Pengurusan Jenazah

download Pengurusan Jenazah

of 14

description

Pendidikan Agama Islam

Transcript of Pengurusan Jenazah

Slide 1

Pengurusan JenazahKelompok 4 : Fiona A Idrus F Khaula Nur A M Rafiando Vicky Dimas XI IPA 4

Tata Cara Pengurusan Jenazah Setiap makhluk yang bernyawa terutama manusia akan mengalami kematian dan kematian seseorang itu tidak dapat dipastikan, karena semuanya tergantung pada ketentuan Allah . Sesuai dengan firman Allah SWT pada surah Ali Imran ayat 185 yang artinya

Semua yang bernyawa pasti mati, sesungguhnya pahalamu disempurnakan pada hari Kiamat. Mengurus jenazah ( Memandikan, mengkafankan, mensalatkan , dan menguburkan) hukumnya fardu kifayah, artinya wajib bagi sebagian manusia, tetapi jika tidak ada yang mengurusnya, maka semuanya berdosa.Langkah-langkah yang perlu dilakukan sebelum dan sesudah seseorang meninggal duniaHendaklah dihadapkan ke kiblat, apabila diduga hampir sakaratul maut.Hedaklah dituntun membaca kalimat tauhid Laa ilaaha illallah sesaat sebelum menghembuskan nafas yang terakhir.Apabila telah nyata-nyata meninggal dunia, pada waktu tubuhnya masih hangat hendaklah segera dipejamkan matanya, ditutup mulutnya dengan diurut pelan-pelan, selanjutnya dilipat tanganya di atas dadanya serta kedua kakinya dibujurkan.Hendaklah ditutup seluruh tubuhnya dengan kain agar tidak terbuka auratnya dan lebih terhormat.Hendaklah segera kunjungi keluarga yang mendapat musibah itu dengan sikap yang sopan dan memberi nasehat tentang ketabahan. Bagi anggota keluarga dan sahabat karibnya diperkenankan mencium jenazah (almarhum) sebagai tanda kasih sayang.Bagi keluarganya yang mampu hendaklah segera membayarkan utang si mayat atau bisa diambilkan harta peninggalannya. Bagi orang yang benar-benar tidak mampu membayar hutang, terserah kepada Allah yang maha pemurah, hukuman yang akan ditimpakan kepadanya, sesuai dengan keadaan, tujuan dan maksud orang itu sewaktu berhutang.Sebaiknya, jenazah segera diurus, jangan ditunda-tunda.Kewajiban terhadap JenazahMemandikanMengkafani MensalatkanMenguburkanMemandikanOrang yang memandikan jenazah akan diampuni dosanya 40 kali berdasarkan sabda Rasulullah SAW: Barang siapa yang memandikan jenazah, lalu ia menyembunyikannya (ikhlas, tidak membuka aurat/aibnya) niscaya Allah mengampuni dosa orang itu 40 kali (H.R. Hakim)

Jenazah yang wajib dimandikan harus memenuhi syarat sebaga berikut:Jenazah itu orang Islam.Didapati tubuhnya walaupun sebagian.Jenazah itu tidak mati syahid, yang dimaksud mati syahid ialah orang yang terbunuh dalam peperangan melawan orang kafir untuk menjujung tinggi agama Allah. Ia tidak perlu dimandikan, disalatkan, dan cukup dikafani dengan pakaiannya yang berlumuran darah seperti, orang-orang yang gugur dalam perang Uhud.

Cara memandikan Jenazah Siapkan tempat yang tinggi seperti balai atau ranjang dan bawalah ke tempat yang tertutup yang tidak banyak orang keluar masuk tempat tersebutSiapkan air secukupnya. Disunnahkan dalam air tersebut dimasukan daun bidara atau sabun, sebagian air dicampur dengan kapur barus digunakan pada siraman yang terakhirJenazah hendaknya dipakaikan kain basahan (penutup aurat)Jenazah yang akan dimandikan terlebih dahulu supaya dibersihkan dari najis (sebaiknya menggunakan sarung tangan) dengan mengurut perutnya pelan-pelan, kemudian bersihkan mulut, gigi, telinga, kepala dan sisir rabutnya serta jenggot (jika ada) lalu basuh tubuhnya sebelah kanan kemudian kiri, rangkaian itu dihitung 1 kali, namun disunahkan 3 kali, 5 kali atau lebih, dan basuhan terakhir menggunakan air yang bercampur kapur barus.Jenazah diwudhukan.Yang memandikan jenazah harus sejenis, kecuali suami boleh memandikan istri atau sebaliknya, atau mahramnya dan harus mengetahui cara memandikannya, juga harus amanah , tidak membuka rahasia atau aib jenazah.

MengkafaniMengkafani adalah membungkus jenazah dengan kain putih yang sudah disiapkan. Untuk pembelian kain kafan sebaiknya dari harta peninggalannya orang yang menanggung nafkahnya ketika hidup baitul mas (kas Negara) orang Islam yang mampu * (jika tidak bisa,maka)

Jenazah laki-laki atau wanita minimal dibungkus dengan selapis kain kafan yang dapat melapisi seluruh tubuhnya. Untuk jenazah laki-laki dibungkus tiga lapis kain kafan yang tiap lapisnya dapat menutupi seluruh tubuhnya. Untuk jenazah wanita sebaiknya dilapisi dengan lima lembar kain kafan, yaitu kain basahan, baju, tutup kepala, kerudung (cadar), dan kain kafan yang dapat menutupi seluruh tubuhnyaCara memakai kain kafan sebagai berikut:Untuk jenazah laki-laki hamparakan kain kafan dan berilah harum-haruman. Lalu letakkan jenazah diatasnya, kedua lenganya diletakkan di atas dada.Untuk jenazah wanita pakailah kain basahan, baju, tutup kepala, kerudung dan kain yang menutup seluruh tubuhnya, berilah harum-haruman sepertu kapur barus dan lain-lain, kemudian bungkusKhusus bagi orang yang meninggal sedang salam ihram haji atau umrah tidak boleh diberi harum-haruman dan tutup kepala.Secara lengkap:Mula-mula hamparkan selembar tikar diatas lantai. Lalu bentangkan 4 utas tali diatasnya, kira-kira letaknya ditempat kepala, tangan, lutut, dan mata kaki jenazah yang hendak dikafani.Hamparkan diatas tikar tersebut kain kafan yang sudah disiapkan sehelai-sehelai dan setiap helainya diberi harum-haruman.Jenazah hendaknya diolesi kapur harus halus, kemudian diletakkan diatas hamparan kain kafan yang telah disediakan. Kedua tangan diletakkan diatas dadanya, tangan kanan diatas tangan kiri atau dibolehkan juga tangannya diluruskan kebawah.Tempelkan kapas secukupnya pada bagian muka jenazah, pusarnya, kelaminnya, dan duburnya.Setelah itu seluruh jenazah dibalut dengan kain kafan sampai rapi, lalu diikat dengan empat utas tali yang sudah disiapkan yaitu dibagian atas kepala, lengan, lutut, dan mata kaki.

Video