Penilaian Ekuitas Berbasis Laba Presentasi

5
PENILAIAN EKUITAS BERBASIS LABA Penilaian perusahaan merupakan tujuan penting bagi banyak pengguna laporan keuangan. Karena estimasi nilai yang dapat diandalkan dapat digunakan untuk membuat keputusan. Deskripsi penilaian ekuitas perusahaan tradisional dilakukan berdasarkan metode diskonto arus kas (discounted cash flow – DCF). Berdasarkan metode ini, nilai ekuitas perusahaan dihitung berdasarkan ramalan arus kas yang tersedia bagi investor ekuitas. Ramalan ini lalu didiskonto menggunakan biaya modal perusahaan. Hubungan Antara Harga Saham dengan Data Akuntansi Sangat penting profitabilitas masa depan dalam menilai perusahaan, yaitu dengan menggunakan estimasi laba bersih dan nilai buku masa depan. Estimasi yang akurat atas ukuran ini hanya dapat dilakukan setelah mempertimbangkan kualitas dan daya tahan laba serta kekuatan laba perusahaan. Metode penilaian berbasis akuntansi memungkinkan adanya manipulasi dan distorsi laba oleh manajemen untuk kepentingan pribadi. Oleh karena itu, potensi manipulasi data akuntansi bisa atau tidak mempengaruhi peramalan nilai perusahaan. Perkalian Penilaian Dasar Dua pengukuran penilaian yang sering digunakan adalah rasio ‘harga terhadap nilai buku’(price to book- PB) dan rasio ‘harga terhadap laba’(price to earnig- PE). Pengguna sering kali membuat keputusan investasi berdasarkan nilai rasio ini. Berikut

description

tentang ekuitas

Transcript of Penilaian Ekuitas Berbasis Laba Presentasi

Page 1: Penilaian Ekuitas Berbasis Laba Presentasi

PENILAIAN EKUITAS BERBASIS LABA

            Penilaian perusahaan merupakan tujuan penting bagi banyak pengguna laporan keuangan.

Karena estimasi nilai yang dapat diandalkan dapat digunakan untuk membuat keputusan.

Deskripsi penilaian ekuitas perusahaan tradisional dilakukan berdasarkan metode diskonto arus

kas (discounted cash flow – DCF). Berdasarkan metode ini, nilai ekuitas perusahaan dihitung

berdasarkan ramalan arus kas yang tersedia bagi investor ekuitas. Ramalan ini lalu didiskonto

menggunakan biaya modal perusahaan.

Hubungan Antara Harga Saham dengan Data Akuntansi

            Sangat penting profitabilitas masa depan dalam menilai perusahaan, yaitu dengan

menggunakan estimasi laba bersih dan nilai buku masa depan. Estimasi yang akurat atas ukuran

ini hanya dapat dilakukan setelah mempertimbangkan kualitas dan daya tahan laba serta

kekuatan laba perusahaan. Metode penilaian berbasis akuntansi memungkinkan adanya

manipulasi dan distorsi laba oleh manajemen untuk kepentingan pribadi. Oleh karena itu, potensi

manipulasi data akuntansi bisa atau tidak mempengaruhi peramalan nilai perusahaan.

Perkalian Penilaian Dasar

Dua pengukuran penilaian yang sering digunakan adalah rasio ‘harga terhadap nilai

buku’(price to book- PB) dan rasio ‘harga terhadap laba’(price to earnig- PE). Pengguna sering

kali membuat keputusan investasi berdasarkan nilai rasio ini. Berikut dijelaskan bagaimana

seorang analis mendapatkan rasio “dasar” PB dan PE tanpa mengacu pada harga pasar saham

suatu perusahaan. Melaui perbandingan rasio dasar ini dengan angka implisit pada harga pasar

saham terkini, kita dapat mengevaluasi nilai investasi suatu perusahaan milik publik. Untuk

perusahaan yang sahamnnya tidak diperdagangkan secara aktif,rasio dasar ini dapat digunakan

sebagai alat untuk mengestimasi nilai ekuitas.

Rasio Harga terhadap Nilai Buku

Rasio harga terhadap nilai buku (price-to-book PB ratio) dihitung sebagai berikut:

Nilai pasar ekuitas

Nilai buku ekuitas

Page 2: Penilaian Ekuitas Berbasis Laba Presentasi

Dengan mengganti perhitungan nilai ekuitas berbasis akuntansi pada pembilangnya,rasio PB

dapat dinyatakan dalam akuntansi sebagai berikut:

Penghitungan ini menghasilkan beberapa pemahaman penting. Jika ROCE ini meningkat depan

dan atau pertumbuhan nilai buku meningkat, maka rasio PB meningkat. Selain itu ketika biaya

(resiko) modal ekuitas, k, meningkat, rasio PB turun. Perhatikan bahwa rasio PB tidak sama

dengan satu jika pasar mengharapkan laba abnormal (baik positif maupun negatif) di masa

depan. Jika nilai sekarang laba masa depan yang abnormal positif (negatif), maka rasio PB akan

lebih besar (lebih kecil) dari 1.

Rasio Harga terhadap Laba

Rasio harga terhadap laba (price to earning-PE ratio) dihitung sebagai berikut:

Nilai pasar ekuitas

Laba bersih

Ohlson and Juettner-Nauroth (2000) memperlihatkan bahwa ratio PE dapat disajikan sebagai

fungsi dari pertumbuhan jangka pendek (short term growth - STG) dan pertumbuhan jangka

panjang (long term growth - LTG) atas laba per saham (earning per share - EPS) sebagai

berikut:

Dimana r merupakan biaya modal ekuitas,STG (LTG) adalah perkiraan perubahan persentase

laba per saham jangka pendek(jangka panjang)relatif terhadap taksirn pertumbuhan “normal”.

STG>LTG dan LTG < r2. STG dapat dianggap sebagai konsensus analis terhadap tingkat

pertumbuhan selama lima tahun dan LTG merupakan tingkat inflasi jangka panjang yang

melewati horizon peramalan.

Page 3: Penilaian Ekuitas Berbasis Laba Presentasi

Persamaan ini memberikan dua pemahaman penting:

1) Rasio PE berhubungan terbalik dengan biaya modal,yaitu rasio ini lebih rendah (lebih

tinggi) untuk biaya modal ekuitas yang lebih tinggi (lebih rendah)

2) Rasio PE berhubungan positif dengan taksiran pertumbuhan laba per saham relatif

terhadap pertumbuhan normal.

Rasio PE tidak terkait dengan tingkat laba absolut(apakah laba per saham tinggi atau

rendah),hanya memperlihatkan tingkat dimana laba per saham diharapkan meningkat relatif

terhadap taksiran pertumbuhan.

Hubungan Rasio PB dan Rasio PE

Tabel berikut memberikan ringkasan implikasi berbagai rasio PB dan rasio PE:

P/B Tinggi P/B Rendah

P/E Tinggi I

(Perusahaan dengan kinerja baik)

Taksiran laba sisa (RI)positif

Laba meningkat

III

(Perusahaandalam  perbaikan)

Taksiran laba sisa (RI)negatif

Laba meningkat

P/E Rendah II

(Perusahaan yang menurun)

Taksiran laba sisa (RI)positif

Laba yang menurun

IV

(Perusahaan dengan kinerja buruk)

Taksiran laba sisa (RI) negatif

Lba yang menurun

           

Perusahaan dengan rasio P/B dan P/E yang tinggi (kotak I) adalah perusahaan yang memiliki

harapan laba sisa positif dan laba bersih (I) yang diharapkan akan naik dibandingkan saat ini. Ini

merupakan perusahaan dengan kinerja tertinggi (pertumbuhan yang tinggi). Sebaliknya,rasio P/B

dan P/e yang rendah (kotak IV) menunjukkan taksiran laba sisa negatif dan laba masa depan

yang lebih kecil daripada laba saat ini. Jelas bahwa perusahaan ini mengalami kesulitan serius

karena investasi mereeka saat ini diperkirakan tidak menghasilkan pengembalian yang lebih

besar dari biaya modal,dan profitabilitas ditaksir lebih rendah dari saat ini. Perusahaan dengan

rasio P/B tinggi dan P/E rendah (kotak II) diharapkan melaporkan laba sisa positif,meskipun laba

menurun. Perusahaan ini masih menghasilkan investasi produk (nilai sekarang yang positif)

namun dalam tahap penurunan. Dan perusahaan dengan rasio P/B rendah dan P/E tinggi (kotak

Page 4: Penilaian Ekuitas Berbasis Laba Presentasi

III) tidak mampu menghasilkan nilai sekarang investasi yang positif, namun profitabilitas

diharapkan akan meningkat dibandingkan saat ini. Perusahaan ini sedang memperbaiki operasi

mereka,tetapi belum menyelesaikan kesulitan operasinnya.