Penilaian

4
Nama : Elfrida Kristin S.D. Tambunan Nim : 125030400111055 Matkul : Penilaian Tugas Membuat resume tentang profesi penilai Aspek Legal Selama ini aturan yang menjadi landasan kegiatan jasa penilai adalah Kode Etik Jasa Penilai, Kode etik yang berlaku saat ini adalah Kode Etik GAPPI dan Standar Penilaian Indonesia (SPI). SPI adalah pedoman dasar pelaksanaan tugas penilaian secara profesional yang sangat penting artinya bagi para Penilai untuk memberikan hasil yang dapat berupa analisis, pendapat dan dalam situasi tertentu memberikan saran-saran dengan menyajikannya dalam bentuk laporan penilaian sehingga tidak terjadi salah tafsir bagi para pengguna jasa dan masyarakat pada umumnya. SPI merujuk kepada Standar Penilaian Internasional (International Valuation Standard) untuk memberi pedoman mengenai hal-hal yang bersifat fundamental antara lain tentang pendekatan, metode dan teknik penilaian yang berlaku secara internasional. Namun demikian, untuk beberapa situasi tertentu, yang antara lain ditimbulkan oleh hukum, perundang-undangan dan peraturan lainnya yang berlaku di Indonesia maupun kondisi ekonomi setempat, dapat digunakan penerapan yang bersifat khusus. SPI didasarkan pada hal-hal yang diatur di dalam KPUP ini dan memberikan gambaran mengenai hal-hal yang bersifat fundamental, sehingga KPUP berperan penting untuk memahami profesi Penilai dan penerapan SPI. Penilai adalah orang perseorangan sebagai anggota asosiasi profesi penilai yang melakukan kegiatan penilaian dan konsultasi lainnya yang terkait dengan penilaian sesuai dengan keahlian dan profesionalisme yang dimiliki berdasarkan pada ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Standar Penilaian Indonesia (SPI), Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) dan

description

penilaian, Properti, jasa penilai

Transcript of Penilaian

Page 1: Penilaian

Nama : Elfrida Kristin S.D. TambunanNim : 125030400111055Matkul : Penilaian

TugasMembuat resume tentang profesi penilai

Aspek LegalSelama ini aturan yang menjadi landasan kegiatan jasa penilai adalah Kode Etik Jasa Penilai, Kode etik yang berlaku saat ini adalah Kode Etik GAPPI dan Standar Penilaian Indonesia (SPI). SPI adalah pedoman dasar pelaksanaan tugas penilaian secara profesional yang sangat penting artinya bagi para Penilai untuk memberikan hasil yang dapat berupa analisis, pendapat dan dalam situasi tertentu memberikan saran-saran dengan menyajikannya dalam bentuk laporan penilaian sehingga tidak terjadi salah tafsir bagi para pengguna jasa dan masyarakat pada umumnya.

SPI merujuk kepada Standar Penilaian Internasional (International Valuation Standard) untuk memberi pedoman mengenai hal-hal yang bersifat fundamental antara lain tentang pendekatan, metode dan teknik penilaian yang berlaku secara internasional. Namun demikian, untuk beberapa situasi tertentu, yang antara lain ditimbulkan oleh hukum, perundang-undangan dan peraturan lainnya yang berlaku di Indonesia maupun kondisi ekonomi setempat, dapat digunakan penerapan yang bersifat khusus. SPI didasarkan pada hal-hal yang diatur di dalam KPUP ini dan memberikan gambaran mengenai hal-hal yang bersifat fundamental, sehingga KPUP berperan penting untuk memahami profesi Penilai dan penerapan SPI.

Penilai adalah orang perseorangan sebagai anggota asosiasi profesi penilai yang melakukan kegiatan penilaian dan konsultasi lainnya yang terkait dengan penilaian sesuai dengan keahlian dan profesionalisme yang dimiliki berdasarkan pada ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Standar Penilaian Indonesia (SPI), Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) dan standar keahlian lainnya yang terkait dengan kegiatan penilaian.Penilai adalah mereka yang memahami dan menerapkan disiplin ilmu ekonomi khususnya      berkaitan dengan penyiapan dan pelaporan suatu penilaian. Sebagai seorang yang profesional, penilai harus memenuhi persyaratan pendidikan, pelatihan, kompetensi dan meningkatkan keterampilan professional secara terus menerus. Mereka juga harus menunjukkan sikap moral yang tinggi dengan menjunjung KEPI, melakukan praktek penilaian secara professional dengan mengacu kepada SPI.

Penilaian adalah proses pekerjaan seorang Penilai dalam memberikan opini tertulis mengenai nilai ekonomi pada saat tertentu. Penilai harus memiliki pemahaman yang baik mengenai pasar properti; memahami interaksi pelaku pasar; mampu menentukan harga yang sangat mungkin disepakati antara pembeli dan penjual properti di pasar, sehingga terhindar dari penggunaan istilah ’nilai’ saja tanpa adanya penjelasan mengenai jenis nilai yang digunakan. Nilai Pasar adalah jenis nilai yang paling umum dipergunakan dalam penilaian properti sebagaimana dibahas dalam SPI 1 Nilai Pasar sebagai Dasar Penilaian. Walaupun penggunaan secara umum mungkin mensyaratkan pemahaman pasar bahwa jenis nilai yang dimaksud adalah Nilai Pasar, namun tetap penting untuk mendefinisikan Nilai Pasar secara jelas dalam setiap penugasan penilaian. Demikian

Page 2: Penilaian

pula, jika nilai yang dimaksud selain Nilai Pasar, harus dinyatakan secara jelas dalam setiap penugasan penilaian.

Lingkup kegiatan profesi penilai dalam arti lebih luas meliputi:

-          Penilaian properti (Property appraissal)

-          Pemasaran proyek (project marketting)

-          Konsultasi pengembangan dan studi kelayakan

-          Analisis investasi (Investment analysis)

Khusus mengenai penilai properti lingkup kerjanya mencakup berbagai tujuan seperti:

1.        Penilaian untuk jual/beli/sewa

2.       Penilaian untuk asuransi

3.       Penilaian aset

4.       Penilaian atas perintah peraturan perundangan(statutory valuation)

5.       Lelang (auction)

6.       Pinjaman bank (hipotek/kredit/agunan), dsb.

Peranan profesi penilai terhadap perekonomian nasional:

1.        Peranan bagi pemerintah

a.       sektor perpajakan: penilaian untuk pajak (PBB, PPh, dan BPHTB)

b.       penilaian aset kekayaan negara

c.       penilaian aset BUMN dalam rangka investasi, merger,dll

2.       Peranan di bidang perbankan

a.       penilaian untuk jaminan hipotek dan kredit

b.       lelang

c.       penilaian aset

3.         Penilaian asuransi

a.       penentuan polis asuransi

b.       penilaian properti terjamin

4.         Aset modal besar

a.       penentuan nilai aktiva perusahaan yang go public

b.       penilaian aset untuk menentukan nilai saham

5.         Sektor penilaian properti lain bagi public purpose maupun special purpose.

Page 3: Penilaian

SERTIFIKASI PENILAI (USP) Sesuai SK Menkeu No. NOMOR 125/PMK.01/2008 tentang Jasa Penilai Publik tanggal 03 September 2008, yang antara lain mengatur bahwa untuk berpraktek sebagai Penilai harus mendapatkan izin dari Menteri keuangan dan untuk mendapat ijin penilai harus lulus Ujian Sertifikasi Penilai (USP).MAPPI merupakan asosiasi Penilai yang berwenang untuk mengadakan Ujian Sertifikasi Penilai (USP) yang diakui oleh Menteri Keuangan.

USP DIBAGI DALAM DUA KUALIFIKASI :

1.  Kualifikasi Penilai Properti

2.  Kualifikasi Penilai Usaha1.  Anggota MAPPI2.  Pendidikan S1

 Bagi yang belum S1 dan telah mengikuti Ujian Sertifikasi Penilai (USP) tetapi tidak lulus, maka dapat mengajukan permohonan untuk ikut ujian USP.

3.Bagi yang belum S1 dan telah mengikuti Ujian Sertifikasi Penilai (USP) tetapi tidak lulus, maka dapat mengajukan permohonan untuk ikut ujian USP.

4. Melunasi iuran anggota MAPPI5. Melunasi Biaya Ujian6. Mengisi Formulir yang disediakan (untuk peserta baru)7. Menyerahkan pas photo terbaru ukuran 4x6 sebanyak 3(tiga) lembar berwarna8. Rekaman Ijazah S1 legalisir asli9. Menyerahkan foto copy KTP yang masih berlaku10. Dewan Penguji tidak menerima pendaftaran yang tidak tepat waktu.

11.Pembayaran yang sudah diterima tidak bisa dibatalkan/diambil kembali, dan dana tersebut akan diperhitungkan untuk ujian pada periode berikutnya.

12. Pembatalan ujian tulis atau ujian lisan tersebut dikenakan biaya tambahan administrasi