PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM...
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM...
1
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM
(IPA) MATERI MAKHLUK HIDUP MELALUI PEMBELAJARAN
KOOPERATIF MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS
(STAD) PADA KELAS III DI MI TARBIYATUL ISLAMIYAH
NOBOREJO KECAMATAN ARGOMULYO
KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
BUNGA APRIELLA
115 12 064
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
3
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM
(IPA) MATERI MAKHLUK HIDUP MELALUI PEMBELAJARAN
KOOPERATIF MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS
(STAD) PADA KELAS III DI MI TARBIYATUL ISLAMIYAH
NOBOREJO KECAMATAN ARGOMULYO
KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
BUNGA APRIELLA
115 12 064
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
7
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
”ومه سهك طريقايهتمس فيو عهما,سهم هللا نو طريقا إنى انجه “
“Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu,
maka Allah memudahkannya mendapat jalan ke syurga
( H.R Muslim)”
8
PERSEMBAHAN
Tiada yang Maha pengasih dan maha Penyayang selain Engkau ya Allah,
Syukur Alhamdulillah berkat rahmat dan karunia-Mu ya Allah, saya bisa
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini ku persembahkan untuk :
1. Orang tuaku tersayang (Papa Sukarji dan Mama Nilamani) yang telah mengiringi
perjalanan hidupku dengan untaian doa yang tulus, kasih sayang yang berlimpah,
semangat serta dukungan moril dan material.
2. Pakde dan bude ku tercinta ( Pakde Sukardi dan Bude B.Dathing ) yang tak
henti-hentinya mengajari ku arti kehidupan, keprihatinan dan kedisiplinan.
3. Alm dan Almh Mbah (Sujono dan Karyati) yang selalu memberikan wejangan-
wejangan agar semangat dalam meraih kesuksesan.
4. Kakakku (Wulan) dan adik-adik ku (Digdo, Dila, dan adek Nining) yang telah
memberikan motivasi dan support untukku.
5. Ayah Dudy istiyarto yang telah memberikan ku semangat yang luar biasa
sehingga aku mampu menyelesaikan skripsi ini hingga gelar S.Pd ini aku
dapatkan, terimakasih juga atas kesabaran mu yang tak pernah sedikitpun kamu
menyerah membimbing dan mensuport ku.
6. Orang tua angkat ku (Bpk Marjuki dan Ibu Ari Sih Mulyani). Terimakasih atas
dukungan kalian, dan telah menganggapku seperti anak kalian.
7. Keluarga baru ku di Kalibeji terimakasih sudah memberi dukungan kepada ku,
terimakasih sudah menjadikanku bagian dalam keluarga kalian.
9
8. Tengtengcrit (Mb Asyiah, Mb Nucha, Mb Idha, Dania, Lina, Afi, Rokha, Kaffi
dan Ulil) beserta keluarga besar, terimakasih banyak karena kalian sudah
mewarnai hari-hari indah dalam kebersamaan, yang bersedia menampung tawa
dan air mata, saling mensuport, dan menghibur setiap hari. kita adalah keluarga.
9. Teman satu atap ku (Panda, Dwy, Iva, dan Masadah) terimakasih sudah
mendukung aku.
10. Saudari cantikku (Ely Ismawati) terimakasih atas suportnya.
11. Adek-adek kontrakan Kembang Arum. Terimakasih sudah memberi semangat
untuk mbak.
12. Keluarga besar PGMI IAIN Salatiga angkatan Tahun 2012, yang selalu
memberikan dukungan dalam perjalanan menimba ilmu pengetahuan.
13. Teman-temanku semuanya yang tidak bisa ku sebutkan satu persatu terimakasih
kalian sudah mengisi hari-hariku terimakasih atas semangatnya.
Karena kalian semualah aku dapat menyelasaikan skripsi ku ini dengan baik.
Terimakasih semuanya,… kalian adalah penyemangat dalam hidupku…
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas karunianya sehingga
penelitian ini dapat berjalan dengan baik. Sholawat dan salam semoga senantiasa
terlantunkan untuk Rosulullah Muhammad SAW yang menjadi sebaik-baiknya
panutan. Penelitian yang diberi judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU
PENGETAHUAN ALAM (IPA) MATERI MAKHLUK HIDUP MELALUI
10
PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT
DIVISIONS(STAD) PADA KELAS III DI MI TARBIYATUL ISLAMIYAH
NOBOREJO KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN
2016/2017”, pada dasarnya adanya penelitian ini ditujukan untuk memperbaiki dan
menyempurnakan penerapan model pembelajaran yang selama ini dilaksanakan oleh
guru pengampu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dengan sasaran akhir
adalah meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian ini mengacu pada prosedur penelitian tindakan kelas, dilaksanakan
dalam 2 (dua) siklus, dimana pada akhir siklus kedua penerapan model Student Team
Achievement Division (STAD) ini dapat membuahkan hasil, dan hasil belajar siswa di
MI Tarbiyatul Islamiyah Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga meningkat dengan
cukup memuaskan.
Peneliti menyadari skripsi ini jauh dari sempurna dan tanpa bantuan dari
berbagai pihak takkan mungkin terselesaikan. Oleh karenanya sudah sepantasnya
pada kesempatan ini peneliti sampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd., Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah
3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku ketua jurusan PGMI yang telah memberikan
kesempatan serta saran yang membangun kepada peneliti.
4. Ibu Dra. Nur Hasanah,M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah
memotivasi serta membimbing peneliti sehingga peneliti mampu
menyelesaikan penelitian ini.
11
5. Dosen serta staff IAIN Salatiga yang sudah membantu.
6. Kepala Madrasah (Bapak Drs. Marno), Wali kelas III (Bapak Abdul
Wahab S.Ag), Semua guru dan anak-anak kelas III MI Tarbiyatul
Islamiyah Noborejo yang telah memberikan waktu dan kesempatan untuk
penelitian.
Jazakumullah akhsanal jaza’, Robbuna jualah yang akan membalas semua
kebaikan. Akhirnya, dengan segala kerendahan hati peneliti persembahkan hasil
penelitian yang masih jauh dari keadaan sempurna ini kepada seluruh insan
pendidikan. Kritik dan saran dari pembaca yang budiman, sangat peneliti nantikan
dengan tangan terbuka.
Salatiga, 27 Maret 2017
Peneliti
Bunga Apriella
NIM .115 12 064
12
ABSTRAK
Apriella, Bunga. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Makhluk Hidup Melalui Model
Pembelajaran Koopertaif Student Team Achievement Division (STAD) Pada Siswa
Kelas III Di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota
Salatiga 2016/2017. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing Dra. Nurhasanah M.pd
Kata Kunci : Hasil Belajar Model Student Team Achievement Division (STAD)
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas III MI
Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatia pada materi makhluk
hidup. Berdasarkan pengamatan awal diketahui nilai rata-rata siswa kelas III 53,5 dengan
KKM 70. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa yaitu pembelajaran IPA belum
dikemas dengan baik. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan
menggunakan model STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Makhluk Hidup
pada siswa kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga
tahun 2016/2017?
Jenis penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam
penelitian ini yaitu siswa kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo
Kota Salatiga dengan jumlah 24 siswa dan guru yang mengampu mata pelajaran IPA kelas
III. Data hasil penelitian diperoleh dari lembar obserfasi, tes formatif dan dokumentasi pada
pembelajaran IPA materi makhluk hidup.
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan II diperoleh data seperti berikut: Standar
KKM mata pelajaran IPA adalah 70, sebelum menggunakan model Student Team
Achievement Division (STAD) hanya ada 21% (5 siswa) yang tuntas, sedangkan 79% (19
siswa) belum memenuhi standar KKM. Setelah penggunaan model Student Team
Achievement Division (STAD) dalam pelajaran IPA pada siklus I diperoleh data 67% (16
siswa) tuntas dan 33% (8 siswa) tidak tuntas, jika dilihat terjadi peningkatan sebesar 46%.
Setelah dilakukan refleksi siklus I, terjadi peningkatan hasil belajar pada siklus II yaitu 96%
(23 siswa) tuntas sedangkan 4% (1 siswa) tidak tuntas atau belum memenuhi standar KKM,
terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 17% dibanding pada siklus I. Perbandingan hasil
belajar dari pra siklus dengan siklus I yaitu terjadi peningkatan sebesar 46%, sedangkan jika
dibandingkan dengan siklus II terjadi peningkatan sebesar 75%..
13
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................................ i
LOGO..................................................................................................................ii
HALAMAN JUDUL.................................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................ iv
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................................... vi
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ..................................................................... vii
MOTTO ....................................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ........................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................. x
ABSTRAK ................................................................................................................... xii
DAFTAR ISI................................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL...............................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ...................................... 5
14
E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6
F. Definisi operasional .................................................................................. 8
G. Metode Penelitian .................................................................................... 9
H. Teknik Analisis Data ................................................................................ 14
I. Sistematika Penulisan ............................................................................... 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar .................................................................................................17
B. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)......... ................................... 24
C. Materi Makhluk Hidup... .............................................................................. 36
D. Model Student Team Achievement Divisions (STAD).. ............................... 46
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI ................................................................................ 55
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
1. Siklus I .......................................................................................... 61
2. Siklus II ......................................................................................... 67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Data Pra Siklus.. ............................................................................ 74
2. Data Siklus I .................................................................................. 76
3. Data Siklus II................................................................................. 81
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 87
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN ................................................................................... 91
B. SARAN...............................................................................................91
15
DAFTAR TABEL
2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar .................................................... 36
2.2 Perbedaan Makhluk Hidup .............................................................................. 37
2.3 Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD .............................................. 50
3.1 Daftar Guru MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo ............................................. 56
3.2 Data Siswa MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo ................................................ 58
3.3 Nama-nama Siswa Kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo ..................... 58
3.4 Sarana Prasarana MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo ...................................... 60
4.1 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) ................................................................... 74
4.2 Lembar Observasi Guru Siklus I ...................................................................... 76
4.3 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus I .................................................... 78
4.4 Hasil Tes Formatif Siklus I .............................................................................. 79
4.5 Lembar Observasi Guru Siklus II .................................................................... 81
4.6 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus II ................................................... 83
4.7 Hasil Tes Formatif Siklus II ............................................................................. 84
4.8 Rekapitulasi hasil Evaluasi Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I,
16
Siklus II ......................................................................................................... 87
4.9 Perbandingan Presentse Ketuntasan Belajar Siswa .......................................... 88
17
DAFTAR GAMBAR
1.1 Bagan Rancangan Pelaksanaan (PTK) ............................................................. 11
4.1 Ketuntasan Belajar Siswa........................................................................89
18
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Siklus I ................................................................................................. 95
Lampiran 2 Lembar Observasi Kemampuan Guru Siklus I.................................108
Lampiran 3 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus I....................................111
Lampiran 4 Lembar Soal Diskusi Kelompok (STAD) Siklus I...........................113
Lampiran 5 Lembar Observasi Aktifitas Kelompok (STAD) Siklus I................114
Lampiran 6 Lembar Data Hasil Tes Formatif Siswa Siklus I..............................115
Lampiran 7 RPP Siklus II ............................................................................................ 116
Lampiran 8 Lembar Observasi Kemampuan Guru Siklus II ........................................ 134
Lampiran 9 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus II ............................................ 137
Lampiran 10 Lembar Soal Diskusi Kelompok (STAD) Siklus II.......................139
Lampiran 11 Lembar Observasi Aktifitas Kelompok (STAD) Siklus I ........................ 140
Lampiran 12 Lembar Hasil Tes formatif Siklus II ....................................................... 141
Lampiran 13 Foto Dokumentasi Kegiatan ................................................................... 143
Lampiran 14 Lembar Pembimbing Skripsi .................................................................. 148
Lampiran 15 Lembar Permohonan Ijin Penelitian ....................................................... 149
19
Lampiran 16 SK Penelitian..................................................................................150
Lampiran 17 SK Kegiatan ............................................................................................ 152
Lampiran 18 Lembar Konsultasi Pembimbing ............................................................ 157
Lampiran 19 Lembar Biografi penulis ......................................................................... 158
20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang berupaya mencari
pengetahuan tentang alam secara sistematis. Sehingga ilmu pengetahuan alam
bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa konsep, fakta atau
prinsip saja, tetapi merupakan sebuah proses penemuan yang diharapkan menjadi
sebuah media untuk mengenali diri sendiri serta lingkungannya.
Pentingnya pendidikan memberikan kesempatan kepada lembaga-
lembaga pendidikan yang ada untuk menjadi tempat menimba ilmu. Salah
satunya adalah Madrasah Ibtidaiyah yang mempunyai peran penting dalam
membentuk karakter seorang anak, supaya menjadi pribadi yang cerdas dan
berakhlakul karimah. Selain itu setiap umat muslim baik laki-laki maupun
perempuan diwajibkan untuk menuntut ilmu sebagai bekal di dunia maupun di
akhirat kelak. Seperti yang pernah disabdakan Rasulullah saw dalam hadist yang
diriwayatkan oleh Ibnu Abdul Barr :
عه ابه عباس رضي هللا عنو قال : قال رسىل هللا صهى هللا عهيو وسهم : اطهب انعهم
يه فان طهب انعهم فريضة عهى كم مسهم و مسهمة ان انملئك ة تضع ونى باانص
اجنحتها نطانب رضاعا بما يطهب) رواه ابه عبدانبر (
21
Artinya:
Dari Ibnu Abbas R.A Ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Carilah ilmu
sekalipun di negeri Cina, karena sesungguhnya mencari ilmu itu wajib bagi
seorang muslim laki-laki dan perempuan. Dan sesungguhnya para malaikat
menaungkan sayapnya kepada orang yang menuntut ilmu karena ridho terhadap
amal perbuatannya”. (H.R Ibnu Abdul Barr).
Pentingnya ilmu bagi setiap manusia menjadikan peneliti merasa perlu
mengembangkan pembelajaran yang bisa meningkatkan kemampuan siswa,
terutama pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi makhluk hidup di
sampaikan kepada siswa bertujuan memberikan pemahaman tentang pengertian
makhluk hidup, ciri-ciri makhluk hidup serta pengelompokkan makhluk hidup
sehingga memerlukan strategi penangan khusus dalam mengatasinya.
Melalui wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru ditemukan
beberapa faktor yang mempengaruhi siswa mendapatkan nilai di bawah KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal), seperti rendahnya pemahaman siswa tentang
materi pembelajaran, dan kurangnya kreativitas guru dalam menyampaikan
materi pembelajaran. Kurangnya kreativitas guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran mengakibatkan minat belajar siswa menjadi rendah, yang
berpengaruh pada keaktifan mereka di kelas. Sebagai pendidik guru harus
memiliki kreativitas dalam mengajar, sehingga suasana pembelajaran menjadi
menyenangkan. Hal ini dapat membuat siswa nyaman dan antusias dalam
22
mengikuti proses pembelajaran, sehingga komunikasi antara siswa dengan guru
dapat berjalan dengan baik.
Melihat faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya nilai ulangan siswa,
kemudian peneliti berdiskusi dengan guru mengenai model pembelajaran yang
tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penggunaan model pembelajaran
yang tepat dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran yang diperlukan adalah
model yang menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran. Sehingga siswa
dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran. Melalui diskusi yang telah
dilakukan peneliti dengan guru, maka peneliti memutuskan untuk menggunakan
model Student Team Achievement Division (STAD) sebagai solusi yang tepat
dalam permasalahan yang ada di kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga.
Penerapan model Student Team Achievement Division (STAD) dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, terutama pada materi Makhluk Hidup
diharapkan mampu memupuk motivasi siswa dalam belajar. Kegiatan kelompok
dengan cara saling membantu merupakan dasar model Student Team
Achievement Division (STAD), selain menjadikan anak lebih aktif dalam proses
pembelajaran juga dapat menumbuhkan sikap saling percaya dalam sebuah
kelompok.
Secara garis besar, model Student Team Achievement Division (STAD)
menekankan pada keaktifan seluruh siswa pada setiap kelompok dengan cara
23
saling membantu satu sama lain. Adanya kerjasama yang baik dalam sebuah
kelompok dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru. Langkah awal guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok, dengan setiap kelompok beranggotakan empat orang secara heterogen
(campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan lain-lain). Setelah diadakan
kuis, guru memberikan soal untuk mengevaluasi seluruh kegiatan pembelajaran
yang sudah dilakukan. Hal ini dilakukan agar guru dapat mengetahui sejauh
mana tingkat pemahaman siswa tentang materi makhluk hidup.
Dari permasalahan tersebut peneliti memutuskan untuk melakukan
penelitian dengan mengambil judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) MATERI MAKHLUK HIDUP
MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STUDENT TEAM
ACHIEVEMENT DEVISIONS (STAD) PADA KELAS III DI MI
TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO KECAMATAN ARGOMULYO
KOTA SALATIGA TAHUN 2016/2017”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka rumusan
masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah apakah dengan
menggunakan model STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi
Makhluk Hidup pada siswa kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga tahun 2016/2017?
24
C. Tujuan Masalah
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui
bahwa dengan menggunakan model STAD (Student Team Achievement
Devisions) dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Makhluk Hidup pada
siswa kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota
Salatiga tahun 2016/207.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, maka hipotesis
penelitian tindakan kelas ini adalah penerapan model Student Team
Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan prestasi belajar Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) materi Makhluk Hidup pada kelas III MI
Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun
ajaran 2016/2017.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan model STAD ini dapat dikatakan efektif apabila hasil yang
diharapkan dapat tercapai. Adapun indikatornya dapat dirumuskan sebagai
berikut:
a. Secara Individu:
Adanya peningkatan prestasi belajar matematika materi pecahan yang
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70.
25
b. Secara Klasikal :
Ketuntasan siswa secara klasikal dalam materi pecahan yang mencapai
presentase nilai 85% sisa mencapai KKM. (Daryanto, 2011: 191)
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi masukan yang ilmiah
dalam khasanah keilmuan yang berkaitan dengan bidang pendidikan.
Menambah wawasan dalam bidang penelitian dan pembuatan karya ilmiah,
dan memberikan sumbangan pikiran bagi lembaga dimana tempat
mahasiswa menimba ilmu.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan sumbangan manfaat
yang baik yang berarti bagi siswa, guru, dan sekolah yaitu:
a. Manfaat bagi siswa
1) Menumbuhkan motivasi dan semangat baru untuk mengikuti
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
2) Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam kegiatan belajar
mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
3) Meningkatkan keaktifan siswa selama proses belajar mengajar
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
4) Meningkatkan kemampuan pemahaman siswa dalam memahami
materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
26
b. Manfaat bagi guru
1) Meningkatkan kreativitas guru dalam melakukan pendekatan
terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi
makhluk hidup.
2) Guru mampu mendeteksi permasalahan yang ada di dalam proses
pembelajaran, sekaligus mencari alternatif pemecahan masalah
yang tepat.
3) Guru mampu memperbaiki proses pembelajaran di dalam kelas
dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada materi
Makhluk Hidup.
c. Manfaat bagi sekolah
1) Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik pada
sekolah dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA).
2) Meningkatkan kualitas pendidikan.
3) Sebagai masukan bagi sekolah untuk melakukan pembinaan guru
dalam inovasi dan implementasi pendekatan-pendekatan
pembelajaran dalam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
27
F. Defenisi Operasional
Untuk memberikan gambaran sekaligus memperjelas pengertian dan
pemahaman serta agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap judul diatas maka
dijelaskan di bawah ini :
1. Hasil belajar
Secara sederhana, hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh
anak setelah melalui kegiatan pembelajaran. Sedangkan menurut Susanto
(2013:5) hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar. Jadi Pengertian hasil belajar adalah nilai
yang diperoleh setelah proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
2. Ilmu Pengetahuan Alam
IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena
alam.IPA didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan
fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan
ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan
menggunakan metode ilmiah. Definisi ini memberi pengertian bahwa IPA
merupakan cabang pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan
dan klasifikasi data, dan biasanya disusun dan diverifikasi dalam hukum-
hukum yang bersifat kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penalaran
matematis dan analisis data terhadap gejala-gejala alam. Jadi, IPA adalah
ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta,
28
konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu
rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah.
3. Makhluk Hidup
Sedangkan Makhluk Hidup merupakan salah satu materi pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yaitu sesuatu yang memiliki lima ciri-ciri
yaitu berevolusi, menanggapi rangsang, bereproduksi, mengadakan
metabolisme, dan bersifat rumit.
4. Student Team Achievement Devisions (STAD)
Model Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah
satu pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok
kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara
heterogen (Trianto, 2007:52).
Gagasan utama dari STAD adalah memacu siswa agar saling
mendorong dan membantu satu sama lain dalam menguasai kemampuan
yang diajarkan oleh guru. Jadi pembelajaran kooperatif model Student
Team Achievement Division (STAD) mengajarkan siswa untuk bekerja
sama dengan satu timnya dalam hal mempelajari materi yang disampaikan
oleh guru.
G. Metodologi Penelitian
1. Rancangan Penelitian Tindakan Kelas
Rancangan penelitian hendaknya bisa digunakan untuk memperbaiki
pembelajaran.Jadi, sebisa mungkin rancangan penelitian ini sudah disusun
29
dan dirancang dengan baik. Sebenarnya banyak rancangan penelitian
tindakan kelas, pada skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian dari
Kesuma (2013: 6) ada empat tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan
kelas, yaitu sebagai berikut:
a. Perencanaan Tindakan (Planning)
Sebelum melakukan perencanaan, hendaknya guru mengumpulkan
informasi yang diperlukan tentang pengetahuan siswa sebelumnya
mengenai pelajaran yang akan dibahas. Perencanaan tindakan yaitu
suatu perencanaan dalam bentuk penyusunan perangkat pembelajaran
berdasarkan hasil evaluasi dan hasil pelaksanaan refleksi awal.
b. Pelaksanaan Tindakan (Action)
Peneliti melaksanaan tindakan sesuai skenario pembelajaran yang
tertuang dalam RPP. Kemudian dilaksanakan di kelas, dan selama
proses pembelajaran dilakukan observasi atau pengamatan.
c. Observasi (Observation)
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran di kelas. Mulai
dari bagaimana reaksi siswa hingga hasil evaluasi, apakah sesuai atau
tidak dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan
demikian siswa dan guru dapat berkolaborasi untuk dapat memahami
satu sama lain mengenai proses pembelajaran di kelas dan apa yang
sesuai dilakukan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan dapat tercapai.
30
d. Refleksi (Reflection)
Guru melakukan refleksi terhadap hasil observasi. Refleksi yang
dilakukan bisa berupa catatan atau kekurangan dari metode yang
digunakan dalam pembelajaran. Dari kekurangan atau 77 kelemahan
yang ditemukan, guru kemudian melakukan inovasi terhadap metode
yang digunakan sebelumnya atau menambah metode baru untuk
memenuhi tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Gambar 1.1 Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK
(Kesuma, 2013: 35)
Perencanaan
Siklus 1
Pelaksanaan
Tindakan
Observasi atau
Pengamatan
Refleksi
Merevisi dan memperbaiki
perencanaan berdasarkan
hasil reflesi masuk ke
siklus 2
Perencanaan
Siklus 2
Observasi atau
Pengamatan Refleksi
Merevisi dan memperbaiki
perencanaan berdasarkan
hasil reflesi masuk ke
siklus 3
Dan seterusnya hingga
tujuan pembelajaran tercapai
sesuai yang diharapkan
31
2. Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo ini
dilaksanakan di:
Kecamatan : Argomulyo
Kota : Salatiga
Provinsi : Jawa Tengah
3. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa
kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota
Salatiga Tahun Pelajaran 2016-2017 dengan jumlah siswa 24. Serta Bapak
Abdul Wahab, S.Ag selaku wali kelas sekaligus kolaborator peneliti.
Penelitian ini dikhususkan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) materi Makhluk Hidup dengan menggunakan metode (STAD)
Student Team Achievment Devisions.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi yaitu proses pengambilan data dalam penelitian dimana
penelitian atau pengamat melihat situasi pembelajaran secara langsung.
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang
spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara
32
dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi
dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga
obyek-obyek alam yang lain. (Sugiyono, 2011:145).
b. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi perlu digunakan untuk memperoleh data
tentang sarana dan prasarana, alat atau media yang digunakan dan lain
sebagainya yang dianggap penting. Dokumen dapat berupa bentuk
tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang.
(Sugiyono, 2011: 240).
c. Wawancara
Wawancara digunakan untuk memperoleh data dan atau informasi
yang lebih rinci untuk melengkapi data hasil observasi. Sifat dari teknik
pengumpulan data yang berupa wawancara yaitu berupa metode
penunjang dalam terlaksananya penelitian.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam penelitian.
Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu
sebagai berikut:
a. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati secara langsung
kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
33
b. Soal Tes
Soal tes digunakan untuk mengetahui hasil akhir Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM). Soal tes terdiri dari soal tertulis dan soal lisan.
c. Silabus
Silabus di buat oleh pemerintah dan dijadikan sebagai panduan guru
untuk membuat RPP.
d. RPP
RPP yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan
sebagai pegangan guru saat mengajar agar pembelajaran sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai.
e. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah pengetahuan, ketrampilan dan sikap
yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam rangka untuk memenuhi
standar kompetensi yang telah ditetapkan.
H. Teknik Analisis Data PTK
Analisis data merupakan usaha (proses) memilih, memilah, membuang dan
menggolongkan data untuk menjawab permasalahan, tema apa yang dapat
ditemukan pada data ini dan seberapa jauh data ini dapat menyokong tema
tersebut (Basrowi dan Suwandi, 2008:131). Analisis data dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya
berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas.Analisis data dalam kegiatan belajar
mengajar ranah afektif menggunakan lembar pengamatan guru dan siswa,
34
sedangkan untuk ranah kognitif analisis data menggunakan hasil belajar yang
diperoleh dari hasil tes siswa.
Penelitian ini menggunakan analisa data dengan rumus sebagai berikut:
a. Untuk Menghitung nilai rata-rata kelas
Keterangan :
M : Nilai rata-rata
: Jumlah nilai semua siswa
: Jumlah siswa (Djamarah, 2000: 264-265)
b. Dalam menghitung Presentase Ketuntasan Klasikal dapat dihitung
menggunakan rumus seperti berikut (Daryanto,2011: 192):
P =
χ 100%
I. Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan skripsi adalah sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, hipotesis tindakan dan indikator, manfaat, definisi
operasional, metode penelitian, teknik analisis data dan sistematika penulisan.
M= 𝑿
𝑵
35
BAB II : Kajian Pustaka
Berisi tentang penjabaran hasil belajar, materi makhluk hidup, dan model
Student Team Achievement Division (STAD).
BAB III : Pelaksanaan Penelitian
Berisi pelaksaan penelitian, subyek penelitian, deskripsi siklus I dan
deskripsi siklus II.
BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi tentang keadaan umum, dan pemaparan rata-rata serta persentase dari
siklus ke siklus.
BAB V : Penutup
Berisi kesimpulan dan saran-saran.
Daftar Pustaka
Lampiran
36
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Manusia sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan
makhluk lain telah dikaruniai akal dan hati oleh Allah SWT. Akal dan hati
yang dimiliki manusia harus dapat digunakan dengan baik, karena setiap
hari manusia melakukan proses belajar yang berlangsung secara alamiah.
Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan, meningkatkan ketrampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan
mengokohkan kepribadian. (Haryanto, 2011: 9). Adanya proses belajar
yang dilakukan secara bertahap dapat menimbulkan hasil belajar yang
berupa perubahan atau kemampuan baru pada diri seseorang.
Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar dan
perubahan-perubahan yang terjadu pada diri siswa, baik yang menyangkut
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Pengertian tentang hasil belajar bagaimana diuraikan di atas dipertegas
oleh K. Brahim (dalam Susanto 2013:5) yang menyatakan bahwa hasil
belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam
mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang
diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
37
Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai
dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi atau
penilaian yang dapat dijadikan tindak lanjut, atau bahkan cara untuk
mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak
saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan
keterampilan. Dengan demikian, penilaian hasil belajar siswa mencakup
segala hal yang dipelajari di sekolah, baik itu menyangkut pengetahuan,
sikap, dan keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang
diberikan kepada siswa (Susanto, 2013:5-6).
Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena
belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha
untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.
Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-
tujuan pembelajaran atau tujuan intruksional.Untuk mengetahui apakah
hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki
dapat diketahui melalui evaluasi (Susanto, 2013:5). Evaluasi dilakukan
pada akhir proses pembelajaran.
2. Macam-masam Hasil Belajar
Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan di atas meliputi aspek
kognitif, aspek psikomotorik, dan sikap siswa aspek efektif. Untuk lebih
jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut :
38
a. Aspek Kognitif
Adalah kemampuan yang berhubungan dengan berpikir,
mengetahui, dan memecahkan masalah, seperti pengetahuan
komprehensif, aplikatif, sintesis, analisis, dan pengetahuan evaluative.
Kawasan kognitif adalah kawasan yang membahas tujuan
pembelajaran berkenan dengan proses mental yang berawal dari
tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang lebih tinggi, yakni
evaluasi (Suprihatiningrum,2010:39).
b. Aspek Psikomotorik
Psikomotorik mencakup tujuan yang berkaitan dengan
keterampilan (skill) yang bersifat manual atau motorik. Sebagaimana
kedua dominan yang lain, dominan ini juga mempunyai berbagai
tingkatan.
c. Aspek Efektif
Adalah kemampuan yang berhubungan dengan sikap, nilai, minat
dan apresiasi. Menurut Uno dalam (Suprihatiningrum,2010:39) ada
lima tingkat afeksi dari yang paling sederhana ke yang kompleks,
yaitu kemauan menerima, kemauan menanggapi, berkeyakinan,
penerapan karya, serta ketekunan dan ketelitian. Menurut Depdiknas
(dalam Suprihatiningrum,2010:38) aspek yang biasa dinilai di sekolah,
yaitu sikap, minat, nilai dan konsep diri, yang akan dijabarkan sebagai
berikut:
39
1) Sikap
Sikap adalah perasaan positif atau negatif terhadap suatu
objek. Objek ini bias berupa kegiatan atau mata pelajar. Sikap
siswa terhadap mata pelajaran, misalnya sains, harus lebih positif
setelah siswa mengikuti pelajaran lebih positif dibanding sebelum
mengikuti pelajaran. Perubahan ini merupakan salah satu indikator
keberhasilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Untuk itu, guru harus membuat rencana pembelajaran termasuk
pengalaman belajar siswa yang memuat sikapnya menjadi lebih
positif.
2) Minat
Minat bertujuan untuk memperoleh informasi tentang minat
siswa terhadap suatu mata pelajaran yang selanjutnya digunakan
untuk meningkatkan minat siswa terhadap suatu mata pelajaran.
Sekolah yang memenuhi keinginan siswa akan mampu
meningkatkan minat siswa terhadap suatu objek atau kegiatan.
Oleh karena itu, disarankan agar tujuan pembelajaran seperti yang
tercantum pada kompetensi dasar harus disertai dengan
peningkatan minat siswa, walau tidak tertulis, tetapi dalamnya
sudah tersirat.
40
3) Nilai
Nilai adalah keyakinan seseorang tentang keadaan suatu objek
atau kegiatan, misalnya keyakinan akan kemampuan siswa.
Kemungkinan ada yang berkeyakinan bahwa prestasi siswa sulit
untuk ditingkatkan.Nilai menjadi pengatur penting dari minat,
sikap, dan kepuasan.Oleh karenanya sekolah harus menolong siswa
menemukan dan menguatkan nilai yang bermakna bagi siswa.
4) Konsep diri
Konsep diri digunakan untuk menentukan jenjang karier
siswa, yaitu dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan diri
sendiri, maka biasa dipilih alternative karier yang tepat bagi diri
siswa.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut teori Gestalt (dalam Susanto,2013:12), belajar merupakan
suatu proses perkembangan. Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak
mengalami perkembangan.Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu,
baik yang berasal dari diri siswa sendiri maupun pengaruh dari
lingkungannya.Berdasarkan teori ini hasil belajar siswa dipengaruhi oleh
dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa; dalam arti
kemampuan berpikir atau tingkah laku intelektual, motivasi, minat, dan
kesiapan siswa, baik jasmani maupun rohani.Kedua, lingkungan: yaitu
41
sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreativitas guru, sumber-sumber
belajar, metode serta dukungan lingkungan, keluarga, dan lingkungan.
Hasil belajar siswa merupakan hasil dari suatu proses yang di
dalamnya terlibat sejumlah faktor yang saling mempengaruhi. Tinggi
rendahnya hasil belajar seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut.
Menurut Ruseffendi (dalam Susanto, 2013:14-18) mengidentifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar ke dalam sepuluh macam, yaitu:
a. Kecerdasan anak
Kemampuan intelegensi seseorang sangat memengaruhi terhadap
cepat dan lambatnya penerimaan informasi serta terpecahkan atau
tidaknya suatu permasalahan. Kemampuan merupakan potensi dasar
bagi pencapaian hasil belajar yang dibawa sejak lahir.
b. Kesiapan atau Kematangan
Kesiapan atau kematangan adalah tingkat perkembangan di
mana individu atau organ-organ sudah berfungsi sebagaimana
mestinya. Setiap upaya belajar akan lebih berhasil jika dilakukan
bersamaan dengan tingkat kematangan individu, karena kematangan
ini erat hubungannya dengan masalah minat dan kebutuhan anak.
c. Bakat Anak
Setiap orang memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk
mencapai prestasi sampai tingkat tertentu. Sehubungan dengan hal
42
tersebut, maka bakat akan dapat memengaruhi tinggi rendahnya
prestasi belajar.
d. Kemauan Belajar
Keengganan siswa untuk belajar mungkin disebabkan karena ia
belum mengerti bahwa belajar sangat penting untuk kehidupannya
kelak. Kemauan belajar yang tinggi disertai dengan rasa tanggung
jawab yang besar tentunya berpengaruh positif terhadap hasil belajar
yang diraihnya.
e. Minat
Secara sederhana, minat berarti kecenderungan dan kegairahan
yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Siswa yang
mempunyai minta besar terhadap suatu pelajaran, akan memusatkan
perhatiannya terhadap materi yang memungkinkan siswa tadi untuk
belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.
f. Model Penyajian Materi Pelajaran
Model penyajian materi yang menyenangkan, tidak
membosankan, menarik, dan mudah dimengerti oleh para siswa
tentunya berpengaruh secara positif terhadap keberhasilan belajar.
g. Pribadi dan Sikap Guru
Siswa pada umumnya dalam melakukan belajar tidak hanya
melalui bacaan atau melalui guru saja, tetapi bisa juga melalui contoh-
contoh yang baik dari sikap, tingkah laku, dan perbuatan.
43
h. Suasana Pengajaran
Suasana pengajaran yang tenang, terjadinya dialog yang kritis
antara siswa dengan guru, dan menumbuhkan suasana yang aktif di
antara siswa tentunya akan memberikan nilai lebih pada proses
pengajaran. Sehingga keberhasilan siswa dalam belajar dapat
meningkat secara maksimal.
i. Kompetensi Guru
Guru yang profesional sangat dibutuhkan untuk membantu
siswa dalam proses belajar. Guru yang profesional adalah guru yang
memiliki kompeten dalam bidangnya dang menguasai dengan baik
bahan yang akan diajarkan serta mampu memilih metode belajar
mengajar yang tepat sehingga pendekatan itu bisa berjalan dengan
semestinya.
j. Masyarakat
Lingkungan masyarakat ikut mempengaruhi kepribadian siswa,
karena dalam masyarakat terdapat berbagai macam tingkah laku
manusia dan berbagai macam latar belakang pendidikan.
B. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam
IPA adalah suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh/disusun
dengan cara yang khas/khusus, yaitu melakukan observasi
44
eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi,
observasi dan demikian seterusnya kait-mengkait antara cara yang satu
dengan cara yang lain. Cara untuk memperoleh ilmu secara demikian ini
terkenal dengan nama metode ilmiah (Salirawati, 2011:21). Metode
ilmiah pada dasarnya merupakan suatu cara yang logis untuk
memecahkan suatu masalah tertentu. Metode ilmiah inilah merupakan
dasar metode yang digunakan di dalam IPA (Aly dan Rahma, 2013:18) .
Kamus Fowler (dalam Djojosoediro,2005:17), natural science
didefinisikan sebagai systematic and formulated knowledge dealing with
material phenomena and based mainly on observation and induction
yang diartikan bahwa “Ilmu Pengetahuan Alam didefinisikan sebagai
pengetahuan yang sistematis dan disusun dengan menghubungkan gejala-
gejala alam yang bersifat kebendaan dan didasarkan pada hasil
pengamatan dan induksi”. Sumber lain menyatakan bahwa natural
science didefinisikan sebagai a pieces of theoritical knowledge atau
sejenis pengetahuan teoritis.
IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena
alam.IPA didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek
dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan
ilmuwan yang dilakukan dengan keterampilan bereksperimen dengan
menggunakan metode ilmiah. Definisi ini memberi pengertian bahwa IPA
45
merupakan cabang pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan
dan klasifikasi data, dan biasanya disusun dan diverifikasi dalam hukum-
hukum yang bersifat kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penalaran
matematis dan analisis data terhadap gejalagejala alam.Dengan demikian,
pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam
yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji
kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah.
2. Tujuan Pembelajaran IPA
Mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
a. Meningkatkan keyakianan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam
ciptaan-Nya.
b. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam,
konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat ditetapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran
terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
d. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan
berpikir, bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi.
46
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam.
f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
g. Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
(Puspitasari dan Hardini,2012:151)
3. Ciri-ciri Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam sebagai disiplin ilmu memiliki ciri-ciri
sebagaimana disiplin ilmu lainnya. Setiap disiplin ilmu selain mempunyai
ciri umum, juga mempunyai ciri khusus/karakteristik. Adapun ciri umum
dari suatu ilmu pengetahuan adalah merupakan himpunan fakta serta
aturan yang yang menyatakan hubungan antara satu dengan lainnya.
Fakta-fakta tersebut disusun secara sistematis serta dinyatakan dengan
bahasa yang tepat dan pasti sehingga mudah dicari kembali dan
dimengerti untuk komunikasi. Sebagai ilmu, IPA memiliki karakteristik
yang membedakannya dengan bidang ilmu lain. Ciri-ciri khusus tersebut
dipaparkan berikut ini:
a. IPA mempunyai nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA dapat
dibuktikan lagi oleh semua orang dengan menggunakan metode
ilmiah dan prosedur seperti yang dilakukan terdahulu oleh
47
penemunya. Contoh: nilai ilmiah “perubahan kimia” pada lilin yang
dibakar. Artinya benda yang mengalami perubahan kimia,
mengakibatkan benda hasil perubahan sudah tidak dapat
dikembalikan ke sifat benda sebelum mengalami perubahan atau
tidak dapat dikembalikan ke sifat semula.
b. IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara
sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada
gejala-gejala alam. Perkembangan IPA selanjutnya tidak hanya
ditandai oleh adanya kumpulan fakta saja, tetapi juga ditandai oleh
munculnya “metode ilmiah” (scientific methods) yang terwujud
melalui suatu rangkaian ”kerja ilmiah” (working scientifically), nilai
dan “sikapi lmiah” (scientific attitudes).
c. IPA merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun
dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan
observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori,
eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait
antara cara yang satu dengan cara yang lain.
d. IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan dengan
baganbagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil
eksperimen dan observasi, yang bermanfaat untuk eksperimentasi
dan observasi lebih lanjut.
48
e. IPA meliputi empat unsur, yaitu produk, proses, aplikasi dan sikap.
Produk dapat berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum. Proses
merupakan prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah;
metode ilmiah meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis,
perancangan eksperimen, percobaan atau penyelidikan, pengujian
hipotesis melalui eksperimentasi; evaluasi, pengukuran, dan
penarikan kesimpulan. Aplikasi merupakan penerapan metode atau
kerja ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari. Sikap
merupakan rasa ingin tahu tentang obyek, fenomena alam, makhluk
hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru
yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar
4. Karakteristik Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Berdasarkan karakteristiknya, IPA berhubungan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-
konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan. Pemahaman tentang karakteristik IPA ini berdampak pada
proses belajar IPA di sekolah. Sesuai dengan karakteristik IPA, IPA di
sekolah diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan
lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
49
Berdasarkan karakteristik IPA pula, cakupan IPA yang dipelajari di
sekolah tidak hanya berupa kumpulan fakta tetapi juga proses perolehan
fakta yang didasarkan pada kemampuan menggunakan pengetahuan dasar
IPA untuk memprediksi atau menjelaskan berbagai fenomena yang
berbeda.
Cakupan dan proses belajar IPA di sekolah memiliki karakteristik
tersendiri. Uraian karakteristik belajar IPA dapat diuraikan sebagi berikut:
a. Proses belajar IPA melibatkan hampir semua alat indera, seluruh
proses berpikir, dan berbagai macam gerakan otot. Contoh, untuk
mempelajari pemuaian pada benda, kita perlu melakukan serangkaian
kegiatan yang melibatkan indera penglihat untuk mengamati
perubahan ukuran benda (panjang, luas, atau volume), melibatkan
gerakan otot untuk melakukan pengukuran dengan menggunakan alat
ukur yang sesuai dengan benda yang diukur dan cara pengukuran
yang benar, agar diperoleh data pengukuran kuantitatif yang akurat.
Misalnya data panjang awal benda sebelum dipanaskan dan data
panjang akhir benda setelah dipanaskan dalam kurun waktu tertentu.
Proses ini melibatkan alat indra untuk mencatat data dan mengolah
data agar dihasilkan kesimpulan yang tepat.
b. Belajar IPA dilakukan dengan menggunakan berbagai macam cara
(teknik). Misalnya, observasi, eksplorasi, dan eksperimentasi.
50
Termasuk teknik manakah yang Anda gunakan ketika Anda belajar
fenomena gerak jatuh bebas? Mengapa demikian?
c. Belajar IPA memerlukan berbagai macam alat, terutama untuk
membantu pengamatan. Hal ini dilakukan karena kemampuan alat
indera manusia itu sangat terbatas. Selain itu, ada hal-hal tertentu bila
data yang kita peroleh hanya berdasarkan pengamatan dengan indera,
akan memberikan hasil yang kurang objektif, sementara itu IPA
mengutamakan objektivitas. Misal, pengamatan untuk mengukur
suhu benda diperlukan alat bantu pengukur suhu yaitu termometer.
Alat bantu ini membantu ketepatan pengukuran dan data
pengamatannya dapat dinyatakan secara kuantitatif. Jika pengukuran
dilakukan berulang-ulang dengan tingkat ketelitian yang sama maka
data yang diperoleh akan sama. Jika pengukuran dilakukan dengan
panca indera saja, maka data yang diperoleh akan berbeda-beda dan
datanya bersifat Kualitatif karena didasarkan pada hal-hal yang
dirasakan orang yang melakukan pengukuran. Data kualitatif ini
bersifat subjektif, karena sangat mungkin keadaan panas benda yang
sama, dirasakan oleh dua orang atau lebih yang berbeda, hasilnya
berbeda-beda pula sehingga data yang diperoleh tidak objektif..
d. Belajar IPA seringkali melibatkan kegiatan-kegiatan temu ilmiah
(misal seminar, konferensi atau simposium), studi kepustakaan,
mengunjungi suatu objek, penyusunan hipotesis, dan yang lainnya.
51
Kegiatan tersebut kita lakukan semata-mata dalam rangka untuk
memperoleh pengakuan kebenaran temuan yang benar-benar objektif.
Contoh, sebuah temuan ilmiah baru untuk memperoleh pengakuan
kebenaran, maka temuan tersebut harus dibawa ke persidangan
ilmiah lokal, regional, nasional, atau bahkan sampai tingkat
internasional untuk dikomunikasikan dan dipertahankan dengan
menghadirkan ahlinya.
e. Belajar IPA merupakan proses aktif. Belajar IPA merupakan sesuatu
yang harus siswa lakukan, bukan sesuatu yang dilakukan untuk
siswa. Dalam belajar IPA, siswa mengamati obyek dan peristiwa,
mengajukan pertanyaan, memperoleh pengetahuan, menyusun
penjelasan tentang gejala alam, menguji penjelasan tersebut dengan
cara-cara yang berbeda, dan mengkomunikasikan gagasannya pada
pihak lain. Keaktifan dalam belajar IPA terletak pada dua segi, yaitu
aktif bertindak secara fisik atau hands-on dan aktif berpikir atau
minds-on Keaktifan secara fisik saja tidak cukup untuk belajar IPA,
siswa juga harus memperoleh pengalaman berpikir melalui kebiasaan
berpikir dalam belajar IPA.
Para ahli pendidikan dan pembelajaran IPA menyatakan bahwa
pembelajaran IPA seyogianya melibatkan siswa dalam berbagai ranah,
yaitu ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Hal ini dikuatkan dalam
52
kurikulum IPA yang menganjurkan bahwa pembelajaran IPA di sekolah
melibatkan siswa dalam penyelidikan yang berorientasi inkuiri, dengan
interaksi antara siswa dengan guru dan siswa lainnya. Melalui kegiatan
penyelidikan, siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan pengetahuan ilmiah yang ditemukannya pada
berbagai sumber, siswa menerapkan materi IPA untuk mengajukan
pertanyaan, siswa menggunakan pengetahuannya dalam pemecahan
masalah, perencanaan, membuat keputusan, diskusi kelompok, dan siswa
memperoleh asesmen yang konsisten dengan suatu pendekatan aktif
untuk belajar. Dengan demikian, pembelajaran IPA di sekolah yang
berpusat pada siswa dan menekankan pentingnya belajar aktif berarti
mengubah persepsi tentang guru yang selalu memberikan informasi dan
menjadi sumber pengetahuan bagi siswa
Ditinjau dari isi dan pendekatan kurikulum pendidikan sekolah
tingkat pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang berlaku saat ini
maupun sebelumnya, pembelajaran di sekolah dititik beratkan pada
aktivitas siswa. Dengan cara ini diharapkan pemahaman dan pengetahuan
siswa menjadi lebih baik. Kenyataan di lapangan, aktivitas siswa sering
diartikan sempit. Bila siswa aktif berkegiatan, walaupun siswa sendiri
tidak mengetahui (merasa pasti) untuk apa berbuat sesuatu selama
53
pembelajaran, maka dianggap pembelajaran sudah menerapkan
pendekatan yang aktif.
Proses pembelajaran IPA di sekolah menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Hal ini disebabkan
karena IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi
kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat
diidentifikasikan.Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar
tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI
diharapkan pembelajaran IPA ada penekanan pembelajaran Saling temas
(Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada
pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui
penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.
5. Nilai-Nilai yang Terkandung Dalam IPA
Dalam hal ini nilai-nilai yang dapat ditanamkan dalam pendidikan IPA
adalah:
a. Kecakapan berpikir dan bekerja menurut langkah-langkah yang teratur.
b. Ketrampilan mengadakan pengamatan dan penggunaan alat-alat
eksperimen atau demonstrasi.
c. Memiliki sifat ilmiah, antara lain:
1) Tidak berprasangka dalam mengambil keputusan.
54
2) Sanggup menerima gagasan-gagasan dan saran-srn baru.
3) Dapat membedakan antra fakta dan opini.
4) Membuat perencnaan teliti sebelum bertindak.
5) Teliti, hati-hati, dan saksama dalam bertindak.
6. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA Kelas III SD/MI
Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran IPA kelas
III SD/MI dalam struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
menurut Permendiknas No. 22 tahun 2006 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Makhluk Hidup dan
Proses Kehidupan
1. Memahami ciri-ciri
dan kebutuhan
makhluk hidup serta
hal-hal yang
mempengaruhi
perubahan pada
makhluk hidup
1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri dan
kebutuhan makhluk hidup.
1.2 Menggolongkan makhluk hidup secara
sederhan.
1.3 Medeskripsikan perubahan yang
terjadi pada makhluk hidup dan hal-
hal yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan anak (makanan,
kesehatan, rekreasi, istirahat dan
olahraga).
55
2. Memahami kondisi
lingkungan yang
berpengaruh terhadap
kesehatan, dan upaya
menjaga kesehatan
lingkungan
2.1 Membedakan ciri-ciri lingkungan
sehat dan lingkungan tidak
sehat berdasarkan pengamatan.
2.2 Mendeskripsikan kondisi lingkungan
yang berpengaruh
terhadap kesehatan.
2.3 Menjelaskan cara menjaga kesehatan
lingkungan sekitar
C. Materi Makhluk Hidup
1. Pengertian Makhluk Hidup
Makhluk hidup disebut juga organisme.Meliputi manusia, tumbuhan,
hewan dan jasad renik.
2. Ciri-ciri Makhluk Hidup
a. Makhluk hidup membutuhkan makan
b. Makhluk Hidup Berkembang Biak
c. Makhluk Hidup Tumbuh
d. Makhluk Hidup Bernafas
e. Makhluk Hidup Bergerak
f. Makhluk Hidup Peka Terhadap Rangsangan
3. Penggolongan Makhluk Hidup
Indonesia memiliki banyak sekali jenis tumbuhan dan hewan. Sebagai
siswa, kita harus mengenalnya. Namun agak sulit untuk menghafalkan
56
hewan dan tumbuhan tersebut satu persatu. Kita harus menggunakan teknik
tertentu untuk mempelajarinya. Caranya yaitu dengan melakukan
pengelompokkan. Pengelompokkan dilakukan dengan mengamati
persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki hewan dan tumbuhan tersebut.
a. Persamaan dan perbedaan tumbuhan dan hewan
Persamaan hewan dan tumbuhan adalah keduanya merupakan
makhluk hidup yang memiliki ciri antara lain memerlukan makan,
bergerak, bernafas, tumbuh dan berkembang biak.
Perbedaan hewan dan tumbuhan seperti pada table di bawah ini :
Tabel 2.2 Perbedaan makhluk hidup
No Ciri-ciri Hewan Tumbuhan
1 Habitat Di darat dan di air Di darat dan di air
2 Makanan Berasal dari hewan dan
tumbuhan
Berasal dari unsure
hara
3 Bergerak Bergerak aktif dengan
berbagai cara
menggunakan kaki,
sayap, sirip, tangan
Bergerak mengikuti
arah sinar matahari
4 Bernafas Dengan insang, paru-
paru, permukaan kulit
Lewat mulut daun
(stomata)
5 Cara memperoleh Dari tumbuhan dan Dihasilkan sendiri
57
makanan hewan melalui proses
fotosintesis
b. Penggolongan Hewan
Hewan dapat digolongkan berdasarkan persamaan cirri-ciri yang
diamati.
1) Penggolongan hewan berdasarkan tempat hidupnya
Menurut tempat hidupnya hewan digolongkan menjadi hewan
darat, hewan air, dan hewan darat dan air.
a) Hewan darat
Hewan darat adalah hewan yang tempat hidupnya di
darat.Hewan darat yang tinggal dipermukaan tanah misalnya
kambing, kucing, kuda, sapi, dan kelinci.Hewan darat yang
tinggal di dalam tanah misalnya cacing, semut, dan ulat.
b) Hewan air
Hewan air adalah hewan yang tempat hidupnya di air.Hewan
air dibedakan menjadi tiga, yaitu hewan air tawar, hewan air
laut dan hewan air payau.
Hewan air tawar misalanya pesut, ikan mas, ikan lele,
arwana, koi, mujair dan sepat. Hewan air laut misalnya ikan
(tongkol dan kakap), anjing laut, lumba-lumba, dan paus. Air
58
payau adalah campuran air tawar dan air laut, misalnya bandeng
dan udang.
c) Hewan darat dan air
Hewan yang tempat hidupnya di darat dan di air disebut
hewan amfibi. Asal mulanya hewan amfibi adalah di mulai
hidup di air. Setelah dewasa mengalami perubahan dan dapat
hidup di darat, misalnya katak dan salamander.
2) Penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya
Hewan berdasarkan jenis makanannya, dapat dibedakan
menjadi tiga golongan, yaitu :
a) Hewan pemakan tumbuhan
Hewan pemakan tumbuhan dikelompokkan menjadi empat,
yaitu hewan pemakan rumput atau dedaunan, hewan pemakan
biji, hewan pemakan buah, dan hewan pemakan nectar.
Hewan pemakan rumput dan dun-daunan, misalnya sapi,
kambing, kuda, kerbau dan domba.hewan pemakan biji
misalnya burung perkutut, burung pipit, burung merpati dan
burung tekukur.Hewan pemakan buah-buahan misalnya burung
kebo, burung jalak dan kelelawar.Hewan pemakan nectar
misarnya lebah dan kupu-kupu.
59
b) Hewan pemakan daging
Hewan pemakan daging dikelompokkan menjadi tiga yaitu
hewan pemakan hewan lain, hewan pemakan serangga dan
hewan pemakan ikan.
Hewan pemakan hewan lain misalnya Singa, Harimau, dan
Kucing hutan. Hewan pemakan serangga misalnya Cecak, Laba-
laba, dan Katak. Hewan pemakan ikan misalnya ikan hiu,
burung pelican, dan anjing laut.
c) Hewan pemakan segalanya
Hewan pemakan segalanya yaitu hewan yang dapat
memakan tumbuhan dan memakan daging. Contoh hewan
pemakan segalanya adalah ayam, bebek, dan beruang. Ayam
memakan bijian seperti beras dan jagung, akan tetapi juga
memakan cacing.
3) Penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuh
Penggolongan hewan berdasarkan jenis penutup tubuhnya
dapat dibagi menjadi berikut:
a) Kulit kering bersisik
Bangsa hewan melata, antar lain Kadal, Bunglon, Ular,
Kura-kura, Cecak, Biawak, Buaya dan Trenggiling.
60
b) Kulit bersisik
Bangsa ikan, antara lain ikan mujair, ikan bandeng, kerapu,
kakap, tuna tak bersisik, arwna, dan oskar.
c) Kulit tipis berlendir
Bangsa amfibi, anatara lain katak dan salamander.
d) Kulit berbulu atau kulit berambut
Bangsa burung, antara lain elang, bebek, kenari, merpati,
betet, aya, belibis, burung hantu, rajawali, dan burung dara.
Bangsa hewan buas dan hewan rumah antara lain harimau, singa,
serigala, anjing, dan kucing. Bangsa hewan yang berjalan diatas
kuku kakinya, antara lain kambing, kerbau, banteng, sapi kuda
dan domba.
e) Kerangka luar dari zat kitin
Bangsa serangga, anatara lain belalang, rayap, lalat,
capung, lebah, dan walang sangit.Bangsa udang, antara lain
kepiting, ketam dan udang.Bangsa laba-laba, anatara lain tungau,
kalajengking, laba-laba, dan caplak.
f) Kerangka luar dari zat kapur (cangkang)
Bangsa kerang, antara lain siput dan kerang.
61
4) Penggolongan hewan berdasarkan cara bergerak
Hewan selalu bergerak untuk memperoleh makanannya. Cara
hewan bergerak bermacam-macam.Ada yang berjalan, melompat,
terbang dan berenang.
a) Hewan berjalan
Hewan pejalan kaki mempunya kaki yang kuat. Telapak
kakinya dirancang khusus untuk berjalan. Contohnya hewan
yang berjalan adalah ayam dan unta.
b) Hewan melompat
Hewan melompat memiliki kaki. Kaki belakangnya panjang dan
kuat. Contohnya katak, kanguru, dan kelinci.
c) Hewan terbang
Hewan terbang dengan sayapnya. Berbagai jenis burung
bergerak dengan terbang. Contoh lainnya adalah kalelawar,
kupu-kupu dan lebah.
d) Hewan berenang
Hewan yang hidup di air berenang dengan alat geraknya.
Contohnya ikan berenang dengan sirip dan ekornya. Anjing laut
dan penguin berenang dengan sayap dan kakinya.
62
5) Penggolongan hewan berdasarkan cara berkembang biaknya.
Hewan berkembang biak dengan cara bertelur dan melahirkan.
Hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur misalnya, ayam,
bebek, burung, cecak, kura-kura, buaya, ular dan ikan.
6) Penggolongan hewan berdasarkan alat pernafasannya.
Alat pernafasan hewan ada berbagai macam, misalnya paru-
paru, insang, trakea, dan kulit.
a) Paru-paru
Hewan yang bernafas dengan paru-paru misalnya sapi, kucing,
ayam, angsa, tikus, kalelawar, burung, ular dan buaya.
b) Insang
Hewan yang bernafas dengan insang misalnya, ikan dan berudu.
c) Trakea
Hewan sebangsa serangga bernafas menggunakan
trakea.Misalnya capung, lalat, walang, nyamuk, kupu-kupu dan
lebah.
d) Kulit
Hewan yang bernafas dengan kulit misalnya cacing tanah.
c. Penggolongan Tumbuhan
Tumbuhan dapat digolongkan berdasarkan pengelompokkan barikut:
63
1) Pengelompokkan tumbuhan berdasarkan bunga
Berdarkan bunganya, tumbuhan dikelompokkan menjadi dua,
yaitu tumbuhan berbunga dan tumbuhan tidak berbunga. Tumbuhan
berbunga memiliki bagian-bagian tertentu, misalnya akar, batang,
daun, bunga, buah dan biji. Tumbuhan tidak berbunga tidak
memiliki bunga, buah dan biji. Misalnya tumbuhan suplir, paku
ekor kuda, dan tanduk rusa.
2) Pengelompokkan tumbuhan berdasarkan biji
Berdasarkan bijinya tumbuhan dikelompokkan menjadi dua,
yaitu tumbuhan berbiji satu (monokotil) dan tumbuhan berbiji dua
(dikotil). Tumbuhan dikotil misalnya ubi kayu, kacang-kacangan,
papaya, jambu, tomat, jeruk dan kembang sepatu.Tumbuhan
monokotil misalnya, jagung, tebu, kelapa, pisang, anggrek dan
bawang.
3) Pengelompokkan tumbuhan berdasarkan akar
Berdasarkan akarnya, tumbuhan dikelompokkan menjadi dua,
yaitu akar serabut dan akar tunggang. Tumbuhan yang berakar
serabut misalnya padi, jagung, tebu, pisang dan kelapa. Tumbuhan
yang memiliku akar tunggang misalnya mangga, jeruk, dan jambu.
4) Pengelompokkan tumbuhan berdasarkan batang
Berdasrkan jenis batangnya, tumbuhan dapat digolongkan
sebagai berikut:
64
a) Tumbuhan berbatang rumput
Tumbuhan dikatakan berbatang rumput apabila batangnya
mempunyai ruas-ruas yang nyata dan biasanya berongga,
misalnya tumbuhan padi dan jagung.
b) Tumbuhan berbatang basah
Tumbuhan berbatang basah memiliki batang yang lunak dan
berair, misalnya tumbuhan bayam dan pacar cina.
c) Tumbuhan berbatang kayu
Tumbuhan berbatang kayu memiliki batang yang keras dan
berkayu, misalnya pohon mangga dan jeruk
5) Pengelompokkan tumbuhan berdasarkan daun
a) Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, daun tumbuhan digolongkan
menjadi empat yaitu daun bertulang menyirip, daun bertulang
menjari, daun bertulang sejajar, dan daun bertulang melengkung.
(1) Daun bertulang menyirip yaitu daun yang bentuknya
seperti sirip ikan, misalnya daun mangga, daun nangka,
daun alpukat, daun rambutan dan daun jambu
65
(2) Daun bertulang menjari yaitu daun yang bentuknya seperti
susunan jari-jari tangan, misalnya daun papaya, singkong,
jarak dan kapas.
(3) Daun bertulang sejajar yaitu daun yang bentuknya seperti
garis lurus yang sejajar, misalnya daun tebu, padi, dan
rumput-rumputan.
(4) Daun bertulang melengkung yaitu daun yang bentuknya
seperti garis melengkung, misalnya daun genjer dan
gadung.
b) Berdasarkan jumlah helai dan tangkai daunnya.
Berdasarkan jumlah helai dan tangkai daunnya dibedakan
menjadi dua yaitu:
(1) Daun tunggal, misalnya daun jambu, mangga, dan
semangka
(2) Daun majemuk, misalnya daun turi, petai, dan belimbing.
(http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2016/01/4-penggolongan-
makhluk-hidup-hewan-tumbuhan.html, Tanggal 22 November
2016 jam 20.56).
D. Model Student Team Achievement Division (STAD).
1. Pengertian Model Student Team Achievement Division (STAD)
Model Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah
satu model yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling
66
cocok untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan
pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif juga termasuk salah
satu dari beberapa pendekatan modern yang fokusnya adalah “humanistic
education” yakni pendidikan yang meletakkan sebagian besar
perhatiannya pada guru dalam mengarahkan siswa untuk melakukan
discovery, penggunaan metode kooperatif, dan diskusi antar siswa
(Kastolani, 2014:165).
Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu
model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-
kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa
secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran,
penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan
kelompok (Trianto, 2009:68). Kegiatan kelompok dapat mengajarkan
siswa untuk saling membantu memecahkan masalah yang timbul pada
saat proses pembelajaran berlangsung. Adanya kesetaraan gender, ras,
dan etnis membuat siswa lebih percaya diri untuk berpartisipasi dalam
mengembangkan pengetahuan, khususnya pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam.
2. Langkah-langkah Model Student Team Achievement Division (STAD)
Setiap model pembelajaran tentunya terdapat langkah-langkah yang
mendukung terlaksananya penggunaan model pembelajaran tersebut.
Seperti halnya pembelajaran lainnya, pembelajaran kooperatif model
67
STAD ini juga membutuhkan persiapan yang matang sebelum kegiatan
pembelajaran dilaksanakan Persiapan-persiapan tersebut antara lain:
a. Perangkat Pembelajaran
Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran ini perlu
dipersiapkan perangkat pembelajarannya, yang meliputi Rencana
Pembelajaran (RP), Buku Siswa, Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
beserta lembar jawabnya.
b. Membentuk Kelompok Kooperatif
Menentukan anggota kelompok diusahakan agar kemampuan siswa
dalam kelompok adalah heterogen dan kemampuan antar satu
kelompok lainnya relatif homogeny. Apabila dalam kelas terdiri atas
ras dan latar belakang yang relatif sama, maka pembentukan kelompok
dapat didasarkan apada prestasi akademik, yaitu:
1) Siswa dalam kelas terlebih dahulu di-ranking sesuai kepandaian
dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Tujuannya adalah
untuk mengurutkan siswa sesuai kemampuan Ilmu Pengetahuan
Alamnya dan digunakan untuk mengelompokkan siswa ke dalam
kelompok.
2) Menentuan tiga kelompok dalam kelas yaitu kelompok atas,
kelompok menengah, dan kelompok bawah. Kelompok atas
sebanyak 25% dari seluruh siswa yang diambil dari siswa ranking
satu, kelompok tengah 50% dari seluruh siswa yang diambil dari
68
urutan setelah diambil kelompok atas, dan kelompok bawah
sebanyak 25% dari seluruh siswa yaitu terdiri atas siswa setelah
diambil kelompok atas dan kelompok menengah.
c. Menentukan Skor Awal
Skor awal yang dapat digunakan dalam kelas kooperatif adalah
nilai ulangan sebelumnya. Skor awal ini dapat berubah setelah ada
kuis. Misalnya pada pembelajaran lebih lanjut dan setelah
diadakan tes, maka hasil tes masing-masing individu dapat
dijadikan skor awal.
d. Pengaturan Tempat Duduk
Pengaturan tempat duduk dalam kelas kooperatif perlu juga
diatur dengan baik, hal ini dilakukan untuk menunjang
keberhasilan pembelajaran kooperatif, apabila tidak ada
pengaturan tempat duduk dapat menimbulkan kekacauan yang
menyebabkan gagalnya pembelajaran pada kelas kooperatif.
e. Kerja Kelompok
Untuk mencegah adanya hambatan pada pembelajaran
kooperatif model STAD, terlebih dahulu diadakan latihan kerja
sama kelompok. Hal ini bertujuan untuk lebih jauh mengenalkan
masing-masing individu dalam kelompok.
69
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD ini
didasarkan pada langkah-langkah kooperatif yang terdiri atas
enam langkah atau fase-fase, sebagai berikut:
Tabel 2.3
Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Fase Kegiatan Guru
Fase 1
Menyampaikan tujuan
dan memotivasi siswa
Fase 2
Menyajikan/menyamp
aikan informasi
Fase 3
Mengorganisasikan
siswa dalam kelompok-
kelompok belajar
Menyampaikan semua
tujuan pelajaran yang ingin
dicapai pada pelajaran tersebut
dan memotivasi siswa belajar.
Menyajikan informasi
kepada siswa dengan jalan
mendemonstrasikan atau lewat
bahan bacaan.
Menjelaskan kepada siswa
bagaimana caranya membentuk
kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok
agar melakukan transisi secara
efisien.
70
Fase 4
Membimbing
kelompok bekerja dan
belajar
Fase 5
Evaluasi
Fase 6
Memberikan
penghargaan
Membimbing kelompok-
kelompok belajar pada saat
mereka mengerjakan tugas
mereka.
Mengevaluasi hasil belajar
tentang materi yang telah
diajarkan atau masing-masing
kelompok mempresentasikan
hasil kerjanya.
Mencari cara-cara untuk
menghargai baik upaya maupun
hasil belajar individu dan
kelompok.
(Sumber: Trianto, 2007:54)
Model Student Team Achievement Division (STAD) telah
digunakan dalam beberapa mata pelajaran, seperti matematika, IPA,
IPS, bahasa inggris pada tingkat sekolah dasar sampai perguruan
tinggi. Prosedur model Student Team Achievement Division (STAD)
membagi siswa menjadi sebuah kelompok yang beranggotakan empat
orang dengan beragam kemampuan, jenis kelamin, dan sukunya. Guru
memberikan suatu pelajaran dan siswa-siswa dalam kelompok
71
memastikan bahwa semua anggota kelompok itu bisa menguasai
pelajaran tersebut (Rusman, 2011:213). Berikut ini adalah langkah-
langkah model Student Team Achievement Division (STAD) menurut
Rusman (2011:215-216):
a. Penyampaian Tujuan dan Motivasi
Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada
pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.
b. Pembagian Kelompok
Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, di mana setiap
kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas
(keragaman) kelas dalam prestasi akademik, gender/jenis kelamin, rasa
atau etnik.
c. Presentasi dari Guru
Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu
menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut
serta pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari. Guru memberi
motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif. Di dalam
proses pembelajaran guru dibantu oleh media, demonstrasi, pertanyaan
atau masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dijelaskan
juga tentang keterampilan dan kemampuan yang diharapkan dikuasai
siswa, tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan serta cara-cara
mengerjakannya.
72
d. Kegiatan Belajar dalam Tim (Kerja Tim)
Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru
menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok,
sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing memberikan
kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan,
memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan. Kerja tim
ini merupakan cirri terpenting dari model Student Team Achievement
Division (STAD).
e. Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian soal tentang
materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi
hasil kerja masing-masing kelompok. Siswa diberikan kursi secara
individual dan tidak dibenarkan bekerja sama. Ini dilakukan untuk
menjamin agar siswa secara individu bertanggung jawab kepada diri
sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut.
f. Penghargaan Prestasi Tim
Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan
diberikan angka dengan rentang 0-100. Selanjutnya pemberian
penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru
dengan melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:
73
1) Menghitung skor individu
2) Menghitung skor kelompok
Skor kelompok dihitung dengan membuat rata-rata skor
perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlahkan
semua skor perkembangan individu anggota kelompok dan membagi
sejumlah anggota kelompok anggota kelompok tersebut.
3) Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok
Setelah masing-masing kelompok atau tim memperoleh
predikat, guru memberikan hadiah atau penghargaan kepada masing-
masing kelompok sesuai dengan prestasinya (kriteria tertentu yang
ditetapkan guru).
Dari pemaparan di atas terdapat dua pendapat mengenai langkah-
langkah model Student Team Achievement Division (STAD), tentunya inti
dari kedua pendapat tersebut tidak jauh berbeda. Model Student Team
Achievement Division (STAD) mengutamakan kerjasama antar anggota
kelompok, agar semua anggota kelompok memahami materi pelajaran
yang telah disampaikan.Selain itu, juga terdapat kuis individu yang
skornya nanti digabungkan dengan skor yang diperoleh setiap masing-
masing kelompok. Reward akan diberikan kepada kelompok yang
mendapatkan skor terbanyak.
74
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI
1. Profil sekolah
Nama Sekolah : MI Tarbiyatul Islamiyah
NPSN : 60713829
NSM : 111233730006
NPWP : 082-50-5
No. SK Pendirian : K/2284/3/1975
Alamat : Jln. Merbabu, Desa Noborejo, Kecamatan
Argomulyo, Salatiga, Jawa Tengah
Kode Pos : 50736
Status Sekolah : Swasta
Waktu Belajar : Pagi
Tahun Berdiri : 01 Mei 1963
2. Visi dan Misi
Visi
Terbentuknya generasi muslim yang beriman, beramal sholeh,
berakhlakul karimah, terampil, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab
dalam beragama, berbangsa, dan bernegara.
75
Misi
1) Menyelenggarakan pendidikan umum dan agama yang
mengedepankan peningkatan kualitas guru dan siswa dalam bidang
IPTEK dan IMTAQ
2) Mengembangkan dan mengamalkan nilai-nilai akhlakul karimah yang
sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari.
3) Membina dan mengembangkan potensi siswa sehingga mampu
terampil dan kreatif dalam menghadapi tuntutan zaman, inovatif dan
mandiri dalam bidang sosial keagamaan, budaya, berbangsa dan
bernegara
4) Meningkatkan kebiasaan berperilaku disiplin dan bertanggung jawab
dalam kehidupan bermasyarakat baik dalam lingkungan keluarga,
madrasah maupun masyarakat.
5) Menerapkan manajemen berbasis madrasah
3. Keadaan Guru dan Karyawan MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
Tabel 3.1
Daftar Guru MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
No Nama Tempat tanggal lahir Jabatan Ket
1. Drs. Marno Karanganyar,10-02-
1968
Kepala
Sekolah
Aktif
76
2. Yuli Inayati, A.
S.Pd. I
Salatiga, 27-07-1973 Guru kelas Aktif
3. Pranti Lestari,
S.Pd
Salatiga, 07-02-1981 Guru kelas Aktif
4. Agus Gufroni,
S.Pd.I
Kab. Semarang, 19-02-
1981
Guru kelas Aktif
5. Indah S.R S.pd.I Grobogan, 09-03-1979 Guru kelas Aktif
6. Ratna Puspita S,
S.Pd.I
Sragen, 09-05-1981 Guru kelas Aktif
7. Muzayinah Boyolali, 03-09-1976 Guru kelas Aktif
8. Abdul Wahab,
S.Ag.
Boyolali, 10-03-1967 Guru kelas Aktif
9. Muntaha, S.Pd.I Kab. Semarang, 15-05-
1990
Guru kelas Aktif
10. Kasmin Kab. Semarang, 18-08-
1982
Sopir Aktif
11. Solikhan Kab. Semarang, 07-07-
1976
Kebersihan Aktif
4. Keadaan Siswa
Jumlah siswa di MI Noborejo tahun pelajaran 2016/2017 adalah sebagai
berikut:
77
Tabel 3.2
Data Siswa MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
No Kelas Jumlah Siswa Jumlah
L P
1. I 19 9 28
2. II 9 11 20
3. III 14 10 24
4. IV 14 12 26
5. V 9 12 21
6. VI 6 5 11
Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah siswa
kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo. Dengan jumlah siswa
sebanyak 24 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki, dan 10 siswa
perempuan. Berikut nama-nama siswa kelas III.
Tabel 3.3
Nama-nama siswa kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
No Nama Keterangan
1 Ahmad Jaushan Laki-laki
2 Alfiyan Hanisa Putra Laki-laki
3 Ani Latifah Perempuan
4 Lidya Herawati Perempuan
78
5 Mayla Annisatul Khusna Perempuan
6 A. Fajar Aprilian Laki-laki
7 Muhammad Irfan Zaenury Laki-laki
8 Muhammad Ihab Zakki Munawwar Laki-laki
9 Muhammad Tri Mabruri Laki-laki
10 Muhammad Ilham Saputra Laki-laki
11 Muhammad Rizqi Ramadhan Laki-laki
12 Fino Ilham Syah Laki-laki
13 Nisa Nafi’ah Perempuan
14 Reza Fauzi Saputra Laki-laki
15 Rendi Al Fauzi Laki-laki
16 Satya Arjuna Laki-laki
17 Septi Nur Cahyaningtyas Perempuan
18 Shifa Wahidatul Laila Perempuan
19 Sultan Azzam Rifatullah Laki-laki
20 Daiva Andi Wibowo Perempuan
21 Isnani Fathin Nabila Perempuan
22 Hindah Heni Kusrini Perempuan
23 Wahyu Agung Pratama Laki-laki
24 Dian Yulia Safira Perempuan
79
5. Sarana Prasarana Pendukung
Dalam pembelajaran disekolah membutuhkan sarana prasarana yang
mendukung dalam pembelajaran. Adapun sarana prasarana yang
mendukung dalam pembelajaran di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo,
kecamatan Argomulya, Salatiga adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Sarana Prasarana MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo
No Jenis Sarana Prasarana Jumlah Sapras Menurut
Kondisi
Baik Rusak
1 Laptop 2
2 Personal Komputer 6
3 Printer 2 1
4 Televisi 1
5 Mesin Scanner 1 1
6 LCD Proyektor 1
7 Layar (Screen) 1
8 Meja guru dan Tenaga
kependidikan
8 1
9 Kursi guru dan Tenaga
kependidikan
8 1
80
10 Lemari Arsip 3
11 Kotak Obat (P3K) 1
12 Pengeras suara 2 1
13 Washtafel (Tempat cuci
tangan)
1
14 Kendaraan Operasional
(Mobil)
1
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus dengan masing-masing
siklus satu kali pertemuan.
1. Siklus I dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 4 Agustus 2016.
2. Siklus II dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 6 Agustus 2016.
Penelitian ini dilaksanakan diruang kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah
Noborejo, Desa Noborejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga.
Penjelasan tiap-tiap siklus sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan
oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang memuat serangkaian kegiatan
81
belajar mengajar dengan menggunakan model Student Team
Achievement Division (STAD). Adapun materi yang dibahas adalah
ciri-ciri makhluk hidup dan tak hidup beserta contoh-contoh makhluk
hidup dan tak hidup.
2) Menyiapkan LKS (Lembar Kerja Siswa), dan reward untuk
mendukung pelaksanaan fase-fase yang terdapat dalam model Student
Team Achievement Division (STAD).
3) Menyiapkan materi ciri-ciri makhluk hidup dan tak hidup beserta
contoh-contoh makhluk hidup dan tak hidup sebagai bahan ajar.
4) Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat proses belajar
mengajar yang dilakukan guru dengan menggunakan model Student
Team Achievement Division (STAD). Lembar pengamatan penelitian
tersebut berupa :
a) Lembar observasi kegiatan siswa, yaitu untuk mengumpulkan data
tentang keaktifan siswa dalam pembelajaran. Data observasi
dimaksudkan untuk mengetahui minat dan perhatian siswa.
b) Lembar observasi kegiatan Student Team Achievement Divisions
(STAD), yaitu untuk mengumpulkan data tentang keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran secara kelompok (diskusi). Data
observasi dimaksudkan untuk mengetahui minat dan perhatian
siswa.
82
c) Lembar observasi kegiatan guru, yaitu untuk mengumpulkan data
tentang pengelolaan kelas oleh guru.
5) Peneliti berkordinasi dengan guru selaku kolaborator untuk
melaksanakan proses pembelajaran dengan model Student Team
Achievement Division (STAD).
6) Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur
hasil belajar siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pendahuluan
1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana
pembelajaran yang dibuat sebelumnya.
2) Guru memulai pelajaran dengan salam dan berdoa yang dipimpin
oleh salah satu siswa dengan Khi’mad.
3) Guru menanyakan kabar dan mengabsen daftar hadir siswa.
4) Guru memberikan motivasi sebelum masuk ke dalam materi
pembelajaran.
5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
6) Apersepsi
Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pembelajaran.
83
Kegiatan Inti
Eksplorasi
1) Guru meminta peserta siswa membaca materi pengertian ciri-ciri
makhluk hidup dan tak hidup dan contoh dari makhluk hidup dan
makhluk tak hidup.
2) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi tentang
pengertian ciri-ciri makhluk hidup dan tak hidup dan contoh dari
makhluk hidup dan makhluk tak hidup.
Elaborasi
1) Guru dan siswa melalukan tanya jawab tentang materi yang telah
disampaikan
2) Guru membimbing siswa membentuk kelompok secara heterogen,
masing-masing terdiri dari 5 orang.
3) Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) yang merupakan perangkat
model Student Team Achievement Division (STAD).
4) Guru menjelaskan cara belajar menggunakan model Student Team
Achievement Division (STAD).
5) Siswa belajar melalui model Student Team Achievement Division
(STAD) dengan bimbingan guru.
6) Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok sesuai kelompoknya
masing-masing dan guru memberikan bantuan bila ada kesulitan
84
dengan memberi pertanyaan yang sifatnya pancingan, bukan memberi
jawaban.
Konfirmasi
1) Siswa mewakili kelompoknya mempresentasikan jawaban berdasarkan
hasil diskusi kelompoknya dan kelompok lain memberikan tanggapan.
2) Guru meminta siswa untuk kembali ke tempat duduk semula.
3) Guru meminta siswa mengambil kertas undian yang berisi
kuis/pertanyaan secara bergantian dan menjawabnya secara individu.
4) Guru memberikan reward kepada siswa dan kelompok yang
memperoleh skor tertinggi.
5) Sebelum pembelajaran berakhir guru memberikan soal evaluasi, dan
siswa mengerjakannya.
6) Setelah siswa mengerjakan soal evaluasi, guru membahas apa yang
telah dipelajari menggunakan model Student Team Achievement
Division (STAD).
7) Guru menyampaikan materi yang akan diberikan minggu depan
8) Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk
tetap belajar, kemudian diakhiri dengan Do’a bersama
c. Pengamatan atau Observasi
Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran berlangsung, yaitu meliputi:
85
1) Memperhatikan sikap dan perilaku peserta didik saat proses
pembelajaran sedang berlangsung. Pengamat mengamati dengan
menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan untuk
melakukan pengamatan.
2) Memperhatikan sikap dan perilaku peserta didik saat proses
pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD)
berlangsung. Pengamat mengamati dengan menggunakan lembar
observe yang telah disipakan untuk melakukan pengamatan.
3) Mengamati proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan
menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.
d. Refleksi
Kegiatan ini bertujuan untuk menilai seluruh kegiatan
pembelajaran dengan model Student Team Achievement Division
(STAD). Pada siklus I menunjukkan bahwa, terdapat peningkatan pada
hasil belajar siswa. Siswa terlihat antusias dalam melaksanakan proses
pembelajaran dengan model Student Team Achievement Division
(STAD). Guru berperan sebagai fasilitator, motivator, dan pusat
pembelajaran berada pada siswa. Model pembelajaran ini membuat
siswa aktif karena adanya sistem kerja kelompok dan kuis
individu.Masing-masing kelompok terlihat aktif dalam mengerjakan
Lembar Kerja Siswa (LKS) dan siswa juga antusias dalam menjawab
setiap pertanyaan pada kuis individu.
86
Selama pengamatan berlangsung masih ditemukan masalah-
masalah, yaitu masih ada siswa yang belum terlibat secara maksimal
dalam kerja kelompok. Hal ini disebabkan guru tidak melakukan
penataan tempat duduk yang sesuai.Kinerja kelompok yang kurang
maksimal juga mempengaruhi tingkat pemahaman siswa mengenai
materi. Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti akan
melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar
pada siklus I.
2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan refleksi yang diperoleh dari pengamatan dan hasil
perolehan nilai pada siklus I, maka siklus II merupakan perbaikan dari
siklus I. Rencana tindakan siklus II yang dilakukan oleh peneliti adalah:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang memuat serangkaian kegiatan
belajar mengajar dengan menggunakan model Student Team
Achievement Division (STAD). Adapun materi yang dibahas adalah
penggolongan (pengelompokan) hewan dan penggolongan
(pengelompokan) tumbuhan.
2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti media
pembelajaran dan reward untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran
menggunakan model Student Team Achievement Division (STAD).
87
3) Menyiapkan materi penggolongan (pengelompokan) hewan dan
penggolongan (pengelompokan) tumbuhan sebagai bahan ajar.
4) Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat proses belajar
mengajar yang dilakukan guru dengan menggunakan model Student
Team Achievement Division (STAD). Lembar pengamatan penelitian
tersebut berupa :
a) Lembar observasi kegiatan siswa, yaitu untuk mengumpulkan data
tentang keaktifan siswa dalam pembelajaran. Data observasi
dimaksudkan untuk mengetahui minat dan perhatian siswa.
b) Lembar observasi kegiatan Student Team Achievement Divisions
(STAD), yaitu untuk mengumpulkan data tentang keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran secara kelompok (diskusi). Data
observasi dimaksudkan untuk mengetahui minat dan perhatian
siswa.
c) Lembar observasi kegiatan guru, yaitu untuk mengumpulkan data
tentang pengelolaan kelas oleh guru.
5) Peneliti berkoordinasi dengan guru selaku kolaborator untuk
melaksanakan proses pembelajaran menggunakan model Student Team
Achievement Division (STAD).
6) Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur
hasil belajar siswa
88
b. Pelaksanaan Tindakan
Pendahuluan
1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran
yang dibuat sebelumnya.
2) Guru memulai pelajaran dengan salam dan berdoa yang dipimpin oleh
salah satu siswa dengan khi’mad.
3) Guru menanyakan kabar dan mengabsen daftar hadir siswa.
4) Guru memberikan motivasi sebelum masuk ke dalam materi
pembelajaran.
5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
6) Apersepsi
Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pembelajaran.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
1) Guru meminta peserta siswa membaca materi pecahan.
2) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi tentang
penggolongan (pengelompokkan) hewan dan penggolongan
(pengelompokkan) tumbuhan.
Elaborasi
1) Guru dan siswa melalukan tanya jawab tentang materi yang telah
disampaikan
89
2) Guru membimbing siswa membentuk kelompok secara heterogen,
masing-masing terdiri dari 5 orang.
3) Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS) yang merupakan perangkat
model Student Team Achievement Division (STAD).
4) Guru menjelaskan cara belajar menggunakan model Student Team
Achievement Division (STAD).
5) Siswa belajar melalui model Student Team Achievement Division
(STAD) dengan bimbingan guru.
6) Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok sesuai kelompoknya
masing-masing dan guru memberikan bantuan bila ada kesulitan
dengan memberi pertanyaan yang sifatnya pancingan, bukan memberi
jawaban.
Konfirmasi
1) Siswa mewakili kelompoknya mempresentasikan jawaban berdasarkan
hasil diskusi kelompoknya dan kelompok lain memberikan tanggapan.
2) Guru meminta siswa untuk kembali ke tempat duduk semula.
3) Guru meminta siswa mengambil kertas undian yang berisi
kuis/pertanyaan secara bergantian dan menjawabnya secara individu.
4) Guru memberikan reward kepada siswa dan kelompok yang
memperoleh skor tertinggi.
5) Sebelum pembelajaran berakhir guru memberikan soal evaluasi, dan
siswa mengerjakannya.
90
6) Setelah siswa mengerjakan soal evaluasi, guru membahas apa yang
telah dipelajari menggunakan model Student Team Achievement
Division (STAD).
7) Guru menyampaikan materi yang akan diberikan minggu depan
8) Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk
tetap belajar, kemudian diakhiri dengan do’a bersama
c. Pengamatan Observasi
Dari pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan lembar
pengamatan, pada siklus II ini terjadi peningkatan hasil belajar siswa
yang sangat baik. Siswa juga paham bagaimana proses pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement
Divisions (STAD).
d. Refleksi
Hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan yang
lebih baik dibanding siklus I. Siswa sangat antusias dalam melaksanakan
proses pembelajaran dengan model Student Team Achievement Division
(STAD), hal ini dapat terlihat ketika siswa bekerja sama dengan kelompok
masing-masing dalam mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang
diberikan oleh guru. Pembagian kelompok pada siklus II yang berbeda
dengan pembagian kelompok pada siklus I serta penataan tempat duduk
yang melingkar menambah semangat siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran, sehingga setiap anggota kelompok ikut berperan secara
91
aktif dalam menyelesaikan tugas dari guru. Siswa-siswa juga terlihat aktif
dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuis.
Berdasarkan unjuk kerja dan perolehan nilai pada tes evaluasi dapat
diketahui bahwa nilai yang didapatkan lebih baik daripada siklus I.
pembelajaran pada siklus II ini telah mencapai hal yang diharapkan, yakni
keaktifan seluruh siswa, pembelajaran yang menyenangkan, dan
peningkatan hasil belajar siswa. Selain itu, nilai yang diperoleh siswa telah
mencapai KKM dan siswa telah mencapai kriteria ketuntasan klasikal 85%
dari jumlah seluruh siswa. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan yang
dilakukan telah mencapai hasil yang maksimal, untuk itu penelitian ini
dirasa telah cukup
92
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PENJELASAN
Dalam bagian ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan sesuai dengan tujuan
penelitian yaitu unuk mengetahui bahwa pembelajaran kooperatif model STAD dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi makhluk hidup
pada kelas III di MI Tarbiytul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota
Salatiga.
A. Hasil Penelitian
Pada penelitian kali ini, peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas
(PTK) dengan menggunakan model Student Team Achievement Division (STAD).
Model Student Team Achievement Division (STAD) bukanlah model pembelajaran
baru di dunia pendidikan Indonesia, namun model pembelajaran yang baru bagi
MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Acuan
penilaian pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan Kriteria Ketuntasan
Klasikal 85% dari jumlah seluruh siswa dengan berpatokan pada nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM).
Berdasarkan data nilai ulangan harian mata pelajaran IPA yang diperoleh
kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga,
menunjukkan bahwa KKM untuk mata pelajaran IPA adalah 70. Peneliti
menggunakan evaluasi formatif dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu berupa
93
tes objektif dan tes subjektif. Di bawah ini adalah hasil nilai ulangan harian mata
pelajaran IPA sebelum menggunakan model Student Team Achievement Division
(STAD).
1. Data Pra siklus
Pada pra siklus peneliti belum menerapkan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Divisions
(STAD) untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas III materi
Makhluk Hidup. Jadi, nilai murni yang didapat dari guru IPA.
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus)
No Nama Siswa Nilai Ketuntasan
1 Ahmad Fajar Aprilian 45 Tidak Tuntas
2 Ahmad Jausyan Alfaqih 50 Tidak Tuntas
3 Alfian Hanisaputra 60 Tidak Tuntas
4 Ani Latifah 50 Tidak Tuntas
5 Daiva 55 Tidak Tuntas
6 Dian Yulia Safira 70 Tuntas
7 Fino Ilhamsah 45 Tidak Tuntas
8 Hindah Heny Kusrini 65 Tidak Tuntas
9 Itsnaini Nabila 40 Tidak Tuntas
10 Lidya Herawati 30 Tidak Tuntas
11 Mayla Anissatul Khusna 75 Tuntas
12 Muhammad Ihab Zakki M 60 Tidak Tuntas
13 Muhammad Ilham Saputra 40 Tidak Tuntas
14 Muhammad Irvanzainuury 30 Tidak Tuntas
15 Muhammad Rizky Ramadhan 70 Tuntas
16 Muhammad Tri Mabruri 35 Tidak Tuntas
17 Nisa Nafi’ah 50 Tidak Tuntas
18 Rendi Ahmad Fauzi 55 Tidak Tuntas
94
19 Reza Fauzi Saputra 50 Tidak Tuntas
20 Satya Arjuna 65 Tidak Tuntas
21 Septi Nur Cahyaningtiyas 80 Tuntas
22 Sultan Azam Rifatullah 60 Tidak Tuntas
23 Syifa Wahidatul Laila 35 Tidak Tuntas
24 Wahyu Agung Pratama 70 Tuntas
Jumlah 1285
Rata-rata 53,54
.
Nilai rata-rata siswa M=
=
=
Persentase ketuntasan belajar siswa pada pra siklus dapat dihitung dengan
rumus:
Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa siswa kelas III MI
Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga masih
rendah dalam hasil belajar IPA materi Makhluk Hidup. Hal tersebut dapat
dilihat dari data nilai yang diperoleh siswa hanya 5 siswa (21%) yang mampu
mendapatkan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70 dan 19 siswa
(79%) masih di bawah KKM. Data di atas sebagai dasar dalam menerapkan
95
Pembelajaran Kooperatif Model Student Team Achievement Divisions (STAD)
kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota
Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017.
2. Data Siklus I
a. Hasil Pengamatan
Selama proses pembelajaran, peneliti mengamati kegiatan
pembelajaran IPA materi Makhluk Hidup dengan menerapkan
Pembelajaraan Kooperatif Model Student Team Achievement Divisions
(STAD). Berdasarkan hasil pengamatan guru dalam proses pembelajaran
dapat dikategorikan sedang dalam ketepatan Pembelajaraan Kooperatif
Model Student Team Achievement Divisions (STAD) karena siswa masih
dalam tahap penyesuaian dan beradaptasi terhadap cara mengerjakan
tersebut, masih baru dan masih banyak siswa yang belum fokus dalam
pembelajaran. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan pada siklus
selanjutnya. Hasil rekapitulasi data dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.2 Lembar Observasi Guru Siklus I
No Tahap Skor Jumlah
1 2 3 4
1. Kegiatan Awal 0 1 1 1 9
2. Kegiatan Inti 0 0 2 1 10
3. Kegiatan Akhir 1 1 1 0 6
4. Penguasaan Materi 0 1 1 0 5
96
5. Pendekatan Pembelajaran 0 1 0 0 2
6. Pemanfaatan Media dan Alat
Pembelajaran
0 1 1 0 5
7. Pembelajaran yang
Menyenangkan
0 3 0 0 6
8. Penguasaan Bahasa 0 0 2 0 6
9. Penilain Proses dan Prestasi
Belajar
0 1 1 0 5
10. Penutup 0 0 2 0 6
Jumlah 60
Rata-rata 2,60
Keterangan terlampir di lembar lampiran.
Kategori rata-rata:
0,0 - 0,8 = sangat kurang
0,9 - 1,6 = kurang
1,7 - 2,4 = cukup
2,5 - 3.,2 =baik
3,3 - 4,0 = sangat baik
Hasil penelitian pada lembar observasi guru menandakan bahwa guru
dalam menerapkan pembelajaran sesuai dengan RPP mendapatkan nilai 2,60
yang artinya guru sudah baik dalam proses pembelajaran, namun masih perlu
diadakan siklus II agar dapat meningkat.
97
Tabel 4.3 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus I
No Nama Siswa Skor
1 Ahmad Fajar Aprilian 8
2 Ahmad Jausyan Alfaqih 7
3 Alfian Hanisaputra 12
4 Ani Latifah 12
5 Daiva 12
6 Dian Yulia Safira 6
7 Fino Ilhamsah 7
8 Hindah Heny Kusrini 6
9 Itsnaini Nabila 9
10 Lidya Herawati 7
11 Mayla Anissatul Khusna 7
12 Muhammad Ihab Zakki M 7
13 Muhammad Ilham Saputra 13
14 Muhammad Irvanzainuury 11
15 Muhammad Rizky Ramadhan 5
16 Muhammad Tri Mabruri 12
17 Nisa Nafi’ah 6
18 Rendi Ahmad Fauzi 7
19 Reza Fauzi Saputra 11
20 Satya Arjuna 11
98
21 Septi Nur Cahyaningtiyas 6
22 Sultan Azam Rifatullah 12
23 Syifa Wahidatul Laila 5
24 Wahyu Agung Pratama 13
Jumlah 212
Rata-rata 8,8
Kategori rata-rata:
0 – 3 = sangat kurang
4 – 6 = kurang
7 - 9 = cukup
10 -12 = baik
13 – 15 = sangat baik
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa, keaktifan siswa 8,8 yang
artinya cukup. Namun, penulis menginginkan agar nilai siswa lebih dari
cukup. Maka dari itu akan diadakan siklus II. Supaya nilai keaktifan siswa
akan menjadi lebih baik.
Tabel 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus I
No Nama Siswa Nilai Ketuntasan
1 Ahmad Fajar Aprilian 70 Tuntas
2 Ahmad Jausyan Alfaqih 60 Tidak Tuntas
3 Alfian Hanisaputra 75 Tuntas
4 Ani Latifah 80 Tuntas
5 Daiva 90 Tuntas
6 Dian Yulia Safira 80 Tuntas
7 Fino Ilhamsah 75 Tuntas
99
8 Hindah Heny Kusrini 70 Tuntas
9 Itsnaini Nabila 65 Tidak Tuntas
10 Lidya Herawati 55 Tidak Tuntas
11 Mayla Anissatul Khusna 70 Tuntas
12 Muhammad Ihab Zakki M 65 Tidak Tuntas
13 Muhammad Ilham Saputra 70 Tuntas
14 Muhammad Irvanzainuury 60 Tidak Tuntas
15 Muhammad Rizky Ramadhan 55 Tidak Tuntas
16 Muhammad Tri Mabruri 75 Tuntas
17 Nisa Nafi’ah 60 Tidak Tuntas
18 Rendi Ahmad Fauzi 65 Tidak Tuntas
19 Reza Fauzi Saputra 80 Tuntas
20 Satya Arjuna 70 Tuntas
21 Septi Nur Cahyaningtiyas 75 Tuntas
22 Sultan Azam Rifatullah 70 Tuntas
23 Syifa Wahidatul Laila 80 Tuntas
24 Wahyu Agung Pratama 90 Tuntas
Jumlah 1705
Rata-rata 71,04
Nilai rata-rata siswa M =
=
=
Persentase ketuntasan belajar siswa pada pra siklus dapat dihitung
dengan rumus:
100
Pada siklus I siswa sudah mulai mengerti apa yang diajarkan dan di
instruksikan oleh guru dibandingkan pada pra siklus. Dari hasil belajar
siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal,
terbukti dari 24 siswa 16 siswa (67%) tuntas dan 8 siswa (33%) tidak
tuntas. Sedangkan pada penilain standar KKM nasional/ideal belum
mencapai target yang diharapkan, tetapi sudah cukup dalam pencapaian
standar nasional, yaitu 16 siswa tuntas lebih baik dari pra siklus yaitu
hanya 5 siswa.Berarti ada peningkatan kemampuan siswa dalam hasil
belajar. Meskipun sudah lebih dari 50% lebih siswa yang tuntas dalam
mengerjakan tes formatif pada siklus I akan tetapi nilai yang diperoleh
belum cukup memuaskan sehingga perlu diadakan siklus II.
3. Data Siklus II
a. Data Hasil Pengamatan
Berikut adalah data yang diperoleh dalam pengamatan aktifitas siswa
pada siklus II:
Tabel 4.5 Lembar Observasi Guru Siklus II
No Tahap Skor Jumlah
1 2 3 4
1. Kegiatan Awal 0 0 1 2 11
101
2. Kegiatan Inti 0 0 0 3 12
3. Kegiatan Akhir 0 0 2 1 10
4. Penguasaan Materi 0 0 1 1 7
5. Pendekatan Pembelajaran 0 0 0 1 4
6. Pemanfaatan Media dan Alat
Pembelajaran
0 0 0 2 8
7. Pembelajaran yang
Menyenangkan
0 0 2 1 10
8. Penguasaan Bahasa 0 0 0 2 8
9. Penilain Proses dan Prestasi
Belajar
0 0 1 1 7
10. Penutup 0 0 0 2 8
Jumlah 85
Rata-rata 3,6
Keterangan terlampir dilampiran.
Kategori rata-rata:
0,0 - 0,8 = sangat kurang
0,9 - 1,6 = kurang
1,7 - 2,4 = cukup
2,5 - 3.,2 =baik
3,3 - 4,0 = sangat baik
Hasil penelitian pada lembar observasi guru menandakan bahwa guru
dalam menerapkan pembelajaran sesuai dengan RPP mendapatkan nilai 3,6
102
yang artinya guru sudah sangat baik dalam proses pembelajaran, namun masih
perlu diadakan siklus II agar dapat meningkat.
Tabel 4.6 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus II
No Nama Siswa Skor
1 Ahmad Fajar Aprilian 12
2 Ahmad Jausyan Alfaqih 12
3 Alfian Hanisaputra 13
4 Ani Latifah 12
5 Daiva 12
6 Dian Yulia Safira 13
7 Fino Ilhamsah 10
8 Hindah Heny Kusrini 14
9 Itsnaini Nabila 13
10 Lidya Herawati 11
11 Mayla Anissatul Khusna 13
12 Muhammad Ihab Zakki M 12
13 Muhammad Ilham Saputra 13
14 Muhammad Irvanzainuury 11
15 Muhammad Rizky Ramadhan 11
16 Muhammad Tri Mabruri 12
17 Nisa Nafi’ah 12
18 Rendi Ahmad Fauzi 13
103
19 Reza Fauzi Saputra 11
20 Satya Arjuna 11
21 Septi Nur Cahyaningtiyas 14
22 Sultan Azam Rifatullah 12
23 Syifa Wahidatul Laila 11
24 Wahyu Agung Pratama 13
Jumlah 291
Rata-rata 12,12
Kategori rata-rata:
0 - 3 = sangat kurang
4 – 6 = kurang
7 - 9 = cukup
10 -12 = baik
13 - 15 = sangat baik
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa, keaktifan siswa 12,12 yang
artinya baik. Karena pada siklus II telah mendapatkan nilai baik, maka
penelitian berhenti pada siklus ini.
Tabel 4.7 Hasil Tes Formatif Siklus II
No Nama Siswa Nilai Ketuntasan
1 Ahmad Fajar Aprilian 80 Tuntas
2 Ahmad Jausyan Alfaqih 80 Tuntas
3 Alfian Hanisaputra 85 Tuntas
4 Ani Latifah 80 Tuntas
5 Daiva 75 Tuntas
104
6 Dian Yulia Safira 75 Tuntas
7 Fino Ilhamsah 90 Tuntas
8 Hindah Heny Kusrini 80 Tuntas
9 Itsnaini Nabila 55 Tidak Tuntas
10 Lidya Herawati 95 Tuntas
11 Mayla Anissatul Khusna 90 Tuntas
12 Muhammad Ihab Zakki M 85 Tuntas
13 Muhammad Ilham Saputra 80 Tuntas
14 Muhammad Irvanzainuury 75 Tuntas
15 Muhammad Rizky Ramadhan 85 Tuntas
16 Muhammad Tri Mabruri 80 Tuntas
17 Nisa Nafi’ah 90 Tuntas
18 Rendi Ahmad Fauzi 95 Tuntas
19 Reza Fauzi Saputra 95 Tuntas
20 Satya Arjuna 85 Tuntas
21 Septi Nur Cahyaningtiyas 90 Tuntas
22 Sultan Azam Rifatullah 80 Tuntas
23 Syifa Wahidatul Laila 60 Tuntas
24 Wahyu Agung Pratama 95 Tuntas
Jumlah 1980
Rata-rata 82,5
Nilai rata-rata siswa M =
=
= 82,5
Persentase ketuntasan belajar siswa pada pra siklus dapat dihitung dengan
rumus:
105
Jadi perolehan ketuntasan belajar pada siklus II adalah 96%. Persentase
ketuntasan pada setiap siklus mengalami peningkatan. Pada siklus II hampir
semua siswa fokus dan memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru, hal ini
dikarenakan guru mempersiapkan pembelajaran secara maksimal. Selain itu
pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II sudah tidak asing lagi bagi
siswa. Hal itu dapat dilihat dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti yang
mengamati minat siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal, terbukti dari 24 siswa, 23 siswa (96%) tuntas, 1 oran yang
tidak tuntas dikarenakan siswa tersebut memiliki kemampuan yan rendah,
dibawah rata-rata . Berarti ada peningkatan yang signifikan kemampuan siswa
terhadap hasil belajar dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
dengan menggunakan model Student Team Achievement Divisions (STAD). Hal
itu menunjukkan bahwa PTK yang mengangkat judul “Peningkatan Hasil
Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Materi Makhluk Hidup Melalui
Pembelajaran Kooperatif Model Student Team Achievement Devisions (STAD)
pada kelas III di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo
Kota Salatiga Tahun 2016/2017” telah tuntas. Tingkat keberhasilan tersebut
dapat dilihat dari tercapainya target KKM kelas III, 96% > 85%.
106
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembelajaran IPA pada siswa kelas III dapat pengaruh besar terhadap hasil
belajar mata pelajaran IPA, sebagai inovasi baru dalam pembelajaran materi
Makhluk Hidup, pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement
Divisions (STAD) ini diharapkan dapat mempermudah siswa pembelajaran IPA
materi Makhluk Hidup dengan menyenangkan.
Berdasarkan hasil penelitian tentang hasil nilai pre test dan post test,
pembelajaran kooperatif model Student Team Achievement Divisions (STAD)
yang diterapkan dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA pada siswa
kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga.
Kemampuan siswa dapat dilihat dari meningkatnya siswa yang mencapai
nilai KKM. Setelah melakukan berbagai kegiatan mulai dari kegiatan pra siklus,
siklus I, dan siklus II diperoleh data nilai IPA dengan menerapkan pembelajaran
kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD). Berikut hasil
penelitian pada pra siklus, siklus I dan siklus II:
Tabel 4.8
Rekapitulasi Hasil Evaluasi Belajar Siswa
Pra siklus, Siklus I dan Siklus II
No Nama Siswa Nilai Pra
siklus
Nilai
Siklus I
Nilai
Siklus II
1 Ahmad Fajar Aprilian 45 70 80
2 Ahmad Jausyan Alfaqih 50 60 80
3 Alfian Hanisaputra 60 75 85
107
Tabel 4.9 Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar Siswa
No
Pelaksanaan
Penelitian
Jumlah
Rata-rata
kelas
%
Ketuntasan
Tuntas
Belum
tuntas
1. Pra siklus 1285 53,54 21% 5 19
4 Ani Latifah 50 80 80
5 Daiva 55 90 75
6 Dian Yulia Safira 70 80 75
7 Fino Ilhamsah 45 75 90
8 Hindah Heny Kusrini 65 70 80
9 Itsnaini Nabila 40 65 55
10 Lidya Herawati 30 55 95
11 Mayla Anissatul Khusna 75 70 90
12 Muhammad Ihab Zakki M 60 65 85
13 Muhammad Ilham Saputra 40 70 80
14 Muhammad Irvanzainuury 30 60 75
15 Muhammad Rizky Ramadhan 70 55 85
16 Muhammad Tri Mabruri 35 75 80
17 Nisa Nafi’ah 50 60 90
18 Rendi Ahmad Fauzi 55 65 95
19 Reza Fauzi Saputra 50 80 95
20 Satya Arjuna 65 70 85
21 Septi Nur Cahyaningtiyas 80 75 90
22 Sultan Azam Rifatullah 60 70 80
23 Syifa Wahidatul Laila 35 80 60
24 Wahyu Agung Pratama 70 90 95
Jumlah 1285 1705 1980
Rata-rata 53,54 71,04 82,59
108
2. Siklus I 1705 71,04 67% 16 8
3. Siklus II 1980 82,5 96% 23 1
Dari tabel di atas dapat digambarkan dalam diagram di bawah ini:
Gambar 4.1 Grafik Ketuntasan Belajar Siswa
Persentase ketuntasan pada setiap siklusnya mengalami peningkatan.
Siklus I persentase ketuntasan baru mencapai 67% dengan siswa yang
mencapai target KKM sebanyak 16 anak. Siklus II persentase ketuntasan
meningkat menjadi 96% dengan siswa yang mencapai target KKM sebanyak
23 anak. Target pencapaian KKM kelas pada siklus II didapati 96% berarti
telah melampaui KKM kelas minimal (85%). Terjadi peningkatan presentase
ketuntasan dari siklus I ke siklus II sebanyak 29%. Karena indikator
21%
67%
96%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
109
keberhasilan yang ditentukan peneliti sudah tercapai maka tidak perlu
diadakan penelitian lagi. Penelitian menggunakan model Student Team
Achievement divisions (STAD) materi makhluk hidup dapat dikatakan berhasil
dengan baik karena presentase melebihi indikator yang telah ditentukan.
Melihat data yang diperoleh sudah menunjukkan bahwa melalui model
Student Team Achievement divisions (STAD) materi makhluk hidup pada
siswa kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo
Kota Salatiga.
110
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa model Student
Team Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas III MI Tarbiyatul Isalmiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota
Salatiga pada mata pelajaran IPA materi makhluk hidup. Hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I
ini nilai yang tuntas sesuai KKM sebanyak 16 siswa atau 67% dengan nilai
rata-rata 71,04. Nilai ini meningkat 46% dari nilai pra siklus. Sedangkan pada
siklus II nilai yang tuntas sesuai KKM sebanyak 23 siswa atau 96% dengan
nilai 82,5 nilai ini meningkat 29% dari nilai siklus I.
B. Saran-saran
1. Kepala Sekolah
Sebaikya kepala sekolah dapat menfasilitasi guru dalam
meningkatkan pembelajaran dengan menggunakan model-model
pembelajaran yang lebih inovatif.
2. Guru
Hendaknya guru melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran, karena pada dasarnya guru hanya sebagai fasilitator dan
pembelajaran terpusat pada siswa. Selain itu, pemberian penghargaan
dapat memacu siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran.
111
3. Siswa
Diharapkan siswa dapat lebih aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran serta memahami materi yang diberikan oleh guru, sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar terutama pada bidang studi IPA.
112
DAFTAR PUSTAKA
Aqib.Zainal. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Basrowi & Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Daryanto.2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.
Yogyakarta: IKAPI DIY.
Dwitagama, Dedi. 2012. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Wijaya
Kusuma
Http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2016/01/4-penggolongan-makhluk-hidup-hewan-
tumbuhan.html, diakses pada tanggal 22 November 2016 jam 20.56.
Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif. Salatiga: STAIN Salatiga Pers.
Kesuma, A, T. 2013.Menyusun PTK itu Mudah. Jakarta: Erlangga.
Kunandar.2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai pengembangan
Profesi Guru.Jakarta Utara: PT RajaGrafindo Persada.
Rahma dan Ali. 2013. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Robert E. Slavin. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Salirawati.Das. 2008. Ilmu Alamiah Dasar (IAD). Yogyakarta: Kanwal Publisher.
Sudjana.Nana.2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. 2011. Metode Penelititan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Suprihatiningrum.2014. Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Jakarta: Arruzz
Media.
113
Susanto. Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup.
Suwandi dan basrowi. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientaasi Kontstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
Prenada Media.
114
LAMPIRAN 1
RENCANA PELAKSAAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Menggunakan Model Student Team Achievement Division (STAD)
Satuan Pendidikan : MI TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ Semester : III / I
Jumlah Pertemuan : 1 kali pertemuan
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang
mempengaruhi perubahan pada makhluk hidup
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
C. Indikator
1.1.1 Menjelaskan pengertian makhluk hidup.
1.1.2 Menjelaskan pengertian makhluk tak hidup
1.1.3 Menyebutkan ciri-ciri makhluk hidup
1.1.4 Menyebutkan ciri-ciri makhluk tak hidup.
D. Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian makhluk hidup
2. Siswa dapat menjelaskan pengertian makhluk tak hidup
115
3. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri mahkluk hidup
4. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri makhluk tak hidup
5. Siswa dapat membedakan makhluk hidup dan makhluk tak hidup
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Makhluk Hidup
Makhluk hidup disebut juga organisme.Meliputi manusia,
tumbuhan, hewan dan jasad renik.
2. Ciri-ciri Makhluk Hidup
a. Makhluk hidup membutuhkan makan
Hewan membutuhkan makan Manusia membutuhkan makan
Makhluk hidup membutuhkan makanan dan minuman untuk
mempertahankan hidupnya.Makhluk hidup yang tidak makan
berhari-hari dapat mati.
b. Makhluk Hidup Berkembang Biak
Ayam berkembang biak dengan cara bertelur Makhluk hidup
berkembang biak untuk melestarikan keturunannya. Berkembang
biak berarti menghasilkan keturunan. Hewan berkembang biak
dengan cara bertelur dan beranak.
c. Makhluk Hidup Tumbuh
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dari kecil menjadi
besar.Biji kacang hijau dapat tumbuh menjadi
kecambah.Kecambah memiliki akar dan daun.Manusia juga
116
tumbuh, yaitu dari bayi hingga menjadi dewasa. Ciri-ciri
pertumbuhan manusia adalah bertambahnya tinggi dan berat
badan. Coba bandingkan tinggi badanmu dengan adikmu.
Bandingkan pula tinggimu sekarang dan lima tahun lalu. Pasti
berbeda karena mengalami perkembangan. Begitu pula dengan
pertumbuhan hewan. Hewan tumbuh semakin tinggi dan besar.
Lama-kelamaan hewan akan menyerupai induknya. Tumbuhan
juga mengalami pertumbuhan. Semakin lama batangnya
membesar, daunnya rimbun, dan akarnya kuat.
d. Makhluk Hidup Bernafas
Makhluk hidup memerlukan udara untuk bernapas.Saat
bernapas manusia menghirup oksigen. Oksigen terkandung dalam
udara. Manusia akan mengeluarkan karbondioksida dari tubuh.
Manusia dapat bertahan hidup meskipun tidak makan sehari.
e. Makhluk Hidup Bergerak
Burung bergerak dengan sayapnya untuk terbang.Ikan
bergerak dengan siripnya untuk berenang. Harimau, kucing,
kambing, kuda, dan sapi bergerak menggunakan kakinya. Manusia
bergerak, berjalan, dan berlari menggunakan kakinya. Tumbuhan
termasuk makhluk hidup. Tumbuhan sesungguhnya juga
bergerak.Tumbuhan bergerak mengikuti arah datangnya sinar
matahari. Namun, tumbuhan tidak berpindah tempat.
117
f. Makhluk Hidup Peka Terhadap Rangsangan
Tumbuhan putri malu akan menutup daunnya jika terkena
sentuhan. Beberapa hewan juga peka terhadap sentuhan. Bekicot
akan memasukkan kepalanya jika terkena sentuhan. Manusia juga
peka terhadap rangsang.Manusia memiliki bagianbagian tubuh
yang peka terhadap rangsang.Misalnya, mata peka terhadap
rangsang cahaya.Telinga peka terhadap rangsang suara. Makhluk
hidup membutuhkan udara untuk bernapas. Makhluk hidup juga
membutuhkan air dan makanan.Selain itu, makhluk hidup juga
membutuhkan tempat untuk hidup.Jika kekurangan air, tumbuhan
tidak dapat tumbuh dengan subur.Bahkan tumbuhan dapat mati.
Jika kekurangan air, manusia akan merasa lemas. Bayi yang
terkena diare akan kekurangan cairan dalam tubuhnya. Jika
berlangsung terus-menerus, dapat membuat bayi itu
meninggal.Begitu juga dengan hewan. Jika kekurangan air, tubuh
hewan akan menjadi lemah.
Hal ini juga dapat mengakibatkan kematian. Makhluk hidup
tidak dapat hidup tanpa adanya udara.Manusia membutuhkan
rumah sebagai tempat tinggal. Rumah melindungi dari cuaca
dingin dan panas. Tumbuhan membutuhkan tempat yang cocok
agar tumbuh subur. Hewan pun membutuhkan tempat hidup yang
118
cocok.Misalnya, ikan yang hidup di air.Hewan-hewan liar seperti
singa dan harimau membutuhkan hutan sebagai tempat hidup.
F. Metode Pembelajaran:
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Student Team Achievement Division (STAD)
4. Penugasan
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media dan alat:
a. Kertas undian
b. LKS
2. Sumber belajar
Buku Sekolah Elektronik, Buku pendamping BSE Ilmu Pengetahuan
Alam kelas 3 hal 3
H. Langkah-langkah pembelajaran:
No. Kegiatan Pembelajaran STAD Alokasi
Waktu
1. Kegiatan awal:
a. Apersepsi
1) Penyiapan siswa
a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan
berdoa yang dipimpin oleh salah satu siswa
dengan khi’mad.
10
menit
119
b) Guru bertanya “apa kabar anak-anak?”
c) Guru mengabsen daftar hadir siswa.
2) Memotivasi siswa
Siapa yang pernah melihat hewan, tumbuhan dan
manusia?
3) Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi
pembelajaran
Apa itu makhluk hidup?
4) Menjelaskan tujuan
a) Siswa dapat menjelaskan pengertian makhluk hidup
b) Siswa dapat menjelaskan pengertian makhluk tak
hidup
c) Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri mahkluk hidup
d) Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri makhluk tak
hidup
e) Siswa dapat membedakan makhluk hidup dan
makhluk tak hidup
5) Menjelaskan cakupan materi
Hari ini kita akan belajar tentang makhluk hidup
Fase 1
2. Kegiatan inti:
b. Eksplorasi
1) Guru menjelaskan materi tentang pengertian
makhluk hidup dan cirri-ciri makhluk hidup dan
tak hidup beserta contohnya.
2) Guru membimbing siswa membentuk kelompok
secara heterogen, masing-masing terdiri dari 5
orang.
3) Guru membagi Lembar Kerja Siswa (LKS).
Fase 2
Fase 3
45
menit
120
4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk membaca LKS dan bertanya jika ada hal-
hal yang belum dipahami mengenai permasalahan
dalam LKS.
5) Guru meminta siswa mengerjakan LKS secara
berkelompok dengan kelompoknya masing-
masing.
6) Guru mengawasi kerja kelompok dengan
mendatangi kelompok dan memberi bantuan bila
ada kesulitan dengan memberi pertanyaan yang
sifatnya pancingan, bukan memberi jawaban.
c. Elaborasi
1) Guru meminta siswa mewakili kelompoknya
untuk mempresentasikan jawaban berdasarkan
hasil diskusi kelompoknya dan kelompok lain
memberikan tanggapan.
2) Guru meminta siswa untuk kembali ke tempat
duduk semula.
3) Guru memberikan reward kepada siswa dan
kelompok yang memperoleh skor tertinggi.
d. Konfirmasi
1) Guru bertanya tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa
2) Guru memberikan soal evaluasi untuk mengukur
kepahaman siswa.
Fase 4
Fase 5
Fase 6
3. Kegiatan akhir:
1) Guru menyimpulkan materi pmbelajaran hari ini.
2) Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian
15
menit
121
atau bentuk penghargaan lain ya ng relevan) kepada
peserta didik yang memperhatikan dengan baik dan
seksaama.
3) Guru melakukan refleksi (guru bertanya kepada diri
sendiri bagaiman ketika mengajar) atau
menanyakan kepada siswa apakah siswanya bisa
memahami materi, atau apakah pelajaran hari ini
menyenangkan atau tidak.
4) Guru menyampaikan materi yang akan akan
diberikan minggu depan.
5) Guru menutup pelajaran dengan berdoa.
6) Guru meninggalkan kelas dengan mengucapkan
salam.
I. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Keaktifan siswa
Jenis/ Teknik Penilaian : Pengamatan
Bentuk Instrumen dan Instrumen : Lembar Pengamatan , Butir
Instrumen & Pedoman
Penskoran.
2. Kometensi Pengetahuan
Jenis/Teknik Penilaian : Tes tertulis Multiple Choice
& Soal Essai
Bentuk Instrumen dan Instrumen : Soal tes multiple choice dan
soal essai
123
LEMBAR SOAL TES FORMATIF SIKLUS I
Nama :
Mata Pelajaran :
Pokok Bahasan :
Kelas /Semester :
Hari/ Tanggal :
a. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda anggap benar!
1. Salah satu ciri makhluk hidup adalah ....
a. Bernafas
b. Tidak bergerak
c. tidak tumbuh
d. tidak berkembang royong
2. Salah satu cirri dari makhluk tak hidup adalah ....
a. Tumbuh
b. Berkembang
c. Tidak makan
d. Bernafas
3. Di bawah ini merupakan contoh makhluk tak hidup, kecuali ….
a. Kaca
b. Kucing
c. Meja
d. Kursi
4. Sapi dan kuda dapat dikatakan satu kelompok karena mempunyai kesamaan
berupa…..
a. Mempunyai tanduk
b. berleher panjang
c. Berkaki tiga
124
d. Berkaki empat
Jika kucing tidak mendapatkan makanan, maka kucing akan ....
a. Segar
b. Mati
c. Tumbuh
d. Berkembang
5. Makhluk hidup yang berkembang biak dengan bernak adalah ....
a. Ayam
b. Burung
c. Kambing
d. Katak
6. Katak berkembang biak dengan cara ….
a. Membelah diri
b. Bertelur
c. Beranak
d. Beranak dan bertelu
7. Tanaman pisang berkembang biak dengan ....
a. Tunas
b. Biji
c. Umbi
d. Setek
8. Hewan kambing berkembang biak dengan cara ….
a. Bertelur
b. Beranak
c. Beranak dan bertelur
d. Membelah diri
9. Manusia menghirup udara berupa ....
a. Karbon monoksida
b. Oksigen
125
c. karbon dioksida
d. Nitrogen
b. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apa pengertian makhluk hidup?
2. Sebutkan contoh makhluk hidup yang terdapat di lingkungan sekitarmu!
3. Sebutkan tiga contoh yang termasuk makhluk tak hidup!
4. Sebutkan tiga contoh hewan yang berkembang biak dengan cara beranak!
5. Udara yang dikeluarkan oleh manusia adalah?
Kunci Jawaban:
Objektif
1. A 6. C
2. C 7. B
3. B 8. A
4. D 9. B
5. B 10. B
Subjektif
1. Makhluk hidup adalah makhluk yang dapat memenuhi cirri-ciri makhluk
hidup seperti bernafas, bergerak, tumbuh, berkembang biak, membutuhkan
makana dan menanggapi rangsangan.
2. Brung, Katak, dan Kambing.
3. Meja, kaca, dan sepatu.
4. Sapi, Kambing dan Kuda.
5. Karbon dioksida.
Penskoran:
Pilihan ganda = 10 soal, skor per soal 10
127
LAMPIRAN 2
LEMBAR OBSERVASI
KEMAMPUAN GURU SIKLUS I
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas : III
Siklus ke : I
Materi : Makhluk Hidup
Hari / Tanggal : Kamis, 04 Agustus 2016
Nama guru : Abdul Wahab S.Ag
NO Aspek yang dinilai/indikator Skor
1 2 3 4
I Pra pembelajaran (kegiatan awal)
1 Mempersiapkan siswa untuk belajar
2 Melakukan kegiatan apersepsi dan
memotivasi
3 Menyampaikan tujuan yang akan
dicapai
II Kegiatan Inti Pembelajaran
4 Menanamkan konsep tentang
pecahan
5 Mengkaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan
6 Menyampaikan materi dengan jelas
III Kegiatan akhir
7 Menyimpulkan hasil diskusi siswa
128
8 Memberikan tugas dirumah
9 Memberikan informasinya materi
berikutnya
IV Penguasaan materi
10 Menujukkan penguasaan materi ajar
11 Mengaitkan materi dengan realitas
kehidupan
V PendekatanPembelajaran
12 Penerapan pendekatan
pembelajaran
VI Pemanfaatan media dan alat
pembelajaran
13 Menggunakan alat peraga
pembelajaran
14 Menggunakan berbagai sumber
belajar
VII Pembelajaran yang
menyenangkan
15 Menumbuhkan partisipasi aktif
siswa
16 Menujukkan sikap terbuka
17 Menumbuhkan antusiasme siswa
VIII Penguasaan bahasa
18 Menggunakan bahasa lisan dan
tulisan yang jelas
19 Menyampaikan materi dengan jelas
IX Penilaian proses dan prestasi
belajar
20 Memantau kemajuan belajar selama
proses
21 Melakukan penilaian akhir sesuai
129
dengan aturan
X Penutup
22 Melakukan refleksi atau membuat
rangkuman
23 Melaksanakan tindakan lanjut
Jumlah
60
Rata-rata
2,60
Keterangan :
Skor 4 : jika guru melakukan dengan sangat baik
Skor 3 : jika guru melakukan dengan baik
Skor 2 : jika guru melakukan dengan cukup
Skor 1 : jika gurutidak melakukan
Salatiga, 15 Agustus 2016
Kolaborator,
(Abdul Wahab S.Ag )
NIP.
130
LAMPIRAN 3
Lembar Observasi Keaktifan Siswa
Siklus I
Hari / Tanggal : Kamis, 04 Agustus 2016
Materi : Makhluk Hidup
Observer : Bunga Apriella
no Nama siswa Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4 5
1. Ahmad Fajar Aprilian 1 2 1 3 1 8
2. Ahmad Jausyan Alfaqih 1 1 2 1 2 7
3. Alfian Hanisaputra 2 2 3 2 3 12
4. Ani Latifah 2 2 2 3 3 12
5. Daiva 2 2 3 2 2 12
6. Dian Yulia Safira 2 1 1 1 1 6
7. Fino Ilhamsah 1 1 2 1 2 7
8. Hindah Heny Kusrini 2 1 1 1 1 6
9. Itsnaini Nabila 2 1 2 1 3 9
10. Lidya Herawati 1 1 2 1 2 7
11. Mayla Anissatul Khusna 2 1 1 2 1 7
12. Muhammad Ihab Zakki M 1 3 1 1 1 7
13. Muhammad Ilham Saputra 2 2 3 2 3 13
14. Muhammad Irvanzainuury 2 2 2 2 3 11
15. Muhammad Rizky Ramadhan 1 1 1 1 1 5
16. Muhammad Tri Mabruri 2 2 3 2 3 12
17. Nisa Nafi’ah 1 1 2 1 1 6
18. Rendi Ahmad Fauzi 1 2 1 1 2 7
19. Reza Fauzi Saputra 2 2 2 3 2 11
20. Satya Arjuna 2 2 2 3 2 11
21. Septi Nur Cahyaningtiyas 2 1 1 1 1 6
22. Sultan Azam Rifatullah 2 2 3 2 3 12
23. Syifa Wahidatul Laila 1 1 1 1 1 5
24. Wahyu Agung Pratama 2 2 3 2 3 13
Jumlah skor 212
Rata-rata 8,8
131
keterangan :
No. Aspek Skor Kriteria penilaian
1. Keaktifan bertanya 3 Sering bertanya
2 Pernah bertanya
1 Tidak bertanya
2. Berfikir bersama kelompok 3 Aktif dalam diskusi kelompok
2 Kurang dalam diskusi
kelompok
1 Tidak dalam diskusi
kelompok
3. Kemampuan berkomunikasi 3 Mampu berkomunikasi lisan di
depan kelas dengan jelas
2 Kurang mampu berkomunikasi
lisan di depan kelas dengan
jelas
1 Tidak mampu berkomunikasi
lisan di depan kelas dengan
jelas
4. Kedisiplinan 3 Datang tepat waktu
2 Jarang datang tepat waktu
1 Tidak datang tepat waktu
5. Penugasan 3 Mengerjakan semuatugas
2 Jarang mengerjakan tugas
1 Tidak mengerjakan tugas
132
LAMPIRAN 4
Lembar Soal Diskusi Kelompok (STAD)
Siklus I
Mapel : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi : Ciri-ciri dan Makhluk hidup dan Takhidup,
Kelas/ Semester : III/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. Kelompok I
Tuliskan pengertian Makhluk Hidup dan Ciri-cirinya!
B. Kelompok II
Tuliskan pengertian makhluk tak hidup dan ciri-cirinya!
C. Kelompok III
Tuliskan contoh makhluk yang ada di sekitar kalian!
D. Kelompok IV
Tuliskan contoh makhluk tak hidup yang ada disekitar kalian!
E. Kelompok V
Tuliskan contoh makhluk hidup dan tak hidup yang ada disekitar kalian!
133
LAMPIRAN 5
Lembar Observasi
Aktivitas Kelompok Siswa Siklus I
No Aspek Yang di Amati Aktifitas Siswa
Kel
1
Kel
2
Kel
3
Kel
4
Kel
5
1 Memperhatikan penjelasan guru 2 4 2 3 3
2
Bertanya atas hal yang belum
dipahami dengan baik 3 2 3 2 4
3
Membentuk dalam kelompok
belajar 3 3 2 3 3
4 Berani mengemukakan pendapat 2 3 2 2 4
5 Mengisi LKS 3 3 3 3 3
6
Mempersentasikn hasil belajar
kelompok 3 3 2 2 3
7
Memberikan jawaban soal tentang
materi makhluk hidup 2 3 4 3 3
8
Aktif dalam setiap kegiatan yang
dilakukan dikelas 2 3 2 2 3
9
Bekerjasama dengan baik dengan
anggota kelompok 3 3 4 3 3
10
Memberikan kesimpulan atas
kegiatan yang telah berlangsung 3 2 2 4 2
Rata-rata Kelompok 2,6 2,9 2,5 2,8 3,1
Total Rata-rata
2,78
Kategori
Aktif
Keterangan : Kategori :
1 = Kurang Aktif
2 = Cukup Aktif
3 = Aktif
4 = Sangat Aktif
3,0 - < 4,0 = Sangat Aktif
2,0 - < 3,0 = Aktif
1,0 - < 2,0 = Kurang Aktif
0,1 - < 1,0 = Tidak Aktif
134
LAMPIRAN 6
DATA HASIL TES FORMATIF
SIKLUS I
No Nama Siswa Nilai Ketuntasan
1 Ahmad Fajar Aprilian 70 Tuntas
2 Ahmad Jausyan Alfaqih 60 Tidak Tuntas
3 Alfian Hanisaputra 75 Tuntas
4 Ani Latifah 80 Tuntas
5 Daiva 90 Tuntas
6 Dian Yulia Safira 80 Tuntas
7 Fino Ilhamsah 75 Tuntas
8 Hindah Heny Kusrini 70 Tuntas
9 Itsnaini Nabila 65 Tidak Tuntas
10 Lidya Herawati 55 Tidak Tuntas
11 Mayla Anissatul Khusna 70 Tuntas
12 Muhammad Ihab Zakki M 65 Tidak Tuntas
13 Muhammad Ilham Saputra 70 Tuntas
14 Muhammad Irvanzainuury 60 Tidak Tuntas
15 Muhammad Rizky Ramadhan 55 Tidak Tuntas
16 Muhammad Tri Mabruri 75 Tuntas
17 Nisa Nafi’ah 60 Tidak Tuntas
18 Rendi Ahmad Fauzi 65 Tidak Tuntas
19 Reza Fauzi Saputra 80 Tuntas
20 Satya Arjuna 70 Tuntas
21 Septi Nur Cahyaningtiyas 75 Tuntas
22 Sultan Azam Rifatullah 70 Tuntas
23 Syifa Wahidatul Laila 80 Tuntas
24 Wahyu Agung Pratama 90 Tuntas
Jumlah 1705
Rata-rata 71,04
135
LAMPIRAN 7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II
Menggunakan Model Student Team Achievement Division (STAD)
Satuan Pendidikan : MI TARBIYATUL ISLAMIYAH NOBOREJO
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ Semester : III / I
Jumlah Pertemuan : 1 kali pertemuan
Alokasi waktu : 1 x 35 menit
J. StandarKompetensi
2. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang
mempengaruhi perubahan pada makhluk hidup
K. Kompetensi Dasar
1.3 Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana.
L. Indikator
1.1.5 Mengidentifikasi macam-macam hewan
1.1.6 Mengidentifikasi macam-macam tumbuhan.
M. Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat menggolongkan hewan berdasarkan habitat, jenis
makanannya, penutup tubuh, cara bergerak, cara berkembang biaknya
dan alat pernafasannya.
136
2. Siswa dapat menggolongkan tumbuhan berdasarkan bunga, biji, akar,
batang, dan daun.
N. MateriPembelajaran
Indonesia memiliki banyak sekali jenis tumbuhan dan hewan. Sebagai
siswa, kita harus mengenalnya. Namun agak sulit untuk menghafalkan
hewan dan tumbuhan tersebut satu persatu. Kita harus menggunakan teknik
tertentu untuk mempelajarinya. Caranya yaitu dengan melakukan
pengelompokkan. Pengelompokkan dilakukan dengan mengamati
persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki hewan dan tumbuhan tersebut.
d. Persamaan dan perbedaan tumbuhan dan hewan
Persamaan hewan dan tumbuhan adalah keduanya merupakan
makhluk hidup yang memiliki cirri antara lain memerlukan makan,
bergerak, bernafas, tumbuh dan berkembang biak. Perbedaan hewan
dan tumbuhan seperti pada tabel di bawah ini :
Perbedaan makhluk hidup
No Ciri-ciri Hewan Tumbuhan
1 Habitat Di darat dan di air Di darat dan di air
2 Makanan Berasal dari hewan dan
tumbuhan
Berasal dari unsure
hara
3 Bergerak Bergerak aktif dengan Bergerak mengikuti
137
berbagai cara
menggunakan kaki,
sayap, sirip, tangan
arah sinar matahari
4 Bernafas Dengan insang, paru-
paru, permukaan kulit
Lewat mulut daun
(stomata)
5 Cara
memperoleh
makanan
Dari tumbuhan dan
hewan
Dihasilkan sendiri
melalui proses
fotosintesis
e. Penggolongan Hewan
Hewan dapat digolongkan berdasarkan persamaan cirri-ciri yang
diamati.
7) Penggolongan hewan berdasarkan tempat hidupnya
Menurut tempat hidupnya hewan digolongkan menjadi hewan
darat, hewan air, dan hewan darat dan air.
d) Hewan darat
Hewan darat adalah hewan yang tempat hidupnya di darat.
Hewan darat yang tinggal dipermukaan tanah misalnya kambing,
kucing, kuda, sapi, dan kelinci. Hewan darat yang tinggal di
dalam tanah misalnya cacing, semut, dan ulat.
e) Hewan air
138
Hewan air adalah hewan yang tempat hidupnya di air.
Hewan air dibedakan menjadi tiga, yaitu hewan air tawar,
hewan air laut dan hewan air payau.
Hewan air tawar misalanya pesut, ikan mas, ikan lele,
arwana, koi, mujair dan sepat. Hewan air laut misalnya ikan
(tongkol dan kakap), anjing laut, lumba-lumba, dan paus. Air
payau adalah campuran air tawar dan air laut, misalnya bandeng
dan udang.
f) Hewan darat dan air
Hewan yang tempat hidupnya di darat dan di air disebut
hewan amfibi. Asal mulanya hewan amfibi adalah di mulai
hidup di air. Setelah dewasa mengalami perubahan dan dapat
hidup di darat, misalnya katak dan salamander.
Hewan amfibi yang hidup di darat kulitnya harus selalu
lembab. Hewan amfibi selain bernafas melalui paru-paru juga
bernafas melalui kulit.
8) Penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya
Hewan berdasarkan jenis makanannya, dapat dibedakan
menjadi tiga golongan, yaitu :
d) Hewan pemakan tumbuhan
139
Hewan pemakan tumbuhan dikelompokkan menjadi empat,
yaitu hewan pemakan rumput atau dedaunan, hewan pemakan
biji, hewan pemakan buah, dan hewan pemakan nectar.
Hewan pemakan rumput dan dun-daunan, misalnya sapi,
kambing, kuda, kerbau dan domba.hewan pemakan biji
misalnya burung perkutut, burung pipit, burung merpati dan
burung tekukur. Hewan pemakan buah-buahan misalnya burung
kebo, burung jalak dan kelelawar. Hewan pemakan nectar
misarnya lebah dan kupu-kupu.
e) Hewan pemakan daging
Hewan pemakan daging dikelompokkan menjadi tiga yaitu
hewan pemakan hewan lain, hewan pemakan serangga dan
hewan pemakan ikan.
Hewan pemakan hewan lain misalnya singa, harimau, dan
kucing hutan. Hewan pemakan serangga misalnya cecak, laba-
laba, dan katak. Hewan pemakan ikan misalnya ikan hiu,
burung pelican, dan anjing laut.
f) Hewan pemakan segalanya
Hewan pemakan segalanya yaitu hewan yang dapat
memakan tumbuhan dan memakan daging. Contoh hewan
pemakan segalanya adalah ayam, bebek, dan beruang. Ayam
140
memakan bijian seperti beras dan jagung, akan tetapi juga
memakan cacing.
9) Penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuh
Penggolongan hewan berdasarkan jenis penutup tubuhnya
dapat dibagi menjadi berikut:
g) Kulit kering bersisik
Bangsa hewan melata, antar lain kadal, bunglon, ular, kura-
kura, cecak, biawak, buayadantrenggiling.
h) Kulitbersisik
Bangsa ikan, antara lain ikan mujair, ikan bandeng, kerapu,
kakap, tuna tak bersisik, arwna, dan oskar.
i) Kulit tipis berlendir
Bangsa amfibi, anatara lain katak dan salamander.
j) Kulit berbulu atau kulit berambut
Bangsa burung, antara lain elang, bebek, kenari, merpati,
betet, aya, belibis, burung hantu, rajawali, dan burung dara.
Bangsa hewan buas dan hewan rumah antara lain harimau, singa,
serigala, anjing, dan kucing. Bangsa hewan yang berjalan diatas
kuku kakinya, antara lain kambing, kerbau, banteng, sapi kuda
dan domba.
k) Kerangka luar dari zat kitin
141
Bangsa serangga, anatara lain belalang, rayap, lalat,
capung, lebah, dan walang sangit. Bangsa udang, antara lain
kepiting, ketam dan udang. Bangsa laba-laba, anatara lain
tungau, kalajengking, laba-laba, dan caplak.
l) Kerangka luar dari zat kapur (cangkang)
Bangsa kerang, antara lain siput dan kerang.
10) Penggolongan hewan berdasarkan cara bergerak
Hewan selalu bergerak untuk memperoleh makanannya. Cara
hewan bergerak bermacam-macam. Ada yang berjalan, melompat,
terbangdanberenang.
e) Hewan berjalan
Hewan pejalan kaki mempunya kaki yang kuat. Telapak
kakinya dirancang khusus untuk berjalan. Contohnya hewan
yang berjalan adalah ayam dan unta.
f) Hewan melompat
Hewan melompat memiliki kaki. Kaki belakangnya panjang dan
kuat. Contohnya katak, kanguru, dan kelinci.
g) Hewan terbang
Hewan terbang dengan sayapnya. Berbagai jenis burung
bergerak dengan terbang. Contoh lainnya adalah kalelawar,
kupu-kupu dan lebah.
h) Hewan berenang
142
Hewan yang hidup di air berenang dengan alat geraknya.
Contohnya ikan berenang dengan sirip dan ekornya. Anjing laut
dan penguin berenang dengan sayap dan kakinya.
11) Penggolongan hewan berdasarkan cara berkembang biaknya.
Hewan berkembang biak dengan cara bertelur dan melahirkan.
Hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur misalnya, ayam,
bebek, burung, cecak, kura-kura, buaya, ulardanikan.
12) Penggolongan hewan berdasarkan alat pernafasannya.
Alat pernafasan hewan ada berbagai macam, misalnya paru-
paru, insang, trakea, dan kulit.
e) Paru-paru
Hewan yang bernafas dengan paru-paru misalnya sapi, kucing,
ayam, angsa, tikus, kalelawar, burung, ular dan buaya.
f) Insang
Misalnya, ikan dan berudu.
g) Trakea
Misalnya capung, lalat, walang, nyamuk, kupu-kupu dan lebah.
h) Kulit
Hewan yang bernafas dengan kulit misalnya cacing tanah.
f. Penggolongan Tumbuhan
Tumbuhan dapat digolongkan berdasarkan pengelompokkan barikut:
6) Pengelompokkan tumbuhan berdasarkan bunga
143
Berdarkan bunganya, tumbuhan dikelompokkan menjadi dua,
yaitu tumbuhan berbunga dan tumbuhan tidak berbunga.
Tumbuhan berbunga memiliki bagian-bagian tertentu, misalnya
akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.
Tumbuhan tidak berbunga tidak memiliki bunga, buah dan biji.
Misalnya tumbuhan suplir, paku ekor kuda, dan tanduk rusa.
7) Pengelompokkan tumbuhan berdasarkan biji
Berdasarkan bijinya tumbuhan dikelompokkan menjadi dua,
yaitu tumbuhan berbiji satu (monokotil) dan tumbuhan berbiji dua
(dikotil).
Tumbuhan dikotil misalnya ubi kayu, kacang-kacangan,
papaya, jambu, tomat, jeruk dan kembang sepatu. Tumbuhan
monokotil misalnya, jagung, tebu, kelapa, pisang, anggrek dan
bawang.
8) Pengelompokkan tumbuhan berdasarkan akar
Berdasarkan akarnya, tumbuhan dikelompokkan menjadi dua,
yaitu akar serabut dan akar tunggang. Tumbuhan yang berakar
serabut misalnya padi, jagung, tebu, pisang dan kelapa. Tumbuhan
yang memiliku akar tunggang misalnya mangga, jeruk, dan jambu.
9) Pengelompokkan tumbuhan berdasarkan batang
144
Berdasrkan jenis batangnya, tumbuhan dapat digolongkan
sebagai berikut:
d) Tumbuhan berbatang rumput
Tumbuhan dikatakan berbatang rumput apabila batangnya
mempunyai ruas-ruas yang nyata dan biasanya berongga,
misalnya tumbuhan padi dan jagung.
e) Tumbuhan berbatang basah
Tumbuhan berbatang basah memiliki batang yang lunak dan
berair, misalnya tumbuhan bayam dan pacar cina.
f) Tumbuhan berbatang kayu
Tumbuhan berbatang kayu memiliki batang yang keras dan
berkayu, misalnya pohon mangga dan jeruk
10) Pengelompokkan tumbuhan berdasarkan daun
c) Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, daun tumbuhan digolongkan
menjadi empat yaitu daun bertulang menyirip, daun bertulang
menjari, daun bertulang sejajar, dan daun bertulang melengkung.
(5) Daun bertulang menyirip yaitu daun yang bentuknya
seperti sirip ikan, misalnya daun mangga, daun nangka,
daun alpukat, daun rambutan dan daun jambu
145
(6) Daun bertulang menjari yaitu daun yang bentuknya seperti
susunan jari-jari tangan, misalnya daun papaya, singkong,
jarak dan kapas.
(7) Daun bertulang sejajar yaitu daun yang bentuknya seperti
garis lurus yang sejajar, misalnya daun tebu, padi, dan
rumput-rumputan.
(8) Daun bertulang melengkung yaitu daun yang bentuknya
seperti garis melengkung, misalnya daun genjer dan
gadung.
d) Berdasarkan jumlah helai dan tangkai daunnya.
Berdasarkan jumlah helai dan tangkai daunnya dibedakan
menjadi dua yaitu:
(3) Daun tunggal, misalnya daun jambu, mangga, dan
semangka
(4) Daun majemuk, misalnya daun turi, petai, dan belimbing.
O. Metode Pembelajaran:
5. Ceramah
6. Diskusi
7. Student Team Achievement Division (STAD)
8. Penugasan
P. Media, Alat, danSumberPembelajaran
3. Media dan alat:
146
c. Kertas undian
d. LKS
4. Sumber belajar
Buku Sekolah Elektronik, Buku pendamping BSE Ilmu
Pengetahuan Alam kelas 3 hal 3
Q. Langkah-langkahpembelajaran:
No. KegiatanPembelajaran STAD Alokasi
Waktu
1. Kegiatanawal:
e. Apersepsi
6) Penyiapansiswa
d) Guru membuka pelajaran dengan salam
dan berdoa yang dipimpin oleh salah
satu siswa dengan khi’mad.
e) Guru bertanya “apa kabar anak-anak?”
f) Guru mengabsen daftar hadir siswa.
7) Memotivasisiswa
Siapa yang pernah melihat hewan,
tumbuhan dan manusia?
8) Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan
materi pembelajaran
Cicak itu hidupnya dimana ya?
9) Menjelaskan tujuan
a) Siswa dapat menggolongkan hewan
berdasarkan habitat, jenis makanannya,
10
menit
147
penutup tubuh, cara bergerak, cara
berkembang biaknya dan alat
pernafasannya.
b) Siswa dapat menggolongkan tumbuhan
berdasarkan bunga, biji, akar, batang,
dan daun
10) Menjelaskancakupanmateri
Hari ini kita akan belajar tentang
makhluk hidup
Fase 1
2. Kegiatan inti:
f. Eksplorasi
1) Guru menjelaskan materi tentang
pengertian makhluk hidup dan cirri-ciri
makhluk hidup dan tak hidup beserta
contohnya.
2) Guru membimbing siswa membentuk
kelompok secara heterogen, masing-
masing terdiri dari 5 orang.
3) Guru membagi Lembar Kerja Siswa
(LKS).
4) Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk membaca LKS dan bertanya
jika ada hal-hal yang belum dipahami
mengenai permasalahan dalam LKS.
5) Guru meminta siswa mengerjakan LKS
secara berkelompok dengan
kelompoknya masing-masing.
Fase 2
Fase 3
45
menit
148
6) Guru mengawasi kerja kelompok dengan
mendatangi kelompok dan memberi
bantuan bila ada kesulitan dengan
memberi pertanyaan yang sifatnya
pancingan, bukan memberi jawaban.
g. Elaborasi
1) Guru meminta siswa mewakili
kelompoknya untuk mempresentasikan
jawaban berdasarkan hasil diskusi
kelompoknya dan kelompok lain
memberikan tanggapan.
2) Guru meminta siswa untuk kembali ke
tempat duduk semula.
3) Guru meminta siswa mengambil kertas
undian yang berisi pertanyaan secara
bergantian.
4) Guru meminta siswa menjawab
pertanyaan secara individu
5) Guru memberikan reward kepada siswa
dan kelompok yang memperoleh skor
tertinggi.
h. Konfirmasi
1) Guru bertanya tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa
2) Guru memberikan soal evaluasi untuk
mengukur kepahaman siswa.
Fase 4
Fase 5
Fase 6
3. Kegiatanakhir:
1) Guru menyimpulkan materi pmbelajaran
15
menit
149
hari ini.
2) Guru menutup pelajaran dengan berdoa.
3) Guru meninggalkan kelas dengan
mengucapkan salam.
R. Penilaian Hasil Pembelajaran
3. Keaktifan siswa
Jenis/ Teknik Penilaian : Pengamatan
Bentuk Instrumen dan Instrumen : Lembar Pengamatan , Butir
Instrumen & Pedoman Penskoran.
4. Kompetensi Pengetahuan
Jenis/Teknik Penilaian : Tes tertulis Multiple Choice
Bentuk Instrumen dan Instrumen : Soal tes multiple choice
a. Soal Tes
b. KunciJawaban
c. PedomanPenilaian
150
LEMBAR SOAL TES FORMATIF
SIKLUS II
Nama :
Mata Pelajaran :
Kelas / semester :
Hari dan Tanggal :
Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda anggap benar!
10. Dibawah ini hewan yang hidup didarat adalah....
a. Rusa
b. Ikan
c. Paus
d. Lumba-lumba
11. Dibawah ini hewan yang hidup didarat dan di air adalah ....
a. Kucing
b. Ikan
c. Ular
d. Kambing
12. Contoh hewan herbivora adalah ….
a. Laba-laba
b. Kucing
c. Domba
d. Cicak
13. Contoh hewan karnivora adalah....
a. kambing
b. singa
c. kuda
d. sapi
14. Contoh hewan omnivora adalah ....
a. Singa
b. Beruang
c. Kambing
151
d. Sapi
15. Cara hewan bergerak dengan melompat adalah ....
a. harimau
b. kangguru
c. buaya
d. singa
16. Burung elang suka memakan ayam, berarti burung elang termasuk kelompok
hewan ….
a. karnivora
b. omnivora
c. herbivora
d. insektivor
17. ular memiliki penutup tubuh berupa ....
a. cangkrang
b. sisik
c. rambut
d. kulit
18. Pohon mangga dan pohon kelapa merupakan tumbuhan yang tumbuh di …
a. Air dan darat
b. Darat
c. Rawa
d. Air
19. Perbedaan antara daun pandan dan daun sirih dapat dilihat dari ....
a. warna daun
b. kandungan daun
c. bentuk daun
d. tidak ada
Kunci Jawaban:
Objektif
6. A 6. B
7. C 7. A
8. C 8. D
9. B 9. B
153
LAMPIRAN 8
LEMBAR OBSERVASI
KEMAMPUAN GURU SIKLUS II
Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas : III
Siklus ke : I
Materi : Makhluk Hidup
Hari / Tanggal :Sabtu, 06 Agustus 2016
Nama guru : Abdul Wahab S.Ag
NO Aspek yang dinilai/indikator Skor
1 2 3 4
I Pra pembelajaran (kegiatan awal)
1 Mempersiapkan siswa untuk belajar
2 Melakukan kegiatan apersepsi dan
memotivasi
3 Menyampaikan tujuan yang akan
dicapai
II Kegiatan Inti Pembelajaran
4 Menanamkan konsep tentang
pecahan
5 Mengkaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan
6 Menyampaikan materi dengan jelas
III Kegiatan akhir
7 Menyimpulkan hasil diskusi siswa
8 Memberikan tugas dirumah
154
9 Memberikan informasinya materi
berikutnya
IV Penguasaan materi
10 Menujukkan penguasaan materi ajar
11 Mengaitkan materi dengan realitas
kehidupan
V PendekatanPembelajaran
12 Penerapan pendekatan
pembelajaran
VI Pemanfaatan media dan alat
pembelajaran
13 Menggunakan alat peraga
pembelajaran
14 Menggunakan berbagai sumber
belajar
VII Pembelajaran yang memicu
15 Menumbuhkan partisipasi aktif
siswa
16 Menujukkan sikap terbuka
17 Menumbuhkan antusiasme siswa
VIII Penguasaan bahasa
18 Menggunakan bahasa lisan dan
tulisan yang jelas
19 Menyampaikan materi dengan jelas
IX Penilaian proses dan prestasi
belajar
20 Memantau kemajuan belajar selama
proses
21 Melakukan penilaian akhir sesuai
dengan aturan
X Penutup
22 Melakukan refleksi atau membuat
155
rangkuman
23 Melaksanakan tindakan lanjut
Jumlah 85
Rata-rata
3,6
Keterangan :
Skor 4 : jika guru melakukan dengan sangat baik
Skor 3 : jika guru melakukan dengan baik
Skor 2 : jika guru melakukan dengan cukup
Skor 1 : jika gurutidak melakukan
Salatiga, 15 Agustus 2016
Kolaborator,
(Abdul Wahab S.Ag)
NIP.
156
LAMPIRAN 9
Lembar Observasi Keaktifan Siswa
Siklus II
Hari / Tanggal : Sabtu, 06 Agustus 2016
Materi : Makhluk Hidup
Observer : Bunga Apriella
NO Nama siswa Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4 5
25. Ahmad Fajar Aprilian 1 3 3 2 3 12
26. Ahmad Jausyan Alfaqih 2 2 3 3 2 12
27. Alfian Hanisaputra 2 3 3 2 3 13
28. Ani Latifah 2 2 2 3 3 12
29. Daiva 2 2 3 2 2 12
30. Dian Yulia Safira 2 3 3 2 3 13
31. Fino Ilhamsah 1 3 2 3 1 10
32. Hindah Heny Kusrini 2 3 3 3 3 14
33. Itsnaini Nabila 2 3 2 3 3 13
34. Lidya Herawati 1 2 2 3 3 11
35. Mayla Anissatul Khusna 2 3 3 2 3 13
36. Muhammad Ihab Zakki M 1 3 3 3 2 12
37. Muhammad Ilham Saputra 2 2 3 2 3 13
38. Muhammad Irvanzainuury 2 2 2 2 3 11
39. Muhammad Rizky Ramadhan 1 3 2 2 3 11
40. Muhammad Tri Mabruri 2 2 3 2 3 12
41. Nisa Nafi’ah 1 3 3 3 2 12
42. Rendi Ahmad Fauzi 2 3 3 3 2 13
43. Reza Fauzi Saputra 2 2 2 3 2 11
44. Satya Arjuna 2 2 2 3 2 11
45. Septi Nur Cahyaningtiyas 2 3 3 3 3 14
46. Sultan Azam Rifatullah 2 2 3 2 3 12
47. Syifa Wahidatul Laila 1 3 2 2 3 11
48. Wahyu Agung Pratama 2 2 3 2 3 13
Jumlah skor 291
Rata-rata 12,12
157
Keterangan :
No. Aspek Skor Kriteria penilaian
6. Keaktifan bertanya 3 Sering bertanya
2 Pernah bertanya
1 Tidak bertanya
7. Berfikir bersama kelompok 3 Aktif dalam diskusi kelompok
2 Kurang dalam diskusi
kelompok
1 Tidak dalam diskusi
kelompok
8. Kemampuan berkomunikasi 3 Mampu berkomunikasi lisan di
depan kelas dengan jelas
2 Kurang mampu berkomunikasi
lisan di depan kelas dengan
jelas
1 Tidak mampu berkomunikasi
lisan di depan kelas dengan
jelas
9. Kedisiplinan 3 Datang tepat waktu
2 Jarang datang tepat waktu
1 Tidak datang tepat waktu
10. Penugasan 3 Mengerjakan semuatugas
2 Jarang mengerjakan tugas
1 Tidak mengerjakan tugas
158
LAMPIRAN 10
Lembar Soal Diskusi Kelompok (STAD) Siklus II
Mapel : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi : Ciri-ciri dan Makhluk hidup dan Takhidup,
Kelas/ Semester : III/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
A. Kelompok I
Tuliskan penggolongan hewan berdasarkan tempat hidupnya dan sebutkan
contohnya masing-masing!
B. Kelompok II
Tuliskan penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya dan sebutkan
contohnya masing-masing!
C. Kelompok III
Tuliskan hewan berdasarkan penutup tubuhnya dan sebutkan contohnya
masing-masing!
D. Kelompok IV
Tuliskan penggolongan hewan berdasarkan cara bergerak dan sebutkan
contohnya masing-masing!
E. Kelompok V
159
Tuliskan penggolongan hewan berdasarkan cara berkembang biaknya dan
sebutkan contohnya masing-masing!
Lembar Observasi
Aktivitas Kelompok Siswa Siklus II
No Aspek Yang di Amati Aktifitas Siswa
Kel
1 Kel 2
Kel
3
Kel
4
Kel
5
1 Memperhatikan penjelasan guru 4 3 4 2 3
2
Bertanya atas hal yang belum
dipahami dengan baik 4 3 4 3 4
3
Membentuk dalam kelompok
belajar 4 4 4 4 4
4 Berani mengemukakan pendapat 3 3 3 4 3
5 Mengisi LKS 4 4 3 4 4
6
Mempersentasikan hasil belajar
kelompok 3 4 3 4 4
7
Memberikan jawaban soal tentang
materi makhluk hidup 3 3 3 3 3
8
Aktif dalam setiap kegiatan yang
dilakukan dikelas 2 4 3 3 2
9
Bekerjasama dengan baik dengan
anggota kelompok 3 4 3 4 4
10
Memberikan kesimpulan atas
kegiatan yang telah berlangsung 3 3 4 4 3
Rata-rata Kelompok 3,3 3,5 3,4 3,5 3,4
Total Rata-rata
3,42
Kategori
Sangat Aktif
Keterangan : Kategori :
1 = Kurang Aktif
2 = Cukup Aktif
3,0 - < 4,0 = Sangat Aktif
2,0 - < 3,0 = Aktif
LAMPIRAN 11
161
LAMPIRAN 12
Hasil Tes Formatif Siklus II
No Nama Siswa Nilai Ketuntasan
1 Ahmad Fajar Aprilian 80 Tuntas
2 Ahmad Jausyan Alfaqih 80 Tuntas
3 Alfian Hanisaputra 85 Tuntas
4 Ani Latifah 80 Tuntas
5 Daiva 75 Tuntas
6 Dian Yulia Safira 75 Tuntas
7 Fino Ilhamsah 90 Tuntas
8 Hindah Heny Kusrini 80 Tuntas
9 Itsnaini Nabila 55 Tidak Tuntas
10 Lidya Herawati 95 Tuntas
11 Mayla Anissatul Khusna 90 Tuntas
12 Muhammad Ihab Zakki M 85 Tuntas
13 Muhammad Ilham Saputra 80 Tuntas
14 Muhammad Irvanzainuury 75 Tuntas
15 Muhammad Rizky Ramadhan 85 Tuntas
16 Muhammad Tri Mabruri 80 Tuntas
17 Nisa Nafi’ah 90 Tuntas
18 Rendi Ahmad Fauzi 95 Tuntas
19 Reza Fauzi Saputra 95 Tuntas
20 Satya Arjuna 85 Tuntas
21 Septi Nur Cahyaningtiyas 90 Tuntas
22 Sultan Azam Rifatullah 80 Tuntas
23 Syifa Wahidatul Laila 60 Tuntas
24 Wahyu Agung Pratama 95 Tuntas
Jumlah 1980
Rata-rata 82,5
Nilai rata-rata siswaM=
163
LAMPIRAN 13
DOKUMENTASI KEGIATAN
A. Siklus I
Media pembelajaran berupa gambar yang ditempel dikarton
Media pembelajaran berupa gambar makhluk hidup dan makhluk tak hidup
164
Murid sedang melaksanakan model STAD dan mendiskusikan tugas kelompok yang
telah diberikan
Murid sedang melaksanakan model STAD dan mendiskusikan tugas kelompok yang
telah diberikan
165
Satu persatu murid maju kedepan untuk memberikan jawaban hasil diskusi
Satu persatu murid maju kedepan untuk memberikan jawaban hasil diskusi
Satu persatu murid maju kedepan untuk memberikan jawaban hasil diskusi
166
Siswa yang lain menyimak dengan seksama terhadap siswa yang sedang memberikan
jawaban
Siswa yang lain menyimak dengan seksama terhadap siswa yang sedang memberikan
jawaban
167
B. Siklus II
Sebelum melakukan kegiatan diskusi siswa memperhatikan penjelasan guru
Siswamemperhatikanpenjelasan guru
Siswa mempersiapkan diri untuk membuat kelompok
178
LAMPIRAN 19
BIOGRAFI PENULIS
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Bunga Apriella
Nim : 115-12-064
Tempat/Tanggal Lahir : Muara Bulian, 12 April 1992
Agama : Islam
Alamat : Jln Hutan Lindung, RT 15/04 No 08, Kabupaten Batang hari,
kecamatan Muara Bulian, Kota Jambi 36613
PENDIDIKAN:
SD : SD N 13 Rengas Condong, Muara Bulian Tahun 2004
SMP : SMP N 3 Batang Hari, Muara Bulian Tahun 2007
SMA : SMA N 10 Batang Hari, Muara Bulian Tahun 2010
Melanjutkan : Masuk IAIN Salatiga Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Tahun masuk 2012
Demikian daftar riwayat hidup singkat ini dibuat dengan sesungguhnya, dan
agar dapat dipergunakan seperlunya.
Salatiga, 22 Maret 2017
Yang Menyatakan
(Bunga Apriella)