3. Masing-masing kelompok harus bisa mengalokasikan waktu

untuk membuat proyek, misanya guru memberikan waktu 15

menit untuk menyelesaikan tiga bangun datar, jadi satu bangun

datar harus selesai dalam waktu 5 menit, selain itu guru harus

69

mendampingi siswa dalam pembuatan proyek dan lebih tegas

dalam pembatasan waktu.

4. Meningkatan motivasi siswa untuk memperhatikan siswa lain

yang sedang mempresentasikan hasil proyeknya dan meminta

siswa untuk mengoreksi hasil proyek dari kelompok lain.

5. Memberikan pendampingan pada siswa yang mengalami

kesulitan.

Adanya permasalahan-permasalahan dan belum tercapainya

indikator keberhasilan yang ditetapkan penulis yaitu presentase

sebanyak dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai

maka penulis akan melakukan tindakan siklus III untuk

memperbaiki hasil belajar pada siklus II.

3. Siklus III

Siklus III dilaksanakan karena hasil dari siklus II belum mencapai

indikator keberhasilan yang ditentukan oleh peneliti, serta berdasarkan

evaluasi dari siklus II yang harus direfleksikan pada siklus berikutnya.

Siklus III dilakukan dalam empat tahap. Tahapan-tahapan tersebut

adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi

bangun datar melalui model Project Based Learning (PjBL).

2) Menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa.

70

3) Menyiapkan soal proyek bangun datar untuk dikerjakan siswa

dan merancang tes formatif bangun datar untuk mengetahui

kemampuan siswa sehinggan hasil belajar pada siklus II dapat

diketahui.

4) Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada materi bangun

datar melalui model PjBL yang digunakan untuk mengamati

aktivitas atau kegiatan siswa pada saat pembelajaran

berlangsung.

5) Mempersiapkan lembar pengamatan guru pada materi bangun

datar melalui model PjBL yang digunakan untuk mengamati

dan mengetahui kegiatan guru pada saat pembelajaran

berlangsung.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus III dilaksanakan pada tanggal 11 Mei

2015. Pelaksanaan siklus III ini menggunakan model Project

Based Learning (PjBL) pada materi bangun datar belah ketupat,

layang-layang, dan lingkaran dengan waktu 2 35 menit.

Langkah-langkah dalam pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

1) Guru mengkondisikan siswa agar tidak ramai dan memeriksa

kerapian siswa dengan cara guru meminta siswa untuk berdiri

dan antara dua siswa saling berhadapan untuk saling

memeriksa kerapian dari teman yang berada dihadapannya,

kemudian apabila ada temannya yang kurang rapi bisasaling

71

merapikan. Kemudian guru meminta siswa duduk kembali

dengan tenang dan tanpa ada suara lagi.

2) Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk membaca

basmalah bersama-sama.

3) Guru menanyakan kabar siswa dan mengabsen siswa.

4) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa benda-benda yang ada

di rumah siswa yang berbentuk belah ketupat, layang-layang

dan lingkaran. “Anak-anak coba sebutkan benda yang ada di

rumah kalian yang berbentuk belah ketupat, layang-layang, dan

lingkaran!”.

5) Guru menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran.

6) Guru menunjukkan model bangun datar belah ketupat, layang-

layang, dan lingkaran.

7) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang jenis

bangun datar belah ketupat, layang-layang, dan lingkaran serta

sifat-sifatnya untuk menggali pengetahuan awal siswa. “Anak-

anak, dari model bangun datar yang ibu bawa ini ayo coba

sebutkan sifat-sifat yang dimiliki setiap bangun!”. Siswa

menyebutkan sifat-sifat yang dimiliki setiap bangun datar yang

ditunjukkan guru. Misalnya: belah ketupat mempunyai 4 sisi

yang sama panjang, memiliki 4 sudut, jumlah besar sudut ,

dll.

72

8) Guru mempersilahkan siswa untuk bergabung dengan

kelompoknya masing-masing.

9) Guru membagikan materi cara membuat bangun datar belah

ketupat, layang-layang, dan lingkaran.

10) Guru meminta siswa untuk menghasilkan proyek dengan

membuat bangun datar belah ketupat, layang-layang, dan

lingkaran.

11) Setiap kelompok diminta untuk mendaftar pekerjaan yang akan

dilakukan. Seperti: mencari informasi dari materi yang telah

diberikan guru, mendaftar bangun datar yang akan dibuat,

menyiapkan peralatan yang digunakan untuk membuat proyek

(kertas karton, pensil, penggaris, dll.), menunjukkan

pengetahuan yang dimiliki setiap anggota kelompok,

pembagian tugas antar anggota kelompok, menyelesaikan tugas

proyek yang diberikan guru. Pada siklus III ini aktivitas siswa

pada saat kerja secara kelompok mengalami peningkatan dari

siklus sebelumnya. Setiap anggota kelompok sudah

mendapatkan pembagian tugas dan sudah bekerjasama dengan

baik dan dapat menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu

yang ditentukan.

12) Dari sifat-sifat bangun datar yang diketahui masing-masing

anggota kelompok pada saat kegiatan tanya jawab dan materi

tentang cara membuat bangun datar belah ketupat, layang-

73

layang, dan lingkaran yang diberikan oleh guru, misalnya belah

ketupat mempunyai 4 sisi, 4 sudut yang berbentuk siku-siku,

jumlah besar sudut . Begitu juga dengan sifat-sifat bangun

datar persegi panjang dan jajargenjang. Dari sifat-sifat bangun

datar tersebut maka siswa akan dapat dengan mudah membuat

bangun datar sesuai dengan ukuran yang ditetapkan guru dan

sesuai dengan rencana yang telah disusun dari masing-masing

kelompok.

13) Setiap anggota kelompok diminta untuk bekerjasama

menyelesaikan tugas dari guru sesuai dengan waktu yang

ditentukan.

14) Guru memantau masing-masing kelompok dan

mempersilahkan siswa untuk bertanya jika ada kesulitan.

15) Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil

pekerjaannya di depan kelas secara bergantian.

16) Guru mendampingi siswa mengoreksi pekerjaan setiap

kelompok. Siswa diberikan kesempatan dahulu untuk

mengoreksi hasil pekerjaan setiap kelompok, apabila ada

permasalahan yang tidak bisa dipecahkan oleh siswa, maka

guru harus membantu menyelesaikan masalah tersebut.

17) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menanyakan hal-hal yang belum jelas.

74

18) Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk

dikerjakan dengan waktu yang ditentukan.

19) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang dipelajari.

Guru bertanya: “Anak-anak hari ini kita belajar tentang apa

saja?”, siswa menjawab: “Jenis bangun datar belah ketupat,

layang-layang, dan lingkaran beserta sifat-sifatnya”.

20) Guru memberikan umpan balik yaitu guru mengomentari hal-

hal yang terjadi dalam proses kegiatan belajar hari ini.

Misalnya komentar hal baik/buruk yang terjadi, mengomentari

siswa yang pemalu dan masih ada yang ramai sendiri agar pada

pertemuan berikutnya bisa lebih berani dan memperhatikan.

21) Guru memberikan penguatan/ motivasi agar siswa lebih giat

belajar.

22) Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan

salam.

c. Pengamatan/ Observasi

Peneliti disini juga bertindak sebagai observer untuk

melakukan pengamatan terhadap jalannya proses pembelajaran

pada materi bangun datar melalui model Project Based Learning

(PjBL) yang mencakup:

1) Mengamati aktivitas siswa, situasi dan kondisi kelas saat proses

pembelajaran bangun datar melalui model PjBL sedang

berlangsung. Aktivitas siswa pada siklus III ini sudah sangat

75

baik. Setiap anggota kelompok sudah bisa bekerjasama dengan

baik. Pembagian tugas antar anggota kelompok sudah merata,

semua anggota kelompok terlibat dalam pembuatan bangun

datar, pembuatan bangun datar sudah sesuai dengan langkah-

langkah sehingga setiap kelompok bisa menyelesaikan proyek

bangun datar sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh guru.

Semua siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran, semua

siswa memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan ataupun

ketika teman dari kelompok lain sedang melakukan presentasi.

Banyak siswa yang sudah berani bertanya dan menyampaikan

pendapatnya.

2) Mengamati aktivitas guru saat proses pembelajaran bangun

datar melalui model PjBL sedang berlangsung. Aktivitas guru

pada siklus ini juga sudah sangat baik, dapat menjadi fasilitator

dan mengarahkan siswa dalam menyelesaikan proyek secara

mandiri. Guru dapat mengkondisikan siswa dari kegiatan awal,

kegiatan inti sampai kegiatan akhir.Dan pembelajaran

menggunakan model PjBL ini dapat selesai dalam waktu

menit.

Hasil perolehan nilai sudah mencapai standar KKM dan

mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan penulis,

yaitu 96,77% siswa mencapai nilai ≥70 atau sebanyak 30 siswa.

Sedangkan 3,23% siswa atau 1 siswa belum mencapai nilai 70. Hal

76

ini menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan sudah mencapai

hasil yang optimal. Untuk itu tidak perlu ditindak lanjuti dengan

memberikan perbaikan kepada siswa baik secara individual

maupun klasikal.

Berdasarkan hasil dari siklus III ini dapat diketahui bahwa

model Project Based Learning (PjBL)yang dilaksanakan dapat

mencapai hasil yang optimal. Hasil belajar siswa menjadi

meningkat dan siswa menjadi senang untuk berkerjasama serta

menjadi terampil dalam mengungkapkan pendapatnya.

77

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Observasi pada Tahap Pra Siklus

Pembelajaran yang dilakukan di MI Asas Islam Kalibening sebelum

dilakukan penelitian yaitu pembelajaran masih berpusat pada guru, model

pembelajaran kurang dikemas dengan baik dan menarik, dan kurangnya

minat siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika sehingga hasil

pembelajaran di MI Asas Islam Kalibening masih kurang memuaskan.

Berdasarkan pengamatan terhadap siswa kelas V sebelum

dilaksanakan penelitian menunjukkan bahwa masih rendahnya

kemampuan siswa terhadap materi bangun datar. Hal ini dapat dibuktikan

pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1 Ketuntasan Nilai Kelas V Tahap Pra Siklus

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Tuntas 10 32,26%

2. Belum Tuntas 21 67,74%

Jumlah 31 100%

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa siswa MI Asas Islam Kalibening

yang tuntas dengan nilai di atas KKM berjumlah 10 siswa dengan

persentase 32,26% dan siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM

78

berjumlah 21 siswa dengan persentase 67,74%. Hal ini menunjukkan

bahwa pembelajaran matematika materi bangun datar di MI Asas Islam

Kalibening memerlukan perbaikan pembelajaran melalui modelProject

Based Learning (PjBL) sehingga hasil yang diperoleh siswa dapat

memuaskan.

Model Project Based Learning (PjBL) adalah model pembelajaran

yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa

untuk belajar tentang cara berpikir kritis, bekerja secara kolaboratif, dan

keterampilan memecahkan masalah sebagai tantangan atau pertanyaan

yang harus dijawab, serta mengelola waktunya sendiri untuk dapat

menyelesaikan atau menghasilkan suatu proyek.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 07 Mei 2015

dengan jumlah siswa yang hadir ada 31 anak. Siklus I dilaksanakan

dalam empat tahap, tahapan-tahapan tersebut antara lain:

a. Perencanaan

Langkah pertama yang dilakukan sebelum melaksanakan

penelitian adalah menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) bangun datar melalui model Project Based Learning (PjBL).

Selanjutnya menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran

siswa, menyiapkan soal proyek untuk dikerjakan siswa secara

79

kelompok, serta merancang tes formatif bangun datar untuk

mengetahui kemampuan siswa sehingga hasil belajar pada siklus I

dapat diketahui.

Menyiapkan lembar pengamatan siswa pada materi bangun

datar melalui model PjBL yang digunakan untuk mengamati

aktivitas atau kegiatan siswa pada saat pembelajaran. Peneliti juga

tidak lupa menyiapkan lembar pengamatan guru pada materi

bangun datar melalui model PjBL yang digunakan untuk

mengamati dan mengetahui kegiatan guru pada saat pembelajaran

berlangsung.

b. Pelaksanaan

Proses pembelajaran pada siklus I pada materi bangun datar

melalui model PjBL dapat dijelaskan sebagai berikut: pertama

yang dilakukan adalah guru mengkondisikan siswa, mengucapkan

salam, dan mengajak siswa untuk membaca basmalah bersama-

sama, menanyakan kabar siswa dan mengabsen siswa. Setelah itu

melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa

mengenai bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajargenjang.

Kemudian menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran bangun

datar.

Guru menunjukkan model bangun datar persegi, persegi

panjang, dan jajargenjang, melakukan tanya jawab dengan siswa

80

tentang jenis bangun datar tersebut beserta sifat-sifatnya.

Kemudian mempersilahkan siswa untuk bergabung dengan

kelompoknya masing-masing, dan siswa berkumpul dengan

kelompoknya yang pertemuan sebelumnya telah dibagi.

Guru membagikan materi cara membuat bangun datar

persegi, persegi panjang, dan jajargenjang. Guru meminta siswa

untuk menghasilkan proyek dengan membuat bangun datar

tersebut. Setelah itu setiap kelompok diminta untuk mendaftar

pekerjaan yang akan dilakukan, seperti: mencari informasi dari

materi yang telah diberikan guru, mendaftar bangun datar yang

akan dibuat, menyiapkan peralatan yang digunakan untuk membuat

proyek (kertas karton, pensil, penggaris, dll.), menunjukkan

pengetahuan yang dimiliki setiap anggota kelompok, pembagian

tugas antar anggota kelompok, menyelesaikan tugas proyek yang

diberikan guru. Setiap anggota kelompok diminta untuk

bekerjasama menyelesaikan tugas dari guru sesuai dengan waktu

yang ditentukan. Guru memantau masing-masing kelompok dan

mempersilahkan siswa untuk bertanya jika ada kesulitan.

Setiap kelompok mempresentasikan hasil proyeknya ke

depan kelas secara bergantian, selanjutnya guru mendampingi

siswa mengoreksi pekerjaan setiap kelompok yang maju. Setelah

semua kelompok mempresentasikan hasil proyeknya guru memberi

kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum

81

jelas. Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk

dikerjakan dengan waktu yang telah ditentukan. Setelah waktu

habis, lembar evaluasi dikumpulkan di meja guru.

Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa menyimpulkan

materi yang dipelajari. Setelah itu guru memberikan umpan balik

atau komentar mengenai proses pembelajaran, memberikan

motivasi kepada siswauntuk rajin belajar, kemudian menutup

pelajaran dengan doa dan salam.

c. Pengamatan/ Obeservasi

Proses pelaksanaan pembelajaran bangun datar melalui

model PjBL dapat diperkuat melalui rekapitulasi hasil pengamatan

siswa, pengamatan guru, hasil tes formatif, dan hasil penilaian

proyek yang dikerjakan siswa secara kelompok. hasil pengamatan

siswa dan guru dijadikan sebagai tambahan informasi bahwa

penggunaan model PjBL dapat meningkatkan hasil belajar dan

dapat menggali pengetahuan siswa. Hasil rekapitulasi data tersebut

dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.2 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I

No. Tahap Skor

Jumlah 0 1 2 3 4

1. Kegiatan Awal 0 1 1 0 1 7

2. Kegiatan Inti 0 4 3 2 2 24

3. Kegiatan Akhir 0 0 1 1 0 5

Jumlah 36

Rata-rata 2,25

82

Skala kategori penskoran

Skor maksimal = 4

Skor minimal = 0

Kategori rata-rata

0,0 – 0,8 = Sangat Kurang

0,9 – 1,6 = Kurang

1,7 – 2,4 = Cukup

2,5 – 3,2 = Baik

3,3 – 4,0 = Sangat Baik

Rekapitulasi data pengamatan siswa (instrumen di Lampiran

4) di atas dapat diketahui bahwa pengamatan terhadap aktivitas

siswa pada materi bangun datar melalui PjBL siklus I diperoleh

skor rata-rata 2,25 pada kategori cukup. Siswa masih beradaptasi

dengan penggunaan model Project Based Learning (PjBL),

sehingga siswa belum sepenuhnya aktif dalam pembelajaran.

Hasil pengamatan aktivitas guru (Instrumen di Lampiran 7)

dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.3 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I

No. Tahap Skor

Jumlah 0 1 2 3 4

1. Kegiatan Awal 0 2 0 1 0 5

2. Kegiatan Inti 0 1 3 4 4 35

3. Kegiatan Akhir 0 1 2 0 0 5

Jumlah 45

Rata-rata 2,5

Skala kategori penskoran

Skor maksimal = 4

Skor minimal = 0

Kategori rata-rata

0,0 – 0,8 = Sangat Kurang

0,9 – 1,6 = Kurang

1,7 – 2,4 = Cukup

2,5 – 3,2 = Baik

3,3 – 4,0 = Sangat Baik

83

Aktivitas guru pada rekapitulasi pada tabel 4 dapat diperoleh

skor rata-rata 2,5 pada kategori baik. Pada siklus I ini guru masih

beradaptasi dengan penggunaan model Project Based Learning

(PjBL). Data untuk nilai hasil evaluasi siswa dapat dilihat sebagai

berikut:

Tabel 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus I

No. Nama Nilai Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1. M. Ahsin Ubaidillah 58 Belum Tuntas

2. Atania Rusda 70 Tuntas

3. Atina Khutrotun Nadia 55 Belum Tuntas

4. Ahmad Dlyaudin Ilmi 48 Belum Tuntas

5. Iffa Rosyana 64 Belum Tuntas

6. Indaha Nawaya Kafabina 80 Tuntas

7. Izul Muslimi Salasi 58 Belum Tuntas

8. M. Robbit Lubabal K. 54 Belum Tuntas

9. Nidaul Silvina Ayu S. 65 Belum Tuntas

10. Thuba Maarisatul C. 70 Tuntas

11. Unsiyah Nuzula 70 Tuntas

12. Yasmin Kamila R. A 78 Tuntas

13. A. Mauludin Dzulfikar 60 Belum Tuntas

14. Idha Fitriyani 81 Tuntas

15. Dita Chairunnisa S. P 66 Belum Tuntas

16. Alifia Putri N. H 64 Belum Tuntas

17. Salman Bakti Arifian 68 Belum Tuntas

18. Adinda isna A. 80 Tuntas

19. A. Bagas Chusni 54 Belum Tuntas

20. Bunayya Sofia Zaskia 54 Belum Tuntas

84

(1) (2) (3) (4)

21. Chayyin Tazkia A. 64 Belum Tuntas

22. Darris Zumroda M. 56 Belum Tuntas

23. Fatimah Sekar Ayyasi 52 Belum Tuntas

24. Ita Tazkiyatul H. 72 Tuntas

25. M. Arif Cahyo 48 Belum Tuntas

26. M. Husain Ubaidillah 48 Belum Tuntas

27. Putri Aulia Dewi 68 Belum Tuntas

28. Tuhfatussalma 54 Belum Tuntas

29. Vira Ahlis Hikmawati 70 Tuntas

30. Geren Yudha Pratama 64 Belum Tuntas

31. Happy Fatika Sari 77 Tuntas

Jumlah 1970

Rata-rata 63,55

KKM: 70

Perolehan nilai rata-rata siswa pada siklus I baru mencapai

63,55 dengan siswa yang tuntas sejumlah 10 anak, sehingga

persentase ketuntasan dari penelitian siklus I dapat dihitung dengan

rumus:

Jadi perolehan ketuntasan belajar pada siklus I adalah 32,26%

dari jumlah siswa.

85

Tabel 4.5 Hasil Penilaian Proyek Siklus I

Kelompok

Jenis Bangun Datar

Jumlah Rata-

rata Persegi Persegi

Panjang Jajargenjang

1 70 60 50 180 60

2 70 70 50 190 63,33

3 60 50 50 160 53,33

4 70 70 50 190 63,33

5 70 70 60 200 66,67

6 70 70 50 190 63,33

Berdasarkan data di atas, perolehan nilai proyek dari setiap

kelompok belum memuaskan. Nilai rata-rata pembuatan proyek

dari setiap kelompokpun belum mencapai nilai

d. Refleksi Siklus I

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran

pada siklus I ini, peneliti dapat menemukan kelemahan

pembelajaran sebagai berikut:Siswa masih belum bisa mengikuti

pembelajaran dengan menggunakan model PjBL dengan baik,

dikarenakan masih beradaptasi dengan model pembelajaran yang

baru. Pada langkah PjBL yang masih lemah yaitu pada tahap

penentuan pertanyaan mendasar, masih banyak siswa yang

bersikap pasif ketika tanya jawab dengan guru. Pada tahap

menyusun jadwal, masih banyak kelompok yang belum bisa

mengoptimalkan waktu sehingga proyek tidak selesai sesuai

dengan waktu yang ditentukan. Pada tahap monitoring, masih

banyak siswa yang belum memperhatikan teman yang sedang

86

melakukan presentasi. Pada tahap evaluasi pengalaman atau pada

saat mempresentasikan hasil proyeknya di depan kelas, siswa

masih malu dan malah saling tunjuk siapa yang akan

mempresentasikannya.

Nilai yang diperoleh siswa pada siklus I belum memuaskan

karena baru 10 siswa dari 31 siswa yang dinyatakan tuntas dengan

indikator keberhasian yang ditentukan peneliti sebesar rata-

rata yang diperoleh pada siklus I ini adalah 63,55 dan dengan

persentase ketuntasan baru mencapai 32,26%.

Perbaikan yang harus dilakukan pada siklus berikutnya yaitu:

guru harus lebih tegas ketika menasehati siswa yang ramai, dan

lebih mengarahkan siswa ketika kerja secara kelompok. Guru harus

lebih tegas dalam pembatasan waktu ketika setiap kelompok

menyelesaikan proyeknya. Selain itu guru memberikan motivasi

dan nasehat kepada siswa untuk saling bekerjasama agar

mendapatkan hasil yang maksimal, serta guru meminta siswa untuk

tidak takut menanyakan hal yang belum jelas.

2. Siklus II

Hasil penelitian pada siklus I belum memuaskan dan belum

mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti, maka

dilanjutkan dalam siklus II yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal

87

09 Mei 2015, dengan jumlah siswa 31 anak. Tahapan-tahapan pada

siklus ini adalah:

a. Perencanaan

Yang dilakukan dalam melaksanakan siklus II adalah

menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bangun

datar melalui model Project Based Learning (PjBL). Selanjutnya

menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa,

menyiapkan soal proyek untuk dikerjakan siswa secara kelompok,

serta merancang tes formatif bangun datar untuk mengetahui

kemampuan siswa sehingga hasil belajar pada siklus II dapat

diketahui.

Menyiapkan lembar pengamatan siswa pada materi bangun

datar melalui model PjBL yang digunakan untuk mengamati

aktivitas atau kegiatan siswa pada saat pembelajaran. Peneliti juga

tidak lupa menyiapkan lembar pengamatan guru pada materi

bangun datar melalui model PjBL yang digunakan untuk

mengamati dan mengetahui kegiatan guru pada saat pembelajaran

berlangsung.

b. Pelaksanaan

Proses pembelajaran pada siklus II pada materi bangun datar

melalui model PjBL dapat dijelaskan sebagai berikut: pertama

yang dilakukan adalah guru mengkondisikan siswa, mengucapkan

88

salam, dan mengajak siswa untuk membaca basmalah bersama-

sama, menanyakan kabar siswa dan mengabsen siswa. Setelah itu

melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa

mengenai bangun datar segitiga dan trapesium. Kemudian

menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran bangun datar.

Guru menunjukkan model bangun datar segitiga dan

trapesium, melakukan tanya jawab dengan siswa tentang jenis

bangun datar tersebut beserta sifat-sifatnya. Kemudian

mempersilahkan siswa untuk bergabung dengan kelompoknya

masing-masing, dan siswa berkumpul dengan kelompoknya yang

pertemuan sebelumnya telah dibagi.

Guru membagikan materi cara membuat bangun datar

segitiga dan trapesium. Guru meminta siswa untuk menghasilkan

proyek dengan membuat bangun datar tersebut. Setelah itu setiap

kelompok diminta untuk mendaftar pekerjaan yang akan dilakukan,

seperti: mencari informasi dari materi yang telah diberikan guru,

mendaftar bangun datar yang akan dibuat, menyiapkan peralatan

yang digunakan untuk membuat proyek (kertas karton, pensil,

penggaris, dll.), menunjukkan pengetahuan yang dimiliki setiap

anggota kelompok, pembagian tugas antar anggota kelompok,

menyelesaikan tugas proyek yang diberikan guru. Setiap anggota

kelompok diminta untuk bekerjasama menyelesaikan tugas dari

guru sesuai dengan waktu yang ditentukan. Guru memantau

89

masing-masing kelompok dan mempersilahkan siswa untuk

bertanya jika ada kesulitan.

Setiap kelompok mempresentasikan hasil proyeknya ke

depan kelas secara bergantian, selanjutnya guru mendampingi

siswa mengoreksi pekerjaan setiap kelompok yang maju. Setelah

semua kelompok mempresentasikan hasil proyeknya guru memberi

kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum

jelas. Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk

dikerjakan dengan waktu yang telah ditentukan. Setelah waktu

habis, lembar evaluasi dikumpulkan di meja guru.

Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa menyimpulkan

materi yang dipelajari. Setelah itu guru memberikan umpan balik

atau komentar mengenai proses pembelajaran, memberikan

motivasi kepada siswa untuk rajin belajar, kemudian menutup

pelajaran dengan doa dan salam.

c. Pengamatan/ Observasi

Proses pelaksanaan pembelajaran bangun datar melalui

model PjBL dapat diperkuat melalui rekapitulasi hasil pengamatan

siswa, pengamatan guru, hasil tes formatif, dan hasil penilaian

proyek yang dikerjakan siswa secara kelompok. hasil pengamatan

siswa dan guru dijadikan sebagai tambahan informasi bahwa

penggunaan model PjBL dapat meningkatkan hasil belajar dan

90

dapat menggali pengetahuan siswa. Hasil rekapitulasi data tersebut

dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.6 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II

No. Tahap Skor

Jumlah 0 1 2 3 4

1. Kegiatan Awal 0 0 1 1 1 9

2. Kegiatan Inti 0 0 3 5 3 33

3. Kegiatan Akhir 0 0 0 2 0 6

Jumlah 48

Rata-rata 3

Skala kategori penskoran

Skor maksimal = 4

Skor minimal = 0

Kategori rata-rata

0,0 – 0,8 = Sangat Kurang

0,9 – 1,6 = Kurang

1,7 – 2,4 = Cukup

2,5 – 3,2 = Baik

3,3 – 4,0 = Sangat Baik

Rekapitulasi data pengamatan siswa (instrumen di Lampiran

5) di atas dapat diketahui bahwa pengamatan terhadap aktivitas

siswa pada materi bangun datar melalui PjBL siklus II diperoleh

skor rata-rata 3 pada kategori baik. Siswa sudah mulai berperan

aktif dalam pembelajaran bangun datar dengan menggunakan

model Project Based Learning (PjBL). Sedangkan hasil

pengamatan guru (instrumen di Lampiran 8) dapat dilihat pada

rekapitulasi data di bawah ini:

91

Tabel 4.7 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II

No. Tahap Skor

Jumlah 0 1 2 3 4

1. Kegiatan Awal 0 0 2 1 0 7

2. Kegiatan Inti 0 0 1 7 4 39

3. Kegiatan Akhir 0 0 2 1 0 7

Jumlah 53

Rata-rata 2,94

Skala kategori penskoran

Skor maksimal = 4

Skor minimal = 0

Kategori rata-rata

0,0 – 0,8 = Sangat Kurang

0,9 – 1,6 = Kurang

1,7 – 2,4 = Cukup

2,5 – 3,2 = Baik

3,3 – 4,0 = Sangat Baik

Aktivitas guru pada siklus II ini mengalami peningkatan yaitu

skor rata-rata yang diperoleh 2,94 pada kategori baik. Sedangkan

perolehan nilai bangun datar pada siklus II dapat dilihat sebagai

berikut:

Tabel 4.8 Hasil Tes Formatif Siklus II

No. Nama Nilai Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1. M. Ahsin Ubaidillah 65 Belum Tuntas

2. Atania Rusda 72 Tuntas

3. Atina Khutrotun Nadia 64 Belum Tuntas

4. Ahmad Dlyaudin Ilmi 78 Tuntas

5. Iffa Rosyana 69 Belum Tuntas

6. Indaha Nawaya Kafabina 96 Tuntas

7. Izul Muslimi Salasi 78 Tuntas

8. M. Robbit Lubabal K. 65 Belum Tuntas

92

(1) (2) (3) (4)

9. Nidaul Silvina Ayu S. 72 Tuntas

10. Thuba Maarisatul C. 72 Tuntas

11. Unsiyah Nuzula 84 Tuntas

12. Yasmin Kamila R. A 90 Tuntas

13. A. Mauludin Dzulfikar 70 Tuntas

14. Idha Fitriyani 84 Tuntas

15. Dita Chairunnisa S. P 77 Tuntas

16. Alifia Putri N. H 72 Tuntas

17. Salman Bakti Arifian 85 Tuntas

18. Adinda isna A. 90 Tuntas

19. A. Bagas Chusni 64 Belum Tuntas

20. Bunayya Sofia Zaskia 78 Tuntas

21. Chayyin Tazkia A. 64 Belum Tuntas

22. Darris Zumroda M. 70 Tuntas

23. Fatimah Sekar Ayyasi 94 Tuntas

24. Ita Tazkiyatul H. 78 Tuntas

25. M. Arif Cahyo 54 Belum Tuntas

26. M. Husain Ubaidillah 56 Belum Tuntas

27. Putri Aulia Dewi 70 Tuntas

28. Tuhfatussalma 60 Belum Tuntas

29. Vira Ahlis Hikmawati 72 Tuntas

30. Geren Yudha Pratama 64 Belum Tuntas

31. Happy Fatika Sari 90 Tuntas

Jumlah 2297

Rata-rata 74,09

KKM: 70

Perolehan nilai rata-rata siswa pada siklus IImengalami

peningkatan, rata-rata yang diperoleh adalah 74,09 dengan siswa

93

yang tuntas sejumlah 21 anak, sehingga persentase ketuntasan dari

penelitian siklus II dapat dihitung dengan rumus:

Jadi perolehan ketuntasan belajar pada siklus II adalah

67,74% dari jumlah siswa. Sedangkan data perolehan nilai proyek

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.9 Hasil Penilaian Proyek Siklus II

Kelompok Jenis Bangun Datar

Jumlah Rata-rata Segitiga Trapesium

1 70 63,33 133,33 66,665

2 50 76,67 126,67 63,34

3 67,5 73,33 140,83 70,42

4 50 73,33 123,33 61,67

5 62,5 73,33 135,83 67,92

6 70 73,33 143,33 71,67

Hasil nilai proyek yang diperoleh setiap kelompok meningkat

dibanding siklus sebelumnya, tetapi masih banyak kelompok yang

mendapat nilai rata-rata .

94

d. Refleksi siklus II

Proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus II ini sudah

menunjukkan perubahan yang baik, banyak siswa yang sudah

berani bertanya jika ada kesulitan, berani menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru, dan sudah berani mengeluarkan

pendapatnya pada saat kerja secara kelompok. Permasalahan yang

masih sulit diperbaiki pada siklus ini yaitu tentang pembagian

tugas antar anggota kelompok pada saat menyelesaikan proyek,

masih ada anggota kelompok yang ramai sendiri dan

mengandalkan teman yang paling pandai untuk menyelesaikan

tugas proyeknya. Selain itu pada tahap menyusun jadwal, masih

ada beberapa kelompok yang belum bisa menyelesaikan proyek

sesuai dengan waktu yang ditentukan dikarenakan kurangnya

kerjasama antar anggota kelompok tersebut. Pada tahap

monitoring, ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan ketika

teman dari kelompok lain mempresentasikan hasil proyeknya. Pada

tahap menguji hasil, masih ada siswa yang kesulitan dalam

menjawab soal.

Rekapitulasi yang diperoleh dari data nilai di atas dapat

dilihat pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa dengan nilai

KKM sudah bertambah menjadi 21 siswa yang tuntas dan 10

siswa yang lain masih mendapat nilai di bawah KKM. Perolehan

95

rata-rata kelas mencapai 74,09 dan persentase ketuntasannya sudah

bertambah menjadi 67,74%.

Perbaikan yang dilakukan pada siklus berikutnya yaitu guru

harus memotivasi dan memberikan nasehat kepada siswa untuk

saling bekerjasama dalam pembuatan proyek tersebut. Pembagian

tugas harus merata pada semua anggota kelompok. Dengan begitu

proyek dapat selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan dan

hasil belajar siswapun dapat meningkat. Selain itu guru juga

memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan

saat proses pembelajaran berlangsung.

3. Siklus III

Siklus III dilaksanakan karenahasil dari siklus sebelumnya belum

mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan oleh peneliti. Siklus

III dilaksanakan pada hari Senin tanggal 11 Mei 2015 dengan jumlah

siswa 31 anak. Tahapan-tahapan dalam siklus III adalah sebagai

berikut:

a. Perencanaan

Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

bangun datar melalui model Project Based Learning (PjBL).

Selanjutnya menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran

siswa, menyiapkan soal proyek untuk dikerjakan siswa secara

kelompok, serta merancang tes formatif bangun datar untuk

96

mrngrtahui kemampuan siswa sehingga hasil belajar pada siklus I

dapat diketahui.

Menyiapkan lembar pengamatan siswa pada materi bangun

datar melalui model PjBL yang digunakan untuk mengamati

aktivitas atau kegiatan siswa pada saat pembelajaran. Peneliti juga

tidak lupa menyiapkan lembar pengamatan guru pada materi

bangun datar melalui model PjBL yang digunakan untuk

mengamati dan mengetahui kegiatan guru pada saat pembelajaran

berlangsung.

b. Pelaksanaan

Proses pembelajaran pada siklus III pada materi bangun datar

melalui model PjBL dapat dijelaskan sebagai berikut: pertama

yang dilakukan adalah guru mengkondisikan siswa, mengucapkan

salam, dan mengajak siswa untuk membaca basmalah bersama-

sama, menanyakan kabar siswa dan mengabsen siswa. Setelah itu

melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa

mengenai bangun datar belah ketupat, layang-layang, dan

lingkaran. Kemudian menjelaskan maksud dan tujuan

pembelajaran bangun datar.

Guru menunjukkan model bangun datar belah ketupat,

layang-layang, dan lingkaran, melakukan tanya jawab dengan

siswa tentang jenis bangun datar tersebut beserta sifat-sifatnya.

97

Kemudian mempersilahkan siswa untuk bergabung dengan

kelompoknya masing-masing, dan siswa berkumpul dengan

kelompoknya yang pertemuan sebelumnya telah dibagi.

Guru membagikan materi cara membuat bangun datar nelah

ketupat, layang-layang, dan lingkaran. Guru meminta siswa untuk

menghasilkan proyek dengan membuat bangun datar tersebut.

Setelah itu setiap kelompok diminta untuk mendaftar pekerjaan

yang akan dilakukan, seperti: mencari informasi dari materi yang

telah diberikan guru, mendaftar bangun datar yang akan dibuat,

menyiapkan peralatan yang digunakan untuk membuat proyek

(kertas karton, pensil, penggaris, dll.), menunjukkan pengetahuan

yang dimiliki setiap anggota kelompok, pembagian tugas antar

anggota kelompok, menyelesaikan tugas proyek yang diberikan

guru. Setiap anggota kelompok diminta untuk bekerjasama

menyelesaikan tugas dari guru sesuai dengan waktu yang

ditentukan. Guru memantau masing-masing kelompok dan

mempersilahkan siswa untuk bertanya jika ada kesulitan.

Setiap kelompok mempresentasikan hasil proyeknya ke

depan kelas secara bergantian, selanjutnya guru mendampingi

siswa mengoreksi pekerjaan setiap kelompok yang maju. Setelah

semua kelompok mempresentasikan hasil proyeknya guru memberi

kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum

jelas. Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk

98

dikerjakan dengan waktu yang telah ditentukan. Setelah waktu

habis, lembar evaluasi dikumpulkan di meja guru.

Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa menyimpulkan

materi yang dipelajari. Setelah itu guru memberikan umpan balik

atau komentar mengenai proses pembelajaran, memberikan

motivasi kepada siswa untuk rajin belajar, guru membagikan

angket umpan balik mengenai pembelajaran bangun datar melalui

model PjBL, kemudian menutup pelajaran dengan doa dan salam.

c. Pengamatan/ Observasi

Berikut adalah data yang diperoleh dalam pengamatan

aktivitas siswa pada siklus III:

Tabel 4.10 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus III

No. Tahap Skor

Jumlah 0 1 2 3 4

1. Kegiatan Awal 0 0 0 1 2 11

2. Kegiatan Inti 0 0 0 6 5 38

3. Kegiatan Akhir 0 0 0 1 1 7

Jumlah 56

Rata-rata 3,5

Skala kategori penskoran

Skor maksimal = 4

Skor minimal = 0

Kategori rata-rata

0,0 – 0,8 = Sangat Kurang

0,9 – 1,6 = Kurang

1,7 – 2,4 = Cukup

2,5 – 3,2 = Baik

3,3 – 4,0 = Sangat Baik

99

Rekapitulasi data pengamatan siswa (instrumen di Lampiran

6) di atas dapat diketahui bahwa pengamatan terhadap aktivitas

siswa pada materi bangun datar melalui PjBL siklus IIImeningkat

dan diperoleh skor rata-rata 3,5 pada kategori sangat baik. Maka

kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran dapat dikatakan

sangat baikdari kegiatan awal hingga akhir pada mata pelajaran

matematika materi bangun datar melalui model Project Based

Learning (PjBL). Sedangkan hasil pengamatan guru (instrumen di

Lampiran 9) dapat dilihat pada rekapitulasi data di bawah ini:

Tabel 4.11 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus III

No. Tahap Skor

Jumlah 0 1 2 3 4

1. Kegiatan Awal 0 0 0 2 1 10

2. Kegiatan Inti 0 0 0 6 6 42

3. Kegiatan Akhir 0 0 1 1 1 8

Jumlah 60

Rata-rata 3,3

Skala kategori penskoran

Skor maksimal = 4

Skor minimal = 0

Kategori rata-rata

0,0 – 0,8 = Sangat Kurang

0,9 – 1,6 = Kurang

1,7 – 2,4 = Cukup

2,5 – 3,2 = Baik

3,3 – 4,0 = Sangat Baik

Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus III

diperoleh rata-rata 3,3 pada kategori sangat baik. Maka

kemampuan guru dapat dikatakan sangat baik dalam mengajar

100

materi bangun datar melalui model Project Based Learning

(PjBL). Sedangkan perolehan nilai hasil belajar bangun datar pada

siklus III dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 4.12 Hasil Tes Formatif Siklus III

No. Nama Nilai Keterangan

(1) (2) (3) (4)

1. M. Ahsin Ubaidillah 70 Tuntas

2. Atania Rusda 86 Tuntas

3. Atina Khutrotun Nadia 70 Tuntas

4. Ahmad Dlyaudin Ilmi 92 Tuntas

5. Iffa Rosyana 74 Tuntas

6. Indaha Nawaya Kafabina 95 Tuntas

7. Izul Muslimi Salasi 90 Tuntas

8. M. Robbit Lubabal K. 92 Tuntas

9. Nidaul Silvina Ayu S. 80 Tuntas

10. Thuba Maarisatul C. 91 Tuntas

11. Unsiyah Nuzula 100 Tuntas

12. Yasmin Kamila R. A 92 Tuntas

13. A. Mauludin Dzulfikar 87 Tuntas

14. Idha Fitriyani 92 Tuntas

15. Dita Chairunnisa S. P 80 Tuntas

16. Alifia Putri N. H 81 Tuntas

17. Salman Bakti Arifian 90 Tuntas

18. Adinda isna A. 95 Tuntas

19. A. Bagas Chusni 70 Tuntas

20. Bunayya Sofia Zaskia 90 Tuntas

21. Chayyin Tazkia A. 70 Tuntas

22. Darris Zumroda M. 81 Tuntas

101

(1) (2) (3) (4)

23. Fatimah Sekar Ayyasi 100 Tuntas

24. Ita Tazkiyatul H. 90 Tuntas

25. M. Arif Cahyo 62 Belum Tuntas

26. M. Husain Ubaidillah 74 Tuntas

27. Putri Aulia Dewi 80 Tuntas

28. Tuhfatussalma 72 Tuntas

29. Vira Ahlis Hikmawati 86 Tuntas

30. Geren Yudha Pratama 70 Tuntas

31. Happy Fatika Sari 100 Tuntas

Jumlah 2602

Rata-rata 83,94

KKM: 70

Perolehan nilai rata-rata siswa pada siklus III juga mengalami

peningkatan, rata-rata yang diperoleh adalah 83,94 dengan siswa

yang tuntas sejumlah 30 anak, sehingga persentase ketuntasan dari

penelitian siklus III dapat dihitung dengan rumus:

Jadi perolehan persentase ketuntasan belajar pada siklus III

adalah 96,77% dari jumlah siswa. Persentase ketuntasan pada

setiap siklus mengalami peningkatan.

102

Hasil penilaian proyek antar kelompok dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.13 Hasil penilaian Proyek Siklus III

Kelompok

Jenis Bangun Datar

Jumlah Rata-rata Belah

Ketupat

Layang-

layang Lingkaran

1 60 70 80 210 70

2 70 80 80 230 76,67

3 70 80 80 230 76,67

4 80 70 80 230 76,67

5 70 60 80 210 70

6 70 70 80 220 73,33

Hasil penilaian proyek pada siklus III ini juga mengalami

peningkatan dibanding siklus sebelumnya. Semua kelompok sudah

mencapai rata-rata pada penilaian proyek yang dihasilkan.

Proses pembelajaran pada siklus III ini sudah berlangsung

dengan sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari guru yang yang sudah

menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model PjBL

dengan baik dan dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang terus

meningkat pada setiap siklus. Persentase ketuntasan yang diperoleh

pada siklus III sudah mencapai 96,77% dengan rata-rata kelas

83,94 dan nilai siswa sudah mencapai indikator keberhasilan yang

telah ditetapkan peneliti.

Siklus III masih ada satu siswa yang belum tuntas tetapi

indikator keberhasilan secara klasikal yang ditentukan peneliti

103

sudah tercapai yaitu siswa sudah tuntas pada materi

bangun datar melalui model PjBL, sehingga tidak perlu dilakukan

penelitian lagi. Untuk siswa yang belum tuntas sebaiknya diberikan

soal latihan mngenai bangun datar, dengan banyak latihan

diharapkan hasil belajar siswa tersebut dapat meningkat.

C. Pembahasan

Hasil belajar merupakan perubahan yang mengakibatkan orang

berubah dalam perilaku, sikap, dan kemampuannya (Sam’s, 2010: 34)

sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 250-251) hasil belajar

merupakan hasil proses belajar. Hasil belajar dengan menggunakan model

PjBL dipengaruhi oleh proses belajarnya seperti yang diungkapkan

Thomas (dalam Made Wena, 2011: 144) bahwa pembelajaran berbasis

proyek adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek/ kegiatan

sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian , interpretasi,

sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

Berdasarkan hasil penelitian pada pelajaran matematika materi

bangun datar melalui model Project Based Learning (PjBL) ternyata dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya

nilai evaluasi dari setiap siklusnya, serta meningkatnya jumlah siswa yang

dapat mencapai nilai ketuntasan minimal yang ditentukan peneliti.

Anggota kelompok masih terlihat bingung dalam menyelesaikan

proyek pada siklus I, setiap kelompok belum bisa menyusun perencanaan

proyek yang akan dibuat, masih banyak anggota kelompok yang tidak

104

mendapatkan pembagian tugas sehingga penyelesaian proyek dikerjakan

oleh beberapa siswa saja dan mengakibatkan proyek tidak selesai sesuai

dengan waktu yang ditentukan oleh guru. Siklus ke II aktivitas siswa

meningkat dibanding pada siklus sebelumnya. Siswa sudah mulai berperan

aktif dan lebih mandiri dalam menyelesaikan proyek, pembagian tugas

anggota kelompokpun sudah merata, tetapi masih ada siswa yang belum

berani untuk menyampaikan pendapatnya.

Siklus ke III dari pertanyaan mendasar yang diberikan guru, setiap

kelompok sudah bisa menyusun perencanaan proyek yang akan dibuat dan

setiap anggota kelompok sudah mendapatkan pembagian tugas. Setiap

kelompok menyusun jadwal sehingga proyek dapat selesai sesuai waktu

yang ditentukan oleh guru. Siswa melakukan kegiatan monitoring yakni

memperhatikan dan mengoreksi hasil proyek yang dipresentasikan oleh

setiap kelompok. Siswa melakukan evaluasi pengalaman yakni berani

mempresentasikan hasil proyeknya, mengoreksi hasil proyek dari

kelompok lain, dan berani mengeluarkan pendapatnya. Dengan kerjasama

antar anggota kelompok maka penyelesaian proyek bangun datar

menggunakan model PjBL akan menghasilkan hasil yang baik. Hasil

belajar siswa yang meningkat setiap siklusnya dapat dibuktikan dengan

rekapitulasi data sebagai berikut:

105

Tabel 4.14 Peningkatan Nilai Tes Formatif Siswa

No. Nama Siswa Siklus I Siklus II Siklus III

1 M. Ahsin Ubaidillah (A) 58 65 70

2 Atania Rusda (B) 70 72 86

3 Atina Khutrotun Nadia (C) 55 64 70

4 Ahmad Dlyaudin Ilmi (D) 48 78 92

5 Iffa Rosyana (E) 64 69 74

6 Indaha Nawaya Kafabina (F) 80 96 95

7 Izul Muslimi Salasi (G) 58 78 90

8 M. Robbit Lubabal K. (H) 54 65 92

9 Nidaul Silvina Ayu S. (I) 65 72 80

10 Thuba Maarisatul C. (J) 70 72 91

11 Unsiyah Nuzula (K) 70 84 100

12 Yasmin Kamila R. A (L) 78 90 92

13 A. Mauludin Dzulfikar (M) 60 70 87

14 Idha Fitriyani (N) 81 84 92

15 Dita Chairunnisa S. P (O) 66 77 80

16 Alifia Putri N. H (P) 64 72 81

17 Salman Bakti Arifian (Q) 68 85 90

18 Adinda isna A. (R) 80 90 95

19 A. Bagas Chusni (S) 54 64 70

20 Bunayya Sofia ZasKia (T) 54 78 90

21 Chayyin Tazkia A. (U) 64 64 70

22 Darris Zumroda M. (V) 56 70 81

23 Fatimah Sekar Ayyasi (W) 52 94 100

24 Ita Tazkiyatul H. (X) 72 78 90

25 M. Arif Cahyo (Y) 48 54 62

26 M. Husain Ubaidillah (Z) 48 56 74

27 Putri Aulia Dewi (AA) 68 70 80

28 Tuhfatussalma (BB) 54 60 72

29 Vira Ahlis Hikmawati (CC) 70 72 86

30 Geren Yudha Pratama (DD) 64 64 70

31 Happy Fatika Sari (EE) 77 90 100

Jumlah 1970 2297 2602

Rata-rata 63,55 74,09 83,94

106

Sejak siklus II hasil belajar siswa rata-rata sudah melebihi standar

KKM individu yakni 70 dengan nilai rata-rata sebesar 74,09. Bahkan nilai

rata-rata pada siklus III sebesar 83,94 telah melebihi standar KKM

nasional yakni 75. Rekapitulasi data perolehan nilai siswa dari siklus I, II,

dan III di atas dapat digambarkan perubahan perolehan nilai dengan

gambar diagram di bawah ini.

Gambar 4.1 Perubahan Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan data tabel atau diagram di atas dapat diketahui

bahwa hasil belajar siswa meningkat pada tiap siklusnya. Pada

siklus I nilai evaluasi menunjukkan bahwa rata-rata kelas baru

mencapai 63,55 dengan siswa yang tuntas dengan nilai baru

mencapai 10 siswa dan siswa yang mendapat nilai ada 21

siswa. Yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa

yang belum tuntas adalah guru harus lebih tegas ketika menasehati

siswa yang ramai, dan lebih mengarahkan siswa ketika kerja secara

kelompok. Guru harus lebih tegas dalam pembatasan waktu ketika

0

20

40

60

80

100

120

A C E G I K M O Q S U W Y AA CC EE

SIKLUS I

SIKLUS II

SIKLUS III

107

setiap kelompok menyelesaikan proyeknya. Selain itu guru

memberikan motivasi dan nasehat kepada siswa untuk saling

bekerjasama agar mendapatkan hasil yang maksimal, serta guru

meminta siswa untuk tidak takut menanyakan hal yang belum jelas.

Kerjasama antar anggota kelompok dan perhatian siswa di dalam

kelas pada siklus II diharapkan dapat berjalan dengan baik,

sehingga siswa yang belum tuntas dapat meningkatkan hasil

belajarnya dan siswa yang sudah tuntas dapat meningkatkan atau

mempertahankan ketuntasan belajarnya.

Pada sikus II dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan

jumlah siswa yang mencapai ketuntasan minimal yaitu rata-rata

kelas meningkat menjadi 74,09. Siswa yang tuntas bertambah

menjadi 21 siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas masih ada

10 siswa. Perbaikan terhadap hasil belajar siswa pada siklus II

yaitu guru memberikan tugas tambahan mengenai bangun datar

kepada siswa yang belum tuntas, dengan banyak latihan

diharapkan siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya.

Siklus III rata-rata kelas sudah mencapai 83,94 dan siswa

yang memperoleh nilai mencapai 30 siswa, siswa yang

memperoleh nilai atau belum tuntas ada satu siswa. Yang

perlu dilakukan guru adalah memberikan latihan berupa soal

mengenai bangun datar agar hasil belajar siswa tersebut dapat

meningkat.

108

Peningkatan ketuntasan yang diperoleh siswa kelas V dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.15 Persentase Hasil Belajar Siswa

No. Pelaksanaan

Penelitian Jumlah

Rata-

rata

Kelas

%

Ketuntasan

Tuntas Belum

Tuntas

1. Siklus I 1970 63,55 32,26% 10 siswa 21 siswa

2. Siklus II 2297 74,09 67,74% 21 siswa 10 siswa

3. Siklus III 2602 83,94 96,77% 30 siswa 1 siswa

Target ketuntasan klasikal sebanyak dari total siswa

dalam satu kelas mendapat nilai tercapai pada siklus III.

Dari tabel di atas dapat digambarkan dalam diagram di bawah ini:

Gambar 4.2Perubahan Persentase Hasil Belajar Siswa

Persentase ketuntasan yang diperoleh pada setiap siklusnya

juga mengalami peningkatan. Kriteria ketuntasan klasikal yang

digunakan peneliti adalah apabila persentase ketuntasan klasikal

mencapai maka penelitian dapat dikatakan berhasil. Siklus

I persentase ketuntasan yang diperoleh baru mencapai 32,26%

0

20

40

60

80

100

120

SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III

Presentase

109

dengan siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa. Siklus II persentase

ketuntasan meningkat menjadi 67,74% dengan siswa yang tuntas

sebanyak 21 siswa, dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan

sebesar 35,48%.Pada siklus III persentase ketuntasan sudah

mencapai 96,77% dengan siswa yang tuntas sebanyak 30 siswa dan

masih ada satu siswa yang belum tuntas. Terjadi peningkatan

persentase ketuntasan dari siklus II ke siklus III yakni sebesar

29,03%, sehingga persentase peningkatan hasil belajar dari siklus I

sampai siklus III sebesar 64,51%.Karena indikator keberhasilan

yang ditentukan peneliti sudah tercapai, maka tidak perlu diadakan

penelitian lagi. Penelitian menggunakan model Project Based

Learning (PjBL) pada materi bangun datar dikatakan berhasil

dengan baik karena persentase melebihi indikator keberhasilan

yang ditentukan oleh peneliti.

Menurut Sudjana (2013: 22), hasil belajar dapat diperoleh

sesudah mengikuti proses belajar. Proses adalah kegiatan yang

dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran,

sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang

dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Selama proses pembelajaran matematika bangun datar

melalui model Project Based Learning (PjBL) ternyata dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai

hasil belajar siswa yang selalu meningkat pada setiap siklusnya dan

110

dapat dilihat dari hasil perolehan nilai proyek yang dihasilkan

siswa juga meningkat pada setiap siklusnya. Selain itu, siswa juga

mengalami perubahan tingkah laku. Yakni dari yang pasif menjadi

aktif, dari yang malu-malu menjadi mempunyai keberanian untuk

bertanya dan mengemukakan pendapatnya, serta kerjasama antar

siswa meningkat sehingga siswa dapat bersosialisasi dengan baik.

Dan dalam model Project Based Learning (PjBL) ini siswa

diberikan pengalaman untuk membuat proyek bangun datar sendiri

sehingga siswa dapat memahami materi bangun datar dengan baik.

Melihat data-data yang diperoleh, sudah dapat menunjukkan

bahwa melalui model Project Based Learning (PjBL) berhasil

meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika materi

bangun datar pada siswa kelas V MI Asas Islam Kalibening.

111

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MI Asas Islam

Kalibening, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan model Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan

hasil belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas V di MI

Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun

pelajaran 2014/2015. Hasil belajar melampaui KKM individu ( )

yakni nilai rata-rata siswa pada siklus II sebesar 74,09 dan nilai rata-

rata siswa pada siklus III sebesar 83,94.

2. Model Project Based Learning (PjBL) dapat memenuhi target

pencapaian KKM kelas pada mata pelajaran matematika materi bangun

datar. Hal ini dapat dilihat dari siklus I siswa yang tuntas sebanyak 10

siswa dengan persentase ketuntasan sebanyak 32,26%. Siklus II siswa

yang tuntas bertambah menjadi 21 siswa dengan persentase ketuntasan

sebanyak 67,74%. Target KKM kelas yakni persentase tercapai

pada siklus III dengan persentase ketuntasan sebanyak 96,77% dengan

siswa yang tuntas mencapai 30 siswa. Siklus I ke siklus II terjadi

peningkatan sebesar 35,48%, siklus II ke siklus III terjadi peningkatan

sebesar 29,03%, sehingga persentase peningkatan hasil belajar dari

112

siklus I sampai siklus III sebesar 64,51%. Penelitian Tindakan Kelas

ini dinyatakan berhasil.

B. Saran

Berdasarkan dari kesimpulan yang diperoleh di atas, maka dapat

dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya perlu menjelaskan kepada guru dan siswa tentang

model Project Based Learning (PjBL) ini secara mendalam agar guru

dan siswa tidak mengalami kebingungan dalam melaksanakan dan

mengikuti proses pembelajaran.

2. Bagi Siswa

Pada hasil penelitian, siswa sebaiknya lebih aktif dalam mengikuti

pembelajaran matematika materi bangun datar melalui model Project

Based Learning (PjBL) agar dapat memperoleh hasil belajar yang

maksimal.

3. Bagi Guru

Guru harus mampu melakukan inovasi pembelajaran, harus lebih

kreatif, inovatif dan variatif dalam menggunakan model pembelajaran.

Model pembelajaran harus disesuaikan dengan materi yang akan

diajarkan.

113

4. Bagi Pihak Sekolah

Kepala sekolah atau komite sekolah harus mampu memberikan

dukungan kepada guru dalam rangka mengembangkan dan

menginovasikan pembelajaran agar mutu pembelajaran matematika di

Sekolah Dasar menjadi meningkat.

114

DAFTAR PUSTAKA

Alya, Qonita. 2008. KBI untuk Pendidikan Dasar. Bandung: Adi Pratama.

Ahmadi, Abu. 1991. Teknik Belajar yang Efektif. Jakarta: Rineka Cipta

Aqib, Zainal. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi, 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka

Cipta.

Djamarah, syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar

Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamruni. 2010. Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif dan

Menyenangkan. Yogyakarta: Investidaya.

Ian. 2010. Pengertian Bangun Datar. (Online),

(http://ian43.wordpress.com//2010/12/27/pengertian-bangun-datar/,

diakses 20 Mei 2015).

Kemdikbud. 2013. Model Pengembangan Berbasis Proyek (Project Based

Learning).

Poerwadarminta, W. J. S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi ke-

3. Jakarta: Balai Pustaka.

Rofiah, Fikrotur. 2014. Model Project Based Learning. (Online),

(http://www.eurekapendidikan.com/2014/12/Model-project-based-

learning-landasan.html?m=1, diakses 20 Mei 2015).

Rosma, Hatiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:

Teras.

Ruseffendi. 1992. Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Depdikbud.

Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sam’s, Rosma Hartini. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas “Teknik

Bermain Konstruktif untuk Peningkatan Hasil Belajar Matematika”.

Yogyakarta:Sukses Offset.

Soenarjo. 2008. Matematika 5. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

115

Sudjana, Nana. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Untoro. 2006. Buku Pintar Matematika. Jakarta: Wahyu Media.

Warsono dan Hariyanto. 2013. Pembelajaran Aktif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Wena, Made. 2011. Strategi pmbelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta:

Bumi Aksara.

Widoyoko, Eko Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

116

Lampiran 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) Siklus I

Melalui Model Project Based Learning (PjBL)

Nama Madrasah : MI Asas Islam Kalibening

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V (Lima)/ 2 (genap)

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun

B. Kompetensi Dasar

6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

C. Indikator

1. Membuat bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajargenjang

2. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, dan

jajargenjang

D. Tujuan Pembelajaran

a. Siswa dapat menyebutkan benda-benda disekitarnya yang

berbentuk persegi, persegi panjang, dan jajargenjang.

b. Melalui kegiatan Project Based Learning (PjBL) siswa dapat

membuat bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajargenjang.

c. Melalui krgiatan Project Based Learning (PjBL) siswa dapat

menyebutkan sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, dan

jajargenjang.

E. Karakter yang diharapkan

1. Disiplin

2. Tekun

117

3. Tanggung jawab

4. Kerjasama

5. Berani

6. Percaya diri

F. Materi Ajar

1. Mengidentifikasi Sifat-Sifat Bangun Datar

Mari kita mengulang tentang bangun. Ada dua jenis bangun, yaitu

bangun datar dan bangun ruang.Bangun datar disebut juga bangun 2

dimensi (2 D), dan bangun ruang disebut juga bangun 3 dimensi (3 D).

Tiap bangun mempunyai sifat-sifat, yang membedakan dengan bangun

lainnya. Bangun datar berbeda dengan bangun ruang, karena sifatnya

yang berbeda. Bahkan di antara bangun-bangun datar, atau bangun-

bangun ruang sendiri, terdapat sifat-sifat yang berbeda.

a. Persegi

Sifat-sifat persegi sebagai

berikut:

Mempunyai 4 sisi

Keempat sisinya sama

panjang

Mempunyai 4 sudut

Keempat sudutnya

berbentuk siku-siku

Jumlah besar sudut

b. Persegi Panjang

Sifat-sifat persegi panjang

sebagai berikut:

Mempunyai 4 sisi

Mempunyai 2 pasang

sisi berhadapan sejajar

dan sama panjang

118

Mempunyai 4 sudut

Keempat sudutnya

berbentuk siku-siku

Jumlah besar sudut

c. Jajargenjang

Sifat-sifat jajargenjang sebagai berikut:

Mempunyai 4 sisi

Sisi-sisi yang berhadapan sejajar

dan sama panjang

Sudut-sudut yang berhadapan

sama besar

Jumlah sudut-sudut yang

berdekatan

Kedua diagonalnya saling

membagi dua sama panjang

2. Menggambar Bangun Datar dari Sifat-Sifat Bangun

Datar yang Diberikan

Untuk menggambar berbagai bangun datar, kita harus memiliki alat-alat

berupa: mistar (penggaris), sepasang segitiga, jangka, dan pensil yang baik

(selalu runcing).

Menggambar Bangun Persegi

Banyak cara untuk menggambar persegi.

Dapat menggunakan pojok siku-siku,

sepasang segitiga, atau menggunakan

mistar dan jangka. Mari kita gunakan

sepasang segitiga untuk menggambar

persegi.Perhatikan cara pemasangan

kedua segitiga.

119

Caranya:

Pasang kedua segitiga seperti terlihat

pada gambar di atas. Dengan

pemasangan seperti itu, telah

terbentuk 2 sisi persegi yang akan

digambar.

Untuk menggambarkan sisi lainnya,

ubah letak sepasang segitiga itu.

Akhirnya kita akan mendapatkan

sebuah bangun persegi.

Gunakan cara dan alat ini untuk

menggambar persegi panjang dan

jajargenjang.

G. Model Pembelajaran

Project Based Learning (PjBL)

H. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Diskusi

4. Penugasan

5. Pengamatan

I. Media, Alat dan Sumber Belajar

1. Media : Model bangun datar sederhana

2. Alat : Pensil, Buku, Penggaris, Kertas Karton

3. Sumber Belajar : Buku Paket Matematika kelas V Semester

genap, Buku LKS Matematika

120

J. Langkah-Langkah Pembelajaran

No. Pembelajaran Tahapan

PJBL

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1 Kegiatan Awal

Penentuan

pertanyaan

a. Guru mengkondisikan

siswa agar tidak ramai

dan memeriksa kerapian

siswa dengan cara guru

meminta siswa untuk

berdiri dan antara dua

siswa saling berhadapan

untuk saling memeriksa

kerapian dari teman yang

berada dihadapannya,

kemudian apabila ada

temannya yang kurang

rapi bisasaling merapikan.

Kemudian guru meminta

siswa duduk kembali

dengan tenang dan tanpa

ada suara lagi.

b. Guru mengucapkan salam

dan mengajak siswa

untuk membaca basmalah

bersama-sama

c. Guru menanyakan kabar

siswa dan mengabsen

siswa

d. Apersepsi:

Guru bertanya kepada

siswa benda-benda yang

10

menit

121

mendasar ada di rumah siswa yang

berbentuk persegi,

persegi panjang, dan

jajargenjang. “Anak-

anak coba sebutkan

benda yang ada di rumah

kalian yang berbentuk

persegi, persegi panjang,

dan jajargenjang!”

e. Guru menjelaskan

maksud dan tujuan

pembelajaran

2 Kegiatan Inti

Penentuan

pertanyaan

mendasar

a. Eksplorasi

- Guru menunjukkan model

bangun datar persegi,

persegi panjang, dan

jajargenjang.

- Guru melakukan tanya

jawab dengan siswa

tentang jenis bangun datar

persegi, persegi panjang,

dan jajargenjang serta

sifat-sifatnya untuk

menggali pengetahuan

awal siswa. “Anak-anak,

dari model bangun datar

yang ibu bawa ini ayo

coba sebutkan sifat-sifat

yang dimiliki setiap

bangun!”. Siswa

menyebutkan sifat-sifat

10 menit

122

yang dimiliki setiap

bangun datar yang

ditunjukkan guru.

Misalnya: persegi

mempunyai 4 sisi, 4 titik

sudut, dll.

- Guru mempersilahkan

siswa untuk bergabung

dengan kelompoknya

masing-masing.

Menyusun

perencanaan

proyek

b. Elaborasi

- Guru membagikan materi

cara membuat bangun

datar persegi, persegi

panjang, dan jajargenjang.

- Guru meminta siswa

untuk menghasilkan

proyek dengan membuat

bangun datar persegi,

persegi panjang, dan

jajargenjang.

- Setiap kelompok diminta

untuk mendaftar

pekerjaan yang akan

dilakukan. Seperti:

mencari informasi dari

materi yang telah

diberikan guru, mendaftar

bangun datar yang akan

dibuat, menyiapkan

peralatan yang digunakan

20 menit

123

Menyusun

perencanaan

proyek

untuk membuat proyek

(kertas karton, pensil,

penggaris, dll.),

menunjukkan

pengetahuan yang

dimiliki setiap anggota

kelompok, pembagian

tugas antar anggota

kelompok, menyelesaikan

tugas proyek yang

diberikan guru.

- Dari sifat-sifat bangun

datar yang diketahui

masing-masing anggota

kelompok pada saat

kegiatan tanya jawab dan

materi tentang cara

membuat bangun datar

persegi, persegi panjang,

dan jajargenjang yang

diberikan oleh guru,

misalnya persegi

mempunyai 4 sisi, 4 sudut

yang berbentuk siku-siku,

jumlah besar sudut .

Begitu juga dengan sifat-

sifat bangun datar persegi

panjang dan jajargenjang.

Dari sifat-sifat bangun

datar tersebut maka siswa

akan dapat dengan mudah

124

Menyusun

jadwal

Monitoring

Evaluasi

pengalaman,

Menguji

hasil ,

monitoring

membuat bangun datar

sesuai dengan ukuran

yang ditetapkan guru dan

sesuai dengan rencana

yang telah disusun dari

masing-masing

kelompok.

- Setiap anggota kelompok

diminta untuk

bekerjasama

menyelesaikan tugas dari

guru sesuai dengan waktu

yang ditentukan.

- Guru memantau masing-

masing kelompok dan

mempersilahkan siswa

untuk bertanya jika ada

kesulitan.

- Setiap kelompok diminta

untuk mempresentasikan

hasil pekerjaannya di

depan kelas secara

bergantian.

Menguji

hasil ,

Monitoring

c. Konfirmasi

- Guru mendampingi siswa

mengoreksi pekerjaan

setiap kelompok. Siswa

diberikan kesempatan

dahulu untuk mengoreksi

hasil pekerjaan setiap

20 menit

125

Menguji

hasil

kelompok, apabila ada

permasalahan yang tidak

bisa dipecahkan oleh

siswa, maka guru harus

membantu menyelesaikan

masalah tersebut.

- Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk menanyakan hal-

hal yang belum jelas.

- Guru membagikan lembar

evaluasi kepada siswa

untuk dikerjakan dengan

waktu yang ditentukan.

3 Kegiatan

Penutup

a. Guru bersama siswa

menyimpulkan materi

yang dipelajari. Guru

bertanya: “Anak-anak

hari ini kita belajar

tentang apa saja?”, siswa

menjawab: “Jenis bangun

datar persegi, persegi

panjang, dan jajargenjang

beserta sifat-sifatnya”.

b. Guru memberikan umpan

balik yaitu guru

mengomentari hal-hal

yang terjadi dalam proses

kegiatan belajar hari ini.

Misalnya komentar hal

baik/buruk yang terjadi,

10 menit

126

mengomentari siswa yang

pemalu dan masih ada

yang ramai sendiri agar

pada pertemuan

berikutnya bisa lebih

berani dan

memperhatikan.

c. Guru menyampaikan

materi yang akan

dipelajari pada pertemuan

berikutnya. “Pertemuan

berikutnya kita akan

belajar tentang jenis

bangun datar segitiga dan

trapesium beserta sifat-

sifatnya”.

d. Guru memberikan

penguatan/ motivasi agar

siswa lebih giat belajar.

e. Guru menutup pelajaran

dengan membaca

hamdalah dan salam.

K. Evaluasi

1. Bentuk tes : tertulis

2. Bentuk soal : uraian

3. Instrumen soal :

127

Soal Evaluasi Siklus I

Nama : ............................

No. Absen : ............................

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Sebutkan 3 sifat bangun persegi yang ada di bangun persegi panjang

dan jajargenjang!

2. Sebutkan 4 sifat bangun datar persegi!

3. Sebutkan 4 sifat bangun datar persegi panjang!

4. Sebutkan 4 sifat bangun datar jajargenjang!

5. Gambarkan bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajargenjang

(ukuran bebas)!

Kunci Jawaban

1. 3 sifat bangun persegi yang ada di

bangun persegi panjang dan

jajargenjang:

Mempunyai 4 sisi

Mempunyai 4 sudut

Jumlah besar sudut

Menjawab 3 benar bernilai 10

Menjawab 2 benar bernilai 6

Menjawab 1 benar bernilai 3

2. Sifat-sifat persegi sebagai berikut:

Mempunyai 4 sisi

Keempat sisinya sama panjang

Mempunyai 4 sudut

Keempat sudutnya berbentuk

siku-siku

Jumlah besar sudut

Menjawab 4 benar bernilai 10

Menjawab 3 benar bernilai 8

Menjawab 2 benar bernilai 6

Menjawab 1 benar bernilai 3

3. Sifat-sifat persegi panjang sebagai

berikut:

Menjawab 4 benar bernilai 10

Menjawab 3 benar bernilai 8

128

Mempunyai 4 sisi

Mempunyai 2 pasang sisi

berhadapan sejajar dan sama

panjang

Mempunyai 4 sudut

Keempat sudutnya berbentuk

siku-siku

Jumlah besar sudut

Menjawab 2 benar bernilai 6

Menjawab 1 benar bernilai 3

4. Sifat-sifat jajargenjang sebagai

berikut:

Mempunyai 4 sisi

Sisi-sisi yang berhadapan

sejajar dan sama panjang

Sudut-sudut yang berhadapan

sama besar

Jumlah sudut-sudut yang

berdekatan

Kedua diagonalnya saling

membagi dua sama panjang

Menjawab 4 benar bernilai 10

Menjawab 3 benar bernilai 8

Menjawab 2 benar bernilai 6

Menjawab 1 benar bernilai 3

5. Gambar bangun datar

Persegi

Persegi panjang

Menjawab 3 benar bernilai 10

Menjawab 2 benar bernilai 6

Menjawab 1 benar bernilai 3

129

Jajargenjang

Pedoman penilaian :

Skor max =

Soal Pembuatan Proyek

1. Buatlah bangun datar persegi dengan panjang sisinya 15 cm!

2. Buatlah bangun datar persegi panjang yang panjangnya 15 cm dan

lebarnya 20 cm!

3. Buatlah bangun datar jajargenjang yang alasnya 20 cm dan tingginya

15 cm!

Pedoman Penilaian

No Kelom-

pok

Aspek yang dinilai

Skor

yang

dicapai

Nilai

Cara

membuat

bangun

datar

Kecerma-

tan

ukuran

Kerapian Kebena-

ran hasil

proyek

(1) (2) (3) (4)

1 A

2 B

3 C

4 D

5 E

6 F

130

Kriteria penskoran

Aspek Keterangan Deskripsi Skor

(1) a) Sesuai dengan langkah-langkah 5

b) Ada sebagian yang tidak sesuai dengan langkah-

langkah 3

c) Semua tidak sesuai dengan langkah-langkah 1

(2) a) Semua sisi sesuai dengan ukuran 5

b) Sebagian sisi-sisinya tidak sesuai dengan ukuran 3

c) Semua sisinya tidak sesuai dengan ukuran 1

(3) a) Semua potongan sesuai dengan garis 5

b) Sebagian potongan tidak sesuai dengan garis 3

c) Semua porongan tidak sesuai dengan garis 1

(4) a) Semua ukuran dan bentuk bangun datar sesuai 5

b) Sebagian ukuran dan bentuk bangun datar tidak

sesuai 3

c) Semua ukuran dan bentuk bangun datar tidak

sesuai 1

Skor Maksimal = 20

Skor Minimal = 4

Jumlah skor dapat ditransfer ke nilai dengan skla 0 s.d. 100

Skor maksimal

131

Salatiga, 07 Mei 2015

Guru Kelas

Asa Anfaida Maslina, S.PdI

Peneliti

Cinthia Inggar Wida

Mengetahui,

Kepala Madrasah

Zulfa Anturida, S.Pd. S.PdI.

NIP. 19701112200511002

132

Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) Siklus II

Melalui Model Project Based Learning (PjBL)

Nama Madrasah : MI Asas Islam Kalibening

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V (Lima)/ 2 (genap)

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun

B. Kompetensi Dasar

6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

C. Indikator

3. Membuat bangun datar segitiga dan trapesium.

4. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar segitiga dan trapesium

D. Tujuan Pembelajaran

a. Melalui kegiatan Project Based Learning (PjBL) siswa dapat

membuat bangun datar segitiga dan trapesium.

b. Melalui kegiatan Project Based Learning (PjBL) siswa dapat

menyebutkan sifat-sifat bangun datar segitiga dan trapesium.

E. Karakter yang diharapkan

1. Disiplin

2. Tekun

3. Tanggung jawab

4. Kerjasama

5. Berani

6. Percaya diri

133

F. Materi Ajar

1. Mengidentifikasi Sifat-Sifat Bangun Datar

Mari kita mengulang tentang bangun. Ada dua jenis bangun, yaitu

bangun datar dan bangun ruang.Bangun datar disebut juga bangun 2

dimensi (2 D), dan bangun ruang disebut juga bangun 3 dimensi (3 D).

Tiap bangun mempunyai sifat-sifat, yang membedakan dengan bangun

lainnya. Bangun datar berbeda dengan bangun ruang, karena sifatnya

yang berbeda. Bahkan di antara bangun-bangun datar, atau bangun-

bangun ruang sendiri, terdapat sifat-sifat yang berbeda.

a. Segitiga

Segitiga adalah bangun datar yang memiliki tiga sisi dan tiga titik

sudut. Segitiga ada bermacam-macam seperti disebutkan di bawah

ini. Tiap jenis segitiga itu memiliki sifat-sifat masing-masing.

1) Sifat-sifat segitiga

sembarang:

Mempunyai 3 sisi.

Ketiga sisinya tidak

sama panjang.

Mempunyai 3 sudut.

Jumlah besar sudut

.

2) Sifat-sifat segitiga

samasisi:

Mempunyai 3 sisi.

Ketiga sisinya sama

panjang.

Mempunyai 3 sudut.

Jumlah besar sudut

134

.

3) Segitiga samakaki

Mempunyai 3 sisi

Mempunyai 2 sisi

yang sama panjang

Mempunyai 3 sudut.

Jumlah besar sudut

.

4) Segitiga siku-siku

sembarang

Mempunyai 3 sisi.

Ketiga sisinya tidak

sama panjang.

Mempunyai 3 sudut.

Salah satu sudutnya

siku-siku.

Jumlah besar sudut

.

b. Trapesium

Trapesium adalah bangun datar segiempat dengan dua buah sisinya

yang berhadapan sejajar.

1) Sifat-sifat trapesium

sembarang

Mempunyai 4 sisi.

Mempunyai sepasang

sisi yang berhadapan

sejajar.

Mempunyai 4 sudut.

135

2) Sifat-sifat trapesium

samakaki

Mempunyai 4 sudut.

Mempunyai sepasang

sisi yang berhadapan

sejajar.

Sepasang sisi yang tidak

sejajar adalah sama

panjang.

Mempunyai 4 sudut.

3) Sifat-sifat trapesium siku-

siku

Mempunyai 4 sudut.

Mempunyai sepasang

sisi yang berhadapan

sejajar.

Mempunyai 2 sudut

siku-siku.

2. Menggambar Bangun Datar dari Sifat-Sifat Bangun

Datar yang Diberikan

Untuk menggambar berbagai bangun datar, kita harus memiliki alat-alat

berupa: mistar (penggaris), sepasang segitiga, jangka, dan pensil yang baik

(selalu runcing).

a. Menggambar Segitiga

Samasisi

Bagaimana menggambar

segitiga samasisi, yang panjang

sisinya 4 cm?

Caranya:

136

Gambar ruas garis yang

panjangnya 4 cm, namai

ruas garis itu AB.

Ukurkan jangka pada ruas

garis AB, dengan bagian

jangka yang tajam di A, dan

putarkan jangka, sehingga

membentuk busur di atas

ruas garis AB.

Pindahkan bagian jangka

yang tajam ke B, dan putar

jangk sehingga membentuk

busur yang akan

berpotongan dengan busur

pertama. Namai

perpotongan itu C.

Sekarang, hubungkan titik

C dengan A dan B. Jadilah

segitiga ABC samasisi.

b. Menggambar Segitiga

Samakaki

Bagaimana menggambar

segitiga ABC samakaki, yang

alasnya 3 cm dan kaki-kakinya

5 cm? Caranya:

Gambar ruas garis AC = 3

cm.

Ukurkan jangka pada

penggaris sepanjang 5 cm,

dan jangan sampai jangka

137

berubah.

Pasang bagian jangka yang

tajam di titik A, putarlah

jangka sehingga

membentuk busur di atas

ruas garis AC.

Angkat jangka dan pasang

bagian yang tajam di titik C,

dan

putarlah, sehingga

membentuk busur yang

berpotongan dengan busur

pertama. Namai titik

perpotongan itu B.

Hubungkan titik B dengan

A dan C. Jadilah segitiga

samakaki yang dimaksud,

AB = CB.

4. Menggambar Trapesium

Untuk menggambar trapesium

langkah- langkahnya seperti di

bawah ini.

Gambarlah ruas garis AB.

Gambarlah ruas garis

miring atau tegak dari titik

A, misalnya ruas garis AD.

Dari titik D, gambarlah ruas

garis sejajar AB dan lebih

pendek dari AB, misalnya

ruas garis DC.

138

Hubungkan titik C dengan

B.

Terbentuklah trapesium

G. Model Pembelajaran

Project Based Learning (PjBL)

H. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Diskusi

4. Penugasan

5. Pengamatan

I. Media, Alat dan Sumber Belajar

1. Media : Model bangun datar sederhana

2. Alat : Pensil, Buku, Penggaris, Kertas Karton

3. Sumber Belajar : Sunaryo, R.J. 2007. Matematika 5 : untuk

SD/MI kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan

Nasional.

J. Langkah-Langkah Pembelajaran

No. Pembelajaran Tahapan

PJBL

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Kegiatan Awal

a. Guru mengkondisikan

siswa agar tidak ramai dan

memeriksa kerapian siswa

dengan cara guru meminta

siswa untuk berdiri dan

antara dua siswa saling

berhadapan untuk saling

memeriksa kerapian dari

teman yang berada

10 menit

139

Penentuan

pertanyaan

mendasar

dihadapannya, kemudian

apabila ada temannya yang

kurang rapi bisa saling

merapikan. Kemudian guru

meminta siswa duduk

kembali dengan tenang dan

tanpa ada suara lagi.

b. Guru mengucapkan salam

dan mengajak siswa untuk

membaca basmalah

bersama-sama

c. Guru menanyakan kabar

siswa dan mengabsen siswa

d. Apersepsi:

Guru bertanya kepada

siswa benda-benda yang

ada di rumah siswa yang

berbentuk segitiga dan

trapesium. “Anak-anak

coba sebutkan benda yang

ada di rumah kalian yang

berbentuk segitiga dan

trapesium!”.

e. Guru menjelaskan maksud

dan tujuan pembelajaran

2 Kegiatan Inti

Penentuan

pertanyaan

d. Eksplorasi

- Guru menunjukkan model

bangun datar segitiga dan

trapesium.

- Guru melakukan tanya

jawab dengan siswa tentang

10 menit

140

mendasar

jenis bangun datar segitiga

dan trapesium serta sifat-

sifatnya untuk menggali

pengetahuan awal siswa.

“Anak-anak, dari model

bangun datar yang ibu bawa

ini ayo coba sebutkan sifat-

sifat yang dimiliki setiap

bangun!”. Siswa

menyebutkan sifat-sifat

yang dimiliki setiap bangun

datar yang ditunjukkan

guru. Misalnya: segitiga

mempunyai 3 sisi, 3 sudut,

dll.

- Guru mempersilahkan

siswa untuk bergabung

dengan kelompoknya

masing-masing.

Menyusun

perencanaan

proyek

e. Elaborasi

- Guru membagikan materi

cara membuat bangun datar

segitiga dan trapesium.

- Guru meminta siswa untuk

menghasilkan proyek

dengan membuat bangun

datar segitiga dan

trapesium.

- Setiap kelompok diminta

untuk mendaftar pekerjaan

yang akan dilakukan.

20 menit

141

Menyusun

perencanaan

proyek

Seperti: mencari informasi

dari materi yang telah

diberikan guru, mendaftar

bangun datar yang akan

dibuat, menyiapkan

peralatan yang digunakan

untuk membuat proyek

(kertas karton, pensil,

penggaris, dll.),

menunjukkan pengetahuan

yang dimiliki setiap

anggota kelompok,

pembagian tugas antar

anggota kelompok,

menyelesaikan tugas

proyek yang diberikan

guru.

- Dari sifat-sifat bangun datar

yang diketahui masing-

masing anggota kelompok

pada saat kegiatan tanya

jawab dan materi tentang

cara membuat bangun datar

segitiga dan trapesium yang

diberikan oleh guru,

misalnya segitiga

mempunyai 3 sisi, 3 sudut,

jumlah besar sudut 180 .

Begitu juga dengan sifat-

sifat bangun datar

trapesium. Dari sifat-sifat

142

Menyusun

jadwal

Monitoring

Evaluasi

pengalaman,

Menguji

hasil ,

monitoring

bangun datar tersebut maka

siswa akan dapat dengan

mudah membuat bangun

datar sesuai dengan ukuran

yang ditetapkan guru dan

sesuai dengan rencana yang

telah disusun dari masing-

masing kelompok.

- Setiap anggota kelompok

diminta untuk bekerja sama

menyelesaikan tugas dari

guru sesuai dengan waktu

yang telah ditentukan.

- Guru memantau masing-

masing kelompok dan

mempersilahkan siswa

untuk bertanya jika ada

kesulitan.

- Setiap kelompok diminta

untuk mempresentasikan

hasil pekerjaannya di depan

kelas secara bergantian.

Menguji

hasil ,

Monitoring

f. Konfirmasi

- Guru mendampingi siswa

untuk mengoreksi

pekerjaan setiap kelompok.

Siswa diberikan

kesempatan dahulu untuk

mengoreksi hasil pekerjaan

setiap kelompok, apabila

20 menit

143

Menguji

hasil

ada permasalahan yang

tidak bisa dipecahkan oleh

siswa,maka guru harus

membantu menyelesaikan

masalah tersebut.

- Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk menanyakan hal-hal

yang belum jelas.

- Guru membagikan lembar

evaluasi kepada siswa

untuk dikerjakan dengan

waktu yang ditentukan.

3 Kegiatan

Penutup

a. Guru bersama siswa

menyimpulkan materi yang

dipelajari. Guru bertanya:

“Anak-anak hari ini kita

belajar tentang apa saja?”,

siswa menjawab: “Jenis

bangun datar segitiga dan

trapesium beserta sifat-

sifatnya”.

b. Guru memberikan umpan

balik yaitu guru

mengomentari hal-hal yang

terjadi dalam proses

kegiatan belajar hari ini.

Misalnya komentar hal

baik/buruk yang terjadi,

mengomentari siswa yang

pemalu dan masih ada yang

10 menit

144

ramai sendiri agar pada

pertemuan berikutnya bisa

lebih berani dan

memperhatikan.

c. Guru menyampaikan materi

yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya.

“Pertemuan berikutnya kita

akan belajar tentang jenis

bangun datar belah ketupat,

layang-layang, dan

lingkaran beserta sifat-

sifatnya”.

d. Guru memberikan

penguatan/ motivasi agar

siswa lebih giat belajar.

e. Guru menutup pelajaran

dengan membaca hamdalah

dan salam.

K. Evaluasi

1. Bentuk tes : tertulis

2. Bentuk soal : uraian

3. Instrumen soal :

145

Soal Evaluasi Siklus II

Nama : ............................

No. Absen : ............................

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1.

Amati gambar di samping!

a. Gambar di samping adalah

bangun....

b. Bangun datar tersebut mempunyai

sisi....

c. Bangun datar tersebut

mempunyai.... sudut.

d. Berapa jumlah besar sudut bangun

tersebut?

2.

Amati gambar di samping!

a. Gambar di samping adalah

bangun....

b. Bangun datar tersebut mempunyai

sisi...

c. Bangun datar tersebut mempunyai

sepasang sisi yang....

d. Bangun datar tersebut

mempunyai.... sudut

3. Gambarkan bangun datar

segitiga sama sisi dan trapesium

siku-siku (ukuran bebas)!

Kunci Jawaban

No. Jawaban Skor

1. a. segitiga sama kaki

b. mempunyai 3 sisi

c. mempunyai 3 sudut

d. jumlah besar sudut 180

Menjawab benar 4 bernilai 15

Menjawab benar 4 bernilai 10

Menjawab benar 2 bernilai 7

Menjawab benar 1 bernilai 4

2. a. trapesium sama kaki

b. mempunyai 4 sisi

c. sejajar

d. mempunyai 4 sudut

Menjawab benar 4 bernilai 15

Menjawab benar 3 bernilai 10

Menjawab benar 2 bernilai 7

Menjawab benar 1 bernilai 4

146

3. a. segitiga sama sisi

b. trapesium siku-siku

Gambar benar 2 bernilai 20

Gambar benar 1 bernilai 10

Soal Pembuatan Proyek

1. Buatlah bangun datar di bawah ini:

a. Segitiga sembarang dengan ukuran bebas!

b. Segitiga samasisi dengan panjang sisi 10 cm!

c. Segitiga samakaki dengan panjang alas 15 cm dan kaki-kakinya 20

cm!

2. Buatlah bangun datar di bawah ini!

a. Trapesium sembarang dengan ukuran bebas!

b. Trapesium samakaki dengan panjang sisi a = 15 cm, b = 20 cm,

tinggi = 10 cm!

c. Trapesium siku-siku dengan panjang sisi a = 16 cm, b = 23 cm,

tinggi = 12 cm!

147

Pedoman Penilaian

No Kelom-

pok

Aspek yang dinilai

Skor

yang

dicapai

Nilai

Cara

membuat

bangun

datar

Kecerma-

tan

ukuran

Kerapian Kebena-

ran hasil

proyek

(1) (2) (3) (4)

1 A

2 B

3 C

4 D

5 E

6 F

Kriteria penskoran

Aspek Keterangan Deskripsi Skor

(1) a) Sesuai dengan langkah-langkah 5

b) Ada sebagian yang tidak sesuai dengan langkah-

langkah 3

c) Semua tidak sesuai dengan langkah-langkah 1

(2) a) Semua sisi sesuai dengan ukuran 5

b) Sebagian sisi-sisinya tidak sesuai dengan ukuran 3

c) Semua sisinya tidak sesuai dengan ukuran 1

(3) a) Semua potongan sesuai dengan garis 5

b) Sebagian potongan tidak sesuai dengan garis 3

c) Semua porongan tidak sesuai dengan garis 1

(4) a) Semua ukuran dan bentuk bangun datar sesuai 5

b) Sebagian ukuran dan bentuk bangun datar tidak

sesuai 3

148

c) Semua ukuran dan bentuk bangun datar tidak

sesuai 1

Skor Maksimal = 20

Skor Minimal = 4

Jumlah skor dapat ditransfer ke nilai dengan skla 0 s.d. 100

Skor maksimal

Salatiga, 09 Mei 2015

Guru Kelas

Asa Anfaida Maslina, S.PdI

Peneliti

Cinthia Inggar Wida

Mengetahui,

Kepala Madrasah

Zulfa Anturida, S.Pd. S.PdI.

NIP. 19701112200511002

149

Lampiran 3

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) Siklus III

Melalui Model Project Based Learning (PjBL)

Nama Madrasah : MI Asas Islam Kalibening

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V (Lima)/ 2 (genap)

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun

B. Kompetensi Dasar

6.3 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

C. Indikator

1. Membuat bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajargenjang

2. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, dan

jajargenjang

D. Tujuan Pembelajaran

a. Melalui kegiatan Project Based Learning (PjBL) siswa dapat

membuat bangun datar belah ketupat, layang-layang, dan lingkaran

dengan benar.

b. Melalui kegiatan Project Based Learning (PjBL) siswa dapat

menyebutkan sifat-sifat bangun datar belah ketupat, layang-layang,

dan lingkaran dengan benar.

150

E. Karakter yang diharapkan

1. Disiplin

2. Tekun

3. Tanggung jawab

4. Kerjasama

5. Berani

6. Percaya diri

F. Materi Ajar

1. Mengidentifikasi Sifat-Sifat Bangun Datar

Mari kita mengulang tentang bangun. Ada dua jenis bangun, yaitu

bangun datar dan bangun ruang.Bangun datar disebut juga bangun 2

dimensi (2 D), dan bangun ruang disebut juga bangun 3 dimensi (3 D).

Tiap bangun mempunyai sifat-sifat, yang membedakan dengan bangun

lainnya. Bangun datar berbeda dengan bangun ruang, karena sifatnya

yang berbeda. Bahkan di antara bangun-bangun datar, atau bangun-

bangun ruang sendiri, terdapat sifat-sifat yang berbeda.

a. Belah ketupat

Sifat-sifat belah ketupat:

Mempunyai 4 sisi.

Keempat sisinya sama

panjang

Memiliki 4 sudut.

Sudut-sudut yang

berhadapan sama besar.

Kedua diagonalnya

berpotongan tegak lurus

dan saling membagi 2 sama

panjang.

151

b. Layang-layang

Sifat-sifat layang-layang:

Mempunyai 4 sisi

Mempunyai 2 pasang sisi yang

sama panjang. Pasangan ke-1

tidak sama panjang dengan

pasangan ke-2.

Mempunyai sepasang sudut

berhadapan yang sama besar.

Salah satu diagonalnya

membagi diagonal yang lain

sama panjang.

c. Lingkaran

Lingkaran adalah bangun datar yang jarak semua titik pada lingkaran

dengan titik pusat (P) sama panjang.

Sifat-sifat lingkaran;

Besarnya sudut .

Mempunyai jari-jari (r).

Mempunyai titik pusat

lingkaran (P).

2. Menggambar Bangun Datar dari Sifat-Sifat Bangun

Datar yang Diberikan

Untuk menggambar berbagai bangun datar, kita harus memiliki alat-alat

berupa: mistar (penggaris), sepasang segitiga, jangka, dan pensil yang baik

(selalu runcing).

152

a. Menggambar Belah Ketupat

Langkah-langkah menggambar belah

ketupat.

Gambarlah ruas garis AB.

Gambarlah ruas garis miring dari

titik A, yang sama panjangnya

dengan AB, misalnya AD.

Gambarlah ruas garis sejajar AB

dari titik D, yang panjangnya sama

dengan AD, namai DC.

Hubungkan titik B dan C. Jadilah

belah ketupat.

b. Menggambar Layang-Layang

Mari kita ikuti langkah-langkahnya.

Gambar garis mendatar AC (Gambar (i)).

Gambar ruas garis tegak lurus di tengah-tengah AC, misalnya ruas garis

itu BD (Gambar (ii)).

Hubungkan titik-titik ujung pada ruas garis-ruas garis tadi (Gambar

(iii)).

Hilangkan ruas garis-ruas garis yang saling tegak lurus tadi (Gambar

(iv)).

153

c. Menggambar Lingkaran

Lingkaran mempunyai titik pusat. Besar kecilnya lingkaranbergantung

pada jari-jari lingkaran. Untuk menggambar lingkarandiperlukanjangka

dan penggaris. Perhatikan saja gambar berikut inibaik-baik.

G. Model Pembelajaran

Project Based Learning (PjBL)

H. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Diskusi

4. Penugasan

5. Pengamatan

I. Media, Alat dan Sumber Belajar

1. Media : Model bangun datar sederhana

2. Alat : Pensil, Buku, Penggaris, Kertas Karton

3. Sumber Belajar : Sunaryo, R.J. 2007. Matematika 5 : untuk

SD/MI kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan

Nasional.

J. Langkah-Langkah Pembelajaran

No. Pembelajaran Tahapan

PJBL

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1 Kegiatan Awal

a. Guru mengkondisikan

siswa agar tidak ramai

dan memeriksa kerapian

10

menit

154

Penentuan

pertanyaan

mendasar

siswa dengan cara guru

meminta siswa untuk

berdiri dan antara dua

siswa saling berhadapan

untuk saling memeriksa

kerapian dari teman yang

berada dihadapannya,

kemudian apabila ada

temannya yang kurang

rapi bisasaling merapikan.

Kemudian guru meminta

siswa duduk kembali

dengan tenang dan tanpa

ada suara lagi.

b. Guru mengucapkan salam

dan mengajak siswa

untuk membaca basmalah

bersama-sama

c. Guru menanyakan kabar

siswa dan mengabsen

siswa

d. Apersepsi:

Guru bertanya kepada

siswa benda-benda yang

ada di rumah siswa yang

berbentuk belah ketupat,

layang-layang dan

lingkaran. “Anak-anak

coba sebutkan benda yang

ada di rumah kalian yang

berbentuk belah ketupat,

155

layang-layang, dan

lingkaran!”.

e. Guru menjelaskan

maksud dan tujuan

pembelajaran

2 Kegiatan Inti

Penentuan

pertanyaan

mendasar

a. Eksplorasi

- Guru menunjukkan model

bangun datar belah

ketupat, layang-layang,

dan lingkaran.

- Guru melakukan tanya

jawab dengan siswa

tentang jenis bangun datar

belah ketupat, layang-

layang, dan lingkaran

serta sifat-sifatnya untuk

menggali pengetahuan

awal siswa. “Anak-anak,

dari model bangun datar

yang ibu bawa ini ayo

coba sebutkan sifat-sifat

yang dimiliki setiap

bangun!”. Siswa

menyebutkan sifat-sifat

yang dimiliki setiap

bangun datar yang

ditunjukkan guru.

Misalnya: belah ketupat

mempunyai 4 sisi yang

sama panjang, memiliki 4

sudut, jumlah besar sudut

10 menit

156

, dll.

- Guru mempersilahkan

siswa untuk bergabung

dengan kelompoknya

masing-masing.

Menyusun

perencanaan

proyek

b. Elaborasi

- Guru membagikan materi

cara membuat bangun

datar belah ketupat,

layang-layang, dan

lingkaran.

- Guru meminta siswa

untuk menghasilkan

proyek dengan membuat

bangun datar belah

ketupat, layang-layang,

dan lingkaran.

- Setiap kelompok diminta

untuk mendaftar

pekerjaan yang akan

dilakukan. Seperti:

mencari informasi dari

materi yang telah

diberikan guru, mendaftar

bangun datar yang akan

dibuat, menyiapkan

peralatan yang digunakan

untuk membuat proyek

(kertas karton, pensil,

penggaris, dll.),

20 menit

157

Menyusun

perencanaan

proyek

menunjukkan

pengetahuan yang

dimiliki setiap anggota

kelompok, pembagian

tugas antar anggota

kelompok, menyelesaikan

tugas proyek yang

diberikan guru.

- Dari sifat-sifat bangun

datar yang diketahui

masing-masing anggota

kelompok pada saat

kegiatan tanya jawab dan

materi tentang cara

membuat bangun datar

belah ketupat, layang-

layang, dan lingkaran

yang diberikan oleh guru,

misalnya belah ketupat

mempunyai 4 sisi, 4 sudut

yang berbentuk siku-siku,

jumlah besar sudut .

Begitu juga dengan sifat-

sifat bangun datar persegi

panjang dan jajargenjang.

Dari sifat-sifat bangun

datar tersebut maka siswa

akan dapat dengan mudah

membuat bangun datar

sesuai dengan ukuran

yang ditetapkan guru dan

158

Menyusun

jadwal

Monitoring

Evaluasi

pengalaman,

Menguji

hasil ,

monitoring

sesuai dengan rencana

yang telah disusun dari

masing-masing

kelompok.

- Setiap anggota kelompok

diminta untuk

bekerjasama

menyelesaikan tugas dari

guru sesuai dengan waktu

yang ditentukan.

- Guru memantau masing-

masing kelompok dan

mempersilahkan siswa

untuk bertanya jika ada

kesulitan.

- Setiap kelompok diminta

untuk mempresentasikan

hasil pekerjaannya di

depan kelas secara

bergantian.

Menguji

hasil ,

Monitoring

c. Konfirmasi

- Guru mendampingi siswa

mengoreksi pekerjaan

setiap kelompok. Siswa

diberikan kesempatan

dahulu untuk mengoreksi

hasil pekerjaan setiap

kelompok, apabila ada

permasalahan yang tidak

bisa dipecahkan oleh

siswa, maka guru harus

20 menit

159

Menguji

hasil

membantu menyelesaikan

masalah tersebut.

- Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk menanyakan hal-

hal yang belum jelas.

- Guru membagikan lembar

evaluasi kepada siswa

untuk dikerjakan dengan

waktu yang ditentukan.

3 Kegiatan

Penutup

a. Guru bersama siswa

menyimpulkan materi

yang dipelajari. Guru

bertanya: “Anak-anak

hari ini kita belajar

tentang apa saja?”, siswa

menjawab: “Jenis bangun

datar belah ketupat,

layang-layang, dan

lingkaran beserta sifat-

sifatnya”.

b. Guru memberikan umpan

balik yaitu guru

mengomentari hal-hal

yang terjadi dalam proses

kegiatan belajar hari ini.

Misalnya komentar hal

baik/buruk yang terjadi,

mengomentari siswa yang

pemalu dan masih ada

yang ramai sendiri agar

10 menit

160

pada pertemuan

berikutnya bisa lebih

berani dan

memperhatikan.

c. Guru memberikan

penguatan/ motivasi agar

siswa lebih giat belajar.

d. Guru menutup pelajaran

dengan membaca

hamdalah dan salam.

K. Evaluasi

1. Bentuk tes : tertulis

2. Bentuk soal : uraian

3. Instrumen soal :

Soal Evaluasi Siklus III

Nama : ............................

No. Absen : ............................

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1.

a. Gambar di samping disebut bangun....

b. Mempunyai .... sisi yang sama....

c. Jumlah besar sudut....

d. Kedua diagonal berpotongan tegak lurus dan

saling membagi dua sama....

e. Sudut-sudut yang berhadapan sama....

161

2.

a. Gambar di samping termasuk bangun....

b. Bangun datar tersebut mempunyai.... sisi

c. Bangun datar tersebut mempunyai... sudut

d. Jumlah besar sudut bangun tersebut

adalah...

e. Bangun datar tersebut mempunyai ....

pasang sisi yang sama panjang.

f. Bangun datar tersebut mempunyai ...

pasang sudut berhadapan yang sama besar.

3.

a. Gambar di samping termasuk bangun....

b. Besar sudut bangun tersebut adalah....

c. Bangun datar tersebut mempunyai.... sisi.

d. Mempunyai titik.... lingkaran.

Kunci Jawaban

No. Kunci Jawaban Skor

1. a. Belah Ketupat

b. 4 sisi yang sama panjang

c. Jumlah besar sudut

d. Kedua diagonalnya berpotongan

tegak lurus dan saling membagi dua

sama panjang

e. Sudut-sudut yang berhadapan sama

besar

Menjawab benar 5 bernilai 25

Menjawab benar 4 bernilai 20

Menjawab benar 3 bernilai 15

Menjawab benar 2 bernilai 10

Menjawab benar 1 bernilai 5

2. a. Bangun datar layang-layang

b. Mempunyai 4 sisi

c. Mempunyai 4 sudut

d. Jumlah besar sudut

Menjawab benar 6 bernilai 25

Menjawab benar 5 bernilai 20

Menjawab benar 4 bernilai 16

Menjawab benar 3 bernilai 12

162

e. Mempunyai 2 pasang sisi yang sama

panjang

f. Mempunyai 2 pasang sudut

berhadapan yang sama besar

Menjawab benar 2 bernilai 8

Menjawab benar 1 bernilai 4

3. a. Bangun datar lingkaran

b. Besar sudut

c. Mempunyai 1 sisi

d. Mempunyai titik pusat lingkaran

Menjawab benar 4 bernilai 25

Menjawab benar 3 bernilai 18

Menjawab benar 2 bernilai 12

Menjawab benar 1 bernilai 6

4. a. Belah Ketupat

b. Layang-layang

c. Lingkaran

Menjawab benar 3 bernilai 25

Menjawab benar 2 bernilai 16

Menjawab benar 1 bernilai 8

Soal Pembuatan Proyek

1. Buatlah bangun datar belah ketupat dengan panjang sisi 10 cm!

2. Buatlah bangun datar layang-layang dengan panjang diagonal 1 = 16

cm dan panjang diagonal 2 = 25 cm!

3. Buatlah bangun datar lingkaran dengan jari-jari = 10 cm!

163

Pedoman Penilaian

No Kelom-

pok

Aspek yang dinilai

Skor

yang

dicapai

Nilai

Cara

membuat

bangun

datar

Kecerma-

tan

ukuran

Kerapian Kebena-

ran hasil

proyek

(1) (2) (3) (4)

1 A

2 B

3 C

4 D

5 E

6 F

Kriteria penskoran

Aspek Keterangan Deskripsi Skor

(1) a) Sesuai dengan langkah-langkah 5

b) Ada sebagian yang tidak sesuai dengan langkah-

langkah 3

c) Semua tidak sesuai dengan langkah-langkah 1

(2) a) Semua sisi sesuai dengan ukuran 5

b) Sebagian sisi-sisinya tidak sesuai dengan ukuran 3

c) Semua sisinya tidak sesuai dengan ukuran 1

(3) a) Semua potongan sesuai dengan garis 5

b) Sebagian potongan tidak sesuai dengan garis 3

c) Semua porongan tidak sesuai dengan garis 1

(4) a) Semua ukuran dan bentuk bangun datar sesuai 5

b) Sebagian ukuran dan bentuk bangun datar tidak

sesuai 3

164

c) Semua ukuran dan bentuk bangun datar tidak

sesuai 1

Skor Maksimal = 20

Skor Minimal = 4

Jumlah skor dapat ditransfer ke nilai dengan skla 0 s.d. 100

Skor maksimal

Salatiga, 11 Mei 2015

Guru Kelas

Asa Anfaida Maslina, S.PdI

Peneliti

Cinthia Inggar Wida

Mengetahui,

Kepala Madrasah

Zulfa Anturida, S.Pd. S.PdI.

NIP. 19701112200511002

165

Lampiran 4

Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui Model

Project Based Learning (PjBL) di MI Asas Islam Kalibening

Pelaksanaan Penelitian Siklus I

Nama Madrasah : MI Asas Islam Kalibening

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ II

Hari/ Tanggal : Kamis, 07 Mei 2015

No Fase Kemampuan siswa Skor

0 1 2 3 4

1. Kegiatan awal

pembelajaran

a. Siswa tidak ramai √

b. Siswa membaca doa √

c. Siswa antusias ketika guru

memberikan apersepi

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Siswa memperhatikan model

bangun datar yang ditunjukkan

guru

b. Siswa menjawab pertanyaan dari

guru

c. Siswa berkumpul dengan

kelompoknya

3. Kegiatan Inti

Elaborasi

a. Menyusun perencanaan proyek

yang akan dibuat dengan mencari

informasi dengan anggota

kelompoknya

b. Menyusun jadwal untuk

menyelesaikan proyek agar tepat

waktu

c. Berkerjasama untuk

menyelesaikan proyek

d. Presentasi hasil proyek yang telah

dibuat

e. Siswa memperhatikan ketika ada

teman yang presentasi di depan

kelas

4 Kegiatan Inti

Konfirmasi

a. Mengoreksi pekerjaan setiap

kelompok bersama guru

b. Bertanya tentang hal-hal yang

belum jelas

166

c. Mengerjakan lembar evaluasi √

5 Kegiatan Akhir a. Menyimpulkan materi

pembelajaran bersama guru

b. Motivasi siswa ketika diberi

penguatan oleh guru

Jumlah 35

Rata-rata 2,19

Rumus rata-rata

Skala kategori penskoran

Skor maksimal = 4

Skor minimal = 0

Kategori rata-rata

0,0 – 0,8 = Sangat Kurang

0,9 – 1,6 = Kurang

1,7 – 2,4 = Cukup

2,5 – 3,2 = Baik

3,3 – 4,0 = Sangat Baik

Salatiga, 07 Mei 2015

Observer

Cinthia Inggar Wida

167

Lampiran 5

Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui Model

Project Based Learning (PjBL) di MI Asas Islam Kalibening

Pelaksanaan Penelitian Siklus II

Nama Madrasah : MI Asas Islam Kalibening

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ II

Hari/ Tanggal : Sabtu, 09 Mei 2015

No Fase Kemampuan siswa Skor

0 1 2 3 4

1. Kegiatan awal

pembelajaran

a. Siswa tidak ramai √

b. Siswa membaca doa √

c. Siswa antusias ketika guru

memberikan apersepi

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Siswa memperhatikan model

bangun datar yang ditunjukkan

guru

b. Siswa menjawab pertanyaan dari

guru

c. Siswa berkumpul dengan

kelompoknya

3. Kegiatan Inti

Elaborasi

a. Menyusun perencanaan proyek

yang akan dibuat dengan mencari

informasi dengan anggota

kelompoknya

b. Menyusun jadwal untuk

menyelesaikan proyek agar tepat

waktu

c. Berkerjasama untuk

menyelesaikan proyek

d. Presentasi hasil proyek yang telah

dibuat

e. Siswa memperhatikan ketika ada

teman yang presentasi di depan

kelas

4 Kegiatan Inti

Konfirmasi

a. Mengoreksi pekerjaan setiap

kelompok bersama guru

b. Bertanya tentang hal-hal yang

belum jelas

168

c. Mengerjakan lembar evaluasi √

5 Kegiatan Akhir a. Menyimpulkan materi

pembelajaran bersama guru

b. Motivasi siswa ketika diberi

penguatan oleh guru

Jumlah 48

Rata-rata 3

Rumus rata-rata

Skala kategori penskoran

Skor maksimal = 4

Skor minimal = 0

Kategori rata-rata

0,0 – 0,8 = Sangat Kurang

0,9 – 1,6 = Kurang

1,7 – 2,4 = Cukup

2,5 – 3,2 = Baik

3,3 – 4,0 = Sangat Baik

Salatiga, 09 Mei 2015

Observer

Cinthia Inggar Wida

169

Lampiran 6

Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui Model

Project Based Learning (PjBL) di MI Asas Islam Kalibening

Pelaksanaan Penelitian Siklus III

Nama Madrasah : MI Asas Islam Kalibening

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ II

Hari/ Tanggal : Senin, 11 Mei 2015

No Fase Kemampuan siswa Skor

0 1 2 3 4

1. Kegiatan awal

pembelajaran

a. Siswa tidak ramai √

b. Siswa membaca doa √

c. Siswa antusias ketika guru

memberikan apersepi

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Siswa memperhatikan model

bangun datar yang ditunjukkan

guru

b. Siswa menjawab pertanyaan dari

guru

c. Siswa berkumpul dengan

kelompoknya

3. Kegiatan Inti

Elaborasi

a. Menyusun perencanaan proyek

yang akan dibuat dengan mencari

informasi dengan anggota

kelompoknya

b. Menyusun jadwal untuk

menyelesaikan proyek agar tepat

waktu

c. Berkerjasama untuk

menyelesaikan proyek

d. Presentasi hasil proyek yang telah

dibuat

e. Siswa memperhatikan ketika ada

teman yang presentasi di depan

kelas

4 Kegiatan Inti

Konfirmasi

a. Mengoreksi pekerjaan setiap

kelompok bersama guru

b. Bertanya tentang hal-hal yang

belum jelas

170

c. Mengerjakan lembar evaluasi √

5 Kegiatan Akhir a. Menyimpulkan materi

pembelajaran bersama guru

b. Motivasi siswa ketika diberi

penguatan oleh guru

Jumlah 56

Rata-rata 3,5

Rumus rata-rata

Skala kategori penskoran

Skor maksimal = 4

Skor minimal = 0

Kategori rata-rata

0,0 – 0,8 = Sangat Kurang

0,9 – 1,6 = Kurang

1,7 – 2,4 = Cukup

2,5 – 3,2 = Baik

3,3 – 4,0 = Sangat Baik

Salatiga, 11 Mei 2015

Observer

Cinthia Inggar Wida

171

Lampiran 7

Lembar Pengamatan Guru pada Pembelajaran Bangun Datar melalui Model

Project Based Learning (PjBL) di MI Asas Islam Kalibening

Pelaksanaan Penelitian Siklus I

Nama Madrasah : MI Asas Islam Kalibening

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ II

Hari/ Tanggal : Kamis, 07 Mei 2015

No Fase Kemampuan guru dalam

mengajar

Skor

0 1 2 3 4

1. Kegiatan awal

pembelajaran

a. Mengkondisikan siswa

agar fokus dalam

pembelajaran

b. Mengaitkan materi dengan

kehidupan sehari-hari

c. Menjelaskan tujuan

pembelajaran

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Pemanfaatan media/

model bangun datar secara

efektif

b. Melakukan tanya jawab

dengan siswa

c. Meminta dan

mengarahkan siswa untuk

berabung dengan

kelompoknya

Elaborasi a. Mampu merancang

proyek yang akan

diberikan kepada siswa

b. Mampu mengarahkan

siswa untuk menyusun

perencanaan proyek

c. Mampu mengarahkan

siswa untuk membuat

bangun datar dari sifat-

sifat bangun datar yang

diberikan guru

d. Mampu mengarahkan

siswa agar dapat

172

menyelesaikan proyek

sesuai dengan waktu yang

ditentukan

e. Mampu memantau siswa

dan membantu siswa jika

ada kesulitan

f. Mampu meminta setiap

kelompok untuk

mempresentasikan proyek

yang dihasilkan

Konfirmasi a. Mampu mengajak siswa

untuk mengoreksi

pekerjaan dari kelompok

yang maju

b. Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

bertanya

c. Memberikan evaluasi

kepada siswa

3. Kegiatan

penutup

a. Menyimpulkan materi √

b. Memberikan umpan

balik dan komentaar

mengenai proses

pembelajaran

c. Memberikan motivasi

kepada siswa agar

selalu giat belajar

Jumlah 45

Rata-rata 2,5

Rumus rata-rata

173

Skala kategori penskoran

Skor maksimal = 4

Skor minimal = 0

Kategori rata-rata

0,0 – 0,8 = Sangat Kurang

0,9 – 1,6 = Kurang

1,7 – 2,4 = Cukup

2,5 – 3,2 = Baik

3,3 – 4,0 = Sangat Baik

Salatiga, 07 Mei 2015

Observer

Cinthia Inggar Wida

174

Lampiran 8

Lembar Pengamatan Guru pada Pembelajaran Bangun Datar melalui Model

Project Based Learning (PjBL) di MI Asas Islam Kalibening

Pelaksanaan Penelitian Siklus II

Nama Madrasah : MI Asas Islam Kalibening

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ II

Hari/ Tanggal : Sabtu, 09 Mei 2015

No Fase Kemampuan guru dalam

mengajar

Skor

0 1 2 3 4

1. Kegiatan awal

pembelajaran

a. Mengkondisikan siswa

agar fokus dalam

pembelajaran

b. Mengaitkan materi dengan

kehidupan sehari-hari

c. Menjelaskan tujuan

pembelajaran

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

a. Pemanfaatan media/

model bangun datar secara

efektif

b. Melakukan tanya jawab

dengan siswa

c. Meminta dan

mengarahkan siswa untuk

berabung dengan

kelompoknya

Elaborasi a. Mampu merancang

proyek yang akan

diberikan kepada siswa

b. Mampu mengarahkan

siswa untuk menyusun

perencanaan proyek

c. Mampu mengarahkan

siswa untuk membuat

bangun datar dari sifat-

sifat bangun datar yang

diberikan guru

d. Mampu mengarahkan

siswa agar dapat

175

menyelesaikan proyek

sesuai dengan waktu yang

ditentukan

e. Mampu memantau siswa

dan membantu siswa jika

ada kesulitan

f. Mampu meminta setiap

kelompok untuk

mempresentasikan proyek

yang dihasilkan

Konfirmasi a. Mampu mengajak siswa

untuk mengoreksi

pekerjaan dari kelompok

yang maju

b. Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

bertanya

c. Memberikan evaluasi

kepada siswa

3. Kegiatan

penutup

a. Menyimpulkan materi √

b. Memberikan umpan balik

dan komentaar mengenai

proses pembelajaran

c. Memberikan motivasi

kepada siswa agar selalu

giat belajar

Jumlah 53

Rata-rata 2,94

Rumus rata-rata

176

Skala kategori penskoran

Skor maksimal = 4

Skor minimal = 0

Kategori rata-rata

0,0 – 0,8 = Sangat Kurang

0,9 – 1,6 = Kurang

1,7 – 2,4 = Cukup

2,5 – 3,2 = Baik

3,3 – 4,0 = Sangat Baik

Salatiga, 09 Mei 2015

Observer

Cinthia Inggar Wida

177

Lampiran 9

Lembar Pengamatan Guru pada Pembelajaran Bangun Datar melalui Model

Project Based Learning (PjBL) di MI Asas Islam Kalibening

Pelaksanaan Penelitian Siklus III

Nama Madrasah : MI Asas Islam Kalibening

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ II

Hari/ Tanggal : Senin, 11 Mei 2015

No Fase Kemampuan guru dalam

mengajar

Skor

0 1 2 3 4

1. Kegiatan awal

pembelajaran

d. Mengkondisikan siswa

agar fokus dalam

pembelajaran

e. Mengaitkan materi dengan

kehidupan sehari-hari

f. Menjelaskan tujuan

pembelajaran

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

d. Pemanfaatan media/

model bangun datar secara

efektif

e. Melakukan tanya jawab

dengan siswa

f. Meminta dan

mengarahkan siswa untuk

berabung dengan

kelompoknya

Elaborasi g. Mampu merancang

proyek yang akan

diberikan kepada siswa

h. Mampu mengarahkan

siswa untuk menyusun

perencanaan proyek

i. Mampu mengarahkan

siswa untuk membuat

bangun datar dari sifat-

sifat bangun datar yang

diberikan guru

j. Mampu mengarahkan

siswa agar dapat

178

menyelesaikan proyek

sesuai dengan waktu yang

ditentukan

k. Mampu memantau siswa

dan membantu siswa jika

ada kesulitan

l. Mampu meminta setiap

kelompok untuk

mempresentasikan proyek

yang dihasilkan

Konfirmasi d. Mampu mengajak siswa

untuk mengoreksi

pekerjaan dari kelompok

yang maju

e. Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

bertanya

f. Memberikan evaluasi

kepada siswa

3. Kegiatan

penutup

d. Menyimpulkan materi √

e. Memberikan umpan balik

dan komentaar mengenai

proses pembelajaran

f. Memberikan motivasi

kepada siswa agar selalu

giat belajar

Jumlah 60

Rata-rata 3,3

Rumus rata-rata

179

Skala kategori penskoran

Skor maksimal = 4

Skor minimal = 0

Kategori rata-rata

0,0 – 0,8 = Sangat Kurang

0,9 – 1,6 = Kurang

1,7 – 2,4 = Cukup

2,5 – 3,2 = Baik

3,3 – 4,0 = Sangat Baik

Salatiga, 11 Mei 2015

Observer

Cinthia Inggar Wida

180

181

182

183

FOTO KEGIATAN

Guru memberikan pertanyaan mendasar

kepada siswa tentang bangun datar dan

siswa menjawab pertanyaan dari guru

Siswa Berkumpul dengan

Kelompoknya

Siswa Menyusun Perencanaan Proyek

Siswa menyusun jadwal penyelesaian

proyek

184

Siswa bekerja sama dalam

menyelesaikan proyek

Guru memantau siswa dan

mempersilahkan siswa untuk bertanya

jika ada kesulitan (Monitoring)

Perwakilan dari kelompok

mempresentasikan hasil proyeknya

(Evaluasi Pengalaman, menguji hasil,

monitoring)

Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi

185

186

187

188

189

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Cinthia Inggar Wida

NIM : 11511009

Jurusan/ Progdi: Tarbiyah/ PGMI

Dosen PA : Dr. MUH. Saerozi, M. Ag.

No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai

1 Piagam Penghargaan

OPAK STAIN Salatiga

2011

20 – 22 Agustus

2011 Peserta 3

2 Sertifikat Achievement

Motivation Training

(AMT) STAIN Salatiga

23 Agustus 2011 Peserta 2

3 Piagam Penghargaan

ODK (Orientasi Dasar

Keislaman) STAIN

Salatiga

24 Agustus 2011 Peserta 2

4 Sertifikat Seminar

Entrepreneurship dan

Koperasi STAIN Salatiga

25 Agustus 2011 Peserta 2

5 Sertifikat UPT

Perpustakaan STAIN

Salatiga

19 September

2011 Peserta 2

6 Sertifikat Praktikum

Pendidikan

Kepramukaan STAIN

Salatiga

7 – 8 Februari

2012 Peserta 2

7 Sertifikat Pelatihan

Mengatasi Kecemasan

Tampil di Depan Umum

TAZKIA STAIN

Salatiga

9 Juni 2012 Peserta 2

8 Piagam Penghargaan

Seminar Pencegahan

Bahaya NAPZA,

HIV/AIDS Mewaspadai

Pergaulan Bebas untk

Membentuk Remaja yang

Tangguh

29 April 2013 Peserta 2

9 Sertifikat Seminar

Nasional

Entrepreneurship

27 Mei 2013 Peserta 8

190

“Menumbuhkan Jiwa

Entrepreneur Generasi

Muda

10 Sertifikat Seminar

Nasional HMJ Tarbiyah

STAIN Salatiga “Guru

Kreatiif dalam

Implementasi Kurikulum

2013”

18 November 2013 Peserta 8

11 Sertifikat DIKLAT

KEPROFESIAN HMJ

Tarbiyah STAIN Salatiga

13 - 14 Mei 2014 Peserta 2

12 Piagam Penghargaan

Malam Tirakatan HUT

RI Ke-69 “Dengan

Semangat Proklamasi 17

Agustus 1945, Kita

Dukung Suksesi

Kepemimpinan Nasional

Hasil Pemilu 2014 Demi

Kelanjutan Pembangunan

Menuju Indonesia yang

Makin Maju dan

Sejahtera” oleh REPUTA

Sidomulyo, Ungaran

Timur

16 Agustus 2014 Panitia 3

13 Sertifikat Pengakraban

Mahasiswa Baru PGMI

STAIN Salatiga

27 Agustus 2014 Panitia 3

14 Sertifikat Seminar

Nasional “Optimalisasi

Sumber Daya Insani

terhadap Lembaga

Keuangan Syariah KSEI

STAIN Salatiga

14 Oktober 2014 Peserta 8

15 Sertifikat Seminar

Nasional “Perbaikan

Mutu Pendidikan Melalui

Profesionalisme

Pendidikan” HMJ

Tarbiyah STAIN Salatiga

13 November 2014 Peserta 8

16 Sertifikat “Seminar

Nasional

Entrepreneurship”

RACANA STAIN

16 November 2014 Peserta 8

191

Salatiga

17 Sertifikat PEKAN

KREATIF WISPER

2014 Parade Tari Kreasi

Jawa Bagi Generasi

Muda

22 November 2014 Peserta 2

18 Sertifikat PEKAN

KREATIF WISPER

2014 Workshop Tari

Bagi Generasi Muda

23 November 2014 Peserta 2

19 Piagam Penghargaan

Workshop Nasional

“Sukses Akademik,

Sukses Bakat, dan Hidup

Bermartabat dengan

Karya” HMPS PAI

STAIN Salatiga

16 Desember 2014 Peserta 8

20 Serifikat Seminar

Nasional Perlindungan

Hukum terhadap Usaha

Mikro Menghadapi Pasar

Bebas ASEAN HMPS

AS STAIN Salatiga

Tahun 2014 Peserta 8

21 Sertifikat Seminar

Kepemudaan tingkat

regional Jateng-DIY

HMI cabang Salatiga

22 April 2015 Peserta 4

22 Sertifikat Seminar

Nasional “Mencegah

Generasi Pemuda Islam

dari Pengaruh

Radiklisme ISIS

06 Mei 2015 Peserta 8

23 Piagam Penghargaan

Lomba Ramadhan

REPUTA Sidomulyo,

Ungaran Timur

28 Juni 2015 Panitia 3

24 Piagam Penghargaan

Pengumpulan dan

Pembagian Zakat Fitrah

REPUTA Sisomulyo,

Ungaran Timur

12 – 16 Juli 2015 Panitia 3

25 Piagam Penghargaan

dalam Kegiatan Halal Bi

Halal “Membangun

Kebersamaan Menggapai

Ridho Allah ” REPUTA

17 Juli 2015 Panitia 3

192

Sidomulyo, Ungaran

Timur

26 Piagam Penghargaan

Jalan Sehat dalam rangka

mempepringati HUT RI

ke-70 oleh REPUTA

Sidomulyo, Ungaran

Timur

02 Agustus 2015 Panitia 3

27 Piagam Penghargaan

Malam Tirakatan HUT

RI Ke-70 “Melalui

Semangat Kemerdekaan

Mari Bersama-sama Kita

Wujudkan Gerakan

Nasional AYO KERJA

70 Tahun Indonesia

Merdeka” oleh REPUTA

Sidomulyo, Ungaran

Timur

16 Agustus 2015 Panitia 3

Jumlah

112

Salatiga, 18 Agustus 2015

Wakil Dekan

Bidang Kemahasiswaan dan

Kerjasama

Achmad Maimun, M. Ag.

NIP. 19700510 199803 1 003

193

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Cinthia Inggar Wida

TTL : Kab. Semarang, 05 Januari 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Putatan, RT: 03/ RW: III Sidomulyo, Kecamatan

Ungaran Timur, Kabupaten Semarang

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Jenjang Pendidikan :

a. TK Bustanul Atfal Morangan Suruh, lulus tahun 1999

b. SD Muhammadiyah Suruh, lulus tahun 2005

c. SMP Negeri 2 Ungaran, lulus tahun 2008

d. SMA Negeri 1 Bergas, lulus tahun 2011

e. Masih menyelesaikan pendidikan S1 Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu keguruan PGMI IAIN Salatiga

Demikian daftar riwayat hidup ini, saya buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 13 Agustus 2015

Peneliti

Cinthia Inggar Wida

194