Penicillin Dan

11
Penicillin dan Penggunaanya Posted by priyosport07 on April 22, 2010 Penicillin dan Penggunaanya dalam Dunia Veteriner Penicillin ditemukan pertama kali oleh Fleming. Sekitar tahun 1940 mulai diproduksi penicillin murni dari biakan kuman Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum. Melalui proses biosintesis unsur-unsur media biakan jamur digunakan sebagai bahan awal (prekusor) dalam pembuatan penicillin. Standardisasi penicillin ditentukan dengan mengukur potensinya, dinyatakan dengan satuan intenasional (IU, internasional unit). Potensi 1 IU adalah besarnya aktivitas dari 0,6 µg garam penicillin-G dalam bentuk mikrokristal yang distandardisasi internasional. Satu gram kristal penicillin-G tersebut setara dengan 1667 Oxford Unit. KLASIFIKASI PENICILLIN Berdasarkan sifat kimia yang menonjol dibedakan ke dalam 5 kelompok sebagai berikut : 1. Penicillin alami Misalnya penicillin-G, yang dihasilkan dari biakan jamur yang diekstraksi dan kemudian dimurnikan. Kalau diberikan secara oral kelompok penicillin ini cepat mengalami hidrolisis oleh asam lambung 2. Penicillin yang tahan asam Termasuk asam lambung, kelompok penicillin ini memiliki gugus phenoxyl yang terikat oleh gugus alkyl dari rantai acylnya. Dalam kelompok ini terdapat Phenoxy-methyl-penicillin, Phenoxy-aethyl-penicillin, Phebenicillin, Amoxicillin dan Ampiciliin. 3. Penicillin yang tahan terhadap enzim penicillinase (β laktamase) Yang disebabkan oleh penggantian cincin aromatis untuk melindungi cincin β laktam. Termasuk kelompok ini adalah Methicillin, Azidocillin dan Pirazocillin. 4. Penicillin yang tahan asam dan enjima penicillinase Termasuk kelompok ini meliputi Oxacillin, Nafcillin, Cloxacillin, Quinacillin dan Dicloxacillin. 5. Penicilin yang memiliki spektrum anti bakterial luas terhadap kuman gram positif dan negatif. Termasuk kelompok ini adalah Ampicillin, Carbenicillin,

Transcript of Penicillin Dan

Page 1: Penicillin Dan

Penicillin dan   Penggunaanya

Posted by priyosport07 on April 22, 2010

Penicillin dan Penggunaanya dalam Dunia Veteriner

Penicillin ditemukan pertama kali oleh Fleming. Sekitar tahun 1940 mulai diproduksi penicillin murni dari biakan kuman Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum. Melalui proses biosintesis unsur-unsur media biakan jamur digunakan sebagai bahan awal (prekusor) dalam pembuatan penicillin.Standardisasi penicillin ditentukan dengan mengukur potensinya, dinyatakan dengan satuan intenasional (IU, internasional unit). Potensi 1 IU adalah besarnya aktivitas dari 0,6 µg garam penicillin-G dalam bentuk mikrokristal yang distandardisasi internasional. Satu gram kristal penicillin-G tersebut setara dengan 1667 Oxford Unit.KLASIFIKASI  PENICILLINBerdasarkan sifat kimia yang menonjol dibedakan ke dalam 5 kelompok sebagai berikut :1.       Penicillin alamiMisalnya penicillin-G, yang dihasilkan dari biakan jamur yang diekstraksi dan kemudian dimurnikan. Kalau diberikan secara oral kelompok penicillin ini cepat mengalami hidrolisis oleh asam lambung2.       Penicillin yang tahan asamTermasuk asam lambung, kelompok penicillin ini memiliki gugus phenoxyl yang terikat oleh gugus alkyl dari rantai acylnya. Dalam kelompok ini terdapat Phenoxy-methyl-penicillin, Phenoxy-aethyl-penicillin, Phebenicillin, Amoxicillin dan Ampiciliin.3.       Penicillin yang tahan terhadap enzim penicillinase (β laktamase)Yang disebabkan oleh penggantian cincin aromatis untuk melindungi cincin β laktam. Termasuk kelompok ini adalah Methicillin, Azidocillin dan Pirazocillin.4.       Penicillin yang tahan asam dan enjima penicillinaseTermasuk kelompok ini meliputi Oxacillin, Nafcillin, Cloxacillin, Quinacillin dan Dicloxacillin.5.       Penicilin yang memiliki spektrum anti bakterial luas terhadap kuman gram positif dan negatif.Termasuk kelompok ini adalah Ampicillin, Carbenicillin, Epicillin, Suncillin, Hetacillin dan CarfecilinMEKANISME KERJADinding sel kuman terdiri dari suatu jaringan peptidoglikan, yaitu polimer dari senyawa amino dan gula, yang saling terikat satu dengan yang lain (crosslinked) dan dengan demikian memberikan kekuatan mekanis pada dinding. Penicillin dan sefalosporin menghindarkan sintesa lengkap dari polimer ini yang spesifik bagi kuman dan disebut murein. Bila sel tumbuh dan plasmanya bertambah atau menyerap air dengan jalan osmosis, maka dinding sel yang tak sempurna itu akan pecah dan bakteri musnah .Penicillin bersifat bakterisid dan bekerja dengan cara menghambat sintesis dinding sel. Obat ini berdifusi dengan baik di jaringan dan cairan tubuh, tapi penetrasi ke dalam cairan otak kurang baik kecuali jika selaput otak mengalami infeksi. Obat ini diekskresi ke urin dalam kadar terapeutik. Probenesid menghambat  ekskresi penicillin oleh tubulus ginjal sehingga kadar dalam darah lebih tinggi dan masa kerjanya lebih panjang.Penicillin berpengaruh terhadap sel yang sedang tumbuh dan hanya berpengaruh kurang berarti terhadap kuman yang sedang tidak aktif tumbuh (dorman). Penicillin tidak mempengaruhi sel-sel jaringan mamalia, karena sel mamalia tidak memiliki dinding masif seperti halnya pada kuman.

Page 2: Penicillin Dan

ABSORBSI PENICILLINPeroralPenicilin-G dan garam-garamnya di dalam lambung mamalia berlambung tunggal mengalami inaktifasi oleh asam lambung sampai 70%. Pada individu tua yang produksi asam lambung sangat menurun atau bahkan achlorhidri, pemberian penicillin dapat memberikan hasil yang lebih baik dalam proses absorbsinya di duodenum. Pemberian phenoxy-methil dan phenoxy aethyl penicillin (penicillin V) absorbsinya juga baik, karena tidak dirusak oleh asam lambung hewan kesayangan, kadar penicillin dalam plasma meningkat dengan cepat..IntramusculerGaram-garam Na dan K-penicillin diserap cukup cepat, dengan puncak kadar penicillin di dalam plasma segera dicapai, begitu pula ekskresinya lewat ginjal. Dengan dosis baku efek baktersidal berlangsung selama 4 jam. Kadar minimal di dalam plasma adalah 2,5 ppm dan untuk mencapainya dosis penicillin-G diberikan antara 10.000-40.000 IU/kg (kuda). Untuk memperlambat absorsi nya dapat dilakukan dengan jalan antara lain :1.       Penicillin dijadikan garam dengan procain hingga terjadi garam procain-penicillin yang berupa suspensi dalam air. Partikel yang tidak larut akan memperlambat penyerapan sampai 18-24 jam setelah disuntikan.2.       Garam procain-penicillin-G diemulsikan di dalam minyak nabati atau 2% aluminium monostearat. Penyerapan penicillin dengan emulsi ini berlangsung selama 36-72 jam. Biasanya suntikan intramuskuler menyebabkan radang lokal (myositis)3.       Penicillin dijadikan garam benzathine-penicilin-G. Efek terapi yang diperoleh dapat diperpanjang sampai 7-14 hari pasca penyuntikan.IntravenaPenyuntikan secara intravena menghasilkan kadar tinggi di dalam plasma, yang segera diikuti eliminasi yang cepat pula selama 4-6 jam. Penyuntikan ini harus dilakukan berulang kali dengan interval pendek. Penicillin yang digunakan hanya garam Na dan K, karena keduanya mudah larut dalam air.IntratrachealCara ini banyak dilakukan untuk penderita radang paru-paru infeksi, dan kadar yang tinggi diperlukan di dalam jaringan paru-paru.IntrauterinAbsorbsi penicillin terjadi setelah infusi interauterin,dengan dosis 1,5 juta IU procain penicillin yang diberikan secara intrauterin,ekskresi melalui kelenjar susu berlangsung selama 60-48 jam pasca infusi,infusi intrauterin dilakukan untuk pengobatan metritis dan pyometra pada sapi.IntramamariAbsorbsi obat yang diinfusikan intramamer berlangsung secara difusi jaringan lokal. Penicillin untuk mengobati mastitis dapat berupa garam penicillin, dan tergantung pada vehikelnya, penicillindapat efektif dalam beberapa jam sampai hari atau minggu (penicillin intramamer retard)Distribusi dalam JaringanDalam keadaan normal penicillin didistribusikan dengan cepat dari plasma ke dalam jaringan tubuh . persentase  volume disribusi (apparent volume distribotion, AVD) sebesar 50% memperlihatkan cepat dan mudahnya didistribusi penicillin ke dalam jaringan .EkskresiPenicillin diekskresikan mlalui ginjal,kelenjar susu, hati dan usus. Melalui ginjal penicillin diekskresikan dengan cepat, serta mencapai 60-80% dari obat yang dimasukkan. Ekskresi renal tersebut terdiri dari ekskresi glomerular (20%) dan ekskresi tubuler (80%). Eksresi lewat kelenjar susu,dalam keadaan seimbang, atau Equilibrium state, jumlah yang diekskresikan mencapai 16% dari yang ada di dalam plasma, waktu bebas obat, atau

Page 3: Penicillin Dan

withfrawal time, penicillin dari air susu adalah 96 jam.Ekskresi penicillin lewat keringat, empedu, tinja dll cairan tubuh jumlahnya tidak berarti.Efek SampingDapat menimbulkan ultikaria , dan kadang-kadang anifilaksis dapat menjadi fatal. Pasien yang alergi terhadap penicillin biasanya alergi terhadap semua turunan penicillin karena hipersensitifitas ditentukan oleh struktur dasar penicillin. Ensefalopati akibat iritasi serebral, hal ini dapat terjadi pada pemberian dosis yang brlebihan atau dosis normal pada pasien gagal ginjal. Penicilin tidak boleh diberikan secara intratekal karena cara ni dapat menimbulkan ensefalopati yang mungkin fatal. Pada pasien gagal ginjal pemberian penicillin scara injeksi dapat menyebabkan akumulasi elektrolit. Diare sering terjadi pada pemberian peroral,kadang-kadang juga dapat menyebabkan kolitis.Kejadian toksisitas dalam praktek dokter hewan,terjadi pada anjing 15 menit setelah disuntik kedua kalinya yang berselang lebih kurang 1 bulan.Gejala salivasi, gemetar, muntah dan urtikaria berlangsung beberapa jam setelah suntikan. Gejala syarafi juga telah ditemukan pada anjing dan kucing,berupa ataxia dan konvulsi.Reaksi anifilatik sering dijumpai pada ternak-ternak sapi yang disuntik profilatik sebelum transport ke peternakan. Reaksi tidak terduga (adverse reaction) telah pula terjadi bervariasi mulai gemetar, muntah, depresi sampai keguguran.Setelah bebrapa kali seekor kuda disuntik penicillin 10-40.000 IU, 2 kali sehari dilaporkan telah mengalami hipersensitifitas  tipe I. Pada kuda putih reaksi berupa  dermatitis bullosa disertai keropeng-keropengtelah pula ditemukan .Pada anjing reaksi kulit berupa oedema pada konjuctiva disertai prostrusi dari selaput lendir,terjadi setelah diobat secara sistemik,hewan tersebut menerima salep mata yang mengandung penicillin.Kegunaan Klinis Penicillin1.       Pengobatan terhadap penyakit infeksi oleh kuman-kuman klostridia, misalnya blackleg, (Cl. Chauvoei), malignant edema (Cl. Septicum, boutvuur), dan tetanus (Cl. tetani) Terhadap infeksi kuman Cl. welchii kurang efektif, sedang untuk kuman cl.botulinus praktis tidak ada gunanya.2.       pengobatan anthrax (Bac.anthracis)3.       pengobatan erysipelas babi (Erisipilothrix rhusiopathiae)4.       Infeksi Corynebacterium renale, yang menyebabkan pielonefritis, diperlukan dosis tinggi. Adanya exudat dan nanah menyebabkan penetrasi obat ke jaringan yang mengalami radang kurang efektif.5.       Untuk pengobatan lumpy jaw (aktinomikosis oleh Actinomyces bovis) pada sapi.6.       untuk pengobatan wooden tongue (actinobacillus lignieresi) pada sapi7.       infeksi leptospira, penicillin dikombinasikan dengan strptomisinuntuk mengatasi infeksi kuman streptokok dan stafilokok. Karena kuman s. aureus menghasilakan enzim penicillinase, terjadi resistensi.

Page 4: Penicillin Dan

Farmakodinamik • Mekanisme kerja penisilin dengan

menghambat pembentukan mukopeptida yang diperlukan untuk sintesis dinding sel mikroba • Penisilin G --- aktivitas terbaik terhadap

kumangram positif yang sensitif • Kelompok ampisilin dengan spektrum

antimikroba yang lebar --- efektif terhadapmikrobagram negatif dantahan asamsehingga dapat diberikan peroral

Page 5: Penicillin Dan
Page 7: Penicillin Dan

o December 2007 o August 2007

Klik tertinggio sanofi-aventis.ca/product…

METABOLIT AKTIF   FENILBUTAZON

Posted on March 26, 2008 by farmakoterapi-info

 TUGAS FARMAKOKINETIKA  KLINIK

METABOLIT AKTIF FENILBUTAZON 

Metabolisme obat adalah proses perubahan struktur kimia obat yang terjadi dalam tubuh dan dikatalisis oleh enzim. Pada proses ini molekul obat diubah menjadi lebih polar artinya lebih mudah larut dalam air dan kurang larut dalam lemak sehingga lebih mudah dieksresi melalui ginjal. Ada obat yang metabolitnya sama aktif, lebih aktif atau lebih toksik. Metabolit aktif akan mengalami biotransformasi lebih lanjut dan dieskresi sehingga kerjanya berakhir. Sebagian besar biotransformasi obat dikatalisis oleh enzim mikrosom hati. Reaksi biokimia yang terjadi dapat dibedakan menjadi reaksi fase I dan fase II. Yang termasuk reaksi fase I meliputi oksidasi, reduksi dan hidrolisis. Reaksi fase I ini mengubah obat menjadi metabolit yang lebih polar, yang dapat inaktif, kurang aktif, atau lebih aktif dari pada bentuk aslinya. Reaksi fase II disebut juga reaksi sintetik, merupakan konjugasi obat atau metabolit hasil reaksi fase I dengan substrat endogen misalnya asam glukuronat, sulfat, asetat atau asam amino. Hasil konjugasi ini bersifat lebih polar dan lebih lebih mudah terionisasi sehingga lebih mudah dieskresi. Metabolit hasil konjugasi biasanya tidak aktif untuk prodrug tertentu. Tidak semua obat dimetabolisme melalui kedua fase reaksi tersebut; ada obat yang mengalami fase I saja (satu atau beberapa macam reaksi) atau reaksi fase II saja (satu atau beberapa macam reaksi). Tetapi, kebanyakan obat dimetabolisme melalui beberapa reaksi sekaligus atau secara berurutan menjadi beberapa macam metabolit.

FENILBUTAZON

Salah satu obat turunan pirazol (fenazon) adalah fenilbutazon. Semula fenilbutazon hanya digunakan untuk melarutkan aminofenazon. Tetapi segera dikenali bahwa senyawa ini sendiri memiliki kerja analgetika, antipiretik dan antiinflamasi. Sebagai garam natrium, fenilbutazon larut baik dan dapat diberikan dengan penyuntikan ataupun secara oral. Pada pemakaian oral senyawa ini diabsorpsi hampir sempurna. Ikatan dengan  protein sangat tinggi (>98%). Waktu paruh fenilbutazon sekitar 70 jam. Metabolit utama dalam plasma adalah oksifenbutazon dan juga masih berkhasiat antinflamasi yang baik dan γ-hidroksi-fenil-butazon. Dalam urin terutama ditemukan C-glukuronida fenilbutazon dan γ-hidroksi-fenil-butazon. Eliminasi terjadi terutama melalui ginjal. Karena efek samping yang sering terjadi dan sebagian parah dengan kadang-kadang proses yang mematikan maka indikasi untuk fenilbutazon sangat dibatasi. Senyawa ini hanya masih boleh diberikan pada serangan pirai akut sebesar 400-800 mg sehari selama tiga hari, pada morbus Bechterew 400-600 mg, dengan jangka waktu pengobatan satu minggu tidak boleh dilewati.  

Page 8: Penicillin Dan

OKSIFENBUTAZON

Oksifenbutazon merupakan metabolit pokok dari fenilbutazon. Kerja dan efek sampingnya hanya sedikit berbeda dari fenilbutazon. Sesungguhnya senyawa ini berkhasiat lebih lemah. Walaupun memiliki gugus hidroksil fenolik, senyawa ini juga mempunyai waktu paruh yang masih relatif tinggi yaitu sekitar 40 jam.

Efek Samping

Efek samping yang umum adalah ruam, retensi air dan edema serta gangguan gastrointestinal mulai

dari iritasi sampai ulserasi sehingga pada manula dosis harus dikurangi dan pemakaian hanya dalam

1 minggu.

 Daftar Pustaka

Mutschler, E., 1999, Dinamika Obat, Ed. V, cetakan ketiga, 203, ITB Press, Bandung

Ganiswarna, S.G., 1995, Farmakologi dan Terapi, Ed. IV, 78, UI Press, Jakarta 

Submit Comment 182 0