PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU...

159
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) PADA SISWA KELAS V SEMESTER I MI MA’ARIF NU DSN. GEYONGAN DS. KANDANGAN KEC. BAWEN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: ALVI NIRAWATI NIM 11512021 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2016

Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU...

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU

MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) PADA SISWA KELAS V

SEMESTER I MI MA’ARIF NU DSN. GEYONGAN DS. KANDANGAN

KEC. BAWEN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

ALVI NIRAWATI

NIM 11512021

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

ii

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU

MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) PADA SISWA KELAS V

SEMESTER I MI MA’ARIF NU DSN. GEYONGAN DS. KANDANGAN

KEC. BAWEN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

ALVI NIRAWATI

NIM 11512021

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

iv

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

v

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

vi

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Berjuang bukan untuk seseorang yang belum pasti tetapi berjuang untuk

orang tua dan masa depan

Perjuangan senantiasa diiringi dengan doa, kerja keras dan tekad yang

kuat.

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

1. Bapak dan Ibu yang selalu memberikan kasih sayang, doa, semangat

dan dukungan moril maupun meteriil kepada penulis.

2. Pakde Muhromi yang selama ini memberikan motivasi.

3. Bapak dan Ibu guru SD N Kandangan 03 yang selama ini selalu

memberikan semangat dan motivasinya.

4. Sahabatku dari kecil yaitu Rhodlotul Annisa sahabat setia yang selalu

ada buat penulis.

5. Serta sahabat-sahabat seperjuangan yang lainnya: windawati, khariroh,

6. Bapak Budiyono Saputro yang membimbing dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi

Tumbuhan Hijau Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

(Teams Games Tournament) Pada Siswa Kelas V Semester I di MI Ma’arif NU

Dsn. Geyongan Ds. Kandangan Kec. Bawen Kab. Semarang Tahun Pelajaran

2016/2017” ini yang merupakan tugas dan syarat yang harus dipenuhi guna

memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah IAIN

Salatiga.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita,

Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan

pengetahuan, sehingga dapat menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak.

Penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan

motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan terima kasih

kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, S.Pd, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan IAIN Salatiga.

3. Ibu Peni Susapti, S.Si, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Salatiga.

4. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan saran, arahan, bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaan

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

ix

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam

penulisan skripsi ini.

5. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf dan karyawan dilingkungan jurusan

PGMI.

6. Bapak Sugiyanto selaku kepala sekolah MI Geyongan

7. Bapak dan ibu guru MI Geyongan

8. Murid-murid kelas V MI Geyongan

9. Bapak dan ibu, selaku orang tua penulis yang selalu mencurahkan doa,

semangat, dan dukungan demi keberhasilan penulis.

10. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulisan skripsi ini.

Atas jasa mereka, peneliti hanya dapat memohon doa semoga amal mereka

mendapat balasan yang lebih baik serta mendapat kesuksesan baik di dunia

maupun di akhirat. Peneliti dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran

yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhirnya

peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti dan pembaca

pada umumnya.

Salatiga, 20 Agustus 2016

Penulis

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

x

ABSTRAK

Nirawati, Alvi. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Tumbuhan Hijau Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) Pada Siswa

Kelas V Semester I di MI MA’ARIF NU Dsn. Geyongan Ds. Kandangan Kec.

Bawen Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi. Fakultas Tarbiyah

dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut

Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Budiyono Saputro, M.Pd.

Kata kunci: hasil belajar IPA dan model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament).

Pembelajaran IPA di Madrasah Ibtidaiyah lebih sering menggunakan

metode ceramah dan model pembelajaran yang kurang menarik sehingga hasil

belajar kurang maksimal. Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah

diakibatkan karena kebanyakan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar

hanya datang, mengikuti ceramah guru, melihat guru menulis di papan tulis, lalu

mengingat segala informasi yang diberikan oleh guru. Proses belajar mengajar

guru hanya menggunakan metode pengajaran konvensional dengan metode

ceramah dan tanya jawab saja disamping penggunaan metode guru juga

menggunakan model pembelajaran kurang menarik dan monoton, guru

mendominasi pembicaraan dan berpaku pada buku paket saja. Untuk

menanggulangi hal tersebut banyak konsep pembelajaran aktif yang ditawarkan,

salah satunya adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams

Games Tournament). Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

ini, diharapkan hasil belajar siswa meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi tumbuhan hijau melalaui

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas V semester I

di MI Ma’arif Dsn. Geyongan Ds. Kandangan Kec. Bawen Kab. Semarang tahun

pelajaran 2016/2017.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang

terdiri dari 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT. Subyek dalam penelitian ini adalah semua

siswa kelas V MI Ma’arif NU Dsn. Geyongan Ds. Kandangan Kec. Bawen Kab.

Semarang yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Penelitian

dilakukan pada semester satu pada tahun 2016/2017.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPA

materi tumbuhan hijau dengan menggunakan model pembelajaran TGT pada

siswa kelas V semester I di MI Ma’arif NU Dsn. Geyongan Ds. Kandangan Kec.

Bawen Kab. Semarang . Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan belajar siswa. Jumlah

siswa yang mencapai nilai KKM pada pra siklus sebanyak 7 siswa (35%), siklus I

sebanyak 17 siswa (85%), siklus II sebanyak 20 siswa (100%). Nilai rata-rata

kelas pra siklus: 52,, siklus I: 71, dan pada siklus II: 77,5.

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

xi

DAFTAR ISI

COVER ......................................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii

HALAMAN SUSUNAN PANITIA PENGUJI ............................................ iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

ABSTRAK .................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 12

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 12

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ............................... 12

E. Manfaat Penelitian ............................................................................ 13

F. Definisi Operasional.......................................................................... 15

G. Metode Penelitian.............................................................................. 17

1. Rancangan Penelitian .................................................................. 18

2. Lokasi Penelitian ......................................................................... 20

3. Waktu Penelitian ......................................................................... 20

4. Subjek Penelitian ......................................................................... 20

5. Langkah-langkah Penelitian ........................................................ 20

6. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 22

7. Instrumen Penelitian.................................................................... 23

8. Analisis Data ............................................................................... 24

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

xii

9. Indikator Pencapaian ................................................................... 25

H. Sistematika Penulisan ....................................................................... 26

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 28

A. Hasil Belajar ...................................................................................... 28

1. Belajar ......................................................................................... 28

a. Definisi Belajar ..................................................................... 28

b. Prinsip-prinsip Belajar .......................................................... 30

c. Asas-asas Belajar .................................................................. 34

2. Hasil Belajar ................................................................................ 35

a. Pengertian Hasil Belajar ........................................................ 35

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ........................... 39

c. Klasifikasi Hasil Belajar ....................................................... 40

3. Evaluasi Hasil Belajar ................................................................. 40

a. Definisi Evaluasi Hasil Belajar ............................................. 40

b. Fungsi dan Tujuan Evaluasi Hasil Belajar ............................ 41

c. Prinsip Evaluasi Hasil Belajar ............................................... 43

d. Ragam Alat Evaluasi Hasil Belajar ....................................... 44

B. Mata Pelajaran IPA Materi Tumbuhan Hijau ................................... 47

1. Mata Pelajaran IPA ..................................................................... 47

a. Definisi Pelajaran IPA........................................................... 47

b. Fungsi Mata Pelajaran IPA ................................................... 49

c. Tujuan Mata Pelajaran IPA ................................................... 50

d. Ruang Lingkup Pelajaran IPA .............................................. 51

e. Kurikulum IPA Kelas V ........................................................ 51

f. SK dan KD IPA Kelas V ....................................................... 51

2. Materi Tumbuhan Hijau .............................................................. 52

C. Model Pembelajaran TGT (Teams Gamen Tournament) ................. 55

1. Pengertian Model Pembelajaran TGT ......................................... 55

2. Tujuan Penggunaan Model Pembelajaran TGT .......................... 57

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

xiii

3. Tahap-tahap Pembelajaran TGT ................................................. 58

4. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran TGT ............... 62

5. Sistem Penghitungan Poin TGT .................................................. 63

D. Keterkaitan Pembelajaran IPA dengan TGT..................................... 63

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................... 66

A. Deskripsi Awal .................................................................................. 66

1. Gambaran Umum MI Geyongan ................................................. 66

2. Visi, Misi dan Tujuan MI Geyongan .......................................... 66

3. Keadaan Guru MI Geyongan ...................................................... 67

4. Data Siswa MI Geyongan ........................................................... 67

5. Karakteristik Siswa MI Geyongan .............................................. 68

6. Perolehan Nilai Pra Siklus .......................................................... 68

7. Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 69

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ......................................................... 70

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ........................................................ 74

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 79

A. Deskripsi Hasil Belajar Per Siklus .................................................... 79

1. Aspek Kognitif ............................................................................ 82

2. Aspek Afektif dan Psikomotorik ................................................. 82

a. Siklus I .................................................................................. 82

b. Siklus II ................................................................................. 87

B. Pembahasan ....................................................................................... 90

1. Hasil Sebelum PTK ..................................................................... 91

2. Hasil Penelitian Siklus I .............................................................. 92

3. Hasil Penelitian Siklus II ............................................................. 93

4. Performa Guru Saat Pembelajaran .............................................. 98

5. Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I dan II ...................................... 100

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 101

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

xiv

A. Kesimpulan ....................................................................................... 101

B. Saran ................................................................................................. 102

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 104

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Guru MI Geyongan Kec. Bawen Kab. Semarang ................... 67

Tabel 3.2 Daftar Siswa MI Geyongan Kec. Bawen Kab. Semarang .................. 67

Tabel 3.3 Data Keadaan Siswa............................................................................ 68

Tabel 3.4 Perolehan Nilai Pra Siklus .................................................................. 69

Tabel 3.5 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I............................................ 73

Tabel 3.6 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II .......................................... 76

Tabel 4.1 Daftar Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus ................................. 80

Tabel 4.2 Perolehan Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I........... 84

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I ......................................... 85

Tabel 4.4 Perolehan Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ......... 88

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus II ........................................ 89

Tabel: 4.6 Rekapitulasi Ketuntasan Pra Siklus ................................................... 92

Tabel: 4.7 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I ....................................................... 93

Tabel: 4.8 Rekapitulasi Pengamatan Aktifitas Belajar Siswa Siklus I................ 93

Tabel: 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus II ...................................................... 94

Tabel: 4.10 Rekapitulasi Pengamatan Aktifitas Belajar Siswa Siklus II ............ 94

Tabel: 4.11 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Antar Siklus ....................... 95

Tabel 4.12 Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa Antar Siklus .................. 97

Tabel 4.13 Performa Guru Saat Pembelajaran Antar Siklus ............................... 98

Tabel 4.14 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Antar Siklus ........................ 99

Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I............................. 106

Lampiran 2 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I .................................. 111

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .......................... 113

Lampiran 4 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ................................. 118

Lampiran 5 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus I ............................... 120

Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I .................. 123

Lampiran 7 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus II ............................. 124

Lampiran 8 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ................ 127

Lampiran 9 Dokumentasi .............................................................................. 128

Lampiran 10 Lembar Konsultasi Skripsi ...................................................... 131

Lampiran 11 Surat Keterangan Penelitian ................................................... 133

Lampiran 12 Nilai SKK ................................................................................ 134

Page 17: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

xvii

DAFTAR GAMBAR

Bagan1.1 Skema Pelaksanaan Siklus PTK ......................................................... 19

Bagan 2.1 Rangkaian Kegiatan Belajar .............................................................. 30

Bagan 2.1 Hubungan Proses Belajar dengan Hasil Belajar ................................ 37

Diagram 4.1 Hasil Ketuntasan Pra Siklus ........................................................... 80

Diagram 4.2 Peningkatan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I danSiklus II .......... 97

Diagram 4.3 Rekapitulasi Rata-Rata Hasil Belajar ............................................ 97

Diagram 4.4 Gabungan Nilai Aktifitas Belajar Siswa ........................................ 98

Diagram 4.5 Performa Guru Saat Pembelajaran ................................................. 99

Diagram 4.6 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I dan II ......................................... 100

Page 18: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar senantiasa merupakan tingkah laku atau penampilan,

dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mendengarkan,

meniru dan lain sebagainya. Belajar akan lebih baik, kalau si subjek

belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik.

Belajar adalah berubah. Belajar berarti usaha mengubah tingkah laku. Jadi

belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang

belajar. Perubahan tidak juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap,

pengertian, harga diri, minat, watak dan penyesuaian diri (Sardiman, 2009:

21).

Belajar secara berkelompok lebih efektif dibandingkan dengan

belajar secara individu atau sendiri. Belajar mandiri adalah suatu perilaku

siswa dalam mewujudkan kehendak atau keinginannya secara nyata

dengan tidak bergantung pada orang lain. Sedangkan belajar kelompok

merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih untuk

membahas suatu materi dalam pelajaran yang sedang dihadapinya. Hal

tersebut dikarenakan ada banyak kelebihan yang dapat dilihat berdasarkan

dari pada tujuan belajar berkelompok baik untuk masing-masing individu

anak, maupun bagi seluruh anggotanya. Dilihat dari tujuan bagi masing-

masing individu (siswa) belajar kelompok membuat anak tidak tertekan

dengan tugas yang harus ia kerjakan sendiri, mengurangi rasa bosan anak

Page 19: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

2

yang biasa terkekang dalam pembelajaran yang monoton, dan membuat

anak merasa percaya diri dengan apa yang dilakukan bersama

kelompoknya. Seperti yang dikemukakan Agus Suprijono bahwa “ tujuan

intrinsik adalah tujuan yang didasarkan pada alasan bahwa dalam

kelompok perasaan menjadi senang (Suprijono, 2009: 57).

Pendidikan yang terjadi saat ini sering kali membuat kecewa, apa

lagi bila dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran

khususnya pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) yang merupakan salah satu mata pelajaran wajib

dipelajari di tingkat sekolah dasar. IPA juga merupakan salah satu disiplin

ilmu yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan

yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi

juga merupakan suatu proses penemuan dan memiliki sifat ilmiah.

Pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan

pemahaman untuk mengembangkan kompetensi peserta didik berfikir

rasional dan ilmiah. Pendidikan IPA dapat membantu peserta didik untuk

memperoleh pemahaman lebih mendalam tentang alam sekitar.

Ilmu Pengetahuan Alam, yang sering disebut juga dengan istilah

pendidikan sains, disingkat menjadi IPA. Sains atau IPA adalah usaha

manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat

pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan

penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan (Ahmad, 2013: 167).

Page 20: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

3

Dengan demikian, IPA sebagai bagian dari kurikulum pendidikan

dasar, menjadi peranan strategis dalam peningkatan kualitas sumber daya

manusia Indonesia. IPA adalah Ilmu Pengetahuan Dasar yang dibutuhkan

oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari baik secara langsung

maupun tidak langsung. IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip

saja tetapi juga merupakan suatau proses penemuan (KTSP Standar Isi

2006).

Pelaksanaan pembelajaran yang terjadi di Sekolah Dasar saat ini

bertujuan mengembangkan kemampuan dasar siswa berupa kemampuan

akademik, keterampilan hidup, pengembangan moral, pembentukan

karakter yang kuat, kemampuan untuk bekerjasama, dan pengembangan

estetika terhadap dunia sekitar. Siswa tidak hanya aspek kognitifnya saja

tetapi siswa juga dapat mengembangkan aspek afektif dan psikomotorik

yang dimilikinya. Disamping itu siswa juga harus mengenali kondisi

lingkungan sekitar yang dia tinggali baik kondisi yang ada di lingkungan

sekolah maupun di lingkungan masyarakat.

Dengan kondisi yang demikian penulis menawarkan pembelajaran

yang berhubungan dengan kondisi di sekitar siswa yaitu degan Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA). Siswa diharapkan dapat mengenali kondisi yang

ada disekitarnya dan dekat dengan kehidupan mereka. Pendidikan IPA

senantiasa berkenaan dengan kemampuan manusia. Pendidikan IPA terjadi

Page 21: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

4

dalam situasi alamiah, yaitu interaksi antara fenomena alam, dan interaksi

manusia dengan alam lingkungannya (Amirrudin, 2012: 4).

Berdasarkan tujuan yang akan dicapai bersama, belajar kelompok

bertujuan untuk memecahkan berbagai persoalan (tugas kelompok) secara

bersama melalui tukar pikiran dan pendapat serta mengembangkan

berbagai sikap social antar individu dalam kelompoknya. Hal tersebut juga

dikemukakan oleh (Usman dan Setiawati) sebagai berikut: tujuan dan

manfaat belajar kelompok ialah menumbuhkan rasa kesetiakawanan sosial

karena keputusan atau kesimpulan diambil bersama berdasarkan

musyawarah mufakat, membina rasa tanggung jawab atas tugas.

Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan untuk bertahan

hidup. Manusia memakan berbagai jenis makanan setiap hari. Tumbuhan

juga memerlukan makanan agar tetap hidup. Tumbuhan mampu membuat

makanannya sendiri. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan

dinamakan fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses pembuatan

makanan pada tumbuhan hijau. Proses fotosintesis ini memerlukan

bantuan sinar matahari. Fotosintesis berlangsung di bagian daun. Namun

proses ini terkadang juga terjadi di bagian lain yang mengandung klorofil.

Klorofil merupakan zat warna hijau daun pada tumbuhan. Klorofil

berfungsi untuk menyerap energi cahaya matahari.

Manusia dengan segala kemampuannya dapat membuat dan

mencari segala sesuatu yang dibutuhkannya. Manusia mengambil bahan

makanan dari tumbuhan dan hewan. Dalam usahanya itu, manusia

Page 22: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

5

membuat berbagai alat untuk mempermudah pengolahan bahan makanan

hingga dapat dinikmati. Manusia juga dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungannya. Bahkan jika keadaan lingkungan berubah, manusia juga

dapat mengubah cara hidupnya.

Adapun dari hasil pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa

kelas V MI Ma’arif NU Dsn. Geyongan ditemukan bahwa kemampuan

mata pelajaran IPA terutama pada materi tumbuhan hijau masih rendah.

Proses belajar mengajar di kelas cenderung pada aktivitas guru dan

kegiatan belajar mengajar berpegang pada buku paket saja. Sehingga

kegiatan pembelajaran kurang memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk berinteraksi dengan memaksimalkan modalitas indera

penglihatan, pendengaran dan gerak tubuh. Padahal dalam pembelajaran

IPA akan lebih mudah dipahami siswa dengan kegiatan mengaktifkan

indera yang sudah dimiliki. Sehingga peserta didik tidak hanya dapat

membayangkan objek yang sedang dipelajarinya secara abstrak.

Keabstrakan tersebut sering membuat hasil belajar peserta didik menandai

tidak maksimal.

Pernyataan tersebut didukung dengan data dari pencapaian hasil

belajar IPA materi tumbuhan hijau pada siswa kelas V semester I MI

Ma’arif Geyongan yang penulis dapatkan setelah melakukan wawancara

dengan guru kelas V. Hasil belajar IPA siswa kelas V masih di bawah

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 60.

Page 23: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

6

Berdasarkan permasalahan ini guru harus menciptakan proses

pembelajaran yang menyenangkan serta mampu membuat peserta didik

aktif dan kreatif dengan mengoptimalkan potensi-potensi yang ada pada

peserta didik untuk memecahkan setiap permasalahan yang mereka hadapi.

Perlu diketahui bahwa proses pembelajaran yang dapat dikembangkan dan

dimanfaatkan seorang guru sangat bervariasi. Proses pembelajaran yang

dilakukan secara sederhana hendaknya juga perlu dikembangkan,

dimodifikasi, dikombinasikan untuk membantu pencapaian tujuan dalam

proses kegiatan belajar mengajar.

Belajar sambil bermain dapat merangsang siswa untuk berperan

aktif dalam mengikuti sebuah proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan

permainan dapat memberikan umpan balik sehingga proses pembelajaran

menjadi lebih hidup dan efektif. Permainan juga dapat meningkatkan

minat belajar siswa yang selanjutnya akan dapat meningkatkan kegairahan

siswa dalam belajar dengan lebih maksimal sehingga akan berpengaruh

positif terhadap hasil belajar peserta siswa.

Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif, siswa dapat

memahami materi tumbuhan hijau dari berbagai sudut pandang, baik dari

sudut pandang guru, dirinya sendiri, maupun dari sudut pandang

kelompoknya, sehingga siswa akan mampu memahami materi berdasarkan

pengetahuan yang ia bangun bersama orang lain. Karena tidak menutup

kemungkinan bahwa terkadang anak hanya dapat memahami sesuatu

materi berdasarkan apa yang mereka ketahui dalam angan-angan mereka

Page 24: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

7

saja berdasarkan penjelasan lisan dan tulisan guru dan bukannya yang

mereka dapat dari pengalaman mereka sendiri, sehingga hasil belajar yang

mereka dapatkan kurang maksimal. Hal tersebut juga dikarenakan anak

kurang mendapatkan kesempatan menyampaikan apa yang dipahaminya

seputar materi yang telah ia dapatkan, sehingga pengetahuan yang ia

bangun secara individu hanya dapat ia terima sendiri berdasarkan sudut

pandangnya.

Menurut Vygotsky melalui teori kontruktivisme sosial yang

dikemukakannya, bahwa pengetahuan dibangun dan dikontruksi secara

mutual yang menempatkan siswa berada dalam konteks sosiohistoris.

Keterlibatan dengan orang lain membuka kesempatan bagi mereka

mengevaluasi dan memperbaiki pemahaman. Dengan cara ini, pengalaman

dalam konteks sosial memberikan mekanisme penting untuk

perkembangan pemikiran siswa (Suprijono, 2009: 55).

Sehingga mengajarkan materi tumbuhan hijau melalui sosialisasi

dan interraksi dengan temannya satu kelompok dalam berbagai kegiatan

belajar kelompok dapat memberikan pengalaman langsung, berupa hasil

kerja kelompok (Team), baik kegagalan maupun keberhasilan, yang dapat

mereka ingat sampaikapan pun.

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games

Tournament) merupakan suatu model pembelajaran yang menggunakan

turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan system skor

kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai wakil tim

Page 25: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

8

mereka dengan anggota tim lain yang kinerjaakademik sebelumnya setara

seperti mereka. Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya

relevan yang dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang

diperolehnya dari presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim. Turnamen

adalah subuah struktur di mana game berlangsung. Biasanya pada akhir

minggu atau akhir unit, setelah guru memberikan presentasi di kelas dan

tim telah melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar kegiatan. Dengan

pembelajaran menggunakan metode ini diharapkan siswa dapat belajar

tentang cahaya sekaligus belajar bersosialisasi dalam suasana dan perasaan

senang dengan adanya unsure game, sehingga didapatkan hasil belajar

berupa pengalaman belajar yang menyenangkan bagi siswa, yang

menggunakan ingatan materi tentang tumbuhan hijau. Tujuan dari

penggunaan model ini adalah diharapkan siswa menikmati pembelajaran

tersebut dengan suasana permainan yang menyenangkan dan meyukai

kesempatan rekognisi tim mereka, melatih hidup bersosialisasi dalam

berkelompok, melatih kemampuan berfikir cepat dalam berkelompok,

menciptakan warna positif di dalam kelas karena kesenangan para siswa

terhadap permainan (Game) tersebut, membangun ketergantungan atau

kepercayaan dalam tim asalmereka yang memberikan kesempatan kepada

mereka untuk merasa percaya diri ketika mereka bersaing dalam turnamen.

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini guna

membentuk kelompok-kelompok kecil diantara siswa dalam berkompetisi

dengan suasana yang positif. Model TGT memberikan mereka peraturan

Page 26: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

9

dan strategi untuk bersaing sebagai individu setelah menerima bantuan

dari teman mereka. Siswa mampu membangun ketergantungan atau

kepercayaan dalam tim asal siswa yang memberi kesempatan kepada siswa

untuk merasa percaya diri ketika siswa bersaing dalam turnamen. TGT

dapat menciptakan suasana kelas menjadi lebih aktif.

Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif Dsn. Geyongan adalah MI

swasta yang ada di Geyongan Kecamatan Bawen. Seperti MI lain pada

umumnya, MI ini menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP), namun menurut wawancara dengan guru pengampu mata

pelajaran IPA diketahui bahwa terdapat beberapa kendala dalam

pelaksanaan KTSP. Salah satu kendala utama adalah kurangnya antusias

siswa untuk belajar, peserta didikcenderung menerima apa saja yang

disampaikan oleh guru, diam dan enggan dalam mengemukakan

pertanyaan maupun pendapat.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dilakukan observasi di MI

Ma’arif Geyongan pada tanggal 2 Agustus 2016 dan diperoleh keterangan

bahwa hasil belajar IPA siswa kelas IV di madrasah tersebut masih

tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari kriteria ketuntasan minimal

(KKM) yang diterapkan untukmata pelajaran IPA adalah 60. Dari hasil

survei tersebut diketahui bahwa dari sejumlah 20 peserta didik, 4 siswa

memperoleh nilai KKM dan 16 siswa yang lain belum memenuhi KKM

yang ditentukan. Dari hasil wawancara ini pula diperoleh informasi dari

guru IPA kelas V bahwa siswa sering mengalami kesulitan dalam

Page 27: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

10

menyelesaikan soal-soal latihan. Peneliti dan guru menduga strategi,

model pembelajaran yang digunakan selama ini belum efektif. Hal ini

yang menyebabkan rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas V MI Ma’arif

Dsn. Geyongan Ds. Kandangan Kec. Bawen Kab. Semarang.

Dengan adanya kendala-kendala tersebut peneliti menawarkan

model pembelajaran dengan permainan (games). Dimana siswa akan

tertarik dengan sebuah permainan sehingga akan tercipta pembelajaran

menyenangkan dan bermakna bagi siswa. Dan ke depannya guru mampu

menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan serta mampu

membuat siswa aktif dan kreatif dengan merngoptimalkan potensi-potensi

yang dimiliki oleh siswa secara maksimal terutama pada mata pelajaran

IPA. Dan perlu diketahui oleh guru bahwa proses pembelajaran yang dapat

dikembangkan dan dimanfaatkan seorang guru sangat bervariasi. Proses

pembelajaran yang dilakukan secara sederhanapun hendaknya uga perlu

dikembangkan, dimodifikasi, dikombinasikan untuk membantu siswa

dalam pencapaian tuuan dalam proses kegiatan belajar mengaar.

Hubungannya anatar model pembelajaran kooperatif tipe TGT

dengan MI yang dipilih adalah agar siswa kelas V di MI Ma’arif NU Dsn.

Geyongan ini memperoleh pemahaman baru dengan metode yang

ditawarkan penulis dengan kegiatan bermain sambil belajar. Kurangnya

ketercapaian KKM penulis menawarkan model pembelajaran kooperatif

tipe TGT ini kepada guru agar siswanya juga senang dan dapat belajar

lebih bermakna. Dengan game-game kecil dan juga kuis dapat mendorong

Page 28: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

11

minat siswa untuk lebih rajin lagi dalam belajar guna meningkatkan

prestasi belajar di MI Ma’arif NU Dsn. Geyongan. Dimana selama ini guru

mengajar hanya menggunakan metode ceramah saja jadi penulis

menawarkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini agar siswa juga

bisa bekerjasama dengan teman yang lainnya.

Permainan atau game yang peneliti terapkan bertujuan memacu

timbulnya kerja sama tim untuk mencapai suatu tujuan bersama. Selain itu,

adanya kegiatan bermain dalam belajar akan mengurangi rasa bosan dan

menimbulkan perasaan senang ketika belajar. Seperti yang dikemukakan

Anggani Sudono, bahwa bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan

dengan atau tanpa mempergunakan alat yang mengasilkan pengertian atau

memberikan informasi, member kesenangan maupun mengembangkan

imajinasi pada anak (Sudono, 2010: 1).

Bagi sebagian siswa belajar IPA masih dirasa sulit dan

membosankan, karena metode yang monoton dengan ceramah, mencatat

dan terdominasi menggunakan papan tulis. Oleh karena itu perlu adanya

penggunaan metode maupun model pembelajaran yang variatif supaya

siswa tidak jenuh sehingga hasil belajar dapat tercapai secara maksimal.

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik melakukan

penelitian dengan judul:

“PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI

TUMBUHAN HIJAU MELALUI PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES

Page 29: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

12

TOURNAMENT) PADA SISWA KELAS V SEMESTER I MI MA’ARIF

DSN. GEYONGAN DS. KANDANGAN KEC. BAWEN KAB.

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengajukan

rumusan masalah sebagai berikut:

Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat

meningkatkan hasil belajar IPA materi tumbuhan hijau pada siswa

kelas V semester I di MI Ma’arif NU Dsn. Geyongan Ds. Kandangan

Kec. Bawen Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan “Untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar IPA materi tumbuhan hijau dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas V semester I di MI

Ma’arif NU Dsn. Geyongan Ds. Kandangan Kec. Bawen Kab. Semarang

Tahun Pelajaran 2016/2017.

D. Hipotesis

Hipotesis atau dugaan sementara terhadap penelitian banyak

memberi manfaat bagi pelaksanaan penelitian. Hasil suatu penelitian pada

hakikatnya adalah suatu jawaban pertanyaan penelitian yang telah

dirumuskan di dalam perencanaan penelitian. Untuk mengarahkan kepada

hasil penelitian ini maka di dalam penelitian perlu dirumuskan jawaban

sementara dari penelitian ini (Amiruddin, 2012: 15).

Page 30: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

13

1. Hipotesis Tindakan

Adapun hipotesis atau dugaan sementara yang penulis

kemukakan dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran

TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) materi tumbuhan hijau pada siswa kelas V

MI Ma’arif NU Dsn. Geyongan Ds. Kandangan Kec. Bawen Kab.

Semarang tahun pelajaran 2016/2017.

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT bisa

dikatakan berhasil jika indikator keberhasilan dapat dicapai sesuai

dengan tujuan pembelajaran dan dapat mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yaitu ≥60. Adapaun indikator keberhasilan dalam

penelitian ini adalah meningkatnya hasil belajar Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA) materi tumbuhan hijau melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siswa kelas V semester I MI

Ma’arif NU Dsn. Geyongan Ds. Kandangan Kec. Bawen Kab.

Semarang tahun pelajaran 2016/2017.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk memperkaya pengetahuan lapangan tentang proses

pembelajaran yang menarik bagi siswa terutama menggunakan

model-model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

Page 31: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

14

b. Hasil penelitian ini dapat memberikan inovasi dalam

pengembangan desain pembelajaran inovatif, khususnya yang

berhubungan dengan masalah peningkatan hasil belajar IPA materi

tumbuhan hijau. Selain itu juga diharapkan dapat menarik minat

peesrta didik dalam belajar, mengajarkan siswa untuk bekerja sama

dan memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah

Penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk

memotivasi guru dalam melakasanakan proses pembelajaran di

kelas, khususnya mata pelajaran IPA. Selain itu juga memberikan

sumbangan pengetahuan terhadap sekolah dalam perbaikan proses

pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

b. Bagi guru

Model pembelajaran yang diterapkan dapat memberikan

wawasan pengetahuan dan pengalaman tentang pembelajaran aktif,

inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.selain itu hasil

penelitian ini dapat meningkatkan keterampilan mengajar guru

serta disajikan sarana untuk mengevaluasi pembelajaran yang

sudah pernah dilakukan.

c. Bagi siswa

Pembelajaran yang menarik diharapkan dapat memotivasi

peserta didik, meningkatkan minat belajar peserta didik,

Page 32: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

15

menumbuhkan potensi yang dimiliki peserta didik serta dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik terutama pada mata

pelajaran IPA.

F. Definisi Operasional

Seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa yang harus diamati

dan bagaimana mengukur variabel untuk membantu mengklasifikasikan

gejala di sekitar disebut dengan definisi operasional. Definisi operasional

bertujuan agar tidak ada kesalahpahaman dalam menafsirkan setiap

maksud penelitian dan memberikan interpretasi beberapa istilah yang

penulis gunakan dalam peneliitian.

Adapun istilah-istilah tersebut antara lain:

1. Model pembelajaran kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dimana

siswa akan duduk bersama membentuk kelompok kecil untuk

menguasai materi yang disampaikan guru (Robert, 2009: 8). Tujuan

model pembelajaran kooperatif supaya para siswa dapat saling

membantu, mendiskusikan dan berargumentasi untuk mengasah

pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan

dalam pemahaman masing-masing.

2. Hasil Belajar

Belajar merupakan proses menghasilkan penyesuaian tingkah

laku. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku secara keseluruhan

bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. (Menurut

Page 33: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

16

Agus Suprijono (2011: 7). Jadi hasil belajar merupakan perubahan

tingkah laku peserta didik baik aspek kognitif, afektif maupun

psikomotorik yang merupakan timbal balik dari proses belajar

mengajar yang telah dilakukan.

3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Materi Tumbuhan Hijau

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang mempelajari

alam sekitar beserta isinya. Semua benda-benda yang ada di alam

peristiwa dan gejala-gejala yang terjadi. Proses pembuatan makanan

pada Tumbuhan dengan bantuan cahaya matahari disebut fotosintesis.

Secara alami, fotosintesis terjadi pada siang hari karena fotosintesis

memerlukan cahaya matahari untuk memasak makanannya sendiri.

Cahaya yang dapat memberikan energi terbesar untuk fotosintesis

adalah cahaya matahari. Cahaya lampu juga dapat memberi energi

pada proses fotosintesis. Akan tetapi, energi cahaya matahari jauh

lebih besar daripada energi cahaya lampu. Bahan-bahan yang

diperlukan: air, karbondioksida dan cahaya matahari. Pada proses

fotosintesis dihasilkan karbohidrat dan oksigen (Haryanto, 2004: 40-

41).

4. TGT (Teams Games Touranament)

TGT (Teams Games Tournament) merupakan suatu model

yang menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis

dan sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba

sebagai wakil tim mereka dengan anggota team lain yang kinerja

Page 34: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

17

akademik sebelumnya setara seperti mereka. Game terdiri atas

pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan yang dirancang untuk

menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi di kelas

dan pelaksanaan kerja tim. Turnamen adalah sebuah struktur di mana

game berlangsung. Biasanya pada akhir minggu atau akhir unit, setelah

guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja

kelompok terhadap lembar kegiatan. Dengan pembelajaran

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini diharapkan

siswa dapat belajar tentang tumbuhan hijau sekaligus belajar

bersosialisasi dalam suasana dan perasaan senang dengan adanya unsur

game terutama menciptakan games akademik.

Dari paparan definisi operasional tersebut di atas dapat

disimpulkan bahwa TGT merupakan salah satu model pembelajaran yang

memiliki unsur pengajaran di mana seorang guru menyampaikan

pelajaran, belajar team kegiatan peserta didik mengerjakan lembar

kegiatan dalam tim mereka untuk menguasai materi dan turnamen yakni

aktivitas para peserta didik memainkan game akademik dalam kemampuan

yang homogen dengan menggunakan meja turnamen. Game akademik

yang dimainkan oleh peserta didik dalam turnamen tersebut berupa

permainan.

G. Metode Penelitian

Metode penelitian menjelaskan bagaimana prosedur penelitian itu

akan dilaksanakan. Unsur yang harus terdapat dalam metodologi penelitian

Page 35: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

18

adalah metode dan desain penelitian, instrumen (alat pengumpul data),

sampel penelitian, dan teknik analisis data. Metode penelitian meliputi:

1. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK),

yakni meningkatkan hasil belajar IPA materi tumbuhan hijau melalui

Teams Games Tournament pada siswa kelas V MI Geyongan Kec.

Bawen.

Menurut Arikunto dalam Suyadi (2010: 18) yang menjelaskan

PTK secara lebih sistematis.

a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan

menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk

menemukan data akurat tentang hal-hal yang dapat meningkatkan

mutu objek yang diamati.

b. Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan

terencana dengan tujuan tertentu. Dalam PTK kegiatan ini dikenal

dengan siklus-siklus kegiatan untuk peserta didik.

c. Kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik

yang dalam waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang

sama.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan

terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas secara bersamaan. Penerapan PTK dalam penelitian ini

Page 36: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

19

didasarkan pada temuan dalam bentuk problem pembelajaran yaitu

hasil belajar siswa rendah dan adanya keinginan guru untuk

memperbaiki hasil belajar siswa dengan kegiatan penelitian.

Pemilihan penelitian ini menggunakan PTK Kolaboratif,

karena secara langsung peneliti ikut terlibat langsung dalam penelitian.

Peneliti mengumpulkan data dengan cara wawancara dengan guru,

siswa dan observasi kelas setelah itu melakukan belajar mengajar di

kelas tersebut (Arikunto, 2007: 13).

Berikut Bagan Pelaksanaan Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas.

Bagan 1.1 Pelaksanaan Siklus PTK

(Arikunto, 2015: 42)

Adanya persoalan yang dirasakan atau diketahui guru,

kemudian guru memutuskan untuk bertindak (melakukan tindakan)

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II Pelaksanaan Refleksi

Pengamatan

?

Page 37: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

20

guna menemukan cara untuk mengatasinya. Memperbaiki pola

pembelajaran secara terus-menerus. Siklus demi siklus didalamnya

harus mencerminkan perbaikan demi perbaikan yang dicapai. Siklus

sebelumnya merupakan dasar bagi siklus selanjutnya (Suyadi, 2010:

29).

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di Ma’arif NU Dsn. MI Geyongan Ds.

Kandangan Kec. Bawen Kab. Semarang.

3. Waktu Penelitian

a. Pada tanggal 9 Agustus 2016, peneliti melakukan observasi pra

siklus.

b. Pada tanggal 23 Agustus 2016, peneliti melaksanakan tindakan

pembelajaran Siklus I.

c. Pada tanggal 25 Agustus 2016, peneliti melaksanakan tindakan

pembelajaran Siklus II.

4. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V MI

Geyongan tahun 2016 yang berjumlah 20 siswa diantaranya 10 siswa

perempuan dan 10 siswa laki-laki.

5. Langkah-langkah Penelitian

Menurut Arikunto dalam Suyadi (2010: 50) mengemukakan

bahwa dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat

tahapan, meliputi : Planning (Perencanaan), Action (Pelaksanaan

Page 38: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

21

tindakan), Observation (Pengamatan) dan Reflection (Refleksi). Lebih

jelasnya sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning)

1) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

menggunakan model TGT.

2) Mempersiapkan sarana prasarana pendukung yang dibutuhkan

dalam proses pembelajaran.

3) Mempersiapkan soal mengenai materi tumbuhan hijau.

b. Pelaksanaan Tindakan (Action)

1) Meliputi pendahuluan, inti (eksplorasi, elaborasi dan

konfirmasi) dan penutup.

2) Memberikan motivasi.

3) Menyajikan materi pelajaran melalui model TGT memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya.

4) Memberika penguatan dan kesimpulan

5) Melakukan pengamatan.

c. Pengamatan (Observation)

Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan Penelitian

Tindakan Kelas dengan bantuan kolaborator. Pengamatan

dilakukan oleh kolaborator dengan mengamati perhatian peserta

didik, keaktifan, kreatifitas serta suasana peserta didik saat pada

saat proses pembelajaran.

d. Refleksi (Reflection)

Page 39: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

22

Tahap ini dilakukan penilaian atas pembelajaran di kelas.

Penilaian dilakukan melalui lembar observasi dan hasil evaluasi

apakah model pembelajaran TGT yang digunakan oleh peneliti

menghasilkan perubahan yang signifikan. Apabila dalam sklus 1

belum mencapai indikator yang diharapkan maka perlu dilanjutkan

dalam kegiatan penelitian pada siklus II, begitu seterusnya sampai

diperoleh kemajuan yang signifikan.

6. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan berbagai informasi dan data, penulis

menggunakan:

a. Test

Pengumpulan data melalui tes pemberian soal uraian di

akhir pelajaran.

b. Observasi

Pengumpulan data melalui observasi yang paling efektif

adalah dengan melengkapinya menggunakan format atau blanko

pengamatan sebagai instrumen. Peneliti membuat indikator-

indikator yang dikembangkan dari permasalahan yang sedang

digali.

c. Dokumentasi

Dokumentasi berupa silabus, rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), jumlah guru dan peserta didik, alat atau media

Page 40: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

23

yang digunakan, nilai peserta didik sebelum dan sesudah

penelitian, foto, dan lain sebagainya yang dianggap penting.

7. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan

digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar

kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah. Adapun

instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Lembar Observasi

Lembar observaasi digunakan untuk menjamin keterlaksanaan

pembelajaran dengan model pembelajaran TGT. Lembar observasi

ini di dapat dari hasil observasi.

b. Lembar soal ujian atau tes

Tes adalah alat ukur atau prosedur yang digunakan dalam rangka

pengukuran dan penilaian. Tes yang digunakan dalam penilaian ini

adalah tes tertulis yang dilaksankan setelah proses pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran TGT.

c. RPP

RPP adalah satuan program pembelajaran yang dikemas

untuk satu atau beberapa kompetensi dasar untuk satu kali atau

beberapa beberapa kali pertemuan. RPP berisi garis besar tentang

hal-hal yang akan dilakukan oleh guru dan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung, baik untuk satu kali pertemuan atau

beberapa kali pertemuan (Hamdani, 2011: 203).

Page 41: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

24

d. Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok

mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup standar

kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk

penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar (Trianto,

2007: 68).

e. Materi

Menurut Wisudawati dan Sulistyowati (2014: 270), materi

adalah benda, bahan, segala sesuatu yang tampak, sesuatu yang

menjadi bahan (untuk diujikan, dipikirkan, dibicarakan,

dikarangkan, dan sebagainya). Materi pembelajaran adalah

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta

didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.

8. Analisis Data

Analisis data sangat diperlukan guna mengetahui hasil dan atau

untuk menarik kesimpulan yang logis berdasarkan data yang telah

dikumpulkan disetiap siklusnya. Analisis data pada dasarnya adalah

upaya memilih, memilah, membuang, dan menggolongkan data untuk

menjawab dua hal pokok; (a) tema apa yang dapat Anda temukan pada

data yang telah Anda kumpulkan dan (b) seberapa jauh data tersebut

dapat mendukung tema penelitian. (Muslich, 2012: 91).

Page 42: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

25

a. Untuk menilai rata-rata ulangan tes formatif digunakan

penghitungan dengan rumus:

M=

Keterangan:

M = Nilai rata-rata

∑X = Jumlah semua nilai siswa

N = Jumlah siswa x 100% (Djamarah, 2005: 302)

b. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa, digunakan

rumus sebagai berikut:

P=

x 100%

Keterangan:

P = Jumlah nilai dalam persen

F = Frekuensi

N = Jumlah nilai keseluruhan (Djamarah, 2005: 264-265)

9. Indikator Pencapaian

Selain menentukan persentase ketuntasan ketercapaian, juga

menetapkan indikator ketercapaian, yakni sebagai berikut:

a. Indikator untuk ketuntasan hasil belajar individu

Indikator ketuntasan peningkatan pemahaman siswa apabila siswa

tersebut mencapai KKM ≥ 60.

b. Indikator untuk ketuntasan hasil belajar secara nasional

Page 43: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

26

Kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat

85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan

60%.

H. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, penulis

menyusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I Berisi pendahuluan yang mencakup Latar Belakang

Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian,

Hipotesis, Manfaat Penelitian, Definisi Operasional,

Metode Penelitian, dan Sitematika Penulisan.

BAB II Dalam bab ini penulis menguraikan studi kepustakaan

yaitu tinjauan pustaka dan landasan teori yang penulis

gunakan terkait teori dan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games

Tournament ) dan pembelajaran IPA.

BAB III Dalam bab ini penulis berupaya mengurai tentang

pelaksanaan tindakan yang terdiri dari: gambaran umum

MI Geyongan, subjek penelitian, deskripsi pelaksanaan

siklus I dan deskripsi pelaksanaan siklus II.

BAB IV Dalam bab ini penulis memaparkan hasil penelitian,

antara lain meliputi deskripsi per siklus yang membahas

Page 44: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

27

mengenai data hasil pengamatan, refleksi keberhasilan

dan kegagalan, serta berisi pembahasan.

BAB V Bab ini berisi penutup yang meliputi kesimpulan hasil

penelitian dan saran-saran.

Page 45: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

28

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar

1. Belajar

a. Definisi Belajar

Belajar adalah hal terpenting dalam setiap usaha pendidikan,

sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan.

Perubahan dan kemampuan untuk berubah merupakan batasan dan

makna yang terkandung dalam belajar. Seseorang belajar pada

dasarnya didorong keinginan untuk mengembangkan potensinya dalam

mencapai tujuan. Dalam perspektif agama islam, belajar merupakan

kewajiban bagi setiap orang beriman agar memperoleh ilmu

pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat kehidupan mereka.

Dalam proses pengajaran, unsur proses belajar memegang peranan

yang sangat penting/vital. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh

kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification

or strengthening of behavior through experiencing) (Hamalik, 2014:

36).

Berikut definisi belajar menurut beberapa pakar pendidikan;

(Suprijono, Agus 2011: 2)

1) Gagne mengatakan belajar adalah perubahan disposisi atau

kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan

Page 46: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

29

disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses

pertumbuhan seseorang secara ilmiah.

2) Travers

Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku.

3) Morgan

Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen

sebagai hasil dari pengalaman.

4) Harold Spears

Belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba

sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu.

Menurut Susanto (2013: 4) belajar adalah suatu aktivitas yang

dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk

memperoleh suatu konsep, pemahaman atau pengetahuan baru

sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku

yang relatif tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun dalam

bertindak.

Sedangkan menurut Djamarah (2011: 13) belajar adalah

serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi

dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan

psikomotorik.

Page 47: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

30

Suryabrata (2007: 232) mendefinisikan belajar adalah suatu

proses yang membawa perubahan dan dari perubahan itu didapat

kecakapan baru karena adanya suatu usaha yang disengaja.

Berdasarkan pengertian-pengertian belajar tersebut, maka dapat

dikatakan bahwa sebenarnya ada tiga komponen dalam kegiatan

belajar adalah: sesuatu yang dipelajari, proses belajar dan hasil belajar

(Fathurrohman dan Sulistyorini, 2012: 11). Rangkaian kegiatan belajar

di atas dapat di ilustrasikan pada bagan berikut:

Bagan 2.1 Rangkaian Kegiatan Belajar

(Fathurrohman dan Sulistyorini, 2012: 11)

b. Prinsip-prinsip belajar

Prinsip-prinsip belajar relatif berlaku umum berkaitan dengan

perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung atau

berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta

perbedaan individual (Rusman, 2012: 100).

1. Perhatian dan motivasi

Perhatian mempunyai peran penting dalam kegiatan belajar.

Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan

pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan,

diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam

kehidupan sehari-hari, akan membangkitkan motivasi untuk

mempelajarinya.

INPUT OUTPUT PROCESS

Page 48: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

31

Motivasi erat kaitannya dengan minat. Siswa yang memiliki

minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik

perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya untuk

mempelajari bidang studi tersebut.

2. Keaktifan

Belajar tidak dapat dipaksakan oleh orang lain dan juga

tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin

terjadi apabila anak aktif mengalaminya sendiri.

3. Keterlibatan langsung

Menurut Edgar Dale, dalam penggolongan

pengalamanbelajar yang dituangkan dalam cone experience atau

kerucut pengalaman, mengemukakan bahwa belajar yang paling

baik adalah belajar dari pengalaman langsung.

4. Pengulangan

Menurut teori psikologi daya, belajar adalah melatih daya-

daya yang ada pada manusia yang terdiri atas mengamati,

menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berpikir, dan

sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya

tersebut akan berkembang.

5. Tantangan

Tantangan yang dihadapi dalam belajar membuat siswa

bergarah untuk mengatasinya. Bahan belajar yang baru, yang

Page 49: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

32

banyak mengandung masalah perlu dipecahkan membuat siswa

tertantang untuk mempelajarinya.

6. Balikan dan penguatan

Contoh dari balikan dan penguatan adalah siswa belajar

sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai yang baik dalam ulangan.

Nilai yang baik itu mendorong anak untuk belajar lebih giat lagi.

Nilai yang baik dapat merupakan operant conditioning atau

penguatan positif. Sebaliknya, anak yang mendapat nilai jelek

ketika ulangan akan merasa takut tidak naik kelas. Hal ini juga bisa

mendorong anak untuk belajar lebih giat.

7. Perbedaaan individu

Siswa merupakan individu yang unik, artinya tidak ada dua

orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu

dengan yang lainnya. Perbedaan belajar ini berpengaruh pada cara

dan hasil belajar siswa.

Adapun prinsip-prinsip belajar menurut teori Gestalt antara

lain: (Djamarah, 2011: 20-21).

1) Belajar berdasarkan keseluruhan

Orang berusaha menghubungkan suatu pelajaran dengan

pelajaran yang lain. Bahan pelajaran tidak dianggap terpisah, tetapi

merupakan satu kesatuan.

2) Belajar adalah suatu proses perkembangan

Page 50: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

33

Anak-anak bisa dapat mempelajari dan merencanakan bila

ia telah matang untuk menerima bahan pelajaran itu. Manusia

sebagai oganisme yang berkembang, kesediaannya mempelajari

sesuatu tidak hanya ditentukan oleh kematangan jiwa, tapi juga

perkembangan lingkungan dan pengalaman.

3) Siswa sebagai organisme keseluruhan

Siswa belajar tidak hanya intelektualnya saja, tetapi juga

emosionalnya dan jasmaninya.

4) Terjadi transfer

Bila dalam suatu kemampuan telah dikuasai, maka dapat

dipindahkan untuk menguasai kemampuan yang lain. Kemampuan

tersebut dipakai untuk mempelajari hal-hal yang lain. Misalnya

belajar matematika bila telah menguasai dapat dipergunakan dalam

masalah jual-beli bahan tertentu.

5) Belajar adalah reorganisasi pengalaman

Belajar timbul bila seserang menemui situasi baru dalam

kehidupannya. Dalam melengkapi hal itu ia akan menggunakan

semua pengalaman yang telah dimilikinya. Misalnya seorang anak

kulitnya mengelupas akibat terbakar saat bermain api. Anak belajar

dari pengalamannya bahwa api itu panas dan bisa membakar kulit

manusia. Karena pengalaman itu siswa tidak akan mengulangi

untuk bermain-main dengan api.

6) Belajar harus dengan insight

Page 51: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

34

Insight adalah suatu saat dalam proses belajar dimana

seseorang melihat (insight) hubungan tertentu dalam unsur yang

mengandung suatu problem. Misalnya peristiwa banjir yang

dihubungkan dengan faktor-faktor lain.

7) Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan

dan tujuan.

8) Belajar berlangsung terus-menerus.

Belajar tidak hanya di sekolah, tetapi juga di luar sekolah.

Siswa dapat memperoleh pengetahuan/pengalaman sehari-hari di

rumah atau dimasyarakat.

c. Asas-asas belajar

1. Tujuan belajar

Tujuan adalah perangkat hasil yang hendak dicapai setelah

siswa melakukan kegiatan belajar. tujuan yang disadari oleh siswa

sendiri sanagat bermakna dalam upaya menggerakkkan kegiatan

belajar untuk mencapai hasil yang optimal. Tujuan-tujuan belajar

ada tiga jenis yaitu:

a) Untuk mendapatkan pengetahuan

b) Penanaman konsep dan keterampilan

c) Pembentukan sikap (Sardiman, 2009: 24)

2. Motivasi belajar

Motivasi dapat bersumber dari dalam diri siswa sendiri

berdasarkan kebutuhan, dorongan dan kesadaran pada tujuan

Page 52: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

35

belajar. Motivasi ini disebut motivasi intrinsik. Motivasi belajar

dapat juga tumbuh berdasarkan rangsangan dan tekanan atau

desakan dari luar, misalnya dengan hadiah, ganjaran, hukuman dan

pemberian harapan lainnya, yang disebut motivasi ekstrinsik.

3. Umpan balik hasil belajar

Guru dapat memberikan umpan balik dengan berbagai cara,

seperti: mengajukan pertanyaan dan memberikan jawaban silih

berganti, antara guru dan para siswa, pertukaran dan mengoreksi

karangan-karangan di dalam kelas, memeriksa karangan oleh

seorang volunteer kelas, atau mengecek dan mengomentari

langsung di tempat oleh guru sambil berkeliling di dalam kelas.

4. Transfer hasil belajar

Hasil belajar dalam kelas harus dapat dilaksanakan ke

dalam situasi-situasi di luar sekolah. Dengan kata lain, murid dapat

mentransferkan hasil belajar itu ke dalam situasi-situasi yang

sesungguhnya di dalam masyarakat (Hamalik, 2014: 85-88).

2. Hasil Belajar

a. Pengertian hasil belajar

Menurut Purwanto (2010: 46-47) menyatakan bahwa hasil

belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang

mengikuti proses belajar mengajar. Hasil belajar menurut Dimyati dan

Mudjiono (1999: 250-251) merupakan tingkat perkembangan mental

yang lebih baik dibandingkan pada saat sebelum belajar.

Page 53: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

36

Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi

perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari yang tidak

tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti, Oemar

malik (2006: 30). Sementara menurut Bloom dalam Agus Suprijono

(2011: 6-7) mengemukakan bahwa: Hasil belajar mnecakup

kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Domain kognitif

adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension

(pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application

(menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan),

synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan

baru), evaluation (menilai).Domain afektif adalah receiving (sikap

menerima), responding (member respon), valuing (nilai), organization

(organisasi), characterization (karakterisasi). Domain psikomotor

meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga

mencakup keterampilan produktif, teknik fisik, social, manajerial dan

intektual.

Proses belajar dan hasil belajar merupakan satu kesatuan yang

saling terkait. Belajar dapat dipandang dari dua subjek, yaitu guru dan

siswa. Dari segi siswa belajar dialami sebagai suatu proses, sedangkan

dari segi guru proses belajar tersebut sesuatu hal. Berikut pola

hubungan proses belajar dengan hasil belajar.

Page 54: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

37

Bagan 2.1

Hubungan Proses Belajar dengan Hasil Belajar (Dimyati, 2002: 19)

Bagan di atas menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran

dirumuskan oleh guru berdasarkan pertimbangan-pertimbangan

tertentu. Tujuan pembelajaran tersebut juga merupakan sasaran belajar

bagi siswa menurut pandangan dan rumusan guru, siswa memiliki latar

pengalaman dan kemampuan awal dalam proses pembelajaran.

Kegiatan belajar mengajar merupakan tindak pembelajaran guru di

kelas dengan menggunakan bahan mengajar dari berbagai bidang studi

di sekolah. Proses belajar merupakan hal yang dialami oleh siswa

sebagai wujud respon terhadap pembelajaran yang telah direncanakan

oleh guru yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif,

afektif dan psikomotorik. Perilaku siswa merupakan hasil proses

belajar, dan hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar.

Kegiatan belajar

mengajar

Bahan Belajar

Proses belajar

peningkatan

kemampuan

kognitif, afektif dan

psikomotorik

Perilaku

Hasil

Belajar

Tujuan

Pembelajaran

Guru

Siswa

Page 55: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

38

Menurut Bloom hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,

afektif dan psikomotorik. (Suprijono, Agus 2011: 6).

1) Kognitif mencakup pengetahuan, pemahaman, menerapkan,

analisis (menguraikan), synthesis (merencanakan) dan menilai.

2) Afektif meliputi sikap menerima, memberikan respon, nilai

organisasi, karakterisasi.

3) Psikomotorik meliputi fisik dan keterampilan

Berdasarkan pengertian beberapa ahli di atas hasil belajar

merupakan suatu pencapaian dari tujuan pembelajaran dalam bidang

tertentu untuk mengetahui tingkat perkembangan belajar siswa yang

digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran terselesaikannya bahan

pelajaran apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh

perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam kemampuan kognitif

(kemampuan), afektif (sikap), psikomotorik (keterampilan).

Cara pengukuran hasil belajar siswa yaitu dengan melakukan

penilaian. Penilaian hasil belajar (PP no.19 tahun 2005), standar

penilaian ada 3 yaitu penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian

hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan penilaian hasil belajar oleh

pemerintah. Bentuk penilaian hasil belajar oleh guru yaitu ulangan

harian, ulangan akhir semester, ulangan akhir semester, dan ulangan

kenaikan kelas. Acuan pada pengujian berbasis kompetensi adalah

acuan kriteria.

Page 56: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

39

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar

Djamarah (2011: 176) mengemukakan berbagai faktor yang

mempengaruhi proses dan hasil belajar sebagai berikut:

1. Faktor internal

a. Faktor fisiologis

Secara umum kondisi fisiologis, seperti kondisi

kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek,

tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya. Hal-hal

tersebut dapat mempengaruhi siswa dalam menerima materi

pelajaran.

b. Faktor psikologis

Setiap individu dalam hal ini siswa pada dasarnya

memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal

ini turut mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor

psikologis meliputi intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat,

motif, motivasi, kognitif, dan daya nalar siswa.

2. Faktor eksternal

a. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar.

Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan

sosial.

b. Faktor instrumental

Page 57: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

40

Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang

keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil

belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat

berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan

belajar yang telah direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini

berupa kurikulum, sarana, dan guru (Rusman, 2012: 123-124).

c. Klasifikasi hasil belajar

Menurut Bloom tujuan pembelajaran dapat diklasifikasikan ke

dalam tiga ranah (domain), yaitu:

1) Domain kognitif; berkenaan dengan kemampuan dan kecakapan-

kecakapan intelektual berpikir.

2) Domain afektif; berkenaan dengan sikap, kemampuan dan

penguasaan segi-segi emosional, yaitu perasaan, sikap, dan nilai.

3) Domain psikomotor; berkenaan dengan suatu keterampilan-

keterampilan atau gerakan-gerakan fisik (Rusman, 2012:124).

3. Evaluasi Hasil Belajar

a. Definisi evaluasi hasil belajar

Evaluasi merupakan penilaian terhadap tingkat keberhasilan

siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.

Evaluasi merupakan proses yang menentukan kondisi, di mana suatu

tujuan telah dapat dicapai. Kegiatan evaluasi dapat mencakup deskripsi

tingkah laku, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Data kuantitatif

dilengkapi dengan pengukuran, yang digunakan untuk menentukan

Page 58: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

41

perkembangan dan pertumbuhan siswa. di samping itu, evaluasi

kuantitatif juga diperlukan untuk menempatkan posisi seorang siswa

dalam kelompok atau kelasnya (Sukardi, 2009: 1-3).

b. Fungsi dan tujuan hasil evaluasi belajar

Tujuan dan fungsi evaluasi menurut Syah Muhibbin (2010: 99)

antara lain:

1. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa

dalam kurun waktu proses belajar tertentu.

2. Untuk mengetahui posisi siswa dalam kelompok kelasnya.

3. Untuk mengetahui tingkat usaha siswa dalam belajar.

4. Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil metode mengajar

yang telah digunakan guru dalam proses belajar mengajar.

Selain itu, berdasarkan Undang-undang Sisdiknas No.20 tahun

2003 pasal 58 (1) evaluasi hasil belajar siswa dilakukan untuk

memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar siswa secara

berkesinambungan.

1. Fungsi evaluasi hasil belajar:

a) Sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik telah

menguasai pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan yang

telah diberikan oleh seorang guru.

b) Untuk mengetahui aspek-aspek kelemahan peserta didik dalam

melakukan kegiatan belajar.

c) Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar.

Page 59: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

42

d) Sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru, yang bersumber

dari siswa.

e) Sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar siswa.

f) Sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada para orang

tua siswa (Sukardi, 2009: 4).

2. Evaluasi hasil belajar memiliki tujuan-tujuan tertentu:

a. Memberikan informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya

mencapai tujuan-tujuan belajar melalui kegiatan belajar.

b. Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk

membina kegiatan-kegiatan belajar siswa lebih lanjut, baik

keseluruhaan kelas maupun masing-masing individu.

c. Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk

mengetahui kemampuan siswa, menetapkan kesulitan-

kesulitannya dan menyarankan kegiatan-kegiatan remedial

(perbaikan).

d. Memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar

untuk mendorong motivasi belajar siswa dengan cara

menganal kemajuannnya sendiri dan merangsangnya untuk

melakukan upaya perbaikan.

e. Memberikan informasi tentang semua aspek tingkah laku

siswa, sehingga guru dapat membantu perkembangannya

menjadi warga masyarakat dan pribadi yang berkualitas.

Page 60: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

43

f. Memberikan informasi yang tepat untuk membimbing siswa

memilih sekolah, atau jabatan yang sesuai dengan

kecakapan, minat dan bakatnya.

b. Prinsip-prinsip evaluasi

Prinsip tidak lain adalah pernyataan yang mengandung

kebenaran hamper sebagian besar, jika tidak dikatakan benar

untuk semua kasus. Hal ini sesuai dengan pendapat Cross yang

mengatakan bahwa a principle is a statement that holds in most,

if not all cases. Keberadaan prinsip bagi seorang guru

mempunyai arti penting, karena dengan memahami prinsip

evaluasi dapat menjadi petunjuk atau keyakinan bagi dirinya

atau guru lain guna merealisasi evaluasi dengan cara benar.

Beberapa prinsip evaluasi dapat dilihat seperti berikut:

1) evaluasi harus masih dalam kisi-kisi kerja tujuan yang

telah ditentukan.

2) Evaluasi sebaiknya dilaksanakan secara komprehensif.

3) Evaluasi diselenggarakan dalam proses yang

kooperatif antara guru dan peserta didik.

4) Evaluasi dilaksanakan dalam proses kontinu.

5) Evaluasi haru peduli dan mempertimbangkan nilai-

nilai yang berlaku (Sukardi, 2009: 4-5).

Page 61: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

44

d. Ragam Alat Evaluasi

Menurut Rusyan dkk (1989: 215) alat evaluasi dibedakan

menjadi dua jenis, yakni tes dan non tes.

1. Tes

Jenis tes terdiri dari tiga bentuk:

a. Tes lisan

b. Tes tulisan

c. Tes tindakan

2. Non tes

Alat evaluasi jenis ini antara lain ialah:

a. Observasi, yakni pengamatan pada tingkah laku pada suatu

situasi tertentu.

b. Wawancara, yakni berkomunikasi langsung antara yang

mewawancara dengan yang diwawancara.

c. Studi kasus, yaitu mempelajari individu dalam periode tertentu

secara terus-menerus untuk melihat perkembangannya.

d. Skala penilaian, yaitu salah satu alat penilaian yang

mempergunakan skala yang telah disusun dari ujung yang

negatif sampai kepada ujung yang positif sehingga pada skala

tersebut si penilai tinggal membubuhi tanda cek saja.

e. Chek list, sebenarnya hampir menyerupai skala penilaian,

hanya pada skala ini tidak perlu disusun kriteria dari negatif

Page 62: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

45

sampai ke yang positif, tetapi bukan dengan kemungkinan-

kemungkinan jawaban yang akan diminta dari yang dievaluasi.

f. Inventory, yaitu pertanyaan di mana yang ditanya tinggal

memilih alternative jawaban di antara setuju, kurang setuju,

dan tidak setuju.

Pada prinsipnya evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan

berencana dan berkesinambungan. Adapun ragam evaluasi hasil

belajar menurut Syah Muhibbin (2010: 202) antara lain:

1. Pre-Test dan Post-Test

Kegiatan Pre-Test dilakukan guru secara rutin pada

setiap akan memulai penyajian materi baru. Tujuannya ialah

untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai

bahan yang akan disajikan. Sedangkan Post-Test yakni

kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhir

penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf

penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan. Evaluasi ini

berlangsung singkat dan cukup dengan menggunakan

instrumen sederhana yang berisi item-item yang jumlahnya

sangat terbatas.

2. Evaluasi Prasyarat

Evaluasi prasyarat bertujuan untuk mengidentifikasi

penguasaan siswa atas materi lama yang mendasari materi baru

Page 63: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

46

yang akan diajarkan. Contoh evaluasi pelajaran perkalian

bilangan, karena penjumlahan merupakan prasyarat perkalian.

3. Evaluasi Diagnostik

Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah

satuan pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian

tertentu yang belum dikuasai siswa. Evaluasi jenis ini dititik

beratkan pada bahasan tertentu yang dipandang telah membuat

siswa mendapatkan kesulitan.

4. Evaluasi Formatif

Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai “ulangan”

yang dilakukan pada setiap akhir penyajiann suatu pelajaran.

Tujuannya untuk memperoleh umpan balik kesulitan belajar

siswa, sebagai bahan pertimbangan pengajaran

remidial/perbaikan.

5. Evaluasi Sumatif

Penilaian sumatif dapat dipandang sebagai ulangan

umum, yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik pada

akhir periode pelaksanaan program pengajaran. Evaluasi ini

dilakukan pada setiap akhir semester tahun ajaran. Hasilnya

dijadikann laporan resmi mengenai kinerja akademik siswa dan

bahan penentu naik tidaknya siswa ke kelas yang lebih tinggi.

Page 64: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

47

B. Mata Pelajaran (IPA) Materi Tumbuhan Hijau

1. Mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)

a. Definisi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam

kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah

dasar. Pembelajaran IPA adalah pembelajaran yang berdasarkan pada

prinsip-prinsip, proses yang mana dapat menumbuhkan sikap ilmiah

siswa terhadap konsep-konsep IPA. Konsep IPA di sekolah dasar

merupakan konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan

secara tersendiri, seperti mata pelajaran kimia, biologi, dan fisika.

Proses pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada

pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi

agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Hal ini

disebabkan karena IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk

memenuhi kebutuhan manusia yaitu melalui pemecahan masalah-

masalah yang dapat diidentifikasikan.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu pengetahuan

teoritis yang diperoleh/disusun dengan cara yang khas/khusus, yaitu

melakukan observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori,

eksperimentasi observasi dan demikian seterusnya kait-mengait antara

cara yang satu dengan cara yang lain (Salirawati, 2008:21). Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari alam dengan

segala isinya. IPA merupakan mata pelajaran wajib di sekolah. Mata

Page 65: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

48

pelajaran ini ini diberikan untuk memberikan pengetahuan tentang

benda-benda disekitar serta kejadian di lingkungan sekitar. Dengan

adanya mata pelajaran IPA diharapkan siswa mampu mengenal

lingkungannya dan dapat mengembangkan pengetahuan serta

gagasannya.

IPA merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang alam

sekitar beserta lainnya. IPA merupakan suatu ilmu teoritis, tetapi ilmu

tersebut didasarkan pada pengamatan percobaan-percobaan terhadap

gejala alam sesuai dengan hasil pengamatan (Ahmadi, 2008: 1)

IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam

secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-

prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan

IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari

diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut

dalam menerapkannya di dalam kehidupannya sehari-hari. Proses

pembelajaran menekankan pada pemberian pengalaman secara

langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan

memahami alam sekitar secara ilmiah (KTSP Standar isi 2006).

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di

SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus

dicapai oleh siswa dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum

disetiap satuan pendidikan.pencapaian SK dan KD didasarkan pada

Page 66: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

49

pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja

ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru (KTPS

Standar isi 2006).

Menurut Lord Bullock dalam Garnida dan Budiman, (2002: 6)

IPA merupakan suatu proses terbuka dan IPA dipandang sebagai studi

yang banyak berhubungan dengan manusia dan masyarakat, yaitu

suatu studi yang memerlukan imajinasi, perasaan, pengamatan dan

juga analisis.

b. Fungsi Mata Pelajaran IPA di MI

Fungsi mata pelajaran IPA di MI adalah sebagai berikut :

1) Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai

lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya dengan

pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari.

2) Mengembangkan keterampilan proses.

3) Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi

siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari.

4) Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan berkaitan

yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi

dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehidupan

sehari-hari.

5) Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu

pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta ketrampilan yang

berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan

Page 67: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

50

pendidikan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. (Garnida dan

Budiman, 2002: 253-254)

c. Tujuan Pembelajaran IPA di MI

Tujuan pembelajaran IPA di MI adalah agar siswa memiliki

kemampuan sebagai berikut :

1) Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan

kehidupan sehari-hari.

2) Memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan

gagasan tentang alam sekitar.

3) Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda

serta kejadian di lingkungan sekitar.

4) Bersikap ingin tahu, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung

jawab, bekerjasama, dan mandiri.

5) Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan

gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan

sehari-hari.

6) Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk

memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan

sehari-hari.

7) Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar sebagai

kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa (Garnida dan

Budiman, 2002: 254).

Page 68: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

51

d. Ruang Lingkup Pelajaran IPA untuk MI

Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk MI meliputi aspek-

aspek sebagai berikut :

1) Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan,

tumbuhan dan interaksinya.

2) Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi : udara, air, tanah dan

batuan.

3) Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat sederhana,

cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-benda langit lainnya.

4) Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan dan pelestariannya

(Garnida dan Budiman, 2002: 254).

e. Kurikulum IPA kelas V

Kurikulum yang diterapkan di MI Ma’arif NU Dsn. Geyongan

Ds. Kandangan Kec. Bawen Kab. Semarang adalah Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP).

f. SK dan KD IPA kelas V

Adapun Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

dalam materi yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

SK 2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan

KD 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan

2.2 Mendiskripsikan ketergantungan manusia dan hewan pada

tumbuhan hijau sebagai sumber makanan (Depdiknas, 2011:

77-78).

Page 69: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

52

3. Materi Tumbuhan Hijau

Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan untuk bertahan

hidup. Manusia makan berbagai jenis makanan setiap hari. Tumbuhan

mampu membuat makanan sendiri, sedangkan hewan tidak. Namun

demikian, tidak semua tumbuhan dapat membuat makanan sendiri. Hanya

tumbuhan berhijau daun yantg dapat membuat makanan sendiri. Proses

pembuatan makanan pada tumbuhan hijau dinamakan proses fotosintesis.

Fotosintesis berlangsung di bagian daun karena daun banyak mengandung

zat hiau daun yang disebut klorofil.

a. Bahan-bahan yang dibutuhkan tumbuhan untuk fotosintesis

1) Air

2) Karbon dioksida

3) Cahaya matahari

b. Proses fotosintesis pada tumbuhan

Tumbuhan mengambil air dari dalam tanah dengan cara

menyerap air tersebut dengan rambut akar yang dimilikinya. Air yang

diserap melalui rambut akar masuk ke dalam batang melalui pembuluh

kayu. Kemudian, air yang mengandung zat hara ini disebarkan ke

semua bagian tumbuhan, seperti ranting dan daun.

Karbondioksida dari udara masuk ke tubuh tumbuhan melalui

stomata dan lentisel. Stomata adalah lubang-lubang kecil yang terdapat

di permukaan daun bagian bawah. Lentisel adalah lubang-lubang kecil

yang terdapat di batang.

Page 70: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

53

Air dan karbondioksida dapat diolah menadi makanan

(karbohidrat) yang diperlukan oleh tumbuhan. Untuk membuat

makanan, tumbuhan memerlukan cahaya sebagai sumber tenaga atau

energi. Energi cahaya yang mengenai daun diserap oleh klorofil.

Energi tersebut dipakai oleh klorofil untuk mengubah air dan

karbondioksida menjadi karbohidrat dan oksigen. Reaksi fotosintesis

dapat dituliskan sebagai berikut:

Air + Karbondioksida

karbohidrat + oksigen

Secara alami, fotosintesis hanya terjadi pada siang hari karena

fotosintesis memerlukan cahaya matahari. Cahaya yang dapat

memberikan energi terbesar untuk fototsintesis adalah cahaya

matahari. Cahaya lampu juga dapat memberi energi pada proses

fotosintesis. Akan tetapi, energi cahaya matahari jauh lebih besar

daripada energi cahaya lampu.

c. Hasil proses fotosintesis

1) Karbohidrat

2) Oksigen

d. Pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan tumbuhan hijau

Tumbuhan hijau memerlukan cahaya, khususnya cahaya

matahari, yang cukup untuk pertumbuhannya. Di tempat yang cukup

mendapat cahaya matahari, daun tumbuhan terlihat lebih hijau.

Sebaliknya, di tempat yang kurang mendapat cahaya matahari, warna

daun terlihat lebih pucat. Selain itu, tanaman yang kurang mendapat

Page 71: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

54

cahaya matahari akan tumbuh tidak normal, yaitu mempunyai batang

yang tinggi, daun kecil dan pucat.

e. Makanan hasil fotosintesis disimpan sebagai makanan cadangan

Manusia dapat tumbuh karena makanan. Begitu juga dengan

tumbuhan hijau. Pada proses fotosintesis dihasilkan karbohidrat dan

oksigen. Karbohidrat digunakan oleh tumbuhan hijau untuk tumbuh,

memperbanyak diri, dan sebagai makanan cadangan. Tumbuhan

tertentu menyimpan makanan cadangan di umbi, buah, biji atau

batang.

1) Tumbuhan yang menyimpan makanan cadangan di dalam umbi

antara lain: kentang, wortel, talas, singkong, bawang merah dan ubi

jalar.

2) Tumbuhan yang menyimpan makanan cadangan di dalam buah

antara lain: avokad, mangga, jeruk, apel, nanas dll.

3) Tumbuhan yang menyimpan makanan cadangan di dalam biji

antara lain: kacang tanah, kacang kedelai, kacang merah dan

kacang hijau.

4) Tumbuhan yang menyimpan makanan cadangan di dalam batang

antara lain: tebu dan sagu.

f. Manusia dan hewan bergantung pada tumbuhan hijau

1) Tumbuhan hijau sebagai sumber makanan

2) Tumbuhan bermanfaat sebagai bahan penyedap rasa

3) Tumbuhan bermanfaat sebagai bahan obat-obatan

Page 72: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

55

4) Tumbuhan bermanfaat sebagai bahan sandang

5) Tumbuhan bermanfaat sebagai bahan peralatan rumah tangga

(Haryanto, 2004: 45-48).

C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament)

1. Definisi model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Erman Suherman (2001: 218) menyatakan bahwa pembelajaran

kooperatif mencakup suatu kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai

sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan suatu

tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama. Menurut

Anita Lie (2003: 12), sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada

siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa lain dalam tugas-tugas

terstruktur disebut sebagi sistem “pembelajaran gotong royong” atau

pembelajaran kooperatif. Jadi dari beberapa pengertian ahli tersebut

pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang

memungkinkan siswa belajar dalam kelompok atau team untuk saling

membantu, mendiskusikan, dan beragumentasi dalam menyelesaikan

masalah, tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama

dalam pembelajaran.

Teams Games Tournament (TGT) merupakan salah satu model

pembelajaran tim siswa, ini pada mulanya dikembangkan oleh Davied De

Vries dan Keith Edwards, ini merupakan metode pembelajaran pertama

dari John Hopkins (Slavin, 2009: 13).Secara umum TGT sama saja dengan

STAD kecuali satu hal: TGT menggunakan turnamen akademik, dan

Page 73: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

56

menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, di mana para

siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang

kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka. TGT sangat sering

digunakan dengan dikombinasikan dengan STAD, dengan menambahkan

turnamen tertentu pada struktur STAD yang biasanya (Slavin, 2009: 163)

Model Teams Games Tournament (TGT)adalah salah satu tipe atau

model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan

aktivitas seluruh siswa tanpa ada perbedaan status, melibatkan peran siswa

sebagai tutor sebaya, dan mengandung unsur permainan dan

reinforcement.Aktivitas belajar dengan model TGT memungkinkan siswa

dapat belajar lebih rileks di samping menumbuhkan tanggung jawab, kerja

sama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar (Hamdani, 2011:92).

Jadi Teams Games Tournament (TGT) merupakan pembelajaran

yang berupa kelompok, permainan, kerjasama, dan pertandingan yang

mana pembelajaran tersebut mengutamakan kekompakan.

Beberapa pengertian dari para ahli tersebut, penulis menyimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games

Tournament) adalah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif dimana

siswa dibagi dalam team belajar terdiri empat sampai lima orang yang

melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status,

melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsure

permainan dan reinforcement. Dalam aktivitas belajar dengan permainan

yang dirancang dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams

Page 74: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

57

Games Tournament) memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks di

samping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerjasama, persaingan

sehat dan keterlibatan belajar.

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan turnamen

akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu,

dimana para siswa berlomba sebagai wakil team mereka dengan anggota

team lain yang kemampuan akademiknya setara. Hasilnya, siswa yang

berprestasi paling rendah pada setiap kelompok memiliki peluang yang

sama untuk memperoleh poin bagi kelompoknya sebagai siswa yang

berprestasi tinggi.

TGT merupakan salah satu model pembelajaran tim siswa, ini

pada mulanya dikembangkan oleh Davied De Vries dan Keith Edwards,

ini merupakan metode pembelajaran pertama dari John Hopkins (Slavin,

2009: 13). Secara umum TGT sama saja dengan STAD kecuali satu hal:

TGT menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan

sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai

wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik

sebelumnya setara seperti mereka. TGT sangat sering digunakan dengan

dikombinasikan dengan STAD, dengan menambahkan turnamen tertentu

pada struktur STAD yang biasanya (Slavin, 2009: 163)

2. Tujuan penggunaan model pembelajaran TGT

Tujuan menurut Muslimin Ibrahim (2000: 7), model pembelajaran

kooperatif setidak-tidaknya mempunyai tiga tujuan pembelajaran. Tujuan

Page 75: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

58

yang pertama yaitu meningkatkan hasil belajar akademik di mana siswa

dituntut untuk menyelesaikan tugas-tugas akademik. Tujuan kedua yaitu

pembelajaran kooperatif memberi peluang pada siswa yang berbeda latar

belakang dan kondisi untuk saling bergantung satu sama lain atas tugas-

tugas bersama, dan melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif,

belajar untuk menghargai satu sama lain. Tujuan ketiga dari pembelajaran

kooperatif ialah untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan

bekerjasama dan kolaborasi.

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT menurut Deutsch dalam

Slavin (2008: 31), mengidentifikasi tiga struktur tujuan dalam model

pembelajaran kooperatif tipe TGT yaitu:

a. Kooperatif, di mana usaha berorientasi tujuan dari tiap individu

member kontribusi pada pencapaian tujuan anggota yang lain.

b. Kompetitif, dimana usaha berorientasi tujuan dari tiap individu

menghalangi pencapaian tujuan anggota lainnya.

c. Individualistik, dimana usaha berorientasi tujuan dari tiap individu

tidak memiliki konsekuensi apa pun bagi pencapaian tujuan anggota

lainnya.

3. Tahap-tahap Pembelajaran TGT:

Ada lima langkah dalam pembelajaran TGT, yaitu sebagai berikut:

a. Penyajian Kelas

Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi dalam

penyajian kelas. Biasanya, dilakukan dengan pengajaran langsung atau

Page 76: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

59

ceramah dan diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini,

siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang

disampaikan guru karena akan membantu siswa bekerja lebih baik

pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan

menentukan skor kelompok.

b. Kelompok (team)

Kelompok biasanya terdiri atas empat sampai lima orang siswa

yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis

kelamin, ras, atau etnik. Fungsi kelompok adalah lebih mendalami

materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk

mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan

optimal pada saat game.

c. Game

Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk

menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan

belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri atas pertanyaan-

pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan

mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa

yang menjawab benar akan mendapat skor. Skor ini dikumpulkan

siswa untuk turnamen mingguan.

d. Turnamen

Turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit

setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah

Page 77: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

60

mengerjakan lembar kerja. Pada turnamen pertama, guru membagi

siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa yang tertinggi

prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga siswa selanjutnya pada

meja II, dan seterusnya.

e. Team recognize (penghargaan kelompok)

Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, dan

masing-masing kelompok akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila

rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Kelompok mendapat

julukan “super team” jika rata-rata skor mencapai 45 atau lebih,

“great team” apabila rata-rata mencapai 40-50, dan “good team”

apabila rata-rata 30-40 (Hamdani, 2011: 92-93).

Menurut Slavin (2009: 175) penghitungan poin turnamen yaitu

Poin tiap anggota tim ini dijumlahkan untuk mendapatkan skor tim, dan

timyang mencapai kriteria tertentu dapat diberi sertifikat atau ganjaran

(award) yang lain.

Menurut Slavin penghargaan diberikan jika telah melewati kriteria

sebagai berikut:

Manurut Kahfi (2004: 9) model pembelajaran kooperatif tipe TGT

meliputi 2 tahap, yaitu pra kegiatan pembelajaran dan detail kegiatan

pembelajaran. Pra kegiatan pembelajaran meliputi penyajian materi,

membagi peserta didik dalam kelompok belajar, dan membagi peserta

didik pada meja tournament. Detail kegiatan pembelajaran meliputi: (1)

Page 78: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

61

mengajar (teach), (2) belajar kelompok (team teach), (3) permainan

(tournament).

Berdasarkan uraian di atas, maka untuk menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan menggunakan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Tahap penyajian kelas (class precentation) guru memperkenalkan

materi yang diberikan secara langsung atau mendiskusikan dalam

kelas.

2. Belajar dalam kelompok (teams) terdiri dari 5-6 orang yang terdiri dari

peserta didik yang mempunyai kemampuan akademik yang berbeda,

yaitu peserta didik berkemampuan akademik tinggi (pandai), sedang

dan rendah setelah itu menerima tugas-tugas kelompok.

3. Permainan (games) dimainkan tiga peserta didik yang mewakili

kelompoknya. Peserta didik mengambil kartu bernomor dan berusaha

menjawab pertanyaan sesuai dengan nomor. Aturannya membolehkan

pemain untuk menantang jawaban yang lain.

4. Pertandingan (Tournament) dilakukan setiap pemain dalam tiap meja

menentukan dulu pembaca soal dan pemain yang pertama dengan cara

undian. Kemudian pemain yang menang undian mengambil kartu

undian yang berisi nomor soal dan diberikan kepada pembaca soal.

5. Penghargaan kelompok (team recognition) diberikan kepada kelompok

yang memiliki skor/poin tertinggi sesuai kriteria dan akan diberikan

penghargaan berupa sertifikat, hadiah dan sebagainya.

Page 79: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

62

Dari uraian tersebut maka pembelajaran TGT memiliki cirri-

ciri sebagai berikut:

1. Peserta didik dalam kelompok kecil.

2. Terdapat game tournament.

3. Ada penghargaan kelompok.

4. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran TGT (Teams Games

Tournament)

Slavin (2008), melaporkan beberapa laporan hasil riset tentang

pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap pencapaian belajar peserta

didik yang secara implisit mengemukakan keunggulan dan kelemahan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT, sebagai berikut:

a. Peserta didik di dalam kelas-kelas yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT memperoleh teman yang signifikan

lebih banyak dari kelompok rasial mereka dari peserta didik yang ada

dalam kelas tradisional.

b. Meningkatkaan perasaan/persepsi peserta didik bahwa hasil yang

mereka peroleh tergantung dari kinerja dan bukannya pada

keberuntungan.

c. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT meningkatkan harga diri

sosial pada peserta didik tetapi tidak untuk rasa harga diri akademik

mereka.

d. Keterlibatan peserta didik lebih tinggi dalam belajar bersama, tetapi

menggunakan waktu yang lebih banyak.

Page 80: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

63

Disamping kelebihan yang dimiliki, model pembelajaran

kooperatif tipe TGT juga memiliki kekurangan. Kekurangan dari model

pembelajaran kooperatif tipe TGT antara lain:

a. Bagi para pengajar pemula, model ini menumbuhkan waktu yang

banyak.

b. Membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai seperti persiapan

soal turnamen.

c. Siswa terbiasa belajar dengan adanya hadiah.

5. Sistem Penghitungan Poin Tournamen

Menurut Slavin (2009: 175) penghitungan poin turnamen yaitu

Poin tiap anggota tim ini dijumlahkan untuk mendapatkan skor tim, dan

timyang mencapai kriteria tertentu dapat diberi sertifikat atau ganjaran

(award) yang lain.

Adapun kriteria penghargaan yang disarankan adalah sebagai berikut:

Kriteria (rata-rata tim) Penghargaan

40 Tim baik

45 Tim sangat baik

50 Tim super

D. Keterkaitan Pembelajaran IPA dengan TGT

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu mata pelajaran yang

mempelajari gejala-gejala yang terjadi di alam secara nyata sehingga dalam

pembelajarannya juga membutuhkan cara yang mampu memberi konsep

pengetahuan secara kongkrit kepada siswa.

Page 81: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

64

Namun pada kenyataannya pembelajaran IPA tidak selalu diajarkan

secara kongkrit dan bersifat pengetahuan abstrak. Hal ini disebabkan antara

lain karena keterbatasan media, metode, dan pendekatan yang digunakan

dalam mengajar. Guru terkadang sulit untuk menentukan media yang

diperlukan atau sulit menemukan cara memberi pengalaman langsung kepada

siswa tentang materi yang hendak diajarkan.

Model TGT ini digunakan karena memiliki kelebihan yaitu: dalam

kelas kooperatif murid memiliki kebebasan untuk berinteraksi dengan

menggunakan pendapat,rasa percaya diri murid lebih tinggi, perilaku

mengganggu terhadap murid lain menjadi lebih kecil, motivasi murid lebih

bertambah,pemahaman yang lebih mendalam terhadap pokok bahasan,

meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, toleransi, antara murid dengan murid

dan murid dengan guru,dan murid dapat menelaah sebuah mata pelajaran atau

pokok bahasan bebas mengaktualisasikan diri dengan seluruh potensi yang ada

dalam diri murid tersebut dapat keluar, selain itu kerjasama antar murid juga

murid dengan guru akan membuat intreraksi belajar dalam kelas menjadi

hidup dan tidak membosankan. Dari kelebihan model pembelajaran kooperatif

tipe TGT tersebut, maka akan berkaitan dan berpengaruh dalam pembelajaran

IPA.

Berdasarkan penjelasan kelebihan tentang model TGT tersebut dapat

disimpulkan bahwa dengan menggunkan model pembelajaran kooperatif tipe

TGT dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas V MI Ma’arif

NU Dsn. Geyongan Ds. Kandangan Kec. Bawen Kab. Semarang dan dapat

Page 82: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

65

mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada. Sehingga diharapkan semua

siswa lebih termotivasi dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran yang

sedang berlangsung. Disamping itu dapat tercapainya tujuan pembelajaran

secara maksimal dan untuk mengurangi siswa berbicara sendiri dengan

temannya sehingga kondisi kelas lebih kondusif dan terarah saat pembelajaran

sedang berlangsung.

TGT merupakan salah satu model pembelajaran tim siswa, ini pada

mulanya dikembangkan oleh Davied De Vries dan Keith Edwards, ini

merupakan metode pembelajaran pertama dari John Hopkins (Slavin, 2009:

13). Secara umum TGT sama saja dengan STAD kecuali satu hal: TGT

menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan sistem

skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai wakil tim

mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara

seperti mereka. TGT sangat sering digunakan dengan dikombinasikan dengan

STAD, dengan menambahkan turnamen tertentu pada struktur STAD yang

biasanya (Slavin, 2009: 163)

Page 83: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

66

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. DESKRIPSI AWAL

1. Gambaran Umum MI Ma’arif NU Dsn. Geyongan Ds. Kandangan

Kec. Bawen Kab. Semarang.

a. Lokasi Penelitian:

Alamat penelitian :MI Ma’arif NU Dsn. Geyongan Ds.

Kandangan Kec. Bawen Kab. Semarang

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Materi pokok : Tumbuhan Hijau

Kelas/semester : V/I

b. Visi dan Misi MI Ma’arif Dsn. Geyongan Kecamatan Bawen

1) Visi

Terbentuknya Manusia yang Berakhlakul Karimah, Beriman

Bertaqwa, Cerdas dan Berprestasi.

2) Misi

a) Membiasakan siswa berjabat tangan dengan siswa muslim.

b) Membiasakan siswa hormat pada guru.

c) Membiasakan siswa sholat duhur berjamaan.

d) Memberikan layanan tambahan pendidikan di luar jam

sekolah

e) Memberikan fasilitas sekolah yang memadai.

Page 84: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

67

f) Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.

g) Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

3) Tujuan

a) Terbentuknya Pribadi Siswa yang Islami

b) Menjaga Eksistensi Madrasah

c) Terpenuhinya kebutuhan sarana prasarana pembelajaran

dan tertib administrasi

c. Keadaan Guru MI Ma’arif NU Dsn. Geyongan Kec. Bawen

Tabel 3.1

Daftar guru MI Ma’arif NU Dsn. Geyongan

No Nama Guru Jabatan Pendidikan

1. Sugiyanto S.Ag Kepala Sekolah S1

2. Joko Istiyandoko Prasetyo S.Pd.I Guru Kelas S1

3. Siti Jumiatun S.Pd.I Guru Kelas S1

4. Abdul Kholiq S.Pd.I Guru Kelas S1

5. Lilik Kristiawan S.Pd.I Guru Kelas S1

6. Nunik Puspitasari S.Pd.I Guru Kelas S1

7. Tezar Aditiya Mufid S.Pd.I Guru Kelas S1

d. Data Siswa Tahun Pelajaran 2016\2017

Tabel 3.2

Daftar Siswa MI Ma’arif NU Dsn. Geyongan

No Kelas Jumlah Siswa Jumlah Jumlah

Rombel L P

1. I 8 3 11 1

2. II 4 12 16 1

3. III 7 7 14 1

4. IV 7 5 12 1

5. V 10 10 20 1

6. VI 3 6 9 1

7. JUMLAH 39 43 82 6

Page 85: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

68

e. Karakteristik Siswa

Siswa kelas V MI Ma’arif NU Dsn. Geyongan Ds.

Kandangan Kec. Bawen Kab. Semarang tahun pelajaran

2016/2017 berjumlah 20 siswa terdiri dari 10 orang siswa laki-laki

dan 10 orang siswa perempuan. Data keadaan peserta didik di MI

Ma’arif NU Dsn. Geyongan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Data Keadaan Siswa

No Nama Siswa Keterangan

Laki-laki Perempuan

1. Ahmad Fauzan Nurkamid

2. Ahmad Fauzi Nurkamid

3. Ardita Syarifatul Taufyani

4. Danu Aris Setiawan

5. Dina Hasnatul Maghfiroh

6. Erlinda Ayu Saputri

7. Fahma Salsabila

8. Grisela Astrid Saliva

9. Habib Ali Mashudi

10. Habib Ali Maskur

11. Ilham Aditiya Khavid

12. Mas Arul Khoirurrizaq

13. Rafa Faisal Ardyatama

14. Ridlo Abdur Rozaq

15. Rifki Dwi Saputro

16. Sarmila MD Shamim Sikder

17. Vanisa Pramesti

18. Vike Wulandari

19. Wiwid Widianingsih

20. Zahra Amelia Putri

f. Perolehan Nilai Pra Siklus

Kondisi awal (Pra Siklus) dilaksanakan pada 9 Agustus

2016. Pada tahap ini, peneliti melaksanakan pre-test untuk

memperoleh kemampuan awal siswa kelas V semester di MI

Ma’arif NU Dsn. Geyongan Kec. Bawen. Berikut ini hasil pra

Page 86: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

69

siklus sebelum diberikan tindakan menggunakan model

pembelajaran TGT.

Tabel 3.4

Perolehan Nilai Pra Siklus

No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan

1. Ahmad Fauzan Nurkamid 60 50 Tidak Tuntas

2. Ahmad Fauzi Nurkamid 60 60 Tuntas

3. Ardita Syarifatul Taufyani 60 40 Tidak Tuntas

4. Danu Aris Setiawan 60 40 Tidak Tuntas

5. Dina Hasnatul Maghfiroh 60 50 Tidak Tuntas

6. Erlinda Ayu Saputri 60 60 Tuntas

7. Fahma Salsabila 60 70 Tuntas

8. Grisela Astrid Saliva 60 60 Tuntas

9. Habib Ali Mashudi 60 50 Tidak Tuntas

10. Habib Ali Maskur 60 40 Tidak Tuntas

11. Ilham Aditiya Khavid 60 50 Tidak Tuntas

12. Mas Arul Khoirurrizaq 60 70 Tuntas

13. Rafa Faisal Ardyatama 60 50 Tidak Tuntas

14. Ridlo Abdur Rozaq 60 50 Tidak Tuntas

15. Rifki Dwi Saputro 60 40 Tidak Tuntas

16. Sarmila MD Shamim Sikder 60 60 Tuntas

17. Vanisa Pramesti 60 70 Tuntas

18. Vike Wulandari 60 50 Tidak Tuntas

19. Wiwid Widianingsih 60 40 Tidak Tuntas

20. Zahra Amelia Putri 60 40 Tidak Tuntas

1040

52

g. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran IPA materi

tumbuhan hijau semester ganjil tahun pelajaran 2016. Penelitian ini

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT,

dilaksanakan dalam 2 siklus. Penelitian tersebut menggunakan jam

mata pelajaran IPA sesuai dengan jadwal pelajaran IPA kelas V

Page 87: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

70

semester I di MI Ma’arif NU Dsn. Geyongan Ds. Kandangan Kec.

Bawen Kab. Semarang tahun pelajaran 2016/2017.

Waktu pelaksanaan penelitiannya adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan pra siklus untuk observasi awal pada Agustus 2016

2) Kegiatan pra-siklus dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2016

3) Kegiatan siklus I dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2016

4) Kegiatan siklus II dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus 2016

B. DESKRIPSI PELAKSANAAN SIKLUS I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada semester I, pada

tanggal 23 Agustus 2016. Pelaksanaan ini sesuai dengan program semester

mata pelajaran IPA kelas V semester I di MI Ma’arif NU Dsn. Geyongan

Ds. Kandangan Kec. Bawen Kab. Semarang. Standar Kompetensi cara

tumbuhan hijau membuat makanan sendiri. Dengan kompetensi dasar

mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan. Dengan pokok

bahasan tumbuhan hijau.

Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilakukan dalam 4 tahap, yaitu

dengan alur perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi

(observing) dan refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat

dideskripsikan sebagai berikut:

1. Perencanaan Tindakan

Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan

oleh peneliti adalah sebagai berikut:

Page 88: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

71

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Adapun materi yang

dibahas adalah tumbuhan hijau.

b. Menyiapkan seperangkat games tournament dan lembar kerja

untuk didiskusikan dalam kelompok yang berhubungan dengan

materi tumbuhan hijau.

c. Menyiapkan bahan ajar serta benda yang berkaitan dengan materi

tumbuhan hijau.

d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar

mengajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT baik

lembar observasi untuk siswa maupun guru.

e. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur

hasil belajar siswa.

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana

pembelajarann yang dibuat sebelumnya.

b. Guru memulai pelajaran dengan salam, doa dan sapaan kepada

siswa.

c. Guru melakukan ice breaking untuk mengendorkan syaraf siswa.

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

e. Siswa membaca intensif materi tentang tumbuhan hijau.

f. Guru menjelaskan materi tentang tumbuhan hijau.

Page 89: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

72

g. Siswa diberi kesempatan untuk mempraktikan perubahan.

h. Siswa dibagi dalam 5 kelompok setiap kelompok terdiri dari 4

siswa.

i. Siswa mengerjakan tugas kelompok mengenai urutan proses

fotosintesis.

j. Guru membagikan lembar jawab untuk menjawab nomor kartu

yang diberikan oleh penantang.

k. Guru membacakan peraturan bermain games tournament. Siswa

memainkan game tournament dengan bimbingan guru.

l. Guru memberikan penghargaan dengan tanda bintang kepada siswa

yang berhasil memenangkan game tournament, berapa banyak dia

mendapatkan bintang itu.

m. Guru memberikan umpan balik kepada siswa.

n. Siswa mengerjakan post-test siklus I.

o. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam.

3. Pengamatan/Observasi

Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan

observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam

meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa mata pelajaran

IPA Materi Tumuhan Hijau melalui penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT pada siswa kelas V MI Ma’arif NU Dsn.

Geyongan pada Siklus I Sebagai berikut:

Page 90: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

73

Tabel 3.5

Data Nilai Hasil Belajar Siswa

SIKLUS I

No Nama L/P KKM Nilai Keterangan

1. Ahmad Fauzan Nurkamid L 60 70 Tuntas

2. Ahmad Fauzi Nurkamid L 60 80 Tuntas

3. Ardita Syarifatul Taufyani P 60 80 Tuntas

4. Danu Aris Setiawan L 60 70 Tuntas

5. Dina Hasnatul Maghfiroh P 60 60 Tuntas

6. Erlinda Ayu Saputri P 60 50 Tidak Tuntas

7. Fahma Salsabila P 60 90 Tuntas

8. Grisela Astrid Saliva P 60 70 Tuntas

9. Habib Ali Mashudi L 60 50 Tidak tuntas

10. Habib Ali Maskur L 60 60 Tuntas

11. Ilham Aditiya Khavid L 60 70 Tuntas

12. Mas Arul Khoirurrizaq L 60 80 Tuntas

13. Rafa Faisal Ardyatama L 60 50 Tidak tuntas

14. Ridlo Abdur Rozaq L 60 80 Tuntas

15. Rifki Dwi Saputro L 60 70 Tuntas

16. Sarmila MD Shamim S P 60 90 Tuntas

17. Vanisa Pramesti P 60 80 Tuntas

18. Vike Wulandari P 60 70 Tuntas

19. Wiwid Widianingsih P 60 80 Tuntas

20. Zahra Amelia Putri P 60 70 Tuntas

Jumlah 1420

Nilai Rata-rata Kelas 71

4. Refleksi

Hasil belajar siklus I ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa

dalam proses pembelajaran meningkat. Siswa terlihat antusias dalam

melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT. Guru berperan sebagai fasilitator,

pembimbing dan motivator, pusat pembelajaran berada pada siswa.

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini membuat semua siswa

aktif karena dalam pembelajaran siswa dapat bekerjasama teams saat

diskusi kelompok, kemudian saat games siswa-siswa terlihat aktif

Page 91: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

74

dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kartu

kesempatam.

Selama pengamatan berlangsung masih ditemukan masalah-masalah,

yaitu:

a. Pengelolaan waktu yang kurang optimal saat diskusi kelompok

b. Beberapa siswa belum paham tentang aturan game teams karena

selama ini guru hanya menggunakan model kelompok saja.

c. Kondisi kelas tidak kondusif masih banyak siswa yang berbicara

dengan temannya yang lain.

d. Fasilitas media pembelajaran yang tersedia di sekolah kurang

memadai.

Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti

akan melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil

belajar pada siklus I.

C. DESKRIPSI PELAKSANAAN SIKLUS II

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan semester I, pada

tanggal 25 Agustus 2016. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan mata

pelajaran IPA kelas V Semester I di MI Ma’arif NU Dsn. Geyongan Ds.

Kandangan Kec. Bawen Kab. Semarang tahun pelajaran 2016/2017.

Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilakukan dalam 4 tahapan, yaitu

dengan alur perencanan (planning), tindakan (acting), observasi

(observing) dan refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat

dideskripsikan sebagai berikut:

Page 92: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

75

1. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan refleksi yang diperoleh dari observasi dan hasil

perolehan nilai pada siklus I, maka siklus II merupakan perbaikan dari

siklus I. Rencana tindakan siklus II yang dilakukan oleh peneliti

adalah:

a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

b) Menyiapkan seperangkat pembelajaran games dan lembar kerja

untuk didiskusikan dalam kelompok yang berhubungan dengan

materi manusia dan hewan bergantung pada tumbuhan hijau.

c) Menyiapkan bahan ajar.

d) Menyiapkan media teka-teki.

e) Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar

mengajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

f) Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur

hasil belajar siswa.

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Guru memulai pembelajaran dengan membuka salam, doa dan

sapaan kepada siswa.

b. Guru melakukan ice breaking untuk mengendorkan saraf siswa.

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

d. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4

orang dan tiap kelompok membaca intensif materi tentang manusia

dan hewan bergantung pada tumbuhan hijau.

Page 93: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

76

e. Tiap kelompok mengerjakan lembar kerja team.

f. Guru membagikan media teka – teki pada setiap kelompok.

g. Guru membacakan peraturan bermain untuk game teka-teki melalui

bimbingan guru.

h. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang berhasil

memnangkan game tournament menggunkan teka-teki. Pendidik

membahas apa yang telah dipelajari dan memberi kesempatan

kepada siswa untuk bertanya.

i. Siswa mengerjakan soal post-test siklus II. Pendidik menutup

pembelajaran dengan mengucapkan salam.

3. Pengamata\Observasi

Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan

observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam

meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil observasi data dilihat dalam

lembar observasi sebagai berikut:

Tabel 3.6

Dafatr Nilai Hasil Belajar Siswa

Siklus II

No Nama L/P KKM Nilai Keterangan

1. Ahmad Fauzan Nurkamid L 60 80 Tuntas

2. Ahmad Fauzi Nurkamid L 60 80 Tuntas

3. Ardita Syarifatul Taufyani P 60 80 Tuntas

4. Danu Aris Setiawan L 60 70 Tuntas

5. Dina Hasnatul Maghfiroh P 60 70 Tuntas

6. Erlinda Ayu Saputri P 60 90 Tuntas

7. Fahma Salsabila P 60 100 Tuntas

8. Grisela Astrid Saliva P 60 70 Tuntas

9. Habib Ali Mashudi L 60 60 Tuntas

10. Habib Ali Maskur L 60 60 Tuntas

Page 94: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

77

11. Ilham Aditiya Khavid L 60 70 Tuntas

12. Mas Arul Khoirurrizaq L 60 80 Tuntas

13. Rafa Faisal Ardyatama L 60 70 Tuntas

14. Ridlo Abdur Rozaq L 60 80 Tuntas

15. Rifki Dwi Saputro L 60 90 Tuntas

16. Sarmila MD Shamim S P 60 100 Tuntas

17. Vanisa Pramesti P 60 70 Tuntas

18. Vike Wulandari P 60 70 Tuntas

19. Wiwid Widianingsih P 60 80 Tuntas

20. Zahra Amelia Putri P 60 80 Tuntas

Jumlah 1550

Nilai Rata-rata Kelas 77, 5

4. Refleksi

Hasil belajar siklus II ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa

dalam proses pembelajaran meningkat. Siswa terlihat sangat antusias

dalam melaksanakan proses pembelajaran melalaui model

pembelajaran kooperatif tipe TGT. Siswa mulai mandiri melakukan

proses pembelajaran dengan permainan. Guru berperan sebagai

fasilitator, pembimbing dan motivator, pusat pembelajaran berada pada

siswa. Game tournament membuat semua siswa aktif karena

permainan terpusat pada individu. Siswa-siswa terlihat aktif dalam

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam permainan. Selama

pengamatan berlangsung, kebingungan siswa dalam menentukan

apakah jawabannya benar atau salah semakin menurun. Ada beberapa

siswa yang masih kurang aktif dan kurang mandiri dalam menggerakan

games mereka harus dipandu oleh temannya. Berdasarkan unjuk kerja

dan perolehan nilai dapat diketahui bahwa nilai yang didapatkan lebih

baik dari pada saat siklus I.

Page 95: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

78

Pembelajaran pada siklus II ini telah mencapai hal yang

diharapkan, yakni keterlibatan aktif siswa, pembelajaran yang riang

dan menyenangkan, dan peningkatan hasil belajar siswa. Selain itu,

nilai yang diperoleh siswa telah mencapai standar minimal KKM, hal

ini menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan telah mencapai hasil

yang maksimal.

Dari pra siklus sebelum dilakukan tindakan, siswa yang

mencapai ketuntasan hanya 35% dari keseluruhan jumlah siswa

dengan rata-rata 52. Sedangkan pada siklus I setelah menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT, siswa yang tuntas dalam

KKM 60 sebanyak 17 siswa atau 85 % dari keseluruhan siswa yang

berjumlah 20 siswa dengan nilai rata-rata adalah 71. Pada siklus II

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Sebanyak 20

siswa atau 100% telah tuntas dengan rata-rata 77, 5. Untuk itu tidak

perlu mengadakan tindak lanjut dengan memberikan perbaikan kepada

siswa.

Page 96: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

79

BA B IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Belajar Per Siklus

Berdasarkan hasil observasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA) materi tumbuhan hijau melalui penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT pada siswa kelas V semester I di MI Ma’arif NU Dsn.

Geyongan Ds. Kandangan Kec. Bawen Kab. Semarang Tahun Pelajaran

2016/2017 yang berjumlah 20 siswa terlihat dimana guru hanya sering

menggunakan metode dan model mengajar dengan menggunakan

ceramah, Tanya jawab dan penugasan saja. Dan guru masih

mendominasikan pembicaraan dan buku masih sebagai sumber belajar

yang paling utama. Dilihat dari hasil evaluasi pada mata pelajaran IPA

yang telah dilakukan di kelas V sebagian besar siswa memperoleh nilai di

bawah KKM.

Masalah tersebut adalah ketika guru sedang menjelaskan materi

dari 20 siswa yang mendengarkan penjelasan dari guru hanya beberapa

siswa saja. Dan siswa yang mau bertanya ketika dia belum faham hanya 6

anak saja. Disamping itu masalah yang lain adalah anak bermain dan

sering berbicara dengan yang lain ketika guru menerangkan materi. Siswa

cenderung jenuh tidak mendengarkan guru sedang menerangkan materi.

Kondisi yang hanya berpusat pada guru seperti ini membuat siswa pasif

dan kelas menjadi tidak kondusif. Sehingga siswa kesulitan untuk

mengembangkan potensi yang dimilikinya yang nantinya akan

Page 97: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

80

mempengaruhi hasil belajar siswa. Maka peneliti dan guru mengambil

kesimpulan untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran yaitu dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games

Tournament). Berikut ini adalah tabel distribusi ketuntasan hasil belajar

IPA dengan KKM = 60 data hasil perolehan nilai sebelum tindakan dapat

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut.

Tabel 4.1

Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Pra Siklus

No.

Standar Ketuntasan

Jumlah siswa Persentase ( %)

Angka Ketuntasan

1. < 60 Tidak Tuntas 13 65 %

≥ 60 Tuntas 7 35 %

Jumlah 20 100

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ketuntasan pembelajaran IPA

dengan kompetensi dasar mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat

makanan yang dapat mempengaruhi pada siswa kelas V MI Ma’arif NU

Dsn. Geyongan Ds. Kandangan Kec. Bawen Kab. Semarang yang

berjumlah 20 siswa. data ketuntasan hasil belajar mata pelajaran IPA

dengan KKM=60 tercatat 13 siswa atau 65% tidak tuntas dan 7 siswa atau

35% dinyatakan tuntas. Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan

dengan diagram lingkaran sebagai berikut

Page 98: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

81

Diagram 4.1

Hasil Ketuntasan Pra Siklus

Dari gambar diagram lingkaran di atas dapat diketahui bahwa

ketuntasan hasil belajar sebesar 65% siswa belum tuntas. Rendahnya nilai

siswa dipengaruhi oleh tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang

disajikan masih rendah dikarenakan guru dalam menyampaikan materi

masih menggunakan pembelajaran yang konvensional, dimana metode

ceramah dan tanya jawab masih mendominasi proses kegiatan

pembelajaran, sehingga mengakibatkan pembelajaran kurang menarik bagi

siswa dan media yang digunakan guru dalam mengajar pun tidak ada

hanya gambar yang bersumber dari buku saja. Siswa pun kurang aktif

mengikuti pembelajaran dikarenakan siswa jenuh dan kelas menjadi

kurang kondusif.

Berdasarkan kondisi seperti ini penulis melakukan sebuah

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai rencana seperti yang telah

diuraikan pada bab sebelumnya dengan rancangan penelitian

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games

Tournament) yang akan dilaksanakan dua siklus.

65%

35% tidak tuntas

tuntas

Page 99: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

82

1. Aspek Kognitif

Peneliti melakukan pre-test untuk mengetahui tingkat

pemahaman peserta didik sebelum dilakukan tindakan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT, kemudian melakukan post-

test setiap berakhirnya siklus.

Hasil belajar siswa pada aspek kognitif dalam pra siklus

sebelum penggunaan model kooperatif tipe TGT, hasil belajar siswa

masih banyak di bawah KKM. Peneliti melakukan penelitian untuk

mengetahui sejauh mana pengetahuan yang dimiliki siswa sebelum

dilakukan tindakan selanjutnya yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT dan kemudian melakukan post-test.

2. Aspek Afektif dan Psikomotor

Pada siklus I, siswa masih belum terkondisikan atau

kebanyakan dari mereka masih berbicara dengan temannya, ada

beberapa siswa yang masih bingung dengan aturan permainan TGT,

sehingga guru masih kesulitan untuk mengkondisikannya.

Pada siklus I, siswa cepat merasa bosan dengan materi yang

sebagian besar dijelaskan dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT sehingga guru harus melakukan ice-breaking

berkali-kali untuk memusatkan perhatian siswa kembali.

Pada siklus II, siswa sudah mulai aktif dan kelas sudah bisa

dikondisikan. Siswa juga sudah tidak merasa bingung lagi dengan

Page 100: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

83

aturan permainan TGT. Pada siklus II ini banyak siswa yang bertanya

dan mulai aktif untuk mengeluarkan pendapat yang dimilikinya.

Hasil penelitian aspek afektif dan psikomotor pada siklus I dan siklus

II dapat dilihat dalam tabel berikut:

a. Siklus I

1) Data hasil pengamatan

a) Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa

Page 101: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

84

Tabel 4.2

Perolehan Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

No Nama

Skor

Total Skor Nilai Predikat Bekerjasama Keaktifan Tanggung

Jawab

Berargumen Ketepatan

1. Ahmad F.N 2 1 2 2 1 8 53 Cukup

2. Ahmad Fauzi N 2 2 3 2 2 11 73 Baik

3. Ardita S.T 3 2 2 1 2 10 67 Baik

4. Danu Aris S 2 1 2 1 2 8 54 Cukup

5. Dina H.M 3 2 2 2 2 11 73 Baik

6. Erlinda Ayu S 2 2 2 2 3 11 73 Baik

7. Fahma S 3 3 3 2 3 14 93 Sangat Baik

8. Grisela Astrid S 2 2 2 2 2 10 67 Baik

9. Habib Ali M 2 1 2 2 2 9 60 Cukup

10. Habib Ali M 2 2 2 2 2 10 67 Baik

11. Ilham A K 1 2 2 2 2 9 60 Cukup

12. Mas Arul K 3 2 2 2 2 11 73 Baik

13. Rafa Faisal A 3 2 2 1 2 10 67 Baik

14. Ridlo Abdur R 3 2 3 2 2 12 80 Baik

15. Rifki Dwi S 3 1 2 2 2 10 67 Baik

16. Sarmila MD S.S 2 3 3 2 3 13 87 Sangat Baik

17. Vanisa Pramesti 3 2 2 2 2 11 73 Baik

18. Vike Wulandari 2 2 2 1 2 9 60 Cukup

19. Wiwid W 2 2 2 2 2 10 67 Baik

20 Zahra Amelia P 3 2 3 2 2 11 73 Baik

Kriteria Penilaian:

Nilai 81 – 100 (A Skor 3 = Sangat Baik)

Nilai 61 – 80 (B Skor 2 = Baik)

Nilai 41 – 60 (C Skor 1 = Cukup)

Page 102: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

85

Nilai =

x 100

Berdasarkan data yang diperoleh oleh penulis, dapat diketahui bahwa hasil

nilai pengamatan aktivitas belajar siswa Siklus I dapat disimpulkan siswa yang

mendapatkan prediat sangat baik berjumlah 2 siswa, mendapat predikat baik 13

siswa, mendapat predikat cukup 5 siswa, dari keseluruhan siswa yang berjumlah

20 siswa yang ada di MI Ma’arif NU Dsn. Geyongan Ds. Kandangan Kec. Bawen

Kab. Semarang.

b. Hasil pengamatan terhadap guru

Tabel 4.3

Hasil Pengamatan terhadap Guru Siklus I

NO Aspek yang dinilai Skala Partisipasi

A B C D

I PRA PEMBELAJARAN

1. Menyiapkan RPP

2. Memeriksa kegiatan siswa

3. Melakukan kegiatan apersepsi

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A. Penguasaan materi pembelajaran

4. Menunjukkan penguasaan materi

5. Mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

6. Menyampaikan materi dengan jelas

7. Mengkaitkan materi dengan realita kehidupan

B. Pendekatan/strategi pembelajaran

8. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi

(tujuan) yang akan dicapai

9. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

10. Menguasai kelas

11. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

12. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya

kebiasaan yang bersifat positif

13. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang

direncanakan

C Pemanfaatan Sumber Belajar/Media Pembelajaran

Page 103: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

86

14. Menggunakan media secara efektif dan efisien

15. Menghasilkan pesan yang menarik

16. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

D Pembelajaran yang memicu dan memelihara ketertiban siswa

17. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

18. Menumbuhkan sikap terbuka terhadap respon siswa

19. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam

pembelajaran

E Penilaian proses dan hasil belajar

20. Memantau kemajuan belajar selama proses pembelajaran

21. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

F Penggunaan bahasa

22. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan

benar

23. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

III PENUTUP

24. Melakukan refleksi / memberikan kesimpulan materi

pembelajaran dengan melibatkan siswa

25. Mengadakan tes formatif

Jumlah 28 48 4

Total 80

Kategori Sangat Baik

Keterangan

A. Skore 4 Nilai 80 - 100 (Sangat Baik)

B. Skore 3 Nilai 70 – 79 (Baik)

C. Skore 2 Nilai 60 – 69 (Sedang)

D. Skore 1 Nilai 0 - 59 (Kurang)

c. Refleksi

Dari hasil pengamatan situasi terhadap guru pada siklus I,

peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai

berikut:

Page 104: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

87

1) Siswa cenderung bosan ketika pembelajaran berlangsung.

2) Kondisi kelas yang tidak kondusif karena banyak siswa yang

berbicara dengan temannya sendiri.

3) Siswa belum secara maksimal dalam mengikuti aturan

permainan TGT.

Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka

peneliti akan melakukan tindakan pada siklus II untuk

memperbaiki hasil belajar pada siklus I. Aspek yang lebih

diperhatikan untuk perbaikan pada siklus II diantaranya:

1) Guru menambah model pembelajaran yang mudah dipahami

siswa.

2) Guru memberikan pertanyaan bagi siswa yang berbicara

sendiri.

b. Siklus II

1) Data Hasil Pengamatan

a. Hasil Pengamatan aktivitas belajar pada siswa

Page 105: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

88

tabel 4.4

Perolehan Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

No Nama

Skor

Total Skor Nilai Predikat Bekerjasama Keaktifan Tanggung

Jawab

Berargumen Ketepatan

1. Ahmad F.N 3 3 3 2 2 13 87 Sangat Baik

2. Ahmad Fauzi N 3 2 3 2 2 12 80 Baik

3. Ardita S.T 3 2 2 2 2 11 73 Baik

4. Danu Aris S 3 2 2 2 2 11 73 Baik

5. Dina H.M 3 2 3 2 2 12 80 Baik

6. Erlinda Ayu S 3 3 2 2 3 13 87 Sangat Baik

7. Fahma S 3 2 3 3 3 14 93 Sangat Baik

8. Grisela Astrid S 3 2 2 2 2 11 73 Baik

9. Habib Ali M 2 1 3 2 2 10 67 Baik

10. Habib Ali M 2 2 2 2 2 10 67 Baik

11. Ilham A K 2 2 3 2 2 11 73 Baik

12. Mas Arul K 3 2 3 2 2 12 80 Baik

13. Rafa Faisal A 3 2 2 2 2 11 73 Baik

14. Ridlo Abdur R 3 3 3 2 2 13 87 Sangat Baik

15. Rifki Dwi S 3 3 3 2 3 14 93 Sangat Baik

16. Sarmila MD S.S 3 3 3 2 3 14 93 Sangat Baik

17. Vanisa Pramesti 3 2 3 2 2 12 80 Baik

18. Vike Wulandari 2 2 3 2 2 11 73 Baik

19. Wiwid W 3 2 2 2 2 11 73 Baik

20 Zahra Amelia P 3 2 3 2 2 12 80 Baik

Kriteria Penilaian:

Nilai 81 – 100 (A Skor 3 = Sangat Baik)

Nilai 61 – 80 (B Skor 2 = Baik)

Nilai 41 – 60 (C Skor 1 = Cukup)

Page 106: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

89

Nilai =

x 100

Berdasarkan data yang diperoleh oleh penulis, dapat diketahui bahwa hasil

nilai pengamatan aktivitas belajar siswa Siklus I dapat disimpulkan siswa yang

mendapatkan prediat sangat baik berjumlah 6 siswa, mendapat predikat baik 14

siswa, mendapat predikat cukup 0 siswa, dan mendapat predikat kurang berjumlah

0 dari keseluruhan siswa yang berjumlah 20 siswa yang ada di MI Ma’arif NU

Dsn. Geyongan Ds. Kandangan Kec. Bawen Kab. Semarang.

d. Hasil pengamatan terhadap guru

Tabel 4.5

Hasil Pengamatan terhadap Guru Siklus II

NO Aspek yang dinilai Skala Partisipasi

A B C D

I PRA PEMBELAJARAN

1. Menyiapkan RPP

2. Memeriksa kegiatan siswa

3. Melakukan kegiatan apersepsi

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A. Penguasaan materi pembelajaran

4. Menunjukkan penguasaan materi

5. Mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan

6. Menyampaikan materi dengan jelas

7. Mengkaitkan materi dengan realita kehidupan

B. Pendekatan/strategi pembelajaran

8. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi

(tujuan) yang akan dicapai

9. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

10. Menguasai kelas

11. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

12. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya

kebiasaan yang bersifat positif

13. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang

direncanakan

C Pemanfaatan Sumber Belajar/Media Pembelajaran

Page 107: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

90

14. Menggunakan media secara efektif dan efisien

15. Menghasilkan pesan yang menarik

16. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

D Pembelajaran yang memicu dan memelihara ketertiban siswa

17. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

18. Menumbuhkan sikap terbuka terhadap respon siswa

19. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam

pembelajaran

E Penilaian proses dan hasil belajar

20. Memantau kemajuan belajar selama proses pembelajaran

21. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

F Penggunaan bahasa

22. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan

benar

23. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

III PENUTUP

24. Melakukan refleksi / memberikan kesimpulan materi

pembelajaran dengan melibatkan siswa

25. Mengadakan tes formatif

Jumlah 40 45 2

Total 87

Kategori Sangat Baik

Keterangan

A. Skore 4 Nilai 80 - 100 (Sangat Baik)

B. Skore 3 Nilai 70 – 79 (Baik)

C. Skore 2 Nilai 60 – 69 (Sedang)

D. Skore 1 Nilai 0 - 59 (Kurang)

e. Refleksi

Nilai yang diperoleh pada siklus II meningkat dibandingkan

dengan siklus I. Pada siklus I masih ada 3 siswa yang belum tuntas,

namun pada siklus II ketuntasan hasil belajar mencapai 100%

dengan kriteria ketuntasan minimal 60. Beberapa anak masih ada

Page 108: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

91

yang belum aktif dan mandiri. Anak tersebut memerlukan

bimbingan dari guru dan temannya.

Pada siklus II, peneliti berhasil meningkatkan hasil belajar

IPA materi tumbuhan hijau melalui model pembelajaran kooperatif

tipe TGT (Teams Games Tournament) pada siswa kelas V semester

I di MI Ma’arif NU Dsn. Geyongan Ds. Kec. Bawen Kab.

Semarang tahun pelajaran 2016/2017.

B. Pembahasan

Hasil PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang dilakukan peneliti

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat dari sebelum

dilaksanakannya tindakan. Hasil belajar siswa tersebut meliputi hasil

perolehan nilai pada post-test dan hasil pengamatan peneliti dalam menilai

aspek afektif, kognitif dan psikomotorik pada siswa. Hal ini diperoleh

peneliti dari hasil setelah dilaksanakannya tindakan menggunakan model

pembelajaran kooperatif learning tipe TGT.

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti sebelun tindakan, siklus I,

dan siklus II sebagai berikut:

1. Hasil sebelum PTK

Sebelum pelaksanaan PTK, hasil belajar siswa menunjukkan bahwa

hasil belajar siswa masih kurang memuaskan, sebanyak 13 siswa yang

belum mencapai batas KKM. Batas KKM di MI Ma’arif NU Dsn.

Geyongan Ds. Kandangan Kec. Bawen Kab. Semarang untuk

pembelajaran IPA adalah 60. Siswa yang telah mencapai KKM

Page 109: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

92

sebanyak 35 %. Adapun data rekapitulasi niai ketuntasan siswa dapat

dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.6

Rekapitulasi Ketuntasan Pra Siklus

TUNTAS TIDAK TUNTAS

7 13

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa guru jarang

menggunakan model pembelajaran lain selain ceramah dan diskusi.

Hal ini menjadi salah satu faktor kurangnya motivasi dan keaktifan

peserta didik. Maka dari itu perlu didesain model pembelajaran

yang bisa meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa, sehingga

hasil belajar siswa meningkat. Dalam hal ini peneliti mencoba

melakukan tindakan dalam siklus I menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT.

2. Hasil Penelitian Siklus I

Rata-rata perolehan nilai hasil belajar siswa adalah 71.

Ketuntasan siswa mencapai 85% atau 17 siswa tuntas, tapi masih ada 3

siswa yang nilainya masih dibawah KKM. Sedangkan pada aktivitas

belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung, siswa yang

mendapat predikat sangat baik sebanyak 2, mendapat predikat baik

sebanyak 13 siswa dan predikat cukup sebanyak 5 siswa dari

keseluruhan siswa yang berjumlah 20 siswa yang ada di kelas V MI

Page 110: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

93

Ma’arif Nu Dsn. Geyongan Ds. Kandangan Kec. Bawen Kab.

Semarang. Adapun rekapitulasi nilai dapat dilihat dalam tabel berikut

Tabel 4.7

Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I

No Skore Nilai Jumlah

Siswa

1 51 – 60 5

2 61 – 70 7

3 71 – 80 6

4 81 – 90 2

5 91 – 100 -

Total 20

Tabel 4.8

Rekapitulasi Pengamatan Aktifitas Belajar Siswa Siklus I

No Predikat Jumlah Siswa

1 Sangat Baik 2

2 Baik 13

3 Cukup 5

Total 20

3. Hasil Penelitian Siklus II

Pada siklus II, rata-rata nilai hasil belajar siswa 77,5, dengan

ketuntasan mencapai 100%. Sedangkan pada aktivitas belajar siswa

selama proses pembelajaran berlangsung, siswa yang mendapat

predikat sangat baik mengalami peningkatan sebanyak 6, mendapat

Page 111: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

94

predikat baik sebanyak 14 siswa dan siswa yang mendapat predikat

cukup sebanyak 0 siswa dari keseluruhan siswa yang berjumlah 20

siswa yang ada di kelas V MI Ma’arif NU Dsn. Geyongan Ds.

Kandangan Kec. Bawen Kab. Semarang Adapun rekapitulasi nilai

dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.9

Rekapitulasi Ketuntasan Siklus II

No Skore Nilai

Jumlah

Siswa

1 51 – 60 2

2 61 – 70 7

3 71 – 80 7

4 81 – 90 2

5 91 – 100 2

Total 20

Tabel 4.10

Rekapitulasi Pengamatan Aktifitas Belajar Siswa Siklus II

No Predikat Jumlah Siswa

1 Sangat Baik 6

2 Baik 14

3 Cukup 0

Total 20

Page 112: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

95

Peningkatan nilai hasil belajar siswa dan peningkatan nilai

sikap saat aktifitas belajar siswa berlangsung pada siklus I dan siklus II

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.11

Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Antar Siklus

No Nama Pra Siklus Siklus I Siklus II

1. Ahmad Fauzan N 50 70

80

2. Ahmad Fauzi Nurkamid 60 80

80

3. Ardita Syarifatul T 40 80

80

4. Danu Aris Setiawan 40 70

70

5. Dina Hasnatul M 50 60

70

6. Erlinda Ayu Saputri 60 50

90

7. Fahma Salsabila 70 90

100

8. Grisela Astrid Saliva 60 70

70

9. Habib Ali Mashudi 50 50

60

10. Habib Ali Maskur 40 60

60

11. Ilham Aditiya Khavid 50 70

70

12. Mas Arul Khoirurrizaq 70 80

80

13. Rafa Faisal Ardyatama 50 50

70

14. Ridlo Abdur Rozaq 50 80

80

15. Rifki Dwi Saputro 40 70

90

Page 113: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

96

B

Berdasarkan pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa

perolehan rata-rata nilai pada siklus I meningkat menjadi 71, jika

dibandingkan dengan nilai pra-siklus yang hanya 52,5. Pada siklus

II meningkat lagi menjadi 77,5. Berdasarkan data tersebut maka

dapat diketahui bahwa pelaksanaan PTK dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT berhasil meningkatkan

hasil belajar siswa. Peningkatan hasil pra siklus, post-test siklus I

dan post-test siklus 2 dapat dilihat dalam diagram sebagai berikut:

16. Sarmila MD Shamim S 60 90

100

17. Vanisa Pramesti 70 80

70

18. Vike Wulandari 50 70

70

19. Wiwid Widianingsih 40 80

80

20 Zahra Amelia Putri 40 70

80

1050 1420

1550

52,5 71

77, 5

Page 114: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

97

Diagram 4.2

Peningkatan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Adapun peningkatan rata-rata hasil belajar pada pra siklus,

siklus I dan siklus 2 dapat dilihat dalam diagram sebagai berikut:

Diagram 4.3

Rekapitulasi Rata-Rata Hasil Belajar

0

20

40

60

80

100

120

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

Pra Siklus

Siklus I

Siklus 2

0

20

40

60

80

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Page 115: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

98

Peningkatan nilai sikap dalam aktifitas belajar siswa dapat

dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.12

Rekapitulasi Nilai Aktifitas Belajar Siswa antar Siklus

No Predikat Siklus I Siklus II

1 Sangat Baik 2 6

2 Baik 15 14

3 Cukup 3 0

Total 20 20

Jika disajikan dalam bentuk diagram akan terlihat sebagaimana

diagram berikut:

Diagram 4.4

Gabungan Nilai Aktifitas Belajar Siswa

4. Performa Guru Saat Pembelajaran

Berikut disajikan rekapitulasi data pengamatan aktivitas guru

selama melaksanakan pembelajaran pada siklus I dan siklus II

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT kelas V MI

0

5

10

15

SangatBaik

Baik Cukup

Siklus I

Siklus II

Page 116: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

99

Ma’arif NU Dsn. Geyongan Ds. Kandangan Kec. Bawen Kab. Semarang

mata pelajaran IPA materi tumbuhan hijau:

Tabel 4.13

Performa Guru Saat Pembelajaran Antar Siklus

Siklus I Siklus II

80 87

Jika disajikan dalam bentuk diagram akan terlihat sebagaimana

diagram berikut:

Diagram 4.5

Performa Guru Saat Pembelajaran

Dari hasil pengamatan yang terlihat pada diagram diatas

membuktikan bahwa performa guru dalam melaksanakan

pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

siklus II semakin baik dibandingkan dengan siklus I.

75

80

85

90

Siklus I Siklus II

Page 117: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

100

5. Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Antar Siklus

Tabel 4. 14

Rekapitulasi Ketuntasan Antar Siklus

Pra Siklus Siklus I Siklus II

35 %

85 % 100%

Diagram 4.6

Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa ketuntasan

siswa kelas IV meningkat. Dari pra siklus sebelum dilakukan tindakan,

siswa yang mencapai ketuntasan hanya 35 % dari keseluruhan jumlah

siswa. Sedangkan pada siklus I setelah menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT dengan ketuntasan hasil belajar siswa meningkat

menjadi 85% dan pada siklus II mencapai 100%.

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Page 118: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

101

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,

maka dapat disimpulkan bahwa: Penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe TGT (Teams Games Tournament) dapat meningkatkan hasil belajar IPA

materi tumbuhan hiau pada siswa kelas V semester I MI Ma’arif NU Dsn.

Geyongan Ds. Kandangan Kec. Bawen Kab. Semarang. Hal tersebut

dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar dari pra siklus sebelum

dilakukan tindakan, siswa yang mencapai ketuntasan hanya 35% dari

keseluruhan jumlah siswa dengan rata-rata 52. Sedangkan pada siklus I setelah

menerapkan model pembelajaran TGT siswa yang tuntas dalam KKM 60

sebanyak 17 siswa atau 85% dari keseluruhan siswa yang berjumlah 20 siswa

dengan nilai rata-rata kelasnya adalah 71. Pada siklus II menggunakan model

pembelajaran sebanyak 20 siswa atau 100% telah tuntas dengan rata-rata kelas

sebesar 77,5.

Hasil observasi terhadap aktivitas siswa selama mengikuti proses

pembelajaran IPA materi tumbuhan hijau dengan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT pada siklus pertama terdapat 3 siswa berkategori cukup

aktivitasnya (15%), 15siswa aktivitasnya kategori baik (75%), dan 2 siswa

berkategori aktivitas sangat baik (10%). Siklus kedua 0 siswa berkategori

Page 119: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

102

cukup (0%), 14 siswa berkategori baik (70%), dan 6 siswa berkategori sangat

baik (30%).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti

menyarankan beberapa hal berikut kepada:

1. Kepala Sekolah

Agar kepala sekolah mendukung kreativitas guru dalam mengajar

dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan guru untuk mengajar, baik

media pembelajaran, metode pembelajran dengan bermain maupun

pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan ketrampilan mengajar guru.

2. Guru/ Walikelas

a. Agar guru/walikelas mempertimbangkan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament)

sebagai salah satu model pembelajaran.

b. Agar guru dapat menciptakan pembelajaran yang bervariasi, baik itu

strategi, metode, media, maupun maupun model pembelajaransesuai

bahan ajarnya sehingga pembelajaran terasa menyenangkan, kelas

menjadi kondusif dan siswa paham dengan materi yang disampaikan.

3. Siswa

a. Agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran sehingga memiliki

keterampilan-keterampilan yang dimilikinya dapat dikembangkan

secara maksimal.

Page 120: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

103

b. Agar siswa jangan malu untuk bertanya tentang hal-hal yang belum

dipahami terkait pelajaran yang disampaikan.

c. Agar siswa berlatih untuk kerjasama dengan temannya yang lain dan

mau berbagi ilmu dengan temannya.

Page 121: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

104

DAFTAR PUSTAKA

Arikuto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Ahmadi.

Departemen Agama. 2004. Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta:

Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam.

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan ain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Fathoni, Abdurrahmat. 2001. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan

Skripsi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia.

Haryanto. 2004. SAINS untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Erlangga.

Kahfi, Shohibul. 2003. Pembelajaran Kooperatif dan Pelaksanaannya dalam

Pembelajaran Matematika. Malang: FMIPA UM.

Ibrahim, Muslimin dan Nur Muhammad. 2000. Pembelajaran Kooperatif.

Surabay: Universitas Surabaya.

Lie, Anita. 2003. Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas.

Jakrta: Grasindo.

Mulyasa, E. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan:

Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Oemar, Hamalik. 2002. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Page 122: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

105

Sardiman. A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rajawali.

Slavin, E Robert. 2005. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung:

Nusa Media.

Sudono, Anggani. 2000. Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta: PT.

Grasindo.

Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Dan Pembelajaran Di sekolah

Dasar. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.

Suryabrata, Sumadi. 2007. Psikoloi Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo

Persada.

Suyadi, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Page 123: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

106

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)

SIKLUS I

Nama Sekolah : MI Geyongan

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Materi Pokok : Tumbuhan Hijau

Kelas/Semester : V/I

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit (1 pertemuan)

A. Standar Kompetensi

2. Memahami Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan.

B. Kompetensi Dasar

2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan

C. Indikator Kompetensi

Menjelaskan proses tumbuhan hijau membuat makanannya sendiri

dengan bantuan cahaya matahari.

Menunjukkan tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanan.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan penjelasan guru, siswa dapat mengetahui tentang fotosintesis

dengan benar.

2. Dengan penjelasana guru, siswa dapat mengetahui bahan-bahan yang

dibutuhkan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis dengan benar.

3. Dengan melihat gambar, siswa dapat mengetahui proses terjadinya

fotosintesis dengan tepat dan benar.

Page 124: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

107

4. Dengan melihat bagan, siswa dapat mengetahui hasil fotosintesis

dengan tepat.

5. Degan melihat gambar, siswa dapat mengetahui tempat menyimpan

makanan cadangan pada tumbuhan dengan benar.

E. Materi Pembelajaran

Proses tumbuhan hijau membuat makanan

Untuk membuat makanan, tumbuhan memerlukan bahan-bahan.

Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah air dan karbon dioksida. Air tanah

mengandung berbagai zat hara yang membantu menyuburkan tumbuhan.

Tumbuhan mengambil air tersebut dengan cara menyerapnya dari dalam

tanah. Bagian tumbuhan yang bertugas untuk menyerapnya adalah akar,

khususnya rambut akar. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan

dengan bantuan cahaya disebut fotosintesis. Reaksi fotosintesis dapat

dituliskan sebagai berikut:

F. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. TGT (Teams Games Tournament)

3. Tanya Jawab

G. Media Pembelajaran

1. Gambar daun

H. Sumber Pembelajaran

1. Azmiyawati, Choiril. 2008. IPA 5 Salingtemas. Surakarta: CV. Putra

Nugraha.

Page 125: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

108

2. Haryanto. 2002. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta:

Erlangga.

I. Kegiatan Pembelajaran

No. Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1. Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi

a. Menyiapkan Siswa

- Guru memeriksa kerapian

berpakaian, posisi tempat duduk serta

meminta siswa menyiapkan alat tulis.

- Guru membuka pembelajaran dengan

mengucapkan salam dan dilanjutkan

berdoa.

- Guru menyapa siswa dengan

bertanya: “Selamat pagi anak-anak?

Bagaimana kabarnya hari ini?

- Guru mengabsen siswa.

b. Memotivasi Siswa

- Melakukan ice breaking sebelum

memulai pelajaran.

- Menghubungkan materi pelajaran

dengan lingkungan sekitar:

“ayo anak-anak setiap makhluk hidup

membutuhkan makanan untuk

bertahan hidup. Bagaimana cara

tumbuhan memperoleh makanan?”

“Untuk apa makanan yang dihasilkan

tumbuhan itu?”

- Guru memotivasi siswa akan manfaat

tumbuhan hijau.

c. Menjelaskan Tujuan

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran. Setelah belajar hari ini

anak-anak diharapkan dapat:

- Menjelaskan arti fotosintesis.

- Menyebutkan bahan dan hasil

fotosintesis.

- Menjelaskan proses fotosintesis.

- Menyebutkan hasil proses

fotosintesis.

- Menyebutkan tempat untuk

menyimpan cadangan makanan.

10

menit

2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi

- Siswa membaca materi intensif

materi tentang tumbuhan hijau.

- Guru menjelaskan materi tumbuhan

hijau baik bahan yang dibutuhkan,

hasil fotosintesis dan proses

50

menit

Page 126: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

109

terjadinya fotosintesis.

- Siswa diberikan kesempatan untuk

mendemonstrasikan tumbuhan hijau.

b. Elaborasi

- Siswa dibagi ke dalam 4 kelompok.

- Siswa mengerjakan lembar soal

teams secara berkelompok mengenai

tumbuhan hijau melalui games kartu

acak siswa diminta untuk

mengurutkan proses terjadinya

fotosintesis, sebelum siswa

memainkan games yang yang lain.

- Guru mengarahkan aturan games

yang ke 2 yaitu memilih kartu yang

dipilih oleh penantang dan siswa

diharapkan mampu bermain secara

mandiri.

- Siswa memainkan games dalam satu

meja secara individu

- Penantang membacakan soal pada

nomor kartu yang dipilih.

- Siswa yang lain mengerjakan soal

tersebut pada lembar yang sudah

disediakan.

c. Konfirmasi

- Guru disini memberikan

penghargaan berupa bintang kepada

siswa yang berhasil memenangkan

games ini.

- Guru memberikan umpan balik

kepada siswa.

3. Kegiatan Akhir a. Evaluasi

- Guru mengomentari hal-hal yang

berlangsung saat proses

pembelajaran.

- Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya.

- Siswa mengerjakan Post-test siklus I.

b. Penutup

- Guru menyampaikan pelajaran yang

akan disampaikan dipertemuan

selanjutnya.

- Guru menutup pembelajaran dengan

bacaan hamdallah bersama-sama dan

mengucapkan salam.

10

menit

J. Penilaian

Tes tertulis

Soal Post Test Pilihan Ganda

1. Bagian tubuh tumbuhan yang bertugas untuk menyerap air dari dalam

tanah adalah . . . .

a. Ujung akar c. Ujung batang

Page 127: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

110

b. Rambut akar d. Pucuk daun

2. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan dengan bantuan cahaya

matahari disebut . . . .

a. Fotosintesis c. Metabolisme

b. Respirasi d. Reaksi

3. Lubang-lubang kecil yang terdapat di batang, dan berfungsi sebagai

tempat keluar masuknya udara ialah . . . .

a. Stomata c. Rambut akar

b. Lentisel d. Pori-pori

4. Tempat berlangsungnya proses fotosintesis pada tumbuhan terjadi di . . . .

a. Daun c. Akar

b. Batang d. Dahan

5. Bahan-bahan yang diperlukan dalam fotosintesis yaitu . . . .

a. Air dan oksigen

b. Oksigen dan karbon dioksida

c. Air dan karbon dioksida

d. Oksigen dan karbohidrat

6. Yang dihasilkan dari proses fotosintesis adalah . . . .

a. Glukosa + c. Glukosa +

b. glukosa + O d. + O

7. Yang diambil oleh tumbuhan dari udara untuk proses fotosintesis adalah . .

. .

a. Oksigen ( ) c. Air ( O)

b. Nitrogen ( ) d. Karbondioksida ( )

8. Zat di dalam tumbuhan yang dapat menangkap sinar matahari yaitu zat

warna . . . .

a. Kuning c. Hijau

b. Merah d. Orange

9. Klorofil pada tumbuhan hijau berfungsi untuk . . . .

a. Sumber tenaga c. menangkap cahaya

b. Menyerap air d. Menghasilkan oksigen

10. Pada fotosintesis, reaksi pengikatan berlangsung di dalam . . . .

a. Klorofil c. Amiloplas

b. Kloroplas d. Stomata

Kunci jawaban

1. B. 6. C.

2. A. 7. D.

3. B. 8. C.

4. A. 9. C.

5. C. 10. B.

Page 128: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

111

DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR SISWA

SIKLUS I

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat

makanan

Kelas/semester : V/I

Hari/tanggal : Selasa, 23 Agustus 2016

Tabel 3.7

Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa

Siklus I

No Nama L/P KK

M

Nilai Keterangan

1. Ahmad Fauzan Nurkamid L 60 70 T

2. Ahmad Fauzi Nurkamid L 60 80 T

3. Ardita Syarifatul Taufyani P 60 80 T

4. Danu Aris Setiawan L 60 70 T

5. Dina Hasnatul Maghfiroh P 60 60 T

6. Erlinda Ayu Saputri P 60 50 TT

7. Fahma Salsabila P 60 90 T

8. Grisela Astrid Saliva P 60 70 T

9. Habib Ali Mashudi L 60 50 TT

10. Habib Ali Maskur L 60 60 T

11. Ilham Aditiya Khavid L 60 70 T

12. Mas Arul Khoirurrizaq L 60 80 T

13. Rafa Faisal Ardyatama L 60 50 TT

14. Ridlo Abdur Rozaq L 60 80 T

Page 129: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

112

Page 130: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

113

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)

SIKLUS II

Nama Sekolah : MI Geyongan

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Materi Pokok : Tumbuhan Hijau

Kelas/Semester : V/I

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit

A. Standar Kompetensi

2. Memahami Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan.

B. Kompetensi Dasar

2.2 Mendiskripsikan ketergantungan manusia dan hewan pada tumbuhan

hijau sebagai sumber makanan.

C. Indikator Kompetensi

Mengidentifikasi bagian tumbuhan yang digunakan oleh manusia

dan hewan untuk makanannya.

Menjelaskan pentingnya tumbuhan hijau bagi manusia dan hewan

sebagai sumber energi.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Memahami tumbuhan hijau sebagai sumber makanan.

2. Menyebutkan bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan oleh

manusia.

E. Materi Pembelajaran

Page 131: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

114

Tumbuhan hijau juga merupakan sumber energi bagi manusia.

Sebagian besar bahan makanan kita berasal dari tumbuhan. Bagian

tumbuhan yang biasa digunakan sebagai bahan makanan sebagai berikut:

1. Akar, contoh: wortel, lobak, dan singkong.

2. Batang, contoh: tebu dan sagu.

3. Daun, contoh: bayam dan daun kol.

4. Bunga, contoh: kembang kol dan brokoli.

5. Buah, contoh: mangga, jeruk, dan pisang.

6. Biji, conoth: kacang tanah, dan kacang kedelai.

7. Tunas, contoh: tunas bambo.

F. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. TGT (Teams Games Tournament)

3. Tanya Jawab

G. Media Pembelajaran

1. Gambar macam-macam tumbuhan

2. Teka-teki

H. Sumber Pembelajaran

1. Azmiyawati, Choiril. 2008. IPA 5 Salingtemas. Surakarta: CV. Putra

Nugraha.

3. Haryanto.2002. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Erlangga.

I. Kegiatan Pembelajaran

Page 132: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

115

No. Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu

1. Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi

a. Menyiapkan Siswa

- Guru memeriksa kerapian berpakaian,

posisi tempat duduk serta meminta

siswa menyiapkan alat tulis.

- Guru membuka pembelajaran dengan

mengucapkan salam dan dilanjutkan

berdoa.

- Guru menyapa siswa dengan bertanya:

“Selamat pagi anak-anak? Bagaimana

kabarnya hari ini?

- Guru mengabsen siswa.

b. Memotivasi Siswa

- Melakukan ice breaking sebelum

memulai pelajaran.

- Menghubungkan materi pelajaran

dengan lingkunga sekitar.

- Guru memotivasi siswa akan manfaat

tumbuhan hijau bagi kehidupan

manusia.

c. Menjelaskan Tujuan

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran. Setelah belajar hari ini

anak-anak diharapkan dapat:

- Memahami tumbuhan hijau sebagai

sumber makanan.

- Menyebutkan bagian tumbuhan yang

dapat dimanfaatkan oleh manusia

10 menit

2. Kegiatan Inti d. Eksplorasi

- Siswa membaca materi intensif materi

tentang tumbuhan hijau.

- Guru menjelaskan materi tumbuhan

hijau tentang ketergantungan manusia

terhadap tumbuhan.

e. Elaborasi

- Siswa dibagi ke dalam 5 kelompok.

- Siswa mengerjakan lembar soal teams

secara berkelompok dengan teka-teki

mengenai tumbuhan hijau, sebelum

siswa memainkan games yang yang

lain.

- Guru mengarahkan aturan games dan

siswa diharapkan mampu bermain

secara mandiri.

- Siswa memainkan games secara

berkelompok.

- Kelompok yang ditunjuk sebagai

penantang membacakan soalnya.

- Kelompok yang lain mengisikan

jawaban diteka teki yang telah

disediakan.

f. Konfirmasi

- Guru memberikan penghargaan

50 menit

Page 133: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

116

kepada siswa yang berhasil

memenangkan games ini.

- Guru memberikan umpan balik

kepada siswa.

3. Kegiatan Akhir c. Evaluasi

- Guru mengomentari hal-hal yang

berlangsung saat proses pembelajaran.

- Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya.

- Siswa mengerjakan Post-test siklus I.

d. Penutup

- Guru menyampaikan pelajaran yang

akan disampaikan dipertemuan

selanjutnya.

- Guru menutup pembelajaran dengan

bacaan hamdallah bersama-sama dan

mengucapkan salam.

10 menit

J. Penilaian

Tes tertulis

- Pilihan ganda

- Teka-teki

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang benar!

1. Kelompok tumbuhan yang menyimpan makanan cadangan di dalam umbi

adalah . . . .

a. Wortel, singkong, jeruk c. Singkong, kentang, pisang

b. Pisang, anggur, kacang kedelai d. Bawang merah, singkong, kentang

2. Tumbuhan yang menyimpan makanan cadangan di dalam batang adalah . .

. .

a. Tebu c. Kacang kedelai

b. Pisang d. Anggur

3. Biji – bijian yang banyak mengandung protein adalah . . . .

a. Jagung c. Kacang hijau

b. Beras d. Gamndum

4. Bunga yang digunakan untuk sayuran adalah . . . .

a. Bunga kubis c. bunga tomat

b. Bunga nangka d. bunga labu siam

5. Pemanis alami yaitu gula berasal dari tanaman . . . .

a. Padi c. singkong

b. Sagu d. tebu

6. Kain katun terbuat dari serat . . . .

a. Kacang c. pisang

b. Kapas d. karet

7. Manfaat tumbuhan bagi kehidupan manusi kecuali . . . .

a. Bahan obat-obatan c. sebagai parasit

b. Bahan sandang d. bahan penyedap rasa

8. Seandainya semua tumbuhan hijau di dunia punah, maka . . . .

a. Hewan herbivore akan mati

b. Hewan karnivora akan mati

Page 134: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

117

c. Hewan omnivore akan mati

d. Seluruh makhluk hidup akan musnah

9. Pil kina adalah obat yang digunakan mengobati pentyakit . . . .

a. Malaria c. anemia

b. Tifus d. demam berdarah

10. Tumbuhan mangga dan apel menyimpan makanan cadangan pada bagian .

. . .

a. Akar c. batang

b. Buah d. tunas

Kunci jawaban

1. D 6. B

2. A 7. C

3. C 8. D

4. A 9. A

5. D 10. B

Page 135: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

118

Page 136: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

119

Page 137: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

120

Page 138: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

121

Page 139: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

122

Page 140: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

123

Page 141: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

124

Page 142: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

125

Page 143: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

126

Page 144: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

127

Page 145: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

128

LEMBAR DOKUMENTASI

Guru menerangkan pembelajaran

Siswa penantang mau ke depan membacakan kartu pertanyaan

Page 146: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

129

Siswa yang berhasil menawab mendapatkan bintang

Siswa mengerakan soal post-test yang diberikan oleh guru

Page 147: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

130

Media pembelajaran

Page 148: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

131

Page 149: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

132

Page 150: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

133

Page 151: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

134

DAFTAR SATUAN KREDIT KEGIATAN (SKK)

NAMA : ALVI NIRAWATI

NIM : 115-12-021

FAKULTAS : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

JURUSAN : PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

(PGMI)

No Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Poin

1. OPAK STAIN Salatiga 2012

tema “Progresifitas Kaum

Muda, Kunci Perubahan

Indonesia.” (DEMA STAIN

Salatiga)

5-7 September

2012

Peserta

3

2. OPAK Jurusan Tarbiyah

STAIN Salatiga tema

“Mewujudkan Gerakan

Mahasiswa Tarbiyah sebagai

Tonggak Kebangkitan

Pendidikan Indonesia.” (HMJ

Tarbiyah STAIN Salatiga)

8-9 September

2012

Peserta

3

3. Orientasi Dasar Keislaman 10 September Peserta 2

Page 152: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

135

(ODK) tema “Membangun

Karakter Keislaman Bertaraf

Internasional di Era Globalisasi

Bahasa.” (CEC, ITTAQO

STAIN Salatiga)

2012

4. Seminar Entrepreneurship dan

Perkoperasian 2012 tema

“Explore Your

Enterpreneurship Talent.”

(MAPALA MITAPASA DAN

KSEI STAIN Salatiga)

11 September

2012

Peserta

2

5. Achievment Motivation

Training tema “Dengan AMT,

Bangun Karakter Raih

Prestasi.” (JQH & LDK

STAIN Salatiga)

12 September

2012

Peserta

2

6. UPT PERPUSTAKAAN tema

“Library User Education

(Pendidikan Pemakai

Perpustakaan).” (UPT

Perpustakaan STAIN Salatiga)

13 September

2012

Peserta

2

7. Training Kader I tema

“Satukan Tekad Untuk

6-7 April 2013 Peserta 2

Page 153: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

136

Membangun Karakter Umat.”

(LDK Daru Amal STAIN

Salatiga).

8. Seminar Nasional

Entrepreneurship tema

“Menumbuhkan Jiwa

Entrepreneurship Generasi

Muda.” (KOPMA FATAWA

STAIN Salatiga)

27 Mei 2013 Peserta

2

9. Seminar Nasional dan Dialog

Publik tema “Penyesuaian

Harga BBM Bersubsidi.”

(HMJ Syariah STAIN Salatiga)

27 Juni 2013 Peserta

2

10. Seminar Nasional tema

“Mengawal Pengendalian

BBM Bersubsidi, Kebijakan

BLSM yang Tepat Sasaran

Serta Pengendalian Inflasi

dalam Negeri sebagai Dampak

Kenaikan Harga BBM

Bersubsidi.” (DEMA STAIN

Salatiga)

8 Juli 2013 Peserta

2

Page 154: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

137

11. Surat Keputusan Ketua Progdi

PGMI Jurusan Tarbiyah

(STAIN Salatiga)

17 September

2013

4

12. Pendidikan dan Latihan Calon

Pramuka Pandega ke-23

(PLCPP XXIII) tema “PLCPP

Membuka Cakrawala Dunia

Serta Membangun Kredibilitas

Bangsa.” (RACANA

KUSUMA DILAGA WORO

SRIKANDHI STAIN Salatiga)

23 September

2013

Peserta

8

13. Pelatihan Legal Drafting tema

“Implementasi UU ORMAWA

Terhadap Mahasiswa yang

Antipati dengan Dunia Politik

Kampus.” (SENAT

MAHASISWA STAIN

Salatiga)

24-25 September

2013

Panitia

3

14. PUBLIC HEARING III tema

“Optimalisasi Kinerja

Lembaga untuk Mewujudkan

Kampus yang Amanah.”

(SENAT MAHASISWA

23 Oktober 2013 Peserta

2

Page 155: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

138

STAIN Salatiga)

15. GLADI WIRA BRIGSUS KE-

20 (GWB XX) BRIGADE

KHUSUS NAGA SANDHI

STAIN Salatiga (BRIGSUS

STAIN Salatiga)

15-18 November

2013

Peserta

2

16. PEMBRIVETAN DAN

PELANTIKAN Brigade

Khusus Racana Kusuma

Dilaga Woro Srikandhi

(BRIGADE KHUSUS STAIN

Salatiga)

30 November- 1

Desember 2013

Peserta

4

17. GLADI TANGGUH

BRIGSUS KE-9 (GTB IX)

(BRIGADE KHUSUS

NAGASANDHI STAIN

Salatiga)

25-26 Januari

2014

Peserta

2

18. Sarasehan Akbar Bersama

Tokoh Nasional tema

“Komitmen Politik Islam

dalam Menata Arah Masa

Depan Bangsa Indonesia.”

(HMI STAIN Salatiga)

15 Maret 2014 peserta

4

Page 156: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

139

19. Gladian Pimpinan Pandega

(GPP) tema “GPP

Menumbuhkan Pimpinan

Muda yang Berkarakter

Menuju Pandega Berkualitas.”

(RACANA KUSUMA

DILAGA WORO

SRIKANDHI)

29-30 Maret

2014

Peserta

2

20. Surat Keputusan Komandan

BRIGADE KHUSUS Racana

Kusuma Dilaga-Woro

Srikandhi: Penetapan

Penjurusan Panter (BRIGADE

KHUSUS NAGA SANDHI

STAIN Salatiga)

31 Maret 2014 SKK

4

21. Dalam acara pentas seni

malam 17 Agustus 2014 tema

“Jangan Sekali-kali Melupakan

Sejarah”. (Karang Taruna

Krajan Kandangan IKRAR

BAKTI)

16 Agustus 2014 Panitia

3

22. OPAK Jurusan Tarbiyah

STAIN Salatiga 2014 tema

20-21 Agustus

2014

Panitia 3

Page 157: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

140

“Aktualisasi Pendidikan

Karakter sebagai Pembentuk

Generasi yang Religius,

Educative, dan Humanis.”

(HMJ Tarbiyah STAIN

Salatiga)

23. Pengakraban Mahasiswa Baru

PGMI tema “Harmoni

Keluarga PGMI yang Humanis

dan Berkarakter.” (HMPS

PGMI STAIN Salatiga)

27 Agustus 2014 Panitia

3

24. Pendidikan dan Latihan Calon

Pramuka Pandega (PLCPP)

XXIV tema “PLCPP sebagai

Langkah Rekonstruktif

Karakter Pandega dalam

Membangun Racana yang

Loyal dan Bermartabat.”

(Racana Kusuma Dilaga-Woro

Srikandhi)

26-29 September

2014

Reka Kerja

(Panitia)

8

25. Gladi Wira BRIGSUS Ke-21

(GWB XXI) BRIGADE

KHUSUS NAGA SANDHI

7-10 November

2014

Satuan Tugas

(Panitia) 3

Page 158: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

141

STAIN Salatiga

26. Pentas Seni dan Budaya tema

“Melestarikan Budaya Melalui

Seni dan Keterampilan.”

(HMPS PGMI STAIN

Salatiga)

9 Desember 2014 Panitia

3

27. Dalam acara pentas seni Tahun

Baru 2015 (Karang Taruna

Krajan Kandangan IKRAR

BAKTI)

3 Januari 2015 Panitia

3

28. Lomba Hari Pendidikan

Nasional dan Hari Kartini 2015

(Karang Taruna Krajan

Kandangan IKRAR BAKTI)

10 Mei 2015 Panitia

3

29. Dalam acara Pentas Seni

Malam 17 Agustus 2015

(Karang Taruna Krajan

Kandangan IKRAR BAKTI)

16 Agustus 2015 Panitia

3

30. Seminar Nasional tema

“Pendidikn Karakter untuk

Melahirkan Pemimpin Masa

Depan.” (HMPS PGMI IAIN

Salatiga)

17 November

2015

Panitia

3

Page 159: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1395/1/ALVI NIRAWATI.pdf · Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini,

142