ANALISIS IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL...

132
ANALISIS IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada PT. Telkom Majapahit Bandar Lampung) Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas - tugas dan Memenuhi Syarat - Syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh Syaniatul Wida NPM. 1351010164 Jurusan : Ekonomi Syari’ah FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1438 / 2017 M

Transcript of ANALISIS IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL...

ANALISIS IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(CSR) TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada PT. Telkom Majapahit Bandar Lampung)

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas - tugas dan Memenuhi Syarat - Syarat

Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh

Syaniatul Wida

NPM. 1351010164

Jurusan : Ekonomi Syari’ah

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

1438 / 2017 M

i

ANALISIS IMPLEMENTASI COPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(CSR) TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

(Studi Pada PT. Telkom Majapahit Bandar Lampung)

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas - tugas dan Memenuhi Syarat - syarat

Guna Mendapatkan Gelar Sarjana S1 Dalam Ilmu Ekonomi (S.E.)

Oleh

Syaniatul Wida

NPM : 1351010164

Jurusan : Ekonomi Islam

Pembimbing I : Prof. Dr. Tulus Suryanto, MM., Akt., C.A.

Pembimbing II : Muhammad Iqbal, S.E.I., M.E.I.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

1438 H / 2017

ii

ABSTRAK

Sebuah perusahaan bukan lagi sebagai entitas yang mementingkan diri

sendiri (selfish) dalam berbisnis atau ekslusivitas dari masyarakat melainkan

sebuah entitas atau badan hukum yang wajib melakukan adaptasi sosio cultural

dengan lingkungan dimana ia berada, serta dapat dimintai pertanggung

jawabannya, dan tidak hanya mempunyai kewajiban ekonomis hanya pada

shareholdernya atau single bottom line, yaitu kondisi keuntungan saja akan tetapi

juga stakeholder atau masyarakat yang tertuang pada konsep triple bottom line

yaitu keuntungan (profit), menjaga kelestarian lingkungan (planet) serta

meningkatkan kesejahteraan masyarakat (people), untuk itu tanggung jawab moral

dalam makna responsibility harus dikembangkan dalam bentuk tanggung jawab

sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility). PT. Telkom Bandar

Lampung merupakan salah satu BUMN yang berdasarkan keputusan mentri

BUMN No Kep -236 / MBU / 2003 mengharuskan setiap BUMN untuk

menyelenggarakan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL) sebagai

bentuk tanggung jawab sosial perusahaannya.

Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah seberapa besar pengaruh

implementasi program CSR kemitraan bina lingkungan PT. Telkom Bandar

Lampung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan seberapa besar

pengaruh implementasi CSR kemitraan bina lingkungan PT. Telkom Bandar

Lampung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam perspektif

ekonomi islam. Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh implementasi CSR PT. Telkom Bandar Lampung

terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat serta untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh implementasi program CSR PT. Telkom Bandar Lampung

terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam perspektif ekonomi islam.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode

kuantitatif dengan sifat penelitian asosiatif yaitu bersifat menanyakan suatu

hubungan antara dua variabel atau lebih. Teknik pengambilan sampel ialah

menggunakan Purposive Sampling. Sampel yang digunakan berjumlah 70

responden. Teknik analisis data menggunakan uji validitas dan reliabilitas,

kemudian analisis regresi linier sederhana, serta menguji hipotesis menggunakan

uji T (parsial) dan juga uji koefisiesn determinasi (R2).

Dari hasil penelitian diketahui bahwa variabel Program CSR berpengaruh

secara postif dan signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, Hal

ini ditunjukkan dengan perolehan hasil uji t yaitu sebesar 5,523 thitung > ttabel atau

5,523 > 1,995) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (0,000 < 0,05).

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi atau R Square diperoleh hasil sebesar

0,310, hal ini menunjukkan bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel (X)

yaitu program CSR terhadap variabel peningkatan kesejahteraan masyaraka(Y)

sebesar 31%. Kesimpulan bahwa implementasi CSR PT. Telkom Bandar

Lampung berpengaruh positif terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

sebesar 31%. Sedangkan sisanya 69% dipengaruhi oleh Indikator lain yang tidak

dijelaskan dalam penelitian ini, sedangkan dalam perspektif ekonomi Islam sesuai

dengan prinsipnya yaitu keseimbangan dan tanggung jawab dalam berbisnis.

iii

iv

v

MOTTO

apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia

Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

(QS. AL-Jumua’ah : 10)1

1Departemen Agama RI, Mushaf Al- Quran Dan Terjemahan (Bandung : CV. Hilal,

2010), h.554

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil Alamin, seiring rasa syukur dan kerendahan hati, karya

kecil ini penulis persembahkan kepada :

1. Kedua orang tuaku kepada ayah (Alm) Hendy Prayitno dan ibu Kasihani

sebagai wujud jawaban dan tanggung jawab atas kepercayaannya yang

telah diamanatkan kepadaku serta atas kesabarannya yang telah tulus dan

iklas membesarkan, memberikan dukungan moral dan material serta tak

henti - hentinya mendoakan selama menempuh pendidikan hingga dapat

menyelesaikan study di UIN Raden Intan Lampung khususnya di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam. Senyum dan rasa bangga kalian menjadi tujuan

hidupku. Semoga Allah SWT senantiasa memuliakan baik di dunia

maupun di akhirat.Amin.

2. Kedua kakak ku tercinta Akhmad Syariefullah dan Mirsa Dwi Kurnia

Pratiwi, S.Pd yang turut membantu dalam mendoakan dan selalu

memberikan semangat dan Motivasi, sehingga terselesaikan skripsi ini.

3. Almamater ku UIN Raden Intan Lampung tercinta yang telah mendidikku

baik dari segi ilmu pengetahuan maupun ilmu agama.

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Syaniatul Wida. Lahir di Lampung Timur tepatnya di Desa

Raja Basa Lama, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur pada

tanggal 25 oktober 1994. Putri ke tiga dari tiga bersaudara atas pasangan Bapak

Hendy Prayitno dan Ibu Kasihani, S.Pd. Jenjang pendidikan penulis ialah sebagai

berikut :

1. Pendidikan pertama dimulai dari TK Pertiwi Raja Basa Lama Pada Tahun

2000-2001;

2. Kemudian SD Negri 1 Raja Basa Lama 2001-2006;

3. Kemudian MTS AL- Fatah, Temboro, Magetan, Jawa Timur, 2007-2010;

4. Kemudian SMA Muhammadiyah Way Jepara lulus pada tahun 2011-2013;

5. Kemudian pada tahun 2013 penulis melanjutkan kejenjang perguruan

tinggi IAIN Raden Intan Lampung yang saat ini telah bertransformasi

menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung di jurusan

Ekonomi Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas

Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung.

Bandar Lampung, 02 Agustus 2017

Syaniatul Wida

NPM 1351010164

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpah taufik

serta hidayah-NYA berupa ilmu pengetahuan, petunjuk, kesehatan, sehingga saya

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS IMPLEMENTASI

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP PENINGKATAN

KESEJATERAAN MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

ISLAM (Studi Pada PT. Telkom Majapahit Bandar Lampung)”. Shalawat serta

salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan juga

keluarga, sahabat, serta para umat yang senantiasa istiqomah berada dijalan-NYA.

Skripsi ini merupakan bagian dan persyaratan untuk menyelesaikan studi

pendidikan program strata satu (S1) di jurusan Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung, guna memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi (S.E.). Atas terselesaikannya skripsi ini tak lupa saya mengucapkan

terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang turut berperan dalam

proses penyelesaiannya. Secara rinci saya ungkapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag selaku rektor UIN Raden Intan Lampung

2. Dr. Moh. Bahrudin, M.A selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN Raden Intan Lampung

3. Madnasir S.E., M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah yang senantiasa

memberikan nasihat

4. Prof. Dr. Tulus Suryanto. M.M.,Akt.,C.A. Selaku pembimbing I dalam

penulisan skripsi ini.

ix

5. Bapak Muhammad Iqbal, S.E.I, M.E.I. Selaku dosen tetap Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung sekaligus pembimbing II dalam

penulisan skripsi ini.

6. Seluruh dosen yang telah membantu dalam melakukan pencerahan,mendidik

serta mentransfer pengetahuannya.

7. Staf dan karyawan UIN Raden Intan Lampung yang telah membantu

memberikan informasi kepada penulis.

8. Teman - teman angkatan 2013 prodi Ekonomi Syariah yang selalu

memberikan semangat agar penulis dapat segera menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada manager HR&CDC PT. Telkom, Majapahit. Bandar Lampung Bapak

Agung Iskandar Zulkarnaen yang telah bersedia memberi izin penelitian dan

pengumpulan data sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

10. Kepada Bapak Suwanto Selaku Kepala Bagian CSR PT. Telkom Bandar

Lampung, beserta staf pegawai yang telah bersedia membantu memberikan

informasi dalam rangka terselesaikannya skripsi ini.

11. Seluruh Responden yang telah rela meluangkan waktunya.

12. Sahabat - sahabatku Metisia, Neysa, Dewi, Ira Safira, Fristy dan Etri, serta

keluarga besar Ekonomi Islam angkatan 2013 khususnya kelas EI A yang

selama empat tahun ini menjadi teman/sahabat/keluarga yang solid dalam

bertukar gagasan dan berbagi keluh kesah dalam suka maupun duka, serta

teman - teman mahasiswa/i Ekonomi islam angkatan 2013 secara

keseluruhan.

x

13. Sahabat seperjuangan KKN 23 tahun 2016 Nova, Refri, Nia, Nella, Mahresi,

Suherna, Delta, Silva, Memet, Dimas, Adit dan Rudi yang selalu memberikan

semangat dan do’a sehingga terselesaikannya skripsi ini.

14. Keluargaku tercinta : Siti Rohmatul Fajriah, S.E, Afduha Nurusyamsi, S.Pt.,

M.Pt, dan Tiara Fajar Kurnia, S.Pt yang senantiasa memberikan do’a,

semangat dan motivasi hingga terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal ini

dikarenakan keterbatasan waktu, dana, dan kemampuan dalam menulis skripsi.

Untuk itu kepada para pembaca kiranya dapat memberi masukan dan saran-saran

guna melengkapi hasil penelitian ini

Akhirnya kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan dan semoga

skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para

pembaca pada umumnya, Semoga Allah SWT meridhoi dan dicatat sebagai

ibadah disisi-Nya, amin. Saya berharap hasil penelitian ini akan menjadi

sumbangan yang berarti dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, dan

penyempurnaan penelitian selanjutnya khususnya ilmu ekonomi dan bisnis Islam.

Bandar Lampung, 02 Agustus 2017

Penulis

Syaniatul Wida

NPM.1351010164

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................i

ABSTRAK .........................................................................................................ii

PERSETUJUAN ................................................................................................iii

PENGESAHAN .................................................................................................iv

MOTTO .............................................................................................................v

PERSEMBAHAN ..............................................................................................vi

RIWAYAT HIDUP ...........................................................................................vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................xi

DAFTAR TABEL..............................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul ...............................................................................1

B. Alasan Memilih Judul ......................................................................3

C. Latar Belakang Masalah ...................................................................4

D. Rumusan Masalah ............................................................................15

E. Tujuan Penelitian .............................................................................15

F. Manfaat Penelitian............................................................................16

BAB II LANDASAN TEORI

A. Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility ........................ 17

1. Konsep Triple Bottom Line ....................................................... 18

2. Definisi Corporate Social Responsibility (CSR) ....................... 19

3. Jenis - Jenis CSR ..................................................................... 22

4. Jenis CSR BUMN ...................................................................... 24

5. Indikator CSR BUMN berdasarkan Kep-men .......................... 25

6. Tujuan dan Manfaat (CSR) ...................................................... 26

7. Permasalahan Umum dalam CSR .. …………………………...29

xii

8. Fungsi Corporate Social Responsibility (CSR) .. …………….. 30

9. Indikator Keberhasilan CSR…………………………………34

10 CSR dalam perspektif Ekonomi Islam …………………… 35

B. Konsep Kesejahteraan Masyarakat ........................................ 47

1. Pengertian kesejahteraan masyarakat ................................... 47

2. Indikator kesejahteraan masyarakat ..................................... 50

3. Konsep Islam terhadap kesejahteraan masyarakat ............... 51

4. Pengertian kesejahteraan dalam ekonomi Islam ................... 52

C. Penelitian Terdahulu ................................................................. 54

D. Kerangka Berfikir....................................................................... 58

E. Hipotesis ..................................................................................... 59

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sifat Penelitian ........................................................... 60

1. Jenis Penelitian ..................................................................... 60

2. Sifat Penelitian ...................................................................... 60

B. Sumber Data ............................................................................... 60

C. Populasi ..................................................................................... 61

D. Sampel ........................................................................................ 62

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 63

1. Wawancara ........................................................................... 63

2. Dokumentasi ........................................................................ 63

3. Kuesioner ............................................................................ 63

F. Definisi Operasional Variabel .................................................... 65

G. Teknik Pengolahan Data dan Analisis data ................................ 67

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian............................................. 72

1. Sejarah PT. Telkom, Bandar Lampung ...................................... 72

2. Visi dan Misi PT. Telkom, Bandar Lampung ............................ 76

3. Struktur organisasi PKBL .......................................................... 76

4. Sejarah Unit CDC) ..................................................................... 77

5. Visi dan Misi CSR ..................................................................... 80

6. SOP Kegiatan PKBL .................................................................. 80

7. Kebijakan CSR PT Telkom ........................................................ 82

8. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ................................ 83

9. Program CSR yang di jalankan oleh PT. Telkom,

Majapahit, Bandar Lampung ...................................................... 85

B. Hasil penelitian ............................................................................... 86

1. Hasil data karakteristik responden ............................................. 86

2. Hasil uji validitas data ................................................................ 88

xiii

3. Hasil data reliabilitas data .............................................................89

4. Hasil uji normalitas .......................................................................90

5. Analisis Regresi Linier Sederhana ................................................91

6. Pembahasan ...................................................................................94

a. Analisis implementasi program CSR

terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat .....................94

b. Analisis implementasi program CSR

terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam

perspektif ekonomi islam ........................................................99

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................109

B. Saran-Saran ................................................................................110

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN - LAMPIRAN

xiv

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1.1 : Realisasi Dana Program CSR PT. Telkom ...............................14

2. Tabel 2.1 : Penelitian Terdahulu ..................................................................55

3. Table 3.1 : Definisi Operasional Variabel ...................................................66

4. Tabel 4.1 : Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................86

5. Tabel 4.2 : Data Responden Berdasarkan Usia ............................................87

6. Tabel 4.3 : Hasil Uji Validitas Variabel X dan Y .......................................89

7. Tabel 4.4 : Hasil Uji Reliabilitas X dan Y ..................................................90

8. Tabel 4.5 : Hasil Uji Normalitas ..................................................................91

9. Tabel 4.6 : Hasil Uji Regresi Linier Sederhana dan Uji T ...........................92

xv

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar. 2.1 Kerangka Berfikir....................................................................58

xvi

LAMPIRAN

Lampiran 1: SK Pembimbing

Lampiran 2: Kartu Konsultasi Pembimbing

Lampiran 3: Surat Terima Riset dari PT. Telkom, Bandar Lampung

Lampiran 4: Kuesioner Penelitian

Lampiran 5: Distribusi Jawaban Kuesioner Responden

Lampiran 6: Output Uji Validitas Kuesioner

Lampiran 7: Output Uji Reliabilitas Kuesioner

Lampiran 8: Uji t, Regresi linier Sederhana, Koefisien Determinasi (R2)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Sebagai kerangka awal sebelum penulis menguraikan pokok bahasan

skripsi lebih lanjut, maka terlebih dahulu akan di jelaskan istilah dalam

skripsi ini terkait dengan tujuan skripsi untuk menghindari kekeliruan bagi

para pembaca, Oleh karena itu diperlukan adanya pembatasan arti kalimat,

dengan harapan memperoleh gambaran yang jelas dari makna yang di

maksud, di samping itu langkah ini merupakan proses penekanan terhadap

pokok permasalahan yang akan dibahas

Adapun judul skripsi ini adalah Analisis Implementasi Coporate

Social Responsibility (CSR) Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

(Study pada PT. Telkom Indonesia, Bandar Lampung). Adapun istilah -

istilah tersebut ialah sebagai berikut :

1. Analisis

Analisis adalah proses dimana penguraian suatu pokok atas berbagai

bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antara bagian

itu untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti secara

keseluruhan.1

1Nugroho Eko, Dibalik Sejarah Perekonomian Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka, 2012),

h.65

2

2. Implementasi

Implementasi ialah bermuara pada aktivitas atau aksi, tindakan atau

adanya suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas tetapi suatu

kegiatan yang terencana untuk mencapai suatu kegiatan.2

3. Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah kewajiban yang

diimplikasikan, didorong, atau dirasakan para manajer yang bertindak

dalam kapasitas resmi mereka, untuk melayani atau melindungi

kepentingan - kepentingan dari kelompok - kelompok diluar kepentingan

diri mereka sendiri.3

4. Kesejahteraan Masyarakat

Kesejahteraan masayarakat adalah suatu kondisi yang

memperlihatkan tentang keadaan kehidupan masyarakat yang dapat dilihat

dari standar kehidupan masyarakat.4

5. Ekonomi Islam

Ekonomi islam adalah kumpulan dari dasar - dasar umum ekonomi

yang diambil dari al - Quran dan sunah Rasulullah SAW, serta dari tatanan

ekonomi yang dibangun atas dasar - dasar tersebut sesuai dengan berbagai

macam lingkungan dan setiap zaman.5

2 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, cet. 1

(Jakarta : Gramedia Pustaka, 2013),h. 89 3 R.Wayne Mondy, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 1, edisi 10 (Jakarta : Erlangga,

2011), h. 40 4Rudy Badrudin, Ekonomika Otonomi Daerah, Edisi 1, Cetakan 1 (Yogyakarta :UPP STIM

YKPN, 2012), h.145 5 Ahmad Izzan, Syahri Tanjung, Referensi Ekonomi Syariah dan Ayat - ayat yang

berdimensi ekonomi (Bandung : PT. Rosdakarya, 2006), h. 32

3

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka yang dimaksud dengan

judul skripsi ini adalah penulis ingin mengetahui implementasi program

Corporate Social Responsibility (CSR) yang telah di rencanakan dan

implementasinya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

B. Alasan Memilih Judul

Adapun alasan penulis memilih judul adalah sebagai berikut :

1. Alasan Objektif :

Sebuah perusahaan bukan lagi sebagai entitas yang mementingkan diri

sendiri dalam menjalankan suatu bisnis (selfish) atau ekslusivitas dari

masyarakat, melainkan sebuah entitas atau badan hukum yang wajib

melakukan adaptasi sosio cultural dengan lingkungan dimana ia berada,

serta dapat dimintai pertanggung jawabannya.6 Perusahaan tidak hanya

mempunyai kewajiban ekonomis hanya pada shareholdernya atau

pemegang saham tetapi juga stakeholder atau pihak yang lebih luas.

Kepedulian perusahaan untuk mempertanggung jawabkan dampak dari

aktifitas usahanya ialah dalam dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan.7

PT. Telkom, Majapahit Bandar Lampung merupakakan perusahaan

dibidang jasa telekomunikasi dan digital yang berbentuk perseroan terbatas

yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang sedang

berkembang pesat dalam bisnis digitalnya setelah sempat menurun pada

bisnis percakapan (voice) yang dijalankan sebelumnya. Menurut peraturan

UU No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (UU BUMN)

6 Busyra Azhery, Corporate Social Responsibility : Dari Voluntary Menjadi Mandatory (

Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2012), h.5. 7 Ibid. h.6.

4

perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas yang dimiliki oleh Badan

Usaha Milik Negara harus melaksanakan program CSR yang meliputi

program kemitraan Bina Lingkungan (PKBL), oleh karena itu penulis ingin

melakukan penelitian untuk mengetahui implementasi Corporate Social

Responsibility (CSR) PT. Telkom Bandar Lampung dan mengkaji

implementasinya dalam perspektif ekonomi islam.

2. Alasan Subyektif

Pembahasan dalam skripsi ini merupakan topik yang relevan dengan

spesialisasi keilmuan penulis yang dipelajari di Jurusan Ekonomi Islam dan

didukung oleh tersedianya data - data baik data primer maupun sekunder

serta literature yang dapat menunjang dalam pelaksanaan penelitian ini,

sehingga memudahkan penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

C. Latar Belakang

Pembangunan nasional adalah rangkaian perubahan yang dilakukan

secara menyeluruh, terencana dan terarah dalam rangka mewujudkan

keseimbangan kebutuhan lahiriah dan batiniah masyarakat. Tujuan

pembangunan nasional bangsa Indonesia adalah untuk meningkatkan

kesejahteraan baik secara materiil maupun spiritual.8

Sebuah perusahaan muncul sebagai suatu alat untuk memenuhi

kebutuhan hidup manusia yang tidak terbatas, perusahaan mendatangkan

keuntungan materi bagi siapa pun yang berhasil menggerakkan dan

8 Zulfika Nanda Hadi, “Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap

Persepsi masyarakat Dan Dampaknya Terhadap Citra Perusahaan, studi pada Masyarakat Sekitar

PT. Astra International Motor-Hso Yogyakarta”. Jurnal FEB, Vol.1 No. 2 (Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta, 2015), h.2.

5

memanfaatkannya, serta mempunyai andil yang besar dalam menciptakan

stabilitas perekonomian nasional, hal tersebut dapat dilihat dalam peran

perusahaan dalam memberikan pendapatan kepada pemerintah baik pusat

maupun daerah.9

Dalam menjalankan suatu bisnis, perusahaan yang ingin tumbuh secara

berkelanjutan mempunyai tanggung jawab tidak hanya berpijak pada single

bottom line, yaitu nilai perusahan yang direfleksikan dalam kondisi keuangan

atau keuntungannya saja (profit), akan tetapi juga dihadapkan pada konsep

triple bottom line yaitu kondisi ekonomi (profit), menjaga kelestarian

lingkungan (planet) dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat (people).10

Perusahaan merupakan suatu badan hukum yang dalam perbuatan hukum

diwakili oleh organ atau pengurusnya, sehingga tidak menutup kemungkinan

menimbulkan kekhilafan dan kelalaian yang harus dipertanggung jawabkan

diantaranya tanggung jawab dalam makna responsibility atau tanggung jawab

moral atau etis yang dikembangkan dalam bentuk tanggung jawab sosial

perusahaan (Corporate Social Responsibility).11

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility sendiri dilandaskan oleh

pilihan yang berada di dalam domain etika bisnis (Business Ethics) dari para

pelaku bisnis.12

Etika bisnis merupakan penerapan etika secara umum

9 M Iqbal Harori dan Toto Gunarto, “Analisis Implementasi Program CSR PTPN 7 Unit

Usaha Beringin Terhadap Kesejahteraan Masyarakat”. Jurnal Ekonomi Pmbangunan e-Vol. 3 No.

2, (Universitas Lampung, 2014), h.211. 10

Illona Vicenovie Oisina Situmeang, Corporate Social Responsibility Dipandang Dari

Perspektif Komunikasi Organisasi (Yogyakarta : Ekuilibria, 2016),h. 7-8 11

Busyra Azhery,Op.cit.h. 57 12

Dwi Kartini, Corporate Social Responsibility, Transformasi Konsep Sustainability Dan

Implementasi Di Indonesia (Bandung : Refika Aditama, 2013),h. 18

6

terhadap perilaku bisnis yang menunjukan refleksi moral yang dilakukan oleh

pelaku bisnis secara perorangan maupun kelembagaan atau organisasi untuk

menilai suatu isu, dimana penilainan ini merupakan pilihan terhadap nilai

yang berkembang dalam suatu masayarakat. Melalui pilihan nilai tersebut,

individu atau organisasi akan memberikan penilaian apakah sesuatu yang

dilakukan itu benar atau salah, adil atau tidak adil serta memiliki kegunaan

(utilitas) atau tidak.13

Menurut peraturan per Undang - Undangan yaitu Pasal 1 angka 3

undang - undang no 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas (UUPT)

menegaskan bahwa tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen

perusahaan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan

guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik

bagi perusahaan, komunitas setempat maupun masyarakat pada umumnya.14

Selain itu, menurut UU pasal 2 huruf e Nomor 19 Tahun 2003 tentang

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bahwa tujuan dari pendirian BUMN

adalah untuk memberikan bimbingan dan Bantuan kepada pengusaha

golongan lemah, koperasi dan masyarakat. Kementrian BUMN juga

menindaklanjutinya dengan mengeluarkan keputusan mentri BUMN No Kep

-236 / MBU / 2003 yang mengharuskan setiap BUMN untuk

menyelenggarakan Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL).15

Program kemitraan merupakan pemberian bantuan pinjaman bergulir untuk

modal kerja maupun pendanaan untuk pelatihan kewirausahaan bagi pelaku

13

Ismail Solihin, Pengantar Manajemen (Jakarta : Penerbit Erlangga, 2012), h.179. 14

Busyra Azhery,Op.cit.h. 22. 15

Ibid. h.9.

7

usaha mikro dan kecil (UMK) di sektor industri, perdagangan, pertanian,

peternakan, perkebunan, perikanan, jasa dan sektor lainnya. Sedangkan Bina

Lingkungan merupakan program penyaluran bantuan yang berbentuk bantuan

sosial atau perbaikan kondisi sosial masyarakat yang digunakan untuk

berbagai pembangunan sarana publik yaitu meliputi : Bantuan bencana alam,

pendidikan, kesehatan, sarana ibadah dan pelestarian lingkungan.16

Saat ini permasalahan pembangunan menjadi kompleks, sementara

kemampuan fiskal pemerintah sangat terbatas, untuk itu pemerintah dituntut

kreatif dan inovatif guna memanfaatkan potensi pendanaan pembangunan

melalui program - program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk

menjamin sinergi program CSR oleh perusahaan dalam percepatan

pembangunan di Provinsi Lampung. Pemerintah mengeluarkan Peraturan

Gubernur Provinsi Lampung Nomor 30 Tahun 2011, yang menyatakan

bahwa fokus program yang telah disepakati meliputi pada 6 (Enam) bidang

yaitu : Pendidikan, Kesehatan, Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan, Sosial

keagamaan, pelestarian Lingkungan serta pembangunan Infrastruktur.17

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Iqbal Harori dan Toto Gunarto

(2014), yang berjudul analisis implementasi Corporate Social Responsibility

(CSR) Terhadap Kesejahteraan Masyarakat yang menunjukkan hasil

penelitian bahwa program Corporate Social Responsibility (CSR),

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat.

16

www. Telkom. co.id, (Diakses pada 24 januari 2017) 17

“Database CSR Provinsi Lampung tahun 2015” (On-line), tersedia di:http://

www.csr.lampungprov.go.id (26 Januari 2016).

8

Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Iqbal dan Sudaryanto dalam

kurniawan menyatakan, program CSR dapat memberikan implikasi positif

dalam meringankan beban pemerintah untuk biaya pembangunan, memacu

investasi dunia usaha, dan memperkuat jaringan kerjasama atau kemitraan

antara dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat dalam upaya meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.18

Islam adalah agama yang mengatur sistem kehidupan (way of life),

dimana islam telah menyediakan berbagai perangkat aturan yang lengkap

bagi kehidupan manusia, termasuk dalam bidang ekonomi.19

Dibawah sistem

ekonomi islam, pemupukan kekayaan oleh sekelompok orang dihindarkan

dan langkah - langkah dilakukan secara otomatis untuk memindahkan aliran

kekayaan pada anggota masayarakat yang belum bernasib baik. 20

Islam menganjurkan suatu sistem yang sangat sederhana untuk

peningkatan ekonomi masyarakat yang membolehkan anggotannya

melakukan pembangunan ekonomi yang stabil dan seimbang. Hak akan harta

milik perseorangan dan kebebasan tidak diberikan tanpa batasan, tetapi

diimbangi dengan batasan moral dan undang - undang.21

Secara khusus nilai dalam sistem ekonomi islam bersumber dari Al -

Quran dan sunah, yang menjadi dasar dari pandangan hidup islam. Semua

18

Kurniawan, “Analisis Implementasi CSR Pada PT. Newmont Nusa Tenggara Dalam

Peningkatan Kesejahteraan Komunitas Lokal”. (Skripsi Jurusan Akuntansi, FEB, Universitas

Hasanuddin, Makassar, 2013), h.8. 19

Ditulis oleh pusat pengkajian dan pengembangan ekonomi islam (P3EI ), Universitas

Islam Indonesia atas kerja sama dengan Bank Indonesia (Yogyakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

2014), h.13. 20

Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, jilid 1 (Yogyakarta : PT. Dana Bhakti Wakaf,

2013), h.10. 21

Ibid. h. 12.

9

permasalahan yang berkembang termasuk ekonomi harus tetap tunduk pada

prinsip syariat, dan melahirkan nilai - nilai dasar dalam ekonomi yakni :

pertama, keadilan, dengan menjunjung tinggi nilai kebenaran, kejujuran dan

konsistensi pada kebenaran, kedua, pertanggungjawaban yakni untuk

memakmurkan bumi dan alam semesta sehingga setiap pelaku ekonomi

memiliki tanggung jawab untuk berprilaku dengan benar, amanah dan

mewujudkan kemaslahatan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ketiga, takaful (jaminan sosial), adanya jaminan sosial di masyarakat akan

mendorong terciptanya hubungan baik antara individu dan masyarakat.22

Sistem ekonomi islam merupakan sistem yang diharapkan dapat

memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada dengan kebijakan yang

berpihak pada kemaslahatan dan menciptakan keadilan dalam ekonomi umat..

Sebagaimana yang tertuang dalam Q.S Al - Hasyr 59 : 7. 23

Artinya :

Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya

(dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah

untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang

22

Ruslan Abdul Ghofur Noor, Konsep Distribusi Dalam Ekonomi Islam Dan Format

Keadilan Ekonomi Di Indonesia (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2013), h. 63. 23

Ibid. h.87.

10

miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan

beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang

diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya

bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya

Allah Amat keras hukumannya.(QS. AL-Hasyr 59:7)

Berdasarkan ayat tersebut, ekonomi islam tidak membenarkan

penumpukan kekayaan hanya pada orang - orang tertentu atau orang kaya

saja namun tersebar ke seluruh masyarakat. Hal ini dapat dipastikan dengan

adanya kepastian sistem ekonomi, hukum dan sosial yang menjamin agar

harta dapat tersebar ke masyarakat sehingga dapat menyejahterakan hidup

masyarakat,24

Jadi, pada prinsipnya tanggung jawab sosial perusahaan

bertujuan agar perusahaan dapat memberikan kontribusi untuk kemajuan

atau peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Pada poin inilah

tampak nyata bahwa pelaku usaha melalui berbagai badan usaha yang

berbadan hukum diminta untuk bersama - sama dengan pemerintah

mewjudkan kesejahteraan bagi masyarakat, sebab perusahaan juga secara

etis atau moral dinilai memiliki tanggung jawab sosial terhadap lingkungan

dan masyarakat.25

Pelaksanaan program CSR saat ini memang sedang berkembang untuk

dilaksanakan oleh perusahaan - perusahaan di Indonesia, namun dalam

penerapan atau implementasinya tidak semua perusahaan melaksanakan

program tersebut dengan baik. Permasalahan dalam fenomena pelaksanaan

CSR di Indonesia ini juga didukung oleh pernyataan ketua komisi VII DPR

yaitu Abdul Malik Haramain yang dikutip dari berita Kompas, yang

24

Ibid. h.88. 25

Mad Nasir, Khoiruddin, Etika Bisnis Dalam Islam (Bandar Lampung : Seksi Penerbit

Fakultas syari’ah, IAIN Raden Intan Lampung, 2012), h.124.

11

menyatakan bahwa pelaksanaan CSR selama ini sudah ada namun masih

sangat lemah, dari sisi akuntabilitasnya program CSR juga masih dinilai

rendah dan tidak transparan, ada yang perusahaan yang rutin dan ada yang

tidak dalam melaksankannya tetapi tetap melapor telah melaksanakan.26

Selain itu observasi yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan

prariset pada beberapa perusahaan berbentuk perseroan terbatas, ditemukan

bahwa masih ada beberapa perusahaan yang belum menjalankan program

CSR yang sesuai dengan aturan Undang - Undang tentang CSR perseroan

terbatas sehingga dalam implementasinya kebanyakan perusahaan hanya

melakukan program CSR dengan pembagian dana bantuan sosial secara

sukarela (Filantropis).27

Hal tersebut dikarenakan banyak perusahaan yang

masih memandang bahwa program CSR sebagai proyek pemborosan bagi

keuntungan (profit) perusahaan mereka, padahal pelaksanaan program CSR

oleh sebuah perusahaan memberikan banyak manfaat diantaranya adalah

mempertahankan dan mendongkrak brand image dan corporate image atau

citra perusahaan yang berdampak pada aktivitas bisnis perusahaan dalam

jangka panjang.28

PT. Telekomunikasi Indonesia.Tbk, Merupakan salah satu badan

Usaha Milik Negara atau sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan

terbatas yang bergerak dibidang informasi dan komunikasi serta penyedia

26 Bayu Galih, “DPR Siapkan UU soal CSR, Perusahaan Akan Dibebankan 2 Persen hingga

3 Persen”. Kompas, 25 April 2016. 27 Prasurvey penulis pada tanggal 15 februari 2017 28

Silvania Mira Vegawati, Srikandi Kumadji, Dahlan Fanani, “Pengaruh Program

Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Citra Perusahaan Desa Kalirejo, Malang”. Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 20 No. 1 Maret (Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya,

Malang, 2015), h.2

12

jasa jaringan telekomunikasi digital terbesar di Indonesia yang sedang

berkembang pesat terutama dari bisnis data, internet dan IT, dalam laporan

Brand Finance Telecoms 500 Indexs, posisi Telkom ada di rangking 48,

naik dua peringkat dari tahun sebelumnya. Ini juga mengukuhkan merek

Telkom diatas merek Singtel dari Singapura yang berada di posisi 51, PLDT

dari Filipina di posisi 64 dan TM Malaysia di posisi 85. Nilai merek Telkom

disebut Brand Finance saat ini mencapai USD 2,62 miliar, yang

menunjukan Telkom berhasil mempertahankan pangsa pasarnya.

Telkom berada pada berbagai hal yang berkaitan dengan broadband

product dan services portofolio, sebagai konglomerasi dengan bidang -

bidang bisnis yang digeluti saling menunjang, fokus layanan Telkom tetap

pada TIMES (Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan

Service), PT. Telkom mempunyai Telkomsel dengan 154 juta pelanggan dan

juga IndiHome dengan jumlah 1,5 juta pelanggan. 29

Menurut Forbes PT.

Telkom juga masuk dalam salah satu dari enam perusahaan di Indonesia

yang berhasil masuk kedalam daftar 2000 emiten terbesar di dunia dan

menempati peringkat 654 dalam daftar Global, dengan catatan laba sebesar

1,5 milyar dollar AS, Aset mencapai 13,3 milyar dollar AS, dan nilai pasar

30,4 milyar dollar AS.30

Menurut pernyataan yang dikatakan oleh Sony Hidayat selaku General

Manajer PT Telkom Lampung, sebagai jawaban atas menurunnya

29http://www.smartbisnis.co.id/content/read/berita - bisnis/Telkom/Telkom - indonesia -

masuk -jajaran-perusahaan-dengan-brand-value-tertinggi-di-asean.

30

Sakina Rahma Diah Setiawan,”Enam Perusahaan Indonesia Masuk Daftar 2000 Emiten

Terbesar Dunia”.Kompas,28 Mei 2017.

13

pendapatan perusahaan dari bisnis percakapan (voice) maka PT. Telkom

telah mengembangkan bisnis berbasis digital, dan untuk propinsi lampung

pertumbuhan bisnis layanan internet mencapai 28% dan termasuk yang

tinggi di pulau sumatra. Saat ini pelanggan tv kabel dari PT. Telkom

sebanyak 6.000 pengguna pada 2015 dan meningkat 10% lebih hingga

September 2016 tertinggi dibandingkan dengan semua kompetitor lain serta

telah menggunakan kabel fiber optik yang saat ini terdapat 35.000 kabel

yang telah terpasang di kota Bandar Lampung.31

Sebagai salah satu perusahaan BUMN yang berada di Lampung, PT.

Telkom, Bandar lampung tidak lepas dari tanggung jawab sosial perusahaan

yang diatur dalam UU BUMN untuk melakasanakan Corporate Social

Responsibility (CSR) berupa Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

(PKBL) untuk membantu menyejahterakan masyarakat.32

Program -

program tersebut telah diatur dalam Undang- Undang Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) yakni : Program Kemitraan yaitu program CSR berupa

Pinjaman Modal Pemberian Modal Lunak Kepada Pelaku Usaha Mikro

Kecil Menengah (UMKM) kemudian Program Bina Lingkungan yaitu

perbaikan kondisi sosial masyarakat yang meliputi : Bantuan di bidang

pendidikan, bidang kesehatan, bidang pembangunan sarana prasarana,,

bidang keagamaan, bidang pelestarian lingkungan, bencana alam.33

31

Syafnijal Datuk Sinaro,” PT. Telkom Fokus Kembangkan Internet”. Sinar Harapan.Com,

4 September 2016. 32

Suwanto, wawancara dengan penulis, PT. Telkom,Bandar Lampung, 15 maret 2017. 33

Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER -07/MBU/05/2015 tentang

program kemitraan Badan Usaha Miik Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina

Lingkungan, BAB 1 pasal (1) Tahun 2015.

14

Berikut ini realisasi dana Program CSR Program Kemitraan Bina

Lingkungan (PKBL) PT. Telkom, Majapahit Bandar Lampung yang telah

disalurkan kepada masyarakat yaitu sebagai berikut :

Tabel 1.1

Realisasi Dana Corporate Social Responsibility PT. Telkom,

Majapahit, Bandar Lampung

No PROGRAM CSR Tahun Realisasi

1.

Program

Kemitraan

2014 Rp. 5.548.000.000

2. 2015 Rp. 4.287.000.000

3. 2016 Rp. 1.865.344.000

1. Program Bina

Lingkungan

2014 Rp. 191.900.000

2. 2015 Rp. 100.000.000

3. 2016 Rp. 2.040.000.000

Sumber : data diolah penulis.34

Dari tabel diatas dapat diketahui realisasi anggaran Dana Program

CSR PT. Telkom tiga tahun terakhir yaitu pada tahun 2014, 2015, 2016

yang mengalami penurunan anggaran setiap tahunnya yaitu pada tahun 2014

program kemitraan sebesar Rp.5.548.000.000 dan pada tahun 2015 turun

menjadi Rp. 4.287.000.000 serta pada tahun 2016 yang juga turun menjadi

Rp.1.865.344.000, kemudian realisasi dana bina lingkungan yaitu sebesar

Rp.191.900.000 pada tahun 2014 menjadi Rp.100.000.000 pada tahun 2015

serta Rp. 2.040.000.000 pada tahun 2016 untuk bina lingkungan dan

realisasi BUMN untuk Negeri, padahal pada dasarnya bisnis PT. Telkom

34

Dokumentasi Realisasi Dana program CSR Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) PT.

Telkom, Majapahit Bandar Lampung.

15

Bandar Lampung saat ini sedang tumbuh dan berkembang serta mengalami

pertumbuhan bisnis 28% dari bisnis data dan teknologi yang otomatis akan

menambah pendapatan dan laba perusahahaan yang dapat berdampak pada

besaran nilai anggaran untuk tanggung jawab sosial perusahaan.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka peneliti tertarik

untuk melakukan kajian penelitian yang mendalam tentang topik ini dengan

judul “ANALISIS IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP PENINGKATAN

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF

EKONOMI ISLAM”

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Seberapa besar pengaruh implementasi CSR program kemitraan dan bina

lingkungan (PKBL) PT. Telkom, Majapahit, Bandar Lampung terhadap

peningkatan kesejahteraan masyarakat ?

2. Seberapa besar pengaruh implementasi CSR program kemitraan dan bina

lingkungan (PKBL) PT. Telkom, Majapahit. Bandar Lampung terhadap

peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam perspektif ekonomi islam.

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh implementasi program CSR

yang telah dibentuk PT. Telkom Indonesia, Tbk Bandar Lampung

terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

16

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh implementasi program CSR

PT. Telkom Bandar Lampung terhadap peningkatan kesejahteraan

masyarakat dalam perspektif ekonomi islam.

F. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan,

memberikan sumbangsih hasil pemikiran mengenai permasalahan dan

dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya tentang

implementasi kegiatan CSR serta dapat dijadikan literatur bagi penelitian

yang relevan di masa yang akan datang bagi lingkungan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung.

2. Secara Praktis Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi

perusahaan atau PT. Telkom, Bandar Lampung dalam menyadari

seberapa jauh perusahaan berkontribusi kepada masyarakat sekitar

melalui program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) sehingga

perusahaan dapat meningkatkan tanggung jawab sosialnya atau CSR nya

melalui pemberdayaan kondisi sosial dan perekonomian masyarakat yang

lebih baik sehingga menciptakan masyarakat yang sejahtera dan mandiri.

17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility (CSR)

Dewasa ini ketika korporasi terutama di Indonesia mendengar

konsep CSR, maka banyak timbul berbagai persepsi menyangkut hal

tersebut. Ada yang memandang Corporate Social Responsibility (CSR)

hanya identik dengan aktifitas lingkungan hidup saja tanpa mempedulikan

aktifitas sosialnya atau masih banyak persepsi lainnya yang sifatnya tidak

menyeluruh atau setengah - setengah dalam memahaminya bahkan

terlampau dangkal memahami secara umum apa yang sebenarnya menjadi

domain CSR tersebut.35

Reaksi tersebut dapat dipahami bahwa pemahaman sebagian

kalangan dunia usaha terhadap konsep CSR masih lemah, karena CSR

dianggap sebagai suatu kegiatan yang bersifat sukarela (voluntary) yang

dilaksanakan dalam bentuk kedermawanan (philanthropy), kemurahan hati

(charity), dan promosi perusahaan yang dikemas sebagai bentuk

pemberian bantuan, belum lagi mereka memaknai CSR sebagai upaya

pencitraan perusahaan (corporate image), ditengah kehidupan masyarakat

yang diimplementasikan dalam berbagai kegiatan yang terstruktur dan

bersifat jangka panjang (long term).36

Oleh karena itu berikut kajian teori

tentang Corporate Social Responsibility yang akan dibahas dalam bab ini.

35

Dwi Kartini, Corporate Social Responsibility, Transformasi Konsep Sustainability Dan

Implementasi Di Indonesia (Bandung : Refika Aditama, 2013),h.37 36

Busyra,Op.cit. h.10

18

1. Konsep Triple Bottom Line (3P)

Corporate Social Responsibility merupakan kepedulian perusahaan

yang didasari atas tiga prinsip dasar yang dikenal dengan istilah “triple

bottom line” yaitu profit, people, dan planet. Istilah tersebut

dipopulerkan oleh Jhon Elkington melalui bukunya “Cannibals With

Forks, The Triple Line Of Twentieth Century Business.” Dalam

gagasan elkington, perusahaan tidak lagi berpijak pada “single bottom

line” saja yang berupa aspek ekonomi (dalam hal ini laba), namun juga

terdapat 2p lainnya yaitu, people dan planet, yakni sebagai berikut :

a. Keuntungan (Profit)

Perusahaan tetap harus berorientasi untuk mencari

keuntungan, factor keuntungan ini bagi perusahaan memang

diperlukan karena :

1) Laba menjadi tujuan dari kegiatan bisnis agar dapat menjaga

kelangsungan bisnisnya.

2) Laba adalah sebagai insentif atau pendorong untuk bekerja lebih

efisien.

3) Laba yang dicapai merupakan ukuran standar

perbandingandengan bisnis lainnya.

4) Laba merupakan objek pajak, sebagai penghasilan bagi

pemerintah.

19

b. Kesejahteraan Manusia (People)

Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan

manusia. Perusahaan berdiri ditengah - tengah masyarakat, yang

anggotanya adalah perorangan. Perusahaan harus dekat dengan

mereka, sebab people atau masyarakat lah yang menjadi sumber

kehidupan bagi perusahaan, jika mereka memboikot produk maka

bisnis perusahaan tidak bisa hidup dan bertahan lama.

c. Lingkungan Hidup (Planet)

Perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup, serta kelestarian

keragaman hayati. Makin maju sebuah perusahaan maka akan semakin

banyak sumber daya alam yang dibutuhkannya. Alam harus dipelihara

jangan dirusak dengan berbagai polusi, udara, air, dan tanah. Jika

perusahaan tidak mampu menjaga kelestarian alam maka planet akan

rusak. Hal tersebut sudah difirmankan oleh Allah SWT bahwa telah

terjadi kerusakan dibumi karena ulat tangan-tangan manusia, sehingga

mereka akan merasakan akibatnya.37

2. Definisi Corporate Social Responsibility (CSR)

Pengertian dan Konsep CSR pada saat ini terus mengalami

perkembangan, di Indonesia telah terdapat banyak kajian dan regulasi

terhahap CSR seperti dalam UU Perseroan Terbatas, UU Penanaman

modal, UU mineral dan Batu bara dan lain sebagainya. Dalam UU No. 40

tahun 2007 tentang perseroan terbatas (disingkat UUPT) Pasal 1 angka 3

37

Buchari Alma dan Doni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah (Menanamkan Nilai

dan Praktik Syariah dalam Bisnis Kontemporer) (Bandung : Alfabeta, 2014), h. 411- 413

20

menegaskan bahwa “tanggung jawab sosial perusahaan dan lingkungan

adalah komitmen perusahaan untuk berperan serta dalam pembangunan

ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan

yang bermanfaat, baik bagi perusahaan komunitas setempat maupun

masyarakat pada umumnya.

Rumusan tentang CSR lebih luas lagi dikemukakan oleh para ahli

yang memberikan tanggapan yang berbeda-beda diantaranya sebagai

berikut :38

a. Menurut Davis dan Frederick mengatakan bahwa CSR adalah

sebagai kewajiban organisasi bisnis atau perusahaan untuk

mengambil sebagian laba dalam kegiatan usaha yang bertujuan

melindungi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara

keseluruhan disamping kegiatan - kegiatan yang bertujuan untuk

kepentingan organsasi itu sendiri.

b. Farmer dan hogue lebih menekankan bahwa CSR adalah

Komitemen perusahaan untuk mampu memberikan apa yang

masyarakat inginkan. Jadi perusahaan tidak hanya dapat

menyediakan barang dan memberikan pelayanan terhadap pembeli

barang saja tetapi juga ikut membantu memecahkan masalah -

masalah seputar masyarakat.

c. Mu’man dan Nuryana, CSR adalah sebuah pendekatan dimana

perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi

38

Busyra Azheri, Corporate Social Responsibility dari Voluntari Menjadi Mandatory

(Jakarta : Rajawali Pers, 2012), h.28

21

bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku

kepentingan dan lingkungan dimana perusahaan melakukan

aktivitasnya yang berlandaskan pada ketentuan hukum yang

berlaku.

d. Pengertian lain dikemukakan oleh Mickael Hopkins menyebutkan

bahwa CSR berkaitan dengan perlakuan perusahaan terhadap

stakeholders baik yang ada di dalam maupun diluar perusahaan,

termasuk lingkungan secara etis atau secara bertanggung jawab,

memperlakukan dengan cara yag bisa diterimanaya. Sedangkan

secara sosial CSR meliputi tanggung jawab dibidang ekonomi

dalam upaya menciptakan standar hidup lebih baik dengan tetap

memelihara profitabilitas perusahaan.39

e. AG. Wenast Wuryana menyatakan bahwa tanggung jawab sosial

perusahaan yang dijalankan oleh sebuah perusahaan dengan

sedemikian rupa / sesuai dengan acuan atau regulasi penerapan

yang berlaku dapat mewujudkan masyarakat yang lebih baik dan

sejahtera.

Corporate social responsibility (CSR) adalah komitmen perusahaan

atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang

berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan

dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek

ekonomis, sosial dan lingkungan. Secara konseptual CSR adalah sebuah

39

Ibid, h. 29-30

22

pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dalam

operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para pemangku

kepentingan (stakeholders). Artinya pihak perusahaan harus melihat jika

CSR merupakan bentuk rasa kesetiakawanan terhadap sesama umat

manusia, yaitu membantu melepaskan pihak- pihak dari berbagai kesulitan

yang mendera mereka. Dan efeknya nanti ke perusahaan juga.40

Berdasarkan dari teori - teori yang dikemukakan oleh para ahli

diatas dapat dijelaskan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) ialah

bentuk rasa tanggung jawab dan kepedulian atas bisnis yang mereka

dirikan dan jalankan terhadap stakeholder yang harus diimplementasikan

melalui pengambilan sebagian laba yang mereka dapat untuk memecahkan

masalah - masalah sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat

sekitar perusahaan .

3. Jenis - Jenis Program CSR

a. CSR Pendidikan

Sebagai salah satu pilar pembangunan bangsa, pendidikan tidak bisa

diabaikan oleh perusahaan dalam menerapkan CSR. Maka tidak

mengherankan pendidikan adalah bidang yang tidak terlewatkan dalam

implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) setiap perusahaan.41

40

Irham Fahmi, Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi (Bandung : Alfabeta, 2014), h.

293 41

Edi Suharto, CSR dan COMDEV Investasi Kreatif Perusahaan Di Era Globalisasi

(Bandung : Alfabeta, 2012), h.137.

23

b. CSR Kesehatan

Peningkatan kesehatan suatu penduduk adalah salah satu target

perusahaan. Dengan demikian, Program-Program Corporate Social

Responsibility sudah sebaiknya tidak meningggalkan programnya di

bidang kesehatan dan bisa dilakukan dengan cara di sesuaikan dengan

kebutuhan dan apa yang semestinya dilakukan di daerah setempat.

Contohnya, untuk daerah - daerah tertentu salah satu kendala yang

dihadapi adalah masih rendahnya kondisi kesehatan manusia, termasuk

fasilitas kesehatan terutama di daerah - daerah terpencil.42

c. CSR Lingkungan

Tanggung jawab terhadap perlindungan lingkungan seringkali

dianggap berada diranah publik. Dimasa lalu pemerintah dipandang

sebagi aktor utama yang mengadopsi perilaku ramah lingkungan,

sementara itu pihak swasta hanya dilihat sebagai timbulnya masalah-

masalah lingkungan, namun kini terbalik, kiprah perusahaan dalam

mewujudkan pembangunan berkelanjutan secara ekonomi, sosial dan

lingkungan global mulai nyata. Pertama semakin terbatasnya sumber

daya alam di dunia ini menjadi kendala utama bisnis, dan mengancam

keberadaan spesies manusia. Kedua, keterbatasan SDM ini menyetir arah

pasar sehingga perusahaan dihadapkan pada banyak pihak yang peduli

lingkungan. Konsep 3P (profit, people dan planet) adalah gambaran

bahwa perusahaan selalu mempunyai dampak langsung terhadap

42

Ibid. h.146.

24

lingkungan (planet). Dengan demikian, program - program CSR tidak

bisa meningggalkan implementasinya khususnya di bidang lingkungan.43

d. CSR Ekonomi

Peningkatan taraf hidup masyarakat dalam bidang ekonomi

menjadi perhatian penting bagi setiap pemangku kebijakan Corporate

Social Responsibility. Peningkatan pendapatan ekonomi bisa diterapkan

dengan mengembangkan Lembaga Keuangan Mikro, Bantuan Modal

kepada pengusaha - pengusaha kecil, dan pemberdayaan masyarakat.44

4. Jenis Program CSR Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia

(Program kemitraan dan Bina Lingkungan)

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai salah satu pelaku

ekonomi dalam sistem perekonomian nasional, disamping Badan Usaha

Milik Swasta (BUMS) atau koperasi. BUMN ikut berperan menghasilkan

barang atau jasa yang diperlukan dalam rangka perwujudan kemakmuran

rakyat. Untuk itu perlu dilakukan penataan sistem pengelolaan dan

pengawasannya melalui ketentuan peraturan perundang - undangan

tersendiri, atas pertimbangan tersebut dikeluarkan lah Undang-Undang

No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (UU BUMN),

yang mempunyai maksud dan tujuan untuk turut aktif memberikan

bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah,

koperasi dan masyarakat. Untuk itu pemerintah mengemas keterlibatan

BUMN sebagai upaya untuk memeperkuat program kemitraan melalui

43

Ibid. h. 150 44

Ibid. h.166

25

Program kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yaitu Jenis istilah

program CSR untuk BUMN diseluruh Indonesia.45

5. Indikator CSR Perusahaan Badan Usaha Milik Negara Berdasarkan

Keputusan Menteri BUMN

Dasar Hukum PKBL ialah peraturan MENTERI BUMN No. 4

Tahun 2007 Bahwa setiap BUMN Wajib Membetuk unit kerja khusus

yang menangani langsung masalah pembinaan dan pemberdayaan

masyarakat dimana besaran alokasi tersebut bernilai 2% dari laba bersih.46

Pada saat ini telah diperbaharui menjadi Nomor. PER-07/MBU/05/2015

tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan usaha

kecil dan program bina lingkungan. Berikut penjelasan indikator dari

program kemitraan dan bina lingkungan :

a. Program Kemitraan (PK)

Program kemitraan adalah program CSR BUMN untuk usaha

kecil, yaitu program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil

agar menjadi tangguh, terberdaya dan mandiri disertai dengan

pembinaan atau bimbingan yang sumber dananya berasal dari laba

Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

b. Program Bina Lingkungan (BL)

Program Bina Lingkungan adalah program pemberdayaan kondisi

sosial masyarakat oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ruang

lingkup bantuan program Bina Lingkungan yakni sebagai berikut :

45

Busyra, Op.cit. h. 134 46

Dwi Kartini, Op.cit. h.78

26

1) Bantuan Kesehatan

2) Bantuan pendidkan

3) Bantuan pengembangan sarana prasarana umum

4) Bantuan sarana ibadah

5) Bantuan pelestarian alam.

6) Bantuan Bencana alam47

6. Tujuan dan Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR)

Tujuan CSR adalah untuk pemberdayaan masyarakat, bukan

memperdayai masyarakat. Pemberdayaan bertujuan mengkreasikan

masyarakat mandiri, jika berbicara tentang CSR terdapat banyak definisi.

kata sosial sering di interpretasikan sebagai kedermawanan. Padahal CSR

terkait dengan Sustainability dan Acceptability, artinya diterima dan

berkelanjutan untuk berusaha di suatu tempat dan perusahaan ingin

mempunyai keberlanjutan dalam jangka panjang. CSR merupakan elemen

prinsip dalam tata laksana kemasyarakatan yang baik. Bukan hanya

bertujuan memberi nilai tambah bagi para pemegang saham. Pada intinya,

pelaku CSR sebaiknya tidak memisahkan aktifitas CSR dengan Good

Corporate Governance, karena keduanya merupakan satu continuum

(rangkaian kesatuan), maka CSR tidak hanya mencakup apa yang

seharusnya dilakukan, tapi juga melihat apa yang sebaiknya dijalankan48

47

Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER -07/MBU/05/2015 tentang

program kemitraan Badan Usaha Miik Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina

Lingkungan, BAB 1 pasal (1) dan (5) Tahun 2015. 48

M. Faroid dan Kholid Murtadlo, “Pengaruh Penerapan Corporate Social Responbility

Terhadap Citra Perusahaan PT Tirta Investama Keboncandi Pada Masyarakat Desa Jeladri

Pasuruan”. Jurnal Sketsa Bisnis, Vol 1 No.1 (Agustus, 2014), h. 5-6

27

Menurut Hadi dalam Angga dan Ai Ada beberapa faktor dan manfaat

sebuah perusahaan melaksanakan CSR :

a. Motif sosial sebagai aktualisasi tanggung jawab terhadap kesejahteraan

masyarakat, membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat

b. Menjalin hubungan baik dan harmonis dengan masyarakat

c. Merupakan implementasi filosofi perusahaan

d. Tanggung jawab terhadap pemegang saham

e. Membangun image positif perusahaan

f. Merupakan komitmen dan cita- cita perusahaan

g. Mendukung investasi jangka panjang. 49

Manfaat lain yang muncul akibat melakukan program CSR secara

rutin dan berkesinambungan ialah :

a. Menciptakan Pemberdayaan Masayarakat

Istilah pemberdayaan (empowerment) berarti kemampuan, tenaga

dan kekuasaan. Dengan demikian, secara harfiah pemberdayaan

masyarakat dapat diartikan sebagai pningkatan kemampuan, tenaga

kekuatan dan kekuasaan. Menurut Ife dalam illona mengemukakan

bahwa pemberdayaan berarti membantu komunitas dengan Sumber

daya, kesempatan, penetahuan dan keahlian untuk meningkatkan

49

Angga Yusrilianda dan Ai Lili Yuliati, “Mengukur Pengaruh Program CSR Terhadap

Citra Perusahaan Bank Bjb, (Studi Pada program CSR melalui pemberian mesin biodigester

sampah,”. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis (Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom,

2013), h. 2

28

kapasitas komunitas sehingga berpartisipasi untuk menentukan masa

depan warga komunitas.50

Tujuan dari pemberdayaan masayarakat itu ialah untuk

meningkatkan kekuatan orang - orang yang lemah dari belenggu

kemiskinan yang menghasilkan sesuatu situasi di mana kesempatan -

kesempatan ekonomis tertutup bagi mereka. Salah satu indikator

keberdayaan masyarakat adalah kemampuan dan kebebasan untuk

membuat pilihan yang terbaik dalam menentukan atau memperbaiki

kehidupan nya.51

b. Mencipatakan Kesejahteraan Masyarakat

Program CSR merupakan investasi jangka panjang yang berguna

untuk meminimalisasi risiko sosial serta sarana untuk meningkatkan

citra dimata publik. Salah satu implementasi program CSR adalah

dengan kegiatan pengembangan masyarakat. Menurut Fadil dan

Yulianto dalam Illona menjelaskan bahwa kegiatan yang mencakup

upaya baik langsung maupun tidak langsung yang ditujukan untuk

pengembangan sumber daya manusia, perbaikan kualitas hidup,

penyembuhan dan pencegahan masalah social yang dianggap sebagai

pencipta kesejahteraan masyarakat.52

50

Illona Vicenovie Oisina Situmeang, Corporate Social Responsibility Dipandang Dari

Perspektif Komunikasi Organisasi (Yogyakarta : Ekuilibria, 2016), h. 84 51

Ibid. h. 87 52

Ibid, h.99

29

c. Menciptakan Kemandirian Masyarakat

Kemandirian masayarakat merupakan aspek terpenting dalam

komunikasi pembangunan. Menurut ndara dalam illona, kemandirian

adalah kemampuan untuk menghadapi masalah dan bertangung jawab

atas dirinya tanpa merugikan orang lain. Salah satu tujuan dilakukan

nya CSR adalah untuk menciptakan kemandirian masyarakat yang

mencerminkan sikap seorang suatu bangsa mengenai dirinya,

masyarakat, serta semangat dalam menghadapi tantangan.53

7. Permasalahan Dalam Bidang Corporate Social Responsibility (CSR)

Secara Umum

Ada beberapa permasalaan umum yang terjadi yang menyebabkan

program csr tidak dilaksanakan selama ini dengan baik, yaitu :

a. masih kurangnya pemahaman pihak korporasi dalam melihat

keuntungan penerapan CSR bagi perusahaan.

b. Masih banyak perusahaan yang tidak mau menjalankan program -

program CSR karena melihat hal tersebut hanya sebagai pengeluaran

biaya (Cost Center).

c. Tekanan dari pihak pemerintah untuk menerapkan CSR belum begitu

kuat. Dan itu termasuk masih lemahnya tekanan dari pihak lembaga

swadaya masyarakat (LSM). Dan ini terbukti dengan tidak adanya

sangsi kuat bagi perusahaan yang melanggar ketentuan dari CSR

53 Ibid. h.100

30

d. Beberapa perusahaan bahkan dikatakan banyak dari mereka yang

masih menganggap bahwa CSR merupakan sebagai kosmetik belum

dalam arti sesungguhnya.

e. Lebih jauh lagi konsep CSR lebih dilihat sebagai keputusan yang

dilakukan atas dasar bisa memberi keuntungan pada perusahaan.

Seperti harapan bisa menaikan harga saham perusahaan, bisa ikut

tender proyek dll. Sehingga belum melihat pada dampak keuntungan

secara jangka panjang.54

8. Fungsi Corporate Social Responsibility (CSR)

Dalam buku yang ditulis oleh Fredrik dkk menyebutkan tentang

pentingnya keberadaan CSR dalam suatu perusahaan dapat dijelaskan

melalui beberapa poin penting diantaranya adalah :

a. Menyeimbangkan kekuasaan dengan Tanggung Jawab

Perusahaan bisnis modern memiliki banyak kekuasaan dan

pengaruh. Kebanyakan orang percaya bahwa tanggung jawab harus

menyertai kekuasaan. Sebagai contoh, perusahaan yang tanpa

berperasaan dalam pembuangan limbah beracunnya melalui cerobong

asap atau hal lain mungkin menghadapi kemarahan publik yang

kemudian akan memberlakukan pembatasan perkembangan perusahaan

nya atau memberikan semacam hukuman pada mereka.

54

Irham Fahmi, Op.cit. h.308

31

b. Menghambat Peraturan Pemerintah

Salah satu argument yang palimg menarik bagi para pendukung

bisnis adalah bahwa tindakan social sukarela dapat menahan

peningkatan jumlah peraturan pemerintah. Beberapa peraturan dapat

mengurangi kebebasan baik untuk keperluan bisnis maupun

masyarakat, dan kebebasan adalah hal - hal yang diinginkan oleh

public. Dalam hal bisnis peraturan cenderung menambah biaya

ekonomi dan membatasi fleksibilitas dalam pengambilan keputusan.55

c. Memungkinkan Keuntungan Jangka Panjang

Terkadang inisiatif sosial oleh bisnis dapat menghasilkan

keuntungan bisnis jangka panjang. Sebuah bantuan dari perusahaan

sekolah teknik, meskipun mahal pada saat itu mungkin seiring dengan

waktu dapat menghasilkan lulusan berbakat dan dapat bekerja di

perusahaan. Atau secara sukarela menarik produk yang tidak aman

dipasaran mungkin awalnya akan memakan biaya banyak bagi

perusahaan dan bahkan hilangnya risiko saham perusahaan tersebut di

pasar, tapi hal ini dapat memperoleh kepercayaan publik yang besar

serta meyakinkan pelanggan bahwa kerja perusahaan dapat diandalkan

dan dapat dipercaya. Dengan mengorbankan jangka pendek dalam

rangka untuk menyelamatkan nyawa, perusahaan mungkin

meningkatkan keuntungan secara keseluruhan dalam jangka panjang.

55

Wawan Dewanto,et.al, Inovasi Dan Kewirausahaan Sosial (Bandung : Alfabeta, 2013),

h. 170

32

d. Meningkatkam Image (Kesan Baik) Bagi Perusahaan

Masyarakat umum cenderung memiliki pendapat yang tidak baik

mengenai bisnis (bisnis adalah hal yang kotor, baik trik, dan penipuaan

pada konsumen, menghalalkan segala cara untuk sukses dan lakunya

produk dipasaran). Dalam rangka menangguhkan gambaran yang

kurang baik ini, banyak pemimpin bisnis bekerja keras untuk

meyakinkan masyarakat bahwa bisnis menciptakan banyak kebaikan

bagi masyarakat, selain menciptakan produk yang diinginkan dan

dibutuhkan banyak orang, menciptakan lapangan kerja, meningkatka

pendapatan dan umum nya meningkatkan standar hidup masyarakat.

Sebuah perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial menjadi

simbol bagi apa yang mungkin dapat dicapai, sehingga menunjukan

bahwa bisnis tidak selalu penjahat seperti anggapan publik.56

e. Respon Terhadap Perubahan Harapan dan Kebutuhan Publik.

Harapan social terhadap bisnis telah meningkat secara dramatis

sejak 1960-an, tuntutan untuk lingkungan yang lebih bersih,

kesempatan yang sama bagi kaum minoritas dan perempuan, produk

yang lebih aman, mobil dengan bahan bakar yang lebih aman.

Masyarakat sekarang mengharapkan tingkat yang lebih tinggi dari

kinerja social sebuah bisnis. Gagasan lama yang hanya mengharapkan

output ekonomi dari bisnis tidak lagi cukup. Pemimpin perusahaan

yang memahami sifat perubahn social dasar akan dapat membimbing

56

Ibid. h. 171

33

perusahaan mereka lebih efektif kearah bisnis yang dapat disukai oleh

masyarakat.

f. Memperbaiki Masalah Sosial yang Disebabkan Oleh Perusahaan

Banyak orang percaya bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab

kepada masyarakat atas kerugian yang terkadang mereka sebabkan.

Polusi industry mempengaruhi semua orang, menyebabkan masalah

kesehatan dan merusak lingkungan. Dalam kasus tersebut seharusnnya

perusahaan bisnis memiliki tanggung jawab untuk dapat memperbaiki

masalah - masalah masalah social ini.57

g. Menempatkan sumber daya perusahaan yang berguna untuk masalah

yang sulit

Beberapa orang mengatakan bahwa perusahaan memiliki sumber

daya berharga yang dapat diterapkan untuk msalah sosial, lembaga lain di

masyarakat tidak selalu berhasil dalam menangani msalah sosial

dikarenakan sebagian mereka tidak memiliki dana yang cukup,

pengetahuan manajemen dll yang biasa digunakan dalam operasional

perusahaan. Hal seperti itu sering menjadi masalah utama, untuk suatu

perusahaan dapat menempatkan sumber dayanya untuk masyarakat.

h. Memahami kewajiban moral perusahaan

Banyak kritikus yang menyatakan bahwa perusahaan memiliki

kewajiban moral untuk membantu masyarakat. Sudut pandang ini

menganggap aturan moral dan etika masyarakat memiliki prioritas yang

57

Ibid.h. 173

34

lebih tiggi bagi para manajer perusahaan dari pertimbangan lain.

termasuk keuntungan bisnis dan tujuan ekonomi lainnnya. Menurut

pandangan ini, kewajiban moral melebihi semua jenis kewajiban lain

yang manajer perusahaan mungkin harus lakukan.58

9. Indikator Keberhasilan Corporate Social Responsibility (CSR)

Wibisono dalam Winda (2014) mengemukakan bahwa ada beberapa

indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan

program CSR yaitu:

a. Indikator Internal (Ukuran Primer/Kualitatif)

1) Minimize yaitu Meminimalkan perselisihan/konflik/potensi konflik

antara perusahaan dengan masyarakat dengan harapan terwujudnya

hubungan yang harmonis dan kondusif;

2) Asset yaitu terjaga dan terpeliharanya aset perusahaan yang terdiri dari

pemilik/pimpinan perusahaan, karyawan, pabrik dan fasilitas

pendukungnya dengan aman

3) Operational yaitu seluruh kegiatan perusahaan berjalan aman dan

lancar.

b. Ukuran Sekunder yaitu :

1) Tingkat penyaluran dan kolektabilitas (umumnya untuk BUMN)

2) Tingkat compliance atau mengikuti pada aturan spesifikasi standar

yang berlaku.

58

Ibid.,

35

c. Indikator Eksternal yaitu :

1) Indikator Ekonomi yaitu tingkat pertambahan kualitas sarana dan

prasarana umum, tingkat peningkatan kemandirian masyarakat secara

ekonomis, tingkat peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat secara

berkelanjutan;

2) Indikator Sosial yaitu frekuensi terjadinya gejolak atau konflik sosial,

tingkat kualitas hubungan sosial antara perusahaan dengan

masyarakat, tingkat kepuasan masyarakat.59

10. Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Perspektif Ekonomi Islam

Masyarakat dunia kini mempunyai kesadaran yang makin tinggi

terhadap pentingnya bisnis berbasis kemanusiaan, tidak sedikit perusahaan

yang menjadikan CSR sebagai core bisnisnya. Namun persoalannya, praktik

CSR selama ini menunjukan bahwa masih banyak perusahaan yang

menjalankan CSR seadanya dan belum berjalan dengan prinsip yang baik.60

Bila dicermati praktik CSR yang belum efektif sejatinya disebabkan oleh

paradigm CSR yang masih didominasi oleh prinsip ekonomi konvensional

yang berhaluan kapitalisme, sehingga kegiatan-kegiatan CSR yang

seharusnya menguntungkan kedua belah pihak, yaitu perusahan dan

masyarakat, berubah menjadi hanya menguntungkan pihak perusahaan.

Menurut Rivai dan Bukhari dalam Edi Suharto ekonomi islam adalah

ilmu yang mempelajari perilaku seorang muslim dalam suatu masyarakat

59

Winda Dwi Novita Sari Dan Andayani,”Penerapan Corporate Social Responsibility

Terhadap Masyarakat Di Lingkungan Sekitar Perusahaan”. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi, Vol. 3

No. 1 (Surabaya : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, 2014), h.7 60

Edi Suharto,Op.cit. h.95.

36

islam yang dibingkai dengan syariah islam. Ciri khas ekonomi islam yang

oleh chapra disebut “divine economic” atau ekonomi tauhid. Nuansa

“ketuhanan” dalam ekonomi islam bukan pada pelakunya akan tetapi pada

aspek aturan atau system yang harus dijadikan pedoman oleh para pelaku

ekonomi tersebut. Prinsip-prinsip ekonomi islam yaitu : 61

a. Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan allah

kepada manusia

b. Islam mengakui kepemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu

c. Kekuatan penggerak utama ekonomi islam adalah kerja sama

d. Ekonomi islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai

oleh segelintir orang saja

e. Ekonomi islam menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaanya

direncanakan untuk kepentingan orang banyak

f. Seorang muslim harus takut kepada allah dan hari akhir nanti

g. Zakat harus dibagikan atas kekayaan yang telah memenuhi batas

h. Islam melarang riba dalam segala bentuk

Corporate Social Responsibility dalam perspektif ekonomi islam

merupakan konsekuensi inheren dari ajaran islam itu sendiri. Tujuan dari

syariat islam (Maqasshid al syariah) adalah mashlahah sehingga bisnis adalah

upaya untuk menciptakan maslahah, bukan sekedar mencari keuntungan.

Bisnis dalam islam memiliki posisi yang sangat mulia sekaligus strategis

61

Ibid. h. 98-99

37

karena bukan sekedar diperbolehkan dalam islam melainkan diperintahkan

oleh allah. Dalam al- Qur’an yang dijelaskan dalam surat Al - Jumu’ah : 10 :

Artinya :

apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi;

dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu

beruntung. (Al-jumu’ah :10)

Sebenarnya dalam pandangan Islam sendiri kewajiban melaksanakan CSR

bukan hanya menyangkut pemenuhan kewajiban secara hukum dan moral

tetapi juga strategi agar perusahaan tetap survive dalam jangka panjang. Jika

CSR tidak dilaksanakan maka akan terdapat banyak biaya yang harus

ditanggung perusahaan. Sebaliknya jika perusahaan melakukan CSR dengan

baik dan aktif mengimbangi hak - hak dari semua stakeholders berdasarkan

kewajaran, martabat, dan keadilan serta memastikan distribusi kekayaan yang

adil, akan benar - benar bermanfaat bagi perusahaan dalam jangka panjang,

seperti, meningkatkan kepuasan, menciptakan lingkungan kerja yang aktif dan

sehat, mengurangi stress karyawan, meningkatkan distribusi kekayaaan di

dalam masyarakat. Tujuan keadilan sosio ekonomi dan distribusi pendapatan

dan kekayaan yang merata merupakan bagian yang tak terpisahkan dari

38

falsafah moral islam dan didasarkan pada komitmennya terhadap persaudaraan

(brotherhood) dan kemanusiaan.62

CSR secara Islami adalah CSR yang merujuk pada praktik bisnis yang

memiliki tanggung jawab etis secara islami. Perusahaan memasukan norma-

norma agama islam yang ditandai oleh adanya komitmen ketulusan dalam

menjaga kontrak social didalam praktik bisnisnya. Dipandang dari perspektif

pembangunan yang lebih luas, CSR menunjukan pada kontribusi perusahaan

terhadap konsep pembangunan berkelanjutan yakni pembangunan yang sesuai

dengan kebutuhan generasi saat ini tanpa terabaikan kebutuhan generasi masa

depan. Secara umum CSR dimaknai sebagai sebuah cara dengan nama

perusahaan berupaya mencapai sebuah keseimbangan antara tujuan - tujuan

ekonomi, lingkungan dan sosial masyarakat. Sebagaimana firman allah

diterangkan dalam Q.S. Al - Baqarah ayat 261:

Artinya :

perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang

menafkahkan hartanya di jalan Allahadalah serupa dengan sebutir benih

yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat

gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas

(karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.

62

Ali Syukron, “CSR dalam Perspektif Islam dan perbankan syariah”. Jurnal

Economic dan Hukum Islam, Vol 5 No. 1 (Banyuwangi : Sekolah tinggi agama Islam Darul Ulum,

2015)

39

Pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk

kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan

ilmiah dan lain-lain.63

Menurut DeGeorge yang dikutip oleh satyanugraha,

kewajiban umum perusahaan adalah :

a. Tidak merugikan orang lain

b. Wajib mematuhi system ekonomi dimana ia berada

c. Adil dalam setiap transaksi bisnis

d. Memenuhi semua kontrak dan perjanjian

Perusahaan harus adil kepada pemasok, konsumen dan masyarakat.

Tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat menurut Satya Nugraha :

a. Tidak merusak lingkungan alam

b. Menjamin keselamatan masyarakat yang ada disekitarnya

c. Harus berdampak positif, bukan negative kepada masyarakat.

Disamping itu perusahaan membantu orang miskin, membangun

fasilitas umum, memberikan biaya pendidikan, serta mengembangkan seni

dan budaya.64

Berbeda dengan ekonomi yang menganut ekonomi klasik seperti

dikemukakan diatas menurut etika sosial dimana didalamnya etika bisnis

merupakan bagian integral dari etika sosial. Menurut pendekatan etika

lembaga ekonomi yang bernama bisnis ini tidak lepas dari keberadaan nya

dari masyarakat. Hal ini lantaran bahwa bisnis secara subsistem telah hidup

63

Mad Nasir dan Khoirudin, Etika Bisnis Dalam Islam (Bandar Lampung : Seksi Penerbitan

Fakulatas Syariah, IAIN Lampung, 2012), h.56. 64

Sofyan. S. Harahap, Etika Bisnis dalam Perspektif Islam (Jakarta Penerbit : Salemba

Empat, 2012), h.102.

40

atau eksis dimasyarakat maka tak bisa lepas keberadaannya dari masyarakat

atau sosial.

Bisnis memerluukan masyarakat. Sebaliknya masyarakat memerlukan

eksistensi bisnis, jadi ada mutual eksistensi antara bisnis dan masyarakat

disamping itu jika masyarakat tumbuh sejahtera maka otomatis berimbas pada

perkembangan bisnis lantaran masyarakat makin potensial menjadi lahan

yang menguntungkan bagi pelaku bisnis dimana masyarakat menjadi lahan

pasarnya yang dituju. Jika kondisi kesejahteraan masyarakatnya timpang

maka akan timpang pula prospek bisnis yang dijalankan, oleh karena itu

tujuan bisnis untuk ikut serta dalam memecahkan masalah - masalah yang

dihadapi oleh masyarakat, dan merupakan sebenar- benar tujuan bisnis yang

berprospek dalam jangka panjang. Sistem tanggung jawab sosial menurut

islam ialah seperti yang dinyatakan oleh Syed Nawad Naqvi, tanggung jawab

sosial dapat dilakukan dari aspek - aspek sebagai berikut :

a. Keesaan allah (Tauhid)

Unity adalah suatu integritas vertikal interaksi sistem sosial yang

bermuara pada keesaan allah atau tauhid. Artinya segala upaya yang

dilakukan manusia bepulang pada fungsi ibadah dan tanggung jawab yang

akan diberikan pada allah sebagai pemberi amanah dan pemilik sumber

daya yang sesungguhnya. manusia hanya sebagai pemegang amanah untuk

mengelola dan memimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban nya

atas kepemimpinan atas sumber daya di muka bumi ini dihadapan Allah

SWT sebagai pemiik muka bumi ini.

41

b. Keseimbangan / Equilibrium

Equilibrium Yaitu keseimbangan sesuai peran dan fungsi setiap

pihak. Proses produksi dan seluruh misi yang diemban dilakukan dengan

cara - cara yang adil dan seimbang bagi keseluruhan pihak yang mesti

diberlakukan dan diberikan kontribusi hak dan kewajiban secara sepadan.

c. Kebebasan / Free Will

Kebebasan bertindak memilih sesuai potensi manusia yang dimiliki

dan bebas menggunakan nya. Manusia bebas menentukan kreatifitas untuk

melakukan produksi sepanjang diorientasikan untuk menjawab

permasalahan social dan bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia.

d. Tanggung Jawab/ Responsibiity

Bertanggung jawab kepada pemberi amanah yaitu allah, terhadap

diri sendiri dan masyarakat luas yaitu stakeholders65

Pertanggung jawaban

berarti bahwa manusia sebagai pelaku bisnis, mempunyai tanggung jawab

moral kepada tuhan atas perilaku bisnis. Harta sebagai komoditi bisnis

dalam islam adalah amanah tuhan yang harus dipertanggungjawabkan

dihadapan tuhan. Kebebasan apapun yang tanpa batasan pasti menuntut

adanya pertanggung jawaban. Untuk memenuhi keadilan, kebenaran dan

kehendak bebas dalam tindakannya. Secara logis prinsip pertanggung

jawaban sangat erat dengan kehendak bebas. Ia menetapkan batasan

65

Muslich, Etika Bisnis Islami, Landasan Filosofi, Normatif dan substansi Implementatif,

Cetakan 1 (Yogyakarta : Ekonisia, Fakultas ekonomi UII, 2004), h.90.

42

mengenai apa yang bebas dilakukan oleh manusia dengan bertanggung

jawab atas semua yang diakukannya.66

Selain itu terdapat prinsip dasar ekonomi islam dalam manajemen

berbasis syariah, prinsip ini juga memberikan landasan dan panduan dalam

menjalankan aktivitas perekonomian secara syariah prinsip tersebut antara

lain :

a. Hak Terhadap Harta

Syariah mengakui hak individu untuk memiliki harta tetapi

syariah juga mengatur kepemilikan harta didasarkan pada

kemaslahatan bersama, sehingga keberadaan harta akan

menimbulkan sikap saling menghargai dan menghormatinya. Hal ini

terjadi karena harta bagi seorang muslim ialah titipan allah SWT.

Sebagaimana yang diterdapat dalam Q.S An-Nisa ayat 29 :

Artinya :

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.

dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah

Maha Penyayang kepadamu.(Q.S An-Nisa ayat 29).

Maksud kata “Larangan membunuh diri sendiri” mencakup

juga larangan membunuh orang lain, sebab membunuh orang lain

berarti membunuh diri sendiri, karena umat merupakan suatu

66

Mad Nasir dan Khoirudin, Op.Cit. h.64

43

kesatuan. Dan harta merupakan amanah dari Allah Swt yang

dipercayakan kepada manusia untuk dimanfaatkan bagi

kemaslahatan dirinya maupun orang lain.

b. Jaminan Sosial

Negara mempunyai tanggung jawab social untuk

mengalokasikan sumber daya guna meningkatkan kesejahteraan

rakyat secara umum. Maka syariah memperhatikan pula masalah

pengelolaan harta melalui pengaturan zakat, infaq, sedekah, dan lain

nya sebagai sarana untuk mendapatkan penghidupan yang lebih

sejahtera.

c. Larangan Memupuk Kekayaaan Dan Pentingnya Mendistribusikan

Kekayaan

Sistem ekonomi syariah membatasi, bahkan melarang setiap

individu dengan alasan apapun untuk memupuk kekayaan dan tidak

mendistribusikan kekayaan nya kepada orang lain. Sehingga seorang

muslim sejati mempunyai keharusan untuk mencegah dirinya supaya

tidak berlebihan dalam segala hal yang melampaui batas, karena sifat

memupuk kekayaan merupakan sifat yang rakus dan merugikan

orang lain. Oleh karena itu, dalam ekonomi islam sangat dianjurkan

sekali untuk mendistribusikan kekayaan mereka. Upaya ini akan

menjadi masalah bila tidak ada usaha untuk mengoptimalkannya

melalui berbagai ketentuan syariah. Antara satu orang dengan orang

lain sudah ditentukan rezekinya oleh allah Swt. Maka usaha untuk

44

melakukan tindakan di luar jalan syariah merupakan perbuatan yang

zalim.67

Seperti yang terdapat di surat AL - Hasyr ayat 59 : 7 :

Artinya :

apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada

RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota

Maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak

yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan,

supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di

antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah.

dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan

bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras

hukumannya.(QS. AL-Hasyr :7).68

d. Kesejahteraan Individu dan Masyarakat

Pengakuan akan hak individu dan masyarakat sangat diperlukan

dalam syariah. Masyarakat akan menjadi factor yang dominan dalam

pembentukan sikap individu sehingga karakter individu banyak

dipengaruhi oleh karakter masyarakat. Demikian pula sebaliknya,

masyarakat akan ada ketika individu - individu itu eksistensinya

67 Buchari Alma dan Doni Juni Priansa, Op. cit.h. 81-84

68

Departemen Agama Republik Indonesia, Al - Qur’an dan Terjemahannya (Bandung PT.

Sygma Axamedia Arkaleema, 2013) Qs. Al-Hasyr(7) : 59, h.128

45

ada.maka keterlibatan individu dan masyarakat sangat diperlukan

guna membentuk suatu peradaban yang maju.

Selain prinsip-prinsip diatas menurut hidayat dalam Buchari Alma

menyatakan bahwa prinsip-prinsip lain yang mendasari ekonomi islam

ialah :

a. Keadilan

Kegiatan ekonomi yang dijalankan harus secara transparan dan

jujur serta tidak ada eksploitasi terhadap lawan transaksi atau dasar

kontrak yang adil. Sebagaimana yang dijelaskan dalam AL- Quran

surat Al-Maidah (5) : 8 yang berbunyi :

Artinya :

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-

orang yang selalu menegakkan (kebenaran/keadilan) karena Allah,

menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu

terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil.

Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan

bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

apa yang kamu kerjakan..(Q.S.Al-Maidah : 8)

Maksud dari ayat diatas ialah pengertian dari keadilan erat

sekali hubungan nya dengan ajaran persamaan, dan perbedaan disisi

lain. Hal yang demikian itu karena dalam pandangan al- Quran

46

perbedaan sesame manusia adalah suatu hal yang alami, juga

sekaligus mengandung banyak manfaat, sekalipun demikian,

manusia tergolong dalam umat yang satu. Agama berfungsi sebagai

mengingatkan akan kessamaanya, sebagai landasan persahabatan,

persaudaraan dan tolong menolong dalam mewujudkan keadilan

sosial bagi seluruh masyarakat.

b. Menghindari kegiatan yang merusak

Larangan untuk melakukan transaksi atas barang-barang yang

dapat merugikan dan membahayakan manusia dimana termasuk

proses pembuatan produk tersebut.

c. Kemaslahatan Umat

Kemaslahatan berarti adanya pemerataan dalam hal kepemilikan

akses yang sebesar besarnya bagi masyarakat untuk memperoleh

sumber daya.69

Berdasarkan uraian diatas pada dasarnya Corporate Social

Responsibility (CSR) secara islami adalah merujuk pada praktik bisnis

yang memiliki tanggung jawab social etis tanpa mengabaikan batasan -

batasan atau prinsip yang diterapkan dalam ekonomi islam pada

lingkungan sekitar guna menjaga keseimbangan dan meingkatkan

kesejahteraan masyarakat demi terciptanya kemaslahatan umat, dengan

cara memasukan norma - norma ketuhanan, keadilan, keseimbangan,

kebebasan, serta bertanggung jawab terhadap aturan yang berlaku

69

Op.Cit. h. 84

47

sebagaimana mestinya baik kepada masyarakat, Negara dan agama agar

terciptanya bisnis yang sehat dan berkelanjutan.

B. Konsep Kesejahteraan Masyarakat

1. Pengertian Kesejahteraan Masyarakat

Secara Harfiah definisi kesejahteraan menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia oleh W.J.S Poerwodarminto ialah keamanan dan keselamatan

(kesenangan hidup). Sedangkan secara istilah ialah sebagai berikut :

a. Menurut Perserikatan Bangsa - bangsa (PBB) kesejahteraan adalah

suatu keadaan sejahtera yang penuh, baik jasmaniah, rohaniah, maupun

sosial. Pengertian tersebut kemudian disempurnakan sebagai suatu

kegiatan yang terorganisasikan dengan tujuan untuk untuk membantu

penyesuaian timbal balik antara individu dengan lingkungan sosial

mereka.

Tujuan kesejahteraan sosial ini untuk memungkinkan individu atau

kelompok maupun masyarakat memenuhi kebutuhan dan

menyelesaikan masalah penyesuaian diri mereka terhadap pola - pola

masyarakat, serta melalui tindakan kerja sama untuk memperbaiki

kondisi - kondisi ekonomi dan sosial.

b. Menurut Walter A. Friedlander

Kesejahteraan sosial adalah suatu sistem yang terorganisasikan dari

pelayanan - pelayanan sosial dan lembaga yang bermaksud membantu

individu - individu atau kelompok agar mencapai standar - standar

kehidupan dan kesejahteraan yang memuaskan, serta hubungan

48

perseorangan dan sosial yang memungkinkan mereka mengembangkan

segenap kemampuannya dan selaras dengan kebutuhan keluarga

maupun masyarakat.

c. Menurut Undang - Undang

Pengertian kesejahteraan social dalam Undang-Undang Nomor 11

Tahun 2009 Bab 1 Pasal 1 ayat (1) sebagai berikut kesejahteraan social

adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial

warga Negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan

diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.70

Pengertian lain tentang Kesejahteraan masyarakat adalah suatu kondisi

yang memperlihatkan tentang keadaan kehidupan masyarakat yang dapat

dilihat dari standar hidup masyarakat. Menurut Send dan Presmann dalam

Rudy Badrudin kesejahteraan masyarakat adalah jumlah dari pilihan yang

dipunyai masyarakat dan kebebasan untuk memilih diantara pilihan - pilihan

tersebut dan akan maksimum apabila masyarakat dapat membaca, makan,

memberikan hak suaranya.

Menurut Suryanto et.al dan Susilowati et.al, kesejahteraan masyarakat

adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan dasar yang tercermin dari rumah

yang layak, tercukupinya kebutuhan sandang dan pangan, biaya pendidikan

dan kesehatan yang murah dan berkualitas atau kondisi dimana setiap

individu mampu memaksimalkan utilitas nya pada tingkat batas tertentu dan

konsisi dimana tercukupinya kebutuhan jasmani dan rohani.

70

Rohiman Notowidagdo, Pengantar Kesejahteraan Sosial, Berwawasan Iman Dan

Taqwa (Jakarta : Imprint Bumi Aksara, 2016),h.36

49

Konsep kesejahteraan dapat dibedakan menjadi kesejahteraan individu

dan kesejahteraan sosial. Kesejahteraan individu merupakan cara

mengaitkan kesejahteraan dengan pilihan individu secara obyektif. Pilihan

yang dilakukan individu sebagai uji yang obyektif adalah membandingkan

kesejahteraan individu pada pada situasi yang berbeda . kesejahteraan sosial

merupakan cara mengaitkan kesejahteraan dengan pilihan sosial secara

obyektif yang diperoleh dengan cara menjumlahkan kepuasan seluruh

individu dalam masyarakat.71

Menurut Sen dalam pressman, kesejahteraan tidak hanya mencakup

tentang konsumsi tetapi juga tentang pengembangan potensi manusia karena

ekonomi seharusnya lebih mengembangkan kemampuan yang melekat pada

diri manusia dan memperbanyak opsi yang terbuka untuk manusia daripada

banyak memproduksi barang dan jasa dalam rangka perdagangan bebas. Sen

mengkritik pendapat mengenai ekonomi kesejahteraan yang hanya

membahas tentang produksi barang dan jasa karena tindakan tersebut

mementingkan diri sendiri sehingga dapat mengakibatkan dampak yang

tidak baik. Menutut Sen, kesejahteraan masyarakat tergantung pada hal-hal

yang dapat masyarakat lakukan dengan baik. Kesejahteraan masayarakat

akan maksimum apabila masayarakat dapat membaca, makan, dan

memberikan hak suaranya karena menghargai sistem politik (demokrasi).72

Menurut Arthur Dunham dalam Iqbal dan Toto kesejahteraan sosial

didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan yang terorganisasi dengan tujuan

71

Rudy Badrudin, Ekonomi Otonomi Daerah (Yogyakarta : UPP STIM YKPN, 2012), h.

145- 146 72

Ibid. h. 153

50

meningkatkan kesejahteraan dari segi sosial melalui pemberian bantuan

kepada orang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan didalam beberapa

bidang seperti kehidupan keluarga dan anak, kesehatan, penyesuaian sosial,

waktu senggang, standar-standar kehidupan dan hubungan-hubungan sosial.

Pelayanan kesejahteraan sosial memberi perhatian utama terhadap individu-

individu, kelompok-kelompok, komunitas-komunitas dan kesatuan-kesatuan

penduduk yang lebih luas.73

Berdasarkan teori - teori kesejahteraan menurut para ahli diatas maka

dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan masyarakat merupakan kondisi

dimana masyarakat dapat memenuhi kebutuhan nya mulai dari, sandang,

pangan dan papan, bertambahnya pendapatan serta ketersediaan fasilitas

penunjang kebutuhan sosial seperti kesehatan, pendidikan dan keagamaan

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menjalankan aktifitasnya.

2. Indikator Kesejahteraan Masyarakat

Menurut Kolle dan Bintarto dalam iqbal Harori dan Toto Gunarto

yang menyatakan bahwa kesejahteraan dapat diukur dari beberapa aspek

kehidupan, yaitu :

a. Pertama, dengan melihat kualitas hidup dari segi rumah, sandang, pangan

dan sebagainya.

b. Kedua dengan melihat kualitas fisik, seperti kesehatan tubuh, lingkungan

alam dan sebagainya

73Iqbal Harori dan Toto Gunarto, “Analisis Implementasi Program Csr Ptpn 7 Unit Usaha

Beringin Terhadap Kesejahtraan Masyarakat,”. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 3, N0 2,

Universitas Lampung, 2014), h.214

51

c. Ketiga dengan melihat kualitas hidup dari segi mental seperti fasilitas

pendidikan, lingkungan budaya dan sebagainya serta dengan melihat

kualitas hidup dari segi spiritual, seperti moral etika, keserasian,

penyesuaian, dan sebagainya.74

Menurut todaro dan Stepen C. Smith, Kesejahteraan masyarakat

menunjukan ukuran hasil pembangunan masyarakat dalam mencapai

kehidupan yang lebih baik yang meliputi :

a. Peningkatan akan kemampuan dan pemerataan distribusi kebutuhan dasar

seperti makanan, perumahan, kesehatan dan perlindungan

b. Peningkatan tingkat kehidupan, tingkat pendapatan, pendidikan yang

lebih baik, peningkatan atensi terhadap budaya dan nilai - nilai

kemanusiaan,

c. Memperluas skala ekonomi dan ketersediaan pilihan sosial dari individu

dan bangsa.75

3. Konsep Islam tentang Kesejahteraan Masyarakat

Seorang ulama besar Imam Al- Ghazali telah memberi sumbangan yang

besar dalam pengembangan dan pemikiran dalam dunia islam. Salah satu

yang dibahas ialah fungsi dari kesejahteraaan dalam islam begitu juga

tentang pandangan nya terhadap peran aktifitas ekonomi secara umum.

Sebuah tema yang yang menjadi pangkal tolak sepanjang karya-karyanya

adalah maslahat atau kesejahteraan social atau utilitas (kebaikan bersama),

sebuah konsep yang mencakup semua urusan manusia, baik urussan

74

Ibid.h. 215 75

Rudy Badrudin, Loc.Cit.

52

ekonomi maupun yang lainnya yang membuat kaitan antar individu atau

masyarakat. 76

Menurut Imam Al- Ghazali, kesejahteraan (maslahah) dari suatu

masyarakat tergantung kepada pencarian dan pemeliharaan lima tujuan

dasar, yaitu : agama (al-dien), hidup atau jiwa (nafs), keluarga atau

keturunan (nasl), harta atau kekayaan (maal) dan intelek atau akal (aql).

Selanjutnya ia menitikberatkan sesuai tuntunan wahyu “kebaikan dunia dan

akhirat” merupakan tujuan utamanya.

Imam Al - Ghazali juga juga mendefinisikan aspek ekonomi dari fungsi

kesejahteraan sosialnya dalam kerangka sebuah hirarki utilitas individu dan

social yang tripartit melalui kebutuhan (dururiyat), kesenangan atau

kenyamanan (haajiat) dan kemewahan (tahsiniat). Kunci pemeliharaan dari

lima tujuan dasar ini terletak pada penyediaan tingkat pertama, yaitu

kebutuhan seperti makanan, pakaian dan perumahan. Kelompok kedua

kebutuhan yang terdiri dari semua kegiatan dan hal- hal yang tidak vital

tetapi dibutuhkan untuk menghilangkan kesukaran dalam hidup.77

4. Pengertian Kesejahteraan dalam Ekonomi Islam

Sejahtera dalam islam berarti selamat sentosa, aman dan damai dari

pengertian ini dapat dapat dipahami bahwa masalah kesejahteraan social

sejalan dengan misi islam itu sendiri. Misi inilah yang sekaligus menjadi

misi kerasulan nabi Muhammad SAW, sebagaimana dinyatakan dalam Al-

Qur’an Surat Al- Anbiya : 107, yang berbunyi :

76

Adiwarman A. karim, Ekonomi Mikro Islam (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

2014),h. 87 77

Ibid. h. 88

53

Artinya :

dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi

semesta alam. (Q.S Al - Anbiya’ : 107)

Dalam konsep islam memberikan penjelasan bahwa kesejahteraan

dilakukan melalui pemenuhan kebutuhan pokok manusia, menghapuskan

semua kesulitan dan ketidaknyamanan, serta meningkatkan kualitas

kehidupan secara moral dan material.78

Sebagaimana yang dinyatakan dalam

surat Al-Baqoroh : 177 yang berbunyi:

Artinya :

Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan

barat, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah,

hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan

harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang

miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang

meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat,

dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia

berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan

78

Umer Chapra. Towards A just Monetary System. Alih Bahasa Ikhwan Abidin Basri,

Sistem Moneter islam (Jakarta : Gema Insani Press, 2000), h.2-3

54

dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan

mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.(QS.AL- Baqoroh: 177)

Islam sejatinya memiliki nilai mengenai pentingnya kesejahteraan

masyarakat ketimbang sekedar menghadapkan wajah kita kebarat atau

ketimur dalam shalat. Tanpa memarjinalkan pentingnya shalat, Alqur’an

mengintegrasikan makna dan tujuan shalat dengan kebijakan dan perhatian

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain memberi pesan

tentang keimanan, Al-Quran mengingatkan penganutnya bahwa pernyataan

keimanan kepada allah, kitabnya, dan hari kiamat saja tidaklah cukup jika

tidak disertai dengan kepedulian dan peayanan kepada kerabat, anak yatim,

orang miskin dan musafir serta menjamin kesejahteraan mereka yang

membutuhkan pertolongan.79

C. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan karya - karya ilmiah terdahulu dari

berbagai sumber yang relevan dan dapat dipertanggung jawabkan. Artinya

pengambilan dan pencantuman hasil dari penelitian karya ilmiah terdahulu

dalam skripsi ini didasarkan pada kemiripan tema, kata kunci, serta ditinjau

dari dasar teori atau hasil - hasil penelitiannya. Serta disertai penjelasan

tentang kontribusi yang akan diberikan oleh peneliti dalam membahas tema

tersebut. Dengan demikian peneliti dapat menegaskan posisinya secara

signifikan dalam mengembangkan pokok bahasan yang akan diteliti.

79

Edi Suharto, Op.cit., h.100

55

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Andi

mapisangka

(2009)

Implementasi CSR terhadap

kesejahteraan masyarakat, ,

JESP, Vol. 1 No.1 (study

pada PT. Batamindo

Investmen Cakrawala, Riau)

Indikator kesejahteraan hidup yang

digunakan ialah berlangsung pada

kesehatan, pendidikan, dan kegiatan

ekonomi. Penelitian ini menyimpulkan:

Tujuan tanggung jawab social

perusahaan, masalah sosial perusahaan,

dan program hubungan perusahaan

PT.BIC berpengaruh positif terhadap

kesejahteraan sosial live.

2. Angga

Yusrilianda

dan Ai Lili

Yuliati (2013)

Mengukur Pengaruh Program

CSR Terhadap Citra

Perusahaan Bank Bjb”. (Studi

Pada realisasi program CSR

melalui pemberian mesin

biodigester sampah, Jurnal

Administrasi Bisnis,

(Fakultas K&B, Universitas

Telkom)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh realisasi program CSR bantuan

mesin biodigester sampah Bank BJB

terhadap Citra Perusahaan. Berdasarkan

hasil penelitian menunjukkan bahwa

realisasi program CSR berpengaruh

secara positif terhadap Citra perusahaan.

3. Rismansyah

dan Yusrizal

(2013)

Pengaruh Implementasi

Corporate Social

Responsibility (Csr)

Terhadap Kesejahteraan

Hidup Masyarakat PT. Pusri

Palembang” Jurnal Wahana

Ekonomika, Vol.10, No.3.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa

terjadi pengaruh kuat antara

Implementasi CSR dengan Kesejahteraan

Masyarakat. Yaitu uji hipotesis nilai t

hitung > ttabel jadi H0 diterima, maka

dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

secara signifikan antara Implementasi

CSR dengan Kesejahteraan Masyarakat.

4. M Iqbal Harori

dan Toto

Gunarto (

2014)

Analisis Implementasi

Program Csr Ptpn 7 Unit

Usaha Beringin Terhadap

Kesejahtraan Masyarakat,

JEP Vol. 3 N0 2 (Universitas

Lampung)

Penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh pelaksanaan program CSR

PTPN 7 Unit Usaha Beringin terhadap

kesejahteraan masyarakat di Kecamatan

Lubai Berdasarkan hasil penelitian

menunjukkan bahwa program CSR

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kesejahteraan masyarakat

disekitar kantor PTPN 7.

56

5. Silvania Mira

Vegawati,

Srikandi

Kumadji dan

Dahlan

Fanani.( 2015)

Pengaruh Program Corporate

Social Responsibility (Csr)

Terhadap Citra Perusahaan”

(Survey Pada Warga Di Desa

Sidodadi, Kabupaten Malang).

Jurnal Ilmu Administrasi, Vol. 20

No. 1, (Fakultas Ilmu Administrasi

,Universitas Brawijaya, Malang,)

Hasil pada analisis regresi linear

berganda menunjukkan bahwa pada

keenam variabel memiliki pengaruh

secara signifikan terhadap Citra

Perusahaan baik secara bersama-

sama maupun secara parsial.

Variabel Employee Support

berpengaruh dominan terhadap Citra

perusahaan.

6. Dwi Gemina

(2015)

Pengaruh Program Corporate

Social Responsibility PT. Aneka

Tambang Terhadap Peningkatan

Taraf Hidup Masyarakat

Kecamatan,Nanggung,Kabupaten

Bogor”Jurnal Visionida, Volume 1

No.1, (prodi Manajemen, Fakultas

Ekonomi ,Universitas Djuanda)

Hasil penelitian program corporate

social responsibility. PT Aneka

Tambang pada bidang pendidikan,

kesehatan, lingkungan, kenaikan

keinginan dan kebutuhan dasar

manusia serta keamanan mempunyai

pengaruh secara simultan terhadap

sosial ekonomi masyarakat. Secara

parsial pendidikan, lingkungan dan

keselamatan berpengaruh terhadap

peningkatan taraf hidup masyarakat.

7. I Kadek

Yusdantara

dan Gede Bayu

Rahanatha,

(2015)

Pengaruh Corporate Social

Responsibility Terhadap Reputasi

Perusahaan Yang Dimediasi Oleh

Kepuasan Pelanggan (Studi Pada

PT. Coca Cola Amatil Denpasar)”.

E-Jurnal Manajemen, Vol. 4, No. 4,

(Fakultasp Ekonomi dan Bisnis

Unud, Bali)

Tujuan dari penelitian ini untuk

mengetahui pengaruh corporate

social responsibility terhadap

reputasi perusahaan yang dimediasi

oleh kepuasan pelanggan Denpasar.

Diperoleh temuan bahwa CSR

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan pelanggan. CSR

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap reputasi perusahaan.

Kepuasan pelanggan berpengaruh

terhadap reputasi.

8. Ainul Chanafi,

Achmad Fauzi

dan Sunarti,

(2015)

Pengaruh Persepsi Masyarakat

Terhadap Implementasi Corporate

Social Responsibility (Csr) Dan

Dampaknya Pada Citra Perusahaan

(Survei Masyarakat Sekitar PT.

Greenfields Indonesia, Desa

Babadan Kecamatan Ngajum,

Malang). JAB ,Vol. 3 No. 1

(Universitas Brawijaya, Malang)

Hasil analisis menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh signifikan antara

variabel Implementasi Corporate

Social Responsibility/CSR terhadap

variabel Citra Perusahaan (Y)

dengan siginifikasi p-value sebesar

0,000 (<0,05). Hasil analisis juga

menunjukkan bahwa Persepsi

Masyarakat yang terdiri dari variabel

Perhatian, Pemahaman dan Ingatan

(X) secara tidak langsung

berpengaruh terhadap variabel Citra

Perusahaan.

57

9. Gede Wibi

Satya Pratama

Dan I Nyoman

Nurcaya

(2016)

Pengaruh Corporate Social

Responsibility Terhadap Ekuitas

Merek Yang Dimediasi Oleh Citra

Perusahaan”. E-Jurnal Manajemen

Unud, Vol. 5 No.7, (Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Unuda, Bali)

Hasil penelitian didapatkan bahwa

CSR berpengaruh positif signifikan

terhadap ekuitas merek, CSR

mempunyai pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap citra

perusahaan, citra perusahaan

berpengaruh positif signifikan

terhadap ekuitas merek, dan citra

perusahaan memediasi pengaruh

CSR yang berdampak terhadap

meningkatnya ekuitas merek Astra

Honda.

Dari penelitian - penelitian terdahulu tersebut beberapa karya pembahasan

masalah CSR di atas sangat penting dijadikan pendukung dalam dalam skripsi

ini sehingga dapat membantu penulis dalam melakukan penelitian. Perbedaan

dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya ialah pembahasan dalam

penelitian sebelumnya membahas masalah implementasi CSR terhadap citra

perusahaan atau terhadap persepsi masyarakat dengan variabel penelitian

community support, diversity, environtment, employee support, operational

dan product dan penelitian yang dilakukan oleh Andi Mapisangka, tentang

implementasi CSR terhadap kesejahteraan hidup masyarakat sekitar PT. BIC,

Riau dengan variabel indikator, Corporate Social Responsibility goal (X1),

Corporate social issue (X2) dan Corporate relation program (X3), sedangkan

pembahasan dalam penelitian ini penulis menggunakan indikator PKBL pada

perusahaan BUMN yaitu PT. Telkom, Bandar Lampung serta dikaji atau

dianalisis dalam perspektif ekonomi islam, sesuai dengan kajian ilmu dari

program studi penulis.

58

D. Kerangka Berfikir

Berdasarkan landasan teori yang telah diutarakan, maka dapat disusun

suatu kerangka pemikiran seperti yang disajikan dalam gambar dibawah ini :

Sumber: Data Diolah 2017

Gambar. 2.1 Kerangka Pemikiran

Keterangan : pengaruh secara parsial (Uji T)

Kerangka pemikiran tersebut dimaksudkan untuk menjelaskan,

mengungkapkan serta menentukan persepsi - persepsi keterkaitan antar

variabel yang akan diteliti yaitu pengaruh Program CSR berupa program

kemitraan dan Bina lingkungan PT. Telkom, Bandar Lampung terhadap

peningkatan keseahteraan masyarakat.

Adapun istilah dari kerangka pemikiran tersebut adalah sebagai

berikut :

Menurut Mickael Hopkins yang menyebutkan bahwa CSR berkaitan

dengan perlakuan perusahaan terhadap stakeholders baik yang ada di

dalam maupun diluar perusahaan, termasuk lingkungan secara etis atau

secara bertanggung jawab, dengan memperlakukan Masyarakat dengan

cara yag bisa diterimanya. Sedangkan secara sosial CSR meliputi tanggung

Variabel Independen (X)

Program kemitraan Bina

Lingkungan

Variabel dependen(Y)

Kesejahteraan

masyarakat

59

jawab dibidang ekonomi dalam upaya menciptakan standar hidup lebih

baik.80

Menurut Suryanto dan Susilowati, dkk, kesejahteraan masyarakat

adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan dasar yang tercermin dari rumah

yang layak, tercukupinya kebutuhan sandang dan pangan, biaya

pendidikan dan kesehatan yang murah dan berkualitas atau kondisi dimana

setiap individu mampu memaksimalkan utilitas nya pada tingkat batas

tertentu dan konsisi dimana tercukupinya kebutuhan jasmani dan rohani.81

E. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara rumusan masalah penelitian,

dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaan,82

atau dugaan yang masih lemah kebenarannya dan perlu

dibuktikan. Untuk memberikan arah bagi penelitian ini maka diajukan

suatu hipotesis berdasarkan permasalahan yang ada dan dirumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut :

1. Ho: Program Corporate Social Responsibility (CSR) kemitraan bina

lingkungan PT. Telkom Bandar Lampung tidak berpengaruh terhadap

peningkatan kesejahteraan masyarakat

2. Ha: Program Corporate Social Responsibility (CSR) kemitraan bina

lingkungan PT. Telkom Bandar Lampung berpengaruh terhadap

peningkatan kesejahteraan masyarakat.

80 Busyra Azhery, Corporate Social Responsibility : Dari Voluntary Menjadi Mandatory (

Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2012), h.30 81

Rudi badrudin, Ekonomi Otonomi Daerah (Yogyakarta : UPP STM YKPN,2012),h.145 82

Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan Kombinasi (Bandung :

Alfabeta,2014),h 99

60

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Sifat Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian dalam skripsi ini menggunkan metode kuantitatif, metode

kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivisme digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang

ditetapkan.83

2. Sifat Penelitian

Dilihat dari sifatnya penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat

asosiatif, penelitian asosiatif ialah penelitian yang bersifat menanyakan

hubungan antara dua variabel atau lebih.84

jenis penelitian ini digunakan

dengan mencari hubungan antara implementasi Corporate Social

Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh PT. Telkom, Majapahit Bandar

lampung Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat.

B. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data. Data tersebut bisa diperoleh langsung dari

personal yang diteliti dan dapat pula berasal dari lapangan. Data primer

83

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D (Bandung : CV. Alpabeta,

2013), h.8 84

Ibid. h.69.

61

dalam penelitian ini adalah data-data yang diperoleh secara langsung dari

lapangan, yaitu dari wawancara ataupun pengisian kuesioner masyarakat

yang menerima bantuan dari PT. Telkom Indonesia, Tbk Bandar

Lampung.

2. Data Sekunder

Data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,

misalnya lewat dokumen.85

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh

dari jurnal-jurnal penelitian terdahulu, buku-buku, Al-Quran, artikel,

peraturan perundang-undangan, yang berhubungan dengan permasalahan

penelitian Corporate Social Responsibility, serta dokumentasi perusahaan

atau data terkait Program kemitraan bina lingkungan (PKBL) dari PT.

Telkom Indonesia, Majapahit, Bandar Lampung.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.86

Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah

masyarakat yang mendapat bantuan PKBL dari PT. Telkom, Majapahit

Bandar Lampung.

85

Sugiono, Op.cit., h. 402 86

Ibid. h.115

62

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

populasi tersebut.87

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

ialah dengan metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu.88

Adapun kriteria

sampel yang diambil adalah masyarakat yang merasakan program

kemitraan bina lingkungan pada PT. Telkom, Bandar Lampung.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 70 orang,

dengan proporsi sampel yang digunakan ialah 50 % kemitraan dan 50%

bina lingkungan dengan penjabaran sebagai berikut : jumlah populasi

kemitraan sebanyak 171 orang pada 2015 dan 179 pada 2016 dan

didapatkan 350 orang kemudian diambil 10% dari populasi kemitraan

sehingga sampel ditetapkan menjadi 35 orang. kemudian proporsi

sampel yang diambil dari bina lingkungan ialah 50 % dan ditetapkan 35

orang dari masyarakat yang merasakan bina lingkungan dengan rincian

8 orang yang mendapatkan bantuan pendidikan, 8 orang yang

merasakan bantuan pembangunan, 1 yayasan yang menerima bantuan

sosial, 7 orang yang merasakan bantuan sarana keagamaan, 5 orang

yang mendapat bantuan kesehatan, serta 6 orang yang merasakan

bantuan pelestarian alam, sehingga ditetapkan sampel 70 orang sampel

yang akan di observasi.

87

Ibid. h.116 88

Op.cit. h. 85

63

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara (interview)

Wawancara (interview) adalah pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi atau ide melalui Tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan

makna dalam suatu topik tertentu.89

Wawancara dalam penelitian ini

digunakan untuk mengetahui informasi yang berasal dari masyarakat mitra

bantuan maupun dari pihak staff CSR PT. Telkom Indonesia, Bandar

Lampung sebagai bahan penelitian.

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara mencari data atau informasi dari

dokumen catatan peristiwa yang sudah berlalu, bisa berbentuk tulisan,

gambar atau karya monumental dari seseorang.90

Jadi, metode

dokumentasi ini merupakan suatu cara untuk memperoleh data-data yang

diperlukan. Sumber yang dijadikan acuan pada metode ini ini adalah

dokumen terkait implementasi program-program CSR terhadap

masyarakat binaan kemitaan PT. Telkom Indonesia, Bandar Lampung.

3. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaaan atau pertanyaan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya.91

Kuesioner dalam penelitian ini

ialah dengan menyebar pernyataan kepada responden atau masyarakat

yang mengikuti PKBL terkait dengan pelayanan atau bantuan yang

89

Ibid. h.231. 90

Ibid. h.240. 91

Ibid. h.142.

64

diterima oleh responden sehingga responden dapat memberikan

jawabannya atas pertanyaan secara tertulis tersebut.

Adapun skala yang digunakan adalah skala likert. Skala likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang ataupun

sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini

fenomena sosial yang ditetapkan oleh peneliti secara spesifik yang

disebut dengan vaiabel penelitian. Dengan skala ini maka variabel akan

diukur dan dijabarkan menjadi indikator variabel. Dan indikator dari

variabel akan manjadi titik tolak instrument item-item yang berupa

pertanyaan ataupun pernyataan.92

Pada skala likert dilakukan dengan menghitung respon kesetujuan

atau ketidaksetujuan terhadap objek tertentu. Jawaban dari setiap item

yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif

hingga sangat negtaif. Sementara untuk keperluan analisis kuantitatif

diberikan skor sebagai berikut:

a. Sangat setuju (SS) diberi skor 5

b. Setuju (S) diberi skor 4

c. Ragu-ragu (R) diberi skor 3

d. Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

e. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

92

Ibid.,h.93

65

E. Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh informasi tentang

hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya.93

Sesuai dengan judul yang ada

maka dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu :

1. Variabel Independen (X)

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel dependen (terikat).94

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Corporate Social

Responsibility (CSR).

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi

akibat, dikarenakan adanya variabel bebas.95

Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat.

93

Ibid. h. 38. 94

Ibid. h. 39. 95

Ibid..

66

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel

VARIABEL INDIKATOR SUB INDIKATOR

CSR (X)

Menurut Davis dan Frederick

mengatakan bahwa CSR adalah sebagai

kewajiban organisasi bisnis atau

perusahaan untuk mengambil sebagian

laba dalam kegiatan usaha yang

bertujuan melindungi serta

meningkatkan kesejahteraan masyarakat

secara keseluruhan disamping kegiatan

yang bertujuan untuk kepentingan

organsasi itu sendiri Sumber : Busyra Azheri, Corporate

Social Responsibility dari Voluntari

Menjadi Mandatory (Jakarta : Rajawali

Pers, 2012)

1. KEMITRAAN

Program kemitraan

merupakan pemberian

bantuan pinjaman bergulir

untuk modal kerja, maupun

pendanaan untuk pelatihan

kewirausahaan bagi pelaku

usaha mikro dan kecil

(UMK).

Sumber : Peraturan Menteri

BUMN Nomor : PER -

07/MBU/05/2015 tentang

program kemitraan Badan

Usaha Miik Negara Dengan

Usaha Kecil Dan Program

Bina Lingkungan, BAB 1

pasal (1) Th 2015.

a. Pinjaman modal

b. Pembinaan

c. Pendampingan

2. BINA LINGKUNGAN

Merupakan program

penyalurran bantuan yang

berbentuk bantuan sosial

masyarakat yang digunakan

untuk berbagai

pembangunan sarana publik

yaitu meliputi : Bantuan

pembangunan, pendidikan,

kesehatan, sarana ibadah

dan plestarian alam.

a. Kesehatan

b. Pendidikan

c. Keagamaan

d. Pembangunan

e. Pelestarian alam

f. Bencana alam

Kesejahteraan Masyarakat (Y)

Menurut Kolle dan Bintarto dalam M.

iqbal Harori Toto Gunarto yang

menyatakan bahwa kesejahteraan dapat

diukur dari beberapa aspek kehidupan,

yaitu : Pertama, dengan melihat kualitas

hidup dari segi rumah, sandang, pangan

Kedua dengan melihat kualitas fisik,

seperti kesehatan tubuh, lingkungan

alam, Ketiga dengan melihat kualitas

hidup dari segi mental seperti fasilitas

pendidikan, lingkungan budaya dan

sebagainya.

a. Pendidikan

b. Kesehatan

c. Perekonomian

67

F. Teknik pengolahan dan Analisis Data

Metode analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan

pendekatan deskritif. Statistik Deskriptif adalah metode yang digunakan

untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang

diteliti melalui data sampel atau populasi tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.96

Dalam penelitian

ini metode deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengkaji dan mengukur

nilai rata-rata dari hasil uji pengaruh implementasi atau pelaksanaan

Corporate Sosial Responsibility (CSR) yang dilakukan terhadap

peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Alat uji analisis data menggunakan liniaritas regresi sederhana, alat uji

ini bertujuan untuk mengetahui dua variabel antara variabel independent X

dengan variabel dependent Y yang akan dikenai prosedur analisis statistik

regresi apakah menunjukkan hubungan yang linear atau tidak. Untuk

keabsahan data maka sebelumnya data yang diperoleh dari lapangan akan

diuji terlebih dahulu dengan menggunakan uji validitas kuisioner dan uji

reabilitas kuisioner.

1. Uji Validitas Kuisioner

Validitas suatu instrument akan menggambarkan tingkat

kemampuan alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu

yang menjadi sasaran pokok pengukuran. Apabila instrumen

pengumpul data yang digunakan mampu untuk mengukur apa yang

96

Ibid., h.147.

68

akan diukur, maka data yang dihasilkan dapat dinyatakan valid.

Dalam melakukan uji validitas ini, peneliti akan menggunakan metode

komputerisasi SPSS dengan teknik pengujian bivariate pearson

(produk momen pearson).97

Dalam menentukan layak atau tidaknya suatu item yang akan

digunakan, biasanya dilakukan uji signifikasi koefisien pada taraf

signifikasi 0,05. Artinya suatu item dianggap valid jika berkolerasi

signifikan terhadap skor total atau instrument dinyatakan valid bila r

hitung > r tabel.

2. Uji Reliabilitas Kuisioner

Reabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner

yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.98

Suatu alat

ukur dikatakan reliabilitas atau dapat dipercaya, apabila alat ukur

yang digunakan stabil, dapat diandalkan, dan dapat digunakan dalam

peramalan. Artinya data yang dikatakan reliabilitas adalah alat ukur

yang digunakan bisa memberikan hasil yang sama walaupun

digunakan berkali - kali oleh peneliti yang berbeda.

Dalam penelitian ini untuk menentukan kuisioner reliabel atau

tidak reliabel menggunakan alpha cronbach. Kuisioner reliabel jika

97

Dawi Priyatno, Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS (Yogyakarta: Mediakom,

2010), h. 90. 98

Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21

(Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro,2013),h. 47

69

alpha cronbach > 0,60 dan tidak reliabel jika sama dengan atau di

bawah 0,60.99

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas akan menguji data variabel bebas dan data

variabel terikat pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi

normal atau berdistribusi tidak normal. Persamaan regresi dikatakan

baik jika mempunyai data variabel bebas dan variabel terikat

berdistribusi normal atau normal sama sekali. Uji normalitas dapat

dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov satu arah.

Pengambilan kesimpulan untuk menentukan apakah suatu data

mengikuti distribusi normal atau tidak adalah dengan melihat nilai

signifikansinya. Jika signifikansinya > 0,05 maka distribusi normal

dan sebaliknya jika signifikansi < 0,05 maka variabel tidak

berdistribusi normal.

G. UJI HIPOTESIS

1. Uji Regresi Linier Sederhana

Dalam penelitian ini digunakan metode kuantitatif dengan alat

analisis regresi linier sederhana. Dalam analisis regresi linier sederhana

digunakan untuk menguji hipotesis yang telah di ajukan, dan untuk

mengolah dan membahas data yang diperoleh. Analisis regresi linier

sederhana digunakan oleh peneliti karena penelitian bermaksud menguji

99

Danang Sunyoto, Praktik Riset Perilaku Konsumen Teori, Kuesiner, Alat dan Analisis

Data (Yogyakarta: CAPS, 2014), h.125.

70

sejauh mana hubungan sebab akibat antara Variabel faktor penyebab (X)

terhadap variabel akibatnya (Y).

Y = a + bX

Keterangan:

Y = Variabel dependen (Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat)

X = Variabel independen Corporate Social Responsibility (CSR )

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

2. Analisis Koefisien Determinasi (R2 )

Koefisien determinasi (R2) merupakan ukuran untuk mengetahui

persentase kesesuaian atau ketapatan hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen dalam suatu persamaan regresi. Nilai R2 akan

berkisar 0 sampai 1. Apabila nilai R2 =1 menunjukan bahwa 100% total

variasi diterangkan oleh varian persamaan regresi.

Dalam analisis ini digunakan analisis regresi linier sederhana. Yang

dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada pengaruh atau tidak antara

pengaruh program Corporate Social Responsibility terhadap Peningkatan

kesejahteraan masyarakat. Pengujian data test regresi linear sederhana

akan dianalisis dengan menggunakan bantuan program statistik SPSS 16.0.

3. Uji t (parsial)

Uji statistik regeresi linier sederhana digunakan untuk menguji

signifikansi atau tidaknya hubungan dua variabel melalui koefesien

regresinya. Untuk regresi linier sederhana uji statistik dengan uji T. Uji

71

statistik T digunakan untuk mengetahui pengaruh individu masing -

masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengujian adalah

menyusun hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative (Ha) dengan taraf

nyata (α) yang biasa digunakan adalah 5% atau 0,05 maka, dengan

menggunakan SPSS:

H0 diterima : jika angka signifikan lebih besar dari α = 5%

H0 ditolak : jika angka signifikan lebih kecil dari α = 5%

Kesimpulan:

a) Jika sig >0,05 maka H0 diterima

b) Jika sig <0,05 maka H0 ditolak.

72

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Telekomunikasi Indonesia, Majapahit.

Bandar Lampung yang beralamatkan di Jalan Majapahit No.14, Enggal

Bandar lampung. Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang objek

penelitian dalam skripsi ini mulai dari sejarah, visi, misi dan lain

sebagainya serta pembahasan dari hasil penelitian penulis yang akan

dijelaskan sebagai berikut.

1. Sejarah PT Telekomunikasi Indonesia

Bermula dari didirikannya sebuah badan usaha swasta penyedia

layanan pos dan telegraf pada tahun 1882, layanan komunikasi

dikonsolidasikan oleh pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan

Post Telegraaf (PTT). Sebelumnya, pada tanggal 23 Oktober 1856

dimulai pengoperasian layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama

yang menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan Bogor (Buitenzorg),

momen tersebut di kemudian hari atau tepatnya tahun 2009 dijadikan

sebagai hari lahir Telkom.

Status jawatan diubah pada tahun 1961 menjadi Perusahaan

Negara Pos dan Telekomunikasi atau PN Postel. Pada tahun 1965 PN

Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro, dan satunya

lagi adalah Perusahaan Negara Telekomunikasi. Selanjutnya pada

tahun 1974 PN Telekomunikasi diubah namanya menjadì Perusahaan

73

Umum Telekomunikasi atau Perumtel yang menyelenggarakan jasa

telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh

saham PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diakuisisi

oleh Pemerintah Indonesia dan dijadikan Badan Usaha Milik Negara

atau BUMN untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi

internasional, terpisah dari Perumtel.

Pada tahun 1989 undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang

Telekomunikasi ditetapkan untuk mengatur peran swasta dalam

penyelenggaraan Telekomunikasi. Kemudian pada tahun 1991

Perumtel diubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)

Telekomunikasi Indonesia berdasarkan pada Peraturan Pemerintah

Nomor 25 Tahun 1991.23 Penawaran umum perdana saham Telkom

dilakukan pada tanggal 14 November 1995, maka sejak itu saham

Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan

Bursa Efek Surabaya (BES) yang kemudian (BEJ dan BES) sekarang

menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain di BEI saham telkom juga

tercatat di Bursa saham New York (NYSE) dan Bursa saham London

(LSE), Selain itu saham Telkom juga diperdagangkan tanpa

pencatatan di Bursa saham Tokyo.

Sejak tahun 1989 Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di

sector telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas,

dengan demikian Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi

Indonesia. Pada tahun 1999 ditetapkan Undang-Undang Nomor 36

74

Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Tahun 2001 Telkom membeli

35 persen saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari

implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia

yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan

kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Dan Duopoli

penyelenggaraan telekomunikasi pun terjadi sejak bulan Agustus

2002. Kemudian peluncuran ''New Telkom'' yang ditandai dengan

penggantian identitas perusahaan terjadi pada tanggal 23 Oktober

2009.

Komposisi kepemilikan saham Telkom dari waktu ke waktu

terus mengalami perubahan, pada 14 November 1995 dan block sale

Desember 1996 Komposisi saham Telkom menjadi Pemerintah

Indonesia 75,80 persen dan Publik free-float 24,2 persen. Kemudian

Per 7 Mei saham Telkom menjadi, Pemerintah Indonesia 66,20 persen

dan Publik free-float 33,80 persen. Lalu per 8 Desember 2001 Saham

Telkom berubah menjadi, Pemerintah Indonesia 54,30 persen dan 24

Publik free-float 45,7 persen. Dan pada 16 Juli 2002, saham Telkom

berubah lagi menjadì, Pemerintah Indonesia 51,19 persen, Publik free-

float 40,21 persen, Serta Bank of New York dan Investor dalam negeri

8,79 persen.

75

Layanan Telekomunikasì PT. Telkom:

a. Telepon Tetap (PSTN) : Layanan telepon tetap.

b. Flexi : Layanan telepon, data dan internet berbasis fixed wireless

CDMA.

c. TelkomNet Instan : layanan internet dial up.

d. TelkomNet Astinet : layanan akses internet berlangganan dengan

fokus Perusahaan

e. Speedy : layanan akses internet dengan kecepatan

tinggi (broad band) menggunakan teknologi ADSL.

f. TELKOMLink VPN IP : layanan komunikasi data any to any

connection berbasis IP MPLS.

g. TELKOMNet Whole Sale : layanan akses dial up ke intranet suatu

perusahaanyang dilakukan secara remote dan mobile via jaringan

data berbasis TCP IP (MPLS/tunneling) pada TELKOMNet.

h. TELKOM ISDN : Jaringan digital yang menyediakan layanan

telekomunikasi multimedia, merupakan pengembangan dari sistem

telepon yang telah terintegrasi.

i. SATELIT :

1) TELKOM Satelit (Sewa Transponder)

2) TELKOM VSAT (VSAT).

j. TELEVISI BERLANGGANAN :

1) Groovia TV

2) Telkom Vision

76

3) USee TV

4) Yes TV.

5) Indihome

2. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi Perusahaan

Visi dari PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Cabang

Majapahit Bandar Lampung yaitu “menjadi perusahaan yang

unggul dalam penyelenggaraan telecommunication, information,

media, edutainment dan services ( times ) di kawasan regional”.

b. Misi Perusahaan

Misi dari PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Cabang

Majapahit Bandar Lampung yaitu “menyediakan layanan TIMES

yang berkualitas tinggi dengan harga kompetitif dan menjadi model

pengelolaan korporasi terbaik di indonesia”.

3. Struktur Organisasi PKBL

Dalam upaya menjawab tantangan zaman yang terus

berkembang, maka dituntut bentuk organisasi yang fleksibel dan

lentur untuk dapat menjawab tantangan tersebut, dengan harapan

dapat menjawab dengan cepat segala tantangan dan peluang yang ada,

maka struktur organisasi akan selalu berubah dan berkembang sesuai

dengan tuntutan zaman. Suatu organisasi pemisahan, untuk mencapai

tujuan utama organisasi perusahaan akan perlunya penunjang

pengelola yang mempermudahkan penganalan serta memungkinkan

77

terlaksananya pengawasan atasan semua fungsi yang ada didalam

organisasi perusahaan, Berikut adalah struktur organisasi Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan PT. Telkom Majapahit, Bandar

Lampung :

a. Manajer HR&CDC : Agung Rahmat Zulkarnain

b. Kabid CSR & Pengurus Program Bina Lingkungan : Suwanto

c. Staf PK dan ADM PKBL : Hestia Melinda

4. Sejarah Unit Community Development Center (CDC)

Corporate Social Responsibility (CSR) sudah menjadi bagian

dari investasi sebuah perusahaan dalam menjalin hubungan dengan

masyarakat sekitar. Corporate Social Responsibility (CSR) dapat

menjadi jembatan yang kokoh sebagai penghubung antara perusahaan

dengan masyarakat sekitar. Dalam implementasi Corporate Social

Responsibility (CSR) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk sebagai

perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki kewajiban

untuk menyisihkan labanya oleh peraturan menteri Badan Usaha Milik

Negara Nomor PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitran Badan

Usaha Milik Negara dengan usaha kecil dan program bina lingkungan,

dengan Penyisihan laba setelah pajak maksimal sebesar 2% (dua

persen). Oleh karena itu untuk menjawab tantangan tersebut PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk akhirnya membentuk sebuah unit

CDC (Community Development Center) untuk menangani program

Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Telekomunikasi

78

Indonesia, Tbk. Secara historis, Unit Community Development Center

(CDC) berawal dari adanya Proyek Pembinaan Usaha Kecil dan

Koperasi (PPUKK) pada tahun 2001 dan seiring dengan perubahan

regulasi pemerintah dan tuntutan bisnis yang terus berkembang

kemudian mengalami perubahan menjadi Community Development

Center (CDC) pada tahun 2003 melalui Keputusan Direksi Nomor:

61/PS150/CTG-10/2003 tentang Organisasi Community Development

Center (CDC) dan terakhir diperbaharui dengan KD. 12/PS150/COP-

B0030000/2008 tanggal 5 Februari 2007 tentang Organisasi Pusat

Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan

Community Development Center (CDC). PT. Telekomunikasi

Indonesia, Tbk Community Development Center (CDC) memiliki visi

untuk menjadi perusahaan terbaik di dunia dalam membangun

komunitas demi keberlanjutan bisnis dan reputasi perusahaan. Misinya

adalah membentuk atau memberdayakan komunitas yang

berhubungan dengan bisnis telecommunication, information, media

dan edutaiment, serta membentuk atau memberdayakan komunitas

sosial, ekonomi dan lingkungan.

Perjalanan Unit Community Development Center (CDC) sejak

tahun 2003 hingga saat ini terus mengalami transformasi, baik dalam

paradigma hingga pengelolaan organisasi, ruang lingkup tugas,

wewenang dan tanggung jawabnya. Lingkup Peran Community

Development Center (CDC) hingga saat ini, telah berkembang

79

menjadi lebih luas sesuai dengan pada Keputusan Direksi Nomor :

KD. 18/PS180/COP-B0030000/2009 tanggal 12 Juni 2009 tentang

Tambahan Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Organisasi Pusat

Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan

terkait dengan Corporate Social Responsibility (CSR), Community

Development Center (CDC) sebagai unit bisnis yang mendukung

bisnis utama PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, memiliki posisi

strategis terhadap unit bisnis lainnya dalam hal pemberdayaan

komunitas. Pada posisi strategis tersebut Community Development

Center (CDC) mengemban dua peran, yaitu sebagai pemegang mandat

pelaksana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan

sebagai pelaksanaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Bandar

Lampung.

Corporate Social Responsibility (CSR). Berdasarkan Visi dan

Misi Community Development Center (CDC), maka tujuan strategis

yang ingin dicapai ke depannya antara lain :

a. Mengelola Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

secara efektif dan efisien untuk mendukung keberhasilan bisnis

TIME .

b. Mengelola Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

dalam periode 5 tahun ke depan dalam rangka membangun

Komunitas Bisnis PT. Telekomunikasi Indonesia.

80

c. Menjadikan Community Development Center (CDC) bagian

penting dari PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dalam mendukung

tercapainya tujuan perusahaan.

d. Menjadikan Corporate Social Responsibility (CSR) bagian strategi

yang tertuang di dalam Corporate Strategy Scenario.

e. Menjadikan Community Development Center (CDC), sebagai

bagian penting dalam membangun Corporate Reputation PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk

5. Visi Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Telekomunikasi

Indonesia, Tbk Community Development Center (CDC)

Menjadi pelopor dalam penerapan tanggung jawab sosial

perusahaan di Asia.

6. Misi Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Telekomunikasi

Indonesia, Tbk Community Development Center (CDC)

a. Mengambil peran aktif dalam menciptakan masyarakat yang lebih

cerdas melalui pendidikan teknologi InfoComm.

b. Mengambil peran aktif dalam meningkatkan kualitas hidup dalam

kehidupan masyarakat

c. Mengambil peran aktif dalam memelihara keseimbangan alam.

7. Standar Operating Procedure (SOP) Kegiatan Pogram Kemitraan

dan Bina Lingkungan

Dalam pelaksanaan sebuah Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan (PKBL), PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Community

81

Development Center (CDC) tentu melalui beberapa proses atau

tahapan dari awal sampai terlaksananya sebuah kegiatan. Program

bantuan yang diberikan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dapat

bersifat aktif dan proaktif. Program yang bersifat aktif disini berarti

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk secara aktif mencari calon

penerima bantuan.

Pada program aktif pengajuan proposal di serahkan dari Senior

Manager CD area kepada Senior General Manager Community

Development Center (CDC) untuk mendapatkan persetujuan jika telah

disetujui maka dari Senior General Manager Community Development

Center (CDC) akan diberikan kepada masing-masing bidang apabila

program tersebut untuk bidang kemitraan maka akan diberikan kepada

Senior Manager Kemitraan untuk dievaluasi dan dilaksanakan

sedangkan apabila program bersifat Bina Lingkungan maka akan

diberikan kepada Senior Manager Bina Lingkungan untuk dilakukan

evaluasi setelah dari Senior Manager Kemitraan dan Senior Manager

Lingkungan maka akan diberikan perencanaan keuangan dan

diserahkan kepada Senior Manager keuangan untuk pengucuran dana

dan untuk pelaksanaan nya maka akan diawasi oleh Senior Manager

Perencanaan dan Pengendalian (PRANDAL).

Pada program proaktif adalah dimana calon penerima bantuan

mengajukan proposal kepada team Community Development Center

(CDC) selanjutnya proposal yang masuk akan dicatat dan dilakukan

82

evaluasi selengkapan nya oleh staff Community Development Center

(CDC). Biasanya calon penerima bantuan dapat mengajukan proposal

karena telah melihat website Community Development Center (CDC)

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dan tertarik untuk mengajukan

proposal. Proposal yang telah dicatat dan dievaluasi memiliki

indicator - indikator yang harus dipenuhi. Team Community

Development Center (CDC) akan melakukan survey ketempat calon

penerima bantuan jika kelayakan dan kelengkapan proposal sesuai

sehingga akan ada team khusus survey yang akan turun ke lapangan

dan memberikan evaluasi.

Penilaian evaluasi akan diumumkan di Community

Development area terlebih dahulu baru dari Community Development

area akan langsung ditetapkan persetujuan oleh Community

Development Center (CDC) pusat dalam arti Senior General Manager

Community Development Center (CDC) pusat yang akan memberikan

persetujuan untuk pengucuran dana terhadap program yang akan

dilaksanakan. Setelah dana keluar baru team Community Development

area dapat melaksanakan bantuan nya kepada penerima bantuan.

8. Kebijakan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Telekom

Kebijakan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Corporate Social

Responsibility (CSR) diintegrasikan dalam suatu keputusan direksi

yang menjadi dasar bagi pengelolaan PT. Telekomunikasi Indonesia,

Tbk Corporate Social Responsibility (CSR) sehingga pelaksanaannya

83

sejalan dengan visi dan misi perusahaan, serta sesuai dengan

ketentuan perundangan dan norma yang berlaku di masyarakat. Untuk

itu telah dikeluarkan KD 41/2006 Tentang PT. Telekomunikasi

Indonesia, Tbk Corporate Social Responsibility (CSR).

Strategi dan kebijakan pengelolaan PT. Telekomunikasi

Indonesia, Tbk Corporate Social Responsibility (CSR) jangka panjang

ditetapkan dalam Corporate Strategic Scenario (CSS) yang

selanjutnya dituangkan dalam rencana tahunan dalam Rencana Kerja

dan Anggaran (RKA), serta ditetapkan Kontrak Manajemen pada

tingkat kantor perusahaan, unit bisnis, dan anak perusahaan. Selain

dilakukan secara mandiri, PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk juga

melakukan sinergi melalui PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Group,

lembaga, atau perusahaan lain nya, mengikutsertakan partisipasi

seluruh karyawan dan keluarganya, membentuk satuan tugas, serta

melibatkan peran dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk Lembaga

Swadaya Masyarakat (LSM).

9. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai satu bentuk

perusahaan yang seluruh atau sebagian modalnya berasal dari

kekayaan negara yang dipisahkan, memiliki peran sebagai pelopor

atau perintis disektor - sektor usaha yang belum diminati oleh swasta

dalam upaya mewujudkan sebesar - besarnya kemakmuran rakyat.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga memiliki peran yang

84

strategis sebagai pelaksana pelayanan publik, penyeimbang kekuatan -

kekuatan swasta besar, dan turut membantu pengembangan usaha

kecil/koperasi.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga merupakan salah satu

sumber penerimaan negara yang signifikan dalam bentuk pajak,

dividen, dan hasil privatisasi. Pengurusan dan pengawasan Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) harus dilakukan berdasarkan prinsip -

prinsip tata kelola yang baik (Good Corporate Governance). Sebagai

korporasi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pun dituntut

memberikan kontribusi nyata terhadap masyarakat sekitar. Pasal 88

UU RI No. 19 tahun 2003 menyebutkan bahwa Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) dapat menyisihkan sebagian laba bersihnya untuk

keperluan pembinaan usaha kecil atau koperasi serta pembinaan

masyarakat sekitar Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN),

sebagai lembaga pemerintah yang menaungi dan mengayomi institusi

Badan Usaha Milik Negara (BUMN), turut menindaklanjuti Pasal 88

UU RI No. 19 tahun 2003 tersebut dengan diterbitkan nya Peraturan

Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. Per-05/MBU/2007

tentang program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

dengan Usaha Kecil dan program Bina Lingkungan (PKBL) yang

ditetapkan pada tanggal 27 april 2007.

85

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) merupakan

program Pembinaan Usaha Kecil dan pemberdayaan kondisi

lingkungan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui

pemanfaatan dana dari bagian laba Badan Usaha Milik Negara

(BUMN). Sumber pendanaan program Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan (PKBL) adalah sebagai berikut :

a. Sumber Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan :

1) Penyisihan laba setelah pajak 2%

2) Jasa administrasi pinjaman, bunga deposito, atau jasa giro dari

dana program kemitraan.

B. Program Corporate Social Responsibility yang sudah di jalankan oleh

PT. Telekomunikasi Indonesia, Majapahit, Bandar Lampung, ialah

sebagai berikut :

1. PT. Telkom, Majapahit, Bandar Lampung, mencairkan dana kemitraan

untuk pengembangan usaha mikro kecil dan menengah kepada mitra

binaan yang, yang tersebar didaerah sekitar Bandar Lampung, dengan

besaran pemberian modal sebesar 5.000.000 - 60.000.000 per mitra

binaan Sebesar Rp. 1.865.344.000

2. Bantuan PT. Telkom, Majapahit, Bandar Lampung terhadap Peduli

pendidikan, yaitu Bantuan dana pelatihan jurnalis dan Photografi

Tingkat pelajar dan mahasiswa UML, bantuan perabiz dan pelatihan

menulis kreatif dan bantuan dana pelatihan jurnalistik UKMF

Permadani UIN Raden Intan Lampung.

86

3. Bantuan PT. Telkom, Majapahit, terhadap peduli Kesehatan pengadaan

air bersih SDN 3 Panca Tunggal Kecamatan Merbau, kegiatan pasar

murah serta pemberian dana pensiunan witel Bandar Lampung.

4. Bantuan PT. Telkom Bandar Lampung terhadap peduli pembangunan

ialah dengan pemberian bantuan dana renovasi masjid salah satunya

Masjid Nurul Iman Jl. Nusantara, Rp.10.000.000, pengadaan sumur

bor Desa Purworejo kecamatan Negrikaton, Pesawaran, serta bantuan

Keagamaan alat kematian masjid AR - Roudoh dan Hafsatu Iman

masing sebesar Rp.25.000.000

5. Pemberian bantuan sosial kepada panti asuhan yatim piatu, yayasan

Dharmasari Ratu Dibalau dan Lembaga Pemulihan Kasih Nusantara

masing - masing Rp.15.000.000

6. Bantuan Pelestarian alam, yaitu pengadaan tempat sampah.100

C. Hasil Penelitian

1. Data Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil wawancara serta kuesioner yang dilakukan oleh

peneliti terhadap responden yang diteliti maka didapatkan hasil berikut :

Tabel 4.1

Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1. Laki – laki 39 55,71 %

2. Perempuan 31 44,29 %

Jumlah 70 100 %

Sumber : Data Diolah

100

Dokumentasi Realisasi Program CSR PKBL PT. Telkom Indonesia, Majapahit Bandar

Lampung.

87

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui tentang jenis kelamin

anggota yang mengikuti program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL)

PT. Telkom, Bandar Lampuang sebagai responden. Jenis kelamin yang

paling banyak adalah jenis kelamin laki - laki berjumlah 39 orang atau

sebesar 55,71% dan yang berjenis kelamin perempuan ialah sebanyak 31

orang atau sebesar 44,29%. Dari keterangan diatas menunjukan bahwa

sebagian besar anggota Kemitraan dan Bina Lingkungan yang menjadi

respoden dalam penelitian ini ialah anggota yang berjenis laki-laki.

Tabel 4.2

Data Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

< 30 Tahun 8 11.43%

30-40 Tahun 18 25.71%

>40 Tahun 44 62.86%

Jumlah 70 100%

Sumber : Data Diolah

Responden berdasarkan usia, responden dengan usia < 30 tahun

sebanyak 8 orang atau 11.43%, usia 30-40 tahun sebanyak 18 orang atau

25.71% serta usia >40 tahun sebanyak 44 orang atau 62.86%.

2. Hasil Analisis Data

Penulis menggunakan uji validitas dan reliabilitas, Analisis Regresi

linier sederhana, uji determinasi, dan uji T. untuk menguji hipotesis yang

diajukan peneliti. Jawaban dihitung berdasarkan hasil kuesioner yang telah

disebarkan dimana terdiri dari 10 pernyataan tentang program CSR berupa

kemitraan bina lingkungan dan 5 pernyataan tentang peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

88

a. Hasil Uji Validitas Data

Adapun hasil uji menggunakan bantuan aplikasi IBM SPSS 16

diperoleh hasil terhadap masing-masing pernyataan yang digunakan

untuk mengukur variabel peningkatan kesejahteraan dan Program

Corporate Social Responsibility(CSR)

Instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang

hendak diukur dari variabel yang diteliti. Teknik yang digunakan untuk

uji validitas ini adalah bivariate pearson (produk momen pearson)

dengan taraf signifikasi 0,05 dilakukan dengan mengkorelasi skor

masing-masing item dengan skor totalnya. Kemudian nilai korelasi (r

hitung) yang telah diperoleh dbandingkan dengan nilai korelasi pada

tabel (r tabel). Jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel artinya

variabel dapat dinyatakan valid.

Dalam penelitian ini, diketahui rtabel dengan taraf signifikansi

0,05 atau 5% dengan uji dua arah dan jumlah data (N) = 70 atau df

= N - 2 = 68 Maka didapat rtabel sebesar 0,2352. Berdasarkan hal

tersebut dapat dilihat hasil dari uji validitas kedua variabel tersebut

ialah sebagai berikut.

89

Tabel 4.3

Hasil Uji Validitas

Variabel Item r hitung r tabel Keterangan

Program CSR

Kemitraan Bina

Lingkungan

P1 0,519 0,2352 Valid

P2 0,608 0,2352 Valid

P3 0,656 0,2352 Valid

P4 0,613 0,2352 Valid

P5 0,395 0,2352 Valid

P6 0,691 0,2352 Valid

P7 0,665 0,2352 Valid

P8 0,585 0,2352 Valid

P9 0,709 0,2352 Valid

P10 0,495 0,2352 Valid

Peningkatan

Kesejahteraan

P1 0,582 0,2352 Valid

P2 0,652 0,2352 Valid

P3 0,690 0,2352 Valid

P4 0,708 0,2352 Valid

P5 0,723 0,2352 Valid

Sumber: Data Primer yang diolah 2017

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dari hasil pengolahan data uji

validitas diperoleh hasil r hitung > r tabel. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa masing-masing butir pernyataan dalam kuesioner

untuk setiap variabel dinyatakan valid.

b. Hasil Uji Reliabilitas Data

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah pernyataan-

pernyataan dalam kuesioner penelitian konsisten atau tidak. Suatu

variabel dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien Alpha lebih

besar dari 0,60, Dalam hal ini uji reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan teknik alpha cronbach. Adapun perhitungan tingkat

alpha dilakukan dengan menggunakan progtam SPSS 16. Adapun

hasil uji reliabilas yag dilakukan terhadap instrumen penelitian ini

dijelaskan sebagai berikut.

90

Tabel 4.4

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Program CSR 0,795 Reliabel

Peningkatan kesejahteraan 0,680 Reliabel

Sumber: Data Primer yang diolah 2017

Dari hasil pengujian didapatkan perhitungan koefisien

Croanbach Alpha kedua variabel di atas sebesar > 0,60 dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa semua item pernyataan baik dari

variabel dependen maupun variabel independen adalah reliable atau

dapat dipercaya.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas akan menguji data variabel bebas dan data variabel

terikat pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi normal

atau berdistribusi tidak normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika

mempunyai data variabel bebas dan variabel terikat berdistribusi normal

atau normal sama sekali. Uji normalitas dapat dilakukan dengan

menggunakan uji Kolmogorov Smirnov satu arah. Pengambilan

kesimpulan untuk menentukan apakah suatu data mengikuti distribusi

normal atau tidak adalah dengan melihat nilai signifikansinya. Jika

signifikansinya > 0,05 maka berdistribusi normal dan sebaliknya jika

signifikansi < 0,05 maka variabel tidak berdistribusi normal.

91

Tabel 4.5

Hasil Uji Kolmogorov Smirnov

Sampel Nilai Kolmogorov Smirnov Signifikansi

70 0,05 0,635

Sumber : Data primer yang diolah 2017

Berdasarkan hasil di pada table 4.5 diatas maka dapat diketahui

bahwa nilai signifikansi sebesar 0,635 > 0,05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa data yang diuji berdistribusi normal.

4. Alat Uji Hiotesis

a. Uji Analisis Regresi Linier Sederhana

analisis regresi linier sederhana digunakan untuk menguji

hipotesis yang telah di ajukan, dan untuk mengolah dan membahas

data yang diperoleh. Analisis regresi linier sederhana digunakan oleh

peneliti karena penelitian bermaksud menguji sejauh mana hubungan

sebab akibat antara Variabel faktor penyebab (X) terhadap variabel

akibatnya (Y).

Y = a + bX

Keterangan:

Y = Variabel dependen (Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat)

X = Variabel independen (Corporate Social Responsibility)

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

92

Tabel 4.6

Hasil Pengujian Regresi Linear sederhana dan Persamaan Regresi

Variabel Prediksi B T hitung Signifikansi Keterangan

(Constant) 7.726 2,898 0,005

Kesejahteraan

Program CSR + .334 5,523 0,000 Ha diterima

R Square = 0, 310

Adjusted R = 0, 300

Sumber : Data primer yang diolah 2017

Hasil analisis regresi sederhana dapat dilihat pada tabel 4.6 di

atas. Persamaan regresi yang didapatkan dari hasil perhitungan adalah

sebagai berikut :

Y = 7,726 + 0,334 X

Berdasarkan regresi diatas, maka dapat diinterpretasikan sebagai

berikut :

1) Konstanta sebesar menyatakan bahwa jika variabel independen

nilainya 0, maka keputusan faktor yang mempengaruhi peningkatan

kesejahteraan adalah sebesar 7,726.

2) Berdasarkan persamaan koefisien regresi menunjukan bahwa

variabel CSR (X) mempunyai arah regresi positif dengan

peningkatan kesejahteraan yaitu B = 0,334 yang berarti bahwa

apabila program CSR mengalami peningkatan 1% maka

peningkatan kesejahteraan akan meningkat sebesar 33,4%.

93

b. Analisis Koefisien Determinasi ( )

Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui presentase

sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

R Square berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan keterangan

semakin tinggi nilai R2

maka semakin besar proporsi dari total variasi

variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen.

Berdasarkan pada tabel 4.6 diperoleh angka R Square sebesar

0,310. Hal ini menunjukkan bahwa presentase sumbangan pengaruh

variabel independen yaitu program CSR terhadap variabel

peningkatan kesejahteraan masyarakat sebesar 31%. Atau variasii

bebas yang digunakan dalam model mampu menjelaskan sebesar 31%

variasi variabel dependen. Sedangkan sisanya (100% - 31%) ialah 69

% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model

penelitian ini.

c. Uji t (Parsial)

Uji t dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh

secara individual variabel independen (Program CSR) dalam

menerangkan variabel dependen (Peningkatan Kesejahteraan). Derajat

signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai signifkansi

lebih kecil dari derajat kepercayaan dan t hitung lebih besar dari t

tabel maka dapat diterima hipotesis alternatifnya (Ha), yang

menyatakan bahwa suatu variabel independen secara parsial

mempengaruhi variabel dependen.

94

Sebelum menyimpulkan hipotesis yang diterima atau ditolak,

terlebih dahulu menentukan t tabel dengan tingkat signifikansi 5% : 2

= 0,025 (uji 2 sisi) dan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau 70-1-1= 68

dengan pengujian dua sisi tersebut hasil yang diperoleh untuk t tabel

sebesar 1,995. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan pada

Program CSR terhadap Peningkatan kesejahteraan pada tabel 4.6

diperoleh bahwa Nilai t hitung untuk variabel CSR sebesar 5,523

dengan nilai sig 0,000. Hal ini menunjukan bahwa thitung > ttabel atau

5,523 > 1,995 maka diterima sehingga variabel program CSR

secara statistik dengan = 5%) memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini

dibuktikan dengan nilai signifikan (0,000 < 0,05).

5. Pembahasan

a. Analisis Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)

Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) program

kemitraan bina lingkungan terhadap Peningkatan Kesejahteraan

Masyarakat. Berdasarkan keterangan pada tabel 4.6 diperoleh angka R

Square sebesar 0,310 hal ini menunjukkan bahwa presentase

sumbangan pengaruh variabel independen yaitu program CSR terhadap

variabel peningkatan kesejahteraan masyarakat sebesar 31% sedangkan

sisanya 69% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam

95

penelitian ini, setelah mengetahui persentase pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen, diketahui bahwa pengaruh dari

variabel CSR terhadap kesejahteraan ialah termasuk dalam kategori

rendah karena R square berkisar pada 0,20 - 0,399, hal ini dikarenakan

masih banyak pengaruh dari faktor atau indikator lain selain dari

bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) yang menyebabkan

masyarakat sejahtera, misalnya kualitas hidup responden dengan sudah

tersedianya rumah yang layak, tercukupinya kebutuhan sandang,

pangan, tersedianya rumah ibadah serta sarana dan prasarana umum

lainnya oleh karena itu penelitian ini berfokus pada peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

Selain itu hasil penelitian menyatakan bahwa secara uji T

(parsial) program CSR berpengaruh signifikan terhadap variabel

peningkatan kesejahteraan masyarakat, Hal ini ditunjukkan dengan

perolehan hasil uji t yaitu sebesar 5,523 (thitung > ttabel atau 5,523 >

1,995) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (0,000 < 0,05).

Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian sebelumnya yang

diakukan oleh Rismansyah dan Yusrizal (2013) dengan judul Pengaruh

Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap

Kesejahteraan Hidup Masyarakat PT. Pusri, Palembang yang

menunjukan bahwa terjadi adanya pengaruh positif dan signifikan

antara Implementasi Corporate Social Responsibility terhadap

Kesejahteraan Masyarakat sekitar PT. Pusri Palembang.

96

Program kemitraan dan bina lingkungan adalah istilah Program

CSR untuk BUMN diseluruh Indonesia, dasar Hukum PKBL ialah

peraturan MENTERI BUMN No. 4 Tahun 2007 yang telah diperbaharui

menjadi Nomor. PER-07/MBU/05/2015 yang menjelaskan bahwa

setiap BUMN Wajib Membentuk unit kerja khusus yang menangani

langsung masalah pembinaan dan pemberdayaan masyarakat.

Program kemitraan PT. Telkom Bandar Lampung adalah

program kemitraan BUMN untuk usaha kecil, yaitu program pemberian

modal untuk dapat memberdayakan masyarakat dalam meningkatkan

kemampuan dan pengembangan suatu usaha agar menjadi tangguh dan

mandiri dalam berwirausaha. Tujuan dari pemberdayaan masayarakat

itu agar dapat meningkatkan kekuatan orang - orang atau masyarakat

yang lemah dari belenggu kemiskinan untuk menghasilkan suatu situasi

di mana kesempatan - kesempatan ekonomis tertutup seperti kurangnya

modal bagi masyarakat pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).

Menurut Fadil dan Yulianto dalam Illona menjelaskan bahwa

kegiatan yang mencakup upaya yang ditujukan untuk pengembangan

sumber daya manusia, perbaikan kualitas hidup, penyembuhan dan

pencegahan masalah sosial yang dianggap sebagai pencipta

kesejahteraan masyarakat.101

Selain itu, program CSR PT. Telkom yang lainnya ialah Bina

Lingkungan. Program Bina Lingkungan adalah program

101

Illona Vicenovie Oisina Situmeang, Corporate Social Responsibility Dipandang Dari

Perspektif Komunikasi Organisasi (Yogyakarta : Ekuilibria, 2016), h.99

97

pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh Badan Usaha Milik

Negara (BUMN). Ruang lingkup bantuan program Bina Lingkungan

yakni sebagai berikut :

1) Bantuan pendidikan/Pelatihan

2) bantuan peningkatan kesehatan

3) Bantuan pengembangan sarana prasarana umum

4) Bantuan Keagamaan

5) Bantuan pelestarian lingkungan

6) Bantuan bencana alam

Program bina lingkungan yang telah dijalankan oleh PT. Telkom

Bandar Lampung, adalah : Bantuan Peduli pendidikan pada tahun

2016, yaitu berupa bantuan dana kegiatan pelatihan jurnalis dan

Photografi Tingkat pelajar dan mahasiswa di Bandar lampung.

Kemudian bantuan PT. Telkom, Bandar Lampung terhadap peduli

Kesehatan ialah berupa pemberian dana kepada pensiunan, pengadaan

air bersih, serta kegiatan pasar murah untuk kesehatan. Selain itu,

bantuan terhadap peduli Keagamaan ialah dengan pemberian bantuan

dana untuk renovasi Masjid Nurul Iman Jl. Nusantara, Bandar

Lampung, dan bantuan pemberian alat kematian ke masjid - masjid,

serta bantuan sosial kepada kepada panti asuhan yatim piatu dan

yayasan Dharmasari, Jalan Ratu Dibalau, Bandar Lampung.

Menurut Suryanto, dkk dan Susilowati, dkk kesejahteraan

masyarakat adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan dasar yang

98

tercermin dari rumah yang layak, tercukupinya kebutuhan sandang

dan pangan, biaya pendidikan dan kesehatan yang murah atau kondisi

dimana setiap individu mampu memaksimalkan utilitas nya pada

tingkat batas tertentu dan kondisi dimana tercukupinya kebutuhan

jasmani dan rohani.

Sedangkan menurut todaro dan Stepen C. Smith,

Kesejahteraan masyarakat menunjukan ukuran hasil pembangunan

masyarakat dalam mencapai kehidupan yang lebih baik yang meliputi

peningkatan tingkat kehidupan, tingkat pendapatan, pendidikan dan

kesehatan yang lebih baik, peningkatan atensi terhadap budaya nilai -

nilai kemanusiaan serta memperluas skala ekonomi dan ketersediaan

pilihan sosial dari individu dan bangsa.102

Melalui Program CSR PT. Telkom, Bandar Lampung, seperti

Program kemitraan PT. Telkom mempunyai pengaruh yang positif

terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat hal ini dikarenakan

program kemitraan menyangkut penambahan modal untuk

pengembangan usaha bagi mitra binaan sebesar Rp. 5.000.000 -

60.000.000 juta dengan besaran pinjaman yang beragam. Melalui

pinjaman kemitraan tersebut akan berimbas pada pemberdayaan

masyarakat khususnya mitra binaan terhadap usaha yang dijalankan

dan juga meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh

dan mandiri, dan hal tersebut juga otomatis menambah penghasilan

102

Rudy Badrudin, Ekonomi Otonomi Daerah (Yogyakarta : UPP STIM YKPN, 2012),

h. 145

99

atau pendapatan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

seperti pemenuhan sandang, pangan serta dapat meningkatkan taraf

hidup masyarakat dalam bidang ekonomi yang lebih baik. Selain itu,

program bina lingkungan seperti peduli pendidikan dengan

tersedianya bantuan dana pelatihan sehingga dapat membantu fasilitas

atau sarana pendidikan kearah yang lebih baik untuk mencerdaskan

anak bangsa, kemudian peduli kesehatan seperti pengadaan air bersih

dan pasar murah, pemberian dana untuk pensiunan, serta bantuan dana

pembangunan renovasi masjid kemudian bantuan alat-alat kematian

dalam hal keagamaan yang dapat memudahkan masyarakat untuk

beribadah dengan tersedianya sarana dan prasarana ibadah yang lebih

layak, serta pemberian tempat sampah untuk meminimalisir dampak

pencemaran lingkungan dengan begitu tujuan dari kesejahteraan yaitu

untuk memungkinkan individu atau kelompok maupun masyarakat

memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan masalah penyesuaian diri

setiap individu melalui tindakan kerja sama untuk memperbaiki

kondisi - kondisi ekonomi dan masalah sosial dapat tercapai.

b. Analisis Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR)

Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Dalam

Perspektif Ekonomi Islam.

Masyarakat dunia kini mempunyai kesadaran yang makin tinggi

terhadap pentingnya bisnis berbasis kemanusiaan, tidak sedikit

perusahaan yang menjadikan CSR sebagai core bisnisnya. CSR secara

100

Islami adalah CSR yang merujuk pada praktik bisnis yang memiliki

tanggung jawab etis secara islami. Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility dalam perspektif ekonomi islam merupakan tujuan dari

syariat islam (Maqasshid al syariah) atau mashlahat karena bisnis

adalah upaya untuk menciptakan maslahah, bukan sekedar mencari

keuntungan. Hal ini sesuai dengan prinsip Corporate Social

Responsibility yakni konsep “triple bottom line” yaitu profit, people,

dan planet. Profit yaitu disebut laba, kemudian people yaitu

kesejahteraan masyarakat dan planet adalah lingkungan hidup.

Secara umum CSR dimaknai sebagai sebuah cara dengan nama

perusahaan berupaya mencapai sebuah keseimbangan antara tujuan -

tujuan ekonomi, lingkungan dan sosial masyarakat demi terjalinnya

keseimbangan hubungan antara para pengusaha dan masyarakat

disekitarnya, karena menurut pendekatan etika lembaga ekonomi yang

bernama bisnis tidak lepas dari keberadaan nya dari masyarakat. Hal ini

lantaran bahwa bisnis secara subsistem telah hidup atau eksis di tengah

masyarakat oleh karena itu tidak bisa lepas keberadaannya dari

masyarakat atau hubungan sosial nya.

Kewajiban melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR)

dalam pandangan Islam menyangkut pemenuhan kewajiban secara

hukum dan moral. Jika CSR dilaksanakan secara baik maka tujuan

keadilan sosial ekonomi, distribusi kekayaan akan merata dan itu

merupakan bagian yang tak terpisahkan dari falsafah moral islam yang

101

didasarkan pada komitmennya terhadap rasa persaudaraan

(brotherhood) dan kemanusiaan.

Program Corporate Social Responsibility (CSR) yang

diimplementasikan oleh PT. Telkom, Majapahit Bandar Lampung ialah

dengan melakukan tanggung jawab sosial perusahaan melalui program

kemitraan bina lingkungan (PKBL) untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat merupakan bentuk dari salah satu prinsip ekonomi islam

yaitu keseimbangan. Menurut syed Nawad Naqvi Equilibrium atau

keseimbangan dalam Sistem tanggung jawab sosial, dapat dilakukan

sesuai peran dan fungsi setiap pihak, proses dan seluruh misi yang

diemban dilakukan dengan cara - cara yang seimbang bagi keseluruhan

pihak yang mesti diberikan kontribusi hak sebagai masyarakat dan

kewajiban yang sepadan sebagai pelaku usaha.

Selain itu pelaksanaan CSR PT. Telkom juga sesuai dengan

prinsip ekonomi islam yang lain yaitu Tanggung Jawab atau

Responsibiity, maksudnya disini ialah bertanggung jawab kepada

pemberi amanah yaitu allah SWT, terhadap diri sendiri dan masyarakat

luas yaitu (stakeholders). Pertanggung jawaban berarti bahwa manusia

sebagai pelaku bisnis, mempunyai tanggung jawab moral kepada tuhan

atas perilaku bisnis mereka, harta sebagai komoditi bisnis dalam islam

adalah amanah tuhan yang harus dipertanggung jawabkan dihadapan

tuhan. Kemudian prinsip kebebasan, Kebebasan apapun yang tanpa

batasan pasti menuntut adanya pertanggung jawaban, untuk memenuhi

102

keadilan, kebenaran dan kehendak bebas dalam setiap tindakan

perusahaan.

Ekonomi Islam juga memberikan landasan dan panduan dalam

menjalankan aktivitas perekonomian secara syariah yaitu hak terhadap

harta, syariah mengakui hak individu untuk memiliki harta tetapi juga

mengatur kepemilikan harta didasarkan pada kemaslahatan bersama,

sehingga keberadaan harta akan menimbulkan sikap saling menghargai

dan menghormatinya. Hal ini terjadi karena harta bagi seorang muslim

ialah titipan allah SWT. Sebagaimana Ayat yang menjelaskan bahwa

manusia harus memberikan harta nya untuk kaum yang membutuhkan

ialah tertuang dalam surat Al-Baqoroh : 177 yang berbunyi:

Artinya :

Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur

dan barat, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman

kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi

dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak

yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan)

dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba

103

sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang

yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang

sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka

Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-

orang yang bertakwa.(QS.AL- Baqoroh: 177)

Maksud dari ayat diatas ialah Islam sejatinya memiliki nilai

mengenai pentingnya membantu kesejahteraan masyarakat ketimbang

sekedar menghadapkan wajah kita kebarat atau ketimur dalam shalat.

(Tanpa memarjinalkan pentingnya shalat), Alqur’an mengintegrasikan

makna dan tujuan shalat dengan kebijakan dan perhatian untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain memberi pesan tentang

keimanan, Al-Quran mengingatkan kepada penganutnya bahwa

pernyataan keimanan kepada allah, kitabnya, dan hari kiamat saja

tidaklah cukup jika tidak disertai dengan kepedulian dan pelayanan

kepada kerabat, anak yatim, orang miskin dan musafir serta menjamin

kesejahteraan mereka yang membutuhkan pertolongan.

Corporate Social Responsibility (CSR) yang telah direalisasikan

oleh PT. Telkom Bandar Lampung terhadap peningkatan kesejahteraan

masyarakat melalui program kemitraan bina lingkungan (PKBL) ialah

terbantunya masyarakat akan modal usaha dalam pengembangan usaha

pelaku usaha kecil dan menengah yang memerlukan pertolongan modal

sehingga membantu mereka untuk meningkatkan pendapatan dan

memenuhi kebutuhan hidup mitra binaan selain itu Program bina

lingkungan yang telah dijalankan oleh PT. Telkom, Bandar Lampung

adalah : Bantuan Peduli pendidikan, kemudian bantuan peduli

104

Kesehatan, bantuan terhadap peduli Keagamaan ialah dengan

pemberian bantuan untuk renovasi Masjid dan alat - alat kematian serta

bantuan pelestarian alam untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Menurut Imam Al- Ghazali, kesejahteraan (maslahah) dari suatu

masyarakat tergantung kepada pencarian dan pemeliharaan lima tujuan

dasar, yaitu : agama (al-dien), hidup atau jiwa (nafs), keluarga atau

keturunan (nasb), harta atau kekayaan (maal) dan intelek atau akal

(aql).103

Berdasarkan teori dari Iman Al - Ghazali dapat dijelaskan bahwa

keterkaitan antara Corporate Social Responsibility yang dilakukan PT.

Telkom, Bandar Lampung terhadap peningkatan kesejahteraan

masyarakat ialah tercapainya pencarian lima tujuan dasar dalam islam

yaitu pemeliharaan terhadap harta atau (mall) yang diperoleh dari

peningkatan pendapatan melalui program kemitraan, agama (al-dien)

yang diperoleh dari bantuan pembangunan sarana dan prasarana ibadah

dengan begitu masyarakat dapat melakukan ibadah secara nyaman,

intelektual atau akal (aql) yang didapat dari bantuan peduli pendidikan

melalui pelatihan - pelatihan untuk mencerdaskan anak bangsa, serta

pengadaan air bersih, pasar murah dan pemberian dana kesehatan untuk

memelihara jiwa atau kesehatan setiap individu (nafs) serta keturunan

(nasb). Hal tersebut sejalan dengan konsep islam yang memberikan

penjelasan bahwa kesejahteraan dilakukan melalui pemenuhan

103

Adiwarman A. karim, Ekonomi Mikro Islam (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

2014),h. 87

105

kebutuhan pokok manusia, menghapuskan semua kesulitan dan

ketidaknyamanan, serta meningkatkan kualitas kehidupan secara moral

dan material.

Menurut hasil penelitian oleh penulis, pada dasarnya program CSR

kemitraan bina lingkungan (PKBL) PT. Telkom Bandar Lampung

sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat mitra binaan namun

dalam implementasinya program - program tersebut belum

dilaksanakan secara adil dan merata hal tersebut terlihat dari penerima

bantuan yang merupakan masyarakat diluar area perusahaan, yang

seharusnya bantuan tersebut disalurkan kepada masyarakat sekitar

perusahaan, kemudian dari sisi pelaksanaan bantuan kesehatan yang

hanya melalui pemberian dana secara sukarela (philantropis) padahal

seharusnya pelaksanaan CSR terkait dengan Sustainability dan

Acceptability, artinya diterima dan berkelanjutan untuk berkontribusi

dalam masyarakat di suatu tempat sehingga dapat memberikan dampak

yang positif bagi masyarakat sekitar perusahaan.

Berdasarkan fenomena tersebut islam telah menjelaskan dalam

ayat Al - Quran, seperti yang terdapat di surat Al - Hasyr ayat 59 : 7 :

106

Artinya :

apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya

(dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah

untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang

miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan

beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang

diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya

bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah.

Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya.(QS. AL-Hasyr : 59).

Maksud dari ayat diatas ialah hendaknya harta yang berasal dari

rampasan harus didistribusikan dengan baik sehingga harta tersebut tidak

hanya berputar pada orang - orang kaya saja, maksudnya sebuah

perusahaan yang dalam hal ini PT. Telkom Bandar Lampung, dalam hal

implementasi CSR harus memastikan pendistribusiannya karena dana CSR

yang diambil ialah berasal dari harta atau keuntungan perusahaan yang

diperuntukan kepada masyarakat sekitar agar bantuan dapat benar - benar

terbagi dan direalisasikan secara adil dan merata sesuai dengan Undang -

Undang yang berlaku agar lebih bermanfaat bagi peningkatan

kesejahteraan masyarakat sekitar sehingga terciptanya kemaslahatan umat

serta distribusi kesejahteraan yang berkeadilan.

Keadilan ialah tindakan seimbang tidak berat sebelah atau tidak

memihak pada salah satu pihak saja. Pengertian lain dari keadilan erat

sekali hubungan nya dengan ajaran persamaan dan perbedaan disisi lain.

Hal yang demikian itu karena dalam pandangan islam perbedaan sesama

manusia adalah suatu hal yang alami, juga sekaligus mengandung banyak

manfaat, sekalipun demikian, manusia tergolong dalam umat yang satu.

Agama berfungsi sebagai mengingatkan akan kesamaanya, sebagai

107

landasan persahabatan, persaudaraan dan tolong menolong dalam

mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat, maksudnya adalah

perbedaan kekayaan pada setiap manusia itu dianggap hal yang wajar oleh

sebab itu perlu adanya persamaan yaitu dengan adanya distribusi kekayaan

yang merata bagi setiap manusia yang membutuhkan atas dasar rasa

persaudaraan karena dalam prinsip ekonomi islam berbagai sumber daya

dipandang sebagai pemberian atau titipan allah kepada manusia, Islam

juga mengakui kepemilikan pribadi dalam batas - batas tertentu kemudian

Ekonomi islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai

oleh segelintir orang saja serta menjamin pemilikan masyarakat dan

penggunaanya direncanakan untuk kepentingan orang banyak.

Dengan begitu dalam pandangan Ekonomi islam pada dasarnya

Corporate Social Responsibility (CSR) ialah merujuk pada praktik bisnis

yang memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat secara etis tanpa

mengabaikan batasan - batasan yang diterapkan dalam ekonomi islam pada

lingkungan sekitar karena tidak dapat di pungkiri bahwa setiap bisnis

seringkali menimbulkan banyak permasalahan dan perusahaan

berkewajiban untuk bertanggung jawab guna menjaga keseimbangan dan

kesejahteraan masyarakat demi terciptanya kemaslahatan umat, dengan

cara memasukan prinsip atau norma ketuhanan, keadilan, keseimbangan,

kebebasan, serta bertanggung jawab terhadap aturan yang berlaku, baik

kepada Negara, agama dan masyarakat. Sehingga dengan implementasi

Corporate Social Responsibility (CSR) yang baik maka masyarakat atau

108

konsumen dapat lebih mengenal perusahaan sebagai perusahaan yang

selalu melakukan hal - hal yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat

yang akan berdampak pada bisnis perusahaan dengan meningkatknya citra

atau corporate image serta mempekuat brand image perusahaan dimata

masyarakat agar terciptanya bisnis perusahaan yang sehat dan

berkelanjutan.

109

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis implementasi

Corporate Social Responsibility (CSR) PKBL PT. Telkom, Bandar

Lampung ditunjukan hasil temuan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil uji validitas, reliabilitas, analisis regresi sederhana,

koefisien determinasi, bahwa variabel independen yaitu program CSR

kemitraan bina lingkungan berpengaruh positif terhadap peningkatan

kesejahteraan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari t hitung > t tabel

yaitu 5,523 > 1,995 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, serta

koefisien determinasi sebesar 31% dan sisanya 69% dipengaruhi

indikator atau variabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini

oleh karena itu dapat diketahui bahwa Ha diterima dan H0 ditolak.

2. Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Program Corporate Social

Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh PT. Telkom Bandar

Lampung sudah dapat meningkatan kesejahteraan masyarakat, hal ini

dapat dilihat dari keterkaitan antara CSR program kemitraan bina

lingkungan (PKBL) PT. Telkom, Bandar Lampung terhadap

pemeliharaan lima tujuan dasar dalam islam yaitu yaitu harta atau

(mall) yang didapat melalui program kemitraan, agama (al-dien) yang

didapat dari bantuan pembangunan sarana dan prasarana ibadah,

intelektual atau akal (aql) yang didapat dari bantuan peduli pendidikan

melalui pelatihan - pelatihan, serta pengadaan air bersih, pasar murah

110

dan pemberian dana kesehatan untuk memelihara jiwa atau kesehatan

setiap individu (nafs) serta keturunan (nasb), sehingga sesuai dengan

prinsip - prinsip ekonomi islam yaitu prinsip keseimbangan dan

tanggung jawab dalam berbisnis, akan tetapi dalam Implementasi

pendistribusiannya belum sepenuhnya adil hal ini terlihat dari

penyaluran dana CSR yang di salurkan bukan kepada masyarakat

sekitar yang seharusnya merasakan bantuan tersebut akibat dari

aktivitas bisnis perusahaan, tetapi malah di distribusikan kepada

masyarakat di luar area perusahaan, hal tersebut belum sesuai seperti

yang diajarkan dalam ekonomi islam tentang distribusi kekayaan yang

berkeadilan dalam berekonomi yang seharusnya dilakukan secara adil

dan merata agar terciptanya kemaslahatan umat.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan serta analisis dalam

penelitian tentang implementasi program Corporate Social Responsibility

kemitraan bina lingkungan terhadap penigkatan kesejahteraan masyarakat

dalam perspektif ekonomi islam Pada PT. Telkom, Majapahit. Bandar

Lampung maka peneliti ingin memberi saran sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan atau departemen PKBL PT. Telkom, Bandar

Lampung, perlu meningkatkan evaluasi kinerja yang akan datang yaitu

dengan melakukan monitoring mengenai apa yang dibutuhkan oleh

masyarakat sekitar terkait informasi mengenai program kemitraan dan

bina lingkungan agar penyaluran bantuan program CSR bisa lebih tepat

111

sasaran dan dilakukan secara continue atau terus - menerus serta dengan

bantuan yang lebih merata dan sifatnya berkelanjutan terutama dalam

hal kesehatan dan pendidikan sehingga dapat membantu meningkatkan

kesejahteraan masyarakat secara lebih baik serta dengan cakupan yang

lebih luas.

2. Bagi akademisi, dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan sebuah bahan referensi untuk penelitian selanjutnya dan

tentunya dengan latar belakang yang berbeda untuk mendapatkan hasil

yang lebih komprehensif.

DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman Karim. Ekonomi Mikro Islam,. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

2014.

Afzalur Rahman. Doktrin Ekonomi Islam (jilid 1). Yogyakarta : PT. Dana Bhakti

Wakaf, 2013.

Alma Buchari dan Doni Juni Priansa. Manajemen Bisnis Syariah (Menanamkan

Nilai dan Praktik Syariah dalam Bisnis Kontemporer). Bandung :

Alfabeta, 2014.

Angga Yusrilianda dan Ai Lili Yuliati, 2013 “Mengukur Pengaruh Program CSR

Terhadap Citra Perusahaan Bank Bjb.Studi Pada program CSR melalui

pemberian mesin biodigester sampah,”. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis

Vol.2 No. 1 (Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom)

Arikuntoro, Suharsimi. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta :

Bina Aksara, 2006.

Bayu Galih, “DPR Siapkan UU Soal CSR, Perusahaan Akan Dibebankan 2

Persen hingga 3 Persen”. Kompas, 25 April 2016.

Busyra Azhery. Corporate Social Responsibility : Dari Voluntary Menjadi

Mandatory. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2012.

Dawi Priyatno. Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:

Mediakom, 2010.

Danang Sunyoto. Metodologi Penelitian ekonomi : alat statistic & analisis output

computer. Yogyakarta : CAPS, 2014.

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung

: PT. Sygma Axamedia Arkaleema, 2013.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.

Jakarta : Gramedia Pustaka, 2013.

Ditulis oleh pusat pengkajian dan pengembangan ekonomi islam (P3EI).

Universitas Islam Indonesia atas kerja sama dengan Bank Indonesia.

Yogyakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2013.

Fahmi Irham. Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi. Bandung : Alfabeta, 2014.

Ghazali Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21.

Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013.

Hasil Wawancara Pada Bapak Suwanto Selaku Kepala Bidang pada Bagian CSR

PT. Telkom. Bandar Lampung.

Http://www.csr.lampungprov.go.id. Database CSR Provinsi Lampung (on-line),

(Diakses Pada 26 Januari 2017)

Harahap, Sofyan. Etika Bisnis dalam Perspektif Islam. Jakarta Penerbit : Salemba

Empat, 2012.

Izzan Ahmad, Syahri Tanjung. Referensi Ekonomi Syariah dan Ayat - ayat yang

berdimensi ekonomi. Bandung : PT. Rosdakarya, 2006.

Ismail Solihin. Pengantar Manajemen. Jakarta : Penerbit Erlangga, 2012.

Kartini Dwi. Corporate Social Responsibility, Transformasi Konsep Sustainability

Dan Implementasi Di Indonesia. Bandung : Refika Aditama, 2013.

Kurniawan. Analisis Implementasi CSR Pada PT. Newmont Nusa Tenggara

Dalam Peningkatan Kesejahteraan Komunitas Lokal, (Skripsi Jurusan

Akuntansi, FEB, Universitas Hasanuddin, Makassar. 2013)

Mad Nasir dan Khoiruddin. Etika Bisnis Dalam Islam, Bandar Lampung : Seksi

Penerbit Fakultas syari’ah, IAIN Raden Intan Lampung, 2012.

Muslich. Etika Bisnis Islami, Landasan Filosofi, Normatif dan substansi

Implementatif, Cetakan 1.Yogyakarta : Ekonisia, Fakultas ekonomi UII,

2004.

M Iqbal Harori dan Toto Gunarto. Analisis Implementasi Program CSR PTPN 7

Unit Usaha Beringin Terhadap Kesejahteraan Masyarakat, (JEP-Vol. 3,

No.2. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Lampung, 2014)

M. Faroid dan Kholid Murtadlo. “Pengaruh Penerapan Corporate Social

Responbility Terhadap Citra Perusahaan PT Tirta Investama Keboncandi

Pada Masyarakat Desa Jeladri Pasuruan”. Jurnal Sketsa Bisnis, Vol 1 No.1,

2014 .

Notowidagdo Rohiman. Pengantar Kesejahteraan Sosial, Berwawasan Iman Dan

Taqwa, Jakarta : Imprint Bumi Aksara, 2016.

Noor, Ruslan Abdul Ghofur. Konsep Distribusi Dalam Ekonomi Islam Dan

Format Keadilan Ekonomi Di Indonesia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar,

2013.

Nugroho Eko. Dibalik Sejarah Perekonomian Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka,

2012.

Nanda Hadi, Zulfika. Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility

Terhadap Persepsi masyarakat Dan Dampaknya Terhadap Citra Perusahaan

Studi pada Masyarakat sekitar PT. Astra International Motor-Hso, Jurnal

FEB, Vol.1 No.2 (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2015)

Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER -07/MBU/05/2015

tentang program kemitraan Badan Usaha Miik Negara Dengan Usaha Kecil

Dan Program Bina Lingkungan, BAB 1 pasal (1) Tahun 2015.

Rudy Badrudin. Ekonomi Otonomi Daerah, Yogyakarta : UPP STIM YKPN,

2012.

Silvania Mira Vegawati, Srikandi Kumadji, Dahlan Fanani, Pengaruh Program

Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Citra Perusahaan Desa

Kalirejo, Kecamatan Lawang, Malang, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)

Vol. 20 No. 1 (Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, 2015)

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: CV.

Alpabeta, 2013.

Suharto Edi. CSR dan COMDEV Investasi Kreatif Perusahaan Di Era

Globalisasi. Bandung : Alfabeta, 2011.

Syukron Ali. “CSR dalam Perspektif Islam dan perbankan syariah”. Jurnal

Economic dan Hukum Islam, Vol 5 No. 1 (Banyuwangi : Sekolah tinggi

agama Islam Darul Ulum, 2015)

Umer Chapra. Towards A just Monetary System. Alih Bahasa Ikhwan Abidin

Basri, Sistem Moneter islam. Jakarta : Gema Insani Press, 2012.

Vicenovie Illona Oisina Situmeang. Corporate Social Responsibility Dipandang

Dari Perspektif Komunikasi Organisasi. Yogyakarta : Ekuilibria, 2016.

Wayne Mondy R. Manajemen Sumber Daya Manusia,Jilid 1, edisi 10, Jakarta :

Erlangga, 2011.

Wawan Dewanto,et.al. Inovasi Dan Kewirausahaan Sosial. Bandung : Alfabeta,

2013.

Winda Dwi Novita Sari Dan Andayani. ”Penerapan Corporate Social

Responsibility Terhadap Masyarakat Di Lingkungan Sekitar Perusahaan”.

Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi, Vol. 3 No. 1 (Surabaya : Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi Indonesia, 2014)