Penilaian Daya Ingat Dan Konsentrasi

40
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT SARAF REFARAT FAKULTAS KEDOKTERAN FEBRUARI 2015 UNIVERSITAS HASANUDDIN PENILAIAN DAYA INGAT (MEMORI) DAN KONSENTRASI DISUSUN OLEH : Steni S. Ch. Rante Lembang C 111 11 262 PEMBIMBING : dr. Daniel Setiawan W. SUPERVISOR BACA: Dr. dr. A. Kurnia Bintang, Sp.S (K), M.Kes 1

description

Refarat Neurologi

Transcript of Penilaian Daya Ingat Dan Konsentrasi

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT SARAF REFARAT FAKULTAS KEDOKTERAN FEBRUARI 2015UNIVERSITAS HASANUDDIN

PENILAIAN DAYA INGAT (MEMORI)

DAN KONSENTRASI

DISUSUN OLEH :

Steni S. Ch. Rante LembangC 111 11 262

PEMBIMBING :

dr. Daniel Setiawan W.

SUPERVISOR BACA:

Dr. dr. A. Kurnia Bintang, Sp.S (K), M.Kes

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIKBAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2015

1

PENDAHULUAN

MEMORI

1. DEFINISI

Manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari proses belajar dan

mengingat, yang sangat berkaitan dengan memori. Memori atau daya ingat

merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia karena merupakan kekuatan

jiwa manusia untuk menerima, menyimpan dan mereproduksi kesan-kesan,

pengertian-pengertian atau tanggapan-tanggapan. (1, 2) Suatu pengalaman bisa menjadi

memori apabila pengalaman tersebut mampu menghasilkan perubahan baik struktur

maupun fungsi pada bagian otak tempat dimana pengalaman tersebut disimpan.(1)

2. TAHAPAN

Pengelolaan suatu informasi hingga menjadi memori harus melalui berbagai

tahapan proses. Proses ini dibagi menjadi tiga tahap.

a. Registrasi

Pertama-tama informasi diterima oleh modalitas sensorik khusus (misalnya

raba, auditif/dengar atau visual) dan kemudian diregistrasi. Sekali input

memori telah diterima dan diregistrasi., informasi ini disimpan sebentar di

memori jangka pendek (memori kerja). (2-4)

b. Penyimpanan

Langkah kedua terdiri dari menyimpan dan mempertahankan informasi

dalam bentuk yang lebih permanen (memori jangka panjang). Proses

penyimpanan ini dapat ditingkatkan oleh pengulangan (repetisi) atau oleh

penggabungan dengan informasi lain yang sudah berada dalam simpanan. (2-4)

c. Pemanggilan kembali (recall)

2

Langkah akhir ialah memanggil kembali (recall) atau menjemput (retrieval)

informasi yang disimpan. (2-4)

3. KLASIFIKASI

Ingatan secara fisiologis adalah hasil dari perubahan kemampuan penjalaran

sinaptik dari satu neuron ke neuron berikutnya, sebagai akibat dari aktivitas

neural sebelumnya. Ingatan dibedakan menjadi :

1. Memori segera (immediate recall). Memori segera atau pemanggilan segera

merupakan pemanggilan setelah rentang waktu beberapa detik, seperti pada

pengulangan deretan angka. (1, 4, 5)

2. Memori baru (recent) jangka pendek. Memori baru mengacu pada

kemampuan pasien untuk mengingat kejadian yang baru terjadi, kejadian

sehari-hari (misalnya tanggal, hari, nama dokter, apa yang dimakan waktu

sarapan tadi pagi atau kabar yang baru). Lebih tegas lagi, memori baru

ialah kemampuan untuk mengingat kembali materi yang baru sstelah

interval beberapa menit, jam atau hari.(1, 4, 5)

3. Memori rimot (jangka panjang). Digunakan bagi kemampuan

mengumpulkan fakta atau kejadian yang terjadi bertahun-tahun

sebelumnya, seperti nama guru atau nama teman satu sekolah dulu.(1, 4, 5)

4. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan fungsi kognitif dalam hal

memori cenderung dipengaruhi oleh perbedaan faktor usia, jenis kelamin,

pendidikan ataupun status sosial ekonomi Kondisi psikososial, Faktor

lingkungan dan Pekerjaan

a. Usia

Usia mempengaruhi kemampuan kognitif seseorang dimana semakin

bertambahnya usia akan menimbulkan variatif pada kemampuan fungsi

kognitifnya pada setiap individu tidak sama. Pada umumya kemampuan

3

fungsi kognitif telah tercipta sejak usia kanak-kanak meskipun proses

berpikirnya belum matang dan terarah. Menginjak masa remaja yang

dewasa muda maka fungsi kognitifnya akan meningkat lebih matang dan

terprogram kemudian memasuki usia lanjut maka kemampuan kognitif

berangsur-angsur menurun terkait oleh proses penurunan fungsi organ yang

lain dan proses degenerasi.(1, 6)

b. Jenis kelamin

Pusat memori (hippocampus) pada otak wanita lebih besar ketimbang pada

otak pria. Ini terbukti bahwa pada pria lebih sering lupa sementara wanita

bisa mengingat segala dengan detail.(1, 6)

c. Pendidikan dan status social ekonomi

Individu yang memiliki latar belakang pendidikan ataupun status sosio-

ekonomi rendah karena jarang memperoleh tantangan tugas yang mengasah

kemampuan kecerdasan sehingga cenderung menurun kemampuan

intelektualnya secara kualitatif dan kuantitatif. Sebaliknya, individu yang

memiliki taraf pendidikan ataupun status sosio-ekonomi yang mapan,

berarti ketika bekerja banyak menuntut aspek pemikiran intelektual

sehingga intelektualnya terasah. Dengan demikian, kemampuan

kecerdasannya makin baik.(1, 6)

d. Kondisi psikososial

Kondisi psikososial meliputi perubahan kepribadian yang menjadi faktor

predisposisi yaitu, gangguan memori, cemas dan gangguan tidur yang

dapat mempengaruhi depresi. Depresi merupakan interaksi faktor biologi,

psikologik dan sosial, dimana terjadi kehilangan dan kerusakan banyak sel-

sel saraf pada lobus frontal dan lobus temporal yang berfungsi dalam

intelektual maupun zat neurotransmitter. Sehingga seseorang bisa menjadi

lebih mudah tersinggung, marah atau pendiam. Keadaan memori pada

depresi sangat berhubungan dengan faktor predisposisi dapat diperberat

dengan perasaan kurang percaya diri, merasa diri menjadi beban orang lain,

4

merasa rendah diri, putus asa dan dukungan sosial yang kurang. Faktor

sosial meliputi perceraian, kematian, berkabung, kemiskinan, berkurangnya

interaksi social mempengaruhi terjadinya depresi. Respon prilaku

seseorang mempunyai hubungan dengan kontrol sosial yang berkaitan

dengan kesehatan. Penelitian menyebutkan adanya hubungan aktifitas

interpersonal yang kurang dengan timbulnya stress, Mekanisme stress

dapat mempengaruhi proses neurodegeneratif khususnya di hipokampus

dan memegang peranan penting dalam proses memori diotak. Hipokampus

mengatur respon stress dan bekerja menghambat aksi stress. Kegiatan

sosial adalah kegiatan pendekatan sosial yang dilaksanakan untuk

meningkatkan keterampilan berinteraksi dengan lingkungan. Mengadakan

diskusi, tukar pikiran, bercerita, bermain, atau mengadakan kegiatan-

kegiatan kelompok seperti pengajian, kesenian, kursus, olahraga dan

lainnya merupakan implementasi dari pendekatan ini agar individu tersebut

dapat berinteraksi dengan inidividu yang lain. Semakin berkurangnya

kegiatan sosial maka semakin tidak berkembang dan kecil

kesempatanseorang individu untuk mengembangkan wawasanya serta

untuk mengaktualisasikan diri. Budaya gaya hidup yang dapat

mempengaruhi fungsi kognitif seseorang adalah jarang beraktifitas fisik,

perokok, kurang tidur dan nutrisi yang tidak teratur.(1, 6)

e. Faktor lingkungan

Dimana individu itu manjalani kehidupannya merupakan faktor yang

secara langsung dapat berpengaruh pada proses menua karena penurunan

kemampuan sel, faktor-faktor ini antara lain zat-zat radikal bebas seperti

asap kendaraan, asap rokok meningkatkan resiko penuaan dini, sinar

ultraviolet mengakibatkan perubahan pigmen dan kolagen sehingga kulit

tampak lebih tua.(1, 6)

f. Faktor pekerjaan

5

Pekerjaan dapat mempercepat proses menua yaitu pada pekerja keras/over

working, seperti pada buruh kasar/petani. Pekerjaan orang dapat

mempengaruhi fungsi kognitifnya, dimana pekerjaan yang terus menerus

melatih kapasitas otak dapat membantu mencegah terjadinya penurunan

fungsi kognitif dan mencegah dimensia.(1, 6)

5. GANGGUAN MEMORI

a. Amnesia

Amnesia adalah kehilangan ingatan yang parah akibat kerusakan pada

bagian-bagian penting dari otak untuk penyimpanan memori, pengolahan,

atau kemampuan mengingat. Oleh karena itu mereka orang-orang dengan

hilang ingatan mempunyai kesulitan dalam mempelajari informasi baru,

dan/atau mereka mengalami kesulitan dalam memanggil kembali informasi

yang baru saja dipelajari atau yang dulu mereka ketahui.(7)

1. Anterograde.

Bentuk hilang ingatan karena trauma otak dan ditandai oleh ketidak-

mampuan untuk mengingat informasi baru. Pengalaman-pengalaman dan

ingatan jangka pendek terbaru mudah terlupakan, tetapi penderita masih

dapat mengingat hal-hal sebelum kejadian dengan jelas. Jadi dapat saja

penderita segera melupakan apa yang baru saja didengarnya dalam sebuah

percakapan. (7)

2. Retrograde.

Dalam beberapa hal, bentuk ini hilang ingatan adalah kebalikannya dari

hilang ingatan anterograde. Penderita dapat mengingat hal-hal yang

terjadi setelah suatu kejadian, tetapi tidak bisa mengingat informasi atau

kejadian sebelumnya, misalnya kenangan masa kanak-kanaknya. (7)

3. Transient global amnesia.

6

Hilang ingatan jenis ini tidak memiliki penyebab yang bisa diidentifikasi

secara konsisten, tetapi peneliti-peneliti sudah menduga bahwa migren

atau serangan-serangan ischemic temporer seperti stroke, dapat

memicunya. Penderita mengalami kebingungan dan ketidakmampuan

mengingat secara mendadak. Serangan dapat berlangsung secara singkat

(30-60 menit) atau sampai dengan 24 jam. Dalam serangan yang parah,

seseorang dapat sepenuhnya disorientasi dan mungkin mengalami

amnesia retrograde tentang pengalamannya beberapa tahun yang lalu.(7)

4. Psychogenic amnesia.

Amnesia jenis ini disebabkan oleh faktor psikologis dan memiliki

karakteristik yang berbeda dengan amnesia lainnya. Faktor-faktor

psikologis yang dapat menyebabkan psychogenic amnesia antara lain

stres yang berlebihan sebagai akibat dari kejadian traumatik seperti

peperangan, kecelakaan, penganiayaaan, bencana alam, yang dialami atau

disaksikan oleh penderita. Psychogenic amnesia berbeda dengan amnesia

lainnya karena informasi yang hilang biasanya termasuk informasi

penting seperti identitas pribadinya. Penderita menjadi ’lupa’ siapa

dirinya, apa yang telah dilakukannya, siapa saja orang yang dikenalnya,

apa yang dirinya pikirkan, katakan atau rasakan. Penderita psychogenic

amnesia sebenarnya masih memiliki ingatan-ingatan tersebut tapi

menguburnya dalam-dalam’ di pikirannya dan sulit untuk menyadarinya

karena terkait dengan pengalaman traumatik. Ingatan tersebut dapat

’kembali’ jika dipicu oleh sesuatu di lingkungan yang mengingatkannya. (7)

b. Demensia

Demensia adalah Sindrom penyakit akibat kelainan otak bersifat kronik

/progresif serta terdapat gangguan fungsi luhur (Kortikal yang multiple)

yaitu ; daya ingat , daya fikir , daya orientasi , daya pemahaman , berhitung ,

7

kemampuan belajar, berbahasa , kemampuan menilai. Kesadaran tidak

berkabut , biasanya disertai hendaya fungsi kognitif , dan ada kalanya

diawali oleh kemerosotan (detetioration) dalam pengendalian emosi,

perilaku sosial atau motivasi sindrom ini terjadi pada penyakit Alzheimer,

pada penyakit kardiovaskular, dan pada kondisi lain yang secara primer atau

sekunder mengenai otak.(8, 9)

Penyebab demensia yang paling sering pada individu yang berusia diatas 65

tahun adalah (1) penyakit Alzheimer, (2) demensia vaskuler, dan (3)

campuran antara keduanya. Penyebab lain yang mencapai kira-kira 10

persen diantaranya adalah demensia jisim Lewy (Lewy body dementia),

penyakit Pick, demensia frontotemporal, hidrosefalus tekanan normal,

demensia alkoholik, demensia infeksiosa (misalnya human

immunodeficiency virus (HIV) atau sifilis) dan penyakit Parkinson. (8, 9)

KONSENTRASI

1. DEFINISI

Perhatian merupakan proses awal menuju pada sebuah konsentrasi, sehingga

tidak akan terjadi konsentrasi tanpa perhatian terlebih dahulu. Perhatian dan

konsentrasi merupakan serangkaian proses berkelanjutan terhadap suatu obyek

yang diamati individu.

2. KLASIFIKASI

Macam-macam Perhatian ditinjau dari intensitasnya :

Perhatian Intensif

Perhatian tidak intensif

Ditinjau dari timbulnya perhatian :

Perhatian Spontan

8

Perhatian Sekehendak

Ditinjau dari objek yang dikenai perhatian :

Perhatian Terpencar

Perhatian Terpusat

3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSENTRASI

1). Faktor internal (berasal dari dalam diri manusia)

a. Adanya ketertarikan terhadap obyek (rangsang) lain (interest)

b. Adanya kesiapan pikiran, pengalaman belajar, aksi-reaksi

c. Adanya kemampuan individu untuk memilih dan menyaring rangsang

yang akan datang

2). Faktor Eksternal

a. Adanya rangsang yang menyolok, baik ukuran, warna, maupun

bentuknya

b. Adanya rangsang yang baru yang berlawanan dengan lingkungan

c. Adanya rangsang yang bergerak (audio-visual kinestetik)

3). Faktor -Faktor Lain, meliputi :

a. Adanya perhatian yang selektif atau fokus terhadap suatu objek yang

relevan dengan lingkungan

b. Memelihara perhatian pada satu fokus secara terus menerus

c. Adanya kesadaran terhadap situasi dan kondisi akan dampak positif

maupun konskruktif selanjutnya

d. Meningkatkan fokus perhatian agar sesuai dengan situasi dan kebutuhan

4. CIRI-CIRI PENURUNAN KONSENTRASI

Membuat perhatian baru ke arah lain

Tidak terjadi tatap muka/komunikasi/interaksi yang searah

9

Terjadi perubahan tingkah laku di luar kebiasaan

Dalam olahraga koordinasi, keterampilan dan kemampuan mengalami

penurunan

Terjadi kelelahan fisik

Terjadi kelelahan psikologis

PEMERIKSAAN

MEMORI

10

Pada pemeriksaan status mental, tiap aspek memori perlu dinilai secara agak

rinci. Dalam hal ini perlu dinilai memori segera, memori baru dan memori rimot.

Dengan demikian dapat diketahui jenis deficit memori, derajat berkurangnya memori

dan akibat deficit memori pada kemampuan pasien untuk berfungsi di pekerjaan dan

masyarakat. (3)

Tes memori yang cukup sensitif dan valid untuk memori baru ialah tes yang

menugaskan pasien mempelajari bahan yang baru dan mengingatnya kembali setelah

beberapa waktu. Tes demikian dapat diverifikasi kebenarannya. Dalam menilai

memori perlu didasari bahwa tes memori membutuhkan pemusatan perhatian.

Dengan demikian pemeriksaan pada pasien yang in-atensi (tidak menyimak), dan

pasien yang mudah teralihkan perhatiannya, akan tidak mampu memberikan hasil

yang optimal, apapun penyebab gangguannya. Penderita dalam keadaan kacau, atau

dengan gangguan psikis yang berat, biasanya terganggu perhatiannya, sehingga

menghalangi kinerja memori. (3)

Memori segera (immediate recall). Kemampuan memanggil kembali

memori segera biasanya dites dengan mengulang angka. Caranya Beritahu pasien:

“Saya akan menyebutkan angka-angka. Dengarkan baik-baik. Bila saya selesai, anda

harus mengulangi apa yang saya sebut. Mula-mula saya menyebutkan 2 angka,

kemudian 3 dan seterusnnya”. Pemeriksa harus menyebutkan angka dengan jelas,

dengan kecepatan satu angka per detik (jawaban pasien tidak perlu satu angka per

detik). Selain memeriksa segera tes ini dapat juga digunakan untuk menilai perhatian

pasien. Contoh item tes : 4-9, 2-5-3 ; 4-7-2-8 ; 6-2-7-5-3 ; 4-9-1-8-5-2 ; 5-3-9-4-1-8-6

; 1-9-2-8-4-7-2-5 ; 8-2-7-4-9-3-1-6-5. Skor : orang dengan intelegensi rata-rata dapat

dengan akurat mengulang 5 sampai 7 angka tanpa kesulitan. Pasien yang tidak

retardasi mental dan tanpa afasia yang nyata bila tidak mampu mengulang lebih dari 5

angka, menunjukkan atensi atau memor-segera yang terganggu. (3)

Memori baru (recent), jangka pendek. Pemeriksaan memori baru mencakup

memori verbal dan memori visual. Pemeriksaan memori verbal dengan menilai

memori baru tentang orientasi, menilai kemampuan mempelajari hal baru dan tes

11

memori 4 kata yang tidak berhubungan. Orientasi pasien terhadap individu (orang

siapa dia), waktu (tanggal, hari) dan tempat (dimana ia berada saat ini) merupakan

informasi pendahulu yang penting dan harus dievaluasi dini pada pemeriksaan fungsi

memori. Orientasi terhadap tempat dan waktu merupakan ukuran memori (bau), hal

ini menilai kemampuan pasien mempelajari perubahan yang terjadi secara kontinu.

Bila pasien terganggu orientasinya hal ini mencurigakan adanya gangguan memori. (3)

Petunjuk melakukan tes : pertanyaan berikut dapat diajkan, satu per satu:

Individu (pribadi)

Nama : siapa nama anda ?

Usia : berapa umur anda?

Tanggal lahir : kapan anda dilahirkan (tanggal, bulan, tahun)

Tempat

Lokasi : dimana anda saat ini berada? Apa nama tempat ini, tempat apa ini ?

di kamar berapa anda berada ?

Kota : di kota mana anda sekarang ? propinsi/ kabupaten apa?

Waktu

Tanggal : tanggal berapa sekarang (tahun, bulan , hari)?

Hari : hari apa sekarang ?

Jam : kira-kira jam berapa sekarang?

Orang yang normal biasanya dapat melakukan tes ini, namun ada juga yang

kurang baik dalam hal orientasi waktu, yaitu hari dan tanggal. Orang tamatan

universitas bila tidak tahu tanggal yang tepat biasanya meleset hanya satu hari. Orang

buta huruf dapat meleset dalam menerka bulan dan tahun. Tes memori yang valid

(dapat diterima kebenarannya) membutuhkan bahwa pasien cukup menyimak,

mampu bekerja sama dengan pemeriksa, dan tidak terganggu kemampuan memahami

dan mengekspresikan bahasa.(3)

12

Kemampuan mempelajari hal yang baru. Untuk kinerja yang baik

dibutuhkan seluruh integritas seluruh sistem memori : pengenalan dan registrasi input

sensorik inisial, retensi dan penyimpanan informasi dan pemanggilan kembali (recall)

penjumputan (retrieval) informasi yang disimpan. Interupsi pada tahapan ini akan

mengganggu kemampuan mempelajari hal baru. Pemeriksaan yang teliti tentang

bagaimana pasien gagal melakukan tugas tertentu sering dapat emberikan informasi

mengenai sifat dari proses yang terganggu.(3)

Tes dengan 4 kata yang tidak berhubungan. Petunjuk : Katakan kepad

pasien “Saya akan menyebutkan 4 patah kata yang anda harus ingat baik-baik”.

Beberapa menit lagi saya akan suruh anda menyebutkan kata tersebut kembali. Untuk

meyakinkan bahwa pasien mendengarkan, memahami dan mempertahankan keempat

kata tersebut, suruh ia megulangi empat kata tersebut setelah ia sebutkan. Perhatiakan

bila ada keslahan pengulangan segera. Penderita manula (usia lebih dari 75 tahun)

mungkin membutuhkan beberapa kali pengulangan untuk dapat mempelajari kata

tersebut, namun bila dibutuhkan pengulangan sampai 4-5 kali, dicurigai ada

gangguan memori. Kemudian kepada pasien diberikan tugas lain, agar ia tidak

mengulang-ngulang kata tersebut di dalam hatinya. Setelah 5 menit berlalu, suruh

pasien menyebutkan keempat kata tadi. Kemudian setelah 20 menit dan 30 menit.(3)

Aitem tes yang dapat diberikan :

Cokelat, jujur, mawar, lengan

Lucu, wortel, tumit, setia

Bila pasien tidak dapat menyebutkan kembali satu kata, kita bantu dengan

beberapa cara yaitu :

Bantuan semantic, sehubungan dengan jenis objek, misalnya : “salah satu

katanya ialah mengenai warna”.

Bantuan fonem. Misalnya : Kata yang belum anda sebut mengandung suku kata

ju”, (jujur)

13

Bila pasien masih tidak mampu menyebutkan kata tadi dengan bantuan di atas,

maka pemeriksa dapat memberikan pasien sederetan kata yang memuat kata yang

harus disebutkannya kembali, misalnya : merah, jihau, coklat, kuning, biru.(3)

Bila kemampuan pasien lebih baik dengan cara mengenal daripada

menyebutkannya secara spontan, hal ini menunjukkan bahwa problem memori

mungkin pada masalah penjumputan (retrieval), ketimbang akuisisi atau deficit

penyimpanan.(3)

Skor tes memori 4 kata yang tidak berhubungan. Orang normal di bawah

usia 60 tahun diharap dapat mengemukakan kembali 3 atau 4 kata setelah 10 menit

berlalu. Terdapat variasa yang besar pada populasi normal pada hasil tes ini (SD : 0,8

kata), jadi implikasi klinik pada skor yang rendah (misalnya 2 dari 4 kata) harus

dilihat dan diinterpretasikan dengan memperhatikan seluruh pemeriksaan lainnya.(3)

Memori visual. Cara melakukan tes memori visual : pemeriksaan 5 objek kecil,

yang dengan mudah dapat disembunyikan di sekitar pasien, misalnya : pinsil, sisir,

kunci, mata uang, pisau. Objek ini disimpan di sekitar pasien misalnya : di bawah

kursi, di bawah bantal, di laci meja, di kantung pemeriksa. Sewaktu objek

disembunyikan, pasien harus melihatnya. Sambil menyembunyikan objek, pemeriksa

menyebutkan nama objek, sehingga pasien mengetahui apa yang disembunyikan dan

dimana. Setelah objek disembunyikan pasien diberi tugas lain untuk mengalihkan

perhatiannya, misalnya denga mengajukan pertanyaan atau berkonversasi. Setelah 5

menit berlalu, pasien ditanya objek apa yang disembunyikan dan dimana lokasinya.(3)

Skor memori visual. Orang normal berusia di bawah 60 tahun dapat

menyebutkan 4 atau 5 (4,6 ± 0,6%) objek yang disembunyikan setalah 5 menit berlalu

tanpa kesulitan. Pasien yang lebih tua (usia 70-90 tahun) kurang mampu

melakukannya (3,8 ± 1,3). Kinerja yang lebih rendah (kurang dari 3 objek)

menandakan gangguan memori. Pasien disfagia dapat menemukan objeknya

walaupun tidak mampu menyebut namanya. (3)

Memori rimot (jangka panjang). Tes memori rimot ini dapat mengenai

informasi pribadi, pengetahuan umum, dan sejarah. Data pribadi membutuhkan

14

verivikasi dari orang lain yang mengetahui. Pengetahuan umum intelegensi

premorbid (pre= sebelum, morbid=sakit).(3)

Pertanyaan yang dapat diajukan : informasi pribadi

Dimana anda dilahirkan?

Sekolah : dimana anda dulu bersekolah ? kapan anda bersekolah di SD, SMP,

SMU ?

Pekerjaaan : apa saja pekerjaan anda ? kapan ? dimana ?

Keluarga : siapa nama istri ? anak? Berapa usia istri? Anak? Siapa nama ibu

anda?

Informasi pribadi umumnya dapat diselesaikan dengan baik oleh orang normal

atau pasien dengan gangguan yang ringan atau jejas otak yang ringan. Kinerja yang

buruk mungkin menunjukkan keadaan patologik, namun kita tidak dapat memilah

jenisnya.(3)

KONSENTRASI

Kesadaran atensi pasien dapat dinilai melalui beberapa tes, antara lain:

Tes mengulangi angka

Tes mengetuk jari ( untuk angka dan huruf tertentu)

Tes mengulangi angka

Mengulangi angka dapat mengukur atensi terhadap stimulus verbal, selain itu

juga mengatur kemampuan mempertahankan atensi selama mengulangi urutan angka.

Pada tes ini pasien disuruh mengulangi sebarisan angka yang dipilih secara acak:

dimulai dengan 3 angka, kemudian ditingkatkan sampai terdapat kesalahan, atau

sampai dapat mengulangi 7 angka. Tentulah kita tidak memilih angka yang berurutan,

seperti 123, 135, 321, dan lain sebagainya.(3)

15

Pemeriksa menyebutkan angka dengan lambat dan jelas, satu angka dalam satu

detik. Pasien disuruh mengulanginya. Pasien tidak perlu mengulanginya dengan

lambat, satu angka satu detik!

Contoh angka yang dapat dipakai : 2-5-9 ; 1-4-6-7 ; 1-4-5-7-8- ; 1-3-4-7-8-9 ; 1-3-5-

4-7-8-9.(3)

Penilaian skor

Orang dewasa normal dapat mengulangi sampai 6 atau 7 angka. Bila orang

yang normal tidak mampu mengulangi lebih dari 5 angka, perhatiannya mungkin

berkurang.(3)

MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE)

Dalam MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE) terdapat item yang

beperan dalam penialaian memori seseorang seperti terlihat dalam lingkaran merah di

bawah ini. (10)

16

Item TesNilai

maks.Nilai

ORIENTASI

1 Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), hari apa? 5 ---

2 Kita berada dimana? (negara), (propinsi), (kota), (rumah

sakit), (lantai/kamar) 5 ---

REGISTRASI

3 Sebutkan 3 buah nama benda ( jeruk, uang, mawar),

tiap benda 1 detik, pasien disuruh mengulangi ketiga

nama benda tadi. Nilai 1 untuk tiap nama benda yang

benar. Ulangi sampai pasien dapat menyebutkan dengan

benar dan catat jumlah pengulangan

3 ---

ATENSI DAN KALKULASI

4 Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 untuk tiap jawaban yang

benar. Hentikan setelah 5 jawaban. Atau disuruh

mengeja terbalik kata “ WAHYU” (nilai diberi pada

huruf yang benar sebelum kesalahan; misalnya

uyahw=2 nilai)

5 ---

MENGINGAT KEMBALI (RECALL)

5 Pasien disuruh menyebut kembali 3 nama benda di atas 3 ---

BAHASA

6 Pasien diminta menyebutkan nama benda yang

ditunjukkan ( pensil, arloji) 2 ---

7 Pasien diminta mengulang rangkaian kata :” tanpa

kalau dan atau tetapi ” 1 ---

8 Pasien diminta melakukan perintah: “ Ambil kertas ini

dengan tangan kanan, lipatlah menjadi dua dan letakkan

di lantai”.

3 ---

9 Pasien diminta membaca dan melakukan perintah 1 ---

17

“Angkatlah tangan kiri anda”

10 Pasien diminta menulis sebuah kalimat (spontan) 1 ---

11 Pasien diminta meniru gambar di bawah ini 1 ---

Skor Total 30 ---

Pedoman Skor kognitif global (secara umum):

Nilai: 24 -30: normal

Nilai: 17-23 : probable gangguan kognitif

Nilai: 0-16:definite gangguan kognitif

Catatan: dalam membuat penilaian fungsi kognitif harus diperhatikan tingkat

pendidikan dan usia responden

Alat bantu periksa:

Siapkan kertas kosong, pinsil, arloji, tulisan yang harus dibaca dan gambar yang

harus ditiru / disalin.

SHORT BLESSED TEST

Adapun tes untuk menilai memori dan konsentrasi ialah Short Blessed Test (11)

“Now I would like to ask you some questions to check your memory

and concentration. Some of them may be easy and some of them may be hard.”

Correct Incorrect

18

1. What year is it now? 0 1

2. What month is it? 0 1

Please repeat this name and address after me:

John Brown, 42 Market Street, Chicago

John Brown, 42 Market Street, Chicago

John Brown, 42 Market Street, Chicago

(underline words repeated correctly in each trial)

Trials to learn _____ (if unable to do in 3 trials = C)

“Good, now remember that name and address for a few minutes.”

3) Without looking at your watch or clock, tell me what time it is.

(If response is vague, prompt for specific response

Within one hour Correct (0) Incorrect (1)

4) Count aloud backwards from 20 to 1 0 1 2 Errors

Mark correctly sequenced numerals. If subject starts counting forward or forgets

the task, repeat instructions and score one error

20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

5) Say the months of the year in reverse order 0 1 2 Errors

If the tester needs to prompt with the last name of the month of the year, one error

should be scored – mark correctly sequenced months.

D N O S A JL JN MY AP MR F J

6) Repeat the name and address you were asked to remember.

John Brown, 42 Market Street, Chicago 0 1 2 3 4 5 Errors

____ _____ __ ___________ _______

19

Check Correct Items (“street” not required)

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------

SCORING

Item # Final Errors (0-5) Weighting Factor Item Score

1 X 4

2 X 3

3 X 3

4 X 2

5 X 2

6 X 2

Sum Total=

(Range 0 – 28)

Interpretation

0-4 = normal cognition

5-9 = questionable impairment

≥ 10 = Impairment consistent with dementia

MONTREAL COGNITIVE ASSESMENT VERSI INDONESIA (MoCA-Ina)

Pada Pemeriksaan MoCA-Ina, terdapat item yang berperan dalam penilaian memori

dan konsentrasi, oleh karena yang akan dibahas lebih rinci hanya yang bersangkutan

dengan memori dan kosentrasi sesuai dengan topic refarat ini.(12)

1. KEMAMPUAN MENGENAL RUANG DAN BENTUK / MELAKSANAKAN

TUGAS

20

2. PENAMAAN

3. DAYA INGAT

Instruksi :

“Ini adalah pemeriksaan daya ingat. Saya akan membacakan sederet kata yang

harus anda ingat sekarang dan nanti. Dengar-kan baik-baik, setelah saya selesai

katakan kepada saya sebanyak mungkin kata yang anda dapat ingat, tidak

masalah disebutkan tidak berurutan” (kemudian permeriksa membacakan 5 kata

dengan kecepatan satu kata setiap detik).

Tandai dengan tanda centang (√) di tempat yang disediakan, untuk tiap kata yang

dapat diingat secara benar oleh subyek pada pemeriksaan pertama. Ketika subyek

menunjuk-kan bahwa ia telah selesai (telah mengingat semua kata) atau sudah

tidak dapat lagi mengingat kata lainnya, bacakan sederet kata untuk kedua

kalinya disertai instruksi berikut :

“Saya akan membacakan sederet kata yang sama untuk kedua kalinnya. Cobalah

untuk mengingat dan katakana kepada saya sebanyak mungkin kata yang dapat

anda ingat, termasuk kata-kata yang sudah anda sebutkan di kesempatan

pertama”.

Di akhir permeriksaan kedua, jelaskan kepada subyek bahwa dia akan diminta

lagi untuk mengingat kembali kata-kata tersebut dengan mengatakan “Saya akan

meminta ada untuk mengingat kembali kata-kata tersebut pada akhir

pemeriksaan”.

Penilaian : Tidak ada nilai yang diberikan untuk pemeriksaan pertama dan kedua

WAJAH – SUTERA – MASJID – ANGGREK – MERAH

WAJAH SUTERA MASJID ANGGREK MERAH

Pemeriksaa

n pertama

Pemeriksaa

21

n kedua

4. PERHATIAN

a. Rentang Angka Maju (Forward Digit Span)

Instruksi : “Saya akan mengucapkan beberapa angka, dan setelah saya selesai

ulangi apa yang saya ucapkan tepat sebagaimana saya meng-ucapkannya”

(Bacakan kelima urutan angka yang diulangi secara benar setiap detik)

2 – 1 – 8 – 5 - 4

Penilaian : Berikan nilai 1 untuk tiap urutan yang diulangi secara benar

b. Rentang Angka Mundur (Backward Digit Span)

Instruksi : “Sekarang saya akan mengucapkan beberapa angka lagi, akan

tetapi jika saya su-dah selesai, anda harus mengulangi apa yang saya ucapkan

dalam urutan terbalik” (Bacakan ketiga urutan angka dengan kecepatan satu

angka setiap detik)

7 – 4 - 2

Penilaian : Berikan nilai 1 untuk tiap urutan yang diulangi secara benar.

(N.B.: jawaban yang benar untuk pemeriksaan angka mundur adalah 2-4-7

c. Kewaspadaan

Instruksi : “Saya akan membacakan sebuah urutan huruf, setiap kali saya

mengucapkan huruf “A”, tepuk tangan anda sekali, jika saya mengucap-kan

huruf lainnya jangan tepuk tangan anda”

F B A C M N A A J K L B A F A K D E A A A J A M O F A A B

Penilaian : Berikan nilai 1 jika terdapat nol sampai satu kesalahan (tepuk

tangan pada huruf yang salah atau tidak bertepuk pada huruf “A” dihitung

sebagai satu kesalahan)

d. Rangkaian 7 (Serial 7s)

22

Instruksi : “Sekarang saya ingin anda berhitung dengan cara mengurangi,

mulai angka 100 dikurang tujuh kemudian terus dikurangi dengan angka tujuh

sampai saya memberitahu-kan anda untuk berhenti”

Ulangi instruksi ini untuk kedua kali jika diperlukan

100 -7 = 93 – 7, dan seterusnya

93 – 86 – 79 – 72 - 65

Penilaian : Nilai maksimal adalah 3. Berikan :

a). Nilai 0 : Jika tidak ada jawaban yang benar

b). Nilai 1 : Untuk satu jawaban yang benar

c). Nilai 2 : Untuk dua sampai tiga jawaban yang benar.

d). Nilai 3 : Jika subyek dapat memberikan empat atau lima jawaban yang

benar.

Hitung setiap jawaban pengurangan 7 yang benar dimulai dari 100. Setiap

pengu-rangan dinilai secara independen, maksudnya jika subyek menjawab

dengan jawaban yang salah akan tetapi melanjutkan pengurangan 7 yang

benar dari angka tersebut, berikan nilai untuk tiap hasil pengurangan yang

benar. Sebagai contoh, seorang subyek men-jawab “92-85-78-71-64” yang

mana angka “92” adalah jawaban yang salah, akan tetapi angka berikutnya

dikurangi tujuh jawabannya benar. Dalam hal ini hanya ada satu kesalahan

dan nilai yang dapat diberikan pada bagian ini adalah 3.

5. KEMAMPUAN BERBAHASA

6. KEMAMPUAN ABSTRAK

7. MEMORI TERTUNDA

Instruksi : “Saya telah membacakan beberapa kata kepada anda sebelmunya, dan

saya telah meminta anda untuk mengingatnya. Berita-hukan kepada saya

sebanyak mungkin kata-kata tersebut yang bisa anda ingat. Beri tanda centang

23

(√) di tempat yang telah disediakan untuk setiap kata yang dapat diingat secara

spontan tanpa petunjuk.

WAJAH – SUTERA –MASJID – ANGGREK - MERAH

Penilaian : Berikan nilai 1 untuk setiap kata yang dapat diingat secara spontan

tanpa petunjuk apapun.

Pilihan : Sebagai lanjutan dari tes memori tertunda beri petunjuk subyek dengan

petunjuk kategori semantik yang diberikan di bawah ini untuk tiap kata yang

belum dapat diingat. Beri tanda centang (√) pada tempat yang dise-diakan jika

subyek dapat mengingat kata ter-sebut dengan bantuan petunjuk kategori atau

pilihan ganda. Informasikan kata-kata yang belum diingat dengan cara berikut

ini. Jika subyek masih belum dapat mengingat kata tersebut setelah diberikan

petunjuk kategori, berikan kepadanya pertanyaan pilihan ganda, seperti contoh

instruksi berikut,

“Apakah kata tersebut dari pilihan kata berikut ini. HIDUNG, WAJAH, atau

TANGAN?”.

Gunakan petunjuk ka-tegori dan atau petunjuk pilihan ganda berikut jika

diperlukan:

WAJAH : petunjuk kategori : bagian dari tubuh, pilihan ganda: hidung, wajah,

tangan

SUTERA : petunujk kategori : jenis kain, pilihan ganda: katun,beludru,sutera

MASJID : petunjuk kategori : Jenis bangunan pilihan ganda: masjid, sekolah,

rumah sakit

ANGGREK : petunjuk kategori : jenis bunga, pilihan ganda: mawar, anggrek,

melati

MERAH : petunjuk kategori : warna pillihan ganda : merah, biru, hijau

Penilaian : Tidak ada nilai yang diberikan untuk kata-kata yang tepat dan diingat

dengan ban-tuan petunjuk. Petunjuk digunakan hanya untuk memperoleh

informasi klinis dan dapat memberikan informasi tambahan yang diper-lukan

mengenai jenis kelainan daya ingat. Untuk penurunan daya ingat yang

24

disebabkan oleh kegagalan proses mengingat kembali (retrieval failures), kinerja

dapat ditingkatkan dengan pemberian petunjuk. Untuk penurunan daya ingat

yang disebabkan oleh kegagalan menerjemahkan sandi ingtaan (enconding

failures), kinerja tidak dapat ditingkatkan dengan pemberian petunjuk.

8. KEMAMPUAN ORIENTASI

DAFTAR PUSTAKA

1. Susanto Y, Djojosoewarno P, Rosnaeni. Pengaruh Olahraga Ringan Terhadap

Memori Jangka Pendek Pada Wanita Dewasa. 2009;8(2):144-50.

25

2. I.S A, Hidayat M, Suherman J. Pengaruh Kenaikan Kadar Glukosa Darah

terhadap Peningkatan Daya Ingat Jangka Pendek pada Wanita Dewasa. Jurnal

kedokteran Maranatha. 2008;8(1):15-9.

3. Lumbantobing PDdSM. Atensi dan Konsentrasi Memori. Neurologi Klinik

Pemeriksaan Fisik dan Metal: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;

2012. p. 153-4,76-84.

4. Pridmore. Higher Cortical Function. 2013.

5. Robertson LT. Memory and the Brain. Jurnal of Dental Education. 2002;66(1).

6. Lisnaini. Senam Vitalisasi Otak Dapat Meningkatkan Fungsi Kognitif Usia

Dewasa Muda. Universitas Kristen Indonesia. 2009:1-20.

7. Wingfield A, Cronin-Golomb A. Amnesia. Ensiclopedia Of Life Sciences.

2001.

8. Mehan S, Arora R, Sehgal V. Dementia - A Complete Literature Review on

Various Mechanisms Involves in Pathogenesis and an Intracerebroventricular

Steptozotocin Induced Alzheimer's Disease. 2008.

9. Melesie G, Dinsa H. A Literature Review on : Pathogenesis and Management

of Dementia due to Alzheimer Disease. Bio-Genetics Journal. 2013;1(1):18-31.

10. Kurlowicz L, Wallace M. The Mini Mental State Examination (MMSE). 1999.

11. Kuesioner Short Blessed Test.

12. Pemeriksaan Skrining Montreal Cognitive Assesment Versi Indonesia (MoCA-

Ina).

26