Peningkatan Hasil Belajar IPA Dengan Menerapkan Metode Inkuiri … · 2013. 4. 24. · Pada tahap...

16
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I 4.1.1.1 Perencanaan Pada tahap perencanaan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan materi perpindahan panas. 2) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran 3) Menyiapkan lembar kerja siswa. 4) Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian. 5) Menyiapkan lembar evaluasi. 4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan Tindakan pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 13 April 2012 dan 15 April 2012 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit dan 2 x 35 menit. Adapun kegiatan dalam siklus I meliputi: Pertemuan pertama a) Kegiatan Awal Pada kegiatan awal guru melakukan apersepsi dengan menjelaskan manfaat perpindahan panas dalam kehidupan. Kemudian Guru meminta siswa untuk memberi contoh perpindahan panas yang mereka jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi yang akan dipelajari pada pertemuan tersebut. Guru menjelaskan bahwa hari ini akan menerapkan pembelajaran dengan metode inkuiri, dan menjelaskan langkah-langkah pembelajarannya secara runtut. b) Kegiatan inti 1. Eksplorasi Siswa dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing kelompok mendapat tugas untuk memecahkan permasalahan yang ditugasakan oleh guru. Kelompok A ditugaskan guru untuk menuju halaman sekolah guna merasakan panasnya pancaran matahari. 21

Transcript of Peningkatan Hasil Belajar IPA Dengan Menerapkan Metode Inkuiri … · 2013. 4. 24. · Pada tahap...

  • 21

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Penelitian

    4.1.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I

    4.1.1.1 Perencanaan

    Pada tahap perencanaan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

    1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan materi perpindahan panas.

    2) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran

    3) Menyiapkan lembar kerja siswa.

    4) Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian.

    5) Menyiapkan lembar evaluasi.

    4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan

    Tindakan pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 13 April 2012 dan 15 April 2012

    dengan alokasi waktu 3 x 35 menit dan 2 x 35 menit. Adapun kegiatan dalam siklus I

    meliputi:

    Pertemuan pertama

    a) Kegiatan Awal

    Pada kegiatan awal guru melakukan apersepsi dengan menjelaskan manfaat

    perpindahan panas dalam kehidupan. Kemudian Guru meminta siswa untuk memberi

    contoh perpindahan panas yang mereka jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Guru

    menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi yang akan

    dipelajari pada pertemuan tersebut. Guru menjelaskan bahwa hari ini akan menerapkan

    pembelajaran dengan metode inkuiri, dan menjelaskan langkah-langkah

    pembelajarannya secara runtut.

    b) Kegiatan inti

    1. Eksplorasi

    Siswa dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing kelompok mendapat tugas untuk

    memecahkan permasalahan yang ditugasakan oleh guru.

    Kelompok A ditugaskan guru untuk menuju halaman sekolah guna merasakan

    panasnya pancaran matahari.

    21

  • 22

    Kelompok B mendapat tugas menyalakan kompor, memanaskan air dalam panci yang

    sudah dipersiapkan sebelumnya.

    Kelompok c mendapat tugas memegangi besi yang ujungnya dipanaskan pada bara

    api.

    2. Elaborasi

    Masing-masing kelompok diharapkan menemukan permasalahan yang timbul dalam

    kegiatannya.

    Masing-masing kelompok menetapkan jawaban sementara terhadap permasalahan

    yang dihadapi (hipotesis sementara)

    Masing-masing kelompok diminta untuk mencari informasi data dan fakta yang relevan

    guna menjawab hipotesis.

    Masing-masing kelompok mengumpulkan jawaban sementara atas permasalahan

    yang dihadapi (generalisasi).

    Masing-masing kelompok mempresentasikan simpulan tentang permasalahannya

    didepan kelas.

    Kelompok lain memperhatikan presentasi masing masing kelompok dan diberi

    kesempatan untuk menanggapinya.

    3. Konfirmasi

    Guru bertanya jawab tentang tentang hal –hal yang belum diketahui siswa.

    Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahpahaman ,memberikan

    penguatan dan penyimpulan.

    c) Penutup

    Pada kegiatan penutup guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang

    sudah dipelajari. Kemudian guru membagikan lembar soal tes tertulis untuk mengetahui

    peningkatan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran sebelumnya atau sebelum

    melakukan pembelajaran dengan metode inkuiri.

    Pertemuan kedua

    1) Kegiatan Awal

    Pada kegiatan awal guru melakukan apersepsi dengan pertanyaaan yang

    berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. “Pernahkah kalian meilihat ibumu

    mengangkat panci yang terisi air mendidih?”, “Dengan apa ibumu mengangkatnya?”.

  • 23

    Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi

    yang akan dipelajari pada pertemuan kali ini. Guru menjelaskan bahwa hari ini akan

    kembali menerapkan pembelajaran dengan metode inkuiri dengan menjelaskan langkah-

    langkah pembelajarannya secara runtut.

    2) Kegiatan inti

    a. Eksplorasi

    Siswa dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing kelompok melaksanakan

    percobaan atau kegiatan untuk mengetahui apakah benda tersebut termasuk

    penghantar panas atau bukan. mengidentifikasi masalah yang terkait dengan benda

    isolator dan konduktor.

    b. Elaborasi

    Masing-masing kelompok menulis jawaban sementara benda-benda yang termasuk

    penghantar panas atau bukan.

    Masing-masing kelompok diminta untuk mencari informasi data dan fakta yang relevan

    guna menjawab hipotesis atas permasalahan.

    Masing-masing kelompok menyimpulkan jawaban sementara atas permasalahan yang

    dihadapi (generalisasi).

    Masing-masing kelompok mempresentasikan simpulan tentang permasalahannya

    didepan kelas.

    Kelompok lain memperhatikan presentasi masing masing kelompok dan diberi

    kesempatan untuk menanggapinya.

    c. konfirmasi

    Guru bertanya jawab tentang tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.

    Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahpahaman, memberikan

    penguatan dan penyimpulan.

    3) Penutup

    Pada kegiatan penutup guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang

    sudah dipelajari. Kemudian guru memberi evaluasi untuk mengetahui peningkatan hasil

    belajar siswa terhadap pembelajaran sebelumnya.

  • 24

    4.1.1.3 Pengamatan (Observasi)

    Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri siklus I

    (pertemuan pertama pada 13 April 2012 dan pertemuan kedua pada 15 April 2012) di SD Negeri

    Pacet Kecamatan Reban Kabupaten Batang dengan subyek siswa dan guru kelas IV pada

    semester genap tahun pelajaran 2011/2012 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit dan 2 x 35

    menit. Pelaksanaan siklus I diikuti oleh seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 15 siswa. Standar

    Kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam

    kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar 8.1 Mendiskripsikan energi panas dan bunyi

    yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Indikator Pencapaian Kompetensi

    8.1.1 Menyebutkan sumber energi yang ada di lingkungan sekitar. 8.1.2. Menjelaskan

    perpindahan panas secara radiasi, konduksi, dan konveksi. 8.1.3. Menggolongkan benda

    yang termasuk penghantar panas dan bukan. 8.1.4. Menjelaskan pengertian tentang

    konduktor dan isolator.

    1) Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa

    Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan metode inkuiri

    dilaksanakan pada waktu proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar

    observasi. Obsevasi dilakukan dengan bantuan guru mitra (observer).

    Adapun hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan metode

    inkuiri pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

    No Indikator Pengamatan Rata-rata kelas

    1 Kesiapan siswa dalam pembelajaran 3,1

    2 Menjawab pertanyaan 2,7

    3 Keaktifan siswa dalam diskusi/kerja kelompok 2,7

    4 Melaksanakan percobaan 3,1

    5 Mempresentasikan hasil percobaan 3

    6 Menanggapi kelompok lain 2,6

  • 25

    2) Data Hasil Observasi Keterampilan Guru

    Pengamatan terhadap keterampilan guru dalam pembelajaran dengan metode inkuiri

    dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi.

    Observasi dilakaukan dengan bantuan guru mitra (observer).

    Adapun hasil pengamatan keterampilan guru dalam pembelajaran IPA dengan metode

    inkuiri pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 4. Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I

    No

    Indikator Pengamatan

    Skor

    Penilaian

    1. a. Mengemukakan tujuan pembelajaran. 3

    2. b. Melakukan apersepsi. 3

    3. c. Membimbing siswa merumuskan masalah. 3

    4. d. Membimbing siswa dalam diskusi / kerja kelompok 3

    5. e. Membimbing siswa dalam melakukan percobaan. 3

    6. f. Membimbing siswa dalam melaporkan hasil percobaan. 3

    7. g. Melaksankan pembelajaran yang bersifat inkuiri. 3

    8. h. Menggunakan media secara efektif dan efisien. 2

    9. i. Mengelola waktu secara efisien. 3

    10. j. Melakukan refleksi 3

    Jumlah 29

    Rata – Rata 2,9

    Persentase 72,5 %

    Kategori Baik

    3) Data Hasil Belajar Siswa

    Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi soal tes tertulis untuk

    mengetahui pemahaman siswa terhadap meteri yang telah dipelajari dan untuk

    mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran sebelumnya yaitu

    sebelum tindakan dengan metode inkuiri. Berikut adalah data hasil belajar siswa siklus I

    yang tersaji pada tabel berikut:

  • 26

    Tabel 5. Hasil Belajar Siswa Siklus I

    No Hasil Belajar Siswa Siklus I

    1. Nilai tertinggi 90

    2. Nilai terendah 50

    3. Rata-rata 66

    4. Siswa yang tuntas 10

    5. Siswa yang belum tuntas 5

    6. Persentase ketuntasan belajar 66 %

    Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada siklus I rata-rata nilai tes siswa

    mengalami peningkatan dibanding dengan kondisi awal sebelum tindakan dengan metode

    inkuiri. Nilai rata-rata siklus I sebesar 66 dan jumlah siswa yang tuntas belajar juga

    mengalami peningkatan yaitu 10 siswa dari 15 siswa kelas IV atau sebesar 66 %.

    Meskipun hasil belajar siswa mengalami peningkatan akan tetapi belum mencapai

    indikator yang diharapkan sehingga perlu adanya perbaikan atau tindakan berikutnya.

    4) Refleksi

    Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dengan metode inkuiri

    siklus I yang melibatkan guru mitra (observer), selanjutnya dilakukan refleksi terhadap

    kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Adapun hasil refleksi pelakasanaan

    tindakan pada siklus I adalah sebagai berikut:

    1) Aktivitas siswa dalam pembelajaran mendapat persentase sebesar 71 % dengan

    kategori baik.

    2) Masih ada sebagian siswa yang menjawab pertanyaan kurang relevan dengan

    pertanyaan yang diajukan guru.

    3) Kurang terjalin kerjasama yang aktif dan terarah dalam diskusi kelompok, dan masih

    ada sebagian siswa yang hanya diam dalam diskusi kelompok.

    4) Siswa belum terbiasa mempresentasikan hasil diskusi, kebanyakan kelompok masih

    terlihat malu-malu berdiri didepan kelas yang menyebabkan penyampaian materi

    kurang terstruktur dan cenderung ragu-ragu.

  • 27

    5) Siswa kurang berani menanggapi temuan kelompok lain. Masih banyak siswa yang

    hanya diam apabila guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memberi

    tanggapan kepada kelompok lain.

    6) Masing-masing kelompok sangat bergantung pada penjelasan dan bimbingan dari guru

    sehingga guru memberikan penjelasan yang berulang-ulang.

    7) Hasil belajar siswa melalui tes tertulis belum mencapai hasil yang diharapakan dengan

    hanya mendapat persentase ketuntasan belajar sebesar 66 % atau hanya 10 siswa

    dari 15 siswa yang mendapat nilai diatas KKM yang ditentukan satuan pendidikan yaitu

    ≥ 63.

    4.1.2 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II

    4.1.2.1 Perencanaan

    Pada tahap perencanaan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

    1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan materi perpindahan panas.

    2) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran

    3) Menyiapkan lembar kerja siswa.

    4) Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian.

    5) Menyiapkan lembar evaluasi.

    4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan

    Tindakan pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 19 April 2012 dan 20 April

    2012 dengan alokasi waktu masing-masing 2 x 35 menit. Adapun kegiatan dalam siklus II

    meliputi:

    Pertemuan pertama

    2) Kegiatan Awal

    Mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti belajar mengajar.

    Presensi.

    Apresepsi, guru bertanya kepada siswa “Pernahkah kamu mendengar orang memetik

    gitar?”. “Apa yang dipetik?”

    Informasi dengan penyampaian tujuan pembelajaran.

    Motivasi.

  • 28

    2. Kegiatan Inti

    a. Eksplorasi

    Siswa dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok melaksanakan percobaan

    dengan memperagakan (membunyikan) sumber bunyi yang telah disediakan

    sebelumnya.

    Setiap kelompok secara bergantian melakukan percobaan tentang macam sumber

    bunyi yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

    Guru membimbingi siwa selama melakukan percobaan.

    b. Elaborasi

    Masing-masing kelompok menyimpulkan jawaban sementara benda-benda yang

    termasuk sumber bunyi.

    Masing-masing kelompok diminta untuk mencari informasi data dan fakta yang relevan

    guna menjawab hipotesis atau permasalahan.

    Masing-masing kelompok menyimpulkan jawaban sementara atas permasalahan yang

    dihadapinya (generalisasi).

    Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil simpulan tentang permasalahanya

    didepan kelas.

    Kelompok lain memperhatikan presentasi masing-masing kelompok dan diberi

    kesempatan untuk menanggapinya.

    c. Konfirmasi

    Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.

    Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman, memberikan

    penguatan dan penyimpulan.

    3. Penutup (15 menit)

    Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang sudah dipelajari.

    Guru memberi evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi.

    Pertemuan Kedua

    1. Kegiatan Awal

    Mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti belajar mengajar.

    Presensi.

  • 29

    Apersepsi, guru bertanya kepada siswa “Apakah kalian pernah menyelam sambil

    memukul-mukul batu dalam air?”

    Informasi dengan penyampaian tujuan pembelajaran.

    Motivasi.

    2. Kegiatan Inti

    a. Eksplorasi

    Guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah yang terkait dengan sumber bunyi

    yang ada di lingkungan sekitar.

    Setiap kelompok secara bergantian melakukan percobaan tentang perambatan bunyi.

    Guru membimbing sistwa selama melakukan percobaan.

    b. Elaborasi

    Masing-masing kelompok menyimpulkan jawaban sementara benda-benda yang

    termasuk sumber bunyi.

    Masing-masing kelompok diminta untuk mencari informasi data dan fakta yang relevan

    guna menjawab hipotesis atau permasalahan.

    Masing-masing kelompok menyimpan jawaban sementara atas permasalahan yang

    dihadapinya (generalisasi).

    Masing-masing mempresentasikan hasil simpulan tentang permasalahanya didepan

    kelas.

    Kelompok lain memperhatikan presentasi masing-masing kelompok dan diberi

    kesempatan untuk menanggapinya.

    c. Konfirmasi

    Muru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.

    Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman, memberikan

    penguatan dan penyimpulan.

    3. Penutup

    Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang sudah dipelajari.

    Guru memberi evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi.

  • 30

    4.1.2.3 Pengamatan (Observasi)

    Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan metode inkuiri siklus II

    (pertemuan pertama pada 19 April 2012 dan pertemuan kedua pada 20 april 2012) di SD Negeri

    Pacet Kecamatan Reban Kabupaten Batang dengan subyek siswa dan guru kelas IV pada

    semester genap tahun pelajaran 2011/2012 dengan alokasi waktu masing-masing 2 x 35 menit

    (2 jam pelajaran). Pelaksanaan siklus II diikuti oleh seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 15

    siswa. Standar Kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya

    dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar 8.1 Mendiskripsikan energi panas dan

    bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Indikator Pencapaian

    Kompetensi 8.1.1 Menuliskan kembali macam-macam sumber bunyi. 8.1.2. Menyebutkan

    pengertian bunyi, frekuensi, dan amplitude. 8.1.3. Menjelaskan beda bunyi ultra, audio,

    infra. 8.1.4. Mendemonstrasikan perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas. 8.1.5

    Memberi contoh makhluk hidup yang dapat mendengarkan bunyi ultra atau infra.

    1) Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa

    Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan metode inkuiri

    dilaksanakan pada waktu proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar

    observasi. Obsevasi dilakukan dengan bantuan guru mitra (observer).

    Adapun hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA dengan metode

    inkuiri pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 6. Indikator Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II

    No Indikator Pengamatan Rata-rata

    kelas

    1 Kesiapan siswa dalam pembelajaran 3,4

    2 Menjawab pertanyaan 3,2

    3 Keaktifan siswa dalam diskusi/kerja kelompok 3,1

    4 Melaksanakan percobaan 3,1

    5 Mempresentasikan hasil percobaan 3,1

    6 Menanggapi kelompok lain 2,8

  • 31

    2) Data Hasil Observasi Keterampilan Guru

    Pengamatan terhadap keterampilan guru dalam pembelajaran dengan metode inkuiri

    dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi.

    Observasi dilakaukan dengan bantuan guru mitra (observer).

    Adapun hasil pengamatan keterampilan guru dalam pembelajaran IPA dengan metode

    inkuiri pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 7. Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II

    No

    Indikator Pengamatan

    Skor Penilaian

    1. a. Mengemukakan tujuan pembelajaran. 4

    2. b. Melakukan apersepsi. 4

    3. c. Membimbing siswa merumuskan masalah. 3

    4. d. Membimbing siswa dalam diskusi / kerja kelompok 4

    5. e. Membimbing siswa dalam melakukan percobaan. 3

    6. f. Membimbing siswa dalam melaporkan hasil percobaan. 3

    7. g. Melaksankan pembelajaran yang bersifat inkuiri. 4

    8. h. Menggunakan media secara efektif dan efisien. 3

    9. i. Mengelola waktu secara efisien. 4

    10. j. Melakukan refleksi 4

    Jumlah 36

    Rata – Rata 3,6

    Persentase 90 %

    Kategori Sangat Baik

    3) Data Hasil Belajar Siswa

    Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi soal tes tertulis untuk

    mengetahui pemahaman siswa terhadap meteri yang telah dipelajari dan untuk

    mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran sebelumnya yaitu

    pada pembelajaran siklus I. Berikut adalah data hasil belajar siswa siklus II yang tersaji

    pada tabel berikut:

  • 32

    Tabel 8. Hasil Belajar Siswa Siklus II

    No Hasil Belajar Siswa Siklus II

    1. Nilai tertinggi 100

    2. Nilai terendah 60

    3. Rata-rata 74

    4. Siswa yang tuntas 13

    5. Siswa yang belum tuntas 2

    6. Persentase ketuntasan belajar 86 %

    Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada siklus II rata-rata nilai tes siswa

    mengalami peningkatan dibanding dengan siklus I. Nilai rata-rata siklus II sebesar 74 dan

    jumlah siswa yang tuntas belajar juga mengalami peningkatan yaitu 13 siswa dari 15

    siswa kelas IV atau sebesar 86 %.

    4.1.2.4 Refleksi

    Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dengan metode inkuiri

    siklus II yang melibatkan guru mitra (observer), selanjutnya dilakukan refleksi terhadap

    kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Adapun hasil refleksi pelakasanaan

    tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut:

    1. Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat daripada siklus I dengan memperoleh

    persentase sebesar 77,6 % dengan kategori baik.

    2. Kerjasama siswa dalam diskusi kelompok sudah baik, aktif dan siswa terlihat antusias.

    3. Kepercayaan diri siswa dalam presentasi sudah baik, sudah berani berbicara dengan

    jelas dan tidak malu-malu.

    4. Siswa sudah berani menanggapi pendapat kelompok lain apabila guru memberi

    kesempatan kepada siswa untuk memberi tanggapan kepada kelompok lain.

    5. Hasil belajar siswa meningkat dibanding pelaksanaan tindakan siklus I dengan

    memperoleh persentase ketuntasan belajar sebesar 86 % sehingga tidak perlu

    dilanjutkan siklus selanjutnya karena sudah mencapai indikator keberhasilan yang

    ditetapkan yaitu 80 % siswa mengalami ketuntasan belajar.

  • 33

    4.2 Pembahasan

    4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian

    4.2.1.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa

    Berdasarkan pada tabel 3 dan 7 dapat diketahui bahwa tingkat aktivitas siswa

    pada tiap siklus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal tersebut dikarenakan

    guru telah menerapkan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA materi perpindahan

    panas. Dalam metode ikuiri guru berperan sebagai fasilitator dan motivator belajar peserta

    didik. Guru dituntut untuk memiliki kemampuan menggunakan teknik bertanya, karena

    dalam proses pembelajaran dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa

    (Wina Sandjaya, 2007).

    Pada siklus I aktivitas siswa masih terlihat belum maksimal. Dalam kerja

    kelompok, masih banyak siswa yang hanya diam saja dan tidak bekerja, guru juga masih

    mendominasi jalannya kerja kelompok sehingga dapat dikatakan kerja kelompok belum

    berjalan dengan lancar. Siswa terlihat kurang antusias mengikuti pelajaran karena baru

    mengenal pembelajaran yang diterapkan (metode inkuiri). Siswa masih takut dan malu-

    malu dalam mempresentasikan hasil temuan kelompok. Disamping itu siswa kurang

    berani menanggapi temuan kelompok lain. Hal tersebut dikarenakan peran guru yang

    masih dominan dan kurangnya motivasi dari guru. Dalam metode inkuiri peran guru

    adalah sebagai fasilitator dan motivator.

    Aktifitas siswa pada siklus II mengalami peningkatan karena siswa sudah terbiasa

    dan paham sepenuhnya terhadap metode inkuiri. Siswa lebih antusias mengikuti pelajaran

    dari guru. Kerja kelompok sudah berjalan dengan baik dan siswa terlihat antusias. Siswa

    juga sudah berani mempresentasikan hasil temuan kelompoknya didepan kelas. Dalam

    hal menanggapi temuan kelompok lain siswa sudah berani menanggapinya dengan jelas

    dan relevan. Peningkatan aktivitas siswa yang terjadi pada pelaksanaan metode inkuiri

    tersebut sesuai dengan pendapat Wina Sandjaya (2007) yang menyatakan bahwa

    “metode inquiri menekankan kepada aktivitas peserta didik secara maksimal untuk

    mencari dan menemukan, artinya metode inquiri menempatkan siswa sebagai subjek

    belajar. Dalam proses pembelajaran, peserta didik tidak hanya berperan sebagai

    penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk

    menemukan sendiri inti dari materi pembelajaran itu sendiri.

  • 34

    4.2.1.2 Hasil Observasi Keterampilan Guru

    Berdasarkan pada tabel 5 dan 9 dapat diketahui bahwa keterampilan guru dalam

    menerapkan metode inkuiri mengalami peningkatan pada tiap siklusnya. Pada siklus I

    kondisi kelas masih belum kondusif dan cenderung rame. Secara keseluruhan

    pengelolaan kelas dalam metode inkuiri belum berjalan maksimal. Dalam pengelolaan

    waktu juga masih kurang artinya banyak waktu yang dimanfaatkan secara kurang efektif.

    Hal tersebut dapat dimaklumi karena guru baru pertama kali menerapkan metode inkuiri.

    Kemampuan guru pada siklus II meningkat. Guru membimbing kerja kelompok secara

    merata dan pengelolaan waktu sudah efektif.

    Pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri memudahkan guru dalam

    menyajikan materi kepada siswa. Dalam hal ini guru tidak mendominasi pembelajaran

    dengan memberikan materi dengan ceramah kemudian meminta siswa untuk mencatat

    dan menghafal materi yang disampaikan guru, tetapi guru hanya berperan sebagai

    fasilitator untuk memudahkan siswa dalam memahami materi dan memecahkan masalah.

    Dalam kegiatan kerja kelompok, guru membimbing dan memberi motivasi kepada siswa

    untuk menemukan jawaban serta membantu siswa yang mengalami kesulitan. Sesuai

    pendapat Slavin (2010: 217) bahwa ”Guru berkeliling diantara kelompok-kelompok yang

    ada untuk melihat bahwa mereka bisa mengelola tugasnya, dan membantu tiap kesulitan

    yang mereka hadapi dalam interaksi kelompok”.

    4.2.1.3 Hasil Belajar Siswa

    Hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 9. Hasil Belajar Siswa Siklus I dan siklus II

    No Hasil belajar siswa Siklus I Siklus II

    1. Rata-rata 66 74

    2. Nilai tertinggi 90 100

    3. Nilai terendah 50 60

    4. Siswa yang tuntas 10 13

    5. Siswa yang belum tuntas 5 2

    6. Persentase ketuntasan belajar 66 % 86 %

  • 35

    Berdasarkan tebel diatas diketahui bahwa hasil belajar IPA siswa kelas IV SD

    Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten Batang mengalami peningkatan pada tiap

    siklusnya. Hal tersebut disebabkan meningkatnya kemampuan guru dalam mengelola

    kelas dan aktivitas siswa dalam pembelajaran.

    4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian

    Dari pelaksanaan pembelajaran IPA dengan metode inkuiri siklus I dan siklus II,

    pada materi perpindahan panas dan bunyi di kelas IV SD Negeri Pacet, memberikan

    kesempatan kepada siswa untuk belajar langsung dan menemukan jawaban atas

    permasalahan yang muncul. Dengan metode inkuiri mendorong siswa untuk berpikir dan

    bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap objektif, jujur, dan terbuka.

    Penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Hal itu

    terlihat dari data observasi aktivitas siswa yang memperoleh persentase sebesar 71 %

    pada siklus I. Kemudian meningkat menjadi 77,6 % pada siklus II.

    Untuk lebih jelasnya tentang peningkatan aktivitas siswa dari siklus I dan siklus II,

    akan disajikan pada diagram batang berikut ini:

    Grafik 1. Diagram Peningkatan Aktivitas Siswa

    Penerapan metode inkuiri juga dapat meningkatkan keterampilan guru dalam

    pembelajaran. Hal itu terlihat dari data observasi keterampilan guru yang meningkat tiap

    siklusnya. Pada siklus I memperoleh persentase keterampilan guru sebesar 72,5 %.

    Meningkat 17,5 % pada siklus II menjadi 90 %. Berikut diagram peningkatan persentase

    keterampilan guru dari tiap-tiap siklus yang tersaji pada grafik 2.

    71%

    29%

    Persentase Aktivitas siswa siklus I

    78%

    22%

    Persentase aktivitas Siswa Siklus II

  • 36

    Grafik 2. Diagram Peningkatan Keterampilan Guru

    Peningkatan yang terjadi pada aktivitas siswa dan keterampilan guru berbanding

    lurus dengan hasil belajar siswa. Hal itu terlihat dari persentase hasil belajar siswa yang

    selalu mengalami peningkatan dari tiap siklusnya. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata

    hasil tes sebesar 66 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 66 %. Pada siklus II

    rata-rata nilai tes meningkat menjadi 74 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar

    86 %.

    Berikut diagram peningkatan hasil belajar siswa yang tersaji pada grafik 3 berikut ini:

    Grafik 3. Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa

    72%

    28%

    Persentase Keterampilan Guru Siklus I

    90%

    10%

    Persentase Keterampilan Guru Siklus II

    66%

    34%

    Hasil Belajar Siswa Siklus I

    Siswa yang tuntas

    Siswa yang belum tuntas

    86%

    14%

    Hasil Belajar Siswa Siklus II

    Siswa yang tuntas

    Siswa yang belum tuntas